UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMOTIVASI ANGGOTA KARANG TARUNA MELALUI PENYULUHAN KEWIRAUSAHAAN DI KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI
Rida Rosita (
[email protected]) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG
ABSTRAK Penelitian ini membahas permasalahan tentang upaya pemerintah kelurahan dalarn memotivasi anggota Karang Tarunadi Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui upaya pemerintah kelurahan, 2. Faktor pendorong dan faktor penghambat, 3. Upaya mengatasi faktor penghambat dalam memotivasi anggota Karang Taruna di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Landasan teori dan konsep antara lain yaitu kewirausahaan merupakan suatu proses melakukan sesuatu yang berbeda dan baru dengan tujuan menciptakan kemakmuran bagi individu; motivasi sebagai perubahan diri dari diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya reaksi untuk mencapai tujuan; generasi muda sebagai suatu pembentukan kepribadian manusiadalam masa peralihan menuju kedudukan suatu tanggung jawab dalam tatanan masyarakat; karang taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh atas rasa tanggung jawab yang bergerak dalam bidang kesejahteraan social. Metode yang digunakan yaitu
deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data
yaitu studi pustaka, observasi studi dokumentasi, dan angket. Populasi sekaligus sebagai sampel penelitian yaitu pemerintah kelurahan sebanyak 20 orang. Hasil penelitian, diketahui bahwa pemerintah kelurahan berupaya memotivasi pemuda Karang Taruna dengan rnemberikan penyuluhan, mengadakan kegiatan kepemudaan, dan mendirikan organisasi dengan materi tentang Karang Taruna, Kesimpulan pemerintah kelurahan memberikan motivasi supaya para anggota melaksanakan kegiatan Karang Taruna. Sebagai pemecahan masalah, pemerintah setempat hendaknya bekerja sama dengan para anggota untuk melaksanakan kegiatan yang mendukung terhadap kegiatan keanggotaan.
Kata Kunci : Motivasi, Generasi Muda, Karang Taruna, Kewirausahaan.
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anggota Karang Taruna merupakan generasi penerus dalam menjalankan dan melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa dalam roda pembangunan. Sebagai generasi penerus bangsa, anggota Karang Taruna harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik dalam berbagai hal. Karang Taruna merupakan wadah pembinaan pengembangan generasi muda yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial diri, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda wilayah desa/kelurahan, bergerak dalam bidang kesejahteraan sosial, yang secara fungsional dibidang dan dikembangkan oleh Departemen Sosial (Departemen Sosial, 1993-3). Da ri penj el as an di a tas, Kara ng T ar una me rupa ka n suatu organisasi kepemudaan yang bergerak mengembangkan generasi muda di desa atau kelurahan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dalam mengisi pembangunan yang dikembangkan oleh Departemen Sosial. Berdasarkan hasil penga matan di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, anggota Karang Taruna kurang motivasi dalam kegiatan Karang Taruna. Hal ini terlihat dari jarangnya kegiatan pemuda dalam kegiatan Karang Taruna. Rendahnya motivasi anggota Karang Taruna dalam kegiatan Karang Taruna disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang datang dari dalam dirinya maupun faktor dari luar dirinya. Pemberian motivasi sangat penting dilakukan oleh pihak tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang karena pemberian motivasi akan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam melaksanakan suatu kegiatan. Peran serta pemerintah dalam rnemotivasi
anggota Karang Taruna yaitu me mberi ka n moti vasi bagi diri pe muda itu untuk melaksanakan kegiatan. Begitu besar motivasi, akan semakin besar pula keinginan untuk melakukan sesuatu termasuk motivasi Karang Taruna. Dari uraian diatas peneliti tertarik membahas permasalahan tentang upaya pemerintah kelurahan dalam memotivasi anggota Karang Taruna melalui penyuluhan kewirausahaan di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi . B. IDENTIFIKASI MASALAH M as ala h -ma s a la h te rse but selanjutnya diidentifikasi sebagai berikut: 1. Apakah anggota Karang Taruna sudah memahami tentang kegiatan Karang Taruna dan bagaimana pula motivasi untuk mengikuti kegiatan Karang Taruna? 2. Dalam mengikuti kegiatan Karang Taruna tidak terlepas dari berbagai faktor, baik faktor penunjang maupun faktor penghambat. 3. Untuk mengaktifkan anggota Karang Taruna dalam suatu kegiatan yang positif dapat dilakukan dengan memberikan motivasi yang diberikan oleh aparat kelurahan terhadap anggota Karang Taruna. Motivasi dari aparat kelurahan pada dasarnya sudah ada, tetapi masih dipertanyakan bagaimana upaya melakukannya? C. PERUMUSAN MASALAH Untuk menentukan arah pelaksanaan penelitian, selanjutnya masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yaitu "Bagaimana upaya aparat kelurahan dalam motivasi anggota Karang Taruna di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi ?" Perumusan masalah tersebut selanjutkan dikembangkan dalam pertanyaan penelitian. D. ALASAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Alasan dilaksanakan penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan rendahnya motivasi anggota Karang Taruna di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Dengan diadakannya penelitian ini akan diperoleh kegunaan sebagai berikut. 1. Sebagai pengalaman langsung dalam menulis karya ilmiah serta menambah wawasan tentang upaya yang dilakukan pemerintah kelurahan dala m me moti vasi anggota Karang Taruna 2. Kegunaan bagi pembaca yaitu dapat memahami lebih jelas tentang pentingnya kegiatan anggota Karang Taruna yang ada di daerahnya. 3. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang positif dalam khazanah Pendidikan Luar Sekolah tentang pengembangan Karang Taruna sebagai organisasi pemuda yang ada di tingkat kelurahan. E. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengumpulkan dan mendeskripsikan data mengenai upaya pemerintah kelurahan dalam memotivasi anggota karang taruna. 2. Mengumpulkan dan mendeskripsikan data mengenai faktor pendorong pemerintah kelurahan dalam memotivasi anggota karang taruna. 3. Mengumpulkan dan mendeskripsikan data mengenai faktor penghambat pemerintah kelurahan dalam memotivasi anggota karang taruna. 4. Mengumpulkan dan mendeskripsikan data mengenai upaya pemerintah kelurahan dalam
mengatasi faktor penghambat memotivasi anggota karang taruna. F. ANGGAPAN DASAR Adapun anggapan dasar pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut. 1. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh generasi mudanya sebab generasi muda merupakan penerus bangsa yang akan mengisi dan mengembangkan pembangunan bangsa dan negara. 2. Karang Taruna merupakan suatu organisasi kepemudaan yang bergerak mengembangkan generasi muda di desa/kelurahan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di dalam mengisi pembangunan yang dikembangkan oleh Departemen Sosial di dalam kesejahteraan sosial. 3. Pemerintah di tingkat kelurahan mempunyai peranan penting dalam memberikan motivasi kepada generasi muda terhadap kegiatan Karang Taruna sebab organisasi Karang Taruna berada di desa atau kelurahan. 4. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yakni motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik, motivasi ekstrinsik dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi intrinsik sehingga tergerak hatinya untuk melakukan suatu kegiatan. G. PERTANYAAN PENELITIAN Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Bagaimana upaya pemerintah kelurahan dalam memotivasi anggota karang taruna ? 2. Apa yang menjadi faktor pendorong pemerintah kelurahan dalam memotivasi anggota karang taruna? 3. Apa yang menjadi faktor penghambat pemerintah kelurahan dalam memotivasi anggota karang taruna? 4. Bagaimana upaya pemerintah kelurahan dalam mengatasi faktor penghambat memotivasi anggota
karang taruna? H. PENJELASAN ISTILAH Ada beberapa hal perlu dijelaskan sehingga artinya jelas dan tidak menimbulkan salah penafsiran yaitu pemerintah kelurahan, motivasi, pemuda, dan Karang Taruna. 1. Kewirausahaan adalah suatu proses melakukan sesuatu yang baru dan berbeda dengan tujuan menciptakan kemakmuran bagi individu dan memberi nilai tambah pada masyarakat (Winarto, 2004: 2-3). 2. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1999: 106). 3. Generasi muda adalah s u a t u f a s e dalam siklus pembentukan kepribadian manusia yang m e m p u n y a i peranana dalam masa peralihan menuju kedudukan suatu tanggung jawab dalam tatanan masyarakat (Simanjuntak, 1990:84) 4. Karang Taruna merupakan wadah pembinaan pengembangan generasi muda yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial diri, oleh dan untuk masyarakat terurama generasi muda wilayah desa/kelurahan, bergerak terutama dalam bidang kesejahtraan sosial, yang secara fungsional dibidang dan dikembangkan oleh Departemen Sosial (Departemen Sosial, 1993:3). I. METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif Teknik pengumpulan data yaitu studi pustaka, observasi, angket, dan dokumentasi. TINJAUAN TEORI A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi
Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan daya penggerak pada setiap orang untuk melakukan suatu tindakan dalam rangka mencapai tujuan. 2. Jenis-jenis Motivasi Mengenai pembagian jenis motivasi ini dikemukakan oleh Makmun (2004:37) yaitu "Datang dari dalam diri individu itu sendiri disebut sebagai motivasi intrinsik dan datang dari lingkungan yang disebut sebagai motivasi ekstrinsik." B. Generasi Muda Generasi muda secara umum dapat dipandang sebagai sebagai suatu fase dalam siklus pembentukan kepribadian m a n u s i a . Ciri yang amat menonjol dari fase generasi muda ialah peranannya dalam masa peralihan menuju kedudukan suatu tanggung jawab dalam tatanan masyarakat. C. Organisasi Salah satu wadah untuk mencapai tujuan adalah organisasi. Menurut Siagian (2001:3) "Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sarna untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam segala ikatan hi e ra r ki di ma na selalu t e r da pat hubunga n a nt a r a s e or a ng a t a u sekelompok orang yang disebut bawahan." D. Karang Taruna 1. Sejarah Organisasi Karang Taruna Karang Taruna pertama lahir pada tanggal 26 September tahun 1960 di Kampung Melayu Jakarta, dirintis oleh Departemen Sosial melalui suatu proyek eksperimen yang dilandasi Keputusan Menteri Sosial RI NO. HUK7-57/1940 tentang Susunan dan Tugastugas bagian dan seksi-seksi pada Jawatan Pekerjaan Sosial, dalam rangka menyelenggarakan usaha-usaha perlindungan anak.
2. Dasar Hukum Karang Taruna Karang Taruna berkembang karena berlandaskan hukum yaitu a. Undang-Undang No. 6 tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahtraan b. Keputusan Menteri RI, No. 31/HUK/KEP/1/81, tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Karang Taruna c. Keputusan Menteri Sosial RI, No. 11/HUK/1988, tentang Pedoman Dasar Karang Taruna. 3. Azas dan Tujuan Organisasi Karang Taruna Tujuan yang ingin dicapai karang taruna di atas pada dasarnya berkiprah pada hakikat pembangunan nasional, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, dalam arti tujuan yang ingin dicapai karang Taruna dalam membina dan mengembangkan generasi muda adalah untuk menekanakan kader bangsa. 4. Pengertian Organisasi Karang Taruna Organisasi Karang Taruna adalah sebagai salah satu wadah pembinaan generasi muda yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial, yang diharapkan mampu bergerak dan diharapkan melaksanakan tugas serta fungsi sebaik-baiknya. E. Kewirausahaan 1. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan adalah penerapan kreatifitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Tujuan pembelajaran kewirausahaan Proses kewirausahaan dimulai dari imitasi dan duplikasi. Sedangkan hasil akhir yang ingin dicapai dari pembelajaran kewirausahaan ialah tertanam atau terbentuknya jiwa wirausaha pada diri seseorang, sehingga yang bersangkutan menjadi seorang wirausaha dengan kompetesinya. Inti dari kompetensi seorang wirausaha ialah
inovatif dan kreatif (Eman Suherman, 2008:21). METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif B. TEKNIK PENELITIAN 1. Studi Pustaka 2. Observasi 3. Studi Dokumentasi 4. Angket C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi Penelitian "Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian." Populasi penelitian ini adalah anggota
Karang Taruna di Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi sebanyak 50 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun jumlah subjek yang dijadikan sampel sebanyak 2 0 orang. D. LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DATA 1. Menyusun angket secara sistematis 2. Mencobakan angket (try out) pada sampel yang relevan 3. Revisi angket 4. Memperbanyak angket sesuai dengan jumlah sampel penelitian 5. Pengumpulan data E. PROSEDUR PENGOLAHAN DATA 1. Menyeleksi Data 2. Mentabulasi Data 3. Mengklasifikasikan Data 4. Menafsirkan Data HASIL DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Letak dan batas wilayah Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Citeureup Kecamatan
Cimahi Utara Kota Cimahi. Kelurahan tersebut mempunyai luas 1.015.960 Ha. 2. Jumlah Penduduk Penduduk Kelurahan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi yaitu 12.776 orang. Selanjutnya jumlah penduduk dibedakan berdasarkan golongan usia, etnis, tingkat pendidikan, dan agama. B. HASIL PENELITIAN 1. Identitas responden Tabel 1 Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin F % 1. Laki-laki 2. Perempuan
18 2
Jumlah
90 10
20 100
Hampir seluruh responden (90%) adalah laki-laki, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan hanya sebagian kecil (10%). Tabel 2 Keadaan Responden Menurut Usia No Golongan Usia F % 1. 16 – 25 tahun 2 10 2. 26 – 35 tahun 2 10 3. 36 – 45 tahun 3 15 4. 46 tahun ke atas 13 65 Jumlah 20 100 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar responden (65%) adalah berusia 46 tahun ke atas. Sebagian kecil respoden (10%) berusia antara 16 –45 tahun. Tabel 3 Keadaan Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan No Pendidikan 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Diploma 5. Sarjana Jumlah
F 5 9 3 3 20
% 25 45 15 15 100
Tingkat pendidikan responden pada hampir setengah dari responden (45%) tamat SMA. Sebagian kecil (15%) tamat diploma tamat perguruan tinggi (sarjana). 2. Pembahasan Tabel 4 Upaya Pemerintah Kelurahan Memotivasi Anggota Karang Taruna N o
F
%
1.Memberikan penyuluhan
4
20
2.Mengadakan diskusi
-
0
Mengadakan kegiatan kepemudaan
6
30
4.Mendirikan organisasi
10
50
3.
Alternatif Jawaban
Jumlah
20 100
Setengah dari responden(50%) mengatakan mendirikan organisasi.Sebagian kecil responden (20%) mengatakan upaya pemerintahan kelurahan memotivasi anggota yaitu memberikan penyuluhan. Tabel 5 Faktor Pendorong Memotivasi anggota dengan Mengaktifkan anggota dalam Kegiatan Organisasi Karang Taruna No Alternatif Jawaban F % 1. Mengarahkan anggota sebagai sumber daya Pembangunan 14 70 2. Mengarahkan para pemuda 6 30 Pembangunan 3. Mengarahkan anggota mengisi pembangunan 4. Mengarahkan anggota dalam kegiatan yang Positif Jumlah 20 10 0 sebagian besar responden (70%) me n ga t a ka n me n ga r a h ka n a n ggot a s e b a ga i s umb e r d a ya pembangunan.S ebagian kecil ( 3 0 % ) m e n g a t a k a n mengarahkan anggota sebagai aspirasi, pembangunan. Tidak ada responden yang mengatakan mengarahkan anggota menjadi bagian dalam kegiatan yang positif.
Tabel 6 Faktor Penghambat dari Lingkungan Masyarakat dalam Memotivasi Anggota Karang Taruna N o
Alternatif Jawaban
F
%
1
Lingkungan masyarakat tidak 0 mendukung terhadap kegiatan 2. kepemudaan Lingkungan masyarakat tidak 8 40 mengetahui kegiatan 3. kepemudaan Lingkungan masyarakat sibuk 12 60 dengan kegiatan masing4. masing. Jawaban A, B, dan C. Jumlah
20 100
Sebagian besar responden (60%) mengatakan lingkungan masyarakat sibuk dengan kegiatan masing-masing Hampir setengahnya responden (40%) mengatakan lingkungan masyarakat tidak mengatur kegiatan kepemudaan. Tabel 7 Faktor Penghambat Memotivasi anggota Karang Taruna Ditinjau dari Kesempatan Pemuda No Alternatif Jawaban F % 1.Anggota sibuk bekerja 4 20 2.Anggota sibuk dengan 14 70 pelajaran di sekolah 3.Anggota selalu pergi ke luar 6 30 kota 4.Anggota sibuk membantu - 0 orang tua. Jumlah 20 100 Sebagian besar responden (70%) mengatakan anggota sibuk dengan pelajaran di sekolah. Hampir setengahnya (30%) mengatakan anggota selalu pergi ke luar kota. Tidak ada responden yang mengatakan anggota sibuk membantu orang tua.
Tabel 8 Upaya Mengatasi Faktor Penghambat Memotivasi anggota karang taruna yang Disebabkan oleh Lingkungan Masyarakat No Alternatif Jawaban F % 1 Mengadakan kegiatan 6 30 kepemudaan yang melibatkan masyarakat luas 2 Mengadakan penyuluhan kepada 14 70 masyarakat tentang pentingnya aktivitas anggota dalam kegiatan organisasi 3 Mengajak masyarakat untuk 0 turut serta dalam kegiatan organisasi 4 Memberikan penyuluhan kepada 0 masyarakat tentang manfaat bagi anggota karang taruna Jumlah 20 100 Hasil penghitungan pada tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden (70%) mengatakan mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya aktivitas anggota dalam kegiatan organisasi.
Tabel 9 Upaya Mengatasi Faktor Penghambat Memotivasi a n g g o t a y a n g D i s e b a b k a nKurangnya Kesempatan Pemuda N o 1.
F
%
Mengadakan kegiatan kepemudaan pada sore hari. Mengadakan kegiatan kepemudaan pada saat liburan
8
40
6
30
3.
Mengadakan kegiatan kepemudaan dengan mengundang anggota secara resmi
4
20
4.
Mengadakan kegiatan kepemudaan khusus anggota yang mempunyai waktu senggang
2
10
20
100
2.
Alternatif Jawaban
Jumlah
Hampir setengahnya responden (40%) mengadakan kegiatan kepemudaan pada sore hari.
KESIMPULAN Upaya pemerintah kelurahan dalam memotivasi pada pemuda Karang Taruna yaitu memberikan penyuluhan, mengadakan kegiatan kepemudaan, dan mendirikan organisasi dengan materi tentang Karang Taruna, yang dilaksanakan bergantung kepada situasi. Adapun kegiatan memotivasi yaitu kewirausahaan, pengajian, dan olah raga yang bertempat di balai desa. Faktor pendorong pemerintah kelurahan dalam memotivasi para pemuda Karang Taruna yaitu adanya kebijakan pemerintah dengan cara menganjurkan agar di setiap kelurahan terdapat organisasi Karang Taruna, kegiatan organisasi dapat mengarahkan para pemuda dalam kegiatan yang positif Karang Taruna mempunyai manfaat mengarahkan para pemuda dalam kegiatan yang positif, sumber daya pemuda menjadi bagian dari kegiatan pembangunan, dan mengaktifkan para pemuda dengan cara mengarahkan pemuda sebagai sumber daya pembangunan. Faktor penghambat pemerintah kelurahan dalam memotivasi para pemuda Karang Taruna yaitu lingkungan keluarga tidak mengetahui kegiatan Karang Taruna, lingkungan masyarakat sibuk dengan kegiatan masing-masing, sarana dan prasarana untuk kegiatan kepemudaan tidak sesuai, pergaulan pemuda sulit untuk dicegah, dan para pemuda sibuk dengan pelajaran di sekolah. Upaya pemerintah kelurahan dalam mengatasi faktor penghambat memotivasi para pemuda Karang Taruna yaitu memberikan penjelasan kepada keluarga tentang pentingnya kegiatan kepemudaan dalam berorganisasi,menga dakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya aktivitas para pemuda dalam kegiatan organisasi, mengadakan kegiatan kepemudaan
dengan menggunakan sarana dan prasarana seadanya, mengarahkan pemuda pada kegiatan yang positif dan mengadakan kegiatan kepemudaan pada sore hari. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2000). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Sosial Kabupaten Cianjur. (1996). ''Panduan Karang Taruna". Cianjur: Depsos. Depdiknas. (2004). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan. Hamalik, O. (2005). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Keputusan Mendikbud Nomor 0323/U/978 tentang Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.