PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Resita Kurnia Dewi 121134096
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Resita Kurnia Dewi 121134096
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai, memberkati, dan membimbing hidupku. Ayah dan ibuku serta keluarga besarku yang selalu mendukung dan memberi semangat untukku. Carolus Ade S. yang selalu memberikan semangat, perhatian, dan dukungan untukku. Sahabat-sahabatku Nia, Septi, Dias, Dewi, Siska, Titin, dan Vita yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5 : 7)
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak (Aldus Huxley)
Jika kita berupaya sekuat tenaga menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya itu hasilnya nihil, maka sebenarnya kita telah menemukan yang kita cari dalam diri kita sendiri, yakni kenyataan. Kenyataan yang harus dihadapi sepahit apapun keadaannya. (Andrea Hirata)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 07 Januari 2016 Penulis,
Resita Kurnia Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Resita Kurnia Dewi
Nomor Mahasiswa
: 121134096
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 27 Januari 2016 Yang menyatakan
Resita Kurnia Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIKMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN Oleh: Resita Kurnia Dewi (121134096) Universitas Sanata Dharma 2016 Sikap kedisiplinan siswa kelas III SDN Kledokan yang rendah, terlihat dari hasil pembagian kuesioner kondisi awal. Melihat hasil kondisi awal mendorong peneliti untuk meningkatkan sikap kedisiplinan di kelas III SDN Kledokan. Solusi pemecahan masalah tersebut adalah menggunakan model Paradikma Pedagogi Reflektif. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menggambarkan dan mengetahui pelaksanaan pembelajaran model pedagogi reflektif untuk meningkatkan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn bagi siswa kelas III SD Negeri Kledokan 2) meningkatkandan mengetahui peningkatan sikap kedisiplinan pada pelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif dapat bagi siswa kelas III SDN Kledokan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri 2 pertemuan dan siklus II terdiri 1 pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa Kelas III SDN Kledokan Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 31 siswa. Model yang digunakan dalam pembelajaran yaitu paradikma pedagogi reflektif. Objek penelitian ini adalah sikap kedisiplinan siswa dalam pembelajaran PKn. Data sikap kedisiplinan siswa diperoleh dari lembar kuesioner kedisiplinan yang diisi oleh siswa pada akhir siklus I dan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap kedisiplinan siswa meningkat menggunakan model pembelajaran paradikma pedagogi reflektif. Peningkatan sikap kedisiplinan siswa pada kondisi awal nilai rata-ratanya adalah 71,32 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 64,51% (rendah). Capaian siklus I rata-rata nilai sikap adalah 83,52 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 93,55% (sangat tinggi). Sedangkan capaian siklus II dengan rata-rata nilai 86,71 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 100% (sangat tinggi). Kata kunci : sikap, kedisiplinan, paradikma pedagogi reflektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPROVING DISCIPLINE ATTITUDE IN LEARNING PKN BY USING REFLECTIVE PEDAGOGY PARADIGM MODEL IN GRADE III SDN KLEDOKAN By: Resita Kurnia Dewi (121134096) Sanata Dharma University 2016 The students’ discipline of grade III SDN Kledokan was low. It was seen from the result of questionnaire’s distribution in initial condition. Based on that condition, researcher was interested to improve discipline in the class III SDN Kledokan. The solution of this problem was using reflective pedagogy paradigm model. The aim of the study were 1) to describe and to know the reflective pedagogy learning model in improving discipline in learning PKn for students grade III in SDN Kledokan 2) to improve and to determine the discipline improvement in learning PKn using reflective pedagogy paradigm model for students grade III in SDN Kledokan. This research was a classroom action research which conducted in two cycles. The first cycle consisted of two meetings and the second cycle consisted of one meeting. The subject of the research were 31 students of third grade in SDN Kledokan in 2015/2016Academic Year. The model that used was reflective pedagogy paradigm. The object of this study was the students’ discipline attitude in learning PKn. The data was obtained from questionnaire which filled by the students in the end of first and second cycle. The results showed that the students’ discipline attitude was increased based on three aspects: cognitive, affective, and co native by using reflective pedagogy paradigm model. The improvement of students' discipline attitudes on the initial conditions was 71,32 with percentage 64,51%. The attainment in first cycle was 83,53 and the percentage of students’ discipline was 93,55% (very high). Whereas, second cycle’s attainment was 86,71 and the percentage of students’ discipline was 100% (very high). Keywords: attitude, discipline, reflective pedagogy paradigm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah melimpahkan berkat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN DALAM PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III SDN KLEDOKAN. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan setulus hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah melimpahkan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
2.
Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
3.
Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., SS., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dengan penuh kesabaran.
5.
Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh ketelitian memeriksa skripsi ini.
6.
Para dosen Program Studi PGSD beserta karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu dan dukungan kepada penulis.
7.
Mulyadi, S.Pd., selaku Kepala SDN Kledokan yang telah memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah.
8.
Tri Nafiah, S.Pd., selaku guru kelas III SDN Kledokan yang telah memberikan bantuan selama penelitian di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
Siswa/siswi SDN Kledokan tahun ajaran 2015/2016 yang telah memberikan waktu dan kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung.
10. Ayah dan Ibuku yang senantiasa menyertiaku dengan doa dan dorongan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 11. Keluarga besar simbah Rono Sukarto yang selalu mendoakan dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Orang terdekatku, Carolus Ade Sulistiyo, terima kasih atas segala motivasi dan semangatnya. 13. Sahabat-sahabatku Nia, Septi, Dias, Dewi, Siska, Titin, dan Vita terima kasih karena selalu memberikan dukungan dan semangat. 14. Teman-temanku satu payung, Ika, Johan, Yosi, Astrid, Bravi, Purnomo, Oka, Nugraha, dan Hilda terima kasih atas dukungan dan semangatnya serta persaudaraan yang telah terjalin selama ini. 15. Temanku Agatha Dwi L. yang membantu menyusun abstract penelitian ini. 16. Teman-teman mantan kelas C PGSD angkatan 2012 terima kasih atas dukungan dan semangatnya. 17. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu oleh penulis yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik yang berwujud material maupun spriritual bagi penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 27 Januari 2016 Penulis,
Resita Kurnia Dewi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................... vii ABSTRAK .................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. LatarBelakangMasalah ........................................................................ 1 B. BatasanMasalah .................................................................................. 5 C. RumusanMasalah ................................................................................ 6 D. TujuanPenelitian ................................................................................. 6 E. ManfaatPenelitian................................................................................ 7 F. DefinisiOperasional ............................................................................. 7 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 9 A. TinjauanPustaka .................................................................................. 9 1. PendidikanKewarganegaraan (PKn) ............................................... 9 2. Sikap............................................................................................... 10 3. Nilai................................................................................................ 12 4. Kedisiplinan .................................................................................... 13 5. ParadigmaPedagogiRefleksi ............................................................ 16 B. HasilPenelitian yang Relevan .............................................................. 21 C. KerangkaBerfikir................................................................................. 24 D. HipotesisPenelitian .............................................................................. 25 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 26 A. JenisPenelitiandanDesainPenelitian ..................................................... 26 B. Setting Penelitian ................................................................................ 29 1. TempatPenelitian ............................................................................ 29 2. SubyekPenelitian ............................................................................ 29 3. ObyekPenelitian .............................................................................. 29 4. WaktuPenelitian .............................................................................. 30 C. RencanaTindakan ................................................................................ 30 D. TeknikPengumpulan Data .................................................................. 40 1. Observasi ........................................................................................ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kuesioner........................................................................................ 41 3. Wawancara ..................................................................................... 42 4. Dokumentasi ................................................................................... 42 E. InstrumenPenelitian ............................................................................. 43 1. PedomanWawancara ....................................................................... 43 2. LembarObservasi ............................................................................ 44 3. Kuesioner........................................................................................ 45 F. TeknikPengujianInstrumen .................................................................. 50 1. ValiditasInstrumen .......................................................................... 50 2. UjiReliabilitas ................................................................................. 60 G. TeknikAnalisis Data ........................................................................... 62 H. IndikatorKeberhasilan ......................................................................... 67 I. JadwalPenelitian .................................................................................. 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN ..................................... 70 A. DeskripsiPenelitian.............................................................................. 70 B. Proses Penelitian ................................................................................. 72 C. HasilKuesionerSiswa ........................................................................... 83 D. Pembahasan ........................................................................................ 94 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 101 A. Kesimpulan ......................................................................................... 101 B. KeterbatasanPenelitian ........................................................................ 102 C. Saran .................................................................................................. 102 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 103 CURRICULUM VITTE ................................................................................. 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1PedomanWawancaradengan Guru .................................................... 43 Tabel 3.2 LembarObservasiSikapSiswa .......................................................... 44 Tabel 3.3 PengukuranKuesioner Item PositifdanNegatif ................................. 46 Tabel 3.4Sebaran Item Positifdan Item Negatif ............................................... 47 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner ......................................................................... 49 Tabel 3.6KriteriaRevisi ................................................................................... 52 Tabel 3.7Hasil Expert JudgementPerangkatPembelajaran ............................... 53 Tabel 3.8KriteriaRevisi ................................................................................... 55 Tabel 3.9 Expert JudgementKuesioner ............................................................ 55 Tabel 3.10 HasilValiditasSikapKedisiplinanSiswa .......................................... 58 Tabel 3.11 Hasilkuesioner yang valid untuksetiapindikator ............................. 59 Tabel 3.12KoefisienReliabilitas ...................................................................... 61 Tabel 3.13HasilReliabilitas ............................................................................. 61 Tabel 3.14Kriteria PAP Tipe 1 ........................................................................ 62 Tabel 3.15 Rentangskorkeseluruhansikapdisiplin ............................................ 64 Tabel 3.16Rentangskordari criteria sikapdisiplinmenurutaspekkognitif ........... 65 Tabel 3.17Rentangskordari criteria sikapdisiplinmenurutaspekafektif ............. 65 Tabel 3.18Rentangskordarikriteriasikapdisiplinmenurutaspekkonatif .............. 66 Tabel 3.19 IndikatorKeberhasilanPeraspek...................................................... 67 Tabel 3.20 IndikatorKeberhasilanSecaraKeseluruhan ...................................... 68 Tabel 3.21JadwalPenelitian ............................................................................. 69 Tabel 4.1 HasilSkalaSikapSiklus I AspekKognitif ........................................... 83 Tabel 4.2 HasilSkalaSikapSiklus I AspekAfektif............................................. 85 Tabel 4.3 HasilSkalaSikapSiklus I AspekKonatif ............................................ 86 Tabel 4.4 HasilSkalaSikapSiklus IKeseluruhan ............................................... 87 Tabel 4.5HasilSkalaSikapSiklus II AspekKognitif .......................................... 89 Tabel 4.6HasilSkalaSikapSiklus II AspekAfektif ............................................ 90 Tabel 4.7HasilSkalaSikapSiklus II AspekKonatif ............................................ 91 Tabel 4.4 HasilSkalaSikapSiklus II Keseluruhan ............................................. 92 Tabel 4.9PersentasePencapaianSiswa .............................................................. 94 Tabel 4.8 PeningkatanSikapKedisiplinanSiswaPeraspek ................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 SkemaPenelitian yang Relevan .................................................... 23 Gambar 3.1 Model SiklusKemmisdan Mc. Taggart ........................................ 27 Gambar 4.1 GrafikPersentaseSikapKedisiplinanSiswa SecaraKeseluruhan ....................................................................... 95 Gambar 4.2 GrafikPersentaseSikapKedisiplinanSiswa SecaraPeraspek ............................................................................. 98 Gambar 4.3 GrafikPeningkatanNilaiSikapKedisiplinanSiswa Peraspek ....................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 SuratIjinPenelitian ...................................................................... 106 Lampiran 2 SuratKeterangan ......................................................................... 107 Lampiran 3 SilabusPembelajaran .................................................................. 108 Lampiran 4 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 1 ................................................................... 114 Lampiran 5 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 2 ................................................................... 124 Lampiran 6 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 1 .................................................................. 134 Lampiran 7 KuesionerSebelumValidasi ........................................................ 146 Lampiran 8 KuesionerSetelahValidasi .......................................................... 152 Lampiran 9 ContohSoalEvaluasiSiklus I Pertemuan 1 yangDikerjakanSiswa ................................................................. 158 Lampiran 10 ContohSoalEvaluasiSiklus I Pertemuan 2 yangDikerjakanSiswa ................................................................. 159 Lampiran 11 ContohSoalEvaluasiSiklus II Pertemuan 1 yangDikerjakanSiswa ................................................................. 160 Lampiran 12 ContohKuesionerAkhirSiklus I yang DikerjakanSiswa ............. 161 Lampiran 13 ContohKuesionerAkhirSiklus II yang DikerjakanSiswa ............ 165 Lampiran 14 ValidasiInstrumenPembelajaranolehDosen 1 ........................... 169 Lampiran 15 ValidasiInstrumenPembelajaranolehDosen 2 ........................... 173 Lampiran 16 ValidasiInstrumenPembelajaranoleh Guru ............................... 177 Lampiran 17 Data KognitifSiswaAkhirSiklus I ............................................ 181 Lampiran 18 Data AfektifSiswaAkhirSiklus I .............................................. 183 Lampiran 19 Data KonatifSiswaAkhirSiklus I .............................................. 185 Lampiran 20 Data KognitifSiswaAkhirSiklus II ........................................... 187 Lampiran 21 Data AfektifSiswaAkhirSiklus II ............................................. 189 Lampiran 22 Data KonatifSiswaAkhirSiklus II ............................................ 191 Lampiran 23 AnalisisButirKuesioner ............................................................ 193 Lampiran 24 ValiditasKuesioner ................................................................... 194 Lampiran 25 HasilObservasiKelas ................................................................ 202 Lampiran 26 HasilWawancara Guru Kelas .................................................... 203 Lampiran 27 AksiSiswaPertemuan I ............................................................ 204 Lampiran 28 AksiSiswaPertemuan II ........................................................... 205 Lampiran29 AksiSiswaPertemuan III ........................................................... 206 Lampiran 30 Foto-fotoPenelitian................................................................... 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab I akan membahas enam bagian pendahuluan dari penelitian yaitu latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci pembangunan di masa yang akan datang. Manusia dapat belajar mengembangkan potensi diri sehingga dapat tercapai sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas melalui pendidikan. Arti pendidikan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana seseorang untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat dengan aktif mengembangkan potensi diri, sehingga siswa mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, bernegara (Suyadi, 2013 : 4). Fungsi dan tujuan pendidikan menurut UU RI Nomer 20 tahun 2003 adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cukup, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
jawab (Kurniawan, 2013: 38). Pendidikan sangat penting ditanamkan sejak anak usia dini melalui pendidikan dasar. Pendidikan dasar menurut KBBI merupakan pendidikan terendah yang diwajibkan bagi semua warga negara. Pendidikan dasar yang berlaku di Indonesia adalah jenjang pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak. Pendidikan dasar inilah menjadi dasar bagi pendidikan menengah. Pendidikan dasar di Indonesia dimulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Pertama. Materi yang diberikan untuk jenjang pendidikan di SD diantaranya adalah Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Penjaskes, Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Agama dan PKn. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD. PKn adalah pendidikan yang mengarahkan siswa untuk menjadi warga negara yang demokratis, yang menghargai perbedaan, dan mencintai keadilan dan kebenaran (Utami, 2010: 2). PKn merupakan mata pelajaran dimana didalamnya memuat pendidikan karakter yang ditujukan untuk anak-anak di Indonesia. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai dari pandangan hidup bangsa, agama, dan budaya yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional (Kurniawan, 2013: 39). PKn merupakan sarana pengembangan sikap. Sikap menurut Azwar (2015: 23-24) terdiri atas tiga komponen yaitu komponen yaitu kognitif (cognitive), afektif (affective), dan komponen konatif (conative). PKn yang merupakan sarana pendidikan karakter hendaknya dapat disampaikan dengan baik kepada siswa. Menurut observasi yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
peneliti tanggal 5 Agustus 2015, pemberian materi PKn di SD disampaikan hanya sebatas materi pelajaran saja, sehingga siswa kurang dapat memahami nilai yang dimiliki setiap materi PKn setelah mempelajari. Hal tersebut dikarenakan siswa menerima materi dengan kemampuan kognitifnya saja. Kemampuan kognitif saja belum cukup dimiliki siswa. Siswa hendaknya mengamalkan nilai yang terkandung dalam pelajaran PKn tersebut. Pengamalan dari nilai tersebut dapat berupa sikap positif yang dilakukan untuk lingkungan sekitar. Nilai PKn yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah kedisiplinan. Disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika orang-orang yang bergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati (Mulyasa, 2008: 191). Siswa-siswa kelas III SDN Kledokan mengalami kesulitan dalam bersikap disiplin. Sikap disini bukan berarti hanya perbuatan namun juga memuat tiga hal yang penting yaitu: aspek memahami atau kognitif, aspek menghayati atau afektif, dan aspek melaksanakan atau konatif mengenai nilai kedisiplinan. Pernyataan tersebut diketahui dari hasil pembagian kuesioner yang dibagikan tanggal 29 Oktober 2015 kepada siswa kelas III SDN Kledokan. Pembagian kuesioner mengenai aspek sikap siswa yang meliputi kogtitif, afektif, dan konatif menunjukkan sikap siswa terhadap kedisiplinan itu dikategorikan kurang. Aspek kognitif mendapatkan rata-rata 22 atau 45% yang mempunyai sikap disiplin artinya sangat tidak baik. Aspek afektif mendapatkan rata-rata 18,29atau 32% yang mempunyai sikap disiplin artinya sangat tidak baik. Aspek konatif memperoleh rata-rata 31,02 atau 55% yang mempunyai sikap disiplin artinya tidak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru kelas untuk melihat kondisi awal siswa di SDN Kledokan di samping pembagian kuesioner. Wawancara dilakukan peneliti di kelas III SDN Kledokan pada tanggal 5 Agustus tahun ajaran 2015/2016.Peneliti mengamati dalam hal menaati aturan yaitu siswa dalamberseragam apakah sesuai aturan, baju dimasukkan, memakai ikat pinggang, dan sepatu warna hitam. Peneliti juga mengamati kontrol diri siswa, apakah siswa mendengarkan saat guru menjelaskan. Hal lain yang diamati peneliti adalah kesadaran siswa saat belajar, apakah mereka mengerjakan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang baik. Wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas berkaitan dengan kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. Peneliti berpendapat bahwa terjadi masalah sikap kedisiplinan siswa dalam aplikasi materi pembelajaran PKn. Masalah sikap kedisiplinan siswa untuk mengamalkan nilai kurang disebabkan karena siswa hanya mempelajari pengetahuan kognitif pelajaran PKn saja. Rendahnya sikap siswa mengenai kedisiplinan disebabkan karena siswakurang memahami pentingnya nilai kedisiplinan yang mereka pelajari dalam pelajaran PKn.Peneliti memilih model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk membantu siswa mampu mewujudkan sikap nilai kedisiplinan dalam pelajaran PKn. Peneliti memilih menggunakan model PPR karena didalam model tersebut terdapat kegiatan refleksi dan aksi yang dianggap mendukung untuk peningkatan sikap siswa terhadap nilai kedisiplinan. Model PPR juga mengembangkan pola pikir siswa menjadi siswa yang berkemanusian (Subagya, 2010: 22). Model PPR mengembangkan competence, conscience, dan compassionyang sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
aspek kognitif, afektif, dan konatif. Langkah-langkah model PPR sendiri diawali dengan konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Siswa diharapkan mempunyai pemikiran yang nalar, sikap disiplin dan berinisiatif, serta mampu mengembangkan integritas pribadi dan berpikir positif. Siswa juga diharapkan mampu menerima nilai kedisiplinan dengan baik, bukan hanya kemampuannya kognitifnya saja, namun juga dapat merasakan pentingnya nilai dalam kehidupan serta dapat melaksanakan nilai tersebut. Uraian diatas menjadi latar belakang untuk mengetahui peningkatan mengenai sikap nilai kedisiplinan pada mata pelajaran PKn. Hal tersebut yang mendasari penulis untuk membuat tulisan yang berjudul “Peningkatan Sikap Kedisiplinan dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan”.
B. Batasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada penggunaan model pedagogi reflektif untuk meningkatkan sikap nilai kedisiplinan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penulis hanya akan membahas materi kedisiplinan dalam melaksanakan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Materi ini diajarkan pada kelas III SDN Kledokan semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 dengan Standar Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat dengan Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
lingkungan masyarakat sekitar. 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.
C. Rumusan Masalah Bertolak dari hal-hal yang sudah terurai dari latar belakang masalah maka penelitian ini mengambil rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana pelaksanaan
model paradigma
pedagogi reflektif
untuk
meningkatkan sikap kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan pada pelajaran PKn? 2.
Apakah model paradigma pedagogi reflektif dapat meningkatkan sikap nilai kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan pada pelajaran PKn?
D. Tujuan Penelitian Berdasar rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk menggambarkan dan mengetahui pelaksanaan model pedagogi reflektif dalam upaya meningkatkan sikap kedisiplinan bagi siswa kelas III SD Negeri Kledokan pada pelajaran PKn.
2.
Untuk meningkatkan mengetahui peningkatkan sikap kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan pada pelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, seperti diuraikan sebagai berikut: 1.
Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat membantu siswa kelas III untuk meningkatkan pemahaman,
penghayatan
dan
pelaksanaan
nilai
perjuangan
pada
pembelajaran PKn. 2.
Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang model paradigma pedagogi reflektif yang dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas dan diterapkan oleh guru kelas.
3.
Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman metode pembelajaran bagi guru.
4.
Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini dapat menjadi bekal untuk peneliti saat menjadi guru SD.
F. Definisi Operasional Berikut definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini: 1.
PKn adalah salah satu mata pelajaran wajib yang ada di Sekolah Dasar yang digunakan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral sehingga diharapkan dapat mewujudkan perilaku kehidupan sehari-hari siswa sesuai dengan nilai pancasila.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2.
Sikap adalah keteraturan reaksi seseorang terhadap objek sikap dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya.
3.
Kedisiplinan adalah kemampuan mengendalikan diri untuk berperilaku tertib dan patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
4.
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah pola pikir mengembangkan 3C yaitu competence, conscience,dan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjabarkan tentang segala sesuatu yang mendasari teori penelitian yaitu tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. A. Tinjauan Pustaka 1.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib
yang ada di Sekolah Dasar (SD). PKn menjadi sarana untuk reformasi kehidupan bangsa yang saat ini mengalami kemerosotan nilai dan moral (Utami, 2010: 1). Menurut Darmadi (2010: 34) Pendidikan Kewarganegaraan berupaya untuk membentuk anak didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab dan ikut serta mampu mengenalkan Pancasila dan UUD45. Pengertian PKn dapat disimpulkan sebagai mata pelajaran nilai dan moral untuk mendidik anak menjadi warga Indonesia yang baik sesuai Pancasila dan UUD45. Tujuan PKn dalam Permendiknas RI Nomer 2006 adalah (1) membuat siswa mempunyai pikiran yang kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaaraan (2) berpatisipasi secara aktif, tanggung jawab, cerdas dalam bertindak di lingkungan masyarakat, bangsa, dan Negara serta anti korupsi (3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasar karakter-karakter masyarakat Indonesia agar mampu hidup berdampingan dengan bangsa yang lain (4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain secara langsung 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
ataupun tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (Utami, 2010: 2) Tercapainya tujuan PKn perlu didukung kompetensi pembelajaran yang sesuai. Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa adalah (1) memiliki kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia (2) memahami aturan-aturan sosial yang berlaku disekitarnya (3) menghargai keberagaman agama, suku, budaya, ras, dan golongan sosial ekonomi disekitarnya (4) memiliki sikap cinta lingkungan (5) memiliki kemampuan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai Pancasila (Utami, 2010: 2).
2.
Sikap Sikap menurut Secord & Backman dalam Azwar (2015: 5) mendefinisikan
sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Sikap adalah suatu bentuk reaksi dari perasaan seseorang terhadap suatu peristiwa yang sedang dialaminya. Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang menurut Azwar (2015: 23-24) yaitu komponen yaitu kognitif (cognitive), afektif (affective), dan komponen konatif (conative). Komponen kognitif merupakan representasi sesuatu hal yang dipercayai oleh individu pemilik sikap. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dimiliki seseorang. Ketiga komponen sikap tersebut saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Apabila ketiga komponen tersebut berjalan dan terlaksana dengan seimbang maka dapat memunculkan karakter baik pada siswa. Komponen-komponen karakter yang baik menurut Lickona (2014: 74-79) terdiri dari aspek pengetahuan moral merupakan ilmu yang dapat dimanfaatkan ketika seseorang menghadapi tantangan-tantangan moral dalam hidup. Terdapat enam ranah pengetahuan moral yaitu kesadaran moral, mengetahui nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan dan pengetahuan diri. Aspek pengetahuan moral ini dapat disebut juga sebagai komponen kognitif dari sikap. Aspek perasaan moral yang memiliki arti pertimbangan hati untuk menentukan susuatu tindakan yang benar atau salah. Terdapat enam ranah dalam perasaan moral yaitu hati nurani, penghargaan diri, empati, menyukai kebaikan, kontrol diri, dan kerendahan hati. Aspek perasaan moral ini dapat disebut juga sebagai komponen afektif dari sikap (Lickona, 2014: 79-85). Aspek tindakan moral yang memiliki arti perbuatan benar atau salah yang didasari oleh pengetahuan dan perasaan yang siswa miliki. Terdapat tiga ranah tindakan moral yaitu kompetensi, kehendak, dan kebiasaan. Aspek tindakan moral ini dapat disebut juga sebagai komponen konatif dari sikap (Lickona, 2014: 8687). Interaksi komponen-komponen sikap menurut para ahli psikologi sosial dalam Azwar (2015: 28) adalah selaras dan konsisten karena ketiga komponen tersebut mempolakan arah sikap yang sama apabila dihadapkan pada suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
masalah atau kejadian. Komponen sikap dapat dijadikan indikator yaitu: 1) kognitif; 2) afektif 3) psikomotor atau konatif.
3.
Nilai Nilai berasal dari bahasa latin vale’rê yang mempunyai arti berguna, berdaya,
mampu akan, sehingga dipandang sebagai sesuatu yang baik (Adisusilo, 2012: 56). Nilai menurut Sapriya (2009: 53) merupakan sesuatu berharga yang berupa seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku seseorang atau kelompok masyarakat yang terungkap ketika melakukan tindakan atau berpikir. Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan sesuatu itu disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna, dan dapat membuat orang yang menghayatinya bermatabat (Adisusilo, 2012: 56). Nilai dapat dikatakan sebagai sesuatu yang berkualitas dimana merupakan keyakinan atau prinsip seseorang yang disukai, diinginkan, dikejar, dihargai, berguna saat sehingga menjadi orang yang bermatabat dalam melakukan tindakan atau berpikir. Nilai mempunyai peranan dalam hidup manusia. Menurut Wahana (2004: 92) peranan nilai untuk kehidupan adalah mengarahkan dan memberi daya tarik pada manusia untuk membentuk dirinya menggubakan tindakan-tindakan. Nilai mengarahkan hidup manusia menjadi manusia yang baik. Nilai juga dapat memotivasi menjadi pedoman hidup manusia” (Adisusilo, 2012: 59). Nilai tidak bisa lepas dari hidup manusia karena nilai merupakan acuan tingkah laku manusia. Tahapan nilai menjadi acuan tingkah laku manusia adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
a. Nilai pada tahapan dipikirkan b. Nilai yang menjadi keyakinan atau tahap niat pada seseorang untuk melakukan sesatu c. Tahap nilai telah menjadi keyakinan dan diwujudkan dalam tindakan. Nilai dibagi menjadi dua, yaitu nilai subtantif dan nilai prosedural. Nilai subtantif adalah keyakinan yang dipegang pelajar sebagai hasil belajar bukan hanya penyampaian informasi saja. Nilai prosedural merupakan mendasar yang harus dimiliki oleh seseorang, misalnya nilai kedisiplinan, tolelansi, kejujuran, menghormati kebenaran.
4.
Kedisiplinan Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin. Disiplin menurut kamus besar
Bahasa Indonesia mempunyai arti kepatuhan terhadap peraturan (KBBI 2008). Mustari (2014: 35) memaparkan disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan yang ada. Disiplin adalah suatu keadaan tertib, ketika orang-orang yang bergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati (Mulyasa, 2008: 191). Pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan tindakan yang patuh dan tertib pada aturan yang ada. Disiplin dapat ditanamkan dengan menggunakan tiga cara, yaitu: cara otoriter, cara permisif, dan cara demokratis (Hurlock, 1989: 92). Cara otoriter adalah cara menanamkan disiplin dengan keras agar perilaku sesuai dengan yang diinginkan, jika tidak menurut aturan maka akan diberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
hukuman yang berat tanpa persetujuan. Pujian akan diberikan kepada siswa yang berhasil melakukan disiplin. Cara permesif adalah cara yang bebas. Siswa diberi kebebasan untuk melalukan disiplin sesuai dengan hati nuraninya. Cara demokratis adalah cara mengajarkan disiplin dengan mengenalkan teori-teori mengenai kedisiplinan tersebut (Hurlock, 1989: 93-94). Tujuan menanamkan disiplin menurut Hurlock (1989: 93-94) adalah untuk mengajar siswa bahwa perilaku tidak disiplin
selalu akan diikuti hukuman,
namun perilaku disiplin akan mendapatkan pujian. Mengajarkan pada siswa tingkatan penyesuain yang wajar, tanpa menuntut konformitas yang berlebihan. Membantu siswa mengembangkan pengendalian diri dan pengarahan diri sehingga mereka dapat mengembangkan hati nurani untuk membimbing tindakan mereka. Tujuan disiplin di sekolah menurut Mulyasa(2008: 192) adalah untuk membantu peserta didik menemukan dirinya, mengatasi, dan mencegah timbulnya problem-problem
disiplin,
serta
berusaha
menciptakan
situasi
yang
menyenangkan dalam pembelajaran sehingga dapat mengapai hasil belajar yang optimal. Mendisiplinkan peserta didik diperlukan strategi. Strategi mendisiplinkan anak menurut Mulyasa (2011: 27) sebagai berikut: 1. Konsep diri (self-concept), menekankan konsep individu merupakan sikap yang penting dari setiap perilaku. Hal yang diperlu dilakukan pendidik untuk menumbuhkan konsep diri adalah bersikap empatik, menerima, hangat dan terbuka sehingga siswa dapat mengeksplor pikiran dan perasaannya untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2. Keterampilan berkomunikasi (communication skills), pendidik perlu memiliki keterampilan komunikasi yang efektif agar mampu menerima semua perasaan dan mendorong timbulnya kepatuhan siswa. 3. Konsekuensi-konsekuensi
logis
dan
alami
(natural
and
logical
consequences), perilaku siswa yang salah karena telah mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Pendidik disarankan untuk menunjukkan perilaku yang salah dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah. 4. Klarifikasi nilai (values clarification), strategi ini dilakukan untuk membantu siswa dalam menjawab pertanyaan sendiri mengenai nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri. 5. Analisis transaksional (transactional analysis), seorang pendidik belajar sebagai orang dewasa terutama saat menghadapi siswa yang mempunyai masalah. 6. Terapi realitas (reality therapy), sekolah berupaya mengurangi kegagalan dan meningkatkan keterlibatan. Pendidik hendaknya mempunyai sikap positif dan tanggungjawab. 7. Disiplin yang terintegrasi (assertive discipline), pendidik mengendalikan penuh untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan yang ada disekitar siswa. 8. Modifikasi perilaku (behavior modification), perilaku salah yang disebabkan oleh lingkungan, sebagai tindakkan remediasi. Sehubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dengan hal tersebut, pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang kondusif. 9. Tantangan bagi disiplin (dare to discipline), pendidik diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dan mempunyai pengendalian yang tegas. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa siswa akan menghadapi berbagai keterbatasan pada hari pertama masuk sekolah.
5.
Paradigma Pedagogi Reflektif Pedagogi menurut Subagya (2010: 22) merupakan seni mengajar untuk
mendampingi siswa dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan polapikir dalam menumbuhkembangkan pribadi
siswa
menjadi
pribadi
kristiani/kemanusiaan.
Polapikir
yang
dikembangkan dalam PPR adalah membentuk siswa menjadi seorang yang mempunyai nilai kemanusian, dapat merefleksikan semua yang dilakukannya dan melakukan aksi untuk mewujudkan nilai tersebut (Subagya, 2008: 39). PPR dibuat oleh para pengajar Jesuit yang didasari pada ciri-ciri pendidikan Jesuit. Ciri-ciri pendidikan Jesuit adalah mengembangkan pribadi siswa dan membawa mereka melaksanakan perbuatan yang dipenuhi oleh roh Allah. Siswa mempunyai pemikiran yang nalar, sikap yang disiplin dan berinisiatif, serta mengembangkan integritas pribadi dan berpikir jernih (Subagya, 2010: 23). Siswa diharapkan mempunyai kecerdasan intelektual utuh, religius, mempunyai kasih dan mempunyai tekat untuk berbuat adil berlandaskan kasih kepada sesama manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Tujuan seluruh pendidikan dalam Paradigma Pedagogi Reflektif menurut Suparno (2015: 18-19) adalah mengembangkan manusia utuh yang gembira dalam mengabdi Tuhan lewat sesamanya. Hal tersebut diterjemahkan dalam rumusan 3 C yaitu: competence, conscience, dan compassion. Ketiga rumusan tersebut dijabarkan sebagai berikut: a.
Competence Competence mempunyai arti menguasi ilmu pengetahuan/keterampilan sesuai bidangnya. Siswa setelah mendalami dan mengolah bahan yang telah dipelajari menjadi kompeten dalam bidang itu atau bahan itu. Maka secara kognitif atau intelek siswa memang menguasi bahannya dan dapat menjelaskan bahan itu engan benar. Secara lebih mendalam siswa juga dapat melakukan sesuatu yang berkaitan hal itu sehingga bukan hanya segi kognitifnya yang berkembang tetapi juga afeksi dan psikomotornya.
b.
Conscience Conscience berarti mempunyai hatinurani yang dapat membedakan baik dan tidak baik. Selain mengetahui dan mempunyai kompetensi dalam bidangnya, kompetensi siswa berkembang dalam membedakan baik dan tidak baik serta mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan yang benar. Siswa diharapkan dapat menganalisis segi baik dan buruknya bahan yang dipelajari, mengerti alasan-alasan moral dibaliknya, dan hatinya tergerak untuk untuk memilih yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
c.
Compassion Compassion berarti bahwa siswamempunyai kepekaan untuk berbuat baik bagi orang lain yang membutuhkan, mempunyai kepedulian kepada orang lain terutama yang miskin dan kecil. Siswa diharapkan tidak hanya pandai tetapi sekaligus didorong untuk peka terhadap kebutuhan orang lain dan mau berbuat sesuatu berkaitan dengan bidangnya dan kemajuan orang lain. Paradigma Pedagogi Reflektif mempunyai lima unsur utama yang harus
dikembangkan, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Kelima unsur tersebut dijabarkan sebagai berikut: a. Konteks Konteks dalam PPR berisi wacana mengenai nilai yang ingin dikembangkan antara guru dan siswa. Nilai yang dikembangkan dalam konteks merupakan nilai kemanusiaan. Nilai yang ingin dikembangkan tersebut kemudian dihayati dan diperjuangkan. Relasi antara guru dan siswa akan dihormati dan dipuji. Guru dan siswa perlu bersahabat dan saling membantu satu dengan yang lain dengan semangat dan murah hati dan dinyatakan dalam suatu yang kongkrit. Unsur dalam PPR selain konteks adalah pengalaman. b. Pengalaman Pengalaman dalam PPR dimaksudkan untuk menambah persaudaraan dan solidaritas. Penambahan rasa persaudaraan dilakukan dengan cara bekerjasama dalam kelompok kecil sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang insentif. Tujuan lain dari siswa mengalami sendiri yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
dengan pemberian contoh secara konkrit karena pengalaman tidak bisa didapat dari membaca buku tetapi harus mengalami secara langsung hal tersebut sehingga materi akan mudah untuk diingat. c. Refleksi Paradigma Pedagogi Reflektif selain menekankan pada pengalaman juga menekankan pada refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengetahui bagaimana siswa dapat memahami nilai yang didapat saat melakukan pelajaran. Guru memfasilitasi siswa dengan membuat pertanyaanpertanyaan pancingan untuk siswa. Siswa dalam keadaan hening dan diam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh gurunya. Hal yang dilakukan siswa setelah melakukan refleksi adalah melakukan aksi. d. Aksi Aksi disini merupakan kegiatan tindak lanjut yang akan dilakukan siswa setelah mempelajari pelajaran. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswanya untuk membangun niat mengenai hal apa yang akan dilakukan. Siswa diharap menjadi pejuang untuk melaksanakan nilai-nilai dari refleksi mereka. e.
Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk melihat perkembangan pribadi siswa mereka selain mengembangkan potensi akademik. Guru dapat menggunakan pertanyaan misalnya dengan menggunakan kata apakah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Kelima unsur yang ada dalam Paradigma Pedagogi Reflektif membawa kelebihan jika diterapkan dalam pembelajaran. Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif seperti yang dijelaskan oleh Subagya (2010: 68) adalah sebagai berikut: a. dapat diterapkan kepada semua kurikulum Paradigma Pedagogi Reflektif ini dapat diterapkan dalam semua kurikulum yang diterapkan pemerintah. Paradigma ini tidak menuntut tambahan apapun, selain pendekatan baru pada cara mengajarkan mata pelajaran yang ada. b. fundamental untuk proses belajar mengajar Paradigma ini dapat diterapkan pada ranah non-akademik, seperti kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, program pelayanan masyarakat, retret, dan sebagainya. Paradigma ini dapat membantu siswa menemukan hubungan antara bagian-bagian dari suatu bidang studi atau dengan bidang-bidang studi lain. c. menjamin para pengajar menjadi pengajar yang lebih baik Paradigma ini memungkinkan para pengajar memperkaya baik isi maupun susunan yang mereka ajarkan, cara mendorong inisiatif siswa, cara mendorong siswa untuk aktif dan bertanggung jawab terhadap hasil studi, dan cara memotivasi siswa untuk menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan pengalaman siswa. d. mempribadikan proses belajar dan mendorong pelajar merefleksikan makna dan arti dari apa yang dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Paradigma ini mendukung integrasi antara pengalaman belajar di ruang kelas dengan pengalaman di rumah, waktu bekerja, dunia teman sebaya, dan sebagainya. e. menekankan matra sosial belajar maupun mengajar Paradigma ini mendorong kerjasama yang erat dan berbagi pengalaman serta dialog antar siswa. Melalui interaksi tersebut lama-kelamaan siswa menjadi sadar bahwa pengalaman-pengalaman yang paling mendalam timbul dari hubungan yang manusiawi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan Peneliti akan memaparkan tiga penelitian yang relevan. Penelitian yang relevan pertama penelitian dari Supriyanto yang berjudul“PenerapanMetode PembelajaranStudentTeamsAchievementDivision(STAD)untukMeningkatkan KedisiplinandanHasilBelajarSiswaSMANPlusSukowonoJember”.Penelitiantindak ankelasinimenunjukkanpeningkatankedisiplinandanhasilbelajarsiswa
kelasX-
1SMANPlusSukowonoJemberpadapelajaranekonomimenggunakan metodepembelajarankooperatiftipeSTAD.Persentaseketuntasanklasikalhasil belajarsiswadaripra-siklus(56,3%)meningkatsetelahsiklus1(62,5%)dan siklus
2
(87,5%). Kedua merupakan penelitian dari Istiqomah, dkk. (2010) dengan judul Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menumbukan Sikap Ilmiah Siswa. Penelitian ini mempunyai hasil jika pembelajaran dengan Group Investigation lebih efektif menumbuhkan sikap ilmiah siswa.Hasil penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
tersebut menunjukkan bahwa persentase sikap ilmiah kelas Jigsaw lebih tinggi dari Group Investigation pada kategori sedang dan tinggi, sedangkan pada kategori sangat tinggi persentase sikap ilmiah kelas Jigsaw lebih rendah daripada Group Investigation. Penelitian yang relevan ketiga adalah penelitian dari Widiyanti (2012) yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Karakter dengan Pendekatan PPR Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa”. Penelitian dilakukan dengan memberikan materi pelajaran yang sama terhadap kelas eksperimen dan kontrol namun pendekatan yang digunakan berbeda. Kelas eksperimen dengan pendekatan PPR dan kelas kontrol dengan pendekatan konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat perbedaan pengaruh pendidikan karakter dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif dan pendekatan konvensional terhadap kepribadian siswa dalam Pendidikan Agama Katolik, (2) Terdapat perbedaan kepribadian dalam Pendidikan Agama Katolik antara siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah dalam belajar, (3) Terdapat interaksi pengaruh antara pendidikan karakter dengan pendekatan paradigma pedagogi refleksi dan motivasi belajar terhadap kepribadian siswa dalam Pendidikan Agama Katolik. Ketiga penelitian tentang kedisiplinan, sikap dan modelParadigma Pedagogi Reflektif
(PPR)
yang
telah diungkapkan
di atas
menunjukan
bahwa
modelParadigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat membantu siswa dalam menunjukkan perannya dalam pembelajaran, meningkatkan sikap kedisiplinan siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menggunakan modelParadigma Pedagogi Reflektif (PPR) terhadap peningkatan sikap kedisiplinan siswa kelas III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
pada mata pelajaran Pkn di SDN Kledokan. Hubungan tersebut akan dijabarkan dan dirangkung dalam gambar 2.1.
Pendekatan PPR Sikap
Peningkatan Kedisiplinan
Suprianto (2013) PenerapanMetode PembelajaranStudentTeamsAc hievementDivision(STAD)unt ukMeningkatkan KedisiplinandanHasilBelajarS iswaSMANPlusSukowonoJe mber
Widianti, dkk.(2012). Pengaruh Pendidikan Karakter Dengan Pendekatan PPR Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa
Istiqomah, dkk. (2010) Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menumbukan Sikap Ilmiah Siswa.
Peningkatan Sikap Kedisiplinan dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan
Gambar 2.1 skema penelitian yang relevan Gambar 2.1 menjelaskan posisi penelitian diantara penelitian-penelitian yang relevan. Tiga penelitian yang relevan merupakan penelitian tentang peningkatan sikap kedisiplinan dengan model Paradigma Pedagogi Reflektif. Ketiga penelitian tersebut menjadi acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Sikap Kedisiplinan dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah ada. Penelitian ini melihat peningkatan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
kedisiplinan yang dilihat dari tiga aspek sikap yaitu kognitif, afektif, dan konatif dengan menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
C. Kerangka Berpikir Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran dimana didalamnya memuat pendidikan karakter yang ditujukan untuk anak-anak di Indonesia. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai dari pandangan hidup bangsa, agama, dan budaya yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter juga merupakan pendidikan sikap. Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh sikap yang perlu dikembangkan adalah kedisiplinan. Sikap kedisiplinan bukan hanya pengetahuan saja melainkan meliputi aspek afektif dan juga konatif. Rendahnya sikap yang dialami oleh siswa dikarenakan aspek sikap hanya tersampaikan hanya aspek kognitif. Pembelajaran yang cocok tidak hanya untuk aspek kognitif namun juga perlu adanya pembelajaran aspek afektif dan konatif. Pembelajaran yang digunakan tidak hanya menggunakan model ceramah, tetapi sampai pada refleksi dan aksi. Pembelajaran yang baik jika diawali dengan mengetahui nilai yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Kemudian siswa menggali pengalaman berkaitan dengan pengalaman yang pernah diperolehnya. Siswa kemudian merefleksikan nilai dan pengalaman yang diperoleh. Siswa melakukan tindak lanjut, mengenai apa yang akan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
perbuat setelah mengikuti proses pembelajaran. Kurangnya sikap kedisiplinan siswa dikarenakan siswa hanya mempelajari kognitif. Peneliti memilih menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif untuk meningkatan sikap kedisiplinan. Sehingga siswa mempunyai kecenderungan bersikap disiplin. Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajarannya menekankan pada kemampuan 3C yaitu competence,conscience, dan compassion. Langkah-langkah pembelajaran model PPR diawali dengan konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Pembelajaran tidak hanya memperoleh materi pelajaran namun juga menekankan pada refleksi serta tindak lanjut dari hal yang telah dipelajari. PPR memuat kegiatan untuk merefleksikan dan membuat rencana yang akan dilakukan dan mengevaluasi hasil kerja mereka sehingga PPR ini cocok untuk meningkatkan sikap kedisiplinan siswa. Siswa dapat belajar pengetahuan dari materi sikap kedisiplinan dengan PPR. Siswa juga dapat mengetahui dan menghargai sikap kedisiplinan serta terdorong untuk melakukan sikap kedisiplinan.
D. Hipotesis Penelitian 1.
Penerapan langkah model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi dalam upaya meningkatkan sikap kedisiplinan bagi siswa kelas III SD Negeri Kledokan pada pelajaran PKn.
2.
Model paradigma pedagogi reflektif dapat meningkatan sikap kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III berisi jenis penelitian dan desain penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, indikator keberhasilan, instrumen penelitian, validitas instrumen, reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data. A. Jenis penelitian dan desain penelitian Jenispenelitianyangakandigunakandalampenelitianiniadalah penelitiantindakankelas(PTK). Mulyasa (2009: 11) memaparkan penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Kunandar (2008: 45) memaparkan bahwa tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas danmeningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya.Jadi, penelitian ini dilakukan secara nyata oleh guru sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pembelajaran di kelas. Model PTK yang dapat dipergunakan untuk melakukan penelitian tindakan kelas ada beberapa macam. Model tersebut diantaranya seperti model Kurt Lewin, model Kemmis Mc Taggart, model Dave Ebbut, model John Elliott, model Hopkins, dan model Mc Kernan (Kusumah, 2010: 19). PenelitianinimenggunakanmodelpenelitianKemmisdanMc. Taggart.Modelini dipilih oleh peneliti karena langkah-langkahnyaterdiridariperencanaan,tindakan, observasi,danrefleksi,yangkeempatnyamerupakansatusiklus.Setelah suatusiklusdiimplementasikan,akandiadakanrefleksidarisemuakegiatan 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
yangtelahdilakukan.Kemudiandilakukanperencanaanulanguntuk dilaksanakanpada siklustersendiri.Skema penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Aqib, 2011: 16) dapat dilihat pada gambar 3.1.
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus I
Observasi
Refleksi
Pelaksanaan Perencanaan
Siklus II
Observasi
Refleksi
Sumber: Aqib (2011: 16) Gambar 3.1 Model Siklus Kemmis dan Mc. Taggart
Gambar 3.1 menunjukkan bahwa ada empat tahap dalam setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Penjelasan empat tahap penelitian tersebut menurut Kusumah (2010: 39) adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Tahap perencanaan merupakan tahap untuk menyusun rancangan yang berkaitan dengan PTK.Perencanaan tersebut meliputi perencanaan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya.Perencanaan pembelajaran dapat dikatakan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus pembelajaran. b.
Pelaksanaan Tahap pelaksanaan atau implementasi tindakan merupakan realisasi dari
perangkat pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya.Tahap pelaksanaan ini dilakukan oleh peneliti kelas tersebut.Diharapkan peneliti dapat berpikir kreatif dan inovatif untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan. c.
Pengamatan atau Observasi Kata lain dari tahap pengamatan adalah monitoring.Tahap pengamatan ini
bisa dilakukan oleh peneliti atau kolaborator yang diberi tugas untuk hal tersebut. Tugas pengamat adalah mencatat semua peristiwa apa yang terjadi di kelas penelitian. d.
Refleksi Tahap yang keempat adalah refleksi.Refleksi adalah kegiatan merenung atau
memikirkan sesuatu upaya evaluasi diri terhadap hal yang dilakukan. Kegiatan refleksi memunculkan kembali masalah yang ada selama penelitian berlangsung dan tindakan perbaikan apa yang harus dilakukan.
B. Setting penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
1.
Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kledokan yang
beralamatkan di Jln. Garuni III, Kledokan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Bangunan sekolah tersebut terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas satu sampai enam, ruang BK, ruang UKS, perpustakaan, kantin sekolah, ruang komputer, lapangan olah raga, taman bermain, serta toilet guru dan siswa. 2.
Subyek penelitian SDN Kledokan memiliki jumlah keseluruhan siswa sebanyak 176 siswa
dengan jumlah 29 siswa kelas I , 32 siswa kelas II, 31 siswa kelas III, 31 siswa kelas IV, 27 siswa kelas V, dan 26 siswa kelas VI. Perekonomiannya bisa digolongkan menengah ke bawah. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai wiraswasta yaitu bekerja sebagai pedagang. Penelitian ini mengambil siswa kelas III di SDN Kledokan dengan jumlah siswa 31 yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. 3.
Obyek penelitian Obyek penelitian ini adalah sikap siswa yang meliputi pengetahuan,
pemahaman, dan pelaksanaan nilai disiplin siswa di SDN Kledokan pada mata pelajaran PKn melaksanakan aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat menggunakan model paradigma pedagogi reflektif.
4.
Waktu Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Penelitian ini berlangsung dari 30 September 2015 sampai dengan 6 November 2015 di SD Negeri Kledokan.
C. Rencana tindakan 1.
Persiapan
Persiapan dalam penelitian ini meliputi : a.
Meminta ijin penelitian kepada Kepala SDN Kledokan.
b.
Menganalisis materi pelajaran dengan melakukan wawancara dengan guru kelas III mengenai permasalahan sikap siswa mengenai nilai kedisiplinan di sekolah.
c.
Melakukan pengamatan pembelajaran siswa kelas III untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan pembelajaran serta kondisi awal sikap siswa dalam belajar.
d.
Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas III, yaitu kurangnya sikap siswa mengenai nilai kedisiplinan untuk melaksanakan aturan-aturan yang disekitar lingkungannya.
2.
e.
Merumuskan masalah dan hipotesis.
f.
Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.
g.
Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus.
Perencanaan tindakan persiklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Penelitian ini merupakan PTK yang berawal dari permasalahan sikap siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini menekankan pada peningkatan sikap siswa terhadap nilai kedisiplinan pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas III SDN Kledokan dengan materi aturan-aturan yang ada di lingkungan sekitar semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dua kali pertemuan dan siklus II satu kali pertemuan. Setiap pertemuan memerlukan waktu 2 jp (2 x 35 menit).
3.
Siklus I
a.
Rencana tindakan: Perencanaan yang dilakukan adalah membuat perangkat pembelajaran yang
berupa RPP, silabus, pembuatan media pembelajaran, dan instrumen penelitian. Mendata nama siswa kelas III yang mempunyai sikap kurang baik sampai siswa yang mempunyai sikap paling baik dalam mengikuti pembelajaran di kelas berdasar hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan. b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus I ini dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x 35 menit. Pertemuan 1 1.
Kegiatan Awal (15 menit) a.
Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran.
b.
Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa.
c.
Guru menanyakan kabar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2.
d.
Guru melakukan presensi.
e.
Guru memberikan kontrak belajar.
f.
Guru menyampaikan tujuan pelajaran.
g.
Guru membagikan kuesioner penelitian.
Kegiatan Inti
Eksplorasi (5 menit) Competence a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian aturan. (Konteks) b. Siswa menyebutkan pengertian aturan sesuai dengan pengetahuan mereka. (Pengalaman). c. Guru memberikan penjelasan tentang aturan, bisa menambahkan maupun membenarkan pendapat dari siswa. Elaborasi (15 menit) a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 anak. b. Guru membagikan puzzle kepada setiap kelompok dan menginstruksikan siswa untuk menyusunnya yang nantinya siswa akan menjelaskan tentang gambar yang ada di puzzle dan tujuan gambar tersebut dilakukan. c. Siswa menyusun puzzle d. Siswa secara berkelompok mempresentasikan puzzlenya yang berupa gambar aturan di sekolah maupun di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
e. Selain mempresentasikan puzzle setiap siswa juga membuat daftar kegiatan yang akan dilakukannya sebagai perwujudan bahwa mereka akan melaksanakan aturan baik di sekolah maupun di masyarakat. Konfirmasi (25 menit) a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. c. Siswa diberi kesempatan bertanya 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran Conscience b. Melakukan refleksi (Refleksi) -
Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
-
Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan waktu secara disiplin?
-
Apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar?
Compassion c. Menetukan aksi (Aksi) -
Siswa membuat daftar daftar aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar
-
Dapat berperilaku disiplin saat menjumpai aturan-aturan di lingkungan sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
d. Siswa diberikan latihan soal. (Evaluasi) e. Pemberian tugas rumah untuk siswa f. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya g. Doa penutup dan salam
Pertemuan 2 1.
Kegiatan Awal (5menit) a.
Salam pembuka
b.
Doa Pembukaan
c.
Presensi
d.
Apersepsi -
Guru dan siswa bertanya jawab tentang siapa yang menaati aturan hari ini (Konteks).
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 2.
Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi Competence - Guru menampilkan macam-macam gambar tentang aturan-aturan dan contohnya yang berlaku di sekolah, rumah dan masyarakat (Pengalaman) Elaborasi a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
b. Guru memberikan penjelasan mengenai macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat beserta contohnya seperti gambar yang sudah ditampilkan. c. Guru membagikan macam-macam gambar aturan yang berlaku di masyarakat. d. Guru meminta siswa mengelompokkan gambar yang diberikan sesuai dengan macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat, di sekolah, dan di rumah. e. Guru meminta siswa menuliskan manfaat adanya aturan dalam kehidupan sehari-hari. f. Guru meminta kelompok yang telah selesai mengerjakan untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di dalam kelompok Konfirmasi a. Guru mengoreksi jawaban siswa. b. Guru menanyakan kepada siswa hal yang belum dipahami atau kesulitan selama pembelajaran. 3.
Kegiatan Akhir (15menit) a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
Conscience b. Guru membagikan kertas refleksi kepada siswa dan meminta siswa menjawab pertanyaan guru berkaitan tentang pembelajaran yang telah dialami siswa (Refleksi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Compassion c. Guru mengajak siswa untuk membuat contoh aturan yang cocok berlaku di kelas (Aksi). d. Guru membagikan latihan soal sebagai evaluasi (Evaluasi). e. Guru memberikan koesioner kedisiplinan. f. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan mempersilahkan siswa untuk istirahat c.
Pengamatan atau Observasi Peneliti melakukan pengamatan secara langsung proses pembelajaran, cara
kerja kelompok dan sikap masing-masing anggotanya dan mencatat kejadian yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Hal tersebut bertujuan sebagai tolok ukur untuk menjalankan siklus selanjutnya. d. Refleksi 1) Meninjau akhir siklus 1 untuk mengetahui apakah target yang ditentukan telah tercapai 2) Mencari kekurangan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan mencari penyebabnya. 3) Merencanakan tindak lanjut untuk menjadi dasar perbaikan di siklus yang ke 2 4) Menentukan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam siklus selanjutnya. 5) Peneliti membuat kesimpulan mengenai sikap siswa terhadap nilai kedisiplinan dalam pembelajaran PKn tentang aturan-aturan yang ada dimasyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
6) Peneliti merancang tindakan untuk siklus berikutnya.
4.
Siklus II
a.
Perencanaan Tahap perencanaan ini peneliti kembali menyiapkan RPP, materi, dan soal
evaluasi untuk pembelajaran di siklus II. Selain itu peneliti juga menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan siswa dalam pembelajaran b. Pelaksanaan Pada siklus II ini dilaksanakan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. 1.
Kegiatan Awal (7 menit) a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa c. Guru menanyakan kabar siswa d. Guru melakukan presensi e. Guru memberikan kontrak belajar f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
2.
Kegiatan Inti
Eksplorasi (5 menit) - Guru bertanya kepada siswa mengenai aturan-aturan apa saja yang ada di lingkungan sekitar dan sikap apa yang harus dimiliki untuk melaksanakan aturan-aturan itu serta pernahkah siswa melakukan aturan itu (Konteks).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
- Siswa menjawab sikap apa yang harus dimiliki untuk melaksanakan aturan-aturan itu serta pernahkah siswa melakukan aturan menurut pengalaman yang mereka miliki (Pengalaman). Elaborasi (30 menit) Competence a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 anak. b. Siswa secara berkelompok mempraktikan cerita yang berwujud dialog mengenai contoh sikap disiplin atau sikap tidak disiplin yang telah disiapkan oleh guru di depan kelas. c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk membedakan mana sikap disiplin dan yang mana sikap tidak disiplin berdasarkan cerita yang dipraktikkan. d. Siswa secara berkelompok membuat poster mengenai contoh sikap disiplin atau tidak disiplin dan akibatnya terhadap aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat. Konfirmasi (5 menit) a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. c. Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya 3.
Kegiatan Penutup (23 menit) a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Conscience b. Melakukan refleksi (Refleksi) -
Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
-
Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan secara disiplin?
-
Apakah kamu sudah mengetahui aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar?
-
Apakah kamu sudah mengetahui contoh perbuatan disiplin dan tidak disiplin?
Compassion c. Menetukan aksi (Aksi) -
Membuat aturan-aturan di lingkungan rumah
d. Siswa mengerjakan soal evaluasi (Evaluasi) e. Pemberian tugas rumah untuk siswa f. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya g. Doa penutup dan salam
c.
Pengamatan atau Observasi Peneliti melakukan pengamatan bagaimana sikap kedisiplinan siswa dalam
pembelajaran di siklus II. Peneliti juga mencatat beberapa hal penting yang berhubungan dengan sikap kedisiplinan siswa yang muncul dalam pembelajaran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
d. Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti mengidentifikasi permasalah-permasalahan yang muncul. Peneliti juga melihat hasil observasi apakah sudah menunjukkan peningkatan.
D. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik nontes. Teknik pengumpulan data non tes dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. 1.
Observasi Observasi menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono 2014: 203) merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Gulo (2002: 116) juga mengungkapkan bahwa observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Observasi mempunyai dua jenis yaitu observasi berstruktur (dengan pedoman) dan observasi tidak berstruktur (tidak menggunakan pedoman) (Kusumah, 2010: 66). Peneliti menggunakan observasi langsung dengan tipe berstruktur (dengan menggunakan pedoman) untuk melihat secara nyata kondisi siswa saat melakukan pembelajaran di kelas. Peneliti mengamati bagaimana sikap siswa dan kedisiplinan siswa saat mengikuti pembelajaran. Observasi dilakukan ketika peneliti berada di dalam kelas dan mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
memberikan check list pada butir-butir pernyataan yang sesuai dengan apa yang terjadi di dalam kelas berkaitan dengan kedisiplinan belajar siswa.
2.
Kuesioner Teknikpengumpulandatayangselanjutnyaadalahkuesioner.
MenurutSugiyono(2014:199),kuesionermerupakanteknikpengumpulan datayangdilakukandengancaramemberiseperangkatpernyataanatau pernyataantertuliskepadarespondenuntukdijawabnya.Kuesioner mempunyai dua jenis yaitu kuesioner berstruktur atau tertutup yang berisi pertanyaan disertasi jawaban dan kuesioner tidak berstruktur atau terbuka yang berisi pertanyaan tidak disertai jawaban (Kusumah, 2010: 78). Peneliti menggunakan jenis kuesioner tertutup
untuk
mencari
data.Penelitimenyebar
kuesioneruntukmemperolehhasilkedisiplinansiswadalamkegiatan pembelajarandikelas.Dalamkuesionerterdapat20pernyataanatau pertanyaanyangakandipiliholehsiswasesuaidenganyangsiswa
alami
dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara memberi tanda silang(X) pada kolom jawaban. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner mengandung tiga ranah yang harus dikembangkan oleh siswa yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (pemahaman), dan konatif (pelaksanaan). Pernyataan yang dibuat merupakan pernyataan yang berkaitan dengan sikap kedisiplinan. Sikap kedisiplinan tersebut dibagi menjadi tiga indikator yaitu aturan-aturan dirumah, sekolah dan masyarakat, menyadari dan mengontrol diri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
serta kesadaran akan tujuan. Pernyataan dibuat menjadi pernyataan 13 favorable dan 7 pernyataan unfavorable. 3.
Wawancara Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan lisan kepada subjek yang diteliti (Kusumah, 2010: 77). Wiriaatmadja, (2007: 117) mengungkapkan bahwa wawancara merupakan pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang- orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu. Wawancara mempunyai dua jenis yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur (Kusumah, 2010: 77). Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara oleh karena itu wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara dilakukan secara langsung yaitu dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas dan siswa tanpa perantara. Peneliti melakukan
wawancara sebelum melakukan
penelitian. Pertanyaan yang diajukan peneliti merupakaan pertanyaan mengenai sikap siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan konatif terhadap nilai kedisiplinan.
4.
Dokumentasi Dokumentasimerupakancatatanperistiwayangsudahberlalu
(Sugiyono,2014:329).Penelitimenggunakanteknikpengumpulandata berupadokumenuntukmemperolehdatatentangprestasisiswa.Hasil penelitianjugaakansemakindapatdipercayadenganadanyafoto-foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
selamaprosespembelajaran.Penilaianuntukaspekkognitifpeneliti
menggunakan
nilai evaluasi. E. Instrumen penelitian Instrumenpenelitianyangdigunakanpenelitiyaitupedomanwawancara,
lembar
observasi sikap, dan kuesioner. 1.
Pedoman Wawancara Pedoman wawancara ini digunakan peneliti untuk mencari kondisi awal yang
dilakukan dengan mewawancarai guru kelas. Garis besar pertanyaan yang diajukan peneliti berdasarkan indikator sikap kedisiplinan. Pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Pedoman Wawancara dengan Guru Indikator
Pernyataan
Apakah semua siswa menaati peraturan sekolah? Apakah semua Aturan-aturan di siswa melaksanakan rumah, sekolah dan peraturan kelas? masyarakat Apakah siswa memakai seragam sesuai dengan aturan sekolah? Apakah ada siswa yang telat mengumpulkan tugas? Jika ada seberapa sering? Apakah ada jadwal Menyadari dan piket kelas? Jika ada mengontrol diri apakah semua siswa melaksanakan tugas piket sesuai jadwal? Apakah semua siswa masuk kelas tepat waktu?
Jawaban Ya Tidak
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Indikator
Pernyataan
Jawaban Ya Tidak
Keterangan
Apakah semua siswa memiliki sikap dan nilai kedisiplinan yang baik pada raport? Kesadaran akan tujuan Apakah ada manajemen kelas di dalam kelas? Jika ada, apakah semua siswa menerapkannya?
Tabel 3.1 menunjukkan tentang pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk mengetahui masalah yang ada di kelas III. Wawancara dilakukan dengan guru kelas untuk memperoleh kondisi awal siswa.
2.
Lembar Observasi Observasidilakukanolehpenelitiyangmengacupadaaktivitasgurudan
siswaselamapembelajaranberlangsung. Observasi yang dilakukan adalah dengan memberikan deskipsi kepada proses pembelajaran yang ada di kelas.Observasi yang dilalukan peneliti diantaranya mengamati hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang terdapat di kelas yaitu: a) proses pembelajaran b) pengelolaan kelas c) metode pembelajaran. Format lembar observasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Lembar Observasi Sikap Siswa Indikator
Aspek yang diamati
Siswa memperhatikan guru saat melakukan pembelajaran Proses pembelajaran Siswa tidak ramai sendiri pada saat proses pembelajaran berlangsung Aktivitas belajar siswa
Deskripsi Hasil Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Indikator
Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
Pengelolaan kelas Siswa menjalankan aturan yang berlaku di kelas Metode pembelajaran Guru melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah dalam model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Tabel 3.2 merupakan pernyataan yang akan diamati peneliti saat melakukan observasi di kelas III. Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti digunakan untuk mencari permasalahan pembelajaran di kelas III serta untuk menguatkan data pada penulisan latar belakang.
3.
Kuesioner Instrumenpenilaianyangdigunakanpenelitiadalah
penilaiannontes.Instrumennontesyangdigunakandalampenelitian berupalembarkuesioner.Kuesionerdigunakanuntukmengukurranah afektif,dan
konatif
dalamhalkedisiplinansiswaselamaproses
kognitif, pembelajaran.
Kuesioner disusun berdasarkan indikator kedisiplinan. Kuesioner terdiri dari 47 item pernyataan atau pertanyaan yang terbagi menjadi 24 item positif dan 23 item negatif. Item positif sering disebut dengan favorabel dan item negatif sering disebut unfavorabel. Pengisian kuesioner menggunakan cara memberi tanda check list pada kolom SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju) pada setiap pernyataan yang sesuai dengan kenyataan yang ada pada siswa. Pengukuran kuiseoner menggunakan skala Likert dengan skor sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 3.3 Pengukuran Kuesioner Item Positif dan Negatif No.
Kategori
1.
Item positif
2.
Item negatif
Skor 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju
Tabel 3.3 pengukuran kuesioner item positif dan negatif menunjukkan penjabaran skor untuk item positif dan negatif. Penjabaran skor untuk item positif adalah skor 1 memiliki arti bahwa responden sangat tidak setuju pada pernyataan kuesioner. Skor 2 memiliki arti bahwa responden tidak setuju pada pernyataan kuesioner. Skor 3 memiliki arti bahwa responden ragu-ragu pada pernyataan kuesioner. Skor 4 memiliki arti bahwa responden setuju pada pernyataan kuesioner. Skor 5 memiliki arti bahwa responden sangat setuju pada pernyataan kuesioner. Penjabaran skor untuk item negatif yaitu, skor 5 memiliki arti bahwa responden sangat tidak setuju pada pernyataan kuesioner. Skor 4 memiliki arti bahwa responden tidak setuju pada pernyataan kuesioner. Skor 3 memiliki arti bahwa responden ragu-ragu pada pernyataan kuesioner. Skor 2 memiliki arti bahwa responden setuju pada pernyataan kuesioner. skor 1 memiliki arti bahwa responden sangat setuju pada pernyataan kuesioner. Pilihan alternatif jawaban “Cukup” tidak digunakan dalam penelitian ini dengan alasan siswa memiliki kecenderungan untuk memelilih aternatif jawaban “cukup”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
daripada memilih alternatif jawaban yang lain. Item positif dan item negatif yang ada di dalam kuesioner peningkatan sikap kedisiplinan dijabarkan dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.4 Sebaran Item Positif dan Item Negatif Aspek
Kognitif
Afektif
No Item
Item Positif
No Item
Item Negatif
8.
Saya memahami bahwa 6. aturan disiplin dapat membuat hidup lebih teratur
Saya melupakan aturan kedisiplinan di lingkungan sekolah
42.
Saya yakin bahwa aturan disiplin dapat membantu saya menjadi rajin
Saya tidak bersungguhsungguh dalam melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
14.
Saya menyadari pentingnya 28. turan yang berlaku di lingkungan yang membuat hidup lebih tertib dan aman
Aturan yang dibuat membuat saya tertekan dalam melakukan berbagai macam kegiatan
27.
Saya meyakini membuat 39. jadwal kegiatan sehari-hari dapat menjadikan hidup teratur
Saya memahami pentingnya menaati peraturan hanya di rumah saja.
13.
Saya mengetahui sikap 17. disiplin penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Saya menyadari bersikap mematuhi aturan membuat hidup semakin ruwet
26.
Saya masuk kelas tepat waktu agar tidak mengganggu pelajaran
24.
Saya sadar masuk kelas tepat waktu itu membuat saya tergesa-gesa
46.
Saya tahu jika melaksanakan piket itu dapat menjaga kebersihan
47.
Saya tahu piket dapat membuat saya lelah
22.
Saya merasa senang ketika 35. melaksanakan aturan di lingkungan sekitar
Saya tidak ingin melaksanakan aturan disiplin di kelas karena saya merasa bosan
40.
Ketika diajak untuk 16. membolos oleh teman saya menolak.
Saya tidak tertarik untuk menaati peraturan yang sudah dibuat
2.
Aturan di sekolah membuat 37.
Aturan di sekolah tidak
43.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Aspek
No Item
Item Positif
No Item
saya lebih rajin
Item Negatif terlalu penting bagi saya
44.
Apabila melanggar peraturan saya siap menerima sanksi
29.
Saya tidak mau menerima sanksi bila saya melangggar aturan
38.
Saya merasa ketekunan dalam belajar, membuat saya pandai
10.
Mencoret-coret tembok merupakan tindakan yang layak dilakukan di masyarakat karena menyalurkan rasa seni
21.
Saya menghargai teman 45. yang sedang piket dengan tidak berada di dalam kelas
Saya tertarik ajakan teman untuk membolos saat pelajaran yang tidak saya sukai
9.
Saya senang melakukan piket sesuai jadwal
23.
Saya senang membuang sampah di laci kelas
15.
Saya bangga memakai seragam sesuai peraturan sekolah
19.
Saya senang memakai seragam bebas ke sekolah
18.
Saya sudah melaksanakan 3. piket di kelas sesuai dengan jadwal
Saya mengerjakan tugas jika saya diingatkan.
30.
Saya datang ke sekolah tepat waktu.
Saya membiarkan teman yang melanggar peraturan.
1.
Saya mengumpulkan tugas 5. tepat waktu
Saya datang terlambat ke sekolah
32.
Saya melaksanakan aturan 20. yang berlaku di masyarakat dengan sungguh-sungguh.
Saya tidak bersungguhsungguh dalam melaksanakan aturan yang dituliskan
36.
Saya berniat memperhatikan 12. penjelasan guru saat pelajaran di kelas
Saya mencontek ketika ulangan, demi memperoleh nilai baik
4.
Saya mematikan televisi ketika sedang belajar
31.
Saya malas untuk bangun pagi
41.
Saya membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar hidup lebih teratur r.
33.
Saya terpaksa melakukan piket kelas
7.
Saya setiap hari masuk kelas 11. tepat waktu agar tidak ketinggalan pelajaran
Saya malas mengerjakan pekerjaan rumah karena menyita waktu bermain
25.
Konatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Aspek
No Item
Item Positif
No Item
Item Negatif saya
34.
Saya memakai seragam sesuai peraturan sekolah agar tidak mendapat sanksi
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa terdapat 24 item positif dan 23 item negatif dalam instrumen penelitian tersebut. Item positif tersebut yaitu item 1, 2, 4, 7, 8, 9, 13, 14, 15, 18, 21, 22, 26, 27, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 41, 42, 44, dan 46. Item negatif yaitu item 3, 5, 6, 10, 11, 12, 16, 17, 19, 20, 23, 24, 25, 28, 29, 31, 33, 35, 37, 39, 43, 45 dan 47. Sebaran nomor item positif dan item negatif pada tabel diatas dapat dilihat pada tabel berikut ini yaitu mengenai kisi-kisi kuesioner : Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner Indikator Aturan-aturan di rumah, sekolah, dan masyarakat Menyadari dan mengontrol diri
Kesadaran akan tujuan
Aspek Sikap Kognitif Afektif Konatif Kognitif Afektif Konatif Kognitif Afektif Konatif
No Item 6, 8, 14, 28, 42, 43 2, 16, 22, 29, 35, 37, 40, 44 1, 3, 5, 18, 20, 25, 30, 32 13, 17, 27, 39 10, 21, 38, 45 4, 12, 31, 36 24, 26, 46, 47 9, 15, 19, 23 7, 11, 33, 34, 41
Tabel 3.5 menunjukkan sebaran nomor item pada kuesioner penelitian. Penelitian menggunakan 3 indikator sikap kedisiplinan yaitu aturan-aturan di rumah, sekolah dan masyarakat, menyadari dan mengontrol diri, dan kesadaran akan tujuan. Jumlah aspek untuk masing-masing indikator adalah 3 dengan jumlah soal 47 soal. Indikator untuk aturan-aturan di rumah, sekolah dan masyarakat berjumlah 22 soal. Indikator menyadari dan mengontrol diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
berjumlah 12 soal. Indikator kesadaran akan tujuan berjumlah 13 soal.
F. Teknik Pengujian Instrumen Teknik pengujian instrumen penelitian menggunakan validasi dan reliabilitas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP serta kuesioner yang digunakan untuk mengukur peningkatan kedisiplinan siswa. 1.
Validitas Instrumen Instrumenpenelitiandapatdikatakanbaikapabilainstrumentersebut
validdanreliabel.Instrumenyangdigunakanuntukpenelitian dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Hasil penelitian yang valid yaitu ketika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Valid mempunyai arti “dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono, 2014: 173). Suatu tes dapat dikatakan valid bila alat ukur tersebut melakukan fungsi ukurnya. Penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu: a.
Validitas isi Validitas isi digunakan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan
materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2014: 182). Siregar (2010: 163) menjelaskan validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen dalam mengukur isi (konsep) yang harus diisi. Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa validitas isi merupakan kesesuaian isi instrumen dengan teori yang
telah
diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Fungsidarivaliditasisiyaitusebagaialatpenilaianuntukmengukur isi materi yang akan diajarkan. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur peningkatan sikap kedisiplinan siswa. Validitas isi untuk penelitian ini adalah dengan cara expert judgment yaitu meminta para ahli untuk meneliti dan mengukur konsep dari perangkat pembelajaran dan kuesioner. a)
Validasi Perangkat Pembelajaran Validitas isi perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan oleh
dosen ahli pembelajaran PKn, dosen ahli psikologi, dan guru kelas III. Peneliti mengujikan perangkat pembelajaran dan perangkat pengambilan data kepada dosen ahli pembelajaran PKn Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dosen ahli psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan guru kelas III Sekolah Dasar Negeri Kledokan. Perangkat pembelajaran yaitu RPP dan silabus serta perangkat pengambilan data yaitu kuesioner yang kembali kemudian akan diolah dan jika terdapat kesalahan maka akan direvisi. Perbaikan dari item perangkat pembelajaran dan kuesioner tidak dapat dilakukan dengan sembarangan karena terdapat kriteria yang harus dipenuhi. Rentangskorvalidasiadalah1–4 dengankriteria1=kurangsekali,2=kurang,3=cukup,4=baik.Rataratahasilvalidasiyangkurangdariskor3memperlihatkanbahwa komponentersebutperludirevisi,sedangkankomponenyangmemilikirata-rata skorlebihdari3tidakdirevisi.Jikavalidatormemberikankomentarsecarapositif padakomponenyangmemilikiskorkurangdari3,makakomponentersebuttetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
direvisi.Jikakomponenmemilikiskoryanglebihdari3namunmendapatkan komentaryangnegatif,makakomponentersebuttetapdirevisijuga.Peneliti menggunakanangka3sebagaipassingscorekarenaskor3merupakanmedian. Kriteria revisi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Revisi Kriteria ≤ 3 ≤ 3 ≥3 ≥3
Pernyataan Negatif Positif Negatif Positif
Revisi/Tidak Revisi Revisi Revisi Revisi Tidak Revisi
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa apabila rata-rata skor yang diperoleh dari masing-masing nomor item dalam setiap indikator ≤ 3 berisi pernyataan negatif berarti pernyataan perlu dilakukan revisi. Apabila rata-rata skor yang diperoleh ≤ 3 namun berisi pernyataan negatif, maka pernyataan tidak perlu dilakukan revisi. Rata-rata skor ≥ 3 dan berisi pernyataan negatif maka perlu dilakukan revisi. Skor yang memiliki rata-rata ≥ 3 dan berisi pernyataan negatif, maka pernyataan perlu direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 3.7 hasil expert judgment Perangkat Pembelajaran RataRata
Komponen Nilai
Validator 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Validator I
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
4
3, 476
Validator II
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3,952
Validator III
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3, 333
3,6
3,6
3,6
3,6
3,6
3,6
3,6
3,3
3,6
3,6
3,3
3,6
3,6
3,3
3,3
3,3
3,6
3,6
3,3
3,6
Rata-rata
4
3,376
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa rata-rata untuk perangkat pembelajaran dengan nomor item 1 sebesar 3,6. Rata-rata item nomor 2 sebesar 3,6. Rata-rata item nomor 2 dari validator sebesar 3,6. Item nomer 3 mempunyai rata-rata 3,6. Nomor item 4 mempunyai rata-rata 3,6. Rata-rata item nomer 5 sebesar 3,6. Item nomor 6 mempunyai rata-rata 3,6. Rata-rata item nomor 7 sebesar 3,6. Rata-rata item nomor 8 sebesar 3,3. Rata-rata item nomor 9 dan 10 sebesar 3,6. Rata-rata item nomor 11 sebesar 3,3. Rata-rata item nomor 12 dan 13 sebesar 3,6. Rata-rata item nomor 14 sebesar 4. Rata-rata item nomor 15, 16, dan 17 sebesar 3,3. Ratarata item nomor 18 dan 19 sebesar 3,6. Rata-rata item nomor 20 sebesar 3,3. Ratarata item nomor 21 sebesar 3,6. Rata-rata keseluruhan dari 3 validator item nomor 1 sampai dengan 21 sebesar 3,376. Rata-rata yang diperoleh lebih dari 3 dan komentar yang diberikan positif, maka perangkat pembelajaran layak digunakan untuk penelitian. b) Validasi Instrumen Penelitian Validasi isi selanjutnya adalah validasi kuesioner. Validitas isi bertujuan untuk meminta para ahli agar meneliti dan mengukur konsep dari kuesioner. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen dan guru yang merupakan ahli dari pembelajaran dan instrumen penelitian. Peneliti berencana akan mengujikan kuesionernya kepada 1 dosen ahli PKn Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 1 dosen ahli evaluasi pembelajaran, dan 1 guru sekolah dasar. Kuesioner yang kembali kemudian akan diolah dan jika terdapat kesalahan maka akan direvisi. Rentang skor yang digunakan dalam validasi 1 - 4 dengan
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
penjabaran 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik. Revisi kuesioner menggunakan rentang skor seperti yang ada dalam tabel berikut. Tabel 3.8 Kriteria Revisi Rentang Skor 31 – 40 21 – 30 11 – 20 1 – 10
Pernyataan Positif Positif Negatif Negatif
Revisi/Tidak Revisi Tidak Revisi Tidak Revisi Revisi Revisi
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa apabila rentang skor yang diperoleh dari jumlah skor semua nomor item antara 31 - 40 berisi pernyataan positif berarti pernyataan tidak perlu dilakukan revisi. Apabila rentang skor yang diperoleh antara 21 – 30 dengan pernyataan positif, maka pernyataan tidak perlu dilakukan revisi. Rentang skor 11 - 20 dan berisi pernyataan negatif maka perlu dilakukan revisi. Jumlah skor yang memiliki rentang 1 - 10 dan berisi pernyataan negatif, maka pernyataan perlu direvisi. Tabel 3.9 Expert judgment Kuesioner Komponen Nilai
Validator
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Validator I
3
4
3
4
4
3
4
3
3
4
35
Validator II
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
Validator III
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
34
Rata-rata
11
11
10
12 12
10
11
11
10
11
36,333
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa jumlah skor validator I adalah 35 dengan pernyatan positif, maka kuesioner tidak perlu revisi. Jumlah skor validator II adalah 40 dengan pernyatan positif, maka kuesioner tidak perlu revisi. Jumlah skor validator III adalah 34 dengan pernyatan positif, maka kuesioner tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
revisi. Rata-rata jumlah skor yang diperoleh adalah 36,33, maka kuesioner layak untuk digunakan dalam penelitian.
2.
Validitas Muka Siregar (2010:163) memaparkan validitas muka ialah kemampuan suatu
instrumen untuk mengukur isi yang harus diukur. Validitas muka menunjukkan kualitas suatu indikator tampak beralasan atau logis untuk mengukur suatu variabel
(Morrisan,
2012:104).
Validitasrupadigunakanuntukmengujivaliditasdarikuesioner. ValidasirupakuesionerdiujikankepadasiswakelasIV.Penelitimenanyakan kepadasiswayangbernamaAridanHudatentangkejelasankalimatdarikuesionerdenga nbertanya,“Apakahadapertanyaandarikuesioneryangsayaberikan?”. kok
KemudianArimenjawab,“jelas kuesionernya.”Hudamenjawab,“Kuesionernyamudah
dandapat
pahami”.UngkapanAridanHudamenegaskanbahwakalimatdarikuesioner
saya sudah
jelas dan mudah untuk dijawab.
3.
Validitas Konstruk Validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu
alat ukur dalam mengukur suatu konsep yang diukurnya (Siregar, 2010:163). Instrumen penelitian dikonstruksi dengan aspek-aspek yang akan diukur dengan landasan teori dan selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Ahli yang diminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
untuk meneliti umumnya bergelar doktor atau ahli dalam bidang yang diteliti (Sugiyono, 2014: 177). a.
Pengujian kuesioner skala sikap Penelitian ini menerapkan validitas konstruk terhadap 47 item pernyataan
mengenai sikap kedisiplinan siswa. Intrumen diujicobakan kepada 31 responden yaitu siswa sekolah dasar negeri Nanggulan. Penentuan responden dilakukan secara acak. Validitas konstruk yang didapat dari 31 responden tersebut kemudian di analisis menggunakan menggunakan SPSS 16. Pengujian dilakukan dengan mengkorelasikan skor menggunakan korelasi Product Moment (Martono, 2010: 243). Rumus dari korelasi Product Moment.
Gambar 3.2 Rumus Korelasi Keterangan : rxy
= Koefisien korelasi
Σx
= Jumlah skor dalam sebaran x (skor item per butir)
Σy
= Jumlah skor dalam sebaran y (skor item per total)
Σx2
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
Σy2
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N
= Jumlah responden Tabel 3.10 menjabarkan hasil dari validitas konstruk. Perhitungan dengan
korelasi Product Moment menggunakan program SPSS 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Tabel 3.10 Hasil Validitas Kuesioner Sikap Kedisiplinan Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
No item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Item 41 Item 42 Item 43 Item 44 Item 45
r hitung 0,538** 0,091 0,054 0,173 0,113 0,038 0,330 0,247 0,260 0,055 -0,148 0,448* 0,161 0,318 0,487** -0,142 0,180 0,589** 0,365* -0,118 0,459** 0,273 0,079 0,005 0,236 0,309 0,437* 0,220 0,189 0,729** 0,620** 0,455* -0,007 0,570** 0,379* 0,808** 0,380* 0,275 0,401* 0,338 0,384* 0,531** 0,387* 0,346 0,320
r tabel 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355
Valid / Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
No. 46. 47.
No item Item 46 Item 47
r hitung 0,566** 0,459**
r tabel 0,355 0,355
Valid / Tidak Valid Valid Valid
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa item tidak valid terdapat dalam nomer 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 33, 38, 40, 44, dan 45. Item nomor 1, 12, 15, 18, 19, 21, 27, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 39, 41, 42, 43, 46, dan 47 merupakan item-item yang valid. Item yang valid dengan tanda (*) dan memiliki taraf kepercayaan sebesar 95%. Seluruh item dengan tanda (**) memiliki taraf kepercayaan 99%. Hasil validitas konstruk terdapat 27 item yang tidak valid, maka penelitian hanya menggunakan 20 item untuk menganalisis perhitungan-perhitungan selanjutnya. Penggunaan rtabeladalah dengan melihat rhitung >rtabel dan item tersebut dinyatakan valid. Penentuan r tabel dengan melihat jumlah populasi yang ada (Sugiyono, 2014: 455). Hasil analisis uji validitas yang menggunakan program SPSS 16 secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Hasil 20 item kuesioner yang valid dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.11 Hasil kuesioner yang valid untuk setiap indikator No. 1. 2. 3.
Indikator Sikap Kognitif Afektif Konatif
Nomer Soal 27, 39, 42, 43, 46, 47 15, 19, 21, 35, 37 1, 12, 18, 30, 31, 32, 34, 36, 41
Tabel 3.11 menunjukkan hasil kuesioner yang valid untuk setiap indikator sikap. Jumlah kuesioner yang valid adalah 20 item. Indikator sikap kognitif terdapat dalam item soal 27, 39, 42, 43, 46, dan 47. Indikator sikap afektif terdapat dalam item soal 15, 19, 21, 35, dan 37. Indikator sikap konatif terdapat dalam item soal 1, 12, 18, 30, 31, 32, 34, 36, dan 41.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
2.
Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2014: 364) reliabilitas berkenaan dengan derajad
konsistensi dan kestabilan data atau temuan.Reliabilitas mempunyai sebutan lain seperti taraf kepercayaan, keajegan, keterandalan, konsisten, dan kestabilan karena jawaban yang sama. Alat ukur disebut reliable ataumempunyai keandalan jika konsisten memberikan jawaban yang sama. Penelitianini menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berikut adalah rumus koefisien AlphaCronbach (Siregar, 2010: 176):
Gambar 3.3 Rumus Alpha Cronbach Keterangan : r11
= Cronbach’s coefficient alpha
k
= jumlah pecahan = total dari varian masing-masing pecahan = varian total skor Hasil dari perhitungan yang telah diperoleh menunjukkan ketetapan suatu alat
dalam mengukur apa saja yang alat itu ukur. Tabel 3.12 menjelaskan antara koefisien reliabilitas beserta keterangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 3.12 Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien 0,91-1,00 0,71-0,90 0,41-0,70 0,21-0,40 Negatif -0,20 Sumber: Masidjo (1995:209)
Tingkat Hubungan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Tabel 3.12 menunjukkan jika koefisien reliabilitas ada diantara 0,91 – 1,00 maka dinyatakan sangat tinggi. Koefisien reliabilitas ada diantara 0,71 – 0,90 maka dinyatakan tinggi. Koefisien reliabilitas ada diantara 0,41 – 0,70 maka dinyatakan cukup. Koefisien reliabilitas berada diantara 0,21 – 0,40 maka dinyatakan rendah. Koefisien reliabilitas berada diantara kurang dari 0,20 maka hubungan dinyatakan sangat rendah. Hasil analisis dari validitas yang berjumlah 20 item yang valid diolahreliabilitasnya. Item-item yang valid tersebut diolah reliabilitasnya menggunakan program SPSS 16. Hasil dari pengolahan dapat dilihat pada tabel 3.13. Tabel 3.13 Hasil Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's
Based on
Alpha
Standardized Items
N of Items
.856
.867
20
Tabel 3.13 menunjukkan nilai reliabilitas Cronbach Alpha (α) sebesar 0,856. Hasil dari analisis diperoleh α = 0,856, maka reliabilitas dinyatakan tinggi. Hasil analisis untuk uji reliabiltas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
G. Teknik analisis data Sugiyono(2014:
333)menjelaskanbahwadalampelaksanaan
tindakankelas,adaduajenisdatayangdapatdikumpulkanolehpenelitiyaitu datakuantitatifmerupakanteknikanalisisdatamenggunakanmetodestatistik yangsudahtersedia.
Datakualitatifberupakata-kataataukalimat,sehinggamampu
memberikansuatugambaranpadakeadaansepertihasilwawancaradenganguru kelassertakomentarsiswaterhadappembelajaranyangtelahdilaksanakandan
soal-
soalevaluasiyangdiujikan.Datakuantitatifdianalisismenggunakananalisis statistikdeskriptifagardapatmemberikansuatugambaranterhadapkeberhasilan tindakan.Teknikstatistikdeskriptifpadapenelitianiniadalahmencari jumlah skorratarata sikap kedisiplinan siswasetiapaspek kemudian menghitung menggunakan PAP tipe 1. Masijo mengartikan Penilaian Acuan Patokan (PAP) adalah penilaian yang membandingkan prestasi belajar siswa dengan patokan yang ditetapkan sebelumnya oleh guru (Masijo, 1995: 151). PAP mempunyai dua tipe yaitu PAP tipe 1 dan PAP tipe 2. Perbedaan PAP tipe 1 dan PAP tipe 2 terletak passing score PAP tipe 2 lebih rendah dari pada PAP tipe 1. Peneliti menggunakan PAP tipe 1 untuk menghitung data yang diperoleh. Berikut adalah tabel kriteria PAP tipe 1: Tabel 3.14 Kriteria PAP tipe 1 Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64%
Nilai Huruf
Keterangan
A B C D
Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
di bawah 55%
E
Sangat Tidak Baik
Dari tabel 3.14 diketahui bahwa siswa dikatakan memiliki sikap kedisiplinan jika berada pada rentang skor 65% - 100% atau siswa dikatakan memiliki sikap kedisiplinan jika mendapatkan skor C atau cukup. Langkah untuk menganalisis kedisiplinan siswa adalah sebagai berikut: a.
Penskoran Penskorankuesionerdilakukandengancarabilasiswamengisi kuesioner dengan
nilai setiap pernyataan 1-5 sesuai dengan jawaban siswa memilih adalah SS (Sangat Setuju), adalah S (Setuju), R (Ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Jawaban R (Ragu) dengan nilai 3 dihilangkan dalam penelitian ini karena merupakan jawaban bias. b.
Menghitung jumlah skor yang diperoleh setiap siswa
Jumlah skor setiap siswa = jumlah skor dari setiap item
c.
Menghitung jumlah skor seluruh siswa
Jumlah skor seluruh siswa = jumlah skor item semua siswa
d.
Menghitung rata-rata skor kelas
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
e.
Menghitung nilai rata-rata
Nilai rata-rata =
f.
Menentukan
rentang
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
skor
berdasarkan
𝑥 100
kriteria
sikap
kedisiplinan
menggunakan PAP tipe 1 Tabel 3.15 Rentang skor dari kriteria sikap kedisiplinan Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% di bawah 55%
Rentang Skor
Nilai Huruf
Keterangan
90 – 100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 20 – 54
A B C D E
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel 3.15 berisi rentang skor yang digunakan untuk melihat sikap kedisiplinan siswa. Rentang skor 90 – 100 mempunyai kriteria “sangat tinggi”. Rentang skor 80 – 89 mempunyai kriteria “tinggi”. Rentang skor 65 – 79 mempunyai kriteria “cukup”.
Rentang skor 55 – 64 mempunyai kriteria
“rendah”. Rentang skor 54 – 20 mempunyai kriteria “sangat rendah”. Rentang skor minimal adalah 20 dan tidak 0 karena hal itu diasumsikan siswa menjawab semua kuesioner dengan skor yang terendah yaitu 1. Siswa yang tidak mengisi kuesioner berarti kuesioner itu gugur dan harus dipastikan seluruh kuesioner terisi. Selain penilaian tabel kognitif juga terdapat tabel afektif dan konatif. Tabel peraspek dapat dilihat dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Tabel 3.16 Rentang skor dari kriteria sikap disiplin menurut aspek kognitif Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% di bawah 55%
Rentang Skor
Nilai Huruf
Keterangan
27 – 30 24 – 26,99 19,5 – 23,99 16,5 – 19,49 6 – 16,49
A B C D E
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel 3.16 berisi rentang skor pada aspek kognitif yang digunakan untuk melihat sikap kedisiplinan siswa. Rentang skor 27 – 30 mempunyai kriteria “sangat tinggi”. Rentang skor 24 – 26,99 mempunyai kriteria “tinggi”. Rentang skor 19,5 – 23,99 mempunyai kriteria “cukup”.
Rentang skor 16,5 – 19,49
mempunyai kriteria “rendah”. Rentang skor 6 – 16,49 mempunyai kriteria “sangat rendah”. Rentang skor minimal adalah 6 dan tidak 0 karena hal itu diasumsikan siswa menjawab semua kuesioner dengan skor yang terendah yaitu 1. Siswa yang tidak mengisi kuesioner berarti kuesioner itu gugur dan harus dipastikan seluruh kuesioner terisi. Selain penilaian tabel kognitif juga terdapat tabel afektif dan konatif. Tabel aspek afektif dapat dilihat di tabel 3.17 sebagai berikut: Tabel 3.17 Rentang skor dari kriteria sikap disiplin menurut aspek afektif Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% di bawah 55%
Rentang Skor
Nilai Huruf
Keterangan
22,5 – 25 20 – 22,49 16,25 – 19,99 13,75 – 16,24 5 – 13,74
A B C D E
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel 3.17 berisi rentang skor pada aspek afektif yang digunakan untuk melihat sikap kedisiplinan siswa. Rentang skor 22,5 – 25 mempunyai kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
“sangat tinggi”. Rentang skor 20 – 22,49 mempunyai kriteria “tinggi”. Rentang skor 16,25 – 19,99 mempunyai kriteria “cukup”. Rentang skor 13,75 – 16,24 mempunyai kriteria “rendah”. Rentang skor 5 – 13,74 mempunyai kriteria “sangat rendah”. Rentang skor minimal adalah 5 dan tidak 0 karena hal itu diasumsikan siswa menjawab semua kuesioner dengan skor yang terendah yaitu 1. Siswa yang tidak mengisi kuesioner berarti kuesioner itu gugur dan harus dipastikan seluruh kuesioner terisi. Tabel yang terakhir dalam sikap kedisiplinan adalah aspek konatif. Tabel penilaian aspek konatif dapat dilihat di tabel 3.18 sebagai berikut: Tabel 3.18 Rentang skor dari kriteria sikap disiplin menurut aspek konatif Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% - 100% 80% - 89% 65% - 79% 55% - 64% di bawah 55%
Rentang Skor
Nilai Huruf
Keterangan
40,5 – 45 36 – 40,04 29,25 – 35,99 24,75 – 29,24 9 – 24,74
A B C D E
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Tabel 3.18 berisi rentang skor pada aspek afektif yang digunakan untuk melihat sikap kedisiplinan siswa. Rentang skor 40,5 – 45 mempunyai kriteria “sangat tinggi”. Rentang skor 36 – 40,04 mempunyai kriteria “tinggi”. Rentang skor 29,25 – 35,99 mempunyai kriteria “rendah”. Rentang skor 24,75 – 29,24 mempunyai kriteria “rendah”. Rentang skor 9 – 24,74 mempunyai kriteria “sangat rendah”. Rentang skor minimal adalah 9 dan tidak 0 karena hal itu diasumsikan siswa menjawab semua kuesioner dengan skor yang terendah yaitu 1. Siswa yang tidak mengisi kuesioner berarti kuesioner itu gugur dan harus dipastikan seluruh kuesioner terisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
g.
Menghitung persentase kriteria jumlah siswa disiplin minimal cukup Presentase siswa disiplin minimal cukup = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑢𝑛𝑦𝑎𝑖 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑥100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
H. Indikator Keberhasilan Penelitian ini ingin meningkatkan tiga aspek dalam sikap kedisiplinan siswa, yaitu: (1) kognitif, yang berhubungan dengan pengetahuan siswa kedisiplinan (2) afektif, yang berhubungan dengan kesadaran siswa mengenai pentingnya disiplin dan (3) konatif, yang berhubungan dengan pelaksanaan sikap disiplin siswa. Tabel 3.19 Indikator Keberhasilan Peraspek Aspek Aspek 1: Kognitif Aspek 2: Afektif Aspek 3: Konatif Keseluruhan
Deskriptor
Kondisi Awal
Persentase Rata-rata Persentase Rata-rata Persentase Rata-rata Persentase Rata-rata
55% 22 68% 18,29 45% 31,03 64,51% 71,32
Target Capaian Siklus I 65% 24 75% 20 65% 35 80% 80,00
Target Capaian Siklus II 75% 26 80% 22 75% 40 85% 85,00
Instrumen
Non Tes
Tabel 3.19 menunjukkan tentang indikator keberhasilan pemahaman, penghayatan, dan pelaksanaan kedisiplinan dalam penelitian ini. Indikator sikap kedisiplinan yang pertama dilihat dari aspek kognitifnya, kondisi awal untuk aspek kognitif adalah 55%, sedangkan target indikator keberhasilannya dalam siklus I adalah 65% dan pada siklus II adalah 70%. Indikator sikap kedisiplinan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
yang kedua adalah aspek afektif, kondisi awalnya adalah 68%, sedangkan target indikator keberhasilannya dalam siklus I adalah 75% dan pada siklus II adalah 80%. Indikator sikap kedisiplinan yang ketiga dilihat dari aspek konatif, kondisi awalnya adalah 45%, sedangkan target indikator keberhasilannya dalam siklus I adalah 65% dan pada siklus II adalah 75%. Tabel 3.20 Indikator Keberhasilan Secara Keseluruhan Indikator
Deskriptor
Kondisi Awal
Target
Persentase siswa yang memenuhi kriteria: Sikap Kedisiplinan Siswa
64,51% 85% Rata-rata siswa
71,32
Tabel 3.20 menunjukkan indikator keberhasilan pemahaman, penghayatan, dan pelaksanaan kedisiplinan dalam penelitian ini. Indikator sikap kedisiplinan untuk kondisi awal adalah 64,51% dengan rata-rata 71,32, sedangkan target indikator keberhasilannya adalah 85% dengan rata-rata 85,00.
85,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
I.
Jadwal penelitian Tabel 3.21 Jadwal Penelitian Bulan No.
Keterangan
1.
Survei ke sekolah
2.
Penyusunan proposal penelitian
3.
Perjanjian kepada pihak SDN Kledokan untuk melakukan penelitian
4.
Konsultasi Bab 1, 2, dan 3
5.
Pengamatan pemasalahan
6.
Pelaksanaan Siklus
7.
Pembuatan Laporan
8.
Ujian skripsi
Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2016
Tabel 3.21 menunjukkan jadwal penelitian yang dimulai dari bulan Juli 2015 dan berakhir pada bulan Januari 2016. Survei ke sekolah dimulai pada bulan Juli 2015. Penyusunan proposal penelitian dimulai bulan Juli 2015. Perjanjian kepada pihak SDN Kledokan untuk melakukan penelitian dilakukan pada bulan Juli 2015. Konsultasi bab 1, 2, dan 3 dimulai dari bulan Agustus 2015 sampai bulan September 2015. Pengamatan pemasalahan dilakukan dibulan Agustus 2015. Pelaksanaan siklus dimulai dari bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Pembuatan laporan dimulai dari bulan Oktober 2015 sampai bulan Desember 2015. Ujian skripsi dilaksanakan pada bulan Januari 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian meliputi deskripsi penelitian, proses penelitian, hasil kuesioner siswa dan pembahasan. A. Deskripsi Penelitian Penelitian ini mengacu siklus yang dilakukan oleh Kemmis dan Taggart yang mempunyai 2 siklus yaitu penelitian siklus I dan penelitian siklus II. Penelitian ini mengambil satu Standar Kompetensi dengan tiga Kompetensi dasar untuk 2 siklus tersebut. Penelitian ini menggunakan 3 kali pertemuan untuk 2 siklus. Siklus I dua pertemuan dan Siklus II satu pertemuan. Alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2jp atau 2 x 35 menit. Tahap-tahap dalam setiap siklus PTK meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Peneliti dalam melakukan penelitian
ini
bekerjasama
dengan
teman
sejawat
untuk
membantu
mendokumentasikan kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung khususnya mata pelajaran PKn. Peneliti menggunakan perangkat pembelajaran yang dibuat dan telah divalidasi oleh dosen ahli PKn, dosen ahli psikologi, guru kelas, dan uji kuesioner pada siswa. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana penelitian. Hal ini merupakan kesepakatan dari guru kelas. Guru kelas berpendapat bahwa peneliti lebih paham dan mengerti tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan untuk mengajar. Penelitian ini dilakukan di kelas III 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
dengan jumlah siswa 31 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dilaksanakan tanggal 30 September 2015 sampai dengan 6 November 2015. Berikut merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti selama siklus I dan II.
B. Proses Penelitian 1.
Siklus I Penelitian siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a.
Perencanaan Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan observasi
dan menemukan masalah dalam proses pembelajaran yaitu rendahnya sikap kedisiplinan dalam mata pelajaran PKn. Rendahnya sikap siswa tersebut dilihat dari siswa yang hanya belajar pengetahuan kognitifnya saja tanpa mempelajari nilai yang ada dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti membuat rancangan pembelajaran untuk dapat meningkatkan sikap kedisiplinan siswa sehingga siswa tidak hanya belajar pengetahuannya saja tetapi juga memahami dan melaksanakan nilai yang ada dalam suatu materi pelajaran yang didapatnya. Peneliti merancang bahwa pembelajaran ini menggunakan model Pendekatan Pedagogi Reflektif (PPR). Peneliti membuat perangkat pembelajaran pertemuan 1 dan 2 yaitu silabus, RPP, lembar kerja kelompok, rubrik penilaian, soal evaluasi dan kunci jawaban serta instrumen penelitian berupa kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2. - Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Oktober 2015 dengan alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50 dengan materi mengenal aturan dan menyebutkan pengertian aturan serta contoh-contoh aturan. Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti adalah mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa dan siswa menjawab “selamat pagi.” Peneliti kemudian menanyakan siswa istirahat “bagaimana kabar kalian hari ini?” dan siswa menjawab “baik”. Peneliti kemudian memeriksa kesiapan siswa untuk belajar “apakah sudah siap belajar? Jika sudah, keluarkan buku PKn kalian”. Siswa menjawab “sudah, baik bu”. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pelajan yang akan dipelajari hari ini yaitu pengertian aturan dan contoh-contohnya. Hal yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi adalah memberikan apersepsi tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada siswa “siapa yang tau contoh aturan?”. Salah satu siswa menjawab, “membuangan sampah pada tempatnya”. Peneliti menjawab “ya bagus”. Siswa juga ada yang menjawab “jangan mencoretcoret tembok”. Peneliti menjawab, “ya benar”. Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contohcontoh aturan “aturan itu apa?”. Siswa menjawab, “norma”. Peneliti mengatakan, “ya tepat sekali”. Peneliti kemudian bertanya kepada siswa, “siapa yang tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
pengertian norma atau aturan?”. Peneliti menjawab sendiri pertanyaan tersebut karena siswa hanya diam, “norma atau aturan adalah ketentuan yang dibuat dan mengikat kelompok masyarakat”. Peneliti kemudian membentuk anak kedalam 5 kelompok untuk bermain menyusun puzzle gambar tentang contoh-contoh aturan yang ada di masyarakat. Siswa bersama dengan kelompoknya menyusun puzzle gambar tersebut menjadi gambar tersebut dan menuliskan nama aturan dari gambar tersebut. Peneliti meminta siswa untuk menjelaskan gambar yang terbentuk didepan kelas, “kelompok siapa yang mau menjelaskan gambar?”. Siswa kelompok satu mengangkat tangan. Siswa kelompok satu maju kedepan kelas dan menjelaskan gambar puzzle yang didapat, “teman-teman ini gambar anak-anak yang melakukan piket”. Peneliti bertanya, “melakukan piket adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kelas”. Peneliti menjawab, “iya, tepat sekali. Bisa juga merupakan aturan sekolah”. Peneliti bertanya kepada siswa, “kelompok mana yang ingin presentasi lagi?”. Siswa kelompok tiga mengangkat jari. Siswa kelompok tiga mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar orang sedang ronda malam”. Peneliti bertanya, “ronda malam adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kampung”. Peneliti menjawab, “iya, betul”. Peneliti bertanya kepada siswa, “selanjutnya kelompok mana yang ingin presentasi lagi?”. Siswa kelompok empat mengangkat jari. Siswa kelompok empat mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar orang yang berbaris sebelum masuk kelas”. Peneliti bertanya, “berbaris sebelum masuk kelas adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
menjawab, “di sekolah”. Peneliti menjawab, “iya, betul lagi”. Peneliti bertanya kepada siswa, “selanjutnya kelompok yang mana yang ingin presentasi lagi?”. Siswa kelompok dua mengangkat jari terlebih dahulu daripada kelompok lima. Siswa kelompok dua mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar ikut kerja bakti”. Peneliti bertanya, “ikut kerja bakti adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di kampung”. Peneliti menjawab, “iya, benar”. Peneliti mengatakan, “sekarang kelompok lima silahkan mempresentasikan jawabannya”. Siswa kelompok lima maju ke depan. Siswa kelompok lima mempresentasikan gambar yang didapat, “teman-teman ini gambar murid yang sedang mendengarkan guru”. Peneliti bertanya, “murid yang sedang mendengarkan guru adalah contoh peraturan dimana kira-kira?”. Siswa menjawab, “di sekolah”. Peneliti menjawab, “iya, benar”. Siswa sudah mengerti mengenai contoh-contoh aturan. Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab, “Norma, pengertian aturan dan contoh-contoh aturan”. Peneliti menjawab, “tepat, sekali”. Peneliti kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran hari ini?”. Siswa menjawab, “senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja sama”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis aturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
yang ada di lingkungan masyarakat sekitar?”. Siswa menjawab, “sudah, ada aturan disekolah dan dimasyarakat”. Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi yang akan dilakukan siswa adalah membuat daftar aturan-aturan yang ada dilingkungan sekolah dan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah melakukan aksi adalah penutup. Peneliti menutup pembelajaran dengan ajakan untuk beristirahat dan salam serta ucapan terimakasih. -
Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Oktober 2015 dengan
alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50 dengan materi mengenal aturan dimasyarakat. Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti dalam penelitian ke dua adalah mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa dan siswa menjawab “selamat pagi”. Peneliti kemudian menanyakan siswa istirahat “bagaimana kabar kalian hari ini?” dan siswa menjawab “baik”. Peneliti kemudian memeriksa kesiapan siswa untuk belajar “apakah sudah siap belajar? Jika sudah, ayo keluarkan buku PKn kalian”. Siswa menjawab “sudah, baik”. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pelajan yang akan dipelajari hari ini yaitu mengenal aturan dimasyarakat. Hal yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi adalah memberikan apersepsi tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada siswa “siapa yang tahu contoh aturan dimasyarakat?”. Salah satu siswa menjawab, “membuangan sampah pada tempatnya”. Peneliti menjawab “ya bagus”. Siswa juga ada yang menjawab “ronda malam”. Peneliti menjawab, “ya tepat sekali”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contoh aturan “aturan dimasyarakat itu apa?”. Siswa menjawab, “aturan yang dibuat dimasyarakat”. Peneliti mengatakan, “ya tepat sekali”. Peneliti mengulas jawaban siswa, “aturan dimasyarakat adalah aturan yang dibuat oleh sekelompok masyarakat yang bertujuan untuk membuat tertib warga-warganya”. Peneliti bertanya kepada siswa, “lalu apa pengertian dari aturan disekolah?”. Seorang siswa menjawab, “aturan di sekolah adalah atuaran yang dibuat oleh sekolah supaya murid-muridnya tertib”. Peneliti menjawab, “tepat sekali”. Peneliti kemudian membentuk anak kedalam 5 kelompok. Peneliti membagikan gambar aturan yang ada dimasyarakat dan disekolah kepada sejumlah kelompok. Siswa bersama dengan kelompoknya mendiskusikan gambar yang merupakan gambar aturan dimasyarakat dan yang mana merupakan gambar diaturan disekolah. Peneliti meminta siswa untuk maju dan menempelkan gambar sesuai dengan tempatnya. Siswa secara bergantian maju menempelkan gambar tentang contoh aturan ditempat yang telah disediakan. Peneliti mengoreksi letak gambar itu benar atau salah bersama dengan siswa. Gambar yang disiapkan peneliti berjumlah 22 gambar. Gambar yang aturan dimasyarakat berjumlah 9 gambar dan gambar yang ada di lingkungan sekolah berjumlah 13 gambar. Jawaban siswa menempelkan gambar aturan sesuai dengan tempatnya betul semua. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah membagikan soal evaluasi. Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
“aturan yang ada dimasyarakat dan disekolah”. Peneliti menjawab, “tepat, sekali”. Peneliti kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran PKn hari ini?”. Siswa menjawab, “senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja sama”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “apakah kamu sudah mengetahui contoh aturan yang ada disekolah dan dimasyarakat?”. Siswa menjawab, “sudah”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “jika ada aturan, apa yang akan kalian lalukan?”. Siswa menjawab, “mematuhinya”. Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi yang akan dilakukan siswa adalah menyebutkan aturan yang ada dilingkungan sekolah. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah melakukan aksi adalah penutup. Peneliti meminta siswa mengerjakan kuesioner akhir siklus I. Peneliti menutup pembelajaran dengan ajakan untuk beristirahat, salam, dan ucapan terimakasih.
c.
Observasi Kegiatanobservasiyang
dilakukan
penelitiselamaprosespembelajaranberlangsung.Observasidilakukanolehpenelitiunt ukmengamatisiswa
dalammengerjakantugaskelompok,soalevaluasiakhir
pertemuan,dankuesionerakhirsiklus.Penelitimelakukanobservasijuga untuk mengenal karakter dari siswa.
bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
d. Refleksi Peneliti
melakukanrefleksiuntukmelihatkembaliprosespembelajaranyang
sudahdilakukanyaituberkaitandenganpelaksanaandengan pembelajaran.Penelitimeninjautentangsikap
perencanaan
siswaselamaprosespembelajaran
berdasarkanaktivitasyangdilakukanolehsiswa.Penelitimeninjaujawabantugas kelompok,evaluasiakhirpertemuan,dankuesioner
akhir
siklus untuk
melihat
ketercapaian indikator khususnya mengenai prestasi belajar. PertemuanpertamadilakukanhariKamistanggal22Oktober2015pada pukul09.40-10.50.Penelititelah melakukanpelaksanaanpembelajaran sesuaidengan RPPyangtelahdibuat.Penelitidalammelakukanpembelajaranmenggunakan
model
paradigma pedagogi reflektifdenganmediapembelajaransesuaidenganyangtelah direncanakannya yaitu puzzle gambar. PertemuankeduadilaksanakanpadahariKamistanggal26Februari2015 09.40-10.50.
Pembelajarandapatterlaksana
direncanakannya.
Media
yang
digunakan
pukul
sesuaidenganyangtelah yaitu
gambar-gambar.
Penelitimenerimasaran dari teman sejawat yang membantu mengambil gambar sebagai
gambar
dokumentasi
agaranak-anak
priatidakdijadikansatukelompoksupayatidakramaisendiridandapatmengerjakan tugas. Hambatan yang dialami peneliti saat berlangsungnya siklus I adalah saat dibentuk kelompok belajar, terdapat siswa yang tidak mau bergabung dengan kelompok yang didapat. Peneliti kemudian membujuk siswa tersebut agar mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
belajar dikelompoknya. Peneliti mengatakan bahwa semua itu adalah teman dan tidak boleh membeda-bedakan teman. 2.
Siklus II Penelitian siklus II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. a. Perencanaan TahapperencanaanyangdilakukanolehpenelitisetelahmelakukansiklusI masih terdapatpermasalahandalampembelajaranyaitumengenai
kurang
terlihat
meningkatnya sikap kedisiplinan siswa dalam mata pelajaran PKn. Peneliti merencanakanuntukmelanjutkanprosespembelajaranyaitumelakukansiklusII yangbertujuanuntukdapatmeningkatkan sikap kedisiplinan siswa. Tahapperencanaan
siklus
II
ini
pembelajaran
yang
diterapkan
masihsamadengan siklus Iyaitu menggunakan pembelajaran dengan metode paradigma
pedagogi
reflektif.Peneliti
menyiapkan
perangkat
pembelajaran.Perangkatpembelajaranyangdipersiapkanyaitusilabus, RPP untuk 1 pertemuan,bahanajar untuk 1 pertemuan,tugaskelompok untuk 1 pertemuan, soal evaluasi untuk 1 pertemuan dan kunci jawabannya, serta perangkat penelitian berupa kuesioner untuk akhir siklus II.
b. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan saja. Kegiatan yang dilakukan peneliti di siklus yang kedua ini hampir sama dengan siklus I, hanya saja media berbeda. Pertemuan dilaksanakan pada hari Kamis, 5 November 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
dengan alokasi waktu 2jp (2x35 menit) dan dimulai pada pukul 09.40-10.50 dengan melaksanakan aturan. Kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengawali pembelajaran dalam penelitian ini adalah mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa dan siswa menjawab “selamat pagi”. Peneliti kemudian menanyakan siswa istirahat “bagaimana kabar kalian hari ini?” dan siswa menjawab “baik”. Peneliti kemudian memeriksa kesiapan siswa untuk belajar “apakah sudah siap belajar? Jika sudah, ayo keluarkan buku PKn kalian”. Siswa menjawab “sudah, baik”. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan pelajan yang akan dipelajari hari ini yaitu melaksanakan aturan. Hal yang dilakukan peneliti sebelum masuk ke materi adalah memberikan apersepsi tentang contoh aturan. Peneliti bertanya kepada siswa “siapa yang sudah melakukan aturan disekolah maupun dirumah?”. Semua siswa menjawab, “saya”. Peneliti menjawab “ya bagus sekali, berarti kalian anak yang patuh aturan dan displin”. Peneliti kemudian bertanya kepada siswa setelah siswa menyebutkan contoh aturan “aturan apa yang telah kalian patuhi?”. Salah satu siswa menjawab, “melaksanakan piket kelas”. Peneliti mengatakan, “ya bagus sekali”. Peneliti menanyakan hal yang sama. Salah satu siswa menjawab yang lain, “mengikuti kerja bakti menyapu jalan”. Peneliti memberikan jawaban, “bagus sekali”. Peneliti kemudian membentuk anak kedalam 5 kelompok. Peneliti membagikan naskah drama yang telah dibuat kepada semua kelompok. Peneliti menjelaskan tugas yang diberikan agar siswa mempelajari teks tersebut dan mempraktikkan didepan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
kelas. Siswa bersama dengan kelompoknya belajar naskah drama yang telah diberikan peneliti. Peneliti meminta setiap kelompok untuk maju menampilkan drama dari teks yang dipelajari. Kelompok siswa secara bergantian maju mempraktikan cerita mengenai menaati aturan dan melanggar aturan. Peneliti memberi reward berupa tepuk tangan setelah ada kelompok yang maju. Peneliti menyiapkan 5 cerita mentang melaksanakan aturan dan melanggar aturan. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah semua kelompok siswa praktik didepan kelas adalah membagikan soal evaluasi. Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian kesimpulan pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “hari ini apa yang telah dipelajari?”. Siswa menjawab, “pelanggaran aturan dan menepati aturan”. Peneliti menjawab, “ya, benar sekali”. Peneliti kemudian melakukan refleksi pembelajaran. Peneliti bertanya kepada siswa, “bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran PKn hari ini?”. Siswa menjawab, “senang”. Peneliti bertanya lagi, “siapa yang tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya tadi?”. Siswa menjawab, “semua bekerja sama”. Peneliti menanyakan kepada siswa, “apakah kamu lakukan jika ada sebuah aturan?”. Siswa menjawab, “mematuhinya”. Peneliti mengatakan kepada siswa, “bagus, sekali”. Peneliti setelah siswa berefleksi mengajak siswa untuk membuat aksi. Aksi yang akan dilakukan siswa adalah menyebutkan aturan yang ada dilingkungan rumah. Kegiatan yang dilakukan peneliti setelah melakukan aksi adalah penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Peneliti meminta siswa mengerjakan kuesioner akhir siklus II. Peneliti menutup pembelajaran dengan ajakan untuk beristirahat, salam, dan ucapan terimakasih.
c.
Observasi ObservasiyangdilakukanpadasiklusIIiniyaitusikap
kedisiplinan
siswa
diamati
oleh
kedisiplinansiswa.Sikap
penelitimenggunakan
kedisiplinanyangdiamatipenelitiberdasarkanhasil
kuesioner.Sikap
pekerjaansiswayaitutugas
kelompok,soalevaluasiakhirpertemuan,dankuesioner akhir siklus.
d. Refleksi PenelitimengevaluasihasilpembelajaranpadasiklusIIbahwapembelajaran dapatberjalansesuaidenganrencana.Alokasiwaktuyang digunakan2jampelajaran.RPPjugadapatdijalankandenganlancardanberurutan. Mediayangdigunakanjugasesuaiyaitunaskah
drama.Penelitimenemukanmasalah
ketikamengadakankerjakelompokyaituadasiswayangbingungdalammembagi pemeran cerita siswa perempuan tidak mau memerankan karakter laki-laki. Penelitikemudian mengganti nama laki-laki menjadi nama perempuan.
C. Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Penelitian ini berisi dua rumusan masalah yaitu bagaimana meningkatkan sikap nilai kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan dengan model paradigma pedagogi reflektif pada pelajaran PKn dan apakah model paradigma pedagogi reflektif dapat meningkatkan sikap nilai kedisiplinan bagi siswa kelas III SDN Kledokan pada pelajaran PKn. Sikap kedisiplinan siswa dilihat dengan menggunakan tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Berikut penjabaran untuk hasil analisis dari kedua rumusan masalah. a.
Siklus I Kualitas proses pembelajaran PKn pada tema sikap kedisiplinan dengan
materi aturan-aturan yang ada dalam masyarakat dapat dilihat dari tiga aspek kedisiplinan yaitu sikap kognitif, afektif, dan konatif yang terdapat dalam pernyataan kuesioner yang telah diisi oleh siswa kelas III. Peneliti mendapatkan data berupa hasil skala sikap yang telah diisi oleh siswa kelas III pada tahap akhir siklus pertama.Peneliti kemudian memberi skor pada kueisoner jawaban siswa dengan rentang skor 1-5 sesuai dengan skala Linkert yang digunakan. Hasil skala sikap yang telah diisi oleh siswa kelas III dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Skala Sikap Siklus I Aspek Kognitif Kognitif
No Responden
Skor
Keterangan
1
18
TB
4
4
24
B
5
5
4
28
SB
4
2
2
1
17
TB
5
4
5
4
4
27
SB
5
1
2
2
4
4
18
TB
5
5
5
5
5
5
30
SB
k7
k15
k17
k18
k19
k20
1
5
2
4
2
4
2
4
4
4
4
3
5
4
5
4
4
4
5
5
6 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Kognitif
No Responden
Skor
Keterangan
5
27
SB
4
4
27
SB
5
5
5
30
SB
5
5
5
5
29
SB
1
5
2
5
1
19
TB
5
5
5
5
5
5
30
SB
14
4
4
2
5
1
2
18
TB
15
4
5
5
4
5
4
27
SB
16
5
4
4
5
5
4
27
SB
17
5
2
2
4
4
2
19
TB
18
5
4
5
4
5
4
27
SB
19
2
4
4
2
4
2
18
TB
20
4
4
4
5
5
5
27
SB
21
1
4
5
4
5
4
23
CB
22
5
5
5
5
5
5
30
SB
23
4
5
4
5
5
4
27
SB
24
5
5
5
4
5
5
29
SB
25
4
4
5
1
5
5
24
B
26
5
5
5
5
5
5
30
SB
27
5
2
5
2
4
1
19
TB
28
5
4
5
5
5
5
29
SB
29
4
2
1
2
5
4
18
TB
30
4
4
5
4
1
1
19
TB
31
4
5
5
4
4
4
26
B
k7
k15
k17
k18
k19
k20
8
4
4
5
4
5
9
5
4
5
5
10
5
5
5
11
4
5
12
5
13
Jumlah skor
761
Rata-rata skor kelas
24, 54
Rata-rata nilai
81,8
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
21
Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
68%
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada aspek kognitif siklus I terdapat 21 siswa atau 68% siswa yang memahami nilai kedisiplinan dan terdapat 10 siswa yang belum memahami nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek kognitif adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
24, 54. Nilai sikap disiplin aspek kognitif adalah 81,8. Hasil untuk aspek afektif dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Hasil Skala Sikap Siklus I Aspek Afektif Afektif Skor k3 k5 k6 k12 k14 1 5 2 4 2 2 15 2 4 2 4 1 4 15 3 5 1 5 5 5 21 4 4 4 4 5 4 21 5 4 4 4 5 4 21 6 4 4 2 4 1 15 7 5 5 5 5 5 25 8 5 5 4 5 5 24 9 5 4 5 5 5 24 10 5 5 4 5 5 24 11 5 4 5 4 4 22 12 5 5 5 5 5 25 13 5 5 5 5 5 25 14 5 5 4 4 5 23 15 5 2 2 4 1 14 16 4 4 4 5 5 22 17 5 1 5 5 4 20 18 5 2 1 2 4 14 19 4 4 4 1 1 14 20 5 5 4 5 5 24 21 4 5 5 5 4 23 22 5 5 1 5 5 21 23 5 5 4 5 5 24 24 5 2 1 2 4 14 25 5 4 1 5 5 20 26 5 5 5 5 5 25 27 5 5 4 5 5 24 28 5 5 5 5 5 25 29 5 4 4 4 4 21 30 5 4 5 5 5 24 31 5 4 4 4 4 21 Jumlah skor 650 Rata-rata skor 20, 96 Rata-rata nilai 83,84 Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
No Responden
Keterangan TB TB B B B TB SB SB SB SB B SB SB SB TB B B TB TB SB SB B SB TB B SB SB SB B SB B
24 77%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada aspek afektif siklus I terdapat 24 siswa atau 77% siswa yang menghayati nilai kedisiplinan dan terdapat 7 siswa yang belum memahami nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek afektif adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
20, 96. Nilai sikap disiplin aspek afektif adalah 83, 84. Hasil untuk aspek konatif dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Hasil Skala Sikap Siklus I Aspek Konatif Konatif No Responden k1 k2 k4 k8 k9 k10 k11 k13 k16 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4
4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 2 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5
Skor Keterangan
2 4 1 2 4 4 2 28 4 2 2 4 2 4 4 28 1 5 5 5 5 5 5 41 5 4 4 4 4 4 4 39 4 5 5 4 5 5 5 43 4 5 5 5 4 5 5 43 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 5 5 4 43 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 4 5 5 5 5 44 4 4 5 5 5 5 4 42 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 45 4 2 4 1 2 4 5 28 4 5 5 4 4 5 4 39 5 5 4 4 5 5 5 43 2 4 2 2 5 1 4 27 2 4 2 2 5 5 2 28 4 2 1 4 2 4 4 27 5 5 4 4 5 5 5 42 5 5 4 5 4 5 5 41 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 4 5 4 5 5 42 2 4 5 2 1 4 2 28 4 2 1 5 1 5 1 29 5 5 5 5 5 5 5 45 4 4 4 4 5 5 4 40 5 5 5 5 5 5 5 45 1 2 4 2 2 5 4 26 5 5 4 5 5 5 5 44 4 2 1 5 1 2 4 28 Jumlah skor 1178 Rata-rata skor 38 Rata-rata nilai 84,44 Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
TB TB SB B SB SB SB SB SB SB SB SB SB TB B SB TB TB TB SB SB SB SB TB CB SB B SB TB SB TB
22 71%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada aspek konatif siklus I terdapat 22 siswa atau 71% siswa yang melaksanakan nilai kedisiplinan dan terdapat 9 siswa yang belum melaksanakan nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek konatif adalah 38. Nilai sikap disiplin aspek konatif adalah 84, 44. Disamping nilai dan persentase peraspek, peneliti membahas nilai dan persentase secara keseluruhan dari sikap kedisiplinan siswa. Hasil secara keseluruhan sikap kedisiplinan siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil sikap kedisiplinan siswa siklus I kriteria minimal cukup keseluruhan Item Kuesioner
No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
5
4
5
2
2
4
5
4
1
2
4
2
4
2
2
2
4
2
4
2
4
2
4
4
2
4
4
2
2
4
2
1
4
4
4
4
4
4
3
5
5
5
1
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
4
5
6
5
5
4
4
4
2
5
5
5
5
4
4
5
1
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
8
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
9
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
10
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
11
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
12
5
5
5
5
5
5
5
5
5
13
5
5
5
5
5
5
5
5
14
2
4
5
4
5
4
4
15
4
4
5
4
2
2
16
5
5
4
5
4
4
17
5
2
5
2
1
18
4
2
5
2
19
4
2
4
20
4
5
21
4
22 23
Skor
Keterangan
1
61
Tidak Baik
4
4
67
Cukup Baik
5
5
4
90
Sangat Baik
4
2
2
1
77
Cukup Baik
5
4
5
4
4
91
Sangat Baik
1
5
2
2
4
4
76
Cukup Baik
5
5
5
5
5
5
5
100
Sangat Baik
5
5
4
4
5
4
5
5
94
Sangat Baik
5
5
4
5
5
5
4
4
96
Sangat Baik
5
5
5
5
5
5
5
5
5
98
Sangat Baik
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
93
Sangat Baik
5
5
5
5
5
1
5
5
2
5
1
89
Baik
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
100
Sangat Baik
2
4
1
2
4
4
5
4
5
2
5
1
2
69
Cukup Baik
4
5
5
4
4
4
5
1
5
4
5
4
5
4
80
Baik
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
4
92
Sangat Baik
5
5
4
2
2
5
5
1
4
2
4
2
4
4
2
66
Cukup Baik
2
1
5
4
2
2
5
2
5
4
4
2
5
4
5
4
69
Cukup Baik
4
4
4
2
2
1
4
2
1
4
1
4
4
4
2
4
2
59
Tidak Baik
5
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
93
Sangat Baik
4
4
5
5
5
1
5
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
4
87
Sangat Baik
5
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
96
Sangat Baik
4
5
5
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
93
Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Item Kuesioner
No Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
24
4
4
5
2
2
1
5
4
5
2
1
2
4
4
5
2
5
4
5
25
5
5
5
4
4
1
4
2
1
5
1
5
5
5
4
1
5
1
26
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
27
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
5
2
4
28
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
29
4
2
5
1
4
4
4
2
4
2
2
4
5
4
2
30
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
31
4
5
5
4
4
4
4
2
1
5
1
4
2
4
Skor
Keterangan
5
71
Cukup Baik
5
5
73
Cukup Baik
5
5
5
100
Sangat Baik
5
2
4
1
83
Baik
5
5
5
5
99
Sangat Baik
4
1
2
5
4
65
Cukup Baik
4
5
5
4
1
1
87
Baik
5
4
5
4
4
4
75
Cukup Baik
Jumlah skor seluruh siswa Rata-rata skor kelas Nilai rata-rata sikap kedisiplinan
2589 83,52 83,52
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sikap kedisiplinan siklus I terdapat 29 siswa atau 93,55% siswa yang mempunyai sikap kedisiplinan dan terdapat 2 siswa yang belum mempunyai sikap kedisiplinan. Rata-rata kelas siklus I adalah 83,52. Nilai rata-rata sikap kedisiplin adalah 83, 52.
a.
Siklus II Peneliti melakukan siklus II setelah siklus I selesai. Peneliti pembagikan
kuesioner skala sikap terhadap responden di akhir siklus II. Hal tersebut bertujuan untuk melihat target akhir siklus II apakah sudah terpenuhi atau belum. Hasil skala sikap akhir siklus II yang telah diisi oleh siswa kelas III dapat dilihat pada tabel berikut:
29 93,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Tabel 4.5 Hasil Skala Sikap Siklus II Aspek Kognitif Kognitif No Responden Skor k7 k15 k17 k18 k19 k20 1 4 4 5 4 5 5 27 2 5 4 5 4 5 4 27 3 5 4 5 4 5 4 27 4 5 4 4 4 4 4 25 5 5 4 5 4 5 5 28 6 5 4 5 5 4 4 27 7 5 4 5 5 5 5 29 8 4 5 5 5 5 5 29 9 5 4 5 5 4 5 28 10 5 5 5 5 5 4 29 11 4 5 4 4 5 4 26 12 5 1 4 4 4 1 19 13 5 5 5 5 5 5 30 14 5 4 5 5 4 4 27 15 5 5 5 4 4 5 28 16 5 5 4 5 5 4 28 17 5 2 5 5 5 2 24 18 4 5 4 4 5 4 26 19 4 4 4 4 4 4 24 20 5 5 4 5 5 5 29 21 5 4 5 4 5 4 27 22 5 5 5 5 5 5 30 23 1 5 4 2 1 4 17 24 4 2 2 2 4 5 19 25 4 4 5 1 5 5 24 26 5 5 5 5 5 5 30 27 5 5 5 4 5 2 26 28 5 4 5 5 5 4 28 29 4 4 4 4 4 4 24 30 4 4 5 4 1 1 19 31 2 4 4 5 4 4 23 Jumlah Skor 804 Rata-rata Skor 25, 93 86,43 Rata-rata nilai Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
Keterangan SB SB SB B SB SB SB SB SB SB B TB SB SB SB SB B B B SB SB SB TB TB B SB B SB B TB CB
27 87%
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada aspek kognitif siklus II terdapat 27 siswa atau 87% siswa yang memahami nilai kedisiplinan dan terdapat 4 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
belum memahami nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek kognitif adalah 25, 93. Nilai sikap disiplin aspek kognitif adalah 86, 43. Hasil untuk aspek afektif dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Hasil Skala Sikap Siklus II Aspek Afektif Afektif Skor k3 k5 k6 k12 k14 1 4 5 5 5 5 24 2 5 4 5 4 4 22 3 4 4 4 4 4 20 4 4 2 4 1 4 15 5 4 4 4 5 4 21 6 5 4 2 5 4 20 7 5 5 5 5 5 25 8 5 5 5 5 5 25 9 5 5 5 5 5 25 10 5 5 4 5 5 24 11 5 4 5 5 4 23 12 5 5 5 5 5 25 13 5 5 5 5 5 25 14 5 2 2 2 4 15 15 5 5 4 4 4 22 16 4 4 4 4 4 20 17 5 2 5 1 2 15 18 5 5 5 4 4 23 19 4 5 4 4 4 21 20 5 5 4 5 5 24 21 5 5 5 5 4 24 22 5 5 5 5 5 25 23 4 2 1 5 2 14 24 5 5 5 5 5 25 25 5 4 1 2 2 14 26 5 5 5 5 5 25 27 5 4 4 4 4 21 28 5 5 5 5 5 25 29 4 4 1 2 4 15 30 5 4 5 5 5 24 31 5 4 4 4 4 21 Jumlah Skor 667 Rata-rata Skor 21, 51 Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
No Responden
Keterangan SB B B TB B B SB SB SB SB SB SB SB TB B B TB SB B SB SB SB TB SB TB SB B SB TB SB B
25 81%
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada aspek afektif siklus II terdapat 25 siswa atau 81% siswa yang menghayati nilai kedisiplinan dan terdapat 6 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
belum memahami nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek afektif adalah 21, 51. Nilai sikap disiplin aspek afektif adalah 86, 04. Hasil untuk aspek konatif dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut: Tabel 4.7 Hasil Skala Sikap Siklus II Aspek Konatif Konatif k4 k8 k9 k10 k11 k13 k16 1 5 5 5 4 2 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 6 4 4 4 5 4 5 5 7 5 5 5 5 5 5 5 8 4 5 4 5 5 5 5 9 5 4 4 2 1 2 2 10 5 5 2 5 5 5 5 11 4 5 4 4 4 5 5 12 5 5 5 5 5 5 5 13 5 5 5 5 5 5 5 14 5 4 4 5 5 5 4 15 2 4 2 1 2 4 4 16 5 4 5 4 5 4 5 17 5 5 4 4 2 5 5 18 2 1 2 4 4 4 5 19 4 4 4 4 4 4 2 20 5 5 5 4 5 5 4 21 5 4 5 5 5 5 5 22 5 5 5 5 5 5 5 23 5 4 5 5 5 5 2 24 2 2 5 2 4 2 1 25 4 2 1 5 1 4 1 26 5 5 5 5 5 5 5 27 5 5 4 4 5 5 5 28 5 5 5 5 5 5 5 29 4 5 4 2 4 4 4 30 5 5 4 5 5 5 5 31 4 4 4 4 5 4 4 Jumlah Skor Rata-rata Skor Rata-rata nilai Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
No Responden
k1 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
k2 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4
Skor
Keterangan
39 43 42 38 41 40 45 43 27 42 41 45 45 41 27 42 39 28 34 42 43 45 40 27 28 44 43 45 37 44 37 1217 39, 25 87,22
B SB SB B SB B SB SB TB SB SB SB SB SB TB SB B TB CB SB SB SB B TB TB SB SB SB B SB B
26 84%
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada aspek konatif siklus II terdapat 26 siswa atau 84% siswa yang melaksanakan nilai kedisiplinan dan terdapat 5 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
belum melaksanakan nilai kedisiplinan. Rata-rata kelas untuk aspek konatif adalah 39, 25. Nilai sikap disiplin aspek konatif adalah 87, 22. Disamping nilai dan persentase peraspek, peneliti membahas nilai dan persentase secara keseluruhan dari sikap kedisiplinan siswa. Hasil secara keseluruhan sikap kedisiplinan siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil sikap kedisiplinan siswa siklus II kriteria minimal cukup keseluruhan Item Kuesioner
No Responden
Skor 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Keterangan
20
1
4
4
4
5
5
5
4
5
5
4
2
5
5
5
4
5
5
4
5
5
90
Sangat Baik
2
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
92
Sangat Baik
3
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
89
Baik
4
5
5
4
4
2
4
5
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
78
Cukup Baik
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
90
Sangat Baik
6
4
5
5
4
4
2
5
4
4
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4
4
87
Baik
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
99
Sangat Baik
8
5
5
5
4
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
97
Sangat Baik
9
5
2
5
5
5
5
5
4
4
2
1
5
2
5
4
2
5
5
4
5
80
Baik
10
5
5
5
5
5
4
5
5
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
95
Sangat Baik
11
5
5
5
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
4
90
Sangat Baik
12
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
4
4
4
1
89
Baik
13
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
100
Sangat Baik
14
4
5
5
5
2
2
5
4
4
5
5
2
5
4
4
4
5
5
4
4
83
Baik
15
4
4
5
2
5
4
5
4
2
1
2
4
4
4
5
4
5
4
4
5
77
Cukup Baik
16
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
5
5
4
90
Sangat Baik
17
4
5
5
5
2
5
5
5
4
4
2
1
5
2
2
5
5
5
5
2
78
Cukup Baik
18
4
2
5
2
5
5
4
1
2
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
77
Cukup Baik
19
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
79
Cukup Baik
20
4
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
95
Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Item Kuesioner
No Responden
Skor 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Keterangan
20
21
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
4
94
Sangat Baik
22
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
100
Sangat Baik
23
4
5
4
5
2
1
1
4
5
5
5
5
5
2
5
2
4
2
1
4
71
Cukup Baik
24
5
4
5
2
5
5
4
2
5
2
4
5
2
5
2
1
2
2
4
5
71
Cukup Baik
25
5
5
5
4
4
1
4
2
1
5
1
2
4
2
4
1
5
1
5
5
66
Cukup Baik
26
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
99
Sangat Baik
27
5
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
2
90
Sangat Baik
28
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
98
Sangat Baik
29
5
5
4
4
4
1
4
5
4
2
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
76
Cukup Baik
30
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
1
1
87
Baik
31
4
4
5
4
4
4
2
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
81
Baik
Jumlah skor seluruh siswa
2688
Rata-rata skor kelas
86,71
Nilai rata-rata sikap kedisiplinan
86,71
Jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan minimal cukup
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sikap kedisiplinan siklus IIseluruh siswa atau 100% siswa mempunyai sikap kedisiplinan. Rata-rata kelas siklus I adalah 86,71. Nilai rata-rata sikap kedisiplin adalah 86,71.
31 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
D. Pembahasan PelaksanaanpenelitiansiklusIdanIItelahberjalansesuaidenganinstrument penelitian.Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuipeningkatansikap kedisiplinansiswakelasIIISDNegeri
Kledokan.Penelitimelaksanakan
penelitian
pada mata pelajaran PKn dengan tema aturan yang ada dimasyarakat. Standar Kompetensi 2. Melaksanakan
norma yang berlaku di masyarakat dengan
Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan
masyarakat
sekitar.PemilihanKDberdasarkanataskesepakatangurukelaskarenamerasabahwa keaktifandanprestasibelajarsiswamasihrendah.Untukitupenelitimemilih pembelajaran
dengan
metode
pedagogi
reflektif.Materiajaryangdigunakanberkaitandengan aturan yang ada di sekolah, di rumah, dan dimasyarakat. Peneliti menggunakan skala sikap untuk mengetahui sikap kedisiplinan siswa yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Pencapaian pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.9 dan tabel 4.10.
Indikator Sikap Kedisiplinan Siswa Siklus I Sikap Kedisiplinan Siswa Siklus
Tabel 4.9 Persentase pencapaian siswa Deskriptor Kondisi Awal
Target
Pencapaian
56%
68,33%
77%
56%
76,6%
84%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
II Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pada siklus I sikap kedisiplinan siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat ketika pada kondisi awal persentase sikap kedisipinan siswa sebesar 56% sedangkan pada akhir siklus I meningkat menjadi 77%. Persentase sikap kedisiplinan siswa pada siklus I mengalami peningkatan dan juga telah mencapai target yaitu 68,33% yang ditetapkan peneliti sebelumnya. Pada siklus II sikap kedisiplinan siswa juga mengalami peningkatan dari kondisi awal 56% meningkat menjadi 84% dengan target 76,6%. Peningkatan sikap kedisiplinan siswa kelas III mulai dari kondisi awal, siklus I, sampai siklus II dapat dilihat pada grafik 4.1 berikut. Gambar 4.1 Grafik Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa Secara Keseluruhan 120.00%
100.00%
93.55%
100.00%
Siklus I
Siklus II
80.00% 64.51% 60.00% 40.00%
20.00% 0.00% Kondisi Awal
Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat adanya peningkatan sikap kedisiplinan siswa pada siklus I sebesar 29,04% dari kondisi awal. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,45% dari kondisi awal. Jika melihat pada PAP tipe I sikap kedisiplinan siswa mengalami peningkatan dari kriteria“Tidak Baik” pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
kondisi awal dan terjadi peningkatan menjadi“Sangat Baik” pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi “Sangat Baik” pada akhir siklus II. Dengan demikian jumlah siswa yang telah menunjukkan sikap kedisiplinan telah mengalami peningkatan dan indikator keberhasilan telah tercapai, sehingga siklus dapat dihentikan. Penghitungan peningkatan sikap kedisiplinan siswa peraspek dan keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10 Peningkatan sikap kedisiplinan siswa No. 1. 2. 3. 4.
Aspek yang Diamati
Kondisi Awal Siklus 1 Rata- Persentase Rata- Persentase rata siswa disiplin rata siswa Nilai Nilai disiplin
Siklus 2 RataPersentase rata siswa disiplin Nilai
Kognitif
73,3
55%
81,8
65%
86,43
87%
Afektif
73,16
68%
83,84
77%
86,04
81%
Konatif
68,95
45%
84,44
71%
87,22
84%
Keseluruhan
71,32
64,51%
83,52
93,55%
86,71
100%
Pada tabel 4.10 dapat dilihat adanya peningkatan sikap kedisiplinan siswa pada aspek kognitif, afektif, dan konatif. Pada aspek kognitif telah mengalami peningkatan dari kondisi awal dengan persentase sebesar 55% dan nilai rata-rata 73,3 pada siklus I meningkat menjadi 68% dengan nilai rata-rata 81,8. Selanjutnya pada siklus II aspek kognitif mengalami peningkatan menjadi 87% dengan nilai rata-rata 86,43. Sehingga pada siklus II ini target yang ditetapkan telah tercapai karena telah mencapai bahkan melebihi 70%.Pada PAP tipe I kriteria aspek kognitif mengalami peningkatan dari kondisi awal yaitu “Tidak Baik” menjadi “Cukup Baik” pada siklus I dan menjadi “Baik” pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Senada dengan aspek kognitif, aspek afektif juga mengalami peningkatan. Pada siklus I aspek afektif mengalami peningkatan dari kondisi awal yang persentasenya sebesar 68% dengan nilai rata-rata 73,16 meningkat menjadi 77% pada siklus I dengan nilai rata-rata 83,84. Pada siklus I target belum terpenuhi karena telah belum mencapai 77,5%. Sedangkan pada siklus II aspek afektif sudah mencapai target 77,5% karena mengalami peningkatan menjadi 81% dengan nilai rata-rata 86,04. Pada PAP tipe I kriteria aspek afektif pada kondisi awal dan siklus I mempunyai kriteria sama yaitu “Cukup Baik”dan pada siklus II menjadi “Baik”. Aspek yang terakhir adalah aspek konatif.Aspek konatif mengalami peningkatan dari kondisi awal yang sebesar 45% dengan rata-rata 68,95 meningkat menjadi 71% dengan nilai rata-rata 84,44 pada siklus I. Kemudian pada siklus II aspek konatif juga mengalami peningkatan menjadi 84% dengan nilai rata-rata 87,22. Target telah terpenuhi pada siklus I karena telah mencapai 70%. Jika melihat PAP tipe I kriteria aspek konatif mengalami peningkatan yaitu dari “Sangat Tidak Baik” pada kondisi awal, menjadi “Cukup Baik” pada siklus I dan menjadi “Baik” pada siklus II. Sikap kedisiplinan secara keseluruhan meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari kondisi awal 64,51% dengan nilai rata-rata 71,32 menningkat menjadi 93, 55% dengan nilai rata-rata 83,52 pada siklus I. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100% dengan nilai rata-rata 86,71. Dengan demikian sikap kedisiplinan siswa baik dari aspek kognitif, afektif, maupun konatif telah mengalami peningkatan. Selain itu pada siklus II semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
aspek telah mencapai target yang ditentukan sebelumnya. Selanjutnya grafik peningkatan sikap kedisiplinan siswa peraspek dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.2 Grafik Persentase Peningkatan Sikap Kedisiplinan Siswa Peraspek 100% 87%
90%
77%
80%
68%
70% 60%
84%
81% 71%
68%
55% 45%
50%
Kondisi Awal Siklus I
40%
Siklus II
30% 20% 10% 0% Kognitif
Afektif
Konatif
Jika melihat pada grafik di atas dapat dilihat bahwa pada aspek kognitif telah mengalami peningkatan sebesar 13% pada siklus I dari kondisi awal. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 32% dari kondisi awal. Senada dengan aspek kognitif, aspek afektif juga mengalami peningkatan. Pada siklus I aspek afektif mengalami peningkatan sebesar 9% dari kondisi awal. Sedangkan pada siklus II aspek afektif mengalami peningkatan sebesar 13% dari kondisi awal. Selanjutnya pada aspek konatif meengalami peningkatan sebesar 26% dari kondisi awal. Pada siklus II aspek konatif kembali mengalami peningkatan sebesar 39% dari kondisi awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Disamping peningkatan jumlah siswa yang disiplin, nilai sikap kedisiplinan juga mengalami peningkatan. Peningkatan nilai sikap kedisiplinan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II tentang tiga aspek sikap yaitu aspek kognitif, afektif, dan konatif.Grafik peningkatan nilai sikap kedisiplinan siswa peraspek dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Nilai Sikap Kedisiplinan Siswa Peraspek
100 90 80
81.8
86.43
73.33
84.4487.22
83.8486.04 73.16
70
86.71 83.52 71.32
68.95
60 50 40 30 20 10 0 Kognitif
Afektif Kondisi Awal
Konatif Siklus I
Keseluruhan
Siklus II
Gambar grafik diatas menunjukkan peningkatan nilai sikap kedisiplinan siswa peraspek. Nilai sikap kedisiplinan untuk kondisi awal aspek kognitif adalah 73,33 sedangkan untuk siklus I 81,8 dan siklus II 86,43. Nilai sikap kedisiplinan untuk kondisi awal aspek afektif adalah 73,16 sedangkan untuk siklus I menjadi 83,84 dan siklus II 86,04. Nilai sikap kedisiplinan untuk kondisi awal aspek konatif 68,95 siklus I 84,44 dan siklus II 87,22.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, jumlah siswa yang telah memiliki sikap kedisiplinan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun konatif telah mengalami peningkatan. Hal tersebut berarti indikator keberhasilan sudah tercapai. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengajak siswa untuk dapat berefleksi atas hal yang mereka alami dan melakukan aksi nyata. Penelitian ini dapat diakhiri dan tidak dilanjutkan ke siklus III karena target sudah terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Bab V terdiri dari tiga bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. A. Kesimpulan Penelitimelaluipenelitiandenganjudul:“Peningkatan
Sikap
Kedisiplinan
dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan”dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Penggunaan model Paradigma Pedagogi Reflektif dalamupaya peningkatan sikap kedisiplinan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif pada mata pelajaran PKn pada siswa kelas III SD Negeri Kledokan tahun ajaran 2015/2016 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: guru menyampaikan materi pelajaran dengan media, guru menggali pengalaman siswa dan mengaitkannya dengan materi, siswa merefleksikan pembelajaran, guru mengajak siswa melakukan aksi, dan guru mengevaluasi hasil belajar siswa.
2.
Penerapan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat meningkatkan sikap kedisiplinan siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif pada mata pelajaran PKn menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif pada siswa kelas III SD Negeri Kledokan tahun ajaran 2015/2016. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil kuesioner yang dikerjakan sendiri oleh siswa. Persentase jumlah siswa yang mencapai sikap minimal cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
kedisiplinan pada kondisi awal nilai rata-ratanya adalah 71,32 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 64,51% (rendah), capaian siklus I rata-rata nilai sikap adalah 83,52 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 93,55% (sangat tinggi). Sedangkan capaian siklus II dengan rata-rata nilai 86,71 dengan persentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 100% (sangat tinggi). B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang dialami oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian dilakukan secara mandiri oleh peneliti tanpa didampingi oleh guru kelas, sehingga siswa sulit dikondisikan karena menganggap peneliti bukan guru mereka. 2. Pembentukan kelompok belajar kurang efektif jika siswa memilih kelompoknya
sendiri,
karena
siswa
menjadi
ramai
saat
proses
pembelajaran berlangsung. C. Saran Adabeberapasarandaripenelitiberdasarkanpenelitianyangtelahdilaksanakan.B erikutinisaranyangdiberikanolehpeneliti: 1.
Bagipenelitiyangakanmelakukanpenelitiansebaiknya didampingi oleh guru kelas supaya siswa dapat dikondisikan.
2.
Penelitian
selanjutnya
sebaiknya
memperhatikandalampembagiankelompok, agarsiswadapatbekerjasamadenganbaikdalamkelompok.
lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, S. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Yrama Widya.
Azwar, Saifuddin. 2015. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Darmadi, Hamid. 2010.Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Fathurrohman, Puput, dkk. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Hurlock, B Elizabeth. 1989. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Istiqomah, H. 2010. Penggunaan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Menumbukan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. ISSN: 1693-1246.
Kunandar.2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Kurniawan,
Syamsul.
2013.
Pendidikan
Karakter
Konsepsi
&
Implementasinya secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Yogyakarta: Az – Ruzz Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Kusumah, Wijaya & Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Barat: PT. Indeks.
Lickona. 2014. Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media.
Martono, Nanang. 2010. Statistik sosial: Teori dan aplikasi program SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Masijo, B. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Morrisan.
2012.
Metode
penelitian
survei.
Jakarta:
PT.
Kencana
Prenadamedia.
Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mustari, Mohamad. (2014). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Siregar, S. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Subagya, Chris. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius. Subagya, Chris. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif Mendampingi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
SiswaMenjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugono, Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suparno, Paul. 2015. Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR). Yogyakarta: Unversitas Sanata Dharma.
Supriyanto, D. 2013. Penerapan metode pembelajaran student teams achievement division (STAD) untuk meningkatkan kedisipslinan dan hasil belajar siswa SMAN plus sukowono jember. (Skripsi yang tidak dipublikasikan): Universitas Jember, Jember.
Suryadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Utami. 2010. Praktik PAKEM PKn SD: Panduan praktis .mengajar PKn di kelas II dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan (Jilid2). Jakarta: Erlangga.
Wahana, Paulus. 2010. Nilai Etika Aksiologia Max Scheler. Yogyakarta: Kanisius.
Widiyanti. 2012. Pengaruh Pendidikan Karakter dengan Pendekatan PPR Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa. (Skripsi yang tidak dipublikasikan): Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Wiriaatmadja,
Rochiati,
Rosdakarya.
2007.
Metode
Tindakan
Kelas.
Bandung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 3 SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SDN Kledokan
Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/Program
: III
Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal
Materi Pokok dan Uraian Materi
Indikator Pencapaian
Belajar
Kompetensi
di
Dapat
Jenis
Bentuk
menyebutkan
Competence
Individu
Proses dan
2.1.1 Menjelaskan
dan
hasil
aturan-
yang
aturan yang
lingkungan
pengertian
pengerti aturan
berlaku di
masyarakat
aturan.
lingkungan
Penilaian
Kegiatan Instrumen
Aturan-aturan ada
Pengalaman
Dapat
masyarakat
menyadari
sekitar
bahwa aturan itu penting
kelompok
Alokasi Contoh
Waktu
Instrumen
Sumber/ Bahan/ Alat
1. Aturan
2 x 35
Buku PKn
dibuat
menit
siswa,
untuk
Kartu
yang berlaku di
membuat
puzzle
sekolah dan
....
tentang
masyarakat sekitar. Conscience
a. Kacau
kedisiplin
b. Tentera
an, soal
c. Gelisah
evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Dapat
2.1.2 Menyatakan sikap
membuat
disiplin
dalam
aturan yang
melakukan aturan
anggota
ada di sekolah
yang
mampu
maupun di
sekolah
rumah.
lingkungan
tasikan
masyarakat sekitar.
hasil
ada
2. Seluruh
di dan
mempresen
diskusi
Compassion
dengan 2.1.3 Membuat
daftar
sungguh-
aturan yang ada di
sungguh,
sekolah
menggunak
dan
lingkungan
an bahasa
masyarakat sekitar.
Indonesia yang mudah dipahami .
2.2 Menyebutkan
Tujuan aturan di
Mengetahui tujuan aturan
Competence
Individu dan
Proses dan
1. Aturan di rumah
2 x 35
Buku PKn siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
contoh aturan-
lingkungan
Mengetahui
aturan yang
mayarakat
macam-
menaati aturan dan
dibuat oleh ....
2.2.1 Membedakan sikap kelompok hasil
berlaku di
Pentingnya
macam aturan
melanggar aturan
lingkungan
aturan di
di lingkungan
dengan gambar
masyarakat
lingkungan
masyarakat.
sekitar
mayaraka Macam-
Consciense
tangga
2. Seluruh siswa bersungguh
2.2.2 Mengerjakan soal
-sungguh
macam
yang diberikan
mengerjaka
aturan di
dengan percaya
n tugas
lingkungan
diri
yang
masyarakat
2.2.3 Menyatakan
Contoh
diberikan
sikap disiplin
didalam
aturan di
dalam melakukan
kelompok
lingkungan
aturan yang
masyarakat
dibuat di lingkungan masyarakat Compassion
menit
kartu gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
2.2.4 Bekerjasama dengan baik 2.2.5 Menyampaikan hasil diskusi tentang aturan yang berlaku di masyarakat 2.2.6 Membuat contoh aturan yang berlaku di kelas
Mendeskripsik
2.3
Aturan-aturan
Melaksanakan
yang
aturan-aturan
lingkungan
tindakan yang
yang berlaku
masyarakat
sesuai aturan.
di lingkungan
ada
di
an contoh
Membuat
masyarakat
aturan
sekitar.
dimasyarakat
Competence 2.3.1 Mendeskripsikan contoh tindakan yang sesuai dengan aturan. Conscience
Individu
Proses dan
dan
hasil
kelompok
1. Jika membuan
2 x 35
Buku PKn
menit
siswa,
g sampah
Simulasi/
sebaiknya
praktik
dibuang di
aturan
….
yang ada,
2. Dapat
Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
2.3.2 Menyatakan sikap
mengikuti
disiplin dalam
pelajaran
pembelajaran
dengan
dikelas untuk
tertib
mencontohkan
tidak
aturan-aturan yang
ramai
ada dalam
sendiri
masyarakat sekitar
saat
Compassion
pelajaran
2.3.3 Terlibat dalam
dan tidak
kegiatan
bermain
berkelompok untuk
ketika
menjunjukkan
berada
sikap disiplin atau
dalam
tidak disiplin saat
kelas.
mencontohkan aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar
evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Karakter siswa yang diharapkan :
Disiplin ( Discipline ), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) , Tanggung
jawab ( responsibility ) Dan Ketelitian ( carefulness) Semester
: I (satu)
Standar Kompetensi
: 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat Yogyakarta, 22 Oktober 2015 Guru Kelas,
Mahasiswa,
Tri Nafiah, S.Pd.
Resita Kurnia Dewi
NIP. 19890903 200902 2 001
NIM. 121134096 Mengetahui, Kepala Sekolah,
Mulyadi, S. Pd. NIP. 19670624 199307 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan
: SDN Kledokan
Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/ Semester
: III/ 1
Pertemuan
:1
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat B. Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar C. Indikator Competence 2.1.1 Menyebutkan pengerti aturan yang berlaku di sekolah dan masyarakat sekitar. Conscience 2.1.2 Menyatakan sikap disiplin dalam melakukan aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. Compassion 2.1.3 Membuat daftar aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar D. Tujuan Pembelajaran Competence 2.3.1.1 Siswa mampu menyebutkan arti aturan yang berlaku di sekolah dan masyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Conscience 2.3.2.2 Siswa mampu menyatakan sikap disiplin dalam melakukan aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. Compassion 2.3.3.3 Siswa mampu membuat daftar aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. E. Materi Pembelajaran Aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran Model
: Pedagogi Refletif
Metode
: diskusi, tanya jawab, dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa c. Guru menanyakan kabar siswa d. Guru melakukan presensi e. Guru memberikan kontrak belajar f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran g. Guru membagikan kuesioner penelitian 2. Kegiatan Inti Eksplorasi (5 menit) a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian aturan. b. Siswa menyebutkan pengertian aturan sesuai dengan pengetahuan mereka. c. Guru memberikan penjelasan tentang aturan, bisa menambahkan maupun membenarkan pendapat dari siswa Elaborasi (15 menit) a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
b. Guru membagikan puzzle kepada setiap kelompok dan menginstruksikan siswa untuk menyusunnya yang nantinya siswa akan menjelaskan tentang gambar yang ada di puzzle dan tujuan gambar tersebut dilakukan. c. Siswa menyusun puzzle d. Siswa secara berkelompok mempresentasikan puzzlenya yang berupa gambar aturan di sekolah maupun di masyarakat. e. Selain mempresentasikan puzzle setiap siswa juga membuat daftar kegiatan yang akan dilakukannya sebagai perwujudan bahwa mereka akan melaksanakan aturan baik di sekolah maupun di masyarakat. Konfirmasi (25 menit) a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. c. Siswa diberi kesempatan bertanya d. Siswa diberikan latihan soal. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran a. Melakukan refleksi -
Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
-
Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan waktu secara disiplin?
-
Apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar?
b. Menetukan aksi -
Siswa membuat daftar daftar aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar
-
Dapat berperilaku disiplin saat menjumpai aturan-aturan di lingkungan sekitar
c. Pemberian tugas rumah untuk siswa d. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya e. Doa penutup dan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
H. Alat dan Sumber Media
: Puzzle
Alat/ Bahan
: kertas karton, lem, dan gambar aturan di
sekolah/masyarakat Sumber belajar
: Hernawan, Edi. & Hendayani, Endang. 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas 3. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta I.
Penilaian 1. Teknik
: Tes dan Nontes
2. Jenis
: Tertulis dan Observasi
3. Bentuk
: Uraian
4. Instrumen
: Terlampir
5. Rubrik Penilaian
: Terlampir
Penilaian Afektif (Observasi) Kompetensi yang dinilai: Kerjasama dalam kelompok Rubrik Penilaian Aspek yang Dinilai Kerjasama
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
4
3
2
1
Seluruh siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok, tetapi sebagian anggota ada yang ramai atau mengganggu teman saat menyelesaikan tugas yang
Sebagian siswa mampu bekerjasama dan menjaga ketenangan dengan baik dalam kelompok saat menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa didampingi guru agar dapat
Seluruh siswa di dalam kelompok tidak dapat bekerjasama dan menjaga ketenangan dengan baik dalam kelompok saat menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa didampingi guru agar dapat
Seluruh siswa mampu bekerjasama dan menjaga ketenangan dengan baik dalam kelompok saat menyelesaikan tugas yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Ketepatan waktu menyelesaikan soal
Siswa mampu menyelesaikan soal lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
diberikan, tetapi dengan.
menyelesaikan tugas yang diberikan.
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Siswa mampu menyelesaikan soal tepat waktu.
Siswa menyelesaikan soal terlambat < 5 menit.
Siswa menyelesaikan soal terlambat > 5 menit.
Kerjasama dalam kelompok No
Nama BT
1
Budi
2
Susi
3
dst.
Keterangan: BT
: Belum Terlihat
MT
: Mulai Terlihat
MM
:Mulai Membudaya
SM
: Sudah Membudaya
MT
MM
SM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Penilaian Kognitif (Non-tes) Kompetensi yang dinilai: Menyebutkan arti aturan Rubrik Penilaian: Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
4
3
2
1
Siswa mampu menguraikan arti aturan yang berlaku di sekolah dan di masyarakat secara lengkap dan jelas menggunakan bahasa Indonesia yang baik, disertai dengan contoh.
Siswa mampu menguraikan arti aturan yang berlaku di sekolah dan di masyarakat secara lengkap tetapi kurang jelas dan bahasa yang digunakan sulit dipahami, disertai dengan contoh.
Siswa mampu menguraikan arti aturan yang berlaku di sekolah dan di masyarakat, tetapi kurang lengkap dan jelas, disertai contoh.
Siswa menguraikan arti aturan yang berlaku di sekolah dan di masyarakat, tetapi kurang lengkap, jelas, dan contoh yang diberikan kurang tepat.
Aspek yang Dinilai Menyebutkan arti aturan
Penilaian Kognitif (Tes) Instrumen penilaian: pilihan ganda Tes tertulis: skor Skor maksimal: 100 Jumlah soal: 10 Bobot persoal: 10 Penilaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Konversi Nilai Predikat
Klasifikasi
81 – 100
A
SB (Sangat Baik)
66 – 80
B
B (Baik)
51 – 65
C
C (Cukup)
0 – 50
D
K (Kurang)
(0-100)
Penilaian Psikomotorik (Observasi dan Non-tes) Kompetensi yang dinilai: Presentasi kelompok Membuat daftar kegiatan harian secara pribadi Rubrik Penilaian: Aspek yang Dinilai
Baik Sekali
Baik
Cukup
Perlu Bimbingan
4
3
2
1
Presentasi
Seluruh anggota mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sungguhsungguh, menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami.
Seluruh anggota mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sungguhsungguh, tetapi bahasa yang digunakan masih sulit dipahami.
Sebagian anggota mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sungguh-sungguh, tetapi bahasa yang digunakan masih sulit dipahami.
Seluruh anggota belum mampu mempresentasik an hasil diskusi dengan sungguhsungguh, bahasa yang digunakan juga masih sulit dipahami.
Membuat daftar kegiatan
Siswa mampu membuat daftar kegiatan secara rinci dan runtut,
Siswa mampu membuat daftar kegiatan secara rinci dan runtut,
Siswa mampu membuat daftar kegiatan secara runtut tetapi kurang
Siswa belum mampu membuat daftar kegiatan secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
disertai keterangan lengkap serta menggunakan bahasa tulis yang tepat dan rapi.
disertai keterangan tetapi kurang lengkap, menggunakan bahasa tulis yang tepat dan rapi.
rinci dan keterangan kurang lengkap, bahasa tulis yang digunakan tepat tetapi kurang lengkap.
Yogyakarta, 22 Oktober 2015 Guru kelas III
Mahasiswa,
Tri Nafiah, S.Pd.
Resita Kurnia Dewi
NIP. 19890903 200902 2 001
NIM. 121134096
Mengetahui, Kepala Sekolah,
Mulyadi, S. Pd. NIP. 19670624 199307 1 001
runtut, rinci, tanpa keterangan dan bahasa yang digunakan kurang tepat dan kurang rapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran Soal Evaluasi Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang paling tepat! 1. Aturan dibuat untuk membuat ....
6. Jika bertamu, yang pertama kamu
a.
kacau
lakukan ....
b.
tenteram
a.
duduk di kursi tamu
c.
gelisah
b.
masuk ruang tamu
c.
mengucap salam
2. Aturan keluarga berlaku untuk .... a. ayah dan ibu
7. Kamu harus berbuat sopan
b. kakak dan adik
terhadap ....
c.
a.
siapa saja
b.
orang tua
c.
kakak
semua anggota keluarga
3. Sebelum berangkat sekolah sebaiknya ....
8. Yang menjadi kepala keluarga
a.
minta doa restu
b.
minta uang saku
adalah ....
c.
minta iuran sekolah
a.
Ayah
4. Regu piket sebaiknya datang ....
b.
Kakek
c.
Ibu
a. lebih awal b. tepat waktu c.
9. Kebersihan kelas adalah tanggung jawab ....
terlambat
a.
regu piket
sebaiknya ....
b.
semua warga kelas
a.
memilih yang pandai
c.
bapak/ibu guru
b.
memilih yang kaya
c.
tidak membedakan
5. Dalam berteman di sekolah
10. Poskamling adalah tempat untuk .... a.
ronda malam
b.
musyawarah
c.
pertemuan warga
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Kunci Jawaban 1. B 2. C 3. A 4. A 5. C 6. C 7. A 8. A 9. B 10. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS I PERTEMUAN 2 Satuan Pendidikan
: SDN Kledokan
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester
: 3/ I (satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35menit (2 jp)
a. Standar Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat b. Kompetensi Dasar 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar c. Indikator 1. Competence -
Membedakan sikap menaati aturan dan melanggar aturan dengan gambar
2. Consciense 4. Mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya diri 5. Menyatakan sikap disiplin dalam melakukan aturan yang dibuat di lingkungan masyarakat 3. Compassion d. Bekerjasama dengan baik e. Menyampaikan hasil diskusi tentang aturan yang berlaku di masyarakat f. Membuat contoh aturan yang berlaku di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
d. Tujuan Pembelajaran 1. Competence -
Siswa mampu membedakan 3 sikap menaati aturan dan melanggar aturan dengan gambar
2. Conscience h. Siswa mampu mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya diri i.
Siswa mampu menyatakan sikap disiplin dalam melakukan aturan yang dibuat di lingkungan masyarakat
3. Compassion A. Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok B. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi mengenai aturan yang berlaku di masyarakat C. Siswa mampu membuat 3 contoh aturan yang berlaku dikelas dengan benar e. Materi Pembelajaran 1. Pentingnya aturan di lingkungan mayarakat 2. Macam-macam aturan di lingkungan masyarakat 3. Contoh aturan di lingkungan masyarakat f. Model dan Metode Pembelajaran 1.
Model Pembelajaran: Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
2. Metode Pembelajaran: Picture and Picture (Mengelompokkan gambar) g. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5menit) a. Salam pembuka b. Doa Pembukaan c. Presensi d. Apersepsi - Guru dan siswa bertanya jawab tentang siapa yang menaati aturan hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 2. Kegiatan Inti (50 menit) a. Eksplorasi - Guru menampilkan macam-macam gambar tentang aturan-aturan dan contohnya yang berlaku di sekolah, rumah dan masyarakat b. Elaborasi - Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok - Guru memberikan penjelasan mengenai macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat beserta contohnya seperti gambar yang sudah ditampilkan - Guru membagikan macam-macam gambar aturan yang berlaku di masyarakat - Guru meminta siswa mengelompokkan gambar yang diberikan sesuai dengan macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat, di sekolah, dan di rumah. - Guru meminta siswa menuliskan manfaat adanya aturan dalam kehidupan sehari-hari - Guru meminta kelompok yang telah selesai mengerjakan untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di dalam kelompok c. Konfirmasi - Guru mengoreksi jawaban siswa - Guru menanyakan kepada siswa hal yang belum dipahami atau kesulitan selama pembelajaran - Guru membagikan latihan soal sebagai evaluasi - Guru memberikan koesioner kedisiplinan 3. Kegiatan Akhir (15menit) a. Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran b. Guru membagikan kertas refleksi kepada siswa dan meminta siswa menjawab pertanyaan guru berkaitan tentang pembelajaran yang telah dialami siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
c. Guru mengajak siswa untuk membuat contoh aturan yang cocok berlaku di kelas d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan mempersilahkan siswa untuk istirahat h. Sumber Belajar Hermawan, Edi, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Untuk SD/MI kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Murwanti, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Untuk Sekolah Dasar III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. i. Penilaian Teknik
: Tes dan Nontes
Jenis
: Tertulis dan Observasi
Bentuk
: Isian Singkat
Instrumen
: Terlampir
Rubrik Penilaian
: Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Penilaian a. Penilaian Competence Rubrik Penilaian Kompetensi yang dinilai: a. Menjelaskan tujuan dibuatnya aturan di lingkungan masyarakat b. Menjelaskan macam-macam aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat c. Memberikan contoh aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat Aspek yang dinilai
Baik
Cukup
Berlatih Lagi
3
2
1
Tujuan dibuatnya aturan
Menyebutkan 3 atau lebih tujuan dibuatnya aturan di lingkungan masyarakat dengan benar dan tepat
Menyebutkan 2 atau lebih tujuan dibuatnya aturan di lingkungan masyarakat dengan benar dan tepat
Menyebutkan 1 atau lebih tujuan dibuatnya aturan di lingkungan masyarakat dengan benar dan tepat
Macam-macam aturan
Menyebutkan 2 macam aturan yang berlaku di masyarakat dengan benar dan tepat
Menyebutkan 1 macam aturan yang berlaku di masyarakat dengan benar dan tepat
Menyebutkan macam aturan yang berlaku di masyarakat tetapi belum benar
Menyebutkan contoh aturan
Menyebutkan 3 atau lebih contoh aturan yang berlaku di masyarakat dengan benar
Menyebutkan 2 atau lebih contoh aturan yang berlaku di masyarakat dengan benar
Menyebutkan 1 atau lebih contoh aturan yang berlaku di masyarakat dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
b. Penilaian Conscience Kompetensi yang diniai: 4. Mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya diri 5. Menyadari pentingnya aturan yang dibuat di lingkungan masyarakat Indikator
Nilai Karakter yang Dikembangkan Percaya Diri
h. Mengerjakan soal dengan percaya diri (mandiri) i.
Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Kesadaran akan aturan
j.
Menaati aturan yang berlaku
k. Pentingnya dibuat aturan dalam kehidupan
Percaya Diri No
Kesadaran akan aturan
Nama BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
Keterangan: BT: Belum Terlihat (apabila siswa belum memperlihatkan rasa percaya diri dan belum menunjukkan kesadaran akan dibuatnya aturan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
MT: Mulai Terlihat (apabila siswa sudah memperlihatkan rasa percaya diri atau menunjukkan kesadaran akan aturan yang berlaku) MB: Mulai Berkembang (apabila siswa sudah mulai memperlihatkan rasa percaya diri dan menunjukkan kesadaran akan aturan yang berlaku, tetapi masih kadang-kadang) SM: Sudah Membudaya (apabila siswa sudah memperlihatkan rasa percaya diri dan menunjukkan kesadaran akan aturan yang berlaku serta menjadi kebiasaan siswa) c. Penilaian Compassion Kompetensi yang dinilai: a. Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok b. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi mengenai aturan yang berlaku di masyarakat c. Siswa mampu membuat 3 contoh aturan yang berlaku di kelas
Aspek yang
Baik
Cukup
Berlatih Lagi
dinilai
3
2
1
Kerjasama dalam
Seluruh siswa
Sebagian siswa
Seluruh siswa
kelompok
bersungguh-
bersungguh-
bermain-main
sungguh
sungguh
dalam
mengerjakan
mengerjakan
mengerjakan
tugas yang
tugas yang
tugas didalam
diberikan
diberikan
kelompok,
didalam
didalam
sekalipun sudah
kelompok
kelompok,
diperingatkan
sekalipun dalam
dan diawasi guru,
pengawasan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Menyampaikan
Penjelasan hasil
Penjelasan
Penjelasan
hasil diskusi
diskusi mudah
mudah dipahami,
kurang dipahami,
dipahami dan
tetapi beberapa
ada beberapa kata
menggunakan
kata belum dan
belum dan
bahasa Indonesia
kurang sesuai
kurang sesuai
yang baku dan
dengan bahasa
sesuai dengan
benar.
Indonesia yang
bahasa Indonesia
baku dan benar
yang baku dan benar
Membuat aturan
Siswa mampu
Siswa mampu
Siswa mampu
yang berlaku di
membuat 3
membuat 2
membuat 1
kelas
contoh aturan
contoh aturan
contoh aturan
yang berlaku di
yang berlkau di
yang berlaku di
kelas dengan
kelas dengan
kelas dengan
benar.
benar
benar.
Yogyakarta, 29 Oktober 2015 Guru kelas III
Mahasiswa,
Tri Nafiah, S.Pd.
Resita Kurnia Dewi
NIP. 19890903 200902 2 001
NIM. 121134096
Mengetahui, Kepala Sekolah,
Mulyadi, S. Pd. NIP. 19670624 199307 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Soal Evaluasi 1.
Aturan di rumah tangga dibuat oleh ....
2.
Agar masyarakat lebih tenang dan tenteram perlu dibuat ....
3.
Tilang biasanya dikeluarkan oleh ....
4.
i
Makna rambu tersebut adalah .... 5.
o
Gambar tersebut menunjukkan daerah bebas .... 6.
Pelanggar aturan masyarakat pasti mendapatkan ....
7.
Jika ... kita harus mengetuk pintu atau memberi salam.
8.
Setiap pukul 19.00, televisi harus dimatikan. Aturan tersebut merupakan contoh aturan di ....
9. 10.
Sumber dari segala hukum yang ada di Indonesia adalah .... Bertamu tidak boleh melebihi pukul 24.00. Aturan tersebut merupakan aturan di ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Kunci Jawaban
1. Kepala keluarga (Ayah) 2. Aturan 3. Polisi 4. Dilarang Parkir 5. Rokok 6. Sanksi 7. Bertamu 8. Di rumah 9. Pancasila 10. Lingkungan Masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan
: SDN Kledokan
Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/ Semester
: III/ 1
Pertemuan
:3
Alokasi Wakru
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat B. Kompetensi Dasar 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. C. Indikator Competence 2.3.1 Mendeskripsikan contoh tindakan yang sesuai dengan aturan. Conscience 2.3.2 Menyatakan sikap disiplin dalam pembelajaran dikelas untuk mencontohkan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat sekitar Compassion 2.3.3 Terlibat dalam kegiatan berkelompok untuk menjunjukkan sikap disiplin atau tidak disiplin saat mencontohkan aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar D. Tujuan Pembelajaran Competence 2.3.1.1 Siswa mampu mendeskripsikan contoh tindakan yang sesuai aturan melalui kegiatan role play dengan bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Conscience 2.3.2.2 Siswa mampu menyatakan sikap disiplin dalam pembelajaran dikelas untuk mencontohkan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat sekitar dengan kompak. Compassion 2.3.3.3 Siswa mampu terlibat dalam kegiatan berkelompok untuk menjunjukkan sikap disiplin atau tidak disiplin saat mencontohkan aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar dengan membuat aturan yang ada dirumah. E. Materi Pembelajaran Aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran Model
: Pedagogi Reflektif
Metode
: Role play, presentasi, ceramah interaktif
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (7 menit) a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa c. Guru menanyakan kabar siswa d. Guru melakukan presensi e. Guru memberikan kontrak belajar f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi (5 menit) - Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai aturan-aturan apa saja yang ada di lingkungan sekitar dan sikap apa yang harus dimiliki untuk melaksanakan aturan-aturan itu serta pernahkah siswa melakukan aturan itu. Elaborasi (30 menit) a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
b. Siswa secara berkelompok mempraktikan cerita yang berwujud dialog mengenai contoh sikap disiplin atau sikap tidak disiplin yang telah disiapkan oleh guru di depan kelas. c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk membedakan mana sikap disiplin dan yang mana sikap tidak disiplin berdasarkan cerita yang dipraktikkan. d. Siswa secara berkelompok membuat poster mengenai contoh sikap disiplin atau tidak disiplin dan akibatnya terhadap aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat. Konfirmasi (5 menit) a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. c. Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya 3. Kegiatan Penutup (23 menit) a. Siswa mengerjakan soal evaluasi b. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran c. Melakukan refleksi - Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini? - Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan secara disiplin? - Apakah kamu sudah mengetahui aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar? - Apakah kamu sudah mengetahui contoh perbuatan disiplin dan tidak disiplin? d. Menetukan aksi -Membuat aturan-aturan di lingkungan rumah e. Pemberian tugas rumah untuk siswa f. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya g. Doa penutup dan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
H. Alat dan Sumber Media
: Naskah cerita tentang kedisiplinan
Alat/ Bahan
: Kertas gambar, pewarna.
Sumber belajar
: Hernawan, Edi. & Hendayani, Endang. 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas 3. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta I.
Penilaian
Teknik
: Tes dan Nontes
Jenis
: Tertulis dan Observasi
Bentuk
: Isian singkat
Instrumen
: Terlampir
Rubrik Penilaian
: Terlampir
Mengetahui,
Yogyakarta, 5 November 2015
Guru kelas III
Mahasiswa,
Tri Nafiah, S.Pd.
Resita Kurnia Dewi
NIP. 19890903 200902 2 001
NIM. 121134096
Mengetahui, Kepala Sekolah,
Mulyadi, S. Pd. NIP. 19670624 199307 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Nama : ……………………………………… No. Absen : ……………………………………
Soal Evaluasi Pembelajaran Ayo Kerjakan !
Lengkapi kalimat berikut. 1. Jika membuang sampah sebaiknya dibuang di …. 2. Menjaga kebersihan rumah merupakan tanggung jawab …. 3. Tidak terlambat datang kesekolah merupakan contoh sikap …. 4. Orang yang melanggar aturan akan dikenakan …. 5. Aturan yang ada disekitar kita harus di …. 6. Melakukan ronda malam merupakan contoh pelaksanaan aturan di …. 7. Tidak ramai saat guru menjelaskan merupakan contoh pelaksanaan aturan di …. 8. Setiap aturan dalam kehidupan sehari-hari harus dilaksanakan dengan penuh ….
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Kunci Jawaban : 1. Tempat sampah 2. Semua orang yang ada dirumah. 3. Disiplin 4. Sanksi 5. Ditaati atau dilaksanakan 6. Rumah 7. Sekolah 8. Tanggung jawab
Nilai : betulx 5 x 100 = ⋯ 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Conscience, Compassion RUBRIK PENILAIAN Kriteria
Baik(3)
Cukup(2)
Kurangbaik (1)
Disiplin dalam
Dapat mengikuti
Dapat mengikuti
Tidak dapat mengikuti
mengikuti pelajaran
pelajaran dengan
pelajaran dengan
pelajaran dengan
dikelas
tertib tidak ramai
tertib tidak ramai
tertib tidak ramai
(Conscience)
sendiri saat pelajaran
sendiri saat pelajaran
sendiri saat pelajaran
dan tidak bermain
namun bermain
dan tidak bermain
ketika berada dalam
ketika berada dalam
ketika berada dalam
kelas.
kelas.
kelas.
Terlibat aktif
Terlibat aktif
Tidak terlibat aktif
membuat aturan-
membuat aturan-
membuat aturan-
aturan tentang contoh
aturan tentang
aturan tentang contoh
sikap disiplin dan
contoh sikap disiplin
sikap disiplin di
tidak disiplin di
dan tidak disiplin di
lingkungan rumah dan
lingkungan rumah dan
lingkungan rumah
tidak disiplin dan
dapat berinteraksi
namun tidak dapat
dapat berinteraksi
dengan teman-
berinteraksi dengan
dengan teman-
temannya.
teman-temannya.
temannya,
Terlibat dalam kegiatan berkelompok membuat poster tentang contoh sikap disiplin dan tidak disiplin (Compassion)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Soni Tukang Tidur
Soni merupakan anak laki-laki yang tinggal dengan kedua orang tuanya dan kakaknya yang bernama Bejo. Dia adalah anak yang malas, apalagi jika harus bangun pagi. Ibu
: Son, ayo bangun nanti kamu terlambat sekolah.
Soni
: Sebentar lagi Bu, Soni masih ngantuk.
Ibu
: Nanti kalau terlambat sekolah bagaimana?
Soni
: Tidak apa-apa Bu. Sekolahnya juga dekat Bu.
Jam menunjukkan pukul 06.30, Soni baru bangun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Pukul 06.45 Soni selesai mandi kemudian menuju ke ruang makan untuk sarapan. Bejo
: Ibu, Ayah. Bejo berangkat sekolah dulu ya. Selamat pagi ibu dan ayah.
Ayah : Soni tidak kamu tunggu Jo? Bejo
: Nanti kalau Bejo menunggu Soni, Bejo bisa terlambat Yah.
Ibu
: Hati-hati di jalan ya Jo, perhatikan penjelasan dari Ibu Guru.
Saat Bejo berangkat ke sekolah pukul 06.45, Soni baru sarapan. Akhirnya dia berangkat dari rumah pukul 07.00. Soni sampai di sekolah pukul 07.10. Soni
: Bu guru, maaf saya terlambat.
Ibu Guru : Kenapa kamu datang terlambat? Padahal kakakmu Bejo tidak terlambat? Soni : Maaf Bu, jalannya macet sehingga saya jadi terlambat. Selain itu saya juga terlambat bangun. Ibu Guru : Lain kali kamu tidak boleh terlambat datang ke sekolah lagi. Sebagai hukumannya kamu harus menulis surat pernyataan jika kamu tidak akan terlambat lagi sebanyak 200 halaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Es Krim dan Selokan
Suatu hari Irma sedang berjalan-jalan ditaman dan tidak sengaja melihat Budi yang sedang makan es krim bersama Ilham. Irma
: Budi, Ilham, kalian disini juga?
Budi
: Iya Ir, kami suka dengan es krim yang dijual di taman ini. Kamu mau?
Ilham : Bener banget Ir, es krim disini rasanya sangat enak apalagi yang rasa vanilla. Karena es krim sudah habis mereka berdua membuang bungkus es di selokan yang ada ditaman. Irma
: Bud, Ham. Membuang sampah di selokan itu tidak baik.
Budi
: Ah, tidak apa-apa. Lagian itu hanya sampah kecil.
Tiba-tiba Pak guru ada dibelakang Irma, Budi dan Ilham. Pak Guru : Walaupun hanya sampah kecil namun bisa membahayakan kita semua Budi dan Ilham. Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat membuat banjir saat musim hujan. Sampah yang kecil jika setiap hari dibuang di sekolan lamalama juga akan jadi banyak. Besok lagi jangan diulangi lagi perbuatan kalian. Budi & Ilham : Maafkan kami Pak Guru. Kami berjanji tidak akan mengulanginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Rumah Baru Dori bersama keluarganya pindah rumah karena tempat kerja ayahnya pindah, yang semula di Jakarta pindah ke Semarang. Oleh karena itu Dori harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sebagai warga yang baik, ayah Dori harus memberitahu ketua RT desa setempat. Ayah Dori
: Permisi, Pak. Selamat Siang.
Ketua RT
:Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?
Ayah Dori : Maaf pak, saya warga baru di desa ini. Saya pindahan dari Jakarta. Saya pindah bersama dengan istri dan kedua anak saya. Semoga bapak mau menerima saya sebagai warga baru disini. Ketua RT : Dengan senang hati, saya mewakili warga desa menerima bapak disini. Dan saya harap bapak betah di desa ini. Ayah Dori Permisi.
:Terima kasih banyak pak. Kalau begitu sama pamit dahulu.
Sesampainya halaman dirumah Ayah Dori bertemu dengan Dori. Ayah Dori
: Mau kemana nak?
Dori
: Mau keliling desa pak.
Ibu Dori tiba-tiba keluar dari dalam rumah. Ibu : Nak, kalau bertemu orang jangan lupa member salam ya. Jadilah warga yang baik. Dori
: Iya Ibu. Dori pergi dulu yaa yah dan ibu.
Ibu
: Hati-hati dijalan nak.
Diperjalanan Dori bertemu dengan orang-orang desa. Dori tidak lupa pesan ibunya untuk menyapa mereka. Dua bulan tinggal di desa itu, Dori dikenal oleh seluruh warga desa sebagai anak yang sopan.
Budi
: Ah, tidak apa-apa. Lagian itu hanya sampah kecil.
Tiba-tiba Pak guru ada dibelakang Irma, Budi dan Ilham. Pak Guru : Walaupun hanya sampah kecil namun bisa membahayakan kita semua Budi dan Ilham. Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat membuat banjir saat musim hujan. Sampah yang kecil jika setiap hari dibuang di sekolan lamalama juga akan jadi banyak. Besok lagi jangan diulangi lagi perbuatan kalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Patuh Aturan Hari ini Risma berangkat ke sekolah pukul 06.30 setelah sarapan pagi karena takut terlambat sekolah. Sebelum berangkat ke sekolah Risma tidak lupa berpamitan dengan orang tuanya. Risma : Ayah dan Ibu, saya berangkat kesekolah dulu ya. Ibu
: Hati-hati di jalan ya, Nak.
Ayah : Jangan nakal di sekolah. Jika sudah pulang, langsung pulang ke rumah ya Nak. Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Risma berangkat ke sekolah dengan menaiki sepedanya. Risma sampai di sekolah pukul 06.45 karena jarak sekolah dengan rumah tidak terlalu jauh. Bel sekolah pun berbunyi jam 07.00. Semua anak-anak masuk kedalam kelas mereka. Mamad : Siap, beri hormat Anak-anak : Selamat pagi Bu Guru. Soni
: Bu Guru, maaf saya terlambat.
Guru : Soni, mengapa kamu terlambat lagi? Soni
: Maaf bu, saya bangun kesiangan.
Guru : Soni, kamu harus belajar seperti Risma. Dia tidak pernah datang terlambat ke sekolah. Risma, mengapa kamu tidak pernah terlambat? Risma : Begini Bu, saya tidak tidur malam. Setelah belajar, saya tidur. Setelah jam belajar selesai. Risma segera mengambil sepedanya. Namun saat dia mengambil sepeda datanglah Soni menghampirinya. Soni
: Ris, ayo maen dulu.
Risma : Maaf Son, aku mau pulang dahulu. Aku belum minta ijin dengan orang tuaku. Soni
: Yasudah kalau begitu.
Setelah sekolah Risma langsung pulang kerumah karena Risma anak yang disiplin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Rumah Baru Dori bersama keluarganya pindah rumah karena tempat kerja ayahnya pindah, yang semula di Jakarta pindah ke Semarang. Oleh karena itu Dori harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sebagai warga yang baik, ayah Dori harus memberitahu ketua RT desa setempat. Ayah Dori
: Permisi, Pak. Selamat Siang.
Ketua RT
:Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?
Ayah Dori : Maaf pak, saya warga baru di desa ini. Saya pindahan dari Jakarta. Saya pindah bersama dengan istri dan kedua anak saya. Semoga bapak mau menerima saya sebagai warga baru disini. Ketua RT : Dengan senang hati, saya mewakili warga desa menerima bapak disini. Dan saya harap bapak betah di desa ini. Ayah Dori Permisi.
:Terima kasih banyak pak. Kalau begitu sama pamit dahulu.
Sesampainya halaman dirumah Ayah Dori bertemu dengan Dori. Ayah Dori
: Mau kemana nak?
Dori
: Mau keliling desa pak.
Ibu Dori tiba-tiba keluar dari dalam rumah. Ibu : Nak, kalau bertemu orang jangan lupa member salam ya. Jadilah warga yang baik. Dori
: Iya Ibu. Dori pergi dulu yaa yah dan ibu.
Ibu
: Hati-hati dijalan nak.
Diperjalanan Dori bertemu dengan orang-orang desa. Dori tidak lupa pesan ibunya untuk menyapa mereka. Dua bulan tinggal di desa itu, Dori dikenal oleh seluruh warga desa sebagai anak yang sopan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran 7 KUESIONER SEBELUM VALIDASI KUESIONER PENELITIAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Yogyakarta,
Agustus 2015
Salam sejahtera, Berkaitan dengan penelitian, perkenankanlah saya meminta bantuan adik-adik untuk mengisi kuesioner. Skala penelitian ini berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan pengalaman adik-adik dalam kehidupan sehari-hari. Adik-adik diminta untuk mengisi pilihan jawaban yang sesuai dengan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari. Kuesioner ini tidak akan mempengaruhi nilai adik-adik. Demikian permintaan saya, atas kerjasama dan bantuan adik-adik, saya ucapkan terima kasih Salam,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan pengalaman dan pengetahuan. Adik-adik diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai menurut pengetahuan adik-adik, yang meliputi SS, S, TS, STS. Berikut arti dari pilihan tersebut : SS → Jika pernyataan sangat setuju S → Jika pernyataan setuju TS → Jika pernyataan tidak setuju STS → Jika pernyataan sangat tidak setuju Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan kondisi adik-adik. Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan kondisi adik-adik. Data yang adikadik isikan bersifat pribadi sehingga saya akan menjamin kerahasiaannya.
Contoh : No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
1
Saya selalu berpikir positif
SS
S
TS
STS
terhadap permasalahan yang saya hadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
DATA IDENTITAS PRIBADI Nama
: ...................
Usia
: ......... tahun
Kelas
: ...................
No. Absensi
: ...................
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan (*)
(*) coret yang tidak perlu PERNYATAAN : No Pernyataan
SS
1
Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
12
Saya mencontek ketika ulangan, demi memperoleh nilai baik
15
Saya bangga seragam sesuai sekolah
18
Saya sudah melaksanakan piket di kelas sesuai dengan jadwal
19
Saya senang memakai seragam bebas ke sekolah
21
Saya menghargai teman yang
memakai peraturan
sedang piket dengan tidak berada di dalam kelas. 27
Saya
meyakini
membuat
jadwal kegiatan sehari-hari dapat
menjadikan
hidup
teratur 30
Saya datang ke sekolah tepat
S
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
waktu 31
Saya malas untuk bangun pagi
32
Saya melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat dengan sungguh-sungguh.
34
Saya memakai seragam sesuai peraturan sekolah agar tidak mendapat sanksi
35
Saya tidak ingin melaksanakan aturan disiplin di kelas karena saya merasa bosan
36
Saya berniat memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran di kelas
37
Aturan di sekolah tidak terlalu penting bagi saya
39
Saya memahami pentingnya menaati peraturan hanya di rumah saja.
41
Saya membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar hidup lebih teratur
42
Saya yakin bahwa aturan disiplin dapat membantu saya menjadi rajin
43
Saya tidak bersungguhsungguh dalam melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
46
Saya tahu jika melaksanakan piket itu dapat menjaga kebersihan
47
Saya tahu piket membuat saya lelah
dapat
(*) coret yang tidak perlu
Periksalah kembali lembar skala, jangan sampai ada pernyataan yang terlewati Terima kasih atas kerjasamanya ya, adik-adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Lampiran 8 KUESIONER SETELAH VALIDASI KUESIONER PENELITIAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Yogyakarta,
Agustus 2015
Salam sejahtera, Berkaitan dengan penelitian, perkenankanlah saya meminta bantuan adik-adik untuk mengisi kuesioner. Skala penelitian ini berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan pengalaman adik-adik dalam kehidupan sehari-hari. Adik-adik diminta untuk mengisi pilihan jawaban yang sesuai dengan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari. Kuesioner ini tidak akan mempengaruhi nilai adik-adik. Demikian permintaan saya, atas kerjasama dan bantuan adik-adik, saya ucapkan terima kasih Salam,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan pengalaman dan pengetahuan. Adik-adik diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai menurut pengetahuan adik-adik, yang meliputi SS, S, TS, STS. Berikut arti dari pilihan tersebut : SS → Jika pernyataan sangat setuju S → Jika pernyataan setuju TS → Jika pernyataan tidak setuju STS → Jika pernyataan sangat tidak setuju Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan kondisi adik-adik. Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan kondisi adik-adik. Data yang adikadik isikan bersifat pribadi sehingga saya akan menjamin kerahasiaannya.
Contoh : No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
1
Saya selalu berpikir positif
SS
S
TS
STS
terhadap permasalahan yang saya hadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
DATA IDENTITAS PRIBADI Nama
: ...................
Usia
: ......... tahun
Kelas
: ...................
No. Absensi
: ...................
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan (*)
(*) coret yang tidak perlu
PERNYATAAN : No Pernyataan
SS
1
Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
2
Saya mencontek ketika ulangan, demi memperoleh nilai baik
3
Saya bangga seragam sesuai sekolah
4
Saya sudah melaksanakan piket di kelas sesuai dengan jadwal
5
Saya senang memakai seragam bebas ke sekolah
6
Saya menghargai teman yang
memakai peraturan
sedang piket dengan tidak berada di dalam kelas. 7
Saya
meyakini
membuat
jadwal kegiatan sehari-hari dapat teratur
menjadikan
hidup
S
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
8
Saya datang ke sekolah tepat waktu
9
Saya malas untuk bangun pagi
10
Saya melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat dengan sungguh-sungguh.
11
Saya memakai seragam sesuai peraturan sekolah agar tidak mendapat sanksi
12
Saya tidak ingin melaksanakan aturan disiplin di kelas karena saya merasa bosan
13
Saya berniat memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran di kelas
14
Aturan di sekolah tidak terlalu penting bagi saya
15
Saya memahami pentingnya menaati peraturan hanya di rumah saja.
16
Saya membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar hidup lebih teratur
17
Saya yakin bahwa aturan disiplin dapat membantu saya menjadi rajin
18
Saya tidak bersungguhsungguh dalam melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
19
Saya tahu jika melaksanakan piket itu dapat menjaga kebersihan
20
Saya tahu piket membuat saya lelah
dapat
(*) coret yang tidak perlu
Periksalah kembali lembar skala, jangan sampai ada pernyataan yang terlewati Terima kasih atas kerjasamanya ya, adik-adik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Lampiran 9 CONTOH SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 1 YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Lampiran 10 CONTOH SOAL EVALUASI SIKLUS I PERTEMUAN 2 YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Lampiran 11 CONTOH SOAL EVALUASI SIKLUS II PERTEMUAN 1 YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Lampiran 12 CONTOH KUESIONER AKHIR SIKLUS I YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Lampiran 13 CONTOH KUESIONER AKHIR SIKLUS II YANG DIKERJAKAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Lampiran 14 VALIDASI INSTRUMEN PEMBELAJARAN OLEH DOSEN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Lampiran 15 VALIDASI INSTRUMEN PEMBELAJARAN OLEH DOSEN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Lampiran 16 VALIDASI INSTRUMEN PEMBELAJARAN OLEH GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Lampiran 17 DATA KOGNITIF SISWA AKHIR SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Siswa Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu Anisa Ramadhani Mustika Neng Waris Agustina Dyah Ayu Aluna Auditya Paramitha Alif Elsan Putra Devia Ananta Rahmadani Dina Nofitasari Ery Yuniati Firstya Fadhila Fahrie Bagas Saputra Inocentia Shania Nahak Ilham Maulana Kurniawan Lindhy Chazyra Praba Lifia Rahmadani Muhammad Lutfi Amarta Muhammad Ridho Prayitna Putra Muhammad Firman Aryasatya N. Najwa Nurhanifa Fani Olivia Prabawati Putra Zakka Maulana
k7 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 2 4 1
k15 2 4 4 4 5 1 5 4 4 5 5 1 5 4 5 4 2 4 4 4 4
k17 4 4 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 2 5 4 4 5
k18 k19 k20 2 4 1 4 4 4 5 5 4 2 2 1 5 4 4 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 1 5 5 5 5 1 2 4 5 4 5 5 4 4 4 2 4 5 4 2 4 2 5 5 5 4 5 4
Skor 18 24 28 17 27 18 30 27 27 30 29 19 30 18 27 27 19 27 18 27 23
Keterangan TB B SB TB SB TB SB SB SB SB SB TB SB TB SB SB TB SB TB SB CB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
No 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa Sekar Charisma Pertiwi Shayla Bintang Ar Rahma Naurah Quentessa Siti Zulaikha Dafid Falintino Mardhiah Nafisah Muhammad Febriansyah Zahra Aliya Wibowo Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K Nike Agustin Setiawati Tiara Oktavi Romadhoni Jumlah Rata-rata
k7 k15 k17 k18 k19 k20 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 4 1 5 4 5 5 5 5 4 2 1 2 5 4 4 4 5 4 1 1 4 5 5 4 4 4 136 121 134 121
Skor 30 27 29 24 30 19 29 18 19 26 761 24, 54
Keterangan SB SB SB B SB TB SB TB TB B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Lampiran 18 DATA AFEKTIF SISWA AKHIR SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu Anisa Ramadhani Mustika Neng Waris Agustina Dyah Ayu Aluna Auditya Paramitha Alif Elsan Putra Devia Ananta Rahmadani Dina Nofitasari Ery Yuniati Firstya Fadhila Fahrie Bagas Saputra Inocentia Shania Nahak Ilham Maulana Kurniawan Lindhy Chazyra Praba Lifia Rahmadani Muhammad Lutfi Amarta Muhammad Ridho Prayitna Putra Muhammad Firman Aryasatya N. Najwa Nurhanifa Fani Olivia Prabawati
k3
k5
k6
k12
k14
Skor
Keterangan
5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
2 2 1 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 2 4 1 2 4 5
4 4 5 4 4 2 5 4 5 4 5 5 5 4 2 4 5 1 4 4
2 1 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 2 1 5
2 4 5 4 4 1 5 5 5 5 4 5 5 5 1 5 4 4 1 5
15 15 21 21 21 15 25 24 24 24 22 25 25 23 14 22 20 14 14 24
TB TB B B B TB SB SB SB SB B SB SB SB TB B B TB TB SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa Putra Zakka Maulana Sekar Charisma Pertiwi Shayla Bintang Ar Rahma Naurah Quentessa Siti Zulaikha Dafid Falintino Mardhiah Nafisah Muhammad Febriansyah Zahra Aliya Wibowo Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K Nike Agustin Setiawati Tiara Oktavi Romadhoni Jumlah Rata-rata
k3
k5
k6
k12
k14
Skor
Keterangan
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 2 4 5 5 5 4 4 4
5 1 4 1 1 5 4 5 4 5 4
5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4
4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4
23 21 24 14 20 25 24 25 21 24 21
SB B SB TB B SB SB SB B SB B
650 20,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Lampiran 19 DATA KONATIF SISWA AKHIR SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu Anisa Ramadhani Mustika Neng Waris Agustina Dyah Ayu Aluna Auditya Paramitha Alif Elsan Putra Devia Ananta Rahmadani Dina Nofitasari Ery Yuniati Firstya Fadhila Fahrie Bagas Saputra Inocentia Shania Nahak Ilham Maulana Kurniawan Lindhy Chazyra Praba Lifia Rahmadani Muhammad Lutfi Amarta Muhammad Ridho Prayitna Putra Muhammad Firman Aryasatya N. Najwa Nurhanifa Fani Olivia Prabawati
k1
k2
k4
k8
k9
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 4 4 4
4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 2 2 5
2 4 1 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 2 2 4 5
4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 4 4 2 5
1 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 2 2 1 4
k10 k11 k13 k16
2 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 1 4 4 2 2 4 4
4 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 2 5
4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 5 4 5
2 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 2 4 5
Skor
Keterangan
28 28 41 39 43 43 45 43 45 44 42 45 45 28 39 43 27 28 27 42
TB TB SB B SB SB SB SB SB SB SB SB SB TB B SB TB TB TB SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa Putra Zakka Maulana Sekar Charisma Pertiwi Shayla Bintang Ar Rahma Naurah Quentessa Siti Zulaikha Dafid Falintino Mardhiah Nafisah Muhammad Febriansyah Zahra Aliya Wibowo Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K Nike Agustin Setiawati Tiara Oktavi Romadhoni Jumlah Rata-rata
k1
k2
k4
k8
k9
4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4
4 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5
5 5 5 2 4 5 4 5 1 5 4
5 5 5 4 2 5 4 5 2 5 2
4 5 4 5 1 5 4 5 4 4 1
k10 k11 k13 k16
5 5 5 2 5 5 4 5 2 5 5
4 5 4 1 1 5 5 5 2 5 1
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2
5 5 5 2 1 5 4 5 4 5 4
Skor
Keterangan
41 45 42 28 29 45 40 45 26 44 28
SB SB SB TB CB SB B SB TB SB TB
1178 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Lampiran 20 DATA KOGNITIF SISWA AKHIR SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu Anisa Ramadhani Mustika Neng Waris Agustina Dyah Ayu Aluna Auditya Paramitha Alif Elsan Putra Devia Ananta Rahmadani Dina Nofitasari Ery Yuniati Firstya Fadhila Fahrie Bagas Saputra Inocentia Shania Nahak Ilham Maulana Kurniawan Lindhy Chazyra Praba Lifia Rahmadani Muhammad Lutfi Amarta Muhammad Ridho Prayitna Putra Muhammad Firman Aryasatya N. Najwa Nurhanifa Fani Olivia Prabawati
k7
k15
k17
k18
k19
k20
Skor
Keterangan
4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 1 5 4 5 5 2 5 4 5
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5
5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5
5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 1 5 4 5 4 2 4 4 5
27 27 27 25 28 27 29 29 28 29 26 19 30 27 28 28 24 26 24 29
SB SB SB B SB SB SB SB SB SB B TB SB SB SB SB B B B SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa Putra Zakka Maulana Sekar Charisma Pertiwi Shayla Bintang Ar Rahma Naurah Quentessa Siti Zulaikha Dafid Falintino Mardhiah Nafisah Muhammad Febriansyah Zahra Aliya Wibowo Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K Nike Agustin Setiawati Tiara Oktavi Romadhoni Jumlah Rata-rata
k7
k15
k17
k18
k19
k20
Skor
Keterangan
5 5 1 4 4 5 5 5 4 4 2
4 5 5 2 4 5 5 4 4 4 4
5 5 4 2 5 5 5 5 4 5 4
4 5 2 2 1 5 4 5 4 4 5
5 5 1 4 5 5 5 5 4 1 4
4 5 4 5 5 5 2 4 4 1 4
27 30 17 19 24 30 26 28 24 19 23
SB SB TB TB B SB B SB B TB CB
804 25, 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Lampiran 21 DATA AFEKTIF SISWA AKHIR SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu Anisa Ramadhani Mustika Neng Waris Agustina Dyah Ayu Aluna Auditya Paramitha Alif Elsan Putra Devia Ananta Rahmadani Dina Nofitasari Ery Yuniati Firstya Fadhila Fahrie Bagas Saputra Inocentia Shania Nahak Ilham Maulana Kurniawan Lindhy Chazyra Praba Lifia Rahmadani Muhammad Lutfi Amarta Muhammad Ridho Prayitna Putra Muhammad Firman Aryasatya N. Najwa Nurhanifa Fani Olivia Prabawati
k3
k5
k6
k12
k14
Skor
Keterangan
4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
5 4 4 2 4 4 5 5 5 5 4 5 5 2 5 4 2 5 5 5
5 5 4 4 4 2 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 4 4
5 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 1 4 4 5
5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 2 4 4 5
24 22 20 15 21 20 25 25 25 24 23 25 25 15 22 20 15 23 21 24
SB B B TB B B SB SB SB SB SB SB SB TB B B TB SB B SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa Putra Zakka Maulana Sekar Charisma Pertiwi Shayla Bintang Ar Rahma Naurah Quentessa Siti Zulaikha Dafid Falintino Mardhiah Nafisah Muhammad Febriansyah Zahra Aliya Wibowo Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K Nike Agustin Setiawati Tiara Oktavi Romadhoni Jumlah Rata-rata
k3
k5
k6
k12
k14
Skor
Keterangan
5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
5 5 2 5 4 5 4 5 4 4 4
5 5 1 5 1 5 4 5 1 5 4
5 5 5 5 2 5 4 5 2 5 4
4 5 2 5 2 5 4 5 4 5 4
24 25 14 25 14 25 21 25 15 24 21
SB SB TB SB TB SB B SB TB SB B
667 21, 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Lampiran 22 DATA KONATIF SISWA AKHIR SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Felix Ikrar Bhakti Nusa Pasaribu Anisa Ramadhani Mustika Neng Waris Agustina Dyah Ayu Aluna Auditya Paramitha Alif Elsan Putra Devia Ananta Rahmadani Dina Nofitasari Ery Yuniati Firstya Fadhila Fahrie Bagas Saputra Inocentia Shania Nahak Ilham Maulana Kurniawan Lindhy Chazyra Praba Lifia Rahmadani Muhammad Lutfi Amarta Muhammad Ridho Prayitna Putra Muhammad Firman Aryasatya N. Najwa Nurhanifa Fani Olivia Prabawati
k1
k2
k4
k8
k9
4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4
4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 2 4 5
5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 2 5 5 2 4 5
5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 1 4 5
5 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 5 5 4 2 5 4 2 4 5
k10 k11 k13 k16
4 5 4 4 4 5 5 5 2 5 4 5 5 5 1 4 4 4 4 4
2 5 5 4 4 4 5 5 1 5 4 5 5 5 2 5 2 4 4 5
5 5 5 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5
5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2 4
Skor
Keterangan
39 43 42 38 41 40 45 43 27 42 41 45 45 41 27 42 39 28 34 42
B SB SB B SB B SB SB TB SB SB SB SB SB TB SB B TB CB SB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa Putra Zakka Maulana Sekar Charisma Pertiwi Shayla Bintang Ar Rahma Naurah Quentessa Siti Zulaikha Dafid Falintino Mardhiah Nafisah Muhammad Febriansyah Zahra Aliya Wibowo Nasywaa Azzahra Henrie Putri. K Nike Agustin Setiawati Tiara Oktavi Romadhoni Jumlah Rata-rata
k1
k2
k4
k8
k9
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4
5 5 5 2 4 5 5 5 4 5 4
4 5 4 2 2 5 5 5 5 5 4
5 5 5 5 1 5 4 5 4 4 4
k10 k11 k13 k16
5 5 5 2 5 5 4 5 2 5 4
5 5 5 4 1 5 5 5 4 5 5
5 5 5 2 4 5 5 5 4 5 4
5 5 2 1 1 5 5 5 4 5 4
Skor
Keterangan
43 45 40 27 28 44 43 45 37 44 37
SB SB B TB TB SB SB SB B SB B
1217 39, 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
Lampiran 23 ANALISIS BUTIR KUESIONER K 1
K 2
K 3
K 4
K 5
K 6
K 7
K 8
K 9
K 1 0
K 1 1
K 1 2
K 1 3
K 1 4
K 1 5
K 1 6
K 1 7
K 1 8
K 1 9
K 2 0
K 2 1
K 2 2
K 2 3
K 2 4
K 2 5
K 2 6
K 2 7
K 2 8
K 2 9
K 3 0
K 3 1
K 3 2
K 3 3
K 3 4
K 3 5
K 3 6
K 3 7
K 3 8
K 3 9
K 4 0
K 4 1
K 4 2
K 4 3
K 4 4
K 4 5
K 4 6
K 4 7
skor
4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5
4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 2 5 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4
4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 1 4
4 4 4 5 5 5 5 4 4 2 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5
4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 1 1 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4
4 5 5 5 4 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 1 1 4 4 5 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5
4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 1 4 5 5 5 5 4 5 5
4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 1 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 4
4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5
4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 1 1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5
2 2 4 4 4 2 4 4 1 1 5 4 5 4 4 5 5 2 5 2 5 1 5 4 4 4 4 2 4 4 5
4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4
4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
2 5 5 5 4 4 5 2 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
2 4 4 5 4 4 4 5 5 1 5 4 5 5 5 4 4 1 1 4 4 4 1 2 2 2 2 4 2 1 4
4 4 4 5 5 1 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 2 2 4
4 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
4 2 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 1 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4
4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5
4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
4 2 5 1 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 2 5 5 5 4 2 5 5
4 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 1 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4
2 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
4 2 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 2 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4
4 1 5 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 1 1 5 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 5 5 5
4 1 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 1 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 2 2 2 2 4 2 5 5
4 4 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5
5 1 5 5 4 5 5 5 2 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5
4 2 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 1 4 4 5 5 4 5 1 5 4 4 4 4 5 4 2 4
2 5 4 4 5 4 5 5 1 2 5 5 5 4 1 2 2 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 2 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4
5 1 4 2 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
1 2 4 5 5 4 4 4 5 5 1 5 4 5 1 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4
177 174 212 203 212 208 217 214 197 202 217 213 217 213 188 211 211 205 206 188 215 212 205 190 213 215 207 203 190 198 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
Lampiran 24 VALIDITAS KUESIONER
skortotal
item1
item2
item3
item4
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
skortotal 1
31 .538** .002 31 .091 .628 31 .054 .772 31 .173 .351 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
item5
item6
item7
item8
item9
item10
item11
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-
.113 .544 31 .038 .840 31 .330 .070 31 .247 .180 31 .260 .158 31 .055 .768 31 -.148 .428
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
item12
item13
item14
item15
item16
item17
item18
tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson
31 .448* .012 31 .161 .388 31 .318 .081 31 .487** .005 31 -.142 .447 31 .180 .332 31 .589**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
item19
item20
item21
item22
item23
item24
Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed)
.000 31 .365* .044 31 -.118 .526 31 .459** .009 31 .273 .137 31 .079 .673 31 .005 .980
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
item25
item26
item27
item28
item29
item30
item31
N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation
31 .236 .201 31 .309 .091 31 .437* .014 31 .220 .234 31 .189 .308 31 .729** .000 31 .620**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
item32
item33
item34
item35
item36
item37
Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.000 31 .455* .010 31 -.007 .969 31 .570** .001 31 .379* .036 31 .808** .000 31 .380* .035 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
item38
item39
item40
item41
item42
item43
item44
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-
.275 .135 31 .401* .026 31 .338 .063 31 .384* .033 31 .531** .002 31 .387* .032 31 .346 .056
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
item45
item46
item47
tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
31 .320 .080 31 .566** .001 31 .459** .009 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Lampiran 25 HASIL OBSERVASI KELAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Lampiran 26 HASIL WAWANCARA GURU KELAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Lampiran 27 AKSI SISWA PERTEMUAN I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Lampiran 28 AKSI SISWA PERTEMUAN II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Lampiran 29 AKSI SISWA PERTEMUAN III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Lampiran 30 FOTO - FOTO PENELITIAN
Pemberian pengarahan kepada siswa mengenai tugas menyusun puzzle.
Siswa menyusun puzzle.
Siswa mengidentifikasigambar puzzle yang telah disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Salah satu siswa mempresentasikan norma kepada teman-temannya.
Siswa secara bergantian membedakan norma di sekolah dan di masyarakat melalui gambar.
Mengoreksi hasil pekerjaan siswa membedakan aturan di sekolah dan di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Lampiran 31
CURRICULUM VITTE
Resita Kurnia Dewi, dilahirkan tanggal 11 Juni 1993, di Kulon Progo, DIY. Telah menempuh pendidikan di TK Santa Theresia tahun 1997 dan selesai tahun 2000. Peneliti kemudian melanjutkan sekolah di SD Kanisius Wates tahun 2000 dan berhasil menyelesaikan
sekolah
tahun
2006.
Tamat
SD,
peneliti
melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Peneliti bersekolah di SMPN 1 Wates pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009. Peneliti melanjutkan sekolah di SMAN 2 Wates pada tahun 2009 dan lulus tahun 2012. Saat ini peneliti masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun 2012 sampai tahub 2016. Penulis melakukan tugas akhir dengan menyusun skripsi yang berjudul “Peningkatan Sikap Kedisiplinan dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan”.