Aplikasi [salop don Radiasi,1996
PERANAN JASAD RENIK PELARUT FOSFAT DALAM MENINGKA TKAN KEEFISIENAN PUPUK P DAN PERTUMBUHAN TEBU M. Edi Premono.,I. Anas.., G. Soepardi..,R.S.Hadioetomo..., i S. Saono , danW.H. Sisworo
;ifl1
.Pusat PenelitianPerkebunanQuia Indonesia,Pasuruan ..Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,IPB1X1>1.!! ...Jurusan Biologi, FMIPA, IPB Pusat Penelitian daD PengembanganBioteknologi. LIPI PusatAplikasi Isotop daD Radiasi, BATAN
ABSTRAK PERANAN JASAD RENIK PELARUT FOSFAT DALAM MENINGKATKAN KEEFISIENAN PUPUK P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN TEBU. Penelitian ini merupakan bagiandari disertasi, yang bertujuan untuk mempelajari perananjasad rcnik pelarut fosfat dalam mempengaruhiserapanP, keefisienan pupuk P, serta pertumbuhantanaman tebu. Percobaandilakukan di rumah kaca, menggunakanpot berisi 4 kg BKM tanahtntisol. Perlakuanyang diberikan terdiri atastiga faktor, yaitu: (a) jasad renik (kontrol, Aspergillus niger, Pseudomonaspulido L28TIAl, Pseudomonasfluorescens, Klebsiella terriguna, Pseudomonasputida L27A4Al); (b) pupuk P {O, 45 (TSP), 90 (TSP), 90 (RP), 150 (RP) kg P2°, per hektar} menggunakanTSP bertanda32p;daD(c) kapur (0 daD I kali Al-dd). Percobaandisusun secara solit-solit R}Q!.Faktor kapur sebagai petak utama, pupuk P sebagaiaDak petak daDjasad renik sebagaiaDak-aDakpetak. Tanaman dipertahankan sampaiumur 6 minggu denganpeubah-peubahyang diamati adalah bobot kering jaringan tanaman,kandungan P, sertakeefisienan pupuk TSP daD RP (batuan fosfat). Hasil penelitian menunjukkan bahwajasad renik pelarut fosfat yang diinokulasikan dapat meningkatkan pertumbuhanawal tanaman tebu, yami meningkatkan bobot kering 13-38%, terutama oleh Aspergillus ficuum. Semua perlakuan tidak mempengaruhikadar P total, tetapi mempengaruhijumlah P asal pupuk TSP. Jasad renik ini meningkatkanjumlah P tanaman asal TSP 65-117%, terutama oleh Pseudomonasfluorescens daDPseudomonas pulida. Kadar P asalTSP daD RP hanya berkisar 1-5% daD 1-2%, yang mengindikasikan bahwa sampai periode 6 minggu, tanaman tebu belum bergantung padaP pupuk. Keefisienanpupuk TSP daDRP hanya berkisar 1-5% daD0,2-0,7%. Keefisienan pupuk P semakin baik dengan perlakuan kapur dan jasad renik. Pseudonwnasfluorescens daDPseudonwnas putida meningkatkan keefisienan pupuk TSP 60-135%.
ABSTRACT mE EFFECT OF PHOSPHATE-SOLUBILIZING MICROORGANISMS ON THE P-FERTILIZER EFFICIENCY AND mE GROWTH OF SUGARCANE. This researchis a part of a dissertation, which was carried out to study the effect of phosphate-solubilizing microorganismson P uptake, P-fertilizer efficiency, and the growth of sugarcane planted in acid soil. The experimenta greenhouse,using Ultisol soil. and consistedof three factors, i. e. (a) phosphate-solubilinng microorganisms(control, Aspergillus niger,Pseudonw,1aSpulido L28TIAI, Pseudonwnasfluorescens,Klebsiella lerriguna, Pseudo~nas pulido L27A4A1); (b) P fertilizer {O, 45 (TSP), 90 (TSP), 90 (RP), 150 (RP) kg P2°5 per ha} by using labelled 32pTSP: (c) liming (without and with lime I x exchangeable-AI),was arranged in split-split plot design. The treatment included as a main plot. sub plot. and sub-sub plot were a liming, P fertilizer, and phosphate-solubilizing microorganisms,respectively.The shootdry weight. P uptake. and P-fertilizer efficiency were measuredin six-weeks-oldsugarcane.Phoshate-splubilizing microorganisms inoculated in the soil were capableof improving the early growth of sugarcane.The shoot dry weigh of six-weeks-old of sugarcaneinoculatedby microorganismsincreasedby about 13-38%. especially by A. flcuum. All of the treamentsdid not influence the total P content. but influenced the content of P-derived from fertilizer (P-dtI). The microorganisms increasedthe P-dff by about 65-117%. especiallyby P. fluorescens and P. pulido. The value of P-derived from TSP and RP were very low, i.e. 1-5% and 1-2%, respectively.The low level ofP-dff indicated that sugarcane,up to six-weeks-old, was not influenced by P fertilizer yet. The efficiency of TSP and RP (rock phosphate) in that period was 15% and 0.2~.7%. respectively. The value of fertilizer efficiency in the treatment of liming and inoculation was better than their control. Pseudomonasfluorescens and P. pulido increasedthe TSP fertilizer ~fficiency by about 60-135%.
PENDAHULUAN Perananjasad renik pelarut fosfat (JRPP)dalam meningkatkanpertumbuhantanamantelahbanyakdilaporkan olehpara peneliti(1-8). Secaralangsungjasadrenik tersebutdapat meningkatkanP tersedia(9) melalui mekanisme pengkhelatananasir penjerapP oleh asamorganik, maupunmelaluipersaingananion antaraortofosfatdengan
asam organik pada tapak jerapan koloid tanah yang bermuatanpositif. Di samping menghasilkanasamorganik, jasad renik ini juga menghasilkanfitohormon, antibiotik, dan sideroforyang secaratidak langsungdapatmemperbaiki serapanP maupun pertumbuhantanaman. Karena kompleksnyaperananjasad renik ini dalarn mempengaruhi pertumbuhan tanarnan, maka KLOEPPER ~ m.. (2) menggolongkanjasad renik ini sebagaibakteri pemacu
Aplikasi /sotop don Radiasi. /996-
tumbuhtanaman(pGPR = ~ ~ oromoting!him: bacteria)dan TANG ~~. (10) menggolongkansebagai rield-increasingbacteria(YIB). Di antaraasarnorganik berbobotmolekul rendah yang dihasilkan olehjasad renik, dan paling efektif dalam melarutkan P adalah asam sitrat daD oksalat (II-IS). Melalui mekanismepelarutanP tersebutdi atas,diharapkanjasad renik pelarutfosfat mampumeningkatkankeefisienanpupuk P padatanah-tanahberpotensimenjerapP, yakni tanah-tanahmasarnrnaupuntanah-tanahtua yang kaya hidrus-oksida besi daD aluminium. Pupuk P yang diberikanpadatanah-tanahyang demikian (masam)akan segeradijerapolehAI)" dan Fe:!"membentuksenyawayang sukarlarut (AI-P dan Fe-P),ataupunolehkoloid tanahyang bermuatanpositif, sehingga menjadi tidak tersedia bagi tanarnan.Beberapapeneliti menemukannilai keefisienan pupuk P pada tanah-tanahmasarnhanyaberkisar 1-8% (16, 17). Percobaanini merupakanbagian dari disertasi, yang dilakukan untuk mempelajari perananjasad renik pelarut fosfatdalam mempengaruhiserapanP, keefisienan pupuk TSP daDbatuan fosfat daDpertumbuhantanaman tebu.
Percobaan disusun secara SRlit-mlit RlQ! dalarn rancangan acak kelompok. dua ulangan. Sebagai petak utama adalah pengapurnn, sedangkananak petak daDanakaDak petak berturot -turot adalah dosis pupuk daD jasad renik. Tanaman di dalarn pot dipertahankan sarnpai umur 6 minggu. Pada umur tersebut dilakukan pengarnatan terhadap robot kering jaringan. kandungan P total dan P asal pupuk. serra keefisienan pupuk P yang diberikan. Penentuan P asal batuan fosfat (RP) dilakukan dengan pendekatan nilai A (18. 19). Teknik penentuan nilai-A digunakan karena batuan fosfat merupakan basil alam yang tidak dapat ditandai dengan radioisotop 32P.
BASIL DAN PEMBAHASAN
Hobot Kering Jaringan Tanaman. Hasil pengamatanpeubahbobotkering jaringan tanaman tebu disajikan pactaTabel 1. Pactapeubah ini tarnpak bahwa jasad renik nyatameningkatkanhobotkering tanamantwu pactaumur 6 minggu,demikian pula interaksinyadengan kapur. Namun dernikian,perlakuan pupuk P interaksinya dengankapur, ataudenganjasad renik maupuninteraksi ketiganya tidak memperlihatkan perbedaanyang nyata dalam meningkatkanbobot kering jaringan tebu umur 6 BAHAN DAN METODE mingu (Tabel 1). Peningkatanbobotkering jaringan tebuyang disebabkan olehjasad renik berkisar antara 13 sampai38%. Percobaanini merupakan percobaanpot, yang Aspergillus ficuum mampu meningkatkan bobot kering dilakukan di rumahkaca PusatAplikasi lsotop dan Radiasi (pAIR) BAT AN, PasarJumat, Jakarta,denganmengpaling tinggi (38%), diikuti P. pulido L28T1AI, P. fluogunakantanamantebu VarietasPs. 80-1424sebagaitanarescens,K. Terriguno,dan P. pulido L27A4AI, masingmasing sebesar31, 28, 22, daD 13%. Peningkatannilai man indikator,dan tanahmtisol denganciri kimia sebagai berikut: pH ~O) 5,1; pH (KCl) 4,7; C-organik 0,56%; peubah ini dapat disebabkanoleh aktivitas jasad renik N-total 0,14%; P (Bray I) 2,4 ppm; basa-basa(Ca, Mg, K) dalammenghasilkanfitohormon, vitamin, daDasamorgamasing-masing0,95; 0,29; 0,20 me/IOOg; Al-dd 2,8 met nik. Pactapenelitian terpisah denganmenggunakanjasad 100 g; H-dd 2,1 me/l00 g; KTK 16,9 me/IOOg; KB renik yang sarna,A. ficuum menghasilkanasamsitrat, sedangkanjasad renik yang lain menghasilkanasamoksalat 36.2%; tekstur(pasir,debu,dan liat) masing-masing14,3; (20). Beberapajasadrenik sernakinbaik dalammeningkat43,4; daD42,3%. kan bobot kering tanamantebujika dikombinasikandeBibit tebu dipilih dari tanaman sehatberumur 6 ngan pengapuranI x Al-dd, yang dapatdisebabkanoleh bulan pada mata nomor 9-15, disiapkan sebagaibagal mata satu (budset),dan dikecambahkanpada mediumpamembaiknyalingkungan tumbuhjasad renik, diantaranya adalahhilangnyapengaruhracun AI-dd, membaiknyapH, sir steril selama 10 hari. Bibit yang seragamdipilih dan daD membaiknyaketersediaanunsur kalsium (21). Jika dipindahkanke dalam pot percobaansebanyaksatutunas diamati lebih saksama,pola peningkatanbobotkering taper pot. Damantebupactaperlakuankapurserupadenganperlakuan Perlakuanyang diberikan terdiri atastiga faktor, tanpakapur. Secaraumum,pengapurandapatmeningkatyaitu: (a) jenis jasad renik (kontrol, Aspergillusjicuum. Pseudomonas pulida L28T1AI, Pseudomonasfluorescens. kan efektivitasjasad renik pelarut fosfat yang diuji, kecualiP. pulido L27A4AI. Ketidak-efektivanstrainP. pulido Klebsiella lerriguna, dan Pseudomonas pulido L27A4AI); (b) pupuk P {O, 45 (TSP), 90 (TSP), 90 (RP = batuan L27A4AI pactaperlakuankapur berhubungandengantipe genetikyang dimiliki bakteri tersebut. fosfat), 150 (RP) kg P2°5 per hektar); dan (c) kapuTdua Kadar P Total Jaringan Tebu. Hasil pengukutaraf dengandosis 0 dan I kaIi Al-dd (2.8 ton CaC03 per ran kadarP totaljaringan lebo disajikanpactaTabel2. Pacta ha). Pupuk TSP yang digunakan adalahTSPbertanda32p tabel tersebutdapatdilihat bahwa hanyaperlakuanpupuk dengan aktivitas jenis 0.15 mci per gram P pada saat fosfat saja yang menunjukkanperbedaannyata terhadap tanam. Percobaandilakukan denganpot yang berisi tapeubahkadar P total jaringan tanaman tebu, sedangkan nab Ultisol Lampung 4 kg BKM, yang dicampur terpengaruhjasad renik daDinteraksi semuaperlakuantidak lebih dahulu dengan kapur, diinkubasi selama 14 hari, menyebabkan adanyaperbedaankadarP total jaringan taselanjutnyadiberi pupuk dasar(90 kg N dan 60 kg K per Daman. ha, masing-masing sebagai urea daD KCI), perlakuan Pemberianpupuk TSP maupunbatuanfosfat (RP) pupuk P maupunjasad renik sejumlah5 x 1012CFU per dapat meningkatkan kadarP jaringan. tetapi pemberianP pot.
Aplikasi 1salopdan Radiasi,1996
taraf 45 dan 90kg P20Sper hatidak mengakibatkan adanya perbedaankadar P jaringan tanamantebuyang masihberumur 6 minggu. Kemungkinan sampaiperiode6 minggu. sebagianbesarkebutuhanfosfat masih dipasokoleh simpananP padabibit. Oleh karenait\!, secaratotal perbedaan berbagaitaraf daDjenis pupuk belurn terlihat berbeda. Secarakuantitatif fenomenaini akan terlihat pada Tabel 3, yang menyajikanjumlah P-pupuk yang diserap oleh tanaman. Kandungan P Tanaman Asal Pupuk. Hasil pengukuran kandungan P tanaman asal pupuk TSP maupun RP disajikan pada Tabel 3. 1. P- TSP. Jasad renik yang diinokulasikan maupun interaksinya dengan pemberian kapur dapat meningkatkan serapan P asal pupuk TSP secara nyata. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas jenis isotop 32pjaringan tanaman tebu pada perlakuan yang diinokulasi dengan jasad renik. Peningkatan serapan P-pupuk, paling tinggi dicapai oleh P. fluorescens. diikuti oleh P. putida L28TIAI, K. terriguna. P. putida L27A4AI danA.ficuum, masing-masing sebesar 117,102,84,79, dan 65%. Meskipun serapan P pupuk nyata meningkat karena inokulasi jasad renik, tetapi persentase total P jaringan (Tabel 2) tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Secara total, temyata jumlah P tanaman yang berasal dari TSP sangat kecil, yakni kurang dari 10% (Tabel 5), sehingga terlalu lemah untuk mempengaruhi kadar P total. Rendahnya kadar P tanaman yang berasal dari pupuk mengindikasikan bahwa sumber P selain pupuk berada dalam status berlimpah. Pada percobaan ini diketahui bahwa sampai umur 6 minggu setelah tanam, lebih dari 90% kebutuhan P tanaman tebu bukan diperoleh dari pupuk yang diberikan. Pasokan P cenderung lebih banyak berasal dari cadangan hara yang ada di dalam bibit daripada P asal tanah. Analisis pendahuluan kimia tanah yang disajikan pada Bab Bahan dan Metode menunjukkan bahwa P tersedia tanah sangat rendah. sehingga kecil kemungkinannya P tanah menjadi sumber pasokan P bagi tanaman. 2. P-RP. Nilai kandungan P tanaman asal batuan fosfat merupakan basil perhitungan secara tidak langsung dengan teknik nilai-A (A-value). Hasil analisis sidik ragamnya menunjukkan bahwa semua perlakuan yang diberikan tidak mempengarnhi jumlah P asal ballaD fosfat dalam tanaman. Fenomena ini dapat dijelaskan oleh rendahnya nilai aktivitas 32pdalam tanaman kon. trol yang digunakan untuk menghitung niIai-A. Rendahnya aktivitas 32pdalam jaringan tanaman disebabkan tanaman tebu barn menyerap kurang dari 10% P yang berasal dari pupuk. Keefisienan P Pupuk. Keefisienan serapan P pupuk oleh tanaman merupakan persentase jumlah P pupuk dalam tanaman terhadap jumlah P pupuk yang diberikan. Nilai keefisienan pupuk TSP maupun RP disajikan pada Tabel 4. Pada Tabel 4 terlihat bahwa perlakuan jasad renik mampu meningkatkan keefisienan pemupukan TSP sebanyak 60 sampai 135%. Terlihat pula bahwa peranan bakten lebih dominan daripada cendawan. Pengapuran secara umum dapat meningkatkan keefisienan serapan P pupuk,
tetapi uji statistiknya tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Seperti halnya pada peubah kandungan P tanaman asal TSP daD RP, tampak bahwa tingkat kekefisienan pemupukan ini tergolong rendah, yakni hanya berkisar 0,26 sampai 5,30%. Rendahnya nilai keefisienan pada peroobaan ini disebabkan oleh umur tanaman tebu yang masih muda, yaitu barn menyerap P pupuk kurang dari 10% dari total P yang diperlukan pada periode umur tersebut. Nilai keefisienan ini diperkirakan akan meningkat dengan meningkatnya umur tanaman tebu. Pengaruh tunggal jasad renik dan interaksinya dengan kapur tidak mempengaruhi nilai keefisienan RP, tetapi terdapat kecenderungan bahwa inokuIasi P. fluorescens daD P. putida L28TIAI dapat memperbaiki keefisienan RP. Keefisienan RP pada percobaan ini hanya berkisar 0,26-1,06%.
KESIMPULAN Dari basil-basil penelitian yang diperoleh, maka dapat diarnbil kesimpuJanbahwa jasad renik pelarot P yang diinokulasikan dapat meningkatkan pertumbuhan awal tanarnan tebu, yakni meningkatkan robot kering tanaman sekitar 13-38%, terutama oleh Aspergillus ficuum daD
Pseudomonasjluorescens. Sampai dengan umur 6 minggu, kadar P total taDaman tebu tidak dipengaruhi oleh semua perlakuan, tetapi jumlah P tanaman asal pupuk TSP tarnpak lebih tinggi 65-117% pada perlakuan inokulasi dibanding kontrol, terutarna oleh P. jluorescens daD P. pulido. Pada penelitian ini juga diketahui bahwa sampai periode 6 minggu, tanaman tebu belum banyak membutuhkan pupuk P. Kadar P asal TSP hanya berkisar 1-9% daD kadar P asal batuan fosfat bany~ mencapai 1-2:%. Pada percobaan ini diketahui bahwa keefisienan pupuk TSP daD batuan fosfat berturut-turut hanya berkisar 1-5% daD 0,2-0,7%. Dengan inokulasi jasad renik pelarut P, keefisienan pupuk TSP meningkat sekitar 60135%, terutama oleh P. jluorescens daD P. pulido.
DAFTARPUSTAKA 1. ANAS, I., and PREMONO, M.E., "Phosphatesolubilizing microorganisms(pSSM) and plant growth", RDA-FFI'C International Seminar, Seoul, Korea (1994). 2. KLOEPPER J.W., LIFSHITZ, R., and ZABLOTOWICZ, R.M., Free-livingbacterialinocula for enhancing crop productivity, Trends Biotechnology 1 (1989)39. 3. KUCEY, R.M.N., Phosphate-solubilizingbacteriaang fungi in variouscultivatedand virgin Alberta soils, Can. J. Soil Sci. QJ.(1983)671. 4. PREMONO,M.E., WillY ASTUTI, R., dan ANAS, I., "Pengarnhbakteri pelarnt fosfat terhadapP sukar larnt, ketersediaanP tanah dan pertumbuhanjagung pada tanah masam", Pertemuan Ilmiah Tahunan PERMI, 2-3 Desember 1991, Bogor (1991).
Aplikasi /sotopdon Radiasi. /996
5. PREMONO,M.E., WIDY ASTlJrI, R., daD ANAS, I., "Pengaruhbakteri pelarut fosfat terhadapserapan kation unsur mikro tanaman jagung pada tanah masam, Pertemuanllmiah Tahunan PERMI, 31 Juli-l Agustus 1992,Bandung (1992). 6. PREMONO, M.E., daDWIDY ASTUTI, R., Stabilitas Pseudomonas pulido dalam mediumpembawadaD potensinyasebagaipupuk hayati, Jumal Biosains Hayati1 (19944) 55. 7. PREMONO, M.E., MOAWAD, A.M., and VIEK. P.L.G.,Effect of phosphatesolubilizing Pseudomonasputida on the growth of maizeand its survival in therhizosphere.Postdoctoralreport. Georg-August University of Goettingen,Germany(1995). 8. PREMONO,M.E., ANAS, I., SOEPARDI,G., HADIOETOMO,R.S. SAONO,S..dan SISWORO.W.H., "Pseudomonas putida L27A4Al sebagaiageDhayati untuk meningkatkanefisiensi pupuk dan produksi tebu", ProsidingPertemuanTeknis,P3GI. Pasuruan (1995). 9. PREMONO, M.E., ANAS, I., SOEPARDI,G., HADIOETOMO, R.S., SAONO, S., and SISWORO, W.H., Effect of phosphate-solubilizingmicroorganisms on the P fertilizer efficiency of sugarcane.(unpublish), (1995). 10. TANG, W.H., "Yield-increasing bacteria (Ym) and biocontrolof sheethblight of rice", Improving Plant Productivity with RhizosphereBacteria (RYDER M.H., STEPHEN,P.M., and BOWEN, G.D., eds.). CommenwealthScientific and Industrial Research Organisation,Adelaide, Australia (1994) 267. 11. BOLAN, N.S., NAIDU, R., MAHIMARAJA, S.. and BASKARAN, S.. Influenceof low-molecular-weight organic acids on the solubilization of phosphate, Bioi. Fertil. Soils. ~ (1994) 311. 12. FOx, T.R., COMMERFORD, N.H., and FEE, W.M.M.,
Kinetic of phosphorusreleasefrom spodossol.Effects of oxalate and formate, Soil Sci. Soc.Am. J. .?:.4(1990) 1441.
13. FOX, T.R., COMMERFORD, N.B., and FEE, W.M.M., Phosphorusand aluminium releasefrom a spodichorizonmediatedby organicacid. Soil Sci. Am. J. .,2.4 (1990) 1763. 14. KPOMBLEKOU-A, K., and TABATABAI, M.A., Effect of organic acid on releaseof phosphorusfrom phosphaterocks, Soil Sci. ~ 6 (1994) 442. 15. TRAINA, S.J.,POSITO,G.S.,HES1ERBERG,D., and KAFKAFI, U., Effects of pH and organic acids on orthophosphatesolubility in an acidic montrnorilonitic soils. Soil Sci. Soc.Am. J. ~ (1986)45. 16. ARIEF. A.. RASYID. H.. daDSISWORO.W.H., "PengaruhameliorasilahanterhadapserapanP daDbasil tanamankedelai". Aplikasi lsotop dan Radiasi dalam Bidang Pertanian, Peternakandan Biologi (RisalahPertemuanIlmiah Jakarta.1992).BATAN. Jakarta(1993) 131. 17.SISWORO,W.H.. ABDULLAH. N., RASYID. H., dan SOEMlNTO,B.. Pengaruhpenempatanpupukfosfat daD pengapuran dalam tumpangsarijagungkedelai,Majalah Batan. XIX (1986) 14. 18. lAEA, Tracer Manual on Crops and Soil, lAEA, Vienna (1976). 19. ZAPATA, F., "Isotopetechniquesin soil fertility and plant nutrition studies",Use of NuclearTechniques in Studies of Soil-Plant Relationships (HARDASON. G.,ed.),IAEA, Vienna (1990). 20. PREMONO, M.E., Jasad renik pelarut fosfat. pengaruhnya terbadap P tanah daD efisiensi pemupukan P tanaman tebu, Disertasi Doktor, Program Pascasarjana. IPB, Bogor (1994).
21. TISDALE, S.L., NELSON, W.L., and BEATON, J.D., Soil Fertility and Fertilizers,Macmillan Publ.,New York (1985).
.Aplikasi jsolop don Radias;.1996
Tabell.
Pengaruhjasadrenik, pupukP, kapur,daDinteraksinyaterhadapberatkering tebuumur 6 minggu. Pupuk P, kg P2O~per hektar
TSP
Jasadrenik 0
45
RP 90
90
Rataan 150
g ~r pot Kontrol
2.1
2.4 2.7
2.5
3.0
2.6a
Aspergillus ficuum Pseudomonaspulido L28TIAl
3.2 3.6 3.0 3.4 3.2
3.1 3.4
3.1 3.4
Pseudomonasfluorescens Klebsiellaterriguna Pseudomonas putida L27A4Al
2.3 2.8 2.4 3.2 3.8
3.4 3.1
4.2
2.6
2.6 2.9
2.7 3.0 3.1 3.3 3.3
3.2c 3.2c 3.1bc 3.2c
Rataan
2.8
3.2
3.2
3.1
3.1
3.0
Dengankapur: Kontrol
2.7 4.7 4.6 4.9 3.0 2.9
2.6 4.6
3.1
3.1 4.1
4.1 3.4 4.1
3.0 4.6 2.8 4.8
Pseudomonasputida L27A4Al
2.8 3.5 4.8 2.6 3.1 2.6
3.6
3.0
3.0 2.7
2.9p 4.6qr 3.9qs 3.2ps 3.2ps 3.Ops
Rataan
3.2
3.8
3.5
3.9
3.5
4.3
2.4 3.0 3.8 2.5 3.1 3.2
2.6 3.9 4.1 3.9 3.3 3.1
2.7
2.8
Aspergillus ficuum Pseudomonaspulido L28TIAI Pseudomonasfluorescens Klebsiella lerriguna Pseudomonaspulido L27 A4AI
3.8
4.3
3.2
3.7
3.2
3.8
2.7x 3.7yz 3.5xz 3.5xz
3.6 3.1
3.3 3.0
3.0 3.6 2.9 3.9 3.2
2.9
2.9x
Rataan
3.0
3.5
3.4
3.5
Tanpa kapur:
Aspergillus ficuum Pseudomonasputida L28TIAI Pseudomonasfluorescens
Klebsiellaterriguna
Kontrol
3.1
5.6
3.3,
2.9ab
3.3xz 3.6
Angka yang diikuti oleh huruf sarnarnenurutkolorn berartitidak berbedanyatarnenuru~uji jarak bergandaDuncan 5%
Aplikasi Isotopdan Radiasi. /996
Tabel 2. Pengaruhjasad renik, popuk P, kapor, daDinteraksinyaterhadapkadarP total jaringan tebo omor 6 minggu. Pupuk P, kg P 2°5 per hektar
TSP
Jasad renik 0
45
RP 90
90
Rataan
150
g per pot
0.08 0.08 0.10
0.09 0.08 0.09
0.07 0.08
0.08
0.09
0.09
0.07 0.07 0.09 0.09 0,08 0.08
0.11 0.08
0.08 0.11
0.08 0.09 0.11
0.07 0.08
0.08
0.10
0.1.0
0.09
0.07 0.07 0.07 0.08 0.06 0.08
0.08 0.08
Pseudomonasfluorescens
0.09
0.11
0.08 0.09 0.09 0.09
Klebsiella lerriguna Pseudomonas pulida L27A4Al
0.07 0.09 0.08 0.09
0.07
0.07
0.10
0.09
0.08 0.09 0.08 0.08 0.10 0.10
0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.09
Rataan
0.08 0.08
0.09
0.09
0.09
0.08
Kontrol Aspergillusficuum Pseudomonas putida L28TIAI Pseudomonas jluorescens Klebsiella terriguna Pseudomonas putida L27A4AI
0.09 0.07
0.08 0.08
0.08 0.08
0.08
0.08
0.09
0.07 0.08
0.10 0.10 0.08
0.09 0.08 0.09
0.08 0.08 0.09 0.08
0.09
0.10
0.09 0.09 0.08 0.09 0.13
Rataan
0.07a 0.08ab 0.09b
Tanpa kapUT
Kontrol
0.06
Aspergillusficuum
0.08 0.09
Pseudomonaspulido L28T1AI Pseudomonasfluorescens Klebsiella lerriguna Pseudomonaspulido L27A4Al
0.07 0.08 0.08 0.07
Rataan Dengan kapuT: Kontrol Aspergillusficuum Pseudomonas pulida L28TIAl
0.08 0.07 0.09
0.08 0,08 0.08
0.09
0.08
0.08 0.09 0.09
0.10
O.O9b O.O9b
0.09
0.08 0.10 0.08
Angka yang diikuti oleh huruf sarnarnenurutbans berarti tidak berbedanyata rnenurutuji jarak bergandaDuncan 5 %
363583
Aplikasi Isotop don Radiasi, J996
Tabel 3. Pengaruhjasad renik, pupukP, kapur,daDinteraksinyaterhadapkadarP tanarnanberasaldari pupuk. TSP,kg P20~per ha
RP, kg P20Sper ha
Jasadrenik 45
90
Rataan
90
150
Rataan
mg per pot
Tanpakapur
Kontrol Aspergillusficuum Pseudomonas pulida 128TlAl Pseudomonas fluorescens Klebsiella lerriguna Pseudomonas pulida 127A4Al
0.82 0.94
0.88
0.19
0.43
1.21
1.16bc 2. 14ab
0.24 0.62
0.46 0.76
0.31 0.35 0.69
3.08 1.79 2.43a 0.51 1.72 1.20 1.46abc 0.47 1.27 1.14 1.21bc 0.26
0.58 0.86
0.55 0.67
0.43
0.34
Rataan
1.69
0.59
0.52
0.42 0.49 0.49 5727 0.97 o. 0.61 o.37 0.73
0.39
DengankapUT Kontrol Aspergillusficuum Pseudomonas putida L28TIAI Pseudomonas fluorescens Klebsiella terriguna Pseudomonas putida L27A4Al
1.12 2.07 2.22
.40
0.87 1.21 1.59 2.47 1.72 1.76 1.52 1.95 1.28 2.87 1.20 3.26
54 1.04b
2.03a 1.74ab 1.74ab
2.07a
2.23a
0.47
o. o. o.
o.
0.42 0.66 0.77 0.44 0.55
1.36 2.25
.81
0.46
0.62
0.54
Kontrol
0.84 1.07
O.96x
Aspergillusficuum Pseudomonas putida L28TIAl Pseudomonas fluorescens Klebsiella terriguna Pseudomonas putida L27A4Al
1.40 1.89
0.28 0.30 0.73 0.54 0.37 0.32
0.42 0.47 0.63 0.76 0.74 0.58
0.35 0.38 0.68 0.70
0.47
0.60
0.54
Rataan
Rataan
1.79
1.59xy 1.99 1.94xy 2.30 1.572.032.20 2.08xy 1.50 1.77xy 1.23 1.72xy .53
.83
.63
0.55 0.45
Angka yang diikuti oleh huruf sarnamenurutkolom berarti tidak berbedanyatamenurut uji jarak bergandaDuncan 5 %
Aplikasi Isotopdon Radiasi,1996
Tabel 4. Pengaruh jasad renik, pupuk P, kapur daD interaksinya terhadap keefisienan pupuk TSP daD
RP.
45
Tanpa kapUT: Kontrol Aspergillusficuum Pseudomonaspulida L28TIAI Pseudomonas jluorescens Klebsiella lerriguna Pseudomonas pulida L27A4Al
90
% 2.10 3.10 5.30 5.30
0.25
0.26
0.26
0.30
0.26
0.79
0.47
0.28 0.63
0.65 0.60 0.97
0.36
0.57
0.53 0.26
0.57 0.61
2.95
0.60
0.36
0.48
2.04 3.63 3.33 3.49 3.48 3.63
0.46 0.45 1.06
0.73 0.35
0.26 0.30 0.30 0.59 0.37
0.36 0.37
3.28 3.08
1.80 3.17 2.26 2.50 3.68 4.18
0.45
0.45
0.36 0.45
3.49
2.88
3.18
0.59
0.38
0.48
1.83a 2.94ab 3.70b 3.87b 3.22b 2.68ab
0.36
Klebsiella terriguna Pseudomonasputida L27A4AI
1.51p 2.29pr 4.85yz 2.55pr 4.62yz 3.14qr 3.84xz 2.6Opr 3.15x 2.82pr
0.69 0.47 0.71
o.26 o.27 o.38 o.47 o.45 o.35
0.31 0.32 0.65 0.58 0.46 0.53
Raman
3.69
3.09
0.60
o.37
0.48
Rataan Dengan kapUT:Kontrol Aspergillusficuum Pseudomonas pulida L28TIAI Pseudomonas jluorescens Klebsiella lerriguna Pseudomonas pulida L27A4Al Rataan Kontrol
Aspergillusflcuum Pseudomonas putida L28TIAI
Pseudomonasfluorescens
4.41 3.25
1.21 1.43 2.85 3.57 1.54 1.46
1.65 2.26 4.07 4.40 2.97 2.36
3.90
2.00
2.27 4.10 4.41 3.89
2.25x 3.59xz
2.35
0.37 0.92
0.68 0.55
Angka yang diikuti oleh huruf sarna menurut kolom berarti tidak berbedanyata menurut uji jarak bergandaDuncan 5%
Tabel lampiran
PersentaseP tanamanberasaldari TSP daDRP daJamjaringan tanaman tebu umur 6 minggu
Jasadrenik
TSP 45
RP 90
150
0.900
4.270
5.200 6.870 6.605 6.605 4.890 5.380
1.790 1.780 1:780 1.960 2.130 1.480
4.262 4.665 4.485 4.135 4.750 4.360
5.670 6.170 5.910 5.955 8.670 9.360
1.390 1.800 1.800 1.810 1.400 2.120
90
% Tanpa kapur
Kontrol Aspergillus ficuum Pseudomonas pulida L28TIAI Pseudomonas fluorescens Klebsiella lerriguna Pseudomona.~pulida L27 A4AI
Dengan kapur
Kontrol Aspergillus ficuum Pseudomonas pulida L28TIAI Pseudomonas fluorescens
Klebsiella lerriguna Pseudomonas pulida L27 A4AI
4.455 5.180 5.960 5.960
5.185
1.250 1.680 0.530 1.420 0.980
1.820 2.720 1.800 2.970
2.050 2.144
Aplikali Ilotop don Radiali. 1996
DISKUSI
E. SUWADn 1. Mengingatlingkungan tanahadalah suatusistemyang sangatkompleks dan tidak terbatas,bagaimanacara mempertahankan/menstandarkan viabilitas hidup bakteri (adaptasidalam taoab temtamauntuk aplikasi)? 2. Bagaimanacaramemeliharakemampuanhidup bakteri (maintenance) selama tidak digunakan, karena kemungkinanbesarakan mengalamidegradasi?
M. EDI PREMONO 1. Basil penelitian saya yang lain menunjukanbahwa Pseudomanas putida L 27 Au AI mampuberadaptasi di dalam tanab denganbaik. 2. Disimpan padabeberapamediumdaDselaludiremajakan setiap3 bulan.
SHOLEH A VIVI 1. Apa yang menyebabkanAI-P tak dipengaruhi oleh semuajasad renik? 2. Apakahada literaturyang menunjukanusia/padaumur berapaP pupuk dibutuhkantebudalamjumlah tinggi?
M.EDIPREMONO I. AI-P memanglebih sukarlarut dibandingkandengan senyawalain. 2. Sayabelumpernahmenemukanbasil penelitian,kapan P pupukdibutuhkandalamjumlah banyak.Hasilpenetitian ini menunjukansetelahtebuberumur> 6 minggo. M. MARDJO 1. lnokulasi bakteri pelaruttemyata dapatmeningkatkan pertumbuhanawal tanamantebu, meningkatkanserapan P tanamanasalTSP. Apakah bakteri pelarutfosfat juga menaikkanserapanP tanahatauP pada residu pupuk pada tanah musim sebelumnya? 2. Apakab inokulasi bakteri pelarut fosfat efisien pada tanab-taoabyang telah mengalami pemupukanP terus-menerus?
M. EDI PREMONO 1. Untuk penelitian selanjutnya,memangarahnyabahwa JRPPuntuk membongkafresidupupuk P pada lahanlahaRyang telah dipupuk dari tahunke taboo. 2. Va.
Ke Daftar Isi