perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI I SANAN KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Oleh RULLI HARI UTOMO NIM. X7108741
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI I SANAN KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Oleh RULLI HARI UTOMO NIM. X7108741
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul : Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui Media Kartu Domino PecahanSiswa Kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009 / 2010 Oleh
:
Nama
: Rulli Hari Utomo
NIM
: X7108741
Program Studi
: S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Sarmino, M.Pd
Dr. H. Suwarto WA, M.Pd.
NIP. 19460507 197903 1 002
NIP. 19520907 197903 1 006
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Skripsi dengan judul : Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui Media Kartu Domino Pecahan Siswa Kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009 / 2010 Oleh Nama
: Rulli Hari Utomo
NIM
: X7108741
:
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari
:
Tanggal : Tim Penguji Skripsi : Tanda Tangan
Nama Terang Ketua
: Drs. Hadi Mulyono, M.Pd.
...............................................
Sekretaris
: Drs. Hasan Mahfud, M.Pd.
...............................................
Anggota I
: Drs. Sarmino, M.Pd.
...............................................
Anggota II
: Dr. H. Suwarto WA, M.Pd.
...............................................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP 19600727198702 1 001
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Rulli Hari Utomo, NIM X710741. The Improvement of Fraction Calculating Competency Using Fraction Domino Card Media in the V Graders of Public Elementary School I Sanan of Girimarto Subdistrict of Wonogiri Regency in the School Year of 2009/2010. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, June 2011. The objective of research is to improve the fraction calculating competency of the V graders of SD Negeri I Sanan. This study belongs to a classroom action research consisting of two cycles, each of which consists of four stages: planning, acting, observing and reflecting. The subject of research was the V graders of SD Negeri I Sanan. Techniques of collecting data used were (1) test for obtaining the data on the student calculation competency based on their learning progress consistent with the predefined competency, (2) observation conducted to optimize the author’s competency from various aspects, and (3) documentation used to obtain the data on situation of the subject studied. Technique of analyzing data used was an interactive model analysis consisting of three analysis components: data reduction, data display and conclusion drawing or verification. The fraction domino card can improve the the fraction calculating competency viewed from the result of research including (1) there is an increase in the mean value the students obtain in prior condition of 67.50; in the end of first cycle of 72.00; and in the end of second cycle of 77.33, (2) there is an increase in the percentage student learning passing: before action 50%; first cycle 70%; and second cycle 90%. Considering the result of research, it can be concluded that the use of fraction domino card media in fraction calculating material can improve the fraction calculating competency of V graders of SD Negeri I Sanan.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Rulli Hari Utomo, NIM X7108741. Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui Media Kartu Domino Pecahan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta, Juni 2011. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah; Untuk Meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri I Sanan. Teknik pengumpulan data menggunakan (1) tes untuk memperoleh data kemampuan menghitung siswa berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya yang sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan, (2) observasi dilalukan untuk memngoptimalkan kemampuan peneliti dari berbagai segi, dan(3) dokumentasi. Dipergunakan untuk mendapatkan data situasi dari subjek yang diteliti. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Media kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan menghitung pecahan terlihat dari hasil penelitian ini adalah (1) Adanya peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kondisi awal 67,50; akhir siklus pertama 72,00; dan akhir siklus kedua 77,33, (2) Adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa yaitu sebelum tindakan 50%; siklus pertama 70%; dan siklus kedua 90%. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media kartu domino pecahan materi menghitung pecahan maka kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan meningkat.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan” (Kartika)
“Agar dapat membahagiakan seseorang, isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan perutnya dengan makanan” (Frederick E. Crane)
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada : 1. Ibu dan Ayah yang selalu senantisa menyelimuti sayangnya. 2. Almamaterku
commit to user viii
dengan
kasih
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui Media Kartu Domino PecahanSiswa Kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri
Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Skripsi,
Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2010 Ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidakakan berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, khususnya kepada: 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. R. Indianto, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Sarmino, M. Pd, selaku pembimbing I yang mengarahkan dan membimbing dengan sabar hingga selesainya skripsi ini. 5. Dr. H. Suwarto WA, M. Pd.,selaku Pembimbing II yang membimbing hingga selesainya skripsi ini. 6. Jumadi, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri I Sanan yang telah mengijinkan penulis mengadakan penelitian di SD tersebut. 7. Bapak/ Ibu Guru SD Negeri I Sanan yang banyak memberikan bantuan dan dorongan. 8. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Surakarta, Juli 2010 Penulis
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI JUDUL ........................................................................................................
i
PENGAJUAN SKRIPSI............................................................................... ...
ii
PERSETUJUAN ..........................................................................................
iii
PENGESAHAN ...........................................................................................
iv
ABSTRAK ..................................................................................................
v
MOTTO........................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...............................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Identifikasi Masalah .................................................................
3
C. Pembatasan Masalah ................................................................
3
D. Perumusan Masalah ..................................................................
3
E. Tujuan Penelitian......................................................................
4
F. Manfaat Penelitian....................................................................
4
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ......................................................................
5
1. Hakikat Kemampuan Menghitung Pecahan ...........................
5
2. Hakikat Media Kartu Domino Pecahan .................................
7
B. Penelitian yang Relevan............................................................
23
C. Kerangka Pemikiran .................................................................
23
D. Hipotesis Tindakan ...................................................................
25
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
26
B. Subjek dan Objek Penelitian .....................................................
26
C. Bentuk dan Strategi Penelitian ..................................................
27
D. Sumber Data .............................................................................
27
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................
28
F. Validitas Data ...........................................................................
30
G. Teknik Analisis Data ................................................................
31
H. Indikator Kinerja ......................................................................
31
I. Prosedur Penelitian ...................................................................
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.........................................................................
40
1. Diskripsi Profil Tempat Penelitian ........................................
40
2. Kondisi Awal ........................................................................
40
3. Tindakan Siklus I ..................................................................
43
4. Tindakan Siklus II.................................................................
59
B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................
75
1. Perkembangan Nilai Siswa ...................................................
75
2. Perkembangan Hasil Observasi Siswa ..................................
77
3. Perkembangan Hasil Observasi Guru ...................................
78
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ..................................................................................
79
B. Implikasi ..................................................................................
79
C. Saran ........................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
82
LAMPIRAN .................................................................................................
84
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Indikator Kinerja Siklus I ...........................................................
32
Tabel 2
: Indikator Kinerja Siklus II ..........................................................
32
Tabel 3
: Data Nilai Siswa Pra Tindakan....................................................
41
Tabel 4
: Frekuensi Nilai Siswa Pra Tindakan ............................................
42
Tabel 5
: Data Nilai Siswa Siklus I ...........................................................
53
Tabel 6
: Frekuensi Nilai Siklus I...............................................................
54
Tabel 7
: Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ............................................
55
Tabel 8
: Observasi Guru Siklus I .............................................................
57
Tabel 9
: Data Nilai Siswa Siklus II ...........................................................
70
Tabel 10 : Frekuensi Nilai Siswa Siklus II ...................................................
70
Tabel 11 : Observasi Aktifitas Siswa siklus I ..............................................
72
Tabel 12 : Observasi Guru Siklus II .............................................................
73
Tabel 13 : Perkembangan Nilai Siswa .........................................................
75
Tabel 14 : Perkembangan Keaktifan Siswa .................................................
77
Tabel 15 : Perkembangan Observasi Aktivitas Guru ...................................
78
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
15
Gambar 2
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
15
Gambar 3
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
16
Gambar 4
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
16
Gambar 5
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
16
Gambar 6
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
17
Gambar 7
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
17
Gambar 8
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
18
Gambar 9
: Media Kartu Domino Pecahan ................................................
19
Gambar 10 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................
19
Gambar 11 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................
20
Gambar 12 : Kerangka Pemikiran ...............................................................
24
Gambar 13 : Siklus PTK .............................................................................
27
Gambar 14 : Prosedur Penelitian Tindakan Kelas........................................
33
Gambar 15 : Grafik Nilai Pra Tindakan ......................................................
42
Gambar 16 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................
46
Gambar 17 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................
49
Gambar 18 : Media Kartu Domino Pecahan ................................................
52
Gambar 19 : Grafik Nilai Siklus II ..............................................................
54
Gambar 20 : Grafik Observasi Aktifitas Siswa Siklus I ..............................
55
Gambar 21 : Grafik Observasi Guru Siklus I ..............................................
57
Gambar 22 : Kartu Domino Pecahan ..........................................................
63
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 23 : Grafik Nilai Siklus II .............................................................
71
Gambar 24 : Garfik Observasi Aktifitas Siswa Siklus II .............................
72
Gambar 25 : Grafik Nilai Observasi Guru Siklus II ....................................
74
Gambar 26 : Perkembangan Nilai Siswa ....................................................
75
Gambar 27 : Grafik Perkembangan Keaktifan Siswa ..................................
77
Gambar 28 : Grafik Perkembangan Observasi Aktivitas Guru ....................
78
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: RPP Siklus I Pertemuan 1.....................................................
84
Lampiran 2
: RPP Siklus I Pertemuan 2.....................................................
80
Lampiran 3
: RPP Siklus I Pertemuan 3.....................................................
95
Lampiran 4
: RPP Siklus II Pertemuan 1 ................................................... 101
Lampiran 5
: RPP Siklus II Pertemuan 2 ................................................... 107
Lampiran 6
: RPP Siklus II Pertemuan 3 ................................................... 112
Lampiran 7
: Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 1 ............................ 118
Lampiran 8
: Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 ............................ 119
Lampiran 9
: Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 3 ............................ 120
Lampiran 10 : Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1........................... 121 Lampiran 11 : Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2........................... 122 Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 3........................... 123 Lampiran 13 : Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 .............................................. 124 Lampiran 14 : Evaluasi Siklus I Pertemuan 2 .............................................. 126 Lampiran 15 : Evaluasi Siklus I Pertemuan 3 .............................................. 129 Lampiran 16 : Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ............................................. 132 Lampiran 17 : Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ............................................. 134 Lampiran 18 : Evaluasi Siklus II Pertemuan 3 ............................................. 137 Lampiran 19 : Kisi - kisi Siklus I Pertemuan 1 ............................................ 140 Lampiran 20 : Kisi - kisi Siklus I Pertemuan 2 ............................................ 141 Lampiran 21 : Kisi - kisi Siklus I Pertemuan 3 ............................................ 142 Lampiran 22 : Kisi - kisi Siklus II Pertemuan 1 ........................................... 143 Lampiran 23 : Kisi - kisi Siklus II Pertemuan 2 ........................................... 144 Lampiran 24 : Kisi - kisi Siklus II Pertemuan 3 ........................................... 145 Lampiran 25 : Daftar Nilai Pra Tindakan .................................................... 146 Lampiran 26 : Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 1 ......................................... 147 Lampiran 27 : Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 2 ......................................... 148 Lampiran 28 : Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 3 ......................................... 149 Lampiran 29 : Daftar Nilai Siklus I ............................................................. 150 Lampiran 30 : Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 1........................................ 151
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 31 : Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 2........................................ 152 Lampiran 32 : Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 3........................................ 153 Lampiran 33 : Daftar Nilai Siklus II ............................................................ 154 Lampiran 34 : Daftar Nilai (pra, Siklus I, Siklus II) .................................... 155 Lampiran 35 : Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1. ........................ 156 Lampiran 36 : Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2. ........................ 158 Lampiran 37 : Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 3. ........................ 160 Lampiran 38 : Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus I. .................................. 162 Lampiran 39 : Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1........................ 163 Lampiran 40 : Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2........................ 165 Lampiran 41 : Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 3........................ 167 Lampiran 42 : Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus II. ................................. 169 Lampiran 43 : Observasi Terhadap Guru Siklus I Pertemuan 1 ................... 170 Lampiran 44 : Observasi Terhadap Guru Siklus I Pertemuan 2 ................... 172 Lampiran 45 : Observasi Terhadap Guru Siklus I Pertemuan 3 ................... 174 Lampiran 46 : Observasi Terhadap Guru Siklus II Pertemuan 1 ................. 176 Lampiran 47 : Observasi Terhadap Guru Siklus II Pertemuan 2 ................. 178 Lampiran 48 : Observasi Terhadap Guru Siklus II Pertemuan 3 ................. 180 Lampiran 49 : Jadwal Kegiatan .................................................................. 182 Lampiran 50 : Foto Kegiatan ...................................................................... 183
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan. Menurut Piaget dalam S. Nasution (1984: 7) anak umur 5 sampai 6 tahun berada dalam fase pra-operasional, sedangkan pada umur 7 sampai 12 tahun berada dalam fase operasi konkrit. Sedangkan Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis abstrak, bahasa simbol padat arti. Oleh karena itu diperlukan kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berfikir deduktif untuk dapat mengerti dunia Matematika yang bersifat deduktif. Banyak orang memandang bahwa Matematika adalah pelajaran yang paling sukar. Meskipun demikian, setiap orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dan wajib diberikan setiap siswa
baik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, maupun di tingkat Sekolah Menengah Atas. Di dalam pelajaran Matematika terdapat berbagai materi yang harus diberikan pada siswa. Dari sekian banyak materi yang diberikan, ada salah satu materi yang dianggap siswa sangat sulit yaitu mengenai operasi hitung pecahan. Didalam menghitung pecahan, siswa pada SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri mengalami banyak kesulitan. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian yaitu 50 % siswa mendapat nilai diatas 63 dan 50 % siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), adapun KKM yang ditetapkan yaitu 63 (lampiran 25 halaman 142). Kurangnya kemampuan menghitung demikian tentu saja banyak penyebabnya, antara lain karena siswa kurang tertarik pada mata pelajaran Matematika terutama mengenai operasi hitung pecahan sebab materinya sangat sulit. Mungkin juga karena kurangnya penggunaan media dalam menyampaikan materi operasi hitung pecahan oleh guru. 1
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Kemampuan menghitung pecahan yang rendah membuat kita prihatin, mengingat begitu pentingnya peranan menghitung pecahan dalam kehidupan siswa.
Berdasarkan
kenyataan
itulah
maka
kemampuan
siswa
dalam
menyelesaikan pacahan harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung pecahan perlu memperhatikan proses pembelajaran. Didalam proses pembelajaran ada faktor yang mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi tersebut yaitu penggunaan media pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran maka materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Dengan penggunaan media tersebut akan berpengaruh pada kemampuan siswa menghitung pecahan. Media merupakan salah satu sarana belajar yang membantu siswa untuk memahami suatu materi yang disampaikan. Penggunaan media tersebut sangat bermanfaat terhadap proses kegiatan belajar yaitu mempermudah kemampuan siswa untuk memahami suatu materi. Pemanfaatan media kartu domino pecahan dalam menyampaikan materi merupakan salah satu cara untuk perbaikan dalam sistem pembelajaran termasuk penyajian materi. Tujuan digunakan media kartu domino pecahan adalah memudahkan siswa dalam menangkap dan memahami materi khususnya menghitung pecahan. Berdasarkan hal tersebut kartu domino pecahan sebagai media yang sangat
penting dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan menghitung pecahan siswa. Berdasarkan paparan diatas, maka peneliti melakukan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya kemampuan menghitung pecahan, dengan mengupayakan peningkatan kemampuan siswa melalui penggunaan media kartu domino pecahan dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU DOMINO PECAHAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI I SANAN KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010”. B. Identifikasi Masalah
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat teridentifikaskan masalahmasalah sebagai berikut : 1.
Adanya anggapan siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan.
2.
Kurangnya pengguanaan media kartu domino pecahan dalam peningkatan kemampuan menghitung pecahan di Sekolah Dasar Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri.
3.
Kemampuan menghitung pecahan di Sekolah Dasar Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. C. Pembatasan Masalah Agar hasil penelitian tindakan kelas ini lebih mendalam dan
permasalahan yang dikaji tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1.
Peningkatkan kemampuan menghitung pecahan (operasi penjumlahan dan pengurangan) siswa kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/ 2010.
2.
Penggunaan media kartu domino pecahan pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan di kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan permasalahan dalam
penelitian ini adalah: “Apakah penggunaan media kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/ 2010?”
E. Tujuan Penelitian
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung Pecahan Melalui Media Kartu Domino Pecahan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010. F. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pengetahuan di dunia pendidikan dan dapat memberikan pengetahuan kepada guru tentang media pembelajaran yang inovatif serta penerapannya yaitu kartu domino pecahan.
2. Manfaat praktis a. Bagi siswa 1) Siswa dapat menghilangkan kesan sulitnya belajar matematika. 2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep pecahan. 3) Siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soalsoal matematika yang berkaitan dengan pecahan. b. Bagi Guru 1) Memperluas pengalaman mengajar guru di kelas dalam rangka merencanakan
pembelajaran
yang
efektif,
khususnya
dalam
menggunakan media kartu domino pecahan. 2) Menambah kreatifitas guru untuk menerapkan pembelajaran yang bervariasi. c. Bagi sekolah 1) Memberi masukan dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru, sehingga mutu pendidikan meningkat .
BAB II
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. a.
Hakikat Kemampuan Menghitung Pecahan
Hakikat Kemampuan Menghitung Poerwodarminta (2007: 742) menyatakan “Kemampuan diartikan sebagai kesanggupan, kekuatan, kekayaan”. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, 2008: 546) “Kemampuan adalah kesanggupan, Kekuatan untuk melakukan sesuatu”. Menurut
Chaplin
(1997)
ability
(kemampuan,
kecakapan,
ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan. Kemampuan bisa merupakan bawaan sejak lahir, atau
merupakan
hasil
latihan
maupun
praktek
(Robbins,
2000).
(http://diglib.petra.ac.id.com, 7 Februari 2010) “Ability is The quality or state of being able; power to perform, whether physical, moral, intellectual, conventional, or legal; capacity; skill or competence in doing; sufficiency of strength, skill, resources, etc.;in the plural, faculty, talent” (http://www.brainyquote.com/words/ab/ability 126113.html, 22 April 2010). Kemampuan adalah
Kualitas atau keadaan mampu; kekuatan untuk
melakukan, baik fisik, moral, intelektual, konvensional, atau hukum; kapasitas keterampilan atau kompetensi dalam melakukan; kecukupan kekuatan, keterampilan, sumber daya, dan sebagainya; dalam bentuk jamak, fakultas , bakat. Robbins (2000) menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu: (1) Kemampuan intelektual (intelectual ability), yaitu merupakan kemampuan melakukan aktivitas mental, (2) Kemampuan fisik (physikal ability), yaitu merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan stamina kekuatan dan karakteristik fisik. Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2000) “secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (Inteligent Quality) dan kemampuan reality (knowledge skill), artinya siswa yang5 memiliki IQ di atas rata-rata dengan
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
latihan yang cukup, akan terampil dalam mengerjakan sesuatu maka lebih mudah mencapai prestasi yang maksimal. (http://diglib.petra.ac.id.com, 7 Februari 2010) Nyimas Aisyah, dkk (2007: 6-5) berpendapat bahwa “Kemampuan menghitung merupakan salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, dapat dikatakan bahwa dalam semua aktifitas kehidupan semua manusia memerlukan kemampuan menghitung”. Dari berbagi pendapat ahli tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghitung merupakan suatu kesanggupan dalam mengoperasikan
bilangan
bilangan
yang
berbentuk
angka
untuk
mengembangkan keterampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. b. Hakikat Pecahan Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (W.S.J Poerwadarminta, 2005: 853) “Pecahan adalah bilangan kurang dari satu”. Karso, dkk (2008: 7.2) menyatakan bahwa “Pecahan adalah perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu benda atau himpunan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan”. Sedangkan Heruman (2007: 43) “Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh”. Dalam ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka disimpulkan bahwa pecahan adalah bilangan terdiri dari pembilang dan penyebut yang membandingkan himpunan bagian yang sama terhadap keseluruhan dari suatu himpunan. Pecahan dibedakan menjadi dua yaitu: pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran. Hal ini sesuai dengan pendapat Karso, dkk (2008: 7.7). 1) Pecahan murni atau sejati
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
Pecahan murni atau sejati adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada penyebutnya dan pecahan itu tidak dapat disederhanakan lagi. Contoh , , ,
dan seterusnya.
2) Pecahan campuran Pecahan campuran yaitu pecahan yang terdiri dari campuran bilangan bulat dengan bilangan pecahan murni/ sejati, misal 1 , 2 , 5 atau dapat juga ditulis ,
,
.
Bahan yang dijadikan penelitian ini adalah pokok pecahan biasa, pecahan campuran, penjumlahan pecahan, kesamaan pecahan, yang pengajarannya menggunakan media kartu domino pecahan. 2. a.
Hakikat Media Kartu Domino Pecahan
Pengertian Media Sri Anitah (2009: 1) mengatakan “Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupkan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti sesuatu yang berada ditengah (antara dua pihak atau kutub) atau suatu alat”. Aristo Rahadi (2003: 9) menyampaikan “Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi”. Samaldino dkk dalam Sri Anitah, (2009: 2) “Media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi.” Menurut Schramm dalam Sri Anitah, dkk (2008: 6.4) menyatahan bahwa “Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.” Menurut pendapat Lesle J. Briggs dalam Asra, dkk (2007: 5-5) menyatakan “Media adalah alat untuk memberi perangsang bagi bagi siswa supaya terjadi proses belajar.” A. Dakir, dkk (2005: 76) berpendapat bahwa “Media merupakan saluran yang dilalui pesan dalam suatu peristiwa komunikasi”.
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
Menurut pendapat Brown dalam Asra, dkk (2007: 5-5) menyatakan bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar. Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa media adalah alat untuk
menyampaikan informasi dalam proses
belajar dan mengajar sebagai perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. b.
Kriteria Pemilihan Media Media digunakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar. Pemilihan media dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dick dan Carey mengemukakan kriteria pemilihan media sebagai berikut: (Basuki dan Farida, 2001: 100). 1) Tujuan Kalau yang ingin diajarkan adalah suatu proses, media gerak seperti video, film atau TV merupakan pilihan yang sesuai. Kalau yang ingin diajarkan adalah suatu keterampilan dalam menggunakan alat tertentu, maka benda sesungguhnya atau mock up-nya merupakan pilihan yang sesuai. Kalau tujuannya hanya ingin memperkenalkan faktor atau konsep tertentu, maka media foto, slide, atau realita mungkin merupakan pilihan yang tepat. 2) Karakteristik Siswa Pemilihan media perlu mempertimbangkan jumlah siswa, tempat
digunakannya
media,
gaya
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan. Dan berbagai karakteristik lainnya yang mempengaruhi pemilihan media itu. 3) Karakteristik Media Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasan masing-masing media itu. Media foto, misalnya tentu kurang sesuai untuk mengajarkan gerakan. Sebaliknya media TV akan
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
terlalu mahal untuk mengajarkan fakta yang tidak bergerak yang dapat dijelaskan menggunakan slide. 4) Alokasi Waktu Waktu
yang
diperlukan
untuk
kegiatan
perencanaan,
pengembangan, pengadaan ataupun penyajian. Semua hal tersebut perlu menjadi bahan pertimbangan dalam memilih media. 5) Ketersediaan Ketersediaan media yang di sekolah atau memungkinkan guru untuk mendesain sendiri media yang akan digunakan, merupakan hal perlu dipertimbangkan. 6) Efektifitas Media akan sangat efektif penggunaannya apabila diorganisir secara sistematis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, sehingga tidak asal dalam penggunaannya. 7) Kompatibilitas Penggunaan media sesuai dengan norma-norma yang berlaku, tersedia sarana penunjang pengoperasiannya, praktis dan luwes dalam penggunaaannya,
merupakan
hal perlu
dipertimbangkan dalam
pemilihan media. 8) Biaya Biaya yang akan dikeluarkan dalam pengadaan, pengelolaan, dan pemeliharaan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Sri Anitah (2009: 89) menyarankan pertimbangan yang lebih singkat dalam pemilihan media adalah: a) Tujuan pembelajaran b) Pebelajar c) Ketersediaan d) Ketepatgunaan e) Biaya f) Mutu teknis
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
g) Kemampuan SDM c.
Prinsip-prinsip Umum Penggunaaan Media Dalam memilih media untuk pembelajaran, guru tidak hanya cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya tetapi juga harus mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Menurut Sri Anitah (2009: 93) adapun prinsip-prinsip umum penggunaan media adalah sebagai berikut: (1) penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dalm sistem pembelajaran, (2) media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber daya, (3) guru hendaknya memahami tingkat hirarki (sequence) dari jenis alat dan kegunaannya, (4) pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus, sebelum, selama, dan sesudah
pemakainnya,
(5)
penggunaan
multi
media
akan
sangat
menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran. d.
Jenis Media Rudy Brets (dalam Cepi Riana, 2007: 5-7) mengklasifikasikan media sebagai berikut: (1) media audio visual gerak, (2) media audio visual diam, (3) audio semi gerak, (4) Media visual gerak, (5) Media visual diam, (6) Media audio, (7) Media cetak. Sedangkan Klasek (dalam Cepi Riana, 2007: 5-7 – 5-8) membagi media pembelajaran sebagai berikut: (1) media visual gerak, (2) media audio, (3) media display, (4) pengalaman nyata dan simulasi, (5) media cetak, (6) belajar terprogram, (7) pembelajaran melalui komputer. Cepi Riana, (2007: 5-8) mengelompokkan media kedalam 5 jenis yaitu, (1) media visual, (2) media audio, (3) media audio visual, (4) multimedia, (5) media realia. Sri Anitah (2008: 7-67) mengatakan media dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu; Media Visual, Media Audio, dan Media Audio Visual. Pengklasifikasian
media
menurut
ahli
diatas
memiliki
keberagamanan, bernilai positif, dan memberikan banyak pilihan bagi guru untuk menyampaikan materi pembelajaran. Secara umum media-media
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
tersebut dapat dikelompokkan kedalam media Media Visual, Media Audio, dan Media Audio Visual. 1) Media Visual Media visual juga disebut media pandang, karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui penglihatannya. Media ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a)
Media visual yang tidak diproyeksikan Media visual yang tidak diproyeksikan media yang sederhana,
tidak
membutuhkan
projektor
dan
layar
untuk
memproyeksikannya. Media ini digunakan oleh guru karena lebih mudah pembuatan maupun penggunaannya. Termasuk dalam jenis ini antara lain: Gambar mati atau gambar diam, ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, peta datar, raealia dan model, berbagai jenis papan. b) Media visual yang diproyeksikan Media ini juga merupakan suatu media visual, namun dapat diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat projektor.Media ini terdiri dari dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Media visual ini banyak jenisnya, akan tetapi pada buku ini hanya akan ditampilkan beberapa jenis yang banyak digunakan dilapangan. Adapun jenis-jenis dari media visual yang diproyeksikan yaitu: Overhead Projector (OHP), Slide (film bingkai), Filmstrip (film rangkai), opaque projector. 2) Media Audio Media audio sangat penting peranannya untuk kegiatan belajar tipe auditif. Kegiatan ini meliputi beberapa langkah yaitu, (1) dalam proses mendengarkan , seseorang mendengarkan secara aktual karena adanya stimululus auditif. (2) otak meneruskan stimulus kedalam uat syaraf otak dan memprosesnya. (3) menghubungkan aspek kkognitif yang sesuai dengan informasi tersebut ke peristiwa riil atau ke materi yang telah dipelajari sebelumnya.
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Media audio dibedakan kedalam dua jenis, yaitu media audio tradisional dan media audio digital. 3) Media Audio Visual Media ini memberikan dua funsi yang saling mendukung, seseorang dapat melihat
sekaligus mendengarkan sesuatu
yang
dievaluasikan. Media audio visual ini memiliki banyak jenis anatara lain: slide suara, televisi, dan berbagai alat multimedia lainya. Setiap media memiliki karakteristik masing-masing. Demikian juga media audio visual memuliki kelebihan dan kelemahan. Edward vockell dkk (1992:12) menyatakan: “strengths: 1) Graphics can be realistic and interesting 2) Grapic and sound can focus attention effectively 3) Visual and auditory track employ different (complementary) modalities. Weaknesses: 1) Learner cannot control rate of presentation 2) learner cannot back up and review information “. Kelebihan: 1) Gambar akan lebih nyata dan menarik; 2) Gambar dan suara dapat memusatkan perhatian secara efektif; 3) Tampilan dan bunyi sebagai modal yang penting. Kelemahan: 1) Pendengar tidak dapat mengontrol presentasi; 2) Pendengar tidak dapat mengembalikan dan mengulang informasi. e.
Media Pembelajaran Sri Anitah (2009: 2) “ media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Menurut Asra dkk (2007: 5-5) menyatakan bahwa “Media pembelajaran adalah sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar”. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
Menurut Asra dkk (2007 : 5-7) media pembelajaran terdiri dari lima jenis yaitu: media visual, media audio, media audio visual, multimedia, dan media realia. 1) Media Visual Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat.yang termasuk kelompok visual seperti foto, gambar, poster, grafik, kartun, liflet, buklet,torso,film bisu, model dimensi seperti diorama dan make up. 2) Media Audio Media audio adalah media yang hanya dapat didengar saja, seperti kaset audio, radio, MP3 Player, iPod. 3) Media Audio Visual Media audio visual yaitu media yang dapat dilihat sekaligus dapat didengar, seperti film bersuara, video, televisi, sound slide. 4) Multimedia Multimedia adalah media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkapseperti suara, animasi, video, grafis dan film. Multimedia sering diindentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer (CBI). 5) Media Realia Media realia adalah semua media nyata yang ada di lingkungan alam,baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti tumbuhan, batuan, binatang, insektarium, herbarium, air,sawah dan sebagainya. Jadi, media pembelajaran adalah wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. f.
Media Kartu Domino Pecahan Menurut Darhim (2001: 304) menyatakan “Kartu domino merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran matematika”. Selain itu kartu domino juga digunakan untuk menghafal fakta dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
pembagian serta digunakan untuk menghafal bangun-bangun geometri. Kartu domino disini bukanlah suatu kartu yang digunakan oleh orang untuk berjudi, melainkan suatu media untuk pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti kartu domino untuk menarik minat siswa dalam belajar matematika. (http://citineu.blogspot.com, 11 Maret 2011) Niniek (2009) mengatakan Kartu domino pecahan sebagai media pembelajaran dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam mengatasi pemahaman pecahan . Media ini juga dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran menulis dan membaca pecahan dengan gambar dan membandingkan pecahan yang berpenyebut sama. Media ini sangat sederhana, dan terkait dengan kehidupan sehari-hari. (http://citineu.blogspot.com, 11 Maret 2011) Berdasarkan penjelasan para ahli diatas,maka dapat disimpulkan bahwa media kartu domino pecahan adalah media yang berbentuk kartu domino digunakan untuk menarik minat siswa dalam membaca pecahan, membandingkan
pecahan,
penjumlahan,
pengurangan,
perkalian
dan
pembagian. Media ini berbentuk kartu domino yang isinya berupa angka pecahan. Media kartu domino memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1) Media kartu domino ini cenderung digunakan untuk permainan. Hal ini sangat cocok untuk siswa karena siswa bisa belajar melalui permainan. 2) Media kartu domino pecahan dapat menimbulkan persepsi yang sama pada siswa yang mempunyai latar belakang berbeda-beda, sehingga menghindarkan terjadinya salah komunikasi (miss comunication). 3) Melalui penggunaan media kartu domino pecahan dalam pengajaran, memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan siswa, sehingga pesan pengajaran yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik. 4) Media kartu domino ini memiliki bentuk yang sederhana yaitu berbentuk kartu domino. Agar lebih jelas, maka disini akan dipaparkan cara penggunaan media kartu domino pecahan, yaitu:
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
1) Siswa mengulang kembali materi pecahan dimana materi pecahan telah diperkenalkan di kelas III dan IV. Kemudian siswa diperkenalkan media kartu domino pecahan yang mempunyai beberapa model yaitu:
(2)
(1)
+
+ (3)
-
+ (4)
+ (5) Gambar 1: Kartu Domino Pecahan
2) Siswa dijelaskan penggunaan masing-masing model kartu domino pecahan yaitu: a) Model kartu 1
A B Gambar 2: Kartu Domino Pecahan A merupakan lambang pecahan, sedangkan B merupakan gambar yang menunjukkan gambar lambang pecahan A tiap kartu, jadi permainan kartu tersebut yaitu menggabungkan lambang pecahan (A) ke gambar lambang pecahan (B) pada kartu lain yang sesuai.
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
b) Model kartu 2
A
B
Gambar 3: Kartu Domino Pecahan Dalam kartu ini sama-sama merupakan lambang pecahan, tetapi dalam permainannya, lambang pecahan (A) digabungkan dengan lambang pecahan (B) yang mempunyai nilai yang sama atau sebaliknya pada kartu lain. c) Model kartu 3
+ A
B
Gambar 4: Kartu Domino Pecahan Dalam kartu ini, A berbentuk penjumlahan pecahan dan B merupakan hasil penjumlahan. Jadi di dalam permainan penjumlahan (A) harus digabungkan dengan B yang merupakan hasil penjumlahan A pada kartu lain. d) Model kartu 4
+
+
A
B
Gambar 5: Kartu Domino Pecahan Dalam kartu ini, A berbentuk penjumlahan pecahan dan B juga berbentuk penjumlahan. Jadi di dalam permainan penjumlahan (A) harus digabungkan dengan B dimana penjumlahan A dan B mempunyai hasil yang sama pada kartu lain.
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
e) Model kartu 5
-
+
A
B
Gambar 6: Kartu Domino Pecahan Dalam kartu ini, A berbentuk pengurangan pecahan berpenyebut beda dan B berbentuk penjumlahan pecahan berpenyebut beda. Jadi di dalam permainan pengurangan (A) harus digabungkan dengan kartu lain
yang pengurangan mempunyai hasil yang
sama.
Pada
penjumlahan kartu B jugadigabungkan dengan kartu lain yang mempunyai hasil penjumlahan yang sama. 3) Siswa melakukan permainan dimana setiap siswa dihadapkan pada sebuah kartu domino. Kemudian siswa mencari pasangan kartu domino yang dipasang secara tepat. 4) Dalam permainan tersebut dilakukan secara urut mulai dari model kartu domino 1 sampai dengan model kartu domino 4. Dari setiap model kartu mempunyai cara yang berbeda. 1) Kartu domino pecahan model 1 Kartu domino model 1 ini merupakan kartu domino yang berisi gambar pecahan dan nilai dari gambar pecahan tersebut.
Gambar 7: Kartu Domino Pecahan 2) Kartu domino pecahan model 2 Kartu domino model 2 ini merupakan kartu pecahan senilai. Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang cara penulisannya berbeda, tetapi mempunyai hasil bagi yang sama dan mewakili bagian atau daerah yang
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
sama (Karso, dkk: 7.7). Pada awalnya guru memberikan contoh penempatan kartu domino yang tepat. Misal:
Gambar 8: Kartu Domino Pecahan
Pada kartu diatas telah dipasangkan pecahan
dan
Karso, dkk (2008: 7.9) menyatakan “Persamaan pecahan dapat dicari dengan menggunakan cara mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama atau mengalikan pecahan tersebut dengan pecahan yang nilainya sam dengan satu”. Rumus:
=
dengan
=1
Maka,
= Jadi pembilang dan penyebut dikalikan 2
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
3) Kartu domino pecahan model 3 Kartu domino ini merupakan kartu penjumlahan.
+ + Gambar 9: Kartu Domino Pecahan Pada kartu diatas telah menggabungkan penjumlahan pecahan dengan hasil penjumlahan yaitu + = Dalam penjumlahan tersebut ditemukan rumus penjumlahan senilai yaitu
+ = Dengan ditemukan rumus penjumlahan diatas melalui media kartu domino pecahan maka dapat diperoleh rumus untuk menghitung pengurangan senilai yaitu
- = 4) Kartu domino pecahan 4 Kartu domino ini merupakan gabungan antara kartu domino 2 dan kartu domino 3 yang melibatkan penjumlahan dan senilai
+ B
+
+ A
+ commit to user
Gambar 10: Kartu Domino Pecahan 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
a)
Penjumlahan
+ =
Rumus = A
=
+ =
=
B
= + =
=
Hasil dari penjumlahan adalah dan b) Persamaan nilai pecahan
= Jadi
dan adalah senilai
5) Kartu domino pecahan 5
-
+
A
+
-
+
−
Gambar 11: Kartu Domino Pecahan a)
Penjumlahan Dalam penjumlahan pecahan dengan penyebut beda harus disamakan terlebih dahulu penyebut dari kedua pecahan tersebut. Dalam menyetarakan pecahan dapat menggunakan rumus +
=
+
Atau menentukan penyebut dapat ditentukan dengan cara mencari nilai KPK dari penyebut b dan d.
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
Dengan rumus diatas maka soal dapat dikerjakan, yaitu +
=
Kedua pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda yaitu 3 dan 5. Kedua penyebut tersebut dicari KPKnya. KPK dari 5 dan 15 adalah 15, maka dapat dikerjakan +
=
+
=
+
=
+
Pada kartu lain juga ditemukan penjumlahan yang senilai dengan penjumlahan diatas, yaitu + = Kedua pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda yaitu 5 dan 3. Kedua penyebut tersebut dicari KPKnya. KPK dari 5 dan 3 adalah 15, maka dapat dikerjakan + =
+
+ = + = b) Pengurangan Dalam pengurangan pecahan dengan penyebut beda harus disamakan terlebih dahulu penyebut dari kedua pecahan tersebut. Dalam menyetarakan pecahan dapat menggunakan rumus −
=
−
Atau menentukan penyebut dapat ditentukan dengan cara mencari nilai KPK dari penyebut b dan d
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Dengan rumus diatas maka soal dapat dikerjakan, yaitu - = Kedua pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda yaitu 4 dan 8. Kedua penyebut tersebut dicari KPKnya. KPK dari 4 dan 8 adalah 8, maka dapat dikerjakan - = - = - =
Pada kartu lain juga ditemukan penjumlahan yang senilai dengan penjumlahan diatas, yaitu - = Kedua pecahan tersebut mempunyai penyebut yang berbeda yaitu 5 dan 3. Kedua penyebut tersebut dicari KPKnya. KPK dari 5 dan 3 adalah 15, maka dapat dikerjakan - = - = - = Dari penggunaan media kartu domino pecahan, dapat ditemukan rumus untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa. Dalam menghitung pecahan campuran tetap menggunakan rumus menghitung pecahan biasa tetapi pecahan campuran tersebut harus diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa dengan cara: Pecahan campuran berbentuk a Rumus mengubah pecahan biasa menjadi pecahan biasa a =
commit to user 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah: Penelitian Sukarman (2005) dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Kartu Pecahan dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Kelas V SD 3 Gondosari, Gebong, Kudus.” Penelitian ini menunjukkan kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran yang dilakukan di setiap akhir ujicoba memperlihatkan peningkatan dengan menggunakan alat peraga kartu pecahan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian siklus I nilai rata-rata 63,25 dengan kategori nilai cukup. Sedangkan pada siklus II nilai ratarata 74 dengan kategori baik. Penelitian ini memiliki persamaan yaitu pada materi pecahan dan peningkatan kemampuan menghitung luas bangun datar yang diukur dari hasil belajar siswa. Adapun perbedaan penelitian ini adalah pada media yang digunakan yaitu media kartu domino pecahan dan alat peraga kartu pecahan yang mana media kartu domino pecahan berbentuk kartu domino sedangkan kartu pecahan berbentuk lembaran. Selain itu, ukuran media sebesar kartu domino sedangkan kartu pecahan cenderung lebih besar. C. Kerangka Pemikiran Pada kondisi awal, guru masih menerapkan metode konvensional dan teacher center dalam pembelajaran. Dalam menyampaikan materi, guru hanya melakukan metode ceramah dan tidak memanfaatkan media pembelajaran sehingga pembelajaran kurang menarik, hal ini berdampak pada kemampuan menghitung pecahan menjadi rendah. Kegiatan pembelajaran yang masih konvensional serta rendahnya kemampuan menghitung pecahan, maka dilakukan tidakan untuk mengatasi hal tersebut. Untuk meningkatkan kemapuan siswa serta meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan tindakan dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan yaitu media kartu domino pecahan. Dengan penggunaan media pembelajaran yang berupa kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V.
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Dengan penggunaan media pembelajaran siswa mampu mengerjakan soal-soal pecahan. Berdasarkan uraian diatas dapat digambarkan bagan kerangka pemikiran seperti pada gambar 12 Bagan Kerangka Pemikiran
Kodisi awal
Tindakan
1. Guru masih menerapkan metode pembelajaran konvensional 2. Jarang menggunakan media pembelajaran
Kemampuan menghitung pecahan masih rendah
Guru sudah memanfaatkan media kartu domino pecahan dalam pembelajaran
Kondisi Akhir
Melalui pemanfaatan media kartu domino pecahan, kemampuan menghitung pecahan bagi siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan semester 2 tahun pelajaran 2009/ 2010 meningkat Gambar 12: Kerangka pemikiran
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan teori diatas dapat disusun perumusan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Dengan menggunakan media kartu domino pecahan, maka kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan meningkat”.
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri. SD Negeri I Sanan memiliki 6 ruang kelas. Kelas yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa kelas V. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah pertama, peneliti sebagai guru di SD Negeri I Sanan sejak 18 Mei 2009. Kedua, waktu, biaya, dan tempat penenelitian dapat dijangkau dengan mudah oleh peneliti. Ketiga, peneliti sudah mengetahui karakteristik sekolah, guru, dan peserta didik sehingga memudahkan penelitian. Keempat, sekolah tersebut belum pernah digunakan sebagai obyek penelitian yang sejenis. Kelima, berdasarkan observasi peneliti di lapangan, terdapat permasalahan dalam menghitung pecahan pada kelas V. 2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 selama enam bulan yaitu mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2010 (lampiran 49). Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan 2 siklus, yaitu: 1.
Siklus I terbagi menjadi 3 pertemuan dilaksanakan pada tanggal 19 April, 22 April, dan 26 April 2010.
2.
Siklus II terbagi menjadi 3 pertemuan dilaksanakan pada tanggal 29 April, 17 Mei, dan 20 Mei 2010. B. Subjek dan Obyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri I Sanan
Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah mata pelajaran Matematika pada pokok bahasan menghitung pecahan.
commit to user 26
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
C. Bentuk dan Strategi Penelitian 1.
Bentuk Penelitian
Berdasarkan dari masalah- masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan menggunakan bentuk penelitian ini akan mampu menyerap informasi- informasi untuk meningkatkan kegiatan belajar- mengajar yang lebih profesional. 2.
Strategi Penelitian
Strategi penelitian ini berupa tindakan (action) yang menggunakan model siklus. Langkah-langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasing), dan refleksi (reflecting). Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat divisualisasikan pada gambar 2 berikut : dst Plan
Plan Reflec t
Siklus 1
Reflec t
Act
Siklus 2
Act
Observe
Observe Model PTK (pengembangan) (Sarwiji Suwandi, 2008: 35) Gambar 13. Siklus PTK D. Sumber Data
Keberhasilan suatu penelitian didukung oleh sumber data. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) “sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh”. Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji akan diperoleh sebagai data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari beragam sumber data dan jenis data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi: 1. Nara sumber, yang terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, teman kolaborasi, dan Siswa.
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
2. Arsip berupa kurikulum tingkat satuan pendidikan dan dokumen berupa data nilai mata pelajaran matematika, khususnya materi tentang penjumlahan dan mengurangan pecahan. 3. Hasil
pengamatan
pelaksanaan
pembelajaran
Matematika
di
SD
Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri. E. Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2008: 224) menyatakan teknik pengumpulan data adalah “Langkah yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Sesuai dengan bentuk penelitian dan jenis sumber data yang dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Obsevasi Observasi adalah pengamatan mengenai sesuatu yang diteliti untuk memperoleh data. Observasi ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran, letak geografis, kondisi siswa dan masyarakan sekitar sekolah. Suharsimi Arikunto (2006: 156) Observasi atau yang disebut pengamatan meliputi pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a.
Observasi non-sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
b.
Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin
timbul dan akan diamati dengan cara memberi simbol pada kolam tempat peristiwa muncul. Dalam penelitian ini menggunakan observasi sistematis Observasi dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri yaitu observasi sistematis untuk mengetahui
perkembangan
kemampuan
commit to user 28
siswa
dalam
pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
menghitung pecahan dengan menggunakan media kartu domino pecahan. Serta dalam observasi ini berkolaborasi dengan guru mitra sebagai observer. 2.
Dokumentasi Menurut W. Gulo (2002: 123) Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang situasi siswa kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri yang meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan, hasil observasi selama proses pembelajaran, nama siswa, dan hasil belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran matematika sebelum dan sesudah penelitian dilakukan.
3.
Tes Teknik tes ini dipergunakan untuk memperoleh data hasil belajar Matematika.Suharsimi Arikunto (2002:127), menyatakan “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.” Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, maka ada enam jenis tes yaitu : a.
Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang. Yang diukur bisa kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus dan sebagainya.
b.
Tes inteligensi, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara membeerikan berbagai tugas
kepada orang
yang akan diukur
inteligensinya. c.
Tes Sikap atau attitude test, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
d.
Teknik proyeksi atau projective technique.
e.
Tes minat atau measures of interest, yaitu alat untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
f.
Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Dalam penelitian ini menggunakan metode tes prestasi atau
achievement test, untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. Tes yang digunakan adalah tes obyektif berupa 10 soal dan 10 soal essay. F. Validitas Data Data yang sudah digali, dikumpulkan, dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus dimantapkan kebenarannya. Oleh karena itu penulis harus memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang telah diperolehnya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh STY. Slamet dan Suwarto, WA ( 2007 : 54 ) bahwa “Ketepatan data tersebut tidak hanya bergantung dari ketepatan memilih sumber data dan teknik pengumpulannya, tetapi juga diperlukan teknik pengembangan validitas datanya”. Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan cara trianggulasi. Adapun dari trianggulasi yang ada penulis hanya menggunakan dua teknik, yaitu : 1) Trianggulasi Penyidik Teknik yang digunakan untuk menguji kebenaran data dalam penelitian ini adalah teknik trianggulasi penyidik. Moeloeng ( 2007 : 331 ) menjelaskan bahwa “teknik trianggulasi penyidik ialah jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lain untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. 2) Validitas isi ( content validity ) Suharsimi Arikunto ( 2008 : 67 ) Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering juga disebut validitas kurikuler.
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif (Huberman 1984 dalam Sutopo 2002: 91). Untuk menganalisis data-data yang telahberhasil dikumpulkan, dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: reduksi data, paparan data, dan penarikankesimpulan (verifikasi) Tiga tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Reduksi data Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informan yang bermakna. Data reduksi adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dilakukan. Dalam penelitian ini, reduksi yang dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan data kondisi SD Negeri I Sanan, data nilai kemampuan siswa, dan daftar observasi siswa dan guru kelas V
2.
Paparan Data Paparan data adalah proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk paparan naratif, representasi tabular termasuk format matriks, representasi grafis, dan sebagainya. Paparan data disusun dalam bentuk tabel, grafik, dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian. Data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi data nilai kemampuan siswa kelas V SD Negeri I Sanan sebelum dan sesudah tindakan, data hasil observasi siswa dan guru.
3.
Penarikan Kesimpulan (verifikasi) Penyimpulan data adalah proses pengambilan intisari dan sajian data yang telah terorganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat dan/atau formula yang singkat dan padat, tetapi mengandung pengertian yang luas. H. Indikator Kinerja Indikator kerja adalah alat untuk mengukur keberhasilan suatu tindakan.
Dalam indikator kerja memuat indikator kerja itu sendiri, kriteria keberhasilan, target dari peneliti, dan alat pengumpulan data. Adapun indikator kerja dalam
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
penelitian ini ada dua yaitu kemampuan siswa menghitung pecahan dan keberhasilan penerapan penggunaan media kartu domino pecahan. Tabel 1: indikator siklus I No.
Indikator
Kriteria
Target
Pengumpulan data
1.
2.
Kemampuan
Nilai minimal
60 % siswa
Evaluasi
siswa
(KKM) dalam
mendapat nilai
menghitung
menghitung
menghitung pecahan
63
pecahan
pecahan
adalah 63
Peran serta siswa
Siswa dapat
Siswa dapat
Observasi
dalam
mengikuti
mengikuti
dalam
penggunaan
pembelajaran
penggunaan
pembelajaran
media kartu
penggunaan media
media kartu
domino pecahan
kartu domino
domino pecahan
pecahan dengan
dengan kriteria
kriteria sedang.
sedang.
Tabel 2 : indikator siklus II No.
Indikator
Kriteria
Target
Pengumpulan data
1.
2.
Kemampuan
Nilai minimal
80 % siswa
Evaluasi
siswa
(KKM) dalam
mendapat nilai
menghitung
menghitung
menghitung pecahan
63
pecahan
pecahan
adalah 63
Peran serta siswa
Siswa dapat
Siswa dapat
Observasi
dalam
mengikuti
mengikuti
dalam
penggunaan
pembelajaran
penggunaan
pembelajaran
media kartu
penggunaan media
media kartu
domino pecahan.
kartu domino pecahan
domino pecahan
kriteria tinggi.
kriteria tinggi.
I. Prosedur Penelitian
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan tiga kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit, sesuai skenario pembelajaran dan RPP pada siswa. Tiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya kemampuan menghitung pecahan kelas V SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri, dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran melalui langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan Kemampuan menghitung pecahan. Berdasarkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan melalui metode pembelajaran konvensional maka didapat refleksi awal. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observai dan refleksi dalam setiap siklus. Refleksi Awal
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Observasi, Refleksi, dan Evaluasi I
Perencanaan Tindakan II
Observasi, Refleksi, dan Evaluasi II
Pelaksanaan Tindakan II
Solusi, Temuan, dan Kesimpulan
Gambar 14. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan gambar 14, tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut: 1.
Tahap Perencanaan
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Pada tahap perencanaan ini kegiatannya antara lain: a.
Menentukan langkah-langkah penelitian yang terdiri dari: 1) Analisis kurikulum untuk menentukan konsep, alokasi waktu dan buku-buku sumber yang sesuai 2) Mempelajari materi pelajaran dari berbagai literatur yang sesuai dengan materi 3) Identifikasi masalah 4) Melakukan analisis dan perumusan masaah 5) Rancangan pemecahan masalah 6) Analisis pemecahan masalah.
b.
Mempersiapkan instrumen, terdiri dari : 1) Menentukan pokok bahasan dari materi yang diajarkan 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Menyediakan media kartu domino pecahan, buku paket,dan LKS 4) Menyiapkan lembar observasi aktifitas belajar dan alat evaluasi hasil belajar siswa. Pada tahap kegiatan perencanaan ini penelitian dibantu oleh dua orang observer yang bertugas untuk pengambilan data aktivitas siswa dan guru. Observer diambil dari teman sejawat di SD yang menjadi tempat penelitian yakni guru SD Negeri I Sanan Kecamatan Girimarto Kabupaten Wonogiri.
c.
Jadwal Kegiatan Jadwal penelitian perlu direncanakan agar penelitian dapat berjalan efektif dan efisien serta tepat waktu. Adapun perencanaan kegiatan yang dicantukan dalam jadwal rencana kegiatan meliputi : perijina, merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian, menyusun rencana tindakan, menentukan dan menyusun instrumen, pelaksanaan kegiatan, analisis data, dan pelaporan hasil penelitian.
2.
Pelaksanaan Tindakan
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Adapun pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah a.
Kegiatan awal (10 menit) 1) Motivasi Guru mengenalkan media kartu domino pecahan, melakukan peragaan singkat untuk membangkitkan respon siswa. 2) Perumusan permasalahan Merangsang siswa untuk mengemukakan pertanyaan mengenai peragaan guru.
b.
Kegiatan inti (45 menit) 1) Melakukan pembelajaran dengan sistem siklus 2) Guru mendemonstrasikan media dan siswa mengamati 3) Kontruksi atau pengulangan peragaan media oleh siswa 4) Siswa menarik kesimpulkan setelah mempraktekkan penggunaan media kartu domino pecahan 5) Pemantapan materi.
c.
Kegiatan akhir (15 menit) 1) Mengadakan pengamatan jalannya proses pembelajaran pada tiaptiap siklus 2) Evaluasi hasil pengamatan melalui post test untuk refleksi 3) Merencanakan tindakan yang diperlukan tiap-tiap siklus.
3.
Tahapan Obsevasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Matematika dengan penggunaan media kartu domino pecahan. Sekaligus melakukan pengambilan data yang berupa tes hasil kemampuan menghitung pecahan siswa sebagai bahan masukan dalam refleksi. Dalam kegiatan observasi proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh guru mitra yaitu Samsi Suryanjani, S. Pd. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi adalah a.
Memonitor siswa pada saat pembelajaran Matematika berlangsung
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
b.
Memandu siswa dalam membuat dan menggunakan media kartu domino pecahan
c. 4.
Hasil kemampuan siswa
Tahapan Refleksi Pada
tahapan
ini
peneliti
bersama
pengamat
menganalisis
pembelajaran tentan menghitung pecahan. Peneliti bersama pengamat mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
atas hasil dan dampak dari
tindakan. Dalam hal ini data yang diperoleh melalui observasi, tes dianalisa sampai menemukan refleksi kegiatan. Melalui observasi dan test diperoleh data bahwa siswa belum mampu menghitung pecahan sehingga peneliti merencanakan siklus. Siklus I a.
Perencanaan Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Menentukan pokok bahasan, yaitu penjumlahan dan pengurangan pecahan 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media kartu domino pecahan 3) Menyusun lembar observasi guru dan siswa 4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk materi dan latihan soal 5) Menetapkan indikator keteercapaian yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
b.
Tindakan Tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 3 x pertemuan. Pertemuan pertama mempelajari cara membaca pecahan dan menentukan pecahan senilai. Pertemuan kedua mempelajari penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama. Pertemuan ketiga mempelajari tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut beda. Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
1) Siswa menjawab pertanyaan guru tentang cara membaca pecahan dan menentukan pecahan senilai 2) Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa. 3) Guru membantu peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan kartu domino pecahan. 4) Siswa membentuk kelompok dengan anggota masing-masing kelompok 4 siswa dan diberi tugas untuk berdiskusi mengenai materi yang disampaikan dengan bantuan penggunaan media kartu domino pecahan. 5) Melalui permainan dengan menggunakan kartu domino pecahan, siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi yang disampaikan. 6) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. 7) Guru memberikan penilaian dan penguatan. c.
Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan observasi proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh
guru mitra yaitu guru kelas VI.
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan keaktifan siswa dan observasi kegiatan guru. Selain itu, guru juga melakukan pengamatan terhadap hasil tes kemampuan siswa di setiap akhir pembelajaran. d.
Refleksi Sumber data yang dikumpulkan oleh observer dianalisis. Datadata yang diperoleh selanjutkan disimpulkan bagaimana kemampuan siswa, langkah berikutnya adalah refleksi terhadap hasil yang dikerjakan. Peneliti menganalisis pemahaman konsep siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi pembelajaran. Jika siswa yang berhasil saat evaluasi sebanyak 12 siswa atau mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 60%, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino pecahan tersebut telah berhasil. Namun, jika siswa mengalami
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
peningkatan belum mencapai indikator ketercapaian kinerja sebesar 60%, maka proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino pecahan tersebut perlu diperbaiki lagi dan disempurnakan pada siklus II. Siklus II a.
Perencanaan Perencanaan pada siklus II meliputi rencana perbaikan pembelajaran dan penyempurnaan media kartu domino pecahan yang didasarkan pada refleksi pada siklus I. Rencana perbaikan pada siklus II dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang yang meliputi: 1) Identifikasi siklus I dan penetapan altrnatif perbaikan pada siklus II. 2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan media kartu domino pecahan. 3) Menyusun lembar observasi guru dan siswa 4) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk materi dan latihan soal 5) Menetapkan indikator keteercapaian yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran
b.
Tindakan Pada dasarnya tindakan pada siklus II hampir sama dengan siklus I yaitu pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino pecahan. Pebedaannya hanya pada proses pembelajaran yaitu jumlah anggota kelompok menjadi 2 siswa dan penggunaan media tambahan dalam menyampaikan materi. Tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam 3 x pertemuan. Pertemuan pertama mempelajari cara membaca pecahan dan menentukan pecahan senilai. Pertemuan kedua mempelajari penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama. Pertemuan ketiga mempelajari tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut beda dan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
1) Memperbaiki
tindakan
sesuai
dengan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 2) Guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino pecahan yang telah diperbaiki dan disempurnakan. Media kartu domino pecahan tersebut berupa CD pembelajaran yang dilengkapi dengan video, audio, dan animasi yang menarik. 3) Siswa membentuk kelompok dengan anggota masing-masing kelompok
2 siswa dan diberi tugas untuk berdiskusi mengenai
materi yang disampaikan dengan bantuan penggunaan media kartu domino pecahan. Setiap peserta didik leluasa menggunakan kartu domino pecahan saat diskusi berlangsung. 4) Diskusi kelompok dengan media kartu domino pecahan melalui permainan menjadi lebih menyenangkan. Setiap kelompok berlomba untuk menjadi yang terbaik. 5) Siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi yang disampaikan. 6) Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. 7) Guru memberikan refleksi kepada peserta didik c.
Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. Dalam kegiatan observasi proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh
guru mitra yaitu guru kelas VI.
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan keaktifan siswa dan observasi kegiatan guru. Selain itu, guru juga melakukan pengamatan terhadap hasil tes kemampuan siswa di setiap akhir pembelajaran. d.
Refleksi Jika 80% siswa kelas III nilai matematika pada kompetensi menghitung pecahan telah mencapai indikator kinerja, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu domino pecahan telah berhasil.
commit to user 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Profil Tempat Penelitian a.
Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri I Sanan Siswa SD Negeri I Sanan berjumlah 123 siswa. Kelas 1 sebanyak 22 siswa, kelas II sebanyak 23 siswa, kelas III sebanyak 25 siswa, kelas IV sebanyak 21 siswa, kelas V sebanyak 20 siswa, dan kelas VI sebanyak 15 siswa. Kepala Sekolah beserta guru dan karyawan selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan SD Negeri I Sanan.
b. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri I Sanan Sekolah Dasar Negeri I Sanan berdiri diatas tanah seluas 1500 m2 dengan luas bangunan 500 m2. Bangunan yang terdiri diantaranya adalah 6 ruang kelas,
1 ruang kantor dan guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang serba
guna untuk ruang UKS dan menyimpan alat-alat peraga, 1 ruang dapur, 1 rumah dinas. Selain itu ada juga bangunan WC dan tempat parkir sepeda motor yang letaknya terpisah dengan bangunan sekolah. SD Negeri I Sanan juga memiliki halaman yang luas yang digunakan untuk sarana
kegiatan pembelajaran penjaskes dan
ekstrakurikuler.
Disamping digunakan untuk kegiatan pembelajaran, halaman sekolah juga digunakan untuk pelaksanaan kegiatan upacara bendera. Berbagai jenis media pembelajaran untuk berbagai mata pelajaran tersedia dengan lengkap, namun itu semua tidak terawat dengan baik walaupun ada juga media pembelajaran yang tersedia di dalam kelas. 2. Kondisi Awal Kondisi awal (pra tindakan), diperoleh data nilai siswa. Dari data kondisi awal siswa dapat dilihat pada tabel 3.
commit to user 40 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Tabel 3. Nilai Pra Tindakan NO
SISWA
1 3711 2 3725 3726 3 4 3727 5 3729 6 3733 7 3740 3741 8 9 3745 3746 10 3748 11 3749 12 13 3750 14 3751 15 3753 3754 16 17 3755 18 3756 3757 19 20 3760 Jumlah Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Siswa Belajar Tuntas
NILAI KKM KETUNTASAN 50 55 60 50 60 60 75 85 85 55 80 75 80 60 60 80 70 75 60 75 1350 67,5 50 85
63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63 63
50%
commit to user 41
Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Dari data nilai siswa pra tindakan dapat dibuat frekuensi nilai siswa pra tindakan pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Data Nilai Siswa Pra Tindakan Nilai
No 1 2 3 4 5 6
Frekuensi
Prosentase (%)
4 6 0 1 4 5 20
20 30 0 5 20 25 100
50-55 56-61 62-67 68-73 74-79 80-85 Jumlah
Berdasarkan tabel 4. prosentase nilai tes awal maka dapat digambarkan grafik pada gambar 15: Nilai Siswa Pra Tindakan 7
6
6
5
5
4
4
4
3 si n u rek F
2
1
1 0 50-55
56-61
62-67 Nilai
68-73
74-79
80-85
Gambar 15. Grafik Nilai Pra Tindakan Berdasarkan gambar grafik 15 siswa kelas V SD Negeri I Sanan yang berjumlah
20 siswa, frekuensi nilai 50-55 sejumlah 4 anak, nilai 56-
61 sejumlah 6 siswa, nilai 68-73 sejumlah 1 siswa, nilai 74-79 sejumlah 4 siswa, dan nilai 80-85 sejumlah 5 siswa. Dari data nilai siswa, hanya 10 siswa atau
50% memperoleh nilai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Sebanyak 10 siswa atau 50% memperoleh nilai di
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
bawah batas nilai ketuntasan yaitu 63, dari pihak sekolah ketuntasan siswa diharapkan mencapai lebih dari 80 %. Dari nilai pra tindakan tersebut,
maka
dilakukan
tindakan
lanjutan
untuk
meningkatkan
kemampuan menghitung pecahan. Dari nilai pra tindakan pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan masih kurang. 3.
Tindakan Siklus 1
Tindakan Siklus 1 dilaksanakan selama 3 x pertemuan ( 3 x 70 menit ) selama 2 minggu dalam bulan April 2010. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut: a.
Perencanaan Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan kemampuan menghitung siswa sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Hasil pencatatan menunjukkan bahwa dari siswa kelas V sebanyak 20 siswa terdapat 10 siswa atau 50 % yang masih belum mencapai KKM. Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap lembar pekerjaan siswa, ternyata sebagian besar siswa belum dapat memahami tentang konsep menghitung pecahan. Atas dasar itulah, guru kelas melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan buru kelas lain tentang alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menghitung siswa kelas V SD Negeri I Sanan. Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala sekolah dan guru-guru lain, guru lebih memilih media kartu domino pecahan untuk meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan. Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2007
Kelas
III,
peneliti
melakukan
langkah-langkah
perencanaan
pembelajaran materi luas bangun datar menggunakan media satuan luas, Rencana pelakasaan pembelajaran pada siklus I ini dapat diuraikan sebagai berikut :
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam memecahkan masalah. Kompetensi Dasar : Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Indikator : 1) Menentukan nilai pecahan pada gambar 2) Menentukan pecahan yang senilai 3) Melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut sama 4) Melakukan operasi pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama 5) Melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa berpenyebut beda 6) Melakukan operasi pengurangan pecahan biasa berpenyebut beda Rencana Tindakan : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru menyusun RPP selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu
2 x 35 menit. RPP yang disusun meliputi standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi
pembelajaran,
metode
pembelajaran,
langkah-langkah
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. 2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a)
Ruang kelas didesain secara klasikal. Pada saat diskusi kelompok, meja dan kursi disusun secara berkelompok untuk mempermudah siswa bekerjasama.
b) Menyiapkan media kartu domino pecahan. Selain itu, dipersiapkan kamera digital sebagai sarana dokumentasi proses pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. 3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti juga menyusun lembar observasi guru yang berupa Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Sedangkan untuk lembar penilaian disusun berdasarkan pada kisi-kisi
commit to user 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
soal yang telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang dicapai. Lembar penilaian berupa tes individu. b.
Pelaksanaan Pada
tahap
ini,
guru
melaksanakan
pembelajaran
dengan
menggunakan media kartu domino pecahan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Siklus I dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. 1) Pertemuan ke 1 Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 April 2010 materi yang diajarkan adalah membaca pecahan dan menentukan pecahan yang senilai dengan indikator
membaca nilai pecahan pada
gambar dan menentukan pecahan yang senilai. a)
Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi. Setelah berdoa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan pada kelas III dan IV mengenai membaca pecahan dan mencari pecahan yang senilai. Setelah kegiatan apersepsi tersebut, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b) Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (1) Eksplorasi Siswa
menyimak
materi
tentang
membaca
dan
menentukan pecahan yang senilai dengan menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan cara membaca pecahan dan menentukan pecahan yang senilai. Sebagian besar siswa enggan untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga guru memancing siswa untuk berpendapat dengan cara memberikan pertanyaan-
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan hanya mencakup materi yang baru saja dibahas. (2) Elaborasi Dalam elaborasi, siswa dibagi menjadi 5 kelompok untuk melakukan diskusi. Siswa mendiskusikan tentang cara membaca pecahan dan menentukan pecahan yang senilai. Guru menulis sebuah pecahan dipapan tulis. Kemudian guru menempelkan contoh kartu domino dipapan tulis. Kemudian guru menjelaskan cara mencari pecahan yang mempunyai nilai pecahan yang sama. Setelah menjelaskan, kemudian salah satu siswa mencari pecahan yang senilai di papan tulis tersebut. Kemudian guru memberikan media kartu domino kepada masing-masing kelompok. Melalui kerja kelompok, siswa terpacu untuk menggunakan kartu domino pecahan. Dalam menggunakan media, siswa bisa saling membantu dalam menggunakan kartu domino dan dapat digunakan sebagai permainan.
Gambar 16. Kartu Domino Pecahan Pada kartu diatas telah dipasangkan pecahan
dan
Persamaan pecahan dapat dicari dengan menggunakan cara mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang
commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
sama atau mengalikan pecahan tersebut dengan pecahan yang nilainya sam dengan satu. Rumus: =
dengan
=1
Maka, = Jadi pembilang dan penyebut dikalikan 2 Dengan menggunakan media kartu domino pecahan maka siswa dapat membaca dan mencari pecahan senilai secara berulang-ulang. Dengan kegiatan berulang-ulang tersebut maka secara tidak langsung pemantapan kemampuan siswa akan naik. Untuk mengetahui keberhasilan dan kemampuan siswa, guru memberi tugas kepada beberapa siswa untuk mengerjakan soalsoal dipapan tulis Setelah diskusi selesai, masingimasing kelompok mengumpulkan hasil diskusi. Hasil diskusi yang ditulis kemudian dibacakan oleh perwakilan setiap kelompok. (3) Konfirmasi Pada
proses
konfirmasi,
siswa
bersama
guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang didasarkan atas beberapa sumber belajar. c)
Kegiatan Penutup Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan tes individu yang diberikan guru. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah.
2) Pertemuan ke 2 Pada pertemuan ke 2 dialkasanakan pada hari kamis 22 April 2010. Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan indikator melakukan operasi penjumlahan pecahan biasa
commit to user 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
berpenyebut sama dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama. Adapun langkah-langkah pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a)
Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi. Kemudian, guru mengadakan Tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan pada kelas IV mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama.
b) Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (1) Eksplorasi Siswa menyimak materi tentang penjumlahan dan pengurangan
pecahan
biasa
berpenyebut
sama
dengan
menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama. Sebagian siswa berani untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga guru memancing agar semua siswa untuk berpendapat dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan hanya mencakup materi yang baru saja dibahas. (2) Elaborasi Dalam pembelajaran, penggunaan media kartu domino pecahan dilakukan secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Dengan kegiatan kelompok siswa terpacu untuk menggunakan kartu domino pecahan. Dalam menggunakan media, siswa bisa saling membantu dalam menggunakan kartu domino dan dapat digunakan sebagai permainan sesuai arahan guru.
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
+ + Gambar 17. Kartu Domino Pecahan Pada kartu diatas telah menggabungkan penjumlahan pecahan dengan hasil penjumlahan yaitu + = Dalam
penjumlahan
tersebut
ditemukan
rumus
penjumlahan senilai yaitu + = Dengan ditemukan rumus penjumlahan diatas melalui media kartu domino pecahan maka dapat diperoleh rumus untuk menghitung pengurangan senilai yaitu - = Dengan menggunakan media kartu domino pecahan maka siswa dapat menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama secara berulang-ulang. Dengan kegiatan berulang-ulang tersebut maka secara tidak langsung pemantapan kemampuan siswa akan naik. Untuk mengetahui keberhasilan dan kemampuan siswa, guru memberi tugas kepada beberapa siswa untuk mengerjakan soal-soal di papan tulis. Kemudian guru membagikan lembar kerja untuk didiskusikan dan dikerjakan secara kelompok membahas cara menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan untuk dibahas bersama.Masing-masing kelompok mempresentasikan
commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
hasil diskusinya sehingga setiap kelompok dapat memberikan pendapat
kelompok
masing-masing.kegiatan
inti,
murid
melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dengan media kartu domino pecahan. Setelah
semua
membacakan
hasil
diskusi
baru
didiskusikan bersama untuk mencari kesimpulan tentang cara menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Kegiatan selanjutnya guru memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa.Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah. (3) Konfirmasi Pada
proses
konfirmasi,
siswa
bersama
guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang didasarkan atas beberapa sumber belajar. c)
Kegiatan Penutup Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan tes individu yang diberikan guru. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah.
3) Pertemuan ke 3 Pertemuan ke 3 dilaksanakan pada hari senin 26 April 2010. Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan indikator melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut. Adapun langkah-langkah pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a)
Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi. Kemudian, guru mengadakan tanya jawab tentang tentang materi yang telah diajarkan mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut beda. Sebagai awal kegiatan, guru mengulang kembali materi pelajaran KPK.
commit to user 50
Dalam
menjumlahkan dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
mengurangkan pecahan,
pecahan tersebut
harus mempunyai
penyebut yang sama. Agar penyebut sama maka digunakan prinsip KPK. Untuk mengerjakan soal tersebut dapat menggunakan rumus : +
=
+
Atau dengan mencari KPK dari penyebut b dan d. Dalam rumus pengurangan pecahan berpenyebut beda, dapat diperoleh rumus: −
=
−
b) Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (1) Eksplorasi Siswa menyimak materi tentang penjumlahan dan pengurangan
pecahan
biasa
berpenyebut
beda
dengan
menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut beda. Pada pertemuan ini terjadi peningkatan keaktifan dibandingkan pada pertemuan 1 dan 2. Sebagian siswa berani untuk mengemukakan pendapatnya, sehingga guru memancing agar semua siswa untuk berpendapat dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan hanya mencakup materi yang baru saja dibahas. (2) Elaborasi Dalam proses elaborasi, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 4 siswa. Guru memberikan 1 lembar kertas diskusi yang berisi contoh
soal
kepada
masing-masing
kelompok.
Sambil
memberikan bimbingan, guru membagikan kartu domino kepada
commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
siswa untuk mempermudah pemahaman materi. Kartu domino digunakan secara kelompok.
–
+
A
+
–
+
−
Gambar 18. Kartu Domino Pecahan Siswa berdiskusi untuk mengerjakan soal pecahan berpenyebut beda tersebut secara kelompok serta dengan bimbingan guru. Setelah siswa menemukan KPK dari penyebut pecahan tersebut maka pecahan berpenyebut beda tersebut dapat dijumlahkan dan dikurangkan. Prinsip penjumlahan dan pengurangan telah didiskusikan pada pertemuan ke-2. Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan untuk
dibahas
bersama.
Masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya sehingga setiap kelompok dapat memberikan pendapat kelompok masing-masing. Setelah semua membacakan hasil diskusi baru didiskusikan bersama untuk mencari kesimpulan tentang cara menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut beda. Kegiatan selanjutnya guru memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah. (3) Konfirmasi Pada
proses
konfirmasi,
siswa
bersama
guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang didasarkan atas beberapa sumber belajar.
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
c)
Kegiatan Penutup Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa mengerjakan tes individu yang diberikan guru.
Dari hasil tes pada pertemuan 1, 2, dan 3 diperoleh nilai siklus I. Data hasil nilai siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5. Nilai Siklus I No
Siswa
1 3711 3725 2 3 3726 4 3727 5 3729 6 3733 7 3740 8 3741 9 3745 10 3746 11 3748 12 3749 13 3750 14 3751 15 3753 16 3754 17 3755 18 3756 19 3757 20 3760 Jumlah Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Siswa Belajar Tuntas
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Ratarata
65 65 65 65 60 60 85 90 85 65 90 75 85 70 60 80 75 80 70 80 1470 73,5
55 60 60 65 60 70 85 85 85 60 85 90 85 70 60 80 75 75 70 80 1455 72,75
55 60 60 65 55 65 90 80 85 55 80 75 80 70 55 70 75 80 70 75 1400 70
58 62 62 65 58 65 87 85 85 60 85 80 83 70 58 77 75 78 70 78 1442 72,08 58 85 70%
commit to user 53
Ketuntasam Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Dari data nilai siswa siklus I, dapat dibuat frekuensi nilai siswa siklus I pada tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6. Frekuensi Nilai Siklus I Nilai
No 1 2 3 4 5 6
Frekuensi
Prosentase (%)
6 2 2 2 3 5 20
30 10 10 10 15 25 100
58-62 63-67 68-72 73-77 78-82 83-87 Jumlah
Berdasarkan tabel 4 frekuensi nilai matematika pada siklus 1 dapat dilihat grafik pada gambar 19 : Nilai Siklus I 7 6
6 5
5 4
3
3 si n u rek F
2
2
2
2
63-67
68-72 Nilai
73-77
1 0 58-62
78-82
83-87
Gambar 19. Grafik nilai siklus I Dari data gambar 19, siswa yang memperoleh nilai pada rentang 5862 sebanyak 6 siswa atau 30 %, rentang 63-67, 68-72 dan 73-77 sebanyak 2 siswa atau 10 %, rentang 78-82 sebanyak 3 siswa atau 15 % sedangkan pada rentang tertinggi nilai 83-87 sebanyak 5 siswa atau 25 % siswa yang mencapainya. Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan 20 siswa, 14 siswa atau 70 % memperoleh
commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 6 siswa atau 30% memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 58 dan nilai tertinggi adalah 85, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 72.00. Dari data nilai diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai siklus I meningkat. Pada siklus I, jumlah siswa belajar tuntas sebesar 70%, yang semula pada pra tindakan 50%. c.
Observasi 1) Hasil observasi siswa Adapun diskriptor penilaian aktifitas siswa adalah sebagai berikut: (1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2) Memperhatikan penjelasan guru, (3) Bertanya pada guru, (4) Menjawab pertanyaan guru, (5) Ketepatan mengumpulkan tugas. Dari hasil penelitian pada siklus 1, dapat dilihat hasil observasi siswa (lampiran 38) dapat dibuat tabel 7 Tabel 7. Observasi Keaktifan siswa siklus I Frekuensi Prosentase No Kriteria keaktivitas 1 Sangat Rendah 0 0% 3 15% 2 Rendah 3 Sedang 9 45% 6 30% 4 Tinggi 5 Sangat Tinggi 2 10% Rata – rata 9,1 dengan kriteria “sedang” Berdasarkan tabel 5 nilai observasi pada siklus I dapat dibuat grafik pada gambar 20 Observasi Keaktifan Siswa Siklus I 9
10 8
6
6 or k S
3
4 2 0
2
Keterangan SR : Sangat Rendah R : Rendah S : Sedang T : Tinggi
0
SR
R
S Kriteria
T
ST
commit to user
Gambar 20 Grafik Observasi Aktifitas Siswa Siklus I 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Keterangan kriteria penilaian dapat dijelaskan sebagai berikut: ST (Sangat Tinggi) untuk nilai 5 jika semua aspek terpenuhi; T (Tinggi) untuk nilai 4 jika hanya 4 aspek terpenuhi; S (Sedang) untuk nilai 3 jika hanya 3 aspek terpenuhi; R (Rendah) untuk nilai 2 jika hanya 2 aspek terpenuhi; SR (Sangat Rendah) untuk nilai 1 jika hanya 1 aspek terpenuhi. Dari data pada tabel 7 menunjukkan bahwa 2 siswa atau 10 % tergolong dalam kriteria keaktifan sangat tinggi, 6 siswa atau 30% tergolong dalam kriteria keaktifan tinggi, 9 siswa atau 45% tergolong dalam kriteria keaktifan sedang dan 3 siswa atau 15 % tergolong dalam kriteria rendah. Berdasarkan hasil observasi siswa diatas diperoleh nilai rata-rata 9,1 dengan kriteria sedang. 2) Hasil observasi guru Berdasar dari hasil observasi pada pertemuan pertama dan kedua, maka guru berusaha meningkatan kegiatan pembelajaran. Pada (lampiran 45) hasil penilaian siklus I pertemuan 3 adalah baik, dengan uraian pada kegiatan awal guru telah menggunakan pembukaan pembelajaran
dengan
sangat
tepat,
mengkomunikasikan
tujuan
pembelajaran, menghubungkan materi dengan kegiatan materi dengan pelajaran yang lalu cukup tepat, tepat dalam menghubungkan materi dengan lingkungan sehari-hari untuk memotivasi siswa. Pada kegiatan inti pengamat menilai baik. Guru banyak mendapatkan sorotan dari observer pada aspek: (1) penguasaan alat peraga, (2) bimbingan pada kegiatan siswa, (3) kejelasan penyajian konsep, dan (4) penguasaan kelas. Pengamat menilai baik pada saat kegiatan akhir meliputi: (1) Membimbing siswa diskusi dan membuat kesimpulan, (2) Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang, (3) Memberi tugas pada siswa, (4) Mengadakan evaluasi. Sehingga dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 76,67. Hasil observasi guru dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Tabel 8 : Observasi Guru Siklus I Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 76.67
Pertemuan 1 73.33
No Keterangan 1 Siklus I
Pertemuan 3 80
Rata- rata 76,67
Berdasarkan tabel 6 nilai observasi guru siklus 1 dapat dilihat grafik pada gambar 21 sebagai berikut: Observasi Guru Siklus I 82
80
80 78
76.67
76 or k S
74
73.33
72 70 68
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Gambar 21: Grafik Observasi Guru Siklus I Berdasarkan data observasi guru di atas dapat dilihat bahwa pada pertemuan 1 memperoleh nilai 73,33, pertemuan 2 naik menjadi 76,67, dan pada pertemuan 3 menjadi 80. Dari data observasi guru dapat disimpulkan bahwa nilai observasi guru setiap pertemuan mengalami kenaikan sehingga pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 76,67. d.
Refleksi Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses tindakan, pada materi membaca pecahan, menentukan pecahan senilai, dan operasi hitung pecahan biasa berpenyebut sama telah menunjukkan peningkatan prestasi yang lebih baik, sedangkan pada materi operasi hitung pecahan biasa berpenyebut beda belum menunjukkan perubahan yang signifikan.
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Hasil pengamatan pada proses pembelajaran menunjukkan bahwa masih ada siswa yang kurang mampu mengikuti petunjuk dalam melakukan peragaan menggunakan media kartu domino pecahan. Peningkatan yang terjadi belum memenuhi indikator kinerja yang diharapkan yaitu 80% yang pada siklus I hanya 70%, maka pertemuan ini masih harus di ulang pada siklus selanjutnya. Berdasarkan musyawarah peneliti dengan pengamat, disimpulkan dalam menjelaskan penggunaan media kartu domino pecahan satuan sebaiknya menggunakan kalimat yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh siswa. Disarankan juga oleh pengamat (observer) untuk membagi kelas pada kelompok kecil yaitu 2 siswa dalam satu kelompok serta menggunakan media tambahan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari analisis data dan diskusi dengan pengamat, disimpulkan bahwa pembelajaran siklus I dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II. Untuk siklus II perlu memperhatikan hal-hal: 1) Bagi siswa a)
Masih ada beberapa siswa yang sulit memahami materi operasi hitung pecahan biasa berpenyebut beda.
b) Siswa cukup aktif dalam kegiatan pembelajaran namun masih perlu ditingkatkan lagi. 2) Bagi Guru a)
Guru sebaiknya membagi kelompok kedalam kelompok kecil agar lebih efektif.
b) Guru memotivasi siswa dan memberikan bantuan jika diperlukan, terutama siswa bagi yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pentunjuk. c)
Guru harus lebih memotivasi siswa untuk mengemukakan pendapat maupun menanggapi dalam diskusi.
d) Guru
harus
memperhatikan
waktu
pelaksanaan.
commit to user 58
yang
digunakan
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
e)
Dalam menyampaikan cara penggunaan media satuan luas hendaknya lebih sederhana dan mudah dipahami serta diikuti oleh siswa.
f)
Dalam menyampaikan materi hendaknya menggunakan media tambahan agar pembelajaran lebih menarik. 4. Tindakan Siklus II
Tindakan Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan (175 menit) selama 2 minggu di bulan Mei 2010. Adapun tahap-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut : a.
Perencanaan Setelah dilakukan pemerikasaan lebih lanjutan pada hasil observasi guru, siswa dan lembar kerja siswa, ternyata sebagian siswa masih mengalami kesulitan
memami
konsep
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Berdasarkan kesulitan-kesulitan tersebut, guru kelas berkoordinasi dengan guru pengamat sepakat untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki guru dalam melaksanakan tindakan pada siklus II sebagai upaya untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada, yaitu sebagai berikut: 1) Perbaikan strategi pembelajaran dalam menggunakan media, yaitu dengan menggunakan
bantuan
LCD
untuk
memutas
CD
pembelajaran.
CD pembelajaran berisi tentang kartu domino pecahan dan konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan. 2) Perbaikan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu pada saat diskusi yang awalnya masing-masing kelompok siswa berjumlah 4 siswa dijadikan setiap kelompok berjumlah 2 siswa. Pada dasarnya langkah yang dilakukakan untuk siklus II adalah sama dengan
siklus
sebelumnya
yaitu
guru
melakukan
langkah-langkah
menentukan pokok bahasan dari materi yang diajarkan, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyediakan media kartu domino pecahan, buku paket,dan LKS, menyiapkan lembar observasi aktifitas belajar dan alat evaluasi kemampuan siswa.
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Dengan berpedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2007
V,
Kelas
peneliti
melakukan
langkah-langkah
perencanaan
pembelajaran materi menghitung pecahan menggunakan media kartu domino pecahan, Rencana pelakasaan pembelajaran pada siklus II ini dapat diuraikan sebagai berikut : Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam memecahkan masalah. Kompetensi Dasar : Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan. Indikator : 1) Menentukan nilai pecahan pada gambar 2) Menentukan pecahan yang senilai 3) Melakukan operasi penjumlahan pecahan campuran berpenyebut sama 4) Melakukan operasi pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama 5) Melakukan operasi penjumlahan pecahan campuran berpenyebut beda 6) Melakukan operasi pengurangan pecahan campuran berpenyebut beda 7) Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan. Rencana Tindakan : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru menyusun RPP selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu
2 x 35 menit. RPP yang disusun meliputi standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi
pembelajaran,
metode
pembelajaran,
langkah-langkah
pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan penilaian. 2) Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung Fasilitas dan sarana yang dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah: a)
Ruang kelas didesain secara klasikal. Pada saat diskusi kelompok, meja dan kursi disusun secara berkelompok untuk mempermudah siswa bekerjasama.
b) Menyiapkan media kartu domino pecahan. Selain itu, dipersiapkan alat multimedia, diantaranya: laptop, LCD Proyektor, dan Speaker
commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
aktif. Kamera digital disiapkan sebagai sarana dokumentasi proses pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. 3) Menyiapkan Lembar Pengamatan dan Lembar Penilaian Lembar pengamatan digunakan untuk merekam segala aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti juga menyusun lembar observasi guru yang berupa Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Sedangkan untuk lembar penilaian disusun berdasarkan pada kisi-kisi soal yang telah disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang dicapai. Lembar penilaian berupa tes individu. Adapun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selengkapnya terlampir. b.
Pelaksanaan Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino pecahan sesuai rancana yang telah disusun. Siklus dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. 1) Pertemuan 1 Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 April 2010. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi. Setelah berdoa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan pada siklus I pertemuan 1 mengenai membaca pecahan dan mencari pecahan yang senilai. Adapun langkah-langkah pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a)
Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi. Setelah berdoa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan pada siklus I pertemuan 1 mengenai membaca pecahan dan mencari pecahan yang senilai.
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
b) Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (1) Eksplorasi Siswa
menyimak
materi
tentang
membaca
dan
menentukan pecahan yang senilai dengan menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan cara membaca pecahan dan menentukan pecahan yang senilai. Karena pada siklus I hanya menggunakan media kartu domino pecahan maka dalam menyampaikan materi guru menggunakan CD Pembelajaran. (2) Elaborasi Guru menjelaskan cara membaca dan mencari pecahan senilai dengan kartu domino pecahan. Dalam pembelajaran, penggunaan media kartu domino pecahan dilakukan secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Dengan menggunakan media tambahan yang berupa LCD, guru menyampaikan materi.Dengan adanya tambahan media tersebut, pemantapan materi lebih baik dan materi diserap dengan baik oleh siswa. Guru menulis sebuah pecahan dipapan tulis. Kemudian guru menempelkan contoh kartu domino dipapan tulis. Kemudian guru menjelaskan cara mencari pecahan yang mempunyai nilai pecahan yang sama. Setelah menjelaskan, kemudian salah satu siswa mencari pecahan yang senilai di papan tulis tersebut. Kemudian guru memberikan media kartu domino kepada masing-masing kelompok. Melalui kerja kelompok, siswa terpacu untuk menggunakan kartu domino pecahan. Dalam menggunakan media, siswa bisa saling membantu dalam menggunakan kartu domino.
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Gambar 22. Kartu Domino Pecahan Pada kartu diatas telah dipasangkan pecahan
dan
Persamaan pecahan dapat dicari dengan menggunakan cara mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan yang sama atau mengalikan pecahan tersebut dengan pecahan yang nilainya sama dengan satu. Rumus: =
dengan
=1
Maka,
= Jadi pembilang dan penyebut dikalikan 2 Dengan menggunakan media kartu domino pecahan maka siswa dapat membaca dan mencari pecahan senilai secara berulang-ulang. Dengan kegiatan berulang-ulang tersebut maka secara tidak langsung pemantapan kemampuan siswa akan naik. Untuk mengetahui keberhasilan dan kemampuan siswa, guru memberi tugas kepada beberapa siswa untuk mengerjakan soalsoal dipapan tulis. Kemudian guru membagikan lembar kerja untuk didiskusikan dan dikerjakan secara kelompok membahas cara membaca pecahan dan mencari pecahan yang senilai. Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan untuk dibahas bersama.
commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
(3) Konfirmasi Pada
proses
konfirmasi,
siswa
bersama
guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang didasarkan atas beberapa sumber belajar. c)
Kegiatan Penutup Siswa diberikan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru kemudian memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa dan dikerjakan secara individu. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah
2) Pertemuan 2 Pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 Mei 2010. Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan indikator melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama. Adapun langkahlangkah pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a)
Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi. Setelah berdoa, guru mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan pada siklus I pertemuan 2 mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama. Setelah kegiatan apersepsi tersebut, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b) Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (1) Eksplorasi Siswa menyimak materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama dengan
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan cara menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut sama. Karena pada siklus I hanya menggunakan media kartu domino pecahan maka dalam menyampaikan materi guru menggunakan CD Pembelajaran (2) Elaborasi Dalam pembelajaran, siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa. Pada siklus I, guru menyampaikan materi secara langsung, tetapi pada siklus ke-2 menggunakan media tambahan berupa LCD. Penggunaan LCD sangat berpengaruh untuk menambah motivasi belajar siswa. Dalam pembelajaran, guru tidak hanya menjelaskan penjumlahan pecahan biasa melainkan penjumlahan pecahan campuran. Sambil menyampaikan materi, guru membagikan kartu domino kepada setiap kelompok. Dalam menggunakan media, siswa bisa saling membantu dalam menggunakan kartu domino. Dalam
penjumlahan
tersebut
ditemukan
rumus
penjumlahan senilai yaitu + = Dalam pembelajaran ini tidak hanya pecahan biasa melainkan pecahan campuran. Dalam menghitung pecahan campuran tetap menggunakan rumus menghitung pecahan biasa tetapi pecahan campuran tersebut harus diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa dengan cara: Pecahan campuran berbentuk a Rumus mengubah pecahan biasa menjadi pecahan biasa a =
commit to user 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Setelah
diubah
menjadi
pecahan
biasa
maka
penjumlahan dan pengurangan dapat dilakuan dengan rumus penjumlahan
dan
pengurangan
pecahan
biasa.
Dengan
menggunakan media kartu domino pecahan maka siswa dapat menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama secara berulang-ulang. Untuk mengetahui keberhasilan dan kemampuan siswa, guru memberi tugas kepada beberapa siswa untuk mengerjakan soal-soal di papan tulis. Kemudian guru membagikan lembar kerja untuk didiskusikan dan dikerjakan secara kelompok membahas cara menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan untuk dibahas bersama. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sehingga setiap kelompok dapat memberikan pendapat kelompok masing-masing. Setelah semua membacakan hasil diskusi baru didiskusikan bersama untuk mencari kesimpulan tentang cara menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut sama. Kegiatan selanjutnya guru memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah. (3) Konfirmasi Pada
proses
konfirmasi,
siswa
bersama
guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang didasarkan atas beberapa sumber belajar c)
Kegiatan Penutup Siswa diberikan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru kemudian memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa dan dikerjakan secara individu.
commit to user 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
3) Pertemuan ke 3 Pertemuan ke 3 Dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 Mei 2010. Materi yang diajarkan adalah penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan indikator melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut beda dan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pecahan. Adapun langkah-langkah pembelajaran mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a)
Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan berdoa bersama dan absensi. Kemudian, guru mengadakan tanya jawab tentang tentang materi yang telah diajarkan mengenai penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut beda. Sebagai awal kegiatan, guru mengulang kembali materi pelajaran KPK. mengurangkan pecahan,
Dalam
pecahan tersebut
menjumlahkan dan harus mempunyai
penyebut yang sama. Agar penyebut sama maka digunakan prisip KPK. b) Kegiatan Inti Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. (1) Eksplorasi Siswa menyimak materi tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut beda dengan menggunakan media kartu domino pecahan. Setelah menyimak materi, guru menyuruh siswa mendiskripsikan menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan campuran berpenyebut beda. Karena pada siklus I hanya menggunakan media kartu domino pecahan maka dalam menyampaikan materi guru menggunakan CD Pembelajaran
commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
(2) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 2 siswa. Guru menyampaikan materi tentang penjumlahan dan pengurangan berpenyebut beda dengan bantuan media LCD. Guru memberikan 1 lembar kertas diskusi yang berisi contoh soal kepada masing-masing kelompok. Siswa berdiskusi untuk mengerjakan soal pecahan berpenyebut beda tersebut secara kelompok serta dengan bimbingan guru. Setelah siswa menemukan KPK dari penyebut pecahan tersebut maka pecahan berpenyebut beda tersebut dapat dijumlahkan dan dikurangkan. Prinsip penjumlahan dan pengurangan telah didiskusikan pada pertemuan ke-2. Dalam pembelajaran ini tidak hanya pecahan biasa melainkan pecahan campuran. Dalam menghitung pecahan campuran tetap menggunakan rumus menghitung pecahan biasa tetapi pecahan campuran tersebut harus diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa dengan cara: Pecahan campuran berbentuk a Rumus mengubah pecahan biasa menjadi pecahan biasa a = Dalam menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut beda, pecahan tersebut harus mempunyai penyebut yang sama. Agar penyebut sama maka digunakan prisip KPK. Untuk mengerjakan soal tersebut dapat menggunakan rumus : +
=
commit to user 68
+
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Atau dengan mencari KPK dari penyebut b dan d. Dalam rumus pengurangan pecahan berpenyebut beda, dapat diperoleh rumus: −
=
−
Setelah selesai dikerjakan, lembar diskusi dikumpulkan untuk
dibahas
bersama.
Masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya sehingga setiap kelompok dapat memberikan pendapat kelompok masing-masing. Setelah semua membacakan hasil diskusi baru didiskusikan bersama untuk mencari kesimpulan tentang cara menjumlahkan dan mengurangkan pecahan berpenyebut beda. Kegiatan selanjutnya guru memberikan evaluasi kepada siswa secara individu. (3) Konfirmasi Pada
proses
konfirmasi,
siswa
bersama
guru
mengevaluasi hasil diskusi. Kemudian guru memberikan umpan balik positif dan konfirmasi tentang hasil diskusi yang didasarkan atas beberapa sumber belajar. c)
Kegiatan Penutup Siswa diberikan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa dengan bantuan guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru kemudian memberikan evaluasi dengan lembar evaluasi pada siswa dan dikerjakan secara individu. Dari hasil tes pada pertemuan 1, 2, dan 3 diperoleh nilai siklus II.
Data hasil nilai siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:
commit to user 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Tabel 9. Nilai Siklus II NO
SISWA
1 3711 2 3725 3 3726 4 3727 5 3729 6 3733 7 3740 8 3741 9 3745 10 3746 11 3748 12 3749 13 3750 14 3751 15 3753 16 3754 17 3755 18 3756 19 3757 20 3760 Jumlah Rata-rata Nilai Terendah Nilai Tertinggi Siswa Belajar Tuntas
PERTEMUAN 1 65 70 65 70 65 80 100 100 100 75 85 85 85 85 65 80 80 70 80 75 1580 79
PERTEMUAN 2 60 70 65 70 60 80 90 90 100 75 90 90 80 90 65 85 90 80 75 75 1580 79
PERTE- RATAKETUNTASAN MUAN 3 RATA 55 65 60 65 60 70 95 90 90 60 90 95 70 75 65 80 85 65 70 75 1480 74
60 68 63 68 62 77 95 93 97 70 88 90 78 83 65 82 85 72 75 75 1547 77,33 60 97 90%
Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Dari data nilai siswa siklus II, dapat dibuat frekuensi nilai siswa siklus II pada tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Frekuensi nilai siswa siklus II No 1 2 3 4 5 6
Nilai Frekuensi 60-65 4 3 66-71 4 72-77 3 78-83 84-89 2 commit to user 4 90-95 70
Prosentase (%) 20 15 20 15 10 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
20
Jumlah
commit to user 71
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
Berdasarkan Tabel 10 dapat dibuat grafik nilai siklus II seperti gambar 23: Nilai Siklus II 5 4 3
4
4 3
4 3 2
2 si n u rek F
1 0 60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95 Nilai
Gambar 23. Grafik Nilai Siklus II
Dari data gambar 23, siswa yang memperoleh nilai pada rentang 60-65 sebanyak 4 siswa atau 20 %, rentang 66-71 sebanyak 3 siswa atau 15 %, 72-77 sebanyak 4 siswa atau 20%, 78-83 sebanyak 3 siswa atau 15 %, 84-89 sebanyak sebanyak 2 siswa atau 10% dan 90-95 sebanyak 4 siswa atau 20 %. Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II, siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan 20 siswa, 18 siswa atau 70 % memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 2 siswa atau 10% memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi adalah 95, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 77,33. Dari data nilai diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai siklus II meningkat. Pada siklus II, jumlah siswa belajar tuntas sebesar 90%, yang semula pada siklus I sebesar 70%. c.
Observasi 1) Hasil observasi bagi siswa Data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II (lampiran 42) dapat diuraikan pada tabel 8:
commit to user 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
Tabel 11. Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Prosentasi Kriteria Frekuensi No (%) 0 0 1 Sangat Rendah 2 Rendah 0 0 5 25 3 Sedang 4 Tinggi 8 40 5 Sangat Tinggi 7 35 20 100 Jumlah 11,3 dengan kriteria Rata-rata “tinggi” Berdasarkan tabel 8 nilai observasi pada siklus II dapat dibuat grafik pada gambar 24 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
or k S
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
8 7 5
0
0
SR
R
C
T
Keterangan: SR : Sangat Rendah R : Rendah S : Sedang T : Tinggi
ST
Kriteria Gambar 24 Grafik Observasi Aktifitas Siswa Siklus II Keterangan kriteria penilaian dapat dijelaskan sebagai berikut: ST (Sangat Tinggi) untuk nilai 5 jika semua aspek terpenuhi; T (Tinggi) untuk nilai 4 jika hanya 4 aspek terpenuhi; S (Sedang) untuk nilai 3 jika hanya 3 aspek terpenuhi; R (Rendah) untuk nilai 2 jika hanya 2 aspek terpenuhi; SR (Sangat Rendah) untuk nilai 1 jika hanya 1 aspek terpenuhi. Dari data pada tabel 3 menunjukkan bahwa 7 siswa atau 35 % tergolong dalam kriteria keaktifan sangat tinggi, 8 siswa atau 40% tergolong dalam kriteria keaktifan tinggi, dan 5 siswa atau 25% tergolong dalam kriteria keaktifan sedang. Berdasarkan hasil observasi siswa diatas diperoleh nilai rata-rata 11,3 dengan kriteria tinggi.
commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
2) Hasil observasi bagi guru Berdasar dari hasil observasi pada pertemuan pertama dan kedua, maka guru berusaha meningkatan kegiatan pembelajaran. Pada lampiran 48 hasil penilaian siklus II pertemuan 3 adalah baik, dengan uraian pada kegiatan awal guru telah menggunakan pembukaan pembelajaran
dengan
sangat
tepat,
mengkomunikasikan
tujuan
pembelajaran, menghubungkan materi dengan kegiatan materi dengan pelajaran yang lalu cukup tepat, tepat dalam menghubungkan materi dengan lingkungan sehari-hari untuk memotivasi siswa. Pada kegiatan inti pengamat menilai baik. Pada siklus I Guru banyak mendapatkan sorotan dari observer, akan tetapi pada siklus II aspek: (1) penguasaan alat peraga, (2) bimbingan pada kegiatan siswa, (3) kejelasan penyajian konsep, (4) penguasaan kelas telah dilaksanakan dengan baik. Pengamat menilai pada saat kegiatan akhir meliputi: (1) Membimbing siswa diskusi dan membuat kesimpulan, (2) Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang, (3) Memberi tugas pada siswa, (4) Mengadakan evaluasi. Sehingga dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 85,56. Hasil observsi guru dapat dilihat pada tabel 12 Tabel 12. Observasi Guru Siklus II Observasi Guru Siklus II No Keterangan 1
Siklus II
Pertemuan 1 81.67
Pertemuan 2 85
Pertemuan 3 90
Rata-rata 86,56
Berdasarkan tabel 9 nilai observasi guru siklus 1 dapat dilihat grafik pada gambar 25:
commit to user 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
Observasi Guru Siklus II
or k S
92 90 88 86 84 82 80 78 76
90
85 81.67
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Gambar 25. Grafik Nilai Observasi Guru Siklus II Berdasarkan data observasi guru di atas dapat dilihat bahwa pada pertemuan 1 memperoleh nilai 81,67, pertemuan 2 naik menjadi 85, dan pada pertemuan 3 menjadi 90. Dari nilai observasi guru pertemuan 1, 2, dan 3, siklus II diperoleh nilai rata-rata 86,56 d.
Refleksi Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan untuk dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses tindakan, pada materi membaca pecahan, menentukan pecahan senilai, dan operasi hitung pecahan campuran berpenyebut sama dan berpenyebut beda telah menunjukkan peningkatan kemampuan yang lebih baik. Berdasarkan penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan menghitung pecahan siswa disetiap indikator sama atau melebihi target pada indikator keberhasilan, yaitu lebih dari atau sama dengan 80%. Maka peningkatan kemapuan menghitung pecahan melalui media kartu domino pecahan yang telah dilaksanakan selama 2 siklus sudah dikatakan berhasil pada siklus II. Hal ini dapat diamati dari setiap siklusnya kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V selalu mengalami peningkatan, dan pada siklus II tingkat kemampuan menghitung pecahan siswa sudah melebihi target minimal. Sehingga, penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Namun guru harus terus melaksanakan bimbingan belajar untuk
commit to user 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
mempertahankan keaktifan, partisipasi, dan suasana di kelas V sebagai tindak lanjut. B. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa menghitung pecahan dengan menggunakan media kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri I Sanan. 1.
Perkembangan nilai siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 (lampiran 34) dapat dilihat tabel 13 : Tabel 13. Perkembangan Nilai Siswa Keterangan
Rata-rata nilai
Pra Tindakan
Siklus I
Siklus II
67,5
72
77,33
Dari tabel 10 maka dapat digambarkan grafik perkembangan nilai siswa dari pra tindakan hingga siklus I dan siklus II, yaitu dapat dilihat pada gambar 26: Perkembangan Nilai Siswa 80
77.33
75 70
72 67.5
or k S
65 60
Pra
Siklus I
Siklus II
Gambar 26. Perkembangan Nilai Siswa Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II Berdasarkan perkembangan nilai siswa, merefleksikan bahwa peningkatan kemampuan menghitung pecahan melalui media kartu domino pecahan dinyatakan berhasil karena secara klasikal telah menunjukkan peningkatan kemampuan siswa kelas V dalam penghitung pecahan. Peningkatan kemapuan menghitung pecahan tersebut tercapai secara bertahap. Dimulai dari nilai pra tindakan ternyata kemampuan menghitung pecahan siswa hanya mencapai 50% dari KKM yang telah ditetapkan. Hal ini
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
dapat dilihat bahwa siswa yang mendapat nilai yang memenuhi KKM hanya 10 siswa sedangkan yang tidak memenuhi KKM berjumlah 10 siswa. Rata-rata nilai siswa pada pra tindakan adalah adalah 67,50. Maka dapat dikatakan kemampuan menghitung pecahan siswa sangat kurang. Peningkatan kemapuan menghitung pecahan tersebut tercapai secara bertahap. Dimulai dari pelaksanaan siklus I pertemuan ke-1 ternyata tingkat kemampuan siswa berdasarkan hasil tes siswa mencapai 85% dengan nilai rata-rata 73,5. Kemudian pada pertemuan yang ke-2 tingkat kemampuan siswa mencapai 75% dengan nilai rata-rata 72,75. Pada pertemuan k-3 tingkat kemampuan menghitung siswa mencapai 70% dengan nilai rata-rata 70. Dari nilai siswa tersebut diperoleh nilai rata-rata pada silkus I yaitu 72 dengan prosentase 70%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghitung pecahan siswa sudah meningkat yang semula dari nilai pra tindakan diperoleh nilai rata-rata 67,5 dengan prosentase 50% dan pada siklus I nilai rata-rata naik menjadi 72 dengan prosentase 70%. Hasil nilai siswa pada proses pembelajaran menunjukkan bahwa masih ada siswa yang kurang mampu mengikuti petunjuk dalam melakukan peragaan menggunakan media kartu domino pecahan. Peningkatan yang terjadi belum memenuhi indikator kinerja yang diharapkan yaitu 80% yang pada siklus I hanya 70%. Berdasarkan hasil tersebut peneliti melakukan perbaikan pada siklus II dengan membagi kelas pada kelompok kecil yaitu 2 siswa dalam satu kelompok serta menggunakan media tambahan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tingkat kemampuan siswa berdasarkan tes siswa pada siklus III tampak semakin meningkat yaitu pertemuan ke-1 nilai rata-rata 79 dengan prosentase 100%. Pada pertemuan ke-2 nilai rata-rata 79 dengan prosentase 90%. Sedangkan pada pertemuan ke-3 nilai rata-rata 74 dengan prosentase 80 %. Dari nilai siswa tersebut diperoleh nilai rata-rata pada silkus II yaitu 77,33 dengan prosentase 90%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menghitung pecahan siswa sudah meningkat yang semula dari nilai siklus I diperoleh nilai rata-rata 72 dengan prosentase 70% dan pada
commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
siklus II nilai rata-rata naik menjadi
77,33 dengan prosentase 90%.
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus III dipandang sudah cukup. Dengan demikian hipotesis tindakan dan indikator kinerja sudah dapat dicapai, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Melalui keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan media kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan menghitung pecahan siswa. Hal ini terlihat jelas dengan adanya peningkatan nilai siswa dicapai dari pra tindakan sampai siklus II. Dengan demikian dapat dibuat suatu rekomendasi bahwa terjadi peningkatan kemampuan menghitung pecahan siswa melalui media kartu domino pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan tahun pelajaran 2009/ 2010. 2.
Perkembangan hasil observasi terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada tabel 14: Tabel 14. Perkembangan Keaktifan Siswa Keterangan Skor/ Kriteria
Siklus I
Siklus II
9,1/ Sedang
11,3/ Tinggi
Dari tabel 14 dapat digambarkan grafik pada gambar 24: Perkembangan Keaktifan Siswa 15 10 or k S
11.3
9.1
5 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 27. Grafik Perkembangan Keaktifan Siswa a. Perkembangan rata-rata nilai observasi siswa dari siklus I hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu siklus I dengan rata-rata nilai 9,1 dan pada siklus II dengan rata-rata nilai 11.3
commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
3.
Perkembangan hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada tabel 15: Tabel 15. Perkembangan Observasi Aktifitas Guru Keterangan Guru
Siklus I
Siklus II
76,67
85,56
Dari tabel 15 dapat digambarkan grafik pada gambar 28:
Observasi Guru
or k S
90 85 80 75 70
85.56 76.67
Siklus I
Siklus II
Gambar 28. Grafik Perkembangan Observasi Aktifitas Guru Hasil observasi terhadap guru menunjukkan adanya peningkatan yaitu rata-rata nilai dari siklus I 76.67 dan siklus II 85,56.
commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil Penelitian yang dilakukan dalam 2 siklus dapat disimpulkan penggunaan media kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan menghitung menghitung pecahan, terlihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 67,5; siklus I 72; dan pada siklus II naik menjadi 77,33. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 63) pada tes awal 50% siswa tuntas, tes siklus I 70% siswa dan pada tes siklus II 90% siswa tuntas. B. Implikasi Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran dengan penggunaan media kartu domino pecahan dalam pembelajaran menghitung pecahan. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 April 2010, Kamis tanggal 22 April 2010 dan Senin 26 April 2010. Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 April 2010, Senin tanggal 17 Mei 2010 dan Kamis tanggal 20 Mei 2010. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang. Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan kemempuan menghitung pecahan baik secara teoretis maupun secara praktis. 1.
Implikasi Teoretis Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan media kartu domino pecahan dapat meningkatkan kemampuan menghitung siswa serta mendapatkan respon positif dari siswa, hal tersebut dapat ditinjau dari hal berikut :
commit to user 79
79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
a.
Pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino pecahan meningkatkan
kemampuan
menghitung
penggunaan media melibatkan
pecahan
siswa
karena
keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, dan penghargaan dari guru saat siswa berhasil melakukan kegiatan dengan baik. Secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kontrol waktu. Prosentase kemampuan menghitung siswa meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa mencetuskan pendapat, mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu mendemonstrasikan, kerjasama dengan kelompok meningkat, dan menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi lebih menyenangkan dan kemampuan menghitung pecahan siswa kelas V SD Negeri I Sanan meningkat. b.
Menggunakan media kartu domino pecahan secara tepat sehingga kemampuan menghitung pecahan siswa meningkat. Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan
prestasi belajar siswa melalui pembelajaran tematik dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran IPA kepada siswa. 2.
Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan kemampuan belajar siswa yang akan dicapai. Kemampuan siswa dapat ditingkatkan dengan media yang tepat bagi siswa. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino pecahan dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk mengatasi masalah kemampuan menghitung
commit to user 80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin. C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penggunaan media kartu domino pecahan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Sanan tahun pelajaran 2009 / 2010. Saran-saran yang dapat diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan dan meningkatkan kompetensi peserta didik SD Negeri 1 Sanan adalah : 1.
Bagi Siswa a.
Untuk memudahkan siswa dalam menerima materi tentang menghitung pecahan.
b. 1.
Untuk meningkatkan kemampuan menghitung pecahan.
Bagi Guru Untuk meningkatkan kemampuan menghitung pecahan disarankan menggunakan media kartu domino pecahan.
b) Bagi Sekolah Class-room action and research dapat membantu meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
commit to user 81