Jurnal Agrimart. Vol. 3 N0. 1, September 2016
PENINGKATAN KEUNTUNGAN MELALUI SISTEM PEMANGKASAN TERATUR PADA BUDIDAYA TANAMAN TOMAT DI FORUM AGROWISATA NAGARI MADANI Randa Putra Satria1 Raeza Firsta Wisra2 Abstrak
Tomat merupakan salah satu komoditas pertanian unggul dalam pemasarannya. Selain harganya yang relatif terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. Untuk mengimbangi tingginya permintaan, budidaya tomat arus dikembangkan (Fitriani, 2012). Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat yaitu dengan menggunakan sistem pemangkasan.. Di forum Agrowisata Nagari Madani pada awalnya terlihat dari hasil panen tomat yang periode tanam sebelumnya dengan menggunakan sistem semprot racun begitu tidak memuaskan. Sehingga dengan melihat kondisi tersebut, forum Agrowisata Nagari Madani, pada periode tanam berikutnya melakukan alternatif dengan menerapkan sistem pemangkasan pada tanaman tomat. Pada proses budidaya tanaman tomat sebelumnya, forum Agrowisata Nagari Madani lebih menggunakan racun dibandingkan dengan pemangkasan. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang cara pemangkasan,dan pertimbangan biaya tenaga kerja. Dengan adanya kendala tersebut, maka dapat mengurangi hasil panen. Untuk meningkatkan hasil panen, dalam budidaya tanaman tomat di forum Agrowisata Nagari Madan Pada kegiatan budidaya tomat saat sekarang ini (sistem pemangkasan teratur), penyemprotan racun tetap dilakukan secara rutin. Sedangkan periode tanam saat ini penyemprotan racun dilakukan dua kali dalam satu minggu dikarenakan pada budidaya tanaman tomat saat ini dilakukan pemangkasan rimbun akan menjadi jarang sehingga dengan berkurangnya daun pada tanaman tomat maka penyakit akan sulit untuk menyerang tanaman tomat. Sehingga pemakaian racun dapat dikurangi.secara rutin. Kata kunci: tomat, pemangkasan, penyemprotan racun.
1. Mahasiswa program studi Agribisnis BP 1301361008 Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 2. Staff pengajar Program studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 1
Jurnal Agrimart. Vol. 3 N0. 1, September 2016
diperlukan kerja keras juga diperlukan penguasaan teknik budidaya dan kiat memanfaatkan peluang pasar (Tugiyono,2012).Kendala yang sering dihadapi petani dalam memenuhi peluang pasar yaitu terletak pada ketidaksesuaian antara permintaan pasar dengan jumlah produksi yang dihasilkan.Produksi yang rendah merupakan faktor utama yang menyebabkan tidak terpenuhi permintaan pasar (Fitriani, 2012).Menurut hasil survei BPS (2013), konsumsi buah tomat provinsi Sumbar meningkat dari 587.671 ton pada tahun 2012 menjadi 596.089 ton pada tahun 2014. Hasil survei tersebut menyatakan bahwa semakin tinggi pengeluaran konsumen, maka semakin tinggi permintaan untuk sayuran perbulannya dan semakin mahal harga rata-rata sayuran per kilogramnya yang mampu dibeli oleh konsumen. Namun dilain pihak, pengembangan komoditas sayuran secara kuantitas dan kualitas dihadapkan pada semakin sempitnya lahan pertanian yang subur. Sampai saat ini, kebutuhan konsumen terhadap sayuran yang berkualitas tinggi belum dapat dipenuhi dari sistem konvensional. Sebagai solusi permasalahan tersebut, manusia secara kreatif dituntut untuk mengembangkan berbagai cara untuk memproduksi tanaman sayuran dan buah (Pitojo, 2005). Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman tomat yaitu dengan menggunakan sistem pemangkasan. Pada budidaya tanaman tomat dengan sistem pemangkasan, pemangkasan dilakukan terhadap tunas-tunas muda dan pucuk batang. Pemangkasan ini dimaksud untuk menjaga tanaman tomat waktu berbuah (Primantoro, 2004). Budidaya tanaman tomat dengan sistem pemangkasan telah dikenal dan dikembangkan secara komersial pada awal tahun 1820 di Mexico. Pemangkasan pada tanaman tomt di Indonesia jarang dilakukan hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang teknik dan cara pemangkasan, serta pertimbangan tenaga kerja. Dengan adanya kendala tersebut,
PENDAHULUAN a.
Latar belakang
Pembangunan pertanian di Indonesia mencakup sub sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura,dan perkebunan. Saat ini pembangunan ketiga sub sektor tersebut diarahkan untuk membangun pertanian yang maju melalui peningkatan mutu dan penerapan teknologi tepat guna sehingga diharapkan produksi pertanian lebih meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang senantiasa membutuhkan produk pertanian. Dari ketiga sub sektor pertanian tersebut, sektor pertanian hortikultura merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan hasil pertanian. Sektor pertanian hortikultura yang dimaksud disini adalah tanaman tomat (Fitriani, 2012) Tomat merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat dikenal oleh masyarakat. Bentuk buahnya yang bulat, warnanya yang merah mengkilat merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat jika dibandingkan dengan buah yang lain. Tomat merupakan salah satu komoditas pertanian unggul yang dianggap memiliki prospek yang baik dalam pemasarannya. Hal ini terkait dengan semakin meningkatnya permintaan akan buah tomat. Selain itu harganya yang relatif terjangkau oleh segala lapisan masyarakat. Untuk mengimbangi tingginya permintaan tersebut,budidaya tomat arus dikembangkan (Fitriani, 2012). Selain konsumsi dalam negeri yang cukup besar, buah tomat juga merupakan komoditas ekspor yang menggiurkan bagi para pemasok. Walaupun tidak sebanyak buah yang lain. Tetapi volume ekspor buah tomat ini masih bersaing dengan sayuran jenis lainnya. Dengan melihat potensi pasar dalam negeri ataupun luar negeri yang cukup besar, terlihat bahwa bisnis buah tomat ini mempunyai prospek yang cukup cerah. Untuk meraihnya, selain 2
Jurnal Agrimart. Vol. 3 N0. 1, September 2016
maka dapat mengurangi hasil panen (Fitriani, 2012). Di forum Agrowisata Nagari Madani pada awalnya kondisi tanaman tomat tidak begitu mendapatkan hasil panen yang memuaskan. Hal ini terlihat dari hasil panen tanaman tomat yang periode tanam sebelumnya dengan menggunakan sistem semprot racun begitu tidak memuaskan. Sehingga dengan melihat kondisi tersebut, forum Agrowisata Nagari Madani, pada periode tanam berikutnya melakukan suatu alternatif untuk meningkatkan hasil panen yaitu dengan menerapkan sistem pemangkasan pada tanaman tomat. Pemangkasan pada tanaman tomat di daerah Matur jarang dilakukan. Pada proses budidaya tanaman tomat di tahuntahun sebelumnya, forum Agrowisata Nagari Madani lebih menggunakan racun dibandingkan dengan melakukan pemangkasan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang teknik dan cara pemangkasan,dan pertimbangan biaya tenaga kerja. Dengan adanya kendala tersebut, maka dapat mengurangi hasil panen. Untuk meningkatkan hasil panen tersebut, maka dalam budidaya tanaman tomat yang dilakukan di forum Agrowisata Nagari Madani dilakukan sistem pemangkasan. Pemangkasan yang dilakukan yaitu pemangkasan tunas samping pada tanaman tomat. Pemangkasan ini dilakukan agar zat makanan yang diberikan kepada tanaman tomat dapat menyebar ke seluruh bagian tanaman tomat. Sehingga dengan menyebarnya zat makanan yang diberikan pada tanaman tomat dengan melakukan kegiatan pemangkasan maka hal tersebut akan meningkatkan hasil produksi. Kegiatan penyemprotan racun mempunyai pengaruh terhadap pemangkasan pada tanaman tomat. Pada kegiatan budidaya tanaman tomat di forum Agrowisata Nagari Madani pada saat sekarang ini (sistem pemangkasan teratur), penyemprotan racun tetap dilakukan secara rutin. Pada periode
tanam sebelumnya penyemprotan racun dilakukan tiga kali dalam satu minggu sedangkan pada periode tanam saat ini penyemprotan racun hanya dilakukan dua kali dalam satu minggu dikarenakan pada budidaya tanaman tomat saat ini dilakukan pemangkasan secara rutin. Dengan adanya pemangkasan secara rutin maka daun tamana tomat yang rimbun akan menjadi jarang sehingga dengan berkurangnya daun pada tanaman tomat maka penyakit akan sulit untuk menyerang tanaman tomat. Sehingga pemakaian racun dapat dikurangi. b.
Tujuan 1. Mengetahui budidaya dan pemasaran tomat di Forum Agrowisata Nagari Madani 2. Mengetahui peningkatan keuntungan sistem penyemprotan racun dengan sistem pemangkasan teratur pada budidaya tomat di forum Agrowisata Nagari Madani
METODEPELAKSANAAN a. Tempat dan waktu Pelaksanaan kegiatan PKPM pada tanggal 14 Maret 2016 sampai 21 Mei 2016 dengan tempat pelaksanaan di Forum Agrowisata Nagari Madani, Nagari Matur, Jorong Matur Mudik, Kabupaten Agam. b. Ruang lingkup Penulisan Laporan Tugas Akhir ini mencangkup langkah-langkah untuk mengetahui perbandingan keuntungan budidaya tanaman tomat dengan penyemprotan racun dan sistem pemangkasan teratur. c. Data dan sumber data Data yang digunakan dalam penyusunan laporan PKPM ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yang diperoleh meliputi diskusi dengan pembimbing lapangan, karyawan, dan pihak yang terkait dalam perusahaan. Sedangkan data sekunder bersumber dari literatur yang diberikan 3
Jurnal Agrimart. Vol. 3 N0. 1, September 2016
oleh Instansi, buku-buku penunjang, dan data-data dari internet yang berhubungan dengan judul laporan . c. Metode pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Lapor an Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara yang dilakukan meliputi tentang gambaran umum perusahaan, kegiatan produksi serta pemasaran yang dilakukakan di Forum Agrowisata Nagari Madani. b. Observasi Observasi berupa pengamatan secara langsung pertumbuhan tanaman tomat di lahan Forum Agrowisata Nagari Madani. c. Studi pustaka Studi pustaka berupa buku, jurnal, laporan magang mahasiswa dan lain-lain yang bersifat informatif dan berhubungan dengan proses produksi tanaman tanaman tomat. d. Dokumentasi Dokumentasi berupa foto kegiatan yang dilakukan selama magang di forum Agrowisata Nagari Madani. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Forum Agrowisata Nagari Madani Pada awalnya masyarakat Matur yang bermata pencaharian bertani sudah mulai melihat potensi alam yang sangat mendukung pergerakan perubahan daerah. Dengan adanya potensi alam tersebut, maka masyarakat Matur, terutema masyarakat Matur Mudik mengadakan pertemuan untuk bermusyawarah mengenai pengembangan wisata agro dengan berusaha merubah bukit-bukit menjadi lahan produktif dengan mengembangkan tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, dan tanaman pangan. Dalam rapat yang dilakukan masyarakat Matur Mudik terbentuklah lembaga yang bernaman Forum Agrowisata Nagari Madani pada tanggal 15 Agustus 2012. Forum Agrowisata Nagari Madani merupakan suatu forum yang dipimpin
oleh Bapak Muhammad Zuhrizul SE, Akt. Forum Agrowisata Nagari Madani terdiri dari 7 bidang yaitu bidang agro, bidang seni dan budaya, bidang olahraga, bidang wisata, bidang agama, seksi pendidikan dan pelatihan. Di Forum Agrowisata Nagari Madani terdapat berbagai macam produk seperti strawberry, tanaman hias, homestay, dan taman wisata Lawang Park. Matur terletak pada wilayah sentra produksi sayuran, juga merupakan daeah Agrowisata. Ketinggian daerah kurang lebih 825-1375 m dpl, dengan curah hujan > 4500 mm/tahun. Sangat ideal Forum Agrowisata Nagari Madani menjadi pusat wisata serta sebagai pusat informasi teknologi pertanian khususnya sayur-sayuran dan buah-buahan. 2. Visi Dan Misi Forum Agrowisata Nagari Madani Visi forum Agrowisata Nagari Madani adalah Menngkatkan ekonomi masyarakat dibidang pariwisata dan agro sesuai potensi yang ada” Misi Forum Agrowisata Nagari Madani adalah: 1. Membangun sarana wisata 2. Mengaktifkan lahan – lahan untuk kawasan Agro 3. Pengembangan homestay 3. Stuktur Organisasi Sturuktur Organisasi forum Agrowisata Nagari Madani Organisasi perusahaan adalah suatu proses dimana terdapat orang-orang yang saling berkomunikasi dan berinteraksi pada perusahaan. Forum Agrowisata Nagari Madani merupakan suatau forum yang dipimpin oleh Bapak Muhammad Zuhrizul, SE, Akt. Organisasi forum Agrowisata Nagari Madani ini terdiri dari wakil ketua umum, ketua harian I, ketua harian II, sekretaris umum, wakil sekretaris, bendahara umum, dan wakil bendahara. Selain itu, forum Agrowisata Nagari Madani ini juga terdiri dari 7 bidang. Masing-masing bidang dipimpin oleh satu orang dan dimasing-masing bidang tersebut juga terdiri dari beberapa 4
Jurnal Agrimart. Vol. 3 N0. 1, September 2016
orang anggota. Adapun struktur Jumlah karyawan yang dimiliki organisasi forum Agrowisata Nagari perusahaan Liebe saat ini bejumlah 12 Madani adalah sebagai berikut: orang yaitu 3 orang bekerja dibagian bibit, 6 orang bekerja di bagian 4. Sumberdaya Manusia Sumber daya manusia merupakan pengelolaan kebun dan 3 orang bekerja di faktor penting bagi keberhasilan dalam bagian pendistribusian dan pemasaran suatu perusahaan demi keberlangsungan bunga ke toko (kios). Bidang pekerjaan perusahaan dan merupakan suatu yang diberikan kepada pengurus ”partner” kerja bagi organisasi. Manusia perusahaan yang bekerja tetap di adalah aset penting di dalam perusahaan perusahaan Liebe yaitu berdasarkan yang berdampak pada kesejahteran kemampuan serta keahlian yang dimiliki perusahaan secara langsung dibandingkan oleh individu. sumberdaya yang lainnya. Sumberdaya yang bekerja di perusahaan Liebe merupakan masyarakat yang berada di daerah sekitar lokasi usaha. Tabel. 1 jumlah tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan No 1 S2
Keterangan
Jumlah (orang) 1
2
S1
4
3
D3
3
4
SMA
42
5
SMP
8
6
SD JUMLAH
7 65
Berdasarkan tabel jumlah tenaga kerja tersebut, dapat dilihat bahwa kegiatan yang dilakukan Forum Agrowisata Nagari Madani dilakukan oleh tenaga kerja yang sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan tersebut. 5. Kondisi Keuangan Kondisi keuangan yang terdapat di Forum Agrowisata Nagari Madani pada awalnya berjumlah Rp 500.000.000. modal ini digunakan untuk membiayai 6. Deskripsi kegiatan bisnis 1. Deskripsi Produksi Kegiatan produksi yang dilakukan di Forum Agrowisata Nagari Madani adalah kegiatan budidaya tanaman hortikultura sampai kegiatan pemasaran. Adapun proses produksi yang dilakukan Forum Agrowisata Nagari Madani adalah sebagai berikut: a.Pengolahan lahan b. Persemaian. c. penanaman.
pembuatan jalan dari telaga rahayu sebesar Rp 250.000.000 dan untuk membeli prasut paralayang sebesar Rp 250.000.000. setelah itu, Forum Agrowisata Nagari Madani mendapatkan bantuam dari pemerintah berupa bunga hias . selain itu, modal forum Agrowisata Nagari Madani juga berasal dari kegiatan wisata seperti wisata petik buah, homestay, dan Lawang Park. d. pemeliharaan. Pemeliharan tomat yang dilakukan perusahaan Forum Agrowisata Nagari Madani yaitu sebagai berikut: a. Pengendalian hama dan penyakit b. Penyulaman c. Pengajiran d. Pemangkasan. e. Penyiangan dan pemupukan e.Panen dan Pasca Panen f. Pemasaran 2. Deskripsi Produk 5
Jurnal Agrimart. Vol. 3 N0. 1, September 2016
Produk yang diproduksi oleh Forum Agrowisata Nagari Madani adalah berupa tanaman tomat, jeruk, strawberry, tanaman hias, homestay, dan taman wisata lawang park, 3.. Deskripsi Pelanggan Pelanggan yang membeli tanaman tomat adalah pedagang pengecer sayuran yang berada disekitar Kabupaten Agam yang langsung memasarkan tomat di pasar padang Luar Bukittinggi. Sedangkan untuk produk lain seperti Homestay, jeruk, strawberry, taman wisata lawang park, ditujukan kepada masyarakat luas yang ingin membeli. 4.Deskripsi Pemasok Bahan baku dalam proses produksi yang dilakukan oleh Forum Agrowisata Nagari Madani diperoleh dari toko perabot rumah tangga untuk homestay,sedangkan untuk produk pertanian seperti jeruk, strawberry, tomat bahan baku diperoleh dari toko pertanian dan daerah Sawahlunto. 4. Deskripsi Kegiatan Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses dimana manusia baik individu ataupun kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan atau butuhkan dari individu atau kelompok lain. Pemasaran sangat menetukan suatu usaha yang akan didapat. Permintaan akan sayuran dan buah, termasuk tanaman hias setiap tahun akan meningkat, sehingga prospek pengembangan komoditas ini cukup cerah (Prabawati, 2010). Dalam hal ini, forum Agrowisata Nagari Madani melakukan pemasaran produk terhadap buah tomat ke pedagang pengecer. Sedangkan produk lain seperti homestay, jeruk dan strawberry dipasarkan kepada masyarakat luas. 4.2 Analisis Keuntungan BudidayaTanaman Tomat Dengan Menggunakan Sistem Pemangkasan teratur Di Forum Agrowisata Matur Madani. Analisa keuntungan ini akan dilihat dengan mengetahui perubahan biaya yang terjadi akibat pemangkasan. Biaya tersebut adalah biaya pembelian alat, biaya bahan, dan biaya tenaga kerja.
Biaya –biaya tersebut mengalami perubahan karena terjadi perbedaan sistem dari sistem penyemprotan racun menjadi sistem pemangkasan teratur. Biaya pembelian alat mengalami penambahan karena adanya pembelian alat yaitu gunting dengan biaya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4.Penambahan biayapembelian alat yang terjadi akibat pemangkasan N Jenis Satu Juml Harg Biay o alat an ah a/ a/ unit perio (Rp) de (Rp) 1 Guntin Bua 1 40.0 40.0 g h 00 00 Total 40.0 00 Biaya bahan mengalami perubahan dimana pengurangan biaya karena pengurangan pemakaian racun, yang dapat dilihat pada tabel 5. Rincian biaya dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 5. Pengurangan biaya bahan yang terjadi akibat pemangkasan No Nama Satua Sebelu Sesudah bahan n m (pemangkasan) (sistem semprot ) 1. Antraco Kg 1 0,67 l 2 Hizeb Kg 1 0,67 3 Raja Cc 80 60 trin Tabel 6. Pengurangan biaya bahan yang terjadi akibat pemangkasan N Nama Satu Juml Har Total o bahan an ah ga (Rp) satu an (Rp) 1 Antra Kg 0,33 60.0 19.800 col 00 2 Hizeb Kg 0,33 65.0 21.450 00 3 Raja Cc 20 65.0 1.300. trin 00 000 Total 1.341. 6
Jurnal Agrimart. Vol. 3 N0. 1, September 2016
Tabel 9. Produksi tanaman tomat dengan luas lahan 742m² selamasatu periode tanam (3 bulan) No Keterangan Satuan Jumlah / periode 1 Sebelum Kg 2.625 (sistem semprot) 2 Sekarang Kg 3.500 (pemangkasan teratur) Dengan melakukan pemangkasan ternyata pendapatan menjadi lebih bertambah sebesar Rp 4.812.500. Hal ini terjadi karena penambahan jumlah produksi tomat dengan sistem pemangkasan teratur. Penambahan pendapatan dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Pendapatan tanaman tomat dengan luas lahan 742m² selamasatu periode tanam (3 bulan) No Selisih Harga Pendapatan / produksi (Rp) periode (Rp) (Kg) 1 875 5.500 4.812.500 Total Keuntungan dengan sistem pemangkasan mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena penambahan jumlah pendapatan dan pengurangan jumlah biaya. Keuntungan yang diperoleh yaitu : Keuntungan (π) = TR – TC =Rp 4.812.500– (-) Rp 968.750 =Rp 5.781.250 Keuntungan dengan sistem pemangkasan menjadi bertambah sebesar Rp 5.781.250. KESIMPULAN Dari hasil kegiatan pengalaman kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) di forum Agrowisata Nagari Madani dapat diambil kesimpulan: 1. Proses budidaya tomat yang lama ( penyemprotan racun) dan dengan budidaya tanaman tomat saat sekarang (sistem pemangkasan)di Agrowisata Matur Madani dilakukan dengan cara mengolah tanah, persemaian benih, penanaman, pemeliharaan
250 Biaya tenaga kerja mengalami perubahan dimana penyemprotan racun berkurang dan pemangkasan bertambah. Hal tersebut karena waktu memangkas menjadi lebih rutin. Biaya tenaga kerja tersebut dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7.Penambahandan pengurangan biaya tenaga kerja yang terjadi akibat pemangkasan N Kegia Sa Wa Up Kete Bia o tan tua ktu ah rang ya n (ja (R an / m/h p) per ari) iod e (R p) 1 Penye H 2,25 70 Berk 15 mprot K .0 uran 7.5 an O 00 g 00 racun 2 Pema H 7 70 Bert 49 ngkas K .0 amb 0.0 an O 00 ah 00 Total 33 2.5 00 Keterangan: Kegiatan penyemprotan racun berkurang., Kegiatan pemangkasan bertambah Tabel 8. Rekapitulasi biaya yang terjadi akibat pemangkasan N Jenis Keteranga Jumlah o biaya n biaya/period e (Rp) 1 Biaya Bertambah 40.000 alat 2 Biaya Berkurang 1.341.250 bahan 3 Biaya Bertambah 332.500 tenag a kerja Total Berkurang 968.750 Berdasarkan tabel 8 tersebut diketahui bahwa biaya yang terjadi akibat pemangkasan berkurang sebesar Rp 968.750. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan sistem pemangkasan penggunaan biaya lebih efisien. 7
Jurnal Agrimart. Vol. 3 N0. 1, September 2016
(pengendalian hama dan penyakit, penyulaman, pengajiran, pemangkasan,penyiangan, pemupukan) danPanen. Namun terdapat perbedaan dari sisi waktu dimana saat sistem penyemprotan memerlukan waktu tiga kali dalam satu minggu sedangkan dalam sistem pemangkasan penyemprotan dilakukan dua kali dalam satu minggu. Selain itu saat ini pemangkasan dilakukan secara teratur. Pemasaran hasil panen tomat hanya dilakukan disekitar Kabupaten Agam seperti pasar Padang Luar, pasar Lubuk Basung dan pasar Lawang. 2. Dari kegiatan budidaya tanaman tomat yang dilakukan di forum Agrowisata Nagari Madani dengan melakukan sistem semprot racun dan dengan melakukan sistem pemangkasan teratur maka dapat meningkatkan keuntungan sebesar Rp 5.781.250.Hal imi terjadi karena peningkatan pendapatan dan pengurangan biaya akibat penerapan sistem pemangkasan. DAFTAR PUSTAKA Agromedia. 2007. Panduan Lengkap Budidaya Tomat. Agromedia.Jakarta. Darmansyah. 2012. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prabawati,2011.Mobile.repositori.i pb.ac.id/handle/Pengusahaansayuranpakc oibaby- dan-tomat-di-pt-saung-mirwan. Diakses pada tanggal 11 juni 2016 pukul 11.59. Purwati, E dan Khairunisa. 2007. Budidaya Tomat Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta. Purwati, E. 2007. Bercocok Tanam Secara Produktif. PT Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. Rismunandar. 1993. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo. Bandung. Sedyaningrum, E.P. 1995. http://eprints.undip.ac.id/29722/3/691395 -summary.Pdf. Diakses pada tanggal 17 Juli 2016 pukul 08.45 Wib. Sukirno, Sadono. 2005.Analisa Keuntungan, Trubus, No. 266, hal. 59. Tugiyono. 2012. Info Buah Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta Tugiyono. 2009. Budidaya Tomat Dataran Rendah. Penebar Swadaya. Jakarta. Wartapa, dkk. 2009. http://stppyogyakarta.ac.id/2012/04/IIP0502-2009-AgusWartapa-pdf. Diakses pada tanggal 11 Juni 2016 pukul 11.13 Wib. Wiryanta,W.T.B, 2004. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Fitriani. 2012. Untung Berlipat Budidaya Tomat Di Berbagai Media Tanam. Pustaka Baru Press. Yogyakarta. Hidayati, Nurul. 2012. Pedoman Budidaya Tomat. Nuansa Aulia. Bandung. Kotler, Amstrong 1996 : 274. Jurnal Manajemen. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia. Gramedia. Lingga.1991. Budidaya Tomat. Trubus, No. 266, 79 hal. Pitojo, S. 2005. Benih Tomat. Kanisius. Yogyakarta. Primantoro. 2004. Hidroponik Buah Untuk Bisnis dan Hobi. Penebar Sssssswadaya. Jakarta. 8