Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PERAN GANDA ISTERI YANG DITINGGAL SUAMI BEKERJA DI MALAYSIA STUDI DI DESA SEBANGUN KECAMATAN SEBAWI KABUPATEN SAMBAS Oleh: BAYU CITRA DIANSYAH NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. tahun 2015 E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini menggambarkan Peran Ganda yang dilakukan oleh isteri yang ditinggal suami bekerja di Malaysia yang terlibat membantu suaminya dalam kehidupan rumah tangga. Di Desa Sebangun Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan peran ganda isteri sebagai pencari nafkah dan pengurus rumah tangga disaat ditinggal suaminya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dan subjeknya adalah para isteri yang ditinggal suami bekerja di Malaysia. Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa isteri membagi perannya dalam dua sektor yakni publik dan domestik. Keterlibatan isteri bekerja di ladang, menorah, berdagang keci-kecilan dan mengambil upah menjahit pakaiyan merupakan kegiatan publik dalam bentuk dukungan yang dilakukan untuk sedikit meringankan beban suami demi memenuhi kebutuhan keluarga. Kegiatan utama yang dilakukan oleh para isteri dalam membantu suami adalah bekerja sebagai petani dan sampingan sebagai penoreh getah, berdagang kecil-kecilan dan mengambil upah menjahit pakaiyan. Disektor domestik isteri melakukan pekerjaan selayaknya ibu rumah tangga. Isteri membagi waktu mengurus rumah dan anaknya. Rata-rata alokasi waktu yang dilakukan isteri untuk bekerja dalam rumah lebih sedikit dibanding waktu yang dialokasikan untuk pekerjaan di luar rumah. Sehingga isteri kewalahan dalam mengalokasikan tersebut. Isteri tidak memiliki alokasi waktu dalam setiap peranan yang mereka lakukan. Waktu yang dialokasikan isteri dalam melakukan pekerjaanya tergantung kondisi keluarga atau isteri itu sendiri. Di luar isteri mengalokasikan waktu pagi hingga sore, sedangkan untuk kegiatan di rumah dialokasikan oleh isteri mulai pagi, siang atau malam, kegiatan tersebut dilakukan pada waktu luang sebelum atau sesudah bekerja. Kata-Kata Kunci : Isteri, Peran Ganda, Alokasi Waktu.
1 BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
memasak, melahirkan anak, berhias atau
A. PENDAHULUAN
hanya memiliki tugas dapur. Meskipun apa Isteri adalah salah satu komponen
yang digambarkan tidak sesuai dengan
terpenting dalam sebuah keluarga. Ia
kenyataanya sekarang di dalam dunia
berperan membantu suami dalam mengatur
kerja.
sebuah keluarga. Seorang isteri yang
Sekarang ini untuk mendapatkan
mampu memanajemen sumber keuangan
pekerjaan sangatlah sulit terutama bagi
yang
baik
maka
mampu
dalam
penduduk dengan tingkat pendidikan dan
suaminya.
Untuk
keterampilan yang rendah. Tidak jarang
membantu suami yang punya pendapatan
pula penduduk harus keluar dari daerah
yang rendah kadang-kadang isteri juga
tempat tinggalnya pergi keluar daerah yang
mencari pekerjaan guna untuk memenuhi
mempunyai
kebutuhan keluarga. pengorbanan seorang
banyak dan menjanjikan, yang ditujukan
isteri sangat besar dalam sebuah keluarga
untuk mencukupi kebutuhan dan bisa
khususnya dalam membantu suami.
menafkahi keluarganya.
meringankan
ia
beban
Bekerja merupakan suatu wujud dalam
rangka
pemenuhan
lapangan
pekerjaan
yang
Daerah Kabupaten Sambas adalah
kebutuhan,
daerah yang sangat dekat dan satu daratan
karena itu manusia sebagai makhluk sosial
dengan negara tetangga Malaysia. Jarak
yang mempunyai akal dan pikiran yang
dan
melebihi makhluk lain dapat melakukan
memungkinkan
berbagai
memenuhi
masyarakat yang memilih bekerja ke
kebutuhan hidupnya. Untuk terpenuhnya
Malaysia. Di Malaysia pekerjaan sangat
kebutuhan maka harus melakukan usaha
mudah didapatkan meski hanya sebagai
dan bekerja, kebebasan berusaha untuk
pekerja kelas rendah seperti kerja ladang
menghasilkan
dalam
sawit, menorah getah dan sebagai buruh
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari
bangunan. Pekerjaan tersebut cukup dalam
merupakan hak seseorang.
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
pekerjaan
dalam
pendapatan
Suami memiliki areal pekerjaan publik
karena
kedudukanya
sebagai
lingkungan
geografis sehingga
yang banyak
karena yang menjadi patokan adalah nilai tukar rupiah terhadap ringgit Malaysia.
pencari nafkah utama di dalam keluarga
Kesempatan kerja yang ada di
sedangkan isteri memiliki areal pekerjaan
Malaysia ini dimanfaatkan oleh beberapa
domestik
keluarga atau suami di Desa Sebangun
yang
dapat
diartikan
oleh
sebahagian masyarakat sebagai pengurus
dengan
rumah
kebutuhan
tangga
yang
bertugas
seperti
harapan
untuk
memenuhi
ekonominya.
Dengan 2
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bekerjanya
suami
ke
luar
Malaysia
didapat
di
daerah
rantau.
Namun
menjadikan keluarga yang ada di daerah
kenyataanya terdapat kendala pengiriman
terpaksa
yang
uang dan uang yang dikirim tidak sesuai
menjadi pengganti kepala keluarga di
dengan harapan terkadang tidak dapat di
rumah adalah isteri. Isteri yang ditinggal
kirim
suami terpaksa menggambil peran suami
menyebabkan keluarga yang ditinggalkan
sebagai kepala keluarga dan ibu rumah
mengalami kesulitan dalam memenuhi
tangga. Dalam peroses pengambilan peran
kebutuhan keluarga. Dengan keadaan yang
tersebut banyak tugas suami yang terpaksa
demikian
digantikan oleh isteri guna untuk mengatur
berusaha membagi waktu antara bekerja
urusan keluarga agar tetap bejalan dengan
dan mengurus rumah tangga.
ditinggalkan
sehingga
baik.
tepat
isteri
waktu.
harus
Keadaan
bekerja,
Berdasarkan permasalahan Pada
dasarnya
masalah
yang
ini
serta
yang
telah diuraikan tersebut, peneliti merasa
dihadapi oleh masyarakat pada umumnya
tertarik
adalah
mendapatkan
mendalam tentang peran ganda isteri yang
pekerjaan dengan penghasilan yang cukup
ditinggal suami demi memenuhi kebutuhan
dalam memenuhi kebutuhan hidup anggota
hidup sehari-hari selama ditinggal oleh
keluarganya. Beberapa kepala keluarga di
suaminya khususnya di Desa Sebangun
Desa
Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas.
kesulitan
dalam
Sebagun
Kecamatan
Sebawi
untuk
mengungkapkan
secara
Kabupaten Sambas terpaksa pergi bekerja di
Malaysia
terpaksa
meninggalkan
pasangan dan kelurganya demi tuntutan
B. TINJAUAN LITERATUR
ekonomi. Isteri yang ditinggalkan suami bekerja
di
luar
menanggung keluarga
demi
keluarganya.
daerah
terpaksa
beban-beban
ekonomi
memenuhi
kebutuhan
Selain
itu
isteri
1. Konsep Peranan Wanita Menurut
Selamet
(1995:15)
peranan merupakan tindakan atau perilaku
juga
yang dilakukan oleh seseorang untuk
betangung jawab dalam mendidik anak-
menempati suatu posisi dalam status sosial.
anaknya dan menjadikan mereka anak-
Sedangkan
anak yang baik dan berahlak mulia dan
peranan juga dapat dirumuskan sebagai
berbakti kepada orang tuanya.
suatu rangkaian perilaku tertentu yang
menurut
Toha
(1985:13)
Keluarga yang suaminya bekerja di
ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.
Malaysia, semula bekerja dapat memenuhi
Dengan demikian peranan wanita dalam
kebutuhan hidup dari penghasilan yang
tulisan ini adalah sebuah harapan dari 3
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sebuah
tindakan
dan
yang
suami dan anak-anak meskipun seorang
dilakukan oleh wanita sesuai dengan tugas
isteri bekerja dalam membantu suaminya.
dan
Apabila ia melakukan pekerjaan yang
kedudukannya
perilaku
di
lingkungan
sekitarnya.
merupakan tugas utama suami sebagai pencari nafkah, maka ia telah melakukan peran ganda yaitu mempunyai tugas dan
2. Konsep Peran Ganda Wanita Membicarakan
peran
ganda
fungsi secara bersamaan.
perempuan tidak lepas dari pembahasan mengenai
gender
memahami
konsep
3. Konsep Kerja
gender itu sendiri harus membedakan kata
Bagi masyarakat pekerjaan sangat
gander dengan kata sexs (jenis kelamin).
diperlukan demi memenuhi kebutuhan
Pengertian
merupakan
hidup. Menurut Moore (1997), definisi
penafsiran atau pembagian dua jenis
kerja sering kali tidak hanya menyangkut
kelamin manusia yang ditentukan secara
apa yang dilakukan seseorang, tetapi juga
biologis yang melekat pada jenis kelamin
menyangkut
tertentu, sedangkan kosep gender yaitu
melatarbelakangi
suatu sipat yang melekat pada kaum laki-
penilaian sosial yang diberikan terhadap
laki maupun perempuan yang dikostrusi
pekerjaan tersebut. Selain itu, menurut
secara sosial maupun kultural. Fakih(
Saptari dan Holzner (1997: 34), kerja
2005).
dilihat atas dasar diupah atau tidaknya
jenis
kelamin
kondisi kerja
yang
tersebut
serta
Peran wanita sangat diperlukan
pekerja. Kerja upahan dianggap kerja yang
dalam segi kehidupan. Misalkan di dalam
produktif, sedangkan kerja bukan upahan
keluarga
dianggap
peran
wanita
merupakan
tidak
produktif.
Pandangan
penujang berlangsungnya rumah tangga
demikian sebenarnya tak lepas dari dua
dalam keluarga. Wanita dalam keluarga
macam bias kultural yang ada dalam
juga berperan sebagai ibu begitu juga
masyarakat.
suami
akan
Menurut melakukan
berperan
Goode
(2002)
peranya
sebagai
ayah.
isteri
akan
mulai
Berdasarkan pendapat di atas, maka kerja
dapat
diartikan
sebagai
suatu
dengan
tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh
pengasuhan anak, menanamkan ikatan
seseorang dan dapat dinilai berdasarkan
badaniah dan rohaniah yang dekat karena
upah atau tindakannya dalam pekerjaan itu.
kepuasan timbal balik. Dengan demikian
Selain itu, kondisi juga melatarbelakangi
dapat disimpulkan tugas utama seorang
dalam melakukan kerja tersebut sehingga
isteri adalah mengurus rumah tangga,
adanya kesesuaian antara kerja dan upah. 4
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
4. Teori Perilaku Sosial atau Tindakan
tanpa membeda-bedakan.
Sosial Max Weber. Teori
dari berbagai kalangan berbaur bersama
Tindakan
(2011)
c. Kelakuan yang menerima orientasi dari
mempunyai asumsi bahwa manusia pada
perasaan atau emosi atau afektif .
umumnya
contohnya
rasional;
bertindak
dengan
Weber
bahwa
mereka
mempertimbangkan
bahwa hal tersebut adalah baik bagi
seperti
orang
yang
melampiaskan nafsu mereka. d. Kelakuan tradisional bisa dikatakan
mereka. Namun, rasionalitas dalam jenis
sebagai
tindakan Weber ini tidak terbatas pada
memperhitungkan
pengertian
untuk
rasional. Contohnya berbagai macam
'memaksimalkan keuntungan sebagaimana
upacara/tradisi yang dimaksudkan untuk
ketika digunakan dalam term ekonomi.
melestarikan
Seseorang yang melakukan sesuatu karena
Dengan
mengikuti kebiasaan mungkin merupakan
menggambarkan bahwa suatu tidakan
sesuatu
ketika
yang dilakukan oleh seseorang itu
mengacu pada rasionalitas tindakan dalam
adalah bedasarkan pada kebiasaan orang
pandangan Weber.
tersebut
yang
yang
Weber
sempit
sangat
rasional
membuat
klasifikasi
mengenai perilaku sosial atau tindakan
tindakan
yang
pertimbangan
kebudayaan demikian
yang
tidak
leluhur.
teori
tergantung
ini
pada
rasionalitasnya di dalam menanggapi atau memandang sebuah permasalahan.
sosial menjadi 4 yaitu : a. Kelakuan
yang
rasional
kepada
tujuan.
Dengan
diarahkan
secara
tercapainya
suatu
kata
dapat
lain
5. Teori Peran Teori ini beranggapan bahwa orang yang
hidup
bermasyarakat
dikatakan sebagai kesesuaian antara
melakukan
cara dan tujuan. Contohnya bekerja
orang lain. Dengan demikian identitas
keras untuk mendapatkan nafkah yang
seseorang adalah dibentuk dalam rangka
cukup.
memberi
b. Kelakuan
peran
respon
seperti
senantiasa
dari
dikehendaki
perlakuan
dan
yang berorientasi kepada
harapan orang lain. Dengan kata lain,
nilai. Berkaitan dengan nilai-nilai dasar
tindakan seseorang lahir dari orang lain
dalam masyarakat, nilai disini seperti
memperlakukan dirinya, sekaligus sebagai
keindahan, kemerdekaan, persaudaraan,
hasil dari keinginan sendiri sebagaimana
dan lain-lain. misalnya ketika kita
supaya dapat diterima orang lain. Usman
melihat warga suatu negara yang berasal
(2012). 5
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Teori ini menggambarkan bahwa peran
suatu usaha yang mampu menambah
yang ada dalam diri seseorang itu
penghasilan keluarganya
berasal dari lingkunganya dan harus
Bentuk dukungan para isteri di desa
sesuai dengan apa yang diinginkan
Sebangun
dalam
dalam sebuah masyarakat sehingga
suami,
membentuk sebuah keperibadian yang
melibatkan diri bekerja sebagai petani dan
tercurah lewat sikap dan tingkah laku.
usaha-usaha sampingan lainnya. Seperti
Dengan kata lain seseorang supaya
yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
dapat diterima orang lain harus berperan
sebagian besar isteri di desa Sebangun
sesuai dengan budayanya.
bekerja sebagai petani.
salah
meringankan
satunya
Kegiatan
beban
dengan
pertanian
cara
merupakan
pekerjaan yang dianggap oleh sebagian besar isteri di Desa Sebangun sebagai
C. PEMBAHASAN
pekerjaan 1.
Hasil Penelitian a) Peran Isteri Membantu Suami Bekerja Sebagai Petani
yang
sudah
sepantasnya
dilakukan oleh seorang perempuan ketika mereka
sudah
berkeluarga.
Mereka
mengganggap bahwa perempuan yang Perempuan pada umumnya akan
sudah menikah dan menjadi seorang isteri
memiliki peran yang lebih sesudah ia
memilki tanggung jawab untuk bekerja
menikah.
demi
Status
seorang
isteri
yang
membantu
suami
memenuhi
disandang perempuan membuat dirinya
kebutuhan hidup. Hal ini diungkapkan oleh
bertanggung
informan
jawab
dalam
melakukan
kedua peran tersebut baik sebagai isteri
bernama
Eryani
melalui
pernyataannya berikut:
maupun sebagai ibu rumah tangga. Seiring
“Saye kerje sebagai petani karene
dengan berjalanya kehidupan keluarga
sudah
tentu
surut
seharusnye begitu jadi isteri, karena betani
hidup
merupekan kerjaan sudah turun temurun
keluarga. Dua peran yang telah menjadi
yang bise dikerjekan di kampung, yang
kewajiban isteri biasanya dianggap kurang
jalas itu ajak yang saye bise lakukan untuk
menunjang
membantok suami .”
akan
terutama
mengalami
dalam
pasang
kesejahteraan
kehidupan
keluarga,
oleh
merupekan
kewajiban,
sudah
karena itu isteri turut mengambil andil
Sama halnya yang diungkapkan
melakukan perannya diluar rumah. kondisi
oleh informan bernama Sarmiah yang
ekonomi keluarga biasanya yang menuntut
menyatakan bahwa:
isteri untuk bekerja di luar atau mencari 6 BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
“kalau isteri daan kerje kurang bagus
keterlibatan
seorang
dipandang urang, seolah-olah daan ade
Sebangun yang juga turut membantu suami
tanggung jawab dengan keluarge, daan ade
memenuhi
yang membantok laki kalau daan kerja ”
mereka. Pernyataan tersebut juga Suriati
kebutuhan
isteri
di
hidup
Desa
keluarga
Pernyataan yang telah diungkapkan
telah menyebutkan bahwa, keterlibatan
oleh kedua informan diatas telah jelas
seorang isteri bekerja karena banyak laki-
menerangkan
selaku
laki atau suami di Desa Sebangun bekerja
seorang isteri memiliki rasa tanggung
diluar daerah dan luar negri, hal ini
jawab dan berkewajiban untuk membantu
menuntut para isteri untuk memenuhi
suami mencari nafkah, dan pekerjaan
kehidupan
sebagai petanilah yang telah turun temurun
bertani.
bisa
bahwa
dikerjakan
mereka
dengan
Adapun kegiatan atau aktivitas
mereka tidak bekerja maka tidak ada yang
pertanian yang mereka lakukan di ladang
membantu suaminya. Hal ini karena
sangat
sebagian
desa
mengambil peran penuh dalam usaha
Sebangun telah sejak lama mengandalkan
pertanian. Mereka aktor utama yang
hidup mereka melalui bekerja sebagai
menjalankan
proses
petani. Banyak mereka
menentukan
berhasil
sebagai
petani
desa.
sehari-hari
Seandainya
besar
di
mereka
masyarakat
yang bekerja mereka
Banyak
isteri
pertanian atau
yang
dan
tidaknya
sudah
pertanian yang mereka kerjakan. Aktivitas
menjalani hidup berumah tangga. Hal ini
atau kegiatan yang mereka lakukan di
sesuai
ladang dalam usaha pertanian beragam,
dengan
ketika
di
beragam.
pernyataan
informan
Suriati yang mengungkapkan bahwa:
hampir semua isteri pernah melakukan
“Kalau sudah menikah banyak isteri
semua aktivitas yang berhubungan dengan
yang bekerje sebagai petani, karene
pengelolan pertanian. Kegiatan utama yang
tidak cukupnye kebutuhan ekonomi
dilakukan isteri di ladang ialah menanam
keluarge jadi laki bekerje ke luar daerah
padi. Kegiatan ini merupakan rutinitas
atau
mencari
yang menjadi andalan para isteri di Desa
penghasilan labeh. Jadi kamek yang ade
Sebangun. Penanaman padi yang mereka
di kampung turut membantu juwak
lakukan hanya satu tahun sekali, berbeda
untok kebutuhan hidup sehari-hari . Pagi
pada petani sawah yang biasanya minimal
isteri kerja menorah getah, siang dan
satu tahun dua kali. Hampir semua
sore betani”
aktivitas menanam padi di ladang tidak
luar
negri
untok
Keterangan informan kunci, Suriati
terlepas dari keterlibatan seorang isteri,
telah memberi gambaran akan pentingnya
seperti dari pengolahan lahan hingga panen 7
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
isteri jarang sekali melewatkan aktivitas-
bertani di ladang, menyadap karet ialah
aktivitas di ladang.
pekerjaan yang juga ia lakukan untuk menambah penghasilan, dengan menyadap Suami
karet ia bisa memenuhi keperluan dapur
Bekerja Sampingan Sebagai Penoreh
jadi ia tidak selalu mengharap dari hasil
Getah dan Usaha lainya.
pekerjaan yang dilakukan suami dalam hal
2. Peran
Isteri
Membantu
Isteri di Desa Sebangun demi memenuhi
ialah
suami saja yang mencari nafkah. Isteri
dengan menyadap atau menoreh karet.
melakukan kerja sampingan dimaksudkan
Bekerja menyadap karet yang dilakukan
oleh isteri agar bisa menyimpan atau
isteri hanya sebagai pemasukan tambahan
menyisihkan uang yang di dapat dari suami
keuangan
yang
sebagaimana dinyatakan oleh informan
dijelaskan informan kunci bahwa isteri
yang bernama Samiah mengungkapkan
sudah terlibat bekerja untuk membantu
bahwa :
suami
kebutuhan
keluarga
urusan dapur, ia juga kasian apabila hanya
keluarga.
memenuhi
Seperti
kehidupan
keluarga
“Kalau saye daan kume saya kerje
yakni melakukan pekerjaan menoreh getah.
menorah
Hal serupa juga diakui oleh informan yang
penghasilan. Uang yang laki kirim, saya
bernama Suriati, yang menyatakan bahwa:
simpan untuk anak-anak sekolah dan
“Selaku isteri saye turut membantok laki
untuk keperluan lainye yang kire-kire
saye
panting,
dalam
mencarek
nafkah.
Mau
getah
untuk
maklum
sekarang
tambahan
barang-
mengarapkan laki ajak daan bise juwak.
barang serbe mahal takut ade kebutuhan
Iye kalau laki berhasil kalau daan anak
lain yang mendesak”
isteri mau makan ape, menoreh ajak yang
Keterangan
bise saye lakukan selain bertani
informan
Samiah
di
menjelaskan bahwa uang yang dikirimkan
bise
oleh suaminnya tidak sepenuhnya ia
juwak membuat dapur berisik dari pada
gunakan tetapi juga disisihkan untuk
tinggal ajak di rumah, hanya menunggu
simpanan untuk kebutuhan lain yang
hasil kiriman kasian juwak laki ye.”
dianggap penting. Jadi untuk menutupi
kampung. Dengan hasil menoreh
Informan
Suriati
menerangkan
bahwa sebagai isteri turut serta dalam
kekurangan ia bekerja menoreh getah sebagai tambahan.
membantu mencari nafkah. Ia tidak bisa
Selain menoreh getah isteri yang
mengharapkan suami saja yang bekerja,
ditinggal suami di desa Sebangun juga
karena
menambah
belum
tentu
pekerjaan
yang
dilakukan suami selalu berhasil. Selain
penghasilanya
dengan
berjualan atau dagang kecil-kecilan seperti 8
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menjual barang sembako dan sebagainya.
kebun karet yang banyak dan menoreh
Sebagaimana di ungkapkan oleh informan
karet, ia pun bergantian dengan orang
yang bernama Suryani :
tuanya. Dari uangkapan informan Suryani
“Uang yang laki saye kirimkan saye
menyatakan ia beranggapan bahwa dengan
buatkan modal untuk bukak usaha kacil-
menjahit
kacilan biar untungnya daan basar
mampu dalam menambah penghasilan
adelah buat nambah pemasukan. Saye
keluarganya.
pakaian
setidaknya
hasilnya
jualan barang-barang sembako untuk keperluan dapur dan rumah tanggak yang murah-murah be kalau jual yang
3. Peranan Isteri Tugasnya Sebagai Ibu Rumah Tangga
mahal-mahal takut daan laku.” Menurut
keterangan
Ibu, ayah dan anak merupakan informan
sebuah keluarga inti yang terdapat dalam
Suryani kiriman yang ia terima ia gunakan
satu keluarga, kehadiran anak dalam
untuk membuka usaha seperti dagang
keluarga
kecil-kecilan yang menjual sembako dan
tersendiri bagi kehidupan rumah tangga.
barang keperluan rumah tangga lainya. Hal
Berhubung dengan karakter informan yang
tersebut ia lakukan untuk menambah
telah
penghasilan
memiliki anak, maka diketahui peranan
keluarganya.
Begitu
juga
akan
membawa
ditentukan
oleh
dengan informan yang bernama Seri
domestik
seorang
Parwani ia bekerja sampingan
mengurus
anak
sebagai
penjahit pakaian yang mengungkapkan : “Saye
bekerje
sampingan
dilakukan oleh
peniliti
isteri. dan
kebahagian
Baik
keluarga
ialah
dalam yang
para isteri di Desa
menjahit
Sebangun. Informan dalam penelitian ini
pakaian selaing dari menoreh getah,
memiliki anak 1-3 orang dengan rentang
kalau mau mengarapkan noreh ajak dak
usia 1-17 tahun, jadi usia tersebut masih
bisa soalye sekarang harga gatah murah
sangat memerlukan perhatian dari keluarga
dan saye juwak daan macam orang lain
baik ibu maupun ayah.
yang punye banyak kebun karet udah
Sama halnya dengan urusan dapur,
sedikit gatian agek menorehnye dengan
mengurus anak dan keluarga juga bagian
orang tue”
dari
tanggung
jawab
seorang
isteri.
Menurut keterangan informan Seri
Kegitan isteri yang cukup banyak baik itu
parwani ia bekerja sampingan sebagai
pekerjaan diluar rumah maupun di dalam
penjahit pakaian karena hasil dari menoreh
rumah, isteri di Desa Sebangun tetap
getah saja belum cukup untuk memenuhi
melakukan tugasnya sebagai seorang ibu,
kebutuhannya selain dari itu ia tidak punya
yakni memberikan perhatian kepada anak9
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
anak dan keluarganya. Kegiatan mengurus
mengantarnye, biase juwak
anak dan keluarga menjadi prioritas bagi
atau bibiknye yang datang kerumah,
sebagian besar isteri di Desa Sebangun.
bergantian, nantek sudah datang saye
Oleh
waktu
dari kerje baroklah neneknye atau
sedemikian rupa agar bisa membagi antara
bibiknye pagi kerja begayelah setiap
keluarga dan pekerjaannya diluar. Apabila
hari. Seandainye daan ade yang menjage
di dalam keluarga memiliki anak yang
jadi payah juwak mau bekerje.
karena
isteri
mengatur
masih balita atau masih berusia enam tahun
ke
bawah,
memberikan Misalnya
maka
dalam
hal
informan
Suriati,
akan
menerangkan bahwa sebelum pergi bekerja
yang
lebih.
ia akan menitipkan anaknya ke neneknya
mengasuh
atau
perhatian
isteri
Pernyataan
neneknye
atau
saudaranya,
karena
rumahnya
mengantar anak-anak mereka ke sekolah.
berdekatan jadi tidak membuang-buang
Keterlibatan orang ketiga juga biasanya
waktu saat mengantar anaknya. Informan
dilakukan untuk mengurus anak, misalnya
juga bergantian melakukan pekerjaan, oleh
mertua, ibu atau bibik dari anak-anak
karena itu ia harus bekerja secepat
mereka.
mungkin juga agar nenek dansaudaranya
Bagi isteri yang tidak memiliki pengasuh
maka
anak
mereka
akan
yang mengasuh anaknya agar bisa bekerja. Jika tidak ada yang mengasuh anaknya
dititipkan ke saudara atau mertua sebelum
maka
ia
akan
isteri berangkat kerja. Sebelum berangkat
aktivitasnya.
kesulitan
melakukan
kerja sekitar pukul empat atau lima pagi
Seperti yang sudah dibahas pada
para isteri akan menitipkan anak-anak
bab sebelumnya bahwa sebagian besar
mereka, jika anaknya sudah sekolah dasar
suami bekerja di luar daerah
tidak jarang anak-anak mereka berangkat
Malaysia, oleh karena itu dalam hal
sendiri ke sekolah. Sepulang kerja pagi ia
mengurus
akan kembali mengurus anak-anak seperti
sepenuhnya dilakukan oleh isteri seorang
menyiapkan
diri,
makan
anak-anak mereka
atau
memandikan
jika masih balita.
Suryati mengungkapkan: “Sebelum pagi keladang atau menoreh
rumah
terutama
merawat
untuk
anak-anak.
tangga
yaitu
hampir
mengurus Seperti
dan yang
diungkapankan oleh Informan Darna yang menyatakan:
anak saye dititipkan ke neneknye dan
“Sayelah yang mengurus anak di rumah,
kadang-kadang juwak same bibiknya.
karene laki ke Malaysia Sayelah juwak
Yang kebetulan juwak rumahnya daan
mengurus
rumah
dan
terlalu jauh dari saye jadi nyaman untok
anak,laki
jarang
sekali
mendidik pulang. 10
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kalaupun die pulang dekat-dekat mau
isteri
juga
turut
membantu
demi
lebaran, biasenye habis kontrak dan
keberlangsungan rumah tangga, Hal ini
habis mase paspor selepas iye pagi agek
diungkapkan oleh informan Suriati, ia
kalau berharap dapat cuti (liburan)
menyatakan:
sangat payah kalaupun ade paling lamak
“ Saye bekerje di ladang dengan tujuan
2(dua)minggu.
untok membantok laki agar sedikit
Pernyataan
yang
disampaikan
meringankan
bebannye
karene
informan menjelaskan bahwa suaminya
penghasilan yang didapatkannye daan
sangat jarang pulang ke kampung kalaupun
menentu, jadi selain bertani saye juwak
suaminya pulang itu hanya pas waktu
menoreh
lebaran habis paspor, kontrak dan waktu
membantok laki saye.”
liburan itupun tidak lama paling dua minggu.
hal
tersebut
getah
Pernyataan
setidaknye
informan
sedikit
Suriati
menyebabkan
menjelaskan bahwa, ia bekerja sebagai
sebahagian besar pembentukan karakter
petani untuk membantu suami, karena
yang ada pada anak dibentuk oleh isteri.
apabila suami dibiarkan bekerja sendirian belum tentu dapat memenuhi kebutuhan
4. Faktor-
faktor
Penyebab
Isteri
hidup keluarga mereka, karena penghasilan suami
Melakukan Peran Ganda
tidak
menentu,
kadang-kadang
Setiap pekerjaan yang dilakukan
mendapat penghasilan banyak, kadang-
seseorang tentu memilki alasan-alasan
kadang juga sedikit, jadi menurut informan
tersendiri dan dilatarbelakangi oleh faktor-
Suriati, ia harus bekerja, pekerjaan yang ia
faktor tertentu begitu juga pada isteri di
lakukan selain bekerja sebagai petani di
Sebangun. Keterlibatan isteri baik dalam
ladang dan menoreh getah, ia biasanya
hal bekerja maupun dalam membantu
juga menjual kue dan pakaian;
suami memenuhi kebutuhan keluarga tidak
Kedua, faktor pendidikan. Seperti
terlepas di pengaruhi oleh faktor-faktor
data yang telah di tampilkan pada bab
berikut:
sebelumnya bahwa tingkat pendidikan
Pertama, ialah faktor ekonomi.
isteri yang menjadi informan penelitian ini
Penghasilan utama para suami di Sebangun
tergolong sangat rendah, jadi kesempatan
yang sebagian besar melalui pekerjaan
mereka
sebagai
mendapatkan pekerjaan yang lebih tinggi
buruh
baik
sebagai
buruh
bangunan dan perusahaan , tidak serta merta
mampu
memenuhi
melakukan
atau
juga terhambat.
kebutuhan
keluarga secara penuh. Oleh karena itu
untuk
Oleh karena itu kebanyakan isteri di
Sebangun
hanya
mengandalkan 11
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pekerjaan mereka di sektor pertanian,
yang
karena hanya sektor tersebutlah yang
menyatakan:
dianggap pantas untuk mereka lakukan dengan
terbatasnya
informan
Eriyani
“Setahu saye betani ajak yang udah
yang
dikerjekan turun temurun dari dolok di
mereka miliki itu. Beberapa informan
desa itok, Keluarge saye udah dari dolok
menyatakan bahwa salah satu faktor yang
bekerje sebagai petani dan udah terbiasa
membuat mereka bertani ialah karena
dengan kerjaan itok. Jadi pade waktu
pendidikan
Seperti
sekarang itok balom ada pikiran untok
pernyataan yang diungkapkan oleh Samiah
kerje laing, Kebetulan keraje tani itok ajak
sebagai berikut:
yang dapat dikerjekan di kampung, kalau
yang
pendidikan
dinyatakan
rendah.
“Menurut saye kerje tani dan norehlah
daan bekerje dak nyaman juwak dengan
ajak yang dapat saye lakukan di
orang-orang sekeliling laki sakit-sakit cari
kampung soalnye daan ada kerja laing
duit
yang maok dikerjakan agek. Ape agek
menghabiskanye.
saye yang daan berpendidikan itok.
kita
nyaman-nyaman
Gambaran
dari
pernyataan
Berdasarkan pernyataan Informan
informan Eriyani telah memberikan ulasan
diatas, masing-masing informan mengakui
bahwa pekerjaan sebagai petani sudah
bahwa ia selaku isteri merasa pekerjaan
dianggap sebuah pekerjaan yang turun
bertani dan menorehlah yang cocok untuk
temurun dilakukan masyarakat di Sebagun,
mereka, karena mereka juga menyadari
dan hanya pekerjaan itulah yang biasa
bahwa pendidikan yang rendah menjadi
mereka lakukan dikampung. Orang tua,
salah satu faktor yang membuat mereka
keluarga
harus bekerja dibidang tersebut.
sudah
maupun terbiasa
masyarakat melakukan
mereka pekerjaan
Ketiga, faktor budaya banyak isteri
bertani tersebut, sehingga pekerjaan ini
di Sebangun yang beranggapan bahwa
dianggap sangat cocok dikerjakan apabila
bertani di ladang merupakan pekerjaan
sudah berkeluarga dan menetap di desa.
yang telah hadir turun temurun di daerah
Keempat, Aktivitas
suami
yang
bekerja
isteri
yang
banyak
mereka. Bukan hanya itu, ada juga yang
diluar.
berpendapat bahwa jika perempuan yang
melakukan kegiatan produktif di ladang
sudah menikah, kemudian hanya berdiam
maupun dalam membantu suami mencari
diri dirumah tidak bekerja, seperti bertani
nafkah juga dikarenakan suami mereka
maka akan menimbulkan presepsi negatif
yang bekerja di luar.
di masyarakat. Selaras dengan ungkapan
bekerja merantau keluar secara tidak
Para suami yang
langsung telah membuka peluang besar 12 BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bagi isteri untuk turut bergabung mencari
sehingga
mereka
nafkah. hal ini diakui oleh informan yang
pekerjaan lagi disana sehingga di bulan-
bernama Seri Parwani melalui pernyataan
bulan
berikut:
uangnya
awal
terpaksa
tidak
bisa
kepada
mencari
mengirimkan
keluarga
yang
“ Saye bekerje membantok laki terase
ditinggalkan hal tersebut menyebabkan
udah seperti kewajiban dalam keluarge,
isteri juga turut mencari nafkah untuk
laki saye keraje keluar , di kampung
memenuhi kebutuhan keluarga, ini sesuai
saya keraje bantoknye sebagai seorang
dengan ungkapan informan yang bernama
isteri, Tetapi ade juwak keinginan untok
Suryani sebagai berikut ;
bekerje keluar dengan laki tapi ape
“Duit yang laki saye kirimkan kepada
boleh buat anak-anak masih kecik dan
saye
sean tempat untuk menitipkanye. “
tekadang daan cukup, dikarenekan di
daan
tantu
tekadang
cukup
Informasi yang didapatkan dari
sinun die bertukar tukar kerajenye
pernyataan informan Seri Parwani, bahwa
mencarek gajinye yang agak lumayan,
ia bekerja di kampung karena merasa
biasenye
memilki
membantu
kerjaan di sinun waktu di kampong daan
suami. Ia merasa ketika sudah berumah
sesuai dengan kenyataan, seandainye
tangga sudah seharusnyalah ia membantu
saye
suaminya kerja. Suaminya yang bekerja
kampung bagaimane dengan keluarge.”
kewajiban
untuk
diluar, jadi ia harus bekerja di kampung untuk
mengimbangi
dan
membantu
orang
daan
yang
membantk
menawarkan
bekerje
di
Dari penjelasan informan Suryani mengungkapkan
bahwa
uang
yang
pekerjaan suami, meskipun ia sebenarnya
dikirimkan oleh suaminya tidak menentu
juga ingin melakukan pekerjaan lain di
dikarenakan suaminya yang bekerja di
luar.
Malaysia bertukar tukar kerjanya mencari Kelima, pendapatan suami yang
pendapatan
yang
lebih
dan
lumayan
tidak menentu. Suami yang bekerja di
sehingga ia juga turut membantu bekerja
Malaysia bermacam- macam pekerjaannya
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
baik kerja ladang, buruh perusahaan dan
Keenam, kiriman suami yang tidak
lain sebagainya seperti yang dijelaskan
lancar, suami yang bekerja di Malaysia
pada bab sebelumnya suami yang bekerja
tidak
di Malaysia ada sebahagian darinya yang
sebahagian yang hanya tamat SD dan isteri
tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
yang ditinggalkan pun begitu juga hal
Misalya perjanjian yang membawa mereka
tersebut menyebabkan pengiriman uang
untuk bekerja di sana tidak sesuai harapan
yang dikirimkan kepada isteri hanya
semuanya
berpendidikan
ada
13 BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bersifat manual yaitu hanya lewat orang
ialah bertani di ladang sebagai pekerjaan
yang pulang sehingga terkadang orang
utama dan pekerjaan sampingan seperti
yang pulang itu sangat jarang, dari itu
menorah, berdagang kecil-kecilan dan
pengiriman uang juga menjadi terhambat.
mengambil upah menjahit pakaian demi
Sebagaimana ungkapan dari informan
kebutuhan hidup keluarga. Sedangkan di
Samiah :
sektor domestik isteri melakukan pekerjaan
“Duit yang laki saye kirimkan tekadang
selayaknya
daan lancar, iye karene die hanye kirim
tujuanya adalah membantu membantu
saat kebetulan ade orang pulang, kalau
suami. Alokasi maupun curahan waktu
maok kirim lewat bank terlalu banyak
yang digunakan isteri dalam melakukan
urusan (ribet) kebetulan juwak kantor
pekerjaan di luar ataupun di rumah sangat
bank sean ada yang dakat kalau maok
bergantung pada kondisi keluarga. Rata-
mengambeknye harus ke kote Sambas
rata waktu yang digunakan isteri untuk
agek.”
bekerja diluar rumah sekitar 7-8 jam dan
Dari Ungkapan informan Samiah menyatakan
uang
yang
dikirim
oleh
ibu
rumah
tangga
yang
itu membuat para isteri cukup kewalahan. Isteri
yang
ditinggal
suami
terpaksa
suaminya terkadang tidak lancar hal
memegang kendali penuh untuk urusan
tersebut
hanya
keluarga di kampung. Sedangkan suami
kirim pada saat ada orang yang pulang
lebih banyak menghabiskan waktu mereka
kalau uang dikirim melalui bank ia
dengan bekerja di luar daerah sebagai
beranggapan terlalu banyak urusanya dan
pencari nafkah utama.
dikarenakan
suaminya
mau mengambil kiriman ia terpaksa juga harus ke kota.
2.
Saran
a) Bagi Isteri dan Suami. Kepada isteri maupun
diharapkan
selalu
mampu menjaga keharmonisan rumah
D. PENUTUP
tangga 1.
suami
dan
tidak
mengabaikan
kepentingan anak-anak mereka, karena
Kesimpulan Peran Ganda isteri yang di tinggal
sibuk dengan urusan mencari nafkah
suami bekerja di Desa Sebangun meliputi
maupun
pekerjaan-pekerjaan
yang
Jangan sampai anak menjadi korban
melibatkan dua sektor, yakni sektor publik
kesibukan orang tua yang banyak
(luar rumah) dan sektor domestik. Disektor
menghabiskan waktunya diluar.
produktif
urusan
ekonomi
keluarga.
publik pekerjaan yang dilakukan isteri 14 BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
b) Bagi Masyarakat Umum, diharapkan tidak
selalu
menganggap
bahwa
Holzener & Saptari (1997). Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial. Jakarta: PT Pustaka Utama Grapiti
pekerjaan sebagai petani dan menoreh adalah pekerjaan yang turun temurun untuk perempuan yang sudah berstatus sebagai
isteri
dan
jangan
mudah
membuat presepsi negatif terhadap para isteri yang tidak bekerja. c) Instansi
Pemerintahan,
diharapkan
mampu memberikan pembinann metode pertanian,
kursus
dan
pelatihan
kewirausahaan kepada isteri dan suami
Masyuri & Zainudin. (2008). Metode Penelitian Pendekatan Praktis dan Aflikatif. Bandung : PT Refika Aditama. Mosse .(2007). Gender dan pembangunan. Yogyakarta: PustakaPelajar Moleong, Lexy. (1991). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya. ________. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya.
di Desa Sebangun sehingga dapat mengefesienkan pekerjaan dari segi apapun dan hasil yang didapatkan juga memilki nilai ekonomis sehingga suami tidak harus bekerja keluar daerah khususnya Malaysia.
Moleung, Lexy. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Parwadi, Redatin.(2011). Perempuan Dalam Masyarakat Pesisir Dalam Mamanag Waktu Studi di Sungai Raya Kabupaten Bengkayang. Pontianak: Untan Press
E. DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Hadari. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yokyakarta : Gajah Mada University Press.
Buku-Buku: Azwar. (1998). Metode Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Raineka Cipta. Damsar. ( 1997). Sosiologi Ekonomi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Fakih. Muhammad (2005). Gender dan Transformasi Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
________. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya.
Analisis Sosial.
Goode. (2002). Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Rasyid, Haris. (2000). Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Sosial dan Agama. Pontianak: Kopma STAIN. Ritzer. & Goodman. (2010). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: kencana Satori & Aan. ( 2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Saptari & Brigtte. (1997). Perempuan kerja dan perubahan sebuah pengantar studi perubahan. Jakarta: PT Anem Kosong Anem. 15
BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Selamet, Margono. (1995). Mahasiswa dalam Pembangunan.UNILA Sihite. (2007). Perempuan, Kesetaraan, Keadilan. Jakarta: PT Raja grafindo Persada. Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. _______. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
sciences/sociology/2223330-teoritindakan-sosial/#ixzz2JTHVK0gm Moore.(1997). Wanita Bekerja. Diakses 24 September 2014 dari http://mahaneni.blogspot.com/2014/04/wa nita-bekerja.html Tyajaya, Harry .(2011). Pengertian Tenaga Kerja. Diakses 30 April 2014, dari http://harrytyajaya.blogspot.com/2011/05/p engertian-tenaga-kerja.html
_______. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. _______ . (2010). Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Malang : Bumi Aksara. Toha, Miftah. (1985). Administrasi Kepegawaian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Usman, Syf. (2012). Sosiologi, Sejarah, Teori dan Metodelogi. Putaka Pelajar : Yokyakarta
Sumber Tesis dan Skripsi Atem. (2014). Peran Isteri Sebagai Pekerja Utama Disektor Pertanian. Skripsi. Sosiologi Fisip Untan Huda, Nurul.(2012). Peran Isteri Dalam Mendukung Pekerjaan Suami. Skripsi. Sosiologi Fisip Untan Via, Syf. Alfiza. (2013). Peran Isteri Sebagai Buruh Tani Dalam Usaha Membantu Ekonomi Keluarga. Skripsi. Sosiologi Fisip Untan
Rujukan Elektronik Max Weber (dalam Joankeatt). (2011). Teori Tindakan Sosial. Diakses 15 April 2014, dari http://id.shvoong.com/social16 BAYU CITRA DIANSYAH, NIM. E51110009 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN