PERAN VIDEO EDITOR DALAM PROSES PRODUKSI PROGRAM BERITA KRIMINAL SIDIK DI TPI
SKRIPSI Program Studi Jurnalistik
Disusun Oleh
: Muhdi Wahyu Anto
NIM
: 44105110043
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta 2008
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Muhdi Wahyu Anto Peran Video Editor dalam proses produksi Program Berita Kriminal Sidik di TPI Xi + 5 Bab + 149 halaman + 25 Referensi + 37 lampiran + 1 halaman boigrafi
Abstraksi
Sebagai media penyiaran, televisi bertugas memberikan informasi kepada khalayak dengan tayangan yang berkualitas, termasuk dalam menyajikan berbagai program berita kriminal, karena rentan dengan gambar yang berisi dengan kekerasan dan kriminalitas. Gambar-gambar yang berisi Kekerasan dan kriminalitas dalam program berita kriminal akan lebih aman bagi khalayak jika diolah oleh tim editor yang benar-benar memperhatikan kaidah yang sudah ada dan aturan yang berlaku. Video editor adalah benteng terakhir dalam proses produksi pada redaksi pemberitaan sebelum semua berita ditayangkan di master control. Peneliti tertarik mengangkat hal tersebut dengan judul, “Peran Video Editor dalam proses produksi Program Berita Kriminal Sidik di TPI”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar peran editing yang dilaksanakan oleh editor pada program berita kriminal Sidik, saat harus menampilkan gambar-gambar yang sarat dengan kekerasan, agar tampil dengan aman bagi pemirsa. Penelitian ini menggunakan studi kasus, dengan mengumpulkan informasi dari wawancara dengan eksekutif produser,produser, dan editor program berita kriminal Sidik, secara rinci tentang peran editing dalam program SIDIK untuk melukiskan yang ada, mulai dari menerima kaset master shoting dan naskah dari produser, take vocal atau dubbing untuk narasi, preview gambar, melakukan proses editing, hingga akhirnya menjadi materi baru yang siap tayang atau dididtribuskan kepada pihak lain. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa seorang video editor memiliki dua peran penting, menjalankan peran secara teknis dan sebagai “seniman” dalam mengolah berbagai gambar dari kameraman menjadi satu rangkaian cerita yagn bias dilihat dan didengar berdasar naskah yang ada, agar bisa dinikmati oleh khalayak luas.
Kata Pengantar
Seluruh pujian hanya untuk Allah SWT yang MAHA segalanya, yang telah memberikan rahmat, petunjuk, dan kesehatan hingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul : “Peran Video Editor dalam proses produksi Program Berita Kriminal Sidik di TPI”. Kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan skripsi ini adalah kurangnya buku yang berkenaan dengan masalah kriminalitas dan waktu yang harus diluangkan untuk berkonsultasi di kampus. Peneliti menyadari bahwa riset ini masih jauh dari tahap sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan peneliti. Untk kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan agar bisa menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian ini juga bukan hanya berasal dari peneliti sendiri tetapi juga mendapat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan dorongan sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Prof. Dr. Didik J. Rachbini. 2. Ketua Bidang Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Riswandi M.Si, sekaligus sebagai pembimging. 3. Ketua Sidang Skripsi, Ponco Budi Sulistyo. S.Sos. M.Comm 4. Penguji Ahli, Feni Fasta., M.Si 5. Pemimpin Redaksi, Divisi Pemberitaan TPI, Ray Wijaya
6. Staff Redaksi Berita Kriminal Sidik, M. Alhafis, Hendry Handoyo. 7. Bpk. Hery, Bpk Morrisan, Bpk Gatot, dan seluruh Tim Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, Jakarta. 8. Rekan Editor , Kamaludin, Guritno, Agus ‘Klaten’, Agus Widodo, Dicky, Zaenal, Agran, Sunaryo, Sumarno, Wardi, Susanto, Reno, Irfan, Imam, Suryana, Solikin, Herry, Bagyo, Fandi, Sandi. 9. Rekan di jurusan jurnalistik Universitas Mercu Buana, Aji, Dipo, Ade, Qnoy, Nding, Yose, Cahyo,Vidie, Widya, Tweesy, Eno, Ristie, Mimi, Ayubi, Lely, Ita, Ira. 10. Rekan Pondok Jaya, Puguh, Ari, Arnan, Fredi, Ganda, Eki Chong, Mas Doni sekeluarga. 11. Mariko, atas berbagai pinjaman materi skripsi. 12. Dali Asmoro dan Marjiati, atas semua saran, nasehat, dan do’a. 13. My Family, Becky, Nara Akbar.
Peneliti,
Muhdi Wahyu Anto
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
ii
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI
iii
TANDA LULUS SIDANG
iv
ABSTRAKSI
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Beakang Masalah
1
1.2
Rumusan Masalah
12
1.3
Tujuan Peneletian
12
1.4
Signifikasi Penelitian
12
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1
Komunikasi Massa
13
2.2
Media Televisi
24
2.3
Berita
26
2.4
Program Berita
28
2.5
Berita Kriminal / Kekerasan
31
2.6
Editing
42
2.7
Konsep Peran
47
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Tipe Sifat Penelitian
49
3.2
Metode Penelitian
50
3.3
Definisi Konsep
51
3.3.1
Editing Video
51
3.3.2
Program Berita Sidik
52
3.4
Key Information
53
3.5
Tehnik Pengumpulan Data
53
3.6
Fokus Penelitian
55
3.7
Analsisi Data
56
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1
Program Berita Sidik TPI
58
4.2.
Peran Editing Video pada Program Berita Sidik
76
4.2.1
Editing Video Berperan Secara Teknis
94
4.2.2
Editing Video Sebagai Invisible Art
103
4.3.
Pembahasan
122
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan
125
5.2
Saran
128
DAFTAR PUSTAKA
130
GLOSSARY
136
LAMPIRAN – LAMPIRAN
152
BIODATA
198
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan manusia adalah ingin menikmati apa saja yang ada di dunia ini. Dalam Teori Hirarki Maslow (1943), bahwa manusia memiliki hirarki atas semua kebutuhannya, bahwa kebutuhan dasar lebih diutamakan daripada kebutuhan yang lain, tetapi sekali kebutuhan-kebutuhan tersebut saling bertemu, maka kebutuhan lainnya bermunculan dalam kehidupan manusia. Kebutuhan yang paling dasar berhubungan pada bagaimana cara bertahan hidup secara psikologis, seperti udara yang dihirup, air untuk diminum, makanan untuk dimakan, tempat tinggal untuk berteduh.1 Pada kebutuhan untuk tingkat selanjutnya kebutuhan yaitu dengan diperolehnya rasa nyaman dan aman, karena lebih bergantung pada suasana (mood) hati atau jiwa dari manusia sendiri.2 Kepuasan diungkapan sebagai bentuk pertumbuhan motivasi, menjadi dibutuhkan, dan aktualisai diri, dari apa yang ada dalam diri manusia. Pada inti tentang aktualisasi diri adalah menjadi sesuatu yang adiktif, dimana sebuah pengalaman menjadikan seseorang bertendensi untuk menginginkan lebih dan lebih. Akibatnya seseorang hanya bisa mendapatkan perhatian pada kebutuhan aktualisasi dirinya saat mereka menemukan kebutuhan dasarnya dengan merasa nyaman dan aman. Beberapa hal yang bisa dihubungkan dengan "aktualisasi diri" 1 . Http : //www.age-of-the-sage.org/psychology/abraham_maslow.html, Abraham Maslow hierarchy of need theory. 2 . Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Addison Wesley Longman, Inc 2001, hal. 360.
2
secara independen berdiri sendiri saat bertemu dengan hal-hal yang berhubungan dengan tantangan hidup.3 Aktualisasi diri juga diwujudkan dengan cara yang selektif untuk memanjakan diri terhadap isi media, sedemikian rupa bisa membantu mengatur suasana hati khalayak. Salah satu bentuk aktualisasi diri untuk memenuhi kepuasannya, adalah manusia ingin menjadi saksi atau bagian dari berbagai peristiwa yang ada di dunia ini. Banyak sekali peristiwa yang ingin diketahui oleh manusia. Mulai dari peristiwa politik, kriminal, ekonomi, sosial, budaya, militer, olah raga, dan lain sebagainya dari berbagai belahan dunia. Seolah-olah manusia ingin menjadi bagian dari peristiwa tersebut dan dengan menjadi bagian dari peristiwa tersebut bisa membuat manusia merasa nyaman secara batiniah, dapat digunakan sebagai sebuah bentuk pengalaman hidup dan sebagai bahan diskusi untuk berbagi dengan sesama manusia yang lain.4 Pada proses selanjutnya, kebutuhan manusia menjadi lebih sempurna dalam menikmati kehadiran berbagai macam peristiwa saat mempunyai kemasan yang menarik yaitu berbentuk visual dan audio. Manusia dengan perspektif tertentu, menjadi aktif dalam mencari berbagai lembaga-lembaga yang mengelola dan menyiarkan berbagai tayangan visual dan audio dengan berbagai macam peristiwa dalam bentuk-bentuk tertentu. Manusia tidak ambigu atas apa yang ada disekitarnya
dan kemudian akan memilih dan menikmati berbagi macam
tayangan visual dari peristiwa yang ada dimana disesuaikan dengan kebutuhan
4
www.age-of-the-sage.org/index.html, Abraham Maslow hierarchy of need theory. . Ibid.
3
masing-masing orang disesuaikan sebagai bentuk profesi, ahli, atau penikmat, atau sekedar menjadi hiburan. Untuk menyaksikan semua bentuk visual peristiwa yang terjadi dari berbagai belahan dunia tersebut manusia memerlukan media. Media yang bisa memberikan kepuasan lebih dari media lain ada saat ini adalah televisi. Menurut Hall dalam Chris Barker, mengungkapkan bahwa:
Televisi adalah sumber daya yang terbuka bagi hampir semua orang di masyarakat industri dan terus menjadi popular di dunia “berkembang”. Televisi merupakan sumber pengetahuan popular mengenai dunia dan semakin membuat manusia berhubungan, meski secara termediasi, dengan berbagai cara hidup orang-orang di luar tempat kelahiran masing-masing manusia. Televisi merupakan bagian dari “prakondisi dan konstruksi selektif pengetahuan sosial, pembayangan sosial, yang kita gunakan untuk memersepsi ‘duniadunia’, ‘realitas’ kehidupan orang lain, dan secara imajiner merekonstruksi hidup kita dan mereka menjadi semacam ‘keseluruhan dunia’ yang masuk akal bagi kita”. 5
Menurut Levy(1978a), bahwa berita televisi disamping menyampaikan informasi kepada pemirsa, juga menguji persepsi dan sikap pemirsa terhadap peristiwa-peristiwa maupun orang-orang “baru”. Namun demikian, partisipasi berjarak dengan realitas “yang disucihamakan” dan diselamatkan oleh para pembaca berita selebriti. Banyak pula pemirsa “yang secara aktif” memilih diantara siaran-siaran berita yang tengah bersaing, “mengatur” jadwal mereka agar berada didekat pesawat televisi pada jam berita, dan memberikan perhatian yang akrab tapi selektif terhadap acara tersebut..6
5
.Chris Barker, Cultural Studies, SAGE Publication, London, 2000, hal. 341 . Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Addison Wesley Longman, Inc 2001, hal. 356-357. 6
4
Berkat penemuan teknologi telekomunikasi dan informasi, televisi menjadi bentuk media komunikasi yang memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat. Tidak ada bentuk media lain yang bisa menyamai karakter seperti televisi dalam hal isi mengenai peristiwa yang direkonstruksi dan jumlah pemirsanya. Pemirsa yang bisa menikmati peristiwa atau kejadian aktual, dimana peristiwa atau kejadiannya terjadi bersamaan waktunya dengan saat menonton, disamping itu penonton diseluruh belahan bumi secara bersamaan mendapat informasi yang sama, yang berarti bahwa televisi mampu menghadirkan sesuatu yang aktual dan secara serempak dapat diterima oleh khalayak.7 Televisi dalam kaitannya sebagai mediator penyampaian pesan melampaui peran media cetak dalam tiga hal.8 Pertama, daya jangkau publik yang teramat luas, yang dapat ditunjukkan dengan puluhan juta perangkat televisi yang ada di rumah-rumah. Kedua, kemampuan televisi untuk mendikte “kebenaran”. Dan, ketiga, relativisasi arti dan signifikasi peristiwa-peristiwa sosial lewat keragaman program. Berita adalah salah satu teks utama dari sebuah stasiun televisi.9 Berita selalu ada di semua jaringan televisi dan menjadi subyek pada sebuah saluran untuk disebarkan kepenjuru dunia. Berita memiliki posisi yang strategis karena seringkali ditakutkan dan memiliki pengaruh terhadap kehidupan publik. Freda Moris dalam Arifin, mengemukakan:
7
. Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1994, hal 3. 8 Yvonne Jewkes, Media and Crime, SAGE Publications London, 2004, hal 36. 9 . Chris Barker, Cultural Studies, SAGE Publication, London, 2000, hal. 342.
5
“News is immediate, the important, the things that have impact on live ”. (Berita adalah sesuatu yang segera, sesuat yang penting, dan sesuatu yang mempunyai dampak bagi kita). 10
Bahwa berita secara filosofis adalah sesuatu yang baru, penting dan dapat memberikan dampak dalam kehidupan masyarakat. Televisi menjadi representasi peristiwa
dengan
menyeleksi
dari
sekian
banyak
jumlahnya
dan
merekonstruksinya menjadi berita. Pemilihan hal-hal yang menjadi bagian dari berita dan cara yang digunakan, saat selesai diseleksi, untuk merekonstruksi peristiwa adalah tidak pernah menjadi netral. Proses rekonstruksi merupakan versi tersendiri dari stasiun televisi terhadap peristiwa yang ada. Stasiun televisi didukung dengan berbagai program-program beritanya. Berita dengan bantuan narasi-narasinya mencoba menjelaskan lebih mendalam mengenai peristiwa yang terjadi.11 Dalam narasi ada kerangka pemahaman dan aturan referensi mengenai sejauh mana peristiwa direkonstruksi. Saat seleski berita yang dilaksanakan oleh stasiun televisi memberikan kepahaman kepada kita mengenai ideologi yang dipakai dan disebarkan oleh stasiun televisi. Berita adalah salah satu bahan bagi sebuah stasiun penyiaran televisi. Berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi dibagi menjadi dua, hardnews dan softnews.12 Hardnews adalah
berita yang mengandung konflik dan memberi
sentuhan emosional seta melibatkan tokoh masyarakat atau pemimpin, dan harus segera disampaikan kepada masyarakat dan biasanya termasuk dalam kategori 10
. Drs. Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi, PT. INDEKS, Jakarta, 2006, hal. 3 . Chris Barker, Cultural Studies, SAGE Publication, London, 2000, hal. 342. 12 . Fred Wibowo, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, PT. Gramedia, 1997, hal.88 11
6
berita yang memiliki high political tension, very unusual, dan controversial. Softnews adalah berita yang bersangkut paut dengan kejadian-kejadian umum yang penting di masyarakat. Berita-berita yang penting dan diperlukan, namun tidak mengandung kemungkinan gejolak dan tidak melibatkan tokoh masyarakat, atau lebih kepada berita human interest. 13 Semua stasiun televisi membuat program-program berita agar bisa mendapatkan penonton yang banyak dan memperoleh pendapatan. Salah satu program berita yang ada pada stasiun televisi adalah program berita kriminal. Saat ini stasiun televisi banyak membuat program kriminalitas, dimana berita akan menjadi lebih menarik dengan adanya unsur kriminalitas.14 Program berita kriminal saat ini banyak sekali menampilkan adegan-adegan atau gambargambar yang menggambarkan kekerasan atau kemarahan yang merupakan sikapsikap dasar manusia. Stasiun televisi dengan tehnik editingnya menampilkan atau memilih shot-shot yang berani untuk meningkatkan emosi tayangan. Shot yang berani adalah shot-shot yang menunjukkan detail kejadian kriminal, tanda-tanda atau bekas-bekas kejadian, detail tersangka, detail korban, dengan semua keadaannya tanpa dilakukan sensor, sehingga akan meningkatkan emosi penonton yang diharapkan akan bisa menyedot pemirsa lebih banyak. Disadari atau tidak, tayangan-tayangan kriminal di atas tentu akan mempunyai dampak kepada masyarakat.15 Tingginya angka kebrutalan, tindak kekerasan, pelecehan seksual dan tindak pidana lainnya di masyarakat, disinyalir 13
. Morissan, Media penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakasa, 2005, hal. 101 14 http://kompas.com/kompas-cetak/lalu.htm, Dilema bagi media massa. 15 . www.sciencemag.org, Craig A.Anderson and Brad J. Bushman, The Effects of Media Violence on Society, 2002
7
tidak lepas dari pengaruh tayangan-tayangan bermasalah itu. Masyarakat menengah kebawah adalah yang paling gemar menonton acara kriminal, dimana kondisi yang terjadi pada mereka kadang tidak menentu, hidup di daerah kumuh, ekonomi lemah, di daerah kantung-kantung kemiskinan. Akibat paling buruk tayangan televisi yang menjadi korban adalah anakanak.16 Karena belum mampu membedakan persoalan yang benar dan salah, pribadi yang akan tampil akibat merasuknya tayangan-tayangan kekerasan dan lainnya adalah perilaku kekerasan juga. Mereka akan mudah bertindak kasar. Selanjutnya, anak akan lebih agresif, tidak kreatif dan konstruktif serta sulit bergaul dengan kawan-kawannya. Kasus-kasus seorang anak memukul teman atau adiknya karena sering menonton televisi sudah banyak didengar dan kita baca di hampir media cetak dan elektronik. Disamping itu penyangan atau ekspose yang berlebihan terhadap baik pelaku maupun korban bisa menjadikan mereka trauma, yang kemudian menjadi menyendiri, tidak mau bergaul, atau bahkan bisa menjadi depresi. Program berita kriminal adalah program berita yang merekonstruksi berbagai peristiwa kriminal yang terjadi di masyarakat.17 Dengan proses-proses mulai peliputan, membuat naskah, tehnik editing, pemberian narasi, dan mixing, stasiun televisi membuat tayangan berita kriminal sesuai dengan ideologinya. Semua proses dalam program berita adalah penting, dan salah satunya adalah editing.
16
. www.pikiran-rakyat.com, Kejahatan dalam kemasan TV. http://findarticles.com/i/us/favicon_fa.ico, Assessing cultivation theory and public health model for crime reporting.
17
8
Editing video adalah proses menyeleksi, memotong, menyusun dan memodifikasi dari gambar dan/atau suara yang berasal dari footage yang ada pada pita video magnetic(betacam atau mini dv) menjadi sebuah bentuk baru dalam pita video baru (atau VCD/DVD/bentuk lain) yang memiliki alur cerita sesuai dengan naskah untuk disebarluaskan agar bisa dinikmati oleh khalayak.18 Proses editing video di televisi, terdiri dua sistem yaitu dengan linier editing dan non-linier editing19, dimana masing-masing sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Linier editing memiliki kemampuan untuk bekerja dengan cepat, pada semua unsurnya baik video maupun audio, dengan menggunakan metode assamble dan inserting baik untuk video, audio maupun audio video. Editing Non-Linier, prosesnya adalah memindahkan data dari pita video ke hard-drive pada komputer editing, dimana selanjutnya bisa dilakukan proses pemotongan, penyambungan, mixing terhadap gambar dan suaranya. Pada proses editing nonlinier bisa diberikan banyak sekali efek yang sesuai dengan kebutuhan. Untuk saat ini pemilihan penggunaan sistem editing disesuaikan dengan tipe berita yang dibutuhkan, sehingga bisa menghasilkan kualitas paket berita yang lebih maksimal. Fungsi Editing sebagai proses terakhir dalam sebuah newsroom sebelum tayang di mastercontrol, membutuhkan kemampuan seorang video editor menginterpretasi footage20 untuk menyusunnya menjadi suatu rangkaian berita yang layak tonton. Kemampuan seorang video editor dalam mengolah semua 18
Http : //desktopvideo.about.com, Basic Video Editing Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktek, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal. 143-146. 20 www. Home.theather.com, Editing Concept. 19
9
footage yang ada menjadi pengaruh bagi kualitas gambar yang diinginkan. Masing-masing video editor dengan latar belakang masing-masing yang berbedabeda mempunyai perspektif tersendiri dalam menginterpretasikan footage yang ada di dalam pita video, walau masih ada batasan-batasan yang harus dihadapi oleh masing-masing editor. Editing memberikan pengaruh pada bagaimana susunan gambar dari footage, yang sesuai dengan naskah, untuk bisa dinikmati sebaik-baiknya dengan mempunyai alur cerita yang menarik. Karena durasi yang sangat pendek sekitar kurang dari 5 menit,21 menjadikan tehnik editing sangat penting dalam menyeleksi gambar mana saja yang harus ditampilkan. Sehingga berita yang berasal dari kumpulan gambar tak berurut bisa menjadi dinikmati sebagai sebuah urutan yang bisa memberikan kejelasan kepada pemirsa mengenai sebuah peristiwa atau kejadian. Setiap pengelola stasiun televisi harus mentaati segala aturan main yang ada, dengan mentaati aturan hukum yang ada dan menjalankan kode etik penyiaran sepenuhnya dengan menggunakan shot-shot yang “sopan”, pemilihan kata atau kalimat yang juga “sopan”, sehingga berita kriminal yang ditayangkan bisa menjadi berita yang tidak hanya menghadirkan rangkaian gambar berisi kekerasan. Berita yang dihasilkan oleh televisi merupakan hasil kerja sama tim. Mulai dari produser, reporter, kameramen, video editor. Masing-masing anggota tim
21
. Morissan, Media penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakasa, 2005, hal. 101
10
memiliki peran yang penting dalam menghasilkan sebuah produk berita yang berkualitas. Video Editor adalah benteng terakhir dari produk siaran berita. Video Editor menjadi sensor terakhir dari proses sebelum ditayangkannya hasil reportase mengenai peristiwa yang terjadi di lapangan. Video Editor akan memilih dari sekian banyak shot yang diambil oleh kameraman, untuk disusun sesuai dengan naskah. Video Editor bisa menjadikan susunan gambar menjadi lebih layak untuk ditonton, karena lebih menampilkan shot yang ‘sopan’ tidak menampilkan adegan-adegan kekerasan, korban-korban kekerasan, akibat kekerasan, tersangka secara detail, korban pada anak-anak. Salah satu stasiun televisi yang memiliki tayangan berita kriminal adalah TPI atau Televisi Pendidikan Indonesia, yang berdiri pada 23 Januari 1991.22 Dimana pada perkembangan pertamanya adalah sebagai televisi yang lebih menekankan pada tayangan-tayangan yang berisi pendidikan untuk anak sekolah dari SD hingga SMU. Namun pada perkembangan selanjutnya tema-tema pendidikan tersebut hilang dan berganti dengan berbagai acara-acara hiburan yang ditujukan untuk pemirsanya. TPI memiliki segmentasi C D E+, yaitu masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah. Rating berita kriminal SIDIK rata-rata tiap bulannya adalah 1,0 – 2,5 dan sharenya adalah rata-rata 6,5 – 16,7 dengan menempati posisi antara dua dan tiga bersaing bersama Sergap(RCTI) dan Buser(SCTV).
22
Http : //www.tpi.tv
11
SIDIK(Seputar Informasi Dunia Kriminal) adalah program berita dengan tema kriminalitas yang terjadi dimasyarakat. Program SIDIK dibuat dengan harapan agar masyarakat bisa menjadi waspada dengan keadaan lingkungan sekitarnya, baik dengan menjada keamanan dan ketertiban agar lingkungan sekitarnya tentram, disamping itu memberikan pelajaran kepada siapa saja bahwa tindak kekerasan apapun bentuknya akan mendapatkan balasan yang setimpal. Program berita yang ditayangkan dari hari Senin hingga Minggu setiap mulai pukul 11.00 WIB, selama 30 menit. Program berita kriminal SIDIK dipilih sebagai bahan penelitian karena redaksi SIDIK berusaha untuk santun dengan benar-benar memperhatikan aturanaturan Kode Etik Jurnalistik yang ditetapkan oleh pemerintah dan redaksi SIDIK memiliki aturan sendiri tentang berbagai tata cara pengelolaan semua materi tayangan yang benar-benar aman dalam memberikan tontonan bagi pemirsa, terutama dalam pemilihan dan pengelolaan gambar dan suara yang akan ditayangkan kepada pemirsa. Beritanya lebih human interest dengan bahasa tutur yang sederhana lugas namun tetap sopan. Program berita kriminal Sidik bertujuan memberikan informasi yang aktual bagi masyarakat, dengan memberikan informasi yang benar mengani modus-modus kejahatan yang terjadi di masyarakat dengan memberikan tips bagaimana cara menghindari agar kejahatan serupa tidak menimpa pada masyarakat. Disamping itu program berita kriminal Sidik juga menayangkan isi dari KUHP yang relevan dengan kejadian yang sedang ditayangkan, agar
12
masyarakat mengerti sanksi apa saja yang bakal diterima jika terjadi sebuah pelanggaran di masyarakat. Pemilihan gambar yang aman bagi pemirsa di rumah adalah dengan menghindari gambar yang sekiranya bisa membuat orang menjadi ngeri, seperti gambar wajah seorang tersangka kejahatan, wajah seorang pelaku dan korban perkosaan, tidak menayangkan wajah maupun identitas anak-anak yang terlibat dalam sebuah tindak kejahatan, tidak menampilkan gambar-gambar yang menunjukkan tindak asusila, tidak menampilkan wajah dari tersangka dan korban dari tindak asusila, menghindari gambar-gambar yang berdarah-darah, korban kecelakaan, korban penembakan, korban pemukulan oleh massa, tidak menampilkan wajah dari pekerja seks komersial, dan lain sebagainya. Menghindari korban kekerasan atau pelecehan seksual, baik pada keluarga korban maupun tersangka. Menghindari juga korban kejahatan atau kekerasan yang menimpa anak-anak. Namun jika tidak ada gambar lain untuk mendukung naskah, maka gambar-gambar diatas boleh digunakan dengan syarat di “blur” atau disamarkan agar tidak menunjukkan detail dari gambar yang akan ditayangkan. Pemilihan dan pengelolaan materi yang ada benar-benar diperhatikan dan menjadi tanggungjawab dari semua kru dari newsroom, mulai dari Eksekutif Produser, Produser, Reporter, Kameraman, hingga Editor, semua terlibat dalam menjalankan aturan-aturan yang ada. Dan atas semua usaha tersebut program berita Sidik mendapatkan pengharagaan dari KPI(Komisi Penyiaran Indonesia), dalam Apresiasi Program Radio dan Televisi, dengan menyabet posisi Terbaik II,
13
untuk Program TV, Kategori Program Kriminal, tahun 2006, atas semua usaha menghadirkan tayangan yang benar-benar memberikan informasi kepada pemirsa.
1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Sejauh mana peran editing video dalam proses produksi program berita SIDIK di TPI ?
1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui peran editing video dalam proses produksi program berita kriminal Sidik.
1.4. Signifikansi Penelitian Penelitian ini pada dasarnya ingin menganalisis isi suatu pemberitaan disalah satu program pemberitaan yang ada di stasiun televisi TPI berdasar bukti-bukti empiris.
a. Signifikasi Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memeberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan komunikasi terutama dibidang broadcasting, berdasar bukti-bukti empiris.
14
b. Signifikasi Praktis Dari hasil analisis dan bukti-bukti yang dodapat bisa berguna bagi dunia pertelevisian. Sehingga bisa memberikan masukan bagi stasiun penyiaran untuk meningkatkan kualitas tayangan dan berguna bagi penonton
juga bisa
15
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Komunikasi Massa Untuk memahami pengertian komunikasi massa, dapat dirujuk dari pendapat Tan dan Wright, dalam Komala23 merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Sedangkan definisi komunikasi massa menurut Meletzke, lebih memperlihatkan sifat dan ciri komunikasi massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari penggunaan media massa, dan juga sifat pesannya yang terbuka bagi semua orang. Sementara definisi komunikasi massa menurut Freidson, dengan membedakan dengan jenis komunikasi lainnya melalui suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Definisi Wright mengemukakan karakteristik komunikan secara khusus, yakni anonim dan heterogen. Ia juga menyebutkan pesan diterima komunikan secara serentak (simultan) pada waktu yang sama, serta sekilas (khusus untuk media elektronik seperti radio siaran dan televisi). 23
Lukiati Komala dan Elvirano Ardianto, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung 2004, hal 5-7.
16
Kemudian Rahmat merangkumnya menjadi : “komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
2.1.1. Fungsi Komunikasi Massa Menurut Joseph R. Dominick
untuk menganalisa komunikasi massa,
diperlukan dua buah tahapan yang berbeda. Pertama, menggunakan perspektif sosiologi
dan
meneropongnya
melalui
lingkup
yang
luas
dengan
mempertimbangkan fungsi-fungsi yang ditujukan oleh media massa bagi keseluruhan masyarakat. Kedua, dengan melihat melalui lingkup yang lebih dekat, kepada khalayak secara perseorangan, dan meminta kepadanya agar memberikan laporan mengenai bagaimana mereka menggunakan media massa. Dari keterangan di atas, oleh Joseph R. Dominick, fungsi komunikasi massa dibagi menjadi beberapa : 24 1. Pengawasan (Surveillance). Fungsi pengawasan adalah mengacu pada peranan berita dan informasi dari media massa. Orang-orang yang berada dibalik media massa, wartawan, reporter, koresponden, dan lain sebagainya, mengumpulkan berita dan informasi yang diperuntukan bagi khalayak yang tidak bisa memperolehnya. Informasi tersebut disebarkan kepada
24
Ibid, hal 15-18
17
organisasi-organisai media massa
dengan jaringan yang luas dan
peralatan yang canggih keseluruh dunia. Fungsi pengawasan dibagi menjadi dua, yaitu: a. Pengawasan peringatan (warning or beware surveillance) Jika media massa menyampaikan informasi kepada khalayak mengenai kejadian-kejadian, seperti bencana alam, kondisi ekonomi yang naik turun, demonstrasi, serangan militer, adalah fungsi media massa sebagai pengawasan peringatan. Peringatan ini dapat diinformasikan secara serentak dan segera, serta dengan model diinformasikan secara jangka waktu lama(secara bersambung mengenai sebuah informasi). b. Pengawasan instrumental (instrumental surveillance) Pengawasan ini berhubungan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Berita mengenai kebutuhan pokok, produk-produk terbaru, dan lain sebagainya. 2. Penafsiran (Interpretation) Media massa tidak hanya menyampaikan fakta dan data, namun juga memberikan informasi dengan interpretasi mengenai peristiwaperistiwa yang penting. Seperti tajuk rencana pada sebuah media massa. Dimana didalamnya terdapat komentar dari pemikiran para redaktur mengenai topik berita yang paling penting pada hari tajuk rencana tersebut disiarkan.
18
Tujuan penafsiran ini adalah untuk mengajak para pemirsa guna memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antar kelompok. 3. Hubungan (Linkage) Fungsi hubungan dari media massa ini sangat berpengaruh pada khalayak sehingga sering disebut dengan “public making” ability of the mass media atau kemampuan membuat sesuatu menjadi umum dari media massa. Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat dalam masyarakat dan tidak bisa dilakukan secara langsung oleh perseorangan. Misalnya proses kegiatan periklanan, kampanye seorang pemimpin partai untuk bisa berhubungan dengan para pengikutnya. Hal ini berkaitan dengan perilaku seseorang, baik positive construktive maupun negative destruktif, sehingga khalayak akan mengetahui apa saja saat media massa menyiarkannya. 4. Sosialisasi Nilai-nilai (Transmission of value) Sosialisai adalah sebuah proses transmisi nilai-nilai (transmission of value) yang mengacu pada cara-cara dimana seseorang mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari sebuah kelompok. Media massa menyajikan mengenai penggambaran masyarakat. Dan dengan menonton
seseorang
akan
mempelajari
bagaimana
berperilaku dan nilai-nilai apa saja yang penting.
khalayak
19
5. Hiburan (Entertainment) Hiburan merupakan fungsi media massa yang lain. Sebagai media massa dengan isinya, memiliki peran untuk membuat khalayak menjadi terhibur. Bagi khalayak sangat penting untuk melepaskan saraf-saraf yang tegang setelah seharian bekerja dengan menikmati isi dari media massa.
2.1.2. Ciri Komunikasi Massa Dari beberapa pengertian komunikasi massa di atas yang diungkapkan oleh para pakar komunikasi, dimana satu sama hampir memiliki pengertian yang sama, dan saling melengkapi satu sama lain, dapat diketahui karakteristik dai komunikasi massa. Perbedaan dengan jenis komunikasi yang lain seperti komponen yang terlibat, proses yang berlangsung didalamnya, dan lain sebagainya. Perlu dibahas secara mendetail. Ciri komunikasi massa adalah sebagai berikut : 25 1. Komunikasi massa berlangsung satu arah Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa. Karena menggunakan media massa maka komunikator dan komunikannya tidak bisa bertatapan secara langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, sedang komunikan aktif menerima pesan. Namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sepeti halnya pada proses komunikasi yang lain.
25
Ibid, hal 7-12.
20
Dengan demikian, komunikasi massa hanya berlangsung satu arah(one-way communication), sehingga tidak ada arus balik dari komunikan kepada komunikator. Komunikator tidak mengetahui tanggapan dari khalayak yang menjadi sasarannya. 2. Komunikator pada komunikasi massa bersifat terlembagakan Yang memiliki peran dalam komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya, banyak pesan-pesan lainnya yang memenuhi rubrik di media massa dengan berbagai berita yang dibuat oleh tim produksi media massa yang bersangkutan. Sehingga, pada proses kerjanya berapa orang yang terlibat dalam proses komunikasi massa itu, berapa macam peralatan yang digunakan, dan berapa biaya yang diperlukan, sifatnya relatif. Pada bagian ini komunikasi massa menjadi sangat kompleks. 3. Pesan bersifat umum Pesan yang disampaikan media massa adalah bersifat umum, karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada peseorangan atau kepada kelompok tertentu. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum. Namun kadang ada berita “human interest”, dimana memberitakan mengenai sesorang yang memiliki nilai lebih dan dirasa memiliki nilai berita, sehingga layak untuk diberitakan kepada khalayak.
21
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan Dibanding dengan komunikasi yang lain, komunikasi massa memiliki jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang relatif jauh lebih besar dan tidak terbatas. Bahkan komunikan yang banyak dan tidak tebatas tersebut akan memperoleh pesan yang sama secara serempak dan bersamaan. Menurut Effendy, dalam Komala, mengartikan keserempakan media massa itu adalah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. Untuk mencapai jumlah komunikan yang banyak tentu akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan diterima tidak bersamaan. 5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen Khalayak merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator, yang bersifat heterogen. Khalayak keberadaannya saling berpencar-pencar, satu sama lain tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi. Dan memiliki berbagai perbedaan seperti : jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pendidikan, pekerjaan, pengalaman, kebudayaan, pengadangan hidup, cita-cita, dan lain sebagainya. Sifatnya dari khalayak yang heterogen, membuat komunikator kesulitan untuk menyebarkan pesannya melalui media
22
massa kerena setiap individu dari khalayak menghendaki agar keinginannya terpenuhi. Bagi
para pengelola media massa hal
tersebut sangat tidak mungkin dilakukan. Salah satu cara untuk melaksanakannya adalah dengan mengelompokkan khalayak menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan, kesenangan, dan lain-lain. 6. Komunikasi mengutamankan isi daripada hubungan Dalam komunikasi massa, pesan yang akan disampaikan harus disusun sedemikian rupa
berdasarkan sistem
tertentu dari
komunikator dan disesuaikan dengan karakteristik dari media yang digunakan. 7. Stimulasi alat indra “terbatas” Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa yang digunakan. Pada media massa televisi pemirsanya menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. 8. Umpan balik tertunda(delayed) Umpan balik sebagai sebuah bagian dari proses komunikasi merupakan salah satu unsur yang penting. Efektivitas dari sebuah komunikasi kadang bisa diukur dari umpan balik yang disampaikan komunikan kepada komunikator.
Berdasar pengelompokan diatas maka sejumlah acara di media diperuntukkan bagi kelompok tertentu sebagai sasarannya yang biasa disebut
23
kelompok sasaran(target group), disamping khalayak keseluruhan sebagai sasarannya atau yang disebut khalayak sasaran(target audience).
Televisi merupakam media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat audio visual (didengar dan dilihat), dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi. Pada kasus ini karakteristik televisi menjadi sangat komplek sebagai bagain dari sebuah lingkup komunikasi massa.
Kompleksnya komunikasi massa dikemukakan oleh Severin dan Tankard Jr, dalam bukunya Communication Theories; Origins, Methods, And Uses In The Mass Media : “ Komunikasi massa adalah sebagian ketrampilan, sebagian seni dan sebagian ilmu”. Ia adalah keterampilan dalam pengertian bahwa ia meliputi teknik-teknik fundamental tertentu yang dapat dipelajari seperti memfokuskan kamera
televisi,
mengoperasikan
tape
recorder
atau
mencatat
ketika
berwawancara. Ia adalah seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangantantangan
kreatif
seperti
menulis
maskah
untuk
program
televisi,
mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi sebuah kisah berita. Ia adalah ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana
24
berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik.26
2.2. Media Televisi 2.2.1. Televisi Televisi merupakan bagian dari sebuah sistem yang besar, meski televisi merupakan sebuah kotak hitam yang ajaib, saat gelombang elektromagnetik dari stasiun pemancar televisi, berhubungan langsung dengan televisi tadi yang telah ditekan tombolnya, maka serta merta akan berubah menjadi fungsi yang sebenarnya, dimana khalayak bisa menikmati acara yang ditayangkan dari stasiun penyiaran yang bersangkutan. Dengan demikian televisi dapat berfungsi dengan baik setelah menempatkan semua unsurnya pada sistem yang semestinya, yaitu produksi, pemancar, dan televisi sebagai pesawat penerima.27 Televisi adalah sistem telekomunikasi dari broadcasting dan sebagai penerima gambar bergerak dan suara(program) dari jarak jauh yang dinikmati oleh khalayak. Televisi merupakan perangkat paling kuat dan dapat menembus khalayak untuk media komunikasi massa yang belum tertandingi. Namun yang terburuk adalah televisi menjadi candu yang membatasi khalayak dengan kesadaran sosialnya, kemajuan, sifat-sifat materialistik yang rendah, dan menghabiskan waktu dalam kehidupannya. Televisi dari sisi baiknya, membangunkan, merangsang, informatif, menginspirasi. Dan bagaimanapun televisi sebagai media komunikasi yang paling utama, dalam penggunaanya 26 . Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hal 5. 27 . Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1994, hal 2.
25
tergantung pada pengetahuan, ketrampilan, profesionalitas, standar moral siapa yang menontonnya. 28
2.2.2. Karakteristik Televisi
Karakteristik televisi yang berbeda dibanding dengan media massa yang lain adalah salah satu unsur yang mendukung cepatnya perkembangan dari televisi baik dari segi teknologi, isi, dan sasarannya. Televisi merupakan suatu sistem luar biasa besarnya, dimana perangkat pendukungnya seperti gambar dan suara berperan untuk mempengaruhi atau menjadi daya tarik bagi mata dan telinga pemirsa. Media televisi bisa memberikan pengalaman-pengalaman sesuai dengan
pengalaman
yang
telah
dimiliki
sebelumnya
atau
“simulated
experience”.29
Pengaruh ini disebabkan media massa (terutama televisi) punya kemampuan menciptakan kesan dan persepsi bahwa suatu muatan dalam layar kaca menjadi lebih nyata dari realitasnya. Dan akibatnya, liputan media menjadi seolah-olah lebih nyata dari yang sebenarnya.
Menurut J.B. Wahyudi dalam Morissan, media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, bahkan diantara sesama media penyiaran, misalnya antara radio dan televisi, terdapat berbagai perbedaan sifat. Media massa televisi meskipun 28
. Ron Whittaker, Television Production, Mayfield Publishing Company, California, 1992, hal 1. . Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1994, hal 3-7
29
26
sama dengan media radio dan film sebagai media elektronik, tetapi mempunyai ciri dan sifat yang berbeda, terlebih dengan media massa cetak seperti suratkabar dan majalah. Media cetak dapat dapat dibaca kapan saja tetapi televisi dan radio hanya bisa dilihat sekilas dan tidak bisa diulang. Sifat dari media televisi adalah: 30
Jenis Media Televisi
SIFAT • Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran
• Dapat dilihat dan didengar kembali, bila diputar kembali • Daya rangsang sangat tinggi • Elektris • Sangat mahal • Daya jangkau sangat luas
2.3. Berita Menurut The New Glorier Webster International Dictionary, menyebutkan bahwa berita adalah : 31 1. Current Information about something that has taken place, or about something not known before (informasi hangat tentang sesuatu yang telah terjadi, atau tentang sesuatu yang belum diketahui sebelumnya)
30
Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005, hal 9. 31 Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik, teori dan praktek, PT.Rosdakarya Bandung, 2005, hal 33.
27
2. News is information as presented by a news media such as a papper, radio, or television (berita adalah informasi seperti yang disajikan oleh media seperti suratkabar, radio, atau televisi) 3. News is anything or anyone regarded by a news media as a subject worthy of treatment (berita adalah sesuatu atau seseorang yang dipandang oleh media merupakan subyek yang layak diberitakan).
Sedang menurut Adinegoro dalam Baksin, jurnalistik adalah kepandaian mengarang untuk memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Sedang menurut A.Muis, unsur jurnalistik meliputi unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu. Jurnalistik adalah tindakan diseminasi informasi, opini, dan hiburan untuk orang ramai yang sistematik dan dapat dipercaya kebenarannya melalui media komunikasi massa modern.32 Dalam jurnalistik harus selalu ada unsur kesegaran waktu, dimana seorang reporter kemudian menyiarkan berita tersebut dan membuat interpretasi dan memberikan pendapat yang berdasar pada berita tersebut. Tom Clark dalam Hikmat, mengatakan bahwa “menurut cerita”, perkataan NEWS merupakan singkatan dari North, East, West, dan South, suatu cerita yang meskipun
32
tidak
dapat
dibuktikan
kebenarannya,
namun
menunjukkan
Askurifai Baksin, Jurnalistik Televsi Teori dan Praktek, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal 47-48.
28
maksudnya, yaitu bahwa berita adalah “untuk memuaskan nafsu ingin tahu” pada manusia dengan memberikan kabar-kabar “dari segala penjuru”. 33 Sebuah berita pertama-tama harus memenuhi sifat akurat yang dikelola secara cermat dan tepat oleh para penyelenggara jurnalisme. Selain memenuhi azas cermat dan tepat, berita juga harus lengkap(complete), adil(fair), berimbang(balanced), dan obyektif. disamping itu dalam penulisan berita tentu saja harus ringkas(concise), jelas(clear), dan hangat(current).
2.4. Program Berita Program berita adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak pemirsa dimana saja. Daya tarik dari program ini adalah informasinya, karena informasi itulah yang dijual kepada pemirsa. Sehingga program informasi tidak hanya melulu program berita dimana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian berita, termasuk juga perbincangan(talk show). Program berita dapat dibagi menjadi dua bagain besar yaitu berita keras(hard news) dan berita lunak(soft news).34 Berita keras(hard news) yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera harus diketahui khalayak. Sebagian orang menyebut hard news dengan straight news. Peran televisi sebagai sumber utama hard news bagi
33
Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2005, hal 39-40 34 . Fred Wibowo, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, PT. Gramedia, 1997, hal. 85-93
29
masyarakat cenderung untuk terus meningkat. Media penyiaran adalah media yang paling cepat dalam menyiarkan berita kepada khalayak. Dan media televisi biasanya menyiarkan berita keras secara regular yang ditayangkan dalam suatu program berita. Sedang berita lunak(soft news) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam(indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Stasiun televisi menggunakan berbagai istilah untuk jenis berita lunak ini misalnya news magazine, current affair, dan lain sebagainya. Manusia memiliki keingintahuan yang sangat besar. Mereka ingin tahu apa saja yang tengah terjadi di masyarakat. Dan disini programmer bisa mengeksploitasi rasa ingin tahu orang ini untuk menarik sebanyak mungkin audien. Berita lunak(soft news), dapat berbentuk perbincangan(talk show) atau laporan-laporan khusus seperti perkembangan trend atau gaya hidup. Kedua program televisi ini memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu penonton terhadap segala hal. Berdasarkan sifatnya program informasi dalam katergori berita keras(hard news) dan berita lunak(soft news) dapat dibedakan seperti tabel dibawah ini : 35
35
Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005, hal 101-102
30
Hard News
Soft News
• Harus ada peristiwa terlebih dahulu
•
Tidak musti ada peristiwa terlebih dahulu.
• Peristiwa harus baru(aktual) • Harus segera disiarkan
•
Tidak musti harus aktual
• Mengutamakan informasi terpenting
•
Tidak bersifat segera
•
Menekankan pada detail
•
Sangat
saja • Tidak
menekankan
sisi
human
interest. • Laporan tidak mendalam(singkat) • Tehnik penulisan piramida tegak
menekankan
sisi
human
interest •
Laporan bersifat mendalam
•
Tehnik penulisan piramida terbalik
•
Ditayangkan dalam program lainnya.
• Ditayangkan dalam program berita.
2.5. Berita Kriminal / Kekerasan (Crime News) a. Crime (Kekerasan/kriminal)
Dalam Instincts and Their Vicissitudes(1915) Freud mengungkapkan tentang destruktifitas dan agresifitas pada diri seseorang manusia. Freud
31
mengungkapkan hipotesis mengenai asumsi bahwa insting ego merupakan sumber keagrasifan. Freud menuliskan,36
“Hubungan kebencian terhadap suatu obyek sudah ada terlebih dahulu dibanding hubungan kecintaan. Kebencian berasal dari penolakan primordial ego narsistik terhadap dunia luar yang mengalirkan stimuli. Sebagai wujud reaksi ketidaksenangan yang ditimbulkan oleh si obyek, ia selalu berhubungan erat dengan insting pelestarian-diri; karenanya insting seksual dan insting ego dapat mengalami kondisi pertentangan (antitesis) yang secara berulang akan memunculkan cinta dan kebencian. Manakala insting ego mendominasi fungsi seksual, seperti yang terjadi pada tahap pembentukan hasrata sadistik-anal, insting-insting tersebut juga akan memasukkan sifat-sifat kebencian ke dalam tujuan-tujuan naluriah.”
Hubungan antara insting kematian dengan insting kehidupan pada dasarnya sama dengan yang terjadi antara libido pragenital dengan libido genital dalam sebuah skema perkembangan, dimana didalamnya, pertama, dorongan untuk menguasai, kedua, dorongan untuk menghancurkan.
Freud
juga
menambahkan
bahwa
libido
manusia
bertugas
menjinakkan insting penghancur agar tidak membahayakan, dan bertugas dipenuhi dengan membelokkan insting tadi kearah luar, dengan bantuan system organ tertentu, yaitu ogan berotot, kepada obyek-obyek eksternal. Selanjutnya dinamankan insting destruktif, insting untuk menguasai, atau kehendak untuk memperoleh kekuasaan. Sebagian dari insting tadi
36
Erich Fromm, Akar Kekerasan, Analisis Sosio-Psikologi atas Watak Manusia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000, hal. 657-658.
32
ditempatkan langsung untuk menjalankan fungsi seksual dimana memiliki peran penting, yang disebut sebagai sadisme. 37 Didukung oleh Lorenz,38 yang mengungkapkan bahwa ada energi khusus untuk tindakan instingtif yang mengumpul secara kontinyu pada pusat syaraf yang ada kaitannya dengan pola tindakan tersebut, dan akan terjadi ledakan jika sudah terkumpul cukup energi sekalipun tanpa ada rangsangan dari luar. Bagi Lorenz, agresi pada dasarnya bukanlah reaksi terhadap stimuli luar, melainkan rangsangan dalam yang sudah “terpasang” yang mencari pelampiasan dan akan terekspresikan sekalipun dengan rangsangan dari luar yang sangat kecil. Dengan demikian yang paling berbahaya justru spontanitas insting itu sendiri.
Pada teori ketegangan (kelas sosial), yang diungkapkan oleh ahli sosiologi Amerika Robert Merton,39 berpendapat bahwa aliran utama dari kebudayaan, sangat terbuka dengan kesempatan untuk menggapai impian dan kebebasan. Kebanyakan orang membeli impian-impian tersebut dan menjadikkannya budaya kekuasaan dan motivasi psikologi, atau oleh Merton disebut dengan anonime. Merton melihat hal tersebut sebagai sebuah dikotomi diantara apa yang masyarakat harapkan pada penduduknya, dan kesuksesan apa yang penduduk bisa aktualisasikan. Akibatnya, jika kesempatan dalam struktur sosial tidak sama dan semakin menjauhkan dari
37
. Ibid, hal 662 . Ibid, hal 8-9 39 . Wikipedia. or.id, Crime. 38
33
terwujudnya impian-impian, maka beberapa dari anggota masyarakat tersebut akan menghalalkan segala cara termasuk dengan cara kekerasan atau kejahatan untuk mewujudkan impian tersebut.
Kekerasan atau kejahatan adalah sebuah tindakan yang melawan terhadap kebijakan politik, agama, dan moral dimana di dalamnya terdapat petimbangan mengenai kepentingan untuk melindungi negara, penduduk, dan atau seseorang.40
Sebutan akan kejahatan atau kekerasan dan kesan negatif dari masyarakat yang menyertainya secara normal tidak mudah diterima untuk aktivitas tersebut, yang telah merugikan bagi masyarakat luas atau kepada negara,
dimana
didalamnya
termasuk
beberapa
yang
menyebabkan
kehilangan atau kerusakan yang parah pada masing-masing individu.
Sebutan dari kejahatan atau kekerasan menegaskan hegemoni dari kelompok masyarakat yang dominan, atau untuk merefleksikan sebuah konsensus bentuk penghukuman guna mengidentifikasi tingkah laku dan membenarkan bentuk-bentuk hukuman yang dilakukan oleh negara, dalam kasus yang menuduh seseorang yang mencoba atau melakukan kegiatan kekerasan atau kejahatan.
Kekerasan atau kejahatan bisa muncul, terjadi, dan berkembang di masyarakat diantaranya karena, permasalahan pada sikap pribadi dari negara
40
. Ibid.
34
tersebut, permasalahan hak-hak dari anggota masyarakat, permasalahan dengan pelayanan publik, permasalahan dengan proses-proses peradilan, permasalahan perekonomian-industri-atau bisnis, permasalahan moral sosial, permasalahan keagamaan,
permasalahan pada masing-masing anggota
masyarakat itu sendiri.
Kejahatan atau kekerasan yang terjadi saat ini di masyarakat memiliki berbagai macam tipe dengan modus yang berbeda-beda pula. Kepentingan yang beragam dari masyarakat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan, mendorong mereka untuk berbuat apa saja guna mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Pertama dilakukan dengan cara-cara yang bisa dipahami oleh masyarakat. Selanjutnya saat apa yang dibutuhkan tidak bisa terpenuhi maka cara yang tidak lazim atau bertentangan dengan norma atau kaidah di masyarakat akan dijalankan guna mendapatkan apa yang dibutuhkan. Faktorfaktor eksternal juga sangat mempengaruhi keinginan negatif dari seseorang guna mendapatkan apa yang mereka inginkan atau butuhkan, seperti adanya kesempatan itu sendiri untuk menjalankannya, pengaruh dari orang lain, pengaruh media massa, dan lain sebagainya.
b. Crime News atau Berita Kriminal
Tidak setiap tindak kejahatan bisa tampil pada berita di televisi. Dan pada kenyataannya, tidak semua tindak kejahatan bisa tercover oleh media. Sebelum melihat secara spesial pada berbagai tipe kejahatan yang diseleksi
35
oleh media, dimana hal ini akan membantu tipe apa saja yang ‘newsworthy’, karena tidak semua yang terjadi di dunia bisa menjadi berita.41
Newsworthiness adalah konsep yang digunakan untuk menjelaskan mengapa sebuah cerita bisa digunakan yang lain diabaikan, dan juga menjelaskan mengapa beberapa cerita bisa berkembang dari cerita lokal menjadi cerita regional, nasional atan bahkan menjadi berita yang mendunia. Jurnalistik and para jurnalis bekerja dengan sebuah budaya dunia dimana memiliki nilai sendiri, jurnalis tahu hal apa saja yang bisa menjadi berita.
Berita, baik terjadi secara nasional maupun lokal, bertendensi untuk fokus pada individu yang pasti dan tipe kejadian yang pasti juga. Seorang individu yang mengalami sebuah kejadian sehingga menjadi sebuah berita, pastilah apa yang mereka alami sangat ingin diketahui oleh publik. Beberapa individu yang bisa menjadi bahan berita :42
a. b. c. d. e.
Pemimpin politik Seorang kandidat presiden Pejabat pemerintahan lokal Seseorang yang memiliki reputasi yang buruk terhadap hukum Pemimpin sebuah organisasi atau juru bicara sebuah organisasi. f. Kematian seseorang, apalagi jika kemaitannya karena kasus kekerasan atau kejahatan. g. Demonstran, pembuat kekacauan. h. Seseorang yang sudah menjadi tersangka.
41 42
. www. Criminology.fsu.edu, Crime and Media, Lecture 2, What makes crime news. 2003 .Ibid.
36
Beberapa hal atau kejadian yang bisa menjadi suatu bahan berita, diantaranya adalah :43 a. b. c. d. e. f. g. h.
Konflik di pemerintahan Rencana dan keputusan pemerintah Perubahan pemerintahan. Protes atau demonstrasi yang dilaksanakan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Kejahatan atau kekerasan, kasus skandal, dan investigasi mengenai sebuah kejadian. Bencana. Inovasi Acara kebudayaan, peringatan hari nasional, dan lain sebagainya.
Setiap manusia dengan semua akal pikirannya akan bertindak terhadap sesuatu untuk memuaskan hasratnya. Berbagai cara akan ditempuh untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan. Banyaknya faktor dari luar menjadikan manusia memilki kesempatan untuk menikmati berbagai hal dengan sepuasnya. Berbagai media bermunculan untuk memuaskan hasrat manusia tersebut. Dan saat ini media yang sangat berpengaruh dimasyarakat adalah televisi.
Pengaruh media massa terhadap masyarakat, dengan cara bagaimana media terutama televisi membentuk ide-ide kita, nilai-nilai masyarakat, opini dan tingkah laku kita, dapat terkonsep keduanya secara negatif dan positif, tergantung perspektif yang digunakan. Pengaruh yang disebabkan oleh media massa (terutama televisi) mempunyai kekuatan
43
. Ibid.
37
menciptakan kesan (image) dan persepsi bahwa sebuah muatan dalam layar kaca menjadi lebih nyata dari realitas yang sebenarnya.44 Kemungkinan kita melekat pada teori “efek” dari pengaruh media, hegemoni akan pengertian kekuatan media sebagai sebuah ekspresi dari ketertarikan, ide yang beragam dari keterbukaan pasar media, kita harus menyimpulkan bahwa gambar di televisi tidak nyata, hal itu hanya sebuah versi dari kenyataan yang secara budaya tetap dan bergantung pada dua faktor yang saling berhubungan. Pertama, gambar-gambar media mengenai “realitas” adalah bagian dari proses produksi dari organisasi pemberitaan dan faktor struktural dari pembuatan berita, dimana mungkin mempengaruhi imej atau gambar dari kekerasan, pelaku kekerasan, dan system keadilan dari kekerasan pada pikiran di masyarakat.45 Faktor ini termasuk pemberitaan mengenai kekerasan yang “memecahkan”
dan
menghasilkan
dalam
hal
peradilan
atau
penghukuman, kebutuhan menghasilkan cerita yang tergantung pada waktu penjadwalan sebuah produksi berita, konsentrasi pada kejahatan tertentu kasus-kasus yang harus diselesaikan, pertimbangan pada keamanan seseorang, dimana dihasilkan dari seorang kameraman yang berhasil menangkap kekerasan publik dari belakang garis polisi, hal-hal yang bergantung pada “petugas”, sumber-sumber yang jelas sebagai bahan informasi. 44 45
. Karen Boyle, Media and Violence, Sage Publication, London, 2005, hal 21. .Jack Katz, What Makes Crime News, The European Institute for The MediaPublication, hal. 47
38
Faktor kedua, perhatian dari produksi berita, yang berasumsi tentang profesionalitas sebuah media. Mereka membagi dan memilih topik-topik berita, memprioritaskan satu berita dibanding yang lain, mengedit kata-kata dan kalimat, memilih warna apa yang akan digunakan, dan memutuskan gambar-gambar apa saja yang akan digunakan untuk mendukung cerita yang diangkat.46 Proses ini - yang dikenal dengan agenda setting – siapa saja yang bekerja pada media massa harus memilah dan memilih dari sekian banyak kejadian yang terjadi diseluruh penjuru dunia, dan memindahkannya dalam sebuah cerita yang bisa memberikan arti, memberikan solusi, dan mungkin membantu membentuk pandangan kita mengenai sesuatu. Kemudian, dari penelitian teori Uses and Gratification,47 yang biasanya difokuskan pada efek individu, ditemukan fakta bahwa komunikasi bisa membangun makna ritual (ritual meaning) yang mampu menggambarkan bagaimana orang secara bersama-sama dan bekerja sama secara terus-menerus memakai makna tersebut. Dengan demikian, komunikasi massa membantu orang menvisualkan masyarakatnya, perasaan-perasaannya, dan melakukan pembagian (sharing) terhadap seperangkat pemaknaan. Selanjutnya, televisi diyakini sejak lama menjadi semacam kanal yang berfungsi mengalirkan emosi dan kecenderungan
46
.ibid, hal 48. . Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Addison Wesley Longman, Inc 2001, hal. 356.
47
39
destruktif psikologis lainnya menjadi gejala internal (individu) yang wajar (normal). Sedangkan pada teori kultivasi,48 muncul riset yang didesain untuk menentukan apakah perkembangan eksposure pada berita di televisi akan berpengaruh pada kemungkinan sikap kriminalitas seseorang. Hipotesis tentang eksposure televisi ini dilaksanakan secara konsisten dengan bukti yang mempercayakan orang pada unsur instan yang ada dalam bentuk generalisai dan pembuatan keputusan (Tversky & Kahneman, 1973). Namun, ada pula pendapat tentang eksposure yang diulang pada cerita mengenai kriminalitas atau kejahatan memunculkan adanya pertambahan jumlah pemirsa berita televisi.49 Jangkauan kejahatan kemudian berkembang pada bingkai tertentu secara dramatis, frekuensi cerita, dan arti secara mendalam bagi khalayak. Eksposure televisi memperkirakan bahwa eksposure pada informasi ini, terutama melalui berita televisi, dimana perkembangan dari kejahatan secara independen adalah trend yang sangat aktual pada tingkat kejahatan lokal dan kerakteristik para khalayak pemirsa televisi itu sendiri. Difusi akan ketakutan melalui jaringan sosial alternatif yang utama pada teori kultivasi sebagai penjelasan kepada ketakutan masyarakat terhadap kejahatan adalah bahwa masyarakat menggunakan pengalaman pribadi mereka atau pengalaman orang lain dalam jaringan sosial mereka 48
. Daniel Romer, Kathleen Hall Jamieson, and Sean Aday, Television News and The Cultivation of Fear of Crime, International Communication Association, 2003, hal 89 49 . Ibid, hal.90.
40
untuk memutuskan apakah mereka harus perduli
atau tidak dengan
kejahatan (Sacco, 1995, Surette, 1992). ). Menurut Sacco :50
Secara keseluruhan, hal ini menjadikan munculnya pendapat bahwa berita kriminal berhubungan dengan masalah keamanan seseorang. Mereka lebih senang menempatkan apa yang mereka pelajari dari media pada konteks apa yang mereka palajari dari sumber social (pada jaringan sosial mereka), dan mereka mungkin menjadi peduli saat media menjadi sopan dengan acara yang memiliki nilai atau cita rasa yang tinggi.
McNair dalam Jewkes, menyebutkan bahwa pada mayoritas yang sangat luas dari cerita kriminal adalah “negatif” dalam esensinya dan dalam isinya harus memuat elemen “kebaruan”, berita harus memuat sesuatu yang kita ingin ketahui.51 Hal penting disini adalah kepentingan khalayak untuk mengetahui detail dari kejadian yang didapat dari penjelasan berupa narasi dari paket berita tersebut, dengan didalamnya memuat prinsip 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How).
2.6. Editing 2.6.1. Video Editor
Video editor adalah orang yang bertanggungjawab terhadap proses editing dimana didalamnya terdapat hal-hal yang berkenaan dengan nilai artistik dan tehnik, dimana dari sekian banyak stock gambar atau footage yang orisinil yang kita miliki disusun sedemikian rupa dan dirubah 50 51
. Ibid, hal. 91 Jewkes Ivonne, Media and Crime, SAGE Publications, London, 2004, hal 40.
41
menjadi sesuatu dengan versi yang baru. Proses artistik dari editing video terdiri keputusan-keputusan dari element-elementnya (stock gambar) untuk tetap dipakai, dihapus, atau dikombinasikan dengan berbagai variasi sehingga stock gambar menjadi satu dalam satu kesatuan, logis, dan enak untuk ditonton. Sedang proses tehnik dari video editing terdiri proses mengkopi dari macam-macam variasi elemen-elemen ke dalam pita video atau menjadi CD, DVD, dan media yang lain, sebagai hasil akhir untuk ditonton atau didistribusikan. 52
Tipe editing pada program video bisa dibagi menjadi dua sistem besar saat ini :53
1. Linear Editing
Proses linier editing adalah sistem mekanik secara dasar, yang di dalam terdapat video camera recorder, editing control, tittle maker, audio mixer, dan video mixer, sehingga fungsi editing bisa berjalan. Tehnik editing ini menggunakan cara yang linear, satu potongan gambar disambung dengan potongan gambar yang lain menjadi satu urutan jalinan cerita sehingga menjadi layak tonton.
52
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, 1994, hal 127-129 53 . Askurifai Baksin, Jurnalistik Televsi Teori dan Praktek, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal 143-145
42
2. Non-Linier Editing Sebuah keuntungan dengan adanya kecepatan dan menjadi sebuah keuntungan pada penggunaan teknologi, harga, dan tersedianya produk untuk proses non-linear editing. Metode non-linear editing ini menggunakan seperangkat komputer dengan software editing untuk memproses sebuah kerja editing. Proses ini hampir semuanya dilakukan secara digital. Tidak ada penggunaan peralatan secara mekanis kecuali saat memasukkan stock gambar (footage) dan saat proses final output menjadi bentuk pita video kembali. Editing dengan metode ini secara esensial sering disebut dengan metode potong dan tempel(Cut-and-Paste) gambar-gambar visual.
2.7. Peran Dalam setiap proses komunikasi terdapat berbagai unsur yang menjadikan kesuksesan terselenggaranya kegiatan tersebut. Untuk itu diperlukan support atau peran dari semua unsur yang menjadi bagian dari system terebut. Menurut Maslow dalam Naisaban, peran bisa diartikan sebagai kebutuhan akan aktualisasi diri.54
2.7.1.
Video Editor berperan secara teknis Seorang video editor harus mempunyai kemampuan menguasai semua proses kerja peralatan yang ada pada bagian editing newsroom, baik analog maupun digital. Kemampuan penguasaan peralatan sangat
54
Naisaban Ladislaus, Para Psikolog Terkemuka Dunia, Grasindo, Jakarta 2004, hal 279
43
dibutuhkan saat, terjadi error pada sebuah peralatan, seorang editor bisa menangani permasalahannya. Jadi, seorang editor tidak hanya disebut “tukang”, yang hanya bisa mengoperasikan. Secara teknik, dalam proses dari editing video, seorang video editor berperan secara konsisten dalam mengkopi berbagai elemen baik gambar, suara, grafis, efek, kedalam satu video tape (betacam) baru untuk disiarkan di master control atau dibuat dalam bentuk media baru yang lain. Selain peralatan yang harus dipahami seorang editor, materi atau bahan-bahan yang digunakan untuk proses editing dan produk-produk adalam bentuk materi apa saja yang harus dihasilkan untuk mendukung proses siaran (betacam) maupun non siaran(seperti untuk presentasi atau promo atau didistribusikan dalam bentuk DVD atau VCD), juga harus dimengerti oleh seorang video editor.55 Proses Editing pada program berita Sidik dilaksanakan di ruang tersendiri, dimana perlatan pendukung tersedia sepenuhnya. Mulai dari computer, VTR source, VTR record, edit control, monitor, mixer audio, mixer video, vectorscope, dan lain sebagainya. Alat-alat inilah yang membantu mendukung terlaksananya kerja seorang editor dalam melaksanakan proses editing dengan sempurna. Untuk proses editing pada program berita Sidik di TPI, menggunakan dua mesin analog dan lima mesin digital dengan program 55
www.Home.theather.com, Editing Concept.
44
avid dan satu mesin digital dengan program velocity.. Mesin analog untuk mengedit materi-materi dari mini dv. Sedang untuk materi berita dari bahan streaming akan lebih mudah dan cepat diedit dengan mesin yang digital.
2.7.2. Video Editor berperan sebagai sebuah Invisible Art56 Ruang editing terkenal dengan nama buruk “cutting room floor”, dengan menyelamatkan banyak gambar-gambar dari kameraman karena komposisi, zoom, camera shake, out focus, white balance yang buruk saat melakukan pengambilan gambar di lapangan. Editor kreatif adalah individu dengan tanggung jawab yang signifikan untuk membuat dan mengeksekusi keputusan editing. Editor kreatif harus mengerti semua prinsip astetik dari editing seperti seperti halnya mengoperasikan peralatan video editing. Bekerja dengan berbagai situasi produksi yang berbeda, sorang editor yang kreatif pasti akan memberikan gambaran terhadap alur cerita berdasar naskah yang berasal dari sekian banyak kaset materi yang akan digunakan untuk merekam dimana nantinya akan ada gambar-gambar penting yang akan terambil dari masing-masing sudut pengambilan gambar guna kepentingan program tersebut. Dalam hal ini, seorang editor mempunyai kebebasan berkreasi yang luar biasa. Keputusan mengenai penggunaan musik, sound efek, sound bites, gambar-gambar sequence, dan bahkan struktur dari Ben Long and Sonja Schenk, Digital Filmmaking Handbook, Charles Ricer Media, INC. Rockland, Massachusetts, 2000, hal 292 56 .
45
segmen mungkin bisa menjadi kekuasaan seorang editor. Editor bekerja dengan berbagai macam pengambilan, dari angle yang sama atau berbeda dari satu gambar yang diambil beberapa kali. Meskipun dasar dari struktur dan dialog dari adegan diberikan dalam naskah, seorang editor bisa secara signifikan memberikan pengaruh pada bentuk dan dampak dari adegan dengan memilih gambar yang sesuai dan menatanya menjadi sebuah hasil yang memuaskan. Sedang mengenai tugas dan fungsi editing adalah sebagai berikut :57 1. Memelihara Alur Cerita (Maintain Screen Direction) Agar hasil editing bisa berjalan sesuai dengan hal yang sudah kita perkirakan dari semua pergerakan obyek, perlu dipastikan bergerak sesuai
dengan irama yang diarahkan dari potongan yang satu ke
potongan gambar selanjutnya. 2. Memelihara garis pandang (Maintain Sight Lines) Melewati garis pandang dari masing-masing pemain pada sebuah adegan perbincangan bisa mengejutkan bagi para pemirsa dan sangat mengganggu alur cerita. Karena seolah-olah yang berbincang-bincang hanya satu orang saja dengan dirinya sendiri, karena arah pandang dia yang sama dan penempatan posisinya yang sama. 3. Bergerak dari gambar besar menjadi detail (Moving Large to Small) Dari gambar opening adegan sebuah establish very long shot dari atas sebuah gunung selanjutnya dissolve long shot ke hutan yang ada 57
Ron Whittaker, Television Production, Mayfield Publishing Company, California, 1992, hal 368-372.
46
dalam gunung tersebut, kemudian cutting pada medium shot sebuah pohon saja, dan akhirnya cut pada close-up seekor laba-laba yang sedang memangsa seekor serangga. Tugas dari editing untuk membuat detail seperti ini, memberikan gambaran dari kondisi yang umum sebuah adegan menjadi detail yang terjadi didalamnya. 4. Mengawasi kontinuitas gambar (Control Continuity) Kontiniti dalam video artinya adalah pakaian, pemain, dan gaya yang terus
sama dengan gaya yang realistic sebuah adegan dari
sebuah program. Berubahnya gaya rambut, make-up, pakaian, posisi pemain akan menjadi hambatan dalam menjaga kontiniti dari adegan yang akan kita buat. 5. Penghubung (Cutways) Diantara dua shot, kita lakukan insert sebuah gambar close-up. Untuk membantu agar antara dua shot tidak terjadi jumping, sehingga kesan normal dari sebuah pergerakan yang kita inginkan dari adegan dari program yang kita buat. 6. Panjang dan waktu Gambar (Shot Length and Timing) Dengan banyaknya variasi gambar dan waktunya juga berbedabeda, seorang editor dibutuhkan pikiran dan rasanya dalam memilih gambar-gambar tersebut untuk dipasang pada sebuah adegan. Pilihan panjang gambar yang tepat akan memberikan kesan emosional yang lebih berarti bagi pemirsa.
47
7. Mendekatkan (Juxtaposing) Dimaksudkan untuk menciptkan perbedaan suasana dan efek. Agar pemirsa dapat membedakan dua shot dan menyimpulkannya sebagai sebuah rangkaian cerita. Bisa juga sebagai maksud memberikan kesan dari sebuah aksi. Dengan menngunakan shot seperti POV(Point of View) dan close-up, bisa memberikan detail aksi dari tokoh. 8. Memadukan Aksi (Matching Action) Tehnik ini sebagai penghubung antara dua shot pada editing yang menunjukkan sebuah kesinambungan sebuah aksi. Perbedaan jenis shot yang dibutuhkan untuk memadukan aksi, seperti dari gambar medium shot dilanjutkan dengan close-up. Perpindahan ini akan memberikan kesan lebih halus pada adegan yang dibuat. 9. Transisi (Transisions) Wipe, fade, dan dissolve adalah transisi yang biasa digunakan dalam proses editing, untuk membantu memberikan kesan yang seperti diinginkan dalam naskah. Untuk menghubungan sebuah tempat atau peristiwa yang berbeda jarak atau waktu bisa digunakan dissolve. Fade digunakan untuk mengawali dan mengakhiri satu adegan. Sedang wipe digunakan untuk menunjukkan bahwa kita sudah berganti suasana.
48
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Sifat Penelitian Pada penelitian mengenai peran editing, tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji atau membuat prediksi.58 Penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci tentang peran editing dalam program SIDIK untuk melukiskan yang ada, mulai dari menerima kaset master shoting dan naskah dari produser, take vocal atau dubbing untuk narasi, preview gambar, melakukan proses editing, hingga akhirnya menjadi master video siap tayang. Penelitian ini ingin meneliti kondisi dan praktek-prektek yang berlaku dengan aturan yang dibuat untuk melaksanakan proses editing, membuat evaluasi, dan menentukan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.59 Penelitian ini dilakukan dengan proses wawancara secara mendalam(indeepth interview) terhadap produser dan editor dari program berita SIDIK di TPI, dengan membuat pertanyaan secermat mungkin, untuk mendapatkan data-data yang diperlukan pada penelitian ini. Setelah data yang diinginkan terkumpul,
58
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1998), hal 24 59 ibid, hal 25.
49
selanjutnya dianalisa secara mendalam mengenai bagimana peran editing untuk menghasilkan master siar yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan panduan visual yang telah disepakati dan tidak bertentangan dengan kode etik.
3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian peran editing dalam pemilihan, memotong, dan menyambung serta mastering gambar program berita SIDIK di TPI ini adalah adalah studi kasus.60 Dengan metode ini peneliti melakukan pendekatan kepada editor, produser, dan eksekutif produser program berita kriminal SIDIK di TPI dalam penelitiannya dengan menelaah pada suatu kasus yaitu video editor yang diteliti secara intensif, mendalam, mendetail. Digunakannya metode ini karena secara bersamaan studi kasus melakukan menjalankan dan mencoba hipotesis yang kita lakukan. Dari hasilnya, berguna untuk mempertajam pengertian yang mendalam mengenai mengapa penelitian ini bisa dilakukan dengan sangat cepat dan menjadi sebuah catatan yang penting mengenai hal-hal yang harus ditelaah lebih mendalam pada penilitian selanjutnya. Penelitian ini membuktikan cara-cara yang sistematis mengenai peristiwaparistiwa yang terjadi, mengumpulkan data, menganalisa informasi, dan melaporkan hasilnya. Selain itu studi kasus menggunakan sample yang besar dan menggunakan peraturan yang sangat ketat untuk mencoba jumlah variable yang mungkin terbatas. Metode studi kasus melibatkan peristiwa yang ada secara mendalam sebagai sebuah kasus.
60
Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 17
50
Metode studi kasus memberikan sebuah metode belajar mengenai kompleksitas bahasan melalui metode deskriptif yang mendalam dan analisis kontekstual. Studi kasus dapat memberikan data-data lebih banyak yang dapat digunakan untuk mengantisipasi analisa sebelumnya. Studi kasus merupakan sebuah pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness) dari obyek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi, di mana tujuannya adalah untuk memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai obyek yang bersangkutan yang berarti bahwa studi kasus harus disifatkan sebagai penelitian yang eksploratif dan deskriptif.
3.3. Definisi Konsep 3.3.1. Video Editor Video Editor adalah
orang yang bertanggungjawab terhadap semua
proses editing video. Video editor bertugas menggabungkan gambar yang berasal dari pita video(stock shot/footage) menjadi sebuah urutan gambar yang “bercerita” dengan menggunakan peralatan berupa video editing control (bisa berupa sebuah mesin editing analog maupun komputer), dimana pada saat proses tersebut berlangsung ditambahkan narasi, efek suara dan video, tittle, musik, transisi yang “ceritanya” disesuaikan dengan naskah yang telah disusun oleh penulis naskah dan disetujui oleh produser, dan akhirnya yang menjadi hasil mastering-nya bisa berupa pita video betacam atau compact disk, sehingga siap
51
untuk disiarkan diruang master control, untuk disiarkan dan bisa dinikmati oleh khalayak. Disamping memuat aspek-aspek tehnik, editing juga memuat aspek-aspek artistik, dimana didalamnya memuat elemen-elemen memilih, membuang dan bagaimana membuat urutan gambar disamping “enak” untuk dinikmati juga untuk menjaga martabat manusia, dimana didalamnya sekaligus sebagai sebuah sensor atas sebuah peristiwa. Karena tidak semua gambar yang dihasilkan oleh kameraman layak untuk ditonton oleh khalayak.
3.3.2. Program berita SIDIK Program berita SIDIK adalah program berita hard news yang memuat berita-berita kriminalitas yang terjadi dilingkungan masyarakat sehari-hari mulai dari pembunuhan, perampokan, pencurian, penipuan, penyalahgunaan narkoba, bahkan sampai dengan tidak asusila. Program berita SIDIK pertama kali diluncurkan pada awal April 2003, yang tayang setiap hari pada pukul 11.00 dengan durasi 30 menit, dan pada awalnya diawaki oleh Arifin S. Harahap sebagai Executive Producer, Timbo Siahaan dan Rudi Ahmad Dasuki sebagai Produser.
3.4. Key Information Beberapa orang yang menjadi key information dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memegang peran penting dalam terselenggaranya Program berita kriminal SIDIK di TPI, antara lain adalah :
52
1. M. ALhafiz (Eksekutif Produser program berita kriminal Sidik TPI) Orang yang bertanggungjawab terhadap gaya, tampilan, dan isi dari program berita kriminal Sidik di TPI. 2. Hendry S. Handoyo (Produser program berita kriminal SIDIK TPI) Sebagai orang yang bertanggung jawab atas terselenggaranya program berita kriminal SIDIK dan sebagai user pada editing. 3. Kamaludin (Visual editor program berita kriminal SIDIK) Sebagai orang yang mendapatkan tanggung jawab dari produser untuk menjalin gambar menjadi master siar untuk terselenggaranya program berita kriminal SIDIK.
3.5. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis pada proses penelitian peran editing video dalam memilih stock gambar pada program SIDIK di TPI diantaranya adalah : a. Data Primer Data primer sebagai sumber data utama menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Meleong
dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
tindakan. 61 Kata dan tindakan disini adalah berasal dari orang yang diamati atau di wawancara sebagai sumber data yang utama. Sumber data yang utama ini dicatat dengan catatan tertulis atau bisa juga dengan melakukan perekaman audio video tape, pengambilan foto.
61
Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal 5
53
Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian peran editing video dalam memilih stock gambar pada program SIDIK di TPI dilakukan dengan wawancara secara mendalam kepada para nara sumber (key information) dan dokumen-dokumen pemberitaan, berupa naskah dan rundown. b. Data Sekunder Data sekunder pada penelitian ini didapat dari berbagai literature pustaka atau pendapat dari para ahli yang bisa digunakan sebagai bahan penunjang data primer. Data sekunder sebagai bahan tambahan berasal dari sumber buku, biografi, company profile, observasi, studi komparasi data, dokumen pribadi dan dokumen resmi. Beberapa data sekunder yang didapat peneliti pada penelitian tentang peran editing video dalam memilih stock gambar pada program SIDIK di TPi diperoleh dari dokumen dan arsip bagian News TPI, buku-buku yang relevan dengan penelitian, artikel-artikel di internet, dan karya ilmiah yang diperoleh dari perpustakaan.
3.6. Fokus Penelitian Penelitian yang dilakukan ini berfokus pada peran video editor sebagai benteng terakhir sebelum semua materi berita siap masuk tayang pada master control, berdasar pada naskah dan panduan visual yang telah disepakati. Sorang video editor harus mampu memilih, membuang dan menata ulang berbagai macam potongan gambar yang sudah diambil kameraman dengan menambah berbagai unsur lain seperti voice(dubbing), efek(video dan audio), grafis, dan lain
54
sebaginya untuk menjadi berurut dan enak ditonton. Pada sebuah proses produksi program televisi ada beberapa tahapan yang harus dijalankan62, dan seorang video editor menjadi satu bagian dalam proses produksi program televisi. Tahapan dalam proses produksi program berita televisi adalah sebagai berikut : 1. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan) Pada tahap ini, semua elemen yang terlibat dalam tim liputan mengadakan rapat redaksi. Mulai dari eksekutif produser, produser, reporter, kameraman, editor, korda, korlip. Rapat diadakan untuk membahas berbagai rencana siaran, yang terdiri dari tiga bagian “ a. Ide Munculnya ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah, dari
seorang
produser
atau
meminta
seorang
reporter
mengembangkan ide atau gagasan menjadi naskah. b. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi penetapan jangka waktu kerja, penyempurnaan naskah, pemilihan crew, serta estimasi biaya yang dibutuhkan. c. Persiapan Pada tahap ini meliputi pemberesan semua kemungkinan perizinan, surat-menyurat. Juga ketersediaan peralatan yang dibutuhkan. Pada tahap ini seorang editor juga harus bisa bekerjasama dengan kameraman mengenai kemungkinan pengambilan gambar-gambar di 62
Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 1997, hal 20-24.
55
lapangan dan juga berdiskusi dengan produser mengenai hal-hal yang bisa dilaksanakan di editing dengan kemungkinan hasil gambar yang diperoleh kameraman. 2. Tahap Pelaksanaan Reporter dan kameraman ke lapangan atau lokasi dari sebuah kejadian yang akan diliput. Kameraman mengambil semua kejadian dengan kameranya. Reporter mencari orang-orang yang harus diwawancara
untuk
mendukung
materi
berita
untuk
dimintai
keterangaannya. Setelah kameraman selesai mengambil gambar berbagai kejadian selanjutnya mengambil gambar orang yang akan diwawancara. 3. Pasca-produksi Pada tahap ini, adalah bagian dari pekerjaan seorang video editor untuk melaksanakan proses editing. Setelah kameraman dan reporter selesai liputan, reporter membuat catatan berupa time code dari semua gambar yang ada. Kemudian reporter membuat naskah, yang selanjutnya di setujui oleh produser. Selanjutnya adalah menjadi tugas video editor untuk melaksanakan editing berdasar naskah. Setelah menerima naskah dari produser, editor membuat audio narasi untuk panduan editing on-line di ruang editing. Narasi yang sudah direkam, menjadi petunjuk bagi editor dalam mengikuti ketentuan yang ada dalam naskah.
56
Degan bantuan naskah dan narasi editor kemudian mengedit semua hasil shooting kameraman, dimana setiap shot dan adegan yang disambung berdasar pada catatan time code. Editor juga melaksanakan mixing, dimana antara narasi, suara asli dari kejadian, dan jika mungkin ada sound effect atau musik, diatur keseimbangannya agar tidak saling mengganggu dan lebih enak untuk dilihat dan didengar. Setelah semua dipastikan selesai, editor membuat masternya, yang direkam dalam pita betacam, yang dicatat time code in dan out, untuk menjadi bahan siaran program berita di master contol.
Peran seorang video editor adalah menterjemahkan isi naskah dengan memilih, memotong, dan menyambung berbagai stock gambar dari kameraman menjadi sebuah urutan gambar dan suara yang bercertia dan bisa dinikmati oleh pemirsa. Namun disamping itu seorang video editor juga dituntut bisa menguasai semua jenis peralatan yang ada di newsroom. Seorang video editor juga harus mempunyai kemampuan non teknis atau memiliki visi artistik dalam menghadapi sebuah materi dimana banyak sekali gambar-gambar yang tersedia untuk diolah, di beri efek, dan disusun menjadi suatu tayangan yang menarik. Peran secara artistik dari seorang video editor adalah memutuskan bagian gambar mana saja yang harus dipilih, dibuang, dan menggabungkan dari berbagi sumber menjadi satu kesatuan susunan gambar yang teratur, logis, dan memiliki aturan secara visual sebagai sebuah tayangan yang layak ditonton. Seorang video editor harus kreatif mengelola gambar yang tersedia, dengan catatan memenuhi
57
standar (durasi, pencahayaan, sinematografi, kebutuhan naskah), dimana berbagai kemungkinan bisa dilakukan oleh seorang video editor. Pada siaran berita regular pada segmen akhir biasanya dihadirkan beritaberita mengenai laporan khas(feature)63 yang berisi uraian fakta yang bersifat khas atau unik. Fakta yang khas atau unik ini diuraikan secara terperinci, yang disajikan dan disusun dengan panduan naskah yang berisikan materi-materi yang mendukung hal-hal yang unik atau khas tersebut. Pada program berita kriminal Sidik, tema-tema berita feature yang diangkat biasanya adalah artis yang pernah mengalami tindak kejahatan atau kekerasan dari para pelaku kriminalitas dan juga feature mengenai kejadian-kejadian yang paling mendapat perhatian dari pemirsa dalam satu minggu tersebut. Peran seorang video editor sebagai seorang seniman yang paling menonjol adalah saat mengerjakan paket-paket berita feature. Pada pengerjaannya berita feaure, banyak membutuhkan efek baik video maupun audio. Disamping itu kreasi dari seorang video editor yang kreatif dalam menterjemahkan isi naskah, bermain dan mengekploitasi stock gambar yang ada juga menjadi alasan mengapa video editor bisa disebut juga seniman. Naskah dari produser hanyalah panduan bagi video editor, selebihnya adalah hak seorang video editor dalam mengelola semua persedian gambar, mulai dari memotong gambar, membuang gambar-gambar yang buruk, dan menyusun berdasar urutan naskah, dan memberikan efek baik audio maupun video jika memang diperlukan, agar lebih berkesan cantik dan enak untuk ditonton.
63
. Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal. 97.
58
Secara teknis, seorang video editor harus mengerti bagaimana harus membuat sebuah bentuk materi baru (betacam, VCD, DVD, dan lain sebagainya) untuk siap ditonton atau didistribusikan. Disamping itu untuk mendukung kelancaran tugasnya, seorang video editor juga harus mengetahui peralatan apa saja yang dibutuhkan, kapan dan bagaimana menggunakannya, baik untuk lineir maupun non-linier. Untuk peralatan editing linier seorang video editor harus memahami semua peralatan pendukungnya, koneksinya, dan cara kerjanya. Untuk peralatan editing non-linier, disamping harus memahami peralatan pendukungnya, koneksinya, dan cara kerjanya, seorang video editor dituntut juga harus mengikuti perkembangan teknologinya. Karena teknologi editing non-linier berkembang sangat pesat dan memiliki berbagai macam variasi, serta perangkat lunak pendukungnya juga memiliki berbagai macam jenis. Sebuah newsroom sangat membutuhkan kecepatan dalam menyajikan berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat. Teknologi saat ini yang berkembang terutama untuk editing non linier sangat mendukung untuk hal tersebut.
Mulai
dari
operating
system-nya
hingga
software-software
pendukungnya. Sumber berita bisa dari mana saja, dari kameraman, kontributor daerah yang mengirim gambar dengan streaming. Teknologi streaming sangat membantu dalam mempercepat masuknya materi-materi berita dari daerahdaerah. Dengan mengirimkan materi-materi berita menggunakan gambar yang dicapture dan dikompres menjadi file video dan dikirim melalui satelit dalam hitungan detik materi dari daerah bisa segera ditayangkan dari newsroom, tanpa harus menunggu besok.
59
3.7. Analisis Data Guna tercapainya tujuan penelitian, maka tehnik yang digunakan adalah deskripsi dan analisa data yang diperoleh secara kualitatif. Analisis deskriptif hanya digunakan untuk memaparkan situasi dan peristiwa dan melukiskan variable yang ada secara satu per satu.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1.
Program Berita Sidik TPI Masyarakat saat ini sangat aktif dalam menggunakan media terutama
elektronik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti yang terungkap dalam teori uses and gratifications,64 bahwa setiap anggota masyarakat dengan kebutuhan dan kepentingannya akan memilih media yang ia anggap bisa memenuhi apa yang diinginkan. Salah satu media elektronik yang saat ini menjadi sumber informasi bagi masyarakat adalah televisi. Sebuah stasiun televisi dengan didukung semua staf pemberitaannya bertugas untuk melaporkan berbagai kejadian diberbagai belahan dunia serta membuat interpretasi dan memberikan pendapat yang didasarkan pada beritanya untuk disampaikan kepada masyarakat.65 Semua kejadian yang ada di masyarakat, dengan sifatnya yang penting bagi mayarakat itu sendiri dan semua pikiran, tindakan serta ide yang didukung oleh kejadian-kejadian tersebut menjadi bahan pemberitaan bagi stasiun televisi. Berita-berita yang ditayangkan akan membuat masyarakat memperoleh informasi yang dibutuhkan dan mendapatkan kepuasan pribadi. Menurut Harold Laswell dalam Baksin, media massa berperan sebagai pengawal bagi lingkungan masyarakat, yang dapat mengungkap berbagi ancaman 64
. Morrisan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005, hal 24. 65 . Askurifai Baksin, Jurnalistik Televsi Teori dan Praktek, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal 48-49
61
dan peluang yang bisa mempengaruhi nilai-nilai komunitas.66 Seperti banyaknya tindakan kekerasan atau kriminalitas yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya dan semakin beragam jenisnya. Pemberitaan dari televisi berfungsi menghubungkan anggota masyarakat dengan lingkungannya, untuk senantiasa waspada dengan hal-hal yang mungkin terjadi di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan informasi, stasiun televisi mengemas berbagai peristiwa tersebut menjadi program berita yang berisi paket-paket berita. Pemberitaan berita kriminal tidak terlepas dari banyaknya peristiwa sadisme, kekerasan dan tindakan berdarah-darah dilingkungan masyarakat seharihari yang dapat berdampak buruk pada masyarakat. Peristiwa akibat tindak pidana yang terjadi di masyarakat hingga saat ini masih menjadi peristiwa yang dianggap masyarakat penting untuk diketahui karena selalu melibatkan aksi kejahatan (kriminalitas) yang dekat dengan kehidupan sehari hari dengan kerugian yang tidak saja harta benda namun sering kali nyawa turut melayang.
Berita-berita kriminal dari awal selalu diminati oleh masyarakat, di TPI pada awalnya adalah dari program Serbaneka yang kemudian berganti nama menjadi Lintas Lima yang juga berisi berita-berita kriminal dan sosial. Seiring dengan perkembangannya, kita membuat program Sidik, untuk menapung berbagai berita kriminal yg memang terjadi banyak di sekitar kita. Program Sidik menjadi wadah untuk manampilkan berita, menjadi program yang khusus menampilkan berita kriminal.67
66 67
. ibid, hal 49. . Wawancara dengan Hendry Handoyo, Produser Sidik, TPI, 1 November 2007, 10.00 wib.
62
Sidik,68 merupakan program berita yang memuat informasi kejadian yang menyangkut tindak pidana (kriminalitas) yang terjadi di lingkungan masyarakat sehari-hari mulai dari Pembunuhan, Perampokan, Pencurian, Penipuan, Penyalahgunaan Narkoba, bahkan sampai pada tindak asusila. Sidik dibentuk sebagai wadah untuk menampung berita berita khusus kriminal yang semakin hari semakin banyak terjadi di lingkungan masyarakat, seiring dengan semakin sulitnya kehidupan masyarakat akibat dampak terpuruknya ekonomi masyarakat. Pada dasarnya berita kriminal di TPI telah ada sejak lahirnya divisi pemberitaan pada tahun 1991 menyusul dibentuknya program Serbaneka, yang kini telah berganti nama Lintas Lima, tayang setiap hari pukul 17:00 WIB. Sebelum terbentuknya program SIDIK, Program Lintas Lima memuat berita-berita aktual yang sebagian besar merupakan Kriminal, disusul kasus-kasus sosial yang terjadi di masyarakat. Pada tahun 2000 isi Lintas Lima di format ulang dengan menampilkan lebih banyak berita-berita menyangkut Politik dan umum seiring dengan kencangnya isu politik yang terjadi di tanah air. Sementara tindak pidana yang terjadi di masyarakat semakin meningkat sehingga banyak berita kriminal yang juga perlu ditayangkan. Berkaitan dengan itu, Eksekutif Producer Arifin S. Harahap beserta Timbo Siahaan (Producer) dan Rudi Ahmad Dasuki (Producer) membahas kemungkinan dibuatnya program khusus yang berisi berita kriminal, seperti yang telah dilakukan beberapa televisi yang lain (Sergap-RCTI, Buser-SCTV, Patroli Indonsiar, dan TKP-TV7) hingga akhirnya TPI dari divisi pemberitaan
68
. Profil Program Berita Sidik, Redaksi SIDIK, 2006.
63
meluncurkan program SIDIK pada awal April 2003 yang tayang setiap hari pukul 11.00 wib berdurasi 30 menit sampai sekarang. Berbagai peristiwa setiap hari terjadi di sekitar masyarakat, mulai dari peristiwa politik, ekonomi, social, budaya, dan lain sebagainya. Dalam peristiwa social di masyarakat salah satunya adalah peristiwa kriminalitas atau kejahatan. Namun tidak semua bentuk tindak kejahatan bisa tampil pada berita di televisi. Pada kenyataannya, tidak semua peristiwa kejahatan tercover oleh media. Sebelum melihat secara khusus pada berbagai tipe kejahatan yang diseleksi oleh media, dimana hal ini akan membantu tipe apa saja yang ‘newsworthy’, karena tidak semua yang terjadi di dunia bisa menjadi berita.69 Saat ini redaksi TPI untuk program berita kriminal, terdiri dari tiga orang produser selalu melakukan seleksi terhadap materi yang masuk ke redaksi hasil liputan dari kameraman dan reporter di Jakarta maupun kontributor yang ada di daerah, sebelum tayang di layar kaca. Banyaknya materi yang masuk harus disesuaikan dengan kebutahan siaran pada hari tersebut dan tergantung juga dari seberapa besar nilai berita yang akan diangkat berguna bagi masyarakat.
Berita yang akan ditayangkan dalam program berita sidik mengacu pada besarnya nilai berita, atau tergantung dari pengamatan produser.70
69 70
. www.criminology.fse.cu . Wawancara dengan Hendry Handoyo, Produser Sidik, TPI, 1 November 2007, 10.00 wib.
64
Materi Program Berita Sidik adalah semua peristiwa pelanggaran hukum pidana resmi (KUHP) di tengah-tengah kehidupan masyarakat (Pembunuhan, Perampokan, Pencurian, Penipuan, Pemerkosaan, Penganiayaan, dll).71 Berbagai tindak kejahatan dewasa ini semakin meningkat, baik secara jumlah maupun jenisnya di masyarakat, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Semakin lebarnya kesenjangan sosial ditandai dengan meningkatnya taraf ekonomi dari kelompok masyarakat tertentu sehingga bisa dengan mudah menikmati berbagai kemajuan, seperti teknologi, informasi dan pembangunan disatu sisi dan disisi lain masih banyaknya kelompok masyarakat yang belum bisa menikmati hasil pembangunan secara layak sehingga mengalami berbagai macam ketertinggalan adalah salah satu penyebab munculnya angka kejahatan di masyarakat. Salah satu pengaruh paling besar dari makin meningkatnya angka kejahatan baik jenis maupun jumlahnya di masyarakat adalah dari media massa yang berkembang di masyarakat itu sendiri, mulai dari internet, film, televisi, koran, majalah, dan lain sebagainya. Tatanan masyarakat yang mulai berubah, hilangnya adat istiadat yang bisa menjadi kontrol bagi masyarakat, hilangnya sifat gotong royong di masyarakat, diakibatkan
dari
kemajuan
perkembangan
teknologi,
informasi,
dan
pembangunan, menyebabkan munculnya berbagai bentuk kejahatan-kejahatan di masyarakat.
71
. Ray Wijaya, Lebih Dekat Dengan Sidik, Pemimpin Redaksi Divisi Pemberitaan TPI, 2006.
65
Untuk itu redaksi TPI sangat perlu sekali untuk mengangkat berbagai peristiwa pelanggaran hukum pidana resmi (KUHP) menjadi sebuah tayangan dalam sebuah program berita. Dalam teori kultivasi, dimana dari masing-masing kelompok masyarakat di dunia yang memiliki orang-orang, nilai-nilai, adat kebiasaannya, ditemukan adanya ketakukan atau terbentuknya sebuah citra realitas walau kadang tidak konsisten dengan kenyataan72 terhadap dampak negatif dari tayangan media terutama televisi, terutama berita kekerasanan atau kriminal. Meskipun televisi bukan satu-satunya media untuk melihat dunia, tapi televisi merupakan media yang sangat ampuh apalagi jika dikonsumsi dalam waktu yang lama dan sering. Dengan proses pengerjaan semua materi dengan menjalankan standar operation procedure dengan baik dan sebagaimana mestinya, sudah pasti tayangan yang dihasilkan bisa menjadi bahan yang berguna bagi masyarakat untuk senantiasa waspada, selalu belajar, memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya. Ketakutan masyarakat akan dampak tayangan kekerasan dari media televisi memang sangat beralasan. Munculnya kekerasan dalam rumah tangga, tingginya angka kriminal di masyarakat, munculnya bentuk-bentuk kejahatan baru, dan lain sebagainya sering dipicu oleh maraknya tayangan kekerasan ditelevisi, baik dari berita, film, sinetron, dan lain sebagainya. Tingkat pendidikan yang masih rendah dari sebagian masyarakat Indonesia menjadi salah satu pemicu dangkalnya daya pikir dalam menyelesaikan 72
Lukiati Komala dan Elvirano Ardianto, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung 2004, hal
66
sebuah permasalahan. Hal ini sangat mudah memicu munculnya konflik-konflik dalam masyarakat. sehingga meningkatan angka kejahatan di masyarakat.
Sebenarnya dalam kerangka tema besarnya redaksi TPI, program berita yang dimaksudkan adalah yang humanis dan menginspirasi, artinya program-program kriminalpun juga sebisa mungkin adalah yang humanis, tidak menakut-nakuti. Menginspirasi, ya maksudnya bahwa setelah orang nonton bukan menjadi takut tapi menginspirasi dia untuk lebih waspada terhadap kejahatan, apa sih bentuknya seperti memberikan tips supaya orang, oh beginilah kejahatan dan bagaimana mengantisispasinya, kita lebih mengetengahkan itu.73
Program Berita SIDIK dibentuk sebagai bagaian dari program berita di TPI bukan untuk menakut-nakuti masyarakat ataupun memberikan pandangan bagi pelaku kejahatan, namun program berita SIDIK dibuat dengan tujuan :74 1. Agar masyarakat mengetahui berbagai peristiwa kriminal yang terjadi di lingkungan sekitarnya. 2. Untuk menambah wawasan masyarakat mengenai modus-modus kejahatan yang ada, sehingga dapat menghindari atau bahkan bisa mengantisipasi agar kejahatan serupa tidak menimpanya. 3. Agar masyarakat mengetahui sanksi-sanksi kejahatan sesuai dengan KUHPidana. 4. Memberi tips cara menghindari ataupun mengantisipasi agar kejahatan serupa tidak menimpanya.
Berita-berita kriminal tidak akan terlepas dari kekerasan yang acap kali terjadi pada tindak kriminalitas yang menggambarkan tersangka pelaku tindak kejahatan, akibat kekerasan, korban kekerasan yang sering menimbulkan sikap 73
. Wawancara dengan M. Alhafis, Eksekutif Produser Program Berita Sidik TPI. 29 Oktober 2007, 09.00 wib 74 . Konsep dan Tujuan Program Berita Sidik, Redaksi Sidik, 2006.
67
kengerian pada pemirsanya. Untuk meminimalisir dampak pemberitaan berita kriminal maka program berita SIDIK berkomitmen menerapkan kode etik dan peraturan dalam penyiaran pada setiap kemasan paket berita.
Terus yang lain yang paling membedakan, adalah sidik yang pertama, sekarang sih, sudah banyak program-program sejenis yang mengarah kesana. Sidik sangat concern terhadap hakhak korban termasuk tersangka serta hak penonton yaitu, pada siang hari masa sih dikasih gambar sadis, dikasih pukulpukulan. Sementara disana kita tahu ada ibu-ibu ada anakanak. Lalu kemudian, gambar wajah tersangka selalu kita samarkan. Azas praduga tak bersalah kita dijunjung disana, aturan kpi ada disana.75
Lembaga
penyiaran
harus
memperhatikan
keseimbangan
antara
kebutuhan untuk memperlihatkan realitas dan pertimbangan tentang efek negatif yang dapat ditimbulkan. Karena itu TPI sebagai sebuah lembaga penyiaran memiliki prinsip, penyiaran adegan kekerasan, tindak kejahatan, kecelakaan, dan bencana alam dalam program faktual harus mengikuti ketentuan tertentu.76 Program berita Sidik, sebagai sebuah tayangan program berita yang khusus berisi tentang kriminalitas memiliki pedoman mengenai bagaimana seharusnya pengemasan dan penayangan materi-materi berita yang ada, untuk bisa menjadi acuan dan batasan yang jelas dalam menayangkan berita yang ada guna memberikan informasi yang bermanfaat dan tidak merugikan masyarakat
75
. Wawancara dengan M. Alhafis, Eksekutif Produser Program Berita Sidik TPI. 29 Oktober 2007, 09.00 wib 76 . Keputusan KPI, Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran KPI, pasal 33.
68
sebagai pemirsa. Pedoman Pengemasan dan Penayangan dari program berita Sidik adalah :77 a. Kode Etik Jurnalistik (ditandatangani 30 Organisasi Wartawan dan Asosiasi Perusahaan Pers dan dikuatkan SK Dewan Pers No 03/SK-DP/III/2006). b. Pedoman Perilaku Penyiaran & Standar Program Siaran – KPI (SK No 009/SK/KPI/8/2004).
Pedoman perilaku penyiaran menentukan standar isi siaran yang sekurang-kurangnya berkaitan dengan: 78 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
rasa hormat terhadap pandangan keagamaan; rasa hormat terhadap hal pribadi; kesopanan dan kesusilaan; pembatasan adegan seks, kekerasan, dan sadisme; perlindungan terhadap anak-anak, remaja, dan perempuan; penggolongan program dilakukan menurut usia khalayak; penyiaran program dalam bahasa asing; ketepatan dan kenetralan program berita; siaran langsung; dan siaran iklan.
77
. Lebih Dekat Mengenal Sidik, Ray Wijaya, Pemimpin Redaksi News Division TPI. 2007
78
. Undang-Udang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 TENTANG PENYIARAN
69
Hal ini dilakukan sekaligus juga sebagai pembeda dengan program berita kriminal sejenis yang ada pada stasiun televisi lain. Beberapa hal yang membedakan Program SIDIK dengan program sejenis lainnya, meliputi :79 1. Kemasan yang lebih sopan. Dengan tetap memperhatikan Kode Etik Jurnalsitik dan Kode Etik Jurnalis Televisi. 2. Lebih membangun Human Interest. Karena pada saat tayang pada pukul 11.00 WIB yang lebih banyak menonton adalah perempuan, dengan mengemas berita diawali dengan hal-hal yang menyentuh perasaan. 3. Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa sastra(berita-berita tertentu) untuk menggugah perasaan penonton. 4. Menghindari kalimat dan gambar kekerasan, sadisme dan genangan atau ceceran darah secara mendetail. 5. Pencantuman pasal-pasal dalam KUHPidana agar masyarakat mengetahui tidak sebatas peristiwa, namun juga sanksi hokum yang bakal diterima oleh pelaku kejahatan. 6. Menonjolkan kasus-kasus yang menyangkut perempuan dan anakanak sebagai headline berita. 7. Menampilkan sisi lain dari pada kontradiktif pada sebuah peristiwa yang terjadi. 8. Menampilkan ulasan lebih dalam pada kasus-kasus yang menonjol setiap dua pecan sekali selama 5 menit, yang merupakan cikal bakal berdirinya program SIDIK KASUS yang saat ini telah menjadi Program Khusus dengan durasi 30 menit dan ditayangkan 2 kali dalam sepekan.
Masyarakat tentunya akan menerima semua hal yang dilihat dari tayangan di televisi, termasuk tayangan berita kriminal. Dan dari banyak sekali fakta di masyarakat, bahwa tayangan kekerasan di televisi seperti film, sinetron, dan juga termasuk berita kriminal ditengarai menjadi salah satu pengaruh pada meningkatnya
79
. Profil Program Berita Sidik, Karakteristik Sidik, Redaksi Sidik TPI, 2006.
70
tindak kejahatan, kekerasan pada anak-anak, kekerasan dalam rumah tangga, bentukbentuk kejahatan baru, dan lain sebagaianya.
Kebijakan redaksi TPI adalah gambar-gambar yang santun, semua berita yang menyangkut pelanggaran kuhp, seperti kebakaran ngga bisa tapi kecuali ada unsur kesengajaan, kecelakaan jika ada kelalaian yang menyebabkan puluhan orang meninggal, kalo cuma srempetan nggak.80
Karakteristik dari berita pada program berita Sidik adalah :81 1. Peristiwa kriminal aktual. 2. Santun dengan memperhatikan Kode Etik Jurnalistik. 3. Human interest untuk menyentuh perasaan penonton (umumnya perempuan). 4. Bahasa tutur sederhana lugas namun tetap sopan. Sementara itu Kebijakan Redaksi dari Program Berita Sidik adalah :82 1. Tidak menampilkan kasus bunuh diri, kecuali ada indikasi korban dibunuh. 2. Tidak menampilkan peristiwa kebakaran, kecelakaan, kecuali ada unsur kesengajaan. 3. Tidak menampilkan kasus korban over dosis, kecuali ada indikasi korban diracun.
Tayangan
berita
kriminal
yang
semakin
beragam
seiring
dengan
perkembangan dan semakin beragamnya kriminalitas di masyarakat. Berbagai inovasi dan variasi acara yang ditayangkan dari masing-masing program berita kriminal dari
80
. Wawancara dengan M. Alhafis, Eksekutif Produser Program Berita Sidik, TPI, 29 Oktober 2007, 09.00 wib. 81 . Ray Wijaya, Lebih Dekat Mengenal Sidik, Pemimpin Redaksi Divisi Pemberitaan TPI, 2007. 82 . Ibid.
71
stasiun-stasiun televisi yang ada. Dan pada akhirnya, semua kemajuan penayangan acara kriminal di semua stasiun televisi secara berbarengan dengan meningkatnya jumlah kriminalitas yang terjadi di masyarakat.
Angka kejahatan yang semakin meningkat ini berakibat pula kepada format acara yang semakin variatif, yang akhirnya kesemuanya bermuara kepada keuntungan besar yang didapat media televisi dari siaran kriminal tersebut. Akhirnya, keuntungan besar ini sedikit demi sedikit menutup tingkat sensitivitas pemilik media akan analisis seberapa besar pengaruh yang diakibatkan tayangan kriminal itu.
Setiap program berita, termasuk program berita kriminal sebagai bagian dari jurnalistik
memiliki
pedoman
kepada
peristiwa
dengan
fakta-fakta
yang
menyertainya. Sebagai seorang wartawan sudah semestinya memberitakan peristiwa tersebut kepada khalayak. Peristiwa yang ada kemudian dikemas dalam berbagai bentuk tayangan sehingga lebih menarik dan beragam. Fakta yang menyertai sebuah peristiwa tidak semuanya patut untuk diikutsertakan dalam sebuah tayangan berita. Ada hak-hak dari orang yang terlibat dengan peristiwa tersebut yang harus dilindungi oleh para wartawan, mulai dari pelaku, keluarga pelaku, korban, dan keluarga korban. Mereka mempunyai kepentingan yang besar atas sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi bahan berita. Mereka semua harus dilindungi dari kemungkinan efek yang akan timbul dari pemberitaan.
72
Banyaknya kepentingan yang terdapat dalam sebuah berita, menjadi pertimbangan bagi tim redaksi Sidik untuk mengemas berita-berita yang akan ditayangan dengan menerapkan beberapa kententuan yang wajib diikuti oleh semua anggota tim produksi. Beberapa ketentuan Program Berita Sidik :83 a. Tidak tayangkan wajah tersangka . b. Tidak tayangkan wajah dan identitas korban atau pelaku pemerkosaan. c. Tidak tayangkan wajah dan identitas anak-anak yang terlibat dalam kejahatan. d. Tidak tayangkan luka atau potongan tubuh akibat tindak kejahatan (leher putus, dada menganga, usus terburai, dll.) e. Tidak tayangkan genangan darah akibat kejahatan. f. Tidak menampilkan adegan seks maupun simbul tindak asusila (sodomi, pemerkosaan, pencabulan, pelecehan seks, dll). g. Tidak menampilkan wajah tersangka maupun korban tindak asusila. h. Tidak menampilkan pernyataan korban/tersangka tentang proses tindak asusila secara rinci. i. Tidak menampilkan close up wajah pekerja seks komersial. j. Tidak menampilkan reka ulang secara rinci dan eksplisit. k. Tidak menampilkan penggunaan senjata api dan senjata tajam secara eksplisit. l. Tidak menampilkan pembuatan senjata api & senjata tajam secara ekplisit.
Pilihan beritanya yang pasti sekarang dibandingkan sama dulu, yang sangat terlihat pilihan berita kita sudah mengetengahkan bahwa berita televisi adalah berita gambar, jadi kekuatan gambar yg kita angkat tapi memang hambatan-hambatan belum sepenuhnya kita jalankan tapi paling ngga sudah mengarah kesana ada proses sop(standar operation procedure) seperti produser
83
. Ray Wijaya, Lebih Dekat Mengenal Sidik, Pemimpin Redaksi Divisi Pemberitaan TPI, 2007
73
yang selalu time code sehingga memudahkan editor, memang semua belun konsisten dijalankan.84
Media televisi merupakan sebuah bentuk media audiovisual. Unsur audio dan visual memegang peran penting dalam semua bentuk tayangannya, termasuk dalam program berita. Berita televisi adalah berita gambar, artinya gambar memiliki peran yang dominan dibandingkan dengan suara. Gambar-gambar yang menarik yang dibutuhkan oleh masyarakat karena mereka menginginkan suasana yang sebenarnya yang terjadi di balahan bumi yang lain. Berita harus disajikan dengan menggali segala macam kemungkinan yang bisa membuat masyarakat, meskipun pernah melihat berita tersebut dari stasiun yang lain, seperti belum pernah melihat.85 Untuk itu sangat penting membuat berita dengan cara yang sesuai dengan presedur yang ada sehingga tidak hanya menyajikan fakta tetapi juga harus bisa menarik dan menghibur. Setiap stasiun televisi memiliki prosedur standar dalam melaksanakan semua kegiatannya yang bertujuan memberikan standarisasi atas semua bentuk materi tayangan harus seperti apa. Prosedur standar ini harus dimengerti oleh semua kru yang bekerja pada stasiun televise tersebut, sehingga tidak akan terjadi salah persepsi mengenai bentuk tayangan yang seharusnya, sehingga menciptakan hasil yang maksimal.
84
. Wawancara dengan M. Alhafis, Eksekutif Produser Program Berita Sidik TPI, 29 Oktober 2007, 09.00 wib. 85 . Fred Wibowo, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, PT. Gramedia, 1997, hal. 85
74
Sebagai sebuah program yang sangat terkait dengan nilai aktualitas dan faktualitas, sehingga untuk memenuhi kriteria tersebut diperlukan kecepatan bertindak dan pendekatan pada nilai jurnalistik yang lebih mendalam dengan didukung oleh unsur artistik. Hal ini sangat diperlukan untuk menghasilkan kualitas tayangan yang tidak hanya menyajikan informasi, namun juga memberikan nilai lebih secara gambar dan cerita. Untuk itu diperlukan sebuah prosedur produksi. Prosedur yang ada digunakan untuk mengatur lalu-lintas dari pekerjaan masing-masing bagian dan masing-masing kru yang berada didalamnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui peranan dari masing-masing kru produksi dan bagaimana anggota tim harus bekerja sesuai prosedur yang telah ditentukan. Demikian pula halnya dengan program berita Sidik, didalamnya terdapat standar untuk melaksanakan apa yang telah di atur bersama guna menghasilkan apa yang ingin dicapai. Selain itu, kemudahan dalam melasksanakan proses pekerjaan akan diperoleh dengan mengetahui dimana yang boleh dam mana yang tidak boleh ditampilkan di layar televisi. Disamping itu dengan prosedur yang ada, semua anggota tim kerja mengetahui bagaimana alur kerja yang harus mereka jalani. Tujuannya memudahkan semua anggota tim kerja dalam bekoordinasi dengan bagian lain dan anggota kru yang lain. Didamping itu agar tidak terjadi juga saling tumpang tindih pekerjaan pada bagian masing-masing.
75
Mengapa harus ada standar operation procedure? ya supaya semua tim produksi memiliki standar yang sama mengenai tugasnya. Kalo nggak, kita tahu semua orang berubah-ubah, tergantung mood, kadang dari proses rolling shift juga bisa membuat sifat kru tergantung dengan jam kerja yang ia jalani.86
Proses Produksi SIDIK :87 1. Pre Production : News gathering, Penulisan naskah berita 2. Production : Editing naskah, Editing gambar, Quality control 3. Post Production : Evaluasi
86
Wawancara dengan M. Alhafis, Eksekutif Produser Program Berita Sidik TPI, 29 Oktober 2007, 09.00 wib 87 . Ibid.
76
Alur berita Sidik :88
• • •
• •
• • •
•
• •
88
. Ibid
!"
77
4.2.Peran Video Editor pada Program Berita Sidik Di sebuah newsroom pemberitaan stasiun televisi, terdiri dari berbagai tim pendukung, mulai dari eksekutif produser, produser, repoter, kameraman, hingga video editor. Masing-masing memiliki peran yang penting bagi terselenggaranya siaran di newsroom. Editing yang dilaksanakan oleh video editor sangat berperan bagi produser secara khusus sebagai penanggungjawab program berita yang akan disiarankan pada sebuah newsroom.
Kontribusinya editor sangat mutlak, begitu pentingnya profesi editor sehingga kemasan kita yang akan ditampilkan, dikemas melalui aturan yang ada, sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga menjadi suatu paket berita yang aman dan yang layak tayang. Mereka berperan sangat besar sekali terutama bagaimana memilah berita memilah visual yang layak dan tidak layak untuk ditampilkam. Editor menjadi kekuatan sendiri dalam mengemas suatu bahan menjadi materi berita yang tampil aman bagi pemirsa.89
Editing merupakan salah satu proses penting dalam rangkaian produksi sebuah program berita di stasiun televisi. Editing video menjadi penting, karena perannya dalam menuntaskan materi dari bahan-bahan yang masih mentah (naskah, visual, audio, efek,dan lain sebagainya) menjadi bentuk yang siap untuk ditayangkan. Editing video merupakan proses artistik dan tehnik dimana bertujuan untuk mengumpulkan berbagai materi video(footage) dan audio yang digabung dengan
89
. Wawancara dengan Henry, Produser Program Berita Sidik 11 November 2007, 13.00 wib.
78
berbagai unsur lain, kemudian disusun dan menjadi sebuah bentuk alternatif baru yang orisinil dalam sebuah bentuk video tape atau media lain yang baru.
Peran editing sangat menentukan bagi sebuah stasiun televisi, karena editing boleh dibilang menjadi benteng terakhir dari semua program yang ada. Baik buruknya program tayangan tergantung bagaimana di dapur editing, proses menjadikan sebuah materi baru. Dari ruang editing banyak sekali kasus yang telah menyelamatkan gambar-gambar dari kameraman yang kadang buruk pengambilannya, memberikan efek-efek dan musik untuk menjadikan paket-paket yang menarik.90
Proses artistik dari editing video adalah secara konsisten untuk memutusakan bagian atau unsur gambar mana yang akan digunakan, dihapus, dan disambung satu persatu yang berasal dari berbagai macam sumber digabungkan dengan unsur yang lain seperti sync, natural sound, efek suara, sehingga menjadi satu kesatuan secara organisasi, logis, dan secara visual memiliki aturan yang bisa dinikmati. Secara teknis proses dari editing video adalah proses yang terdiri dari beberapa tahapan secara mekanis dalam mengolah berbagai elemen baik gambar, suara, grafis, efek, dan kemudian berwujud sebuah materi yang direkam atau diprint kedalam satu pita betacam baru (atau CD/DVD/media lain) untuk disiarkan atau didistribusikan kepada khalayak. Editing yang dilaksanakan soerang video editor dalam program berita di stasiun televisi adalah proses menyusun gambar-gambar menjadi sequens-sequens yang kemudian akhirnya tersusun rapi seperti yang diminta oleh naskah yang telah 90
. Wawancara dengan Kamaludin, Editor Program Berita Sidik TPI, 25 September 2007, 13.00 wib
79
dibuat reporter atau produser. Permintaan yang tepat dari naskah oleh produser akan terlaksana dengan sebaik-baiknya, ditentukan dengan lengkapnya informasi yang akan disampaikan kepada seorang editor. Hal itu juga memberikan pengaruh yang kuat pada keinginan editor untuk melaksanakan proses editing disamping ketersediaan peralatan dan materi yang tersedia. Proses dari editing video termasuk didalamnmya adalah membuat urutan gambar dari keputusan yang estetis, melalui bagaimana editor memutuskan bagaimana bagian-bagaian gambar harus terlihat oleh pemirsa. Dan juga disamping itu, kemampuan terhadap pengusaan alat yang tersedia oleh seorang editor juga mempengaruhi proses ini. Di ruang editing, terjadi proses koreksi, memperbaiki, membuang yang tidak memenuhi syarat dan dan tidak perlu, kemudian menyusun kembali rangkaian gambar sesuai dengan rencana dalam naskah.91 Pada program berita Sidik, proses editing melewati beberapa tahapan sebelum masuk pada ruang master control untuk disiarkan ke masyarakat. Proses editing yang di jalankan di TPI adalah berdasar pada naskah yang telah dibuat reporter atau producer dan ditandatangani oleh producer, serta berdasar panduan visual yang berlaku di TPI.
Standar operation procedure, tentunya dibawah unit kerja dari editing sendiri, sementara produser hanya memberi kebijakan-kebijakan tentang gambar, tentang visual mana yang aman mana yang tidak, 91
. Fren Wibowo, , Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, PT. Gramedia, 1997, hal 43.
80
mana yang boleh ditampilkan secara prosedur yang talah ada. Kita sangat mengharapkan profesionalisme editor dengan wawasan dengan pengetahuan mereka, sehingga berita-berita kriminal yang mengandung kekerasan dapat diminamilisir sehingga berita kita menjadi layak untuk ditonton. Program berita kita dapat disesuaikan dengan aturan yang ada sehingga apapun kesalahan-kesalahan dan halhal yang tidak pantas tidak lolos pada layar kita.92
Beberapa kebijakan yang harus dimengerti oleh editor sebelum mengedit materi program berita Sidik, agar materi yang akhirnya tayang kepada masyarakat adalah tontonan yang benar-benar memberikan informasi bukan malah membuat masyarakat takut untuk beraktifitas. Karena dibandingkan dengan program lain di TPI, program berita kriminal termasuk yang sensitif akan menuai kritik baik dari masyarakat maupun lembaga terkait jika terdapat kekeliruan terutama visual yang bisa memberiakan kesan kekerasn yang nyata. Untuk menghindari dampak negatif pemberitaan kriminal baik terhadap tersangka pelaku tindak pidana kejahatan, dan korban tindak asusila, semua tim dalam nerwsroom harus memperhatikan masalah-masalah yang menyangkut norma, nilai agama, nilai budaya, kesopanan dan kesusilaan. Panduan visual untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin bisa membawa akibat yang negatif diantaranya sebagai berikut:93
1. Tidak menampilkan gambar close-up atau detail yang menjelaskan tentang tindak kekerasan/sadisme : # Wajah tersangka tindak pidana kejahatan. 92
. Wawancara dengan Henry Handoyo, Produser Program Berita Sidik, 11 November 2007, 13.00 wib. 93 . Panduan Visual, Redaksi TPI, divisi Editing. 2006
81
# # # #
Luka akibat tindak kejahatan (Leher putus, dada menganga, usus terburai, dll.) Genangan Darah akibat kekerasan, kecelakaan Potongan organ tubuh korban kekerasan, kecelakaan Membatasi durasi dan frekuensi penyorotan korban secara eksplisit.
2. Melindungi hak-hak kehidupan anak-anak, remaja, dan kaum perempuan. # Tidak menampilkan adegan seks maupun simbul tindak asusila (sodomi, pemerkosaan, pencabulan, pelecehan seks, dll). # Tidak menampilkan wajah tersangka maupun korban tindak asusila. # Tidak menampilkan pernyataan korban/tersangka tentang proses tindak asusila secara rinci. # Tidak menampilkan close up wajah pekerja seks komersial. 3. Melindungi kaum yang tidak diuntungkan, dengan tidak menampilkan: Penggunaan senjata api dan senjata tajam.
Panduan visual sedemikian penting bagi semua editor, dengan tujuan menjadi rambu-rambu yang harus dipatuhi setiap editor yang telibat dalam shift proses pengerjaan materi program berita Sidik pada hari tersebut.
Ya standar, kalo gak semua orang berubah-ubah. Kita tahu aja editor sidik kemudian dirolling dari malam ke pagi gambar sadis biasanya nongol. Karena biasanya kalo yang malem nggak terlalu ketat aturannya dibanding editor yang biasa ngedit sidik. Sidik khan yang ditonton siang hari yang ngawasin lebih banyak harusnya itu nggak boleh terjadi.94
Setiap editor diharuskan memahami semua aturan pada
panduan visual
tersebut. Semua hal tersebut dilaksanakan demi menjaga kualitas tayangan yang bermutu, yang benar-benar memberikan informasi kepada masyarakat. Jika ada yang 94
. Wawancara dengan M. Alhafis, Eksekutif Produser Program Berita Sidik TPI, 29 Oktober 2007, 09.00 wib.
82
melanggarnya, dan terpantau, maka akan ada teguran dari Komisi Penyairan terhadap stasiun televisi, dan juga peringatan dari redaksi kepada editor yang bersangkutan. Hal ini bisa menjadi sebuah kerugian bagi stasiun televisi, karena dampak yang ditimbulkan bisa bermacam-macan dan kadang cenderung akan merugikan stasiun televisi. Untuk itu, penting bagi setiap editor untuk memahami, berhati-hati dalam memilih gambar-gambar yang akan digunakan sebagai bahan dalam editing berita. Dan diperlukan juga koordinasi dengan produser,mengenai berbagai hal yang bekaitan dengan hal-hal yang sekiranya bisa berakibat negatif.
Editing Sidik dikerjakan setiap hari, mulai jam 7 sampai jam 11. Editornya ada 2 orang, ganti shift tiap 5 hari. Dari hari Senin sampai hari Jum’at, beritanya adalah berita-berita reguler, berupa kejadiankejadian kriminal atau kekerasan di seluruh negeri. Kalau hari Sabtu dan Minggu, ada 4 orang editor dan ada paket feature berdurasi 3-5 menit, yang isinya mengupas secara mendalam peristiwa yang paling menonjol pada minggu tersebut atau kisah-kisah dari para artis yang pernah mengalami atau menjadi korban kejahatan.95
Proses editing Program Berita SIDIK berjalan setiap hari, selama 7 hari dalam seminggu. Dimulai dari jam 07.30 hingga 11.00 wib. Proses pelaksanaan editing untuk berita SIDIK dilakukan oleh tiga orang editor. Peralatan yang digunakan adalah alat editing analog dan alat editing non linier dengan program avid dan velocity. Dengan didukung berbagai perangkat yang lain, antara lain : mixer audio, mic,
95
. Wawancara dengan Kamaludin, Editor Program Berita Sidik TPI, 25 September 2007, 13.00 wib
83
monitor, dan player serta recorder. Dan menyiapkan kaset betacam master edit sebagai master rekam untuk bahan tayang di studio.
Pagi hari, setelah mendapatkan naskah yang ditandatangani dari produser, editor mencari materi pendukungknya, baik berupa kaset video pada bagain dokumentasi maupun bahan streaming dibagain koordinator liputan daerah. Tapi biasanya untuk kaset video sudah tersedia dimeja produser karena produser biasanya sudah preview dulu, untuk memeriksa gambar, time code, dan lain sebagainya. Setelah semua didapat, editor kemudian dubbing narasi, selanjutnya menyambung gambar yang ada sesuai dengan naskah. Kalau dengan mesin analog, menggunakan tipe assamble dan insert sedang kalau dengan mesin digital, tinggal cut and drag saja untuk audio dan videonya, setelah selesai kemudian diprint ke betacam.96
Editing dilaksanakan oleh editor dalam rangka menyusun gambar untuk disesuaikan dengan naskah yang telah jadi dari produser. Editing juga disesuaikan dengan tipe berita yang diminta oleh produser, seperti VO, paket, dan lain sebagainya. Setelah naskah yang diterima, editor memeriksa kebutuhan apa saja untuk mendukung naskah tersebut agar bisa memudahkan jalannya editing. Diantaranya adalah bahan visual bisa berupa kaset atau streaming, time code, jenis naskah. Jika bahan visualnya berupa kaset video maka diperikas nomor kasetnya kemudian minta kepada bagian dokumentasi, namun jika bahannya berupa gambar streaming, maka editor akan menanyakan pada bagian koordinator daerah, untuk menanyakan namanama file apa saja dan difolder mana yang akan digunakan untuk menjadi materi naskah tersebut.
96
. ibid.
84
Untuk program berita sidik sejak bulan November ini, bahwa editor menolak naskah yang tidak ada time code-nya, termasuk time code gambar, time code wawancara. Jadi naskah langsung di buang aja.97
Time code, sangat penting karena sebagai penanada bagi semua visual yang akan digunakan. Gunanya disamping memudahkan dan memperlancar kerja editor, dan tidak membuang-buang waktu hanya untuk mencari time code.
Buat editor, time code adalah sangat penting. Yang paling sederhana adalah buat memasang sync sebagai bagian dari materi yang sedang dikerjakan. Karena biasanya sebuah sync yang diambil kameraman memiliki durasi yang panjang, padahal yang harus dipasang hanya sekitar 15-20 detik. Jika sync yang ada harus dicari sendiri oleh editor, maka sebenarnya hanya akan membuang waktu saja dan sangat mungkin sync yang dipasang tidak sesuai dengan keinginan produser.98
Time code juga berguna sebagai kontrol dari produser terhadap visual tayangan yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini juga sebagai antisipasi lolosnya visual yang tidak selayaknya muncul di layar siaran. Time code berguna menjadi penanda bagi urutan-urutan visual untuk menyusun sequens yang diinginkan produser dalam naskah.
Untuk program Sidik yang paling sering ada tiga jenis naskah, VO, paket, dan paket feature. Materi VO adalah yang paling gampang dan cepat buat dikerjakan. Dan kalo itu menjadi lambat biasanya hanya 97
. Wawancara dengan M.Alhafiz, Eksekutif Produser Program Berita Sidik TPI, 29 Oktober 2007, 09.00 wib. 98 . Wawancara dengan Kamaludin, Editor Program Berita Sidik TPI, 25 September 2007, 13.00 wib
85
masalah teknis. Istilahnya, naskah VO tinggal mark-in - mark-out – lalu record. Tapi meski gampang dan cepat, tetap harus diperhatikan aturan-aturan tentang penempatan visual tetap harus disesuaikan dengan naskah, jangan sampai jumping, jump cut, dan lain sebagainya. Kalo bahannya kaset mini dv, gambar-gambar mengenai kejadian yang berlangsung ditempel-tempel dengan editing assamble, dengan durasi 60 detik. Tapi kalo bahannya streaming, file-filenya diconvert dulu baru diimport ke avid, baru diedit cut-to-cut, dengan durasi 60 detik. 99
Format naskah untuk program berita Sidik ada dua macam, VO (voice over) dan paket. Format naskah VO adalah video atau gambar pendek (biasanya hanya sekitar 45-60 detik) yang narasi dari naskah yang dibacakan oleh penyiar.100 Format berita ini biasanya digunakan untuk menceritakan sebuah topic dalam waktu yang singkat. Format VO biasa juga disebut dengan OOV (out of vision), karena narasi yang dibacakan penyiar mengiringi gambar yang sudah di edit langsung di studio. Biasanya format VO digunakan untuk breakingnews, atau jika berita tersebut penting untuk disiarkan namun tidak memiliki unsur yang cukup untuk dijadikan berita paket.101 Pada program berita Sidik, format berita VO sebenarnya bukan pilihan yang utama. Karena sangat diharapkan semua berita bisa ditayangkan dengan format paket agar semua informasi yang ingin disampaikan lengkap, seperti visual dan sync-nya atau wawancara dari narasumber.
99
. Ibid. . Askurifai, Jurnalistik Televsi Teori dan Praktek, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006, hal 200. 101 . Pelatihan TV Jurnalisme, TPI, Mei 2006 100
86
Format berita VO, dalam program berita Sidik adalah untuk berita-berita yang penting untuk disiarkan kepada masyarakat, namun dengan beberapa alasan teknis yang menyertainya, diantaranya :
#
Visual yang kurang, baik dari segi jumlah maupun kualitas.
#
Visualnya banyak, namun tidak semua memenuhi syarat layak tayang.
#
Unsur-unsur yang mendukung sebuah naskah tidak semuanya terpenuhi, seperti sync atau soundbite, natural sound, dan gambar.
Format berita VO pada progam berita Sidik, setelah naskahnya dibuat oleh reporter dan diedit oleh produser, editor kemudian menjalankan tugasnya melaksanakan proses editing, dengan catatan setelah mendapatkan bahan sumber visual, baik kaset video maupun streaming. Dengan berbekal naskah, editor mulai menyusun gambar dengan durasi 60 detik. Visual yang ditampilkan dalam format berita VO adalah visual-visual utama yang bisa mewakili informasi dari peristiwa yang diangkat, mulai dari establish shot hingga gambar-gambar detail dari peristiwa tersebut. Natural sound juga harus disertakan dalam format berita VO, untuk memberikan nuansa saat presenter membacakan beritanya. Format berita VO biasa dikerjakan dengan mesin linier editing, dimana editing ini merupakan proses dasar secara mekanis yang alamiah dan penggunaan peralatan yang paling sederhana dari sebuah proses editing. Linear editing dilakukan
87
karena pengerjaannya yang hanya cut to cut dan tidak membutuhkan waktu yang panjang. Adakalanya materi yang diterima editor berupa bahan streaming biasanya dikerjakan di mesin non linier, dengan program avid. Karena didalamnya terdapat proses converting dahulu terhadap materi yang dikirim oleh kontributor daerah, dengan program canopus pro coder. Proses converting ini untuk mengubah file dari format wmv atau mpg menjadi file mov atau quicktime, agar bisa terbaca oleh program avid, sehingga bisa diedit. Setelah selesai di convert selanjutnya di import ke program avid untuk di edit secara cut to cut.
Dalam sehari, dari rata-rata 11 sampai 13 materi berita hampir 90 persen format berita yang dikerjakan editor adalah berita paket. Untuk kasus-kasus berita yang dijadikan format VO tidak setiap hari ada. Format paket adalah standar format berita yang sering dikerjakan editor untuk Sidik. Setelah dapat naskah, editor nge-check materinya mini dv atau streaming. Kemudian dubbing dulu, untuk merekam narasinya. Selanjutnya mengumpulkan meterinya, kalo mini dv biasanya sudah ada di produser, kalo tidak ya ke bagian dok. Tapi kalo streaming, ada dua langkah. Pertama narik dulu baru direkam ke betacam kemudian di edit di manual. Yang kedua langsung di edit di avid. Untuk materi mini dv diedit di analog dengan metode assamble dan insert editing. Assamble untuk memasang semua narasi dan sync. Sedangkan insert buat nempel gambar-gambar yang disesuaikan dengan narasi. 102
Format berita paket merupakan format yang paling umum dalam berita televisi. Pada program berita Sidik, hampir 90 persen berita yang disampaikan kepada khalayak berupa format berita paket. Format berita paket mengandung semua unsure-
102
. Wawancara dengan Kamaludin, Editor Program Berita Sidik TPI, 25 September 2007, 13.00 wib
88
unsur berita televise, berupa : intro, voiceover, gambar/sequens, natural sound, sync atau sound bite (statement minimal dari dua pihak yang berlawanan), grafis dan stand up. Berita paket selalu diawali dengan intro yang dibacakan oleh presenter di studio, untuk selanjutnya diikuti voiceover atau audio dubbing dari reporter, kemudian visual, dan unsur-unsur lain yang sudah diedit editor. Durasi untuk sebuah berita paket rata-rata adalah 1 menit 45 detik. Namun kadang berita paket masih bisa lebih panjang atau lebih pendek dari 1 menit 45 detik, tergantung tingkat pentingnya dan kelengkapan laporan berita tersebut dari lapangan. Untuk paket yang berdurasi 1 menit 45 detik biasanya adalah laporan mengenai halhal yang terjadi atau hardnews pada hari itu.
Sabtu dan Minggu biasanya ada feature artis dan feature kriminal. Feature biasanya ngisi dua segmen akhir. Format ini, dikerjakan di editing digital, pake mesin velocity atau avid. Diedit pake digital untuk memudahkan editor berkreasi dengan gambar dan suara yang ada, juga biasanya tinggal click and drag efek yang ada di plug in, jadi gambar dengan tampilan baru yang lebih nyeni, jadi membuat tayangan lebih enak untuk ditonton. Tapi agak repot kalo stock mini dv-nya terlalu banyak, jadi terlalu lama buat capture daripada waktu buat ngeditnya. Untuk feature artis biasanya adalah liputan mengenai artis-artis yang pernah menjadi korban kejahatan. Sedang feature kriminal biasanya adalah kejadian yang cukup sering menjadi headline pada minggu tersebut.103
Program berita Sidik pada akhir pekan, disamping menyuguhkan berita paket juga menyuguhkan berita paket feature yang berdurasi lebih panjang dari 2 menit. Berita paket program Sidik tersebut biasa disebut dengan feature kriminal, yang
103
. Wawancara dengan Kamaludin, Editor Program Berita Sidik TPI, 25 September 2007, 13.00 wib
89
membahas kejadian selama seminggu yang paling menonjol untuk dibahas secara mendalam, baik dari sound bite atau statement yang menghadirkan berbagai pihak yang lebih dari dua orang, visual yang lebih beragam, mulai dari tempat kejadian perkara, dari pihak korban, dari pihak tersangka, dari pihak keamanan, dari masyarakat sekitar tempat kejadian perkara, dari rumah sakit. Pada format feature kriminal, pada saat editing digunakan beberapa efek visual dan juga dimasukkan unsur musik serta sound effect untuk mendukung format berita feature kriminal agar menambah nilai dramatis dan lebih menarik untuk dinikmati oleh pemirsa di rumah. Selain itu ada juga feature kriminal yang temanya menghadirkan artis-artis yang pernah mengalami atau menjadi korban kejahatan. Dalam format ini, unsur yang muncul kebanyakan adalah dari sang artis sebagai korban, mulai dari visual, ilustrasi kejadian, tempat kejadian perkara, stand up dan sound bite. Unsur lain seperti efek video, transisi, dan audio berupa musik maupun sound effect juga dihadirkan untuk mempercantik dan membuat dramatis materi masternya. Durasi dari materi berita ini minimal adalah 3 menit dan maksimal 5 menit. Format berita paket pada program berita Sidik bisa diedit di mesin editing linier (analog) maupun secara non-linier (digital) tergantung dari materi visual yang diterima editor. Jika materinya adalah kaset video, pengerjaanya akan lebih mudah dan cepat dengan mesin editing linier. Sedang jika materi yang diterima adalah streaming biasanya dikerjakan di mesin editing non-linier.
90
Untuk berita paket pada program berita Sidik yang diedit dengan mesin editing linier, peralatan yang biasa digunakan terdiri atas : #
Video tape recorder (VTR/VCR) betacam, dua buah, satu sebagai source dan satu lagi sebagai master.
#
Video tape recorder mini dv, sebagai source untuk gambar
#
Audio mixer 8 channel.
#
Monitor (video dan audio)
#
Mic, CD player, Tape Player.
#
Edit Controler
Preview sangat penting dan sangat berguna saat pelaksanaan editing. Tapi editor biasanya diajak produser untuk melakukan preview sekaligus diskusi mengani kemungkinan dipakai atau tidaknya gambar-gambar yang ada. Preview juga untuk menentukan time code dari sync atau hasil wawancara yang akan dipakai. Dengan preview, diharapkan hasil master editing akan lebih baik, karena semua naskah yang dibuat telah menyesuaikan dengan materi gambar yang ada.104
Sebelum sampai pada editor, produser memeriksa semua kelengkapan naskah. Mulai dari bahan, berupa kaset video mini dv atau streaming, time code, statement atau sync yang dibutuhkan. Materi dari mini dv dipreview terlebih dahulu untuk memastikan kelengkapan gambar-gambar yang ada didalamnya. Produser juga mencatat time code untuk gambar penting yang akan digunakan dan juga untuk sync atau statement dari pihak-pihak terkait. Time code-time code dari mini dv kemudian dicatat pada naskah, pada masing-masing paragraph di atasnya dituliskan time code
104
. Wawancara dengan Henry Handoyo, Produser Program Berita Sidik, 11 November 2007, 13.00 wib.
91
yang akan mewakili narasi paragraph tersebut. Demikian juga pada bagian sync atau statement dituliskan juga time code nya. Sedang untuk bahan dari streaming kiriman dari kontributor daerah, produser memeriksa pada bagian koordinator daerah dan memastikan kelengkapan gambar dan sync yang dibutuhkan. Kemudian mencatatnya pada bagian kiri naskah dengan nama file yang dibutuhkan, mana yang merupakan file untuk gambar dan mana yang sync. Produser menyiapkan semua bahan, mulai dari naskah, kaset mini dv, bahan streaming di meja produser dan menunggu kehadiran editor untuk melaksanakan tugasnya. Setelah editor hadir di kantor, mereka langsung menuju meja produser untuk meminta naskah yang akan tayang pada hari itu. Editor selanjutnya menanyakan materi apa saja yang dibutuhkan naskah, mulai dari kaset hingga streaming. Jika kaset belum ada, maka editor akan menanyakannya kepada bagain dokumentasi. Biasanya ada diskusi kecil sebelum editor melaksanakan tugasnya.
Diskusi tentu saja kita lakukan, jika ada perlu atau hal-hal yang harus dibahas bersama editor. Walaupun tidak secara formil diadakan temu khusus. Bisa sambil mengedit, bisa langsung koordinasi, bisa langsung diskusi materi-materi yang tayang. Visual mana yang tayang, pernyataan-pernyataan nara sumber mana yang harus ditampilkan mana yang tidak, dengan menentukan time code dari shot list yg ada dari materi.105
Diskusi sangat penting, karena editor akan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya untuk memotong dan menyambung gambar. Kasus yang paling sering adalah gambar-gambar yang berkaitan dengan tersangka, korban, dan kelurga tersangka atau korban. Pilihan105
. Ibid.
92
pilihan gambar yang sekiranya berukuran medium atau close-up dan pengambilan yang frontal untuk tidak digunakan. Kadangkala juga untuk sync bisa menjadi bahan diskusi, kadang gambar pilihan produser ternyata audionya rusak, maka harus diganti, dan mencari sync yang lain. Jadi antara editor dan produser bisa terjalin sebuah hubungan kerja yang baik serta sama-sama puas dengan materi yang dikerjakan. 106
Proses diskusi yang paling sering adalah pada saat editing berlangsung. Produser mendatangi editor yang sedang bekerja di ruangannya, menanyakan bagaimana proses editing yang sedang berlangsung. Diskusi biasanya berkaitan dengan materi yang sudah dipreview produser, seperti untuk materi audio : # #
#
Statement ada yang rusak, jadi tidak perlu dipakai, diganti statement yang lain. Statement yang digunakan tolong dipotong secukupnya saja, karena dibagian awal atau akhir rusak, sehingga tidak bisa memenuhi durasi standar statement yaitu 20 detik. Jika statement memenuhi syarat untuk tayang, biasanya ada dua statement yang akan dimasukkan ke dalam naskah.
Sedang untuk visual, antara lain : # # #
Ada visual yang rusak, jadi tidak bisa digunakan sama sekali Ada visual-visual yang harus dihindari karena berkaitan dengan kode etik. Adanya visual yang tidak memenuhi kaidah dari sinematografi(out focus, goyang, flare yang berlebihan, over atau under eksposure, dan lain sebagainya)
Biasanya catatan untuk semua materi baik audio maupun video yang rusak akan di cantumkan di naskah oleh produser, sehingga editor tidak harus kembali
106
. Wawancara dengan Kamaludin, Editor Program Berita Sidik TPI, 25 September 2007, 13.00 wib
93
bertanya kepada produser. Proses diskusi akan terus berlanjut sampai proses editing selesai pada jam 11.00 sesaat sebelum siaran berlangsung. Setalah siaran selesai kadang masih ada diskusi mengenai meteri yang teleh tayang, berkanaan dengan visual, sync, durasi, time code, dan lain sebagainya, karena ternyata seorang produser merasa kurang puas dengan materi yang telah tayang, dan bagi editor hal tersebut adalah sebuah kewajaran dari suatu proses produksi.
4.2.1.
Editing Video berperan secara teknis Proses Editing pada program berita Sidik dilaksanakan di ruang tersendiri,
dimana perlatan pendukung tersedia sepenuhnya. Mulai dari computer, VTR source, VTR record, edit control, monitor, mixer audio, mixer video, vectorscope, dan lain sebagainya. Alat-alat inilah yang membantu mendukung terlaksananya kerja seorang editor dalam melaksanakan proses editing dengan sempurna. Untuk proses editing berita Sidik, menggunakan dua mesin analog dan empat mesin digital dengan program avid. Mesin analog biasanya digunakan untuk mengedit materi-materi dari mini dv. Sedang untuk materi dari bahan streaming akan lebih cepat diedit dengan mesin yang digital.
Seorang editor harus bisa menguasai semua peralatan yang ada di kantor agar bisa menjalankan tugasnya. Baik peralatan yang analog maupun digital. Apalagi utamanya sekarang adalah kemampuan penguasaan peralatan untuk yang digital sudah menjadi hal mutlak bagi seorang editor. Tapi disamping itu yang lebih penting adalah feeling atas gambar, atau
94
kemampuan editor layaknya seorang seniman dalam mengolah gambar yang ada menjadi sebuah karya audio visual yang bisa dinikmati orang banyak. Masing-masing editor memiliki taste atau persepsi yang berbeda mengenai sebuah gambar hasil liputan kameraman dan dalam menyusunnya menjadi rangkaian yang tersusun menjadi peket berita layak tayang dan layak tonton.107
Secara teknik proses dari editing video adalah secara konsisten mengkopi berbagai elemen baik gambar, suara, grafis, efek, kedalam satu video tape baru untuk disiarkan atau dibuat dalam bentuk media baru yang lain. Proses ini bisa dilaksanakan oleh seorang video editor dengan menggunakan dua tipe editing yaitu dengan linier editing dan non linier editing. Linier editing pada dasarnya adalah proses alami dari kerja sebuah mesin mekanis. Dan untuk menjalankan proses tersebut dibutuhkan peralatan VCR(video camera recorder), edit controller, titler maker(character generator), dan mixer audio. Tehnik ini menggunakan metode sekali cut dalam tiap aksinya, untuk menghasilkan atau menempelkan gambar pada pita master. Linear editing secara umum memiliki tiga kategori yaitu: edit kamera, assamble editing, dan insert editing. Edit kamera adalah dimana pengambilan gambar sudah terstruktur dimana dalam beberapa kasus gambar yang diambil sesuai dengan kebutuhan, akan jenis dan durasi shot-nya. Proses ini tidak membutuhkan peralatan lain kecuali kamera itu sendiri, dengan catatan proses pengambilan dilakukan oleh seorang kameraman dengan ketrampilan yang lebih dalam mengoperasikan kamera. Assamble editing adalah 107
. Ibid
95
dimana dari gambar-gambar yang tidak terstruktur selama proses pengambilan gambar, dilakukan proses penyusunan kembali yang disesuaikan dengan naskah dimana shot-shot tersebut ada yang dibutuhkan dan ada yang tidak selama proses transfer ke materi baru. Proses ini paling sederhana membutuhkan perangkat kamera dan VCR. Insert editing adalah dimana materi baru direkord diatas materi yang sudah ada. Proses ini berlangsung selama sebuah proses editing berjalan. Setelah gambar yang baru diletakkan pada gambar yang tidak diinginkan maka gambar yang asli menjadi terhapus. Insert editing membutuhkan peralatan minimal VTR, VCR, dan edit ing control. Peralatan yang digunakan dalam proses editing linier pada newsroom TPI adalah, editing control, sound mixer, audio dubbing, mini dv player, VCR, dan monitor. Editing control adalah peralatan yang menjadi pusat untuk mengontrol semua proses mekanis pada system kerja dari editing linier. Sound mixer adalah perangkat yang digunakan untuk mengolah semua audio yang akan digunakan dan yang akan dipasang pada sebuah materi. Audio dubbing adalah proses take vocal dengan panduan narasi dari naskah, untuk menjadi panduan dari gambar-gambar yang akan disambung pada pita master. Mini dv player adalah alat pemutar dari pita mini dv. VCR adalah perangkat yang berfungsi sebagai perekam dari pita master, berupa pita betacam. Monitor adalah perangkat yang berfungsi untuk menampilkan semua visual, nulai dari sumber maupun dari master.
96
Metode non-linier menggunakan kemampuan seperangkat peralatan komputer untuk menyelesaikan proses editing. Proses editing ini hampir semuanya secara digital dan tidak menggunakan fungsi-fungsi mekanis kecuali untuk input sumber video dan pada hasil akhir berupa Video Tape atau CD/DVD. Editing pada tatanan ini secara esensial sebagai editing dengan metode visual CUT and PASTE. Seperti halnya pada linear editing, tehnik non-linier editing pada program berita Sidik membutuhkan peralatan mekanis, beberapa perlatan yang digunakan adalah : #
Computer dengan program avid, canopus pro coder.
#
Video tape recorder (VTR) betacam.
#
Mic
#
Mixer Audio
#
Player mini dv
#
Monitor video dan audio
#
Monitor komputer
#
Black Box(Mojo)
Era digital saat ini menuntut editor paham dengan teknologi. Termasuk menggunakan komputer. Apalagi software-nya juga berkembang pesat, dimana masing-masing software punya kelebihan dan kekurangan. Jadi, masing-masing editor harus mengetahui perkembangannya, meski gak semua software bisa dikuasai. Tapi paling ngga ada satu yang benar-benar dikuasai dan yang lain sekedar mengatahui itu sudah cukup. Disamping itu, dengan menguasinya, berbagai aplikasi yang lain yang berhubungan dengan tehnik digital akan memudahkan beberapa pekerjaan editor saat ingin memberikan efek baik visual maupun audio. 108 108
. Ibid.
97
Naskah-maskah yang dibuat produser dengan materi gambar yang berasal dari bahan streaming, proses editingnya dilaksanakan di editing non linier (digital) dengan software-nya adalah avid. Dengan mengikuti panduan dari naskah, file-file yang dibutuhkan ditarik dari komputer koordinator daerah untuk diconvert terlebih dahulu dengan software canopus pro coder, menjadi bentul video dengan format mov atau qiucktime. Setelah selesai diconvert, file-file quicktime diimport ke software avid. Sedangkan untuk audio dubbing harus dicapture terlebih dahulu. Dengan panduan dari naskah editing bisa dilaksanakan, dengan mulai memasang narasi dari audio dubbing berurut sesuai naskah dan menempatkan statement dari narasumber. Kemudian mulai memotong-motong file-file sesuai dengan shot-shot yang dibutuhkan dan membuang yang tidak cocok. Proses editing biasanya dilakukan dengan metode cut to cut, dengan menyambung dari gambar satu kegambar yang lain tanpa efek transisi tertentu. Setelah selesai, di preview kembali, sinkronisasi antara audio dan video, kerena biasanya editing non linier mudah sekali mengalami split suara (lip-sync). Yang jelas antara audio dan video harus sejalan (sinkron), berimbang, dan saling menunjang. Setelah selesai, materi kaset master betacam dan naskah diserahkan kepada PD untuk materi siaran di studio. Setelah semua materi yang tertera di rundown produser sudah terpenuhi, dengan diedit oleh editor, maka selesailah tugas editor. Mereka tinggal menunggu program berita Sidik tayang di layar kaca. Diantara sesame editor terjadi diskusi
98
mengenai pekerjaan yang baru saja dilaksanakan. Baik mengenai visual, audio, peralatan, produser, naskah.
Editing Video sebagai Invisible Art109
4.2.2.
Di ruang editing banyak hal bisa dilakukan terhadap naskah yang dibuat produser. Materi-materi yang sudah ada masih sangat mungkin untuk dibangun, diolah, dan mungkin dihidupkan kembali menjadi bentuk baru yang akan bisa dinikmati oleh pemirsa. Jika terdapat kelemahan atau kekurangan, baik dari naskah yang lemah, gambar yang berantakan, maka sudah menjadi tugas editor untuk menemukan cara agar semua bahan yang ada tersebut bisa menjadi baik dan layak tayang. Produser kadang juga lupa untuk memberikan informasi selengkapanya mengenai bahan berupa naskah, visual-visual, time code, statement dari narasumber, untuk itu menjadi tugas editor untuk melakukan berbagai pemotongan atas materi-materi tersebut. Ruang editing terkenal dengan nama buruk “cutting room floor”, dengan menyelamatkan banyak gambar-gambar dari kameraman karena komposisi, zoom, camera shake, out focus, white balance yang buruk saat melakukan pengambilan gambar di lapangan.
109.
Ben Long and Sonja Schenk, Digital Filmmaking Handbook, Charles River Media, INC. Rockland, Massachusetts, 2000, hal 292
99
Editor kreatif adalah individu dengan tanggung jawab yang signifikan untuk membuat dan mengeksekusi keputusan editing. Editor kreatif harus mengerti semua prinsip astetik dari editing seperti seperti halnya mengoperasikan peralatan video editing. Bekerja dengan berbagai situasi produksi yang berbeda, sorang editor yang kreatif pasti akan memberikan gambaran terhadap alur cerita berdasar naskah yang berasal dari sekian banyak kaset materi yang akan digunakan untuk merekam dimana nantinya akan ada gambar-gambar penting yang akan terambil dari masingmasing sudut pengambilan gambar guna kepentingan program tersebut. Dalam hal ini, seorang editor mempunyai kebebasan berkreasi yang luar biasa. Keputusan mengenai penggunaan musik, sound effect, sound bites, gambar-gambar sequence, dan bahkan struktur dari segmen mungkin bisa menjadi kekuasaan seorang editor. Editor bekerja dengan berbagai macam pengambilan, dari angle yang sama atau berbeda dari satu gambar yang diambil beberapa kali. Meskipun dasar dari struktur dan dialog dari adegan diberikan dalam naskah, seorang editor bisa secara signifikan memberikan pengaruh pada bentuk dan dampak dari adegan dengan memilih gambar yang sesuai dan menatanya menjadi sebuah hasil yang memuaskan. Meskipun, kadang dari segmen-segmen yang sudah jadi, seorang produser program atau director televisi biasanya memiliki kekuasaan untuk memveto hal tersebut, untuk dirubah dalam beberapa hal yang mungkin tidak sesuai dengan aturan yang ada, atau bahakan tidak sesuai dengan keinginan dari produser sendiri.
100
a. Editing memelihara alur cerita sebuah berita
Naskah yang dibuat oleh seorang reporter dan kemudian di edit oleh produser adalah bertujuan untuk membuat alur sebuah cerita dari sebuah kejadian.
Tugas seorang editor tidak hanya memotong dan menyusun gambar yang sesuai naskah dari produser. Editor harus mengerti bagaimana naskah harus dilaksanakan, bagaimana dengan alurnya, Naskah cuma ngasih panduan aja buat editor kerja. Di ruang editinglah, dari master mini dv atau streaming, gambar-gambar yang ada, yang masih kacau tidak berurutan, dipotong-potong, dibuat dan disusun urutan-urutan gambar sesuai naskah, supaya cerita yang dimaui naskah bisa terwujud dan menghasilkan tayangan yang menarik bagi pemirsa.110
Pada program berita Sidik, dalam sebuah naskah paket, secara normal biasanya terbagi dalam empat atau lima sequens. Sequens pertama menceritakan kegaduhan dari sebuah peristiwa kekerasan, atau akibat dari kejadian tindakan kekerasan. Sequens kedua, berisi tentang tindakantindakan yang dilakukan dari pihak-pihak terkait. Jika dari kepolisian, menangkap pelaku dan barang bukti. Jika dari pihak korban, begaimana pihak keluarga menghadapi kejadian tersebut. Sequens ketiga berupa sync atau statement dari pihak-pihak yang terkait dengan kejadian tersebut, bisa dari polisi, pihak korban maupun pelaku. Sequens keempat, berisi
110
. Wawancara dengan Kamaludin, Editor Program Berita Sidik TPI, 25 September 2007, 13.00 wib
101
tindakan yang dilakukan terhadap korban maupun pelaku. Untuk korban, bisa dilakukan perawatan atau dimakamkan. Sedangkan untuk pelaku, dihukum sesuai dengan KUHPidana. Dan diakhiri dengan menyebutkan nama dari reporter dan kameran yang meliput kejadian tersebut. Sedang untuk naskah dengan format VO biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga paragraph saja. Paragraph pertama berisi kejadian yang sedang berlangsung atau akibat dari sebuah tindakan kejahatan. Paragraph kedua berisi tindakan yang dilakukan pihak kepolisian atau visual dari keluarga korban. Paragraph ketiga berisi kondisi umum dari lingkungan sekitar kejadian. Agar hasil editing bisa berjalan sesuai dengan hal yang sudah kita perkirakan dari semua pergerakan obyek, perlu dipastikan bergerak sesuai dengan irama yang diarahkan dari potongan yang satu ke potongan gambar selanjutnya. Seorang editor harus bisa memperkirakan, stock gambar yang dimiliki untuk mengisi visual untuk naskah cukup. Dengan kecukupan gambar, proses editing menjadi mudah. Dengan tehnik editing yang paling sederhana yaitu cut to cut, seorang editor bisa mencoba berimprovisasi lebih dengan gambar-gambar yang ada. Masing-masing sequens yang ada, akan terisi dengan gambar yang sesuai dengan irama yang diinginkan naskah.
102
Seperti sebuah berita mengenai kasus pembunuhan, dalam sequens pertama, dimulai dengan gambar establish keadaan awal mayat ditemukan, diteruskan dengan gambar-gambar medium shot keadaan mayat tersebut, medium shot orang-orang yang ada mengerubungi disekitar mayat berada, selanjutnya close-up dari mayat, seperti beberapa bagian tubuhnya yang sekiranya tidak memperlihatkan akibat dari sebuah tindakan kejahatan, atau close-up dari orang-orang sekitar yang mengerubungi mayat. Pada sequens kedua, berisi cerita mengenai bagaimana penanganan dari tersangka peristiwa tersebut dikantor polisi. Establish si tersangka diperiksa dihadapan penyidik adalah awal untuk sequens ini, dilanjutkan dengan beberapa medium shot dari tersangka, dengan sebisa mungkin menghindari gambar muka dari tersangka. Kemudian beberapa detail dari si tersangka, seperti tangan terborgol, kaki, lengan. Kadang juga di insert dengan medium shot dari penyidik. Di sequens ketiga berisi sync atau statement dari tersangka, dari pihak korban dan dari petugas kepolisian. Pada sequens terakhir, menceritakan tentang barang-barang bukti yang terkait dengan kejadian dan penanganan dari si tersangka selanjutnya dan hukuman yang akan diterimanya dengan kejadian tersebut. Gambar yang mengisi sequens ini adalah establish dari beberapa barang bukti kejahatan
103
dengan dilanjutkan close-up detail-detailnya kemudian dilanjutkan dengan gambar tersangka digiring masuk ke dalam sel penjara, close-up pintu ditutup, close-up polisi mengunci, dan long shot dari kantor polisi.
b. Editing berperan sebagai penghubung (Cutways) Diantara dua shot, kita lakukan insert sebuah gambar close-up. Untuk membantu agar antara dua shot tidak terjadi jumping, sehingga kesan normal dari sebuah pergerakan yang kita inginkan dari adegan dari program yang kita buat.
Untuk program Sidik, kameraman biasanya sudah mempunyai persepsi yang sama mengenai angle gambar yang akan diambil. Pengambilan gambar biasanya mulai dari establish suasana, kemudian shot-shot detail dari kejadian. Shot-shot detail biasanya close-up. Shot close-up bisa dipasang dimana aja, bebas. Shot-shot ini bisa juga menjadi penghubung antar sequens. Bisa juga buat ngisi sequens-sequens yang kekurangan gambar. Biasanya kameraman yang pengalaman akan menyediakan shot-shot ini. 111
Editing insert bertujuan untuk mengisi atau menempelkan gambargambar dari kaset video mini dv hasil liputan di lapangan pada kaset master betacam yang sudah berisi materi audio dubbing dan statement di VCR master. Untuk memasang gambar-gambar juga berdasar panduan time code yang telah dibuat di naskah. Pada program berita Sidik, gambar yang
111
. Ibid.
104
digunakan pertama kali untuk mengawali berita adalah gambar establish dari kejadian yang mewakili peristiwa yang diangkat. Gambar establish biasanya adalah gambar-gambar dramatis yang menceritakan awal kejadian tersebut atau akibat dari kejadian yang diangkat. selanjutnya adalah gambar yang menceritakan latar belakang dari peristiwa yang terjadi. Setelah gambar sync atau statement adalah proses yang berisi penyelesaian, bisa kejadian di tahanan kepolisian, atau perawatan di rumah sakit, atau gambar netral berupa masyarakat di sekitar tempat kejadian perkara.
Dalam program berita Sidik, untuk kasus-kasus tertentu, kadang bisa terjadi editing di kamera, dimana gambar yang diambil sudah memiliki struktur seperti order gambar yang diinginkan produser dan memiliki durasi gambar yang sesuai. Proses ini tidak menggunakan peralatan lain selain kemera itu sendiri, namun yang sangat dibutuhkan adalah kemampuan dan ketrampilan seorang kameraman dalam mengambil gambar pada saat di lapangan.
Namun editing kamera, biasanya hanya untuk beberapa sequens tertentu saja dan untuk naskah dengan cerita tertentu juga. Seperti sequens korban di ruang mayat sedang dilakukan autopsy atau korban kejahatan di ruang unit gawat darurat sedang ditangani oleh tim dokter, shot-shot yang
105
diambil kameraman biasanya sudah memiliki urutan dan durasi yang sudah jelas, mulai dari establish shot suasana, menuju medium shot orang, dan selanjutnya detail dari orang tersebut.
Jadi untuk sebuah naskah, dimana salah satu paragraph untuk digunakan jadi sebuah sequens, gambar-gambar yang dibutuhkan sudah tersusun rapi. Seorang editor, setelah menempelkan VO-nya kemudian tinggal menempelkan gambar-gambarnya dengan proses insert editing.
Setelah selesai menempelkan semua gambar yang dibutuhkan, kemudian dipreview kembali (dilihat di monitor) untuk memastikan apakah sudah sinkron antara audio dan video. Juga untuk memastikan kecocokan antara gambar dengan naskah yang diminta produser. Setelah semua lengkap dan sesuai dengan naskah, kaset master rekam betacam beserta naskah diserahkan kepada PD (program director) yang akan mengurusi jalannya siaran di studio.
c. Editing berperan dalam mengolah visual dari besar menjadi detail (Moving Large to Small) Pada program berita Sidik, berita-berita kriminal yang diedit, gambar pertama atau opening sequens adalah sebuah establish very longshot dari sebuah kejadian umum sebuah kejahatan secara umum selanjutnya ke
106
longshot orang-orang yang ada kemudian
di sekitar tempat kejadian perkara,
cutting pada medium shot orang-orang atau korban atau
tersangka, dan akhirnya cut pada close-up dari detail-detail korban atau tersangka atau benda-benda yang ada di sekitar tempat kejadian perkara sebagai barang bukti.
Beberapa kameraman yang jago, atau yang sudah pengalaman dilapangan dan juga sering ngobrol dengan editor mengenai gambar-gambar yang bakal digunakan atau dibutuhkan saat editing, adalah yang biasanya bisa membuat gambar-gambar yang nggak cuma indah dan enak ditonton, tapi juga bisa membuat nuansa dari gambar tersebut. Disamping itu mereka juga punya stock gambar yang menunjukkan detail dari kejadian yang cukup banyak, jadi sangat membantu buat dipilih-pilih editor waktu ngedit. Gambar-gambar yang banyak dibutuhkan editor adalah detail-detail shot dengan ukuran close-up. Gambar-gambar close-up bisa dibuat sequens sendiri, bisa juga sangat membantu dalam menghubungkan satu shot ke shot yang lain atau dari sequens satu ke sequens selanjutnya. 112
Tugas dari editing untuk membuat detail seperti ini, memberikan gambaran dari kondisi yang umum sebuah adegan menjadi detail yang terjadi didalamnya. Tujuannya untuk memberikan gambaran kepada pemirsa bagaimana suasana yang terjadi dan juga detail apa saja yang ada di dalamnya, sehingga informasi yang disampaikan mengengai sebuah kejadian sangatlah lengkap.
112
. Ibid.
107
Setelah semua naskah dan bahan pendukung lengkap diterima, editor membuat voice over/ dubbing, sebagai materi untuk mengisi audio yang diminta naskah. Menggunakan peralatan audio mixer, mic, dan edit control, proses dubbing direkam ke pita betacam pada VCR master. Untuk program berita Sidik yang biasa mengisi suara adalah produser dan reporter. Setelah proses dubbing selesai, kaset betacam yang berisi audio dubbing dipindah ke VTR source, sebagai sumber untuk audio yang akan direkam ke VTR master. Kaset master rekam betacam berada di VTR master. Proses selanjutnya adalah assamble editing. Tipe editing yang dilakukan dengan cara dimana gambar-gambar yang diambil biasanya tidak terstruktur dalam urutan spesifik seperti yang diminta selama pengambilan gambar, namun dengan assamble editing kemudian disusun kembali dan yang penting diambil dan yang tidak penting dibuang. Footage-footage yang asli masih dalam keadaan lengkap, tapi proses menyusun kembali footage adalah ditransfer pada kaset yang baru. Setiap adegan atau pemotongan adalah “assamled” pada pita lain yang kosong satu bagian ke bagain lain secara berurutan dalam satu sequens. Tujuan dari assamble editing adalah memasukkan semua unsur atau meteri utama yaitu audio dubbing dan sync, sound bite atau statement ke betacam master di VTR master sebelum proses editing insert. Proses
108
assamble editing, dengan menyesuaikan ututan pada naskah, semua audio dari kaset dubbing dimasukkan ke kaset master rekam, dengan diurutkan sesuai naskah. Demikian pula untuk sync atau statement juga dimasukkan sesuai dengan urutan yang ada di naskah. Untuk sync atau statement harus mengikuti penduan dari catatan time code yang sudah diketik di naskah. Setelah assamble editing selesai dengan memasukkan audio dubbing dan sync atau statement pada pita video, proses selanjutnya adalah insert editing. Insert editing merupakan proses menempelkan atau mengisikan gambar-gambar di atas pita video yang sebelumnya sudah terisi VO atau narasi dan sync atau statement. Tehnik ini dapat digunakan selama proses shooting yang asli atau selama proses editing. Insert footage adalah menempatkan diatas footage yang tidak diinginkan dan footage yang asli menjadi terhapus.
d. Editing berperan memelihara garis pandang bagi pemirsa Melewati garis pandang dari
masing-masing pemain pada sebuah
adegan perbincangan bisa mengejutkan bagi para pemirsa dan sangat mengganggu alur cerita. Karena seolah-olah yang berbincang-bincang hanya satu orang saja dengan dirinya sendiri, karena arah pandang dia yang sama dan penempatan posisinya yang sama.
109
Tugas bagi seorang editor untuk menjaga “imaginary line” dari pergerakan gambar dari shot satu menuju shot yang selanjutnya.
Pemirsa di rumah tidak peduli dengan apa yang terjadi di newsroom, mereka hanya butuh tayangan yang bermutu dan bisa dinikmati. Sebuah materi berita dibilang layak tayang dan layak tonton jika, dengan sebuah naskah yang sederhana bisa membuat urutan gambar yang baik, antar sequens yang saling berhubungan, antar shot yang saling nyambung dengan shot selanjutnya. Kita cuma membimbing pemirsa menikmati alur cerita yang semestinya, seharusnya terlihat normal tanpa dibuat-buat.113
Program
berita
Sidik,
dalam
sequens-sequensnya
ada
yang
menampilkan cerita tentang investigasi dimana petugas kepolisian mengorek keterangan dari seorang tersangka atau korban. Saat seorang petugas menanyai tersangka, petugas berada di sebelah kanan kamera dan tersangka berada di kiri kamera. Sequens yang dibangun adalah dengan gambar two shot antara petugas dan tersangka, dilanjutkan dengan medium shot masing-masing antara petugas dan tersangka, dan juga bisa diberikan close-up kedua-duanya secara bergantian. Sehingga akan memberikan gambar dinamis yang saling berdialog antara petugas dan tersangka.
113
. ibid.
110
e. Transisi (Transisions) dan Efek video dan audio dalam Editing
Materi yang telah direkam kameraman baik ke mini dv atau betacam adalah sekumpulan gambar-gambar yang masih tidak beraturan dan tidak berurutan. Naskah dari produser kemudian memandu editor untuk merangkai menjadi sequens-sequens cerita agar layak untuk ditonton oleh masyarakat. Sequens-sequens yang dibuat kadang bercerita dengan berpindah-pindah dari tempat menghubungkan
sequens-sequens
satu ke tempat yang lain. Untuk tersebut
editor
biasanya
akan
memasang transisi.
Pada mesin analog, transisi yang sering dipakai solving, bentuknya adalah splash biasanya pake warna putih, untuk nyambung dua gambar berbeda tempat. Kalo mesin digital, velocity atau avid, lebih banyak variasi trasnsisi, dan lebih mudah untuk dioperasikan. Transisi memudahkan editor dalam menyelesaikan sebuah naskah, saat ada dua shot yang berbeda tempat harus disambung atau dua statement harus disambung. 114
Wipe, fade, dan dissolve adalah transisi yang biasa digunakan dalam proses editing, untuk membantu memberikan kesan yang seperti diinginkan dalam naskah. Untuk menghubungan sebuah tempat atau peristiwa yang berbeda jarak atau waktu bisa digunakan dissolve. Fade
114
. Ibid.
111
digunakan untuk mengawali dan mengakhiri satu adegan. Sedang wipe digunakan untuk menunjukkan bahwa kita sudah berganti suasana. Transisi paling sering dan paling banyak digunakan untuk paket feature kriminal dan feature artis program berita Sidik hari Sabtu dan Minggu. Tujuannya untuk memberikan nuansa yang lebih indah dan sesuai tehnik editing membantu dalam menterjemahkan naskah kedalam bahasa gambar yang bisa dengan mudah diterima pemirsa.
Editor dengan intuisinya dan pengalaman masing-masing sangat dituntut bisa menterjemahkan naskah menjadi visual yang menarik. Fasilitas yang ada dari masing-masing mesin editing hanyalah pendukung saja. Yang penting adalah the man behind the gun. Efek-efek atau transisi yang ada sebisa mungkin digunakan untuk benar-benar menghasilkan kualitas gambar berita yang bisa dinikmati oleh pemirsa.115
Untuk opening paket feature, biasanya dissolve dan wipe banyak digunakan, untuk menghubungkan gambar-gambar klip dari materi berita tersebut dan dengan ditambah musik illustrasi untuk menyesuaikan irama gambar. Selain itu transisi juga digunakan untuk menghubungkan antar sequens, antara sequens dan sync, sync dengan sync. Fade digunakan untuk menghubungkan opening paket dengan sequens pertama, berbentuk fade out-fade in dengan warna hitam.
115
. Ibid.
112
Sedangkan untuk paket yang reguler, yang biasanya dikerjakan di mesin analog, transisi yang paling sering digunakan adalah dissolve antara background putih dengan source gambar dari mini dv atau betacam untuk menghubungkan antara dua sequens yang berbeda lokasi, menghubungkan dua statement yang berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan naskah. Untuk paket berita yang regular dengan materi gambar dari bahan streaming yang dikerjakan di mesin digital, baik avid maupun velocity, transisi yang digunakan yang paling sering adalah flash putih, dengan tujuan menghubungkan dua sequens yang berbeda tempat atau dua sync yang berurutan.
Untuk efek yang ada baik video maupun audio di paket regular sangat jarang sekali, kecuali ada masalah teknis dengan gambar, seperti gambar under, bisa kita mainkan dengan color correction. Yang paling sering adalah feature Sabtu Minggu, biasa dipakai seperti ngotak-atik color, speed motion, strobo, scratch effect, biar gambarnya lebih cantik. 116
Feature kriminal dan feature artis memang membutuhkan nuansa yang lebih dari sekedar paket regular. Efek baik video maupun audio sangat mendukung hasil visual yang lebih menarik. Untuk openingnya biasanya disusun oleh beberapa gambar klip dari kejadian, untuk menyambungnya biasanya digunakan efek seperti splash atau dissolve,
116
. Ibid.
113
masing-masing klip biasanya juga diberi efek video seperti strobo, speed motion, atau scratch, dan kadang juga di perbaiki atau dirubah warnanya. Sedang untuk sequens pertama dan kedua biasanya dengan kondisi normal, hanya menggunakan tehnik cut to cut, dengan disesuaikan pada naskah yang ada. Untuk sequens yang becerita tentang illustrasi atau penggambaran kejadian, gambar-gambarnya disusun dengan memberikan warna lain seperti black white atau shepia, serta diberi cinemascope, kadang juga diberikan efek strobo.
Semua itu tergantung editor masing-masing dalam menggunakan efek yang ada. Sesuai kreasi masing-masing editor, ngga ada tuntutan dari produser. Ada editor yang suka dengan full efek namun ada juga yang jarang menggunakan efek. Semua itu kembali ke editor, dimana masing-masing punya feeling pada gambar yang dia edit.117
f. Editing menentukan panjang dan waktu Gambar (Shot Length and Timing) Durasi sangat penting berkenaan dengan slot waktu yang diberikan dari master contol untuk waktu setengah jam siaran, sehingga materimateri yang ada harus benar-benar diperhatikan durasinya, agar materimateri yang menarik bisa tayang semua pada hari tersebut. 117
. Ibid.
114
Persepsi seorang editor mengenai sebuah shot berbeda dengan editor yang lain, apalagi jika kemudian disusun menjadi sebuah rangkaian yang menceritakan peristiwa yang terjadi pasti akan berbeda. Masing-masing editor dengan pengalamannya bertahun-tahun menghadapi berbagai macam gambar pasti memiliki intuisi dan persepsi atas shot-shot yang banyak tersedia. Tapi kasus seperti materi dari streaming-an, biasanya terbatas gambarnya, maka editor kadang jarang bisa memainkan shot-shot untuk diedit, jadinya ya apa adanya, yang penting disesuaikan dengan naskah.118
Dengan banyaknya variasi gambar dan waktunya juga berbeda-beda, seorang editor dibutuhkan pikiran dan rasanya dalam memilih gambargambar tersebut untuk dipasang pada sebuah adegan. Pilihan panjang gambar yang tepat akan memberikan kesan emosional yang lebih berarti bagi pemirsa. Kameraman yang ditugaskan untuk meliput kejadian kriminal di Jakarta, biasanya sudah memiliki persepsi yang sama mengenai pengambilan gambar yang sesuai dengan keinginan dari produser. Gambar yang harus diambil kameraman adalah tempat kejadian perkara, keadaan korban, keadaan tersangka, kantor polisi, rumah sakit, merupakan lokasilokasi standar yang harus diambil oleh kameraman. Masing-masing lokasi tersebut biasanya kameraman mengambil gambar menurut mereka sesuai dengan kebutuhan, mulai dari ukuran long shot hingga close-up semua kejadian. Rata-rata per-shot yang diambil 5 hingga 8 detik. Tetapi untuk
118
. Ibid.
115
beberapa kasus seperti sebuah kejadian yang sempat terekam oleh kameraman, maka gambar yang diambil sepanjang kejadian tersebut bisa direkam oleh sang kameraman, seperti kericuhan, penangkapan tersangka, tersangka di giring, dan lain sebagainya.
Gambar streaming kadang bikin gampang tapi kadang juga bisa bikin susah. Kalo kontributor ngirimnya banyak, editor biasanya akan dengan mudah ngeditnya. Tapi kalo ngirimnya sedikit, mungkin durasi atau shot-shotnya, maka yang akan kerepotan adalah editor. Tetapi, biasanya editor akan mengakalinya, dengan di slow motion, jadi gambar-gambar yang ada durasinya akan lebih panjang, atau kemudian lapor ke produser, dan kemudian naskahnya akan dibuat jadi VO aja.119
Sedangkan untuk gambar yang berasal dari kontributor daerah, oleh produser juga diberikan standar bagaimana gambar-gambar kejadian harus diambil, tujuannya agar sinkron juga dengan kondisi gambar dari kameraman di Jakarta, jadi kualitas gambar dari segi komposisi dan pengambilan gambar tetap bisa dijaga. Setelah dibuatkan naskah berdasar gambar-gambar yang ada, menjadi tugas editor untuk merangkainya menjadi sebuah cerita yang bisa dinikmati
pemirsa.
Pada
bagian
inilah
seorang
editor
dengan
pengalamannya memilah gambar-gambar yang ada. Kadangkala produser juga memberikan time code pada gambar-gambar yang ia ingin tampilkan di materi, dan editor biasanya akan mematuhi hal tersebut. Tetapi, 119
. Ibid.
116
editorlah yang menentukan gambar mana yang harus dipasang dan seberapa panjangnya untuk mendukung narasi yang sudah dipasang sebelumnya, dengan mempertimbangkan berbagai hal, seperti setelah menjalani diskusi dengan produser, memeriksa shot lain yang relevan jika ada hal-hal yang tidak beres dengan shot yang ada. Hal ini diharapakan, bisa menjadi kontrol antara editor dengan produser, agar muatan visual yang tampil ke pemirsa tidak akan memiliki persepsi yang negatif, dimana editor dan produser sama-sama puas dengan materi yang dihasilkan
g. Editing berperan mengawasi kontinuitas gambar
Kontiniti dalam video artinya adalah pakaian, pemain, dan gaya yang terus
sama dengan gaya yang realistik sebuah adegan dari sebuah
program. Berubahnya gaya rambut, make-up, pakaian, posisi pemain akan menjadi hambatan dalam menjaga kontiniti dari adegan yang akan kita buat.
Editor harus memperhatikan kontiniti semua unsur yang mendukung naskah, baik yang terdapat dalam gambar maupun suara. Kontiniti pada paket yang regular, biasanya sudah apa adanya yang terjadi dilapangan. Tapi yang penting adalah untuk paket feature Sabtu dan Minggu, biasanya ada ilustrasi dari sebuah kejadian. Jadi beberapa adegan yang dibuat,
117
memerlukan ketelitian kontinitinya.120
dari
editor
untuk
mengawasi
Paket-paket berita untuk siaran yang regular dari hari Senin hingga Jum’at, pada program berita Sidik kontiniti gambar yang ada adalah mengikuti kondisi standar yang ada dilapangan. Para pelakunya sudah menggunakan kostum, properti, dan make-up apa adanya, tanpa diatur terlebih dahulu, baik oleh kameraman maupun reporter. Setelah masuk ke ruang editing, tugas editor adalah memperhatikan dengan seksama gambar-gambar yang sedang disambung, menjaga kontiniti gambar untuk tipe-tipe shot-nya saja yang sudah diambil kameraman. Sedangkan untuk paket berupa feature pada program berita Sidik hari Sabtu dan Minggu, ada sequens yang berisi adegan-adegan mengenai peragaan tentang peristiwa yang tengah diangkat, yang diperankan oleh model. Disini pemerannya diarahkan oleh kameraman dan reporter dengan menggunakan kostum, make-up, setting, dan adegan tertentu. Menjadi tugas seorang editor benar-benar memperhatikan kontiniti gambar yang sedang disusun. Yang terpenting adalah adegan yang disusun, agar bisa memberikan kesan pengadeganan yang memberikan kejelasan kepada pemirsa. Shot-shot yang ada disusun dengan memperhitungkan berbagai aspek mulai dari penggambaran suasana awal, 120
. Ibid.
118
hingga detail, yang menggambarkan apa saja yang dilakukan oleh pemeran tersebut. yang terpenting jangan sampai terjadi jump pada shotshot yang sedang disusun, sehingga bisa memberikan kesan aneh.
h. Mendekatkan (Juxtaposing)
Dimaksudkan untuk menciptakan perbedaan suasana dan efek. Agar pemirsa dapat membedakan dua shot dan menyimpulkannya sebagai sebuah rangkaian cerita. Bisa juga sebagai maksud memberikan kesan dari sebuah aksi. Dengan mengunakan shot seperti POV(Point of View) dan close-up, bisa memberikan detail aksi dari tokoh.
Editor dengan memahami naskah dan gambar-gambar yang ada bisa memberikan kesan aksi dari peristiwa kriminal. Biasanya mulai dari long shot suasana, diteruskan detail dari pengejaran atau penangkapan tersangka. Banyak shot-shot yang bisa dimainkan untuk memberikan aksi. Shot-shot detail itu yang penting, karena bisa menunjukan kesan atau aksi yang tegah terjadi. Jadi penonton juga bisa menikmati. Tapi perlu diperhatikan juga dengan muka tersangka atau jika ada darah atau hal-hal yang menjurus pada tindakan asusila yang harus dihindari oleh editor untuk tidak di masukkan kedalam rangkaian gambar yang sedang dieditnya.121
Pada liputan berita mengenai penangkapan seorang buronan kejahatan, terdapat beberapa rangkaian shot diambil oleh seorang kameraman. 121
. Ibid.
119
Gambar mulai dari
long shot
hingga close-up shot untuk
menggambarkan detail dari kejadian yang diliput. Long shot untuk menggambarkan situasi umum dari kejadian yang sedang diliput. Selanjutnya medium shot, untuk memberikan informasi mengenai apa yang dilakukan oleh polisi dan buronan yang sedang di tangkap. Berikutnya beberapa shot close-up, untuk memberikan detail dari apa saja yang dilakukan oleh polisi dan buronan. Seorang kameraman yang kreatif biasanya juga akan memberikan shot-shot yang bisa menunjukkan aksi dari polisi yang sedang mengejar buronan, dengan shot point of view. Setelah kembali ke kantor, dilakukan preview gambar oleh reporter, kameraman, maupun produser, maka mereka menentukan time code dari shot-shot mana saja yang akan digunakan atau untuk disambung oleh editor diruang editing. Produser kemudian membuat naskah untuk menuntun editor dalam mengedit materi yang sudah dipreview. Editor selanjutnya melaksanakan tugasnya untuk menyelesaikan naskah yang telah dibuat produser. Berbekal naksah editor menyusun adegan-adegan yang telah diambil kameraman dilapangan. Adegan mulai dari long shot suasana proses pengejaran, seperti beberapa polisi sedang keluar mobil dan berkumpul untuk bersiap mengejar tersangka. Selanjutnya polisi mulai menuju tempat persembunyian tersangka. Kemudian dengan medium shot, dari beberapa polisi berlari menuju
120
tempat tersangka. Beberapa shot detail juga dimasukkan seperti kaki-kaki polisi atau muka dari polisi. Selanjutnya point of view dari polisi yang melakukan pengejaran, gambar jalanan yang menunjukkan bahwa polisi sedang berlari. Kemudian close-up muka polisi. Berikutnya long shot tertangkapnya sang buronan, dilanjutkan dengan detail dari penangkapan tersebut, seperti close-up tangan diborgol, kaki tersangka, tangan tersangka, muka dari polisi, polisi memegang pistol.
i. Memadukan Aksi (Match Action)
Tehnik ini sebagai penghubung antara dua shot pada editing yang menunjukkan sebuah kesinambungan sebuah aksi. Perbedaan jenis shot yang dibutuhkan untuk memadukan aksi, seperti dari gambar medium shot dilanjutkan dengan close-up. Perpindahan ini akan memberikan kesan lebih halus pada adegan yang dibuat. Sebuah aksi dalam sebuah sequens naskah yang sedang diedit dituntut memiliki kesinambungan dari masing-masing shot yang disambung, agar penonton yang menyaksikan bisa menikmati tayangan yang berkualitas. Shot-shot yang digunakan adalah berurutan dari ukuran yang lebar menjadi semakin kecil, seperti dari long shot, medium shot, hingga closeup.
121
Selain mendapat panduan berupa time code, editor juga harus preview lagi, karena kadang ada gambar-gambar bagus yang terlewat oleh produser.
Dengan memperhatikan shot-shot yang ada, seorang editor
sudah bisa menentukan shot yang akan digunakan, selain yang sudah dipilih oleh produser. Shot-shot detail atau close-up mengenai sebuah kejadian sangat perlu diperhatikan oleh seorang editor. Proses menyusun dari gambar long shot hingga gambar-gambar close-up adalah suatu bentuk urutan yang bisa menuntun pemirsa menikmati tayangan yang enak untuk ditonton. 122 Dari sebuah liputan tentang sebuah kejadian kriminalitas di masyarakat, terdapat sequens tentang investigasi terhadap seseorang yang menjadi korban kejahatan. Seorang kameraman yang berada di lapangan mengambil gambar mengenai sequens tersebut dengan banyak variasi dengan berbagai macam bentuk shot, mulai dari long shot hingga shotshot detail atau close-up. Setalah produser membuat naskah, maka selanjutnya menjadi tugas seorang editor untuk menyambung-nyambung gambar menjadi meteri yang layak tayang dan layak tonton bagi pemirsa. Proses dubbing dan memasangnya menjadi sebuah urutan narasi, selanjutnya adalah menempel gambar-gambar yang telah diambil oleh kameraman. Gambar dimulai dari long shot follow sang korban masuk ke 122
. Ibid.
122
ruang investigasi, kemudian medium shot duduk berdua berhadapan dengan polisi yang menginvestigasi. Dilanjutkan dengan close-up dari masing-masing
sang
korban
dan
polisi.
Beberapa
detail
dari
kameraman,seperti tangan polisi yang sedang mengetik, gambar layar monitor, barang bukti yang ada, bisa menjadi gambar-gambar yang menunjukkan aksi yang ada. Demikian juga dengan seorang korban, ada beberapa hal detail yang bisa menjadi kesinambungan sebuah aksi, seperti detail muka dan tangan yang menandakan sebuah kecemasan, gambar kaki. Selanjutnya kembali lagi ke long shot atau medium shot dari polisi dan korban yang sedang bercakap-cakap.
4.3.Pembahasan Sebagai bagian dari newsroom sebuah stasiun televisi, video editor berperan sebagi benteng terakhir sebelum siaran atau tayang adalah mutlak sekali sehingga segala sesuatu mengenai produk visual dan audio yang akan ditayangkan di master contol room maupun yang akan diditribusikan kepada pihak lain adalah menjadi tanggung jawab penuh dari seorang video editor. Seorang video editor juga tetap harus bisa berkompromi untuk berdiskusi dengan produser, eksekutif produser, dan atasan yang lain juga kameraman dan reporter berkenaan dengan materi-materi siaran, naskah, editing sendiri, dan lain sebagainya, agar show dari program berita bisa berjalan dengan lancar. Diskusi bagi seorang
123
video editor berfungsi agar peran yang dimiliki benar-benar bisa dijalankan, dan tidak membuat mereka hanya menjadi ‘tukang’ bagi newsroom. Dan dengan sebuah diskusi semua peran yang dimiliki dari seorang video editor bisa dijalankan dengan benar. Peran video editor dalam sebuah newsroom meliputi hal-hal secara teknis dan sebagai sebuah seni(invisible art). Untuk hal-hal teknis diantaranya adalah penguasaan perangkat keras dari mesin editing yang ada, seperti instalasi kabel dari panel-panel yang ada pada peralatan editing, bahan-bahan materi sebelum jadi(mini dv, video streaming, betacam) maupun setelah siap tayang maupun untuk didistribusikan (betacam, VCD/DVD), dan lain sebagainya. Hal teknis seperti ini bisa dipelajari seiring dengan kemajuan perkembangan peralatan yang ada. Sedangkan untuk peran secara invisible art adalah sesuatu yang sudah ada pada seorang video editor, dimana masing-masing dengan memiliki latar belakang, pengalaman, pendidikan yang berbeda-beda, sehingga berbeda pula dalam menyikapi naskah, gambar, dan memanfaatkan peralatan dan teknologi didalamnya. Semua peran video editor secara teknis maupun sebagai sebuah invisible art dapat terlakasana dengan sempurna dan lancar jika dalam kondisi kerja normal, dimana seorang editor tidak diburu-buru dengan waktu yang berdekatan dengan jam tayang berita. Terutama adalah materi-materi dengan kaset yang datang pada saat menjelang siaran atau juga materi streaming tetapi masih dalam proses pengiriman. Posisi yang sangat mutlak bagi terselenggaranya sebuah siaran bagi sebuah stasiun televisi membuat video editor dalam kondisi yang riskan dimana kadang kala
124
menjadi tumpuan kesalahan, baik dari kameraman reporter maupun produser. Pada kondisi ini peran seorang video editor benar-banar hanya seperti seorang tukang yang harus menuruti apa yang dikatakan oleh produser, kameraman, atau reporter. Gambar-gambar yang tidak sesuai dengan kaidah(gambar under, out focus, goyang yang berlebihan), kadang menjadi lolos tayang karena kondisi yang mendesak atau tidak ada stock lain. Peralatan yang digunakan untuk mengerjakan program berita kriminal Sidik adalah dua mesin analog dan tiga mesin digital dengan program avid. Beberapa hal yang berkenaan dengan peralatan yang bisa menghambat peran seorang video editor pada pengerjaan program berita kriminal Sidik diantaranya adalah, untuk mesin analog, antara kaset mini dv yang kotor dan juga player-nya sering membuat sinyal video yang ada menjadi tidak terbaca atau menjadi gambar yang malah scratch. Tidak lengkapnya time code yang ada di naskah sehingga mengurangi waktu kerja efektif dari video editor dalam menjalankan perannya. Kondisi player yang ada sudah terlalu tua untuk mengerjakan proses editing kadang memunculkan error pada kaset video, baik mini dv maupun betacam, menjadi ‘kusut’ karena ter’makan’ motorhead yang kotor atau rusak. Sedangkan pada mesin digital masalah yang sering dialami oleh video editor adalah software yang ngadat atau error, sehingga harus di install ulang. Fungsi yang ada di dalam software avid itu sendiri yang kadang error, tidak sync dengan software lain atau materi, atau file lain juga membuat pekerjaan editor jadi molor. Untuk
125
materi naskah yang menggunakan visual dari daerah biasanya adalah materi streaming, dan jika proses streaming masih berjalan, maka editor harus menunggu proses tersebut, sehingga waktu yang ada untuk mengedit menjadi berkurang, dan jadinya proses edit yang dijalankan kadangkala ‘sejadinya’ asal sesuai dengan naskah. Untuk materi atau paket feature, dengan menggunakan kaset master shot banyak, membuat waktu kerja seorang video editor kadang habis untuk meng-capture materi. Efek video maupun audio yang ada dalam software avid kadang kala mengalami error atau expired, sehingga harus diupdate, hal ini sangat berpengaruh pada hasil editing, karena editor tidak bisa berkreasi dengan efek yang dibutuhkan untuk memberikan nuansa atau gaya untuk materi-materi terutama paket feature. Seorang video editor diharapkan bisa berkompromi atau setidaknya berdiskusi dengan produser maupun kameraman atau reporter maupun dengan teman editor sendiri, walaupun hanya sebentar, mengenai materi, naskah, durasi, dan lain sebagainya. Hal ini berguna untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan lolos ke layar siaran. Dari materi biasanya adalah gambar-gambar tentang kekerasan, darah, tersangka, atau korban. Jika tidak ada gambar lain, kemudian gambar-gambar tersebut bisa digunakan, dengan catatan di mosaic untuk menyamarkan detail dari gambar-gambar tersebut. Sedang untuk naskah adalah tentang susunan kalimat yang janggal atau tidak wajar untuk menjadi sebuah narasi. Kadangkala juga terjadi pengulangan
126
kalimat pada paragraph awal dan akhir dengan kondisi kalimat yang tidak sama namun mengandung arti yang sama. Naskah yang diterima harus diperiksa secara mendetail, agar kerja editor menjadi efektif. Hal yang penting dari naskah adalah materi yang digunakan (kaset video atau streaming), narasi (jangan sampai ada kalimat yang mengulang atau janggal), time code. Time code adalah salah satu materi penting dari sebuah naskah, karena dengan adanya time code seorang video editor bisa benar-benar menterjemahkan apa yang diinginkan oleh produser, gambar apa saja yang harus ditampilkan mana yang tidak boleh ditampilkan, wawancara siapa saja yang harus muncul di tayangan. Dari sebuah naskah, seorang video editor juga harus memperhatikan gambargambar yang harus di-roll, dengan tujuan untuk memberikan kesan dramatis dari peristiwa yang ditayangkan dan membuat penonton menjadi tahu akan kejadian tersebut, seperti keluarga yang menangisi anggota keluarganya yang menjadi korban, atau tersangka yang digiring ke ruang interogasi atau penjara, kejadian yang ada di rumah sakit, tindak kekerasan di jalanan, dan lain sebagainya. Selain itu atmosphere atau suara asli dari sebuah peristiwa harus dimunculkan untuk mendukung gambar yang sedang ditampilkan sehingga menambah kesan dramatisnya, seperti suara tangisan, teriakan, tembakan, ruang interogasi, pintu penjara, sirene polisi, sirene ambulance, dan lain sebagainya. Durasi adalah berhubungan dengan slot waktu yang ada untuk siaran, sehingga bisa saja seorang produser atau program director meminta editor untuk memangkas
127
durasi dari materi-materi yang kepanjangan, sehingga semua materi yang sudah diedit bisa tayang semua, sesuai dengan keinginan dari produser untuk materi-materi yang diusulkan pada hari tersebut.
128
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara empiris maka telah diketahui bagaimana peran editing pada program berita kriminal Sidik di TPI. 1. Peran seorang video editor sangat mutlak dalam sebuah proses produksi pada sebuah newsroom, sebagai satu elemen pendukung terselenggaranya siaran program berita Sidik di TPI. Seorang editor bertanggungjawab terhadap semua bentuk materi berita yang akan ditampilkan, dikemas dengan menggunakan aturan dan ketentuan yang ada dan yang telah disepakati, sehingga menjadi suatu materi berita yang aman dan yang layak tayang dan aman untuk dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Video editor berperan besar dalam memilah-milah dari sekian banyak gambar yang telah diambil kameraman, mana visual yang layak dan tidak layak untuk ditampilkan. 2. Video editor berperan membuat tayangan yang berkualitas terutama visual yang aman untuk dinikmati oleh seluruh anggota keluarga, dimana benarbenar memberikan informasi, tanpa memberikan kecemasan efek yang akan diterima masyarakat. Ditunjukkan dengan pilihan gambar yang tidak menonjolkan tindak kekerasan, atau akibat dari sebuah tindakan
129
kekerasan. Dan kalaupun sebuah gambar mengenai kekerasan atau akibat dari sebuah tindak kekerasan, seorang editor akan membuat gambar di blur atau di mosaic, untuk menyamarkan detail dari gambar tersebut. 3. Seorang video editor harus bisa menguasai semua peralatan yang tersedia ruang editing newsroom, agar bisa menjalankan semua tugasnya. Baik peralatan yang analog maupu digital. Saat ini kemampuan penguasaan peralatan digital sudah menjadi mutlak bagi seorang editor, karena hampir semua perlatan editing di newsroom TPI adalah digital atau nonlinier. 4. Hal penting lain lain dari seorang video editor adalah feeling atas gambar atau kemampuan seorang editor selayaknya seorang seniman dalam mengolah gambar yang tersedia dari kameraman menjadi sebuah karya audio visual yang bisa dinikmati orang banyak. Masing-masing editor memiliki persepsi yang berbeda mengenai sebuah gambar dan dalam menyusunnya menjadi berita, tapi dengan naskah dan panduan dari produser menjadi sebuah standarisasi. 5. Video editor dalam program berita Sidik pada newsroom TPI adalah untuk mengerjakan materi berita dengan jenis-jenis seperti : voice over (VO), paket, dan paket feature. Materi yang paling banyak adalah materi berita paket. Berita voice over (VO) hanya untuk kondisi yang mendesak,seperti berita yang penting tapi kekurangan gambar. Paket berita feature, biasanya untuk materi program berita Sidik pada hari Sabtu dan Minggu,
130
yang mengupas kejadian-kejadian yang paling menonjol pada minggu tersebut. 6. Materi-materi berita dari program berita Sidik, dikerjakan dengan menggunakan dua jenis editing, yaitu dengan sistem linear dan sistem non linier. Editing linier menggunakan peralatan analog atau biasa disebut dengan editing manual, yaitu menggunakan dua buah player betacam dan minidv sebagai sumber dan satu buah lagi player betacam sebagai recorder, dengan dibantu editing controller dan mixer audio. Editing non linier menggunakan peralatan digital, yaitu dengan menggunakan seperangkat komputer, sebagai tempat mengolah data dan sebuah player betacam sebagai recorder dan seperangkat mixer audio. Editing linier, biasa digunakan untuk mengedit berita kriminal dengan materi paket dan voice over (VO) yang materinya berasal dari kaset minidv. Editing non linier, biasanya digunakan untuk mengedit berita kriminal dengan materi paket, voice over (VO). Untuk materi berita paket dan voice over sumber materinya adalah streaming dari kontributor daerah. Editing non linier, biasanya juga digunakan untuk mengerjakan materi paket berita feature. Editing non liner bisa membantu editor dalam memberikan berbagai macam efek baik gambar maupun audio pada paket berita feature agar hasilnya bisa lebih menarik.
131
5.2. Saran Guna kemajuan dan pengembangan lebih lanjut dari pemberitaan berita dari newsroom, dan khusus untuk berita-berita criminal, maka disarankan sebagai berikut : 1. Video editor pada newsroom TPI harus bisa mempertahankan standar kualitas audio dan visual yang telah berjalan, dimana sudah disesuaikan dengan aturan yang ada baik dari dalam sendiri maupun dari undangundang yang berlaku. 2. Seorang video editor harus terus meningkatkan kemampuan penguasaan perlataan yang ada dari semua editor, agar kualitas materi berita yang dihasilkan bisa maksimal. 3. Distribusi bahan-bahan atau materi yang akan digunakan pada hari tersebut harus lebih diperlancar(keberadaannya, nomor kasetnya, dan lain sebagainya), seperti untuk kaset minidv maupun bahan visual streaming agar proses kerja editor saat mengedit menjadi lebih efektif. 4. Seorang video editor harus senantiasa melakukan koordinasi yang lebih sering dengan kru dari newsroom yang lain, seperti kameraman, reporter, dan bahkan dengan produser, dengan melakasanakan diskusi-diskusi mengenai materi yang sedang maupun akan dikerjakan, agar hasil maksimal yang diinginkan bisa tercapai.
132
5. Materi-materi feature bisa ditambah, tidak hanya untuk hari Sabtu dan Minggu, namun juga untuk hari Senin hingga Minggu, agar lebih variatif dan tidak membosankan.
133
DAFTAR PUSTAKA
Arifin S. Harahap, Drs., Jurnalistik Televisi, PT. INDEKS, Jakarta, 2006, hal. 3
Askurifai Baksin, Jurnalistik Televsi Teori dan Praktek, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2006
Ben Long and Sonja Schenk, Digital Filmmaking Handbook, CHARLES RIVER MEDIA, INC. Rockland, Massachusetts, 2000.
Boyle Karen, Media and Violence, SAGE Publucations, London, 2005
Chris Barker, Cultural Studies, SAGE Publication, London, 2000
Daniel Romer, Kathleen Hall Jamieson, and Sean Aday, Television News and The Cultivation of Fear of Crime, International Communication Association, 2003, hal 89-91
Darwanto Sastro Subroto, Produksi Acara Televisi, Duta Wacana University Press, Yogyakarta, 1994
Erich Fromm, Akar Kekerasan, Analisis Sosio-Psikologi atas Watak Manusia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000, hal. 657-658.
Fred Wibowo, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, PT. Gramedia, 1997, hal.88
134
Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik, teori dan praktek, PT.Rosdakarya Bandung, 2005
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, , 1998
Jewkes Ivonne, Media and Crime, Sage Publication, London, 2004 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000
Lukiati Komala dan Elvirano Ardianto, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung 2004
Morissan, Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Ramdina Prakarsa, Tangerang, 2005
Naisaban Ladislaus, Para Psikolog Terkemuka Dunia, Grasindo, Jakarta 2004
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2006
Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ron Whittaker, Television Production, Mayfield Publishing Company, California, 1992
Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Addison Wesley Longman, Inc 2001.
135
Sumber dari internet :
Http : //www.age-of-the-sage.org/psychology/abraham_maslow.html Http : //www.criminology.fsu.edu Http : // www.nielsenmedia.com Http : // www.tpi.tv Http : // www.wikipedia.com Http : // Home theatre.com Http : // Videomaker.com Http : //Crime.com
136
GLOSSARY
A-B roll Editing video yang disusun, dimana sebuah scene pada pita video yang dipasang untuk disetel pada player A dan B dan kemudian di record pada player C. Secara tipenya, hasil final videonya pada player C berisi beberapa bagain gambar dari player A dan beberapa bagaian gambar dari player B dengan transisi (cuts, mixes, dan wipes, dan lain sebagainya) diantara scene-scene. Analog Sebuah sistem yang secara utama dioperasikan pada sinyal analog. Angle 1. Aspek yang digunakan dalam menyikapi dan mengangkat sebuah tema berita. 2. Arahan, ketinggian seberapa, dan dari mana posisi kamera mengambil gambar. Untuk program-program yang faktual secara konvensional, subyek seharusnya diambil gambarnya dari level normal(eye level) saja. Pada posisi high angle kamera melihat kebawah pada karakter, membuat penonton merasa lebih berkuasa daripada sang karakter. Sedangkan low angle pengambilan gambar dimana kamera ditempatkan dibawah karakter, sehingga terlihat lebih kuat karakternya.
Aspect Ratio 1. rasio dari panjang dan lebar gambar televise. Pada video PAL dan NTSC standar saat ini adalah 4:3. 2. Rasio dari aturan wipe dengan panjang dan lebarnya. Assamble, assemble edit (assemble mode) Sebuah tipe dari editing yang menggantikan semua sinyal pada bagain pita video yang me-record (audio, video, control, dan trak dari time code) dengan sinyal yang baru. Pada sistem linier, mode edit ini, menempatkan semua video baru, audio baru, dan kendali jalur yang baru pada satu kesatuan. Audio Suara. Sinyal elektrik yang membawa informasi suara.
Audio mixer Peralatan yang digunakan untuk mengolah, menambah, menghasilkan kualitas suara menjadi lebih baik.
137
AVI Audio-Video Interleaved. Standar format untuk video digital dari Microsoft. Avid Perangkat lunak yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan meng-capture, memotong, menyambung gambar, suara, dan efek-efeknya menjadi sebuah materi baru yang lebih baik.
B Beta Adalah nama inisial untuk betacam. Beta juga nama bagi konsumen videotape untuk proses record video yang sangat berbeda dengan format betacam professional. Betacam Kamera atau recorder portable yang menggunakan system 1/2-inch tape asli yang dikembangkan oleh Sony. Betacam menggunakan versi Y, R-Y, B-Y pada seting sinyal warna yang digunakan. Betacam adalah nama pasar yang telah terdaftar dari perusahaan Sony. Betacam SP Adalah versi dari betacam dengan performa yang paling superior A. Superior performance version of Betacam. SP menggunakan tape dengan partikel dan memiliki bandwidth untuk sistem record yang lebih lebar. Breakingnews Sebuah program berita yang menyajikan peristiwa yang sangat penting untuk segera diketahui khalayak. Seperti : bencana alam yang menimbulkan kerusakan atau korban yang besar, meninggalnya seorang presiden, dan lain sebagainya. Broadcast Sebuah system yang digunakan untuk mengirimkan sinyal pada televisi, sebuah jaringan yang bisa menjangkau banyak pemirsa.
Broadcasting Proses distribusi sebuah program yang terdiri dari audio dan video kepada sejumlah pendengar atau pemirsa dalam jumlah yang besar. Saat ini broadcasting yang sangat berpengaruh di masyarakat adalah, televisi, internet, dan radio.
138
C Camera Sebuah perangkat yang secara general dapat diartikan memiliki lensa, badan(body) yang berisi perangkat lunak dan sebuah bagian menjadi tempat untuk me-rekord. Camera shake 1) Sebuah kondisi dimana kamera dengan sengaja di goyangkan, dengan maksud memberikan tekanan tersendiri bagi efek gambar yang dihasilkan. 2) Sebuah kondisi dimana posisi kamera mengalami goncangan mungkin sengaja atau tidak dilakukan oleh seorang kameraman sehingga membuat gamabr yang dihasilkan tidak bisa digunakan. Canopus pro coder Perangkat lunak yang digunakan sebagi coder atau pengubah file baik audio maupun video menjadi bentuk atau format lain sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Capture Memindahkan video dan atau audio dengan system NTSC atau PAL menjadi format digital yang bisa digunakan pada perangkat editing non-linier. Biasa juga disebut dengan digitizing. Click and drag Salah satu sistem dalam editing non inier yang menggunakan cara dimana sebuah gambar yang sudah tersedia, dengan cara di-click, kemudian di-drag menuju timeline yang tersedia dari projek yang sedang dikerjakan. Close-up (CU) Sebuah gambar dimana menunjukkan suatu bagian kecil dari satu adegan, missal muka dari sebuah karakter, dalam suatu detail yang besar sehingga memenuhi layar. Adapula turunan dari close-up yaitu MCU (Medium Close-Up): dengan ukuran dari kepala hingga bahu dan BCU (Big Close-Up): dengan ukuran dahi hingga dagu. Fokus dari Close-up memperhatikan pada perasaan atau reaksi dari subyek, dan kadang digunakan dalam sebuah wawancara untuk menunjukkan bahwa subyek dalam keadaan emosional marah, sedih atau gembira. Dalam wawancara, penggunaan BCU bisa menunjukkan emosi atau tekenan sang subyek dan kemungkinan berbohong atau bersalah.
139
Compact Disc Adalah disc dengan sistem optical yang digunakan untuk menyimpan data digital, dimana pada awalnya digunakan untuk menyimpan data audio. CD beredar dipasaran mulai tahun 1982 akhir. CD audio terdiri dari satu hingga 99 track audio menggunakan sistem 16-bit dengan rata-rata samplingnya 44.1 kHz per channel. CD bisa menyimpan data audio stereo sepanjang 74 hingga 80 menit.
CD player Adalah perangkat elektronik yang berperan untuk memainkan compac disc berupa audio. Bisa terpasang dirumah sebagai perangkat sistem strereo, system audio di mobil, dan pada komputer pribadi.
Convert Sebuah proses yang digunakan untuk membuat atau mengubah bentuk file yang kita miliki menjadi bentuk baru yang kita inginkan. Biasanya digunakan pada proses editing non-linier. Cut Sebuah tipe edit dimana frame terakhir dari sebuah klip diikuti dengan dengan frame awal dalam klip subsequent, tanpa menggunakan efek apapun. Ini adalah tipe edit yang paling simple. Cut-and-Paste Salah satu system yang digunakan saat melakukan proses editing non-linier, yaitu dengan memotong file sumber yang ada dan selanjutnya menempelkan pada bagain yang sedang kita edit.
Cutting Sebuah transisi yang mengejutkan diantara dua buah gambar. Frame pertama muncul dengan sebuah klip yang dengan tiba-tiba diikuti oleh klip berikutnya. Cutting room floor Sebuah tempat dimana seorang editor bekerja, dengan menggunakan seperangkat alat baik editing analog maupun editing digital.
140
D Dissolve (mix, cross fade) Sebuah transisi dimana satu sumber video atau audio menjadi hilang (faded down) dan video atau audio dari sumber yang lain muncul (faded up). Digital Sebuah deskripsi dari data yang disimpan atau dikirim sebagai sebuah bagian dengan tanda satu dan nol. Secara umum, ini diartikan sebagai data binary, yang artinya data diwujudkan dengan menggunakan sinyal elektronik atau elektromagnetik. Contohnya : QuickTime movie, AVI, MPEG, WMV. Digital Video Menunjuk pada proses capture, manipulasi, dan penyimpanan dari video yang menggunakan format digital, seperti QuickTime, AVI. Sebuah camera video digital, adalah perangkat yang dapat mengambil dan menyimpan gambar pada media digital sepeti DV. Dubbing Proses merekam audio menggunakan program video tanpa menyertakan gambar dari videonya. DVD DVD disc tampak seperti disk yang lain yang menggunakan CD-ROM atau audio disc, tapi bisa digunakan untuk menyimpan data digital dengan kapasitas yang lebih besar.
E Edit Controller (editor, editing computer) Sebuah sistem pengendali (umumnya secara komputer)yang biasanya mengontrol mesin videotape, switcher video, dan perangkat yang lain secara otomatis dari sebuah panel control. Sebuah pengontrol edit, berhubungan dengan peralatan yang lain yang menjadi satu kesatuan system editing yang lengkap, yang digunakan untuk menyelesaikan suatu program video yang mengkombinasikan video dan audio yang berasal dari berbagai sumber. Editing Proses produksi untuk menyelesaikan video dan audio dari berbagai sumber. Editing biasanya termasuk menggunakan system editing computer untuk memilih adegan dan audio dari berbagai macam sumber video dan audio dan merekamnya untuk
141
diselesaikan bersama-sama dalam sebuah videotape baru sebagai sebuah program yang baru. Editor Operator dari sebuah sistem editing.
Effects Proses mengkombinasi dua atau lebih imege video untuk menciptakan image yang baru. Establish, Establishing shot Shot atau gambar pertama pada adegan yang baru, yang memperkenalkan kepada pemirsa pada sebuah ruang dimana awal adegan akan diambil, umumnya adalah ruangan luar ‘pandangan yang umum’ menggunakan frame ELS (Extreme Long Shot), untuk menge-set adegan. Executive Producer AKA: Executive in Charge of Production. Seorang produser yang tidak terlibat langsung dengan aspek-aspek teknis dari sebuah proses produksi, namun tetap bertanggung jawab pada semua proses produksi. Khususnya mengendalikan urusan bisnis dan hukum.
F Footage Pada produksi film dan video, footage adalah bahan mentah, materi belum diedit yang telah direkord oleh kamera, yang biasanya harus diedit untuk menciptakan sebuah karya video atau film, video klip, acara televisi.
Fade AKA: Fade To Black, Fade In, Fade Out. Transisi gradasi yang lembut dari image yang normal menjadi sepenuhnya gelap (fade-out), atau sebaliknya (fade-in).
142
File Adalah sebuah kotak dari informasi yang berubah-ubah, atau sumber untuk informasi penyimpanan, dimana biasanya biasa digunakan untuk program di komputer dan biasanya memiliki standar tersendiri dari masing-masing file tersebut.
FireWire (IEEE 1394 or i.LINK) Kabel data dengan kecepatan transfer data tinggi, yang dikembangkan oleh perusahaan komputer Apple, biasanya digunakan untuk koneksi antara kamera digital dengan komputer. Feature Adalah salah satu bentuk paket berita pada media penyiaran, dengan proses penggalian informasi mengenai peristiwanya secara mendalam. Tidak seperti berita reguler atau hardnews, feature bisa ditampilkan kapan saja, karena sifatnya yang ringan, menghibur, informatif.
H Hard-drive, hard disk Tempat penyimpanan data digital yang umum pada perangkat komputer. Pada penggunaan video, hard disks membutuhkan waktu akses kurang dari 10 milliseconds dan mempunyai kemampuan transfer data 3.5 Megabytes per detik. Hardnews Berita mengenai peristiwa actual, penting, dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera diketahui oleh khalayak.
Human interest Human interest adalah berita yang menceritakan seseorang atau sekelompok orang dengan cara yang interaktif atau dengan cara yang emosional. Berita human interest menghadirkan orang dan dengan permasalahan mereka, perhatiannya, atau penghargaannya untuk membawa perhatian atau simpati kepada khalayak. Headline Materi-materi berita yang telah didapat dari lapangan dan menjadi berita utama. Biasanya muncul pada rundown di segmen satu dan dua. Berita menjadi headline
143
biasanya karena tingkat kepentingan yang ada didalamnya berhubungan dengan sesuatu yang besar atau berpengaruh terhadap pemirsa atau masyarakat.
I Insert edit Sebuah tipe edit dimana sebuah klip ditambahkan pada track yang sudah diberi tanda, menggantikan klip yang sudah ada. Imaginary line Imaginary line adalah sebuah garis dengan definisi yang abstrak, dan tidak nyata, yang menunjukkan garis bagi penempatan kamera dan posisi-posisi bagi subyek yang akan diambil gambarnya. Importing Proses untuk memindahkan file dengan berbagai tipe variasi kedalam projek editing non linier. File yang di-import biasanya di hasilkan atau di ambil dengan menggunakan aplikasi yang lain. Interlaced video Proses scanning frame-frame dengan dua jalan, setiap garis yang lain masing-masing dilakukan pewarnaan pada layar, dengan membaca garis secara alternative yang terpampang pada bagian even dan odd. Video NTSC adalah interlaced; sinyal video yang paling tidak mengalami interlace pada komputer. Interlaced video : sinyal video analog yang terdiri dari kemungkinan bagian odd dan even. Intro Pembuka materi berita, bisa berupa audio maupun video.
J Jumping, jump cut Sebuah transisi yang tiba-tiba diantara dua adegan, yang mempunyai subyek dengan identitas yang berbeda lokasi dengan dua adegan tersebut, dimana membuat subyek muncul dengan cara yang mendadak di layar.
144
L Linier editing Satu unit alat editing analog yang terdiri atas beberapa panel, seperti: editing control, video dan audio mixer, VTR, monitor, player Betacam. Long shot (LS) Sebuah tipe pengambilan gambar yang menunjukkan semua bagian secara keseluruhan dari sebuah subyek(misal, manusia). M Mixing Proses menyelaraskan audio dari materi berita, agar tinggi rendah antara narasi, musik, sync(statement), maupun natural sound yang ada tidak saling tumpah tindih dan sehingga bisa didengarkan dengan normal. Mini dv Bahan pendukung sebuah proses produksi, berupa pita video digital, sebagai alat perekam baik untuk gambar maupun suara. Disebut mini karena memang ukurannya lebih kecil dari pita betacam. Medium shots. Medium Shot or Mid-Shot (MS). Pada beberapa bagian pengambilan gambar sebuah subyek atau actor dan setting yang ada, namun tidak mencakup semua, masuk dalam satu frame. Kasusunya seorang actor yang sedang berdiri, frame bagian bawah terlihat pinggang sang actor, dan juga terlihat ruang dari gerakan tangannya. Master control Master control adalah pusat secara teknis dari sistem operasi sebuah broadcast untuk menyiarkan semua program dari sebuah stasiun televisi, baik untuk siaran hiburan maupun informasi.
MPEG (MPEG-1) Motion Picture Experts Group, standar konversi video, merubah elemen image video dan audio dari frame satu ke frame berikutnya dan berbeda dengan data digital sebelumnya.
145
Mov. QuickTime Sistem perangkat lunak dari perusahaan Apple, sebagai penyimpan, editing, dan diplay sebagai media digital video dan audio di computer.
N Nonlinear editing (NLE) Editing digital "cut and paste" yang menggunakan hard drive sebagai penyimpan data dari pita video. Akses yang random memudahkan pada proses penyusunan data pada perintah apa saja. Juga dengan bahan-bahan yang betumpuk tanpa kehilangan materi yang ada. Menggunakan software tertentu untuk menjalankan bahan-bahan materi yang tersedia, seperti avid, velocity, dan lain sebahgainya. Natural sound Suara asli yang berasal dari, saat proses pengambilan gambar dilapangan, seperti suara mobil polisi, kegaduhan pengejaran tersangka, tangisan, dan lain sebagainya. Newsworthy Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebuah kejadian di masyarakat sehingga layak untuk dijadikan sebuah materi berita.
O OOV (out of vision), Voiceover Berita pendek dengan durasi 20-40 detik, dengan intro dan narasi yang dibacakan oleh penyiar. Umumnya digunakan untuk breakingnews, atau jika tidak cukup unsur untuk dijadikan berita paket, namun sangat penting.
Opening sequens Susunan gambar-gambar utama dari materi berita, dengan menggunakan efek-efek untuk membuat kesan tertentu, dan biasanya ditempel dengan musik, untuk menciptakan kesan. Out focus Gambar yang tidak tepat titik fokusnya pada saat pengambilan gambar di lapangan, sehingga gambar tersebut tidak jelas terlihat detailnya, atau hanya terlihat seperti bayangan saja.
146
P POV(Point of View) Sebuah shot yang dibuat dari posisi kamera, dekat pada arah pandang dari subyek yang sedang memandang sebuah obyek. Preview Proses memeriksa gambar dan suara yang ada dari hasil liputan di lapangan yang akan ditayangkan. Produser Orang yang bertanggungjawab pada terlaksananya proses siaran berita dari awal hingga akhir, mulai dari mengumpulkan materi apa saja yang akan tayang hingga proses tayang semua materi di studio. Print, Print to Video Sebuah hasil render dari sequens dan disiapkan untuk direkam kedalam pita video yang baru. PD (program director) Orang yang bertanggungjawab dengan kelancaran proses siaran di studio. PD memimpin audioman, vtr-man, grafis, kameraman, lighting, dan penyiar. Q QuickTime Platform teknologi multimedia yang dikembangkan oleh perusahaan Apple Computer.
R Record Proses menyimpan sebuah materi dari media tertentu kepada media lain, baik untuk video maupun audio.
Recorder Peralatan yang digunakan untuk proses penyimpanan sebuah materi dari media tertentu kepada media baru yang lain.
147
Rundown Urutan berita yang akan tayang pada hari tersebut, berisi judul berita, time code in dan time code out, durasi, reporter, dan lokasi kejadian, serta siapa saja yang bertugas hari itu, dari eksekutif produser, produser, program director, grafis, editor, dokumentasi, telepromter, penyiar.
Render Proses dari sebuah klip, transisi, dan filter dalam satu track sehingga bisa dilakukan play. Proses yang mengkombinasikan video dan audio dengan aplikasi yang lain, seperti efek, trasnsisi, filter. Sekali dilakukan render, sequens yang ada bisa di-play secara realtime. S Scratch, scratch effect Kerusakan mekanis yang terjadi pada pita video, yang mengakibatkan materi yang teleh diambil tidak bisa digunakan Sequens Sebuah bentuk dari kumpulan gambar, suara, grafis, informasi tentang editing, dan efek baik untuk gambar maupun suara. Sinemascope Pembarian batas pada materi editing, dengan menggunakan blok hitam pada atas dan bawah frame, sehingga ukuran rasionya menjadi 16:9 Slow motion Aksi dengan mengambil tempat pada screen dengan jalan yang lebih lambat dari pada gambar asli yang berasal dari kamera. Slow motion digunakan untuk : a) membuat gerakan yang cepat menjadi terlihat; b) membuat aksi menjadi lebih terlihat; c) memperlihatkan momen dramatik.
Softnews Berita yang berisi semua kejadian di masyarakat yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Software editing Perangkat lunak pada komputer yang digunakan untuk menjalankan proses kerja editing.
148
Sound bite Suara dari orang diperoleh tanpa dilakukan suatu proses pengambilan gambar untuk mendapatkan statement, bisa saat orang tersebut sedang melakukan sebuah aktivitas. Sound effect Suara yang ditambahkan selama proses post-production atau editing oleh pengarah atau penata suara. Speedmotion Efek yang digunakan pada saat proses editing, untuk memberikan kesan gerakan dengan cepat pada gambar. Splash Transisi dari dua gambar untuk menghubungakan antara dua lokasi yang berbeda atau untuk menghubungkan dua statement yang berurutan. Splash biasanya menggunakan warna tertentu, seperti putih.
Stand up Bagian berita yang berisi ringkasan atau alasan mengenai sebuah kejadian yang dibawakan oleh seorang reporter dari tempat kejadian. Sound atau SOT atau Statement Sound on tape, sebagai suara yang direkam pada format digital maupun analog(baik audio atau video). Sebuah subyek pada tape dengan soundbyte atau biasa disebut dengan interview. Source, source clip Sebuah yang secara langsung secara fisik sebagai sebuah media. Shot Satu blok gambar yang tidak berhenti, bahan atau footage belum diedit dari satu point of view. Shot list Daftar dari shot yang harus diambil oleh seorang kameraman di lapangan, atau shotshot yang ada pada pita video. Stock shot Persediaan gambar yang ada pada pita video atau materi streaming.
149
Standar operation procedure Prosedur standar yang digunakan pada sebuah sistem kerja, dengan memiliki aturanaturan tertentu yang telah disepakati oleh semua anggota tim kerja.
Streaming Memindahkan media atau data melalui intranet atau internet. Sync Ketika timecode untuk dua buah klip (audio dan video) saling matching, sehingga bisa dijalankan atau di play. T Talk show Program yang menyiarkan suatu perbincangan para ahli yang membahas suatu peristiwa yang sedang hangat dibicarakan. Tittle maker Perangkat elektronik yang berfungsi untuk membuat tulisan, guna mendukung proses siaran di studio, seperti memberi judul, tempat kejadian, nama orang dan jabatan, dan lain sebagainya, yang dijalankan oleh tim kompugrafis. Timecode Sebuah metode yang menunjukkan masing-masing frame dari video atau film dengan cara yang unik, sebuah unit dari waktu, dengan format : jam, menit, detik, dan frame. Transisi Efek visual yang diaplikasikan diantara potongan edit untuk memberikan efek yang lembut pada akhir gambar dan berubah dari klip satu ke yang berikutnya. Pada masing-masing tipe editing baik linier maupun non linier, terdapat banyak variasi efek transisi, seperti dissolve, wipe, atau iris. Two-shot Tipe pengambilan gambar dengan memasukkan dua orang di dalam frame. V VCR Video Cassette Recorder, perangkat untuk merekord video dan audio. Secara umun peralatan ini ditujukan untuk digunakan sebagai peralatan recording di rumah.
150
Vectorscope Oscilloscope yang secara special menampilkan secara grafis bagian warna pada sinyal video, secara khusus menampilkan kekuatan warna. Velocity Perangkat lunak di komputer editing yang digunakan untuk menjalankan proses editing. Very long shot Ukuran pengambilan gambar yang meliputi semua bagian dari obyek dengan ditambah dengan suasana dan benda-benda lain yang ada disekitarnya.
VO , voiceover Materi berita yang hanya berisi gambar dan natural sound, berdurasi 40-60 detik, dimana intro dan narasi dibacakan oleh penyiar. Berita ini biasanya diedit karena nilai penting isinya dan hanya memiliki stock shot yang terbatas. VTR Video Tape Recorder. Secara umum VTR adalah peralatan bagi professional. W Wipe Salah satu tipe transisi yang digunakan pada tepi gerakan untuk menggantikan potongan yang awal menuju potongan berikutnya. White Balance Proses pada kemera untuk merubah sistem filter pencahayaan, untuk memastikan bahwa kamera yang akan digunakan secara akurat dalam me-rekord warna-warna dari gambar yang diambil. Perbedaan kondisi warna membawa efek bagi kamera saat melakukan proses record lagi, sehingga kamera harus di-white balance lagi. WMV Salah satu format video digital yang digunakan sebagai materi editing. Dikirim dari kontributor atau kameraman di daerah menuju koordinator daerah di kantor, melalui sistem streaming.
151
Z Zoom Pada kamera, adalah perubahan panjang focal pada lensa dari pengambilan gambar yang lebar menjadi pengambilan gambar yang kecil atau detail. Pada proses editing, terdapat filter editing yang bisa dimainkan efeknya seperti yang dimiliki kamera, bergerak dari ukuran sangat close pada subyek, obyek, atau daerah yang ada pada frame, atau bergerak dari sebuah subyek dan display-nya menjadi menjadi sebuah frame yang lebar dengan terlihat semua isinya.
152
152
LAMPIRAN – LAMPIRAN
153
Pertanyaan untuk Eksekutif Produser – M. Alhafiz 29 10 2007 – 09.00-selesai
1. Apa tujuan dibentuknya Program Berita Sidik Sebenarnya dalam kerangka tema besarnya redaksi TPI, adalah program berita yang humanis dan menginspirasi, artinya
program-program
kriminalpun juga sebisa mungkin adalah yang humanis, tidak menakutnakuti – menginspirasi, ya maksudnya bahwa setelah orang nonton bukan menjadi takut tapi menginspirasi dia untuk lebih waspada terhadap kejahatan, apa sih bentuknya, seperti memberikan tips supaya orang tahu, oh beginilah kejahatan dan bagaimana mengantisispasinya, kita lebih mengetengahkan itu.
2. Apa yang membedakan Program Berita Sidik dengan program berita sejenis di stasiun televisi lain Yang lain yang paling membedakan – adalah, Sidik yang pertama, sekarang sih sudah banyak program lain yang mengarah kesana. Sidik sangat concern terhadap hak-hak korban termasuk tersangka serta hak penonton yaitu, pada siang hari masa sih dikasih gambar sadis, dikasih pukul-pukulan sementara disana kita tahu ada ibu-ibu ada anak-anak, lalu kemudian gambar wajah tersangka selalu kita samarkan, azas praduga tak bersalah kita dijunjung disana, aturan KPI ada disana.
3. Perbedaan pilihan berita pada awal terbentuknya program berita Sidik dengan kondisi saat ini Pilihan beritanya yang pasti sekarang dibandingkan sama dulu yang sangat terlihat, pilihan berita kita sudah mengetengahkan bahwa berita tv adalah berita gambar, jadi kekuatan gambar yang kita angkat. Tapi memang hambatan-hambatan belum sepenuhnya kita jalankan tapi paling ngga sudah mengarah kesana. Ada proses sop seperti, produser yang selalu memberi time code sehingga memudahkan editor, walaupun memang
154
semua belum konsisten dijalankan. Gambar batasan jelas tapi kalau gambar yang kreatif dan berbunyi belum dari kameraman dan editor belum terlalu maksimal. Tapi rambu-rambu sudah dijalankan dengan baik oleh kameraman dan editor. seperti gambar tersangka yang pasti kita samarkan dan darah sudah tidak ada lagi, dan lain lain.
4. Bagaimana dengan naskah Naskah, sejauh ini dibanding dulu jauh lebih hidup, lebih ngerti bagaimana menyusun naskah dengan melihat gambar bukan sebaliknya. Semua ini kalo untuk proses yang dilakukan bukan sesuatu yang banget-banget bagus, biasa saja memang prosedur di tv seperti itu memang batasannya. Kebijakan redaksi adalah gambar-gambar yang santun.
5. Berita apa saja yang tayang pada program berita Sidik Semua berita yang menyangkut pelanggaran KUHP. Kebakaran ngga bisa, tapi kecuali ada unsur kesengajaan, kecelakaan dengan ada unsur kelalaian yang menyebabkan orang meninggal, kalo cuma srempetan nggak bisa
6. Bagaimana dengan sumber berita Sumber berita, sekarang sih video tape, tapi ada juga streaming, karena keterbatasan waktu, tapi kualitas kalo streaming cukup turun.
7. Bagaimana dengan whislist Whislist di Sidik jarang, kecuali untuk topik khusus. Untuk Sidik beda dengan liputan harian, nggak terencana. Jika terencana 10 pengembangan, yang berhasil diliput paling Cuma 1 atau 2.
155
8. Bagaimana dengan peran editor atau editing dalam proses kerja produksi program berita Sidik Sangat besar - sekarang sih maksimal belum, tapi sudah ada kemajuan pesat dari yang dijalani dulu. Setahun atau dua tahun lalu saja kita masih saja ada kesalahan. Ternyata ada salah penafsiran tentang establish shot, pengertian editor establish adalah shot-shot gambar establish, komunikasi itu, kita lihat akhirnya yang di televisi begitu, rata-rata setiap kita mulai adalah gambar plang kantor polisi – itu khan aneh. Sebenarnya establish shot khan shot yang menjelaskan sebuah situasi, sebuah kejadian sehingga orang lihat, oh ada perampokan. Tapi sekarang secara umum bagus tapi memang belum maksimal, kenapa belum maksimal ya soal waktu juga, mau gak mau memang harus dimengerti, dengan dua editor yang hanya ngedit untuk program Sidik itu sebenarnya keteter. Apalagi dengan jam kerja yang start dari jam 7/8 tapi kalo seandainya jam 5 seperti tv-tv dulu, mungkin kekejar dengan dua editor-pun. Jam 5 mulai jam sebelas selesai - tapi jam 12 mereka harus off. Dari situ, itu khan nggak mungkin karena jumlah terbatas, waktu terbatas, akibatnya kita nggak masuk - editor kebanyakan terburu-buru.
9. Bagaimana dengan sop(standar operation procedure) Sop, ya dari bos editor sendiri. Dari sidik, sejak November(2007), bahwa editor bisa menolak naskah yang tidak ada time code, termasuk time code gambar, time code wawancara, jadi bisa langsung di buang saja. Sop editor tidak terlalu banyak, karena mengacu pada sop yang sudah ada, kita hanya panduan-panduan saja, sinkronisasi. Secara umum gambar-gambar, yang paling jarang
adalah melepas atmosfer, dan lain lain. Namun satu,
keterbatasan waktu, dua akhirnya jadi kebiasaan, editor nyari yang gampang aja
156
10. Mengapa harus ada sop Ya standar - kalo gak semua orang berubah-ubah. Kita tahu aja editor sidik kemudian di-rolling dari malam ke pagi, gambar sadis biasanya nongol. karena biasanya kalo yang malem nggak terlalu ketat aturannya, dibanding editor yang biasa ngedit Sidik. Sidik khan yang ditonton siang hari, yang ngawasin lebih banyak, harusnya itu nggak boleh terjadi. Proses berjalannya sop biasanya kita liat out putnya dari tv aja kalo ada keasalahan baru kita sampaikan langsung ke editornya.
11. Editing yang bagaimana yang diinginkan Nggak cuma salah editor, tapi memang dari proses awalnya dari reporter dari kemeraman dari produser-nya, ya berita tv adalah berita gambar, berita situsai - ya itu ada gambar lepas, ada atmosfir tidak ada pengulangan antara naskah dengan gambar tidak ada pengulangan naskah dengan wawancara. Banyak hal yang belum maksimal, gambar lebih dieksplore – gambar-gambar yang terbaik.
12. Bagaimana dengan proses preview Preview, ya. Sop-nya iya, ya harus gitu - karena editor dan program director berhak menolak naskah yang gak ada time code-nya.
13. Bagiamana dengan pentingnya diskusi antara editor dan produser Diskusi secara khusus gak ada - tapi biasa informal aja – nih gimana nih lompat gambrnya, gelap, dan lain sebagainya. seperti itu selalu ada - di sidik editornya cukup aktif. Rata-rata kita bisa atasi apabila ada masalah.
14. Mengapa sebuah berita harus di vo Di vo, gak bisa dipaksa ngulang gambar, itu kan haram.
157
15. Bagaimana dengan penggunaan efek video maupun audio selama proses editing Efek – untuk berita yang pendek-pendek berita paket yang biasa itu gak ada – rata-rata jarang sekali – paling blur, itu juga karena keterbatasan proses alat editing dan lain lain sehingga tidak bisa kita maksimalin.
158
Pertanyaan untuk Producer Program Berita Kriminal Sidik – Hendry S. Handoyo
11 November 2007
1.
Bagaimana sejarah terbentuknya Program Berita Sidik Berita kriminal dari awal selalu diminati oleh masyarakat-awalnya dari program Serbaneka yang kemudian berganti nama menjadi Lintas Lima yang
juga
berisi
berita-berita
kriminal
dan
sosial.
Seiring
perkembangannya, kita membuat program Sidik untuk menapung berita kriminal yang memang terjadi benyak di sekitar kita, menjadi wadah manampilkan
berita
kriminal,
menjadi
program
yang
khusus
menampilkan berita kriminal.
2.
Apa tujuan dibentuknya Program Berita Sidik Memberi
pembelajaran bahwa banyak lho peristiwa kriminal di
masyarakat, agar masyarakat mengatahui modus-modus yang dilakukan penjahat agar masyarakt bisa mengantisipasi peristiwa serupa tidak menimpa dirinya tersebut, sehingga bisa menghindari dan melakukan langkah preventif untuk menghindar.
3.
Bagaimana Program Berita Sidik berbeda dengan program berita sejenis di stasiun televisi lain Program berita Sidik memberi alternatif yang aman bagi masyarakat bahwa kemasan mengacu pada acuan yang berlaku baik kode etik jurnalistik , pedoman perilaku dan standar program siaran dari komisi penyiaran Indonesia. Bahwa berita kriminal tidak boleh mengandung unsur sadisme, cabul, dan lain sebagainya, harus berimabang, menghormati hak asas praduga tak bersalah. Hal-hal tersebut dengan optimal kita terapakan. Faktanya, wajah tersangka di-blur, atau diambil dari belakang, tujuannya menlindungi dari dampak pemberitaan yang
159
bisa mengakibatkan tekanan psikologis dari pelaku, keluarga pelaku, maupun korban dan keluarga korban. Dengan menjunjung azas praduga tak bersalah sebelum ada vonis dari hakim. Berimbang dengan menampilkan semua pihak yang terkait agar berita menjadi berimbang.
4.
Adakah batasan dalam menjalankan proses editing dari Program Berita Sidik(PBS) Diluar hal teknis, redaksi membatasi peristiwa-peristiwa yang benarbenar mewakili keingintahuan dari masyarakat. Secara teknis, dengan batasan kita mempertimbangkan berbagai hal yang sangat mendasar, seperti kelengkapan gambar, kualitas berita. Sebuah berita tidak langsung kita cut atau
tidak ditayangkan, agar semua
reporter dan kameraman kita membuat berita yag berkualitas dan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan kita tinggalkan.
5.
Jenis berita apa saja yang menjadi bagian dari PBS Jenis berita Sidik mengacu pada hal, produser menentukan sesuai dengan pengamatan, berdasar pada besar nilai berita dan ketersediaan gambar apakah layak untuk menjadi paket atau akan dijadikan vo saja demikian juga dengan berita feature.
6.
Bagaimana dengan sumber berita dari PBS, daerah liputan, bahan(video tape, streaming), Sumber berita semua peristiwa yang terjadi di masyarakat, dari reporter, dari pihak informan di kepolisian, juga berasak dari masyarakat luas. Dan untuk peristiwa yamg berlanjut, kita buat whislist untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
7.
Bagaimana dengan peran editing pada program berita Sidik Kontribusinya editor juga sangat mutlak, begitu pentingnya profesi editor sehingga, kemasan kita yang akan ditampilkan dikemas melalui
160
aturan yang ada, sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga menjadi suatu paket berita yang aman dan yang layak tayang. Mereka berperan sangat besar sekali terutama bagaimana memilah berita, memilah visual yang layak dan tidak layak untuk ditampilkan. Disini editor menjadi sebuah kekuatan tersendiri dalam mengemas suatu bahan menjadi materi yang tampil aman.
8.
Adakah SOP yang harus diketahui oleh editor SOP tentunya dibawah unit kerja masing-masing. Produser memberi kebijakan-kebijakan tentang gambar mana yang aman mana yang tidak, mana yang boleh ditampilkan mana yang tidak. Secara prosedural pelaksanaan oprasional editor mengacu pada aturan yang ditetapkan oleh unut kerja editing sendiri. Kita mengharap profesioanalitas editor dengan wawasan, dengan pengetahuan mereka, berita-berita kriminal yang mengandung hal-hal yang bertentangan dengan aturan yang ada dapat diminimalisir sehingga berita kita menjadi layak untuk ditonton. Sehingga apapun kesalahan yang terjadi dan hal-hal yang tidak pantas, tidak akan lolos pada layar kita.
9.
Bagaimana dengan konsep editing dari program berita Sidik Konsep editing, karena ini berita tv yang menonjolkan visual tentunya kita mengutamakan dengan memunculkan visual-visual dramatis, yang mempunyai daya tarik sendiri bagi pemirsa, tentu ini kita sesuaikan dengan narasi kita yang akan dimulai dengan peristiwa-peristiwa yang lebih menggambarkan suasana terlebih dahulu, kemudian masuk pada permasalahan-permaslahan yang ada dalam berita tersebut. Kita harapkan kejelian teman-teman editor dalam mengedit program berita Sidik untuk menampilkan visual-visual yang memang betul-betul sesuai dengan narasinya, sehingga begitu ditayangkan akan menarik perhatian orang untuk ditampilkan pada bagian depan sehingga sesuai dengan
161
yang kita harapkan, masyarakat bisa melihat dan terpancing untuk melihat berita hingga selesai.
10.
Bagaimana dengan proses preview sebelum dilaksanakan proses editing Preview mutlak dibutuhkan untuk mengetahui angle apa yang harus dipilih atau angle apa yang lebih menarik untuk dibuat dan dikemas dalam materi itu. Tentunya hal itu kita mulai dengan mengetahui gambarnya,hal ini bisa diketahui oleh produser saat kita melakukan proses preview materi-materi baik yang kontributor maupun reporter dan kameraman yang ada dijakarta. Tujuannya mengetahui persis apa gambar yang ada kemidian dengan gambar yang ada tersebut kita bisa menentuakn angle yang menarik untuk berita itu, bisa menentukan visual harus ditempatkan didepan, tengah, atau belakang.
11.
Adakah diskusi yang dilakukan dengan editor baik sebelum maupun selama dilaksanakan proses editing Diskusi tentu kita lakukan, jika ada hal-hal yang harus dibahas bersama walaupun tidak secara formil diadakan temu khusus, bisa sambil mengedit bisa langsung koordinasi, bisa langsung diskusi mengenai materi-materi yang tayang, visual mana yang harus tayang, pernyataanpernyataan nara sumber mana yang harus ditampilkan dan yang tidak, dengan menentukan time code dari shot list yang ada.
12.
Bagaimana dengan penggunaan efek pada hasil editing Efek-efek kita tetap butuhkan dalam editing dalam paket-paket berita feature, untuk mempercantik editing, agar lebih menarik, dan lebih diminati.
13.
Apakah produser mendampingi saat dilaksanakan proses editing Produser memantau, mengikuti proses editing, meski telah memberikan kebijakan dan gambran mana yang harus dilaksanakan oleh editor. Peran
162
produser untuk memantau jalannya editing kadang ada suatu hal untuk diputuskan apa materi perlu tampil atau tidak dari sisi redaksi guna menyamakan persepsi.
163
Wawancara Editor Program Berita Sidik – Kamaludin 25 September 2007, 13.00 – selesai
1. Bagaimana peran editing terhadap program berita Sidik Peran editing sangat menentukan bagi sebuah stasiun televisi, karena editing boleh dibilang menjadi benteng terakhir dari semua program yang ada. Baik buruknya program tayangan tergantung bagaimana di dapur editing, proses menjadikan sebuah materi baru. Dari ruang editing
banyak sekali kasus yang telah menyelamatkan gambar-
gambar dari kameraman yang kadang buruk pengambilannya, memberikan efek-efek dan musik untuk menjadikan paket-paket yang menarik.
2. Apa saja peran editing bagi program berita Sidik Yang penting tentunya bertugas menyelesaikan semua naskah yang diberikan produser, dengan memahami semua unsur pendukungnya, seperti mengerti jenis-jenis naskah, menguasai peralatan yang ada di newsroom, mengetahui seluk beluk teknis dari editing, disamping itu harus memiliki feeling arts atas materi yang ada, sehingga bisa mengolahnya menjadi paket bermutu. Selain itu seorang editor harus bisa bersosialisasi dengan anggota newsroom yang lain seperti kameraman, reporter, produser, program director dan lain sebagainya, serta rajin berdiskusi, mengikuti rapat untuk memecahkan masalah dan juga saling berbagi pengetahuan.
3. Bagaimana pelaksanaan proses kerja tim newsroom untuk editing Editing Sidik dikerjakan setiap hari, mulai jam 7 sampai jam 11. Editornya ada 2 orang, ganti shift tiap 5 hari. Dari hari Senin sampai hari Jum’at, beritanya adalah berita-berita reguler, berupa kejadiankejadian kriminal atau kekerasan di seluruh negeri. Kalau hari Sabtu dan Minggu, ada 4 orang editor dan ada paket feature berdurasi 3-5
164
menit, yang isinya mengupas secara mendalam peristiwa yang paling menonjol pada minggu tersebut atau kisah-kisah dari para artis yang pernah mengalami atau menjadi korban kejahatan. Pagi hari, setelah mendapatkan naskah yang ditandatangani dari produser, editor mencari materi pendukungknya, baik berupa kaset minidv pada bagain dokumentasi maupun bahan streaming dibagain koordinator liputan daerah. Tapi biasanya untuk kaset minidv sudah tersedia dimeja produser karena produser biasanya sudah preview dulu, untuk memeriksa gambar, time code, dan lain sebagainya. Setelah semua
didapat,
editor
kemudian
dubbing
narasi,
selanjutnya
menyambung gambar yang ada sesuai dengan naskah. Kalau dengan mesin analog, menggunakan tipe assamble dan insert sedang kalau dengan mesin digital, tinggal cut and drag saja untuk audio dan videonya, setelah selesai kemudian diprint ke betacam.
4. Bagaimana dengan peralatan yang tersedia untuk mengedit materi berita program berita Sidik Mesin editing yang ada di newsroom TPI adalah dua mesin analog dan enam mesin non linier dengan program avid serta satu mesin velocity. Mesin yang biasa digunakan untuk mengedit materi Sidik adalah, dua mesin analog dan dua mesin non linier dengan program avid. Mesin analog digunakan untuk mengedit materi dari pita minidv, sedang mesin non linier, untuk mengedit materi yang berasal dari materi streaming atau untuk mengedit materi paket feature.
5. Bagaimana dengan penguasaan peralatan yang ada dari para editor Seorang editor harus bisa menguasai semua peralatan yang ada di kantor agar bisa menjalankan tugasnya. Baik peralatan yang analog maupun digital. Apalagi utamanya sekarang adalah kemampuan penguasaan peralatan untuk yang digital sudah menjadi hal mutlak bagi seorang editor. Tapi disamping itu yang lebih penting adalah
165
feeling atas gambar, atau kemampuan editor layaknya seorang seniman dalam mengolah gambar yang ada menjadi sebuah karya audio visual yang bisa dinikmati orang banyak. Masing-masing editor memiliki taste atau persepsi yang berbeda mengenai sebuah gambar hasil liputan kameraman dan dalam menyusunnya menjadi rangkaian yang tersusun menjadi peket berita layak tayang dan layak tonton.
6. Sebarapa
penting time code harus ada bagi editor selama
melaksanakan proses editing Buat editor, time code adalah sangat penting. Yang paling sederhana adalah buat memasang sync sebagai bagian dari materi yang sedang dikerjakan. Karena biasanya sebuah sync yang diambil kameraman memiliki durasi yang panjang, padahal yang harus dipasang hanya sekitar 15-20 detik. Jika sync yang ada harus dicari sendiri oleh editor, maka sebenarnya hanya akan membuang waktu saja dan sangat mungkin sync yang dipasang tidak sesuai dengan keinginan produser.
7. Naskah apa saja yang biasanya dikerjakan editor setiap hari Untuk program Sidik yang paling sering ada tiga jenis naskah, VO, paket, dan paket feature. Materi VO adalah yang paling gampang dan cepat buat dikerjakan. Dan kalo itu menjadi lambat biasanya hanya masalah teknis. Istilahnya, naskah VO tinggal mark-in - mark-out – lalu record. Tapi meski gampang dan cepat, tetap harus diperhatikan aturan-aturan tentang penempatan visual tetap harus disesuaikan dengan naskah, jangan sampai jumping, jump cut, dan lain sebagainya. Kalo bahannya kaset mini dv, gambar-gambar mengenai kejadian yang berlangsung ditempel-tempel dengan editing assamble, dengan durasi 60 detik. Tapi kalo bahannya streaming, file-filenya diconvert dulu baru diimport ke avid, baru diedit cut-to-cut, dengan durasi 60 detik. Dalam sehari, dari rata-rata 11 sampai 13 materi berita hampir 90 persen format berita yang dikerjakan editor adalah berita paket. Untuk
166
kasus-kasus berita yang dijadikan format VO tidak setiap hari ada. Format paket adalah standar format berita yang sering dikerjakan editor untuk Sidik. Setelah dapat naskah, editor nge-check materinya mini dv atau streaming. Kemudian dubbing dulu, untuk merekam narasinya. Selanjutnya mengumpulkan meterinya, kalo mini dv biasanya sudah ada di produser, kalo tidak ya ke bagian dok. Tapi kalo streaming, ada dua langkah. Pertama narik dulu baru direkam ke betacam kemudian di edit di manual. Yang kedua langsung di edit di avid. Untuk materi mini dv diedit di analog dengan metode assamble dan insert editing. Assamble untuk memasang semua narasi dan sync. Sedangkan insert buat nempel gambar-gambar yang disesuaikan dengan narasi. Sabtu dan Minggu biasanya ada feature artis dan feature kriminal. Feature biasanya ngisi dua segmen akhir. Format ini, dikerjakan di editing digital, pake mesin velocity atau avid. Diedit pake digital untuk memudahkan editor berkreasi dengan gambar dan suara yang ada, juga biasanya tinggal click and drag efek yang ada di plug in, jadi gambar dengan tampilan baru yang lebih nyeni, jadi membuat tayangan lebih enak untuk ditonton. Tapi agak repot kalo stock mini dv-nya terlalu banyak, jadi terlalu lama buat capture daripada waktu buat ngeditnya. Untuk feature artis biasanya adalah liputan mengenai artis-artis yang pernah menjadi korban kejahatan. Sedang feature kriminal biasanya adalah kejadian yang cukup sering menjadi headline pada minggu tersebut.
8. Bagaimana diskusi dengan produser atau kameraman atau reporter mengenai naskah, materi, dan lain sebagainya Diskusi sangat penting, karena editor akan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya untuk memotong dan menyambung gambar. Kasus yang paling sering adalah gambar-gambar yang berkaitan dengan tersangka, korban, dan kelurga tersangka atau korban. Pilihan-
167
pilihan gambar yang sekiranya berukuran medium atau close-up dan pengambilan yang frontal untuk tidak digunakan. Kadangkala juga untuk sync bisa menjadi bahan diskusi, kadang gambar pilihan produser ternyata audionya rusak, maka harus diganti, dan mencari sync yang lain. Jadi antara editor dan produser bisa terjalin sebuah hubungan kerja yang baik serta sama-sama puas dengan materi yang dikerjakan.
9. Bagaimana dengan pentingnya preview sebelum dilakukan proses editing Preview sangat penting dan sangat berguna saat pelaksanaan editing. Tapi editor biasanya diajak produser untuk melakukan preview sekaligus diskusi mengani kemungkinan dipakai atau tidaknya gambargambar yang ada. Preview juga untuk menentukan time code dari sync atau hasil wawancara yang akan dipakai. Dengan preview, diharapkan hasil master editing akan lebih baik, karena semua naskah yang dibuat telah menyesuaikan dengan materi gambar yang ada.
10. Bagaimana dengan gambar-gambar dari kameraman yang akan digunakan editor dalam melaksanakan tugasnya? Apakah lengkap? Seberapa lengkap? Beberapa kameraman yang jago, atau yang sudah pengalaman dilapangan dan juga sering ngobrol dengan editor mengenai gambargambar yang bakal digunakan atau dibutuhkan saat editing, adalah yang biasanya bisa membuat gambar-gambar yang nggak cuma indah dan enak ditonton, tapi juga bisa membuat nuansa dari gambar tersebut. Disamping itu mereka juga punya stock gambar yang menunjukkan detail dari kejadian yang cukup banyak, jadi sangat membantu buat dipilih-pilih editor waktu ngedit. Gambar-gambar yang banyak dibutuhkan editor adalah detail-detail shot dengan ukuran close-up. Gambar-gambar close-up bisa dibuat sequens sendiri, bisa
168
juga sangat membantu dalam menghubungkan satu shot ke shot yang lain atau dari sequens satu ke sequens selanjutnya.
11. Bagaimana
dengan
shot-shot
atau
pengambilan
gambar
dari
kemeraman, untuk membuat berita pada program berita Sidik Untuk program Sidik, kameraman biasanya sudah mempunyai persepsi yang sama mengenai angle gambar yang akan diambil. Pengambilan gambar biasanya mulai dari establish suasana, kemudian shot-shot detail dari kejadian. Shot-shot detail biasanya close-up. Shot close-up bisa dipasang dimana aja, bebas. Shot-shot ini bisa juga menjadi penghubung antar sequens. Bisa juga buat ngisi sequens-sequens yang kekurangan gambar. Biasanya kameraman yang pengalaman akan menyediakan shot-shot ini.
12. Bagaimana dengan kemampuan editor dalam menguasai perangkat editing digital? Lebih mudah atau tidak dibanding dengan analog? Era digital saat ini menuntut editor paham dengan teknologi. Termasuk menggunakan komputer. Apalagi software-nya juga berkembang pesat, dimana masing-masing software punya kelebihan dan kekurangan. Jadi, masing-masing editor harus mengetahui perkembangannya, meski gak semua software bisa dikuasai. Tapi paling ngga ada satu yang benar-benar dikuasai dan yang lain sekedar mengatahui itu sudah cukup. Disamping itu, dengan menguasinya, berbagai aplikasi yang lain yang berhubungan dengan tehnik digital akan memudahkan beberapa pekerjaan editor saat ingin memberikan efek baik visual maupun audio.
13. Mengapa seorang editor harus paham dengan alur cerita dari naskah yang telah dibuat produser Tugas seorang editor tidak hanya memotong dan menyusun gambar yang sesuai naskah dari produser. Editor harus mengerti bagaimana
169
naskah harus dilaksanakan, bagaimana dengan alurnya, naskah cuma ngasih panduan aja buat editor kerja. Di ruang editinglah, dari master mini dv atau streaming, gambar-gambar yang ada, yang masih kacau tidak berurutan, dipotong-potong, dibuat dan disusun urutan-urutan gambar sesuai naskah, supaya cerita yang dimaui naskah bisa terwujud dan menghasilkan tayangan yang menarik bagi pemirsa. Pemirsa di rumah tidak peduli dengan apa yang terjadi di newsroom, mereka hanya butuh tayangan yang bermutu dan bisa dinikmati. Sebuah materi berita dibilang layak tayang dan layak tonton jika, dengan sebuah naskah yang sederhana bisa membuat urutan gambar yang baik, antar sequens yang saling berhubungan, antar shot yang saling nyambung dengan shot selanjutnya. Kita cuma membimbing pemirsa menikmati alur cerita yang semestinya, seharusnya terlihat normal tanpa dibuat-buat.
14. Mengapa seorang editor harus menguasai efek-efek yang ada dari sebuah mesin editing Pada mesin analog, transisi yang sering dipakai solving, bentuknya adalah splash biasanya pake warna putih, untuk nyambung dua gambar berbeda tempat. Kalo mesin digital, velocity atau avid, lebih banyak variasi trasnsisi, dan lebih mudah untuk dioperasikan. Transisi memudahkan editor dalam menyelesaikan sebuah naskah, saat ada dua shot yang berbeda tempat harus disambung atau dua statement harus disambung. Editor dengan intuisinya dan pengalaman masing-masing sangat dituntut bisa menterjemahkan naskah menjadi visual yang menarik. Fasilitas yang ada dari masing-masing mesin editing hanyalah pendukung saja. Yang penting adalah the man behind the gun. Efekefek atau transisi yang ada sebisa mungkin digunakan untuk benarbenar menghasilkan kualitas gambar berita yang bisa dinikmati oleh pemirsa.
170
Untuk efek yang ada baik video maupun audio di paket regular sangat jarang sekali, kecuali ada masalah teknis dengan gambar, seperti gambar under, bisa kita mainkan dengan color correction. Yang paling sering adalah feature Sabtu Minggu, biasa dipakai seperti ngotak-atik color, speed motion, strobo, scratch effect, biar gambarnya lebih cantik. Semua itu tergantung editor masing-masing dalam menggunakan efek yang ada. Sesuai kreasi masing-masing editor, nggak ada tuntutan dari produser. Ada editor yang suka dengan full efek namun ada juga yang jarang menggunakan efek. Semua itu kembali ke editor, dimana masing-masing punya feeling pada gambar yang dia edit.
15. Bagaimana seorang editor menyikapi shot yang ada yang saling berhubungan, dengan durasi waktu dari sebuah paket berita Persepsi seorang editor mengenai sebuah shot berbeda dengan editor yang lain, apalagi jika kemudian disusun menjadi sebuah rangkaian yang menceritakan peristiwa yang terjadi pasti akan berbeda. Masingmasing editor dengan pengalamannya bertahun-tahun menghadapi berbagai macam gambar pasti memiliki intuisi dan persepsi atas shotshot yang banyak tersedia. Tapi kasus seperti materi dari streaming-an, biasanya terbatas gambarnya,
maka editor kadang kurang bisa
memainkan shot-shot untuk diedit, jadinya ya apa adanya, yang penting disesuaikan dengan naskah. Gambar streaming kadang bikin gampang tapi kadang juga bisa bikin susah. Kalo kontributor ngirimnya banyak, editor biasanya akan dengan mudah ngeditnya. Tapi kalo ngirimnya sedikit, mungkin durasi atau shot-shotnya, maka yang akan kerepotan adalah editor. Tetapi, biasanya editor akan mengakalinya, dengan memainkan motion-nya, jadi gambar-gambar yang ada durasinya akan lebih panjang, atau kemudian lapor ke produser, dan kemudian naskahnya akan dibuat jadi VO aja.
171
16. Mengapa dalam susunan gambar dari sebuah naskah, harus terdapat unsur kontinitinya Editor harus memperhatikan kontiniti semua unsur yang mendukung naskah, baik yang terdapat dalam gambar maupun suara. Kontiniti pada paket yang regular, biasanya sudah apa adanya yang terjadi dilapangan. Tapi yang penting adalah untuk paket feature Sabtu dan Minggu, biasanya ada ilustrasi dari sebuah kejadian. Jadi beberapa adegan yang dibuat, memerlukan ketelitian dari editor untuk mengawasi kontinitinya.
17. Bagaimana peran editing terhadap unsur aksi pada sebuah naskah berita Sidik Editor dengan memahami naskah dan gambar-gambar yang ada bisa memberikan kesan aksi dari peristiwa kriminal. Biasanya mulai dari long shot suasana kejadian, diteruskan detail dari pengejaran atau penangkapan tersangka. Banyak shot-shot yang bisa dimainkan untuk memberikan aksi. Shot-shot detail itu yang penting, karena bisa menunjukan kesan atau aksi yang tegah terjadi. Jadi penonton juga bisa menikmati. Tapi perlu diperhatikan juga dengan muka tersangka atau jika ada darah atau hal-hal yang menjurus pada tindakan asusila yang harus dihindari oleh editor untuk tidak di masukkan kedalam rangkaian gambar yang sedang dieditnya.
193
Lebih Dekat dengan SIDIK
194
Materi SIDIK? Semua peristiwa pelanggaran hukum pidana resmi (KUHP) di tengah-tengah kehidupan masyarakat. (Pembunuhan, Perampokan, Pencurian, Penipuan, Pemerkosaan, Penganiayaan, dll)
Tujuan SIDIK Memberi informasi tentang peristiwa kriminal aktual. Memberi informasi tentang modus-modus kejahatan. Memberi tips cara menghindari ataupun mengantisipasi agar kejahatan serupa tidak menimpanya. Menayangkan isi KUHP yang relevan dengan topik.
Karakteristik Berita SIDIK Peristiwa kriminal aktual. Santun dengan memperhatikan Kode Etik Jurnalistik. Human interest untuk menyentuh perasaan penonton (umumnya perempuan). Bahasa tutur sederhana lugas namun tetap sopan.
195
Kebijakan Redaksi Tidak menampilkan kasus bunuh diri, kecuali ada indikasi korban dibunuh. Tidak menampilkan peristiwa kebakaran, kecelakaan, kecuali ada unsur kesengajaan. Tidak menampilkan kasus korban over dosis, kecuali ada indikasi korban diracun.
Alur Berita SIDIK Proses Produksi SIDIK • Pre Production : News gathering, penulisan naskah berita • Production : editing naskah, editing gambar, quality control • Post Production : evaluasi
Pilihan Berita Peristiwa yang berdampak besar bagi kelangsungan hidup seseorang (kerugian nyawa dan harta benda). Kedekatan dengan penonton (Jabodetabek dan 9 daerah rating)
196
Pedoman Pengemasan dan Penayangan Kode Etik Jurnalistik (ditandatangani 30 Organisasi Wartawan dan Asosiasi Perusahaan Pers dan dikuatkan SK Dewan Pers No 03/SK-DP/III/2006) Pedoman Perilaku Penyiaran & Standar Program Siaran – KPI (SK No 009/SK/KPI/8/2004.
Beberapa Ketentuan • Tidak tayangkan wajah tersangka . • Tidak tayangkan wajah dan identitas korban atau pelaku pemerkosaan. • Tidak tayangkan wajah dan identitas anak-anak yang terlibat dalam kejahatan. • Tidak tayangkan luka atau potongan tubuh akibat tindak kejahatan (leher putus, dada menganga, usus terburai, dll.) • Tidak tayangkan genangan darah akibat kejahatan. • Tidak menampilkan adegan seks maupun simbul tindak asusila (sodomi, pemerkosaan, pencabulan, pelecehan seks, dll). • Tidak menampilkan wajah tersangka maupun korban tindak asusila. • Tidak menampilkan pernyataan korban/tersangka tentang proses tindak asusila secara rinci. • Tidak menampilkan close up wajah psk. • Tidak menampilkan reka ulang secara rinci dan eksplisit. • Tidak menampilkan penggunaan senjata api dan senjata tajam secara eksplisit.
197
198
Biodata
Muhdi Wahyu Anto lahir di Muara Teweh, Kalimantan Tengah pada 5 Februari 1977. Menyelesaikan studi Diploma III di jurusan Broadcasting Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas
Gadjah
Mada,
Yogyakarta.
Selanjutnya
melanjutkan studi SI pada program Studi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Selama menjadi mahasiswa, mencoba aktif pada beberapa organisasi di kampus, seperti BIAS(organisasi indiemoviemaker), dengan
memproduksi
beberapa
film
pendek
dan
video
klip
serta
CASTACALA(organisai pecinta alam). Setelah lulus Diploma III sempat sempat mendirikan localindiemoviemaker, DEJAVU, dengan memproduksi beberapa karya audio visual. Dan sempat turut serta dalam beberapa proses film documenter dari SIMULACRA production. Disamping itu sempat juga mengabdi pada kampus sebagai asisten dosen untuk beberapa mata kuliah audio visual di jurusan Broadcasting Diploma III, FISIPOL, Universitas Gadjah Mada. Saat ini menjadi bagian dari karyawan pada sebuah stasiun televisi nasional, TPI, pada bagian pemberitaan. Dan mempunyai tugas bertanggung
jawab atas semua materi visual yang akan tayang pada program berita TPI.