1
JENIS DAN POPULASI SERANGGA PADA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) FASE GENERATIF YANG MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA TONSEWER KECAMATAN TOMPASO II ( INSECT SPECIES AND POPULATIONS IN GENERATIVE PHASE TOMATO PLANTS (Lycopersicum esculentum Mill) TREATED WITH INORGANIC AND ORGANIC FERTILIZERS IN TONSEWER VILLAGE, TOMPASO II DISTRICT )
Selvia D. Sumual 1, Betsy A. N. Pinaria 2, Dantje Tarore 2, Emmy Senewe 2 ¹´² Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Hama & Penyakit Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Jl. Kampus Unsrat Mando, 95515 Telp (0431) 846539
ABSTRACT The tomato Plant (Lycopersicum esculentum Mill.) is an important horticultural plant and classified as the second most important vegetable after the potato. This research’s purpose is to know what insect species and their populations that are associated to tomatoes in their generative phase, which use organic and non-organic fertilizer, in the village of Tonsewer, Tompaso II district. This research is hoped to give information about the species and population of insects that are associated to tomatoes in their generative phase, which use organic and non-organic fertilizer, and thus become a reference for decisions on controlling. This research was done in fields at Tonsewer village, and insect identification was done in the Entomology Laboratory of Pest and Plant Disease Program. The research was done through surveys and samples were collected by swiping a dragnet in a double swing five times. The result of this research showed that tomato plants using organic fertilizer was associated with 5 insect orders, such as : Hemiptera ; Diptera ; Hymenoptera ; Lepidoptera ; Thysanoptera. Meanwhile, the insects in tomato plants using non-organic fertilizer were classified in 6 orders, such as Hemiptera ; Diptera ; Hymenoptera ; Lepidoptera ; Thysanoptera ; Coleoptera. The highest population of insects in tomato plants using organic fertilizer was Hemiptera (Family Miridae: Nesidiocoris tenuis) with 115 individuals, and the lowest population was Lepidoptera (Family Pyralidae : Diaphania indica), with 2 individuals. The highest population of insects in tomato plants using non-organic fertilizer was Hemiptera (Family Miridae : Nesidiocoris tenuis), with 125 individuals, and the lowest population was Lepidoptera (Family Hesperiidae : Erhionata thrax), with 1 individual. Keyword: tomato plant, organic fertilizer, non-organic fertilizer, insect species, insect population ABSTRAK Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting dan tergolong sayuran kedua terbesar setelah kentang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan populasi serangga yang berasosiasi pada tanaman tomat fase generatif yang menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik di Desa Tonsewer Kecamatan Tompaso II. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
2
mengenai jenis dan populasi serangga yang berasosiasi pada tanaman tomat fase generatif yang menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk pengendalian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan petani di Desa Tonsewer dan identifikasi serangga dilaksanakan di Laboratorium Entomologi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pengambilan sampel dilakukan dengan cara penyapuan yang menggunakan jaring sebanyak 5 kali ayunan ganda. Hasil penelitian menunjukan pada tanaman tomat yang menggunakan pupuk Organik terdapat 5 ordo serangga yaitu : Ordo Hemiptera ; Ordo Diptera ; Ordo Hymenoptera ; Ordo Lepidoptera ; Ordo Thysanoptera. Sedangkan serangga-serangga yang ditemukan pada tanaman tomat yang diberi pupuk Anorganik ditemukan 6 ordo serangga yaitu : Ordo Hemiptera ; Ordo Diptera ; Ordo Hymenoptera ; Ordo Lepidoptera ; Ordo Thysanoptera ; Ordo Coleoptera. Populasi serangga yang tertinggi pada tanaman tomat yang menggunakan pupuk organik yaitu Ordo Hemiptera (Famili Miridae: Nesidiocoris tenuis) berjumlah 115 ekor, dan populasi terendah yaitu dari Ordo Lepidoptera (Famili Pyralidae : Diaphania indica) dengan jumlah 2 ekor. Sedangkan populasi serangga yang tertinggi pada tanaman tomat yang menggunakan pupuk anorganik yaitu Ordo Hemiptera (Famili Miridae : Nesidiocoris tenuis) berjumlah 125 ekor, dan populasi terendah yaitu dari Ordo Lepidoptera (Famili Hesperiidae : Erhionata thrax) dengan jumlah 1 ekor. Kata kunci : tanaman tomat, pupuk organik, pupuk kimia, jenis dan populasi serangga
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman
tomat
(Lycopersicum
karena buah tomat dapat dijual dengan
esculentum Mill.) merupakan salah satu
mudah di pasar meskipun harganya sangat
tanaman hortikultura yang penting dan
berfluktuasi sesuai musim.
tergolong sayuran kedua terbesar setelah
mempunyai
kentang. Kondisi iklim di Indonesia cocok
pemenuhan gizi masyarakat.
untuk budidaya tomat maka tomat mudah
zat gizi yang terkandung di dalam buah
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat
tomat antara lain Vitamin A dan C
(Anonim 2011). Tomat merupakan salah
merupakan zat gizi yang jumlahnya cukup
satu jenis sayuran buah yang mempunyai
menonjol dalam buah tomat. Vitamin A
prospek yang baik dalam pengembangan
yang terdapat dalam buah tomat adalah
agribisnis, karena nilai ekonominya cukup
likopen yang ditemukan dalam jumlah
tinggi (Bernadus dan Wahyu, 2002).
paling banyak, vitamin C dapat berbentuk
peranan
Buah tomat
penting
dalam
Komposisi
Tanaman tomat merupakan salah
sebagai asam L-askorbat dan asam L-
satu tanaman sayuran yang unggul di
dehidroaskorbat (Anonim 2011). Menurut
Kabupaten Minahasa.
Tugiyono (2005), dalam buah tomat
Tomat adalah
tanaman sayuran yang penting bagi petani,
3
terdapat 30 kalori, vitamin C 40 mg,
salah satunya adalah serangga hama.
vitamin A 1.500 S.I, zat besi, dan kalium.
Jenis-jenis
serangga
hama
yang
Luas tanaman tomat di seluruh
menyerang tanaman tomat diantaranya
Kabupaten Minahasa (Minahasa Raya),
adalah Bemisia tabaci (Genadius), Aphis
Sulawesi Utara sampai dengan Maret 2010
sp, Heliothis armigera, Agrotis ipsilon,
mencapai 2613 ha dengan produksi antara
Spodoptera
40-60 ton per ha (Dinas Pertanian Pangan
Bactrocera papayae, Nesidiocoris tenuis
dan Hortikultura, Sulawesi Utara, 2010).
dan Liriomyza sativae (Kalshoven, 1981;
Salah satu usaha yang dilakukan
exigua
dan
S.
Litura,
Sembel dkk, 2003).
untuk meningkatan kualitas dan kuantitas produksi tomat adalah dengan pemupukan. Kurangnya
pemberian
Penelitian
pupuk,
pengelolaan pupuk yang tidak benar dan kurang tersedianya unsur hara di dalam tanah akan menyebabkan berkurangnya hasil panen.
1.2 Tujuan Penelitian
Tanaman tomat termasuk
tanaman yang memerlukan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K)
produktivitas
tanaman.
bertujuan
untuk
mengetahui jenis dan populasi serangga yang berasosiasi pada tanaman tomat fase generatif
yang
menggunakan
pupuk
organik dan pupuk anorganik di Desa Tonsewer Kecamatan Tompaso II. 1.3 Manfaat Penelitian
dalam jumlah yang relatif banyak untuk meningkatkan
ini
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
Namun, pemberian pupuk yang kurang
jenis
tepat juga dapat mempengaruhi populasi
berasosiasi pada tanaman tomat fase
organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
generatif
(Yardim dan Edwards 2003).
organik
dan
populasi
yang maupun
serangga
menggunakan pupuk
yang
pupuk
anorganik,
Kendala biotik dalam produksi
sehingga dapat dijadikan sebagai salah
tomat meliputi gangguan yang disebabkan
satu dasar pengambilan keputusan untuk
oleh organisme pengganggu tanaman,
pengendalian.
II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian lapang dilaksanakan di
di Laboratorium Entomologi Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
areal pertanaman tomat Desa Tonsewer
UNSRAT.
Kecamatan
pada bulan Juli sampai bulan November
Tompaso
II
Kabupaten
Minahasa. Identifikasi serangga dilakukan
2013.
Penelitian ini dilaksanakan
4
sentra pertanaman tomat dipilih 1 lokasi
3.2. Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan
yaitu Desa Tonsewer Kecamatan Tompaso
dalam penelitian ini adalah tanaman tomat,
II.
pupuk organik (PETROGANIK), pupuk
b. Pengambilan Sampel di Lapangan
kimia (PONSKA), alkohol 70%, gelas
Lahan
yang
pengamatan
koleksi,
serangga,
ditanami tanaman tomat oleh petani. Luas
meteran, kamera digital, petridis, alat tulis
lahan yang digunakan adalah 3x15 m yang
menulis, buku identifikasi.
terdiri atas 6 bedeng yang kemudian dibagi
label,
net
yang sudah
3 bedeng untuk perlakuan pupuk organik
3.3. Metode Penelitian
dan 3 bedeng untuk perlakuan pupuk
a. Survei Lokasi Penelitian
lahan
untuk
aqua, botol koleksi, mikroskop, kotak kertas
yaitu
digunakan
ini
diawali
dengan
melakukan survei pada lokasi pengambilan
kimia dan masing-masing bedeng berisi 22 pohon tanaman (Gambar 1).
sampel, yaitu daerah sentra pertanaman tomat di Kabupaten Minahasa.
Pada O
K
O
K
O
K
15 m
3m Keterangan
- Kebun Percobaan (3x15m) Bedeng pengambilan sampel
Gambar 1. Petak Perlakuan Ukuran setiap bedeng 1x5 m dan jarak
tanam
40x60
pertumbuhan pemupukan
cm.
tanaman
Selama
tanaman juga dilakukan pemeliharaan
dilakukan
seperti pemangkasan, penyiraman, dan
dosis
pupuk
yang
pengajiran serta perlindungan tanaman
tanaman
tomat
yang
dari serangan hama. Pengambilan sampel
menggunakan pupuk organik maupun
sebanyak 4 kali dan interval waktu
anorganik yaitu: pemupukan pertama 75
pengamatan 1 minggu, sejak tanaman
gr/pohon (1 MST), pemupukan kedua 50
tomat berumur 6 minggu sampai tanaman
gr/pohon (2 MST), pemupukan ketiga 25
berumur 10 Minggu (panen pertama).
diberikan
dan
gr/pohon (3MST). Selama pertumbuhan
pada
5
yaitu dimasukkan dalam kotak koleksi
c. Pengamatan Serangga Pengamatan
serangga
pada
kemudian serangga tersebut diberi label.
tanaman tomat dilakukan dengan cara
Identifikasi
penyapuan
jaring
menggunakan mikroskop dan identifikasi
sebanyak 5 kali ayunan ganda. Serangga-
dilakukan sampai tingkat Famili dan
serangga yang tidak tertangkap dengan
Spesies
jaring
serangga-
identifikasi serangga Borror dkk., (1992).
serangga lain seperti kutu daun dll,
Identifikasi dilakukan di Laboratorium
langsung diambil secara sengaja dengan
Entomologi Ilmu Hama dan Penyakit
tangan.
Tumbuhan Fakultas Pertanian UNSRAT.
yang
misalnya
menggunakan
larva
Serangga
langsung
dan
yang
dimasukkan
ditemukan
kedalam
botol
ditemukan dengan
di jenis
jumlahnya.
kemudian Setiap
Hal-hal
Serangga yang
pisah-pisahkan
dilakukan
menggunakan
kunci
d. Parameter Pengamatan
sampel yang berisi alkohol 70% kemudian di bawa dilaboratorium.
dengan
serangga
yang
diamati
dalam
penelitian ini yaitu : morfologi serangga
sesuai
antara lain: ukuran, warna, bentuk tubuh,
dihitung
bentuk sayap, antena dan bentuk morfologi
serangga
yang
lainnya
ditemukan diamati dibawah mikroskop
serta
menghitung
populasi
serangga yang ditemukan.
dan diidentifikasi menurut buku kunci
e. Analisis Data
identifikasi serangga.
Data yang diperoleh dilakukan tabulasi dan dihitung rata-rata populasi
d. Identifikasi Serangga Serangga berukuran kecil yang
serangga pada pertanaman tomat dengan
ditemukan diawetkan dalam botol koleksi
perlakuan pupuk organik dan pupuk
yang berisi alkohol 70 %. Serangga yang
anorganik dengan rumus :
berukuran besar diawetkan secara kering
Σ xi μ ꞊ -------------
n Keterangan :
μ : Rata-rata populasi per jenis serangga
xi : Jumlah serangga yang ditemukan per jenis serangga n : Banyaknya ulangan
6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Jenis dan Populasi Serangga pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan
hasil
pengamatan
tabaci) dan (Famili Miridae: Nesidiocoris tenuis)
;
Ordo
Diptera
(Famili
Agromyzidae : Liriomyza sativae) dan (Famili
Dolichopodidae)
;
Ordo
yang dilakukan di lapang maupun di
Hymenoptera (Famili Ichneumonidae dan
laboratorium diperoleh 5 ordo serangga
Formicidae) ; Ordo Lepidoptera (Famili
yang ditemukan pada tanaman tomat yang
Pyralidae : Diaphania indica) dan (Famili
diberi pupuk organik di desa Tonsewer
Noctuidae : Chrysodeixis chalcites) ; Ordo
Kabupaten
Thysanoptera (Famili Thripidae : Thrips
Minahasa
yaitu
:
Ordo
Hemiptera (Famili Aleyrodidae : Bemisia Tabel 2.
tabaci) (Tabel 2).
Jenis dan Populasi Serangga yang Berasosiasi pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Organik di Desa Tonsewer Kabupaten Minahasa
Ordo
Famili
Hemiptera
Genus/ Spesies
Aleyrodidae Miridae Diptera Agromyzidae Dolichopodidae Hymenoptera Ichneumonidae Formicidae Lepidoptera Pyralidae
Noctuidae Thysanoptera Thripidae Total
Bemisia tabaci Nesidiocoris tenuis Liriomyza sativae
Diaphania indica Chrysodeixis chalcites Thrips tabaci
Total serangga (ekor) 73 115 15 10 5 9 2
Rata-Rata Serangga (ekor) 18,25 28,75 3,75 2,5 1,25 2,25 0,5
6 58 293
1,5 14,5
Dari kelima Ordo yang ditemukan,
memiliki ciri-ciri yaitu : tubuh berukuran
Ordo Hemiptera terdapat 2 Famili yaitu :
kecil 0,89 mm untuk serangga betina, 0,96
Famili Aleyrodidae (Bemisia tabaci) dan
mm serangga jantan, tubuh berwarna
Famili
tenuis).
kuning, sayap berwarna putih, antena
Hasil penelitian menunjukkan B. tabaci
dengan 3-7 ruas, memiliki probosis, 3
ditemukan 73 ekor serangga dengan rata-
pasang tungkai, memiliki sepasang mata
rata 18,25 ekor (Tabel 2). Serangga ini
majemuk
Miridae
(Nesidiocoris
dan
banyak
ditemukan
di
7
pertanaman tomat (Gambar 2). Serangga
penyakit virus tanaman seperti “tomato
B. tabaci
leaf- curl” virus pada tanaman tomat di
merupakan
serangga
yang
bersifat polifag dan serangga ini berperan sebagai
vektor
yang
Jepang (Oshima 1979).
menyebabkan
Gambar 2. B. tabaci Famili Aleyrodidae Famili
Miridae
(Nesidiocoris
spesies dari famili Miridae merupakan
tenuis) pada saat pengambilan sampel
pemakan tumbuh-tumbuhan, tetapi ada
memiliki populasi yang tinggi 115 ekor
juga beberapa spesies bersifat pemangsa
dengan rata-rata 28,75 ekor dibandingkan
serangga lain, misalnya N. tenuis. Kepik,
serangga-serangga
N.
lainnya
(Tabel
2).
tenuis
merupakan
serangga
yang
Sesuai dengan pengamatan, serangga ini
berstatus ganda yaitu sebagai hama dan
memiliki ciri-ciri yaitu : tubuh berwarna
predator (Arno et el., 2010; Calvo, et al.,
hijau, antena dan probosis 4 ruas, memiliki
2008).
mata majemuk (Gambar 3). Kebanyakan
Gambar 3. N. tenuis Famili Miridae Ordo pengamatan
Diptera ditemukan
diantaranya
Famili
(Liriomyza
sativae)
Dolichopodidae.
sesuai
hasil
Lalat berukuran kecil dan berwarna hitam
Famili
dan kuning serta berambut, memiliki
Agromyzidae
antena dan 3 pasang tungkai, sepasang
2
dan
Famili
mata majemuk dan sayap transparan
Serangga
Famili
(Gambar 4).
Serangga dari Famili
Agromyzidae yang ditemukan berjumlah
Agromyzidae merupakan salah satu hama
15 ekor dengan rata-rata 3,75 ekor (Tabel
penting
2). Serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu :
terutama
pada
komoditas
komoditas
pertanian,
tanaman
sayur-
8
sayuran. yang
Serangga ini merupakan hama
bersifat
menyerang
polifag
yang
berbagai
dapat
komoditas
hortikultura
seperti
bawang-bawangan,
kentang, seledri,
kubis,
mentimun,
tomat dan lain lain (Rauf 2005).
Gambar 4. L. sativae Famili Agromyzidae Famili dengan
Dolichopodidae
pengamatan
yang
sesuai
memiliki
antena,
3
pasang
tungkai
dilakukan
(Gambar 5). Salah satu spesies dari famili
ditemukan 10 ekor dengan rata-rata 2,5
ini merupakan predator yang berpotensi
ekor (Tabel 2). Serangga ini memiliki ciri-
sebagai musuh alami B. tabaci pada
ciri yaitu : serangga berukuran 1,43 mm,
tanaman cabai (Udiarto, 2012).
sepasang mata majemuk, probosis pendek,
Gambar 5. Famili Dolichopodidae Ordo Hymenoptera sesuai hasil
ciri yaitu : tubuh berwarna orange, antena
pengamatan ditemukan 2 Famili yaitu ;
seperti rambut dengan 16 ruas, memiliki
Famili Ichneumonidae dan Formicidae.
mata majemuk (Gambar 6). Serangga ini
Famili Ichneumonidae yang ditemukan
merupakan parasit bagi serangga-serangga
berjumlah 5 ekor dengan rata-rata 1,25
lain
ekor (Tabel 2). Serangga ini memiliki ciri-
lainnya (Borror dkk., (1992).
atau
hewan-hewan
Gambar 6. Famili Ichneumonidae
invertebrata
9
Famili Formicidae sesuai dengan
mata majemuk (Gambar 7). Serangga ini
pengamatan yang dilakukan ditemukan 9
merupakan
predator
ekor dengan rata-rata 2,25 ekor (Tabel 2).
serangga lainnya serta merupakan hama
Serangga ini mempunyai ciri-ciri yaitu :
pada tanaman, beberapa memakan jamur
tubuh berwarna hitam, pronotum agak
dan
segiempat, 3 pasang tungkai, memiliki
tumbuhan (Borror dkk., (1992)).
banyak
makan
pada
cairan
serangga-
tumbuh-
Gambar 7. Famili Formicidae Ordo Lepidoptera juga ditemukan
pasang sayap, sayap depan memanjang
saat pengambilan sampel yakni spesies
dan berbentuk segitiga, sedangkan sayap
Diaphania indica Famili Pyralidae dan
belakang lebar (Gambar 8).
Chrysodeixis chalcites Famili Noctuidae.
spesies dari Famili Pyralidae merupakan
Hasil
bahwa
salah satu hama serius pada pertanaman
serangga dari Famili Pyralidae ditemukan
mentimun di Asia dan Afrika (MacLeod
2 ekor dengan rata-rata 0, 5 ekor (Tabel 2).
2005), seperti D. indica. Serangga ini juga
Serangga ini memiliki ciri-ciri sebagai
menyerang
berikut : serangga imago berwarna cokelat,
(Asikin, 2004).
penelitian
menunjukkan
mentimun
Salah satu
di
Indonesia
memiliki probosis kecil dan bersisik, 2
Gambar 8. Diaphania indica Famili Pyralidae Selain Famili Pyralidae ditemukan
dengan adanya spirakel hitam, dan tubuh
juga Famili Noctuidae, hasil menunjukkan
terdapat
rambut-rambut,
memiliki
3
ditemukan 6 ekor dengan rata-rata 1,5 ekor
pasang tungkai pada bagian toraks, 2
(Tabel 2). Serangga ini memiliki ciri-ciri
pasang prolegs, memiliki mata tunggal,
sebagai berikut : ulat berwarna hijau
antena dan croset (Gambar 9). Menurut
10
Soemawinata
(1992)
menyatakan,
pemakan tanaman, baik daun, batang,
serangga dari famili ini merupakan hama
bunga maupun pucuk. Beberapa spesies
karena
sebagai penggerek batang dan buah.
hampir
semua
larva
sebagai
Gambar 9. Chrysodeixis chalcites Famili Noctuidae Ordo Thysanoptera juga ditemukan
berduri, mata majemuk, antena 6-9 ruas
saat pengambilan sampel yakni Thrips
(Gambar 10).
Serangga dari Famili ini
tabaci ; Famili Thripidae terdapat 58 ekor
merupakan serangga pemakan tumbuh-
dengan rata-rata 14,5 ekor (Tabel 2).
tumbuhan, dan banyak spesies dari famili
Serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu :
ini adalah sebagai hama yang merusak
tubuh berwarna cokelat, 2 pasang sayap
tanaman budidaya (Borror dkk, 1992).
Gambar 10. Thrips tabaci Famili Thripidae tenuis)
4.2. Jenis dan Populasi Serangga pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Anorganik
di
lapang
Diptera
(Famili
Famili
Dolichopodidae
;
Ordo
Hymenoptera (Famili Ichneumonidae dan
di
Formicidae) ; Ordo Lepidoptera (Famili
laboratorium diperoleh 6 ordo serangga
Hesperiidae : Erhionata thrax) dan (Famili
yang ditemukan pada tanaman tomat yang
Noctuidae : Chrysodeixis chalcites) ; Ordo
diberi pupuk Anorganik di desa Tonsewer
Thysanoptera (Famili Thripidae : Thrips
Kabupaten
tabaci)
Minahasa
maupun
Ordo
Agromyzidae : Liriomyza sativae) dan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
;
yaitu
:
Ordo
Hemiptera (Famili Aleyrodidae : Bemisia tabaci) dan (Famili Miridae : Nesidiocoris
;
Ordo
Coleoptera
(Famili
Coccinellidae : Epilachna sp) (Tabel 3).
11
Tabel 3.
Jenis dan Populasi Serangga yang Berasosiasi pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Anorganik di Desa Tonsewer Kabupaten Minahasa
Ordo
Famili
Hemiptera
Aleyrodidae Miridae Agromyzidae Dolichopodidae Ichneumonidae Formicidae Hesperiidae
Diptera Hymenoptera Lepidoptera
Thysanoptera Coleoptera Total
Noctuidae Thripidae Coccinellidae
Total serangga (Ekor) Bemisia tabaci 75 Nesidiocoris tenuis 125 Liriomyza sativae 21 6 2 13 Erhionata thrax 1 Chrysodeixis chalcites 3 Thrips tabaci 70 Epilachna sp 2 318 Genus/ Spesies
Dari ketujuh Ordo yang ditemukan, Ordo Hemiptera terdapat 2 Famili yaitu :
Hasil penelitian
0,75 17,5 0,5
seperti “tomato leaf- curl ” virus pada tanaman tomat di Jepang (Oshima 1979).
Famili Aleyrodidae (B. tabaci) dan Famili Miridae (N. tenuis).
Rata-Rata Serangga (Ekor) 18,75 31,25 5,25 1,5 0,5 3,25 0,25
Famili Miridae (N. tenuis) yang ditemukan berjumlah 125 ekor dengan
menunjukkan bahwa B. tabaci ditemukan
rata-rata 31,25 ekor (Tabel 3).
75 ekor serangga dengan rata-rata 18,75
pengamatan, serangga ini memiliki ciri-ciri
ekor (Tabel 3). Serangga ini memiliki ciri-
yaitu : tubuh berwarna hijau, antena dan
ciri yaitu : tubuh berukuran kecil antara
probosis 4 ruas, memiliki mata majemuk,
0,89 mm untuk serangga betina, 0,96 mm
3 pasang tungkai, 2 pasang sayap (Gambar
serangga jantan, tubuh berwarna kuning,
3).
sayap berwarna putih, antena dengan 3-7
Miridae merupakan pemakan tumbuh-
ruas, memiliki probosis, 3 pasang tungkai,
tumbuhan, tetapi ada juga beberapa spesies
memiliki sepasang mata
bersifat pemangsa serangga lain, misalnya
majemuk dan
Sesuai
Kebanyakan spesies dari famili
banyak ditemukan di pertanaman tomat
N. tenuis.
(Gambar 2).
serangga yang berstatus ganda yaitu
serangga
yang
Serangga ini merupakan bersifat
polifag
dan
serangga ini berperan sebagai vektor yang menyebabkan penyakit virus tanaman
Kepik, N. tenuis merupakan
sebagai hama dan predator (Arno et al., 2010; Calvo, et al., 2008).
12
Ordo Diptera ditemukan 2 Famili
Ordo
Hymenoptera
sesuai
hasil
yaitu Famili Agromyzidae (L. sativae) dan
pengamatan pada tanaman tomat yang
Famili Dolichopodidae.
menggunakan
menunjukan
Hasil penelitian
serangga
anorganik
juga
Famili
ditemukan 2 Famili diantaranya yaitu ;
Agromyzidae yang ditemukan berjumlah
Famili Ichneumonidae dan Formicidae.
21 ekor dengan rata-rata 5,25 ekor (Tabel
Hasil penelitian menunjukan serangga dari
3). Serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu :
Famili Ichneumonidae yang ditemukan
Lalat berukuran kecil dan berwarna hitam
berjumlah 2 ekor dengan rata-rata 0,5 ekor
dan kuning serta berambut, memiliki
(Tabel 3). Serangga ini memiliki ciri-ciri
antena dan 3 pasang tungkai, sepasang
yaitu : memiliki tubuh berwarna orange,
mata majemuk dan sayap transparan
antena seperti rambut dengan 16 ruas,
(Gambar
trokanter-trokanter
4).
dari
pupuk
Serangga
Famili
belakang
2
ruas,
Agromyzidae merupakan salah satu hama
pronotum pada pandangan lateral agak
penting
segitiga, memiliki mata majemuk (Gambar
pada
terutama sayuran. yang
komoditas
komoditas
pertanian, sayur-
6). Serangga ini merupakan parasit bagi
Serangga ini merupakan hama
serangga-serangga lain atau hewan-hewan
bersifat
menyerang
tanaman
polifag
yang
berbagai
hortikultura
seperti
bawang-bawangan,
dapat
invertebrata lainnya (Borror dkk., (1992)).
komoditas
kentang, seledri,
Famili Formicidae sesuai dengan
kubis,
pengamatan yang dilakukan ditemukan 13
mentimun,
ekor dengan rata-rata 3,25 ekor (Tabel 3).
tomat dan lain lain (Rauf 2005).
Hasil pengamatan menunjukan serangga
Famili Dolichopodidae ditemukan
ini mempunyai ciri-ciri yaitu : serangga
6 ekor dengan rata-rata 1,5 ekor (Tabel 3).
berwarna
Serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu :
segiempat, 3 pasang tungkai, memiliki
serangga berukuran 1,43 mm, sepasang
mata majemuk (Gambar 7).
mata majemuk, probosis pendek, memiliki
Brothers (1975), Serangga ini merupakan
antena, 3 pasang tungkai (Gambar 5).
predator pada serangga-serangga lainnya
Salah
ini
serta merupakan hama pada tanaman,
berpotensi
beberapa memakan jamur dan banyak
satu
merupakan
spesies
dari
predator
yang
famili
sebagai musuh alami B. tabaci pada
menggunakan
agak
Menurut
Ordo Lepidoptera pada tanaman
Hasil pengamatan pada tanaman yang
pronotum
makan cairan tumbuh-tumbuhan.
tanaman cabai (Udiarto, 2012).
tomat
hitam,
pupuk
anorganik juga menunjukkan terdapat
tomat
yang diberi pupuk anorganik,
ditemukan
2
Famili
yaitu
Famili
Hesperiidae (Erhionata thrax) dan Famili
13
Noctuidae
(Chrysodeixis
chalcites).
serangga imago berwarna cokelat dengan
Famili Hesperiidae berjumlah 1 ekor
bintik kuning pada kedua sayap (Gambar
dengan rata-rata 0,25 ekor (Tabel 3). Hasil
11).
pengamatan yang dilakukan menunjukkan
merupakan salah satu hama penggulung
serangga ini memiliki ciri-ciri yaitu :
tanaman pisang (Anonim, 2013).
Anggota-anggota
dari
famili
Gambar 11. Serangga E. thrax Famili Hesperiidae Famili Noctuidae ditemukan 3 ekor
Coccinellidae : Epilachna sp).
Untuk
dengan rata-rata 0,75 ekor (Tabel 3).
Famili Thripidae ditemukan 70 ekor
Sesuai pengamatan serangga ini memiliki
dengan rata-rata 17,5 ekor (Tabel 3). Hasil
ciri-ciri yaitu : ulat berwarna hijau dengan
pengamatan menunjukkan serangga ini
adanya spirakel hitam, dan tubuh terdapat
memiliki ciri-ciri yaitu : tubuh berwarna
rambut-rambut, memiliki 3 pasang tungkai
cokelat, 2 pasang sayap berduri, mata
pada bagian toraks, 2 pasang prolegs,
majemuk, antenna 6-9 ruas (Gambar 10).
memiliki mata tunggal, sungut dan croset
Serangga dari Famili ini merupakan
(Gambar 9).
serangga pemakan tumbuh-tumbuhan, dan
(1992)
Menurut Soemawinata
menyatakan,
ini
banyak spesies dari famili ini adalah
merupakan hama karena hampir semua
sebagai hama yang merusak tanaman
larva sebagai pemakan tanaman, baik
budidaya (Borror dkk, 1992). Sedangkan
daun, batang, bunga maupun pucuk.
untuk Epilachna. sp ditemukan pada
Beberapa
tanaman
spesies
serangga
sebagai
penggerek
batang dan buah.
yang
menggunakan
pupuk
anorganik berjumlah 2 ekor dengan rata-
Pada saat pengambilan sampel
rata 0,5 ekor (Tabel 3). Hasil pengamatan
untuk tanaman tomat yang menggunakan
menunjukan serangga ini memiliki ciri-ciri
pupuk anorganik ditemukan juga Ordo
yaitu : kumbang berbentuk bulat dan
Thysanoptera (Famili Thripidae :
berwarna kuning-cokelat dan ada spot-spot
T.
tabaci) dan Ordo Coleoptera (Famili
hitam, antena pendek (Gambar 12).
14
Gambar 12. Epilachna. sp Famili Coccinellidae Serangga
4.3. Dominasi Serangga pada Tanaman Tomat yang Menggunakan Pupuk Organik Dan Pupuk Anorganik
yaitu
Bemisia
tabaci
(Hemiptera
;
(Thysanoptera ; Thripidae) menempati
dominan yang ditemukan pada tanaman
urutan ketiga dari serangga-serangga yang
tomat yang menggunakan pupuk organik
mendominasi pada tanaman tomat yang
dan pupuk anorganik yaitu serangga
menggunakan pupuk organik dan pupuk
Nesidiocoris tenuis (Hemiptera ; Miridae).
Rata-rata populasi serangga (ekor)
pada
Aleyrodidae), sedangkan Thrips tabaci
Tabel 3 menunjukkan serangga paling
30
mendominasi
tanaman tomat pada urutan yang kedua
Hasil pengamatan pada Tabel 2 dan
35
yang
anorganik (gambar 15).
31.25 28.75
25 18.25
20
18.75
17.5 14.5
15 10 5 0 Miridae
Aleyrodidae
Organik
Thripidae
Anorganik
Gambar 15. Dominasi serangga pada tanaman tomat yang menggunakan pupuk organik dan anorganik Gambar diatas menunjukan ratarata
serangga
paling
dominan
anorganik
yaitu
serangga
N.
tenuis
yang
(Hemiptera ; Miridae) dengan rata-rata
berasosiasi pada pertanaman tomat yang
28,75 ekor serangga (penggunaan pupuk
menggunakan pupuk organik dan pupuk
Organik)
dan
31,25
ekor
serangga
15
(penggunaan pupuk Anorganik). Serangga
untuk mengendalikan serangga hama tidak
N.
tepat sasaran.
tenuis
tersebut
mendominasi
di
pertanaman tomat karena serangga ini
Serangga B. tabaci (Aleyrodidae)
ditemukan disetiap lokasi pengambilan
dari keseluruhan pengambilan sampel,
sampel. Tingginya populasi N. tenuis di
baik
lokasi penelitian ini disebabkan karena
menggunakan pupuk organik maupun
tersedianya makanan atau inang untuk
yang menggunakan
serangga
Dilihat dari gambar diatas pada tanaman
ini
sehingga
populasi
dari
pada
tanaman
tomat
yang
pupuk anorganik.
serangga N. tenuis meningkat, bila inang
yang
seperti kutu daun, dan serangga kecil
ditemukan 73 ekor dengan rata-rata 18,25
lainnya tidak tersedia sebagai makanan
ekor,
dari serangga ini maka populasi dari
menggunakan pupuk anorganik ditemukan
serangga ini akan menurun namun tingkat
75 ekor dengan rata-rata 18,75 ekor. Jika
serangan
dilihat dari gambar diatas populasi yang
pada
meningkat.
tanaman
tomat
akan
Banyaknya makanan yang
menggunakan
pupuk
sedangkan
menggunakan
organik
tanaman
pupuk
anorganik
yang
lebih
tersedia untuk serangga merupakan faktor
tinggi dari populasi yang menggunakan
penting yang mempengaruhi kepadatan
pupuk organik, ini disebabkan karena
populasi serangga. Salah satu syarat yang
tanaman
mutlak
anorganik
bagi
pertumbuhan
populasi
yang
menggunakan
berdekatan
dengan
pupuk lahan
serangga yaitu suplai makanan dalam
tanaman cabe karena serangga B. tabaci
jumlah yang cukup (Sunjaya, 1970 dalam
merupakan salah satu hama penting pada
Lumanau, 2013).
tanaman cabe.
Selain
faktor
faktor
Serangga dari Ordo Thysanoptera
musuh alami (predator, parasit, parasitoid)
ditemukan adalah serangga T. tabaci
juga mempengaruhi populasi dari serangga
(Thripidae) dari keseluruhan pengambilan
hama (Untung, 2001). Sesuai dengan hasil
sampel baik tanaman yang menggunakan
pengamatan musuh alami yang berada
pupuk organik maupun pupuk anorganik.
pada
Dari
tanaman
makanan,
tomat
baik
yang
penggunaan
pupuk
organik
menggunakan pupuk organik dan pupuk
ditemukan 58 ekor dengan rata-rata 14,5
anorganik masih kurang, ini disebabkan
ekor
karena
melakukan
anorganik ditemukan 70 ekor dengan rata-
pengendalian dengan pestisida tidak sesuai
rata 17,5 ekor. Sesuai dengan pengamatan
anjuran sehingga pestisida yang diberikan
serangga dari Famili Thripidae banyak
para
petani
sedangkan
pada
penggunaan
ditemukan pada bagian daun tanaman.
16
Selain ketiga Famili yang memiliki
organik
maupun
tanaman
yang
populasi yang cukup tinggi, ada juga
menggunakan pupuk anorganik ditemukan
beberapa Famili yang populasinya rendah
spesies yang bervariasi serta jumlahnya
pada saat 4 kali pengambilan sampel
berbeda-beda
seperti
sampel baik pengambilan sampel pertama,
Agromyzidae,
(Diptera)
;
Dolicopodidae
Pyralidae,
Hesperiidae
Noctuidae,
(Lepidoptera)
dan
(Coleoptera).
Sesuai
pengamatan Pyralidae
Famili
bukan
saat
pengambilan
kedua, ketiga dan keempat.
Hal ini
;
sebabkan oleh faktor cuaca, sesuai dengan
Formicidae
kondisi dilapang curah hujannya sangat
Coccinellidae
tinggi dan tidak menentu serta kecepatan
Ichneumonidae, (Hymenoptera)
pada
dengan
hasil
Hesperiidae
begitu
populasi
yang
cepat
sehingga
didapat
pada
setiap setiap
serangga
pengambilan sampel tidak sama. Menurut
hama tanaman tomat, melainkan serangga
La Daha (1997), curah hujan merupakan
hama
salah satu faktor lingkungan yang dapat
tanaman
merupakan
dan
angin
pisang
dan
tanaman
mentimun, sehingga populasi dari kedua
mempengaruhi
Famili pada tanaman tomat rendah (tabel 2
Pengaruh hujan pada kehidupan serangga
dan tabel 3).
bisa bersifat langsung secara mekanik.
Sedangkan untuk Famili
Ichneumonidae,
Formicidae
populasi
serangga.
dan
Pengaruh mekanik dimaksudkan sebagai
Coccilinedae merupakan serangga yang
hentakan butir hujan pada serangga atau
berperan sebagai predator dan parasitoid
pada tempat hidupnya misalnya pada kutu
untuk beberapa serangga pada tanaman
daun yang berada di bagian batang yang
tomat. Selain ketiga famili tersebut sesuai
tidak terlindungi hujan. Hujan yang sangat
dengan pengamatan dilapang ditemukan
lebat dapat mengakibatkan banyak kutu
juga predator lain yang bukan termasuk
daun yang jatuh kemudian mati sehingga
serangga seperti laba-laba dari Ordo
menyebabkan
Arachnida.
dalam besaran yang cukup berarti. Angin
Populasi
dari
serangga
berkurangnya
predator dan parasitoid tersebut jika dilihat
mempengaruhi
dari tabel
diatas
serangga kecil mobilitasnya dipengaruhi
sebabkan
karena
pengamatan
cukup rendah, ini sesuai
dilapang,
para
oleh angin, serangga yang demikian dapat
petani
terbawa sejauh mungkin oleh gerakan
tidak sesuai dengan anjuran.
menggunakan
angin. Berdasarkan hasil penelitian yang
Data yang diperoleh baik pada yang
serangga,
dengan
melakukan pengendalian dengan pestisida
tanaman
metabolisme
populasi
pupuk
diperoleh secara keseluruhan jika dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3, populasi
17
serangga yang ditemukan pada tanaman
menggunakan
tomat yang menggunakan pupuk organik
sebanyak 5 ordo serangga yaitu :
lebih
Ordo Hemiptera ; Ordo Diptera ;
rendah
dibandingkan
pada
penggunaan pupuk anorganik.
Hal ini
Ordo
pupuk
Organik
Hymenoptera
;
Ordo
disebabkan karena pada pupuk organik
Lepidoptera ; Ordo Thysanoptera.
terdapat kandungan unsur hara yang
sedangkan
yang
lengkap (memiliki unsur hara makro dan
Anorganik
ditemukan
mikro) walaupun dalam jumlah sedikit,
serangga yaitu : Ordo Hemiptera ;
sehingga metabolisme
Ordo Diptera ; Ordo Hymenoptera
tubuh tanaman
pupuk 6
;
membuat tanaman menjadi tahan terhadap
Thysanoptera ; Ordo Coleoptera.
pengganggu
tanaman.
Lepidoptera
;
ordo
tersusun dengan baik dan keadaan tersebut
organisme
Ordo
diberi
Ordo
2. Populasi serangga yang tertinggi
Sedangkan kandungan unsur hara yang ada
pada
pada pupuk anorganik hanya terdapat satu
menggunakan pupuk organik yaitu
unsur yaitu hara makro dan kandungan
Ordo Hemiptera (Famili Miridae:
nitrogen yang ada pada pupuk anorganik
Nesidiocoris tenuis) berjumlah 115
cukup tinggi, jika dilihat fungsi dari unsur
ekor, dan populasi terendah yaitu
nitrogen pada tanaman yaitu sebagai
dari Ordo Lepidoptera (Famili
penyusun protein dan asam nukleat yang
Pyralidae
merupakan penyusun protoplasma, maka
dengan jumlah 2 ekor. sedangkan
tanaman yang kelebihan nitrogen akan
populasi serangga yang tertinggi
menyebabkan ukuran dinding sel menipis
pada
karena sel semakin membesar (Siregar,
menggunakan
1987)
yaitu
dan
tanaman
yang
kelebihan
tanaman
:
Diaphania
tanaman
Ordo
tomat
tomat
pupuk
yang
indica)
yang
anorganik
Hemiptera
(Famili
nitrogen akan menyebabkan batang dan
Miridae :
daun menjadi lunak karena penyerapan air
berjumlah 125 ekor, dan populasi
pada daun dan batang cukup tinggi maka
terendah
lebih disukai oleh organisme pengganggu
Lepidoptera (Famili Hesperiidae :
tanaman (Mochida, 1978).
Erhionata thrax) dengan jumlah 1
V. KESIMPULAN DAN SARAN
ekor.
1. Serangga-serangga yang ditemukan tanaman
yaitu
dari
Ordo
5.2. Saran
5. 1. Kesimpulan
pada
Nesidiocoris tenuis)
tomat
yang
Perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai serangga-serangga pada tanaman tomat dengan areal luas
18
lahan yang lebih besar dan lahan yang
dalam lagi perbedaan dari serangga yang
terpisah antara penggunaan pupuk organik
tertarik pada tanaman yang menggunaan
dan anorganik agar lebih diketahui lebih
pupuk organik dan anorganik.
request of 601 and the World Bank. pp. 76.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011. Budidaya Tomat. http://epetani.deptan.go.id/budiday a/manfaat-buah-tomatuntukkesehatan-1814. Diakses 22 April 2013. Arno, J., Castane,C, Riudavets,J., Roig,J. and Gabarra, R. 2010. Risk of damage to tomato crops by generalist zoophytophagous predator Nesidiocoris tenuis (Reuter) (Hemiptera : Miridae). Bulletin of Ento Res. 100: 105115.
Oshima N. 1979. Tomato Viruses. Di dalam : Cowell R, Editor. Proceeding of the First International Symposium on Tropical Tomato; Shanhua (Taiwan); 23-27 Oktober 1978. Rauf
A. 2005. Hama Pendatang: Liriomyza sativae B. (Diptera: Agromyzidae) :Biologi, Tumbuhan Inang, dan Parasitoidnya. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Asikin S. 2004. Alternatif pengendalian hama serangga sayuran ramah lingkungan dilahan lebak. Laporan tahunan Balittra 2004. Balittra. Banjarbaru.
Sembel, D.T, D.S. Kandowangko dan J. Watung. 2003. Survey on Liriomyza spp. In North Sulawesi. Disampaikan pada Simposium Entomologi.
Borror D. J., C.A. Ttriplehorn, dan . N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi keenam. (Terjemahan) Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Siregar, H. 1987. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Sastra Budaya.
Daha, L. 1997. Ekologi Helicoverpa Armigera (HUBNER) (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Pertanaman Tomat. Disertasi Program Pascasarjana Institusi Bogor. Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. Revised and translated by P.A. Van Der Laan. P.T. Ichtiar Baru Jakarta. MacLeod A. 2005. Pest risk analysis for Diaphania indica. Sand Hutton, York: Central Science Laboratory. Mochida, 0. 1978. Brown plant happer "Hama Wereng" problems on rice in Indonesia. Repoll made at
Soemawinata, A.T. 1992. Diktat Entomologi Tumbuhan. Life Inter University Center.Bogor Agriculture University. Sunjaya, P.I. 1970. Dasar-Dasar Ekologi Serangga. Bagian Ilmu Hama Tanaman Pertanian IPB Bogor. Tugiyono, H. 2005. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta. Udiarto, B.K. 2012. Pengaruh Tanaman Pembatas Pinggir Di Pertanaman Cabai Merah Terhadap Kelimpahan Serangga Predator. Jurnal. Untung, K. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu (edisi kedua). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
19
Yardim EN, Edwards CA (2003) Effects of organic and synthetic fertilizer sources on pest and predatory insects associated with tomatoes. Phytoparasitica 31:324-329 Open URL.