PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS IV DI SD BOPKRI GONDOLAYU DENGAN PENDEKATAN PPR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: ONGKO HUTAMA ELYAS NIM : 131134132
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS IV DI SD BOPKRI GONDOLAYU DENGAN PENDEKATAN PPR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: ONGKO HUTAMA ELYAS NIM : 131134132
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS IV DI SD BOPKRI GONDOLAYU DENGAN PENDEKATAN PPR
Oleh:
Ongko Hutama Elyas NIM : 131134132
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Eny Winarti, M.Hum., Ph.D.
Tanggal 1 Maret 2017
Pembimbing II
Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech.
Tanggal 1 Maret 2017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS IV DI SD BOPKRI GONDOLAYU DENGAN PENDEKATAN PPR
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Ongko Hutama Elyas NIM : 131134132
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 15 Maret 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
: Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.
...........................
Sekretaris
: Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
...........................
Anggota I
: Eny Winarti, M.Hum., Ph.D.
...........................
Anggota II : Wahyu Wido Sari, S.Si., M. Biotech.
...........................
Anggota III : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
...........................
Yogyakarta, 15 Maret 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph. D. iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini untuk: 1. Kedua orangtua tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis mampu menyandang gelar sarjana pendidikan. 2. Kakak yang selalu memberi dukungan dan mendoakan penulis. 3. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. »»» Filipi 4:6 «««
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 15 Maret 2017 Peneliti
Ongko Hutama Elyas
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Ongko Hutama Elyas
Nomor Mahasiswa
: 131134132
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN
MODUL
PELAJARAN
IPA
UNTUK
MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS IV DI SD BOPKRI GONDOLAYU DENGAN PENDEKATAN PPR Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secaa terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penuis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 15 Maret 2017 Yang menyatakan
Ongko Hutama Elyas
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS IV DI SD BOPKRI GONDOLAYU DENGAN PENDEKATAN PPR. Ongko Hutama Elyas Universitas Sanata Dharma 2017 Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang didasari dengan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan observasi, wawancara dan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa. Dari hasil analisis kebutuhan di SD BOPKRI Gondolayu tersebut, peneliti mendapatkan data bahwa sikap peduli siswa terhadap lingkungan masih kurang dan perlu ditingkatkan. Guru juga membutuhkan modul pembelajaran yang dapat mengajarkan sikap peduli lingkungan. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan produk berupa modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa dengan pendekatan PPR. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan 5 tahapan dari Tomlinsson. Tahapan tersebut meliputi: (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) implementasi, (4) evaluasi, (5) revisi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui cara mengembangkan modul pelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan, mengetahui kualitas modul pelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan, mengetahui pengaruh penggunaan modul pelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Hasil penelitian berdasarkan persepsi siswa terhadap modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa kelas IV SD mendapatkan skor rata-rata 3,08 dengan kategori baik. Hasil observasi yang dilakukan selama implementasi modul pembelajaran IPA menunjukkan bahwa modul pembelajaran IPA sudah memenuhi 8 kriteria pengembangan menurut tomlinson, sehingga modul pembelajaran IPA layak untuk digunakan. Serta pengaruh penggunaan modul pembelajaran IPA dapat membuat siswa menjadi terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada siswa (humanis). Membuat siswa tertarik, memunculkan rasa ingn tahu, dan muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan (kesadaran kritis). Membuat siswa berani untuk mengungkapkan pendapatnya dan saling bertukar pendapat antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa (mempertanyakan sistem).
Kata kunci: modul pembelajaran IPA, PPR, peduli lingkungan
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF LEARNING MODULE SCIENCE TO GROW ATTITUDE CARING ENVIRONMENT CLASS IV IN PRIMARY SCHOOLS BOPKRI GONDOLAYU WITH THE APPROACH PPR Ongko Hutama Elyas Sanata Dharma University 2017 This study is a research and development based on the needs analysis. Researchers conducted observations, interviews and distributed questionnaires to find out the analysis of the needs of teachers and students. From the analysis of the needs in elementary BOPKRI Gondolayu, the researchers have shown that caring attitude of students towards the environment is still lacking and needs to be improved. Teachers also need a learning module that can mengajarakn environmentally conscious attitude. Therefore, researchers are encouraged to develop products such as science learning modules to cultivate a caring attitude to the environment students PPR approach. This research is a research and development (Research and Development). This study uses five stages of Tomlinsson. These stages include: (1) analysis of needs, (2) design of the product, (3) implementation, (4) evaluation, (5) a revision. The purpose of this research is to know how to develop modules for teaching science classes IV to cultivate an attitude of care for the environment, knowing the quality of the fourth grade science lesson modules to cultivate an attitude of care for the environment, know the influence of the fourth grade science lesson modules to cultivate an attitude of care for the environment. The results based on students perceptions of science learning modules to foster environmentally conscious attitude fourth grade students receive an average score of 3.08 in both categories. The results of observations made during the implementation of the module learning science shows that science learning modules already meet eight criteria of development according to Tomlinson, so science learning module unfit for use. As well as the effect of the use of learning modules IPA can make the students actively involved in learning and foster a caring attitude to the environment students (humanist). Make students interested, bring a ingn know, and the awareness to protect the environment (critical consciousness). Make students dare to express their opinions and exchange ideas between students and teachers and students with a student (questioning the system).
Keywords: learning modules science, PPR, caring environment
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: PENGEMBANGAN MODUL PELAJARAN IPA UNTUK ENUMBUHKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS IV DI SD BOPKRI GONDOLAYU DENGAN PENDEKATAN PPR, skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai. Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Eny Winarti, Ph. D. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, dukungan, waktu, pikiran dan tenaga selama proses penyusunan skripsi ini. 5. Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan saran, kritik, waktu, semangat, dorongan, pikiran dan tenaga untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Seluruh dosen dan staff karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pelayanan prima selama perkuliahan. 7. Validator instrumen penelitian dan validator modul. 8. Ester Markis Sarwo Rini S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD BOPKRI Gondolayu yang telah mengijinkan peneliti dalam melakukan penelitian demi terselesaikannya skripsi ini. 9. Para guru kelas IV.2 SD BOPKRI Gondolayu yang telah membantu peneliti mengambil data analisis kebutuhan. 10. Siswa kelas IV.2 SD BOPKRI Gondolayu yang telah bekerja sama dengan baik selama proses penelitian. 11. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Matheus Katam dan Ibu Dwi Purwani yang selalu memberikan semangat, doa, harapan, perhatian, dan kasih sayang. 12. Kakakku Samuel Indriatama yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 13. Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan dukungan dan nasehat. 14. Keluarga Kost Griya Emanuel yang selalu memberikan semangat dan hiburan kepada peneliti. 15. Teman seperjuangankku mahasiswa angkatan 2013 yang telah memberikan semangat, canda, dan tawa. 16. Teman satu payungku dalam penelitian yang selalu memberi semangat dan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 17. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah bemberikan doa dan dukungan hingga skripsi ini terlselesaikan dengan baik. 18. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Yogyakarta, 15 Maret 2017 Penulis
Ongko Hutama Elyas
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PENERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADENIS ................................................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3
Batasan Masalah ....................................................................................... 5
1.4
Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.5
Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1.6
Definisi Operasional ................................................................................. 7
1.7
Spesifikasi Modul yang Dikembangkan ................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 9 2.1.1 Latar Belakang Sekolah .......................................................................... 9 2.1.2 Peduli Lingkungan ................................................................................ 10 2.1.3 Pendidikan Emansipatoris.................................................................... 12 2.1.4 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ................................................... 13
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.5 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ................................... 17 2.1.6 Gambaran Umum Perkembangan Peserta Didik SD ............................ 19 2.1.7 Modul .................................................................................................... 21 2.1.8 IPA ........................................................................................................ 25 2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................................. 27 2.2.1 Penelitian tentang Modul ...................................................................... 27 2.2.2 Penelitian tentang Peduli Lingkungan` ................................................. 28 2.3 Desain Diagram ........................................................................................... 31 2.4 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian ....................................................................................... 33
3.2
Setting Penelitian .................................................................................... 33
3.2.1
Subjek penelitian ............................................................................. 33
3.2.2
Obyek Penelitian ............................................................................. 34
3.2.3
Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 34
3.3
Prosedur Pengembangan ........................................................................ 34
3.4
Instrumen Penelitian ............................................................................... 37
3.5
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 45
3.6
Teknik Analisis Data .............................................................................. 46
3.6.1
Data Kualitatif ................................................................................. 46
3.6.2
Data Kuantitatif ............................................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil penelitian ....................................................................................... 48
4.1.1
Proses Pengembangan Modul Pembelajaran IPA ........................... 48
4.1.2
Kualitas Pengembangan Modul Pembelajaran................................ 63
4.1.3
Pengaruh Penggunaan Modul Pembelajaran ................................... 70
4.2
Pembahasan ............................................................................................ 74
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan ............................................................................................. 83
5.2
Keterbatasan ........................................................................................... 84
5.3
Saran ....................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN ......................................................................................................... 87
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan ...................................................................... 31 Bagan 3.1 Tahap Penelitian dan Pengembangan Tomlinson ............................... 35
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi ............................................................................... 38 Tabel 3.2 Kiri-kisi Wawancara Guru Kelas IV ..................................................... 38 Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa Kelas IV ................................................... 39 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .................................... 39 Tabel 3.5 Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa...................................... 39 Tabel 3.6 Lembar Observasi Sikap Peduli Lingkungan........................................ 40 Tabel 3.7 Kuesioner Validasi Modul Pembelajaran IPA ...................................... 41 Tabel 3.8 Lembar Instumen Validasi oleh Ahli .................................................... 42 Tabel 3.9 Skala Likert ........................................................................................... 47 Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Guru ............................................................ 51 Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Wawancara ............................................................ 53 Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Siswa .......................................................... 55 Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ......................................... 56 Tabel 4.5 Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Siswa .............................................. 57 Tabel 4.6 Hasil Validasi Modul Pembelajaran IPA ............................................. 64 Tabel 4.7 Hasil Kualitas Modul Pembelajaran IPA ............................................. 66 Tabel 4.8 Komentar dan Saran dari ahli IPA ........................................................ 67 Tabel 4.9 Komentar dan Saran dari ahli Bahasa ................................................... 68 Tabel 4.10 Tabel Revisi Modul Pembelajaran IPA .............................................. 68 Tabel 4.11 Kesan Siswa Selama Melaksanakan Aksi ........................................... 71 Tabel 4.12 Pengelompokan Kesan Siswa ............................................................. 71 Tabel 4.13 Hasil Observasi Sikap Peduli Lingkungan.......................................... 73
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Pola PPR ............................................................................................ 15 Gambar 4.1 Eksperimen ........................................................................................ 59 Gambar 4.2 Lembar aksi ....................................................................................... 59 Gambar 4.3 Siswa melakukan eksperimen .......................................................... 60 Gambar 4.4 uraian materi ...................................................................................... 61 Gambar 4.5 Mengamati gambar............................................................................ 62 Gambar 4.6 Lembar evaluasi siswa ...................................................................... 63
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus dan RPP................................................................................. 88 Lampiran 2 Instrumen Wawancara Guru ............................................................111 Lampiran 3 Instrumen Wawancara Siswa ..........................................................112 Lampiran 4 Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ............................113 Lampiran 5 Rubrik Penilaian Validator ..............................................................114 Lampiran 6 Lembar Observasi Sikap ..................................................................120 Lampiran 7 Instrumen Penilaian Persepsi Siswa ................................................121 Lampiran 8 Lembar Penilaian Validasi Instrumen Guru ....................................122 Lampiran 9 Lembar Penilaian Validasi Instrumen Siswa ...................................123 Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian ......................................................................124 Lampiran 11 Surat Pernyataan Telah Menyelesaikan Penelitian ........................125 Lampiran 12 Curriculum Vitae ...........................................................................126 Lampiran 13 Produk Modul Pembelajaran IPA (dibuat terpisah)
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) batasan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) definisi operasional, serta (7) spesifikasi modul yang dikembangkan.
1.1 Latar Belakang Masalah Penulis melakukan wawancara pada salah satu tokoh penggiat lingkungan di Pusat Studi Lingkungan (PSL), yang bercerita tentang antusiasme siswa SD kelas 1 dan 2 dalam menanam biji sayuran, dari pengalaman menanam itu secara langsung mereka akan merekam kegiatan yang mereka lakukan tanpa harus diminta untuk mengingat. Ketika dewasa pengalaman itu tidak akan terlupakan karena mereka mengalami sendiri. Berbeda halnya dengan pembelajaran di Sekolah Dasar yang kurang dalam melibatkan lingkungan sekitar sebagai wahana untuk belajar. Kant dkk (2013:33-39) menjelaskan bahwa lingkungan adalah kondisikondisi yang mempengaruhi perkembangan atau pertumbuhan, meliputi: udara, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, flora, dan fauna. Pada saat ini kesadaran manusia untuk peduli terhadap lingkungan masih kurang. Kepala BLH Kota Denpasar Anak Agung Bagus Sudarsana megemukakan bahwa pencemaran lingkungan di Denpasar cukup tinggi, pencemaran terjadi hampir disetiap kecamatan dengan tingkat pencemaran bervariasi seperti eksploitasi air tanah secara berlebihan, pencemaran sungai, alih fungsi lahan hingga polusi udara. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak dibarengi dengan kesadaran menjaga lingkungan menjadi faktor utama permasalahan tersebut. Juka hal ini terus
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
dibiarkan tidak hanya akan merusak citra kota Denpasar sebagai daerah pariwisata namun juga memperburuk kualitas hidup masyarakatnya (dikutip dari BaliTVNews, 16 November 2014). Hal ini yang perlu disadari oleh manusia bahwa dalam melakukan kegiatan harus memperhatikan akibatnya dan harus bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. Hal ini pula yang perlu disadari oleh manusia untuk peduli terhadap lingkungan sekitar.
Peduli lingkungan adalah suatu sikap keteladanan yang
bertujuan untuk (1) mewujudkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidup, (2) menciptakan insan lingkungan hidup yang memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup, (3) mewujudkan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha atau perusakan lingkunga hidup (Yaumi, 2014: 111). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang mencegah dan memperbaiki kerusakan di lingkungan alam sekitar, untuk mewujudkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan manusia dengan makhluk hidup. Peneliti melakukan observasi di kelas IV.2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta pada tanggal 6 Agustus 2016, dari hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan sumber dari buku paket dan LKS. Guru menjelaskan materi dengan metode ceramah. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan siswa dan meminta siswa untuk mengerjakan soal yang ada di LKS. Saat mengikuti pelajaran, siswa kurang memperhatikan guru yang menjelaskan materi. Ada siswa yang ngobrol dengan teman sebangkunya dan ada siswa yang berjalan-jaan di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Ruang kelas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
dipakai terdapat kertas dan sampah tissu di lantai ruang kelas yang dibiarkan saja hingga akhir kegiatan pembelajaran. Pada saat melakukan observasi di luar kelas pada saat kegiatan Jumat bersih pada tanggan 5 Agustus 2016. Siswa SD BOPKRI Gondolayu khususnya kelas IV.2 pada saat jumat bersih ada siswa yang tidak mau ikut dalam kegiatan kerjabakti. Meski sudah di minta oleh guru kelasnya, tetap saja siswa tidak mau ikut kerjabakti membersihkan lingkungan sekolah. Siswa memilih duduk dan melihat temannya yang kerjabakti. Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas IV SD BOPKRI Gondolayu yang mengajar matapelajaran IPA pada tanggal 6 Agustus 2016. Guru masih kesulitan untuk menumbuhkan sikap peduli di dalam diri anak. Guru pernah menggunakan modul pembelajaran IPA di kelas namun belum ada modul pembelajaran IPA yang menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan. Guru juga pernah mengajak siswa untuk pembelajaran di luar kelas dengan mengamati macam-macam bentuk daun. Siswa pada saat mengikuti pembelajaran di luar kelas sangat antusias. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu pada tanggal 8 Agustus 2016 tentang pembelajaran di kelas. Siswa lebih senang jika pembelajaran dengan praktik langsung karena mudah untuk dipahami. Siswa juga merasa senang jika ada pembelajaran di luar kelas. Dari hasil observasi dan wawancara
yang peneliti telah lahukan ppeneliti
mengembangkan pembelajaran dengan model pembelajaran pengalaman langsung (learning by doing). Melalui pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
PPR sebagai salah satu alternatif proses pembelajaran yang bertujuan supaya siswa memiliki kecerdasan pikiran dan hati secara menyeluruh. (Tim Redaksi Kanisius, 2010 : 65). PPR terwujud dalam 3 unsur yang ada pada tujuan pembelajaran. (1) competence merupakan kemampuan secara kognitif atau intelektual, (2) conscience merupakan afektif dalam menentukan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral, (3) compassion adalah kemampuan psikomotorik yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai sikap bela rasa bagi semua (Subagya, 2010: 23-24). Oleh karena itu peneliti mengembangkan modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan dengan judul penelitian Pengembangan Modul Pelajaran IPA untuk Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu dengan Pendekatan PPR. Modul pembelajaran IPA diharapkan dapat membantu siswa untuk mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan. Selain itu modul pembelajaran juga dapat membantu guru dalam menjadikan pembelajaran lebih aktif dan inovatif.
1.2 Rumusan Masalah 1.2.1
Bagaimana mengembangkan modul pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan di SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/2017?
1.2.2
Bagaimana kualitas modul pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan di SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/2017?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1.2.3
Bagaimana penggaruh penggunaan modul pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan di SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/2017?
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan masalah dalam penelitian ini bertujuan supaya peneliti tidak menyimpang dari tujuan yang diterapkan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.3.1
Materi yang disajikan dalam modul pembelajaran IPA adalah pada Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dan Kompetensi Dasar 5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
1.3.2
Sekolah Dasar yang dijadikan subjek penelitian adalah SD BOPKRI Gondolayu.
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1.4.1
Mengetahui cara mengembangkan modul pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan di SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/2017.
1.4.2
Mengetahui kualitas modul pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan di SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1.4.3
Mengetahui pengaruh penggunaan modul pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan di SD BOPKRI Gondolayu tahun ajaran 2016/2017.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1
Manfaat Praktis a. Bagi guru Modul pembelajaran IPA dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. b. Bagi siswa 1. Mempermudah siswa dalam memahami materi. 2. Melatih siswa untuk aktif dan peduli dengn lingkungan. 3. Melatih kerjasama, komunikasi, dan tanggung jawab antar siswa. c. Bagi Sekolah Modul pembelajaran IPA dapat menambah sumber belajar baik bagi guru maupun siswa. d. Bagi peneliti Menambah pegetahuan, wawasan dan keterampilan peneliti dalam membuat modul pembelajaran IPA.
1.5.2
Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat sebagai pengembangan pengetahuan, khususnya
pengembangan modul pembelajaran IPA pada kelas IV “Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
1.6 Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.6.1
IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar termasuk makhluk hidup.
1.6.2
Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan untuk merawat dan menjaga lingkungan.
1.6.3
PPR adalah sebuah pola pikir dalam menumbuhkan dan mengembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang mempunyai nilai kemanusiaan.
1.6.4
Modul adalah salah satu bahan ajar atau sumber belajar yang berguna untuk siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaan secara mandiri.
1.7 Spesifikasi Modul yang Dikembangkan Spesifikasi modul yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran yang berisi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan modul pembelajaran IPA. Silabus memuat Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Silabus dikembangkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan kata kerja operasional. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat berdasarkan kurikulum KTSP dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Relektif (PPR). Berdassarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA. Modul pembelajaran IPA memuat materi tentang kepedulian terhadap lingkungan. Modul yang dikembangkan terdapat tujuan, petunjuk kegiatan pembelajaran, soal latihan, percobaan, materi, refleksi, aksi dan evaluasi. Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
pembelajaran IPA dikembangkan dengan mengambil materi tentang dampak perubahan lingkungan terdahap makhlu hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini membahas mengenai kajian pustaka yaitu (1) Latar Belakang Sekolah, Pendidikan Emansipatoris, IPA, Peduli Lingkungan, Modul, Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), (2) penelitian yang relevan, (3) desain diagram dan (4) kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Latar Belakang Sekolah Peneliti mendapatkan latar belakang sekolah melalui observasi secara langsung dan wawancara terhadap guru dan siswa. Adapun hasilnya sebagai berikut: SD Bopkri Gondolayu terletak diantara permukiman yang padat dan dekat dengan jalan raya yang sangat ramai. SD Bopkri Gondolayu, terletak di Jalan Jendral Sudirman No.24, Jetis, Kota Yogyakarta. SD Bopkri Gondolayu adalah sekolah swasta yang tidak terlepas dari Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Yayasan BOPKRI ( Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia ) adalah suatu organisasi berbentuk yayasan yang didirikan pada zaman perjuangan, tepatnya tanggal 18 Desember 1945. Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan dengan motivasi, cita-cita dan idealisme tertentu. Pada saat berdirinya, Yayasan BOPKRI mendapatkan dukungan dari masyarakat Kristen sebagai pewujudan pelayanan pendidikan secara formal untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. SD Bopkri Gondolayu berdiri sejak 15 September 1942 dan mendapat akte pendirian tanggal 18 Desember 1945. SD Bopkri Godolayu telah
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
terakreditasi A pada tanggal 12 Oktober 2009. VISI Sekolah Dasar Kristen di Propinsi DIY yang mendidik siswa menjadi cerdas, bermartabat dan kompetitif berdasarkan cinta kasih. MISI menyelenggarakan pendidikan dasar secara professional, efektif, variatif agar potensianak berkembang optimal.
2.1.2 Peduli Lingkungan 2.1.2.1 Pengertian Peduli Lingkungan Kant dkk (2013:33-39) menjelaskan bahwa lingkungan adalah kondisikondisi yang mempengaruhi perkembangan atau pertumbuhan, meliputi: udara, air, tanah, tumbuh-tumbuhan, flora, dan fauna. Definisi tersebut bermakna bahwa lingkungan terdiri dari lingkungan mati (abiotik) seperti udara, air, tanah; dan lingkungan hidup (biotik) seperti flora dan fauna. Lingkungan menurut Gustavo (dalam Hamzah, 2013:5) adalah jumlah total dari semua kondisi yang mempengaruhi eksistensi, pertumbuhan, dan kesejahteraan dari suatu organisme yang ada di bumi. Kedua definisi tersebut menunjukkan bahwa peran lingkugan sangat penting bagi kehidupan manusia. Kepedulian lingkungan menunjukkan sikap atau tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (Kemendiknas, 2011). Menurut Suparno (2004:84), sikap kepedulian lingkungan ditunjukan dengan adanya penghargaan terhadap alam. Hakikat penghargaan terhadap alam adalah kesadaran bahwa manusia menjadi bagian dari alam juga mencintai kehiduan manusia. Jika semua orang mencintai lingkungan hidup dan alam, maka semua orang akan peduli untuk memelihara kelangsungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
hidup lingkungan, tidak pernah merusak dan mengeksploitasi sehingga di kemudian hari tercipta lingkungan yang menguntungkan semua manusia yang termasuk bagian dari lingkungan tersebut. Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, sikap peduli lingkungan merupakan upaya mencegah kerusakan pada lingkungan di sekitarnya, dan berusaha untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang sudah terjadi.
2.1.2.2 Indikator Peduli Lingkungan Nenggala (2007:173) indikator seseorang yang peduli lingkungan yaitu: 1) Selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar, 2) Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan yang terdapat di sepanjang perjalanan, 3) Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohon, batu-batu, jalan atau dinding, 4) Selalu membuang sampah pada tempatnya, 5) Tidak membakar sampah di sekitar perumahan, 6) Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan, 7) Menimbun barang-barang bekas, dan 8) Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat saluran air. Berdasarkan indikator tersebut peneliti mengambil 5 indikator lalu dikembangkan untuk indikator observasi sikap peduli lingkungkan siswa. Indikator tersebut meliputi: 1) selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar, 2) Tidak mengambil, menebang atau mencabut tumbuh-tumbuhan yang terdapat di sepanjang perjalanan, 3) Tidak mencoret-coret, menorehkan tulisan pada pohon, batu-batu, jalan atau dinding, 4) Selalu membuang sampah pada tempatnya, 5) Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2.1.3 Pendidikan Emansipatoris 2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Emansipatoris Pendidikan emansipatoris oleh Giroux (2001) dipandang sebagai pendidikan yang pergerakannya menekankan perwujudan masyarakat yang adil dan demokratis. Ada tiga kata kunci untuk model pendidikan emansipatoris, yaitu humanis, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem. Mangunwijaya dalam (Yunus, 2007:5) juga berpendapat bahwa semestinya pendidikan di sekolah harus terbuka dan menjadi peristiwa perjumpaan antar pribadi yang saling mengasihi dan sebagai ajang untuk menjalin kemitraan, bukan penjinakan terhadap mereka, dengan adanya interaksi yang baik maka akan menumbuhkan rasa persaudaraan yang menggembirakan. Sehingga pendidikan tidak hanya terjadi interaksi satu arah melainkan dua arah antara guru dan siswa. Mangunwijaya (2004: xi) tugas pendidikan (sekolah) ialah menghantar dan menolong peserta didik untuk mengenali dan mengembangkan potensi-potensi dirinya agar menjadi manusia yang mandiri, dewasa, dan utuh. Emansipatoris adalah menyantuni dan memberdayakan peserta didik sebagai subyek kegiatan belajar. Pendidikan yang mengembangkan bakat siswa, menghormati kepribadian murid, merangsang daya cipta, tanggung jawab, otonomi, dan kesadaran moral. Sependapat dengan hal tersebut Suprijono (2016: 40-41) mengungkapkan bahwa model pembelajaran emansipatoris dikembangkan berdasarkan teori
humanistik. Teori humanistik, tujuan belajar adalah
memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika pembelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya berusaha agar lambat laun dirinya mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Mangunwijaya (2004: xi) Pendidikan diarahkan pada proses emansipasi para peserta didik. Ada tiga tujuan emansipatorik yaitu: a. Manusia eksplorator: suka mencari, bertanya, berpetualang, punya keyakinan bahwa manusia yang bertanya jauh lebih tinggi tingkatnya daripada yang pintar menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah ada. b. Manusia kreatif: pembaharu, berjiwa terbuka, dan merdeka; kritis, kaya imajinasi, dan fantasi; dan tidak mudah menyerah pada nasib. c. Manusia integral: sadar akan multidimensionalitas kehidupan, paham akan kemungkinan jalan-jalan alternatif, pandai membuat pilihan yang benar atas dasar pertimbangan yang benar, yakin akan benar atas dasar pertimbangan yang benar, dan yakin akan kebhinekaaan kehidupan namun mampu mengintegrasikannya dalam suatu kerangka yang sederhana. Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan emansipatoris adalah pendidikan yang mengembangkan kesadaran kritis siswa maupun guru. Guru dan siswa dalam pendidikan emansipatoris adalah pembelajar. Pendidikan Emansipatoris dalam penelitian ini berfungsi sebagai pedoman dalam menyusun materi pembelajaran berdasarkan tiga model pendidikan emansipatoris yaitu humanis, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem.
2.1.4 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) 2.1.4.1 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata paradigma adalah suatu kerangka berpikir/ model dari teori ilmu pengetahuan/ perubahan ilmu. Jadi paradigma dalam hal ini maksudnya adalah suatu pendekatan atau model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
pembelajaran. Pedagogi adalah suatu cara pendidik untuk mendampingi para peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya (Subagya, 2010:22). Sedangkan reflektif adalah meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi, spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara rasional dengan tujuan agar semakin mampu memahami maknanya secara penuh (Tim PPR SD Kanisius, 2009:7). Berdasarkan paparan pengertian poin dari Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) maka dapat kita ketahui bahwa Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran yang menekankan refleksi dalam menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan dimana nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan sikap atau tindakan. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terwujud dalam 3 unsur yang ada pada tujuan pembelajaran. (1) competence merupakan kemampuan secara kognitif atau intelektual, (2) conscience merupakan afektif dalam menentukan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral, (3) compassion adalah kemampuan psikomotorik yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai sikap bela rasa bagi semua (Subagyo, 2010: 23-24). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) sebagai salah satu alternatif prosses pembelajaran yang bertujuan supaya siswa memiliki kecerdasan pikiran dan hati secara menyeluruh. Proses pembelajaran mengikuti pola pendekatan yang biasanya dirumuskan dalam sebuah sistem yang memiliki unsur-unsur pokok : Context – Experience – Reflection – Action – Evaluation. (Tim Redaksi Kanisius, 2010 : 65).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PPR adalah pola pembelajaran dengan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, dan sikap yang didapatkan siswa dan merefleksikannya.
2.1.4.2 Siklus/ Langkah PPR
Reflection
Action
Evaluation
Context Experience Learner
Truth
Teacher
Gambar 2.1 Pola PPR menurut Suparno (2015: 21).
Keterangan: a. Konteks: Guru dalam langkah ini sebagai penggali konteks kehidupan yang ada pada diri siswa. Guru sebagai fasilitator mengajak siswa untuk mengamati kondisi kehidupan yang dialami siswa. Berdasarkan konteks yang dialami siswa, siswa diberikan kegiatan yang berkaitan dengan konteks siswa. b. Pengalaman: (Subagya, 2010) berpendapat bahwa pengalaman merupakan proses dimana siswa memahami materi yang dipelajarinya secara mendalam dengan melibatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Pengalaman dalam pembelajaran dibedakan menjadi dua yaitu pegalaman langsung dan tidak langsung. Pengalaman langsung dalam pembelajaran misalnya siswa diajak untuk melakukan eksperimen dalam kelompok. Pada saat melakukan eksperimen siswa tidak hanya mendapatkan pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
melakukan eksperimen saja namun siswa juga belajar untuk berinteraksi dengan orang lain, bekerjasama dalam kelompok, dan saling bertukar pendapat. Sedangkan pengalaman tidak langsung biasanya siswa diajak untuk membayangkan, diajak untuk berimajinasi, melihat gambar dan bermain peran. c. Refleksi: berdasarkan pengalaman yang siswa lakukan, siswa akan merefleksikan pengalaman itu dan akan mengambil makna dari apa yang telah mereka dapatkan untuk kehidupan mereka selanjutnya. Refleksi juga akan memantapkan mereka dalam mengambil keputusan dan mengetahui konsekuensinya. d. Aksi: guru memfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai hasil refleksinya. Aksi merupakan pertumbuhan batin yang mencakup dua tahap yaitu hasil dari refleksi pengalaman dan kemudian diwujudkan dengan aksi nyata. e. Evaluation : (1) apakah tujuan tercapai? (2) mana yang baik dan mana yang kurang? (3) Apa dampak dari eksperimen? Siklus dalam PPR tersebut akan mendasari langkah – langkah pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan sebagai alur dalam kegiatan pembelajaran. Siklus PPR akan digunakan semua yaitu 1) Konteks, 2) Pengalaman, 3) Refleksi, 4) Aksi, dan 5) Evaluasi dalam pembuatan langkah -langkah kegiatan pembelajaran. 2.1.4.3 Tujuan Paradigma Pedagogi Relektif (PPR) Tujuan pembelajaran pedagogi reflektif adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekitar secara kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
dalam upaya untuk semakin memperdalam pemahaman akan pembelajaran yang telah diterima di sekolah dan lingkungan sosial mereka, sehingga kelak akan menghasilkan lulusan yang handal dan cukup dalam mengatasi permasalahan yang ada di kehidupan sosialnya (Subagya, 2010:22-25).
2.1.5 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2.1.5.1 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (BSNP 2006: 3). Menurut Mulyasa (2006: 12), KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan memperhatikan Undangundang Nomor 20 Pasal 36 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (BSNP 2006: 9). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang didasarkan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan Undang-undang nomor 20 tahun 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
2.1.5.2 Prinsip-Prinsip Pengembangan KTSP Menurut (BSNP 2006: 5 – 7) KTSP dikembangkan berdasarkan prinsipprinsip sebagai berikut: (1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. (2) Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan. (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
merupakan keniscayaan. (5) Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. (6) Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. (7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2.1.6 Gambaran Umum Perkembangan Peserta Didik SD 2.1.6.1 Aspek-Aspek Perkembangan Peserta Didik SD Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersiat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Aspek-aspek perkembangan peserta didik secara umum dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
dikelompokkan kedalam tiga aspek perkembangan, yaitu perkembangan fisik perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial (Desmita, 2009:33). Perkembangan
fisik
meliputi
perubahan-perubahan
dalam
tubuh
(pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ inderawi, pertambahan tinggi dan berat), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu menggunakan tubuhnya seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembanagn seksual. Perkembangan kognitif salah satu perkembangan peserta didik yag berkaitan dengan pengetahuan adalah proses psikologis peserta didik yang mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Perkembangan kognitif meliputi perubahan pada aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pemikiran, ingatan, keterampilan
berbahasa.
Melalui
lingkungannya
peserta
didik
dapat
mengembangkan pengetahuan yang ada dalam dirinnya. Pada perkembangan psikososial peserta didik mengembangkan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Peserta didik diharapkan mengerti orang lain, mampu menggambarkan ciri-cirinya, mengenali apa yang dipikirkan, dirasakan dan diinginkan serta dapat menempatkan diri pada sudut pandang orang lain.
2.1.6.2 Karakteristik anak usia Sekolah Dasar Pada umumnya usia anak pada saat masuk sekolah dasar berusai 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Berdasarkan tahapan perkembangan anak, anak sekolah dasar dibagi dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak usia sekolah ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak yang usianya lebih muda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Karakteristik anak sekolah dasar menurut (Desmita, 2009:35) anak senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Menurut Havighurst dalam (Desmita, 2009 :35) tujuan perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi:menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitaas fisik, membina hidup sehat, belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok, belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, belajar membaca, menulis, dan berhitungn agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat, memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif, mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai, serta mencapai kemandirian pribadi.
2.1.7 Modul 2.1.7.1 Pengertian Modul Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan di desain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Daryanto, 2013:9). Modul pada dasarnya adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik (Prastowo, 2013:106). Fungsi modul menurut Daryanto (2013:9) adalah sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Jadi dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah bahan ajar yang ditulis secara sistematis untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran secara mandiri.
2.1.7.2 Karakteristik modul Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi, dalam penyusunan modul harus memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai modul. Karakteristik modul menurut Daryanto (2013:9-11) ada lima yaitu: Self Instruction Siswa mampu belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada pihak lain. Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, materi pembelajaran dikemas dalam unit-unit kegiatan yang kecil/spesifik, sehingga mudah untuk dipelajari, tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung materi pembelajaran, terdapat soal latihan dan tugas, materi disajikan sesuai konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik. Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif, terdapat rangkuman materi, terdapat instrumen penilaian, terdapat umpan balik atas penilaian, terdapat informasi
tentang
rujukan/pengayaan/referensi
yang
mendukung
materi
pembelajaran. Self Contained tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan peserta didik mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam satu kesatuan yang utuh. Berdiri Sendiri (Stand Alone) modul yang tidak tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar/media lain. Adaptif modul hendaknya dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.User Friendly setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
bersahabat dengan pemakainya. Pengguanan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang umum digunakan. Menurut Tomlinson (1998:7-12) kriteria materi pembelajaran yang baik ada enam belas kriteria. Kriteria tersebut yaitu (a) materi pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat kepada peserta didik, (b) materi pembelajaran harus membantu peserta didik merasa mudah belajar, (c) materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang dengan penuh percaya diri, (d) apa yang diajarkan harus dirasakan oleh peserta didik sebagai relevan dan berguna, (e) materi pembelajaran harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri, (f) materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan, (g) bahan harus mengekspos peserta didik untuk bahasa yang digunakan otentik, (h) peserta didik perhatian harus diambil untuk fitur linguistik input, (i) bahan harus menyediakan pelajar dengan kesempatan untuk menggunakan bahasa target untuk mencapai tujuan komunikatif, (j) bahan harus memperhitungkan bahwa efek positif dari instruksi biasanya tertunda, (k) bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam gaya belajar, (l) bahan harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam sikap afektif, (m) bahan harus izin periode diam pada awal instruksi, (n) bahan harus memaksimalkan potensi belajar dengan mendorong intelektual, estetika dan keterlibatan emosional yang menstimulasi aktivitas otak kanan dan kiri, (o) bahan tidak harus bergantung terlalu banyak pada praktek dikendalikan, (p) bahan harus memberikan kesempatan untuk umpan balik hasil. Berdasarkan enambelas kriteria tersebut peneliti memakai delapan kriteria dalam pembuatan modul pembelajaran IPA. Kriteria itu di antaranya: (a) materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat kepada peserta didik. Peserta didik setelah mengikuti pembelajaran diharapkan ada perubahan pada diri peserta didik, sehingga peserta didik menjadi lebih tahu dan memahami materi yang diajarkan. (b) materi pembelajaran harus membantu peserta didik merasa mudah belajar. Materi pembeajaran dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dipahami. Sehingga peserta didik dapat memahami materi yang siajarkan dengan sendiri. (c) materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang dengan penuh percaya diri. materi pembelajaran dikemas dalam berbagai kegiatan yang melibatkan peserta didik secara langsung. Seperti kegiatan pengamatan lingungan dan percobaan. Dari kegiatan-kegiatan tersebut peserta didik dilatih untuk percaaya diri. (d) materi pembelajaran harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri. Materi pembelajaran dikemas dengan petunjuk pada setiap kegiatan. Hal itu bertujuan untuk membantu siswa memahami langkah kegiatan yang harus mereka lakukan dengan mandiri. (e) materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan. Materi pembelajaran dalam bentuk modul pembelajaran juga terdapat materi untuk memperkuat pemahaman peserta didik sehingga peserta didik yakin dengan jawabannya. (f) materi pembelajaran harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam gaya belajar. Materi pembelajaran yang dikemas daam modul pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang akan diajar. Sehingga materi dapat diterima oleh peserta didik dengan baik. (g) materi pembelajaran harus memaksimalkan potensi belajar dengan mendorong intelektual, estetika dan keterlibatan emosional yang menstimulasi aktivitas otak kanan dan kiri. Materi pembelajaran dilengkapi dengan kegiatan praktik langsung sehingga peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
didik dapat melatih emosional otak kanan dan otak kiri. (h) materi pembelajaran harus menyediakan kesempatan untuk pemberian umpan balik. Materi pembelajaran juga dilengkapi denga soal latihan, refleksi, evaluasi dan aksi untuk mengetahui umpan balik yang diberikan oleh siswa.
2.1.8 IPA Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Jadi pengertian dari ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2016:3). Sedangkan menurut Wonoraharjo (2010:12) menyatakan sains atau ilmu pengetahuan alam adalah sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui metode tertentu. Winaputra dalam Samatowa (2016:3) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. IPA merupakan disiplin ilmu yang sangat penting untuk dipelajari peseta didik. Didalam IPA peserta didik diajarkan untuk bersikap kritis sehingga siswa benar-benar mengetahui tujuan dan manfaat dalam mempelajari IPA. Paolo dan Marten (dalam Samatowa, 2016:5) mendefinisikan keterampilan proses sains sebagai berikut: 1) mengamati, 2) mencoba memahami apa yang diamati, 3) mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, 4) menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Selanjutnya Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
juga coba-coba dan melakukan kesalahan, gagal dan mencoba lagi. IPA tidak menyediakan semua jawaban untuk semua masalah yang kita ajukan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa- peristiwa yang terjadi dengan menggunakan metode ilmiah untuk memechkan masalah. IPA melatih anak untuk berpikir kritis dan obyektif. Tujuan pembelajaran IPA di SD yang tercantum di dalam lampiran Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 antara lain adalah agar siswa dapat: (1) memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari; (2) mempunyai minat untuk meneliti dan mempelajari benda-benda atau kejadiankejadian di lingkungan sekitar dan (3) bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab, bekerjasama, dan mendiri. Dari paparan para beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain pegamatan, penyusunan dan penyajian hasil pengamatan. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa pembelajaran IPA adalah komunikasi antara siswa, dan guru dengan lingkungan sekitar, sehigga siswa memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan lingkungan alam melalui serangkaian proses pengamatan, penyusunan dan penyajian hasil pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
2.2 Penelitian yang Relevan 2.2.1 Penelitian tentang Modul Theresia Dwi Kurniawati (2016), meneliti tentang pengembangan modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong siswa kelas IV berpikir kritis. Tujuan pengembangan ini adalah: 1) Mengetahui cara mengembangkan modul praktikum IPA, 2) Mengetahui kualitas modul praktikum IPA, 3) mengetahui pengaruh penggunaan modul praktikum IPA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Prosedur pengembangan modul dilakukan dengan langkah: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi produk pada ahi, (5) Revisi produk, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul praktikum IPA layak untuk digunakan sebagai bahan ajar siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hal ini ditunjukkan keseluruhan dari hasil validasi produk oleh guru kelas IV SD Kanisius Ganjuran, 4 siswa kelas IV SD N Bareng Lor Klaten, 19 Siswa kelas IV SD N Kanisius ganjuran, rata-rata keseluruhan skor 3,3 dengan kategori layak. Halawa Rismawati (2016), meneliti tentang pengembangan modul tanaman obat untuk pendidikan konservasi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan proses pengembangan modul tanaman obat, 2) mendeskripsikan kualitas modul tanaman obat. Penelitian ini dilakukan di kelas V SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian ini menggunakan enam langkah dari Sugiyono yang meliputi: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk. Modul tanaman obat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
divalidasi oleh dua ahli yaitu ahli bahasa dengan skor 4,15 (layak) dan ahli IPA dengan skor 4,41 (layak), dengan berdasarkan hasil validasi modul tanaman obat “Daun Ajaib” layak diuji cobakan. Wahyu Wido Sari (2014), meneliti tentang persepsi guru dan siswa SD di Yogyakarta terhadap program conservation scout. Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon sekolah, persepsi guru, persepsi siswa, dan keberhasilan sekolah dalam mendukung program conservation scout. Metode yang digunakan adalah action reseach, survey, dan diskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan hasil validasi sangat baik. Sekolah memberikan respon sangat positif (84%) terhadap program conservation scout, dari 38 sekolah yang diundang, ada 32 sekolah yang mengikuti program ini. Guru memberikan persepsi negatif (2,50), bukan pada esensi program melainkan pada teknik pelaksanaan program. Siswa memberikan persepsi positif (3,51) dan 36 dari 70 siswa berhasil melakukan peer tutoring dan kampanye mengenai konservasi. Ada 53, 12 % SD yang siswanya menjadi duta konservasi lingkungan.
2.2.2 Penelitian tentang Peduli Lingkungan` Aulia Mutiara Sari, Arif Widiyatmoko (2014), meneliti tentang pengembangan alat peraga pemanasan global berbahan bekas pakai untuk menanamkan karakter peduli lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat karakter peduli lingkungan pada siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII. Hasil penelitian pakar media dan materi terhadap alat peraga yang dikembangkan yaitu 97,78% dan 94,05%,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
tanggapan siswa mencapai 87,27%, dan ketuntasan klasikal sebesar 84,38% yaitu 27 dari 32 siswa mencapai nilai KKM (75). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat peraga pemanasan global berbahan bekas pakai yang dikembangkan layak dan efektif digunakan. Hasil observasi menyatakan bahwa tingkat karakter peduli lingkungan pada siswa berada pada tingkat mulai terlihat dengan persentase 57,47% Agil Lepiyanto, Dasrieny pratiwi (2015), meneliti tentang pengembangan bahan ajar berbasis inkuiri terintegrasi nilai karakter peduli lingkunga pada materi ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh materi pembelajaran berdasarkan inkuiri terintegrasi nilai karakter peduli lingkungan. Penelitian ini menggunakan model penelitian (research and development). Hasil ini penelitian menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran materi berdasarkan penyelidikan terintegrasi karakter nilai peduli lingkungan adalah nilai validasi ahli materi adalah 90%, ahli desain adalah 86 875% dan ilmu guru di 94.74%. materi pembelajaran berdasarkan karakter terpadu berbasis inquiry nilai peduli lingkungan harus terus direvisi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Sumiyati (2016) meneliti tentang pengembangan multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan yang layak digunakan dalam pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD. Penelitian ini menggunakan
tiga
model
pengembangan
yaitu
model
penelitian
dan
pengembangan Borg & Gall (1989), model pengembangan multimedia Alessi dan Trollip (2001), dan model pengembangan desain pembelajaran Dick dan Carey
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
(2005). Ketiga model tersebut dimodifikasi sehingga menghasilkan tahapan sederhana yaitu studi pendahuluan, perencanaan, dan pengembangan. Berdasarkan hasil validasi ahli materi dengan skala 5 pada aspek pembelajaran adalah 4,35 (“Sangat Baik”), aspek materi 4,57 (“Sangat Baik”). Hasil validasi ahli media pada aspek fisik 4,50 (“Sangat Baik”), aspek tampilan 4,31 (“Sangat Baik”), dan aspek pemrograman 4,33 (“Sangat Baik”). Hasil penilaian guru pada aspek tampilan adalah 4,36 “Sangat Baik”, aspek pemrograman 4,66 “Sangat Baik”, aspek materi 4,60 “Sangat Baik”, aspek pembelajaran 4,80 “Sangat Baik”. Dengan menggunakan teknik skala tiga, hasil ujicoba perorangan 2,73 (“Baik”), hasil uji coba kelompok kecil 2,82 (“Baik”), dan uji coba lapangan 2,83 (“Baik”). Jadi dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan telah layak untuk digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran. Peneliti mengembangkan modul pembelajaran untuk menumbuhkan sikap peduli linhkungan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu dengan pendekatan PPR. Peneliti mengebangkan modul tersebut karena dalam penelitian sebelumnya belum ada penelitian yang mengembangkan modul untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan dengan pendekatan PPR. Pengembangan modul ini juga disesuaikan dengan kondisi yang sedang dialami siswa saat ini dan pada penelitian guru berperan sebagai fasilitator. Guru dan siswa juga berperan aktif sebagai pembelajar. Sehingga terjadi interaksi pada saat pembelajaran berlangsung dan tercipta suasana pembelajarna yang aktif dan inovatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2.3 Desain Diagram Modul
Peduli Lingkungan
Theresia Dwi Kurniawati (2016)
Aulia Mutiara Sari (2014)
Hasilnya modul praktikum IPA layak untuk digunakan sebagai bahan ajar siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Rismawati Halawa (2016) Hasilnya modul tanaman obat “Daun Ajaib” untuk pendidikan konservasi lingkungan layak diuji cobakan.
Wahyu Wido Sari (2014)
Hasilnya alat peraga pemanasan global berbahan bekas pakai yang dikembangkan layak dan efektif digunakan dan dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa. Agil Lepiyanto, Dasrieny pratiwi (2015) Hasil pengembangan bahan ajar berbasis inkuiri terintegrasi nilai karakter peduli lingkunga pada materi ekosistem adalah harus terus direvisi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Hasilnya Sekolah memberikan respon sangat positif (84%) terhadap program conservation scout. Siswa memberikan persepsi positif (3,5).
Sumiyati (2016)
Menghasilkan produk berupa modul
Mengetahui dan meningkatkan sikap peduli lignkungan.
Hasil pengembangan multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan telah layak untuk digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.
Judul Penelitian: Pengembangan Modul Pelajaran IPA Untuk Menumbuhkan Sikap Peduli Lingkungan Kelas IV di SD BOPKRI Gondolayu Dengan Pendekatan PPR Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2.4 Kerangka Berpikir Lingkungan merupakan sumber dari kehidupan makhluk hidup. Seiring berkembangnya jaman lingkungan yang semulanya asri sekarang mulai hilang. Perubahan itu timbul karena kurangnya rasa pedulli manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Seperti membuang sampah tidak pada tempatnya. Namun manusia tidak menyadari bahwa apa yang telah dilakukan itu akan merusak lingkungan. Seharusnya melalui pendidikan tingkat dasar sudah mulai ditanamkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar. Salah satunya dengan mata pelajaran IPA tentang materi dampak perubahan ligkungan terhadap makhluk hidup. Dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran maka siswa akan menemukan pengalaman dan mengembangkan dirinya menjadi pibadi yang utuh. PPR adalah salah satu model/ pendekatan yang tepat untuk menemukan dan mengembangkan pribadi siswa secara utuh.
Sehingga peran guru dalam
pembelajaran adalah sebagai fasilitator bagi siswa. Untuk menciptakan pembelajaran yang aktif salah satunya dengan menggunakan modul pembelajaran. Modul pembelajaran berisi kegiatan siswa mengamati lingkungan dan melakukan eksperimen. Bahan eksperimen juga sangat mudah untuk didapatkan di ingkungan sekitar. Selain itu, modul juga dapat membantu siswa dalam menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa maka penulis mengembangkan modul pembelajaran IPA mengenai dampak perubahan lingkungan terhadap makhluk hidup yang diterapkan di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta. Dengan modul tersebut diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dan muncul sikap peduli terhadap lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini metode penelitian dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi: jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, uji coba modul, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Research and
Development (R n D) atau penelitian dan pengembangan. Menurut Sukmadinata (2008: 164) penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkahlangkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Senada dengan pernyataan tersebut, pengembangan materi pembelajaran bisa dalam bentuk buku teks, buku kerja, kaset, CD-ROM, video, handout fotokopi, koran, sebuah paragraf yang ditulis pada papan tulis atau apa pun yang menyajikan atau menginformasikan tentang bahasa yang dipelajari (Tomlinson 1998: xi). Produk yang dihasilkan berupa modul kegiatan pembelajaran IPA utuk kelas IV sekolah dasar. Modul ini diharapkan mampu meningkatkan sikap peduli siswa kelas IV terhadap lingkungan sekitar.
3.2
Setting Penelitian
3.2.1 Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV.2 SD BOPKRI Gondolayu yang berjumlah 29 siswa pada semester gasal tahun ajaran 2016/2017.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
3.2.2 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pengembangan modul kegiatan pembelajaran IPA pada materi Bab 5 Makhluk Hidup dan Lingkungannya, sub bab Pengaruh Perubahan Lingkungan. 3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di kelas IV. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 – Februari 2017 yaitu memulai dengan membuat instrumen analisis kebutuhan hingga penyelesaian laporan kegiatan.
3.3 Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan penelitian ini mengarah pada produk berupa modul pembelajaran IPA. Langkah-langkah atau prosedur pengembangan bahan meliputi (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) revisi modul (Tomlinson, 2001: 66). Adapun dapat digambarkan bagannya seperti berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tahap Pertama
Analisis kebutuhan Analisis Kebutuhan
Wawancara
Guru
Observasi
Siswa
Tahap Kedua
Desain Desain Produk
Konsep
Pembuatan Modul
Modul Pembelajaran Cheker oleh ahli IPA
Hasil Cheker
Validasi Modul
Cheker oleh ahli Bahasa
Revisi Modul Pembelajaran
Modul siap diujicobakan
Tahap Ketiga
Implementasi Modul divalidasi oleh siswa
Ujicoba modul pembelajaran IPA kepada siswa kelas IV.2 SD BOPKRI Gondolayu
Observasi Sikap Peduli
Tahap Keempat
Evaluasi Analisis kualitas modul dan hasil observasi
Tahap Kelima
Revisi Modul Revisi Produk
Produk Akhir Modul Pembelajaran IPA
Bagan 3.1 Tahap Penelitian dan Pengembangan Tomlinson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
1. Analisis kebutuhan Tahap pertama peneliti melakukan identifikasi terhadap tujuan pembelajaran di SD BOPKRI Gondolayu. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru dan siswa yang bertujuan untuk mencari tahu kesulitan dan kebutuhan yag diperlukan guru dan siswa di Sekolah Dasar terutama pada mata pelajaran IPA. Peneliti melakukan analisis terhadap hasil identifikasi dan
menentukan
indikator
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran. Indikator tersebut meliputi competence, conscience, dan compassion. Hasil analisis kebutuhan dibuat menjadi silabus. 2. Desain modul Tahap II dalam penelitian ini adalah desain modul. Peneliti mengembangkan desain modul pembelajaran berdasarkan hasil identifikasi tujuan instruksional, analisis instruksional, dan identifikasi perilaku dan karakteristik siswa. Langkah-langkah desain meliputi perumusan draft pertama dari materi pembelajaran yang telah dibuat menjadi silabus, kebutuhan siswa, pilihan sifat yang sesuai materi pembelajaran, dan prinsipprinsip pengembangan materi pembelajaran. Setelah itu modul Pembelajaran IPA diteliti dan di validasi. Validasi dilakukan untuk menilai kelayakan modul sebelum di ujicobakan. Validasi modul ini dilakukan oleh 2 ahli yaitu ahli IPA dan ahli bahasa. Selanjutnya peneliti melakukan revisi yang menjadi klemahan modul sebelum diujicobakan. Peneliti melakukan revisi modul sesuai komentar dan saran dari ahli IPA dan ahli Bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3. Implementasi Pada tahap III dalam penelitian ini adalah implementasi modul atau ujicoba modul. Ujicoba modul dilaksanakan kepada 29 siswa kelas IV.2 SD BOPKRI Gondolayu. Ujicoba modul dilakukan untuk mengetahui dampak prngembangan modul terhadap sikap peduli lingkungan siswa. Peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran untuk mengetahui sikap peduli siswa terhadap lingkungan. 4. Evaluasi Pada tahap IV dalam penelitian ini adalah evaluasi. Peneliti melakukan evaluasi terhadap modul pembelajaran IPA. Peneliti melakukan analisis kualitas Modul pembelajaran dan pengaruh penggunaan modul Pembelajaran IPAuntuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan. 5. Revisi Modul Pada tahap V dalam penelitian ini adalah revisi modul setelah di ujicobakan. Revisi modul dilakukan dengan melihat hasil analisis dari hasil pembelajaran.
3.4 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam waktu penelitian dengan menggunakan suatu metode (Arikunto, 2002:126). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil instrumen pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan kuisioner untuk siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu. Observasi dilakukan saat pembelajaran IPA berlangsung dan di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
kelas saat siswa istirahat untuk analisis kebutuhan.. Wawacara dilakukan secara langsung kepada guru kelas dan siswa untuk mengetahui analisis kebutuhan. Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi No. Aitem
Kisi-kisi Observasi
1
Ketersediaan modul pembelajaran IPA untuk mengajar.
2,3
4,5
Partisipasi siswa pada saat pembelajaran IPA berlangsung
Penanaman sikap peduli pada pembelajaran IPA
Objek yang Diamati Adanya modul pembelajaran IPA yang digunakan guru pada saat mengajar. Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran seperti menjawab pertanyaan dari guru, mengerjakan soal, dan memperhatikan saat pembelajaran berlangsung. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran IPA. Siswa sadar akan kebersihan lingkungan Kegiatan siswa dalam kegiatan sikap peduli
Tabel 3.2 Kiri-kisi Wawancara Guru Kelas IV No No
Topik Pertanyaan
Pertanyaan
1
Latar belakang siswa kelas IV
1
2
Proses pembelajaran IPA di kelas
2
3
Kesulitan yang dialami guru pada saat mengajar
4
Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
5
Penanaman sikap pada saat kegiatan belajar
6,7
6
Pendapat bapak/ibu guru dalam penggunaan modul
8,9
3,4 5
pembelajaran untuk penanaman sikap peduli. 7
Kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa Kelas IV No 1
No Pertanyaan
Topik Pertanyaan Tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA di kelas Penggunaan sumber belajar
1
3
5
Pendapat siswa tentang pembelajaran yang menarik Keterlibatan siswa pada saat pembelajaran IPA di kelas. Keterlibatan siswa dalam kegiatan sekolah.
5,6
6
Kepedulian siswa terhadap lingkungan
7,8
2 3 4
2
4
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa No
Aspek
Nomor Item
1
Pembelajaran yang menarik
1-2
2
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
3-4
3
Manfaat modul pembelajaran
5-8
4
Pembelajaran untuk menumbuhkan sikap peduli lingkugan
8-10
Tabel 3.5 Lembar Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa Jawaban No
Pertanyaan Ya
1
Saya senang belajar dengan cara praktik langsung
2
Saya senang belajar dengan menggunakan media.
3
Saya aktif untuk bertanya apabila mengalami kesulitan pada saat belajar
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Jawaban No
Pertanyaan Ya
4
Saya aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
5
Saya menggunakan modul pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran
6
Saya lebih mudah memahami materi pelajaran menggunakkan modul.
7
Saya menjadi lebih mandiri dalam belajar menggunakan modul.
8
Dengan modul pembelajaran saya menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
9
Saya pernah melakukan kegiatan menjaga lingkungan.
10
Saya perlu mempelajari materi tentang menjaga lingkungan agar menjadi lebih baik.
Tidak
Tabel 3.6 Lembar Observasi Sikap Peduli Lingkungan
No.
Indikator
1
Menggunakan bahan percobaan seperlunya.
2
Melakukan percobaan secara berkelompok
3
Membersihkan bahan percobaan setelah selesai melakukan percobaan.
4
Membuang sampah pada tempatnya
5
Membersihkan tangan setelah melakukan percobaan
6
Tidak mencorat-coret di meja atau dinding
Terlihat
Tidak terlihat
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
No.
Indikator
7
Tidak merusak SDA
8
Membersihkan kelas setelah melakukan percobaan.
Terlihat
Tidak terlihat
Keterangan
Tabel 3.7 Kuesioner Validasi Modul Pembelajaran IPA
No
1
2
3
4
5
Aspek yang dinilai Perumusan Indikator
Uraian Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai peserta didik
Pemilihan dan Pengorganisasian Modul Pembelajaran
Indikator
Nomor aitem
Kesesuaian dengan Standar Kompetensi
1
Kesesuian dengan Kompetensi Dasar
2
Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran
3
Kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan indikator
4
Kesesuain modul pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
5
Kesesuaian isi modul pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
6
Kesesuaian tampilan modul pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
7
Keruntutan dan sistematika modul pembelajaran
8
Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran dengan tujuan Pemilihan Sumber pembelajaran Belajar dan Media Kesesuaian sumber belajar dan media Pembelajaran pembelajaran dengan pendekatan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) Skenario/Kegiatan Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PPR (konteks, Pembelajaran
9
10
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
No
Aspek yang dinilai
Nomor aitem
Indikator pengalaman, refleksi, evaluasi dan aksi)
6
7
Penggunaan
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
12
Ketepatan struktur kalimat
13
Kejelasan struktur kalimat
14
Kebakuan bentuk huruf dan angka
15
Gambar sesuai dengan materi
16
Cover menarik perhatian siswa untuk belajar.
17
Bahasa Tulis
Cover
Tabel 3.8 Lembar Instumen Validasi oleh Ahli SKOR No
ASPEK yang dinilai
Saran/Kometar 1 2 3 4
I
Perumusan Indikator
1
Kesesuaian dengan Standar Kompetensi
2
Kesesuian dengan Kompetensi Dasar
II
Uraian Tujuan Pembelajaran yang akan dicapai peserta didik
3
Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran
4
Kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan indikator
III
Pemilihan dan Pengorganisasian Modul Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
SKOR No
ASPEK yang dinilai
Saran/Kometar 1 2 3 4
5
Kesesuain modul pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
6
Keseuaian isi modul pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
7
Keseuaian tampilan modul pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
8
Keruntutan dan sistematika modul pembelajaran
IV
Pemilihan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
9
Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
10
Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran dengan pendekatan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif)
V
Skenario/Kegiatan Pembelajaran
11
Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PPR (konteks, pengalaman, refleksi, evaluasi dan aksi)
VI
Penggunaan Bahasa Tulis
12
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
13
Ketepatan struktur kalimat
14
Kejelasan struktur kalimat
15
Kebakuan bentuk huruf
VI I
Cover
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
SKOR No
ASPEK yang dinilai
Saran/Kometar 1 2 3 4
16
Gambar sesuai dengan materi
17
Cover menarik perhatian siswa untuk belajar.
Total Saran Validator:
Kesimpulan (mohon lingkari salah satu) Modul Pembelajaran yang disusun dinyatakan: 1. Layak untuk digunakan/ uji coba lapangan tanpa revisi. 2. Layak untuk digunakan / uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. 3. Tidak layak utuk digunakan / uji coba lapangan.
Berdasarkan hasil validasi dapat diperoleh nilai rata-rata dengan rumus secagai berikut: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎ℎ𝑙𝑖 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎ℎ𝑙𝑖 1 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎ℎ𝑙𝑖 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Instrumen yang dibuat di atas telah melalui tahap validasi ahli adapun hasil validasi dari ahli sebagai berikut: Validasi instrumen guru Total skor keseluruhan : 24 Jumlah komponen yang dinilai: 8
Skor terbobot (X) =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
=
24 8
=3
=
24 8
=3
Validasi instrumen siswa Total skor keseluruhan : 24 Jumlah komponen yang dinilai: 8
Skor terbobot (X) =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dengan pengamatan langsung ketika guru mengajar di kelas, serta mencatat peristiwa ketika pembelajaran sedang berlangsung dan jawab narasumber ketika melaksanakan wawancara. Wawancara yang dikumpulkan peneliti adalah wawancara terstruktur kepada guru dan siswa. Observasi dan wawancara dimaksudkan untuk memperoleh data awal mengenai kebutuhan modul pembelajaran IPA untuk mengembangkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan. Kuisioner digunakan untuk mengetahui kualitas modul yang dikembangkan. Peneliti juga menyerahkan kuisioner kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
modul kepada dosen ahli untuk divalidasi dan dinilai kualitas modul yang dikembangkan.
3.6 Teknik Analisis Data 3.6.1
Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi, wawancara kepada guru,
wawancara kepada siswa serta saran dan komentar pada hasil validasi modul yang diperoleh dari dua dosen ahli yaitu ahli bahasa dan ahli IPA, serta penilaian dari siswa setelah melakukan implementasi. Data dianalisis secara deskriptif sebagai pedoman untuk memperbaiki kelayakan modul yang dihasilkan.
3.6.2
Data Kuantitatif Data kuantiatif pada penelitian ini berupa skor penilaian dari kuesioner
validasi modul dari validator ahli. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi modul pembelajaran IPA. Data kuantitatif juga didapatkan pada hasil kuesioner persepsi siswa terhadap modul pembelajaran yang digunakan untuk mengukur kualitas modul pembelajaran. Data yang diperoleh di ubah menjadi data interval. Peneliti menggunakan skala likert untuk menghitung hasil validasi modul. Ada 3 alternatif model skala likert yaitu, model tiga pilihan (skala tiga), empat pilihan (skala empat), lima pilihan (skala lima) (Widoyoko, 2015:104). Dari ketiga model skala likert peneliti menggunakan skala empat untuk menghitung hasil validasi modul. Peneliti menggunakan skala empat untuk mengantisipasi responden bersikap netral. Skala emapat itu meliputi (4) sangat baik, (3) baik, (2) tidak baik, (1) sangat tidak baik. Untuk menentukan jarak interval diggunakan rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖 ) =
𝑖=
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
4−1 = 0,75 4 Berdasarkan perhitungan interval dapat diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif sebagai berikut: Tabel 3.9 Skala Likert Skor
Klasifikasi
>3,25 s/d 4,0
Sangat Baik (SB)
>2,5 s/d 3,25
Baik (B)
>1,75 s/d 2,5
Tidak Baik (TB)
1 s/d 1,75
Sangat Tidak Baik (STB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas hasil penelitian yang meliputi (1) proses pegembangan modul pembelajaran IPA, (2) kualitas pengembangan modul Pembelajaran IPA, dan (3) pengaruh penggunaan modul. 4.1 Hasil penelitian 4.1.1
Proses Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Salah satu penggiat PSL melihat bahwa segala tindakan manusia selalu
berhubungan dengan lingkungan, karena manusia merupakan bagian dari lingkungan. Cara menjaga lingkungan agar tetap lestari menurut beliau melalui PSL ini adalah dengan mengajarkan pada orang lain mengenai lingkungan. Misalnya seperti kegiatan yang pernah dilakukan beliau, yaitu menanam pohon, mengadakan pelatihan cara merawat tanaman, menyediakan lahan untuk berkebun, mengadakan pasar legawa yang bertujuan untuk mengundang masyarakat sekitar untuk datang ke PSL, dan melakukan penelitian pada kerusakan lingkungan. Selain itu, cara agar lingkungan tetap terjaga dan tidak dirusak oleh manusia maka pihak negara juga ikut andil dalam menjaga lingkungan, yaitu melalui peraturan perundangundangan. Sehingga melalui kegiatan tersebut secara sederhana dapat mengajak masyarakat untuk cinta terhadap lingkungan, karena di dalamnya dikenalkan tentang tumbuhan dan bagaimana cara merawatnya. Sehingga diibaratkan jika seseorang semasa kecilnya sudah mengenal lingkungan yang asri dan sejuk, maka ketika dewasa ia merasa bahwa lingkungan tidak seperti yang dulu lagi (asri dan sejuk), maka ia akan mencoba untuk menjaganya agar bisa merasakan seperti yang dulu lagi. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Proses pengembangan modul pembelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan dimulai dengan menganalisis kebutuhan di sekolah. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara terhadap guru dan siswa keals IV SD BOPKRI Gondolayu. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran di kelas khususnya pada pelajaran matematika. Selain itu juga analisis kebutuhan berguna untuk mengetahui kebutuhan atau permasalahan para guru dan siswa sehingga peneliti dapat mencari solusi yang tepat. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi mengenai situasi dan kondisi pembelajaran di sekolah yang menjadi subjek penelitian. Terkait dengan situasi pembelajaran maka peneliti dapat menemukan permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan di sekolah dasar. Dari hal tersebut, peneliti menemukan solusi untuk mengembangkan modul yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi masalah di sekolah dasar.
1.
Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan didapatkan dengan observasi dan wawancara kepada
guru dan siswa. Observasi dan wawancara dilakukan untuk menentukan materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang tepat bagi siswa. Peneiti juga menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas IV.2 sebanyak 29 siswa. Kuesioner digunakan untuk mengetahui apakah siswa memerlukan modul pembelajaran IPA dalam pembelajaran. Data hasil observasi, wawancara dan kuesioner akan peneliti jelaskan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
a. Observasi Peneliti melakukan observasi pembelajaran di kelas IV SD BOPKRI Gondolayu saat guru melakukan proses pembelajaran. Peneliti menemukan permasalahan Saat mengikuti pelajaran, guru pada waktu itu mengajar tidak dengan modul melainkan dengan buku paket dan LKS, interaksi antara siswa dengan guru sangat kurang, interasi hanya terjadi satu arah saja yaitu guru yang menjelaskan materi di depan kelas. Kegiatan siswa cenderung pasif mereka hanya duduk mendengarkan guru. Penampilan siswa ada yang sudah lusuh akibat bermain bola pada waktu istirahat. Pada laci meja terdapat kertas dan buku buku yang ditinggal sehingga mengakibatkan sarang nyamuk. Ruang kelas yang dipakai terdapat kertas dan sampah tissu di lantai ruang kelas yang dibiarkan saja hingga akhir kegiatan pembelajaran. Peneliti juga melakukan observasi di luar kelas pada saat kegiatan jumat bersih, peneliti menemukan siswa yang tidak mau ikut melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah pada saat jumat bersih. Siswa hanya duduk melihat temannya melakukan kegiatan bersih-bersih. Setelah peneliti bertaya dengan guru kelas ternyata siswa itu memang tidak mau karena takut kotor. Guru kelas sudah pernah mengajaknya namun siswa tetap tidak mau ikut bersih bersih. Di sisi lain peneliti juga menemukan siswa yang bermain air setelah melakukan kegatan Jumat bersih. b. Wawancara Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV.2 SD BOPKRI Gondolayu. Hasil dari wawancara guru menunjukkan bahwa untuk menumbuhkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan guru masih mengalami kesulitan. Guru pernah menggunakan modul pembelajaran IPA di kelas namun belum ada modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
pembelajaran IPA yang menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan. Guru mengatakan bahwa sikap peduli lingkungan siswa kelas IV.2 masih kurang dan perlu ditingkatkan. Karena masih ada siswa yang tidak mau melaksanakan kegiatan piket dan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah. Peneliti juga melakukan wawancara kepada empat siswa kelas IV.2 pada saat pulang sekolah sehabis melaksanakan piket. Dari empat siswa yang peneliti wawancarai didapatkan hasil wawancara bahwa siswa kadang-kadang malas untuk melaksanakan piket karena teman satu kelompok piketnya tidak mau melaksanakan piket meskipun sudah diingatkan oleh temannya. Siswa lebih memilih untuk bermain dibandingkan membantu temannya untuk piket kelas. Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Guru No.
Pertanyaan
Jawaban guru 1
Jawaban guru 2
1
Bagaimana latar belakang siswa di keals IV ini?
Bermacam-macam mas latar belakangnya, ada yang orang tuanya jadi PNS, Dosen, Pedagang, swasta, dan guru.
Latar belakang siswa kebanyakan dari kalangan menengah ke atas. Orangtuanya bekerja sebagai guru, PNS, Wiraswasta, Dosen, dan pedagang.
2
Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas?
Untuk proses pembelajaran, kebanyakan dilakukan di kelas menggunakan buku dan LKS yang sudah ada.
Proses pembelajarannya biasanya di kelas menggunakan buku dan LKS yang sudah ada.
3
Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengatasi kesulitan itu?
Saya mencoba untuk mendekati siswa dan memberi bimbingan khusus untuk siswa yang susah untuk memahami materi.
Untuk mengatasi kesulitan itu saya memberikan soal latihan agar siswa berlatih. Lalu saya dampingi siswa yang mas ih kurang memahami materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
No.
Pertanyaan
Jawaban guru 1
Jawaban guru 2
4
Bagaimana penanaman sikap pada kegiatan belajar yang telah Bapak/Ibu lakukan?
Saya biasanya mengikuti indikator sikap yang telah ada di buku. Seperti kerjasama dan percaya diri.
Saya menanamkan sikap sesuai indikator yang ada di buku.
5
Menurut Bapak/Ibu penanaman sikap terhadap siswa itu bisa dilakukan melalui apa saja?
Banyak mas, bisa melalui keigatan pembelajaran di dalam kelas dan di luar kelas. Kalau pembelajaran di dalam kelas bisa menggunakan buku paket, LKS dan modul. Kalau dengan praktik siswa bisa mengalami langsung dan dapat menyimpulkan sendiri kegiatan yang telah mereka lakukan.
Sikap bisa ditanamkan melalui pengalaman siswa itu sendiri mas, sehingga siswa tahu apa yang mereka lakukan. Contohnya sikap percaya diri, siswa di ajak untuk maju kedepan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas itu akan menjadi pengalaman yang menarik bagi siswa.
6
Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan modul pembelajaran untuk menanamkan sikap peduli??
Saya pernah menggunakan modul untuk kegiatan pembelajaran, namun saya belum pernah menemui modul yang dapat menanamkan sikap peduli siswa.
Saya pernah menggunakan modul. Namun kalau untuk penanaman sikap peduli lingkungan saya belum pernah menemukan modulnya.
7
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika ada modul pembelajaran yang dapat untuk menanamkan
Mnurut saya bagus, siswa dapat berperan aktif, siswa juga dapat belajar dengan mengalami secara langsung.
Bagus mas, jadi siswa dapat belajar dan mengalami sendiri bagaimana peduli dengan lingkungan itu. Sehingga mereka tahu apa yang harus mereka lakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
No.
Pertanyaan
Jawaban guru 1
sikap peduli siswa? 8
Jawaban guru 2 untuk menjaga lingkungan.
Menurut Bapak/Ibu bagaimana sikap peduli lingkungan siswa kelas IV ini?
Menurut saya sikap peduli lingkungan di kelas IV ini masih kurang dan perlu di tingkatkan. Karena begini mas, pada waktu itu pernah ada siswa saat melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah siswa itu hanya duduk melihat temannya melakukan kegiatan bersih-bersih. Saya sudah mencoba untuk mengajak siswa itu mengikuti kegiatan bersih-bersih namun siswa itu tetap tidak mau. Pada waktu piket kelas juga ada siswa yang tidak mau melaksanakan piket.
Menurut saya sikap peduli lingkungan di kelas IV ii masih perlu untuk di tingkatkan. Karena begini mas, masih ada siswa yang menyimpan sampah di laci dan banyak kertas yang tercecer di lantai hingga sepulang sekolah.
Berdasarkan data hasil wawancara dengan guru, peneliti mengambil beberapa poin penting yang akan digunakan untuk analisis kebutuhan. Poin hasil wawancara dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini. Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Wawancara No
Topik Pertanyaan
Hasil Wawancara
1
Latar belakang siswa kelas IV
Siswa berasal dari keluarga menengah keatas, orangtuanya bekerja sebagai PNS, Guru, Wiraswasta, dosen dan ada juga yang berasal dari kalangan ekonomi bawah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
No
Topik Pertanyaan
Hasil Wawancara
2
Penanaman sikap pada kegiatan belajar
Guru dalam menanamkan sikap berdasarkan indikator sikap yang sudah tertulis pada buku. Penanaman sikap dapat dilakukan dengan kegiatan pembelajaran secara langsung dan tidak langsung. Pembelajaran secara sangsung siswa mengalami sendiri kegiatan tersebut, seperti kegiatan praktek. Pembelajaran secara tidak langsung siswa belajar dengan buku atau ilustrasi seperti gambar, bermain peran, dan melihat video. Untuk penanaman sikap peduli guru belum menemukan modulnya.
3
Pendapat bapak/ibu guru dalam penggunaan modul pembelajaran untuk penanaman sikap peduli.
Guru mengatakan bahwa dengan adanya modul pembelajaran untuk penanaman sikap peduli itu bagus. Modul pembelajaran bisa membuat siswa untuk belajar mandiri dan mengetahui bagaima peduli dengan lingkungan secara langsung melalui kegiatan praktek dan disertakan ilustrasi dan gambar untuk memantapkan pemahaman siswa.
4
Kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar.
Sikap peduli lingkungan di kelas IV masih perlu untuk ditigkatkan karena kesadaran siswa untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Masih ada siswa yang membuang sampah di laci meja, memilih untuk bermain dengan temannya dibandingkan piket membersihkan kelas dan pada waktu jumat bersih tidak mau membantu temannya meski sudah diajak gurunya.
Dari hasil wawancara pada tabel 4.2, diketahui bahwa latar belakang siswa beragam. Penanaman sikap pada siswa bisa dilakukan dengan kegiatan langsung dan tidak langsung. Kegiatan langsung siswa diajak untuk mengalami langsung seperti kegiatan praktik. Kegiatan tidak langsung siswa belajar dengan buku atau iustrasi seperti gambar, bermain peran, dan melihat video dengan modul pembelajaran juga bagus untuk mengembangkan kemampuan siswa. Modul pembelajaran dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri. Namun guru belum menemukan modul yang bisa menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Guru mengatakan bahwa sikap peduli lingkungan siswa kelas IV masih kurang dan perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
ditingkatkan. Karena masih ada siswa yang tidak mau melaksanakan kegiatan piket dan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah. Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Siswa No Siswa
Hasil Wawancara
1
A
Siswa senang belajar dengan menggunakan media seperti mengamati bunga, dan bagian-bagian tumbuhan. Siswa selalu melaksanakan piket kelas sehabis sekolah, namun tidak berani untuk mengajak temannya yang tidak melaksanakan piket takut dimusuhi.
2
B
Siswa senang belajar dengan jalan-jalan mengamati bentuk daun. Dalam kegiatan piket kelas siswa selalu melaksanakannya. Siswa juga pernah mengajak tenannya untuk melaksanakan piket namun temannya menolak dan memilih untuk bermain dengan temannya.
3
C
Siswa senang belajar dengan perconaan karena asik. Dalam hal piket kelas siswa kadang-kadang melaksanakan piket karena ditunggui guru di kelas.
4
D
Siswa senang belajar menggunaan media karena seru. Dalam hal piket kelas siswa jarang melaksanakan piket karena lebih suka bermain dengan temannya daripada melaksanakan piket.
Dari hasil wawancara empat siswa berpendapat bahwa pembelajaran yang menarik itu dengan media dan percobaan. Dalam hal kepedulian siswa terhadap lingkungan terutama lingkungan kelas siswa kelas IV perlu untuk ditumbuhkan karena masih ada siswa yang malas untuk piket kelas meskipun sudah di ingatkan temannya namun tetap saja memilih bermain. Dari permasalahan itu peneliti kemudian mencari solusi untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa. Hal ini sependapat dengan (Desmita, 2009:35) bahwa pada usia SD anak senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Peneliti juga menyebarkan kuesioner untuk mengetahui analisis kebutuhan siswa. Hasil kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
Item Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jumlah Persentase (%)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
3
4
5
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1
1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
29 10 0
24 82,7 6
16 55,1 7
12 41,3 8
24 82,7 6
22 75,8 6
17 58,6 2
Keterangan: 1= Ya atau jawaban positif
6
7
8
9
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 72,4 1
18 62,0 7
29 10 0
Jumla h 9 8 8 8 8 7 8 6 6 8 7 9 9 6 7 7 4 8 9 8 5 10 9 8 8 9 8 9 8
0 = tidak atau jawaban negatif
Berdasarkan hasil kuesioner peneliti mengambil beberapa poin penting yang akan digunakan untuk analisis kebutuhan. Poin pertanyaan akan peneliti tuliskan pada tabel rekapitulasi kuesioner sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel 4.5 Rekapitulasi Analisis Kebutuhan Siswa No Pertanyaan
Persentase Jawaban
1
Saya senang belajar dengan cara praktik langsung
100%
2
Saya senang belajar dengan menggunakan media.
82,76%
7
Saya menjadi lebih mandiri dalam belajar menggunakan modul.
58,62%
8
Dengan modul pembelajaran saya menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
72,41%
10
Saya perlu mempelajari materi tentang menjaga lingkungan agar menjadi lebih baik.
100%
Berdasarkan hasil kuesioner dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa SD BOPKRI Gondolayu khususnya kelas IV.2 senang belajarn dengan cara praktik langsung, senang belajar menggunakan media , selain itu siswa juga pernah menggunakan modul pembelajaran, dengan modul pembelajaran siswa menjadi lebih akti, dan mandiri, dan siswa perlu mempelajari materi tentang menjaga lingkugan agar menjadi lebih baik. 2. Desain modul Dalam mendesain modul pembelajaran IPA dilakukan beberapa tahapan yaitu, menentukan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang bisa menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Kompetensi Inti yang dipiih adalah KI 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Kompetensi Dasar (KD) 5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhuk hidup dengan lingkungannya. Pengumpulan materi dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan materi, serta gambar-gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
yang berkaitan dengan materi. Peneliti kemudian membuat indikator yang disesuaikan nilai-nilai Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Pada Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terdapat tiga nilai yaitu: Cempetence, Conscience, dan Compassion. Indikator yang peneliti buat sesuai dengan nilai-nilai tersebut adalah: Mengidentifikasi lingkungan sekolah, Menyebutkan 3 jenis pencemaran lingkungan dengan benar melalui pengamatan, Menjelaskan kondisi lingkungan di sekolah, Menjelaskan dampak negatif pencemaran lingkugan, Menganalisis cara menanggulangi pencemaran lingkungan, Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa dengan, Melakukan eksperimen pencemaran air indikator tersebut termasuk dalam Competence. Memilih tindakan yang benar untuk lingkungan yang baik dan sehat, Menunjukkan rasa tanggung jawab dalam kerja kelompokterasuk dalam Conscience, Sedangkan indikator Compassion adalah Menunjukkan kerjasama dalam kelompok, Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, Melibatkan diri secara nyata dalam aksi peduli lingkungan. Berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang telah dibuat kemudian peneliti mulai untuk membuat modul pembelajaran. Desain modul pembeajaran IPA dibuat dengan desain yang menarik dan kegiatan-kegiatan yang menarik seperti pengamatan, diskusi kelompok, dan percobaan. Dalam membuat modul pembelajaran peneliti menggunakan kriteria modul dari Tomlinsson. Kriteria tersebut diantaranya: Kriteria yang pertama materi pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat kepada peserta didik. modul pembelajaran dikemas untuk menciptakan rasa ingin tahu peserta didik sehingga peserta didik tertarik untuk mempelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Pada gambar
4.1 dan gambar 4.2 berikut ini adalah bukti bahwa Modul
pembelajaran IPA memiliki pengaruh bagi siswa.
Gambar 4.1 Eksperimen
Gambar 4.2 Lembar Aksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Kriteria kedua yaitu materi pembelajaran harus membantu peserta didik merasa mudah belajar. Materi pembeajaran dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dipahami. Hal ini dibuktikan pada saat siswa melakukan eksperimen dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ada. siswa mengikuti langkah-langkah eksperimen dengan lancar dan setelah melakukan eksperimen siswa dapat mengerjakan lembar hasil pengamatan eksperimen. Kriteria ketiga yaitu materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang dengan penuh percaya diri. materi pembelajaran dikemas dalam berbagai kegiatan yang melibatkan peserta didik secara langsung. Seperti kegiatan pengamatan lingungan dan percobaan. Dari kegiatan-kegiatan tersebut peserta didik dilatih untuk percaaya diri lihat gambar 4.3
Gambar 4.3 Siswa melakukan eksperimen Kriteria keempat yaitu materi pembelajaran harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri. Materi pembelajaran dikemas dengan petunjuk pada setiap kegiatan. Hal itu bertujuan untuk membantu siswa memahami langkah kegiatan yang harus mereka lakukan dengan mandiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya petunjuk pada setiap kegiatan dan eksperimen lihat gambar 4.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Kriteria kelima yaitu materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan. Materi pembelajaran dalam bentuk modul pembelajaran juga terdapat materi untuk memperkuat pemahaman peserta didik sehingga peserta didik yakin dengan jawabannya.
Gambar 4.4 uraian materi Kriteria keenam yaitu materi pembelajaran harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam gaya belajar. Materi pembelajaran disesuaikan dengan siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu. Sehingga siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Keriteria ketujuh yaitu materi pembelajaran harus memaksimalkan potensi belajar dengan mendorong intelektual, estetika dan keterlibatan emosional yang menstimulasi aktivitas otak kanan dan kiri. Materi pembelajaran dilengkapi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
kegiatan praktik langsung, membandingkan gambar dan menceritakan gambar tersebut. Sehingga peserta didik dapat melatih emosional otak kanan dan otak kiri. Hal ini dapat di lihat pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Mengamati Gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Kriteria kedelapan yaitu materi pembelajaran harus menyediakan kesempatan untuk pemberian umpan balik. Materi pembelajaran juga dilengkapi denga soal latihan, refleksi, evaluasi dan aksi untuk mengetahui umpan balik yang diberikan oleh siswa. Hal ini dibuktikan bahwa di dalam modul yang di buat terdapat soal latihan, lembar pengamatan, refleksi, evaluasi lihat gambar 4.5 dan gambar 4.6.
Gambar 4.6 Lembar evaluasi siswa
4.1.2
Kualitas Pengembangan Modul Pembelajaran a. Validasi Modul Setelah modul pembelajaran IPA selesai dibuat maka buku divalidasi oleh
dua ahli, yaitu dosen ahli IPA dan dosen ahli bahasa. Validasi dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
mengetahui kualitas modul yang meliputi perumusan indikator, tujuan pembelajaran yang akan dicapai peserta didik, pemilihan dan pengorganisasian sumber belajar, pemilihan sumber belajar dan media pembelajaran, sekenario kegiatan pembelajaran, penggunaan bahasa tulis, dan cover modul. Validasi dilakukan dengan mengisi kuesioner yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut ini adalah tabel hassil validasi modul pembelajaran IPA berdassarkan ahli IPA dan ahli Bahasa. Tabel 4.6 Hasil Validasi Modul Pembelajaran IPA No
Aspek yang dinilai
Validator Ahli IPA
Ahli Bahasa
1
Kesesuaian dengan Standar Kompetensi
3
3
2
Kesesuian dengan Kompetensi Dasar
3
3
3
Kejelasan rumusan tujuan pembelajaran
4
3
4
Kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan indikator
3
4
5
Keseuain modul pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
4
4
6
Keseuaian isi modul pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
4
4
7
Keseuaian tampilan modul pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
4
4
8
Keruntutan dan sistematika modul pembelajaran
4
4
9
Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
No
Aspek yang dinilai
Validator Ahli IPA
Ahli Bahasa
10
Kesesuaian sumber belajar dan media pembelajaran dengan pendekatan PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif)
2
3
11
Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PPR (konteks, pengalaman, refleksi, evaluasi dan aksi)
2
4
12
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
3
2
13
Ketepatan struktur kalimat
4
2
14
Kejelasan struktur kalimat
4
2
15
Kebakuan bentuk huruf dan angka
4
4
16
Gambar sesuai dengan materi
4
4
17
Cover enarik perhatian siswa untuk belajar.
3
4
Total
58
57
Rata-rata tiap ahli
3,41
3,35
Rata-rata total
3,38
Berdasarkan tabel 4.6 dapat deiketahui bahwa hasil validasi modul pembelajaran IPA menurut ahli IPA memperoleh total skor 58 dengan rata-rata 3,41. Total skor yang diperoleh ahli Bahasa adalah 57 dengan rata-rata 3,35. Ratarata total dari ahli IPA dan ahli Bahasa adalah 3,38. Hasil validasi modul pembelajaran IPA dari kedua ahli mendapat rata-rata total 3,38, apabila dilihat menggunakan tabel skala Likert hasil validasi masuk dalam kategori “sangat baik”. Dari hasil analisis validasi ahli IPA dan ahli Bahasa dapat ditarik kesimpulan bahwa modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
sikap peduli lingkungan siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan pendekatan PPR dinyatakan bahwa kualitas modul “sangat baik”. Ahli IPA dan ahli Bahasa juga menyatakan dalam saran bahwa modul pembelajaran IPA layak untuk diujicobakan degan melakukan revisi sesuai saran. Setelah peneliti melakukan ujicoba modul pada siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu, peneliti juga menyebarkan kuesioner kualitas modul pembelajaran IPA. Kuesioner diisi oleh 29 siswa SD BOPKRI Gondolayu untuk mengetahui persepsi siswa terhadap modul yang telah dibuat. Tabel kualitas modul pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.6.
Resp.
Tabel 4.7 Hasil Kualitas Modul Pembelajaran IPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1
2
Item Pertanyaan Kuesioner 3 4 5 6 7 8
9
10
3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 2 2 4 3 3
3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4
4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 2 4 2 2 3 4
4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3
3 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3
3 2 3 3 2 3 2 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
2 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3
Jmlh
Ratarata
32 28 30 29 28 33 35 31 33 31 36 27 32 26 30 33 31 31 30 31 30 34
3,20 2,80 3,00 2,90 2,80 3,30 3,50 3,10 3,30 3,10 3,60 2,70 3,20 2,60 3,00 3,30 3,10 3,10 3,00 3,10 3,00 3,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Resp.
67
23 24 25 26 27 28 29
1
2
Item Pertanyaan Kuesioner 3 4 5 6 7 8
3 4 3 2 3 2 4
3 4 3 4 3 3 3
3 4 3 2 2 3 3
3 3 4 3 3 2 2
4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 Total Rata -Rata
3 3 4 3 3 3 3
9
10
3 4 3 4 3 3 3
3 3 2 3 2 4 3
Jmlh
Ratarata
32 35 30 29 27 29 30
3,20 3,50 3,00 2,90 2,70 2,90 3,00 3,08
Berdasarkan data hasil persepsi siswa terhadap kualitas modul pembelajaran IPA dapat diperoleh total skor rata-rata 3,08 hal ini menunjukkan bahwa modul berada pada kategori “baik”. Dari hasil kuesioner tidak ada saran dari siswa untuk memperbaiki modul pembelajaran IPA. b. Revisi Modul Setelah peneliti melakukan validasi modul kepada ahli selanjutnya peneliti melakukan revisi modul. Revisi dilakukan bertujuan untuk memperbaiki dan mengetahui kelemahan dari modul yang telah dibuat. Peneliti melakukan revisi berdasarkan dua validator ahli yaitu ahli Bahasa dan ahli IPA. Berikut omentar dari ahli IPA dapat dilihat pada tabel 4.8, sedangkan komentar ahli bahasa dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Komentar dan Saran dari Ahli IPA No. 1
Komentar
Revisi
Mohon perbaiki rumusan tujuan Memperbaiki rumusan tujuan yang terkait competence, conscience, dan sudah diberi tanda sesuai saran ahli compassion. IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 4.9 Komentar dan Saran dari Ahli Bahasa No.
Komentar
Revisi
1
Masih banyak kata-kata yang ejaannya salah atau kalimat yang susunannya tidak baku.
Memperbaiki ejaan yang salah dan kalimat yang tidak baku yag sudah ditandai ahli Bahasa.
2
Belum sesuai rumus A-B-C-D
Memperbaiki rumusan tujuan yang sudah diberi tanda sesuai saran ahli Bahasa.
Tabel 4.10 Tabel Revisi Modul Pembelajaran IPA Sebelum
Sesudah
Pada tujuan ditambah kemampuan psikomotorik dan diurutkan sesuai taksonomi bloom serta disesuaikan dengan rumus Audience, Behaviour, Conditioning, Deggre.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Sebelum
Sesudah
Indikator pada Conscience diganti sesuai saran dari ahli IPA dan indikator yang sebelumnya dimasukkan ke dalam indikator Compassion.
Peneliti memperbaiki ejaan dan kalimat yang tidak baku.
Peneliti memperbaiki kata kerja instruksional sesuai saran ahli Bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Sebelum
Sesudah
Peneliti menambahkan kalimat perintah pada lembar pengamatan percobaan sesuai dengan saran ahli Bahasa.
4.1.3
Pengaruh Penggunaan Modul Pembelajaran Setelah
melakukan
ujicoba
modul
pengaruh
penggunaan
modul
pembelajaran IPA dapat diketahui dari aksi yang telah diakukan siswa, evaluasi akhir pembelajaran dan observasi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan aksi yang telah dilakukan siswa selama 1 minggu. Aksi tersebut adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama 1 minggu untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Dari hasil aksi yang telah dilakukan siswa, hampir semua siswa melaksanakan aksi dan ada 3 siswa yang tidak melakukan aksi dikarenakan sakit. Dalam aksi yang dilakukan siswa selama 1 minggu, siswa melakukan berbagai kegiatan seperti: merapikan tempat tidur, piket kelas, mengelap piring, menyapu, membersihkan halaman rumah, menyirami tanaman dan membuang sampah pada tempatnya. Untuk memperkuat pemahaman siswa tentang sikap peduli lingkungan siswa mengerjakan soal evaluasi pada akhir kegiatan pembelajaran. soal evaluasi berjumlah 10 soal esay, soal evaluasi menanyakan tentang pengalaman selama menlaksanakan aksi dan tindakan siswa untuk mencegah dan menjaga lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Pada soal evaluasi nomor 10 siswa menceritakan kesannya selama melaksanakan aksi. Kesan yang diceritakan siswa dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11 Kesan Siswa Selama Melaksanakan Aksi No. 1
Kesan Siswa
2
Saya melakukan aksi dengan senang hati. Saya tidak mengeluh harus membersihkan sampah. Saya ingin lingkungan tetap bersih. Saya menjadi senang, karena lingkungan menjadi bersih dan sehat.
3
Lingkungan bersih membuat nyaman.
4
Aksi membersihkan halaman: menyenangkan, halamanku menjadi bersih, dan halamanku tidak ada bakteri. Saya senang sekali melaksanakan aksi. Saya senang karena dengan modul menjadi enak belajarnya. Kita harus membuang sampah ditempat yang benar.
5 6 7
11
Saya sangat senang karena dapat membersihkan lingkungan menjadi bersih. Senang bisa melakukan aktivitas, bisa melakukan bersih-bersih, bisa membantu orangtua dan kakak. Saya merasa senang, karena lingkungan menjadi bersih dan sehat. Hidup menjadi sehat dan nyaman. Saya akan membuang sampah ke tempat sampah dan akan menjaga kebersihan. Saya senang melakukan aksi karena asik dan membuat lingkungan bersih.
12
Senang karena bisa membantu orangtua dirumah.
13 14
Saya melakukan aksi dengan sangat senang. Saya mencuci piring sendiri sehabis makan. Lingkungan bersih enak buat belajar
15
Saya senang melakukan aksi, karena halaman rumah saya menjadi bersih.
16
Saya senang karena tempat tidur saya menjadi rapi.
17
Saya merasa senang, karena bisa tau cara menyapu yang benar, karena diajari kakak. Saya senang karena ligkungan bersih dan sehat.
8 9 10
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
No.
Kesan Siswa
19
Merapikan tempat tidur
20
Kita harus membuang sampah pada tempatnya
21
Saya senang, karena bersih menyehatkan badan.
22
Saya senang belajar membersihkan
23
Saya senang membersihkan halaman sekolah.
24
Memungut sampah diselokan agar bersih.
25
Saya merasa senang, karena lingkungan menjadi bersih dan sehat. Hidup menjadi sehat dan nyaman. Saya senang melakukan piket kelas karena belajar menjadi nyaman.
26
Berdasarkan kesan siswa setelah melaksanakan aksi peneliti melakukan pengeompokan jawaban siswa untuk mempermudah menyimpulkan kesan siswa terhadap aksi yang telah mereka lakukan. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12. Tabel 4.12 Pengelompokan Kesan Siswa No
Indikator
Kesan siswa
1
Perasaan siswa melakukan Siswa pada saat melakukan aksi tidak aksi mengeluh ketika harus membersihkan sampah. Hal itu dibuktikan dengan perasaan senang siswa dalam melakukan aksi.
2
Kegiatan siswa pada saat Siswa melakukan kegiatan aksi berbagai melakukan aksi macam. Sehingga siswa bebas untuk melakukan kegiatan aksi lingkungan apa saja dan dimana saja. Aksi yang dilakuan siswa diantaranya adalah: membersihkan tempat tidur, mencuci piring, menyapu halaman, dan menyirami tanaman. Pada saat aksi siswa juga melakukan interaksi dengan orang lain yaitu orangtuanya atau kakaknya dan dari interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
No
Indikator
Kesan siswa tersebut siswa mengetahui cara menyapu dengan benar.
3
Pemahaman siswa setelah Siswa menjadi tahu bahwa membersihkan melakukan aksi lingkungan itu sangatlah penting bagi khidupan. Hal ini dibuktikan dengan ungkapan siswa bahwa lingkungan yang bersih, menyehatkan badan, belajar menjadi nyaman, dan hidup menjadi sehat dan nyaman.
Berdasarkan pengelompokan jawaban siswa dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap peduli lingkungan muncul dalam diri siswa. Siswa merasa senang melaksanakan kegiatan aksi dan mengetahui dampak yang diakibatkan pada saat melakukan kegiatan aksi. Siswa mengalami sendiri dalam menjaga lingkungan melalui kegiatan atau aksi yang telah siswa lakukan. Melalui kegiatan aksi siswa mengetahui cara membersihkan lingkungan dengan benar dan manfaat dari menjaga lingkungan. Siswa menjadi sadar bahwa menjaga lingkungan itu sangat penting bagi kehidupan. Peneliti juga melakukan observasi sikap peduli pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13 Hasil Observasi Sikap Peduli Lingkungan
No. 1
Indikator Menggunakan bahan percobaan seperlunya.
Terlihat √
Tidak terlihat
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
No.
Indikator
Terlihat
2
Melakukan percobaan secara berkelompok
√
3
Membersihkan bahan percobaan setelah selesai melakukan percobaan.
√
4
Membuang sampah pada tempatnya
√
5
Membersihkan tangan setelah melakukan percobaan √
6
Tidak mencorat-coret dimeja atau dinding
√
7
Tidak merusak SDA
√
8
Membersihkan kelas setelah melakukan percobaan.
√
Tidak terlihat
Keterangan
Ada beberapa siswa yang tidak mencuci tangan setelah melakukan percobaan.
4.2 Pembahasan Modul yang dikembangkan dari penelitian ini berupa pengembangan modul pembelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Menurut Prastowo (2013:106), modul pada dasarnya adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Berdasarkan pendapat dari beberapa sumber peneliti menyimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah bahan ajar yang ditulis secara sistematis untuk membantu peserta didik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
memahami materi pelajaran secara mandiri. Modul yang dikembangkan bertujuan untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Kemendiknas (2011),
Peduli
lingkungan adalah menunjukkan sikap atau tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peneliti menyimpulkan bahwa, sikap peduli lingkungan merupakan upaya mencegah kerusakan pada lingkungan di sekitarnya, dan berusaha untuk memperbaiki kerusakan lingkungan yang sudah terjadi. Modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa dikembangkan dengan lima tahapan menurut Tomlinson. Tahapan itu diantaranya: (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) revisi modul.
1. Analisis kebutuhan Peneliti melakukan wawancara dan observasi untuk mengetahui analisis kebutuhan guru dan siswa. Peneliti melakukan observasi di kelas IV.2, wawancara dengan guru dan siswa SD BOPKRI Gondolayu. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakkukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap peduli lingkungan siswa kelas IV masih perlu ditumbuhkan dan guru juga belum menemui modul pembelajaran yang bisa menumbuhkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan. 2. Desain Desain pengembangan modul pembelajaran IPA menggunakan delapan kriteria modul dari Tomlinson. Modul tersebut adalah sebagai berikut: (a) materi pembelajaran semestinya memiliki pengaruh yang kuat kepada peserta didik, (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
materi pembelajaran harus membantu peserta didik merasa mudah belajar, (c) materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang dengan penuh percaya diri, (d) materi pembelajaran harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri, (e) materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan, (f) materi pembelajaran harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam gaya belajar, (g) materi pembelajaran harus memaksimalkan potensi belajar dengan mendorong intelektual, (h) materi pembelajaran harus menyediakan kesempatan untuk pemberian umpan balik. Materi pembelajaran memiliki pengaruh yang kuat kepada peserta didik. Materi pembelajaran harus memiliki efek yang nyata pada peserta didik, yaitu menarik perhatian peserta didik dan menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik. Modul yang telah dikembangkan dibuktikan dengan membuat desain modul yang menarik, modul berwarna, modul terdapat gambar, dan kegiatan yang menarik seperti melakukan percobaan tentang polusi air. Materi pembelajaran harus membantu peserta didik merasa mudah belajar. Materi pembelajaran disajikan menggunaan iustrasi bukan hanya teks. Materi pembelajaran harus sesuai dengan konten yang sesuai dengan lingkungan siswa seperti lingkungan sekolah. Hal itu dibuktikan dengan peneliti mengembangkan materi modul pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa. Seperti dalam kegiata pertama siswa diajak untuk mengamati lingkungan sekolah dan setelah itu siswa diminta untuk berpendapat tentang lingkungan sekolahnya dengan menjawab pertanyaan yang telah dituliskan pada modul pembelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Materi pembelajaran harus membantu peserta didik untuk berkembang dengan penuh percaya diri. Hal ini dibuktikan pada saat siswa melakukan percobaan dan menjawab pertanyaan setelah melakukan percobaan. Siswa diajarkan unntuk percaya diri dengan jawabannya sendiri setelah melakukan pengamatan dalam percobaan. Pada kegiatan tiga siswa juga dilatih untuk percaya diri dengan mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas. Pada tahap ini pendidikan emansipatoris muncul yaitu humanis, dan mempertanyakan sistem. Humanis, akan muncul pada diri siswa saat melakukan percobaan. mereka akan muncul kesadaran untuk peduli dengan lingkungan sekitarnya. Mempertanyakan sistem pada hal ini setelah mengamati percobaan siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan apa yang telah diamatinya dan menjawab setiap pertanyaan pada lembar pengamatan. Materi pembelajaran harus menyediakan dan memfasilitasi peserta didik menjadi pembelajar yang mandiri. Materi pembelajaran dibuat agar menarik perhatian siswa dan siswa dapat tertarik untuk mempelajari materi dengan sendiri. Hal ini dibuktikan dalam pengembangan modul pembelajara IPA yaitu pada saat percobaan polusi air peneliti menuliskan alat dan bahan serta petunjuk percobaan. hal tersebut dimaksudkan untuk memfasilitasi siswa belajar secara mandiri dan menemukan jawabannya sendiri melalui percobaan yang telah mereka lakukan. Materi pembelajaran semestinya tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan. Materi pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan fokus pembelajaran yaitu topik dan tugas siswa. Hal ini dibuktikan pada modul pembelajaran IPA mengenai dampak perubahan lingkungan terhadap makhluk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
hidup. Kegiatan siswa mengamati perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia seperti kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya. Kriteria keenam yaitu materi pembelajaran harus memperhitungkan bahwa peserta didik berbeda dalam gaya belajar. Materi pembelajaran yang dikemas dalam modul pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik yang akan diajar. Sehingga materi dapat diterima oleh peserta didik dengan baik. Hal ini dibuktikan sebelum membuat modul pembelajaran IPA peneliti melakukan observasi dan analisis kebutuhan terhadap siswa kelas IV SD BOPKRI Gondolayu untuk menyesuaikan pembelajaran yang cocok untuk siswa. Keriteria ketujuh yaitu materi pembelajaran harus memaksimalkan potensi belajar dengan mendorong intelektual, estetika dan keterlibatan emosional yang menstimulasi aktivitas otak kanan dan kiri. Materi pembelajaran dilengkapi dengan kegiatan praktik langsung sehingga peserta didik dapat melatih emosional otak kanan dan otak kiri. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan siswa membandingkan dua gambar tentang lingkungan. Dengan mengamati siswa dilatih untuk berpendapat dan menceritakan kedua gambar tersebut sehingga siswa dapat belajar secara maksimal. Pada tahap ini pendidikan emansipatoris muncul tentang bagaimana siswa mempertanyakan sistem. Siswa diberi kebebasan untuk memberikan pendapatnya dan mengembangkan pengetahuannya tentang kedua gambar yang sedang mereka amati. Kriteria kedelapan yaitu materi pembelajaran harus menyediakan kesempatan untuk pemberian umpan balik. Hal ini dibuktikan modul pembelajaran dilengkapi dengan soal latihan, refleksi, evaluasi dan aksi untuk mengetahui umpan balik yang diberikan oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
3. Implementasi Implementasi modul dilaksanakan pada tanggal 19 dan 26 Januari 2017 di SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta. Modul pembelajaran di desain untuk dua kali pertemuan. Pertemuan pertama siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekolah dan perteuan kedua siswa melakukan percobaan polusi air. Pelaksanaan implementasi modul dilaksanakan setelah peneliti merevisi modul sesuai dengan saran dan komentar ahli Bahasa dan akhi IPA. Peneliti juga melaksanakan observasi dan membagikan kuesioner persepsi siswa terhadap modul pembelajaran IPA pada saat ujicoba modul. 4. Evaluasi Evaluasi membahas hasil implementasi pembelajaran menggunakan modul pembelajaran IPA. Hasil persepsi siswa terhadap kualitas modul setelah modul di uji cobakan adalah 3,08. Dari hasil persepsi siswa terhadap kualitas modul pembeajaran IPA tidak ada saran atau komentar untuk perbaikan modul. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti modul pembelajaran IPA yang dikembangkan dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Dilihat dari lembar pengamatan sikap peduli lingkungan yang menunjukkan bahwa siswa menggunakan bahan percobaan seperlunya, melakukan percobaan secara berkelompok, membersihkan alat dan bahan percobaan setelah selesai melakukan percobaan, membuang sampah pada tepanya, membersihkan tangan setelah melakukan percobaan, dan tidak merusak SDA. Hal ini juga diperkuat dengan jawaban siswa tentang kesan siswa selama melakukan aksi. Siswa merasa senang melaksanakan kegiatan aksi dan mengetahui dampak yang diakibatkan pada saat melakukan kegiatan aksi. Siswa mengalami sendiri dalam menjaga lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
melalui kegiatan atau aksi yang telah siswa lakukan. Salah satu siswa menjawab “Saya melakukan aksi dengan senag hati. Saya tidak
mengeluh harus
membersihkan sampah. Saya ingin lingkungan tetap bersih.” Pada kegiatan ini salah satu model pendidikan emansipatoris muncul yaitu tumbuh kesadaran kritis pada siswa. Siswa mulai mengetahui bahwa membersihkan sampah itu sangat perlu untuk menjaga lingkungannya. Pendidikan emansipatoris juga muncul pada saat siswa melakukan interaksi dengan orangtuanya dan kakaknya. Pada saat siswa melakukan dialog dengan orang lain siswa pada waktu itu juga menerapkan pendidikan emansipatoris yaitu mempertanyakan sistem. Siswa bertanya kepada orangtuanya dan kakaknya cara menyapu yang benar bertujuan untuk menggali pengetahuan utntuk mendapatkan jawaban yang mereka harapkan. Sehingga siswa dapat memaknai apa yang telah mereka pelajari. 5. Revisi modul Berdasarkan hasil analisis persepsi siswa terhadap modul pembelajaran IPA dikketahui bahwa tidak ada saran atau komentar untuk memperbaiki modul. Berdasarkan hasil validasi modul berupa modul pembelajaran IPA yang dilakukan oleh dua ahli, yaitu ahli bahasa dan ahli IPA. Hasil validasi modul pembelajaran IPA dari kedua ahli mendapat rata-rata total 3,38, apabila dilihat menggunakan tabel skala Likert hasil validasi masuk dalam kategori “sangat baik”. Dari hasil analisis validasi ahli IPA dan ahli Bahasa dapat ditarik kesimpulan bahwa modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan pendekatan PPR dinyatakan bahwa kualitas modul “sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
baik”. Ahli IPA dan ahli Bahasa juga menyatakan dalam saran bahwa modul pembelajaran IPA layak untuk diujicobakan degan melakukan revisi sesuai saran. Hasil persepsi siswa terhadap kualitas modul setelah modul di uji cobakan adalah 3,08, apabila dilihat menggunakan tabel skala 4 menurut Widoyoko hasil validasi masuk dalam kategori “baik”. Hasil persepsi siswa terhadap kualitas modul pembeajaran IPA tidak ada saran atau komentar untuk perbaikan modul. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti modul pembelajaran IPA yang dikembangkan dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan. Hal ini juga diperkuat dengan jawaban siswa tentang kesan siswa selama melakukan aksi. Siswa merasa senang melaksanakan kegiatan aksi dan mengetahui dampak yang diakibatkan pada saat melakukan kegiatan aksi. Siswa mengalami sendiri dalam menjaga lingkungan melalui kegiatan atau aksi yang telah siswa lakukan. Berdasarkan hasil observasi pada saat implementasi modul pembelajaran IPA menunjukkan bahwa modul pembelajaran IPA sudah memenuhi 8 kriteria pengembangan materi Tomlinson. Peneliti meyakini 8 kriteria dari Tomlinson sudah tercapai dengan bukti bahwa (1) siswa dapat mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan modul, (2) siswa merasa nyaman dan senang karena modul pembelajaran IPA terdapat gambar dan percobaan dalam membantu siswa memahami materi, (3) siswa melakukan percobaan dengan mengikuti langkahlangkah dan mempresentasikan hasil pengamatan di depan kelas sehingga kepercayaan dirisiswa dapat berkembang, (4) siswa melakukan percobaan dengan baik sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan, (5) siswa mengamati perubahan yang terjadi di lingkungannya, (6) siswa dapat mengikuti pembelajaran IPA dengan antusias. (7) siswa mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan realitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
kehidupan yang sedang dialami, serta (8) siswa melaksanakan aksi peduli lingkungan. Modul pembelajaran IPA juga membuat siswa menjadi terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada siswa (humanis). Membuat siswa tertarik, memunculkan rasa ingn tahu, dan muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan (kesadaran kritis). Membuat siswa berani untuk mengungkapkan pendapatnya dan saling bertukar pendapat antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa (mempertanyakan sistem).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP Pada bab ini peneliti akan menguraikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Pengembangan modul pembelajaran IPA kelas IV untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan di SD BOPKRI Gondolayu dengan pendekatan PPR menggunakan langkah-langkah kombinasi antara Tomlinson. Adapun langkahnya sebagai berikut: (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) revisi modul. 5.1.2 Modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa kelas IV SD berdasarkan hasil implementasi mendapatkan skor ratarata 3,08. Skor tersebut dalam skala 4 menurut Widoyoko termasuk kriteria “baik”. Hasil observasi yang dilakukan selama implementasi modul pembelajaran IPA menunjukkan bahwa modul pembelajaran IPA sudah memenuhi 8 kriteria pengembangan menurut tomlinson, sehingga modul pembelajaran IPA layak untuk digunakan. 5.1.3 Pengaruh penggunaan modul pembelajaran IPA dapat membuat siswa menjadi terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada siswa (humanis). Membuat siswa tertarik, memunculkan rasa ingn tahu, dan muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan
(kesadaran
kritis).
83
Membuat
siswa
berani
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
mengungkapkan pendapatnya dan saling bertukar pendapat antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa (mempertanyakan sistem).
5.2 Keterbatasan Pengembangan modul pembeajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan memiliki keterbatasan sebagai berikut: 5.2.1 Modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan terbatas pada materi dampak perubahan lingkungan terhadap makhluk hidup. 5.2.2 Modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan terbatas pada menumbuhkan sikap peduli lingkungan. 5.2.3 Pelaksanaan implementasi modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan hanya bisa diimplementasikan di siswa kelas IV.2 SD BOPKRI Gondolayu karena modul yang dikembangkan sudah disesuaikan dengan kelas tersebut. 5.3 Saran Bagi peneliti berikutnya yang ingin mengembangkan sebuah modul yang sama, berikut saran dari peneliti: 5.3.1 Modul prmbelajaran IPA yang dikembangkan dengan materi yang lebih luas lagi. 5.3.2 Modul pembelajaran IPA yang dikembangkan sebaiknya tidak hanya sikap peduli lingkungan saja. 5.3.3 Sebaiknya pengembangan modul pembelajaran IPA untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan disesuaikan dengan analisis kebutuhan siswa yang akan diteliti agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
DAFTAR PUSTAKA Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media. Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Halawa, R. 2016. Pengembangan Modul Tanaman Obat untuk Pendidikan Konservasi Lingkungan di Kelas V SDN NO075046 Lolofitu Kabupaten Nias. Skripsi S-1. Yogyakarta Universitas Sanata Dharma. Hamzah, S. 2013. Pendidikan Lingkungan; Sekelumit Wawasan Pengantar. Bandung: Refika Aditama. Harsono, Y.M. 2007. Developing Learning Materials for Specific Purposes. TEFLIN Journal. 18 (2), 169 -179. Kant, S., Sharma, Y. 2013. The Environmental Awareness of Secondary School Sudent With Reference to Their Intellegence. A Journal of Science, Technology and Management. --: BPR Technologia. ISSN : 2278-8387 Vol 2 (1), 2013. Kemendiknas.(2011). Panduan pengembangan pembelajaran IPA secara terpadu. Jakarta: Kemendiknas Kurniawati, T. D. 2016. Pengembangan Modul Pembelajaran Praktikum IPA Sebagai Suplemen Kurikulum 2013 untuk Mendorong Siswa Kelas IV Berpikir Kritis. Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Lepiyanto, A dan Pratiwi D. 2015. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Inkuiri Terintegrasi Nilai Karakter Peduli Lingkungan Pada materi Ekosistem. Jurnal BIOEDUKASI. 6 (2), 143 – 147. Mangunwijaya. 2004. Pendidikan Pemerdekaan. Yogyakarta: Dinamika Edukasi Dasar Nenggala, A.K. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Bandung: Penerbit Grafindo Media Pratama. Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Perss. Samatowa, U. 2016. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Sari, A M dan Widiyatmoko, A. 2014. Pengembangan Alat Peraga Pemanasan Global Berbahan Bekas Pakai untuk Menanamkan Karakter Peduli Lingungan. Jurnal Unnes Science Education. 3 (3). 616 – 622. Sari, W.W. 2014. Persepsi Guru dan Siswa SD di Yogyakarta terhadap Program Conservation Scout. Jurnal BIOEDUKATIKA. 2 (2), 1 – 4. Soehendro, B. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP Subagya S.J.2010. Paradigma Pedagogi Reflektif Memahami Peserta Didik Menjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius. Sumiyati. 2016. Pengembangan Mulitimedia Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan untuk Siswa Kelas IV di SD Negeri Patalan Bantul. Skripsi S1. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Suparno. 2004. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius Suprijono, Agus. 2016. Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim PPR SD Kelompok Kanisius. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Widoyoko, E P. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Peneitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yunus, F M. 2007. Pendidikan Berbasis Realitas Sosial Paulo Freire & Mangunwijaya. Yogyakarta: Logung Pustaka. Yaumi, M. 2014. Pendidikan Karakter; Landasar, Pilar, dan Implementasi. Jakarta: KENCANA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Silabus Sekolah
: SD BOPKRI Gondolayu
Kelas/ Semester
: IV/ 2
Mata Pelajaran
: Ilmu Prengetahuan Alam
Standar Isi/ Kompetensi Inti : 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya Penilaian
Materi Kompetensi Dasar
Indikator
Pokok/
Pengalaman
Pembelajar
Belajar
Aloka Bentuk Teknik
an 5.2 Mendeskripsik
Competence 5.2.1
an hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
5.2.2
Mengidentif ikasi lingkungan sekolah Menyebutka n 3 jenis pencemaran lingkungan dengan benar
Dampak
•
Konteks :
Perubahan
•
Mengamati
Tugas Individu
4 x 35
Sulistyanto,
menit
Heri. 2008.
Uraian
Ilmu
n
lingungan
dan
yang terjadi
kelompo Laporan
di sekitar.
k
Hidup
•
Menjelaskan dampak
Sumber Belajar
perubahan
Makhluk
si
Instrume Instrume Waktu n n
Lingkunga
terhadap
Contoh
Pengetahuan
hasil
Alam 4 untuk
Tabel
SD dan MI Kelas IV.
praktek
Jakarta: Departemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.2.3
5.2.4
5.2.5
5.2.6
5.2.7
melalui pengamatan . Menjelaska n kondisi lingkungan di sekolah. Menjelaska n dampak negatif pencemaran lingkugan Menganalisi s cara menanggula ngi pencemaran lingkungan Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa Melakukan eksperimen
perubahan
Pendidikan
lingkungan
Nasional.
terhadap makhluk
•
•
hidup di
Alat:
sekitar.
1. Botol air
Mengamati
mineral 2
gambar
buah
dampak
2. potongan
perubahan
kertas/potong
lingkunga
an daun
terhadap
3. gunting
makhluk
4. botol teh
hidup.
gelas 2 buah
Membanding kan gambar dampak perubahan lingkunga terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pencemaran air
makhluk hidup.
Conscience 5.2.8
5.2.9
Memilih tindakan yang benar untuk lingkungan yang baik dan sehat Menunjukk an rasa tanggung jawab dalam kerja kelompok
Compassion 5.2.10 Menunjukk an kerjasama dalam kelompok 5.2.11 Menunjukk an kepedulian
•
Pengalaman : Melakukan eksperimen polusi udara dengan menggunakan toples, obat nyammuk bakar dan tanaman.
•
Melaporkan hasil pengamatan eksperimen.
•
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap lingkungan 5.2.12 Melibatkan diri secara nyata dalam aksi peduli lingkungan.
Merefleksika n kegiatan yang telah dilakukan. betapa pentingnya menjaga lingkungan. •
Aksi Melakukan kegiatan peduli lingkungan (Melaksanaka n kegiatan piket, Membuang sampah pada tempatnya, dll)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
Evaluasi Mengerjakan soal evaluasi.
Mengetahui,
Yogyakarta, 19 Januari 2017
Guru Kelas
(..................................)
Ongko Hutama Elyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah
: SD BOPKRI Gondolayu
Kelas/ Semester
: IV/ 2
Mata Pelajaran
: Ilmu Prengetahuan Alam
Alokasi Waktu
: 4 x 35 menit
I.
Standar Isi/ Kompetensi Inti 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
II.
Kompetensi Dasar 5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
III.
Indikator Competence 5.2.1
Mengidentifikasi lingkungan sekolah
5.2.2
Menyebutkan 3 jenis pencemaran lingkungan dengan benar melalui pengamatan.
5.2.3
Menjelaskan kondisi lingkungan di sekolah.
5.2.4
Menjelaskan dampak negatif pencemaran lingkugan
5.2.5
Menganalisis cara menanggulangi pencemaran lingkungan
5.2.6
Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa
5.2.7
Melakukan eksperimen pencemaran air
Conscience 5.2.8
Memilih tindakan yang benar untuk lingkungan yang baik dan sehat
5.2.9
Menunjukkan rasa tanggung jawab dalam kerja kelompok
Compassion 5.2.10 Menunjukkan kerjasama dalam kelompok 5.2.11 Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan 5.2.12 Melibatkan diri secara nyata dalam aksi peduli lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
IV.
Tujuan Pembelajaran Competence 5.2.1
Siswa dapat mengidentifikasi lingkungan sekolah melalui pengamatan langsung.
5.2.2
Siswa dapat menyebutkan 3 jenis pencemaran lingkungan melalui pengamatan.
5.2.3
Siswa dapat menjelaskan kondisi lingkungan di sekolah setelah mengamati keadaan lingkingan di sekolah.
5.2.4
Siswa dapat menjelaskan dampak negatif pencemaran lingkugan setelah membaca buku dan melakukan eksperimen.
5.2.5
Siswa dapat menganalisis cara menanggulangi pencemaran lingkungan setelah melakukan pengamatan.
5.2.6
Siswa dapat melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa setelah melakukan pengamatan
5.2.7
Siswa dapat melakukan eksperimen pencemaran air dengan menggunakan media botol air mineral, potongan bungkus makanan dan air.
Conscience 5.2.13 Siswa dapat memilih tindakan yang benar untuk lingkungan yang baik dan sehat setelah mengikuti pembelajaran IPA. 5.2.14 Siswa dapat menunjukkan rasa tanggung jawab dalam kerja kelompok dengan pada saat melakukan diskusi kelompok.
Compassion 5.2.15 Siswa dapat menunjukkan kerjasama dalam kelompok dengan baik pada daat melakukan diskusi kelompok. 5.2.16 Siswa dapat menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan benar pada saat mengikuti pembelajaran IPA. 5.2.17 Siswa dapat melibatkan diri secara nyata dalam aksi bersama.
V.
Materi Pelajaran 1. Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Lingkungan Hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
VI.
Pendekatan dan Metode 1. Pendekatan Paradigma Pedagogi Relektif (PPR) 2. Metode
VII.
: Pengamatan, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan.
Medai, Alat/Bahan, dan Sumber pembelajaran. Media
: botol air mineeral, potongan bungkus makanan dan air.
Alat dan Bahan
: papan tulis, dan modul.
Sumber Belajar
: Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk SD dan MI
Kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://surabayaecoschool.tunashijau.org/wp-content/uploads/2013/10/DSC_0386.jpg [diakses tanggal 12 Nov 2016] https://waromiupwsmk.files.wordpress.com/2013/04/img_4906.jpg [diakses tanggal 15 Nov 2016] http://3.bp.blogspot.com/mo6bDvtraKc/VT9ykzhtYmI/AAAAAAAAACM/1Rn3DfcvHEw/s1600/143022055 6898.jpg [diakses tanggal 12 Nov 2016] http://cdn0a.production.liputan6.static6.com/medias/1109413/big/013595700_1452650972DBD.jpg [diakses tanggal 15 Nov 2016]
VIII.
Langkah-langkah pembelajaran: Penggaan 1 Kegiatan pembelajara
Alokasi Waktu
Kegiatan
•
Guru mengucapkan salam.
Awal
•
Guru mengajak siswa berdoa.
•
Guru melakukan presensi kehadiran.
•
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa “siapa yang makan sering tidak dihabiskan? Apa akibatnya kalau makanan tidak di habiskan? (Konteks)
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Kegiatan pembelajara
Alokasi Waktu
•
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini.
Kegiatan
•
Inti
Siswa berkelompok 3 orang untuk melakukan pengamatan.
•
Siswa mengamati kondisi lingkungan sekitar sekolah. (Konteks)
•
Siswa dan guru bertanya jawab mengenai berbagai dampak perubahan lingkungan.
•
Siswa
mengamati
gambar
dampak
perubahan
lingkunga terhadap makhluk hidup. •
Siswa membandingkan gambar hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. (pengalaman)
•
Siswa menuliskan hasil pengamatan secara individu
•
Siswa
melaporkan
hasil
pegamatan
kondisi
lingkungan disekitar sekolah. (Pengalaman) •
Siswa berkelompok 3 orang untuk melakukan eksperimen.
•
Siswa
bereksperimen
lingkungan
dengan
tentang
pencemaran
pendampingan
di
guru.
(pengalaman) •
Siswa mengamati eksperimen yang yang telah diakukan
•
Siswa menuliskan hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS)
•
Siswa
mempresentasikan
hasil
pengamatan
eksperimen di depan kelas. (pengalaman) •
Siswa dan guru menanggapi apa yang telah dipresentasikan temannya di depan.
•
Guru memberi penguatan atas hasil pekerjaan siswa.
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Kegiatan pembelajara
Alokasi Waktu
Kegiatan
•
akhir
Siswa
bersama
guru
menyimpulkan
kegiatan
pembelajaran apa saja yang sudah dipelajari. •
Siswa melakukan refleksi (Refleksi)
•
Siswa melakukan kegiatan membersihkan lingkungan (Aksi)
•
Siswa memberikan postes (evaluasi.)
•
Salah satu siswa memimpin doa penutup.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
IX.
Penilaian
Teknik Penilaian Ranah
Competence
Indikator
5.2.1
Teknik Penilaian
Bentuk
Instrumen
Penilaian
Mengidentifikasi lingkungan sekolah
5.2.2
Menyebutkan 3 jenis pencemaran lingkungan dengan Pertanyaan
benar melalui
lisan dan
pengamatan. 5.2.3
Menjelaskan kondisi lingkungan di sekolah.
5.2.4
tertulis Tes lisan
Daftar
dan tertulis
pertanyaan
Menjelaskan dampak negatif pencemaran lingkugan
5.2.5
Menganalisis cara menanggulangi pencemaran lingkungan
5.2.6
Melaporkan hasil pengamatan kondisi lingkungan di sekitar siswa
5.2.7
Melakukan eksperimen pencemaran air
Conscience
5.2.8
Memilih tindakan yang benar untuk lingkungan yang baik dan sehat
Observasi
Contreng/isian
Lembar observasi dengan skala/skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Ranah
Indikator
5.2.9
Bentuk
Instrumen
Teknik Penilaian
Penilaian
Produk
Contreng atau
Format
isian
penilaian
skor/skala
produk check
Menunjukkan rasa tanggung jawab dalam kerja kelompok
Compassion
5.2.10 Menunjukkan kerjasama dalam kelompok
list.
5.2.11 Menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan 5.2.12 Melibatkan diri secara nyata dalam aksi peduli lingkungan.
Mengetahui, Guru Kelas
Yogyakarta, 2017
19
Januari
(..................................) Ongko Hutama Elyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
1. Copetence Nomor soal Uraian
Indikator 5.2.1
Mengidentifikasi lingkungan sekitar 5.2.2 Menyebutkan 3 jenis pencemaran lingkungan dengan benar melalui pengamatan.
1,2,3 4
5.2.3
Menjelaskan kondisi lingkungan di 5 sekitar.
5.2.4
Menjelaskan dampak negatif pencemaran lingkugan
6
5.2.5
Menganalisis cara menanggulangi pencemaran lingkungan
7
5.2.6
Melaporkan hasil pengamatan 8, 9, 10 kondisi lingkungan di sekitar siswa dengan Melakukan eksperimen pencemaran air
5.2.7
Nilai Akhir =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
× 100
Rubrik penilaian Uraian No
Keterangan -
Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan
Skor 3
benar -
Siswa menjawab pertanyaan kurang sesuai
2
-
Siswa menjawab pertanyaan tidak sesuai
1
-
Siswa tidak menjawab pertanyaan.
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
2. Conscience Indikator
Memilih tindakan yang benar untuk lingkungan yang baik dan sehat Menunjukkan rasa tanggung jawab dalam kerja kelompok
Teknik Penilaian Observasi Instrumen
Lembar observasi dengan skala/skor
Lembar Pengamatan Sikap:
No.
Sikap yang
Sikap yang
Nama Peserta
diamati
diamati
Didik
(Peduli
(Kerjasama)
Sikap
Lingkungan) 1. 2. 3. 4.
Dst..
Rubik Penilaian & Pedoman penskoran: Kriteria
Skala
Sikap
Keterangan
Selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan bekerjasama
4
SB
Sangat Baik
3
B
Baik
2
C
Cukup/ sedang
1
K
Kurang
dengan teman dalam melakukan diskusi. Sering menjaga lingkungan tetap bersih dan bekerjasama dengan teman dalam melakukan diskusi. Kadang-kadang menjaga lingkungan tetap bersih dan bekerjasama dengan teman dalam melakukan diskusi. Tidak pernah menjaga lingkungan tetap bersih dan bekerjasama dengan teman dalam melakukan diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
3. Compassion Petunjuk untuk guru: Amatilah ketika siswa melakukan eksperimen dan diskusi lalu berilah tanda contreng () pada setiap aspek yang muncul! NO
Nama Siswa
Aspek
Pengamatan
Kerja Skor
Sama A
B
Akhir C
D
E
1 2 3 4 5 6 Dst
Keterangan: A = Mampu member bantuan kepada semua anggota B = Mampu menjadi teman kerja yang menyenangkan C = Mampu menjadi ketua/anggota diskusi yang santun dan berempati D = Mampu untuk saling mengerti dan menghargai E = Mampu melaksanakan tugas dengan baik
Skor : Setiap aspek memiliki skor 10 Nilai akhir =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai
×100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Materi IPA D. Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Makhluk Hidup Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggalnya. Ikan di sungai membutuhkan air sungai yang bersih dan tidak tercemar. Harimau, gajah, ular, dan hewan hutan lain membutuhkan lingkungan hutan yang alami, hijau, dan rimbun. Tumbuhan di hutan membutuhkan keadaan lingkungan dengan suhu, sinar matahari, dan hujan yang cukup untuk pertumbuhannya. Lingkungan dapat berubah menjadi buruk karena beberapa hal, seperti pencemaran dan kebakaran hutan. 1. Pencemaran Pencemaran dapat terjadi di lingkungan darat, air, dan udara. Pencemaran di darat bisanya menyebabkan tanah tidak subur. Akibatnya tanah tidak dapat ditanami. Pencemaran air merusak kehidupan di air. Tumbuhan, ikan dan semua makluk hidup yang tinggal di air akan mati. Pencemaran udara dapat menimbulkan penyakit saluran pernapasan. Pencemaran yang sering kita jumpai adalah pencemaran air, contohnya sungai. Pencemaran sungai biasanya disebabkan oleh limbah kimia dan sampah yang dibuang ke sungai. Limbah kimia yang dibuang ke sungai menyebabkan kehidupan di sungai terganggu. Bahkan bisa menyebabkan jenis makhluk hidup tertentu musnah. Selain limbah, adanya sampah menyebabkan aliran sungai menjadi tidak lancar. Jika hujan turun, maka air dalam sungai akan meluap karena alirannya tidak lancar. Hal ini dapat menyebabkan bencana banjir. Banjir merusak lingkungan. Akibat banjir, kehidupan makhluk hidup terganggu. Selain itu, sampah yang menggunung juga menyebabkan bau yang tidak sedap. Udara di sekelilingnya menjadi tercemar. Bahkan sungai yang tercemar merupakan sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
dari berbagai penyakit, seperti penyakit kulit dan diare. Oleh karena itu, agar lingkungan menjadi bersih dan sehat, hendaknya jangan membuang sampah di sungai dan tingkatkan program kali bersih (prokasih).
DBD
infeksi
yang
disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk nyamuk
atau/
beberapa
menularkan
menyebarkan)
virus
jenis (atau
dengue.
Nyamuk sangat senang dengan lingkungan yang kotor dan kumuh. Selokan kotor karena sampah Botol Plastik
Nyamuk bertelur di genangan air
yang kotor. Dalam genangan air nyamuk berkembang biak dari bertelur, menetas, jentik nyamuk, meenjadi pupa, dan menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk menggigit manusia jangka waktu kurang lebih 7 hari akan mengakibatkan demam 4-7 hari lalu jatuh sakit. Membuang sampah sebarangan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
mengakibatkan berbagai dampak buruk yaitu, lingkungan menjadi kotor, menjadi sarang bibit penyakit seperti penyakit DBD, penyakit kulit dan diare. Lingkungannya pun juga ikut tercemar polusi udara akibat bau yang ditimbulkan sampah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lembar Pengamatan Nama kelompok: ...................................................................................................... Mari kita amati lingkungan sekolah kita 1. Apa yang kamu amati di lingkungan sekolahmu? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 2. Coba lihat adakah sampah yang berada di aliran air (selokan)? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 3. Apa yang anak-anak rasakan kalau ada sampah di selokan? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 4. Apa yang akan kamu lakukan jika melihat sampah di selokan? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ..................................................... 5. Ceritakan hasil pengamatanmu mengenai lingkungan sekitar sekolah ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Lembar Pengamatan Polusi Air Nama kegiatan
: Polusi Air
Tujuan kegiatan : Mempelajari manfaat saluran air Alat dan bahan
: 1. Botol air mineral 2 buah 2. potongan kertas/potongan daun 3. gunting 4. botol teh gelas 2 buah
Langkah Praktik : 1. Gunting botol bagian samping. 2. letakkan potongan-potongan kertas di dalamsalah satu botol. 3. aliri air pada kedua botol. 4. coba amati apa yang akan terjadi. Hasil pengamatan : 1. Apa yang kamu amati selama melakukan eksperimen? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .................................... 2. Coba jelaskan hasil eksperimenmu! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 3. Apa yang seharusnya kamu lakukan untuk menjaga lingkungan? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... Kesimpulan
:
.................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ......................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
REFLEKSI KEGIATAN 1. Hal baru apa saja yang kamu dapatkan setelah mengikuti pembelajarran ini? ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ...........................................................................................................................
2. Apakah kamu sudah menunjukkan sikap peduli dengan lingkungan dengan cara merawatnya? ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ...........................................................................................................................
3. Bagaimana harapanmu untuk lingkungan kita ini! ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... ...........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
LEMBAR EVALUASI Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Bagaimana tindakanmu jika melihat tanaman yang layu? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .................................... 2. Apa yang terjadi jika tanaman disiram sesuai dengan kebutuhannya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .................................... 3. Untuk menjaga kelas agar tetap bersih apa yang akan kamu lakukan? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .................................... 4. Apa yang akan kamu lakukan jika ada temanmu yang tidak ikut piket membersihkan kelas? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 5. Apakah kamu tahu akibatnya jika ruang kelas tidak dibersihkan? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ................................... 6. Bagaimana tindakanmu jika melihat temanmu membuang sampah tidak pada tempatnya? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 7. Sampah apa saja yang kamu temui di lingkungan sekolahmu? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 8. Bagaimana yang kamu lakukan jika melihat sampah berceceran? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ...................................................... 9. Mengapa kita harus menjaga lingkungan agar tetap bersih?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
........................................................................................................................ ........................................................................................................................ .................................... 10. Ceritakan kesanmu selama melaksanakan aksi! ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Lampiran 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA GURU
1
Bagaimana latar belakang siswa di keals IV ini?
2
Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas?
3
Kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami pada saat mengajar?
4
Bagaimana keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar?
5
Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk mengatasi kesulitan itu?
6
Bagaimana penanaman sikap pada kegiatan belajar yang telah Bapak/Ibu lakukan?
7
Menurut Bapak/Ibu penanaman sikap terhadap siswa itu bisa dilakukan melalui apa saja?
8
Apakah Bapak/Ibu pernah menggunakan modul pembelajaran untuk menanamkan sikap peduli??
9
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika ada modul pembelajaran yang dapat untuk menanamkan sikap peduli siswa?
10 Menurut Bapak/Ibu bagaimana sikap peduli lingkungan siswa kelas IV ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Lampiran 3 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA SISWA
1. Bagaimana pembelajaran IPA di kelas? 2. Apa saja sumber yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran IPA? 3. Menurut pendapatmu pembelajaran yang menarik itu yang bagaimana? 4. Apakah kamu selalu terlibat aktif pada saat pembelajaran di kelas? 5. Apakah kamu selalu melakukan tugas piketmu pada saat selesai kegiatan pembelajaran? 6. Apakah kamu selalu ikut melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah pada hari jumat? 7. Apakah ada temanmu yang tidak melaksanakan piket kelas? 8. Bagaimana tindakanmu juka melihat temanmu tidak melakukan piket kelas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Lampiran 4
INSTRUMEN KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Lampiran 9
lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Lampiran 12 CURRICULUM VITAE Ongko Hutama Elyas yang kerap dipanggil ongko lahir di Gunungidul pada tanggan 24 Juli 1995. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Wiladeg II pada tahun 2006, kemudian lulus dari SMP Negeri I Karangmojo pada tahun 2009. Penulis kembali melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri I Karangmojo pada tahun 2013, kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tepatnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar dari tahun 2013. Selama menempuh pendidikan di bangku kuliah, peneliti mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak kampus untuk melatih soft skilsl dan hard skills. Beberapa kegiatan yang di ikuti seperti: kursus pembina pramuka tingkat dasar (KMD), Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I (PPKM I), Comunity Service Learing (CSL) PPKM II, English Club, Anggota Publikasi dan Dokumentasi INSIPRO, Koordinator Divisi Dokumentasi Pelepasan Wisuda, Koordinator Publikasi dan Dokumentasi Seminar Internasional, peserta seminar pendidikan Matematika seminar FREE SEX: THUMBS UP OR THUMBS DOWN?, Koordinator Publikasi dan Dokumentasi kegiatan Malam Kreatifitas, dan parade gamelan anak. Sebagai ucapan syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama menggeluti dunia pendidikan, penulis menyusun modul pembelajaran dengan judul Modul Pembelajaran IPA untuk kelas IV Sekolah Dasar “Dampak Perubahan Lingkungan Terhadap Mahkluk Hidup”. Degan adanya modul tersebut, diharapkan guru kelas IV dan siswa kelas IV terbantu dalam mempelajari dan memahami materi secara mudah dan mandiri, serta dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada diri siswa.