PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI Nama : TiniSumartini
[email protected] Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Anak dan masa depannya adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan karena dapat mewujudkan terbentuknya suatu generasi yang dibutuhkan oleh bangsa, terutama oleh bangsa yang sedang membangun. Adapun yang dapat di identifikasikan dari permasalahan tersebut adalah terlihat adanya sebagian besar orang tua pada saat ini yang kurang memperhatikan masalah pendidikan dan perkembangan anaknya di dalam keluarga, sebagian besar anak terutama para remaja cenderung adanya penyimpangan perilaku baik etika bicara berpakaian dan moralnya. Terlihat kurang adanya kerjasama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan pendidikan dan perkembangan anak usia prasekolah. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk pengumpulan data dan informasi tentang faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak usia prasekolah di dalam keluarganya, untuk memperoleh data dan informasi tentang dampak yang timbul akibat kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak usia prasekolah. Setelah pengidentifikasian masalah, maka untuk memperoleh data yang akurat digunakan tekhnik-tekhnik pengumpulan data sebagai berikut. Observasi yaitu suatu pengamatan langsung ke obyek penelitian, wawancara yaitu melakukan pembicaraan langsung dengan masyarakat atau orang tua, angket yaitu menyebabkan sejumlah daftar pertanyaan untuk memperoleh data secaratertulis, studi literature, yaitu untuk melengkapi pembahasan dan menambah berbagai bahan pustaka agar lebih jelas dan dapat dimengerti mengenai teori dan konsepnya. Sebagai langkah terakhir dari semua pembahasan dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa peranan orang tua terhadap perkembangan anak usia prasekolah sangatlah penting, oleh karena itu alangkah baiknya apa bila orang tua berupaya meningkatkan pembinaan dan pendidikan anak usia prasekolah dengan cara bekerja sama dengan tokoh masyarakat serta pemerintah dan organisasi Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia agar penyelenggaraan pendidikan keluarga dapat memotivasi orang tua dalam mendidik dan membina anaknya terutama anak usia prasekolah.
Kata Kunci
: perkembangan anak, peranan orang tua
PENDAHULUAN Anak adalah tumpuan harapan bangsa karena anak merupakan generasi penerus, anak dan masa depan yang adalah satu kesatuan dan tidak terpisahkan yang dapat mewujudkan terbentuknya suatu generasi yang dibutuhkan oleh bangsa, terutama oleh bangsa yang sedang membangun. Adapun kualitas pembinaan kepribadian anak karakteristik abadi seperti keyakinan atau ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perlu ditingkatkan pula tentang kejujuran, budi pekerti, disiplin kemandirian, kerajinan, keuletan dan sebagainya. Padahal kita semua sudah mengetahui dan punya keyakinan bahwa suatu Negara tidak mungkin sanggup membangun apabila Negara itu tidak
mampu mengembangkan pengetahuan budi pekerti dan keterampilan yang dimiliki bangsanya terutama generasi muda, sedangkan generasi-generasi muda itu tidak mungkin menjadi sumber daya manusia seandainya kurang perhatian dari keluarga sejak usia dini. Setelah ditelusuri atau diamati serta diteliti secara sederhana ternyata yang menjadi kurangnya perhatian keluarga terhadap perkembangan anak di kelurahan Citeureup tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu rendahnya ekonomi keluarga, faktor perceraian dan faktor-faktor lainnya, dari faktor inilah yang mengakibatkan kurangnya fungsionalisasi keluarga sebagai tempat pertama dan utama dalam proses pekembangan anak. Namun perlu diingat bahwa tanggung jawab sosial dalam mewujudkan pembinaan terhadap
perkembangan anak tersebut, tidak semata-mata harus dilakukan oleh keluarga secara mutlak, akan tetapi perlu adanya kerjasama dan tanggung jawab antara keluarga, masyarakat dan pemerintah supaya perkembangan anakbaik fisik, sosial maupun moral dapat meletakan dasar-dasar pendidikan kearah kemandirian dalam mencapai kedewasaan anak pada usia anak yang dapat menentukan arah berfikir dalam memasuki taman kanak-kanak atau sekolah dasar hal ini sesuai dengan pernyataan yang ditegaskan dalam undang-undang SISDIKNASno 20 tahun 2003 pasal 3 sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.
B. Relevansi pendidikan keluarga dengan PLS.
PERUMUSAN MASALAH
Keluarga yang memerlukan bantuan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di lingkungan keluarga dapat memeproleh bantuan melalui keikutsertaan orang tua dalam kelompok belajar atau kursus atau kegiatan belajar dengan menggunakan bahan yang dapat di kaji sendiri (H.D. Sudjana S 2000:335)
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan atau lokasi penelitian, penulis mengidentifkasikan beberapa masalah yang benar-benar terjadi dalam kehidupan masyarakat saat ini diantaranya: 1. Terlihat adanya sebagian besar orang tua pada saat ini yang kurang memperhatikan masalah perkembangan anaknya. 2. Terlihat adanya sebagian besar anak-anak dan para remaja yang perilakunya sudah mulai menyimpang baik etika, sikap maupun mentalnya. 3. Terlihat kurangnya kerjasama antara keluarga masyarakat dan pemerintah dalam hal pendidikan anak-anak. KAJIAN TEORI DAN METODE A. Makna, fungsi dan tinjauan pendidikan keluarga Pada umumnya keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak, mereka hidup dalam satu kelompok atas dasar ikatan perkawinan secara lebih jelas di kemukakan oleh TOTO SUTARTO GANI UTARI:’’ keluarga dalah kesatuan terkecil dari persekutuan hidup manusia yang terdiri dari ayah, ibu serta anak-anaknya yang hidup bersama pada suatu tempat tinggal, membentuk kelompok yang sifatnya primer dan relative langgeng’’ (Hj. Rochamah. S. 1996: 1) sementara dalam undang-undang nomer 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa keluarga adalah’’ unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami itri dan anaknya, atau ayah dan anaknya , atau ibu dan anaknya’’ ( H.D. Sudjana . 2008:S8).
Relevansi antara pendidikan keluarga dengan PLS tersebut didasari berbagai teori, dalil dan pendapat yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya diantaranya adalah sebagai berikut: Undang-undang RI no 2 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pada pasal 10 ayat 4 menyebutkan bahwa ‘’Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga yang memberi keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan keterampilan’’. Pendidikan luar sekolah, pada penjelasan umum disebutkan bahwa: Pendidikan luar sekolah yang sangat mendasar sifatnya adalah pendidikan keluarga, meskipun pendidikan keluarga amat penting yang bahkan meletakan dasar-dasar kesiapan hidup sebagai anggota masyarakat, pengaturannya merupakan wewenang keluarga yang bersangkutan.
C. Masalah keluarga dan pemecahannya. Dari hasil studi interatur dan studi dokumentasi ada beberapa hal yang mnunjukan bahwa kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak usia pra sekolah di dalam lingkungan keluarga adalah sebagai berikut: 1. Menurut simon, bahwa yang menjadi penyebab kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya adalah sebagai berikut: a. Jumlah penduduk yang terus berkembang b.Munculnya budaya-budaya asing c. Perubahan social ekonomi dan tekhnologi yang makin cepat d.Perubahan pola kehidupan terutama perubahan peranan wanita (Suara Daerah, 1999. 77) 2. Menurut Aba Firdaus A. (1999.24) menjelaskan bahwa penyebabnya adalah sebagai berikut: a. Kondisi rumah yang kurang harmonis b.Hancurnya struktur rumah tangga c. Terjadinya perceraian d.Timbulnya saling tidak percaya dalam keluarga e. Adanya perselingkuhan. 3. Menurut Mollen Haver dalam H.M Said, (1989: 138) menjelaskan sebagai berikut:
a. Keluarga bukan lagi tempat social b.Adanya perubahan perananan orangtua yang digantikan oleh orang lain c. Wanita telah banyak bekerja diluar negeri d.Tingkatan pendidikan orangtua sangat rendah e. Kondisi rumah tidak memadai f. Mata perekonomian orang tua sangat rendah. D. Faktor-faktor yang pendidikan keluarga.
berperan
dalam
Pemecahan masalah dalam menanggulangi kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak usia pra sekolah dilaksanakan dengan berbagai upaya dari semua pihak baik dari pihak pemerintah, masyarakat maupun pihak keluarga sendiri. Adapaun upaya-upaya masyarakat dalam meningkatkana partisipasi terhadap proses pendidikan keluarga perlu mengupayakan hal-hal sebagai berikut: a. Masyarakat punya kesadaran terhadap pendidikan keluarga b.Melibatkan diri dalam aktivitas keluarga c. Melaksanakan proses kegiatan pendidikan keluarga d.Membantu keluarga yang kurang mampu e. Melibatkan diri sebagai pendidik bagi anak yang membutuhkan. E. Pembinaan orang tua terhadap anak didalam keluarga sebagai bentuk pendidikan luar sekolah. Bentuk pembinaan orang tua dalam meningkatkan perkembangan anak melalui pendidikan keluarga harus dilakukan sedini mungkin. Bahkan menurut A.F Al-Hawani (1999 : 32) berpendapat sebagai berikiut: Disaat masih dalam kandungan, terutama tatkala ‘’ruh’’ mulai mengisi sang janin, seorang ibu harus sudah memberi perhatian khusus dengan cara memperhatikan makanan bergizi, gerak keseharian, cara tidur, serta kelaziman hidup yang lainnya. Dari uraian diatas tentang pemecahan masalah pedidikan keluarga dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah tersebut perlu adanya penanganan langsung yang terpadu antara pemerintah masyarakat dan keluarga atau orang tua. Disisi lain perlu adanya dana, waktu dan tenaga sebagai penunjang agar pemecahannya berjalan baik dan lancer. Hal ini dapat dicermati dalam undang-undang no 20 tahun 2003 pasal II iuq, bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bernutu bagi warga negara’’. (isapi : 138)
METODE PENELITIAN A. Populasi dan sampel penelitian Yang dimaksud populasi dalam penelitian adalah ‘’Beseluruhan obyek penelitian, mungkin berupa gejala-gejala benda, pola sikap, tingkah laku dan sebagainya yang menjadi obyek penelitian.’’ Sampel Penelitian Pengambilan yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat sebagian kecil dari populasi yang ada atau hanya 10% yaitu 50 orang.Hal ini disesuaikan dengan ketebatasan kemampuan, ketersediaan waktu, tenaga dan biaya yang sangat terbatas. B. Metode penelitian dan tekhnik pengumpulan data Metode penelitian adalah suatu cara yang mengarah pada kegiatan penelitian yang dilandasi oleh ilmu dengan kata lain bahwa metode adalah cara kerja pada suatu kegiatan yang bersifat ilmiah untuk memahami sesuatu obyek penelitian Untuk menawarkan dan memudahkan penelitian, penulis mencoba menggunakan metode Deskriptif, dengan alasan bahwa metode tersebut dianggap paling cocok yang disahkan pada permasalahan yang dihadapi saat ini yaitu ingin mengungkap masalah atau data-data tentang peranan orangtua dalam membina anak melalui pendidikan keluarga. C. Tekhnik Pengumpulan data Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi 2. Wawancara 3. Angket D. PROSEDUR PENGOLAHAN DATA Data yang telah terhimpun dilapangan, kemudian diatur atau diklasifikasikan serta dilakukan pemilihan dan penilaian serta hati-hati.Pada tahap seleksi data atau editing ini penulis melakukan pemeriksaan dan pengecekan data beserta kelngkapan lainnya. Klasifikasian dilakukan dengan menggolongkan data dalam bentuk pola, kedudukan, kuantitas dan fenomena. Cara pengklasifikasian ini bertujuan untuk melihat kedudukan masing-masing fenomena dalam keseluruhan data yang diolah. Tabulasi data
Tabulasi data dilakukan dengan cara merumuskan semua data yang telah di edit dan diklasifikasikan kedalam bentuk tabel. Tabulasi data dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi dari tiaptiap data ini dimaksudkan untuk mengetahui frekuensi dari tiap-tiap alternative jawaban. Analisa dan Penafsiran Data Perhitungan dan pengolahan data menggunakan penghitungan persentase (%) tujuannya adalah untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi tiap item jawaban dari responden dalam penghitungan tersebut adalah: a. Membuat tabel-tabel yang terdiri dari kolom, nomor alternaif, jawaban, frekuensi dan kolom persentase b. Mencari frekuensi jawaban (f) dengan cara menjumlahkan setiap alternatif jawaban. c. Mencari frekuensi keseluruhan dengan cara menjumlahkan frekuensi-frekuensi. d. Melakukan penghitungan persentase dengan menggunakan rumus = f x 100 HASIL DANP PENELITIAN n A. Gambaran Singkat Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan diuraikan dalam pembahasan ini mencakup beberapa hal yang sangat berkaitan dengan masalah wilayah dan penduduk kelurahan Citeureup. Tabel 1 Faktor-Faktor yang menyebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak No
ALTERNATIF JAWABAN
F
%
1 2
Orang tua terlalu sibuk Rumah tangga kurang harmonis Keadaan ekonomi keluarga masih rendah Kondisi rumah tidak memadai Jumlah
14 13
76 12
1
4
2
8
25
100
3 4
Berdasarkan tabel diatas semuanya (75%) responden berpendapat tentang factor yang meyebabkan kurangnya perhatian orang tua tershadap perkembangan anaknya adalah karena orang tua terlalu sibuk.
No 1 2 3 4
F
%
Lingkungan masyarakat Lingkungan keluarga Pengaruh media Lingkungan pendidikan
18 5 2 -
72 20 8 0
25
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar (72) responden berpendapat tentang factor lingkungan yang dapat menghambat proses pendidikan anak usia pra sekolah itu adalah lingkungan masyarakat.
Tabel 3 Dampak bagi perkembangan anak akibat kurangnya perhatian orang tua No
ALTERNATIF JAWABAN
F
%
1 2
Anak banyak melanggar etika Banyak meniru perbuatan jelek Banyak melakukan kejahatan Banyak yang menyimpang dari aturan dan norma yang berlaku Jumlah
3 5
12 20
17
0 68
25
100
3 4
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar (68%) respon dan berpendapat tentang dampak bagi perkembangan anak itu adalah anak banyak menyimpang dari aturan dan norma yang berlaku. Tabel 4 Peran masyarakat dalam membantu meningkatkan proses pendidikan dan membina anak usia Prasekolah No
ALTERNATIF JAWABAN
F
%
1
Mengadakan kelompok pengajian anak-anak Mengadakan kelompok olahraga Mengadakan kelompok kesenian Mengadakan kelompok kera-
22
88
-
0
3
12
-
0
2 Tabel 2 Faktor Lingkungan yang dapat menghambat proses pendidikan anak usia pra sekolah
ALTERNATIF JAWABAN
3 4
jinan tangan Jumlah
25
100
Berdasarkan tabel diatas, hampir seluruhnya (88%) responden berpendapat tentang kegiatan masyarakat yang sering dilakukan dalam upaya membantu meningkatkan pendidikan anak usia pra sekolah tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan pengajian untuk anak. Tabel 5 Bantuan Pemerintah yang diberikan Dalam membantu Meningkatkan proses pendidikan usia Prasekolah No 1 2 3 4
ALTERNATIF JAWABAN
F
%
Menyediakan Dana Menyediakan sarana belajar Menyumbangkan tenaga Memberikan penyuluhan
2 3 10
8 52 0 40
25
100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar (52%) responden berpendapat tentang bantuan pemerintah itu adalah menyediakan sarana belajar dan hampir setengahnya (40%) responden menyatakan pemerintah hanya memberi penyuluhan. Dari penyajian dan pengolahan data, maka secara singkat dapat disimpulkan bahwa orang tua di kelurahan Citeureup kecamatan Cimahi Utara hampir semuanya memahami tentang pengertian dan fungsi keluarga .Disamping itu hampir semuanya telah memahami pula tentang pengertian dan tujuan pembinaan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak usia prasekolah adalah orang tua terlalu sibuk dan masih rendahnya ekonomi keluarga sehingga dalam hal ini orang tua perlu berupaya meningkatkan perananannya sebagai pendidik yang utama dan pertama.
keluarga dan terlalu sibuknya orang tua. Adapun kesibukan yang sehari-hari sering dilakukan oleh orang tua itu adalah terlalu banyak mengikuti berbagai kegiatan sosial dan sebagai wanita karier dan disamping itu pula faktor yang sering menghambat kegiatan pembinaan anak usia prasekolah sering timbul dari perilakuan orang tua itu sendiri. B. Bagaimana dampaknya bagi perkembangan anak apabila orang tua kurang memberi perhatian. Berdasarkan hasil penelitian ternyata dampaknya sangat besar bagi perkembangan anak tersebut. Secara umum anak mengalami penyimpangan dari aturan dan norma yang berlaku sehingga dampaknya anak menjadi pemalas. Dampak lain, apabila anak terusmenerus tidak diperhatikan perkembangannya tentu saja menjelang remaja sangat dikhawatirkan akan terjerumus pada kenakalan remaja. C. Upaya apa yang harus dilakukan orang tua dalam meningkatkan perananannya terhadap perkembangan anak usia prasekolah pentingnya peranan orang tua tersebut, maka fungsi orang tua dalam mendidik anaknya merupakan sebagai pendidik yang pertama dan utama, ternyata masih ada orang yang suka menyerahkan peranannya kepada orang lain, sedangkan dalam mengantisipasi dan membantu proses pembinaan perkembangan anak usia prasekolah .masyarakat secara umum terutama tokoh masyarakat ikut juga berperan dengan cara mengadakan kegiatan kelompok pengajian anak, atau dengan praktek shalat. DAFTAR PUSTAKA Abdulhak
H. Ishak. (2000). Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa. CV. Andira : Bandung.
Al-Hawani Firdaus Aba. (1999). Melahirkan Anak Saleh. Mitra Pustaka : Yogyakarta.
KESIMPULAN Dengan selesainya kegiatan penyajian dan pengolah data maka kesimpulannya didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: A. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan orang tua kurang memperhatikan terhadap perkembangan anak usia prasekolah dari beberapa angket yang terkumpul hasil pilihan responden dan hasil penelitian terhadap perkembangan anak usia prasekolah, sebagian besar disebabkan oleh masih rendahnya ekonomi
Al-Mutawakil khaddijah. (2000). Nama – Nama Indah Untuk Anak. Pustaka Al khausar : Jakarta. Awwad Jaudah. (1997). Mendidik Anak Secara Islam. Gema Insani Press: Jakarta. Departemen Agama RI. (1989). Al – Qur’an dan Terjemahnya. CV. Toha Putra : Semarang.
Departemen Pendidikan Nasional. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.
Sudjana S. H. Djudju. (2000). Metode dan Teknik Pembelajaran. Fallah Production : Bandung.
H. Djauharuddin. (1991). Rumahku Surgaku. P2A Jabar : Bandung.
Sudjana S. H. Djudju. (2000). Pendidikan Luar Sekolah. Fallah Production : Bandung.
Hasan H. Engking S. (1997). Metodologi penelitian. STKIP Siliwangi : Bandung.
Trisnamansyah H. Sutaryat. (2000). Supervisi Monitoring PLS. Lab. PLS UPI : Bandung.
Hasan H. Engking S. (2001). Seminar Penulisan Skripsi. STKIP Siliwangi : Bandung. Hj. Rochamah S. (1996). Pendidikan Masyarakat. STKIP Siliwangi : Bandung. Hj. Rochamah S. (1996). Program Pendidikan Keluarga. STKIP Siliwangi : Bandung. Mantra Ida Bagus. (2000). Demografi Umum. Pustaka Pelajar : Yogyakarta. Napitupulu. (1993). Jurnal Pendidikan Edisi April 1993. PT. Zuluppy Pratama Karya : Jakarta. Rusyan A. tabrani. (1992). Pendidikan Masa Kini dan Mendatang. Bina Mulia : Jakarta.