perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERANAN HUMAS DALAM MEWUJUDKAN CITRA POSITIF DI LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)
Oleh: Shita Pramika Sari D 1606104
Konsentrasi : Pulic Relations(Humas)
DISETUJUI UNTUK DIPERTAHANKAN DIHADAPAN PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Tugas Akhir Berjudul :
PERANAN HUMAS DALAM MEWUJUDKAN CITRA POSITIF DI LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) Karya :
Shita Pramika Sari D 1606104
Konsentrasi : Pulic Relations(Humas)
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, Juni 2009 Menyetujui Dosen Pembimbing,
Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMed, Hons NIP 19810429 200501 2 002
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh panitia Ujian Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hari
:
Tanggal
: Panitia Ujian Akhir :
1.
Ketua
Drs. H. Sudihardjo, SH NIP. 19440505 198203 1 001
2.
Anggota
Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMed, Hons NIP. 19810429 200501 2 002
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan
Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP 19530128 198103 1 001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
Maka tanyalah para ahli ilmu pengetahuan apabila kamu semua tidak mengerti. (Surat Nahl ayat : 43) Kegagalan memang resiko dari sebuah usaha dan kekecewaan adalah resiko dari keinginan. (kisah-kisah teladan,majalah FOKKAL)
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk Allah SWT beserta Rosul-Nya Untuk keluargaku tercinta ; atas cinta doa, kepercayaan dan dukungan yang tiada henti-hentinya Seseorang yang selalu memberikan dorongan untuk menjadi yang lebih baik Semua sahabat terbaikku Almamater PR- ku tercinta Dan juga semuanya.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Humas Dalam Mewujudkan Citra Positif di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)” ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penyusunan Laporan Tugas akhir ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan moral maupun materi kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas Akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Allah SWT Yang telah memberikan segala rahmat, dan hidayah-Nya, kesempatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan Tugas Ahkir ini. 2. Drs. H. Supriyadi SN SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Eko Setyanto selaku Ketua Jurusan Program Diploma III Ilmu Komunikasi Terapan FISIP-UNS dan juga selaku Pembimbing yang telah
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membimbing penulis dengan penuh kesabaran sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini. 4. Bapak Drs. Hamid Arifin M.Si selaku Pembimbing Akademik Program Diploma III Public Relations tahun angkatan 2006. 5. Ibu Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMed, Hons yang dengan sabar membimbing Tugas Akhirku agar cepat selesai. 6. Ibu Elly Koentjahyowati, Bpk Triyadi, Bpk Firmanullah yang dengan sabar membimbing saat proses KKM di Biro Humas magan LAPAN. 7. Segenap dosen dan pengajar Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP-UNS yang telah memberikan bimbingan dalam mengajar dan curahan ilmunya. 8. Segenap staf Humas Antar Lembaga Lapan yang sudah memberikan banyak ilmu tentang kehumasan. 9. Keluargaku tersayang yang senantiasa selalu memberikan dukungan untuk terus maju. 10. MAHAFISIPPA yang telah memberikan pelajaran banyak untuk hidup yang tidak sekedarnya dan untuk teman-teman Diksar 21 terimakasih untuk semuanya . 11. Seseorang yang dari awal kuliah hingga akhir selalu memberikan dukungannya baik moril maupun materiil, hingga sampai terselesaikannya TA ini. 12. Mba Andrew yang dengan rela memberikan tumpangan selama proses KKM serta masukan-masukannya, terimakasih mba.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13. Sahabat-sahabat rumahku le restu, le novi, isma dan riana, terimakasih untuk doa dan dukungannya, dan tetaplah menjadi sahabat yang terbaikku. 14. Teman-teman kost asrama putri sari, takkan pernah kulupakan semua cerita yang pernah terjadi dikost kita, dan terimakasih selalu menanyakan Tugas Akhirku dan inilah jawabannya teman, silahkan kalau mau membaca. 15. Seluruh teman-teman tersayang Program Diploma III Public Relations FISIPUNS angkatan tahun 2006. Penulis menyadari bahwa Laporan ini jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penyampaiannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang sanagat penulis harapkan sebagai saran perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya semoga Laporan Tugas Ahkir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya penulis.
Surakarta, Juni 2009
Penulis
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii MOTTO...................................................................................................... iii PERSEMBAHAN....................................................................................... iv KATA PENGANTAR................................................................................ v DAFTAR ISI............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................
01
B. Rumusan Masalah...........................................................................
03
C. Tujuan Kuliah Kerja Media............................................................. 04 D. Tempat & Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media.............. ........
05
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Humas.........................................................................
06
B. Peran Humas Pada Instansi Pemerintah.........................................
09
C. Pembentukan Citra.........................................................................
17
D. Opini Publik....................................................................................
19
E. Kegiatan Humas..............................................................................
23
BAB III DESKRIPSI LAPAN A. Sejarah Berdirinya Lapan...............................................................
32
B. Tugas Pokok dan Fungsi Lapan......................................................
33
C. Visi dan Misi Lapan......................................................................... 36 D. Program...........................................................................................
commit to user ix
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan Lapan...................................................................................................
47
F. Fasilitas-Fasilitas Lapan.................................................................
54
G. Struktur Organisasi.......................................................................... 60
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM) A. Tempat dan Bidang Pelaksanaan Magang......................................
61
B. Penanggung Jawab Magang............................................................. 62 C. Tugas-Tugas yang Telah di Lakukan Selama KKM.......................
63
D. Kesulitan atau Kendala yang di Hadapi........................................... 71 E. Cara yang di Lakukan Untuk Mengatasi Kesulitan.......................... 72 F. Kemajuan Yang Telah di Capai......................................................... 73 G. Peran Humas Lapan......................................................................... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...................................................................................... 76 B. Saran.................................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 83 LAMPIRAN
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN MOTTO PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................
01
B. Rumusan Masalah...........................................................................
03
C. Tujuan Kuliah Kerja Media............................................................. 04 D. Tempat & Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media.............. ........
05
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Humas.........................................................................
06
B. Peran Humas Pada Instansi Pemerintah.........................................
09
C. Pembentukan Citra.........................................................................
17
D. Opini Publik....................................................................................
19
E. Kegiatan Humas..............................................................................
23
BAB III DESKRIPSI LAPAN A. Sejarah Berdirinya Lapan...............................................................
32
B. Tugas Pokok dan Fungsi Lapan......................................................
33
C. Visi dan Misi Lapan......................................................................... 36 D. Program...........................................................................................
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan Lapan...................................................................................................
47
F. Fasilitas-Fasilitas Lapan.................................................................
54
G. Struktur Organisasi.......................................................................... 60
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM) A. Tempat dan Bidang Pelaksanaan Magang......................................
61
B. Penanggung Jawab Magang............................................................. 62 C. Tugas-Tugas yang Telah di Lakukan Selama KKM.......................
63
D. Kesulitan atau Kendala yang di Hadapi........................................... 71 E. Cara yang di Lakukan Untuk Mengatasi Kesulitan.......................... 72 F. Kemajuan Yang Telah di Capai......................................................... 73 G. Peran Humas Lapan......................................................................... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...................................................................................... 76 B. Saran.................................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan diberbagai aspek kehidupan semakin ketat, khususnya persaingan didunia kerja. Saat ini, tenaga kerja yang menguasai bidangnya akan sangat dibutuhkan sehingga calon tenaga kerja harus mampu dan meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya yang tidak akan didapat dengan sendirinya tetapi harus dipelajari, dipahami dan dipraktekan baik secara teori maupun praktek kerjanya. Untuk itu perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan harus mampu mencetak tenaga kerja yang siap pakai. Salah satu usaha tersebut adalah dengan mewajibkan setiap mahasiswanya untuk melakukan praktek kerja diberbagai lembaga maupun instansi atau perusahaan baik negeri maupun swasta. Dan langkah nyata tersebut adalah dengan penyelenggaraan Kuliah Kerja Media 2009 oleh Program DiplomaIII di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kuliah Kerja Media adalah salah satu usaha nyata dalam meningkatkan penguasaan ilmu bagi mahasiswa “Public Relations”, karena dengan mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM), mahasiswa secara langsung dapat menerapkan dan mempraktekan ilmu yang sudah diperolehnya di bangku kuliah. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan praktis sebanyak-banyaknya yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Era reformasi yang bergulir di negara tercinta Indonesia telah membuat masyarakat sadar akan hak-haknya. Diantara hak-haknya tersebut adalah hak
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk mendapatkan informasi. Saat ini masyarakat menjadi lebih kritis terhadap transparansi informasi, apalagi dukungan perangkatnya yaitu berupa undangundang kebebasan memperoleh informasi telah tersedia. Ini semua secara tidak langsung juga membawa dampak yang signifikan terhadap peran kehumasan pada semua unit organisasi. Hubungan masyarakat (Humas) yang dulu kegiatannya diidentikan sebagai tukang kliping, tukang foto, membuat press release, sibuk dengan wartawan dan sebagainya, maka saat ini Humas telah menjadi pilar utama yang keberadaan dan perannya menjadi sangat vital. Hal ini karena pada setiap organisasi, lembaga, baik yang bersifat ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal). Humas di lembaga pemerintah merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, niat baik, kepercayaan, penghargaan dari dan kepada masyarakat luas dengan jalan komunikasi. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan (litbang) kedirgantaraan memiliki peran serta agar hasilnya bermanfaat bagi kepentingan masyarakat. Lapan melalui Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan (Humasmagan) memiliki kapasitas untuk mengungkapkan informasi secara langsung. Kehadiran situs resmi, media massa internal, serta jurnal-jurnal ilmiah maupun popular, menunjukan kemampuan Lapan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Biro yang dikenal dengan istilah kehumasan Lapan ini juga melakukan manejemen media massa, pembangun citra, dan sebagai jembatan Lapan dengan masyarakat serta penghubung Lapan dengan Pers.
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Membangun hubungan yang baik dengan pers adalah cara yang harus dilakukan pihak Humas dalam usaha mencapai tujuan. Pers dirasa sangat memiliki peran yang cukup besar dalam kegiatan Humas Lapan dalam mencapai tujuan. Pers merupakan teman sekerja Humas sebagai pelayan informasi, tanpa pers informasi yang disampaikan pihak Lapan melalui Humas Lapan tidak akan sampai ketangan masyarakat. Cara-cara yang tepat dalam membina hubungan yang baik dengan pers akan menimbulkan simpati publik, yang mana pencitraan positif Lapan akan didapat dari sini. Semakin tinggi peran kehumasan dimasyarakat, tentu saja berdampak pada meningkatnya kompleksitas dan sorotan masyarakat. Dari itu, kegiatan kehumasan yang dilakukan juga harus mampu menjaga dan mengontrol informasi yang diberikan ke masyarakat, agar tercipta suatu informasi yang berimbang, bermanfaat dan bertanggungjawab. Fungsi jembatan komunikasi ini yang diemban kehumasan Lapan dalam mengejawantahkan produk-produk litbang hasil dari unit teknis yang ada di Lapan, baik secara internal maupun eksternal. Menyoroti mengenai peran kehumasan dalam mewujudkan citra positif tentu saja sangat menarik untuk dipelajari dan dijadikan praktek kerja.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari pelaksanaan Kuliah Kerja Media ini yaitu penulis ingin mengetahui sejauh mana peranan Humas Lapan dalam menyebarluaskan
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
informasi tentang IPTEK Dirgantara kepada masyarakat serta membentuk citra positif Lapan kepada masyarakat.
C. Tujuan Kuliah Kerja Media Adapun dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) 2009, penulis mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus, yaitu sebagai berikut :
Tujuan Umum : Dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (Amd) dengan peraturan yang berlaku Diploma III Komunikasi Terapan sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Public Relations Universitas Sebelas Maret. Dari pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini didapatkan dibangku kuliah kepada publik secara umum.
Tujuan Khusus : Dari pelaksanaan Kuliah Kerja Media penulis mempunyai tujuan khusus yaitu mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah dipelajari di bangku kuliah serta untuk memperoleh pengalaman menjalani profesi Public Relations/Humas. Serta untuk mengetahui proses kerja Humas di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam upayanya menciptakan sebuah goodwill serta understanding, baik pihak internal maupun pihak eksternal serta memberikan informasi sebanyak-
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
banyaknya mengenai IPTEK dirgantara dan LAPAN kepada publik, guna menciptakan simpati dan citra yang baik melalui komunikasi yang sehat.
D. Tempat & Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media
Penulis melakukan praktek kerja di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan (litbang) kedirgantaraan. Penulis ditempatkan di Sekretariat Utama Lapan khususnya di Biro Humasmagan bagian Humas Antar Kelembagaan ( Hutarla ). Sekretariat Utama Lapan terletak di jalan Pemuda Persil No. 1 Rawa Mangun, Jakata Timur. Penulis melakukan praktek Kuliah Kerja Media yaitu dari tanggal 02 Maret- 30 April 2009.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN HUMAS
Hubungan masyarakat ( Humas ) atau Public Relations timbul karena adanya tuntutan kebutuhan. Hal ini dengan tidak disadari telah menjadi profesi yang baru atau disiplin yang baru. Dalam organisasi, Humas mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasaan terhadap semua pihak yang berkepentingan baik itu masyarakat umum, karyawan, pers atau pimpinan organisasi itu sendiri bahkan dengan instansi yang lain. Kegiatan pencitraan suatu institusi di era globalisasi ini, tidak terlepas dari peran bidang kehumasan, karena pada dasarnya Hubungan masyarakat ( Humas ) berfungsi untuk meraih goodwiil, kepercayaan, pengertian, serta citra baik institusi dari publik. Betapa pentingnya kegiatan Humas bagi setiap institusi, Gatot Irawan dan Thomas Jan Bernadues dalam sebuah media mengatakan: “Keberadaan Humas bagi setiap institusi sangat vital karena setiap institusi menginginkan citra yang baik dimasyarakat atau publik. Citra yang baik antara institusi dengan publik akan tercipta dengan adanya komunikasi yang baik antara institusi dengan publik. Humas akan saling tercipta pengertian antara institusi dengan public. Karena itu, bidang komunikasi dengan Humas kini menjadi salah satu ujung tombak diera globalisasi”
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Begitu pula professor Dr. Onong Uchjana Effendy menjelaskan bahwa “ Humas berperan penting dalam mendukung tercapainya tujuan suatu organisasi, yang dikejar dan dilaksanakan oleh seluruh insan dalam organisasi yang bersangkutan, mulai dari pimpinan tertinggi sampai bawahan terendah “ (Effendy, 1993 : 56 ). Ilmu Public Relations sebenarnya sudah lama muncul, banyak para ahli yang berpendapat mengenai pengertian Humas/ Public Relations walaupun berbeda-beda. Meskipun begitu pada dasarnya mempunyai inti yang sama. Seperti misalnya yang diutarakan oleh Cutlip, Center dan Broom yang dikutip oleh Onong Uchjana Effendy, sebagai berikut : Public Relations sebagai fungsi manajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi untuk kepentingan public, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan public. (Effendy, 1993 : 22 ). Selain pendapat diatas, masih banyak lagi para ahli yang mengutarakan definisi mereka tentang Public Relations. Masih tidak kurang ada 2000 lebih lagi pendapat yang dikemukakan para ahli Amerika Serikat. Namun dari seluruh pendapat yang ada, setelah diseleksi oleh panitia yang terdiri dari para ahli Public Relations, terdapat tiga definisi yang dianggap terbaik, sebagaimana dikutip oleh Bambang Siswanto, yakni : 1. Definisi J.C Seidel, berbunyi : Public Relations adalah proses yang kontinue
dari para usaha-usaha management untuk memperoleh
goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya : kedalam dengan mengadakan analisa dan
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan. 2. Definisi W. Emerson Reck, berbunyi : Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan penentuan pelayananpelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orangorang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Pelaksanaan kebijaksanaan, pelayaanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya. 3. Definisi Howard Bonham, Public Relations berbunyi : Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau sesuatu organisasi atau badan. ( Siswanto, 1985 : 6 ).
Seiring dengan semakin majunya pemikiran manusia tentang Public Relations, definisinyapun semakin beragam, seperti yang ditulis oleh Dr. rex Harlow dalam bukunya “A Model for Public Relations Educations for Professesional Practices” yang dikeluarkan oleh International Public Relations Associations (IPRA), mengemukakan definisi PR paling lengkap dan akomodatif terhadap perkembangan dan dinamika PR. International Public Relations Associations (IPRA) juga memberikan definisi Humas sebagai berikut “ Humas adalah seni dan ilmu social yang menganalisa kecenderungan, memprediksi
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
konsekuensi
mereka,
digilib.uns.ac.id
menasehati
pimpinan-pimpinan
organisasi,
dan
melaksanakan program-program kegiatan yang telah direncanakan yang menguntungkan baik bagi organisasi maupun khalayak.” Definisi ini didukung oleh 34 organisasi nasional Public Relations dan juga oleh asosiasi-asosiasi kehumasan diseluruh dunia. Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, melibatkan manajemen dalam permasalahan, membantu manajemen dalam menanggapi opini publik, bertindak sebagai system peringatan diri dan pengantisipasian, kecenderungan menggunakan penelitian secara tehnik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. (Ruslan, 1998: 17 ).
B. PERAN HUMAS PADA INSTANSI PEMERINTAH
Humas dalam lembaga pemerintahan merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas penyebaran informasi tentang kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan – lembaga pemerintahan kepada masyarakat. Humas pemerintah
bertugas
memberikan
informasi
dan
penjelasan
kepada
khalayak/publik mengenai kebijakan dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah serta mengusahakan tumbuhnya hubungan yang harmonis antara lembaga/instansi dengan publiknya dan memberikan pengertian kepada publik
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tentang apa yang dikerjakan oleh instansi pemerintah dimana humas itu berada dan berfungsi. Humas pemerintah merupakan tangan kanan, mata dan telinga pemerintah, dimana mempunyai kewajiban untuk turut serta memantapkan program-program dari pemerintah sehingga menunjang terwujudnya tujuan yang diharapkan dan mengusahakan agar masyarakat mau menerima dan mengakui pertanggungan jawab yang diberikan. Humas pemerintah juga memiliki peranan untuk menyelenggarakan dan mengkoordinasikan lalu lintas arus komunikasi kedalam dan keluar, ia juga berfungsi sebagai penyaring ( filter ) dari komunikasi timbal balik. Model komunikasi yang diciptakan humas pemerintah dalam menciptakan iklim saling pengertian menurut Kincaid & Schramm yang dikutip oleh Bambang Siswanto adalah sebagai berikut : ( Siswanto, 1985: 40-41 ) •
Model Komunikasi Dengan Umpan Balik Sumber
Pesan saluran
Umpan balik •
Model Timbal Balik Dalam Komunikasi
A
Menyusun Sandi
commit to user 10
Penerima
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pesan 1
Menguraikan sandi
A
Menguraikan Sandi
Pesan 2
Menyusun Sandi
Pesan 3
Menyusun sandi
Tugas Humas Pemerintah : 1. Membina pengertian khalayak umum atas kebijakan pemerintah 2. Menyelenggarakan dokumentasi mengenai kegiatan yang dilakukan pemerintah 3. Memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat umum masyarakat 4. Mengumpulkan data dan informasi tentang kegiatan pemerintah, mengkoordinasikan lalu lintas informasi didalam lingkungan pemerintah 5. Mengatur penyelenggaraan kegiatan dengan media pers. ( Moore, 1988 : 46).
Produk yang dihasilkan oleh Humas Pemerintah dapat berupa : majalah, buletin untuk khalayak, press release, artikel, sponsor untuk media, desain program siaran radio; tv dan film, poster, folder, pamflet, selebaran, spanduk . Disamping itu tugas humas ditetapkan dan dilaksanakan atas dasar : Profesionalisme yang bermoral, dimana tugas dan kegiatan Humas dilandasi oleh : Kejujuran, keadilan, keterbukaan.
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pertanggungjawaban yang profesional dengan sosial. Ini berarti semua kegiatan Humas hanya dilaksanakan untuk membuktikan kemanfaatannya bagi lembaga dan masyarakat dengan lebih menitikberatkan kepada kepentingan masyarakat. Itulah sebabnya mengapa tugas Humas dianggap paling utama adalah menyesuaikan kebijakan dan tindakan lembaga sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat. ( Ali, 1985 : 23) Peran Humas pada instansi pemerintah diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai unit kerja yang sekedar meneruskan informasi dari pimpinan, atau menanggapi berita-berita sumir dan sinis, yang bersifat sensasi dari media. Namun peran Humas perlu dikembangkan agar lebih pro-aktif mampu mengemas informasi maupun berita miring yang berkembang pada masyarakat, dan meluruskannya sesuai dengan fakta yang benar dan berimbang, sehingga dapat membentuk opini publik yang proporsional. Rosady Ruslan, seorang akademisi menguraikan fungsi pokok Humas instansi pemerintah, yaitu : Mengamankan kebijakan pemerintah Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijaksanaan dan hingga program-program kerja kepada masyarakat. Menjadi komunikator dan sekaligus mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak dan
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional. Dengan fungsi Humas tersebut, Rosady Ruslan berpendapat bahwa peran Humas pemerintah menjadi ganda, yaitu keluar berupa memberi informasi atau pesan-pesan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan lembaga/instansi pemerintah pada masyarakat sebagaikhalayak sasaran, sedangkan ke dalam wajib menyerap reaksi, aspirasi atau opini khalayak tersebut diserasikan demi kepentingan instansinya atau tujuan bersama. Selanjutnya tugas pokok Humas instansi pemerintah adalah : Mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan dan aspirasi masyarakat. Memberikan nasihat/sumbang saran untuk menanggapi apa yang sebaiknya
dilakukan
instansi/lembaga
pemerintah
seperti
yang
dikehendaki publiknya. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan publik dengan aparat pemerintah. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga atau instansi pemerintah.
Melihat tugas Humas yang dikemukakan Rosady Ruslan tersebut, dapat dikatakan bahwa apa yang kita lihat sehari-hari pada prakteknya, ada
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ketidaksesuaian antara konsep/teori dengan praktek yang harus dilakukan oleh Humas di instansi pemerintah. Ketidaksesuain tersebut antara lain : Kecenderungan menempatkan Humas dalam perspektif komunikasi satu arah, padahal seharusnya dua arah. Kecenderungan menempatkan Humas dalam peran teknikal (pelaksana, eksekusi), bukan sebagai perancang, pengambi keputusan (peran manajerial)
Dozier & Broom, membagi peranan Humas dalam suatu perusahaan menjadi empat kategori yaitu : Expert Perscriber. Sebagai praktisi PR yang berpengalaman dan memiliki kemampuan yang sangat tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya ( public relationship ). Hubungan disini seperti hubungan dokter dengan pasiennya, sehingga pihak perusahaan akan menerima atau memepercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari praktisi public relations yang memiliki pengalaman dan keterampilan tinggi dalam memecahkan masalah serta mengatasi persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Communication fasilitator. Dalam hal ini praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu perusahaan dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan perusahaan kepada publiknya.
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Problem Solving Process Fasilitator. Peranan praktisi public relations dalam hal proses pemecahan suatu masalah, merupakan bagian tim yang membantu pimpinan perusahaan baik sebagai penasehat ( advisor ) hingga pengambilan keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim yang dikoordinir oleh praktisi PR dengan melibatkan berbagai unit atau departemen untuk membantu perusahaan yang tengah menghadapi krisis. Communication Technician. Berbeda dengan ketiga peranan praktisi public relations diatas, peranan communication technician ini adalah sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi (methode of communication in organisation). Sistem komunikasi dalam suatu perusahaan tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan (level). Arus komunikasi yang digunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dengan dari bawahan ke pimpinan. ( Triyadi, 2006 : 28)
Dari penjelasan keempat kategori diatas, diharapkan para praktisi public relations di suatu perusahaan dapat menjadi mata, telinga serta tangan kanan bagi pimpinan perusahaan. Pada umumnya Humas dianggap sebagai ”juru bicara” bagi seluruh organisasi Humas. Humas mewakili pimpinan mengeluarkan pernyataanpernyataan yang dianggap perlu. Tetapi fungsi humas sebagai juru bicara saja tidak cukup, humas tidak hanya menyampaikan informasi dari lembaga kepada
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masyarakat tetapi juga menampung informasi dari masyarakat yang ditujukan kepada lembaga. Pada umumnya fungsi Humas adalah sebagai berikut :
Menjalin hubungan yang harmonis antara lembaga dengan masyarakat
Menciptakan kondisi saling pengertian (mutual understanding antara lembaga dengan masyarakat)
Membentuk pendapat umum yang menguntungkan bagi lembaga. ( Ali, 1985 : 2 ) Apapun
sebutannya
serta
tingkat
eselonisasinya,
bahwa
dalam
menjalankan peran, tugas dan fungsi keberhasilan Humas sangat tergantung kepada tingkat profesionalisme aparat Humas. Sedangkan kompetensi dan persyaratan untuk menentukan tingkat profesionalisme seorang aparat Humas antara lain : Mampu berkomunikasi, mampu menyampaikan informasi secara jelas dan dapat dimengerti,mampu menulis dan berkomunikasi dengan publik. Mampu bernegoisasi, yaitu mampu membuat planning, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi pekerjaannya. Mampu bergaul, petugas Humas harus mampu berkomunikasi dengan berbagai tingkatan dan semua kalangan. Mempunyai kepribadian yang menarik. Mampu berimajinasi, kaya dengan ide, dan memanfaatkan imajinasinya untuk memecahkan masalah.
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Memiliki kewenangan untuk belajar, keingintahuan dan selalu ingin tahu akan menambah wawasan pengetahuan serta akan membantu dalam melaksanakan pekerjaannya. ( Triyadi, 2006 : 27-28).
C. PEMBENTUKAN CITRA
Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Humas. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik / buruk. Seperti misalnya penerimaan dan tanggapan baik positif maupun negatif yang datang dari publik dan masyarakat terhadap lembaga atau perusahaan. Menurut Rosady Ruslan penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat (respek), kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga organisasi yang mana tugas inilah diwakili oleh pihak Humas. Biasanya citra terbentuk karena berakar pada " nilai-nilai kepercayaan " yang diberikan secara individual dan merupakan persepsi yang diberikan individu tersebut kepada lembaga dalam hal ini masyarakat. ( Ruslan, 1998 : 70 ) Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations, citra perusahaan ialah citra perusahaan ( coorporate image) adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain adalah sejarah / riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan di
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bidang keuangan yang pernah diraih, keberhasilan ekspor, hubungan yang baik dengan stakeholdernya, reputasi yang baik dan masih banyak lagi. ( Jefkins, 1992 : 81) Menurut Katz dalam Abdurrahman (2001) mengatakan bahwa Citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan , seseorang, suatu komite, atau suatu aktifitas. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang dar pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang dan gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan. Menurut Bill Canton dalam Abdurrahman (2001) mengatakan bahwa citra adalah ”image: the impression, the feeling, the conception which the public has of a company, a concioussly created, created impression of an object, person or organization “ (Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi ). Public Relations adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama, kesan pertama dalam definisi ini yaitu : 1) Komunikasi adalah ilmu. Public Relations adalah bagian dari ilmu komunikasi, ilmu yang sedang tumbuh dan mulai di gandrungi. Public Relations cukup ilmiah untuk di gandrungi.
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Citra adalah suatu istilah baru yang menarik. Banyak diperbincangkan saat ini oleh masyarakat. Kita perlu memanfaatkan momentum ini, sekaligus memasyarakatkan pengertian dari perlunya PR. 3) Mitra adalah juga istilah baru yang menarik. Memberi kesan saling memperhatikan. Inilah model masyarakat masa depan, sehingga PR sungguh berwawasan, sangat mendukung dalam mendukung suasana nasional yang membangun. Sangat cocok dengan pancasila. 4). Kepentingan bersama (mutual interest) adalah esensi dan kegiatan PR jelas dan menggambarkan dua pihak (two way communication). Saat ini menjadi topik internasional. Masalah lingkungan (sosial dan fisik) yang perlu diperhatikan untuk keharmonisan umat manusia. (Abdurahhman, 2001 : 112)
D. OPINI PUBLIK
Menurut Leonard W. Doob, dalam Abdurrahman, 2001, pengertian opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Definisi ini menyebutkan bahwa opini publik itu berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara pribadi
maupun
sebagai
anggota
suatu
kelompok.
Doob
lebih
jauh
mengemukakan bahwa yang membentuk opini publik adalah sikap pribadi seseorang ataupun sikap kelompoknya, karena sikapnya ditentukan oleh
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengalamannya, yaitu pengalaman dari dan dalam kelompok itu pula. (Abdurahhman, 2001 : 104) Marian D. Irish
dan James W. Prothro, dalam Abdurrahman, 2001,
menyebutkan bahwa opini publik adalah ekspresi sikap mengenai persoalan masyarakat. Definisi Irish dan Prothro itu mencakup tiga aspek : 1). Ekspresi, sikap yang tidak diekspresikan bukanlah opini publik. Sebab sikap adalah predisposisi internal yang tidak bisa diobservasi secara langsung. Untuk menjadi aspek dari opini publik, sikap harus dikomunikasikan kepada orang lain. Sementara ahli lain menyebut sikap sebagai opini publik yang tersembunyi. 2). Persoalan (issue), yang dimaksud dengan issue atau persoalan disini ialah yang mengandung pro dan kontra, setuju atau tidak setuju. Karena ciri pro dan kontra itulah, suatu opini selalu mengenai objek yang dapat menimbulkan tanggapan yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan. 3). Kemasyarakatan, opini publik lebih banyak bersangkutan dengan kemasyarakatan. Opini publik menunjukan opini perseorangan secara terpadu. Leonard W. Doob mengatakan opini publik merujuk pada sikap orang-orang mengenai persoalan masyarakat apabila mereka dari kelompok sosial yang sama. Emory S. Bogardus mengatakan opini publik bisa merupakan bentuk yang diperbesar dari opini perseorangan atau lebih anggota suatu kelompok, atau dapat merupakan suatu
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ekspresi yang diperluas dari opini kelompok. Bernard Berelson menyebutkan opini publik adalah beberapa jenis persoalan masyarakat, yang ditampilkan untuk menarik perhatian beberapa jenis orang dalam beberapa jenis kondisi, menimbulkan beberapa jenis efek. (Abdurahhman, 2001 : 106)
Menurut Effendy, dalam Abdurrahman , 2001, untuk memperoleh kejelasan mengenai opini publik, perlu dikemukakan tentang jenis-jenis opini lainnya yang berkaitan dengan opini publik, dan penting untuk diketaui public Relations Officer (Pejabat Humas) : 1. Opini individu, pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu yang terjadi dimasyarakat. Pendapat itu bisa setuju atau tidak setuju. Baru diketahuinya bahwa orang-orang lain ada yang sependapat dan
ada
yang
tidak
sependapat
dengan
dia,
setelah
ia
memperbincangkannya dengan orang lain. Maka sesuatu yang terjadi itu menjadi obyek opini publik. Jadi, opini itu merupakan perpaduan dari opini-opini individu. 2. Opini pribadi, pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial. Pendapat seseorang belum tentu merupakan opininya pribadi, mungkin ia ambil alih opini oran lain disebabkan ia menyetujuinya, lalu dalam suatu pengunjingan dikomunikasikannya kepada orang lain sebagai opininya sendiri, tetapi bukan opininya pribadi.
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Opini kelompok, pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orang, termasuk sekelompok orang tadi. 4. Opini mayoritas, pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu masalah yang pro, mungkin yang kontra, mungkin yang mempunyai penilaian lain. Biasanya munculnya opini mayoritas itu dibawa kesuatu forum terbuka dalam bentuk lembaga, misalnya parlemen, sehingga bisa dihitung berapa jumlah yang pro, berapa yang kontra, dan berapa pula yang tidak termasuk pro dan kontra. 5. Opini minoritas, kebalikan dari opini mayoritas. Opini minoritas adalah pendapat orang-orang yang relatif sedikit dari dibandingkan jumlah mereka yang berkaitan dengan suatu masalah sosial. 6. Opini massa (mass opinion), merupakan tahap lanjutan dari opini publik. Opini yang bersifat massa ini bisa beralih bentuk menjadi tindakan fisik, sering tindakan yang bersifat destruktif. 7. Opini umum, pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum. Dari definisi tersebut terdapat persamaan dari opini massa, yaitu bahwa keduanya mempunyai pendapat yang sama. Perbedaannya ialah, jika pada opini massa pendapat yang sama itu merupakan hasil perkembangan dari opini publik, yaitu pendapat yang kontroversial. Pada opini umum tidak, ketika ditengah-tengah masyarakat muncul
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
suatu masalah yang menyangkut kepentingan umum, semua orang pro atau ssemua orang kontra. Adakalanya, apabila sesuatu disetujui oleh seluruh masyarakat, lama kelamaan bisa menjadi kebiasaan, adat istiadat atau kebudayaan, yang kemudian berlangsung secara turun temurun dan menjadi tradisi, bahkan menjadi pandangan hidupnya (waf of life). (Abdurahhman, 2001 : 107-108)
E. KEGIATAN HUMAS
Pada dasarnya tujuan umum dari kegiatan Humas adalah upaya untuk menciptakan hubungan antara organisasi dengan publiknya yang pada akhir tujuannya diharapkan akan tercipta citra yang positif (good image), kemauan yang baik (good will); saling menghargai (mutual appreciation), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerunce) antara kedua belah pihak yang terkait. Dalam kerjanya Humas akan melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut : 1. Proses Rencana Program Kerja Humas Aktivitas humas di lapangan yaitu sejauh mana kemampuannya untuk berperan sebagai pendengar (listener), penasehat (counselor), komunikator (communicator) dan penilai (evaluator) yang handal. Karena itu sebelum melakukan tugasnya terlebih dahulu membuat program kerja. Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Cutlip pelaksanaan program kerja melalui proses empat tahap
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau langkah-langkah pokok, sebagaimana yang dikutip Rosady Ruslan yakni sebagai berikut : 1. Research-Listening ( Penelitian dan mendengarkan )
Humas harus dapat mengenal sistem dan penyebabnya, maka dalam tahap ini praktisi Humas perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu, praktisi humas perlu memantau dan membaca dan mendengar terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan lembaga/instansi.
2. Planning- Decision ( Perencanaan dan mengambil keputusan )
Pada tahap ini Humas sudah menemukan penyebab timbulnya per-masalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan/pencegahan. Langkahlangkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program termasuk anggarannya.
3. Communication- Action ( Mengkomunikasikan dan pelaksanaan )
Pada tahap ini Humas melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan asumsi pribadi. Aksi dan komunikasi harus dikaitkan dengan objective dan gouls yang spesifik. Tahap ini menjawab pertanyaan, “How do we do it and say it”
4. Evaluation ( Mengevaluasi ).
Proses Humas selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan diakhiri pula dengan pengumpulan fakta. Untuk mengetahui apakah proses itu sudah selesai
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau belum, Humas perlu melakukan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Seperti biasa, selesainya suatu permasalahan selalu diikuti dengan perrnasalahan baru. Maka, tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan dimasa lalu. Penyesuaian dapat dibuat dalam program yang sama, atau setelah suatu berakhir.
Pengukuran ini menjawab pertanyaan : "How did we do ? " ( Ruslan, 1998: 143-144)
1.
Membina Hubungan Pers ( Press Relations)
Membina hubungan pers ( Press Relations ) merupakan bagian dari fungsi humas, khususmya sebagai alat pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi tentang berbagai kegiatan program kerja demi kelancaran aktivitas komunikasi Humas dengan pihak publik sebagai sasarannva. Karena peranan hubungan press dalam kehumasan tersebut dapat sebagai media saluran ( channel ). Aktivitas humas yang korelasinya dengan Press Relations yaitu dalam hal teknik pembuatan produk-produk publikasi, informasi dan berita dalam bentuk seperti : press release, photo press, news letter, news, feauturis, video release, advertising, PR Writing, company profile dan annual report publication. Jadi Press Relations tersebut menurut Rosady Ruslan, yaitu Press Relations merupakan suatu kegiatan khusus dari pihak Humas untuk melakukan komunikasi, penyampaian pesan atau informasi mengenai aktivitas bersifat
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kelembagaan, perusahaan, institusi, produk dan hingga kegiatan individu lainnya yang perlu dipublikasikan melalui kerja sama dengan pihak pers atau media. ( Ruslan, 1998: 162) Disamping itu kemampuannya dalam penciptaan publikasi yang cukup tinggi melalui kerjasama dengan pihak pers maka dampak pemberitaannnya, baik yang
bersifat
stimultaneity
effect
(efek
keserempakan),
maupun
efek
mendramatisir, atau efek publisitas yang luar biasa besar pengaruhnya (influencing spheres) terhadap pembentukan opini publik ( public opinion ) dalam jangka waktu yang relatif singkat, dan bersamaan dengan jangkauan jumlah pembaca atau audiensinya lebih luas yang tersebar diberbagai ternpat atau kawasan. Maka dengan membina hubungan yang baik dengan pihak pers inilah akan tercipta kerjasama yang akan diharapkan tcrcipta suatu opini publik yang positip, dan sekaligus memperoleh " citra yang baik " pula dari pihak publik sebagai khalayak sasarannya ( target audience ) dan masyarakat luas lainnya.
Bentuk-Bentuk Kegiatan Press Relations Dalam aktivitas Humas, menurut Rosady Ruslan Humas akan melakukan kegiatan yang bersentuhan dengan pers, antara lain: a.
Kontak Resmi / Secara Formal Dengan Pihak Pers
Hubungan dengan pers yang direncanakan, dilaksanakan pihak Humas untuk bekerjasama dengan pers yang diundang secara resmi, misalnya :
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
¾ Press Conference ( Konferensi Pers ) Suatu pertemuan (kontak) khusus dengan pihak pers yang bcrsifat resmi untuk memberikan informasi penting secara stimulan/bersama-sama oleh seorang, pejabat pemerintahan dengan sekelompok wartawan, sehingga dari sini akan timbul pengertian dan penghargaan yang baik dari masyarakat. Atau juga untuk meluruskan, untuk membantah tentang suatu berita negatif yang telah tersiar dalam media massa.
¾ Press Tour ( Wisata Pers) Kunjungan ke suatu event khusus daerah, peninjauan keluar kota yang dilakukan oleh suatu lembaga bersama-sama dengan pers untuk meliput acara tertentu.
¾ Press Brefing ( Taklimat pers ) Menyampaikan informasi mengenai kegiatan yang baru saja terjadi kepada pers yang diselenggarakan secara reguler oleh Humas.
¾ Press Reception dan Press Gathering Jamuan pers/wartawan yang bersifat sosial, menghadiri acara resepsi/ seremonial tertentu baik formal maupun informal dengan tujuan untuk mengikat hubungan tali silahturahmi kedua belah pihak. b.
Kontak Pers Tidak Resmi / Informal
•
Press Statement
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan kepada pers yang bisa dilakukan kapan saja, dimana saja oleh nara sumber tanpa ada undangan resmi. •
Press Interview Wawancara dengan nara sumber yang bersifat pribadi
•
Special event Kegiatan khusus Humas yang biasanya mengundang pers untuk meliputnya. ( Ruslan, 1998 : 184-191 )
Press Release Press Release adalah segala bentuk informasi yang hendak disebarkan kepada pers/wartawan, baik media cetak ataupun elektronik. Press Release biasanya akan dikirim ke media massa dengan harapan dapat disebarluaskan sebagai berita yang mana lebih dulu Press Release yang sudah dibuat oleh pihak Humas akan diolah lagi sehingga layak untuk diberitakan. Namun editor media massa mempunyai kriteria yang berbeda untuk menerima / menolak suatu Press Release, karena itu perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : •
Judul yang diangkat
Judul yang diangkat oleh Humas dalam press release tentu tidak harus menjadi judul surat kabar, tetapi prinsip pemberian judul keduanya adalah sama. Judul harus menarik perhatian dan mewakili isi bcrita. •
Kalimat Pembuka
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kalimat pembuka dalam tubuh press release sebaiknya memuat informasi tentang 5 W + 1 H, yakni : Who ( siapa ) What ( apa ) When ( kapan) Where ( dimana ) Why ( mengapa ) How ( bagaimana )
•
Akurasi Editor umumnya tidak akan mudah percaya begitu saja pada isi berita yang disebarkan. Berita tersebut apakah benar-benar memberi data yang dapat dipercaya.
•
Bahasa Menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
•
Eklusivitas
•
Relevansi Relevan atau tidak dengan media dan kepentingan pembaca. (Kasali; 1994: 170)
Selain itu menurut Drs. Onong Uchjana Effendy, press release harus juga memenuhi syarat sebagai ber-ikut : •
Mengandung nilai berita (news value)
commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
•
Faktanya termasa ( timely )
•
Waktu terjadinya peristiwa yang relatif baru (terukur 24 jam )
•
Disusun secara piramida terbalik (inverted Pyramid)
Dalam susunan kisah didahulukan yang segi terpenting atau klimaks, yang disusul berturut-turut oleh bagian yang berkadar semakin rendah penting. Agak penting kurang penting dan tidak penting. (Effendy, 1993 : 210-212 ) Press Conferency Yakni suatu pertemuan khusus dengan pihak pers yang bersifat resmi atau sengaja diselenggarakan oleh Pejabat Humas, yang bertindak sebagai nara sumber dalam upaya menjelaskan suatu rencana atau permasalahan tertentu yang tengah dihadapinya dalam bentuk acara jumpa pers yang telah ditetapkan waktu, tempat, tema dengan sekelompok wartawan dengan maksud memberikan informasi, berita, publikasi dan promosi dan aktivitas Humas, sehingga dari sini masyarakat nantinya dapat mengetahui maka timbul saling pengertian dan penghargaan yang lebih baik. Tolak ukur dalam mengadakan jumpa pers oleh Humas adalah sebagai berikut : •
What : apa yang menjadi tujuan, topik atau temanya dan isu yang ingin ditampilkan
•
Who : Siapa yang ditunjuk sebagai narasumbernya ( jubir ), pembicara, staff Ahli sebagai pendamping, siapa dan berapa jumlah wartawannya dan media yang diundang
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
•
digilib.uns.ac.id
Where & When : harus jelas perencanaan dan rinci mengenai dimana tempatnya, kapan tanggal dan waktu perencanaan jumpa pers tersebut berlangsung.
•
Why : mengapa, dan ada atau tidaknya relevansi kepentingan tertentu pihak Humas ingin mengadakan jumpa pers tersebut.
•
How : mengenai bagaimana tentang persiapan dan hasil jumpa pers, meliputi : Persiapan, pelaksanaan, evaluasi
Hubungan yang baik dengan pers dibangun melalui suatu kejujuran, serta mau membantu untuk pelayanan pemberian sumber berita/ informasi yang diperlukan dalam suasana saling menghormati dan adanya keterusterangan. Hubungan yang baik tersebut dapat dicapai dalam praktiknya yaitu antara lain ada beberapa prinsip-prinsip, sebagai berikut : ¾
Mutlak adanya kejujuran dan keterusterangan
¾
Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pers/media
¾
Tidak meminta-minta /mengemis kepada pers/wartawan
¾
Tidak mencoba minta untuk menutup saluran informasi
¾
'Tidak terlalu membanjiri publisitas di media massa yang tidak
jelas tujuannya atau sasarannya yang hendak dicapai. (Ruslan, 1998- 166).
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN )
A. Sejarah Berdirinya Lapan
Kronologi Pembentukan Lapan
Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI).
Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya.
Tanggal 27 November 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN.
Penyempurnaan organisasi Lapan melalui : • Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974, • Keppres Nomor 33 Tahun 1988,
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
• Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo Keppres Nomor 24 Tahun 1994, • Keppres Nomor 132 Tahun 1998, • Keppres Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali
yang
terakhir dengan Keppres Nomor 62 Tahun 2001,
• Keppres Nomor 178 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah beberapa
kali yang terakhir dengan Keppres 60 Tahun 2001, • Keppres Nomor 103 Tahun 2001. • Keppres Nomor 9 Tahun 2004.
Lingkup Kegiatan • Pengembangan teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh. • Pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa. • Pengembangan teknologi dirgantara. • Pengembangan kebijakan kedirgantaraan nasional.
B. Tugas Pokok dan Fungsi Lapan
Kedudukan
Lapan adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. Dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh menteri yang bertanggung-jawab di bidang riset dan teknologi.
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tugas Pokok •
Melaksanakan tugas pemerintah di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
•
Melaksanakan tugas Sekretariat Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (DEPANRI), sesuai Keppres No. 99 Tahun 1993 tentang DEPANRI sebagaimana telah diubah dengan Keppres No. 132 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Keppres No.99 Tahun 1993. DEPANRI adalah suatu badan nasional yang mengkoordinasikan programprogram kedirgantaraan antar instansi dan mengarahkan kebijakankebijakan yang berkaitan dengan masalah-masalah kedirgantaraan.
Fungsi
Dalam mengemban tugas pokok di atas Lapan menyelenggarakan fungsifungsi : •
Pengkajian dan penyusunan kebijaksanaan nasional di bidang penelitian dan Pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
•
Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Lapan.
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
•
digilib.uns.ac.id
Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya.
•
Kerjasama dengan instansi terkait di tingkat nasional dan internasional.
•
Penelitian, pengembangan dan pemanfaatan bidang penginderaan jauh, serta pengembangan bank data penginderaan jauh nasional dan pelayanannya.
•
Penelitian, pengembangan dan pemanfaatan sain atmosfer, iklim antariksa dan lingkungan antariksa, pengkajian perkembangan kedirgantaraan, pengembangan informasi kedirgantaraan serta pelayanannya.
•
Penelitian, pengembangan teknologi dirgantara terapan, elektronika dirgantara, wahana dirgantara serta pemanfaatan dan pelayanannya.
•
Pemasyarakatan dan pemasaran dalam bidang kedirgantaraan.
•
Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas semua unsur di lingkungan Lapan.
•
Penyelenggaraan, pembinaan pelayanan administrasi umum.
Kewenangan •
Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
•
Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;
•
Penetapan sistem informasi di bidangnya;
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
•
digilib.uns.ac.id
Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu : Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya. Penginderaan/pemotretan jarak jauh dan pemberian rekomendasi perizinan orbit satelit.
C. Visi dan Misi Lapan
VISI
“Meningkatkan Peran Iptek Kedirgantaraan Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Berkelanjutan“
MISI
1. Meningkatkan Penguasaan Teknologi Wahana Dirgantara dan Sistem Antariksa untuk Mencapai Kemandirian dalam Rangka Mendukung Kesinambungan Pemanfaatan dan Pendayagunaannya, serta Menjaga Keutuhan NKRI 2. Meningkatkan Partisipasi dalam Pembangunan Ekonomi melalui Upaya Pemanfaatan Teknologi Dirgantara dalam Mendukung Pembangunan Nasional Berkelanjutan 3. Meningkatkan Penguasaan Sains Atmosfer dan Antariksa dalam Rangka Menguasai Pengetahuan tentang Sistem Bumi dan Sistem Matahari-Bumi
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
untuk
digilib.uns.ac.id
Pemanfaatannya
di
Indonesia
dan
Kontribusinya
pada
Perkembangan Ilmu Pengetahuan 4. Meningkatkan Pengkajian Kebijakan dan Perundang-Undangan dalam Bidang Kedirgantaraan untuk Keperluan Pembangunan Kedirgantaraan Nasional dan Perlindungan Kepentingan Indonesia dalam Pendayagaunaan Dirgantara, serta Komunikasi Informasi Kedirgantaraan 5. Meningkatkan Manajemen, Sumber Daya, dan Kinerja Pelaksanaan Program Lapan 6. Meningkatkan Kerjasama Penelitian, Hubungan antar Lembaga, Promosi Hasillitbang Lapan serta Kerjasama Internasional
D. PROGRAM
I. Pemanfaatan dan Pelayanan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dirgantara
1. Produksi dan pelayanan data penginderaan jauh; 2. Pemanfaatan satelit penginderaan jauh untuk pengembangan ekonomi nasional dan mitigasi bencana; 3. Rancang bangun teknologi dirgantara terapan (spin-off) dalam teknologi konversi energi angin, teknologi telemetri dan komunikasi, teknologi monitoring posisi wahana, teknologi polimer, teknologi material komposit dan teknologi perlindungan wilayah; 4. Pemanfaatan space science untuk peringatan dini perubahan iklim, gangguan komunikasi radio, penentuan posisi berbasis satelit dan sebagainya.
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II. Penelitian, Pengembangan dan Rekayasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dirgantara
1. Penelitian, pengembangan, pemanfaatan penginderaan jauh satelit; 2. Penelitian, pengembangan dan rancang bangun teknologi penginderaan jauh satelit; 3. Rancang bangun teknologi satelit mikro (ruas antariksa dan ruas bumi); 4. Rancang bangun teknologi system wahana peluncur satelit mikro; 5. Penelitian variabilitas dan perubahan iklim serta dampaknya; 6. Penelitian polusi udara, gas rumah kaca dan ozon di Indonesia; 7. Penelitian hubungan antara matahari dan bumi; 8. Penelitian ionosfer untuk telekomunikasi radio, navigasi dan penentuan posisi berbasis satelit.
III. Pembinaan Kebijakan Kedirgantaraan Nasional
1. Politik dan hokum kedirgantaraan nasional; 2. Kelembagaan kedirgantaraan nasional.
IV. Program Diseminasi Informasi Kedirgantaraan
1. Pengembangan bisnis dirgantara; 2. Pengembangan sistem informasi kedirgantaraan; 3. Pemasyarakatan hasil litbang LAPAN dan iptek kedirgantaraan.
V. Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dirgantara
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Pengembangan sumber daya manusia; 2. Peningkatan perencanaan dan ketatalaksanaan; 3. Pengembangan prasarana fisik dan sarana penelitian.
CONTOH HASIL PROGRAM ANTARA LAIN :
1). Teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh. Bank data dan distribusi data penginderaan jauh Deteksi sumber daya laut zona potensi penangkapan ikan ( ZPPI ) Pemantauan tata ruang kota Pemantauan sumber daya lahan padi Pemantauan lingkungan Penanggulangan bencana tsunami : informasi 3 D daerah tergenang Informasi bencana gunung Merapi dan Lumpur Sidoarjo Monitoring kebakaran lahan dan hutan Prediksi curah hujan di Indonesia Pemantauan iklim
2). Sains Atmosfer, iklim dan Antariksa Prakiraan iklim regional Pemantauan Atmosfer dan Ionosfer Pemantauan orbit satelit dan space debris
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3). Teknologi Dirgantara. Penelitian dan pengkajian sistem satelit Pembangunan satelit mikro Spesifikasi satelit mikro LAPAN-TUBSAT Pengembangan stasiun bumi telemetri dan pengendali satelit. Peluncuran satelit mikro LAPAN-TUBSAT Pengembangan roket sonda eksperimental Upaya pengembangan motor roket. Uji statistic dan uji terbang motor roket Misi dan muatan roket sonda eksperimental Pengembangan system kendali roket Fasilitas uji terbang Pemeungpeuk, Jawa Barat Spesifikasi roket Pengembangan kapal udara Airship untuk Video Monitoring. Pengembangan system konversi energi angina (SKEA) Teknologi system konversi energi angin untuk peningkatan taraf hidup masyarakat. Uji coba pemanfaatan SKEA
4). Analisis, Kebijakan, dan informasi kedirgantaraan.
Merumuskan
kebijakan
Indonesia
pada
berbagai
forum
Internasional dan regional yang berada di dalam dan di luar naungan
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
Perserikatan
digilib.uns.ac.id
Bangsa-Bangsa,khususnya
yang
terkait
masalah-masalah
antariksa (UNCOPUOS, RESAP,COSPAR, SCOSA, dan lain-lain)
Ratifikasi berbagai perjanjian internasional tentang antariksa :
a. Liability Convention 1972, melalui Keppres 20 tahun 1996.
b. Registration Convention 1975, melalui Keppres 5 tahun 1997.
c. Rescue Agreement 1968, melalui Keppres 4 tahun 1999.
d. Agreement for the Established of the Center for Space Science and Education in Asia and Pacific (CSSTEAP) 1995, melalui Keppres 70 tahun 1999.
e. Treaty on Principles Governing the Activities of States in the Exploration and Use of Outer Space, including the Moon and other Celestial Bodies (Outer Space Treaty) 1967, melalui UU 16 tahun 2002.
Kongres dan sidang paripurna Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional RI ( DEPANRI):
a. Sidang Paripurna pertama DEPANRI di Jakarta, 28 Mei 1994, menetapkan kebijakan serta program jangka panjang menengah dan pendek bagi pembangunan kedirgantaraan nasional.
b. Kongres Kedirgantaraan Nasional Pertama DEPANRI di Jakarta, 3-4 Februari 1998 menetapkan :
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
- konsep kedirgantaraan Nasional
- posisi Indonesia tentang orbit Geostasioner
- kebijakan jangka panjang dan jangka pendek bagi pembangunan kedirgantaraan nasional.
c. Sidang paripurna kedua DEPANRI di Jakarta, 10 Desember 1998 mensyahkan
keputusan
kongres
kedirgantaraan
nasional
pertama
DEPANRI.
d. Kongres kedirgantaraan nasional kedua DEPANRI di Jakarta, 22-24 Desember 2003 (bertepatan dengan peringatan 100 tahun penerbangan internasional ) menetapkan kebijakan bagi 10 masalah utama dan mendesak tentang pembangunan kedirgantaraan nasional beserta langkahlangkah penyelesaiannya.
5) Terbitan ilmiah. Jurnal penginderaan jauh dan pengolahan data citra digital Jurnal teknologi dirgantara Jurnal sains dirgantara Jurnal analisis dan informasi kedirgantaraan Majalah sains dan teknologi dirgantara Media dirgantara Berita inderaja
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Buku ilmiah
6).Kerjasama nasional
Keanggotaan antara lain : Bakornas penaggulangan bencana dan pengungsi Dewan dan badan bimas ketahanan pangan Badan koordinasi tata ruang nasional Panitia teknik energi Evaluasi implementasi pembangkit listrik dari sumber energi baru dan terbarukan. Penyusunan dokumen panduan pembangkit listrik skala kecil. Panitia teknik penyusunan rancangan standar nasional Indonesia bidang energi baru. Forum komunikasi litbang pertahanan. Panitia pengembangan satelit nasional-KRT. Panitia pengembangan peroketan nasional-KRT.
Kerja sama dengan instansi pusat, antara lain : Dep. ESDM, PPKTI, LH, Han,kehutanan, agama, pertanian, kelautan dan perikanan, dagri, perhubungan. TNI dan POLRI
Kerja sama dengan Pemda, anatara lain :
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Propinsi : NAD, Sumbar, DKI, Jabar, Bengkulu, Sulsel, Gorontalo. Kabupaten : Bantul, Wonogiri, Agam, Nunukan, Tanah Datar, Parepare, Jaya pura, Ketapang, Sambas, Aceh besar, Situbondo, Kerawang, Indramayu, Bangkalan, Biak, Sibolga, Pekalongan, Ciamis, Garut.
Kerjasama dengan perguuan tinggi, antara lain: ITB, IPB, UI, UGM, ITS, UNDIP, Univ. Sam Ratulangi, Udayana, Nusa Cendana-Kupang.
7) Kerjasama internasional.
Lapan membangun dan menjalin hubungan kerjasama internasional dengan organisasi mitradi bidang penelitian dan pengembangan serta kebijakan kedirgantaraan dalam rangka:
a. Melindungi
kepentingan
Indonesia
dalam
pendayagunaan
kedirgantaraan b. Memperoleh alih teknologi dirgantara c. Memperoleh manfaat kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dirgantara yang saling menguntungkan. d. Menjalin jaringan hubungan Indonesia di kalangan organisasi internasional bidang kedirgantaraan.
Kerjasama bilateral :
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Technical University Berlin (TU Berlin) German Aerospace Center (DLR) Indian Space Research Organization (ISRO) Russian Space Agency (Rosaviakosmos) Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) National Institute of Communication Technology (NICT), Japan. Nagoya University, Japan. Energy Research Foundation (ECN), Holland Teamwork Technology BV, Holland. International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Holland. National Oceanographic and Atmospheric Administration (NOAA). European Space Agency (EU) Astronautic Technology, Sdn.Bhd., Malaysia Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO), Australia. China Precision Mechanic Import and Export Corp. (CPMIEC), China. China National Space Agency (CSA) Dan mitra kerja bilateral lainnya.
Partisipasi pada Organsasi International : United Nations Committee on Peaceful Uses of Outer Space (UNCOPUOS)
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
United Nations Regional Space Application Program (RESAP) Center for Space Science and Technology Education in Asia and the Pacific, Affiliated to the United Nations (CSSTEAP). ASEAN COST-Sub Committee on Space Technology and Application (SCOSA) International Austronautical Federation (IAF) Committee on Space Research (COSPAR) Science Committee on Solar Terrestrial Physics (SCOSTEP) International Geosphere/Biosphere program (IGBP) Industrial Science and Technology Working Group (ISTWG/APEC) Asia Pacific Network on Global Change (APN) Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) APSCO
commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan Lapan.
Berdasarkan keputusan kepala Lapan, No:KEP/116/IX/2002. Mengenai uraian tugas di lingkungan Lapan. Tiap-tiap bagian dan Sub mempunyai tugas dan fungsi di Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan Lapan yaitu sebagai berikut :
Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan
Biro Hubungan masyarakat dan kerjasama kedirgantaraan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan penyebaran informasi, pembinaan hubungan
antar
lembaga
dan
masyarakat
serta
kerjasama
di
bidang
kedirgantaraan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 41, Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan menyelenggarakan fungsi :
1. pemberian informasi dan hubungan antar lembaga. 2. Pemberian informasi dan hubungan media massa. 3. Pengelolaan publikasi, pameran dan informasi kepada masyarakat. 4. Administrasi kerjasama teknis bilateral dan multilateral dengan instansi dalam dan luar negeri. 5. Pelaksanaan pameran program, kegiatan dan hasil-hasil Lapan. 6. Pelaksanaan pemberian dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat dan promosi hasil-hasil Lapan.
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan membawahkan
1. Bagian Hubungan Masyarakat. 2. Bagian Kerjasama. 3. Bagian Publikasi dan Promosi
a) Bagian Hubungan Masyarakat
Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas memberikan informasi dan hubungan antar lembaga dan media massa serta melakukan pengelolaan perpustakaan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 44, Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi : Pelaksanaan hubungan antar lembaga tertinggi dan tinggi Negara, lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. Pemberian informasi kepada media massa dan tanggapan pendapat umum. Pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai program kebijaksanaan kegiatan dan hasil-hasil Lapan. Pemantauan dan evaluasi kegiatan kehumasan dan perpustakaan.
Bagian Humas membawahkan : Subbagian Hubungan Antar Kelembagaan. Subbagian Perpustakaan.
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
I.
digilib.uns.ac.id
Subbagian Hubungan Antar Kelembagaan.
Subbagian Hubungan Antar Kelembagaan mempunyai tugas menyiapkan bahan informasi dalam rangka hubungan dengan lembaga tertinggi dan tinggi Negara, lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal
47,
Subbagian
Hubungan
Antar
Kelembagaan
menyelenggarakan fungsi :
Penyiapan bahan hubungan antar lembaga tertinggi dan tinggi Negara, lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.
Penyiapan bahan informasi kepada media massa dan tanggapan pendapat umum.
Penyiapan sarana dan prasarana pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai program kebijaksanaan kegiatan dan hasil-hasil Lapan.
Pemantauan dan evaluasi kegiatan kehumasan.
1. Subbagian Antar Kelembagaan terdiri dari : Kelompok Lembaga Pemerintah.
commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kelompok lembaga pemerintah mempunyai tugas menyiapkan bahan informasi dalam rangka hubungan dengan lembaga
tertinggi
dan
tinggi
Negara
serta
lembaga
pemerintah serta pendokumentasian kegiatan-kegiatan Lapan dengan lembaga tertinggi dan tinggi Negara. Kelompok organisasi kemasyarakatan.
Kelompok organisasi kemasyarakatan mempunyai tugas menyiapkan bahan informasi dalam rangka hubungan dengan organisasi kemasyarakatan,media massa dan lembaga pendidikan serta melakukan pendokumentasian kegiatankegiatan Lapan dengan organisasi kemasyarakatan, media massa dan lembaga pendidikan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 52, Kelompok Organisasi Kemasyarakatan melakukan :
a) Pengumpulan
bahan
hubungan
dengan
organisasi
kemasyarakatan, media massa, lembaga pendidikan dan seluruh pegawai Lapan. b) Pengumpulan bahan sarana dan prasarana informasi kepada
organisasi
kemasyarakatan,
media
lembaga pendidikan dan seluruh pegawai Lapan.
commit to user 50
massa,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Pendokumentasian
kegiatan-kegiatan
Lapan
dengan
organisasi kemasyarakatan dan media massa, lembaga pendidikan serta kegiatan-kegiatan internal Lapan. d) Pengumpulan bahan pemantauan dan pelaporan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan, media massa dan lembaga pendidikan.
2. Masing-masing kelompok terdiri dari sejumlah tenaga fungsional atau non struktural umum sesuai kebutuhan.
3. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional ataunon structural umum senior yang ditunjuk oleh Kepala
Biro
Hubungan
Masyarakat
dan
Kerjasama
Kedirgantaraan.
4. Jumlah tenaga fungsional dan non structural umum ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional dan structural umum diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Kelompok dalam melaksanakan tugasnya menggunakan sarana dan prasarana fisik yang diperlukan.
commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
II.
digilib.uns.ac.id
Subbagian Perpustakaan.
Subbagian Perpustakaan mempunyai tugas menyiapkan bahan kepustakaan, dan mengelola perpustakaan.
Dalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud
dalampasal 54, Subbagian Perpustakaan menyelenggarakan fungsi :
a. Pengembangan bahan pustaka. b. Pengolahan bahan pustaka. c. Pelayanan bahan pustaka dan informasi. d. Pengelolaan dan pemeliharaan bahan pustaka dan ruang perpustakaan. e. Koordinasi pengelolaan dan pemeliharaan bahan pustaka unit teknis. f. Pemantauan dan pelaporan kegiatan perpustakaan di Lapan.
1. Subbagian Perpustakaan terdiri dari :
a. Kelompok Pengembangan.
Kelompok
pengembangan
mempunyai
tugas
melakukan perencanaan kebutuhan dan pengadaan bahan pustaka.
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Kelompok Pengolahan
kelompok pengolahan mempunyai tugas melakukan katalogisasi dan klasifikasi bahan pustaka.
c. Kelompok pelayanan.
Kelompok pelayanan mempunyai tugas melakukan pelayanan bahan pustaka kepada pengguna : Penyebaran informasi bahan pustaka baru ke Deputi, Kepala pusat dan Unit Perpustakaan. Pendistribusian
bahan
pustaka
kepada
Unit
Perpustakaan. Pertukaran informasi bahan pustaka. Kerjasama antar perpustakaan.
2. Masing- masing kelompok dikerjakan oleh sejumlah tenaga fungsional dan non structural .
3. Masing- masing kelompok dikerjakan oleh sejumlah tenaga fungsional dan non structural umum senior yang ditunjuk oleh kepala
Biro
Hubungan
Masyarakat
dan
Kerjasama
Kedirgantaraan.
4.Jumlah tenaga fungsional dan non structural umum tersebut pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional dan structural umum tersebut pada ayat (2) diatur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
6.
Pelaksanaan
melaksanakan
kegiatan tugasnya
masing-masing menggunakan
kelompok sarana
fisik
dalam yang
diperlukan.
F. Fasilitas-Fasilitas Lapan
1. Radar Atmosfer Khatulistiwa Kototabang
Klasifikasi : Instalasi Nama Fasilitas :Radar Atmosfer Khatulistiwa Kototabang Penggunaan : untuk meneliti dinamika atmosfer yang terkait perubahan iklim dunia, terutama anomali iklim yang menyebabkan EL Nino dan La Nina. Info Hasil : Untuk mengamati resolusi tinggi arah dan kecepatan angin, yang memungkinkan penelitian struktur atmosfer katulistiwa secara lengkap Pengelola : Deputi Sains, Pengkajian dan Informasi - LAPAN Beroperasi : Tahun 2001 Lokasi : Sumatera Barat Jumlah : 1 Unit Kondisi : Baik Merk peralatan : Type/model : Pembuat : -- Tahun :2000 Negara Pembuat : Spesifikasi Teknis :Diameter 1-10 meter dan berjumlah 560 buah radar sejenis Yagi, yang ditanam di tanah dengan kapasitas transmisi 47 MHz dengan kekuatan 1,5 - 20 Milometer (area troposfer sedikit dibawah stratosfer) ju Keterangan :
commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Laboratorium Komputer Induk
Klasifikasi : Laboratorium Nama Fasilitas :Laboratorium Komputer Induk Penggunaan : Memproses awal data citra satelit inderaja seperti koreksi geometrik dan radio metrik Info Hasil : MicroFiche, Microquicklook, katalog citra inderaja yang dihasilkan oleh stasiun bumi satelit inderaja Pare-pare, Station Bumi Satelit Lingkungan dan cuaca Pekayon Jakarta dan Biak Irian Jaya Pengelola : Kedeputian Inderaja Beroperasi : Tahun Lokasi : LAPAN, Pekayon Jumlah : Kondisi : Baik Merk peralatan : Type/model : Pembuat : -- Tahun : Negara Pembuat : Spesifikasi Teknis : Keterangan : 3. Laboratorium Fotografi dan Uji mutu
Klasifikasi : Laboratorium Nama Fasilitas :Laboratorium Fotografi dan Uji mutu Penggunaan : Analisis citra satelit inderaja secara digital, Pemrosesan film citra satelit inderaja Info Hasil : Citra satelit inderraja dengan ukuran citra maks 130 cm Pengelola : Kedeputian Inderaja Beroperasi : Tahun Lokasi : Pekayon, Jakarta Jumlah : Kondisi : Baik Merk peralatan : Type/model : Pembuat : -- Tahun : Negara Pembuat : Spesifikasi Teknis : Keterangan :
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Stasiun Bumi Satelit Penginderaan Jauh
Klasifikasi : Instalasi Nama Fasilitas :Stasiun Bumi Satelit Penginderaan Jauh Penggunaan : Menerima dan merekam data satelit Landsat, Spot, ERS1, dan JERS Info Hasil : Data Inderaja wilayah Indonesiayang mencakup 97% wilayah Indonesia berupa CCT Pengelola : Kedeputian Inderaja Beroperasi : Tahun Lokasi : Pare-pare, Sulawesi Selatan Jumlah : Kondisi : Baik Merk peralatan : Type/model : Pembuat : -- Tahun : Negara Pembuat : Spesifikasi Teknis : Keterangan : 5. Stasiun Bumi, Satelit Lingkungan dan Cuaca
Klasifikasi : Instalasi Nama Fasilitas :Stasiun Bumi, Satelit Lingkungan dan Cuaca Penggunaan : Menerima, merekam dan mengolah data satelit NOAA dengan frekwensi 24 kali sehari Info Hasil : Data citra satelit Lingkungan dan cuaca yang bermanfaat bagi perkiraan iklim dan cuaca yang penting dalam penentuan mulai dan berakhirnya musim hujan, pemantauan kekeringan, kebakaran hutan, dll Pengelola : Beroperasi : Tahun Lokasi : Pekayon, Biak Jumlah : Kondisi : Baik Merk peralatan : Type/model : Pembuat : -- Tahun : Negara Pembuat : Spesifikasi Teknis : Keterangan :
commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Laboratorium Motor Roket
Klasifikasi : Laboratorium Nama Fasilitas :Laboratorium Motor Roket Penggunaan : Merancang dan membuat sistem propulsi motor roketff Info Hasil : Propelan padat komposit jenis polysulfida, polyretan, polybutan untuk roket sampai diameter 420 mm Pengelola : Kedeputian Tekgan Beroperasi : Tahun Lokasi : Tarogong, Jawa Barat Jumlah : Kondisi : Baik Merk peralatan : Type/model : Pembuat : -- Tahun : Negara Pembuat : Spesifikasi Teknis : Keterangan : 7. Laboratorium Bahan Baku Propelan
Klasifikasi : Laboratorium Nama Fasilitas :Laboratorium Bahan Baku Propelan Penggunaan : Membuat Oksidator amoniumfurchlorat dan sintesa HTTB Info Hasil : Pengelola : Beroperasi : Tahun Lokasi : Jumlah : Kondisi : Baik Merk peralatan : Type/model : Pembuat : -- Tahun : Negara Pembuat : Spesifikasi Teknis : Keterangan :
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Pengamatan radiasi matahari
Klasifikasi : Instalasi Nama Fasilitas :Pengamatan radiasi matahari Penggunaan : mengamati radiasi ultraviolet matahari Info Hasil : a. Intensitas radiasi ultraviolet-A, b.intensitas radiasi ultraviolet-B Pengelola : Pusat Pemanfaatan satelit iklim dan ozon, Bidang Pengkajian ozon dan Polusi udara - LAPAN Beroperasi : Tahun 1992 Lokasi : Bandung dan Pontianak Jumlah : 2(dua) Kondisi : Baik Merk peralatan : Type/model : Pembuat : Eko Instrument -- Tahun : Negara Pembuat :Jepang Spesifikasi Teknis :MS 140 00-400 nm, MS 210W 280-315 nm Keterangan :
commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LOKASI FASILITAS LAPAN
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G.Struktur Organisasi
commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
A. Tempat dan Bidang Pelaksanaan Magang.
Kegiatan KKM dilaksanakan penulis pada tanggal 02 Maret 2009 – 30 April 2009. Pertama kali sebelum penulis melakukan praktek KKM di Lapan, penulis mengajukan surat permohonan KKM kepada Biro Humas dan Kerjasama Kedirgantaraan LAPAN. Setelah itu penulis mendapatkan jawaban dari Humas Lapan bahwa mereka bersedia menempatkan penulis untuk melakukan praktek KKM di Lapan. Selama kegiatan KKM penulis ditempatkan dibagian Biro Humas dan Kerjasama Kedirgantaraan khususnya di Humas Antar Lembaga, ini berkedudukan dibawah sekretariat utama, dengan di tempatkan dibagian tersebut, penulis banyak mendapatkan pengetahuan tentang Humas mengenai pemberian tugas-tugas yang akan dilakukan namun terkadang penulis banyak mengalami kesulitan dalam mengerjakannya tetapi dengan ilmu yang didapat dibangku perkuliahan penulis mampu mengemban tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab. Sehingga disinilah praktek KKM ini dapat dijadikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja. Di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional khususnya di Biro Humas dan Kerjasama Kedirgantaraan, tempat ini sangat cocok bagi mahasiswa Public Relations yang ingin melaksanakan praktek KKM.Hal ini dikarenakan, materi yang didapat selama bangku kuliah tidak beda jauh dengan praktek yang
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sesungguhnya didunia kerja. Misalnya saja penulis ambil contoh, di Humas Lapan sendiri, mempunyai beberapa program kerja seperti membuat bulletin media internal yang bernama Info Lapan, hal ini juga pernah penulis alami pada mata kuliah Produksi Media Internal. Sekretariat Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sendiri terletak yaitu di Jalan Pemuda Persil No.1 Rawa Mangun, Jakarta Timur. Kode Pos 13220 . Telepon (021) 4892802 . Fax. 4892815. Adapun penulis melakukan praktek KKM setiap hari mengikuti jam kerja yaitu pukul 08.00 WIB- 16.00 WIB (8 jam) . Selama seminggu penulis masuk dari hari senin-jumat (5 hari).
B. Penanggung Jawab Magang Penanggung jawab kegiatan magang di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional adalah Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Antar Kelembagaan. Namun karena sempat terjadi pergantian pejabat esellon 3 dan 4,maka selama masa tersebut yang menjadi penanggung jawab magang langsung oleh kepala bagian Humas. Berkat bantuan beliau semua dan staf Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang cukup besar, maka penulis dapat mengatasi semua tugas yang diberikan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya, dan memberi banyak pengalaman dibidang Kehumasan.
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Tugas-Tugas yang Telah di Lakukan Selama KKM
Minggu pertama tanggal 02 Maret s/d 06 Maret 2009: •
Pada minggu ini penulis mendapat tugas merapihkan arsip dokumentasi, audio dan audio visual. Penulis merapihkan arsip dokumentasi, audio dan audio visual yaitu dengan memasukan data cd tersebut menggunakan microsoft ecxell kemudian tidak lupa juga setiap keping CD di beri no urut sesuai dengan pengelompokan masing-masing. Humas Antar Lembaga di Lapan mempunyai kegiatan yang sangat berkaitan erat dengan pendokumentasian kegiatan melalui foto, alat perekam maupun berbentuk audio dan audiovisual. Semua arsip ini sangat penting untuk di rawat dan dijaga karena sewaktu-waktu dapat dibutuhkan, tidak hanya untuk bagian biro Humas namun arsip ini juga di butuhkan oleh satuan unit teknis Lapan bahkan kadang arsip ini sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai barang bukti kepada media.
•
Penulis ikut berpartisipasi dalam memberikan info ke seluruh unit teknis di Lapan melalui faximile yaitu info tentang penayangan Lapan di Metro TV tentang badai matahari. Di Humas Lapan setiap kali ada berita khusus atau kilat selalu mengabarkan ke semua unit teknis Lapan yang ada di seluruh Indonesia melalui Faximile, e-mail maupun telephone.
•
Membuat surat untuk permohonan copy tayang ke Metro TV. Di Humas Lapan setiap ada penayangan yang berkaitan dengan Lapan di Televisi maupun Radio membutuhkan copy tayang acara tersebut hal ini digunakan
commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
salah satunya adalah untuk arsip di Humas Lapan juga seringkali dibutuhkan unit teknis yang ingin melihat acara tersebut lebih mendetail.
Minggu kedua tanggal 09 Maret s/d 13 Maret 2009: •
Pada minngu kedua penulis diberi tugas yaitu salah satunya adalah mengirimkan surat jawaban PKL ke SMK melalui Faximile. Salah satu tugas Humas Lapan yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat salah satunya yaitu mengenai siswa-siswi maupun mahasiswa yang akan melakukan PKL di Lapan, biasanya pelajar tersebut memasukan surat permohonan PKL nya kepada Humas Lapan kemudian Humas Lapan menjadi penghubung kepada bagian yang sesuai dengan pelajar tersebut, surat diterima ataupun tidak yang mengirimkan yaitu Humas Lapan.
•
Menganalisis Pemberitaan Lapan & Perkembangan IPTEK Dirgantara selama tahun 2008. Penulis mendapatkan data analisis yaitu dari pendokumentasian kliping yang di buat oleh Humas Lapan tahun 2008. Analisis di buat yaitu untuk mengetahui seberapa besar persentase berita yang memuat pemberitaan mengenai Lapan melalui media online dan media cetak serta persentase tentang pemberitaan perkembngan IPTEK dirgantara melalui media cetak dan media online. Namun pada minggu ini penulis baru melalui tahap memasukan data ke dalam analisis.
•
Ikut berpartisipasi di acara seminar di Hotel Borobudur, Jakarta dengan tema “ Final Seminar On Pilot Project of Utilizing ALOS Data in Indonesia”, acara ini adalah acara akhir dari kerjasama Lapan dengan
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Japan Aerospace Exploration Agency ( Jaxa ) tentang penggunaan data ALOS di Indonesia. dalam acara ini penulis mendapatkan tugas merekam acara tersebut dan mendokumentasikannya. Setiap acara ataupun kegiatan yang berkaitan dengan Lapan biasanya dibuat dokumentasinya serta di liput untu dimasukan dalam media internal Lapan yaitu Info Lapan. •
Penulis membantu dalam pelaksanaan konferensi pers. Di Lapan yang menyelenggarakan adanya konferensi pers adalah Humas Lapan. Konferensi Pers biasanya diadakan dalam setahun minimal tiga kali namun seringkali jika dari unit teknis Lapan menginginkan diadakannya konferensi pers, yaitu misalnya saja dalam acara yang dianggap penting untuk diinformasikan kepada masyarakat, maka sebagai Humas Lapan harus selalu siap untuk mengadakan konferensi pers. Peran Humas Lapan disini yaitu sebagai penghubung dengan unit teknis dan juga Pers, serta menyediakan sarana, alat dan moderator.
Minggu ketiga tanggal 16 Maret s/d 20 Maret 2009 : •
Dalam minggu ini penulis melanjutkan analisis Pemberitaan Lapan & Perkembangan IPTEK Dirgantara selama tahun 2008.
Minggu keempat tanggal 23 Maret s/d 27 Maret 2009 : •
Dalam minggu ini penulis ikut serta dalam rapat Humas, yang membahas tentang evaluasi buletin internal Lapan ( Info Lapan ) serta membahas sedikit tentang kegiatan Humas Lapan selama tahun 2009. Setiap kali
commit to user 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
buletin internal Lapan ( Info Lapan ) telah dicetak, sebelum didistribusikan kepada semua karyawan dan Unit Teknis di Lapan, Humas Lapan selalu mengadakan evaluasi Info Lapan yang telah dicetak. Disini setiap staf berhak untuk mengutarakan pendapatnya dan semua masukan yang ada dicatat untuk pengembangan Info Lapan selanjutkan agar selalu menjadi lebih baik. •
Melaksanakan pendokumentasian pada saat acara penyuluhan pajak atau SPPT tahun 2009. Setiap acara di Lapan selalu di liput untuk dimasukan kedalam Info Lapan, serta didokumentasikan untuk arsip Humas.
•
Mengentry data buku diperpustakaan elektronik Lapan. Ada hal yang unik di
Humas
Lapan,
yaitu
perpustakaan
dibawah
bagian
Humas.
Perpustakaan di Lapan baru saja mempunyai program perpustakaan elektronik, sehingga semua buku dari awal dimasukan ke dalam data perpustakaan online tersebut. Sehingga selama penulis melakukan KKM seringkali penulis membantu mengentry data buku. Namun meskipun demikian,penulis mendapatkan banyak ilmu tentang pustaka. •
Penulis menyelesaikan analisis Pemberitaan Lapan & Perkembangan IPTEK Dirgantara selama tahun 2008.
Minggu kelima tanggal 30 Maret s/d 03 April 2009 : •
Dalam minggu ini penulis mengikuti penyuluhan tentang Lapan & IPTEK Dirgantara kepada generasi muda khususnya anak-anak PKL dari SMK PGRI & SMKN 46 Jakarta. Teknis dari penyuluhan ini yaitu, staf Humas
commit to user 66
perpustakaan.uns.ac.id
menyambut
digilib.uns.ac.id
anak-anak
PKL
tersebut
besrta
gurunya,
kemudian
menjelaskan tentang apa itu LAPAN dan IPTEK Dirgantara. Hal ini selalu dilaksanakan apabila ada mahasiswa maupun siswa yang akan melakukan PKL di LAPAN. Yang diharapkan mereka menjadi tahu lebih dalam mengenai lembaga yang akan mereka jadikan tempat untuk PKL. Penyuluhan adalah salah satu program kerja di Humas LAPAN untuk menginformasikan khususnya kepada generasi muda tentang IPTEK Dirgantara.
Dari
penyuluhan
kepada
masyarakat
ini
diharapkan
masyarakat menjadi tahu tentang IPTEK Dirgantara maupun bisa lebih mengenal LAPAN. Tentu saja hal ini diperlukan teknik komunikasi yang baik, agar tujuan dari penyuluhan sesuai dengan yang diharapkan. Di Humas LAPAN sendiri setiap staf Humas pernah menjadi mediator dalam acara penyuluhan. Jadi, menjadi staf Humas harus mampu berkomunikasi yang baik, secara interpersonal maupun public speaking. •
Mengentry data di Perpustakaan LAPAN pusat.
•
Mengikuti rapat Info Lapan yang membahas tentang berita yang akan dimuat, rubrik wacana, dan berita yang akan menjadi Headline. Info Lapan terbit setiap sebulan sekali. Setiap kali berita telah terkumpul maka biasanya di Humas LAPAN mengadakan rapat koordinasi, tentang berita apa saja yang layak untuk dimuat, isi dari rubrik wacana serta berita yang layak untuk menjadi Headline. Staf Humas LAPAN sendiri selain mereka harus bias berkomunikasi yang baik, mereka juga harus bias dalam menulis dan mengemas suatu berita sesuai dengan rumusnya yaitu 5W+1
commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. Kode etik jurnalistikpun digunakan dalam membuat bulletin media internal ini.
Minggu Keenam tanggal 06 April s/d 08 April 2009 •
Mendokumentasikan rapat kerjasama Humas LAPAN dengan Universitas Kristen Maranatha dalam rangka kunjungan untuk penjajagan kerjasama ilmiah. Penulis diminta untuk mendokumentasikan kegiatan ini, dalam pendokumentasian penulis menggunakan kamera Digital SLR 200. karena acara ini tidak di liput maka penulis hanya mengambil beberapa gambar saja sebagai tanda bukti pendokumentasian.
•
Ikut serta dalam rapat Humas yang membahas tentang materi penyuluhan IPTEK Dirgantara untuk tingkat SLTP dan SLTA. Sebelum program penyuluhan dilaksanakan maka Humas LAPAN mengadakan koordinasi terlebih dahulu. Dalam hal ini membahas isi dari materi penyuluhan yang akan diberikan. Karena methode komunikasi selalu berbeda-beda tergantung dengan sasarannya. Misalnya saja, orang yang berkomunikasi dengan anak SD tentu beda dengan bicara terhadap anak SLTA. Maka begitu juga dengan materi penyuluhan, hal ini harus dibahas matang agar tujuan yang diharapkan dalam penyuluhan ini dapat tercapai.
•
Membantu dalam pelaksanaan foto dinding. Di Humas LAPAN sendiri ada staf yang bertanggung jawab khusus masalah pendokumentasian. Maka staf inilah yang setiap bulannya mengganti foto yang lama dengan foto yang baru.Ini adalah bagian dari media internal perusahaan. Dimana
commit to user 68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari foto yang selalu di update setiap bulannya maka diharapkan karyawan LAPAN menjadi tahu kegiatan apa saja yang telah terjadi melalui visualisasi foto tersebut. •
Ikut serta dalam rapat perpustakaan yang membahas tentang program kerja bagian perpustakaan. Karena bagian Humas juga membawahkan perpustakaan maka penulis seringkali ditempatkan di bagian perpustakaan LAPAN pusat. Dalam rapat ini membahas tentang program kerja perpustakaan
selama
semester
diantaranya
yaitu
pengembangan
perpustakaan elektronik, kajian pemanfaatan literature, pengembangan kapasitas perpus satuan kerja. •
Ikut serta dalam rapat penyusunan buku tahunan 2008 LAPAN. Membuat buku tahunan LAPAN adalah salah satu program kerja Humas LAPAN, buku tahunan LAPAN yaitu buku yang berisi tentang kegiatan besar (highlight) di setiap unit teknis LAPAN kemudian dikumpulkan jadi satu serta diedit hingga kemudian jadilah buku tahunan LAPAN.
Minggu ketujuh tanggal 13 April s/d 17 April 2009 •
Melaksanakan tugas yang diberikan pembimbing, yaitu tentang standard program kegiatan kehumasan, langkah-langkah dalam mengadakan konferensi pers, dan mengkritisi pers release.
•
Liputan dan mendokumentasikan Forum Komunikasi Bakohumas tentang Status Pemanfaatan Teknologi Nuklir di Indonesia yang diselenggarakan di ruang PATIR BATAN, Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Bakohumas adalah
commit to user 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
salah satu wadah perkumpulan para Humas pemerintah berkumpul. Disini penulis mendapat banyak pengalaman, bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan para Humas pemerintahan yang lain serta wawasan tentang tenaga nuklir. Disini penulis meliput menggunakan kamera Digital SLR 40 serta hand recorder, dan 2 kaset kosong. Penulis juga membuat liputan atau berita dari kegiatan ini. Hasilliputan nantinya akan dimasukan ke bulletin media internal LAPAN yaitu Info Lapan. •
Membuat hasil liputan Forum Komunikasi Bakohumas, penulis membuat liputan yaitu menggunakan rumus 5 W + 1 H( What, where, who, why, when + How). Namun penulis sadar masih banyak kekurangan sehingga penulis akan terus mempelajari tentang bagaimana membuat berita yang baik dan benar.
•
Mendokumentasikan pelantikan pejabat esellon 3 & 4 di Sekretariat Utama LAPAN. Dibulan April 2009 ini di LAPAN terdapat pergantian pejabat eselon 3 dan 4, ada yang berpindah posisi jabatan namun adapula yang diturunkan dari jabatannya serta ada juga yang di angkat menjadi pejabat. Hal ini juga sangat berdampak kepada Humas Antar Lembaga karena terjadi pergantian kassubag Hutarla dan juga ada 2 staf Humas yang diangkat
menjadi
pejabat
structural.
Penulis
mendokumentasikan
pelantikan pejabat esellon 3 & 4 di Sekretariat Utama LAPAN yaitu menggunakan kamera Digital SLR 40 dan hand recorder namun karena penulis terlalu focus pada kamera maka ada beberapa bagian yang harusnya terekam oleh hand recorder malah terlewatkan.
commit to user 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Minggu kedelapan tanggal 20 April s/d 24 April 2009. •
Mengentry data di Perpustakaan LAPAN pusat. Diminggu kedelapan ini penulis hanya melakukan entry data buku diperpustakaan LAPAN pusat.dikarenakan terjadinya pergantian pejabat esellon 3 & 4 maka masih adanya penyesuaian kembali. Namun di minggu ini penulis mendapat banyak ilmu tentang bagaimana cara menyusun katalog, penulisan katalog yang benar dsb.
Minggu kesembilan tanggal 27 April s/d 30 April 2009 •
Mengentry data di perpustakaan.
•
Membantu menyirkulasikan bulletin media internal Info Lapan keseluruh karyawan LAPAN dan ke unit teknis. Tugas dari bagian sirkulasi Info Lapan yaitu mendistribusikan kepada seluruh kaaryawan LAPAN dan juga kepada seluruh unit teknis. Teknis dari pendistribusian ini yaitu, membuat daftar terlebih dahulu serta membuat bukti penerimaan jumlah karyawan setiap bagian dan juga di unit teknis.jika sudah,bulletin di kelompokan sesuai dengan jumlahnya di bungkus kemudian dikirimkan, jika sudah minta tanda bukti penerimaan dari yang menerima buleti yaitu berupa tanda tangan.
D. Kesulitan atau Kendala yang di Hadapi Dari praktek KKM yang penulis laksanakan tentu saja tidak terlepas dari kendala-kendala yang ada. Contoh dibeberapa kasus penulis kesulitan yaitu pada
commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
saat mengentry data buku di perpustakaan, selama di bangku kuliah penulis tidak pernah di ajari tentang ilmu pustaka maka penulis kesulitan sehingga banyak bertanya namun lama-kelamaan penulis menjadi terbiasa dan bisa. Pada saat pertama kali melakukan pendokumentasian kegiatan,penulis mempunyai kendala dalam menggunakan kamera Digital SLR 200, sehingga penulis banyak bertanya. Sebenarnya penulis pernah mendapatkan matakuliah fotografi di bangku kuliah namun penulis masih belum menguasai benar tentang kamera DSLR. Penulis juga mendapatkan kendala pada saat membuat analisis media cetak dan media online selama tahun 2008. selain terbatasnya fasilitas penulis juga sangat kesulitan dalam menganalisis terutama untuk mendapatkan data lain selain dari kliping untuk menentukan jumlah persentase yang ada. Penulis juga mendapatkan kendala pada saat membuat hasil liputan Forum Komunikasi Bakohumas di BATAN, dikarenakan penulis belum menguasai benar materi jurnalistik namun penulis banyak bertanya bagaimana cara membuat berita yang baik serta penulis juga banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan jurnalistik. Dari sekian banyak tugas, tugas-tugas di atas tersebutlah yang paling membuat penulis kesulitan.
E. Cara yang di Lakukan Untuk Mengatasi Kesulitan Adapun cara yang penulis lakukan untuk menimalisir kesulitan-kesulitan yang penulis hadapi pada saat KKM yaitu penulis banyak bertanya kepada
commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembimbing yang ahli di bidangnya serta penulis juga banyak membaca tentang ilmu yang penulis belum menguasai.
F. Kemajuan Yang Telah di Capai Kemajuan yang penulis capai selama praktek KKM di Biro Humas & Kerjasama Kedirgantaraan LAPAN sangat banyak sekali. Penulis banyak mendapatkan ilmu tentang kehumasan yang penulis belum dapat dibangku kuliah misalnya saja pembuatan buku tahunan. Selain itu, penulis menjadi mengerti bagaimana cara menulis berita yang baik yaitu dengan menggunakan rumus 5W + 1 H. Penulis juga menjadi lebih mengerti tentang ilmu pustaka, serta penulis juga sudah lebih baik dalam menggunakan kamera Digital SLR. Penulis juga mendapatkan ilmu pengetahuan tentang IPTEK Dirgantara yang tidak penulis dapatkan dibangku kuliah. Namun terlepas dari itu semua, pelajaran yang sangat penting yang penulis dapatkan adalah tentang bagaimana caranya beradaptasi di lingkungan dunia kerja.
G. Peran Humas Lapan
Peran Humas Lapan sesuai Dengan Konsep Public Relations Menurut Dozier & Broom (Triyadi, 2006 : 28), Yaitu :
1.
Peran Humas Lapan ditinjau dari Expert Perscriber. Di Humas Lapan jika timbul suatu masalah di Lapan hal yang pertama-tama dilakukan Humas
commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lapan adalah mendefinisikan masalah, pengembang program dan memiliki tanggungjawab penuh untuk mengimplementasikannya. Di Humas Lapan yang mempunyai kewenangan penuh untuk mengutarakan solusi-solusi dari masalah yang terjadi kepada pejabat-pejabat diatasnya yaitu Kepala Bagian Humas sesuai dengan fungsi serta kedudukannya. Kepala bagian Humas tentu saja menjadi salah satu tangan kanan atau orang kepercayaaan pejabat-pejabat tinggi Lapan.
2.. Peran Humas Lapan dalam Communication fasilitator. Karena Lapan mempunyai unit teknis di beberapa daerah, maka Humas Lapan juga berperan dalam menjembatani komunikasi antara Lapan, tidak hanya itu Humas Lapan juga menjembatani komunikasi antara Lapan dengan masyarakat umum, seringkali bahasa para peneliti Lapan menggunakan bahasa ilmiah yang tidak populer bagi masyarakat luas, maka dari itu Humas Lapan juga mengemas komunikasi dari para peneliti untuk menjadikan bahasa ilmiah dengan bahasa populer yang bisa dimengerti masyarakat umum. Humas di Lapan juga berfungsi sebagai perantara antara masyarakat kepada Lapan hal ini bisa di ambil contoh misalnya saja ada sekolah yang ingin berkunjung ke salah satu fasilitas di Lapan yaitu pengamatan Matahari biasanya mereka melalui perantara Humas Lapan kemudian Humas Lapan menginformasikan kepada Unit Teknis Stasiun Pengamatan Matahari yaitu di Sumedang, Jawa Barat, setelah mendapat jawaban barulah Humas Lapan memberitahukan kembali kepada sekolah tersebut. Humas Lapan juga berperan sebagai mediator dalam
commit to user 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
setiap diadakannya penyuluhan tentang IPTEK Dirgantara kepada masyarakat, biasanya dalam hal ini turut mengundang juga pakar peneliti dibidangnya sesuai dengan tema yang diangkat.
3.
Peran Humas Lapan dalam Problem Solving Process Fasilitator jika terjadi permasalahan di Lapan Kabag Humas, Kasubbag Humas serta staf Humas mengidentifikasikan masalah tersebut, mencari solusi bersama-sama namun karena Humas kedudukannya berada di Biro Humasmagan maka jika sudah dapat solusi, solusi tersebut dibicarakan kembali oleh pejabat eselon 2, 3, dan 4 di Biro Humasmagan, jika sudah mendapat pemecahan permasalahan barulah Kepala Biro Humasmagan yang mempunyai kewenangan penuh untuk membicarakan kepada sekretaris utama. Namun karena Lapan adalah lembaga pemerintahan biasanya jarang sekali terjadi krisis permasalah yang kompleks, kebanyakan permasalahan yang muncul yaitu masalah-masalah internal Lapan saja, misalnya saja pergantian pejabat eselon 3 dan 4 pada saat programprogram kerja sedang berjalan, tentu dengan adanya pergantian pejabat ini sangat berpengaruh terhadap aktifitas kinerja sehari-hari terutama programprogram yang telah diplanning selama setahun.
4. Peran Humas Lapan dalam Communication Technician sangat berperan sekali terutama untuk komunikasi internal Humas Lapan menggunakan media buletin internal (info Lapan), Foto Dinding serta mading sedangkan untuk media eksternal sendiri Humas Lapan menggunakan buku roket, buku
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tahunan/ buku litbang, serta website Lapan dan lain sebagainya. Peran humas Lapan dalam hal ini sangat berperan, meskipun beberapa sebagian dari staf Humas Lapan bukan lulusan Komunikasi namun mereka juga disamakan dengan yang lain yaitu harus bisa menulis yaitu menulis news release, feature, menyesuaikan bahasa para peneliti dengan bahasa yang familiar dimasyarakat agar dimengerti oleh masyarakat. Staf Humas Lapan sendiri seringkali diikutkan dalam diklat-diklat jurnalistik, misalnya saja diklat redaktur dsb.
commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Selama Praktek Kuliah Kerja Media 2009 di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional penulis mendapatkan tugas yaitu diantaranya : 1. Mengarsipkan CD dokumentasi, audio dan audio visual. Penulis merapihkan arsip dokumentasi, audio dan audio visual yaitu dengan memasukan data cd tersebut menggunakan microsoft ecxell kemudian tidak lupa juga setiap keping CD di beri no urut sesuai dengan pengelompokan masing-masing. 2. Menganalisis Pemberitaan Lapan & Perkembangan IPTEK Dirgantara selama tahun 2008. Penulis mendapatkan data analisis yaitu dari pendokumentasian kliping yang di buat oleh Humas Lapan tahun 2008. Analisis di buat yaitu untuk mengetahui seberapa besar persentase berita yang memuat pemberitaan mengenai Lapan melalui media online dan media cetak serta persentase tentang pemberitaan perkembngan IPTEK dirgantara melalui media cetak dan media online. 3. Penulis membantu dalam pelaksanaan konferensi pers pada saat acara akhir dari kerjasama Lapan dengan Japan Aerospace Exploration Agency ( Jaxa ) tentang penggunaan data ALOS di Indonesia. Penulis membantu
commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mendokumentasikan, merekam serta membantu menyiapkan teknis pelaksanaan. 4. Penulis juga membantu dalam media internal Lapan yaitu Info Lapan serta foto dinding. Penulis pernah melakukan liputan Bakohumas untuk dimasukan beritanya ke Info Lapan, penulis juga pernah membantu menyirkulasikan buletin Info Lapan, serta penulis juga turut membantu dalam pemasangan foto dinding. 5. Mengentry data buku diperpustakaan elektronik Lapan. 6. Penulis turut berpartisipasi dalam penyuluhan Lapan dan IPTEK Dirgantara kepada kepada generasi muda khususnya anak-anak PKL dari SMK PGRI & SMKN 46 Jakarta. 7. Penulis pernah mendapat tugas untuk mendokumentasikan kegiatan diantaranya yaitu pada saat acara rapat kerjasama antara Lapan dengan Universitas Kristen Maranatha, Final Seminar On Pilot Project of Utilizing ALOS Data in Indonesia, Penyuluhan SPPT Tahunan, Pelantikan Pejabat Eselon 3 & 4 di Sekretariat Utama Lapan, Liputan Bakohumas di Batan. 8. Penulis juga pernah membantu dalam pembuatan surat permohonan copy tayang ke Metro TV.
Berdasarkan dari hasil pengamatan selama Kuliah Kerja Media (KKM) di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) penulis mencoba menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Peranan Humas Lapan dalam mewujudkan citra positif sudah sangat dirasakan, dan sesuai dengan peran Humas yang dikonsepkan oleh Dozier & Broom (Triyadi, 2006 : 28) yaitu communication technician dan expert perscriber. Hal ini terlihat dari banyaknya kerjasama dengan media massa, bukan hanya itu Humas Lapan juga selalu berupaya untuk menyebarluaskan informasi kegiatan penelitian Lapan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, Negara dan bangsa. Namun hal ini tentunya didukung juga melalui sarana penyampaian informasi yang efektif. Humas Lapan juga berperan dalam pengelolaan dokumentasi baik berupa foto, audio maupun audio visual, serta dalam bentuk tulisan. Sebab dari hasil tersebut tidak menutup kemungkinan pada suatu saat nanti akan sangat dibutuhkan dan sebagai benda yang mempunyai nilai tinggi bersejarah. 2. Lapan
adalah
lembaga yang
bergerak
di bidang
penelitian
dan
pengembangan kedirgantaraan. Maka ilmu kedirgantaraan harus selalu dikembangkan, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap regenerasi Indonesia nantinya agar mampu mengembangkan IPTEK dirgantara, biar Negara ini semakin maju dengan didukung pula oleh IPTEK yang canggih. Humas Lapan juga sangat berperan dalam mendukung menumbuhkan bibitbibit Indonesia untuk tertarik kepada IPTEK Dirgantara,hal ini bisa dilihat dari adanya program penyuluhan kepada generasi muda juga program lomba pun selalu di adakan misalnya lomba roket air tingkat SLTP, lomba muatan roket tingkat universitas dan lomba-lomba lainnya sesuai dengan tingkatnya
commit to user 79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
agar menumbuhkan semangat generasi muda untuk selalu belajar tentang IPTEK Dirgantara. 3.
Lapan mempunyai unit teknis di beberapa daerah, maka Humas Lapan juga berperan dalam menjembatani komunikasi antara Lapan, dan sesuai dengan peran Humas yang dikonsepkan oleh Dozier & Broom (Triyadi, 2006 : 28) yaitu Communication fasilitator . Tidak hanya itu Humas Lapan juga menjembatani komunikasi antara Lapan dengan masyarakat umum, seringkali bahasa para peneliti Lapan menggunakan bahasa ilmiah yang tidak populer bagi masyarakat luas, maka dari itu Humas Lapan juga mengemas komunikasi dari para peneliti untuk menjadikan bahasa ilmiah dengan bahasa populer yang bisa dimengerti masyarakat umum.
B. Saran
1. Saran Untuk Humas Lapan Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama Kuliah Kerja Media ( KKM ) di Biro Humasmagan Lapan maka penulis mempunyai beberapa saran diantaranya yaitu : a. Lapan adalah satu-satunya di Indonesia sebagai lembaga penelitian dan pengembangan IPTEK dirgantara maka penulis menyarankan sekiranya program seperti penyuluhan maupun perlombaan yang memancing generasi muda agar tertarik sejak dini pada IPTEK dirgantara ini selalu ditingkatkan dan diperbanyak supaya Indonesia mempunyai bibit-bibit
commit to user 80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
unggul yang tidak kalah saing dengan negara-negara lainnya. Karena sebuah Negara yang maju juga didukung dengan kemajuan IPTEK nya. b. Lapan mempunyai unit teknis yang tersebar diberbagai daerah, maka terjalinnya kesepahaman antara Humas Lapan dengan unit teknis juga perlu ditingkatkan lagi agar bisa melancarkan penyampaian program untuk menyebarluaskan informasi kegiatan penelitian Lapan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, Negara dan bangsa. Karena Lapan juga mempunyai unit teknis yang tersebar diberbagai daerah, mungkin penempatan praktisi Humas di Unit teknis juga diperlukan agar memudahkan komunikasi antar Lapan sendiri. c.
Berdasarkan keputusan kepala Lapan No:KEP/116/IX/2002, bagian Humas Lapan membawahkan subbagian perpustakaan, mungkin hal ini perlu dibenarkan organisasinya sesuai dengan fungsi dan bagiannya masing-masing. Dari segi ilmu pun antara Humas dan Perpustakaan beda, bukan hanya itu Humas sendiri mengemban tugas yang cukup berat begitu pula dengan Perpustakaan, Perpustakaan pusat Lapan juga mempunyai fungsi untuk berkoordinasi pengelolaan dan pemeliharaan bahan pustaka dengan unit teknis, maka penulis menyarankan alangkah lebih baik kalau Humas dan Perpustakaan dibenarkan secara kedudukan, tugas dan fungsinya masing-masing agar terciptanya kinerja yang maksimal.
d. Penulis
juga
mengharapkan
kiranya
Humas
Lapan
juga
dapat
mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik yang sudah terjalin dengan publik internal maupun eksternal.
commit to user 81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Saran untuk FISIP Universitas Sebelas Maret
Saran Penulis untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah penulis merasa perlunya penambahan lagi sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar Komunikasi Terapan D III Public Relations. Penulis juga menyarankan agar Komunikasi Terapan D III Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik lebih ditambah lagi prakteknya agar memudahkan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) serta dalam menghadapi persaingan kedalam dunia kerja.
3. Saran Untuk Mahasiswa FISIP UNS Bagi mahasiswa FISIP UNS akan sangat baik apabila tempat magang sesuai dengan bidang yang di pelajari dibangku kuliah. Maka sekiranya penulis menyarankan bagi mahasiswa D III Public Relations yang ingin melakukan Praktek KKM, di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional khususnya di Biro Humasmagan adalah tempat yang cocok untuk menambah dan meningkatkan ilmu kehumasan di lapangan. Sekian Laporan Kuliah Kerja Media dari penulis, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini maka penulis juga menerima masukan dan kritikan. Tidak lupa penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam tersusunnya laporan ini, semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan terutama bagi penulis sendiri.
commit to user 82