PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI METODE REPRESENTASI TEKS
MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
ABSTRAK MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR. Perbandingan Knowledge Graph dan Conceptual Graph sebagai Metode Representasi Teks. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan FARIDA HANUM. Dalam menangkap sebuah pengetahuan atau informasi, orang lebih mudah melihat visualisasi gambar atau grafik daripada teks atau tabel. Beberapa metode representasi teks secara matematis ialah knowledge graph (KG) dan conceptual graph (CG). Karya ilmiah ini mencoba membandingkan KG dan CG untuk merepresentasikan teks berdasarkan aspek proses, struktur graf, dan tujuan jangka panjangnya. Berdasarkan aspek proses, KG lebih sederhana dan objektif dibandingkan dengan CG karena KG mempunyai relasi yang terbatas. Berdasarkan struktur graf, CG lebih mudah difahami dibanding KG karena CG dapat menggunakan relasi dari kata yang terdapat di dalam kalimat. Untuk jangka panjang, metode KG dipercaya menjadi metode yang potensial untuk mengembangkan sistem abstraksi teks secara otomatis. Kata kunci: conceptual graph, knowledge graph, representasi teks.
ABSTRACT MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR. Comparing Knowledge Graph and Conceptual Graph as Text Representation Method. Under Supervised by SRI NURDIATI and FARIDA HANUM. To capture the knowledge or information of a writing, it is easier from images or graphics than it is from texts or tables. Texts are represented by Knowledge Graph (KG) and Conceptual Graph (CG) in mathematical methods. This paper compares KG and CG in representing text based on aspects of the processes, the graph structures, and the long term goals. Based on the aspects of the processes, KG is more simple and objective than CG because KG has limited relationships. Based on the graph structures, CG is more easily to be understood than KG because CG’s relationships can taken from word of the sentence. Based on the long terms, KG method is believed to be a potential method for developing automatic text abstraction systems. Keywords: conceptual graph, knowledge graph, text representation.
PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH SEBAGAI METODE REPRESENTASI TEKS
MUHAMMAD SYAHRUL ANWAR
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Matematika
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi : Perbandingan Knowledge Graph dan Conceptual Graph sebagai Metode Representasi Teks Nama : Muhammad Syahrul Anwar NIM : G54062385
Disetujui oleh
Dr Ir Sri Nurdiati, MSc Pembimbing I
Dra Farida Hanum, MSi Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Berlian Setiawaty, MS Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat, karunia, izin, dan pertolongan-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Dan semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi inspirasi penulis dalam setiap sendi kehidupan. Karya ilmiah ini adalah hasil penelitian penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Sri Nurdiati, MSc dan Ibu Dra Farida Hanum, MSi selaku pembimbing, serta Bapak Dr Ir Fakhren Bukhori, MSc yang telah banyak memberi saran. Selain itu, ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga dan saudaraku, atas segala do’a dan kasih sayangnya. Kepada seluruh sahabat dan semua pihak yang senantiasa memberi dukungan, saran, dan motivasi dalam penyelesaian karya ilmiah ini, penulis ucapkan terima kasih. Penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki kekurangan dan penulis mengharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Bogor, Juni 2013 Muhammad Syahrul Anwar
DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
1
Ruang Lingkup Penelitian
1
TINJAUAN PUSTAKA
2
Kelas Kata
2
Graph
3
Knowledge Graph (KG)
3
Conceptual Graph (CG)
6
PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH
8
Praproses
8
Proses
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
16
Analisis Kedua Metode
16
Perbandingan Kedua Metode
18
SIMPULAN DAN SARAN
22
Simpulan
22
Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
23
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Contoh penggunaan graf Contoh penggunaan relasi ALI Contoh lain penggunaan dari relasi ALI Contoh penggunaan relasi CAU Contoh penggunaan relasi EQU Contoh lain penggunaan dari relasi EQU Contoh penggunaan relasi SUB Contoh penggunaan relasi DIS Contoh penggunaan relasi PAR Contoh penggunaan relasi ORD Contoh penggunaan relasi SKO Contoh penggunaan relasi AGNT Contoh penggunaan relasi OBJ Contoh penggunaan relasi ATTR Contoh penggunaan relasi INS Contoh penggunaan relasi preposition Contoh lain CG Graf KG Kalimat 1 Graf CG Kalimat 1 Graf KG dan CG Kalimat 2 Graf KG Kalimat 3 Graf CG Kalimat 3 Graf KG Kalimat 4 Graf CG Kalimat 4 Graf KG Kalimat 5 Graf CG Kalimat 5 Graf KG dan CG Kalimat 6 Graf KG dan CG kalimat 7 Graf KG Kalimat 8 Graf CG Kalimat 8
3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 6 7 7 7 7 7 8 10 10 11 11 11 12 12 13 13 14 15 15 16
PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam menangkap sebuah pengetahuan, biasanya orang lebih mudah melihat visualisasi gambar atau grafik daripada teks atau tabel. Dengan melihat visualisasi dari sebuah teks, maka orang akan cepat menangkap informasi dan maksud atau makna dari sebuah teks. Selain itu, representasi visual dari sebuah teks juga dapat menghilangkan ambiguitas. Matematika sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan pun memiliki peran besar terkait metode representasi teks atau tabel ke dalam sebuah grafik. Pada penelitian ini, bidang Matematika yang digunakan berfokus pada aspek logika. Beberapa metode representasi teks secara matematis, antara lain metode knowledge graph (KG), conceptual graph (CG), concept mapping, dan semantic network. Dalam karya ilmiah ini, metode yang akan digunakan ialah metode knowledge graph (KG) dan conceptual graph (CG). Penelitian mengenai perbandingan metode dalam bahasa alami sudah pernah dilakukan. Metode yang digunakan adalah KG dan concept mapping dengan teks bahasa Inggris. Hasil dari analisis perbandingan dalam penelitian tersebut ialah representasi pengetahuan menggunakan KG menghasilkan graf yang tidak terstuktur, sedangkan concept mapping lebih tersruktur. Tingkat kesubjektifan concept mapping sangat tinggi karena langkah pertama dari concept mapping ialah mempelajari pengetahuannya terlebih dahulu (Abbas 2011). Menurut Hoede dan Nurdiati (2008b), KG pertama kali muncul pada tahun 1982 dengan tahap awal yang bertujuan merepresentasikan pengetahuan dalam bentuk “expert system”. Bentuk ini berkembang pada akhir tahun ’80-an dan diaplikasikan pada ilmu medis dan sosial. Pada tahap selanjutnya, teori KG diperluas untuk merepresentasikan bahasa alami. Selain KG, metode lain yang akan dibahas adalah CG yang muncul pertama kali pada tahun 1976 oleh John F. Sowa. CG adalah sebuah metode lain untuk merepresentasikan teks ke dalam sebuah graf yang terdiri atas concept dan conceptual relation yang dihubungkan dengan arc.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini ialah membandingkan metode knowledge graph (KG) dan conceptual graph (CG) sebagai metode untuk merepresentasikan teks berbahasa Inggris.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini antara lain : a teks yang digunakan adalah teks berbahasa Inggris, b metode KG yang digunakan adalah metode KG dengan nouns, verbs, dan adjective sebagai konsep,
2 c metode CG yang digunakan adalah metode CG dengan nouns, verbs, dan adjective sebagai konsep.
TINJAUAN PUSTAKA Kelas Kata Semantik (Yunani : Semanein = berarti, bermaksud; semanticos = makna) adalah cabang ilmu bahasa yang meneliti makna dalam bahasa tertentu, mencari asal-usul dan perkembangan arti kata, mempelajari klasifikasi perubahan kata-kata atau bentuk bahasa sebagai indikator dalam perkembangan bahasa (Keraf 1982). Nouns (Kata Benda) Menurut Hariyanto dan Hariyono (2003) kata benda atau dalam bahasa Inggris disebut nouns adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan nama orang, tempat, hewan, atau nama suatu benda atau hal-hal yang dibendakan. Atau dapat dikatakan bahwa setiap perkataan yang menunjukkan orang, tempat, hewan, tumbuhan, benda, atau sesuatu yang dibendakan disebut kata benda. Verbs (Kata Kerja) Verbs (kata kerja) adalah kata yang menunjukkan suatu pekerjaan, perbuatan, tingkah laku atau kegiatan. Contohnya: speak (berbicara), run (lari), ask (meminta), dan lain-lain. Tetapi, ada juga kata kerja yang tidak menunjukkan pekerjaan, perbuatan, tingkah laku, atau kegiatan, hanya memberitahukan keadaan wujud saja, misalnya: to be (ada, adalah), to have (mempunyai), to become (menjadi), to seem (kelihatan), dan lain-lain (Hariyanto dan Hariyono 2003). Adjective (Kata Sifat) Adjective adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan orang atau sesuatu seperti kata tall, short, wide, beautiful, happy, good, dan sebagainya. Dalam bahasa Indonesia adjective sering disebut sebagai kata sifat. Berikut adalah contoh dari adjective: - Bill is a man (Bill adalah seorang lelaki), - Bill is a good man (Bill adalah seorang lelaki yang baik). Dalam contoh tersebut, kata good adalah sebuah adjective. Kata good memodify kata benda man. Kata modify di sini berarti mengganti. Dengan menambahkan adjective (kata sifat) good, arti kata benda man diganti, yaitu maknanya bertambah, dari seorang lelaki menjadi seorang lelaki yang baik (Meiyati 2010). Nouns Phrase (Frasa Kata Benda) Frasa adalah suatu konstruksi yang terdiri atas dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan. Kesatuan itu dapat menimbulkan suatu makna baru yang sebelumnya tidak ada. Misalnya dalam frasa hydroponic farming muncul makna baru yang menyatakan jenis (Keraf 1982).
3 Graph Graf G adalah pasangan terurut (V,E) dengan V himpunan takkosong dan berhingga dari elemen-elemen graf yang disebut verteks (simpul, node) dan E himpunan hingga edge (sisi). Contoh graf G dengan V={u,v,w,x} dan E={uv,uw,wx} diberikan pada Gambar 1.
Gambar 1 Contoh penggunaan graf Digraph (graf berarah) D adalah pasangan terurut (V,A) dengan V adalah himpunan takkosong dari sejumlah berhingga elemen yang disebut simpul (node) dan A adalah himpunan berhingga (tidak perlu berbeda) dari pasangan terurut elemen-elemen dalam V yang disebut sisi berarah (arc) (Wilson dan Lowell 1979). Knowledge Graph (KG) Teori KG atau metode KG adalah suatu pendekatan baru yang dapat digunakan untuk menyajikan bahasa alami dalam bentuk graf. Perbedaan yang mendasar antara teori KG dengan teori representasi lain adalah bahwa teori KG ini menggunakan ontologi atau relasi yang jumlahnya sangat terbatas sehingga teori KG mampu melukiskan atau menggambarkan aspek semantik yang lebih mendasar. Teori ini memberikan cara baru dalam melakukan penelitian untuk memahami bahasa alami dengan bantuan komputer (Zhang 2002). Konsep Konsep merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia. Konsep merupakan sesuatu yang penting dalam membentuk suatu pengertian dari khusus ke umum atau sebaliknya (Zhang 2002). Konsep dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu token, type, dan name (Berg 1993). a Token Dalam KG, token merupakan konsep yang dipahami oleh seseorang menurut cara pandang masing-masing, sehingga token ini bersifat subjektif. Setiap persepsi selalu berhubungan dengan token. Sebuah konsep berhubungan dengan arti dari kata (Zhang 2002). Contoh sebuah token ialah misalkan seseorang menemukan kata “apel”, orang tersebut dapat menghubungkan hal ini dengan informasi bentuk, warna, dan rasa; demikian juga orang lain akan menghubungkan dengan hal yang berbeda. Token, dalam KG dinyatakan dengan symbol “ ”. Seseorang dalam mengamati sesuatu akan membandingkannya dengan dunia nyata. Dengan demikian dalam KG segala sesuatu akan dihubungkan dengan token. b Type Type adalah konsep yang berupa informasi umum dan bersifat objektif karena merupakan kesepakatan yang dibuat sebelumnya. Contoh type misalnya buah, binatang, dan sebagainya.
4 c Name Name adalah sesuatu yang bersifat individual. Sebagai contoh: Pluto adalah sebuah name yaitu nama dari sebuah anjing. Sesuatu dapat dikelompokkan ke dalam beberapa type yang berbeda. Demikian juga name, sesuatu dapat diberi name dengan banyak cara. Aspek-Aspek Ontologi Ontologi merupakan gambaran dari beberapa konsep dan relasi antarkonsep yang bertujuan mendefinisikan ide-ide yang merepresentasikan konsep, relasi, dan logikanya. Berdasarkan ontologi yang dimiliki inilah KG dapat membangun sebuah model yang dapat digunakan untuk memahami bahasa alami (natural language). Hal ini diperlukan agar arti dari suatu kalimat dapat diekspresikan. Dalam KG, ontologi word graph sampai saat ini terdiri atas token yang dinyatakan dengan node, 8 binary relationships, dan 4 frame relationships. Menurut Zhang (2002), penjelasan dari relasi dalam KG tersebut dapat diberikan sebagai berikut: a Relasi Alikeness (ALI) Relasi ALI digunakan untuk menghubungkan sebuah type dengan token. Contohnya kalimat “plant adalah type” dapat dinyatakan dengan graf berikut: ALI plant
Gambar 2 Contoh penggunaan relasi ALI Akan tetapi dalam karya ilmiah ini, relasi ALI jarang dinyatakan, karena token akan diberi label type secara langsung. ALI plant
≡
plant
Gambar 3 Contoh lain penggunaan dari relasi ALI b Relasi Causality (CAU) Relasi causality antara 2 buah token digambarkan dengan anak panah berlabel CAU. Relasi CAU digunakan untuk menghubungkan dua token yang memiliki hubungan sebab akibat atau bisa juga untuk menghubungkan dua konsep yang terdiri atas kata benda dan kata kerja atau untuk menghubungkan subjek dengan predikat atau predikat dengan objek. Contohnya kalimat “The plant is growing” dapat dinyatakan sebagai berikut: plant
CAU
grow
Gambar 4 Contoh penggunaan relasi CAU c Relasi Equality (EQU) Relasi EQU digunakan untuk menghubungkan sebuah name dengan token. Contohnya kalimat “Toni is the name of man” dapat dinyatakan sebagai berikut:
5
Toni
EQU
man
Gambar 5 Contoh penggunaan relasi EQU Relasi ini biasa digunakan pula untuk menyatakan sinonim, adalah, merupakan, atau setara makna. Contohnya relasi antara kata farm dan field yang grafnya dapat dilihat pada gambar berikut: farm
EQU
field
Gambar 6 Contoh lain penggunaan dari relasi EQU d Relasi Subset (SUB) Jika dua token menyatakan dua konsep dan konsep yang satu merupakan bagian dari konsep yang lain, maka kedua token dihubungkan dengan relasi SUB. Contoh: soil at field, maka dapat dinyatakan dengan graf berikut: soil
SUB
field
Gambar 7 Contoh penggunaan relasi SUB e Relasi Disparateness (DIS) Relasi ini dapat digunakan untuk menyatakan kata “different” atau “not like”. Contohnya ialah relasi antara kata good dan bad yang dapat dinyatakan dengan graf berikut: good
DIS
bad
Gambar 8 Contoh penggunaan relasi DIS f Relasi Attribution (PAR) Relasi PAR digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu mempunyai sifat sesuatu yang lain. Hal ini dapat dilihat pada contoh good nutrient. Kata good merupakan kondisi dari nutrient, atau dengan kata lain good adalah atribut dari nutrient. Frasa good nutrient dapat dinyatakan dengan graf sebagai berikut: good
PAR
nutrient
Gambar 9 Contoh penggunaan relasi PAR g Relasi Ordering (ORD). Relasi ORD menyatakan bahwa dua hal memiliki urutan tertentu, baik urutan waktu maupun urutan tempat. Contoh penggunaan relasi ORD, misalnya untuk menyatakan graf “Sunday” dan “Monday”, yaitu: Sunday
ORD
Monday
Gambar 10 Contoh penggunaan relasi ORD
6 h Relasi Informational Dependency (SKO) Relasi SKO digunakan jika sebuah token informasinya bergantung pada token yang lain. Relasi SKO juga digunakan untuk menyatakan universal quantifier seperti all. Contoh penggunaan relasi SKO, misalnya untuk menyatakan graf dari kalimat all farmer know: SKO farmer
CAU
know
Gambar 11 Contoh penggunaan relasi SKO Frame merupakan verteks berlabel. Relasi frame menyatakan bahwa verteks berlabel tersebut sebenarnya suatu frame dari beberapa graf yang lebih kompleks. Relasi frame pada KG ada empat macam (Zhang 2002): a FPAR (Focusing on a situation), b NEGPAR (Negation of a sitution), c POSPAR (Possibility of a situation), d NECPAR (Necessity of a situation). FPAR merupakan pemberian sifat internal dari sesuatu ke sesuatu yang lain (dalam frame). NEGPAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke sesuatu yang lain tetapi dalam bentuk negasi (dalam frame). POSPAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang lain sebagai sebuah kemungkinan (dalam frame). NECPAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang lain sebagai sebuah keharusan (dalam frame). Conceptual Graph (CG) CG adalah sebuah bipartite graph terbatas dan terhubung yang terdiri atas node concept berlabel, node conceptual relation berlabel, dan garis penghubung (arcs) yang menghubungkan concept dan conceptual relation. CG adalah representasi grafik untuk ilmu mantik didasarkan dari jaringan semantik pada kecerdasan buatan dan grafik eksistensial oleh Charles Sanders Peirce (Sowa 1976). Concept Concept adalah sebuah node pada CG yang mewakili entitas, satuan entitas, atau kumpulan berbagai entitas (Sowa 2000). Sebuah concept dilambangkan dengan persegi/kotak. Concept names ditulis di dalam persegi/kotak. Pada penelitian ini, konsep yang digunakan adalah nouns, verbs, dan adjective. Conceptual Relation Conceptual relation adalah node pada CG berupa lingkaran yang mempunyai garis penghubung yang menghubungkan beberapa concept (Sowa 2000). Aturan Relasi dan Contohnya Pada dasarnya belum ada ketentuan atau batasan untuk relasi pada CG sehingga relasinya masih tak terbatas. Namun, ada beberapa relasi CG yang sering digunakan antara lain :
7 a AGNT = agent Relasi AGNT biasanya digunakan untuk menghubungkan event atau verbs dengan subjek, sebagai contoh kalimat “the plant is growing” dapat dinyatakan sebagai: plant
agnt
grow
Gambar 12 Contoh penggunaan relasi AGNT b OBJ = object Relasi OBJ biasanya digunakan untuk menghubungkan event atau verbs dengan objek, sebagai contoh kalimat “farmer plows the soil” dapat dinyatakan sebagai: farmer
agnt
plow
obj
soil
Gambar 13 Contoh penggunaan relasi OBJ c ATTR = attribute Relasi ATTR biasanya digunakan untuk menghubungkan concept dengan sifat atau keterangan dari concept tersebut. Contohnya kalimat good nutrient dapat dinyatakan sebagai: good
attr
nutrient
Gambar 14 Contoh penggunaan relasi ATTR d INS = instrument Relasi INS biasanya digunakan untuk menghubungkan event atau verbs dengan instrumen dari event atau verbs tersebut, sebagai contohnya ialah untuk menyatakan graph dari kalimat farmer plows the soil in the fields with hoe: farmer
agnt
plow
obj
soil
ins
at
hoe
field
Gambar 15 Contoh penggunaan relasi INS e Preposition: on, at, in, etc. Preposisi yang biasanya digunakan sesuai dengan kata preposisi yang terdapat dalam kalimat. Sebagai contoh kalimat the plant on a pot dapat dinyatakan sebagai: plant
on
pot
Gambar 16 Contoh penggunaan relasi preposition Selain yang relasi-relasi tersebut, kata yang terdapat pada kalimat dapat digunakan sebagai relasi pada CG. Dan dalam CG pun terdapat bentuk frame. Contoh lain penggunaan CG adalah ”some farms were abandoned in pursuit for a different career while some is because of the lack of government support for the agricultural enhancement”.
8 Proposition: pursuit
attr
different
for
career
in
attr
abandoned
farm
because of
Proposition: Proposition: government support
for
agricultural enhancement
of
lack
Gambar 17 Contoh lain CG
PERBANDINGAN KNOWLEDGE GRAPH DAN CONCEPTUAL GRAPH Praproses Pada tahap praproses ini, dilakukan studi literatur yang terkait dengan metode KG, metode CG, teks berbahasa Inggris dengan tema “hydroponic farming”, dan struktur teks berbahasa Inggris. Literatur-literatur terkait metode KG, metode CG, teks berbahasa Inggris dengan tema “hydroponic farming”, dan struktur teks berbahasa Inggris yang digunakan sebagai bahan penelitian antara lain: 1 On Word Graphs and Structural Parsing oleh Sri Nurdiati dan Cornelis Hoede (2008a), 2 Knowledge Graph Theory and Structural Parsing oleh L. Zhang (2002), 3 Conceptual Graph oleh J. F. Sowa (1976), 4 Perbandingan Metode Knowledge Graph dan Concept Mapping sebagai Teknik Menangkap Pengetahuan oleh Yanti Anjarwati Abbas (2011), 5 English Grammar for General Application oleh Hariyanto dan Hariyono (2003). Adapun kalimat yang akan direpresentasikan adalah beberapa kalimat sederhana dan beberapa kalimat dalam teks dengan tema hydroponic farming, yaitu: Hydroponics Farming - The New Age Farming yang ditulis oleh : Keith Turner. Adapun kalimat yang akan digunakan ialah: 1 The plant is growing. 2 Plant on a pot. 3 Farmer plows the soil in the fields with hoe. 4 Farmer knows that plant needs water with the good nutrient.
9 5 Farming has dropped significantly as the society advances in the modern area. 6 Some farms were abandoned in pursuit for a different career while some is because of the lack of government support for the agricultural enhancement. 7 A reason why hydroponics farming is being preferred than the traditional way is that, the procedure allows unseasonal produce to be planted and harvested. 8 Hydroponics farming produce are safe from chemicals and the produce are even fresher and at high quality of yield. Proses Setelah menentukan kalimat-kalimat yang akan digunakan, maka langkah selanjutnya memasuki tahap proses. Proses ini terdiri atas mengolah teks dengan dua metode yaitu metode KG dan CG. Setiap kalimat akan diproses sesuai dengan urutannya. Kemudian kedua metode tersebut akan dibandingkan. Penentuan Konsep Langkah awal dari metode ini adalah menentukan konsep untuk dijadikan verteks. Pada penelitian ini kedua metode menggunakan batasan konsep yang sama, yaitu kata yang akan dijadikan konsep adalah nouns, verbs, dan adjective. Pada langkah ini didapatkan konsep untuk setiap kalimat adalah sebagai berikut: Tabel 1 Konsep KG dan CG No Kalimat Nouns Verbs Adjective 1 The plant is growing. plant grow 2
Plant on a pot.
plant pot
-
-
3
Farmer plows the soil in the fields with hoe.
farmer soil field hoe
plow
-
4
Farmer knows that plant needs water with the good nutrient.
farmer plant water nutrient
know need
good
5
Farming has dropped significantly as the society advances in the modern area.
farming society advances area
drop
modern
6
Some farms were abandoned in pursuit for a different career while some is because of the lack of government support for the agricultural enhancement.
farm pursuit career government support agricultural enhancement lack
-
abandoned different
10 Tabel 1 Konsep KG dan CG (lanjutan) No Kalimat 7 A reason why hydroponics farming is being preferred than the traditional way is that the procedure allows unseasonal produce to be planted and harvested. 8
Hydroponics farming produce are safe from chemicals and the produce are even fresher and at high quality of yield.
Nouns reason hydroponics farming way procedure produce
Verbs allow
Adjective preferred unseasonal planted harvested traditional
hydroponic farming produce chemicals quality yield
-
safe fresher high
Pembuatan Graf Pada langkah sebelumnya, verteks-verteks atau kata benda sudah ditentukan, selanjutnya akan dibentuk graf kalimat. Langkah-langkah pembentukan graf meliputi pembentukan graf berdasarkan konsep yang telah didapat. Pembentukan graf ini disesuaikan dengan hubungan antarkalimat dan kata penghubungnya. Berikut analisis setiap kalimat: Kalimat 1: The plant is growing. Konsep: a nouns : plant, b verbs : grow, c adjective : Dengan metode KG, konsep yang didapat dijadikan verteks, kemudian verteks tersebut digambarkan ke dalam bentuk graf. Relasi yang digunakan relasi CAU, karena menghubungkan kata benda dengan kata kerja. Berikut pembentukan grafnya: plant
CAU
grow
Gambar 18 Graf KG Kalimat 1 Jika ditinjau dengan metode CG, “grow” adalah concept berupa verbs, dan “plant” adalah concept yang merupakan subjek dari “grow”. Berikut pembentukan grafnya: plant
agnt
grow
Gambar 19 Graf CG Kalimat 1 Dari kalimat pertama didapat graf hasil kedua metode tersebut. Dengan menggunakan konsep yang sama, perbedaan ada pada penentuan relasi dan arah relasinya. Pada metode CG, relasi yang digunakan untuk menghubungkan kata kerja dengan subjek adalah relasi AGNT (agent), sedangkan pada metode KG relasi yang digunakan adalah CAU. Dan dilihat dari arah relasi, pada metode CG arah relasi bersumber dari kata kerja menuju subjek, sedangkan pada KG berasal dari subjek menuju kata kerja. Ini membedakan dalam melihat fokus informasi. Pada KG fokus untuk Kalimat 1 ada pada subjek, sedangkan pada CG fokus berada pada konsep kata kerja.
11 Kalimat 2: The plant on a pot. Konsep: a nouns : plant, pot, b verbs :c adjective : “Pot” adalah keterangan tempat atau posisi dari “the plant”. Berikut pembentukan grafnya: plant
SUB
on
plant
pot
pot
Gambar 20 Graf KG dan CG Kalimat 2 Dari Kalimat 2 didapat graf hasil kedua metode tersebut seperti di atas. Dalam merepresentasikan keterangan tempat, CG menggunakan relasi preposition sesuai kata penghubungnya, dalam hal ini “on”, sedangkan KG menggunakan relasi SUB, dalm hal ini kata yang diterangkan (“plant”) merupakan bagian dari tempatnya berada atau kata yang menerangkan (“pot”). Kalimat 3: Farmer plows the soil at the fields with hoe. Konsep: a nouns : farmer, soil, field, hoe, b verbs : plow, c adjective : Dalam knowledge graph, secara umum relasi yang digunakan untuk menghubungkan kata benda dengan kata kerja adalah CAU, sehingga relasi yang digunakan untuk menghubungkan “farmer” dengan “plow”, dan “plow” dengan “soil” adalah relasi CAU. Dalam kalimat ini juga terdapat kata penunjuk keterangan tempat yaitu “at”. Seperti pada Kalimat 2, relasi yang digunakan adalah SUB. Kata “hoe” adalah alat atau instrumen/atribut dari kata kerja “plow”, sehingga relasi yang digunakan adalah PAR. Graf dari Kalimat 3 dapat digambarkan sebagai berikut: farmer
CAU
plow
CAU
PAR
soil SUB
hoe
field
Gambar 21 Graf KG Kalimat 3 “Plow” adalah concept berupa verbs dan “farmer” menjadi subjeknya, sedangkan “soil” menjadi objeknya. Adapun “hoe” adalah instrument dari “plow” dan “field” adalah keterangan dari “soil”. Graf dari Kalimat 3 dapat digambarkan sebagai berikut: farmer
agnt
plow
obj
soil
ins
at
hoe
field
Gambar 22 Graf CG Kalimat 3
12 Bentuk graf KG dan CG dari Kalimat 3 serupa dan terdapat perbedaan dari penentuan relasi dan arahnya. Namun dapat dilihat, baik relasi agent maupun relasi object pada CG hanya digambarkan dengan relasi CAU pada KG begitu pula pada relasi “at” pada CG digambarkan dengan relasi SUB pada KG. Hal ini menunjukkan bahwa KG dapat mengurangi kemungkinan redundancy. Hal ini dikarenakan relasi pada KG terbatas. Kalimat 4: Farmer knows that plant needs water with the good nutrient. Konsep: a nouns : farmer, plant, water, nutrient, b verbs : know, need, c adjective : good. Seperti pada Kalimat 3, relasi yang digunakan untuk menghubungkan kata benda dengan kata kerja adalah CAU, sehingga relasi yang digunakan untuk menghubungkan “farmer” dengan “know”, dan “know” dengan objeknya, “plant” dengan “need”, dan “need” dengan “water”, adalah relasi CAU. Dalam kalimat ini yang menjadi objek dari “know” adalah sebuah kalimat majemuk, sehingga menggunakan frame. Graf dari Kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut: farmer
CAU
know CAU
FPAR
CAU
plant
need CAU
good
PAR
SUB
nutrient
water
Gambar 23 Graf KG Kalimat 4 “Know” adalah concept berupa verbs dan “farmer” menjadi subjek, sedangkan objek “know” adalah sebuah kalimat lain. Anak kalimat yang menjadi objek dari “know” ialah “plant needs water with the good nutrient”. Pada anak kalimat tersebut “need” adalah concept berupa verbs dan “plant” menjadi subjeknya dan “water” menjadi objek dari “need”. Adapun “nutrien” adalah kandungan dalam “water” dan memiliki atribut “good”. Graf dari Kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut: farmer
agnt
obj
know
Proposition: farmer
attr
agnt
nutrient
need
with
obj
water
good
Gambar 24 Graf CG Kalimat 4 Graf KG dan CG untuk Kalimat 4 adalah serupa. Yang membedakan kedua graf tersebut adalah adanya NECPAR pada KG. Namun dalam merepresentasikan kalimat majemuk bertingkat kedua metode sama-sama menggunakan frame.
13 Kalimat 5: Farming has dropped significantly as the society advances in the modern area. Konsep : a nouns : farming, society advances, area, b verbs : drop, c adjective : modern. Kalimat 5 adalah kalimat majemuk sebab-akibat. Kata “as” dalam kalimat tersebut bermakna “sebagai akibat”. Kata “society advance” adalah nouns phrase. Graf dari Kalimat 5 dapat digambarkan sebagai berikut: FPAR farming
CAU
drop CAU
FPAR society advance
SUB
PAR
area
modern
Gambar 25 Graf KG Kalimat 5 “Drop” adalah concept berupa verbs dan “farming” menjadi subjek. “Society advance” adalah noun phrase sedangkan “area” yang memiliki atribut “modern” merupakan tempat beradanya “society advance”. Kalimat ini adalah kalimat majemuk setingkat. Dalam hal ini kalimat pertama merupakan akibat dari kalimat kedua. Graf dari Kalimat 5 dapat digambarkan sebagai berikut: Proposition: farming
agnt
drop
in
area
as
Proposition: society advance
attr
modern
Gambar 26 Graf CG Kalimat 5 Pada Kalimat 5 ini dapat dibandingkan knowledge graph dan conceptual graph mempunyai bentuk representasi yang serupa, sedangkan pada conceptual graph menggunakan kata “as” untuk menghubungkan proposisi akibat dan proposisi sebab. Kalimat 6: Some farms were abandoned in pursuit for a different career while some is because of the lack of government support for the agricultural enhancement. Konsep: a nouns : farm, pursuit, career, government support, agricultural enhancement, lack, b verbs :c adjective : abandoned, different. Kalimat 6 adalah kalimat majemuk sebab-akibat dengan dua penyebab. “Some farms were abandoned” adalah proposisi akibat. “Pursuit for a different career”
14 adalah penyebab pertama dan “the lack of government support for the agricultural enhancement” adalah penyebab kedua. Kata “in” dalam kalimat tersebut adalah penghubung antara proposisi akibat dengan proposisi sebab pertama, sedangkan penghubung antara proposisi akibat dengan proposisi sebab kedua adalah “because of”. Graf dari Kalimat 6 dapat digambarkan sebagai berikut: Proposition: pursuit
attr
different
for
career
FPAR lack
PAR
in
government support CAU
attr
abandoned
farm
agricultural enhancement
CAU farm
PAR
because of
abandoned Proposition: Proposition: CAU for
FPAR PAR different
CAU career
pursuit
agricultural enhancement
government support
of
lack
Gambar 27 Graf KG dan CG Kalimat 6 Kalimat 7: A reason why hydroponics farming is being preferred than the traditional way is that the procedure allows unseasonal produce to be planted and harvested. Konsep: a. nouns : reason, hydroponics farming, way, procedure, produce, b. verbs : allow, c. adjective : preferred, unseasonal, planted, harvested, traditional. Kalimat 7 adalah kalimat majemuk dengan dua anak kalimat. Kalimat utamanya adalah “a reason why A is B”. Anak kalimat pertama, yakni “hydroponics farming is being preferred than traditional way” menyatakan A, sedangkan anak kalimat kedua, yakni “the procedure allows unseasonal produce to be planted and harvested” menyatakan B. Graf dari Kalimat 7 dapat digambarkan sebagai berikut:
15 Proposition:
Proposition: hydroponics farming
attr
attr
traditional
way
preferred
than
FPAR PAR
hydroponics farming
preferred why
reason
ORD PAR
way
traditional
is
PAR
Proposition:
reason
agnt
procedure
allow
EQU FPAR procedure
CAU
PAR harvested
CAU
allow
PAR
planted
attr
unseasonal
obj
produce
produce planted
PAR
to be
unseasonal
harvested
Gambar 28 Graf KG dan CG kalimat 7 Kalimat 8: Hydroponics farming produce are safe from chemicals and the produce are even fresher and at high quality of yield. Konsep: a. nouns : hydroponic farming, produce, chemicals, quality, yield, b. verbs :c. adjective : safe, fresher, high. Kalimat 8 adalah kalimat majemuk setara. Kata “produce” menjadi subjek di kedua anak kalimat. Pada KG, frasa kata “hydroponic farming”, kata “safe”, “fresher”, dan “quality” memiliki relasi atrribution dengan kata “produce”. Kata “of” yang menghubungkan antara kata “quality” dan “yield” menerangkan relasi subset. Graf dari Kalimat 8 dapat digambarkan sebagai berikut: hydroponics farming
PAR
PAR PAR chemical
PAR
safe
produce PAR
fresher high
PAR
quality SUB yield
Gambar 29 Graf KG Kalimat 8 Pada CG, frasa kata “hydroponic farming”, kata “safe”, “fresher”, dan “quality” memiliki relasi atrribution dengan kata “produce” sehingga dapat digabung dengan satu relasi. Kata “of” dan “from” merupakan preposition dan dapat digunakan sebagai relasi pada graf. Graf dari Kalimat 8 dapat digambarkan sebagai berikut:
16 hydroponics farming
produce attr
safe
fresher from
chemicals
quality attr
high yield
of
Gambar 30 Graf CG Kalimat 8
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kedua Metode Setelah semua kalimat diubah ke dalam bentuk graf, baik menggunakan KG maupun CG, maka dilakukan analisis dari kedua metode yang dapat ditinjau dari aspek proses, aspek hasil, dan tujuan jangka panjang yang selanjutnya dirangkum dalam kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan. Berikut penjelasan dari analisis kedua metode: Aspek Proses Pada aspek proses, hal yang ditinjau meliputi aspek interpretasi dan aspek kemudahan dalam penggunaan setiap metode. Interpretasi hasil dari metode KG maupun CG lebih subjektif dibandingkan dengan metode CG. Hal ini karena pembaca dapat mempunyai pemahaman yang berbeda terhadap relasi yang terbatas, sedangkan pada CG sebagian besar relasi adalah kata yang terdapat pada teks. Dari proses penentuan relasi, KG lebih objektif dibandingkan dengan CG. Hal ini dapat dilihat dari penentuan relasi antarkonsep. Pada KG, dengan batasan relasi dan kriteria relasinya dapat dihasilkan relasi yang relatif lebih objektif, sedangkan pada CG belum ada batasan relasi sehingga, relasi antarkonsep bergantung pada pemahaman subjektif. Aspek Hasil Pada aspek hasil, yang diperhatikan untuk kedua metode adalah cara pandang terhadap setiap metode. Dari beberapa kalimat yang memuat kata kerja (verbs), metode KG menggunakan relasi CAU baik untuk menghubungkan subjek dengan predikat kata kerja maupun untuk menghubungkan predikat kata kerja dengan objek dan mempunyai arah dari subjek. Pada CG, untuk menghubungkan subjek dengan predikat digunakan relasi “agent” atau “subject” yang berarah dari kata kerja (verbs) dan untuk menghubungkan kata kerja dengan objek digunakan relasi “object” yang berarah dari kata kerja. Dari perbandingan tersebut, relasi KG dapat disederhanakan dengan menghilangkan verbs dengan menggunakan hukum kausalitas. Pada CG semua arah relasi berasal dari verbs, sehingga penyederhanaan dengan menghilangkan verbs tidak dapat dilakukan.
17 Dengan relasi yang diambil dari kata yang ada pada teks, maka relasi CG secara representasi lebih mudah karena relasi yang digunakan adalah kata yang terdapat dalam teks, sedangkan pada KG dengan batasan relasi yang ada, akan lebih sulit dalam membaca hasil representasi teks. Aspek Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang dari penggunaan metode KG dan metode CG adalah kedua metode tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai algoritme untuk merepresentasikan teks ke dalam bentuk visual atau diagram. Selain itu, kedua metode ini juga diharapkan dapat digunakan untuk membuat intisari dari sebuah teks dan dibuat menjadi sebuah aplikasi komputer. Namun dengan relasi yang belum ada batasannya, metode CG akan lebih sulit diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman. Dengan relasi yang sudah ada batasannya (ontologi), dan dengan adanya analisis penyederhanaan relasi hasil representasi KG dapat mempermudah proses pengimplementasian ke bahasa pemrograman. Dari keterangan-keterangan di atas, maka setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: a Kelebihan Kelebihan untuk metode KG antara lain adanya relasi terbatas, dalam hal ini adanya ontologi yang jelas, sehingga dapat mempermudah proses pengimplementasian ke dalam bahasa pemrograman. Untuk metode CG, kelebihannya terdapat pada hasil akhir yang menggunakan beberapa conceptual relation dari kata yang terdapat pada kalimat, sehingga pembaca lebih mudah memahami hasil representasi sebuah teks dengan metode CG. b Kekurangan Kekurangan dari metode KG yaitu kesulitan dalam pemahaman pembaca ketika melihat graf hasil representasi sebuh teks dengan metode KG. Relasi yang sama atau terbatas untuk menggambarkan berbagai macam relasi dapat membuat persepsi yang berbeda terhadap suatu relasi. Kekurangan metode CG ialah sulitnya pengimplementasian ke dalam bahasa pemrograman yang disebabkan adanya kebebasan dalam menentukan kata hubung. Dari hasil analisis perbandingan pun dapat disimpulkan tentang persamaan dan perbedaan kedua metode. Persamaan yang dimiliki oleh kedua metode ialah memiliki keterkaitan konsep dan batasan konsep yang dapat ditentukan. Namun, selain memiliki persamaan, keduanya pun memiliki perbedaan. Metode KG memiliki konsep yang dapat disederhanakan yaitu hanya pada kata benda dan relasi yang jelas (relasi PAR, SUB, CAU), sedangkan metode CG, walaupun batasan konsep dapat ditentukan, namun akan sulit penyederhanaannya dan kata hubungnya sangat subjektif karena tidak ada ketentuan. Unsur kesubjektifan pun menjadi pembeda kedua metode. Pada metode KG, unsur kesubjektifan terdapat pada hasil interpretasi graf, sedangkan metode CG sejak awal penentuan konsep dan kata hubung sudah sangat subjektif.
18 Perbandingan Kedua Metode Tabel 2 Perbandingan KG dan CG Aspek Proses
-
Knowledge Graph Langkah-langkah: a membaca kalimat, b menentukan konsep (nouns, verbs, dan adjective), c pembuatan graf menggunakan konsep yang didapat sebagai verteks dan menggunakan relasi yang sesuai dengan ketentuan pada knowledge graph, d melakukan analisis perbandingan.
-
Conceptual Graph Langkah-langkah: a membaca kalimat, b menentukan konsep (nouns, verbs, dan adjective), c pembuatan graf menggunakan konsep yang didapat sebagai concept dan menggunakan relasi (conceptual relation) berdasarkan hubungan antar kata, d melakukan analisis perbandingan.
-
Langkah-langkah dengan metode KG hampir sama dengan CG namun dalam penentuan relasi lebih mudah karena ada batasan yang jelas sehingga dalam mengimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman lebih mudah.
-
Langkah-langkah dengan metode CG hampir sama dengan KG namun dalam penentuan relasi lebih sulit karena tidak ada batasan yang jelas sehingga dalam mengimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman lebih sulit.
-
Kesubjektifan dapat diminimalkan dengan adanya batasan-batasan yang jelas dalam penggunaan relasi antarkonsep, kesubjektifan pada metode KG mulai terjadi pada penggambaran graf yang tidak sama bergantung pada alasan masing-masing.
-
Kesubjektifan sudah mulai terjadi pada saat penentuan relasi antarkonsep karena tidak ada batasan yang jelas dan pada saat penggambaran graf pun terjadi kesubjektifan bergantung pada alasan masing-masing.
Kalimat 1: (kalimat sederhana)
struktur graf
plant
CAU
Kalimat 1: (kalimat sederhana)
grow
plant
“The plant is growing.” Kalimat 2: plant
SUB
pot
plant
on
pot
“The plant on a pot.”
Kalimat 3: farmer
grow
“The plant is growing.” Kalimat 2:
“The plant on a pot.”
CAU
agnt
Kalimat 3: plow PAR hoe
CAU
soil
farmer
agnt
plow
obj
soil
SUB field
“Farmer plows the soil at the fields with hoe.”
inst
at
hoe
field
“Farmer plows the soil at the fields with hoe.” -
Label relasi antarkonsep dari KG tidak mengenal kata sehingga tidak dapat menggambarkan secara jelas hubungan antarkonsep.
-
Label relasi antarkonsep dari CG dapat berupa kata bahkan kata yang terdapat pada kalimat itu sendiri sehingga dapat menggambarkan secara jelas hubungan antarkonsep.
19 Tabel 2 Perbandingan KG dan CG (lanjutan) Aspek
struktur graf (lanjutan)
Knowledge Graph - Relasi CAU, SUB, dan PAR tidak memiliki makna kata, ketiganya mengacu pada delapan binary relationship pada KG.
-
Conceptual Graph Relasi exp, agnt, obj, dan inst adalah singkatan dari experience, agent, object, dan instrument sedangkan relasi on dan at adalah kata yang diambil dari kalimat dan semuanya mempunyai makna kata sehingga dapat menggambarkan secara jelas hubungan antarkonsep.
- Pada pola kalimat yang mempunyai predikat verb, verteks subjek dihubungkan dengan relasi CAU dengan verteks predikat dan berarah dari subjek menuju predikat, begitu pula predikat dengan objek dihubungkan dengan relasi CAU dan berarah dari predikat menuju objek. Hal ini mengakibatkan secara sepintas orang yang melihat graf akan menangkap bahwa fokus kalimat berada pada subjek (kata benda).
-
Pada pola kalimat yang mempunyai predikat verb, subjek dan predikat dihubungkan dengan relasi agnt atau agent yang bermakna “pelaku” dan berarah dari predikat menuju subjek sedangkan predikat dengan objek dihubungkan dengan relasi obj atau object yang bermakna objek dan berarah dari predikat menuju objek. Hal ini mengakibatkan secara sepintas orang yang melihat graf akan menangkap bahwa fokus kalimat berada pada predikat (kata kerja /kejadian).
- Relasi yang mengambarkan kata keterangan alat adalah relasi PAR yang berarah dari kata keterangan menuju kata yang diterangkan.
-
Relasi yang mengambarkan kata keterangan alat adalah relasi ins atau instrument yang berarah dari kata yang diterangkan menuju kata keterangan.
Kalimat 4: (kalimat majemuk bertingkat) farmer
CAU
know
farmer
CAU FPA plant
CAU
good
nutrient
SUB
agnt
thme
know
Proposition: need CAU
PAR
Kalimat 4: (kalimat majemuk bertingkat)
farmer attr
agnt nutrient
need with
obj water
water good
“Farmer knows that plant needs water with the good nutrient.” Kalimat 5: (kalimat majemuk setara) FPAR farming
“Farmer knows that plant needs water with the good nutrient.” Kalimat 5: (kalimat majemuk setara) Proposition:
CAU
drop
farming
agnt
drop
in
area
as
CAU Proposition:
FPAR society advance
SUB
area
PAR
modern
“Farming has dropped significantly as the society advances in the modern area.”
society advance
attr
modern
“Farming has dropped significantly as the society advances in the modern area.”
20 Tabel 2 Perbandingan KG dan CG (lanjutan) Aspek -
struktur graf (lanjutan)
Knowledge Graph Relasi yang menghubungkan kata sifat adalah relasi PAR yang berarah dari kata sifat menuju kata yang disifati.
-
Conceptual Graph Relasi yang menghubungkan kata sifat adalah relasi attr atau attribute yang berarah dari kata yang disifati menuju kata sifat.
-
Untuk menggambarkan kalimat majemuk bertingkat digunakan sebuah frame relasi FPAR.
-
Untuk menggambarkan kalimat majemuk bertingkat digunakan sebuah frame berlabel proposition.
-
Untuk menggambarkan kalimat majemuk setara digunakan frame relasi FPAR untuk memisahkan anak kalimat.
-
Untuk menggambarkan kalimat majemuk setara digunakan frame berlabel proposition untuk memisahkan anak kalimat.
-
CAU pada Relasi Kalimat 5 menunjukkan bahwa “the society advances in the modern area” penyebab dari “farming has dropped significantly”.
Relasi as pada Kalimat 5 menunjukkan bahwa “farming has dropped significantly” akibat dari “the society advances in the modern area”.
Kalimat 6: (kalimat kompleks)
Kalimat 6: (kalimat kompleks) Proposition:
FPAR
pursuit
PAR
for
government support
lack
career
in
agricultural enhancement
CAU PAR farm
attr
different
CAU
abandoned
attr
abandoned
farm
because of
CAU Proposition: FPAR
for PAR
different
CAU career
government support
of
pursuit agricultural enhancement
“Some farms were abandoned in pursuit for a different career while some is because of the lack of government support for the agricultural enhancement.”
lack
“Some farms were abandoned in pursuit for a different career while some is because of the lack of government support for the agricultural enhancement.”
21 Tabel 2 Perbandingan KG dan CG (lanjutan) Aspek
Knowledge Graph Kalimat 7: (kalimat kompleks)
Conceptual Graph Kalimat 7: (kalimat kompleks) Proposition:
FPAR
Proposition: hydroponics farming
PAR
hydroponics farming
preferred
attr
preferred
way
than
ORD
attr
traditional
PAR way
traditional
why
reason
PAR reason
is
EQU
Proposition: FPAR procedure
agnt
procedure CAU
allow
produce
PAR
planted
obj
allow attr
unseasonal
PAR harvested
CAU
produce
PAR
planted
unseasonal
to be harvested
“A reason why hydroponics farming is being preferred than the traditional way is that the procedure allows unseasonal produce to be planted and harvested.” struktur graf (lanjutan)
“A reason why hydroponics farming is being preferred than the traditional way is that the procedure allows unseasonal produce to be planted and harvested.”
Kalimat 8: (kalimat kompleks) hydroponics farming PAR chemical
PAR
safe high
PAR
Kalimat 8: (kalimat kompleks) hydroponics farming
produce
PAR
safe
PAR from
attr
chemicals
quality
quality attr
high
SUB
yield yield
- Relasi pada KG tidak memiliki makna kata, relasinya mengacu pada delapan binary relationship pada KG.
Membuat sebuah sistem yang mampu menghasilkan rangkuman atau intisari dari sebuah teks secara otomatis, efektif, dan efisien.
of
“Hydroponics farming produce are safe from chemicals and the produce are even fresher and at high quality of yield.”
“Hydroponics farming produce are safe from chemicals and the produce are even fresher and at high quality of yield.”
tujuan jangka panjang
produce
fresher
fresher PAR
attr
-
Relasi pada CG dapat menggambarkan makna kata yang menjadi relasi antarkonsep dan sebagian relasinya diambil dari kalimat namun tidak ada batasan yang jelas dalam penentuan relasinya. Merepresentasikan teks ke dalam sebuah graf (gambar visual) agar mudah dimengerti pembaca.
22 Tabel 2 Perbandingan KG dan CG (lanjutan) Aspek Kelebihan
Knowledge Graph Adanya relasi terbatas, dalam hal ini adanya ontologi yang jelas, sehingga dapat meminimumkan unsur kesubjektifan dan mempermudah proses dalam pengimplementasian ke bahasa pemrograman.
Conceptual Graph Hasil graf yang menggunakan beberapa conceptual relation dari kata yang terdapat pada kalimat, sehingga membawa pembaca dengan lebih mudah membaca sebuah hasil representasi sebuah dengan metode CG.
kekurangan
Kesulitan dalam pemahaman pembaca ketika melihat graf hasil representasi sebuh teks dengan metode KG dengan relasi yang sama atau terbatas untuk menggambarkan berbagai macam relasi membuat seseorang dapat berbeda persepsi terhadap suatu relasi dengan orang lain.
terjadi Kesulitan pada pengimplementasian ke dalam bahasa pemrograman yang disebabkan tidak adanya batasan dalam menentukan relasi dan kata hubung.
persamaan
Memiliki keterkaitan antarkonsep dan masih memiliki unsur kesubjektifan.
Memiliki keterkaitan antarkonsep dan masih memiliki unsur kesubjektifan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa suatu teks dapat direpresentasikan dalam bentuk visual (graf) menggunakan metode knowledge graph dan metode conceptual graph untuk mempermudah dalam menangkap informasi dan pengetahuan dari teks tersebut. Berdasarkan analisis perbandingan, perbedaan proses representasi teks menggunakan KG dan CG terletak pada penentuan relasi, yaitu relasi pada KG terbatas sedangkan CG belum ada batasan yang jelas. Dengan relasi yang terbatas, KG lebih mudah untuk diterapkan dalam bahasa pemrograman komputer. Akan tetapi CG dapat menggunakan kata yang terdapat pada teks untuk dijadikan relasi, sehingga representasi teks lebih mudah difahami. Saran Saran dari peneliti untuk penelitian berikutnya ialah penggunaan metode representasi yang lain dan penentuan batasan serta aturan relasi pada metode CG. Selain itu, disarankan untuk merancang sebuah aturan yang dapat membuat abstraksi teks secara otomatis. Peneliti pun dapat melakukan perbandingan metode representasi teks dengan KG dan CG untuk teks berbahasa Indonesia.
23
DAFTAR PUSTAKA Abbas YA. 2012. Perbandingan metode knowledge graph dan concept mapping sebagai teknik menangkap pengetahuan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Berg H van den. 1993. Knowledge graph and logic: one of two kinds [disertasi]. Enschede (NL): Univ Twente. ISBN 909006360-9. Hariyanto D, Hariyono R. 2003. English Grammar for General Application. Surabaya (ID): Gita Media Pr. Hoede C, Nurdiati S. 2008a. On word graphs and structural parsing, University of Twente (NL), Memorandum 1871, ISSN: 1874-4850. Hoede C, Nurdiati S. 2008b. 25 years development of knowledge graph theory: the results and the challenge. Di dalam: the 3rd International Conference on Mathematics and Statistics (ICOMS-3), Institut Pertanian Bogor (ID), 2008 Agu 5. Tersedia pada: http://doc.utwente.nl/64931/1/memo1876.pdf Keraf G. 1982. Tata Bahasa Indonesia untuk Sekolah Lanjutan Atas. Jakarta (ID): Nusa Indah. Meiyati N. 2010. What is an adjective? [Internet]. [diunduh 2012 Jan 6]. Tersedia pada: https://sites.google.com/site/tamanbahasaku/Home/grammar/adjectives/ What-is-an-Adjective Sowa JF. 1976. “Conceptual graph for a data base interface”, IBM Journal of Research and Development. [Internet]. [diunduh 2011 Sep 25]. 20(4): 336-357. Tersedia pada: http://www.research.imb.com/ journal/tr/204/ibmrd2004E.pdf Sowa JF. 2000. Knowledge Representation: Logical, Philosophical, and Computational Foundations. Pacific Grove (US): Brooks Cole Publishing Co. Turner K. Hydroponics Farming - The New Age Farming. [Internet]. [diunduh 2011 Sep 25]. Tersedia pada: http://Ezine-Articles.com/1516243. Wulandari A. 2008. Algoritme pembentukan combined graph dan simplified graph dari dokumen berbahasa Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Wilson RJ, Lowell WB. 1979. Applications of Graph Theory. London (GB): Academic Press. Zhang. 2002. Knowledge graph theory and structural parsing [tesis]. Enschede (NL): Univ Twente. ISBN: 90-3651835-0.
24
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 19 Agustus 1988 dari pasangan Abdul Khoer dan Lelah Sulastri. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis antara lain SDN Cibadak I (Kab. Bogor) tahun 1994-2000, MTs Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang (Kab. Bogor) tahun 2000-2003, MA Mu’allimien Muhammadiyah Leuwiliang (Kab. Bogor) tahun 2003-2006, dan Departemen Matematika Institut Pertanian Bogor tahun 2006-2013. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) pada tahun 2006. Selama menempuh pendidikan di Departemen Matematika Institut Pertanian Bogor, penulis mengambil minor “Sistem Informasi” dari Departemen Ilmu Komputer sebagai penunjang kompetensi mayor. Di samping kegiatan akademis, penulis pernah berkecimpung dalam organisasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (DPM-TPB) 43 sebagai anggota Komisi E tahun 20062007 dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bogor sebagai ketua umum pada tahun 2008-2010. Kegiatan-kegiatan lain yang pernah diikuti adalah kepanitiaan-kepanitiaan seperti kegiatan Masa Perkenalan Departemen (2009) sebagai anggota divisi kesehatan dan Temu Nasional IMM PTN seluruh Indonesia tahun 2010 sebagai koordinator divisi acara. Selain kegiatan organisasi dan kepanitiaan, penulis juga bekerja sebagai pengajar bidang studi Matematika dan ekstrakurikuler Futsal dan Paskibra di SMP Islam Terpadu Al-Muttaqien sejak tahun 2009.