PERAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMP DHARMA SISWA TANGERANG Skripsi lni Diajukan Untuk ]vlemenuhi Persyaratan rVlemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH Disusun Oleh:
DWI I}RIYO UTOMO S NI~1:
104015000580
.JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL(IPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN DIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2008
LEMBAR PERSETUJUAN
PERAN PENGGUNAAN MEDIA PElYlBELAJARAN TERHADAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMP DHARMA SISWA TANGERANG
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas I1mu Tarbiyah Dan Keguruan Guna Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendiclikan
Oleh Dwi Privo Utomo S
104015000580
) Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 050 046 643
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN DIN SYARIF HIDAYATULLAH
LEl\1BAR PENGESAHAN PENGUJI
Shipsi
beljuclul
"Peran
penggunaan
media
pembelajaran
Terhadap Mata Pelajaran Geografi di SMP Dharma Siswa 1)u1gerang" cliajukan kcpacla Fakultas llmu Tarbiyah clan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta, clan tclah clinyatakan lulus clalam Ujian Munaqosah paela,
2008 eli haelapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak l11el11peroleh gelar Satjana S 1 (S. Pel) clalal11 bielang Penelielikan 11l11u Pengetahuan Sosial (IPS) Jakatia, 20 Juni 2008
Panitia Ujian Munaqosah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/ Program Stueli)
Tanggal
Tanda Tan~
~~.\J
Drs. Nurrochil11, M.M NIP: 050046 643
A~
Penguji 1 Drs. Banaeljiel, M.M NIP: 150203 345
(
Penguji II Dr. IVI. Arif, M.PeI NIP. 132 165 173
Mengetahui, Dekan Fakultas 11l11u Tarbiyah elan Keguruan
rco' D,.
&,~JY'd~
MA
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Dwi Priyo Utomo Santoso
NIM
: 104015000580
Jurusan/ Semester
: Pendidikan IPS/ VI1I Alamat: Jl. Omega II No. 208 Rt/Rw 006/05 Kelurahan Karawaci Baru - Tangerang
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi
MEDIA
yang
beljudul
"
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN
PEMBELAJARAN
DI
SMP
DHARMA
SISWA
TANGERANG Adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: Dosen Pembimbing, Nama
: Drs. H. Nurochim, MM
NIP
: 050 046 643
Dosen Jurllsan: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Dengan demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesunggllhnya dan saya akan mene11ma segala konsekuensi apabila ternyata skripsi bukan hasil karya sendiri. Jakarta, ...
Dwi P:
Uji Referensi
Seluruh referensi yang c1igunakan c1alam peulisan skripsi yang beljuclul 'Teran Penggunaan Meclia Pembelajaran terhaclap Mata Pelajaran Geografi c1i SMP Dharma Siswa Tangerang" yang c1isusun oleh Dwi Priyo Dtomo Santoso, Nim
104015000580 Jurusan Pencliclikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarif J-liclayatullah Jakarta, telah c1iuji kebenaranya oleh c10sen pcmbimbing skripsi
Jakarta, ..... Descmber 2008
\
("
Drs. H. Nurochim. M.M NIM 050 046 643
ABSTRAK
Dwi Priyo Utomo S, Pcran Penggunaan Media Pcmbelajaran tcrhadap Mata Pclajaran Gcografi di SMP Dharma Siswa Tangerang. Fakultas lImu Tarbiyah Dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Desember 2008. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi yang menggambarkan tentang kriterian penggunaan media yang efektifitas dalam pembelajaran IPS Geografi. Melalui tahapan-tahapan pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kunatitatif yang bersifat nonexperimental, maIm untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah ini adalah dengan menggunakan teknik pengumpulan data. Yaitu: Observasi, wawancara, dan questioner. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan selama I bulan. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai langsung kepala sekolah dan guru bidang studi SMP Dharma Siswa Tangerang. Sedangkan Questioner dilakukan dengan memberikan kepada siswa mengenai kriteria efektifitas media. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis maka diperoleh hasil sebagai berikut, yaitu dalam pelaksanaan pembelajaran geografi di SMP Dharma Siswa telah beljalan dengan cukup bailL Guru melaksanakan tahap perencanaan sebelum memulai pelajaran, dan guru juga selalu berupaya melakukan analisis, remedial juga tindakan kelas dalam upaya meningkatkan proses selia hasil pembelajaran. Serta upaya yang dilakukan kepala sekolah dengan memberikan pelatihan, seminar, studi lanjutan kepada guru bidang pelajaran untuk meningkatkan' profesionalisme guru. Serta peran penggunaan media pembelajaran terhadap mata pelajaran Geografi pun cukup efeseindan efektif.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis pesembahkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan Hidayah-Nya, Penulis cIapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat teriring salam selalu tercurah kepada Nabi seluruh alam, yang memiliki kharisma
yang luar
biasa serta akhlaq yang mulia, yaitu Nabi Muhammad SAW. Semoga salawatnya juga tercurah kepada keluarga, sahabat, cIan syafaatnya tercurah kepada ummatnya yang selalu setia membela Islam hingga akhir zaman. Penulisan shipsi ini adalah salah satu syarat untuk menempuh gelar Smjana Pendidikan Tarbiyah & Keguruan Jurusan PencIiclikan-IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, cIengan judul skripsi "PERAN
PENGGUNAAN
MEDIA
PEMBELAJARAN
TF,RHADAP
MATA
PELAJARAN GEOGRAFI DI SMP DHARMA SISWATANGERANG." Penulis menyadari cIi cIalam penulisan skripsi ini banyak hambatan cI,m kesulitan yang penulis hacIapai, namun atas Iimpahan karunia & rahmat-Nya dan cIukungan dari scmua pihak, penulis cIapat mcnyelesaikan skripsi ini. Mengingat bantuan & support yang berharga cIiberikan dari semua pihak kepada penulis. Penulis ingin menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepacIa: I. Prof Dr. I-I. DecIe RosyacIa selaku Dekan Fakultas llmu Tarbiyah & Keguruan 2. Drs. H. Nurrochim, MM selaku Ketlla Jurllsan P-IPS cIan Doscn pembimbing bagi penulis yang selalu memberikan saran-saran yang membangun cIan selalll bersabar membimbing penlliis dalam penulisan ini. 3. Ayaha & Ibunda (Basal' Santoso & Tri Mulyati S.PcI) tercinta, terima kasih atas
sen1lIanya~
atas cinta, kasih sayang yang begitu besar, kesetiaan yang
cIiberikan kepada AnancIa. Serta untaian cIo'a yang tiacIa putlls-putllsnya. Ayah bllncIa terima kasih juga atas cIllkllngannya baik moril atauplln Materiil. Semoga semua yang telah dilakllkan ini cIijadikan amal ibaclah clihacIapanNya.
4. Para dosen Fakultas lImu Tarbiyah & Keguruan. Terutama dosen jurusan Penelielikan IPS dan staf jurusan Pendidikan IPS Ka Lulu EI-Maknun dan Bapak Iwan yang telah membantu dalam penyeselesaian skripsi ini. 5. Bpk Agus Waluya, S.Pd selaku Kepala sekolah SMP Dharma Siswa elan seluruh elewan guru elan para stafnya. 6. Karyawan dan Karyawati perpustakaan utama elan perpustakaan FITK Universitas Islam Negeri SyarifHielayatullah Jakarta. 7. Kakak elan aelik-aelikku tercinta (Eko Priyo Prasojo S. S.Sos, Ayu Rahmawati, elan M.Hafidz, Anita Janiarti) terima kasih atas dukungannya, yang telah memberikan keceriaan pada hari-hari penulis. Semoga Allah selahl menjaga elan membalas kebaikan kalian semua. 8. Guru-Guru SON Tangerang 6 terima kasih atas dukungan dan elo'a kalian terhadap penulis. Khususnya penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada (Bapak Drs. H. Riyadi, Bapak Udin, S.Pel, Neng Ulfah, Kang Oji, Kang Usman, Kang Anelre, Ibu Yuyu, Bu Irma, Neng Ulfi elan Ibu Atik) 9. Teman-teman seangkatan penulis. Uci, Sarah, Teteh Reni, Teteh Yuli, Sainan, Siam dan semua teman-teman yang tak bisa penlllis sebutkan salu persatu. Terima kasih atas semua support elan motivasi kepaela penulis. 10. Sahabat-sahabat tercinta (Panelam, Bimbi, Ika (cupid), Imoy, Nanay, Goting, Eneli, Eneng, Yuyun) terima kasih atas elukllngan elan elo'a kalian. Semoga persahabman kita menjacli ini menjadi sebuah kisah klasik tuk elimasa depan. Akhirnya penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepacla semua, semoga kebaikan kalian clibalas oIeh Allah SWT, clan karya kecil ini bermanfaat bagi semua. Amien.....
Jakarta, Descmbcr 2008
Dwi Priyo Utomo Santoso
DAFTARISI
ABSTRAK
.
KATA pENGANTAR
.
ii
DAFTAR lSI
.
iv
BAB I : pENDAHULUAN
.
1
I. Latar belakang Masalah
.
I
2. Identifikasi Masalah
.
4
3. Pen1batasan Ivlasalah
.
5
4. Perul11usan Masalah
.
5
5. Tujuan Penelitian
.
6
6. Manfaat Penelitian
.
6
BAB II : LANDASAN TEom DAN KERANGKA pIKIR
.
7
A. Media Pembelajaran
.
7
I. Pengertian Media
.
7
2. Flingsi Dan Manfaat Media Pel11belajaran
.
9
3. Urgensi Penggunaan Media
.
II
4. Kriteria Pel11iIihan Media
.
13
5. Jenis-jenis Media Pel11belajaran
.
14
6. Guru Dan IVledia Pembelajaran
.
15
B. Pembelajaran IPS Geografi
.
17
.
]7
.
17
.
2]
.
22
d. Ciri-Ciri Belajar dan Mengajar
..
23
e. Prinsip-Prinsip Belajar
.
24
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
.
25
..
30
..
30
I. Pebelajaran IPS Geografi a. Pengertian Belajar b. Pengertian Mengajar c. Pengertian Pel11belajaran
/"', ::
C. Hakikat Dan Pengertian Bnm Pengetahuan Sosial (IPS)
I. Pengertian IPS Geografi
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
35
A. Pendekatan Penelitian...................................................................
35
B. Waktu & Tempat Penelitian..........................................................
36
C. Metoclologi Penelitian...................................................................
36
D. Teknik Pengumpulan Data
36
E. Populasi dan Sampling
37
F. Definisi Konseptual, Oprasional & Kisi-Kisi Instrumen
38
1. Definisi Konseptual..................................................................
38
2. Definisi Operasional.................................................................
38
3. Kisi-Kisi Instrumen..................................................................
38
F. Teknik Analisis Data.....................................................................
40
BAB IV : HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Dharam Siswa Tangerang
42 42
1 Sejarah Singkat SMP Dharma Siswa Tangerang
42
2. Visi clan Misi SMP Dharam Siswa Tangerang
43
3. Keaclaan Siswa, Guru clan Karyawan..............................
44
B. Deskriptif Dan Analisis Data BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
47 58
A. Kesimpulan
58
B. Saran
59
DAFTAR lSI
60
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Masalah Pendidikan memegang peran yang strategis dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia. Dalal11 era globalisas,i yang dikenal sebagai era persaingan, setiap Negara ditnntut untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang yang masih memiliki kelel11ahan dalam bidang sumber daya manusia menyadari hal ini. Upaya untuk I11cningkatkan sumber daya manusia secm·a perlahan-lahan sudah dimulai, antara lain melalui Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pertimbangan bagian c, yaitu: Pendiclikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendiclikan, meningkatkan mutu clan relevansi serta efesiensi menejemen pencliclikan. Pemerataan kesempatan pendiclikan diwujuclkan c1alam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu penclidikan c1iarahkan untuk meningkatkan kualitas l11anusia lnclonesia seutuhnya melalui olahhati, olahfikir, olahrasa, clan olahraga agar memiliki claya saing c1alam menghadapi tantangan globaL Peningkatan relevansi pendiclikan dimaksuclkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia, Peningkatan efesiensi menejemen pelldidikan c1ilakukan melalui penerapan menejemen berbasis sekolah clan pembaharuan pengelolahan penclidikan secm·a terencana, terarah, clan bcrkesinambungan. 1
2
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut diperlukan kurikulum yang sesuai dengan keaclaan, kebutuhan Iingkungan, dan clapat mengantisipasi keaclaan yang akan datang. Kurikulum diartikan sebagai program mengenai sejumlah pengalaman yang clitaati melalui kegiatan belajar-mengajar. Kualitas proses belajar-mengajar sangat bergantung pacla ketiga unsur, yaitu: kurikuIum, guru dan siswa. Walaupun ketiga unsur tersebut saling bergantung clan menentukan, namun unsur guru paling menentukan cli antara ketiganya, sebagaimmla clikemukakan oleh Muhammad Surya sebagai berikut: "Lebih baik kurikulumnya jelek, tetapi gurunya bagus, daripada sarana prasarana dan kurikulumnya bagus, tetapi gurunya jelek".2 Guru memegang peranan yang penting cli clalam proses pendidikan. Salah satu kode etik yang harus dimiliki oleh seorang guru professional adalah ia harus mampu menggunakan alat/media pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tdah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai climensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perIn adanya penyesuaianpenyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tesebut adalah media pembelajaran yang periu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna. Media pembelajaran adalah alat bantu dalam penyampaian materi pelajaran di dalam kelas yang dilakukan oleh guru untuk membantu berjalannya proses pembelajaran. Media merupakan salah satu faktor pendukung kualitas pcmbelajaran, dimana pembelajaran tidak terfokus pada guru, bulat, kurikulum, tertapi juga perlu memperhatikan media pembelajaran yang akan digunakan sesuai clengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk materi yang disajikan di kelas akan berdampak positif dalam mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
3
Basil penelitian telah memperlihatkan media menunjukkan keunggulannya l11embantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat clan lebih muclah clitangkap oleh siswa, Meclia memiliki kekuatan-kekuatan positif clan sinergi yang mampu merubah sikap clan tingkah laku mereka ke arah perubahan yang heatif clan dinamis, Sehubungan clengan hal itu, peran meclia sangat clibutuhkan clalam pembelajaran climana dalam perkembangannya saat ini meclia bukan lagi dipanclang sekeclar alat bantu tetapi l11erupakan bagian yang integral clalam sistem pencliclikan clan pembelajaran, Kebutuhan akan meclia pembelajaran yang baru saat ini clirasakan sangat penting, Media yang dirancang untuk membantu menyukseskan keberhasilan clunia pendiclikan menjacli satu hal yang penting saat ini. Perkembangan ilmu pengetahuan clan teknologi semakin menclorong upaya-upaya pembaharuan clalal11 pel11anfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar-mengajar. Menurut Azhar Arsyacl clalam bukunya, menyatakan bahwa para guru clituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disecliakan cli sekolah, clan ticlak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Di samping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga clituntut untuk mengembangkan keterampilan membuat meclia pembelajaran yang digunakan apabila meclia itu belum terseclia, Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan clan pemahaman yang cukup tentang meclia pembelajaran, Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pacla semua orang clan berlangsung seumur hiclup, sejak ia masih bayi hingga ke liang lahat nanti, Salah satu pertancla bahwa seseorang telah belajar sesuatu aclalah aclanya perubahan tingkah laku clalam dirinya. Perubahan tingkah lalm tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitifl, keterampilan (psikoli1otorik) clan perubahan yang menyangkut niali clan sikap (qjektif).
Paradigma pencliclikan yang telah berganti clari teacher oriented (fokus terhaclap guru) menjacli studel1l oriented (fokus terhaclap siswa) membuat para praktisi penclidikan berlomba-lomba membuat meclia pembelajaran semenarik mungkin, Dahulu acla anggapan guru adalah orang yang paling tahu. Paradigma
4
bukan saja pengetahuan guru bisa sama dengan murid, bahkan murid bisa lebih clahulu tahu dari gurunya. Semua itu dapat terjacli akibat perkembangan media informasi di sekitar kita. Pacla saat ini guru bukan satu-satunya sumber belajar. Banyak contoh, dimana siswa clapat lebih clahulu mengakses informasi dari media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan internet. Bagaimana guru menyikapi hal ...)
1I11 ••
Sekurang-kurangnya
yang
harus
guru
lakukan
ialah guru
mampu
menggunakan alat yang murah dan efesien yang meskipun sederhana clan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tidak bisa dipungkiri bahwa kunci sukses
pembeh~aran
harus saling
berkaitan satu sama lain. Peserta diclik, guru, materi pelajaran, sarana prasarana, pengelola, dan Iingkungan tidak dapat dipisahkan. Media pembelajaran yang notabene hanya sebagai alat perantara atau alat bantu pembelajaran tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada media pembelajaran yang dinyatakan paling baik. Karena sebaik-baiknya media pembelajaran, tetapi guru dan praktisi pembelajaran tidak bisa memanfaatkannya akan menjadi percuma. Jacli diperlukan adanya kriteria meelia pembejaran yang bailc Berkaitan dengan latar belakang eli atas, maka penulis mengadakan penelitian elengan judul skripsi mengenai "Efcktifitas PCllggunaan Media Pcmbclajaran IPS Geografi di SMP Dharma Siswa Tallgel'allg."
B. Identifikasi Masalah Pada latar belakang di atas telah elisinggung, bal1wa perkembangan ilmu pengetahuan elan teknologi telah membawa pengaruh di dalam segal a bid~lI1g, juga dalam bielang pendidikan berupa pemanfaatan media pembelajaran dalam kelas. Juga bahwa guru memegang peran penting dalam proses atau kegiatan belajarmengaJar,
tetapi
guru
bukan
menjadi
sumber
utama
(central)
elalam
penyampaiannya. Serta untuk mencapai sasaran dari tujuan penclidikan seorang guru harus mampu menggunakan media yang cocok dengan materi pclajaran, metode, juga strateginya. Namun, dalam pelaksanannya masih banyak guru kurang terampil untuk mempergunakan media pembelajaran.
5
Melihat latar belakang dan uraian di atas, dapat di identifikasikan masalah111Gsalah
sebagai berikut:
I. Masih banyak guru yang bertahan dengan menggllnakan pengaJaran yang bersifat konvensional. 2. Jumlah peserta didik yang banyak 3. Minimnya sarana dan prasarana yang elimiliki sekolah-sekolah secara lImlim 4. Beban guru yang menumpuk. yang menyebabkan guru menjadi kurang kreatif 5. Guru kurang kreatif sehingga kurang mampu memanfaatkan sarana media
yang acla. 6. Perkembangan IPTEK yang belum elimanfaatkan elalam pembelajaran 7. Masih banyak guru yang belum bisa menggunakan meelia pembelajaran 8. Minimnya elana, sehingga membuat guru tidak mampu untuk membeli meelia yang eliperlukan dalam pembelajaran
C. Pembatasan JVlasalah Berdasarkan identifikasi masalah dikemukakan eli atas, juga pertimbangan waktu elan tenaga yang elimiliki oleh penulis, maIm elalam penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian ini yang hanya berfokus pada : I. Pelaksanaan pembelajaran IPS Geografi eli SMP Dharma Siswa Tangerang. 2. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS Geografi eli SMP Dharma Siswa Tangerang
D. Perumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah yang diteliti, maka masalah yang diteliti elirumuskan sebagai berikut: I. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPS geografi eli SMP Dharma Siswa
Tangerang? 2. bagaimana penggunaan media pembelajaran IPS Geografi di SMP Dharma Siswa Tangerang?
6
E. Tujuan dan Manfaat Media Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan antara lain: I. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar IPS? 2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan media pembelajaran telah beljalan efektif?
Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, diharapkan: 1. Menjacli bahan masuldcan guru clalam memiJih media pembelajaran yang
tepat, khususnya pacla mata pelajaran IPS clan pada semua mata
pel~jaran
umumnya. Agar proses belajar mengajar menjadi efektif clan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. 2. Sebagai sU1l1bangan clata ilmiah mengenai media pe1l1bclajaran clalam mengingkatkan 1l1otivasi clan hasiJ belajar siswa 3. Penulis
clapat
memahami
lebih jauh
pe1l1belajaran sebagai bekal clike1l1uclian hari
tentang
penggunaan
media
7
BABn LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA. BERFIKIR A. Media Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat teljadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik Sejalan dengan peradaban pendidikan dan IPTEK, sediki t banyak telah memberikan pencerahan dan kemajuan dalam proses dan peningkatan kualitas hasil belajar. Ivlelalui perkembangan teknologi media, manusia bisa mewujukan segala keinginan atau target dari perencanaan pembelajaran (pendidikan). PemanJiwtan seem'a kondisional dan berkesinambungan serta mengarah kepada tereapainya efektifitas dan efesiensi belajar maim diharapkan dalam proses belajar tersebut bisa memberikan hasil yang membanggakan dan bisa mencerminkan perkembangan dan kualitas pendidikan bangsa ini.
1. Pengel"tian Media Kata media berasala dari bahasa Latin medius secm'a harliah berarti
,,,
8
atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Banyak ahli yang memaparkan mengenai pengertian dari media ini, menurut Santoso S. I-Iamijaya, "media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima".l Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa media dijadikan sebagai alat oleh seseorang untuk menyebarkan atau menyampaikan pesan kepada orang lain. Sedangkan IVlenurut Miarso (2004: 457) menyatakan bahwa "media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi peserta didik supaya proses belajar teljadi sehingga clapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan si belajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tcrtentu".2 Di sini kita dapat memahami bahwa mcdia pembelajaran itu adalah alat pembelajaran yang dapat menimbulkan perhatian ataupun minat si peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Arief S. Sadiman (1984:6) mengatakan bahwa "media adalah segaLl alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti film, buku dan kaset
,,3
Dari pandangan yang ada di alas dapat
dikatakan bahwa media merupakan alat yang memungkinkan SiSWLl untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantuan. Usman menclefinisikan bahwa alat peraga pengajaran (media), leaching aids, atau audiovisual aids (AVA) aclalah "alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk mempeljelas materi pelajaran yang clisampaikan kepacla siswa clan mencegah terjaclinya verbalisme pada cliri siswa,,4 Hal ini senada dengan clefinisi yang disampaikan Djamarah bahwa "meclia adalah alat bantu apa saja yang dapat clisajikan penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran".5 Dari definisi tersebut dapat dikatakan bawa media dijadikan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
,I Ahmad Rohalldi H, iViedia instl'lIksional Edllkotif, (JakarJa: PT. Rillika CipLa) - w\V\v.google.com/mcdia pcmbeJajaran tgl. 20 Juni 2006
3 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0 I/ 12/media-pembelajarallAl'if S Sadiman. l\1edia Pembelaiaran ...
-I
9
Sedangkan Gerlach & Elly (1971) meiliki pendapat yang seclikit berbeda mengenai meclia, mereka mengatakan bahwa "meclia bila c1ipahami secar·a garis besar acla1ah manusia, materi, atau kejaclian yang membangun konclisi yang membuat siswa mampu mempero1eh pengetahuan, kelerampi1an, atall sikap,,6 Dari c1efinisi yang lontarkan Gerlach & Elly c1apat clifahami bahwa meclia ticlak hanya terfokus pacla alat atau benda semata, melainkan segala sesualall (guru, materi pelajaran) yang dapat membangun kondisi belajar siswa, sehingga ia memperoleh pengetahuan. Dari definisi yang dipaparkan oleh para ahli di atas, maka dapat clisimpulkan bahwa media clapat diartikan sebagai alat bantu yang c1igunakan untuk membantu penyampaian materi c1alam proses kegiatan belajar oleh guru kepacla siswa juga clapat merangsang perhatian dan minat peserta didik c1a1am mencapai tujuan pembelajaran.
2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajanlll Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metocle mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini sangal berkailan. Pemilihan salah satu metocle mengajar tertentu akan mempengaruhi jcnis meclia pembelajaran yang sesuai. Meskipun demikian, clapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, clan lingkungan be1ajar yang ditata dan cliciptakan guru.
HamaJik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran da1am proses be1ajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minal yang baru, membangkitkan motivasi clan rangsangan kegiatan beJajar mengajar, dan bahkan membawa pengarllh-pengaruh psikologis terhaclap siswa.
7
Pcnggunaan
meclia pembe1ajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat mcmbantu proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pacla sual ilu.
6
Azal' Arsvad. iUedia Pemhe/ajarrm (Jnkflrfw PT Rflin rTr
('PI
J h ~
10
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pelajaran, khususnya meclia visual, yaitu: Fungsi alensi, yaitu fungsi untuk menarik minat siswa untuk berkonsentrasi kepacla isi pelajaran yang berkaitan clengan makna visual yang ditampilkan atau menyeliai teks materi pclajaran. 2. Fungsi A/ekli/,' Media visual clapat terihat clari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual clapat menggugah emosi clan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. 3. Fungsi Kognilif, peneliti-peneliti mengemukakan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami clan mengingat infonnasi atau pesan yang terkanclung clalam gambar. 4. Fungsi Kompensaloris. Meclia pembelajaran terlihat hasil penelitian bahwa media visual yang memeberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah clalam membaca untuk mengorganisasikan informasi clalam teks clan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, meclia pembelajaran berfungsi untuk mengakomoclasikan siswa yang lemah dan lamban menerima clan memahami isi pelajaran yang clisajikan dengan teks atau disajikan seem'a verbal. 8 Dari 51111 clapat clifahami bahwa fungsi media unluk membantu memfokuskan
I.
perhatian siswa clan membantu siswa yang lemah dalam mencrima maleri pelajaran. Sejalan clengan pendapat Levie & Lentz. Menurut Derek ROlVnlree, meclia penclidikan (instruksional eclukatif) berfungsi sebagai: I. Membangkitkan motivasi belajar, clengan menggunakan media clalam proses penyampaian materi akan meningkatkan motivasi si peserta clidik untuk belajar. 2. Mengulang apa yang telah clipelajari 3. Mengaktinzan respon peserta clidik, fungsi media ini climaksuclkan dalam pcnggunaan meclia clapat menggugah untuk menarik respon peserta diclik clalam belajar 4. Memberikan timbal balik 9 Dari pendapat cli atas clapat clisimpulkan bahwa fungsi meclia memotivasi dan mengaktifkan respons siswa clalam menerima pelajaran. Menurut J'vJcKnolVn acla 4 fungsi, yaitu: I) Mengubah titilc berat pencliclikan formal, yaitu clari pencliclikan yang menekankan pacla instruksional akademis menjacli pendidikan yang mementingkan kebutuhan hidup peserta didik.
II
2) Membangkitkan motivasi belajar pada peserta didik, karena: a. Media intruksional edukmifpada umunya merupakan suatu yang baru bagi peserta didik, sehingga menarik perhatian peserta clidik. b. Penggunaan media instruksional memberikan kebebasan kepada peserta didik lebih besar dibandingkan dengan belajar cam tradisional. c. Media instruksionallebih konkrit dan mudah difahami. d. Memungkinkan peserta didik untuk berbuat sesualU e. Mendorong peserta didik untuk ingin tahu lebih banyak 3) Memberikan kejelasan (clarification), yaitu dengan menggunakan media diharapkan menggurangi verbalisme dan memberikan kejelasan clalam penyampaian materi. 4) Memberikan mngsangan (stimu!ation).10 Yaitu dengan menggunkan media pembelajaran maka akan menggugah dan memberikan rangsangan yang positifbagi siswa dalam belajar. Dari perbagai pendapat yang telah dipaparkan oleh para ahli di atas. dapat c1isimpulkan bahwa fungsi & fungsi media dalam kegiatan pembelajaran memberikan dampak positif (baik). Terlebih membantu guru dalam c1alam menyampaikan materi pelajaran yang sulit c1iungkapkan secara verbalisme serta membantu siswa di dalam meningkatkan pemahamn siswa tentang materi pelajaran yang disampaikan.
3. Urgensi Penggunaan Media Pada hakikatnya proses belajar mcngaJar adalah proses kommunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri eli mana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengem bangkan ide pikirannya. Dalam komunikasi sering timbul dan teljadi penyimpangan-penyimpangan sehingga proses komunikasi tidak efektif dan efesien, antm'a lain disebabkan oleh adanya keeendrungan vcrbalisme, ketidaksiapan siswa, kurang minat dan kegairahan, dan sebagainya. Salah satu untuk mengatasi keaelaan demikian ialah penggunaan media secara integrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut selain sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain.
12
Juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi, juga untuk mengatur langkah-Iangkah kem
11
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut: I. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Pengalmnan masing-n1asing individu yang beragaIn karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan maeam pengalaman yang dimiliki mereka. Dua orang anak yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut. 2. Media dapat mengatasi mang kelas. Banyak hal yang sukar untnk dialami seem'a langsung oleh siswa di dalam kelas, seperti: objek yang terlalu besar atau terlalu keell, gerakan-gerakan yang diamati terlalu eepat atau terlalu lambat. MaIm dengan menggunakan media akan dapat diatasi kesukaran-kesukaran tersebut. 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. Gejala fisik dan sosial dapat diajak komunikasi dengannya. 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamalan yang dilakukan siswa dapat seem'a bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media, seperti: gambaI', film, model, grafis, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang ban!. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin t
13
4. Kl"iteria Pemilihan Media Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar meng"jar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maIm masingmasmg media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untllk itll perlu memilihnya dengan eermat dan tepat agar dapat digunakan seem'a tepat guna. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mcmilih media, anatara lain: tujuan pembelajaran, yang ingin dieapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersedian perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (sojiware), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan
antara lain: I. IVledia yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku (beraviour) 2. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa. 3. Kondisi audien (siswa) dari subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran. 4. Ketersediaan media cli sekolah atau memungkinkan bagi guru mendisain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu media dianggap tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, seclangkan untuk menclisain atau merancang suatu media yang dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru. 5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada audien (siswa) seem'a tepat dan dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan yang ditetapkan clapat dieapais seem'a optimal. 6. Biaya yang dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan clieapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih mungkin menguntungkan daripacla menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dieapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan. IJ Pertimbangan-pertimbanagan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media henclakanya dalam penggunaan media sesuai dcngan materi, tujuan, mctode
14
pembelajaran yang ada. Jangan sampai di dalam pemakaian media justru membuat penghalang/mempersulit penyampaian materi yang dilakukan guru.
5. Jcnis-Jenis Media Rudi Brezt (1997) mengkasitlkasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada
tiga bentuk, yaitu gaIllbar visual, garis, dan sin1bol. Di san1ping itu in juga membedakan media sial' (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media: 1. Media Audio Visual Gerak; 2. Media Audio Visual Diam; 3. Media Visual semi Gerak; 4. Media Visual gerak; 5. Media Visual Diam; 6. Media Visual semi Gerak 7. Media Audio, dan 8. Media cetak. 14 Dari 8 media yang dikemukakan oleh Rudi BI'ezt maka dapat dipahami
pCll1bagian 111cdia ini digunakan dengan Inenggunakan alat-alat teknologi yang sudah berkembang. Menurut Oemar Hamalik (1985;63) ada 4 klasifikasi media pengajaI'an, yaitu: l. Alat-alat visual yang dapat dilihat, yang dapat secm'a langsung dirasakan manfaatnya oleh siswa. Misal: filmstip, transparansi, micro project. 2. Alat-alat yang bcrsifat audit!! atau hanya diclengar misalnya; phonogrhap cecaI'd, transkripsi electrik, radio, rekaman, dan tape recorder. 3. Alat-alat yang dilihat dan didengar, misalnya film dan televisi. benclabenda tiga dimensiyang diasanya dipertunjukkan 4. Dramatisasi, bermain peI'an, sosiodrama, sandiwara. 15 tvlenurut Oemar Hamalik bahwa jenis media yang dipaparkan di atas didasarkan
dengan
tingkatan
yang
mudah
digunakan
dan
clifahami
penggunaannya.
1,1
R. Ibrahim. Perencanaan Penf!aiaran. (Jakarta: PT. Asdi t'vlahasatva) Cet.2 hal 11·4.
15
6. Guru dan Media PembelajaI'an Dahulu acla anggapan bahwa guru aclalah orang yang paling tahu. Paracligma itu kemuclian berkembang menjacli guru lebih clahulu tahu. Namun sekarang bukan saja pengetahuan guru bisa sama clengan muricl, bahkan muricl bisa lebih clulu tahu clari gurunya. !tu semua clapat teljacli akibat perkembangan meclia informasi cli sekitar kita. Pacla saat ini guru bukan lagi satu-salLmya sumber belajar. Banyak contoh, cli mana siswa clapat lebih dahulu mengakses informasi clari media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan internet. Bagaimana guru menyikapi perkembangan ini? Acla tiga kelompok guru clalam menyikapi hal ini, yaitu ticlak pecluli, mcnunggu petul1juk, atau cepat menyesuaikan cliri. Kelompok pertama yaitu mereka yang ticlak pecluli. Seorang guru yang mempunyar rasa percaya diri berIebihan (over confidence) barangkali akan berpegang kepacla anggapan bahwa sampai kapanpun posisi guru tidak akan Dalam schap proses pembelajaran tetap cliperlukan scntuhan tergantikan. ....'$ manusiawi.
Teknologi
ticlak
bisa
menggantikan
manusia.
Bagaimanapun
teknologi berkembang, guru aclalah guru, harus cligugu dan clitiru. Benar bahwa media tidak clapat menggantikan guru, namun sikap ticlak peduli terhadap perkembangan, bukanlah sikap yang tepat. Walau bagaimana, Iingkungan kita tcrus
berkembang,
tuntutan
masyarakat
terhadap
kualitas
guru
semakin
meningkat. Kita ticlak bisa tak pcduli. Kelompok kcdua aclalah yang menunggu petunjuk. Kelompok inilah yang paling banyak ditel11ukan. Mungkin ini akibat clari kebijakan selama ini. di mana guru clalal11 sistem pendiclikan nasional hanya clianggap sebagai "tukang" melaksanakan kurikulum yang clemikian rinci clan kaku. KurikuIul11 yang sangat lengkap dengan berbagai petunjuk pelaksanaannya, sehingga guru tinggal melaksanakan, tanpa boleh l11enyimpang clari peclol11an baku. Sejalan clengan perubahan kurikuIul11 clan otonomi pendiclikan, bukan lagi masanya bagi guru untuk selalu l11enunggu petunj uk. Guru adalah tenaga profesional, bukan tukang. Oleh karena itu, sikap yang tepat untuk kita aclalah cepat menyesuaikan diri. Guru perlu segera mereposisi perannya. Paela saat ini
16
mampu menjaeli fasilitator belajar. Aela banyak sumber belajar yang terseelia eli lingkungan kita, apakah sumber be1ajar yang elirancang untuk belajar ataukah yang tielak elirancang namun elapat elimanfaatkan untuk belajar. Guru yang baik akan merasa senang kalau murielnya lebih panelai elari elirinya. Aela beberapa cara yang harus elilakukan oleh seorang guru untuk menjelaskan materi pe1ajaran jika seanelainya materi tersebut kurang bisa elilakukan secm·a \'erbalisme atau katakata, yaitu: Cara pertama, anela akan bercerita tcntang gajah, kereta apl, alau pasar terapung. Anela bisa bercerita mungkin karena pengalaman, membaca buku, cerita orang lain, atau pernah melihat gambar ketiga objek itu. Apabila muriel anela tersebut sama sekali behull tahu, belum pernah melihat elari televisi atau gambar eli buku misalnya, maim betapa sulitnya anela menjelas hanya elengan kata-kata tentang objek tersebut. Kalau anela seorang yang ahli bercerita, tentu cerita anela akan sangat menarik bagi muriel-muriel. Namun tielak semua orang eliberikan karunia kepandaian bercerita. Penjelasan dengan kata-kata mungkin akan
menghabiskan waktu yang lama, pemahaman muriel juga berbeela sesuai clengan pengetahuan
mereka
sebelumnya,
bahkan
bukan
ticlak
mungkin
akan
menimbulkan kesalahan persepsi. Cara keelua, anela membawa muriel stueli wisata melihat objek itu. Cara ini merupakan yang paling efektif elibanelingkan elengan cara lainnya. Namun berapa biaya yang harus elitanggung, elan berapa lama waktu diper1ukan? Cara ini walaupun efektif tapi tielak efisien. Tielak mungkin untuk belajar semua orang harus mengalami segala sesuatu. Cara ketiga, ancla membawa gambar, foto, film, vieleo tentang objek tersebut. Cara ini akan sangat membantu anela clalam memberikan penjelasan. Selain menghemat kata-kata, menghemat waktu, penjelasan anelapun akan lebih muelah elimengerti oleh murid, menarik, membangkitkan motivasi belajar, menghilangkan kesalahan pemahaman, serta informasi yang ancla sampaikan menjadi konsisten.
17
B. Pembelajamn IPS Geografi 1. Pembelajaran IPS Geografi
a. Pengertian Belajar Pengertian umum belajar ada1ah suatu proses yang kompleks yang teljadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya,16 Proses belajar itu teljadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungnnya, Oleh karena itu, be1ajar dapat teljadi dimana saja dan kapan saja, Salah satu pertanda bahwa orang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh teljadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya, Belajar memiliki arti yang berhubungan clengan perubahan, yang meliputi tingkah laku, mental, emosional, dan spirituaL Seorang dikatakan belajar jika pada dirinya teljadi
suatn proses kegiatan yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku, Disisi lain Sutikno dan Fathurrohman mengartikan "belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru
sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya".17 Disini kita dapat memahami bahwa pembelajaran memiliki tujuan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru yang dihasilkan melalui proses dan usaha dari anak clidik clari pengalamannya selama ia berinteraksi clengan lingkungannya, Hal ini senada clengan clefinisi yang clilontarkan oleh Kimble clan Germezi yang dikutip oleh Sudjana yang menyatakan bahwa "belajar aclalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang bersifat permanen yang teljacli sebagai hasil dari pengalaman",18 Dari clefinisi tersebut clapat clikatakan balma proses pembelajaran lebih ditekankan pacla perubahan tingkah laku berdasarkan pada hasil pengalamannya,
Azar Arsyad. Afedfa Pell1belajaran.(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) Pupuh fathurroh WJ5 Poerwardminta, KalJllfS Bahasa Indonesia, (Jakarta: Saini Pustaka, 1991), him, 266, man & tvl. Sorby sutikno,." 11,5 16
J7
18
Dengan ungkapan yang berbecla Dimyati clan Mujiono memanclang bahwa: "Belajar merupakan tindakan clan prilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maIm bel~ar hanya clialami oleh siswa sendiri. Siswa aclalah pcnentu terjadinya atau tidak teljaclinya proses belajar. Proses beJajar teljacli berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada clilingkungan sekitar. Lingkungan yang dipeL~jari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang clijadikan bahan belajar".19 Fudyartanto menyatakan bahwa "beJajar adaJah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau iJmu"?O Usaha untuk mencapai kepanclaian atau ilmu. Merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sedangkan menurut Hilgracl clan Bower yang dikutip oleh Fudyartanto, belajar (to learn) memiliki arti :
a). To gain kno'>vledge, comprehension, or mastelY oltrough experience or study b). To jix in the mind or memoly; memorize c). To acquire trough experience d). To become informe oljind out2t BeJajar merupakan proses man USIa untuk mcncapai berbagai macam kompetcnsi, keterampilan, clan sikap. Belajar climuIai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Cronbaeh mengemukakan "learning is shown by change in behavior as
result of experience "n BeIajar yang terbaik aclalah melaIui pengalaman. Dengan pengalaman tersebut pelajar menggunakan seIuruh pancainderanya. Morgan dan kawan-kawan menyatakan bahwa "bel"jar aclalah perubahan tingkah
19
Jaku yang relativ tetap clan teljadi
sebagai hasil
Iatihan atau
Dimyatio & Mudjiono, Belqjar dan Pembela)aran, (Jakarta: Reinika Cipta, 19(9), Cet-J.
h.7 20 Fudyartanto, Psik%gi Pendidikal1 Dengan Pendeleaton Bartl, (Yogyakana: Global Pustaka 11mll, 2002), dalam Baharuddin Dan Nul' Wahyuni, Teor! Be/ajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: AR-Ruzz Media, 2007), eel ke-I, hlm.13. 21
Hilgrad dan
Pendekatan Baril,
Bower c1ikutip oleh Fudyartanto, Psikologi Pendidikan Dungan
(Yogyakarta: Global Puslaka Ilmu, 2002), cia lam Baharuclclin Dan Nul'
Wahvuni. Teori Be/aim> Dan Pemhp/fJiflrfln
hl111 11.
19
pengalaman"D Perubahan yang teljadi dalmn eliri seseorang banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tielak setiap perubaban elal8m diri seseorang maupun perubahan dalam arti belajar. Sedangkan Soekamto dan Winataputra menyatakan bahwasannya : Belajar merupakan proses yang elapat menyebabkan perubahan tingkah laku clisebabkan adanya reaksi terhaclap suatu situasi tertentu atau aclanya proses internal yang terjadi cli clalam diri seseorang. Perubahan ini tidak teljadi karena adanya warisan genetic utau respons seem'a almniah, kedewasaan, atau keadaan organisma yang bersifat temporer, seperti kelelahan, pengaruh obat-obatan, rasa takut, elan sebagainya. IVlelainkan perubahan clalai~1 pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi, atau gabungan clan semuanya. Perubahan tingkah laku teljadi karena acla tujuan yang akan clicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. vVoolfolk menyatakan bahwa : "Learning occurs when experience causes
a relatively permanent change in an individuals knowledge or behavior ,,25 Disegaja atau ticlak, perubahan yang terjadi melalui proses belajar ini bisa saja kearah yang lebih baik atau malah sebaliknya, kearah yang salah. Y,mg jelas kualitas
belajar
seseorang elitentukan
oleh
pengalaman-pengalaman
yang
diperolehnya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Karena itu, kaelang belajar itu menghasilkan perubahan yang sederhana, tetapi juga kadang menghasilkan perubahan yang kompleks. M. Basyudin Usaman dalam bukunya Meelia pcmbelajaran mengatakan bahwa belajara ialah proses k0l11unikasi 26 Kegiatan belajar mengajar eli dalam kelas merupakan suatu elunia komunikasi terseneliri elimana guru elan muriel bertukar pikiran untuk mcngcmbangkan iele elan pengertian.
23
Morgan dalam Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Tcori Belqjar DOli Pembd(!juran ... ,
24
Soekamto dan \Vinataputra dalam Baharucldin dan Nur \Vahyuni, Teori Be/ajar Dan
11,,1.14 Pembelaiaran ... , hlm.14 . 25
Woolfolk dalam Baharllddin Dan NlIr Wahvuni. Tenri Rp/lJi(J/,
non Pt>mJ"'!/I;,-"·,,,,,
20
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan manusia dalam interaksi aktif dengan lingkungan untuk menghasilkan suatu perubahan. Sedangkan pandangan belajar modern, belajar adalah proses perubahan prilaku yang diakibatkan oleh interaksi dengan lingkungan. 27 Seorang elapat saja belajar
melalui
pengalaman
eli
berbagai
tempat.
sarana,
sumbel'
yang
memungkinkan untuk mengubahOprilakunya. kemarian ia tielak tahu, sekarang elia suelah tahu, kemarin elia tielak mengerti sekarang sudah mengerti lantaran berinteraksi elengan lingkungan. Belajar tielak hanya menanamkan pengetahuan elalam otak (kognisi), akan tetapi menelapatkan keterampilan (psikomotorik), elan menumbuhkan nilai elan sikap (afeksi). Dalam kegiatan belajar mengajar eli kelas, sebagai pengelola proses belajar mengajar, pencliclik dituntut untuk berfungsi c1alam melaksanakan empat macam tugas berikut: a. Merencanakan, baik untuk jangka panjang (satu smester) maupun jangka penclek (satu session atau satu pertemuan). Perencanaan ini memerlukan suatu pemikiran yang matang. Keberhasilan mengf\jar sangat tergantung pacla kemampuan penclidik c1alam merencanakan yang mencakup antara lain: menentukan tujuan belajar siswa, cara siswa mencapai tujuan tersebut, clan sarana apa yang c1iperlukan untuk itu. b. Mengatur, yang c1ilakukan pacla waktu implementasi. Tugas ini aelalah apa yang mencakup rencana clan pengetahuan tentang bentuk dan macam kegiatan yang harus c1ilaksanakan dan bagaimana sel11ua komponen c1apat bekeljasama untuk l11encapai semua tujuan yang telah elitentukan. c. lVlengarahkan, kama memang salah satu tugas penelielik aelalah memberikan l11otivasi, mengarahkan. dan memberi inspirasi kepada siswa untuk belajar. c1. lYIengevaluasi, untuk mengetahui apakah perencanaan, pengaturan, dan pengarahan dapat beljalan dengan baik atau masib perlu c1iperbaiki. Untuk itu pencliclik, barus memiliki patokan mengenai penampilan para siswa yang dianggap telab memaclai, baik selama maupun setelab ia mengajar mereka. 28 Tugas guru di elalam kelas ticlak hanya sebagai penyampai materi scmata kcpacla siswa, melainkan acla 4 macam tugas yang barus cliemban seorang guru clalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar c1i kelas. Yaitu : aclanya Ivlerencanakan, 27
Martinis Yamin, Desain Pembelajran Berbasis TinJ!,kat Smuan Pendidikul1, (Jakarta:
21
IVlcngatur
(Mengkonclisikan),
mengarahkan,
serta
hasil
I11engevaluasi
pembelajaran setelah pemberian materi. Berclasarkan definisi beberapa tokoh di atas maka clapat disil11pulkan bahwa belajar memiliki pengertian memperoJeh pengetahuan atau menguasai
pengetahuan l11elalui pengalan1an, Inengingat, 111enguasai pengal8111an, clan l11enclapatkan in1'ormasi atau menemukan. Dengan clel11ikian, belajar memiliki atii clasar adanya aktifitas mau kegiatan clan penguasaan tentang sesuatu. Dari aktifitas clan penguasaan suatu itu cliharapkan clapat mengalami perubahan-perubahan yang rnencakup seluruh aspek atau usaha yang clilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah Jaku yang baru seem'a keseluruhan, yang mcrupakan hasil pengalaman indiviclu itu sencliri clalam interaksi dengan Iingkungannya.
b. Pengertian Mengajar Di dalam proses pembelajaran terclapat proses mengiUar. Menurut Slamcto "mengajar aclalah bimbingan siswa agar mengalami proses belajar,,29 Seclangkan menurut Nasution mengartikan "mengajar aclalah usaha guru menciptakan kondisi-kondisi atau mengatur Jingkungan seclemikian rupa sehigga tCljacli
interaksi a11tara siswa c1engan lingkungannya, tcnnasuk guru dan alat pelajaran yang clisebut proses belajar, tujuan peJajaran yang telah clitentukan tercapai,,30 Oemar Hamalik mendefinisikan "mengajar sebagai proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepacla siswa".31 Mengajar merupakan suatu aktivitas pro1'esional yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan menyangkut pengambilan keputusan. Hasibuan
menyebutkan
bahwa
"konsep
rnengaJUr
clalam
proses
perkembangannya masih dianggap sebagai suatu kegiatan penyarnpaian atau penyerapan pengetahuan,,32 Panclangan ini masih umum digunakan clikalangan
19 Slameto, Be/ajar Dan Fakror-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 200]). cdisi ke-4
30
Nasution, Berbagai Pendekatan Da/am Proses Be/ajar Dan Alengajar, (Jakarta : Bumi
Aksura, 2(00), him. SO.
22
pengajar. Basil penelitian clan penclapat para ahli sekarang lebih menyempurnakan konsep traclisonal tersebut. Berclasarkan
beberapa
penclapat
para tokoh
pencliclikan
mengenai
pengertian mengajar, maka clapat clapat clisimpulkan bahwa yang ciimasucl clengan mengajar ialah sebagai upaya yang clilakukan oleh guru untuk menciptakan konclisi-konelisi atau mengatur lingkungan seclemikian rupa sehingga tCIjaeli interaksi antara siswa clengan lingkungannya, termasuk guru clan alat pelajaran yang clisebut proses belajar. tLuuan pelajaran yang telah elitentukan tercapai,
c. Pengertian Pembelajaran UUSPN No,20 Tahun 2003 menyatakan "pembelajaran adalah proses interaksi peserta diclik elengan penelidik elan sumber belajar pacla SWItu lingkungan belajar,,33 Pembelajaran aelalah upaya untuk membelajarkan siswa eli Iingkungan pendidikan (sekolah), Pembelajaran aclalah proses interaksi peserta cliclik clengan penclidik clan sumber belajar paela suatu lingkungan belajar. Pembclajaran merupakan bantuan yang cliberikan pencliclik agar clapat teIjacli proses pemerolehan ilmu clan pengetahuan, penguasaan kemahiran clan tabiat, serta pembentukan sikap clan kepercayaan pada peserta diclik. 34 Dengan kata lain, pembelajaran aclalah proses untuk membantu peserta clidik agar clapat belajar clengan baile Menurut Dimyati clan Mucljino "pembelajaran aclalah suatu kegiatan yang elitujukan untuk membelajarkan siswa,,35 Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana clalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar teIjadi proses belajar dalam c1iri siswa. Dari beberapa panclangan mengenaI pengerlian pembelajaran menurut para lokoh, maka clapat elisimpulkan bahwasanya pembelajaran adalah segala
}3 UU Na.20 Tatum ]003 Tenlang Sis/em Pene/ie/ikon Nasional dan UU No. /4 Tahlll1 2005 Ten/ang Gliru dan Dosen, (Jakarta: Visimedia, 2007), cet ke-l, !lImA. 34 I1ttp://id.\vikipedin.org/wiki/Pembelajaran
23
upaya yang clilakukan oleh pencliclik agar teljacli proses belajar pacla cliri Slswa atau pel11belajaran pun clapat cliartikan sebagai sebuah proses yang cliclalamnya anak cliclik cliharapkan clapat berinteraksi, beraclapatasi clan menyesuaikan cliri clengan lingkungannya.
d. CiI'i-cil"i Belajal' dan Mengajal' Acla beberapa macam ciri-ciri belajar menurul Baharuclclin clan Esa yailu : I) Belajar clitanclai clengan aclanya perubahan tingkah lalm (change behaviol~. Ini berarti bahwa hasil belajar hanya clapat cliamati clari tingkah laku, yaitu aclanya perubahan tingkah laku, clari ticlak tahu menjacli tahu, clari ticlak terampil menjacli terampil. Tanpa mengal11ati tingkah lalm hasil belajar, kita ticlak akan clapat mengetahui acla ticlaknya hasil belaj ar; 2) Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang teljacli karena belajar untuk \Vaktu telientu akan tetap atau ticlak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut ticlak akan terpancang seumur hiclup; 3) Perubahan tingkah laku ticlak harus segera clapat diamati pacla saat proses belajar seclang berJangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial; 4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalal11an; 5) Pengalaman atau latihan itu clapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan mel11berikan sel11angat atau clorongan untuk mengubah tingkah laku 36 Perubahan yang diperoleh seseorang setelah l11elalui suatu proses belajar berupa perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan l11engalami perubahan tingkah laku seear'a menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terJepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai berikut : I) Belajar l11engajar memiliki tujuan, yakni untuk l11el11bentuk anak didik clalal11 suatu perkembangan tertentu; 2) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, clidesain untuk l11encapai tujuan yang telah clitetapkan; 3) Kegiatan belajar l11engaj ar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus;
24
4) Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa anak diciik merupakan syarat mutiak bagi beriangsungnya kegiatan beiajar 111engaJar;
5) Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. Daiam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghiclupkan clan memberikan motivasi pacla anak didik, agar leljacli proses interaksi yang konclusif; 6) Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan clisiplin. Disiplin elalam kegiatan belajar mengajar ini cliartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang eliatur seclemikian rupa meuurut ketentuan yang suelah ditaati oleh pihak guru maupun auak cliclik clengan saclar; 7) Aela batas waktu. Untuk meneapai tujuan pembelajaran tertentu elalam sistem berkelas (kelompok anak clidik), batas waktu menjadi salah satu eiri yang ticlak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan cliberi waktu tertentu, kapan tujuan itu suclah harus tereapai. 8) Evaluasi. Dari seluruh kegiatan belajar mengajar, masalah bagian evaluasi bagian penting yang tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tereapai ticlaknya tujuan pengajaran yang telah '7 elitentukan.o Ciri-ciri clari kegiatan pengajaran cli atas, aclalah pceloman/acuan bagi guru elalam
111elaksanakan tugasnya. Perubahan
perilaku
pacla Slswa clalam
kontcks
pengaJaran, jelas
merupakan produk usaha guru melalui kegiatan meng(,jar. Hal ini clapat clipahami karena mengajar merupakan suatu aktivitas khusus yang clilakukan guru untuk menolong
dan
membimbing
anak
cliclik
memperoleh
perubahan
clan
pengembangan skill (keterampilan), attitude (sikap), appreciation (penghargaan) clan knowledge (pengetahuan).
e. Prinsip-prinsip belajat' Menurut Soekamto clan Winataputra, eli dalam rnelaksanakan proses belajar mengaJar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar
yaitu : I) Apa pun yang clipelajari siswa, clialah yang hams belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang hams bertinclak aktif; 2) Setiap siswa belajar sesuai clengan tingkat kemampuannya;
25
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan iangsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses beiajar; 4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti; 5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung '~ jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.' Berdasarkan prinsip-prinsip belajar tersebut di atas, maka alangkah baiknya bila sekolah dapa! menyediakan kesempatan bagi siswa untllk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tenenlU dan mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa serta mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan.
f. Faktol'-Faktor yang lVIempengamhi Belajar Seem'a umum faktor-faktor yang memenuhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor lersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Yaitu ; l). Faktor Internal Faktor-faktor adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Di dalam membiearakan faktor internal ini, akan dibahas menjadi tiga fektor, yaitll : a). Faktor jasmaniah Faktor jasmaniahnya sangat mempengaruhi keadaan Slswa dalam proses belajar. Sekurang-kurangnya ada dua faktor yang tergolong ke dalam faktor jasmaniah yang mempengaruhi proses belajar siswa, faktor-faktor itu adalah ; I. Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap baclan beserta bagian-bagiannya / bebas clari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengarllh terhadap belajarnya. 2. Caeat tubuh JS Soekamto dan Winataputra, Teori Be/ajar Dan A1odel-AIodel Pembe/ajaran, (Jakarta: Dirien Pendidikan TinQ.sd Deodikbudt dalam Baharuddin Dan Nul' WahvunL Tenr; Be/aiar Dan
26
Slamcto berpendapat bahwasannya "cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengcnai tubuh / badan,,39 Keaclaan cacat juga mcmpcngaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini teljadi, henclakya ia belajar pacla lembaga penclidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat
I11enghindari atau 111engurangi pengaruh kecacatannya itu. b). Faktor psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke clalam faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar siswa, faktor-faktor itu adalah : I. lnteligensi Slameto berpendapat bahwasannya : lntelegensi adalah keeakapan yang terdiri clari tiga jenis, yaitu keeakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan eepat dan efektif, men getahui / menggunakan konsep-konsep yang abstrak seem'a efektij~ mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan eepat 40 Keeakapan yang climiliki oleh setiap siswa berbeda-beda, ini pun yang membedakan cara masingmasing siswa dalam menyelesaikan masalah. Contoh: dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang ada. 2. Perhatian Perhatian yang dikutip dari Gazali adalah keaktifan jiwa yang tertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda / hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maIm siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maIm timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. 3. Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati sescorang, diperhatikan terus-mcnerus yang disertai dengan rasa senang. Minat berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. 4. Bakat Menurut Hilgard bakat atau aptitude adalah "the capacity to learn ,,41 Bakat dapat dikatakan sebagai kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu
39 Siameto, Be/ajar Dan Faktor-FaklOr Yang IHempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), edis; ke-4, hlm.55. ,10 Slameto. Bela;m' .... hlm.56.
27
baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai clengan bakatnya. maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar clan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi clalam belajarnya itu. 5. Motif Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan clicapai. Di clalam menentukan tujuan itu clapat clisaclari atau ticlak., akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat. sedangkan yang menjacli penyebab berbuat adalah motif itu sencliri sebagai claya penggerak I penclorongnya. 6. Kematangan Kematangan aclalah suatu tingkat I fase dalam pertumbuhan seseorang, cli mana alat-alat tubuhnya siap untuk melaksanakan kecakapan banI. 7. Kesiapan Kesiapan aclalah kesecliaan untuk memberi response alau bereaksi. Kesiapan perlu c1iperhatikan clalam proses belajar, karena jika siswa belajar clan padanya suclah acla kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih bailc 42 c). Faktor kelelahan Kelelahan pacla seseorang walaupun sulit untuk c1ipisahkan tetapi clapat c1ibeclakan l11enjacli clua l11acam, yaitu:
1. Kelelahan jasl11ani Kelelahan jasmani teljadi karena terjadi kekacauan substansi Slsa pel11bakaran eli elalal11 tubuh, sehingga elarah tielak I kurang lancar paela bagian-bagian tertentu. 2. Kelelahan rohani Kelelahan rohani dapat dilihat clengan aelanya kelesuan clan kebosanan, sehingga minat elan elorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa paela bagian kepala elengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi.
43
Kelelehan aelalah faktor yang sering
teljacli kepada seluruh siswa, terutama kelelahan secar'a fisik elan kejenuhan elengan rutinitas yang aela. Sehingga menjaeli mel11pengaruhi belajar seorang siswa. 2). Faktor Eksternal
seseualu yang
I .
(5[F;Pl!STAKi\AN LJT;r;rv;!4, UiN SYi\HiD JAi(,i\HTf\
28
Faktor Eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri kita. Faktor eksternal yang berpengaruh terhaelap belajar, elapatlah elikelompokkan menjaeli tiga faktor, yaitu
a). Faktor keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : I. Cara orang tua mendidik Cara orang tua menelielik anaknya besar pengaruhnya terhaelap belajar anaknya. Hal ini jelas elan elipertegas oleh Sutjipto Wirowieljojo elengan pernyataannya yang menyatakan bahwa: "kel uarga aelalah lembaga penelielikan yang pertama elan utama,,44 Keluarga yang sehat besar artinya untuk penelielikan elalam ukuran keeil, tetapi bersifat menentukan untuk pendielikan bangsa, negara dan elunia. 2. Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua elengan anaknya, selain itu relasi anak dengan saudaranya atau elengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Hubungan yang baik aelalah hubungan yang penuh pengertian elan kasih sayang, elisertai elengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak dielik. 3. Suasana fl.llnah tangga Suasana rumah elimaksuelkan sebagai situasi atau kejadian-kejaelian yang sering teljaeli eli elalam keluarga eli mana anak beraela elan belajar. 4. Keaelaan ekonomi keluarga Keaelaan ekonomi keluarga erat hubungannya elengan belajar anak. Anak yang seelang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. missal makan, pakaian. perlinelungan kesehatan elan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan. alat tulis menulis, buku-buku elan lain-lain. Fasilitas blajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai eukup uang. S. Latar bclakang kebudayaan Tingkat penelielikan atau kebiasaan eli dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepaela anak elitanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar menelorong semangat anak untuk belajar. b). Faktor sekolah Faktor sekolah yang mcmpengaruhi belajar ini mencakup : I. Mctoele mengajar ivlctoele mengajar aelalah suatu cara / jalan yang harus dilalui elalam 111engajar. 2. Kurikulum
29
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguaai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh ticlak baik terhaclap bclajar. 3. Relasi guru c1engan siswa Proses belajar mengajar teljacli antm'a guru c1engan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang acla dalam proses itu sencliri. Jacli cara belajar siswa juga c1ipengaruhi oleh relasinya elengan gurunya. 4. Relasi siswa dengan siswa Menciptakan relasi yang baik antar siswa aelalah perlu, agar clapat memberikan pengaruh yang positifterhadap belajar siswa. 5. Disiplin sekolah Keclisiplinan sekolah erat hubungannya c1engan kerajinan siswa elalam sekolah elan juga c1alam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup keclisiplinan guru c1alam mengajar c1engan melaksanakan tata tertib, keclisiplinan pegawai / karyawan dalam pekeljaan administrasi clan kebersihan / keteraturan kelas, geclung sekolah, halaman elan lain-lain, keclisplinan Kepala Sekolah c1alam mengelola seluruh staf beserta siswasiswanya, elan kedisplinan tim BP elalam pelayanannya kepaela siswa. Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus c1isplin c1i c1alam belajar baik c1i sekolah, eli rumah clan eli perpustakaan. Agar siswa elisiplin haruslah guru beserta staf yang lain c1isiplin pula. 6. Alat pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya elenga cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang c1ipakai oleh guru paela waktu mengajar c1ipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang c1iajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap elan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang eliberikan kepaela siswa. Jika siswa muclah menerima pelajaran clan menguasainya, maim belqjarnya akan menjacli lebih giat clan lebih maju. c). Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhaelap belajar siswa. Pengaruh itu terjacli karena keberaclaannya siswa elalam masyarakat. Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar ini mencakup : I. Mass meelia Yang termasuk elalam mass meelia aelalah bioskop, raelio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik clan lain-lain. Semuanya itu bereclar elalam masyarakat. Mass meelia yang baik akan memberi pengaruh yang baik terhaclap siswa clan juga terhaclap belajarnya. Sebaliknya, mass meclia yangjelekjuga berpengaruhjelek terhaclap siswa. 2. Teman bergaul Pengaruh-pengaruh c1ar! teman bergaul siswa lebih eepat masuk elalam ii\v;:)nv~
Te:f11nl1 he:ro:llli
V::lll0
h::lik nbm hp:rnP:110nrllh hnik tp.rh:::Him') ni"i
30
siswa. begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Agar siswa clapat belajar clengan baik, maka perlulah cliusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik clan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan clari orang tua clan pencliclik harus cukup bijaksana. 3. Bentuk kehiclupan masyarakat. Kehiclupan masyarakat cli sekitar siswa juga berpengaruh terhaclap belajar siswa. Kita perlu untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar clapat memberi pengaruh yang positif terhaclap siswa / anak sehingga clapat belajar clengan sebaik-baiknya. 45 Dari berbagai faktor-faktor yang clikemukakan oleh Drs. Slameto cli atas mengenm
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
belajar
siswa.
Maka
clapat
clisimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar clapat cliketahui guru clan clicarikkan alternative pemecahannya.
C. Hakil{at Dan Pengertian limn Pengetahllan Sosial (IPS) 1. Pengertian limn Pengetahnan Sosial (IPS) Geograti IImu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang cliberikan mulai clari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, clan generalisasi yang berkaitan clengan isu sosial. Pembahasan IPS akan terkait pula clengan Hakekat Ilmu. Ilmu, clalam kerangka akaclemik clapat clibagi menjacli tiga golongan besar yaitu: ilmu alam, ilmu sosial clan humaniora. Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terclapat beberapa istilah yang kaclang-kaclang sering cliartikan seeara tumpang tinclih antara satu clengan yang lain. Istilah-istilah tersebut aclalah Stucli Sosial (sasia! studie5), ilmu-ilmu sosial (sasia! science5) , clan ilmu pengetahuan sosial (IPS). Meskipun pacla masing-masing istilah itu sama-sama terclapat kata-kata 'sosial' tetapi clalam pengertian clan maknanya acla perbeclaan. Wachicli menyatakan : Stucli sosial (sasia! studies) bukanlah satu clisiplin ilmu yang bersifat akaclemik-teoritik, melainkan merupakan program pencliclikan yang clikembangkan clari i1mu-ilmu sosial (sasia! scienes). Stucli sosial juga
31
merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak pendidikan dasar, dan dapal berfungsi selanjulllya sebagai pengamar bagi kelanjman kepada disiplin ilmu. 46 Stucli sosial merupakan program pencliclikan yang clikembangkan dari ilmu-ilmu sosial, yang clalam mengkaji gejala-gejala clan masalah-masalah sosial yang
bersangkut-paut
clengan
kehiclupan
manusia,
stucli
sosial
biasanya
menggunakan biclang keilmuan yang termasuk keclalam lingkup clisiplin ilmuilmu sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) "merupakan salah satu mata pelajaran yang clisusun clalam Kurikulum Berbasis Kompetensi dan diberikan mulai dari SD sampai SMA. Pada satuan pencliclikan SMA mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memuat kajian sosiologi, geografi, ekonomi, clan sejarah seeal'a terintegrasi clan terpaclu. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), peserta cliclik cliarahkan.. clibimbing, clan clibantu untuk menjacli warga negara Inclonesia dan warga dunia yang efektif".47 Selanjutnya menurut kesimpulan yang clipaparkan oleh Tjipto Sumacli & M Fajar (1999) mengenai Pengetahuan Sosoial (IPS)"aclalah usaha untuk mempelajari, menelaah clan mengkaji kehiclupan sosial manusia cli muka bUl11i".48 Maksuclnya aclalah kegiatan usaha yang clilakukan manusia clalam upaya l11emenuhi kebutuhannya, mengatasi masalah-masalah yang clihaclapi, clan untuk memajuakan kehiclupannya. Seclangkan claIm Buku IPS kelas II c clari kurikulum
1975 memberikan batasan mengenai IPS sebagai Beriku"IImu Pengetahuan Sosial (IPS) aclalah biclang stucli yang merupakan pacluan (fusi) clari sejumlah mata pelajaran
sosial.
Di
SMP
mata
pelajaran
social
itu
aclalah:
Geografi,
Kepencluclukan, Sejarah, Ekonomi clan Koperasi".49 Dari clefinisi yang clikemukakan oleh beberapa tokoh, maka clapat clisimpulkan bahwa semua clisiplin ilmu yang mempelajari tingkah laku kelompok umat l11anusia clapat climasukkan keclalam kelompok ilmu-ilmu sosial.
46
Wachidi dalam Syafruddin Nurdin, lv/odel Pembe/ajaran Yang Memperhalikan Keragaman SiSH'(J DahuJI Kuriku/uJ71 Berbasis Kompelensi, (Jakarta : Quantum Teaching, 2005),
fndivid/l
hllll.20. 47 www.[)lISkULcom/pel'lllendiknas 110.23-24. 48
www.depniknas.go.id/. 29.ianuari 2008
32
Kemudian lImu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah "suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, anthropologi, dan tata Negara,,50 Numan Somantri mengartikan pencliclikan IPS yang cliajarkan cli sekolah sebagai berikut: a.
Penclidikan IPS yang menekankan pacla tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, 11101'al ideology Negara dan agmna, b. Pencliclikan IPS yang menekankan pada isi dan metocle berpikir keilmuan sosial, c. Pencliclikan IPS yang menekankan pada reflective in quilY, d. Pencliclikan IPS yang mengamqil kebaikan-kebaikan clari butir I, 2, 3 cli atas. 51 Penulis menyimpulkan bahwasannya lImu Pengetahuan Sosial (IPS)
aclalah salah satu mata pelajaran yang cliajarkan cli sekolah, mulai clari jenjang pencliclikan clasar sampai ke pendiclikan menengah. Bahkan pacla sebagian Perguruan Tinggi ada juga dikembangkan IPS sebagai salah satu mata kuliah yang sasaran utamanya aclalah pengembangan aspek teoritis. Hakikat dan karateristik mata pelajaran IPS antara lain sebagai berikut : a. IImu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan clari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga biclang humaniora, pendiclikan clan agama. b. Stanclar Kompetensi clan Kompetensi Dasar IPS berasal clari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, clan sosiologi, yang dikemas seclemikian rupa sehingga menjacli pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. e. Stanclar Kompetensi clan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang clirumuskan clengan penclekatan interclisipliner clan multiclisipliner. cl. Stanclar Kompetensi clan Kompetensi Dasar clapat menyangkut peristiwa clan perubahan kehiclupan masyarakat clengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, aclaptasi clan pengelolaan lingkungan, struktur, proses clan masalah sosial serta upaya-upaya peljuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keaclilan clan jaminan keamanan. e. Stanclar Kompetensi clan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi clalam mengkaji clan memahami fenomena sosial serta 52 kehidupan manusia seeara keseluruhan. 50
51
Suplcmen OSPP, 1999., dalam Nurdin, Model... , him. 23. Numan Somuntri. kfeJ7J!£GzGS Pembaharllan Pendidikan IPS. (Bandung : PT Remaia
Kata geografi berasal dari geo (bumi), elan graphein (mencitra). Ungkapan itu pertama kali lansir oleh Eratosthenes yang mengemukakan kata "geografika". Kata itu berakar dari geo (bumi) dan graphika (lukisan atau tulisan). Jadi kata geographika dalam bahasa Yunani, berarti lukisan tentang bumi atau tulisan tentang bumi. lstilah geografi juga dikenal dalam berbagai bahasa, seperti
geography (lnggris), geographie (Prancis), die geographieldie erdkunde (Jerman), geogra/iel aardrUksklll1de (Belanda) dan geographike (Yunani). Bertahun-tahun manusia telah berusaha untuk mengenali lingkungan dipermukaan bumi. Pengenalan itu diawali dengan mengunjungi tempat-tempat secara langsung eli muka bumi, dan berikutnya menggunakan peralatan dan teknologi yang makin l11~u.
Sejalan dengan pengenalan itu pemikiran manusia tentang lingkungan terus
berkembang, pengel1ian geografi juga mengalami perubahan dan perkel11bangan. Pengertian geografi bukan sekedar tulisan tentang bumi, tetapi telah menjaeli ilmu pengetahuan tersendiri disamping bidang ilmu pengetahuan lainnya. Geografi telah berkembang dari bentuk cerita tentang suatu \vilayah dengan pencluduknya l11el~jadi
bidang ilnm pengetahuan yan memiliki obyek studi, metocle, prinsip, dan
konsep-konsep sendiri sehingga mendapat tempat ditengah-tengah ilmu lainnya. Berkaitan dengan kemajuan itu, konsep geografi juga mengalami perkembangan. Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa "geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
bumi dan kehidupannnya, mempengaruhi
panclangan hidup kita, l11akanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rUl11ah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati." Dari sini clapat kita fal11ani, bahwa geografi tidak saja ilmu yang mempelajari bumi semata, tetapi berkaitan clengan kehidupan kita. Seclangkan Bintarto (1977) mengemukakan mengenm geografi, bahwa "geografi aclalah ilmu pengetahuan yang mencitra, l11enerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam
clan peneluduk serta
mempelajari corak khas mengenai kehielupan elan berusaha mencari fungsi clari unsur bumi dalam ruang clan waktu." Geografi ilmu yanga mel11pelajari bumi beserta isinya. Basil
semlok
peningkatan
kualitas
pengaJaran
geografi
di
Semarang (1988) merumuskan, bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari
34
atau kelingkungan dalam konteks keruangan. Dari berbagai pendapat para pakar mengenai geografi di atas. dapat disimpulkan bahwa pengertia geografi adalah ilmu yang mempelajari bumi beserta isinya. baik tanah, gl.lnung, sungai, hewan bahkan manusia sebagai makhluk hidup beserta corak kebudayaannya.
2. Tujuan Pembelajaran lImu Pengetahuan Sosial Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta dielik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi eli masyarakat, memiliki sikap mental positifterhadap perbaikan segala ketimpangan yang teljadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang teljadi sehari-hari baik yang mcnimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat
clicapai
manakala
program-program
pelEUaran
IPS
eli
sekolah
diorganisasikan secm'a baik. Dari rumusan tujuan tersebut clapat clirinci sebagai berikut : a.
Memiliki kesadaran clan kepeclulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhaclap nilai-nilai sejarah clan kebudayaan masyarakat.
b.
rVlengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang cliaclaptasi clari ilmu-ilmu sosial yang kemudian clapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
c.
Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu clm1 masalab yang berkembang cli
ll1Rsyarakat. el.
Menarllh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, sclanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
e.
Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampll membanglln cliri sencliri agar survive yang kemuclian bertanggung jawab membangun 111Rsyarakat.
UTJ\tvlA
UIN SYAHiD JAKAFHA
BABIII METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Fokus penelitian ini aclalah upaya untuk memahami seem'a menelalam ll1engenai meclia pembelajaran IPS Geografi eli SMP Dharma Siswa Tangerang. Sasaran yang ingin elifahami aelalah Efektifitas Penggunaan Meclia Pembelajaran IPS eli SMP Dharma Siswa Tangerang. Dalam hal ini, jenis penelitian yang elianggap tepat aelalah c1engan metocle penelitian kuantitatif. Dengan penelekatan tersebut eliharapkan c1apat eliperoleh pemahaman elan penafsiran yang menelalam mengenai makna, kenyataan, elan fakta yang relevan. Maka, jenis penelitian yang elinggap tepat aelalah penelitian kualitatif yang bersifat noneksperimental. Yaitu elengan metoele c1eshiptif. Menurut Nana Syaoelih Sukmaelinata "Penelitian kuantitatif' adalah suatu penelitian yang elidasari oleh filsafat positivisme yang menkankan fenoll1enafenomena objektif c1ikaji c1engan kunatitatif (data dihitung elengan angka atau statistik).1 Dengan demikian, ll1elalui penclekatan kuantitatif ll1aka c1iharapkan akan memperoleh pemahall1an clan penafsiran yang mendalam mengenai makna elari fakta yang reievan.
36
B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini elilaksanakan eli SMP Dharmasiswa Tangerang, Banten, Penelitian elilaksanakan paela semester ganjil, waktu penelitian elilaksanakan pada bulan Juni sampai c1engan September 2008
C. lVletode Penelitian Metocle yang eligunakan elalam penelitian ini adalah adalah penelitian kuantiatatif non experimentaL Metode non experimental ini adalah bagian elar! penelitian kuantitatif yang menggunakan penghitungan statistik sederhana yang datanya didapatkan melalui penghitungan hasil angket yang diubah kedalmn tabulasi berupa angka melalui tahap editing.
D. Telmik Pengul11pulan Data Untuk memperoleh data dan mengumpulkan data yang berguna eli elalam penulisan skripsi in!, baik elata yang tertulis maupun elata yang tielak tertulis, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan elata sebagai berikut: 1. 0 bservasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan elan peneatatan seeara sistematik terhadap gejala yang tampak elalam objek penelit!an. Jaeli, dalam penelitian ini langsung teljun ke lapangan untuk mengadakan pengamatan dan pencatatan seeara sistematis terhaelap objek yang c1iselieliki, terutama yang berkaitan elengan efektifitas penggunaan media
pembelajaran data observasi ini, hanya sebagai
data tambahan tielak menjadi penentu hasil penelitian. 2. Wawaneara Wawancara atau Interview adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Metode ini penulis gunakan untuk menggunakan data dan informasi tentang penggunaan media, elan efek (pengaruh) terhadap belajar
37
Wawaneara di sini adalah proses memperoleh keterangan dari Kepala Sekolah SMP Dharma Siswa Tangerang, Wakil Kepala Sekolah, Guru IPS dan Tata Usaha untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan penelitian seperti: Gambaran umum SMP Dharma Siswa Tangerang, data siswa, guru dan Karyawan, kegiatan pembeiajar, dan lain-lain c1engan tanya jawab sambiI bertalap muka anlara si penanya clan responden. 3. Angket Angkel atau Kuesioner aclalah Sualu c1aftar yang berisi sualu rangkaian perlanyaan yang c1isusun seem'a tet1ulis mengcnai sualu hal c1alam suatu biclang Teknik ini berisi serangkaian pct1anyaan yang harus dijawab oleh siswa sebagai responclen. Jenis angket yang c1igunakan ialah angket tertutup,
yaitu
pet1anyaan-pertanyaan
yang
telah
disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih sesuai dengan keaclaan sebenarnya.
E. Populasi dan Sampling l'opulasi
Populasi dalam penelitian ini aclalah guru-guru bidang mata pelajaran IPS geogratl dalam peranannya sebagai pengguna meclia pembelajaran IPS Geografi dan juga muricl sebagai sebagai pemebelajar.
Sampling Sampel adalah bagian dari populasi. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini aclalah seluruh siswa I siswi kelas VIII-B SMP Dharma Siswa Tangerang yang mempelajari IPS yang terdiri dari 40 orang siswa yang c1iambil dari kelas terbaik c1ari 3 kelas yang ada.
38
F. Definisi Konseptual, Operasional, dan Kisi-kisi Instrumen 1. Definisi Konseptual Setelah memahami dan mempelajari secam tcoritis tentang pengertian clan fungsi media pembelajamn, berikut ini dikemukakan tentang konseptual media pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah alat atau bahan yang digunakan guru clalam proses belajar-mengajar, agar kerumitan clan ketidakjelasan bahan/materi yang disampaikan kepacla anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media pembelajaran tersebut, maim tujuan pembelajaran yang diinginkanpun tercapai.
2. Definisi Operasional Media pembelajaran adalah alat yang digunakan guru dalam penyampain pesan-pesan pembelajamn dalam proses belajar mengajar. Belajar adalah proses yang kompleks clan panjang bagi setiap individu. Proses belajar teljadi
karen~
r
adanya interaksi atau komunikasi yang intens antam sese orang dengai
lingkungannya. Kondisi yang teljadi pacla proses belajar sangat menentukan hasil
dari pembelajaran tersebut clengan bahasa lain, bisa tercapainya atau tidaknya tujuan dalam proses belajar.
3. Kisi-kisi Instrumen Variable Efektifitas Penggunaan ivledia Pembelajamn di SMP Dharma Siswa Tangerang No 1
Variabel Penggunaan 111edia
Dimensi 1. Kesesuaian media
Indikator
•
Media yang digunakan
pembelajaran
dengan tujuan
sesuai dengan indikator
clalam proses
pembelajaran
dari SK & KD yang
beJajar mengajar IPS Geografi
No. Item I
clisampaikan 2. Peran guru clalam penggunaan media
•
Penguasaan guru
terhaclap media yang
2-3
39
n I
I 3. I
Kesesuaian media
I•
Ivledia yang digunakan
dengan materi
sesuai dengan ll1ateri
pembel,\jaran
pembelajaran yang
1
4
disampaiakan 4.
Memberikan kejelasan
•
IvIedia yang digul1akan
dalam penyamapaian
mampu mempcljelas
materi
pemahaman anak cliclik
5
terhadap materi
pen1belajaran yang disampaikan
• 5. Memberikan motivasi
Media yang digunakan mampu memberikan
6
dan meningkatkan motivasi anak didik clalam menyimakJ mengikuti KBM
• 6. Kesesuaian dengan
Media yang digunakan sesuai dengan
kondisi peserta didik
7-8
kemampuan. situasi & konclisi peserta didik
• 7. Kesesuaian dengan
metode pembelajaran
Ivledia yang digunakan disertai dengan metode
yang tepat & sesuai sehingga
111cnggairahkanproses KBM
9-10
40
F. Tekhnik Analisis Data Tekhnik analisis data yaitu data yang sudah diperoleh kemudian diuraikan dengan keterangan, agar data tersebut mudah dipahami oleh penlilis dan orang yang ingin mengetahui hasil penlitian ini. Dalam menguraikan data tersebut, penlilis menggunakan anal isis deskriptif dalam mengkaji hasil penelitian, yaitu dari dokumen, catatan observasi, serta wawancara. Untuk mengolah data hasil penelitian, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut : I. Editing Pada tahap ini penulis mengecek kembali kelengkapan dan kebcnaran pemgisian lembar cheek list agar terhindar dari kekeliruan, kemudian penulis mengecek kembali pada setiap item, lembar format isian check list, catatan-catatan, dan dokumen. 2. Analisis hasil Analisis terhadap data yang didapat bedasarkan jenis data yang dikmpulkan,
yaitu
melalui
observasi
lapangan,
pencatatan
atau
dokumentasi, serta wawancara. 3. Tabulating Langkah selanjutnya adalah memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi. Kemudian setelah data diolah, sehingga hasil angketnya dinyatakan sah, selanjutnya penulis menganalisisdata dengan menggllnakan teknik deskriptif kualitatif dengan prosentase, fllmliS yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
f
P=
x 100 % N
P
=
Prosentase yang dicari
F = Frekuensi yang dicm'i N = Number ofcases (jumlah frekuensi alau banyaknya incliviclu)
41
Berdasarkan data yang dikumpulkan, dalam mengumpulkan pendapat Slswa l11elalui angket maka peneliti menggunakan skala liker!. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi searang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. 2 Karena data yang diperoleh bersifat
kualitatit~
untuk menganalisisnya
dengan cara menjul111ahkan sel11ua skor angket, dimana setiap jawaban Item positif masing - masing diberi bobot nilai dari setiap responden sebagai berikut. a.
Alternatif Jawaban "sangat sesuai" mempunyai bobot nilai 4
b.
Alternatif Jawaban "sesuai" mempunyai bobot nilai 3
c.
Alternatif Jawaban "kurang sesuai" mel11punyai bobot nilai 2
d.
Alternatif Jawaban "tidak sesuai" mempunyai bobot nilai I Sedangkan Item negative masing-masing diberi bobot nilai dari setiap
responden sebagai berikut: a.
Alternatif Jawaban "sangat sesuai" mempunyai bobot nilai
b.
Alternatif Jawaban "sesuai" mempunyai bobot nilai 2
c.
Alternatif Jawaban "kurang sesuai" mempunyai bobot nilai 3
d.
Alternatif Jawaban "sangat sesuai" mempunyai bobot nilai 4 3
2 Riduwan. Be/ajar lvil/dah Un/uk Guru, KW)lawan dan Peneliti Pe/llula. (Bandung: PT. ALFABET). CetA. Tahun 2007.hal. 87
BABIY HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Dharma Siswa Tangerang 1. Sejamh Singkat SNIP Dharma Siswa Tangerang
SMP Dharma Siswa pada awalnya berdiri pada tahun 1985 memiliki 26 muriel, elan memiliki izin operasional paela tanggal 26 April 1988 yang status kepemilikian tanahnya elimiliki oleh Yayasan Karya Dharma Wanita yang beralamat di JI. Kisamaun No.1 Tangerang. Pada awal berdirinya sekolah ini memiliki 6 kelas setiap angkatannya. Hingga memiliki kelas mencapai 18 kelas di tahun 1997. Pada awalnya SMP Dharma Siswa hanya memiliki 2 geelung yang elipakai untuk kegiatan belajar-mengajar (KBM). Pacla tahun 1998 barulah memfokuskan perhatiannya kepaela pembangunan pelengkapan sarana-prasarana berupa bangunan gedung sekolah dan perlengkapan sekolah. Selama berelirinya Sekolah Menengah Pertama Dharma Siswa ini, telah teljadi 3 kali peralihan tongkat estafet kepemimpinan (Kepala Sekolah), diantaranya: 1986-1988
: Eljin Kuraesin, BA
1989-200 I
: Drs. Supyan Sori
2001-Sekarang
: Agus Waluya, S.Pd l
43
Dapat dilihat dari sejarah perkembangan SMP Dharma Siswa ini selama pergantian tongkat estafet kepemimpinan kepala sekolah ini, SMP Dharma Siwa selahl mengalami kemajuan clan perkembangan.
2. Vis! dan Mis! SIYlI) Dharma S!swa Tangerang SMP Dharma Siswa Tangerang memiliki visi yaitu l11enjaclikan SlvlP Dharma Siswa Tangerang BERTAQWA DAN BERPRESTASI. Dengan indikator sebagai berikut: a. Unggul clalam kualitas akademik. b. Unggul dalam kualitas keagamaan. c. Unggul clalam kualitas olah raga. cl. Unggul clalam kualitas kesenian. e. Unggul dalam kualitas disiplin. f.
Unggul dalam l
g. Unggul clalam menjalin kemitraan dengan stakeholder h. Unggul dalam menclapatkan kepercayaan clari masyarakat. Sedangkan Misi SMP Dharma Siswa Tangerang aclalah: a. Melaksanakan proses Kegiatan Belajar Mengajar secm'a
efektit~
sehingga
potensi yang climiliki siswa clapat berkembang secm'a optimal. b. Menanamkan clan menumbuhkan penghayatan clan pengalal11an terhaclap kegiatan serta nilai-nilai keagamaan yang dianut, sehingga menjadi sUl11ber kearifan dalal11 bersikap dan bertinclak c. Memberikan l110tivasi dan l11enggali potensi yang climiliki SlS\va agar dapat dikembangkan secm'a optimal. cl. Menanal11kan
disiplin
diri
kepada
seluruh
warga
sekolah
untuk
koorclinatif
dalal11
mewujudkan keunggunlan clalal11 kualitas berbagai aspek. e. Mengembangkan
l11anajel11en
partisipatif
clan
l11elibatkan stakeholder, sehingga teljalin rasa kebersal11aan.
44
3. Keadaan Siswa, Guru, Karyawan, Sarana dan Fasilitas Yang Dimiliki a. Keadaan Siswa 2005/2006
Tahun
2006/2007
[
2007/2008
2008/2009
I I
Kelas
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
Kelas VII
81
87
168
57
62
119
73
62
135
64
61
125
Kelas Vlll
52
59
111
79
70
149
51
62
113
74
, 60
134
Ke1as IX
52
65
117
41
51
92
64
65
129
50
58
108
Jumlah
185
221
396
117
183
360
188
189
377
188
179
367
b. Keadaan Guru Dan Karyawan
01
Agus Waluya, S.Pd
Kepala Sekolah
02
Arman Tohopi. S.Pel
IPA
03
Hj. Titin Rusniati, S.Pd
IPS
04
Nyoman Sumantra D
IPS
05
Aele Yanto H
TU
06
H. Daeumi S.Ag
Penelicliakan Agama
07
Sudaryanta, S.Pel
Seni Buclaya
08
Rusmana. S.PcI
PPkn
09
Mulyana, S.Pel
IPS
10
Endang Su1aeman, S,Ag
Agama 1 Kesiswaan
II
Fariela, S.Pel
B. Inelonesia
12
IPSMislielar, S.Ag
Matel11atika
13
Nmhaeli, Amel
Penjaskes
14
Suelarman, S.Pel
PPKn 1 KurikuJum
15
NurlaeJa, S.Pel
B. Inggris
](,
Tmfll11 Hir1nv:1fllllnh
<::: l( nn1
Tn:
--
---
45
17
Sari Lestari Nasution, A.MeI
B.Inggris
18
Imas Masturoh, S.PeI
IPA
19
Wida S Wafa, SE
Pembukuan
20
M.D Ali Arsyadi
Matematika
21
Siti Sundari
Bendahara
22
Reni Milani
StafTU
7" -~
Ima Windiarti
StafTU
--
--
Data lnventads Sekolah 1. Luas tanah
5.000 meter persegi
2. Luas bangunan
1200 meter persegi
3. Status pemilikan
MilikYayasan Karya Dharma Wanita
4. Lokasi
=
SMP DhaIma Siswa Tangerang
5, Meja
=
180 buah
6, Kursi
=
360 buah
7. Meja Guru/TU
37 buah
8. Kursi Guru/TU
=
37 buah
9, Mesin Ketik
=
2 buah
10, Mesin Stensil
=
- buah
11, Mesin Risograf
=
- buah 1 buah
12. Brankas 13. Filling Kabinet
=
4 buah 6 buah
14. Rak Buku 15, Lemari
=
8 buah
16, Printer
=
3 buah
17. Komputer
28 buah
18. Mesin pompa air
1 buah
19, Sound System
=
20. White Board 21. Radio Tip
8 set 10 buah
=
3 buah
46
23. OBI'
- buah
24. NOTE BOOK
I buah. 2
Jumlah kelas ada 9 kelas, yang terdiri dari kelas Vll sebanyak 3 kelas, kelas VlIl sebanyak 3 kelas, kelas IX sebanyak 3 kelas. Untllk mendukllng terlaksananya kegiatan belajar mengajar di SMI' Negeri 48 menyediakan sarana dan fasilitas-fasilitas seperti : a. Mllshallah dua lantai ruang kelas terdiri 1 ruang ber-bpas angin b. I'erputakaan c. Multimedia d. Laboraturium computer dan II'A e. Lapangan olah raga untuk : basket, bola voly
f.
Kantin
g. Koperasi sekolah h. WC
3
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin sampat c1engan Sabtu. Aclapun proses pembelajaran c1imulai pacla pukul 07.00 sampai dengan 13.00 dan hari Jumat dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan 11.00. Selain kegiatan pembelajaran, ada juga kegiatan Ekstrakurikuler yang bisa diikuti siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka, yang dilaksanakan setelahjam belajar sekolah dan hari Minggu, seperti : Nama kegiatan
No
Waktu
1
Kerohanian (agama Islam, Kristen, Budha)
Senin, Kamis, .lum'at
2
Basket
Sabtu
,)
0
I'ramuka
Sabtu
4
I'askibra
Sabtu
5
Volly ball
Minggu dan Rabu
.
47
B. Deskripsi Dan Analisis Data a. Pelaksanaan Pembelajaran dan Penggllnaan Media pada pelaja.-an IPS geografi di 8MI' Dharma Siswa Tangerang Berelasarkan penelitian yang telah elilaklukan eli S!vIP Dharma Siswa Tangerang, maIm elapat eliketahui bahwa kegiatan pcmbelajaran yang elilakukan eli SMP Dharma siswa ini elengan menggunakan kurikulum KTSP elan kegiatan kulikuler elilaksanakan eli pagi hari. Setiap memulai kegiatan pembelajaran guru melakukan apersepsi untuk mengkonelisikan siwa eli kelas agar siap meneril1la pelajaran. Juga sebeIul1l l1lel1lulai kegiatan pel1lbelajaran guru memberitahukan tujuan elan kompetensi elasar yang harus elicapai oleh pesel1a elielik beserta garisgaris besar bahan/materi pembelajaran yang almn elipelajari. Hal ini bertujuan agar peserta elielik mengetahui sejak awal kemampuan-kemampuan apa saja yang akan eliperolehnnya setelah pembelajaran berakhir 4 Palaksanaan pembelajaran IPS eli SMP Dharma Siswa Tangerang telah beljalan elengan baik, guru telah melaksanakan tugasnya elengan melakukan tahap perencanaan pembelajaran elcngan mempersiapkan bahan/materi pembelajaran elan mengkonelisikan kelas yang ada.
Penggunaan
meelia
pembelajaran
eli
elalam
pembelajaran
yang
elilaksanakan dalam pembelajaran eli SMP Dharma Siswa Tangerang cukup sering eligunakan, kama memang pelajaran geografi memerlukan aelanya meelia sebagai alat penelukung. Keterampilan guru elalal1l menggunakan meelia cukup baik ini elikarenakan kebijakan kepala sekolah dalam l1leningkatkan profesionalisme guru, Kcpala sekolah sebagai pemimpin menganjurkan elan mengharuskan kepaela seluruh guru untuk menggunakan meelia pembelajaran. Kepala sekolah juga selulu mengaelakan pelatihan bagi guru-guru agar guru mampu menggunakan media seelerhana ataupun media yang kompleks.' Hasilnya ketika guru menggunakan meelia elalam kegiatan pembelajaran siswa merasa termotivasi elan terangsang untuk mengikuti pelajaran IPS geografi.
Hasil angket siswa dan \vawancara dengan Agus \Valuya S.Pd Kepala Sekolah SMP
dharallla ?iswa Tangerang
48
Menurut mereka media mampu mengantarkan mereka untuk memahami pelajaran, memotivasi, memperjelas materi pelajaran dan membuat suasana kelas menjadi tielak jenuh elan membosankan. Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan pembelajaran selama ini bisa elikategorikan antara lain: a. Sumber Daya Manusia (Penelielik elan Tenaga penelielik) yang profesionaL Bisa elilihat dari tingkat penelielikan yang elitempuh para guru sampai dengan S]. Untuk meningkatkan profesionalisme guru tersebut Kepala sekolah melakukan pelatihan, penataran, eliklat bagi guru-guru bielang stueli. b. IVlelalui penyeeliaan sarana elan prasarana untuk menelukung kegiatan pembelajaran, elan juga elibutuhkan pembiayaan dan pendanaan yang mcmadai untuk membeli prasarana dan pell1biayaan bagi guru-guru. 6 Ada kendala yang dialami pada penyedian media di SlvlP Dhanna Siswa ini berupa minimnya anggaran, tetapi usaha seclerhana yang telah dilakukan Kepala sekolah ialah mempersilahkan kepada guru untuk membuat meclia seelerhana yang tetjangkau biayanya. Aclapun manfaat pembelajaran IPS seem'a Ul11um bagi para stswa c1iantaranya: a. Memperoleh infonnasi mengenai konsep-konsep c1asar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah melalui pendekatan peclagogik dan psikologis, b. Mengembangkan berpikir kritis clan kreatif, inkuiri, memeeahkan masalah dan keterampilan sosiaL C. Membangun komitmen dan kesaclaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Meningkatkan kemampuan beketjasama dan berkompetisi dalam l11asyarakat yang majemuk, baik seem'a local, nasional, ataupun globaL) Dari hasil angket yang peneliti sebarkan kepaela siswa kelas XI 13 yang betjul11lah 40 siswa eli SlvlP Dharma Siswa Tangerang, setelah dianalisis maim elielapatkan hasil angket elengan eara mel11buat tabulasi yang merupakan proses l11engubah elata dari instrumen pengumpulan data (angket) menjaeli tabel-tabel angka (prosentase) elapat elilihat dari tabel-tabel berikut ini :
6
Hasil wawancara dengan Agus \Valuya S.Pd Kepala Sekolah 8MP dhnrama Siswa
Tan.gerallR
49
Tabell Kesesuaian Media Dengan Indikator SK dan KD yang Disampaikan Guru No
Alternative Jawaball
l'
{Yo
a. Tidak Sesuai
-
0
b. Kurang Sesuai
4
10 %
e. Sesuai
35
87.5 'Yo
d. Sangat Sesuai
1
2.5 <}o
Jumlah
40
100%
%
--
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa menyatakan bahwa pemilihan media yang digunakan oleh guru sesuai dengan indikator-indikator yang tercantum dalam SK dan KD yang disampaikan oleh guru. SD & KD adalah patokan standar kompensi yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran. Ini dibuktikan dengan pendapat siswa yang memberikan pendapat sebanyak 87,5 % (sesuai). Dan ada sekitar 10 % (kurang sesuai), (0%) pendapat siswa yang menyatakan adanya ketidak sesuaian antar media yang digunakan dengan indikator SK dan KD yang disampaikan oleh guru. Tabel2 Apakah Guru lVIampu iVlenggunakan Media No
Alternative Jawaban
11'
%
a. Tidak Mampu
1-
0%
b. Kurang Mampu
1
2.5 %
c. Mampu
28
70%
d. Sangat Mampu
11
27.5 %
Jumlah
40
100%
~.
Tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar menyatakan guru cukup mampu dalam menggunakan media yang digunakan dalam penyampaikan materi pembelajaran. Yaitu 70 % menyatakan bahwa guru mampu menggunakan media
50
PERr"us:rrAI
No
Alternative J:nvaban
F
a. Tidak Sesuai
-
0%
b. Kurang Sesuai
6
15 %
c. Sesuai
24
60%
d. Sangat Sesuai
10
25 %
Jumlah
40
100%
Berdasarkan penghitungan tabu1asi data di atas maka dapat diketahui, bahwa lebih dari 60 % siswa berpendapat bahwa, media yang digunakan oleh guru sangatlah sesuai dengan materi pembelajaran. Ada 25 % menyatakan (sangat sesuai). Dan hanya 15 % dari pendapat siswa yang menyatakan kurang kesesuaiannya antara media yang digunakan dengan materi pembe1ajaran. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media di dalam pembelajaran haruslah sesuai dengan materi pelajaran yang ada. Jangan sampai penggunaan media tidak sesuai dan membuat materi pelajaran akan menjadi rumit dan membuang waktu semata.
51
Tabel4 Media dapat Memperjelas Materi yang Diajarkan No
Alternatiye .Jawaban
a. Tidak Setuju b. Kurang Setuju
-
F
(~l
-
0%
8
, 200/0
c. Setuju
24
60 %
d. Sangat Setuju
(>
"
20 %
Jumlah
40
100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar (60%) menyatakan setuju, media pembelajaran dapat memperjelas dari materi yang disampaikan guru, dan 20% menyatakan sangat setuju. Hanya 20 % menyatakan ketidak setujuan dari pcndapat yang menyatakan bahwa media dapa! mempcljelas materi yang disampaikan. Dari hasil tabel di atas bisa kita simpulkan bahwa, fungsi dan tujuan media adalah mempcI:jelas materi pelajaran yang disajikan oleh guru. Sifat media adalah mcmbantu guru dalam memberikan kejelasan materi pelajaran. TabelS Media yang Digunalmn Dalam Proses KBM Meningkatl(an Motivasi Bclajar Siswa No
Alternatiye Jawaban
F
%
a. Tidak Sesuai
I
2.5 %
.'-
,--
b. Kurang Sesuai
7
17.5 % -
c. Sesuai
28
d. Sangat Sesuai
4
10 %
Jumlah
40
100%
70%
~-
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagaian besar (70%) menyatakan sesuai, bahwasannya media pembelajaran dapat meningkatkan
52
motivasi, 10% menyatakan sangat sesuai, 17.5% menyatakan kurang sesuai dan 2.5% menyatakan tidak sesuai. Dengan c1emikian c1apat clisimpulkan bahwa seluruh Slswa menyatakan penclapat bahwa media pembelajaran yang cligunakan guru clalam penyampaikan materi clapat meningkatkan motivasi belajar siswa clalam proses KBM. Tabel6 Media Pembelajaran yang Digunakan Sesuai Dengan Kondisi, Situasi Peserta Didik No
Alternative Jmnlban
F
%
a. Tidak Sesuai
1
2.5 %
14
350/0
e. Sesuai
]5
37,5 %
c1. Sangat Sesuai
]0
25 %
Jumlah
40
100%
b. Kurang Sesuai .'
.'-
Berdasarkan tabel di atas c1apat eliketahui bahwa 25% menyatakan sangat setuju jika meclia pembelajaran sesuai c1engan konclisi, situasi elan situasi peserta c1iclik. ] 5% menyatakan aclanya kesesuaian antara media elengan konclisi, dan situasi peserta c1ielik. 35% menyatakan tielak sesuai dan hanya 2.5% yang menyatakan bahwa meclia yang selal11a ini c1igunakan guru sangat tidak sesuai dengan konclisi clan situasi peserta cliclik. Dengan demikian c1apat elisil11pulkan bahwa sesungguhnya penggunaan meclia haruslah elikonelisikan elengan keaelaan dan situasi elari peserta diclik yang aela. Jika siswa lebih cenclerung memahal11i materi pelajaran c1engan melihat objeknya, malcamclia yang guru harus menggunakanmeclia yang bersifat visual.
53
Tabel7 Media yang Digunakan Sesuai Metode }'embelajanlll No
F
{Yo
2
5 ~'o
b. Kurang Sesuai
8
20%
c. Sesuai
19
47,5 %
d. Sangat Sesuai
II
27.5 %
Jumlah
40
100%
I Alternative
.Ja\\'aban
a. Tidak Sesuai
-
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sangatlah sesuai dengan metode pembelajaran yang dapat menujang keefektifltasan penggunaan medi pembelajaran. Ini dapat dilihat melalui jwaban hasil angket siswa diantaranya, (27.5 %) menyatakan sangat sesuai, (47.9 %) menyatakan sesuai, (20%) menyatakan tidak sesuai dan (5 %) menyatakan tidak sesuai.
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, penggunaan media di dalam pembelajaran disesuaikan dengan metode pembelajaran.Metode adalah cara, langkah melaksanakan pembelajaran dan media adalah alat bantu dari cara guru menyampaikan materi pelajaran. Azhar Arsyad (2003: 15) menyatakan bahwa dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi media yang cligunakan. Media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, danlingkungan belajar yang clitata dan diciptakan guru 8
54
Tabel8 Media yaug Diguuakau Hauya akau Membuaug-Buaug \Yaktu No
Altemative Jawabau
I a. Tidak Pernah
I
b. Kadang-kadang
lF
r
8
9
~ 170%
I ~_.)
I,
"
-
OJ ,0
c. Sering
~
7.5 %
d. Selalu
-
0 %
Jumlah
40
100%
0
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui, bahwa media pembelajaran yang digunakan guru tidaklah membuang-buang waktu dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil jawaban angket siswa diatarauya: (28 %) menyatakan tidak pernab, (22.5 %) menyatakan kadang-kadang, (7.5 %) menyatakan sering dan (0 %) menyatakan selah!. Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa sepakat dalam penggunaan media pcmbelajaran yang digunakan oleh guru sama sekali tidak membuat waktu terbuang pcrcuma (sia-sia)
Tabel9 Pelajaran Geograli Bauyak BahauMateri Yaug lVIemerlukan Media No
Alternative Jawaban
.F
(Yo
a. Tidak Pernah
6
15 %
b. K.adung-kaclang
14
350/0
c. Sering
12
30%
d. Selalu
8
'20 %
Jumlah
40
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagain muriel menyatakall e1alam mata pelajaran IPS Geografi ballyak bahan materi yang memerlukan media. Ini e1itandai 50 % menyatakan kadang-kadang dan 50 % menjawab selalu. Materi IPS khususnya geografi untuk materi kelas 2 SMP memang memang cukup sangat memerlukan adanya penggunaan media di e1alamnya. Seperti Peta, globe dan gambar-gambar. TabeIIO Pengajaran Guru secant Verbal, mempersulit pemahaman siswa
No c-'
--
Alternative Jawaban
F
(Yo
a. Tidak Sesuai
4
10 %
b. Kurang Sesuai
14
35 %
c. Sesuai
21
52,5 % I
d. Sangat Sesuai
1
Jumlah
40
1
7 _.)
0/0
100%
Bcrdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwasannya siswa tidak dapat mcmahami materi pelajaran jika guru selahl menggunakan metode ceramah e1engan menggunakan kata-kata yang menyebabkan kejenuhan para peserta didik dalam pembelajaran ini dapat diketahui melalui jawaban siswa diantaranya: (2.5 %) menyatakan sangat sesui, (52.5 %) menyatakan sesuai, (35 %) menyatakan kurang sesuai, (10%) menyatakan tidak sesuai. Basil tabel di atas bisa disimpulkan bahwa Slswa merasa men gal ami kejenuhan ketika selama jam pelajaran guru hanya menggunakan kata-kata e1alam penyampaian materi yang ada. Menurut penelitian yang ada siswa hanya mampu menyerap 30 % pacla 10 menit pertama, selanjutnya almn membuat siswa menjadi jenuh dan sulit untuk memahami pelajaran.
56
Tllbelll Media Yang Digunakan Guru dalam Proses Bclajar Dapat Meningkatkan 1\1"Ina tBl' e a,Hlr S'lswa o;() Alternative Jawaban No I
~=
a. Tidak Scsuai b. Kurang Sesuai
!'.-'
I
c. Sesuai
0% 12.5 %
28
70%
d. Sangat Sesuai
7
17.5 %
Jumlah
40
100%
,1
Berdasar data tabel di atas dapat diketahui bahwa, media yang digunakan guru dalam kegiatan pembelE\iaran dapat meningkatkan minat belajar siswa ini clapat cliketahui melalui jawaban yang dipcroleh dari angket yang diberikan kepada
Slswa.
Diantaranya:
(17.5%)
menyatakan
sangat
seSU3l,
(70%)
mcnyatakan sesuai, (12.5 %) menyatakan kurang sesuai dan (0%) menyatakan tielak scsuai. Basil tabel di atas menunjukkan bahwa minat belajar Slswa eli SMP Dharma Siswa menjadi lebih baik dan meningkat ketika guru menggunakan media pelajaran.
Tabel12 Media Pembelajaran Akan Membuyarkan KOl1sentrasi Siswa No
Alternative Jawaban
F
°,hl
a. Tidak Pernah
17
42.5 %
12
30%
c. Sering
9
22.5 %
d. Selalu
2
5 %
Jumlah
40
100%
b.
Kadang~Kadang
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bersama bahwa media
57
tetapi memberikan dampak yang positif yang dapat meningkatkan konsentrasi siswa c1alam belajar. lni dapat diketahui anatra lain: (42.5%) menyatakan tidak pernah media pembelajaran menyebabkan kebuyararan konsentrasi mcnyatakan
kadang-kadang
(22.5%)
menyatakan
kadang-kaclang
(30%) (5%)
mcnyatakan sclalu. Basil di atas menunjukkan bahwa media pembelajaran tidak membuyarkan perhatian siswa c1alam berkonscntrasi pada pelajaran, bahkan malah sebaliknya konscntrasi siswa bertambah kuat ketika guru mcnggunakan meclia. Siswa merasa terfokus perhatiannya pada media yang ada. Tabel13 Kegiatan Belajar Akan Efektif dengan lVIenggunakan Media
No
Alternative Jawaban
F
0/0
a. Ticlak Setuju
0
0%
b. Kurang Setuju
2
5%
c. Setuju
26
65 %
d. Sangat Setuju
12
30 %
Jumlah
40
100%
Berclasarkan tebel di atas dapat c1iketahui babwa, kegiatan belajar akan menjacli efektifjika guru menggunakan media pembelajaran. lni dapat c1ilihat dari jawaban siswa c1i atas. Diantaranya : (30%) menyatakan sangat sctuju. (65%) menyatakan setuju, (5%) menyatakan kurang setuju, (0%) menyatakan tidak setuju. I-Iasil tabel di atas c1apat disimpulkan bahwa media pembelajaran menjaclikan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif dan membawa basil yang positifbagi hasil pelajaran.
BABV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan anal isis yang telah dilakukan penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai bnerikut: I. Pelaksanaan pembelajaran IPS Geografi di SMP Dharma Siswa Tangerang telah beljalan dengan baik, hal ini clapat ditanclai c1ari usaha yang clilakukan oleh guru clengan mempersiapkan bahan-bahan berupa RPP, media elan metoele pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan mengajar, elan guru juga selalu berupaya melakukan analisis, remeelial juga tindakan kelas elalam upaya meningkatkan proses serta hasil pembelajaran. Serta upaya yang dilakukan kepala sekolah elengan memberikan pelatihan, seminar, stueli lanjutan kepacla guru bielang pelajaran untuk meningkatkan profesionalisme guru, eli samping itu juga Kepala sekolah melakukan supervisi elalam pembinaan sebagai tindak lanjut kegiatan supervisi. 2. Penggunaan media pembelajaran paela bielang stueli IPS Geograll eli SMP Dharma Siswa Tangerang suelah cukup efesien, guru berusaha memvariasikan kegiatan belajar elengan menggunakan meelia dalam menelukung Dikarenakan
pembelajaran
IPS.
meelia pembelajaran
Khususnya adalah
pelqiaran segala
geograll.
sesuatu
yang
digunakan untuk menyalurkan pesan serta elapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, elan kemauan peserta elielik untuk belqiar sehingga
59
pembelajaran dapat dicapai dengan mudah. Semakin konkret media yang digunakan akan semakin memudahkan pemahaman siswa. Oleh karena itu dalam pembelajaran sangat dianjurkan untuk menggunakan media
pembelajaran.
Namun
dalam
pemilihannya
perlu
mempertimbangkan tujuan pembelajaran. isi, karakteristik Slswa, waktu, biaya, ketersediaan, konteks penggunaan dan mutu teknis.
B. SARAN 1. l-lendaknya guru lebih bisa memvariasikan pembelajaran dengan menggunakan media dalam menyampaikan materi pelajaran. Tidak hanya menggunakan metode konvensional yang bersifat verbalisme. Jika media yang diperlukan tidak tersedia, gum diharapkan mampu membuat media sederhana dengan memmanfaatkan kreativitas yang dimiliki guru. 2. Bagi kepala sekolah, untuk meningkatkan profesional bagi para guru hendaknya diberikan pelatihan-pelatihan mengenai penggunaan media pembelajaran, dan memberikan kelengkapan media pembelajaran yang menunjang pelajaran guna mempermudah guru dalam penyampaian materi pelajaran berupa kelengkapan peta, globe, atlas, bahkan jika memungkinkan menggunakan media berbasis multi media.
.,
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan. 2003. Undang-Undang Republik Indoneisa No.20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional Muhammad Sury~ Gugus Sekolah dalam Rangka Meningkatkan mutu Professional Guru dan Tenaga Kependidikan. Republika, 24 Pebruari 1999. Arief Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada) Ahmad Rohandi HM, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: PT. Rinika Cipta)
J1'l1'll'XQQglg,.f'gm/media pembelajaran }!'.W1Ui.QQgl.!Ul-QJlJllJl!!fiLq pembelajaraan
Azar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,2003), eet 4. M. Basyiruddin Usman-Asnawir. Media Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Pers)
R. Ibrahim. Perencanaan Pengajaral1. (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya) Cet.2 G.B Yuwono, et. al., Pedoman Umum Ejaan Indonesia yang Telah Disempurnakan, (Surabaya: indah,1978), eel, ke-I. Darhim, dkk. Materi Pokok Pendidikan Matematika 2. Jakarta:Depdikbud Lamudji, 2005. Pengaruh Penggunaan OHP terhadap hasil belajar Matematikan pada siswa Sekolah Menengah Pertama yang bermotivasi Tinggi dan Rendah. Tesis tidak diterbitkan. Malang Program Paseasarjana Universitas Negeri Malang. http://anakeiremai. blokspot. eom/2008/06/mskslsh-ilmu-pendidikan-tentangmedia.html Pupuh fathuITohman & M. Sobry Sutikno.Strategi Belajar Mengajar Nana Sudjan~ Cara Belajar Siswa Aktifdalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), Cet-I Dimyatio & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Reinika Cipt~ 1999), Cet-I.
61
Fudyartanto, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Bam, (Yogyakarta : Globa! Puslaka llmu, 2002), dalam Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Teor! Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta ; AR-Ruzz Media, 2007), eel keL hIm. 13. Hilgrad dan Bower dikulip oleh Fudyartanto, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Bam, (Y ogyakarta : Global Puslaka Dnm, 2002), dalarn Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran. .. , him. 13. Soekarnlo dan Winalaputra dalarn Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran. Woolfolk dalam Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Pembelajaran. Sobri SUlikno, Menggagas Pembelajaran.
Teori
Belajar Dan
UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sis/em Pendid!kan Nasional dan UU No.J4 Tahun 2005 Tentang Gum dan Dosen, (Jakarta; Visimedia, 2007), eet keL http://id. \\~kipedia.orglwiki/Pembelajaran
Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran. .., Edi Suardi, dalam Syaiful Bahri Djarnaraah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), eel ke-3, edisi revisi., Soekarnto dan Winataputra, Teori Belajar Dan Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: DiIjen Pendidikan Tinggi Depdikbud), dalarn Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran ... , Slamelo, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengamh!nya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), edisi ke-4,
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran I
PEDOIVIAN WAWANCARA
Hari / tanggaI
Yang diwawancarai Waktu Lokasi
I. Apa yang melatarbeIakangi berdirinya SMP Dharma Siswa Tangerang?
2. Bagaimana sejarah berdirinya dan perkembangan SMP Dharma Siswa Tangerang?
3. Apa visi, l1lisi dan tujuan berdirinya sekolah ini?
4. Apa kelebihan SMP Dharma Siswa Tangerang dibandingkan dengan SMP yang lain?
5. Bagail1lana sistel1l penerimaan siswa SMP Dharma Siswa Tangerang?
6. Program-program apa
s~)a
yang Bapak tawarkan untuk
mem~jukan
pendiclikan di sekolah yang Bapak pimpin?
7. Menurut Bapak, faktor apa sajakah yang clapat menunjang keberhasilan pembelajaran cli sekolah yang Bapak pimpin ini?
8. Apa yang Bapak lakukan terhadap guru-guru yang acla cli SMP Dharma Siswa Tangerang agar proses pembelajarannya berhasil?
9. Kurikulum clan pembelajaran yang seperti apa yang dilaksanakan di SMP Dharma Siswa Tangerang?
10. Dalam peningkatan kualitas pembelajaran apakah Bapak mengadakan observasi kelas guna mengetahui proses belajar mengajar ?
II. Bagaimana Bapak melengkapi fasilitas yang mendukung kegiatan belajar mengaj ar ?
12. Apakah Bapak pernah mengadakan pelatihan khusus bagi para guru untuk menclapatkan wawasan pengembangan cara mengajar?
13. Apa yang Bapak lakukan sebagai Kepala Sekolah clalam mendukung guru untuk menggunakan media pembelajaran clalam setiap proses belajar mengajar?
14. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghalang Bapak sebagai Kepala Sekolah dalam menyediakan media pembelajaran di sekolah yang Bapak pimpin?
15. Apakah manfaat mempelajari IPS bagi siswa?
16. Menurut Bapak, apakah media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar IPS?
17. Bagaimana partisipasi orang tua terhadap kegiatan belajar anak eli sekolah ini?
HASIL WAWANCARA
Hari / tanggal
: 21 September 2008
Yang cliwa\vancarai
: Kepala Sekalah SMPDharma Siswa Tangerang
Waktu
: 09.30 WIB
Lakasi
: SMP Dharma Siswa Tangerang
Hasil wawancara 1.
Apa yang melatarbelakangi berdirinya SMP Dharma Siswa Tangerang? LataI' belakang berdirinya SMP Dharma siswa Tangerang ini adalah membantu Pemerintah dalam mensukseskan program wajib belajar 9 tahun dan sekaligus menjadi mitra dalam mewujudkan program pendidikan nasianal
2.
Bagaimana sejarah berdirinya dan perkembangan SMP Dharma Siswa Tangerang?
Berdirinya SMP Dharma Siswa ini pertama kali didirikan pada tahun 1986 dan memiliki izin aperasional pada tanggal 26 April 1988 yang status kepemilikian tanahnya dimiliki oleh Yayasan Karya Dhmma Wanita yang beralamat di J1. Kisamaun No.1 tangerang. Pada awal berdirinya sekolah ini memiliki 6 kelas setiap angkatannya. l-lingga memiliki kelas mencapai 18 kelas di tahun 1997. Pada awalnya SMP Dharma Siswa hanya memiliki 2 gedung yang dipakai untuk kegiatan belajar-mengajar (KBM). Pada tahun 1998 barulah memfakuskan perhatiannya
kepada
pembangunan
pelengkapan
sarana-prasarana
berupa bangunan gedung sekalah dan perlengkapan sekalah. 3.
Apa visi, misi dan tujuan berdirinya sekalah ini? Visi dan Misi dari SMP Dharma Siswa antara lain.
Visi: "BERTAQWA & BERPRESTASI".
Misi:
•
Unggul dalam Aktivitas keagamaan
•
Unggul dalam prestasi akademik
•
Berprestasi dalam bidang ekstra kulikuler
Olahraga, Kesenian,
Sains, dB
4.
•
Profesional dalam melaksanakan proses pembelajaran
•
Ideal dalam standar penilaian
•
Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif
Apa kelebihan SMP Dharma Siswa Tangerang elibandingkan dengan SMP yang Jain? Kelebihan dari SMP Dharama Slswa dibandingkan dengan SlvIP yang lain diantaranya: a.
Letak geografis yang strategis, maksudnya letaknya berada di samping jalan utama yang dilalui oleh keandaraan dan mudah dijangkau.
b.
Menyelenggaran pendidikan terpadu deillilgan system KTSP
c.
Pelaksanaan pembeJajaran kulikuler di pagi hari, dimana kondisi anak siap menerima pembeJajaran (Fress)
5.
Bagaimana sistem penerimaan siswa SMP Dharma Siswa Tangerang? Untuk
sistem penenmaan
siswa bam
di
SMP
Dharma Siswa
diJaksanakan secm'a aelil dan terbuka, maksudnya bagi siapa saja orang tua murid yang ingin memasukan anaknya ke SMP Dharama siswa, Kami siap menerima. Dan adil dalam hal penerimaan dengan melihat dari hasil tes penerimaan siswa bam yang Kami laksanakan. 6.
Program-program apa
s~a
yang Bapak tawarkan untuk memajukan
pendidikan di sekolah yang Bapak pimpin? Program yang Kami tawarkan untuk memajukan pendidikan di sekolah ini antara lain:
b.
Memberikan kegiatan ektra kulikuler dalam meningkatakan kemmapuan anak di bidang non akademis
c.
lVIemberikan pendidikan agama tambahan bagi pemeluk agama Islam, Kristen dan Budha
7.
Menurut Bapak, faktor apa sajakah yang dapat menunjang keberhasilan pembelaj aran di sekolah yang Bapak pimpin ini? Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan pembelajaran selanm 1Il1 bisa dikategorikan anata lain: a.
Sumber Daya Manusia (Pendidik dan Tenaga pendidik) yang
prosesional. Bias dilihat dari tingakat pendidikan yang ditempuh para guru samapai dengan S I
8.
b.
Sat'ana dan prasarana yang mencukupi
c.
Pembiayaan dan pendanaan yang memadai
Apa yang Bapak lakukan terhadap guru-guru yang ada di SMP Dharma Siswa Tangerang agar proses pembelajarannya berhasil? Sampai saat ini untuk menjadikan proses belajar mengajar berhasil berkaitan dengan guru-guru sebagai pendidik diantaranya dilakukan halhal sbagai berikut: a. Meningkatkan prosfesional guru melalui pendiclikan studi lanjut, pelatihan, penataran dan seminar-seminar. b. Melaksanakan supervisi dan pembinaan sebagai ticlndak lanjut superV1SI. c. Guru melaksanakan analisis, remedial dan penelitian tindakan kelas dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan proses serta hasil pemebalajaran. d. Mencipatakan inovasi-inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
9.
Kurikulum dan pembelajaran yang seperti apa yang dilaksanakan di SMP Dharma Siswa Tangerang? Kurikulum dan pembelajaran yang dilakuakan di SII/IP Dharma Siswa
10.
a.
KTSP
b.
Kurikulum Mulok (Bucli Pekerti clan Jasa Pembukuan)
c.
Kurikulum BTQ (Baca Tulis AI-Qur'an)
Dalam peningkatan kualitas pembelajaran apakah Bapak mengaclakan observasi kelas guna mengetahui proses belajar mengajar ? Ya, clan juga tinclak lanjut observasi kelas berupa pembinaan rutin.
11.
Bagaimana Bapak melengkapi fasilitas yang menclukung kegiatan belajar mengajar ? Untuk melengkapi fasilitas sebagai penclukung kegiatan belajar mengajar biasanya bersumber clari : Dana APBN berupa clana imbal Swaclaya untuk ruang kelas baru clan ruang labolatorium, juga bersumber clari Dana Komite berupa sarana, Prasarana lainnya termasuk meclia, alat peraga clan alat Bantu pembelajaran.
12.
Apakah Bapak pernah mengaclakan pelatihan khusus bagi para guru untuk menclapatkan wawasan pengembangan cara mengajar? ya, dengan menclatangkan nara sumber yang clilaksanakan di sekolah clan mengirim guru pacla kegiatan MGMP
13.
Apa yang Bapak lakukan sebagai Kepala Sekolah clalam menclukung guru untuk menggunakan meclia pembelajaran clalam setiap proses belajar mengajar? Untuk menclukung para guru menggunakan meclia clalam penyampaian belajar cli sekolah yang Saya dilakukan aclalah: a.
Merumuskan analisis kebutuhan media pembelajaran
b.
Menclorong guru membuat sencliri media pembelajaran yang clibutuhkan sesuai SK-KD masing-masing clengan dana/biaya clari kas sekolah
c. 14.
Mengaclakan pelatihan penggunaan meclia pembelajaran
Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghalang Bapak sebagai Kepala Sekolah clalam menyecliakan meclia pembelajaran cli sekolah yang Bapak pimpin?
Yang menjadi penghalang dalam menyediakan media pembelajaran di sekolah
berkaitan dengan faktor biayaJdana dan faktor ruang
penyimpanan atau ruangan yang belum memadai 16.
Menurut Bapak, apakah media pembelajaran dapat memberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar IPS? Mungkin manfaat mempelajarai pelajaran IPS bagi para SlSlwa, diantaranya: a.
Memperoleh informasi mengenai konsep-konsep dasar sosiologi, geografis, ekonomi, sejarah melalui pendekatan pedagogik dan psikologis
b. Mengembangkan berfikir kritis dan
kreatif~
inkuiri, memecahkan
masalah dan keterampilan sosial. c.
Membengun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
d. Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara local, nasional, ataupun global. 17.
Bagaimana partisipasi orang tua terhadap kegiatan belajar anak di sekolah ini? a.
ya, sesungguhnya media pembelajaran dapat emmberikan kontribusi dalam proses belajar mengajar IPS. Selama media yang digunakan sesuar dengan tujuan SK-KD dan guru menguasai penggunaan media tersebut.
b. Untuk pariisipasi orang tua murid terhadap kegiatan belajar mengajar anak di sekolah cukup respond an mau diajak keljasama untuk memperhatikan, membimbing dan mendukung proses KBM yang dilaksanakan.
ANGKETSOAL
Nama:
,.
Kelas:
..
Keterangan : I. Isilah .jawaban yang dapat mewakili dirimu
2. soal angket ini tidak mempengaruhi nilai akedemis dan kerahasian responden tnjamin Pilihlah Jawaban yang menurutmu paling baiJi.
I. Apakah media yang digunakall sesuai dengan indikator dari SK (Standar Kompetensi) & KD (Kompetensi Dasar) yang disampaikall guru sebelumnya .... a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Sesuai
2. Apakah guru mellguasai/mampu terhadap media yang digunakan .... a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Sesuai
3. Apakah denganmenggunakan media, media yang digunakan sesuai dengan materi pembelajaran .... a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Sesuai
4. Apakah dengan media, dapat mempe~jelas pemahaman anak didik terhadap materi yang disampaikan .... a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Sesuai
5. Apakah denganmenggunakanmedia dalam proses KBM kalian termotivasi dalam mengikuti pclajaran pelajarall ... a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurallg Sesuai
d. Sangat Sesuai
6. Apakah media yang digullakan sesuai dengan kondisi, situasi para peserta didik
a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurallg Sesuai
d. Sallgat Sesuai
7. Apakah media yang digunakan sesuai dengan metode pembeJajaran ... a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Sesuai
8. Apakah penggunaan media hanya membuang-buang waktu .... a. Tidak setuju
c. Setuj u
b. Kurang setl(ju
d. Sangat setuju
9. Pada pelajaran geografi banyak bahan pelajaran yang dijelaskan dengan menggunakan media ... a. Tidak pernah
c. Sering
b. Kadang-kadang
d. Selalu
10. Jika guru mengajar dengan menggunakan kata-kata, siswa kurang memahaminya
a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Sesuai
11. Media yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar dapat membuat siswa tertarik pada pelajaran IPS ... a. Tidak Sesuai
c. Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Sesuai
12. Media pembelajaran akan membuyarkan konsentrasi siswa ... a. Tidak pernah
c. Sering
b. Kadang-kadang
d. Selalu
13. Kegiatan belajar akan efektif dan memberikan hasil yang baikjika menggunakan media ... a. Tidak setuju
c. Setuju
b. Kurang setuju
d. Sangat setuju
UJI REFERENSI
Nama
: Dwi Priyo Utomo S
NIM
: 104015000580
Jurusan
: Pendidikan I1mu Pengetahuan Sosial
Judul Shipsi : Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran IPS Geografi Di SMP Dharma Siswa Tangel'ang
No
Judul dan Halaman Bukn
I
Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan. 2003. Undang-Undang Republik Indoneisa No.20 Tahun 2003 tentang Sisitem Pendidikan Nasional dalam Pertimbangan bagian c Muhammad Surya, Gugus Sekolah dalam Rangka Meningkatkan mutu Professional Gmu dan Tenaga Kependidikan. Republika, 24 Pebruari 1999.dalam Tesis. 0leh: Masan AF Ahmad Rohandi HM, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT. Rinika Cipta). Hal 2 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0 I I I2/mediapembelajaran http://apadefinisinya. b10gspot.eomJ200 8/0 5Imediapembelaj aran.html Azar Arsyad, J\ledia Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo,2003), eet 4. h.3 M. Basyiruddin Usman-Asnawir. Media Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Pers)hal. 13 R. Ibrahim. Perencanaan Pengajaran. (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya) Cet.2 hal I 14. Pupuh fathulTohman & M. Sobry Sutikno. Stralegi Belajar Mengajar. h.5 Fudyartanto, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekalan Baru. (Yogyakarta : Global Pustaka Ilmu, 2002), dalam Baharuddin Dan Nur Wahyuni. Teori Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: AR-Ruzz Media. 2007), eet ke-I, hlm.13. I-lilgrad dan Bower dikutip oleh Fudyartanto. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. (Yogyakarta : Global Pustaka Ilmu, 2002), dalam Balm'uddin Dan Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran. .. , hIm.! 3. M. Basyiruddin Usman-Asnawir. lvfedia Pembelajaran. (Jakarta: Ciputat Pers)hal. 29 Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran. .. , him. I 5.
2
0
)
4 5
6 7 8 9 10
Il
12 13
Paraf Pembimbing
~
/1[
J.-f
fit
ij
I1f
7li ~
/It
~ -
11# fl:f
HI
14
15 16
17 18 19 20
21 22 ?' -j
24
25 26
Soekamto dan Winataputra, Teol'i Belajar Dan lvfodel-Model Pembelajaran, (Jakarta: Diljen Pendidikan Tinggi Depdikbud), dalam Baharuddin Dan Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran ... , him. 16. Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), edisi keA, hlm.55. Ernest R Hilgard. Introduction To Psychology. (new york Harcourt Brace And World Inc, 1962), dalam Siameto, Belajar ... , hlm.57. Riduwan. Belajar J'vfudah Untuk Guru, Kw}'aww1 dan Peneliti Pemula. (Bandung: PT. ALFABET). Cet.4. Tahun 2007.hal. 87 Azar Arsyad. Media Pembelajaran.(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006) www.google.com/media pembelajaran tgl. 20 Juni 2006 UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Visimedia, 2007), cet ke-I, hIm.4. Lili tvIlihamad Sadeli, Materi Pokok konsep Dasar IPS, (Jakarta: Universitas Terbllka, 1995) Hal. 21 www.depniknas.go.id/, 29 januari 2008. hal. I Wachidi e1alam Syafruddin Nurelin, Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman Inelivielu Siswa Dalam Kurikulum Quantum Teaching, 2005), Berbasis Kompetensi, (Jakarta hlm.20. Eeli Sum'e1i, e1alam Syaiful Bahri Djamaraah elan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet ke-3, eelisi revisi., hlm.39. Dimyatio & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Reinika Cipta, 1999), Cet-1. h.7 & 297 M. Sobri Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif elan Bermakna, (Mataram: NTB Press). 2007. hal. 52-53
If I
M
I:f !'f I
ft!L I'd.
t[ jt1, 1'4
/L ,A., I
FL ~
Jakarta, Desember 2008 Pembimbil g 'ipsi ~------
Drs.H.Nurochim.MM Nip: 050046643
I
PERPUST/::,J(:lj1\N UT UIN
jl\I\~~,'rA
Jak a 1'1 ':';'3Trj\~i)i'lTLlro-8-~-------
Lampiran
: Istillll'\\\l I (salll) Blindel Proposal
Hoi
: I'cngajnan I'crlllohollall Jlldnl Sl;ripsi
NOl1lor
Kcpad:1 )'lh: Kcllla JlIrnsan I'cndldikall IPS Fakllitas limn Taroi)'ah clan KcgnnIan UIN Syarif Hidayatnllah Jakarta Di
T'c11lnat
~.~
..
"
/~-ct1-lhhj!v~i/ _"
/Jy:,- -. II - il/ [A,'/i-" j-~;,,,. ?£I '5
J7~----//f~~'1
\
Assolomu A '!oikwJl, liT, wb .' \.. \ Salam sejahtera saya sampalkan st'moga Bapak selalu dalam linc!ul;ga:l Allah ~ SWT dan selalll dibcrikan kemlldalwn lahir balln c1alam menjalankan aklivilas duniawi dan ukhrawi. Amin ya rabbal 'alamin. Sclal~il1tnya S':IY£I yang bertanclatnngan dibawah ini adalah:
Nama NIIvI J lIrll,aniSml
Program
: Dwi l'riyo
UlOI110
S
10-101SOOOS80 : I'cndldlkan II'SIVIII : SI
L)crmaksud mcngajl1kall proposal skripsi bCljudul : " PERAN PENGGUNAAN MEDIA I'EIVII3ELAJARAN EKONOi\lI DAU,i\I PENGEFEKTlFlTASAN KEGIATAN BELA.JAR IVIENGA.JAR DI i\ITSN 13 .JAKARTA (ANAUS1S TERHADAP ;'ELAKSANAAN DAN TANGGAI'AN SIS\VA)" Scb,,~al hal1an
pcrtilllbangan saya lampirkan: I. OLit Iinc
2. 13AB I, DAB 11, BAB III 3. Daftar Pusataka Sementara Demikianlah s~lI·at permohonan ini sa)-'a sampaikan, atas perhatian dan keiJijaksanaan Bapak saya Llcapkan terima kasih. rVassalamu AlailcurJl, 11'''. wb
DOSCI~semlnar 1kriPSi
___~-11~f~_) Drs, il. Nllrochilll, lVI, M NW 050 046 643
PClllohon
, /\ It
PI)~llllll
Dwi S NIP, 1040 I 5000599
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN lda Nornor 95, CiPllttH 15412, lndonesia
NomoI' Lamp. HaI
: Un.OI/FI/TI. 02.2/ \I'~ /2008 : Outline/Proposal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta. 6 Agustus 2008
Kepada Yth: Kepala SMP Dharma Siswa Tangerang Di Tell1pat As:;olal11u 'alaikul11 Denga~
11'1'.
wh.
horll1at kami sampaikan bahwa,
Nama
Dwi Priyo Utomo S
NIM
104015000580
Jurustln
Pendidikan IPS
Semester
IX ( Sembi Ian )
Judul Skripsi
Efektifitas media pell1belajaran IPS geografic di SMP Dharma Siswa Tangerang.
adalah benar mahasiswa Fakultas 11ll1u Tarbiyah clan Keguruan UIN Jakat1a yang sedang ll1enyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Sauda"" pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat ll1engizinkan mahasisl'Ja tersebut melaksanakan penelitian dill1aksud. Atas
p~ .. hatian
dan bantuan Saudara, kami L1capkan terima kasih.
lVussalul11u 'alaikul11 wl'.wh.
Tel11huson: 1. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs.
YAYASAN KARYA DHARMA WANI1'r\ SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Sl\1P) DHARMA SISWA STATUS; TERAKREDITASI A Keputusall BAS KOTA Tangerang No. 02/SK·BAS-Kota Tangerang/Xll/2005 NSS/NIS : 202287110063/000630 .JL TEUKlJ UMAR NO. 7(, KEL. NliSA JAYA KEC. KARAWACI-KOTA TANGERANG TELl' (1121) S5HIII.77
SURAT KETEIL\l\GAN RISE1' ~i~
J ~\J ..
W'lQfHC QIi'\lI,,",{\{\Q
'.1 ..... 01 LJ'CJ.,kYl Jl../"t.. ....;,.;\1UO
Yang bertancla tangan clibawah ini kepala SMP Dharma menerangkan bahwa :
Nama
: DWI PRIYO VTOMO S
Tempat/tgllahir
: Tangerang, 15 Mei ] 986
Mahasiswa
: Universitas Islam Negeri Jakarth
NIM
: 104015000580
SemesterIJ urusan
: VI Il / Pend. IPS - Ekonomi
Ala:nat
. _I~ II
t)nl'o,,? -, N'(\ ' __ I L ..... ~(j_j
70'8 Pt n6 /0"
_._
).."\...,-,
,~_
Dengan ini teJah melakukan riset lIntuk menynsun skripsi dengan juclul
"EFEKTIFITAS PENGGUNAAN !\!EDlA PEl'IlBELAJARAN IPS GEOGRi\.FI DI SMP DHARMA SISWA TANGERANG" terhitung mulai tanggal I Juni sampai clengan 3 I September 2008. Demikian mestinya.
surat keterangan
ill!
chbuat dan dipergunakan
sebagaimana
[3TI1!.\3Wng. 22 September 2008 f--;, "- .. .: i<Sl)ula,Sekolah ~
;
'- .. '
ANGKETSOAL Nama:
tJu r
?..e
Kelas : ..
h6\ 'Sa no h
.
.
Kcterangan :
I. lsilah .iawabal\ ylllll.: (Iapa! mcwlll;JH "::.;.-:,,
i:
~~~i
arigkct iM tidak mempengarllhl nihil akedemls dan kerahasian
responden tcr.iamhl
Pilihlah .Jawaban yang menurutmu paling baik. J. Apakah media yang digunakan sesuai dengan indikator dari SK (Standar Kompctensi) & KD (Kcmpetcnsi Dasar) yang disampaikan guru sebelumnya .... o
a. Tidak Sesuai
c: Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Scsuai
2. Apakah guru mcnguasai/rnampu terhadap media yang digunakan .... a. TidakScsuaL h. KUi"ang Sesuai
,.c(Sesuai d. Sangat Sesuai
3. A[)akah dcngan rnenggunakan medin. media yang digunakan scsuai dengan materi pembelajaran .... a. Tidak Sesuui
e. Sesuai
b. Kurang Sesuai
41 Sangat Scsuai
4. Apakah dengan media, dapat memperjelas pemahaman anak didik terhadap materi yang disampaikan .... a.
Ti,iak Sesuai
b. Kurang Sesuai
e. Sesuai d: Sangat Sesuai
5. Apakah dengan menggunakan media dalam proses KBM kahan termotivasi dalam mengikuti pelajaran pelajaran ... 3.
Tidak Sc,Suai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat
S~suai
6. Apak3h media yang digllnakan sesua; dengan kondisi, sitllasi para pesetta didik ... a. Tidak Sesuai b. Kurang Sesuai
/C':Sesuai d. Sangat Sesuai
7. Apakah media yang digunakan sesuai dengan metode pembclajaran ... a. Tidak Sesua; b. Kurang Sesuai
",/Sesuai d. Sangat Sesuai
8. Apakah penggunaan media hanya mcmbuang-buang waktll .... a. Tidak setujll
c. Setuju
b. Kurang setuju
d. Sangat setuju
9. Pada pelajaran geografi banyak bahan pelajaran yang dijelaskan dengan menggllnakan media ... a. Tidak pernah ){. Kadang-kadang
c. Sering d. Selalu
10. Jika guru mengajar dengan menggunakan kala-kata, siswa kurang
mcmahaminya .. _, a. Tidak Sesuai
c-:' Scsuai
b.
d. Sangn!: Sesuai
Kurang Sesuai
I I. Media yang digllnakan guru dalarn proses belajar meng,~ar dapat membuat siswa lettarik pada pelajaran IPS ... a. Tidak Sesuai
c/Sesuai
b. Kurang Sesuai
d. Sangat Sesuai
12. Media pembclajaran akan mcmbuyarkan konsentrasi siswa ... a: Tidak pcrnah
c. Scring
b. Kadang-kadang
d. Seblu
13. Kegiatan belajar akan efektif dan membcrikan hasil yang baikjika nJl.':llggllllakan media ... a. Tidak setuju b. Kllrang setuju
/e:'Setujll d. Sanga! setlljll