JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.101
DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.101.04
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE LATIHAN NENENG ELIANA PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail:
[email protected] Abstract: NENENG ELIANA, THE EFFORTS TO INCREASE POETRY WRITING ABILITY THROUGH PRACTICE METHOD, Action Research in 16 Panjak Common Primary School, Sahan Village, Seluas Sub-district, Bengkayang District, West Borneo Province. The purpose in this research is to find the increase of poetry writing ability through practice method. The research was conducted in 16 Panjak Common Primary School, Sahan Village, Seluas Subdistrict, Bengkayang District, West Borneo Province. The implementation of this research started from February until April 2015 with 37students in the third grade of elementary schools as the subject sampling and one as an observer. The method used in this research is action research referred to action research from Kemmis and Taggart, where’s the one cycle of activity consists of 4 components, which are planning, action, monitoring, and reflection. This research consists of 2 cycles with 6 actions. Data analysis in this paper use qualitative and quantitative data. Qualitative data was obtain by monitoring along intervention act recorded in field research notes and monitoring notes, while quantitative data was obtain by comparing first assessment average score (before action was given) and last assessment score (after action was given). This research finds that there’s increasing in ability to write the poetry through practice method. With evidence that there’s increasing score, where in first assessment the average score is 5.87, while in the second cycle, the average score is 9.05 out of 12. This showed an increasing average score by 26%. Key Words: Poetry Writing, Drill Methods
Abstrak: Penelitian Tindakan di 16 Panjak tertentu Sekolah Dasar Umum, Sahan Desa, Seluas Kecamatan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat Province. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menemukan peningkatan kemampuan menulis puisi melalui metode latihan. Penelitian ini dilakukan di 16 Panjak tertentu Umum Sekolah Dasar, Sahan Desa, Seluas Kecamatan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat Province. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari Februari hingga April tahun 2015 dengan 37 siswa orang di kelas tiga sekolah dasar sebagai sampel subjek dan satu sebagai pengamat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan dimaksud dalam penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart, di mana satu siklus kegiatan terdiri dari 4 komponen, yang meliputi yang perencanaan, tindakan, pemantauan, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan memiliki 6 tindakan. Analisis data dalam makalah ini menggunakan menggunakan kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah mendapatkan dengan memantau sepanjang tindakan intervensi dilakukan melalui tercatat dalam catatan penelitian lapangan dan catatan pemantauan, sedangkan data kuantitatif adalah mendapatkan dengan dengan membandingkan penilaian pertama skor rata-rata skor (sebelum tindakan diberikan) dan skor penilaian terakhir (setelah tindakan diberikan). Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis puisi melalui metode latihan. Dengan bukti bahwa ada peningkatan skor, di mana dalam penilaian pertama skor rata-rata adalah 5.87, sedangkan pada siklus kedua, adalah memperoleh skor rata-rata adalah 9.05 dari skor maksimal adalah dari 12. Ini menunjukkan jika, ada peningkatan skor rata-rata dengan 26%. Kata Kunci: Menulis Puisi, Metode Pelatihan
61
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
Pembelajaran
sastra
di
Kompetensi
dasar
dan
indikator
sekolah dasar sangat beragam. Selain
pencapaian kompetensi ini tercakup
pembelajaran sastra melalui prosa
ke
dan
membaca dan menulis.
drama,
terdapat
pula
pembelajaran satra melalui puisi. Pembelajaran
sastra
dalam
aspek
keterampilan
Pada umumnya di Sekolah
yang
Dasar Negeri 16 Panjak kemampuan
mengandung unsur imajinasi dan
siswa dalam membaca puisi sudah
keindahan dituangkan dalam bentuk
cukup baik. Namun kemampuan
bahasa, baik lisan maupun tulisan
siswa dalam menulis puisi masih
termasuk ke dalam mata pelajaran
sangat rendah. Hal ini dapat diamati
bahasa Indonesia.
dari hasil tulisan puisi siswa yang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
banyak
kelemahan
memuat
dalam tema, pengimajinasian, dan
kompetensi dasar mata pelajaran
diksi (pilihan kata). Tulisan puisi
bahasa Indonesia yang berkaitan
siswa hanya memiliki satu dari tiga
dengan pembelajaran sastra melalui
unsur yang seharusnya terdapat pada
puisi, yaitu: (1) membaca puisi
tema (nada, rasa, dan amanat). Puisi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
tidak
yang
suasana/watak/perilaku. Puisi juga
tepat,
berdasarkan
(2006:324)
mengandung
(2)
menulis
gambar
atau
puisi benda
jelas
menggambarkan
ditulis masih dalam bentuk prosais.
dengan pilihan kata yang menarik.
Berdasarkan pengamatan di
Berdasarkan kompetensi dasar, guru
lapangan, penulis menemukan bahwa
menyusun
kesulitan siswa dalam menulis puisi
indikator
pencapaian
kompetensi, yaitu: (1) membaca
disebabkan,
puisi dengan lafal, intonasi, dan
rendahnya tingkat penguasaan siswa
ekspresi yang tepat, (2) menjawab
terhadap kosa kata bahasa Indonesia
pertanyaan yang berkaitan dengan isi
dan penyajian pembelajaran menulis
puisi, (3) menulis puisi berdasarkan
puisi yang kurang menarik oleh guru.
gambar atau benda, (4) menulis puisi
Siswa yang telah banyak memiliki
berdasarkan
perbendaharaan kata, ia akan dapat
pengalaman.
antara
lain
oleh
79
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
dengan mudah dan tepat memilih
Kemampuan Menulis
kosa kata yang diperlukan untuk menuangkan
ekspresinya
Kata
kemampuan
atau
dalam
competence dalam bahasa Inggris
bentuk puisi. Namun, bagi siswa
adalah kesanggupan, kecakapan, dan
yang
kekuatan.
kurang
memiliki
Sanjaya
(2006:17)
perbendaharaan kata, hal ini menjadi
mengutip definisi competence atau
masalah baginya. Pada umumnya
kemampuan
guru menggunakan metode ceramah
sebagai berikut. “Competency as
dalam pembelajaran puisi. Hal ini
rational
menyebabkan rendahnya minat siswa
satisfactorily meets the objective for
terhadap pembelajaran menulis puisi.
a desired condition.” Sementara
Rendahnya
menurut
minat
siswa
dalam
Hensey
kemampuan
pada
pengetahuan,
menulis
puisi
siswa.
keterampilan Berdasarkan latar belakang
masalah
di
atas,
maka
dapat
tepat
pencapaian
which
(1966:197) merupakan
pengalaman yang
dan
dibawa
oleh
individu atau kelompok pada tugas tertentu.
diketahui bahwa penggunaan metode yang
Johnson
performance
menulis puisi membawa dampak kemampuan
menurut
Berdasarkan
pengertian
sangat
menentukan
kemampuan di atas dapat dipahami
indikator
kompetensi.
bahwa
kemampuan
seseorang
Oleh karena itu, penulis berupaya
ditunjukkan oleh unjuk kerja. Unjuk
agar masalah tersebut dapat diatasi,
kerja
yakni dengan menerapkan metode
dipertanggungjawabkan dalam upaya
latihan. Penerapan metode latihan
mencapai suatu tujuan.
diharapkan
dapat
kemampuan
menulis
meningkatkan puisi
pada
tersebut
harus
dapat
Berkaitan dengan kemampuan, Semiawan, Munandar dan Munandar
siswa kelas III di Sekolah Dasar 16
(1990:1)
mengemukakan
bahwa
Panjak.
kemampuan merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil
pembawaan
dan
latihan.
Pendapat ini menjelaskan bahwa
63
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
terdapat dua faktor yang membentuk
(komunikasi) dengan menggunakan
kemampuan,
bahasa
yakni
(1)
bawaan,
tulis
sebagai
medianya
belajar. Sementara Gagne dan Briggs
2008).
(1979:49) menempatkan kemampuan
sebagai
sebagai hasil belajar (Learning out
dengan menggunakan tulisan (Yeti
comes)
Mulyati, ddk 2007:1.13).
kategori
terbagi
yaitu
:
(1)
atas
lima
kemahiran
Menulis
dan
atau
seperti bakat dan (2) latihan, seperti
yang
(Suparno
alat
juga
keterampilan
Menurut
diartikan produktif
Graves
Suparno
pengaturan kegiatan kognitif, (4)
seseorang enggan menulis karena
keterampilan motorik, (5) sikap.
tidak tahu untuk apa ia menulis dan
Pendapat ini menjelaskan bahwa
merasa tidak tahu bagaimana harus
kemampuan
menulis.
dimiliki
oleh
Yunus
dalam
intelektual, (2) informasi verbal, (3)
yang
dan
Yunus:
(2008:1.4)
Ketidaksukaan tak lepas
seseorang akan diperoleh dari hasil
dari pengaruh lingkungan keluarga
latihan.
dan
masyarakatnya,
serta
Melihat definisi dan pengertian
pengalaman pembelajaran menulis
kemampuan di atas, maka dapat
atau mengarang di sekolah yang
disimpulkan
kurang memotivasi dan merangsang
bahwa
kemampuan
merupakan kesanggupan yang dapat ditunjukkan oleh seseorang sebagai
minat. Pendapat
di
atas
hasil latihan dalam upaya mencapai
mengisyaratkan kepada guru bahwa
suatu tujuan. Dalam penelitian ini
sangat penting bagi guru untuk
kemampuan siswa dalam menulis
menyampaikan tujuan pembelajaran
puisi dengan baik merupakan sebagai
menulis dan mengajarkan bagaimana
hasil latihan yang diberikan.
cara menulis yang baik. Hal ini dapat
Terdapat beberapa pengertian
dicapai
apabila
guru
memiliki
tentang menulis. Menulis merupakan
kemampuan menulis yang memadai
proses penyampaian pesan kepada
sehingga
pihak lain secara tertulis (Tarigan,
menumbuhkan minat siswa terhadap
2004:2.61). Menulis dapat diartikan
pembelajaran menulis, serta akan
sebagai kegiatan penyampaian pesan
64
dapat
memotivasi
dan
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
berdampak
pada
kemampuan
menulis siswa.
adalah ekspresi yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa
Berdasarkan
pendapat
yang
emosional dan berirama.
telah dikemukakan di atas dapat
Puisi anak adalah puisi yang
dipahami bahwa menulis merupakan
sesuai dengan lingkungan anak-anak.
kegiatan mengungkapkan pikiran,
Baik dari segi temanya, penggunaan
baik fakta maupun khayal dalam
bahasanya, pemakaian katanya, dan
bentuk tulisan dengan tujuan agar
berisi
dapat dipahami dan dinikmati oleh
mendidik. Oleh karena itu, tidak
pembaca.
menulis
jarang puisi anak ini digunakan
puisi merupakan suatu sarana bagi
dalam mengisi syair-syair lagu anak-
siswa
anak (Djago Tarigan, dkk, 2006:
Pembelajaran
untuk
menjadikan
siswa
semakin kreatif dalam menulis.
nilai-nilai
yang
bersifat
10.42).
Kata puisi berasal dari bahasa
Menurut Tarigan, dkk (2006:
Yunani, yaitu poiotes yang berarti
10.47) semua bentuk puisi, baik puisi
pembangun,
atau
orang dewasa puisi remaja, maupun
Mulyana,
puisi anak memiliki unsur intrinsik
pembentuk,
pembuat
(Slamet
1955:147).
Namun,
puisi
yang dapat dilihat dari dua segi,
mengalami perluasan makna. Kata
yakni: a. Dari segi isi puisi terdiri
puisi dapat diartikan sebagai ragam
atas: 1) tema; 2) rasa; 3) nada; 4)
bahasa sastra yang bahasanya terikat
amanat, b. Dari segi struktur yang
oleh
irama,
kata
matra,
rima,
serta
terdiri atas: 1) diksi; 2) imajinasi; 3)
larik
dan
bait
kata-kata konkret; 4) gaya bahasa; 5)
(http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/k
ritme/irama; 6) rima/bunyi. Untuk
bbi/index.php). HB Jasin (1967:54)
puisi anak kadangkala tidak terlalu
mengungkapkan bahwa puisi adalah
mutlak memenuhi semua unsur di
pengucapan dengan perasaan yang di
atas
dalamnya
Tarigan,
penyusunan
mengandung
pikiran-
karena dkk
kesederhanaannya (2006:11.27)
juga
pikiran dan tanggapan-tanggapan.
mengungkapkan bahwa ciri-ciri puisi
Sementara menurut Watts-Dunton
modern
dalam Situmorang (1974:9) puisi
mementingkan isi, 2) jumlah kalimat
adalah:
1)
sangat
65
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
dan jumlah baris tidak panjang, 3)
juga
pilihan
diutamakan.
pengimajinasian dengan kata-kata
Terutama kata yang mengandung
konkret merupakan dua unsur yang
kekuatan imajinasi, gaya bahasa dan
saling mendukung untuk terciptanya
ketepatgunaan kata, 4) persajakan
puisi yang baik. Menurut Rosdiana,
bukan suatu keharusan. Artinya,
dkk
boleh bersajak sama boleh tidak.
disajikan dalam beberapa bentuk
kata
sangat
padat.
Jadi
(2009:7.23)
antara
pengimajinasian
Dalam penelitian ini, penulis
citraan, yaitu: (1) penglihatan (visual
memusatkan aspek penilaian pada
imagery), (2) pendengaran (auditory
tema, pengimajinasian, dan diksi
imagery),
(pilihan
imagery), dan (4) perasaan (tactile
kata).
Tarigan,
(2006:10.47-10.48)
dkk
menjelaskan
puisi
anak
adalah
isi
penciuman
(smell
imagery).
bahwa yang dimaksud dengan tema pada
(3)
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa puisi anak
keseluruhan puisi yang biasanya
merupakan
terdiri atas pikiran, perasaan, sikap,
sebagai hasil ekspresi dan imajinasi
serta maksud dan tujuan penulisan.
seseorang
Oleh karena itu, tema puisi anak
imajinasi dan bahasa yang sesuai
sudah termasuk di dalamnya unsur
untuk anak.
rasa, nada, dan amanat. Kita dapat
ragam
yang
bahasa
memuat
Kurikulum
Tingkat
sastra
tema,
Satuan
dapat melihat tema itu setelah kita
Pendidikan 2006 memuat Standar
mengetahui puisi tersebut secara
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
keseluruhan. Artinya, kalau kita telah
Bahasa Indonesia. Pada kelas III
mendengar
semester 2 dituliskan bahwa Standar
atau
Pengimajinasian daya penyair
lukis
membacanya.
adalah
atau
mengenai
kejelasan
Kompetensi Bahasa Indonesia untuk
penggambaran
aspek keterampilan menulis adalah
suasana
mengungkapkan pikiran, perasaan,
atau
keadaan atau watak dan perilaku
dan
berdasarkan
konkret.
sederhana dan puisi. Sementara pada
Penggunaan kata-kata yang konkret
Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
bukan hanya nyata atau jelas, tetapi
dituliskan
66
kata-kata
informasi
dalam
bahwa
(1)
karangan
menulis
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
karangan
sederhana
berdasarkan
Metode Latihan
gambar seri menggunakan pilihan
Keberhasilan
pencapaian
kata dan kalimat yang tepat dengan
tujuan pembelajaran ditentukan oleh
memperhatikan penggunaan ejaan,
berbagai faktor, antara lain adalah
huruf kapital, dan tanda titik, (2)
penggunaan metode pembelajaran
menulis puisi berdasarkan gambar
yang diterapkan oleh guru. Joni
dengan pilihan kata yang menarik.
dalam
(KTSP 2006: 324).
mengemukakan
Berdasarkan
Anitah,
dkk
(2009:1.24)
bahwa
metode
Standar
adalah berbagai cara kerja yang
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
bersifat relatif umum yang sesuai
yang dimuat dalam KTSP 2006 kelas
untuk
III semester 2 maka guru (penulis)
Menurut Anitah, dkk, (2009:1.24)
menjabarkannya ke dalam indikator
apabila
pencapaian
pembelajaran, metode adalah cara
kompetensi
yang
mencapai
tujuan
dikaitkan
dituangkan ke dalam silabus. Adapun
yang
indikator
membelajarkan siswa.
pencapaian
kompetensi
tertentu.
digunakan
dengan
guru
dalam
yang berkaitan dengan pembelajaran
Beragam metode yang sudah
puisi khususnya ditinjau dari aspek
dikenal hingga saat ini, seperti
keterampilan menulis yang terdapat
metode
dalam silabus, yaitu (1) siswa dapat
jawab, simulasi, pemberian tugas,
menulis puisi berdasarkan gambar
kerja
atau benda, (2) siswa dapat menulis
eksperimen, dan lain sebagainya.
puisi
pengalaman.
Selain
metode-metode
pencapaian
dikenal
pula
berdasarkan
Selanjutnya
indikator
ceramah,
diskusi,
kelompok,
tanya
demonstrasi,
metode
tersebut, drill
atau
kompetensi ini oleh guru (penulis)
latihan. Menurut Roestiyah N.K
pula
tujuan
(2001:125) metode drill atau metode
Rencana
latihan adalah suatu metode yang
dituangkan
pembelajaran
menjadi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
membuat
siswa
melaksanakan
kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki
ketangkasan
atau
keterampilan yang lebih tinggi dari
67
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
apa yang telah dipelajari. Roestiyah
mengikuti suatu versi yang luas
N.K
sebagaimana
(2001:
125)
juga
yang
telah
mengemukakan bahwa tujuan dari
dikembangkan oleh empat langkah
latihan
Allen
adalah
agar
siswa:
(1)
(mempertunjukkan/show,
memiliki keterampilan motoris, (2)
menjelaskan/tell,
mengembangkan kecakapan intelek,
dan memeriksa/check). Dalam versi
seperti
tersebut ditempuh dua langkah besar,
mengalikan,
membagi,
menjumlahkan, mengurangi, menarik
sebelum
akar dalam mencongak. Mengenal
(during).
benda/bentuk
bagaimana
dalam
matematika,
mengerjakan/do,
(before)
dan
selama
“Sebelum”
berarti
mempersiapkan
ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca
pengajaran dan “selama” berarti
dan
bagaimana
sebagainya,
(3)
memiliki
kemampuan menghubungkan antara
pengajaran.
sesuatu keadaan dengan hal lain. Metode
latihan
melaksanakan
Pendapat
memiliki
dengan
lain
prinsip
berkenaan
dan
prosedur
prinsip dan prosedur dalam proses
penerapan
pembelajaran.
dengan
dingkapkan oleh Sudjana (2008),
prinsip, Popham dan Baker dalam
yaitu: (1) peserta didik harus diberi
Hadi
mengemukakan
pengertian yang mendalam sebelum
bahwa penerapan metode latihan
diadakan latihan tertentu, (2) latihan
mengharuskan
memberikan
untuk pertama kalinya hendaknya
kesempatan kepada siswa-siswanya
diagnosis, mula-mula kurang berhasil
untuk
atau
kemudian diadakan perbaikan untuk
mempraktekkan sesuatu yang sesuai
kemudian bisa lebih sempurna, (3)
dengan
latihan tidak perlu lama asalkan
Berkenaan
(2005:73)
guru
melakukan
tujuan
instruksional.
metode
Sementara Hamalik (2008:193-194)
sering
mengemukakan
prosedur
disesuaikan dengan taraf kemampuan
yang perlu dilakukan oleh guru
peserta didik, (5) proses latihan
dalam penerapan metode latihan,
hendaknya
yaitu: (1) mempersiapkan diri ke
yang esensial dan berguna.
arah
68
kegiatan
bahwa
mengajar,
(2)
dilaksanakan,
latihan
(4)
mendahulukan
harus
hal-hal
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
Berdasarkan paparan di atas dapat
diketahui
latihan adalah dilakukan
bahwa suatu
dengan
metode
cara
yang
Mranggen Demak Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian
yang
berkaitan
memberikan
dengan keterampilan menulis puisi
serangkaian latihan berulang kepada
juga telah dilakukan oleh Marisa
seseorang hingga mencapai tujuan
Monika
yang telah ditetapkan.
memanfaatkan lingkungan sebagai
(2014)
dengan
sumber belajar. Penelitian dilakukan di kelas V SDN 09 Pontianak
Penelitian Relevan Siti
Nadziroh
(2014)
Tenggara. Kedua hasil penelitian di
melakukan penelitian yang berkaitan
atas dapat dilihat pada grafik berikut.
dengan keterampilan menulis puisi bebas melalui metode drill (latihan). Penelitian dilakukan di kelas V MI Ky
Ageng
Giri
Banyumeneng
Diagram 1. Hasil Keterampilan Menulis Puisi Bebas Pelajaran Bahasa Indonesia pada Peserta Didik Kelas V MI Ky Ageng Giri Banyumeneng Mranggen Demak melalui Metode Drill
69
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
Diagram 2. Hasil Kemampuan Menulis Puisi dengan Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar di Kelas V SDN 09 Pontianak Tenggara
Kedua
penelitian
di
atas
adalah
pemanfaatan lingkungan
memiliki perbedaan dengan yang
sebagai sumber belajar dengan aspek
penulis lakukan. Pada penelitian
penilaian difokuskan pada tema,
yang dilakukan oleh Siti Nadziroh,
gaya bahasa, amanat, dan rima.
perbedaan terdapat pada kegiatan
Sementara variabel Y yang terdapat
dalam intervensi dan aspek penilaian.
pada
Siti Nadziroh memberikan latihan
metode
menulis
penilaian
puisi
bebas
dalam
penelitian
penulis
adalah
latihan
dengan
aspek
difokuskan
bimbingan kelompok belajar dengan
(rasa,
aspek penilaian difokuskan pada
pengimajinasian, dan diksi.
diksi, merangkai kata, dan merangkai kalimat.
Sementara
penulis
nada,
pada
Kedua
dan
tema
amanat),
penelitian
di
atas
menunjukkan berbagai upaya yang
memberikan latihan dalam kelompok
dilakukan
maupun individual dengan aspek
meningkatkan kemampuan menulis
penilaian difokuskan pada tema,
puisi
pengimajinasian, dan diksi. Pada
penelitian di atas menunjukkan pula
penelitian
adanya
yang
dilakukan
oleh
Marisa Monika perbedaan terdapat pada variabel Y dan aspek penilaian. Variabel Y pada penelitian yang dilakukan
70
oleh
Marisa
Monika
oleh
pada
siswa.
peningkatan
guru
Hasil
untuk
kedua
kemampuan
menulis puisi pada siswa.
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
tindakan/rancangan siklus penelitian
Tujuan Penelitian Penelitian
yang
dilakukan
ini menggunakan model Kemmis dan
oleh penulis di Sekolah Dasar Negeri
Taggart
16 Panjak, Dusun Panjak, Desa
didasarkan atas: (1) perencanaan, (2)
Sahan,
Kecamatan
Seluas,
tindakan, (3) pengamatan, dan (4)
Kabupaten
Bengkayang,
Provinsi
refleksi. Hubungan antara komponen
Kalimantan Barat ini bertujuan untuk
tersebut menunjukkan sebuah siklus
meningkatkan kemampuan menulis
atau kegiatan berulang.
puisi pada siswa kelas III melalui metode latihan.
(1988:11-14)
yang
Setiap siklus terdiri atas 3 kali pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit
setiap
pertemuan.
Pelaksanaannya dilakukan hanya 1x
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di
dalam
seminggu
agar
Sekolah Dasar Negeri 16 Panjak,
mengganggu
Desa Sahan, Kecamatan Seluas,
mengajarkan materi lainnya.
Kabupaten
Bengkayang,
Provinsi
tidak
guru
Penulis
dan
untuk
pengamat
Kalimantan Barat. Waktu penelitian
menetapkan keberhasilan tindakan
pada tahun pelajaran 2014/2015 yang
ditentukan oleh besarnya persentase
dilaksanakan pada bulan Februari
kenaikan
sampai dengan bulan April 2015.
pencapaian
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM)
indikator
Jenis penelitian yang akan
minimal
tindakan
dan
digunakan adalah penelitian tindakan
pencapaian kompetensi. Berdasarkan
kelas (Classroom Action Research)
kesepakatan penulis dan pengamat
menggunakan pendekatan deskriptif
besarnya
kualitatif.
minimal
Penelitian
menggunakan
penelitian
ini tindakan
persentase tindakan
kenaikan
adalah
20%.
Sementara penetapan besarnya KKM
model Kemmis dan Taggart. Model
indikator
penelitian
ini
sebesar 66,67. Dalam Kurikulum
bertujuan untuk memperbaiki atau
Tingkat Satuan Pendidikan 2006
meningkatkan
perhitungan
mengajar.
tindakan
proses Desain
spiral
belajar intervensi
pencapaian
KKM
kompetensi
indikator
pencapaian kompetensi didasarkan
71
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
atas pertimbangan tiga kategori,
keperluan analisis data penelitian,
yakni kompleksitas kompetensi, daya
sehingga
dukung yang meliputi sarana dan
peningkatan
prasarana, serta intake yang meliputi
puisi pada siswa sekolah dasar kelas
kemampuan guru dan kemampuan
III. Sumber data dalam penelitian ini
rata-rata siswa. Tiap-tiap kategori
adalah siswa kelas III SDN 16
diberi
Panjak yang berjumlah 37 siswa.
rentang
skor
1-3.
Pada
kategori kompleksitas kompetensi,
diperoleh
gambaran
kemampuan
Teknik
menulis
pengumpulan
semakin kompleks kompetensi maka
dalam
skor yang diberikan semakin kecil.
melalui teknik observasi, lembar
Sementara
daya
penilaian, dan alat dokumentasi.
dukung, semakin baik daya dukung
Teknik-teknik ini dilakukan sesuai
maka skor yang diberikan semakin
dengan data yang diperlukan dalam
besar. Demikian pula pada kategori
penelitian.
intake, semakin baik kemampuan
untuk
guru dan kemampuan rata-rata siswa
proses
maka skor yang diberikan semakin
obervasi
besar. (Perhitungan KKM indikator
pengamatan yang berisi pelaksanaan
pencapaian kompetensi terdapat pada
pembelajaran,
lampiran).
yang berisi kegiatan guru (penulis)
pada
kategori
Dalam penelitian ini terdapat dua
data,
yaitu
ini
dilakukan
Observasi
memperoleh
dilakukan
data
pembelajaran. berupa
Instrumen
kolom
aspek
tentang
dimensi
pengamatan
dan siswa, serta kolom keterangan
pemantau
yang berisi ya dan tidak yang harus
tindakan (proses) dan data penelitian
diisi dengan tanda check list (√) oleh
(hasil).
tindakan
teman sejawat. Penilaian dilakukan
merupakan data yang digunakan
melalui unjuk kerja siswa berupa
untuk
hasil tulisan puisi.
Data
data
penelitian
data
pemantau
mengontrol
pelaksanaan
Berdasarkan
rencana
kesepakatan bersama antara guru dan
tindakan. Sementara data penelitian
siswa, hasil tulisan puisi siswa
adalah data tentang fokus penelitian,
didokumentasikan dalam suatu folder
yakni kemampuan awal siswa dalam
sehingga
menulis puisi yang digunakan untuk
perkembangan siswa dalam menulis
72
dengan
kesesuaian
dapat
diperoleh
data
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
puisi dari waktu ke waktu. Untuk
Teknik
membuat
skala
menghindari subjektivitas penilaian
menurut Nazir serta Good dan Hatt
oleh
penilaian
dalam Sukardi (2011:145) adalah
dilakukan oleh dua orang penilai,
cara mengubah fakta-fakta kualitatif
yaitu penulis dan teman sejawat.
yang melekat pada objek atau subjek
Penilaian
penelitian (attribute) menjadi urutan
penulis
maka
dilakukan
berdasarkan
rubrik yang telah dibuat oleh penulis.
kuantitatif.
Rubrik menulis puisi menggunakan
ketentuan
skala 1- 4.
kemampuan
Berikut
adalah
skala
penilaian
menulis
Tabel 1. Ketentuan Skala Penilaian Kemampuan Menulis Puisi Kriteria/Skor No Aspek Penilaian 4 3 2 1 Tema (unsur nada, Puisi memiliki tiga unsur rasa, dan amanat) yang terdapat pada tema 2 Pengimajinasian
Puisi dengan sangat jelas
tabel
puisi
1
Puisi memiliki dua unsur Puisi memiliki satu unsur Puisi tidak memiliki unsur yang terdapat pada tema yang terdapat pada tema
yang terdapat pada tema
Puisi dengan jelas
Puisi tidak jelas
Puisi cukup jelas
menggambarkan suasana/ menggambarkan suasana/ menggambarkan suasana/ menggambarkan suasana/ 3 Diksi
watak/perilaku
watak/perilaku
watak/perilaku
watak/perilaku
Puisi ditulis dengan kata
Puisi ditulis dengan kata Puisi ditulis dengan kata
Puisi ditulis dengan kata
yang sangat tepat, singkat, yang tepat, singkat, dan yang cukup tepat, singkat, yang tidak tepat, singkat, dan padat
Analisis
data
dan padat
penelitian
dan padat
metode latihan terhadap peningkatan
dilakukan dengan menguji hipotesis
kemampuan
tindakan, yaitu dengan menggunakan
siswa sekolah dasar kelas III SDN 16
perbedaan
Panjak.
nilai
rata-rata
siswa
menulis
puisi
pada
sebelum memperoleh tindakan dan setelah
memperoleh
tindakan.
Pelaksanaan Tindakan
Analisis data ini dilakukan dalam
Langkah-langkah
kegiatan
setiap siklus dengan menghitung
pada siklus II hampir sama dengan
rata-rata skor siswa dan prosentasi
siklus I. Perbedaannya adalah pada
kenaikan
tindakan.
siklus I siswa menulis puisi secara
Teknik analisis data yang digunakan
berkelompok, sedangkan pada siklus
bertujuan
II
keberhasilan
untuk
mengetahui
pengaruh pemberian tindakan berupa
siswa
menulis
puisi
secara
individual. 73
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
Pada kegiatan pembelajaran,
Pembahasan
ini
diawali
guru menyampaikan terlebih dulu
meminta
tujuan
antarkelompok/siswa.
yang
akan
dicapai
dan
dengan penilaian
kegiatan yang akan dilakukan hari
penilaian
itu. Selanjutnya guru mengajukan
kelompok/individu yang sudah dapat
beberapa pertanyaan yang berkaitan
menulis puisi dengan baik, mendapat
dengan benda-benda sekitar, benda
apresiasi dari teman dan guru, yakni
langit,
dan
dengan memberikan tepuk tangan.
melalui
Sementara bagi kelompok/individu
gambar). Hal ini dilakukan untuk
yang belum mampu membuat puisi
membantu membangkitkan imajinasi
dengan baik, mendapat motivasi dari
dan memperkaya kosa kata siswa
guru.
yang diperlukan dalam menulis puisi.
berkelompok/individu, siswa menulis
Agar siswa lebih memahami puisi
puisi berdasarkan hasil pembahasan.
yang baik dan yang kurang baik,
Hasil perbaikan tulisan puisi siswa
maka guru menuliskan contoh puisi
diserahkan ke guru untuk dinilai
di papan tulis. Guru menunjukkan
dengan pemberian skor oleh guru.
hewan
kegiatan
peliharaan,
siswa
(dapat
oleh
Diikuti guru.
Selanjutnya
Bagi
secara
kekuatan maupun kelemahan yang
Berdasarkan observasi saat
terdapat pada puisi. Kemudian siswa
intervensi tindakan diberikan, proses
ditugaskan
pembelajaran
membuat
puisi
(berkelompok/individual).
Setelah
sangat
baik. Kemampuan guru sangat baik
waktu yang telah ditentukan, secara
dalam
bergantian
menguasai
tiap-tiap
berlangsung
menyajikan
materi
dan
langkah-langkah
kelompok/individu menuliskan puisi
pembelajaran sesuai dengan rencana
di
Tiap-tiap
perbaikan pembelajaran yang telah
membacakan
dibuat. Sementara siswa melakukan
hasil tulisan puisinya. Pembahasan
serangkaian latihan yang diberikan
hasil
oleh
papan
tulis
kelompok/individu
tulisan
puisi
berkelompok/individual dengan maupun
74
menunjukkan kelemahan
secara
guru.
Siswa
juga
diberi
dilakukan
kesempatan untuk membacakan hasil
kekuatan
tulisan puisinya dan menilai hasil
puisi.
tulisan puisi teman sekelas. Siswa
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
terlihat
sangat
mengikuti
antusias
pembelajaran.
dalam Berikut
adalah hasil observasi aktivitas guru dan
siswa
dalam
pembelajaran.
Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Dimensi Keterangan Aspek Pengamatan Pengamatan Ya Tidak 1. Guru menuliskan contoh tulisan puisi di papan tulis √ 2. Guru menunjukkan kekuatan pada contoh tulisan puisi √ 3. Guru menuliskan contoh tulisan puisi yang kurang baik √ 4. Guru menunjukkan kelemahan pada contoh tulisan puisi √ 5. Siswa menulis puisi √ Pelaksanaan 6. Siswa menuliskan hasil tulisan puisinya di papan tulis √ 7. Siswa membacakan hasil tulisan puisinya √ Pembelajaran 8. Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menilai √ hasil tulisan puisi temannya yang ditulis di papan tulis 9. Guru menunjukkan kekuatan pada tulisan puisi siswa √ 10. Guru menunjukkan kelemahan pada tulisan puisi siswa √ 11. Siswa menulis puisi berdasarkan hasil pembahasan √ 12. Guru menilai hasil perbaikan tulisan puisi siswa √
sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN
5,87
(49%)
dari
skor
Berdasarkan hasil penilaian
maksimal yang ditentukan sebesar
terhadap kemampuan menulis puisi,
12. Umumnya tulisan puisi siswa
hasil asesmen awal menunjukkan
memiliki 1 dari 3 unsur yang
bahwa kemampuan siswa dalam
seharusnya terdapat pada tema. Puisi
menulis puisi masih sangat rendah.
tidak
Latihan yang diberikan oleh guru
suasana/watak/perilaku. Puisi ditulis
(penulis) pada siklus I dan II
dalam bentuk prosais. Ditinjau dari
menambah penguasaan kosa kata dan
segi keaktifan, pada umumnya siswa
pemahaman yang mendalam pada
sangat pasif, tidak menunjukkan
siswa dalam menulis puisi dengan
minat pada pembelajaran menulis
baik sehingga mampu meningkatkan
puisi.
kemampuan
menulis
puisi
jelas
menggambarkan
pada
Rata-rata skor yang diperoleh
siswa kelas III di Sekolah Dasar
siswa pada siklus I menunjukkan
Negeri 16 Panjak.
peningkatan,
Pada asesmen awal rata-rata skor yang diperoleh siswa hanya
yakni
sebesar
8,22
(69%). Latihan yang diberikan dalam kelompok
membawa
pengaruh
75
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
terhadap penguasaan kosa kata anak.
(75%). Latihan serta bimbingan yang
Hasil
diberikan secara secara individual
tulisan
puisi
menunjukkan
siswa terjadinya
menambah
pemahaman
yang
peningkatan. Puisi memiliki 2 dari 3
mendalam pada siswa untuk menulis
unsur yang seharusnya terdapat pada
puisi dengan baik. Umumnya puisi
tema.
memiliki seluruh unsur yang terdapat
Puisi
cukup
jelas
menggambarkan
pada
suasana/watak/perilaku.
Namun,
tema.
Puisi
dengan
jelas
menggambarkan
pilihan kata masih kurang tepat dan
suasana/watak/perilaku. Puisi telah
singkat. Ditinjau dari segi keaktifan,
menggunakan kata dengan tepat,
sebagian besar siswa sudah aktif,
singkat, dan padat. Ditinjau dari segi
mereka mulai menunjukkan minat
keaktifan,
pada pembelajaran menulis puisi.
menunjukkan
Meskipun diperoleh
pada
menunjukkan
hasil siklus
I
siswa
minat
pada
yang
pembelajaran menulis puisi.
sudah
Berdasarkan
rata-rata
skor
kriteria
yang diperoleh dari asesmen awal
keberhasilan tindakan yang telah
dan akhir, maka dapat diketahui telah
ditetapkan
terjadi peningkatan rata-rata skor
sebesar
keberhasilan indikator
pencapaian
seluruh
20%
pencapaian
pencapaian
dan KKM
sebesar
3,18
(26%).
Data
ini
kompetensi
menunjukkan bahwa hasil intervensi
yang telah ditentukan sebesar 66,67,
tindakan telah melebihi persentase
penulis
melanjutkan
kenaikan
minimal
intervensi ke siklus II. Hal ini
indikator
pencapaian
dilakukan karena pada siklus I data
yang telah ditetapkan.
memutuskan
dan
KKM
kompetensi
yang diperoleh masih dalam bentuk
Paparan di atas menunjukkan
kelompok. Oleh karena itu, untuk
bahwa penerapan metode latihan
memperoleh data kemampuan siswa
dapat
secara
menulis puisi pada siswa. Metode
individual
diperlukan
intervensi lebih lanjut.
meningkatkan
kemampuan
latihan yang diberikan menambah
Pada siklus II rata-rata skor
penguasaan kosa kata dan memberi
yang diperoleh siswa sebesar 9,05
pemahaman yang mendalam kepada
76
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri
rata-rata skor sebesar 5,87 pada
16 Panjak dalam menulis puisi
asesmen awal menjadi sebesar 9,05
dengan
dapat
pada asesmen akhir. Hasil penelitian
meningkatkan kemampuan menulis
dapat dilihat pada tabel dan grafik
puisi pada siswa dengan peningkatan
berikut.
baik,
sehingga
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Asesmen Kemampuan Menulis Puisi melalui Metode Latihan di Kelas III SDN 16 Panjak Rata-rata Skor/Aspek No Aspek Penilaian Asesmen Awal Siklus I Siklus II 1
Tema
1,972972973
2,888888889
3,378378378
2
Pengimajinasian
1,945945946
2,777777778
2,891891892
3
Diksi
1,945945946
2,555555556
2,783783784
5,864864865
8,222222222
9,054054054
49%
69%
75%
Rata-rata Skor Seluruh Aspek Prosentase Rata-rata Skor Seluruh Aspek
Tema
Pengimajinasian
Diksi
4 3 2 1 0 Asesmen Awal
Siklus I
Siklus II
Diagram 3. Hasil Rata-rata Skor Kemampuan Menulis Puisi melalui Metode Latihan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 16 Panjak
77
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
Asesmen Awal
Siklus I
Siklus II
75% 69% 49%
Siklus II Siklus I Asesmen Awal
1
Diagram 4. Hasil Persentase Rata-rata Skor Kemampuan Menulis Puisi melalui Metode Latihan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 16 Panjak
Siklus I
Siklus II
26% Siklus II
20% Siklus I 1
Diagram 5. Hasil Kenaikan Persentase Rata-rata Skor Kemampuan Menulis Puisi melalui Metode Latihan di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 16 Panjak
ditingkatkan melalui pembelajaran
KESIMPULAN Berdasarkan
temuan
dan
bahasa
Indonesia
dengan
pembahasan maka hasil penelitian
menggunakan metode latihan, (2)
tindakan “Peningkatan Kemampuan
metode latihan dapat meningkatkan
Menulis
kemampuan
Puisi
melalui
Metode
menulis
puisi
pada
Latihan” di Sekolah Dasar Negeri 16
siswa dengan peningkatan rata-rata
Panjak, Dusun Panjak, Desa Sahan,
skor sebesar 5,87 pada asesmen awal
Kecamatan
menjadi 9,05 pada asesmen akhir
Seluas,
Kabupaten
Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat
ditarik
kesimpulan:
(1)
kemampuan menulis puisi dapat 78
dari skor maksimal 12.
Peningkatan Kemampuan . . . Neneng Eliana
menumbuhkan minat siswa terhadap
SARAN Saran
yang
dapat
pelajaran
bahasa
Indonesia,
dikemukakan terkait penelitian ini
khususnya dalam menulis puisi dan
adalah diterapkannya metode latihan
dalam upaya guru meningkatkan
oleh guru di Sekolah Dasar Negeri
kemampuan
16 Panjak maupun sekolah lain
siswa.
menulis
puisi
pada
sebagai salah satu upaya guru dalam DAFTAR PUSTAKA
Anitah W, Sri, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
NewYork: Holt Rinehart and Winston. Mulyana, Slamet. 1955. Peristiwa Bahasa dan Sastra. Bandung: Ganaco. Mulyati, Yeti. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hensey, Paul. 1966. Management of Organization Behavior. USA: Prentice Hall Inc.
Popham, W.James dan Eva L. Baker. 2005. Teknik Mengajar Secara Sistematis terjemahan Amirul Hadi dkk. Jakrta: Rineka Cipta.
Jasin, HB. 1967. Tifa Penyair dan Daerahnya. Jakarta: Pustaka Jaya.
Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kemmis, Stephen & Robin McTaggart. 1988. The Action Research Planner. Viktoria: Deakin University.
Rosdiana, Yusi, dkk. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Jakarta: Depdiknas. Kurniawan, Heru. 2005. Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu. M.Gagne, Robert dan Liskie .J.Briggs. 1979. Principle of Instructional Design.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Semiawan, Conny, A.S.Munandar dan S.C. Utami Munandar 1990. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah (Petunjuk Bagi 79
JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI VOLUME 10 EDISI 1, April 2016
Guru dan Orang Jakarta: Gramedia.
Tua).
Situmorang, BP. 1981. Puisi: Teori, Apresiasi Bentuk dan Struktur. Ende – Flores – Nusa Indah. Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Aksara. Tarigan, Djogo, Pendidikan
80
dkk. 2004. Bahasa dan
Sastra Indonesia di Kelas Rendah (cetakan kedua belas). Jakarta: Universitas Terbuka. -----------2006. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Yunus,
Mohamad dan Suparno. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
KBBI, Daring. 2008. Memeras. Retrieved April 21, 2015 http://pusatbahasa.depdiknas. go.id/kbbi/index.php