LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN ABSENSI KARYAWAN SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Teknik Informatika S-1 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh :
Nama
: TRIO SURYANING ADINOTO
NIM
: A11.2008.04208
Program Studi
:Teknik Informatika S-1
FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Nama Pelaksana
: TRIO SURYANING ADINOTO
NIM
: A11.2008.04208
Program Studi
: Teknik Informatika S-1
Fakultas
: Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
: Perancangan Absensi Karyawan SMP Negeri 1 Kramat Tegal
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui , Semarang, 23 october 2013
Menyetujui :
Mengetahui :
Pembimbing
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
T. Sutojo, S.Si, M.Kom
Dr.Drs Abdul Syukur M.M
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI Nama Pelaksana
: TRIO SURYANING ADINOTO
NIM
: A11.2008.04208
Program Studi
: Teknik Informatika S-1
Fakultas
: Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
: Perancangan Absensi Karyawan SMP Negeri 1 Kramat Tegal
Tugas Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang tugas akhir tanggal 23 october 2013. Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom.)
Semarang, 23 october 2013 Dewan Penguji :
(Wijanarto, M.Kom) Anggota I
(Setia Astuti,S,Si M.Kom) Anggota II
(Erna Zuni Astuti, M.Kom) Ketua Penguji
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama
:
TRIO SURYANING ADINOTO
NIM
:
A11.2008.04208
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:
PERANCANGAN ABSENSI KARYAWAN SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada tanggal : 23 october 2013 Yang menyatakan
( Trio Suryaning Adinoto )
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama
:
TRIO SURYANING ADINOTO
NIM
:
A11.2008.04208
Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Ekskusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: “PERANCANGAN ABSENSI KARYAWAN SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL ” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti NonEksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan/mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
:
Pada tanggal :
Semarang 23 october 2013
Yang menyatakan
( Trio Suryaning Adinoto
v
)
UCAPAN TERIMAKASIH Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. karena telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga laporan tugas akhir dengan judul “PERANCANGAN ABSENSI KARYAWAN SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL ” dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Edi Noersasongko,M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Bapak Dr. Drs Abdul Syukur M.M,selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer. 3. Bapak Dr.Heru Agus Santoso,M.Kom,selaku Ka. Progdi Teknik Informatika. 4. Bapak T. Sutojo, S.Si, M.Kom,selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan ide penelitian, memberikan informasi referensi yang penulis butuhkan dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis. 5. Dosen-dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimpletasikan ilmu yang telah disampaikan. 6. Bapak Pimpinan, Wakil, serta seluruh staff dan direksi pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal yang telah memberikan data-data untuk keperluan penyusunan tugas akhir ini. 7. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan motivasi, doa dan dukungan selama penulis menyelesaikan tugas akhir ini. 8. Teman-teman yang selalu membantu dalam penyusunan Laporan Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, demikian halnya dengan penyusunan Laporan Proyek Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan Laporan Proyek Akhir ini. vi
Akhir kata semoga penulisan Laporan Proyek Akhir ini dapat menambah pengetahuan serta berguna bagi pembaca.
Semarang, 23 october 2013
(
vii
Trio Suryaning Adinoto
)
ABSTRAK Absensi merupakan sebuah cara untuk mengetahui jumlah kehadiran seseorang. Absensi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan menggunakan lembar absensi. Pegawai perlu mencatat lagi untuk membuat rekap dari lembar absensi tersebut. Metode lain untuk mencatat absensi yaitu dengan alat untuk mendeteksi sidik jari seseorang. Alat ini dapat mengetahui identitas seseorang melalui sidik jari dan menyimpan daftar hadirnya sesuai dengan waktu saat dia menempelkan sidik jari pada alat ini. Metode ini sudah sering dipakai untuk mencatat absensi. Namun masalah selanjutnya ialah pengolahan data absensi tersebut terkadang masih dilakukan secara manual dan tidak terpusat, maka diperlukan suatu sistem untuk mempermudah pengolahan data absensi tersebut. Sistem informasi absensi dibuat untuk mempermudah pengolahan data absensi dengan cara mengunggah data-data yang disimpan pada beberapa finggerprint ke sistem tersebut agar mudah dikelola. Software ini dibuat untuk memudahkan proses input absensi. Selain itu pegawai juga dapat melihat kehadiran mereka secara online. Cara kerjanya yaitu setelah pegawai absen, data yang ada pada mesin fingerprint kemudian di importkan kedalam Sisten Informasi Absensi oleh bagian kepegawaian. Sebelumnya, bagian kepegawaian telah menginputkan tanggal-tanggal aktif kuliah, sehingga otomatis software akan menyeleksi data yang tidak sesuai. Apabila ternyata ada tanggal aktif yang belum terinput atau sebaliknya, kepegawaian dapat mengeditnya melalui menu edit. Selanjutnya data yang telah diinputkan dapat dilihat melalui menu data absensi. Karena bagian kepegawaian yang bertugas melaporkan ke atasan, maka ada menu melihat absensi bulanan yang dapat dipilih berdasarkan fakultas dan jurusan per bulan Setelah diuji coba, software ini masih perlu dikembangkan lagi. Fitur-fitur yang ada pada program ini dirasa belum mampu menggantikan metode yang sekarang digunakan. Fitur seperti print absensi, rekap absen per bulan sangat perlu ditambahkan pada program ini. Program ini sebenarnya dapat mengurangi jumlah pegawai yang bertugas untuk mengolah absensi, karena data absensi ini sudah terpusat di satu server kata kunci :Perancangan absensi Negeri 1 Kramat Tegal
viii
ABSTRACT Absenteeism is a way to determine the amount of a person's presence . Attendance can be done in various ways , one of which is by using the attendance sheet . Employees need to record again to make a recap of the attendance sheet . Another method is to record attendance with the tools to detect a person's fingerprint . This tool can determine a person's identity through fingerprints and store the list in accordance with the presence of a time when he put a fingerprint on this tool . This method is often used to record attendance . But the next problem is that sometimes the attendance data processing is still done manually and not centralized , we need a system to facilitate the attendance data processing . Attendance information system designed to facilitate processing of attendance data by uploading the data that is stored on some finggerprint to the system to be easily managed . This software is designed to simplify the process of absentee input. In addition employees can also view their online presence . How it works is after employee absences by using, the existing data on the fingerprint machine later in importkan into information systems of Attendance by the personnel department . Previously , the civil service has input active lecture dates , so the software will automatically select the appropriate data . If it turns out there are not active on terinput or otherwise , staffing can edit it through the edit menu . Furthermore, the data that has been entered can be viewed via the menu attendance data . Because of the civil service in charge of reporting to superiors , then look no menu to choose from monthly attendance by faculty and department per month Once tested , this software still needs to be developed further . The features available in this program are still not able to replace the current method used . Features such as print attendance , absences per month recap so need to be added to this program . This program can actually reduce the number of employees assigned to process absences , because the attendance data is centralized on one server keywords : Analysis and design of attendance Smp Negeri 1 Kramat Tegal
ix
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................ iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ............................ iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... v HALAMAN UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................... vi HALAMAN ABSTRAK ......................................................................................... viii HALAMAN ABSTRACT ....................................................................................... ix HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. x HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................. xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................... xv BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................... 1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 1.3. Pembatasan Masalah ........................................................... 1.4. Tujuan Tugas Akhir ................................................................ 1.5. Manfaat Tugas Akhir .......................................................... : LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem .......................................................... 2.1.1. Pengertian Sistem .................................................... 2.1.2. Elemen-elemen Dalam Suatu Sistem ...................... 2.1.3. Karakteristik Dalam Sistem .................................... 2.2. Konsep Dasar Informasi ...................................................... 2.2.1. Pengertian Informasi ............................................... 2.2.2. Kualitas Informasi .................................................... 2.2.3. Nilai Informasi ......................................................... 2.2.4. Siklus Informasi ...................................................... 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................... 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ................................... 2.3.2. Komponen Sistem Informasi .................................. 2.4. Pengertian Pengembangan Sistem Informasi ...................... 2.5. Tahap-Tahap Pengembangan Sistem .................................. 2.5.1. Tahap Analisis Sistem ............................................. 2.5.1.1. Pengertian Analisis Sistem ........................ 2.5.1.2. Langkah-Langkah Analisis Sistem ............... 2.5.1.3. Alat Bantu Analisis Sistem ....................... 2.5.2. Tahap Perancangan Sistem (Desain Sistem)............... 2.5.2.1. Pengertian Perancangan Sistem ................ 2.5.2.2. Alat Bantu Perancangan Sistem ................ x
1 2 2 2 2 4 4 4 5 7 7 7 8 8 9 9 9 10 11 11 11 12 13 16 16 17
2.5.3. Tahap Perancangan Basis Data .................................. 2.5.3.1. Diagram Hubungan Entitas........................... 2.5.3.2. Implementasi Table .................................. 2.5.3.3. Ketergantungan Fungsional ...................... 2.5.3.4. Agregasi .................................................... 2.5.3.5. Normalisasi Data ...................................... 2.5.3.6. Kardinalitas Atau Derajat Relasi .............. 2.5.3.7. Data Dictionary ......................................... 2.5.3.8. Perancangan Masukan Dan Keluaran ........... 2.5.4. Tahapan Implementasi Sistem ................................. 2.5.5. Tahapan Perawatan Sistem ...................................... Sidik Jari .............................................................................. 2.6.1. Sejarah Sidik Jari ..................................................... 2.6.2. Pola Sidik Jari ......................................................... 2.6.3. Sifat Sidik Jari ......................................................... 2.6.4. Manfaat Sidik Jari .................................................... Karyawan ............................................................................. Rekayasa Perangkat Lunak .................................................. Pemprograman dengan visual foXpro8.0 ..............................
19 19 20 23 25 26 29 30 32 33 34 34 34 35 36 36 38 39 39
: METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian .................................................................. 3.2. Jenis dan sumber Data ........................................................ 3.2.1. Jenis Data ................................................................ 3.2.2. Sumber Data ............................................................ 3.3. Metode Pengumpulan Data .................................................. 3.4. Metode Pengembangan Sistem ............................................ 3.4.1. Tahapan-Tahapan Pengembangan Sistem .............. 3.4.1.1. Tahapan Analisis Sistem ............................ 3.4.1.2. Tahapan Perancangan Sistem .................... 3.4.1.3. Pemprograman ........................................... 3.4.1.4. Tahapan Implementasi Testing ...................
42 42 42 42 43 43 43 43 44 46 46
: PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Perusahaan ............................................... 4.1.1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Kramat Tegal ..... 4.1.2. Perkembangan SMP Negeri 1 Kramat Tegal ............ 4.1.3. Stuktur Organisasi dan Job Discription ................. 4.1.3.1. Stuktur Organisasi ..................................... 4.1.3.2. Job Discription ............................................. 4.1.3.3. Kepala Sekolah .......................................... 4.1.3.4. Wakil Kepala Sekolah ..............................
48 48 48 50 50 50 51 52
2.6.
2.7. 2.8. 2.9. BAB III
BAB IV
xi
4.1.3.5. Guru .......................................................... 54 4.1.3.6. Wali Kelas ................................................. 55 4.1.4. Bidang Objek Penelitian ............................................. 56 4.1.5. Letak Objek Penelitian ............................................ 56 4.1.6. Visi, Misi Dan Sasaran Mutu Instansi .................... 57 4.1.6.1. Visi SMP Negeri 1 Kramat Tegal ................ 57 4.1.6.2. Misi SMP Negeri 1 Kramat ....................... 57 4.1.6.3. Misi Sekolah terkait dengan pelaksanaan SKM 57 4.1.6.4. Sasaran Mutu SMP Negeri 1 Kramat Tegal 58 4.2. Analisa Sistem ....................................................................... 58 4.2.1. Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah ................. 58 4.2.1.1. Identifikasi Masalah ...................................... 58 4.2.1.2. Identifikasi Sumber Masalah ........................ 59 4.2.1.3. Prosedur pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal 59 4.2.1.4. Prosedur absensi karyawan ........................... 59 4.2.1.5. Diagram Flow Document Abensi ................. 60 4.2.2. Identifikasi Kebutuhan Informasi ............................... 60 4.2.3. Alternatif Sistem yang Diusulkan ........................... 61 4.2.3.1. Analisa Biaya ............................................ 61 4.2.3.2. Analisis Manfaat .......................................... 63 4.2.3.3. Analisis Tujuan ......................................... 63 4.2.3.4. Kebutuhan Sumber Daya Manusia .............. 63 4.2.4. Pemilihan atau Kelayakan Sistem ........................... 64 4.2.4.1. Perlunya Pengembangan Sistem ................ 64 4.2.4.2. Sasaran Dan Keterbatasan Pengembangan Sistem ........................................................... 64 4.3. Desain Sistem ...................................................................... 65 4.3.1. Model-Model Perancangan Sistem ............................ 65 4.3.1.1. Contex Diagram .......................................... 66 4.3.1.2. Identifikasi Data Dan Informasi ............... 66 4.3.1.3. Identifikasi Sumber Data Dan Tujuan Informasi ....................................................... 66 4.3.1.4. Dekomposition ............................................ 68 4.3.1.5. DFD levelled .............................................. 69 4.3.2. Perancangan Database ............................................. 71 4.3.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) ............. 71 4.3.2.2. Implementasi ERD ke dalam Tabel ........... 72 4.3.2.3. Normalisasi ................................................ 72
xii
BAB V
4.3.2.4. Relationship Table ..................................... 4.3.2.5. Rancangan Fisik Table .............................. 4.3.2.6. Kamus Data (Data Dictionary) .................. 4.3.3. Input Dan Output ...................................................... 4.3.3.1. Desain Input Data Karyawan ..................... 4.3.3.2. Desain Output Data Karyawan .................. 4.4. Rencana Implementasis Sistem ............................................. 4.4.1. Program Testing .......................................................... 4.4.2. Training .................................................................... 4.4.3. change over .............................................................. 4.4.4. maintenance ..............................................................
80 80 82 85 85 87 89 89 90 90 90
: KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ......................................................................... 5.2. Saran ...................................................................................
92 92
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4
: G Table Bagan Alir Sistem ...................................................... : Simbol-Simbol Context Diagram ............................................ : Simbol ERD (Entity Relationship Diagram) ........................... : Simbol – simbol kamus data ..................................................... : Struktur File Data Base Karyawan .......................................... : Struktur File Database jam kerja ............................................... : Struktur File Database Absensi ................................................. : Struktur File Database Lembur ...............................................
xiv
Hal 14 17 19 32 81 81 81 82
DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Gambar 4.14 Gambar 4.15 Gambar 4.16 Gambar 4.17
: Karakteristik Sistem ................................................................. : Kualitas Informasi ................................................................... : Siklus Informasi ....................................................................... : Implementasi tabel pada ERD .................................................. : Ketergantungan fungsional ...................................................... : Agregasi ................................................................................... : Kardinalitas relasi satu ke satu .................................................. : Kardinalitas relasi satu ke banyak ............................................. : Kardinalitas relasi banyak ke satu ......................................... : Kardinalitas relasi banyak ke banyak ...................................... : Empat Kelas Dasar Sidik Jari .............................................. : Minutia .................................................................................. :Cetakan Sidik Jari Eamonn Keogh ........................................... : Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Keramat Tegal .................... : Diagram Flow Document Absensi.............................................. : Context Diagram Absensi .......................................................... : Decomposition Diagram Absensi ............................................... : DFD Level 0 Absensi Finger ..................................................... : DFD Level 1 Pendataan Absensi ................................................ : DFD Level 1 absen Sistem informasi Absensi ........................... : Entity Relationship Diagram (ERD) Absensi ............................. : Relationship Table Absensi ........................................................ : Desain Input Data Karyawan ...................................................... : Desain Input Jam Kerja .............................................................. : Desain Input Ijin ......................................................................... : Desain Input Lembur .............................................................. : Desain Output Cetak Data Karyawan ......................................... : Desain Output Cetak Laporan Absensi Per satu bulan ........... :Desain Output Cetak Laporan Absensi Per satu bulan ............ : Desain Output Cetak Laporan Absensi Per satu bulan ...........
xv
6 8 9 21 24 25 29 30 30 31 35 36 37 50 60 67 68 69 70 70 71 80 85 86 86 87 87 88 88 89
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam 20 tahun terakhir ini kita melihat perkembangan TI yang semakin pesat. Dimulai dengan pengguna komputer yang semakin merata baik kalangan industri, perdagangan, UKM, sampai dunia pendidikanpun tidak mau kalah. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja. Penggunaan fingerprint mulai masuk Indonesia pada awalnya digunakan sebagai salah satu alat keamanan, namun pada perkembangannya digunakan sebagai alat absensi. Hal ini dikarenakan menggunakan fingerprint lebih efektif dan efisien serta dapat lebih mudah mengontrol karyawannya. Pada saat ini SMP Negeri 1 Kramat
Tegal masih menggunakan
fasilitas secara manual. Adapun kendala-kendala yang dihadapi selama menggunakan sisitem manual yaitu banyak yang titip absen, karyawan sering terlambat, ada yang pulang sebelum jam kerja dan pengolahan data absen lama. Oleh karena itu maka SMP Negeri 1 Kramat Tegal memerlukan suatu sistem Informasi Absensi menggunakan. Dengan sistem ini maka akan meningkatkan kedisiplinan karyawan SMP Negeri 1 Kramat
Tegal karena data absensi
langsung disimpan dalam database dan tidak dapat dimanipulasi oleh karyawan. Adapun dengan menggunakan sistem informasi absensi ini maka akan diperoleh keuntungan-keuntungan antara lain; proses absensi menjadi lebih cepat, kedisiplinan karyawan akan meningkat, pengolahan data absensi lebih efektif dan efisien. Berdasarkan Uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “PERANCANGAN ABSENSI KARYAWAN SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL”
1.2. Perumusan Masalah
1
2
Adapun dengan ini maka akan diperoleh informasi yang berdasar pada guratan-guratan pada jari manusia atau lebih dikenal dengan sidik jari, yang nantinya digunakan untuk proses absensi. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam pembuatan Tugas Akhir adalah “Bagaimana merancang sistem informasi absensi yang bisa membantu informasi tentang kinerja dengan lebih baik”.
1.3. Pembatasan Masalah Mempertimbangkan perlunya pembatasan masalah agar tidak meluas dan tetap pada sasaran yang diharapkan, sehingga hal-hal yang tidak sesuai dengan penelitian dapat dihindari. Oleh karena itu penulis membatasi Permasalahan pada:. 1.
Rekap/ laporan absensi bulanan. Berupa kedatangan, pulang, tidak masuk bekerja, ijin.
2. Lembur. Berupa jam tambahan belajar dan ekstakurikuler.
1.4. Tujuan Tugas Akhir Tujuan tugas akhir ini adalah dapat mengaplikasikan sebagai metode deteksi pola guratan sidik jari untuk absensi. Finger print ini akan digunakan pada pengenalan pola sidik jari dan menjadi sebuah metode deteksi pada proses absensi.
1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat tugas akhir ini adalah 1. Bagi Universitas Dian Nuswantoro Mengenalkan perkembangan teknologi informasi khususnya yang dapat diambil manfaatnya yaitu pengolahan data efektif dan efisien, dan kedisiplinan karyawan terpantau. 2. Bagi Pembaca
3
Merupakan metode baru dalam pengembangan teknologi informasi khususnya pengguna sebagai absensi sidik jari yang dapat digunakan dalam sistem identifikasi absensi. 3. Bagi Mahasiswa Mengimplementasikan salah satu aplikasi kecerdasan buatan yaitu absensi mennggunakan
dengan
sidik
memanfaatkan teknologi informasi.
jari
yang
dapat
digunakan
dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Secara umum dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu kelompok dari bagian-bagian tertentu yang saling berhubungan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian sistem menurut Wahyono, Teguh. Sistem Informasi (2004) adalah “sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Suatu sistem terdiri dari bagian-bagian sistem yang dibentuk untuk mewujudkan sesuatu. Pengertian sistem menurut Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D (2005) dalam bukunya adalah “sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur Analisis dan Desain yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. 2.1.2. Elemen-elemen Sistem Sistem dapat dijadikan sebagai perangkat-perangkat elemen yang digabungkan menjadi satu dengan yang lain untuk tujuan bersama. Menurut Andri Kristanto (2003) dalam suatu sistem diperlukan adanya keterkaitan yang terdiri dari elemen-elemen seperti dibawah ini : 1. Tujuan Sistem Merupakan tujuan dari sistem itu sendiri yang dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam organisasi dan prosedur pencapaian tujuan. 2. Batasan Sistem Merupakan batasan-batasan yang ada dalam mencapai tujuan sistem yang dapat berupa peraturan, biaya, personil dan fasilitas atau peralatan. 3. Kontrol Sistem
4
5
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas mengontrol data masukan yang dapat berupa kontrol pemasukan data (input) dan kontrol pengeluaran data (output). 4. Input Merupakan bagian dari sistem yang bertugas menerima seluruh masukkan data, dimana masukkan tersebut dapat berupa jenis data frekuensi pemasukkan data. 5. Proses Merupakan bagian yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukkan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna. 6. Output Merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. 7. Umpan Balik Umpan balik biasanya digunakan sebagai pemelihara dari sistem baru tersebut. 2.1.3. Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai : 1. Komponen Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatauan. 2. Batas Sistem Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 3. Lingkungan Luar Sistem Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung (Interface)
6
Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. 5. Masukan (Input) Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi) dan masukan sinyal. 6. Keluaran (Output) Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain. 7. Pengolah Merupakan bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran atau Tujuan (Goal) Adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem.
Gambar 2.1 : Karakteristik Sistem Sumber : Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D, Analisis dan Desain (2005)
7
2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi Informasi menurut Raymond McLeod, Jr (2001) adalah data yang diproses atau data yang telah memiliki arti. Sedangkan informasi menurut Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D (2005) adalah “sebagai hasil dari data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya untuk digunakan dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan setelah mendapatkan informasi tersebut. Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapat informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya berakhir. 2.2.2. Kualitas Informasi John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang tiga pilar, yaitu : 1. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. 2. Tepat Waktu Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Infromasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai tinggi. 3. Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
8
Gambar 2.2 : Kualitas Informasi Sumber : Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D, Analisis dan Desain(2005) 2.2.3. Nilai Informasi Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D (2005) 2.2.4. Siklus Informasi Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Bruch disebut siklus informasi.
9
Proses (model) Input (data)
Output (information)
Dasar data
Data (ditangkap)
Penerima
Keputusan tindakan
Hasil tindakan
Gambar 2.3 : Siklus Informasi Sumber : Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D, Analisis dan Desain (2005)
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi Pengertian informasi menurut Raymond Mc. Leod, Jr (2003) adalah data yang telah diproses atau data yang telah memiliki arti. Menurut Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D (2005) Sistem Informasi
adalah
“Suatu
sistem
di
dalam
organisasi
yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan dari suatu organisasi dan menyediakan pada pihak lain dengan laporan-laporan yang diperlukan.” 2.3.2. Komponen Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D (2005) dalam bukunya Analisis dan Desain, sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang melengkapi yaitu :
1. Blok Masukan
10
Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu. 3. Blok Keluaran Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. 4. Blok Teknologi Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Basis Data Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputerdan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan / kegagalan sistem.
2.4. Pengertian Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem atau sistem development dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada. Sebuah sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan beberapa hal yaitu sebagai berikut : 1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dari sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : a. Ketidak beresan Ketidak beresan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan sehingga dapat menimbulkan masalah yaitu : 1) Kecurangan disengaja yang akan menyebabkan tidak amannya harta kekayaan dan kebenaran dari data kurang terjamin.
11
2) Kesalahan yang tidak disengaja juga dapat menyebabkan kebenaran dari data tidak terjamin. 3) Tidak efisiennya operasi. b. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan yang menyebabkan harus disusun sistem baru. Pertumbuhan tersebut diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas dan volume pengolahan data yang semakin meningkat. 1) Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Teknologi informasi telah berkembang dengan pesatnya baik hardware maupun software dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Semua organisasi mulai merasa bahwa teknologi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. 2) Adanya Instruksi. Penyusunan sistem baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi dari atasan (pimpinan) atau pihak luar, contohnya peraturan pemerintah. ( Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005 ).
2.5. Tahap-Tahap Pengembangan Sistem Tahap pengembangan sistem yang terutama adalah analisis sistem, desain sistem dan implementasi sistem ( Jeffrey L. Whitten dalam Analisis dan Desain karangan Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D, 2005 ). 2.5.1. Tahap Analisis Sistem 2.5.1.1. Pengertian Analisis Sistem Analisis sistem adalah “ proses menguraikan suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk
mengidentifikasikan
dan
mengevaluasikan
permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”. ( Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005 )
12
Tahap ini dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap paling krisis dan penting karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. 2.5.1.2. Langkah-langkah Analisis Sistem Menurut Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D. ( 2005 ), langkahlangkah dasar yang digunakan dalam analisis sistem adalah : 1. Mengidentifikasi Masalah ( Identify ) Merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam analisis sistem. Masalah dapat di definisikan sebagai suatu pertanyaan yang di inginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai, oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan analis adalah mengidentifikasi dahulu masalah yang terjadi. Tahap-tahap yang harus di tempuh : a. Mengidentifikasi penyebab masalah Mengkaji
ulang
terlebih
dahulu
subjek-subjek
permasalahan yang telah di utarakan oleh manajemen atau yang telah di temukan oleh analisis sistem di tahap perencanaan sistem. b. Mengidentifikasi titik keputusan Titik
keputusan
menunjukkan
suatu
kondisi
yang
menyebabkan suatu kejadian lain. c. Mengientifikasi personil-personil kunci Dilakukan dengan mengacu pada bagan alir documen yang ada di perusahaan. 2. Memahami kerja dari sistem yang ada (Understand) Yaitu memahami kerja sistem dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang ada berjalan dengan cara melakukan penelitian. Tujuannya yaitu untuk mendeskripsikan sistem yang berjalan dengan penekanan pada area dimana masalah tersebut timbul. Hasilnya yaitu Deskripsi sistem yang berjalan. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut :
13
a. Menentukan jenis penelitian b. Merencanakan jadwal penelitian c. Membuat penugasan penelitian d. Membuat agenda wawancara e. Mengumpulkan hasil penelitian 3. Menganalisis Sistem ( Analize ) Di lakukan berdasarkan data yang telah di peroleh dari hasil penelitian yang dilakukan. a. Menganalisis kelemahan sistem b. Menganalisis kebutuhan informasi pegawai 4. Membuat laporan hasil analisis ( Report ) Proses pelaporan dilakukan setelah menganalisa hasil-hasil penelitian, yang meliputi : a. Daftar masalah yang ditemukan oleh analisis sistem. b. Suatu pernyataan asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem selama pelaksanaan analisa sistem. c. Alasan
yang
mendasari
dan
luas
analisa
sistem
yang
dilaksanakan. d. Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang telah diusulkan dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut. e. Proyeksi sumber daya yang diperlukan dan biaya yang dibutuhkan dalam perancangan sistem yang baru. 2.5.1.3. Alat Bantu Analisis Sistem Alat Bantu Analisa yang digunakan yaitu : Flow Of Document. Merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari formulir dan laporan
termasuk
tembusan–tembusannya
dengan
menggunakan
simbol–simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.
14
Tabel 2.1 GTabel Bagan Alir Sistem Simbol
Keterangan DOKUMEN Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer KEGIATAN MANUAL Menunjukkan pekerjaan manual
SIMPANAN Menunjukkan pengarsipan file KARTU PLONG Menunjukkan input atau output yang menggunakan kartu plong PROSES Menunjukkan operasi kegiatan proses dari operasi program computer OPERASI LUAR Menunjukakan operasi yang dilakukan di luar kmputer PENGURUTAN OFFLINE Menunjukkan proses pengurutan data diluar proses computer PITA MAGNETIC Menunjukkan
input
atau
menggunakan pita magnetic
output
15
Simbol
Keterangan HARDDISK Menunjukan
input
atau
output
menggunskan harddisk DISKETTE Menunjukkan input output menggunakan disket DRUM MAGNETIC Menunjukkan input output menggunakan drum magnetic PITA KERTAS BERLUBANG Menunjukkan input output menggunakan pita kertas berlubang KEYBOARD Menunjukan input yang menggunakan on line keyboard DISPLAY Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor PENGHUBUNG Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama Menunjukkan penghubung beda halaman
PROSES ALIH Simbol garis alir menunjukkan arus dari proses KOMENTATOR Menunjukkan
keterangan
atau
komentator untuk memperjelas maksud isi dari simbol flow chard satu dengan
16
Simbol
Keterangan yang lain
Sumber : Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005
2.5.2. Tahap Perancangan Sistem ( Desain Sistem ) 2.5.2.1. Pengertian Perancangan Sistem Menurut Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D ( 2005 ), desain sistem dapat diartikan sebagai berikut : 1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk yang berupa penggambaran, rancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh . Tahap perancangan sistem ini mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komponen yang terlibat. Tujuan kedua diatas lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan untuk pembuatan program komputernya. Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran–sasaran sebagai berikut : 1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini berarti data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.
17
2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem. 2.5.2.2. Alat Bantu Perancangan Sistem 1. Contex Diagram Context Diagram adalah Data Flow Diagram (DFD) tingkat atas, yaitu
diagram yang paling tidak detail dari sebuah sistem
informasi yang menggambarkan aliran-alir data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas eksternal. Context Diagram mempunyai sejumlah karakteristik dalam sistem, yaitu : a. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator). b. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu. c. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar. d. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage dalam CD dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem. e. Batasan, antara sistem dan lingkungan. Tabel 2.2 Tabel Simbol – simbol Context Diagram Simbol
Nama Simbol dan Keterangan Terminator Menggambarkan asal data atau tujuan data.
18
Proses Menggambarkan entitas atau proses aliran data masuk yang ditransformasikan ke aliran data keluar. Aliran Data Menggambarkan aliran data atau informasi dari atau ke system. Penyimpanan Dapat digunakan untuk mendefinisikan basis data atau seringkali mendefinisikan bagaimana penyimpanan di implementasikan dalam sistem komputer. Sumber : Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005 2. Data Flow Diagram ( DFD ) Diagram Flow Document ( DFD ) menunjukkan alir (Flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir terutama digunakan untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Hal yang harus diperhatikan dalam menggambarkan diagram alir : a. Bagan alir sebaiknya digunakan dari atas ke bawah mulai dari bagian kiri suatu halaman. b. Kegiatan didalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas. c. Harus ditunjukkan dimana kegiatan dimulai dan dimana kegiatan berakhir d. Masing-masing kegiatan didalam suatu bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata untuk mengawali suatu kegiatan. e. Gunakan simbol-simbol bagan alir dalam Context Diagram. Simbol yang digunakan dalam DFD Levelled sama dengan simbol dalam Context Diagram.
19
2.5.3. Tahap Perancangan Basis Data Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansasi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.( Fathansyah, Ir, Basis Data, 2002 ). Menurut Andri Kristanto ( 2003 ), penggunaan basis data untuk mengelola data mempunyai beberapa keuntungan yaitu : 1. Kebebasan data dan akses efisien. 2. Mereduksi waktu pengembangan aplikasi. 3. Integritas dan keamanan data. 4. Administrasi keseragaman data. 5. Akses kebersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses serentak ). 2.5.3.1. Diagram Hubungan Entitas ( Entity Relationship Diagram / ERD ) Model entity-relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity-Relationship ( Diagram E-R ). Adapun simbol - simbol yang digunakan dalam ERD (Entity Relationship Diagram ) adalah sebagai berikut : Tabel 2.3 Tabel Simbol ERD (Entity Relationship Diagram). Simbol
Nama Simbol ENTITY Digunakan untuk menggambarkan obyek. Yang
dapat
diidentifikasikan
lingkaran pemakai.
dalam
20
ATRIBUT Digunakan
untuk
menggamabrakan
elemen – elemen dari suatu entity, yang menggambarkan karakter entity. HUBUNGAN / RELASI Entity dapat berhubungan satu sama lain. Hubungan ini disebut relationship. GARIS Diguankan untuk menghubungkan entity dan entity dengan atribut. Sumber : Fathansyah, Ir., Basis Data, 2002
2.5.3.2. Implementasi Tabel Aturan umum dalam pemetaan Model Data ( Level Konseptual dalam Abstraksi Data ) yang kita gambarkan dengan Diagram E-R menjadi basis data fisik adalah : 1. Setiap himpunan entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah table (file data)
Nama
Nim
Alamat Mahasiswa
Tgl_lhr
Tabel Mahasiswa NIM
Nama
Alamat
Tgl_lhr
Gambar 2.4 : Implementasi tabel pada ERD Sumber : Fathansyah, Ir., Basis Data, 2002
21
2. Relasi dengan derajat relasi 1-1 (one to one) yang menghubungkan dua buah himpunan entitas akan dipresentasikan dalam bentuk penambahan atau penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas. Kode_Dos
Nama_Dos
Alm_Dos
Dosen
1
mengepalai
Kode_Dos
Kode_Jur
1
jurusan
Kode_Jur
Nama_Jur
Tabel Dosen Kode_dos
Nama_Dos
Alamat_dos
Nama_Jur
Kode_dos
Tabel Jurusan Kode_Jur
3. Relasi dengan derajat relasi 1-M (one to many) yang menghubungkan dua buah himpunan entitas juga akan dipresentasikan dalam bentuk
22
pemberian atau pencantuman atribut kunci dari himpunan entitas pertama (yang berderajat 1)ke table yang mewakili himpunan entitas kedua (yang berderajat M). Atribut kunci dari himpunan entitas pertama ini menjadi atribut tambahan bagi himpunan entitas kedua. Nama_Dos Kode_Dos
Alm_Dos
Dosen
1 Kode_Dos
Kode_Kul Mengajar
Tempat
Waktu M
Kode_Kul
Kuliah
SKS
Nama_Kul
Semester
Tabel Dosen Kode_dos
Nama_Dos
Alamat_dos
Tabel Tabel Kuliah Kode_Kul
4. Relasi
Nama_Kul
dengan
derajat
SKS Semester Kode_dos Tempat
relasi
M-M
(many
to
many)
Waktu
yang
menghubungkan dua buah himpunan entitas akan diwujudkan dalam bentuk table kusus memiliki field yang berasal dari kunci-kunci dari himpunan entitas yang dihubungkannya.
23
Nama_Dos Kode_Dos
Alm_Dos
Dosen
N Kode_Dos
Kode_Kul Mengajar
Tempat
Waktu N
Kode_Kul
Kuliah
SKS
Nama_Kul
Semester
Tabel dosen Kode_dos Nama_Dos
Alamat_dos
Tabel Mengajar Kode_Dos
Tempat
Kode_kul Waktu
Tabel Kuliah Kode_Kul Nama_Kul SKS Semester Kode_dos Tempat Waktu
2.5.3.3. Ketergantungan Fungsional Sebuah tabel berisi paling sedikit 2 buah atribut, yaitu A dan B, notasinya A
B. Yang berarti A secara fungsional menentukan B atau
B secara fungsional tergantung pada A.jika dan hanya jika untuk setiap kumpulan baris data (row) yang ada pada tabel, pasti ada 2 baris (row) di
24
tabel dengan nilai untuk A yang sama, maka nilai untuk B pasti juga sama. Definisinya : Diberikan 2 row r1 dan r2 dalam tabel dimana A
B
Jika r1(A) = r2(A), maka r1(B) = r2(B) ( Fathansyah.Ir, Basis Data, 2002). Pada data siswa atribut yang digunakan, yaitu nama siswa, nomor urut, mata pelajaran, nilai. Berikut data pada tabel data siswa : Nama_siswa
No_urut
Mata_pelajaran
Nilai
Row 1
Santy
001
Geografi
A
Row 2
Edi
002
Geografi
B
Row 3
Upik
003
Matematika
A
Gambar 2.5 : Ketergantungan fungsional Sumber : Fathansyah, Ir., Basis Data, 2002 Maka Ketergantungan Fungsional yang dapat kita ajukan adalah : 1. no_urut
nama_siswa
yang berarti bahwa atribut nama_siswa hanya tergantung pada atribut no_urut. Tanpa memperhatikan pengertian ketergantungan secara alamiah terhadap tabel tersebut, kita juga dapat mengajukan sejumlah ketidaktergantungan ( non KF ) yaitu: 2. mata_pelajaran
nama_siswa
Yang artinya atribut nama_siswa tidak tergantung pada atribut mata_pelajaran. Bisa dilihat pada row 1 dan row 2 walaupun mata pelajaran sama tetapi nama siswa tidak sama. 3. nilai
mata_pelajaran
Yang artinya atribut mata pelajaran tidak tergantung pada atribut nilai. Bisa dilihat pada row 1 dan row 3 walaupun nilai sama tetapi mata pelajaran tidak sama.
25
2.5.3.4. Agregasi Agregasi dalam basis data menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam diagram E–R. Hal ini terjadi karena dalam realitas dapat dijumpai adanya relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain. Dengan kata lain sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tetapi juga mengandung unsur dari relasi lain
N
N Mepelajari
Mahasiswa
Kuliah
N
Kd_Prak
Kd_Kul Mengikuti
Nim
Nilai
N Pratikum
Kd_Prak
Nama_Prak
Jml_Prak
Gambar 2.6 : Agregasi Sumber : Fathansyah, Ir., Basis Data, 2002
Keterangan : 1.
Adanya relasi sejumlah mata kuliah yang membutuhkan kegiatan praktikum ( tapi tidak semua mata kuliah )
26
2.
Kegiatan praktikum ini tidak wajib diikuti mahasiswa yang mengulang.
3.
Himpunan relasi “mengikuti” dalam
ERD diatas menunjukkan
entitas mahasiswa yang mengikuti kegiatan praktikum tertentu karena telah mempelajari suatu mata kuliah (yang memang membutuhkan praktikum). 2.5.3.5. Normalisasi Data Proses normalisasi menurut Andri Kristanto (2003) adalah suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi tabel-tabel, dimana didalam tabel tersebut terdapat entity-entity dan relasi antar entity tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam normalisasi suatu data yaitu : 1. Field atau Atribut Kunci Field kunci merupakan satu field atau satu set field yang terdapat dalam satu file yang merupakan kunci dan mewakili record. Field yang merupakan kunci akan menjadi penentu dalam pencarian program. 2. Macam-macam kunci : a. Candidat Key (Kunci Calon) Adalah satu atribut atau field yang mengidentifikasikan secara unik dari suatu kejadian yang sifatnya khusus dari suatu entity. b. Primary Key (Kunci Primer) Adalah kunci kandidat yang dipilih untuk mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Kunci primer ini sifatnya unik, tidak mungkin sama dan tidak mungkin ganda. c. Alternate Key (Kunci Alternatif) Adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. d. Foreign Key (Kunci Tamu) Adalah kunci primer yang dtempatkan pada fie lain dan biasanya menunjukkan dan melengkapi suatu hubungan antara file satu dengan file lainnya.
27
Tahap-tahap didalam normalisasi data adalah sebagai berikut 1) Bentuk Tidak Normal Adalah suatu bentuk dimanaa semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. Bisa jadi data yang ikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi data.
Contoh : File MAHASISWA ( No_mhs, Nama_mhs, Nama_PA, nama_MK1, nama_MK2 ). Bentuk adalah bentuk tidak normal karena dalam file tersebut mahasiswa yang mempunyai nomer mahasiswa, nama mahasiswa dan nama PA mengambil 2 mata kuliah, sehingga terjadi perulangan nama mata kuliah 2 kali. No_mhs
Nama_mhs Nama_PA
nama_MK1
nama_MK2
22931088 Andi
Amir
Kalkulus
Fisika
22931090 Hanik
Hanik
Matematika
statistik
2) Bentuk Normal Pertama Bentuk normal pertama merupakan suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian. Contoh : Dari tabel mahasiswa diatas diubah menjadi bentuk normal pertama. No_mhs
Nama_mhs
Nama_PA
nama_MK1
22931088
Andi
Amir
Kalkulus
22931088
Andi
Amir
Fisika
22931090
Hanik
Rudy
Matematika
22931090
Hanik
Rudy
Statistik
28
3) Bentuk Normal Kedua Bentuk normal kedua adalah bentuk yang memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: a) Sudah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. b) Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. Contoh : Dari file mahasiswa, dapat dilihat bahwa kunci primernya adalah field No_mhs. Field Nama_mhs dan field Nama_PA tergantung pada field No_mhs. Sedangkan field nama_MK1 dan field nama_MK2 tidak tergantung pada field No_mhs sehingga bisa dipecah menjadi file yang lain misalnya file AMBILMK. Sehingga bentuk normal keduanya adalah : MAHASISWA No_mhs
Nama_mhs
Nama_PA
22931088
Andi
Amir
22931090
Hanik
Rudy
AMBILMK No_mhs
Nama_MK1
22931088
Kalkulus
22931088
Fisika
22931090
Matematika
22931090
Statistik
4) Bentuk Normal Ketiga Bentuk normal ketiga adalah suatu bentuk yang memenuhi syarat-syarat : a) Relasi antar file sudah merupakan bentuk normal kedua. b) Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pda kunci primer.
29
Contoh : File MAHASISWA dan file AMBILMK sudah merupakan bentuk normal ketiga karena seluruh file yang bukan kunci sudah tergantung pada field kunci yaitu kunci primernya.
2.5.3.6. Kardinalitas atau Derajat Relasi Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misal A dan B) dapat berupa : 1.
Satu ke satu (One to One). Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya, setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. A
B
Entitas 1
Entitas 1
Entitas 2
Entitas 2
Entitas 3
Entitas 3
Entitas 4
Entitas 4
Gambar 2.7 : Kardinalitas relasi satu ke satu Sumber : Fathansyah, Ir. , Basis Data, 2002 2.
Satu ke Banyak (One to Many). Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada
himpunan entitas B
30
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
A
Entitas 1
B Entitas 1 Entitas 2
Entitas 2
Entitas 3 Entitas 4
Gambar 2.8 : Kardinalitas relasi satu ke banyak Sumber : Fathansyah, Ir. , Basis Data, 2002
3.
Banyak ke Satu ( Many to One ) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada satu entitas himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B A
B
Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4
Entitas 1
Entitas 2
Gambar 2.9 : Kardinalitas relasi banyak ke satu Sumber : Fathansyah, Ir., Basis Data, 2002
31
4.
Banyak ke Banyak (Many to Many). Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada
himpunan
entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A
B
Entitas 1 Entitas 2 Entitas 3 Entitas 4
Entitas 1
Entitas 2
Gambar 2.10 : Kardinalitas relasi banyak ke banyak Sumber : Fathansyah, Ir., Basis Data, 2002 2.5.3.7. Data Dictionary ( DD ) Kamus data atau Data Dictionary (selanjutnya disebut DD) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. (Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005). DD dapat mendifinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Dalam perancangan sistem kamus data di gunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan database.
32
Tabel 2.4 Tabel simbol-simbol kamus data Notasi
Arti Terbentuk dari atau terdiri dari atau
=
sama dengan
+
And Salah satu dari (memilih salah satu
[]
dari elemen-elemen data di dalam kurung bracket ini)
|
Sama dengan simbol [] Interasi (elemen data dalam kurung
N { }M
brace berinterasi mulai N kali dan maksimum M kali) Optional (elemen data di dalam
()
kurung parenthesis sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada) Keterangan setelah tanda ini adalah
*
komentar
Sumber : Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005
2.5.3.8. Perancangan Masukan dan Keluaran (Input Output Design) Yaitu untuk menggambarkan tampilan program input maupun output. 1. Perancangan Masukan ( Input Design ). Dimulai dari dasar sebagai penangkap input pertama kali, karena bila dokumen dasar tidak di desain dengan baik, kemungkinan input yang tercatat dapat salah bahkan kurang. Dokumen dasar biasanya terbentuk formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi (Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005). 2. Perancangan Keluaran ( Output Design ) Dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru. (Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., 2005)
33
2.5.4. Tahap Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implementasi sistem terdiri dari langkahlangkah sebagai berikaut : 1. Menerapkan Rencana Implementasi Merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Dalam rencana imlpementasi semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implementasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Waktu yang diperlukan untuk kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. 2. Melakukan Kegiatan Implementasi Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah : a. Pemilihan dan pelatihan personil b. Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak c. Pemrograman dan pengetesan program d. Pengetesan sistem e. Konversi sistem 3. Tindak Lanjut Implementasi Tindak
lanjut
implementasi
merupakan
pengetesan
penerimaan sistem ( system acceptance test ). Pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analisis sistem bersma-sama dengan user.
34
2.5.5. Tahap Perawatan Sistem Tahap pemeliharaan sistem atau maintenance mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan dengan tujuan agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.6. Sidik Jari Sidik jari adalah gurat-gurat yang terdapat di kulit ujung jari. Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang bendabenda lebih erat. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari persis sama. 2.6.1. Sejarah Sidik Jari Pada tahun1858, ilmuwan Inggris, William Herschel, menelurkan ide bahwa setiap orang mempunyai sidik jari yang unik dan tidak dapat diubah. Idenya ini kemudian digunakan masyarakat India sebagai tanda bukti diri seperti halnya tanda tangan Pada tahun 1880, Henry Fauld, ahli bedah Inggris yang bekerja di Tsukiji Hospital, Tokyo, Jepang, mempelajari pola kulit pada jari manusia. Henry Fauld meyakini bahwa pola yang ada di bagian bawah jari tangan ini akan menjadi hal yang penting dalam mengidentifikasi dan menyelidiki tindak kejahatan. Bukan hanya itu, Fauld juga mengembangkan metode pengelompokan pola sidik jari. Gagasan Fauld kemudian dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nature. Ide Herschel dan Fauld dikembangkan lebih jauh oleh Sir Francis Galton. Pada tahun 1892. Pada tahun 1893, buku Galton ini dibaca oleh Sir Edward Henry, seorang Inspektur Jenderal di Bengal, India. Kala itu ia sedang mencari cara mengelompokan sidik jari. Pada tahun 1894, Henry kembali ke Inggris, lalu bertemu dengan Galton. Setelah berdiskusi panjang lebar dengan Galton, Henry merasa mendapat banyak informasi. Henry pun kembali ke India. Bersama timnya, Henry akhirnya berhasil membuat pengelompokan pola sidik jari. Sistem
35
pengelompokan pola sidik jari Henry hingga kini masih digunakan dalam dunia forensik. 2.6.2. Pola Sidik Jari Johanes Purkinje seorang psikolog dan ahli anatomi adalah orang yang menimpulkan pertama kalinya sebuah fakta bahwa semua sidik jari dapat
dikelompokkan
menjadi
beberapa
kelas.
Hal
tersebut
diidentifikasikan dalam thesisnya yaitu menjadi sembilan pola berbeda, antara lain Arch, Tented Arch, Loop, dan enam tipe pola Whorl yang berbeda. Ahli sidik jari modern tetap menganggap ketiga tipe pola pertama menjadi tiga kelas sidik jari dan mengkombinasikan semua pola Whorl menjadi satu kelas.
Arch
Tented Arch
Whorl
Loop
Gambar 2.11: Empat Kelas Dasar Sidik Jari Gambar 2.11 memperlihatkan empat kelas sidik jari yang ada. Empat tipe pola tersebut dikenal sebagai kelas karakteristik, walaupun pola tersebut adalah yang utama dari sidik jari, tetapi kita belum dapat menggunakannya sebagai identifikasi identitas seseorang. Identifikasi dilakukan dengan menentukan minutia. Minutia berarti detail yang kecil, di dalam sidik jari minutia adalah bermacam jalan yeng berupa alur dalam sidik jari akan terpotong. Sebagai contoh, alur yang terputus dan tidak menyambung disebut Ridge Ending, contoh lain adalah alur yang bercabang seperti pertigaan jalan yang disebut Bifurcation. Sir Francis Balton (1822-1911) merupakan orang yang pertama kali mengkategorikan minutia dan meneliti bahwa minutia tidak dapat berubah sejalan dengan waktu hidup seseorang (Keogh, 2000).
36
Ridge Endira
Enclosure
Bifurcation Island kittliii,
Gambar 2.12 : Minutia
Gambar 2.12 mengidentifikasi empat macam minutia. Sebuah sidik jari dengan pola yang lebih detail dapat memiliki sampai dengan sembilanbelas macam tipe minutia. Pada umumnya sidik jari hanya memiliki dua macam tipe yaitu Ridge Ending dan Bifurcation. Terdapat dua aturan dari kesimpulan tersebut yaitu : 1. Jumlah Ridge Ending dan Bifurcation merupakan mayoritas terbesar dari seluruh minutia. 2. Seluruh minutia yang lain dapat disusun dari kombinasi dari Ridge Ending dan Bifurcation. Contohnya tipe Enclosure, terdiri dari dua Bifurcation yang sating, berhadapan. Island terdiri dari dua Ridge Ending yang memiliki jarak dan bagian yang sangat pendek. 2.6.3. Sifat Sidik jari Sebelum sidik jari digunakan untuk identifikasi identitas, dibangun dua fakta dari sifat sidik jari yaitu Permanence dan Uniqueness. (Keogh, 2000) 1. Permanence
Permanen dalam hal ini adalah sidik jari tidak berubah akan waktu. Fakta ini dapat dibuktikan secara empiris, sebagai contoh pada gambar 2.11, Eamonn Keogh memiliki cetakan sidik jari kanannya
37
pada tahun 1987 untuk Resident Alien Card. Setelah 13 tahun kemudian, sidik jari masih terlihat identik.
Gambar 2.13 : Cetakan Sidik Jari Eamonn Keogh
Beberapa peneliti sebelumnya melakukan hal yang sama, contohnya Sir William Herskel mencetak sidik jarinya tahun 1860 dan kemudian melakukan lagi tahun 1890, dan menemukan bahwa tidak terdapat perubahan pada sidik jarinya. Mereka menemukan bahwa pola sidik jari tidak berubah meskipun besar jari berubah dan jarak antar alur pola membesar. 2. Uniqueness
Hal ini lebih sulit untuk dibuktikan daripada sifat permanen. Secara empiris tidak dapat dituliskan bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki sidik jari yang sama, akan tetapi sampai saat ini dari ribuan sidik jari yang telah dikumpulkan oleh para peneliti sidik jari tidak terdapat satu sidik jari yang identikdengan sidik jari yang lainnya. Meskipun penelitian tersebut cukup berguna, terdapat argumentasi yang lebih kuat dari ukuran statistic. Sir Francis Galton mempublkasikan bukunya yang berjudul Fingerprint pada tahun 1892, dalam bukunya Galton memberikan estimasi sejumlah kemungkinan sidik jari. Dia menunjukkan bahwa terdapat 64 X 1012 kemungkinan pola sidik jari. Hal ini merupakan pernyataan bahwa sidik jari bersifat unik. 2.6.4. Manfaat Sidik Jari Sidik jari dapat digunakan untuk memecahkan beberapa permasalahan dua diantaranya yaitu authentication dan identification. 1. Authentication
38
Berfungsi untuk memastikan bahwa cetakan sidik jari milik sesorang benar-benar milik orang tersebut. 2. Identification Berfungsi untuk mencari identifitas pemilik sidik jari. Masalah ini berbeda dengan authentication yang berfungsi untuk mencocokkan sidik jari seseorang sehingga dapat diambil keputusan apakah sidik jari tersebut milik orang yang sama atau tidak. Permasalahan tersebut saling berhubungan, akan tetapi berbeda dalam satu aspek penting. Authentication dilakukan untuk menerima sebuah sidik jari dan kemudian mencocokkan apakah sidik jari tersebut milik seseorang yang dimaksudkan. Sebaliknya, identification dilakukan untuk mencari dari sejumlah besar kemungkinan pola sidik jari untuk menemukan identitas seseorang.
2.7. Karyawan Karyawan adalah seseorang yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dan diserahi tugas oleh Pemimpin serta diberikan penghasilan (gaji) sesuai peraturan perusahaan, yang terdiri dari karyawan tetap dan calon karyawan. Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.8. Rekayasa Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat
39
juga dikatakan sebagai 'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras. Rekayasa perangkat lunak adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembanganan perangkat lunak dan sebagainya.
2.9. Pemrograman dengan visual foXpro 8.0 Visual Fox Pro merupakan perangkat lunak yang memberikan kita kemudahan untuk menciptakan aplikasi – aplikasi database berbasis grafis atau GUI (Graphical Uses Interface ). Berbasis GUI disini berarti bahwa program database yang kita ciptakan dengan Visual FoxPro akan mempunyai tampilan seperti program – program windows. Berbeda dengan FoxPro biasa dimana aplikasi diciptakan murni dari pemrograman, maka dalam Visual FoxPro aplikasi tidak hanya diciptakan dari pemrograman tetapi merupakan kombinasi dari pemrograman dan perancangan layar. Satu lagi kelebihan yang penting dari Visual FoxPro adalah kemampuannya untuk menciptakan program-program OOP (Object Oriented Programming ) atau program – program berorientasi objek. Dengan Program OOP Waktu yang dihabiskan untuk melakukan pemrograman jauh lebih berkurang sehingga produktifitas dapat meningkat. Secara Ringkas beberapa aplikasi yang disediakan oleh Visual FoxPro adalah sebagai berikut : 1. Database Desaigner Merupakan apliksi visual FoxPro yang berfungsi untuk membantu kita mendesain database. Dalam pengertian lama, database adalah file – file berekstensi .DBF yang digunakan untuk penyimpanan data. Dalam pengertian yang sekarang, file – file yang berekstensi .DBF disebut tabel dan database merupakan gabungan dari beberapa tabel yang berelasi / berhubungan satu sama lain dan dapat kita simpan ke file yang berekstensi .DBC. 2. Table Desaigner
40
Merupakan aplikasi Visual FoxPro yang berfungsi untuk merancang tabel. Dengan table desaigner kita dapat merancang struktur field dari suatu tabel, menspesifikasi indeks tabel tersebut dan seterusnya. 3. Query Desaigner Merupakan Aplikasi Visual FoxPro yang berfungsi untuk menyusun query. Yang dimaksudkan dengan query adalah seperangkat aturan yang menspesifikasikan cara mengambil informasi yang terkandung dalam sebuah atau beberapa tabel. Query dapat dibuat permanent dengan cara disimpan dalam file yang berekstensi .QPR. 4. View Desaigner Merupakan aplikasi Visual FoxPro yang berfungsi untuk menciptakan view. View mirip dengan query, yaitu seperangkat aturan yang menspesifikasi cara mengambil informasi dari sebuah atau beberapa tabel. Namun berbeda dengan query yang hanya dapat menampilkan isi tabel sumber, juga dapat mengedit table sumber. 5. Form Desaigner Merupakan aplikasi Visual FoxPro yang memungkinkan kita untuk merancang tampilan program atau form langsung dilayar tanpa harus melakukan pemrograman baris demi baris seperti pada Foxpro biasa. Dengan form desaigner kita dapat menciptakan tombol perintah (command button), kotak cek (check box) dan berbagai control lainnya. Hasil rancangan kemudian dapat kita simpan dengan file berekstensi .SCX. 6. Menu Desaigner Merupakan aplikasi FoxPro yang berfungsi Untuk membantu kita dalam merancang menu. Yang hasilnya kita simpan kedalam file berekstensi .MNX. 7. Class Desaigner Merupakan aplikasi Visual FoxPro yang berfungsi untuk menciptakan kelas yang berhubungan dengan tampilan karena kita dapat melihat langsung wujud fisik objek dari kelas yang dirancang tersebut di layar. Kelas yang kita ciptakan dalam Visual FoxPro dapat kita simpan dalam file berekstensi .VCX.
41
8. Program Editor Merupakan aplikasi Visual FoxPro yang berfungsi menciptakan file program. Hasil penulisan program nantinya disimpan dalam file berekstensi .PRG. File ini kemudian dapat dijalankan dan dapat pula kita kompilasi menjadi file .EXE. 9. Report Desaigner Merupakan
aplikasi Visual FoxPro yang berfungsi untuk menciptakan
laporan dalam sekejap dengan menentukan jenis keluaran yang muncul di setiap pergantian baris dan seterusnya. Hasil rancangan dengan report desaigner dapat disimpan dengan file berekstensi .FRX untuk kemudian dapat dicetak dengan perintah REPORT FORM. 10. Project Manager Merupakan aplikasi Visual FoxPro yang berfungsi mengorganisir aplikasiaplikasi yang sudah kita ciptakan sebelumnya seperti tabel, view, query, database, form, report, class dan program .PRG. Hasil pengorganisasian dengan project manager kemudian disimpan dalam file ekstensi .PRJ. Kita kemudian dapat menjalankan file .PRJ ini atau mengkompilasi file ini kedalam file .EXE untuk nantinya di distribusikan ke klien. 11. Debugger Merupakan aplikasi Visual FoxPro yang berfungsi membantu kita mendeteksi kesalahan-kesalahan dalam pemrograman. Dengan debugger ini kita dapat menjalankan program baris demi baris, memeriksa isi variable memori, menghentikan program pada lokasi tertentu dan seterusnya.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Dalam proyek Tugas Akhir ini penulis mengadakan penelitian pada Perancangan Untuk Absensi Karyawan Pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal. SMP Negeri 1 Kramat
Tegal, bertempat di Jl. Jali Dampyak Tegal yang
merupakan salah satu Sekolah menengah atas.
3.2. Jenis dan Sumber Data 3.2.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini adalah data kualitatif, yaitu data Kualitatif. Jenis data kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data tidak dalam bentuk angka, tetapi meliputi informasi tentang latar belakang berdirinya perusahaan, jenis usaha perusahaan, struktur organisasi, job description dan prosedur absensi. 3.2.2. Sumber data Sumber yang diperoleh dari : 1. Data primer Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber penelitian yaitu Rekayasa Sistem Informasi Untuk Absensi Karyawan Pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal meliputi dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses absensi karyawan. 2. Data Sekunder Data yang diperoleh dari buku-buku literature yang berkaitan dengan absensi karyawan sebagai dasar teori dan kelengkapan data primer yang akan membantu penyusunan laporan tugas akhir ini.
42
43
3.3. Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Adalah pengumpulan data dengan melalui dokumentasi-dokumentasi yang ada, yaitu dengan cara memperoleh dokumen lewat buku-buku yang berhubungan dengan perancangan sistem dan pemrograman dengan menggunakan foxpro, Pengelolaan Database. Selain itu juga menggunakan internet sebagai daftar pustaka. 2. Wawancara ( Interview ) Metode ini dilakukan penulis dengan cara tanya jawab secara langsung atau lisan kepada bagian TU yang terkait dalam proses absensi karyawan. 3. Survei Penulis mengamati atau melihat secara langsung pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal yang menjadi objek penelitian, sehingga penulis mendapatkan gambaran secara lengkap dan jelas.
3.4. Metode Pengembangan Sistem Tahap pengembangan sistem yang terutama adalah analisis sistem, desain sistem dan implementasi sistem ( Jeffrey L. Whitten dalam Analisis dan Desain karangan Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D, 2005 ). 3.4.1. Tahap-Tahap Pengembangan Sistem Terdiri dari beberapa tahapan–tahapan pengembangan sistem yang membentuk siklus hidup, yaitu tahap analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem dan perawatan sistem. 3.4.1.1. Tahap Analisis Sistem. Setelah seluruh data terkumpul, maka dilakukan penganalisaan data. Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan analisis yang bersifat membandingkan antara landasan teori yang digunakan dengan kenyataan yang ada pada obyek penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam analisis sistem antara lain :
1. Mengidentifikasi masalah.
44
Tujuan : Untuk mencari apakah ada permasalahan didalam sistem yang berjalan. Hasil
: Masalah absensi karyawan.
2. Memahami Kerja Sistem yang ada. Tujuan : Untuk mendeskripsikan sistem yang berjalan dengan penekanan pada area dimana masalah tersebut timbul. Hasil
: Deskripsi sistem absensi karyawan yang berjalan.
3. Analisis Sistem. Tujuan : Untuk mendeskripsikan tentang perlunya
perubahan
sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna sehingga dapat mengatasi permasalahan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang ideal. Hasil
: Deskripsi analisis kebutuhan.
4. Membuat laporan hasil analisis. Tujuan : Hasil
Untuk menuliskan laporan masalah yang ditemui .
: Laporan hasil analisis.
3.4.1.2. Tahap Perancangan Sistem. Desain sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam tahap perancangan sistem ini yaitu : 1. Membuat model perancangan dengan alat bantunya. a. Pembuatan Context Diagram Merupakan gambaran sistem secara umum. Context Diagram menggambarakan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem. Data yang dipergunakan dalam desain Context Diagram adalah flow analisis absensi karyawan SMP Negeri 1 Kramat Tegal yang sedang berjalan.
b. Pembuatan Data Flow Diagram Levelled
45
DFD digunakan untuk menggambarakan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. Data yang digunakan dalam melakukan desain data flow diagram adalah flow sistem absensi karyawan SMP Negeri 1 Kramat Tegal 2. Desain Database Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam tahap ini antara lain : a. Pembuatan Kamus Data (Data Dictionary) Berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang tentang pemasukan, keluaran, penyimpanan dan proses. 1) Pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD) ERD
merupakan
suatu
model
konseptual
yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan data atau file data. 2) Pembuatan Normalisasi Data Proses normalissi merupakan proses pengelompokan data elemen-elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Normalisasi berfungsi : a) Agar tidak terjadi redundancy data (penyimpanan data berulang-ulang). b) Agar tidak terjadi field yag bergantung transitif. 3) Relationship Table (kardinalitas) Pengujian disini memastikan beberapa isi tabel dan hubungan antara tabel tersebut.
b. Desain Input Yaitu merancang formulir sebagai sumber data. Hasil dari informasi tidak lepas dari data yang dimasukkan sehingga desain
46
input harus membuat suatu sistem yang dapat menerima input yang benar dan berguna. c. Desain Output Yaitu merencanakan tampilan di layar atau printer untuk informasi yang dihasilkan. 3.4.1.3. Pemrograman. Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menyusun program berdasarkan pada desain sistem yang telah dibuat antara lain penyusunan program. Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis di dalam penyusunan program sebagai berikut : 1. Menulis program secara terstruktur. Disini penulis menulis program dengan menggunakan bahasa pemrograman visual foxpro. 2. Pengetesan program untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Program dites untuk tiap-tiap model dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua model yang telah dirangkai. 3. Pengetesan sistem yaitu pengetesan program secara menyeluruh. Pengetesan sistem dilakukan untuk memeriksa apakah suatu program dapat menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat memberikan output kepada program yang lainnya. 3.4.1.4. Tahap Implemantasi Sistem. Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap implemantasi sistem terdiri dari :
1. Menerapkan Rencana Implementasi. Tujuan : Untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Hasil
: anggaran biaya dan schedule waktu.
2. Melakukan Kegiatan Implementasi. Tujuan : Melakukan pelatihan sistem dan pelaksanaan sistem dalam hal ini melakukan pelatihan sistem terhadap user.
47
Dan untuk merubah atau mengganti dari sistem lama ke sistem yang baru. Hasil
:
Pelatihan dan pelaksanaan sistem oleh user, serta pergantian atau perbaikan perubahan sistem.
3. Tindak Lanjut Implementasi Tujuan : Pengetesan
penerimaan
sistem
dilakukan
dengan
menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user. Hasil
: sistem berjalan (Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D, 2005).
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Berdirinya SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL SMP Negeri 1 Kramat berdiri Tahun 1983, terletak di Jalan Jali Dampyak Tegal. 4.1.2. Perkembangan SMP Negeri 1 Kramat Tegal Kepala -kepala Sekolah yang tercatat sampai tahun 2013 1. Tahun 1983- 1986: Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kramat, Bp. Bp.Soetiman pensiun, digantikan oleh Bp. Soemadi 2. Tahun 1986- 1990: Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kramat, Bp. Soemadi pensiun, digantikan oleh Ibu Endang Sri Sedi'aapti S. 3. Tahun 1990- 1994: Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kramat, Ibu Endang Sri Sediaapti S, diangkat sebagai Kepala Sekolah Indonesia di Jepang, digantikan oleh Bp.Soehirman. 4. Tahun 1994- 1997: Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kramat oleh Bp.Soehirman dipindahkan ke Kantor Perwakilan Dep P dan K Propinsi Jawa Tengah,digantikan oleh Ibu Soetijatmi. 5. Tahun 1997- 2000: Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kramat oleh Ibu Soetijatmi, Ibu Soetijatmi. Diangkat menjadi Kepala Kantor Departemen P dan Kotamadia Tegal di gantikan oleh Bp. A. Gunawan S. 6. Tahun 2000- 2003: Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kramat oleh Bp. A. Gunawan S di gantikan oleh Bp. Sudibyo AR. 7. Tahun 2003- 2007:
48
49
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kramat oleh Bp. Sudibyo AR di gantikan oleh Ibu Sutji Aryani. 8. Tahun 2007- 2010: Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kramat oleh ibu Sutji Arjrani di gantikan oleh Bp. Pudji Tikno sampai sekarang Periode Kepemimpinan (Kepala Sekolah) di SMP Negeri 1 Kramat Tegal. Kepala -kepala Sekolah yang tercatat sampai tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1983- 1986
: Bp.Soetiman
1986- 1990
: Bp. Soemadi
1990- 1994
: Ibu Endang Sri Sedi'aapti S.
1994- 1997
: Bp.Soehirman
1997- 2000
: Ibu Soetijatmi
2000- 2003
: Bp. A. Gunawan S.
2003- 2007
: Bp. Sudibyo AR
2007- 2010
: Ibu Sutji Aryani
2010-kini
: Bp. Pudji Tikno
50
4.1.3. Struktur Organisasi dan Job Discription 4.1.3.1. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kramat Tegal
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kramat Tegal Sumber
: Data dari SMP Negeri 1 Kramat Tegal
4.1.3.2. Job Discription Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi. sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan jalur sekolah, secara garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1.
Melaksanakan pendidikan di sekolah selama jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut.
2.
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
51
3.
Melaksanakan bimbingan dan konseling bagi siswa di sekolah.
4.
Membina Organisasi Intra Sekolah OSIS).
5.
Melaksanakan urusan tata usaha.
6.
Membina kerja sama dengan orang tua, masyarakat dan instansi terkait.
7.
Bertanggung jawab kepala Pemerintah Kota Tegal melalui Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal. Dalam melaksanakan kegiatannya, sekolah dipimpin oleh
seorang kepala sekolah 4.1.3.3. Kepala Sekolah Kepala Sekolah berfungsi sebagai dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor ( EMAS ) 1.
Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien
2.
Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan b. Mengorganisasikan kegiatan c. Mengarahkan kegiatan d. Mengkoordinasikan kegiatan e. Melaksanakan pengawasan f. Melakukan evaluasi terhadap kegaiatan g. Menentukan kebijaksanaan h. Menagadakan rapat i. Mengambil keputusan j. Mengatur proses belajar mengajar k. Ketatausahaan 1) Siswa 2) Ketenagaan 3) Sarana dan prasarana 4) Keuangan l. Mengatur Organisasi Siswa lntra Sekolah ( OSIS ) m. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi
52
terkait: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengkoordinasian Pengawasan Kurikulum Kesiswaan Ketatausahaan Ketenagaan Kantor
11. Keuangan 12. Perpustakaan 13. Laboratorium 14. Ruang ketrampilan 15.Bimbingan konseling 16. UKS 17. OSIS 18. Serbaguna 19. Media 20. Gudang
n. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai : 1) Proses belajar mengajar 2) Kegiatan bimbingan dan konseling 3) Kegaiatan ekstrakurikuler 4) Kegaiatan ketatausahaan 5) Kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait 6) Sarana dan prasarana 7) Kegiatan OSIS 8) Kegiatan 6 K Dalam
melaksanakan
tugasnya,
Kepala
Sekolah
dapat
mendelegasikan kepada Wakil Kepala Sekolah. 4.1.3.4. Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah pada SMP adalah 1 (satu) orang. Untuk itu dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan paling banyak 4 (empat) orang. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan rencana, pembuatan program kegiatan dan program pelaksanaan b. Pengorganisasian c. Pengarahan d. Ketenagaan
53
e. Pengkoordinasian f. Pengawasan g. Penilaian h. Identifikasi dan pengumpulan i.
Penyusunan laporan Wakil Kepala Sekolah pada SMP membantu Kepala Sekolah
dalam urusan sebagai berikut : a.
Urusan Kurikulum 1. Menyusun program pengajaran Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran 2. Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir 3. Menerapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik dan kriteria kelulusan 4. Mengatur jadwal penerimaan buku Laporan Penilaian Hasil Belajar / STTB 5. Mengkoordinasikan
dan
mengarahkan
penyusunan
satuan
pelajaran 6. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran 7. Membina kegiatan MGMP 8. Membina kegiatan sanggar PKG / MGMP / Media 9. Menyusun laporan pendayagunaan sanggar PKG / MGMP / Media 10. Melaksanakan pemilihan guru teladan 11. Membina kegaiatan lomba-lomba bidang akademis, seperti : LPIR, LKIR, IMO, IPHO/TOFI, mengarang dan lain-lain b.
Urusan Kesiswaan 1. Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS. 2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS. 3. Membina pengusrus OSIS dalam berorganisasi.
54
4. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan incidental. 5. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, kerindangan, keindahan dan kekeluargaan (6 K). 6. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon penerima beasiswa. 7. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegaiatan di luar sekolah. 8. Mengatur mutasi siswa. 9. Menyusun program kegaiatan ekstrakurikuler. 10. Menyusun laporan pelaksanaan kegaiatan kesiswaan secara berkala. c.
Urusan Hubungan Masyarakat 1.
Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa.
2.
Membina hubungan antar sekolah dengan Komite.
3.
Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya.
4.
Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.
d.
Urusan Sarana dan Prasarana 1.
Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana.
2.
Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana dan prasarana.
3.
Pengelola pembiayaan alat-alat pelajaran.
4.
Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.
4.1.3.5. Guru Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru meliputi : a.
Membuat progran pengajaran : 1. Analisis Materi Pelajaran (AMP )
55
2. Program tahunan / Semester 3. Program Satuan Pelajaran ( Satpel ) 4. Program Rencana Pengajaran ( RP ) 5. Program Mingguan Guru 6. Lembar Kegaiatan Siswa ( LKS ) b.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c.
Melaksanakan kegiatan penialaian belajar, ulangan
harian, catur
wulan/tahunan d.
Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e.
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
f.
Mengisi daftar nilai siswa
g.
Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegaiatan proses
pengayaan
belajar mengajar. h.
Membuat alat pelajaran/alat peraga
i.
Menciptakan karya seni.
j.
Mengikuti kegiatan pengemabangan dan pemasyarakatan kurikulum.
k.
Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
l.
Mengadakan pengembangan bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa. n.
Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran.
o.
Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang pratikum.
p.
Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.
4.1.3.6. Wali Kelas Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan sebagai berikut : a.
Pengelolaan kelas.
b.
Penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi : 1.
Denah tempat duduk siswa
2.
Dapan absensi siswa
56
3.
Daftar pelajaran kelas
4.
Daftar piket kelas
5.
Duku absensi siswa
6.
Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas.
7.
tata tertib kelas
c.
Penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa
d.
Pengisian daftar kumpulan nilai siswa
e.
Pembuatan catatan khusus tentang siswa
f.
Pencatatan mutasi siswa
g.
Pengisian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar
h.
Pembagian buku Laporan Penilaian
4.1.4. Bidang Objek Penelitian SMP Negeri 1 Kramat Tegal Tegal merupakan instansi yang bergerak dalam bidang pendidikan. Usaha ini untuk melayani kebutuhan masyarakat akan pendidikan.
4.1.5. Letak Objek Penelitian SMP Negeri 1 Kramat
Tegal terletak cukup strategis dan
menguntungkan baik siswa, guru maupun karyawan. Hal ini sangat penting karena dapat mempengaruhi kedisiplinan, karena letaknya tidak jauh dari jalan raya sehingga kalaupun jalan tidak memerlukan waktu banyak. SMP Negeri 1 Kramat
Tegal memiliki letak lokasi adalah
sebagai berikut : 1. Transportasi yang mudah dijangkau. 2. Cukup tersedia sarana air, listrik dan telepon. 3. Cukup Nyaman untuk belajar
57
4.1.6. Visi, Misi dan Sasaran Mutu Instansi 4.1.6.1. Visi SMP Negeri 1 Kramat Tegal Unggulan dalam prestasi berwawasan iptek, Seni dan imtaq Menurut Undang-undang Rebuplik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II : a.
Pasal 2 berbunyi :Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.
b.
Pasal 3 berbunyi :Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara. Melalui Visi ini diharapkan semua warga sekolah akan dapat
mempunyai gambaran yang utuh dan nyata keberadaan SMP Negeri 1 Kramat Tegal pada masa yang akan datang dan secara sadar kerja sama antara Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan, Siswa serta Komite Sekolah secara nyata dapat mewujudkan Visi ini dengan Misi yang jelas.
4.1.6.2. Misi SMP Negeri 1 Kramat 1. Unggul dalam Nilai Ujian Nasional 2. Unggul dalam lomba KIR ( Kelompok Ilmiah Remaja ) 3. Unggul dalam berbahasa Inggris ( Conversation ) 4. Unggul dalam kelompok komunikasi teknologi 5. Unggul dalam Kreativitas Seni 6. Unggul dalam peningkatan budi pekerti luhur, iman dan takwa
4.1.6.3. Misi Sekolah terkait dengan pelaksanaan SKM 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai potensi yang dimilki.
58
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah 3. Mendorong dan membantu setiap siswa yang mengenaii potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal. 4. Mendorong siswa untuk dapat aktif berbahasa inggris dalam rangka memasuki era globalisasi. 5. Menciptakan suasana belajar yang konduksif 6. Menumbuhkan penghayatan terhadap pelajaran agama yang dianut danjuga budaya bangsa sehingga tercipta iman dan taciwa dalam bertindak. 7. Merupakan manajemen partisipasi dengan melibatkan seluruh wargasekolah baik itu guru, karyawan, siswa maupun komite sekolah. 4.1.6.4. Sasaran Mutu SMP Negeri 1 Kramat Tegal 1. Minimal 80% siswa mampu berkomunukasi menggunakan Bahasa Inggris dengan baik dan benar sesuai dengan tingkatnya. 2. Selain mendapat ilmu pengetahuan siswa juga Dapat meningkatkan iman dan taqwa siswa. 3. Siswa yang lulus dari SMP Negeri 1 Kramat mempunyai nilai yang baik. 4. Setelah lulus siswa dapat memasuki perguruan tinggi negeri atau Universitas yang baik dan berkualitas.
4.2. Analisa Sistem 4.2.1. Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah 4.2.1.1. Identifikasi Masalah Masalah yang terjadi pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal adalah Absensi guru dan karyawan pada saat ini masih manual. Guru atau karyawan bisa menitip absen kepada rekannya. Sehingga kedisiplinan karyawan tidak ada atau guru atau karyawan sering datang terlambat. Selain itu dengan sistem yang berjalan saat ini kurang cepat dan efisien dalam menyalin data absensi karyawan
59
4.2.1.2. Identifikasi Sumber Masalah Sumber masalah yang ada pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal ini masih dilakukan secara manual seperti data-data yang ada diarsip secara manual yang menyebabkan lamanya pembuatan laporan. Keterbatasan sumber daya manusia untuk memanfaatkan komputer juga menyebabkan sistem yang berjalan saat ini kurang efektif. Sumber masalah yang lain yang menyebabkan kedisiplinan guru dan karyawan kurang adalah karyawan sering datang terlambat atau kadang-kadang ada yang titip absen. Kurang cepatnya dalam memberi laporan absensi. 4.2.1.3. Prosedur pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal SMP Negeri 1 Kramat Tegal terdapat prosedur penting yang sedang berjalan saat ini, yang menyangkut proses absensi. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut : 4.2.1.4. Prosedur absensi karyawan a.
Karyawan menanadatangani absensi sebelum jam pelajaran dimulai.
b.
TU memeriksa absensi yang sudah ditandatangi oleh karyawan, dan membuat laporan. Kemudian diserahkan kepada kepala sekolah.
c.
Kepala sekolah memeriksa dan kemudian absensi di ACC., kemudian diserahkan kepada TU untuk diarsip
60
4.2.1.5. Diagram Flow Document Abensi Karyawan
TU
Kepala Sekolah 1
AK
AK
AK Buat Laporan Abssesi
TTD
Laporan Absensi
AK AK Laporan Absensi
ACC
AK Laporan Absensi
1 2
2 AK Laporan Absensi
M
Keterangan: AK= Absen Karyawan Gambar 4.2 : Diagram Flow Document Absensi Sumber : Data SMP Negeri 1 Kramat Tegal yang berjalan saat ini 4.2.2. Identifikasi Kebutuhan Informasi Untuk mengatasi masalah yang terjadi diperlukan informasi tentang absensi karyawan di SMP Negeri 1 Kramat Tegal. Informasi tersebut adalah : a. Informasi Data Karyawan b. Informasi Absensi Karyawan
61
4.2.3. Alternatif Sistem yang Diusulkan Berdasarkan alur sistem diatas, didefinisikanlah kebutuhan dari segi perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya manusia yang diharapkan dapat mendukung berjalannya sistem sebagaimana yang dijelaskan berikut ini : 1. Identifikasi Kebutuhan Hardware dan Software Dalam pengembangan Sistem Informasi, saat ini hanya diperlukan sebuah unit komputer yang digunakan untuk operasional absensi. Komputer tersebut bermanfaat untuk menampung database serta pengolahan data dan untuk program aplikasi Sistem Informasi yang dirancang penulis. Untuk dapat beroperasi secara optimal, komputer tersebut harus memenuhi spesifikasi yang diperlukan agar program aplikasi dapat berjalan dengan baik. Sistem operasi yang digunakan adalah Windowos XP untuk mengakses program aplikasi dan MySQL sebagai penyimpan data. 2. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Untuk pengembangan Sistem Informasi, diperlukan satu orang tenaga administrator program aplikasi (operator program) yang mengoperasikan komputer tersebut setiap harinya dan memiliki hak penuh atas segala informasi yang ada didalamnya. Akan tetapi administrator juga memiliki kewajiban untuk mengolah data ynag ada sehingga menjadi informasi yang berguna, serta memelihara data dan informasi tersebut dan menjaga keamanannya. Administrator dan tenaga pengajar ini sebelumnya harus mendapatkan pelatihan tentang cara pengoperasian program aplikasi sistem informasi absensi. 4.2.3.1. Analisa Biaya Biaya-biaya yang diperlukan dalam penerapan atau pembuatan sistem informasi adalah : 1.
Biaya Pengadaan
62
Biaya pengadaan yang dimaksud disini adalah semua biaya yang terjadi sehubungan dengan memperoleh perangkat keras, yaitu : a. Biaya konsultasi dan pengadaan perangkat keras. b. Biaya pembelian perangkat keras. c. Biaya instalasi perangkat keras. 2.
Biaya persiapan operasional Biaya persiapan operasional ini berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem sampai siap untuk dioperasikan. Yang termasuk biaya operasi antara lain : a. Biaya pembelian perangkat lunak. b. Biaya persiapan personel. Adapun spesifikasi standar minimal hardware yang akan digunakan sebagai berikut : a. Processor Pentium IV 2,40 GHz b. Memory (RAM) 256 MB c. Harddisk 40 GB d. Disk Drive 1,44 MB e. CD ROM 52X f. Monitor SVGA 15” g. Stabilizer h. Printer i. Keyboard dan Mouse
Dalam analisa biaya untuk sistem informasi bisa dijelaskan sebagai berikut: 3.
Biaya Pengadaan Pembelian perangkat keras (hardware)
1 Perangkat PC P4
Rp. 3.000.000;
1 Printer Canon IP 1700
Rp.
420.000;
1 Stabilizer
Rp.
70.000;
Total biaya
Rp. 3.490.000;
63
4.
Biaya Persiapan Operasional a.
Pembelian Software
Rp. 2.500.000;
b.
Training
Rp.
Total biaya
Rp. 3.000.000;
Total biaya keseluruhan
Rp. 8.490.000;
500.000;
4.2.3.2. Analisis Manfaat Adanya pengembangan sistem baru ini mempunyai manfaat yang sangat besar, antara lain : 1.
Pengurangan biaya kertas.
2.
Peningkatan efektivitas kerja karyawan.
3.
Peningkatan kinerja dan kedisiplinan karyawan
4.
Peningkatan dalam penyajian laporan lebih cepat dan akurat.
4.2.3.3. Analisa Tujuan 1.
Jangka Pendek Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada sistem yang telah berjalan seperti mengefisienkan proses absensi, memperkecil dan menyingkat waktu dalam pencarian data yang semua itu akan diatasi dengan merancang suatu sistem informasi SMP Negeri 1 Kramat Tegal.
2.
Jangka Panjang Diharapkan dengan ini dapat meningkatkan kinerja para karyawan, efisiensi waktu dan biaya, serta yang tidak kalah penting adalah peningkatan mutu dan kualitas instansi. Dengan ini nantinya akan membantu mempercepat arus informasi antara karyawan dengan kepala sekolah. Tujuan jangka panjang ini sangat ditentukan oleh jangka pendek dan dengan dukungan sumber daya manusia yang ada.
4.2.3.4. Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya Manusia Untuk merencanakan kebutuhan sumber daya di bidang komputer (hardware maupun software), maka pada realisasinya tidak lepas dari kebutuhan akan tenaga ahli di bidang komputer. Tenaga ahli yang dibutuhkan yaitu :
64
a. Administrator Administrator adalah orang yang bertugas melayani seluruh pendataan sistem informasi berdasar komputer dan melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. b. Teknisi Komputer Teknisi komputer adalah orang yang bertugas memperbaiki perangkat keras yang berhubungan dengan komputer. 4.2.4. Pemilihan atau Kelayakan Sistem 4.2.4.1. Perlunya Pengembangan Sistem Menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada tidak lain bertujuan agar sistem yang baru diharapkan dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya satu sistem yang dikembangkan, tentunya tidak lepas dari kebutuhan yang ada didalam instansi tersebut. Dibawah ini alasan perlunya pengembangan sistem : a. Adanya tuntutan kedisiplinan karyawan. b. Mempermudah dan membuat lebih efisien kinerja para karyawan khususnya dalam pembuatan laporan. 4.2.4.2. Sasaran dan Keterbatasan Pengembangan Sistem 1.
Kelemahan Sistem saat ini Serangkaian kegiatan absensi SMP Negeri 1 Kramat Tegal selama ini masih dilakukan secara manual dan masih banyak kelemahan-kelemahan, diantaranya adalah : a. Karyawan ada yang titip absensi kepada rekannya. b. Keterbatasan sumber daya manusia untuk memanfaatkan komputer. c. Pengarsipan data dan penyajian laporan yang kurang cepat dan efisien.
2.
Sasaran Sistem yang akan Dikembangkan Sebelum suatu sistem dikembangkan, perlu adanya suatu rumusan dan perencanaan yang jelas, sehingga dapat ditentukan sasaran dari sistem yang akan dikembangkan. Disini perlu
65
dipertimbangkan semua potensi maupun hambatan yang ada di dalam organisasi tersebut. Adapun sasaran dari sistem yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut : a. Sistem yang akan dibuat harus dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama (manual). b. Sistem yang akan dikembangkan harus dapat beradaptasi dengan sistem yang sedang berjalan saat ini. c. Sistem yang akan dikembangkan harus dapat menyajikan informasi yang selengkap mungkin. 3.
Keterbatasan Sistem yang akan Dikembangkan Dalam pengembangan sebuah sistem, tentunya tidak lepas dari kendala-kendala maupun keterbatasan yang ada, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar instansi itu sendiri. Adapun keterbatasan dari sistem yang akan dikembangkan adalah : a. Adanya kebutuhan dana untuk penadaan perangkat keras maupun perangkat lunak. b. Kurangnya sumber daya manusia dan tenaga terampil di bidang komputer untuk mengoperasikan sistem tersebut.
4.3. Desain Sistem 4.3.1. Model-model Perancangan Sistem Dalam perancangan sebuah program aplikasi, diperlukan dokumentasi yang lengkap bagi pengguna akhir. Dokumentasi yang dimaksudkan disini tidak hanya dokumentasi mengenai program aplikasi itu sendiri, namun juga dokumentasi mengenai perancangan sistem secara keseluruhan. Hal ini sangat berguna jika suatu saat perlu dilakukan revisi, penambahan fasilitas tertentu pada program aplikasi, atau bahkan dengan pengintegrasian program aplikasi tersebut dengan program aplikasi lain yang sebelumnya telah ada.
4.3.1.1. Context Diagram
66
Berdasarkan identifikasi-identifikasi diatas, dapat dibuat suatu context diagram. Context diagram dibuat untuk menunjukkan pandangan paling atas dari sistem atau dengan kata lain sistem secara global.
4.3.1.2. Identifikasi Data dan Informasi Sebelum pembuatan context diagram, perlu dilakukan identifikasi data dan informasi serta identifikasi sumber data dan tujuan informasi. a. Identifikasi Data Data yang diolah berupa : Data Karyawan Data jam kerja b. Identifikasi Informasi Laporan kehadiran Karyawan Laporan Data Lembur Laporan Data Ijin
4.3.1.3. Identifikasi Sumber Data dan Tujuan Informasi a.
Identifikasi Sumber Data Data yang akan diolah berasal dari : 1.
Karyawan Data Identitas Karyawan Data Absensi Karyawan
2.
TU Data Absensi Karyawan
3.
Kepala Sekolah Data jam kerja
b.
Tujuan Informasi 1.
TU Laporan Absensi Karyawan Laporan Data Lembur Laporan Data Ijin
2.
Kepala Sekolah Laporan Absensi Karyawan
Projec t Name: Projec t Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By : Modif ied On: Modif ied By :
sisf o absens i f inger print d:\haniku\ df d00001.dfd Context Diagram Jun-10-2007 Siti Umi Hanik Laporan Jun-29-2007 Siti Umi Hanik Laporan
67
Data Lembur Data Ijin
kary aw an
TU
0 surat tugas sisf o absensi f inger print
data karyaw an
surat ijin
jam kerja
Kepala Sekolah
lap absen lap ijin lap lembur
Gambar 4.3 Context Diagram Absensi SMP Negeri 1 Kramat Tegal
68
4.3.1.4. Dekomposition Dari
context
diagram
dihasilkan
decomposition
yang
dapat
diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Pendataan Karyawan Jam kerja 2. Absen Laporan Data Absen Laporan Data Lembur Laporan Data Ijin Top Level Sistem Informasi Absensi Finger Printing
Level 0
1
2
Pendataan
absen
Level 1
1.1 karyawan
1.2
2.1
2.2
2.3
jam kerja
lap. hadir
lap. ijin
lap. lembur
Gambar 4.4 Decomposition Diagram Absensi Pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal
Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modif ied On: Modif ied By:
sisf o absensi f inger print d:\haniku\ df d00002.dfd pendataan Jun-10-2007 Siti Umi Hanik Jun-29-2007 Siti Umi Hanik
69
4.3.1.5. DFD Levelled Karyaw an
Data Karyaw an
1 jam kerja
Pendataan jam kerja karyaw an
karyaw an
karyaw an
Kepala Sekolah
lap absen lap lembur lap ijin
jam kerja
jam kerja
TU
2 Absen
surat tugas surat ijin
absen
absensi
Gambar 4.5 DFD Level 0 Absensi Pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal
Created On: Created By: Modif ied On: Modif ied By:
Jun-10-2007 Siti Umi Hanik Jun-27-2007 Siti Umi Hanik
70
1.1 Karyaw an
pendataan Karyaw an
Data Karyaw an
Karyaw an
karyaw an
1.2 jam kerja Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modif ied On: Modif ied By:
pendataan jam kerja
jam kerjaa
sisf o absensi f inger prin t d:\haniku\ df d00010.dfd Proses Jun-10-2007 Siti Umi Hanik Jun-29-2007 Siti Umi Hanik
jam kerja
jam kerja
Gambar 4.6 DFD Level 1 Pendataan Sistem Informasi Absensi Pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal 2.1
karyaw an
absen
jam_kerja
absen
absen
lap absen
absen
2.2
karyaw an
jam_kerja
absen
absen
lembur
lembur
lembur
lap lembur
kepala sekolah
surat_tgs
jam_kerja karyaw an
2.3 jam_kerja karyaw an
ijin
ijin
ijin
lap ijin
TU surat_ijin
Gambar 4.7 DFD Level 1 absen Sistem Informasi Absensi Pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal
71
4.3.2. Perancangan Database 4.3.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD) nip
tmp_lhr
nm_kary
tgl_lhr
alamat
jk
kota
agama
tlp_rmh
pend
tlp_hp
bid_study
nip
kd_jk
Jm_plg
tgl
Jm_msk ket
Absen
karyawan
Jam kerja
M
M
kd_jk
jam_msk jam_plg
jns
M
M
lembur
kd_jk nip
ket Jm_msk tgl
Gambar 4.8
Jm_plg
Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Absensi Pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal
Informasi
72
4.3.2.2. Implementasi ERD ke dalam Tabel Tabel Karyawan nip
nm_kary
tgl_lhr
alamat
jk
kota
tlp_rmh
agama
pend
tlp_hp
Tmp_lhr
bid_study
Pin
Tabel Jam kerja Kd_jk
jns
Jam_msk
Jam_plg
Tabel Absen nip
kd_jk
tgl
bln
jm_msk
jm_plg
ket
tgl
bln
jm_msk
jm_plg
Ket
Tabel Lembur nip
kd_jk
4.3.2.3. Normalisasi 1. Tabel Karyawan nip
nm_kary
tgl_lhr
jk
alamat
kota
agama
tlp_rmh
pend
tlp_hp
bid_study
tmp_lhr
pin
a. Uji terhadap 1st NF (First Normal Form) Pada tabel karyawan
tidak set atribut berulang atau bernilai
ganda. Tabel karyawan memenuhi 1st NF.
73
b. Uji terhadap 2nd NF (Second Normal Form) Pada tabel karyawan telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut bukan kunci utama bergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian kunci, dimana kunci utamanya adalah nip. Tabel karyawan memenuhi 2nd NF. nip
nm_kary, alamat, kota, tlp_rmh, tlp_hp, tlp_hp,
tmp_lhr, tgl_lhr, jk, agama, pend, bid_study, pin c. Uji terhadap 3rd NF (Third Normal Form) Pada tabel karyawan telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Tabel karyawan telah memenuhi 3rd NF. 2. Table Jam kerja kd_jk
jns
jam_msk
jam_plg
a. Uji terhadap 1st NF (First Normal Form) Pada tabel Jam kerja tidak set atribut berulang atau bernilai ganda. Tabel Jam kerja memenuhi 1st NF. b. Uji terhadap 2nd NF (Second Normal Form) Pada tabel Jam kerja telah memenuhi 1st NF dan setiap atribut bukan kunci utama bergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian kunci, dimana kunci utamanya adalah nip Tabel Jam kerja memenuhi 2nd NF. kd_jk
jns, jam_msk, jam_plg
c. Uji terhadap 3rd NF (Third Normal Form) Pada tabel Jam kerja telah memenuhi 2nd NF dan setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Tabel Jam kerja telah memenuhi 3rd NF.
74
3. Tabel Absen nip
kd_jk
tgl
bln
ket
jm_msk
jm_plg
a. Uji terhadap 1st NF (First Normal Form) Pada tabel absen tidak set atribut berulang atau bernilai ganda. Tabel absen memenuhi 1st NF. b. Uji terhadap 2nd NF (Second Normal Form) Syarat
: a. Memenuhi normal pertama b. Setiap atribut bukan kunci bergantung secara fungsional pada atribut kunci, bukan pada sebagian atribut kunci
Bukti : 1. KF: nip
bln, nm_kary
2. KF: nip
tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket
sehingga tabel diatas harus dipecah menjadi dua yaitu Absen1 dan Absen2
A. Absen1 Bukti : KF: nip Keterangan:
bln, nm_kary bahwa
Nip
sebagai
kunci
utama
menentukan terhadap atribut non kunci seperti bln, nm_kary dan kunci dari tabel Absen1 terdiri hanya satu atribut. B. Absen2 KF: tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket nip Keterangan:
bahwa
Nip
sebagai
kunci
utama
menentukan terhadap atribut non kunci seperti tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket
75
dan kunci dari tabel Absen2 terdiri hanya satu atribut. A. Tabel Absen1 Bentuk Normal Pertama Syarat : Setiap tabel hanya mempunyai atribut yang bernilai tunggal Nip 0001
bln
nm_kary
Januari
xxxxx
Normal Ke Dua Syarat
: a. Memenuhi normal pertama b. Setiap atribut bukan kunci bergantung secara fungsional pada atribut kunci, bukan pada sebagian atribut kunci
Bukti : KF: nip
bln, nm_kary
Keterangan: bahwa Nipsebagai kunci utama menentukan terhadap atribut non kunci seperti bln, nm_kary, dan kunci dari tabel Absen1 terdiri hanya satu atribut. Normal Ketiga Syarat :
a. memenuhi nomal ke 2 b. tidak
ada
atribut
bukan
kunci
tergantung secara transitif pada
kunci
utama Bukti : bln
nm_kary
nm_kary
bln
Maka tabel diatas telah memenuhi normal ke tiga B. Tabel Absen2 Bentuk Normal Pertama Syarat: Setiap tabel hanya mempunyai atribut yang bernilai tunggal
76
Nip
tgl
kd-jk
jm_msk jm_plg
ket
0001
xxxx
xx
xxxx
Xxxx
xxxx
0001
xxxx
xx
xxxx
xxxx
xxxx
Normal Ke Dua Syarat :
a.
Memenuhi normal pertama
b.
Setiap
atribut
bukan
kunci
bergantung secara fungsional pada atribut kunci, bukan pada sebagian atribut kunci Bukti : KF: tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket nip Keterangan:
bahwa
Nipsebagai
kunci
utama
menentukan terhadap atribut non kunci seperti tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket dan kunci dari tabel Absen2 terdiri hanya satu atribut. Normal Ketiga Syarat
: a. memenuhi nomal ke 2 b. tidak
ada
tergantung
atribut secara
bukan
kunci
transitif
pada
kunci utama
Bukti : tgl
kd_jk, jm_msk
jm_msk
kd_jk, jm_plg
ket
tgl, kd_jk, jm_msk
Maka tabel diatas telah memenuhi normal ke tiga
77
4. Tabel Lembur nip
kd_jk
tgl
bln
jm_msk
jm_plg
Ket
a. Uji terhadap 1st NF (First Normal Form) Pada tabel lembur tidak set atribut berulang atau bernilai ganda. Tabel lembur memenuhi 1st NF. b. Uji terhadap 2nd NF (Second Normal Form) Syarat
: a. Memenuhi normal pertama b. Setiap atribut bukan kunci bergantung secara fungsional pada atribut kunci, bukan pada sebagian atribut kunci
. Bukti : 1. KF: nip
bln, nm_kary
2. KF: nip
tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg,
Keterangan: sehingga tabel diatas harus dipecah menjadi dua yaitu Lembur1 dan Lembur2 A. Lembur1 Bukti : KF: nip Keterangan:
bln, nm_kary bahwa
Nip
sebagai
kunci
utama
menentukan terhadap atribut non kunci seperti bln, nm_kary dan kunci dari tabel lembur1 terdiri hanya satu atribut. B. Lembur 2 KF: tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket nip Keterangan:
bahwa
Nip
sebagai
kunci
utama
menentukan terhadap atribut non kunci seperti
78
tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket dan kunci dari tabel lembur2 terdiri hanya satu atribut. A. Lembur1 Bentuk Normal Pertama Syarat : Setiap tabel hanya mempunyai atribut yang bernilai tunggal Nip 0001
bln
nm_kary
Januari
xxxxx
Normal Ke Dua Syarat
: a. Memenuhi normal pertama b. Setiap atribut bukan kunci bergantung secara fungsional pada atribut kunci, bukan pada sebagian atribut kunci
Bukti : KF: nip
bln, nm_kary
Keterangan: bahwa Nipsebagai kunci utama menentukan terhadap atribut non kunci seperti bln, nm_kary, dan kunci dari tabel lembur1 terdiri hanya satu atribut. Normal Ketiga
Syarat
: a. memenuhi nomal ke 2 b. tidak ada atribut bukan kunci
tergantung
secara transitif pada kunci utama Bukti : bln
nm_kary
nm_kary
bln
Maka tabel diatas telah memenuhi normal ke tiga B. Lembur 2 Bentuk Normal Pertama
79
Syarat: Setiap tabel hanya mempunyai atribut yang bernilai tunggal nip
tgl
kd-jk
jm_msk jm_plg
ket
0001
xxxx
xx
xxxx
Xxxx
xxxx
0001
xxxx
xx
xxxx
xxxx
xxxx
Normal Ke Dua Syarat : a. Memenuhi normal pertama b. Setiap atribut bukan kunci bergantung secara fungsional pada atribut kunci, bukan pada sebagian atribut kunci Bukti : KF: tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket nip Keterangan:
bahwa
Nipsebagai
kunci
utama
menentukan terhadap atribut non kunci seperti tgl, kd_jk, jm_msk, jm_plg, ket dan kunci dari tabel lembur2 terdiri hanya satu atribut. Normal Ketiga
Syarat : a. memenuhi nomal ke 2 b. tidak ada atribut bukan kunci tergantung secara transitif pada kunci utama Bukti : tgl
kd_jk, jm_msk
jm_msk
kd_jk, jm_plg
ket
tgl, kd_jk, jm_msk
Maka tabel diatas telah memenuhi normal ke tiga
80
4.3.2.4. Relationship Table
absen1 nip * bln nm_kary
karyawan nip nm_kary alamat kota tlp_rmh tlp_hp tmp_lhr tgl_lhr jk agama pend bid_study pin
* absen2 nip * kd_jk tgl jm_msk jm_plg ket
lembur2
lembur1
nip * kd_jk tgl jm_msk jm_plg ket
nip * bln nm_kary
**
jam_kerja kd_jk jns jam_msk jam_plg
**
*
Gambar 4.9 Relationship Table Sistem Informasi Absensi Pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal
4.3.2.5. Rancangan Fisik Tabel a. Nomor file
: 01
Nama file database
: karyawan.dbf
Primary Key
: nip
No
Nama Field
Type *Character
Width
Keterangan
1.
nip
10 Nomor Induk Karyawan
2.
nm_karyawan
Character
20 Nama Karyawan
3.
alamat
Character
30 Alamat
4.
kota
Character
15
5.
tlp_rmh
Character
12 Nomor Telepon Rumah
6.
tlp_hp
Character
12 Nomor Telepon Kantor
7.
tmp_lhr
Character
15 Tempat Lahir
Kota
81
8.
tgl_lhr
Date
8 Tangal Lahir
9.
jk
Character
1 Jenis Kelamin
11. agama
Character
1 Agama
12. pend
Character
1 Pendidikan Terakhir
13. bagian
Character
14
numeric
pin
10 Bagian 9 Personal
Identification
number
Tabel 4.1
: Struktur File Database Karyawan
b. Nomor file
: 02
Nama file database : jam _kerja.dbf Primary Key
: kd_jk
No
Nama Field
1.
kd_jk
Character
1 Nomor Induk Karyawan
2.
jns
Character
1 Jenis jam kerja
3.
Jam_msk
Datetime
4 Jam masuk
4.
Jam_plg
Datetime
4 Jam pulang
Tabel 4.2 c. Nomor file
Type
Width
Keterangan
: Struktur File Database jam kerja : 03
Nama file database : absen.dbf Primary Key No
Nama
: nip, kd_jk, tgl Type
Width
Keterangan
Field 1.
nip
Character
10 Nomor Induk Karyawan
2.
kd_jk
numeric
1 kode jam kerja
3.
tgl
date
8 Tanggal Absen
4.
jm_msk
Datetime
4 Jam masuk
5.
jm_plg
Datetime
4 Jam pulang
6.
ket
Character
10 Keterangan
Tabel 4.3 : Struktur File Database Absensi d. Nomor file
: 04
Nama file database : lembur.dbf
82
Primary Key No
: nip, kd_jk, tgl
Nama
Type
Width
Keterangan
Field 1.
nip
Character
10 Nomor Induk Karyawan
2.
kd_jk
numeric
1 kode jam kerja
3.
tgl
date
8 Tanggal Absen
4.
jm_msk
Datetime
4 Jam masuk
5.
jm_plg
Datetime
4 Jam pulang
6.
ket
Character
Keterangan 10
Tabel 4.4 : Struktur File Database Lembur
4.3.2.6. Kamus Data (Data Dictionary) 1. Karyawan Karyawan
= nip + nm_kary + alamat + kota + tlp_rmh + tlp_hp + tmp_lhr + tgl_lhr agama + pend + bagian + pin
nip
= 1 {Character}10
nm_kary
= 1 {Character}20
alamat
= 1 {Character}30
kota
= 1 {Character}15
tlp_rmh
= 1 {Character}12
tlp_hp
= 1 {Character}12
tmp_lhr
= 1 {Character}15
tgl_lhr
= 8 {Date} 8 = Tgl + Bln + Thn Tgl : [1…31] Bln : [1…12] Thn : [1900…2900]
jk
= 1 {Logichal} 1 Laki-laki + Perempuan
agama
= 1 {Boolean} 1
+ jk +
83
= Islam + Kristen + Khatolik + Budha + Hindu Islam
: 1 {Character} 10
Kristen : 1 {Character} 10 Katholik : 1 {Character} 10 Budha
: 1 {Character} 10
Hindu
: 1 {Character} 10
pend
= 1 {Character}1
Bagian
= 1 {Character}10
pin
= 1 (Numeric) 9 Character : [A…Z | a…z | 0…9| ’ | - |] Numeric
: [0…9]
2. jam_kerja Jam kerja
= 1 kd_jk + jns + jam_msk + jam_plg
kd_jk
= 1 {Numeric}1
jns
= 1 {Character}1
jam_msk
= 1 {datetime}4
jam_plg
= 1 {datetime}4
Character : [A…Z | a…z | 0…9| ’ | - |] Numeric
: [0…9]
3. Absen Absen
= nip + kd_jk + tgl + ket
nip
= 1 {Character}10
kd_jk
= 1 {Numeric}1
tgl
= 8 {Date} 8 = Tgl + Bln + Thn Tgl : [1…31] Bln : [1…12] Thn
: [1900…2900]
Hadir + Tidak Hadir
84
jm_msk
= 1 {datetime}4
jm_plg
= 1 {datetime}4
ket
= 1 {Character}10 Character
: [A…Z | a…z | 0…9| ’ | - |] : [0…9]
Numeric 4. Lembur Lembur
= nip + kd_jk + tgl + ket
nip
= 1 {Character}10
kd_jk
= 1 {Numeric}1
tgl
= 8 {Date} 8 = Tgl + Bln + Thn Tgl : [1…31] Bln : [1…12] Thn
: [1900…2900]
Hadir + Tidak Hadir jm_msk
= 1 {datetime}4
jm_plg
= 1 {datetime}4
ket
= 1 {Character}10 Character Numeric
: [A…Z | a…z | 0…9| ’ | - |] : [0…9]
85
4.3.3. Input dan Output 4.3.3.1. Desain Input Data Karyawan 1. Desain Input Data Karyawan
DATA KARYAWAN N.I.P.
99999999
Tempat Lahir
xxxxxxx
Nama Karyawan
xxxxxxx
Tanggal Lahir
99-99-9999
Alamat
xxxxxxx
Jenis Kelamin
Kota
xxxxxx
Agama
xxxxxxx
Telepon Rumah
9999999
Pendidikan Terakhir
xxxxxxx
Telepon HP
TAMBAH
9999999
EDIT
Gambar 4.10 :
LAKI-LAKI
Bidang Study
SIMPAN
HAPUS
xxxxxxx
CARI
Desain Input Data Karyawan
Format:DD-MM-YY
PEREMPUAN
86
2. Desain Input Jam Kerja
INPUT JAM KERJA Kode Jam Kerja
999999 Jam Masuk
99999
Jam Pulang
99999
EDIT
HAPUS
SIMPAN
Gambar 4.11 :
Desain Input Jam Kerja
3. Desain Input Ijin
INPUT IJIN NIP
99999
Tanggal
99-99-9999
Keterangan
xxxxx
EDIT
HAPUS
Format:DD-MM-YYYY
SIMPAN
3. Desain Input Lembur
Gambar 4.12:
Desain Input Ijin
87
INPUT LEMBUR NIP
99999
Tanggal
99-99-9999
Jam Lembur
9999
Keterangan
xxx
EDIT
Format:DD-MM-YYYY
HAPUS
EDIT
SIMPAN
HAPUS
Gambar 4.13
SIMPAN
: Desain Input Lembur
4.3.3.2. Desain Output Data Karyawan 1. Desain Output Data Karyawan SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL Jl.Jali Dampyak NO. 1 Telp. (0283) 358991
DAFTAR KARYAWAN
NIP
xxx
Nama
xxx
Alamat
xxx
Kota
xxx
Nomor
Tempat
Telepon
lahir
xxx
999
Tanggal Lahir 99
Gambar 4.14 : Desain Output Cetak Data Karyawan
88
2. Desain Output Data Absensi SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL Jl.Jali Dampyak NO. 1 Telp. (0283) 358991
DAFTAR ABSENSI KARYAWAN Bulan
: xxx
NIP
: xxx
Nama
: xxx
Tanggal
Jam masuk
Jam Pulang
ket
Xxx
xxx
xxx
xxx
Gambar 4.15 : Desain Output Cetak Laporan Absensi Per satu bulan.
3. Desain Output Data Lembur SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL Jl.Jali Dampyak NO. 1 Telp. (0283) 358991
DAFTAR LEMBUR KARYAWAN Bulan
: xxx
NIP
: xxx
Nama
: xxx
Tanggal
Jam masuk
Jam Pulang
ket
Xxx
Xxx
xxx
xxx
Gambar 4.16 : Desain Output Cetak Laporan Lembur Per satu bulan
89
4. Desain Output Data Absensi SMP NEGERI 1 KRAMAT TEGAL Jl.Jali Dampyak NO. 1 Telp. (0283) 358991
DAFTAR IJIN KARYAWAN Bulan
: xxx
NIP
: xxx
Nama
: xxx
Keterangan : xxx Tanggal
keterangan
Gambar 4.17 : Desain Output Cetak Laporan Ijin Per satu bulan
4.4. Rencana Implementasi Sistem Rencana implementasi sistem dilakukan untuk meneyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui, maka memulai menggunakan sistem yang baru atau yang diperbaiki. 4.4.1. Program dan Testing Program dan testing ini dilakukan untuk pihak SMP Negeri 1 Kramat Tegal, untuk mengetes program dengan alat yang telah disusun. Pengetesan yang dilakukan yaitu : Pengetesan program dan interface Pengetesan program dilakukan secara detail dan teliti agar diperoleh hasil secara maksimal. Pengetesan ini dilakukan oleh pihak SMP Negeri 1 Kramat Tegal agar apa yang dibuat oleh programmer sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pihak SMP Negeri 1 Kramat
Tegal Setelah
dilakukan testing maka programmer harus mengevaluasi kembali program yang dibuat sampai program tersebut benar-benar akurat dan memenuhi standar yang ada.
90
4.4.2. Training Training ini bertujuan untuk memberi pelatihan materi program dan interface yang akan dipakai di SMP Negeri 1 Kramat
Tegal.
Training ini diikuti oleh semua karyawan SMP Negeri 1 Kramat Tegal dengan program yang dibuat yaitu Foxpro. Materi yang diberikan berupa cara absensi menggunakan, cara pemakaian dan aturan-aturan absen yang telah disepakati bersama. Training ini juga dilakukan setelah program diuji dan benar-benar terbebas dari kesalahan. 4.4.3. Change Over Change over merupakan proses perubahan sistem lama ke sistem yang baru. Metode yang digunakan adalah Metode langsung, yaitu mengganti sistem yang lama yang ada di SMP Negeri 1 Kramat Tegal dengan sistem yang baru yaitu Sistem Absensi. 4.4.1
Maintenance Setelah sebuah sistem
dapat terselesaikan maka sistem
membutuhkan perawatan supaya sistem dapat berjalan baik dan data dapat tersimpan dengan aman. 1. Back up secara periodik Back up ini dapat dilakukan dengan cara menyimpan ulang data dalam disket atau pada CD. Data yang perlu di back up misalnya data karyawan, data absensi, data laporan, dan lain-lain. Back up data dilakukan 1 (satu) bulan sekali. 2. Index ulang (Posting) Index ulang yaitu proses pengindekan file-file yang ada dalam sistem absensi. 3. Updating database Update database dilakukan jika dalam sistem akan ditambah sistem yang baru, misalnya dalam sistem hanya terdapat tambah, simpan, hapus dan batal kemudian akan ditambahkan cari untuk pencarian data pelanggan secara tepat dan cepat tanpa membuka data satu per satu. 4. Menghapus data-data yang sudah tidak dipakai
91
Karena kapasitas dalam komputer terbatas maka untuk data-data yang sudah tidak terpakai harus dihapus terutama data-data yang dalam waktu lama, jika sudah tidak terpakai maka akan dihapus namun jika data tersebut diperlukan lagi maka akan didata kembali.
BAB V PENUTUP
Dari pembahasan yang dilakukan penulis, maka bagian penutup dari Laporan Tugas Akhir ini dapat diberikan kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan proses pembuatan Perancangan untuk Absensi Karyawan pada SMP Negeri 1 Kramat Tegal dan untuk pengembangan di masa mendatang.
5.1 Kesimpulan Selama ini sistem yang berjalan di SMP Negeri 1 Kramat Tegal masih menggunakan sistem manual sehingga kurang efektif dan efisien. Sehingga membutuhkan suatu sistem absensi terpadu menggunakansistem informasi absensi. Dengan adanya sistem absensi yang baru dengan lebih efektif dan efisien dalam absensi karyawan SMP Negeri 1 Kramat Tegal. Baik dengan laporan absensi, rekap lembur ataupun laporan kedisiplinan.
5.2 Saran Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu; agar SMP Negeri 1 Kramat
Tegal
menggunakan sistem absensi terpadu sehingga para karyawannya memiliki dedikasi dan kedisiplinan yang dapat menjadi contoh bagi karyawan SMPN lain di kota Tegal pada khususnya dan kota lain pada umumnya.
92
Daftar Pustaka Wahyono, Teguh. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis, Desain dan Implementasi. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004. Jogiyanto HM., MBA., Akt., Ph.D., Analisis dan Desain, Penerbit Andi Yogyakarta, 2005 F.A. Afsar, M. Arif dan M. Husain,Verification System Using Minutiae Matching, National conference on emerging Technologies, 2004. Djajasukma Tjahjadi, Mengelola Data Dengan Visual FoxPro 8.0, Andi Offset, Yogyakarta, 2004. Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Buku:Penerbit Gava Media. Klaten. ----------------, Jurnal BKN : Keputusan Kepala Biro Kepegawaian Nomor : 220/K/ROPEG/ III/2006 tentang pelenggara, Peserta dan Instructor Workshop Implementasi Budaya Kerja Di lingkungan biro Kepegawaian, BKN, Jakarta, 2006. ---------------,
Perangkat
Lunak,
wikipedia
//www.wikipedia.indonesia.com/ ,2006
Indonesia,
HTTP: