PERANAN DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DALAM PENGELOLAAN OBJEK WISATA PANTAI TRIKORA 2 DAN 4 DI KEBUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh TRI AGUSTINA SURADJI IMAM YUDHI PRASTYA
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini : Nama
:
TRI AGUSTINA
NIM
:
120563201079
Jurusan/ Prodi :
Ilmu Administrasi Negara
Alamat
:
Jl. Senggarang Darat, RT 003/ RW 004 Kel. Senggarang, Kec. Tanjungpinang Kota
Nomor Telp
:
085666503225
Email
:
[email protected]
Judul Naskah :
PERANAN DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DALAM PENGELOLAAN OBJEK WISATA PANTAI TRIKORA 2 DAN 4 DI KEBUPATEN BINTAN
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 12 Agustus 2016 Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
SURADJI, M.Si NIDN. 1029127803
IMAM YUDHI PRASTYA, MPA NIDN. 1002078301
1
PERANAN DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DALAM PENGELOLAAN OBJEK WISATA PANTAI TRIKORA 2 DAN 4 DI KEBUPATEN BINTAN TRI AGUSTINA SURADJI IMAM YUDHI PRASTYA
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Salah satu objek wisata pantai di Kabupaten Bintan yaitu pantai Trikora yang terdapat di desa Malang Rapat, kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Pantai Trikora terdapat 4 bagian yaitu Trikora 1, Trikora 2, Trikora 3, dan Trikora 4. Keindahan pantai Trikora sudah terkenal dimana-mana khususnya masyarakat Kepulauan Riau. Setiap hari libur pantai-pantai tersebut dijadikan tempat rekreasi, baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara. Melihat objek wisata ini semakin ramai dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan merenovasi dan melengkapi objek wisata ini dengan berbagai macam fasilitas penunjang yang dapat memanjakan para pengunjung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peranan dinas pariwisata dan kebudayaan dalam pengelolaan objek wisata pantai Trikora 2 dan 4 di Kabupaten Bintan. Metode didalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu dalam peranan hubungan antar pribadi dinas pariwisata masih dalam proses pengelolaan agar objek wisata pantai Trikora 2 dan 4 lebih baik lagi dan lebih tertata rapi, untuk peranan yang berhubungan dengan informasi dinas pariwisata telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak agar visi dan misi bisa terwujud dalam pengelolaan objek wisata pantai trikora 2 yang dikelola oleh pihak swasta dan 4 yang dikelola oleh pemerintah, dan untuk peranan pembuat keputusan dinas pariwisata telah mengambil keputusan untuk ikut serta dipengeloaan Pantai Trikora 2 dan 4 tersebut. Kata kunci : Pengelolaan, Pariwisata
2
ABSTRACT
One of the attractions the beach in Bintan regency which Trikora beach located in the village of Malang Rapat, district Gunung Kijang, Bintan regency. Trikora Beach Trikora there are 4 parts: 1, Trikora 2, Trikora 3, and 4. The beauty Trikora Trikora beach is famous everywhere especially the Riau Islands. Every holiday the beaches are used as a place of recreation, both local and foreign tourists. Seeing this attraction increasingly visited by tourists, both local and foreign, Department of Tourism and Culture to renovate and equip this attraction with a wide range of support facilities to pamper visitors. The purpose of this study to find out how the role of the department of tourism and cultural attractions in the management 2 and 4 Trikora beach in Bintan regency. Method in this study is a qualitative method. The conclusion of this study is the role of interpersonal relations department of tourism is still in the process of managing that attraction Trikora beach 2 and 4 better and more organized, to role-related information tourism department has been working with various parties to the vision and mission can be realized in the management of tourist beach trikora 2 is managed by private parties and 4 are managed by the government, and to the role of decision makers tourism department has taken the decision to participate in the management of trikora beach 2 dan 4. Keywords: Management, Tourism
3
A. PENDAHULUAN
Dalam
Kawasan Pesisir merupakan wilayah yang
strategis
terhadap
sekaligus
perubahan,
paling
ini
yang
dimaksud dengan :
rentan
gangguan
Undang-Undang
1. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
dan
Pulau-Pulau
Kecil
adalah
pencemaran oleh manusia. Dikatakan daerah
proses
yang strategis karena hampir semua kawasan
pengawasan,
pesisir
Sumber Daya Pesisir dan Pulau-
di
gerbang
Indonesia
utama
wilayahnya
merupakan
aktivitas
pintu
ekonomi
masing-masing,
di
perencanaan,
suatu
Pulau
dan
Kecil
pemanfaatan, pengendalian
antarsektor,
antara
sementara
Pemerintah dan Pemerintah Daerah,
dikatakan paling rentan terhadap perubahan
antara ekosistem darat dan laut, serta
yang terjadi secara alami, akibat aktivitas
antara
manusia, maupun kombinasi dari keduanya.
manajemen
Namun
kesejahteraan masyarakat.
diantara
faktor-faktor
tersebut,
pengaruh aktivitas manusia yang tidak
ilmu
2. Wilayah
pengetahuan untuk
Pesisir
dan
meningkatkan
adalah
daerah
ramah lingkungan merupakan penyebab
peralihan antara Ekosistem darat dan
utamanya.
laut yang dipengaruhi oleh perubahan
Indonesia berada di kawasan pesisir.
di darat dan laut.
Berdasarkan fakta tersebut, dapat dikatakan Bahwa
pengelolaan
kawasan
3. Kawasan Pemanfaatan Umum adalah
pesisir
bagian dari Wilayah Pesisir yang
merupakan komponen penting yang perlu
ditetapkan
diperhatikan
menunjang
berbagai sektor kegiatan. Konservasi
Menurut
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Pratikto (2006), kebijakan desentralisasi
Kecil adalah upaya perlindungan,
kewenangan pemerintah kepada pemerintah
pelestarian,
daerah melalui UU No. 22 Tahun 1999/32
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Tahun 2004, khususnya pasal pada pasal 10
Kecil
ayat 2 dan 3, telah diinterpretasikan secara
menjamin keberadaan, ketersediaan,
berbeda, menyangkut batas kewenangan
dan kesinambungan Sumber Daya
pemerintah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dengan
dalam
pembangunan
propinsi
di
kabupaten/kota,
dan
pengelolaan
Indonesia.
pemerintah wilayah
menggambarkan
pemerintah pusat
pesisir.
bahwa
dalam
Hal
batasan
wilayah
dan
bagi
pemanfaatan
ekosistemnya
untuk
tetap memelihara dan meningkatkan
ini
kualitas
kebijakan
nilai
dan
keanekaragamannya.
pengelolaan wilayah pesisir masih dilakukan dalam
serta
peruntukkannya
Berdasarkan asas dan tujuan yang
administratif.
tercantum dalam pasal 4 yaitu : Pengelolaan
Dikeluarkannya UU No. 27 Tahun 2007
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan
dilaksanakan dengan tujuan :
Pulau-Pulau Kecil
4
1. Melindungi,
mengonservasi,
dan timur pulau Bintan. Dari beberapa yang
merehabilitasi, memanfaatkan, dan
kaya akan sumber daya alam tersebut
memperkaya Sumber Daya Pesisir
terdapat potensi yang sangat di unggulkan di
dan Pulau-Pulau Kecil serta sistem
Kabupaten Bintan yaitu potensi wisata
ekologisnya secara berkelanjutan;
pantai , bahari (laut), dan objek cagar
2. Menciptakan
keharmonisan
dan
budaya yang terletak di Kabupaten Bintan.
Pemerintah
dan
Sumber daya itulah yang menjadi salah satu
dalam
misi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan
Kabupaten Bintan yaitu mengembangkan
Pulau-Pulau Kecil;
daya tarik objek wisata Kabupaten Bintan
sinergi
antara
Pemerintah
Daerah
3. Memperkuat peran serta masyarakat dan
lembaga
mendorong
pemerintah
inisiatif
dan mempromosikannya keseluruh penjuru
serta
dunia.
Masyarakat
Salah satu objek wisata pantai di
dalam pengelolaan Sumber Daya
kabupaten Bintan yaitu pantai Trikora yang
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil agar
terdapat di desa Malang Rapat, kecamatan
tercapai keadilan, keseimbangan, dan
Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Pantai
keberkelanjutan; dan
trikora terdapat 4 bagian yaitu Trikora 1,
4. Meningkatkan nilai sosial, ekonomi, dan peran
budaya
Masyarakat
melalui
serta
Masyarakat
dalam
Trikora 2, Trikora 3, Dan Trikora 4. Keindahan Pantai Trikora sudah terkenal dimana-mana
khususnya
masyarakat
pemanfaatan Sumber Daya Pesisir
Kepulauan Riau. Setiap hari libur pantai-
dan Pulau-Pulau Kecil.
pantai tersebut dijadikan tempat rekreasi,
Kabupaten Bintan merupakan daerah yang
memiliki
itu
wisatawan
lokal
maupun
potensi
mancanegara. Melihat objek wisata ini
kepariwisataan dari segi Sumber Daya Alam
semakin ramai dikunjungi para wisatawan,
(SDA),
budaya.
baik lokal maupun mancanegara, Dinas
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan
Pariwisata Dan Kebudayaan merenovasi dan
yang terkait dengan kepariwisataan dan
melengkapi
bersifat multidimensi serta multi disiplin
berbagai macam fasilitas penunjang yang
yang muncul sebagai wujud kebutuhan
dapat memanjakan para pengunjung.
hingga
banyak
baik
seni
dan
setiap orang dan negara serta interaksi antara
objek
Pengelolaan
wisata
ini
(manajemen),
dengan
menurut
wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
Leiper dalam Pinata (2009:80--82), merujuk
wisatawan,
pemerintah
dan
kepada seperangkat peranan yang dilakukan
pengusaha
(Undang-Undang
10/2009
oleh seseorang sekelompok orang, atau bisa
daerah
Tentang Kepariwisataan).
juga merujuk kepada fungsi-fungsi yang
Potensi kepariwisataan di Kabupaten
melekat pada peran tersebut. Fungsi-fungsi
Bintan tersebar di beberapa wilayah utara
manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
5
a. Planning (perencanaan).
lingkungan alam atau akseptibilitas
b. Directing (mengarahkan).
sosial walaupun disisi lain mampu
c. Organizing (termasuk koordinating).
meningkatkan
d. Controlling (pengawasan).
masyarakat.
Pengelolaan
(manajemen)
pendapatan
haruslah
Di pantai Trikora 4 terdapat salah satu
mengacu pada prinsip-prinsip pengelolaan
pantai yang dikelola oleh pemerintah yang
yang menekankan nilai-nilai kelestarian
di beli pada tahun 2002 dan mulai dibangun
lingkungan alam, komunitas, dan nilai sosial
pada tahun 2004 yang dikelola oleh Dinas
yang memungkinkan wisatawan menikmati
Pariwisata
kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi
didalamnya terdapat 6 unit gazebo, 2
kesejahteraan komunitas lokal. Pengelolaan
homestay, 1 mesjid, 1 aula, 3 kios/kantin, 2
pariwisata harus memperhatikan prinsip-
kamar mandi, dan 1 rumah penjaga. Fasilitas
prinsip berikut:
didalam Trikora tersubut masih kurang
Dan
Kebudayaan
Bintan,
1. Pembangunan dan pengembangan
memadai seperti aula yang sudah rusak,
pariwisata haruslah didasarkan pada
kios/kantin yang kurang terurus, jalan
kearifan lokal dan special local sense
menuju home stay yang rusak dan banyak
yang
keunikan
terdapat tumpukan sampah serta tidak
peninggalan budaya dan keunikan
adanya fasilitas pendukung untuk menikmati
lingkungan.
pantai tersebut seperti ban untuk berenang,
merefleksikan
2. Preservasi, proteksi, dan peningkatan
dan banana boat. Disini dinas pariwisata
kualitas sumber daya yang menjadi
kurang
melakukan
basis
tempat
wisata
pengembangan
kawasan
pariwisata.
yang
atraksi
wisata
mengakar
pada
sehingga peneliti merumuskan permasalahan
keunikan
budaya
penelitian
dan
pembangunan
dan/atau
dijawab
dalam
pariwisata
Dan Kebudayaan Dalam Pengelolaan
dan
Objek Wisata Pantai Trikora 2 Dan 4
jika
Di Kabupaten Bintan ” ?
terbukti memberikan manfaat positif, sebaliknya
harus
a. Bagaimana Peranan Dinas Pariwisata
5. Memberikan dukungan dan legitimasi
pengembangan
yang
penelitian ini yaitu :
lingkungan lokal.
tetapi
para
Melihat dari uraian masalah tersebut
4. Pelayanan kepada wisatawan yang
pada
sehingga
berkunjung ketempat tersebut.
khasanah budaya lokal.
berbasis
tersebut
pada
mengurangi daya tarik wisatawan untuk
3. Pengembangan tambahan
pemeliharaan
Adapun yang menjadi tujuan dalam
mengendalikan
menghentikan
penelitian ini adalah :
aktifitas
1. untuk mengetahui Peranan Dinas
pariwisata tersebut jika melampaui
Pariwisata Dan Kebudayaan Dalam
ambang batas (carrying capacity)
6
Pengelolaan Objek Wisata Pantai
Menurut
Trikora 2 dan 4 Di Kabupaten Bintan.
Soekamto
(2009:213)
menyatakan peranan mencakup tiga hal
Hasil penelitian ini diharapkan akan
antara lain :
bermanfaat untuk :
1. Peranan meliputi norma-norma yang
1. Memberi
sumbangan
ilmu
dihubungkan
dengan
posisi
atau
pengetahuan dan pemikiran serta
tempat seseorang dalam masyarakat.
dapat
bahan
Peranan dalam arti ini merupakan
informasi mengenai Peranan Dinas
rangkaian peraturan-peraturan yang
Pariwisata Dan Kebudayaan Dalam
membimbing
Pengelolaan Objek Wisata Pantai
kehidupan bermasyarakat.
membantu
sebagai
Trikora 2 Dan 4 Di Kabupaten
seseorang
dalam
2. Peranan merupakan suatu konsep
Bintan.
tentang apa yang dapat dilakukan
2. Memberikan sumbangan pemikiran
oleh
bagi kemajuan dan pengembangan
individu
dalam
masyarakat
sebagai organisasi.
ilmu pengetahuan secara umum,
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai
Bidang Ilmu Administrasi Negara
perilaku individu yang penting bagi
pada khususnya serta sebagai sumber
struktur sosial masyarakat.
informasi bagi penelitian lebih lanjut.
Dalam sebuah organisasi, menurut
3. Memberikan sumbangan Akademik
Rivai (2004:147-148) ada terdapat dua
yang mungkin dapat menemukan
peranan yang berbeda yaitu :
atau memperkaya khasanah konsep
1. Peran
kompetensi bagi suatu organisasi.
kepemimpinan
yaitu
mengerjakan hal yang benar. Ini ada hubungannya dengan visi dan arah.
B. KONSEP TEORITIS
2. Peranan
dinamis
yaitu
menggerakkan hal secara benar atau
1. Peranan Peranan
manajemen
(role)
merupakan
kedudukan
pelaksanaan.
Apabila
Sehubungan dengan manajemen dapat
dan
dilihat dari pendapat Ichak Adizes dalam
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya,
Thoha (2003:264) ada 4 peranan manajemen
dia menjalankan suatu peran. Perbedaan
yang harus dilaksanakan oleh manajer jika
antara kedudukan dengan peranan adalah
organisasi yang dipimpinnya bisa berjalan
untuk
secara efektif. Empat peranan itu ialah
seseorang
melaksanakan
kepentingan
keduanya
(status).
proses
tidak
ilmu
dapat
hak
pengetahuan,
dipisah-pisahkan
memproduksi,
karena yang satu tergantung pada yang
melaksanakan,
melakukan
informasi dan memadukan (Intergrating).
lainnya (Soekamto,2009:212).
Pada prinsipnya, peranan manajemen yang dimaksudkan Adizies tersebut di atas adalah peranan yang lazim dilakukan oleh
7
manajer-manajer
perusahaan.
Selain
mampu untuk mengembangkan
pendapat Adizes, dapat juga kita lihat
suatu pengertian yang baik bagi
Menurut Henry Mintzberg dalam Thoha
organisasi yang dipimpinnya, dan
(2003:264-274):
mempunyai
Ada 3 peranan utama yang dimainkan
pemahaman
yang
komplit tentang lingkungannya.
oleh setiap orang/manajer dimanapun letak
b. Sebagai Dessiminator, peranan ini
hierarkinya. Dari 3 peranan utama ini
melibatkan
kemudian diperinci menjadi 10 peranan
menangani proses transmisi dari
yaitu:
informasi-informasi
1. Peranan Hubungan Antar Pribadi
yakni
sebagai suatu
dilakukan organisasi
untuk yang
ke
dalam
c. Sebagai juru bicara (Spokesman),
Figurehead,
peranan
untuk
organisasi yang dipimpinnya.
(Interpersonal Role) yang terdiri dari: a. Peranan
manajer
peranan ini dimainkan manajer
yang
untuk
mewakili
penyampaian
informasi
keluar lingkungan organisasinya.
dipimpinnya
3. Peranan
Pembuat
Keputusan
didalam setiap kesempatan dan
(Decisional Role), terdiri dari:
persoalan yang timbul secara
a. Peranan
formal. b. Peranan
dalam sebagai
pemimpin
(Leader),
dalam
peranan
manajer
bertindak
sebagai peranan
enterprneur, ini
manajer
bertindak sebagai pemerkarsa dan
ini
perancang
sebagai
dari
banyak
perubahan-perubahan
pemimpin.
yang
terkendali dalam organisasinya.
c. Peranan sebagai pejabat perantara
b. Peranan
sebagai
penghalau
(Liaison Manager), disini manajer
gangguan (Disturbande Handler),
melakukan
peranan
yang
peranan ini membawa manajer
berinteraksi
dengan
teman
untuk
bertanggung
jawab
organisasi
ketika
sejawat, staff dan orang-orang
terhadap
lain
organisasinya terancam bahaya,
yang
berada
organisasinya,
di
luar untuk
misalnya:
mendapatkan informasi.
baik, dan lain sebagainya.
informasi (Informational Role), yang
c. Peranan sebagai pembagi sumber
terdiri dari:
mengidentifikasikan
dibubarkan,
terkena gossip, isu-isu kurang
2. Peranan yang berhubungan dengan
a. Sebagai monitor,
akan
(Resource Allocator), membagi peranan ini
sumber dana adalah suatu proses
seorang
pembuatan
keputusan.
Disini
manajer sebagai penerima dan
manajer
diminta
memainkan
pengumpulan informasi, agar ia
peranan
untuk
memutuskan
8
kemana
sumber
didistribusikan
dana
akan
kompleks, ia juga merealisasi industri-
kebagian-bagian
industri klasik seperti industri kerajinan
organisasinya. d. Peranan peranan
tangan dan cendra mata. Penginapan dan
sebagai ini
negosiator,
meminta
transportasi secara ekonomis juga dipandang
kepada
sebagai industri. Wisatawan melakukan
manajer untuk aktif berpartisipasi
perjalanan
wisata
bermacam-macam
dalam arena negosisasi”.
motivasi. Variasi motivasi ini menimbulkan bentuk-bentuk pariwisata sebagai berikut:
2. Objek Wisata Objek dan daya tarik wisata di atur
a. Pariwisata rekreasi atau pariwisata
dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 9
santai : suatu kegiatan pariwisata
tahun 1990 tentang Kepariwisataan. Dalam
yang dilakukan diwaktu senggang
pasal tersebut dinyatakan bahwa objek dan
untuk
daya tarik wisata terdiri atas hal-hal berikut :
fisik.
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan
mengembalikan
kesegaran
b. Pariwisata budaya : salah satu jenis
tuhan yang maha esa, berupa flora
pariwisata
dan fauna.
potensi kebudayaan sebagai daya
2. Objek dan daya tarik hasil karya manusia
berupa
yang
mengandalkan
tarik yang paling dominan serta
museum,
sekaligus memberikan identitas bagi
peninggalan purbakala, peninggalan
pengembangan pariwisata tersebut.
sejarah, seni budaya, wisata argo,
c. Pariwisata pulih sehat : suatu jenis
wisata tirta, wisata buru, wisata
pariwisata yang kegiatannya semata-
petualangan alam, taman rekreasi dan
mata
tempat hiburan.
berkaitan dengan lingkungan alam
Objek wisata merupakan segala sesuatu
menikmatiaktivitas
yang
dengan segala bentuk kehidupan
yang memiliki keunikan, keindahan, dan
dalam
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan
berkecenderungan sebagai ajang atau
alam, budaya, dan hasil buatan manusia
sarana lingkungan bagi wisatawan
yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
dengan melibatkan masyarakat.
wisatawan. (UU NO 10 tahun 2009 tentang
kondisi
apa
adanya
dan
d. Pariwisata olahraga : salah satu jenis
Kepariwisataan).
pariwisata
yang
mengandalkan
Menurut wahab (2004:9) Pariwisata
potensi olah raga yang terdapat pada
adalah salah satu jenis industri baru yang
tempat tersebut seperti selancar air,
mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi
yang bisa menjadi daya tarik tempat
dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan
rekreasi tersebut.
penghasilan,
standar
hidup
serta
e. Pariwisata temu wicara : salah satu
menstimulasi
sektor-sektor
produktif
jenis pariwisata yang dilakukan untuk
lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang
mengenal dari apa yang ada pada
9
tempat
wisata
tersebut
yang
telah didefinisikan sebagai hal yang penting,
disampaikan oleh pemandu wisata
jadi
kepada para wisatawan.
berfikir adalah sebuah pemahaman yang
Tujuan sesuai
Perkembangan
perkembangannya,
pariwisata
dengan demikian
melandasi
maka
kerangka
pemahaman-pemahaman
yang
kepariwisataan
paling mendasar dan menjadi pondasi bagi
bertujuan memberikan keuntungan baik bagi
setiap pemikiran atau suatu bentuk proses
wisatawan
dari keseluruhan (Uma Sekaran dalam
maupun
warga
setempat.
Pariwisata dapat memberikan kehidupan
sugiono 2011 : 60).
yang standar kepada warga setempat melalui
Dalam penelitian ini yang menjadi
keuntungan ekonomi yang didapat dari
fokus
tempat tujuan wisata, dalam tambahan,
Pariwisata
perkembangan infrastruktur dan fasilitas
Pengelolaan Objek Wisata Pantai Trikora 2
rekreasi,
menguntungkan
Dan 4 Di Kabupaten Bintan. Fokus ini
wisatawaan dan warga setempat, sebaliknya
diambil karena untuk mengetahui peranan
kepariwisataan
dinas pariwisata dan kebudayaan dalam
keduanya
dikembangkan
melalui
penyediaan tempat
tujuan wisata.
tersebut
melalui
penelitian Dan
yaitu
Peranan
Dinas
Kebudayaan
Dalam
Hal
pengelolaan objek wisata pantai Trikora 2
penyediaan
dan 4 di Kabupaten Bintan. Fokus penelitian
tempat tujuan wisata dan pemeliharaan
ini diambil berdasarkan teori peranan Henry
kebudayaan, sejarah dan taraf perkembangan
Mintzberg dalam Thoha (2003),
ekonomi dan suatu tempat tujuan wisata
mengemukakan peranan memiliki 3 turunan
yang
yaitu peranan hubungan antar pribadi,
dilakukan
masuk
wisatawan
dalam
akibatnya
pendapatan akan
untuk
menjadikan
peranan
yang
berhubungan
yang
dengan
pengalaman yang unik dari tempat wisata.
informasi, dan peranan pembuat keputusan.
Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang
Jenis penelitian ini yaitu kualitatif, teknik
membawa
dan alat pengumpulan data yaitu observasi,
serta
dalam
perkembangan
kepariwisataan. Sesuai, dengan panduan,
wawancara,
maka
dapat
melakukan penelitian dengan fokus tersebut
sambil
maka diketahui peranan dinas pariwisata dan
perkembangan
memperbesar
pariwisata
keuntungan
memperkecil masalah-masalah yang ada.
dan
dokumentasi.
Setelah
kebudayaan Kabupaten Bintan.
Untuk menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran terhadap definisi yang
C. METODE PENELITIAN
dikemukakan dalam penelitian ini, maka
Jenis
diperlukan kerangka berfikir sebagai mana
penelitian
deskriptif
berikut ini yaitu :
peneliti
hanya
Kerangka konseptual
berfikir
tentang
merupakan
bagaimana
menjelaskan
teori
penelitian
ini
merupakan
kualitatif, menguraikan
penelitian
sesuai
dimana dan dengan
kondisi sebenarnya tanpa menghubungkan
berhubungan dengan berbagai faktor yang
10
atau mengkaitkan terhadap unsur-unsur yang
subjek
lain dalam penelitian.
kepustakaan. Biasanya berupa teknik
Dalam
penelitian
ini
penulis
penelitiannya
yaitu
studi
pengumpulan data atau informasi
mengambil lokasi di pantai trikora 2 dan 4
yang
karena penulis ingin melihat bagaimana
diteliti
peranan dinas pariwisata dalam pengeloaan
menelaah buku, majalah atau surat
pantai apakah sudah dikelola dengan baik
kabar
sehingga bisa menambah kunjungan para
lainnya
wisatawan yang datang ke pantai tersebut,
dengan masalah yang diteliti.
yang bisa menambah penghasilan daerah
menyangkut
dan
Dalam
Kabupaten Bintan.
dengan
masalah
yang
mempelajari
bentuk-bentuk
yang
ada
penelitian
dari
tulisan
relevansinya
ini
peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif, maka
Jenis data dalam penelitian ini adalah :
populasi dan sampel tidak digunakan.
a. Data yang diperoleh langsung dari
Sebagaimana
yang
dikemukakan
oleh
subjek penelitian yang mengenakan
Sugiyono
(2005:96)
yang
alat ukur atau alat pengambilan data
sampling
purposive
merupakan
langsung pada subjek sebagai sumber
penentuan sampel dengan pertimbangan
informasi yang dicari yaitu studi
tertentu, yakni dengan pertimbangan yang
lapangan.
menjadi
Biasanya
berupa
sampel
adalah
menjelaskan teknik
pihak
yang
pengumpulan data yang diperoleh
mengetahui dan mengerti tentang masalah
melalui kegiatan penelitian dengan
dalam penelitian.
turun ke lokasi penelitian untuk
Menurut
Sugiono
(2005:221)
mencari fakta yang berkaitan dengan
penentuan sampel atau informan dalam
masalah yang diteliti. Ataupun data
penelitian
yang
mendapatkan informasi yang maksimal.
dikumpulkan
melalui
hasil
wawancara secara langsung dengan
kualitatif
Untuk
berfungsi
memperoleh
data,
untuk
peneliti
pihak yang menjadi obyek dalam
menetapkan Informan yang berjumlah 7
penelitian dalam hal ini adalah objek
orang yang terdiri dari 1 orang Informan
wawancara
Kunci (Key Informan) yaitu Sekertaris Dinas
yaitu
pemimpin
dan
pegawai Kantor Dinas Pariwisata dan
Pariwisata
Kebudayaan Kabupaten Bintan dan
Bintan . Adapun yang menjadi pertimbangan
beberapa orang masyarakat.
peneliti
b. Data sekunder adalah pengumpul an data
yang
dilakukan
dan
adalah
Kebudayaan
orang
yang
Kebupaten
dijadikan
Informan adalah pegawai yang memiliki
dengan
pengalaman dan memahami permasalahan
mengumpulkan dokumen-dokum en
ini sehingga akan memudahkan peneliti
yang relevan dengan penelitian. Data
menjelajahi subjek yang diteliti.
yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
Peneliti
langsung diperoleh oleh peneliti dari
melakukan
pengamatan
langsung terhadap Peranan Dinas Pariwisata
11
dan Kebudayaan dalam pengelolaan pantai
2. Dalam
melaksanakan
trikora 2 dan 4 di Kebupaten Bintan dalam
sebagaimana
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
pariwisata
Maksudnya
menyelenggarakan fungsi :
pengamatan
menggunakan berarti
indera
tidak
dengan
penglihatan
mengajukan
yang
dimaksud, dan
teknis
dibidang
pariwisata
dan
kebudayaan b. Menyelenggarakan
dalam kertas observasi.
kebudayaan
dikumpulkan lalu dipisahkan menurut jenis
c. Pembinaan pelaksanaan tugas
data, kelompok data, kemudian data tersebut
dibidang
dianalisis
kebudayaan
Deskriptif
penelitian
kualitatif.
ini
dilakukan
tahap
yang
dimulai
pariwisata
dan
d. Pelaksanaan urusan tata usaha
melalui sebuah proses yang terdiri dari beberapa
pelayanan
umum dibidang pariwisata dan
Data yang diperoleh dari informan
data
kebudayaan
kebijakan
pertanyaan-
apa saja yang akan diamati telah dituangkan
Analisis
dinas
a. Perumusan
pertanyaan, akan tetapi kegiatan-kegiatan
secara
tugas
dinas
sejak
e. Peleksanaan
pengumpulan data, kemudian dikerjakan
tugas
yang
diberikan oleh Bupati
secara intensif hingga penelitian selesai
Dalam
untuk memperoleh kesimpulan.
penelitian
menggunakan
teori
ini
peneliti
menurut
Henry
Mintzberg dalam Thoha (2003:267—274) D. PEMBAHASAN
untuk mengetahui Peranan Dinas Pariwisata
Didalam melakukan suatu pengelolaan
Dan Kebudayaan Dalam Pengelolaan Objek
objek wisata harus mempunyai peranan yang
Wisata Pantai Trikora 2 Dan 4 Di Kabupaten
baik dari Dinas Pariwisata dan pengelola
Bintan yaitu sebagai berikut:
Pantai
Trikora
tersebut
memberikan
dampak
pengelolaan
objek
agar
yang
wisata.
mampu
baik
bagi
Salah
satu
1. Peranan Hubungan Antar Pribadi (Interpersonal Role) a. Peranan sebagai figurehead
dampak dari pengelolaan yang baik yaitu
b. Peranan
meningkatnya kunjungan wisatawan yang
(leader)
datang ke Kabupaten Bintan. Dinas
pariwisata
dan
c. Peranan kebudayaan
sebagai
pemimpin
pejabat
perantara (liaison manajer)
kabupaten Bintan memiliki tugas pokok dan
2. Peranan Yang Berhubungan Dengan
fungsi yaitu :
Informasi (Informational Role)
1. Dinas pariwisata dan kebudayaan mempunyai
sebagai
tugas
a. Sebagai monitor
pokok
b. Sebagai dessiminator
melaksanakan urusan otonomi daerah
c. Sebagai juru bicara (spokesman)
dibidang pariwisata dan kebudayaan
12
3. Peranan
Pembuat
Keputusan
pengelolaan objek wisata Pantai Trikora,
(Decisional Role)
peranan sebagai figurehead bertujuan untuk
a. Peranan sebagai entrepreneur
memastikan
b. Peranan
selama ini dilakukan berdampak positif
sebagai
gangguan
penghalau (Disturbande
apakah
pengelolaan
yang
terhadap objek wisata Trikora tersebut.
Handler)
Dapat
c. Peranan sebgai pembagi sumber
dianalisis
melakukan
(Resource Allocator)
suatu
bahwa
dalam
perencanaan
dalam
pengelolaan Pantai Trikora tersebut harus
d. Peranan sebagai negosiator
sesuai dengan RPJMD karena kawasan objek wisata tersebut bukan semuanya milik pemerintah tetapi juga ada milik swasta.
1. Peranan Hubungan Antar Pribadi
Oleh sebab itu, kami selaku dinas pariwisata
(Interpersonal Role) Peranan
Dinas
Kebudayaan Dalam
Pariwisata
Dan
dalam melakukan perencanaan pengelolaan
Pengelolaan Objek
tidak
boleh
salah
dalam
Wisata Pantai Trikora 2 Dan 4 Di Kabupaten
keputusan,
Bintan adalah yang merupakan pantai yang
tanggung jawab yang besar terhadap objek
dikelola oleh pemerintah dan mayarakat
wisata Pantai Trikora yang merupakan
yang bisa menjadi daya tarik wisatawan
sumber
yang berkunjung di Kabupaten Bintan. Di
Kabupaten Bintan setelah pertambangan di
dalam hubungan antar pribadi tugas pokok
Kabupaten Bintan ini ditutup.
dan
fungsi
yang
menyelenggarakan
dilakukan
pelayanan
yaitu
umum
karena
memberikan
utama
Berdasarkan
di
perencanaan
pembinaan
pantai
tugas
memiliki
pendapatan asli
hal
daerah
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa dalam melakukan suatu
bidang pariwisata dan kebudayaan serta pelaksanaan
mereke
dibidang
pengelolaan
Trikora
harus
objek
wisata
mengacu
pada
pariwisata dan kebudayaan. Untuk melihat
peraturan yang ada sehingga keputusan yang
bagaimanakah Peranan Dinas Pariwisata
diambil dalam pengelolaan tersebut tidak
Dan Kebudayaan Dalam Pengelolaan Objek
salah sasaran. Karena apabila pengelolaan
Wisata Pantai Trikora 2 Dan 4 Di Kabupaten
yang dilakukan tersebut berjalan dengan
Bintan maka untuk lebih jelasnya akan
lancar maka dapat menambah Pendapatan
diuraikan dari teori Henry Mintzberg dalam
Asli Daerah Kabupaten Bintan.
Thoha
(2003:264--274) :
Dengan demikian pemerintah memiliki
a. Peranan Sebagai Figurehead Peranan
sebagai
peranan yang sangat
figurehead
tanggung
jawab
berpengaruh dan
yang
besar
terhadap
merupakan suatu peranan yang dilakukan
pengelolaan objek wisata pantai Trikora di
oleh dinas pariwisata sebagai simbol atau
Kabupaten Bintan tersebut.
tokoh utama didalam melakukan segala
Berdasarkan
tugas dan kewajiban rutin organisasi. Dalam
hasil
wawancara
dan
observasi di lapangan diketahui bahwa
13
peranan dinas pariwisata dan kebudayaan
dengan organisasi atau dinas lain agar
dalam pengelolaan objek wisata pantai
memberikan pertolongan dan informasi yang
Trikora 2 dan trikora 4 di Kabupaten Bintan
dibutuhkan
ini memiliki perencanaan yang baik. Objek
kebudayaan. Oleh karena itu organisasi tidak
wisata pantai Trikora ini merupakan objek
berdiri sendiri, maka dinas pariwisata dan
wisata yang bisa bersaing dengan Lagoi jika
kebudayaan meletakkan peranan Liaison
perencanaan pengelolaan dipantai Trikora
dengan cara banyak berhubungan dengan
ini berjalan dengan lancar dan terarah
sejumlah individu atau kelompok-kelompok
sehingga dapat meningkatkan kunjungan
tertentu yang berada diluar organisasinya
wisatawan
agar mendapat banyak informasi yang
yang
berdampak
pada
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan.
oleh
dinas
pariwisata
dan
dibutuhkan.
b. Peranan Sebagai Pemimpin (Leader)
Bahwa dalam hal ini dinas pariwisata
Peranan ini merupakan bagaimana
telah melakukan beberapa kegiatan yang
melakukan hubungan dengan melakukan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
fungsi-fungsi pokoknya seperti memotivasi
masyarakat
didalam mengarahkan kerja sama untuk
menjaga lingkungan di sekitar objek wisata
pengelolaan objek wisata pantai trikora 2
pantai trikora
dan
untuk
disebabkan oleh masyarakat yang tidak
mempermudah tugas dinas pariwisata dan
peduli dengan lingkungan. Pihak dinas
kebudayaan dalam menjalankan visi dan
pariwisata
misinya yang telah di tetapkan yang
lapangan yang bertujuan untuk menjaga
menjadikan pengelolaan sebagai salah satu
keselamatan dan penanganan awal apabila
pencapaian mereka dalam objek wisata
terjadi kecelakaan ataupun musibah diobjek
pantai Trikora ini.
wisata pantai trikora tersebut.
4.
Hal
peranan
ini
bertujuan
dinas
pariwisata
tentang
agar
juga
kepedulian
tidak
telah
dalam
rusak
membentuk
yang
tim
dan
Selain itu, kerja sama yang dilakukan
kebudayaan dalam mengelola objek wisata
oleh pihak dinas pariwisata dan kebudayaan
pantai Trikora ini sudah cukup baik. Dalam
dalam proses mendapatkan informasi yaitu
pengelolaan
ini
dengan kerja sama yang dilakukan oleh
melakukannya
dengan
dinas
pariwisata
tersruktur
yang
pihak dinas pariwisata, pelaku wisata dan
berlandaskan atau berpedoman kepada UU
masyarakat
No 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan
memberikan
sehingga pengelolaan yang dilakukan oleh
dibutuhkan untuk pengelolaan objek wisata
dinas pariwisata dan kebudayaan Bintan bisa
pantai Trikora tersebut dan mempromosikan
berjalan sesuai yang diharapkan.
objek wisata pantai trikora agar lebih
c. Peranan Sebagai Pejabat Perantara
dikenal
Peranan sebagai pejabat perantara ini merupakan
peranan
yang
tersebut
lagi.
diharapkan
dapat
informasi-informasi
yang
Karena
peranan
dinas
pariwisata dan kebudayaan kabupaten bintan
berinteraksi
itu tidak bisa berdiri sendiri melaikan harus
14
bekerja sama juga dengan pihak-pihak lain
bertujuan untuk memastikan bahwa peranan
agar bisa mengelola objek wisata pantai
yang
trikora tersebut dengan baik.
kebudayaan bisa berdampak positif terhadap
pariwisata
pariwisata
dan
kedepan.
Informasi (Informational Role) dinas
dinas
pengelolaan objek wisata pantai trikora
2. Peranan Yang Berhubungan Dengan
Peranan
dilakukan
dan
bahwa
kebudayaan dalam pengelolaan objek wisata
kebudayaan
pantai trikora 2 dan 4 di kabupaten bintan
merupakan
yang merupakan pantai yang dikelola oleh
informasi didalam pengelolaan objek wisata
pemerintah dan dikelola oleh pihak swasta
Pantai Trikora 2 dan 4 yang merupakan
yang bisa menjadi daya tarik wisatawan
Trikora yang dikelola oleh pemerintah dan
yang berkunjung di kabupaten bintan. Untuk
dikelola oleh masyarakat sudah bekerja
melihat
dinas
sama dengan baik dalam memberikan
dalam
informasi melalui sosialisasi sadar wisata
pengelolaan objek wisata pantai trikora 2
yang bertujuan untuk selalu menjaga objek
dan 4 di Kabupaten Bintan maka untuk lebih
wisata
jelasnya dapat dilihat dari :
menambah kunjungan para wisatawan yang
a. Sebagai monitor
bisa menambah pendapatan asli daerah
bagaimanakah
pariwisata
dan
peranan
kebudayaan
Sebagai monitor merupakan peranan untuk
menerima
informasi
dinas
penerima
tersebut
dan
monitor
yang
dan
dari
pengumpul
kerusakan
agar
kabupaten bintan.
mengumpulkan
b. Sebagai dessiminator Dessiminator merupakan proses yang
saraf
melibatkan dinas pariwisata dan kebudayaan
informasi agar mampu mengembangkan
untuk meneruskan informasi yang didapat ke
suatu
dinas-dinas
yang
informasi
organisasi
yang
informasi-informasi
pariwisata
sebagai
pariwisata
dan
kebudayaan
oleh
dan
dinas
bersifat
yang
pusat
berguna
untuk
dipimpinnya.
Dari
pengelolaan objek wisata pantai trikora 2
yang
yang
dan 4 tersebut. Peranan dinas pariwisata dan
didapat
lain
untuk
bertujuan untuk menciptakan perubahan-
kebudayaan
perubahan, mengidentifikasikan persoalan-
melakukan pengelolaan objek wisata pantai
persoalan dan kesempatan-kesempatan yang
Trikora dalam menangani proses informasi
ada, untuk membangun pengetahuannya
harus adanya koordinasi atau kerja sama dari
tentang lingkungannya, menjadi tahu kapan
dinas pariwisata dan dinas-dinas terkait
suatu informasi harus diberikan untuk
dalam pengelolaan objek wisata Pantai
keperluan pembuatan keputusan oleh sebuah
Trikora tersebut berjalan dengan baik yang
organisasi.
berdampak pada kunjungan wisatawan yang
Dalam pengelolaan objek wisata pantai
Kabupaten
melakukan
Bintan
dalam
berkunjung di Pantai Trikora tersebut.
trikora, peranan sebagai monitor sangat
Dalam proses penyampaian informasi-
diperlukan oleh sebuah organisasi yang
informasi ke dalam organisasinya perlu
15
disesuaikan dengan visi dan misi yang ada.
tersebut kepada pihak dinas pariwisata dan
Pada dinas pariwisata dan kebudayaan
kebudayaan
terdapat visi yaitu “terwujudnya kabupaten
demikian dapat disimpulkan bahwa dinas
bintan sebagai destinasi wisata unggulan di
pariwisata
kepulauan riau yang berwawasan budaya
mendapatkan aspirasi dan ide yang diberikan
dan alam” dan terdapat misi yaitu
untuk mengelola objek wisata pantai trikora
a. Melestarikan nilai, keragaman dan kekayaan
budaya
dalam
tersebut
rangka
kabupaten
dan
melalui
bintan.
Dengan
kebudayaan
wadah
telah
yang
telah
pariwisata
dan
disediakan.
memperkuat jati diri dan karakter
Peranan
bangsa
dinas
kebudayaan dalam pengelolaan objek wisata
b. Mengembangkan
sumber
daya
pantai trikora 2 dan 4 sebagai dessiminator
pariwisata dan kebudayaan
yang berkaitan dalam menangani proses
c. Mengembangkan diversifikasi objek
informasi yang berkaitan dalam pengelolaan
dan daya tarik atraksi wisata yang
memang adanya koordinasi didalamnya
berwawasan budaya dan alam
antara kepala dinas dan para staf seperti
d. Mempromosikan objek dan daya tarik
serta
bekerjasama
industri dengan
bidang pengembangan destinasi wisata, dan
pariwisata
bidang pemasaran wisata untuk diproses
stakeholder
informasinya sehingga bisa dioptimalkan
pariwisata
informasi
e. Meningkatkan kompetensi aparatur
yang
didapatnya
untuk
pengelolaan objek pantai trikora tesebut.
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
c. Sebagai juru bicara (spokesman)
Kabupaten Bintan serta penyusunan
Sebagai juru bicara dinas pariwisata
rencana program yang efektif
dan
kebudayaan
Kabupaten
Bintan
Objek wisata pantai trikora ini nnatinya
melakukan penyampaian informasi keluar
akan menjadi unggulan di kabupaten bintan
lingkungan organisasinya, dengan tujuan
sehingga
untuk
dalam
memberikan
informasi
melakukan
hubungan
kepada
dalam pengelolaannya harus sesuai dengan
masyarakat ataupun dengan para pelaku
visi dan misi yang telah ditetapkan supaya
objek wisata agar pengelolaan objek wisata
bisa mencapai apa yang diharapkan yang
tersebut bisa berjalan dengan baik.
ingin menjadikan Kabupaten Bintan sebagai
bahwa dinas pariwisata dan kebudayaan
tempat destinasi objek wisata unggulan
kabupaten
bintan
telah
melakukan
dikabupaten Bintan.
penyampaian informasi keluar organisasi
Dalam hal ini, dinas pariwisata dan
yang cukup baik untuk memperkenalkan
kebudayaan telah menyiapkan ruang untuk
objek wisata selain di lagoi yang sudah
menyampaikan aspirasi kepada masyarakat,
terkanal juga terdapat pantai trikora yang
hanya saja belum begitu aktif penyampaian
bisa dijadikan ajang kegiatan tahunan
aspirasi yang disampaikan oleh masyarajkat
tingkat
16
nasional
ataupun
tingkat
internasional. Melalui event-event tahunan
entrepreneur
yang melibatkan banyak negara dan para
ekonomi, tetapi oleh mintzberg diberikan
pelaku usaha wisata di Kabupaten Bintan.
arti yang luas dalam hubungannya dengan
Hal ini juga bertujuan untuk objek wisata
peranan pembuat keputusan. Peranan ini
Pantai Trikora bisa menjadi tujuan wisata
melihat secara teliti persoalan-persoalan
unggulan. Sesuai dengan hasil wawancara
organisai
dan
menyimpulkan
sehingga pemimpin bisa merancang suatu
bahwa sebagian dari potensi alam yang
kegiatan untuk mengadakan perubahan-
dijadikan objek wisata pantai trikora sudah
perubahan yang terkendali.
observasi,
dikembangkan
peneliti
tetapi
belum
sering
yang
dipakai
mungkin
oleh
bisa
ahli
digarap
secara
bahwa peranan dinas pariwisata dan
maksimal. Peranan dinas pariwisata dan
kebudaaan dalam melakukan suatu kegiatan
kebudayaan
harus
untuk pengelolaan objek wisata pantai
dari
trikora tersebut sudah sangat baik dengan
pengelolaan objek wisata pantai trikora ini
melakukan kerja sama dengan beberapa
bisa
pihak baik pihak pemerintah ataupun pihak
sebagai
dikembangkan
lagi
cepat
spokesman agar
terwujud
tujuan
dengan
baik
kedepannya.
swasta
3. Peranan
Pembuat
kebudayaan
memberikan
kemudahan
kepada dinas pariwisata untuk merancang
Keputusan
kegiatan. Dinas pariwisata sering melakukan
(Decisioanal Role) Peranan
yang
dinas
pariwisata
Kabupaten
Bintan
dan
kegiatan-kegiatan
tahunan
yang
dalam
berlokasikan di kawasan pantai trikora
pengelolaan objek wisata pantai trikora 2
tersebut jadi untuk menyukseskan acara
dan
tersebut pihak dinas pariwisata bekerja sama
4
di
Kabupaten
Bintan
adalah
bagaimana peranan dinas pariwisata dan
dengan
kebudayaan dalam pengelolaan objek wisata
menyelanggarakan
Pantai Trikora 2 dan 4 di Kabupaten Bintan
tersebut.
yang berguna untuk menambah penghasilan
Dari
masyarakat.
beberapa
istansi kegiatan
pernyataan
untuk tahunan
para
pengelola
kawasan pantai trikora yang dikelola oleh
Untuk melihat
bagaimana peranan
pemerintah
dan
yang
dikelola
oleh
dinas pariwisata dan kebudayaan bintan
masyarakat bahwa dinas pariwisata telah
dalam pengelolaan objek wisata pantai
melakukan
beberapa
trikora 2 dan 4 dapat dilihat dari indikator-
bertujuan
untuk
indikator sebagai berikut :
pengelolaan tersebut separti perencanaan,
a. Peranan sebagai entrepreneur Peranan
dinas
sama
membantu
yang
didalam
mengarahkan, koordinasi dan pengawasan
pariwisata
yang tidak mungkin dilakukan sendiri oleh
bertindak sebagai perancang dari banyak
pihak dinas pariwisata dan kebudayaan
perubahan-perubahan yang terkendali dalam
kabupaten bintan tersebut.
organisasinya.
ini
kerja
Walaupun
istilah
17
b. Peranan sebagai penghalau gangguan
seperti pengawasan yang dilakukan oleh
(disturbande handler) Peranan
dinas
dinas
pariwisata
dan
pariwisata,
perbekalan
perlengkapan-perlengkapan,
seperti
tenaga
kerja
kebudayaan sebagai penghalau gangguan
seperti pegawai atau staf dinas pariwisata
harus
masalah-masalah yang
dan reputasi. Setiap sumber tersebut harus
timbul agar bebas dari gangguan yang ada,
digunakan dengan sebaik-baiknya lewat
seperti kerusakan kelestarian alam di sekitar
suata proses pembuatan keputusan.
mengatasi
objek wisata Pantai Trikora. Apabila terjadi
Dalam hal ini dinas pariwisata dan
gangguan maka harus ditanggapi dengan
kebudayaan
mengoreksinya
penggunanan anggaran menggunakan dana
agar
bisa
dicari
penyelesaiannya. bahwa
kabupaten
bintan
didalam
dari APBN dan APBD untuk melakukan
dinas
pariwisata
dan
setiap pengelolaan kawasan pantai trikora
kebudayaan kabupaten bintan yang memiliki
tersebut. karena kegiatan yang dilakukan
peranan sebagai penghalau gangguan tidak
merupakan kegiatann tahunan dikabupaten
bisa bekerja sendiri didalam menyelesaikan
bintan
masalah yang ada. Dinas pariwisata dan
didalam buku highlight bintan breathtaking
kebudayaan kabupaten bintan melakukan
journey
kerja sama dengan berbagai pihak untuk ikut
wisatawan
membantu apabila didalam pengelolaan
kewilayah kabupaten bintan.
pantai trikora tersebut terdapat masalah baik
kedepan,
pengarahan
kegiatan-kegiatannya
yang
akan
pabila
ada
memudahkan para ingin
berkunjung
d. Peranan sebagai negosiator
dalam proses perencanaan untuk melakukan kegiatan
dan
Peranan
didalam
dinas
pariwisata
dan
kebudayaan harus aktif berpartisipasi dalam
kegiatan pengelolaan, koordinasi dari usaha-
arena
usaha
tersebut dinas pariwisata bekerja sama
didalam
pengelolaan,
ataupun
pengawasan didalam pengelolaannya.
negosiasi.
Didalam
bernegosiasi
dengan berbagai pihak agar pembangunan
c. Peranan sebagai pembagi sumber
dikawasan pantai trikora tersebut bisa cepat
(resource allocator)
terwujud. Seperti para investor yang akan
Dinas pariwisata dan kebudayaan
menanamkan modalnya dikabupaten bintan
yang memiliki peranan sebagai pembagi
untuk membangun resort-resort dan rumah-
sumber yang berguna untuk memutuskan
rumah makan, agar nanti bisa memudahkan
kemana
akan
para wisatawan-wisatawan untuk menikmati
dibagikan kebagian-bagian organisasinya.
keindahan pantai trikora yang terletak
Strategi harus ditetepkan agar dana yang di
dikabupaten bintan tersebut.
sumber
dana
tersebut
bagikan tersebut bisa digunakan dengan
bahwa pantai Trikora bisa menjadi
sebaik-baiknya. Sumber dana ini meliputi
objek wisata unggulan dikabupaten bintan
sumber yang berupa uang seperti Anggaran
apabila dikelola dengan baik oleh semua
Pendapatan Dan Belanja Daerah, waktu
pihak, bukan hanya dinas pariwisata dan
18
kebudayaan saja tetapi juga semua unsur
dinas pariwisata dan kebudayaan
yang ada didalamnya, seperti masyarakat,
dalam
pemerintah daerah dan para pelaku usaha
pantai trikora 2 dan 4 di kabupaten
wisata yang berada disekitar objek wisata
bintan
pantai trikora tersebut. Dan diperlukannya
pengelolaan
juga strategi yang baik didalam melakukan
tersebut bisa menjadi lebih baik lagi
pengelolaan untuk menjadi objek wisata
dan tertata dengan rapi sehingga bisa
yang berkualitas oleh dinas pariwisata dan
menarik
kebudayaan dengan para pelaku usaha
datang ke objek wisata pantai trikora
wisata dan masyarakat setempat.
tesebut. Didalam hubungan antar
pengelolaan
masih
pribadi E. PENUTUP
wisata
dalam
agar
minat
objek
proses
pantai
trikora
wisatawan
ini
dinas
untuk
pariwisata
mengadakan sosialisasi tentang sadar
Berdasarkan penelitian
telah
wisata dan peran kepala dinas disini
ditarik
pemimpin untuk para stafnya agar
kesimpulan bahwa dari permasalahan yang
lebih memaksimalkan objek wisata
ada di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
pantai trikora tersebut.
dilakukan peneliti,
yang
maka dapat
Dalam Pengelolaan Objek Wisata Pantai
b. Dimensi yang kedua yaitu Peranan
Trikora 2 Dan 4 Di Kabupaten Bintan sesuai
Yang Peranan Yang Berhubungan
dengan peranan yang telah dilakukan namun
Dengan
belum maksimal didalam pelaksanaannya.
Role),
Ada
peranan
beberapa
masalah-masalah
yang
Informasi
(Informational
didalam dinas
memaksimalkan pariwisata
menyebabkan peranan dinas pariwisata dan
kebudayaan
kebudayaan belum bisa berjalan secara
pengelolaan harus adanya kerja sama
maksimal.
masalah-masalah
antara banyak pihak agar apa yang
tersebut tidak ada maka objek wisata pantai
ada di dalam visi dan misi bisa
trikora bisa menjadi icon kabupaten bintan
terwujud. Dalam melakukan kerja
selain objek wisata yang ada di lagoi.
sama ini bukan hanya kepala dinas
Apabila
Kesimpulan
didalam
penelitian
ini
bintan
dan
didalam
saja yang berpartisipasi didalamnya,
mengenai Peranan Dinas Pariwisata Dan
melainkan
Kebudayaan Dalam
Pengelolaan Objek
masyarakat dan para pelaku usaha
Wisata Pantai Trikora 2 Dan 4 Di Kabupaten
wisata untuk bekerjasama. Dinas
Bintan, maka dapat disimpulkan dilihat dari
pariwisata juga melakukan promosi-
tiga dimensi teori Henry Mintzberg dalam
promosi disetiap diadakan event-
buku Miftah Thoha yaitu :
event dan juga melakukan promosi
a. Untuk dimensi Peranan Hubungan
juga
melibatkan
lewat media sosial atau radio-radio.
Antar Pribadi (Interpersonal Role),
c. Dimensi yang ketiga yaitu Peranan
dapat disimpulkan bahwa peranan
Pembuat
19
Keputusan
(Decisional
Role), peranan dinas pariwisata ini
dikenal lagi selain lagoi dan supaya
masih kurang berjalan dengan baik
masyarakat juga lebih sadar bahwa
karena masih ada kendala-kendala
penting
didalam
keindahan di objek wisata pantai
pengambilan
setiap
sekali
untuk
menjaga
keputusannya. Kendala yang dialami
trikora.
dinas pariwisata dan kebudayaan
b. Ditambah
dalam menjalankan perannya yaitu
fasilitas
dana dan fasilitas didalam objek
kegiatan wisata
wisata tersebut. Didalam pengelolaan
tersebut seperti arena untuk bermain
objek wisata pantai trikora dinas
anak-anak, fasilitas keamanan agar
pariwisata juga bekerja sama dengan
lebih menikmati objek wisata pantai
berbagai pihak untuk ikut membantu
trikora.
sehingga
walaupun
dana
yang
c. Peran
lagi yang
dinas
dengan bisa
fasilitas-
mendukung
dipantai Trikora
pariwisata
dan
dibutuhkan kurang mencukupi bisa
kebudayaan Kabupaten Bintan harus
tertolong dengan pihak-pihak yang
dimaksimalkan
ikut
didalam
pengelolaannya bisa cepat terwujud
pantai
dan objek wisata Pantai Trikora bisa
berpartisipasi
pengelolaan
objek
wisata
trikora tersebut. Berdasarkan
membantu
hasil
penelitian
yang
lagi
agar
dalam
menambah Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten Bintan.
didapatkan peneliti di lapangan, maka peneliti akan memberikan masukan atau
DAFTAR PUSTAKA
saran
Arikunto,
yang
dapat
dijadikan
bahan
pertimbangan bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten
Bintan
dalam
pengelolaan pantai trikora 2 dan 4 di Kabupaten Bintan.
Adapun
Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Cetakan ke14),Jakarta : Reneka cipta.
------------------------.2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (cetakan ke-15), Jakarta : Reneka cipta.
saran-saran
tersebut sebagai berikut: a. Dinas pariwisata dan kebudayaan
Nasution,
diharapkan lebih giat lagi didalam melakukan
sosialisasi
kepada
masyarakat dan para pelaku usaha
2003. Metodologi Research Penelitian Ilmiah, Jakarta : Bumi Aksara.
Narwoko, J Dwi dan bagong suyanto, 2004. Sosiologi Teks Pengentar Dan Terapan (Edisi Ke-2), Jakarta : Prenada Media Group.
wisata di sekitar objek wisata pantai trikora tersebut, dan juga lebih lagi dalam melakukan promosi-promosi
Miles,
di media sosial dan pada saat ada event-event yag berlangsung, agar objek wisata Pantai Trikora lebih
20
Matthew B, dan Amicheal Huberman.2007, Analisis Data Kualitatif Baru, Jakarta.
Marpaung, Happy dan Herman Bahar. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung: Alfabeta.
Pariwisata Dan Kebudayaan Di Kabupaten Minahasa Tenggara). Syahril. “Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Trikora Di Kabupaten Bintan”. Skripsi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Pinata,I Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi Offset. Sugiyono.
2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. Sunaryo,bambang.2013. kebijakan pembangunan destinasi pariwisata konsep dan aplikasiny di indonesia. Yogyakarta : Gava Media.
Undang-Undang : Undang-undang no 22 tahun 2004 tentang kewenangan pemerintah kabupaten/kota, pemerintah propinsi dan pemerintah pusat dalam pengelolaan wilayah pesisir. Undang-undang no 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Undang-undang Republik Indonesia no 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan.
Soekamto, Soerjono. 2009. Sosiologi suatu pengantar . Jakarta : PT Raja Grafindo persada. Thoha, Miftah. 2003. Perilaku organisasi, konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta : PT. Grafindo Persada. Terry,
R.Terry. 2003. Prinsip-prinsip manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Wahab, salah. 2004, Manajemen Pariwisata (cetakan ke-4), Jakarta : PT Pradnya Paramita. Wiludjeng,
sri. 2007. Pengantar manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Jurnal dan Skripsi : Rahmawati, Ani. 2009, “Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir Untuk Kegiatan Wisata Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria Kabupaten Pacitan, Jawa Timur)”, Skripsi Sarjana pada FKIP Institut Pertanian Bogor. Saputri, Febriana, “ Peran Dinas Pariwisata Dalam Mengoptimalkan Objek Wisata Cagar Budaya Bukit Kerang Di Kabupaten Bintan”. Skripsi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Anatasia, regina. “Peranan Pemerintah Dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Lakban (Studi Dinas
21