PERAN KELUARGA TENAGA KERJA INDONESIA DI PONOROGO DALAM MENENTUKAN PENGELUARAN KONSUMSI DAN INVESTASI Choirul Hamidah1 1
Progam Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo
[email protected] ABSTRACT
This research using renspondens Indonesians workers and their family. The problems studied the role of family financial management decisions obtained Indonesians workers, especially how to make decisions of consumption and investment spending. The results of research is note that the family Indonesians workers who stayed at home that includes a husband or wife, father or mother and father or mother-in-law has an important role in decision making financial management results of remittances obtained Indonesians workers from working outside country. The success of financial management is usually measured by the number and value of investments that are generally managed jointly to ensure the economic sustainability of the entire family. Keywords: Indonesians workers, Consumption, Investment ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Ponorogo dengan menggunakan rensponden Tenaga Kerja Indonesia dan keluarganya. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana peran keluarga dalam pengambilan keputusan pengelolaan keuangan yang diperoleh Tenaga Kerja Indonesia dari hasil bekerja di luar negeri, terutama bagaimana membuat keputusan pengeluaran konsumsi maupun investasi. Hasil penelitian diketahui bahwa keluarga Tenaga Kerja Indonesia yang tinggal di kampung halaman yang meliputi suami atau istri, aya dan ibu kandung maupun ayah dan ibu mertua memiliki peran yang penting dalam pengambilan keputusan pengelolaan keuangan hasil remitansi yang diperoleh Tenaga Kerja Indonesia dari bekerja di luar negeri. Keberhasilan pengelolaan keuangan biasanya diukur dengan jumlah maupun nilai investasi yang umumnya dikelola secara bersama untuk menjamin keberlanjutan ekonomi seluruh keluarga. Kata Kunci : Tenaga Kerja Indonesia, Konsumsi, Investasi
PENDAHULUAN
yang
diperankan
mereka Permasalahan
penting
para
Tenaga Kerja Indonesia yang jarang terungkap
di
antaranya
adalah
di
oleh
kampung
keluarga halaman.
Besarnya pendapatan yang diterima Tenaga Kerja Indonesia seringkali menjadi tumpuan harapan maupun
permasalahan pengelolaan keuangan
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
18
sasaran bagi keluarga besar mereka.
orang, Lombok Timur dengan 46,962
Tidak
orang.
hanya
suami/istri,
anak,
Jumlah
tersebut
disusul
ayah/ibu kandung, ayah/ibu mertua
Ponorogo Jawa Timur 47,717 orang
tetapi juga saudara-saudara terdekat
dan Malang 39,610 orang.
para Tenaga Kerja Indonesia. Sangat Terbatasnya kesempatan kerja
memprihatinkan jika banyak Tenaga Kerja
Indonesia
yang
pulang
ke
kampung halaman mendapati uang kirimannya
telah
habis
memenuhi
kebutuhan
dipakai keluarga
di
bidang
formal,
mendorong
banyaknya penduduk Ponorogo yang berminat untuk bekerja sebagai TKI. Faktor budaya, faktor sosial serta ekonomi seluruhnya dapat menjadi
maupun sanak saudaranya.
alasan tingginya minat masyarakat Ponorogo sebagai salah satu
untuk mengadu nasib dengan bekerja
Kabupaten yang berada di wilayah
di luar negeri. Salah satu alasan yang
Jawa Timur termasuk daerah dengan
membuat
jumlah TKI yang sangat besar. Salah
perpindahan penduduk atau migrasi
satu bukti adalah semakin banyaknya
diantaranya adalah kesulitan ekonomi
usaha penyedia jasa penyalur tenaga
serta
kerja
negara menjadi salah satu alasan
yang
siap
membantu
masyarakat
ketimpangan
ekonomi antar
masyarakat yang berminat untuk pergi
paling
bekerja di luar negeri. Berdasarkan
timbulnya
data Kementerian Tenaga Kerja dan
masyarakat Indonesia. Ketimpangan
Transmigrasi
ekonomi ini ditandai dengan upah
(Kemenakertrans),
dominan
melakukan
yang
memacu
di
kalangan
migrasi
bahwa Jawa Barat (Jabar) menjadi
yang
daerah terbanyak pengirim Tenaga
masyarakat Indonesia bekerja di luar
Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri,
negeri
dan
Indonesia
berhasil
Tenggara
mengalahkan
Barat
(NTB).
Nusa
Tercatat,
yang
jauh
lebih
tinggi
sebagai (TKI).
apabila
Tenaga
Kerja
Kebanyakan
cenderung
TKI
membanding-
hingga Juli 2010, Cirebon menjadi
bandingkan upah antara negara yang
kantong utama TKI dengan jumlah
satu
129,717 orang. Disusul, Indramayu
menentukan
dengan 95,581 orang, Subang 95,180
menjadi tujuan kerja. Oleh karena itu,
orang, Cianjur 89,182 orang, dan
negara tujuan emigrasi menjadi hal
Sukabumi 55,207 orang. Sedangkan
yang sangat penting bagi para TKI.
Lombok Tengah NTB mengirimkan 62,512 orang, Lombok Barat 59,751
dengan
lainnya negara
Kabupaten
sebelum
yang
akan
Ponorogo,
Kecamatan Sukorejo, dan Kecamatan
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
19
Jenangan sebagai daerah pemasok
hanya mampu meningkatkan status
TKI terbesar di Ponorogo merupakan
sosial keluarga TKI melainkan juga
wilayah yang relatif subur dan pesat
meningkatkan investasi di daerah asal
pertumbuhan ekonominya. Kabupaten
serta menciptakan lapangan kerja
Ponorogo adalah daerah kecamatan
yang dapat menyerap pengangguran.
penyangga wilayah kota, disamping
Permasalahannya,
kecamatan Siman, Jetis, Jenangan
keluarga TKI memliki kemampuan
dan Mlarak merupakan kecamatan
untuk melakukan
dengan tingkat kepadatan penduduk
pengelolaan keuangan yang baik.
relatif
Keluarga
lebih
tinggi
dibandingkan
kecamatan
lainnya.
Jika
kita
berkeliling
wilayah
Kabupaten
tidak
semua
wirausaha serta
TKI
yang
menerima
remitansi membelanjakannya untuk konsumsi
barang-barang
seperti
Ponorogo sampai jalan-jalan masuk
handphone, sepeda motor, mobil,
desa Polorejo, desa Gupolo, desa
televisi, kulkas serta perabotan rumah
Sukosari, desa Lembah, Purwosari,
lainnya. Mereka yang bekerja di luar
Trisono maka banyak kita temukan
negeri menjadi penopang utama bagi
rumah-rumah
dengan
perekonomian keluarga, bahkan tidak
keramik rapi berjajar, halaman luas
jarang keluarga yang ditinggalkan
paving,
hanya
gaya
motor-motor
baru
baru
serta
berfoya-foya
menggunakan
beberapa rumah yang dihiasi mobil
hasil jerih payah para TKI. Tidak
serta pesatnya usaha baru yang
sedikit para TKI yang pulang dengan
dirintis
kondisi
secara
pribadi.
Hal
ini
uang
kirimannya
menunjukkan status ekonomi yang
dihabiskan
setara cukup bahkan lebih. Semua ini
sehingga
didapat
menjadi TKI lagi atau bahkan menjadi
bukan
hanya
dengan
berpangku tangan, menadah, dari olahan sawah atau sebagai pekerja
oleh
telah
mereka
keluarganya, terpaksa
pergi
pengangguran kembali. Remitansi (remittance) adalah
adalah
salah satu produk Bank yang berbasis
pejuang ekonomi hingga ke Luar
fee (fee based income) merupakan
Negeri yang menghasilkan remitansi
transfer atau kiriman uang dari luar
dan berperan terhadap kehidupan
negeri
sosial keluarga maupun lingkungan
remittance) dan sebaliknya dari dalam
sekitarnya.
negeri
kantor.
Namun
mereka
ke
ke
dalam
luar
negeri
negeri
(inward
(outward
Hasil yang diperoleh para TKI
remittance). Produk ini memberikan
berupa remitansi diharapkan tidak
keuntungan terbesar kedua setelah
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
20
jasa
transaksi.
Remitansi
menghasilkan pendapatan dari biaya
masayarakat
remitansi
dikirim
dalam
valuta asing, misalnya, dolar AS. Disamping
kisah-kisah
pekerjaan
menjadi TKI di masa mendatang.
administrasi dan selisih kurs karena biasanya
terhadap
Permasalahan Indonesia
Tenaga
Kerja
(TKI) dan Tenaga Kerja
Wanita (TKW) yang mencari rejeki di yang
luar
negeri
memang
sangatlah
kurang menyenangkan ternyata masih
menarik untuk diteliti menggunakan
banyak keluarga TKI di Kabupaten
berbagai
Ponorogo
berhasil
pengetahuan. Salah satu tema yang
mengelola dana remitansi dengan
cukup menarik untuk diteliti adalah
baik.
pemanfaatan remitansi (dana kiriman)
yang
Dari
telah
survey
diperoleh
informasi
banyak
mantan
pendahuluan
pandang
ilmu
cukup
yang telah diterima keluarga TKI.
bersama
Dana tersebut apakah lebih banyak
keluarganya yang telah melakukan
digunakan untuk kegiatan konsumsi
wirausaha
atau ternyata keluarga TKI telah
milik
TKI
bahwa
sudut
TKI
secara
mandiri.
tersebut
Usaha
diantaranya
berpikir
panjang
untuk
minimarket serta bengkel motor/mobil
mempersiapkan masa depan dengan
di desa Polorejo, bengkel variasi
menanamkannya
mobil di desa
barang-barang investasi. Jika lebih
Cekok, toko
dan
banyak
krim keliling kota asal Desa Gupolo,
berati di masa mendatang harus terus
Ternak ayam dan bebek di desa
menerus
Japan, Koperasi Simpan Pinjam di
dimanfaatkan untuk kegiatan produktif
desa
atau
dan
kemungkinan
kegiatan
bentuk
fotokopy di desa Ngunut, usaha es
Sukosari,
untuk
dalam
ada
TKI.
investasi,
konsumsi
Namun
maka
ini
masih banyak lagi usaha yang telah
diharapkan
dirintis para TKI di wilayah Kabupaten
ketergantungan menjadi TKI/TKW di
Ponorogo yang lain.
masa yang akan datang.
Penggunaan
dapat
hal
jika
mengurangi
remitansi untuk kegiatan investasi ini memiliki diantaranya
beberapa menjadi
manfaat
KAJIAN LITERATUR
sumber
Tenaga Kerja Indonesia
pendapatan baru keluarga, berperan
Tenaga
Kerja
Indonesia
mengatasi masalah pengangguran,
(disingkat TKI) adalah sebutan bagi
dan pada akhirnya diharapkan dapat
warga negara Indonesia yang bekerja
mengurangi
di luar negeri (seperti Malaysia, Timur
ketergantungan
Tengah,
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
Taiwan,
Australia
dan
21
Amerika Serikat) dalam hubungan
pendidikan,
kerja untuk jangka waktu tertentu
Investasi
dengan
bangunan, serta Investasi persediaan.
menerima
demikian,
istilah
upah. TKI
Namun
barang
saham,
modal
dan
seringkali Berdasarkan
dikonotasikan dengan pekerja kasar. TKI perempuan
Investasi
seringkali disebut
Mikro,
Teori
Ekonomi
investasi berarti pembelian
(dan produksi) dari modal barang
Tenaga Kerja Wanita (TKW).
yang Investasi
tidak
dikonsumsi
tetapi
digunakan untuk produksi yang akan
Investasi
adalah
penanaman
datang (barang produksi). Contohnya
modal untuk satu atau lebih aktiva
membangun
yang dimiliki dan biasanya berjangka
pabrik.
waktu
harapan
komponen dari PDB. Fungsi investasi
mendapatkan keuntungan di masa-
pada aspek tersebut dibagi pada
masa yang akan datang. Investasi
investasi
dapat berarti beberapa hal antara lain
pabrik
seperti
oleh
residential (rumah baru). Investasi
diri
sendiri
adalah suatu fungsi pendapatan dan
pelajar
dalam
tingkat bunga. Suatu pertambahan
biaya
kuliah,
pada pendapatan akan mendorong
investasi perusahaan dalam bentuk
investasi yang lebih besar, dimana
pabrik baru atau alat transportasi
tingkat bunga yang lebih tinggi akan
(Gorman, 2009).
menurunkan minat untuk investasi
lama
pembelian
investor, misalnya bentuk
dengan
saham
investasi seorang pembayaran
rel
kereta
Investasi
adalah
non-residential
dan
api
mesin)
dan
atau suatu
(seperti investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih Dalam ilmu Ekonomi Makro, Investasi adalah pengeluaran atau perbelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barangbarang
modal
perlengkapan kemampuan
dan
perlengkapan-
untuk
mahal
dibandingkan
meminjam uang.
dengan
Investasi pada
tingkat mikro (rumah tangga dan sektor usaha) akan berdampak pada kegiatan secara makro ekonomi.
menambah
memproduksi
barang-
barang dan jasa-jasa yang tersedia
Konsumsi Konsumsi dalam kamus Bahasa
dalam perekonomian (Sukirno, 2004).
Indonesia
Adapun
Investasi
pemakaiaan barang hasil produksi
dalam ilmu ekonomi Makro yaitu
(bahan pakaian, makanan, dsb ;
berupa Investasi tanah,
barang-barang
bentuk-bentuk
Investasi
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
diartikan
yang
sebagai
langsung
22
memenuhi
keperluan
hidup
kita).
lama, yaitu lebih dari 6 tahun. Para
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro, konsumsi
TKI
didukung
keluarga
berusaha
mempunyai
mengumpulkan
modal
usaha,
pengertian
kegiatan
mengurangi atau menghabiskan nilai
kemudian dengan bekal keberanian
guna/manfaat suatu barang atau jasa.
serta kemampuan seadanya mereka mampu
Penelitian Terdahulu Hamidah Remitansi
(2013),
terhadap
“Dampak
Babadan”
diperoleh
kesimpulan
bahwa Pemanfaatan remitansi TKI dan keluarga di kecamatan Babadan untuk pengeluaran ekonomi produktiv atau
investasi
sedangkan
sebesar
untuk
44%
pengeluaran
konsumsi sebesar 56% dari total pendapatan TKI. Konsumsi tertinggi
yang luas. Natalia Christanti dan Linda Ariany
Mahastanti,
Yang
Dipertimbangkan
Dalam
Melakukan
biaya pemberangkatan maupun biaya hidup di tempat kerja bagi tki pria. Perbandingan Investasi
Konsumsi
menunjukkan
dan bahwa
pengeluaran konsumsi pada TKI dan keluarga di kecamatan Babadan 12% lebih besar dibanding investasi. Hamidah (2013), “Transisi Peran TKI Di
Ponorogo,
Dari
Investor Investasi”,
perempuan bersifat sangat berhati hati
dalam
sehingga
mengambil semua
dipertimbangkan
keputusan
faktor dalam
sangat
keputusan
investasinya. Suparmin dan M. Sidik (2010) ;
“Perubahan
Keseimbangan
Perilaku Ekonomi
Dan Rumah
Tangga Tki Pria Dan Wanita Setelah Kepulangannya Ke Pulau Lombok”, di peroleh
kesimpulan
bahwa
keseimbangan ekonomi rumah tangga TKI pria dan TKI wanita di daerah asal pulau Lombok baik sebelum maupun
Hasil penelitian Naning dan
Purna
“Faktor-Faktor
diperoleh kesimpulan bahwa investor
adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga bagi TKW dan menanggung
menjadi
wirausahawan serta pemilik tanah
peningkatan
investasi daerah asal Di Kecamatan
menjilma
Buruh
Menjadi Wirausahawan Dan Tuan Tanah”, diperoleh kesimpulan bahwa para TKI Purna yang sekarang telah menetap di dalam negeri dan memiliki usaha pribadi pernah bekerja di luar
sesudah kembali dari luar negeri tidak menunjukkan perbedaaan
perubahan yang
dan
signifikan,
Penghasilan TKI di luar negeri tidak berpengaruh
secara
signifikan
terhadap curahan waktu kerja dan pendapatan,
tetapi
berpengaruh
secara signifikan terhadap kegiatan
negeri dengan masa kerja yang cukup
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
23
konsumsi rumahtangga. Sementara pengalaman
di
tidak
terdiri dari TKI/TKW dan keluarga
kegiatan
yang tinggal di wilayah Ponorogo
ekonomi rumah tangga baik semasa
terutama yang telah bekerja lebih dari
atau setelah pulang dari luar negeri.
5 tahun. Alasan masa kerja 5 tahun
berpengaruh
luar
negeri
Jumlah Sampel sebanyak 30
terhadap
karena memungkinkan TKI/TKW dan METODE PENELITIAN Penelitian
ini
keluarga memiliki penghasilan yang menggunakan
cukup untuk melakukan investasi.
metode penelitian Diskriptif Survey. Responden
Penelitian deskriptif Survey dipilih karena jumlah populasi yang sangat besar sehingga peneliti menggunakan sampel
untuk
memperoleh
data
digunakan
untuk pengambilan data penelitian adalah TKI/keluarga TKI yang ada di kabupaten Ponorogo dengan memilih kecamatan
penelitian.
yang
yang
terbukti memiliki
paling banyak TKI yaitu kecamatan Populasi tak terhingga (Burhan Bungin, 2008),
yaitu populasi yang
Babadan, kecamatan Sukorejo dan kecamatan
Jenangan.
Dari
memiliki sumber data yang tidak
penggalian data secara langsung di
dapat ditentukan batas-batas secara
lapangan diperoleh 12 responden
kuantitatif, luas populasi tak terhingga
yang berasal dari desa desa di
dan hanya dapat dijelaskan secara
kecamatan Babadan, 6 responden
kualitatif.
dari kecamatan
Populasi dalam penelitian
Sukorejo, dan
8
ini adalah TKI/TKW dan keluarga di
responden dari kecamatan Jenangan
daerah Ponorogo.
dapat digunakan untuk pengambilan data
Penelitian
ini
ditinjau
dari
sumber data yang dijadikan subyek penelitian termasuk penelitian sampel. Adapun Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Sampel
Bertujuan
atau
Purposive Sampling, yaitu dilakukan dengan
cara
mengambil
subyek
bukan didasarkan atas strata, random
penelitian.
Selanjutnya
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan usia, desa asal TKI, tingkat pendidikan, masa kerja TKI, negara tujuan serta gaji perbulan, disajikan
menggunakan
diskriptif.
Karakteristik
disajikan
dengan
tabel
responden
tujuan
agar
diperoleh gambaran yang lebih nyata terhadap penelitian ini.
atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu (Arikunto, 2006).
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
24
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian
lebih kecil dibanding jika yang bekerja
ini tentang
Peran
sebagai TKI adalah pria; Presentase
Keluarga TKI di Kabupaten Ponorogo
pengeluaran
Dalam
kecil dibanding jika yang bekerja
Menentukan
Konsumsi
Investasi.
ditabung
lebih
Uraian
sebagai TKI adalah pria; Pemilihan
hasil
Jenis Investasi yang sedikit terbatas
penelitian ini secara kualitatif tentang
dibanding jika yang bekerja sebagai
masing-masing variabel yang diteliti
TKI adalah pria; peran istri dalam
dan indikator yang digunakan untuk
membuat keputusan investasi lebih
mengukur variabel tersebut.
kecil dibanding jika yang bekerja
berikut
Dan
Pengeluaran
untuk
akan
membahas
sebagai TKI adalah pria; peran orang 1.
Pengeluaran Investasi (aktiva produktif)
Alokasi
menggunakan Investasi
indikator
dengan
4
pertanyaan yaitu : 1) Presentase pengeluaran
untuk
Investasi
dari
pendapatan yang rata-rata diterima; 2)
Presentase
pengeluaran
untuk
ditabung; 3) jumlah Investasi yang telah Bapak/Ibu miliki sekarang ini; 4) Pendapatan dimiliki
Investasi
sampai
yang
telah
sekarang;
dan
indicator Keputusan Investasi dengan 4 pertanyaan yaitu: 1) Pemilihan Jenis Investasi;
2) peran TKI/TKW dalam
membuat
keputusan
peran
suami/istri
investasi;
dalam
3)
membuat
keputusan investasi; dan 4) peran orang dekat lainnya dalam membuat keputusan investasi.
jika
dalam
membuat
yang
sebagai TKI adalah pria. Hal ini berarti apabila yang bekerja ke luar negeri adalah wanita (TKW), maka alokasi investasi lebih kecil dibanding kalau yang bekerja TKI Pria. 2.
Pengeluaran Untuk Konsumsi (barang dan jasa habis pakai) Pengeluaran
menggunakan
Konsumsi indikator
Alokasi
Konsumsi dengan 4 pertanyaan yaitu : 1) Presentase pendapatan untuk pengeluaran Konsumsi habis pakai; 2) Presentase
pengeluaran
konsumsi
barang tahan lama; 3) Pengeluaran untuk kebutuhan harian keluarga; dan 4) Pengeluaran tak terduga lainnya; Indikator
Keputusan
konsumsi
meliputi : 1) Peran TKI/TKW dalam membuat keputusan konsumsi; 2)
Hasil yang diperoleh diketahui bahwa
lainnya
keputusan investasi jika yang bekerja
Pengeluaran Investasi (aktiva produktif)
dekat
bekerja
adalah
wanita (TKW) maka mereka memiliki
peran
suami/istri
dalam
membuat
keputusan konsumsi; dan 4) peran orang tua dalam membuat keputusan
pengeluaran investasi yang relative
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
25
konsumsi;
dan
4)
Pengaruh
Lingkungan keluarga TKI.
diketahui
bahwa
mengalokasikan
dalam
pengeluaran
konsumsi TKI wanita kurang mandiri tetapi lebih dikuasai atau dipengaruhi oleh suami, orang tua, orang terdekat maupun lingkungan tempat tinggal keluarga. 3.
menggunakan
Ekonomi (Y3)
indikator;
1)
Penghasilan per tahun dari Invetasi yang
keluarga
sampai
TKI/TKW
dimiliki
ini;
Peran
sekarang
TKI/TKW
2)
dalam
membuat
perencanaan keberlanjutan ekonomi secara
mandiri;
dalam
Peran
membuat
keberlanjutan orang
terdekat
suami/istri
perencanaan
ekonomi;
3)
lainnya
Peran dalam
membuat perencanaan keberlanjutan ekonomi dan 4) Tingkat keberhasilan Investasi
untuk
menjamin
masa
depan keluarga TKI. Hasil diketahui
pengolahan
Keberlanjutan
data Ekonomi
keluarga TKI pria memiliki tingkat keberlanjutan ekonomi lebih tinggi dibanding keluarga TKI wanita yang meliputi Penghasilan per tahun dari Invetasi,
Peran
keberhasilan
TKI/TKW
KESIMPULAN Berdasarkan
dalam
membuat perencanaan keberlanjutan ekonomi secara mandiri, Peran orang
hasil
dan
pembahasan yang telah disampaikan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan yang berarti antara Peran Keluarga TKI pria dan wanita
Keberlanjutan Ekonomi Keberlanjutan
Tingkat
Investasi.
Hasil pengolahan data statistik diskriptif
terdekat,
dalam
aspek
alokasi
pendapatan untuk diinvetasikan yang meliputi persentase pendapatan yang diinvestasikan
maupun
ditabung,
jumlah investasi yang telah dimiliki dan Pendapatan dari investasi yang ada sekarang. Jumlah maupun nilai alokasi investasi keluarga TKI wanita lebih rendah dibanding keluarga TKI pria. 2. Terdapat perbedaan yang berarti antara Peran Keluarga TKI pria dan wanita
dalam
aspek
Pembuatan
keputusan investasi yang meliputi Pemilihan
Jenis
Investasi;
peran
TKI/TKW dalam membuat keputusan investasi;
peran
suami/istri
dalam
membuat keputusan investasi; dan peran orang dekat lainnya dalam membuat keputusan investasi. Peran pembuatan keputusan investasi bagi TKI wanita lebih rendah dibanding peran TKI pria. 3. Terdapat perbedaan yang berarti antara Peran Keluarga TKI pria dan wanita
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
dalam
aspek
alokasi
26
pendapatan untuk konsumsi yang
lainnya dalam membuat perencanaan
meliputi
keberlanjutan ekonomi dan Tingkat
Presentase
pendapatan
untuk pengeluaran Konsumsi habis
keberhasilan
pakai;
menjamin masa depan keluarga TKI.
Presentase
konsumsi
Hal ini berarti keluarga TKI pria relativ
Pengeluaran untuk kebutuhan harian
lebih berhasil dibanding keluarga TKI
keluarga;
wanita. Jika yang bekerja sebagai TKI
dan
tahan
untuk
lama;
terduga
barang
pengeluaran
Investasi
Pengeluaran
lainnya.
Jumlah
tak
alokasi
adalah
pria
(suami)
berarti yang
konsumsi keluarga TKI wanita lebih
mengelola dana remitansi adalah istri
tinggi dibanding TKI pria.
dan keluarga di rumah, sedangkan
4. Terdapat perbedaan yang berarti
jika yang bekerja sebagai TKI adalah
antara Peran Keluarga TKI pria dan
wanita maka yang mengelola dna
wanita
remitansi adalah suamidan keluarga
dalam
aspek
Pembuatan
Keputusan konsumsi yang meliputi; Peran
TKI/TKW
dalam
membuat
keputusan konsumsi; peran suami/istri dalam membuat keputusan konsumsi; peran orang tua dalam membuat keputusan konsumsi; dan Pengaruh Lingkungan
keluarga TKI. Peran
di rumah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta, Cetakan ke duabelas, Edisi Revisi V , Jakarta.
pembuatan keputusan konsumsi bagi TKI wanita lebih rendah dibanding peran TKI pria. 5. Terdapat perbedaan yang berarti antara Tingkat keberhasilan TKI pria dan
wanita
Ekonomi
dalam
Keluarga
Keberlanjutan yang
meliputi
Penghasilan per tahun dari Invetasi yang
keluarga
TKI/TKW
dimiliki
sampai sekarang ini; Peran TKI/TKW dalam
membuat
keberlanjutan mandiri;
Peran
perencanaan
ekonomi suami/istri
secara dalam
membuat perencanaan keberlanjutan ekonomi;
Peran
orang
terdekat
Burhan Bungin, Prof., Dr., S.Sos. M.Si, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Penerbit Prenada Media, Jakarta Gorman, Tom, 2009, The Complete Ideal’s Guide : Economics, Alih Bahasa Arif Rakhman, Prenada, Jakarta. Sadono Sukirno, (2008), Pengantar Ekonomi Makro, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Hamidah, 2013, Dampak Remitansi TKI Luar Negeri Pada Investasi Daerah Asal di Kabupaten Ponorogo, Jurnal Ekuilibrium ISSN 1858-165X Volume 11 Nomor 2/ Maret 2013.
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
27
Naning dan Hamidah, 2013, Transisi Peran TKI Purna Di Ponorogo, Dari Buruh Menjadi Wirausahawan Dan Tuan Tanah, Penelitian Dosen Pemula Dikti tahun 2013. Natalia Christanti dan Linda Ariany Mahastanti, 2011, “FaktorFaktor Yang Dipertimbangkan Investor Dalam Melakukan Investasi”, Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 4, No. 3, Desember 2011 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unversitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Sadono Sukirno, (2008), Pengantar Ekonomi Makro, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Suparmin dan M. Sidik, 2010, “Perubahan Perilaku Dan Keseimbangan Ekonomi Rumah Tangga Tki Pria Dan Wanita Setelah Kepulangannya Ke Pulau Lombok”, Agroteksos Vol. 20 No.1, April 2010, Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Jurnal Ekuilibrium, Volume 11, Nomor 1, Maret 2016
28