Penulis: M. Musrofi
Penerbit: Pedagogia
Tebal: 208 halaman
Cetakan: Desember 2010
DAFTAR ISI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bagaimana Cara Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa? Cara Meningkatkan k k Prestasi Akademik k d k yang Lebih b h Baikk Cara Memotivasi Siswa Agar Giat Belajar Tanpa “Kekerasan” Agar Siswa Mudah Menyerap Materi Pelajaran Agar Siswa Mudah Memahami Materi Pelajaran Memanfaatkan Kecerdasan Majemuk untuk Membantu Proses Belajar 7 Cara 7. C T b ik Siswa Terbaik Si M Mengekspresikan k ik Apa A yang Diketahui Dik h i 8. Siapa Saja yang Sebaiknya Mengenali Berbagai Sisi Kekuatan Anak? 9. Kembalikan Pendidikan Anak kepada Ibunya
Bagaimana Cara Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa? • Tugas orang tua dan guru dalam pendidikan adalah mengenali sisi kekuatan siswa, kemudian memanfaatkan sisi tersebut b untukk meningkatkan k k prestasi akademik k d k siswa (mengasah pisau dari sisi yang tajam). • Meningkatkan prestasi akademik dari sisi kekuatan siswa berarti menjadikan siswa sebagai subjek (setiap anak memiliki kekuatan yang unik) bukan sebagai objek. • Tugas orang tua, tua guru, guru dan pendidikan adalah menjaga, menjaga memupuk, memelihara, dan menghilangkan berbagai hal yang bisa menghambat aktualisasi sisi kekuatan siswa. • Rumus R Ti Timothy h Gallway G ll k = p – i; di mana k (kinerja/prestasi); p (potensi/kekuatan); (p / ); i ((interferensi/gangguan) /g gg ) Agar prestasi melesat harus fokus ke potensi, mengasah potensi, mengasah kekuatan, dan mengurangi interferensi/gangguan. interferensi/gangguan
Cara Meningkatkan Prestasi Akademik yang Lebih Baik • Tiga pelaku dalam sistem pendidikan yaitu orang tua, guru, dan siswa. Istilah tersebut disebut segitiga pendidikan. • Dalam segitiga pendidikan, anak adalah subjek yang memiliki kekuatan yang unik dan tugas orang tua serta guru adalah melihat sisi kekuatan siswa kemudian mengaktualisasikannya untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. • Masalah dalam meningkatkan prestasi siswa: 1. Siswa malas belajar. 2 Cara mengajarkan materi agar mudah diserap. 2. diserap 3. Cara mengajarkan materi agar mudah dipahami dan diingat. 4. Cara bagi siswa untuk mengungkapkan yang telah dipahami.
Cara Memotivasi Siswa Agar Giat Belajar Tanpa “Kekerasan” Kekerasan 1. Mengenali minat sebagai “pintu masuk” proses belajar Motivasi belajar b l adalah l h sesuatu yang selalu l l ada dalam diri kita, juga dalam diri anak‐anak. Untuk meningkatkan prestasi akademik siswa, siswa orang tua dan guru harus mengikuti ketertarikan/minat siswa dengan mengenali tanda‐tanda potensi dan melihat keseharian anak. Apa yang diminati anak dapat menjadi sumber motivasi alamiah yang muncul dari dalam diri setiap anak. Motivasi intrinsik adalah dorongan terkuat untuk melakukan sesuatu yang benar‐ benar ingin dilakukan dari sisi terdalam sifat alami seseorang. seseorang
2. Memanfaatkan bahasa cinta sebagai pintu masuk proses belajar p j anak a. Kata‐kata penegasan/pujian Ungkapan afirmasi berupa: (1) kata‐kata yang membesarkan b k hati; h ti (2) ungkapan k d dengan nada d suara lembut; (3) permintaan dengan kerendahan hati; (4) pujian (fisik, prestasi, bantuan). b. Hadiah (sebagai ungkapan cinta orang tua atau guru). c Waktu yang berkualitas c. Aspek terpenting anak adalah “kebersamaan” memberikan p perhatian p penuh, kasih sayang, y g dan menikmati kebersamaan bersama dengan komunikasi yang berkualitas. d Pelayanan (orang tua atau guru melayani yang anak d. suka atau yang diperlukan anak dengan tulus). e. Sentuhan fisik (pelukan merupakan hal yang diharapkan untuk mengurangi kesedihan atau penderitaan fisik).
Cara mengenali bahasa cinta anak: a. Memerhatikan bagaimana ekspresi cinta anak kepada orang tua. b. Memerhatikan bagaimana ekspresi cinta p selain orangg tua. anak kepada c. Memerhatikan apa yang sering diminta anak. anak d. Memerhatikan apa yang sering diprotes anak. k e. Membiarkan anak memilih satu di antara dua pertanyaan. f. Mengisi kuesioner (test) bahasa cinta.
Agar siswa mudah menyerap materi pelajaran
• Setiap siswa memiliki cara yang berbeda untuk menyerap materi pelajaran. Untuk mengajari anak materi pelajaran, guru atau orang tua harus melihat “wadah” anak. Bentuk “wadah” anak adalah ggambaran cara menyerap informasi atau segala kejadian yang berasal dari luar diri kita dan anak. • Semua informasi, kejadian, dan peristiwa di luar diri kita dan anak dapat masuk ke dalam pikiran melalui “pintu masuk” yaitu panca i d indera d hati dan h ti atau t “gerakan”. “ k ”
• Tipe siswa dalam menyerap informasi: Menyerap informasi dengan dominasi indera penglihatan
Tipe Visual
Menyerap y p informasi dengan g dominasi indera pendengaran
Tipe Auditori
Menyerap informasi dengan dominasi indera peraba, perasa, pembau, gerak
Tipe Kinestik
Setiap siswa memiliki kekuatan dan berbeda y p informasi. dalam menyerap
• Tipe Visual Pengalaman diproses melalui penglihatan dan pencitraan visual. Cara berpikir dengan mengamati dan memandang warna, gambar, garis, i kata‐kata k k tertulis, li peta, daftar, d f pandangan‐ d pandangan, perspektif, visualisasi, lukisan, diagram, film, bagan, televisi, dan foto. Cara belajar yang efektif: a.Materi disampaikan p dalam bentuk tertulis. b.Belajar efektif dengan membaca. c.Mengingat materi yang terlihat dan secara visual akan mengulanginya. d.Mengenali tujuan dan gambaran materi sebelum belajar materi. materi e.Menjelaskan materi dengan metode demonstrasi.
f. Membutuhkan kertas untuk mencoret‐coret dalam menjawab j soal ujian. j g. Membuat kerangka jawaban (skema atau gambar) sebelum menjawab pertanyaan esai. h. Kebanyakan pelajar visual sangat baik jika belajar sendirian. i.i Perlu P l banyak b k mencatat, t t menulis li ketika k tik belajar. b l j j. Menggunakan bulpen warna‐warni untuk mengetahui hal yang penting. penting k. Materi dikemas dengan variasi format yang menarik. Lingkungan belajar yang mendukung: a.Lingkungan yang tenang. b.Duduk di depan, jauh dari pintu dan jendela (di k l ) kelas).
c. Penataan alat tulis menulis dengan rapi. d Didorong untuk aktif belajar kelompok. d. kelompok Hambatan H b t proses belajar: b l j a.Kesulitan mengingat materi yang disampaikan dengan kata‐kata kata kata (verbal). (verbal) b.Mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi sulit memilih kata‐kata. kata kata c.Terganggu jika lingkungan belajarnya berisik dan tidak rapi. rapi d.Kehilangan konsentrasi jika ingin memperhatikan. memperhatikan e.Sering lupa menyampaikan pesan yang disampaikan secara lisan.
Jenis tipe visual: a Visual gambar (V) a. Menyerap informasi melalui peta, diagram alir, panah,, lingkaran, g , desain,, simbol ((anak p pola/sketsa, gambar bangun). Menyukai gambaran secara keseluruhan (warna, t t letak, tata l t k desain, d i suka k menggambar). b ) Format materi pelajaran berupa gambar, grafik, poster slide, poster, slide diagram alir, alir kata kata‐kata kata penting digarisbawahi/diberi warna). Cara menyerap materi: berimajinasi, mengubah kata‐kata menjadi simbol. b. Visual reading (R) Format materi melalui l l daftar f kata, k judul,l kamus, k kosa kata, definisi, handout, buku teks, catatan, esai.
Cara menyerap materi yang tepat: (1) menulis kata; (2) membaca catatan dengan tenang, tenang tidak bersuara; (3) menulis ulang yang dibaca; (4) mengubah g materi dari diagram, g ggambar, ggrafik ke dalam kalimat. • Tipe Auditori Pengalaman g diproses p melalui kata‐kata dan bebunyian. Cara berpikir dengan mendengar, partisipasi percakapan, nada suara, lelucon, b b i bebunyian, musik, ik makna k dan d pesan, suara puisi, ii kisah‐kisah, perdebatan, pidato, kuliah, argumen. C Cara b l j yang efektif: belajar f ktif a. Mendengar dan mengungkap secara lisan. b Materi disampaikan b. d k secara lisan. l
c. Meningkatkan daya ingat dengan kata‐kata berirama dan mendengar g materi berulang. g d. Menggunakan tape recorder untuk merekam materi. e. Buku pelajaran dilengkapi ilustrasi yang menunjukkan interaksi verbal. f.f Membacakan M b k petunjuk t j k mengerjakan j k tugas. t g. Menggunakan kertas bergaris untuk mengerjakan soal berhitung. berhitung h. Mencatat dengan pensil berwarna dan gambar untuk mengingat materi. Lingkungan yang mendukung: a. Posisi duduk yang dapat mendengar dengan jelas. b Suasana b. S b l j yang cukup belajar k tenang. t
Hambatan proses belajar: a Mengalami kesulitan belajar materi baru. a. baru b. Mudah terganggu suara berisik dan suasana yang sangat tenang. c. Kurang efektif jika pengajaran dilakukan secara visual. d. Kesulitan untuk menulis. e. Terkesan “cerewet” karena suka berbicara, berdiskusi, menjelaskan sesuatu panjang lebar. f. Lebih suka bergurau secara lisan daripada membaca komik. • Tipe Kinestetik Pengalaman diproses dengan perasaan, rasa, tindakan, kesadaran ruang, kepekaan energi, bebauan.
Metode belajar yang tepat: (a) eksperimen; (b) studyy tour;; ((c)) membaca keras;; ((d)) simulasi;; ((e)) permainan. Cara belajar yang efektif: a. Belajar melalui sentuhan dan gerakan. b. Menghafal materi dengan berjalan‐jalan dan melihat. lih t c. Materi disampaikan “to the point”. d Siswa aktif berdiskusi dan terlibat langsung d. secara fisik terhadap materi pelajaran. e. Materi disampaikan secara sistematik dan diringkas. f. Meringkas soal ujian/tes yang panjang dan rumit. g. Melakukan gerakan fisik untuk menghadapi tes. tes h. Membaca buku berwarna‐warni agar fokus.
i. Perlu jeda ketika belajar. j.j Untuk mengingat materi dilakukan dengan menutup mata lalu menulis dengan telunjuk. k Membaca secara keseluruhan baru ke bagian‐ k. bagian bagian dari yang dibaca. Hambatan proses belajar: a Tidak perhatian pada pengajaran visual dan a. lisan. b Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang b. lama. c Tidak dapat mengingat geografi. c. geografi d. Tulisannya kemungkinan jelek. e Menyukai permainan yang menyibukkan diri. e. diri
•Cara Mengenali Gaya Belajar Anak 1 Memerhatikan kata‐kata 1. kata kata spontan yang sering diucapkan (lihat‐visual; dengarkan, bicarakan, ceritakan‐auditori; ceritakan auditori; praktekkan, rasakan, coba coba‐ kinestetik) 2. Mengamati e ga at cciri‐ciri c ttipe pe pe pelajar. aja 3. Memerhatikan gerak bola mata. a Bola mata bergerak ke kiri atas sambil a. mengingat masa lalu (visual remembered) b. Bola mata bergerak ke kiri datar sambil mengingat masa lalu (auditori remembered) c. Bola mata ke kanan bawah untuk merasakan sesuatu (kinestetik) 4. Melalui tes/kuesioner.
Gaya belajar adalah segala sesuatu yang memengaruhi cara menyerap dan memroses informasi, ditambah cara b iki berpikir d dan b k berkomunikasi ik i (Bobbi (B bbi DePorter & Mike Hernacki). • Gaya Belajar Tiga Tokoh Besar 1. Albert Einstein dengan gaya belajar yang sangat visual visual”. “yang 2. Thomas Alva Edison dengan gaya b l j kinestetik. belajar ki ik 3. Totto‐chan dengan gaya belajar auditori.
Agar siswa mudah memahami materi pelajaran • Strategi belajar siswa yang terdominasi otak kiri 1.Belajar di ruang yang sangat tenang. 2.Suka memimpin dalam belajar kelompok. 3.Bagus jika mengikuti debat. 4.Kemungkinan menjadi juara lomba sains. 5.Mendalami kemampuan matematika‐sains. 6 M ilih bacaan 6.Memilih b non‐fiksi. fik i 7.Catatan rapi dan sistematik. 8 Menjaga ruang belajar tetap tertib dan teratur. 8.Menjaga teratur 9.Tidak terlalu sering berargumen dengan guru. 10.Membuat esai secara analitik. 11.Lebih baik belajar sendirian. 12.Guru yang “berpikir bebas” bisa membuat bingung.
• Strategi belajar siswa yang terdominasi otak kanan 1.Membuat karangan (esai) dengan tema pribadi. 2.Terus melatih imajinasi. 3.Biarlah intuisi bekerja dalam bergaul. 4.Pemikiran mendalam terus berkembang selama membuat esai. 5 Terus kreatif membuat karangan. 5.Terus karangan 6.Menggunakan imajinasi dan gambar atau grafik saat belajar. j 7.Mencatat dengan kerangka, mind map ketika belajar. 8 M ilih bacaan 8.Memilih b fik i fiksi. 9.Guru yang tepat yaitu tidak teoritis. 10 Segera menulis yang diceritakan. 10.Segera diceritakan 11.Catatan dibuat kategori agar mudah memahami.
• Siswa dengan otak seimbang mempunyai kemampuan p untuk memindahkan p pekerjaan j sesuai otak yang dibutuhkan. Mempunyai kemampuan mengorganisasi dari otak kiri dan kemampuan kreatif dan brilian dari otak kanan. kanan • Tipe Analitik Ciri‐ciri: (1) fokus; (2) teratur; (3) mengingat secara spesifik; (4) tidak bertele‐tele; (5) konsisten; (6) ojektif; (7) suka bersaing; (8) mengerjakan j k tahap h demi d i tahap; h (9) detail; d il (10) ( 0) mengerjakan dengan persiapan; (11) mengerjakan sesuatu perlu mengetahui apa yang akan diperoleh; (12) memerlukan fakta; (13) menyelesaikan aktivitas sesuai jadwal; (14) jarang melibatkan perasaan; (15) dapat memotivasi diri sendiri; (16) menanggapi masalah dengan logika, baru perasaan; p ;
(17) perlu memahami setiap soal secara rinci; (18) tepat waktu; (19) mengingat orang melalui nama; (20) catatannya sistematik; (21) memiliki rencana, konsep, teori. Strategi mengajar tipe analitik: 1.Ada aturan yang jelas. 2.Bisa bingung dengan banyak pendapat. 3.Saran: bisa mengerjakan tugas baru meski tugas lama belum selesai. 4.Saran: jangan bertanya sesuatu yang tidak sesuai aturan. 5.Membuat b k kategori i materi.i 6.Duduk di bangku terdepan. 7G b 7.Gambaran materii diketahui dik h i dari d i bagian b i yang dipelajari. di l j i 8.Saran: mengerjakan tes dari yang termudah. 9S b l 9.Sebelum b l j dijelaskan belajar dij l k tujuan t j b l j belajar.
• Tipe Global Ciri ciri: (1) melihat gambaran menyeluruh; (2) Ciri‐ciri: melihat hubungan antar sesuatu; (3) belajar kelompok; (4) melihat berbagai cara memecahkan masalah; (5) mengerjakan beberapa hal sekaligus; (6) sensitif; (7) fleksibel; (8) mengalir saja; (9) belajar dengan diskusi; (10) perlu motivasi; (11) berusaha menyenangkan orang lain; (12) sakit hati jik dikritik; jika dik itik (13) tidak tid k suka k bersaing; b i (14) tidak tid k suka konflik; (15) melompat‐lompat dalam belajar; (16) menanggapi masalah dengan perasaan, baru logika; (17) bisa memahami materi tanpa rincian mengerjakan soal; (18) sering terlambat; (19) mengingat wajah orang; (20) bertindak spontan; (21) belajar dengan mendengarkan d k musik. ik
Strategi mengajar tipe global: 1 Diberi gambaran menyeluruh materi yang 1.Diberi akan diajarkan. 2 Mencatat dalam skema/kerangka. 2.Mencatat skema/kerangka 3.Membaca pengantar/ringkasan sebelum membaca isinya. isinya 4.Ada kejelasan ruang lingkup materi yang diajarkan. diajarkan 5.Banyak contoh. 6 Media: gambar, 6.Media: gambar grafik, grafik bentuk visual. visual 7.Diminta menggambar kerangka waktu agar tepat waktu. waktu 8.Ada contoh tugas bila guru memberi tugas. 9 Membuat ringkasan. 9.Membuat ringkasan
Strategi menghadapi tes untuk tipe analitik: 1 Memperkirakan waktu mengerjakan soal per 1.Memperkirakan kelompok soal. g j soal yyangg mudah dahulu. 2.Mengerjakan 3.Meja tempat tes bersih, rapi. 4.Ada cadangan pensil atau bulpen. Strategi menghadapi tes untuk tipe global: 1.Guru atau orang tua menasihati agar tenang, tidak id k cemas dan d khawatir. kh i 2.Memakai pakaian yang nyaman. 3 M k sebelum 3.Makan b l mengerjakan j k tes. t Cara mengenali siswa yang terdominasi otak kanan‐kiri dan tipe global‐analitik: 1.Mengenali ciri‐cirinya. 2.Mengerjakan tes atau kuesioner.
Memanfaatkan kecerdasan membantu proses belajar
majemuk
untuk
• Sembilan Jenis Kecerdasan Majemuk: 1. Kecerdasan Bahasa (Linguistik) Karakteristik: (a) banyak y bertanya; y (b) suka berbicara; (c) banyak kosa kata; (d) gampang belajar bahasa asing; (e) suka permainan kata‐kata; (f) suka membaca, menulis; (g) ingatannya sangat baik. Siswa yang memiliki kecerdasan ini dapat memahami pelajaran dengan mengucapkan, mendengar, melihat kata‐kata. Media yang tepat yaitu buku bacaan, komputer, alat perekam suara, alat tulis menulis.
2. Kecerdasan Kinestetik Karakteristik: (a) keseimbangan tubuh baik; (b) gerakan k gesit, it lincah; li h (c) ( ) bisa bi membaca b b h bahasa tubuh; (d) melakukan komunikasi dengan bahasa tubuh;; ((e)) koordinasi tangan‐mata g baik;; ((f)) memecahkan masalah dengan bertindak; (g) baik membuat kerajinan tangan. Si Siswa d dengan k kecerdasan d i i dapat ini d t memahami h i pelajaran dengan menyentuh, membau, g merasakan,, bergerak. 3. Kecerdasan Visual Spasial Karakteristik: ((a)) suka menggambar, gg , melukis;; ((b)) suka membuat bangunan dengan pasir, tanah liat; (c) suka permainan puzzle; (d) memiliki kemampuan secara rinci; (e) mengaitkan bagian‐ bagian menjadi sesuatu yang utuh; (f) mengingat tempat dengan deskripsi dan imajinasi; (g) dapat membaca b peta; (h) memiliki iliki imajinasi i ji i yang bagus; b (i) dapat merasakan perubahan.
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui media visual dan mengungkapkan apa yang dipahami dengan menggambar, melukis, memotret. 4. Kecerdasan Interpersonal p Karakteristik: (a) empati; (b) jiwa pemimpin; (c) suka bekerja sama; (d) sensitif terhadap orang l i (e) lain; ( ) bagus b sebagai b i mediator; di t (f) memahami h i orang lain dengan baik; (g) suka berorganisasi; (h) p memanipulasi p orangg lain. dapat Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui kerja sama dan komunikasi. 5. Kecerdasan Intrapersonal Karakteristik: (a) ekspresi yang sangat jelas; (b) mengungkapkan k k yang dirasakan di k dengan d j l jelas; ( ) (c) mengenali kelebihan dan kekurangan diri; (d) percaya p y kemampuan p sendiri;; ((e)) menentukan tujuan pribadi; (f) bekerja dengan ambisi;
(g) memahami diri sendiri; (h) fokus pada perasaan dan impian dari dalam diri; (i) mengikuti naluri; l i (j) suka k keaslian, k li alami. l i Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran l j melalui l l i kesadaran k d di i sendiri. diri di i 6. Kecerdasan Logis Matematis Karakteristik: k k (a) ( ) suka k memecahkan hk masalah l h puzzles; (b) suka menghitung; (c) ingin tahu bagaimana sesuatu bekerja; (d) disiplin, disiplin sesuai peraturan; (e) logis; (f) mengumpulkan dan klarifikasi terhadap p sesuatu;; (g) memecahkan masalah secara analitik. Siswa dengan g kecerdasan ini dapat p memahami pelajaran melalui kesenangan pada pola‐pola hubungan antarkonsep yang abstrak.
7. Kecerdasan Musikal Karakteristik: (a) sensitif pada pola suara; (b) dapat membedakan jenis suara; (c) bersuara dengan nada; (d) perasaan yang baik pada nada suara; (e) mengingat nada dan pola suara dengan baik; (f) mencari pengalaman musikal; (g) bermain dengan suara. g kecerdasan ini dapat p memahami p pelajaran j Siswa dengan melalui nada dan irama. Media yang tepat yaitu musik dan alat perekam musik. 8. Kecerdasan Natural Karakteristik: (a) mengagumi yang ada di alam raya; (b) senang mempelajari l j i nama pohon h d dan b bunga; ( ) (c) berpandangan tajam terhadap perbedaan pepohonan dan bunga; (d) suka di kebun, taman; (e) suka memelihara binatang, tanaman; (f) suka di alam bebas; (g) suka membuat kategori.
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui interaksi dengan alam sekitar. P l j Pelajaran dil k k di luar dilakukan l k l kelas. 9. Kecerdasan Eksistensial Karakteristik: (a) melihat sesuatu dari gambaran besar; (b) memahami nilai‐nilai klasik, kebenaran, keindahan; (c) membuat ringkasan yang bagus; (d) respon baik terhadap faktor yang tidak tampak, filosofis, religius; (e) mengemukakan pertanyaan besar tentang kehidupan; (f) merenungi sesuatu; (g) berdiskusi tentang kejadian di alam raya. Proses pembelajaran dilakukan dengan sabar karena pertanyaan siswa yang terus menerus, membaca buku bersama‐sama untuk mendalami berbagai topik.
Cara terbaik siswa mengekspresikan apa yang diketahui • Berbagai Cara Ekspresi Terbaik Siswa 1 Siswa bertipe visual memperlihatkan sesuatu 1.Siswa yang ingin diungkapkan dalam bentuk lukisan, gambar, tulisan. 2.Siswa bertipe auditori memperlihatkan sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk suara, musik nyanyian. musik, nyanyian 3.Siswa bertipe kinestetik memperlihatkan sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk gerakan, benda konkret. Ekspresi terbaik siswa terkait dengan ekspresi kreatif siswa. Ada hubungan antara gaya belajar visual, auditori, kinestetik dengan kreativitas siswa. siswa
• Pelajar Tipe Visual Gambar Aktivitas yang memicu kreativitas: mendesain, menggambar, melukis, memotret. • Pelajar Tipe Visual Reading Aktivitas yang memicu kreativitas: menulis, menyunting/editing. • Pelajar P l j Tipe Ti Auditori A dit i Suara S Aktivitas yang memicu kreativitas: mengekspresikan kesadaran dengan kata kata‐kata kata. • Pelajar Tipe Auditori Musikal Aktivitas yang memicu kreativitas: mengekspresikan kesadaran dengan nada, nyanyian, musik. • Pelajar Tipe Tactile Aktivitas yang memicu kreativitas: menyentuh, merasakan merasakan, tekstur tekstur, membaui membaui, mencicipi mencicipi, membuat benda.
• Pelajar Tipe Kinestetik Aktivitas yang memicu kreativitas: olahraga, g bergerak, g melakukan. Mengenalili siswa M i b i bertipe visual, i l auditori, di i kinestetik penting untuk mengetahui cara terbaik dalam menyerap informasi dan e ge a caraa ca terbaik te ba dalam da a mengenali mengekspresikan diri.
Siapa saja yang sebaiknya mengenali berbagai sisi kekuatan anak? Memudahkan Siswa Memahami Materi Pelajaran
Cara Terbaik Mengolah Informasi
Cara Terbaik Ekspresi Diri
Minat
Potensi atau Kekuatan Siswa Jenis Kecerdasan yang Menonjol
Media untuk mengungkapkan apa yang diketahui siswa yang diketahui
Memperlancar M l proses belajar mengajar
Motivasi Belajar, pintu masuk proses belajar
Bahasa Cinta
Cara Terbaik Menyerap Materi Pelajaran
Mengajar sesuai cara terbaik menyerap materi pelajaran
• Orang Tua Orang tua fokus pada sisi sisi‐sisi sisi kekuatan anak dan semaksimal mungkin mengaktualisasikan sisi kekuatan tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik anak. anak 1.Mengenali minat anak. 2 Berkomunikasi dengan bahasa cinta. 2.Berkomunikasi cinta 3.Mengenali gaya belajar anak. • Guru Guru sebaiknya mengenali sisi kekuatan siswa dan memaklumi p perilaku siswa yyangg berbeda di kelas. 1.Tidak mudah menyalahkan siswa. 2.Memahami pengetahuan gaya belajar siswa. 3.Tidak mudah memberi label “bandel”, “nakal”, “keras kepala”. 4B k 4.Berkomunikasi ik i dengan d b h bahasa cinta. i
• Siswa 1.Mengenali sisi‐sisi kekuatannya sendiri. 2.Mengenali cara terbaik menyerap materi pelajaran. 3M 3.Mengenali li tipe i belajar. b l j 4.Yakin bahwa mereka semua siswa cerdas. 5M 5.Mengenali li cara terbaik t b ik mengungkapkan k k yang mereka ketahui.
Kembalikan pendidikan anak kepada ibunya
• Yang terbaik mendidik anak adalah orang tua, yaitu ibu. Sekolah adalah pembantu g seorangg ibu dalam mendidik bagi anaknya. • Kunci sukses orang tua dalam mendidik anak adalah keikhlasan, tidak pernah marah pada anak, tidak pernah membentak anak.