PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA SD KELAS DUA Fifi, Yunita, Fu Ruomei Universitas Bina Nusantara, Jl. Kemanggisan Ilir III No.45, Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480, 021-532-7630
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT The aim of this research is describe how to apply one method of learning Role Playing . describes how the role playing method applied in learning Mandarin in elementary school students of Guang Ming school, in West Jakarta. This research is a qualitative research (classroom action research) with the action research participants. Comparing the value of the group that was taught using Role Playing method with the results of the group points taught by the tutorial method. The conclusion that the material is applied to using the Role Playing method can enhance learning Mandarin in Guang Ming school, west Jakarta. Through this Role Playing method the students becomes faster to understand the material with the development of imagination and appreciation of students. Role Playing method also involves all students to participate and cooperate in groups, students can freedom to expression because the method including a Role Playing method is a game to enjoyable experience for children. Keywords: Role Playing, Learning, Mandarin Language, Guang Ming School
ABSTRAK Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana menerapkan salah satu metode pembelajaran yaitu Role Playing. Menjelaskan bagaimana metode Role Playing diterapkan dalam pembelajaran bahasa Mandarin dalam pembelajaran bahasa Mandarin pada siswa SD Sekolah Guang Ming, Jakarta Barat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan jenis penelitian tindakan partisipan. Melalui perbandingan nilai kelompok yang diajarkan menggunakan metode Role Playing dengan hasil poin kelompok yang diajarkan dengan metode tutorial, kesimpulan yang kami dapatkan adalah materi yang diterapkan dengan menggunakan metode Role Playing dapat meningkatkan pembelajaran bahasa Mandarin di Sekolah Guang Ming, Jakarta Barat. Melalui metode ini siswa menjadi lebih cepat dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang diajarkan melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Metode Role Playing juga melibatkan seluruh siswa agar dapat berpartisipasi dan bekerja sama dalam kelompok, bebas berekspresi karena metode Role Playing termasuk suatu permainan yang merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Kata Kunci: Role Playing, Pembelajaran, Bahasa Mandarin, Sekolah Guang Ming
1
2 PENDAHULUAN Bahasa mandarin sudah banyak ditemui dalam dunia pendidikan dan sudah menjadi mata pelajaran sekolah. Pembelajaran bahasa Mandarin mencakup membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Sekolah Guang Ming berdiri sejak tahun 2006, merupakan sebuah sekolah universal (terbuka untuk semua agama) yang mengutamakan pembentukan karakter dan moral anak, juga merupakan sekolah trilingual (menggunakan 3 bahasa pengantar yaitu bahasa Mandarin, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia) yang menggunakan bahan pengajaran sesuai kurikulum pemerintah. Saat ini mata pelajaran bahasa Mandarin di Sekolah Guang Ming sudah menjadi pelajaran umum. Pelajaran bahasa Mandarin sudah diberikan dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Dasar, ini dikarenakan pihak sekolah ingin memberikan bekal bahasa asing untuk siswa selain bahasa Inggris. Selama ini pelajaran bahasa Mandarin di Sekolah Guang Ming menggunakan metode tutorial saja sehingga kebanyakan siswa mengalami kebosanan di kelas. Selama ini di Sekolah Guang Ming juga belum ada metode Role Playing. Oleh karena itu, kami menerapkan salah satu metode pembelajaran yaitu metode Role Playing. METODE PENELITIAN Bahasa mandarin sudah banyak ditemui dalam dunia pendidikan dan sudah menjadi mata pelajaran sekolah. Pembelajaran bahasa Mandarin mencakup membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Saat ini mata pelajaran bahasa Mandarin di Sekolah Guang Ming sudah menjadi pelajaran umum. Pelajaran bahasa Mandarin sudah diberikan dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Dasar, ini dikarenakan pihak sekolah ingin memberikan bekal bahasa asing untuk siswa selain bahasa Inggris. Selama ini pelajaran bahasa Mandarin di Sekolah Guang Ming menggunakan metode tutorial saja sehingga kebanyakan siswa mengalami kebosanan di kelas. Selama ini di Sekolah Guang Ming juga belum ada metode Role Playing. Oleh karena itu, kami menerapkan salah satu metode pembelajaran yaitu metode Role Playing. Di dalam menulis skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif, dengan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan jenis penelitian tindakan partisipan. Penelitian ini dilakukan pada anak SD kelas dua Sekolah Guang Ming, Jakarta Barat sebagai informan. Jumlah siswa ada 18 orang, penulis membagi 18 siswa tersebut menjadi dua kelompok, yaitu 9 siswa pada kelompok 1 dengan menerapkan metode Role Playing yang diajarkan oleh penulis di kelas lain, 9 siswa pada kelompok 2 dengan menggunakan metode tutorial yang diajarkan oleh guru bahasa Mandarin Sekolah Guang Ming, Jakarta Barat secara bersamaan. Penulis memilih siswa kelas dua karena daya serap siswa kelas dua SD lebih cepat terhadap bahan pengajaran yang diajarkan. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi, catatan lapangan, dan kamera. Lembar observasi seperti pada tabel rubrik dialog Role Playing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai bulan Januari 2014 bertempat di Sekolah Guang Ming dan Universitas Bina Nusantara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik observasi dengan didukung oleh teknik rekam melalui kamera foto dan video. Dilakukan selama 8 kali, yaitu 1 kali observasi dan survei mata pelajaran bahasa Mandarin, 2 kali pretest mata pelajaran Bahasa Mandarin bab 9 dan bab 10, 4 kali kelas eksperimen Role Playing dengan menggunakan materi Bahasa Mandarin bab 9 dan bab 10, dan 1 kali posttest materi bab 9 dan bab 10. dan bab 10 Materi yang penulis gunakan adalah bab 9 yang berjudul yang berjudul “ ”. Dari materi tersebut penulis membuat skenario cerita dengan menerapkan metode Role Playing pada kelompok 1. Selain itu, penulis membuat catatan lapangan yang ditulis pada setiap kali observasi seperti dijelaskan pada tabel 1. Sebelum melakukan penelitian, pengumpulan data diawali dengan pretest untuk 18 anak kelas dua, yang hasilnya digunakan sebagai dasar analisis. Setelah itu penulis mulai menerapkan kelas eksperimen Role Playing dengan menggunakan materi bab 9 dan bab 10 yang diajarkan secara berbarengan dengan kelompok yang dibagi menjadi 2 yaitu, kelompok 1 terdiri dari 9 siswa yang diajar oleh penulis dengan menerapkan metode Role Playing, kelompok 2 terdiri dari 9 siswa yang diajar oleh guru bahasa Mandarin dengan metode tutorial. Penulis membagi siswa tersebut menjadi 2 kelompok dengan tujuan agar dapat membedakan bagaimana pengajaran menggunakan metode Role Playing yang penulis terapkan dibandingkan dengan metode tutorial yang dipakai oleh guru Mandarin Sekolah Guang Ming, Jakarta Barat. Setelah kelas eksperimen Role Playing selesai, selanjutnya pengumpulan data diakhiri
牛最愛吃什麼?
“你喜歡吃什麼肉?”
3 dengan posttest materi bab 9 dan bab 10 kepada 18 anak kelas dua dengan tujuan untuk mengetahui hasil akhir analisis. Tabel 1. Kegiatan Observasi Ke Sekolah Guang Ming Tanggal 8 November 2013
Pukul 07:3008:45
Kegiatan Observasi dan survei mata pelajaran Bahasa Mandarin siswa SD kelas dua
Tempat Sekolah Guang Ming ruang kelas 2 SD
27 November 2013
08:0008:15
Pretest mata pelajaran Bahasa Mandarin bab.9 untuk 19 siswa
28 November 2013
08:0008:45
Kelas Eksperimen Role Playing 1 bab.9 untuk 10 siswa
29 November 2013
08:0008:45
Kelas Eksperimen Role Playing 2 bab.9 untuk 10 siswa
4 Desember 2013
08:0008:15
Pretest mata pelajaran Bahasa Mandarin bab.10 untuk 10 siswa
5 Desember 2013
08:0008:45
Kelas Eksperimen Role Playing 3 bab.10 untuk 10 siswa
6 Desember 2013
08:0008:45
Kelas Eksperimen Role Playing 4 bab.10 untuk 10 siswa
Sekolah Guang Ming ruang kelas 2 SD Sekolah Guang Ming ruang makan lantai 3 Sekolah Guang Ming ruang kelas 5 SD Sekolah Guang Ming ruang kelas 2 SD Sekolah Guang Ming ruang kelas 5 SD Sekolah Guang Ming ruang kelas playgroup B
10 Desember 2013
07:3008:00
Post test bab 9 dan bab 10 untuk 19 siswa
18 Desember 2013
08:0009:00
UAS mata pelajaran bahasa Mandarin siswa SD kelas dua
Sekolah Guang Ming ruang kelas 2 SD Sekolah Guang Ming
. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan melalui tahap-tahap reduksi data, paparan data, dan penyimpulan. Di samping itu penulis mencari tinjauan studi pustaka melalui buku, jurnal, artikel, internet yang kami gunakan sebagai materi pendukung. HASIL DAN BAHASAN 4.1. Kelas Eksperimen Metode Role Playing Situasi kelas saat menggunakan metode Tutorial yang digunakan oleh guru adalah beberapa siswa kelas dua sibuk sendiri, kurang konsentrasi, dan mengalami kebosanan di dalam kelas. Situasi kelas saat menggunakan metode Role Playing yang digunakan oleh penulis adalah para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Respon dari masing-masing siswa pun berbeda. Kualitas partisipasi tersebut kami bagi menjadi empat kriteria yang berbeda yaitu: relevan, netral, tidak relevan, dan tidak memberikan kontribusi. Berikut ini akan kami sajikan pencatatan respons kualitas yang dapat dilihat di tabel 2. Participation Chart, gunanya untuk melihat partisipasi subjek secara kualitas., model participation chart ini juga sering diterapkan pada observasi terhadap kelompok diskusi atau focused group discussion. Aktivitas : Role Playing Observer : Fifi dan Yunita Siswa : SD kelas dua
4 Tabel 2. Participation Chart – Pencatatan Respons Kualitas Kontribusi No.
Nama
1
Jason Luk
2
Fase 1 I
Fase 2 I
Fase 3 I
Fase 4 O
Fase 5 I
Fase 6 O
Fase 7 I
Fase 8 I
Fase 9 I
Kevin
O
O
O
X
O
X
I
O
O
3
Nathanael
O
O
O
I
O
O
I
O
O
4
Jessica
O
O
O
O
O
X
I
O
O
5
Claire
O
O
O
X
X
X
I
O
O
6
Jason Tirta
I
O
I
O
I
I
I
I
I
7
Ryan
O
O
I
O
I
O
I
O
O
8
Cellena
O
O
I
X
O
X
I
O
O
9
Chervina
O
O
I
X
O
O
I
O
O
1
3
1
9
2
2
Total Kontribusi Yang Relevan 2 1 5 Keterangan (Kualitas Partisipasi) : I = Kontribusi Relevan O = Kontribusi Netral X = Kontribusi Tidak Relevan -= Tidak Memberikan Kontribusi
Sebagai penjelasan untuk tabel pencatatan respons kualitas, kami menggunakan 9 fase Role Playing sebagai acuannya. Berdasarkan tabel 2 tersebut, jumlah kontribusi relevan yang tertinggi ditemukan pada fase 7 yaitu fase pemeranan ulang. Hal ini disebabkan seluruh siswa telah dapat memberikan konstribusinya dalam mengekspresikan kejadian dan memahami peran yang telah dimainkan sebelumnya pada fase 5. Sebaliknya jumlah kontribusi terendah terjadi disebabkan oleh partisipasi siswa cenderung netral. Nama Pemeran Role Playing Rubrik Dialog
Jason L
Kevi n
Natha n
Jessic a
Claire
Jason T
Rya n
Cell ena
Che rvin a
✓
-
-
-
-
✓
✓
-
-
-
✓
✓
✓
✓
-
-
Role Playing Kos aka ta
Dialog menyertakan kosakata yang diwajibkan dan digunakan dengan tepat Dialog yang mengikuti topik hanya sebagian & terlalu singkat
✓ ✓
5 Nama Pemeran Role Playing Rubrik Dialog
Jason L
Kevi n
Natha n
Jessic a
Claire
Jason T
Rya n
Cell ena
Che rvin a
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
✓
✓
✓
✓
-
-
-
✓
✓
-
-
-
-
✓
✓
✓
-
✓
-
-
-
-
✓
✓
✓
-
✓
-
-
-
-
-
✓
✓
-
Siswa dapat merespons pertanyaan dengan tepat, namun ada keterlambatan dalam memberikan respons
-
-
✓
✓
-
✓
-
-
-
Pertanyaan dan responsnya hampir tidak dapat dipahami, yang ditunjukkan oleh:
-
-
-
-
-
-
Role Playing Dialog sangat menarik karena kreatif dalam menggunakan kosakata Dialog tidak menyertakan beberapa kosakata yang penting dan/tidak digunakan secara tepat Pe ma ha ma n
Dialog dapat dipahami
mudah
Pendengar jarang menginterpretasikan apa yang dikatakan oleh pembicara karena sudah jelas semua
Siswa dapat merespons pertanyaan dengan tepat
-
Pendengar harus berusaha keras memahami pembicara
6 Nama Pemeran Role Playing Rubrik Dialog
Jason L
Kevi n
Natha n
Jessic a
Claire
Jason T
Rya n
Cell ena
-
✓
-
-
-
-
-
-
✓
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
✓
✓
-
✓
-
-
-
✓
Kalimatnya terputus-putus karena banyak jeda dalam ucapannya
-
✓
✓
✓
✓
-
-
-
✓
Sebagian besar kalimatnya lengkap tapi tidak bervariasi
✓
-
-
-
-
✓
✓
✓
-
✓
-
-
-
-
-
-
✓
-
-
-
-
✓
-
✓
✓
-
-
-
-
-
Role Playing -
Kef asih an
Ketidakmampuan siswa saling merespons pertanyaan
Dialog dihafalkan dengan mudah sehingga dialog mengalir dengan lancar
Ada banyak keragu-raguan yang mengganggu dialog
Pel afal an
Che rvin a
Jelas. Hanya sedikit/tidak ada kesalahan sama sekali
Ada beberapa kesalahan, tapi masih dapat dipahami
Kesalahan-kesalahan mulai sangat mengganggu kemampuan pendengar untuk memahami dialog
-
-
7 Nama Pemeran Role Playing Rubrik Dialog
Jason L
Kevi n
Natha n
Jessic a
-
✓
✓
-
✓
-
-
✓
✓
-
-
Claire
Jason T
Rya n
Cell ena
✓
-
-
-
✓
-
-
-
✓
-
-
✓
✓
✓
✓
✓
-
-
-
-
-
Role Playing Banyak sekali kata-kata yang dilafalkan dengan tidak jelas Kin erja
Sentuhan membuat wajar
yang kreatif dialog terasa
Che rvin a
Ada cukup antusiasme
Tidak ada antusiasme
✓ ✓ -
Tabel 3 rubrik dialog Role Playing diatas digunakan untuk menilai kualitas 9 orang siswa saat berperan dalam metode Role Playing di kelas. Maka penulis menjabarkan kualitas masing-masing anak berdasarkan kosakata, pemahaman, kefasihan, pelafalan dan kinerja siswa saat memainkan perannya. 4.2. Perbandingan Nilai Kelompok 1 (Metode Role Playing) Dengan Kelompok 2 (Metode Tutorial) Tabel 4. Kelompok 1 (Metode Role Playing)
No
Nama
Pretest
Posttest
UAS
1
Jason luk
100
100
100
2
Ryan E
100
83.3
87.5
3
Jason Tirta
83.3
91.7
100
4
Cellena
75
95.8
100
5
Kevin W
66.7
91.7
100
6
Jessica TJ
58.3
75
62.5
7
Claire B
45.8
79.1
75
8
Chervina S
41.7
70.8
100
9
Nathanael N
37.5
95.8
87.5
Nilai RataRata-Rata
67.5
87
90.3
-
8
Tabel 5. Kelompok 2 (Metode Tutorial)
No
Nama
Pretest
Posttest
UAS
1
Justin J R
70.8
95.8
100
2
Virdico O T
83.3
100
100
3
Felice C
33.3
83.3
75
4
Alvin C
66.6
87.5
100
5
Tifa V V
29.1
79.1
100
6
Xaverius W
58.3
83.3
87.5
7
Dimadania N
62.5
79.1
100
8
Melvin A
62.5
83.3
62.5
9
G I Rachel
41.6
66.6
62.5
Nilai RataRata-Rata
56.4
84.2
88.8
Total soal pretest dan posttest ada 24 soal, jumlah soal uas yang masuk dalam materi yang diajarkan ada 8 soal. Penulis mendapatkan kesimpulan bahwa materi yang diterapkan dengan metode Role Playing dalam pembelajaran bahasa Mandarin di Sekolah Guang Ming, Jakarta Barat mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan melalui metode ini siswa menjadi cepat dalam memahami materi yang diajarkan. 4.3. Hambatan Dan Solusi Saat proses belajar mengajar kelas eksperimen pertama, keadaan lokasi saat penerapan metode Role Playing dilakukan sangat berisik sehingga konsentrasi siswa menjadi terganggu, daya ingat siswa masih kurang, kurangnya waktu dalam melakukan Role Playing, kurangnya media belajar yang disediakan oleh sekolah dalam pembelajaran bahasa Mandarin. Pada kelompok 1 (Metode Role Playing) mendapatkan hasil nilai rata-rata pretest 67.5 dan nilai rata-rata posttest adalah 87. Sedangkan pada kelompok 2 (Metode Tutorial) mendapatkan hasil nilai rata-rata pretest 56.4 dan nilai rata-rata posttest 84.2. Nilai rata-rata Uas pada kelompok 1 (Metode Role Playing) adalah 90.3, sedangkan kelompok 2 (Metode Tutorial) adalah 88.8. Berdasarkan hasil perbandingan nilai rata-rata pada tabel 4 dan tabel 5 tersebut, diperoleh hasil nilai rata-rata kelompok 1 (Metode Role Playing) lebih tinggi dibandingkan kelompok 2 (Metode Tutorial). Keuntungan menerapkan metode Role Playing tidak hanya dari nilai saja, metode Role Playing juga ada memberikan keuntungan lain seperti, memotivasi mereka menjadi lebih tertarik dalam belajar bahasa Mandarin, siswa menjadi suka berbicara Mandarin, karena Role Playing adalah sebuah permainan. Siswa juga dapat sambil bermain dan belajar. Juga dapat meningkatkan standar nilai pelajaran bahasa Mandarin. SIMPULAN DAN SARAN Penulis menyimpulkan bahwa materi yang diterapkan dengan metode Role Playing dapat meningkatkan pembelajaran bahasa Mandarin di Sekolah Guang Ming, Jakarta Barat. Hal ini dikarenakan melalui metode ini siswa menjadi lebih cepat dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang diajarkan melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Metode Role Playing juga melibatkan seluruh siswa agar dapat berpartisipasi dan bekerja
9 sama dalam kelompok, bebas berekspresi karena metode Role Playing termasuk suatu permainan yang merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. REFERENSI Daftar Pustaka Mandarin [1] [2] [3] [4] [5]
崔永. 寄州.堂教学技巧[M]].北京:北京言文化大学,2005. 全金鑫.“角色扮演”在外学生的作用研究[D]].中国吉林延:中国延大学,2011. 王莉.儿童心理学[M]]..北京:子工出版社,2010. 周健.堂教学技巧[M]].北京:商印出版社,2009. 李泉.外教材研究[M]].北京:商印出版社,2006.
Daftar Pustaka Inggris Dewi,I.I.M,HUm .(2006). Experience And Understanding Of Teaching Mandarin .Bina Nusantara University: Journal Of Chinese Language & Culture,1(1) : 1-9 Wulanji,S.M.N,Dkk. (2008). Role Playing Method Decreases Communication Anxiety of Medical Student: Indonesian Phychological Journal ,23(4) :317-322 Daftar Pustaka Indonesia Adinugroho, S.21 November (2009). Role Playing Bahasa Inggris Landasan Teori ,diakses 11 Juli 2013, dari http://nazwadzulfa.wordpress.com Herdiansyah,H,M.Si. (2013) .Wawancara ,Obervasi,Dan Focus Groups Sebagai Instrumen Pengalian Data Kualitatif .Depok : PT Raja Grafindo Persada Haryanto, S,Pd .7 December (2011). MacamMacam Metode Pembelajaran, diakses 28 Oktober 2013,dari http://belajarpsikologi.com Hafiz Muthoharoh, S.Pd.I. 16 Januari (2010). Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan (Role Playing Method),diakses 11 juli 2013,dari http://alhafizh84.wordpress.com/ PGSD.Yogyakarta : PGSD Universitas Negeri Yogyakarta ,2011 Mularsih,H. (2006). Pembelajaran Bahasa Suatu Pendekatan Psikologis .Universitas Tarumanegara: Journal Chinese Language & Culture,10 (3) :78-85 Mularsih,H. (2006). Pembelajaran Bahasa Kedua .Universitas Tarumanagara: Journal Chinese Language & Culture,10 (2) :47-57 Mustadi,A. (2011). Speaking Skill Improvement Role Playing Pada Kompetensi English Instruction Di PGSD Yogyakarta : PGSD Universitas Negeri Yogyakarta Saptuningrum,C. (2010). Penerapan Metode Ceramah Dan Role Playing Dalam Mengatasi Kesulitan Menulis Han Zi Di SD Tripusaka. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta Nurjanah 02 April (2012) .Metode Pembelajaran Role Playing ,Diakses 06 November 2013 dari http://nurjann4h.wordpress.com Safriayani,H,Psi.dkk. (2011) .99 Ide Kegiatan Main Peran Untuk Anak Usia Dini 5-8 Tahun. Jakarta Selatan : Indocamp[6] Mustadi,A. (2011). Speaking Skill Improvement Role Playing Pada Kompetensi English Instruction Di PGSD.Yogyakarta : PGSD Universitas Negeri Yogyakarta ,2011 Sarwono, J.(2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu Shinta,Dkk. 28 mei (2012). Penggunaan Model Role Playing Dalam Pembelajaran. diakses 26 November 2013, http://4empicthealth.blogspot.com Trueno,AE.86. 16 juli (2010). Efektivitas Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa , diakses 28 Oktober 2013,dari http://techonly13.wordpress.com Zacky,04 April (2011). Manfaat Model Role Playing Dalam Pembelajaran. Diakses 11 juli 2013,http://zakcy30717.blogspot.com
,
RIWAYAT PENULIS Fifi, lahir di kota Bangka pada 28 Januari 1988. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Lamaholot pada tahun 2006. Saat ini bekerja sebagai mahasiswa S1 Sastra China di Binus University. Penulis aktif di Vihara Satya Adi Dharma, Jakarta Utara sebagai aktivis.
10 Yunita, lahir di kota Bangka pada 5 Agustus 1993. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Bakti pada tahun 2009. Saat ini bekerja sebagai mahasiswi S1 Sastra China di Binus University. Penulis aktif di Vihara Ajita Maitreya sebagai aktivis.