PENINGKATAN KETEREAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA MTs Oleh: Harisun Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
[email protected]
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) penerapan metode kolaborasi dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa; (2) peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode kolaborasi dalam pembelajaran menulis puisi; (3) pengaruh metode kolaborasi terhadap motivasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Setelah dilaksanakan penelitian dengan metode kolaborasi dalam pembelajaran menulis puisi, dapat disimpulkan: (1) pelaksanaan pembelajaran menulis puisi terdiri dari tiga tahap yaitu tahap prasiklus, tahap siklus satu, dan tahap siklus dua, (2) peningkatan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan metode kolaborasi dapat dilihat dari tahap prasiklus dengan nilai rata-rata 65,63 meningkat pada siklus satu dengan nilai rata-rata 77,11 dan meningkat pada siklus dua dengan nilai rata-rata 80,46, (3) pengaruh metode kolaborasi terhadap motivaisi siswa pada kegiatan prasiklus dapat diketahui melalui hasil lembar pengamtan. Kata kunci: menulis puisi, metode kolaborasi
PENDAHULUAN
Tarigan (2008: 1) keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yakni keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan itu berhubungan erat dengan cara yang beraneka ragam, keempat keterampilan itu pada dasarnya merupakan satu kesatuan, yakni catur tunggal. Setiap keterampilan itu erat pula hubungannya dengan prosesproses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.
Berdasarkan hasil awal melalui wawancara dengan siswa pada saat observasi, diketahui bahwa pembelajaran menulis puisi dikelas VII MTs Roudlotul Huda Kebadongan Kebumen masih dihadapkan pada berbagai kendala dan kesulitan. Kendala - kendala yang dihadapi siswa antara lain, siswa sering terhenti di tengah proses menulis puisi, siswa merasa kebingungan dalam menuangkan ide dan imajinasi mereka dalam menulis puisi. Siswa juga mengungkapkan mereka kesulitan dalam menentukan diksi atau pilihan kata dan gaya bahasa dalam puisi, sehingga mereka kurang menguasai dalam menulis puisi. Menurut Tarigan (2008: 3-4), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tetap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktis yang terus menerus. Menulis merupakan serangkaian aktifitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase, yaitu fase prapenulisan (persiapan), penulisan (pengembangan isi karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi penyempurnann tulisan) (Suparno, 2006: 1.14). Sebagian orang mungkin menganggap menulis itu mudah karena mereka menganggap bahasa tulisan identik dengan bahasa lisan. Tentu saja hal itu tidak mudah. Menulis tidak hanya menuangkan kata-kata atau ucapan belaka. Artinya, tulisan tidak sama dengan ujaran. Tulisan melibatkan kerja keras (Chaedar dan Senny, 2005: 42). Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan
pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan batinnya (Waluyo, 1987: 22). Wirjosoedarmo menyatakan bahwa puisi itu karangan yang terikat oleh: (1) banyak baris dalam tiap bait (kuplet/strofa, suku karangan), (2)
banyak kata dalam tiap baris, (3) banyak suku kata dalam tiap baris, (4) rima, dan (5) irama (Pradopo, 1987: 5). Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu belajar menulis puisi di sekolah adalah perbaikan proses belajar menulis puisi. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang proses belajar menulis harus berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Belajar menulis kreatif adalah prosedur atau tahap-tahap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dengan penekanan pada penciptaan kondisi belajar menulis untuk mencapai kompetensi dasar menulis yang ditentukan dengan belajar berpusat pada siswa dan pemanfaatan media belajar (Sukirno, 2010: 2) Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini antara lain. Mendeskripsikan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode kolaborasi. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan metode kolaborasi. Metode kolaborasi adalah suatu teknik pengajaran menulis dengan melibatkan teman sejawat
untuk
saling
mengkoreksi
(Chaedar
dan
Senny,
2007:
42).
Mendeskripsikan perubahan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode kolaborasi.
METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Roudlotul Huda Kebadongan Kebumen yang terletak diwilayah Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen. Penulis mengadakan penelitian selama 3 kali pertemuan. Tindakan prasiklus dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 10 Mei 2013 pada jam pelajaran 1-2, yakni pukul 07.00 – 08.20. Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Mei 2013 pada jam pelajaran ke 1-2, yakni pukul 07.00 – 08.20. Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 24 Mei 2013 pada jam pelajaran ke 2-3, yakni pukul 07.00 – 08.20.
Penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap suatu tindakan yang sengaja dumunculkan dalam sebuah kelas bersama. Intinya penelitian dan tindakan adalah cara untuk meningkatkan hubungan antar kelompok (Pardjono dkk, 2007:1)
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Roudlotul Huda Kebadongan Kebumen tahun pembelajaran 2012/2013 sebanyak 31 siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus satu dan siklus dua. Sebelum pelaksanaan siklus, penulis terlebih dahulu melaksanakan tahap prasiklus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, tes, pengamatan, dan kuisioner. Dalam teknik analisis data, digunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Dalam penyajian hasil analisis data, digunakan teknik informal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilaksanakan penelitian dengan metode kolaborasi dalam pembelajaran menulis puisi, dapat disimpulkan: (1) penerapan metode pembelajaran kolaborasi meliputi a) penulis memberikan penjelasan tentang kegiatan menulis puisi, b) penulis membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri atas dua sampai tiga orang, c) siswa di beri tes menulis puisi dengan topik kindahan alam. Siswa diperbolekan saling bertukar pikiran, d) penulis memerintahkan masing-masing anggota membaca hasil karya teman yang lain dalam satu kelompok, dan memberikan penilaian ataupun kritik dan saran, e) masing-masing kelompok membacakan karya puisi yang dianggap paling baik, f) penulis dan siswa bersama-sama membahas hasil penulisan puisi. Kelompok lain diberi kesempatan untuk memberi kritik dan saran. (2) nilai rerata hasil prasiklus mencapai 65,63 dan rerata pada siklus satu adalah 77,11 atau terjadi peningkatan 11,48 angka. Nilai rerata pada siklus dua mencapai 80,46
sehingga terjadi peningkatan kembali sebanyak 3,35 angka. Rerata hasil tes pada tahap prasiklus sampai siklus dua meningkat sebanyak 14,83 angka, (3) motivasi dan perilaku siswa kelas VII MTs Roudlotul Huda Kebumen mengalami peningkatan ke arah lebih baik. Penilaian berdasarkan lembar pengamatan dari tahap prasiklus, siklus satu, dan siklus dua siswa mengalami peningkatan. Aspek keantusiasan siswa mengikuti pelaksanaan pembelajaran pada prasiklus cukup, pada siklus satu baik, dan meningkat pada siklus dua yaitu baik sekali. Pada aspek perhatian siswa terhadap materi di tahap prasiklus baik, pada tahap siklus satu juga baik, dan mengalami peningkatan pada siklus dua yaitu baik sekali. Aspek peran siswa dalam kegiatan pembelajaran pada tahap prasiklus kurang, meningkat pada silus satu yaitu cukup, dan pada siklus dua juga cukup. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII MTs Roudlotul Huda Kebadongan Kebumen terdiri dari tahap prasiklus, siklus satu, dan siklus dua. Pada tahap prasiklus pembelajaran menulis puisi masih belum menggunakan metode kolaborasi.
Berdasarkan hasil pengamatan pada
pembelajaran menulis puisi tahap prasiklus, siswa yang antusias dan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran masih sebagian kecil, sedangkan yang lain masih cenderung pasif. Hasil nilai yang diperoleh siswa pada tahap prasiklus masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah nilai KKM, yakni 71. Oleh sebab itu, penulis merumuskan solusi pada tindakan selanjutnya untuk perbaikan nilai prasiklus. Pada tahap siklus satu pembelajaran menulis puisi sudah menggunakan metode kolaborasi. Penulis membagi siswa menjadi kelompokkelompok kecil, terdiri dari dua atau tiga orang Penulis menyajikan materi menulis puisi secara umum atau garis besarnya saja. Kemudian, siswa ditugaskan untuk menulis puisi dengan tema keindahan alam dan siswa diperbolehkan saling bertukar pikiran. Penulis menugaskan masing-masing anggota membaca karya teman yang lain dalam kelompoknya dan memberikan apresiasi atau saran dan kritikan. Dalam tahap siklus satu, antusiasme dan keaktifan siswa lebih baik daripada tahap prasiklus meskipun masih ada beberapa siswa yang berbicara
sendiri. Prestasi akademik siswa pada siklus satu adalah nilai tulisan siswa ketika pembelajaran menulis puisi dengan metode kolaborasi. Pada siklus satu nilai siswa mengalami peningkatan dibandingkan nilai pada tahap prasiklus. Hal ini menjadikan dasar untuk menyelenggarakan tindakan perbaikan pada tahap siklus dua. Pembelajaran pada siklus dua hampir sama dengan pembelajaran pada siklus satu, tugasnya pun juga sama, yakni menulis puisi, akan tetapi penulisan puisi pada siklus dua, siswa menuliskan kembali puisi yang sudah diapresiasi teman satu kelompok. Hasil pembelajaran pada tahap siklus dua lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran pada tahap prasiklus dan siklus satu. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata siswa. Selain itu kemandirian siswa mulai tampak dan perhatian dalam pembelajaran lebih meningkat daripada pada tahap siklus satu.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Pengaruh metode kolaborasi terhadap perilaku, minat, dan sikap siswa pada kegiatan prasiklus dapat diketahui melalui hasil observasi. Siswa mengalami perubahan yang positif terhadap proses pembelajaran menulis puisi dengan metode kolaborasi. Peningkatan kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan metode kolaborasi dapat dilihat dari tahap prasiklus dengan nilai rata-rata 65,63 meningkat pada siklus satu dengan nilai rata-rata 77,11 dan meningkat pada siklus dua dengan nilai rata-rata 80,46. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, penulis memberikan saran sebagai berikut. Metode kolaborasi sebaiknya dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran menulis puisi. Guru Bahasa Indonesia sebaiknya menerapkan metode kolaborasi dalam pembelajaran, karena metode ini dapat meningkatnkan rasa saling bertegur sapa dalam hal ilmu pengetahuan antar siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru.
DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2007. Pokoknya Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Pardjono, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY Pradopo, Rachmat Djoko. 1993. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada Press Sukirno. 2010. Belajar Menulis Kreatif Berbasis Kuantum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suparno dan Muhammad Yunus. 2006. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: angkasa Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga