HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH ( 4-6 ) TAHUN DI TK RHODHATUL BANAT CIMAHI Setiawati Stikes A. Yani Cimahi
Abstrak Pada masa kanak-kanak proses tumbuh kembang terjadi sangat cepat. Perubahan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang terlihat seperti pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan dalam segi lain seperti perasaan, tingkah laku dan cara berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya. Pengalaman pertama didapatkan anak dari keluarga dimana keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan anak makka di dalam keluargalah anak mendapat contoh dan pendidikan serta bimbingan awal dari orang tua bagaimana seharusnya bersikap, berperilaku dan bekerjasama dengan baik. (Yusuf, 2006). Berk (2005) menjelaskan bahwa anak-anak yang berumur 3 – 6 tahun secara bertahap mulai mandiri berpakaian dan makan.,dapat pergi sendiri dan mengurus keperluan toiletnya,dapat menggunakan sendok dengan benar dan makan sendiri, pada umur 5-6 tahun dapat menggunakan pisau untuk memotong makanan lunak.Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan pada orang tua di TK Rhodathul Banat Cimahi didapatkan data bahwa lima orang ibu yang sedang menunggu anaknya mengatakan untuk BAB,BAK, mandi dan berpakaian, makan, anak belum bisa melakukannya sendiri harus masih dibantu orang tua atau guru disekolah. Empat orang ibu yang lain mengatakan anak sudah dapat melakukan tanpa bantuan. Tingkat kemandirian yang bervariasi tersebut ternayata tak lepas dari pola asuh orang tua yang bervariasi. Tujuan penelitian ini Mengetahui hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (4-6) tahun di TK Rhodatul Banat Cimahi. Metode Penelitian Deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua berdasarkan dimendi kendali dan kehangatan dengan perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (46) tahun di TK Rhodatul Banat Cimahi. Sampel semua murid dan orang tua yangmemiliki anak berusia 4 – 6 tahun berjumlah 23 orang. Hasil penelitian tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua berdasarkan dimensi kendali dan kehangatan dengan perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (4-6 ) tahun di TK Rhodatul Banat Cimahi. Saran agar orang tua memfasilitasinya anaknya dengan cara mengarahkan anak dalam hal
memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Kata kunci : Pola Asuh, Kendali, kehangatan. A. Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsep konsepsi sampai dengan dewasa. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, yang dapat diukur dengan ukuran berat, panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses Jurnal Kesehatan Kartika
48
pematangan. Meskipun merupakan proses yang berbeda, keduanya tidak bias berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan satu sama lainnya. Pada masa kanak-kanak proses tumbuh kembang ini terjadi sangat cepat. Perubahan yang terjadi pada seseorang tidak hanya meliputi apa yang terlihat seperti pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan dalam segi lain seperti perasaan, tingkah laku dan cara berhubungan dengan orang lain dan lingkungannya. Pengalaman pertama didapatkan anak dari keluarga dimana keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan anak makka di dalam keluargalah anak mendapat contoh dan pendidikan serta bimbingan awal dari orang tua bagaimana seharusnya bersikap, berperilaku dan bekerjasama dengan baik. (Yusuf, 2006). Pengaruh keluarga dalam pembentukan dan perkembangan kepribadian sangatlah besar artinya. Banyak factor dalam keluarga yang ikut berpengaruh dalam perkembangan anak yaitu pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, besarnya keluarga, urutan kelahiran, pribadi orang tua dan praktik pengasuhan orang tua kepada anaknya. Faktor yang paling berpengaruh dalam pembentukan kepribadian anak adalah praktik pengasuhan orang tua kepada anaknya ( Pola asuh orang tua ). Tarmudji (2001) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Penanaman dan pembentukan sikap, kebiasaan maupun pola tingkah laku pada masa kanak-kanak dapat dikatakan sepenuhnya terletak pada cara orang tua mengasuh, oleh karena itu dengan pengetahuan mengenai cara pengasuhan seperti diatas, kita dapat memahami proses perkembangan individu, salah satu perkembangan yang insa dilihat dalam perkembangan seorang anak adalah perkembangan kemandiriannya. Kemandirian dapat diartikan sebagai salah satu ciri kematangan yang memungkinkan seseorang anak berfungsi secara otonom dan memungkinkannya untuk berusaha guna mencapai prestasi pribadi dan tercapainya suatu tujuan (Nuraeni, 2003). Indikator anak semakin mandiri adalah ketergantungannya terhadap orang dewasa berkurang, dapat menghargai teman dan mampu menolong diri sendiri untuk memenuhi kebutuhannya (http/www.ayahbunda-online.com) Kemandirian akan berkembang sejalan dengan bertambahnya usia bila ada anak yang diharapkan oleh lingkungan sudah berkembang mandiri ternyata tidak sesuai dengan tingkah laku anak seusianya, anak akan menemui kesulitan dalam mengembangkan dirinya serta mengganggu penyesuaian dengan lingkungan sosialnya. Anak yang tidak mandiri umumnya akan merasa dirinya tidak mampu dan tidak berdaya, akibatnya perasaan tidak berdaya dan tidak mampu akan membuat anak sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya. Apapun yang dilakukan seringkali bukan atas dasar keinginannya sendiri, tetapi lebih atas dasar keinginan orang lain atau kelompok ( Utoyo, 2000). Masa anak usia pra sekolah yaitu anak-anak yang berada pada rentang usia 3 – 6 tahun ( Hawadi, 2004). Masa pra sekolah adalah masa-masa bahagia dan asangat memuaskan dari seluruh kehidupan anak, karena pada ini merupakan masa pertumbuhan, Jurnal Kesehatan Kartika
49
masa belajar pada kehidupan nyata. Dengan perkataan lain, masa pra sekolah sangat aktif dan banyak bergerak, ia mulai belajar mengembangkan kemampuannya untuk bermasyarakat. Inisiatifnya mulai berkembang puladan bersama temannya mulai belajar merencanakan suatu permainan dan melakukan dengan gembira (Markum, 2000). Anak usia pra sekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi kebutuhan sendiri . Berk (2005) menjelaskan bahwa anak-anak yang berumur 3 – 6 tahun secara bertahap mulai mandiri berpakaian dan makan. Pada saat usia 3 tahun, anak mulai dapat pergi sendiri dan mengurus keperluan toiletnya. Anak umur 4 – 5 tahun dapat berpakaian dan melepas pakaiannya tanpa harus diawasi. Pada waktu makan, anak-anak usia pra sekolah sudah dapat menggunakan sendok dengan benar dan makan sendiri, pada umur 56 tahun dapat menggunakan pisau untuk memotong makanan lunak. Hasil observasi dan wawancara pendahuluan yang dilakukan peneliti pada orang tua di TK Rhodathul Banat Cimahi didapatkan data bahwa lima orang ibu yang sedang menunggu anaknya mengatakan untuk BAB,BAK, mandi dan berpakaian, makan, anak belum bisa melakukannya sendiri harus masih dibantu orang tua atau guru disekolah. Empat orang ibu yang lain mengatakan anak sudah dapat melakukan tanpa bantuan. Tingkat kemandirian yang bervariasi tersebut ternayata tak lepas dari pola asuh orang tua yang bervariasi.. Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, maka penulis merumuskan masalah “Bagaimana hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (4-6) tahun di TK Rhodatul Banak Cimahi”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Mengetahui gambaran pola asuh orang tua terhadap anak usia pra sekolah (4-6) tahun berdasarkan dimensi kendali dan kehangatan di TK Rhodatul Banat Cimahi. 2. Mengetahui gambaran perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (4-6) tahun di TK Rhodatul Banat Cimahi dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari ( makan, Minum, BAK, menggunakan sepatu). 3. Mengetahui hubungan pola asuh orang tua berdasarkan dimendi kendali dan kehangatan dengan perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (4-6) tahun di TK Rhodatul Banat Cimahi.
B. Metode Penelitian
Deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua berdasarkan dimendi kendali dan kehangatan dengan perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (4-6) tahun di TK Rhodatul Banat Cimahi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid dan orang tua TK Rhodatul Banat Cimahi sebanyak 45 orang. Dan yang menjadi sampel adalah murid dan orang tua yangmemiliki anak berusia 4 – 6 tahun berjumlah 23 orang.
Jurnal Kesehatan Kartika
50
C. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 23 anak yang berusia 4-6 tahun dan orangtuanya di TK Rhodanut Banat Cimahi, maka diperoleh hasil sebagai berikut 1. Univariat : a. Gambaran Pola asuh Orang Tua Berdasarkan Dimensi Tabel 1. Distribusi Frekeunsi Pola Asuh Orang Tua Berdasarkan Dimensi Variabel Dimensi Frekuensi Prosentase Dimensi Kendali Tidak Baik 8 34,8 Baik 15 65,2 Total 23 100 Dimensi Kehangatan Tidak Baik 11 47,8 Baik 12 5,2 Total 23 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui, bahwa sebagian besar orang tua yang memiliki dimensi kendali yang baik dalam melaksanakan pola asuhnya adalah sebesar 65,2 %. Sedangkan yang memiliki dimensi kehangatan yang baik dalam pola asuhnya adalah sebesar 52,2 %. b. Gambaran Kemandirian Anak Usia Pra sekolah
Tabel 2. Distribusi Frekeunsi Kemandirian Anak Usia Pta Sekolah Variabel Prilaku Kemandirian Tidak Dibantu Dibantu Total
Frekuensi 13 10 23
Prosentase 56,5 44,5 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui, bahwa sebagian besar anak usia prasekolah yaitu 56.5% sudah tidak dibantu dalam memenuhi kebutuhan sehariharinya. 2. Bivariat : Tabel 3. Hubungan Dimensi Kendali dengan Perilaku Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah di TK Rhodatul Banat Cimahi Prilaku Kemandirian Total P-Value Dimensi Kendali Mandiri Tdk Mandiri N % N N % % Tidak Baik 4 50 4 50 8 100 0,685 Baik 9 60 6 40 15 100 Total 13 56,5 10 43,5 23 100
Jurnal Kesehatan Kartika
51
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui, dari 8 orangtua yang memiliki dimensi kendali tidak baik dalam pola pengasuhannya, memeiliki perilaku kemandirian yang mandiri dan yang tidak mandiri sama-sama sebesar 50. Sedangkan dari 15 orangtua yang memiliki dimensi kendali yang baik memeiliki anak dengan kemandirian yang mandiri sebesar 60%. Dari hasil uji statistic menunjukan bahwa p-valeu 0,685 dengan tingkat kepercayaan 0,05 yang berarti Ho gagal ditolak atau tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua berdasarkan dimensi kendali dengan perilkau kemandirian anak pra sekolah (4-6 th) di TK Rhodatul Banat Cimahi. Tabel 4. Hubungan Dimensi Kehangatan dengan Perilaku Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah di TK Rhodatul Banat Cimahi Prilaku Kemandirian Total Dimensi P-Value Mandiri Tdk Mandiri Kehangatan N % N N % % Tidak Baik 5 45.5 6 54,5 11 100 0,414 Baik 8 66,7 4 33,3 12 100 Total 13 56,5 10 43,5 23 100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui, dari 11 orangtua yang memiliki dimensi kehangatan tidak baik dalam pola pengasuhannya, memeiliki perilaku kemandirian yang mandiri sebesar 45,5%. Sedangkan dari 12 orangtua yang memiliki dimensi kendali yang baik memeiliki anak dengan kemandirian yang mandiri sebesar 56,5%. Dari hasil uji statistic menunjukan bahwa p-valeu 0,414 dengan tingkat kepercayaan 0,05 yang berarti Ho gagal ditolak atau tidak ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua berdasarkan dimensi kehangatan dengan perilkau kemandirian anak pra sekolah (4-6 th) di TK Rhodatul Banat Cimahi D. KESIMPULAN dan SARAN 1. Kesimpulan a. 65.2% memiliki dimensi kendali yang baik dalam melaksanakan pola asuhnya. b. 52.2% memiliki dimensi kehangatan yang baik dalam melaksanakan pola asuhnya. c. 56.5% anak usia prasekolah (4-6) tahun di TK Rhodatul Banat sudah tidak dibantu dalam memenuhi kebutuhan seharinya-harinya. d. Tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua berdasarkan dimensi kendali dengan perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (4-6 ) tahun di TK Rhodatul Banat Cimahi, hasil uji statistic menunjukkan p-value 0.685 dengan tingkat kepercayaan 0.05. e. Tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua berdasarkan dimensi kehangatan dengan perilaku kemandirian anak usia pra sekolah (4-6 ) tahun di TK Rhodatul Banat Cimahi, hasil uji statistic menunjukkan p-value 0.414 dengan tingkat kepercayaan 0.05.
Jurnal Kesehatan Kartika
52
2. Saran a. Untuk orang tua, agar memfasilitasinya anaknya dengan cara mengarahkan anak dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-harinya. b. Untuk TK. Rhodatul Banat, agar melatih murid-muridnya dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-harinya supaya anak dapat mandiri.
DAFTAR PUSTAKA Berk, Laura E. 2005. Child Development. Massachusetts: Appleton and Lange Stamford. Hawadi, R. A. 2004. Psikologi Perkembangan Anak: Mengenal Sifat, Bakat dan Kemampuan Anak, Jakarta : Erlangga. Markum, dkk. 2002. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI Nuraeni, A. 2003. Gambaran Perilaku Kemandirian Anak Usia Pra Sekolah pada Ibu yang Bekerja dan tidak Bekerja. Bandung : UNPAD. Tarmudji, T. 2001. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Agresivitas Remaja. http/www.depdiknas.go.id yang diperoleh tanggal 5 Maret 2007. Utoyo. Y. 2000. Pegangan Orang Tua untuk Perkembangan Anak Usia 3 – 5 tahun. Jakarta : PT. Gaya Favorit Press. Yusuf. S. 2001. z. Bandung : PT. Rosdakarya.
Jurnal Kesehatan Kartika
53