1
PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN PERATURAN DESA TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP TANGGAL 19 NOVEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua Ysh. :
1. Para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Semarang yang terkait, 2. Camat, Kades, BPD, serta hadirin peserta Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Desa yang saya hormati. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga sampai hari ini kita masih diberi kesempatan dapat hadir pada acara Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Desa tentang Pelestarian Lingkungan Hidup.
3
Hadirin yang saya hormati, Lingkungan Hidup merupakan karunia Illahi, oleh karena itu kita sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, berkewajiban untuk melakukan perlindungan, pengelolaan lingkungan hidup, dan melestarikan, agar lingkungan hidup dapat tetap menjadi sumber, dan penunjang hidup bagi rakyat dan mahluk hidup lain. Untuk mengatasi permasalahan lingkungan perlu dilakukan upaya secara terencana, dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya yang ada secara bijaksana. Proses perencanaan pembangunan harus mengakomodasikan aspek rencana pemanfaatan, kemampuan dan berkelanjutan dengan
4
memanfaatkan sumber daya alam yang ada, untuk kepentingan saat ini dan masa yang akan datang. Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah tanggal 25 Pebruari 2015 nomor 660/002146 tentang Penyusunan Peraturan Desa (Perdes) terkait Pelestarian Lingkungan Hidup, Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Kepala Desa berkewajiban
mengembangkan
potensi
Sumber
Daya
Alam
dan
melestarikan lingkungan hidup untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
5
Hadirin yang saya hormati, Keberadaan Kabupaten Semarang yang berada pada jalur JogjaSolo-Semarang, serta sumber daya alam yang melimpah, berpotensi menjadi pusat perkembangan perekonomian. Aktifitas perekonomian dan perkembangan
penduduk
akan
memberikan
tekanan
terhadap
lingkungan hidup, sehingga perlu upaya dan langkah nyata untuk pelestarian fungsi lingkungan hidup demi generasi yang akan datang. Dengan
berkembangnya
pembangunan
di
semua
sektor,
semakin
bertambah pula kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktifitas pembangunan
itu
sendiri.
Pembangunan
berkelanjutan
diharapkan
6
sebagai salah satu upaya untuk meminimalisir dampak pembangunan terhadap lingkungan. Kesamaan pandang dan langkah, antara pemerintah dan pemerintah daerah perlu lebih ditingkatkan, demikian halnya dengan keterlibatan masyarakat dan dunia swasta. Kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup serta pengelolaan SDA yang tidak berkelanjutan, dapat mengganggu ketahanan lingkungan hidup yang pada akhirnya akan mengancam peri kehidupan masyarakat. Ketahanan lingkungan hidup adalah kunci untuk menjaga jasa ekosistem dan menghindari dari bencana lingkungan khususnya dampak perubahan iklim. Ketahanan lingkungan meliputi upaya pemulihan / perbaikan lingkungan dan pengelolaan
7
sumberdaya
dengan
mempertimbangkan
daya
dukung
dan
daya
tampung lingkungannya, sehingga tercapai stabilitas ekonomi dan sosial secara berkelanjutan. Sesuai amanat UU Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, penggunaan sumber daya alam haruslah selaras, serasi dan seimbang dengan lingkungan hidup. Perlu adanya upaya pengelolaan lingkungan terpadu untuk mewujudkan pelestarian sumberdaya dengan pembangunan yang mengacu pada sustainable develeopment, merupakan suatu perubahan yang terencana yang didalamnya terdapat keselarasan serta peningkatan potensi masa kini dan masa depan untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Konsep
8
pembangunan
berkelanjutan
(sustainable
development)
terfokus
pembangunan berkelanjutan lingkungan, ekonomi dan sosial. Dengan diadakan Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Desa tentang
Pelestarian
Lingkungan
Hidup
ini,
bertujuan
memberikan
pemahaman tentang pentingnya peraturan lingkungan hidup bagi masyarakat, dan tercapainya perlindungan dan kelestarian lingkungan hidup di tingkat Desa, dan tersedianya draft Peraturan Desa (Perdes) tentang Pelestarian Lingkungan Hidup Saya berharap semoga melalui Bimtek ini, para kepala desa, perangkat desa dan masyarakat meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah kita, mari kita manfaatkan segala kekayaan alam ini untuk
9
kemaslahatan hidup dengan jaminan, bahwa pemanfaatan tersebut tidak akan menimbulkan kerusakan dan mengancam kelestarian sumber daya yang ada. Pada kesempatan ini Saya berharap ; 1.
Manfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya untuk menyamakan persepsi dalam persiapan menyambut Implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah tanggal 25 Pebruari 2015 nomor 660/002146 tentang Penyusunan Peraturan Desa (Perdes) terkait Pelestarian Lingkungan Hidup, serta UndangUndang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Oleh sebab itu, Kepala Desa berkewajiban
10
mengembangkan potensi Sumber Daya Alam dan melestarikan lingkungan hidup untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. 2. Pemerintahan desa hendaknya memiliki pemahaman, kesadaran dan kemauan yang sungguh-sungguh dalam mengelola kekayaan / melestarikan lingkungan hidup . Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang kita kerjakan
mendapat
ridlo
dari
Allah
SWT.
Dengan
mengucap
Bismillaahirrohmanirrokhiim, Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan-
11
Desa (Perdes) tentang Pelestarian Lingkungan Hidup, dengan resmi Saya nyatakan dibuka. Sekian terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pj. BUPATI SEMARANG
Ir. SUJARWANTO DWIATMOKO,M.Si