PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN PAI MATERI SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR KELAS III SD NEGERI SUKOREJO I MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN 2012
OLEH SASMIYAH NIM 11410113
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Sasmiyah
NIM
: 11410113
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Magelang, 15 Desember 2012 Yang Menyatakan
Sasmiyah
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Menuntut ilmu diwajibkan atas tiap orang Islam ~ HR Ibnu Barri
Janganlah menjadi buih yang akan pecah ketika tiba di pantai tapi jadilah ombak yang akan melahirkan gelombang ~ Iqbal
Karya sederhana ini ku persembahkan untuk orang-orang yang terkasih: Ibunda alm.Hj.Mariseh Ayahanda H. M. Sayuti Keluarga besarku di Magelang Rekan-rekan kerja di SD Negeri Sukorejo III Mertoyudan Magelang
ABSTRAK
Sasmiyah 2012. Peningkatan Pemahaman dan Aktifitas Siswa dalam Pelajaran PAI Mengenai Ibadah Shalat dengan Menggunakan Media Gambar pada Kelas III SD Negeri I Mertoyudan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Hj. Maryatin. Kata Kunci : peningkatan, pemahaman, materi shalat, media gambar. Latar belakang dalam penelitian ini adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam materi shalat sehingga prestasi belajar kurang. Masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar PAI materi shalat?, 2. Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar PAI materi shalat? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode observasi dan wawancara. Dalam analisa data penulis menggunakan reduksi data, display data, kesimpulan sementara dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah minat belajar siswa terhadap mempelajari ibadah shalat di SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan setelah menggunakan media gambar mengalami peningkatan. Pada pra siklus ke siklus I minat siswa meningkat sebanyak 92,6%. Setelah menggunakan media gambar prestasi belajar siswa SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan mengalami peningkatan dari siklus I menjadi siklus II sebanyak 98,3%. Siswa yang belum mencapai nilai KKM pada pra siklus sebanyak 13 siswa dan yang mencapai nilai KKM sebanyak 18 siswa. Pada siklusI siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 6 siswa dan yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 25 siswa. Pada siklus II siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 3 siswa dan mencapai nilai KKM sebanyak 29 siswa.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas Rahmat Hidayat dan Inayah Allah SWT, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabatsahabatnya serta seluruh umat Islam di dunia sampai akhir zaman. Skripsi ini tentunya tidak akan berhasil dengan baik apabila tidak ada petunjuk dari Allah SWT dan bimbingan serta bantuan baik yang berupa matiriil maupun moril dari semua pihak. Untuk itu penyusun dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah. 3. Bapak
Drs.
Djoko
Sutopo
selaku
Kaprodi
Pendidikan
Agama Islam 4. Dra. Hj. Maryatin yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan sehingga dengan bimbingan dan pengarahan beliau penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama penyusun menuntut ilmu di STAIN Salatiga. 6. Bapak Solekhan S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan Magelang beserta rekan-rekan yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Semua pihak baik secara individual maupun kelompok baik yang berupa materi maupun yang berupa moril, dorongan serta motivasi yang selalu mengobarkan semangat kepada penyusun Semoga amal baik anda semua mendapat balasan dari Allah SWT serta memberikan kebahagiaan bagi anda di dunia dan akhirat. Amin. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penyusun harapkan demi perbaikan skripsi ini. Magelang, 19 Oktober 2012 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................... 3 E. Kegunaan Penelitian ................................................................ 4 F. Definisi Operasional ................................................................ 5 G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian ......................................................... 8 2. Subjek penelitian ................................................................ 11 3. Instrumen penelitian ........................................................... 11 4. Pengumpulan data .............................................................. 12 5. Analisa data ........................................................................ 14 H. Sistematika Penulisan ............................................................... 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan pemahaman ............................................................ 18 pembelajaran Pendidikan Agama Islam
B. Materi shalat .............................................................................. 22 C. Media gambar ............................................................................ 23 D. Peningkatan pemahaman pelaksanaan belajar mengajar materi shalat melalui media gambar................. 29 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................. 31 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.................................................. 35 BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Deskripsi siklus I ....................................................................... 43 B. Deskripsi siklus II ...................................................................... 48 C. Pembahasan ................................................................................ 54 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 60 B. Saran ......................................................................................... 60
Daftar pustaka Lampiran Daftar riwayat hidup
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Saat ini perlu menelaah kembali praktik-praktik pembelajaran disekolah-sekolah. Peranan yang harus dimainkan oleh dunia pendidikan dalam mempersiapkan anak didik untuk berprestasi secara utuh dalam kehidupan bermasyarakat saat ini akan sangat berbeda dengan peranan tradisional yang selama ini dipegang oleh sekolah-sekolah. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan tersebut. Melalui pendidikan juga dapat dikembangkan kemampuan pribadi, daya pikir dan tingkah laku yang lebih baik. Kegiatan belajar mengajar merupakan tugas rutin seorang guru dalam mengembangkan bakat dan kemampuan. Untuk itu seorang guru dituntut selalu mengembangkan kecakapan secara profesional dalam mengelola kelas, agar bakat dan kemampuan siswa dapat berkembang secara
optimal.
dikembangkan
Salah adalah
satu
kecakapan
kecakapan
dalam
profesional
yang
menggunakan
perlu metode
pembelajaran yang tepat dan efektif. Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas akan efektif apabila seorang guru selalu menggunakan media
pembelajaran dalam menanamkan konsep kepada siswa, sehingga dapat menghilangkan konsep verbalitik, khususnya pada pembelajaran yang membutuhkan pemahaman. Tidak semua sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap untuk mendukung perkembangan dunia pendidikan. Seorang guru yang mengajar di sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang minim harus mampu mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan berbagai media, misalnya media gambar. Dengan menggunakan media gambar diharapkan siswa dapat mengetahui pembelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Oleh karena itu guru sebaiknya memiliki kemampuan dalam memilih metode dan media pembelajaran yang tepat. Ketidaktepatan dalam memilih metode dan media akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam menerima materi yang disampaikan sehingga materi kurang dapat dipahami. Berdasarkan penjelasan di atas tergambar bahwa diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan aktifitas belajar, khususnya pada mata pelajaran PAI pada siswa SD. Oleh karena itu penelitian ini ingin menemukan alternatif "Peningkatan Pemahaman dan Aktifitas Siswa dalam Pelajaran PAI Mengenai Ibadah Shalat dengan Menggunakan Media Gambar pada Kelas III SD Negeri I Mertoyudan Tahun Pelajaran 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Apakah media gambar dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar PAI materi shalat? 2. Apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar PAI materi shalat?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk
mengetahui
apakah
media
gambar
dapat
meningkatkan
pemahaman siswa dalam belajar PAI materi shalat. 2. Untuk mengetahui apakah penerapan media gambar dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar PAI materi shalat.
D. Hipotesa Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman dan aktifitas belajar anak khususnya pada materi shalat pada siswa kelas III SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pelajaran PTK pada jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 2. Manfaat praktis a. Siswa Dengan media gambar diharapkan siswa lebih mudah untuk memahami materi shalat yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar menjadi lebih baik. b. Guru Melalui PTK guru dapat mengetahui media pembelajaran yang tepat yang dapat digunakan untuk memperbaiki pemahaman siswa dalam pembelajaran di kelas. c. Sekolah Hasil
penelitian
ini
dapat
membantu
memperbaiki
pembelajaran PAI di sekolah serta dijadikan sumbangan pemikiran dan informasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
F. Definis Operasional Dalam penelitian ini memiliki beberapa definisi operasional, diantara adalah :
1. Peningkatan pemahaman Pengertian dari peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatan. Sedangkan definisi dari pemahaman menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar (Tim penyusun kamus pusat bahasa, 2001:1198).
Jadi dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman adalah perbuatan meningkatkan sesuatu hal yang ingin kita pahami dan mengerti dengan benar. 2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Oemar H pengertian belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Drs. Sunaryo,2004: 165). Pendidikan Agama Islam adalah ilmu yang membahas pokok-pokok keimanan kepada Allah, cara beribadah kepada Nya, dan mengatur hubungan baik sesama manusia serta makhluk lainnya berdasarkan Al Quran dan as Sunnah (Bachrul, 2007:02). Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran agama Islam adalah proses bentuk perubahan dalam diri seseorang berkat adanya pengalaman dan latihan dari ilmu yang membahas pokok-pokok keimanan kepada Allah, cara beribadah kepada Nya, dan mengatur
hubungan baik sesama manusia serta makhluk lainnya berdasarkan Al Quran dan as Sunnah. 3. Materi shalat Shalat secara bahasa adalah doa, sedangkan secara agama adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Masykuri ,2006:53). 4. Media gambar a. Media Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
(Masykuri,2006:457). Sedangkan pengertian media
menurut Depdikbud bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan lebih baik, lebih sempurna.1 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang menyajikan pesan yang dapat membantu proses belajar mengajar untuk memperjelas makna. b. Gambar Menurut Oemar Hamalik gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai
1
Editor, Penggunaan Media Visual (Gambar) dalam Pembelajaran Anak, (Bandung: http://typecat.com, 2009, ed
curahan perasaan atau pikiran.2 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dll) yang dibuat dengan coretan pensil dll pada kertas dll ( Masykuri, 2006: 329). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gambar adalah tiruan benda yang diproyeksikan secara visual yang dibuat dengan coretan dalam suatu media. Jadi yang dimaksud dengan peningkatan pemahaman pembelajaran pendidikan agama Islam materi shalat melalui media gambar adalah proses kegiatan untuk memahami ilmu yang membahas pokok-pokok keimanan kepada Allah SWT melalui ibadah yang terdiri dari ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri salam menggunakan tiruan barang yang dibuat dengan coretan pada kertas.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas karena penulis
melakukan
langsung
tindakan
terhadap
siswa
dan
mengobservasinya. Menurut Suharsimi PTK merupakan paparan gabungan definisi dari kelas. Penelitian adalah
tiga
kata
kegiatan
”penelitian,
tindakan,
mencermati
suatu
dan objek,
menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau 2
Editor, Pengertian Media Gambar, (Jakarta: http:/ian43.wordpress.com, 2010), ed
informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus. Setiap siklus tediri dari perencanaan, tindakan, penerapan tindakan, observasi, refleksi. Adapun tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Siklus I 1) Perencanaan a) Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah : Penyusunan RPP dengan model pembelajaran yang direncanakan dalam PTK. b) Penyusunan lembar masalah/lembar kerja siswa sesuai dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai c) Membuat
soal
test
yang
akan
diadakan
untuk
mengetahui hasil pembelajaran siswa. d) Memberikan penjelasan pada siswa mengenai teknik pelaksanaan
model
dilaksanakan 2) Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran
yang
akan
a) Melaksanakan
kegiatan
sesuai
dengan
rencana
pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, siswa
dibimbing
untuk
belajar
ibadah
shalat
menggunakan media gambar. b) Kegiatan penutup Di akhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap siklus, guru memberikan test secara tertulis untuk mengevalausi
hasil
belajar
siswa
selama
proses
pembelajaran berlangsung. 3) Observasi Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses observasi dilakukan oleh guru kelas dan kepala sekolah dengan menggunakan lembar observer dan menentukan poin-poin yang akan diamati. 4) Refleksi Pada tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk
menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya unttuk menghasilkan perbaikan pada siklus II. b. Siklus II Kegiatan pada siklus dua pada dasarnya sama dengan pada siklus I hanya saja perencanaan kegiatan mendasarkan pada hasil refleksi pada siklus I sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I. Pada siklus II, pada tahap refleksi dievaluasi apakah masih ada kekurangan dalam melaksanakan
kegiatan
belajar
mengajar.
Dan
dilakukan
perbaikan pada siklus III. 3. Objek penelitian
Objek dalam peniltian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan Magelang yang berjumlah 31 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 16 perempuan.
Pertimbangan penulis mengambil objek penelitian tersebut dimana dalam silabus Pendidikan Agama Islam tahun 2010/2011 termuat bahwa siswa kelas III harus mampu melaksanakan sholat dengan tertib.3
3
Silabus Pendidikan Agama Islam Semester 1 dan 2 SDN Sukorejo I Mertoyudan Magelang Tahun 2010/2011 hal.43
4. Instrumen penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi dari hasil pelaksanaan tindakan. Adapun instrumen penelitian yang dipergunakan adallah sebagai berikut : Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi, yang terdiri dari : a. Tugas, dilakukan menggunakan : 1) Tertulis Siswa diberikan tugas untuk merangkum tentang materi shalat. 2) Praktek Siswa diberikan contoh demonstrasi melakukan shalat kemudian diminta melakukan sendiri. b. Tes Soal diberikan untuk pre tes, post test dan setiap selesai pelaksanaan belajar mengajar. Kemudian dibandingkan hasilnya apakah ada peningkatan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada tiap siklus. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:267) “instrumen berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar yang berupa intelegensi, minat, bakat khusus dan sebagainya
5. Pengumpulan data Pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara adalah teknik pengambilan data melaui pertanyaan yang diajukan secara lisan kepada responden. Wawancara
biasanya
dilakukan
jika
peneliti
bermaksud
melakukan analisis kualitatif atas penelitiannya.4 Pertanyaan dapat diajukan secara berurutan sehingga responden dapat memahami makdus penelitian secara baik, sehingga responden dapat menjawab pertanyaan dengan baik pula. Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan bayak waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya. b. Metode observasi Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan. Data yang dikumpulkan melaui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadang observasi dilakukan untuk mengecek validitas dari data yang telah diperoleh sebelumnya dari invidu-individu.5
4
Editor, Prosedur Peneltian, (Jakarta :http://blog.binadarma.as.id/ilmanzuhriyadi/wpcontent/uploads/2010/08/MP16.pdf, 2011) ed 5 Kavie, Pengertian Pendidikan, http://kavie-design.indinesiaforum.net/t8-pengertian-pendidikan
c. Metode dokumentasi Dokumentasi adalah segala keterangan berupa data dan laporan atau catatan yang berhubungan dengan permasalahan yang hendak diteliti. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data dengan tujuan untuk melaksanakan pengecekan data tentang prestasi kerja. Metode dokumentasi ini dipergunakan untuk mengamati langsung tentang letak geografis daerah suatu penelitian, fasilitas pendidikan dll. 6. Analisa data Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu selama proses observasi dari awal penelitian sampai seluruh hasil penelitian data di lapangan diperoleh. Setelah semua data penelitian yang diinginkan terkumpul, baik berupa foto dan data catatan yang sedetail-detailnya, maka penyusun akan mencoba menyesuaikan dan membandingkan atau menggabungkan data yang dihasilkan di lapangan dengan data-data dari sumber lain berbentuk teori-teori yang dihasilkan sebelumnya yang dapat menghasilkan beberapa teori.
H. Sistematika Penulisan Adapun sistematika pembahasan skripsi ini terpapar sebagai berikut: 1. Bagian awal Bagian ini berisi antara lain halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian inti Bagian ini berisi : BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah J. Rumusan Masalah K. Tujuan Penelitian L. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan M. Kegunaan Penelitian N. Definisi Operasional O. Metode Penelitian 6. Rancangan penelitian 7. Subjek penelitian 8. Instrumen penelitian 9. Pengumpulan data 10. Analisa data P. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA E. Peningkatan pemahaman pembelajaran Pendidikan Agama Islam F. Materi shalat
G. Media gambar H. Peningkatan pemahaman pelaksanaan belajar mengajar materi shalat melalui media gambar. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II E. Deskripsi pelaksanaan Siklus III BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN D. Deskripsi siklus I E. Deskripsi siklus II F. Deskripsi siklus III G. Pembahasan BAB V PENUTUP C. Kesimpulan D. Saran 3. Bagian akhir Daftar pustaka Lampiran Daftar riwayat hidup
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Pemahaman Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Peningkatan pemahaman a. Peningkatan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa peningkatan adalah proses kerja menambah kemampuan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,2001: 1092). b. Pemahaman Definisi dari pemahaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cara kerja memahami (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001: 1086). Jadi dapat disimpulkan peningkatan pemahaman adalah proses kerja menambah kemampuan cara memahami. 2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Wahyudin dkk pendidikan agama Islam adalah suatu program mata ajaran yang wajib secara nasional harus diberikan di sekolah atau perguruan tinggi umum (Wahyudin,2009:103) Arah pendidikan Islam menurut Fakultas Tarbiya UIN Sunan Kalijaga (2004:58) adalah: a. Terbentuknya akhlak yang luhur
b. Aqidah dan ketaqwaan yang kuat c. Citra Islam yang tinggi dari hubungan manusia Dalam upaya membentuk arah pendidikan Islam, pendidikan agama memiliki peranan yang sangat penting. Untuk itulah pendidikan agama wajib diberikan pada semua tuntutan, jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan agama Islam berfungsi untuk menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta membiasakan siswa berakhlak mulia (Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI,2007:72). 3. Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar Menurut
Notoatmojo
sesuai
pendapat
J.Guilbert
(Tim
Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI,2007:171) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar meliputi : a.
Materi yang dipelajari Materi disini adalah bahan pelajaran yang digunakan untuk membentuk sikap, memberikan keterampilan atau pengetahuan. Materi untuk ketiga aspek tersebut substansinya akan berbeda.
b.
Lingkungan Terdiri dari faktor fisik seperti kondisi tempat belajar, kondisi lingkungan belajar dll. Faktor yang kedua adalah faktor sosial seperti status , kedudukan dll.
c.
Instrumental Terdiri dari perangkat keras/hardware (perlengakapan belajar dan alat bantu belajar mengajar) dan perangkat lunak/software (kurikulum, fasilitator dan metode mengajar)
d.
Kondisi individu atau subjek belajar Terdiri dari kondisi fisiologis seperti keadaan fisik, panca indera, pemenuhan gizi, dan kesehatan. Sedangkan kondisi psikologis seperti intelegensi, bakat, sikap, daya kreatifitas, daya tangkap, ingatan, motivasi dll.
4. Komponen kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar mengandung beberapa komponen, diantaranya adalah: a. Tujuan Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah suatu citacita yang ingin dicapai dalam kegiatannya dan untk mencapai tujuan yang telah ditetapkan b. Bahan Pelajaran Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran, maka proses belajar tidak akan berjalan. c. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak
didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagi mediumnya, dalam interaksi itulah, siswa yang lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. d. Guru Guru harus mengetahui dan mengerti dengan jelas bahan materi yang akan diajarkan. Sehingga waktu menyampaikan pada anak didik tidak menghasilkan informasi yang rancu. e. Siswa Kemampuan siswa berbeda-beda, daya tangkap dan intelegensinya pun berbeda sehingga terkadang penangkapan materi yang disampaikan bisa menghasilkan persepsi yang berbeda pula. f. Lingkungan Keadaan lingkungan masyarakat mampu mendukung sistem kegiatan belajar mengajar. Keadaan sekolah yang ramai dan tidak tenang akan mengganggu konsentrasi belajar para siswa. g. Sarana dan prasarana Kelengkapan sarana dan prasarana sangat mendukung sistem kegiatan belajar mengajar. Semakin lengkap saran dan prasarana yang dimiliki kegiatan belajar mengajar akan semakin baik karena murid semakin mudah menerima materi pembelajaran dari guru.
h. Evaluasi Perlu diadakannya evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan dari kegiatan belajar sudah terpenuhi.6
B. Materi shalat Definisi dari materi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bahan ( Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,2001:884). Sedangkan arti shalat menurut bahasa adalah berdoa atau memohon sesuatu kepada Allah SWT (Hariyoto,2008:113). Jadi dapat disimpulkan materi shalat adalah bahan pelajaran cara berdoa atau memohon sesuatu kepada Allah SWT. Shalat merupakan rukun iman yang ke lima, wajib dikerjakan bagi setiap orang Islam.
Hukum shalat adalah fardhu ain artinya wajib
dikerjakan bagi setiap orang Islam. Materi shalat merupakan salah satu materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar kelas tiga semester satu, sebagaimana terdapat dalam Silabus dan Sistem Penilaian Sekolah Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sebagai berikut : Kelas
: 3 (tiga)
Semester
: 1 (satu)
Standar kompetensi
: melaksanakan shalat dengan tertib
Materi pokok
: gerakan, bacaan, dan keserasian sholat yang sempurna.
6
Editor, Komponen Belajar Mengajar, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108442komponen-belajar-mengajar/ : Komponen Belajar Mengajar
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek sebagai berikut; Al Qur’an dan hadist, aqidah, akhlak, tarikh dan kebudayaan Islam. Materi shalat merupakan salah satu materi pembelajaran yang termasuk dalam aspek fiqih yang kemudian harus disampaikan kepada siswa melalui proses pembelajaran yang menarik.
C. Media Gambar 1. Pengertian a. Media Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menqyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Arief S. Sadiman dkk,2010:457). Sedangkan pengertian media menurut Depdikbud bahwa media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan lebih baik, lebih sempurna.7 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat yang menyajikan pesan yang dapat membantu proses belajar mengajar untuk memperjelas makna.
7
Editor, Penggunaan Media Visual (Gambar) dalam Pembelajaran Anak, (Bandung: http://typecat.com, 2009, ed
b. Gambar Menurut Oemar Hamalik gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran (Arief,2010: 329). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan dll) yang dibuat dengan coretan pensil dll pada kertas dll (Arief,2010:329). Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gambar adalah tiruan benda yang diproyeksikan secara visual yang dibuat dengan coretan dalam suatu media. 2. Syarat Pemilihan Media Gambar Untuk memilih gambar yang naik untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar secara maksimal maka haruslah diperhatikan syarat-syarat pemilihannya sebagai berikut: a. Autentik Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya. b. Sederhana Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar. c. Ukuran Gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek sebenarnya. Apabila objek tersebut belum dikenal atau pernah
dilihat anak maka sulit membayangkan berapa besar benda atau objek tersebut. d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktifitas tertentu. e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya siswa sendiri sering kali lebih baik. f. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaknya bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Arief,2010:29). 3. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Media Gambar a. Kelebihan Media Gambar 1) Sifatnya konkret Gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek atau peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut.
3) Media gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan. Sel atau penampang daun tidak mungkin kita lihat dengan mata telanjang, dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto. 4) Gambar atau foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. 5) Gambar atau foto harganya lebih murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus b. Kekurangan Media Gambar Menurut
Arif
dkk
(Arief,2010:31)
media
memiliki
kekurangan diantaranya adalah: 1) Gambar atau foto hanya menekankan persepsi indera mata. 2) Gambar atau foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. 3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. 4. Kegunaan Media Gambar dalam Pendidikan Secara umum media gambar mempunyai kegunaan sebagai berikut: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan)
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti : 1) Objek terlalu besar 2) Objek yang kecil 3) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu. 4) Objek yang terlalu komplek, seperti mesin dll. 5) Konsep yang terlalu luas seperti gunung merapi. c. Penggunaan media gambar secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media gambar berguna untuk : 1) Menimbulkan kegairahan belajar. 2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan. 3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d. Dengan sifat yang unik pada setiap pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan disamakan setiap siswa maka guru mengalami banyak kesulitan. Masalah inid dapat diatasi dengan media gambar, yaitu dengan kemampuan dalam: 1) Memberikan perangsang yang sama 2) Mempersamakan pengalaman 3) Menimbulkan persepsi yang sama
5. Aplikasi Media Gambar Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan media sangat membantu aktifitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan prestasi belajar siswa. Terbatasnya alat-alat teknologi pendidikan yang dipakai di kelas diduga merupakan salah satu sebab lemahnya mutu studi siswa pada umumnya. Tuntutan masyarakat yang makin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola yang terdahulu. Revolusi
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi,
perubahan
masyarakat, pemahaman cara anak belajar, kemajuan media pendidikan memberi arti tersendiri bagi kegiatan belajar mengajar dan tuntutan
ini
pulalah
yang
membuat
kebijaksanaan
untuk
memanfaatkan media pendidikan ( Danim:1995:2).
D. Peningkatan pemahaman pelaksanaan belajar mengajar materi shalat melalui media gambar. Sebagai pembawa pesan, media tidak hanya digunakan oleh guru yang lebih penting lagi dapat digunakan oleh siswa. Oleh karena itu, sebagai penyaji
dan
penyalur
pesan
dalam
hal-hal
tertentu
media
dapat
menyampaikan materi pembelajaran secara lebih teliti, jelas dan menarik. Media sebagai alah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi kesulitan penyampaian materi pembelajaran.
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan apa yang diharapkan, guru harus memilih, menciptakan, merancang, menguji dan menggunakan media belajar yang tepat dengan cara yang tepat pula. Jika terdapat kekurangan atau kesalahan pada unsur-unsur tersebut, maka tidak akan diperoleh hasil belajar yang maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan teori-teori sebelumnya, dapat diartikan bahwa media gambar akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa jika didukung dengan langkah pemilihan dan penerapan yang sesuai. Pemilihan dan penerapan media gambar yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Materi shalat kelas III semester satu membahas tentang menghafal dan melakukan gerakan shalat dengan benar. Biasanya materi gerakan shalat dipelajari hanya dengan melihat dan meniru demonstrasi guru atau siswa model. Langkah ini dirasa kurang begitu efektif karena hanya sebagian siswa yang dapat melihat demonstrasi dengan jelas. Dengan menggunakan media gambar, masing-masing siswa dapat melihat gambar gerakan dengan jelas. Adapun
langkah-langkah
penggunaan
media
gambar
dalam
pelaksanaan belajar mengajar materi shalat adalah sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan beberapa gambar yang berisi tata cara shalat. 2. Menjelaskan kepada siswa media yang akan digunakan dalam pelaksanaan belajar mengajar. 3. Setiap murid mendapatkan satu lembar gambar.
4. Menjelaskan materi sholat dengan media gambar kepada para siswa. 5. Menyimpulkan bersama dengan para siswa tentang materi sholat.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Pra Siklus Sebelum
dilaksanakan
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan media gambar, materi pembelajaran disampaikan oleh guru hanya dengan ceramah saja. Setelah dilakukan proses pembelajaran, guru menganalisa hasil proses pembelajaran dengan menggunakan latihan menjawab soal tertulis. Hasil penilaian berdasarkan nilai KKM untuk Pendidikan Agama Islam yaitu 7,05. Untuk menganalisa prestasi belajar siswa sebelum dilakukan pembelajaran dengan media gambar, penulis menggunakan nilai raport Pendidikan Agama Islam. Penulis juga mengobservasi kondisi saat proses pembelajaran berlangsung.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Tahapan dan langlah-langkah yang dilakukan penulis dalam siklus ini adalah : 1. Perencanaan Dalam tahapan ini tercakup beberapa kegiatan, diantaranya adalah: a. Refleksi awal
Yaitu penulis melakukan penyimpulan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran materi shalat yang selama ini dilakukan, yaitu menunjukkan kelemahan kurangnya minat siswa dalam belajar materi shalat. b. Penyusunan proposal penelitian sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. c. Penyiapan metode untuk mendukung pembalajaran materi shalat dan alat-alat penelitian. d. Menyiapkan lembar observasi dan lembar tes yang memuat materi pembelajaran shalat. e. Menyiapkan materi pembelajaran mengenai ibadah shalat dari pengertian, hukum dan bacaan shalat. 2. Pelaksanaan tindakan Siklus dilakukan pada hari 9 Mei 2012 dari jam 10.00 sampai jam 11.30. Materi pembelajaran pada siklus I adalah tentang pengertian ibadah shalat, hukum shalat dan bacaan shalat. Selama pembelajaran langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut : a. Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa b. Mengabsen siswa yang hadir c. Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan materi shalat.
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran. e. Membagikan gambar tentang tata cara melakukan gerakan shalat. f. Menjelaskan materi shalat tentang bagaimana melakukan ibadah shalat yang benar dengan menunjukkan gambar tata cara melakukan ibadah shalat. g. Mengamati siswa selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. h. Melaksanakan post untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi shalat dan sebagai tolak ukur pemahaman siswa tentang materi shalat. 3. Observasi Observasi dilakukan selama pembelajaran dengan media gambar dilakukan. Observasi dilakukan oleh guru kelas. Ada dua pokok yang diobservasi, yaitu evaluasi keaktifan siswa dan kegiatan guru selama pembelajaran. Hasil dari observasi tersebut adalah sebagai berikut ; a. Observasi terhadap kegiatan guru 1) Kelebihan Guru lebih mudah dalam menunjukkan gerakan sholat yang dimaksud. 2) Kekurangan a) Gambar yang diberikan oleh guru kurang menarik karena tidak berwarna. b. Observasi terhadap siswa 1) Kelebihan
a) Siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran shalat. b) Siswa lebih mudah melakukan gerakan shalat secara beruntun. c) Siswa lebih aktif untuk bertanya dengan menunjukkan bagian gambar yang tidak dimengerti. d) Siswa lebih bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 2) Kekurangan a) Terjadi perbedaan persepsi pada siswa perempuan karena gambar yang diberikan adalah seorang laki-laki sedangkan gerakan shalat pada perempuan berbeda. b) Terjadi saling tanya sesama siswa karena sulit untuk memahami gerakan pada gambar yang mendatail. 4. Refleksi Pelaksanaan siklus I sesuai dengan perencanaan. Dalam obsevasi penulis menemukan beberapa hal yang perlu ditingkatkan, diantaranya : a. Guru lebih seksama dalam menjelaskan bacaan saat shalat karena setiap gerakan shalat memiliki bacaan sendiri-sendiri. b. Gambar yang diberikan guru lebih baik yang menarik minat siswa untuk mempelajarinya. c. Gerakan shalat yang berukuran kecil, diberikan pembesaran pada beberapa titik agar dapat terlihat jelas.
d. Terdapat perbedaan shalat antara laki-laki dan perempuan, sedangkan yang tersedia adalah gambar laki-laki. Hendaknya guru juga menyiapkan gambar tata cara yang dilakukan oleh seorang perempuan.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Tahapan yang dilakukan dalam siklus II ini adalah : 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan penulis dalam tahap perencanaan ini adalah : a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk melaksanakan siklus II. b. Penyempurnaan metode untuk
mendukung pembelajaran materi
shalat dan alat-alat penelitian. c. Menyiapkan lembar observasi dan lembar tes yang memuat materi pembelajaran shalat. d. Menyiapkan materi pembelajaran mengenai gerakan dan perpaduan bacaan shalat. 2. Pelaksanaan Siklus II dilakukan berdasarkan refleksi siklus I. Dilaksanakan pada hari 16 Mei 2012 dari jam 10.00 sampai jam 11.30. Materi yang diajarkan adalah perpaduan bacaan shalat dan gerakan shalat. Adapun tahap-tahap dalam siklus II yang dilakukan oleh penulis adalah :
Adapun yang dilakukan oleh penulis dalam tahap pelaksanaan ini adalah : a. Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa. b. Mengabsen siswa yang hadir. c. Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan materi shalat. d. Menjelaskan tujuan pembelajaran. e. Membagikan gambar tentang tata cara melakukan gerakan shalat. f. Menjelaskan materi shalat tentang bagaimana melakukan ibadah shalat yang benar dengan menunjukkan gambar tata cara melakukan ibadah shalat. g. Mengamati siswa selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. h. Melaksanakan pos tes untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi shalat dan sebagai tolak ukur pemahaman siswa tentang materi shalat. 3. Observasi Observasi dilakukan selama pembelajaran dengan media gambar dilakukan. Observasi dilakukan oleh guru kelas. Ada dua pokok yang diobservasi,
yaitu
keaktifan
siswa
dan
kegiatan
guru
selama
pembelajaran. Hasil observasi pada siklus II adalah sebagai berikut : a. Observasi terhadap guru 1) Kelebihan a) Guru lebih mudah menjelaskan nama gerakan shalat.
b) Guru lebih mudah dalam memadukan antara gerakan shalat dengan bacaannya. 2) Kekurangan Guru
kesulitan
menjelaskan
setiap
perubahan
gerakan shalat sulit termuat dalam gambar b. Observasi terhadap siswa 1) Kekurangan Beberapa siswa masih ada yang salah dalam mengurutkan gambar karena tidak terlalu memahami alur gambar yang sedang dijelaskan. 2) Kelebihan a) Siswa nampak tertarik mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir. b) Siswa nampak semangat dalam melaksanakan praktek sholat bersama. c) Siswa lebih cepat menyelesaikan tugas dari guru. 4. Refleksi Pelaksanaan siklus I sesuai dengan perencanaan. Dalam obsevasi penulis menemukan beberapa hal yang perlu ditingkatkan, diantaranya : a. Guru perlu menggunakan media yang gambarnya lebih menarik dan banyak menampilkan warna. b. Pemberian media gambar merata, jika satu siswa mendapat satu gambar akan lebih mudah untuk memahami.
c. Ukuran gambar disesuaikan dengan kebutuhan, untuk penggunaan pada materi shalat terdapat gambar gerakan yang mendetail seperti posisi tangan saat sujud harus ditampilkan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Keaktifan dan prestasi belajar siswa sebelum penelitian Dalam kegiatan belajar mengajar, dituntut adanya penggunaan media yang dapat membantu dalam menyampaikan materi pembelajaran agar mudah dipahami oleh siswa. Penggunaan media yang menarik akan membuat siswa lebih aktif dalam belajar. Apabila penggunaan media yang tidak tepat atau tidak menarik, siswa kesulitan untuk memahami materi pelajaran atau tidak berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajara. Siswa yang berminat mengikuti kegiatan belajar mengajar, prestasi yang didapatkan juga akan baik. Untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi setelah dilakukan penelitian ini, penulis menyertakan data sebelum dilakukan penelitian. a. Prestasi siswa dalam pembelajaran materi shalat Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam belajar materi shalat sebelum dilakukan penelitian, penulis menyertakan data yang didapatkan dari daftar nilai semester I. No
Nama
Nilai
1
MHDS
75
2
MSM
75
3
AS
70
4
BA
83
5
EI
80
6
FS
76
7
RA
65
8
TYU
79
9
TW
80
10
AYH
80
11
ANW
80
12
AS
70
13
ADK
90
14
AM
90
15
AJS
88
16
BRA
75
17
CR
70
18
DM
85
19
FY
67
20
FAS
75
21
GBK
76
22
KPA
83
23
LS
85
24
MKL
75
25
NS
84
26
RD
75
27
RA
80
28
SM
72
29
SP
90
30
RMR
70
31
AES
92 Jumlah
2435
Rata-rata kelas
78,5
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa : 1) Nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 78,5. 2) Nilai KKM yang telah ditentukan adalah 7,5. 3) Rata-rata tersebut menunjukkan daya serap siswa terhadap materi pembelajaran shalat sebesar 78,5% 4) Siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM adalah 13 siswa sedangkan siswa yang mampu mencapai nilai KKM adalah 17 siswa. b. Aktifitas siswa dalam pembelajaran materi shalat Nilai Aktifitas siswa sebelum dilakukan pelaksanaan siklus didapatkan dari observasi selama kegiatan belajar yang dilakukan sebelum penulis melakukan penelitian. Pemberian skor rentang 1 sampai 4.
No
Jenis Aktifitas siswa
Skor
1.
Siswa yang hadir
31
2.
Siswa mengikuti pelajaran
23
dengan baik 3.
Siswa yang dapat menjawab
4
pertanyaan lisan 4.
Siswa yang bertanya
6
5.
Siswa yang memperhatikan
22
6.
Siswa
21
yang
dapat
menirukan gerakan shalat 7.
Siswa
yang
antusias
25
menirukan bacaan shalat 8.
Siswa
dapat
membaca
17
bacaan shalat sesuai dengan gerakan shalat 9.
Menyelesaikan tugas yang
23
diberikan dengan baik Jumlah
172
Nilai rata-rata
19
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : 1) Jumlah nilai aktifitas siswa dalam pembelajaran materi shalat adalah 19
2) Jumlah skor maksimal adalah 31sesuai dengan jumlah siswa. 3) Penilaian terhadap siswa : a) Aktifitas siswa baik (A) jika skor 24-31 b) Aktifitas siswa cukup (B) jika skor 16-24 c) Aktifitas siswa kurang (C) jika skor 8-16 d) Aktifitas siswa buruk (D) jika skor 0-8 4) Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai aktifitas siswa adalah kurang (B) karena skor dari keaktifan siswa adalah 19. 5) Tingkat aktifitas siswa adalah 19/31 x 100% = 61% 2. Deskripsi pelaksanaan siklus I a. Perencanaan Dalam tahapan ini tercakup beberapa kegiatan, diantaranya adalah: 1) Refleksi awal Yaitu penulis melakukan penyimpulan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran materi shalat yang selama ini dilakukan, yaitu menunjukkan kelemahan kurangnya minat siswa dalam belajar materi shalat. 2) Penyusunan proposal penelitian sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 3) Penyiapan metode untuk mendukung pembalajaran materi shalat dan alat-alat penelitian.
4) Menyiapkan lembar observasi dan lembar tes yang memuat materi pembelajaran shalat. 5) Menyiapkan materi pembelajaran mengenai ibadah shalat dari pengertian, hukum dan bacaan shalat. b. Pelaksanaan Selama pembelajaran langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut : 1) Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa. 2) Mengabsen siswa yang hadir. 3) Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan materi shalat. 4) Menjelaskan tujuan pembelajaran. 5) Membagikan gambar tentang tata cara melakukan gerakan shalat. 6) Menjelaskan materi shalat tentang bagaimana melakukan ibadah shalat yang benar dengan menunjukkan gambar tata cara melakukan ibadah shalat. 7) Mengamati siswa selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. 8) Melaksanakan
pos
tes
untuk
mengetahui
sejauh
mana
kemampuan siswa dalam memahami materi shalat dan sebagai tolak ukur pemahaman siswa tentang materi shalat.
c. Hasil observasi siklus I 1) Observasi terhadap guru Hasil observasi siklus I terhadap penguasaan pembelajaran materi shalat yang dilaksanakan oleh guru adalah : NO
Hal yang diamati
Nilai
1.
Membuka pelajaran
70
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
60
3.
Pengendalian kondisi kegiatan belajar
70
mengajar 4.
Menyampaikan materi dengan jelas
60
5.
Memberikan catatan kepada siswa
60
secara runtut 6.
Pengendalian kondisi tanya jawab
70
7.
Membuat kesimpulan
60
8.
Mengadakan evaluasi
60
Jumlah
510
Rata-rata
63,7
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa : a) Rentang pemberian nilai adalah 1-100 b) Perolehan nilai untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah 63,7 c) Kategori penilaian untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah : (1) Penguasaan guru sangat baik (A) jika nilai yang didapatkan 80-100
(2) Penguasaan guru baik (B) jika nilai yang didapatkan 60-80 (3) Penguasaan guru cukup (C) jika nilai yang didapatkan 4060 (4) Penguasaan guru kurang (D) jika nilai yang didapatkan 20-40 (5) Penguasaan guru kurang (E) jika nilai yang didapatkan 020 d) Dari data tersebut, maka penguasaan guru terhadap proses pembelajaran materi shalat adalah cukup (B) 2) Observasi terhadap siswa Hasil observasi siklus I terhadap aktifitas siswa adalah : No
Jenis pemahaman siswa
Skor
1.
Siswa yang hadir
31
2.
Siswa mengikuti pelajaran
24
dengan baik 3.
Siswa yang dapat menjawab
12
pertanyaan lisan 4.
Siswa yang bertanya
8
5.
Siswa yang memperhatikan
28
6.
Siswa
25
yang
dapat
menirukan gerakan shalat 7.
Siswa
yang
antusias
menirukan bacaan shalat
25
8.
Siswa
dapat
membaca
20
bacaan shalat sesuai dengan gerakan shalat 9.
Menyelesaikan tugas yang
25
diberikan dengan baik Jumlah
198
Rata-rata
22
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : a) Jumlah skor aktifitas siswa dalam pembelajaran materi shalat adalah 22 b) Jumlah skor maksimal adalah 31 sesuai dengan jumlah siswa. c) Penilaian terhadap siswa : 1) Aktifitas siswa baik (A) jika skor 24-31 2) Aktifitas siswa cukup (B) jika skor 16-24 3) Aktifitas siswa kurang (C) jika skor 8-16 4) Aktifitas siswa buruk (D) jika skor 0-8 d) Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai keaktifan siswa adalah cukup (B) karena nilai dari keaktifan siswa adalah 22. e) Tingkat keaktifan siswa adalah 22/31 x 100% = 71%
d. Hasil refleksi pelaksanaan siklus I adalah : 1) Hal yang mendukung pelaksanaan siklus I adalah a) Siswa agak sulit memahami gambar karena yang digunakan pada siklus I adalah gambar berwarna hitam dan putih. b)Terjadi saling tanya sesama siswa karena sulit untuk memahami gerakan pada gambar. 2) Hal yang mendukung pelaksanaan siklus I a) Siswa lebih aktif untuk bertanya dengan menunjukkan bagian gambar yang tidak dimengerti. b)Siswa lebih bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 3. Deskripsi pelaksanaan siklus II Adapun tahap-tahap dalam siklus II yang dilakukan oleh penulis adalah : 5. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan penulis dalam tahap perencanaan ini adalah : 1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk melaksanakan siklus II. 2) Penyempurnaan metode untuk mendukung pembelajaran materi shalat dan alat-alat penelitian. 3) Menyiapkan lembar observasi dan lembar tes yang memuat materi pembelajaran shalat.
4) Menyiapkan materi pembelajaran mengenai gerakan dan perpaduan bacaan shalat. 6. Pelaksanaan Adapun yang dilakukan oleh penulis dalam tahap pelaksanaan ini adalah : i. Menyapa siswa, memberikan salam dan berdoa. j. Mengabsen siswa yang hadir. k. Memberitahukan pengetahuan pembelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan materi shalat. l. Menjelaskan tujuan pembelajaran. m. Membagikan gambar tentang tata cara melakukan gerakan shalat. n. Menjelaskan materi shalat tentang bagaimana melakukan ibadah shalat yang benar dengan menunjukkan gambar tata cara melakukan ibadah shalat. o. Mengamati siswa selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan. p. Melaksanakan pos tes untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi shalat dan sebagai tolak ukur pemahaman siswa tentang materi shalat. 7. Hasil observasi siklus II 1) Hasil observasi terhadap guru NO
Hal yang diamati
Keterangan
1.
Membuka pelajaran
80
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
60
3.
Pengendalian kondisi kegiatan belajar
95
mengajar 4.
Menyampaikan materi dengan jelas
100
5.
Memberikan catatan kepada siswa
100
secara runtut 6.
Pengendalian kondisi tanya jawab
80
7.
Membuat kesimpulan
100
8.
Mengadakan evaluasi
60
Jumlah
675
Rata-rata
84,3
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa : a) Rentang pemberian nilai adalah adalah 0-100 b) Perolehan nilai untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah 84,3 c) Kategori penilaian untuk penguasaan guru dalam proses kegiatan mengajar adalah : (1) Penguasaan guru sangat baik (A) jika nilai yang didapatkan 80-100 (2) Penguasaan guru baik (B) jika nilai yang didapatkan 60-80 (3) Penguasaan guru cukup (C) jika nilai yang didapatkan 4060 (4) Penguasaan guru kurang (D) jika nilai yang didapatkan 20-40 (5) Penguasaan guru kurang (E) jika nilai yang didapatkan 020
d) Dari data tersebut, maka penguasaan guru terhadap proses pembelajaran materi shalat adalah baik (A). 2) Hasil observasi terhadap murid Hasil observasi siklus II terhadap aktifitas siswa adalah : No
Jenis keaktifan siswa
Skor
1.
Siswa yang hadir
31
2.
Siswa mengikuti pelajaran
29
dengan baik 3.
Siswa yang dapat menjawab
21
pertanyaan lisan 4.
Siswa yang bertanya
14
5.
Siswa yang memperhatikan
29
6.
Siswa
28
yang
dapat
menirukan gerakan shalat 7.
Siswa
yang
antusias
29
menirukan bacaan shalat 8.
Siswa
dapat
membaca
26
bacaan shalat sesuai dengan gerakan shalat 9.
Menyelesaikan tugas yang
26
diberikan dengan baik Jumlah
233
Rata-rata
26
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : a) Jumlah skor aktifitas siswa dalam pembelajaran materi shalat adalah 26 b) Jumlah skor maksimal adalah 31 sesuai dengan jumlah siswa c) Penilaian terhadap siswa : 1) Aktifitas siswa baik (A) jika skor 24-31 2) Aktifitas siswa cukup (B) jika skor 16-24 3) Aktifitas siswa kurang (C) jika skor 8-16 4) Aktifitas siswa buruk (D) jika skor 0-8 d) Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai aktifitas siswa adalah kurang (A) karena skor dari keaktifan siswa adalah 26. 8. Hasil refleksi pelaksanaan siklus I adalah : 1) Hal yang menghambat pelaksanaan siklus I adalah : a) Beberapa siswa masih ada yang salah dalam mengurutkan gambar karena tidak terlalu memahami alur gambar yang sedang dijelaskan. b) Siswa masih ada yang bertanya pada siswa lainnya tentang gambar yang sedang dijelaskan karena tidak memahami alur gambar yang sedang dijelaskan. 2) Hal yang mendukung pelaksanaan siklus II : a) Siswa nampak tertarik mengikuti pelajaran dari awal hingga akhir.
b) Siswa nampak semangat dalam melaksanakan praktek sholat bersama. c) Siswa lebih cepat menyelesaikan tugas dari guru. 4. Hasil nilai pos tes No
Nama
Nilai
1
MHDS
79
2
MSM
80
3
AS
78
4
BA
84
5
EI
81
6
FS
74
7
RA
77
8
TYU
75
9
TW
83
10
AYH
79
11
ANW
80
12
AS
76
13
ADK
87
14
AM
92
15
AJS
86
16
BRA
82
17
CR
76
18
DM
89
19
FY
75
20
FAS
78
21
GBK
76
22
KPA
87
23
LS
77
24
MKL
80
25
NS
87
26
RD
80
27
RA
86
28
SM
79
29
SP
92
30
RMR
69
31
AES
93
Jumlah
2517
Rata-rata
81,19
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Penguasaan guru terhadap materi shalat dengan menggunakan media gambar Dari hasil pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa guru dapat menggunakan media gambar dengan baik dalam pelaksanaan kegiatan mengajar materi shalat. Dari hasil observasi siklus I
didapatkan nilai 63,7 dari nilai maksimal 100, sedangkan hasil observasi siklus II didapatkan nilai 84,3. Rata-rata dari kedua siklus adalah 74. Dengan skor ini maka penguasaan guru terhadap materi shalat dengan menggunakan media gambar dikategorikan baik (B). 2. Aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar Dalam pelaksanaan siklus I dan siklus II, siswa menunjukkan aktifitas yang baik meski sering terjadi saling tanya antar siswa tetapi tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan. Dari hasil observasi siklus I dan siklus II dapat dilihat di tabel di bawah ini : No
Jenis keaktifan siswa
Skor keaktifan tiap siklus Pra
I
II
1
Siswa yang hadir
31
31
31
2
Siswa mengikuti pelajaran dengan
23
29
29
4
21
21
baik 3
Siswa
yang
dapat
menjawab
pertanyaan lisan 4
Siswa yang bertanya
6
14
14
5
Siswa yang memperhatikan
22
29
29
6
Siswa
menirukan
21
28
28
Siswa yang antusias menirukan
25
29
29
17
26
26
yang
dapat
gerakan shalat 7
bacaan shalat 8
Siswa dapat membaca bacaan
shalat
sesuai
dengan
gerakan
shalat 9
Menyelesaikan
tugas
yang
23
26
26
Jumlah skor
172
198
233
Rata-rata
19
22
26
diberikan dengan baik
Dari tabel tentang perbandingan aktifitas siswa dalam kegiatan mengajar pada siklus I dan siklus II maka dapat diketahui bahwa : a. Skor yang didapatkan sebelum pelaksanaan penelitian adalah
19
sedangkan pada siklus I skor yang didapatkan adalah 22 dan siklus II adalah 26. Dengan nilai maksimal skor adalah 31. b. Setelah dilaksanakan siklus I, terjadi peningkatan skor dari pra siklus dari 19 menjadi 22. Kenaikan skor sebesar 3 siswa atau 13,6%. c. Siklus II mampu meningkatkan skor dari siklus I dari 22 menjadi 26. Peningkatan skor sebesar 4 siswa atau 12,9%. Sedangkan peningkatan skor dari pra siklus ke siklus II adalah 15 poin atau 31,8%. d. Dari data di atas menunjukkan terjadi peningkatan keaktifan siswa dari pelaksanaan siklus I dan siklus II. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan aktifitas belajar anak khususnya pada materi shalat pada siswa kelas III SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan. 3. Hasil prestasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, penulis menggunakan hasil nilai rapor akhir semester sebagai data sebelum dilakukan tindakan. Sedangkan untuk perbandingan setelah dilakukan tindakan, penulis menggunakan pos tes sebagai nilai evaluasinya. Data tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. No
Nama
Nilai Pre
Siklus I
Siklus II
1
MHDS
75
77
80
2
MSM
75
76
78
3
AS
70
74
76
4
BA
83
87
87
5
EI
80
82
85
6
FS
76
78
80
7
RA
65
68
74
8
TYU
79
78
80
9
TW
80
80
83
10
AYH
80
80
82
11
ANW
80
79
80
12
AS
70
74
78
13
ADK
90
88
92
14
AM
90
92
95
15
AJS
88
90
92
16
BRA
75
77
78
17
CR
70
75
76
18
DM
85
82
84
19
FY
67
68
76
20
FAS
75
77
78
21
GBK
76
78
80
22
KPA
83
85
87
23
LS
85
86
89
24
MKL
75
79
80
25
NS
84
85
87
26
RD
75
77
80
27
RA
80
78
83
28
SM
72
74
75
29
SP
90
89
92
30
RMR
70
73
75
31
AES
92
87
93
Jumlah
2334
2473
2555
Nilai rata-rata kelas
75,3
79,8
82,4
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa : a. Siswa yang belum mencapai nilai KKM pada pra siklus adalah 13 siswa, pada siklus I sebanyak 6 siswa dan pada siklus II sebanyak 3 siswa.
b. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 7,5. c. Nilai rata-rata pra siklus adalah 75,3, siklus I adalah 79,8 dan siklus II adalah 82,4. Meskipun terjadi peningkatan nilai dari pra siklus sampai siklus II, ada beberapa siswa yang belum dapat mencapai nilai KKM sebanyak. Nilai KKM di SD Negeri Sukorejo I adalah 7,5. Hal ini dipengaruhi oleh karena siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, penjelasan guru yang terlalu cepat dan media gambar yang gambarnya kurang mendetail. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan hipotesis pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pemahaman dan aktifitas belajar anak khususnya pada materi shalat pada siswa kelas III SD Negeri Sukorejo I Mertoyudan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari analisa data yang telah penulis lakukan, maka dapat dibuat kesimpulan : 1. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatan minat dalam pelajaran PAI mengenai ibadah shalat dengan bukti terjadi peningkatan nilai dari pra siklus ke siklus I yaitu dari 75,3 menjadi 79,8. Siswa yang belum mencapai nilai KKM pada pra siklus sebanyak 13 siswa sedangkan pada siklus I sebanyak 6 siswa. 2. Dengan menggunakan media gambar, prestasi siswa dapat meningkat. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan nilai rata-rata siklus I menjadi siklus II. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 79,8 sedangkan pada siklus II 82,4. Dan untuk siswa yang belum mencapai nilai KKM pada siklus I sebanyak 6 siswa sedangkan pada siklus II sebanyak 3 siswa.
B. Saran Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka perlu dikemukakan beberapa saran sebagai sumbangan pemikiran bagi beberapa pihak yang terkait dalam pelaksanaan penilitian ini semoga dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Adapun saran yang disampaikan penulis adalah : 1. Untuk pihak sekolah akan lebih baik jika media gambar yang disediakan untuk proses pembelajaran dilengkapi dan dibuat lebih menarik agar para siswa lebih berminat dalam belajar. 2. Untuk guru akan lebih baik jika guru lebih menguasai dalam penggunaan media gambar sehingga penyampaian materi dapat sesuai dengan media gambar. 3. Untuk kepala sekolah, lembaga pengelola pendidikan diharapkan dapat meningkatkan selaku Pembina dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para guru dilingkungan binaannya sehingga terwujud guru professional yang sanggup meningkatkan mutu pendidikan. 4. Penelitian ini dirasakan masih banyak keterbatasannya, oleh karena itu diharapkan adanya tindak lanjut dan penyempurnaan dari peneliti berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bachrul Ilmi dkk, Pendidikan Agama Islam untuk SMK Kelas XI, (Bandung: Gravindo Media Pratam, 2007) Dr. Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1995) Tim penyusun kamus pusat bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001) Drs. Sunaryo, Psikologi untuk Keperawatan, (Jakarta: EGC, 2004) Editor, Komponen Belajar Mengajar, http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108442komponen-belajar-mengajar/ : Komponen Belajar Mengajar Editor,
Penggunaan Media Visual http://typecat.com, 2009, ed
(Gambar)
dalam
Pembelajaran
Anak,
(Bandung:
Editor, Pengertian Media Gambar, (Jakarta: http:/ian43.wordpress.com, 2010), ed Editor,
Penggunaan Media Visual http://typecat.com, 2009, ed
(Gambar)
dalam
Pembelajaran
Anak,
(Bandung:
Editor,
Prosedur Peneltian, (Jakarta :http://blog.binadarma.as.id/ilmanzuhriyadi/wpcontent/uploads/2010/08/MP16.pdf, 2011) ed
Hariyoto dkk, Pendidikan Agama Islam 3, (Yogyakarta: Muria Baru, 2008) Masykuri Abdurrahman, Kupas Tuntas Salat Tata Cara dan Hikmahnya, (Jakarta: Erlangga, 2006)
Kavie, Pengertian Pendidikan, http://kavie-design.indinesiaforum.net/t8-pengertian-pendidikan Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama, 2007) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Tim Peyusun, Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi Buah Pikiran Seputar Filsafat Politik Ekonomi Sosial dan Budaya, (Yogyakarta: PRESMA Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2004) Silabus Pendidikan Agama Islam Semester 1 dan 2 SDN Sukorejo I Mertoyudan Magelang Tahun 2010/2011 Wahyudin dkk, Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Grasindo, 2009) Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Sasmiyah
Alamat
: Klentengan Rt. 3 Rw. 4 Sukorejo Mertoyudan
NIM
: 11410113
Pendidikan 1. SD Tanjung Anom I (1965-1971) 2. PGAP Karet Magelang (1975-1977) 3. PGAA Karet Magelang (1977-1980) 4. DII IAIN Semarang (1999-2001)