PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TOKO DHEA FROZEN FOODS SEBAGAI SARANA PEMASARAN DAN PENJUALAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh R. Ahmad Ainul Yaqin 10.12.4767
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014
i
THE DESIGN OF INFORMATION SYSTEM OF DHEA FROZEN FOODS SHOP AS MARKETING AND SELLING MEDIA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TOKO DHEA FROZEN FOODS SEBAGAI SARANA PEMASARAN DAN PENJUALAN
R. Ahmad Ainul Yaqin Anggit Dwi Hartanto Jurusan Sistem Informasi STMIK Amikom Yogyakarta
ABSTRACT The development of rapid information technology makes people feel the need to know more and start dealing with the internet always make the shift to internet media advertising media. The development of the Internet not only for entertainment but a means of information and is currently widely used for online transactions. Food stores today many do business online. All transactions can be done online either from product selection to process the payment and receipt of goods. With the online network marketing reach of existing products on Dhea Frozen Foods Shop growing and expanding in the world of Indonesian food industry. For that reason it was made E-Commerce Website on Dhea Frozen Foods Shop that can help in overcoming the problem. Ecommerce website on Dhea Frozen Foods Shop was created using HTML and PHP programming using MySQL database that can provide information about the products being sold. Customers can easily find out the purchased goods are delivered or not, confirm the purchase by using SMS Gateway. With this website marketing of products Dhea Frozen Foods to expand, the transaction process is also much easier, and the customer does not require the time and effort to obtain the desired product. Keywords: Information System, Sales, Website, Online Shop, Dhea Frozen Foods
ii
1.
Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat membuat masyarakat
semakin merasa harus mengenal dan mulai selalu berhubungan dengan internet membuat beralihnya media periklanan ke media internet. Perkembangan internet tidak hanya untuk sarana informasi maupun entertainment namun saat ini banyak digunakan untuk transaksi secara online. E-Commerce merupakan suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan "get and deliver". E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). E-Commerce dapat menghubungkan penjual dan pembeli yang berbeda tempat dan tidak akan menjadi kendala dalam melakukan transaksi. Dengan adanya ECommerce calon pembeli dapat mengetahui info lengkap mengenai produk seperti harga, jenis, dan sebagainya. Menggunakan website E-Commerce sebagai salah satu media penjualan dan promosi, maka akan memperluas daerah pemasaran produk dan memudahkan pembeli untuk memilih dan memesan produk tersebut sehingga dapat meningkatkan omzet penjualan toko tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis terinspirasi untuk mengambil judul skripsi “Perancangan Sistem Informasi Toko Dhea Frozen Foods sebagai Sarana Pemasaran dan Penjualan”. 1.1 Tujuan Penelitian Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat memberitahukan tujuan penelitian sebagai berikut. 1. Membuat Website E-commerce sebagai sarana pemasaran penjualan untuk toko Dhea Froze Foods. 2. Sistem informasi pemasaran dan penjualan ini diharapkan menjadi media informasi supaya memberikan kemudahan dan memberikan manfaat khususnya untuk Toko Dhea Frozen Foods. 3. Mempermudah dan memperlancar kegiatan transaksi penjualan. 4. Meningkatkan penjualan di Toko Dhea Frozen Foods. 2.
Landasan Teori
2.1 Pengertian Sistem Secara umum sistem didefenisikan sebagai sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
1
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur-unsur atau variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain. 2.2 Pengertian Pemasaran Dikehidupan sehari-hari, tidak jarang kita mendengar kata pemasaran karena sudah banyak pihak yang melakukannya. Pemasaran adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan dan juga bisa meningkatkan agar barang atau jasa yang kita jual tidak terlupakan dari benak konsumen. 2.3 Konsep Dasar Penjualan Penjualan merupakan bagian terpenting dari pemasaran, karena seseorang mengasumsikan bahwa penjualan secara tetap dibutuhkan, sedangkan pengertian penjualan adalah sebagai proses perorangan pembeli untuk membeli barang/jasa untuk menerapkan perdagangan yang terpenting bagi penjualan. Konsep dasar penjualan masyarakat bahwa konsumen jika diabaikan biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup, karena itu organisasi harus melakukan usaha penjualan yang agresif. Aktifitas penjualan merupakan aktifitas yang sangat penting dalam suatu perusahaan secara keseluruhan. Karena seiring dengan meningkatkan volume penjualan akan
meningkatkan pula pendapatan
perusahaan. 3.
Analisis
3.1 Analisis Sistem Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Tahap analisis sistem dalam penelitian ini terdapat langkah-langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem, yaitu :
a. Identifikasi Masalah (Identify) b. Memahami kerja sistem yang ada (Understand) c. Menganalisis sistem (Analize) d. Membuat Laporan 3.2 Identifikasi Masalah 1. Melakukan Studi Pendahuluan Didalam tahap ini yang perlu diketahui dan dipertimbangkan alasan timbulnya gagasan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi sistem baru.
2
Adapun alasan utama mengimplementasikan konsep ini diantaranya adalah sebagai berikut : a. Sistem dalam transaksi pembelian dan pemasaran diperlukan demi menunjang efektifitas pelayanan. b. Peningkatan citra Toko Dhea Frozen Foods 2. Identifikasi Masalah a.
Mengidentifikasi masalah yang ada Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai. Tujuan dilakukan identifikasi masalah yaitu mendeteksi sistem. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Dhea Frozen Foods, diperoleh kesimpulan bahwa masih terdapat beberapa masalah yang harus dicarikan solusinya. Adapun permasalahan yang ada pada Dhea Frozen Foods adalah pelayanan transaksi penjualan dan pemasaran masih menggunakan sistem offline dan pemasaran yang masih kurang efektif.
b.
Mengidentifikasi penyebab masalah Dari masalah tersebut, penulis mengidentifikasikan kemungkinan penyebab terjadinya masalah yaitu : a. Masalah tentang penjualan barang dan pemasaran yang kurang optimal dikarenakan penjualan dan promosi hanya sekitar daerah toko berada dan pemasarannya hanya memakai brosur dan melalui mulut kemulut. b. Masalah yang paling pokok adalah belum dimanfaatkan media internet dan website sebagai sarana penjualan barang dan pemasaran. Dengan adanya sistem penjualan melalui website E-Commerce ini dapat memberikan kemudahan dalam melakukan penjualan dan transaksi pembelian yang dilakukan oleh customer juga memberikan kemudahan dalam pemasaran produk.
4.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Pembahasan Basis Data Dalam pembuatan database meliputi penentuan tipe data tiap field dan pembuatannya. Untuk membuat database digunakan phpMyAdmin, karena phpMyadmin memberikan kemudahan dengan tampilan grafis. Pertama kali kita buat database. Perangkat lunak atau software yang digunakan untuk membuat database adalah xampp. 4.2 Uji Coba Program Uji coba program dilakukan untuk mengetahui apakah program dapat berinteraksi dengan personil yang mengoperasikan program tersebut atau tidak. Dalam arti program
3
mudah untuk dioperasikan. Selain itu pengetesan program bertujuan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam program sebelum program tersebut diterapkan dalam sistem yang resmi. Kesalahan program yang mungkin terjadi diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: 1
Kesalahan Penulisan (Syntax Error) Kesalahan penulisan kode program yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan. Kesalahan ini relative mudah di temukan dan diperbaiki karena compiler akan memberi tahu letak dan sebab kesalahan program wakt dikompilasi. Contoh pemanggilan fungsi include yang salah tulis :
2
Kesalahan Sewaktu proses (Run-time Error) Kesalahan yang terjadi ketika executable program dijalankan. Kesalahan ini menyebabkan proses program berhenti sebelum selesai pada waktunya, karena kompiler menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa dikerjakan. Kesalahan ini juga relatif mudah ditemukan, karena juga ditunjukkan letak sebab kesalahannya. Bila sistem terjadi kesalahan sewaktu proses (Runtime Error) dan keluar peringatan tentang kesalahan tersebut
3
Kesalahan Logika (Logical Error) Kesalahan yang terjadi pada logika program. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil dari proses program, tetapi hasilny salah. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukan dengan test data, yaitu dengan menjalankan program dengan menggunakan data tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan hasil yang sudah diketahui. Bila hasilnya beda, berarti mengalami kesalahan dan harus dilacak serta ditemukan sebab-sebab kesalahan. Proses ini dikenal dengan istilah mecari kutu (debugging).
4.3 Uji Coba Sistem Tujuan utama dari testing sistem adalah untuk mencari kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan bahwa sistem benar-benar siap untuk dijalankan. Pengujian ini digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik. Dalam pengujian sistem ini terdapat dua macam testing yang dilakukan, yaitu dengan Black Box Testing dan White Box Testing. 1.
Pengetesan White Box Testing White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Salah satu contoh white box testing adalah disaat admin langsung tekan tombol submit pada form login admin maka akan muncul pesan “Anda
4
Belum mengisikan username”. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dibuat validasi beberapa kondisi didalam program yang menentukkan layak atau tidaknya validasi data pada kolom tersebut. 2.
Pengetesan Black Box Testing Black Box Testing terfokus pada apakah unit program memenuhi kebutuhan (requirement) yang disebutkan dalam spesifikasi. Cara pengujiannya hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan. Berikut adalah hasil dari black box testing yang telah dilakukan:
5.
No 1 2
Nama Menu Halaman login Manajemen modul
3
Tambah kategori
4
Tambah barang
5
Manajemen admin
6
Manajemen ongkos Kirim
7 8
Hubungi kami Iklan produk
9
Kustomer
10
Berita
11
Customer service
12
Download katalog
13
Testimonial
14
Bank pembayaran
Jenis Unit yang di Tes Proses login Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan Proses tambah, edit, hapus, tampilan
Hasil Tes Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses Sukses
Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis jelaskan pada bab-bab terdahulu dan
pembuatan sistem, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Untuk membuat sistem informasi website E-commerce adalah kita harus mengumpulkan data untuk mendapatkan informasi, ada 3 cara untuk melakukannya
yaitu
dengan
wawancara
langsung
kepada
narasumber,
observasi untuk menganalisa objek atau bahan yang diteliti, bisa juga dengan
5
mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan, setelah itu menganalisis sistem yang akan dibangun, setelah itu merancang sistem, yang dilakukan adalah membuat alur data yaitu normalisasi dan DFD, setelah membuat rancangan sistem membuat desain interface, yang kita lakukan adalah membuat tampilan untuk memudahkan user mengoperasikannya. Desain interface selesai setelah itu di implementasikan sistem yang sudah kita buat, tahap ini juga temasuk kegiatan menulis program. Tahap yang terakhir adalah melakukan pengujian sistem yang sudah dibuat, ada dua jenis pengujian yang bisa dilakukan yaitu white box dan black box. 2. Dengan adanya sistem ini, siapa saja yang hendak membeli produk, mendapatkan informasi mengenai harga produk di toko dhea frozen foods, bisa mendapatkan tanpa harus mendatangi toko tersebut. 3. Sistem ini dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan transaksi pembelian oleh kustomer dan penjualan oleh pihak admin dhea frozen foods. 4. Dengan adanya sistem ini akan memudahkan admin untuk mengelola produk dan siap menjual produknya, dan dapat memudahkan kustomer dalam membeli produk yang ada di sistem. 5. Sistem ini merupakan salah satu sarana yang berguna dan dapat membantu toko dhea frozen foods dalam memasarkan produk-produknya baik dalam daerah maupun luar jawa. 5.1 Saran Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses pelaksanaan dan pengembangan sistem informasi penjualan frozen food dan dalam meningkatkan volume penjualan produk adalah sebagai berikut : 1. Untuk penyempurnaan perancangan sistem informasi ini perlu dikembangkan untuk fasilitas untuk melihat grafik penjualan setiap pertahun, perbulan dihalaman utama admin supaya admin mengerti tingkat penjualan yang sudah dilakukan dalam proses penjualan. 2. Sistem ini perlu diberikan fitur terintegrasi dengan shipping seperti jne, tiki sehingga dapat mempermudah dalam menentukan harga pengiriman ke lokasi pengiriman barang. 3. Sistem ini perlu diberikan fitur untuk memanajemen dalam seo pada website agar proses pemasaran lebih mudah dan bisa menguntungkan pemilik toko dhea frozen foods jika ada peningkatan dalam pembelian yang dilakukan kustomer karena website berada pada urutan paling atas di search engine.
6
4. Sistem ini bisa dikembangkan tidak hanya menggunakan bahasa pemrograman PHP tetapi dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang lain seperti java, asp atau berbasis framework seperti codeigniter. 5. Sistem ini nantinya bisa dikembangkan dengan menyesuaikan teknologi sekarang dan website E-commerce yang sekarang mempunyai teknologi baru dan keamanan data yang aman.
7
Daftar Pustaka
Abdul Kadir. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP. Yogyakarta : Andi Offset. Al Fatah, H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Klaten : Gava Media. Komputer, W. 2008. Menguasai Adobe Photoshop CS3. Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini, M.Kom. 2006. Strategi Perancangan dan pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset. Mei lenawati. 2007. Macromedia Dreamweaver 8 dengan PHP. Yogyakarta: Andi Offset. M. Suyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset. Niken Tri Hapsari. 2010. SELUK-BELUK PROMOSI & BISNIS ; Cerdas Berikan untuk Usaha Kecil & Menengah. Yogyakarta : A+Plus Books. Wahana Komputer. 2005. Pengembangan Web di Linux dengan Apache, MySQL, dan PHP(LAMP). Jakarta : Salemba Empat.
8