PERANCANGAN VISUALISASI MENGGUNAKAN TEKNIK GREEN SCREEN DAN VISUALISASI EFFECT UNTUK SEBUAH VIDEO KLIP BAND KICK FRIDAY “KETIKA SENYUM BERBICARA”
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Rama Eka Saputra 11.12.5597
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
PERANCANGAN VISUALISASI MENGGUNAKAN TEKNIK GREEN SCREEN DAN VISUALISASI EFFECT UNTUK SEBUAH VIDEO KLIP BAND KICK FRIDAY “KETIKA SENYUM BERBICARA” Rama Eka Saputra1), Tonny Hidayat2), 1) 2)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
[email protected])
Abstract - Development of the music video industry in Indonesia, particularly in the creation of visualization of a song is associated with advances in computer technology which supports to add a certain effect. The concept of making a video clip to be created the Pop Graphic Animation, where pemelihan color, visual effects, and 2D animation will be modern, and dynamic. Animation design will be made using the method transformating object (rotate, resize, movement), tracking and puppeting. As for the shooting technique / cinematographic camera Full HD resolution 50 fps, with limited space shooting, the green screen will be utilized as much as possible. Devices used include cameras, Ligthing, Home Green Screen, and other broadcast tools. For editing and compositing software using Adobe After Effects CS6, Adobe Premiere Pro CS6, Adobe Photoshop CS6, as well as Corel Draw X5. Keywords: Video clip, Green Screen, Kick Friday, Visual Effects,
Ada pun bahan tulisan lain yang dijadikan refrensi oleh penulis yaitu PENERAPAN EFEK CHROMA KEY DALAM TEKNIK GREEN SCREEN PADA PEMBUATAN VIDEO KLIP MONREVER BAND oleh RAYAN NUGRAHA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang di tulis pada tahun 2012. Tema serupa yang mengangkat bagaimana cara penggunaan visualisasi effect pada video editing. Referensi yang di baca oleh penulis ini bisa digunakan pada pembuatan video klip “Ketika Senyum Berbicara” Kick Friday band yang menggunakan teknik green screen dan penambahan animasi didalamnya. Dalam penggunaan teknik green screen dalam pembuatan video klip juga perlu di perhatikan mengenai kapasitas alat-alat yang di perlukan guna menunjang kualitas terbaik yang ingin di hasilkan. Penulis juga akan mengembangkan implementasi teknik green screen yang di dapat dari refrensi yang dibaca dengan membuat tambahan animasi didalam nya agar video klip yang dihasilkan bukan hanya sekedar mengganti layar hijau dengan gambar semata.
1. Pendahuluan Dalam pembuatan video klip biasanya di gunakan teknik tertentu dengan mensuaikan kebutuhan video klip tersebut. Teknik pembuatan klip video dan penggunaan visualisasi effect sangat membantu dalam meningkat kan kualitas video yang dihasilkan karena memiliki nilai seni yang tinggi.Visualisasi effect sangat membantu dalam perwujudan kreatifitas dan imajinasi karena dapat memanipulasi gambar seperti keadaan sebenarnya. Penulis membahas bagaimana cara menerapkan teknik pembuatan video klip terutama pada teknik green screen dan visualisasi effect.Penulis akan menggunakan objek berupa lagu dari Kick Friday band untuk di realisasikan menjadi sebuah video klip dengan teknik green screen dan Visual Effect. Penulis juga berharap agar penggunaan teknik green screen mampu di rancang menggunakan peralatan yang sederhana namun mampu mengasilkan karya yang berkualitas dan mampu mengatasi masalah keterbatasan lokasi pengambilan gambar. Dari pokok permasalahan diatas penulis mengangkat sebuah judul “ Perancangan Visualisasi Menggunakan Teknik Green Screen dan Visualisasi Effect untuk Sebuah Video Klip Band Kick Friday “Ketika Senyum Berbicara”.
2.2 Definisi Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater,bukan dari computer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali di sebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video,synthesized band dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan [1].
2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka
2.3 Elemen Multimedia Didalam multimedia terdapat beberapa elemen, elemenelemen tersebut diantaranya adalah text, image, audio, video dan animasi [2].
Gambar 1. Elemen Multimedia 1. Text : Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa, teks juga sangat sering dijumpai dimanapun. 2. Image : Image (grafik) merupakan hasil sebuah pengambilan citra yang didapat melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, yang hasilnya sering disebut dengan gambar. Gambar dapat berwujud sebuah ikon, foto ataupun simbol. 1
3. Audio : Audio (suara) adalah komponen multimedia yang dapat berwujud narasi, music, efek suara atau penggabungan di antara ketiganya. 4. Video : Istilah video berasal dari bahasa Latin, yaitu vidi dan visum yang artinya melihat atau mempunyai daya penglihatan [2]. Mendefinisikan video sebagai media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambargambar yang menunjukkan ilusi, gambaran serta fantasi pada gambar yang bergerak. 5. Animasi: Animasi yaitu penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layer.
Didik Wijaya dalam bukunya yang berjudul Special effect history and techniques menjelaskan Effects atau Efek Spesial di dalam bahasa Indonesia, sering disingkat SFX banyak digunakan di dalam dunia film, pertelevisian dan hiburan. Dengan definisi ini, efek spesial tidak cuma terdapat dalam film, seperti yang diketahui masyarakat awam. Efek spesial tidak hanya berwujud gambar, tetapi memiliki pengertian luas. pertunjukan musik dengan segala macam sinar laser, kembang api, hal tersebut dapat pula dikategorikan sebagai efek spesial [6]. 2.5.2 EfekVisual Visual Effects merupakan istilah sub-kategori dari Special Effect, dimana gambar dan film dimanipulasi di dalam post production. Biasanya visual effects berurusan dengan integrasi antara adegan manusia sesungguhnya (live-action shot) dengan elemen lain seperti miniatur, dll.
2.4 Video Klip 2.4.1 Definisi Video Klip Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1976), video klip didefinisikan sebagai kumpulan guntingan gambar hidup untuk ditayangkan lewat televisi atau layar bioskop atau rekaman video atau film yang diambil dari rekaman video atau film yang lebih panjang. Jadi video klip dapat didefinikan sebagai karya audio visual dari sebuah lagu yang dihasilkan oleh sebuah grup musik dalam rangka mempromosikan dan mempopulerkan grup musik tersebut beserta lagu yang mereka hasilkan. [4] 2.4.2 Sejarah Video Klip Sejarah mencatat titik awal video klip dimulai pada tahun 1894, ketika itu seorang pria bernama George Thomas membuat sebuah konsep visual dari lagu berjudul The Little Lost Child yang diputar di sebuah gedung pertunjukan. Pada saat itu, Tomas memotret dan mengambil gambar yang memvisualisasikan lagu The Little Lost Child kemudian pada saat musisi memainkan lagu tersebut, Thomas akan menampilkan slide yang berisi foto-foto yang menjadi bentuk visual dari lagu itu. [5]
2.5.3 Special Effects Animation Special Effects Animation merupakan cabang dari animasi. Bidang ini mengambil spesialisasi untuk membuat semua obyek yang bergerak, kecuali karakter. 2.6 Teknik Green Screen / Blue Screen Green screen merupakan teknik yang popular untuk pembuatan judul multimedia karena set mahal tidak diperlukan. latar belakang yang menakjubkan dapat digerakan dengan pemodelan 3-D dan perangkat lunak grafis, satu atau lebih aktor, kendaraan atau objek lain dapat ditempatkan dengan teratur pada latar belakang tersebut. Jika terjadi fluktuasi intensitas akan membuat terpotong atau rusak [7]. Penulis menggunakan adobe after effect karena lebih cocok untuk penerapan visual effect pada video.Untuk pembuatan video Kick Friday ini peneliti menggunakan layar background greenscreen dengan ukuran kain 2x3 meter.
2.4.3 Jenis Video Klip Video klip dapat didefinisikan dalam dua jenis [4]: 1. Text : Tidak perlu adanya keselarasan antara gambar dan lirik, bahkan seringkali tidak ada hubungan antar keduanya. 2. Image : Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik (gambar dan lirik saling menyatu). 2.5 Efek Spesial Secara tradisional, efek spesial dibedakan menjadi dua, yaitu Optical Effects dan Mechanical Effects (atau sering disebut In-Camera Effects). Perbedaannya adalah pada waktu penggunaannya. Optical Effects mengacu pada manipulasi gambar setelah syuting selesai. Sedangkan Mechanical Effects lebih mengacu pada penggunaan efek spesial saat pengambilan gambar. Mechanical Effects yang pertama kali muncul, yaitu dengan digunakannya miniatur, rear projection, pyrotechnics, stopmotion dan matte paintings. Optical effects muncul kemudian menggunakan bluescreen, compositing, multiple exposures melengkapi teknik efek spesial di era awal perkembangannya. Kemudian digital compositing, animatronics dan prosthetic makeup melengkapi sebagai teknik modern di dunia spesial efek.berikut beberapa jenis effect dalam video,
Gambar 2. Green Screen 2.7 Sinematografi Sinematografi bisa diartikan kegiatan menulis yang menggunakan gambar bergerak, seperti apakah gambargambar itu, bagaimana merangkai potongan-potongan gambar bergerak menjadi rangkaian gambar yang mampu menyampaikan maksud tertentu atau menyampaikan informasi atau mengomunikasikan ide tertentu [8]. a. Komunikasi : Secara konkrit, bahasa yang digunakan dalam sinematografi adalah suatu rangkaian beruntun dari gambar yang bergerak yang dalam pembuatannya memperhatikan ketajaman gambar, corak
2.5.1 Efek Spesial 2
b.
c.
penggambarannya, memperhatikan seberapa gambar itu ditampilkan, iramanya, dan sebagainya yang kesemuanya merupakan alat komunikasi nonverbal [8]. Bahasa : Pada saat seseorang ingin mengomunikasikan suatu bahasa, dalam sinematografi bahasa yang digunakan adalah bahasa dalam yang sebenarnya terdiri dari audio dan visual yang karakteristiknya berbeda dengan bahasa tulis. Sudut Pandang : Mata kamera adalah mata penonton. Sudut pandang kamera mewakili penonton. Dengan demikian, penempatan kamera menentukan sudut pandang penonton dan wilayah yang dilihat penonton atau oleh kamera pada suatu shot [8].
board merupakan serangkaian sketsa (gambar kartun) dibuat berbentuk persegi panjang yang menggabarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang di usulkan untuk aplikasi multimedia
2.8 Analisis dan Perancangan Video Klip 2.8.1 Analisis Kebutuhan Video Klip a. Analisis Kebutuhan Fungsional Hanif Al Fatta dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Informasi menjelaskan bahwa kebutuhan yang berisikan prosesproses apa saja yang nantinya dilakukan oleh system. Kebutuhan fungsional juga berisikan informasiinformasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem [9]. b. Analisis Kebutuhan Nonfungsional Kebutuhan nonfungsional ( nonfunctional requirement ) adalah tipe kebutuhan yang berisikan property perilaku yang dimiliki oleh system [9].
Gambar 3. Story Board b.
2.8.2 Model Pra Produksi-Produksi-Pasca Produksi Mengacu pada profesi yang pada keseluruhan proses produksi, berikut beberapa penjelasan tentang proses produksi dalam manajemen produksi video klip [5]. a. Pra Produksi Pra produksi adalah sebuah tahap persiapan sebelum kegiatan syuting dimulai. Proses ini sangat menentukan kelancaran kegiatan syuting nantinya. Oleh karena itu proses ini harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Ada beberapa pekerjaan pada pra produksi ini, diantaranya yaitu : a) Pemilihan Style Pemilihan style film yang akan dibuat harus sesuai dengan kemampuan skill yang kita miliki. Juga harus disesuaikan dengan budget yang tersedia. b) Pemilihan Tema dan Ide Cerita Tema merupakan garis besar visual yang akan kita buat. Misalnya temanya adalah alam, ghotic, humor, dan lain-lain. Setelah mendapatkan tema, kemudian kita buat detail dalam bentuk synopsis. Banyak melihat pada referensi adalah hal yang sangat baik. Dalam pencarian sebuah ide untuk synopsis, harus memperhitungkan hal penting ini [5]: 1) Penyesuaian Budget 2) Feel 3) Skill 4) Referensi 5) Peralatan yang mendukung. c) Story Board Naskah di tuangkan dalam gambar nyata,yang dikenal dengan nama story board atau story line. Story
c. 3
Produksi Tahapan ini dimana hampir seluruh team work mulai bekerja. Seorang sutradara, produser atau line produser sangat dituntut kehandalannya untuk mengatasi kru dalam tiap tahap ini. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah: a) Manajemen Lapangan Manajemen lapangan mencakup beberapa hal, yaitu: Manajemen lokasi (perijinan, keamanan,), Talent koordinasi (koordinasi kostum, make up), Manajemen waktu (koordinasi konsumsi, kecepatan kerja, penyediaan alat), Crew koordinasi (koordinasi para kru) b) Kegiatan Shooting Tahap ini adalah tahap dimana kepiawaian sutradara, DOP, dan kru sangat menentukan. Kualitas gambar adalah selalu ingin kita capai. Oleh karena itu penguasaan kamera dan lighting sangatlah penting. 1) Shooting outdoor Beberapa yang harus dipersiapkan saat syuting outdoor adalah: Cahaya matahari (hard, soft), Reflector (silver, gold), Camera setting (irish, speed, white balance, focus), Crowd control (working with extras). 2) Shooting indoor Shooting indoor lebih cepat terkontrol daripada shooting outdoor, namun dibutuhkan peralatan yang cukup lengkap. Antara lain: Penggunaan lighting sederhana, Penggunaan filter, Make up, Pemilihan background, Monitor. c) Visual efek Beberapa trik mudah untuk dilakukan untuk membuat video kelihatan lebih menarik antara lain dengan: Reverse motion (normal lipsync), Slow motion (normal lipsync), Chroma key (blue screen). Beberapa hal lain pada saat produksi yang juga perlu untuk diperhatikan yaitu: Makan/logistik, Sewa peralatan, Transportasi, Akomodasi, Telekomunikasi, Dokumentasi, Medis. Pasca Produksi
Tahap ini adalah tahap penyelesaian akhir dari semua kegiatan shooting yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Kesalahan pada waktu shooting sebagian mungkin diselesaikan pada tahap ini [5]. a) Editing Kerjasama sutradara dan editor adalah diperlukan. Editing sebuah video klip membutuhkan rasa, oleh karena itu diperlukan pemahaman emosi yang akan diedit. Beberapa yang dilakukan antara lain: Capturing (optimalisasi), Format file, Feel, Colouring, Fades and cuts, Kualitas gambar (film look). b) Pemilihan Format Akhir
3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional a. Kebutuhan Perangkat Keras Aspek ini menyangkut tentang kebutuhan hardware atau perangkat keras Tabel 1. Kebutuhan Perangkat Keras Nama Alat Processor Motherboard Memory
VGA Card
Format akhir dari film harus sesuai dengan yang telah disepakati bersama saat pra produksi. Beberapa yang menjadi acuan kerja, serta masuk dalam anggaran kerja pasca produksi adalah: Lab/ ruang editing, Editor, Mixer, Sound, director, enginer, Telecine, Konsumsi, Transportasi, Telekomunikasi, Mastering, Poster.
HDD Power Supply Monitor
Processor
Spesifikasi yang Digunakan AMD X2 MSI 880GMSE35 Corsair Vengeance 4x2 GB DDR3 ATI HIS Radeon HD 5760 WD Black 1 TB ENERMAX 500 watt LG FLATRON M2314A 23,5 inch AMD X2
Spesifikasi yang Rekomendasikan FX-8350 MSI 880GMS-E35 Corsair Vengeance 8x2 GB DDR3 Gtx titan x WD Black 1 TB Antec HCP 1300 LG FLATRON M2314A 23,5 inch FX-8350
Tabel 2. Perlengkapan Produksi Nama Alat Camera Lighting Speaker Tripod
b.
Alat yang Digunakan Canon EOS 60D LED 1000 watt dan 500 watt Simbada FOTOPRO x4-ie
Alat yang Rekomendasikan Canon EOS 5D LED 1000 watt 4 – 5 unit Simbada FOTOPRO x4-ie
Kebutuhan Perangkat lunak (Software) Tabel.3Kebutuhan Software Fungsi Software Sistem Operasi Editing Video Efek Visual
Gambar 4. Proses Pembuatan Video Klip
Software Yang Digunakan Windows 7 Ultimate Adobe Premiere Pro CS6 Adobe After Effect CS6
Software Yang Direkomendasikan Windows 7 Ultimate Adobe Premiere Pro CS6 Adobe After Effect CS6
c.
Kebutuhan SDM a) Sutradara : sebagai orang yang mengatur jalannya shoting (director). b) Script Writters : orang yang menulis naskah (storyboard). c) DOP : orang yang beranggung jawab dalam penggunaan kamera. d) Crew Lighting : orang yang bertanggung jawab dalam pencahayaan. e) Talent : orang yang berperan sebagai objek yaitu actor atau artis. d. Kelayakan Ekonomi Tabel 4. Biaya Pra Produksi
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Profil Kick Friday Band Indie yang menganut aliran pop jazz ini beranggotakan Rama (vocal), Eko (guitar), Natali (vocal 2), Tyo (drum), Hijri (Bass) . Kick Friday terbentuk pada tahun 2013 tepatnya pada bulan Mei. Band ini biasa performance di café, hotel, mall dan event lain seperti acara kampus, wedding party dan lain-lain. Mereka memiliki single pertama yang rilis pada 2014 yang berjudul “Ketika Senyum Berbicara”. Kick Friday lebih sering tampil dalam format akustik. 3.2 Analisis Kebutuhan 3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional a. Video klip Kick Friday band ini berjudul "Ketika Senyum Berbicara" dan durasi dari lagu tersebut adalah 3 menit 56 detik. b. Video klip Kick Friday Band ini berupa visualisasi green screen dan visual effect.
4
Bahan
Harga/Sewa
Jumlah
Total
Kertas Tinta warna Tinta hitam
35.000 -
1 rim 1 1
35.000 30.000 35.500
Tabel 5. Biaya Produksi Alat
Harga/Sewa
Jumlah
Total
Kamera DSLR (movie rec.) Tripod Shoulder Lighting Stand
-
2
-
100.000 1000 watt dan 500 watt 100.000
2 1 2
100.000 -
4 2 (3x1,5)
120.000
Kabel roll 7m Kain green/blue screenStand
penunjang kebutuhan produksi sebagai berikut: Layar Green Screen 1,5 x 2 m, Paku tembok, Kostum pemeran utama, Alat band, Wardrobe, EOS Canon 60D, Lampu LED 1000 dan 500 watt. f. Menentukan Lokasi Pengambilan Gambar Lokasi pengambilan gambar berada di kontrakan Pak Suyanto candi gebang ngemplak sleman Yogyakarta yang tentunya akan di jadikan home studio green screen. g. Mengumpulkan dan mencatat ide seputar visual effect yang akan digunakan Visual effect yang akan digunakan natinya yakni Visual effect berupa footage asap, Visual effect berupa footage gambar monster dan lainnya, dan Visual effect berupa footage cahaya. h. Melakukan Penjadwalan Kegiatan Mulai Penjadwalan Kegiatan mengkoordinasi semua aspek yang terlibat dalam pembuatan video klip, kemudian mengatur penjadwalan sesuai dengan kebutuhan bahan atau gambar. Pada video klip Ketika Senyum Berbicara, proses pelaksanaan iproduksi dilakukan satu hari penuh sesuai dengan kebuthan dan efisiensi berbagai aspek. 4. Impementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Bagian ini merupakan kegiatan yang meliputi tentang pengambilan gambar video, pengeditan green screen penambahan backround, penambahan visual effect dan menggabungkan semuanya kedalam Adobe Premiere Pro CS6 sebagai software final.
3.3 Perancangan Video Klip (Model Pra Produksi – Produksi-Pasce Produksi) 3.3.1 Pra Produksi a. Perancangan Ide dan Konsep Pembuatan video klip ini, penyusunan memiliki ide yang sederhana. Setiap adegan yang dibuat belatarkan dunia fantasi yang di khayalkan penulis. Didalam nya terdapat berbagai jenis monster dan warna-warni benda yang di buat dengan warna yang di khyalan kan penulis sesuai dengan kebutuhan. Kisah didalam nya menceritakan perjuangan sekelempok anak muda yang di gambarkan dengan warna hitam-putih yang akan menyelamatkan wanita yang terjebak di rumah monster hingga mereka nantinya memiliki warna dalam hidupnya. b. Tema Tema yang diambil adalah "Cinta membuat yang gelap pun berwarna". Tema ini diangkat karena sangat sesuai dengan penggambaran bahwa cinta bisa merubah segalanya dalam hidup. c. Perancangan Storyboard Pada setiap framenya terdapat ruang untuk meletakkan teks, termasuk suara dan sudut pandang kamera.berikut adalah story board dari video klip Ketika Senyum Berbicara.
Gambar 7. Bagan Paska Produksi Video Klip Proses pengerjaan dalam tahap produksi sampai paska produksi meliputi penjelasan sebagi berikut: a. Pengambilan Gambar b. Green Screen dan Visual Effects: a) Cara menghilangkan Green Screen (layar hijau) dan mengganti background. b) Penambahan visual effects. c. Final Compositing dan Editing a) Pemilihan dan editing (cutting) video.
Gambar 6. Storyboard d. Menentukan Talent Untuk menetukan talent sutradara memilih beberapa orang yang dianggap cocok dan memenuhi kriteria sesuai dengan lagu Ketika Senyum Berbicara. e. Peralatan Produksi Dalam pembuatan video klip Ketika Senyum Berbicara telah di persiapkan beberapa peralatan
5
b) Compositing final visual effect dengan final video editing Green screen. c) Rendering.
b.
Visual Footage Footage merupakan visual effect berupa gambar atau video yang sudah tersedia dan bisa digunakan. Footage bisa di dapatkan salah satu nya melalui media internet.
4.1.1 Pengambilan Gambar Kamera yang digunakan adalah kamera DSLR Canon EOS 60D dengan resolusi 18 Megapixel dengan mode Auto. Total video yang diambil berjumlah 21 file video dengan 1 kamera dengan pengambilan Angel yang bervariasi. Video yang diambil berukuran 1280 x 720 pixel dengan frame rate per detiknya berjumlah 50 gambar.Gambar yang di hasilkan nantinya berformat HDTV. Menggunakan format HDTV dikarenakan di era modern ini semua media pemutaran video telah mendukung format tersebut agar bisa di putar bahkan di media social pun telah mendukung pemutaran format tersebut .
Gambar 4.3 Penambahan Visual Footage c.
Rotation, scale, dan position Rotation digunakan untuk menggeser gambar sesuai timing yang diinginkan seperti kekiri atau kekanan. Effect position pada video klip ini digunakan terutama untuk menggerakan background yang dimanipulasi seolah-olah bergerak. Position digunakan untuk menggeser gambar sesuai timing yang diinginkan seperti kekiri atau kekanan. Effect position pada video klip ini digunakan terutama untuk menggerakan background yang dimanipulasi seolah-olah bergerak.
4.1.2 Editing Green Screen Cara menghilangkan background hijau atau layar hijau yang digunakan pada saat shoting dengan menggunakan Adobe After Effect CS6. Layar hijau dihilangkan agar bisa di gantikan oleh background yang di inginkan. Effect keylight menjadi pilihan utama dalam mengilangkan warna hijau pada background.
Gambar 7. Penghilangan Green Screen Dikarenakan pencahayaan yang tersedia tidak sempurna pada saat produksi maka editing green screen pada video klip ini memakai pengaturan keylight yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan agar hasil yang di dapat pada saat editing tidak terlalu mengecewakan. Penulis memberi kisaran penggunaan screen gain nya pada angka kurang lebih 120 hingga 130 dan screen balance tidak terlalu jauh dari angka 50.
Gambar 9. Teknik Rotation & Position Scale digunakan untuk membuat objek membesar dan mengecil. Pada video ini digunakan effect scale guna memanipulasi kamera atau membuat seolah-olah kamera bergerak zoom in atau zoom out.
4.1.3 Compositing Visual Effects Teknik yang digunakan yaitu position, rotation dan scale. Sedangkan untuk efek-efek yang digunakan bersifat aksen atau pemberi sentuhan agar komposisi yang dihasilkan lebih menarik dengan penggunaan footage. a.
Gambar 10. Teknik Scale
Visual effect Bayangan (shadow)
4.1.4 Editing Video dan Compositing Final Merupakan tahap pemotongan dan pemilihan video hasil pengambilan gambar. Software yang digunakan adalah Adobe Premiere Pro CS6. Ukuran frame video menggunakan mode: DVCPROHD - 720p 50Hz dan tentunya hasil akhir merujuk pada target semula yaitu berformat HDTV.
Gambar 8. Penambahan Bayangan
6
compositing. Dalam penggunakan footage penulis menyesuaikan dengan kebutuhan agar hasil yang di dapatkan sesuai dengan yang diinginkan. 1. Pengkoordinasian visual effect pada saat proses produksi di sesuaikan dengan konsep yang ada pada stoyboard agar proses editing bisa menghasilkan visual effect yang direncanakan. 2. Sebelum memproduksi sebuah video klip ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu memilih tema dan konsep, memperkirakan biaya dan waktu, membuat jadwal produksi, pemilihan pemeran masing-masing sumber daya manusia, menetapkan lokasi syuting, pemilihan pakaian, mengadakan pertemuan pra produksi untuk membahas tentang proses produksi. 3. Video klip yang dihasilkan berdurasi 03 :58 detik dengan kualitas HDTV menggunakan frame width 1280 dan frame height 720 sedang kan frame rate yang digunakan 23 frames/second.
Gambar 11. Memotong Video dan Menyusun 4.1.5 Evaluasi Penulis melakukan evaluasi dengan membuat quesioner yang merunjuk pada responden yaitu pakar dan masyarakat umum. Tabel 4.1 Evaluasi Video Klip Poin evaluasi
Sangat buruk
buruk
Cukup
(chromakey) Editing Visual effect Compositing video Ide dan konsep yang di terapkan Kualitas video yang dihasilkan
Baik
Sangat baik
v v
Daftar Pustaka
v
[1] M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset. 2005. [2] Amir Fatah Sofyan dan Agus Purwanto, Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing & Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset.2008 [3] Munir, Multimedia : Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2012 [4] J. Fiske, MTV: Post-Structural Post-Modern. Journal of Communication Inquiry January. Rajawali Press. 2012. [5] Heru Efendy, Mari Membuat Video Klip, Panduan Menjadi Produser. Jakarta: Erlangga. 2010. [6] Didik Wijaya, Special effect history and techniques. Escaeva. 2006. [7] Jeremy Hanke, Green Screen. Michael Weise Productions. 2009. [8] Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. 2007.
v
v
Dari tabel evaluasi yang penilainya di dapat dari quesioner dari 2 kategori responden, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik green screen dan visual effect pada video klip kick Friday “ketika senyum berbica” bisa dikatakan sudah cukup baik walaupun masih ada kekurangan. Data yang di dapat dari responden di dokumentasikan sebagai data valid dari evaluasi hasil. 5.Penutup 5.1 Kesimpulan Dalam pembuatan sebuah video klip di perlukan beberapa tahapan yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Dalam pembuatan video klip pada skripsi ini pun penulis menggunakan tahapan yang sama seperti yang di gunakan pada umum nya yaitu :
Biodata Penulis Rama Eka Saputra, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.
a. Pra produksi : penulis mempersiapkan beberapa perlengkapan yang di perlukan seperti kain hijau sebagai media green screen, membuat story board, menyiapkan lighting dan kamera sebagai media perekaman. Sebisa mungkin cahaya semaksimal mungkin karena akan mempengaruhi gambar yang dihasilkan. b. Produksi : pada saat proses produksi penulis mengkondisikan atau mengarahkan talent sesuai story board yang di buat agar nanti pada saat proses editing mendapatkan hasil sesuai dengan yang di inginkan. c. Pasca Produksi : pada saat editing penulis tetap menggunakan story board sebagai paduan dalam melakukan visualisasi effect dan melakukan
Tonny Hidayat, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2007. Memperoleh gelar Master of Teknic (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Komputer STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
7