Pengembangan Modul Pembelajaran .... (Achmad Subekti Trimantoto) 212
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK “MERAWAT HEWAN DAN TUMBUHAN” TEMA 7 UNTUK SISWA KELAS 2 SD DEVELOPMENT OF LEARNING MODULE TEMATIK "TAKING CARE OF ANIMALS AND PLANTS" 7 THEMES FOR CLASS 2 PRIMARY Oleh: Achmad Subekti Trimantoto, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email:
[email protected] Abstrak Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran tematik untuk siswa kelas 2 SD yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar maupun belajar mandiri bagi siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (R&D) menurut Borg dan Gall. Tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu: studi pendahuluan dan pengumpulan informasi, melakukan perencanaan, melakukan pengembangan produk awal, melakukan uji coba lapangan awal, revisi produk I hasil uji coba lapangan awal, melakukan uji coba lapangan terbatas, revisi II hasil uji coba lapangan terbatas, melakukan uji coba lapangan luas, penyempurnaan produk akhir. Kelayakan produk dihasilkan berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media dan siswa kelas 2 sekolah dasar sebagai subjek uji coba. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan metode deskriptf kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan penilaian ahli materi mendapatkan rata-rata skor 4,48 termasuk kategori sangat baik. Penilaian ahli media mendapatkan rata-rata skor 4,53 termasuk kategori sangat baik. pada uji coba lapangan awal mendapatkan persentase skor 90% termasuk dalam kategori layak. Uji coba lapangan terbatas mendapatkan skor 96,7% termasuk dalam kategori layak. Uji lapangan luas mendapatkan skor 99,8% termasuk dalam kategori layak. Dapat disimpulkan bahwa media Modul Tematik untuk siswa kelas 2 Sekolah Dasar layak untuk digunakan. Kata kunci: pengembangan modul, pembelajaran tematik, tema 7, kelas 2 sekolah dasar Abstract Development research aims to produce thematic learning modules for elementary school students in grade 2 can be used as a medium of learning in the process of learning and self-learning for students. This study uses research and development (R & D) by Borg and Gall. Steps being taken in this study are: a preliminary study and information gathering, planning, conduct early product development, conduct field trials beginning, the revision of the product I results of field trials beginning, conduct limited field trial, revision II results of limited field trial , conduct extensive field trials, final product refinement. Feasibility of products produced by votes matter experts, media specialists and students in grade 2 elementary school as a test subject. Data collection techniques using observation, interviews, documentation, and questionnaire. Data analysis using quantitative deskriptf. The results show ratings matter experts to get an average score of 4.48, including a very good category. Media expert assessment get an average score of 4.53, including a very good category. in early field trials to get a percentage score of 90% included in the category feasible. Limited field trial to get a score of 96.7% belong to the category feasible. Extensive field testing to get a score of 99.8% belong to the category feasible. It can be concluded that the media Thematic Module for grade 2 elementary school fit for use. Keywords: module development, thematic learning, theme 7, grade 2 elementary schools
213
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
pendidikan dasar dapat terwujud dan pendidikan
PENDAHULUAN Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
akan
berjalan
penyelenggaraan
seacara sekolah
optimal,
maka
dasar
harus
disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
memperhatikan aspek-aspek yang ada seperti
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
minat,
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
potensi dan kebutuhan peserta didik.
karakteristik,
tingkat
perkembangan,
Anak didik sebagai makhluk sosial berarti
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk spiritual
keagamaan,
makhluk yang harus hidup dalam kelompok sosial
kepribadian
kecerdasan,
sehingga tercapai martabat kemanusiannya. Anak
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
didik hidup bersama-sama dengan orang lain,
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
tolong menolong, kerjasama, saling memberi dan
memiliki
kekuatan
pengendalian
diri,
Pendidikan pada intinya ialah suatu bentuk pembimbingan
potensi
mengisi dan melengkapi ketidak-lengkapannya.
peserta didik supaya terarah dengan baik dan
Karakteristik anak dapat dilihat dari segi
mampu tertanam menjadi kepribadiannya dalam
pertumbuhan fisik dan psikologisnya, anak sejak
kehidupan sehari-hari. Bentuk bimbingan dan
di dalam kandungan sampai mati akan mengalami
pengembangan tersebut dilakukan kepada anak-
proses pertumbuhan yang bersifat jasmaniah
anak (peserta didik) guna mencapai tujuan
maupun kejiwaannya. Pertumbuhan dalam arti
pendidikan yang ditetapkan.
sempit merupakan perubahan dalam aspek
Jenjang jenjang
dan
pengembangan
menerima, dan membutuhkan orang lain untuk
pendidikan
terbawah
dari
dasar
merupakan
jasmaniah, seperti berubahnya struktur tulang,
Sistem
Pendidikan
tinggi
dan
berat
badan,
dan
sebagainya,
Nasional, seperti yang ditetapkan dalam undang-
sedangkan dalam arti luas pertumbuhan dapat
undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 17 ayat 1
mencakup perubahan secara psikis, misalnya
bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang
munculnya
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
abstrak, dan sebagainya. Dengan kata lain,
menengah.
Mengingat
merupakan
jenjang
berfikir
simbolik,
dasar
pertumbuhan itu merupakan peralihan tingkah
sistem
laku atau fungsi kejiwaan dari yang lebih rendah
pendidikan, maka dalam keberhasilan proses
kepada tingkat yang lebih tinggi (Saifullah;
pendidikan
dasar
pendidikan
kemampuan
terbawah
ini
akan
dari
mempengaruhi
keberhasilan pada pendidikan tingkat menengah dan perguruan tinggi, sehingga partisipasi
masyarakat
untuk
Kartono dalam Suharjo (2006: 36)). Dalam melaksanakan fungsinya, sekolah
diperlukan
dasar dipengaruhi oleh banyak faktor, salah
bersama-sama
satunya adalah proses pembelajaran. Saat ini
dalam membantu keberhasilan pendidikan.
proses pembelajaran di Indonesia menggunakan
Pendidikan dasar merupakan fondasi awal
kurikulum 2013 dengan pendekatan tematik
untuk dapat menjalani kehidupan di dalam
integratif. Proses pembelajaran menggunakan
masyarakat, untuk itu agar salah satu dari fungsi
kurikulum 2013 menjadi lebih kompleks dan
Pengembangan Modul Pembelajaran .... (Achmad Subekti Trimantoto) 214
terpadu yang bertema untuk mengaitkan beberapa
cukup kompleks, diantaranya siswa mengalami
aspek yang berintra mata pelajaran maupun antar
kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran karena
mata pelajaran, sehingga dapat memberikan
materi yang diajarkan kurang menarik, selain itu
pengalaman bermakna kepada peserta didik
siswa
khususnya mengenai hal-hal yang berkaitan
memahami materi yang mengakibatkan waktu
dengan materi pelajaran.
yang telah direncanakan menjadi terhambat, ada
Pada
dasarnya,
mengalami
kesulitan
dalam
tematik
juga siswa yang kurang konsentrasi dikarenakan
integratif lebih menekankan pada interaksi secara
proses pembelajaran kurang bervariasi. Selain
aktif antara peserta didik dengan peserta didik,
dari siswa, pada sarana penunjang pembelajaran
peserta didik dengan guru, dan peserta didik
masih mengalami kendala yaitu pendistribusian
dengan sumber belajar. Dengan pembelajaran
buku yang diberikan pemerintah mengalami
tematik,
membangun
keterlambatan sehingga tidak semua siswa
kesalingterkaitan antara satu pengalaman dengan
memegang buku yang diberikan pemerintah dan
pengalaman lainnya atau pengetahuan dengan
mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam
pengetahuan lainnya atau antara pengetahuan
kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan evaluasi,
dengan pengalaman sehingga memungkinkan
siswa
pembelajaran itu menarik.
memahami soal karena soal yang ada sulit untuk
peserta
pembelajaran
juga
didik
dapat
juga
mengalami
kesulitan
dalam
Pembelajaran tematik perlu memanfaatkan
dipahami oleh siswa kelas 2 SD. Seperti pada
sumber belajar, baik yang sifatnya di desain
materi pembelajaran dengan tema “Merawat
secara khusus untuk keperluan pelaksanaan
Hewan dan Tumbuhan”. Pada proses pembelajaran yang dilakukan
pembelajaran (by design) maupun sumber belajar yang
tersedia
dapat
oleh guru di SD Negeri Bantul Timur, sumber
Pembelajaran
belajar pada tema “Merawat Hewan dan
tematik juga perlu mengoptimalkan penggunaan
Tumbuhan” adalah buku yang didistribusikan
media pembelajaran yang bervariasi sehingga
oleh
membantu siswa memahami konsep-konsep yang
tambahan.
abstrak.
dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas 2 SD
dimanfaatkan
di
lingkungan
(by
utilization).
yang
pemerintah
serta
Berdasarkan
buku-buku
literatur
wawancara
yang
Dalam praktek yang ada di lapangan,
Negeri Bantul Timur, menerangkan bahwa materi
penerapan pembelajaran tematik integratif tidak
yang terdapat dalam buku-buku tersebut masih
berjalan sesuai dengan konsep penerapan yang
terlalu luas untuk dapat dipahami oleh siswa dan
ada. Kegiatan belajar mengajar yang ada masih
dari segi penyampaian materi yang dilakukan
mengalami permasalahan dan hambatan yang
oleh pendidik mengalami kesulitan untuk dapat
dirasakan baik oleh peserta didik maupun guru.
dipahami peserta didik karena materi yang ada
Dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti
pada buku tidak menjelaskan secara rinci kegiatan
kepada guru kelas 2 SD Negeri Bantul Timur,
pembelajaran
kendala pada kegiatan belajar mengajar masih
yang
mengakibatkan
siswa
215
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
mengalami kebingungan dalam menerima materi
siswa
dan proses pembelajaran menjadi terhambat.
pembelajaran yang ada. Serta siswa kekurangan
Guru juga menilai bahwa muatan lokal pembelajaran “Merawat
pada
Hewan
buku dan
pegangan
Tumbuhan”
mengalami
referensi
sumber
kesulitan
belajar
pada
materi
sehingga
proses
tema
pembelajaran menjadi tidak berkembang. Selain
kurang
itu, belum pernah dikembangkannya bahan ajar
lengkap karena pada materi yang ada pada muatan
berbentuk
lokal tidak ditambahkannya proses pelaksanaan
tambahan pada proses pembelajaran. Maka dari
pada suatu kegiatan, sehingga guru terlihat
itu, pengembangan modul pembelajaran tematik
kebingungan
materi
dengan tema “Merawat Hewan dan Tumbuhan”
pelajaran yang mengakibatkan kurang optimalnya
untuk siswa kelas 2 SD ini diharapkan dapat
siswa dalam memahami pembelajaran.
membantu memecahkan masalah pembelajaran
Dari
dalam
menyampaikan
pemanfaatan
bahan
ajar
tema
modul
tematik
sebagai
literatur
yang ada di SD Negeri Bantul Timur.
“Merawat Hewan dan Tumbuhan”, menurut hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri Bantul
METODE PENELITIAN
Timur, siwa hanya menggunakan buku yang
Jenis Penelitian
diberikan oleh pemerintah dan buku literatur lain
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
mengalami
dan pengembangan (research and development).
keterbatasan finansial dalam menyediakan bahan
Borg and Gall (1989: 624) mendefinisikan
ajar lain, sehingga penerapan materi yang ada
penelitian dan pengembangan (research and
siswa hanya mengetahui informasi dari buku
development) sebagai educational research and
pemerintah dan yang diterangkan oleh guru saja.
development is a process used to develop and
Berdasarkan pengamatan peneliti, keterbatasan
volidate
sumber belajar tersebut mengakibatkan proses
pengembangan pendidikan adalah sebuah proses
pembelajaran yang ada menjadi terhambat seperti
yang digunakan untuk mengembangkan dan
yang diungkapkan oleh Prof. Dr. B. P. Sitepu
memvalidasi produk pendidikan. Sedangkan
(2014: 18) bahwa sumber belajar memberikan
menurut Sugiyono (2011: 407) menjelaskan
pengalaman belajar dan tanpa sumber belajar
bahwa metode penelitian dan pengembangan atau
maka tidak mungkin dapat terlaksana proses
dalam
belajar dengan baik.
Development
tidak
digunakan
Berdasarkan
karena
siswa
permasalahan
yang telah
dipaparkan di atas, maka peneliti memberikan
educational
bahasa
product.
inggrisnya
Penelitian
Research
and
adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
solusi pemecahan masalah pembelajaran yang ada
Penelitian ini, mengacu pada pedoman
di SD Negeri Bantul Timur dengan membuatkan
penelitian pengembangan yang dikemukakan
sebuah bahan ajar modul tema “Merawat Hewan
oleh Borg dan Gall. Menurut Borg dan Gall dalam
dan Tumbuhan”. Pengembangan bahan ajar
Nana Syaodih, (2015: 169) ada sepuluh langkah
modul perlu di kembangkan karena guru dan
pelaksanaan
strategi
penelitian
dan
Pengembangan Modul Pembelajaran .... (Achmad Subekti Trimantoto) 216
pengembangan yang akan dijadikan sebagai
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan
pedoman dalam penelitian ini. Langkah tersebut
data dilakukan pada 4 tahapan, yaitu: (1) metode
ialah: (1) melakukan penelitian dan pengumpulan
observasi. Dalam penelitian pengembangan ini,
data (research and information connecting) (2)
peneliti melakukan observasi secara langsung
melakukan
(3)
yang ditujukan agar peneliti dapat mengetahui
melakukan pengembangan draf produk (develop
secara langsung kejadian-kejadian yang terjadi di
preliminary forn of product) (4) melakukan uji
lapangan sebagai pedoman dalam membuat bahan
coba lapangan tahap awal (pilimary field testing)
ajar secara optimal. Kegiatan observasi ini
(5) melakukan revisi hasil uji coba (main product
dilakukan pada saat melakukan uji pendahuluan
revision)
(6) uji coba lapangan (main field
dengan melihat langsung kegiatan pembelajaran
testing) (7) melakukan revisi terhadap produk
yang ada dikelas. (2) metode wawancara yang
operasional (operasional product) (8) melakukan
peneliti
uji lapangan operasional (operasional field
terstruktur, yaitu peneliti hanya mencantumkan
testing) (9) melakukan perbaikan terhadap produk
pokok-pokok yang akan ditanyakan. Wawancara
akhir (final product revision) (10) mendesiminasi
dilakukan kepada guru kelas 2 SD Negeri Bantul
dan implementasi produk (dissemination and
Timur, Bantul yang bertujuan untuk mengkaji
implementation).
penelitian
Target/Subjek Penelitian
permasalahan, mengidentifikasi kebutuhan. (3)
perencanaan
(planning)
Subjek Penelitian dalam pengembangan ini
Metode
lakukan
adalah
pendahuluan,
dokumentasi,
wawancara
yaitu
dalam
tidak
menemukan
penelitian
ini
adalah siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur,
peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk
Bantul. Jumlah subjek uji coba lapangan awal
memperoleh informasi yang bersumber baik dari
sebanyak 5 orang siswa, uji coba lapangan
tulisan, tempat, dan kertas/orang. Pada penelitian
terbatas 15 orang siswa dan uji coba lapangan luas
ini, peneliti menggunakan kamera digital untuk
sebanyak 26 orang siswa.
mendokumentasi
Prosedur
maupun sumber lain yang dapat mempengaruhi
kegiatan,
orang,
tulisan,
Dengan tidak mengurangi validitas proses
hasil penelitian dan sebagai bukti-bukti penguat
dan temuan dari penelitian ini, langkah-langkah
hipotesis. (4) Metode angket dan instrument
atau prosedural Research and Development
pengumpul data yang digunakan dalam penelitian
(R&D) yang dikemukakan Borg and Gall,
pengembangan ini adalah dengan menggunakan
mengalami sedikit modifikasi. Pada penelitian
metode angket dengan instrument pengumpulan
pengembangan ini hanya sampai tahapan ke-9
data berupa angket.
atau
Teknik Analisis Data
tidak
sampai
kepada
langkah
mendesiminasikan dan mengimplementasikan
Setelah data dari hasil uji coba telah
produk.
terkumpul, maka dilakukan pengolahan data atau
Metode Pengumpulan Data
analisis data. Dalam menganalisis data hasil penilaian dari ahli materi, ahli media, dan uji coba
217
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
terhadap siswa peneliti menggunakan dua teknik
Tumbuhan” dapat dikatakan “layak/baik” untuk
analisis data untuk mengolah datanya yaitu
digunakan
dengan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif
persentase kelayakan telah mencapai >75%.
kuantitatif.
Sebaliknya, apabila dikatakan “tidak layak/tidak
Data
yang
bersifat
kualitatif
digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan
menurut
kategori
dalam
pembelajaran
apabila
baik” apabila persentase kelayakan ≤75%.
untuk
memperoleh kesimpulan. Sedangkan data yang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
bersifat kuantitatif berwujud angka-angka hasil
a. Studi
pengukuran atau perhitungan.
Pendahuluan
dan
Pengumpulan
Informasi
Angket yang peneliti gunakan pada validasi
Berdasarkan observasi dan wawancara
ahli berupa angket penliaian tanggapan dengan
yang dilakukan di SD Negeri Bantul Timur,
menggunakan skala likert dengan skala penilaian
Bantul.
1-5. Setelah dilakukannya penjumlahan dan
permasalahan sebagai berikut:
pengelompokkan dari jawaban masing-masing,
1.
kemudian
peneliti
akan
memprosentasekan
hasilnya. Menurut S. Eko Putro Widyoko (2009:
Maka
Siswa
didapatkan
mengalami
kesulitan
beberapa
dalam
memahami materi pembelajaran tematik. 2.
Siswa
mengalami
kejenuhan
dalam
dikarenakan
materi
238) konversi yang dilakukan terhadap data
kegiatan
kualitatif mengacu pada rumus konversi yang
pembelajaran tematik terlalu melebar dan
dapat dilihat pada tabel berikut:
terkesan monoton sehingga siswa tidak
Skor 5 4 3 2 1
Rumus X > 4,08 > 3,36 < X ≤ 4,08 > 2,64 < X ≤ 3,36 > 1,92 < X ≤ 2,64 X ≤ 1,92
belajar
Nilai Sangat baik
tertarik dalam kegiatan pembelajaran dan
Baik
membangkitkan siswa yang sudah mulai
guru
mengalami
kesulitan
untuk
jenuh dan bosan.
Cukup 3.
Kurang
Sumber belajar yang digunakan oleh siswa belum tercukupi untuk membantu dalam
Sangat kurang
proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar yang ada menjadi terhambat.
Sedangkan digunakan
untuk
teknik analisis data yang instrumen
siswa
4.
adalah
berbentuk modul untuk membantu dalam
menggunakan skala Guttman yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Persentase P>75% P≤75%
Kriteria Layak/baik Tidak layak/tidak baik
Belum tersedianya media pembelajaran
proses pembelajaran. 5.
Guru
mengalami
kendala
menyediakan sebuah media pembelajaran yang sesuai dan menarik untuk membantu dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan perhitungan tersebut, modul pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan
dalam
b. Perencanaan
Pengembangan Modul Pembelajaran .... (Achmad Subekti Trimantoto) 218
Dari hasil penelitian pendahuluan yang telah
dilakukan,
ditemukan
beberapa
Kemudian, setelah pencarian gambar dan artikel
terkait,
selanjutnya
dilakukan
permasalahan yang ada di SD Negeri Bantul
perencanaan desain media modul tematik yang
Timur,
memecahkan
sesuai dengan karakteristik siswa kelas 2 SD
permasalahan tersebut, peneliti mencoba untuk
dengan menggunakan software Corel Draw
merancang
X7.
Bantul.
sebuah
Dalam
media
pembelajaran
berbentuk modul pembelajaran tematik yang
c. Pengembangan Produk Awal
bertema “Merawat Hewan dan Tumbuhan”
Pengembangan
produk awal Modul
untuk kelas 2 SD, tahap perencanaan ini
Pembelajaran Tematik telah menghasilkan
terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu: 1) Tahap
Modul
pertama, studi pustaka. Pada studi pustaka ini,
Hewan dan Tumbuhan” untuk siswa kelas 2
peneliti mencari buku referensi yang akan
SD. Produk awal modul tematik ini merupakan
digunakan dalam pembuatan media modul
hasil dari analisis yang telah dilakukan oleh
yang sesuai dengan Standar Kompetensi,
peneliti pada tahap perencanaan. Hasil akhir
Kompetensi Dasar, dan Kompetensi Inti pada
dari
kurikulum
produk
“Merawat
awal
akan
yang
dilakukan uji validasi guna mendapatkan
buku
yang
media yang sesuai. Validasi ini melibatkan
didistribusikan oleh pemerintah yang telah
beberapa ahli yang telah berkompeten dalam
dilakukan beberapa perbaikan pada materi
bidangnya. Uji validasi akan dilakukan dengan
pembelajaran. 2) Tahap kedua, Analisis
dua tahapan yaitu validasi ahli materi dan
kebutuhan media. Pada tahapan ini, peneliti
media. Modul pembelajaran tematik “Merawat
menganalisis kebutuhan media yang akan
Hewan dan Tumbuhan” untuk kelas 2 SD
dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan
terbagi menjadi 4 subtema, setiap subtema
yang ada. Peneliti juga berkonsultasi dengan
menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang
guru kelas 2 SD N Bantul Timur tentang
sesuai dengan tema besarnya yaitu “Merawat
materi-materi yang akan digunakan pada
Hewan dan Tumbuhan”. Subtema tersebut
modul tematik. Selanjutnya merencanakan isi
diantaranya:
dari media modul pembelajaran tematik yang
1. Subtema 1: Hewan di Sekitarku. Pada
sesuai
Buku
pengembangan
Tematik
referensi
diperoleh
2013.
Pembelajaran
diantaranya
dengan
Standar
Kompetensi,
subtema ini siswa akan diajak untuk
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan
mengenali ciri-ciri hewan ternak yang ada
Indikator Tema pada kurikulum 2013. 3)
disekitar dan mempraktekkan beberapa
Tahap ketiga, menyusun blueprint media. Pada
gerakan yang dilakukukan pada hewan
tahapan ini, peneliti mencari gambar-gambar
ternak misalnya ayam. Pada subtema 1
dan beberapa artikel yang mendukung dan
terbagi menjadi 3 pembelajaran yang akan
berkaitan dengan tema “Merawat Hewan dan
menjelaskan tentang hewan di sekitarku.
Tumbuhan” dengan menggunakan internet.
Setiap pembelajaran terdapat kegiatan
219
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
belajar yang harus dilakukan oleh siswa,
dan berlatih. Pada akhir kegiatan subtema
diantaranya:
terdapat
mengamati,
menanya,
lembar
kegiatan
penguasaan
membaca, berkreasi, bercerita, menulis,
materi dan lembar evaluasi sumatif dimana
bernyanyi dan berlatih. Pada akhir kegiatan
dalam kegiatan ini siswa akan diajak
subtema
mengingat kembali kegiatan yang telah
terdapat
lembar
kegiatan
penguasaan materi dan lembar evaluasi
dipelajari.
sumatif dimana dalam kegiatan ini siswa
4. Subtema 4: Merawat Tumbuhan. Pada
akan diajak mengingat kembali kegiatan
subtema ini siswa akan diajak untuk
yang telah dipelajari.
mengetahui
2. Subtema
Merawat
tumbuhan dengan baik dan benar. Pada
subtema ini siswa akan diajak untuk
subtema 4 terbagi menjadi 3 pembelajaran
mengetahui
yang akan menjalaskan tentang merawat
bagaimana
yang
baik
Hewan.
cara merawat
Pada
hewan
2:
bagaimana
cara merawat
dan
dan
tumbuhan. setiap pembelajaran terdapat
2
kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
terbagi menjadi 3 pembelajaran yang akan
siswa, diantaranya: mengamati, menanya,
menjelaskan tentang merawat hewan.
membaca, bercerita, berkreasi, menulis,
Setiap pembelajaran terdapat kegiatan
beraktifitas, dan berlatih. Pada akhir
belajar yang harus dilakukan oleh siswa,
kegiatan subtema terdapat lembar kegiatan
diantaranya:
membaca,
penguasaan materi dan lembar evaluasi
menulis, bernyanyi, dan berlatih. Pada
sumatif dimana dalam kegiatan ini siswa
akhir kegiatan subtema terdapat lembar
akan diajak mengingat kembali kegiatan
kegiatan penguasaan materi dan lembar
yang telah dipelajari.
mempraktekkannya.
Pada
mengamati,
benar subtema
evaluasi sumatif dimana dalam kegiatan ini
Validasi materi dilakukan oleh dosen
siswa akan diajak mengingat kembali
PGSD, dengan validasi melalui 2 tahapan.
kegiatan yang telah dipelajari.
Tahap I mendapatkan jumlah skor 101 dengan
3. Subtema 3: Tumbuhan di Sekitarku. Pada
rata-rata skor 4,04 termasuk ke dalam kategori
subtema ini siswa akan diajak untuk
“Baik”. validator memberikan saran untuk
mengenal berbagai macam tumbuhan yang
merevisi antara lain: 1) masih ada beberapa
ada di kebun dan mengenal beberapa ciri-
kesalahan tata tulis yang perlu diperbaiki pada
ciri tumbuhan. Pada subtema 3 terbagi
modul. 2) penggunaan huruf kapital perlu
menjadi
akan
diperhatikan. 3) ada beberapa materi yang
di
kurang berkaitan dengan tugas siswa. 4)
3
menjelaskan
pembelajaran tentang
yang
tumbuhan
sekitarku. Setiap pembelajaran terdapat
penggunaan
kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh
diperhatikan. 5) ada beberapa kegiatan siswa
siswa, diantaranya: mengamati, menanya,
yang
membaca, berkreasi, beraktifitas, menulis,
keterangan gambar perlu diperhatikan. 7) pada
kurang
kalimat
pada
diperjelas.
modul
6)
perlu
konsistensi
Pengembangan Modul Pembelajaran .... (Achmad Subekti Trimantoto) 220
kegiatan
praktek
perlu
ditambahi
cara
yang baik terhadap modul pembelajaran tematik
pembuatan. Tahap II mendapatakan jumlah
“Merawat Hewan dan Tumbuhan”. Mereka
skor 112 dengan rata-rata skor 4,48 termasuk
menjadi lebih termotivasi untuk mempelajari
ke dalam kategori “Sangat Baik”.
modul pembelajaran tematik.
Validasi media dilakukan oleh dosen Teknologi
Pendidikan,
dengan
Merevisi Uji Coba Produk Awal
validasi
melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan
Berdasarkan hasil uji coba lapangan awal
jumlah skor 121 dengan rata-rata skor 4,03
terhadap modul pembelajaran tematik “Merawat
termasuk ke dalam kategori “Baik”. validator
Hewan dan Tumbuhan” yang dilakukan pada
memberikan saran untuk merevisi antara lain:
siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur Bantul,
1) masih ada beberapa kesalahan tata tulis. 2)
produk media pembelajaran yang dikembangkan
penggunaan huruf kapital di awal kalimat perlu
mendapatkan nilai “Layak” yaitu 90% tetapi ada
diperbaiki.
dan
beberapa skor indikator penilaian yang rendah
perlu
sehingga harus mengalami perbaikan. Nilai skor
diperhatikan. 4) masukkan ilustrasi gambar
yang rendah terdapat pada indikator penilaian
asli/foto. 5) cover belakang bagian luar,
tentang petunjuk keterangan gambar.
cantumkan profil pengembang. 6) cover
Uji Coba Lapangan Terbatas
konsistensinya
3)
kontras dengan
warna cerita
sebaikya dibuat yang lebih menarik dengan ilustrasi yang terkesan sesuai isi modul. tahap II mendapatkan jumlah skor 136 dengan ratarata skor 4,53 termasuk ke dalam kategori “Sangat Baik”.
Uji coba lapangan terbatas melibatkan 15 siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul. Hasil uji coba lapangan terbatas terhadap media modul pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan”, didapatkan bahwa jumlah
Uji Coba Lapangan Awal Uji coba lapangan awal melibatkan 5
penilaian adalah 145 dari jumlah total maksimal penilaian 150. Jumlah skor tersebut kemudian
siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul.
dipersentasikan
menjadi
96,7%
Hasil uji coba lapangan awal terhadap modul
dikatakan media modul pembelajaran tematik
pembelajaran tematik dapat dikatakan bahwa
“Merawat Hewan dan Tumbuhan”
jumlah penilaian adalah 45 dari jumlah total
“Layak”.
penilaian maksimal 50. Jumlah skor tersebut
Penyempurnaan
dipersentasikan sehingga didapat hasil 90% dan
Terbatas
Produk
Uji
dan
dapat
tema 7
Lapangan
dapat dikatakan modul pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan” tema 7 “Layak”. Dari pengamatan yang dilakukan pada uji coba tahap awal, maka dapat disimpulkan, siswa sangat antusias dan mendapatkan respon
Berdasarkan hasil uji coba lapangan terbatas menyatakan bahwa modul pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan” yang dilakukan pada siswa kelas 2 SD, produk media
221
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
yang dikembangkan mendapatkan nilai “Layak”
dapat
diambil
yaitu 96,7% tetapi ada beberapa skor indikator
pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan
penilaian yang rendah sehingga memerlukan
Tumbuhan” sudah layak untuk digunakan dalam
perbaikan. Nilai skor yang rendah terdapat pada
kegiatan pembelajaran dengan perolehan skor
indikator kemenarikan isi materi, kemudahan
yaitu 99,8%. Dari uji coba tersebut, ada beberapa
penggunaan bahasa, soal evaluasi dapat dipahami,
indikator
keterbacaan tulisan dan kemudahan informasi
kemudahan gambar dan instruksi modul. Pada
modul. Pada indikator rendah tersebut peneliti
penilaian rendah tersebut, peneliti memperbaiki
merevisi secara umum pada penggunaan tulisan
beberapa tampilan gambar yang masih kurang
dan penggunaan bahasa yang membuat siswa sulit
jelas dan penggunaan kalimat perintah yang
untuk memahami.
kurang untuk dipahami oleh beberapa siswa.
yang
kesimpulan
masih
media
kurang
yaitu
modul
pada
Tetapi secara keseluruhan siswa tidak mengalami
Uji Coba Lapangan Luas
kesulitan dalam memahami materi ataupun Uji coba lapangan luas melibatkan 26 siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul.
mengerjakan soal-soal evaluasi. Sehingga modul tidak mengalami perbaikan menyeluruh.
Hasil uji coba lapangan luas terhadap media modul pembelajaran tematik “Merawat Hewan
Pembahasan Berdasarkan
dan Tumbuhan”, didapatkan bahwa jumlah
hasil
penelitian
dan
penilaian adalah 258 dari jumlah total maksimal
pengumpulan data yang telah dilakukan, maka
penilaian 260. Jumlah skor tersebut kemudian
dapat
dipersentasikan
dapat
dikembangkannya media modul pembelajaran
dikatakan media modul pembelajaran tematik
tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan” tema 7
“Merawat Hewan dan Tumbuhan” tema 7
untuk siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur,
“Layak”. Dari hasil pengamatan pada uji coba
Bantul sebagai penunjang sumber belajar yang
lapangan luas, respon subjek penelitian secara
ada. Seperti yang diungkapkan Daryanto (2013:
umum sangat menyukai dan antusias untuk
9) bahwa modul merupakan salah satu bentuk
mempelajari
bahan ajar yang dikemas secara utuh dan
menjadi
modul
99,8%
dan
pembelajaran
tematik
disimpulkan
bawah
perlu
“Merawat Hewan dan Tumbuhan”. para siswa
sistematis,
sangat antusias untuk mempelajari lebih dalam
pengalaman belajar yang terencana dan didesain
lagi tentang merawat hewan dan tumbuhan dan
untuk membantu peserta didik menguasai tujuan
sangat menyukai dengan tampilan dan gambar
belajar yang spesifik.
yang ada pada modul. Penyempurnaan Produk Akhir Dari hasil uji coba yang dilakukan pada siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul
didalamnya
memuat
seperangkat
Modul pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan” tema 7 dikembangkan sebagai penunjang pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa baik secara individu
Pengembangan Modul Pembelajaran .... (Achmad Subekti Trimantoto) 222
maupun kelompok atau digunakan oleh guru
pembelajaran sesuai dengan metode belajarnya
sebagai bahan ajar penunjang lainnya.
masing-masing dan tidak akan disama ratakan
Dikembangkannya modul pembelajaran tematik ini karena dalam proses pembelajaran yang ada di kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul masih mengalami beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa maupun guru. Masalahmasalah tersebut diantaranya siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang ada, selain iu guru juga merasa materi yang ada
anatara murid yang satu dengan yang lainnya. Sehingga murid tidak akan merasa terbebani dengan pembelajaran yang ada dan kegiatan pembelajaran pun menjadi fleksibel dan efektif. Tetapi prinsip yang ada mempuanyai konsekuensi bahwa murid tidak diperbolehkan mengikuti program berikutnya sebelum ia menguasai paling sedikit 75% dari bahan ajar yang ada. Penelitian
masih terlalu luas dan kompleks untuk siswa kelas
pengembangan
ini
2 SD dan memberatkan siswa untuk dapat
menghasilkan media modul pembelajaran tematik
memahami materi, serta kurangnya bahan ajar
“Merawat Hewan dan Tumbuhan” tema 7 untuk
penunjang pembelajaran
siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul
untuk siswa juga
menjadi sebuah hambatan tersendiri bagi sekolah. Dalam
penerapannya,
yang
layak
digunakan
dalam
proses
modul
pembelajaran. Kelayakan produk didapatakan
pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan
dengan menggunakan instrumen angket yang di
Tumbuhan” mendapatkan respon yang sangat
dalamnya terdapat penilaian dari segi materi
baik oleh siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur,
maupun
Bantul dikarenakan dalam modul tematik siswa
komentar, kritik dan saran.
diajak untuk dapat belajar mandiri maupun
diperoleh
kelompok dan dapat mengukur kemampuan
menggunakan penilaian responden dari ahli
belajarnya sendiri melalui soal-soal yang terdapat
materi, ahli media, dan siswa sebagai pengguna
pada modul, serta materi yang ada pada modul
media.
dikemas dengan menarik dan memperhatikan karakteristik siswa. Hal ini sejalan dengan maksud dan tujuan digunakannya modul dalam proses belajar-mengajar menurut Suryobroto (1986: 154) ialah agar tujuan pendidikan dapat
kemediaan
dengan
serta
data
terdapat
catatan
Kelayakan produk yang
dijaring
Uji kelayakan produk dalam penelitian pengembangan ini meliputi: 1) tahap validasi ahli materi, 2) tahap validasi ahli media, 3) tahap uji coba lapangan awal, 4) tahap uji coba lapangan terbatas, 5) tahap uji coba lapangan luas.
dicapai secara efisien dan efektif. Salah satunya murid dapat mengikuti program pendidikan
Validasi ahli materi dilakukan melalui 2
sesuai dengan kecepatan dan kemampuannya
tahap untuk menghasilkan produk yang sesuai
sendiri-sendiri. Tujuan tersebut mempunyai arti
dan baik dari segi kejelasan materi yang ada pada
bahwa
murid
modul. Pada validasi tahap I memperoleh
diberikan kebebasan dalam memahami suatu
penilaian dengan kategori “baik”. Validator
pada
kegiatan
pembelajaran
223
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
memberikan saran yaitu pada media modul
belakang
“Merawat Hewan dan Tumbuhan” dari kejelasan
pengembang, cover bagian depan sebaiknya
materi sudah sesuai serta penjelasan tiap-tiap
dibuat lebih menarik dengan ilustrasi yang
keterangan sudah
terkesan sesuai dengan isi modul.
jelas
dan sesuai dengan
karakteristik siswa.
pada
bagian
Pada validasi
luar
ahli
diberi
media
profil
tahap
II
Pada validasi ahli materi tahap II
memperoleh penilaian dengan kategori “sangat
memperoleh penilaian dengan kategori “sangat
baik”. Pada tahap ini validator menyatakan bahwa
baik”. Adapun saran yang diberikan oleh
media modul pembelajaran tematik “Merawat
validator yaitu materi yang ada pada modul sudah
Hewan dan Tumbuhan” yang dikembangkan
sesuai dengan kurikulum 2013 serta media modul
sudah baik dan tidak ada bagian yang harus
ini sangat baik dan menarik untuk digunakan pada
diperbaiki sehingga media modul sudah layak
siswa kelas 2 SD. Penggunaan bahasa pada setiap
untuk digunakan tanpa revisi dan sudah dapat
materi
diuji cobakan kepada pengguna.
juga
membantu
sangat siswa
bersahabat
lebih
dan
termotivasi
dapat dalam
mempelajari modul. Hal ini sesuai dengan karakteristik modul yang diungkapkan oleh Daryanto, (2013: 9) bahwa untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, hendaknya memperhatikan karakteristik modul salah satunya ialah user friendly (mudah digunakan) yaitu setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan.
Pada tahap uji coba, peneliti melakukan tiga tahapan uji coba yaitu tahap uji coba lapangan awal, tahap uji coba lapangan terbatas, dan tahap uji coba lapangan luas. Pada tahap uji coba lapangan awal dengan melibatkan 5 siswa mendapatkan persentase sebesar 90% yaitu pada persentase tersebut masuk ke dalam kategori “layak”. Respon dari subjek uji coba antara lain, mereka sangat menyukai modul “Merawat Hewan dan Tumbuhan” karena dari segi bahasa pada materi mudah dipahami dan dari segi tampilan siswa sangat menyukai dengan gambar yang
Validasi ahli media dilakukan melalui 2
terlihat seperti keadaan aslinya. . Hal ini sejalan
tahap untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Nana Sudjana
dan baik dari segi kemediaan yang ada pada
(2003: 133) bahwa tujuan penggunaan modul
modul. Pada validasi tahap I memperoleh
adalah agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara
penilaian dengan kategori “baik”. Validator
efektif dan efisien.
memberikan saran yang perlu diperbaiki pada modul diantaranya kesalahan pada tata tulis pada modul, kontras warna dengan cerita pada modul perlu diperbaiki, ilustrasi gambar sebaiknya menggunakan gambar asli bukan animasi, cover
Pada tahap uji coba lapanga terbatas melibatkan 15 siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul dengan hasil persentase sebesar 96,7% yaitu pada persentase tersebut masuk ke
Pengembangan Modul Pembelajaran .... (Achmad Subekti Trimantoto) 224
dalam kategori “layak”. Tanggapan dari siswa
pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa
kelas
maupun guru.
2
sebagai
pengguna
media
modul
pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan” sangat beragam, diantaranya dari segi materi dan bahasa mudah untuk dimengerti oleh siswa kelas 2, tata tulis dalam modul mudah untuk dibaca, tampilan pada modul sangat menarik dan membuat siswa untuk lebih termotivasi dalam mempelajari modul, gambar pada bagian modul juga jelas dan terlihat seperti pada aslinya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Berdasarkan
penilaian
yang
telah
didapatkan pada tahapan validasi ahli materi, validasi ahli media, serta pada siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul selaku subjek uji coba lapangan dan pengguna, maka media modul pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan”
tema
7
yang
dikembangkan
dinyatakan “layak” untuk dapat digunakan oleh siswa kelas 2 SD dalam proses pembelajaran.
Suharjo, (2006: 36) yaitu karakteristik peserta didik dapat dilihat dari segi pertumbuhan fisik dan psikologisnya. Dalam siklus kehidupan anak
SIMPULAN DAN SARAN
sejak dalam kandungan sampai mati akan mengalami proses pertumbuhan yang bersifat
Kesimpulan Dalam penelitian pengembangan ini,
jasmaniah dan kejiwaannya. Arti sempit dari pertumbuhan dalam aspek jasmaniah meliputi
peneliti
berubahnya struktur tulang, tinggi badan dan
pembelajaran tematik yang layak digunakan
berat badan. Sedangkan dalam arti luas pada
dalam proses pembelajaran khususnya tema
aspek psikis, seperti munculnya kemampuan
“Merawat
berfikir simbolik, abstrak, dan sebagainya.
persentase skor dari ahli materi, ahli media dan uji
Tahap uji coba terakhir yaitu tahap uji coba lapangan luas yang melibatkan 26 siswa kelas 2 SD Negeri Bantul Timur, Bantul
dapat
menghasilkan
Hewan
dan
media
Tumbuhan”
modul
berupa
lapangan di SD Negeri Bantul Timur, Bantul melalui tahapan model Borg & Gall yang hanya sampai pada tahap 9.
mendapatkan persentase sebesar 99,8% dan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
masuk ke dalam kategori “layak”. Tahap uji coba
dilakukan, maka ada beberapa saran sebagai
lapangan luas ini mendapat respon yang sangat
berikut:
baik. siswa sangat antusias dalam mempelajari
1.
Bagi sekolah, agar modul pembelajaran
modul “Merawat Hewan dan Tumbuhan”. Tidak
tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan”
adanya masukan dari siswa pada tahap uji coba
tema 7 dapat dijadikan sebagai sarana
lapangan luas, maka modul pembelajaran tematik
tambahan penunjang bahan ajar, dengan
“Merawat Hewan dan Tumbuhan” tema 7 siap
begitu proses pembelajaran akan berjalan
untuk digunakan sebagai bahan penunjang
dengan baik dan menarik.
225
2.
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
Bagi guru, agar bisa memanfaatkan media modul pembelajaran tematik ini dengan baik sebagai alternatif bahan belajar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar tambahan.
3.
Bagi
siswa
kelas
2
SD,
agar
bisa
memanfaatkan media modul pembelajaran tematik “Merawat Hewan dan Tumbuhan” dengan baik sebagai sumber belajar. 4.
Bagi pengembang selanjutnya, diharapkan dapat lebih menyempurnakan media modul pembelajaran
tematik
yang
telah
dikembangkan
sampai
pada
tahap
selanjutnya
yaitu
uji
efektifitas
dan
didiseminasikan pada masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA Daryanto. (2013). Menyusun Modul (bahan ajar untuk persiapan guru dalam mengajar). Yogyakarta: Gava Media. Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Nana Syaodih Sukamdinata. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. S. Eko Putro Widyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. Bandung: Alfabeta. Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryobroto. (1986). Mengenal Metode Pengajaran di Sekolah dan Pendekatan Baru dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Amarta. TIM Pengembang UU. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.