PERAN STUDENT ENGAGEMENT DALAM MEMEDIASI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PEKALONGAN
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Nani Isnaeni 71014011397
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
: Kamis
Tanggal : 13 Agustus 2015
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Jumat
Tanggal
: 25 September 2015
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Dr. Partono Thomas M.S NIP. 195212191982031002
iii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Agustus 2015
Nani Isnaeni NIM. 7101411397
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain“ (Q.S. Al Insyiroh 6-7). “Barang siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim)
Persembahan Dengan rasa syukur yang mendalam, sebuah karya sederhana ini penyusun persembahkan kepada: 1. Bapak dan Ibuku tercinta (Siswoyo dan Triyani) yang telah memberikan semangat, pengorbanan, doa, dan kasih sayangnya. 2. Adikku yang telah memberikan perhatian, doa dan semangat. 3. Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2011
v
PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Student Engagement dalam Memediasi Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Pekalongan” ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Semarang yang terlaksana dengan lancar. Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Akuntansi. 2. Dr. Wahyono, M.M., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang 3. Dr. Ade Rustiana, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bantuan dalam proses ijin penelitian. 4. Dr. Agus Wahyudin, M.Si., Dosen Pembimbing yang telah berkenan dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan . 5. Dr. Partono Thomas M.S., Dosen penguji I yang telah memberikan bimbingan dorongan dan saran dalam menyempurnakan skripsi ini. 6.
Lyna Latifah S.Pd., S.E., M.Si., Dosen penguji II yang telah memberikan bimbingan dorongan dan saran dalam menyempurnakan skripsi ini.
vi
7. Bapak Ibu dosen dan seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai harganya selama penyusun menempuh pendidikan di universitas. 8. Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Akuntansi 2011 FE Unnes yang telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini. 9. Teman-teman S1 Pendidikan Ekonomi (Akuntansi) C 2011. 10. Wiwit, Sifa, Ari, Suis, dan teman-teman serta semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Semarang,
Penyusun
vii
Agustus 2015
SARI Isnaeni, Nani. 2015. “Peran Student Engagement dalam Memediasi Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK N 2 Pekalongan”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dr. Agus Wahyudin, M.Si. Kata Kunci: Student Engagement, Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru, Fasilitas Belajar dan Prestasi Belajar Akuntansi. Observasi awal di SMK N 2 Pekalongan, diketahui bahwa prestasil belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi masih belum optimal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh langsung persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi maupun pengaruh tidak langsung yang melalui student engagement dan menganalisis pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi maupun pengaruh tidak langsung melalui student engagement. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK N 2 Pekalongan tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang diambil adalah seluruh populasi sebanyak 92 peserta didik. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis jalur dan sobel test. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru, fasilitas belajar, serta student engagement terhadap prestasi belajar akuntansi siswa, (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap student engagement, (3) student engagement secara signifikan menjadi variabel intervening pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa student engagement berperan sebagai intervening pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Saran yang dapat diberikan adalah pihak sekolah dan guru mata pelajaran akuntansi mampu melakukan perbaikan kualitas mengajar dan ketersediaan fasilitas sekolah untuk meningkatkan student engagement sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
viii
ABSTRACT
Isnaeni. Nani. 2015. “The Role of Student Engagement as Intervening in the Student Perceptions Of Teaching Methods and Students’ Learning Facilities on Learning Achievements of Accounting on X Grade Students Accounting SMK Negeri 2 Pekalongan”. Final Project. Department of Economic Education. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor Dr. Agus Wahyudin, M.Si. Keyword: Student Engagement, Student Perceptions Of Teaching Methods, Students’ Learning Facilities, and Learning Achievements of Accounting. Observation in SMK N 2 Pekalongan, known that haven’t all student of X Accounting reach the optimal score in learning achievements of accounting. The aim in this research are to analyze the influnce of students' perception of teaching methods directly on learning achievements of accounting and indirect influence through student engagement, and analyze the learning facilities on learning achievements of accounting and indirect influence through student engagement. Population of this research are students of X Accounting SMK N 2 Pekalongan on academic year 2014/2015. Amount of sample are 92 taken from population. The methode are used to collect data is questionnaire and documentation. Data analyze methode are descriptive analyze, path analyze and sobel test. Result of this research showed (1) there is a positive and significant effect of student perceptions of teaching methods, students’ learning facilities, and student engagement on learning achievements of accounting, (2) there is a positive and significant effect of student perceptions of teaching methods and students’ learning facilities toward student engagement, (3) student engagement can significantly as an intervening variable effect of student perceptions of teaching methods and students’ learning facilities on learning achievements of accounting.Based on these results, it can be concluded that student engagement acting as intervening influences students 'perceptions of teaching methods and students’ learning facilities toward the learning achievement of accounting. Suggestions related to the result are the schools and teachers accounting were able to improve the quality of teaching and the availability of school facilities to improve student engagement so as to improve learning achievement of accounting.
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................
v
PRAKATA ...................................................................................................
vi
SARI ............................................................................................................. viii ABSTRACT ..................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah .................................................................
1
1.2
Perumusan Masalah .........................................................................
9
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................................. 10
1.4
Manfaat Penelitian ........................................................................... 11
BAB II TELAAH TEORI............................................................................ 13 2.1
Kajian Teori .......................................................................................... 13 2.1.1 Teori Belajar Behavioristik ....................................................... 13 2.1.2 Teori Belajar Kognitif ............................................................... 15 2.1.3 Teori Belajar Konstruktivisme.................................................. 18
2.2
Prestasi Belajar .................................................................................... 19 2.2.1 Pengertian Belajar ..................................................................... 19 2.2.2 Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi ...................................... 20 2.2.3 Indikator Prestasi Belajar Akuntansi ........................................ 23 2.2.4 Ciri-ciri Belajar ......................................................................... 23 2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............... 24
2.3
Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru.................................. 26
x
2.3.1 Pengertian Persepsi ................................................................... 26 2.3.2 Prinsip Dasar Persepsi .............................................................. 27 2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengeruhi Persepsi............................. 29 2.3.4 Pengertian Metode Mengajar Guru ........................................... 30 2.3.5 Macam-macam Metode Mengajar Guru ................................... 31 2.3.6 Faktor-Faktor Pemilihan Metode Mengajar Guru .................... 35 2.3.7 Indikator Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ...... 37 2.4
Fasilitas Belajar Siswa .......................................................................... 37 2.4.1 Pengertian Fasilitas Belajar ...................................................... 37 2.4.2 Macam-macam Fasilitas Belajar ............................................... 39 2.4.3 Indikator Fasilitas Belajar ......................................................... 41
2.5
Student Engagement ............................................................................. 41 2.5.1 ........................................................................................... P engertian Student Engagement ................................................. 41 2.5.2 Indikator Student Engagement .................................................. 44
2.6
Penelitian Terdahulu ............................................................................ 44
2.7
Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................................ 47
2.8
Pengembangan Hipotesis ..................................................................... 51 2.8.1 Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ........................................ 51 2.8.2 Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Student Engagement ................................................. 55 2.8.3 Pengaruh Student Engagement Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi .................................................................................. 58 2.8.4 Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Melalui Student Engagement Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi .................................................................................. 62 2.8.5 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi .................................................................................. 65 2.8.6 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Student Engagement ...... 68
xi
2.8.7 Pengaruh Fasilitas Belajar Melalui Student Engagement Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ........................................ 71
BAB 111 METODE PENELITIAN ........................................................... 75 2.1
Jenis dan Desain Penelitian ................................................................. 75
2.2
Populasi Penelitian................................................................................ 75
2.3
Variabel Penelitian ............................................................................... 76 2.3.1 Variabel Terikat (Y) ................................................................. 76 2.3.2 Variabel Bebas (X) ................................................................... 76 2.3.3 Variabel Intervening ................................................................ 77
2.4
Metode Pengumpulan Data .................................................................. 77 2.4.1 Metode Dokumentasi ............................................................... 77 2.4.2 Metode Angket ........................................................................ 77
2.5
Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 78 2.5.1 Validitas Angket ...................................................................... 78 2.5.2 Reliabilitas Angket ................................................................... 82
2.6
Teknik Analisis Data ........................................................................... 84 2.6.1 Teknik Analisis Statistik Deskriptif .......................................... 84 2.6.2 Teknik Analisis Statistik Inferensial ......................................... 87 3.6.2.1. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 87 3.6.2.2. Uji Hipotesis ......................................................................... 89
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 93 2.1
Hasil Penelitian ..................................................................................... 93 2.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian ...................................................... 93 2.1.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif............................................. 93 2.1.3 Hasil Analisis Statistik Inferensial ............................................ 101 4.1.3.1. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 101 4.1.3.2. Pengujian Hipotesis............................................................... 109
2.2
Pembahasan .......................................................................................... 119 2.2.1 Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ........................................ 119
xii
2.2.2 Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Student Engagement ................................................. 121 2.2.3 Pengaruh Student Engagement Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi .................................................................................. 122 2.2.4 Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Melalui Student Engagement Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi .................................................................................. 124 2.2.5 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi .................................................................................. 126 2.2.6 Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap Student Engagement ...... 128 2.2.7 Pengaruh Fasilitas Belajar Melalui Student Engagement Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ........................................ 129 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 131 2.3
Simpulan .............................................................................................. 131
2.4
Saran ..................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 135 LAMPIRAN .................................................................................................. 138
xiii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Data Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK N 2 Pekalongan ..................................................................
4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 45 Tabel 3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 75 Tabel 3.2 Daftar Skor Jawaban Responden................................................. 78 Tabel 3.3 Hasil Analisis Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ............................................................................ 79 Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Validitas Fasilitas Belajar ............................. 80 Tabel 3.5 Hasil Analisis Uji Validitas Student Engagement ...................... 81 Tabel 3.6 Reliabilitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ............................................................................................. 82 Tabel 3.7 Reliabilitas Variabel Fasilitas Belajar ......................................... 83 Tabel 3.8 Reliabilitas Variabel Student Engagement .................................. 83 Tabel 3.9 Jenjang Kriteria Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ............................................................................ 86 Tabel 3.10 Jenjang Kriteria Variabel Fasilitas Belajar.................................. 86 Tabel 3.11 Jenjang Kriteria Variabel Student Engagement .......................... 87 Tabel 3.12 Kriteria Ketuntasan Minimal ....................................................... 87 Tabel 4.1 Deskriptif Statistik Prestasi Belajar............................................. 94 Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ............................................................................................. 95 Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ............................................................................................. 95 Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Per Indikator Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ................................................. 96 Tabel 4.5 Deskriptif Statistik Variabel Fasilitas Belajar ............................. 97 Tabel 4.6 Analisi Deskriptif Fasilitas Belajar ............................................. 97 Tabel 4.7 Analisis Deskriptif Per Indikator Variabel Fasilitas Belajar ....... 98 xiv
Tabel 4.8 Deskriptif Statistik Student Engagement .................................... 99 Tabel 4.9 Analisis Deskriptif Student Engagement..................................... 99 Tabel 4.10 Analisis Deskriptif Per Indikator Variabel Student Engagement 100 Tabel 4.11 Uji Normalitas One-Sample Kolmogrov Smirnov Test dengan Prestasi Belajar sebagai Variabel Dependen ............................... 101 Tabel 4.12 Uji Normalitas One-Sample Kolmogrov Smirnov Test dengan Student Engagement sebagai Variabel Dependen ....................... 102 Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas Prestasi Belajar dengan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ................................................. 103 Tabel 4.14 Hasil Uji Linearitas Prestasi Belajar dengan Fasilitas Belajar .... 103 Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas Prestasi Belajar dengan Student Engagement ................................................................................. 104 Tabel 4.16 Hasil Uji Linearitas Student Engagement dengan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ...................................... 104 Tabel 4.17 Hasil Uji Linearitas Student Engagement dengan Fasilitas Belajar ......................................................................................... 105 Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Prestasi Belajar sebagai Variabel Dependen ...................................................................... 106 Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Student Engagement sebagai Variabel Dependen ......................................................... 106 Tabel 4.20 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Prestasi Belajar sebagai Variabel Dependen ...................................................................... 107 Tabel 4.21 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Student Engagement sebagai Variabel Dependen ......................................................... 108 Tabel 4.22 Hasil Uji Linear Berganda dengan Student Engagement sebagai Variabel Dependen ......................................................... 109 Tabel 4.23 Hasil Uji Linear Berganda dengan Prestasi Belajar Akuntansi sebagai Variabel Dependen ......................................................... 111 Tabel 4.24 Hasil Uji t dengan Prestasi Belajar Akuntansi sebagai Variabel Dependen ..................................................................................... 114
xv
Tabel 4.25 Hasil Uji t dengan Student Engagement sebagai Variabel Dependen ..................................................................................... 115 Tabel 4.26 Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 118
xvi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis .................................................. 51
Gambar 2.2
Pengembangan Hipotesis........................................................ 74
Gambar 3.1
Model Analisis Jalur ............................................................... 90
Gambar 4.1
Model Analisis Jalur ............................................................... 113
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1
Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen ...................
138
Lampiran 2
Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian............................
139
Lampiran 3
Angket Uji Coba Instrumen Penelitian..............................
140
Lampiran 4
Tabulasi Data Uji Coba Instrumen Penelitian ...................
149
Lampiran 5
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ...........................
155
Lampiran 6
Hasil Uji Reliabilitas .........................................................
170
Lampiran 7
Kisi-kisi Angket Penelitian................................................
171
Lampiran 8
Angket Penelitian ..............................................................
172
Lampiran 9
Daftar Nama Responden Penelitian...................................
180
Lampiran 10 Data Prestasi Belajar Siswa ...............................................
183
Lampiran 11 Tabulasi Data Penelitian ....................................................
186
Lampiran 12 Deskriptif Statistik Per Variabel ........................................
198
Lampiran 13 Analisis Deskriptif Per Indikator .......................................
199
Lampiran 14 Uji Normalitas ...................................................................
205
Lampiran 15 Uji Linearitas .....................................................................
206
Lampiran 16 Uji Multikolinearitas .........................................................
208
Lampiran 17 Uji Heteroskedastisitas ......................................................
209
Lampiran 18 Uji Hipotesis ......................................................................
210
Lampiran 19 Surat Penelitian ..................................................................
211
Lampiran 20 t tabel .................................................................................
215
xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi pada dirinya untuk dapat memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan merupakan
investasi sumber daya manusia, dimana peningkatan
kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor pendukung manusia agar dapat unggul di bidangnya. Mutu pendidikan yang baik dapat dilihat dari proses belajar mengajar yang terjadi dan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Peningkatan mutu pendidikan mempunyai arti luas yang meliputi berbagai faktor masukan (input), proses belajar mengajar dan hasil. Dalam faktor-faktor masukan termasuk di dalamnya adalah kurikulum, sarana belajar, pengelolaan, guru, dan lingkungan. Semua itu bermuara pada proses belajar mengajar yang dilakukan di dalam kelas. Sejauh mana mutu proses belajar mengajar itu tercapai akan ditunjukkan oleh prestasi belajar siswa.
1
2
Prestasi belajar yang tinggi dan memuaskan merupakan dambaan setiap peserta didik dan orang tua. Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar dapat dinilai melalui tes hasil belajar, baik secara tertulis maupun secara lisan (Tu’u, 2004:75). Prestasi belajar siswa diharapkan dapat terus meningkat untuk menunjukkan bahwa siswa mengalami kemajuan dan perkembangan dalam memperoleh pengetahuan yang semakin banyak serta pemahaman siswa yang baik. Namun antara siswa satu dengan yang lainnya memiliki kemampuan yang berbeda dalam pencapaian prestasi belajar. Oleh karena itu, berbagai upaya harus dilakukan secara optimal oleh sekolah, guru, keluarga maupun siswa untuk terus meningkatkan prestasi belajar siswa. Akuntansi merupakan salah satu program keahlian di SMK bidang Bisnis Manajemen. Mata pelajaran akuntansi perusahaan jasa dan dagang merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dari kelas X sampai kelas XII jurusan akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi perusahaan jasa dan dagang sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level. Karena akuntansi adalah siklus yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya.
3
Prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil belajar akuntansi yang merupakan perubahan tingkah laku baik berupa penguasaan pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi, penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga pembuatan laporan keuangan. SMK N 2 Pekalongan merupakan salah satu SMK Negeri di kota Pekalongan yang berusaha mencetak lulusan yang siap kerja dan siap bersaing di dunia kerja, yang nantinya akan terjun langsung di lapangan dengan kemampuan yang telah dibekali dari sekolah sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. Jurusan yang ada di SMK N 2 Pekalongan meliputi Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Teknik Komputer dan Jaringan, dan Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian. Dalam menghadapi tantangan, SMK N 2 Pekalongan berusaha meningkatkan kualitas lulusannya melalui peningkatan prestasi belajar. Peningkatan prestasi belajar ini dilakukan pada kelima jurusan yang ada di SMK N 2 Pekalongan khususnya jurusan akuntansi yang menjadi jurusan favorit di sekolah tersebut. Siswa SMK N 2 Pekalongan dapat dikatakan memperoleh prestasi belajar Akuntansi perusahaan jasa dan dagang yang baik jika sudah mendapat nilai diatas
4
batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Selain itu juga suatu kelas memiliki tingkat prestasi belajar yang termasuk baik jika lebih dari 85% siswa di kelas tersebut memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Tabel 1.1 Data Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang Kelas X SMK N 2 Pekalongan Tahun Ajaran 2014/2015 Tuntas Belum Tuntas Jumlah Siswa Jumlah % Jumlah % X Akuntansi 1 20 67% 10 33% 30 X Akuntansi 2 17 55% 14 45% 31 X Akuntansi 3 16 51% 15 49% 31 Jumlah 53 58% 39 42% 92 Sumber: Dokumentasi SMK N 2 Pekalongan Tabel 1.1 menunjukan bahwa prestasi belajar Akuntansi perusahaan jasa Kelas
dan dagang siswa kelas X masih belum maksimal. Ketuntasan klasikal untuk kelas X AK 1 adalah 67%, kelas X AK 2 55 %, dan X AK 3 51%. Prestasi belajar yang masih belum maksimal menunjukkan bahwa siswa kurang memahami materi Akuntansi perusahaan jasa dan dagang yang diberikan oleh guru. Fenomena ini tentu perlu di cermati, mengapa dalam kasus ini terdapat kesenjangan yang tinggi antara realitas dengan apa yang diharapkan. Tentunya ini menimbulkan masalah mengingat pentingnya memahami akuntansi. Hal ini tidak dapat dibiarkan karena akan berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi pada tahap selanjutnya. Prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua kategori yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Sedangkan yang
5
termasuk dalam faktor ekstern yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Berdasarkan pandangan teori belajar kognitif menyatakan bahwa belajar ditentukan oleh faktor-faktor internal berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni pengolahan stimulus atau informasi yang datang dari luar. Faktor internal yang diduga mempengaruhi prestasi belajar akuntansi perusahaan jasa dan dagang siswa SMK N 2 Pekalongan adalah persepsi siswa tentang metode mengajar guru. Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar peraba, perasa dan pencium. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru merupakan proses siswa menerima dan menanggapi metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas agar tercipta suatu kondisi belajar yang efektif. Siswa memiliki persepsi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya, yaitu persepsi yang tinggi atau persepsi yang rendah. Guru dituntut harus dapat menggunakan metode yang bervariasi agar siswa memiliki persepsi tinggi dan tidak mengalami kejenuhan dan memiliki persepsi tentang metode mengajar guru yang baik. Pada umumnya siswa yang memiliki persepsi positif tentang metode mengajar guru maka akan merasa senang mengikuti kegiatan pembelajaran
6
sehingga siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi pelajaran dan ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Jika siswa memiliki persepsi negatif tentang
metode
mengajar
guru
maka
siswa
akan
cenderung
kurang
memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru dan sulit untuk memahami apa yang diajarkan oleh guru sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa yang rendah. Beberapa siswa yang kurang aktif saat mengikuti kegiatan belajar mengajar mengindikasikan bahwa siswa kurang senang saat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh guru Faktor eksternal yang diduga mempengaruhi prestasi belajar akuntansi perusahaan jasa dan dagang pada siswa adalah fasilitas belajar. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik apabila ada fasilitas belajar yang mendukung. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai akan mempermudah guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Tu’u (2004 : 81-83) mengungkapkan bahwa sarana belajar menjadi penunjang prestasi belajar bila kelengkapan fasilitas belajar sebagai sarana penunjang belajar di sekolah memadai, sebaliknya dapat menjadi faktor penghambat prestasi belajar apabila kelengkapan fasilitas belajar di sekolah kurang memadai. Menurut Bafadal (2004:8) mengatakan bahwa “fasilitas belajar belajar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.”
7
Mulyasa (2007:49) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran, sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah. Kelengkapan fasilitas belajar tidak bisa diabaikan. Lengkap tidaknya fasilitas belajar yang dimiliki akan menentukan kualitas proses pembelajaran, karena proses pembelajaran dan pengajaran akan berlangsung secara efektif apabila ditunjang sarana yang baik. Interaksi yang terjadi dalam proses belajar mengajar juga akan semakin produktif dan aktif apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Ridaul Inayah (2013) yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif fasilitas belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA N 1 Lasem tahun ajaran 2011/2012. Besarnya pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar 28,1%. Selain kedua faktor di atas, keterlibatan siswa (student engagement) juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang nantinya akan sangat mempengaruhi prestasi belajar. Student engagement didefinisikan sebagai waktu dan usaha siswa yang dicurahkan untuk kegiatan yang secara empiris terkait dengan hasil yang diinginkan sekolah dan lembaga untuk mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut (Kuh, 2009).
8
Dengan kata lain, student engagement dapat dimaknai sebagai keterlibatan siswa yang mengacu pada jumlah energi fisik dan psikologis yang dicurahkan siswa pada pengalaman akademik (AUSSE). Keterlibatan siswa tidak hanya pada pembelajaran dikelas, tetapi juga diluar kelas. Teori keterlibatan yang di cetuskan oleh Astin (1993) ini terdiri dari lima patokan dasar keterlibatan siswa di sekolah, yaitu tingkat tantangan akademik, pembelajaran aktif dan kolaboratif, interaksi siswa-sekolah, pengalaman pendidikan dan memperkaya lingkungan belajar yang mendukung. Pandangan peneliti dengan memasukkan variabel student engagement dikokohkan oleh penelitian Dharmayana (2012), yang menyatakan bahwa kompetensi emosi dan keterlibatan siswa pada sekolah berperan positif terhadap prestasi akademik siswa, artinya dengan meningkatkan kompetensi emosi siswa akan dapat meningkatkan keterlibatan siswa pada sekolah yang berperan langsung terhadap prestasi akademik siswa. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diindikasikan bahwa persepsi siswa tentang metode mengajar guru, fasilitas belajar siswa, dan student engagement mempengaruhi pencapaian presatsi belajar akuntansi siswa. Berdasarkan rasional tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Student Engagement dalam Memediasi Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK N 2 Pekalongan”.
9
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan? 2. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap student engagement kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan? 3. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan student engagement terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan? 4. Apakah student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan? 5. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan? 6. Apakah ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap student engagement kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan?
10
7. Apakah student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan Perumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap student engagement kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan student engagement terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan. 4. Untuk mengetahui apakah student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan. 5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
11
6. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap student engagement kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan. 7. Untuk mengetahui apakah student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: a) Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris berlakunya teori belajar behavioristik, teori kognitif, dan teori kostruktivisme dalam menjelaskan pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi melalui student engagement. Dengan demikian manfaat dari penelitian diharapkan dapat memverifikasi teori belajar
behavioristik,
teori
kognitif,
dan
teori
kostruktivisme
dalam
implementasinya di lapangan empiris. Manfaat lainnya ialah penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang peran student engagement dalam memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi.
12
b) Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi pendidik agar lebih mengembangkan keterlibatan siswa dalam belajar dan kelengkapan fasilitas belajar siswa untuk peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan sebagai bekal untuk masa depan.
BAB II TELAAH TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1
Teori Belajar Behavioristik
Teori belajar behavioristik pada awalnya timbul di Rusia tetapi kemudian berkembang pula di Amerika, dan merupakan aliran yang mempunyai pengaruh cukup lama. Teori psikologi di Rusia di pelopori oleh Ivan Petrovich Pavlov yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Behavioristik merupakan aliran dalam psikologi yang timbul sebagai perkembangan dari psikologi pada umumnya. Pavlov (1849-1936) memberikan kontribusi penting tentang teori belajar dengan mengembangkan teori classical conditioning, dimana stimulus yang dilakukan secara berulang-ulang dapat menimbulkan respon yang diinginkan. Teori behavioristik menurut Thordike (1874-1949) mengembangkan tiga hukum belajar yaitu hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum efek yang menekankan pada peran konsekuensi perilaku dalam menentukan perilaku masa depan. Tiga hukum belajar tersebut dimulai dari adanya kegiatan belajar dengan memberikan stimulus yang dapat menimbulkan respon (Dalyono, 2012: 30-32). Skinner (1958) dalam Rifa’i dan Anni (2011: 106) menyatakan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku. Perilaku dalam belajar mempunyai arti luas, yang sifatnya bisa berwujud perilaku yang tidak tampak (innert behavior) atau perilaku yang tampak (overt behavior). Perubahan perilaku yang diperoleh dari hasil belajar bersifat permanen, dalam arti bahwa perubahan perilaku akan bertahan dalam waktu yang relatif lama, sehingga pada suatu waktu
13
14
perilaku tersebut dapat digunakan untuk merespon stimulus yang sama atau hampir sama. Gagne (1961-2002) belajar merupakan perubahan kecakapan atau disposisi pembelajar yang berlangsung dalam periode waktu tertentu dan yang tidak dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan. Perubahan kecakapan itu terjadi karena adanya interaksi antara kondisi internal, yaitu kontinuitas, pengulangan dan penguatan. Apabila terjadi interaksi antara kondisi internal dan eksternal, maka terjadi perubahan perilaku. Dengan demikian, untuk mengetahui apakah pembelajar telah melaksanakan kegiatan belajar atau tidak dapat diamati dari perubahan perilaku setelah mengalami proses belajar. Latif (2009: 40) Aliran behavioristik beranggapan bahwa manusia tidak memiliki pembawaan (bakat alamiah) apapun. Manusia akan berkembang sesuai dengan stimulus yang diterimanya dari lingkungan. Lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik, dan juga sebaliknya. Menurut Dalyono (2012: 30) teori belajar behavioristik mengatakan bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan. Guru-guru yang menganut pandangan ini berpendapat, bahwa tingkah laku murid-murid merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka pada masa lalu dan masa sekarang, dan bahwa segenap tingkah laku merupakan hasil belajar. Kita dapat menganalisis kejadian tingkah laku dengan jalan mempelajari latar belakang penguatan (reinforcement) terhadap tingkah laku tersebut.
15
2.1.2
Teori Belajar Kognitif
Teori kognitif mulai berkembang dengan lahirnya teori belajar gestalt. Peletak dasar teori gestalt adalah Merx Wertheimer (1880-1943) yang meneliti tentang pengamatan dan problem solving. Sumbangannya diikuti oleh Kurt Koffka (1886-1941) yang menguraikan secara terperinci tentang hukum-hukum pengamatan, kemudian Wolfgang Kohler (1887-1959) yang meneliti tentang insight pada simpase. Kaum gestaltis berpendapat bahwa pengalaman itu berstuktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Menurut pandangan gestalt, semua kegiatan belajar menggunakan pemahaman terhadap hubungan, terutama hubungan antara bagian dan keseluruhan. Intinya, tingkat kejelasan dan keberartian dari apa yang diamati dalam situasi belajar adalah lebih meningkatkan kemampuan belajar seseorang dari pada dengan hukuman dan ganjaran. Setelah teori belajar gestalt kemudian muncul teori dari Kurt Lewin (18921947) mengembangkan suatu teori belajar kognitiv-field dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi social. Lewin memandang belajar berlangsung sebagai akibat dari perubahan dalam struktur kognitif. Perubahan sruktur kognitif itu adalah hasil dari dua macam kekuatan, satu dari stuktur medan kognisi itu sendiri, yang lainya dari kebutuhan motivasi internal individu. Lewin memberikan peranan lebih penting pada motivasi dari reward (Dalyono, 2012: 3542). Konsep-konsep terpenting dalam teori kognitif adalah adaptasi intelektual oleh Jean Piaget, Discovery Learning oleh Jerom Brunner dan Reseption Learning
16
oleh Ausubel. Berikut prinsip-prinsip pembelajaran yang dikemukakan ketiga tokoh tersebut menurut Rifa’i dan Anni (2011: 207-211). 1.
Jean Piaget (1896-1980) Piaget mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran, yaitu (1) belajar aktif, (2) belajar lewat interaksi sosial, dan (3) belajar lewat pengalaman sendiri.
2.
Brunner dengan “Discovery Learning” (1961 – 1972) Dasar yang dijadikan ide J. Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif di dalam belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery learning, yaitu dimana murid mengorganisasi bahan pelajaran yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir yang sesuai dengan tingkat kemajuan anak tersebut. Bruner menyebutkan hendaknya guru harus memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historian atau ahli matematika. Biarkan murid kita menemukan arti bagi diri mereka sendiri dan memungkinkan mereka mempelajari konsep-konsep di dalam bahasa yang mereka mengerti (Dalyono: 41) Brunner menyatakan bahwa dalam belajar ada empat hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman terstruktur pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi dan cara membangkitkan motivasi belajar. Maka dalam pengajaran di sekolah Brunner mengajukan bahwa dalam pembelajaran hendaknya mencakup: 1) Pengalaman-pengalaman optimal untuk mau dan dapat belajar 2) Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal
17
3) Perincian urutan penyajian materi pelajaran 4) Cara pemberian penguatan 3.
David Ausubel (1963) David Ausubel mengemukakan teori belajar bermakna (meaningful learning). Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru dengan konsepkonsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa pembelajaran dapat menimbulkan belajar bermakna jika memenuhi prasyarat yaitu: (1) materi yang akan dipelajari bermakna secara potensial, ada (2) anak yang belajar pelajaran secara potensial tergantung dari materi itu memiliki kebermaknaan logis dan gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif peserta didik. Menurut Ausubel, peserta didik akan belajar dengan baik jika isi pelajaran sebelumnya didefinisikan dan kemudian dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa. Dengan demikian akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan arti penting proses
internal, mental manusia daripada hasil belajar. Dalam pandangan para ahli kognitif, tingkah laku manusia tidak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental, seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan sebagainya (Syah, 2008: 111). Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 128) psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor pada dirinya sendiri. Faktor tersebut berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar sehingga mampu memberikan respon terhadap stimulus. Kinerja seseorang yang
18
diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana seseorang mampu mengolah informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu, teori belajar kognitif menekankan pada cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dan disimpan dalam pikirannya secara efektif. 2.1.3
Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme mulai berkembang pada abad 19. Teori belajar konstruktivisme ini pada dasarnya lahir dari kolaborasi dua pendekatan aliran psikologi yaitu psikologi perkembangan yang dikembangkan oleh Piaget dan aliran psikologi sosial yang dikembangkan oleh Vigosky. Kedua tokoh ini menekankan bahwa perubahan kognitig ke arah perkembangan terjadi ketika konsep-konsep yang sebelumnya sudah ada mulai bergeser karena ada sebuah informasi baru yang diterima melalui proses ketidakseimbangan (disequilibriurn). Menurut Seymour Papert, konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri Rifa’i dan Anni (2011: 207). Intisari teori konstruktivisme adalah bahwa peserta didik harus menemukan dan menstransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip
19
tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu tujuan penggunaan pembelajaran konstruktivisme adalah peserta didik belajar cara-cara mempelajari sesuatu dengan cara memberikan pelatihan untuk mengambil prakarsa sendiri. Beberapa cara untuk mendorong peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan belajar, maka: (a) lingkungan belajar harus menunjukkan suasana demokratis, (b) kegiatan pembelajaran berlangsung interaktif terpusat pada peserta didik, dan (c) pendidik memperlancar proses belajar sehingga mampu mendorong peserta didik melakukan kegiatan belajar mandiri dan bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya. 2.2 Prestasi Belajar 2.2.1
Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya (Slameto, 2010:2). Menurut Syah (2008:89), belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Hamalik (2012:45) berpendapat belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku. Rifa’i dan Anni (2010:82) mengemukakan bahwa belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang.
20
Berdasarkan dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar menghasilkan suatu perubahan pada diri orang yang belajar karena adanya pengalaman. 2.2.2
Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Syah (2008:141) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan terdapat dalam periode tertentu.
21
Mata pelajaran akuntansi perusahaan jasa dan dagang adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam jenjang Sekolah Menengah Kejuruan. Pelajaran akuntansi perusahaan jasa dan dagang membekali siswa dalam pembukuan keuangan yang dilakukan baik di perkantoran, lembaga, maupun berbagai perusahaan seperti perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur agar dapat dipergunakan pihak yang memerlukan, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Pembelajaran akuntansi perusahaan jasa dan dagang dilakukan melalui pendekatan praktek karena materi akuntansi merupakan suatu siklus keuangan dengan ketrampilan yang satu dengan yang lain yang mengutamakan target pencapaian melalui pelatihan yang komperhensif (DEPDIKNAS.2003:5). Sedangkan tujuan akuntansi menurut (DEPDIKNAS.2003:5) yaitu membekali tamatan SMA/SMK dalam berbagai kompetensi dasar agar mereka menguasia dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip, dan prosedur akuntasni yang benar, baik untuk melanjutkan kepentingan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa. Prestasi belajar akuntansi perusahaan jasa dan dagang adalah hasil penilaian melalui pengukuran atas penguasaan pengetahuan ketrampilan, dan sikap yang dapat dicapai siswa setelah menjalankan proses belajar dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam angka (nilai) setelah dievaluasi pada mata diklat Akuntansi. Prestasi belajar akuntansi juga dapat diartikan sebagai suatu hasil belajar akuntansi yang merupakan perubahan tingkah laku baik berupa penguasaan pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan
22
nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Untuk melihat prestasi belajar akuntansi perusahaan jasa dan dagang siswa, salah satunya dengan melihat dan mengukur pada penguasaan materi akuntansi melalui penilaian. Hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah dilakukan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru untuk melihat sampai dimana kemampuan peserta didik yang diukur melalui ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah/madrasah, ujian nasional dan mencapai KKM (Permen 20 Tahun 2007). Menurut Nana Sudjana dalam Tu,u (2004:76) mengatakan di antara ketiga ranah ini, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering di nilai oleh guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Karena itu, unsur-unsur yang ada dalam prestasi belajar terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa. Suharsimi Arikunto (2002) mengatakan macam-macam tes untuk mengukur prestasi belajar siswa sebagai berikut : 1. Tes diagnosis, tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan siswa. 2. Tes formatif, tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu. 3. Tes sumatif, tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian program yang besar atau sama artinya dengan ulangan harian biasanya dilaksanakan pada akhir semester.
23
2.2.3
Indikator Prestasi Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang
Menurut Syah (2008:213), pengungkapan hasil belajar meliputi ranah psikologi yang merubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah, khususnya afektif sangat sulit. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Dalam penelitian ini indikator prestasi belajar Akuntansi yang digunakan adalah nilai akhir mata pelajaran Akuntansi perusahaan jasa dan dagang siswa kelas X SMK N 2 Pekalongan semester gasal tahun 2014/2015 yang diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian, nilai mid semester dan nilai akhir semester. 2.2.4
Ciri-ciri Belajar
Slameto (2010:3) mengemukakan bahwa belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Perubahan terjadi secara sadar Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah. 2. Perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis.
24
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Dalam belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena individu sendiri. 4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, keluar air mata, bersin, menangis, dan sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. 5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. 2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Setiap kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan sebagai hasil belajar. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik tidak sama karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilannya dalam proses belajar. Faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik.
25
Slameto (2010:54) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua faktor, yaitu: 1.
Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, meliputi: a. Faktor jasmaniah Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. b. Faktor psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu: intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, dan kesiapan. c. Faktor kelelahan Faktor kelelahan meliputi faktor kelelahan jasmani (berhubungan dengan keadaan fisik, misal capek dan pusing) dan faktor kelelahan rohani (berhubungan dengan psikis, misal stress).
2.
Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri individu, meliputi: a. Faktor lingkungan keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang kebudayaan. b. Faktor lingkungan sekolah
26
Faktor ini mencakup kompetensi guru, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, disiplin sekolah, sarana dan prasarana, metode belajar dan tugas rumah. c. Faktor lingkungan masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Faktor ini meliputi kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Ketika dalam proses belajar peserta didik tidak memenuhi faktor tersebut dengan baik, maka akan berimplikasi terhadap proses pembelajaran yang kurang optimal dan selanjutnya berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. 2.3 Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru 2.3.1
Pengertian Persepsi
Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar peraba, perasa dan pencium (Slameto 2010:102). Menurut Sugihartono (2007: 8) persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan/ mengintrepetasi stimulus yang masuk kedalam alat indera. Bimo Walgito (2010: 99) menyatakan
27
persepsi merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa persepsi merupakan proses yang didahului oleh penginderaan tentang suatu pesan / informasi yang diterima oleh seseorang, dimana pengiriman pesan itu menimbulkan rangsangan positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi perilaku individu. Hal ini terkait dengan kemampuan siswa dalam menerima informasi yang masuk, sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda berkaitan dengan metode mengajar guru mata pelajaran akuntansi, apabila siswa mempunyai respon positif terhadap metode mengajar guru maka siswa akan dapat meningkatkan hasil belajarnya. 2.3.2
Prinsip Dasar Persepsi
Menurut Slameto (2010:103) ada beberapa prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang guru agar ia dapat mengetahui siswanya secara lebih baik dan dengan demikian menjadi komunikator yang efektif : 1. Persepsi itu relatif bukannya absolut Dampak pertama dari suatu perubahan rangsangan dirasakan lebih besar daripada rangsangan yang datang kemudian. Berdasarkan kenyataannya bahwa persepsi itu relatif, seorang guru dapat meramalkan dengan lebih baik persepsi dari siswanya untuk pelajaran berikutnya karena guru tersebut telah mengetahui lebih dahulu persepsi yang telah dimiliki oleh siswa dari pelajaran sebelumnya. 2. Persepsi itu selektif
28
Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yang ada di sekitarnya pada saat-saat tertentu. Rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah dipelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatiannya dan ke arah mana persepsi tersebut mempunyai kecenderungan. Ini berarti bahwa ada keterbatasan dalam seseorang untuk menerima rangsangan. Dalam memberikan pelajaran seorang guru harus dapat memilih bagian pelajaran yang perlu diberi tekanan agar mendapat perhatian dari siswa. Seorang guru juga harus dapat menjaga keadaan lingkungan tempat mengajar. 3. Persepsi itu mempunyai tatanan Orang menerima rangsangan dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-kelompok. Jika rangsangan datang tidak lengkap, maka akan dilengkapi sendiri sehingga hubungan menjadi jelas. Prinsip ini menunjukkan bahwa pelajaran yang disampaikan oleh guru harus tersusun dalam tatanan yang baik agar tidak terjadi salah interpretasi atau salah pengertian pada murid. 4. Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan Harapan dan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima selanjutnya bagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan tersebut akan diinterpretasi. Guru dapat menyiapkan siswanya untuk pelajaran pelajaran selanjutnya dengan cara menunjukkan urutan kegiatan yang harus dilakukan dalam pelajaran tersebut.
29
5. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain walaupun situasinya sama Perbedaan
persepsi
dapat
disebabkan
oleh
perbedaan
individual,
kepribadian, sikap maupun motivasi. Bagi seorang guru ini berarti bahwa agar dapat memperoleh persepsi yang kurang lebih sama dengan persepsi yang dimiliki oleh kelas lain maka guru harus menggunakan metode yang berbeda. 2.3.3
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Bimo Walgito (2010: 101), faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain: 1) Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga datangdari dalam individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. 2) Alat indra, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.
Di
samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran, sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
30
3) Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka
mengadakan
persepsi.
Perhatian
merupakan
pemusatan
atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan pada sesuatu atau sekumpulan objek. 2.3.4
Pengertian Metode Mengajar Guru
Djamarah (2010:46) metode adalah suatu cara yang dgunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan. Nana Sudjana (2005: 76) mengemukakan bahwa metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode mengajar dapat dikatakan sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. Metode mengajar menurut Tardif (1989) yang dikutip oleh Muhibbin Syah (2008: 202) ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode mengajar guru adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas agar tercipta suatu kondisi belajar yang efektif,
31
khususnya dalam penyampaian materi pelajaran. Metode mengajar merupakan suatu cara atau jalan yang terencana dan sistematis yang ditempuh oleh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Persepsi adalah suatu proses yang berkaitan masuknya pesan dan informasi kedalam otak manusia melalui alat panca indra yang ada. Informasi atau pesan yang dimaksud dalam hal ini adalah mengenai metode mengajar guru. Metode mengajar guru adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas agar tercipta suatu kondisi belajar yang efektif. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang metode mengajar guru merupakan proses siswa menerima dan menanggapi metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas agar tercipta suatu kondisi belajar yang efektif. 2.3.5
Macam-Macam Metode Mengajar Guru
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat kegiatan pembelajaran. 1) Metode Ceramah Menurut Nana Sudjana (2005: 76) ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat, media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya. Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003:106) metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
32
tradisional dan telah lama dilaksanakan oleh guru. Ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. 2) Metode Tanya Jawab Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003: 106) metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Dalam komunikai ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dengan siswa. 3) Metode Diskusi Menurut Nana Sudjana (2005: 76) diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003: 106) metode diskusi pada dasarnya adalah bertukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik yang sedang dibahas. Dalam diskusi, setiap orang diharapkan memberikan
33
sumbangan pikiran, sehingga dapat diperoleh pandangan dari berbagai sudut berkenaan dengan masalah tersebut. 4) Metode Tugas Menurut Nana Sudjana (2005: 76) tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003: 106) metode ini dimaksudkan
untuk
memberi
kesempatan
kepada
siswa
melakukan
tugas/kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, seperti mengerjakan soalsoal, mengumpulkan kliping, dan sebagainya. 5) Metode Demonstrasi dan Metode Eksperimen Menurut Nana Sudjana (2005: 76) demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Demonstrasi
yang
dimaksud
ialah
suatu
metode
mengajar
yang
memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Dalam pelaksanaannya demonstrasi dan eksperimen dapat digabungkan, artinya demonstrasi dulu lalu diikuti dengan eksperimen. Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003:106), Metode demonstrasi merupakan metode mengajar ang cukup efektif sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu proses atau peristiwa tertentu.
Metode demonstrasi
merupakan metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses
34
terjadinya sesuatu, di mana keaktifan biasanya lebih banyak pada pihak guru. Jika dalam metode demonstrasi, keaktifan lebih banyak pada pihak guru, metode eksperimen langsung melibatkan para siswa melakukan percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Eksperimen sering dilakukan dalam pengajaran bidang stidi IPA, dimana metode ini merupakan unsur pokok dalam pendekatan inquiry dan discovery. 6) Metode Sosiodrama Menurut
Nana
Sudjana
(2005:
76),
Sosiodrama
pada
dasarnya
mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial. Tujuan yang diharapkan dengan sosiodrama antara lain ialah : a) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain. b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab. c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan. d) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah. Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003: 106), Metode sosiodrama atau bermain peran, merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-nilai dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial dengan orang-orang di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam pelaksanaannya, siswa-siswa diberi berbagai peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut, serta mendiskusikannya di kelas.
35
7) Metode Karyawisata Menurut Nana Sudjana (2005: 76) karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar. Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih (2003: 106), Melalui metode ini, siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu di luar sekolah. Tempat-tempat yang akan dikunjungi dan hal-hal yang perlu diamati telah direncanakan terlebih dahulu, dan setelah selesai melakukan kunjungan, siswa-siswa diminta untuk membuat/menyampaikan laporan. 2.3.6
Faktor-Faktor Pemilihan Metode Mengajar Guru
Menurut Winarno Surakhmad yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah (2006: 78), pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: 1) Anak Didik Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam sekon yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan demikian jelas, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
36
2) Tujuan Perumusan tujuan instruksional akan mempengaruhi kemampuan yang bagaimana yang terjadi pada diri anak didik. Proses pengajaranpun dipengaruhinya. Demikian juga penyeleksian metode yang harus guru gunakan di kelas. Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus tunduk kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya. Karena itu, kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya. 3) Situasi Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan situai belajar mengajar di alam terbuka, yaitu di luar ruang sekolah. Guru dalam hal ini tentu memilih metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. Di lain waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan, maka guru menciptakan lingkungan belajar anak didik secara berkelompok. Anak didik dibagi ke dalam beberapa kelompok belajar di bawah pengawasan dan bimbingan guru. Di sana semua anak didik dalam kelompok masing-masing diserahi tugas oleh guru untuk memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini tentu saja guru telah memilih metode mengajar untuk membelajarkan anak didiknya, yaitu metode problem solving. Demikianlah situasi yang diciptakan guru mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
37
4) Fasilitas Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
Keampuhan suatu metode mengajar akan terlihat jika
faktor lain mendukung. 5) Guru Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Kepribadian,
latar
belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. 2.3.7
Indikator Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru
Indikator yang dipakai untuk menilai variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru adalah mengambil pendapat dari Winarno dalam Djamarah (2006: 78) yang terdiri dari 5 aspek yaitu: 1. Anak didik 2. Tujuan 3. Situasi 4. Fasilitas 5. Guru. Peneliti menggunakan kelima indikator tersebut karena guru dalam menentukan pemilihan metode mengajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Apabila kelima faktor tersebut diperhatikan oleh guru dalam memilih metode mengajar maka metode mengajar guru tersebut dapat dikatakan baik dan sesuai
38
dengan kondisi siswa, sehingga persepsi siswa tentang metode mengajar guru dapat diukur dengan kelima indikator di atas. 2.4 Fasilitas Belajar Siswa 2.4.1
Pengertian Fasilitas Belajar
Proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar apabila ditunjang dengan adanya fasilitas belajar. Menurut Djamarah (2010:164) fasilitas merupakan kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah atau segala sesuatu yang memudahkan anak didik. Fungsi fasilitas adalah sebagai alat peraga, alat bantu pengajaran, dan sebagai sumber belajar bagi siswa maupun guru. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar guru. Sangat terbatasnya fasilitas belajar cenderung lebih sedikit alternatif yang tersedia untuk memilih metode mengajar yang akan digunakan. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas yang kurang tersedia juga menyebabkan siswa malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas sehingga akan tercipta suasana belajar yang meyenangkan bagi anak didik. Bafadal (2004:2) mendefinisikan sarana atau fasilitas belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar di sekolah. Dengan kata lain, fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah. Mulyasa (2007:49) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan menunjang proses
39
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi yang dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar. Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa fasilitas belajar adalah sarana dan prasarana yang menunjang peserta didik dalam kegiatan belajar. Diharapkan dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, peserta didik dapat menjalani proses belajar dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Sedangkan fasilitas belajar akuntansi adalah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar akuntansi seperti ruang kelas belajar akuntansi, meja, kursi, buku pegangan akuntansi yang sesuai, laboratorium akuntansi, alat peraga akuntansi, LCD, serta alat dan bahan pengajaran akuntansi. Dengan kelengkapan fasilitas belajar akuntansi maka kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan lebih memudahkan siswa dalam belajar. 2.4.2
Macam-Macam Fasilitas Belajar
The Liang Gie (2002:33) menjelaskan tentang macam-macam fasilitas belajar yaitu: 1. Ruang atau Tempat Belajar Salah satu syarat untuk dapat belajar dengan baik adalah dengan tersedianya ruang tempat belajar. Ruang atau tempat belajar ini yang
40
digunakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Adanya ruang belajar yang memadai dan nyaman, maka akan memperoleh hasil belajar yang baik. 2. Penerangan Penerangan yang baik adalah sinar matahari karena sinarnya yang putih dan intensif. Namun, apabila cuaca tidak baik pihak sekolah juga harus menyediakan alternatif penerangan lain sehingga tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas. 3. Sirkulasi udara (ventilasi) Sirkulasi udara dalam ruang belajar hendaknya diusahakan supaya lancar. Ruangan belajar tanpa adanya sirkulasi udara yang baik menyebabkan seseorang akan cepat mengantuk dan tidak nyaman dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 4. Buku-buku pegangan Syarat yang lain dalam kegiatan belajar mengajar yaitu buku pegangan. Buku-buku yang dimaksud adalah buku-buku pelajaran yang dapat menunjang pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Buku pegangan dapat berupa: buku pelajaran wajib dan buku tambahan. Buku pelajaran wajib yaitu buku pelajaran yang sesuai dengan bidang studi yang sedang di pelajari oleh peserta didik. Sedangkan buku tambahan meliputi buku penunjang selain buku penunjang wajib yang dapat menunjang prestasi belajar.
41
5. Kelengkapan peralatan belajar Kelengkapan peralatan juga penting untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Belajar tidak dapat digunakan dengan efisien tanpa adanya peralatan yang lengkap. Kelengkapan peralatan belajar dan fasilitas sekolah dapat membuka peluang bagi guru untuk lebih kreatif mengajar. Semakin lengkap peralatan belajar, semakin lancar pula proses belajarnya. Kegiatan belajar mengajar yang bermanfaat dan menghasilkan output yang optimal tentu dapat tercapai apabila salah satu faktor seperti fasilitasnya mendukung kegiatan belajar mengajar tersebut. Fasilitas yang memadai dan mendukung dapat menimbulkan motivasi tersendiri bagi siswa untuk giat belajar, karena dengan tampilan yang menarik dan cara penyampaian materi yang berbeda dapat membuat siswa tertarik untuk belajar. Interaksi yang terjadi dalam proses belajar mengajar akan semakin produktif dan aktif apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta pemanfaatan yang baik sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna 2.4.3
Indikator Fasilitas Belajar
Indikator variabel fasilitas belajar siswa dalam penelitian ini adalah pendapat dari Gie (2002:33) yang terdiri dari 5 aspek, tetapi peneliti hanya mengambil 4 aspek yang terdiri dari: 1. Ruang atau tempat belajar 2. Penerangan cukup 3. Buku-buku pegangan
42
4. Kelengkapan peralatan belajar 2.5 Student engagement 2.5.1
Pengertian Student Engagemnet
Student engagement didefinisikan sebagai waktu dan usaha siswa yang dicurahkan untuk kegiatan yang secara empiris terkait dengan hasil yang diinginkan sekolah dan lembaga untuk mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut (Kuh, 2009). Student engagement (keterlibatan siswa) sering digunakan untuk menggambarkan kesediaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan rutin sekolah, seperti menghadiri kelas, mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan, dan mengikuti arahan guru di kelas (Hoffman, 2013). Namun, istilah ini juga semakin banyak digunakan untuk menggambarkan keterlibatan siswa yang berarti seluruh lingkungan belajar, termasuk siswa yang berpartisipasi desain kurikulum, manajemen kelas dan iklim sekolah. Definisi biasanya meliputi komponen psikologis dan perilaku. Keterlibatan siswa digunakan untuk membahas sikap siswa terhadap sekolah. Studi dari Australasian Survey of Student Engagement (AUSSE) mengidentifikasi lima indikator keterlibatan siswa di sekolah, meliputi: a. Tantangan akademik Tantangan akademis dan harapan
yang tinggi berhubungan dengan
pembelajaran siswa dan kualitas pendidikan (Kuh 2009). Siswa akan termotivasi, jika mereka mendapatkan tantangan akademis yang sesuai atau harapan akademik dari lingkungan akademik sekolah. Siswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar dan menempatkan lebih banyak upaya
43
untuk memastikan mereka akan dapat memenuhi harapan dan tantangan itu. b. Pembelajaran aktif dan kolaboratif Belajar tidak hanya menonton dan mendengarkan ceramah, tetapi pembelajaran juga harus mencakup keterlibatan lebih aktif dari siswa baik secara psikologis maupun fisik. Selain itu, siswa harus memahami apa yang mereka pelajari baik secara praktis maupun teoritis. Oleh karena itu, siswa belajar lebih banyak ketika mereka sangat terlibat dalam pendidikan mereka dan diminta untuk berpikir tentang apa yang mereka pelajari dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi dimana terdiri dari kelompok kecil siswa untuk belajar bersama dan saling membantu dalam memecahkan masalah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, siswa dapat belajar untuk memecahkan masalah dengan bertanya atau dengan memberikan bantuan kepada anggota lain dalam kelompok. Siswa akan menunjukkan kemajuan yang lebih besar jika belajar secara kelompok dibandingkan dalam kondisi individual. c. Interaksi siswa-guru Interaksi siswa-guru sangat penting untuk membangun kualitas usaha siswa. Dalam hal ini, interaksi siswa-guru tidak hanya interaksi resmi di dalam kelas, tetapi juga interaksi di luar kelas. Oleh karena itu, interaksi siswa-guru meliputi interaksi formal dan informal. Peran guru menjadi lebih penting, karena guru menjadi panutan, mentor, dan panduan untuk terus menerus belajar seumur hidup. Kontak siswa-guru ini sangat penting, karena dapat membantu siswa
44
meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka. Siswa membutuhkan umpan balik yang tepat dan sering dari guru untuk memastikan mereka dapat menilai pengetahuan dan kompetensi mereka. Umpan balik juga memainkan peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena umpan balik bisa berfungsi sebagai alat untuk memotivasi dan mengevaluasi siswa. d. Memperkaya pengalaman pendidikan Siswa perlu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya untuk meningkatkan kualitas pribadinya. Partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah, organisasi kesiswaan, ektrakurikuler, dan sebagainya akan membantu siswa nantinya dalam kehidupan bermasyarakat. Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan ini juga memungkinkan siswa mengaplikasikan teori yang didapatkan didalam proses belajar mengajar. e. Lingkungan belajar yang mendukung Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana untuk semua siswa untuk memastikan mereka dapat mencapai tujuan mereka. Lingkungan belajar yang mendukung menyebabkan siswa merasa puas dan nyaman, dan berdampak pada tingkat partisipasi yang lebih tinggi dalam belajar (Yanto, 2012). 2.5.2
Indikator Student Engagement
Indikator variabel student engagement dalam penelitian ini adalah mengambil pendapat dari AUSSE yang terdiri dari 5 aspek yang terdiri dari: 1.
Tantangan akademik
2.
Pembelajaran aktif dan kolaboratif
3.
Interaksi siswa-guru
45
4.
Memperkaya pengalaman pendidikan
5.
Lingkungan belajar yang mendukung
2.6 Penelitian Terdahulu Relevansi penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian terdahulu adalah penulis mengambil judul penelitian peran Student engagement dalam memediasi Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK N 2 Pekalongan. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yaitu dua variabel independen, satu variabel intervening dan satu variabel dependen. Adapun variabel yang dimaksud antara lain: persepsi siswa tentang metode mengajar guru, fasilitas belajar, student engagement dan prestasi belajar. Hasil penelitian terdahulu sebagian besar menyatakan bahwa variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar baik secara langsung maupuntidak langsung. Dengan memunculkan variabel intervening yaitu student engagement, peneliti akan menguji apakah pengaruh secara tidak langsung persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar akan lebih besar daripada pengaruh secara langsung. Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan penelitian dengan variabel tersebut untuk mengkaji kebenaran variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar melalui variabel intervening yaitu student engagement jika dilakukan pada objek dan tempat yang berbeda yaitu di SMK N 2 Pekalongan.
46
No Nama Peneliti 1 Adena M. Klem. Dan James P. Connell (2004)
2
Robert, Scott, McGowen (2007)
No Nama Peneliti 3 I Wayan Dharmayana, Masrun, Amitya Kumara dan Yapsir G. Wirawan (2012) 4 Hari Pranowo dan Annisa Ratna sari (2012)
5
Dyahnita Adiningsih (2012)
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Judul Penelitian Relationships Matter: Linking Teacher Support to Student Engagement and Achievement
The Impact of School Facilities on Student Achievement, Attendance, Behavior, Completion Rate and Teacher Turnover Rate at Selected TexasHigh Schools
Judul Penelitian Keterlibatan Siswa (Student engagement) sebagai Mediator Kompetensi Emosi dan Prestasi Akademik
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 2 Ngemplak Sleman Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Dan Kemandirian
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan dukungan guru penting untuk keterlibatan siswa di sekolah. Siswa yang menganggap guru mampu menciptakan rasa peduli, lingkungan belajar yang terstruktur dengan harapan yang tinggi, jelas, dan adil akan lebih mungkin untuk meningkatkan student engagement di sekolah. Pertama, hasil belajar siswa, secara statistik dipengaruhi oleh kondisi fasilitas sekolah. Kedua, pelayanan dan perilaku, berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Ketiga, kecepatan-angka perputaran guru ditemukan ada hubungan dengan hasil belajar. Hasil Penelitian Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif keterlibatan siswa terhadap prestasi siswa unggul. Peran keterlibatan siswa terhadap prestasi akademik sebesar 9,99%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 20,6% Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan Persepsi Siswa
47
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012
6
Ridaul Inayah, Trisno Martono, Hery Sawiji (2013)
Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Kelas XI IPS SMA N 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012
7
Ria Yunita (2013)
8
Prastiwi Yuliani dan Sucihatiningsih D.W.P. (2014)
Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Profesional Guru Akuntansi Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Bergas Kab. Semarang Tahun Ajaran 2012/2013 Pengaruh Fasilitas Belajar, Pengelolaan Kelas, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MA AL-Asror Kota Semarang
tentang Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012, dengan rx1y = 0,639; r2 x1y = 0,409; dan thitung sebesar 7,754 lebih besar dari ttabel sebesar 1,990. 2) Hasil penelitian diperoleh bahwa fasilitas belajar berpengaruh secara langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 28,1%, serta berpengarus secara tidak langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi melalui motivasi belajar sebesar 0,149. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif fasilitas belajar terhadap hasil belajar, pengaruh fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar 9,7%.
Pengaruh langsung fasilitas belajar di MA Al-Asror terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS adalah 24,5%. Pengaruh total variabel fasilitas belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi belajar adalah sebesar 34,2%.
2.7 Kerangka Teoritis Jean Piaget (1896-1980) mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran, yaitu (1) belajar aktif, (2) belajar lewat interaksi sosial, dan (3) belajar lewat
48
pengalaman sendiri. Hal ini sejalan dengan teori belajar kognitif yang dikemukakan oleh Rifa’i dan Anni (2012) memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni pengolahan informasi. Pengolahan informasi atau stimulus akan menentukan perubahan perilaku individu. Hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana seseorang mampu mengolah informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya. Teori belajar kognitif menekankan pada cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dan disimpan dalam pikirannya secara efektif. Faktor yang mempengaruhi belajar berupa kemampuan untuk memberikan respon terhadap stimulus. Respon tersebut berupa pandangan atau persepsi siswa tentang stimulus yang diberikan oleh guru dalam proses pembelaran. Stimulus yang diberikan guru yaitu mengenai bagaimana cara guru mengajar (metode mengajar) dan menyampaikan materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Siswa yang memiliki persepsi tentang metode mengajar guru yang tinggi akan lebih memperhatikan penjelasan dari guru saat menyampaikan materi sehingga siswa juga akan lebih aktif dan meningkatkan keterlibatan siswa atau student engagement di dalam pembelajaran. Semakin banyak siswa terlibat dalam proses pembelajaran maka siswa akan lebih mudah meresapi dan memahami materi
49
pelajaran yang diajarkan kepadanya sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Partisipasi siswa tentang metode mengajar guru dapat mempengaruhi prestasi belajar sisa secara langsung maupun secara tidak langsung dengan melalui variabel intervening student engagement. Persepsi siswa pada metode mengajar guru yang tinggi akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa memiliki persepsi yang tinggi, siswa akan terdorong untuk dapat memperhatikan penjelasan guru, sedangkan jika persepsi siswa pada metode mengajar guru rendah, siswa akan merasa jenuh pada proses pembelajaran yang pada akhirnya siswa tidak mengetahui materi yang disampaikan, hal ini akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang turun. Hal ini sejalan dengan penelitian Hari Pranowo dan Annisa Ratna Sari (2012) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 20,6%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang metode mengajar guru akan berdampak pada semakin baiknya prestasi belajar akuntansi yang diperoleh siswa. Sejalan dengan penelitian tersebut hasil penelitian yang dilakukan oleh Dyahnita Adiningsih (2012) menyatakan bahwa persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi. Latif (2009: 40) Aliran behavioristik beranggapan bahwa manusia tidak memiliki pembawaan (bakat alamiah) apapun. Manusia akan berkembang sesuai dengan stimulus yang diterimanya dari lingkungan. Lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik, dan juga sebaliknya. Lingkungan yang baik
50
tersebut salah satunya adalah dengan tersedianyan fasilitas belajar yang memadai dalam mendukung proses belajar mengajar. Kelengkapa fasilitas belajar akan mendorong siswa untuk lebih semangat belajar dan mengurangi kebosanan saat mengikuti pembelajaran, sehingga akan berdampak pada prestasi belajar siswa. Berdasarkan teori behavioristik, adanya fasilitas belajar yang memadai akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Interaksi yang terjadi dalam proses belajar mengajar juga akan semakin produktif dan aktif apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Terjadinya interaksi yang baik di dalam proses belajar mengajar akan meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar. Oleh karena itu, pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi akan lebih besar jika dimediasi oleh peran student engagement dalam meningkatkan presatasi belajar siswa. Student engagement dipakai sebagai variabel perantara/intevening antara prestasi belajar dan faktor yang mempengaruhinya. Hal ini merujuk pada teori Seymour Papert dalam Rifa’i dan Anni (2011: 207) konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Intisari teori konstruktivisme
adalah
bahwa
peserta
didik
harus
menemukan
dan
menstransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori konstruktivisme memandang peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keterlibatan siswa mengacu pada jumlah
51
energi fisik dan psikologis yang dicurahkan siswa pada pengalaman akademik. Semakin banyak siswa terlibat dalam proses pembelajaran maka diharapkan siswa akan lebih mudah meresapi dan memahami materi pelajaran yang diajarkan kepadanya, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar persepsi siswa tentang metode mengajar guru, fasilitas belajar dan student engagement yang baik akan sangat membantu siswa dalam belajar akuntansi sehingga dapat diperoleh prestasi belajar yang baik pula. Model konseptual dari kerangka berpikir dapat digambarkan dalam sebagai berikut: Teori kognitif
Persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1) T. Konstruktiv
T. Kognitif
Student T. Konstruktiv engagement (X3) T. Behavior
Prestasi Belajar (Y)
T. Behavioristik
Fasilitas Belajar (X2) Teori Behavioristik
Gambar 2.1 Kerangaka Pemikiran Teoritis 2.8 Pengembangan Hipotesis 2.8.1
Pengaruh Positif Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Persepsi siswa tentang metode mengajar guru merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus
52
mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium. Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 128) psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor pada dirinya sendiri. Faktor tersebut berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar sehingga mampu memberikan respon terhadap stimulus. Pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan arti penting proses internal, mental manusia daripada hasil belajar. Tingkah laku manusia tidak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental, seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan, dan sebagainya. Kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana seseorang mampu mengolah informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu, teori belajar kognitif menekankan pada cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dan disimpan dalam pikirannya secara efektif. Hubungan penelitian ini dengan teori belajar kognitif adalah bagaimana siswa mengolah stimulus dari cara atau metode mengajar yang digunakan oleh guru sehingga menimbulkan persepsi siswa tentang metode mengajar guru. Tingkat persepsi siswa tentang metode mengajar guru yang tinggi akan mengubah
53
perilaku siswa dalam kegiatan belajar dan meningkatkan kemauan siswa dalam belajar sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi pernah dilakukan oleh beberapa peneliti yang mengemukakan bahwa persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar akuntansi. Pranowo (2012) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi sebesar 20,6%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang metode mengajar guru akan berdampak pada semakin baiknya prestasi belajar akuntansi yang diperoleh siswa. Sejalan dengan penelitian tersebut hasil penelitian yag dilakukan oleh Dyahnita Adiningsih (2012) menyatakan bahwa persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu
54
dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi yang
merupakan
perubahan
tingkah
laku
baik
berupa
penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi, penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga pembuatan laporan keuangan. Penggunaan metode pembelajaran akuntansi yang menyenangkan, tidak monoton, dan sesuai dengan siswa akan menumbuhkan persepsi siswa yang baik tentang metode mengajar guru. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru merupakan proses siswa menerima dan menanggapi metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas agar tercipta suatu kondisi belajar yang efektif. Siswa memiliki persepsi yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya, yaitu persepsi yang tinggi atau persepsi yang rendah. Guru dituntut harus dapat menggunakan metode yang bervariasi agar siswa
55
memiliki persepsi tinggi dan tidak mengalami kejenuhan. Adanya persepsi siswa tentang metode mengajar guru yang baik akan berdampak pada presatsi belajar akuntansi yang optimal. Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh secara langsung terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Hal ini berarti persepsi siswa pada metode mengajar guru yang tinggi akan meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa. Siswa memiliki persepsi yang tinggi, siswa akan terdorong untuk dapat memperhatikan penjelasan guru, sedangkan jika persepsi siswa pada metode mengajar guru rendah, siswa akan merasa jenuh pada proses pembelajaran yang pada akhirnya siswa tidak mengetahui materi yang disampaikan, hal ini akan berdampak pada prestasi belajar akuntansi siswa yang turun. H1 : Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan. 2.8.2
Pengaruh Positif Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Student engagement Teori belajar konstruktivisme menurut Rifa’i dan Anni (2011: 207)
memandang peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa cara untuk mendorong peserta didik terlibat aktif
56
dalam kegiatan belajar adalah : (a) lingkungan belajar harus menunjukkan suasana demokratis, (b) kegiatan pembelajaran berlangsung interaktif terpusat pada peserta didik, dan (c) pendidik memperlancar proses belajar sehingga mampu mendorong peserta didik melakukan kegiatan belajar mandiri dan bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru memberikan pengaruh yang besar terhadap perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru merupakan proses siswa menerima dan menanggapi metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas agar tercipta suatu kondisi belajar yang efektif. Guru dituntut harus dapat menggunakan metode yang bervariasi agar siswa memiliki persepsi tinggi dan tidak mengalami kejenuhan. Metode mengajar guru yang bervariasi akan menumbuhkan perilaku siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga akan menumbuhkan ketertarikan siswa pada materi pelajaran akuntansi dan keterlibatan sisa dalam belajar akan semakin tinggi. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi
57
pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi yang
merupakan
perubahan
tingkah
laku
baik
berupa
penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi, penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga pembuatan laporan keuangan. Proses belajar mengajar akuntansi menuntut siswa untuk terlibat aktif dan mampu belajar mandiri sehingga kegiatan belajar mengajar akan berlangsung efektif. Salah satu cara untuk mendorong keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar yaitu metode mengajar yang digunakan oleh guru. Semakin siswa tertarik terhadap metode mengajar yang digunakan oleh guru menunjukkan bahwa siswa memiliki persepsi yang tinggi tentang metode
58
mengajar guru sehingga siswa akan lebih terlibat aktif dalam proses belajar mengajar akuntansi. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru yang tinggi akan mendorong keterlibatan siswa atau student engagement yang baik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa yang memiliki persepsi tentang metode mengajar guru yang tinggi akan lebih memperhatikan penjelasan dari guru saat menyampaikan materi sehingga akan meningkatkan keterlibatan siswa atau student engagement di dalam pembelajaran. H2 : Ada pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap student engagement siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.3
Pengaruh Positif Student engagement Terhadap Prestasi Belajar Menurut Seymour Papert dalam Rifa’i dan Anni (2011: 207)
konstruktivisme merupakan teori psikologi tentang pengetahuan yang menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Intisari teori konstruktivisme adalah bahwa peserta didik harus menemukan dan menstransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsipprinsip yang telah ada dan merevisi prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Hoffman (2013) Student
engagement
(keterlibatan
siswa)
sering
digunakan
untuk
59
menggambarkan kesediaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan rutin sekolah, seperti menghadiri kelas, mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan, dan mengikuti arahan guru di kelas. Semakin banyak siswa terlibat dalam proses pembelajaran maka diharapkan siswa akan lebih mudah meresapi dan memahami materi pelajaran yang diajarkan kepadanya, begitu pula sebaliknya sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Keterlibatan siswa yang tinggi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu adanya tantangan akademik, pembelajaran aktif-kolaboratif, interaksi siswa dan guru, memperkaya pengalaman pendidikan, dan lingkungan belajar yang mendukung. Tantangan akademik akan mendorong siswa lebih bersungguh-sungguh dalam belajar dan menempatkan lebih banyak upaya untuk memastikan mereka akan dapat memenuhi harapan dan tantangan itu. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, siswa dapat belajar untuk memecahkan masalah dengan bertanya atau dengan memberikan bantuan kepada anggota lain dalam kelompok. Siswa akan menunjukkan kemajuan yang lebih besar jika belajar secara kelompok dibandingkan dalam kondisi individual. Interaksi siswa-guru juga sangat penting, karena dapat membantu siswa meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka. Siswa membutuhkan umpan balik yang tepat dan sering dari guru untuk memastikan mereka dapat menilai pengetahuan dan kompetensi mereka. Umpan balik juga memainkan peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena umpan balik bisa berfungsi sebagai alat untuk memotivasi dan mengevaluasi siswa. Selain
60
itu, lingkungan belajar yang mendukung menyebabkan siswa merasa puas dan nyaman, dan berdampak pada tingkat partisipasi yang lebih tinggi dalam belajar. Siswa perlu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya untuk meningkatkan kualitas pribadinya. Partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah, organisasi kesiswaan, ektrakurikuler, dan sebagainya akan membantu siswa nantinya dalam kehidupan bermasyarakat. Keterlibatan siswa dalam berbagai kegiatan ini juga memungkinkan siswa mengaplikasikan teori yang didapatkan didalam proses belajar mengajar. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi yang
merupakan
perubahan
tingkah
laku
baik
berupa
penguasaan
61
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi, penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga pembuatan laporan keuangan. Untuk dapat memahami mata pelajaran akuntansi dengan baik, maka siswa dituntut untuk melakukan banyak latihan mengerjakan kasus-kasus dalam akuntansi. Oleh karena itu, siswa harus mampu terlibat aktif dalam belajar akuntansi dengan cara mencari materimateri pelajarn akuntansi dan mengerjakan soal latihan akuntansi sehingga
akan
menumbuhkan
semangat
belajar
dan
meningkatkan
kemampuan serta pengetahuan mengenai akuntansi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh I Wayan Dharmayana, Masrun, Amitya Kumara dan Yapsir G. Wirawan (2012) hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif keterlibatan siswa terhadap prestasi siswa unggul. Peran keterlibatan siswa terhadap prestasi akademik sebesar 9,99%. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa student engagement berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Semakin tinggi student engagement maka presatsi belajar akuntansi siswa juga semakin baik. Keterlibatan siswa yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar
62
akuntansi akan mendorong siswa lebih aktif dan lebih memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Student engagement menggambarkan kesediaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan rutin sekolah, seperti menghadiri kelas, mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan, dan mengikuti arahan guru di kelas, mengikuti organisasi kesiswaan dan lain-lain. Oleh karena itu, student engagement yang tinggi akan sangat membantu siswa dalam belajar akuntansi sehingga dapat diperoleh prestasi belajar akuntansi yang optimal. H3 : Ada pengaruh positif dan signifikan student engagement terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.4
Pengaruh Positif Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Melalui Student engagement Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 128) psikologi kognitif menyatakan
bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor pada dirinya sendiri. Faktor tersebut berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar sehingga mampu memberikan respon terhadap stimulus. Kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana seseorang mampu mengolah informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya.
63
Menurut Slameto (2010:102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium. Sedangkan Menurut Hoffman (2013) Student engagement (keterlibatan siswa) sering digunakan untuk menggambarkan kesediaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan rutin sekolah, seperti menghadiri kelas, mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan, dan mengikuti arahan guru di kelas. Semakin banyak siswa terlibat dalam proses pembelajaran maka diharapkan siswa akan lebih mudah meresapi dan memahami materi pelajaran yang diajarkan kepadanya, begitu pula sebaliknya sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan
64
pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi yang
merupakan
perubahan
tingkah
laku
baik
berupa
penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi, penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga pembuatan laporan keuangan. Teori belajar kognitif menekankan pada cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dan disimpan dalam pikirannya secara efektif. Faktor yang mempengaruhi belajar berupa kemampuan untuk memberikan respon terhadap stimulus. Respon tersebut berupa pandangan atau persepsi siswa tentang stimulus yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Stimulus yang diberikan guru yaitu mengenai bagaimana cara guru mengajar (metode mengajar) dan menyampaikan materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar akuntansi. Siswa yang memiliki persepsi tentang metode mengajar guru yang tinggi akan lebih memperhatikan penjelasan dari guru saat
65
menyampaikan materi sehingga siswa juga akan lebih aktif dan meningkatkan keterlibatan siswa atau student engagement di dalam pembelajaran akuntansi. Semakin banyak siswa terlibat dalam proses pembelajaran akuntansi maka siswa akan lebih mudah meresapi dan memahami materi pelajaran yang diajarkan kepadanya sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. H4 : Student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.5
Pengaruh Positif Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Gagne (1961-2002) belajar merupakan perubahan kecakapan atau
disposisi pembelajar yang berlangsung dalam periode waktu tertentu dan yang tidak dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan. Perubahan kecakapan itu terjadi karena adanya interaksi antara kondisi internal, yaitu kontinuitas, pengulangan dan penguatan. Apabila terjadi interaksi antara kondisi internal dan eksternal, maka terjadi perubahan perilaku. Dengan demikian, untuk mengetahui apakah pembelajar telah melaksanakan kegiatan belajar atau tidak dapat diamati dari perubahan perilaku setelah mengalami proses belajar. Latif (2009: 40) Aliran behavioristik beranggapan bahwa manusia tidak memiliki pembawaan (bakat alamiah) apapun. Manusia akan berkembang sesuai dengan
66
stimulus yang diterimanya dari lingkungan. Lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik, dan juga sebaliknya. Lingkungan yang baik tersebut salah satunya adalah dengan tersedianyan fasilitas belajar yang memadai dalam mendukung proses belajar mengajar. Bafadal (2004:2) menyatakan fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan dan menunjang pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah. Kelengkapan fasilitas tidak bisa diabaikan. Lengkap tidaknya fasilitas belajar yang dimiliki akan menentukan kualitas proses pembelajaran, karena proses pembelajaran dan pengajaran akan berlangsung secara efektif apabila ditunjang sarana yang baik. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi.
67
Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi yang
merupakan
perubahan
tingkah
laku
baik
berupa
penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi, penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga pembuatan laporan keuangan. Untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi yang optimal harus didukung oleh keadaan atau lingkungan belajar siswa yang baik. Lingkungan belajar yang baik itu berupa tersedianya fasilitas belajar akuntansi yang memadai sehingga akan mempermudah siswa dalam kegiatan belajar akuntansi. Fasilitas belajar akuntansi yang mendukung guru dan siswa dalam proses pembelajaran, misalnya ruang belajar yang nyaman dan memadai, penerangan yang cukup, buku pegangan akuntansi untuk siswa, lingkungan sekolah yang bersih, serta peralatan pendukung dalam pembelajaran akuntansi lainnya. Apabila fasilitas tersebut telah tersedia, maka guru dan siswa dapat memanfaatkannya untuk proses pembelajaran agar siswa merasa nyaman ketika belajar dan mengurangi kebosanan. Sehingga siswa merasa nyaman ketika belajar dan hal tersebut dapat meningkatkan keinginan siswa untuk
68
belajar serta dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yaitu penelitian yang dilakukan Ridaul Inayah, Trisno Martono dan Hery Sawiji (2013)
dengan hasil penelitian fasilitas
belajar berpengaruh secara langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 28,1%, serta berpengaruh secara tidak langsung positif terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi melalui motivasi belajar sebesar 0,149. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi Yuliani dan Sucihatiningsih D.W.P (2014) menyatakan ada pengaruh langsung fasilitas belajar di MA Al-Asror terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS adalah 24,5%. Pengaruh total variabel fasilitas belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi belajar adalah sebesar 34,2%. Dari hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh secara langsung terhadap presatsi belajar akuntansi siswa. H5 : Ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi perusahaan jasa dan dagang siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.6
Pengaruh Positif Fasilitas Belajar Terhadap Student engagement Teori belajar behavioristik menurut Gagne (1961-2002) belajar
merupakan perubahan kecakapan atau disposisi pembelajar yang berlangsung dalam periode waktu tertentu dan yang tidak dapat dianggap berasal dari
69
proses pertumbuhan. Perubahan kecakapan itu terjadi karena adanya interaksi antara kondisi internal, yaitu kontinuitas, pengulangan dan penguatan. Apabila terjadi interaksi antara kondisi internal dan eksternal, maka terjadi perubahan perilaku. Dengan demikian, untuk mengetahui apakah pembelajar telah melaksanakan kegiatan belajar atau tidak dapat diamati dari perubahan perilaku setelah mengalami proses belajar. Hubungan penelitian ini dengan teori behavioristik adalah dengan adanya interaksi antara kondisi internal dan eksternal dalam hal ini adanya fasilitas belajar yang memadai dalam proses belajar mengajar maka akan akan terjadi perubahan perilaku pada siswa. Perubahan perilaku tersebut berupa semakin meningkatnya keterlibatan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Dengan pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan
70
pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi yang
merupakan
perubahan
tingkah
laku
baik
berupa
penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi, penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga pembuatan laporan keuangan. Untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi yang optimal harus didukung oleh keadaan atau lingkungan belajar siswa yang baik. Lingkungan belajar yang baik itu berupa tersedianya fasilitas belajar akuntansi yang memadai sehingga akan mempermudah siswa dalam kegiatan belajar akuntansi sehingga siswa akan lebih terlibat aktif dalam pembelajaran dengan adanya bantuan atau alat-alat yang memadai di dalam proses pembelajaran. Ketersediaan fasilitas belajar akuntansi akan mendorong interaksi yang terjadi dalam proses belajar mengajar juga akan semakin produktif dan aktif apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Fungsi fasilitas adalah sebagai alat peraga, alat
71
bantu pengajaran, dan sebagai sumber belajar bagi siswa maupun guru. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar guru. Sangat terbatasnya fasilitas belajar akuntansi cenderung lebih sedikit alternatif yang tersedia untuk memilih metode mengajar yang akan digunakan.
Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang
kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas yang kurang tersedia juga menyebabkan siswa malas belajar. Oleh karena itu menjadi tugas guru bagaimana menyediakan fasilitas sehingga akan tercipta suasana belajar yang
meyenangkan
bagi
siswa.
Terciptanya
suasana
belajar
yang
menyenangkan akan mendorong keterlibatan siswa atau student engagement yang lebih baik dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. H6 : Ada pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap student engagement siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
2.8.7
Pengaruh Positif Fasilitas Belajar Melalui Student engagement Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Latif (2009: 40) Aliran behavioristik beranggapan bahwa manusia
tidak memiliki pembawaan (bakat alamiah) apapun. Manusia akan berkembang sesuai dengan stimulus yang diterimanya dari lingkungan. Lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang baik, dan juga sebaliknya. Lingkungan yang baik tersebut salah satunya adalah dengan tersedianyan fasilitas belajar yang memadai dalam mendukung proses belajar
72
mengajar. Dengan tersedianya fasilitas belajar yang memadai maka akan menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa lebih optimal. Sedangkan Teori belajar behavioristik menurut Gagne (1961-2002) belajar merupakan perubahan kecakapan atau disposisi pembelajar yang berlangsung dalam periode waktu tertentu dan yang tidak dapat dianggap berasal dari proses pertumbuhan. Perubahan kecakapan itu terjadi karena adanya interaksi antara kondisi internal, yaitu kontinuitas, pengulangan dan penguatan. Apabila terjadi interaksi antara kondisi internal dan eksternal, maka terjadi perubahan perilaku. Dengan demikian, untuk mengetahui apakah pembelajar telah melaksanakan kegiatan belajar atau tidak dapat diamati dari perubahan perilaku setelah mengalami proses belajar. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di SMK khususnya pada program keahlian akuntansi. Mata pelajaran Akuntansi sarat dengan konsep, mulai dari konsep paling sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi. Pemahaman yang matang dan benar terhadap konsep-konsep dasar akuntansi akan menjadi landasan yang kuat bagi siswa untuk belajar akuntansi pada level-level selanjutnya. Pembelajaran akuntansi memerlukan pemahaman tentang siklus akuntansi yang saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap lainnya. Mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang materinya berupa teori dan praktek. Oleh karena itu, siswa membutuhkan
73
pemahaman, hafalan dan latihan secara terus menerus agar memperoleh prestasi belajar yang optimal pada mata pelajaran komputer akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan suatu hasil belajar akuntansi yang
merupakan
perubahan
tingkah
laku
baik
berupa
penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan secara periodik oleh guru akuntansi serta merupakan kriteria keberhasilan seseorang dalam proses belajar akuntansi. Prestasi belajar Akuntansi yang baik dapat ditunjukkan dengan kemahiran siswa dalam memahami dan memecahkan soal dalam kajian akuntansi yang diajarkan di sekolah misalnya memahami persamaan dasar akuntansi, penyusunan jurnal umum, pempostingan buku besar, penyusunan neraca saldo, penyusunan neraca lajur, penyusunan jurnal penyesuaian hingga pembuatan laporan keuangan. Untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi yang optimal harus didukung oleh keadaan atau lingkungan belajar siswa yang baik. Lingkungan belajar yang baik itu berupa tersedianya fasilitas belajar akuntansi yang memadai sehingga akan mempermudah siswa dalam kegiatan belajar akuntansi sehingga siswa akan lebih terlibat aktif dalam pembelajaran dengan adanya bantuan atau alat-alat yang memadai di dalam proses pembelajaran. Berdasarkan teori behavioristik, adanya fasilitas belajar yang memadai akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Interaksi yang terjadi dalam proses belajar mengajar juga akan semakin produktif dan aktif apabila antara siswa, guru, dan materi pelajaran didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
74
Terjadinya interaksi yang baik di dalam proses belajar mengajar akuntansi akan meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar. Oleh karena itu, pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi akan lebih besar jika dimediasi oleh peran student engagement dalam meningkatkan presatasi belajar akuntansi siswa. H7 : Student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan.
H1
Persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1) H2
H4 Student engagement (X3)
Fasilitas Belajar (X2)
H6
H3
Prestasi Belajar (Y)
H7 H5
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:14), Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen oenelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Bentuk analisis yang digunakan adalah analisis statistik. Analisis statistik yang digunakan karena data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka 3.2 Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK N 2 Pekalongan yang berjumlah 92 siswa. Obyek penelitian kurang dari 100 responden maka diambil semua, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Rincian jumlah siswa kelas X jurusan Akuntansi SMK N 2 Pekalongan sebagai berikut : Tabel 3.1 Populasi Penelitian Kelas Jumlah siswa X Akuntansi 1 30 X Akuntansi 2 31 X Akuntansi 3 31 Jumlah 92 Sumber: Dokumen SMK N 2 Pekalongan
No 1 2 3
75
76
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1
Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah presatsi belajar akuntansi (Y).
Prestasi belajar akuntansi adalah hasil belajar dalam mata pelajaran akuntansi terutama dalam aspek kognitif. Indikator untuk mengukur prestasi belajar akuntansi siswa adalah nilai harian, nilai UTS dan nilai UAS siswa kelas X program keahlian Akuntansi SMK N 2 Pekalongan. 3.3.2
Variabel Bebas (X) Variabel Bebas yaitu variabel yang tidak terpengaruh/terikat oleh variabel
lain. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel bebas, yaitu: 1. Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru (X1) Indikator persepsi siswa tentang metode mengajar guru adalah: 1) Anak didik 2) Tujuan 3) Situasi 4) Fasilitas 5) Guru (Winarno Surakhmad dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 78) 2. Fasilitas Belajar (X2) Indikator fasilitas belajar adalah: 1) Ruang atau tempat belajar 2) Buku-buku pegangan 3) Kelengkapan peralatan belajar (Gie, 2002:33)
77
3.3.3
Variabel Intervening Variabel Intervening dalam penelitian ini adalah student engagement.
Indikator student engagement adalah sebagai berikut: 1) Tantangan akademik 2) Pembelajaran aktif & kolaboratif 3) Interaksi siswa-guru 4) Memperkaya pengalaman pendidikan 5) Lingkungan belajar yang mendukung (Australasian Survey Of Student Engagement)
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1
Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan peneliti untuk menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010:201). Metode ini digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang akan dijadikan sebagai populasi dan untuk memperoleh data nilai ulangan harian dan nilai ujian tengah semester mata pelajaran akuntansi kelas X Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK N 2 Pekalongan. 3.4.2
Metode Angket Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup
yaitu pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban yang kemudian responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai. Penskoran menggunakan skala Likert. Skala Likert yaitu skala yang berisi 5 (lima) tingkat preferensi jawaban, dimana nantinya responden dapat langsung memilih salah satu jawaban
78
yang menurutnya sesuai dengan kondisi/keadaan yang diahdapi responden. Adapun skala alternatif dan skor masing-masing jawaban dari setiap pernyataan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 3.2 Daftar Skor Jawaban Responden Variabel Alternatif Jawaban 1. Persepsi Siswa Tentang Selalu (SL) Metode Mengajar Guru Sering (SR) 2. Student Engagement Kadang-kadang (KK) Jarang (JR) Tidak Pernah (TP) 3. Fasilitas Belajar Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju
Skor 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
3.5 Uji Instrumen Penelitian 3.5.1
Validitas Angket Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012 :173). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS. Suatu kuesioner dikatakan valid jika nilai sig 2 tailed < signifikansi (5%). Berikut adalah hasil uji validitas angket uji coba :
79
a. Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Tabel 3.3 Hasil Analisis Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru No Indikator Item Sig. (2 tailed) Keterangan 1 Anak Didik P1 0,325 Tidal valid P2 0,327 Tidak valid P3 0,015 Valid 0,002 Valid P4 0,000 Valid P5 2 Tujuan P6 0,000 Valid P7 0,895 Tidak valid P8 0,007 Valid 0,986 Tidak valid P9 0,000 Valid P10 3 Situasi P11 0,003 Valid P12 0,001 Valid P13 0,017 Valid P14 0,012 Valid P15 0,000 Valid 4 Fasilitas P16 0,000 Valid P17 0,000 Valid P18 0,000 Valid P19 0,026 Valid P20 0,006 Valid 5 Guru P21 0,231 Tidak valid P22 0,001 Valid P23 0,002 Valid P24 0,002 Valid P25 0,000 Valid P26 0,005 Valid P27 0,002 Valid Sumber : data primer diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil analisis uji validitas variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru diatas diketahui bahwa dari 27 butir pernyataan terdapat 5 butir item yang tidak valid atau mempunyai nilai signifikansi > 5%, dan harus
80
dikeluarkan dari daftar pernyataan. Dengan demikian terdapat pernyataan lain yang sudah bisa mewakili masing-masing indikator untuk mengukur variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru. Sehingga instrumen ini dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. b. Variabel fasilitas belajar Tabel 3.4 Hasil Analisis Uji Validitas Fasilitas Belajar No Indikator Item Sig. (2 tailed) 1 Ruang Tempat Belajar P28 0,357 P29 0,021 P30 0,000 0,022 P31 P32 0,000 P33 0,049 2 Penerangan Cukup P34 0,000 P35 0,000 P36 0,040 0,000 P37 0,001 P38 3 Buku-buku Pelajaran P39 0,001 P40 0,047 P41 0,040 P42 0,000 P43 0,000 4 Kelengkapan P44 0,000 P45 0,000 P46 0,017 P47 0,283 P48 0,000 Sumber : data primer diolah tahun 2015
Keterangan Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel praktik kerja industri , diatas diketahui bahwa dari 21 butir pernyataan terdapat 2 item pernyataan yang tidak valid atau mempunyai nilai signifikansi > 5% dan harus dikeluarkan dari
81
daftar pernyataan. Dengan demikian terdapat pernyataan lain yang sudah mewakili masing-masing indikator untuk mengukur fasilitas belajar. Sehingga instrumen ini dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. c. Variabel Student Engagement Tabel 3.5 Hasil Analisis Uji Validitas Student Engagement No Indikator Item Sig. (2 tailed) Keterangan 1 Tingkat Tantangan Akademik P49 0,015 Valid P50 0,000 Valid P51 0,195 Tidak valid 0,017 Valid P52 0,000 Valid P53 2 Pembelajaran Aktif dan P54 0,001 Valid Kolaboratif P55 0,004 Valid P56 0,055 Tidak valid 0,028 Valid P57 0,046 Valid P58 P59 0,000 Valid 3 Interaksi Siswa-Guru P60 0,000 Valid P61 0,000 Valid P62 0,000 Valid P63 0,010 Valid P64 0,009 Valid P65 0,014 Valid 4 Memperkaya Pengalaman P66 0,118 Tidak valid Pendidikan P67 0,015 Valid P68 0,021 Valid P69 0,143 Tidak valid P70 0,002 Valid Sumber : data primer diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas variabel praktik kerja industri , diatas diketahui bahwa dari 22 butir pernyataan terdapat 4 item pernyataan yang tidak valid atau mempunyai nilai signifikansi > 5% dan harus dikeluarkan dari daftar pernyataan. Dengan demikian terdapat pernyataan lain yang sudah
82
mewakili masing-masing indikator untuk mengukur student engagement. Sehingga instrumen ini dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. 3.5.2
Reliabilitas Angket Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Numally dalam Ghozali (2011:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Conbrach Alpha > 0,70. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas angket uji coba yang telah dilakukan. Tabel 3.6 Reliabilitas Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's N of Alpha Alpha Based Items on Standardized Items .739 .901 23 Berdasarkan tabel diatas, nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,901 > 0,70. Dengan demikian variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru reliabel dan instrumen dapat digunakan dalam penelitian.
83
Tabel 3.7 Reliabilitas Variabel Fasilitas Belajar Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's N of Alpha Alpha Based Items on Standardized Items .745 .897 20 Berdasarkan tabel diatas, nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,897 > 0,70. Dengan demikian variabel fasilitas belajar reliabel dan instrumen dapat digunakan dalam penelitian. Tabel 3.8 Reliabilitas Variabel Student Engagement Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's N of Alpha Alpha Based Items on Standardized Items .749 .906 19
Berdasarkan tabel diatas, nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,906 > 0,70. Dengan demikian variabel student engagement reliabel dan instrumen dapat digunakan dalam penelitian.
84
3.6 Teknik Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 3.6.1
Teknik Analisis Statistik Deskriptif Sugiyono (2010:207-208) menjelaskan bahwa analisis statistik deskriptif
adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan variabel prestasi belajar, pola asuh orang tua, orientasi tujuan berprestasi, dan motivasi belajar. Untuk melakukan analisis data pola asuh orang tua, orientasi tujuan berprestasi dan motivasi belajar dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Membuat tabel distribusi jawaban angket.
2.
Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan.
3.
Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
4.
Menentukan skor dengan rumus
Keterangan : n = jumlah nilai yang diperoleh N = jumlah total responden
85
Langkah-langkah untuk menentukan kategori atau jenis deskriptif persentase yang diperoleh dari masing-masing indikator dalam variabel, dari perhitungan deskriptif persentase kemudian mendiskripsikan ke dalam kalimat. Cara menentukan tingkat kriteria untuk variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru, fasilitas belajar dan student engagement
adalah sebagai
berikut: 1. Menentukan skor tertinggi 2. Menentukan skor terendah 3. Menetapkan rentang Rentang diperoleh dengan cara mengurangi skor tertinggi dengan skor terendah. 4. Menetapkan interval kelas Interval diperoleh dengan cara membagi rentang ditambah dengan jawaban terkecil kemudian dibagi dengan jawaban tertinggi yang ditetapkan. 5. Menetapkan jenjang kriteria Dalam menetapkan jenjang kriteria, peneliti mengelompokkan menjadi 5 kriteria. Untuk menentukan kategori deskriptif variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru, dibuat dengan kategori dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Skor Tertinggi
= 104
2. Skor Terendah
= 45
3. Rentang
= 104 - 45
= 59
4. Interval
= (59+1)/5
= 12
86
Tabel 3.9 Jenjang Kriteria Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru No. Interval Kriteria 1 93-104 Sangat Baik 2 81-92 Baik 3 69-80 Cukup 4 57-68 Kurang 5 45-56 Sangat Kurang Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Untuk menentukan kategori deskriptif variabel fasilitas belajar, dibuat dengan kategori dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Skor Tertinggi = 88 2. Skor Terendah = 42 3. Rentang
= 88 - 42
= 46
4. Interval
= (46+1)/5
= 9,4 (dibulatkan 10)
Tabel 3.10 Jenjang Kriteria Variabel Fasilitas Belajar No. Interval Kriteria 1 82-91 Sangat Baik 2 72-81 Baik 3 62-71 Cukup 4 52-61 Kurang 5 42-51 Sangat Kurang Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015 Untuk menentukan kategori deskriptif variabel student engagement, dibuat kategori dengan perhitungan sebagai berikut: 1.
Skor Tertinggi
= 85
2.
Skor Terendah
= 32
3.
Rentang
= 85 - 32
= 53
4.
Interval
= (53+1)/5
= 10,8 (dibulatkan 11)
87
Tabel 3.11 Jenjang Kriteria Variabel Student Engagement No. Interval Kriteria 1 76-86 Sangat Tinggi 2 65-75 Tinggi 3 54-64 Sedang 4 43-53 Rendah 5 32-42 Sangat Rendah Sumber: Data penelitian diolah tahun 2015
Sedangkan untuk
kategori variabel prestasi belajar mata pelajaran
akuntansi menggunakan prestasi belajar yang diperoleh peserta didik yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SMK N 2 Pekalongan sebagai berikut: Tabel 3.12 Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Kategori Nilai ≥ 75 Tuntas Nilai < 75 Belum Tuntas Sumber: Arsip SMK N 2 Pekalongan 3.6.2
Teknik Analisis Statistik Inferensial
3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1.1
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011:160). Terdapat dua cara untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan melihat grafik histogram dan dengan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan
88
dengan garis diagonal. Apabila distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Cara kedua, yaitu dengan uji statistik parametik Kolmogorof Smirnov dengan SPSS 21, data yang berdistribusi normal memiliki nilai probabilitas >0,05. Pada penelitian ini peneliti menggunakan analisis statistik Kolmogorof Smirnov. 3.6.2.1.2
Uji Linearitas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris dapat dilihat pada output SPSS dalam kolom Linearity pada ANOVA Table pada taraf signifikansi 0,05. Variabel dikatakan mempunyai hubungan linear apabila signifikansi kurang dari 0,05. 3.6.2.1.3
Uji Multikolinearitas
Menurut (Ghozali,2011:105) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya setiap variabel independen tidak berkorelasi dengan variabel independen yang lain. Apabila variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal merupakan variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance inflation factor). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 0.10.
89
3.6.2.1.4
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas, dalam penelitian ini dilihat dari grafik (Chart) diatas grafik menyebar dan tidak membentuk pola, serta berada diatas dan dibawah garis angka nol pada sumbu Y, maka model regresi tidak terdapat atau bebas dari Heteroskedastisitas dan menggunakan uji park. 3.6.2.2 Uji Hipotesis 3.6.2.2.1
Pembentukan Analisis Jalur
Pembentukan analisis jalur dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi. Dalam model ini persamaan tersebut terdiri dari 2 tahap, yaitu : a. Persamaan pertama X3 = α + π1X1 + π 2X2 + e1 Keterangan: α
: Konstanta
π 1 : Koefisien regresi persepsi siswa tentang metode mengajar guru π 2 : Koefisien regresi fasilitas belajar X1 : Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru X2 : Fasilitas Belajar X3 : Student Engagement b. Persamaan kedua Y = α + π 1X1 + π 2X2+ π 3X3 + e2
90
Keterangan: Y
: Variabel terikat (prestasi belajar)
α
: Konstanta
π1 π2 π3
: Koefisien regresi
X1
: Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru
X2
: Fasilitas Belajar
X3 : Student Engagement
Setelah
persamaan
terbentuk,
maka
selanjutnya
akan
dilakukan
pembentukan model berdasarkan teori yang dijelaskan sebelumnya diatas.
e2 Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru (X1) Student engagement (X3)
e1
Prestasi Belajar (Y2)
Fasilitas Belajar (X2) Gambar 3.1 Model Analisis Jalur (Path Analysis)
3.6.2.2.2
Uji parsial (uji t)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasai variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS. Kriteria pengambilan keputusan adalah bila jumlah degree of freedom (df)
91
adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan 5%, maka Ho ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:99). Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak Dengan kata lain bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 3.6.2.2.3
Uji Sobel Test
Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dalam Ghozali (2011:248) dan dikenal dengan Uji Sobel (Sobel Test). Uji Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) kepada variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X→M (a) dengan jalur M→Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c –c’), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standar error tidak langsung (indirect effect) Sab dihitung dengan rumus berikut ini: Sab Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
92
t = ab Sab Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel dan jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi (Ghozali, 2013:255). Terdapat dua jenis pengaruh mediasi yakni mediasi penuh (full mediation) dan mediasi sebagian (partial mediation), dimana full mediation ini menunjukkan bahwa variabel independen sepenuhnya dimediasi oleh mediator karena tidak ada lagi pengaruh langsung dari variabel independen terhadap variabel dependen. Sementara partial mediation menunjukkan bahwa disamping memiliki pengaruh tidak langsung melalui mediator, variabel independen juga mempunyai pengaruh langsung yang signifikan pada variabel dependen.
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini berusaha untuk menganalisis peran student engagement dalam memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajat terhadap prestasi belajat akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa simpulan antara lain: 1
Persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 34,7%.
2
Persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap student engagement kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 27,8%.
3
Student engagement berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 21,3%.
4
Student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 18,4%.
5
Fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 24,8%.
131
132
6
Fasilitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap student engagement kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 37%.
7
Student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas X kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Pekalongan sebesar 17,7%.
5.2 Saran Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dan meningkatkan student engagement adalah dengan memperbaiki persepsi siswa tentang metode mengajar guru. Hal tersebut sebaiknya dilakukan oleh
guru
dalam melakukan
proses pembelajaran
untuk
mengoptimalkan prestasi belajar akuntansi siswa yang dapat ditempuh dengan memperhatikan faktor-faktor dalam memilih metode mengajar yaitu anak didik, tujuan pembelajaran, situasi, fasilitas, dan faktor guru ke arah yang lebih baik. 2. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh student engagement terhadap prestasi belajar akuntansi. Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dapat dilakukan dengan memperbaiki student engagement di kelas. Hal tersebut dapat ditempuh dengan memperbaiki indikator student engagement yaitu tingkat tantangan akademik, pembelajaran
133
aktif dan kolaboratif, interaksi antara siswa dan guru, memperkaya pengalaman pendidikan sehingga prestasi belajar akuntansi semakin optimal. 3. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap prestasi belajar akuntansi. Perbaikan metode mengajar yang digunakan dalam mengajar dengan memperhatikan faktor-faktor anak didik, tujuan mengajar, situasi pembelajaran, fasilitas, dan guru itu sendiri akan meningkatkan persepsi siswa yang tinggi sehingga prestasi belajar akuntansi siswa semakin optimal, namun selain meningkatkan persepsi siswa tentang metode mengajar guru hal lain yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan student engagement sehingga akan lebih berdampak pada prestasi belajar akuntansi yang optimal. 4. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa dan student engagement dapat dilakukan dengan melengkapi fasilitas belajar akuntansi siswa yang sebaiknya dilakukan oleh pihak sekolah dan juga guru mata pelajaran. Hal tersebut dapat ditempuh dengan tersedianya fasilitas belajar yang memadai di sekolah seperti tersedianya ruang atau tempat belajar, penerangan yang cukup, buku-buku pelajaran yang sesuai, dan kelengkapan belajar serta guru mampu memanfaatkan segala fasilitas yang ada di sekolah untuk proses pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. 5. Penelitian ini memberikan informasi bahwa student engagement secara positif dan signifikan memediasi pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar
134
akuntansi. Untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa yang optimal dapat dilakukan dengan memperhatikan indikator-indikator fasilitas belajar. Selain memperhatikan fasilitas belajar, hal lain yang perlu untuk diperhatikan adalah dengan meningkatkan student engagement sehingga prestasi belajar akuntansi siswa semakin optimal. 6. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan variabel student engagement sebagai moderasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan peran mediasi relatif lebih rendah. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengkaji indikator-indikator variabel student engagement sebagai variabel intervening.
DAFTAR PUSTAKA Adiningsih, Dyahnita. 2012. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi. UNY.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah. Jakarta : Bumi aksara
Bimo Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Dalyono M.(2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmayana, Wayan, dkk. 2012. Keterlibatan Siswa (Student engagement) sebagai Mediator Kompetensi Emosi dan Prestasi Akademik. Dalam jurnal psikologi vol. 30 no. 1. UGM.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gie, The Liang. 2002. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta : Liberty.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hoffman, Jeffrey Alan. 2013. Menerapkan Teori Keterlibatan Astin pada Interaksi Siswa-Fakultas. http://www.scribd.com/doc/33650485/Teori-KeterlibatanSiswa-Astin. Online at 20 feb 2015, 13:55 WIB.
135
136
Klem, Adena M.. & James P. Connell. 2004. Relationships Matter: Linking Teacher Support to Student Engagement and Achievement. Dalam Journal of School Health. Vol. 74, No. 7.
Komarudin, dan Sukardjo. 2013. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kuh, G.D. 2009. “What Student Affairs Professionals Need to Know about Student Engagement”. Journal of College Student Development. 50 (6), hal. 683–706.
Mulyasa. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : Remaja Rosdakarya. McGowen, Robert Scott. 2007. “The Impact of School Facilities on Student Achievement, Attendance, Behavior, Completion Rate and Teacher Turnover Rate at Selected TexasHigh Schools”. Dalam A Dissertation. Texas A&M University.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. 2007. Jakarta . Rifa’i,Achmad&Chatarina Tri Anni. 2011. Psikologi pendidikan. Semarang : UNNES PRESS.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana , Nana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algasindo.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY PRESS.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
137
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Diperbanyak oleh Depdiknas
Warren reef fess.2005.Pengantar Akuntansi. Salemba empat: Jakarta.
Yuliani Prastiwi & Sucihatiningsih D.W.P. 2014. Pengaruh Fasilitas Belajar, Pengelolaan Kelas, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MA AL-Asror Kota Semarang. Economic Education Analysis Journal vol. 3 No. 1. Universitas Negeri Semarang.
Yunita Ria. 2013. Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Profesional Guru Akuntansi Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Bergas Kab. Semarang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi. UNNES.
138
Lampiran 1 Daftar Nama Responden Uji Coba Instrumen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Lampiran 2
Nama Afina Islamiasih Ahmad Busthomi* Alda Yuliani Anis Dwi Yanti Astari Ayu Zahiroh Dede Sekar Arum Dewi Fahima* Diah Dwi Hapsari Dina Oktalina Ega Septiyani* Eva Lailiyah Farkhatina Firdha Riskiani Haidar Rohadatul 'aisy Octavian Inayatul Karimah Izhak Mahendra Widyananta Khaerun Nisak Khusnul Chotimah* Kudrotun Nada Salsabela Luluk Mas'udah Mila Damayanti Muhammad Irsyadi Nada Naura Salsabila* Nahdiyah Novita Nurbaiti Nur Faika Mayyasari* Reva Riskhunika* Safara Nurul Karima Sofi Pratama Putri
L/P P L P P L P P P P P P P P P L P L P P P P P L P P P P P P P
139
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN “PERAN STUDENT ENGAGEMENT DALAM MEMEDIASI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PEKALONGAN” No.
Variabel
1.
Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru
Indikator A. Anak Didik B. Tujuan C. Situasi D. Fasilitas
Nomor Item Soal
Jumlah Soal
1, 2, 3, 4, 5 6, 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14, 15 16, 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27
5 5 5 5 7
28, 29, 30, 31, 32, 33 34, 35, 36, 37, 38 39, 40, 41, 42, 43 44, 45, 46, 47, 48
6 5 5 5
49, 50, 51, 52, 53
5
54, 55, 56, 57, 58, 59
6
60, 61, 62, 63, 64, 65 66, 67, 68, 69, 70
6 5
E. Guru 2
Fasilitas Belajar Siswa
A. Ruang/tempat belajar B. Penerangan cukup C. Buku-buku Pelajaran D. Kelengkapan
3.
Student Engagement
A. Tingkat Tantangan Akademik B. Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif C. Interaksi Siswa-Guru D. Memperkaya Pengalaman Pendidikan
140
Lampiran 3
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS EKONOMI (FE) Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang Telp/Fax. (024) 8508015, website: fe.unnes.ac.id ANGKET UJI COBA PENELITIAN Dalam rangka menyelesaikan Skripsi, saya bermaksud mengadakan penelitian pada siswa kelas X Akuntansi SMK N 2 Pekalongan tahun ajaran 2014/2015. Tujuan angket penelitian ini untuk mengetahui besarnya peran student engagement dalam memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa SMK N 2 Pekalongan. Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan Anda untuk menjawab pernyataan dalam angket observasi ini dengan sebaik-baiknya. Angket ini bukan tes, sehingga tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban yang paling baik adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya. Jawaban yang Anda berikan tidak berpengaruh terhadap nilai akuntansi saudara serta kerahasiaan jawaban Anda akan saya jaga sepenuhnya. Atas bantuannya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Pekalongan, April 2015 Hormat saya,
Nani Isnaeni
141
ANGKET UJI COBA PENELITIAN I.
PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah identitas pada tempat yang tersedia Nama
: ………………………….
No. Absen
: ………………………….
Kelas
: ………………………….
Sekolah
: ………………………….
2. Bacalah tiap-tiap pertanyaan dengan cermat sebelum Anda menjawab. 3. Berilah tanda checklist (√) pada kotak jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
II. Daftar Pernyataan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Keterangan:
SL
: Selalu
SR
: Sering
KK : Kadang-kadang JR
: Jarang
TP
: Tidak Pernah
Indikator Anak Didik
1.
2.
Saya memahami bahasa yang digunakan oleh guru akuntansi Saya memahami materi pelajaran akuntansi yang diajarkan oleh guru akuntansi. Guru akuntansi saya memusyawarahkan dengan siswa
3.
untuk menentukan metode mengajar yang akan diterapkan.
SL
SR
▼
▼
KK JR TP ▼
▼
▼
142
Guru akuntansi saya telah menentukan metode 4.
mengajar yang akan diterapkan di dalam kelas, meskipun demikian saya diperbolehkan untuk memberi masukan saran. Pemilihan metode mengajar yang diterapkan dikelas
5.
sepenuhnya adalah hak guru, saya tidak diberi kesempatan untuk berpendapat.
Indikator Tujuan
6.
Guru akuntansi saya memberitahukan rencana materi yang akan diajarkan beserta tujuan yang akan dicapai. Guru akuntansi saya menggunakan metode ceramah
7.
saat pelajaran akuntansi yang bertujuan menjelaskan suatu konsep. Guru akuntansi saya menggunakan metode latihan,
8.
hal ini memudahkan saya untuk mengerjakan latihan latihan soal. Guru akuntansi saya melakukan tanya jawab pada
9.
setiap akhir pelajaran, hal ini memudahkan saya untuk mengingat poin-poin penting mengenai materi yang baru saja diberikan.
10
Guru akuntansi saya menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Indikator Situasi Guru akuntansi saya membentuk kelompok-kelompok 11.
kecil kemudian memberi kasus/tugas yang harus diselesaikan, hal ini menyebabkan semua siswa ikut
143
aktif terlibat memberikan pendapatnya. Guru akuntansi saya melakukan kegiatan 12.
pembelajaran di laboratorium akuntansi ketika pelajaran yang bersifat praktek. Guru akuntansi saya melakukan tanya jawab ketika
13.
siswa mulai tidak memperhatikan penjelasan guru tentang materi akuntansi.
14.
15.
Pada saat ada siswa yang bertanya, guru menjelaskan sampai siswa tersebut jelas atau mengerti. Guru akuntansi saya mampu mengkondisikan kelas dengan baik.
Indikator Fasilitas Guru akuntansi saya menggunakan media yang 16.
menarik sehingga kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan. Guru akuntansi saya menjelaskan materi akuntansi
17.
tanpa menggunakan media pembelajaran sehingga saya merasa bosan.
18.
Guru akuntansi saya menjelaskan materi akuntansi didukung dengan fasilitas yang memadai. Guru akuntansi saya menunjukkan buku panduan
19.
akuntansi kepada saya, supaya saya mudah memahami materi yang akan diberikan.
20
Guru akuntansi saya menggunakan laboratorium akuntansi pada saat pelajaran praktek.
144
Indikator Guru
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Guru akuntansi saya membahas kembali soal-soal tugas dan ulangan akuntansi yang dianggap sulit. Guru akuntansi saya menyampaikan materi akuntansi dengan menarik sehingga saya tidak jenuh. Guru akuntansi saya terlalu banyak membaca buku pada saat menerangkan materi pelajaran akuntansi. Guru akuntansi saya memotivasi saya untuk belajar akuntansi. Guru akuntansi saya melibatkan siswanya untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Guru akuntansi saya menyampaikan materi akuntansi secara detail dan jelas. Guru akuntansi saya menunjukkan kewibawaan pada waktu mengajar.
III. Daftar Pernyataan Tentang Fasilitas Belajar Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS
: Tidak Setuju
N
: Netral
ST
: Setuju
SS
: Sangat Setuju STS TS
N
ST
SS
▼
▼
▼
Indikator Ruang/Tempat Belajar ▼ 28.
Ukuran ruangan kelas akuntansi saya, mampu
▼
145
menampung jumlah siswa yang ada pada saat proses pembelajaran.
29.
30.
Penataan meja dan kursi di ruangan kelas akuntansi saya, sudah sesuai dengan jumlah siswa. Ruang kelas tempat belajar akuntansi saya dalam kondisi baik dan nyaman saat digunakan Letak ruang kelas saat belajar akuntansi jauh dari
31.
jalan raya/pabrik/lapangan olahraga sehingga tidak terdengar suara gaduh yang dapat mengganggu konsentarasi belajar akuntansi. Ruangan kelas akuntansi saya selalu terjaga
32.
kebersihannya baik pada saat digunakan maupun tidak digunakan. Pengaturan suhu dan sirkulasi udara di ruang kelas
33.
akuntnsim saya terasa nyaman untuk belajar akuntansi.
Indikator Penerangan Cukup Jumlah lampu yang ada di dalam ruangan kelas 34.
akuntansi saya dapat berfungsi dengan baik dan mampu menunjang proses pembelajaran di dalam ruangan Pencahayaan yang berasal dari sinar matahari tidak
35.
mengganggu pembelajaran di dalam ruangan kelas akuntansi saya.
36.
Penggunaan pencahayaan di dalam ruangan kelas akuntansi saya hanya digunakan pada saat
146
pelaksanaan proses pembelajaran dan digunakan sesuai kebutuhan. Fungsi dari jumlah lampu yang ada di dalam ruangan 37.
tidak terlalu redup dan tidak terlalu terang sehingga pelaksanaan pembelajaran akuntansi saya berjalan dengan lancar. Apabila situasi darurat seperti mati lampu dalam
38.
keadaaan masih proses belajar mengajar akuntansi disediakan lampu emergensi
Indikator Buku-buku Pelajaran Buku paket mata pelajaran akuntansi saya sudah 39.
cukup memadai di dalam perpustakaan sesuai jumlah siswa yang membutuhkan. Pihak sekolah meminjami buku paket akuntansi bagi
40.
setiap siswa untuk menunjang pembelajaran akuntansi saya. Pada saat proses belajar mengajar akuntansi saya
41.
selalu menggunakan LKS untuk berlatih dan mengerjakan soal-soal latihan.
42.
43.
Saya tidak memiliki buku teks Akuntansi kelas X yang sesuai untuk belajar Saya memiliki buku-buku penunjang tambahan untuk belajar akuntansi
Indikator Kelengkapan 44.
Sekolah memiliki meja dan kursi yang layak pakai di ruangan kelas akuntansi saya.
147
45.
46.
47
48.
Di ruang kelas akuntansi saya, tidak tersedia peralatan mengajar untuk menunjang proses belajar mengajar. Ruangan kelas akuntansi saya memiliki papan tulis / white board dengan kondisi yang sangat baik. Untuk menunjang pembelajaran akuntansi, sekolah telah memiliki laboratorium ruang praktek akuntansi. Dalam setiap praktek disediakan lembar kerja untuk mata pelajaran akuntansi.
IV. Daftar Pernyataan Tentang Student Engagement Keterangan:
SL
: Selalu
SR
: Sering
KK : Kadang-kadang JR
: Jarang
TP
: Tidak Pernah
SL
SR
▼
▼
KK JR TP
Indikator Tingkat Tantangan Akademik
49.
50.
51.
52.
Saya mempersiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran Saya termotivasi untuk berusaha lebih keras mempelajari Akuntansi Saya mengecek kembali pekerjaan saya setelah selesai mengerjakan tugas. Apa yang saya pelajari di dalam kelas akan membantu saya untuk mencapai masa depan yang saya inginkan
▼
▼
▼
148
53.
Saya berlatih mengerjakan soal-soal akuntansi saat ada waktu kosong.
Indikator Pembelajarn Aktif dan Kolaboratif 54.
Saya tidak antusias mengikuti pelajaran
55.
Saya aktif mengajukan pertanyaan di kelas
56.
57.
Saya terlibat dalam diskusi/memberikan pendapat ketika proses belajar mengajar Saya mengajari teman saya yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
58.
Saya rajin membaca buku Akuntansi
59.
Saya rajin mengerjakan latihan-latihan soal akuntansi
Indikator Interaksi Siswa – Guru 60.
Saya mudah menemui guru untuk konsultasi
61.
Saya merasa nyaman berbicara kepada guru
62.
Guru memperhatikan murid-muridnya mengenai kesulitan belajar
63.
Guru bersikap terbuka dan sabar menghadapi murid
64.
Terjalin komunikasi dua arah antara siswa-guru
65.
Guru menciptakan pembelajaran yang menarik
Indikator Memperkaya Pengalaman Pendidikan 66.
Saya mengikuti beberapa kegiatan ekstrakurikuler di
149
sekolah
67.
68.
69.
70.
Saya memanfaatkan waktu luang dengan mengunjungi perpustakaan Saya menerapkan teori dan konsep yang saya pelajari dalam kehidupan sehari-hari Saya berdiskusi dengan teman untuk memecahkan kesulitan akuntansi Saya menjadi lebih kritis mengenai masalah akuntansi
Terima Kasih
Lampiran 4 TABULASI DATA UJI COBA INSTRUMEN Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru
RES
Total
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
P16
P17
P18
P19
P20
P21
P22
P23
P24
P25
P26
P27
RES1
4
3
4
4
4
5
5
5
4
3
1
1
3
5
4
4
3
5
4
1
4
3
2
4
4
4
4
97
RES2
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
3
5
4
2
5
3
3
2
4
4
4
4
103
RES3
4
4
3
4
4
5
4
4
3
4
2
1
3
5
5
3
4
4
4
1
4
4
2
5
4
4
5
99
RES4
2
5
3
4
3
4
2
5
3
5
3
1
3
5
4
4
5
4
4
1
5
3
2
3
3
5
3
94
RES5
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
2
1
4
5
4
4
4
4
2
1
3
2
2
3
3
3
3
83
RES6
4
4
4
3
5
5
4
5
2
5
3
1
4
5
5
4
5
4
5
1
2
3
1
2
5
3
4
98
RES7
4
4
3
1
2
3
5
3
4
5
3
5
4
4
3
3
5
3
4
5
3
3
3
2
2
3
4
93
RES8
5
3
4
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
125
RES9
5
2
4
5
3
4
4
4
5
3
3
1
3
4
3
3
3
3
4
1
4
3
2
3
3
3
3
88
RES10
4
4
3
3
4
5
2
5
4
5
2
1
4
5
4
3
5
3
3
1
5
2
1
3
4
4
4
93
RES11
3
2
4
4
4
4
3
3
3
4
3
2
3
4
4
3
4
4
4
2
3
3
2
4
4
4
4
91
RES12
3
3
5
5
3
5
5
5
2
5
5
1
4
5
5
4
5
5
4
1
3
2
2
5
5
3
5
105
RES13
4
4
2
2
3
2
4
4
4
4
2
1
3
3
2
1
4
2
4
1
5
2
1
4
3
4
2
77
RES14
3
3
4
4
5
4
4
5
3
5
3
1
3
5
5
5
5
5
4
1
5
4
2
5
5
5
3
106
RES15
4
5
3
4
4
5
4
4
5
4
3
1
5
4
3
3
4
3
4
1
4
2
3
4
4
4
3
97
RES16
2
4
5
5
4
5
3
4
5
5
4
3
5
5
5
4
5
5
4
1
4
4
3
4
5
5
4
112
RES17
4
3
4
4
4
5
3
4
4
4
3
1
5
5
5
3
4
4
4
1
4
2
3
4
4
4
3
98
RES18
5
3
5
5
5
5
3
4
4
5
3
3
5
4
4
4
5
5
4
4
5
4
2
5
5
4
5
115
RES19
4
4
4
3
4
5
4
5
3
5
5
3
2
5
5
4
5
4
3
3
5
4
3
5
4
5
5
111
RES20
3
4
5
5
4
5
3
5
3
5
4
1
4
5
5
4
5
5
4
1
4
4
2
4
4
5
4
107
RES21
3
5
3
4
4
3
4
4
4
5
3
3
5
4
4
3
5
4
4
2
3
2
4
3
4
3
4
99
150
RES22
4
3
4
3
3
4
4
4
4
5
4
3
4
5
4
4
5
4
4
3
2
3
2
3
3
4
4
99
RES23
4
2
3
4
4
5
5
4
5
4
3
1
5
4
3
3
4
3
4
1
4
2
3
4
4
4
3
95
RES24
3
3
3
3
5
5
5
4
3
5
5
5
5
4
4
3
5
5
5
4
4
3
1
3
5
4
5
109
RES25
5
4
5
5
4
5
3
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
3
5
4
4
5
114
RES26
4
4
2
4
4
3
3
4
4
3
3
1
3
3
3
2
3
2
2
2
4
3
2
4
4
3
4
83
RES27
4
5
3
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
3
4
5
5
4
4
122
RES28
5
5
3
4
5
5
4
5
3
5
3
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
3
4
4
5
4
3
114
RES29
4
4
3
5
5
5
4
5
4
5
1
1
5
5
5
4
5
3
5
1
5
3
4
5
5
5
3
109
RES30
3
4
4
5
5
4
3
5
2
5
1
1
4
5
5
4
5
5
4
1
4
4
2
5
5
4
4
103
151
Fasilitas Belajar
RES P28
P29
P30
P31
P32
P33
P34
P35
P36
P37
P38
Total
P39
P40
P41
P42
P43
P44
P45
P46
P47
P48
RES 1
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
1
4
4
2
2
2
5
5
5
2
4
80
RES 2
5
5
4
4
3
3
5
3
3
4
3
2
4
3
3
3
4
4
4
4
4
77
RES 3
5
5
4
3
3
3
4
4
5
5
2
3
4
3
3
3
5
4
5
2
3
78
RES 4
5
5
5
5
3
4
4
5
5
5
1
2
1
1
5
3
5
5
5
5
4
83
RES 5
5
5
4
4
3
2
3
5
3
4
1
3
1
2
3
3
4
4
4
5
3
71
RES 6
5
3
4
4
3
4
4
4
4
5
3
3
2
2
5
4
5
5
5
5
5
84
RES 7
4
3
3
3
2
2
4
4
5
5
3
2
2
4
4
3
3
3
4
4
3
70
RES 8
5
5
5
4
4
3
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
97
RES 9
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
1
2
2
2
3
3
3
3
3
4
3
61
RES 10
5
2
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
2
3
2
3
4
4
4
3
4
72
RES 11
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
3
2
2
4
4
3
4
3
72
RES 12
5
4
2
1
3
2
2
3
4
2
1
3
3
3
2
2
2
3
4
2
2
55
RES 13
5
3
3
4
2
3
4
2
3
2
1
2
2
1
2
2
2
4
4
5
4
60
RES 14
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
5
3
3
67
RES 15
5
5
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
4
4
5
4
79
RES 16
5
4
3
3
4
3
4
5
5
4
2
3
5
2
4
3
4
5
5
4
4
81
RES 17
5
5
4
3
3
2
4
4
4
4
3
3
3
2
4
3
5
4
4
4
4
77
152
RES 18
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
3
3
2
3
3
4
5
5
5
5
4
88
RES 19
5
3
2
4
2
3
4
4
4
2
1
2
2
1
2
2
2
3
4
5
4
61
RES 20
5
4
4
4
3
3
2
4
4
2
1
3
4
2
5
4
4
4
4
3
3
72
RES 21
5
5
4
4
3
3
5
5
5
4
1
3
2
2
4
4
3
3
4
4
3
76
RES 22
5
5
4
3
2
3
4
4
4
4
2
3
4
3
3
3
2
4
4
2
3
71
RES 23
5
5
4
3
3
2
5
5
4
4
3
3
4
2
4
4
5
4
4
5
4
82
RES 24
5
4
3
3
2
3
3
3
4
3
1
2
2
2
2
2
2
3
4
3
3
59
RES 25
5
4
5
4
5
5
5
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
84
RES 26
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
2
2
3
3
2
3
3
3
4
2
65
RES 27
5
5
3
5
3
1
4
3
4
4
1
1
3
3
4
4
1
3
3
5
4
69
RES 28
5
5
5
4
5
4
5
4
3
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
93
RES 29
5
5
4
3
3
3
5
5
5
5
2
5
3
4
5
3
5
3
3
3
3
82
RES 30
5
2
4
4
3
3
4
4
4
4
1
1
4
3
2
3
4
5
5
5
3
73
153
Student Engagement RES
Total P49
P50
P51
P52
P53
P54
P55
P56
P57
P58
P59
P60
P61
P62
P63
P64
P65
P66
P67
P68
P69
P70
1
5
4
4
4
3
5
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
5
4
5
4
4
4
82
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
87
3
4
5
4
5
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
4
3
4
3
4
4
77
4
3
4
5
5
3
4
3
2
4
3
3
3
4
5
5
5
3
4
3
1
5
5
82
5
4
4
4
5
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
5
4
3
4
4
3
3
4
82
6
5
5
5
4
3
5
4
2
2
2
4
4
5
4
4
5
3
5
5
5
3
4
88
7
5
3
3
5
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
5
5
4
3
5
2
4
4
82
8
5
5
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
3
5
4
5
4
102
9
4
4
3
5
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
5
4
82
10
4
5
4
5
4
4
3
3
3
4
4
2
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
81
11
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
85
12
3
4
4
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
5
3
4
3
4
4
4
77
13
4
4
4
5
4
4
4
4
2
4
4
3
3
3
4
4
2
3
4
4
4
4
81
14
4
5
5
5
3
5
3
3
2
3
4
1
5
4
5
5
5
3
4
3
4
4
85
15
5
5
4
5
3
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
4
3
2
5
4
5
4
81
16
4
5
4
5
3
4
3
4
4
3
4
4
4
5
4
5
5
3
4
4
5
4
90
17
4
5
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
2
4
2
5
3
76
18
4
5
4
5
4
4
3
3
3
4
4
5
4
5
4
5
4
3
4
4
4
4
89
19
4
4
4
5
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
76
20
4
5
4
5
4
5
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
92
21
3
3
4
4
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
69
22
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
4
4
4
4
3
3
3
4
4
72
23
5
5
4
5
3
3
2
2
5
4
4
3
3
3
3
4
3
2
5
3
5
4
80
154
24
3
3
4
4
2
4
3
4
3
3
2
2
2
3
4
3
3
4
3
3
5
2
69
25
5
5
5
5
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
5
5
97
26
3
5
4
5
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
82
27
4
5
4
5
5
3
3
3
4
3
3
3
4
4
5
4
5
5
4
3
5
5
89
28
4
5
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
96
29
3
5
3
5
4
5
3
3
4
3
5
3
4
4
5
5
4
5
3
4
5
4
89
30
3
5
5
5
5
4
2
2
3
4
4
3
3
4
5
4
4
4
3
4
5
4
85
155
Lampiran 5 UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Correlations
P 1
Pearson Correlation
P1 1
Sig. (2tailed) N P 2
P 3
P 4
P 5
30
Pearson Correlation
.11 1
Sig. (2tailed)
.55 8
N
30
P2 .11 1
P3 .06 7
P4 .032
P5 .169
P6 .188
P7 .183
P8 .054
P9 .318
P10 -.189
P11 .006
P12 .232
P13 .048
P14 -.219
P15 -.179
P16 -.051
P17 -.189
P18 -.296
P19 .058
P20 .393*
P21 .123
P22 .068
P23 .227
P24 .171
P25 -.003
P26 -.182
.55 8
.72 6
.865
.373
.321
.332
.776
.087
.318
.975
.218
.799
.244
.343
.790
.318
.113
.761
.032
.517
.721
.228
.365
.986
.335
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
-.011
.201
.090
.083
.138
.121
*
-.146
-.067
.159
.105
.017
.306
-.014
1
30
Pearson Correlation
.06 7
.33 9
Sig. (2tailed)
.72 6
.06 7
N
30
30
.576
.32 5
30
30
30
.063
.112
-.063
.18 5
.052
.113
-.046
-.293
.314
-.015
.06 7
.785
.554
.811
.117
.091
.939
.037
.954
.287
.638
.664
.467
.524
.037
.441
.725
.401
.582
.929
.100
.941
.739
.555
.739
.32 7
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.067
*
-.113
.197
-.200
.281
.301
.046
.094
*
**
**
.281
**
.088
-.028
-.172
*
-.029
.249
.266
.176
*
.43 8*
.477
.430
.411
.482
.508
.383
Tot al .18 6
.33 9
1
.383
P27 .106
.719
.445
.432
**
30
.008
.724
.018
.552
.296
.289
.133
.106
.810
.622
.024
.007
.004
.133
.000
.645
.884
.362
.014
.879
.184
.156
.351
.017
.01 5
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
-.259
*
.104
.029
.122
-.112
.277
.249
*
*
.029
*
.172
-.138
.236
*
.348
**
**
.298
.205
.53 2**
.009
.005
.167
.024
.584
.880
.520
.555
.138
.185
.011
.019
.880
.019
.364
.466
.210
.049
.059
.000
.001
.110
.277
.00 2
Pearson Correlation
.03 2
.05 2
.47 7**
.471
.500
.411
.456
.425
.425
.362
.631
.595
Sig. (2tailed)
.86 5
.78 5
.00 8
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.16 9
.11 3
.06 7
.471
1
.529**
-.084
.453*
-.129
.278
.030
.139
.343
.235
.544**
.419*
.278
.385*
.337
.142
.298
.388*
.208
.461*
.878**
.368*
.215
.62 9**
**
156
P 6
P 7
P 8
P 9
P 1 0
Sig. (2tailed)
.37 3
.55 4
.72 4
.009
.003
.658
.012
.498
.136
.874
.465
.064
.211
.002
.021
.136
.036
.069
.454
.110
.034
.270
.010
.000
.045
.254
.00 0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.18 8
.04 6
.43 0*
.500
.529**
1
.048
.467**
.000
.249
.274
.081
.324
.552**
.600**
.526**
.249
.471**
.395*
.022
.176
.295
.207
.365*
.610**
.406*
.423*
.68 2**
Sig. (2tailed)
.32 1
.81 1
.01 8
.005
.003
.802
.009
1.000
.184
.143
.669
.081
.002
.000
.003
.184
.009
.031
.908
.351
.113
.272
.047
.000
.026
.020
.00 0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.18 3
.29 3
.11 3
.259
-.084
.048
1
-.131
-.015
-.140
.093
.128
.047
-.108
-.145
-.063
-.140
.031
.404*
.083
-.220
-.142
.102
-.059
.017
-.235
.083
.02 5
Sig. (2tailed)
.33 2
.11 7
.55 2
.167
.658
.802
.489
.936
.459
.627
.500
.806
.569
.446
.739
.459
.872
.027
.662
.244
.453
.592
.758
.931
.211
.662
.89 5
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
**
-.131
**
**
**
.343
.337
.186
-.158
*
.261
.107
*
**
*
.108
.48 0**
.009
.489
.001
.063
.069
.325
.403
.044
.163
.574
.029
.569
.00 7
**
.453
.467
30
Pearson Correlation
.05 4
.31 4
.19 7
.411
1
-.314
.343
.047
-.149
-.064
.091
.063
.805
.431
.738
.582
.563
.595
.371
.383
.501
.399
Sig. (2tailed)
.77 6
.09 1
.29 6
.024
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.31 8
.01 5
.20 0
.104
-.129
.000
-.015
-.314
1
-.306
.055
.201
.358
-.351
-.461*
-.242
-.306
-.409*
-.067
.159
.195
-.187
.389*
-.014
-.222
.056
-.254
.00 3
Sig. (2tailed)
.08 7
.93 9
.28 9
.584
.498
1.000
.936
.091
.100
.772
.287
.052
.057
.010
.197
.100
.025
.725
.401
.303
.322
.034
.941
.238
.768
.176
.98 6
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.18 9
.38 3*
.28 1
.029
.278
.249
-.140
.343
-.306
1
.396*
.484**
.350
.398*
.516**
.495**
1.000**
.432*
.279
.390*
.008
.294
.197
.086
.355
.366*
.326
.62 9**
Sig. (2tailed)
.31 8
.03 7
.13 3
.880
.136
.184
.459
.063
.100
.030
.007
.058
.029
.004
.005
0.000
.017
.135
.033
.967
.114
.296
.652
.054
.047
.078
.00 0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.012
30
.001
.001
.037
.005
157
P 1 1
P 1 2
P 1 3
P 1 4
P 1 5
P 1 6
Pearson Correlation
.00 6
.01 1
.30 1
.122
.030
.274
.093
.047
.055
.396*
.594**
.168
.016
.208
.210
.396*
.302
.063
.528**
-.124
.185
.183
.100
.191
.127
.489**
.52 2**
Sig. (2tailed)
.97 5
.95 4
.10 6
.520
.874
.143
.627
.805
.772
.030
.001
.374
.935
.271
.264
.030
.105
.741
.003
.515
.327
.334
.599
.313
.505
.006
.00 3
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.23 2
.20 1
.04 6
.112
.139
.081
.128
-.149
.201
.484**
.594**
1
.319
-.098
.082
.221
.484**
.213
.110
.922**
-.125
.268
.392*
-.021
.094
.033
.443*
.57 4**
Sig. (2tailed)
.21 8
.28 7
.81 0
.555
.465
.669
.500
.431
.287
.007
.001
.085
.605
.666
.242
.007
.259
.565
.000
.512
.153
.032
.913
.620
.861
.014
.00 1
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
0.000
*
0.000
.048
.43 2*
1
30
Pearson Correlation
.04 8
.09 0
.09 4
.277
.343
.324
.047
-.064
.358
.350
.168
.319
Sig. (2tailed)
.79 9
.63 8
.62 2
.138
.064
.081
.806
.738
.052
.058
.374
.085
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
-.108
**
-.351
*
.016
-.098
.063
.138
.350
.178
.357
.215
-.091
-.207
.741
.460
.466
.058
.347
.053
.253
.632
.272
.020
1.000
.035
1.000
.800
.01 7
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
*
**
.221
-.172
.004
.249
.180
.150
.326
*
.143
.45 4*
.08 3
.41 1*
.249
.235
Sig. (2tailed)
.24 4
.66 4
.02 4
.185
.211
.002
.569
.001
.057
.029
.935
.605
.741
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
-.145
**
*
**
.208
.082
.140
**
.563
-.461
.398
.140
.21 9
.600
.582
30
.063
Pearson Correlation
.544
.552
1
.516
.829
.829
.762
.398
.587
.423
.387
.395
.000
.000
.029
.001
.240
.365
.982
.185
.342
.430
.079
.031
.452
.01 2
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
.252
.011
.019
**
.279
*
**
*
*
.68 5**
Pearson Correlation
.17 9
.13 8
.48 2**
.456
Sig. (2tailed)
.34 3
.46 7
.00 7
.011
.002
.000
.446
.001
.010
.004
.271
.666
.460
.000
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
**
-.063
**
-.242
**
.210
.221
.138
**
**
.003
.739
.001
.197
.005
.264
.242
.466
.740
.516
.695
.468
.404
.656
.410
.388
*
Pearson Correlation
.05 1
.12 1
.50 8**
.425
Sig. (2tailed)
.79 0
.52 4
.00 4
.019
.419
.526
.595
.495
.762
.740
.000
.004
.000
.179
.954
.922
.009
.136
.027
.000
.024
.034
.00 0
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
.221
.172
.006
*
*
.284
**
.347
.209
.69 6**
.000
.241
.363
.974
.044
.128
.008
.060
.267
.00 0
.495
.658
.443
.371
.477
*
.021
.000
.000
.005
.014
158
P 1 7
P 1 8
P 1 9
P 2 0
P 2 1
P 2 2
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.18 9
.38 3*
.28 1
.029
.278
.249
-.140
.343
-.306
1.000**
.396*
.484**
.350
.398*
.516**
.495**
1
.432*
.279
.390*
.008
.294
.197
.086
.355
.366*
.326
.62 9**
Sig. (2tailed)
.31 8
.03 7
.13 3
.880
.136
.184
.459
.063
.100
0.000
.030
.007
.058
.029
.004
.005
.017
.135
.033
.967
.114
.296
.652
.054
.047
.078
.00 0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
**
.031
.337
*
*
.302
.213
.178
**
**
**
*
**
.018
.291
**
.335
**
.63 1**
Pearson Correlation
.29 6
.14 6
.71 9**
.425
.385
.471
-.409
.432
.587
.695
.658
.432
Sig. (2tailed)
.11 3
.44 1
.00 0
.019
.036
.009
.872
.069
.025
.017
.105
.259
.347
.001
.000
.000
.017
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.05 8
.06 7
.08 8
.172
.337
.395*
.404*
.186
-.067
.279
.063
.110
.357
.221
.252
.221
Sig. (2tailed)
.76 1
.72 5
.64 5
.364
.069
.031
.027
.325
.725
.135
.741
.565
.053
.240
.179
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
**
**
.215
-.172
1
.293
.108
-.048
.116
.570
.803
.004
.925
.119
.003
.071
.004
.00 0
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.279
.293
1
-.048
.089
.182
.177
.042
.354
.256
.080
.40 7*
.241
.135
.116
.800
.641
.336
.348
.828
.055
.172
.676
.02 6
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.011
.172
*
.108
-.048
*
.49 3**
.39 3*
.15 9
.02 8
.138
.142
.022
.083
-.158
.159
Sig. (2tailed)
.03 2
.40 1
.88 4
.466
.454
.908
.662
.403
.401
.033
.003
.000
.253
.365
.954
.363
.033
.570
.800
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.195
.008
-.124
-.125
-.091
.004
.019
.006
.008
-.048
.089
-.103
.528
.922
.390
1
30
Pearson Correlation
.12 3
.10 5
.17 2
.236
.298
.176
-.220
Sig. (2tailed)
.51 7
.58 2
.36 2
.210
.110
.351
.244
.044
.303
.967
.515
.512
.632
.982
.922
.974
.967
.803
.641
.589
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.362
*
.249
**
*
.294
**
.06 8
.01 7
.44 5*
.388
.295
-.142
.371
.390
30
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.508
.527
.514
*
.261
-.187
.294
.185
.268
-.207
.468
.443
.508
.182
.242
-.103
.242
.318
.028
.046
-.034
.589
.197
.086
.884
.810
.859
.024
.00 6
30
30
30
30
30
30
30
30
.263
.122
**
.207
**
-.110
.22 6
.160
.522
.004
.273
.000
.563
.23 1
30
30
30
30
30
30
30
.076
*
.323
**
**
.57 0**
1
30 .263
1
.511
.439
*
159
.629
.519
.412
.503
P 2 3
P 2 4
P 2 5
P 2 6
P 2 7
Sig. (2tailed)
.72 1
.92 9
.01 4
.049
.034
.113
.453
.163
.322
.114
.327
.153
.272
.185
.009
.014
.114
.004
.336
.197
.160
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.22 7
.30 6
.02 9
.348
.208
.207
.102
.107
.389*
.197
.183
.392*
.423*
.180
.279
.371*
.197
.018
.177
.318
Sig. (2tailed)
.22 8
.10 0
.87 9
.059
.270
.272
.592
.574
.034
.296
.334
.032
.020
.342
.136
.044
.296
.925
.348
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
-.059
*
-.014
.086
.100
-.021
0.000
.150
*
.284
.086
.291
.461
.365
.383
.404
.692
.015
.082
.003
.005
.00 1
30
30
30
30
30
30
30
.122
.076
1
.335
.192
.212
-.012
.53 2**
.086
.522
.692
.070
.309
.260
.950
.00 2
30
30
30
30
30
30
30
30
.042
.028
**
*
.335
1
**
**
.266
.53 4**
.002
.007
.155
.00 2
.511
.439
30
Pearson Correlation
.17 1
.01 4
.24 9
.631
.550
.481
Sig. (2tailed)
.36 5
.94 1
.18 4
.000
.010
.047
.758
.037
.941
.652
.599
.913
1.000
.430
.027
.128
.652
.119
.828
.884
.004
.015
.070
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.00 3
.06 3
.26 6
.595
.878**
.610**
.017
.501**
-.222
.355
.191
.094
.387*
.326
.656**
.477**
.355
.527**
.354
.046
.207
.323
.192
.550**
1
.303
.336
.68 8**
Sig. (2tailed)
.98 6
.73 9
.15 6
.001
.000
.000
.931
.005
.238
.054
.313
.620
.035
.079
.000
.008
.054
.003
.055
.810
.273
.082
.309
.002
.104
.070
.00 0
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.18 2
.11 2
.17 6
.298
.368*
.406*
-.235
.399*
.056
.366*
.127
.033
0.000
.395*
.410*
.347
.366*
.335
.256
-.034
.629**
.519**
.212
.481**
.303
1
0.000
.50 2**
Sig. (2tailed)
.33 5
.55 5
.35 1
.110
.045
.026
.211
.029
.768
.047
.505
.861
1.000
.031
.024
.060
.047
.071
.172
.859
.000
.003
.260
.007
.104
1.000
.00 5
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.083
.108
-.254
.326
**
*
.048
.143
*
.209
.326
**
.080
*
-.110
**
-.012
.266
.336
0.000
1
.53 7**
**
**
Pearson Correlation
.10 6
.06 3
.43 2*
.205
.215
.423
.489
.443
.388
.514
.412
.503
Sig. (2tailed)
.57 6
.73 9
.01 7
.277
.254
.020
.662
.569
.176
.078
.006
.014
.800
.452
.034
.267
.078
.004
.676
.024
.563
.005
.950
.155
.070
1.000
N
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
160
.00 2 30
30
T o t a l
.629**
.682**
.025
.480**
.003
.629**
.522**
.574**
.432*
.454*
.685**
.696**
.629**
.631**
.407*
.493**
.226
.570**
.532**
.534**
.688**
.502**
.537**
.002
.000
.000
.895
.007
.986
.000
.003
.001
.017
.012
.000
.000
.000
.000
.026
.006
.231
.001
.002
.002
.000
.005
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.18 6
.18 5
.43 8*
.532
Sig. (2tailed)
.32 5
.32 7
.01 5
N
30
30
30
1
**
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
161
30
Variabel Fasilitas Belajar Correlations P28
Pearson Correlation
P28 1
Sig. (2tailed) N P29
Pearson Correlation
.215
Sig. (2tailed)
.255
N P30
P31 .245
P32 -.064
P33 -.072
P34 .332
P35 .273
P36 .327
P37 .034
P38 .027
P39 .129
P40 .168
P41 -.002
P42 .146
P43 .204
P44 .196
P45 * .428
P46 .244
P47 .074
P48 * .393
Total .357
.255
.183
.192
.737
.706
.073
.144
.078
.857
.887
.497
.375
.991
.441
.280
.299
.018
.194
.696
.032
.053
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
*
.051
.227
-.152
.234
.384
*
.290
.319
.055
.324
.166
.064
.431
*
*
.232
.064
.059
.081
.088
.420
.023
.790
.229
.424
.213
.036
.120
.086
.774
.080
.382
.737
.018
.041
.218
.737
.757
.670
.642
.021
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
**
*
.170
**
*
*
.156
.280
**
**
**
**
*
.091
.447
*
.026
.368
.016
.411
.133
.028
.631
.013
30
Pearson Correlation
.250
.413
*
Sig. (2tailed)
.183
.023
30
30
Pearson Correlation
.245
.051
Sig. (2tailed)
.192
.790
N P32
P30 .250
30
N P31
30
P29 .215
30
30
Pearson Correlation
.064
.227
Sig. (2tailed)
.737 30
N
.413
.468
.009
.542
.002
.466
.009
.486
.006
.405
.605
.000
.421
.020
.436
.497
.005
.375
.615
.000
.695
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
.248
.382
*
.356
.117
0.000
.269
-.049
-.061
.150
-.125
.115
.258
.259
.187
.037
.053
.538
1.000
.150
.797
.748
.429
.510
.544
.169
.168
.468
.009 30
30
30
**
.248
1
.229
.002
.187
30
30
30
.542
30
30
30
30
30
30
30
**
.281
.241
-.059
.338
.319
.002
.133
.200
.758
.067
.086
.001
30
30
30
30
30
30
30
.549
30 .567
**
30
.000
.401
30
30
30
**
.193
.416
.007
.308
.022
30
30
30
30
*
.199
.021
.259
.479
*
30 .548
**
.002
.830
**
.000 30 .418
*
.022
30
30
30
*
.211
.298
.014
.030
.263
.109
.003
.010
.292
.914
.168
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.443
*
.396
30
.620
*
.523
**
.463
162
30 .625
**
P33
P34
Sig. (2tailed)
.706
.424
.009
.037
.002
30
30
30
30
30
**
.356
.281
.198
-.103
.173
.137
.415
*
.106
.031
-.089
-.115
.419
.295
.946
.587
.360
.472
.023
.576
.870
.641
.547
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
*
.224
**
*
.331
.269
.331
.302
.374
.048
.233
.001
.014
.074
.150
.074
.105
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
.131
.439
*
.122
.104
.001
.004
.489
.015
.522
.583
.001
30
30
30
30
30
30
1
*
0.000
.143
.043
.155
.032
1.000
.451
.822
30
30
30
1
**
Sig. (2tailed)
.073
.213
.006
.053
.133
.295
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.273
.384
*
*
.117
.241
.013
.364
*
Sig. (2tailed)
.144
.036
.026
.538
.200
.946
.048
30
30
30
30
30
30
30
30 **
.405
.364
.327
.290
.170
0.000
-.059
-.103
.224
Sig. (2tailed)
.078
.120
.368
1.000
.758
.587
.233
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.269
.338
.173
**
**
*
.605
.568
.591
.591
Pearson Correlation
.505
.393
.568
.505
.393
Pearson Correlation
.034
.319
Sig. (2tailed)
.857
.086
.000
.150
.067
.360
.001
.004
.032
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
-.049
.319
.137
.442
*
.131
0.000
**
N P38
.013
.234
N P37
30
.198
.332
N P36
1
Pearson Correlation
N P35
.549
**
.152
.486
.382
*
.072
N
.466
**
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.027
.055
.421
Sig. (2tailed)
.887
.774
.020
.797
.086
.472
.014
.489
1.000
.003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
N
.527
*
.287
.202
.255
.363
.021
.012
.124
.284
.173
.049
30
30
30
30
30
30
30
*
*
.311
.072
.267
**
.042
.032
.094
.704
.154
.001
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
**
.328
.197
.157
.124
.031
.001
.076
.298
.407
.513
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.289
.231
.118
.254
.087
.064
.377
.413
.007
.121
.220
.534
.175
.646
.739
.040
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.290
.034
**
**
**
**
*
.213
.165
.303
.003
.120
.860
.006
.009
.010
.000
.024
.258
.383
.103
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
*
.213
**
.286
.442
*
*
.299
.168
.130
.402
*
.038
.259
.004
.126
.014
.012
.109
.374
.493
.027
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.442
.527
30
.381
.494
.508
.566
.479
.470
.394
.464
.393
.560
.617
.452
*
.453
.412
163
.574
.674
.615
.732
.576
*
**
**
*
**
**
P39
Pearson Correlation
.129
.324
.436
*
-.061
Sig. (2tailed)
.497
.080
.016
.748
30
30
30
N P40
*
.143
.290
.381
*
.360
.405
*
.315
.238
.001
.023
.074
.015
.451
.120
.038
.051
.026
.090
30
30
30
30
30
30
30
30
*
30
30
30
.106
.269
.122
.043
.034
.213
.360
1
1
**
.259
.074
.347
.201
.205
.002
.167
.696
.060
.288
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
.355
.090
.198
.211
.325
.131
.300
.131
.366
.054
.638
.294
.263
.080
.491
.107
.491
.047
.552
.581
**
*
.156
-.150
.443
Sig. (2tailed)
.375
.382
.411
.429
.014
.576
.150
.522
.822
.860
.259
.051
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.031
.331
.104
.155
**
**
*
.355
1
.172
.254
.194
.007
-.172
.264
-.109
.378
.364
.176
.304
.973
.364
.158
.567
.040
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
*
.195
.068
.216
.360
.000
.025
.302
.721
.251
.051
.000
30
30
30
30
30
30
30
**
Pearson Correlation
.002
.064
.280
-.125
.396
Sig. (2tailed)
.991
.737
.133
.510
.030
.870
.074
.583
.413
.006
.004
.026
.054
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.146
.431
*
**
.115
.211
-.089
.302
**
**
**
.286
.315
.090
.172
Sig. (2tailed)
.441
.018
.005
.544
.263
.641
.105
.001
.007
.009
.126
.090
.638
.364
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.204
.375
*
**
.258
.298
-.115
.374
*
*
.289
**
*
.238
.198
.254
**
Sig. (2tailed)
.280
.041
.000
.169
.109
.547
.042
.031
.121
.010
.014
.205
.294
.176
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.259
**
*
*
**
.231
**
*
**
.211
.194
.410
*
.352
.000
.168
.001
.220
.002
.263
.304
.025
.056
N P44
.439
.166
N P43
.331
.415
.168
N P42
**
Pearson Correlation
N P41
*
.567
Pearson Correlation
.196
.232
Sig. (2tailed)
.299
.218
.497
.615
.695
.523
.003
.419
.021
.393
.032
.566
.394
.560
.479
.494
.470
.464
.617
.000
.508
.442
.452
.012
.405
.552
30
.721
.721
1
30
.410
**
.339
.270
.336
.056
.067
.148
.070
.006
.000
30
30
30
30
30
30
1
**
*
.056
.383
*
.016
.767
.037
.000
.438
164
.686
**
.352
.669
.494
.622
*
.789
**
.000
N P45
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.428
*
.064
**
**
*
*
.311
Sig. (2tailed)
.018
.737
.000
.007
.010
.012
30
30
30
30
30
30
*
.193
.199
.287
.072
.197
.254
.213
.168
.074
.131
-.172
N P46
.453
30
.328
.118
.412
*
30
30
30
30
.299
.259
.325
.007
.094
.076
.534
.024
.109
.167
.080
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.195
.339
**
.973
.302
.067
.000
30
30
30
30
30
.068
.270
.438
*
**
.669
30
30
30
30
1
**
.240
**
.000
.202
.000
.000
30
30
30
30
.062
.379
*
.744
.039
.017
30
30
30
1
*
.202
.019
.283 30
.678
.678
.059
.401
Sig. (2tailed)
.194
.757
.028
.308
.292
.124
.704
.298
.175
.258
.374
.696
.491
.364
.721
.148
.016
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
1
-.021
-.202
.267
.157
-.087
.165
.130
-.347
.300
-.264
.216
.336
.056
.240
.062
30
.606
Pearson Correlation
.074
.081
.091
.416
Sig. (2tailed)
.696
.670
.631
.022
.914
.284
.154
.407
.646
.383
.493
.060
.107
.158
.251
.070
.767
.202
.744
30
.427
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.124
.064
.303
.402
*
.201
.131
-.109
.360
**
*
**
*
*
1
30 .711
**
.433
*
30
30
30
Pearson Correlation
.393
*
.088
.447
*
**
.259
.255
Sig. (2tailed)
.032
.642
.013
.002
.168
.173
.001
.513
.739
.103
.027
.288
.491
.567
.051
.006
.037
.000
.039
.019
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.357
.420
*
**
*
**
*
**
**
*
**
**
**
*
*
**
**
**
**
*
.202
**
1
Sig. (2tailed)
.053
.021
.000
.022
.000
.049
.000
.000
.040
.000
.001
.001
.047
.040
.000
.000
.000
.000
.017
.283
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
N Total
.463
30
.244
N P48
.479
30
Pearson Correlation
N P47
.620
30
N
.830
.548
.418
.625
.363
.574
.674
.615
.377
.732
.576
.581
.366
.378
.622
.494
.686
.383
.789
.606
.711
.379
.433
.427
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Student Engagement 165
.626
**
.000
.626
30
Correlations P49
Pearson Correlati on
P49 1
Sig. (2tailed) N P50
Pearson Correlati on
.294
Sig. (2tailed)
.115
N P51
P52 .153
P53 .031
P54 .213
P55 .213
P56 .045
P57 .140
P58 .206
P59 .333
P60 .324
P61 .322
P62 .126
P63 -.143
P64 .173
P65 .162
P66 .249
P67 1.00 ** 0
P68 .260
P69 .046
P70 .256
Total * .439
.115
.953
.421
.872
.259
.258
.813
.462
.276
.073
.080
.083
.507
.452
.360
.392
.184
0.00 0
.166
.808
.172
.015
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
1
.459
.612
.209
.177
.015
.255
.244
.574
.293
.518
.225
.022
.248
.221
.026
.294
.371
.258
.379
.065
.011
.000
.267
.349
.936
.174
.194
.001
.116
.003
.232
.910
.187
.241
.893
.115
.043
.168
.039
.000
*
**
**
**
*
.632
**
.342
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlati on
.011
.342
1
.090
.176
.239
.088
.143
.176
.028
.042
.022
.368
.230
.200
.020
.047
.201
.011
.030
.058
.232
.243
Sig. (2tailed)
.953
.065
.635
.351
.204
.642
.452
.354
.882
.825
.908
.045
.221
.289
.917
.805
.287
.953
.876
.760
.218
.196
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
30
Pearson Correlati on
.153
.459 *
.090
Sig. (2tailed)
.421
.011
.635
30
30
30
N P53
P51 .011
30
N P52
30
P50 .294
Pearson Correlati on
.031
.612 **
.176
1
30 .282
*
.037
.097
.087
.161
.329
.357
.177
.354
.138
.265
.296
.033
.015
.153
.127
.270
.429
.130
.845
.609
.648
.396
.076
.053
.351
.055
.466
.157
.113
.861
.937
.421
.505
.150
.018
.017
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.258
**
1
.209
.242
.158
.196
.493 **
.504 **
.345
.288
.293
.345
.093
.221
.194
.031
.197
.464
166
.431
*
.282
.601
**
Sig. (2tailed) N P54
30
30
30
30
30
.239
.037
.209
Sig. (2tailed)
.259
.267
.204
.845
.267
30
30
30
30
30
Pearson Correlati on
.213
.177
.088
.097
Sig. (2tailed)
.258
.349
.642
30
30
Pearson Correlati on
.045
Sig. (2tailed)
.813
.267
.197
.405
.299
.006
.005
.062
.123
.116
.062
.626
.241
.305
.872
.296
.168
.010
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
.294
.311
.344
.213
.319
.016
.096
1
.277
.104
.012
.428
.310
.547
.039
.139
.586
.951
.018
.096
.002
.003
.009
.115
.095
.063
.259
.086
.933
.615
.001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.242
.379
1
.717
.098
.164
.324
.355
.433
.282
.254
.202
-.197
.125
.213
.186
.137
.190
.609
.197
.039
.000
.605
.387
.081
.055
.017
.131
.175
.285
.297
.511
.258
.324
.470
.314
.004
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.015
.143
.087
.158
.277
.717
1
.193
.295
.162
.316
.180
.191
.227
-.097
-.011
.062
.045
.114
.081
-.134
.353
.936
.452
.648
.405
.139
.000
.307
.114
.392
.089
.341
.312
.228
.611
.954
.744
.813
.548
.669
.480
.055
*
*
**
**
*
**
*
.523
.467
.589
**
.379
.514
**
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlati on
.140
.255
.176
.161
.196
.104
.098
.193
1
.353
.300
.392
.157
.348
-.049
.070
.167
.117
.140
.053
.622
.180
.402
Sig. (2tailed)
.462
.174
.354
.396
.299
.586
.605
.307
.056
.107
.032
.407
.059
.797
.712
.377
.540
.462
.782
.000
.340
.028
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.206
.244
.028
.329
.493
.012
.164
.295
.353
1
.523
.321
.037
.101
-.049
-.159
-.063
.277
.206
.060
.273
.156
.366
N P58
.130
.209
N P57
.351
.213
N P56
.000
Pearson Correlati on
N P55
.872
Pearson Correlati on
**
**
*
**
167
*
*
Sig. (2tailed) N P59
.006
.951
.387
.114
.056
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.042
.357
.504
.428
.324
.162
.300
.523
Sig. (2tailed)
.073
.001
.825
.053
.005
.018
.081
.392
.107
.003
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
*
**
.003
.083
.846
.594
.799
.401
.741
.138
.276
.754
.144
.409
.046
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.443
.535
.381
*
.171
.439
*
.174
.008
.333
.406
.116
.337
.014
.002
.038
.366
.015
.358
.967
.073
.026
.541
.069
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.484
**
.043
.309
.098
.190
.324
.371
.182
.215
1
30
Pearson Correlati on
.324
.293
.022
.177
.345
.310
.355
.316
.392
.321
.443
Sig. (2tailed)
.080
.116
.908
.351
.062
.096
.055
.089
.032
.083
.014
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
*
1
30
Pearson Correlati on
.322
.518
.368
.354
.288
.547
.433
.180
.157
.037
.535
.484
Sig. (2tailed)
.083
.003
.045
.055
.123
.002
.017
.341
.407
.846
.002
.007
**
*
**
*
**
**
**
**
.477
.606
.314
.080
.043
.335
.254
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
**
*
.342
.322
.258
0.00 0
.416
*
.037
.064
.083
.168
1.00 0
.022
.632
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.230
.138
.293
.523
.282
.191
.348
.101
.381
.477
.632
1
Sig. (2tailed)
.507
.232
.221
.466
.116
.003
.131
.312
.059
.594
.038
.008
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.505
**
Pearson Correlati on
.143
.022
.200
.265
.345
.467 **
.254
.227
.049
.049
.171
.043
**
.096
.225
**
.675
**
.821
30
*
*
.720
.008
.126
**
*
.007
Pearson Correlati on
N P63
.076
.574
N P62
.882
.333
N P61
.194
Pearson Correlati on
N P60
.276
**
**
.536
.505
.004 30 .536
**
.551
.002 30 .485
**
.382
30
30
30
30
30
30
**
.210
.126
.121
.159
.429
.512
*
.795
**
.000 30 .695
**
.002
.007
.004
.265
.507
.523
.402
.018
.000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.329
*
.531
.143
.160
.076
.347
.461
1
.399
**
168
*
Sig. (2tailed) N P64
.062
.009
.175
.228
.797
.799
.366
.821
.004
.002
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30 **
.329
.296
.093
.294
.202
.097
.070
.159
.439
.309
.551
Sig. (2tailed)
.360
.187
.917
.113
.626
.115
.285
.611
.712
.401
.015
.096
.002
.007
.076
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
*
**
.485
30
.020
.003
.452
.399
.689
.060
.010
30
30
30
30
30
30
30
30
*
1
.470
**
.323
.053
.173
.042
.036
.427
.082
.783
.360
.827
.849
.019
.009
30
30
30
30
30
30
30
30
.323
1
.229
.162
.099
.202
.290
.442
.224
.392
.603
.285
.120
.014
*
.221
.047
.033
.221
.311
.197
.011
.167
.063
.174
.098
.382
Sig. (2tailed)
.392
.241
.805
.861
.241
.095
.297
.954
.377
.741
.358
.606
.037
.004
.029
.082
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
.053
.229
1
.249
.227
.090
.255
.291
.003
.783
.224
.184
.229
.635
.174
.118
Pearson Correlati on
.249
.026
.201
.015
.194
.344
.125
.062
.117
.277
.008
.190
.342
.210
Sig. (2tailed)
.184
.893
.287
.937
.305
.063
.511
.744
.540
.138
.967
.314
.064
.265
.399
.029
.162
*
.512
.076
Pearson Correlati on
.531
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlati on
1.00 ** 0
.294
.011
.153
.031
.213
.213
.045
.140
.206
.333
.324
.322
.126
-.143
.173
.162
.249
1
.260
.046
.256
.439
Sig. (2tailed)
### #
.115
.953
.421
.872
.259
.258
.813
.462
.276
.073
.080
.083
.507
.452
.360
.392
.184
.166
.808
.172
.015
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
.260
.371
.030
.127
.197
.319
.186
.114
.053
.060
.406
.371
.258
.121
-.160
.042
.099
.227
.260
1
.055
.030
.418
N P68
.157
.248
N P67
.289
.173
N P66
.910
Pearson Correlati on
N P65
.452
Pearson Correlati on
*
*
*
169
*
*
Sig. (2tailed)
.166
.043
.876
.505
.296
.086
.324
.548
.782
.754
.026
.043
.168
.523
.399
.827
.603
.229
.166
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlati on
.046
.258
.058
.270
.258
.016
.137
.081
.622
.273
.116
.182
0.00 0
.159
.076
-.036
.202
.090
Sig. (2tailed)
.808
.168
.760
.150
.168
.933
.470
.669
.000
.144
.541
.335
1.00 0
.402
.689
.849
.285
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
.347
.427
*
N P69
N P70
.873
.021
30
30
30
30
.046
.055
1
.040
.274
.635
.808
.775
.834
.143
30
30
30
30
30
30
30
.290
.255
.256
.030
.040
1
.256
.379
.232
.429
.464
.096
.190
.134
.180
.156
.337
.215
.416
.429
Sig. (2tailed)
.172
.039
.218
.018
.010
.615
.314
.480
.340
.409
.069
.254
.022
.018
.060
.019
.120
.174
.172
.873
.834
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
**
*
**
1
*
*
**
*
Pearson Correlati on
.439
.632
.243
.431
.601
.589
.514
.353
.402
.366
.720
.675
.795
Sig. (2tailed)
.015
.000
.196
.017
.000
.001
.004
.055
.028
.046
.000
.000
.000
.000
.010
.009
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
N
*
**
*
**
**
**
*
*
**
**
**
.695
.461
.470
.442
.002
.291
.439
.418
.274
.014
.118
.015
.021
.143
.002
30
30
30
30
30
30
*
*
.552
**
Pearson Correlati on
N Tot al
**
.775
.552
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
170
30
171
Lampiran 6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's Alpha N of Items Alpha Based on Standardized Items .739 .901 23 Fasilitas Belajar Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's N of Items Alpha Alpha Based on Standardized Items .745
.897
20
Student Engagement Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's N of Items Alpha Alpha Based on Standardized Items .749 .906 19
172
Lampiran 7 KISI-KISI ANGKET PENELITIAN “PERAN STUDENT ENGAGEMENT DALAM MEMEDIASI PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PEKALONGAN” No.
Variabel
1.
Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru
Indikator F. Anak Didik G. Tujuan H. Situasi
Nomor Item Soal
Jumlah Soal
1, 2, 3 4, 5, 6 7, 8, 9, 10, 11 12, 13, 14, 15, 16 17, 18, 19, 20, 21, 22
3 3 5 5 6
23, 24, 25, 26, 27 28, 29, 30, 31, 32 33, 34, 35, 36, 37 38, 39, 40, 41
5 5 5 4
42, 43, 44, 45
4
46, 47, 48, 49, 50
5
51, 52, 53, 54, 55, 56 57, 58, 59
6 3
I. Fasilitas J. Guru 2
Fasilitas Belajar Siswa
E. Ruang/tempat belajar F. Penerangan cukup G. Buku-buku Pelajaran H. Kelengkapan
3.
Student Engagement
E. Tingkat Tantangan Akademik F. Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif G. Interaksi Siswa-Guru H. Memperkaya Pengalaman Pendidikan
173
Lampiran 8 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) FAKULTAS EKONOMI (FE) Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang Telp/Fax. (024) 8508015, website: fe.unnes.ac.id ANGKET PENELITIAN Dalam rangka menyelesaikan Skripsi, saya bermaksud mengadakan penelitian pada siswa kelas X Akuntansi SMK N 2 Pekalongan tahun ajaran 2014/2015. Tujuan angket penelitian ini untuk mengetahui besarnya peran student engagement dalam memediasi pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa SMK N 2 Pekalongan. Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon bantuan Anda untuk menjawab pernyataan dalam angket observasi ini dengan sebaik-baiknya. Angket ini bukan tes, sehingga tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban yang paling baik adalah yang sesuai dengan keadaan diri Anda sebenarnya. Jawaban yang Anda berikan tidak berpengaruh terhadap nilai akuntansi saudara serta kerahasiaan jawaban Anda akan saya jaga sepenuhnya. Atas bantuannya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Pekalongan, Mei 2015 Hormat saya,
Nani Isnaeni
174
ANGKET PENELITIAN J.
PETUNJUK PENGISIAN 4. Isilah identitas pada tempat yang tersedia Nama
: ………………………….
No. Absen
: ………………………….
Kelas
: ………………………….
Sekolah
: ………………………….
5. Bacalah tiap-tiap pertanyaan dengan cermat sebelum Anda menjawab. 6. Berilah tanda checklist (√) pada kotak jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
V. Daftar Pernyataan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Keterangan:
SL
: Selalu
SR
: Sering
KK : Kadang-kadang JR
: Jarang
TP
: Tidak Pernah SL SR
Indikator Anak Didik Guru akuntansi saya memusyawarahkan dengan siswa 1.
untuk menentukan metode mengajar yang akan diterapkan. Guru akuntansi saya telah menentukan metode
2.
mengajar yang akan diterapkan di dalam kelas, meskipun demikian saya diperbolehkan untuk memberi masukan saran.
3.
Pemilihan metode mengajar yang diterapkan dikelas sepenuhnya adalah hak guru, saya tidak diberi
▼
▼
KK JR TP ▼
▼
▼
175
kesempatan untuk berpendapat. Indikator Tujuan 4.
Guru akuntansi saya memberitahukan rencana materi yang akan diajarkan beserta tujuan yang akan dicapai. Guru akuntansi saya menggunakan metode latihan,
5.
hal ini memudahkan saya untuk mengerjakan latihan latihan soal.
6.
Guru akuntansi saya menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Indikator Situasi Guru akuntansi saya membentuk kelompok-kelompok 7.
kecil kemudian memberi kasus/tugas yang harus diselesaikan, hal ini menyebabkan semua siswa ikut aktif terlibat memberikan pendapatnya. Guru akuntansi saya melakukan kegiatan
8.
pembelajaran di laboratorium akuntansi ketika pelajaran yang bersifat praktek. Guru akuntansi saya melakukan tanya jawab ketika
9.
siswa mulai tidak memperhatikan penjelasan guru tentang materi akuntansi.
10.
11.
Pada saat ada siswa yang bertanya, guru menjelaskan sampai siswa tersebut jelas atau mengerti. Guru akuntansi saya mampu mengkondisikan kelas dengan baik.
Indikator Fasilitas Guru akuntansi saya menggunakan media yang 12.
menarik sehingga kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan.
13.
Guru akuntansi saya menjelaskan materi akuntansi tanpa menggunakan media pembelajaran sehingga
176
saya merasa bosan. 14.
Guru akuntansi saya menjelaskan materi akuntansi didukung dengan fasilitas yang memadai. Guru akuntansi saya menunjukkan buku panduan
15.
akuntansi kepada saya, supaya saya mudah memahami materi yang akan diberikan.
16.
Guru akuntansi saya menggunakan laboratorium akuntansi pada saat pelajaran praktek.
Indikator Guru 17.
18.
19.
20.
21.
22.
Guru akuntansi saya menyampaikan materi akuntansi dengan menarik sehingga saya tidak jenuh. Guru akuntansi saya terlalu banyak membaca buku pada saat menerangkan materi pelajaran akuntansi. Guru akuntansi saya memotivasi saya untuk belajar akuntansi. Guru akuntansi saya melibatkan siswanya untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Guru akuntansi saya menyampaikan materi akuntansi secara detail dan jelas. Guru akuntansi saya menunjukkan kewibawaan pada waktu mengajar.
177
VI. Daftar Pernyataan Tentang Fasilitas Belajar Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS
: Tidak Setuju
N
: Netral
ST
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
Indikator Ruang/Tempat Belajar
23.
24.
Penataan meja dan kursi di ruangan kelas akuntansi saya, sudah sesuai dengan jumlah siswa. Ruang kelas tempat belajar akuntansi saya dalam kondisi baik dan nyaman saat digunakan Letak ruang kelas saat belajar akuntansi jauh dari
25.
jalan raya/pabrik/lapangan olahraga sehingga tidak terdengar suara gaduh yang dapat mengganggu konsentarasi belajar akuntansi. Ruangan kelas akuntansi saya selalu terjaga
26.
kebersihannya baik pada saat digunakan maupun tidak digunakan. Pengaturan suhu dan sirkulasi udara di ruang kelas
27.
akuntansi saya terasa nyaman untuk belajar akuntansi.
Indikator Penerangan Cukup Jumlah lampu yang ada di dalam ruangan kelas 28.
akuntansi saya dapat berfungsi dengan baik dan mampu menunjang proses pembelajaran di dalam ruangan Pencahayaan yang berasal dari sinar matahari tidak
29.
mengganggu pembelajaran di dalam ruangan kelas akuntansi saya.
STS TS ▼
▼
N
ST
SS
▼
▼
▼
178
Penggunaan pencahayaan di dalam ruangan kelas 30.
akuntansi saya hanya digunakan pada saat pelaksanaan proses pembelajaran dan digunakan sesuai kebutuhan. Fungsi dari jumlah lampu yang ada di dalam ruangan
31.
tidak terlalu redup dan tidak terlalu terang sehingga pelaksanaan pembelajaran akuntansi saya berjalan dengan lancar. Apabila situasi darurat seperti mati lampu dalam
32.
keadaaan masih proses belajar mengajar akuntansi disediakan lampu emergensi
Indikator Buku-buku Pelajaran Buku paket mata pelajaran akuntansi saya sudah 33.
cukup memadai di dalam perpustakaan sesuai jumlah siswa yang membutuhkan. Pihak sekolah meminjami buku paket akuntansi bagi
34.
setiap siswa untuk menunjang pembelajaran akuntansi saya. Pada saat proses belajar mengajar akuntansi saya
35.
selalu menggunakan LKS untuk berlatih dan mengerjakan soal-soal latihan.
36.
37.
Saya tidak memiliki buku teks Akuntansi kelas X yang sesuai untuk belajar Saya memiliki buku-buku penunjang tambahan untuk belajar akuntansi
Indikator Kelengkapan 38.
39.
Sekolah memiliki meja dan kursi yang layak pakai di ruangan kelas akuntansi saya. Di ruang kelas akuntansi saya, tidak tersedia peralatan mengajar untuk menunjang proses belajar mengajar.
179
40.
41
Ruangan kelas akuntansi saya memiliki papan tulis / white board dengan kondisi yang sangat baik. Untuk menunjang pembelajaran akuntansi, sekolah telah memiliki laboratorium ruang praktek akuntansi.
VII.Daftar Pernyataan Tentang Student Engagement Keterangan:
SL
: Selalu
SR
: Sering
KK : Kadang-kadang JR
: Jarang
TP
: Tidak Pernah
Indikator Tingkat Tantangan Akademik
42.
43.
44.
45.
Saya mempersiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran Saya termotivasi untuk berusaha lebih keras mempelajari Akuntansi Apa yang saya pelajari di dalam kelas akan membantu saya untuk mencapai masa depan yang saya inginkan Saya berlatih mengerjakan soal-soal akuntansi saat ada waktu kosong.
Indikator Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif 46.
Saya tidak antusias mengikuti pelajaran
47.
Saya aktif mengajukan pertanyaan di kelas
48.
Saya mengajari teman saya yang mengalami kesulitan dalam memahami materi
SL SR ▼
▼
KK JR TP ▼
▼
▼
180
49.
Saya rajin membaca buku Akuntansi
50.
Saya rajin mengerjakan latihan-latihan soal akuntansi
Indikator Interaksi Siswa – Guru 51.
Saya mudah menemui guru untuk konsultasi
52.
Saya merasa nyaman berbicara kepada guru
53.
Guru memperhatikan murid-muridnya mengenai kesulitan belajar
54.
Guru bersikap terbuka dan sabar menghadapi murid
55.
Terjalin komunikasi dua arah antara siswa-guru
56.
Guru menciptakan pembelajaran yang menarik
Indikator Memperkaya Pengalaman Pendidikan 57.
58. 59.
Saya memanfaatkan waktu luang dengan mengunjungi perpustakaan Saya menerapkan teori dan konsep yang saya pelajari dalam kehidupan sehari-hari Saya menjadi lebih kritis mengenai masalah akuntansi
Terima Kasih
181
Lampiran 9 RESPONDEN PENELITIAN Nomor Urut
Induk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
12972 12973 12974 12975 12976 12977 12978 12979 12980 12981 12982 12983 12984 12985 12986 12987 12988 12989 12990 12991 12992 12993 12994 12995 12996 12997 12998 12999 13001 13002 13004 13005 13006 13007
Nama Afina Islamiasih Ahmad Busthomi* Alda Yuliani Anis Dwi Yanti Astari Ayu Zahiroh Dede Sekar Arum Dewi Fahima* Diah Dwi Hapsari Dina Oktalina Ega Septiyani* Eva Lailiyah Farkhatina Firdha Riskiani Haidar Rohadatul 'aisy Octavian Inayatul Karimah Izhak Mahendra Widyananta Khaerun Nisak Khusnul Chotimah* Kudrotun Nada Salsabela Luluk Mas'udah Mila Damayanti Muhammad Irsyadi Nada Naura Salsabila* Nahdiyah Novita Nurbaiti Nur Faika Mayyasari* Reva Riskhunika* Safara Nurul Karima Sofi Pratama Putri Afiyatul Heni Kharisma* Alfiatur Rahmaniyah Ananda Sella Miranti* Annas Widiya Safitri
182
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
13008 13009 13010 13011 13012 13013 13014 13015 13016 13017 13018 13019 13020 13021 13022 13023 13024 13025 13026 13027 13028 13029 13031 13032 13033 13034 13035 13036 13037 13038 13039 13040 13041 13042 13043 13044 13045 13046 13047
Auva Hanif Chintya Dewi Larasati Defi Aprilia Dewi Rosalia Diah Ayuningsih Dian Noviyana* Dini Khoirun Nisa'* Faiqoh Rochmah Feradila Lorensa Fitri Haniyah* Heni Ayu Safitri Indah Wahyuningsih Izzah Aqilah Lala Amalia Maharani Esa Salsabila Miskiyah Moch. Donny Haritsyah Mufiyah Muhammad Saifullah Naila Zulfa Nirmala* Novita Sari* Riva Pratiwi Saidatul Muna* Sri Indah Lestari Tika Agustin Uswatun Chasanah Amanda Fatimah Anggita Pramudya Siwi* Apri Dwi Mulyani Arum Rokhiyah* Ayu Rahma Yuniasari Darin Qotrunnada Desi Widyanti Dian Sukmawati* Dinda Kurnia Widi* Dyah Novitasari* Faradila Radika Nur Fajari Fika Arni Julfani
183
74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
13048 13049 13050 13051 13052 13053 13054 13055 13056 13057 13058 13059 13060 13061 13062 13064 13065 13066 13067
Habibaturrohmania Ilya Maulida Isni Rahmawati Jadfanul Bahrina Khoirul Hasna Uthufah* Lilis Ismiati Maratul Arifah Mariana Ulfa* Mistiawati Muhammad Iqrorul Ramzy Nabila Sekar Fauzia Nada Arina Larasita* Nely Muroddah Nur Aviana Nurul Amallia* Shohabatussa'adah* Sri Wahyu Ningsih Umar Mukhtar Widia
184
Lampiran 10 DATA PRESTASI BELAJAR SISWA Nomor Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
12972 12973 12974 12975 12976 12977 12978 12979 12980 12981 12982 12983 12984 12985 12986 12987 12988 12989 12990 12991 12992 12993 12994 12995 12996 12997 12998 12999 13001 13002 13004 13005 13006 13007
Nama
Nilai Akhir
Keterangan
Afina Islamiasih Ahmad Busthomi* Alda Yuliani Anis Dwi Yanti Astari Ayu Zahiroh Dede Sekar Arum Dewi Fahima* Diah Dwi Hapsari Dina Oktalina Ega Septiyani* Eva Lailiyah Farkhatina Firdha Riskiani Haidar Rohadatul 'aisy O. Inayatul Karimah Izhak Mahendra W. Khaerun Nisak Khusnul Chotimah* Kudrotun Nada Salsabela Luluk Mas'udah Mila Damayanti Muhammad Irsyadi Nada Naura Salsabila* Nahdiyah Novita Nurbaiti Nur Faika Mayyasari* Reva Riskhunika* Safara Nurul Karima Sofi Pratama Putri Afiyatul Heni Kharisma* Alfiatur Rahmaniyah Ananda Sella Miranti* Annas Widiya Safitri
80.5 77.75 71.25 86.75 77.75 67.75 79.75 78 89.25 72.25 81.25 69.5 76.25 73.75 75.25 67.75 66.75 80 82.5 67.75 82.25 79.75 68.75 81.75 68.25 89.75 77.25 80.25 83.75 82.25 73 75.5 73 73
Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
185
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
13008 13009 13010 13011 13012 13013 13014 13015 13016 13017 13018 13019 13020 13021 13022 13023 13024 13025 13026 13027 13028 13029 13031 13032 13033 13034 13035 13036 13037 13038 13039 13040 13041 13042 13043 13044 13045 13046 13047
Auva Hanif Chintya Dewi Larasati Defi Aprilia Dewi Rosalia Diah Ayuningsih Dian Noviyana* Dini Khoirun Nisa'* Faiqoh Rochmah Feradila Lorensa Fitri Haniyah* Heni Ayu Safitri Indah Wahyuningsih Izzah Aqilah Lala Amalia Maharani Esa Salsabila Miskiyah Moch. Donny Haritsyah Mufiyah Muhammad Saifullah Naila Zulfa Nirmala* Novita Sari* Riva Pratiwi Saidatul Muna* Sri Indah Lestari Tika Agustin Uswatun Chasanah Amanda Fatimah Anggita Pramudya Siwi* Apri Dwi Mulyani Arum Rokhiyah* Ayu Rahma Yuniasari Darin Qotrunnada Desi Widyanti Dian Sukmawati* Dinda Kurnia Widi* Dyah Novitasari* Faradila Radika Nur Fajari Fika Arni Julfani
71.75 73.75 71.25 76.25 77 71.25 70.75 75.75 72 73.75 76.75 70.75 71.25 75 72.5 79.25 71.75 72.5 74.25 74.25 72.5 72.5 71.75 77 71.25 71.75 73 82.5 87 71.25 77.25 74.75 77.5 80 80.75 70.25 77.75 82.5 72.5
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas
186
74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
13048 13049 13050 13051 13052 13053 13054 13055 13056 13057 13058 13059 13060 13061 13062 13064 13065 13066 13067
Habibaturrohmania Ilya Maulida Isni Rahmawati Jadfanul Bahrina Khoirul Hasna Uthufah* Lilis Ismiati Maratul Arifah Mariana Ulfa* Mistiawati Muhammad Iqrorul Ramzy Nabila Sekar Fauzia Nada Arina Larasita* Nely Muroddah Nur Aviana Nurul Amallia* Shohabatussa'adah* Sri Wahyu Ningsih Umar Mukhtar Widia
73.5 71.25 72.5 75.75 88.5 81.5 77.5 76.25 66.75 81 77.25 74.75 73.5 73.5 75.75 94.25 79.75 82.25 82.5
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Lampiran 11 Tabulasi Data Penelitian Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru RES
Indikator 1 P1
P2
P3
Indikator 2 ∑
P4
P5
P6
Indikator 3 ∑
P7
P8
P9
P10
Indikator 4 ∑
P11
P12
P13
P14
TOTAL
Indikator 5
P15
∑
P16
P17
P18
P19
P20
P21
∑
P22
RES1
3
4
4
11
5
4
4
13
3
1
5
4
3
16
3
4
3
4
1
15
2
3
4
4
4
3
20
75
RES2
3
5
5
13
5
5
5
15
1
1
5
5
5
17
4
5
3
5
1
18
3
4
5
5
5
3
25
88
RES3
4
5
5
14
4
5
5
14
1
1
4
5
5
16
4
5
5
4
1
19
4
2
5
5
4
4
24
87
RES4
5
5
4
14
5
4
5
14
4
3
5
5
5
22
4
5
5
4
1
19
4
3
4
5
5
4
25
94
RES5
4
4
4
12
5
4
4
13
3
1
5
5
5
19
3
4
4
4
1
16
2
3
4
4
4
3
20
80
RES6
2
2
3
7
2
4
4
10
2
1
3
3
2
11
1
4
2
4
1
12
2
1
4
3
4
2
16
56
RES7
5
5
5
15
5
4
5
14
3
3
5
4
4
19
4
5
5
4
4
22
4
2
5
5
4
5
25
95
RES8
4
4
5
13
4
5
5
14
3
1
3
5
5
17
5
5
5
4
1
20
4
2
5
5
5
3
24
88
RES9
5
5
4
14
5
5
5
15
4
4
4
4
4
20
4
5
4
4
3
20
4
3
5
4
4
5
25
94
RES10
2
4
4
10
3
4
3
10
3
1
3
3
3
13
2
3
2
2
2
11
3
2
4
4
3
4
20
64
RES11
3
4
5
12
5
5
5
15
3
4
4
5
5
21
5
5
4
4
4
22
3
4
4
5
4
3
23
93
RES12
3
4
4
11
5
4
4
13
3
1
5
4
3
16
3
4
3
4
1
15
2
3
4
4
4
3
20
75
RES13
4
4
4
12
5
5
3
13
1
1
3
5
4
14
4
3
5
4
1
17
3
2
4
4
4
4
21
77
RES14
4
4
4
12
4
4
5
13
4
4
4
4
4
20
3
5
4
2
5
19
3
2
4
4
4
4
21
85
RES15
3
4
4
11
5
4
4
13
2
1
3
5
5
16
3
4
4
4
1
16
4
2
5
4
4
5
24
80
RES16
2
4
4
10
3
5
3
11
2
2
4
2
3
13
1
1
1
2
2
7
2
3
2
3
3
1
14
55
RES17
2
3
5
10
3
3
3
9
2
1
3
2
1
9
1
1
1
2
1
6
1
4
1
2
2
1
11
45
RES18
4
5
3
12
4
4
3
11
3
1
3
4
3
14
3
3
3
4
1
14
3
2
3
3
3
3
17
68
RES19
3
4
5
12
5
5
5
15
4
5
3
5
5
22
3
4
5
5
5
22
3
2
4
5
5
5
24
95
RES20
4
4
4
12
4
3
4
11
3
2
3
4
4
16
3
4
4
4
2
17
3
2
4
4
4
4
21
77
187
RES21
5
4
3
12
3
4
4
11
2
1
5
5
4
17
2
3
3
5
1
14
4
3
4
4
4
5
24
78
RES22
3
4
3
10
4
5
5
14
3
1
3
5
4
16
4
5
4
4
1
18
3
2
3
3
5
3
19
77
RES23
4
3
3
10
3
4
4
11
2
1
4
5
4
16
4
4
4
2
1
15
2
2
3
3
3
3
16
68
RES24
4
3
5
12
5
5
5
15
3
1
4
5
5
18
4
5
4
5
1
19
3
1
2
5
3
4
18
82
RES25
2
2
3
7
2
4
3
9
3
5
3
2
2
15
1
5
2
3
3
14
2
3
3
2
2
1
13
58
RES26
3
5
5
13
5
5
5
15
5
5
5
5
5
25
5
5
4
4
5
23
3
4
5
5
4
4
25
101
RES27
3
1
2
6
3
3
5
11
3
5
4
4
3
19
3
5
3
4
5
20
3
3
2
2
3
4
17
73
RES28
3
4
4
11
3
4
5
12
3
3
5
4
4
19
3
5
4
4
2
18
2
4
3
4
3
4
20
80
RES29
4
5
5
14
5
5
5
15
5
4
5
5
5
24
4
5
5
5
4
23
4
4
5
5
5
5
28
104
RES30
5
5
4
14
5
5
5
15
4
1
4
5
5
19
4
5
5
4
1
19
4
2
4
4
5
4
23
90
RES31
5
5
3
13
5
5
5
15
5
1
4
5
5
20
4
5
5
4
1
19
2
2
5
5
3
5
22
89
RES32
4
5
5
14
4
5
5
14
1
4
3
4
3
15
3
3
4
5
5
20
3
2
5
5
4
4
23
86
RES33
3
4
5
12
5
5
5
15
4
5
3
5
5
22
3
4
5
5
4
21
3
2
4
5
5
5
24
94
RES34
3
3
4
10
5
5
5
15
2
1
4
5
4
16
3
5
3
3
1
15
2
1
3
4
4
4
18
74
RES35
3
5
5
13
4
5
5
14
3
2
5
4
4
18
3
3
3
5
2
16
4
4
5
5
4
5
27
88
RES36
3
4
5
12
4
5
5
14
2
5
3
5
4
19
3
2
4
5
5
19
3
2
5
5
5
4
24
88
RES37
4
5
5
14
3
5
5
13
1
1
5
5
3
15
3
3
3
5
1
15
3
3
5
5
4
4
24
81
RES38
4
3
5
12
3
5
5
13
2
5
5
4
3
19
3
3
4
5
5
20
4
4
5
5
4
4
26
90
RES39
3
5
4
12
5
4
3
12
3
5
5
5
4
22
2
2
3
4
3
14
2
5
5
5
5
4
26
86
RES40
3
2
3
8
3
5
2
10
1
4
2
4
3
14
1
5
3
3
4
16
2
4
4
5
4
3
22
70
RES41
2
3
4
9
2
4
3
9
2
1
3
2
1
9
1
1
1
2
1
6
1
4
3
2
2
1
13
46
RES42
3
2
4
9
3
4
3
10
2
5
4
5
4
20
3
2
5
5
5
20
3
2
5
5
5
4
24
83
RES43
4
4
5
13
4
4
4
12
2
3
2
5
4
16
3
4
5
5
4
21
4
4
4
3
4
5
24
86
RES44
4
4
3
11
5
4
5
14
5
1
3
5
5
19
3
2
4
5
1
15
4
3
5
5
5
5
27
86
RES45
4
4
3
11
4
4
5
13
4
3
5
5
4
21
5
2
4
5
3
19
4
2
5
5
4
5
25
89
188
RES46
2
2
2
6
4
5
4
13
1
1
3
5
2
12
1
2
3
5
1
12
2
3
5
4
3
4
21
64
RES47
2
2
5
9
3
2
3
8
1
1
3
3
2
10
1
2
2
3
1
9
1
5
3
5
2
2
18
54
RES48
3
4
5
12
4
5
5
14
4
3
5
5
4
21
3
4
4
4
3
18
3
4
5
4
4
5
25
90
RES49
2
5
5
12
4
4
5
13
3
1
2
3
2
11
1
3
3
3
1
11
3
3
2
4
5
3
20
67
RES50
2
3
4
9
5
3
5
13
5
2
4
5
5
21
3
3
5
5
5
21
3
4
5
5
5
4
26
90
RES51
3
5
4
12
5
4
5
14
4
1
5
4
3
17
3
2
5
5
1
16
3
2
5
4
3
5
22
81
RES52
3
3
5
11
4
4
4
12
4
4
3
2
2
15
2
2
3
4
4
15
2
2
2
4
3
3
16
69
RES53
2
2
5
9
5
4
5
14
5
5
4
4
3
21
3
3
4
5
5
20
3
4
5
4
4
4
24
88
RES54
3
5
5
13
4
5
5
14
2
5
1
4
3
15
3
4
4
4
5
20
3
2
5
5
3
3
21
83
RES55
4
5
5
14
4
5
5
14
4
1
4
5
3
17
3
3
3
4
1
14
3
2
5
5
4
5
24
83
RES56
2
2
2
6
4
4
3
11
3
1
3
4
3
14
2
3
3
4
1
13
3
4
3
4
3
2
19
63
RES57
3
3
5
11
5
5
5
15
3
5
5
5
4
22
3
3
5
4
5
20
3
1
4
4
5
4
21
89
RES58
3
4
5
12
3
5
4
12
2
1
4
5
4
16
3
5
5
3
1
17
2
2
3
5
4
3
19
76
RES59
4
3
3
10
4
4
5
13
4
3
4
5
4
20
4
5
4
4
3
20
3
2
3
3
4
4
19
82
RES60
1
2
4
7
4
3
3
10
1
1
4
4
3
13
2
3
4
4
1
14
2
2
4
4
3
4
19
63
RES61
3
2
5
10
4
5
5
14
4
1
3
4
4
16
2
5
4
4
3
18
2
3
5
5
4
3
22
80
RES62
3
3
5
11
5
4
5
14
5
5
5
4
4
23
3
5
5
5
4
22
3
1
3
5
4
5
21
91
RES63
2
4
5
11
5
5
5
15
5
5
5
5
5
25
3
5
5
5
5
23
3
5
5
5
5
3
26
100
RES64
3
3
5
11
3
4
4
11
4
4
3
2
2
15
2
2
3
4
4
15
2
2
3
4
3
3
17
69
RES65
1
3
3
7
5
5
4
14
5
1
5
3
2
16
2
5
1
5
2
15
5
1
5
1
1
1
14
66
RES66
5
4
3
12
5
5
5
15
3
5
5
5
4
22
3
4
4
5
4
20
2
1
5
4
5
4
21
90
RES67
3
3
4
10
4
5
4
13
3
1
3
5
4
16
3
4
4
4
4
19
3
4
4
5
4
4
24
82
RES68
5
4
4
13
3
5
4
12
2
1
4
4
5
16
3
3
4
4
4
18
3
4
4
4
3
4
22
81
RES69
2
4
5
11
2
3
4
9
3
3
2
3
2
13
2
3
3
3
3
14
2
3
3
3
3
2
16
63
RES70
3
4
4
11
3
4
4
11
3
5
4
3
4
19
2
3
3
4
4
16
2
3
4
4
3
3
19
76
189
RES71
3
5
5
13
5
5
4
14
2
4
3
5
3
17
3
3
4
5
4
19
3
4
5
4
4
5
25
88
RES72
3
3
5
11
5
5
5
15
3
5
5
5
4
22
3
3
5
5
5
21
3
2
4
4
5
5
23
92
RES73
2
4
4
10
3
4
5
12
3
5
4
5
4
21
2
2
5
4
3
16
2
2
3
3
4
3
17
76
RES74
2
3
2
7
4
3
4
11
4
5
5
2
2
18
3
5
3
4
5
20
4
5
1
1
2
2
15
71
RES75
4
4
4
12
3
4
4
11
3
1
2
4
3
13
3
5
4
5
1
18
4
5
5
5
4
2
25
79
RES76
2
3
5
10
3
5
4
12
2
5
4
5
4
20
4
2
4
3
3
16
4
3
5
5
4
5
26
84
RES77
4
3
3
10
3
3
3
9
5
3
2
2
5
17
2
5
3
3
3
16
4
3
3
4
4
5
23
75
RES78
3
4
3
10
4
4
5
13
4
1
4
5
5
19
3
4
5
5
1
18
2
4
5
4
5
4
24
84
RES79
3
3
4
10
3
4
4
11
4
4
3
4
3
18
3
3
4
5
4
19
3
3
4
5
4
3
22
80
RES80
3
4
3
10
5
5
5
15
3
4
4
3
4
18
3
3
4
5
5
20
2
4
4
5
4
3
22
85
RES81
3
3
1
7
3
5
5
13
5
3
3
3
3
17
2
1
3
5
5
16
2
4
3
3
3
3
18
71
RES82
3
3
3
9
2
2
4
8
3
2
3
2
2
12
3
3
2
3
2
13
2
3
2
3
2
1
13
55
RES83
3
5
5
13
3
5
4
12
1
1
4
3
3
12
3
3
3
4
1
14
3
5
3
3
3
3
20
71
RES84
2
1
5
8
4
5
2
11
5
3
1
5
2
16
1
3
2
4
1
11
1
3
1
5
5
2
17
63
RES85
3
3
4
10
5
5
5
15
2
5
2
5
4
18
3
4
3
5
5
20
2
5
4
5
4
3
23
86
RES86
5
5
5
15
5
5
5
15
1
1
2
5
3
12
3
3
3
5
1
15
3
4
5
5
4
3
24
81
RES87
4
4
4
12
4
3
4
11
3
2
3
4
4
16
3
4
4
4
2
17
3
2
4
4
4
4
21
77
RES88
4
4
5
13
5
5
4
14
5
4
5
5
3
22
3
4
4
5
1
17
3
5
3
4
4
4
23
89
RES89
5
5
3
13
5
5
5
15
3
4
4
5
5
21
4
3
4
4
4
19
4
3
5
5
4
4
25
93
RES90
3
5
5
13
4
5
5
14
2
3
2
4
4
15
3
3
5
5
4
20
4
3
5
5
4
5
26
88
RES91
2
3
5
10
2
5
5
12
5
5
5
5
5
25
3
5
5
5
5
23
2
4
5
5
5
2
23
93
RES92
3
4
5
12
4
5
5
14
5
3
4
5
3
20
3
3
3
4
3
16
4
3
3
5
4
4
23
85
190
Fasilitas Belajar RES
Indikator 1 P23
P24
P25
Indikator 2
P26
∑
P27
P28
P29
P30
Indikator 3
P31
∑
P32
P33
P34
P35
TOTAL
Indikator 4
P36
∑
P37
P38
P39
P40
∑
P41
RES 1
5
5
4
5
4
23
5
4
3
5
4
21
4
4
4
4
4
20
5
5
5
4
19
83
RES2
5
4
3
3
3
18
5
5
5
5
2
22
5
3
4
5
3
20
5
3
3
3
14
74
RES 3
2
4
4
3
3
16
4
4
4
4
1
17
1
4
3
2
3
13
4
5
5
3
17
63
RES 4
5
5
3
5
4
22
4
5
5
5
3
22
4
5
3
4
3
19
4
5
5
5
19
82
RES 5
5
4
3
3
2
17
4
4
4
4
3
19
3
3
2
4
3
15
5
4
4
4
17
68
RES 6
3
3
4
2
3
15
4
2
3
2
1
12
2
2
1
2
2
9
2
4
4
4
14
50
RES 7
5
5
5
4
4
23
4
4
5
5
3
21
3
2
3
3
4
15
5
5
5
4
19
78
RES 8
4
4
3
4
4
19
3
3
3
3
2
14
3
3
2
3
3
14
3
3
5
3
14
61
RES 9
5
5
5
5
5
25
5
5
5
5
3
23
4
5
4
4
3
20
5
4
5
5
19
87
RES 10
4
3
3
3
3
16
3
4
4
4
3
18
2
2
3
3
2
12
3
3
3
2
11
57
RES 11
5
4
3
3
3
18
4
4
4
4
3
19
3
4
2
4
4
17
3
4
4
4
15
69
RES 12
4
3
3
2
3
15
3
3
4
3
1
14
2
2
2
2
2
10
2
3
4
3
12
51
RES 13
5
4
5
4
5
23
4
4
4
4
1
17
4
4
2
2
2
14
5
5
5
4
19
73
RES 14
5
4
4
3
3
19
5
3
3
4
3
18
2
4
3
3
3
15
4
4
4
4
16
68
RES 15
5
4
3
3
3
18
4
4
5
5
2
20
3
4
3
3
3
16
5
4
5
3
17
71
RES 16
5
3
5
3
1
17
4
3
4
4
1
16
1
3
3
4
4
15
1
3
3
4
11
59
RES 17
5
2
3
2
2
14
2
4
4
3
1
14
2
1
1
3
2
9
2
3
4
3
12
49
RES 18
5
4
3
2
3
17
4
4
4
4
2
18
3
4
3
3
3
16
2
4
4
3
13
64
RES 19
2
4
4
3
4
17
4
3
3
4
4
18
3
2
3
2
3
13
4
4
4
4
16
64
RES 20
4
3
3
3
3
16
3
3
3
4
1
14
2
2
2
3
3
12
3
3
3
3
12
54
RES 21
5
4
4
4
4
21
4
5
5
5
4
23
5
5
4
3
3
20
4
4
5
5
18
82
191
RES 22
5
5
5
3
4
22
4
5
5
5
1
20
2
1
1
5
3
12
5
5
5
4
19
73
RES 23
5
4
4
3
2
18
3
5
3
4
1
16
3
1
2
3
3
12
4
4
4
3
15
61
RES 24
3
4
4
3
4
18
4
4
4
5
3
20
3
2
2
5
4
16
5
5
5
5
20
74
RES 25
3
2
4
2
3
14
4
4
4
2
1
15
2
2
1
2
2
9
2
3
4
4
13
51
RES 26
5
4
5
4
4
22
5
5
5
5
3
23
5
5
4
5
4
23
5
5
5
5
20
88
RES 27
5
4
4
3
3
19
5
5
5
4
1
20
3
2
2
4
4
15
3
3
4
3
13
67
RES 28
3
3
3
2
2
13
4
4
5
5
3
21
2
2
4
4
3
15
3
3
4
3
13
62
RES 29
5
5
4
4
3
21
5
5
5
5
4
24
5
4
4
5
5
23
5
5
5
5
20
88
RES 30
5
4
4
4
4
21
4
5
5
5
4
23
4
5
3
5
3
20
5
3
5
4
17
81
RES 31
4
3
3
4
3
17
4
5
5
4
2
20
3
5
2
4
3
17
4
5
5
4
18
72
RES 32
2
4
3
3
3
15
4
2
3
3
1
13
2
3
3
4
3
15
5
5
5
5
20
63
RES 33
5
4
5
3
3
20
5
5
5
5
2
22
3
4
3
3
3
16
5
4
4
4
17
75
RES 34
5
4
5
3
3
20
5
5
5
5
2
22
3
4
3
3
3
16
5
4
4
4
17
75
RES 35
4
4
4
3
3
18
2
4
4
2
1
13
3
4
2
5
4
18
4
4
4
3
15
64
RES 36
2
3
3
3
3
14
5
3
5
5
1
19
2
5
3
4
3
17
5
5
5
3
18
68
RES 37
2
4
4
3
3
16
4
2
4
3
1
14
2
3
3
4
3
15
5
5
5
5
20
65
RES 38
4
3
3
5
3
18
5
3
5
5
2
20
2
5
5
3
3
18
5
4
5
5
19
75
RES 39
4
4
4
3
3
18
5
3
5
4
1
18
3
5
2
5
4
19
3
4
4
2
13
68
RES 40
4
2
1
3
2
12
2
3
4
2
1
12
3
3
3
2
2
13
2
3
4
2
11
48
RES 41
3
2
4
3
2
14
3
4
5
4
1
17
3
3
1
4
4
15
2
3
3
3
11
57
RES 42
5
5
4
4
5
23
5
4
5
5
1
20
2
3
2
4
4
15
5
5
4
3
17
75
RES 43
5
4
5
3
4
21
4
4
4
4
3
19
3
4
5
4
4
20
5
5
5
4
19
79
RES 44
4
4
3
4
3
18
4
2
3
4
3
16
4
5
4
4
3
20
3
3
4
4
14
68
RES 45
5
5
4
3
4
21
4
3
5
4
4
20
5
5
4
5
5
24
5
4
5
3
17
82
192
RES 46
4
3
5
2
3
17
2
1
4
2
1
10
3
5
4
5
4
21
4
3
4
3
14
62
RES 47
3
3
4
3
2
15
4
4
3
4
3
18
3
4
4
4
3
18
3
2
2
3
10
61
RES 48
4
5
4
5
5
23
5
4
4
4
2
19
4
4
4
4
3
19
4
4
3
4
15
76
RES 49
4
5
5
3
4
21
4
5
4
4
4
21
3
3
2
4
5
17
5
4
4
4
17
76
RES 50
3
5
2
4
5
19
5
5
5
5
4
24
4
5
5
5
5
24
4
5
4
2
15
82
RES 51
5
5
5
5
3
23
5
5
5
5
1
21
5
5
2
2
2
16
5
5
5
3
18
78
RES 52
5
4
5
3
4
21
4
4
5
5
2
20
4
5
2
5
3
19
5
5
5
4
19
79
RES 53
4
3
3
3
3
16
3
2
5
3
2
15
1
4
3
3
3
14
3
4
3
3
13
58
RES 54
5
5
4
4
4
22
5
5
5
5
3
23
2
2
1
3
4
12
5
5
1
4
15
72
RES 55
5
3
4
3
3
18
4
5
4
5
5
23
3
4
3
4
3
17
5
5
5
5
20
78
RES 56
5
4
5
3
4
21
4
5
5
3
1
18
3
3
3
4
3
16
4
4
5
4
17
72
RES 57
2
3
2
5
3
15
5
3
4
4
1
17
2
2
1
5
4
14
2
2
3
5
12
58
RES 58
5
4
5
5
5
24
5
5
5
5
1
21
5
5
5
5
3
23
3
5
5
5
18
86
RES 59
3
3
4
4
4
18
4
4
3
4
2
17
4
4
3
2
2
15
4
4
3
3
14
64
RES 60
4
4
3
3
3
17
4
4
4
4
3
19
2
4
2
3
3
14
4
4
4
2
14
64
RES 61
5
4
5
4
4
22
4
3
4
4
4
19
3
4
3
4
4
18
4
4
4
4
16
75
RES 62
4
3
2
3
3
15
4
4
4
4
2
18
3
2
3
4
3
15
3
3
4
4
14
62
RES 63
5
4
5
3
3
20
5
5
5
5
2
22
3
4
4
4
5
20
5
5
5
5
20
82
RES 64
5
4
2
3
3
17
4
4
4
3
2
17
3
3
2
4
2
14
4
4
4
2
14
62
RES 65
1
1
1
5
1
9
2
3
1
2
1
9
3
2
1
5
1
12
2
2
3
5
12
42
RES 66
4
3
2
3
3
15
4
4
3
3
2
16
2
3
2
3
2
12
3
3
3
3
12
55
RES 67
4
3
3
3
3
16
5
5
4
4
2
20
3
2
3
4
4
16
3
4
4
3
14
66
RES 68
4
3
2
3
3
15
4
2
4
4
2
16
3
2
3
4
4
16
3
4
4
3
14
61
RES 69
4
4
5
4
4
21
4
5
4
4
2
19
3
3
2
3
2
13
3
2
3
3
11
64
193
RES 70
5
3
3
2
3
16
5
3
4
4
1
17
3
2
2
3
4
14
3
3
3
2
11
58
RES 71
4
3
5
5
5
22
4
4
2
4
3
17
3
5
4
4
4
20
4
4
4
3
15
74
RES 72
3
5
5
5
5
23
5
3
4
3
5
20
3
5
3
5
3
19
5
3
5
5
18
80
RES 73
4
2
2
3
5
16
5
5
4
5
4
23
3
3
3
5
4
18
3
4
5
3
15
72
RES 74
5
5
3
5
4
22
3
5
5
5
3
21
4
5
3
4
3
19
4
5
5
5
19
81
RES 75
5
5
3
3
4
20
5
4
5
4
1
19
2
3
1
3
3
12
5
4
5
3
17
68
RES 76
5
4
3
3
2
17
5
5
4
4
3
21
3
4
2
4
4
17
5
4
4
4
17
72
RES 77
4
4
4
4
4
20
4
3
4
4
4
19
4
3
3
4
4
18
4
4
4
4
16
73
RES 78
5
5
4
3
5
22
5
3
4
4
3
19
5
5
5
5
4
24
5
5
5
5
20
85
RES 79
4
5
3
4
5
21
5
4
5
4
3
21
4
3
3
4
4
18
5
4
4
4
17
77
RES 80
4
3
3
3
4
17
3
4
5
5
2
19
5
4
2
3
3
17
4
3
3
3
13
66
RES 81
5
5
5
3
3
21
5
5
5
5
1
21
5
5
2
2
2
16
5
5
5
3
18
76
RES 82
4
3
2
3
3
15
4
3
3
3
2
15
2
3
2
3
2
12
3
3
3
3
12
54
RES 83
4
3
4
3
3
17
4
4
4
4
3
19
3
1
2
3
2
11
3
3
3
3
12
59
RES 84
5
4
5
3
3
20
3
2
4
3
4
16
1
3
2
2
1
9
5
4
4
3
16
61
RES 85
5
4
3
3
2
17
5
3
5
5
2
20
4
5
2
4
3
18
3
4
5
3
15
70
RES 86
5
5
3
4
4
21
5
4
3
5
1
18
5
5
1
5
4
20
4
4
4
1
13
72
RES 87
5
4
5
4
4
22
4
3
4
4
4
19
4
4
3
4
4
19
5
5
5
3
18
78
RES 88
5
4
5
4
4
22
4
4
4
4
3
19
4
4
1
4
4
17
4
4
4
4
16
74
RES 89
4
3
5
3
4
19
4
5
5
4
5
23
2
5
3
5
5
20
3
5
5
5
18
80
RES 90
3
2
4
3
1
13
3
5
5
5
1
19
3
3
1
4
4
15
2
3
3
3
11
58
RES 91
5
5
5
4
3
22
5
4
5
4
3
21
4
4
4
4
3
19
4
4
5
5
18
80
RES 92
3
3
4
4
4
18
4
4
3
4
2
17
4
4
3
2
2
15
4
4
3
3
14
64
194
Student Engagement RES
Indikator 1 P42
P43
P44
Indikator 2 ∑
P45
P46
P47
P48
Indikator 3
P49
∑
P50
P51
P52
P53
P54
TOTAL
Indikator 4 P55
∑
P56
P57
P58
∑
P59
RES 1
3
5
5
5
18
4
2
3
4
4
17
3
3
4
5
4
4
23
3
4
4
11
69
RES 2
3
5
5
4
17
5
3
4
3
5
20
3
4
4
5
5
4
25
3
4
4
11
73
RES 3
3
3
3
3
12
3
3
2
2
3
13
3
3
3
4
4
3
20
2
3
3
8
53
RES 4
4
5
5
3
17
4
3
4
3
4
18
4
4
5
4
5
5
27
4
4
4
12
74
RES 5
4
5
4
4
17
4
3
3
3
3
16
3
3
3
4
4
3
20
4
2
3
9
62
RES 6
2
2
3
1
8
3
3
1
1
1
9
2
3
2
2
2
1
12
1
1
1
3
32
RES 7
4
5
5
4
18
4
3
3
4
4
18
5
4
5
4
5
4
27
4
4
4
12
75
RES 8
4
5
5
3
17
5
3
2
3
4
17
1
5
4
5
5
5
25
4
3
4
11
70
RES 9
5
5
5
4
19
5
4
3
4
4
20
4
4
4
5
4
4
25
5
4
5
14
78
RES 10
4
4
5
4
17
4
4
2
4
4
18
3
3
3
4
4
2
19
4
4
4
12
66
RES 11
5
5
5
3
18
3
3
4
4
4
18
3
3
3
3
4
3
19
5
4
4
13
68
RES 12
3
3
4
2
12
4
3
3
3
2
15
2
2
3
4
3
3
17
3
3
2
8
52
RES 13
5
4
4
3
16
5
2
3
3
3
16
3
3
4
4
4
5
23
5
4
4
13
68
RES 14
4
4
4
4
16
4
4
4
4
4
20
4
4
4
4
4
4
24
4
3
4
11
71
RES 15
4
5
5
3
17
3
3
3
3
3
15
2
3
3
4
4
4
20
4
3
4
11
63
RES 16
3
3
3
3
12
4
3
3
3
3
16
2
2
4
4
4
4
20
3
3
4
10
58
RES 17
2
3
3
2
10
3
2
1
2
1
9
2
3
2
2
2
2
13
1
2
1
4
36
RES 18
4
5
5
5
19
3
3
4
3
3
16
3
4
4
5
4
5
25
4
3
5
12
72
RES 19
4
5
5
4
18
4
3
3
4
4
18
2
3
4
4
3
3
19
4
4
4
12
67
RES 20
4
5
4
4
17
4
4
4
4
4
20
3
3
4
4
4
3
21
4
3
4
11
69
RES 21
4
5
5
4
18
4
3
4
4
4
19
4
3
5
5
3
3
23
3
3
5
11
71
195
RES 22
3
4
5
3
15
4
3
4
3
3
17
3
4
5
5
5
3
25
3
1
5
9
66
RES 23
4
4
5
3
16
4
4
3
3
3
17
3
4
4
5
4
3
23
4
3
4
11
67
RES 24
5
5
4
3
17
5
4
2
2
4
17
4
5
4
4
5
3
25
5
5
4
14
73
RES 25
4
4
5
3
16
4
3
2
3
3
15
3
3
3
4
4
3
20
4
3
4
11
62
RES 26
4
5
5
4
18
5
3
4
4
4
20
5
4
4
4
4
4
25
4
4
4
12
75
RES 27
3
3
4
2
12
3
2
3
3
3
14
3
3
3
4
3
3
19
3
3
3
9
54
RES 28
5
3
5
3
16
4
3
3
4
4
18
3
3
4
5
5
4
24
5
2
4
11
69
RES 29
5
5
5
3
18
5
3
4
3
3
18
4
4
5
5
4
4
26
2
4
4
10
72
RES 30
4
4
5
3
16
4
4
4
3
3
18
3
3
4
4
4
3
21
4
4
4
12
67
RES 31
3
4
5
3
15
3
3
3
3
3
15
3
3
3
4
5
3
21
3
4
4
11
62
RES 32
4
4
5
3
16
4
3
3
4
4
18
5
4
5
5
4
5
28
3
3
4
10
72
RES 33
5
5
4
4
18
4
3
4
4
4
19
4
4
5
5
5
4
27
3
4
4
11
75
RES 34
5
5
4
4
18
4
3
4
4
4
19
4
4
5
5
5
4
27
3
4
4
11
75
RES 35
4
5
5
4
18
4
4
4
4
4
20
2
4
5
5
4
3
23
3
3
5
11
72
RES 36
5
5
4
3
17
4
3
3
3
5
18
4
4
4
4
4
4
24
3
3
3
9
68
RES 37
3
4
5
3
15
3
3
3
3
4
16
3
3
3
3
3
3
18
3
3
3
9
58
RES 38
5
5
5
4
19
5
4
3
3
4
19
4
3
3
3
4
2
19
3
3
5
11
68
RES 39
4
4
3
3
14
3
4
4
3
3
17
2
3
4
4
4
3
20
3
4
3
10
61
RES 40
3
4
5
3
15
3
3
3
3
3
15
3
3
4
3
3
3
19
2
3
4
9
58
RES 41
3
5
5
4
17
4
4
3
4
4
19
3
3
3
4
4
3
20
3
3
4
10
66
RES 42
4
5
5
4
18
4
4
4
3
4
19
3
4
5
5
4
4
25
3
4
4
11
73
RES 43
5
4
5
4
18
4
3
4
4
4
19
4
4
5
5
4
4
26
3
4
5
12
75
RES 44
5
5
5
4
19
4
3
4
3
4
18
3
4
5
5
5
4
26
3
4
3
10
73
RES 45
3
4
5
3
15
4
3
3
4
3
17
4
4
4
5
4
4
25
3
3
3
9
66
196
RES 46
5
5
4
3
17
4
4
3
3
3
17
3
4
4
3
4
3
21
2
3
3
8
63
RES 47
4
5
5
3
17
4
3
3
4
3
17
3
4
5
5
5
4
26
3
3
4
10
70
RES 48
4
5
4
3
16
4
3
4
3
3
17
3
4
5
5
5
4
26
3
4
4
11
70
RES 49
4
5
5
3
17
5
3
2
2
2
14
4
4
2
5
5
2
22
3
3
5
11
64
RES 50
5
5
5
3
18
5
3
3
4
3
18
5
5
5
5
5
3
28
3
5
5
13
77
RES 51
5
5
5
3
18
5
3
4
3
3
18
3
4
5
5
1
3
21
3
3
3
9
66
RES 52
4
4
5
3
16
4
3
4
4
4
19
4
4
5
5
4
3
25
3
4
5
12
72
RES 53
3
4
4
3
14
4
3
4
3
4
18
3
2
4
4
3
3
19
3
4
4
11
62
RES 54
4
5
4
2
15
4
4
3
3
3
17
4
3
3
4
3
3
20
3
3
3
9
61
RES 55
4
4
5
3
16
4
3
3
3
3
16
3
5
5
5
5
3
26
3
3
3
9
67
RES 56
5
4
5
3
17
4
3
3
4
4
18
4
4
4
4
4
3
23
3
4
3
10
68
RES 57
5
4
5
3
17
4
3
4
3
4
18
4
3
4
4
3
3
21
3
3
3
9
65
RES 58
4
4
5
3
16
4
3
4
2
4
17
4
5
5
5
5
4
28
2
3
3
8
69
RES 59
5
3
4
4
16
4
3
4
3
5
19
2
3
3
4
3
2
17
3
4
4
11
63
RES 60
3
4
4
3
14
3
3
3
3
3
15
3
3
4
4
3
3
20
3
3
4
10
59
RES 61
4
5
5
5
19
4
2
4
5
4
19
4
4
4
5
5
4
26
1
4
2
7
71
RES 62
3
4
5
3
15
4
3
3
3
3
16
3
4
3
3
3
2
18
1
3
3
7
56
RES 63
5
5
5
4
19
5
4
4
4
4
21
4
3
4
5
5
4
25
3
5
4
12
77
RES 64
4
4
4
3
15
4
3
4
3
3
17
3
3
3
3
3
3
18
3
4
3
10
60
RES 65
3
5
3
1
12
3
3
4
3
3
16
1
3
3
5
4
5
21
2
4
3
9
58
RES 66
4
4
4
3
15
4
3
3
3
3
16
3
3
3
3
3
3
18
4
3
3
10
59
RES 67
4
4
5
3
16
4
3
3
3
4
17
4
3
4
3
3
3
20
2
4
4
10
63
RES 68
4
4
5
3
16
4
3
3
3
3
16
3
3
4
3
4
3
20
3
4
4
11
63
RES 69
3
5
5
4
17
5
3
3
4
3
18
2
3
4
5
4
3
21
4
4
5
13
69
197
RES 70
5
5
5
3
18
5
3
4
3
3
18
4
4
4
3
4
3
22
3
4
4
11
69
RES 71
3
5
5
2
15
2
3
3
3
2
13
2
2
2
2
2
3
13
2
3
4
9
50
RES 72
3
3
5
3
14
4
3
4
4
4
19
3
3
3
4
4
3
20
3
4
3
10
63
RES 73
5
5
5
3
18
4
3
4
4
3
18
3
4
4
4
3
3
21
1
3
3
7
64
RES 74
3
4
3
2
12
3
4
3
3
2
15
3
2
2
1
3
1
12
2
3
4
9
48
RES 75
5
4
4
4
17
5
5
4
3
5
22
3
3
3
3
3
4
19
1
4
4
9
67
RES 76
4
5
5
3
17
3
3
3
3
3
15
2
3
5
4
4
3
21
2
4
4
10
63
RES 77
5
5
5
3
18
3
2
5
4
4
18
3
3
3
3
4
3
19
5
3
4
12
67
RES 78
4
5
5
4
18
5
4
4
4
4
21
4
5
5
5
4
4
27
4
4
4
12
78
RES 79
5
5
5
3
18
4
3
3
3
3
16
3
4
4
5
4
4
24
3
4
4
11
69
RES 80
4
4
4
3
15
4
3
3
3
3
16
2
3
4
4
4
4
21
3
3
5
11
63
RES 81
5
5
5
5
20
5
3
4
3
4
19
1
3
2
3
3
3
15
3
3
5
11
65
RES 82
5
5
5
2
17
4
2
3
2
3
14
2
2
2
2
3
2
13
2
3
4
9
53
RES 83
4
5
5
3
17
4
3
3
3
4
17
5
4
5
5
4
5
28
3
3
5
11
73
RES 84
4
4
5
3
16
3
2
3
2
3
13
1
1
4
4
4
3
17
1
2
3
6
52
RES 85
4
5
5
3
17
4
3
4
3
4
18
3
3
3
3
4
4
20
3
4
5
12
67
RES 86
5
5
5
3
18
4
4
5
4
3
20
3
3
4
5
5
4
24
4
5
5
14
76
RES 87
5
5
5
2
17
5
3
4
3
3
18
3
1
5
5
1
3
18
1
3
3
7
60
RES 88
3
4
4
2
13
3
2
3
3
3
14
3
4
4
4
4
4
23
4
4
4
12
62
RES 89
5
5
5
4
19
5
5
5
4
5
24
5
5
5
5
5
4
29
5
4
4
13
85
RES 90
4
5
5
4
18
4
4
4
4
4
20
3
4
4
4
4
4
23
3
4
4
11
72
RES 91
5
5
4
3
17
4
3
4
4
3
18
4
4
3
5
4
3
23
3
3
4
10
68
RES 92
4
5
4
4
17
4
4
4
4
4
20
3
3
4
4
4
3
21
4
3
4
11
69
198
199
Lampiran 12 DESKRIPTIF STATISTIK PER-VARIABEL Deskriptif Statistik Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
PS
92
Valid N (listwise)
92
59
45
Mean Statistic
104
Std. Error
79.61
1.264
Std. Deviation
Variance
Statistic
Statistic
12.128
147.098
Deskriptif Statistik Fasilitas Belajar Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
FB
92
Valid N (listwise)
92
46
42
88
Mean Statistic 69.05
Std. Error 1.060
Std. Deviation Statistic 10.168
Variance Statistic 103.393
Deskriptif Statistik Student engagement Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Statistic Statistic
Statistic
Statistic
SE
92
Valid N (listwise)
92
53
32
85
Mean Statistic 65.75
Std. Error .874
Std. Variance Deviation Statistic Statistic 8.379
70.212
Lampiran 13 ANALISIS DESKRIPTIF PER INDIKATOR Deskriptif Statitik Per-Indikator Variabel Persepsi SiswaTentang Metode Mengajar Guru Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Mean Statistic
Std. Error
Std. Deviation
Variance
Statistic
Statistic
AD
92
9
6
15
11.05
.220
2.114
4.470
Tj
92
7
8
15
12.74
.199
1.909
3.645
St
92
16
9
25
17.38
.378
3.622
13.117
Fs
92
17
6
23
17.07
.381
3.658
13.380
Gr
92
17
11
28
21.37
.389
3.735
13.950
Valid N (listwise)
92
200
Analisis Deskriptif per-indikator Variabel Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Indikator Anak Didik Indikator Tujuan No.
Interval
1. 14-15 2. 12-13 3. 10-11 4. 8-9 5. 6-7 Jumlah
F
%
Keterangan
10 34 31 8 9 92
11% 37% 33% 9% 10% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
11,05
Cukup
Indikator Situasi No.
Interval
1. 24-27 2. 20-23 3. 16-19 4. 12-15 5. 8-11 Jumlah
No.
Interval
1. 15-16 2. 13-14 3. 11-12 4. 9-10 5. 7-8 Jumlah
F
%
Keterangan
19 37 24 10 2 92
21% 40% 26% 11% 2% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
F
%
Keterangan
12 40 31 6 3 92
13% 43% 34% 7% 3% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
12,74
Baik
Indikator Fasilitas F 4 23 40 20 5 92
% 4% 25% 43% 22% 6% 100%
Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
17,38
Cukup
No.
Interval
1. 21-24 2. 17-20 3. 13-16 4. 9-12 5. 5-8 Jumlah
Ratarata
17,07
Baik
201
Indikator Guru No.
Interval
1. 26-29 2. 22-25 3. 18-21 4. 14-17 5. 10-13 Jumlah
F
%
Keterangan
9 41 26 12 4 92
10% 45% 28% 13% 4% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
21,37
Cukup
Deskriptif Statitik Per-Indikator Variabel Fasilitas Belajar Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Mean Statistic
Std. Error
Std. Deviation
Variance
Statistic
Statistic
RB
92
16
9
25
18.53
.328
3.150
9.922
PC
92
15
9
24
18.61
.326
3.124
9.757
BP
92
15
9
24
16.29
.366
3.513
12.341
Kl
92
10
10
20
15.62
.294
2.824
7.975
Valid N (listwise)
92
202
Analisis Deskriptif per-indikator Variabel Fasilitas Belajar Indikator Ruang/tempat Belajar RataNo. Interval F % Keterangan rata 1. 24-27 2 2% Sangat Baik 2. 20-23 36 39% Baik 3. 16-19 37 40% Cukup 18,53 4. 12-15 16 18% Kurang 5. 8-11 1 1% Sangat Kurang Jumlah 92 100% Cukup Indikator Buku-buku Pelajaran No.
Interval
1. 23-26 2. 19-22 3. 15-18 4. 11-14 5. 7-10 Jumlah
F 6 20 40 21 5 92
% 7% 22% 43% 23% 5% 100%
Indikator Penerangan Cukup No.
Interval
1. 23-26 2. 19-22 3. 15-18 4. 11-14 5. 7-10 Jumlah
F
%
Keterangan
10 44 27 9 2 92
11% 48% 29% 10% 2% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
F
%
Keterangan
8 33 27 23 1 92
9% 36% 29% 25% 1% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
18,61
Baik
Indikator Kelengkapan Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
16,29
Cukup
No.
Interval
1. 20-22 2. 17-19 3. 14-16 4. 11-13 5. 8-10 Jumlah
Ratarata
15,62
Cukup
203
Deskriptif Statitik Per-Indikator Variabel Student Engagement Descriptive Statistics N
Range
Minimum
Maximum
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Mean Statistic
Std. Error
Std. Deviation
Variance
Statistic
Statistic
TTA
92
12
8
20
16.34
.221
2.119
4.490
PAK
92
15
9
24
17.28
.246
2.360
5.568
ISG
92
17
12
29
21.80
.401
3.847
14.796
MPP
92
11
3
14
10.33
.200
1.922
3.695
Valid N (listwise)
92
Analisis Deskriptif per-indikator Variabel Student Engagement Indikator Tingkat Tantangan Akademik RataNo. Interval F % Keterangan rata 1. 19-21 8 9% Sangat Baik 2. 16-18 60 65% Baik 3. 13-15 16 17% Cukup 16,34 4. 10-12 7 8% Kurang 5. 7-9 1 1% Sangat Kurang Jumlah 92 100% Baik
Indikator Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif No.
Interval
1. 23-26 2. 19-22 3. 15-18 4. 11-14 5. 7-10 Jumlah
F
%
Keterangan
1 24 58 7 2 92
1% 26% 63% 8% 2% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
17,28
Cukup
204
Indikator Interaksi Siswa Guru No.
Interval
1. 27-30 2. 23-26 3. 19-22 4. 15-18 5. 11-14 Jumlah
Indikator Memperkaya Pengalaman Pendidikan
F
%
Keterangan
10 32 36 9 5 92
11% 35% 39% 10% 5% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
21,80
Cukup
No.
Interval
1. 14-16 2. 11-13 3. 8-10 4. 5-7 5. 2-4 Jumlah
F
%
Keterangan
3 47 35 5 2 92
3% 52% 38% 5% 2% 100%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang -
Ratarata
10,33
Cukup
205
206
Lampiran 14 UJI NORMALITAS Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan Prestasi Belajar sebagai Variabel Dependen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N Normal Parameters Most Extreme Differences
a,b
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
92 0E-7 4.10258257 .104 .104 -.055 .993 .278
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan Student engagement sebagai Variabel Dependen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 92 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. 6.88705740 Deviation Absolute .077 Most Extreme Positive .043 Differences Negative -.077 Kolmogorov-Smirnov Z .739 Asymp. Sig. (2-tailed) .646 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
207
Lampiran 15 UJI LINEARITAS Hasil Uji Linearitas Pretasi Belajar Akuntansi dengan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ANOVA Table Sum of
df
Mean
Squares (Combined)
Sig.
Square
1736.949
39
44.537
2.274
.003
929.894
1
929.894
47.488
.000
807.056
38
21.238
1.085
.388
Within Groups
1018.237
52
19.581
Total
2755.187
91
Between Linearity PB *
F
Groups
PS
Deviation from Linearity
Hasil Uji Linearitas Prestasi Belajar Akuntansi dengan Fasilitas Belajar ANOVA Table Sum of
df
Mean
Squares (Combined)
PB *
Between
Linearity
Groups
Deviation from
FB
Linearity Within Groups Total
F
Sig.
Square
1879.036
36
52.195
3.277
.000
815.427
1
815.427
51.188
.000
1063.609
35
30.389
1.908
.016
876.150
55
15.930
2755.187
91
208
Hasil Uji Linearitas Pretasi Belajar Akuntansi dengan Student engagement ANOVA Table Sum of
df
Mean
Squares (Combined)
Sig.
Square
1460.454
29
50.360
2.412
.002
707.211
1
707.211
33.866
.000
753.243
28
26.902
1.288
.202
Within Groups
1294.733
62
20.883
Total
2755.187
91
Between Linearity PB *
F
Groups
SE
Deviation from Linearity
Hasil Uji Linearitas Student engagement dengan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ANOVA Table Sum of
df
Mean
Squares
SE *
F
Sig.
Square
(Combined)
4056.771
39
104.020
2.319
.002
Between
Linearity
1448.269
1
1448.269
32.288
.000
Groups
Deviation from
2608.502
38
68.645
1.530
.077
Within Groups
2332.479
52
44.855
Total
6389.250
91
PS
Linearity
Hasil Uji Linearitas Student engagement dengan Fasilitas Belajar ANOVA Table Sum of
df
Mean
Squares
SE *
F
Sig.
Square
(Combined)
4061.921
36
112.831
2.666
.001
Between
Linearity
1722.086
1
1722.086
40.697
.000
Groups
Deviation from
2339.836
35
66.852
1.580
.063
Within Groups
2327.329
55
42.315
Total
6389.250
91
FB
Linearity
209
Lampiran 16 UJI MULTIKOLINEARITAS Hasil Uji Multikolinearitas dengan Prestasi Belajar Akuntansi sebagai Variabel Dependen Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
45.154
3.846
PS
.157
.044
FB
.134
SE
.140
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
11.741
.000
.347
3.543
.001
.659
1.517
.055
.248
2.457
.016
.623
1.606
.064
.213
2.202
.030
.676
1.480
1
a. Dependent Variable: PB
Hasil Uji Multikolinearitas dengan Student engagement sebagai Variabel Dependen Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant) 1
Std. Error
29.406
5.612
PS
.192
.071
FB
.305
.085
a. Dependent Variable: SE
a
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
5.239
.000
.278
2.690
.009
.713
1.403
.370
3.589
.001
.713
1.403
210
Lampiran 17 UJI HETEROSKEDASTISITAS Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Prestasi Belajar Akuntansi sebagai Variabel Dependen Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error -2.294
1.684
PS
.023
.019
FB
-.013
SE
.049
Beta -1.363
.176
.146
1.159
.250
.024
-.070
-.540
.591
.028
.219
1.762
.082
1
a. Dependent Variable: AbsUt
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Student engagement sebagai Variabel Dependen Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error
14.476
3.502
PS
-.084
.044
FB
-.038
.053
a. Dependent Variable: AbsUt
Beta 4.133
.000
-.226
-1.879
.064
-.086
-.715
.477
211
Lampiran 18 UJI HIPOTESIS Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan Student engagement sebagai Variabel Dependen Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square .309
a
1 .570 .324 a. Predictors: (Constant), FB, PS
Std. Error of the Estimate 6.964
a
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
(Constant) 1
29.406
5.612
PS
.192
.071
FB
.305
.085
t
Sig.
5.239
.000
.278
2.690
.009
.370
3.589
.001
a. Dependent Variable: SE
Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan Prestasi Belajar Akuntansi sebagai Variabel Dependen Model Summary
Model 1
R
R Square a
.666
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.444
.425
4.17193
a. Predictors: (Constant), SE, PS, FB Coefficients Model
Unstandardized Coefficients
a
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error
45.154
3.846
PS
.157
.044
FB
.134
SE
.140
a. Dependent Variable: PB
Beta 11.741
.000
.347
3.543
.001
.055
.248
2.457
.016
.064
.213
2.202
.030
212
Hasil Uji t dengan Prestasi Belajar Akuntansi sebagai Variabel Dependen Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error
45.154
3.846
PS
.157
.044
FB
.134
SE
.140
Beta 11.741
.000
.347
3.543
.001
.055
.248
2.457
.016
.064
.213
2.202
.030
a. Dependent Variable: PB
Hasil Uji t dengan Student Engagement sebagai Variabel Dependen a
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
(Constant) 1
29.406
5.612
PS
.192
.071
FB
.305
.085
a. Dependent Variable: SE
t
Sig.
5.239
.000
.278
2.690
.009
.370
3.589
.001
213
214
215
216
Lampiran 20
Tabel t