Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
PERANAN ORANG TUA SISWA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAKNYA ( STUDI KASUS DISMA NEGERI 1 BONTONOMPO KABUPATEN GOWA) Syamsinar Pendidikan Sosiologi FIS – UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya orang tua siswa dalam memotivasi belajar anaknya dan Kendala-kendala orang tua siswa dalam memotivasi belajar anaknya di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bontonomo Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan mengambil lokasi penelitian di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bontonompo Kabupaten Gowa. Teknik pengambilan informan yang di gunakan adalah purposive sampling yaitu memilih data informan berdasarkan karakteristik yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif deskriptif yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya orang tua dalam memotivasi belajar anaknya dapat terlihat dari cara orang tua siswa memfasilitasi semua pelengkapan belajar anaknya misalnya tempat belajar yang layak dirumah, penerangan yang cukup di ruangan belajar anak, buku-buku pelajaran baik buku tulis maupun cetak dan alat-alat tulis yang dibutuhkan oleh anaknya dan orang tua memberikan motivasi dalam anak mengerjakan tugas tumah, serta ikut bimbingan belajar dan memberikan penghargaan terhadap prestasi belajar anak yang meningkat yakni memberi hadiah maupun pujian yang membuat anak merasa bangga dan ingin lebih giat belajar. Kendala orang tua dalam memotivasi belajar anaknya adalah faktor media massa seperti Television, Blackberry Massenger, FaceBook, yang membuat waktu dihabiskan dengan tidak bermanfaat dan akibatnya anak lupa dengan tugas belajarnya, orang tua kurang memberi perhatian atau kasih sayang yang pada anaknya, pengaruh lingkungan sosial yang membuatnya malas belajar seperti temantemanya yang sering mengajaknya jalan, dan nonkrong tidak bermutu sehingga belajar menjadi terabaikan begitu saja. Kata kunci : Peran orang tua dan motivasi belajar anak ABSTRACT This research aim to to know student old fellow effort in motivating to learn its child and Constraints student old fellow in motivating to learn its child [in] Senior High School Country 1 Bontonomo Sub-Province of Gowa. This research use method qualitative with approach of case study and take research location [in] Senior High School Country 1 Bontonompo Sub-Province of Gowa. Technique intake of informan which [in] using [is] sampling purposive that is chosening informan data pursuant to characteristic which have been specified. Technique intake of informan which [in] using [is] sampling purposive that is chosening informan data pursuant to characteristic which have been specified. used Technique data collecting that is observation, documentation and interview. Technique analyse descriptive data qualitative which used [by] that is data discount, presentation of data, and conclusion. Result of research indicate that old fellow effort in motivating to learn its child earn seen from way of facility student old fellow all complete learn its child for example place learn competent at home, lighting which enough [in] room learn child, Syamsinar|
83
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
good schoolbooks [of] writing book and also print and stationerys required by its child and old fellow give motivation in child do duty of tumah, and also follow tuition learn and give appreciation to achievement learn child which mounting namely give praise and also present making child feel proud and wish more impetous learn. Constraint old fellow in motivating to learn its child [is] mass media factor like Television, Blackberry Massenger, Facebook, making time finished without useful and as a result child forget with duty learn him, old fellow less is giving [of] affection or attention which is on its child, environmental influence [of] social making lazy to [it] learn like its [of] him which often inviting road;street [him/ it], and nonkrong is not certifiable so that learn to become uncared off hand. Keywords: Role of old fellow and motivation learn child PENDAHULUAN Orang tua merupakan pendidik utama yang ada dalam sebuah keluarga bagi anakanaknya. Karena dari orangtua anak-anak sudah mendapatkan pendidikan yang sangat mendasar dalam hal apapun. Orang tua harus memiliki peran yang baik bagi anak-anaknya untuk dapat berprestasi. (Yurika, 2010). Tidak bisa dipungkiri bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi satu sama lain untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang di landasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu sedangkan motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu cita-cita atau harapan, motivasi bisa muncul dari dari faktor insternal maupun eksternal. Daryanto (2010:180) Peranan dapat diartikan sebagai seperangkat tingkah laku atau tugas yang harus atau dapat dilakukan oleh seseorang pada situasi tertentu sesuai dengan fungsi dan kedudukannya. Hasbullah (2001:39), orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut serta untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidkan informal di sekolah. Purwanto ( 2007 : 19 ), Sebagai pemimpin dalam keluarga orang tua harus mendahulukan pendidikan dalam keluarganya agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik. Peran orang tua sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak-anaknya, di antaranya orang tua berperan sebagai : 1.)Orang tua sebagai pendidik (edukator) 2.)Orang tua sebagai pendorong (motivator) 3.)Orang tua sebagai Fasilitator 4.)Orang tua sebagai pembimbing Hamalik dalam Mustiningsih (2009: 57), Motivasi dapat diartikan sebagai perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi seseorang dapat berbentuk aktifitas nyata berupa kegiatan fisik. Slameto dalam Haling (2007:1), bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Gredler dalam Haling (2007:2), bahwa belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. Dari latar belakang diatas peneliti tertarik meneliti tentang “Peran orang tua siswa dalam memotivasi belajar anaknya” adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya-upaya orang tua siswa dalam memotivasi belajar anaknya di SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten
Syamsinar|
84
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Gowa dan untuk mengetahui kendala-kendala orang tua dalam memotivasi belajar anaknya SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten Gowa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif tipe deskriptif, Lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Bontonompo Kabupaten Gowa. Informan penelitian ini sebanyak 20 orang yang dipilih secara sengaja (purposive sampling). Teknik pengumpulan data ditempuh dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dilapangan kemudian diolah secara deskriptif kualitatif dengan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan dan verifikasi. Dan teknik keabsahan data penelitian menggunakan trigulasi sumber. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Upaya merupakan usaha seseorang dalam mencapai sesuatu hal yang lebih misalnya saja seorang siswa yang belajar giat demi meningkatkan prestasinya disekolah. anak dapat berprestasi disekolah karena dukungan orang tua yang selalu mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti ikut bimbingan belajar atau kegiatan lain yang dapat menigkatkan prestasi belajar, dan orang tua juga menyediakan sarana dan prasarana untuk anaknya seperti tempat belajar yang cukup dirumah, buku-buku yang mendukung anak untuk dalam lebih menigkatkan motivasi belajar anak. Kendala orang tua dalam memotivasi belajar anak dikarnakan faktor media massa misalnya anak saya telalu banyak main facebook dan BBMan sama teman sehingga waktu anak saya hanya dihabiskan dengan tidak bermanfaat dan akibatnya anak saya lupa dengan tugas belajar selain kalau anak disuruh belajar anak saya seringkali menunda-nunda untuk belajar dan waktunya lebih banyak dihabiskan dengan menonton TV. Selain itu kendala orang tua dalam memotivasi belajar anak dikarnakan orang tua kurang memberi perhatian atau kasih sayang yang lebih pada anaknya dalam hal sekolah ini dikarnakan orang tua yang tidak tinggal satu rumah denganya sehingga anak susah dikongontrol selain itu pengaruh lingkungan sosial yang membuatnya malas belajar seperti teman-temanya yang sering mengajaknya jalan, dan nonkrong tidak bermutu sehingga belajar menjadi terabaikan begitu saja. Kurangnya motivasi belajar siswa disekolah dikarnakan siswa seringkali menunda-nunda untuk belajar dan terlalu banyak menghabiskan waktu dengan nonton tv, main facebook dan bbman sama teman sehingga waktu dihabiskan dengan tidak bermanfaat dan akibatnya siswa lupa dengan tugas belajar. Selain kendala siswa dalam menigkatkan motivasi belajar terlihat dari siswa kurang kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya dalam hal bersekolah ini disebabkan kedua orang tua siswa yang sudah lama bercerai akibatnya siswa sangat malas untuk belajar karna tidak ada yang mendorong siswa untuk belajar dengan giat dan pengaruh pergaulan sosial seperti teman-temanya saya yang sering mengajak saya jalan dan saya sering nonkrong tidak bermutu dengan teman-teman saya sehinggah waktu belajar menjadi terabaikan begitu saja. Upaya merupakan usaha seseorang dalam mencapai sesuatu hal yang lebih misalnya saja seorang siswa yang belajar giat demi meningkatkan prestasinya disekolah. anak dapat berprestasi disekolah karena dukungan orang tua yang selalu mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti ikut bimbingan belajar atau kegiatan lain yang dapat menigkatkan prestasi belajar, dan orang tua juga menyediakan sarana dan prasarana untuk anaknya seperti tempat belajar yang cukup dirumah, buku-buku yang mendukung anak untuk dalam lebih menigkatkan motivasi belajar anak.
Syamsinar|
85
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh hudiana 2000 yang membahas tentang pemberian motivasi belajar orang tua dengan kerajainan belajar siswa , penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anaknya akan kontribusi positif terhadap keranjinan belajar siswa. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa 1.)orang tua siswa menunjukkan adanya pemberian motivasi yang tinggi terhadap aktivitas belajar siswa, 2.)siswa menujukkan perilaku atau sikap yang rajin dalam melaksanakan aktivitas belajar baik dirumah ataupun disekolah, 3.)adanya hubungan yang signifikan antara pemberian motivasi orang tua dengan kerajinanbelajar siswa. Orang tua siswa dalam memotivasi belajar anaknya terlihat dari dengan cara orang tua memfasiitasi semua pelengkapan belajar anaknya mulai dari keperluan sekolah misalnya orang tua menyediakan tempat belajar yang layak dirumah, orang tua memberikan penerangan yang cukup di ruangan belajar anak, serta orang tua menyediakan buku-buku pelajaran baik buku tulis maupun cetak dan alat-alat tulis yang dibutuhkan oleh anaknya. Selain itu orang tua dalam memotivasi belajar anak terlihat dari cara orang tua orang tua memotivasi anak mengerjakan tugas rumah atau PR, orang tua mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang dapat meninkatkan prestasi belajar anak seperti bimbingan belajar, orang tua memberikan penghargaan disaat prestasi belajar anak disekolah meningkat/tinggi dengan cara orang tua memberi hadiah maupun pujian yang membuat anak merasa bangga dan anak lebih termotivasi untuk belajar. Hasbullah (2001:39), orang tua adalah orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut serta untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidkan informal di sekolah. Orang tua merupakan contoh terdekat dari anak-anaknya. Segala sesuatu yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-anaknya kelak. Karena sikap orang tua akan yang bermalas-malas tidak baik, hendaknya dibuang jauh-jauh demikian juga dengan belajar memerlukan bimbingan dan motivasi dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar, tumbuh pada diri anak. Siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya dengan cara siswa belajar dengan sungguh-sungguh/giat tanpa terlalu banyak main dan memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana yang di berikan oleh orang tua seperti perlengkapan sekolah dan buku dan alat tulis. Suhaenah (Arsyad,1997:15) motivasi belajar adalah rangsangan yang berasal dari dalam diri yang dapat menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dalam belajar yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Kendala orang tua dalam memotivasi belajar anak dikarnakan faktor media massa misalnya anak saya telalu banyak main facebook dan BBMan sama teman sehingga waktu anak saya hanya dihabiskan dengan tidak bermanfaat dan akibatnya anak saya lupa dengan tugas belajar selain kalau anak disuruh belajar anak saya seringkali menunda-nunda untuk belajar dan waktunya lebih banyak dihabiskan dengan menonton TV. Selain itu kendala orang tua dalam memotivasi belajar anak dikarnakan orang tua kurang memberi perhatian atau kasih sayang yang lebih pada anaknya dalam hal sekolah ini dikarnakan orang tua yang tidak tinggal satu rumah denganya sehingga anak susah dikongontrol selain itu pengaruh lingkungan sosial yang membuatnya malas belajar seperti teman-temanya yang
Syamsinar|
86
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
sering mengajaknya jalan, dan nonkrong tidak bermutu sehingga belajar menjadi terabaikan begitu saja. Kurangnya motivasi belajar siswa disekolah dikarnakan siswa seringkali menundanunda untuk belajar dan terlalu banyak menghabiskan waktu dengan nonton tv, main facebook dan bbman sama teman sehingga waktu dihabiskan dengan tidak bermanfaat dan akibatnya siswa lupa dengan tugas belajar. Selain kendala siswa dalam menigkatkan motivasi belajar terlihat dari siswa kurang kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya dalam hal bersekolah ini disebabkan kedua orang tua siswa yang sudah lama bercerai akibatnya siswa sangat malas untuk belajar karna tidak ada yang mendorong siswa untuk belajar dengan giat dan pengaruh pergaulan sosial seperti teman-temanya saya yang sering mengajak saya jalan dan saya sering nonkrong tidak bermutu dengan teman-teman saya sehinggah waktu belajar menjadi terabaikan begitu saja. Syureich (1990: 37) lingkungan mempunyai pengaruh sangat besar dalam membentuk dan menentukan perubahan sikap dan perilaku seseorang, terutama pada generasi muda dan anak-anak. Misalnya, tidak dapat diabaikan pengaruh lingkungan pergaulannya. PENUTUP Upaya orang tua dalam memotivasi belajar anakanya dapat terlihat dari cara orang tua orang tua siswa memfasiitasi semua pelengkapan belajar anaknya misalnya tempat belajar yang layak dirumah, penerangan yang cukup di ruangan belajar anak, buku-buku pelajaran baik buku tulis maupun cetak dan alat-alat tulis yang dibutuhkan oleh anaknya. Orang tua memberikan motivasi dalam anak mengerjakan tugas rumah atau PR, serta ikut bimbingan belajar dan memberikan penghargaan terhadap prestasi belajar anak yang meningkat yakni memberi hadiah maupun pujian yang membuat anak merasa bangga dan ingin lebih giat belajar. Kendala orang tua dalam memotivasi belajar anaknya dikarnakan faktor media massa seperti TV, BBMan, FB, yang membuat waktu dihabiskan dengan tidak bermanfaat dan akibatnya anak lupa dengan tugas belajarnya, orang tua kurang memberi perhatian atau kasih sayang yang lebih pada anaknya, pengaruh lingkungan sosial yang membuatnya malas belajar seperti teman-temanya yang sering mengajaknya jalan, dan nonkrong tidak bermutu sehingga belajar menjadi terabaikan begitu saja. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 1997. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Daryanto, 2010. Belajar dan Mengajar Bandung:Yrama Widya Hasbullah. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindi Persada. Haling, Abdul. 2007 belajar dan pembelajaran.badan penerbit univesitas negeri Makassar. Hudiana. 2000. Hubungan Pemberian Motivasi Orang Tua Dengan Kerajinan Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Palangga Kabupaten Gowa.Fakultas Ilmu Sosial.Universitas Negeri Makassar. M. Ngalim Purwanto, 2007. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya. Mustiningsih. 2009.Psikologi Pendidikan Buku Ajar. Malang: Penyusun. Syureich. 1990. Mendambakan Anak Shaleh. Jakarta: Offset Sistimatis. Yurika. 2010. Peranan Orang Tua Dalam Membangkitkan Motivasi Berpererstasi anak. (Blogsyurika.blogspot.com) diakses pada tanggal 19 feb 2014.
Syamsinar|
87