perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKSARA MANDARIN MELALUI METODE SHUFA DI SD MARSUDIRINI SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Program Studi Bahasa China FSRR Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : SUCIPTO NIM C9607302 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Disetujui untuk diuji, Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Laporan Tugas Akhir : PENINGKATAN
PRESTASI
SISWA
DALAM
PEMBELAJARAN AKSARA MANDARIN MELALUI METODE
SHUFA
DI
SD
MARSUDIRINI
SURAKARTA Nama
: Sucipto
NIM
: C9607302
Pembimbing
1. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. Pembimbing I
(..........................................) NIP. 195811011986012001
2. Feng Huai Zhong Pembimbing II
(..........................................)
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Diterima dan Disyahkan oleh Dewan Penguji Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Judul Laporan Tugas Akhir : Peningkatan Prestasi Siswa Dalam Pembelajaran Aksara Mandarin Melalui Metode Shufa di SD Marsudirini Surakarta Nama Mahasiswa
: Sucipto
NIM
: C9607302 Dewan Penguji
Nama:
Tanda Tangan
1. Drs. Y. Suwanto, M.Hum. (Ketua)
(..........................................) NIP. 196110121987031002
2. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si. (Sekretaris)
(..........................................) NIP. 197709042005011001
3. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. (Penguji I)
(..........................................) NIP. 195811011986012001
4. Feng Huai Zhong (Penguji II)
(..........................................) NIP.
Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Dekan,
Drs. Sudarno, M.A. NIP. 195303141985061001
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“你要你会,你不要你不会.”
Kamu mau kamu bisa, kamu tidak mau kamu tidak bisa.
Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk -
Ayah Ibu tercinta.
-
Saudara-saudara ku terkasih.
-
Segenap keluarga besarku yang selalu mendoakanku.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila Tugas Akhir ini merupakan jiplakan dari Penelitian/Karya Ilmiah/Skripsi/Tugas Akhir orang lain, maka saya siap menerima sanksi, baik secara secara akademis maupun hukum.
Surakarta, Januari 2011 SUCIPTO NIM C9607302
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat serta anugerah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyusun Tugas Akhir dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI SISWA DALAM BELAJAR AKSARA MANDARIN MELALUI METODE SHUFA DI SD MARSUDIRINI SURAKARTA” ini dengan selamat tak ada halangan suatu apapun juga. Maka dengan kerendahan hati perkenankan penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini guna melengkapi dan memenuhi persyaratan akhir program D3 Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Selain itu, penulis menyadari, bahwa di dalam penulisan Tugas Akhir ini, telah mendapatkan bantuan yang berupa moril atau material dari beberapa pihak. Untuk itu, penulis tak lupa menucapkan terimakasih, kepada yang terhormat: 1. Drs. Sudarno, M.A., selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Bahasa China Fakultas Seni Rupa dan Sastra Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku Pembimbing I yang telah memberikan petunjuk dan bimbingannya kepada penulis. 3. Feng Huai Zhong, selaku Pembimbing II yang telah memberikan nasihat dan bimbingan kepada penulis. commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Tim penguji yang telah menyediakan waktu untuk menguji dan memberikan masukan untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini. 5. Rekan-rekan mahasiswa yang selalu memberikan dukungan. 6. Segenap sivitas akademika Fakultas Seni Rupa dan Sastra yang telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun. Penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan sumbangan yang berarti perkembangan ilmu pengetahuan di zaman modern ini. Penulis menyadari masih jauh dari sempurna, karena mengingat adanya pengetahuan yang penulis miliki sangat terbatas. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
Surakarta,
Januari 2011
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................
iv
SURAT PERNYATAAN.................................................................................
v
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xi
ABSTRAK .......................................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
D. Manfaat
5
BAB II LANDASAN TEORI
6
A. Kajian Teori tentang Prestasi Belajar
6
B. Kajian Teori tentang Menulis Hanzi
10
C. Kajian Teori tentang Shufa
12
D. Metode Mengajar
13 commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN
16
A. Gambaran Umum SD Marsudirini
16
B. Kegiatan Praktik Mengajar
17
C. Hasil Evaluasi
38
D. Hambatan dan Solusinya
42
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
44
A. Simpulan
44
B. Saran untuk SD Marsudirini
44
DAFTAR PUSTAKA
46
LAMPIRAN
47
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Contoh Goresan
11
Tabel 2.2. Contoh radikal
11
Tabel 2.3. Aturan Penulisan Aksara Mandarin
11
Tabel 3.1. Daftar Anak Kelas IV A
18
Tabel 3.2. Presensi Magang (Praktik Mengajar)
20
Tabel 3.3. Menulis Hanzi
24
Tabel 3.4. Menulis Hanzi
29
Tabel 3.5. Menulis Hanzi
31
Tabel 3.6. Ketertarikan Siswa Dalam Belajar Bahasa Mandarin
36
Tabel 3.7. Daftar Nilai Sebelum Anak Mengenal Shufa
37
Tabel 3.8. Daftar Nilai Setelah Siswa Menerapkan Menulis Aksara Mandarin Menggunakan Shufa
41
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Media Shufa
47
Lampiran 2. Kegiatan Belajar Mengajar
48
Lampiran 3. Hasil Karya Anak
49
Lampiran 4. Angket
50
Lampiran 5. Surat Permohonan Praktek Magang
52
Lampiran 6. Surat Tugas
53
Lampiran 7. Daftar Presensi Magang
54
Lampiran 8. Lembar Konsultasi
55
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan pendidikan di Indonesia, seorang guru dituntut harus senantiasa melakukan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan atensi dan apresiasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sehingga tercapai peningkatan prestasi belajar siswa. Kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta didik/murid. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya. Dalam penerapan model-model pembelajaran tersebut, seorang guru dapat menyisipkan dalil-dalil serta seni-seni pakem yang menjadi bagian tak terpisahkan dari ilmu pengetahuan yang diajarkan. Secara khusus, seni-seni yang melekat pada ilmu pengetahuan tersebut telah melalui berbagai proses commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
penyempurnaan sehingga menjadi dasar dari ilmu pengetahuan yang diajarkan. Sebagai perencana dan organisator kegiatan belajar-mengajar di kelas, guru harus berupaya menciptakan proses belajar yang sehat. Untuk itulah guru perlu memodifikasi bentuk-bentuk pengajarannya sehingga materi yang disampaikan dapat diterima oleh anak didik dengan baik. Salah satu cara yang dapat ditempuh seorang guru adalah mengimplementasikan seni-seni yang terkandung dalam suatu ilmu pengetahuan secara praktis agar siswa mampu memahaminya secara lebih mendalam serta tidak terjadi kesalahan implementasi pada siswa didik. Dalam pengajaran bahasa Mandarin salah satu seni yang terkenal adalah Shufa yang merupakan bentuk seni kaligrafi Cina. Melalui pendekatan pengajaran dengan menerapkan Shufa, siswa diajak berinteraksi tentang bagaimanakah seni kaligrafi dari Cina tersebut sehingga pengetahuan siswa akan latar belakang dari bahasa Mandarin dapat bertambah. Pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Mandarin. Peningkatan prestasi belajar tersebut juga harus didukung oleh daya kreativitas siswa dalam mengeksplorasi pakem-pakem yang terdapat dalam Shufa. Kreativitas tersebut terletak pada kemampuan siswa untuk melihat asosiasi antara hal-hal atau obyek-obyek yang sebelumnya tidak ada atau tidak tampak hubungannya. Seorang anak kecil asyik bermain dengan balok-balok yang mempunyai bentuk dan warna yang bermacam-macam, setiap kali dapat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
menyusun sesuatu yang baru, artinya baru bagi dirinya karena sebelumnya ia belum pernah membuat hal yang semacam itu. Anak ini adalah anak yang kreatif, berbeda dengan anak lain yang hanya membangun sesuatu jika ada contohnya. E. Mulyasa (2005:163) mengemukakan empat prinsip dasar sinektik tentang kreativitas. Pertama, kreativitas merupakan sesuatu yang penting dalam kegiatan sehari-hari. Hampir semua manusia berhubungan dengan proses kreativitas, yang dikembangkan melalui seni atau penemuan-penemuan baru. Lebih jauh E. Mulyasa menekankan bahwa kreativitas merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari dan berlangsung sepanjang hayat. Kedua, proses kreatif bukanlah sesuatu yang misterius. Secara tradisional, kreativitas didorong oleh kesadaran yang memberi petunjuk untuk mendeskripsikan dan menciptakan prosedur latihan yang dapat diterapkan di sekolah atau lingkungan lain. Ketiga, penemuan kreatif sama dalam semua bidang, baik dalam bidang seni, ilmu, maupun dalam rekayasa. Selain itu, penemuan kreatif ditandai oleh beberapa proses intelektual. Keempat, berpikir kreatif baik secara individu maupun kelompok adalah sama. Individu dan kelompok menurunkan ide-ide dan produk dalam berbagai hal. Kemudian yang terakhir, guru tidak hanya dituntut menguasai materi pelajaran tetapi guru dituntut juga untuk mampu menilai kinerja sendiri. Keberhasilan proses pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya tujuan pembelajaran oleh siswa sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan nilai. Untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai, penulis melakukan perbaikan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran ditunjukan dengan dikuasainya tujuan pembelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dengan nilai prestasi belajar. Untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai, penulis menerapkan bentuk pembelajaran bahasa mandarin menggunakan teknik Shufa. Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan suatu studi kasus yang berjudul “Peningkatan Prestasi Siswa dalam Pembelajaran Akasara Mandarin Melalui Metode Shufa di SD Marsudirini Surakarta”.
B. Perumusan Masalah Masalah yang dirumuskan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Bagaimakah penerapan metode Shufa dalam penulisan aksara Mandarin dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran aksara Mandarin di SD Marsudirini Surakarta. 2. Hambatan apa sajakah yang ditemui dalam penerapan metode Shufa dan bagaimanakah cara mengatasinya ?
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan 1. Mengetahui bagaimana metode Shufa dapat meningkatkan prestasi belajar menulis aksara Mandarin. 2. Mendiskripsikan hambatan-hambatan yang ditemui dan solusinya dalam penerapan menulis aksara Mandarin menggunakan metode Shufa.
D. Manfaat 1. Manfaat Teoretis Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan memberikan sumbangan bagi pihak lain yang ingin mengetahui secara mendalam
tentang
methode
Shufa
dalam
pengembangan
ilmu
pengetahuan. 2. Manfaat Praktis Bagi penulis, melalui laporan Tugas Akhir ini penulis berharap dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki secara profesional sebagai seorang calon tenaga pendidik/guru, khususnya untuk pengembangan mata pelajaran bahasa Mandarin.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori tentang Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa yang dimaksud dengan
prestasi
belajar
adalah:
“Penguasaan
pengetahuan
atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005:467) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Noehi Nasution (1998:4) menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal. Prestasi belajar merupakan lambang pemuas hasrat ingin tahu (Abraham
Maslow,
1984).
Sedangkan
Ketut
Sukardi
(1983)
mengemukakan bahwa: “Prestasi belajar adalah suatu hasil yang maksimal yang diperoleh dalam usaha mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar”.
commit to user
6
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Zainal Airifin (1990) prestasi belajar berfungsi: a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam pendidikan. d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. e) Prestasi belajar sebagai indikator terhadap daya serap anak didik. Indikator suatu metode pengajaran dikatakan berhasil adalah prestasi belajar yang meningkat. Melalui prestasi belajar, seorang guru dapat mengetahui penyerapan materi ajar oleh siswa berjalan dengan baik. Prestasi belajar juga dapat dikaitkan dengan proses interaksi antara seorang guru dan siswa, jika prestasi belajar rata-rata kelas baik maka dapat dikatakan bahwa terjadi interaksi yang sehat antara guru dengan siswa. Jadi bisa dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang diperoleh seseorang dalam kegiatan belajar yang dinyatakan dengan nilai berupa huruf, simbol, maupun angka. Seseorang
dengan
prestasi
belajar
lebih
baik
dapat
mengaktualisasikan diri lebih baik daripada orang lain dengan prestasi belajar yang lebih rendah. Proses pendewasaan seorang murid dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraihnya. Jika seseorang mempunyai prestasi belajar yang baik, maka ia dapat memecahkan permasalahan yang dihadapinya lebih baik daripada seseorang dengan prestasi belajar yang commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
lebih rendah. Dalam meraih prestasi belajar, seorang siswa harus didukung dengan berbagai faktor-faktor lain diluar kemampuan belajarnya. Faktorfaktor tersebut antara lain: metode pembelajaran, media belajar, sarana dan prasarana belajar, serta seorang pengajar yang kompeten. Seluruh proses pembelajaran tersebut baru dikatakan berhasil jika prestasi belajar anak didik menunjukkan perkembangan secara signifikan. Terdapat korelasi yang selaras antara faktor-faktor internal dan eksternal anak didik agar prestasi belajar dapat diraih. Disinilah peran guru sebagai fasilitator, di satu sisi guru harus senantiasa memotivasi siswa agar giat belajar dan di sisi lain guru harus mampu menjawab tantangan perkembangan jaman dengan memodifikasi model-model pembelajaran yang disampaikannya kepada siswa. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita yang diukur oleh IQ. IQ yang tinggi dapat meramalkan kesuksesan prestasi belajar. Namun demikian pada beberapa kasus, IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksesan seseorang dalam belajar dan hidup bermasyarakat. Sementara itu, Muhibbin Syah (2008) mendeskripsikan faktor-faktor yang
dapat
mempengaruhi
peningkatan
mengklasifikasikannya menjadi dua bagian, yaitu:
commit to user
prestasi
belajar
dan
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. faktor-faktor internal Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni keadaan/kondisi jasmani atau rohani peserta didik. Yang termasuk faktor-faktor internal antara lain adalah: i) Faktor fisiologis Keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya. ii) Faktor psikologis Yang termasuk dalam faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar adalah antara lain: 1. Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ) seseorang. 2. Perhatian,
perhatian
yang
terarah
dengan
baik
akan
menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap. 3. Minat, Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. 4. Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. 5. Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. faktor-faktor eksternal Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkungan sekitar peserta didik. Adapun yang termasuk faktor-faktor ini antara lain yaitu : i) Faktor sosial, yang terdiri dari: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. ii) Faktor non-sosial, meliputi keadaan dan letak gedung sekolah, keadaan dan letak rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat dan sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik di sekolah.
B. Kajian Teori tentang Menulis Hanzi 1. Pengertian Hanzi Hanzi biasa disebut sebagai aksara Mandarin. Kata Hanzi berasal dari penggabuangan 2 kata, yaitu Han (汉) dan zi (字). Han adalah nama salah satu suku di China, sedangkan Zi artinya adalah huruf, sehingga Hanzi dapat diartikan sebagai huruf suku Han di China. 2. Unsur unsur pembentuk Aksara Mandarin (Suparto, 2009) a. Goresan adalah unsur pembentuk aksara yang terkecil dan merupakan unsur pembentuk aksara tunggal, contohnya:
commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 2.1. Contoh Goresan Goresan 1
Goresan 2
aksara 人
arti orang
入
masuk
b. Komponen adalah unsur pembentuk aksara gabungan. Komponen terbentuk dari goresan-goresan. Misalnya aksara 星 (xīng) terbentuk dari aksara 日( rì ) dan aksara 生( shēng). c. Radikal adalah gabungan dari goresan yang membentuk komponen aksara yang memiliki makna. Tabel 2.2. Contoh Radikal No Aksara radikal 1 王 2 禾
Nama Radikal wàngzipángr
Aksara Mandarin
hémùpángr
和
3
西
xīzìtóur
要
4
竹
zhúzìtóur
笔
现
3. Aturan Penulisan Aksara Mandarin Tabel 2.3. Aturan Penulisan Aksara Mandarin no Keterangan 1 Héng lalu shù
Aksara Urutan Penulisan 十
2
Piě lalu nà
人
3
Dari atas kebawah
三
4
Dari kiri ke kanan
吗
5
Luar lalu kedalam
月
6
Luar,dalam lalu tutup
7
commit to user Tengah kiri lalu kanan
国 小
perpustakaan.uns.ac.id
12 digilib.uns.ac.id
C. Kajian Teori tentang Shufa 1. Pengertian Shufa Shufa adalah sebuah sebuah cara dalam menulis aksara Hanzi. Shufa juga dapat dikatakan sebagai seni dalam menulis Hanzi. Seni Shufa dianggap memiliki seni yang tinggi dan
unik. Nilai seni kaligrafi
ditemukan dalam irama dan baris. Ini merupakan outlet bagi seniman untuk mempraktikkan disiplin diri dan konsentrasi serta melepaskan pikiran terdalam dan emosi. 2. Asal-usul Shufa Asal-usul dari seni Shufa agak sulit untuk dilacak, tapi cerita-cerita lokal menyatakan seni Shufa telah ada sejak masa Kaisar Huang yang legendaris (2497-2398 SM) Pada waktu itu gambar pictograph-seperti yang terukir di cangkang kura-kura. Dari Dinasti Shang (1766-1050 SM) juga diketemukan cangkang kura kura yang bertuliskan Hanzi, untuk Dinasti Zhou (1100-221 SM) seni Shufa juga mengalami perkembangan yang pesat dan sudah digunakan untuk menghiasi barang-barang perunggu. Baru setelah Kaisar Qin Shi Huang, yang terkenal karena perannya dalam Tembok Besar serta mampu menyatukan seluruh china daratan. Seni Shufa mengalami perkembangan yang sangat maju, Seni Shufa disetarakan dengan seni seni yang lain. Kaisar Qin Shi Huang juga menyederhanakan karakter Hanzi, serta membuat aturan yang standar dalam menulis Hanzi sehingga sangat memudahkan orang dalam commit to user mempelajari Hanzi.
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
Pada masa dinasti Tang (618-907 AD) jenis baru dibentuk script kursif dan standar. Jenis stroke kaligrafi jauh lebih sederhana dan ditulis dengan bebas, tetapi tidak mudah dibaca. Selama periode ini ada banyak ahli
kaligrafi Cina yang terkenal di seluruh negeri. Setelah jatuhnya
Dinasti Tang, kaligrafi mulai menurun sebelum menghidupkan kembali lagi setelah kejatuhan Dinasti Ming (1368-1644 AD).
D. Metode Mengajar Metode mengajar ataupun yang digunakan guru adalah bagian utuh dari proses pengajaran. Metode ialah cara guru menjelaskan suatu pokok bahasan (tema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum (isi, materi pengajaran), dalam upaya mencapai sasaran dan tujuan pengajaran (tujuan institusional, tujuan pembelajaran umum dan khusus). Pengertian metode mengajar menurut Mulyasa (2003) adalah cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan. Metode mengajar merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang pada akhirnya untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Proses pembelajaran dan kerjasama guru-siswa dikatakan mencapai sasaran dan tujuan belajar, apabila melalui cara atau model yang pada hakekatnya bertujuan untuk mencapai sasaran dan tujuan pendidikanpengajaran. Jadi, alasan guru memilih/menetapkan suatu metode ialah: a) metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam makna lebih menjadi mencapai sasaran dan tujuan instruksional; commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
14 digilib.uns.ac.id
b) metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atau semangat belajar; c) metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan, sehingga pemahaman siswa makin jelas; d) metode dipilih guru dengan asas di atas berdasarkan pertimbangan praktis, rasional dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar; e) model yang berdayaguna, belum tentu tunggal, jadi suatu model dapat digunakan secara kombinasi dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan multi-media. Guru dapat memodifikasi model tersendiri dan menggunakannya dalam menyampaikan materi kepada siswa jika model tersebut dirasa dapat memaksimalkan potensi penerimaan materi oleh siswa. Macam-macam metode mengajar menurut Suwarna, dkk. (2006), antara lain: a. Metode Ceramah Model ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penuturan (penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa. Model ceramah bervariasi merupakan cara penyampaian, penyajian bahan pelajaran dengan disertai macam-macam penggunaan model pengajaran lain, seperti tanya jawab dan diskusi terbatas, pemberian tugas dan sebagainya. b. Metode Tanya Jawab Model tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh commit to user siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
guru) baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Melalui tanya jawab akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut. c. Metode Peragaan Metode peragaan adalah cara penyajian materi pelajaran melalui peragaan. Kegiatan peragaan dapat berupa meragakan cara kerja, perilaku tertentu dan sebagainya. d. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan. e. Metode Permainan Metode permainan merupakan cara menyajikan bahan pengajaran dimana siswa melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan pengertian dan konsep tertentu. Permainan dalam arti permainan pendidikan, siswa melakukan kegiatan (permainan) dalam kerangka proses belajar mengajar. Sebagai metode mengajar metode permainan dapat dilakukan secara individual atau kelompok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SD Marsudirini 1. Sejarah SD Marsudirini SD Marsudirini berlokasi di Jl. Sugiyopranoto No. 2 Surakarta. SD Marsudirini merupakan salah satu sekolah favorit di Surakarta dengan sarana dan prasarana lengkap serta guru-guru yang berkompenten di bidangnya masing-masing. Pencapaian tersebut bukanlah sesuatu hal yang instan, butuh waktu, kerja keras dan dedikasi dari pihak-pihak yang terkait. SD Marsudirini telah melalui tahap-tahap proses pendewasaan sehingga tingkat profesionalitas dan integritas SD Marsudirini sangat terjaga. Perkembangan dunia pendidikan serta tingkat persaingan yang semakin ketat menuntut SD Marsudirini selalu meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Dulu awalnya SD Marsudirini berdiri pada tahun 1926 dengan didirikannya SD berbahasa Belanda (HIS). Dalam perkembangannya, HIS tersebut berubah menjadi SD Santa Maria, pada tahun 1977 SD Santa Maria berfusi dengan SD Santo Yusup (berdiri pada tahun 1930), dan SD Santa Clara (berdiri pada tahun 1954) menjadi SD Marsudirini Surakarta sampai sekarang. Nama Marsudirini
mempunyai
akronim
Maria suci
dyah
rinumpaka niskala yang berarti Maria Perawan Suci yang Tak Bernoda. commit to user
16
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dengan payung Yayasan Marsudirini yang berkedudukan di Semarang. Sebagai SD Katholik berkualitas SD Marsudirini mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 2. Visi Sebagai
Penyelenggara
Pendidikan
Dasar
SD
Marsudirini
Surakarta mempersiapkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam proses belajar dengan semangat cinta kasih membentuk pribadi yang dewasa dan bertanggung jawab, menghayati nilai-nilai luhur dengan memelihara keharmonisan hubungan antar sesama dan lingkungan sebagai rasa syukur kepada Tuhan Sang Pencipta Alam. 3. Misi Melalui budaya belajar dan bekerja, SD Marsudirini Surakarta: a) Membantu mengembangkan intelektual secara kreatif dan inovatif mengutamakan jiwa sportif sebagai citra Allah yang mengasihi. b) Membantu mengembangkan pendidikan nilai agar siswa mampu bersikap disiplin, jujur, dan mandiri. c) Membantu mengembangkan sikap kepedulian siswa terhadap sesama dan lingkungannya.
B. Kegiatan Praktik Mengajar 1. Observasi kelas Pada dasarnya SD Marsudirini sangat memperhatikan lingkungan kegiatan belajar mengajar terjaga secara kondusif baik itu secara fisik commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
maupun secara psikologis. Sekolah dengan taraf yang tinggi sangat intens dalam menjaga agar tidak ada hambatan sekecil apapun yang mungkin mengganggu kegiatan belajar mengajar. Suasana kelas 4A sendiri sangat rapi, bersih, dan teratur. Atmosfer kegiatan belajar mengajar berjalan sangat terkendali, sehingga suasana yang dirasakan sangat mendukung peningkatan prestasi siswa. Guru memegang penuh kendali suasana setiap kegiatan dalam kelas. Jadi guru bertanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan kondisi kelas. Secara tidak langsung, kondisi kelas turut memepengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kelas 4A lingkungan belajar sangat terjaga dengan baik. Hal ini dikarenakan apresiasi dan partisipasi dari setiap individu baik itu guru, karyawan, dan siswa dalam menjaga kondisi tetap kondusif dan terkendali. Tabel 3.1 Daftar Anak Kelas IV A No
Induk
Nama Siswa
1
1603 Bernadus Prakosa S.
2
1604 Erza Jhuniza Vici S.
3
1608 Celina Febiola
4
1613 Febriyan Nurmas G.
5
1616 Geasella Haylung Y.
6
1617 Georgia Monica C.
7
1620 Joan Emilie Sulistya
8
1625 Rizky Hartono
9
1626 Salsabila Alfianti P.
10
1627 Sekar Arum Agatha
11
1634 commitAnastasia to user Kiranahita
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
12
1640 Donny Hendrawan
13
1641 Duhita Adwitya H.
14
1646 Fransisca Cahya K.
15
1650 I. Made Aditya L.
16
1652 Joshua Jaler Jendral
17
1654 Leonardo Milenio P.
18
1656 Margaretha Yunitri
19
1659 Monica Ardhika A.
20
1663 Rosita Rose Marry
21
1665 Veronica Nhimas A.
22
1666 Vincentius Stephen
23
1673 Bernardus Alfin K.
24
1674 Carolus Aditya C.
25
1679 Clara Valentine F.
26
1691 Mourin Fransisca
27
1702 Thomas Serafim D.
28
1723 Izha Adhi N.
29
1725 Johan Kartika C.
30
1729 Liliana Kitty S.
31
1730 Lioni Christine Azali
32
1732 Maria Paulina Kasni
33
1738 Vina Angelika H.
34
1741 Wahyu Budhi U.
35
1747 Gregorius Aryo D.
36
2093 MA.Dian Pratiwi
37
2099 Damiana Nirmala M.
commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Pembuatan rencana pengajaran Tabel 3.2. Presensi Magang (Praktik Mengajar) No 1
Tgl Kls Kegiatan Jumat, 4A Menerima petunjuk dari guru 12 pembina Mei Mengajar 8 goresan 2010 Menghafal nama 8 goresan dengan gerakan Memberikan PR menulis 8 goresan sebanyak satu lembar.
2
Jumat, 4A 19 Mei 2010
Membuka kelas Menulis Hanzi dan latihan menulis Memberikan PR Menutup kelas
3
Jumat, 4A 26 Mei 2010
Membuka kelas Tanya jawab, Permainan tebak Hanzi Ulangan Menutup kelas
4
Jumat, 4A 2 April 2010
4
Jumat, 4A 9 April 2010
Membuka kelas Pengenalan tentang sejarah Shufa Cara menggunakan Shufa Menulis Hanzi dengan media Maobi Memberikan PR Menutup kelas Membuka kelas Menulis Hanzi dan latihan menulis Memberikan PR Menutup kelas
6
Jumat, 4A 16 April 2010
Membuka kelas Tanya jawab, Permainan tebak Hanzi Ulangan Menutup kelas commit to user
Keterangan Siswa mencatat Siswa mengikuti gerakan guru. Siswa mencatat PR di buku penghubung. Siswa latihan menulis dibuku catatan. Siswa mencatat tugas PR di buku penghubung. Siswa menjawab pertannyaan guru. Siswa mengerjakan ulangan . Siswa mendengarkan pemaparan meteri. Siswa latihan menulis di lembaran koran . Siswa latihan menulis dibuku catatan Siswa mencatat PR dibuku penghubung. Siswa menjawab pertannyaan guru. Siswa mengerjakan ulangan .
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD
: SD Marsudirini
Mata Pelajaran
: Bahasa Mandarin
Kelas / Semester
: IV A
Jenis Teks
:-
Tema
: Alam sekitar
Aspek / Skill
: Menulis
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Pertemuan
: Pertama
1. Standar Kompetensi : Menulis informasi tentang alam sekitar dalam Hanzi dan Pinyin 2. Kompetensi Dasar
:
Menulis Hanzi dengan tepat Menulis Hanyu Pinyin 3. Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa dapat menulis goresan dan tahu nama goresan. 4. Materi Pembelajaran : a) Goresan Dasar Huruf Mandarin : 1.
“Diǎn “ : bentuknya menyerupai titik, digurat dari atas ke bawah. (
)
2. “ Héng “ : guratan horizontal, digurat dari kiri ke kanan. ( 3. “ Shù “ : guratan vertical, digurat dari atas ke bawah. ( commit to user
) )
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. “ Gōu “ : bentuknya seperti kait dengan bagian ujung naik ke atas. (
)
5. “ Tí “ (
: guratan diagonal, digurat naik ke atas dari kiri ke kanan.
)
6. “ Piě “
: guratan diagonal, digurat dari kanan ke kiri kearah
bawah. (
)
7. “ Nà “ : guratan horizontal, digurat dari kiri ke kanan bawah. ( ) 5. Metode Pembelajaran : Ceramah dan drill 6. Langkah-langkah Kegiatan : a. Kegiatan Pendahuluan •
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (5 menit)
b. Kegiatan Inti • Menulis goresan pada buku catatan.
(10 menit)
• Menghafal nama goresan dengan gerakan.
(10 menit)
• Latihan menulis pada buku harian.
(15 menit)
• Menanyakan kesulitan siswa selama KBM
(5 menit)
• Menyimpulkan hal-hal yang telah dipelajari (3 menit) 7. Sumber Belajar Buku teks Percakapan Mandarin Modern 1, Pustaka Internasional, Bandung, 2009, BAB 1 hal. 11-12 commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
8. Media Papan tulis (white board), Spidol, LCD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD
: SD Marsudirini
Mata Pelajaran
: Bahasa Mandarin
Kelas / Semester
: IV A
Jenis Teks
: -
Tema
: Alam Sekitar
Aspek / Skill
: Menulis
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Pertemuan ke
: Kedua
A.Standar Kompetensi: Menulis informasi tentang alam sekitar dalam Hanzi dan Pinyin B.Kompetensi Dasar: Menulis Hanzi dengan tepat Menulis Hanyu Pinyin dan Shengdiao C.Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa dapat menulis dan membaca 10 aksara Hanzi.
commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D.Materi Pembelajaran: Tabel 3.3. Menulis Hanzi No 1
Pinyin dan Arti 日 Rì (matahari) 月 Yuè (bulan)
Urutan goresan
2
山 Shān (gunung) 石 Shí (batu)
3 4
田 Tiān (sawah) 土 Tǔ (tanah)
5 6
火 Huǒ (api) 水 Shuǐ (air)
7 8
木 Mù 禾 Hé
9 10
(kayu) (padi)
E.Metode Pembelajaran: Ceramah dan drill F. Langkah-langkah Kegiatan: 1. Kegiatan Pendahuluan • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (5 menit) 2. Kegiatan Inti a. Menulis goresan pada buku catatan.
(10 menit)
b. Latihan menulis pada buku harian.
(20 menit)
c. Memberikan PR .
(3 menit)
(Setiap hari menulis hanzi selama 15 menit ) d. Menanyakan kesulitan siswa selama KBM
(5 menit)
e. Memberikan PR dan menyimpulkan hal-hal yang telah dipelajari. (2 menit)
commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Sumber Belajar Buku teks Percakapan Mandarin Modern 1, Pustaka Internasional, Bandung, 2009, BAB 1 hal. 11-12 H. Media Papan tulis (white board).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD
: SD Marsudirini
Mata Pelajaran
: Bahasa Mandarin
Kelas / Semester
: IV A
Jenis Teks
: -
Tema
: Alam kitar
Aspek / Skill
: Menulis
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Pertemuan ke
: Ketiga
A. Standar Kompetensi : Menulis informasi tentang alam sekitar dalam Hanzi dan Pinyin B. Kompetensi Dasar : Menulis Hanzi dengan tepat Menulis Hanyu Pinyin dan Shengdiao C. Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa dapat : Siswa dapat menulis dan membaca 10 aksara Hanzi. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Materi Pembelajaran : Materi ujian 1. Menterjemahkan (Mandarin – Indonesia) a. huǒ b. tǔ c. shuǐ d. shí e. tián f. shān g. mù h. yuè i. hé j. rì 2. Menulis Hanzi a. 土 b. 日 c. 月 d. 火 e. 田 f. 石 g. 山
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
h. 水 i. 禾 j. 木
F. Metode Pembelajaran : Ceramah dan drill G. Langkah-langkah Kegiatan : 1. Kegiatan Pendahuluan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (5 menit)
•
2. Kegiatan Inti a. Tanya jawab dan permainan tebak huruf
( 10 menit)
b. Pengujian
(20 menit)
c. Memberikan PR
(3 menit)
(Setiap hari menulis Hanzi selama 15 menit ) d. Menanyakan kesulitan siswa selama KBM (5 menit) e. Memberikan PR dan menyimpulkan hal-hal yang telah dipelajari (2 menit) H. Sumber Belajar Buku teks Percakapan Mandarin Modern 1, Pustaka Internasional, Bandung, 2009, BAB 1 hal. 11-12 中文。第一册练习册(A)暨南大学出版社,中国。广州 B. Media commit to user Buku teks, papan tulis ( white board ), LCD
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD
: SD Marsudirini
Mata Pelajaran
: Bahasa Mandarin
Kelas / Semester
: IV A
Jenis Teks
: -
Tema
: Alam sekitar
Aspek / Skill
: Menulis
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Pertemuan ke
: Keempat
A.Standar Kompetensi: Menulis informasi tentang alam sekitar dalam Hanzi dan Pinyin B.Kompetensi Dasar: Menulis Hanzi dengan tepat Menulis Hanyu Pinyin dan Shengdiao C.Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa dapat : Siswa dapat mengenal Shufa dan dapat menulis dengan maobi.
commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D.Materi Pembelajaran : Tabel 3.4. Menulis Hanzi no 1
Urutan goresan
2 3 4 4 5 6 8 9 10
Pinyin dan Arti 日 Rì (matahari) 月 Yuè (bulan) 山 Shān (gunung) 石 Shí (batu) 田 Tiān (sawah) 土 Tǔ (tanah) 火 Huǒ (api) 水 Shuǐ (air) 木 Mù 禾 hé
(kayu) (padi)
E.Metode Pembelajaran : Ceramah,Tanya jawab serta Peragaan F. Langkah-langkah Kegiatan : 1. Kegiatan Pendahuluan •
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (3 menit)
2. Kegiatan Inti a. Sejarah seni Shufa
( 5 menit)
b. Athuran dalam menulis dengan maobi
(15 menit)
c. Praktek menulis .
(15 menit)
(Setiap hari menulis Hanzi selama 15 menit ) d. Menanyakan kesulitan siswa selama KBM
(5 menit)
e. Memberikan PR dan menyimpulkan hal-hal yang telah dipelajari. commit to user (2 menit)
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Sumber Belajar Buku teks Percakapan Mandarin Modern 1, Pustaka Internasional, Bandung, 2009, BAB 1 hal. 11-12 中文。第一册练习册(A)暨南大学出版社,中 国。广州 H. Media LCD,koran, tinta,maobi, palet,kain lap.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD
: SD Marsudirini
Mata Pelajaran
: Bahasa Mandarin
Kelas / Semester
: IV A
Jenis Teks
: -
Tema
: Alam sekitar
Aspek / Skill
: Menulis
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Pertemuan ke
: Kelima
A.Standar Kompetensi: Menulis informasi tentang alam sekitar dalam Hanzi dan Pinyin B.Kompetensi Dasar: Menulis Hanzi dengan tepat Menulis Hanyu Pinyin dan Shengdiao commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C.Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa dapat: Siswa dapat menulis dan membaca 15 aksara Hanzi. Siswa dapat membuat kalimat dengan kata bantu you dan meiyou. D.Materi Pembelajaran: Tabel 3.5. Menulis Hanzi no 1
Urutan goresan
2
Pinyin dan Arti 日 Rì (matahari) 月 Yuè (bulan)
3
山 Shān (gunung)
4
石 Shí
4
田 Tiān (sawah)
5
土 Tǔ
(tanah)
6
火 Huǒ
(api)
8
水 Shuǐ
(air)
9
木 Mù
(kayu
10
禾 hé
(padi)
11
我 Wo
( saya)
12
你 Ni
(kamu)
13
他 Ta
( dia)
14
有 You (mempunyai)
15
没 Mei
(batu)
( tidak )
E.Metode Pembelajaran : drill F. Langkah-langkah Kegiatan : 1. Kegiatan Pendahuluan •
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (5menit) commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Kegiatan Inti a. Pemaparan penggunaan you,meiyou
(10 menit)
b. Menulis menggunakan Shufa
(20 menit)
c. Memberikan PR
(3 menit)
(Setiap hari menulis Hanzi selama 15 menit ) d. Menanyakan kesulitan siswa selama KBM
(5 menit)
e. Memberikan PR dan menyimpulkan hal-hal yang telah dipelajari. (2 menit) G. Sumber Belajar Buku teks Percakapan Mandarin Modern 1, Pustaka Internasional, Bandunng, 2009, BAB 1 hal. 11-12, 中文,练习册第 1 册 A, beijing13-26 H. Media Buku teks, papan tulis ( white board ), LCD, koran , tinta, palet, kain lap.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD
: SD Marsudirini
Mata Pelajaran
: Bahasa Mandarin
Kelas / Semester
: IV A
Jenis Teks
: -
Tema
: Alam sekitar
Aspek / Skill
: Menulis
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Pertemuan ke
: Keenam
commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
A. Standar Kompetensi
:
Menulis informasi tentang alam sekitar dalam Hanzi dan Pinyin B. Kompetensi Dasar : Menulis Hanzi dengan tepat Menulis Hanyu Pinyin dan Shengdiao C. Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa dapat : Siswa dapat menulis dan membaca 10 aksara Hanzi. D. Materi Pembelajaran : Materi ujian 1. Menterjemahkan (Mandarin – Indonesia) a. huǒ b. tǔ c. shuǐ d. shí e. tión f. wǒ yǒu shān g. nǐ méi yǒu mù h. tā yǒu yue i. nǐ yǒu hé j. wǒ méiyǒu rì 2. Menulis Hanzi a. 土 commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. 日 c. 月 d. 火 e. 田 f. 我有石 g. 他没有山 h. 我有水 i. 你有禾 j. 他没有木
C. Metode Pembelajaran : D. Langkah-langkah Kegiatan : a. Kegiatan Pendahuluan •
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. (5 menit)
E. Kegiatan Inti a. Tanya jawab dan permainan tebak huruf.
( 10 menit)
b. Pengujian
(20 menit)
c. Memberikan PR
(3 menit)
(Setiap hari menulis Hanzi selama 15 menit ) d. Menanyakan kesulitan siswa selama KBM
(5 menit)
commit tohal-hal user yang telah dipelajari. (2 menit) e. Memberikan PR dan menyimpulkan
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
F. Sumber Belajar 中文。第一册练习册(A)暨南大学出版社,中国。广州 G. Media Buku teks, papan tulis ( white board ), LCD
3. Proses Belajar Mengajar 1. Jumat, 12 Mei 2010 Pada pertemuan pertama penulis akan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, peragaan. Saat ini suasa kelas sangat tenang dan tertib.Penulis menjelaskan nama 8 goresan dan cara menuliskannya, siswa memperhatikan penjelasan penulis lalu mencatat dalam buku catatan. Penulis
mengajarkan
cara
menghafal
nama
8
goresan
dengan
gerakan/peragaan, seluruh siswa berdiri dan mengucapkan nama delapan goresan dengan peragaan. Siswa melakukan drill menulis bentuk 8 goresan sambil mengucapkan namanya. Penulis menanyakan kepada siswa apa yang menjadi kesulitan dalam proses belajar. Penulis menyimpulkan kegiatan hari ini. 2. Jumat, 19 Mei 2010 Pada pertemuan kedua ini penulis akan menggunakan metode ceramah dan drill. Pertama-tama penulis memasuki kelas lalu ketua kelas memimpin memberikan salam kepada penulis. Penulis menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penulis menanyakan tentang nama goresan yang telah dipelajari pada pertemuam sebelumnya. Siswa dapat menjawab dengan lancar ketika penulis melakukan suatu peragaan nama goresan. Penulis mulai menuliskan urutan goresan sehingga membentuk sebuah aksara Mandarin. Siswa mencatat urutan goresan. Penulis mengajak siswa untuk melakukan latihan menulis aksara Mandarin. Penulis memberikan PR untuk menulis aksara Mandarin
setiap hari
menulis aksara Mandarin selama 15 menit. Penulis menyimpulkan apa yang telah dipelajari. 3. Jumat, 26 Mei 2010 Pada pertemuan ketiga ini penulis menggunakan metode tanya jawab dan pemberian tugas. Penulis menunjukan gambar aksara Mandarin dan siswa menjawab arti aksara Mandarin. Penulis membagikan buku ulangan dan lembar soal. Siswa mengerjakan dengan tertib. Setelah waktu ujian habis penulis mengumpulkan buku ulangan. Hambatan yang dihadapi. 27 siswa mengalami kesulitan pada menghafal urutan goresen, 5 siswa mengalami kesulitan dalam hal menghafal bentuk secara keseluruhan.5 siswa mengalami kesulitan dalam hal kesutitan dalam hal memahami makna dalam tulisan. Penulis mengumumkan pada pertemuan ke empat siswa akan belajar tentang Shufa, maka diharuskan membawa koran bekas, kain lap, palet. Penulis menyimpulkan pembelajaran. commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Jumat, 2 April 2010 Pada pertemuan keempat penulis menerapkan menulis aksara Mandarin menggunakan Shufa. Penulis memasuki kelas dan memberikan salam. Siswa terlihat sangat sibuk dalam menyiapakan alat peraga. Meja siswa kurang rapi dan bersih. Penulis menyampaikan tujuan pengajaran hari ini. Penulis menceritan tentang sejarah Shufa dan cara menggunakan maobi. Penulis menjelaskan tentang makna aksara mandarin. Penulis memutarkan cara menulis aksara Mandarin dengan slide LCD. Penulis memperagakan menulis aksara Mandarin menggunakan Maobi serta menceritakan tentang aksara radikalnya. Penulis menugaskan siswa untuk menulis Aksara Mandarin menggunakan Shufa Penulis memberikan PR menulis Aksara Mandarin. Penulis menanyakan masalah yang dihadai dalam proses pembelajaran. Hambatan yang ditemui 10 anak tidak membawa koran, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan lancar. 3 siswa menumpahkan tinta milik siswa lain sehingga kelas terlihat kotor. 5. Jumat, 9 April 2010 Pada pertemuan kelima penulis menggunakan metode drill dan tanya jawab. Penulis memberi tugas kepada siswa untuk menulis 5 kali pada setiap aksara Mandarin. Penulis menganjurkan pada siswa untuk membuat kalimat / kata-kata motivasi menggunakan maobi. Siswa mulai menulis menggunakan maobi sesuai dengan kreativitasnya. commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penulis menanyakan kesulitan yang dihadap anak dan membantu menyelesaikannya. Penulis memberikan tugas membuat 10 kalimat menggunakan
maobi
sesuai
dengan
kreativitas
anak.
Penulis
menyimpulkan kegiatan dan menutup kelas dengan sapaan. Hambatan yang di temui adalah 3 anak tidak membawa koran, 2 anak tidak membawa kain serbet, dan 2 anak menumpahkan tinta. 6. Jumat, 16 April 2010 Pada pertemuan keenam ini penulis menggunakan metode tanya jawab dan pemberian tugas. Penulis menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Penulis menunjukan gambar aksara Mandarin dan siswa menjawab arti aksara Mandarin. Penulis membagikan buku ulangan dan lembar soal. Siswa mengerjakan dengan tertib. Setelah waktu ujian habis penulis mengumpulkan buku ulangan. Penulis menyampaikan kata perpisahan dan harapan penulis kepada siswa. Penulis menutup kegitan belajar mengajar dengn berfoto bersama dan mengucapkan salam perpisahan.
C. Hasil Evaluasi 1. Evaluasi Kondisi awal IV A Berdasarkan pada tabel ketertarikan siswa dalam belajar bahasa Mandarin, kelas IVA adalah kelas yang memiliki 31 siswa yang menyukai bahasa Mandarin, 4 siswa merasa biasa saja dan hanya 2 siswa yang tidak tertarik belajar bahasa Mandarin, namun jika dilihat dari prestasi siswa commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dalam menulis aksara Mandarin sangat memprihatinkan. 17 siswa memiliki nilai dibawah 60. Jika dipersenkan sekitar 45% siswa memiliki nilai dibawah 60. Tabel 3.6. Ketertarikan Siswa Dalam Belajar Bahasa Mandarin
Sangat menarik Menarik Biasa saja Kurang menarik Sama sekali tidak menarik
Seberapa menariknya belajar bahasa Mandarin menurut anak-anak ? 17 14 4 1 1
Seberapa menarikkah pelajaran menulis Hanzi menurut anak-anak ? 18 15 2 2
Tabel 3.7. Daftar Nilai Sebelum Anak Mengenal Shufa 1
Bernadus Prakosa Setiawan A.N
35
2
Erza Jhuniza Vici Satria
30
3
80
4
Celina Febiola Febriyan Nurmas Gautama
5
Geasella Haylung Yuwono
90
6
Georgia Monica Candra
70
7
Joan Emilie Sulistya Putri
95
8
Rizky Hartono
60
9
Salsabila Alfianti Puteri
75
10 Sekar Arum Agatha Karinsia
60
11 Anastasia Kiranahita
40
100
12 Donny Hendrawan
40
13 Duhita Adwitya Hapsari
80
14 Fransisca Cahya Kartika
50
15 I. Made Aditya Laksana
60
16 Joshua Jaler Jendral
50
17 Leonardo Milenio Putra
60
18 Margaretha commit Yunitri to user
35
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
19 Monica Ardhika Anugrah
65
20 Rosita Rose Marry
55
21 Veronica Nhimas Ayuningtyas
35
22 Vincentius Stephen Santoso
50
23 Bernardus Alfin Kriscahya
40
24 Carolus Aditya Chandra
75
25 Clara Valentine Febiola
60
26 Mourin Fransisca
90
27 Thomas Serafim Desantos
55
28 Izha Adhi Natalendra
55
29 Johan Kartika Candra
45
30 Liliana Kitty Sozanolo
45
31 Lioni Christine Azali
60
32 Maria Paulina Kasni
85
33 Vina Angelika Handoko
35
34 Wahyu Budhi Utomo
70
35 Gregorius Aryo Danang
60
36 MA.Dian Pratiwi
50
37 Damiana Nirmala MA
95
NILAI RATA-RATA
60.4
2. Evaluasi Kondisi Terakhir IV A Setelah
mengikuti
penerapan
menulis
aksara
Mandarin
menggunalan Shufa nilai rata rata kelas menjadi 81,2. Nilai tersebut naik 20,8 dari nilai rata rata sebelumnya 60,4.enam siswa memiliki nilai 100. Siswa terlihat lebih kreatif dalam mengekspresikan kemampuan menulis aksara Mandarin, mereka menulis kata-kata motivatisi pada sebuah kertas lalu ditempelkan pada dinding kelas, papan mading. commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 3.8. Daftar Nilai Setelah Siswa Menerapkan Menulis Aksara Mandarin Menggunakan Shufa 1
Bernadus Prakosa Setiawan A.N
70
2
Erza Jhuniza Vici Satria
75
3
95
4
Celina Febiola Febriyan Nurmas Gautama
5
Geasella Haylung Yuwono
100
6
Georgia Monica Candra
85
7
Joan Emilie Sulistya Putri
95
8
Rizky Hartono
60
9
Salsabila Alfianti Puteri
100
10 Sekar Arum Agatha Karinsia
85
85
11 Anastasia Kiranahita
100
12 Donny Hendrawan
100
13 Duhita Adwitya Hapsari
95
14 Fransisca Cahya Kartika
100
15 I. Made Aditya Laksana
85
16 Joshua Jaler Jendral
60
17 Leonardo Milenio Putra
90
18 Margaretha Yunitri
60
19 Monica Ardhika Anugrah
85
20 Rosita Rose Marry
95
21 Veronica Nhimas Ayuningtyas
60
22 Vincentius Stephen Santoso
60
23 Bernardus Alfin Kriscahya
60
24 Carolus Aditya Chandra
90
25 Clara Valentine Febiola
90
26 Mourin Fransisca
95
27 Thomas Serafim Desantos
70
28 Izha Adhi Natalendra
60
29 Johan Kartika Candra
60
30 Liliana Kitty Sozanolo commit to user 31 Lioni Christine Azali
80 65
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
32 Maria Paulina Kasni
95
33 Vina Angelika Handoko
55
34 Wahyu Budhi Utomo
85
35 Gregorius Aryo Danang
90
36 MA.Dian Pratiwi
70
37 Damiana Nirmala MA
100
NILAI RATA-RATA
81.2
3. Evaluasi Keberhasilan Penggunaan Shufa dalam pengajaran menulis aksara Mandarin dapat meningkatkan prestasi anak. Terbukti dari meningkatnya nilai rata rata kelas dari 60,4 menjadi 81,2 . Sebelum penerapan pengajaran menulis aksara Mandarin menggunakan Shufa 17 anak memiliki nilai di bawah 60, setelah penerapan pengajaran menulis aksara Mandarin
menggunakan
Shufa hanya seorang anak yang memiliki nilai di bawah 60 (anak tersebut sebenarnya telah mengalami peningkatan dari nilai sebelumnya 35 menjadi 55). Anak juga mengalami peningkatan hasrat dalam menulis aksara Mandarin terbukti dari karya anak yang ditempel pada mading, lampion kertas, pintu kelas.
D. Hambatan dan Solusinya 1. Tinta sering tumpah dan mengotori tempat belajar. Solusinya adalah sebelum proses pembelajaran menulis aksara Mandarin dengan menggunakan Shufa guru wajib menyediakan kain pel didalam commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ruang belajar, sehingga jika sewaktu waktu tinta anak tumpah guru/siswa dapat langsung membersihkannya. 2. Anak sering lupa membawa koran/Maobi sebagai media menulis Hanzi Solusinya adalah setiap kertas koran (media untuk menulis Hanzi) yang sisa harus disimpan dalam lemari kelas, agar jika ada anak yang lupa membawa koran, anak tersebut dapat mengambil koran di dalam lemari, sehingga proses menulis aksara Mandarin dapat berjalan dengn lancar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Penerapan metode Shufa dalam pembelajaran menulis aksara Mandarin di SD Marsudirini Surakarta sangat berdampak positif terhadap peningkatan prestasi siswa. Tingkat pemahaman siswa terhadap unsur-unsur aksara Mandarin menjadi lebih komprehensif, siswa lebih interaktif dengan guru, siswa kritis terhadap materi yang disampaikan guru, nilai mata pelajaran bahasa Mandarin meningkat, terbukti dari hasil ujian yang mengalami peningkatan, ini merupakan indikator peningkatan prestasi belajar. Sebagai penerapan metode Shufa banyak ditemui hambatan. Misalnya, tinta sering tumpah dan mengotori tempat belajar, siswa sering lupa membawa koran dan Maobi (sebagai media menulis Hanzi). Melalui interaksi yang tercipta, hambatan tersebut dapat segera diatasi sehingga tidak mengganggu proses belajar, misalnya siswa sebelum dapat menggunakan media lain dalam menulis Hanzi, maupun guru cepat tanggap dengan menciptakan kegiatankegiatan baru terkait materi yang diajarkan.
B. Saran untuk SD Marsudirini Setelah melihat keadaan di dalam proses pembelajaran menulis Hanzi menggunakan Shufa, maka terdapat beberapa saran yang ingin penulis sampaikan untuk perbaikan, diantaranya adalah: commit to user
44
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Sekolah perlu memiliki alat peraga Maobi (kuas untuk menulis Hanzi) sehingga
proses
pembelajaran
menulis
aksara
Mandarin
dengan
menggunakan Shufa dapat berjalan dengan lancar. 2. Sekolah perlu menyedikan buku khusus untuk latihan menulis Hanzi yang sesuai dengan standar buku latihan menulis Hanzi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 1990. Dasar Kependidikan. Surakarta: FKIP UNS. Maslow, Abraham. 1984. Motivation and Personality. New York: Harper and Row. Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional:Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, Noehi. Et.all. 1998. Materi Pokok Psikologi Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka. Satrio, Adi. 2005. Kamus Ilmiah Populer. Visi7. Sukardi, Ketut. 1983. Psikologi Pendidikan Keluarga. Yogyakarta: Rosdakarya. Suparto. 2009. Percakapan Mandarin Modern. Bandung: Pustaka Internasional. Suparto.2002.Kemiripan Aksara Mandarin.Bandung.Puspaswara. Suparto.2002.Kamus Bushou Aksara Mandarin.Bandung.Pustaka Mandarin. Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana. Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
DATA MELALUI INTERNET http//www.baike.baidu.com [diakses, 4 Maret 2010] http//www.euroasiasoftware.com [diakses, 29 Maret 2010] http//www.kuang darwu.wordpress.com [diakses, 4 Maret 2010] http//www.shufa.com [diakses, 10 April 2010] http//www.suarajati.blogspot.com [diakses, 10 April 2010] commit to user
46