PERANAN SEKTOR BASIS TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN GRESIK Selifia Fifi Indriaty Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT This study aimed to determine the role of the base sector to the labour absorption in Gresik regency. This research is quantitative descriptive study using the LQ (Location Quotient) and methods of analysis of labor absorption. Results of this study explain that Gresik has two base sectors, namely Manufacturing sector, and Mining and Quarrying; Electricity, Gas, and Water supply. Manufactoring sector as the main base sector have a high employment elasticity negative amounted to -0.076 which means that if there is an increase of 1 percent GDP will decline in employment by 0,076 percent. While the Mining and Quarrying sector, electricity, gas and water supply have high levels of employment elasticity positive of 2.31 which means that if there is an increase of 1 percent GDP, there will be increase in employment of 2.31 percent. Keyword: Base Sector, Employment
Pertumbuhan ekonomi merupakan
Dalam
rangka
tersebut,
fenomena penting yang dialami oleh
dipusatkan
perekonomian seluruh dunia, termasuk
ekonomi daerah. Hal ini didasari pada
perekonomian Indonesia. Pertumbuhan
pemikiran bahwa era otonomi daerah
ekonomi merupakan suatu tolak ukur
dan desentralisasi fiskal,
adanya pembangunan ekonomi di suatu
memainkan peran yang paling penting
daerah. pembangunan sector ekonomi
dalam
merupakan proses untuk mengubah
pembangunan
suatu keadaan supaya lebih baik dengan
kabupaten merupakan ujung tombak dari
tujuan untuk meningkatkan pendapatan,
pembangunan
kesempatan kerja, dan kemakmuran
Keberhasilan
masyarakat
Untuk
daerah dapat dinilai dengan berbagai
masalah
ukuran yang secara umum dapat diukur
utama yang dihadapi oleh setiap negara
melalui besaran pendapatan nasional.
yang berkembang termasuk Indonesia
Rincian
adalah
berdasarkan sektor yang ada dapat
mencapai
tujuan
2006).
tersebut,
pengangguran,
ketimpangan
distribusi pendapatan, dan kemiskinan.
kegiatan
tujuan
masalah perekonomian dan merupakan
(Sukirno,
maka
mencapai
melalui
pembangunan
menentukan
menerangkan
kabupaten
keberhasilan
nasional
nasional
dimana
itu
pembangunan
pendapatan
stuktur
ekonomi
sendiri. ekonomi
nasional
perekonomian
suatu daerah. Adapun sektor tersebut
menyerap tenaga kerja dalam jumlah
antara
yang besar, sehingga dapat menekan
lain
sektor
pertanian,sektor
pertambangan dan penggalian, sektor
angka pengangguran.
industry pengolahan, sektor listrik, gas
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
dan air bersih, sektor konstruksi, sektor
Gresik sangat dipengaruhi oleh sektor
perdagangan,
restaurant,
Industri Pengolahan dengan rata-rata
sektor pengangkutan dan komunikasi,
selama 5 tahun (tahun 2007-2011)
sektor keuangan, persewaan dan jasa
sebesar 61,14% meskipun pertumbuhan
perusahaan, dan sektor jasa-jasa lainnya
sektor industry mengalami fluktuasi
(BPS, 2010).
setiap
Untuk
hotel
dan
mencapai
tahunnya.
Kabupaten
Gresik
keberhasilan
dikenal sebagai salah satu kawasan
pembangunan ekonomi daerah, maka
industri utama diJawa Timur. Beberapa
suatu daerah harus mengetahui sektor
industri di Gresik antara lain Semen
apa saja yang menjadi sektor basis
Gresik,
didaerah
Paint, BHS-Tex, Industri Perkayuan/
tersebut.
Secara
teoritis,
Petrokimia
Plywood
meningkatkan penyerapan tenaga kerja
perekonomian kabupaten gresik dalam
dengan
peningkatan
sektor industri banyak ditopang dari
ketenagakerjaan
sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu
investasi.
terjadi
Masalah
Maspion.
Nippon
meningkatnya sektor basis daerah akan
asumsi
dan
Gresik,
industri
perencanaan pembangunan. Penyediaan
pengrajin perhiasan emas & perak,
kesempatan kerja yang luas sangat
Industri garment (konveksi). Di utara
diperlukan untuk mengimbangi laju
kota gresik tepatnya di daerah Sidayu
pertumbuhan penduduk usia muda yang
merupakan penghasil sarang burung
masuk ke pasar tenaga kerja. Sempitnya
wallet terbesar di Indonesia. Sektor
kedua
pengrajin
itu
perlu mendapatkan perhatian dalam
lapangan kerja yang tersedia akan
songkok,
Selain
yang
tas,
memberikan
menyebabkan terjadinya pengangguran
kontribusi besar terhadap pertumbuhan
yang akan membawa masalah yang lebih
ekonomi adalah sektor Perdagangan,
besar lagi.
Hotel, dan Restaurant dengan rata-rata
Di
kabupaten
Gresik
terdapat
selama 5 tahun (tahun 2007-2011)
beberapa sektor yang menjadi sektor
sebesar 20,81% yang juga mengalami
basis sehingga keberadaannya dapat
fluktuatif setiap tahunnya. Mengingat
1
sektor
ekonomi
Gresik
dicari jawabannya dalam penelitian ini
terbesar disumbang oleh sektor industri
adalah (1) Apa saja yang menjadi sektor
dimana industri merupakan sektor yang
basis dan sektor non basis di Kabupaten
menghasilkan produk barang, maka
Gresik
Sektor perdagangan, hotel dan restauran
Bagaimanakah
berperan sebagai penunjang kegiatan
tenaga kerja sektor basis di Kabupaten
tersebut.
Gresik tahun 2007-2001.
Dalam
Kabupaten
bidang
pariwisata,
tahun
2007-2011, tingkat
(2)
penyerapan
Kabupaten Gresik juga terkenal dengan pariwisata
religinya
memberikan
sehingga
kontribusi
bisa
Pertumbuhan Ekonomi
terhadap
Menurut Kuznets,
pendapatan sektor perdagangan. Selain
pertumbuhan
itu, kabupaten Gresik juga terkenal
”kenaikan
dengan
kemampuan
makanan-makanan
misalnya
Pudak,
terutama
Bandeng
nasi
khasnya,
krawu,
Otak-otak
dan
mendefinisikan
ekonomi jangka
sebagai
panjang
dalam
negara
untuk
suatu
menyediakan semakin banyak jenis
hasil
barang-barang
ekonomi
kepada
olahan budidaya ikan terbanyak di
penduduknya. Kemampuan ini tumbuh
Kabupaten
wajar
sesuai dengan kemajuan teknologi, dan
sektor ini menempati urutan kedua di
penyesuaian kelembagaan dan idiologis
dalam pembentuk PDRB.
yang
Gresik.
Sehingga
Keberadaan sektor-sektor unggulan
diperlukannya.
mempunyai
3
Definisi
(tiga)
ini
komponen:
yang memiliki peranan penting terhadap
pertama, pertumbuhan ekonomi suatu
PDRB tersebut mempunyai arti penting
bangsa terlihat dari meningkatnya secara
dalam mengurangi angka pengangguran
terus-menerus persediaan barang; kedua,
masyarakat kabupaten Gresik. Dengan
teknologi maju merupakan faktor dalam
permintaan
semakin
pertumbuhan ekonomi yang menentukan
meningkat maka permintaan tenaga
derajat pertumbuhan kemampuan dalam
kerja juga meningkat. Dengan demikian
penyediaan aneka macam barang kepada
dapat memberikan peluang kesempatan
penduduk; ketiga, penggunaan teknologi
kerja kepada masyarakat Gresik untuk
secara luas dan efisien memerlukan
meningkatkan kesejahteraan nya.
adanya
produksi
yang
Berdasarkan latar belakang diatas
penyesuaian
kelembagaan
maka masalah yang akan dibahas dan
dan
di
bidang
idiologi
sehingga
inovasi yang dihasilkan oleh ilmu
2
pengetahuan
umat
manusia
dapat
Teori basis ekonomi (economic base
dimanfaatkan secara tepat (Jhingan,
theory)
2004).
bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu
Berdasarkan pendapat dari beberapa
mendasarkan
wilayah
pandangannya
ditentukan
langsung
oleh
ekspor
dari
tokoh ekonomi tersebut dapat ditarik
besarnya
kesimpulan
bahwa
pengertian
wilayah tersebut. Kegiatan ekonomi
pertumbuhan
ekonomi
merupakan
dikelompokkan atas kegiatan basis dan
proses peningkatan output dalam jangka
kegiatan non basis. Hanya kegiatan basis
panjang di suatu negara. Pertumbuhan
yang dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi meliputi pertumbuhan output
ekonomi wilayah (Tarigan, 2010).
potensial
dan
pertumbuhan
output
peningkatan
Kegiatan dasar menghasilkan barang-
perkapita masyarakat.
barang untuk ekspor ke luar wilayah, sedangkan
kegiatan
non
dasar
memproduksi barang-barang dan jasa-
Teori Basis Ekonomi Teori basis ekonomi ditemukan oleh
jasa
untuk
memenuhi
Harry W. Richardson. Dalam Tambunan
masyarakat
(2003),
bersangkutan (Adisasmita, 2008).
Harry
menyatakan utama
W.
bahwa
Richardson
faktor
pertumbuhan
wilayah
yang
Arsyad,2010 “Teori basis ekonomi
penentu
ekonomi
di
kebutuhan
suatu
menyatakan
bahwa
faktor
penentu
daerah adalah berhubungan langsung
utama pertumbuhan ekonomi suatu
dengan permintaan akan barang dan jasa
daerah berhubungan langsung dengan
dari luar daerah. Proses produksi di
permintaan akan barang dan jasa dari
suatu daerah dengan sumber daya
luar daerah.
produksi lokal, termasuk tenaga kerja,
industri yang menggunakan sumber
dan bahan baku dan outputnya diekspor
daya lokal, termasuk tenaga kerja dan
akan
pertumbuhan
bahan baku untuk kemudian diekspor,
ekonomi, peningkatan pendapatan per
sehingga akan menghasilkan kekayaan
kapita dan penciptaan peluang kerja
daerah dan penciptaan peluang kerja
didaerah
(job creation) baru.”
menghasilkan
tersebut.
Berikut
ini
ada
beberapa pendapat dari beberapa ahli tentang teori basis ekonomi.
3
Pertumbuhan industri-
menjual outputnya ke daerah lain.
Sektor Basis “Sektor basis merupakan sektor
Dengan adanya penjualan pada daerah
ekonomi/industri yang melayani pasar di
lain ini, akan menciptakan lapangan
daerah itu sendiri maupun diluar daerah
kerja baru serta peningkatan pendapatan
yang bersangkutan” (Arsyad, 2010).
masyarakat daerah yang bersangkutan.
Sektor basis adalah kegiatan menjual produk dan jasa ke daerah lain akan
Sektor Non Basis
menambah penghasilan bagi daerah
Arsyad, (2010) berpendapat bahwa
dengan
“sektor non basis (lokal) adalah sektor
pengertian yang disebutkan Tarigan
ekonomi/industri yang hanya melayani
(2005) mengungkapkan bahwa “sektor
pasar didaerah tersebut”. Hal ini berarti
basis
menjual
bahwa peranan sektor non basis hanya
produknya keluar wilayah atau ada
terbatas pada pemenuhan kebutuhan
kegiatan yang mendatangkan uang dari
output terhadap daerahnya sendiri tanpa
luar wilayah”. Arus pendapatan dari luar
ada kegiatan penjualan barang/jasa ke
daerah dapat
luar daerah.
yang
serta
bersangkutan.
adalah
Sesuai
sektor
yang
meningkatkan konsumsi
investasi
yang
Tambunan, (2003) mengemukakan
bersangkutan. Kenaikan konsumsi serta
bahwa “sektor non basis (lokal) adalah
investasi
sektor ekonomi yang hanya melayani
ini,
mendorong
bagi
daerah
selanjutnya
peningkatan
akan
pasar
kesempatan
kerja baru serta pendapatan.
lokal”.
Pengertian
tersebut
mengandung makna bahwa sektor non
Berdasarkan pendapat dari beberapa
basis merupakan sektor ekonomi yang
ahli ekonomi diatas, dapat disimpulkan
tidak melakukan kegiatan ekonomi ke
bahwa
luar
sektor
basis
(ungggulan)
wilayah
misalnya
kegiatan
merupakan sektor ekonomi yang mampu
penjualan ke luar wilayah sehingga
menghasilkan output untuk memenuhi
ruang lingkup sektor non basis hanya
kebutuhan daerahnya kemudian juga
bersifat lokal.
diperdagangkan keluar daerah untuk
Berdasarkan pengertian para ahli
menambah pendapatan daerah yang
ekonomi diatas, kita dapat melihat
bersangkutan. Kegiatan basis ini bisa
bahwa
menambah pendapatan terhadap daerah
merupakan sektor ekonomi yang hanya
yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
bersangkutan
karena
mampu
4
sektor
non
basis
(lokal)
didaerahnya
dan
tidak
melakukan
mampu
melakukan
pekerjaan
guna
kegiatan ekonomi atau ekspor ke luar
menghasilkan barang dan jasa baik
daerah lain. Jadi pertumbuhan pada
untuk
sektor non basis tergantung pada sektor
maupun untuk masyarakat. Tenaga kerja
basisnya.
selain mampu memenuhi kebutuhan
memenuhi
sendiri
maupun
kebutuhan
sendiri
masyarakat
juga
diharapkan mampu untuk membantu
Tenaga Kerja Penduduk dapat dikatakan sebagai
dalam pelaksanaan pembangunan.
tenaga kerja disini apabila sudah masuk
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
dalam usia kerja dan dapat memproduksi
bahwa tenaga kerja adalah penduduk
barang dan jasa.
usia 15-64 tahun yang mampu bekerja
Tenaga kerja juga tidak dianggap hanya
sebagai
orang
yang
guna menghasilkan barang dan jasa
sudah
untuk memenuhi kebutuhannya sendiri
memiliki pekerjaan, tetapi seorang siswa dan
ibu
rumah
tangga
juga
maupun kebutuhan orang lain.
bisa
dianggap tenaga kerja sesuai dengan
Macam-macam Tenaga Kerja
pengertian menurut Simanjuntak (1995),
Menurut
Swastha
dan
Sukotjo
tenaga kerja mencakup penduduk yang
(2002), sesuai dengan fungsinya, pada
sudah atau sedang bekerja, yang sedang
dasarnya didalam perusahaan terdapat
mencari pekerjaan dan yang melakukan
dua macam tenaga kerja, yaitu (1)
kegiatan lain seperti bersekolah dan
Tenaga Eksekutif: yang mempunyai dua
mengurus rumah tangga.
tugas pokok ialah mengambil berbagai
Menurut dimaksud
Afrida tenaga
(2003),
kerja
yang
keputusan dan melaksanakan fungsi
(manpower)
organik
manajemen:
merencanakan,
adalah besarnya bagian dari penduduk
mengorganisasi,
yang dapat diikut sertakan dalam proses
mengkoordinir, dan mengawasi. (2)
ekonomi. Bagian dari penduduk yang
Tenaga Operatif : merupakan tenaga
termasuk usia kerja adalah kelompok
terampil,
umur 10 tahun ke atas.
pekerjaannya, sehingga setiap tugas
Berdasarkan UU No. 13 tahun 2003
yang
tentang ketenagakerjaan, yang disebut
yang
dibebankan
mengarahkan,
menguasai
kepadanya
dilaksanakan dengan baik.
tenaga kerja adalah setiap orang yang
5
bidang
dapat
Peranan
Sektor
Basis
barang yang akan diekspor keluar
terhadap
daerah. Hal tersebut menggambarkan
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
basis
disuatu
wilayah
peranan
ekonomi regional adalah sektor ekonomi yang
tidak
hanya
melayani
atau
ada
basis
terhadap
penyerapan tenaga kerja
pasar
didaerahnya sendiri tetapi juga luar daerah
sektor
kegiatan
Penelitian Terdahulu
yang
Menurut Esthi Wahyuni dalam Jurnal
mendatangkan uang dari luar wilayah.
Fenomena
Bertambahnya kegiatan basis di suatu
Tenaga Kerja (Basic Ratio dan Regional
daerah akan menambah arus pendapatan
Employment Multiplier) Sektor Ekonomi
ke dalam dan kesempatan kerja daerah
Potensial di Propinsi Daerah Istimewa
yang
Yogyakarta
bersangkutan
akibat
dari
yang
berjudul
“Analisis
Hasil
1993-2003.”
peningkatan permintaan terhadap barang
Penelitian menunjukkan bahwa terdapat
dan jasa yang dihasilkan.
empat sektor ekonomi potensial, yaitu:
Teori basis ekonomi ditemukan oleh
bangunan, angkutan dan komunikasi,
Richardson dalam Tambunan (2003),
keuangan,
menyatakan
perusahaan, dan sektor jasa umum.
utama
bahwa
pertumbuhan
faktor
penentu
dan
jasa-jasa
suatu
Adanya sektor-sektor unggulan tersebut
daerah adalah berhubungan langsung
mampu menciptakan lapangan kerja
dengan permintaan akan barang dan jasa
pada
dari luar daerah. Proses produksi di
perhitungan menghasilkan angka REM
suatu daerah dengan sumber daya
pada tahun 1993-2003 menunjukkan
produksi lokal, termasuk tenaga kerja,
bahwa setiap 100 kesempatan kerja pada
dan bahan baku dan outputnya diekspor
sektor-sektor
akan
menciptakan kesempatan kerja pada
menghasilkan
ekonomi
persewaan
pertumbuhan
kegiatan
ekonomi, peningkatan pendapatan per
sektor
kapita dan penciptaan peluang kerja
ditunjukkan
didaerah tersebut.
melebih satu.
Dengan demikian, sektor basis yang
non
Menurut
sektor
ekonomi
basis. oleh
nilai
Dhiah
lain.
Hasil
basis
Hal
dapat
tersebut
REM
yang
Fitrayati,
kegiatannya menjual dan mencukupi
Musdholifah dan Tony Seno Aji dalam
barang dari luar daerah membutuhkan
Jurnal Ilmu Ekonomi. Penelitian ini
tenaga kerja untuk memenuhi pasokan
berjudul “Identifikasi Sektor Unggulan
6
dan
Peranannya
Penyerapan
mendeskripsikan atau menggambarkan
Tenaga Kerja di Propinsi Jawa Timur.”
data yang telah terkumpul sebagaimana
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adanya
terdapat tiga sektor unggulan yaitu,
kesimpulan yang berlaku untuk umum
sektor listrik, gas dan air bersih, sektor
atau generalisasi. Menggunakan metode
perdagangan, hotel dan restoran, dan
kuantitatif dengan pendekatan matematis
sektor perikanan. Sektor listrik, gas dan
karena data penelitian berupa angka-
air bersih sebagai sektor unggulan
angka dan analisis menggunakan rumus
pertama Propinsi Jawa Timur memiliki
LQ (Location quotient) dan rumus
tingkat elastisitas penyerapan tenaga
penyerapan tenaga kerja. Rancangan
kerja
sektor
penelitian ini menunjukkan seberapa
perdagangan sebagai sektor unggulan
besar peranan sektor basis (X) sebagai
kedua juga memiliki tingkat elastisitas
variabel independen/bebas
penyerapan tenaga kerja yang negative
penyerapan tenaga kerja (Y) sebagai
yaitu -9,67. Selanjutnya sektor pertanian
variabel dependen/terikat.
-3,48,
dalam
sedangkan
tanpa
bermaksud
membuat
terhadap
sebagai sektor unggulan ketiga memiliki
Populasi dalam penelitian ini adalah
tingkat elastisitas penyerapan tenaga
Data Sektor Basis dan Tenaga Kerja di
kerja
cenderung
Kabupaten Gresik. Sampel yang diambil
meningkat dari tahun ke tahun yaitu
dalam penelitian ini adalah Data Sektor
5,61. Saran yang disampaikan dari hasil
Basis dan Tenaga Kerja tahun 2007-
penelitian ini bahwa Pemerintah Daerah
2011.
yang
positif
dan
Propinsi Jawa Timur seharusnya lebih
Metode
dokumentasi
berupaya keras untuk merevitalisasi
untuk
sektor
dengan mengumpulkan dan mempelajari
pertanian,
sektor
pertanian
mengingat
hanya
yang
mampu
data
menciptakan lapangan pekerjaan.
memperoleh
digunakan
atau
berhubungan
data
sekunder,
dokumen-dokumen dengan
masalah
yang yang
diteliti. Data yang diperoleh adalah data mengenai kondisi Kabupaten Gresik dan
Metode Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah
penelitian
penelitian menganalisis
yang data
data PDRB Provinsi Jawa Timur, PDRB
deskriptif
yaitu
Kabupaten
digunakan
untuk
Ketenagakerjaan. Adapun teknik analisis
dengan
cara
7
Gresik
dan
Data
digunakan
peneliti
adalah
sebagai
Keterangan:
berikut:
P = Produktivitas tenaga kerja Q = PDRB Kabupaten L = Penyerapan Tenaga Kerja
Analisis Location Quotient (LQ) Rumus menghitung LQ adalah sebagai berikut:
b. Laju pertumbuhan produktivitas LQ =
xi PDRB Xi PNB
(1 + 𝑔) (1 + 𝑛)
𝑃= Keterangan:
Dimana : xi
P = Laju pertumbuhan produktivitas
= Nilai tambah sektor i
g
di suatu daerah PDRB =
Produk
=
PDRB
n = Laju pertumbuhan penyerapan tenaga kerja
tersebut
c. Elastisitas penyerapan tenaga kerja
= Nilai tambah sektor I
𝐸=
secara nasional PNB
pertumbuhan
Kabupaten
domestic
regional bruto daerah
Xi
Laju
= Produk nasional bruto
% ∆𝑛 %∆𝑔
Keterangan:
atau GNP
E
= elastisitas penyerapan tenaga
kerja Analisis Penyerapan Tenaga Kerja
%∆n = perubahan penyerapan tenaga
Analisis penyerapan tenaga kerja
kerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat
%∆g = perubahan PDRB Kabupaten
penyerapan tenaga kerja pada masingmasing sektor unggulan. Teknik analisis terdiri
dari
tiga
tahap
Hasil Penelitian
menurut
Sektor Basis di Kabupaten Gresik
Simanjuntak dalam Dhiah F (2011),
Berdasarkan
yaitu uji produktivitas tenaga kerja, laju pertumbuhan
produktivitas
analisis
location
quotient (LQ) dapat diketahui bahwa
dan
selama tahun 2007-20011, Kabupaten
elastisitas penyerapan tenaga kerja.
Gresik memiliki dua sektor unggulan
a. Uji produktivitas tenaga kerja
dari tujuh sektor ekonomi yaitu sektor
𝑄 𝑃= 𝐿
Industri Pengolahan, sektor Penggalian dan Pertambangan; Listrik, Gas dan Air
8
bersih. Nilai Location Quotient (LQ)
tabel 4.3.
sektoral Kabupaten Gresik ditunjukkan Tabel 4.3 Nilai Location Quotient (LQ) Sektoral Kabupaten Gresik Sektor Ekonomi 2007 0,61
1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 2. Industri Pengolahan 19,77 3. Bangunan/Konstruksi 0,36 4. Perdagangan besar, 0,68 eceran, rumah, makan dan hotel 5. Angkutan, 0,51 pergudangan, dan Komunikasi 6. Keuangan dan jasa0,64 jasa 7. Pertambangan dan 0,99 Penggalian; listrik, gas dan air bersih Dari tabel hasil analisis Location
Location Quotient (LQ) 2008 2009 2010 2011 0,59 0,58 0,57 0,57
RataRata 0,58
2,00 0,36 0,69
2,03 0,39 0,71
1,99 0,37 0,69
2 0,39 0,69
5,56 0,37 0,69
0,52
0,49
0,46
0,45
0,49
0,64
0,56
0,59
0,61
0,61
0,97
1,72
1,74
1,82
1,45
dengan teori basis ekonomi dimana
Quotient diatas dua sektor basis yang
teori ini mendasarkan pandangannya
dimiliki Kabupaten Gresik adalah:
bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan langsung oleh besarnya peningkatan ekspor
a. Sektor Industri Pengolahan Pada tahun 2007, sektor Industri Pengolahan
merupakan
dari wilayah tersebut.
sektor
Terpilihnya
sektor
Industri
dengan nilai LQ tertinggi yaitu
sebagai sektor basis menunjukkan
mencapai angka 19,77 dan sektor
bahwa sektor ini selain mampu
Industri Pengolahan mempunyai nilai
mencukupi kebutuhan lokal juga
LQ
setiap
mempunyai pangsa pasar nasional
tahunnya. Artinya bahwa sektor ini
maupun internasional. Sumbangan
selain mampu mencukupi kebutuhan
terbesar sektor Industri Pengolahan
masyarakat Kabupaten Gresik juga
berasal dari sub sektor Industri
mampu mensuplai kebutuhan untuk
Pupuk, Kimia, dan barang dari karet
luar
Sektor
yaitu sebesar 35,49 persen. Industri
sesuai
yang bergerak di bidang ini misalnya
rata-rata
dua
Kabupaten
Industri
pada
Gresik.
Pengolahan
ini
9
PT. Petrokimia Gresik yaitu industri
unggulannya adalah sarung Atlas dan
yang termasuk ke dalam Badan
Sarung Tenun Sutra BHS. Selain itu,
Usaha Milik Negara (BUMN) yang
Kabupaten Gresik dikenal seagai
memproduksi
pestisida,
industri songkok yang biasa disebut
industri bahan-bahan kimia, serta
kopiah atau peci. Industri songkok
jasa-jasa lainnya. PT. Petrokimia
semakin melengkapi identitas Gresik
Gresik merupakan produsen pupuk
sebagai kota Santri. Industri yang
yang
paling
pupuk
memasok
pupuk
50%
kebutuhan
subsidi
nasional
terkenal
memproduksi
songkok adalah Industri Awing, atau
(www.petrokimia-gresik.com).
biasa
disebut
dengan
Songkok
Industri lainnya yang bergerak di
Awing. Dari uraian diatas dapat
subsektor ini adalah PT. Nipsea Paint
dilihat bahwa di Kabupaten Gresik
and
yang
terdapat Industri besar dan terkenal
merupakan anak perusahaan dari
disub sektor Tekstil, Barang dari
Nippon Paint salah satu produsen cat
Kulit dan Alas Kaki, sehingga sub
dan pelapis terkemuka di Asia dan di
sektor ini menduduki peringkat ke
di dunia.
dua dalam kontribusi sektor Industri
Chemical
Co.
Ltd
Kemudian sub sektor Industri
Pengolahan (Dinkop dan Perindag.
Tekstil, Barang dari kulit, dan Alas
Sumbangan terbesar di sektor
kaki memberikan kontribusi sebesar
industri Pengolahan ketiga adalah
15,08 persen terhadap sektor Industri
Industri Barang dari Kayu dan Hasil
Pengolahan. Industri yang bergerak
Hutan lainnya sebesar 11,36 persen.
di bidang alas kaki misalnya, PT.
Di
New
yang
Industri besar yang bergerak di
memproduksi Sepatu, Sandal, dan
bidang ini misalnya PT. Sumber Mas
Komponen
yang
Indah Plywood, Perum Perhutani,
terkenal dengan merk New Era.
Inhutani HPK Gresik, Jiun Dong
Sedangkan
Indonesia, Great wood Indonesia
Era
Rubberindo
Sepatu
Industri
lainnya
Tekstil
di
Kabupaten Gresik yang terkenal adalah
PT.
Behaestex
Indonesia
dengan
Gresik
NFG dan lain sebagainya.
yang
merupakan penghasil sarung terbaik di
Kabupaten
produk
10
terdapat
dan
sub sektor Minyak dan Gas Bumi
Penggalian; Listrik, Gas dan Air
mulai tahun 2009 mengakibatkan
Bersih
bergesernya struktur perekonomian
b. Sektor
Sektor
Pertambangan
unggulan
Kabupaten
Kabupaten
Gresik
khususnya
Gresik yang kedua adalah sektor
Sektor
penggalian
pertambangan;
Pertambangan. Di Kabupaten Gresik
Listrik, Gas dan Air Bersih dengan
terdapat tempat pengeboran minyak
nilai rata-rata LQ sebesar 1,45.
yang bertempat di perairan Ujung
Meskipun pada tahun 2007 dan 2008
Pangkah Gresik.
sektor Penggalian dan Pertambangan;
dilakukan oleh PT. Hess Indonesia
Listrik, Gas dan Air bersih belum
yang kemudian dikelola di Kawasan
menjadi sektor unggulan dikarena
Industri
untuk sub sektor pertambangan dan
Perindag). Sektor penggalian dan
penggalian belum menjadi sektor
pertambangan
basis sedangkan sub sektor listrik,
kontribusi yang cukup besar terhadap
gas dan air bersih sudah menjadi
PDRB Kabupaten Gresik. Sehingga
sektor basis dengan nilai LQ kedua
mulai tahun 2009, Kabupaten Gresik
sub sektor tersebut sebesar 0,99 dan
memiliki dua sektor basis yaitu
0,97 sudah mendekati nilai LQ 1,
sektor Industri, sektor Penggalian dan
akan tetapi pada tahun 2009 terjadi
Pertambangan; sektor Listrik, gas dan
peningkatan pada sektor Penggalian
air bersih.
dan
dan Pertambangan dengan nilai LQ
Penggalian
di
Pengeboran
Maspion
Sebelum
dan
(Dinkop
mulai
adanya
ini
dan
memberikan
kegiatan
sehingga pada tahun 2009 sektor ini
ekonomi di sub sektor Minyak dan
sudah menjadi sektor basis dengan
Gas Bumi pada tahun 2009, sektor
nilai LQ sebesar 1,72.
Pertambangan dan Penggalian hanya
Peningkatan
terjadi
terdiri dari sub sektor penggalian,
struktur
yang meliputi penggalian batu, pasir,
Gresik
tanah liat, batu kapur, tanah urug,
yang ditandai dengan bertambahnya
marmer, dolomit dan garam. Pada
kegiatan ekonomi di sub sektor
tahun 2010 sektor Pertambangan dan
Minyak dan Gas Bumi. Dengan
Penggalian telah mampu memberikan
bertambahnya kegiatan ekonomi di
kontribusi sebesar 3,79 persen dari
dikarenakan perekonomian
ini perubahan Kabupaten
11
total
perekonomian
Kabupaten
dikelola
oleh PT
Pembangkitan
Gresik. Kemudian pada tahun 2011
Jawa-Bali di Kabupaten Gresik, Jawa
kontribusinya
Timur.
semakin
meningkat
Pembangkit
ini
hingga mencapai 3,99 persen dan
mengoperasikan
kontribusi sektor ini diperkirakan
(Pembangkit Listrik Tenaga Gas), 1
akan terus meningkat pada tahun-
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga
tahun
Pertumbuhan
Uap), dan 3 PLTGU (Pembangkit
sektor Pertambangan dan penggalian
Listrik Tenaga Gas dan Uap) dengan
pada tahun 2011 sebesar 12,07
total kapasitas 2.280 MW. Unit
persen, tingginya pertumbuhan sektor
Pembangkitan
ini di dorong oleh sub sektor Minyak
sejak tahun 1978, dan merupakan
dan Gas Bumi yang mampu tumbuh
penyuplai terbesar kebutuhan listrik
sekitar 16,60 persen.
di Jawa Timur dan Bali. Energi listrik
mendatang.
Sedangkan
untuk
sub
5
Gresik
PLTG
beroperasi
sektor
ini kemudian didistribusikan melalui
Listrik, gas dan air bersih merupakan
SUTT 150 kV dan SUTET 500 kV.
penunjang
kegiatan
Selama tahun 2011 pertumbuhan
perekonomian suatu wilayah, tanpa
sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
pasokan listrik yang cukup maka
ialah 9,69 persen sedangkan sub
segala kegiatan perekonomian akan
sektor Air Bersih 7,89 persen.
sulit berkembang. Untuk menunjang
Perkembangan kedua sektor basis
sektor Industri sebagai sektor basis
Kabupaten Gresik yaitu sektor Industri
dan
roda
Pengolahan, Sektor Pertambangan dan
Kabupaten Gresik,
Penggalian;Sektor Listrik, Gas dan Air
maka sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih tidaklah sama. Dalam hal ini,
Bersih menjadi salah satu hal yang
sektor basis pertama Kabupaten Gresik,
penting agar sektor Industri bisa
sektor Industri Pengolahan memiliki
berjalan.
perkembangan yang negatif dari tahun
penting
penopang
perekonomian
utama
Selain itu, Kabupaten Gresik juga
2007-2011. Perkembangan pada 2007
terdapat sebuah Unit Pembangkitan
sebesar 19,77, pada tahun 2008 nilai LQ
Gresik.
Pembangkitan
turun menjadi 2, akan tetapi pada tahun
pembangkit
2009 sebesar naik menjadi 2,03, pada
Unit
Gresik adalah
sebuah
listrik tenaga uap dan gas yang
tahun
12
2010
mengalami
penurunan
menjadi 1,99 dan pada tahun 2011
semakin memiliki peranan terhadap
mengalami
PDRB Kabupaten Gresik.
kenaikan
sebesar
0,01
sehingga nilai LQ menjadi 2. Kondisi ini mencerminkan
sektor
Industri
Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja
Pengolahan mengalami perkembangan
Sektor Basis
yang stabil sebagai sektor basis di
Analisis Penyerapan tenaga kerja
Kabupaten Gresik. Sektor
terdiri dari analisis produktivitas tenaga
Penggalian
dan
kerja, laju pertumbuhan produktivitas
Pertambangan; sektor listrik, gas dan air
tenaga kerja, dan elastisitas penyerapan
bersih sebagai sektor basis Kabupaten
tenaga kerja. Adapun masing-masing
Gresik yang kedua perkembangannya
hasil
mengalami peningkatan yang cukup
berturut-turut pada tabel 4.4, 4.5, dan
signifikan. Pada tahun 2007 dan 2008,
4.6.
sektor penggalian dan pertambangan;
a. Produktivitas Tenaga Kerja
analisisnya
disajikan
secara
sektor listrik, gas dan air bersih memiliki
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa
nilai LQ 0,99 dan 0,97 sektor tersebut
tingkat produktivitas tenaga kerja
belum menjadi sektor basis dikarenakan
tertinggi
sub sektor pertambangan dan penggalian
pertambangan dan penggalian, listrik,
belum menjadi sektor basis. Hanya sub
gas dan air bersih selama tahun 2007-
sektor listrik, gas, dan air bersih yang
2011 sebagai sektor unggulan ke tiga
sudah menjadi sektor basis. Pada tahun
dan
2009
dan
Industri Pengolahan sebagai sektor
Penggalian; Listrik, Gas, dan Air Bersih
unggulan pertama pada tahun 2007
mulai menjadi sektor basis di Kabupaten
memiliki tingkat produktivitas tenaga
Gresik dengan nilai LQ mencapai 1,72,
kerja sebesar 41,42 persen dan
kemudian pada tahun 2010 nilai LQ
cenderung
sektor tersebut naik menjadi 1,74 dan
tahunnya. Meskipun pada tahun 2010
pada tahun 2011 nilai LQ kembali naik
mengalami penurunan yang semula
menjadi
yang
50,53 persen menjadi 49,11 akan
positif tersebut dikarenakan untuk sub
tetapi pada tahun 2011 kembali
sektor pertambangan dan penggalian
mengalami kenaikan produktivitas
sektor
1,82.
Pertambangan
Perkembangan
ke
berada
dua.
pada
Sedangkan
meningkat
sektor
sektor
setiap
tenaga kerja sebesar 52,45 persen.
13
Hasil analisis produktivitas tenaga
ditunjukkan pada tabel 4.4 .
kerja sektoral di Kabupaten Gresik Tabel 4.4 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Sektoral di Kabupaten Gresik Sektor Ekonomi 1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 2. Industri Pengolahan 3. Bangunan/Konstruksi 4. Perdagangan besar, eceran, rumah, makan dan hotel 5. Angkutan, pergudangan, dan Komunikasi 6. Keuangan dan jasa-jasa 7. Pertambangan dan Penggalian, listrik, gas dan air
2007 10,04
Produktivitas Tenaga Kerja 2008 2009 2010 2011 9,65 10,12 10,96 13,80
41,42 4,62 25,27
43,77 5,06 29,98
50,53 5,72 32,86
49,11 5,63 3,83
52,45 7,12 30,93
19,72
13,17
18,44
31,64
25,81
22,04 73,98
21,35 251,07
15,09 236,89
17,15 218,43
14,39 80,62
Perbedaan kontribusi masing-masing
Sektor pertanian dan sektor Angkutan
sektor terhadap PDRB menyebabkan
memiliki tingkat produktivitas yang
perbedaan dalam laju produktivitas kerja
cukup stabil karena setiap tahunnya
pada
mengalami kenaikan dan penurunan
masing-masing
sektor.
Berdasarkan hasil perhitungan yang
tingkat
tercantum pada tabel 4.4 menunjukkan
Sedangkan sektor keuangan dan jasa-
bahwa
jasa
sektor
Penggalian
dan
produktivitas
mengalami
tenaga
penurunan
kerja.
tingkat
Pertambangan serta sektor Listrik, Gas
produktivitas tenaga kerja di setiap
dan
tahunnya.
Air
Bersih
memiliki
tingkat
produktivitas pekerja tertinggi pada tahun
2011
diikuti
sektor
Industri
b. Laju Pertumbuhan Produktivitas
Pengolahan, serta sektor perdagangan.
Tenaga Kerja
Secara umum selama tahun 2007-
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
2011 terdapat 4 sektor yang mengalami
laju
kenaikan produktivitas tenaga kerja,
tertinggi terdapat pada sektor Industri
yaitu
dan
Pengolahan, sektor keuangan dan
penggalian, listrik, gas dan air bersih,
jasa-jasa serta sektor perdagangan,
sektor
sektor
hotel dan restaurant yaitu masing-
Konstruksi dan sektor Perdagangan.
masing sebesar 23,23 persen, 0,51
sektor
Industri
pertambangan
Pengolahan,
14
pertumbuhan
produktivitas
persen dan 0,32 persen. Sedangkan
sektor
sektor pertambangan dan penggalian,
Pertanian hingga mencapai angka
listrik, gas dan air bersih sebagai
negatif 0,88 persen dan negatif 0,23
sektor unggulan ke dua dan ke tiga
persen. Analisis Laju Pertumbuhan
memiliki
pertumbuhan
Produktivitas Tenaga Kerja Sektoral
produktivitas hanya sebesar 0,11
di Kabupaten Gresik ditunjukkan
persen.
pada tabel 4.5.
laju
Laju
pertumbuhan
Konstruksi
dan
sektor
produktivitas terendah terdapat pada Tabel 4.5 Analisis Laju Pertumbuhan Produktivitas Tenaga Kerja Sektoral di Kabupaten Gresik Sektor Ekonomi 1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 2. Industri Pengolahan 3. Bangunan/ Konstruksi 4. Perdagangan besar, eceran, rumah, makan dan hotel 5. Angkutan, pergudangan, dan Komunikasi 6. Keuangan dan jasajasa 7. Pertambangan dan Penggalian, listrik, gas dan air Sektor Industri Pengolahan
Laju Pertumbuhan Produktivitas 2008 2009 2010 2011 0,42 3,45 0,68 -0,23
Ratarata 1,08
6,35 -5,31 -1,74
-0,89 -2.10 11,63
0,66 0,85 1,98
23,23 -0,88 0,32
7,34 -1,86 3,05
0,16
0,46
0,22
0,26
0,27
1,16
0,25
1,97
0,51
0,97
-0,19
1,95
1,02
0,11
0,72
sebagai
rata laju pertumbuhan selama 4 tahun
sektor basis utama di Kabupaten Gresik
sebesar 7,34 persen.
memiliki tingkat produktivitas kedua
Pertambangan dan Penggalian serta
setelah
dan
sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih
Penggalian serta sektor Listrik, Gas, dan
sebagai sektor basis kedua setelah
Air
Sektor Industri Pengolahan
sektor
Bersih.
pertumbuhan
Pertambangan
Akan
tetapi
laju
justru
produktivitasnya
memiliki tingkat produktivitas tenaga
menempati peringkat pertama dari tujuh
kerja tertinggi selama tahun 2007-2011.
sektor perekonomian dengan nilai rata-
Akan
tetapi
laju
pertumbuhan
produktivitas tenaga kerja menempati
15
kedudukan ke lima dari tujuh sektor
peka tingkat penyerapan tenaga kerja
perekonomian setelah sektor Industri
terhadap
Pengolahan, sektor Perdagangan, Sektor
sektoral
Pertanian, serta Sektor Keuangan dan
Industri Pengolahan sebagai sektor
jasa-jasa dengan nilai rata-rata laju
unggulan pertama memiliki tingkat
pertumbuhan produktivitasnya sebesar
elastisitas yang negatif. Berbeda
0,72 persen.
dengan sektor pertambangan dan
perubahan terhadap
kontribusi
PDRB.
Sektor
penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih sebagai sektor unggulan yang c. Elastisitas
Penyerapan
kedua dan ketiga memiliki tingkat
Tenaga
elastisitas yang positif ditunjukkan
Kerja Tingkat Elastisitas penyerapan
pada tabel 4.6 dibawah ini.
tenaga kerja menunjukkan seberapa Tabel 4.6 Analisis Elastisitas Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Gresik Sektor Ekonomi
1. Pertanian, kehutanan, perburuan dan perikanan 2. Industri Pengolahan 3. Bangunan/ Konstruksi 4. Perdagangan besar, eceran, rumah, makan dan hotel 5. Angkutan, pergudangan, dan Komunikasi 6. Keuangan dan jasajasa 7. Pertambangan dan Penggalian, listrik, gas dan air Sektor
Industri
0,014 -4,6
-17,02 -66,27
-3,37 -0,23
-0,076 -6,96
-1,73
-0,17
1,51
2,47
20,54
-97,03
29,68
3,77
4,41
193,53
7,08
6,71
-8,85
1,12
-0,91
2,31
sebagai
cenderung memiliki tingkat elastisitas
sektor basis utama Kabupaten Gresik,
yang negatif. Hanya pada tahun 2008
bila
elastisitas
memiliki tingkat elastisitas penyerapan
penyerapan tenaga kerjanya, sektor ini
tenaga kerja yang positif. Namun pada
ditinjau
Pengolahan
Elastisitas Penyerapan Tenaga Kerja 2008 2009 2010 2011 17,94 -48 17,20 -15,72
tingkat
16
tahun 2009 tingkat penyerapan tenaga
menggunakan padat karya dibandingkan
kerja berubah menjadi negative 17,02
dengan padat modal.
keadaan ini menggambarkan terjadi
Sektor Pertambangan dan Penggalian,
penurunan tingkat penyerapan tenaga
Listrik, Gas dan Air Bersih ini memiliki
kerja yang sangat drastis pada sektor ini.
tingkat elastisitas penyerapan tenaga
Menurunnya tingkat penyerapan tenaga
kerja yang positif yaitu 2,31 pada tahun
kerja pada tahun ini secara umum
2011. Hal ini menjelaskan bahwa jika
dikarenakan efek dari adanya krisis
PDRB Kabupaten Gresik naik sebesar 1
global
persen
pada
tahun
2008
sehingga
maka
akan
menaikkan
berimbas pada penyerapan tenaga kerja.
kesempatan kerja sebesar 2,31 persen di
Dengan adanya krisis global, banyak
sektor Pertambangan dan Penggalian.
industri yang melakukan Otomasi yaitu mengurangi jumlah tenaga kerja untuk
Simpulan dan Saran
tetap mendapatkan laba (dinkop dan
Simpulan
perindag). Selanjutnya pada tahun 2009-
Setelah dilakukan penelitian tentang
2011
elastisitas
kondisi sektor basis di Kabupaten Gresik
penyerapan tenaga kerja yang berangsur
dan peranannya terhadap penyerapan
membaik
tenaga kerja di Kabupaten Gresik maka
memiliki
tingkat
meskipun
nilainya
masih
negatif.
dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kondisi ini mencerminkan jika terjadi
1. Sektor ekonomi di Kabupaten Gresik
kenaikan PDRB sebesar 1 persen maka
yang diidentifikasi sebagai sektor
terjadi penurunan kesempatan kerja.
basis
Misalnya, pada tahun 2011 sektor
Pengolahan;
Industri Pengolahan memiliki tingkat
dan penggalian; sektor listrik, gas
elastisitas sebesar -0,076 artinya jika
dan air bersih. Sedangkan yang
PDRB Kabupaten Gresik naik 1 persen
termasuk sektor non basis adalah
maka terjadi penurunan kesempatan
Sektor Pertanian; Sektor Konstruksi;
kerja di sektor tersebut sebesar 0,076
Sektor
persen.
restaurant; Sektor Angkutan dan
Akan
tetapi
penurunan
adalah
sektor
sektor
Perdagangan,
pertambangan
hotel,
dan
kesempatan kerja tersebut tidak terlalu
Komunikasi;
drastis karena Industri Pengolahan di
Persewaan, Jasa Perusahaan; dan
Kabupaten
Sektor Jasa Lain.
Gresik,
kebanyakan
17
Sektor
Industri
Keuangan,
2. Sektor Industri Pengolahan sebagai sektor
basis
pertama
caranya
yaitu
dengan
perbaikan
Kabupaten
dukungan infrastruktur terutama pada
Gresik memiliki tingkat elastisitas
sektor Pertambangan dan Penggalian
yang negatif -0,076, artinya jika
sebagai sektor basis baru.
terjadi kenaikan PDRB sebesar 1 persen
maka
terjadi
kesempatan
kerja
persen.
Sedangkan
2. Pemerintah daerah Kabupaten Gresik
penurunan
sebesar
berupaya keras untuk meningkatkan
0,076
penyerapan tenaga kerja dengan cara
sektor
menumbuhkan industri-industri baru
Pertambangan dan Penggalian serta
dan mengembangkan sentra-sentra
sektor Listrik, Gas dan air bersih
industri kecil dikarenakan sektor ini
sebagai sektor basis kedua memiliki
yang bisa menyerap banyak tenaga
tingkat elastisitas penyerapan tenaga
kerja.
kerja yang positif yaitu 2,31, artinya
DAFTAR RUJUKAN
jika PDRB naik 1 persen maka
Adisasmita,Rahardjo.2008.Pengembang
kesempatan kerja akan meningkat
an Wilayah: Konsep dan Teori.
sebesar 2,31 persen.
Yogyakarta:Graha Ilmu Afrida, BR.2003.Ekonomi Sumber Daya
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis
mengajukan
meningkatkan
saran
peranan
sektor
Manusia.Jakarta:Ghalia Indonesia
untuk
Arsyad,
basis
Lincolin.2010.Ekonomi
Pembangunan.Yogyakarta:STIE-
terhadap penyerapan tenaga kerja di
YKPN
Kabupaten Gresik. Adapun sarannya
Badan Pusat Statistik.2012.Jawa Timur
adalah sebagai berikut:
dalam Angka.Surabaya:BPS
1. Menjaga kinerja sektor basis yang
Badan
meliputi sektor Industri Pengolahan;
Pusat
Statistik.2012.Gresik
Dalam Angka.Gresik:BPS
sektor pertambangan dan penggalian;
Fitrayati, Dhiah, Musdholifah, & Tony
dan sektor Listrik, gas dan air bersih
Seno Aji.2011.Identifikasi Sektor
agar
Unggulan dan Peranannya dalam
tetap
mampu
memenuhi
kebutuhan daerah sendiri maupun
Penyerapan
mengekspor ke daerah lain sehingga
Propinsi Jawa Timur.Jurnal Ilmu
tetap memberikan kontribusi yang
Ekonomi Vol. 6 No. 2.
besar terhadap PDRB. Salah satu
18
Tenaga
Kerja
di
Jhingan,M.L,2004.Ekonomi
Tarigan,
Pembangunan
dan
Perencanaan.Jakarta:PT
Regional:Teori dan Aplikasi.Edisi
Raja
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Grafindo Persada
Wahyuni, Esthi.2009.Analisis Tenaga
Simanjuntak, Pajaman.1995.Pengantar Ekonomi
Sumberdaya
Manusia.
Jakarta:
Lembaga
Penerbit
Kerja (Basic Service Ratio dan Regional Employment Multiplier) Sektor
Universitas Indonesia Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. 2002. Pengantar
Bisnis
Modern.
T.H
Potensial
di
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
1993-2003.Fenomena
ISSN 1693-4296 UU No.13 tahun 2003
Tulus.2003.
tentang
Perekonomian Indonesia Beberapa Masalah
Ekonomi
Propinsi
Yogyakarta: Liberty Tambunan,
Robinson.2005.Ekonomi
Ketenagakerjaan.2010.
Bandung:Citra Kumbara
Penting.Jakarta:Ghalia
Indonesia
19