Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLA BASKET MENGGUNAKAN AAHPERD BASKETBALL TEST DAN TES STO Riyan Pratama 1) 12)
Program Studi Pendidikan Olahraga, Universitas Bina Darma Jl. Ahmad Yani No.3, Plaju, Palembang Email :
[email protected] 1)
oleh kurangnya kemampuan pemain dalam penguasaan teknik dasar bermain bola basket, kebiasaan-kebiasaan melakukan teknik dasar yang salah saat latihan tanpa adanya pembenaran, tidak adanya komunikasi serta kekompakan pemain yang menyebabkan lawan mampu memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang dibuat tim untuk mencetak skor. Kurangnya kemampuan teknik dasar pemain dalam sebuah pertandingan akan menyebabkan banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh tim tersebut dan akhirnya akan berpengaruh terhadap keberhasilan tim untuk memenangkan sebuah pertandingan.
Abstract The purpose of this study is to determine the students’ level of basketball skills who take extracurricular at SMK N 1 Kayuagung by using comparative basketball tests AAHPERD (American Alliance for Health Physical Education, Recreation and Dance) and STO test (High School of Sports) in both general skills and skills of passing, dribbling, shooting and defensive movement. The samples used were 21 students. The data obtained were processed by using descriptive statistical analysis and categorization using frequency distribution tables. From the STO test, the skills of male students who follow basketball extracurricular at SMK N 1 Kayuagung are categorized into average (52.38%) , enough (19.05%) and low category (28, 57%). On the other hand, based on AAHPERD Basketball test, the skill are classified into good enough (42.86%) , good (28.57%), unfavorable (14.29%), and very unfavorable (14.29).
Tim yang menjadi pemenang adalah tim yang solid dan mempunyai pemain dengan penguasaan teknik dasar bola basket yang baik, tim yang mempunyai penguasaan teknik dasar yang baik, akan mampu bermain dengan terampil sehingga ketepatan saat mengoper, mendribel, dan menembak sangat baik yang berpeluang memenagkan sebuah pertandingan. Namun, tim yang tidak juara atau dengan kemampuan biasa saja belum tentu teknik dasarnya tidak baik, karena banyak faktor yang mempengaruhi tim yang menjadi juara antara lain ketahanan fisik (physical condition) dan kerja sama (pola dan strategi).
Keywords: Basketball, AAPERD, STO. 1. Pendahuluan Permainan bola basket merupakan suatu gabungan dari teknik-teknik dasar bermain bolabasket dan strategi pertahanan maupun penyerangan. Untuk itu seorang pemain harus menguasai teknik keterampilan dasar bermain bola basket dan menguasai strategi yang baik untuk bermain bola basket secara baik dan benar.
Untuk dapat mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang dalam bermain bola basket, maka diperlukan tes dan pegukuran. Bentuk instrumen tes yang sering digunakan dalam permainan bola basket adalah battery test (AAHPERD Basketball skill Test 1984) dan tes keterampilan dasar per part/bagian (Tes STO).
Keterampilan bermain bola basket antara lain passing, dribbling, shooting, rebounding, dan defence. Menurut Faucher [1] keterampilan dasar bermain bola basket antara lain dribbling, passing, catching, pivoting, shooting, dan rebounding. Sedangkan taktik dalam permainan bolabasket adalah pertahanan dan penyerangan [2]. Keterampilan teknik dasar merupakan syarat utama bagi siapa saja yang hendak melakukan permainan bola basket.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena belum pernah dilakukan perbandingan tes uji keterampilan (Sport Skill Test) bolabasket pada siswa putra yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola basket selama adanya pelaksanaan ekstrakurikuler. Diharapkan dengan diketahuinya tingkat keterampilan pada siswa, siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berlatih bolabasket. Juga para pelatih dan guru dapat membantu mengoptimalkan pelatihan sehingga ke depan dapat meraih prestasi yang lebih optimal.
Permasalahan yang sering dihadapai di lapangan adalah sering ditemukan pemain yang tidak bisa melakukan teknik dasar bola basket dengan baik, seperti saat mengoper, menangkap, menggiring bola, menembak, dan gerak bertahan. Hal ini salah satunya disebabkan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar bolabasket siswa yang mengikuti 41
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
ekstrakurikuler di SMK N 1 Kayuagung dengan menggunakan perbandingan AAHPERD basketball test (American Alliance for Health Physical Education, Recreation and Daance) dan tes STO (Sekolah Tinggi Olahraga). 2. Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu mengenai keterampilan dasar bermain AAHPERD bola basket siswa, artinya dalam penelitian ini peneliti hanya ingin menggambarkan tingkat keterampilan dasar bermain bola basket siswa pada saat penelitian berlangsung tanpa adanya pengujian hipotesis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan teknik tes dan pengukuran.Tempat penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Kayuagung pada November 2015.
Gambar 1. Lapangan Speed Spot Shooting Test [3] 2.2 Passing Test
Populasi pada penelituan ini yaitu siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler basket di SMKN 1 Kayuagung. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 21 orang siswa.
Tujuan tes ini untuk mengukur keterampilan dalam mengoper dan menangkap bola secara akurat dalam keadaan bergerak. Tes dilakukan pada sebuah dinding tembok tanpa halangan dan mempunyai panjang ukuran mendatar 30 feet. Tugas teste adalah melakukan operan dan berusaha mengenai enam buah sasaran berbentuk bujursangkar berukuran 2x2 feet. Keenam sasaran mempunyai jarak bervariasi 3 feet dan 5 feet dari lantai. Teste melakukan operan di belakang batas berjarak 8 feet dari tembok/sasaran.
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah AAHPERD Basketball test (American Alliance for Health Physical Education, Recreation and Dance) yang terdiri dari speed spot shooting test, passing test, control drible test, deffensive movement test dan Tes STO yang terdiri dari memantulkan bola ke tembok selama 15 menit, menggiring bola, dan menembak bola ke ring selama 1 menit. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik survei dengan cara tes dan pengukuran. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah testi melakukan tes ketrampilan dasar bola basket menggunakan AAHPERD Basketball test dan tes STO kemudian dicatat hasilnya, kemudian dianalisis. 2.1 Speed Spot Shooting Test Tujuan tes ini untuk mengukur keterampilan dalam menembak cepat dari posisi-posisi tertentu, kelincahan dan olah bola. Tempat tesnya merupakan setengah lapangan dari lapangan permainan bola basket yang standar beserta papan pantul dan basketnya. Dibuat dengan 5 buah tanda dengan panjang 2 feet dan lebar 1 inch. Kelima tanda tersebut bisa berjarak 9 feet, 12 feet, atau 15 feet dari keranjang.
Gambar 2. Lapangan Passing Test [3] 2.3 Control Dribble Test Tujuan tes ini untuk mengukur keterampilan dalam olah bola dalam keadaan bergerak. Tes dilakukan menggunakan setengah lapangan bolabasket. Lebih spesifik lagi, dilakukan di daerah bersyarat atau key hole.
Tabel 1. Jarak Tembak Speed Spot Shooting Test untuk Setiap Tingkatan Jarak Tembak 9 feet 12 feet 15 feet
Tingkatan test Sekolah dasar kelas 5-6 usia 10-11 tahun Sekolah menengah pertama usia 12-15 tahun Sekolah menengah atas dan perguruan tinggi usia 16-17 tahun ke atas
42
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
2.5 Tes Bolabasket STO Tes kecakapan bermain bolabasket menurut Sekolah Tinggi Olahraga (STO) yang bertujuan untuk mengukur kecakapan bermain bolabasket, dan sebagai salah satu dasar pemberian nilai pendidikan olahraga. Tes ini disusun untuk pelajar SLTA putra. Tes ini terdiri atas satu battery dengan tiga tes item, yaitu memantulkan bola ke tembok, menggiring bola ke ring basket selama 1 menit. Validitas tes sebesar 0,804 dicari dengan mengkorelasikan hasil penilaian 5 orang hakim pada waktu bermain dengan tes battery. Reliabilitas tes sebesar 0,893 yang dicari dengan cara mengkorelasikan hasil tes hari pertama dengan tes hari berikutnya. Alatalat dan perlengkapan terdiri dari bola basket, kursi makan, dinding tembok yang rata atau papan, stopwatch, kapur, blangko dan alat-alat tulis. 2.6 Memantulkan Bola Ke Tembok Tujuannya adalah untuk mengukur kecakapan menolak atau melemparkan dan menagkap bola. Pada aba-aba “Siap”, anak berdiri dibelakang garis batas, menghadap ke arah sasaran atau tembok. Bola pada kedua tangan. Pada aba-aba “Ya”, pantulkan sasaran sebanyakbanyaknya selama 15 detik. Bola tidak boleh di voli. Pantulan yang syah apabila bola memantul pada garis atau dalam daerah sasaran dan dilakukan pada atau dari belakang garis batas. Dalam memantulkan atau melemparkan bola boleh dengan satu atau dua tangan. Apabila bola tidak terkuasai dan berada jauh dari garis batas, bola segera diambil dan dengan cepat kembali siap di belakang garis batas untuk memulai pantulan berikutnya. Pelaksanaan berhenti setelah aba-aba “Stop”.
Gambar 3. Lapangan Control Dribble Test [3] 2.4 Defensive Movement Test Tujun tes ini untuk mengukur penampilan dari gerak dasar dalam bertahan. Dilaksanakan di setengah lapangan bolabasket, tepatnya di daerah bersyarat. Tempat bersyarat yang berupa persegi panjang dengan ukuran 19x12 feet (bentuk dan ukuran standar lapangan bolabasket di Amerika Serikat) dibuat menjadi 6 buah titik sentuh atau tanda. Dua di garis tembakan hukuman tepatnya di titik pertemuan garis rebound dengan garis akhir. Dua berada di garis rebound dan berjarak 10 feet dari garis akhir.
Gambar 5. Tes memantulkan Bola ke Tembok [4] 2.7 Menggiring Bola Basket Tujuannya adalah untuk mengukur kecepatan dan kecakapan menggiring bola maupun kelincahan merubah arah (agility). ada aba-aba”Siap”, testi berdiri di belakang garis start, dan letakkan bola di tengah-tengah
Gambar 4. Lapangan Defensive Movement Test [3]
43
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
garis start. Setelah aba-aba “Ya”, esti segera mengambil bola dan menggiringnya sesuai dengan arah atau lintasan yang ditentukan dalam gambar,sampai garis finish. Menggiring bola boleh berganti tangan, asalkan sesuai dengan peraturan permainan bolabasket. Setiap kursi harus dilalui dengan menggiring bola. Pada saat melampaui garis finish, bola harus tetap digiring. Garis start juga merupakan garis finish.
sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%, interval kelas 48 – 53 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%, interval kelas 42 - 47 sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,10%, interval kelas 36 – 41 sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,10%, interval kelas 30 – 35 sebanyak 2 siswa atau sebesar 9,52%.
Apabila pada saat menggiring, bolanya mental jauh, ulangilah tes tersebut dengan segera. Apabila pada saat menggiring bola tidak memantul atau tidak terkuasai, maka bola boleh dipegang dan segera digiring lagi.
Data menggiring bola (dribble) siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan tes STO, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:
3.1.2 Menggiring Bola (Dribble)
Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok Interval Kelas 20,52 - 22,67 22,68 - 24,83 24,85 - 27,00 27,01 - 29,16 29,18 - 31,33 Total
Gambar 6. Tes untuk Menggiring Bola [4] 2.8 Menembak Bola ke Ring Basket selama 1 Menit
3.1.3 Memasukkan Bola ke Ring selama 1 Menit (Shooting)
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil Test STO
Data kemampuan memasukkan bola ke jaring (Shooting) siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan tes STO hasil penelitian tersebut dapat dideskripsikan pada tabel berikut:
3.1.1 Memantulkan Bola ke Tembok (Wall Volley Pass) Data kemampuan memantulkan bola ke tembok (wall volley pass) siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan tes STO. Hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:
Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok Kategori 50 - 57 42 - 49 34 - 41 26 - 33 18 – 25 Total
Tabel 2. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok Frekuensi 1 2 8 8 2 21
Persen 42,86% 47,62% 4,76% 0,00% 4,76% 100,00%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan menggiring bola ke tembok siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMK N 1 Kayuagung yang masuk dalam interval kelas 20,52 - 22,67 sebanyak 9 siswa atau sebesar 42,86%, interval kelas 22,68 - 24,83 sebanyak 10 siswa atau sebesar 47,62%, interval kelas 24,85 - 27,00 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%, interval kelas 27,01 - 29,16 sebanyak 0 siswa atau sebesar 0,00%, interval kelas 29,18 - 31,33 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%.
Tujuan adalah untuk mengukur ketepatan dan ketelitian menembak ke dalam basket. Pada aba-aba “Siap”, testi berdiri bebas di dekat dan arah basket dengan bola di tangan. Setelah aba-aba“ Ya”, segera menembakkan bola ke dalam basket sebanyak-banyaknya selama 1 menit. Apabila bola mental jauh atau tidak terkuasai lagi, bola segera diambil dan dengan lari atau berjalan, kembali secepat-cepatnya ke arah basket untuk kemudian menembakkan lagi ke dalam basket.
Interval Kelas 54 – 59 48 – 53 42 – 47 36 – 41 30 – 35 Total
Frekuensi 9 10 1 0 1 21
Persen 4,76% 9,52% 38,10% 38,10% 9,52% 100,00%
Frekuensi 1 4 6 4 6 21
Persen 4,76% 19,05% 28,57% 19,05% 28,57% 100,00%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan memasukkan bola ke ring selama 1 menit siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMK N 1 Kayuagung yang masuk dalam interval kelas 50 – 57 sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,76%, interval kelas 42 – 49 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, interval kelas 34 – 41 sebanyak 6 siswa atau 28,57%, interval kelas 26 – 33 sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,05%, interval kelas 18 – 25 sebanyak 6 siswa atau sebesar 28,57%.
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan memantulkan bola ke tembok siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMK N 1 Kayuagung yang masuk dalam interval kelas 54 – 59
44
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
Tabel 3. Kemmapuan Kontrol Dribbing Siswa
3.1.4 Kemampuan Siswa Menggunakan Tes STO Data kemampuan bermain bola basket siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan tes STO, yang kemudian di analisis menggunakan T-score disajikan pada tabel berikut: Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok Penggolongan Baik sekali Baik Cukup Sedang Kurang Kurang sekali Jelek Total
Jumlah T Score > 222 193 – 221 165 – 192 136 -164 107 – 135 79 – 109 < 78 –
Frekuensi
Penggolongan Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Total
0,00% 0,00% 19,05% 52,38% 28,57% 0,00% 0,00% 100,00%
Data kemampuan Passing siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut: Tabel 3. Kemmapuan Kontrol Dribbing Siswa Penggolongan Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Total
F 1 4 10 6 0 21
Persen 4,76% 19,05% 47,62% 28,57% 0,00% 100,00%
3.1.6 Passing Test Data kemampuan Passing siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:
Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Total
F
Persen
1 6 7 4 3 21
4,76% 28,57% 33,33% 19,05% 14,29% 100,00%
F 0 8 7 2 4 21
Persen 0,00% 38,10% 33,33% 9,52% 19,05% 100,00%
Data kemampuan bermain bolabasket siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMKN 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut: Tabel 3. Kemmapuan Kontrol Dribbing Siswa Penggolongan Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Total
Rentang ≥ 243 214 - 242 186 - 213 157 - 185 < 157
F 0 6 9 3 3 21
Persen 0,00% 28,57% 42,86% 14,29% 14,29% 100,00%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan bermain bolabasket siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung adalah kategori sangat baik 0 siswa atau sebesar 0,00%, kategori baik 6 siswa atau sebesar 28,57%, 9 siswa masuk dalam kategori cukup baik atau sebesar 42,86%, kategori kurang baik sebanyak 3 siswa atau sebesar 14,29%, sedangkan 3 siswa atau 14,29% masuk kategori sangat kurang baik.
Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok Jumlah T Score ≥ 77 69 - 76 61 - 68 54 - 60 < 54
Rentang < 15,33 15,33 - 17,57 17,58 - 19,82 19,83 - 22,08 ≥ 22,09
3.1.9 AAHPERD Basketball Test
Tabel 3. Kemmapuan Memantulkan Bola ke Tembok
Penggolongan
Persen 4,76% 28,57% 33,33% 33,33% 0,00% 100,00%
3.1.8 Control Dribble Test 0 0 4 11 6 0 0 21
Data kemampuan shooting siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut: Rentang ≥ 43 36 - 42 29 - 35 21 - 28 < 21
F 1 6 7 7 0 21
Persen
3.1.5 Speed Spoot Shooting Test
Penggolongan Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Total
Rentang < 18,62 18,62 - 20, 42 20,43 - 22,22 22,23 - 24,03 ≥ 24,04
3.2 Pembahasan
3.1.7 Speed Spoot Defensive Movement Test
3.2.1 Kemampuan Passing
Data kemampuan Defensive Movement siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket SMK N 1 Kayuagung, diperoleh dari hasil tes menggunakan AAHPERD basketball test, hasil penelitian tersebut dideskripsikan pada tabel berikut:
Hasil analisis yang passing siswa putra bolbasket SMK N 1 diperoleh hasil dalam
45
dilakukan terhadap kemampuan yang mengikuti ekstrakurikuler Kayuagung berdasarkan tes STO waktu 15 X 2 (detik) siswa paling
Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (SEMNASPOR) 2015 Universitas Bina Darma, 19 Desember 2015
banyak mampu memantulkan bola ketembok berkisar antara 36 – 41 dan 42 – 47 yakni sebanyak masingmasing 8 siswa atau sebesar 38,10%, sedangkan berdasarkan hasil analisis data tes AAHPERD kemampuan passing siswa masuk dalam kategori cukup baik yakni sebesar 33,33 %.
masing-masing tes terbilang cukup mudah untuk dilakukan setingkat SLTA putra, sehingga ke depan diharapkan apabila ingin mengetahui tingkat keterampilan dasar atau mengadakan tes uji keterampilan setingkat SLTA khususnya putra sebaiknya menggunakan AAHPERD basketball test. Hal juga ini dikarenakan terdapat tes uji untuk langkah jaga (defensive movement).
3.2.2 Kemampuan Dribbing Kemampuan dribbling berdasarkan data tes STO menunjukkan bahwa kemampuan siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler bolabasket di SMK N 1 Kayuagung berdasarkan penjumlahan waktu tes sebanyak dua kali maka diketahui bahwa secara umum siswa membutuhkan waktu 22,68 - 24,83 untuk melakukan 2X dribling yakni sebanyak 10 siswa atau sebesar 47,62%. Sedangkan berdasarkan tes AAHPERD dari hasil penjumlahan waktu dua kali melakukan kontrol dribbling maka secara umum siswa masuk dalam kategori baik yakni sebanyak 8 siswa atau sebesar 38,10%.
Daftar Pustaka [1] D. Faucher, The baffled parent's guide to coaching youth basketball: McGraw Hill Professional, 2000. [2] M. Donovan, 101 youth basketball drills. London: Bloomsbury Publising Plc, 2013. [3] B. N. Strand and R. Wilson, Assessing sport skills. Champaign, IL: Human Kinetics, 1993. [4] S. Ngatman, "Petunjuk Praktikum Tes dan Pengukuran," ed: Yogyakarta: FIK UNY, 2001.
Biodata Penulis
3.2.3 Kemampuan Shooting
Riyan Pratama, S.Pd., M.Or, memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd), Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Universitas Negeri Yogyakarta, lulus tahun 2011. Memperoleh gelar Magister Olarhraga (M.Or) Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, lulus tahun 2014.Saat ini menjadi Dosen di Universitas Bina Darma.
Untuk mengetahui kemampuan shooting anak maka dilakukan tes menggunakan tes STO dengan memberikan kesempatan 2x kepada siswa untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam jaring dalam waktu 60 detik, berdasarkan pejumlahan dari hasil 2x kesempatan tersebut maka diperoleh hasil bahwa kebanyakan siswa dapat memasukkan bola berkisar antara 18 – 25 dan 34 – 41 masing-masing sebanyak 6 siswa atau sebesar 28,57%. Sedangkan berdasarkan analisis hasil test AAHPERD dari 2x kesempatan melakukan shooting masing-masing selama 60 detik, maka diperoleh hasil siswa putra yang mengikuti ekstrakurikuler basket di SMK N 1 Kayuagung masuk dalam kategori cukup baik yakni sebanyak 10 siswa atau sebesar 47,62%. 3.2.4 Kemampuan Bertahan Kemampuan pergerakan mempertahankan bola (Defensive Movement) hanya diukur menggunakan tes AAHPERD setelah dilakukan analisis deskriptif statistik maka diperoleh hasil bahwa sebanyak masing-masing 7 siswa atau sebesar 33,33% masuk ke dalam kategori cukup baik dan kurang baik.
4. Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian ini tes yang lebih bagus adalah tes dari STO, karena tingkat prosentasenya lebih tinggi yaitu dengan kategori sedang 52,38%, sedangkan menggunakan AAHPERD masuk kategori cukup baik dengan prosentase 42,86%. Hal ini sesuai dengan tingkat kesulitan dari tes item AAHPERD basketball tes yang mungkin terbilang cukup sulit daripada tes STO. Dalam tes STO tidak terdapat tes uji untuk langkah jaga atau (defensive movement), juga tingkat kesulitan dari 46