PENINGKATAN KETERAMPILAN LAY-UP SHOOT PADA PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI PRINSIP URUTAN LATIHAN Oleh: Zulfadhli Husni Guru SMK Negeri 1 Sumedang
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh harapan peneliti adanya peningkatan prestasi peserta didik dalam permainan bola basket. Harapan tersebut semakin kuat setelah mengamati bahwa kemampuan siswa masih rendah dalam melakukan Lay-up Shoot khususnya di Kelas XII Otomotif 1 SMKN 1 Sumedang tahun pelajaran 2011-2012. Penelitian diawali dengan melakukan analisa awal untuk mengetahui permasalahan pembelajaran Lay-up Shoot bola basket yang sesungguhnya. Langkah selanjutnya adalah membuat rancangan penelitian dan tidakan. Untuk berhasil mencapai tujuan membutuhkan tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil belajar siswa yang menjadi target pelaksanaan tercermin dari capaian target yang ditetapkan. Pada siklus 1 lebih menekankan pada pemahaman sikap dan gerak dasar Lay-up Shoot bola basket. Target yang dicapai pada siklus 1 adalah 60 % lebih siswa telah melakukan tugas gerak yang sesuai dengan harapan peneliti. Capaian target siklus 2 adalah 80 % siswa mampu melakukan Lay-up Shoot bola basket dengan koordinasi yang baik. Sedangkan capaian target siklus 3 sebesar 90 % siswa dapat melakukan Lay-up Shoot bola basket melalui berbagai cara. Keberhasilan ini tentunya akibat pengaruh latihan yang sistematis melalui prinsip Urutan Latihan yang benar. Kata kunci: lay-up shoot, basket, permainan, urutan latihan, otodidak The research was motivated by the hope of researchers to an increase in student achievement in the game of basketball. Hope is stronger after observing that the ability of students is still low in performing Lay-up Shoot especially in Class XII SMK1 Automotive 1 Sumedang school year 2011-2012. The study begins with the initial analysis to determine learning problems Lay-up Shoot the basketball real. The next step is to design research and actions. To successfully achieve this goal requires three cycles. Each cycle consists of planning, action, observation and reflection. Student learning outcomes are reflected in the implementation of the target performance target. In cycle 1 more emphasis on understanding the attitudes and basic motion Shoot Lay-up basketball. Target achieved in cycle 1 was 60% more students had done the appropriate motion with the hope of researchers. Achievement of the target cycle 2 was 80% of students are able to do Lay-up Shoot a basketball with good coordination. While the achievement of the target of 90% cycle 3 students may undertake Lay-up Shoot a basketball through a variety of ways. This success is certainly due to the influence of a systematic practice by the principles of correct exercise sequence. Keywords: lay-up shoot, basketball, games, order of exercises, self-taught
PENDAHULUAN
dan apektif). Untuk itu kompetensi didaktik dan
Dalam proses pembelajaran penjasorkes
metodik mengajar merupakan syarat mutlak yang
terdapat berbagai keterampilan gerak dasar, teknik
harus dimiliki oleh seorang guru. Ketika mengajar
dan strategi permainan (olahraga), internalisasi nilai- suatu bentuk keterampilan gerak, sudah selayaknya nilai (sportivitas, kejujuran, kerja sama, disiplin, dan guru memperhatikan tingkat pertumbuhan dan bertanggung jawab), dan pembiasaan pola hidup
perkembangan kemampuan gerak siswanya tidak
sehat. Proses pembelajaran penjasorkes yang
semata-mata hanya pada tujuan yang harus dicapai
dilakukan ini lebih dominan pada aktivitas unsur
karena merupakan tujuan yang termuat di
fisik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
kurikulum.
bersifat multidimensi (aspek psikomotorik, kognitif,
80
Keterampilan dasar bermain bola basket Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012
diantaranya Lay-up Shoot. Bagi sebagian besar
meningkatkan keterampilan dasar Lay-up Shoot
siswa di kelas XII Otomotif 1 SMKN 1 Sumedang
dalam permainan bola basket pada siswa Kelas XII
keterampilan Lay-up Shoot masih belum
Otomotif 1 SMKN I Sumedang?
menguasai. Ini terlihat saat siswa belajar materi bola
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
basket kebanyakan siswa salah melakukan teknik
(1) keterampilan dasar lay-up shoot dalam
lay-up shoot terutama dalam melakukan langkahi.
permainan bola basket pada siswa kelas XII
Kekeliruan melakukan teknik lay-up shoot diduga
Otomotif 1 SMKN 1 Sumedang, (2) hambatan yang
oleh sebab tertentu yaitu (1) motivasi yang tidak
dialami oleh siswa dalam melakukan Lay-up Shoot
optimal dari peserta didik karena fostur tubuh yang
pada permainan bola basket, dan (3) dampak dari
relatif pendek. (2) akibat sering gagal saat berlatih,
penerapan urutan latihan dalam variasi bentuk-
(3) kebiasaan yang dilakukan secara otodidak
bentuk tugas gerak yang sistematis terhadap
nampaknya membuat siswa banyak melakukan
peningkatan keterampilan dasar Lay-up Shoot
kesalahan dan sulit “diluruskan” dengan metode
dalam permainan bola basket pada siswa kelas XII
yang benar.
Otomotif 1 SMKN 1 Sumedang.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut
teknik lay-up shoot diperlukan adanya latihan yang
: (1). Bagi guru untuk memudahkan melatih siswa
menyampaikan serangkaian tugas gerak latihan
dalam permainan permainan bola basket,
secara sistematis yaitu tugas gerak dari yang
mengetahui tindakan yang efektif dan efisien dalam
sederhana menuju ke tugas gerak yang kompleks,
rangka meningkatkan keterampilan Lay-up Shoot.
dari yang mudah ke yang sulit agar siswa dapat
(2). Bagi siswa, untuk meningkatkan keterampilan
belajar teknik lay-up yang baik kearah ring basket
dasar Lay-up Shoot pada permainan bola basket
dengan benar. Berkaitan dengan hal di atas penulis
dan menumbuhkan sikap positif, pemahaman, dan
tertarik untuk meningkatkan kemampuan siswa
kemampuannya melalui ketrampilan tersebut. 3.
dalam permainan bola basket melalui latihan dengan
Bagi sekolah akan memberikan sumbangan yang
prinsip urutan latihan yang benar
berarti bagi sekolah dalam rangka mempertahankan
Rumusan masalahnya sebagai berikut:
dan meningkatkan aktivitas proses pembelajaran
“Apakah prinsip urutan latihan yang sistematis dapat
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan guna
meningkatkan kemampuan teknik lay-up shoot
menumbuh kembangkan seluruh potensi yang
dalam permainan bola basket di kelas XII Otomotif
dimiliki oleh siswa.
1 SMKN I Sumedang?”. Sebelumnya dengan pertanyaan berikut: (1). Bagaimana kemampuan
METODE PENELITIAN
dasar siswa dalam melakukan Lay-up Shoot dalam
Penelitian dilakukan 3 siklus, setiap satu
permainan bola basket di kelas XII Otomotif 1
siklus memuat langkah-langkah perencanaan,
SMKN I Sumedang ? (2).Apakah hambatan yang
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kesemua
dialami oleh siswa dalam melakukan Lay-up Shoot
tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi
? (3). Apakah urutan latihan dalam variasi bentuk-
awal untuk memperoleh gambaran mengenai
bentuk tugas gerak yang sistematis akan
karakteristik kemampuan siswa dalam melakukan
ISSN 1412-565X
81
gerakan Lay-up Shoot dalam permainan bola basket. diamati adalah seluruh aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan
PELAKSANAAN PERENCANAAN
SIKLUS 1
PENGAMATAN
yang bersifat individu amaupun secara klasikal. Berdasarkan data yang terkumpul dilakukanlah
REFLEKSI
analisis, kemudian melakukan refleksi atau
PELAKSANAAN PERENCANAAN
SIKLUS 2
perbaikan terhadap rencana dan tindakan berikutnya. PENGAMATAN
REFLEKSI
HASIL PENELITIAN TINDAKAN
PELAKSANAAN PERENCANAAN
Penelitian tindakan untuk mencapai taget tujuan perbaikan ditempuh dalam tiga siklus.
SIKLUS 3
PENGAMATAN
REFLEKSI
1. Siklus Pertama Siklus 1 terdiri dari dua kali pertemuan dengan target capaiannya adalah siswa memiliki minat yang
Gambar: tahapan PTK
tinggi untuk bermain basket dan memahami gerakan
Perencanaan tindakan dengan langkah-
dasar Lay-up Shoot, khususnya pada cara perkenaan
langkah sebagai berikut: 1. Membuat rencana
telapak tangan dengan bola basket, koordinasi, dan
pembelajaran dengan menerapkan variasi bentuk-
footwork.
bentuk tugas gerak yang sistematis dalam
Hasil refleksi diskusi dengan observer
pembelajaran Lay-up Shoot bola basket. 2.
ditemukan beberapa hal yang menjadi kendala
Membuat lembar observasi yaitu untuk mencatat
pembelajaran pada pertemuan pertama diantaranya
semua kejadian yang muncul selama proses
adalah sebagai berikut: (1) Instruksi guru kurang
pembelajaran.
jelas pada saat menyampaikan tugas gerak Lay-up
Pelaksanaan tindakan ini yaitu: menerapkan Shoot secara bebas sehingga siswa masih bingung variasi bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis
dan ragu untuk melaksanakan tugas gerak dan belum
dalam pembelajaran Lay-up Shoot bola basket yang mampu memperlihatkan keterampilan dasar yang telah dirancang dalam satuan pengajaran (skenario
sesungguhnya. Padahal maksud guru adalah sangat
pembelajaran) dan mengajar langsung di lapangan
baik yaitu untuk mengetahui kemampuan awal siswa
sekaligus melakukan pengamatan terhadap seluruh
dalam Lay-up Shoot sebagai landasan untuk
siswa yang belajar. Proses pengamatan harus
memberikan tantangan tugas gerak yang relatif
didasari dengan sadar, kritis, sistematis, dan
berbeda untuk setiap siswanya; (2) Mayoritas siswa
objektif, setelah pembelajaran berakhir, mencatat
lebih banyak menunggu giliran melakukan tugas
segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala
gerak sehingga waktu aktif untuk berlatihnya relatif
yang muncul selama pembelajaran berlangsung ke
masih rendah; dan (3) Tugas gerak yang monoton
dalam lembar observasi yang telah disiapkan.
menyebabkan siswa terlihat cepat bosan sehingga
Pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh observer (guru penjas lainnya). Objek yang
82
melakukan tugas gerak asal saja. Berdasarkan hasil observasi selama Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012
pelaksanaan tindakan I dan hasil diskusi dengan
pendekatan bermain dalam bentuk games; (2)
observer diperoleh kesepakatan untuk membuat
Mengelompokkan siswa seuai dengan kemampuan
tindakan berikutnya sebagai bentuk refleksi dari
rata-rata agar kompleksitas tugas gerak menjadi
tindakan I. Beberapa alternatif tindakan sebagai
lebih sesuai dengan tingkat kemampuan siswa; dan
solusi atas permasalahan di atas adalah: (1)
(3) Penyajian tugas gerak harus lebih sistematis, dari
Penyajian tugas gerak harus lebih bervariasi; (2)
tingkat kesulitan yang sederhana menuju ke yang
Menerapkan pendekatan bermain dalam
lebih kompleks.
pembelajaran Lay-up Shoot karena hal itu dianggap
Siklus 2
sesuai dengan karakteristik perkembangan anak
Setelah tindakan dalam siklus 2
SMK; dan (3) Guru perlu untuk menyampaikan
dilaksanakan kemudian peneliti dan observer
kata-kata kunci dari setiap tugas gerak yang
melakukan diskusi berdasarkan catatan dan fakta
disampaikannya kepada seluruh siswa.
di lapangan. Hasil diskusi terungkap adanya
Dari hasil diskusi dengan observer
beberapa kendala pembelajaran seperti: (1)
terungkap beberapa masalah yang muncul pada
Sebagian siswa belum memahami pergerakan tanpa
pelaksanaan tindakan II, diantaranya adalah: (1)
bola untuk menempatkan diri pada posisi yang tepat
Pengelompokan siswa belum bisa berjalan lancar
guna memperoleh umpan dari temannya untuk
karena siswa lebih suka menentukan anggota
melakukan Lay-up Shoot; dan (2) Dominasi siswa
kelompoknya sendiri; (2) Peraturan games kurang
yang terampil sangat jelas sehingga ada beberapa
jelas dan tidak konsisten sehingga sering muncul
siswa yang masih belum terlibat dalam pelaksanaan
beberapa keributan kecil diantara siswa yang
games. Hal ini tidak sesuai dengan tuntutan
akibatnya pengurangan jumlah waktu aktif berlatih;
penjasorkes yang harus melibatkan partisipasi aktif
dan (3) Pengelompokkan siswa berdasarkan
dari seluruh peserta didik.
kemampuan belum sesuai (bercampur antara
Beberapa tindakan sebagai alternatif solusi
kemampuan tinggi dan rendah) sehingga ada
disepakati untuk proses perbaikan pada tindakan
beberapa siswa yang tidak memperoleh kesempatan
selanjutnya, diantaranya adalah sebagai berikut: (1)
melakukan games karena dinilai oleh anggota
Perlu penyelenggaraan latihan formasi sederhana
kelompok bahwa kemampuannya masih rendah.
bermain bola basket untuk menempatkan posisi
Hal ini berkaitan dengan kesempatan yang adil
yang sesuai; (2) Kompleksitas gerak Lay-up Shoot
dalam melaksanakan tugas gerak yang pada
harus disajikan lebih sittematis, lebih bervariasi, dan
akhirnya berpengaruh pada jumlah waktu aktif
lebih detail; dan (3) Penyelenggaraan berbagai
berlatih.
bentuk games harus lebih mengarah pada
Berdasarkan hasil diskusi dengan observer didapatkan beberapa alternatif sebagai solusi untuk
peningkatan keterampilan Lay-up Shoot dalam permainan bola basket.
memecahkan masalah pembelajaran yang muncul pada tindakan II dan pada tindakan berikutnya.
Siklus 3
Alternatif tersebut diantaranya adalah: (1) Membuat
Siklus 3 terdiri dari satu bentuk tindakan
peraturan yang jelas berkaitan dengan penerapan ISSN 1412-565X
yang terfokus pada tugas gerak Lay-up Shoot
83
dengan bentuk-bentuk gerakan yang semakin
tugas gerak akan lebih meningkat apabila didukung
kompleks yang merupakan penggabungan gerakan- fasilitas seperti jumlah bola basket yang gerakan dari tugas gerak pada siklus I dan siklus II
diperbanyak dan kesempatan berlatih lebih luas.
disertai variasi rotasi perpindahan dan formasi
Beberapa tindakan sebagai alternatif solusi
barisan. Di akhir kegiatan tindakan dilakukan games
disepakati untuk proses perbaikan pada tindakan
yang mengarah kepada penguatan dan peningkatan
selanjutnya, diantaranya adalah sebagai berikut: (1)
penguasaan keterampilan dasar Lay-up Shoot dalam Jumlah bola basket diperbanyak; dan (2) permainan bola basket.
Kompetensi guru dalam hal pemberian umpan
Tindakan pada siklus 3 sebagai siklus terakhir dalam penelitian tindakan kelas ini
balik dan konsistensi ucapan dan tindakan lebih ditingkatkan.
memberikan gambaran kendala yang muncul relatif
Pengolahan dan analisis data yang
lebih sederhana. Hasil diskusi dengan observer pada diperoleh dari catatan peneliti sebagai guru dan akhirnya disepakati bahwa kendala yang muncul
catatan observer diperoleh gambaran tentang
dalam tindakan V lebih bersifat pada masalah
kegiatan pokok, capaian target, dan rekomendasi.
personal siswa dalam menguasai tugas gerak yang
Berikut ini penjelasannya dalam bentuk tabel
disampaikan guru. Proses percepatan penguasaan
berkenaan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada setiap siklusnya.
Data Umum Pelaksanaan Kegiatan PTK Kegiatan Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Data Empirik Guru Siswa Belum mampu memberikan Mudah jenuh karena tugas penjelasan sistematis perihal gerak monoton. tugas Lay-up Shoot Penyajian Bahan ajar mulai Motivasi bermain basket bervariasi namun belum mulai meningkat. mampu memelihara konsistensi tindakan. Belum sesuai menyajikan Masih bingung dengan tugas gerak dengan tugas gerak yang harus kemampuan gerak dan dilaksanakan. pengalaman siswa. Motivasi semakin tinggi dan merespons setiap stimulus yang diberikan guru dengan fokus perhatian yang lebih baik. Mampu manyajikan Semakin menunjukkan pendekatan bermain ke kemampuan menguasai dalam bentuk-bentuk games keterampilan Lay-up Lay-up Shoot. Shoot dengan berbagai Lebih sistematis dalam kompleksitas bentukmenyajikan bahan ajar dan bentuk gerakannya. mampu menarik perhatian dan minat siswa untuk melaksanakan tugas gerak.
Capaian Target
Rekomendasi
Terjadi perubahan peningkatan minat bermain basket dan respons terhadap instruksi guru lebih baik.
Merespons dengan baik setiap instruksi guru, semakin baik penampilan gerak Lay-up Shoot dan kepada bentuk sesungguhnya dari gerkan Lay-up Shoot dalam permainan bola basket. Mayoritas siswa mampu melakukan gerakan Layup Shoot.
Guru harus mampu menjelaskan dan memotivasi siswa untuk mampu melaksanakan tugas gerak sebagaimana yang diinstruksikannya disertai penyajian bahan ajar yang lebih bervariasi. Pendekatan bermain merupakan alternatif yang cocok untuk percepatan penguasaan keterampilan Lay-up Shoot.
Pembelajaran Lay-up Shoot dengan penyajian variasi tugas gerak yang sistematis harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar percepatan penguasaan keterampilan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkaan.
Berikut ini data perkembangan kemajuan hasil belajar Lay-up Shoot pada setiap siklusnya: Perkembangan Kemajuan Hasil Belajar Lay-up Shoot
Norma Capaian Target Tindakan Baik Cukup Kurang
84
Siklus 1 Jumlah siswa 10 14 13
Siklus 2 %
27,6 % 37,8 % 35,1 %
Jumlah siswa 12 16 9
Siklus 3 %
32,4 % 43,2 % 24,3 %
Jumlah siswa 15 19 3
% 40,5 % 51,4 % 8,11 %
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012
Dari tabel dapat diketahui bahwa terjadi
pembelajaran Lay-up Shoot dalam permainan bola
perubahan capaian target pada setiap siklusnya,
basket bagi siswa di tingkat sekolah menengah
khususnya pada kelompok siswa yang kurang
kejuruan yaitu sebagai berikut:
terampil dalam Lay-up Shoot jumlahnya semakin
1. Guru pendidikan jasmani meningkatkan
berkurang. Sedangkan pada kelompok siswa yang
kinerjanya dalam pelaksanaan kegiatan
memiliki keterampilan Lay-up Shoot pada kategori
pembelajaran penjasorkes. Untuk itu pemilihan
cukup semakin meningkat. Kelompok siswa yang
cara menyajikan bahan ajar harus direncanakan
memiliki keterampilan Lay-up Shoot pada kategori
sebaik mungkin dengan tidak mengabaikan
baik juga memiliki peningkatan jumlah.
faktor-faktor keselamatan dan tingkat
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan deskripsi data yang berasal dari hasil pengolahan dan analisis data sebagai hasil penelitian tindakan kelas berkenaan dengan penyajian variasi bentuk-bentuk tugas gerak yang sistematis dari keterampilan dasar Lay-up Shoot dalam permainan bola basket, dapat disimpulkan bahwa Deskripsi awal kemampuan Lay-up Shoot Siswa masih rendah. Melalui peran guru sebagai fasilitator dan motivator yang baikTelah terjadi peningkatan keterampilan dasar siswa dalam melakukan gerakan Lay-up Shoot dalam permainan bola basket. Hal ini terlihat dari perubahan sikap dan kemampuan (penampilan) siswa yang semakin baik dalam melakukan rangkaian gerakan Lay-up
kemampuan siswa dalam menguasai suatu tugas gerak. 2. Pihak sekolah, masyarakat, dan semua pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan program pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (dinas pendidikan dan pemerintahan daerah) harus turut berpartisipasi secara aktif membantu kinerja para guru penjasorkes di sekolah. Partisipasi aktif tersebut misalnya dengan membantu menyediakan fasilitas pendukung pembelajaran penjasorkes melalui pengalokasian dana pendidikan, atau pengadaan secara langsung alat-alat pembelajaran penjasorkes. 3. Bagi siswa penjasorkes SMK diharapkan dapat menerapkan pembelajaran variasi bentuk-
Shoot. Berdasarkan kesimpulan dan temuan penelitian di lapangan, peneliti mengajukan beberapa saran untuk perbaikan proses
bentuk tugas gerak secara sistematis dalam kegiatan pembelajaran Lay-up Shoot pada olahraga dan permainan bola basket.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Ateng, H. Abdulkadir, (1992), Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani, Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Cholik M., Toho dan Lutan, Rusli ,(1996/1997), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta : Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pengembangan Penidikan Guru Sekolah Dasar. Hoedaya, Danu. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Bola Basket. Jakarta” Depdiknas Dierjen Dikdasmen bekerjasama dengan Dirjen Olahraga.
ISSN 1412-565X
85
Husdarta. M Saputra, Yudha (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Lutan, Rusli, (2001), Asas-Asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah Dasar, Jakarta : Depdiknas : Dirjen Dikdasmen bekerja sama dengan Dirjen Olahraga. Ma‘mun, Amung .Ds. M.Pd. dan Yudha M. Saputra Drs. M.Ed. (1999/2000). Perkembangan gerak dan Belajar gerak. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D-III Nasution, (2000). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. PB Perbasi. (1999). Peraturan Permainan Bola Basket. Jakarta: Direktorat Keolahragaan Dirjen PLS Pemuda dan Olahraga. Sa’ud, Udin S, (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Makalah dalam Lokakarya di FPOK UPI Bandung. Sudjana, Nana., Ibrahim, (2001), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suharno, HP. (1982). Ilmu Coaching Umum, Yokyakarta : FKIK IKIP Yogyakarta.
BIODATA SINGKAT Penulis adalah Guru SMK Negeri 1 Sumedang
86
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012