STRATEGI DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
MESTERIALIS NIM : 100563201032
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK `UNIVERSITAS MARITIM RAJA HAJI TANJUNGPINANG 2015
STRATEGI DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
MESTERIALIS Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP UMRAH ABSTRAK Kabupaten Kepulauan Anambas khususnya sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang strategis dan potensial untuk dikelola, dikembangkan dan dipasarkan, mengingat potensi obyek wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Anambas sangatlah beragam, kunjungan wisatawan di Kabupaten Kepulauan Anambas menurun setiap tahunnya. Hal ini tentu saja menjadi permasalahan yang harus dibenahi, pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas harus mampu membuat strategi agar pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas dikunjungi wisatawan. Maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas. Informan dalam penelitian ini adalah 5 informan. Analisis data yang peneliti gunakan untuk menganalisis data-data yang didapati dari penelitian ini adalah menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini, disamping itu dikemukakan juga saran-saran yang menurut hemat peneliti dapat berguna untuk Strategi Pengembangan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : Secara keseluruhan strategi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Anambas dalam pengembangan pariwisata belum optimal : Dalam mengembangkan pariwisata, itu diperlukan peningkatan usaha promosi agar bisa diketahui oleh semua kalangan. Kemudian Sumber daya manusia dalam bidang kepariwisataan masih belum memadai secara kualitas maupun kuantitas. Tidak hanya itu pendanaan yang kurang juga merupakan salah satu penghambat pengembangan objek wisata di Kabupaten Kepulauan Anambas. Kata Kunci : Strategi, Pariwisata
1
DEPARTMENT OF TOURISM STRATEGY OF CULTURE IN THE DEVELOPMENT OF YOUTH AND SPORT TOURISM OBJECT ANAMBAS ISLAND MESTERIALIS Students of Administrative Science State, FISIP, UMRAH ABSTRACT Anambas Island, especially the tourism sector is one of the strategic sectors and potential to be managed, developed and marketed, given the potential tourist attraction owned by Anambas Island are extremely diverse, tourist arrivals declined in Anambas Island every year. This is of course a problem that must be addressed, the government Anambas Island should be able to make a strategy for tourism Anambas Island visited by tourists. Thus the objectives of this study was to determine the tourism development strategy in Anambas Island. Informants in this study was 5 informants. Analysis of the data that researchers use to analyze the data found from this research is using qualitative descriptive analysis. The conclusion of this study, in addition to the proposed also suggestions that opinion, the researcher can be useful for the Tourism Development Strategy Anambas Island. The conclusion of this study are: Overall strategy undertaken by the Department of Tourism Culture Youth and Sports Anambas Island in tourism development is not optimal: In developing tourism, it is necessary to increase promotional efforts in order to be known by all people. Then the human resources in the field of tourism are still inadequate in quality and quantity. Not only that less funding is also one development inhibitor attractions in Islands District Anmbas. Keywords: Strategy, Tourism
2
STRATEGI DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM PENGEMBANGAN OBYEK WISATA KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
ekonomi dan industri. Oleh karena
A. Latar Belakang Pengembangan pendayagunaan optimal
pariwisata
mampu
dan
itu unsur-unsur yang terlibat didalam
secara
proses tersebut mempunyai fungsi
meningkatkan
pertumbuhan mempertimbangkan
masing-masing.
serta
ekonomi,
masyarakat diharapkan mempunyai
tersebut
adil yang sangat besar dalam proses
hal
maka penanganan yang baik sangat diperlukan
Peran
dalam
ini.
upaya
Dilihat
dari
sudut
sosial,
pengembangan obyek-obyek wisata
kegiatan pariwisata akan memperluas
di Indonesia. Para pelaku pariwisata
kesempatan tenaga kerja baik dari
mulai
kegiatan pembangunan sarana dan
melakukan
tindakan
pengembangan dengan penelitian,
prasarana maupun dari
observasi
sektor usaha yang langsung maupun
wisata
terhadap di
obyek-obyek
Indonesia.
Langkah
yang
tidak
langsung
berbagai
berkaitan
tersebut dilakukan untuk mengetahui
dengan kepariwisataan. Pariwisata
potensi dan permasalahan yang ada
akan
pada setiap obyek wisata untuk
meningkatkan pengenalan dan cinta
kemudian mencari solusinya.
terhadap
Pengembangan
dapat
menumbuhkan
tanah
airnya,
dan
sehingga
sektor
dapat memotifasikan sikap toleransi
pariwisata hakekatnya merupakan
dalam pergaulan yang merupakan
interaksi
kekuatan
antara
proses
sosial, 3
dalam
pembangunan
bangsa, selain itu juga pariwisata
mengetahui
mampu
cakrawala
sejarah dan budaya suatu etnik
pandangan pribadi terhadap nilai-
tertentu, kesehatan dan pariwisata
nilai
spiritualisme.
memperluas
kehidupan. Sudut
ekonomi
bahwa kegiatan pariwisata dapat memberikan
sumbangan
berbagai
peninggalan
Kabupaten
terhadap
Anambas
Kepulauan
khususnya
sektor
penerimaan daerah bersumber dari
pariwisata merupakan salah satu
pajak, retribusi parkir dan karcis atau
sektor yang strategis dan potensial
dapat mendatangkan devisa dari para
untuk dikelola, dikembangkan dan
wisatawan
yang
dipasarkan, mengingat potensi obyek
berkunjung. Adanya pariwisata juga
wisata yang dimiliki oleh Kabupaten
akan
Kepulauan
mancanegara
menumbuhkan
usaha-usaha
Anambas
ekonomi yang saling merangkai dan
beragam.
menunjang
kunjungan wisatawan tiga tahun
dapat
kegiatannya
meningkatkan
sehingga pendapatan
terakhir
masyarakat.
Berikut
sangatlah
dapat
jumlah
dianalisa
data
bahwa
kunjungan wisatawan di Kabupaten
Pariwisata juga merupakan
Kepulauan Anambas menurun setiap
komunitas yang dibutuhkan oleh
tahunnya. Hal ini tentu saja menjadi
setiap
aktivitas
permasalahan yang harus dibenahi,
seorang individu
pemerintah Kabupaten Kepulauan
dapat meningkatkan daya kreatif,
Anambas harus mampu membuat
menghilangkan
strategi agar pariwisata Kabupaten
individu,
berwisata
relaksasi,
bagi
karena
kejenuhan
berbelanja,
kerja, bisnis,
Kepulauan
4
Anambas
dikunjungi
wisatawan. Adapun permasalahan
Pengertian
strategi
dari
yang telah disebutkan, maka penulis
beberapa tokoh mengatakan bahwa
tertarik untuk melakukan penelitian
strategi adalah suatu rencana yang
yang
Dinas
luas untuk mencapai suatu tujuan
Pariwisata Kebudayaan Pemuda
yang baik dari lingkungan internal
dan
maupun
berjudul
“Strategi
Olahraga
Pengembangan
dalam
Obyek
Pengendalian
Wisata
rencana
B. Landasan Teoritis
yang
berarti kata bentukan dari dua kata
untuk
yang
tidak
Chandler
dalam
bahwa strategi adalah rencana dasar
memimpin
yang
memenangkan
luas
dari
suatu
tindakan
organisasi untuk mencapai suatu tujuan. Strategi merupakan alat untuk
diadopsi oleh dunia bisnis sebagai untuk
telah
Rangkuti (2006 : 3) mengatakan
perang. Namun konsep militer ini
pedoman
disengaja,
Menurut
dalam bidang militer yang diartikan
pasukan
yang
pernah diharapkan (keadaan darurat).
Pada
awalnya istilah strategi digunakan
kemampuan
strategi
terealisasikan bahkan yang tidak
stratus yang artinya militer dan ag
sebagai
adalah
dapat berhubungan baik dengan hal
bahasa Yunani yaitu strategia, yang
memimpin.
strategi
direncanakan dari sebelumnya agar
Kata strategi berasal dari
artinya
eksternal.
sebagaimana organisasi itu membuat
Kabupaten Kepulauan Anambas”
yang
lingkungan
mencapai tujuan perusahaan dalam
mengalokasikan
kaitannya
sumber daya yang terbatas dan usaha
dengan
tujuan
jangka
panjang, program tindak lanjut serta
suatu organisasi.
5
prioritas
alokasi
sumber
daya.
konsistensi
perilaku
Stanton dalam Budhita (2004 : 8)
yang
diharapkan
menyebutkan bahwa strategi adalah
yang tidak diharapkan.
baik
maupun
sebagai suatu rencana dasar yang
3. Strategi sebagai cara (play)
luas dari suatu tindakan orgnisasi
yaitu cara untuk mengalahkan
untuk mencapai suatu tujuan tersebut
rival dalam situasi komperatif
sesuai dengan lingkungan eksternal
atau tawar menawar.
dan internal perusahaan.
4. Strategi
Menurut Mintzberg dalam
sebagai
posisi
(position) yaitu alat untuk
Budhita (2004 : 8) menyatakan
menempatkan
bahwa strategi dapat disefinisikan
pada suatu lingkungan. Dari
dari lima segi, yaitu :
definisi ini, strategi menjadi
1. Strategi
sebagai
rencana
kekuatan dalam memediasi
(plan) yaitu sejenis aksi yang
atau
ingin
organisasi
dilakukan,
organisasi
sejumlah
menyesuaikan dan
antara
lingkungan
panduan yang dibuat sebelum
antara konteks internal dan
aksi dan dibangun dengan
konteks eksternal.
sadar
dan
dengan
tujuan
5. Strategi sebagai perspektif
tertentu. 2. Strategi (pattern)
(perspective)
yaitu
kedalam
suatu
sebagai
pola
tujuan
yaitu
pola
tentang bagaimana organisasi
gelombang aksi. Dengan kata
tersebut
lain,
lingkungannya.
strategi
adalah
6
organisasi
mempersepsikan Hal
ini
berimplikasi bahwa semua
b. Perencanaan strategik
strategi diasumsikan sebagai
(strategic
konsep atau abstarksi yang
yaitu Dinas Pariwisata
ada dalam pikiran pihak yang
Kebudayaan Pemuda
berkepentingan
dan
(Mulyadi,
2007:36): 1. Perencanaan
planning)
Olahraga
Kabupaten Kepulauan laba
jangka
panjang (long-range
Anambas
profit
merencanakan
planning)
kegiatan-kegiatan
a. Perumusan
strategi
yang akan dilakukan
(strategy formulation)
seperti bekerja sama
yaitu Dinas Pariwisata
dengan
Kebudayaan Pemuda
penyedia
dan
Kabupaten Kepulauan
Olahraga
beberapa event
Kabupaten Kepulauan
Anambas,
Anambas
bekerjasama
merumuskan apa saja
perusahaan travel.
yang akan dilakukan untuk
2. Perencanaan
meningkatkan
laba
di
dengan
jangka
pendek (short-range profit
kunjungan wisata di
planning)
Kabupaten Kepulauan
Pariwisata
Anambas.
Pemuda Kabupaten
7
yaitu
Dinas
Kebudayaan dan
Olahraga Kepulauan
Anambas lebih efektif untuk
dalam bentuk satuan uang,
memfokuskan usaha seluruh
setiap
pegawai untuk menciptakan
dinyatakan secara rinci dalam
nilai bagi masyarakat melalui
biaya yang dapat digunakan
pemuasan kebutuhan. Adanya
oleh
kemampuan
merencanakan
untuk
para
ikut
pegawai
serta
meningkatkan
dalam
4. Pemantauan
dengan
mengetahui
secara
manajemen
akan
untuk dan
mengendalikan.
kunjungan
pariwisata
program
yaitu
baik
(monitoring)
suatu
proses
pengumpulan
dan
tempat wisata dan budaya
menganalisis informasi dari
yang
penerapan
ada
di
Kabupaten
suatu
program
Kepulauan Anambas
termasuk mengecek secara
3. Pengimplementasian
reguler untuk melihat apakah
(implementation)
yaitu
kegiatan/program itu berjalan
Impelemtasi strategi adalah
sesuai
proses di mana manajemen
masalah yang dilihat/ditemui
mewujudkan
dapat
strategi
dan
rencana
kebijakannya dalam tindakan
Pariwisata
melalui
Pemuda
program,
pengembangan anggaran,
dan
sehingga
diatasi.
Dinas
Kebudayaan dan
Kabupaten
Olahraga Kepulauan
prosedur. Anggaran. Adalah
Anambas memantau setiap
program
kegiatan
yang
dinyatakan
8
yang
dilakukan
dalam
pengembangan
pariwisata
di
1. Strategi yang diharapkan yang dapat direalisasikan yang disebut startegi dengan sengaja. 2. Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan yang disebut strategi tidak terealisasi. 3. Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan disebut strategi darurat.
Kabupaten
Kepulauan Anambas. Menurut Newman dan Loga dalam
Suyanto
(2007
menggunakan
terkemudi”
menyoroti
karakteristik pengendalian
243)
terminology
“pengendalian system untuk
:
penting strategi.
Konsep strategi adalah untuk
beberapa
mencapai tujuan dan tindakan yang
dari
bersifat selalu meningkatkan untuk
Biasanya
dimasa
suatu rentang waktu yang penting
orang dengan jangka pendek untuk
yang diharapkan. Menurut Hary
melihat dan menikmati berbagai
Mintzberg dalam Suyanto (2007 :
macam keindahan yang ada disekitar
245) menyatakan bahwa persoalaan
tempat tersebut.
organisasi
Menurut
membuat rencana strategi, tetapi
dalam
strategi adalah alat untuk mencapai
Memulai dengan strategi yang telah atau
Chandler
Rangkuty (2006 : 3) menyatakan
strategi yang berada akan muncul.
direncanakan
datang.
pariwisata itu ialah perpindahan
strategi dengan pencapaian dari hasil
baiknya
akan
Sebagaimana kita ketahui bahwa
terjadi antara awal implementasi
sebagaimana
yang
tujuan perusahaan dalam kaitannya
diharapkan
tujuan
berhubungan dengan beberapa hal
jangka
panjang,
program
tindak lanjut serta perioritas alokasi
yaitu :
sumber daya. 9
Masih Rangkuty,
terlihat
menurut
dalam
misinya.
Artinya,
dan
bahwa para manajer memainkan
Prahald (2006 : 4) mengatakan
peranan penting yang aktif, sadar dan
strategi adalah tindakan yang bersifat
rasional dalam merumuskan strategi
selalu meningkat (incremental) dan
organisasi. Sedangkan berdasarkan
terus
perspektif
menerus
Hamel
implementasi
dan
dilakukan
kedua,
strategi
berdasarkan sudut pandang tentang
didefinisikan sebagai pola tanggapan
apa yang diharapkan oleh para
atau
pelanggan dimasa yang akan datang.
lingukangannya disepanjang waktu.
respon
Sedangkan menurut Stoner, Freeman
organisasi
Pada
definisi
terhadap
ini
setiap
dan Gilbert.Jr (2001) konsep ini
organisasi pasti memiliki strategi,
dapat didefinisikan berdasarkan dua
meskipun
perspektif yang berbeda, yakni :
pernah dirumuskan secara ekpilit.
1. Perspektif
apa
suatu
strategi
Pandanagan
ini
tersebut
diterapkan
tidak
para
organisasi ingin dilakukan
manajer yang bersifat reaktif, yaitu
(intends to do)
hanya
2. Perspektif
apa
yang
menanggapi
menyesuaikan
diri
dan terhadap
organisasi akhirnya dilakukan
lingkungan secara pasif manakala
(eventually does)
dibutuhkan. Pernyataan
Berdasarkan yang pertama, ekspilit
strategi dapat didefinisikaan sebagai program mencapai
untuk tujuan
menentukan
dan
organisasi
dan
keberhasilan perubahan
10
strategi
merupakan dalam
secara kunci
menghadapi
lingkungan
bisnis.
Strategi memberikan kesatuan arah
maupun pada lingkungan internal
bagi semua anggota organisasi. Bila
perusahaan.
konsep strategi tidak jelas, maka
Analisi
SWOT
keputusan yang diambil akan bersifat
membandingkan
subyektif atau berdasarkan intiusi
eksternal
berkala
organisasi. Menurut Rangkuty (2006
dan
menggambarkan
keputusan yang lain.
1. Strength (Kekuatan) adalah segala hal ya g dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal organisasi agar supaya kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal. 2. Weakness (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana. 3. Opportunities (Peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif, yang dapat mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya. 4. Threats (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu menghambat pergerakkan organisasi.
berbagai faktor secara sistematis merumuskan
strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan logika
yang
dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan
meminimalkan
dapat kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (therts). Menurut
Kuncoro
(2006
:
51)
analisis SWOT bisa digunakan untuk mengevaluasi tantangan
internal
berikut:
19) analis SWOT adalah identifikasi
pada
faktor
faktor
: 25) identifikasi dari SWOT sebagai
Menurut Rangkuty (2001 :
untuk
dan
antara
kesempatan dilingkungan
dan bisnis
11
Menurut
etimologi
kata
mengatakan bahwa pariwisata ialah
“pariwisata” didentikkan dengn kata
dengan memberikan batasan sebagai
“travel” dalam bahasa inggris yang
berikut : “. . . Pariwisata dalam arti
diartikan sebagai perjalanan yang
modern adalah fenomena dari jaman
dilakukan berkali-kali dari suatu
sekarang
tempat ketempat yang lain. Atas
kebutuhan
dasar itu pula situasi dan kondisi saat
pergantian hawa, penilaian yang
ini pariwisata dapat diartikan sebagai
sadar
suatu perjalanan terencana
yang
terhadap keindahan alam dan pada
dilakukan
secara
atau
khususnya
kelompok
dari
individu
akan
dan
didasarkan
atas
kesehatan
dan
menumbuhkan
cinta
disebabkan
oleh
tempat
bertambahnya pergaulan berbagai
ketempat yang lain dengan tujuan
bangsa dan kelas manusia sebagai
untuk mendapatkan kepuasan dan
hasil
kesenangan (Sinaga 2010 : 12). Oka
perniagaan,
A.Yoeti (Irawan 2010 :11) juga
penyempurnaan
menyebutkan bahwa, kata pariwisata
pengangkutan”.
berasal
dari
suatu
yang
bahasa
sangsekerta,
dari
perkembangan industry dari
serta alat-alat
Menurut Bukart dan Medik di
yakni “. . . Pariwisata berarti
dalam
banyak, berkali-kali, berputar-putar,
menyebutkan bahwa “tourism, past,
keliling
present
dan
wisata
berarti
perjalanan atau berpergian”.
(Irawan
2010
and
(2006
future”
:
22)
berarti
pariwisata adalah perpindahan orang
Sedangkan menurut E.Guyer Freuler
Pendit
:
untuk sementara dan dalam jangka
11)
waktu pendek ke tujuan-tujuan diluar
12
tempat dimana mereka biasanya
festival kesenian dan semacamnya. 4. Social Attraction, yang termasuk adalah tata cara perkawinan, khitanan dan kegiatan social lainnya.
hidup dan bekerja dan kegiatankegiatan
mereka
selama
tinggal
ditempat-tempat tujuan itu. Menurut Yoeti (2006 : 167)
D. Hasil Penelitian
secara garis besar terdapat empat
1. Perencanaan laba jangka panjang
kelompok yang merupakan daya
Pada dimensi perencanaan laba
tarik bagi wisatawan datang pada
jangka panjang diketahui bahwa
suatu negara daerah tujuan wisata
kurangnya media informasi dalam
tertentu, yaitu :
penyampaikan informasi Pariwisata
1. Natural Attraction, termasuk dalam kelompok ini adalah pemandangan alam, laut, pantai, danau, air terjun, kebun raya, agrowisata, gunung berapi serta flora dan fauna. 2. Build attraction, termasuk dalam kelompok ini adalah bangunan dengan arsitektur yang menarik, seperti rumah adat, bangunan kuno dan bangunan modern seperti Taman Mini Indonesia (TMI). 3. Cultural Attraction, dalam kelompok ini termasuk dalamnya peninggalan sejarah (historical building), cerita-cerita rakyat (folklore), kesenian tradisional, museum, upacara keagamaan,
Objek Wisata karena selama ini Dinas Pariwisata baru menyediakan informasi melalui promosi lokal namun kerja sama antara Dinas Pariwisata
Kabupaten
Kepulauan
Anambas selalu terjalin dengan baik terhadap pihak swasta yang berkaitan dengan kepariwisataan, Berdasarkan observasi
yang
dilakukan
dapat
diketahui bahwa pihak dinas selalu menjalin hubungan baik dengan pihak swasta
seperti
perhotelan,
tempat-tempat hiburan yang mana
13
nantinya akan memberikan warna
dilakukan seperti promosi saat ini
yang
hanya dilakukan dalam wilayah lokal
baik
untuk
pariwisata
di
saja.
Kabupaten Kepulauan Anambas.
4. Pemantauan
2. Perencanaan laba jangka pendek
Pada
Pada dimensi Perencanaan laba jangka
pendek
diketahui
sangat
kurang
memadai.
pada
Dinas
Pariwisata
Kepulauan
Anambas
Pegawai Kabupaten
sendiri
pihak
dilakukan
memang
agar
diketahui
usaha
pariwisata mendukung atau tidak, karena
untuk
usaha
pariwisata
sendiri ada peraturan daerahnya.
dalam melaksanakan pekerjaannya dan masih minimnya pegawai yang
D. Penutup
benar-benar
1. Kesimpulan
tentang
kepariwisataan
Sebagai bab penutup dalam
3. pengimplementasian Pada
dinas
memiliki tim, pengawasan selalu
masih belum memiliki pengetahuan
memahami
Pemantauan
diketahui bahwa untuk pengawasan
bahwa
sumber daya manusia yang ada masih
dimensi
penulisan skripsi, maka peneliti akan dimensi
merumuskan beberapa kesimpulan
diketahui
dari penelitian ini, disamping itu
bahwa dala pelaksanaannya dana
dikemukakan juga saran-saran yang
sudah ada namun saat ini tidak
menurut
mencukupi karena tidak sesuai antara
berguna
kegiatan dengan dana yang disiapkan
Pengembangan
Pariwisata
sehingga banyak kegiatan yang tidak
Kabupaten
Anambas.
pengimplementasian
14
hemat
peneliti
untuk
Kepulauan
dapat Strategi
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu :
hendaknya
Secara keseluruhan strategi yang
evaluasi
dilakukan oleh Dinas Pariwisata
pengelolaan pariwisata ini.
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten dalam
Kepulauan
Anambas
pengembangan
pariwisata
melakukan terhadap
4. Meningkatkan yang
kerja
dilakukan
sama dengan
pihak-pihak yang berpotensi
belum optimal.
untuk
2. Saran
kunjungan wisata seperti biro
Adapun saran yang dapat diajukan
berdasarkan
perjalanan wisata.
hasil
5. Sarana
penelitian ini adalah :
wisata
promosi
terkait
Kabupaten
menambahkan
tentang pariwisata
yang
para
memahami
lagi
untuk
wisatawan
yang
6. Kepada pemerintah daerah Kabupaten
Kabupaten
Anambas
Kepulauan Anambas
Kepulauan supaya
melakukan:
3. Pemerintah terkait dalam hal pengembangan
perlu
berkunjung.
pengembangan di
lainnya
memberikan kemudahan bagi
sumber daya manusia yang handal
komunikasi,
ditingkatkan
Kepulauan Anambas. 2. Sebaiknya
termasuk
transportasi dan sarana yang
pengembangan di
wisata
akomodasi,
1. Meningkatkan tentang
meningkatkan
alokasi
pariwisata
Penambahan dana
pengembangan
15
bisa
untuk pariwisata
dan
melakukan
kerjasama
meningkatkan
penerimaan
dengan pihak swasta didalam
daerah yang dari retribusi
membuat
obyek wisata, sehingga pada
program
paket
wisata, karena dengan adanya
gilirannya
pengembangan
meningkatkan
pariwisata
akan meningkatkan jumlah
akan anggaran
pembangunan daerah.
kunjungan wisatawan serta
16
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari dan Hurryati Rtaih. 2008. Manajemen Corcoporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Focus Pada Mutu Layanan dan Prima. Bandung : CV. Alfabeta Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Renika Cipta Fandy tjiptono. 2000. Manajemen Jasa, Edisi Pertama. Andi Offset, Yogyakarta Kusmayadi & Ervina Taviprawati. 1999. Aspek Masyarakat Dan Faktor Lingkungan Dalam Daerah Tujuan Wisata Alam Dan Ekologi.jurnal Ilmu Pariwisata. Vol. 4 no.1. Kuncoro. Mudrajad, 2006, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif,. Penerbit Erlangga, Jakarta Lubis, Hari dan Martani Huseini. 2004. Teori Organisasi; Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Pusat Antar Ilmu-ilmu Sosial UI. Muhammad Tahwin. 2003. “Pengembangan Objek Wisata Sebagai Sebuah Industri Studi Kasus Kab. Rempang”. “Jurnal Gemawisata, Vol. 1, No.3/Nov 2003, hal 236-249” Mulyadi.2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (edisi.3). Salemba Empat, Jakarta. Pendit. 2006. Ilmu Pariwisata (Sebuah Pengantar Perdana). Jakarta: PT Pradnya Paramita Rangkuti, Freddy. 2000. Business Plan : Teknik Membuat Perencanaan Bisnis & Analisa Kasus, PT Jakarta : Gramedia Rangkuti, F., 2006, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, cetakan keduabelas, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Spillane, James. 2002. Pariwisata Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Soekidjo Notoadmodjo. 2000. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Edisi revisi, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : PT Rosdakarya Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Bandung : Alfabeta
17
Suyanto dan Sutinah. 2007. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana. Wahab, Salah. 1997. Pemasaran pariwisata. Jakarta : PT Pradnya Paramita Yoeti, O.A. 1997. Perencanaa dan Pengembangan Pariwisata.Penerbit : PT. Pradnya Paramita (Cetakan Permata). Jakarta. Yoeti, O.A. 2006. Pariwisata, Budaya dan masalahnya. .Penerbit : PT. Pradnya Paramita (Cetakan Permata). Jakarta.
18