PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION POKOK BAHASAN KISAH SAHABAT ROSUL PADA SISWA KELAS V DI SDN SOROYUDAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANGTAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh NAMA
: Siti Isfirochah
NIM
: 11410185
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
i
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A LA T I GA Jl. Stadion No. 03 telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING Assalamu’alaikum Wr.Wb Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara Nama
: Istikomah
NIM
: 11410197
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: Peningkatan prestasi belajar agama Islam materi mengenal kisah nabi pada siswa kelas IV melalui penerapan pembelajaran Mind Map di SD Negeri Soroyudan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2011/2012.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 03 Agustus 2012
Pembimbing
Drs. Juz’an, M.Hum NIP.196110241989031002
ii
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) S A LA T I GA Jl. Tentara Pelajar 02 telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga PENGESAHAN KELULUSAN
SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN SMALL GROUP DISCUSSION PADA POKOK BAHASAN KISAH SAHABAT ROSUL DI SDN SOROYUDAN KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANGTAHUN PELAJARAN 2011/2012 DISUSUN OLEH NAMA : SITI ISFIROCHAH NIM
: 11410185
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga. pada tanggal 13 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S I Kependidikan Islam Susunan Penguji Ketua Penguji
: Drs.Mubasirun,M.Ag.
_____________________
Sekretaris Penguji
: Miftakhur Rif’ah,M.Ag
_____________________
Penguji I
: Beny Ridwan,M.Hum
___________________
Penguji II
: Fatchurrohman,M.Pd
_____________________
Penguji III
: Drs.Juz’an,M.Hum
_____________________ Salatiga, September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP.195808271983031002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Siti Isfirocahah
NIM
: 11410185
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah
Salatiga, ..... Agustus 2012
Penulis
Siti Isfirochah
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto=
(Q.S Al Mujadalah 11) 2. Tiada kesungguhan yang akan sia-sia.
Persembahan untuk : 1. Suamiku tercinta. 2. Semua anak dan cucuku yang kusayang 3. Kepala Sekolah dan teman-teman guru yang selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk selalu belajar 4. Almamaterku
v
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, inayah serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di dalam penulisan skripsi ini, kemudian sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat-sahabatnya. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah memberi kesempatan untuk menyelasaikan risalah ini. 2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua program Ekstensi STAIN Salatiga. 3. Bapak Drs. Juz’an, M.Hum sebagai pembimbing risalah ini yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan risalah ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya risalah ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan. Akhirnya penulis berharap semoga skrisi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan sumbangan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Penulis
Siti Isfirochah
vi
ABSTRAK
Isfirochah,Siti.. 2012. Peningkatan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran Small Group Discussion pada pokok bahasan kisah sahabat rosul Siswa Kelas 5 di SD Negeri Soroyudan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2011/2012. Pembimbing : Drs.Juz’an,M.Hum Kata Kunci : Pembelajaran kisah sahabat rosul, Pembelajaran Small Group Discussion.
Kemampuan siswa dalam pembelajaran kisah sahabat rosul di SD Soroyudan kecamatan Mertoyudan masih mencapai hasil kurang maksimal. Hal ini disebabkan karena kurang variatif dalam penggunaan metode yang diberikan kepada siswa. Guru masih banyak menggunakan metode ceramah dari pada penggunaan metode yang lain. Faktor lain kurangnya guru dalam menggunakan sarana dan alat peraga yang telah ada di sekolah. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan pembelajaran kisah sahabat rosul setelah penerapan pembelajaran melalui penggunaan Small Group Discussion, perubahan sikap dalam belajar setelah mengikuti pembelajaran Small Group Discussion. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Menggambarkan peningkatan pembelajaran dan prestasi siswa setelah mengikuti pembelajaran melalui Small Group Discussion, dan perubahan sikap pada siswa. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan tehnik pengumpulan data, yaitu tes, observasi dan catatan selama penelitian berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kisah sahabat rosul di SD Soroyudan melalui penerapan Small Group Discussion. Kemampuan siswa dalam pembelajaran kisah sahabat rosul pada kelas 5 di SD Soroyudan Mertoyudan Magelang setelah adanya penelitian ini, hal ini tebukti sebelum penelitian atau pra siklus hasil yang dicapai pada tes adalah 62.12 %, siklus I 63.48 % dan pada siklus II meningkat menjadi 72.12 %. Hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran kisah sahabat rosul melalui penerapan pembelajaran Small Group Discuccion dapat meningkatkan kemampuan siswa. Diharapkan penelitian memberikan masukan bagi sekolah lain dan memberi dampak positif pada sekolah ini .
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ ii PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi ABSTRAK ................................................................................................................ vii DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii DAFTAR TABEL..................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………
3
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………..
4
D. Hipotesis Tindakan ………………………………………………
4
E. Kegunaan Penelitian ……………………………………………… 5 F. Definisi Operasional
………………………………………… 5
G. Metode Penelitian …………………………………………………. 7 H. Sistematika Penulisan ………………………………………… .. BAB II
BAB III
18
Kajian Pustaka 1.Prestasi Belajar ………………………………..…….……… .. ….
20
2.Pembelajaran Small Group Discussion…………………………….
29
3.Tinjauan Materi ………………. …………………………… ….
31
Pelaksanaan Penelitian
viii
BAB IV
A. Desain Penelitian……………..……………………..…………..
33
B.
36
Rencana penelitian…….…………………………………….…..
Pelaksanaan Penelitian A. Hasil Penelitian…. ………………………………………………. 42 B. Pembahasan………………
……………………………… 66
C. Keterbatasan Penelitian...…………..……………………………….69 BAB V
Penutup A. Kesimpulan ………………………………………………………. 70 B. Saran ……………………………………………………………… 70
Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Penulis
ix
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Hasil tes pra siklus ……………………………………
43
2. Tabel 2 Observasi siklus I ……………………………………..
50
3. Tabel 3 Rekapitulasi hasil tes siklus I …………….............. . 4. Tabel 4. Persentasi jumlah siswa Siklus I...............................
51 52
5. Tabel 5. Hasil Observasi Siklus II... ……………………………
62
6. Tabel 6. Hasil prestasi siklus II ………….......…………………
63
7. Tabel 7. Persentasi Jumlah siswa siklus II ……………………
64
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat hidup 2.Rencana Pelaksanaan Pelajaran. 2. Silabus. 3. Soal siklus I dan II 4. Surat izin Penelitian. 5. Dokumentasi. 6. Denah Sekolah.
xi
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diwujudkan melalui proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini berlangsung melalui interaksi antara guru dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan mengalami proses perkembangan ke arah yang lebih baik dan bermakna. Peserta didik memerlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif dalam melampaui tahapan-tahapan belajar secara bermakna dan efektif sehingga menjadi pribadi yang percaya diri, inovatif, dan kreatif (M. Surya, 1992:179). Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengelolaan proses pembelajaran yang efektif merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran yang bermuara akan meningkatkan prestasi belajar siswa (Chabibah, 2006 : 24). Terkait dengan proses pembelajaran, guru memiliki peran sentral berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran, sebab guru dalam posisi ini bertindak sebagai perancang atau desainer sekaligus pengelola proses pembelajaran sedemikian hingga hasil dari proses pembelajaran tersebut tercapai. Namun demikian, peran guru dalam mendesain dan mengelola proses belajar mengajar di kelas seringkali dihadapkan pada kondisi-kondisi dimana rancangan pembelajaran yang didesainnya tidak berjalan dengan lancar sesuai harapan.
2
Tidak berkembangnya salah satu faktor dalam proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar yaitu guru, murid, materi dan metode pembelajaran sudah barang tentu berpengaruh pada proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Bahkan kondisi tersebut akan berpengaruh pula pada hasil pembelajaran terutama tampak pada hasil belajar siswa. Kondisi demikian terjadi pula pada kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam di kelas V SDN Soroyudan, dimana dari kondisi awal kegiatan belajar mengajar di SDN Soroyudan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menunjukkan hasil belajar siswa rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM) dimana dari 33 siswa, 19 orang siswa atau 80 % siswa kelas V hasil belajarnya kurang dari 65 sebagai batas SKM. Hasil refleksi diri menunjukkan bahwa rendahnya prestasi belajar tersebut diantaranya adalah sikap pasif siswa dalam proses pembelajaran, proses pembelajaran yang monoton dan kurang bervariasi, dominasi guru masih sangat besar sehingga siswa kurang mandiri sehingga mempengaruhi prestasi belajar. Dari refleksi tersebut, akar permasalahan yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi pada intinya adalah penggunaan metode pembelajaran yang dalam hal ini guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga kurang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan metode yang dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan mengurangi dominasi guru dalam pengajaran dengan
3
harapa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk tujuan tersebut dalam penelitian ini diterapkan metode pembelajaran kooperatif dengan model pencapaian konsep. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang diberi judul” Peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran Small Group Discussion pada pokok bahasan kisah sahabat rosul di kelas V SDN Soroyudan, Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2011/2012. Identifikasi masalah merupakan interpretasi guru : a. Siswa mengalami kesulitan belajar yang disebabkan oleh metode yang disampaikan oleh guru. b. Kesulitan belajar siswa nampak pada menurunnya motivasi belajarnya c. Menurunnya motivasi siswa menyebabkan hasil penilaian siswa yang diperoleh kurang maksimal
B. Rumusan Masalah. Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : -Apakah
Penerapan
pembelajaran
Small
meningkatkan prestasi hasil belajar siswa ?.
Group
Discussion
dapat
4
C. Tujuan penelitian. 1. Tujuan penelitian a. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode tehnik Small Group Discussion. b.Untuk mengetahui seberapa jauh penggunaan
metode tehnik Small
Group Discussion terhadap hasil belajar siswa SDN Soroyudan Magelang 2. Kegunaan Penelitian. a. Untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa khususnya kelas V. b.Mengembangkan metode pembelajaran Cooperatif Learning. c.Memberikan motivasi guru untuk menerapkan metode pembelajaran terpadu d. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan Nasional.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan. Menurut Sutrino Hadi (1982) Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan.. Ha
: Metode Tehnik Small Group Discussion dapat meningkatkan prestasi hasill belajar siswa pada mata pelajaran kisah sahabat rosul kelas V SDN Soroyudan Magelang
5
Ho
: Metode Small Group Discussion tidak dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas V SDN Soroyudan Magelang
Sedangkan Indikator keberhasilan penulisan ini adalah : 1. Hasil penilaian siswa non tes jenis perhatian siswa mencapai 85 %. 2. Hasil penilaian siswa non tes jenis aktivitas siswa mencapai 85 %. 3. Hasil tes secara individu mencapai nilai 70 dan nilai rata-rata secara prosentasi kelas mencapai 85 %
E. Kegunaan Penelitian. a. Untuk meningkatkan Prestasi belajar siswa khususnya kelas V. b. Mengembangkan metode pembelajaran Cooperatif Learning sehingga pembelajaran kisah sahabat rosul tidak monoton. c. Memberikan motivasi guru untuk menerapkan metode pembelajaran terpadu d. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan Nasional.
F. Definisi Operasional. Peneliti mengambil judul ”Peningkatan Prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran small group discussion pada pokok bahasan kisah sahabat rosul di kelas V SD Soroyudan Mertoyudan Magelang” Maka untuk memperjelas istilah pengertian judul tersebut diatas perlu kita jelaskan istilah-istilah kata tersebut:
6
1.
Pengertian Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti (lapis dari sesuatu yang bersusun), sedangkat kata peningkatan atau meningkat artinya selalu meningkat (naik, bertambah dsb) (Poerwodarminto, 1976 : 1078).
2.
Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas dan setelah belajar orang memiliki pengetahuan, sikap dan nila.(Dimyati, 2006 : 10).
3.
Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam penegertian ini secara implisit dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan (Hamzah B.Uno, 2007 : 83).
4. Menurut Hasan Alwi, dkk (2005: 895) prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). W.S. Winkel (Margi Astuti, 2007:15) mengemukakan bahwa prestasi adalah bukti yang dapat dicapai siswa dalam waktu tertentu dan dapat diukur dengan suatu alat atau tes. 5. Hasil belajar siswa adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Menurut Gagne belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam disposisi atau kapabilitas seseorang, dalam kurun waktu tertentu, dan bukan semata-mata sebagai proses pertumbuhan.(Dimyati,2006: 10) 6. Secara bahasa Small adalah kecil, Group adalah Kelompok, dan Discussion adalah kegiatan membincangkan suatu masalah dan
7
menyamakan antar persepsi antara dua orang atau lebih. Jadi Small Group Discussion adalah mendiskusikan suatu masalah dalam suatu kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5 orang.
G. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2010: 9). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif kualitatif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Ada beberapa bentuk penelitian tindakan yang perlu diketahui dan satu dengan yang lain ada persamaan dan ada perbedaannya. Menurut Oja dan Sumarjan (Kasihani Kasbollah E. S, 1999: 121-124), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung pada tujuan utamanya atau pada apa yang ditekankan, tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan peneliti luar, proses yang digunakan dalam melaksanakan penelitian, hubungan antara proyek dan sekolah, serta hasil proyek. Dalam bagian ini dikemukakan empat bentuk penelitian tindakan yaitu: a) Penelitian tindakan guru sebagai peneliti, b) Penelitian tindakan kolaboratif, c) Penelitian tindakan simultan terintegrasi,
8
d) Penelitian tindakan administrasi sosial eksperimental. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru SD Negeri Soroyudan Magelang. Maksudnya adalah peneliti dengan guru kelas bekerja sama dalam melaksanakan proses pembelajaran. Penelitian ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan subjek dengan cara menerapkan suatu metode baru yang dirasa memiliki beberapa kelebihan. 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Soroyudan Magelang Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Penulis mengambil lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan karena peneliti adalah guru Pendidikan Agama Islam pada sekolah ini, sehingga memudahkan penulis untuk mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian. Jumlah seluruh siswa adalah 242 siswa, sedangkan yang dijadikan sample penelitian adalah siswa kelas 5 berjumlah 33 yang terdiri dari 22 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan 2. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Soroyudan Magelang Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang pada bulan April 2012. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Soroyudan Magelang Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah seluruh siswa kelas V adalah 34 siswa yang terdiri dari 22 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan. Profil kelas sebelum dilakukan tindakan menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes prestasi belajar Pendidikan Agama
9
Islam pada materi kisah sahabat rosul
pada siswa kelas V SD Negeri
Soroyudan Magelang tergolong masih rendah dengan nilai anak rata-rata dibawah KKM. Gambaran ini dijadikan pangkal dalam melihat berbagai permasalahan pembelajaran Pendidikab Agana Islam di kelas V SD Negeri Soroyudan Magelang. Kurangnya penerapan metode yang bervariasi dan penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran menyebabkan pembelajaran bersifat monoton dan siswa cenderung pasif. Guru merasa kurang puas dengan hasil yang telah dicapai oleh siswa. Secara umum diharapkan agar keaktifan dan prestasi belajar siswa dapat meningkat dengan variasi media pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 3.Model Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model classroom action research spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Robin McTaggart (Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2010: 20). Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dianggap sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan.
10
Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus, dengan setiap siklusnya meliputi tahapan planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (observasi), dan reflection (refleksi). Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi awal yang berupa wawancara dengan guru kelas dan karakteristik siswa. Berdasarkan wawancara dan observasi tersebut, kemudian diterapkan tindakan pembelajaran melalui variasi media pembelajaran dalam pembelajaran kisah sahabat rosul Bentuk desain dari Kemmis dan McTaggart (Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2010: 20) terlihat seperti berikut.
Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis dan Taggart Keterangan: Siklus I
Siklus II
: 1. Perencanaan I 2. Tindakan I 3. Observasi I 4. Refleksi I : 1. Perencanaan II 2. Tindakan II 3. Observasi II 4. Refleksi II
11
Siklus berikutnya Pada setiap siklusnya direncanakan akan dilaksanakan selama 4 jam pelajaran atau 2 kali pertemuan. Secara rinci langkah-langkah dalam setiap siklus dijabarkan sebagai berikut. 1.
Siklus I a. Perencanaan (planning) Pada tahap perencanaan ini peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan, yakni: 1) Menyusun RPP siklus I yang kemudian dikonsultasikan dengan guru lain yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 2) Menyusun LKS dengan memperhatikan pertimbangan guru 3) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap pembelajaran. Pada siklus I, media yang akan digunakan adalah media gambar. 4) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan siklus I di kelas yang digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui variasi media pembelajaran. 5) Menyusun dan mempersiapkan soal tes untuk siswa. Tes akan diberikan pada akhir pembelajaran dan pada akhir siklus. Soal tes disusun oleh peneliti
12
b. Guru perlu memiliki pengetahuan, dan keterampilan mengenai porses belajar mengajar. Oleh sebab itu, , c. Pelaksanaan (action) Pada tahap pelaksanaan ini, guru melaksanakan pembelajaran melalui variasi media pembelajaran dengan model pembelajaran Small Group Discussion. Guru yang melaksanakan pembelajaran adalah peneliti. Selama pembelajaran berlangsung, guru akan mengajar berdasarkan RPP yang telah disusun. Sementara itu teman guru peneliti sebagai observer I bersama dengan observer II mengamati aktivitas dan perilaku siswa pada saat pembelajaran di kelas. Tindakan yang dilakukan sifatnya fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Pada siklus I, tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan Awal a) Siswa dikondisikan untuk memulai pelajaran. b) Siswa mendengarkan apersepsi yang sedang disampaikan oleh guru. c) Siswa mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. 2) Kegiatan Inti a) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. b) Masing-masing kelompok mendapatkan soal LKS.
13
c) Siswa bersama kelompoknya mengerjakan soal LKS. d) Setelah selesai mengerjakan soal LKS, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi LKS. e) Siswa dan guru membahas soal LKS. f)
Siswa yang lain memperhatikan, guru memberi tanggapan dan pembenaran atas hasil diskusi.
g) Siswa diminta untuk memperhatikan yang berhubangan dengan materi yang dibawa oleh guru dan mengamatinya. h) Siswa dan guru melaksanakan tanya jawab berkaitan dengan pembelajaran tersebut. 3) Kegiatan Akhir a) Siswa diminta untuk menyimpulkan materi pelajaran. b) Siswa diberi soal evaluasi secara individu. c) Siswa bersama guru membahas soal evaluasi. d) Siswa bersama guru melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari. d. Observasi (observation) Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan sebagai upaya mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran kisah sahabat rosul dengan variasi media pembelajaran. Observasi dilaksanakan oleh peneliti sebagai observer I bersama dengan observer II menggunakan pedoman observasi yang telah dipersiapkan. Pada
14
tahap ini, dilakukan observasi terhadap semua proses tindakan, hasil tindakan, situasi tindakan, dan kendala-kendala tindakan. e. Refleksi (reflection) Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh selama observasi, yaitu data yang diperoleh dari lembar observasi dan mengenai hasil pengamatan yang dilakukan baik kekurangan maupun ketercapaian dalam pembelajaran. Refleksi bertujuan
untuk
mengetahui
kekurangan-kekurangan
maupun
kelebihan-kelebihan yang terjadi selama pembelajaran. Apabila telah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I, dapat ditentukan rencana yang akan dilaksanakan pada siklus II. 2. Rancangan Siklus Berikutnya Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus I. Tahapan pada siklus II hampir sama dengan siklus I. Jika dievaluasi pada akhir siklus II tidak terjadi peningkatan dilaksanakan siklus ke III yang tahap-tahapnya seperti pada tahap I dan tahap II. Siklus berhenti jika indikator keberhasilan sudah tercapai. 4. Instrumen Penelitian Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan lembar observasi, dan tes. 1.
Lembar Observasi
15
Dalam Nana Sudjana (2005: 66) pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Tipe-tipe pengamatan yaitu: pengamatan terstruktur (pengamatan berpedoman), pengamatan tidak terstruktur (pengamatan tidak berpedoman). Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi atau pengamatan guna memperoleh data yang diinginkan. Lembar observasi ini terdiri dari lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Lembar observasi guru dan lembar observasi siswa berbentuk checklist dengan pilihan “ya” dan “tidak” untuk menandai terjadi tidaknya aktivitas siswa dalam kegiatan yang direncanakan dalam RPP. 2. Tes Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam penelitian. Tes ialah seperagkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka. Adapun jenis tes dalam penelitian adalah tes prestasi belajar dan tes kecerdasan (Nana Sudjana, 2005: 78-79).
16
Dalam penelitian ini tes digunakan sebagai pedoman untuk memperoleh data prestasi belajar. Terdapat dua tes yang diberikan kepada siswa seperti berikut. a. Tes diberikan pada akhir pertemuan yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar daya serap dan pemahaman siswa terhadap bahan ajar yang disampaikan. b. Tes diberikan pada akhir siklus yang sigunakan untuk menunjukkan prestasi belajar yang dicapai pada setiap siklus. Yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerapkan variasi media pembelajaran. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting. Pembuatan catatan lapangan berdasarkan hasil observasi berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi antar guru dan siswa, interaksi siswa dengan siswa. Aspek perencanaan, pelaksanaan, diskusi, dan refleksi dituangkan secara deskriptif dalam lapangan. 4. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumen tersebut berupa foto yang memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan siswa. Foto berfungsi untuk merekam berbagai kegiatan di dalam kelas dan
17
menggambarkan aktivitas siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Validasi instrumen dilakukan dengan konsultasi kepada guru lain dan dosen pembimbing. Kisi-kisi soal tes yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan dikembangkan dengan buku sumber mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Dasar kelas V yang relevan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada materi kisah sahabat rosul. Pengambilan keputusan valid atau tidaknya baik soal tes dan lembar observasi berdasarkan kisi-kisi yang ditetapkan telah disetujui oleh dosen pembimbing sebagai expert judgement. 5. Analisis Data Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi dalam proses pembelajaran dan tes prestasi belajar. 1.
Analisis data observasi Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merefleksi
hasil
observasi
terhadap
proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan oleh guru dan siswa. Data yang berupa kata-kata atau kalimat dari hasil observasi diolah menjadi kalimat yang bermakna dan dianalisis secara kualitatif. Data observasi yang telah diperoleh dihitung kemudian diwujudkan dalam persentase. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran. Hasil analisis data observasi kemudian disajikan secara deskriptif.
18
2. Analisis tes prestasi belajar Data hasil tes prestasi belajar siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif. a. Data prestasi belajar siswa yang telah diperoleh setiap akhir siklus dihitung kemudian diwujudkan dalam persentase. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran. Hasil analisis data prestasi belajar siswa kemudian disajikan secara deskriptif. b. Hasil tes belajar siswa pada akhir siklus juga dihitung nilai rataratanya. Hasil tes pada akhir siklus I dibandingkan dengan siklus II. Jika mengalami kenaikan maka diasumsikan variasi media pembelajaran dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
G. Sistematika Penulisan Dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan berisi tentang, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Identifikasi Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan, Definisi Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
19
Bab II Kajian Pustaka yang berisi tentang : Prestasi Belajar, Pembelajaran small group discussion, dan Tinjauan Materi Bab III Pelaksanaan Penelitian yang berisi tentang: Gambaran Umum lokasi dan Subyek Penelitian, Deskripsi Pelaksanaan siklus I dan Deskripsi Pelaksanaan siklus II Bab IV adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang: Deskripsi Persiklus dan Pembahasan siklus I dan siklus II Bab V Penutup berisi tentang Kesimpulan dan Saran
20
BAB II KAJIAN TEORI 1. Prestasi Belajar Menurut Hasan Alwi, dkk (2005: 895) prestasi diartikan sebagai hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). W.S. Winkel (Margi Astuti, 2007:15) mengemukakan bahwa prestasi adalah bukti yang dapat dicapai siswa dalam waktu tertentu dan dapat diukur dengan suatu alat atau tes. Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam komponen ini meliputi antara lain tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-modul pengembangan kurikulum. Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan psikis dan fisik yang saling bekerjasama secara terpadu dan komprehensif integral (Syaiful Sagala, 2010:11) Belajar menurut Anita E. Woolfolk (Conny R. Semiawan, 1999:245) terjadi ketika pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan dan perilaku yang relatif permanen pada individu. Pengertian ini juga didukung oleh Peter C. Gega (Sri Rumini, dkk, 1998: 156), belajar dapat didefinisikan sebagai akibat pengalaman. Belajar bukanlah semata-mata mengumpulkan dan menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi. Bukan pula sebagi latihan belaka seperti latihan membaca dan menulis. Belajar
21
adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Oemar Hamalik, 2004: 27). Menurut Slameto (2003: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Gagne (Dimyati dan Mudjiono 2006:10) mengartikan belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, belajar diartikan berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Hasan Alwi, 2005 :17) B. R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson (Patta Bundu, 2006:14), mengemukakan lima hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan belajar, yaitu: belajar menunjuk pada suatu perubahan tingkah laku, perubahan tingkah laku tersebut relatif menetap, perubahan tingkah laku tidak segera terjadi mengikuti pengalaman belajar, perubahan tingkah laku merupakan hasil pengalaman dan latihan, dan pengalaman dan latihan harus diberi penguatan. Pendapat yang sedikit berbeda dikemukakan oleh Sally Brown dan Peter Knight (Patta Bundu, 2006: 14), bahwa intisari belajar hakikatnya adalah “changes in knowledge, understanding, skills, and attitudes brought about by experience and reflection upon that experience”. Dengan kata lain, inti
belajar
adalah
adanya
perubahan
pengetahuan,
pemahaman,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh melalui pengalaman dan refleksi. Lebih jauh, dikemukakan ciri-ciri utama yang dimiliki dari definisi belajar
22
adalah belajar merupakan satu peningkatan pengetahuan, belajar adalah mengingat, belajar adalah penemuan fakta atau prosedur yang akan digunakan, belajar adalah membuat sesuatu itu bermakna, dan belajar adalah menyadari kenyataan. Beberapa ahli pendidikan telah merumuskan dan menafsirkan pengertian tentang belajar. Dan pengertian belajar itu sendiri berbeda antara satu dengan yang lainnya. Menurut Thorndike (Asri C. Budiningsih 2006:21), belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalaui alat indera. Respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan atau gerakan atau tindakan. Arthur T. Jersild (Syaiful Sagala, 2010: 12) menyatakan bahwa belajar adalah “modification experience and training” yaitu perubahan atau membawa akibat perubahan tingkah laku dalam pendidikan karena pangalaman dan latihan atau karena mengalami latihan. Menurut Oemar Hamalik (2004: 29) belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Menurut teori behaviorisme, belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan pembentukan hubungan antara stimulus dan respons (Oemar Hamalik, 2004: 39) dan menurut teori psikologi Gestalt, belajar mengutamakan aspek pemahaman (insight) terhadap situasi problematis (Oemar Hamalik, 2004: 41).
23
Dari beberapa batasan belajar yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah yang secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Adapun ciri–ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar menurut Slameto (2003: 3) adalah sebagai berikut. a.
Perubahan terjadi secara sadar
b.
Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
c.
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d.
Perubahan belajar bukan bersifat sementara
e.
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
f.
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Dalyono (2009: 249), faktor- faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut. a.
Faktor Internal Faktor internal (dari dalam) adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang berasal dari siswa yang sedang belajar. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut. 1) Faktor yang bersifat fisiologis Kondisi
fisiologis
umumnya
sangat
berpengaruh
terhadap belajar seseorang, misalnya orang yang sangat sehat jasmaninya akan lebih mudah belajarnya dibanding dengan
24
orang yang dalam keadaan lemah. Di samping kondisi fisiologis umum yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama penglihatan dan pendengaran. 2) Faktor yang bersifat psikologis Beberapa faktor psiologis yang utama, yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut. a) Kecerdasan Kecerdasan mempunyai peranan penting yang sangat besar dalam proses keberhasilan seseorang dalam belajar sesuatu. Orang cerdas akan cepat menguasai pelajaran dibanding dengan orang yang kurang cerdas, meskipun fasilitas dan waktu yang digunakan untuk mempelajari materi sama. b) Bakat Bakat adalah suatu keadaan sifat-sifat seseorang. Seseorang yang mempunyai bakat tertentu akan mudah menyelesaikan atau memecahkan masalah dibandingkan dengan orang yang tidak sehat. c) Minat Dengan adanya minat dalam diri seseorang belajar maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik dibandingkan otang yang tidak mempunyai minat. d) Motivasi
25
Motivasi merupakan dorongan bagi diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu. Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi untuk belajar maka orang tersebut
berusaha
dengan
sungguh-sungguh
untuk
melakukannya agar tercapai hasil belajar yang memuaskan. e) Emosi Keadaan emosi yang labil seperti mudah marah, mudah tersinggung, merasa tertekan, merasa tidak aman dapat mengganggu keberhasilan anak dalam belajar seseorang cenderung lebih berhasil dalam melaksanakan kegiatan belajar apabila orang tersebut didasari oleh perasaan aman, gembira dan bebas. f) Kemampuan kognitif Kemampuan kognitif adalah kemampuan menalar atau penalaran yang dimiliki oleh para siswa. Kemampuan penalaran yang tinggi akan memungkinkan seseorang dapat belajar lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan penalaran sedang. b.
Faktor eksternal Faktor eksternal (dari luar) adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut. 1) Faktor lingkungan
26
a) Lingkungan alami Lingkungan alami merupakan kondisi alam yang dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar, seperti suhu, udara, kelembaban udara, cuaca, dan musim yang berlangsung termasuk di dalamnya kejadian-kejadian yang ada, misalnya udara yang segar akan memberikan kondisi yang lebih baik untuk belajar dari pada udara yang panas. b) Lingkungan sosial Lingkungan sosial misalnya pengaruh keluarga di mana hubungan antara anak dengan orang tua harmonis, penuh pengetian, kasih sayang dan akrab, hal ini memungkinkan anak belajar dengan baik karena di samping memberi dorongan untuk belajar, orang tua akan membantu menciptakan situasi belajar yang baik. 2) Faktor instrumen Faktor instrumen adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil
belajar yang
diharapkan. Faktor inilah yang dapat dimanipulasikan untuk mencapai tujuan belajar yang telah dirancang. Faktor instrumen antara lain sebagai berikut. a) Kurikulum Kurikulum
yang
baik,
jelas,
dan
mantap
memungkinkan siswa belajar lebih baik dibandingkan siswa
27
yang mendapatkan kurikulum belum mantap seiring adanya perubahan-perubahan b) Program Program yang jelas tujuan, sasaran, waktu, dan kegiatannya dapat dilaksanakan dengan mudah akan membantu siswa dalam proses belajar. Sebaliknya jika program-programnya tidak jelas tujuan, sasaran, waktu, dan kegiatannya maka siswa akan mendapatkan kesulitan dalam proses belajar. c) Sasaran dan fasilitas Alat-alat pelajaran lengkap, perpustakaan yang memadai merupakan faktor pendukung keberhasilan siswa dalam belajar. Sarana dan fasilitas lain seperti asrama, kantin, koperasi, bursa yang dimiliki sekolah juga dapat memberikan kemudahan bagi para siswa. d) Guru dan tenaga pengajar Guru sebagai tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar
melatih
dan
meneliti,
mengembangkan,
mengolah, dan atau memberikan pelayanan khusus dalam bidang
pendidikan.
Dengan
demikian
guru
sangat
berpengaruh besar terhadap perkembangan pembelajaran siswa didik.
28
Menurut
S.
Nasution
(1999:
17)
prestasi
belajar
adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa, dan berbuat. Sementara
itu
menurut
Hadinoto
(Thullus
Hidayat,
1993:
20)
mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan seseorang dalam belajar, kemampuan seseorang dalam menguasai sejumlah program pelajaran setelah program pelajaran itu selesai. Menurut Bloom (dalam Reni Akbar dan Hawadi, 2006: 68), prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan daya analisis, sintesis, dan evaluasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi belajar terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb). Sedangkan belajar berarti, (1) Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, (2) Berlatih, (3) Berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Jadi prestasi belajar berarti penilaian usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf atau simbol yang dapat dinyatakan mencerminkan hasil yang dicapai oleh siswa dalam periode tertentu. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan dan dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf, maupun kalimat yang
29
menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. 2.Pembelajaran Small Group Discussion. Secara bahasa Small adalah kecil, Group adalah Kelompok, dan Discussion
adalah
kegiatan
membincangkan
suatu
masalah
dan
menyamakan antar persepsi antara dua orang atau lebih. Jadi Small Group Discussion adalah mendiskusikan suatu masalah dalam suatu kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5 orang. Kita sebagai pendidik harus bisa memakai metode yang tepat dan sesuai. Jangan hanya memakai metode tradisional saja, missal metode ceramah dan penugasan. Namun bisa juga memakai metode baru yang mulai berkembang dan sesuai zaman. Dari strategi baru dalam pembelajaran tersebut, sebenarnya bisa digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini sebagai upaya pengembangan dari metode-metode lama yang kadang dianggap kurang banyak melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode Small Group Discussion. Tujuan dari penerapan strategi ini adalah agar peserta didik memiliki keterampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Small Group Discussion dapat diartikan dengan diskusi kelompok kecil. Sedangkan langkah-langkah penerapannya adalah sebagai berikut (LPTK IAIN Walisongo, 2011: 37) :
30
1.
Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (maksimal 5 murid) dengan menunjuk ketua dan sekretaris
2.
Berikan soal studi kasus (yang dipersiapkan oleh guru) sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Contoh: SD Kls V tentang Kisah sahabat rosul
3.
Instruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban soal tersebut
4.
Pastikan setiap anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi
5.
Instruksikan setiap kelomok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas
6.
Klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut (Guru) Tujuan penerapan strategi ini adalah: agar peserta didik memiliki
keterampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat adanya kelemahan-kelemahan di atas, maka guru yang berkehendak
menggunakan
metode
kerja
kelompok
sebaiknya
mempersiapkan segala sesuatunya dengan rapi dan sistematis terlebih dahulu. Dan dalam hal ini, peran guru sebagai encourager yang membeir encouragement (dorongan semangat dan membesarkan hati) sangat diperlukan, terutama oleh peserta yang tergolong kurang pintar atau pendiam.
31
3. Materi Pendidikan Agama Islam. Materi Pendidikan Agama Islam untuk kelas 5 semester II seperti yang tercantum dalam buku pendidikan agama islamyang diterbitkan dari Tiga serangkai karangan MA Maksum adalah sebagai berikut : Standar Kompetensi Al-Qur’an 6.Mengartikan AlQur’an surah pendek pilihan
Akidah 7.Mengenal rasulrasul Allah swt.
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
Keterangan
6.1 Membaca Q.S. 15 jam pelajaran al-Ma’un dan (5x pertemuan) 1 kali pertemuan 3 al-Fil jam pelajaran 6.2 Mengartikan Q.S al-Ma’un dan al-Fil 7.1 Menyebutkan 12 jam pelajaran nama-nama (4x pertemuan) rasul aallah swt. 7.2 Menyebutkan nama-nama rasul ulul azmi dari para rasul. 7.3 Membedakan nabi dan rasul.
Tarikh 8.Menceritakan 8.1 Menceritakan kisah sahabat kisah Khalifah nabi. Abu Bakar asSiddiq r.a. 8.2Menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab r.a. Akhlah 9.Membiasakan 9.1Meneladani perilaku terpuji. kisah Khalifah Abu Bakar asSiddiq r.a. 9.2Meneladani kisah Khalifah Umar bin Khattab r.a.
12 jam pelajaran (4 x pertemuan)
12 jam pelajaran (4 x pertemuan)
32
10.115 jam pelajaran (5x pertemuan) Fikih 10.Mengenal puasa Mernyebutka wajib n ketentuanketentuan puasa Ramadhan. 10.2 menyebutkan hikmah puasa Ramadhan
Materi yang dijadikan subyek penelitian tindakan kelas adalah Tarikh: 8. Menceritakan kisah sahabat nabi, 8.1 Menceritakan kisah Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq ra. Dan 8.2. Menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab ra. a. Kisah Kholifah Abu Bakar As shiddiq ra. Terdiri dari kisah beliau sebelum masuk islam, berjuang dalam islam, diangkat menjadi kholifah dan alangkah-langkah beliau menghadapi kaum murtad. b. Kisah kholifah Umar bin Khottob. Meliputi, biografi Umar bin Khottob ra, kisah masuknya islam, terpilihnya menjadi kholifah kedua, perjuangan beliau dalam Islam.
33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (classroom action research),
karena
penelitian
dilakukan
untuk
memecahkan
masalah
pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti, 1997:8) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam, yaitu: a) guru bertindak sebagai peneliti, b) penelitian dan kolaboratif, c) simultan terintegratif, dan d) administrasi sosial eksperimental. Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti di Kelas V SDN Soroyudan Mertoyudan Magelang. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Suwarsih Madya, 1994 : 25) yang terdiri dari dua siklus.
Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan (Supartinah, 2007 : 21) Penelitian dilakukan dalam bentuk siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi.
34
1. Perencanaan Sebelum melakukan tindakan perbaikan, terlebih dahulu tim peneliti membuat perencanaan yang meliputi: a. Penyiapan langkah-langkah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Small Group Discussion mulai dari siklus I sampai dengan siklus II. Namun perencanaan yang disusun bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan dalam pelaksanaanya. b. Menyusun pedoman observasi dalam pelaksanaan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Small Group Discussion. c Menyusun perangkat eveluasi proses dan hasil. 2. Pelaksanaan Pembelajaran/ Penelitian Tindakan Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran menurut skenario yang telah disiapkan sebelumnya,
yaitu tindakan dipandu oleh
perencanaan yang telah disusun secara rasional. Sehingga sifat skenario tindakan adalah fleksibel dan terbuka terhadap perubahan dalam pelaksanaannya. Dengan kata lain, tindakan bersifat tidak tetap dan dinamis, serta memerlukan keputusan cepat terhadap sesuatu yang perlu dilakukan. 3. Melaksanakan Observasi Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Obeservasi terhadap proses tindakan yang dilaksanakan
untuk
mendokumentasikan
pengaruh
tindakan
yang
berorientasi pada masa yang akan datang, dalam hal ini adalah kegiatan
35
selanjutnya, serta digunakan sebagai dasar untuk kegiatan refleksi yang lebih kritis. Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran. Hal yang dicatat dalam kegiatan observasi ini antara lain proses tindakan, pengaruh tindakan yang disengaja maupun yang tidak disengaja, situasi tempat dan tidakan, dan kendala tindakan. Selain itu juga motivasi
siswa,
pengembangan
sifat
benda
dan
kegunaannya
menggunakan Model Pembelajaran Small Group Discussion dan prestasi siswa. Hal tersebut, semua dicatat dalam kegiatan observasi yang terencana secara fleksibel dan terbuka. Untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan skenario yang telah disusun bersama, perlu dilakukan evaluasi. Selain itu juga bertujan untuk mengetahui tingkat ketercapaian sasaran pembelajaran yang diharapkan. 4. Refleksi Kegiatan refleksi meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran dan sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya. Dalam upaya memperbaiki tidakan pada siklus yang berikutnya perlu dilakukan pemeriksaan terhadap catatan-cataran hasil observasi, baik proses ataupun hasil.
36
B. Rencana Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas V SDN Soroyudan Kecamatan Mertuyudan Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut karena Kelas V mempunyai minat kehidupan konkrit sehari-hari dan kecenderungan membandingkan pekerjaan praktis. Selain itu Kelas V juga bersifat realistis dan siswa pada usia Kelas V SD cenderung memiliki minat kepada hal-hal dan mata pelajaran tertentu. 2.Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggambil lokasi di SDN Soroyudan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. a. Keaadaan Siswa Keadaan siswa pada semester II tahun 2012 adalah sebagai berikut : No
Kelas
Jumlah
1.
I
30
2.
II
46
3.
III
44
4.
IV
47
5.
V
34
6.
VI
41
Jumlah
242
37
b. Keadaan Guru No.
Nama
Jabatan
Gol/ Ruang
1.
Mardiyono.S.Pd.
Kepala Sekolah
IV/a
2.
Sriyati,A.Ma.Pd
Guru Kelas
IV/a
3.
Suparmin,S.Pd
Guru Kelas
IV/a
4.
Sutikno
Guru Kelas
III/c
5.
Sunami,A.Ma.Pd
Guru Kelas
III/d
6.
Siti Isfirochah,A.Ma.Pd
Guru Agama Islam
IV/a
7.
Istiqomah,A.Ma.Pd.
Guru Agama Islam
IV/a
8.
A.Sariyanto
Guru kelas
III/b
9.
M.Zaeni,S.Pd.Jas
Guru Penjas
III/d
10.
Mamiyati,S.Pd.
Guru Kelas
III/c
11.
Basuki,S.Pd.
Guru Kelas
III/b
12.
Siti Rochayati
Guru Kelas
III/c
13.
Watini,S.Pd.
Guru Kelas
III/c
14.
Maryati,A.Ma.Pd.
Guru Kelas
-
15.
Aprilia Indra,S.Pd.
Guru B.Inggris
-
16.
Trisnawati,S.Pd.
TU
-
17.
Darsono
Penjaga
-
c. Susunan Komite Sekolah Ketua Wakil Keta
: 1. H. Aksin,SE. 2. H. Ir. Bambang
38
Bendahara
: 1. Purhadi 2. Sriyati
Sekretaris
: 1. Basuki 2. Rokib
Anggota
: 1. Isfirochah 2. Yasir 3. Istiqomah 4. Jamingun 5. Ir.Suprapman 6. Susi Risnawati 7. Muhtar Arifin.
6. Waktu Penelitian Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan waktu penelitian selama bulan Pebruari s.d Maret. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. 7. Variabel yang Diselidiki
Variabel yang menjadi sasaran dalam rangka PTK adalah peningkatan prestasi dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam atas materi Menceritakan kisah sahabat nabi kelas V melalui model pembelajaran Small Group Discussion. Variabel yang diselidiki lebih diperinci sebagai berikut : 1) input: sarana pembelajaran, bahan ajar berupa materi tentang Menceritakan kisah sahabat nabi, guru, siswa, prosedur evaluasi dsb. 2) proses KMB: Interaksi belajar, implementasi model
39
pembelajaran interaktif dsb. 3) Out put : Peningkatan proses dan hasil belajar siswa, dsb 8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data a. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dalam PTK meliputi : 1).Pengamatan Berpartipasi Pengamatan
dengan
berpartisipasi
merupakan
teknik
pengumpulan data yang melibatkan interaksi sosial antara peneliti dan informan dalam suatu latar penelitian selama pengumpulan data, yang dilakukan secara sistematis. Sebelum sampai pada tahap kerja laporan atau proses pengumpulan data, peneliti perlu mengenal latar belakang, karakteristik subjek penelitian Pengamatan dilakukan di dalam ruangan saat berlangsungnya proses pembelajaran hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengamati peningkatan prestasi dan motivasi belajar dengan model pembelajaran Small Group Discussion. 2) Tes. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data akhir, apakah dengan menggunakan pendekatan Small Group Discussion mampu meningkatkan prestasi dan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam atas materi Menceritakan kisah sahabat nabi Kelas V SDN Soroyudan Mertoyudan Magelang. b. Instumen penelitian
40
Dalam penelitian ini peneliti mengadakan proses pengambilan data baik dengan pengamatan, diskusi ataupun tes menggunakan instrumen yang berupa lembar pengamatan maupun pedoman diskusi dan lembar tes hasil belajar. 9. Teknik Analisis Data Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah teknik analisis diskriptif kuantitatif, yaitu teknis analisis yang menggambarkan hasil data yang penting dan diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Unit tersebut digambarkan secara jelas agar dapat dianalisis sesuai dengan data yang telah dicatat. 10. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : Tahap Perencanaan (Planning) 1. Mengidentifikasi masalah 2. Menganalisis dan merumuskan masalah 3 Mendiskusikan penggunaan media dalam pembelajaran 4. Menyiapkan instrumen (lembar pengamatan, pedoman diskusi, tes akhir) Tahap Melakukan Tindakan (Action) 1. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan 2. Menerapkan penggunaan media dalam pembelajaran 3. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media apakah sudah sesuai
41
4. Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan 5. Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan Tahap Mengamati (Observasi) 1. Melakukan diskusi dengan guru SD dan kepala Sekolah untuk rencana observasi 2. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media mainan anak dalam pembelajaran 3. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahankelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya Tahap refleksi (Reflection) 1. Menganalisis temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi 2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menggunakan media mainan anak sebagai penunjang prestasi siswa. 3. Melakukan refleksi terhadap penggunaan Melakukan refleksi terhadap penggunaan media mainan anak dalam peningkatan pretasi belajar. 4. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1.
Lokasi Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SDN Soroyudan Kecamatan Mertoyudan kabupaten Magelang pada semester II tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah 34 siswa.
2.
Deskripsi Penelitian Tahap Awal Observasi yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengampu Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Soroyudan Magelang pada hari kamis 05 April 2012 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam materi kisah sahabat nabi menemukan bahwa rata-rata nilai siswa pada ulangan formatif masih tergolong rendah yaitu 62,12, nilai tertinggi 90 (1 siswa) dan nilai terendah 45 (1 siswa) dan hanya 12 siswa (28,57%) dari 33 siswa yang dapat mengerjakan soal dengan nilai ≥ 80. Aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas juga tergolong masih rendah. Siswa belum berani menyampaikan pendapatnya dan mengajukan pertanyaan kepada guru.(data nilai formatif prasiklus). Berdasarkan
observasi
dan
wawancara
maka
peneliti
berkolaboratif dengan guru dirasa perlu untuk meningkatkan keaktifan
43
dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam melalui variasi media pembelajaran.
3.
Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 April 2012 sampai 2 Mei 2012. Penelitian ini terdiri atas dua siklus dengan setiap siklusnya dilaksanakan selama 4 jam pelajaran atau dua kali pertemuan. Guru dan peneliti sepakat untuk menggunakan jam pelajaran sesuai dengan jadwal yang ada agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan siswa dapat menerima pelajaran dengan baik. Waktu pelaksanaan penelitian dipaparkan pada tabel berikut. Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I, siklus dan siklus II, peneliti menggunakan variasi media pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Materi yang digunakan untuk penelitian tindakan siklus pertama adalah tentang kisah sahabat nabi dengan metode pembelajaran Small Group Discussion. Untuk siklus kedua materi yang digunakan adalah berikut. a.
Perencanaan Tindakan Siklus I Pada tahap perencanaan tindakan siklus I, peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan, meliputi sebagai berikut. 1) Menyusun RPP yang digunakan oleh guru sebagai acuan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.
44
2) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dan menyusun LKS dengan memperhatikan pertimbangan guru kelas V. 3) Menyusun
dan
mempersiapkan
lembar
observasi
untuk
mengamati: a) Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan variasi media pembelajaran. b) Pengamatan kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan variasi media pembelajaran. c) Aktifitas guru dalam pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan variasi media pembelajaran. 4) Menyusun dan mempersiapkan soal evaluasi untuk siswa. Tes akan diberikan pada akhir pembelajaran dan soal tes yang akan diberikan pada akhir siklus. Soal tes dan soal evaluasi disusun oleh peneliti. 5) Mempersiapkan camera untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 6) Guru perlu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan mengenai proses belajar mengajar. Oleh karena itu tanpa bermaksud menggurui, pada tahap persiapan ini guru terlebih dahulu dilatih oleh peneliti dalam melaksanakan pembelajaran melalui variasi media pembelajaran. b.
Pelaksanaan Kegiatan
45
Berikut deskripsi langkah-langkah pelaksanaan tindakan pertemuan 1 dan 2 pada siklus I. 1) Pertemuan 1 siklus I Pertemuan I pada siklus 1 dilaksanakan pada hari selasa, 28 Pebruari 2012 pada pukul 07.00 – 08.25 WIB. peneliti dan observer II yakni bapak Basuki memasuki ruang kelas V. Pada pertemuan pertama materi yang dibahas adalah kisah sahabat rosul.
Berikut
deskripsi
langkah-langkah
pelaksanaan
pembelajaran melalui variasi media pembelajaran pada siklus I pertemuan 1. a) Kegiatan awal Pada tahap awal pembelajaran guru menyampaikan secara lisan materi yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Guru kemudian mengajukan pertanyaan kepada siswa yang mengarah pada materi sebagai appersepsi Para siswa menjawab dengan jawaban atas pertanyaan guru. b) Kegiatan inti Memasuki kegiatan inti, guru menjelaskan proses dan
langkah-langkah
pembelajaran
Small
Group
Discussion. Siswa kemudian dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Masingmasing
kelompok
mendapatkan
soal
LKS.
Guru
46
memberitahukan
bahwa
setiap
kelompok
akan
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas. Setelah guru menjelaskan cara pengerjaan soal LKS dan memberikan contoh, siswa mengerjakan soal LKS bersama
kelompoknya.
Sesekali,
guru
berkeliling
memeriksa pekerjaan siswa. Guru juga mengingatkan kepada kelompok yang belum berdiskusi untuk segera berdiskusi dan mengerjakan soal LKS. Beberapa kelompok terlihat kurang aktif karena masih ada beberapa siswa yang tidak ikut andil dalam berdiskusi dan mengerjakan soal LKS. Guru menjelaskan secara singkat dan memberi penegasan-penegasan pada jawaban siswa. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa. Kegiatan selanjutnya adalah siswa diberi soal evaluasi secara individu oleh guru. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan didampingi guru. Setelah selesai, siswa dengan bimbingan guru membahas soal evaluasi yang telah dikerjakan. c) Kegiatan akhir
47
Memasuki kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah siswa diberi soal tes individu oleh guru. Siswa mengerjakan soal tes dengan didampingi guru. Guru mengingatkan siswa untuk mengerjakannya secara individu. Pelaksanaan tes berlangsung secara tenang dan kondusif. Pertemuan 2 siklus I Tes pada siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at 6 Maret 2012. Sebelum soal tes siklus diberikan kepada siswa, siswa diberikan waktu sekitar 15 menit untuk belajar dan mengingat kembali
materi
yang
telah
dipelajari
pada
pertemuan
sebelumnya. Dengan dibantu oleh peneliti, guru membagikan soal tes siklus kepada siswa. Soal yang diberikan sebanyak 25 butir soal dan harus diselesaikan dalam waktu 30 menit. Sebelumnya guru mengingatkan untuk mengerjakan soal secara individu. Pelaksanaan tes siklus berjalan tenang dan cukup kondusif. c. Hasil Observasi 1) Proses Pembelajaran a) Aktivitas Guru pada Siklus I Peneliti dan observer II melakukan observasi dari awal kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya
48
kegiatan belajar mengajar pada siklus I, dimulai dengan membagi siswa menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Masing-masing kelompok mendapatkan soal LKS. Guru memberitahukan bahwa setiap kelompok
akan
mempresentasikan
hasil
pekerjaan
kelompoknya di depan kelas. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami terkait dengan LKS. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan LKS, guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kerja kelompok di depan kelas dengan bimbingannya. Memasuki kegiatan akhir, guru mengajak siswa untuk merefleksi materi yang telah dipelajari oleh siswa. Guru kemudian memberikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah siswa diberi soal tes individu oleh guru. Siswa mengerjakan soal tes dengan
didampingi
mengumpulkan
lembar
guru.
Setelah
jawaban,
dan
selesai, siswa
siswa dengan
bimbingan guru membahas tes yang telah dikerjakan. Sebelum menutup pelajaran guru kembali membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b) Keaktifan Siswa pada Siklus I
49
Observasi dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Observasi dilaksanakan dengan bantuan observer II yakni bapak Basuki. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar pada siklus I, selama kegiatan belajar mengajar berlangsung ada beberapa siswa yang bertanya tentang LKS. Siswa masih belum mengerti benar dengan LKS yang dihadapinya. dalam kegiatan kerja kelompok pun terlihat siswa belum cukup baik dalam bekerja sama dengan kelompoknya. Banyak siswa yang tidak mau bekerja sama mengerjakan soal LKS. hanya
beberapa
anggota
kelompok
saja
yang
mau
mengerjakan soal LKS dengan tertib. Pada kegiatan merumuskan kesimpulan, terlihat siswa
masih
kesulitan
dalam
merumuskan
kesimpulan,sehingga perlu adanya bimbingan dari guru. Seluruh hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
50
No 1
2.
3. 4. 5
Tabel 4.2 Hasil Observasi Siswa pada Siklus I Aspek Jumlah Jumlah persentase siswa siswa aktif Memperhatikan 33 18 52.94 penjelasan guru dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran 33 16 47.05 Menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat Mengajukan 33 4 11.76 pertanyaan Membuat 33 8 23.52 kesimpulan Mempresentasikan 33 12 35.29 hasil diskusi atau melaporkan hasil pengamatan Rata-rata Keaktifan Siswa 34.11 %
2) Prestasi Belajar Hasil tes pada siklus I digunakan sebagai upaya untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa. Berikut disajikan tabel prestasi belajar siswa pada siklus I.
51
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
Tabel 4.3 Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I Nama Nilai Did Candra 50 Febriyanto 70 Ahmad Bagas 60 Ahmad Zanuar 75 Ahmad Mubarok 60 Dedi Setiawan 65 Ani Fauziah 50 Adi Satria 65 Muhamad Sodikin 80 Pupung Arto 60 Aditya Bagus 60 Asgar Baiqiu 80 Arif Nurfuad 70 Aulia Sahnas 65 Asa Fatatuna 60 Fahrur Rozi 45 Fariha Ariyani 60 Ismi Choirul 85 Marina Anantia 40 Nanda Agil 50 Puji Aisyah 85 Ragil Ramadhana 65 Rohmad Miftahul 60 Sepna Ardiningtias 60 Salisah 60 Muhtar S 75 Zanuar F 60 Adri Wiratanu 65 Resita 65 Setya Destiawan 60 Putu Ade Kristen Rendi Alfandi 65 Nilam Sari 65 M.Bagus 60 Jumlah 2095 Rata-rata 63.48
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
Adapun persentase jumlah siswa yang tuntas pada siklus I adalah sebagai berikut.
52
Tabel 4.4 Persentase Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar pada Siklus I Jumlah Pra Tindakan siswa Aspek Siswa % 33 Tuntas Belajar (nilai ≥ 65) 12 35.29 33 Tidak Tuntas Belajar (nilai ≤ 65) 21 61.76 Jumlah 33 33 100
Siklus I Siswa % 16 48.48 17 50.00 33 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil tes pada siklus I ada 16 siswa yang tuntas dan 27 orang siswa yang belum tuntas. Hal ini berarti sebanyak 17 siswa atau sebanyak 50. % dari seluruh siswa yang mencapatkan nilai ≥ 65. Adapun skor total nilai siswa pada siklus I yaitu 2095 sehingga nilai rata-rata hasil tes adalah 63.48 d.
Refleksi Tindakan Siklus I Refleksi pada siklus I bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam hal ini peneliti dan guru kelas V melakukan evaluasi terhadap beberapa tindakan yang telah diterapkan untuk diperbaiki pada tindakan berikutnya. Berdasarkan hasil observasi dan hasil tes pada siklus I diperoleh beberapa hal yang harus dievaluasi ke tindakan selanjutnya agar pelaksanaan pembelajaran kisah sahabat nabi melalui Small Group Discussion dapat meningkat. Refleksi pada siklus I meliputi refleksi dalam proses pembelajaran dan refleksi prestasi belajar. 1) Proses Pembelajaran
53
a) Langkah-langkah pembelajaran Small Group Discussion belum berjalan dengan baik. b) Media pembelajaran yang digunakan
belum merangsang
semua siswa untuk melakukan diskusi. c) Guru masih belum percaya diri dalam menggunakan media pembelajaran sehingga variasi media pembelajaran untuk mengetahui materi pembelajaran belum maksimal. d) Siswa masih enggan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Hanya beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. e) Kerja kelompok belum dapat berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa siswa yang belum mampu berinteraksi dengan baik dengan teman lain dalam satu kelompok. f) Pada saat kerja kelompok, masih banyak siswa yang tidak ikut bekerja sama dengan kelompoknya. Siswa melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan pelajaran seperti melamun, berbicara sendiri dan sebagainya. g) Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan atau merumuskan kesimpulan dari hasil pembelajaran. 2) Prestasi Belajar
54
a) Berdasarkan hasil tes pada siklus I, dari 33 siswa hanya 48.48 % yang mendapatkan nilai ≥ 65, dengan rincian 16 siswa tuntas dan 17 siswa belum tuntas nilainya. b) Nilai rata-rata hasil tes yang diperoleh pada siklus I adalah 63.48. Melihat masalah seperti ini peneliti segera melakukan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II, di antaranya adalah sebagai berikut. 1) Berdasarkan faktor penghambat pada siklus I maka untuk menyempurnakan pada tindakan siklus II diperlukan langkahlangkah yang lebih baik dan senang berdiskusi. 2) Dalam pembelajaran guru selalu mendorong siswa bersikap kritis dan mandiri sehingga mengembangkan keingintahuan siswa. Rasa ingin tahu dan ingin belajar akan mendorong siswa untuk
bertanya.
Guru
mendorong
siswa
untuk
selalu
menanyakan sesuatu yang belum dipahami. 3) Menciptakan suasana yang bebas dan terbuka yang dapat mengundang
siswa
untuk
menjawab
pertanyaan.
Guru
mendorong siswa untuk menjawab pertanyaan secara bebas sehingga siswa berani menjawab pertanyaan. Guru menghargai jawaban siswa baik jawaban tersebut benar maupun salah. 4) Guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain satu kelompok.
55
5) Membimbing siswa dalam melakukan kegiatan sesuai LKS, sehingga siswa paham dengan LKS yang dihadapinya. 6) Menciptakan suasana yang bebas dari rasa takut dan malu terhadap teman maupun guru. 7) Perlu adanya penuntunan yang tepat dalam mengambil kesimpulan dengan jalan memancing siswa mengumpulkan keterangan melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada kesimpulan. 4.
Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II a.
Perencanaan Tindakan Siklus II Rencana tindakan pada siklus II ini hampir sama dengan perencanaan pada siklus I. Pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi sebelumnya. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan tindakan siklus I diupayakan untuk diantisipasi. Berdasarkan refleksi pada siklus I maka pada tahap perencanaan tindakan siklus II, peneliti merancang tindakan yang akan dilaksanakan, sebagai berikut. 1) Menyusun RPP berdasarkan perbaikan dari refleksi siklus I yang kemudian dikonsultasikan dengan guru kelas V 2) Media pembelajaran pada siklus I kurang merangsang siswa untuk senang belajar dan berdiskusi. Oleh karena itu pada siklus II media pembelajaran yang digunakan diupayakan lebih menarik dan lebih merangsang siswa untuk berdiskusi.
56
Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. 3) Menyusun
dan
mempersiapkan
lembar
observasi
untuk
mengetahui proses pembelajaran kisah sahabat nabi melalui variasi media pembelajaran. 4) Menyusun dan mempersiapkan soal evaluasi untuk siswa. Tes akan diberikan pada akhir pembelajaran dan soal tes yang akan diberikan pada akhir siklus. Soal tes dan soal evaluasi disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru kelas V. 5) Mempersiapkan camera untuk mendokumentasikan aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 6) Pengetahuan guru mengenai variasi media pembelajaran masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas guru saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena pada tahap perencanaan siklus II ini, guru terlebih dahulu dilatih oleh peneliti dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Peneliti juga mengingatkan guru untuk lebih mendorong dan memberikan motivasi kepada siswa supaya siswa berani menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan kepada guru. b. Pelaksanaan Kegiatan Berikut deskripsi langkah-langkah pelaksanaan tindakan pertemuan 1 dan 2 pada siklus II.
57
1) Pertemuan 1 siklus II Pertemuan 1 pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 3 April 2012 pada pukul 07.50 – 09.00 WIB. observer II yakni bapak Basuki dan peneliti memasuki ruang kelas V. Pada pertemuan pertama siklus II materi yang dibahas adalah mengulang pembelajaran model Small Group Discussion dengan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur a) Kegiatan Awal Pada tahap awal pembelajaran guru menyampaikan secara lisan materi yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran ini dan. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. b) Kegiatan Inti Memasuki mempersiapkan
kegiatan
inti,
guru
dan
peneliti
alat-alat dan media pembelajaran yang
akan dipergunakan. Pada siklus II yaitu dengan mengulang kembali pembelajaran materi kisah sahabat nabi dengan model Small Group Discussion Siswa kemudian dibagi menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Masingmasing
kelompok
mendapatkan
soal
LKS.
Guru
menjelaskan cara mengerjakan soal LKS, yakni dengan cara
58
menceritakan gambar yang terdapat dalam LKS tersebut. Guru
memberitahukan
kepada
siswa
bahwa
dalam
mengerjakan soal LKS tersebut semua anggota kelompok harus aktif dalam mengerjakan tugas kelompok. Guru juga memberitahukan
bahwa
setiap
kelompok
akan
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas. Siswa
mengerjakan
soal
LKS
bersama
kelompoknya. Beberapa anggota kelompok terlihat kurang aktif dalam kelompoknya dan tidak ikut andil dalam mengerjakan tugas. Anggota kelompok banyak yang melakukan
aktifitas
seperti
berbicara
sendiri
dan
sebagainya. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal LKS, guru meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil diskusi yang telah dilakukan siswa bersama kelompoknya. Secara bergantian, perwakilan kelompok siswa maju ke depan kelas dan membacakan hasil diskusi. Guru dan siswa yang lain mendengarkan. Sesekali guru memberikan tanggapan atas hasil diskusi kelompok. Pada saat pembacaan hasil diskusi tersebut, banyak siswa yang tidak memperhatikan temantemannya yang berdiri dan membacakan hasil diskusi di
59
depan kelas. Beberapa siswa terlihat saling berdiskusi sendiri. Siswa yang berdiri di depan kelas juga membacakan hasil diskusi dengan volume suara yang kecil, sehingga tidak dapat terdengar oleh siswa yang duduk di belakang. Guru berkali-kali mengingatkan untuk mendengarkan teman yang membaca di depan kelas. c) Kegiatan Akhir Memasuki kegiatan akhir, guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah siswa diberi soal tes individu oleh guru. Siswa mengerjakan soal tes dengan didampingi guru. Guru mengingatkan siswa untuk mengerjakannya secara individu. Pelaksanaan tes berlangsung secara tenang dan kondusif. Setelah selesai, siswa mengumpulkan lembar jawaban, dan siswa dengan bimbingan guru membahas tes yang telah dikerjakan. Sebelum menutup pelajaran guru meminta siswa untuk senantiasa belajar dirumah. Pelajaran berakhir pada pukul 09.15 WIB. 2) Pertemuan 2 siklus II Tes pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 10 April 2012, pukul 09.15 – 10.25 WIB. Sebelum soal tes siklus diberikan kepada siswa, siswa diberikan waktu sekitar 15 menit untuk belajar dan mengingat kembali materi yang telah
60
dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Dengan dibantu oleh peneliti, guru membagikan soal tes siklus kepada siswa. Soal yang diberikan sebanyak 25 butir soal dan harus diselesaikan dalam waktu 30 menit. Sebelumnya guru mengingatkan untuk mengerjakan soal secara individu. Pelaksanaan tes siklus berjalan tenang dan cukup kondusif. c. Hasil Observasi 1) Proses Pembelajaran a) Aktivitas Guru pada Tindakan Siklus II Berdasarkan
hasil
pengamatan
pada
saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar pada siklus II, dimulai dengan guru ikut serta dalam mempersiapkan alatalat yang digunakan dalam pembelajaran model Small Group Discussion dalam materi kisah sahabat nabi. Seusai melaksanakan pembelajaran, guru meminta siswa untuk menceritakan kembali secara singkat dengan bahasa sendiri tentang hasil dari diskusi kelompok tersebut. Guru kemudian membagi siswa menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Masingmasing
kelompok
mendapatkan
soal
LKS.
Guru
menjelaskan cara mengerjakan soal LKS, yakni dengan cara menceritakan gambar yang terdapat dalam LKS tersebut.
61
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan soal LKS, guru meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan kelas dan membacakan hasil diskusi yang telah dilakukan siswa bersama kelompoknya. Secara bergantian, perwakilan kelompok siswa maju ke depan kelas dan membacakan hasil diskusi. Guru dan siswa yang lain mendengarkan. Sesekali guru memberikan tanggapan atas hasil diskusi kelompok. Memasuki kegiatan akhir, guru mengajak siswa untuk merefleksi materi yang telah dipelajari oleh siswa. Guru kemudian memberikan kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah siswa diberi soal tes individu oleh guru. Siswa mengerjakan soal tes dengan didampingi guru. Pelaksanaan tes berlangsung secara tenang dan kondusif. Setelah selesai, siswa mengumpulkan lembar jawaban kemudian siswa dengan bimbingan guru membahas tes yang telah dikerjakan. Sebelum menutup pelajaran guru meminta siswa untuk senantiasa belajar dirumah. b) Keaktifan Siswa pada Tindakan Siklus II Pada siklus II, siswa terlihat lebih antusias untuk mengikuti pembelajaran kisah sahabat nabi. Berdasarkan pengamatan peneliti dan observer II pada saat kegiatan
62
belajar berlangsung siswa sudah memperhatikan penjelasan guru. Siswa juga memperhatikan ketika guru menjelaskan. Pemutaran video berjalan dengan tertib. Memang ada beberapa siswa yang berbicara ketika penjelajasan guru,. Selama kerja kelompok, terlihat siswa sudah mulai belajar untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada pertemuan di siklus II siswa sudah mulai aktif bekerja sama dengan kelompoknya. Secara lengkap hasil observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
No 1
2.
3. 4. 5
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa pada Siklus II Aspek Jumlah Jumlah persentase siswa siswa aktif Memperhatikan 33 28 84.84 penjelasan guru dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran 33 31 93.93 Menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapat Mengajukan 33 16 48.48 pertanyaan Membuat 33 33 100 kesimpulan Mempresentasikan 33 33 100 hasil diskusi atau melaporkan hasil pengamatan Rata-rata Keaktifan Siswa 85.45 %
63
2) Prestasi Belajar Hasil tes pada siklus II digunakan sebagai upaya untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa. Berikut disajikan tabel prestasi belajar siswa pada siklus II.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Tabel 4.6 Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II Nama Nilai Keterangan Did Candra 70 Tuntas Febriyanto 80 Tuntas Ahmad Bagas 70 Tuntas Ahmad Zanuar 85 Tuntas Ahmad Mubarok 70 Tuntas Dedi Setiawan 70 Tuntas Ani Fauziah 60 Tidak Tuntas Adi Satria 80 Tuntas Muhamad Sodikin 85 Tuntas Pupung Arto 70 Tuntas Aditya Bagus 65 Tuntas Asgar Baiqiu 80 Tuntas Arif Nurfuad 70 Tuntas Aulia Sahnas 65 Tuntas Asa Fatatuna 65 Tuntas Fahrur Rozi 50 Tidak Tuntas Fariha Ariyani 80 Tuntas Ismi Choirul 90 Tuntas Marina Anantia 60 Tidak Tuntas Nanda Agil 65 Tuntas Puji Aisyah 90 Tuntas Ragil Ramadhana 70 Tuntas Rohmad Miftahul 70 Tuntas Sepna Ardiningtias 70 Tidak Salisah 65 Tidak Muhtar S 80 Tuntas Zanuar F 70 Tuntas Adri Wiratanu 75 Tuntas Resita 70 Tuntas Setya Destiawan 65 Tuntas Putu Ade Kristen Rendi Alfandi 70 Tuntas
64
33. 34.
Nilam Sari M.Bagus Jumlah Rata-rata
80 75 2380 72.12
Tuntas Tuntas
Adapun persentase jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus II adalah sebagai berikut. Tabel 4.7 Persentase Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar pada Siklus II
Aspek Tuntas Belajar (nilai ≥ 65) Tidak Tuntas Belajar (nilai ≤ 65) Jumlah
Siklus I Siswa % 16 48.48 17 51.51 33 100
Siklus II Siswa % 30 90.90 3 9.09 33 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil tes pada siklus II ada 30 siswa yang tuntas dan ada 3 siswa yang belum tuntas. Berarti pada siklus II ada sebanyak 30 siswa atau 90.90 % dari seluruh siswa yang mendapat ≥ 65. Adapun skor total nilai siswa pada siklus II yaitu 2380 sehingga rata-rata hasil tesnya yaitu 72.12. d.
Refleksi Tindakan Siklus II Berdasarkan pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh hasil bahwa
kegiatan
pembelajaran
PAI
melalui
variasi
media
pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar dibandingkan dengan kegiatan pada siklus I. Selama proses pembelajaran pada siklus II, terlihat siswa mulai aktif dalam segala kegiatan pembelajaran. Siswa nampak senang dalam mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran
65
dan prestasi belajar PAI materi kisah sahabat nabi pada siklus II dapat direfleksikan sebagai berikut. 1) Proses Pembelajaran a) Media pembelajaran yang digunakan dinilai sudah mampu merangsang siswa untuk senang mengikuti pembelajaran namun belum dapat merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran. b) Siswa mulai terlihat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru. c) Kerja kelompok belum dapat berjalan dengan baik, ada beberapa siswa yang belum mau bekerja sama dengan teman-temannya. d) Rata-rata keaktifan siswa dalam proses pembelajaran PAI melalui variasi media pembelajaran pada siklus II sebanyak 85.45%. 2) Prestasi Belajar a) Berdasarkan hasil tes pada siklus II, dari 33 siswa sebanyak 90.90% yang mendapat nilai ≥ 65, dengan rincian 30 siswa sudah tuntas dan masih ada 3 siswa yang belum tuntas nilainya. b) Nilai rata-rata hasil tes yang diperoleh pada siklus II juga meningkat yaitu dari 63.38 menjadi 72.12
66
B. Pembahasan Pokok bahasan kisah sahabat nabi pada penelitian ini adalah upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PAI melalui variasi media pembelajaran. Hamalik (Azhar Arsyad, 2009: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Menurut Asri C. Budiningsih (2005: 4) anak belajar dari mengalami sendiri, mengkonstruksi pengetahuan dan memberi makna pada pengetahuan tersebut. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, 1992: 78) menekankan pentingnya media sebagai alat untuk merangsang proses belajar mengajar. Variasi media pembelajaran dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat dan perhatian siswa, sehingga mempengaruhi keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penerapan variasi media pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan siswa dan membuat siswa menjadi lebih kritis. Dengan demikian hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa sehingga prestasi belajar meningkat. Penelitian tindakan kelas dengan dua siklus ini dilakukan untuk mengetahui variasi media pembelajaran dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PAI materi kisah sahabat nabi pada siswa kelas V SD Negeri
67
Soroyudan Mertoyudan Magelang tahun pelajaran 2011/2012. Pemberian tindakan
dilaksanakan
sebanyak
dua
siklus.
Masing-masing
siklus
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan variasi media pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PAI. Hasil penelitian tindakan pada siklus I, dan siklus II, tentang pembelajaran PAI dengan variasi media pembelajaran menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Dilihat dari lembar observasi dan tes akhir siklus, keaktifan dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I, dan siklus II,. Sebelum diterapkannya variasi media pembelajaran, hasil rata-rata nilai siswa pada Ujian Semester Ganjil tergolong masih rendah yaitu 62,12, hanya 11 siswa (33.33%) dari 33 siswa yang dapat mengerjakan soal dengan nilai ≥ 80. Guru merasa kurang puas dengan hasil yang telah dicapai oleh siswa, karena aktivitas siswa di dalam kelas masih tergolong rendah. Siswa belum berani menyampaikan pendapatnya dan mengajukan pertanyaan kepada guru sehingga proses pembelajaran di dalam kelas cenderung monoton. Pada siklus I dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan variasi media pembelajaran menggunakan media gambar dapat memberikan sedikit peningkatan. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun telah memaksimalkan upaya penerapan variasi media pembelajaran menggunakan media gambar. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya belum maksimal dan hasil yang diperoleh belum sesuai harapan. Dalam pemberian tindakan guru masih
68
kurang percaya diri sehingga penerapan variasi media pembelajaran menggunakan model Small Group Discussion masih kurang maksimal. Media yang digunakan belum merangsang siswa untuk senang dalam belajar PAI dan senang berdiskusi. Keaktifan belajar siswa pada siklus I belum sesuai dengan indikator yang diharapkan. Beberapa siswa masih memiliki keaktifan belajar yang cukup. Hal ini terjadi karena beberapa siswa saja yang aktif dalam pembelajaran sedangkan siswa yang lain cenderung masih pasif, misalnya dalam anggota kelompok hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan soal LKS sedangkan siswa yang lain membicarakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran. Secara garis besar, pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan variasi media pembelajaran pada siklus I belum dilaksanakan secara maksimal. Dengan demikian diadakan siklus II untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus I. Pada siklus II dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan penerapan variasi media pembelajaran model Small Group Discussion memberikan peningkatan yang cukup berarti dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II siswa sudah mulai berani mengemukakan pendapat dan pertanyaan kepada guru. Guru juga sudah tidak lagi merasa canggung dalam melaksanakan pembelajaran
dengan
variasi
media
pembelajaran.
Guru
senantiasa
memotivasi siswa dan mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan. Model pembelajaran ini pada siklus II dapat merangsang siswa untuk senang dalam mengikuti pembelajaran, namun belum merangsang siswa untuk aktif
69
berdiskusi. Keaktifan siswa dalam pembelajaran pada siklus II juga mengalami peningkatan. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan meningkat dibandingkan pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Dari hasil tes yang diperoleh dari siklus I,dan siklus II setelah diterapkannya variasi media pembelajaran menunjukkan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil tes pada siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa 63.48 sedangkan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa dari 33 siswa. Dengan nilai tertinggi 90 (1 anak) dan nilai terendah 45 (1 anak). Artinya masih ada 17 siswa yang belum mendapatkan nilai ≥80. Hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa 72.12 sedangkan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa dari 33 siswa. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian yang dilakukan di SD Negeri Soroyudan Magelang dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa keterbatasan, di antaranya sebagai berikut. 1.
Penggunaan waktu pembelajaran yang kurang efektif dan efisien sehingga hanya beberapa kelompok yang dapat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
2.
Terbatasnya kemampuan peneliti karena kurangnya pengalaman dalam mengajar sehingga hasilnya kurang maksimal.
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penerapan pembelajaran model Small Group Discussion dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil tes siswa pada siklus I yaitu 63.48, dan siklus II yaitu 72.12. Hasil tes pada tiap siklusnya juga mengalami peningkatan yakni pada siklus I sebesar 48.48%, siklus II sebesar 90.90 % dari seluruh siswa yang mendapatkan nilai ≥80.
B. Saran Dari hasil penelitian ini, ada beberapa saran dari peneliti yang perlu dipertimbangkan dalam pembelajaran PAI melalui pembelajaran Small Group Discussion yakni sebagai berikut. 1.
Pembelajaran Small Group Discussion dalam pembelajaran PAI membutuhkan adanya peningkatan pengetahuan guru, untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan guru tentang pembelajaran melalui variasi media pembelajaran.
2.
Penggunaan alokasi waktu dalam pembelajaran melalui variasi media pembelajaran harus benar-benar diperhitungkan agar saat pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana dan maksimal.
71
DAFTAR PUSTAKA Agus Supriyono, 2011, Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Asri C. Budiningsih. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: FIP UNY. Bobbi DePorter,2002 Mark Reardon, dan Sarah Singer.,. Quantum Teaching, Bandung, Kaifa. Dimyati & Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta. Djamarah, Syaeful Bahri, dan Zain Aswan, 2002006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta; PT Rineka Cipta. Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. E. Mulyasa, 2007,.Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hamzah, B Uno, 2007, Model Pembelajaran, . Jakarta: PT. Bumi Aksara. Joni, T Raka dkk. 1998. Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud. Yogyakarta LPTK Rayon IAIN Walisongo, 2011, Modul PLPG Guru SD, IAIN Walisongo Semarang M. Surya. (1992). Psikologi Pendidikan. Bandung: CV. Idola Of Indonesia. Nana Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2008). Media pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti. Poerwodarminto, W.J.S. 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka. Sughiharto Dkk, 2007, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, UNY Press Suharsimi Arikunto. 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara STAIN Salatiga. (2008). Pedoman Penulisan Skripsi. Salatiga, Syaiful Bahri Djamarah. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
72
Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Tim Pengajar Penelitian Pendidikan UNY. 1998. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. FIP. UNY. Yogyakarta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Usman Uzer. (2000). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
73
BIODATA DATA
Nama
: Siti Isfirochah
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 15 Oktober 1955 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Honggosari, Jogonegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Alamat Tugas Pendidikan
: SDN Soroyudan, Mertoyudan Magelang : 1. SDN Lebak Grabag
Lulus Tahun 1968
2. PGA.4 Th Magelang
Lulus Tahun 1972
3. PGAN 6 TH Magelang
Lulus Tahun 1974
4. D.2 IAIN Walisongo
Lulus Tahun 1999
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SD/MI Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu
: : : : : :
SDN Soroyudan Pendidikan Agama Islam V/2 8. Menceritakan kisah sahabat Nabi 8.1 Menceritakan kisah Khalifah Abu Bakar RA 3 x 35 menit (1 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menceritakan kembali kisah Khalifah Abu Bakar RA Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur ( fairnes ). Materi Pembelajaran : Metode Pembelajaran:
Kisah Khalifah Abu Bakar RA. 1.Siswa berlatih menceritakan kembali kisah Khalifah Abu Bakar RA 2. Siswa mengadakan Tanya jawab dengan temantemannya membahas kisah Khalifah Abu Bakar RA
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi : Tadarus bersama surah-surah yang telah dihafal siswa Mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa yang telah mengetahui kisah khalifah Abu Bakar RA Memberikan pendahuluan dari bahan ajar yang disampaikan (melalui fitur Mutiara Islam) 2. Kegiatan Inti . Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Beberapa siswa membacakan kisah Khalifah Abu Bakar RA, sedangkan siswa yang lain mendengarkan dan menyimak dengan baik Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan dari guru tentang bahan ajar yang Disajikan Elaborasi
75
3.
Dalam kegiatan elaborasi, guru: Siswa berlatih menceritakan kembali kisah Khalifah Abu Bakar RA Siswa menyebutkan keutamaan yang dimiliki Abu Bakar Siswa menyebutkan usaha-usaha yang dilakukan Khalifah Abu Bakar semasa menjadi khalifah Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa secara berkelompok dan individu tentang kisah Khalifah Abu Bakar RA Siswa diminta menulis cerita singkat tentang Khalifah Abu Bakar RA di buku tugas
Alat / Sumber Belajar: 1. Teks kisah Khalifah Abu Bakar RA 2. Buku Pendidikan Agama Islam 3. Buku tentang kisah-kisah sahabat nabi 4. Kaset/CD tentang tentang sahabat Nabi 5. Pengalaman guru Penilaian: Indikator Pencapaian Target Menceritakan kisah Khalifah Abu Bakar RA
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk Instrumen Essay
Instrumen/ Soal Apa sebabnya Abu Bakar diberi gelar As Siddiq?
1.PRODUK ( HASIL DISKUSI ) No. 1.
Aspek Konsep
2.PERFORMANSI No. Aspek 1. Kerjasama
Kriteria * semua benar * sebagian besar benar * sebagian kecil benar * semua salah
Kriteria * bekerjasama * kadang-kadang kerjasama
Skor 4 3 2 1
Skor 4 2
76
2.
Partisipasi
* tidak bekerjasama
1
* aktif berpartisipasi * kadang-kadang aktif * tidak aktif
4 2 1
3. Lembar Penilaian No
Nama Siswa
Performan Kerjasama Partisipasi
Produk
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10. Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial.
Mengetahui, Kepala SDN Soroyudan
Mardiyono.S.Pd. NIP195911011979071001
Magelang,12 April 2012 Guru Pendidikan Agama Islam
(Siti Istfirochah.) NIM. 11410185
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SD/MI Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar RA Alokasi Waktu
: : : : :
SDN Soroyudan Pendidikan Agama Islam V/2 8. Menceritakan kisah sahabat Nabi 8.2 Menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab
:
3 x 35 menit (1 x pertemuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menceritakan kembali kisah Khalifah Umar bin Khattab RA Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun ( diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ), Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan Jujur ( fairnes ). Materi Pembelajaran : Kisah Khalifah Umar bin Khattab. Metode Pembelajaran:
1.Siswa berlatih menceritakan kembali kisah Khalifah Umar bin Khattab RA 2. Siswa mengadakan Tanya jawab dengan temantemannya membahas tentang kisah Khalifah Umar bin Khattab RA
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: 1. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi : Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan Memberikan pertanyaan kepada siswa yang telah mengetahui kisah Khalifah Umar bin Khattab RA Memberikan pengantar tentang bahan ajar yang akan disampaikan (melalui kisah dalam Sepenggal kisah) 2. Kegiatan Inti . Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Beberapa siswa membacakan kisah Khalifah Umar bin Khattab RA, sedangkan siswa yang lain mendengarkan dan menyimak dengan baik
78
3.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang disampaikan Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Siswa berlatih menceritakan kembali kisah Khalifah Umar bin Khattab RA secara individu Siswa menyebutkan keutamaan yang dimiliki Khalifah Umar bin Khattab RA Siswa menyebutkan usaha yang dilakukan Khalifah Umar bin Khattab RA selama menjadi khalifah Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: Siswa melakukan aktivitas yang ada di halaman Siswa menyimpulkan kisah dalam Sepenggal Kisah menggunakan bahasa sendiri Siswa membaca dan memahami bacaan intisari yang dibacakan guru Guru memberi tugas siswa untuk mengerjakan latihan di halaman dan menuliskannya di buku tugas
Alat / Sumber Belajar: 1. Teks kisah Khalifah Umar bin Khattab RA 2. Buku Pendidikan Agama Islam 3. Buku-buku kisah Sahabat Nabi 4. Kaset/CD tentang tentang kisah sahabat Nabi 5. Pengalaman guru Penilaian: Indikator Pencapaian Target Menceritakan kisah Khalifah Umar bin Khattab
Teknik Penilaian Tes Tulis
Bentuk Instrumen Essay
Instrumen/ Soal Mengapa Umar bin Khattab dijuluki singa padang pasir?
1.PRODUK ( HASIL DISKUSI ) No.
Aspek
Kriteria
Skor
79
1.
Konsep
2.PERFORMANSI No. Aspek 1. Kerjasama
2.
Partisipasi
* semua benar * sebagian besar benar * sebagian kecil benar * semua salah
4 3 2 1
Kriteria * bekerjasama * kadang-kadang kerjasama * tidak bekerjasama * aktif berpartisipasi * kadang-kadang aktif * tidak aktif
Skor 4 2 1 4 2 1
3. Lembar Penilaian No
Nama Siswa
Performan Kerjasama Partisipasi
Produk
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10. Untuk Siswa yang belum memenuhi syarat nilai sesuai KKM maka diadakan Remedial.
Mengetahui, Kepala SDN Soroyudan
Mardiyono.S.Pd. NIP195911011979071001
Magelang, 19 April 2012 Guru Pendidikan Agama Islam
(Siti Istfirochah.) NIM. 11410185
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI SOROYUDAN MAGELANG
80
SURAT KETERANGAN NO:42/2/226/80.10.23.SD/VII/2012.
Yang bertanda tangan dibawah ini kepala sekolah Dasar negeri Soroyudan Magelang menerangkan bahwa:
Nama
: Siti Isfirochah
Tempat/Tanggal Lahir: Magelang, 15 Oktober 1955 NIM
: 11410185
Alamat
: Honggosari, Jogonegoro, Mertoyudan Magelang.
Benar-benar telah mengadakan penelitian di SDN Soroyudan kecamatan Mertoyudan, kabupaten Magelang tanggal 5 April 2012 sampai dengan tanggal 3 Mei 2012 dalam rangka penyusunan Skripsi yang berjudul : ”Peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran Small Group Discussion pada pokok bahasan kisah sahabat rosul di kelas V SDN Soroyudan, Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Tahun 2011/2012.” Demikian atas pemberian izin bapak/ibu, kami sampaikan terima kasih.
Mengetahui/ Menyetujui Kepala SDN Soroyudan
Peneliti
Mardiyono, S. Pd NIP. 19591101 197907 1 001
Siti Isfirochah NIM.11410185
81