PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENILIAN KINERJA MELALUI KEGIATAN KERJA KELOMPOK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BANYUWANGI Rini Hastuti Pengawas TK/SD pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banyuwangi Jl. KH. Agus Salim No:5 Banyuwangi Email:
[email protected]
Abstract The problem underlying the research is still low ability of teachers in SDN 2 Karangrejo in calculating the teacher’s performance assessment. The purpose of the research is to improve the motivation and the ability to calculate teacher’s performance assessment through Kerja kelompok for Teachers SDN 2 Karangrejo Banyuwangi second semester academic year 2013/2014. The research was conducted collaboratively with colleagues/collaborative through two (2) cycles. The results showed that the implementation of the Kerja kelompok about PKG can increase the motivation and the ability to calculate teacher’s performance assessment through the kerja kelompok for teachers SD 2 Karangrejo Banyuwangi second semester academic year 2013/2014. Keywords: ability to calculate, teacher’s performance assessment, workshop. Salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Oleh karena itu setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan perhatian besar kepada peningkatan guru. Peningkatan kualitas guru tentu didasarkan pada bagaimana guru tersebut dapat melalukan kinerja nya secara lebih profesional. Kinerja guru merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Kinerja guru sesuai aturan baru yaitu Permenpan dan RB No.16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya setiap tahun harus dinilai melalui pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru).PK Guru dimaksudkan untuk menemukan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, sehingga memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga profesional. Oleh karena itu, untuk meyakinkan bahwa setiap guru adalah seorang profesional di bidangnya dan sebagai penghargaan atas prestasi kerjanya maka semua guru harus mengerti, memahami dan menghitung PK Guru itu sendiri. Kenyataan umum kemampuan menghitung PK Guru SD Negeri 2 Karangrejo masih 974
975
JPPI, Jilid 6, Nomor 9, Edisi Oktober 2014, hlm: 901-1020
rendah. Hal itu didasarkan hasil tes kemampuan menghitung PK Guru pada awal tahun pelajaran 2013/2014 yang telah dilakukan peneliti diperoleh hasil nilai rata-rata tes sebesar 53, guru yang nilai tesnya mencapai kriteria tuntas baru sebanyak 6 orang atau 19% dan selebihnya sebanyak 26 orang atau 81% belum tuntas. Penyebab terjadinya hal tersebut antara lain masih rendahnya motivasi untuk mengikuti pelatihan dan mengembangkan profesinya serta sebagaian besar guru merasa puas dengan kinerja yang telah diperolehnya, sehingga perlu memaksimalkan pembinaan pengembangan profesi guru yang dilakukan oleh kepala sekolah melalui kegiatan kerja kelompok tentang Penilaian Kinerja Guru Tujuan Penelitian: (1) Meningkatkan motivasi guru-guru SD Negeri 2 Karangrejo Kabupaten Banyuwangi untuk menghitung Penilaian Kinerja Guru (PKG) melalui Kerja kelompok Penilaian Kinerja Guru pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. KAJIAN TEORI Tanggung jawab kepala sekolah dalam melaksanakan penilaian kinerja guru sebagaimana diamanatkan Permenpan dan RB No.16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Aspek yang Dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru: (a) Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan
menilai, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian. (b) Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil evaluasi pembimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan. (c) Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi 2, yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka. Dalam konteks motivasi yang dimiliki guru dalam rangka mengikuti kegiatan kerja kelompok Penilaian Kinerja Guru adalah merupakan dorongan atau keinginan yang berasal dari kepribadian dan sikap guru untuk mempelajari dan mengerjakan latihan menghitung PKG selama kegiatan kerja kelompok berlangsung dikarenakan adanya rangsangan dalam rangka meningkatkan kinerja guru itu sendiri. Pengertian kemampuan guru menghitung Penilaian Kinerja Guru merupakan kemampuan yang dimiliki guru untuk melakukan pengerjaan menghitung seperti menjumlah, mengurang, mengalikan, membagi, dan lain-lain serta kemampuan memanipulasi bilanganbilangan dan lambang-lambang yang terdapat pada instrumen, prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan untuk perhitungan Penilaian Kinerja Guru dan tugas tambahannya.
Rini Hastuti, Peningkatan Kemampuan Menghitung…
Kerja kelompok adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk membahas materi yang up to date yang dihadapi guru dan sekolah menentukan sendiri tentang jadwal, nara sumber, biaya dan tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan kerja kelompok itu sendiridisamping peserta wajib membuat produk hasil pelatihan kerja kelompok Prosedur pelaksanaan kerja kelompok Penilaian Kinerja Guru yang diselenggarakan SD Negeri 2 Karangrejo Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 meliputi: (1) Perencanaan, hal-hal yang dilakukan untuk merencanakan kerja kelompok PKG adalah: (a) Menetapkan materi kerja kelompok PKG, jadwal dan tempat kegiatan dan nara sumber. (b) Penyusun panitia penyelenggara kerja kelompok PKG. (c) Membuat dan mengajukan proposal kegiatan kerja kelompok PKG kepada Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi. (d) Mengajukan permohonan kesediaan Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi, Pengawas SD dan kepala sekolah untuk menjadi nara sumber kegiatan kerja kelompok PKG. (2) Pelaksanaan. Kegiatan kerja kelompok PKG dilaksanakan selama 6 (enam) pertemuan tatap muka dengan kegiatan penyampaian materi, diskusi, simulasi, latihan dan penilaian/tes kemampuan menghitung. Terdapat 5 (lima) materi kerja kelompok PKG, antara lain: (a) Kebijakan umum pendidikan Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi. (b) Overview PK Guru dan PKB. (c) Mekanisme PK Guru dan tugas tambahan. (d) Simulasi dan verifikasi PK Guru. (e) Perhitungan PK Guru dan tugas tambahan. (3) Penilaian/Evaluasi, penilaian dilakukan untuk menilai kemampuan guru dalam menghitung
976
PKG dan menilai keberhasilan proses kegiatan kerja kelompok itu sendiri. Penilaian kemampuan guru menghitung PKG dilakukan sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada materi menghitung PK Guru dan materi PK tugas tambahan. Sedangkan penilaian proses kegiatan kerja kelompok dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan kelemahan proses kegiatan kerja kelompok berlangsung. (4) Pelaporan, setelah kegiatan kerja kelompok PKG selesai diselenggarakan, paling lambat 1 (satu) minggu pihak sekolah dan panitia penyelenggara kerja kelompok PKG menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan kerja kelompok PKG kepada Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi, Pengawas SD dan komite sekolah. METODE PENELITIAN Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah bertempat di SD Negeri 2 Karangrejo Kabupaten Banyuwangi. Waktu pelaksanaan adalah pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014, yaitu sejak tanggal 8 Januari 2014 s.d. 25 Juni 2014. Subjek Penelitian Tindakan Sekolah ini adalah guru-guru berstatus Pegawai Negeri Sipil di SD Negeri 2 Karangrejo Kabupaten Banyuwangi berjumlah 32 orang guru yang terdiri 19 laki-laki dan 13 perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian tindakansekolah ini menggunakan 3 (tiga) jenis teknik pengumpulan data, antara lain: (a) Pengamatan. Teknik pengamatan dilakukan peneliti dan teman sejawat/kolaborator dengan
977
JPPI, Jilid 6, Nomor 9, Edisi Oktober 2014, hlm: 901-1020
menggunakan instrumen lembar pengamatan untuk mengukur besarnya motivasi guru peserta kerja kelompok tentang PKG di SD Negeri 2 Karangrejo dalam meningkatkan kemampuan menghitung PKG. Instrumen lembar pengamatan motivasi disusun berdasarkan kisi-kisi lembar pengamatan yang berisi 8 (delapan) indikator pengamatan motivasi, yaitu: (1) dorongan untuk memperoleh bekal pengetahuan materi PKG, (2) dorongan untuk memperoleh keterampilan menghitung PKG, (3) dorongan untuk meningkatkan kinerja guru melalui instrumen PKG, (4) dorongan untuk belajar bersama dengan peserta Kerja kelompok dalam menghitung PKG, (5) dorongan ingin tahu bagaimana cara menghitung PKG yang benar, (6)dorongan ingin berlatih bersama mengerjakan soal latihan menghitung PKG, (7) dorongan ingin memperoleh hasil PKG sebagai modal angka kredit kenaikan pangkat dan (8) dorongan ingin memperoleh kepuasan kerja sebagai guru melalui PKG. (b) Tes. Teknik tes yang dilakukan peneliti pada penelitian tindakan sekolah digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan menghitung penilaian kinerja guru bagi peserta kerja kelompok tentang PKG di SD Negeri 2 Karangrejo. Intrumen tes menggunakan soal berbentuk soal uraian yang masing masing soal mempunyai bobot skor yang berbeda. (c) Dokumentasi. Teknik dokumentasi ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang dokumen kemampuan menghitung PK Guru dan PK tugas tambahan yang berupa hasil pekerjaan guru peserta kerja kelompok selama kegiatan kerja
kelompok tentang PKG berlangsung. Teknik ini juga digunakan untuk memperoleh dokumen pendukung lain terkait dengan penelitian tindakan sekolah ini antara lain: dokumen perizinan PTS, bahan materi kerja kelompok tentang PKG, soal-soal tes kemampuan menghitung PKG dan foto-foto kegiatan penelitian tindakan sekolah. Dalam penelitian tindakan sekolah ini terdapat dua data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti. Kedua data tersebut adalah: (1) Motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG. Analisis data yang digunakan untuk mengukur besarnya motivasi guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam meningkatkan kemampuan menghitung PKG menggunakan teknik pengamatan dengan instrumen lembar pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG. Pada lembar pengamatan terdapat 8 (delapan) indikator pengamatan motivasi dan skor. Pemberian skor menggunakan rentang skor 0, 1 dan 2 pada setiap indikator pengamatan. Skor 0 diberikan jika tidak tampak adanya perilaku atau sikap sesuai indikator pengamatan motivasi, skor 1 diberikan jika cukup tampak adanya perilaku atau sikap sesuai indikator pengamatan motivasi dan skor 2 diberikan jika diberikan jika selalu tampak adanya perilaku atau sikap sesuai indikator pengamatan motivasinya. Selanjutnya semua skor perolehan pada kedelapan indikator dijumlah dan dihitung besarnya persentase serta ditentukan kriteria motivasinya. Terdapat 4 (empat) kriteria motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG yaitu rentang persentase 0%-25% kriteria motivasinya kurang, 26%-50%
Rini Hastuti, Peningkatan Kemampuan Menghitung…
kriterianya sedang, 51%-75% kriterianya cukup dan 76%-100% kriterianya baik. (2) Kemampuan menghitung Penilaian Kinerja Guru. Analisis data tentang kemampuan menghitung PKG menggunakan instrumen tes berbentuk soal uraian sebanyak 4 soal. Masing-masing soal mempunyai bobot skor berbeda antara soal 1 sampai 4. Jumlah bobot skor maksimal keempat soal uraian tersebut adalah 50, baik pada siklus I maupun siklus II. Penilaian tes dilakukan dengan cara memberi skor pada setiap jawaban soal uraian tersebut, selanjutnya semua skor dari keempat soal uraian kemudian dijumlah sehingga diperoleh total perolehan skor guru bersangkutan dan ditentukan nilai tesnya. Nilai tes dihitung dengan menggunakan rumus: total perolehan skor dibagi total perolehan skor maksimal dikalikan 100. Kedua data hasilPenelitian Tindakan Kelas di atas selanjutnya dibandingkan antar siklus melalui analisis deskriptif komparatif baik menggunakan tabel maupun grafik. Deskripsi pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah pada kedua siklus tersebut antara lain: Siklus I: pada siklus ini kegiatan yang dilakukan peneliti antara lain: Perencanaan tindakan: (a) Mengajukan izinpenelitian tindakan sekolah kepada Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi. (b) Mengajukan proposal kegiatan kerja kelompok PKG dan permohonan kepada Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi nara sumber dengan materi kebijakan umum Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi sekaligus membuka kegiatan kerja kelompok tentang
978
PKG yang diselenggarakan SD Negeri 2 Karangrejo Kabupaten Banyuwangi Tahun Pelajaran 2013/2014. (c) Mengajukan permohonan kepada Pengawas SD Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi nara sumber dengan materi tentang overview PK Guru dan PKB serta pengelolaan PKB. (d) Membuat jadwal pelaksanaan kerja kelompok Penilaian Kinerja Guru dan menentukan tempat kegiatan. (e) Menyiapkan bahan materi kerja kelompok Penilaian Kinerja Guru berupa materi mekanisme, simulasi dan verifikasi PK Guru serta perhitungan PK Guru. (f) Menyusun soal latihan menghitung PK Guru yang akan digunakan sebagai tugas individu guru peserta kerja kelompok PKG. (g) Menyusun instrumen tes kemampuan menghitung PK Guru berupa soal uraian perhitungan PK Guru. (h) Menyusun instrumen lembar pengamatan beserta kisikisinya untuk mengukur besarnya motivasi guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam meningkatkan kemampuan menghitung PKG. Pelaksanaantindakan: (a) Pertemuan ke-1, pelaksanaannya pada hari Kamis, 6Februari 2014. Kegiatan penelitian yang dilakukan antara lain: (1) Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi menyampaikan materi kebijakan umum Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi sekaligus membuka kegiatan kerja kelompok tentang Penilaian Kinerja Guru di SD Negeri 2 Karangrejo Tahun 2014. (2) Pengawas SD Dinas Dikpora Kabupaten Banyuwangi menyampaikan materi tentang overview PK Guru, PKB beserta pengelolaan PKB. (3) Peneliti
979
JPPI, Jilid 6, Nomor 9, Edisi Oktober 2014, hlm: 901-1020
menyampaikan materi tentang mekanisme, simulasi dan verifikasi PK Guru. (b) Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Jum’at, 7 Februari 2014. Kegiatan dilakukan peneliti adalah: (1) Peneliti menyampaikan materi tentang perhitungan PK Guru. (2) Peneliti memberi tugas individu kepada peserta kerja kelompok untuk mengerjakan soal perhitungan PK Guru. (3) Guru peserta kerja kelompok secara individu mengerjakan soal perhitungan PK Guru untuk dipresentasikan pada pertemuan yang akan datang. (c) Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 dengan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) Peneliti memberi tugas kepada beberapa guru peserta kerja kelompok secara individu untuk mempresentasikan jawaban soal perhitungan PK Guru. (2) Peneliti mengklarifikasi dan menyimpulkan hasil presentasi jawaban soal perhitungan PK Guru. (3) Peneliti melakukan tes kemampuan menghitung PK Guru (d) Pengamatan tindakan: (1) Melakukan pengamatan terhadap kesulitan dan masalah yang dihadapi guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam memahami materi perhitungan PK guru baik pada PK guru mapel maupun PK guru BP/BK. (2) Bersama teman sejawat atau kolaborator melakukan pengamatan motivasi guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam meningkatkan kemampuan menghitung PKG dengan menggunakan instrumen lembar pengamatanmotivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG. (3) Bersama teman sejawat atau
kolaborator mengoreksi dan menganalisis lembar jawab hasil tes kemampuan menghitung PKG guru peserta kerja kelompok PKG sehingga diperoleh data berapa orang guru dan berapa persen yang tuntas dan tidak tuntas. Refleksi tindakan: Kegiatan refleksi dalam kegiatan penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan pada setiap akhir siklus penelitian. Refleksi yang dilakukan pada tahap akhir siklus I ditujukan untuk menilai terhadap proses pelaksanaan kerja kelompok tentang PKG di SD Negeri 2 Karangrejo Tahun Pelajaran 2013/2014 terkait dengan kelebihan dan kekurangan yang ada. Kelebihan yang terdapat pada tindakan siklus I tetap akan dipertahankan, sedangkan kekurangan tindakan berasal dari munculnya masalah atau kesulitan guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam menghitung PKG. Masalah atau kesulitan tersebut selanjutnya dianalisis untuk diperbaiki dengan cara merencanakan ulang tindakan pada siklus II. Siklus II: pada siklus ini kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti antara lain: Perencanaan tindakan: (a) Menyiapkan bahan refleksi tentang kesulitan dan masalah yang dihadapi guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam memahami materi perhitungan PK guru untuk ditindaklanjuti dengan menyusun skenario baru dalam latihan menghitung PK tugas tambahan yang akan dilakukan secara diskusi kelompok dengan difasilitasi oleh 5 guru asessor PKG sekolah serta meningkatkan motivasi menghitung PKG yang diarahkan sebagai modal angka kredit kenaikan pangkat berikutnya. (b) Membuat
Rini Hastuti, Peningkatan Kemampuan Menghitung…
jadwal dan tempat pelaksanaan kerja kelompok PKG. (c) Menyiapkan bahan materi tentang simulasi, verifikasi dan perhitungan PK tugas tambahan baik yang mengurangi jam mengajar maupun tidak mengurangi jam mengajar. (d) Menyusun soal latihan menghitung PK tugas tambahan yang akan digunakan sebagai tugas diskusi kelompok guru peserta kerja kelompok PKG. (e) Menyusun skenario latihan menghitung PK tugas tambahan yang akan dilakukan secara diskusi kelompok dengan difasilitasi oleh 5 (lima) orang guru asessor PKG sekolah sesuai rumpun mata pelajarannya masing-masing. (f) Menentukan 5 (lima) orang guru asessor PKG sekolah yang akan ditugaskan memfasilitasi diskusi kelompok sesuai rumpun mata pelajarannya. (g) Menyusun instrumen tes kemampuan menghitung PK Guru berupa soal uraian perhitungan PK tugas tambahan. (h) Menyusun instrumen lembar pengamatan beserta kisikisinya untuk mengukur besarnya motivasi guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam meningkatkan kemampuan menghitung PKG. (i) Menyiapkan kegiatan penutupan kegiatan kerja kelompok tentang Penilaian Kinerja Guru di SD Negeri 2 Karangrejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan tindakan: Pelaksanaan tindakan pada siklus II, Kegiatan kerja kelompok tentang Penilaian Kinerja Guru dilakukan melalui kegiatan pemberian materi PK guru tugas tambahan dan penugasan diskusi kelompok difasilitasi oleh 5 orang guru asessor PKG sekolah untuk menyelesaikan tugas menghitung PK guru tugas tambahan. Tindakan pada Siklus II
980
ini juga dilakukan melalui 3 (tiga) kali pertemuan tatap muka, antara lain: (1) Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Kamis, 13Februari 2014 dengan kegiatan yang dilakukan antara lain: (a) Peneliti menyampaikan materi tentang simulasi, verifikasi perhitungan PK tugas tambahan dan meningkatkan motivasi menghitung PKG lebih intensif yang diarahkan sebagai modal angka kredit kenaikan pangkat berikutnya. (b) Peneliti memberi tugas kepada peserta kerja kelompok untuk membentuk kelompok diskusi sesuai rumpun mata pelajarannya. (c) Peneliti menentukan dan memberi tugas kepada 5 orang guru asessor PKG sekolah untuk memfasilitasi kerja kelompok diskusi sesuai rumpun mata pelajaran-nya masing-masing. (d) Peneliti memberi tugas kepada kelompok diskusi untuk mengerjakan soal perhitungan PK tugas tambahan dan dipresentasikan pada pertemuan yang akan datang. (2) Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Jum’at,14 Februari 2014. Kegiatan yang dilakukan peneliti antara lain: (a) Guru peserta kerja kelompok secara berdiskusi kelompok mengerjakan soal perhitungan PK tugas tambahan dengan difasilitasi masing-masing guru asessor PKG sekolah sesuai rumpun mata pelajarannya. (b) Masing-masing kelompok diskusi mempresentasikan jawaban soal perhitungan PK tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar. (3) Pertemuan ke-3, dilaksanakan pada hari Sabtu, 15Februari 2014 Pada pertemuan ini peneliti melakukan kegiatan penelitian sebagai berikut: (a) Peneliti memberi tugas kepada
981
JPPI, Jilid 6, Nomor 9, Edisi Oktober 2014, hlm: 901-1020
masing-masing kelompok diskusi mempresentasikan jawaban soal perhitungan PK tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar. (b) Peneliti mengklarifikasi dan menyimpulkan hasil presentasi jawaban soal perhitungan PK tambahan baik yang mengurangi jam mengajar maupun yang tidak mengurangi jam mengajar. (c) Peneliti melakukan tes kemampuan menghitung PK tugas tambahan. (d) Penutupan, kegiatankerja kelompoktentang PKG di SD Negeri 2 Karangrejo Tahun Pelajaran 2013/2014 oleh kepala sekolah sekaligus sebagai peneliti. Pengamatan tindakan: Pengamatan tindakan penelitian yang dilakukan peneliti meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut: (a) Dibantu teman sejawat atau kolaborator melakukan pengamatan tindakan sebagai upaya perbaikan yang telah dilakukan peneliti dalam memperbaiki kelemahan/kekurangan yang terdapat pada Siklus I. (b) Bersama teman sejawat atau kolaborator melakukan pengamatan motivasi guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam meningkatkan kemampuan menghitung PKG dengan menggunakan instrumen lembar pengamatanmotivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG. (c) Bersama teman sejawat atau kolaborator mengoreksi dan menganalisis lembar jawab hasil tes kemampuan menghitung PK tugas tambahan bagi guru peserta kerja kelompok tentang PKG. (d) Hasil koreksi lembar jawab hasil tes kemampuan menghitung PKG selanjutnya dianalisis untuk menentukan berapa orang dan berapa persen guru peserta kerja kelompok
tentang PKG yang tuntas dan belum tuntas. Refleksi tindakan: Pada tahap refleksi ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada Siklus II. Kegiatankegiatan tersebut antara lain: (a) Melakukan analisis hasil tindakan siklus II. Hasil analisis digunakan untuk memperoleh gambaran terkait kelebihan dan kekurangan pada tindakan yang telah dilakukan pada siklus II. (b) Mengambil simpulan penelitian berdasarkan data yang terkumpul pada siklus II yang selanjutnya dianalisis dan dikonsultasikan dengan indikator kinerja penelitian. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh hasil bahwa motivasi dan kemampuan guru peserta kerja kelompok tentang PKG dalam menghitung PKG ternyata telah dapat mencapai indikator kinerja penelitian. Oleh karena itu peneliti mengambil simpulan bahwa penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
DAN
Deskripsi Kondisi Awal: Sesuai amanat Permenpan dan RB No.16/2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, kinerja guru setiap tahun harus dinilai melalui pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) dan diberi penghargaan atas prestasi kerjanya dalam bentuk angka kredit. Penilaian Kinerja Guru agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik maka bagi penilaian dan guru yang akan dinilai harus mengerti, memahami dan menghitung PK Guru tersebut.
Rini Hastuti, Peningkatan Kemampuan Menghitung…
Kondisi nyata yang terjadi pada SD Negeri 2 Karangrejo Kabupaten Banyuwangi yang telah melakukan PK Guru sejak tahun 2013, terkait dengan kemampuan menghitung PK Guru masih rendah. Sebagaimana analisis hasil tes awal tahun pelajaran 2013/2014 yang telah dilakukan peneliti diperoleh hasil nilai rata-rata tes sebesar 53, guru yang nilai tesnya mencapai kriteria tuntas baru sebanyak 6 orang atau 19% dan selebihnya sebanyak 26 orang atau 81% belum tuntas. Salah satu faktor penyebab terjadinya masalah tersebut adalah masih rendahnya motivasi dan pengetahuan serta pemahaman tentang PKG karena sebagaian besar guru belum pernah atau tidak mau mengikuti kegiatan pelatihan tentang PKG. Upaya untuk mengatasi masalah di atas, peneliti selaku kepala sekolah mengadakan pelatihan berbentuk kerja kelompok tentang Penilaian Kinerja Guru. Deskripsi Siklus I: Hasil penelitian yang diperoleh pada Siklus I terdiri atas hasil pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitungPKG dan hasil tes kemampuan menghitung PKG. Kedua data hasil penelitian pada siklus I tersebut adalah: (1) Hasil pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitungPKG. Hasilpengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG berdasarkan indikator pengamatan dapat dideskripsikan hasil pengamatan sebagai berikut: indikator pengamatan dorongan untuk memperoleh bekal pengetahuan materi PKG diperoleh skor 51 atau 80%, dorongan untuk memperoleh keterampilan menghitung PKG
982
diperoleh skor 51 atau 80%, dorongan untuk meningkatkan kinerja guru melalui instrumen PKG diperoleh skor 48 atau 75%, dorongan untuk belajar bersama dengan peserta Kerja kelompok dalam menghitung PKG diperoleh skor 46 atau 72%, dorongan ingin tahu bagaimana cara menghitung PKG yang benar diperoleh skor 44 atau 69%, dorongan ingin berlatih bersama mengerjakan soal latihan menghitung PKG diperoleh skor 40 atau 63%, dorongan ingin memperoleh hasil PKG sebagai modal angka kredit kenaikan pangkat diperoleh skor 29 atau 45% dan dorongan ingin memperoleh kepuasan kerja sebagai guru melalui PKG diperoleh skor 34 atau 53%. Sedangkan pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG berdasarkan kriteria motivasinya adalahmotivasi dengan kriteria kurang sebanyak 3 orang atau 9%, kriteria sedang sebanyak 5 orang atau 16%, kriteria cukup sebanyak 6 orang atau 19% dan kriteria baik sebanyak 18 orang atau 56%. (2) Hasil tes kemampuan menghitung PKG. Hasil nilai tes kemampuan menghitung PKG bagi guru peserta kerja kelompok tentang PKG siklus I dapat disampaikan bahwa jumlah nilai tes sebesar 2424, nilai rata-rata 76, nilai tertinggi 98, nilai terendah 40, jumlah guru yang tuntas sebanyak 21 orang atau 66% dan jumlah guru yang belum tuntas sebanyak 11 orang atau 34%. Deskripsi Siklus II: Hasil penelitian yang diperoleh pada Siklus II juga sama seperti pada siklus I yaitu terdiri atas hasil pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitungPKG dan hasil tes kemampuan menghitung PKG. Hasil penelitian pada siklus II
983
JPPI, Jilid 6, Nomor 9, Edisi Oktober 2014, hlm: 901-1020
adalah: (1) Hasil pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitungPKG. Hasilpengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG berdasarkan indikator pengamatan pada siklus II dapat disampaikan hasil pengamatan pada indikator pengamatan dorongan untuk memperoleh bekal pengetahuan materi PKG diperoleh skor 61 atau 95%, dorongan untuk memperoleh keterampilan menghitung PKG diperoleh skor 60 atau 94%, dorongan untuk meningkatkan kinerja guru melalui instrumen PKG diperoleh skor 57 atau 89%, dorongan untuk belajar bersama dengan peserta Kerja kelompok dalam menghitung PKG diperoleh skor 51 atau 80%, dorongan ingin tahu bagaimana cara menghitung PKG yang benar diperoleh skor 57 atau 89%, dorongan ingin berlatih bersama mengerjakan soal latihan menghitung PKG diperoleh skor 52 atau 81%, dorongan ingin memperoleh hasil PKG sebagai modal angka kredit kenaikan pangkat diperoleh skor 42 atau 66% dan dorongan ingin memperoleh kepuasan kerja sebagai guru melalui PKG diperoleh skor 35 atau 55%. Sedangkan pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG berdasarkan kriteria motivasinya adalah kriteria kurang sebanyak 1 orang atau 3%, kriteria sedang sebanyak 2 orang atau 6%, kriteria cukup sebanyak 4 orang atau 13% dan kriteria baik sebanyak 25 orang atau 78%. (2) Hasil tes kemampuan menghitung PKG.Hasil nilai tes kemampuan menghitung PKG bagi guru peserta kerja kelompok tentang PKG siklus II dapat disampaikan bahwa jumlah nilai tes sebesar 2676, nilai rata-rata 84, nilai tertinggi 98, nilai terendah
44, jumlah guru yang tuntas sebanyak 28 orang atau 88% dan jumlah guru yang belum tuntas sebanyak 4 orang atau 12%. Deskripsi Antar Siklus: (1) Hasil pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitungPKG. Hasil pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG berdasarkan indikator pengamatan dengan indikator pengamatan dorongan untuk memperoleh bekal pengetahuan materi PKG pada siklus I diperoleh skor 51 atau 80% dan pada siklus II diperoleh skor 61 atau 95% sehingga terdapat kenaikan skor sebesar 10 atau 15%, dorongan untuk memperoleh keterampilan menghitung PKG diperoleh skor pada siklus I diperoleh skor 51 atau 80% dan pada siklus II diperoleh 60 atau 94% sehingga terdapat kenaikan skor sebesar 9 atau 14%, dorongan untuk meningkatkan kinerja guru melalui instrumen PKG pada siklus I diperoleh skor 48 atau 75% dan pada siklus II diperoleh skor 57 atau 89% sehingga terdapat kenaikan skor sebesar 9 atau 14%, dorongan untuk belajar bersama dengan peserta Kerja kelompok dalam menghitung PKG pada siklus I diperoleh skor 46 atau 72% dan pada siklus II diperoleh skor 51 atau 80%, sehingga terdapat kenaikan skor sebesar 5 atau 8%, dorongan ingin tahu bagaimana cara menghitung PKG yang benar pada siklus I diperoleh skor 44 atau 69% dan pada siklus II diperoleh skor 57 atau 89%, sehingga terdapat kenaikan skor sebesar 13 atau 20%, dorongan ingin berlatih bersama mengerjakan soal latihan menghitung PKG pada siklus I diperoleh skor 40 atau 63% dan padaa siklus II diperoleh skor 52 atau 81%, sehingga terdapat kenaikan skor
Rini Hastuti, Peningkatan Kemampuan Menghitung…
sebesar 12 atau 18%, dorongan ingin memperoleh hasil PKG sebagai modal angka kredit kenaikan pangkat pada siklus I diperoleh skor 29 atau 45% dan pada siklus II diperoleh skor 42 atau 66%, sehingga terdapat kenaikan skor sebesar 13 atau 21%, dan dorongan ingin memperoleh kepuasan kerja sebagai guru melalui PKG pada siklus I diperoleh skor 34 atau 53% dan pada siklus II diperoleh skor 35 atau 55%, sehingga terdapat kenaikan skor sebesar 1 atau 2%. Sedangkan hasil pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG berdasarkan kriteria motivasinya dapat disampaikan bahwa motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG dengan kriteria kurang pada siklus I sebanyak 3 orang atau 9% dan pada siklus II
984
sebanyak 1 orang atau 3% sehingga terdapat penurunan sebanyak 2 orang atau 6%, kriteria sedang pada siklus I sebanyak 5 orang atau 16% dan pada siklus II sebanyak 2 orang atau 6% sehingga terdapat penurunan sebanyak 3 orang atau 10%, kriteria cukup pada siklus I sebanyak 6 orang atau 19% pada siklus II sebanyak 4 orang atau 13% sehingga terdapat penurunan sebanyak 2 orang atau 6% dan kriteria baik pada siklus I sebanyak 18 oraang atau 56% dan pada siklus II sebanyak 25 orang atau 78% sehingga terdapat kenaikan sebanyak 7 orang atau 22% Hasil pengamatan motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG berdasarkan kriteria motivasi antar siklus selanjutnya dituangkan pada tabel dan grafik di bawah ini:
Tabel Hasil Pengamatan Motivasi Meningkatkan Kemampuan Menghitung PKG Berdasarkan Kriteria Motivasi Antar Siklus
No Kriteria Motivasi 1 2 3 4
Kurang Sedang Cukup Baik
Siklus I Banyaknya Orang 3 orang 5 orang 6 orang 18 orang
(2) Hasil tes kemampuan menghitung PKG. Analisis hasil tes kemampuan antar siklus penelitian dapat dibandingkan bahwa jumlah nilai tes pada siklus I sebesar 2424 dan pada siklus II sebesar 2676 sehingga terdapat kenaikan nilai ratarata sebesar 252, nilai rata-rata pada siklus I sebesar 76 dan pada siklus II sebesar 84 sehingga terdapat kenaikan nilai rata-rata sebesar 8, nilai tertinggi baik siklus I maupun siklus II tidak mengalami perubahan
% 9% 16% 19% 56%
Siklus II Banyaknya % Orang 1 orang 3% 2 orang 6% 4 orang 13% 25 orang 78%
dengan nilai tertinggi masing-masing siklus tetap nilai 98, nilai terendah pada siklus I sebesar 40 pada siklus II sebesar 44 sehingga terdapat kenaikan nilai terendah sebesar 4, jumlah guru yang tuntas pada siklus I sebanyak 21 orang atau 66% dan pada siklus II sebanyak 28 orang atau 88% sehingga terdapat kenaikan jumlah guru yang tuntas sebanyak 7 orang atau 22% serta jumlah orang guru belum tuntas pada siklus I sebanyak 11 orang atau 34% dan
985
JPPI, Jilid 6, Nomor 9, Edisi Oktober 2014, hlm: 901-1020
pada siklus II sebanyak 4 orang atau 12% sehingga terdapat penurunan jumlah orang guru sebanyak 7 orang atau 22%. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan yang digunakan untuk mengukur besarnya motivasi meningkatkan kemampuan menghitung PKG, hasilnya mengalami peningkatan cukup signifikan pada setiap siklus penelitian. Peningkatan motivasi juga berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan menghitung PKG sebagaimana analisis hasil tes kemampuan menghitung PKG pada setiap siklus penelitian yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kerja kelompok PKG yang dilaksanakan peneliti telah dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan menghitung PKG bagi guru-guru SD Negeri 2 Karangrejo Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. DAFTAR PUSTAKA Badan
PSDMP dan PMP, Kementerian Pendidikan Nasional, 2011, Penelitian Tindakan Sekolah, Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah, Jakarta, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan E. Mulyasa, 2007, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung, Remaja Rosdakarya Hasibuan, Malayu S.P, 2007, Organisasi dan Motivasi, Jakarta, PT. Bumi Aksara
http://adwintaactivity.blogspot.com, diakses, 1 Maret 2014 Kemendikbud, 2012, Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PKG), Buku 2, Jakarta, Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Permendiknas No.13 tahun 2007 tentang StandarKepala Sekolah/Madrasah, Jakarta, Depdiknas Permenpan dan RB No.16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Jakarta, Depdiknas Pusat Bahasa, Depdiknas, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta, Balai Pustaka Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi, 2007, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara Supardi dan Suhardjono, 2012, Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi No.16 Tahun 2009, Edisi Revisi, Yogyakarta, Penerbit Andi