PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA KELAS III BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI SD KANISIUS KALASAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Asteria Ciptaningtyas NIM: 131134148
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA KELAS III BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI SD KANISIUS KALASAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Asteria Ciptaningtyas NIM: 131134148
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PENGESAHAN
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru selamat dan sumber kekuatan dalam hidupku. Kedua orang tuaku tercinta Stephanus Sutjipto (Alm) dan Agnes Supriyani yang selalu memberikan semangat, perhatian, nasehat dan kasih sayang. Sahabat dan penyemangatku. SD Kanisius Kalasan yang telah memberikan dukungan dan sebagai tepat penelitian. Seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mempercayai peneliti selama studi di PGSD Universitas Sanata Dharma. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Apapun juga yang kamu perbuat. Perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. »»» Kolose 3: 23 «««
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. »»» Lukas 1: 37 «««
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA KELAS III BERBASIS PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI SD KANISIUS KALASAN Asteria Ciptaningtyas Universitas Sanata Dharma 2017
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang didasari dengan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui analisis kebutuhan guru dan siswa. Dari hasil analisis kebutuhan di SD Kanisius Kalasan, peneliti mendapatkan data bahwa siswa kurang menyadari peran dari lingkungan yang ada disekitarnya dengan meletakkan sampah tidak pada tempatnya dan ditambah pula dengan lingkungan sekolah yang berada di pinggir jalan raya yang banyak asap kendaraan. Guru juga membutuhkan modul pembelajaran yang dapat mengajarkan kesadaran siswa terhadap lingkungan. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan produk berupa modul pembelajaran IPA dengan berbasis pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan 5 langkah menurut Tomlinson. Langkah-langkah tersebut meliputi: (1) analisis kebutuhan, (2) desain produk, (3) revisi, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan cara mengembangkan modul pembelajaran IPA kelas III dan mendeskripsikan kualitas modul pembelajaran IPA kelas III. Bahan ajar yang dibuat sesuai dengan 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson. Hasil penelitian berdasarkan penilaian siswa terhadap modul pembelajaran IPA mendapatkan skor rata-rata 4,20 dengan kategori baik. Berdasarkan observasi 10 prinsip bahan menurut Tomlinson dan kunci dari pendidikan emansipatoris yang dikembangkan peneliti dapat terlihat dari kegiatan yang dilakukan siswa selama pembelajaran dengan partisipasi aktif, nyaman, bahagia, dan dapat merumuskan niat aksi merawat lingkungan.
Kata kunci: modul pembelajaran IPA, PPR, emansipatoris
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF MODULE LEARNING SCIENCE FOR CLASS III BASED ON PARADIGM REFLECTIVE PEDAGOGY IN SD KANISIUS KALASAN
Asteria Ciptaningtyas Sanata Dharma University 2017
This study was a research and development based on the needs analysis. Researchers conducted observations and interviews to determine the analysis of the needs of teachers and students. From the analysis of the needs in SD Kanisius Kalasan, researchers have shown that students are less aware of the role of the environment around it by putting the garbage out of place and coupled with the school environment on the edge of the highway that many fumes. Teachers also need a learning module that can teach students about environmental awareness. Therefore, researchers are encouraged to develop products in the form of modulebased approach to learning science with Reflective Pedagogical Paradigm (PPR). This type of research was a research and development (Research and Development). This study uses a five-step according to Tomlinson. Such measures include: (1) needs analysis, (2) design product, (3) revision, (4) implementations, and (5) evaluation. The purposes of research are to described how to develop science teaching module of class III and described the quality of science teaching module class III. Teaching materials are made in accordance with the 10 principles of the 16 principles according to Tomlinson. The results based on assessments of students towards science learning modules to get an average score of 4.20 in both categories. Based on the observation of 10 principles by Tomlinson and a key ingredient of emancipatory education researchers developed can be seen from the activities carried out during the learning of students with active participation, comfortable, happy, and able to formulate the intention of the action to care for the environment.
Keywords: science teaching modules, PPR, emancipatory
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xv DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1
1.2.
Rumusan Masalah Penelitian ................................................................... 5
1.3.
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.4.
Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.5.
Definisi Operasional ................................................................................. 6
1.6.
Spesifikasi Produk .................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.
Kajian Teori .............................................................................................. 8
2.1.1.
Paradigma Pedagogi Reflektif........................................................... 8
2.1.2.
Emansipatoris .................................................................................. 11
2.1.3.
Siswa Kelas III ................................................................................ 14
2.1.4.
Modul .............................................................................................. 15
2.2.
Penelitian Relevan .................................................................................. 19
2.3.
Kerangka Berpikir .................................................................................. 22
2.4.
Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 23
BAB II METODE PENELITIAN ......................................................................... 24 3.1.
Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
3.2.
Setting Penelitian .................................................................................... 25
3.2.1.
Objek penelitian .............................................................................. 25
3.2.2.
Subjek penelitian ............................................................................. 25
3.2.3.
Lokasi penelitian ............................................................................. 26
3.2.4.
Jadwal Penelitian............................................................................. 26
3.3.
Prosedur Pengembangan ........................................................................ 26
3.4.
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 29
3.5.
Teknik Analisis Data .............................................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 38 4.1.
Analisis Kebutuhan ................................................................................ 38
4.2.
Desain Modul ......................................................................................... 39
4.3.
Validasi Modul dan RPP ........................................................................ 40
4.4.
Revisi Modul .......................................................................................... 42
4.5.
Implementasi .......................................................................................... 43
4.6.
Evaluasi .................................................................................................. 45
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 50
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.1.
Kesimpulan ............................................................................................. 50
5.2
Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 51
5.3
Saran ....................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 53 LAMPIRAN .......................................................................................................... 55 CURRICULUM VITAE ....................................................................................... 83
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 2.1 Penelitian relevan dan penelitian yang akan dikembangkan ............... 22 Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan ...................................................................... 27
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli ......................................................... 31 Tabel 3.2 Kuesioner Validasi Ahli ........................................................................ 32 Tabel 3.3 Kuesioner Penilaian Kualitas Modul oleh Siswa .................................. 34 Tabel 3.4 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif ......................................... 35 Tabel 3.5 Kategori Skala Lima ............................................................................. 37 Tabel 4.1 Hasil Penilaian Validator ...................................................................... 40 Tabel 4.2 Komentar validator dan tanggapan peneliti .......................................... 42 Tabel 4.3 Penilaian Siswa ..................................................................................... 45
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Eksperimen dan menampilkan poster ............................................... 47 Gambar 4.2 Refleksi siswa .................................................................................... 48
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus .............................................................................................. 56 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 59 Lampiran 3. Surat ijin sebelum penelitian ........................................................... 70 Lampiran 4. Surat keterangan telah melakukan penelitian ................................... 71 Lampiran 5. Hasil validitas ahli ............................................................................ 72 Lampiran 6. Hasil penilaian siswa ........................................................................ 78 Lampiran 7. Foto-foto kegiatan............................................................................. 79
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional.
1.1.
Latar Belakang Penelitian Pembelajaran Inovatif IPA 1 memberikan pengalaman menyajikan
pembelajaran lingkungan yang dapat diterima anak dari usia dini. Pembelajaran dengan metode Conservation Scout. Conservation Scout (CS) adalah program pengenalan konservasi dan karakter cinta lingkungan pada siswa sekolah dasar di Pusat Studi Lingkungan, Universitas Sanata Dharma (Sari, 2014: 35). Conservation scout diharapkan dapat membentuk anak menjadi generasi yang aktif, kreatif dalam mewujudkan kesadaran, kepedulian, dan pemanfaatan lingkungan dengan baik. Melalui proses pembelajaran ini sesuai dengan kondisi anak-anak yang sangat aktif, kreatif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan menyukai serta mencintai dunianya. Anak dengan rasa ingin tahu dan keaktifannya dapat mendapatkan pengetahuan dengan lingkungan sekitar melalui aktivitas-aktivitas yang dia lakukan dan belajar dari pengalamannya sendiri. Proses mendapatkan pengalaman tersebut anak akan lebih memaknai dan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Pemahaman anak inilah yang menjadi pondasi pemikiran awal bagi kehidupannya di dunia ini.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Penanaman dan pemahaman anak dapat pula ia dapatkan dari sekolah. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan kepada anak-anak. Pembelajaran berbasis lingkungan dapat diterapkan dengan berbagai cara sesuai usia dan tahap perkembangan anak. Semisal anak diajak ke kebun binantang, melakukan aksi peduli lingkungan dengan kerja bakti, dan bisa juga anak menanam dan merawat tanaman di sekolah. Hasil wawancara dengan penggiat lingkungan di PSL pula menguatkan pemikiran peneliti mengenai lingkungan. Lingkungan yang ada sekarang ini sebenarnya tidak berubah tetapi yang berubah itu manusianya. Seandainya tidak ada manusia alam atau lingkungan akan tetap ada. Semua memiliki sebuah kompetisi untuk bisa saling hidup. Peradaban manusia yang bergerak tidak selaras relasinya dengan alam yang membuat banyaknya perubahan pada lingkungan seperti banyaknya lahan gundul, pembangunan bangunan besar mall atau hotel, dan pembuangan limbah yang tidak dipikirkan pengolahannya. Selain itu, teknologi yang digunakan secara negatif akan menambah kerusakan pada lingkungan. Dari kemajuan teknologi itupula akan menjadi senjata makan tuan untuk manusia itu sendiri. Dalam bidang pertanian, penggunaan pestisida yang awalnya memang menjadikan tanah subur tetapi setelah beberapa tahun tanahnya menjadi tandus dan untuk mengembalikan kesuburan tanahnya butuh puluhan tahun bahkan ratusan tahun lagi. Dalam hal ini manusia memang diharapkan semakin kreatif, berpikir alternatif dan inovatif yang menjadikan manusia dapat memilih yang baik. Pemikiran manusia harus dirubah pekerjaan yang biasa bukan berarti tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
menjadi sukses. Contohnya seorang petani bisa juga menjadi petani kaya dengan menggunakan inovasi-inovasi baru dalam bercocok tanam yang menghasilkan panen banyak tetapi tidak merusak tanah. Anak diberikan bekal untuk menentukan pilihan yang baik bukan hanya karena balas dendam orang tua yang tidak bisa matematika contohnya lalu anak diharuskan belajar matematika. Anak ditanamkan rasa memiliki sehingga merasakan bahwa yang ada harus dirawat dan dijaga. Manusia memang dipandang sebagai makhluk yang konsumtif tetapi dapat diimbangi dengan cara mengusahakan yang lebih menjadi prioritas utama agar tidak lebih besar pengeluaran daripada penghasilan. Keluarga menjadi salah satu tempat yang pertama untuk menamankan rasa cinta anak terhadap lingkungan. Kebiasaan meletakkan sampah pada tempatnya akan mengembangkan kebiasaan baik dan kecintaan anak terhadap lingkungan di sekitar mereka. Ngundhuh wohing pakarti, kita memanen apa yang kita tabur, akibat dari seluruh perbuatan dan sikap kita terhadap bumi pertiwi ini bisa diprediksi (Haryono, 2016: 1). Segala sesuatu yang dilakukan akan memberikan dampak bagi kehidupan kelak. Menanamkan hal baik dari dini akan menghasilkan buah yang baik pula saat anak sudah beranjak dewasa. Dari hasil pengamatan selama PPL di SD Kanisius Kalasan dari bulan Juli sampai Oktober dapat dilihat kurangnya kesadaran siswa akan lingkungan mereka khususnya tentang budaya membuang sampah. Budaya membuang sampah menjadi sangat buruk ketika laci meja menjadi tempat menyimpan sampah di setiap kelas. Selain kurangnya budaya membuang sampah, budaya peduli atau cinta tanaman juga belum terlihat. Setiap kelas di sekolah ini memiliki banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
tanaman namun kondisinya buruk, beberapa tanaman layu, dan mati karena kekurangan air bahkan dapat ditemukan tanaman dalam pot menjadi tempat sampah plastik bungkus makanan. Kesadaran ini perlu dipupuk dan diajarkan melalui pembelajaran di kelas. Pada proses pembelajaran siswa mengalami kesulitan dalam melaksanakan dan menerapkan pembelajaran yang telah didapat. Siswa cenderung menerima dan menyimpan tanpa ada aksi atau tindakan nyata yang dapat dilakssanakan. Kesulitan yang dialami siswa juga ada pada saat mengidentifikasi penyebab apa saja yang dapat mencemari lingkungan. Pengalaman secara langsung sesuai dengan keadaan di sekitar siswa akan membantu siswa memahami materi dan penerapan pelestarian lingkungan. Peneliti merangkai pembelajaran dengan berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan pandangan pola berpikir yang menumbuh kembangkan potensi diri dengan menggunakan hati nurani yang memiliki nilai kemanusiaan. Pengembangan seorang pribadi dapat terwujud dengan proses pembelajaran yang berarah kepada Competence, Conscience dan Compassion. Competence merupakan kemampuan secara intelektual, conscience merupakan kemampuan afektif dalam menentukan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan
secara moral,
sedangkan
compassion
merupakan
kemampuan dalam ranah psikomotorik yang berupa tindakan nyata maupun batin yang disertai sikap belarasa bagi sesama (Subagya, 2012: 23). Dalam rangka menumbuhkan belarasa dan peduli siswa terhadap lingkungan sekitar dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif yang dimodifikasi melalui metode Conservation Scout. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
langkah-langkah PPR yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi serta memunculkan 3 nilai khas emansipaoris humanis, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem. 1.2.
Rumusan Masalah Penelitian
1.2.1. Bagaimana proses mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III? 1.2.2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran berbasis paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III? 1.3.
Tujuan Penelitian
1.3.1. Mendeskripsikan
proses
pengembangan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran berbasis paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III. 1.3.2. Mendeskripsikan kualitas modul pembelajaran berbasis paradigma pedagogi reflektif untuk siswa kelas III. 1.4.
Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Siswa 1.4.1.1. Siswa dapat mendapatkan pengalaman langsung belajar dengan alam. 1.4.1.2. Siswa dapat memahami pentingnya lingkungan di sekitar. 1.4.2. Bagi Guru 1.4.2.1. Guru
mendapat
wawasan
cara
mengajar
menggunakan
pembelajaran/pendidikan berbasis paradigma pedagogi reflektif. 1.4.2.2. Guru dapat memanfaatkan lingkungan sekitar untuk membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan. 1.4.3. Bagi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1.4.3.1. Sekolah dapat membuat lingkungan menjadi hijau dengan penanaman tanaman dan merawatnya. 1.4.4. Bagi Peneliti 1.4.4.1. Peneliti dapat menambah wawasan dan pemikiran baru dalam mengembangkan pembelajaran/pendidikan berbasis paradigma pedagogi reflektif. 1.4.4.2. Peneliti
menambah
pengalaman
dalam
melakukan
pembelajaran/pendidikan berbasis paradigma pedagogi reflektif. 1.5.
Definisi Operasional
1.5.1. Modul adalah buku pedoman atau acuan yang dapat digunakan untuk memahami suatu materi yang lebih ringkas dan jelas. 1.5.2. Peduli adalah sikap seseorang dalam menanggapi suatu permasalahan. 1.5.3. Pendidikan emansipatoris adalah pendidikan pembebasan yang demokratis dalam memberdayakan pemahaman siswa dan guru melalui pengalaman sehari-hari dengan unsur humanis, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem. 1.5.4. Paradigma pedagogi refektif adalah pola pikir yang membentuk seseorang menjadi pribadi utuh melalui kegiatan sehari-hari serta memaknai kehidupan sebagai langkah untuk melakukan aksi/tindakan selanjutnya. 1.5.5. Conservation Scout adalah proses pembelajaran berbasis lingkungan yang mendampingi siswa dalam memahami lingkungan di sekitar dan melakukan tindakan sederhana yang dapat menjaga lingkungan/alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1.6.
Spesifikasi Produk Spesifikasi produk yang dikembangkan berupa modul pembelajaran IPA
kelas III SD yang menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu konteks, pengalaman, evaluasi, refleksi, dan aksi. Materi pembelajaran mengenai pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan dengan mengetahui kondisi lingkungan sekitar dengan mengacu pada Standar Kompetensi 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan lingkungan, Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan. Modul dilengkapi dengan langkah-langkah kerja dalam eksperimen serta warna cerah untuk menarik perhatian siswa. Modul dikembangkan dengan menggunakan 10 dari 16 prinsip pengembangan menurut Tomlinson serta memadukan pembelajaran dengan 3 khas
pendidikan
emansipatoris
yaitu
humanis,
kesadaran
kritis,
dan
mempertanyakan sistem. Indikator pembelajaran mengacu pada nila-nilai competence, conscience, dan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai kajian teori, penelitian relevan, kernagka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
2.1.
Kajian Teori
2.1.1. Paradigma Pedagogi Reflektif 2.1.1.1. Pengertian Paradigma Pedagogi Refektif (PPR) merupakan pola pikir manusia dalam menumbuhkembangkan individu menjadi individu yang lebih baik dengan membentuk seseorang melalui pengalaman sehari-hari dengan melakukan refleksi dan aksi setelah melakukan pengalaman tersebut (Tim PPR SD Kanisius, 2010: 7). Melalui pengalaman seseorang dapat menemukan nilai dari kehidupan yang dapat dimaknai sehingga seseorang dapat menentukan aksi yang dapat dilakukan. Nilai kehidupan yang peneliti kembangkan adalah kecintaan siswa pada lingkungan di sekitar mereka. Siswa dapat mencintai dan menyadari akan pentingnya mencintai lingkungan dengan merawat dan melestarikan lingkungan di sekitar mereka. Mereka peduli akan kebersihan dan terawatnya tanaman di sekitar mereka. 2.1.1.2. Tujuan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) mempunyai
tujuan untuk
meningkatkan kemampuan individu dalam menyikapi dan menanggapi hal yang ada di sekitarnya secara kritis supaya dapat memperdalam pemahaman
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
pembelajaran yang telah diterima baik dari sekolah maupun dari lingkungan sekitar (Subagya, 2012: 22). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) akan menghasilkan pribadi yang kritis dan tanggap dalam mengatasi masalah yang ada di sekitar. Tujuan dari pembelajaran menggunakan pendekatan PPR terwujud dalam 3 nilai pokok, yaitu competence, conscience, dan compassion. Competence merupakan kemampuan secara intelektual atau kognitif. Conscience merupakan kemampuan sikap atau kesadaran dalam menentukan pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Compassion merupakan kemampuan psikomotorik yang berupa tindakan nyata atau batin yang disertai sikap belarasa kepada sesama menanggapi hal yang terjadi di sekitar (Subagya, 2012: 23-24). Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan pedoman indikator sesuai 3 nilai pokok yang tercantum dalam PPR, yaitu competence, conscience, dan compassion. 2.1.1.3. Langkah-langkah Penerapan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
(PPR)
dalam
proses
pembelajaran terbagi dalam 5 langkah. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut: 1. Konteks Konteks merupakan proses pertama yang dilakukan guru untuk menggali pemahaman siswa dengan mencari tahu dan mengamati kehidupan sehari-hari siswa dan sekitarnya melalui keterbukaan dari siswa menyampai kehidupannya sehari-hari. Guru memadukan kehidupan sehari-hari siswa dengan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
yang akan disampaikan sehingga ada keterkaitan materi dengan kehidupan seharihari siswa. 2. Pengalaman Pengalaman merupakan proses siswa memahami pembelajaran yang melibatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Pengalaman siswa dapat terjadi melalui pengalaman secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman langsung terjadi pada saat siswa mengalami sendiri kejadian maupun peristiwa yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajari sedangkan pengalaman tidak langsung siswa mempelajari dan memahami suatu peristiwa atau kejadian melalui media, misalnya buku, internet, radio, televisi, maupun media yang lain (Subagya, 2012: 47). 3. Refleksi Refleksi merupakan langkah pokok dalam PPR. Refleksi dapat diartikan sebagai mencermati kembali bahan pembelajaran, pengalaman, ide-ide atau tanggapan secara langsung yang dapat menangkap makna peristiwa lebih mendalam (Subagya, 2012: 53). Proses refleksi dapat dengan cara memahami kebenaran, mengerti sumber perasaan dan tanggapan yang dialami, memperdalam pemahaman tentang dampak dari peristiwa, berusaha menemukan makna bagi diri, memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya bersikap terhadap orang lain. Refleksi menjadi sarana untuk mengaitkan pengalaman yang diperoleh siswa sesuai konteks yang ada dengan aksi atau tindakan nyata yang akan dilakukan siswa setalah mengetahui dan memahami pembelajaran yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Siswa diharapkan menemukan makna dan nilai positif yang ada dalam pengalaman sehingga dapat merumuskan aksi yang terbaik. 4. Aksi Aksi merupakan pertumbuhan batin seseorang berdasarkan pengalaman yang direfleksikan dan tindakan nyata yang dilakukan secara lahiriah (Subagya, 2012: 59). Tindakan nyata dilakukan seseorang berdasarkan hasil dari refleksi memaknai nilai dari kehidupan yang ada dengan mempertimbangan baik buruknya
pilihan
yang
diambil.
Dalam
merefleksikan
terkadang
pula
mendapatkan makna negatif maka dari itu dalam menentukan aksi dapat juga memperbaiki, merubah, mengurangi atau menghindari hal-hal yang mengarah pada pengalaman negatif. 5. Evaluasi Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk membentuk seseorang menjadi pribadi yang utuh dengan memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berguna bagi sesama dalam pelayanan (Subagya, 2012: 61). Dalam pembelajaran evaluasi dapat berupa tes, ulangan secara berkala untuk mengetahui kemampuan guru dalam menyampaikan materi dapat diterima dan dilaksanakan siswanya secara baik atau tidak. Hasil yang diperoleh harus seimbang antara kemapuan kognitif, afektif , dan psikomotoriknya. 2.1.2.
Emansipatoris
2.1.2.1. Pengertian Pendidikan Emansipatoris Pendidikan
emansipatoris
menurut
Giroux
(dalam
Winarti
dan
Anggadewi, 2015: 53) dipandang sebagai pendidikan yang pergerakannya menekankan pada perwujudan masyarakat yang adil dan demokratis. Masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
yang adil merupakan suatu keadaan dimana masyarakat memiliki kesimbangan dan tidak berat sebelah antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Adil bukan berarti harus sama pembagiannya namun melihat kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Masyarakat
demokratis
merupakan
masyarakat
yang
melaksanakan kewajiban dan haknya dalam tugas maupun tanggungjawab sebagai warga masyarakat. Dalam hal ini kaitannya dengan sekolah adanya interaksi yang baik antara guru dan siswa serta lingkungan di sekitarnya. Pendidikan emansipatoris melibatkan dialog aktif antara siswa dan guru guna mencapai tujuan belajar (Suprijono, 2016: 40). Pendidikan emansipatoris merupakan pendidikan yang mampu memperdayakan dan memberi pencerahan pada siswa sesuai dengan kurikulum yang dapat menanggapi kebutuhan perkembangan siswa dan tujuan pemberdayaan siswa dapat tercapai (Mangunsong, 2005: 15). Dari pengertian pendidikan emansipatoris di atas, menurut peneliti pendidikan emansipatoris merupakan model pendidikan yang mampu melibatkan siswa dan guru dalam pembelajaran sesuai dengan bagiannya, serta adanya suatu pencerahan atau pemahaman yang diberikan guru kepada siswa untuk berpikir kritis dan demokratis. Pendidikan emansipatoris juga dapat dikatakan sebagai suatu pendidikan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk mampu menemukan diri secara utuh. 2.1.2.2. Prinsip pendidikan emansipatoris Menurut Nouri dan Sajjadi, pendidikan emansipatoris mempunyai prinsip bahwa pendidikan emansipatoris bersifat mengembangkan: pemahaman dan pengalaman siswa tentang realitas, kesadaran emansipatoris, kesadaran politis, pemberdayaan dan berlangsungnya dialog murni (dalam Winarti dan Anggadewi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
2015: 55). Guru dan siswa merupakan pembelajar. Dialog antara guru dan siswa akan memunculkan pemahaman dan pengalaman yang nyata mengenai kehidupan sehari-hari dan berkembang sesuai dengan pemaknaan masing-masing individu yang didialogkan. 2.1.2.3. Tiga kata kunci dalam model pendidikan emansipatoris 1. Humanisasi Humanisasi merupakan salah satu kata yang menjadi khas dari Universitas Sanata Dharma. Proses pendidikan yang ada di Universitas Sanata Dharma dituntut untuk cerdas secara intelektual dan ada penekanan pada sisi humanis. Sekarang banyak orang yang pandai secara intelektual tetapi belum tentu orang mampu menjadi orang yang humanis bagi yang lain. Humanis ditekankan pada cara orang berelasi dengan orang lain yang berbeda asal-usul, karakter, suku, budaya, ras dan bahasa. Keterbukaan untuk menerima perbedaan sangat ditekankan agar terjalin relasi yang baik. Menurut Nouri dan Sajjadi serta Fereire (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015: 53) menjelaskan humanisasi sebagai memberdayakan pemahaman kritis antara kedua belah pihak yaitu guru dan siswa, dan mengembangkan kesadaran kritis (critical awareness) relasi antara pribadi dengan dunia. Winarti dan Anggadewi (2015) menjelaskan bahwa untuk membentuk manusia yang humanis diperlukan rasa cinta, kerendahan hati, iman, kepercayaan, harapan dan pemikiran kritis. Artinya manusia yang memiliki rasa cinta terhadap dirinya sendiri serta yang ada di sekitarnya dengan kerendahan hati menyadari kenyataan yang ada didukung iman dan harapan yang kuat membantu manusia berpikir kritis dalam menghadapi dan menanggapi permasalahan yang ada di sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2. Kesadaran Kritis Kesadaran kritis mempunyai makna bahwa orang akan belajar menerima keadaan sosial, ekonomi dan politik yang bertolak belakang, dan kemudian melawan arus penindasan realistis dengan menemukan realitas yang ada (Winarti dan Anggadewi, 2015: 53). Smith (2001:31) kesadaran kritis merupakan keadaan di mana seseorang mampu menerima dan menolak realitas dalam kehidupan serta mampu mempertahankan pendapatnya sesuai kebenaran. Seseorang yang memiliki kesadaran kritis akan lebih memahami kehidupan dan merubah kenyataan dalam kehidupannya sesuai keputusan rasional yang diyakini kebenarannya. 3. Mempertanyakan Sistem Dialog merupakan salah satu cara untuk menanyakan sistem. Dialog yang dilakukan guru dan siswa sebagai pembelajar pemahaman dan pengalaman akan realitas kehidupan guru dan siswa akan berkembang. Ada timbal balik antara guru dan siswa yang hasilnya menjadi evaluasi sistem pembelajaran selanjutnya (Winarti dan Anggadewi, 2015: 53-54). Selain itu dalam mempertanyakan sistem adapula sikap demokratis dalam pembelajaran. Demokratis dengan memberikan kebebasan kepada pembelajar untuk berkembang dan menemukan makna dari kehidupan sehari-hari dirinya dan sekitarnya. 2.1.3. Siswa Kelas III 2.1.3.1. Tahap-tahap Perkembangan Anak Perkembangan adalah proses perubahan baik fisik maupun psikis yang terjadi dalam diri manusia mulai dari embrio, masa bayi, masa kanak-kanak, masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
anak, masa remaja, sampai masa dewasa. Perkembangan anak adalah proses perubahan baik fisik maupun psikis yang terjadi selama hidupnya. Salah satu tokoh yang memaparkan mengenai tahap-tahap perkembangan anak yaitu Jean Piaget yaitu bahwa perkembangan kognitif anak berkembang melalui beberapa tahapan. Menurut Piaget ada empat tahapan yaitu tahap sensorimotor (0-2 tahun). Pada tahap ini anak melakukan tindakan-tindakan menggunakan panca indera seperti meraba, melihat, mendengar, membau. Anak dalam tahap ini belum dapat berbicara dan belum mempunyai simbol untuk mengatakan sebuah benda. Tahap selanjutnya tahap pra-operasional (2-7 tahun). Tahap ini anak sudah mampu menggunakan bahasa dengan simbol-simbol yang membuat anak bisa berkomunikasi dengan orang dewasa. Dalam tahap ini anak belum mampu berpikir sistematis dan logis. Tahap yang berikutnya tahap operasional konkret (7-11 tahun). Pemikiran anak pada tahap ini sudah terarah berdasarkan logika. Konsep bilangan, waktu, dan ruang semakin berkembang, akan tetapi pemikiran logis dan konsep masih berkembang terbatas pada benda-benda konkret sebagai bantuannya. Anak belum bisa memecahkan masalah yang bersifat abstrak. Oleh sebab itu matematika secara abstrak masih sulit diajarkan di sekolah dasar. Tahap yang terakhir yaitu operasional formal (11tahun-dewasa). Tahap ini anak sudah tidak berfokus pada objek-objek yang dapat dilihat. Anak telah mampu berpikir secara abstrak untuk memahami suatu konsep (Gunarso, 1981: 151-160). 2.1.4. Modul Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik (Prastowo, 2013: 106). Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan di desain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Daryanto, 2013: 9). Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang ditulis secara terstruktur dan sistematis yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran secara mandiri. Dalam pembuatan modul menurut Tomlinson ada 16 prinsip yaitu 1) Materials hould achieve impact, 2) Materials should hel learners to feel at ease, 3) Materials should help learners to develop confidence, 4) What is being taught should be perceived by learners as relevant and useful, 5) Materials should require and facilitate learner self-investment, 6) Learners must be ready to acquire the points being taught, 7) Materials should expose the learners to language in authentic, 8) The learners attention should be drawn to linguistic features of the input, 9) Materials should provide the learners with opportunities to use the target language to achieve communicative purposes, 10) Materials should take into account that the positive effects of instruction are usually delayed, 11) Materials should take into account that learners differ in learning styles, 12) Materials should take into account that learners differ in affective attitudes, 13) Materials should permit a silent period at the begining of instruction, 14) Materials should maximize learning potential by encouraging intellectual, aesthetic and emotional involvement which stimulates both right and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
left brain activities, 15) Materials should not rely to much on controlled practice, dan 16) Materials should provide opportunities for outcome feedback. Berdasarkan 16 prinsip tersebut, peneliti mengembangkan modul menggunakan 10 prinsip menurut Tomlinson yaitu: Penelitian ini mengusahakan tercapainya ke sepuluh prinsip pengembangan menurut Tomlinson. Prinsip pertama, Materials should achieve impact. Bahan yang disampaikan diharapkan memberi dampak kepada siswa. Dampak tersebut dapat berupa perhatian, ketertarikan, keingintahuan, dan minat belajar. Dampak akan dirasakan dan tercipta saat siswa dapat memegang dan membaca materi tersebut. Siswapun dapat menerima informasi dalam suatu materi tersebut dengan harapan dapat membentuk proses berpikir yang kritis. Prinsip kedua, Materials should help learners to feel at ease. Bahan yang disampaikan diharapkan membantu siswa untuk merasa nyaman. Nyaman dalam arti munculnya rasa senang, bahagia, dalam diri siswa dan tidak merasa terbeban. Bahan yang disampaikan dapat berupa gambar, bahasa yang mudah dipahami siswa, dan adanya contoh serta petunjuk yang jelas. Prinsip ketiga, Materials should hel leaners to develop confidence. Bahan diharapkan membantu siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri siswa dapat berkembang dengan menggunakan materi yang mudah diterima, tidak terlalu rumit, dan dapat mengembangkan potensi kemampuan siswa. Prinsip keempat, What is being taught should be perceived by learners as relevant and useful. Bahan yang disampaikan diharapkan dapat dirasakan siswa sebagai yang relevan dan berguna. Siswa merasakan bahwa materi bermanfaat dan isinya dapat membantu dirinya dalam memahami dan menyadarkan diri tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
lingkungan yang ada di sekitar mereka sehingga mereka dapat merumuskan niat untuk menjaga dan merawat lingkungan. Materi sesuai pula dengan latar belakang kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, sosial, dan ekonomi siswa. Pinsip kelima, Materials should require and facilitate learners selfinvestment. Materi diharapkan dapat memfasilitasi siswa untuk investasi diri. Siswa dapat belajar dan mengetahui materi secara mandiri dan sesuai dengan lingkungan di sekitar mereka. Rasa ingin tahu dan ketertarikan siswa untuk belajar diharapkan dapat terjawab dan mendapat kejelasan dari materi yang disampaikan. Prinsip keenam, Materials should expose the learners to language in authentic. Bahan yang disampaikan diharapkan membantu siswa untuk menggunakan bahasa yang asli. Bahasa asli yang dibuat oleh siswa dengan pengamatan yang dilakukan. Prinsip ketujuh, Materials should take into account that learners differ in learning styles. Bahan diharapkan memperhatikan perbedaan gaya belajar siswa. Gaya belajar tiap siswa berbeda-beda sehingga materi yang disampaikan mengusahakan untuk menyediakan bentuk kegiatan yang dapat membantu perkembangan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik melalui panca indera dan memanfaatkan sarana prasarana yang ada. Prinsip kedelapan, Materials should take into account that learners differ in affective attitudes. Bahan diharapkan memperhatikan perbedaan sikap siswa. Perbedaan sikap atau afektif siswa dapat dikondisikan dengan menyediakan pembelajaran secara kelompok maupun individual. Melalui pembelajaran dengan memperhatikan perbedaan sikap itu pula dapat meningkatkan prinsip yang selanjutnya. Prinsip kesembilan, Materials should maximaze learning potential by encouraging intellectual, asthetic, and emotional involvement which stimulates
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
both right and legt brain activities. Bahan diharapkan memaksimalkan potensi belajar dengan pengetahuan, sikap dan emosional yang dapat menstimulasi otak kanan dan otak kiri. Materi diharapkan dapat membantu siswa dalam mengolah kemampuan berpikir, emosi, perasaan yang dapat menyeimbangkan kemampuan otak kanan dn otak kirinya. Prinsip kesepuluh, Materials should provide opportunities for outcome feedback. Bahan diharapkan memberikan kesempatan untuk umpan balik hasil. Melalui umpan balik inilah siswa terdorong untuk memberikan tanggapan positif atas materi yang telah didapatkan. Kesepuluh prinsip menurut Tomlinson diharapkan dapat membantu siswa dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan, relevan , dan bermanfaat. 2.2. Penelitian Relevan Penelitian pertama, penelitian dari Penata (2015) tentang pengembangan modul. Penelitian dengan judul “Pengembangan modul IPA sebagai suplemen Kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV”. Latar belakang penelitian berdasarkan analisis kebutuhan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner menunjukkan bahwa guru dan siswa membutuhkan modul sebagai pendukung kurikulum 2013. Tujuan dari penelitian untuk mnghasilkan produk berupa modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013. Dalam hal ini peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall sampai tahap ke tujuh yaitu revisis produk setelah uji terbatas. Penelitian dilakukan dua kali di SD Negeri 1 Bareng Lor Klaten sebanyak 5 siswa dan SD Kanisius Sengkan Yogyakarta sebanyak 30 siswa. Dari penelitian tersebut peneliti mendapatkan hasil kelayakan modul praktikum IPA sebagai sumplemen kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dengan skor 2,40 yang termasuk kategori layak digunakan dari validasi guru kelas IV SD Kanisius Sengkan, 5 siswa kelas IV SD Negeri Bareng Lor, 30 siswa SD Kanisius Sengkan. Penelitian kedua, Aris (2016) tentang buku panduan praktikum konservasi air. Peneliti membahas mengenai krisis air bersih saat musim kemarau di daerah Sikabaluan karena faktor alam dan didukung letak geografis dekat pantai serta tekstur tanah berupa rawa yang menyebabkan air keruh. Dari hasil angket yang dibagikan kepada 23 siswa kelas IV dan V SD Fransiskus Sikabaluan, 95% siswa memerlukan buku panduan mengenai penjernihan air sebab mereka mengetahui manfaat air bersih bagi kesehatan tubuh. Penelitian ketiga, penelitian Mangunsong (2005) tentang “Mencapai perkembangan manusia yang utuh melalui pendidikan emansipatoris”. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan antara hasil kelulusan siswa ujian nasional tahun 2014. Melalui pendidikan emansipatoris mampu memberdayakan san memberi pencerahan pada siswa bagaimana bentuk kurikulum sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan siswa dan tujuan pemberdayaan siswa tercapai. Penelitian keempat, penelitian Lahagu, Sari, dan Rohandi (2016) tentang “Pengembangan buku mewarnai untuk pendidikan konservasi tanaman obat di Kabupaten Nias Barat”. Penelitian ini dilakukan atas dasar potensi tanaman obat yang ada di sekitar namun dalam minim pengetahuan perawatan, pemeliharaan, dan pelestarian tanaman tersebut. Melalui analisis kebutuhan didapatkan informasi bahwa mereka membutuhkan sarana berupa buku mewarnai untuk membantu pemahaman akan pentingnya merawat, memelihara, dan melestarikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
tanaman obat. Tujuan penelitian mengetahui cara mengembangkan buku mewarnai yang berjudul “25 TON” dan mengetahui kualitas buku mewarnai. Validasi yang dilakukan oleh ahli bahasa menunjukkan skor 4,5 (layak) dan ahli farmasi skor 4,25 (layak), sehingga layak diujicobakan. Setelah diujicobakan pada 25 siswa DF No.078457 Fulolo Kabupaten Nias Barat hasil perseps siswa (1) 70,6% siswa ikut terlibat untuk memelihara, merawat, dan melestarikan tanman obat, (2) hingga 80,2% memberikan informasi yang jelas kepada siswa mengenai manfaat tanaman obat, (3) 80,13% siswa mengenal jenis-jenis tanaman obat, dan (4) 80,13% siswa bangga sebagai masyarakat di Kabupaten Nias Barat yang memiliki kekayaan alam berupa tanaman obat seperti pada buku mewarnai “25 TON”. Berdasarkan penelitian relevan diatas peneliti mengembangkan modul pembelajaran IPA kelas III dengan pendekatan emansipatoris dan paradigma pedagogi reflektif di SD Kanisius Kalasan yang diperjelas dengan bagan (literature map) 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Bagan 2.1 Penelitian relevan dan penelitian yang akan dikembangkan Penata (2015) Modul IPA, Berpikir kritis
Mangunsong (2005) Pendidikan emansipatoris
Aris (2016) Buku Panduan Praktikum, Konservasi air
Lahagu, Sari, Rohandi (2016) Buku mewarnai, Konservasi tanaman obat
Yang perlu diteliti: Pengembangan Modul pembelajaran, Emansipatoris, Paradigma Pedagogi Reflektif 2.3. Kerangka Berpikir Polusi udara dan kerusakan lingkungan terjadi diberbagai daerah terutama di daerah perkotaan. Sikap peduli dan cinta lingkungan ditanamkan kepada anak sejak dini. Sekolah menjadi salah satu lembaga yang dapat menuntun dan membimbing anak melakukan dan melaksanakan tindakan cinta lingkungan. Siswa diharapkan mampu berpikir dan merasakan kondisi yang ada di sekitarnya sehingga dapat melakukan aksi nyata yang berdampak baik bagi diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Model pendidikan emansipatoris merupakan pendidikan yang dapat mengembangkan dan memberdayakan siswa dalam pemenuhan kebutuhan perkembangan dan tujuan yang akan dicapai agar kelak menjadi manusia yang utuh. Pendidikan emansipatoris dipadukan dengan pendekatan Paradigma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Pedagogi Reflektif dengan 5 langkah yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi menjadikan siswa semakin terarah dan memiliki belarasa terhadap sesama. Maka dari itu, peneliti mengembangkan modul pembelajaran IPA Kelas III berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif dengan memadukan pendidikan emansipatoris dan menurut 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson di SD Kanisius Kalasan. 2.4. Pertanyaan Penelitian 2.2.1. Bagaimana prosedur penyusunan modul pembelajaran dan RPP dengan pendekatan PPR? 2.2.2. Bagaimana kualitas modul pembelajaran dan RPP dengan pendekatan PPR berdasarkan penilaian validator? 2.2.3. Bagaimana kualitas modul pembelajaran dengan pendekatan PPR berdasarkan penilaian siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
3.1. Jenis Penelitian Jenis
penelitian
yang digunakan peneliti
adalah penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D). Tomlisnon (1998) berpendapat bahwa research and development adalah pengembangan yang menghasilkan produk atau bahan yang berkualitas untuk menarik minat belajar siswa seperti buku teks, buku kerja (LKS), kaset, CD-ROM, DVD, video, handout, dan dari internet. Research and Development (R&D) adalah cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi, dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan (Sugiyono, 2016: 30). Berdasarkan dari pengertian di atas disimpulkan bahwa penelitaian research and development adalah jenis penelitian yang menghasilkan produk tertentu dengan kualitas yang dapat menarik minat belajar siswa. Tujuan dari penelitian adalah merancang, menghasilkan, serta menguji kualitas secara sistematis dengan standar yang ada. Untuk dapat menghasilkan sebuah produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji keefektifan produk
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut (digunakan metode eksperimen). Peneliti dalam penelitian ini mengembangkan Buku Modul Pembelajaran IPA untuk siswa kelas III. Pelaksanaan pengembangan disesuaikan dengan lima langkah pengembangan menurut Tomlinson. Lima langkah pengembangan tersebut menurut Tomlinson (1998), yaitu (1) analisis kebutuhan siswa (Student’s need analysis), (2) desain (design), (3) implementasi (implementation), (4) evaluasi (evaluation), dan (5) revisi (revision). Pengembangan itu pula menggunakan 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson yang diyakini relevan dengan penelitian ini. 3.2. Setting Penelitian Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek penelitian, dan lokasi penelitian. 3.2.1. Objek penelitian Objek penelitian adalah buku modul pembelajaran dan RPP IPA kelas III menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif. Buku ini dirancang untuk membantu siswa belajar mencintai lingkungan dengan kegiatan kelompok dan eksperimen. 3.2.2. Subjek penelitian Subjek penelitian dalam penelitian R&D ini dilakukan pada siswa kelas III A SD Kanisius Kalasan. Siswa berjumlah 30 anak dengan 13 laki-laki dan 17 perempuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
3.2.3. Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kalasan beralamat di Kringinan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, 55571. 3.2.4. Jadwal Penelitian Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan Oktober 2016 – Maret 2017. 3.3. Prosedur Pengembangan Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan RPP dan modul pembelajaran IPA Kelas III mengenai kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan. Peneliti mengembangkan dengan menggunakan langkah-langkah
menurut
Tomlinson
(dalam
Harsono,
2015).
Prosedur
pengembangan melalui 5 langkah yaitu (1) analisis kebutuhan siswa, (2) desain, (3) revisi, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat melalui bagan 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Observasi LANGKAH 1 SK/KD Analisis Kebutuhan Siswa
Wawancara
Menyusun RPP LANGKAH 2
Indikator
Desain
LANGKAH 3
Menyusun Modul Validasi ahli
Revisi Revisi
LANGKAH 4
Implementasi
Implementasi Penilaian kualitas LANGKAH 5 Evaluasi
Kuesioner, wawancara Observasi 10 prinsip
Evaluasi & refleksi
Hasil produk (modul)
Penjelasan setiap langkah penelitian dan pengembangan (Research and Development) menurut Tomlinson sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan Siswa Peneliti melakukan analisis kebutuhan siswa sebagai pedoman dalam pembuatan modul. Peneliti mengumpulkan data berupa latar belakang siswa kelas III A di SD Kanisius Kalasan, Visi dan Misi, Kurikulum serta nilai-nilai yang ada di SD Kanisius Kalasan. Peneliti melalukan observasi dan wawancara untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menganalisa kebutuhan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Data yang telah diperoleh digunakan peneliti untuk merancang pembelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan kurikulum yang digunkan di SD Kanisius Kalasan. Standar Kompetensi 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan lingkungan. Kompetensi Dasar 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan yang disesuaikan dengan pedoman Paradigma Pedagogi Reflektif yang diterapkan di sekolah. 2. Desain Peneliti mendesain pembelajaran dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Dalam prosesnya RPP digunakan sebagai dasar pembuatan modul pembelajaran IPA dengan mengadaptasi pembelajaran melalui langkahlangkah PPR konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi serta 3 khas pendidikan emansipatoris humanis, berpikir kritis, dan mempertanyakan sistem. 3. Revisi Modul divalidasi oleh validator untuk mendapatkan penilaian dan kritik serta saran yang dapat membangun peneliti untuk memperbaiki modul. Revisi dilakukan peneliti setelah mendapat kritik dan saran dari validator yang membuat modul lebih baik dan dapat dimengerti siswa. 4. Implementasi Modul digunakan di kelas IIIA SD Kanisius Kalasan dengan melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat selama 2 kali pertemuan. Pada pertemuan kedua siswa menilai kualitas modul yang digunakan dengan kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
yang diberikan peneliti. Observasi dilakukan untuk mengetahui kualitas menurut sepuluh prinsip Tomlinson. 5. Evaluasi Kegiatan evaluasi dilakukan dengan menuliskan refleksi pada buku modul dan refleksi bersama dan menghasilkan produk materi yang berkualitas. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian Research and Development ada dua yaitu pengumpulan data kualitatif dan pengumpulan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi, dan kuesioner. 3.4.1. Wawancara Wawancara adalah alat pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab lisan juga (Margono, 2010: 165). Wawancara digunakan peneliti untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam dan jumlah responden sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dengan bertatap muka maupun melalui media misal telepon (Sugiyono, 2012: 137-138). Wawancara yang dilakukan peneliti merupakan wawancara tidak terstuktur. Pedoman wawancara yang dibuat merupakan garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. 3.4.2. Observasi Observasi merupakan pengumpulan data melalui proses pengamatan terhadap perilaku manusia, proses kerja, atau gejala alam yang melibatkan panca indera (Sugiyono, 2015: 203-205). Menurut Sudjana (2008: 202) observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
merupakan teknik evaluasi program pendidikan luar sekolah yang dilakukan guna mengkaji suatu gejala atau peristiwa sesuai observasi langsung di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai masalah-masalah yang ada pada proses pembelajaran.
Observasi
dilakukan
peneliti
dengan
mengamati
proses
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas pada siswa kelas III A SD Kanisius Kalasan. Peneliti mencatat data dan menganalisa untuk mendapatkan hasil. 3.4.3. Kuesioner Kuesioner merupakan pengumpulan data secara tidak langsung bertanya kepada responden. Instrumen yang digunakan berupa angket yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab responden (Sukmadinata, 2008: 219). Kuesioner digunakan untuk memvalidasi modul pembelajaran dan RPP yang dirancang. Validasi dilakukan oleh ahli yang berguna untuk mengetahui kualitas dari desain produk yang dirancang. Kuesioner digunakan pula untuk penilaian kualitas dari siswa yang menjadi subyek penelitian. 3.5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu pedoman wawancara dan kuisioner. 3.5.1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara peneliti tidak terstruktur, peneliti tidak menyiapkan daftar pertanyaan. Peneliti menyiapkan garis besar yang akan ditanyakan. Informasi yang didapat digunakan peneliti untuk menuliskan analisis kebutuhan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
3.5.2. Kuesioner Kuesioner berisi pernyataan-pernyataan berdasarkan aspek modul pembelajaran dan RPP dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Kuesioner disusun untuk memvalidasi modul pembelajaran dan RPP. Instrumen penelitian kuesioner validasi modul pembelajaran dan RPP yang digunakan peneliti sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli No
Aspek
Indikator
No Pernyataan
1. Indikator
-
Perumusan indikator.
1, 2, 3, 4, 5
2. Tujuan
-
6,7,8
3. Materi
-
4. Media dan sumber pembelajaran 5. Skenario / Kegiatan Pembelajaran 6. Penilaian hasil belajar
-
Uraian tujuan yang akan dicapai peserta didik. Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran. Pemilihan media dan sumber pembelajaran.
9, 10, 11, 12 13, 14, 15
-
Penerapan skenario / kegiatan 16, 17, 18, pembelajaran. 19, 20
-
Rancangan penilaian autentik
21, 22, 23
7. Bahasa
-
Penulisan bahasa tulis
24, 25, 26
8. Cover
-
Desain cover
9. Isi
-
Penyusunan isi modul
27, 28, 29, 30 31, 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Tabel 3.2 Kuesioner Validasi Ahli
I 1
KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Perumusan indikator Kesesuaian dengan latar belakang sekolah
12345
2
Kesesuaian dengan standar kompetensi
12345
3
Kesesuaian dengan kompetensi dasar
12345
4
Kesesuaian dengan nilai competence
12345
5
Kesesuaian dengan nilai consience
12345
6
Kesesuaian dengan nilai compassion
12345
II 7
Perumusan tujuan keberhasilan belajar Kesesuaian dengan indikator
12345
8
10
Kelengkapan cangkupan rumusan tujuan 12345 meliputi Audience, Behavior, Condition, Degree. Pemilihan dan pengoranisasian materi pembelajaran Kesesuaian dengan komponen yang akan 12345 dicapai Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 12345
11
Keruntutan dan sistematika materi
12345
12
Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
12345
IV 13
Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan komponen (tujuan) yang ingin dicapai Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik Skenario/kegiatan pembelajaran Kesesuaian pendekatan dan metode pembelajaran dengan prinsip emansipatoris (melibatkan siswa, demokratis, adil, dan humanis) dan pedagodi paradigma reflektif
No.
III 9
14 15 V 16
SKOR
12345 12345 12345
12345
SARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (PPR) 17 Kesesuaian pendekatan dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 18 Kesesuaian pendekatan dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 19 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu 20 Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan prinsip emansipatoris dan paradigma pedagogi reflektif (PPR) VI Penilaian hasil belajar 21 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 22 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 23 Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban) VII Penggunaan bahasa tulis 24 Ketepatan pilihan kata 25 Kebakuan struktur kalimat 26 Kebakuan bentuk huruf dan angka VIII Cover modul 27 Gambar sesuai dengan tema pembelajaran 28 Tata letak gambar, judul, dan nama pengarang sesuai dengan tata letak isi 29 Keserasian pewarnaan 30 Judul dapat memberikan informasi mengenai materi isi buku IX Isi Modul 31 Komponen dalam buku lengkap 32 Modul jelas dan mudah dipahami Skor total Saran Validator: No.
SKOR 12345 12345 12345
12345
12345 12345 12345
12345 12345 12345 12345 12345 12345 12345
12345 12345
SARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Tabel 3.3 Kuesioner Penilaian Kualitas Modul oleh Siswa No. I 1 2 3 4 II 5 6 7 III 8 9 IV 10 11
KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Cover modul Gambar sesuai dengan tema pembelajaran Tata letak gambar, judul, dan nama pengarang sesuai dengan tata letak isi. Keserasian pewarnaan Judul dapat memberikan informasi mengenai materi isi buku Isi Modul Isi modul yang diberikan membuat saya mengerti materi dan mandiri. Isi modul membuat saya aktif dan semangat belajar. Isi modul membuat rasa ingin tahu saya meningkat. Penggunaan bahasa tulis Saya mengerti maksud dari pilihan kata dalam modul. Saya membaca jelas dengan bentuk huruf dan angka dalam modul. Manfaat modul Saya memahami bahwa modul membantu saya memecahkan masalah dalam kegiatan. Saya memahami bahwa modul membantu saya untuk membangun niat mencintai lingkungan Skor total
SKOR
SARAN
12345 12345 12345 12345
12345 12345 12345
12345 12345
12345 12345
3.5. Teknik Analisis Data 3.5.1. Teknik analisis data kualitatif Observasi, wawancara merupakan hasil pengumpulan data kualitatif yang dianalisa untuk memperoleh hasil analisis kebutuhan siswa. Hasil validasi dari validator yang berupa kritik dan saran untuk memperoleh kualitas modul. 3.5.2. Teknik data kuantitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
3.5.2.1. Kuesioner Kuesioner
digunakan
peneliti
untuk
melakukan
validasi
modul
pembelajaran IPA Kelas III beserta RPP yang telah dibuat. Data yang dianalisa merupakan hasil penilaian yang diperoleh dari validator mengenai produk yang dirancang. Data yang diperoleh dari validator berupa data kuantitatif. Data tersebut berbetuk nilai/skor pada setiap pernyataan dalam kuesioner. Data kuantitatif dikonversikan ke data kualitatif untuk mengetahui secara deskriptif hasil penghitungan yang dilakukan. Tabel 3.4 konversi data kuantitatif ke data kualitatif (Masidjo, 1995: 153) Interval skor X > Xi + 1,80 SBi Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi X≤Xi – 1,80 Sbi Keterangan : Rerata ideal (Xi)
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
: ½ (skor maksimal deal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (Sbi) : 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) X
: skor aktual Rumus konversi di atas digunakan untuk menghitung dari data kuantitatif
menjadi data kualitatif. Rumus konversi yang digunakan sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal
:5
Skor minimal ideal
:1
Rerata ideal (Xi)
: ½ (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : 1/6 (5-1) = 0,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Ditanya: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang? Jawab: Kategori sangat baik
= X > Xi +1,80 SBi = X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + 1,21 = X > 4,21
Kategori baik
= Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi = 3 +(0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + 0,40 < X ≤ 3 + 1,21 = 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup
= Xi – 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi = 3 – (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 – 0,40 < X ≤ 3 + 0,40 = 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang
= Xi – 1,80 Sbi < X ≤ Xi – 0,60 Sbi = 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67) = 3 – 1,21 < X ≤ 3 – 0,40 = 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang
= X ≤ Xi – 1,80 Sbi = X ≤ 3 – (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 – 1,21 = X ≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi dari data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut: Tabel 3.5 Tabel Kategori Skala Lima (Sukardjo, 28: 11) Interval Skor X > 4,21 3,40 < X ≤ 4,21 2,60 < X ≤ 3,40 1,79 < X ≤ 2,60 X≤ 1,79
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai analisis kebutuhan siswa, desain modul, validasi modul, revisi, implementasi, evaluasi dan pembahasan.
4.1. Analisis Kebutuhan Pada tahap analisis kebutuhan, peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada siswa dan guru. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan, peneliti bahwa SD Kanisisus Kalasan merupakan sekolah swasta yang berada di bawah naungan yayasan Kanisius dengan jumlah siswa 320 terdiri dari 12 kelas paralel dari kelas 1 sampai kelas 6. Sekolah menghidupi nilai-nilai Kanisius yaitu kasih, disiplin, berani, cerdas, dan jujur. Nilai-nilai Kanisius sendiri diajarkan kepada siswa secara bertahap. Kelas 1 dan 2 mendalami nilai kasih, kelas 3 nilai disiplin, kelas 4 berani, kelas 5 cerdas, dan kelas 6 jujur. Peneliti mengambil penelitian di kelas III A yang mendalami nilai disiplin. Disiplin dalam arti luas yang memberikan tanggungjawab dan kebebasan pada siswa untuk bertindak. Peneliti melakukan observasi selama menjalani Program Pengalaman Lapangan (PPL). Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa siswa kelas III A di SD Kanisius Kalasan merupakan siswa dari keluarga kalangan ekonomi menengah ke atas dengan indikasi siswa berangkat dan pulang sekolah diantar oleh orang tua dengan menggunakan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara yang ada di sekitar kita. Dalam
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
proses pembelajaran di kelas dan saat istirahat siswa terlihat masih meletakkan sampah tidak pada tempatnya dan melaksanakan piket apabila ditunggu guru. Dari sikap inilah peneliti menganggap bahwa perlu adanya kesadaran siswa menjaga dan merawat lingkungan di sekitar mereka. Banyak polusi dan sampah akan menyebabkan gangguan dalam kesehatan apabila tidak ditanggani dari sekarang. Dari hasil wawancara dengan siswa, siswa merasakan perubahan dari kondisi alam yang sekarang terjadi dan banyaknya kendaraan yang membuat polusi udara semakin meningkat. Siswa mengharapkan adanya proses pembelajaran secara langsung sesuai dengan kondisi yang ada dan adanya buku petunjuk dalam melaksanakan pembelajaran. 4.2. Desain Modul Peneliti mengembangkan modul pembelajaran IPA dan RPP dengan berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Pada proses awal pengembangan modul pembelajaran IPA dan RPP disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sudah diperoleh dari analisis data. Standar Kompetensi 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan lingkungan. Kompentesi Dasar 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhdap kesehatan. Dalam menyusun RPP, peneliti menyusun dan menentukan indikator berdasarkan nilai 3C (competence, conscience, dan compassion). Competence yang dicapai dengan siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat, menjelaskan kondisi lingkungan
di
sekitar
siswa,
melaporkan
hasil
pengamatan,
dan
mendemonstarsikan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Conscience dengan adanya kerja dalam kelompok siswa dapat menunjukkan sikap peduli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
disiplin dan bertanggungjawab dengan apa yang siswa kerjakan. Saling menghargai pendapat dan melakukan interaksi yang baik antara siswa dan guru maupun siswa dan siswa. Compassion ditunjukkan dengan menuliskan refleksi serta membuat poster untuk mengajak dan melakukan perawatan tanaman dan meletakkan sampah pada tempatnya. Selanjutnya peneliti menyusun tujuan, materi, langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan 5 langkah Paradigma Pedagogi Refleksif yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi, serta dilampiri dengan lembar penilaian. Modul disusun sesuai 10 prinsip dari 16 prinsip pengembangan menurut Tomlinson. 4.3. Validasi Modul dan RPP Validator modul pembelajaran IPA dan RPP dilakukan oeh dua validator. Penilaian dilakukan pada tanggal 23 Januari 2017 dan tanggal 24 Januari 2017. Berikut tabel hasil penilaian validator modul pembelajaran IPA dan RPP. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Validator Kriteria Kesesuaian dengan latar belakang sekolah Kesesuaian dengan standar kompetensi Kesesuaian dengan kompetensi dasar Kesesuaian dengan nilai competence Kesesuaian dengan nilai consience Kesesuaian dengan nilai compassion Kesesuaian dengan indikator Kelengkapan cangkupan rumusan tujuan meliputi Audience, Behavior, Condition, Degree. Kesesuaian dengan komponen yang akan dicapai Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik Keruntutan dan sistematika materi
Penilaian Validator 1 4 3 3 3 3 3 3
Penilaian Validator 2 4 4 4 2 2 2 4
4
3
4
5
3 3
5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Kriteria Kesesuaian materi dengan alokasi waktu Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan komponen (tujuan) yang ingin dicapai Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik Kesesuaian pendekatan dan metode pembelajaran dengan prinsip emansipatoris (melibatkan siswa, demokratis, adil, dan humanis) dan pedagodi paradigma reflektif (PPR) Kesesuaian pendekatan dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian pendekatan dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu Kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan prinsip emansipatoris dan paradigma pedagogi reflektif (PPR) Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban) Ketepatan pilihan kata Kebakuan struktur kalimat Kebakuan bentuk huruf dan angka Gambar sesuai dengan tema pembelajaran Tata letak gambar, judul, dan nama pengarang sesuai dengan tata letak isi Keserasian pewarnaan Judul dapat memberikan informasi mengenai
Penilaian Validator 1 3
Penilaian Validator 2 4
3
5
3
5
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4 2 2 2 4
4 4 4 4 5
4 4 4
4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Kriteria
Penilaian Validator 1
Penilaian Validator 2
materi isi buku Komponen dalam buku lengkap 3 5 Modul jelas dan mudah dipahami 4 4 Total 109 122 Rata-rata tiap validator 3,41 3,81 Rata-rata total 3,61 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa hasil validasi menurut validator 1 total yang diperleh adalah 109 dengan rata-rata 3,41 yang termasuk dalam kategori “baik”. Total penilaian yang diperoleh dari validator 2 adalah 122 dengan rata-rata 3,81 yang termasuk dalam kategori “baik” dengan menggunakan model penilaian menurut Likert. 4.4. Revisi Modul Setelah peneliti melakukan validasi selanjutnya peneliti melakukan revisi. Revisi berdasarkan kritik dan saran yang diberikan validator pada kolom komentar. Tabel 4.2 menyajikan komentar kedua validator dan keputusan peneliti menanggapi komentar. Tabel 4.2 Komentar validator dan tanggapan peneliti Validator Validator 1
Validator 2
Komentar Tanggapan Penulisan kalimat masih banyak Peneliti memperbaiki penulisan yang salah kalimat yang salah dengan teliti dan cermat dalam pengetikan dan menggunakan bahasa baku. Perumusan indikator Peneliti merumuskan indikator ditambahkan pada competence sesuai saran dari validator. dan compassion, serta mengurangi pada bagian conscience. Keserasian pewarnaan kurang Peneliti mengganti gambar kontras dan gambar cover cocok cover yang pas untuk anakuntuk dewasa anak dan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Validator
Komentar
Tanggapan kontras warna. Dari kritikan dan saran validator tersebut peneliti melakukan perbaikan
sesuai dengan kekurangan dan memperbaiki modul peneliti sehingga siap untuk digunakan dalam implementasi. 4.5. Implementasi Peneliti melakukan implementasi pembelajaran IPA menggunakan Modul Pembelajaran IPA Kelas III pada siswa kelas III A di SD Kanisius Kalasan pada tanggal 7 Februari 2017 dan 9 Februari 2017. Pada pertemuan pertama tanggal 7 Februari 2017, peneliti memulai pembelajaran dengan salam, doa, dan tanya jawab mengenai keadaan lingkungan sekolah dan rumah siswa. Langkah ini sebagai awal dalam merumuskan konteks pembelajaran. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan dan kegiatan yang dilakukan hari ini. Peneliti menjelaskan buku modul yang digunakan dalam pembelajaran. Perwakilan siswa membagikan buku modul ke siswa yang lain. Kegiatan selanjutnya siswa masuk ke dalam proses pengalaman. Siswa membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 6 siswa secara demokratis tanpa memilih-milih yang menunjukkan salah satu bentuk humanisasi. Meskipun dalam pembagian kelompok yang pertama siswa masih memilih teman yang dekat dan sudah akrab akhirnya peneliti menentukan anggota kelompok agar terjadi humanisasi yang baik. Siswa duduk berkelompok dan mengamati video yang ditampilkan peneliti. Siswa mencatat, berdiskusi, dan menuliskan hasil pengamatan video dalam lembar kerja yang tersedia. Siswa menganalisa perbedaan dan persamaan dari video yang ditampilkan dan lingkungan sekitar mereka. Dari hasil analisa tersebut siswa dapat menyimpulkan lingkungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
ada di sekitar mereka. Dalam kegiatan ini siswa juga berinteraksi dengan teman maupun guru yang membuat adanya timbal balik pengalaman. Kegiatan berikutnya adalah eksperimen. Siswa bekerja dalam kelompok dan mencermati petunjuk pada modul. Peneliti menjelaskan secara singkat eksperimen yang dilakukan dengan alat dan bahan yang sudah disediakan peneliti. Perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan dan melakukan eksperimen bersama kelompok di luar ruang kelas. Siswa berdiskusi dan menuliskan hasil pengamatan yang dilakukan dalam eksperimen pada lembar yang sudah disediakan. Siswa menganalisa mengapa eksperimen itu bisa terjadi? Melalui pengamatan ini, siswa berpikir kritis mengenai perbedaan yang terjadi dalam eksperimen dan dapat menyimpulkan hasil eksperimen. Pada pertemuan kedua pada tanggal 9 Februari 2017, siswa mengamati lagi tumbuhan yang digunakan untuk eksperimen sebelumnya. Ada beberapa yang sudah mati dan layu. Siswa dengan pemikirannya menjawab permasalahan yang terjadi. Tumbuhan tersebut mati akibat cara merawat yang salah dan saat eksperimen terkena api sehingga tumbuhan menjadi layu dan mati. Dari hal ini, siswa merefleksikan apa yang didapat dalam pertemuan sebelumnya dan merumuskan tindakan nyata sabagai aksi yang akan dilakukan selanjutnya. Siswa akan menaman dan merawat tumbuhan yang ada di sekitar rumah dan sekolah, serta meletakkan sampah sesuai dengan tempatnya. Siswa membuat poster ajakan untuk menjaga lingkungan. Proses evaluasi yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran melalui pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh siswa dengan pengamatan maupun eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
4.6.
Evaluasi
4.6.1. Penilaian siswa Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk menilai kualitas modul pembelajaran IPA. Berdasarkan kuesioner tersebut diperoleh penilaian sebagai berikut: Tabel 4.3 Penilaian Siswa Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Penilaian 3,73 3,91 4,09 4,36 4,45 4,27 4,55 3,91 4,55 4,55 4,18 4,27 4,55 4,27 3,91 4,64 3,82 4,36 4,00 4,45 4,18 3,91 4,73 4,82 4,73 3,55 3,64 3,91 3,55
Kategori Baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Siswa Penilaian Kategori 30 4,11 Baik Rata-rata 4,20 Baik Dari hasil penilaian 30 siswa diperoleh 4,20 yang termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti modul yang dikembangkan telah menggunakan 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson dibuktikan dengan prinsip pertama, Materials should achieve impact. Bahan disampaikan memberikan dampak bagi siswa berupa perhatian, ketertarikan, keingintahuan, dan minat. Siswa antusias dalam melaksanakan petunjuk dari modul saat pengamati video dan melakukan eksperimen, siswa dalam eksperimen melakukan secara mandiri dan dapat mencapai dampak yang akan dituju sehingga dapat membuat niatan untuk menjaga lingkungan dan merawat tumbuhan. Prinsip kedua, Materials should help learners to feel at ease. Bahan yang disampaikan membantu siswa untuk merasa nyaman. Dalam modul ini siswa disajikan dengan gambar,bahasa yang mudah dipahami dan kolom kosong yang dapat siswa isi dengan petunjuk yang telah tersedia. Siswa tidak terpaku pada jawaban pasti namun dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada di sekitar siswa. Prinsip ketiga, Materials should hel leaners to develop confidence. Bahan membantu siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri. Dalam modul yang peneliti buat membantu siswa untuk percaya diri menyampaikan pendapatnya melalui pengamatan video dan eksperimen. Siswa berani tampil untuk menunjukkan hasil karya posternya. Pengembangan rasa percaya diri dapat dibuktikan dengan gambar 4.1 siswa bereksperimen dan menampilkan karya poster.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Gambar 4.1 siswa bereksperimen dan menampilkan karya poster. Prinsip keempat, What is being taught should be perceived by learners as relevant and useful. Bahan yang disampaikan dapat dirasakan siswa sebagai yang relevan dan berguna. Siswa merasakan bahwa modul bermanfaat dan isinya dapat membantu dirinya dalam memahami dan menyadarkan diri tentang lingkungan yang ada di sekitar mereka sehingga mereka dapat merumuskan niat untuk menjaga dan merawat lingkungan. Pinsip kelima, Materials should require and facilitate learners selfinvestment. Materi dapat memerlukan dan memfasilitasi siswa untuk investasi diri. Dari modul siswa dapat belajar dan mengetahui materi secara mandiri dan sesuai dengan lingkungan di sekitar mereka. Rasa ingin tahu dapat terarah dengan petunjuk saaat eksperimen dan pertanyaan yang dapat dijawab siswa. Eksperimen membantu
siswa untuk membuktikan materi
yang telah
didapat
dan
menyimpulkan kejadian yang ada di sekitar. Prinsip keenam, Materials should expose the learners to language in authentic. Bahan yang disampaikan kepada siswa membantu siswa untuk menggunakan bahasa yang asli. Dalam menyampaikan pendapat dan menuliskan pengamatan sesuai dengan pengamatan dan bahasa siswa itu sendiri. Refleksi dari siswa yang menunjukkan bahwa siswa menggunakan bahasanya sendiri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
menuliskan sesuai yang dirasakan siswa dapat dilihat pada gambar 4.2 refleksi siswa.
Gambar 4.2 Refleksi siswa Prinsip ketujuh, Materials should take into account that learners differ in learning styles. Bahan memperhatikan perbedaan gaya belajar siswa. Gaya belajar tiap siswa berbeda-beda sehingga peneliti telah menyesuaikan dengan karakteristik dari siswa kelas IIIA SD Kanisius Kalasan. Peneliti melakukannya dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok sehingga ada komunikasi dan interaksi antar siswa yang membantu perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan panca indera dan sarana prasarana yang ada. Prinsip kedelapan, Materials should take into account that learners differ in affective attitudes. Bahan memperhatikan perbedaan sikap siswa. Dalam modul yang dibuat telah dioptimalkan dapat memberikan motivasi belajar yang baik dan menarik minat siswa agar tercipta sikap yang dapat membangun siswa seperti sikap disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Prinsip kesembilan, Materials should maximaze learning potential by encouraging intellectual, asthetic, and emotional involvement which stimulates both right and legt brain activities. Bahan memaksimalkan potensi belajar dengan pengetahauan, sikap dan emosional yang dapat menstimulasi otak kanan dan otak kiri. Pada modul dapat dilihat dari proses pengamatan video dan eksperimen. Siswa dapat memaksimalkan potensi belajar dengan menggunakan panca inderanya dan proses berpikir. Prinsip kesepuluh, Materials should provide opportunities for outcome feedback. Bahan memberikan kesempatan untuk umpan balik hasil. Modul terdapat kegiatan refleksi dan aksi yang dapat menunjukkan umpan balik yang diterima oleh siswa. Refleksi yang terdapat dalam modul pembelajaran dijawab siswa dengan bahasa dan apa yang dirasakan siswa. Siswa menuliskan niatan untuk melakukan aksi menjaga dan merawat lingkungan setelah mendapat pembelajaran dan memahami pentingnya lingkungan sehat bagi kesehatan siswa. Refleksi peneliti setelah melakukan penelitian ini menunjukkan bahwa konsistensi dan tanggungjawab dalam melakukan penelitian menjadi kunci keberhasilan. Kesalahan dan kritikan menjadi dorongan untuk melakukan yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Pembahasan pada bab ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1. Kesimpulan 5.1.1. Pengembangan Modul pembelajaran IPA untuk siswa kelas III di SD Kanisius Kalasan menggunakan 5 langkah pengembangan menurut Tomlinson. Langkah pertama menganalisis kebutuhan siswa melalui observasi dan wawancara yang menunjukkan adanya kebutuhan modul pembelajaran berbasis lingkungan. Langkah kedua mendesain modu berdasarkan 10 prinsip dari 16 prinsip menurut Tomlinson dan menyusun RPP berbasis PPR yang mencakup pula unsur emansipatoris. Kenudian langkah yang ketiga menvalidasi modul dan mendapatkan skor 3,61 dengan kategori baik dan layak digunakan untuk implementasi dengan merevisi modul berdasarkan kritik dan saran dari validator. Selanjutnya langkah keempat mengimplementasikan modul di kelas III A SD Kanisius Kalasan selama dua pertemuan sesuai dengan RPP yang telah dirancang dan divalidasi.
Langkah kelima
mengevaluasi
implementasi
dan
memperbaiki kualitas modul dengan penilaian siswa, observasi dan refleksi yang dilakukan peneliti. 5.1.2. Kualitas modul dikategorikan baik digunakan berdasarkan penilaian 30 siswa dengan skor rata-rata 4,2 yang disesuaikan dengan kriteria skor skala lima menurut Sukardjo (2006). 30 siswa di kelas III A secara umum siswa
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
dapat memahami buku dengan mandiri. Hasil observasi saat implementasi menunjukkan materi memenuhi 10 prinsip dari 16 prinsip pengembangan menurut Tomlinson dengan bukti bahwa 1) siswa menunjukkan sikap ketertarikan, keingintahuan, dan minat dengan memegang dan membaca panduan, 2) siswa merasa nyaman dengan panduan yang berisi penjelasan menggunakan bahasa yang mudah dipahami, 3) siswa belajar dan bereksperimen dengan menggunakan panduan dengan menumbuhkan rasa percaya diri, 4) siswa bersedia dibentuk menjadi beberapa kelompok secara demokratis dengan memperhatikan latar belakang sosial, kognitif, afektif, dan psikomotrik, 5) siswa secara mandiri belajar dan mencari tahu materi yang disampaikan sesuai dengan kondisi di sekitar siswa, 6) siswa merumuskan niatan dan hasil pengamatan dengan bahasanya sendiri, 7) pembelajaran di desain dengan berbagai metode yang memberdayakan panca indera dan sarana prasarana yang ada, 8) Siswa bekerja secara individu serta kelompok dan melaksanakan eksperimen sesuai dengan panduan, 9) siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan demonstrasi dan eksperimen, dan 10) siswa mendapat respon positif melalui aksi dari niat siswa merawat lingkungan. 5.2
Keterbatasan Penelitian
5.2.1 Referensi yang digunakan peneliti dalam pembuatan produk masih kurang dan terbatas. 5.2.2 Materi terbatas pada satu bab sehingga hanya bisa digunakan untuk materi pada bab tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
5.3
Saran
5.3.1 Sebaiknya
peneliti
selanjutnya
mengembangkan
produk
dengan
memasukkan nilai-nilai dari pendidikan emansipatoris dan nilai-nilai Kanisius serta menambah referensi kajian teori. 5.3.2 Sebaiknya peneliti selanjutnya mengembangkan beberapa sub bab agar dapat mencakup materi yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
DAFTAR PUSTAKA
Aris, A. (2016). Pengembangan prototipe buku panduan praktikum sifat-sifat dan penjernihan air dalam konteks empowering masyarakat Mentawai untuk anak usia 9-12 tahun. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media. Gunarsa, S. D. (1981). Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: Universitas Indonesia. Harsono, Y.M. (2015). Developing learning materials for specific purpose. (online). http:/journal.org. diakses 14 September 2016. Haryono, Y.B. (2016). Melestarikan keutuhan ciptaan. Makalah Temu Kerabat MSF. Semarang, 24 Juli 2016. Mangunsong, F. (2005). Proceeding: mencapai perkembangan manusia yang utuh melalui pendidikan emansipatoris. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. Margono, S. (2010). Metode penenlitian pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Lahagu, G., Sari, W.W., Rohandi. (2016). Pengembangan buku mewarnai untuk pendidikan knservasi tanaman bat di Kabupaten Nias Barat. Jurnal Prosiding Symbion, pp. 224-230. Penata, M.P. (2015). Pengembangan modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 mendorong berpikir kritis pada siswa kelas IV. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Perss. Sari, W.W. (2014). Persepsi guru dan siswa SD di Yogyakarta terhadap program Conservation Scout. Jurnal Bioedukatika, vol. 2, no. 2, pp. 34-37. Smith, W. (2001). Conscienntizacao tujuan pendidikan Paulo Freire. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Subagya, S.J. (2012). Paradigma pedagogi reflektif mendampingi peserta didik menjadi cerdas dan berkarakter. Yogyakarta: Kanisius. Sudjana, N. (2002). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, N. S. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suprijono, A. (2016). Model-model pembelajaran emansipatoris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim PPR SD Kelompok Kanisius. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius. Tomlinson, B. (1998). Materials development in language teaching-second edition. Cambridge: Cambridge University Press. Winarti, E. dan Anggadewi, D.E.T. (2015). Manusia pembelajar di dunia tarik ulur: pedagogi ignasian sebagai pendidikan emansipatoris. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Lampiran 1 SILABUS
Standar Kompetensi
Nama Sekolah
: SD Kanisius Kalasan
Mata Pembelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: III/1
: 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan
lingkungan. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
: 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
Kegiatan Pembelajaran Siswa menceritakan kondisi lingkungan sekitar. Siswa melakukan pengamatan melalui video mengenai lingkungan. Siswa melakukan
Indikator
Penilaian
Competence Tertulis 2.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat. 2.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan tidak sehat. 2.1.3 Menjelaskan kondisi lingkungan di sekitar siswa.
Sumber Belajar
Alokasi Waktu Haryanto. 2012. Sains Jilid 3 untuk kelas III. 6 x 40 menit Jakarta: Penerbit Erlangga. Sunardi, dkk. 2011. Ayo Melakukan Pembelajaran Tematik untuk SD Kelas III semester I awal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. https://miftakhurrofiah.files.wordpress.com/ 2015/04/punca_pencemaran.gif http://m.energitoday.com/uploads//2015/05/l ingkungan-buruk-akibat-sampah.jpg https://www.youtube.com/watch?v=o4a1ek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
eksperimen pembuktian tumbuhan mengurangi polusi udara Siswa menyimpulkan bahwa tumbuhan dapat mengurangi polusi udara. Siswa melakukan refleksi dan membuat aksi melestarikan lingkungan Siswa membuat poster/gambar untuk mengajak teman/masyaraka t melestarikan lingkungan.
2.1.4 Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat. 2.1.5 Mendemonstrasika n pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Conscience Non 2.1.6 Menunjukkan tertulis/observas i sikap peduli terhadap lingkungan. 2.1.7 Menunjukkan sikap disiplin dan tanggungjawab dalam eksperimen Compassion Non tertulis/ceklist 2.1.8 Meletakkan
F_Q3o https://www.youtube.com/watch?v=lxPuqEs EGM0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
sampah sesuai dengan jenisnya. 2.1.9 Membuat poster ajakan untuk menjaga kondisi lingkungan yang sehat. 2.1.10 Merawat tanaman yang ada di rumah dan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Kalasan
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas
: III
Semester
: 1 (satu)
Alokasi Waktu
: 6 x 40 menit
A. Standar Kompetensi (SK): 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan dan upaya menjaga kesehatan lingkungan.
B. Kompetensi Dasar 2.2. Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
C. Indikator
Competence 2.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat. 2.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan tidak sehat. 2.1.3 Menjelaskan kondisi lingkungan di sekitar siswa. 2.1.4 Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat. 2.1.5 Mendemonstrasikan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan.
Conscience 2.1.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan. 2.1.7 Menunjukkan sikap disiplin dan tanggungjawab dalam eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Compassion 2.1.8 Meletakkan sampah sesuai dengan jenisnya. 2.1.9 Membuat poster ajakan untuk menjaga kondisi lingkungan yang sehat. 2.1.10 Merawat tanaman yang ada di rumah dan sekolah.
D. Tujuan Competence 2.1.1.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan sehat dengan benar. 2.1.2.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan tidak sehat dengan benar. 2.1.3.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa menjelaskan kondisi lingkungan di sekitar siswa dengan percaya diri. 2.1.4.1 Melalui presentasi, siswa melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat dengan percaya diri. 2.1.5.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa mendemonstrasikan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan dengan baik.
Conscience 2.1.6.1 Melalui membuat aksi, siswa menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan dengan baik. 2.1.7.1 Melalui kegiatan kelompok, siswa menunjukkan sikap disiplin dan bertanggungjawab dalam eksperimen sesuai dengan petunjuk.
Compassion 2.1.8.1 Melalui kegiatan aksi, siswa meletakkan sampah sesuai dengan jenisnya. 2.1.9.1 Melalui kegiatan refleksi, siswa membuat 1 poster ajakan untuk menjaga kondisi lingkungan yang sehat dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
2.1.10.1 Setelah melakukan eksperimen, siswa mampu merawat tanaman di sekolah dan rumah dengan baik.
E. Materi Pembelajaran
Kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran.
Pendekatan : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Model : Conservation Scout
Metode : eksperimen, diskusi, demonstrasi
G. Media, Alat/bahan, dan Sumber Pembelajaran
Media : alat peraga pembuktian tanaman mengurangi polusi, video
Alat/bahan : toples, rokok, korek api, tanaman, kertas, bolpoin
Sumber pembelajaran : o Haryanto. 2012. Sains Jilid 3 untuk kelas III. Jakarta: Penerbit Erlangga. o Sunardi, dkk. 2011. Ayo Melakukan Pembelajaran Tematik untuk SD Kelas III semester I awal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. o https://www.youtube.com/watch?v=o4a1ekF_Q3o o https://www.youtube.com/watch?v=lxPuqEsEGM0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1 Kegiatan
Pendahuluan (Konteks)
Kegiatan Inti (Pengalaman)
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Siswa mengucapkan salam. Salah satu siswa memimpin berdoa. Presensi dengan bertanya kepada siswa. Apersepsi dengan bertanya-jawab. a. “Bagaimana keadaan udara di sekitar sekolah dan rumah, sejuk atau pengap?” b. “Mengapa keadaan udara dapat seperti ini?” c. “Apa yang menyebabkan?” 5. Penjelasan apa saja kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. 6. Siswa dan guru tepuk semangat. 1. Tanya jawab siswa dan guru mengenai: a. Apakah kalian tahu penyebab udara sekarang tercemar? b. Jika tahu, berikan satu contoh penyebabnya! 2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok masingmasing kelompok beranggotakan 6 siswa. 3. Siswa melihat video mengenai lingkungan yang ada di sekitar. 4. Siswa menanyakan hal yang belum jelas tentang video yang dilihat. 5. Siswa mendapatkan modul dari guru. 6. Siswa berdiskusi tentang lingkungan yang ada di sekitar mereka. 7. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. 8. Siswa memeriksa kebenaran jawaban kelompok dengan bimbingan guru. 9. Pemaparan petunjuk eksperimen mengenai percobaan pembuktian tanaman dapat mengurangi polusi oleh guru. 10. Setiap kelompok diberi alat dan bahan percobaan. 11. Siswa mengamati perubahan yang terjadi pada
10 menit
1. 2. 3. 4.
100 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan
asap di tempat yang banyak tanaman dan sedikit tanaman. 12. Siswa menganalisa dan menyimpulkan hasil pengamatannya. 13. Perwakilan kelompok melaporkan hasil pengamatan di depan kelas. 14. Siswa memeriksa kebenaran jawaban kelompok dengan bimbingan guru. 15. Bila masih ada yang belum dipahami guru dapat meluruskannya. 1. Siswa dan guru merangkum/menyimpulkan apa yang sudah dipelajari. 2. Siswa merencanakan aksi yang akan dilakukan setelah pembelajaran ini dengan tindakan nyata seperti menanam pohon, merawat pohon, membuang sampah pada tempatnya, ikut kerja bakti. (Aksi) 3. Siswa mendapat tindak lanjut membuat gambar mengenai ajakan untuk menjaga kondisi lingkungan yang sehat sekreatif mungkin dengan menggunakan bahan-bahan bekas yang dikerjakan pertemuan selanjutnya. 4. Siswa memimpin doa. 5. Siswa mengucapkan salam.
Alokasi waktu
10 menit
Pertemuan ke-2 Kegiatan
Pendahulua n (Konteks)
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Siswa mengucapkan salam. Salah satu siswa memimpin berdoa. Presensi dengan bertanya kepada siswa. Apersepsi dengan bertanya-jawab. a. “Bagaimana keadaan udara hari ini?” b. “Apa perbedaan yang terjadi setelah kalian melakukan aksi?” c. “Apa yang menyebabkan?” 5. Penjelasan apa saja kegiatan yang akan
10 menit
1. 2. 3. 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Kegiatan
Kegiatan Inti (Evaluasi, Refleksi, & Aksi)
Deskripsi Kegiatan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Penutup
1. 2.
3. 4.
Alokasi waktu
dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut. Siswa secara lisan menyampaikan 100 pembelajaran yang telah didapat sebelumnya. menit Siswa mendapatkan modul pembelajaran. Pemaparan petunjuk modul selanjutnya oleh guru. Siswa menuliskan refleksi pada modul. Siswa menyampaikan aksi yang akan mereka buat. Siswa membuat aksi dengan menggunakan bahan yang telah dipersiapkan. Siswa dan guru merangkum/menyimpulkan 10 menit apa yang sudah dipelajari. Siswa mendapat tindak lanjut menyebarlaskan poster ajakan yang telah dibuat ke teman-teman yang lain. Siswa memimpin doa. Siswa mengucapkan salam.
I. Teknik Penilaian Terlampir
Yogyakarta, …………………..2017 Menyetujui,
Peneliti,
Guru Kelas, (…………………………………)
(………………………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Instrumen Penilaian
1. Penilaian Competence Indikator
: 2.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan sehat. 2.1.2 Mengidentifikasi ciri-ciri lingkungan tidak sehat. 2.1.3 Menjelaskan kondisi lingkungan di sekitar siswa.
Teknik penilaian : Tertulis
Instrumen: Lembar kegiatan 1
Rubrik Penskoran
Kriteria
Kelengkapan dan kesesuaian
3 Baik (A)
2 Cukup (B)
1 Perlu bimbingan (C)
Siswa mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan sehat.
Siswa mengidentifikasi 2 ciri-ciri lingkungan sehat.
Siswa mengidentifikasi 1 ciri-ciri lingkungan sehat.
Siswa mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
Siswa mengidentifikasi 2 ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
Siswa mengidentifikasi 1 ciri-ciri lingkungan tidak sehat.
Siswa membandingkan lingkungan sehat dan tidak sehat serta menuliskan tindakan yang dapat dilakukan
Siswa membandingkan lingkungan sehat dan tidak sehat namun tidak menuliskan tindakan yang dapat dilakukan
Siswa tidak membandingkan lingkungan sehat dan tidak sehat serta tidak menuliskan tindakan yang dapat dilakukan
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
untuk menjaga lingkungan.
untuk menjaga lingkungan.
untuk menjaga lingkungan.
Penskoran : jumlah skor yang diperoleh x100 Jumlah skor maksimum Indikator: 2.1.4 Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa mencakup ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat. 2.1.5 Mendemonstrasikan pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Teknik penilaian : Non tertulis Instrumen
: Skala
a. Presentasikan informasi yang kalian dapat dari kelompok lain! Aspek Penilaian No
Nama Siswa
Suara
Deskripsi 3
2
1
3
2
1
1. 2. 3. 4.
Rubrik Penilaian Presentasi Aspek
Baik (3)
Cukup (2)
Perlu Bimbingan (1)
Deskripsi
Mendeskripsikan sesuai konteks, runtut, dan logis. (memenuhi 3 kriteria)
Memenuhi 2 kriteria
Memenuhi 1 kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Aspek
Baik (3)
Cukup (2)
Perlu Bimbingan (1)
Suara
Terdengar keras dan pelafalan jelas
Terdengar keras namun pelafalan tidak jelas
Pelan dan pelafalan tidak jelas
Penskoran : jumlah skor yang diperoleh x100 Jumlah skor maksimum 2. Penilaian Conscience Indikator
: 2.1.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan. 2.1.7 Menunjukkan sikap disiplin dalam eksperimen.
Teknik penilaian : Non tertulis/observasi Instrumen No
: Daftar ceklist Aspek Penilaian
1
Melakukan eksperimen polusi udara sesuai petunjuk
2
Menjaga kebersihan tempat eksperimen
3
Merawat tanaman di sekolah (melalui penugasan untuk merawat tanaman setelah eksperimen.
4
Merawat tanaman di sekitar rumah (melalui penugasan untuk merawat tanaman yang sudah ada di rumah atau menanam tumbuhan baru dan kemudian melaporkannya kepada orangtua mereka serta kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Rubrik penskoran conscience 4 Baik sekali (A)
Kriteria
1. Sikap peduli terhadap lingkungan
Memenuhi 4 aspek penilaian.
3 Baik (B)
Memenuhi 3 aspek penilaian.
2 Cukup (C)
1 Perlu bimbingan (D)
Memenuhi 2 aspek penilaian.
Memenuhi 1 aspek penilaian.
Penskoran : jumlah skor yang diperoleh x100 Jumlah skor maksimum
3. Penilaian Compassion Indikator
: 2.1.9 Membuat poster ajakan untuk menjaga kondisi lingkungan yang sehat.
Teknik penilaian : Non tertulis Instrumen
: Unjuk kerja
Instrumen Unjuk Kerja Kriteria No 1. 2. 3. 4.
Nama Siswa
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja
Kriteria Isi, Kerapian, Pewarnaan, Kreativitas.
4 Baik sekali
a. Isi: sesuai dengan cara melestarikan lingkungan b. Kerapian: Kertas tidak terlipat dan kotor. c. Pewarnaan: Warna sesuai dan serasi. d. Kreativitas: ada gambar pendukung isi ajakan. (Memenuhi 4 kriteria penilaian).
3 Baik
2 Cukup
1 Perlu bimbingan
(Memenuhi 3 kriteria penilaian).
(Memenuhi 2 kriteria penilaian).
(Memenuhi 1 kriteria penilaian).
Penskoran : jumlah skor yang diperoleh x100 Jumlah skor maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Lampiran 3 Surat ijin sebelum penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Lampiran 4 Surat keterangan telah melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Lampiran 5 Lembar hasil validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Lampiran 6 Lembar penilaian siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Lampiran 7 FOTO KEGIATAN PENELITIAN DI SD KANISIUS KALASAN
Proses pembelajaran di Kelas
Siswa mengamati video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Siswa berdiskusi dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Siswa bereksperimen
Siswa membuat poster
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Siswa menampilkan hasil poster
Siswa melakukan salah satu aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
CURRICULUM VITAE
Asteria Ciptaningtyas merupakan anak kedua dari pasangan Alm. Bapak Stephanus Sutjipto dan Ibu Agnes Supriyani. Lahir di Temanggung, 30 Agustus 1994. Pendidikan awal dimulai dari TK Ade Irma Suryani Parakan tahun 1998-2000. Kemudian melanjutkan di SD Santa Maria Bulu pada tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Santa Maria Bulu dan lulus pada tahun 2009. Pendidikan menengah lanjutan diperoleh di SMA Negeri 1 Parakan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dhrama pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan, peneliti mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pihak kampus untuk melatih soft skills dan hard skills. Berikut ini daftar kegiatan yang pernah diikuti peneliti selama menjadi mahasiswa Universitas Sanata Dharma. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Kegiatan Inisiasi Universtas Sanata Dharma (INSADHA) Inisiasi Fakultas (INFISA) Inisiasi Program Studi (Insipro) English Club Program Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I dan II Kursus Mahir Dasar Pramuka (KMD) Week-end Moral Inisiasi Program Studi (Insipro) Parade Gamelan Anak ke-8
Tahun Peran 2013 Peserta 2013 2013 2013 2013
Peserta Peserta Peserta Peserta
2014 2014 2014 2015
Peserta Peserta Anggota Sie Dampok Anggota Sie Dampok