JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
PENINGKATAN PERILAKU ISLAMI ANAK USIA DINI MELALUI METODE KARYAWISATA BAMBANG ARIYANTO PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka Jakarta Timur. Email:
[email protected] Abstract: The purpose of this study was to describe how the application of field trip method to improve the Islamic behavior and whether field trip method can improve Islamic behavior at children of group B TK Al-Qodim MetroLampung.The method of this research is action research, with spiral sircles from Kemmis and Taggart consist of: (a) Planning; (b) Acation; (c) Obseration; and (d) Reflection. The date of this research were taken from 16 children of group B TK AlQodim Metro-Lampung on July to September 2014.The result of this research shows that islamic behavior can be improved through field trip method. The result of the research shows that pra action amount 35,40%, the research of first siece action amount 71,40%, and the second or the his siece action amount 89,90%.The implication ofthe research isthe application of field trips method as an alternative method of fun learrning for children, futher more of the field trip method, can exploraction the wide range of new knowledge that can be applied inevery day life as well as be able to develop the where prtentiolaspects in accordance with the level of children’s development. Keywords: Islamic Behavior, Field Trip Methods, Early Childhood Education
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan metode karyawisata untuk meningkatkan perilaku islami dan apakah metode karyawista dapat meningkatkan perilaku islami anak Kelompok B TK Al-Qodim Metro-Lampung. Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan siklus spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari: (a) Perencanaan; (b) Tindakan; (c) observasi; dan (d) Refleksi. Data penelitian ini diambil dari 16 orang anak kelompok B TK Al-Qodim Metro-Lampung pada bulan Juni samapai September 2014. Hasil penelitian ini menujukan bahwa perilaku islami dapat ditingkatkan melalui metode karyawisata. Hasil penelitian menujukan peningkatan dari pra penelitian rata-rata 35,40%, hasil tindakan siklus I meningkat rata-rata kelas menjadi sebesar 71,40% dan pada siklus II meningkat menjadi 89,90%.Implikasi dari penelitian ini adalah penerapan metode karyawisata sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dapat mengeksporasi berbagai macam pengetahuan baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat mengembangkan semua aspek potensial sesuai dengan tahapan perkembangannya. Kata kunci: Perilaku islami Islami, Karyawisata, Anak Usia Dini.
Pendidikan
adalah
suatu
bangkan
potensi
dirinya
untuk
usaha sadar dan terencana
untuk
memiliki kekuatan spiritual keaga-
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengem225
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
maan, pengendalian diri, kepriba-
atan baik atau ihsan) yang dilakukan
dian, kecerdasan, berakhlak mulia,
dengan pembiasaan kata-kata dan
serta keterampilan yang diperlukan
perilaku. Perbuatan yang baik atau
dirinya,
dan
prilaku positif, misalnya: kepedulian
negara (UU Nomor 20 Tahun 2003).
dan empati, kerjasma, berani, kete-
Salah satu kemampuan anak yang
guhan hati dan komitmen, adil, suka
dapat dikembangkan adalah perilaku
meno-long, kejujuran dan integritas,
yang dilandasi oleh nilai-nilai ajaran
humoris,
agama islam. Ada pun pengembangan
loyalitas, sabar, rasa bangga, banyak
perilaku tersebut dapat dilakukan
akal, sikap respek, tanggung jawab
dengan cara mengajarakan sesuai
dan toleransi (Schiller dan Tamara,
dengan tuntunan agama islam.
2002: 1-39).
masyarakat,
bangsa
mandiri,
percaya
diri,
Perilaku tersebut pada anak
Perilaku pertama yang dapat
usia dini merupakan suatu hal yang
diajarakan adalah mengucapkan sa-
sangat penting untuk diajarkan pada
lam, berjabat tangan ketika bertemu
awal masa kanak-kanak. Hal ini dapat
dengan guru, orang tua dan teman,
dilakukan dengan cara mengajarakan
mengucapkan
nilai-nilai agama dalam mengem-
(Alhamdulilah, subahanallah, Allahu
bangkan serta membiasakan anak
Akbar, dll), anak berdoa sebelum dan
untuk selalu berperilaku yang baik.
sesudah melakukan kegiatan, anak
Sesuai dengan tujuan pendidikan di
melakukan sholat dengan benar, anak
taman kanak-kanak, adalah kesinam-
melakukan adab masuk dan keluar
bungan dengan tujuan pendidikan
masjid,
islam yaitu membentuk ihsan kamil
tempat untuk bermain,
atau manusia sempurna, (Mansur,
baca huruf hijaiyah dengan benar,
2005, 128). Nilai-nilai agama yang
anak melakukan berwudhu, anak
ditanamkan disini difokuskan pada
menghemat air, anak mencuci tangan,
ajaran agama islam. Ajaran islam
anak menunjukkan tempat untuk ber-
tersebut mencakup nilai keyakinan
wudhu, anak mengembalikan buku
(iman), nilai ketaatan atau beribadah, dan nilai akhlaktul karimah (perbu226
anak
kalimat
merapikan
toyiba
kembali
anak mem-
Peningkatan Perilaku Islami Anak… Bambang Ariyanto
iqro’ pada tempatnya, anak menun-
yang dapat merangsang anak untuk
jukkan arah kiblat, anak menggu-
belajar; (3) memberikan contoh atau
nakan peralatan beribadah dengan
teladan; (4) memberikan kesempatan
benar, anak menunjukan batas tempat
pada anak; (5) memberikan motivasi
untuk sholat antara laki-laki dan
bagi anak; (6) memberikan bimbingan
perempuan, menjukan tempat untuk
terutama jika anak mempunyai masa-
berkutbah, batas suci pada masjid,
lah; dan (7) pelaksanaan program
dan menaruh alas kaki sesuai dengan
pembentukan perilaku bersifat luwes
tempatnya.
atau
Pembiasaan lain yang bisa
fleksibel.
Namun
sebelum
mengajarkan kepada anak hendaknya
diajarkan berupa anak menjaga keber-
seorang
sihan lingkungan untuk beribadah,
terlebih dahulu pemahaman tentang
mengetahui jenis-jenis sampah, mem-
berperilaku anak yang baik. Hal
buang sampah pada tempatnya, anak
tersebut dilakukan sebagai usaha
membuang ranting yang menghalangi
pendidikan dari faktor lingkungan
jalan, anak melepas alas kaki pada
(nurture) juga dapat mempengaruhi
batas suci, anak membakar sampah
perkembangan nilai pada anak. Perpa-
yang ada di halaman, dan anak
duan yang terjadi tersebut menjadi
merawat tanaman.
yang
suatu tolak ukur keberhasilan perkem-
demikan itu hendaknya menjadi suatu
bangan nilai pada anak. Jika penga-
kebiasaan anak dan guru dalam segala
jaran yang demikian itu dapat diopti-
perbuatan. Kebiasaan yang dilakukan
malkan maka anak akan memiliki
dengan cara berulang-ulang tersebut
kecerdasan moral atau spritual yang
disebabkan oleh bebe-rapa faktor
baik. Hal ini memerlukan kesadaran
antara lain yaitu: (1) guru mencon-
antara orang tua dengan guru dalam
tohkan kepada anak tentang nilai
membentuk perilaku yang baik pada
ketaatan (beribadah), dan nilai-nilai
anak. Dengan demikian apa bila guru
perbuatan baik, misalnya mengucap
memberikan
salam, berjabat tangan, berdoa, mela-
pembiasaan
Perilaku
guru
haruslah
rangsangan yang
memiliki
melalui
berulang-ulang
kukan sholat dan antara lain; (2) menciptakan pembelajaran yang kondusif 227
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
maka perilaku yang baik akan terlihat.
Al-Qodim
Metro-Lampung
yang
Hal ini diharapkan sesuai
menjadi tempat penelitian mempero-
dengan yang diprogramkan sekolah
leh informasi bahwa dari jumlah
dan pemerintah dalam memajukan
keseluruhan 16 anak terhadap peri-
kecerdasan bangsa yang dijabarkan
laku islami masih sangat kurang. Hal
dalam kurikulum kelompok bermain
ini terbukti bahwa dalam hal berpe-
tentang perilaku agama yang sesuai
rilaku yang baik belum muncul
dengan kemampuan anak, antara lain:
sebanyak 50%, mulai muncul 30%,
(1) mengikuti dan menyanyikan lagu-
berkembang sesuai harapan 15%, dan
lagu keagamaan; (2) mengikuti dan
berkembang
meniru bacaan do’a (berdo’a) sebe-
Contohnya dari 16 anak dalam men-
lum dan sesudah kegiatan; (3) meniru
jaga kebersihan tempat yang digu-
dan dapat melakukan gerakan ibadah
nakan untuk beribadah terlihat dari
dengan tertib; (4) menyebutkan dan
persentase berikut: belum muncul
membedakan ciptaan tuhan secara
sebanyak 60%, mulai muncul 20%,
sederhana; (5) menyayangi orang tua,
berkembang sesuai harapan 10%, dan
orang disekelilingnya, guru, teman,
berkembang sangat baik 10%. Persen-
pembantu, binatang, dan tanaman; (6)
tase dalam hal menjaga lingkung
menyebut nama dan mengenal sifat-
sekitar
sifat
atau
belum muncul 60%, mulai muncul
menunjukan rasa sayang cinta kasih
20%, berkembang sesuai harapan
melaui belaian atau pelukan; (8) me-
10%, dan berkembang sangat baik
ngucapkan terimakasih setelah mene-
10%.
rima
tuhan;
(7)
sesuatu;
merasakan
(9)
mengucapkan
tempat
sangat
baik
beribadah
Penelitian
ini
5%.
terlihat
bertujuan
salam; (10) mengucapkan kata-kata
untuk mendeskripsikan bagaimana
santun (maaf, tolong, dll); (11) meng-
penerapan metode karyawiasata untuk
hargai teman dan tidak memaksakan
meningkatkan perilaku islami anak
kehendak; (12) menirukan kegiatan
kelompok B TK Al-Qodim Metro-
atau pekerjaan orang dewasa. Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di kelompok B TK 228
Peningkatan Perilaku Islami Anak… Bambang Ariyanto
mengetahui
ekspresi sikap, perbuatan atau kata-
apakah metode karyawisata dapat
kata seseorang yang muncul sebagai
meningkatkan perilaku islami anak
reaksi dari hasil interaksi dengan
kelompok B TK Al-Qodim Metro-
lingkungan sekitar yang merupakan
Lampung
hasil dari pengalaman belajar yang
Lampung
dan
untuk
dimilikinya serta dapat dilihat dan diukur.
Perilaku Perilaku adalah, setiap hal yang dilakukan, baik secara verbal maupun non verbal yang dapat dia-
Akhlak Akhlak
dengan
harakat
mati secara langsung (Santrock, 2009:
dhammah atau sukun pada huruf lam
302). Behavior is an individual’s
artinya perilaku atau tabiat (Suwaid,
actions.
diartikan
2013: 397). Akhlak dapat diartikan
sebagai aksi-aksi individu. Aksi-aksi
sebagai sikap yang melahirkan perbu-
individu
ini adalah perilaku sese-
atan atau tingkah laku, perilaku (Ali,
orang dalam sehari-hari (Morrison,
2000: 345). Perbuatan manusia itu
1988: 388). Perilaku orang sebagian
ada yang baik dan ada yang buruk.
besar merupakan hasil dari penga-
Kebaik-an sebagai nilai (volue), apa-
laman
stimulus-
bila kebaikan itu bagi seseorang men-
stimulus lingkungan (Ormrod, 2009:
jadi kebaikan yang konkret. Akhlak
179). Perilaku merupakan hasil segala
adalah suatu pembawaan dalam diri
pengalaman serta interaksi seseorang
manusia yang menimbulkan perbuat-
dengan lingkungan. Hal itu diwujud-
an baik dengan cara yang mudah
kan dalam bentuk pengetahuan, sikap,
(tanpa dorongan dari orang lain
dan tindakan yang merupakan respon,
(Mahjuddin, 2010: 1-2).
Tingkah
mereka
laku
dengan
atau reaksi seseorang terhadap rang-
Institusi
yang bersemayam
sangan yang berasal dari luar maupun
di hati tempat munculnya tindakan-
yang berasal dari dalam dirinya
tindakan sukarela, tindakan yang
(Sarwono,1993: 27). Pendapat para
benar atau salah (Bakar, 2000: 217).
ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku merupakan sebuah 229
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
Akhlak adalah keadaan jiwa yang
kelas untuk dapat memperhatikan hal-
selalu mendorong manusia berbuat,
hal
tanpa memikirkannya lebih lama
hubungannya dengan bahan pengem-
(Mansur, 2005: 221). Perilaku islami
bangan yang sedang dibahas di kelas
adalah
yang
(Muhammad, 2012: 177). Lingkung-
tercermin dalam perilaku sehari-hari
an sosial terdiri dari lingkungan fisik,
yang didasarkan pada suatu kesadaran
hubungungan sosial, dan lingkungan
bahwa manusia adalah bagian integral
budaya dimana anak-anak hidup serta
dari alam yang saling mempengaruhi
berinteraksi (Morisson, 2012: 259).
tindakan
seseorang
atau
peristiwa
yang
ada
antara satu dengan lainnya dan oleh
Teori-teori yang telah dike-
kaitannya manusia harus memiliki
mukakan di atas tentang metode
kepedulian dengan alam.
karyawisata dapat disimpulkan bahwa karyawisata adalah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan
Metode Karyawisata menyatakan
cara mengajak anak-anak ke luar
melalui karyawisata semua panca
kelas untuk dapat memperhatikan hal-
indra dapat difungsikan. Indra penge-
hal atau peristiwa yang ada
lihatan, pendengaran, penciuman atau
ngannya dengan bahan pembelajaran
pembauan, pengecap dan indra peraba
yang sedang dibahas atau menunjuk-
dapat memberikan informasi (Yus:
kan langsung kepada objek tertentu.
2005: 175). Pembelajaran di luar
Selain itu karyawisata dapat diguna-
kelas dapat membantu anak di dalam
kan sebagai sarana yang efektif dalam
mengembangkan, merespon, menga-
mengenalkan anak terhadap berbagai
presiasi, pemahaman tentang flora
macam ciptaan Tuhan. Metode karya-
dan fauna, dan pemahaman akan
wisata mempunyai kelemahan dan
lingkungan secara alami (Eliason,
kelebihan. Kelebihan metode karya-
2008:
wisata, antara lain: (1) siswa dapat
Moelichatoen
287).
Selain
itu
metode
karyawisata yang juga disebut dengan
menyaksikan
field
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
trip
yaitu
suatu
metode
pengajaran yang dilaksanakan dengan cara mengajak anak-anak ke luar 230
secara
hubu-
langsung
Peningkatan Perilaku Islami Anak… Bambang Ariyanto
tempat kunjungan tersebut; (2) siswa
kungan yaitu: Masoumeh Hashemi,
memperoleh pemantapan teori-teori
dkk, “Effect of selected physical
yang mereka pernah pelajari
activities
di
on
behavior
problems
sekolah dengan kenyataan aplikasi
among 3-6 years old children” hasil
yang diterapkan pada objek yang
penelitian menunjukkan bahwa pada
mereka kunjungi; (3) siswa dapat
pre-test tidak ada perbedaan yang
menghayati
praktek
signifikan terlihat untuk sarana masa-
suatu ilmu yang telah diperolehnya;
lah perilaku antara eksperimental dan
(4) siswa dapat memperoleh infor-
kelompok kontrol. Tapi setelah dua
masi yang lebih akurat dengan jalan
belas minggu keterampilan senam
melakukan wawancara atau dengan
terdapat perbedaan yang nyata antara
mendengarakan ceramah yang diberi-
pre test dan uji pasca dalam kelompok
kan oleh petugas setempat; dan (5)
eksperimen
dalam karyawisata beberapa materi
perilaku menurut laporan dari orang
pelajaran dapat dipelajari sekaligus
tua. Sri Indah Pujiastuti, tentang
dan integral. Sedangkan kelemahan
“Pembentukan Perilaku Agama Pada
dari metode karyawisata, yaitu: (1)
Anak
waktu yang digunakan cukup pan-
Kualitatif Di Kelompok Bermain
jang; (2) pembiyaan dalam sebuah
Istiqlal Jakarta Pusat, 2006)”. Hasil
karyawisata merupakan beban tam-
penelitian
bahan yang akan membertkan bagi
meningkatnya perilaku guru dalam
anak-anak yang orang tuanya kurang
membentuk perilaku anak, (2) me-
mampu; (3) karyaisata akan berubah
ningkatnya penenaman konsep agama
menjadi piknik, karena persiapan
pada anak, dan (3) meningkatkannya
yang tidak matang. Beberapa acara
perilaku guru dan anak. Husni Rahim
inti sering terabaikan karena pelaksa-
and Maila Dinia Husni Rahiem ”The
naan acara tidak tepat pada waktunya.
Use of Stories as Moral Education for
Penelitian relevan diambil
Young Children” menjelaskan ada
dari jurnal Internasional yang berhu-
beberapa guru yang menggunakan
bungan dengan perilaku dan ling-
cerita sebagai pendidikan moral di
pengalaman
sama
Usia
3-5
sekali
Tahun
masalah
(Studi
menunjukkan bahwa (1)
231
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
kindergaten. Guru memainkan peran
Kriteria keberhasilan peri-
penting dalam membantu anak-anak
laku islami anak dan kelas, sebagai
memahami cerita dan menangkap
berikut: (1) setiap keberhasilan anak
pesan dari cerita. Oleh karena itu,
dikatakan berhasil dalam perilaku
guru ditantang untuk mengeksplorasi
islami jika memperoleh nilai keberha-
isi cerita dan membantu anak meng-
silan minimal 75%; dan (2) kelas
hubungkan cerita dengan mereka
dinyatakan mengalami keberhasilan
sehari-hari hidup. Cara-cara dimana
perilaku islami anak jika jumlah anak
guru melihat moralitas mempenga-
yang mencapai nilai minimal 80%
ruhi
dari jumlah seluruh anak. Hasil
cara
mereka
menyampaikan
nilai-nilai moral dalam cerita.
tindakan yang dilakukan dianalisis menggunakan perhitungan presentase dengan rumus:
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (Action
Research).
Penelitian
ini
menggunakan model Kemmis dan
𝑃𝑃 =
Σ𝑥𝑥 × 100% 𝑁𝑁
P
= Proporsi atau perbandingan
Keterangan:
Taggart dan dilaksanakan melalui dua
antara jumlah sampel dengan
siklus.
kemampuan
Setiap
siklus
memiliki
meliputi:
(a)
perencanaan
∑x
(reflection)
(Sa’dun,
2012:
= Jumlah nilai atau skor yang diperoleh subjek
(planning); (b) tindakan (action); (c) observasi (observation); (d) refleksi
dicapai
oleh anak
langkah-langkah sebagai siklus spiral yang
yang
N
= Skor maksimal
28).
Teknik pengumpulan data dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini menggunakan wawan-
Hasil penelitian setelah dila-
cara, observasi dengan cara pengisian
kukan berbagai tindakan dari kegiatan
instrumen penelitian. Penelitian tin-
pra tindakan, tindakan dalam siklus I
dakan dinyatakan berhasil apabila terjadi
peningkatan
(Mills, 2003: 96). 232
sebesar
71%
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
dan II maka diperoleh data-data hasil
Adapun peningkatan yang muncul
observasi yang dilakukan oleh pene-
dapat dilihat dari perubahan yang
liti
menyatakan
terjadi pada perilaku sehari-hari yaitu,
bahwa pelaksanaan tindakan yang
anak mengucapakan salam, mengu-
dilakukan dalam meningkatkan peri-
capkan
laku islami anak Kelompok B TK Al-
benar, melakukan berdo’a sebelum
Qodim
berjalan
dan sesudah melakuakan kegiatan,
dengan lancar. Walaupun pada pelak-
melakukan gerakan sholat dengan
sanaannya masih terdapat hambatan-
benar, berwudu dengan benar, aturan
hambatan yang ditemui oleh peneliti
masuk dan keluar masjid, mengetahui
dan kolaborator. Berdasarkan hasil
batas suci pada masjid, dan menggu-
deskripsi pelaksanaan tindakan dan
nakan air secukupnya atau menghe-
analisis pertemuan maka dapat disim-
mat air. Hal yang muncul pada saat
pulkan bahwa melalui metode karya-
kegiatan
wisata dapat meningkatkan perilaku
adalah anak-anak dengan sendirinya
islami anak di TK Al-Qodim Metro-
menginfakan uang jajan mereka tanpa
Lampung. Peningkatan yang terjadi
diminta oleh guru. Hal ini didukung
pada setiap anak dapat dilihat dari
dengan pendapat Muhammad Nur
hasil skor observasi total yang terda-
Abdul Hafizh Suwaid Dan Abdullah
pat pada instrumen perilaku islami
Nashih Ulwan.
dan
kolaborator
Metro-Lampung
anak dalam siklus I dan siklus II.
kalimat
toyyibah
karyawiata
dengan
berlangsung
Indikator yang kedua dalam
Hasil data kualitatif menun-
perilaku islami anak yaitu mengguna-
jukkan bahwa melalui metode karya-
kan dan merat peralatan untuk ibadah.
wisata dapat meningkatkan perilaku
Dalam indikator ini anak kelompok B
islami anak sesuai dengan pendapat
TK Al-Qodim Metro-Lampung sudah
yang dikemukakan oleh Indikator
dinyatakan baik setelah dilakukan
yang pertama dalam meningkatkan
tindakan melalui metode karyawisata.
perilaku islami anak yaitu berperilaku
Adapun perilaku yang ditunjukan
yang baik sudah dapat dikatakan
anak seperti: merapihkan kembali
mengalami peningkatan yang baik.
tempat untuk beribadah, mengemba-
225
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi 2, November 2014
likan buku iqro’ pada tempatnya,
Lampung. Peningkatan tersebut dapat
menghadap arah kiblat dengan benar,
dilihat dari hasil sebelum dilakukan
dan menjukan batas suci. Selain itu
tindakan, atau pra intervensi, siklus I
pada saat kegiatan karyawisata anak-
dan siklus II. Hal ini dapat dilihat dari
anak mampu berinteraksi dengan
hasil pra intervensi dimana sebelum
orang lain yang belum mereka kenal.
dilakukan tindakan perilaku islami
Hal ini didukung oleh Mansyur. Pada
yang dimiliki anak Kelompok B
indikator ketiga dalam hal mengenal
adalah sebesar 579 dengan rata-rata
dan menjaga lingkungannya. perilaku
35,40%. Setelah dilakukan tindakan
islami anak yaitu mengenal lingkung-
pada siklus I terjadi peningkatan
an dan menjaganya. Dalam indikator
sebesar 1189 dengan rata-rata 71,40%
ini anak kelompok B TK Al-Qodim
dan pada siklus II sebesar 1525
Metro-Lampung
dinyatakan
dengan rata-rata sebesar 89,90%.
tindakan
Berdasarkan data tersebut menjelas-
melaui metode karyawisata. Adapun
kan bahwa metode karyawisata dapat
perilaku
seperti:
meningkatkan perilaku islami anak
membakar sampah, membung duri
Kelompok B TK Al-Qodim Metro-
atau ranting yang menghalangi jalan,
Lampung. Secara total peningkatan
membersihkan halaman seklah, men-
yang terjadi sebelum tindakan sampai
jaga kebersihan lingkungan dan mem-
siklus II sesebasr 54,50%. Hal ini
bersihkan tempat yang digunakan
menunjukan bahwa metode karyawi-
untuk makan. Hal ini sesuai dengan
sata sangat cocok diterapkan pada
pendapat Fachruddin M. Mangunjaya.
pembelajaran di TK khususnya dan
Bedasarkan pemaparan di atas dapat
pendidikan anak
di simpulkan bahwa melaui kegiatan
umumnya. Selain untuk meningkat-
karyawisata perilaku islami anak
kan perilaku anak, metode karya-
kelompok B TK Al-Qodim Metro-
wisata juga dapat mengembangkan
Lampung dapat meningkat.
seluruh aspek perkembangan anak.
baik
setelah
yang
sudah dilakukan
ditujukan.
Metode karyawisata dapat meningkatkan perilaku islami anak Kelompok B TK Al-Qodim Metro234
usia dini
pada
Metode karyawisata dapat dilakukan
Peningkatan Perilaku Islami Anak Bambang Ariyanto
dengan berkunjung ke lingkungan
laman Sekolah. Metode karyawisata
sekolah untuk mendalami tema yang
dapat meningkatkan perilaku islami
sedang dipelajari, contohnya ketika
anak Kelompok B TK Al-Qodim
sedang mengenal tema tanaman anak-
Metro-Lampung. Peningkatan terse-
anak dapat melakukan karyawisata
but dapat dilihat dari hasil sebelum
atau berkunjung ke taman sekolah.
dilakukan tindakan, atau pra inter-
Hal
pembelajaran
vensi, siklus I dan siklus II yaitu
terpadu di pendidikan anak usia dini,
perilaku islami yang dimiliki anak
sehingga
Kelompok B adalah sebesar 579
ini
termasuk
metode
karyawisata
ini
menjadi rujukan bagi pendidik anak
dengan
usia dini untuk digunakan dalam
dengan rata-rata 71,40% dan 1525
proses pembelajaran.
dengan rata-rata sebesar 89,90%.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian yang berjudul peningkatan perilaku islami dapat diamabil kesimpulan bahwa penerapan metode karyawisata dalam meningkatkan perilaku islami anak kelompok B TK Al-Qodim Metro-Lampung terdiri dari kegitan kunjungan. Pada siklus 1 kunjungan dilakukan ke Masjid Taqwa Kota Metro, Masjid Nurul Huda, Masjid Al-Awwal (Khas Lampung), TPA. Al-Qodim, dan Kantor Kelurahan Banjarsari. Sedangkan pada siklus II kegiatan karyawisata dilakukan ke Taman Kota Metro, Perkebunaan, lingkungan di luar sekolah dan ha-
rata-rata
35,40%,
1189
Akbar, Sa’dun. Penelitian Tindakan Kelas (Filosofi, Metodologi, & Implementasi).Yogyakarta: Cipta Media Aksara, 2010. Jazairy, Al dan Jabir, Abu Bakar. ”Minhajul Muslim“ Jakarta: Darul Falah, 2000. Al Qaradlawi, Yusuf. “Fiqih Peradaban; Sunah Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan“ Surabaya: Dunia Ilmu, 1997. Ali, Mohammad Daud. “Pendidikan Agama Islam“ Jakarta: Raja Grafindo, 2006. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah, Dan Pemuda, Direktorat Pengembangan Anak Usia Dini, Kegiatan Belajar Mengajar, Kurikulum Kelompok Bermain, Jakarta: Depdinas RI, 2001. Direktorat Paud, Dirjen PLSP Depdinas, Konsep Dasar Paud, Jakarta, 2004. 235
Peningkatan Perilaku Islami Anak Bambang Ariyanto
Eliason, Claudia .dkk., “A Pratical Guide To Early Childhood Curriculum, Eighth Edition” Columbus, Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall, 2008. Fadilah, Muhammad. “Desain Pembelajaran Paud: Tinjauan Teori DanPraktek,Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012. Morrison, George S. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Paud ,Jakarta: Indeks, 201 2 Http://Journal.Ppsunj.Org/Jpklh/Arti cle/View/120/120 (Diakses,16 Oktober 2014. Husni Rahim and Maila Dinia Husni Rahiem,http://bsris.swu.ac.th/jo urnal/i9/frontpage. pdf, International Journal of Social Science and Humanity, Vol. 2, No. 6, November 2012, diakses 19 desember 2014 . Mahjuddin, Akhlak Tasawuf II, Jakarta: Kalam Mulia, 2010. Mansur. “Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam “ Jakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Masoumeh Hashemi, dkk : http:// pelagiaresearchlibrary.com/euro pean-journal-ofexperimentalbiology/vol2-iss4/EJEB-20122-4-1129-1133.pdf ,diakses 19 desember 2014. Mills, Geoffrey E. Action Research a Guide for the Teacher Research. New Jersey: Merrill Prentice Hall, 2003. Moeslichatoen R,“Metode Pengajaran Di Taman KanakKanak” Jakarta: Rinika Cipta, 2004.
236
Soerjan, Mohamad. “Pendidikan Lingkungan, Sebagai Dasar Sikap dan Perilaku Bagi kelangsungan Hidup Menuju Pembangunan Berkelanjutan “Jakarta, IPPL: 2009. Schiller, Pam dan Brayen, Tamara. The Volues Book In Childer: 16 Moral Dasar Bagi Anak, Jakarta: Pt.Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2002. Santrock, John W. Psikologi Pendidikan Educational psychology, Jakarta: selebah humanika, 2009. Sarwono, Sarlito, W. Sosiologi Kesehatan,Yogyakarta: UGM,Press,1993. Suwaid, Muhammad Nur Abdul Hafizh. “Prophetic Parenting Cara Nabi Muhammad SAW Mendidik Anak“ Yogyakarta: Pro-U Media, 2013. Pujiastuti, Sri Indah. Pembentukan perilaku agama pada anak usia 3-5 tahun di kelompok bermain (studi kualitatif dikelompok B Istiqlal Jakarta Pusat 2006).Tesis PPs.UNJ. UUD. RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, Depdinas. Yus, Anita. “Penilaian Perkembangan Anak Taman Kanak-Kanak” Jakarta: Depatemen Pendidikan Nasional, 2005.