PENGEMBANGAN MEDIA WAYANG KUPU-KUPU PADA PEMBELAJARAN TEMA PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Niken Hestining Servanda1), Fine Reffiane2), Ikha Listyarini3)
1) PGSD Universitas PGRI Semarang, 2) PGSD Universitas PGRI Semarang, 3) PGSD Universitas PGRI Semarang
[email protected]
Abstrak: Wayang merupakan salah satu media pembelajaran yang mampu memberikan informasi kepada penerima informasi. Memasukkan wayang dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah dasar akan memiliki dampak yang positif, bukan hanya mengenalkan variasi wayang kepada siswa. Tetapi untuk kepentingan pembelajaran itu sendiri. Hasil observasi di lapangan, menunjukkan bahwa anak sekolah dasar khususnya kelas IV, hanya dapat berkonsentrasi sepuluh hingga lima belas menit pada awal materi pembelajaran, sehingga untuk memusatkan perhatian siswa, guru harus dapat membuat media pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Dari masalah yang ada, maka peneliti ingin mengambangkan media pembelajaran Wayang Kupu-Kupu agar pembelajaran lebih menarik siswa. Metode penelitian ini menggunakan model Research and Development (R&D), yang lebih mengarah pada hasil produk jadi untuk digunakan secara nyata dalam pembelajaran. Penelitian dan pengembangan ini melalui beberapa tahapan yaitu: tahap analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Wujud dari penelitian ini berupa media Wayang Kupu-Kupu dengan materi IPA, matematika, dan SBdP. Kata Kunci: wayang kupu-kupu, media pembelajaran, hewan di lingkungan sekitar. Abstract: Puppet is a learning media to provide information to the communicant. Puppets in education, especially in elementary school will have a positive impact, not only introduces a variation puppet to students, but for the sake of learning. Result of observation, that student elementary school especially of fourth grade, their can concentrate ten to fifteen minutes of learning, so teachers must be able to make learning media to interesting of students. From that problem, the researcher wanted to to develop instructional media Wayang KupuKupu for interesting of students. This research method using a model of Research and Development (R & D), which is more directed at the results of the finished product to be used real in learning. Research and development through some steps, such as: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The realization of this research is a Wayang Kupu-Kupu with integration of science, mathematics, and SBdP. Key Words: wayang kupu-Kupu, learning media, animals in the environment. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap manusia. Pendidikan menjadi salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Penyempurnaan demi penyempurnaan kurikulum secara berkala dilakukan oleh pemerintah, sebagai salah satu upaya mencetak generasi penerus bangsa guna memperbaiki mutu pendidikan. Menurut Hidayat (2013: 1), kurikulum di Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan 2006. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang 84
menekankan pada penilaian aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) yang seimbang. Hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi yaitu Yulianto Wibowo, S. Pd, SD, konsentrasi siswa pada pembelajaran hanya sepuluh hingga lima belas menit pada awal materi pembelajaran, sehingga untuk memusatkan perhatian siswa, guru dapat membuat media pembelajaran untuk menarik perhatian siswa. Siswa akan antusias jika pembelajaran menggunakan media. Khususnya, pada materi kelas IV Kurikulum 2013 tema 3 yaitu tema peduli terhadap lingkungan, mata pelajaran IPA, Matematika, dan SBdP. Sesuai dengan teori Piaget yang, diharapkan seorang guru mampu membuat media kongkrit yang menarik perhatian siswa. Media yang sederhana dan bermakna dapat digunakan untuk menjelaskan materi kepada siswa. Wayang dapat menjadi salah satu alternatif media yang digunakan untuk materi ini. Namun dengan adanya perkembangan zaman wayang dapat dimodifikasi sebagai media pembelajaran edukatif. Hasil telaah materi yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu dengan materi mengenal hewan di lingkungan sekitar menggunakan pola kolase pengubinan segibanyak, peneliti memodifikasi media wayang dengan media baru yaitu dengan nama Wayang Kupu-Kupu. Media Wayang Kupu-Kupu ini mencakup tiga mata pelajaran yang terdapat dalam pembelajaran. Tidak hanya terfokus pada pembelajaran IPA, namun di dalam media ini terdapat kegiatan menyusun daur hidup hewan dan melakukan pengubinan dengan teknik kolase sehingga membutuhkan aktifitas fisik siswa dan interaksi antar siswa. Berdasarkan uraian masalah yang telah dijabarkan maka peneliti menyusun rumusan masalah yang dapat diajukan adalah sebagai berikut: Bagaimana pengembangan media Wayang Kupu-Kupu pada pembelajaran tema peduli terhadap lingkungan kelas IV SD? Dari rumusan masalah di atas, tujuan pengembangan ini adalah untuk mengembangkan media Wayang Kupu-Kupu pada pembelajaran tema peduli terhadap lingkungan kelas IV SD, dengan harapan media ini dapat memberi kontribusi lebih pada pembelajaran tema peduli terhadap lingkungan. Spesifikasi dari produk pengembangan media Wayang Kupu-Kupu adalah sebagai berikut: 1) Produk yang dikembangkan berupa media mendorong siswa untuk aktif belajar sekaligus bekerjasama dengan temannya. 2) Media Wayang Kupu-Kupu digunakan untuk mengenal hewan di lingkungan sekitar siswa dengan pola kolase pengubinan segibanyak. 3) Media Wayang Kupu-Kupu akan akan diterapkan untuk siswa kelas IV SD dengan tema peduli terhadap lingkungan dengan sub tema dan tumbuhan di lingkungan rumahku. Media Wayang Kupu-Kupu dapat diterapkan di dalam pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun dan dikembangkan oleh peneliti. LANDASAN TEORI Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan (Sukmadinata, 2013: 164). Sehingga dapat dimaknai bahwa penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan merupakan kegiatan penelitian yang berusaha mengembangkan produk baru bermanfaat sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. Produk dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat dipakai untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pendidikan serta pembelajaran secara efektif dan efisien. Menurut Sutirjo dalam Suryosubroto (2009: 133) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.
85
Pada dasarnya pembelajaran tematik integratif hanya dilaksanakan pada kelas rendah saja, dan kelas tinggi setiap mata pelajaran terkesan terpisah atau berdiri sendiri. Dalam implementasi kurikulum 2013, siswa sekolah dasar tidak lagi mempelajari masingmasing mata pelajaran secara terpisah. Pembelajaran berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar ini menyuguhkan proses belajar berdasarkan tema untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya (Mulyasa, 2014:170). Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara mengintegrasikan mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain sehingga menjadi satu tema tertentu. Menurut Lisbijanto (2013: 1), wayang adalah jenis seni pertunjukan yang mengisahkan seorang tokoh atau kerajaan dalam dunia perwayangan. Wayang berasal dari kata Ma Hyang yang berarti menuju kepada roh spiritual, dewa atau Tuhan Yang Maha Esa. Cerita wayang di ambil dari buku Mahabarata atau Ramayana. Kesenian wayang sudah ada di Indonesia sejak zaman kerajaan Hindu. Wayang Kupu-Kupu merupakan media yang dapat menghidupkan suasana pembelajaran, karena di dalamnya terdapat suatu kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Siswa kelas IV SD yang masih suka bermain dan membutuhkan benda kongkrit di dalam belajarnya, sehingga peneliti merancang sebuah media pembelajaran yang menyenangkan siswa. Dengan adanya proses pembelajaran yang menyenangkan dengan diselingi suatu kegiatan yang melibatkan keaktifan siswa, pembelajaran akan lebih bermakna. Dengan adanya paparan di atas sehingga wayang dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran pada kelas IV SD.
Landasan Pengembangan Media Wayang Kupu-Kupu Kelemahan media Kondisi Faktual wayang yang sudah Modifikasi Alasan Modifikasi ada a. Media wayang a. Penggunaan a. Media wayang a. Perluasan semula hanya media wayang dimodifikasi materi akan digunakan pada tidak dapat menjadi media menambah satu mata digunakan pada Wayang Kupupengetahuan pelajaran saja tematik integraif Kupu yang dan kurikulum 2013 cakupan keterampilan penggunaanya siswa lebih luas yaitu pada pembelajaran tematik terintegrasi jadi tidak hanya pada hanya satu mata pelajaran b. Media wayang b. Media wayang b. Media wayang di b. Untuk yang membutuhkan modifikasi membuat suatu sebelumnya biaya yang cukup menjadi media media tidak memakai media besar untuk Wayang Kupumembutuhkan
86
wayang kulit yang terbuat dari kulit hewan dan wayang golek yang terbuat dari kayu
pengadaannya
Kupu yang biaya biaya yang pengadaannya mahal untuk cukup murah pengadaan-nya karena bahannya serta cara terbuat dari pemuatan-nya barang-barang mudah yang mudah dilakukan ditemukan di lingkungan sekitar siswa c. Media wayang c. Media Wayang dimodifikasi Kupu-Kupu menjadi media dibuat dengan Wayang Kupuwarna yang Kupu yang beragam dan mempunyai dibentuk bentuk yang dengan teknik menarik dan kolase sesuai sesuai materi kebutuhan yang pembelajaran digunakan agar siswa lebih yaitu mengenal tertarik hewan dengan pola kolase segibanyak
c. Media wayang c. Media wayang sebelumnya sebelumnya berbentuk klasik dibuat dengan warna yang kurang beragam sehingga kurang menarik perhatian siswa
METODOLOGI Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Jenis penelitian dan pengembangan dipilih oleh peneliti, karena peneliti mengembangkan produk berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan peneliti ini merupakan media pengembangan dari media wayang-wayang yang sudah ada. Penelitian dan pengembangan ini akan menghasilkan media Wayang KupuKupu yang memuat materi tema peduli terhadap lingkungan dan subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku kelas IV SD semester I. Prosedur pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Berikut tahap-tahap pengembangan model ADDIE sebagai berikut: 1) Analysis, 2) Desain, 3) Development, 4) Implementation, dan 5) Evaluation. Tingkat validitas media diketahui melalui hasil analisis kegiatan uji coba yang dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu: 1) Uji ahli media pembelajaran, Bapak Fajar Cahyadi, S.Pd, M.Pd, dosen PGSD Univertitas PGRI Semarang. Kegiatan ini dilakukan untuk me-review produk awal dan memberikan masukan unuk perbaikan. 2) Angket respon siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar anak senang belajar dengan media Wayang Kupu-Kupu. Subjek penilai kualitas media Wayang Kupu-Kupu dalam penelitian pengembangan ini adalah ahli media dan 4 orang siswa kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi. Skor dari respon siswa dihitung dengan rumus: Σ𝛸 Χ= n
87
Kemudian dihitung kriteria kategori penilaian ideal dengan rentang sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang di bawah ini: Kriteria Kategori Penilaian Ideal No. Rentang Skor (i) Kategori 1. X ≥ Mi+ 1,8 SBi Sangat Baik 2. Mi + 0,60 SBi <X ≤ Mi + 1,8 SBi Baik 3. Mi – 0,60 SBi <X ≤ Mi + 0,60 SBi Cukup 4. Mi – 1,8 SBi <X ≤ Mi – 0,60 SBi Kurang 5. X ≤ Mi – 1,8 SBi Sangat Kurang Keterangan: Mi= rata-rata ideal, dapat dicari dengan menggunakan rumus: Mi = x (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) SBi= Simpangan baku ideal, dapat dicari dengan rumus: SBi = x (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria X skor tertinggi Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria X skor terendah (eprints.uny.ac.id) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap pengembangan dianalisis semua yang akan menjadi bahan kajian. Dimulai dari analisis kompetensi, analisis materi, analisis karakteristik siswa, dan analisis instruksional. Kemudian di-design media pelajarannya. Setelah dibuat design-nya maka dibuat media Wayang Kupu-Kupu, berikut gambarnya:
Berdasarkan teknik analisis data yang digunakan, maka data ahli media dan respon siswa kelas IV berupa data kualitatif diubah ke dalam bentuk kuantitatif. Data dapat dilihat sebagai berikut: Hasil Penilaian Ahli Media Persentase No. Aspek Penilaian Skor rata-rata Kategori Keidealan 1. Indikator kesesuaian 19 Sangat Baik 95% 2. Kelayakan produk 14 Sangat Baik 93,33% 3. Kontribusi Produk 14 Sangat Baik 93,33% 4. Keunggulan produk 14 Sangat Baik 93,33% 5. Kesempurnaan Produk 10 Sangat Baik 100%
88
Hasil Penilaian Media Wayang Kupu-Kupu oleh 4 Orang Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Aspek Penilaian Kemudahan Pemahaman Kemandirian Belajar Keaktifan dalam Belajar Minat terhadap Wayang Kupu-Kupu Penyajian Wayang KupuKupu Penggunaan Wayang Kupu-Kupu
Skor Rata-Rata 3 1,5 3,25 3
Kategori Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik
% Keidealan 100% 75% 81,25% 100%
4
Sangat Baik
100%
3,63
Sangat Baik
90%
Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini berupa media Wayang Kupu-Kupu yang diharapkan layak digunakan dalam pembelajaran. Pengembangan media Wayang Kupu-Kupu ini untuk menghasilkan tingkat konsentrasi belajar dan pemahaman siswa terhadap materi sehingga menciptakan pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik siswa. Secara umum dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti menggunakan dasar metode pengembangan ADDIE. Metode ini terdiri dari lima tahap utama, yaitu 1) Analysis, mengidentifikasi kebutuhan siswa sehingga ditemukan masalah , 2) Design, menggunakan masalah sebagai landasan merancang media Wayang Kupu-Kupu, 3) Development, menetapkan tujuan pengembangan, mengidentifikasi KI dan KD, meyusun RPP serta memproduksi media pembelajaran, 4) Implementation, melaksanakan pembelajaran menggunakan media Wayang Kupu-Kupu yang sebelumnya media melalui proses validasi oleh ahli media, 5) Evaluation, melakukan evaluasi produk yang dikembangkan. Berdasarkan validasi ahli media dapat diketahui rata-rata persentase keidealan sebesar 95%, sedangkan respon 4 siswa kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi untuk mengetahui tingkat presentase respon siswa mengenai hasil produk yang dikembangkan. Siswa mengisi angket penilaian setelah dilakukan uji coba produk dan menganalisis hasil penilaian angket siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, presentase rata-rata hasil penilaian siswa sebanyak 90,63%. Berdasarkan range presentase dan kriteria kualitatif menunjukkan media Wayang Kupu-Kupu yang disusun, sangat baik sehingga dapat dinyatakan bahwa media Wayang Kupu-Kupu layak digunakan dalam pembelajaran tematik integratif pada siswa kelas IV semester I pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku. Produk akhir dari penelitian ini adalah media Wayang Kupu-Kupu yang digunakan pada pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku dengan konsep pembelajaran kurikulum 2013. Media ini telah mengalami tahap revisi melalui masukan dari dosen pembimbing. PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: pengembangan media Wayang Kupu-Kupu pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku semester I kelas IV SD adalah sebagai berikut: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Hasil validasi ahli media dapat diketahui rata-rata persentase keidealan sebesar 95%. Media diuji
89
cobakan pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi diperoleh rata-rata presentase keidealan hasil penilaian siswa sebanyak 90,63%. Penelitian pengembangan yang dilakukan memiliki keterbatasan yaitu hanya diberi penilaian oleh ahli media, dan selanjutnya direspon 4 siswa kelas IV SD Negeri 2 Purwodadi. Selain itu, materi yang diberikan hanya terbatas yaitu pada pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku untuk kelas IV SD semester I. Penelitian ini termasuk pengembangan media pembelajaran pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku. Adapun saran pemanfaatan, desiminasi, dan pengembangan produk lebih lanjut adalah: 1) Saran pemanfaatan media Wayang Daur Hidup pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku untuk kelas IV SD semester I yang telah dikembangkan ini perlu diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa kelas IV untuk mengetahui sejauh mana kekurangan serta produk pembelajaran tersebut. Pada proses kegiatan pembelajaran di pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku untuk kelas IV SD semester I, media Kupu-Kupu dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan di sekolah maupun di luar sekolah. 2) Diseminasi Media Kupu-Kupu pada pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku untuk kelas IV SD semester I yang telah dikembangkan ini dapat diujicobakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Setelah diujicobakan dan dipandang layak maka media Wayang Kupu-Kupu ini dapat disebarluaskan dan digunakan oleh guru dalam pembelajaran. 3) Pengembangan Produk Lebih Lanjut Media Wayang Daur Hidup pada pembelajaran 1 tema 3 peduli terhadap lingkungan subtema 1 hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku untuk kelas IV SD semester I ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran yang melibatkan guru serta siswa. Pengembangan dapat dilakukan melalui duplikasi Wayang Kupu-Kupu, misalnya membuat daur hidup Kupu-Kupu yang dibuat Wayang. Guru diharapkan mampu untuk lebih kreatif dalam mengajar, sedangkan siswa lebih aktif dalam belajar untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih banyak. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Perhitungan Kualitas Website Petunjuk Praktikum Kimia Berdasarkan Skor Kriteria Penilaian Ideal oleh Reviewer. http://eprints.uny.ac.id/. (Online). Diunduh tanggal 13 Februari 2015. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan, Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi. Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jakarta: Kemendikbud. Lisbijanto, Herry. 2013. Wayang. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mulyasa, H. E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi Pribadi, Benny A. 2011. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
90
Putra, Nusa. 2013. Research & Development. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana, Nana. 2013. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah (Makalah, Skripsi, Disertasi, Tesis). Sinar Baru Algensindo: Bandung. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Jakarta: Pustaka Pelajar. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.
91