PERAN YUSRIL IHZA MAHENDRA DALAM PARTAI BULAN BINTANG DI INDONESIA PADA TAHUN 1998-2009
Neneng Komariah 106022000915
JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
ABSTRAK
NENENG KOMARIAH Peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang di Indonesia pada Tahun 1998-2009
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, lahir di Manggar pada 5 Februari 1956, merupakan seorang Politisi di Indonesia, dan Yusril pun merupakan seorang sosok elit Islam Modernis yang memiliki potensi untuk melanjutkan pokok pemikiran Mohammad Natsir. Yusril yang sudah aktif berorganisasi sejak sekolah menengah pertama sampai menjadi mahasiswa, tidak dapat dipungkiri lagi jiwa kepemimpinannya memang sudah ada sejak dini. Peran Yusril Ihza Mahendra dalam memajukan Partai Bulan Bintang sangatlah terlihat pada Pemilu tahun 1999 dan juga pada tahun 2004, dimana pada 2 kali Pemilu ini banyak para Tokoh Partai Bulan Bintang yang menduduki kursi Parlementer, dan ini merupakan bukti dari peran Yusril Ihza Mahendra. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana kiprah dan peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang, terhitung sejak tahun 1998-2009, kemajuan apa yang sudah dicapai Partai Bulan Bintang sejak era kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra.
i
KATA PENGANTAR
Dengan nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT seru sekalian alam dengan segala rahmatNya. Shalawat serta salam tak lupa juga penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa seluruh umatnya kepada pengetahuan serta semangat untuk mencari luasnya ilmu di Dunia ini, beserta seluruh keluarga, sahabat, dan para tabiinnya. Skripsi yang berjudul Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam Partai Bulan Bintang di Indonesia Pada Tahun 1998-2009,
Alhamdulillah telah mampu
penulis rampungkan, banyak harapan penulis dalam skripsi ini agar bermanfaat bagi banyak orang yang membacanya. Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan beberapa pihak baik secara moril maupun materil, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak sekali membantu, dan ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada: 1. Dr. H. Abd Wahid Hasyim M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Drs. H. M. Ma’ruf Misbah MA, selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam dan Shalikatus Sa’diyah, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Drs. Saidun Derani, MA, selaku dosen pembimbing yang tak pernah lelah membimbing dan memberikan saran, nasehat, bahkan selalu mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini, terima kasih banyak pak.
ii
4. Untuk kedua orang tuaku, yang selalu mendoakan penulis dalam setiap aktifitas akademisi, yang selalu meberikan dukungan baik moril maupun materil, Ayahanda ( Jayusman, S.Sos ) yang selalu sabar menanti kelulusan anak keduanya ini, Ibunda ( Nining ) yang selalu menasehati penulis, Ayah Bunda terima kasih banyak, atas jerih payah kalian berdualah, penulis dapat menyelesaikan kuliah ini. Penulispun tak lupa mengucapkan terima kasih pada kakak dan adik-adik penulis
H. M.
Harun, Lc, Susilawati, Siti Nur Aida, dan juga Putri Khoitunnisa, mereka telah memberikan semangat kepada penulis. 5. Untuk yang terhormat Bapak Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH yang telah meluangkan waktunya untuk wawancara di kantornya, terima kasih atas jawaban yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 6. Terima kasih penulis ucapkan kepada DR. Ahmad Sumargono, SE, MM, yang
telah
meluangkan
waktunya
untuk
wawancara
di
rumah
kediamannya, terima kasih atas jawaban-jawabannya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Terima kasih penulis ucapkan kepada H. M. Syarifien Maloko, SH., M.Si, yang telah meluangkan waktunya untuk diwawancarai oleh penulis. 8. Terima kasih penulis ucapkan kepada Drs. Jurhum Lantong yang telah meluangkan waktunya untuk mengatur pertemuan penulis dengan nara
iii
sumber utama, sehingga penulis bertemu dan berhasil mewawancarai nara sumber. 9. Penulis ucapkan terima kasih kepada KMS. ANdi Mardiansyah, S.Hi, dan Rahmat Muslim, S.Hi, ka miming, ka liyus, ka sigit, ka guswin, yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi. 10. Seluruh pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Pasca Sarjana UIN Syari Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, dan kepada pengurus Partai Bulan Bintang dalam pengumpulan dokumen untuk skripsi.
Ciputat, 06 Agustus 2011
Neneng Komariah
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan Agama yang paling banyak dianut di Indonesia, dan apabila kita membicarakan politik di Indonesia dengan mengkaitkan Islam maka memang benar bahwasanya politik di Indonesia tidak lepas dari Islam, karena Islam merupakan Agama dominan di Indonesia, dan Islam pun merupakan unsur terpenting dalam politik, dan dalam kebudayaan Indonesia pun, Islam mempengaruhinya.1 Politik Islam kembali secara besar-besaran sejak Soeharto meletakan jabatannya sebagai Presiden ke dua Republik Indonesia. Hampir setengah dari 48 partai yang di umumkan memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum tahun 1999 dapat disebut sebagai partai yang bercorak Islam. Bukan hanya jatuhnya Soeharto atau lengsernya masa Orde Baru dari kekukasaannya sebagai Presiden pada bulan mei 1998, menyusulnya krisis keuangan dan krisis ekonomi di Indonesia mengantar suatu tahapan baru dalam sejarah Indonesia. Tahapan baru ini tidak saja ditandai oleh pergantian kekuasaan dari Soeharto ke BJ.Habibie, wakil presidennya, tetapi lebih penting lagi ditandai oleh jumlah perubahan penting yang terjadi setelah pelantikan Habibie sebagai Presiden. Salah satu dari perubahan yang paling jelas adalah munculnya berbagai partai Islam setelah Habibie dengan resmi memutuskan untuk menghapus sistem tiga partai yang di paksakan oleh Soeharto. Pembentukan partai-partai Islam 1
M. Din Syamsuddin, Islam dan Politik Era Orde Baru, (PT Logos Wacana Ilmu, Ciputat), 2001. h 21-23
1
2
bertambah momentumnya dengan penghapusan Undang-Undang Organisasi Masa tahun 1985 yang mewajibkan semua organisasi untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya dasar ideologi organisasinya. Tanpa kewajiban hukum seperti itu masuk akal bila banyak orang muslim ingin menjadi Islam kembali sebagai dasar partai politik mereka.2 Perubahan-perubahan ini membuat 141 partai, termasuk sekitar 40 partaipartai Islam, resmi mendaftar ke Departemen Kehakiman untuk mengikuti pemilihan umum bulan juni 1999. Setelah diseleksi oleh Tim11, yaitu panitia yang dipercayai untuk menyeleksi partai-partai politik yang akan ikut bertanding dalam pemilihan umum, 48 partai-di mana sekitar 20 adalah partai Islamdi nyatakan memenuhi syarat untuk ikut ambil bagian, dan jumlah ini jauh lebih besar dari 10 partai Islam yag ikut berpatisipasi dalam pemilihan umum tahun 1955. Akan tetapi di sini kita harus menggaris bawahi tentang partai Islam, Partai Islam di sini ialah paling tidak ada Dua unsur yang menjadi tanda apakah sebuah partai dapat disebut Islam, pertama dalam dokumentasi mereka. Banyak hal partai seperti itu secara resmi memakai Islam sebagai dasar ideologi mereka. Contohnya seperti partai PPP, PKB, PBB. Kedua dalam kasus tertentu partaipartai Islam tetap memakai Pancasila sebagai dasar ideologinya tetapi pada saat yang sama juga menggunakan simbol-simbol lain yang berhubungan dengan Islam. Seiring Soeharto turun dari kepemimpinan Presiden, dan digantikan oleh 2
Chris Manning dan peter van Diermen. Indonesia Di Tengah Transisi’’Aspek-aspek Sosial dari Reformasi dan Krisis’ LKIS 2000
3
BJ Habibie dengan berganti kepada Era Reformasi yang di gembor-gemborkan. Perubahan pun semakin jelas ketika gerakan Reformasi pemerintahan BJ Habibie memberikan sebuah peluang kebebasan terhadap Islam dan hal inilah yang memacu banyaknya partai Islam bermunculan dan secara tidak langsung ada alasan lain lagi, kenapa partai Islam bisa timbul dengan begitu banyak setelah runtuhnya orde baru. Sejak BJ Habibie naik menjadi Presiden ada beberapa poin penting, yang mana berhubungan dengan perubahan di antaranya perubahan di bidang politik, dengan disahkannya beberapa Undang-Undang tentang partai dan inilah bagian dari perubahan perundang-undangan: 1. UU Nomor 2 tahun 1999 tentang partai Islam. 2. UU Nomor 3tahun 1999 tentang pemilihan umum. 3. UU Nomor 4tahun 1999 tentang MPR dan DPR Itulah sebabnya setelah setahun Reformasi berjalan, pemilihan umum dilaksanakan. Para pesertanya tidak lagi tiga kontestan{PPP,PDI,GORKAR} seperti masa Orde Baru, akan tetapi itu semua menjadikan membengkaknya partai-partai termasuk Islam menjadi banyak yang ikut dalam bursa pemilu dan tidak kurang dari 100 partai politik yang tumbuh yang mana didalamnnya sudah ada partai Islam yang mendirikan sebagai partai peserta pemilu.3 Akan tetapi ini merupakan sebuah momentum dalam perkembangan politik di Indonesia setelah timbulnya Era Reformasi yang pada akhirnya bermunculanya partai-partai baru menghapuskan sistim tiga partai politik yang
3
Drs.H.inu kencana syafiie,M.si.sistem politik Indonesia. Refika aditama bandumg 2005
4
sudah bercokol selama hampir kurang tiga puluh tahun lamanya di Indonesia. Sekalipun ini sebagai sejarah berjalannya perjalanan politik partai Islam dengan naiknya Gusdur menjadi Presiden pada tahun 1999 yang pada waktu itu kenaikannya masih mengalami pro dan kontra setidaknya menjadi angin segar terhadap umat Islam setelah berganti masa kepemimpinan. Sedangkan pada pemilihan umum tahun 2004 partai-partai politik yang mengikuti pemilu semakin bertambah tidak kurang lebih berjumlah 225 partai yang terdaftar. Mungkin hal ini di sebabkan dengan adanya undang-undang partai yang di rubah pada masa BJ Habibie sehingga partai yang ikut menjadi banyak, akan tetapi dengan adanya jumlah partai yang jumlahnya demikian banyak ini salah satunya disebabkan banyaknya partai yang terpecah menjadi beberapa kubu, seperi halnya yang di alami partai persatuan pembangunan{PPP} salah satu tokohnya KH. Zainuddin MZ hengkang dari kepengurusan lama dan mendirikan kubu baru dengan nama Partai Bulan Reformasi{PBR}. Hal itu juga demikian terjadi dalam Partai Kebangkitan Bangsa{PKB}, yang mana salah satu tokohya Matori Abdul jalil membentuk kubu tersendiri dalam partai tersebut, dan juga selanjutnya hal yang sama terjadi dalam tubuh beberapa partai lainnya, yang mana memisahkan diri dari partai awalnya dan mendirikan partai tandingan atau partai baru sekalipun ideologinya masih sama.4 Terlepas dari memenuhi syarat atau tidaknya karena harus mewakili 50 persen propinsi di Indonesia, namun yang jelas dengan tumbuhnya partai-partai baru tampak kenyataan bahwa ini mencoba berpartisipasi dalam politik
4
Ibid, Inu kencanasyafii’sistem politik indonesia’ hal104
5
pemerintahan terlepas dari sebagai pendapat yang mengatakan bahwa hal tersebut sekedar untuk mengambil uang, kekuasaan dan juga apakah karna pergeseran Era Reformasi dengan berlandasan kepada Undang-Undang
yang baru di ubah
tentang partai politik atau juga mungkin karna sudah saatnya Indonesia menghapuskannya dan jangan hanya berkutat kepada tiga partai saja sama sepeti waktu Soeharto. Menurut Kuntowijoyo, seorang intelektual muslim tidak sepakat apabila berdirinya partai Islam di Indonesia, karena menurutnya tumbuhnya partai Islam akan menyebabkan Reformasi yang berarti kebebasan, demokrasi, dan transparasi, berubah menjadi ketertutupan, eklusivisme, dan otoritarian. Dan pendapat kuntowijoyo dibantah oleh Yusril Ihza Mahendra,5 bahwa partai Islam tidak akan menyebabkan eklusivisme, sebab menurutnya yang akan dibangun adalah suatu system perpolitikan baru yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, yang universal. Dan Yusril pun mengatakan bahwasanya beliau adalah orang yang menerima berdirinya partai Islam dalam usaha memperjuangkan aspirasi umat dan rakyat Indonesia, serta memperjuangkan demokrasi demi tumbuhnya masyarakat madani di Indonesia.6 Pengaruh dari Era Reformasi pada tahun 1998, telah banyak melahirkan atau menjadikan bermunculannya partai politik yang berlabelkan Agama ataupun non Agama. dan partai yang berasaskan Islam lebih dari satu, dan salah satu dari sekian banyaknya partai politik yang berasaskan Islam adalah Partai Bulan Bintang yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra pada saat Era Reformasi 5 6
h 98
Yusril ihza mahendra adalah pendiri partai bulan bintang di indonesia AM, Fatwa pengantar Azyumardi Azra, Satu Islam Multipartai, Mizan, Bandung, 2000.
6
terjadi, yakni pada tahun 1998. Yusril yang merupakan seorang penulis pidato mantan Presiden Soeharto dan seorang murid kesayangan dari M. Natsir yang dahulu pun seorang penulis pidato mantan Presiden Soekarno.7 Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra (lahir di Belitung pada 5 Februari 1956) adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Menteri Sekretaris Negara Indonesia pada periode 20 Oktober 2004-8 Mei 2007. Di bidang politik, dari tahun 1998 hingga 2005 ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang. Beliau telah tiga kali menempati jabatan sebagai seorang menteri dalam kabinet pemerintahan Indonesia, yaitu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (26 Agustus 2000 7 Februari 2001), Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong (Agustus 2001-2004) dan terakhir Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu (20 Oktober 2004-2007). Dalam bidang pendidikannya, Yusril Ihza Mahendra, menyelesaikan Pendidikan S-1 jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI diselesaikan pada 1983 dan jurusan Filsafat Fakultas Sastra UI (1982). Sedangkan, pendidikan S2-nya dari Graduate School of Humanities and Social Science, Universitas Punjab (India) pada 1984. Sementara, S-3 diperoleh dari Institute of Post Graduate Studies, Universitas Sains Malaysia (1993) Yusril Ihza Mahendra yang merupakan Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) ini, Yusril Ihza Mahendra lebih memilih membesarkan partai daripada menjadi Hakim Konstitusi sekalipun ditawari jabatan ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Beliau mengatakan, jika dirinya menerima tawaran menjadi 7
Firdaus Syam, Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra dipentas politik indonesia modern, khairul bayan, 2003, h 250
7
Hakim Konstitusi, tentu harus keluar dari PBB karena Hakim Konstitusi dilarang menjadi anggota atau pengurus partai politik. "Sebagai salah seorang pendiri dan dua periode memimpin PBB, berat bagi Yusril untuk meninggalkan partai," kata mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut.8 Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai politik Indonesia yang berasaskan Islam dan menganggap dirinya sebagai partai penerus Masyumi yang pernah jaya di masa Orde Lama. Partai Bulan Bintang didirikan pada 17 Juli19989. Menurut sejarahnya memang ada kaitan erat antara Partai Bulan Bintang dan Partai Masyumi, terlihat dari tokoh Masyumi dahulu yaitu Mohammad Natsir yang mewariskan peniti emas yang diberikan kepada Yusril Ihza Mahendra pada saat mukernas I di Jakarta, dimana saat pemberian peniti emas itu diwakili oleh putrinya Mohammad Natsir yaitu Hj. Ida Natsir. Dari sanalah symbol bahwasanya Partai Bulan Bintang adalah sebagai penerus Masyumi.10 Dari uraian serta analisis yang penulis uraikan di atas menjadi menarik tentunya untuk mengatahui berdirinya Partai Islam yang di usung oleh Yusril Ihza Mahendra, yang ketika itu beliau diusungkan untuk menjadi hakim konstitusi bahkan ditawari pula untuk menjadi ketua Mahkama Konstitusi, dan beliau justru lebih menginginkan untuk membesarkan Partai Bulan Bintang, dan dari sinilah penulis merasa menarik untuk menulis “Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam Partai Bulan Bintang Di Indonesia Pada Tahun 1998-2009 “ 8
http://nasional.kompas.com/read/2008/03/01/16485213/Yusril.Pilih.Besarkan.Partai, diakses, kamis 31 maret 2011 9 http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bulan_Bintang, diakses kamis, 31 maret 2011 10 Yudi pramoko, yusril ihza mahendra sang bintang cemerlang perjuangan menegakkan system dan akhlak berpolitik, putera berdikari bangsa, Jakarta, 2000, h 65-67
8
B. Rumusan dan pembatasan masalah Permasalahan yang akan di bahas pada penulisan skripsi ini ialah bagaimana peranan Yusril Ihza Mahendra dalam terbentuknya Partai Bulan Bintang di Indonesia pada tahun 1998 dimana pada tahun inilah Partai Bulan Bintang berdiri, dan untuk mengkaji permasalahan tersebut ada beberapa hal yang akan penulis batasi agar penelitian serta penulisan skripsi ini tidak melebar, maka penulis akan membatasi permasalahan skripsi ini sebagai berikut. 1. Yusril ketika menjadi Tokoh Partai Bulan Bintang Dari sanalah, maka dibuat rumusan masalah dengan pertayaan sebagai berikut : 1. Mengapa Partai Islam yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra 2. Bagaimana peran Yusril ketika mendirikan Partai Bulan Bintang dimasa reformasi 3. Kemajuan apa saja yang sudah dicapai Partai Bulan Bintang sejak berdirinya dari tahun 1998-2009 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar peranan Yusril pada Partai Bulan Bintang 2. Untuk mengetahui kiprah Partai Bulan Bintang dikancah perpolitikan Indonesia 3. Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang telah diberikan Yusril terhadap Partai Bulan Bintang dalam pengkaderisasiannya Sedangkan manfaat penelitian ini:
9
1. Memberikan gambaran bagaimana konsistenya Yusril terhadap Partai Bulan Bintang 2. Menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah perpolitikan Yusril Ihza Mahendra saat beliau menjabat ketua Partai Bulan Bintang di Indonesia 3. Sebagai sumbangsih sebuah karya tulis kepada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Fakultas Adab Dan Humaniora dan khususnya pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam.
D. Metode penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, karena peneliti itu sendiri yang harus menjadi instrument utama dalam pengumpulan data dengan cara mengobservasi langsung objek yang ditelitinya.11 Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong menyebutkan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati12 Metode penulisan skripsi yang akan dipakai penulis adalah menggunakan metode penelitian sejarah Menurut pandangan Louis Gottschalk, metode penulisan ini menggunakan beberapa cara, yaitu (1). Pengumpulan objek data yang relevan baik secara tercetak dan tertulis ; (2). Pengolahan dan klasifikasi data dengan
menyingkirkan
11
bahan-bahan
bagian
yang
dianggap
tidak;
Prasetya Irawan, Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, ( copyrights departemen ilmu administrasi FISIF UI, 2006), h 4 12 Lexi J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994 ) h 3
(3).
10
Pengumpulan kesaksian yang dapat dipercaya; dan (4). Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah untuk pengkajian yang berarti.13 Terkait empat kegiatan dalam metode sejarah tersebut, maka penelitian dalam penulisan skripsi ini akan dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini. 1. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data pertama penulis akan melakukan pencarian data baik sumber primer maupun sumber sekunder, proses dalam pencarian data baik primer ataupun sekunder dilakukan dengan menggunakan library research, dengan cara mendatangi beberapa perpustakaan, perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok, Perpustakaan Freedom Institute jakarta dan kemudian setelah data terkumpul dan diseleksi untuk dijadikan acuan utama dalam penulisan skripsi. 2. Pengolahan dan Klasifikasi Data Selanjutnya adalah penghimpunan data, dimana setelah data ataupun sumber-sumber telah didapat kemudian dilakukan pengklasifikasian, semua itupun dilakukan setelah terlebih dahulu data-data yang terkumpul dibaca dahulu, baik buku, koran, maupun artikel, kemudian dari data-data tersebut dimasukkan kedalam tema yang penulis angkat. 3. Analisa Triangulasi Data Triangulasi ini dilakukan dengan maksud untuk mengecek kebenaran data
13
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta: Universitas Indonesia, 2006), h 23-24
11
tertentu dan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Triangulasi dilakukan dengan dua cara yaitu dengan data dan sumber data. Kemudian kritik sumber dilakukan setelah pengklasifikasian data dilakukan, dengan cara pembacaan data yang kritis yang kemudian dilakukan interpretasi terhadap data tersebut, adapun analisa data dilakukan secara deskriptif historis, metode inipun merupakan suatu proses untuk fakta-fakta tentang apa, siapa, kapan, bagaimana, dan dalam metode analisis data berfungsi untuk mendapatkan implikasi peranan yang menjadi objek bahan kajian, dan dalam prosesi yaitu memerlukan teori dan juga konsep ilmu sosial sebagai alat analisisnya.14
4. Interview Dalam penulisan skripsi inipun penulis melakukan interview dan wawancara langsung terhadap sumber primer, wawancara adalah usaha yang langsung digunakan untuk menghimpun beberapa informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan terhadap nara sumber untuk dijawab secara lisan pula. Dan dalam wawancara inipun memiliki beberapa fungsi dalam penelitian penulis. •
Berfungsi sebagai alat primer apabila data tidak lebih relevan dihimpun dengan alat lain.
•
Merupakan alat pelengkap data dari informasi apabila data yang telah didapat kurang informasinya.
•
Dan juga sebagai alat pembanding, yaitu untuk menguji atau pun 14
1993), h 5
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Social dalam Metodelogi Sejarah ( Jakarta: Gramedia,
12
membandingkan dengan data yang diperoleh melalui informasi sumbernya langsung.15 Adapun tokoh yang berhasil diwawancarai adalah: a. Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH, sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang, periode 1998, dan periode 2000-2005. b. Dr. Ahmad Sumargono, SE, MM, sebagai mantan tokoh Partai Bulan Bintang c. H.M Syarifien Maloko SH., MSi., MM, sebagai Ketua Bidang Pengaderan
5. Tahap Penulisan Dan apabila telah melakukan semua pengumpulan data selesai, maka tahap akhirnya adalah penulisan skripsi sesuai dengan tema.
E. Tinjauan pustaka Dari hasil survey kepustakaan yang dilakukan penulis, untuk mencari buku-buku yang tepat dalam penulisan judul Peran Yusril Ihza Mahendra Dalam Partai Bulan Bintang Pada Tahun 1998-2009, setidaknya ada beberapa buku sumber yang dapat dijadikan pegangan dalam penulisan skripsi ini, walaupun judul buku-buku yang tepat itu tidaklah terlalu banyak. Tetapi ada beberapa buku yang dapat dijadikan pegangan utama sebagai penulisdalam penelitian dan penulisan skripsi diantara lain adalah: Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, dalam bukunya yang Berjudul 15
Perpustakaan Nasional, Metodologi Penelitian Sejarah Pendekatan Teori dan Praktik, (Jakarta: Restu Agung, 2006), h 60-61
13
Modernisme Dan Fundamentalisme Dalam Politik Islam ( Perbandingan Partai Masyumi Indonesia Dan Partai Jama’at Islami Pakistan ), buku ini merupakan naskah disertasi untuk memperoleh Doctor of Philosophy di Universitas Sains Malaysia, dimana teks aslinya menggunakan bahasa Melayu, buku ini diterbitkan oleh Paramadina. Dalam buku ini menceritakan perbandingan partai Masyumi yang ada di Indonesia dengan partai Jamaat Islami yang ada di Pakistan. Dalam buku ini Yusril hanya menceritakan dan menitik beratkan hanya pada satu partai modernis Masyumi di Indonesia dengan pimpinan M. Natsir dan juga partai fundamentalis Jama’at i-Islami di Pakistan, dan para tokoh yang mewakili pemikiran modernis yaitu M.Natsir dan juga pemikiran fundamentalisme yaitu Abu al-a’la al-Maududi, kedua tokoh ini merupakakn orang yang sama-sama hidup satu angkatan pada masanya. Buku ini pun membandingkan pandangan mereka terhadap Islam dan Negara. Yudi Pramuko dalam bukunya yang berjudul Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan Menegakkan System Dan Akhlak Berpolitik, dalam buku ini menceritakan kisah kehidupann Yusril Ihza Mahendra dari kanak-kanak sampai beliau menamatkan pendidikannya, dan sampai beliau menjadi Mentri Sekretaris Negara di dalam buku ini pun khususnya dalam bab V ( mengayuh partai bulan bintang ), dalam bab ini menceritakan bagaimana yusril dalam pembentukan Partai Bulan Bintang sampai berdirinya Partai Bulan Bintang yang diusungkan oleh Yusril Ihza Mahendra.
14
Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran. dan Tindakan Politik, dalam buku ini membahas tentang kiprah perjalanan Yusril dalam bidang politik dan pemikiran-pemikiran politik Yusril dan juga gerakan Modernis yang dianut olehnya dari para tokoh-tokoh sebelumnya. Kisah-kisah Yusril dalam mendirukan partainya yaitu partai Islam Partai Bulan Bintang, yang berdiri sejak runtuhnya pemerintahan orde baru. Petjalanan politik Yusril Ihza Mahendra dalam partainya dan juga dalam buku ini membahas elit politik Islam di Indonesia dalam era baru yang lebih dikenal dengan sebutan era reformasi. Dan Yusril merupakan tokoh modernis itu yang juga merupakan ketua Partai Bulan Bintang. Hamid Basyaib dan Hamid Abidin, Mengapa Partai Islam Kalah, dalam bab partai Islam yang Rasional, hasil wawancara Yusril, dalam bab ini Yusril menceritakan bagaimana beliau mendirikan partai Islamnya, yaitu Partai Bulan Bintang, menceritakan tujuan dari perjuangan Partai Bulan Bintang di partai politik. Hikmah adanya begitu banyak partai Islam yang berdiri. Artikel Kebijakan Orde Baru, Masyumi Dan Islam, yang ditulis oleh Yusril Ihza Mahendra dalam blog pribadinya Buku Hasil Muktamar II Partai Bulan Bintang, diterbitkan oleh DPP PBB, pada tahun 2005, Jakarta Adapun sumber sekunder yang penulis pakai dalam penulisan ini adalah beberapa buku dan artikel, yaitu seperti.keputusan mukernas tahun 2010-2011,
15
DPP PBB, Jakarta.Ijtihad politik poros tengah dan dinamika partai amanat nasional, A. Syafii Ma’arif, serambi tahun 2000 jakarta. Artikel yang berjudulpartai islam oleh DR Muqoddam cholil, M.A. Dr.Lance Castles, dalam bukunya yang berjudul Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin Pendulang Suara, dalam buku ini menceritakan tujuh partai yang mendulang suara besar dalam pemilu tahun 1999, dalam buku ini menceritakan awala dari berdirinya ketujuh partai itu yaitu, PAN, PBB, PDI-P, GOLKAR, PARTAI KEADILAN, PKB, dan PPP. Dalam babII ( partai bulan bintang ), dalam bab ini menceritakan bagaimana partai bulan bintang dalam menghadapi isu-isu yang ingin menjatuhkan yusril ihza mahendra dan partainya partai bulan bintang, dan bagaimana pengkaderisasian dalam partai ini, yang dilakukan oleh Yusril Ihza Mahendra dalam mukernas yang dilakukan bertempat di Taman Mini Indonesia Indah, dan banyak menghasilkan programprogram dalm Partai Bulan Bintang. Firdaus Syam, dalam bukunya yang berjudul Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra di pentas Politik Indonesia Moderen, dalam buku ini menceritakan dua tokoh modernis Islam yaitu Prof. Dr. Amien Rais dan Prof.Dr. Yusril Ihza Mahendra, kedua tokoh ini merupakan para pemimpin sebuah partai yaitu Partai Amanat Nasional dan juga Partai Bulan Bintang, dan pada bagian 7 dengan tema Yusril Ihza Mahendra pemikiran dan aksi politiknya, dalam bab ini menceritakan pemikiran Yusril dalam berpolitik, dan juga pendapatnya dalam arti Islam dan juga umat Islam, didalam buku ini pun dimuat beberapa isi dari pidato mantan Presiden RI ke 2 yaitu Soeharto yang ditulis oleh Yusril Ihza Mahendra yang
16
sebagai penulis pidato Presiden pada masa orde baru.
F. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan skripsi ini penulisan mebagi pada lima BAB yaitu: BAB I, dalam bab ini beisikan pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang masalah Perumusan, dan Pembatasan Masalah,Tujuan Penelitian dan manfaat penelitian, Metode penelitian, Tinjauan pustaka dan terakhir Sistematika penulisan. BAB II, membahas bagaimana Gagasan Politik Yusril Ihza Mahendra, yang terdiri dari Latar Belakang Pemikiran Yusril Ihza Mahendra, Mengapa Partai Islam?, dan yang terakhir Hubungan Yusril Ihza Mahendra Dan Masyumi. BAB III, membahas Sejarah Partai Bulan Bintang, yang terdiri dari Berdirinya Partai Bulan Bintang, visi dan misi partai bulan bintang, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai bulan bintang, program-program partai bulan bintang, strategi perjuangan partai bulan bintang dan yang terakhir adalah karakteristik partai bulan bintang. BAB IV, akan membahas Peranan Yusril Pada Partai Bulan Bintang yang terdiri dari, Yusril Sebagai Inisiator Dan Pendiri ( Penggagas Berdirinya ) Partai Bulan Bintang, dan yang selanjutnya adalah kemajuan Partai Bulan Bintang Masa Kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra, dengan beberapa poin a. Pemilu, b. Tokoh Partai Bulan Bintang yang menduduki Kursi Parlementer, dan c. calon legislative tahun 2009 d. Pembinaan Program yang sudah dicapai.
17
BAB V, dalam bab ini merupakan akhir dari penulisan skripsi yang berupa kesimpulan, yang berisikan seluruh pembahasan skripsiyang ditulis penulis
18
18
BAB II GAGASAN POLITiK YUSRIL IHZA MAHENDRA A. Pengenalan Yusril Terhadap Masyumi a) Aspek Geneologis / Keturunan Yusril yang lahir di kampung Lalang, Manggar pada 5 februari 1956, merupakan anak yang pendiam, Yusril
merupakan anak dari ibunya yang
bernama Nursiha Sandon1 ayahnya yang bernama Idris2, yang adalah seorang penghulu dan juga kepala kantor urusan agama di daerahnya yaitu di bangka. Yusril banyak mengenal ilmu agama dari ayahnya, beliau sudah dibiasakan untuk melakukan sholat berjama’ah sejak kecil, dan selalu mengaji setelah melakukan ibadah sholat. Dalam etika, akhlak merupakan hal penting yang harus ditaati oleh Yusril juga saudara-saudaranya, dimana abah dan uma sebutan untuk ayah dan ibu dari Yusril, yang selalu menanamkan akhlak untuk berpegang kepada agama serta tatakrama. Ayah Yusril yang juga merupakan seorang pendakwah di Belitung, selalu mengajak Yusril untuk menemaninya keluar masuk penjara untuk menyiarkan agama dan memberikan maslahat kepada para penghuni penjara, dari sekian banyaknya saudara Yusril, hanya Yusril seoranglah yang selalu diajak untuk menemani ayahnya berdakwah. Hal yang membedakan Yusril dengan saudara-saudaranya yang lain adalah, terlihat dari semangat belajarnya yang
1
Ibu hajah Nursiha Sandon lahir pada 14 juli 1929 di daerah Gantung, pada saat masih jayanya Partai Masyumi, ibunda Yusril ini aktif diperkumpulan partai bidang perempuan yang tergabung dalam perkumpulan muslimat yang merupakan anak dari Partai Masyumi. 2 Idris H Zainal lahir di desa Manggar pada 20 juli 1917, ini tidak aktif di Muhammadiyah tetapi aktif di PARTAI masyumi, dan sangat intens menceritakan sejarah Masyumi.
19
tinggi, dan juga belajar agama yang sangat disiplin. Yusril yang mengenal Partai Masyumi dari ayahnya sendiri yang merupakan tokoh Masyumi di daerah kelahirannya, didalam keluarganya proses sosialisasi politik telah berjalan karena ayah dan ibunya selain taat beragama juga merupakan orang-orang yang aktif di Partai Masyumi.3 b) Aspek Sosial Yusril Ihza Mahendra setelah menamatkan sekolah menengah atasnya, beliau melanjutkan studinya di jakarta di Universitas Indonesia, dalam kuliahnya ini Yusril aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, beliau menjabat sebagai ketua Majelis Perwakilan Mahasiwa ( MPM ) di UI pada tahun 1978-1979, beliau pun aktif di Himpunan Mahasiswa Islam yang dikenal dengan HMI, dalam aktivitas organisasinya Yusril banyak belajar dari tokoh-tokoh Masyumi seperti Mohammad Natsir. Dahulu ketika beliau masih dikampungnya, sering sekali mendengarkan cerita tentang Masyumi dari ayahnya, dan sekarang setelah Yusril dewasa beliau langsung ingin mengarungi dunia yang nyata, bertemu dan bersentuhan pikiran, Intelektualitas dan pengalaman dengan mereka tokoh Masyumi serta meraup prinsip yang sejati yang dimilikinya. Pertama kali Yusril menjalin hubungan baik dengan tokoh Masyumi yaitu dengan Prof. DR. Usman Raliby, Yusril mengenal baik Profesor Usman, sejak pertama kali beliau masuk Universitas Indonesia pada tahun 1976, Yusril sering diajak untuk berceramah agama, dan juga membantu aktivitas lainnya, dan dari 3
Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra perjalanan Hidup, Pemikiran, dan Tindakan Politik, h26
20
Prof Usman lah Yusril diperkenalkan dengan tokoh Masyumi lainnya yaitu Mohammad Natsir dan yang lainnya. Setelah perkenalan dengan para tokoh Masyumi itulah, Yusril mulai aktif pada sebuah perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum serta organisasi Nirlaba Dewan Dakwah Islamiah Indonesia ( DDII ) yang dipimpin oleh tokoh Masyumi, beliaupun diajak dan dilibatkan ketika DDII mendirikan lembaga LIPPM sebagai peneliti, dan salah satu penelitiannya berhubungan dengan Pancasila, dan kedekatan ini menumbuhkan pada diri Yusril kepada proses transformasi gaya pak Natsir, baik pemikiran maupun gaya kepemimpinannya. Dari aktivitas berkecimpung di berbagai organisasi inilah Yusril lebih mengenal langsung pada Masyumi melalui tokoh-tokohnya langsung, sehingga pada tahun 1980 beliau diperintahkan oleh Mohammmad Natsir untuk menulis sejarah Masyumi, dan Yusril pun sangat berminat, cerdas dan menguasai apa yang dimaksud dengan Modernis Islam itu, Mohammmad Natsir adalah guru dalam politik dan Prof. Usman Raliby guru dalam persoalan pengetahuan Agama Islam.4 Masyumi ( Majelis Syuro Muslimin Indonesia ), merupakan sebuah himpunan dari berbagi Ormas dan Partai-partai Islam yang menonjol di masa pendudukan Jepang
( 1942-1945 ), yaitu antara lain Nahdalatul Ulama,
Muhammadiyah, Laskar Hizbullah, Laskar Hizbul Wathon, Partai Syarikat Islam Indonesia, dan lain-lain. Pendirian Masyumi dideklarasikan pada 11 november 1945, setelah 3 bulan Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI, sejak berdirinya Partai Masyumi ini, para pendirinya dari tokoh Masyumi sudah 4
Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran dan Tindakan
Politik, h 30-34
21
memiliki pendirian bahwasanya Masyumi berjuang untuk keagungan Islam dan kaum muslimin.5 Masyumi pada awalnya didirikan 24 oktober 1943 sebagai pengganti MIAI ( majelis islam a’la indoneia ) adalah Badan Federasi bagi Ormas Isam dibentuk dari hasil pertemuan 18-21 september 1937. KH HasyimAsy’ari merupakan pencetus badan kerjasama ini sehingga menarik hati kalanganm modernis. MIAI mengoordinasikan berbagai kegiatan dan menyatukan umat Islam menghadapi politik Belanda seperti menolak undang-undang perkawinan dan wajib militer bagi umat Islam. KH Hasyim Asy'ari menjadi ketua badan legislatif dengan 13 organisasi tergabung dalam MIAI. Setelah Jepang datang, MIAI dibubarkan dan digantikan dengan Masyumi. Karena Jepang memerlukan suatu badan untuk menggalang dukungan masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam. Meskipun demikian, Jepang tidak terlalu tertarik dengan partai-partai Islam yang telah ada di zaman Belanda yang kebanyakan berlokasi di perkotaan dan berpola pikir modern, sehingga pada minggu-minggu
pertama,
Jepang
telah
melarang Partai
Sarekat
Islam
Indonesia (PSII) dan Partai Islam Indonesia (PII). Selain itu Jepang juga berusaha memisahkan golongan cendekiawan Islam di perkotaan dengan para Kyai di pedesaan. Para Kyai di pedesaan memainkan peranan lebih penting bagi Jepang karena dapat menggerakkan masyarakat mendukung Perang Pasifik, sebagai buruh atau tentara. Setelah gagal mendapatkan dukungan dari kalangan nasionalis 5
Drs Firdaus Syam, M.A dan Drs. Ahmad Suhelmi, M.A, Ahmad Sumargono Dai dan Aktivis Pergerakan Islam yang Mengakar di Hati Umat ( jakarta: millenium publisher, 2004 ), h 74-75
22
di dalam Putera, Jepang mendirikan Masyumi. Masyumi pada zaman pendudukan jepang belum menjadi partai namun merupakan federasi dari empat organisasi Islam yang di izinkaan pada masa itu, yaitu Nahdalatul Ulama, Muhamadiyah. Persatuan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam Indonesia, setelah menjadi Partai Masyumi mendirikan surat kabar harian abadi pada 1947. Di antara tokoh-tokoh Masyumi yang cukup dikenal adalah:
KH Hasyim Asy'arie
KH Wahid Hasjim, yang juga adalah putra dari KH Hasyim Asy'arie.
Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka), menjadi wakil Masyumi dalam Konstituante
Muhammad Natsir,Menteri Penerangan di Kabinet Presidentil masa revolusi ,Perdana Menteri Pertama NKRI, terkenal dengan Mosi Integral Natsir yang mengubah Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Syafrudin Prawiranegara,Menteri Kemakmuran di Kabinet Presidentil masa revolusi,Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia,Gubernur Bank Indonesia Pertama, terkenal dengan kebijakanGunting Sjafrudin
Mr. Mohammad Roem, Diplomat ulung yang dikenal lewat inisiatifnya dalam perundingan yang kemudian dikenal sebagai Perundingan Roem Royen
KH. Dr. Isa Anshari,Ketua Partai Masyumi di Parlemen yang dikenal lantang dan tegas dalam memegang teguh prinsip perjuangan termasuk saat
23
polemik dasar negara berlansung di majelis konstituante sebelum akhirnya dibubarkan oleh sebuah Dekrit Presiden tertanggal 5 Juli 1959
Kasman Singodimedjo,Daidan PETA daerah Jakarta, tanpa jaminan keamanan dari Daidan PETA Jakarta tidak akan ada rapat umum IKADA & Proklamasi Kemerdekaan NKRI
Dr. Anwar Harjono, Merupakan Juru Bicara terakhir partai masyumi yang dibekukan oleh pemerintah orde lama sehingga lahirlah Keluarga Besar Bulan Bintang yang di masa orde baru mendirikan Organisasi Dakwah yakni Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan di masa orde baru menjadi inspirator bagi lahirnya kekuatan politik baru penerus perjuangan Masyumi yakni Partai Bulan Bintang (PBB)6 Satu hal lain lagi yang memang merupakan kedekatan hubungan antara
Yusril Ihza Mahendra dengan Masyumi yaitu pemberian peniti emas yang dimiliki oleh M. Natsir yang diberikan padanya sebagai symbol estapet perjuangan Islam, dengan partainya yaitu Partai Bulan Bintang. Anwar Haryono tokoh Masyumi mengharapkan agar Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra yang dipimpin oleh yang kaum muda, di support oleh kaum muda dan direstui oleh kaum tua di tengah-tengah masyarakat ini.Keberadaanya sangat diharapkan oleh keluuarga besar Partai Bulan Bintang untuk bisa mewujudkan kembali wajah politik yang sejuk dan bermanfaat bagi rakyat serta diharapkan mampu tampil sebagai kekuatan yang diharapkan bisa menjadi penerus Masyumi. 6
http://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Syuro_Muslimin_Indonesia
24
Ketika deklarasi PBB dipersiapkan, sebenarnya Yusril disiapkan menjadi sekretaris jenderal partai, dan Amin Rais sebagai ketua umum, namun menjelang deklarasi Amin Rais menolak menjadi ketua umum, sehingga sejarahpun berubah. Akhirnya yusril lah yang dipilih menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang.7 “Saya sendiri sejak awal tidak berminat menjadi Ketua Umum Partai. Saya merasa saya lebih sebagai seorang aktivis dan akademisi, daripada seorang politisi. Memang saya adalah salah seorang yang paling aktif membangun idea pembentukan partai ini dan melakukan sosialisasi ke mana-mana.Namun saya tidak berminat jadi Ketua. Saya akhirnya terpaksa menerima jabatan ketua itu setelah tidak ada alternative lain, karena Amin Rais yang mula-mula mengatakan sudah 90 persen OK menjadi Ketua partai ini, tiba-tiba menyatakan tidak bersedia dan akan mendirikan partai lain yang lebih pluratistis, tidak spesifik partai Islam. Anwar Harjono dan Abdul Qadir Jailani yang mendesak saya agar mau menerima jabatan Ketua Partai yang baru ini.“Kalau ente tidak mau, ya sudah bubar saja, gak usah bikin partai” kata Qadir. Anwar Harjono mengatakan bahwa “Saudara adalah generasi muda yang paling dekat dengan Pak Natsir dan mengerti pikiran-pikiran beliau, serta mengerti sejarah dan ideology Masyumi. Karena itu, saya minta agar Saudara yang memimpin partai ini. Amin Rais, tidak jadi, walau sebelumnya sudah mengatakan 90 persen setuju memimpin partai baru ini”.8
Pernyataan Yusril Ihza Mahendra pun dibenarkaan oleh Syarifien Maloko, bahwasanya “ Yusril Ihza Mahendra yang memang dimata para tokoh Masyumi saat itu tidak punya pilihan lain kecuali dia, pertama usia muda, dibanding 7
www.kompas.com
8
Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa 26 juli 2011, jam 17.30 WIB.
25
dengan yang lain,
dan dia memiliki kualifikasi sebagai seorang akademisi,
professor cerdas dan khususnya kepakarannya di bidang hukum tata Negara “.9 Menurut DR. Ahmad Sumargono “ terpilihnya Yusril sebagai pemimpin partai itu karena Yusril merupakan sosok tokoh yang memiliki suatu keberanian dalam pernyataan-pernyataanya, dan juga pakar dalam bidang hukum Tata Negara, selain itu beliaupun merupakan tokoh muda yang penampilannya cukup tampan, tetapi beliau pintar dan pandai dalam hukum Tata Negara.10 Dapat dilihat betapa kuat hubungan Masyumi dan Yusril dan juga partainya yaitu Partai Bulan Bintang yang sudah melekat sejak awal berdirinya dan selain juga mewarisi kebesaran Masyumi dengan seluruh tradisi yang melingkupinya, Partai Bulan Bintang
juga didirikan sebagaimana Masyumi
pertama kali dahulu berdiri yang didukung oleh puluhan ormas.11 B.
Pengaruh yang Melatar belakangi Pemikiran Yusril Ihza Mahendra Pemikiran merupakan sebuah proses atau pun sebuah cara dari seseorang
yang akan menghasilkan sebuah karya, atau sebuah hasil bentuk pemikiran12. Yusril Ihza Mahendra merupakan seorang pemikir gerakan modernis Islam, dalam gerakan modernis Islam ada dua hal yang terkandung dalam gerakan modernisme yang berhubungan dengan Islam yaitu, yang pertama memberikan suatu pesan atau isarat seajarah bahwa adanya suatu tuntutan kekuatan dari para pemikir anggota maupun tokoh Islam di masa lalu untuk mengembalikan Ajaran Islam
9
Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M.Si, selasa, 08 November 2011, jam 15:00 WIB, di DPP PBB 10 Hasil wawancara dengan DR. Ahmad Sumargono, SE, MM di rumah DR. Ahmad Sumargono, 12 Desember 2011, jam 10:00 WIB 11 http://bulanbintang.wordpress.com , diakses 13 april 2011 12 http://www.artikata.com/arti-374036-pemikiran.html, dikutip hari rabu 18 mei 2011
26
yang sampai kini telah menyebar sampai ke pelosok- pelosok. Dan yang kedua adalah suatu gerakan faham atau metode yang memberikan pencerahan bagi umat Islam mengenai hubungan erat antara ruh ajaran Agama dengan kemajuan atau perubahan peradaban Manusia. Dalam gerakan Modernisme Islamini merupakan suatu fenomena pembaruan keagamaan, sosial, budaya dan politik, namun penyesuain dalam pemikiran dan penerapan selalu memadukan antara al Qur’an dan Hadis dengan kekuatan intelektualitas13 manusia secara harmonis. Gerakan modernismeIslam merupakan mereka yang mempunyai organisasi yang lebih teratur yaitu kepemimpinan yang tidak bersifat personal dan diperoleh melalui seleksi yang lebih lugas.14 Dalam pemikiran gerakan modernis Islam, Yusril dalam pemikirannya dipengaruhi oleh seorang tokoh gerakan modernis Islam yaitu Mohammad Natsir15, yang merupakan seorang tokoh Masyumi. Gerakan modernis Islam di Indonesia bermunculan pada dekade kedua dan ketiga abad ke 20 dengan lahirnya Muhamadiyah, persatuan Islam, dan al irsyad yang merupakan gerakan sosial keagamaan serta sarekat Islam yang merupakan gerakan politik, al-Qur’an dan sunnah meruapakan sarana kontrol dalam pemikiran modernis Islam.16
13
Intelektualitas adalah tingkat kecerdasan Firdaus Syam, Yusril Ihza Maahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran Dan Tindakan Politik, ( Jakarta: pt dyatama milenia, 2004 ), h 55-59 15 Mohammmad Natsir, lahir 17 juli 1908, dikampung jembatan berukir, kota Alahan Panjang Sumatera Barat, Idris Sutan Saripado Ayahnya, dan Ibunya Khadijah, pada 1923 beliau mengenyam pendidikan sistem sekolah eropa ( his ), sekolah islam diniyah di Minangkabau, dan penyelesaian pendidikan MULO, di padang dan pada 1927 beliau masuk AMS di Bandung, pada 6 februari 1993 beliau wafat di jakarta. 16 Prof. Dr. Moh Mahfud MD, S.H, S.U, Dasar Dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia,( jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001 ), h 16-17 14
27
Yusril Ihza Mahendra dalam pemikiran poltiknya yaitu etika17Islam dalam perpolitikan di Indonesia, beliau mengemukakan bahwasanya sumbangan terbesar dalam pembangunan politik di Indonesia yaitu dibidang etika, dan juga konsepsi dasar dibidang politik, yang merupakan dalam bentuk keadilan, demokrasi dan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia. Menurut pandangan Yusril Islam tidak dapat dipisahkan dari politik, karena menurutnya sejarah awal kebangkitan Ajaran Islam yang telah dibawa oleh Rasulullah di Jazirah Arab telah membuktikannya, betapa memang Islam tidak bisa dipisahkan dari politik.Normanorma etika harus hidup di dalam hati-sanubari setiap orang. Dia harus tumbuh sebagai kesadaran. Dasar dari segala norma etika adalah keadilan.18 Hasil pemikiran Yusril ini menjadikan Partai Bulan Bintang yang menginginkan sekali bahwasanya memasukkan 7 kata kedalam batang tubuh Undang-undang 1945. Yaitu dengan kewajiban menjalan Syriat Islam bagi pemeluknya. Madinah yang dahulu sebelumnya bernama Yatsrib, setelah Nabi Muhammad hijrah berganti menjadi Madinah yang merupakan kata yang berasal dari kata dien yang berarti ajaran dan berasal dari Tuhan, dari dien lah tercipta masyarakat terdapat norma-norma yang perlu ditegakkan dan diperlukan kekuasaan, dan kekuasaan memiliki arti Mudun, Madain yang juga berasal dari dien tercipta kotaYatsrib yaitu Madinah dan akhirnya terbentuk masyarakat
17 18
pribadinya
Etika adalah pengkajian soal moralitas atau terhadap nilai tindakan moral Artikel etika intelektualisme dan propaganda Yusril Ihza Mahendra dalam blog
28
berperadaban yaitu Tamadhun, dari konsep etimologi19 inilah sukar untuk melepaskan Islam dan politik. Demikian yang melandasi awal pemikiran Yusril dalam politik, dengan mengungkapkan pandangannya melalui Nabi Muhammad yang hijrah ke Madinah, dan di Indonesia pun ternyata Islam sudah bertransformasi20 sesuai dengan keadaan zamannya. Dalam hal ini Yusril mengungkapkan pandangannnya dalam Islam dengan kenegaraan dan pembukaan UUD 45, Menurutnya Islam memberikan nilai-nilai terutama dibidang etika yang dapat ditransformasikan kedalam struktur sebuah Negara, dan tidak perlu Negara tersebut disebut Negara Islam, menurutnya yang terpenting adalah substansinya, sehingga walaupun tidak eksplisit ( gamblang )
disebut Islam tetapi rumusannya menampung intisari
ajaran-ajaran Islam dibidang kenegaraan. Dan menurutnya yang terpenting sekarang adalah generasi muda Islam selain Intelektualisme21, Spiritualisme keagamaan, juga yang terpenting adalah membangun etika bangsa yang diwarnai nilai-nilai Islam.22 Pemikiran politik lainnya dari Yusril Ihza Mahendra adalah Perjuangan Syariat Islam Dalam Amandemen ( Usul Perubahan ) Konstitusi. Dalam hal ini Yusril mengemukakan bahwasanya penerapan syariat Islam sudah ada sejak jaman Kolonial Belanda, dan sudah diberlakukannya Syariat Islam walaupun hanya sebatas pada masalah ibadah dan hukum perdata saja, artinya masih
19
Etimologi adalah penyelidikan mengenai asal usul kata atau istilah serta pembatasannya dan pembahsannya 20 Transformasi adalah pengubahan atau perubahan bentuk 21 Intelektualisme adalah faham pengenalan melalui kecerdasan 22 Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra, Perjalanan Hidup, Pemikiran, Dan Tindakan Politik, h 246-248
29
terbatas pada bagian tertentu saja tetapi intinya sudah ada pengakuan mengenai keberadaan hukum Islam dalam Masyarakat Indonesia. Dan setelah itulah Yusril Ihza Mahendra mengajukan gagasan menjadikan syariat Islam sebagai sumber hukum. Menurutnya syariat Islam merupakan sumber hukum tertinggi dalam sebuah Negara, syariah sebagai sumber hukum dan syariah sebagai hukum menurutnya berbeda karena apabila syariah sebagai sumber hukum syariah menjadi rujukan dalam membentuk hukum nasional, karena telah diketahui bahwasanya syariah dalam bidang muamalat yang detail hanya terbatas dalam hukum perkawinan daan warisan, dan diluaar dua bidang itu hanya merupakan prinsip-prinsip dan dapat ditransform menjadi hukum nasional. Dari hasil pemikiran inilah Yusril dan partainya
yaitu Partai Bulan
Bintang yang merupakan partai paling gigih dalam memperjuangkan masuknya tujuh kata yang dikenal dengan “ dengan kewajiban menjalankan kewajiban syariat Islam bagi pemeluknya “ kedalam batang tubuh UUD 1945. Yusril Ihza Mahendra dan Partai Bulan Bintang berkeyakinan bahwasanya syariat Islam adalah merupakan hukum yang sangat dekat dengan perasaan hukum mayoritas penduduk Indonesia, dan hukum itu tidak dapat ditegakkan dengan baik apabila tanpa adanya keterlibatan Negara yang memiliki kekuasaan, untuk menegakkan aturan hukum syariat tersebut. Namun
demikian
Yusril
pun
menghimbau
bahwasanya
untuk
Mentransformasikan syariat Islam menjadi kaidah hukum positif di Indonesia
30
memerlukan proses politik yang Konstitusional23 dan Demokratis. Dalam hal ini Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra tidak ingin memaksakan penerapan syariat Islam dengan cara pemaksaan dan kekerasaan.24
C. Pertimbangan Mendirikan Partai Islam a) Ideologi25 Partai Islam di Indonesia bukan sesuatu yang asing lagi karena bangsa ini sudah mengenal istilah partai Islam sejak tahun 1905 dengan berdirinya Partai Syarikat Islam, dan partai Islam ini tambah semarak pada waktu pemerintahan orde lama dengan tumbuhnya partai-partai yang berbasis Islam yang ikut berkiprah pada pemilu 1955, dan tidak dapat dipungkiri lagi sejak jatuhnya Orde Baru banyaknya bermunculan Partai Islam. “Bagi saya Islam bukan sekedar agama dalam arti sempit, tetapi suatu way of life yang juga memberikan inspirasi bagi pemikiran dan tindakan. Adanya kekuatan politik Islam bagi saya adalah suatu keharusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan Islam dalam kehidupan nyata umatnya yang hidup pada suatu zaman dan tempat tertentu.”26
Partai menurut istilah artinya adalah satu kelompok masyarakat yang
23
Konstitusional adalah berdasarkan undang-undang dasar Firdaus Syam, Yusril Ihza Mahendra, Perjalanan Hidup, Pemikiran, Dan Tindakan Politik, h 308-311 25 Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik.Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. 26 Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa 26 juli 2011, jam 17.30 WIB. 24
31
disatukan oleh arah sasaran tujuan yang sama, dan Partai Islam adalah partai politik yang berdasarkan ajaran-ajaran Islam dalam seluruh aspek kegiatankegiatanya mulai dari pengambilan Nama, Asa, Visi, Misi, dan Tujuannya. Artinya adalah apabila sebuah partai yang berbasis Islam tetapi program-program dan tujuannya tidak sesuai dengan asas Islam maka tidak layak atau tidak dapat dikatakan Partai Islam.27 Menurut Yusril Ihza Mahendra dalam mendirikan partai Islam yaitu menurutnya partai keagamaan itu sah dan Konstitusional, asal dasar dan tujuannya tidak bertentangan dengan dasar Negara, serta tidak memusuhi Demokrasi, fobia terhadap partai keagamaan yang dikait-kaitkan dengan disintegrasi Bangsa, merupakan konsep warisan Orde Baru. Dari sejarah tidak ada bukti bahwa sebuah partai semacam itu pernah menampilkan apalagi melakukan, pemberontakan untuk disintegrasi.Pada pemilu 1955 tak terjadi bentrokan.Dalam sebuah kampanye PNI dan Masyumi bisa berbagi satu lapangan bola, di jaman Orde Baru ketika semua partai memiliki asas tunggal malah berkelahi terus. Yusril mengungkapkan bahwasanya Islam membangun dan menghargai hak-hak orang lain, kalau ada yang merusak gereja umat Islam wajib membela dan mencegah perusakan itu, hal ini termuat dalam Piagam Madinah. Yusril Ihza Mahendra sebagai pemimpin partai Islam yaitu Partai Bulan Bintang, partai yang memperjuangkan umat Islam dan Bangsaa Indonesia, sebab mendirikan partai politik disebuah Negara untuk menyelesaikan masalah-masalah Bangsa, dan dengan mendirikan partai ini Insya Allah termasuk kedalam
27
Artikel Partai Islam oleh DR Muqoddam cholil, M.A di akses hari sabtu 21 mei 2011
32
perjuangan kekuasaan politik dan dengan kekuasaan politik inilah akan memperbaiki
persoalan-persoalan
yang
sedang
dihadapi
bangsa,
dalam
perjuangan ini tidak hanya didataran moral akademis, sebab strategi untuk melakukan perubahan atau perbaikan memerlukan kekuatan politik, makadari itulah partai Islam ini didirikan. “Partai ini dimaksudkan untuk membangun kembali kekuatan politik Islam modern di Indonesia. Nama Bulan Bintang menggambarkan bahwa partai ini bermaksud untuk menghimpun kembali kekuatan para pendukung eks Masyumi yang dibubarkan Soekarno di tahun 1960. Partai memang menimba inspirasi dan pengalaman dari Partai Masyumi di masa lalu, dengan tentu memperhatikan sungguh-sungguh situasi yang sudah berubah”.28
Dalam politik Islam tidak memerlukan wadah tunggal, wadah tunggal itu adalah hasil dari masa Orde Baru dan tidak Demokratis, Yusril pernah menganjurkan umat Islam sebagai kekuatan politik Islam yang bisa saja merupakan aliansi berbagai kelompok, dan mungkin saja ada beberapa kelompok dan itu tidak perlu untuk dihalang-halangi lagi.
28
Hasil wawancara di kantor bapak Yusril Ihza Mahendra, Ihza & Ihza Law Firm, selasa 26 juli 2011, jam 17.30 WIB
33
BAB III PROFIL PARTAI BULAN BINTANG A. Berdirinya Partai Bulan Bintang Partai Bulan Bintang adalah salah satu partai Islam yang berada di Indonesia, Sebagai Partai Islam, Partai Bulan Bintang
melandaskan
perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam yang berlaku Universal dan bersifat “Rahmat Bagi Sekalian Alam” sebagaimana dikatakan Al-Qur’an. Universalisme ajaran Islam, terutama tentang asas keadilan, kejujuran, kebenaran, pemihakan kepada kaum yang lemah dan tertindas, penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia apapun Agama yang mereka peluk.1 Maka dari itu sejak berdirinya Partai Bulan Bintang pada 17 juli 1998, banyak menarik simpatisan baik dari golongan muslim maupun non muslim, yang menurut mereka bahwasanya Partai Bulan Bintang ini merupakan partai Islam yang sejuk dan tenang dan tidak menampilkan kesan perbedaan dan kesan menakutkan mereka kaum non muslim. Sikap simpatinya kaum non muslim pun ditunjukkan dengan menghadiri kampanye Partai Bulan Bintang. Sebenarnya tidak heran kalau mereka kaum non muslim memiliki rasa simpati terhadap partai Islam karena pada masa silam disaat jayanya Partai Masyumi yang merupakan partai Islam masa orde lama, sudah terjalin baik antara tokoh-tokoh non muslim dan tokoh-tokoh muslim, seperti Muhammad Natsir, Prawoto Mangkusasmito, Mohammad Roem, dan masih banyak lagi lainnya, dan 1
http://yusril.ihzamahendra.com/2008/07/10/hanya-ada-satu-katamaju/,diakses senin 11 april 2011
34
tokoh dari Nasrani yaitu seperti A.J. Kasimo, inilah bukti yang otentik bahwasanya perbedaan agama dan perbedaan ideology politik tidak menghambat rasa persatuan dan saling memiliki selayaknya saudara yang bahu membahu guna membangun Indonesia yang bermartabat.Partai Bulan Bintang yang didirikan oleh Yusril Ihza Mahendra dimasa reformasi ini, merupakan partai penerus Masyumi yang pernah jaya dimasa dahulu. Dikatakan bahwasanya Partai Bulan Bintang merupakan partai penerus Masyumi karena pada tahun 1989 keluarga besar
Partai Bulan Bintang
membentuk forum Ukhuwah Islamiyah, forum ini berfungsi sebagai wadah silaturahmi tokoh Islam. Pada masa ini yaitu masa Orde Baru dimana penguasa Orde Baru yang cenderung anti politik Islam, maka dari itu keinginan untuk mendirikan partai Islam pun dipendam, dan ketika berhembusnya angin reformasi maka semakin kuat FUI untuk mendirika partai Islam. Untuk mendirikan sebuah partai Islam maka tokoh-tokoh dari FUI ini pun merangkul ormas Islam yang bertaraf nasional guna mencapai tujuan yang lebih besar secara bersama-sama. Setelah itu kerjasama ini melahirkan Badan Koordinasi Umat Islam, pada tanggal 12 mei 1998. Ormas Islam yang masuk kedalam BKUI ada 40 ormas, tetapi yang resmi bergabung dengan BKUI ada 22 ormas Islam, dan dari BKUI inilah keinginan dari FUI untuk mendirikan partai Islam terealisasikan, dan partai Islam yang akan didirikan merupakan partai yang berlandaskan Izzul Islam Walmuslimin2. Setelah beberapa kali melakukan pertemuan tim partai ataupun komisi politik BKUI menyepakati masalah prinsip 2
Yudi Pramuko, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan Menegakkan System Dan Akhlak Berpolitik ( Jakarta: putera berdikari bangsa, 2000 ), h 67
35
yang akan di ajukan dalam anggaran dasar yaitu nama Partai Bulan Bintang,dan kesepakatan inipun langsung dilakukan ikrar penanda tanganan berdirinya Partai Bulan Bintang. Rapat yang diselenggarakan dikediaman Dr. Anwar Harjono, tim partai menyepakati Prof. Dr Yusril Ihza Mahendra sebagai pemimpin Partai Bulan Bintang, dan pada tanggal 26 juli 1998 di halaman Masjid Al Azhar, Partai Bulan Bintang pun dideklarasikan.3 Tujuan dari didirikannya Partai Bulan Bintang adalah “ untuk membangun bangsa dan Negara bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan asal usul keturunan, agama, maupun golongan sesuai prinsip Islam sebagai Rahmatan lil’alamin “.4 Sebagai partai Islam yang lahir setelah Era Reformasi Partai Bulan Bintang tidak pernah sedikitpun menyurutkan langkah Perjuangan Penegakan Syariat Islam melalui Jalur yang Konstitusional melalui perjuangan politik yang Islami, berkemajuan dan bermartabat. Sesungguhnya agenda perjuangan Partai Bulan Bintang melingkupi keseluruhan aspek dalam dimensi pembangunan bangsa namun tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai partai Islam yang berkemajuan perjuangan Syariah tetap menjadi ruh dan landasan bagi perjuangan partai.5 Dalam hal ini memang benar bahwasanya Partai Bulan Bintang terus berjuang agar hukum yang dipakai di Indonesia ini adalah hukum Islam, tetapi tidak harus Negara ini berubah dari republic menjadi Negara Islam, karena sekali lagi diketahui bahwasanya di Indonesia ini memiliki 5 agama, walaupun 3
Dr. Laurance Castles, Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin Pendulang Suara, (Yogyakarta:LKIS, 1999 ), h 58 4 Yudi Pramuko, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan Menegakkan System Dan Akhlak Berpolitik ( Jakarta: putera berdikari bangsa, 2000 ), h 68-70 5 Hasil muktamar II PBB, Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang
36
mayoritasnya beragamakan Islam. B. Visi dan Misi Partai Bulan Bintang Visi dari Partai Bulan Bintang adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang Islami.Sedangkan misi dari Partai Bulan Bintang adalah membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang maju, mandiri, berkpribadian tinggi, cerdas, berkeadilan, demokratis, dan turut menciptakan perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.6 Sebuah visi dan misi akan tercapai dengan sebuah kekuasaan yang berarti, karena bahwasanya organisasi hanya alat, dan partai juga hanya alat, dan dengan kekuasaanlah prinsip-prinsip Islam dalam dunia ini akan hidup, sebab bahwasanya tanpa kekuasaan kita hanya bisa mengikuti saja hukum yang ada.7 Benar bahwasanya sebuah kekuasaan itu akan bisa mempengaruhi visi dan misi dari sebuah partai, dan apa bila sebuah paartai yang sudah memiliki visi dan misi tetapi ternyata tidak memiliki kekuasaan, hanya mampu mengikuti keadaan hokum yang berlaku saja, dan tidak dapat dipungkiri bahwasanya kekuasaan memiliki arti penting dalam sebuah organisasi. C. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Bulan Bintang Partai Bulan Bintang yang berasaskan Islam, yaitu berpedoman sepenuhnya terhadap ajaraan Islam, sebuah sistem panduan hidup yang pokokpokok ajarannya
meliputiAkidah, Syariah, dan juga Akhlak. Maka dari itu
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dan khittah( garis ) perjuangan partai
6
Hasil Muktamar II Partai Bulan Bintang, Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang, ( Jakarta: DPP PBB, 2005 ), h.118 7 Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M.Si, selasa 08 November 2011 WIB, di DPP PBB
37
berpedoman pada pokok-pokok ajaran islam tersebut. maka dari itulah seluruh aspek perjuangan dengan sikap, ucapan, dan prilaku segenap fungsionaris dan pengkaderisasian partai harus berlandaskan dan berpedoman pada Islamyang prinsip-prinsip ajarannya cukup jelas, baik al Qur’an maupun Hadist.8 Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Bulan Bintang adalah yang merupakan aturan dasar berjalannya sebuah organisasi yang terdiri dari asas, tujuan,
lambang,
serta
aturan
lainnya,
yang
mengatur
tentang
partai
tersebut.AD/ART partai dibuat dan disepakati dalam forum tertinggi yaitu muktamar yang melibatkan seluruh anggota atau utusan dari jumlah anggota diseluruh Indonesia. Untuk penjelasan tentang anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Bulan Bintang, akan dicantumkan sebagai lampiran dalam penulisan ini, karena banyaknya bagian yang ada pada AD/ART partai tersebut. D. Program-program Partai Bulan Bintang Program adalah merupakan suatu rencana kerja sebuah partai yang menjadi sebuah kesepakatan kepengurusan partai, untuk dilaksanakan dalam satu periode ( lima tahun ), dari setiap masa jabatan kepengurusan sehingga tujuan dari partai akan tercapai dengan terencana dan sistematis. Maka dari itu untuk menjadikan sebuah partai yang besar dan diterima masyarakat banyak, maka program-program yang disusun harus lebih bisa menyentuh kepada kepentingan masyarakat Indonesia secara nyata dan jelas. Menurut Syarifien Maloko “Islam itu juga kan memperjuangkan aspirasi
8
Hasil Muktamar II, Tafsir Asas Partai Bulan Bintang, ( Jakarta: DPP PBB, 2005 ), h. 76
38
Politik, bahwa dengan kekuasaan banyak program, system atau banyak cita-cita Islam yang bisa diterapkan, dan kekuasaan itu bisa diraih dengan pemilihan umum, dalam arti kita memiliki wakil di DPR, intinya bahwa seperti hal layak tau, PBB didirikan sebagai sebagai pelanjut cita-cita Masyumi, Masyumi ingin bicara dalam pentas Politik begitu juga dengan PBB, tidak ada dihotomikan antara Politik dengan Agama, atau antara Agama dengan Negara, justru Negara itu juga alat untuk bagaimana mewujudkan cita-cita Tuhan cita-cita Rosul dalam kehidupan, dan dalam Al Quran pun diajarkan dan itu yang menjadi icon Partai ini
izzul Islam wal Muslimin. Tetapi sejarah membuktikan bahwasanya
kemenangan masih tertunda terlihat dari hasil pemilu pun hanya 11 orang yang mewakili untuk Partai ini, dan justru di pemilu terakhir kemarin tidak ada, jadi memang kita kekuasaan itu menjadi penting untuk menggolkan cita-cita. Dalam bidang hukum Yusril mampu memasukkan prinsip-prinsip Islam itu dalam menata hukum di Indonesia ini, dan terakhir ini adalah draf rancangan Kitab Undangundang hokum pidana ( KUHP ), dan sudah disampaikan ke DPR masa beliau masih menjadi Menteri.9 Benar bahwasanya sebuah program partai akan terealisasikan apabila, partai memiliki kekuasaan, karena dengan kekuasaanlah sebuah program akan terealisasikan. Adapun program kerja dari Partai Bulan Bintang sebagai berikut: Program Internal Partai Program kerja internal adalah rencana kerja kedalam, yakni dimana 9
Hasil wawancara dengan Syarifien Maloko,selasa 08 november 2011, di DPP PBB, jam 15:00 WIB
39
program-prgram tersebut dilakukan untuk kemajuan dan keutuhan partai dalam menghadapi kesiapan partai dalam menghadapi persaingan dengan partai politik yang ada. a.
Pemberdayaan Organisasi dan Kaderisasi •
Melaksanakan reorientasi terhadap visi dan misi partai dalam keanggotaan keluarga besar partai bulan bintang secara nasional, dengan melakukan orientasi kepengurusan partai.
•
Melaksanakan konsolidasi organisasi sampai pada tingkat yang paling bawah
•
Reformulasi struktur organisasi partai yang efektif dan efisien
•
Melakukan kajian ulang pada konsep system dan juga melakukan kaderisasi partai secara nasional
•
Membentuk dan juga meningkatkan pemberdayaan badan-badan non structural partai untuk memperluas basis massa dan dukungan paa partai, dengan cara membentuk LSM
•
Merumuskan dan juga mewujudkan system dan juga mekanisme komunikasi dan silaturahmi yang efektif pada lingkungan partai secara nasional
b.
Dakwah dan Pembinaan Akhlakul Karimah •
Melakukan kajian keislaman disetiap kepengurusan partai
•
Menyusun
konsep
dan
metode
melaksanakannya secara sistematis
daakwah
yang
efektif
dan
40
•
Memelihara dan mengembangkan Ukhuwah Islamiyah
•
Melaksanakan pertemuan-pertemuan dengan lembaga dakwah lainnya agar terjadinya atau terciptanya syiar agama
•
Membangun silaturahmi dengan ormas islam guna memperkuat basis partai
•
Membangun dan mengembangkan jaringan dakwah melalui masjid, dan tempat ibadah lainnya
c.
Pemberdayaan Ekonomi Anggota •
Memberikan peluang terhadap semua kader partai untuk mengakses pengembangan usaha
•
Membangun networking pengusaha bagi kepentingan kader partai secara nasional
•
Membangun pusat informasi dan komunikasi usaha bagi pengusaha kader partai
d.
•
Mendorong lembaga permodalan bagi pengembangan usaha kader partai
•
Menciptakan lapangan kerja dan usaha produltif
Pemberdayaan Generasi Muda •
Mendukung sepenuhnya usaha pemuda bulan bintang dan juga memberdayakan generasi muda dan juga memperluas dukungan partai melalui kaum muda
•
Memberikan kesempatan lebih luas lagi kepada kaum muda untuk
41
memimpin partai •
Regenerasi kepemimpinan partai secara konsisten dan terus menerus
•
Mengadakan pelatihan keterampilan berbasis teknologi informasi
e. Pemberdayaan Perempuan •
Pembinaan dan pengembangan potensi perempuan secara maksimaldalam wadah khusus
•
Memberikan kesempatan bagi kader perempuan untuk berperan lebih besar lagi dalam kiprah partai sesuai dengan syariat Islam
•
Meningkatkan advokasi dan hak-hak kaum perempuan yang bekerja baik didalam maupun di Luar Negeri
f. Pembinaan dan Pengembangan Profesi •
Melakukan upgrading dan juga pelatihan terhadap kader partai yang mengemban amanah sebagai pejabat publik
•
Melakukan rekrutmen terhadap para akademisi dan professional untuk berkiprah dalam partai
•
Menyusun dan mendorong tegaknya kode etik baik bagi anggota fungsionaris partai maupun anggota Legislatif dan pejabat publik yang di fasilitasi partai
•
Menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga profesi dalam bentuk forum kajian.
Program Eksternal Partai Program eksternal Partai Bulan Bintang sebagai berikut: Pertahanan Luar Negeri dan Informasi
42
•
Memperjuangkan tersusunnya undang-undang tentang wilayah Negara kesatuan republik Indonesia serta penyempurnaan undang-undang tentang pertahanan dan keamanan
•
Merumuskan konsep system pertahanan dan keamanan
•
Mendorong
pemingkatan
kualitas
profesionalitas
tentara
nasional
Indonesia dan kepolisian republik Indonesia •
Memperjuangkan peningkatan sarana, prasarana dan teknologi pertahanan keamanan serta kesejahteraan tentara nasioanl Indonesia dan kepolisian republik Indonesia
Pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur Negara •
Memperjuangkan terselenggaranya pemerintahan yang berwibawa kuat, bersih dan terhindar dari KKN
•
Memperjuangkan berkembangnya budaya politik yang sehat dan demokratis dengan melakukan tansformasi nilai-nilai Islam
•
Memperjuangkan terlaksananya sayriat Islam dalam skala lokal yang diakomodir dalam bentuk Perda
•
Memperjuangkan kemudahan sertifikasi tanah khususnya tanah wakaf dan hibah
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan •
Memperjuangkan
program
pembangunan
pertanian,
perkebunan,
perhutanan, kelautan dan perikanan sebagai basis strategi pengembangan ekonomi nasional •
Mendorong dan memantafkan pola ekonomi nasional yang berlandaskan
43
nilai-nilai Islam •
Memperjuangkan peningkatan standar hidup dan kesejahteraan petani dan nelayan
•
Meningkatkan optimalisasi sumber daya alam serta teknologi tepat guna untuk mengembangkan produktifitas ekonomi nasional
Hukum dan Perundang-undangan, HAM, dan Keamanan •
Memperjuangkan
transformasi
nilai-nilai
Islam
dalam
peraturan
perundang-undangan •
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya sebuah keamanan nasioanl melalui minat bela Negara, semangat nasionalisme dan wawasan nusantara
Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat •
Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perhubungan sebagai salah satu urat nadi kehidupan masyarakat
•
Memperjuangkan fasilitas perumahan bagi rakyat kecil dan menata pemukiman kumujh dengan pendekatan persuasif
•
Mendorong peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap perkembangan teknologi informasi daan komunikasi global
Pendidikan, Pemuda, Olah Raga, Pariwisata, Seni dan Budaya •
Mendorong peningkatan kualitas lembaga pendidikan Islam dan pesantren terutama dalam mengembangkan model pendidikan terpadu yang berwawasan imtak dan juga imtek
•
Ikut serta dalam mengembangkan pariwisata, seni dan budaya yang
44
bernafaskan Islam •
Melakuka pembinaan generasi muda dengan model pendidikan dan pelatihan di berbagai profesi
Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM,dan BUMN •
Mendorong
terciptanya
kerjasama
internasional
yang
saling
menguntungkan dalam bidang perdagangan •
Memperjuangkan iklim investasi yang kondusif
•
Mendorong pengelolaan BUMN berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance
Energy, Sumber Daya Mineral., Riset Teknologi dan Lingkungan Hidup •
Memperjuangkan pengelolaan dan pemanfaatan energy dan sumber daya mineral dengan basis pelestarian lingkungan hidup
•
Memacu
pertumbuhan
lembaga-lembaga
riset,
khususnya
dunia
pemdidikan dan umumnya organisasi kemasyarakatan •
Menciptakan dan membangun lingkungan hidup yang harmoni, teratur, tertib, sehat dan bersih
Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan •
Membendung faham-faham keagamaan yang berkembang di masyarakat serta bertentangan dengan tuntunan rosulullah
•
Memperjuangkan suatu system jaminan social nasioanl bagi fakir miskin, anak-anak terlantar dan para jompo
•
Mendorong penguatan peranan perempuan di bidang politik, ekonomi, social, budaya yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam
45
Kependudukan, Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi •
Mendorong peningkatan program-program kependudukanyang terencana untuk menciptakan keluarga sakinah mawaddah warohmah
•
Memperjuangkan jaminan nasioanl perlindungan kesehatan masyarakat khususnya fakir miskin
•
Memberikan kemudahan pelayanan dan proses administrasi dan perizinan bagi tenaga kerja Indonesia
•
Penyempurnaan
program
transmigrasi
berbasisi
ekonomi
yang
berkesinambungan Keuangan, Perbankan, dan Lembaga Keuangan bukan Bank •
Memperjuangkan penyusunan peraturan perundang-undangan perbankan syariah dan lembaga keuangan bukan bank yang berdasarkan prinsip syariah
•
Memperjuangkan penggunaan mata uang emas dan perak sebagai salah satu alat tukar dalam perdagangan dalam negeri.10 Partai yang merupakan suatu organisasi harus mampu mengembangkan
kemampuan organisasi supaya selalu bisa adaptasi dengan perubahan suatu lingkungan dan juga masyarakat. Kemampuan beradaptasi ini diwujudkan dalam kemampuan untuk selalu terus-menerus memproduksi isu politik dan juga program kerja partai, sejalan dengan perkembangan yang terdapat dalam masyarakat. Selain itu pula kemampuan untuk mengumpulkan dan mengolah data informasi yang didapat dari lingkungan luar menjadi penting supaya atau agar
10
Hasil muktamar II PBB, Khittah Perjuangan Partai Nbulan Bintang, h 119-128
46
dapat terus menerus memperbaharui program kerja partai.11 Program-program kerja yang telah disepakati tidak terlepas dari idiologi Partai Bulan Bintang itu sendiri yang merupakan cerminan dari visi dan juga misi partai sebagaimana yang tercantum daalam bentuk rencana kerja. Guna mempermudah dalam merealisasikan program-program tersebut perlu kerja sama yang baik dan juga terarah dengan fungsionaris partai dan organisasi kemasyarakatan lainnya. E. Strategi Perjuangan Partai Bulan Bintang 1. Meningkatkan konsolidasi dan pemberdayaan partai sampai pada tingkat paling bawah, yaitu anak ranting 2. Melakukan pembinaan dan pengembangan spirit ukhuwah Islamiyah dengan menghormati pluralitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Membangun citra partai sebagai partai Islam yang dicintai 4. Melaksanakan aktifitas yang menyentuh kepentingan umat 5. Pemberdayaan generasi muda dan perempuan Dalam strategi diatas dapat diharapkan bisa mengakomodir kepentingan keluarga Partai Bulan Bintang secara menasional dan menjunjung pluralitas masyarakat Indonesia, dan yang pentingnya adalah seluruh masyarakat Indonesia secara luas dengan mempertimbangkan kapasitas kemampuan sumber daya manusia yang ada serta kepentingan misi partai untuk mencapai tujuan
11
Firmanzah, Mengelola Partai Politik ( Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2008 ) h 380
47
keberadaanya di tengah masyarakat dan bangsa.12 F. Karakteristik Partai Bulan Bintang Symbol Partai Bulan Bintang yaitu Bulan dan Bintang yang merupakan gambaran kesinambungan historis perjuangan Islam sejak berabad-abad lampau, dimana simbol ini pun pernah digunakan oleh Partai Masyumi, karena itulah Partai Bulan Bintang memiliki kaitan erat dengan Partai Masyumi.13 Asas Islam bagi Partai Bulan Bintang yaitu meyakini sepenuhnya pada ajaran Islam yaitu Rahmat bagi seluruh alam. al Quran adalah sebagai petunjuk secara menyeluruh bagi umat manusia, yang merupakan sebagai penjelas dan pembeda antara kebenaran dan juga kesalahan, karena itulah partai meyakini Al quran dan Al hadist terdapat petunjuk-petunjuk yang menyeluruh atau universal tentang persoalan yang dihadapi manusia. Partai pun memegang penuh Akidah Islamiyah dan berpolitik berdasarkan prinsip Akhlak Islamiyah, dan bagi Partai Bulan Bintang politik bukanlah menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan tetapi politik harus didasarkan pada akhlak yang baik. Penegakkan syariat Islam yang utuh dalam kehidupan masyarakat bangsa dan negara memerlukan posisi dan juga peran politik yang kuat. Maka dari itu perjuangan politik umat Islam yang dilaksanakan Partai Bulan Bintang merupakan sebuah kewajiban syar’i dalam upaya melaksanakan kewajiban mengikuti sunnah atau tauladan Rosulullah SWT.14
12
Hasil muktamar II Partai Bulan Bintang, Khittah Perjuangan Partai Bulan Bintang, h.
119 13
http://ulwani .tripod.com/partai_politik_dalam_islam.htm, diakses senin 11 april 2011 Musa Kazhim dan Alfian Hamzah, 5 Partai dalam Timbangan,( Bandung: Pustaka Hidayah, 1999 ), h. 107 14
48
BAB IV PERAN YUSRIL TERHADAP PARTAI BULAN BINTANG
A. Yusril Sebagai Penggagas Berdirinya Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dilahirkan di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Indonesia, pada tanggal 5 Februari 1956.Beliau menempuh pendidikan di tempat kelahirannya itu, sampai tamat SMA.Setelah itu melanjutkan pendidikan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan spesialisasi Hukum Tata Negara.Beliau dalam menempuh pendidikan di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dengan spesialisasi di bidang Filsafat. Setelah beliau mendapatkan gelar sarjana, beliaupun melanjutkan melanjutkan pendidikan lagi ke jenjang Strata 2, sampai memperoleh gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik, dengan spesialisasi Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim, di University Sains Malaysia. Sekembalinya dari Malaysia setelah mendapatkan gelar Doctor of Philosophy beliau kembali mengajar, sampai diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia. Beliau ditugasi untuk mengajar Hukum Tata Negara, TeoriIlmu Hukum dan Filsafat Hukum pada program Pascasarjana. Sejak kecil Yusril Ihza Mahendra sudah aktif dalam organisasi, di sekolah menengah pertama beliau menjadi ketua OSIS, di sekolah menengah atas pun beliau menjadi ketua OSIS. Ketika kuliah di universitas Indonesia Yusril mengikuti organisasi dan juga menjadi ketua majelis permusyawaratan mahasiswa, selagi beliau muda pernah menjadi anggota pemuda muslimin, sebuah
49
organisasi yang berafiliasi kepada partai syarikat islam Indonesia, beliau pun bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI ), dan juga Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia ( BKPMI ), banyak sekali organisasi yang pernah diikuti oleh Yusril Ihza Mahendra, beliau pun pernah ada didalam kepengurusan muhammadiyah, pernah pula berada dalam naungan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia ( DDII ), dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ( ICMI ). Di era reformasi tepatnya setelah terjadinya keruntuhan masa orde baru beliau didaulat menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang yang berdiri pada 17 juli 1998.1 Pada saat rapat yang dilakukan dirumah Dr. Anwar Haryono 23 juli 1998 akhirnya tim partai menyepakati Prof.Dr Yusril Ihza Mahendra sebagai pemimpin partai. Dan pada tanggal 26 juli 1998 bertepatan di halaman masjid agung al-azhar Partai Bulan Bintangpun mendeklarasikan berdirinya partai.Seperti itulah awal mulanya jiwa kepemimpinan seorang Yusril Ihza Mahendra yang memang sudah ada sejak beliau masih muda. Hasil muktamar I Partai Bulan Bintang ( PBB ), berakhir dengan terpilihnya kembali Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai periode 2000-2005. Dalam pemilihan ini Yusril meraih keunggulan suara dari para pesaingnya, dengan 305 suara yang diperoleh Yusril, sedangkan Eggi Sudjana meraih 11 suara, Ahmad Soemargono 12 suara, Hartono Mardjono 14 suara, Fadli Zon, Ahmad Ansori, serta Kafrawi masing-masing meraih 1 suara. Pemilihan ketua umum Partai Bulan Bintang berlangsung minggu malam 30 april 2000 di Aula Asrama haji pondok gede Jakarta timur. 1
Artikel yang ditulis Yusril Ihza Mahendra Dengan Judul Pembuka Kata Dalam Blog Pribadinya, di www.yusrilihzamahendra.com
50
Dalam pidatonya setelah terpilih kembali menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang, Yusril mengimbau agar setiap perbedaan pendapat dikalangan elite politik Partai Bulan Bintang dapat diselesaikan secara baik. “marilah kita selesaikan masalah yang ada pada kita secara bersama tanpa perlu mempertajam dan menyebarkan isu pada masyarakat Beliaupun menyatakan dengan hati terbuka siap dikoreksi dan dikritik dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua umum partai, dan yusril pun meminta pada kelompok-kelompok yang tidak puas selama muktamar berlangsung untuk dapat belajar menerima kekalahan dan menerima kemenangan dengan cara yang sehat.
"Saya berharap elite di partai dapat menerima keputusan muktamar, karena muktamar pertama ini dihasilkan dengan cara demokratis dan terbuka, tanpa rekayasa," ujar Yusril.
Sementara itu pemilihan untuk ketua majelis syuro Partai Bulan Bintang berakhir dengan terpilihnya Muhammad Sulaiman yang mengantongi 211 suara sedangkan untuk KH Syahrozi Bisri terpilih sebagai wakil ketua, dan keduanya sekaligus menjadi anggota formatur, dan anggota formatur lainnya yaitu MS Kaban, KH Maksum Nawawi, Sahar L Hasan, Zubair Bachri, Zaihar Bahaudin dan Ahmad Sumargono, dan tugas tim formatur yang diketuai Yusril Ihza Mahendra adalah dalam waktu 30 hari untuk menyusun kepengurusan DPP PBB
51
periode 2000-2005.2 Namun dalam hasil muktamar yang pertama ini mengalami pro dan kontra dalam tubuh Partai Bulan Bintang, Hartono Mardjono dan Abdul Qadir Djaelani, dan juga 14 fungsionaris Partai Bulan Bintang, menolak pertanggung jawaban Yusril, karena bahwasanya tidak pernah dibicarakan dengan pengurus pusat lain, dan mereka pun tidak keberatan kalau dilakukan islah, asalkan dihilangkan dahulu para provokator yang ada dalam arena muktamar. Yusril pun mengakui memang ada konplik internal dalam pengurus pusat partai, dahulu awal-awal terbentuknya Partai Bulan Bintang ini siapapun yang ingin bergabung dengan Partai Bulan Bintang diterima, dan sebaiknya konflik internal partai sudah semestinya diselesaikan melalui muktamar, bukan melalui selebaran.3 Syarifin Maloko pun membenarkan bahwasanya dahulu memanglah ada pro dan kontra, beliau menjelaskan “ bahwasanya sebuah partai ada pro dan kontra itu mungkinlah suatu proses pendewasaan dalam berpolitik, dan orang yang kontra itu dinamakan tim 16 oleh media, dan sekarang sudah tidak ada lagi kontra dalam tubuh partai bulan bintang” 4 Kalau masa kepemimpinannya yang pertama Yusril Ihza Mahendra dipilih oleh badan ormas, dan organisasi intelektualisme Muslim, dan dipilih oleh mantan tokoh partai Masyumi, sedangkan pada pemilihan di tahun 2000-2005 ini Yusril Ihza Mahendra dipilih oleh para anggota DPP PBB sendiri dengan mengusungkan beberapa para kandidat calon pemimpin Partai Bulan Bintang. Pada hasil Muktamar II periode 2005-2010 yang dilakukan pada 01 mei 2
http://www.kompas.com/kompas Kompas, minggu, 30 april 2000 4 Hasil wawancara dengan Syarifien Maloko di DPP PBB, 08 November 2011 3
52
2005 ( 22 rabiul awwal 1426 ), mengesahkan bahwasanya Prof.Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH sebagai Ketua Majelis Syura.Dan ketua umum Dewan Pimpinan Partai Bulan Bintang dijabat oleh H. MS. Kaban, SE, MSi.5 Sesuai dengan keinginan dari Yusril Ihza Mahendra yang menginginkan dirinya hanya dua periode saja menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang periode 2000-2005 adalah yang terakhir.Jabatan yang beliau raihpun merupakan sebuah amanat partai yang harus ia jaga dan Yusril pun mengakuinya cukup berat bebannya. Sebenarnya adanya keterlibatan Yusril Ihza Mahendra dalam partai bukanlah semata-mata karena hasrat ataupun keinginan dari diri pribadinya untuk tampil dalam politik menggunakan partai sebagai alat perjuangan, dan sebenarnya lebih didasarkan pada amanah dari dukungan banyak orang. Termasuk salah satunya adalah dari kalangan masyumi.. Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwasanya menjadi seorang pemimpin partai bukan suatu kenikmatan melainkan suatu beban tanggung jawab, memimpin partai itu sungguh sangat berat, fitnahnya banyak, intriknya banyak, sehingga haruslah banyak bersabar. Beliau pun mengungkapkan bahwasanya janganlah partai itu dijadikan alat kepentingan pribadi, Yusril pun memiliki prinsip janganlah seseorang itu lama-lama dalam pucuk kepmimpinan sebuah partai kaena akan menimbulkan sebuah ekses yakni kedudukan itu seperti menjadi identik dengan pribadinya maka dari itulah beliau tidak mau berlama-lama menjadi pemimpin partai, sebagai partai yang demokratis tentu saja siapa pun
5
Hasil muktamar II PBB, h 155-157
53
boleh mencalonkan diri dalam menduduki jabatan dalam partai. Dalam kepemimpinannya Yusril Ihza Mahendra sangatlah konsisten dalam memperjuangkan syariat Islam agar masuk kedalam konstitusi Negara Republik Indonesia melalui perjuangan amandemen UUD 1945, dan ini telah dibuktikan salam sidang tahunan dari sejak sidang MPR tahun 1999 sampai berakhirnya pembahsan amandemen UUD 1945, sebagai sebuah konstitusi baru di tahun 2002, bersama dengan partai Islam lainnya PPP.6 Maka dari itulah Partai Bulan Bintang menawarkan platform perjuangan yang
mengkombinasikan
dan
mengintegrasikan
antara
keislaman
dan
keindonesiaan, dimana ini adalah upaya untuk membumikan ajaran Islam dalam konteks kehidupan dalam pengertian luas, yang diwujudkan dengan upaya politik yang demikian gigih untuk memperjuangkan syariat Islam didalam Amandemen Konstitusi.7 DR. Ahmad Sumargono pun mengemukakan bahwasanya “ yusril itu ,masih memperjuangkan syariat Islam sebagai hukum beliau masih konsisten untuk itu, dan bahkan beliau sudah membuat konspirasi hukum-hukum pidana kedalam Undang-Undang yang aspiratif, jadi bahwasanya tidak perlu harus Negara Islam, tetapi hukum-hukumnya saja yang menggunakan syariat Islam.8 Yang dimaksud dengan gigih untuk memperjuangkan syariat Islam masuk kedalam amandemen konstitusi, bukan berarti partai ini ingin menjadikan Negara yang Islam melainkan menginginkan agar hukumnya menggunakan hukum Islam. 6
Kompas, sabtu, 12 agustus 2000 Drs. Firdaus Syam, MA, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup Pemikiran Dan Tindakan Politik, h 47-53 8 Hasil wawancara dengan DR. Ahmad Sumargono, SE, MM, di rumah Ahmad Sumargono, 12 desember 2011 jam 10:00 WIB 7
54
B.
Kemajuan yang dicapai Partai Bulan Bintang masa kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra
1) Pemilu Pemilihan Umum ( pemilu ) merupakan salah satu mekanisme Demokratis untuk melakukan pergantian Pemimpin, sudah sembilan ( 1955, 1971, 1977, 1982, 1992, 1997,dan 1999, 2004, 2009 ) kali bangsa Indonesia menyelenggarakan pesta rakyat yaitu pemilu. Pemilu di Indonesia awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan yaitu DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten. Dan setelah amandemen keempat UUD 1945 pada tahun 2002 pemilihan Presiden yang semula di lakukan oleh MPR, dan disepakati untuk dilakukan pemilihan langsung oleh rakyat sehingga pemilihan presiden pun dimasukkan kedalam rezim pemilu, dan pemilu dilakukan 5 tahun sekali. Pemilu pertama yang dilakukan setelah runtuhnya Orde Baru yang dilangsungkan pada tahun 1999 tepatnya pada tanggal 7 juni 1999, dibawah pemerintahan Presiden BJ Habibie yang terdaftar 48 partai politik sudah termasuk partai Politik Islam. Partai Bulan Bintang mendapatkan No urut 22 dari 48 partai yang ada.9 Partai bulan bintang mengikuti pemilu 1999 dan 2004, sehingga menempatkan anggotanya di DPR RI sebanyak 13 orang dan pada pemilu tahun 2004 PBB menempatkan kadernya di DPR RI sebanyak 11 orang.10 Partai Bulan Bintang yang merupakan partai politik Islam yang baru saja berdiri mampu menduduki peritungan suara ke 6 walau pun tidak masuk 5 besar,
10
Keputusan mukernas tahun 2010-2011, DPP PARTAI BULAN BINTANG, 2010-2015, h 1
55
tetapi ini merupakan suatu awal kemajuan dari semenjak berdirinya partai pada tahun 1998.Partai Bulan Bintang dalam pemilu ini meraih suara 2.050.000 sekitar 2%, dan meraih 13 kursi DPR RI. Keputusan KPU11 atas hasil pemilu 1999, 417 kursi DPR atau 90,26%, dari 462 kursi yang diperebutkan. Dan menghantarkan PDIP menjadi pemenang dalam pemilu 1999 dengan suara 35.689.073, dengan memperoleh 153 kursi, dan partai Golkar dengan hasil suara 23.741.749 dengan perolehan 120 kursi, PPP ( Partai Persatuan Pembangunan ) dengan meraih suara 11.329.905 dengan perolehan 58 kursi, PKB dengan perolehan suara 13.336.982 dengan perolehan 51 kursi dan 5 besar yang lainnya adalah Partai Amanat Nasional ( PAN ) dengan perolehan 7.528.956 dengan 34 kursi yang diperoleh. Ternyata dari banyaknya hasil pemilih suara yang terbanyak dari NTB, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain, sehingga Syarifien Maloko menyatakan bahwasnya setidaknya dari jumlah hasil suara terbanyak yang didapat dari Parrtai Bulan Bintang dari daerah tersebut, walaupun tidak menyatakan bahwasanya Basis PBB dari daerah yang memiliki jumlah suara yang terbanyak, karena tidak bisa menetapkan satu kabupaten atau tempat untuk menjadikan suatu tempat sebagai basic Partai Bulan Bintang, karena penyebarannnya secara merata.12
11
Sumber dari KPU 12
56
Berikut adalah tabel hasil perolehan suara pemilu 1999
Nama Partai
No
Suara DPR
Kursi Tanpa SA
Kursi Dengan SA
1
PDIP
35.689.073
153
154
2
GOLKAR
23.741.749
120
120
3
PPP
11.329.905
58
59
4
PKB
13.336.982
51
51
5
PAN
7.528.956
34
35
6
PBB
2.049.708
13
13
7
PARTAI
1.436.565
7
6
KEADILAN 8
PKP
1.065.686
4
6
9
PNU
679.179
5
3
10
PDKB
550.846
5
3
11
PBI
364.291
1
3
12
PDI
345.720
2
2
13
PP
655.052
1
1
14
PDR
427.854
1
1
15
PSII
375.920
1
1
16
PNI
FRONT 365.174
1
1
MARHAENIS
57
17
PNI
MASSA 345.629
1
1
MARHAEN 18
IPKI
328.654
1
1
19
PKU
300.064
1
1
20
MASYUMI
456.718
1
-
21
PKD
216.675
1
-
22
PNI SUPENI
377.137
-
-
23
KRISNA
369.719
-
-
24
PARTAI KAMI
289.489
-
-
25
PUI
269.309
-
-
26
PAY
213.979
-
-
27
PARTAI REPUBLIK
328.564
-
-
28
PARTAI MKGR
204.204
-
-
29
PIB
192.712
-
-
30
PARTAI SUNI
180.167
-
-
31
PCD
168.087
-
-
32
PSII 1905
152.820
-
-
33
MASYUMI BARU
152.589
-
-
34
PNBI
149.136
-
-
35
PUDI
140.980
-
-
36
PBN
140.980
-
-
37
PKN
104.385
-
-
58
38
PND
96.985
-
-
39
PADI
85.838
-
-
40
PRD
78.730
-
-
41
PPI
63.934
-
-
42
PID
62.901
-
-
43
MURBA
62.006
-
-
44
SPSI
61.105
-
-
45
PUMI
49.839
-
-
46
PSP
49.807
-
-
47
PARI
54.790
-
-
48
PILAR
40.517
-
-
JUMLAH
105.786.661
462
462
Partai Bulan Bintang yang dipimpin oleh Yusril Ihza Mahendra memperoleh 2.049.708 dengan perolehan 13 kursi di Anggota Parlemen, sehingga menghantar para kader dari Partai Bulan Bintang menduduki kursi Parlemen. Pada pemilu1999 yang dimenangkan oleh PDI-P mengungguli partai lainnya, namun pada saat pemilihan untuk Presiden RI yang di pilih oleh anggota legislatif, tidak menjadikan wakil PDI-P yang mencalonkan Megawati sebagai Presiden RI menang dalam pencalonnanya justru kalah oleh Poros Tengah yang merupakan gabungan dari partai Islam lainnya, poros tengah yang mencalonkan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI sehingga wakil dari Poros Tengah yaitu Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden RI. Dan dari hasil pemilu 1999
59
pun
menghantarkanYusril Ihza Mahendra menjadi Menteri Hukum dan
Perundang-Undangan, disaat beliau memangku jabatan sebagai Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, beliau ingin membangun system bernegara yang kuat, dalam hal ini Negara bukan tunduk kepada orang melainkan terhadap system. Dan gagasan yang ingin diperjuangkan oleh Yusril Ihza Mahendra dan juga partainya yaitu Partai Bulan Bintang, mengusulkan untuki dilakukan amandemen sejumlahh pasal yang ada didalam Undang-undang Dasar 1945 ini, demikian pula usulannya agar mengubah system pemerintahan dari Presidential menjadi Parlementer. Dan untuk pemilihan Presiden, Yusril Ihza Mahendra menginginkan agar Presiden Republic Indonesia dimasa yang akan datang tidaklah dipilih oleh anggota parlemen melainkan dipilih langsung oleh rakyat Indonesia, dan gagasannya inipun yang termasuk diagendakan Partai Bulan Bintang untuk diperjuangkan dalam Amandemen Konstitusi.13 Pada pemilu 2004, dimana adanya perubahan dalam pemilihan, didasari atas sidang umum MPR tahun 2002 yang menambahkan14 Amandemen pada Undang-Undang Dasar 1945 di antaranya mengenai perubahan dalam badan Legislatif yang dimulai pada pemilu 2004. Yang mana MPR akan terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ), yang mana MPR akan dipilih secara langsung oleh Dewan perwakilan, dan Militer dihilangkan dari Dewan Perwakilan. Dan pemilihan Presiden dipilih langsung oleh masyarakat Indonesia.
13
Drs. Firdaus Syam, M.A, yusril ihza mahendra perjalanan hidup pemikiran dan tindakan politik, h 302-305
60
Hanya Partai yang memperoleh lima persen atau tiga persen kursi di DPR saja yang dapat mencalonkan kandidatnya untuk pemilu Presiden 2004. Sedangkan, untuk partai yang tidak memenuhi kreteria tersebut harus bergabung dengan partai yang memenuhi persyaratan untuk maju ke pemilu Presiden 2004.
Berikut tabel hasil pemilu tahun 200414 No
Jumlah
Partai
Jumlah suara persentase
Persentase Keterangan Kursi
. Partai Golongan 1.
24.480.757
21,58%
128
23,27%
Lolos
21.026.629
18,53%
109
19,82%
Lolos
11.989.564
10,57%
52
9,45%
Lolos
9.248.764
8,15%
58
10,55%
Lolos
8.455.225
7,45%
(55)
10,00%
Lolos
8.325.020
7,34%
45
8,18%
Lolos
Karya Partai Demokrasi 2. Indonesia Perjuangan Partai Kebangkitan 3. Bangsa Partai Persatuan 4. Pembangunan 5. Partai Demokrat Partai Keadilan 6. Sejahtera
14
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Anggota_DPR,_DPD,_dan_DPRD_Ind onesia_2004
61
Partai Amanat 7.
7.303.324
6,44%
(53)
9,64%
Lolos
2.970.487
2,62%
11
2,00%
Lolos
2.764.998
2,44%
(14)
2,55%
Lolos
2.414.254
2,13%
(13)
2,36%
Lolos
2.399.290
2,11%
2
0,36%
Lolos
1.424.240
1,26%
1
0,18%
Lolos
1.313.654
1,16%
(4)
0,73%
Lolos
1.230.455
1,08%
(0)
0,00%
Tidak lolos
1.073.139
0,95%
0
0,00%
Nasional Partai Bulan 8. Bintang Partai Bintang 9. Reformasi Partai Damai 10. Sejahtera Partai Karya Peduli 11. Bangsa Partai Keadilan dan 12. Persatuan Indonesia Partai Persatuan 13. Demokrasi Kebangsaan Partai Nasional 14. Banteng Kemerdekaan Partai Patriot 15.
Tidak
Pancasila 16. Partai Nasional
Lolos 923.159
0,81%
1
0,18%
Lolos
62
Indonesia Marhaenisme Partai Persatuan Tidak 17. Nahdlatul Ummah
895.610
0,79%
0
0,00% Lolos
Indonesia 18. Partai Pelopor
878.932
0,77%
(3)
0,55%
Lolos
855.811
0,75%
1
0,18%
Lolos
842.541
0,74%
0
0,00%
Partai Penegak 19. Demokrasi Indonesia Tidak 20. Partai Merdeka
Lolos Partai Sarikat 21.
Tidak 679.296
0,60%
0
0,00%
Indonesia
Lolos
Partai Perhimpunan
Tidak
22.
672.952
0,59%
0
0,00%
Indonesia Baru
Lolos
Partai Persatuan 23.
Tidak 657.916
0,58%
0
0,00%
Daerah
Lolos
Partai Buruh Sosial 24.
Tidak 636.397
0,56%
0
0,00%
Demokrat Jumlah
Lolos 113.462.414
100,00% 550
100,00%
63
Pada pemilu 2004 perolehan suara Partai Bulan Bintang mengalami penurunan dibandingkan dengan pemilu 1999 yang menempatkan Partai Bulan Bintang diperingkat ke 6. Sedangkan pada 2004 ini Partai Bulan Bintang hanya mampu menempati peringkat ke 8. Akan tetapi pada pemilu 2004 partai Bulan Bintang masih mengutus dua Tokoh mereka menjadi menteri di kabinet Indonesia bersatu jilid I yaitu Prof.Dr.Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Sekretaris Negara sedangkan M.S. Kaban SE, Msi sebagai Menteri Kehutanan.15 Meskipun Partai Bulan Bintang dapat mengutus Tokoh mereka menduduki jabatan Menteri pada kabinet Indonesia bersatu jilid I. Akan tetapi Partai ini mengalami penurunan dalam perolehan kursi untuk Parlemen. Dimana pada tahun 1999 Partai Bulan Bintang memperoleh 13 kursi untuk Parlemen, sedangkan pada 2004 hanya memperoleh 11 kursi. Beberapa ilmuwan mengatakan, sebuah partai dapat dibilang sukses ataupun maju apabila partai tersebut dapat berakar pada masyarakat lokal, melakukan
kegiatan
secara
terus
menerus,
berusahamemperoleh
dan
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintah, dan ikut serta dalam pemilihan umum.16 Melihat dari pernyataan diatas, Partai Bulan Bintang dapat dibilang salah satu partai yang maju atau sukses dalam kanca perpolitikan pada pemilu 1999 dan 2004.Hal ini terjadi, tak lepas dari andil Yusril sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang untuk membesarkan partai tersebut.pada pemilu 1999 Partai Bulan Bintang menjadi pelopor terbentuknya gabungan partai-partai Islam yang dikenal 15
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas http://partalearning.blogspot.com/2011/05/kelompok-kepentingan-dan-partaipolitik.html 16
64
dengan sebutan Poros tengah. Dari gabungan partai-partai inilah yang akhirnya mengutus Abdurrahman Wahid sebagai calon Presiden, dan sebagai peraih suara terbanyak pada pemilu 1999 tersebut.maka Abdurrahman wahid berhak menjadi presiden RI.Dan menjadikan Yusril sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.17 Pada pemilu 2004, Partai Bulan Bintang menjadi salah satu kekuatan politik, dengan terbentuknya Koalisi Kebangsaan yang merupakan gabungan partai politik untuk menyalonkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI, dan dari hasil koalisi kebangsaan inipun mebuahkan hasil yang memuaskan dengan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden RI. Karena keberhasilan koalisi kebangsan yang mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden, maka dari itu Partai Bulan Bintang yang merupakan salah satu dari koalisi kebangsaan pun menjadikan Yusril Ihza Mahendra dan MS Kaban sebagai menteri di cabinet Indonesia bersatu jilid I18. Pada pemilu terakhir tahun 2009, Partai Bulan Bintang yang pada saat itu dipimpin oleh MS. Kaban, mengalami penurunan dalam jumlah hasil akhir penghitungan suara pemilih, sehingga akhirnya, Partai Bulan Bintang benar-benar tidak menghantarkan satupun tokohnya duduk dikursi Parlementer. Karena tidak memenuhi standar yang sudah ditetapkan, Partai Bulan Bintang hanya mampu mendapatkan suara 1,79 %.19 Syarifien Maloko mengatakan bahwasanya ketidak berhasilan Partai Bulan Bintang di Pemilu terakhir 2009 “ bahwasanya kesadaran berpolitik masyarakat 17
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Persatuan_Nasional http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Indonesia_Bersatu 19 Sumber KPU 18
65
islam kurang, dan ternyata umat Islam lebih banyak memilih Partai yang bukan PBB itu fakta, tidak perlu lagi pakai survey, di Indonesia ini mayoritas umat Islam, umat Islam masih dibebani pemikiran bahwa perlukah umat Islam itu berpolitik, atau politik harus di pisahkan dari Agama, sehingga pada saat pemilu itu tidak siap, artinya seperti jangan membawa-bawa Agama dalam politik, jadi bahwasanya masyarakat Islam beranggapan urusan politik dia tidak campuri dengan Agama”20 Pada pemilu 2009 perolehan suara Partai Bulan Bintang memanglah sangat menurun dan tidak bisa melampaui ambang batas 2,5%, sehingga tidak dapat menempatkan wakil-wakilnya di DPR. DPP PBB melalui lembaga survey independent dari universitas Indonesia telah melakukan survey untuk mengetahui penyebabnya, dang menghasilkan 5 faktor yang menyebabkan Partai Bulan Bintang ini kalah dalam pemilu 2009. 1) Figure caleg tidak dikenal atau kurang populer 2) Pengurus partai kurang dikenal dan tidak dekat dengan masyarakat 3) Program dan isu tidak sesuai dengan aspirasi rakyat 4) Citra pimpinan dan pengurrus jarang diliput oleh media massa 5) Kinerja anggota legislative dan kepala daerah yang berasal dari PBB tidak aspiratif dan kurang terpublikasi.21 Ironis memang dengan mayoritas muslim di Indonesia, tetapi justru partai Islam mengalami kekalahan, banyak yang menyatakan bahwasanya partai Islam
20
Hasil wawancara dengan H.M. Syarifien Maloko, SH., M. Si, selasa 08 November 2011, jam 15:00 WIB, di DPP PBB 21 Hasil muktamar III, Langkah-Langkah Untuk Masa Depan Partai Bulan Bintang , hal 129
66
itu lebih tertutup kesannya, dan belum adanya kemauan dalam masyarakat Indonesia yang menggabungkan agama dengan politik. Menurut Efa Ainul Falah kekalahan partai Islam dalam pemilu itu ia menilai bahwasanya kekalahan parpol Islam selain kelemahan internal parpol Islam itu sendiri seperti kematangan konsep pemikiran partai, dan juga karena factor dominasi ideologi asing dan juga karena minimnya pemahaman tentang parpol Islam. Selain itu juga kekalahan partai politik Islam itu juga karena satu pendirian partai yang tidak memperhatikan pola strategi politik, karena bahwasanya kebanyakan parpol Islam yang dibuat asal jadi dan tidak memikirkan peluang politik yang bisa dicapai. Kedua parpol Islam tidak mendapatkan momentum yang baik bahkan sebaliknya, banyak partai Islam muncul disaat adanya ketegangan antara perbedaan Agama, atau bisa bilang disharmonisasi antara satu kelompok dengan kelompok lain. Ketiga partai politik Islam menggunakan symbol dalam partainya, yang justru kadang symbol dan atribut keagamaan yang terkadang bernada provokasi ketimbang citra Islam itu sendiri yang rahmatan lila’alamin, padahal dengan memposisikan diri inklusif boleh jadi didukung bukan hanya umat Islam saja tetapi masyarakat lebih luas. Keempat Figure yang kharismatik pada partai itu sendiri, banyaknya masyarakat yang justru lebih memilih partainya itu karena melihat figure dari partai itu sendiri.22 DR. Ahmad Sumargono mengemukakan “ kalau untuk simbolnya Partai Bulan Bintang itu partai terbuka, walaupun dalam kepengurusannnya memang 22
Hamid Basyaif dan Hamid Abidin, Mengapa Partai Islam Kalah ( Alvabet, Jakarta, 1999 ) h 163-168
67
harus orang Islam, karena kita kan partai Islam, Yusril merupakan tokoh elit yang kurang turun kebawah kurang integrasi tidak seperti M. Natsir yang langsung turun kebawah”.23 Kalau melihat hasil survey yang telah dilakukan oleh DPP PBB dan juga membaca pandangan dari Efa Ainul Falah ada beberapa kemiripan yang menyebabkan Partai Bulan Bintang mengalami kekalahan, dilihat dari simbolnya yang bulan bintang yang dipakai pada partai, dan juga kekurang tahuan masyarakkat pada seorang figure partai itu sendiri. Kalau melihat ke masyarakat luas memang banyak masyarakat yang belum tahu siapa saja tokoh dari Partai Bulan Bintang itu. bintang
lebih
Maka dari itulah sebaiknya dari para tokoh partai bulan
mendekatkan
diri
pada
masyarakat,
karena
bahwasanya
masyarakatlah nanti yang akan memilih partai dan juga pemimpin Negara ini.
9 Partai Politik yang Berhasil Lolos dari Parliamentary Threshold dan Perolehan Kursi dalam DPR Pemilu Legislatif 2009 Perolehan No
Kursi Parlemen
Partai Politik Suara
23
Perhitungan I
Revisi
Demokrat
20,85%
148
150
Golkar
14,45%
108
107
PDIP
14,03%
93
95
Hasil wawancara dengan DR. Ahmad Sumargono, di rumah Ahmad Sumargono, 12 Desember 2011, jam 10:00 WIB
68
PKS
7,88%
59
57
PAN
6,01%
42
43
PPP
5,32%
39
37
PKB
4,94%
26
27
Gerindra
4,46%
30
26
Hanura
3,77%
15
18
Jumlah
100%
560
560
Sumber : KPU tgl 9 Mei 2009
Keterangan: Perhitungan perolehan kursi Parlemen / DPR bagi 9 Parpol yang lolos dari Parliamentary Threshold tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan ketetapan dalam Bab XIII Pasal 204 -212, UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD.
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Nasional Pemilu Legislatif 2009 No
Partai Politik (No Pemilu) Jumlah Suara
Persentase
Demokrat (31)
21.703.137
20,85%
Golkar (23)
15.037.757
14,45%
PDIP (28)
14.600.091
14,03%
PKS (8)
8.206.955
7,88%
PAN (9)
6.254.580
6,01%
69
PPP (24)
5.533.214
5,32%
PKB (13)
5.146.122
4,94%
Gerindra (5)
4.646.406
4,46%
Hanura (1)
3.922.870
3,77%
PBB (27)
1.864.752
1,79%
PDS (25)
1.541.592
1,48%
PKNU (34)
1.527.593
1,47%
PKPB (2)
1.461.182
1,40%
PBR (29)
1.264.333
1,21%
PPRN (4)
1.260.794
1,21%
PKPI (7)
934.892
0,90%
PDP (16)
896.660
0,86%
Barnas (6)
761.086
0,73%
PPPI (3)
745.625
0,72%
PDK (20)
671.244
0,64%
RepublikaNusantara (21)
630.780
0,61%
PPD (12)
550.581
0,53%
70
Patriot (30)
547.351
0,53%
PNBK (26)
468.696
0,45%
Kedaulatan (11)
437.121
0,42%
PMB (18)
414.750
0,40%
PPI (14)
414.043
0,40%
Pakar Pangan (17)
351.440
0,34%
Pelopor (22)
342.914
0,33%
PKDI (32)
324.553
0,31%
PIS (33)
320.665
0,31%
PNI Marhaenisme (15)
316.752
0,30%
Partai Buruh (44)
265.203
0,25%
PPIB (10)
197.371
0,19%
PPNUI (42)
146.779
0,14%
PSI (43)
140.551
0,14%
PPDI (19)
137.727
0,13%
Merdeka (41)
111.623
0,11%
104.099.785
100%
Jumlah
71
2) Tokoh Partai Bulan Bintang yang Menduduki Kursi Parlementer a. Periode 1999-2004 1. Mawardi Abdullah (Kab Aceh Utara) 2. Nur Balqis (Kodya Tebing Tinggi) 3. MS. Kaban (Kodya Bukit Tinggi) 4. Darmansyah Husein (Kab Belitung) 5. Yusril Ihza Mahendra (Kab Bekasi) 6. Hartono Mardjono (Kab Cirebon) 7. Ahmad Sumargono ( DKI Jakarta ) 8. Amanullah (Kodya Salatiga) 9. Nadjih Ahjad (Kab Gresik) 10. M Qasthalani (Kab Tapin) 11. Zoubair Bakry (Kab Selayar) 12. Hamdan Zoelva, SH (Kab Lombok Barat) 13. Abdul Qadir Dzaelani
b. Periode 2004-2009 1. Muhammad fauzi ( NAD I ) 2. Ali Mochtar Ngabalin ( Sulsel 2 ) 3. H. Nur Syamsi Nurlan ( Sumbar I ) 4. Nizar Dahlan ( Sumbar 2 ) 5. Muhammad Tonas ( Riau ) 6. H. Hamdan Ainie ( Sumsel )
72
7. Yusron Ihza ( Bangka ) 8. Anwar Shaleh ( Jabar ) 9. Hilman Indra ( Jabar ) 10. Eddy Wahyudin ( Banten ) 11. Jamaludin Karim ( Kalsel ) 12. Ryaas Rasyid ( Sulsel ) 13. Yusril Ihza Mahendra sebagai Menteri Sekretaris Negara 14. MS. Kaban sebagai Menteri Kehutanan
c. Calon legislative tahun 2009 NAD I
1.NOOR MUHAMMAD, SE 2.Ir. IMRON M. SYAM 3.MUSTAFA HARUN 4.TEUKU RINO AZHAN NYAK ARI 5. HANAFI SOFYAN GUCIANO
NAD II
1.SYAMSUDDIN A. JALIL, SH 2.H. MAWARDI ABDULLAH, SE, MM 3.KA'BAH DERITA YANTI 4.AGAM YUSRIZAL THOLIB
SUMUT I
1.Dr. Ir. MASRI SITANGGANG, Mp 2.ZAINUL BAHAR NOOR, SE 3.SALAMAH, SP 4.Ir. SUDINO 5.Ir. ASMAWATI EFFAT, M.Sc
73
6.MUHAMMAD RUM 7.RAHMI BADRIAH 8.MHD HUSNI NASUTION 9.MULKAN HARIADI SIREGAR, SH 10.SITI AMINAH 11.RAHNIZ FAURY HAWARI LUBIS 12.H. SABAR SITANGGANG, ST, M.Si SUMUT II
1.Drs. OBERLIN CHARLES CH TAMBUNAN 2.BANVARAN RITONGA 3.DIAN NOVITA POHAN 4.M. DARWIS LUBIS 5.AHMAD HUSEIN PASARIBU 6.NURLEILA PAKPAHAN 7.Ir. SOUVIA FARIDA HAFNI 8.KOKO HENDRI LUBIS, SE
SUMUT III
1.Ir. IRWANSYAH TANJUNG 2.NURDIANA, S.Sos 3.Drs. H. M. KHOLIS NASUTION
SUMBAR I
1.JANZI SOFYAN 2.H. YANUAR AMNUR, S.Sos 3.ARNI DASRIANTI 4.Drs. H. M. SABRAN CASIO, M.Si 5.IRWANSYAH MADJID 6.Dra. ERNA SURYANI
74
7.ADIL ABDUL LATIF MUIN 8.DESLIANA NUR, S.Pd SUMBAR II
1.Ir. M. NIZAR DAHLAN, M.Si 2.Dra. ELLYA YUNUS, M.Si 3.H. NURSYAMSI NURLAN, SH 4.Drs. H. INU KENCANA SYAFI'IE, M.Si 5.ASRUL 6.SASTRI HANDAYANI, ST 7.FADHIA TURRAHMAH, S.Pt
RIAU I
1.ZULKIFLI, S.Si, M.Si 2.MOHAMMAD NOCH DJUREMI 3.Dra. DJAMILLAH 4.SAMSUDIN, SH 5.SANDI PERWIRA, S.Sos 6.SYAFRINAWATI, SS
RIAU II
1.M. TONAS 2.DR. KH. TOTO ASMARA 3.DERU SAMUDARA RISA, SE
KEPRI
1.Ir. RINNI ABDI, MM 2.DINA FITRIA SARI MOECHLIS 3.Ir. REZA VIETNA PUTRA, MM
BABEL
1.DR. YUSRON IHZA, LL.M 2.Ir. H. DJUNAIDI MUSTAR, MM 3.NURYANA ASMARA
75
4.Drs. H. ABDUL RANI RASYID, AK, MM SUMSEL I
1.DWIANTO ANANIAS, S.IP 2.MINARNI, S.Si, M.Si 3.DEWI HARTATI, SE 4.Drs. H. M. THAHIR, MM 5.ANNISA DWI SALFARITZI 6.ESTI, A.Md 7.DEWI MASYITOH, SP 8.KA. SYUKRI ICUK 9.AHMAD DJUNAEDI, SE
SUMSEL II
1.Drs. H. JUNIAL KOMAR, MM, M.Si 2.Drs. H. HAMDAN AINIE 3.LISNAWATI, S.Ip 4.SUPRIADI SERIN 5.LEO FERNANDO 6.SUPRIYATIN, S.Pd 7.DESWAN AGFAN, SE 8.AHMAD ISMATUN ILYAS Lc, MA
JAMBI
1.NASRULLAH HAMKA, SE 2.IMLAHYUDIN, SE 3.SRI FATMAWATI 4.MAMON ANDO 5.AHMAD SEHU IBRAHIM, SE 6.SOFIANA, S.Sos
76
BENGKULU
1.RATNA JUITA YAKOEB, S.Ag 2.ARNALDI SIKUMBANG, SH, SPNH 3.OTMAN BACHRIZAL, SE 4.FRANS P, SH, MH 5.Hj. YULINDA, S.Sos
LAMPUNG I
1.NUR AIDAH, SH, M.Si 2.Hj. DARTI INDRIYANI 3.RATU NURUL BADRIAH 4.YUYU DAMAYANTI 5.YUREINI DEWI YANA 6.SITI NURAENI
LAMPUNG II
1.Ir. H. HILMAN INDRA, MBA 2.NETI YULIANTI, SH 3.Dra. ENITA IDRUS
DKI I
1.H. AHMAD SUMARGONO, SE, MM 2.NOVEL USMAN 3.ETI YULIATI, S.Pd.I 4.EUIS JULAEHA, S.Pd 5.H. SYAFARUDDIN NASUTION, SE
DKI II
1.Ir. AFRIANSYAH NOOR 2.M. NURCHANIAGO 3.Dra. Hj. ROSNONI SAHAR 4.AMRIZAL, S.Sos 5.MUHAMMAD ASSEGAF
77
6.WIEN IRMAWATI FALAH 7.RM TALIB PUSPOKUSUMO, SH 8.AMRU HASYIM SAYYIDU ISMAIL DKI III
1.DR. TARMIZI TAHER 2.IKHWAN, SH 3.Dra. SRI SULEHA 4.Drs. H. M.N. DARMAWAN, M.Si 5.ERNI RASYID, SH 6.Hj. RA. KUSUMAWATI YUDHANINGRUM, SE 7.INDARA GUNAWAN WINDIAZ 8.SUTAN SALAHUDIM 9.Drs. PAN SUPAMANTO, BA
JABAR I
1.Drs. H. ANWARUDDIN 2.H. MUHAMMAD DAUD GUNAWAN 3.Dra. SANTI SUWARTIYATI 4.AHMAD SAELAN 5.NANANG SUBAKTI, ST, MM 6.SUBEKTI IRWANSYAH, SH 7.LAELA MILYANA
JABAR II
1.ANWAR SHALEH 2.Prof. Dr. MAMAN ABDURRAHMAN 3.RATNA DJATNIKA, SH, M.KN 4.THORIQ AKBAR KARTAWIJAYA
JABAR III
1.EDDY WAHYUDIN, MBA
78
2.Ir. H. WASIDI SUASTOMO, M.Si 3.SYAMSUDE LANDE 4.Drg. H. Rg. H. MOESTAR MOESLIM TAHER 5.ERNA AGUSTIN 6.Drs. H. FAHRUDIN SUKARNO, M. HI 7.A. SUPRIYADI, SH 8.H. Z. Ed. SONNY ACHMAD HENDARMIN JABAR IV
1.Ir. Hj. RAHMU HIDAYATI 2.Drs. D. ABIDIN SASTRAWIDJAYA, MM 3.WAHYU SETIAWAN, S.Sos I 4.ZAENUL ULA 5.ANI HANIFAH 6.DEDDY WIJAYA, MM 7.LILI HERU KHUTHAMI
JABAR V
1.Dra. KH. TUBAGUS RAHMATULLAH AZIZ 2.AHMAD RUSDI, SE 3.A.M. GHAZALI MUSTAFA 4.SAADA SYAM 5.CHAERUDIN, SH, MH 6.AHMAD SUBAGJA 7.TAUFIK HERNOWO, SE 8.RATIH SARI MAINDRATI, SH
JABAR VI
1.AMRULLOH ANDI HAMID, SE 2.YAYAN YANUARI, SE, MM 3.MASYKUR LOAMENA, SH, S.Ag, M.Ag,
79
4.RATNAWATI SOFIA M LUBIS, SH 5.BAMBANG SETIAWAN 6.KH. SACHROJI BISRI JABAR VII
1.Drs. H. M. SALEH MANAF 2.Dra. NOORJANAH SHOMAD, M.Si 3.Drs. ODIH JUANDA 4.ALIMUDIN, ST 5.SRI SUYATNI 6.WILDAN 7.UYUN WAHYUDIN 8.HABLUL MAWADI, SH
JABAR VIII
1.ABDUL KADIR KAMANELE 2.M. TAUFIK RAHMAN 3.ENI ROMIATI 4.ZAUN FADHIN, SE 5.SITI MARIYANI FARIYAN 6.AIDA MUTI
JABAR IX
1.EMI KLANAWIJAYA 2.Drs. YUSUF DJ HASANI, MS 3.RIEKE PURNAMA DEWI, SH 4.H. S. YAYAT RAHYATULLOH, S.Pd
JABAR X
1.DENI DURIYATUL ROMDONAH, SH 2.KH. R. IDRIS TAMAMI 3.SAPTYANINGSIH, ST
80
4.SULAEMAN 5.M. YUNUS S.Ip, M.Si JABAR XI
1.DACHLAN ABDUL HAMIED, SE, MM 2.HAERUDIN, S.Ag, MH 3.ENUNG SAHIDAWATI, SH., M.Si 4.Drs. H. AMIN BUNYAMIN 5.ABDURRAHMAN TARJDJO, SH 6.Hj. R. OPON ROHANAH TAMAMI 7.Dra. IIS YENI SURYANI
BANTEN I
1.MOH. SYARIFIN MALOKO 2.EDI SUHAEDI, SH, MH 3.NIRMA FATHITHAL MISQI, SE, MM 4.CHAIRI INAJAH 5.IBRAHIM, S.Pd I 6.MAS M SHAUMA RAMADHAN 7.Dra. CICI KOMSASIH
BANTEN II
1.Dr. M. WASAL FALAH, SH 2.Hj. SITI AISYAH MARGARETH ROSE SOEKARNO PUTRI 3.AHMAD SUKATMAJA 4.Drs. H. UDJA DHIANDA 5.Dr. FACHRY ABRAM 6.Hj. UMI HANI, S.Pd 7.LINDA FAUZIAH
BANTEN III
1.Drs. A. BURTI NAZIR
81
2.Cap. H. M. RENDY S. AW, S.Pd 3.QURRATUL AIO 4.Ir. AGUS S. SOERONO, M.Pd 5.HERDY ASWARDI 6.Prof. DR. M. TAHIR AZHARY, SH 7.DR. SUPRANI, M.Pd 8.MUKSIN MK 9.M. MUSLICH, MS 10.IRIWANSYAH, SH 11.SAMSUL MA'RIF 12.MAWATUN HASANAH JAWA TENGAH
Ir. H. M. WIRADADI SOEPRAYOSIO AGUSTINA HENY KURNIAWAN HETTY HERAWATI, SH, MM ARWANI, SH ABDUL AZHIM, S.Ip Drs. MASRUR ANHAR MIFTAH ROYANI FACHRURROZI ASNAWI SETYA BUDHI, SE DANANG WIDYANTORO SUKMO HARSONO, SE ERNA WIDIASARY TRI HARYONO, SH
82
BENY MARWOTO WIBOWO LILIK GUNAWAN, SE Ir. EFFENDY SYARIEF Drs. CHANIFAH RAYONO MDL,MS Ir. DJONI SUPARDI, MT RAVI SAMAPTANINCITYAS EDY ABRAHAM, SE DR. MUHAMMAD JUANG SAPUTRA KADARINI SUSILOWATI WUSTHO Dra. SRI WINARTI, MH Drs. H. MARKHABAN FAKKIH SYAIFUL BAHRI, SE Drs. SIDIK PRAYITNO, M.Pd GIYARTI AGUS YULIANTO H. SUGITO KUSRIYATI Drs. M. YASIN NOORHIDAYAT Ir. UDIN JAHURDIN NENENG FIFTIN YULIA, Amd M. THOFIK NOERRACHMAN MASHURI S.M EDDY PRAMONO
83
K.H. Drs. Lc. SUWITO SUPRAYOIN SHOLIHIN PURE DIAN PUSPASARI DIY
1.Hj. RAY SINTORESMI PRABUNINGRAT 2.Drs. R.M. SOEPARNO PERMADI, MBA, Pha 3.SITI MUNADLIRAH, SE 4.ISMAWATI, SH 5.MUHAMMAD ZARQANI 6.ADRI SYAHRIZAL 7.MOCH DIMAS 8.Dra. Hj. ZUBAEDAH N. HALINI, MA
JAWA TIMUR
Dr. FUAD AMSYARI FATHUR RAHMAN, S.Ag AMINAH HARYATI, SH WIDARTO H. HAMID USMAN MUGARA Drs. MEINDRO WASKITO, MM MOH. HARKAT, SH MUHAMMAD RUSLI NINIS ERWATI Drs. H. IMAM MOERDJANI, MM HERMANSYAH MUFIDAH SAID BAWAZIR, SE RUKMAN, SE
84
Drs. ABDUL MUN'IM, SH Ir. H. JUNIAWAN WICAKSONO, MBA Drs. H. ACHMAD BUSYARI MUHAMMAD YUNANI H Ir. IQBAL DARMAWAN WIDYANINGSIH H. EDI SUDIRMAN MADJID, SH, M.HUM NURHASAN YAZID H. M. SYAIFURROHMAN, S.Pd.I HANIZAH ANSHORI MUHAMMAD KARIM AMRULLAH, Amd USOMAH CHOLID, SH NUR ROHMAH H. ABDUL RASYID1H. MINARDI, SH ACHMAD MUSTAIN SYAFII ABDUL SAMI H. YAYAN SAPTYAWAN ERLIN MIS'IDIATI SYAIFULLAH, S.Ag SUPARNO Drs. ACHMAD URIPO ROBBY HAFIDZ ACHMAD YUNUS MANSUR
85
AGUS DWIWARSONO, SH, MH Drs. MOH. RAMLI HARTINI, S.Ag Dra. Hj. SURYANSINI ADIART BALI
HENDRY NIZMUL FALLAH
NTB
1.HAMDAN ZOELVA, SH, MH 2.Drs. H. SAHAR L HASSAN 3.ASYIAH, SE 4.MAHRIR, SE 5.RAHMAN ARIF 6.GHAZALI AMALA NORA, S.IP, M.Si 7.Dra. Hj. BAIQ SUKIRAN 8.LALU SAHABUDIN 9.Hj. YANI WOGE SULISTYOWATI 10.ROSLWATI
NTT
ROSLWATI1SULAIMAN PETE FITHRI KAMALIYAH EL HASSAN MUKTAR ISMAIL M. TAMRIN MANU
KALBAR
1.RAMLAN MARDJONED 2.Prof. DR. KH. HAMBALI 3.FARAH SURAYA 4.GUSTI M. FAISAL 5.FERDEN FIRDAUS
86
KALTENG
1.USMAN IMRAN 2DR. H. ASEP R. DJAYANEGARA
KALSEL
1.JAMALUDDIN KARIM, SH 2.H. CHAIRUDIN ZARRIQLI 3.Hj. SUSWININGSIH 4.Dra. ANDI NURUL JANNAH, Lc 5.INDHARTO, SP 6.ANDI FATIMAH, S.Pd
KALTIM
1.B. M. WIBOWO 2.NURUL FAUZIAH AZIZAH 3.ABD. MADJUD MAHMUD, SH, MM
SULUT
1.JURHAM LANTONG 2.PUSPITAWATI MAHUNE 3.Ir. AFRIANDIE 4.ALIA SALINA MAMONTOH, Dra
GORONTALO
1.SARINANDHE Dj, SH 2.SRI NUR ANGRIANI
SULTENG
1.Drs. H. ANDI MANSUR PASANDE, MM 2.M. ALI HUSEN HABSY, S.Ag 3.RINA RAFLINA 4.Drs. H. MOH. NAJIB UMAR5AKSAN, SH
SULSEL
M. YASIN ARDHY, SH H. ABDUL HAFID NUR, SE AFRIDA, SE
87
JUNAWATI MANGUN, SH MUH. ISLAMUDIN, B.Sc Hj. DWI ANDRIANI UMAR USMAN, SE, MM SURATMAN MALIK Dra. MUSDAWATI, SP H. M. ZUBAIR BAKRY MOCH. SYUKRI, S. SOS BAHRIA, SH ANDI SYAHRIR, SH Drs. SYAHRUDDIN, MM Drs. ALI MOCHTAR NGABALIN, M.Si QAHIRUDDIN MUH. QASIM AZANIL KELANA Ir. NASRUDDIN DAWANG, M.Si SULTRA
1.WA ODE MASRA MANARFA 2.Drs. JUMADIN BONNA 3.H. FASIUN, SH 4.RIDWAN IDRIS, SH 5.RASASTI OKTAVIA, SE
SULBAR
1.ARUCHUL THAHIR 2.HAMSA
MALUKU
1.DJAFAR HATALA, BA 2.KH. ALI FAUZI
88
3.Dra. SITTI MADINA TJALLENG 4.A. WAHID TUHULELU 5.ABDUL MUTHALIB TJIU MALUT
1.HUSNI JUMAT 2.MARDILIAH SOLEIMAN
PAPUA
1.SITI AISYAH 2.ISMAN ASSO
PAPUA BARAT
1.Dra. NURSIAH SALIM 2.FATIMAH SOLEIMAN
3)
Pembinaan Program yang Sudah Dicapai Partai Bulan Bintang merupakan partai yang paling gigih memperjuangkan
masuknya “Tujuh Kata” yang dikenal dengan “Dengan Kewajiban Menjalankan Kewajiban Syariat Islam Bagi Pemeluknya” kedalam batang tubuh UUd 1945, walaupun program ini belum terealisasikan oleh Negara, tetapi perjuangannya masih ada. Seperti yang telah dikemukakan datas bahwasanya Partai Bulan Bintang dan Yusril Ihza Mahendra menginginkan agar pemilihian Presiden RepublikIndonesia nanti dipilih oleh langsung oleh rakyat Indonesia, bukan oleh Parlemen lagi, ini merupakan satu program Partai Bulan Bintang yang diperjuangkan dalam amandemen konstitusi. Menurut Yusril Ihza Mahendra dan begitu juga Partai yang dipimpinnnya, bahwasanya ABRI ( TNI-POLRI ), yaitu melakukan pemisahan fungsi kerja secara tegas, dan usulan ini ternyata diterima oleh anggota Dewan Perwakilan
89
Rakyat ( DPR ), dan pada tahun 2000 dengan disahkannya perundangan yang memang memisahkan peranan TNI dengan POLRI.
90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Sejak dibukanya keran Reformasi pada tahun 1998 lalu, bak jamur di musim hujan, banyak partai baru yang didirikan.Salah satunya adalah Partai Bulan Bintang (PBB) yang berdiri pada tanggal 17 Juli 1998.PBB merupakan partai yang melandaskan perjuangannya pada ajaran-ajaran Islam yang universal “Rahmat bagi sekalian alam” sebagaimana yang terkandung dalam al-Qur’an. Salah satu tokoh yang mempunyai andil besar sejak dari pembentukan hingga berjalannya kegiatan Partai Bulan Bintang hingga saat ini adalah Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra yang merupakan seorang tokoh muslim moderat dan seorang ahli Hukum Tata Negara juga seorang tokoh yang visioner. Alasan Yusril mendirikan partai yang berideologikan Islam dikarenakan ia menilai bahwasanya Islam bukan hanya sekedar agama dalam artian yang sempit. Tapi meurut Yusril, Islam merupakan suatu Way of Life sehingga dapat memberikan inspirasi dalam pemikiran dan tindakan.Selain itu, menurut Yusril, adanya kekuatan politik Islam merupakan suatu keharusan untuk mewujudan tujuan-tujuan Islam dalam kehidupan nyata yang menurutnya hanya mampu dicapai melalui jalur politik. Peran besar Yusril dalam PBB sudah terlihat sejak partai tersebut baru dibentuk. Pada deklarasi Partai Bulan Bintang yang dilakukan pada tanggal 26 Juli 1998 di halaman Manjid Agung Al- Azhar Yusril dipercaya menjadi ketua umum pertama PBB.Yusril kembali terpilih menjadi ketua umum PBB pada
91
Muktamar I PBB pada tahun 2000 dan memimpin PBB untuk lima tahun kedepan, dann peran penting lain Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai adalah usahanya dalam memperjuangkan syariat Islam dalam hukum, dengan tidak menjadikan Negara harus berbentuk Negara Islam. Salah satu indicator keberhasilan partai politik adalah hasil yang dicapai dalam pemilihan umum. Pada pemilu 1999, Yusril sukses membawa PBB menjadi urutan ke-enam pengumpul suara terbanyak dengan perolehan suara sebanyak 2.049.708 atau 2% dari total suara yang ada sehingga berhasil memperoleh 13 kursi di DPR. Sedangkan dalam pemilu 2004, perolehan suara PBB sedikit mengalami penurunan. Kalau pada pemilu 1999 PBB berhasil menempatkan 13 kadernya di kursi legislatif, pada pemilu 2004 PBB hanya mampu mengirimkan 11 kadernya ke Senayan dengan perolehan suara 2.970.487 atau 2,62%. Penting sekali Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum partai untuk sebaiknya turun langsung ke masyarakat. Mengingat PBB merupakan partai baru dan beridiologikan Islam, hasil dalam dua pemilu tersebut menunjukan bahwa PBB dibawah kepemimpinan Yusril cukup terbilang sukses.Selain itu, hasil yang dicapai PBB juga membuat Yusril
ditunjuk
menjadi
Menteri
Hukum
dan
Perundang-undangan
(Menkumdang) pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)yang kemudian berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) pada era Presiden Megawati. Dan di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg ) sampai tahun 2007 sebelum periode
92
kabinet Indonesia bersatu jilid satu berakhir dan digantikan oleh Hatta Rajasa.
62
DAFTAR PUSTAKA Buku Basyaib, Hamid dan Abidin Hamid, Mengapa Partai Islam Kalah, Alvabet, Jakarta: 1999. Fatwa, AM , Satu Islam Multipartai, Pengantar: Azyumardi Azra, Mizan, Bandung, 2000. Gottschalk, Louis, Mengerti Sejarah,Universitas Indonesia, Jakarta, 2006. JA, Denny, Visi Indonesia Baru Setelah Reformasi 1998, LKIS, Yogyakarta, 2006. --------------,Jalan Panjang Reformasi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2006. Kencana, Inu Syafi’ie, Sistem Politik Indonesia, Refika Aditama, Bandung, 2005. Khaeruman, Islam dan Demokrasi Menguak Fenomena Golput, Multima, 2004.
PT. Nimas
Lance, Castle, Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999 Tujuh Mesin Pendulang Suara, Yogyakarta, LKIS, 1999. Mahendra, Yusril Ihza, Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam (Perbandingan Partai Masyumi Indonesia dan Partai Jama’at alIslami), Paramadina, Jakarta: 1999. Manning, Chris dan Van Diermen, Peter, Indonesia di Tengah Transisi AspekAspek Sosial dari Reformasi dan Krisis, LKIS, Yogyakarta, 2000 Perpustakaan Nasional, Metodologi Penelitian Sejarah Pendekatan Teori dan Praktik, Restu Agung, Jakarta, 2006. Pramuko, Yudi, Yusril Ihza Mahendra Sang Bintang Cemerlang Perjuangan Menegakkan Sistem dan Akhlak Berpolitik, Putera Berdikari Bangsa, Jakarta Pusat, 2000. Riclefs, M.C ,Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, PT. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2007. Riswandha, Imawan, Membedah Politik Orde Baru, Pustaka Pelajar, 1997. Sjahrir, Transisi Menuju Indonesia Baru, Buku Obor, Jakarta, 2004. Syam, Firdaus, Amien Rais dan Yusril Ihza Mahendra di Pentas Politik Indonesia Modern, Khairul Bayan, Jakarta, 2003.
63
------------------, Yusril Ihza Mahendra Perjalanan Hidup, Pemikiran dan Tindakan Politik, PT. Dyatama, Jakarta: 2004. Syamsudin, Din, Islam dan Politik Era Orde Baru, Logos, Jakarta, 2001. Tirtosudarmo, Riwanto, Mencari Indonesia Demografi Politik Pasca Soeharto, LIPI, Jakarta, 2007. Artikel Artikel “Partai Islam” oleh DR Muqoddam Cholil, M.A Artikel yang ditulis Yusril Ihza Mahendra dengan judul “Pembuka Kata” dalam blog pribadinya. Dokumen HasilMuktamar II Partai Bulan Bintang, Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang Periode 1426-1431/2005-2010 M. Tabel Hasil Pemilu dari Komisi Pemilihan Umum.
Internet http://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Bulan_Bintang http://nasional.kompas.com/read/2008/03/01/16485213/Yusril.Pilih.Besarkan.Part ai http://Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopediabebas http://partalearning.blogspot.com/2011/05/kelompok-kepentingan-dan-partaipolitik.html www.yusrilihzamahendra.com www.pbb.info.com http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_Umum_Anggota_DPR,_DPD,_dan_DPR D_Indonesia_2004 http://www.kompas.com/kompas
HASIL WAWANCARA SKRIPSI
Peran Yusril Ihza Mahendra dalam Parati Bulan Bintang di Indonesia pada Tahun 1998-2009.
Nama responden
: Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra,SH., M.Sc
Jabatan
: Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang
Tanggal
: 26 Juli 2011
Waktu
: 17.00-18.00
Tempat
: Kantor Ihza & Ihza Law Firm, Graha Citra.
1. Mengapa Bapak memilih partai Islam pasca Reformasi? Jawab : Bagi saya Islam bukan sekedar agama dalam arti sempit, tetapi suatu way of life yang juga memberikan inspirasi bagi pemikiran dan tindakan. Adanya kekuatan politik Islam bagi saya adalah suatu keharusan untuk mewujudkan tujuan-tujuan Islam dalam kehidupan nyata umatnya yang hidup pada suatu zaman dan tempat tertentu.
2. Dari mendirikan partai Islam ini, apa yang melatar belakangi Bapak dalam pembentukan Partai Bulan Bintang yang Bapak pimpin? Jawab : Partai ini dimaksudkan untuk membangun kembali kekuatan politik Islam modern di Indonesia. Nama Bulan Bintang menggambarkan bahwa partai ini bermaksud untuk menghimpun kembali kekuatan para pendukung eks
Masyumi yang dibubarkan Soekarno di tahun 1960. Partai memang menimba inspirasi dan pengalaman dari Partai Masyumi di masa lalu, dengan tentu memperhatikan sungguh-sungguh situasi yang sudah berubah.
3. Selain Bapak siapa saja kandidat yang dicalonkan menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang yang pertama? Jawab : Yang dicalonkan menjadi Ketua adalah Amin Rais, bukan saya.
4. Apa alasan Bapak menerima untuk dijadikan Ketua Umum Partai? Jawab : Saya sendiri sejak awal tidak berminat menjadi Ketua Umum Partai. Saya merasa saya lebih sebagai seorang aktivis dan akademisi, daripada seorang politisi. Memang saya adalah salah seorang yang paling aktif membangun idea pembentukan partai ini dan melakukan sosialisasi ke mana-mana. Namun saya tidak berminat jadi Ketua. Saya akhirnya terpaksa menerima jabatan ketua itu setelah tidak ada alternative lain, karena Amin Rais yang mulamula mengatakan sudah 90 persen OK menjadi Ketua partai ini, tiba-tiba menyatakan tidak bersedia dan akan mendirikan partai lain yang lebih pluratistis, tidak spesifik partai Islam. Anwar Harjono dan Abdul Qadir Jailani yang mendesak saya agar mau menerima jabatan Ketua Partai yang baru ini. “Kalau ente tidak mau, ya sudah bubar saja, gak usah bikin partai” kata Qadir. Anwar Harjono mengatakan bahwa “Saudara adalah generasi muda yang paling dekat dengan Pak Natsir dan mengerti pikiran-pikiran beliau, serta mengerti sejarah dan ideologi Masyumi. Karena itu,
saya minta agar Saudara yang memimpin partai ini. Amin Rais, tidak jadi, walau sebelumnya sudah mengatakan 90 persen setuju memimpin partai baru ini”.
Jakarta, 26 Juli 2011
Prof. DR. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang Periode 2010-2015
HASIL WAWANCARA SKRIPSI Peran Ysuril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang di Indonesia Pada Tahun 1998-2009. Nama Responden Jabatan
: DR. H. Ahmad Sumargono, SE, MM. : Ketua Umum GPMI ( Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia )
Tanggal
: Senin, 12 Desember 2011
waktu
: 10:00 WIB
Tempat
: Rumah DR. H. Ahmad sumargono, SE, MM Jl. H. Baping no. 12 Ciracas Jakarta Timur
1. Bagaimana sejarah berdirinya Partai Bulan Bintang, dan terpilihnya Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum ? Jawab : awalnya kepemimpinan pak Yusril itu karena merupakan partai baru, dan merupakan dari kesepakatan dari berbagai ormas Islam, yang waktu itu diprakarsai oleh alm. Anwar Harjono dan kawan-kawan, juga termasuk saya disitu. Artinya adalah Partai Bulan Bintang ini secara tidak resmi adalah merupakan aspirasi dari partai Masyumi, maka dari itu menggunakan symbol bulan bintang, yang tak lain adalah sebutan dari keluarga besar bulan bintang yang didalamnya adalah para tokoh Masyumi. Setelah itu yusril ditunjuk sebagai ketua
umum Partai Bulan Bintang, karena Yusril merupakan sosok tokoh yang memiliki suatu keberanian dalam pernyataan-pernyataanya, dan juga pakar dalam bidang hokum tata Negara, selain itu beliaupun merupakan tokoh muda yang penampilannya cukup tampan, tetapi beliau pintar dan pandai dalam hukum Tata Negara. 2. Adakah perbedaan pendapat antara tokoh Partai Bulan Bintang dengan Yusril Ihza Mahendra? Jawab : ya ada, menjelang tahun 2004 saya memiliki perbedaan pendapat untuk masalah pencalonan Presiden, yaitu bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut saya SBY ini sebagai tokoh yang tidak berorientasi terhadap Islam, dan juga gemar terhadap paranormal dan perdukunan. Sebab itulah saya tidak merekomendasi partai ini mendukung SBY sebagai calon Presiden. Kemudian karena kedekatan pak Yusril sebagai menterinya pak SBY pada masa-masa itu dan Yusuf Kalla juga, rupanya ada semacam kesepakatan yang dinamakan koalisi tokoh, dengan mencalonkan SBY sebagai Presiden, dan saya satu-satunya orang yang menentang itu, dan saya tidak menentang dari belakang melainkan didepan SBY sendiri, saya bilang “ saya hanya berpegang pada keputusan muktamar kalau calon Presiden dan wakil Presiden bukan dari PBB kita tidak wajib mendukung, oleh sebab itu jangan dipaksakan. Tetapi pak yusril tetap saja mendukung. Jadi itulah perbedaan pendapat antara saya dan pak yusril.
3. Mengapa disetiap pemilu Partai Bulan Bintang selalu mengalami kemerosotan dalam suara dalam pemilu? Apakah karena symbolnya yang bulan bintang sehingga mengesankan partai tertutup ? atau kurangnya Yusril Ihza Mahendra yang terjun langsunh ke masyarakat? Jawab : saya rasa kalau untuk simbolnya Partai Bulan Bintang itu partai terbuka, walaupun dalam kepengurusannnya memang harus orang Islam, karena kita kan partai Islam, Yusril merupakan tokoh elit yang kurang turun kebawah kurang integrasi tidak seperti M. Natsir yang langsung turun kebawah. 4. Bagaimana hubungan antara Yusril Ihza Mahendra dengan tokoh Partai Bulan Bintang yang lain? Jawab : Yusril itu bagus kerja samanya, Cuma memang gayanya yang terlihat sombong padahal aslinya dia itu baik. 5. Mengapa anda mengundurkan diri dari Partai Bulan Bintang? Jawab : sperti yang saya bilang tadi adanya perbedaan pendapat antara saya dan Yusril disaat pencalonan Presiden yang bukan dari Partai Bulan Bintang, tetapi akhirnya saya kembali lagi karena banyak permintaan yang menginginkan saya bergabung kembali, tetapi akhirnya saya keluar lagi dari PBB karena karena banyak kebijakan-kebijakan yang berbeda. Dan saya sekarang bergabung dengan PPP, yang penting partai Islam, dan sekarang saya lebih fokus di bidang dakwah. 6. Menurut bapak bagaimana peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang ?
Jawab : beliau berperan itu pasti karena beliau itukan ketua umum partai, dan sebagai ketua umum beliau berperan berusaha untuk memperjuangkan syariat Islam, beliau masih konsisten untuk itu, dan bahkan beliau sudah membuat konspirasi hukum-hukum pidana kedalam Undang-Undang yang aspiratif, jadi bahwasanya tidak perlu harus Negara Islam, tetapi hukum-hukumnya saja yang menggunakan syariat Islam.
HASIL WAWANCARA SKRIPSI Peran Yusril Ihza Mahendra dalam Partai Bulan Bintang di Indonesia pada Tahun 1998-2009. Nama Responden
: H. M. Syarifien Maloko, SH., M.Si
Jabatan
: Ketua Bidang Pengaderan
Tanggal
: 08 November 2011
Waktu
: 15:00 WIB
Tempat
: Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18 No. 1B Jakarta Selatan
1. Bagaimana awal terbentuknya Partai Bulan Bintang? Jawab : Pasca Reformasi, seperti diketahui bahwasanya Reformasi itu seperti membuka keran Politik tadinya orang ragu-ragu atau tidak berani berpolitik, mendirikan Partai, direformasi lain. Pada waktu itu ada ratusan dan hanya 48 yang ikut pemilu, pertama memanfaatkan kesempatan suasana politik yang cukup memberi angin segar bagi masyarakat, lalu eksponen Masyumi, ketika itu pak Natsir masih ada kemudian Anwar Haryono, mereka berkumpul dalam wadah FUI, bagaimana umat Islam meresponi kebebasan berpolitik lalu forum itu memutuskan bahwa umat Islam perlu membuat wadah politik sebagai kelanjutan apa yang pernah dirintis partai oleh masyumi, tidak kurang dari 22 ormas islam
sebagai cikal bakai pendiri partai bulan bintang ini, maka terdeklarasilah Partai Bulan Bintang ini pada 17 juli 1998,di Al azhar dan sebagai ketua pertama yaitu pak Yusril Ihza Mahendra, dan pak Ms Kaban sebagai sekjen Partai Bulan Bintang. 2. Adakah Peran penting Yusril Ihza Mahendra saat terbentuknya Partai Bulan Bintang Jawab : iya ada, ia merupakan salah satu tokoh muda pada saat itu, yang memang para orang tua tidak punya pilihan lain kecuali dia, pertama usia muda, dibanding dengan yang lain,
dan dia memiliki kualifikasi sebagai seorang akademisi,
Professor cerdas dan khususnya kepakarannya di bidang hukum Tata Negara, kedua seorang Yusril itu tidak bisa dicatat oleh sejarah Reformasi, dialah yang menurut Nurcholis Madjid ketika itu bangsa Indonesia harus berterima kasih kepada Yusril karena dialah yang mendisain alih kepemimpinan Nasional tanpa adanya pertumbahan darah di Indonesia dari pak Harto ke pak Habiebi, ketika MPR DPR dikepung oleh masyarakat, dan oleh mahasiswa, MPR dan DPR tidak bisa bersidang, sehingga di istanalah pak Harto, memandatkan kepresidenannya ke pak Habiebi. Dengan kepiawaian seorang Yusril bisa membuat alih kepemimpinan Nasional itu menjadi damai, dan secara yuridis sah diterima dunia, itu dasar Nurcholis Madjid mengatakan bahwasanya Bangsa Indonesia harus berterima kasih kepada Yusril, karena kepiawaian dialah proses pengalihan kepemimpinan Nasional damai. Tanpa adanya pertumpahan darah, sejarah itulah yang menghantarkan seorang Yusril menjadi seorang tokoh Reformasi, karena beliau berperan menghantarkan pak Harto mengalihkan kepemimpinan Soeharto
kepada Habiebi, tidak banyak orang pintar, ahli Tata Negara yang mampu tampil di depan dan kebetulan ketika itu Yusril merupakan seorang penulis pidato Soeharto, dalam waktu 3 tahun terakhir kepemimpinan Soeharto. Hal ini juga menjadikan pertimbangan dari para orang tua dan eksponen Masyumi kenapa harus Yusril yang dipilih menjadi ketua partai, Yusril pun tidak semerta merta mau karena merasa masih terlalu muda, dan masih banyak yang lebih seniorsenior. 3. Sejak berdirinya Partai, 17 juli 1998, sudah berapa banyak cabang yang ada di Indoesia untuk Partai Bulan Bintang?untuk DPW dan DPD sudah berapa banyak cabang yang ada di Indonesia? Jawab : memang sebagai Partai baru pro dan kontra umat Islam perlu tidaknya partai Islam, trauma terhadap Partai Masyumi, yang disebut Partai terlarang dahulu. jadi memang tidak mudah wilayah dan cabang terbentuk, dengan mulus tetapi butuh waktu, dalam tempo 8 bulan, setelah berdirinya, justru PBB lolos masuk ke pemilu, ternyata bahwa respon masyarakat juga cukup tinggi. 4. Basis PBB dari mana dan dimana tempatnya? Jawab : untuk basis memang tidak bisa secara saklak, itu tidak bisa menetapkan satu Kabupaten atau tempat untuk menjadikan suatu tempat sebagai basic Partai Bulan Bintang, karena penyebarannnya secara merata, tetapi suara yang banyak pada pemilu itu dari NTB, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan beberapa Daerah lain, tapi tidak mutlak, melainkan karena banyaknya hasil suara
pemilu dari sana. Tetapi tidak mutlak dinyatakan basic. Melainkan karena hasil suara perolehan lebih banyak pada yang Daerah tadi itu. 5. Sejak berdirinya Partai program kerja apa saja yang sudah berjalan dan berkembang sampai sekarang? Jawab : Islam itu juga kan memperjuangkan aspirasi Politik, bahwa dengan kekuasaan banyak program, system atau banyak cita-cita Islam yang bisa diterapkan, dan kekuasaan itu bisa diraih dengan pemilihan umum, dalam arti kita memiliki wakil di DPR, intinya bahwa seperti hal layak tau, PBB didirikan sebagai sebagai pelanjut cita-cita Masyumi, Masyumi ingin bicara dalam pentas Politik begitu juga dengan PBB, tidak ada dihotomikan antara Politik dengan Agama, atau antara Agama dengan Negara, justru Negara itu juga alat untuk bagaimana mewujudkan cita-cita Tuhan cita-cita Rosul dalam kehidupan, dan dalam Al Quran pun diajarkan dan itu yang menjadi icon Partai ini izzul Islam wal Muslimin. Tetapi sejarah membuktikan bahwasanya kemenangan
masih
tertunda terlihat dari hasil pemilu pun hanya 11 orang yang mewakili untuk Partai ini, dan justru di pemilu terakhir kemarin tidak ada, jadi memang kita kekuasaan itu menjadi penting untuk menggolkan cita-cita. Dalam bidang hukum Yusril mampu memasukkan prinsip-prinsip Islam itu dalam menata hukum di Indonesia ini, dan terakhir ini adalah draf rancangan Kitab Undang-undang hokum pidana ( KUHP ), dan sudah disampaikan ke DPR masa beliau masih menjadi Menteri.
6.
Apa yang melatar belakangi pemikiran Yusril Ihza Mahendra, untuk tetap menginginkan ,masuknya 7 kata kedalam batang tubuh Undang-undang 45?
Jawab : sama seperti Masyumi dahulu, dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi pemeluknya, kalimat itu sejarahnya adalah Negara mempunyai kewajiban, itu adalah maknanya, Negara harus mempunyai kewajiban untuk memperlakukan hukum Islam bagi umat Islam tidak menyatakan Indonesia sebagai Negara Islam, tetapi bagaimana Negara berkewajiban untuk melindungi umat Islam dengan menegakkan syariat Islam bagi pemeluknya, perjuangan inipun merupakan hutang sejarah Bangsa ini, kita lihat bahwa dekrit Presiden, bahwa Piagam Jakarta tetap menjiwa Undang-undang Dasar 45. Bahwa walaupun secara tertulis tidak ada tetapi substansinya itu tetap menjiwai, yang selama ini Negara belum memenuhi itu, tidak mungkin Islam itu bisa tunduk pada syariat Islam, hukum pada umumnya dia butuh alat untuk memaksa baru berlaku, KUHP UUD 45 tidak berlaku kalau tidak ada Negara, tidak ada kekuatan, tidak ada kuasa, karena ada kekuasaan dia bisa bisa memaksa, karena hukum itu sifatnya memaksa, begitu juga Islam dalam perspektif syariat tidak mungkin berlaku hukum Islam dalam Al Quran atau dalam Hadist kalau tidak ada kekuasaan, kekuasaan seperti ini yang diminta oleh 7 kata tadi, jadi sah-sah saja kalau orang Islam memperjuangkan hukum Islam menjadi sumber hukum Nasional.
7.
Kesuksesan apa saja saja yang sudah dicapai Partai Bulan Bintang selama dipimpin dua periode oleh Yusril Ihza Mahendra?
Jawab : sebuah gambaran barang kali yang umum diketahui bahwa, Yusril itu idientik dengan Pbb dan begitu juga Pbb, dia sudah mengangkat Pbb ini ke pentas politik nasional bahkan Dunia. 8. Mengapa disetiap pemilu Partai Bulan Bintang selalu mengalami kemerosotan hasil pemilhan suara? Jawab : itu menurut saya tidak lepas dari kesadaran berpolitik masyarakat Islam, umat Islam ternyata lebih banyak memilih partai yang bukan Pbb itu fakta, tidak perlu lagi pakai survey, kan di Indonesia ini mayoritas umat Islam, umat Islam masih dibebani pemikiran bahwa perlukah umat Islam itu berpolitik, atau politik harus di pisahkan dari Agama, sehingga pada saat pemilu itu tidak siap, artinya seperti jangan membawa-bawa Agama dalam politik, kesan yang saya dapat Islam itu adalah ritual, Islam itu Rahmat Bagi Alam Semesta, berbicara dalam semua aspek jadi bahwasanya masyarakat Islam urusan politik, dia tidak mencampuri dengan Agama. 9. Kebijakan apa saja yang diberikan Yusril terhadap kader Partai Bulan Bintang, selama kepemimpinannya? Jawab : beliau membangun System, tidak ingin dikultuskan, dengan System yang benar, siapapun yang menjadi pimpinan, maka partai akan tetap berjalan, dan itulah jasa besar beliau yang ada adalah sistim yang diperjuangkan.
10. Adakah pro dan kontra dalam Partai Bulan Bintang dimasa kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra Partai Bulan Bintang? Jawab : Sunatullah, dinamika itu mungkin disemua partai ada pro dan kontra, dan ketika yang kontra dinamakan kelompok 16, yang dinamakan oleh media, lalu mereka sendiri pecah menjadi dua. Jadi saya pikir itu ada proses pendewasaan dalam berpolitik, dulu sempat ada tapi sekarang sudah tidak ada lagi perpecahan lagi. 11. apa yang melatar belakangi sampai tercetuskannya visi misi dari Partai Bulan Bintang ? Jawab : Organisasi hanya alat, dan partai juga hanya alat, sebab dengan kekuasaan prinsip-prinsip Islam dalam dunia ini akan hidup, sebab tanpa kekuasaan kita hanya bisa ngaji saja, dan mengikuti saja hukum yang ada.
ANGGARAN DASAR PARTAI BULAN BINTANG ANGGARAN DASAR PARTAI BULAN BINTANG MUQADDIMAH “
Dengan
nama
Allah
yang
Maha
Pengasih,
Maha
Penyayang
“.
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdikepada-Ku
“(QS.
1:56).
“ Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkanNya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru merekan kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada)-Nya “. (QS. 42:13). Bahwa sesungguhnya, kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan karunia Allah, sekaligus amanah yang wajib disyukuri dan diisi secara maksimal untuk mengabdi kepada Allah dengan menegakkan agama-Nya sebagai upaya mewujudkan kebenaran, menegakkan keadilan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, bangsa dan negara. Bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan manuasi untuk saling tolong-menolong dalam kebenaran, keadilan dan kebijakan serta melarang tolong-menolong dalam kebathilan, kezaliman dan kemungkaran. Bahwa musyawarah adalah esensi dalam mewujudkan kehendak bersama demi kebenaran, keadilan dan kemakmuran yang dilaksanakan secara berkelanjutan dengan semangat Tajdid dan ijtihad menurut tuntunan Islam. Bahwa untuk mencapai maksud tersebut di atas, dengan senantiasa memohon ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kami membentuk Partai Politik dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I NAMA, TEMPAT DAN WAKTU Pasal 1 Nama Partai Politik ini bernama PARTAI BULAN BINTANG disingkat PBB
Pasal 2 Tempat dan Waktu Partai Politik ini didirikan di Jakarta pada hari Jum’at, tanggal 23 Rabi’ul Awwal 1419 Hiriyah bertepatan dengan tanggal 17 Juli 1998 Miladiyah
BAB II ASAS DAN TUJUAN Pasal 3 Asas Partai ini berasaskan Islam.
Pasal 4 Tujuan (1) Tujuan umum didirikannya Partai ini adalah terwujudnya cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 dan berkembangnya kehidupan demokrasi dengan menghormati kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam. (2) Tujuan khusus didirikannya Partai ini adalah mewujudkan masyarakat yang beriman. Adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
BAB III SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5 Sifat Partai Politik ini bersifat mandiri dan aktif melaksanakan Al-Amru bi ‘l-ma’ruf wan nahyu ani ‘l-munkar. Pasal 6 Fungsi Partai ini berfungsi sebagai sarana pendidikan dan perjuangan politik bagi anggota dan masyarakat.
BAB IV USAHA Pasal 7 Usaha Untuk mencapai tujuannya, Partai menjalankan aktivitas dan perjuangan di bidang politik dan kemasyarakatan pada umumnya, antara lain : a) Meningkatkan kesadaran dan menginsyafkan umat tentang hak-hak dan tanggungjawab politiknya sebagai salah satu perwujudan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. b) Meningkatkan keadaran pimpinan/tokoh umat tentang pentingnya keteladanan dalam perjuangan. c) Mengikuti dan turut aktif dalam Pemilihan Umum. d) Menghimpun dan menyalurkan aspirasi anggota dan masyarakat untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan oleh para pihak yang berwenang bagi kemaslahatan rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. e) Meningkatkan kualitas anggota dan mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa. f) Mengembangkan kerjasama kelembagaan dengan organisasi lain yang memiliki visi, misi dan kepentingan yang sama. g) Mengembangkan informasi dan komunikasi tentang partai. h) Menyelenggarakan berbagai aktivitas untuk membangun karakter dan meningkatkan kualitas hidup rakyat.
i) Aktivitas halal dan baik lainnya bagi kemaslahatan umat.
BAB V KANGGOTAAN Pasal 8 1)
Anggota Partai ini terdiri dari : a. Anggota Biasa. b. Anggota Kader. c. Anggota Teras. d. Anggota Khusus e. Anggota Istimewa. f.
Anggota Kehormatan.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai keanggotaan, kewajiban dan haknya, ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI KEDUDUKAN, KEDAULATAN, SUSUNAN DAN PIMPINAN PARTAI Pasal 9 Kedudukan Partai Politik ini berkedudukan di ibukota Negara dan keberadaannya meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta di luar negeri bilamana dipandang perlu. Pasal 10 Kadaulatan Kedaulatan tertinggi Partai berada di tangan anggota yang dilaksanakan melalui Muktamar. Pasal 11 Susunan Partai 1) Susunan Partai terdiri dari a. Dewan Pimpinan Pusat (DPP), yaitu Majelis Syura, Pimpinan Pusat, dan Badan Kehormatan Pusat. b. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), yaitu Majelis Pertimbangan Wilayah, Pimpinan Wilayah, dan Badan Kehormatan Wilayah.
c. Dewan Pimpinan Cabang (DPC), yaitu Majelis Pertimbangan Cabang, Pimpinan Cabang, dan Badan Kehormatan Cabang. d. Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC), yaitu Majelis Pertimbangan Anak Cabang dan Pimpinan Anak Cabang. e. Dewan Pimpinan Ranting (DPRt), yaitu Majelis Pertimbangan Ranting dan Pimpinan Ranting.
2) Pelaksanaan tugas ekternal dari DPP, DPW, DPC, DPAC, DPRt secara berturut-turut dijalankan oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting.
Pasal 12 Majelis Syura dan Majelis Pertimbangan 1) Pada tingkat Pusat dibentuk Majelis Syura, pada tingkat Wilayah/Cabang/Anak Cabang/Ranting dibentuk Majelis Pertimbangan. 2) Ketentuan lebih lanjut tentang Majelis Syura dan Majelis Pertimbangan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 13 Pimpinan Partai Pimpinan Partai terdiri dari : a. Pimpinan Pusat di Tingkat Nasional b. Pimpinan Wilayah di Tingkat Propinsi c. Pimpinan Cabang di Tingkat Kabupaten/Kota d. Pimpinan Anak Cabang di Tingkat Kecamatan e. Pimpinan Ranting di Tingkat Kelurahan/Desa
Pasal 14 Badan Kehormatan
1) Pada tingkat Pusat dibentuk Badan Kehormatan Pusat pada tingkat Wilayah dibentuk Badan Kehormatan Wilayah dan pada tingkat Cabang dibentuk Badan Kehormatan Cabang. 2) Ketentuan lebih lanjut tentang Badan Kehormatan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 15 Kelengkapan Pimpinan Partai Untuk membantu kelancaran tugas Pimpinan Partai, dibentuk : a. Departemen di Tingkat Pusat b. Biro di Tingkat Wilayah c. Bagian di Tingkat Cabang d. Seksi di Tingkat Anak Cabang e. Urusan di Tingkat Ranting
Pasal 16 Badan Otonom dan Badan Khusu 1) Pimpinan Pusat Partai dapat membentuk dan mengesahkan pendirian Badan Otonom. 2) Pimpinan Partai dapat membentuk Badan Khusus yang bertanggung jawab pada Pimpinan Partai.
BAB VII MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT Pasal 17 Pengambilan Keputusan
1) Pengambilan keputusan dalam partai melalui forum muktamar, musyawarah dan rapat pimpinan partai. 2) Wewenang dan mekanisme pengambilan keputusan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. BAB VIII KEUANGAN Pasal 18 Keuangan Keuangan Partai diperoleh dari : a) Uang pangkal anggotaUang infaq dan iuran bulanan b) Zakat, infak, hibah, shadaqah dan wakaf.
c) Usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
BAB IX LAMBANG Pasal 19 Lambang Partai ini berlambang “ Bulan Bintang “ berwarna emas di atas dasar warna hijau dan di bawahnya dibubuhi tulisan berbunyi “ PARTAI BULAN BINTANG “
BAB X PERSELISIHAN Pasal 20 Pasal 20 Perselisihan 1) Apabila terjadi perselisihan antara anggota Partai dengan Partai atau sesame anggota Partai yang berkaitan dengan Partai, maka penyelesaiannya akan dilakukan dengan musyawarah.
2) Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka penyelesaiannya dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam Partai.
BAB XI PEMBUBARAN Pasal 21 Pembubaran 1) Pembubaran Partai hanya dapat dilakukan oleh Muktamar Partai yang khusus diselenggarakan untuk itu yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) peserta Muktamar yang berhak hadir dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) hak suara dari yang hadir dalam Muktamar yang bersangkutan. 2) Dalam hal Partai dibubarkan, maka seluruh kekayaan Partai yang ada dihibahkan kepada Perserikatan atau Badan Hukum yang lain yang mempunyai satu tujuan dengan Partai dan bila harta yang bersangkutan berupa wakaf, maka kedudukan Partai selaku Nadzir dilimpahkan kepada Nadzir yang lain yang mempunyai satu tujuan dengan Partai.
BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Ketentuan Penutup 1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. 2) Anggaran Dasar ini merupakan Anggaran Dasar Partai periode awal 17 juli 1998 sampai dengan April 2000 yang disahkan dalam Muktamar I, dan yang diubah dalam Muktamar II PARTAI BULAN BINTANG.
3) Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI BULAN BINTANG ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI BULAN BINTANG BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan Keanggotaan 1. Anggota Biasa adalah : a. Warga Negara Republik Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau telah pernah nikah dan tidak menjadi anggota Partai Politik lain. b. Menyetujui Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketetapanketetapan yang telah dikeluarkan oleh Partai. c. Mendapat rekomendasi sekurang-kurangnya dari 2 (dua) orang anggota biasa Partai. d. Mengajukan permohonan dan menyatakan secara tertulis kesediaan keanggotaannya. 2. Anggota Kader adalah anggota biasa yang telah mengikuti pelatihan Partai. 3. Anggota Teras adalah anggota biasa yang telah mencukupi syarat-syarat khusus yaitu : a. Fungsionaris Partai yang telah mengikuti kegiatan kepartaian setidaknya selama lima tahun secara aktif dan sungguh-sungguh. b. Paham dan taat kepada isi pokok Anggaran dasar/Anggaran Rumah Tangga, Tafsir Asas, Program Umum Perjuangan Partai dan peraturan lain yang ditetapkan oleh partai; atau c. Anggota terpilih sebagai Pejabat Publik. d. Tokoh masyarakat/tokoh nasional/profesi yang direkomendasikan oleh Pimpinan Partai sesuai tingkatannya. 4. Anggota Khusus adalah anggota yang pengangkatannya mendapatkan pengesahan dari Dewan Pimpinan Pusat atas rekomendasi Dewan Pimpinan Cabang/Dewan Pimpinan Wilayah. 5. Anggota Kehormatan adalah anggota yang telah berjasa terhadap partai yang pengangkatannya dikukuhkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. 6. Anggota Istimewa adalah organisasi atau perhimpunan yang bukan partai politik dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Mempunyai jaringan Organisasi yang teratur dan tujuannya searah dengan partai. b. Mengakui Partai Bulan Bintang sebagai satu-satunya tempat perjuangan politik. c. Mendapat pengukuhan dari Pimpinan Pusat.
Pasal 2 Kewajiban Anggota 1) Anggota Biasa mempunyai kewajiban : a. Partisipasi aktif dalam setiap kegiatan. b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik partai. 2) Anggota Kader mempunyai kewajiban : a. Partisipasi aktif dalam setiap kegiatan partai. b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik partai. c. Membayar uang infaq dan iuran anggota partai. 3) Anggota Teras mempunyai kewajiban : a. Partisipasi aktif dalam setiap kegiatan partai. b. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik partai. c. Membayar uang infaq dan iuran anggota partai. d. Menguasai dan atau setidaknya memahami esensi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Tafsir asas, Program Umum Perjuangan Partai dan peraturan lainnya. 4) Anggota Khusus, Anggota Istimewa dan Anggota Kehormatan mempunyai kewajiban yang ditetapkan secara khusus oleh Dewan Pimpinan Pusat. Pasal 3 Hak Anggota 1) Anggota Biasa mempunyai hak : a. Menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan. b. Mengikuti kegiatan partai. 2) Anggota Kader mempunyai hak : a. Menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan. b. Mengikuti kegiatan partai. c. Memilih dan dipilih sebagai Pimpinan Partai setinggi-tingginya pimpinan tingkat Dewan Pimpinan Cabang. 3) Anggota Teras mempunyai hak : a. Menyampaikan pendapat secara lisan maupun tulisan. b. Mengikuti kegiatan partai. c. Memilih dan dipilih untuk semua jabatan Pimpinan Partai. 4) Anggota Khusus, Anggota Istimewa dan Anggota Kehormatan mempunyai hak sebagaimana diatur dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. Pasal 4 Berakhirnya Keanggotan
Keanggotan Partai berakhir apabila : a. Meninggal dunia b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis c. Sudah tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah ditentukan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai. d. Diberhentikan oleh Partai karena suatu pelanggaran terhadap ketentuan Partai. Pasal 5 Sanksi 1) Setiap anggota dapat diberikan sanksi, karena melakukan tindakan indisipliner dalam bentuk perbuatan baik lisan maupun tulisan, pencemaran dan/atau tindakan yang merugikan partai, dan/atau pelanggaran ketentuan/kebijakan partai dan/atau kode etik partai. 2) Sanksi terhadap anggota dapat berupa : a. Teguran lisan mupun tulisan. b. Skorsing dan/atau pemberhentian sementara dari kepengurusan partai. c. Pemberhentian dari kepengurusan partai. d. Pemberhentian dari keanggotaan partai. 3) Tata cara dan mekanisme pemberian sanksi diatur lebih dalam Kode Etik Partai.
BAB II SUSUNAN PARTAI Pasal 6 Susunan Partai 1. Dewan Pimpinan Anak Ranting dapat dibentuk berdasarkan usulan Pimpinan Ranting dengan rekomendasi Pimpinan Anak Cabang, yang disahkan oleh Pimpinan Cabang. 2. Dewan Pimpinan Anak Ranting yang dibentuk merupakan susunan partai yang terdiri atas Majelis Pertimbangan Anak Ranting dan Pimpinan Anak Ranting. BAB III MAJELIS SYURA/MAJELIS PERTIMBANGAN Pasal 7 Majelis Syura
1) Majelis Syura berwenang dan berfungsi : a. Memberikan dan mengeluarkan fatwa tentang suatu hal yang bersifat mendasar dan strategis menurut pandangan syari’ah mengenai kebijakan partai baik diminta maupun tidak diminta. b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pimpinan Partai. c. Melakukan koordinasi fungsional dengan seluruh Majelis Pertimbangan Wilayah dan Majelis Pertimbangan Cabang 2) Susunan Majelis Syura, yaitu a. Pimpinan yang terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris. b. Para anggota sebanyak-banyaknyan 14 orang. 3) Fatwa Majelis Syura bersifat mengikat bagi seluruh pimpinan dan anggota partai. 4) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Syura berasal dari usulan ormas-ormas pendukung berdirinya partai, Pimpinan Pusat dan dapat ditambah dari usulan Pimpinan Wilayah. 5) Ketua Majelis Syura dipilih dan ditetapkan oleh Muktamar. 6) Majelis Syura dapat membentuk komisi-komisi sesuai bidang yang dibutuhkan. 7) Pimpinan dan Anggota Majelis Syura adalah para ulama yang tafaqquh fiddien dan/atau tokoh ummat yang dikenal memiliki integritas akhlak yang baik. 8) Pimpinan dan anggota Majelis Syura adalah anggota partai. 9) Masa Jabatan pimpinan dan anggota Majelis Syura adalah lima tahun. 10) Mekanisme dan tata cara pemilihan Ketua Majelis Syura diatur dalam tata tertib Muktamar. Tata cara Pencalonan dan Pemilihan Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang 11) Ketua Majelis Syura bertanggung jawab kepada Muktamar. 12) Majelis Syura menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
Pasal 8 Majelis Pertimbangan 1) Majelis Pertimbangan berwenang dan berfungsi : a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pimpinan Partai. b. Melakukan koordinasi fungsional dengan seluruh Majelis Pertimbangan Cabang bagi Majelis Pertimbangan. c. Dapat mengusulkan pokok masalah yang harus dibahas oleh Majelis Syura. 2) Susunan Majelis Pertimbangan, yaitu a. Pimpinan Majelis Pertimbangan yang terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris.
b. Anggota Majelis Pertimbangan sebanyak-banyaknyan 6 (enam) orang. 3) Ketua Majelis Pertimbangan dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah/Musyawarah Cabang/Musyawarah Anak Cabang/Musyawarah Ranting/Musyawarah Anak Ranting sesuai tingkatannya. 4) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Wilayah berasal dari usulan ormas-ormas pendukung berdirinya Partai, Pimpinan Wilayah, dan dapat ditambah usulan Pimpinan Cabang. 5) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Cabang berasal dari usulan ormas-ormas pendukung Partai, Pimpinan Cabang, dan dapat ditambah dari usulan Pimpinan Anak Cabang. 6) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Anak Cabang berasal dari usulan ormas-ormas pendukung Partai, Pimpinan Anak Cabang, dan dapat ditambah dari usulan Pimpinan Ranting. 7) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Ranting berasal dari usulan ormas-ormas pendukung Partai, Pimpinan Ranting, dan dapat ditambah dari usulan Pimpinan Anak Ranting. 8) Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Majelis Pertimbangan Anak Ranting berasal dari usulan ormas-ormas pendukung Partai dan Pimpinan Anak Ranting. 9) Majelis Pertimbangan dapat membentuk komisi-komisi sesuai bidang yang dibutuhkan. 10) Pimpinan dan Anggota Majelis Pertimbangan adalah para ulama yang tafaqquh fiddien dan tokoh ummat yang dikenal memiliki integritas akhlak yang baik. 11) Pimpinan dan anggota Majelis Pertimbangan adalah anggota partai. 12) Masa Jabatan pimpinan dan anggota Majelis Pertimbangan adalah 5 (lima) tahun. 13) Mekanisme dan tata cara pemilihan Ketua Majelis Pertimbangan diatur dalam tata tertib Musyawarah Wilayah/Musyawarah Cabang/Musyawarah Anak Cabang, Musyawarah Ranting/Musyawarah Anak Ranting sesuai tingkatannya 14) Ketua Majelis Pertimbangan bertanggung jawab kepada Musyawarah Wilayah/Musyawarah Cabang/Musyawarah Anak Cabang, Musyawarah Ranting/Musyawarah Anak Ranting sesuai tingkatannya. 15) Majelis Pertimbangan menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
Pasal 9 Pergantian dan Tambahan a. Pergantian dan tambahan anggota Majelis Syura/Majelis Pertimbangan Wilayah ditetapkan oleh Sidang Majelis Syura/Majelis Pertimbangan Wilayah dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
b. Pergantian dan tambahan anggota Majelis Pertimbangan Cabang ditetapkan oleh Sidang Majelis Pertimbangan Cabang dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah. c. Pergantian dan Tambahan anggota Majelis Pertimbangan Anak Cabang ditetapkan oleh Sidang Majelis Pertimbangan Anak Cabang dan disahkan oleh Dewan Pimpinan cabang. d. Pergantian dan tambahan anggota Majelis Pertimbangan Ranting ditetapkan oleh Sidang Majelis Pertimbangan Ranting dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Cabang. e. Pergantian dan tambahan anggota Majelis Pertimbangan Anak Ranting ditetapkan oleh Sidang Majelis Pertimbangan Anak Ranting dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Cabang.