PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPT MAPPING SEBAGAI TEKNIK MENANGKAP PENGETAHUAN
YANTI ANJARWATI ABBAS
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
ABSTRAK YANTI ANJARWATI ABBAS. Perbandingan Metode Knowledge Graph dan Concept Mapping sebagai Teknik Menangkap Pengetahuan. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan MELLY LATIFAH. Pengetahuan merupakan faktor yang paling penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya teks. Teks yang akan dikaji pada tulisan ini adalah teks berbahasa Inggris dengan jenis recount text dan hortatory exposition. Untuk mendapatkan pengetahuan tersebut, diperlukan suatu metode yang efektif dan efisien. Karya ilmiah ini mencoba mengimplementasikan dan membandingkan metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM) untuk menangkap pengetahuan dari teks. Berdasarkan aspek proses, metode KG lebih mudah diimplementasikan dalam komputer. Di sisi lain, metode CM memiliki konsep yang bebas. Karena itu, metode ini lebih subjektif, lebih sulit diimplementasikan dalam komputer. Metode KG menghasilkan representasi pengetahuan berupa graf dengan struktur nonhierarki, sedangkan metode CM berupa diagram konsep dengan struktur hierarki. Untuk jangka panjang, metode KG dipercaya menjadi metode yang potensial untuk mengembangkan sistem abstraksi teks. Kata kunci: knowledge graph, concept mapping
ABSTRACT YANTI ANJARWATI ABBAS. The Comparison of Knowledge Graph and Concept Mapping Methods as Knowledge Capturing Technique. Supervised by SRI NURDIATI and MELLY LATIFAH. Knowledge is one of most important factors for increasing human quality. Knowledge is obtained from various sources, for example from a text. In this research, we used English recount and hortatory exposition texts. For capturing the knowledge, we need an effective and efficient method. We try to implement and compare Knowledge Graph (KG) method and Concept Mapping (CM) method to capture the knowledge from a text. From process aspect, the KG method is more easily implemented automatically than that of CM method, because KG method has a limited number of concepts. On the ather hand, CM method has more free concepts, hence, it isi more subjective. Therefore, it is more difficult to implement automatically. The result og KG method is a nonhierarchy structure of graph representation, whereas the result of CM method is a hierarchy structure of concept diagram. For a long time goal, KG method is believed to be a potential method for developing a text abstraction system. Keywords: knowledge graph, concept mapping
PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPT MAPPING SEBAGAI TEKNIK MENANGKAP PENGETAHUAN
YANTI ANJARWATI ABBAS
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Matematika
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judul : Perbandingan Metode Knowledge Graph dan Concept Mapping sebagai Teknik Menangkap Pengetahuan Nama : Yanti Anjarwati Abbas NRP : G54070012
Menyetujui,
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. NIP. 19601126 198601 2 001
Ir. Melly Latifah, M.Si. NIP. 19621029 199002 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen
Dr. Dra. Berlian Setiawaty, MS. NIP. 19650505 198903 2 004
Tanggal Lulus:
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini adalah hasil penelitian penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan karya ilmiah ini antara lain: 1 Ibu saya, Sri Subur Sulistyowati, yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dan juga adik-adikku yang lucu; 2 Ibu Sri Nurdiati selaku pembimbing 1 yang telah membimbing penulis baik dari segi akademis mau pun nonakademis dalam proses penyusunan karya ilmiah ini; 3 Ibu Melly Latifah selaku pembimbing 2 yang telah mendukung proses bimbingan bagi penulis dengan mencurahkan ilmu-ilmu yang belum dimiliki oleh penulis; 4 Ibu Farida Hanum selaku dosen penguji yang memberikan saran-saran terkait dengan skripsi, 5 semua dosen-dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis (dosen mayor Matematika, minor Sistem Informasi, dan supporting course (SC) ( Ilmu Bahan Makanan)); 6 semua staf Departemen Matematika yang mendukung berlangsungnya kegiatan yang dilakukan oleh penulis, terutama proses penyusunan skripsi; 7 semua keluarga yang selalu mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan karya ilmiahnya; 8 kakak kelasku sekaligus sahabatku (Haryadi Ilkom 43) yang juga memberikan semangat, motivasi, dan saran-saran, sehingga penulis menjadi termotivasi untuk menyelesaikan karya ilmiah ini; 9 teman-teman Matematika 44 yang mendukung proses penyusunan karya ilmiah ini, antara lain : Eka Ahmad Permana Putra, Indin Fabrina Firdausy, Lili Suryani Widiyastuti, Wahyu Sudrajat, dan Lilis Susilawati; 10 semua kakak kelas yang selalu memberikan semangat kepada penulis, terutama Peni Lestari dan Wage Ratna Rohaeni (Pascasarjana AGH 45); 11 kakak kelas yang membantu proses penyusunan karya ilmiah ini antara lain Eka Ratnawati (ESL 43), Lucky Ahmad (Ilkom 43), Nur Aziza Azis (Ilkom 43), dan Riana Ekawati (ESL 43); 12 kakak kelas satu bimbingan (Mat 43) yang mendukung penulis serta memberikan saran-saran, antara lain: Ecka Aznisar, Kunto Aji, Syahrul; 13 sahabatku dari SMA, Gustyanita Pratiwi IE 44 dan juga Ririh Maharsi yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis; 14 sahabatku : Lugina Sukma Suryana yang banyak menyumbangkan ilmu yang belum pernah dimiliki oleh penulis terutama dari segi akademis yang bersifat teknik; 15 teman-teman minor Sistem Informasi: Aswin Wardhana, Ikhsan Dika, Imam Ekowicaksono, Lazuardi Ramadhan, Lili Suryani W, Lugina Sukma S, dan Wahyu Sudrajat atas kebersamaan dan tawa candanya hingga lulus minor; 16 teman –teman dekat: Diana Purwandari, Indin Fabrina F, Masayu Dzikriyana, Tita Robiah Al’ Adawiyah dan semua teman Matematika 44 yang memberikan semangat, motivasi, dan saransaran dalam penyusunan karya ilmiah ini; 17 teman-teman rumah kos Puteri Rizqi yang menambah riangnya suasana hati saat kebersamaankebersamaan yang telah berlalu; 18 adik-adik kelasku (45, 46, 47, dan 48) yang juga memberikan keceriaan bagi penulis saat merasa tidak bersemangat dalam menyusun karya ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki kekurangan dan penulis mengharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Bogor, Agustus 2011
Yanti Anjarwati Abbas
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kebumen pada tanggal 24 Januari 1989 dari pasangan Fanny Abbas dan Sri Subur Sulistyowati. Penulis merupakan anak pertama dan terakhir (anak tunggal). Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis antara lain SDN Selakopi (Bogor Barat) tahun 1995-2001, SMPN 1 Mirit (Kebumen, Jawa Tengah) tahun 2001-2004, SMAN 1 Prembun (Kebumen, Jawa Tengah) tahun 2004-2007, dan Institut Pertanian Bogor Departemen Matematika tahun 2007-2011. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Mahasiswa IPB) pada tahun 2007. Selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor Departemen Matematika, penulis mengambil mata kuliah minor sebagai penunjang mata kuliah mayor yaitu minor “Sistem Informasi” dari Departemen Ilmu Komputer serta supporting course (SC) “Ilmu Bahan Makanan” dari Departemen Gizi dan Masyarakat. Di samping kegiatan akademis, penulis pernah berkecimpung dalam himpunan profesi yaitu Gugusan Mahasiswa Matematika (Gumatika) dalam divisi Kewirausahaan sebagai Sekretaris divisi tahun 2008-2009. Kegiatan-kegiatan lain yang pernah diikuti adalah kepanitiaan-kepanitiaan seperti kegiatan Seminar Kewirausahaan (2009) sebagai Sekretaris, Lomba Kalkulus (2009) sebagai Bendahara, Try Out Gumatika (2009) sebagai Tim Khusus, Pesta Sains (2009) sebagai divisi Konsumsi, dan Pesta Petani Muda se- Jawa Barat dan Banten (2011) sebagai fasilitator.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL
.............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix PENDAHULUAN.............................................................................................................................1 Latar Belakang ..............................................................................................................................1 Tujuan Penelitian ..........................................................................................................................2 Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................................................2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................2 Pengetahuan ..................................................................................................................................2 Definisi......................................................................................................................................2 Jenis-Jenis Pengetahuan ............................................................................................................2 Hakekat Pengetahuan ................................................................................................................3 Sumber Pengetahuan .................................................................................................................3 Jenis-Jenis Teks Berbahasa Inggris ...........................................................................................3 Ilmu Psikologi ...........................................................................................................................4 Stres...........................................................................................................................................4 Jenis-Jenis Stres ........................................................................................................................4 Stres pada Mahasiswa ...............................................................................................................4 Teknik Menangkap Pengetahuan ..................................................................................................5 Knowledge Graph (KG)..... .......................................................................................................5 Relasi-Relasi Dasar Knowledge Graph (KG)............................................................................5 Chunk Indicator ........................................................................................................................5 Kata Benda ................................................................................................................................6 Pemetaan Konsep (Concept Mapping)......................................................................................6 Ciri-Ciri Peta Konsep ................................................................................................................6 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................................7 Praproses .......................................................................................................................................7 Proses.... ........................................................................................................................................7 Analisis Kedua Metode .................................................................................................................8 HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................................... 10 Praproses .....................................................................................................................................10 Proses.... ...................................................................................................................................... 11 Metode Knowledge Graph (KG)............................................................................................. 11 Metode Pemetaan Konsep (Concept Mapping)....................................................................... 24 Analisis Kedua Metode ............................................................................................................... 27 SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................29 Simpulan .....................................................................................................................................29 Saran............................................................................................................................................ 29 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................29 LAMPIRAN....................................................................................................................................31
vii
DAFTAR TABEL Halaman 1 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya ...................................................... 12 2 Daftar verteks dan total kemunculannya ...................................................................................... 13 3 Daftar relasi-relasi pada teks ........................................................................................................ 33 4 Analisis PAR pada teks ................................................................................................................ 33 5 Hukum penambahan.....................................................................................................................23 6 Daftar konsep-konsep...................................................................................................................34 7 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya ...................................................... 35 8 Daftar konsep-konsep...................................................................................................................36 9 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya ...................................................... 36 10 Daftar konsep-konsep.................................................................................................................37
DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Bagan metode penelitian ................................................................................................................9 2 Flowchart identifikasi jenis teks ....................................................................................................9 3 Word graph a kalimat 1................................................................................................................ 13 4 Word graph b kalimat 1 ............................................................................................................... 13 5 Word graph c kalimat 1................................................................................................................ 13 6 Word graph kalimat 1 ..................................................................................................................14 7 Word graph verteks kalimat 1 ...................................................................................................... 14 8 Word graph kalimat 2 ..................................................................................................................14 9 Word graph verteks kalimat 2...................................................................................................... 14 10 Word graph kalimat 3 ................................................................................................................ 14 11 Word graph verteks kalimat 3 ....................................................................................................14 12 Word graph kalimat 4 ................................................................................................................ 15 13 Word graph verteks kalimat 4 ....................................................................................................15 14 Word graph kalimat 5 ................................................................................................................ 15 15 Word graph kalimat 6 ................................................................................................................ 15 16 Word graph kalimat 7 ................................................................................................................ 15 17 Word graph kalimat 8 ................................................................................................................ 16 18 Word graph kalimat 9 ................................................................................................................ 16 19 Word graph kalimat 10 .............................................................................................................. 16 20 Word graph kalimat 11 .............................................................................................................. 16 21 Word graph kalimat 12 .............................................................................................................. 17 22 Word graph kalimat 13 .............................................................................................................. 17 23 Word graph kalimat 14 .............................................................................................................. 17 24 Word graph kalimat 15 .............................................................................................................. 17 25 Word graph kalimat 16 .............................................................................................................. 17 26 Word graph kalimat 17 .............................................................................................................. 17 27 Word graph kalimat 18 .............................................................................................................. 17 28 Word graph kalimat 19 .............................................................................................................. 18 29 Word graph kalimat 20 .............................................................................................................. 18 30 Word graph kalimat 21 .............................................................................................................. 18 31 Word graph kalimat 22 .............................................................................................................. 18 32 Word graph kalimat 23 .............................................................................................................. 19 33 Word graph kalimat 24 .............................................................................................................. 19 34 Word graph kalimat 25 .............................................................................................................. 19 35 Word graph kalimat 26 .............................................................................................................. 19 36 Word graph kalimat 27 .............................................................................................................. 19
viii
37 Word graph kalimat 28 .............................................................................................................. 20 38 Word graph kalimat 29 .............................................................................................................. 20 39 Word graph kalimat 30 .............................................................................................................. 20 40 Word graph kalimat 31 .............................................................................................................. 20 41 Word graph kalimat 32 .............................................................................................................. 20 42 Word graph kalimat 33 .............................................................................................................. 21 43 Word graph kalimat 34 .............................................................................................................. 21 44 Word graph kalimat 35 .............................................................................................................. 21 45 Penggabungan verteks relasi PAR .............................................................................................22 46 Penggabungan verteks relasi SUB .............................................................................................22 47 Relasi SUB yang direduksi ........................................................................................................ 22 48 Penggabungan verteks relasi CAU.............................................................................................23 49 Analisis hubungan searah...........................................................................................................23 50 Graf gabungan relasi PAR, SUB, CAU .....................................................................................23 51 Pemetaan konsep teks 1 Lampiran 1 (Source of stress among college students) ....................... 26 52 Pemetaan konsep teks 2 Lampiran 5 (The minority college students)........................................ 38 53 Pemetaan konsep teks 3 Lampiran 8 (Stress and college students)............................................40
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Teks 1 (Source of stress among college students)........................................................................ 32 2 Daftar relasi-relasi pada teks ........................................................................................................ 33 3 Analisis PAR pada teks ................................................................................................................ 33 4 Daftar konsep-konsep...................................................................................................................34 5 Teks 2 (The minority college students) ........................................................................................ 34 6 Daftar kata benda dan total kemunculannya ................................................................................ 35 7 Daftar konsep-konsep...................................................................................................................36 8 Daftar kata benda dan total kemunculannya ................................................................................ 36 9 Daftar konsep-konsep...................................................................................................................37 10 Pemetaan konsep teks 2 “The minority college students” ..........................................................38 11 Teks 3 (Stress and college students) ..........................................................................................39 12 Pemetaan konsep teks 3 “Stress and college students” .............................................................. 40
ix
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang. Di sisi lain, pengetahuan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Salah satu pernyataan teori Ausubel (Dahar (1988: 149) dalam Anwar (2010)) menyatakan bahwa “faktor yang terpenting adalah pengetahuan awal”. Dari pernyataanpernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya dari teks. Teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks berbahasa Inggris. Jenis-jenis teks dalam bahasa Inggris antara lain procedure, recount, narrative, description, news item, report, analytical exposition, spoof, hortatory exposition, discussion, dan review (Risqi 2010). Namun, pembahasan dibatasi pada teks recount text dan hortatory exposition. Matematika sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan pun memiliki peran besar untuk menyelesaikan permasalahan terkait teknik menangkap pengetahuan. Hal ini dikarenakan Matematika tidak hanya sebatas hitung-menghitung saja. Pada penelitian ini, bidang Matematika yang digunakan berfokus pada aspek logika. Beberapa teknik menangkap pengetahuan secara matematis, antara lain metode Knowledge Graph (KG), metode Concept Mapping (CM), metode Conceptual Graph (CG), dan metode Semantic Network (SN). Dalam karya ilmiah ini, metode yang akan digunakan adalah metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM). Menurut Hoede & Nurdiati (2008b), metode Knowledge Graph (KG) pertama kali muncul pada tahun 1982 dengan tahap awal yang bertujuan merepresentasikan pengetahuan dalam bentuk “expert system”. Bentuk ini berkembang pada akhir tahun ’80an dan diaplikasikan pada ilmu medical dan sosial. Pada tahap selanjutnya, teori KG diperluas untuk merepresentasikan bahasa alami. Awal perkembangannya pada tahun 1982, bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Dalam beberapa tahun ini, sedang dikembangkan penelitian metode Knowledge
Graph (KG) untuk dokumen berbahasa Indonesia, sebagai contoh penelitianpenelitian terdahulu analisis masalah kemiskinan menggunakan konsep KG yang awalnya menentukan problem area yang berisi informasi masalah kemiskinan dari sebuah teks dan dilanjutkan menentukan background knowledge untuk menginterpretasikan teks yang digunakan (Ikhwati A 2007), perancangan aturan perangkuman beberapa pengertian untuk menjelaskan istilah (Oktantrika DW 2010), dan perancangan aturan abstraksi suatu teks berbahasa Indonesia menggunakan konsep kata benda (Febriatmoko D 2011). Dalam karya ilmiah ini, metode Knowledge Graph (KG) yang digunakan adalah metode yang telah dikerjakan oleh Febriatmoko (2011) dengan menggunakan konsep kata benda. Hal ini dikarenakan kata benda merupakan salah satu kelas kata yang paling banyak muncul dalam suatu teks atau dokumen-dokumen. Namun teks yang digunakan adalah teks berbahasa Inggris. Selain metode Knowledge Graph (KG), metode lain yang akan dibahas adalah metode Concept Mapping (CM). Zaini (2007: 175) dalam Asmarandani (2010) menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep dapat mengembangkan kemampuan mensintesis informasi menjadi satu, dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara holistik untuk melihat keseluruhan dan bagian-bagian, mengembangkan kecakapan dan strategi belajar, mengembangkan kemampuan belajar konsep-konsep dan teoriteori serta mengembangkan kemampuan membuat kesimpulan-kesimpulan dalam suatu pembahasan. Oleh karena itu, pada metode ini, konsep-konsep yang telah ditentukan akan disusun secara hierarki agar dapat melihat keseluruhan dan bagian-bagiannya dengan melihat tingkat keinklusifannya. Salah satu jenis pengetahuan adalah ilmu psikologi yang mempelajari perilaku manusia. Salah satu perilaku manusia adalah stres. Dari berbagai sumber dikatakan bahwa stres telah banyak menyerang manusia di bumi ini. Stres kerap kali disebut sebagai penyebab masalah kesehatan nomor satu. Di samping itu, stres dapat juga menyebabkan bersikap buruk terhadap orang-orang sekitar, walau pun sebenarnya stres juga dapat menjadi dorongan bagi individu tertentu (Hanun 2010).
Dalam karya ilmiah ini, batasan objek pengetahuan adalah stres pada mahasiswa. Objek ini dipilih dengan alasan bahwa mahasiswa merupakan salah satu sumber daya manusia yang penting. Apabila seorang mahasiswa mengalami stres, tentu saja akan berpengaruh terhadap produktivitas yang menurun, konsentrasi yang pecah, mudah sakit, angka absensi yang meningkat, dan juga mudah terserang penyakit. Dalam Greenberg (2002), salah satu penelitian terkait tentang stres pada mahasiswa adalah “College Chronic Life Stress Survey” oleh Towbes dan Cohen pada tahun 1996. Penelitian ini berfokus pada frekuensi stres yang kronis pada kalangan mahasiswa. Mereka menyimpulkan bahwa mahasiswa cenderung mudah untuk berada dalam tingkatan stres yang kronis. Hal ini disebabkan oleh pengalaman dan kemampuan mereka dalam mengatur perubahan perkembangan yang terjadi dalam diri mereka. Sebagai mahasiswa, mereka masih tergolong kurang pandai dalam menghadapi permasalahannya dibandingkan dengan orang dewasa yang sudah lebih berpengalaman. Oleh karena itu, pengetahuan tentang sumbersumber stres merupakan hal yang penting. Dengan demikian, metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM) akan digunakan sebagai teknik menangkap pengetahuan dari teks yang hasilnya berupa representasi pengetahuan dengan topik sumber-sumber stres pada mahasiswa. Kedua metode ini akan dianalisis sebagai dasar untuk merancang aturan atau membangun sistem
yang dapat menampilkan pengetahuan secara otomatis.
intisari
suatu
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan umum: mengetahui perbandingan metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping (CM) dari berbagai jenis teks. Tujuan khusus: menangkap pengetahuan dari teks berbahasa Inggris dengan metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping (CM), b membandingkan hasil tangkapan pengetahuan dengan menggunakan metode KG dan metode CM.
a
1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini antara lain: a pengetahuan yang digunakan adalah teks berbahasa Inggris dengan jenis recount text dan hortatory exposition, b pengetahuan yang akan dibahas adalah sumber-sumber stres pada mahasiswa, c metode Knowledge Graph (KG) yang digunakan adalah konsep kata benda, d metode Concept Mapping (CM) yang digunakan berupa struktur yang hierarki, e manfaat dari penelitian ini digunakan sebagai bahan untuk merancang sistem abstraksi suatu teks yang otomatis.
II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengetahuan 1.1 Definisi a Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu. b Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu. c Dalam encyclopedia of philosophy, dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belified). d Dalam kamus filsafat, dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui
manusia secara langsung kesadarannya sendiri.
dari
1.2 Jenis-jenis Pengetahuan a Pengetahuan langsung (immediate) adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran. b Pengetahuan taklangsung (mediate) adalah hasil dari pengaruh interpretasi dan proses berpikir serta pengalamanpengalaman yang lalu.
3
c Pengetahuan inderawi (perceptual) adalah sesuatu yang dicapai dan diraih melalui indera-indera lahiriah. Sebagai contoh kita menyaksikan satu pohon, batu, atau kursi, dan objek-objek ini yang masuk ke alam pikiran melalui indera penglihatan akan membentuk pengetahuan kita, d Pengetahuan konseptual (conceptual) Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari pengetahuan inderawi. Pikiran manusia secara langsung tidak dapat membentuk konsepsi-konsepsi tentang objek-objek dan perkara-perkara eksternal tanpa berhubungan dengan alam eksternal. Alam luar dan konsepsi saling berpengaruh satu dengan lainnya dan pemisahan di antara keduanya merupakan aktivitas pikiran, e Pengetahuan universal (universal) Pengetahuan universal mencakup individu-individu yang berbeda. 1.3 Hakekat Pengetahuan Hakekat pengetahuan adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya. 1.4 Sumber Pengetahuan a Intuisi, b Rasional, pengetahuan yang berasal dari akal misal proses belajar, diskusi, mengajar, c Indera, indera merupakan alat dan sumber pengetahuan, d Wahyu, wahyu diyakini sebagai sumber ilmu karena wahyu merupakan buatan Tuhan. (Yani 2011) 1.5 Jenis-jenis Teks Berbahasa Inggris Menurut Risqi (2010), jenis-jenis teks berbahasa Inggris beberapa di antaranya adalah: a recount text b hortatory exposition
Teks dengan jenis recount text bertujuan menceritakan kembali suatu kejadian atau pengalaman pada masa lampau. Struktur dari teks ini terdapat tiga bagian yaitu: a orientation: menggambarkan ide utama yang akan dibahas, b events: berupa penjabaran kejadian yang diceritakan, c reiteration: kesimpulan dari seluruh isi Teks dengan jenis recount pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain: - terdapat kata-kata yang menunjukan orang, tempat, dan waktu, - memiliki kata chronological connection seperti then, first, - memiliki linking verb seperti was, were, - memiliki action verbs seperti play, sing, - menggunakan pola simple past tense. (Marpudin 2010) Teks dengan jenis hortatory exposition bertujuan meyakinkan pembaca tentang bagaimana baik dan tidaknya suatu permasalahan. Teks dengan jenis ini memiliki struktur sebagai berikut: a thesis: mengenalkan ide suatu topik yang akan dibahas, b argument: pendapat-pendapat yang mendukung ide utama, dan c recommendation: berupa saran dari penulis terhadap suatu permasalahan. (Agustien HIR et al. 2005) Teks dengan jenis ini, pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain: - fokus pada penulis, - menggunakan kata benda abstrak, - menggunakan action verbs, - menggunakan thinking verb seperti feel, hope, - menggunakan modal verb seperti may, must, should, - menggunakan temporal connective seperti firstly, secondly,
4
- menggunakan evaluative word seperti important, valuable, - menggunakan passive voice, dan - menggunakan pola simple present tense. (Marpudin 2010) 1.6 Ilmu Psikologi Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. (Alim 2009) 1.7 Stres Definisi-definisi tentang stres antara lain sebagai berikut: a stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar (Depdiknas 2008), b menurut Hardjana 1994 dalam Syofia (2010), menyatakan bahwa stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut, c menurut Selye dalam Syofia (2010), menyatakan bahwa stres adalah segala situasi dengan tuntutan nonspesifik mengharuskan seorang individu untuk merespon atau melakukan tindakan, d menurut Yosep (2007) dalam Syofia (2010), stres adalah hal yang melekat pada kehidupan siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang tidak sama, pernah atau akan mengalaminya dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya. 1.8 Jenis-jenis Stres Macam-macam stres menurut psikologis manusia menurut Hanun (2010) antara lain: a stres kepribadian (personality stress) adalah stres yang dipicu oleh masalah dalam diri seseorang yang berhubungan dengan cara pandang terhadap masalah dan atas kepercayaan dirinya,
b stres psikososial (psychosocial stress) adalah stres yang dipicu oleh hubungan relasi dengan orang lain di sekitarnya atau akibat situasi sosial lainnya, misalnya lingkungan baru dan masalah keluarga, c stres bioekologi (bioecological stress) adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Pertama, yaitu ekologi atau lingkungan seperti polusi dan cuaca, sedangkan kedua adalah akibat kondisi biologisnya, misal demam, d stres pekerjaan (job stress) adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan seseorang seperti persaingan jabatan, tekanan pekerjaan, deadline, terlalu banyak pekerjaan. 1.9 Stres pada Mahasiswa a Mahasiswa baru - perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat terjadi ketika pertama kali menjadi mahasiswa karena dituntut untuk mandiri. Tidak seperti halnya ketika masih berada di bangku sekolah yang semua kebutuhan diurus oleh orang tua, - tekanan untuk mendapat nilai yang tinggi. Tekanan nilai yang tinggi termasuk menjadi sumber stres pada mahasiswa. Nilai tinggi yang diperebutkan adalah nilai A, - tugas yang menumpuk. Tugas yang menumpuk pada mahasiswa salah satunya adalah beban kuliah yang merupakan tuntutan akademis di kampus (Syofia 2010), - relasi dengan orang. Menurut Syofia (2010), relasi dengan orang salah satunya dengan teman kuliah merupakan salah satu penyebab stres pada mahasiswa yang sering kali berkaitan dengan perasaan sendiri (kesepian), dan - penyakit b Mahasiswa lama - karir dan kampus. Semakin lama menjadi mahasiswa, maka tidak menutup kemungkinan
5
untuk meniti karir selama menjadi mahasiswa. Namun, terkadang beban di karir dan beban di kampus tidak seimbang, sehingga menyebabkan terjadinya stres. - keluarga dan kampus Tidak banyak dari pihak keluarga yang memiliki respon yang positif saat seorang mahasiswa yang kuliah sekaligus meniti karir, dan - kurangnya rasa percaya diri. c Mahasiswa minoritas Mahasiswa yang mendapatkan sebutan minoritas pada umunya adalah mereka yang memiliki anggota yang sedikit, misalnya teman-teman satu angkatannya telah lulus, sedangkan ia masih berada di lingkungan kampus. Mahasiswa dalam kategori ini pun tidak menutup kemungkinan mengalami stres. Sumber-sumbernya antara lain bahasa sebagai alat komunikasinya dengan lingkungan sekitar, cara mengikuti di kelas kuliah, dan tekanan untuk penampilan yang baik dari keluarga. (Greenberg 2002) Di sisi lain, sumber-sumber stres pada mahasiswa dapat disebabkan pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi. Selain stres, perasaan yang dirasakan pada saat menyusun tugas akhir adalah takut bahkan sampai frustasi dan sampai bunuh diri. Telah banyak contoh kasus mahasiswa yang menjadi lama dalam penyelesaian studinya karena terganjal masalah tugas akhirnya. (Subekti 2009 dalam Syofia 2010). 2 Teknik Menangkap Pengetahuan 2.1 Knowledge Graph Teori Knowledge Graph atau teori KG adalah jenis sudut pandang baru yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia. (Zhang 2002) 2.2 Relasi-relasi Dasar KG Beberapa definisi dari relasi-relasi yang akan digunakan dalam melakukan
analisis teks menurut teori KG adalah sebagai berikut: 1 Relasi Kausalitas (CAU). Relasi ini digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab dan akibat, sesuatu yang menyebabkan sesuatu yang lain. 2 Relasi Kesederajatan (EQU). Relasi ini digunakan untuk menjelaskan konsep yang sederajat atau sama. 3 Relasi yang Bertautan (SUB). Relasi ini digunakan untuk menunjukkan jika terdapat dua buah token dan salah satunya merupakan bagian dari lainnya. 4 Relasi Kesamaan (ALI). Relasi ini digunakan bila antara dua token terdapat elemen-elemen yang sama. 5 Relasi Perbedaan atau Ketidaksamaan (DIS). Relasi ini digunakan untuk menggambarkan bahwa antara dua token tidak ada hubungannya. Jika A DIS B, maka A B . 6 Relasi Attributive (PAR). Relasi digunakan untuk menjelaskan bahwa satu elemen merupakan sifat dari elemen lainnya. 7 Relasi yang Berurutan (ORD). Hubungan ini menjelaskan bahwa dua benda memiliki urutan satu sama lain. Umumnya urutan ini berkaitan dengan waktu dan tempat, tetapi juga bisa digunakan untuk mengungkapkan hubungan “<” yang dikenal dalam matematika. 8 Relasi Ketergantungan Informasi (SKO). Informasi mengenai sesuatu bergantung pada sesuatu yang lain. Relasi-relasi di atas disebut delapan tipe hubungan biner, sedangkan empat frame relationship antara lain: 1 Focusing on a situation : FPAR 2 Negation on situation : NEGPAR 3 Possibility on situation : POSPAR 4 Necessity on situation : NECPAR (Zhang 2002)
2.3 Chunk Indicator Chunk merupakan potongan kalimat atau potongan ucapan pada waktu
6
seseorang bicara. Chunk indicator dalam bahasa Inggris dengan teori KG antara lain: 1 Pairs of comma’s, comma, period yaitu tanda baca yang menunjukkan pemisahan kalimat. 2 Auxiliary verbs yaitu kata kerja bantu yang secara gramatikal berfungsi membentuk atau memberi tambahan arti pada kalimat. Auxiliary verbs terdiri dari tiga macam yaitu to be (be, is, am, was, were, being, been), to do (do, does, did), dan to have (have, has, had). 3 Reference words yaitu kata yang menunjukkan “apa yang dirujuk dari sebuah teks”, misal that, the, dan which. 4 Jumps, jumps terjadi ketika dua kata tidak dapat dihubungkan. Contoh: apabila terdapat kata “the cat” dan “cat the”, maka “cat the” tidak dapat dihubungkan karena kata “the” pada umumnya diikuti oleh kata benda seperti kata “the cat”. Oleh sebab itu, kata “cat the” harus diletakkan pada chunk yang berbeda. yaitu kata yang 5 Preposition menunjukkan hubungan antara dua benda atau lebih. Misalnya in, on, at, next on, behind, dan in front of. (Zhang 2002 dalam Hoede dan Nurdiati 2008a) Hoede dan Nurdiati (2008a) menambahkan chunk indicator yaitu: 6 Kata-kata dalam logika (logic word) misalnya “and”, “or”, “if-then”. 2.4 Kata benda Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Contohnya murid, burung, kursi, dan kemiskinan. Ciri-ciri kata benda adalah sebagai berikut: dalam kalimat yang predikatnya berupa kata kerja, kata benda cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap, kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata “tidak”, kata benda dapat diingkarkan dengan kata “bukan”, kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun diantarai oleh kata “yang”.
Berdasarkan bentuknya, kata benda dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu: kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem, kata benda turunan, terbagi atas: - kata benda berimbuhan, - kata benda bereduplikasi, - kata benda yang berasal dari berbagai kelas karena proses, - kata benda yang mengalami proses pemajemukan. Berdasarkan wujudnya, kata benda dibedakan atas: kata benda konkret adalah kata benda yang dapat dilihat wujud fisiknya, contoh dompet, botol, penghapus, kertas, kata benda abstrak adalah kata benda yang wujud fisiknya tidak dapat dilihat, contoh kebenaran, kemajuan, perbukuan, persatuan. (Waridah 2008) 2.5 Pemetaan Konsep (Concept Mapping) Pemetaan konsep adalah salah satu teknik berupa diagram yang menunjukkan hubungan antarkonsep yang direpresentasikan secara visual. (Zeilik 2011) Sumber lain terkait dengan definisi pemetaan konsep (Concept Mapping) yaitu peta konsep adalah suatu ilustrasi grafis yang konkret yang dapat menunjukkan bagaimana suatu konsep berhubungan atau terkait dengan konsepkonsep lain yang termasuk kategori yang sama. (Hamza 2009) 2.6 Ciri-Ciri Peta Konsep 1 Peta konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi. 2 Suatu peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. 3 Tidak semua konsep memiliki bobot yang sama. Ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebih inklusif daripada konsep-konsep lain. 4 Hierarki. (Anwar 2010)
7
III METODE PENELITIAN
1 Praproses Pada tahap praproses, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan literatur-literatur terkait yaitu: a. metode KG, literatur utama berasal dari skripsi terkait, jurnal ilmiah, dan buku. Skripsi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian terdahulu Abstraksi Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teori Knowledge Graph (Febriatmoko 2011). Metode yang terdapat dalam skripsi tersebut akan dikerjakan dengan menggunakan teks berbahasa Inggris. b. metode CM, literatur utama pada metode ini tidak jauh berbeda seperti metode KG, yaitu berasal dari skripsi-skripsi terkait, jurnal ilmiah, serta aktivitas searching melalui akses internet. Sumber utama untuk metode CM adalah metode yang bersumber dari Shaka dan Bilner (1997) dalam Anwar (2010). c. teks berbahasa Inggris dengan tema “sumber-sumber stres pada mahasiswa” diperoleh dari buku terkait dan juga jurnal melalui akses internet. Teks yang diperoleh sebanyak tiga buah dengan jenis yang berbeda-beda. Ketiga teks tersebut berjudul sebagai berikut: 1). “Sources of stress among college students” 2). “The minority college students” 3). “Stress and college students” Selanjutnya, sebelum memasuki tahap kedua (tahap proses), maka ketiga teks tersebut diidentifikasi terlebih dahulu. Dalam mengidentifikasinya, maka pada masingmasing teks perlu dikenali ciri-cirinya, seperti pola kalimatnya atau kata-kata yang khas. Identifikasi jenis-jenis teks berbahasa Inggris dapat dilihat pada Bab II Tinjauan Pustaka. Flowchart untuk identifikasi jenis teks dalam komputer dapat dilihat pada Gambar 2. 2 Proses Setelah tahap pertama selesai dilakukan, maka dilanjutkan ke tahap berikutnya. Pada tahap kedua ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengolah teks yang dipilih dengan dua metode yaitu metode KG dan CM, dalam hal ini teks yang diolah sebanyak tiga buah. Langkah-langkah dari masing-masing metode adalah sebagai berikut:
a. Metode Knowledge Graph (KG) Penentuan Kata Benda sebagai Konsep Dalam langkah ini, kata benda pada teks dikelompokkan berdasarkan kesamaan makna kata dan dihitung jumlah kemunculannya. Ketika suatu kata benda memiliki jumlah yang banyak kemunculannya dapat dikatakan bahwa kata tersebut memiliki arti yang penting pada suatu teks. Pada tahap ini akan digunakan threshold yaitu suatu batasan konsep yang akan digunakan untuk analisis karena tidak semua kata benda digunakan. Threshold yang digunakan adalah nilai lebih besar sama dengan 4. Pembuatan Graf Setelah melalui tahap kedua, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan graf, kata benda yang dipilih sebagai konsep akan diberi label dan digunakan sebagai verteks untuk dibuat graf berarah sesuai hubungan antarverteks dengan menggunakan konsep Knowledge Graph (KG). Analisis Graf Analisis graf dilakukan dengan membandingkan keseluruhan graf tiap kalimat dan menentukan keterkaitan graf. Analisis yang dilakukan adalah analisis PAR, SUB, CAU, dan hubungan searah. Analisis PAR yang dilakukan adalah menggabungkan dua buah kata benda untuk mendapatkan sebuah konsep baru yang kemudian akan digunakan sebagai verteks baru. Analisis SUB dan CAU yang dilakukan adalah menggunakan prinsip logika matematika, yaitu 1 apabila A SUB B dan B SUB C, maka A SUB C. 2 apabila A SUB B dan B SUB A, maka A = B. 3 apabila A CAU B dab B CAU A, maka A CAU C. Analisis hubungan searah, menurut Hoede dan Nurdiati (2008a) dapat direduksi dengan menggunakan hukum penambahan. Dalam Febriatmoko (2011), hukum penambahan yang dilakukan sebatas relasi SUB dan CAU saja. Untuk relasi PAR, pereduksian bergantung pada konteks kalimat (PAR dan CAU, PAR dan SUB).
8
Penggabungan Graf Graf yang terbentuk setelah proses analisis akan digabung menjadi sebuah graf berukuran besar. Graf yang akan digambarkan hanya graf yang memiliki relasi PAR, CAU, dan SUB sesuai hasil analisis (Febriatmoko 2011). b. Metode Concept Mapping (CM) Membaca materi yang dipelajari Awal dari metode pemetaan konsep adalah membaca materi secara keseluruhan agar kita memiliki pengetahuan awal. Menentukan konsep-konsep penting Setelah memiliki pengetahuan awal, selanjutnya kita menentukan konsep-konsep penting yang diperoleh dari pengetahuan yang ditangkap. Konsep-konsep yang sudah dipilih disusun berurutan Konsep paling umum diletakkan paling atas dan diurut ke bawah sesuai dengan tingkat inklusifnya disusun secara vertikal,
Untuk menghubungkan dua atau lebih konsep yaitu konsep yang inklusif dengan konsep yang kurang inklusif digambarkan di bawahnya, maka akan diperoleh suatu bentuk hierarki pada peta konsep Kata penghubung harus digunakan untuk menghubungkan antarkonsep secara horizontal yang menggunakan garis tanda panah yang menuju pada konsep yang terkait dengannya. (Shaka dan Bilner 1997 dalam Anwar 2010) Hubungan antarkonsep dapat dirumuskan dengan menghubungkan frasa atau kata hubung (Yolanda 2009). 3
Analisis Kedua Metode Pada tahap ketiga ini, akan dilakukan analisis dari kedua metode yang dapat ditinjau dari aspek proses, aspek hasil, dan tujuan jangka panjang yang selanjutnya dirangkum dalam kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan. Aspek proses dapat dilihat dari interpretasinya dan kemudahan dalam penggunaan kedua metode.
Metode penelitian karya ilmiah ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
studi literatur
identifikasi jenis teks
pengolahan teks metode KG menentukan kata benda
mengelompokkan kata benda (sinonim)
menghitung jumlah kemunculan kata benda
metode CM mempelajari keseluruhan materi
menentukan konsep-konsep penting
menyusun konsep-konsep penting secara berurutan
1 2
9
1 2 menentukan konsep kata benda (threshold >=4)
menggambarkan konsepkonsep secara hierarki
menggambarkan tiap kalimat dalam graf menghubungkan antarkonsep dengan kata hubung menganalisis graf (analisis PAR, SUB, CAU)
menggabungkan graf
analisis perbandingan kedua metode Gambar 1 Bagan metode penelitian.
mulai
input teks
i = i+1
membaca identifikasi ke-i
valid
tidak
ya menentukan identifikasi ke-i
jenis teks
selesai Gambar 2 Flowchart identifikasi jenis teks.
pesan error
10
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 Praproses Pada tahap praproses ini, telah ditemukan sejumlah literatur yang terkait dengan metode KG, metode CM, jenis-jenis teks berbahasa Inggris dengan tema “sumber-sumber stres pada mahasiswa”, identifikasi jenis-jenis teks berbahasa Inggris. Literatur-literatur tersebut disajikan dalam Bab VI Daftar Pustaka. Literatur-literatur yang kerap digunakan sebagai bahan penelitian dalam karya ilmiah ini bersumber dari: penelitian yang telah dikerjakan oleh Hoede dan Nurdiati (2008). buku yang dikarang oleh Zhang (2002), skripsi yang telah dikerjakan oleh Febriatmoko (2011), Sebelum memasuki tahap proses, berikut akan diidentifikasi terlebih dahulu jenis-jenis teks yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Ciri-ciri dari setiap teks telah dijelaskan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka dengan subbab 1.5 Jenis-Jenis Teks Berbahasa Inggris. Identifikasi setiap teks adalah sebagai berikut: a teks 1 yang terdapat pada Lampiran 1. Identifikasi: - terdapat kata pengenal orang yaitu “participants were 100 students”, pengenal tempat yaitu “Midwestern university”, dan pengenal waktu yaitu “mid sized” pada paragraf pertama, - terdapat kata chronological connection yaitu “while”, - terdapat linking verbs yaitu “was, were”, - pola kalimat teks tersebut adalah simple past tense. Berdasarkan identifikasi tersebut, maka teks 1 termasuk jenis “recount text”. Di samping itu, dalam teks 1 diceritakan kembali kejadian yang telah terjadi pada masa lampau, sehingga hal ini merupakan tujuan dari “recount text” yaitu menceritakan kembali kejadian yang telah berlalu. b teks 2 yang terdapat pada Lampiran 5. Identifikasi: - pada paragraf kedua, terdapat kata yang menunjukan penulis bercerita tentang sesuatu hal yang ditunjukkan dengan kata ganti “I”, - terdapat modal verb yaitu “may”, terutama pada paragraf terakhir, - menggunakan pola simple present tense.
Berdasarkan identifikasi tersebut, maka teks 2 termasuk jenis “hortatory exposition”. Selain identifikasi tersebut, dalam teks tersebut penulis lebih banyak menyampaikan pendapatnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya modal verb yaitu “may”. c teks 3 yang terdapat pada Lampiran 11. Identifikasi: - terdapat kata pengenal orang pada setiap paragraf kecuali paragraf terakhir, - terdapat linking verbs yaitu “was”, - pola kalimat teks tersebut adalah simple past tense. Teks 3 memiliki jenis yang sama dengan teks 1 yaitu “recount text” karena selain identifikasi-identifikasi yang telah dijelaskan, teks tersebut menceritakan kembali kejadian pada masa lampau yang bertujuan memberikan informasi kepada pembaca. Seiring dengan perkembangan bidang teknologi, diharapkan komputer dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah teks. Oleh sebab itu, dibuatlah perancangan aturan untuk mengidentifikasi jenis-jenis teks. Perancangan yang dibuat adalah perancangan aturan untuk jenis “recount text” dan “hortatory exposition”. Berikut perancangan aturan masing-masing: a perancangan aturan “recount text” 1 menginputkan sebuah teks sembarang, 2 melakukan pengecekan kata pengenal orang, tempat, dan waktu, Pada saat proses pengecekan tersebut, maka komputer akan memberikan dua kemungkinan, yaitu ketika komputer valid dalam membacanya, maka komputer akan menentukan kata-kata tersebut dan memberikan hasilnya. Akan tetapi, ketika komputer tidak valid dalam membacanya, maka akan menampilkan “error message”, 3 melakukan pengecekan kata chronological connection, Penjelasan proses ketiga ini sama dengan penjelasan pada proses kedua dan juga berlaku untuk proses-proses berikutnya. Komputer akan memberikan dua kemungkinan, yaitu ketika valid dan ketika tidak valid, 4 melakukan pengecekan kata-kata yang tergolong lingking verbs,
11
5 melakukan pengecekan pola kalimat yang berupa simple past tense, 6 setelah melalui proses kedua hingga proses kelima beserta hasilnya, maka komputer akan memberikan output berupa “recount text”. b perancangan aturan “hortatory exposition” 1 menginputkan sebuah teks sembarang, 2 melakukan pengecekan kata-kata yang menunjukan fokus pada penulis. Pada umumnya, kata-kata menunjukan fokus pada penulis menggunakan kata ganti penulis sendiri, seperti “I”, “my”, 3 melakukan pengecekan kata-kata yang menunjukan “modal verbs”, terutama pada paragraf terakhir karena jenis teks ini pada umumnya paragraf terakhir merupakan rekomendasi dari penulis terhadap suatu topik tertentu, 4 melakukan pengecekan pola kalimat yang berupa simple present tense, 5 memberikan output berupa “hortatory exposition”. 2 Proses Setelah mengidentifikasi setiap teks, maka langkah selanjutnya memasuki tahap proses. Proses ini terdiri dari mengolah teks dengan dua metode yaitu metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM). Setiap teks akan diproses sesuai dengan urutannya, yaitu teks 1, teks 2, dan teks 3. Berikut adalah proses analisis teks 1 dengan jenis “recount text”: a
Metode Knowledge Graph (KG). Penentuan Kata Benda sebagai Konsep Langkah awal dari metode ini adalah menentukan kata benda sesuai kesamaan makna (sinonim) dilanjutkan penghitungan kemunculannya dalam teks tersebut. Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya dapat dilihat pada Tabel 1. Setelah itu, dilakukan penentuan threshold untuk membatasi penggunaan konsep. Nilai threshold yang digunakan adalah lebih besar sama dengan 4. Daftar kata benda setelah dibatasi dengan nilai minimal 4 dapat dilihat pada Tabel 2. Konsep-konsep yang sudah dibatasi diberi label dan digunakan sebagai verteks. Verteks yang terdapat pada teks 1 sebanyak enam belas (16) buah. Antarverteks dihubungkan dengan relasi berdasarkan metode Knowledge Graph (KG). Dalam penelitian ini, relasi yang digunakan adalah
relasi PAR, relasi SUB, dan relasi CAU (Febriatmoko 2011). Dalam penentuan kata benda, pada setiap kalimat digunakan chunk indicator yang dikutip dari Zhang (2002) dalam Hoede dan Nurdiati (2008a). Chunk indicator ini digunakan untuk menentukan frasa kata benda dari setiap kalimat (Febriatmoko 2011). Akan tetapi, berlaku juga untuk kata benda, karena frasa kata benda merupakan kesatuan dari beberapa kata benda. Apabila diperoleh frasa kata bendanya, selanjutnya ditentukan kata benda yang kemudian dicocokkan dengan daftar verteks yang ada. Setiap kalimat diberi chunk indicator sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka subbab 2.3 Chunk Indicator. Pemberian chunk kalimat dengan indicator pada setiap memberi penomoran sesuai dengan ketentuan. Misal pada teks 1 kalimat 1: “The Student Stress Survey was|2 used to determine the major sources of stress among|5 college student.|1” Pada kalimat 1, aturan chunk indicator yang digunakan adalah aturan nomor 2, aturan nomor 5, dan aturan nomor 1. Aturan nomor 2 menunjukkan bahwa dalam kalimat tersebut terdapat “auxiliary verbs” yang ditunjukkan dengan kata “was”. Aturan nomor 5 menunjukkan bahwa dalam kalimat 1 terdapat kata yang termasuk “preposition” yang ditunjukkan dengan kata “among”. Aturan nomor 1 menunjukkan bahwa dalam kalimat 1 terdapat tanda baca yang ditunjukkan dengan tanda titik. Berdasarkan chunk indicator dari kalimat 1, maka diperoleh frasa kata benda sebagai berikut: a the student stress survey, b the major sources of stress, dan c college student. Setelah itu, dari setiap frasa kata benda ditentukan kata bendanya seperti “student stress”, “survey”, “major”, “source”, “stress”, dan “college student”. Kemudian, keseluruhan kata benda tersebut dicocokkan dengan Tabel 2 untuk dijadikan verteks yang akan digunakan dalam analisis graf. Apabila kata benda terdapat dalam daftar verteks, maka kata benda tersebut dapat digambarkan word graph-nya. Jika tidak, maka word graph kata benda tidak digambarkan.
12
Tabel 1 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya kata benda source, stressors
total 23
college student, students, college, nonstudent peers
21
chronic stress, stressful, life stress
16
survey, findings, studies
kata benda
total
drug, alcohol
2
Midwestern university
1
top five
1
gender
1
age
1
research, study
9
mid size
1
scale, items, level
9
year
1
participants
1
academic requirements, transferring school
9
assessment
1
problem, conflict, fight, trouble, difficulties
8
frequency
1
life, live
7
purpose
1
academic, school academic, outside academic,
environment, environmental
6
activities
1
relation, relationship, interaction
6
respondent
1
interpersonal
5
self esteem
1
intrapersonal
5
basis
1
major
5
change
1
events, spesific events
5
increased
1
situations, spesific situation
4
car
1
daily hassles
4
loneliness
1
100, six, seven, three
4
potential
1
student stress
3
classrooms
1
sleeping habits
3
pressure
1
person, superior, faculty member
3
degree
1
eating habits
3
spring semester
1
friend, girlfriend, boyfriend
3
1997
1
money, financial
2
evaluation
1
computer
2
university setting
1
vacation, breaks
2
reaction
1
family, parents
2
work load
1
paper, test
2
new responsibilities
1
weekly, first year
2
programs
1
good grades
2
stress management
1
assignment, homework
2
stress perception
1
time, time pressure
2
major stress
1
topic, issue
2
Tabel 1 menunjukkan bahwa keseluruhan kata benda yang terdapat dalam teks 1 yang berjudul “Sources of stress among college student”. Keseluruhan kata benda dalam Tabel 1 sudah melalui proses pengelompokan berdasarkan kesamaan maknanya. Sebelum menentukan konsep yang digunakan, dalam hal ini penentuan
threshold, untuk mempermudah pemilihannya, maka kata benda yang telah dikelompokkan disusun berurutan berdasarkan total kemunculannya. Hal ini dapat mempermudah dalam penentuan threshold yaitu nilai total kemunculannya yang lebih besar sama dengan 4.
13
Tabel 2 Daftar verteks dan total kemunculannya label v1 v2 v3 v4 v5 v6
kata benda source, stressors
total 23
label
kata benda
total
fight, trouble, difficulties
v7
problem, conflict,
8
college, nonstudent peers
college student, students, 21
v8
life, live
7
chronic stress, stress, stressful, life stress
16
v9
environment, environmental
6
v10
relation, relationship, interaction
6
survey, findings, studies research, study
9
v11
100, 40, six, seven, three, five
6
scale, items, level
9
v12
intrapersonal, internal
5
academic, school,
v13
events, spesific events
5
outside academic, transferring school
v14
interpersonal
5
v15
daily hassles
4
v16
situations, spesific situation
4
academic requirements
b Pembuatan graf Verteks-verteks yang sudah terdaftar selanjutnya akan dibentuk graf pada tiap kalimat. Langkah-langkah pembentukan graf meliputi pembentukan word graph berdasarkan frasa kata benda dan pemotongan dengan chunk indicator. Setelah word graph terbentuk, selanjutnya setiap verteks dicocokkan dengan Tabel 2. Pembentukan graf ini disesuaikan dengan hubungan antarkalimatnya dan kata penghubungnya. Hal ini dilakukan untuk menerapkan konsep KG (Febriatmoko 2011). Berikut analisis setiap kalimat: Kalimat 1: “The Student Stress Survey was|2 used to determine the major sources of stress among|5 college student.|1” Berdasarkan chunk indicator dari kalimat 1, maka diperoleh frasa kata benda sebagai berikut: a the student stress survey, b the major sources of stress, dan c college student. Selanjutnya, setiap frasa kata benda tersebut dianalisis untuk pembentukan word graph-nya. Berikut analisisnya: a the student stress survey Kata “the” hanya berfungsi untuk menunjukkan suatu kata benda yang pasti, karena kata tersebut selalu diikuti dengan kata benda. Kata benda yang terdapat dalam frasa kata benda “the student stress survey” adalah “student stress” dan “survey” yang dihubungkan dengan relasi PAR. Kata “student ” dan “stress” tidak dapat dipisahkan karena keduanya memiliki makna berbeda, sehingga digambarkan dalam satu konsep.
9
Berikut pembentukan word graph frasa kata benda (a): student stress
PAR
survey
Gambar 3 Word graph a kalimat 1.
b the major sources of stress Sama halnya dengan poin (a) bahwa kata “the” hanya berfungsi untuk menunjukkan suatu kata benda yang pasti. Kata “major sources” merupakan pelengkap dari kata benda utama “stress”, maka hubungan yang tepat bagi kedua kata “major sources” dan “stress” adalah PAR. Berikut pembentukan word graph: major source
PAR
stress
Gambar 4 Word graph b kalimat 1.
c college student Frasa kata berasal dari dua kata yaitu kata “college” dan “student” yang memiliki makna yang berbeda, maka kedua kata tersebut dapat dituliskan menjadi satu kesatuan yaitu “college student”. Berikut pembentukan word graph: college student
Gambar 5 Word graph c kalimat 1.
Setelah melakukan analisis dari setiap frasa kata benda dalam kalimat dan menggambarkan word graph-nya, maka word graph dari kalimat 1 dapat digambarkan sebagai berikut:
14
student stress
PAR
survey CAU
PAR
major source
stress SUB college student
Setelah word graph dari kalimat 2 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan verteks yang telah ditentukan, kata “student stress” dan “major source” tidak termasuk ke dalam daftar verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 2 dapat digambarkan sebagai berikut: SUB
v5
v16
PAR
v3
Gambar 6 Word graph kalimat 1.
Gambar 9 Word graph verteks kalimat 2.
Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “student stress survey” memiliki hubungan sebab akibat dengan “major source stress”, karena pada kalimat 1 antara kedua frasa kata tersebut terdapat kata kerja “used to determine”, sehingga hubungan antara keduanya adalah CAU. Pada umumnya apabila terdapat kata kerja, maka hubungan yang tepat adalah CAU. Di sisi lain, “college student” dan “major source stress” memiliki hubungan SUB, karena “college student” merupakan salah satu topik yang dibahas, sehingga “college student” merupakan bagian dari “major source stress”. Setelah word graph dari kalimat 1 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan word graph dari kalimat 1 dengan verteks yang telah ditentukan (Tabel 2), kata “student stress” dan “major source” tidak termasuk ke dalam daftar verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 1 dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “stressful situations is part of scale”. Kata “scale” merujuk pada “major source stress among college student” pada kalimat sebelumnya.
v4
CAU
v3
SUB
v2
Gambar 7 Word graph verteks kalimat 1.
Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “survey used to determine stress among college student.” Untuk kalimat-kalimat berikutnya, proses menggambarkan word graph sama seperti analisis pada kalimat 1. Berikut word graph masing-masing kalimat: Kalimat 2: “The scale consisted of 40 potentially stressful situations.|1” Word graph dari kalimat 2 dapat digambarkan sebagai berikut: scale
SUB
Kalimat 3: “The scale addressed interpersonal,|1 intrapersonal,|1 academic,|1 and|6 environmental source of stress. |1” Word graph dari kalimat 3 dapat digambarkan sebagai berikut: intrapersonal SUB SUB
scale
SUB
stress
PAR
SUB
source PAR
interpersonal
environmental
Gambar 10 Word graph kalimat 3.
Kata “environmental ” adalah kata sifat bagi kata “source” (dalam bahasa Indonesia, sumber stress yang berasal dari lingkungan) dan kata “source” adalah pelengkap bagi kata “stress”, sehingga hubungan yang tepat adalah PAR. Di sisi lain, kata “interpersonal”, “intrapersonal”, “academic”, dan “environmental source of stress” adalah bagian dari “scale” yang dibahas, sehingga hubungan yang tepat adalah SUB. Word graph dari kalimat 3 adalah sebagai berikut: v12
v6 SUB
v5
SUB
situations
SUB
v3
PAR
v1
SUB
PAR
stressful
academic
v9
PAR
v14
Gambar 11 Word graph verteks kalimat 3. Gambar 8 Word graph kalimat 2.
15
Dari gambar di atas, informasi yang diperoleh adalah “scale of stressful situations such as interpersonal, intrapersonal, academic, and environmental source of stress.” Kalimat 4: “The items in|5 the scale were|2 also|3 classified as either|3 daily hassles or|6 major life events. |1” Word graph dari kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut: life
Kalimat 6: “Overall,|1 daily hassles were|2 reported more often than|3 major life events,|1 with|5 intrapersonal sources of stress being|2 the most frequently reported source.|1” Word graph dari kalimat 6 dapat digambarkan sebagai berikut: life PAR
events
source
scale
SUB
PAR
SUB
events
PAR
SUB
items
SUB
stress
daily hassles
source
SUB
PAR
Gambar 12 Word graph kalimat 4. daily hassles
Kata “major” tidak termasuk konsep karena “major” merupakan kata sifat. Kata “daily hassles” digambarkan dalam satu kata karena memiliki arti berbeda pada kedua kata pembentuknya. Setelah word graph dari kalimat 4 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut:
intrapersonal
v8
v1
PAR
PAR SUB
v13
v3 SUB SUB
PAR
v1
v12
v15 v8
v5
PAR
SUB
v13
Gambar 15 Word graph kalimat 6.
SUB
v15
v5
Gambar 13 Word graph verteks kalimat 4.
Kalimat 5: “Participants were|2 100 students at|5 a mid sized,|1 Midwestern university and|6 varied in|5 year in|5 school,|1 age,|1 gender,|1 and|6 major.|1” Word graph dari kalimat 5 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 7: “The top five sources of stress were;|1 change in|5 sleeping habits,|1 vacations or|6 breaks,|1 change in|5 eating habits,|1 increased work load,|1 and|6 new 1 responsibilities.| ” Word graph dari kalimat 7 dapat digambarkan sebagai berikut: five
breaks
vacations
PAR SUB
participants SUB
100
source
age
PAR
SUB
PAR
SUB
students
SUB SUB
SUB
eating habits
stress
year
gender
Midwestern university
work load
sleeping habits
PAR
school mid sized
increasing PAR
v11
Gambar 14 Word graph kalimat 5.
v11
v1 PAR
v2 v3
Gambar 16 Word graph kalimat 7.
16
Kalimat 8: “The findings from|5 this study may be|2 further used to examine which|3 sources of stress cause|4 the highest levels of stress among|5 college students,|1 and|6 may be|2 helpful in|5 creating stress management programs.|1” Word graph dari kalimat 8 dapat digambarkan sebagai berikut:
nonstudent peers problems
SUB
findings
Kalimat 10: “The problems and|6 situations encountered by|5 college students may|2 differ from|5 those faced by|5 their|3 nonstudent peers.|1” Word graph dari kalimat 10 dapat digambarkan sebagai berikut:
study
situations
CAU
student stress
college student
PAR PAR
source
stress
CAU
survey v2
CAU CAU SUB
college student
programs
level
v16
CAU
v7
v2
PAR
Gambar 19 Word graph kalimat 10. stress management v4
v1
SUB
v4
PAR
SUB
v3
Kalimat 11: “The environment in|5 which|3 college students live is|2 quite different.|1” Word graph dari kalimat 11 dapat digambarkan sebagai berikut: PAR
college student
v5
live SUB
SUB
environment
v2
Gambar 17 Word graph kalimat 8.
v2
PAR
v8 SUB
Kalimat 9: “The dynamic relationship between|5 the person and|6 environment in|5 stress perception and|6 reaction is|2 especially magnified in|5 college students.|1” Word graph dari kalimat 9 dapat digambarkan sebagai berikut:
person
SUB
environment
relationship SUB
reaction CAU
stress perception
college student
v9
Gambar 20 Word graph kalimat 11.
Kalimat 12: “While jobs outside of|4 the university setting involve|4 their|3 own sources of stress,|1 such as|3 evaluation by|5 superiors and|6 striving for goals,|1 the continuous evaluation that|3 college students are|2 subjected to,|1 such as|3 weekly tests and|6 papers,|1 is|2 one which|3 is|2 not often seen by|5 non-students.|1” Word graph dari kalimat 12 dapat digambarkan sebagai berikut: university setting
jobs outside
PAR
SUB
SUB
v10
v9
PAR SUB
stress
superior
evaluation paper
PAR
v2
Gambar 18 Word graph kalimat 9.
source
SUB college
PAR student
test
17
v1
Kalimat 16: “In addition to academic requirements,|1 relations with|4 faculty members and|6 time pressures may|2 also be|2 sources of stress.|1” Word graph dari kalimat 16 dapat digambarkan sebagai berikut:
v3 SUB
v2
Gambar 21 Word graph kalimat 12. PAR
source
Kalimat 13: “The pressure to earn good grades and|6 to earn a degree is|2 very high.|1” Word graph dari kalimat 13 dapat digambarkan sebagai berikut:
faculty member
SUB
academic requirement
SUB
time pressure
relation
CAU
grades
pressure CAU
PAR
v1 degree
Karena semua konsep pada gambar di atas tidak termasuk dalam konsep yang memenuhi threshold, maka tidak ada word graph yang sesuai dengan verteks yang ditentukan. Kalimat 14: “Earning high grades is|2 not|4 the only source of stress for|5 college students.|1” Word graph dari kalimat 14 dapat digambarkan sebagai berikut: CAU
v10
Kalimat 17: “Relationships with|5 family and|6 friends,|1 eating and|6 sleeping habits,|1 and|6 loneliness may|2 affect some students adversely.|1” Word graph dari kalimat 17 dapat digambarkan sebagai berikut: SUB
family
friends
SUB
relationship eating habits
sleeping habits
CAU
student
PAR
stress
SUB
v3
Gambar 25 Word graph kalimat 16.
Gambar 22 Word graph kalimat 13.
grades
stress
CAU
source CAU
SUB
loneliness v10
college PAR
CAU
v3
v1
v2
SUB
v2
Gambar 26 Word graph kalimat 17.
Gambar 23 Word graph kalimat 14.
Kalimat 15: “Other potential sources of stress include excessive homework,|1 unclear and|6 uncomfortable assignments,|1 1 classrooms.| ” Word graph dari kalimat 15 dapat digambarkan sebagai berikut: source
PAR
SUB
stress
homework
v1
classroom PAR
PAR
assessment EQU
stress
PAR
SUB
level college student
topic
SUB assignme
Kalimat 18: “Assessment of stress levels in|5 college students is|2 a topic often examined by|5 researchers.|1” Word graph dari kalimat 18 dapat digambarkan sebagai berikut:
v3
Gambar 24 Word graph kalimat 15.
researchers
CAU
v3
v2
Gambar 27 Word graph kalimat 18.
18
Kalimat 19: “For example,|1 Towbes and|6 Cohen (1996) created|4 the College Chronic Life Stress Survey in|5 which|3 they|3 focused on|5 the frequency of chronic stress in|5 the lives of college students.|1” Word graph dari kalimat 19 dapat digambarkan sebagai berikut:
Word graph dari kalimat 21 digambarkan sebagai berikut: they
researchers CAU SUB
stressors
relation PAR
survey
PAR
stress
dapat
life
SUB
SUB
PAR
basis
time college student
PAR
v4
PAR
v3
CAU
student
v8
PAR
v2
v10
SUB
v1
Gambar 28 Word graph kalimat 19.
Kalimat 20: “This|3 scale contains items that|3 persist across time to create stress,|1 such as|3 interpersonal conflicts,|1 self-esteem 1 6 problems,| and| money problems.|1” Word graph dari kalimat 20 dapat digambarkan sebagai berikut:
scale
survey
v2
Gambar 30 Word graph kalimat 21.
Kalimat 22: “They|3 found that|3 in|5 regard to chronic stress,|1 first-year students scored higher than|3 other students.|1” Word graph dari kalimat 22 dapat digambarkan sebagai berikut:
time they
SUB
CAU
SUB
CAU
stress
items conflicts
researchers
CAU
PAR
stress scored
SUB
PAR
problems
PAR
first year
interpersonal
PAR
student
SUB
self esteem
money v3
v4
v2
Gambar 31 Word graph kalimat 22.
SUB
v3
v5 v7
SUB
v7
PAR
v14
Gambar 29 Word graph kalimat 20.
Kalimat 23: “Similar studies have|2 examined both|3 sources of stress among|5 6 undergraduate (Gadzella, 1994) and| graduate students.|1” Word graph dari kalimat 23 dapat digambarkan sebagai berikut: studies
CAU
stress
PAR
sources
CAU
Kalimat 21: “They evaluated these stressors in|4 relation to how many times a student had to deal with|4 them on|4 a weekly basis.|1”
students PAR
graduate
undergraduate
19
PAR
v3
PAR
v2
v1 v8
CAU
v10
v2
v6
CAU CAU
PAR
Gambar 32 Word graph kalimat 23.
Kalimat 24: “While|5 many specific events and|6 situations have been|2 implicated as|3 stressors for|5 college students,|1 more research is|2 needed to investigate|4 the nature of these stressors for|5 college students,|1 and|6 which|3 stressors are|2 most prevalent in|5 college students lives.|1” Word graph dari kalimat 24 dapat digambarkan sebagai berikut: events
situations
v14
Gambar 34 Word graph kalimat 25.
Kalimat 26: “In addition,|1 research is|2 needed to clarify whether|3 these stressors are|2 mostly daily hassles or|6 major live events.|1” Word graph dari kalimat 26 dapat digambarkan sebagai berikut: events
daily hassles
CAU
SUB
stressors
PAR
stressors
CAU
college students
v13
v1
life
CAU
PAR
CAU
live
reserach v16
v15
SUB
v13 PAR
v1 v8
v1 CAU
v2
Gambar 35 Word graph kalimat 26.
v8
PAR
Gambar 33 Word graph kalimat 24.
Kalimat 25: “It|3 is|2 unclear whether|3 most interpersonal stressors result from|5 6 relationships or| academics.|1” Word graph dari kalimat 25 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 27: “The purpose of this study was|2 to determine what|3 sources of stress are|2 the most prevalent among|5 college students,|1 and|6 to examine|4 the nature of these stressors.|1” Word graph dari kalimat 27 dapat digambarkan sebagai berikut: purpose
SUB
study
college students PAR
it
CAU
life stress
CAU
CAU
stressors
PAR
sources
SUB CAU
college students relationship
academic
PAR
PAR
v3
v1
v4
interpersonal SUB
v2
Gambar 36 Word graph kalimat 27.
20
Kalimat 28: “Interpersonal sources result from|5 interactions with|5 other people,|1 such as,|1 a fight with|5 a boyfriend or|6 girlfriend or|6 trouble with|5 parents.|1” Word graph dari kalimat 28 dapat digambarkan sebagai berikut: PAR
interpersonal
PAR
school
activities
issues
SUB
transferring school
work load
PAR
sources
v6
v1
SUB
v6
v6
CAU
parents interactions
SUB
Gambar 39 Word graph kalimat 30.
CAU
Kalimat 31: “Finally,|1 environmental stressors result from|5 problems in|5 the environment,|1 outside of academics,|1 such as|3 car or|6 computer problems.|1”
people trouble SUB
boyfriend
girlfriend
v14
PAR
v1
Word graph dari kalimat 31 digambarkan sebagai berikut:
CAU
v10
v7
PAR
environmental
stressors CAU
Gambar 37 Word graph kalimat 28. PAR
environment
Kalimat 29: “Intrapersonal sources result from|5 internal sources,|1 such as,|1 changes in|5 eating or|6 sleeping habits.|1” Word graph dari kalimat 29 dapat digambarkan sebagai berikut:
problem SUB
outside academic SUB
car
computer PAR
intrapersonal
sources CAU
change
dapat
v9
PAR
v1
SUB
internal v9
PAR
CAU
v7
SUB
sleeping habits
eating habits
v12
PAR
v1
Kalimat 32: “Respondents checked each item they had|2 experienced during|4 the current school year.|1” Word graph dari kalimat 32 dapat digambarkan sebagai berikut:
CAU
v12
Gambar 38. Word graph kalimat 29
Kalimat 30: “Academic sources arise from|5 school-related activities and|6 issues,|1 such as,|1 an increased class workload or|6 transferring schools.|1” Word graph dari kalimat 30 dapat digambarkan sebagai berikut: academic
PAR
sources CAU
school
PAR
activities
Gambar 40 Word graph kalimat 31.
issues
respondents
CAU
item v5
Gambar 41 Word graph kalimat 32.
Kalimat 33: “Within these divisions,|1 the stressors were|2 identified as|3 either daily hassles,|1 like|3 financial difficulties or|6 being|2 placed in|5 an unfamiliar situation,|1 or|6 major life events,|1 such as|3 starting college or|6 change in|5 use of alcohol or|6 drugs.|1”
21
Word graph dari kalimat 33 digambarkan sebagai berikut:
dapat
v9
v12 SUB
v14 PAR SUB
SUB
stressors
SUB
SUB
situation PAR
events
student stress
spring semester
SUB
EQU
SUB
v16
c
Analisis Graf Setelah pembentukan word graph, maka tahap selanjutnya adalah analisis graf yang berupa analisis relasi PAR, CAU, dan SUB yang terdapat pada setiap word graph. Data masing-masing relasi pada teks yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3 pada Lampiran 2.
v13 PAR
v8
Gambar 42 Word graph kalimat 33.
Kalimat 34: “Daily hassles comprised|3 six interpersonal stressors,|1 seven intrapersonal stressors,|1 three academic stressors,|1 and|6 seven environmental.|1” Word graph dari kalimat 34 dapat digambarkan sebagai berikut: seven
seven PAR
daily hassles
environmental
intrapersonal SUB SUB
SUB
stressors
academic
interpersonal
PAR
PAR
six
v11 PAR
v12
1997
Gambar 44 Word graph kalimat 35. SUB
PAR
survey
v4
v9
v15 v7
PAR
PAR
v14 v1
v11
Kalimat 35: “The Student Stress Survey was|2 distributed at|5 the beginning of a regularly scheduled fraternity meeting in|5 the 1997 Spring semester.|1” Word graph dari kalimat 35 dapat digambarkan sebagai berikut:
life
financial v12
PAR
environmental
difficulties PAR
v15
v11
daily hassles
v6
v6
Gambar 43 Word graph kalimat 34.
EQU
academic
SUB
SUB
SUB
interpersonal
intrapersonal
divions
v1
three
v11 PAR
v9
Analisis relasi PAR Relasi PAR digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu mempunyai sifat sesuatu yang lain. Dalam hal ini, ketika ada dua atau lebih kata benda, maka salah satunya merupakan sifat atau pelengkap bagi lainnya. Menurut Febriatmoko (2011), kata benda yang terhubung oleh relasi PAR dapat membentuk sebuah kata baru. Untuk menentukan sebuah kata benda yang baru, maka dibuat aturan bahwa kata benda baru tersusun dari dua buah kata benda yang terhubung oleh relasi PAR. Kata benda baru terdiri atas kata benda utama dan kata benda yang memberi sifat atau keterangan. Kata benda yang memiliki sifat tidak boleh memiliki relasi selain PAR (misal verteks u), sedangkan verteks v harus memiliki relasi selain PAR. Dalam teks yang digunakan, terdapat hubungan PAR antara v2 ke v8. Kedua verteks tersebut tidak termasuk dalam
22
analisis relasi PAR karena kata benda yang berupa sifat memiliki relasi selain PAR. Setelah mendapatkan sebuah kata benda baru yang terdiri atas dua buah verteks, akan dilihat makna kata baru hasil gabungan kata benda tersebut. Jika maknanya sama dengan salah satu kata benda yang terdapat dalam verteks, maka kata benda baru yang terbentuk akan dikelompokkan bersama kata benda yang memiliki makna yang sama. Jika kata benda baru memiliki sebuah makna yang tidak sama dengan salah satu verteks yang ada, maka kata benda baru tersebut akan diberi label dan dijadikan sebuah verteks baru (Febriatmoko 2011). Daftar analisis PAR pada teks dapat dilihat pada Tabel 4 pada Lampiran 3. Berikut adalah penggabungan verteks dengan relasi PAR yang memiliki makna baru dan yang tidak memiliki makna baru sesuai dengan Tabel 4. v3 v9
v16 v1
A B
v1
v3
v1
v8
v13
C
v11
v2
v2
v12
v1
D
v11
v1
v1
v8
v3
E
v3
v4
F
v14
v7
G
v14
v10
v10
v14
v1
H
v6
v1
v9
v7
v11 v11
v13
v6
v3
v12
v3
v4
v2
v7
v5
v4
v3
v15
v6
v6
v10
v1
v13
v16
v9
v12
v15
v5
v7
v3
v8
v14
Gambar 46 Penggabungan verteks relasi SUB.
Gambar di atas merupakan gabungan dari semua relasi SUB yang terdapat dalam teks. Dari gambar di atas, terdapat garis putus-putus antara dua verteks yang mengikuti prinsip logika matematika, sehingga terdapat relasi SUB yang dapat direduksi. Daftar relasi SUB yang dapat direduksi antara lain yaitu:
I
v2 v9
v3 v10
v13 v1
J
v12
v1
v15
v12
v12
v7
v5
v4
v14
v14
v7
v5
v3
v15
v13
v11
v9
v9
v7
v11
v6
v6
v16
v13
v1
v14
v13
v5
Gambar 45 Penggabungan verteks relasi PAR.
Analisis relasi CAU dan SUB Berdasarkan prinsip logika matematika, terdapat beberapa hubungan relasi SUB yaitu : jika A SUB B dan B SUB C, maka A SUB C dan jika A SUB B dan B SUB A, maka A = B. Di sisi lain, menurut Hoede dan Nurdiati (2008a), pada relasi CAU pun berlaku prinsip logika matematika yaitu jika A CAU B dan B CAU C, maka A CAU C. Graf dari relasi SUB dapat digambarkan sebagai berikut:
v4
Gambar 47 Relasi SUB yang direduksi.
Dari keterangan di atas, berdasarkan prinsip logika matematika, maka hubungan SUB terjadi pada kedua verteks antara lain, yaitu: a. v2 ke v13 e. v7 ke v3 b. v9 ke v1 f. v7 ke v13 c. v12 ke v4 g. v16 ke v1 d. v7 ke v4 h. v14 ke v5 Selanjutnya, akan digambarkan graf dari relasi CAU sebagai berikut
23
v7
v3 v13
v10 v16
v2 v1
v7
v v10 v8
v12
v6
Gambar 48 Penggabungan verteks relasi CAU.
Hubungan antara v12 ke v1, v13 ke v1, v10 ke v1, dan v7 ke v3 memiliki dua relasi yaitu SUB dan CAU, maka berdasarkan hukum penambahan menurut Dimas (2011), kedua relasi tersebut dapat digantikan dengan relasi SUB. Akan tetapi, kedua verteks tersebut termasuk dalam analisis PAR, sehingga menjadi kata benda yang baru. Penggantian relasi SUB tidak digambarkan dalam penggabungan grafnya. Hukum penambahan dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai berikut:
Terdapat lima pasangan verteks yang dihilangkan (garis putus-putus) karena memiliki relasi PAR, sehingga relasi CAU digantikan oleh PAR. Verteks-verteks tersebut digambarkan sesuai dengan Tabel 3. Analisis Hubungan Searah Hubungan searah yang terdapat dalam teks adalah sebagai berikut : SUB
v12
v1
CAU SUB
v1
v13 CAU SUB
v10
v1 SUB
v3 CAU PAR
v6
+
CAU
SUB
CAU
CAU
SUB
SUB
SUB
SUB
Hubungan antara v6 ke v1 memiliki dua relasi yaitu PAR dan CAU. Melihat dari susunan kata bendanya, bahwa v6 = academic dan v1 = source, maka kedua relasi tersebut dapat digantikan dengan relasi PAR karena “academic” merupakan sifat dari “source” yang berarti sumber yang bersifat akademik. d Penggabungan Graf Setelah melalui proses analisis masingmasing graf pada setiap kalimat, selanjutnya adalah menggabungkan graf sesuai dengan analisis sebelumnya. Graf gabungan yang terjadi dalam teks dapat dilihat pada Gambar 50.
CAU
v7
Tabel 5 Hukum Penambahan
v1 CAU
Gambar 49 Analisis hubungan searah.
v4
v9 F
G
v2
v15
v7
v16
v8
v2 v10 E
v6
v6
B
A
v1
J v13 I
v2 H
C E
v3
v4
D
v4
v12
Gambar 50 Graf gabungan relasi PAR, SUB, dan CAU.
: Relasi PAR : Relasi SUB : Relasi CAU
24
Informasi yang dapat diambil dari Gambar 50 antara lain sebagai berikut: 1 Stressors (v1) has an effect for college student (v2) in their life (v8) and environment (v9) is part of life (v8). Stressors (v1) is caused by situation (v16), environmental sources (B) were from stressful situations (A), intrapersonal sources (D), life events (E), interpersonal sources (H), academic sources (I), and environment problem (J). Situations (v16) can be college students (v2) stress. These stressors is part of daily hassles (v15). One of them from daily hassles (v15) is interpersonal conflicts (G). These conflicts are subject from stress survey (F). 2 Stressor from academic can be look as transferring school (v6) and transferring school (v6) is part of school (v6). 3 Intrapersonal (v12) from this study (v4) can caused stress (v3) for college student (v2). Beside it, relationship (v10), problem and conflicts (v7), live events (E) can also caused stress (v3). Problem and conflicts (v7) also subject from this survey (v4). b Metode Concept Mapping (CM). Metode selanjutnya adalah metode Concept Mapping (CM) untuk jenis teks recount text pada Lampiran 1. Analisis metode tersebut adalah sebagai berikut : Membaca materi yang dipelajari Tahap awal dari metode ini adalah membaca materi. Dalam hal ini, teks 1 yang terdapat pada Lampiran 1 dibaca terlebih dahulu agar pembaca memiliki gambaran tentang isi dari teks tersebut. Dalam teori Ausubel (Dahar 1988:149 dalam Anwar 2010) dikatakan bahwa “faktor yang paling penting adalah pengetahuan awal”. Menentukan konsep-konsep penting Setelah tahap pertama selesai, selanjutnya menentukan konsep-konsep penting yang terdapat dalam bacaan. Untuk lebih mudah, konsep-konsep tersebut dapat dikelompokkan tiap paragraf. Daftar konsep-konsep penting pada teks 1 dapat dilihat pada Tabel 6 (Lampiran 4). Konsep-konsep yang sudah dipilih disusun berurutan Konsep paling umum diletakkan paling atas dan diurut ke bawah sesuai tingkat inklusifnya disusun secara vertikal. Masing-masing konsep yang telah terdaftar pada Tabel 6, selanjutnya disusun
berurutan yang dimulai dari konsep yang paling inklusif. Analisis untuk teks pada Lampiran 1 adalah sebagai berikut: - konsep yang paling inklusif adalah “major sources of stress” (A) yang dalam penggambaran pemetaannya diletakkan di posisi paling atas, - konsep yang terkait dengan konsep “major (A) adalah sources of stress” “intrapersonal sources” (A1), “interpersonal sources” (A2), “academic “environmental sources” (A3), dan sources” (A4). - masing-masing konsep turunan dari konsep paling inklusif dicari lagi konsep turunannya hingga mencapai tingkat kurang inklusif. Analisisnya adalah sebagai berikut: konsep turunan dari konsep “intrapersonal sources” (A1) adalah “internal sources” (B1) dan konsep “internal turunan dari konsep sources” (B1) adalah konsep “change in sleeping habits” (C1), “change in eating habits” (C2), “vacations or breaks” (C3), “self esteem problems” (C4), “money problem” (C5), dan “loneliness” (C6). konsep turunan dari konsep “interpersonal sources” (A2) adalah konsep “interactions” (B2) dan konsep turunan konsep “interactions” (B2) adalah konsep “family” (C7), “friends” (C8), dan “faculty member” (C9), sedangkan konsep “family” (C7) masih memiliki konsep turunan lagi yaitu konsep “parents” (C10). konsep turunan dari konsep “academic sources” (A3) adalah konsep “school related activities” (B3) dan konsep “school related activities” (B3) memiliki konsep turunan yaitu konsep “earning high grades” (C11), “excessive homework” (C12), “unclear assignment” (C13), “increased class workload” (C14), dan “transferring schools” (C15). konsep turunan dari konsep “environmental sources” (A4) adalah “problems in the konsep environmental” (B4) yang juga memiliki konsep turunan “unfamiliar situations” (C16). Untuk menghubungkan dua atau lebih konsep yaitu konsep yang inklusif dengan konsep yang kurang inklusif digambarkan
25
di bawahnya, maka akan diperoleh suatu bentuk hierarki pada peta konsep Setelah konsep umum dan konsep turunannya dianalisis, tahap selanjutnya yakni menggambarkannya secara hierarki (konsep paling inklusif diletakkan paling atas dan konsep-konsep lainnya diletakkan di bawahnya sesuai dengan tingkat inklusifnya). Kata penghubung harus digunakan untuk menghubungkan antara konsep secara horizontal yang menggunakan garis tanda panah yang menuju pada konsep yang terkait dengannya. Agar dapat melihat keterkaitan antar konsep, maka antar konsep diberi kata penghubung yang membentuk suatu proposisi. Proposisi merupakan dua atau lebih konsep yang dihubungkan dengan kata-kata dalam suatu unit semantik (Novak dalam Dahar 1988:50). Dengan terbentuknya suatu proposisi, maka hubungan antar konsep menjadi lebih bermakna (Anwar 2010). Kata hubung yang digunakan dalam konsep-konsep yang sudah dianalisis adalah sebagai berikut : - konsep yang terkait dengan konsep “major (A) adalah sources of stress” “intrapersonal sources” (A1), “interpersonal sources” (A2), “academic “environmental sources” (A3), dan sources” (A4) dihubungkan dengan kata hubung “consist of” karena konsep A1, A2, A3, A4 adalah bagian dari konsep A. - konsep turunan dari konsep “intrapersonal sources” (A1) adalah “internal sources” (B1); konsep turunan dari konsep “interpersonal sources” (A2) adalah konsep “interactions” (B2); konsep turunan dari konsep “academic sources” (A3) adalah konsep “school related activities” (B3); konsep turunan dari konsep “environmental sources” (A4) adalah konsep “problems in the environmental” (B4) dihubungkan dengan kata hubung “are” karena konsep B1, B2, B3, dan B4 merupakan pengertian dari konsep A1, A2, A3, A4. - konsep “internal sources” (B1) adalah konsep “change in sleeping habits” (C1), “change in eating habits” (C2), “vacations or breaks” (C3), “self esteem problems” (C4), “money problem” (C5), dan “loneliness” (C6);
-
konsep turunan: konsep “interactions” “family” (C7), (B2) adalah konsep “friends” (C8), dan “faculty member” (C9), sedangkan konsep “family” (C7) masih memiliki konsep turunan lagi yaitu konsep “parents” (D1) ; konsep “school related activities” (B3) memiliki konsep turunan yaitu konsep “earning high grades” (C10), “excessive homework” (C11), “unclear assignment” (C12), “increased class workload” (C13), dan “transferring schools” (C14); konsep “problems in the environmental” (B4) yang juga memiliki konsep turunan “unfamiliar situations” (C15) dihubungkan dengan kata hubung “such as” dan “with” yang digunakan sesuai kebutuhan agar konsep-konsep menjadi lebih bermakna. untuk konsep-konsep yang terdapat dalam Tabel 6 dapat digabungkan dengan konsep-konsep yang sudah dianalisis.
Gambar Concept Mapping dari teks pada Lampiran 1 dapat dilihat pada Gambar 51. Hasil analisis dari Gambar 51 adalah sebagai berikut: 1 Major sources of stress (A) consist of intrapersonal sources (A1), interpersonal sources (A2), academic sources(A3), and environmental sources( A4). 2 Intrapersonal sources (A1) are internal sources (B1) such as change in sleeping (C1) and eating habits (C2), vacations (C3) or breaks (C4), self esteem (C5), and money problem (C6). are 3 Interpersonal sources (A1) interactions(B2) with family (C7) such as from parents (D1), friends (C8), and faculty member (C9). 4 Academic sources (A3) are school related academic (B3) such as earning high grades (C10), excessive homework (C11), unclear assignment (C12), increased workload (C13), and transferring schools (C14). 5 Environmental sources (A4) are problems in the environmental (B4) such as unfamiliar situations (C15).
26
A consist of
A1
B2
C2
C3
such as
C4
C5
C6
C7
C8
B4
such as
such as
such as
are
B3
such as
such as
A4
are
are
B1
C1
A3
A2
are
such as
consist of
consist of
such as
such as
C9
C10
C11
C12
C13
C14
C15
with
D1 Gambar 51 Concept Mapping Teks 1 Lampiran 1. “Sources of Stress among College Students”
26
27
Teks pada Lampiran 1 telah diuji dengan metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM) dengan hasil yang dapat dilihat pada Gambar 50 dan Gambar 51. Selanjutnya, teks 2 (hortatory exposition) dan teks 3 (recount text) pun diuji dengan kedua metode tersebut seperti teks 1. Analisis penentuan kata benda sebagai konsep (metode KG) untuk kedua jenis teks dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 8. Di samping itu, analisis konsep-konsep (metode CM) dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Lampiran 9. Hasil dari teks 2 dan teks 3 dapat dilihat pada Lampiran 10 dan Lampiran 12. Setelah semua teks diuji dengan kedua metode tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis perbandingan keseluruhan teks. Perbandingan yang dianalisis meliputi aspek proses (interpretasi dan kemudahan), hasil, dan tujuan jangka panjang. 3 Analisis kedua metode Analisis dari kedua metode yang digunakan yaitu metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping (CM) dapat ditinjau dari berbagai aspek antara lain aspek proses (interpretasi dan kemudahan), hasil, dan tujuan jangka panjang. Masing-masing aspek akan dijelaskan sebagai berikut: a Proses Pada aspek proses, hal yang ditinjau meliputi aspek interpretasi dan aspek kemudahan dalam penggunaan masingmasing metode. Interpretasi hasil dari metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping (CM) tetap mengandung unsur kesubjektifan. Unsur kesubjektifan masingmasing metode terletak pada bagian yang berbeda. Untuk metode KG, unsur kesubjektifan terdapat pada interpretasi hasil graf, sedangkan pada metode CM kesubjektifan terjadi ketika pemilihan konsep serta kata hubung. Dengan tingginya subjektifitas, maka akan terjadi kesulitan dalam mengimplementasikannya dalam bahasa pemrograman. Selain ditinjau dari interpretasi hasilnya, pada aspek proses juga meninjau dari segi kemudahan penggunaan metode. Metode CM lebih mudah digunakan sebagai teknis menganalisis pengetahuan secara analisis manual, namun akan menjadi kesulitan ketika diimplementasikan dalam bahasa pemrograman. Di sisi lain, untuk metode KG
sendiri secara manual dirasa cukup sulit yang disebabkan oleh analisis PAR, penggabungan graf, dan interpretasi hasil akhir. Akan tetapi, batasan konsep pada metode KG sudah jelas yaitu konsep kata benda, sehingga mempermudah komputer untuk membacanya. b Hasil Pada aspek hasil, yang diperhatikan untuk kedua metode adalah cara pandang terhadap masing-masing metode. Untuk hasil dari metode KG adalah representasi suatu pengetahuan berbentuk graf yang berupa jaringan (network). Dengan bentuk yang berupa jaringan, maka pembaca akan memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu konsep, karena ketika menemukan satu buah konsep, otak harus bisa menentukan konsep apa saja yang terkait dengan konsep tersebut dan juga harus mengetahui relasi antarkonsep. Bentuk jaringan ini tidak terstruktur, sehingga dapat terbawa ke sisi mana pun saat memahami suatu konsep. Di sisi lain, hasil dari metode CM adalah representasi pengetahuan berupa diagram dengan struktur hierarki. Dengan kata lain, pada metode CM cenderung dilihat dari penggambarannya yang terstruktur. Dalam metode ini, pembaca benar-benar melakukan pemahaman konseptual. Ketika kita akan mempelajari suatu konsep, maka kita dapat melihat konsep apa saja yang terkait dengan konsep sebelumnya. Untuk mendapatkan konsep terkait, kita dengan mudah dapat mengambil konsep-konsep yang terdapat di bawah konsep utama. Hal ini dikarenakan oleh struktur yang hierarki dengan menempatkan konsep paling umum pada bagian paling atas. Bagian di bawahnya merupakan konsep-konsep yang lebih spesifik. Dari berbagai jenis teks yang digunakan, metode KG dapat diterapkan pada teks 1 dengan jenis “recount text”, karena teks tersebut mempunyai ukuran yang besar, sehingga kata benda pun banyak muncul, dapat dikelompokkan berdasarkan kesamaan maknanya dan hasilnya terdapat pada Gambar 50. Teks 1 ini pun dapat diterapkan untuk metode CM seperti hasil yang ditunjukkan pada Gambar 51. Akan tetapi, pada teks 3 dengan jenis yang sama, metode yang dapat diterapkan adalah metode CM. Hal ini dikarenakan ukuran teks 3 yang lebih kecil dibandingkan teks 1, sehingga kata benda yang muncul semakin berkurang dan tidak memenuhi syarat untuk metode KG. Di
28
samping itu, terlalu banyak kata yang menunjukkan nama orang yang tidak termasuk kata benda yang digunakan. Oleh sebab itu, maka metode yang digunakan adalah metode CM. Untuk jenis teks 2 (hortatory exposition), metode yang diterapkan adalah metode CM karena ukuran teks tersebut lebih kecil dibandingkan teks 1. Dengan ukuran yang semakin kecil, maka kata benda yang muncul semakin berkurang. Daftar kata benda untuk teks 2 ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada lampiran tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilakukan penentuan kata benda sebagai konsep, verteks yang didapatkan hanya empat buah. Hal ini menyebabkan banyaknya informasi yang hilang bila menggunakan metode Knowledge Graph (KG). Penjelasan ini pun berlaku untuk teks 3 yang juga memiliki verteks yang sedikit yaitu sebanyak enam buah verteks. Hal ini serupa dengan teks 2, apabila menggunakan metode KG, maka akan banyak informasi yang hilang. Dari penjelasan-penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa metode KG lebih cocok untuk kriteria teks sebagai berikut: - teks yang berukuran besar. Teks yang berukuran besar artinya dalam teks tersebut mengandung banyak kalimat dalam setiap paragrafnya. Teks berukuran besar dapat juga dilihat dari jumlah halamannya yang banyak. Dengan semakin banyaknya halaman, maka jumlah kata benda dalam suatu teks pun akan semakin banyak karena ukurannya yang semakin besar, - setiap paragraf berikutnya merupakan penjelas atau pendukung ide paragraf sebelumnya (teks terstruktur). Hal ini dapat dilihat pada teks 1 yang menjelaskan sumber-sumber stress pada mahasiswa. Paragraf pertama merupakan ide utama dalam teks yaitu “major sources of stress”. Dua kalimat berikutnya menyatakan bahwa “The scale addressed interpersonal, intrapersonal, academic, and environmental sources of stress”. Setelah itu, paragraf kedua dan ketiga mendukung ide utama dalam penjelasannya mengenai sumber-sumber stress pada mahasiswa. Paragraf keempat merupakan penjelas dari paragraf pertama yang lebih rinci dalam penjelasan masingmasing sumber stress pada mahasiswa. Hal ini memudahkan dalam penentuan kata benda dan juga ketika mengelompokkan berdasarkan kesamaan maknanya. Di sisi lain, metode CM tidak cocok digunakan untuk teks berukuran besar. Dengan ukuran teks yang besar, maka
kesubjektifan yang dimiliki akan semakin tinggi juga. Hal ini akan mempersulit kerja komputer untuk mengidentifikasi konsepkonsepnya. c Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang dari metode KG dan metode CM diharapkan dapat mengidentifikasi inti sari suatu pengetahuan dengan efektif dan efisien. Dengan adanya kedua metode ini, diharapkan dapat mengasah logika berpikir seseorang. Dari keterangan-keterangan di atas, maka masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: a Kelebihan Kelebihan untuk metode KG antara lain adanya konsep terbatas, dalam hal ini kata benda serta adanya ontologi yang jelas, sehingga dapat mempermudah proses dalam mengimplementasikan ke bahasa pemrograman. Untuk metode CM, kelebihannya terdapat pada hasil akhir yang berupa diagram terstruktur, sehingga membawa pembaca dengan langkah terstruktur untuk memahami suatu konsep. b Kekurangan Kekurangan dari metode KG yaitu kesulitan dalam analisis PAR, penggabungan graf, dan interpretasi hasil graf yang tidak terstruktur. Hasil yang tidak terstruktur membuat seseorang berbeda persepsi terhadap suatu konsep. Untuk metode CM, kesulitan terjadi dalam mengimplementasikan dalam bahasa pemrograman yang disebabkan adanya kebebasan dalam menentukan konsep dan kata hubung. Dari hasil analisis perbandingan pun dapat disimpulkan tentang persamaan dan perbedaan kedua metode. Persamaan yang dimiliki oleh kedua metode adalah memiliki keterkaitan konsep dan unsur kesubjektifan. Namun, selain memiliki persamaan, keduanya pun memiliki perbedaan, yaitu metode KG memiliki konsep yang jelas (kata benda) dan relasi yang jelas (relasi PAR, SUB, CAU), sedangkan untuk metode CM, konsep dan kata hubungnya sangat subjektif karena tidak ada ketentuan. Unsur kesubjektifan pun menjadi pembeda kedua metode. Pada metode KG, unsur kesubjektifan terdapat pada hasil interpretasi graf, sedangkan metode CM sejak awal penentuan konsep dan kata hubung sudah sangat subjektif, dan metode KG hasilnya berupa graf yang nonhierarki,
29
sedangkan metode CM hasilnya berupa diagram konsep yang terstruktur. Penelitian-penelitian lain terkait dengan penggunaan metode CM salah satunya diterapkan pada pembelajaran Matematika di SMPN 2 Gondangrejo kelas VIII dan disajikan dalam penulisan ilmiahnya oleh Margono T (2010) dengan judul penelitiannya “Implementasi Metode Concept Mapping dalam Pembelajaran Matematika sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika”. Penelitian tentang metode ini pun dikembangkan di Cornell University dari tahun 1970. Metode ini sudah digunakan lebih dari 25 tahun sebagai bahan penelitian dan praktik pembelajaran dalam kelas untuk menangkap dan menaksir kestrukturan pengetahuan siswa
((Novak dan Gowin 1984) dalam (Zeilik 2010)). Hasil penelitian pembelajaran dalam kelas dengan menggunakan metode ini dituangkan dalam jurnal penelitian pada pengajaran ilmu pengetahuan oleh McClure JR, Sonak B, dan Hoi KS dengan judul “Concept Map Assessment of Classroom Learning : Reliability, Validity, and Logistical Practically” yang disebarluaskan pada tahun 1999. Penelitian-penelitian tersebut masih terbatas pada analisis manual. Oleh sebab itu, penelitian yang telah dilakukan dan tertuang dalam karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis beberapa metode sebagai teknik menangkap pengetahuan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merancang sistem otomatis, sehingga akan mempermudah kebutuhan.
V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa suatu pengetahuan yang berupa gambaran inti sari dapat ditangkap dengan menggunakan metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping (CM). Kedua metode tersebut dapat diterapkan pada teks berbahasa Inggris dengan berbagai jenis teks. Berdasarkan analisis perbandingan, representasi pengetahuan menggunakan metode KG menghasilkan graf yang tidak terstruktur, sedangkan metode CM menghasilkan diagram yang terstruktur. Metode KG lebih cocok untuk kriteria teks berukuran besar. Hal ini dikarenakan teks dengan semakin besarnya ukuran teks, maka kata benda yang muncul pun semakin banyak serta terdapat keterkaitan antarparagraf. Di
sisi lain, metode CM tidak cocok digunakan untuk teks berukuran besar. Hal ini dikarenakan langkah pertama dalam metode CM harus mempelajari pengetahuannya terlebih dahulu, sehingga dengan ukuran teks yang besar, metode CM memiliki banyak kesubjektifannya. Hal ini akan mempersulit komputer dalam menentukan konsepkonsepnya. 5.2 Saran Saran dari peneliti untuk peneliti berikutnya yaitu meneliti efektifitas metode representasi yang lain, misalnya metode Conceptual Graph (CG) dan Semantic Network (SN). Selain itu, saran yang lain adalah merancang sebuah aturan yang dapat membuat abstraksi teks secara otomatis.
VI DAFTAR PUSTAKA Agustien HIR, Purwati M, Yuliani M. 2005. English for a Better Life. Bandung: Pakar Raya. Alim MB. 2009. Pengertian Ilmu Psikologi. http://www.psikologizone.com/pengertianilmu-psikologi/0651110. [7 Juni 2011]. Nouns atau Kata Benda. Anonim. http://bahasainggris.net/belajar/05-nounsatau-kata-benda. [6 Juni 2011].
Anwar. 2010. Peta Konsep untuk Belajar Bermakna. http://sman1kobi.sch.id/news/peta-konsepuntuk-belajar-bermakna. [6 Juni 2011]. Asmarandani R. 2010. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Concept Mapping (Peta Konsep) dan Problem Solving (Pemecahan Masalah) di
30
SMP N 6 Wonogiri [skripsi]. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. [Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Febriatmoko D. 2011. Abstraksi Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teori Knowledge Graph [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Greenberg J. 2002. Comprehensive Stress Management. New York : McGraw-Hill. Hamza A. 2009. Peta Konsep adalah suatu Ilustrasi. http://aliefhamsa.blogspot.com/2009/05/pe ta-konsep-adalah-suatu-ilustrasi.html . [10 Juni 2011]. Hanun SM. 2010. Redakan Stres dengan Jakarta: Makanan-makanan Khusus. FlashBooks. Hoede C, Nurdiati S. 2008a. On Word Graphs and Structural Parsing, Memorandum 1871, University of Twente, ISSN: 18744850. Hoede C, Nurdiati S. 2008b. 25 Years Development of Knowledge Graph Theory: The Results and The Challenge, Memorandum 1876, University of Twente, ISSN: 1874-4850. Ikhwati A. 2007. Analisis Masalah Kemiskinan Menggunakan Teori Knowledge Graph. [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Margono T. 2010. Implementasi Metode Concept Mapping dalam Pembelajaran Matematika sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika (PTK pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gondangrejo) [skripsi]. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Marpudin. 2010. Definisi Jenis-jenis Teks Bahasa Inggris- Genre. http://marpudin.wordpress.com/2010/10/1
3/definisi-jenis-jenis-teks-bahasa-inggrisgenre/. [17 juni 2011]. McClure JR, Sonak B, dan Hoi KS. 1999. Concept Map Assessment of Classroom Learning: Reliability, Validity, and Logistical Practically. Nerthern Arizona University. Journal of Research in Science Teaching, Vol. 36, No. 4, PP.475-492. Oktantrika DW. 2010. Penggunaan Teori Knowledge Graph pada Teks Berbahasa Indonesia [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Risqi A. 2010. 12 Genre Bahasa Inggris. http://www.ardianrisqi.com/2010/04/12genre-bahasa-inggris. [13 Juni 2011]. Ross ES, Niebling BC, Heckert TM. 1999. Sources of Stress among College Students. http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FC R/is_2_33/ai_62839434/. [20 Februari 2011]. Syofia E. 2010. Faktor-faktor yang Menyebabkan Stres pada Mahasiswa [skripsi]. Sumatera: Universitas Sumatera Utara. Waridah E. 2008. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Bandung: Kawan Pustaka. Yani. 2011. Pengertian Pengetahuan. http://id.shvoong.com/humanities/philosop hy/2131076-pengertianpengetahuan/#ixzz1OZB7iXSo. [7 Juni 2011]. Yolanda M. 2009. Knowledge Capturing Technique. http://marshayolanda.blogspot.com/2009/0 1/knowledge-capturing-technique.html. [12 Juni 2011]. Zeilik M. 2011. Concept Mapping. New Mexico: Departement of Physic & Astronomi, University of New Mexico. Zhang L. 2002. Knowledge Graph Theory and Structural Parsing. Enschede, The Neterland: Twente University.
LAMPIRAN
32
LAMPIRAN 1 Teks 1 (Recount Text) Sources Of Stress Among College Students The Student Stress Survey (SSS) was used to determine the major sources of stress among college students. The scale consisted of 40 potentially stressful situations. The scale addressed interpersonal, intrapersonal, academic, and environmental sources of stress. The items in the scale were also classified as either daily hassles or major life events. Participants were 100 students at a mid-sized, Midwestern university and varied in year in school, age, gender, and major. Overall, daily hassles were reported more often than major life events, with intrapersonal sources of stress being the most frequently reported source. The top five sources of stress were; change in sleeping habits, vacations/breaks, change in eating habits, increased work load, and new responsibilities. The findings from this study may be further used to examine which sources of stress cause the highest levels of stress among college students, and may be helpful in creating stress management programs. The dynamic relationship between the person and environment in stress perception and reaction is especially magnified in college students. The problems and situations encountered by college students may differ from those faced by their nonstudent peers (Hirsch & Ellis, 1996). The environment in which college students live is quite different. While jobs outside of the university setting involve their own sources of stress, such as evaluation by superiors and striving for goals, the continuous evaluation that college students are subjected to, such as weekly tests and papers, is one which is not often seen by non-students (Wright, 1964). The pressure to earn good grades and to earn a degree is very high (Hirsch & Ellis, 1996). Earning high grades is not the only source of stress for college students. Other potential sources of stress include excessive homework, unclear assignments, and uncomfortable classrooms (Kohn & Frazer, 1986). In addition to academic requirements, relations with faculty members and time pressures may also be sources of stress (Sgan-Cohen & Lowental, 1988). Relationships with family and friends, eating and sleeping habits, and loneliness may affect some students adversely (Wright, 1967). Assessment of stress levels in college students is a topic often examined by researchers. For example, Towbes and Cohen (1996) created the College Chronic Life Stress Survey in which they focused on the frequency of chronic stress in the lives of college students. This scale contains items that persist across time to create stress, such as interpersonal conflicts, self-esteem problems, and money problems. They evaluated these stressors in relation to how many times a student had to deal with them on a weekly basis. They found that in regard to chronic stress, first-year students scored higher than other students. Similar studies have examined sources of stress among both undergraduate (Gadzella, 1994) and graduate students (Rocha-Singh, 1994). While many specific events and situations have been implicated as stressors for college students, more research is needed to investigate the nature of these of these stressors for college students, and which stressors are most prevalent in college students lives. It is unclear whether most stressors result from interpersonal relationships or academics. In addition, research is needed to clarify whether these stressors are mostly daily hassles or major live events. The purpose of this study was to determine what sources of stress are the most prevalent among college students, and to examine the nature of these stressors. Interpersonal sources result from interactions with other people, such as, a fight with a boyfriend or girlfriend or trouble with parents, Intrapersonal sources result from internal sources, such as, changes in eating or sleeping habits. Academic sources arise from school-related activities and issues, such as, an increased class workload or transferring schools. Finally, environmental stressors result from problems in the environment, outside of academics, such as car or computer problems. Respondents checked each item they had experienced during the current school year. Within these divisions, the stressors were identified as either daily hassles, like financial difficulties or being placed in an unfamiliar situation, or major life events, such as starting college or change in use of alcohol or drugs. Daily hassles comprised six interpersonal stressors, seven intrapersonal stressors, three academic stressors, and seven environmental. The Student Stress Survey was distributed at the beginning of a regularly scheduled fraternity meeting in the 1997 Spring semester. (Ross ES et al. 1999)
33
LAMPIRAN 2 Tabel 3 Daftar Relasi-relasi pada Teks PAR u v3 v9
ke
SUB v v16 v1
u v2 v10
v1
v3
v8
v13
v11
CAU
ke
v v3 v3
u v10 v3
v7
v5
v2
v1
v5
v4
v1
v8
v2
v10
v1
v13
v1
v12
v1
v15
v1
v16
v1
v11
v1
v13
v1
v10
v1
v2
v8
v6
v6
v6
v1
v8
v3
v7
v15
v12
v1
v3
v4
v15
v13
v7
v1
v14
v7
v16
v15
v14
v10
v15
v13
v8
v13
v12
v1
v14
v1
v6
v1
v6
v1
v14
v1
v9
v7
v9
v1
v11
v12
v1
v15
v11
v14
v11
v9
v11
v6
LAMPIRAN 3 Tabel 4 Analisis PAR pada Teks u ke v
Kata gabungan
v3
v16
stressful situation
v9
v1
environmental source
v1
v3
source stress
v8
v13
life events
v11
v2
100 students
v12
v1
intrapersonal source
v11
v1
five source
v8
v3
life stress
v3
v4
stress survey
v14
v7
interpersonal conflicts
v14
v10
interpersonal relationship
v14
v1
interpersonal source
v6
v1
academic source
v9
v7
environmental problem
Sinonim
stressors
students
stressors
relationship
-
ke
v v2 v2
34
u ke v
Kata gabungan
v11
v12
seven intrapersonal
v11
v14
six intrapersonal
v11
v9
seven interpersonal
v11
v6
three academic
Sinonim
-
LAMPIRAN 4 Tabel 6 Daftar Konsep-konsep paragraf 1 major sources of stress
paragraf 2
paragraf 3
paragraf 4
chronic stress
interpersonal sources
intrapersonal sources
dynamic relationship jobs outside of the university
interpersonal conflicts
Interactions
interpersonal sources
evaluation by superiors
self esteem problems
other people
academic sources
striving for goals
money problem
boy/girl friend
environmental sources change in sleeping habits
the continous evaluation
Parents
weekly test and papers
intrapersonal sources
vacations/breaks
earning high grades
change in eating habits
excessive homework
internal sources change in eating/sleeping habits
increased work load
unclear assignment
academic sources
new responsibilities
uncomfortable classrooms relation with faculty member relationship with family and friends
school related activities increased class workload
loneliness
environmental sources problems in the environmental
top five sources
transferring schools
daily hassles financial difficulties unfamiliar situations
LAMPIRAN 5 TEKS 2 (Hortatory Exposition) The Minority College Student Minority college student face stressor that are similar to those of other college students. However, in addition to these stressors, they can experience others that are specific to their minority status. One obvious stressor is racism. In a study of the effects of racism on the health of African-American college students, Armstead and colleagues stated that “exposure to racist stimuli significantly increase the blood pressure of normotensive Black college students…Racism that occurs in American society may pose a serious health hazard to its Balck citizens.” Language can also be a stressor affecting minority students. Imagine having to take classes in a language with which you are not comfortable. I continue to be amazed and in a we of my foreign-born students who do just that. Asian-Americans and Hispanic Americans may be from several different countries, and English may be their second language. Fortunately, many colleges
35
provide support service to help these students succeed in their studies. These service often include help in editing of term papers, proctoring of untimed exams, and assistance in using the campus’ libraries. Another stressor experienced by minority college students relates to the manner in which college classes are conducted. For example, some classes rely on debate and confrontation to discuss controversial issues. Certain cultural groups’ values of politeness and respect for others may be at odds with the type of classroom climate fostered by some college instructors. Furthermore, when accommodations in the classroom are recognized as needed to adjust to different learning styles of minority students, too often the interpretation result in broad generalizations about the intellectual ability of these students. Rather than the accommodations being considered a flexible approach by the instructor, minority student deficits requiring remediation is the stereotypical conclusion drawn. In addition, the pressure to perform well academically from well-meaning family members may be very stressful for some minority students. This pressure may stem from a cultural value placed on education, or it may relate to the student being the first one in his or her family to go to college. In either case, the family is invested in the student’s success in college. (Greenberg 2002)
LAMPIRAN 6 Tabel 7 Daftar Kata benda dan Total Kemunculannya kata benda minority
total 6
kata benda
total
college students,collegous, students, colleges
14
face
1
stressor
3
experience
1
status
1
one,first
3
study
2
effects, affecting
2
racism
2
health
1
African
1
American
3
Amsterdam
1
language
3
classes, classroom
4
foreignbom student
1
Asian
1
Hispanic
1
countries
1
English
1
service
2
suceed
2
term
1
papers
1
prictoring
1
exams
1
untime
1
assistante
1
campus, college
4
libraries
1
manner
1
conducted
1
example
1
member
1
debate, confrotation, controversal
1
discuss
1
cultural
2
groups
1
values, value
2
politeness
1
respect
1
odds
1
type, style
2
climate
1
instructor
2
accommodation
2
learning
1
interpretation
1
36
kata benda
total
kata benda
total
broad
1
generalization
1
intellectual
1
ability
1
approach
1
deficits
1
stereotypical
1
conclusion
1
drawn
1
1
perform
1
pressure academically, education
meaning
1
family
3
2
LAMPIRAN 7 Tabel 8 Daftar konsep-konsep paragraf 1 minority college student face stressors
paragraf 2
paragraf 3
language
classes
pressure
college student
English
debate
perform well academy
racism
second Language
confrotation
family
serious health hazard African-American students
LAMPIRAN 8 Tabel 9 Daftar kata benda dan total kemunculannya kata benda
total
kata benda
total
best friends
1
gun
1
head
1
trigger
1
day
1
questions
1
job outside
1
students, college student
7
schoolwork, school
10
schooling Taiwan
1
family
2
United States
1
hade
1
water
1
courses
2
number, one, second
3
language
1
difficulty, problems
5
pressure
1
concern
1
frustration
1
social
1
life
4
friends
2
time
5
studies
2
foreign country
1
stress
3
mail
1
carrier, career
2
college, classes
6
night
1
postal
1
paragraf 4
29 37
kata benda
total
kata benda
total
service
1
marriage, wife
2
job
2
daughter
1
home
1
supervisor
1
post office
1
performance
1
professors
1
management
1
semester
1
football
1
games
1
years
1
responsibility
1
situations
1
LAMPIRAN 9
Tabel 10 Daftar konsep-konsep Konsep
Konsep
college student
job
stress
supervisor
school
family
had no friends
daughter
schoolwork
wife
language
succeed for study
LAMPIRAN 10 CONCEPT MAPPING TEKS 2 “THE MINORITY COLLEGE STUDENT”
college student
similar to
minority college student face stressors such as
racism is
serious health hazard in
African-American students
such as
example
English
pressure
classes
language
example
such as
debate
confrotation
perform well academy
is
second language
from
family
Gambar 52 Concept Mapping Teks 2 Lampiran 5. “The Minority College Student”
1. 2. 3. 4. 5.
Dari Gambar 52, informasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Minority college student face stressors similar to college student. The stressors such as racism, language, classes, and pressure. Racism is a serious health hazard in African-American students. Example of language is English. English is a second Language. The stressor from classes such as debate and confrontation. Example of pressure is perform well academy from family.
38
39
LAMPIRAN 11 TEKS 3 (Recount text) Stress and College Student Jack’s best friend put a gun to his own head and pulled the trigger. Aside from feeling a deep sense of loss, Jack was angry and disappointed. “ I was his best friend. Why didn’t he talk me about this? Why did he have to kill himself?” It seemed that much of Jack’s day was preoccupied by such questions. His schoolwork and his job outside of school were both affected. Kim was a student from Taiwan who was sent, at great expense to her family, to the United States to atten college. With the difficulty she had with studying in a second language and the pressure she felt to succeed in school (her parents sacrified to send her to school in the United States), she was just keeping her hade above water. She barely passed several courses and had to take incompletes in others. Her concern and frustration about her schoolwork overflowed into her social life. She found herself being angry and argumentative with friends and devoting so much time to her studies that she soon had no friends. Alone and lonely in foreign country, not doing well in school, Kim was experiencing a great dela of stress. Bill was a mail carrier who was attending college at night to prepare for another career when he retired from postal service. He was having problems with his marriage, his job, and his schooling. There never seemed enough time for any these. His wife and daughter complained that with being at work and school he was seldom home and when he was, he was always doing schoolwork. His supervisor at the post office claimed he always seemed tired and grouchy, and this was affecting his job performance. His professors told Bill that he was not turning in his work on time, nor was it of sufficient quality to pass his courses. When Bill finally left his family (his domestic problems became more and more serious), he brooded so much that he had less time, instead of more, to concentrate on the other aspects of his life. These are but a few of the students enrolled in my stress management classes during one semester. They came to me to discuss these problems and to discuss these problems and to get guidance regarding how to manage them. Too often the life of the college students is depicted as “rah-rah”, fraternity row, and football games. These are carefree and fun years for many students. For many others, though, college is just another life change to which they must adapt. They may be young and experiencing the growing and developing pains of youth; they may be older students with too many other responsibility to enjoy their schooling; or they may experience unique situations during the time they are supposed to be concentrating on their studies. In any case, college is very stressful for a large number of students. (Greenberg 2002)
LAMPIRAN 12 CONCEPT MAPPING TEKS 3 “STRESS AND COLLEGE STUDENT”
college student can be
stress result result from from
had no friends
schoolwork
family
job
school such suchas as
result from
such as
language
from
succeed for study
supervisor
from
daughter
wife
Gambar 53 Concept Mapping Teks 3 Lampiran 8. “Stress and College Student”
Dari Gambar 53, informasi yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. The college student can be stress which result from school, job, and family. 2. The stressors from school such as had no friends, schoolwork, language, and succeed for study. 3. The stressor from job usually come from supervisor. 4. The stressor from family usually come from his wife and his daughter.
40