PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SRI SUNARSIH NIM 11410061
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SRI SUNARSIH NIM 11410061
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012 i
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. 0298 323706, 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp
: 2 (dua) Naskah
Hal
: Pengajuan Naskah Skripsi
Saudara
: Sri Sunarsih Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamualaikum w.w. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama
: Sri Sunarsih
NIM
: 11410061
Jurusan/Progdi
: Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
Judul
: Peningkatan Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek melalui Strategi Peer Lessons pada Siswa Kelas II MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2012.
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi maklum. Wassalamualaikum w.w. Salatiga,
Agustus 2012
Pembimbing
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd NIP. 19570520 198601 1001
ii
SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAHSURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 DISUSUN OLEH SRI SUNARSIH NIM: 11410061 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal: 7 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Benny Ridwan, M.Hum.
______________________
Sekretaris Penguji
: Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.
______________________
Penguji I
: Dr. M. Zulfa, M.Ag.
______________________
Penguji II
: Drs. Nasafi, M.Pd.I
______________________
Penguji III
: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
______________________
Salatiga, 7 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: SRI SUNARSIH
NIM
: 11410061
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga,
Juni 2012
Yang menyatakan,
SRI SUNARSIH NIM: 11410061
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (Q.S. Ar-Ra’d [13]:28).
PERSEMBAHAN Skripsi ini aku susun dan aku persembahkan untuk: -
Kedua orang tuaku tercinta, ayah dan ibuku yang telah memberikan kasih sayangnya tanpa batas
-
Suami dan Anak-anakku tercinta
-
Para dosen beserta staf di STAIN Salatiga yang telah menyampaikan ilmunya kepadaku
-
Seluruh rekan guru seperjuangan yang setia berjuang di dunia pendidikan.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, tiada Tuhan yang wajib untuk disembah kecuali Dia. Shalawat salam senantiasa penulis persembahkan ke haribaan beliau Nabi Muhammad saw. Semoga penulis tergolong salah satu umat beliau yang memperoleh syafaat agung beliau di hari kiamat. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi
Agama
Islam
Negeri
(STAIN)
Salatiga.
Skripsi
ini
berjudul
“PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012.” Skripsi ini dapat selesai disusun sebagai laporan atas pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Skripsi ini dapat disusun karena adanya bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Karena itulan penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada: 1.
Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
2.
Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, beserta Jajaran dan Staf tingkat Jurusan.
3.
Bapak Drs. Joko Sutopo, selaku ketua Progdi Ekstensi PAI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga beserta staf.
4.
Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dengan penuh kesabaran.
5.
Muh. Zaini, A.Ma selaku Kepala MI Suruh 01.
6.
Seluruh Dosen Jurusan Tarbiyah yang telah mengantarkan ilmu dan pengetahuan yang tak terhingga nilainya.
vi
7.
Teman, rekan seperjuangan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan pertolongan kepada peneliti. Kata sempurna hanyalah milik Allah semata. Demikian pula dengan
skripsi ini, pastilah sangat jauh dari kesempurnaan. Segala kesalahan dan kekurangan tersebut berasal dari diri peneliti. Besar harapan peneliti agar para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, besar harapan penulis agar skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca. Amiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Salatiga,
Juni 2012
Peneliti
SRI SUNARSIH NIM: 11410061
vii
ABSTRAK
Sunarsih, Sri. 2012. Peningkatan Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Melalui Strategi Peer Lessons pada Siswa Kelas II MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Kata Kunci: Qur’an Hadis, menghafal surah-surah pendek, strategi Peer Lessons Siswa kelas II diarahkan untuk mampu membaca al-Qur’an dan menghafal surah-surah pilihan secara bertahap. Namun, kemampuan tersebut masih tergolong rendah. Permasalahan yang ada adalah: 1. Apakah permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis 2. Apakah kelebihan strategi peer lessons untuk permasalahan pembelajaran mata pelajaran al-Qur’an Hadis 3. Apakah penggunaan strategi peer lessons pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal surahsurah pendek siswa 4. Seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran al-Quran Hadis. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas II MI Suruh 01 yang berjumlah 20 siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara, observasi dan tes lisan. Analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan langkah-langkah: a) menyusun rencana kegiatan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi dan d) refleksi. Akhir refleksi pada siklus ketiga menunjukkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai sehingga penelitian dihentikan pada siklus ketiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Permasalahan pembelajaran yang ada adalah rendahnya kemampuan menghafal surah-surah pendek. Kelebihan strategi peer lessons untuk permasalahan mata pelajaran al-qur’an hadis kelas II MI Suruh 01 terletak pada kemampuannya meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Penggunaan strategi peer lessons pada mata pelajaran al-qur’an hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa kelas II MI Suruh 01. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 11 orang, pada siklus II menjadi 15 orang, dan pada siklus III menjadi 17 orang. Tingkat ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadis tampak pada ketuntasan individual, klasikal, dan ideal. Pada ketuntasan individual, jumlah siswa yang tuntas pada siklus I, II dan III adalah 11, 15, dan 17 siswa. Pada ketuntasan belajar klasikal, persentase siswa yang tuntas pada siklus I, II dan III adalah 55%, 75%, dan 85%. Target ketuntasan klasikal yang ditetapkan adalah 85% sedangkan ketuntasan ideal adalah 100%. Peneliti menyarankan agar ada perbaikan strategi peer lessons agar dapat meningkatkan aktivitas menulis siswa yang masih tergolong cukup dan guru perlu meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua agar orang tua mau membimbing siswa belajar.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ..............................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.......................................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................
v
KATA PENGANTAR .................................................................................
vi
ABSTRAK ..................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang........................................................................
1
B. Rumusan Masalah...................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................
8
E. Kegunaan Penelitian ...............................................................
9
F. Definisi Operasional ...............................................................
9
G. Metode Penelitian ...................................................................
11
H. Sistematika Penulisan .............................................................
23
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................
24
A. Belajar ....................................................................................
24
B. Belajar Kelompok...................................................................
24
C. Aktivitas Belajar .....................................................................
26
D. Ketuntasan Belajar..................................................................
29
1. Ketuntasan Belajar Individual ...........................................
29
2. Ketuntasan Belajar Kelas ..................................................
30
3. Ketuntasan Belajar Ideal ...................................................
30
E. Menghafal al-Qur’an...............................................................
30
ix
F. Metode Pembelajaran..............................................................
35
G. Peer Lessons ..........................................................................
36
H. Al-Qur’an dan Surah-surah Pendek.........................................
37
I. Peer Lessons dan Kemampuan Menghafal ..............................
38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................
41
A. Gambaran Umum Penelitian ...................................................
41
B. Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus .............................................
46
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I................................................
46
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..............................................
52
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III .............................................
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................
60
A. Hasil Penelitian.......................................................................
60
B. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................
74
BAB V PENUTUP....................................................................................
91
A. Kesimpulan.............................................................................
91
B. Saran ......................................................................................
93
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Model Hopkins ....................................... Gambar 3.1. Struktur Organisasi MI Suruh 01 .............................................
xi
12 45
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Tabel 2.1. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9. Tabel 4.10. Tabel 4.11. Tabel 4.12. Tabel 4.13. Tabel 4.14. Tabel 4.15.
Rekap Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek pada Siswa Kelas II ......................................................................... Kriteria Aktivitas Siswa........................................................... Keadaan Siswa MI Suruh 01 ................................................... Keadaan Siswa MI Suruh 01 ................................................... Keadaan Guru MI Suruh 01 Tahun 2012 ................................. Format Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Siswa............... Hasil Wawancara Terhadap Siswa........................................... Hasil Ulangan Siswa Kelas II MI Suruh 01.............................. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II pada prasiklus ............................................................ Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus ............................... Kemunculan Keaktifan Siswa Pra Siklus ................................. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II pada Siklus I .............................................................. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................................. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus I ..................................... Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II pada Siklus II ............................................................. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................ Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus II.................................... Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II pada Siklus III............................................................ Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III............................... Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus III .................................. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa ...........................................
xii
5 17 43 43 44 50 60 61 63 64 65 66 67 67 69 70 70 72 73 73 91
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5
: : : : :
Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21 Lampiran 22 Lampiran 23
: : : : : : : : : : : : : : : : : :
Lampiran 24 Lampiran 25
: :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Prasiklus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 Lembar Penilaian Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Lembar Observasi Keaktifan Siswa Analisis Program Evaluasi Program Perbaikan Dan Pengayaan Pedoman Wawancara Hasil Wawancara Terhadap Siswa Kelas II MI Suruh 01 Hasil Wawancara Terhadap Guru Rekap Prestasi Siswa dalam Mata Pelajaran Perhitungan Skala Penilaian Aktivitas Siswa Perhitungan Skala Kemunculan Indikator Aktivitas di Kelas Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus Hasil Penilaian Kemampuan Menghafal Siswa pada Prasiklus Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Hasil Penilaian Kemampuan Menghafal Siswa pada Siklus I Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Hasil Penilaian Kemampuan Menghafal Siswa pada Siklus II Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Hasil Penilaian Kemampuan Menghafal Siswa pada Siklus III Latar Belakang Siswa Standar Nilai Ketuntasan Belajar (KKM) MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Tahun Pelajaran 2011/2012 Surat Keterangan Penelitian Biodata Peneliti
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional telah mengatur mengenai tujuan pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan nasional adalah “...bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ....” Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan memasukkan mata pelajaran agama di dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Pasal 37 UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan dasar, menengah dan tinggi salah satunya wajib memuat pendidikan agama. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
1
Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek: AlQur’an dan Hadits, Keimanan, Akhlak, dan Fiqih/Ibadah (Depdiknas, 2003:7). Aspek Al-Qur’an meliputi membaca, menulis, dan menghafal beberapa surat pendek pilihan. Untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-qur’an siswa memperoleh pelajaran mengenai baca tulis alqur’an di tingkat pendidikan dasar khususnya madrasah ibtidaiyah. Adapun kemampuan menghafal beberapa surat pendek pilihan dapat ditingkatkan setelah siswa memiliki kemampuan membaca al-Qur’an. Ali (2008:93) menjelaskan bahwa al-Quran adalah sumber agama Islam pertama dan utama. Oleh sebab itu, kemampuan membaca al-Quran merupakan keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang muslim. Al-Quran menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Tanpa kemampuan membaca al-Quran, seorang muslim akan kurang memahami ajaran Islam yang benar dan kehilangan pedoman hidupnya. Kemampuan menghafal surah-surah pilihan sangat berguna bagi
2
seorang muslim. Hafalan surah-surah pilihan tersebut sangat diperlukan pada saat melaksanakan shalat wajib, berdoa kepada Allah, dan beberapa ibadah yang lain. Selain itu, dengan menghafal beberapa surah al-Qur’an, maka nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat diamalkan. Tindakan tersebut merupakan salah satu bentuk pengamalan ajaran al-Qur’an. Kemampuan menghafal surah-surah pilihan tersebut ditingkatkan melalui pelajaran alQur’an Hadits. Mata pelajaran al-Qur’an Hadits merupakan mata pelajaran yang memuat informasi di sekitar teks yang berkaitan dengan al-Qur’an dan alHadits dari Nabi Muhammad saw. Sebagaimana rasulullah saw pernah bersabda bahwa sebaik-baiknya muslim adalah orang yang mempelajari alQur’an dan mengajarkannya.
sebaik-baik diantaramu yaitu yang belajar mengajarkannya (HR. Bukhari) (Bahreisj, tt:200).
Qur’an
dan
Melalui hadits tersebut dapat diketahui bahwa orang paling baik adalah orang yang belajar al-Quran dan mengajarkannya. Belajar al-Qur’an diawali dengan mengenal huruf-huruf al-Qur’an yang disebut dengan huruf hijaiyah. Setelah itu belajar membaca kalimat-kalimat al-Qur’an dalam bahasa Arab, atau belajar tentang bahasa Arab. Kemudian diteruskan dengan menghafal al-Qur’an dan memahami makna yang terkandung di dalamya. Belajar membaca al-Qur’an (belajar bahasa Arab) pada tingkat dasar
3
sangat penting karena memberikan dasar bagi kemampuan siswa memahami kalimat-kalimat yang tertulis di dalam al-Qur’an. Kemampuan membaca alQur’an sangat berguna bagi siswa seperti sabda nabi:
Bacalah al-Qur’an, maka sesungguhnya dengan bacaan Qur’an itu akan datang pada hari kiamat untuk memberikan pertolongan kepada para pembacanya (HR. Muslim) (Bahreisj, tt:201).
Kegunaan atau manfaat membaca al-Qur’an adalah memberikan pertolongan bagi pembacanya di hari kiamat. Jika hal ini dikenalkan kepada siswa, maka mereka akan memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk mampu membaca al-Qur’an. Adapun mengenai menghafal al-Qur’an, Zawawie (2011:71) menulis bahwa “menghafal al-Qur’an bukanlah hal yang impossible alias mustahil dan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan.” Allah sendiri memberikan jaminan bahwa al-Qur’an mudah untuk dihafalkan dalam al-Qur’an [Q.S.54:17].
dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (Depag RI, 2005:530). Ayat tersebut mengindikasikan kemudahan menghafal al-Qur’an. Kemudahan tersebut ditegaskan dengan pasti. Melalui ayat ini, Allah memerintahkan kita untuk mempelajari al-Qur’an, menghafalkan dan
4
mengambil pelajaran darinya. Walaupun demikian, menghafal al-Qur’an hukumnya fardhu kifayah, yaitu tidak semua orang Islam diwajibkan menghafal al-Qur’an. Kewajiban tersebut telah terwakili dengan adanya beberapa orang yang mampu meghafalkan al-Qur’an (Zawawie, 2011:72). Siswa kelas II diarahkan untuk mampu membaca al-Qur’an dan menghafal surah-surah pilihan secara bertahap. Kemampuan membaca alQur’an dan menghafal surah-surah pilihan diajarkan pada mata pelajaran alQur’an Hadits di kelas II MI Suruh 01. Mata pelajaran ini diberikan setiap hari Sabtu selama dua jam pelajaran. Siswa diajarkan untuk menghafal surahsurah pendek pada semester kedua. Kemampuan menghafal surah-surah pendek bagi siswa kelas II MI Suruh 01 masih tergolong rendah. Hal tersebut diketahui dari kajian awal peneliti mengenai kemampuan siswa menghafal surah-surah pendek di kelas II. Tabel 1.1. Rekap Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek pada Siswa Kelas II No
Keterangan
2009/2010
2010/2011
F
%
F
%
1
Tuntas
6
28,6%
4
26,7%
2
Tidak Tuntas
15
71,4%
10
66,7%
3 Rata-rata 59,8 58,3 Sumber: Daftar Nilai Siswa Tahun 2009/2010 dan 2010/2011
Keterangan
-
Tabel 1.1. menunjukkan bahwa nilai kemampuan menghafal siswa kelas II MI Suruh 01 pada tahun pelajaran 2009/2010 sebesar 28,6% sedangkan pada tahun 2010/2011 justru menurun menjadi 26,7%. Demikian pula dengan nilai rata-rata kelas pada kompetensi dasar terkait. Nilai rata-rata juga mengalami penurunan dari 59,8 menjadi 58,3. Penurunan kemampuan
5
menghafal surah-surah pendek tersebut adalah persoalan yang mendesak untuk segera dipecahkan. Salah satu penyebabnya adalah metode pembelajaran yang kurang tepat. Selain rendahnya prestasi siswa, peneliti juga melihat kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas. Kurangnya aktivitas siswa tersebut dapat diketahui masih banyak siswa tidak mengerjakan tugas atau LKS, siswa kurang mengajukan pertanyaan, tidak banyak siswa menjawab pertanyaan guru, dan situasi kelas ramai. Situasi kelas ramai menunjukkan bahwa siswa tidak tertarik pada pembelajaran dengan metode ceramah. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru perlu menggunakan strategi pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Salah satu strategi pembelajaran yang ada adalah strategi peer lessons. Strategi peer lessons adalah strategi belajar dengan cara mengajarkan kepada orang lain (Zaini dkk, 2008:62). Strategi ini sangat baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada temannya. Terlebih dulu siswa diminta untuk mempelajari materi pelajaran tertentu, kemudian mengajarkannya kepada teman yang lain. Strategi ini dapat dilakukan secara individual maupun berkelompok. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas sebagai usaha untuk memecahkan permasalahan rendahnya kemampuan menghafal surah-surah pendek pada siswa kelas II MI Suruh 01. Tindakan perbaikan yang
penulis
rencanakan
adalah
dengan
melakukan
pembelajaran
menggunakan strategi peer lessons. Metode ini merupakan alternatif tindakan
6
terbaik untuk meningkatkan kemampuan menghafal pada diri siswa. pada akhirnya kemampuan menghafal siswa akan meningkat. Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
yang
telah
disebutkan
sebelumnya, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.
Apakah permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012?
2.
Apakah
kelebihan
strategi
peer
lessons
untuk
permasalahan
pembelajaran mata pelajaran al-Qur’an Hadis kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012? 3.
Apakah penggunaan strategi peer lessons pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012?
4.
Seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran alQuran Hadis?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui permasalahan pembelajaran yang ada pada mata
7
pelajaran al-Qur’an Hadis kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012? 2.
Untuk mengetahui kelebihan strategi peer lessons untuk permasalahan pembelajaran mata pelajaran al-Qur’an Hadis kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012?
3.
Untuk mengetahui apakah penggunaan strategi peer lessons pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012?
4.
Untuk mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran al-Quran Hadis?
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Sanjaya (2011:125) menulis bahwa dalam PTK hipotesis dirumuskan sebagai dugaan mengenai apa yang akan terjadi jika suatu tindakan tertentu dilakukan. Hipotesis di dalam PTK selain bertujuan untuk mengetahui adanya keterkaitan antara variabel juga menggambarkan adanya perlakuan yang harus dilakukan serta pengaruhnya terhadap hasil belajar. Dalam proposal ini, penulis mengemukakan hipotesis tindakan “strategi peer lessons dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek pada siswa kelas II di MI Suruh 01 tahun 2012”. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjawabnya empat permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Pertama adalah ditemukannya permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran alQur’an Hadis. Kedua adalah ditemukannya kelebihan strategi peer lessons. Ketiga adalah adanya peningkatan kemampuan menghafal surah-surah
8
pendek pada siswa kelas II MI Suruh 01. Keempat adalah diketahuinya seberapa besar tingkat ketuntasan belajar siswa. Penelitian dikatakan berhasil apabila kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70 adalah sebanyak 85% dari jumlah total siswa. E. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: 1.
Siswa a.
Penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan menghafal surahsurah pendek pada siswa kelas II MI Suruh 01
b.
Penelitian
ini
dapat
meningkatkan
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran. 2.
Guru a. Menambah
pengalaman
guru
dalam menggunakan
estrategi
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa b. Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar. 3.
Sekolah a. Menjadi bahan evaluasi lanjut untuk meningkatkan prestasi siswa b. Sebagai bahan referensi untuk menerapkan strategi pembelajaran yang tepat di dalam kurikulum.
F. Definisi Operasional Penulis merasa perlu untuk menjelaskan beberapa kata kunci di dalam penelitian ini untuk menghindari kesalahan penafsiran. Beberapa kata kunci
9
tersebut adalah: 1.
Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Kata kemampuan dalam Kamus Bahasa Indonesia dalam Jaringan berarti: “kesanggupan; kecakapan; kekuatan; kekayaan” (http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php,diunduh 30/04/2012, 16:13).
Berdasarkan
pengertian
tersebut,
maka
penelitian
ini
mengartikan kata kemampuan sebagai kesanggupan dan kecakapan dalam melakukan sesuatu. Kata menghafal memiliki arti mengeja atau melafalkan kembali apa yang tertulis tanpa melihat. Aktifitas menghafal pada pengertian ini adalah menghafal surah-surah pendek pilihan di dalam al-Qur’an tepat sesuai ilmu tajwid. Sebagai contoh, menghafal surah al-Kafirun, surah al-Qadr, surah al-Ma’un, dan surah al-Fil. Kemampuan menghafal surah-surah pendek berarti kecakapan dalam melafalkan kembali surah-surah pendek pilihan dari al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid. Pelafalan kembali surah-surah pendek tersebut harus mengikuti kaidah ilmu tajwid agar tidak terjadi perubahan arti dan makna kandungan ayat. Melalui aktivitas menghafal tersebut siswa diharapkan sekaligus memiliki kemampuan untuk membaca al-Qur’an. 2.
Strategi Peer Lessons Strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam belajar mengajar, strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
10
tujuan yang telah digariskan (Djamarah, 2010:5). Hamdani (2011:19) mengartikan strategi sebagai “... suatu susunan, pendekatan, atau kaidahkaidah untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara optimal.” Apabila dihubungkan dengan proses belajar mengajar, maka strategi adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu untuk memberikan pengalaman belajar pada siswa. Strategi peer lessons adalah strategi yang baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada temannya. Strategi ini adalah penerapan dari pameo yang mengatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Melalui mengajarkan materi kepada orang lain, siswa diarahkan untuk belajar secara lebih baik. Strategi ini dapat diterapkan secara individual maupun berkelompok. Di akhir pembelajaran, guru memberikan klarifikasi dan kesimpulan apabila ada pemahaman siswa yang perlu diluruskan (Zaini dkk, 2008:62-63). G. Metode Penelitian 1.
Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran melalui refleksi diri dengan melakukan tindakan terencana dalam situasi nyata (Sanjaya, 2011:26). Penelitian tindakan kelas adalah “sebuah progres investigasi terkendali yang berdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru atau calon guru
11
yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi pembelajaran” (Susilo, dkk, 2009:1). Jenis penelitian ini penulis gunakan dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran di Kelas II MI Suruh 01. Permasalahan tersebut adalah rendahnya kemampuan menghafal surahsurah pendek pada siswa kelas II MI Suruh 01. Model penelitian tindakan kelas yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah Model Hopkins. Menurut Hopkins, PTK dilakukan melalui beberapa kegiatan yang membentuk sebuah spiral kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi (Sanjaya, 2011:53-54). Berikut adalah gambar spriral kegiatan Hopkins. Identifikasi Masalah
Perencanaan
Aksi Refleksi
Observasi
Refleksi
Perencanaan Ulang
Observasi Aksi
Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Model Hopkins (Sumber: Sanjaya, 2011:54)
Penelitian ini disusun dengan menggunakan tiga siklus, dengan
12
harapan bahwa kondisi kelas telah sesuai harapan setelah siklus ketiga selesai dilaksanakan. Kondisi kelas yang sesuai harapan ini maksudnya adalah kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa telah baik. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Juni 2012. 2.
Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di MI Suruh 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas II. Jumlah siswa yang diteliti adalah 20 orang terdiri dari 6 siswa lakilaki dan 14 perempuan.
3.
Langkah-Langkah Penelitian Penelitian direncanakan untuk dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang dicapai dan perbaikan pada penelitian sebelumnya. PTK dimulai dengan melakukan refleksi, yaitu menganalisis pembelajaran yang berlangsung. Hasil refleksi tersebut adalah ditemukannya masalah yang harus segera diatasi dan solusi paling tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut ditentukan langkah paling tepat untuk meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek pada siswa kelas II. Peneliti memutuskan untuk menggunakan strategi peer lessons. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: a.
Perencanaan Penulis menyusun perencanaan awal mengenai tindakan yang
13
sesuai dengan studi pendahuluan yang sudah dilakukan. Penulis merencanakan beberapa hal yaitu: tahapan kegiatan, berbagai alat, media dan sumber belajar yang dapat digunakan, waktu yang diperlukan. Selain itu penulis juga merencanakan instrumen, khususnya pedoman observasi sebagai alat pengumpul data untuk mengumpulkan informasi tentang efek yang ditimbulkan dari perlakuan atau tindakan oleh penulis. b.
Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu mengimplementasikan rencana tindakan yang telah disusun.
c.
Observasi Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Observasi ini dilakukan guru sendiri sebagai peneliti dan meminta guru lain yaitu Mahfudi, S.Pd.I untuk
ikut
serta
menjadi
observer
untuk
meminimalkan
subyektifitas. d.
Refleksi Data hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan hasil
observasi
guru
melakukan
refleksi
tentang
proses
pembelajaran, dengan refleksi akan diketahui kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. Satu siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
14
observasi, evaluasi, dan refleksi. Untuk memantapkan hasil tindakan, tiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Peneliti melakukan observasi secara terus menerus terhadap proses yang dilakukan. Di sini peneliti juga berperan sekaligus sebagai pengajar. 4.
Instrumen Penelitian a.
Dokumentasi Instrumen penelitian ini berupa: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) buku daftar kelas, buku daftar nilai, buku absen dan catatan pembelajaran.
b.
Lembar observasi Observasi terhadap siswa mengamati 8 kelompok aspek yang mencerminkan aktivitas siswa baik secara fisik maupun mental dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek tersebut adalah: 1) Aktivitas Visual (visual activities), meliputi: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, pekerjaan orang lain, guru. 2) Aktivitas Oral (oral activities), misalnya: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, berpendapat, diskusi, interupsi. 3) Aktivitas
Pendengaran
(listening
activities),
misalnya:
mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. 4) Aktivitas Menulis (writing activities), misalnya: menulis
15
cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5) Aktivitas
Menggambar
(drawing
activities),
misalnya:
menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Aktivitas Motorik (motor activities), misalnya: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 7) Aktivitas Mental (mental activities), misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan
soal,
menganalisis,
melihat
hubungan, mengambil keputusan. 8) Aktivitas Emosional (emotional activities), misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, semangat, bergairah, berani, tenang, gugup (Sardiman, 2011:101). Setiap item diberikan skor. Skor setiap item adalah 1-5 sesuai dengan kemunculan indikator pada masing-masing aspek. Pada akhir proses pembelajaran skor setiap item dijumlahkan, ditentukan skor rata-rata, dan dikategorikan. Skor minimal adalah 8 (1x8) dan skor maksimal adalah 40 (5x8). Nilai rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus: =
∑
Keterangan: X ∑
: nilai rata-rata : jumlah skor peserta : jumlah peserta tes (Arikunto, 2010:264). Setelah dilakukan pengukuran terhadap aktivitas siswa
16
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, misalnya kita menetapkan tingkat keberhasilan proses belajar siswa adalah: kurang aktif, cukup aktif, aktif dan sangat aktif. Dengan skor aktivitas 8 – 40, ditetapkan kriteria sebagai berikut: Tabel 1.2 Kriteria Aktivitas Siswa
Kriteria Skor 32 skor 40 24 skor < 32 15 skor < 24 8 skor < 15
Kategori Skor Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif
. Pembelajaran dikatakan berhasil jika persentase siswa yang aktif minimal mencapai 75% dari total jumlah siswa. c.
Tes Lisan Lembar Tes Lisan digunakan untuk memperoleh data mengenai kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa. Tes lisan yaitu tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka antara peserta didik dengan satu atau beberapa penguji. Pertanyaan ataupun jawabannya disampaikan secara langsung atau spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman penskoran. Lembar tes lisan terdiri dari beberapa surah-surah pendek untuk dihafalkan oleh siswa yang memiliki skor tertentu sesuai dengan bobot soal masing-masing (lembar soal terlampir). Nilai yang diperoleh masing-masing individu kemudian dicari nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar individu dan klasikal. Siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai minimal 70. Siswa 17
yang belum tuntas dianalisa penyebabnya untuk kajian siklussiklus selanjutnya. Pembelajaran dikatakan berhasil jika minimal 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai minimal 70. 5.
Pengumpulan Data a.
Sumber data Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa kelas II MI Suruh 01 yang berjumlah 20 siswa (L=6, P=14) dan guru kelas II sebagai sumber data primer. Sumber data yang lain adalah data sekunder yaitu arsip, dokumen, tes hasil belajar, hasil observasi dan hasil wawancara.
b.
Jenis data 1)
Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan sifat informasi yang dikandungnya berupa informasi angka-angka (Santosa dan Ashari, 2005:2). Data kuantitatif dapat
berupa
data
diskrit,
yaitu
diperoleh
melalui
penghitungan, atau dapat berupa data kontinyu, yaitu diperoleh melalui pengukuran. Data yang didapatkan adalah nilai kemampuan menghafal surah-surah pendek yang diperoleh melalui instrumen tes lisan pada setiap akhir siklus. 2)
Data kualitatif Data kualitatif adalah jenis data yang mempunyai sifat non-angka dan informasi yang dikandungnya adalah informasi
18
yang bukan angka-angka (Santosa dan Ashari, 2005:3). Data kualitatif dalam penelitian ini berupa kalimat penjelas yang merupakan hasil pengamatan observer terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran melalui strategi peer lessons. c.
Cara pengambilan data Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik: 1) Teknik Tes Tes yaitu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010:53). Tes dikerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan, misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas yang disuruh, menjawab secara lisan, dan sebagainya. Teknik tes yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes lisan. 2) Teknik Non-tes Teknik ini terdiri dari: observasi, wawancara, dan catatan lapangan. a) Observasi Observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung terhadap objek yang diteliti (Sugiyono, 2009:203). Observasi dilakukan untuk mengkaji perilaku kelas, aktivitas siswa, dan hal-hal
19
lainnya yang dapat diamati. b) Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan tanya jawab langsung atau tidak langsung dengan narasumber (Sugiyono, 2009:194). Wawancara dilakukan sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. c) Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah data tertulis tentang segala hal yang muncul saat penelitian berlangsung. Catatan lapangan sangat penting karena dapat berisi data-data yang sangat dibutuhkan untuk menarik kesimpulan yang tepat. 6.
Analisis data Analisis data dilakukan untuk menilai apakah strategi peer lessons mampu meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek pada siswa di kelas II MI Suruh 01. Penilaian dilakukan pada hasil pembelajaran tanpa menggunakan strategi peer lessons dan hasil pembelajaran dengan menggunakan strategi peer lessons. Kedua hasil pembelajaran tersebut kemudian dianalisis dan dibandingkan. Data hasil penelitian yaitu berupa kemampuan menghafal surahsurah pendek siswa kemudian dianalisis untuk selanjutnya diambil kesimpulan pada setiap siklus. Masing-masing analisis hasil penelitian tersebut adalah:
20
a.
Aktivitas Siswa Berdasarkan format lembar observasi lembar aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terdiri dari 8 item dengan rentang jawaban 1 sampai 5, maka rentang skor dari 8 - 40. Penentuan kriteria aktivitas siswa dengan patokan skor dari lembar observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut: Tingkat kurang aktif, jika skor aktivitas siswa 8 sampai 18, Tingkat cukup aktif, jika skor aktivitas siswa 19 sampai 29, Tingkat aktif, jika skor aktivitas siswa 30 sampai 40. Target yang ditetapkan adalah persentase minimal tingkat aktif mencapai 75%, maka penelitian dihentikan. Penilaian persentase aktivitas siswa dalam kelas menggunakan rumus sebagai berikut: K
a a
1
x100 %
Keterangan: K = nilai aspek aktivitas siswa dalam kelas ∑a1 = jumlah siswa dengan kriteria aktif ∑a = jumlah total siswa b.
Tes Kemampuan menghafal 1) Rata-Rata Kelas Nilai rata-rata kelas diperoleh dengan rumus berikut:
21
x
x
N Keterangan: x = nilai rata-rata kelas ∑x = jumlah nilai kelas N = banyak siswa 2) Ketuntasan belajar secara individual Siswa dikatakan telah tuntas secara individual dalam belajar apabila telah mencapai nilai minimal 70. Dengan demikian, siswa yang memperoleh nilai di bawah 70 belum tuntas secara individual. Rumus untuk mengukur ketuntasan belajar secara individual adalah: NS
b x100 n
Keterangan: NS = ketuntasan secara individual ∑b = jumlah jawaban yang benar ∑n = jumlah seluruh item soal
3) Ketuntasan belajar secara klasikal Setelah diadakan penelitian tindakan kelas, penulis mengadakan kuis untuk menganalisis ketuntasan belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah: P
n n
1
x100%
Keterangan: P = nilai ketuntasan belajar ∑n1 = jumlah siswa tuntas belajar secara individual (nilai 22
∑n
minimal 70) = jumlah total siswa Target yang ditetapkan untuk kemampuan menghafal
adalah ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 85%. H. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini disusun dalam bentuk skripsi dengan sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan berisi: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan. BAB II Kajian pustaka, berisi mengenai: belajar, belajar kelompok, aktivitas belajar, ketuntasan belajar (ketuntasan individual, kelas dan ideal), menghafal al-Qur’an, strategi pembelajaran, peer lessons (tutor sebaya), alQur’an surah-surah pendek, peer lessons dan kemampuan menghafal. BAB III Pelaksanaan penelitian berisi gambaran umum penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan memuat: hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. BAB V penutup memuat: kesimpulan mengenai hasil penelitian dan saran yang penulis berikan kepada beberapa pihak yang terkait.
23
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar Hamalik (2007:36) menyatakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Pengertian ini adalah pengertian belajar yang populer. Hamalik juga menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Menurut Gagne (dalam Agus Suprijono, 2009:2), belajar adalah disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Latihan-latihan dan pengulanganpengulangan tersebut didefinisikan oleh Gagne sebagai aktivitas. Perubahan dari proses pertumbuhan tidak disebut sebagai belajar. Berdasarkan beberapa pendapat peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar seseorang menuju ke arah perubahan tingkah laku melalui serangkaian aktivitas tertentu yang dilakukan secara sadar. B. Belajar Kelompok Kelompok bukanlah semata-mata sekumpulan orang. Kumpulan dikatakan kelompok apabila ada interaksi, mempunyai tujuan, berstruktur, groupness. Interaksi adalah saling memengaruhi individu satu dengan
24
individu yang lain. Interaksi dapat terjadi secara fisik, non-verbal, emosional dan sebagainya (Suprijono, 2011:57). Belajar kelompok merupakan belajar secara berkelompok. Prinsipprinsip belajar diterapkan dalam sekumpulan siswa yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan. Masing-masing individu dalam kelompok sadar akan tugas masing-masing dan memiliki perannya sendiri. Belajar kelompok selanjutnya disebut sebagai pembelajaran kooperatif jika memenuhi lima unsur yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi promotir, komunikasi antaranggota, dan pemrosesan kelompok (Suprijono, 2011:58). Pendekatan kelompok dapat mengembangkan sikap sosial siswa. Siswa dibina untuk mengendalikan sikap egois sehingga terbina kesetiakawanan sosial di kelas. Melalui cara ini persaingan yang positif terjadi di kelas dalam rangka mencapai prestasi belajar yang optimal. Pada akhirnya akan tercipta siswa yang aktif, kreatif, dan mandiri melalui belajar kelompok ini (Djamarah, 2010:55-56). Belajar kelompok merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan kelas. Djamarah (2010:183) menjelaskan bahwa pengelolaan kelas adalah suatu proses untuk menciptakan kelas sebagai suatu sistem sosial, dimana proses kelompok merupakan yang paling utama. Dengan kata lain pengelolaan kelas erat hubungannya dengan bagaimana caranya mengubah kelas menjadi sebuah kelompok belajar yang efektif. Kegiatan di kelas harus diarahkan pada kepentingan bersama dan sedikit
25
mungkin kegiatan yang bersifat individual. Sedangkan tugas guru adalah memelihara kelompok belajar agar menjadi kelompok yang efektif dan produktif. Guru harus bisa mengaktifkan siswa bekerja sama dalam kelompok. Untuk mencapai hal tersebut, guru harus memperhatikan prinsipprinsip pengelolaan kelas yaitu: hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal-hal yang positif, penanaman disiplin diri (Djamarah, 2010:186). Menurut Hamalik (2010:154-155), belajar kelompok terlaksana dalam proses kelompok. Para anggota kelompok saling berhubungan dan berpartisipasi, memberikan sumbangan untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan hal tersebut, maka jika ada satu orang siswa yang tidak aktif berpartisipasi dalam kelompok, maka belajar kelompok tidak akan terlaksana. Oleh sebab itu, dalam belajar kelompok semua anggotanya harus memiliki hubungan satu sama lain, memberikan sumbangan pemikiran, mendapatkan pembagian tugas yang merata dan bersifat dinamis. C. Aktivitas Belajar Menurut Hamalik (2007:89), dalam diri masing-masing siswa terdapat prinsip aktif yaitu keinginan berbuat dan bekerja sendiri. Segala sesuatu yang dilakukan baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan nonfisik merupakan suatu aktifitas. Aktivitas selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas belajar merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas yang dimaksud di sini bukan
26
hannya aktivitas fisik tetapi mencakup mental. Pada kegiatan belajar, kedua aktivitas tersebut saling berkait. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik yang mempunyai aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya dalam rangka pembelajaran. Seluruh peranan dan kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk mendapatkan hasil pengajaran yang optimal (Sardiman, 2011: 100). Hamalik (2011:171) menjelaskan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Siswa belajar sambil bekerja sehingga mampu memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku yang lain. Paul D. Dierich dalam Hamalik (2011:172-173) mengemukakan tentang 8 kelompok aktivitas belajar siswa. 1. Kelompok Kegiatan-kegiatan Visual Terdiri dari kegiatan: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. b
Kelompok Kegiatan-kegiatan Lisan (Oral) Meliputi kegiatan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadia, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
27
c
Kelompok Kegiatan-kegiatan mendengarkan Terdiri
dari:
mendengarkan
penyajian
bahan,
mendengarkan
percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. d
Kelompok Kegiatan-kegiatan menulis Antara lain terdiri dari: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
e
Kelompok Kegiatan-kegiatan Menggambar Kelompok ini terdiri dari: menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
f
Kelompok Kegiatan-kegiatan metrik Kelompok metrik terdiri dari: melakukan percobaan, memilih alatalat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
g
Kelompok Kegiatan-kegiatan mental Terdiri dari: merenungkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
h
Kelompok Kegiatan-kegiatan emosional Termasuk di dalamnya: minat, membedakan, berani, tenang. Delapan kelompok aktivitas tersebut akan diukur kemunculannya saat
pembelajaran dilaksanakan. Peneliti menyusun delapan aktivitas tersebut ke
28
dalam lembar observasi dan menyesuaikannya dengan materi menghafal surah-surah pendek. D. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran yang mensyaratkan siswa menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu (Hamdani, 2011:60). Ketuntasan belajar dipengaruhi oleh faktor model pembelajaran, peran guru, dan peran siswa. KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran berdasarkan hasil forum MGMP di satuan pendidikan. Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap. KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik (Hamdani, 2011:60-61). Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi. 1.
Ketuntasan Belajar Individual Ketuntasan belajar individual adalah secara individu siswa
29
berhasil memperoleh kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan pada awal tahun pelajaran. Pada penelitian ini, KKM ditetapkan 70. Artinya untuk dikatakan tuntas, minimal siswa harus mampu menguasai 70% dari materi yang diajarkan kepadanya. 2.
Ketuntasan Belajar Kelas Ketuntasan belajar kelas adalah persentase siswa yang berhasil mencapai KKM pada kelas bersangkutan. Ketuntasan belajar kelas digunakan sebagai penentu keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3.
Ketuntasan Belajar Ideal Ketuntasan belajar ideal adalah bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh siswa atau disebut penguasaan penuh (Hamdani, 2011:60).
E. Menghafal al-Qur’an Ali (2008:93) menulis bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang memuat firman-firman Allah, sama benar dengan yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai rasul-Nya sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Tujuan diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai pedoman bagi umat manusia dalam hidup dan kehidupannya agar mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat. Zawawie (2011:71) mengatakan bahwa menghafal Al-Qur’an bukan hal yang tidak mungkin dan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan.
30
Anjuran menghafal Al-Qur’an telah ada dalam firman Allah SWT dalam AlQur’an surat Al-Qamar ayat 22.
Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (Depag RI, 2005:530). Menghafalkan Al-Qur’an hukumnya fardu kifayah. Artinya adalah tidak semua orang Islam diwajibkan menghafal Al-Qur’an. Kewajiban ini sudah cukup terwakili dengan adanya beberapa orang yang mampu menghafalkannya. Hukum fardu kifayah ini merupakan bukti kasih sayang Allah. Jika diwajibkan ke semua orang Islam, tentu akan memberatkan karena Al-Qur’an bukan benda sembarangan dan menghafalkannya harus mengikuti aturan-aturan khusus (Zawawie, 2011:72-73). 1. Keutamaan Orang yang Hafal Al-Qur’an Zawawie (2011:73) menulis bahwa orang yang hafal Al-Qur’an memiliki beberapa keutamaan. a. Ahli Surga dan Memiliki Syafa’at Khusus Orang yang hafal Al-Qur’an diberikan keutamaan oleh Allah berupa mampu memberikan syafaat kepada sepuluh keluarganya yang dipastikan masuk neraka (Zawawie, 2011:73-74). b. Memiliki Doa yang Mustajab (Manjur) Seseorang yang hafal Al-Qur’an dianugerahi Allah dengan doa yang manjur. Doa ini dapat mereka panjatkan untuk kepentingan dunia atau akhirat (Zawawie, 2011:74). 31
c. Merupakan Nikmat yang Agung Menghafal Al-Qur’an bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan semua orang. Oleh sebab itu, mampu menghafal Al-Qur’an merupakan nikmat yang agung. Tidak ada nikmat lain yang lebih besar
daripada
kemampuan
menghafal
Al-Qur’an
(Zawawie,
2011:75). d. Terjaga Akalnya Salah satu anugerah yang diberikan oleh Allah kepada para penghafal Al-Qur’an adalah mereka akan selalu terjaga akalnya. Oleh sebab itu, mereka akan selalu ingat hafalannya walaupun sudah tua (Zawawie, 2011:75). e. Orang Paling Kaya Kekayaan paling hakiki bukan dihitung dari banyaknya harta tetapi dari banyaknya karunia yang dianugerahkan Allah, yaitu yang mampu menyelamatkan kehidupannya di dunia dan akhirat. Karena hafal Al-Qur’an adalah anugerah Allah paling besar, maka ia juga termasuk orang paling kaya (Zawiwie, 2011:76). f. Batinnya Dihiasi dengan Keindahan Manusia adalah manusia yang suka keindahan. Manusia cenderung menyukai keindahan yang dipandang oleh mata. Namun demikian manusia juga menyukai keindahan yang bersifat abstrak, yang tidak mampu dilihat oleh mata. Keindahan tesebut adalah keindahan dalam batinnya. Hafalan Al-Qur’an adalah penghias batin
32
manusia yang mampu membuat batinnya indah dan tidak gersang (Zawawie, 2011:76-77). g. Didahulukan untuk Menjadi Imam Orang yang hafal Al-Qur’an harus didahulukan untuk menjadi imam atau pemimpin dalam permasalahan agama, lebih-lebih dalam shalat. Hal ini karena kebanyakan orang yang lebih banyak hafal AlQur’an lebih banyak paham ilmu fikih (Zawawie, 2011:77-78). h. Mulia dan Terhormat di Dalam Masyarakat Para penghafal Al-Qur’an adalah orang-orang yang memiliki kedudukan terhormat dan mulia di masyarakat mereka. Masyarakat memberikan julukan al-hafidz kepada orang yang hafal Al-Qur’an (Zawawie, 2011:78-79). i. Pemimpin dan Pemegang Bendera Pasukan Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah pernah memerintahkan seorang pemuda yang hafal Surat Al-Baqarah untuk memimpin sebuah pasukan (Zawawie, 2011:79-80). Kisah tersebut menunjukkan betapa muliahnya orang yang hafal Al-Qur’an. j. Terlindung dari Segala Keburukan Orang yang hafal Al-Qur’an tidak sepantasnya takut tertimpa keburukan. Hal ini karena ia terlindung dari segala keburukan. k. Tetap Didahulukan Meskipun Telah Meninggal Kemulyaan yang diperoleh orang yang hafal Al-Qur’an tidak hanya diperoleh saat ia hidup, melainkan juga saat sudah meninggal.
33
Pada peristiwa penguburan para sahabat yang meninggal dunia pada perang Uhud, Rasulullah memerintahkan agar yang paling banyak hafal Al-Qur’an dikuburkan lebih dulu (Zawawie, 2011:80-81). l. Tidak Terbakar Api Neraka Api neraka tidak berani membakar jasad penghafal Al-Qur’an karena menghormati Al-Qur’an yang ada di dalam jiwa orang tersebut. Sebenarnya hafal Al-Qur’an adalah anugerah yang dikhususkan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad saw. Bahkan Nabi Musa a.s. pernah memohon kepada Allah agar umat yang mampu menghafal kitab-kitab mereka tersebut tergolong umat beliau, namun Allah menjawab bahwa mereka adalah umat Muhammad saw (Zawawie, 2011:81-83). 2. Metode Menghafal Al-Qur’an Zawawie (2011:73-110) menulis ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghafal Al-Qur’an. a. Menghafal Sendiri b. Menghafal Berpasangan c. Menghafal dengan Bantuan Al-Qur’an Digital d. Menghafal dengan Alat Perekam e. Metode Menghafal dengan Menulis
34
F. Strategi Pembelajaran Strategi diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau kaidahkaidah untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara optimal. Apabila dihubungkan dengan proses belajar mengajar, maka strategi adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada anak didik (Hamdani, 2011:19). Strategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas daripada metode atau teknik pengajaran. Metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran menjadi penting apabila guru mengajar siswa dengan kemampuan, pencapaian, kecenderungan, dan minat yang bervariasi (Hamdani, 2011:19). Salah satu strategi yang ada dalam pembelajaran adalah active learning. Strategi active learning adalah strategi belajar mengajar yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dengan cara melibatkan siswa secara efektif dan efisien dalam belajar. Belajar dalam cara pandang active learning adalah membangun makna atau pengertian terhadp pengalaman dan informasi yang dilakukan oleh siswa, bukan oleh guru (Hamdani, 2011:4849).
35
G. Peer Lessons Peer lessons merupakan salah satu jenis strategi pembelajaran yang termasuk kategori pembelajaran aktif (active learning). Strategi peer lessons adalah strategi yang baik digunakan untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada temannya. Strategi ini adalah penerapan dari pameo yang mengatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Melalui mengajarkan materi kepada orang lain, siswa diarahkan untuk belajar secara lebih baik. Strategi ini dapat diterapkan secara individual maupun berkelompok. Di akhir pembelajaran, guru memberikan klarifikasi dan kesimpulan apabila ada pemahaman siswa yang perlu diluruskan (Zaini dkk, 2008:62-63). Zaini dkk (2008:62-63) menjelaskan bahwa langkah-langkah strategi peer lessons adalah: 1. Bagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen materi yang akan disampaikan 2. Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari satu topik materi, kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain. 3. Setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada
teman-teman
sekelas.
Siswa
disarankan
untuk
menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan. 4. Guru memberi saran kepada siswa agar: a. Menggunakan alat bantu visual b. Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan
36
tidak
c. Menggunakan contoh-contoh yang relevan d. Melibatkan sesama peserta didik dalam proses pembelajaran melalui diskusi, permainan,kuis, studi kasus, dan lain-lain. e. Memberi kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya 5. Memberi waktu yang cukup bagi siswa untuk persiapan 6. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan. 7. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi jika ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa. H. Al-Qur’an dan Surah-surah Pendek Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Al-Qur’an adalah kitab suci yang memuat firman-firman Allah, sama benar dengan yang disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai rasul-Nya sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an menjadi sumber dan normat umat Islam dan terbagi menjadi 30 juz, 114 surah, lebih dari 6000 ayat (Muhammadiyah: 6666 ayat, Masjid Agung al-Azhar Kebayoran: 6236 ayat). Surat pertama adalah al-Fatihah, surat terakhir adalah an-Nas. Al-Qur’an tidak disusun secara kronologis. Lima ayat pertama diturunkan di gua Hira’ pada malam 17 Ramadhan tahun pertama sebelum Hijrah atau pada malam pertama Nuzulul Quran ketika Nabi berusia 40-41 tahun, sekarang terletak di surat al-‘Alaq (96):1-5. Ayat terakhir yang diturunkan di padang Arafah, ketika Nabi Muhammad berusia 63 tahun pada tanggal 9 Zulhijjah tahun ke-10 Hijrah, kini terletak di surat al-Maidah (5):3.
37
Ayat-ayat al-Qur’an dapat dibedakan menjadi ayat-ayat Makkiyah dan ayat-ayat Madaniyah. Ayat-ayat Makiyah yaitu ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah, umumnya pendek-pendek, terdiri dari 86 surat 4.780 ayat, dimulai dengan ya ayyuhannas, diturunkan selama 12 tahun 13 hari, umumnya mengenai tauhid, hari kiamat, akhlak dan kisah-kisah umat terdahulu. Ayat Madaniyah yaitu ayat-ayat yang diturunkan di Madinah, umumnya panjangpanjang, dadiri dari 28 surat 1.456ayat, dimulai dengan ya ayyuhallazina amanu, diturunkan selama 10 tahun 2 bulan 9 hari, memuat soal hukum, keadilan, masyarakat dan sebagainya (Ali, 2008:94-95). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka definisi surah-surah pendek di dalam Al-Qur’an adalah surah-surah Makkiyah. Jumlah surah-surah pendek di dalam Al-Qur’an berjumlah 86 surah. Sedangkan surah-surah pendek yang akan dihafalkan oleh siswa kelas II MI Suruh 01 adalah: surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr. I. Peer Lessons dan Kemampuan Menghafal Peer Lessons adalah sebuah strategi pembelajaran yang tergolong strategi pembelajaran aktif. Strategi ini digunakan untuk menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada temannya. Belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Melalui mengajarkan kepada teman yang lain diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih baik. Berkaitan kemampuan menghafal siswa, terdapat salah satu metode belajar menghafal Al-Qur’an yang telah dijelaskan oleh Zawawie (2011:108),
38
yaitu menghafal berpasangan. Pada menghafal
berpasangan ini, hafalan
dilakukan oleh dua orang secara bersama-sama. Hafalan dimulai dengan menyepakati ayat-ayat yang akan dihafal. Langkah-langkahnya adalah: 1. Memilih kawan menghafal yang cocok dan menentukan surat serta waktu yang telah disepakati bersama. 2. Saling membuka mushaf Al-Qur’an pada bagian ayat yang akan dihafalkan, lalu salah satu dari keduanya membaca ayat tersebut, sedangkan yang lain mendengarkan dengan serius dan berusaha merekam bacaan di otaknya. Selanjutnya dilakukan bergantian. Setelah selesai, pendengar mengulang ayat tersebut tanpa melihat. Hal ini juga dilakukan bergantian. Proses ini diulang sampai beberapa kali sampai keduanya yakin telah berhasil menghafalkan ayat tersebut. 3. Proses selanjutnya adalah praktik tarabbuth, yaitu menyambung ayat-ayat yang telah berhasil dihafalkan. 4. Terakhir, saling menguji hafalan diantara keduanya (Zawawie, 2011:108). Adapun langkah-langkah strategi peer lessons yang diterapkan ke dalam materi menghafal surah-surah pendek antara lain: 1. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4 siswa. 2. Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk menghafalkan surahsurah pendek tertentu, kemudian mengajarkannya kepada kelompok lain. 3. Minta setiap kelompok menyiapkan strategi yang tepat untuk menghafal surah-surah pendek. Siswa diminta untuk menggunakan metode
39
menghafal yang paling disukai dengan arahan guru. Setelah itu memperlihatkan hafalannya di depan kelas. 4. Guru memberikan beberapa saran: a. Menggunakan alat bantu visual b. Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan c. Menggunakan contoh-contoh yang relevan d. Memberi kesempatan kepada yang lain untuk bertanya 5. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas. 6. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan 7. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari hafalan peserta didik.
40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian 1. Sejarah Singkat MI Suruh 01 Madrasah Ibtidaiyah Suruh 01 merupakan lembaga pendidikan formal yang diselenggarakan oleh yayasan LP Ma’arif. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Suruh 01 didirikan pada tahun 1961. Bangunan sekolah berdiri di atas tanah wakaf seluas 678 m2. MI Suruh 01 terletak di Jalan Ploso Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. 2. Profil MI Suruh 01 a. Nama Sekolah
: MI Suruh 01
b. Alamat
:
Jalan
: Jl. Ploso
Desa/Kec.
: Suruh/Suruh
Kabupaten
: Semarang
No. Telp/HP
:-
c. Nama Yayasan Alamat/Tlp. d. NSS/NSM/NDS
: Ma’arif : Ungaran/(024) 70111712 : 112332204058
e. Jenjang Akreditasi : B f. Tahun didirikan
: 1961
g. Tahun Beroperasi
: 1961
41
h. Kepemilikian tanah : Swasta (Pribadi) Status Tanah
: Wakaf
Luas Tanah
: 678 m2
i. Status Bangunan
: Pribadi
Surat Izin Bangunan: No. 013271810506002 Tahun 2007 Luas Seluruh Bangunan
: 502 m2
3. Lokasi 1. Geografi
: Dataran tinggi
2. Potensi Wilayah
: Pertanian
3. Wilayah
: Pedesaan
4. Visi dan Misi MI Suruh 01 1. Visi Terwujudnya siswa yang disiplin, terampil, cerdas, berbudi luhur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Misi a. Menanamkan sikap yang bekerja keras, ulet dan bertanggung jawab b. Menumbuhkan siswa yang kreatif dan inovatif c. Menciptakan siswa yang berpengetahuan luas dan berprestasi d. Menumbuhkembangkan pribadi siswa yang berbudi luhur e. Membentuk perilaku siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.
42
5. Jumlah Siswa MI Suruh 01 Jumlah siswa MI Suruh 01 mengalami naik turuh dari tahun ke tahun. Data siswa di MI Suruh 01 mulai tahun 2005/2006 sampai dengan tahun 2011/2012 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Keadaan Siswa MI Suruh 01 Tahun Pelajaran
Jumlah Sis wa Kelas I L
P
Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI L
P
L
P
L
P
L
P
L
Jumlah
P
L
P
Total
2005/2006
9
12
11
10
10
12
7
10
7
9
8
8
52
61
113
2006/2007
18
7
9
7
11
11
10
5
6
10
9
8
63
48
111
2007/2008
8
7
7
7
16
7
8
7
9
10
10
6
58
44
102
2008/2009
8
7
7
7
16
7
8
7
9
10
10
6
58
44
102
2009/2010
13
10
6
8
7
11
6
12
7
7
10
8
49
56
105
2010/2011
5
12
12
9
6
8
12
7
12
5
7
7
54
48
102
2011/2012
7
4
6
14
12
9
8
6
15
8
10
5
58
46
104
Sumber: Dokumen MI Suruh 01 Tahun 2011
Tabel 3.1 memperlihatkan bahwa dalam tujuh tahun terakhir (2005-2011), jumlah siswa di MI Suruh 01 mengalami pasang surut. Namun demikian, pada tahun pelajaran 2011/2012 ini jumlah siswa di MI Suruh 01 mengalami peningkatan dari 102 siswa pada tahun pelajaran 2010/2011 menjadi 104 pada tahun pelajaran 2011/2012. Peneliti memutuskan untuk mengadakan penelitian di kelas II. Jumlah siswa di kelas II MI Suruh 01 pada tahun 2012 adalah 20 orang dengan komposisi 14 perempuan dan 6 laki-laki. Data mengenai siswa kelas II adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Data Siswa Kelas II MI Suruh 01 Tahun 2012 No 1 2 3
Nama Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati
43
Jenis Kelamin P L P
No
Jenis Kelamin L P P L P P P P P P P P L L P P L
Nama
4 Ihsanul Muttaqin 5 Mega Yulia Prasasti 6 Meli Tri Astuti 7 Muhammad Reza 8 Marcel rina Pantiyarti 9 Novia Isaroh 10 Nur Aini 11 Nurul Azizah 12 Nurfa Nurul Hidayah 13 Nur Setyaningrum 14 Nur Wahidatus Sholihah 15 Santi Wigrayani 16 Sheffa Nizham Afik 17 Slamet Daryanto 18 Wahidatul Azizah 19 Yeni Lestari 20 Angga Febrian Sumber: Dokumen MI Suruh 01 Tahun 2012
6. Tenaga Pengajar MI Suruh 01 MI Suruh 01 memiliki 9 orang guru ditambah dengan seorang kepala sekolah dan seorang petugas perpustakaan. Adapun data lengkap mengenai tenaga pengajar di MI Suruh 01 adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Keadaan Guru MI Suruh 01 Tahun 2012 No 1
Nama Muh. Zaini, A.Ma
Pendidikan D2
2 Tri Sundari 3 Sri Sunarsih, A.Ma 4 Masruroh, A.Ma 5 Muh. Jahir, s.Pd 6 Wiwik Wiji Lestari, S.Pd.I 7 Ali Imron 8 Mahfudi 9 Mu’allim 10 Istar Isro’at 11 Asih Sugiarti Sumber: Dokumen MI Suruh 01 Tahun 2012
S1 D2 D2 S1 S1 PGAN S1 S1 S1 MAN
Jabatan Kepala Sekolah/ Guru Kelas VI Guru Kelas V Guru Kelas II Guru Kelas I Guru Aswaja Guru Kelas IV Guru Penjaskes/KTK Guru Kelas III Guru Bahasa Arab Buru Bhs. Inggris Perpustakaan
Dari Tabel 3.3 dapat diketahui bahwa sebagaian besar tenaga pendidik dan kependidikan di MI Suruh 01 berpendidikan S1 (6 orang). Sisanya berpendidikan D2 (3 orang), dan SLTA sederajat (2 orang).
44
Jumlah laki-laki dan perempuan hampir berimbang, yaitu laki-laki 5 orang (45%) dan perempuan 6 orang (55%). 7. Struktur Organisasi MI Suruh 01 Struktur organisasi MI Suruh 01 dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut. KEPALA SEKOLAH Muh. Zaini, A.Md
NARA SUMBER
KOMITE
GURU KELAS I Masruroh, A.Ma
GURU KELAS II Sri Sunarsih, A.Md
GURU EKLAS III Mahfudi, S.Pd.I
GURU KELAS IV Wiwik Sri Wiji Lestari, S.Pd.I
GURU KELAS V Tri Sundari, S.Pd.I
GURU KELAS VI Muh. Zaini, A.Ma
GURU ASWAJA Muh. Jahir,S.Pd
GURU B. ARAB Mu’allim
GURU B. INGGRIS Istar isro’ati, S.Pd
GURU PENJAS Ali Imron
BENDAHARA Wiwik Sri Wiji Lestari
SEKRETARIS Masruroh
SARPRAS Tri Sundari, S.Pd.I
PENJAGA A. Munawir
SISWA
MASYARAKAT
Keterangan: garis koordinasi garis komando Gambar 3.1. Struktur Organisasi MI Suruh 01
45
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus Kegiatan penelitian dimulai dengan prasiklus. Prasiklus penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2012. Kegiatan pembelajaran belum menerapkan strategi peer lessons. Materi yang diajarkan adalah Surah alKafirun dan surah al-Ma’un. Prasiklus bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa berupa kemampuan menghafal surah-surah pendek. Selain itu prasiklus juga bertujuan untuk mencari permasalahan penelitian yang sebelumnya telah dicari dengan wawancara terhadap siswa dan guru. Peneliti melakukan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pada saat pembelajaran berlangsung, observasi dilakukan untuk mengukur pengaruh strategi peer lessons terhadap aktivitas siswa. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, peneliti menggunakan teknik observasi kepada siswa. Lembar observasi diisi oleh guru mitra yang memperhatikan suasana pembelajaran. Pada akhir pembelajaran dilakukan tes lisan hafalan surahsurah pendek untuk mengukur kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Mei 2012. Materi pelajaran adalah Surah al-Kafirun dan surah al-Ma’un. Tahapan penelitian yang dilaksanakan adalah:
46
1. Perencanaan a. Membuat skenario pembelajaran yang berisi langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran. Skenario pembelajaan tersebut tertuang dalam RPP dengan menerapkan strategi peer lessons. b. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini, penulis mempersiapkan media pembelajaran, kertas karton bertulis surah-surah pendek, lembar kerja siswa, media untuk pelaksanaan strategi peer lessons. c. Mempersiapkan instrumen penelitian, antara lain: format observasi untuk keaktifan siswa, soal evaluasi dan instrumen penilaian kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa. 2. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Mei 2012. Waktu yang dipergunakan adalah 3 jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Pembelajaran dilaksanakan dengan strategi peer lessons. Materi pokok yang diajarkan adalah
Surah
al-Kafirun
dan
surah
al-Ma’un.
Jalannya
proses
pembelajaran adalah: a. Penulis menggunakan nilai tes pada kegiatan pembelajaran prasiklus sebagai nilai pretes, yaitu pembelajaran tanpa menggunakan strategi peer lessons dengan materi yang sama pada siklus I penelitian. b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai RPP 1) Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a) Menyampaikan salam pembuka yang ramah,
47
b) Memimpin doa, c) Membaca presensi, d) Pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan, keluarga, dan keinginan siswa e) melakukan apersepsi dengan menanyakan: - Siapakah yang kita sembah? - Siapakah orang kafir itu? - Siapa diantara kalian anak yatim? - Apa yang kalian lakukan jika ada orang meminta-minta? f) Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang
merupakan
kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini 2) Kegiatan Inti (45 menit) a) Secara klasikal guru mendemonstrasikan bacaan surah alKafirun dan surah al-Ma’un b) Guru membaca surah pendek, siswa menirukan bacaan guru c) Guru menjelaskan aturan belajar dengan strategi tutor sebaya (peer lessons) d) Siswa dibentuk berpasangan, terbentuk 10 pasangan siswa. e) Setiap pasang siswa diminta membaca dan menghafalkan surah al-Kafirun dan al-Ma’un dengan menerapkan strategi tutor sebaya
48
f) Masing-masing pasangan siswa bebas menentukan cara paling baik untuk menghafal surah dan arti surah pendek yang dihafalkan g) Guru
memberikan
bimbingan
kepada
masing-masing
pasangan tentang cara menghafal mereka h) Masing-masing pasangan siswa mendemonstrasikan hafalan dan arti surah al-Kafirun dan al-Ma’un i) Guru memberikan kesempatan pasangan siswa lain untuk bertanya j) Guru meluruskan dan menyempurnakan hafalan masingmasing pasangan siswa k) Guru memberikan penghargaan pada 4 (empat ) siswa yang berprestasi (hafalannya paling baik) dan memotivasi siswa lain yang kurang. 3) Penutup (15 menit) a) Secara klasikal guru mengulang kembali materi surah alKafirun dan al-Ma’un b) Siswa mengerjakan evaluasi c) Menyampaikan tugas individual tertulis tentang surah al Kafirun dan al Ma’un dan tugas untuk belajar membaca surah al-Fil dan al-Ashr d) Salam
49
3. Observasi Observasi pada penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan pada akhir pembelajaran. Observasi tersebut dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi. Observasi ini dilakukan guru sendiri sebagai peneliti dan meminta guru lain untuk ikut serta menjadi observer. Observasi yang dilakukan guru kolaborator memiliki kontribusi dalam mengetahui kondisi kelas saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Sedangkan tujuan observasi adalah untuk mengetahui aktivitas siswa saat strategi peer lessons diterapkan. Berikut adalah lembar observasi terhadap aktivitas siswa yang digunakan oleh peneliti pada setiap siklus penelitian. Tabel 3.4 Format Lembar Observasi Terhadap Aktivitas Siswa No.
Indikator
Deskriptor Aktivitas
1.
Aktivitas Visual (visual activities)
membaca buku/teks memperhatikan gambar memperhatikan demonstrasi memperhatikan guru
2.
Aktivitas activities)
menyatakan bertanya memberi saran berpendapat
3.
Aktivitas Pendengaran (listening activities)
mendengarkan uraian mendengarkan percakapan mendengarkan hafalan mendengarkan pendapat
4.
Aktivitas Menulis (writing activities)
menulis huruf hijaiyah menulis arti ayat menulis laporan menyalin surah pendek
5.
Aktivitas Menggambar (drawing activities)
menggambar kaligrafi membuat grafik mewarnai gambar
Oral
(oral
50
Skor
No.
Indikator
Deskriptor Aktivitas
Skor
membuat diagram 6.
Aktivitas Motorik (motor activities)
maju untuk menghafal mengacungkan jari untuk bertanya bermain bertepuk tangan
7.
Aktivitas Mental (mental activities)
menanggapi pendapat mengingat kembali hafalan memecahkan soal surah pendek melihat hubungan antar materi
8.
Aktivitas Emosional (emotional activities)
berminat pada pelajaran gembira saat belajar bersemangat berani bertanya
Lembar observasi terhadap siswa mengamati 8 aspek aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Melalui lembar observasi ini peneliti akan mengetahui kelebihan strategi peer lessons ketika diterapkan untuk memecahkan masalah rendahnya kemampuan menghafal surah-surah pendek. Kriteria penilaiannya adalah: nilai 5 jika semua deskriptor tampak, nilai 4 jika hanya 3 deskriptor tampak, nilai 3 jika hanya 2 deskriptor tampak, nilai 2 jika hanya 1 deskriptor tampak, dan nilai 1 jika tidak ada deskriptor tampak. Hasil observasi kemudian dianalisis untuk mengetahui aktivitas apa saja yang berkembang pada diri siswa. 4. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa, dan hasil evaluasi pembelajaran terhadap pencapaian kompetensi dasar yang diinginkan. Pada tahap refleksi, peneliti melakukan kajian tentang proses penelitian tindakan mengenai apa yang telah dan
51
yang belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi dan tindakan apa yang perlu dilakukan. Refleksi yang penulis lakukan adalah kegiatan analisis, sintesis, interpretasi, dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan siklus I. Penulis menguraikan dan mencari kaitan antara satu hal dengan hal yang lain, membandingkannya dengan pengalaman sebelumnya terkait dengan teori yang relevan. Hasil refleksi pada siklus I kemudian menjadi perbaikan untuk pelaksanaan siklus II. Pada akhir kegiatan refleksi, penulis mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang ditemukan selama siklus I penelitian. Solusi tersebut kemudian menjadi acuan dalam perbaikan siklus yang akan dilaksanakan pada siklus II dan dimasukkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) perbaikan. D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus kedua penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Mei 2012. Materi yang diajarkan adalah Surah al-Fil dan surah al-‘Ashr. Waktu yang dialokasikan 2 x 35 menit. Strategi yang dipergunakan adalah peer lessons. Adapun langkah-langkah tindakan adalah: 1. Perencanaan a. Peneliti mengkaji permasalahan-permasalahan mengenai pembelajaran sebelumnya (siklus I) bersama guru kolaborator. Permasalahan yang ditemukan kemudian dicari solusinya untuk diterapkan dalam siklus II.
52
b. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan strategi peer lessons. c. Peneliti menyiapkan sarana prasarana pembelajaran antara lain: lembar absensi, buku pelajaran, lembar penilaian, daftar soal, karton bertuliskan surah-surah pendek, bintang kertas warna-warni. 2. Pelaksanaan Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai RPP. a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1) Menyampaikan salam pembuka yang ramah, 2) doa, guru meminta seorang siswa memimpin doa 3) presensi, guru bertanya kepada ketua kelas siapa yang tidak hadir 4) pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan siswa dan keluarga, dilanjutkan dengan mengulangi materi yang lalu: membaca surah al Kafirun dan al Maun bersama-sama 5) melakukan apersepsi dengan bertanya: - Siapa yang tahu tentang Gajah? - Apa yang kalian lakukan waku jam 6 pagi tadi? 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini b. Kegiatan Inti (45 menit) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi peer lessons.
53
1) Guru memperlihatkan gambar seekor gajah dan membacakan surah al-Fil 2) Guru menjelaskan makna kandungan surah al-Fil 3) Guru memberikan kuis tentang makna kandungan surah al-Fil 4) Siswa menjawab pertanyaan guru 5) Guru membacakan surah al-‘Ashr 6) Guru menjelaskan makna kandungan surah al-‘Ashr 7) Guru memberikan kuis tentang surah al-‘Ashr 8) Siswa menjawab pertanyaan guru 9) Guru
menjelaskan
strategi
tutor
sebaya
(peer
lessons)
berkelompok kepada siswa 10) Guru memilih empat orang siswa yang paling baik hafalannya berdasarkan nilai siklus I, kemudian mengelompokkan siswa menjadi empat kelompok @ 5 orang menggunakan teknik ular tangga 11) Guru menugaskan siswa menghafal surah al-Fil dan surah al-‘Ashr dengan strategi peer lessons secara berkelompok (kelompok I dan III menghafal surah al-Fiil, kelompok II dan IV menghafal surah al-‘Ashr) 12) Guru membatasi waktu 30 menit 13) Masing-masing
kelompok
mengirimkan
wakilnya
menghafal di depan kelas dan menjelaskan kandungan surah 14) Siswa yang lain diberi kesempatan bertanya
54
untuk
15) Guru meluruskan dan menyempurnakan hafalan siswa dan pemahaman siswa jika perlu 16) Guru memberikan penghargaan berupa bintang kepada siswa dan kelompok yang baik dan memotivasi kelompok yang kurang. c. Kegiatan akhir (15 menit) 1) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi / hasil pembelajaran 2) Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti 3) Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah pertemuan yang lalu 4) Menyampaikan tugas pekerjaan rumah tentang surah al-Fiil dan al‘Ashr dan untuk belajar menghafal surah al-Qadr secara kelompok di rumah 3. Observasi Kegiatan observasi yang dilakukan sama seperti observasi pada siklus I. Observasi dilakukan sejak tindakan dilakukan. Observasi dilakukan dengan bantuan guru kolaborator. 4. Refleksi Kegiatan refleksi pada siklus II pada dasarnya sama dengan kegiatan refleksi pada siklus I. Refleksi dilakukan terhadap aktivitas belajar saat pembelajaran berlangsung dan hasil evaluasi pembelajaran untuk mengukur kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa. Kegiatan
refleksi
diakhiri
dengan
mencari
solusi
atas
permasalahan yang ditemukan pada siklus II. Solusi atas permasalahan
55
tersebut kemudian menjadi saran untuk perbaikan pelaksanaan siklus III. Solusi tersebut dituangkan dalam RPP perbaikan untuk siklus III. E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Siklus ketiga penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Juni 2012 selama 2 jam pelajaran seperti pada siklus sebelumnya. Materi yang diajarkan adalah Surah al-qadr. 1. Perencanaan Dalam tahap ini, tercakup kegiatan sebagai berikut: a. Menyusun RPP perbaikan b. Menyusun alat Evaluasi c. Menyiapkan bahan pembelajaran berupa gambar-gambar mengenai menjaga kebersihan lingkungan d. Menyiapkan alat Observasi 2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disempurnakan, yaitu menggunakan strategi peer lessons, dengan beberapa perbaikan berdasarkan pada refleksi siklus kedua. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi: a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) Membuka pembelajaran dengan: 1) Menyampaikan salam pembuka yang ramah, 2) doa, dipimpin ketua kelas
56
3) presensi, guru meminta masing-masing siswa melihat teman di sebelahnya, apakah ada yang tidak hadir. 4) pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan siswa dan keluarga, dilanjutkan dengan membaca surah al Fil dan al ‘Ashr bersama-sama. 5) melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa dalam mengenal lailatul qadar: - Siapa yang pernah mendengar kata lailatul qadar? Apa itu? Kapan turunnya? - Siapa yang tahu bulan ramadhan? Bulan apa itu? 6) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini. b. Kegiatan Inti (45 menit) 1) Guru menjelaskan pada siswa tentang malam lailatul qadr 2) Guru meminta salah seorang siswa membaca surah al-Qadr 3) Guru bertanya kepada siswa arti surah al-Qadr 4) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok @ 5 siswa menggunakan teknik ular tangga 5) Masing-masing kelompok bertugas menghafalkan surah al-Qadr dan memahami makna yang terkandung di dalamnya 6) Guru memberi waktu 30 menit bagi siswa mengerjakan tugas 7) Masing-masing kelompok menentukan strategi terbaik bagi mereka untuk menghafal lebih cepat
57
8) Guru membimbing setiap kelompok dalam menentukan strategi menghafal yang baik 9) Guru menunjuk secara acak satu siswa setiap kelompok untuk maju dan menunjukkan hafalannya 10) Guru meluruskan dan menyempurnakan hafalan siswa jika perlu 11) Guru mengajak kelas bertepuk tangan untuk menghargai hasil kerja siswa dan memotivasi siswa lain 12) Guru memberikan reward berupa bintang kepada siswa berprestasi 13) Guru memberikan umpan balik c. Kegiatan Akhir (15 menit) 1) Siswa dibimbing guru menyimpulkan materi/ hasil pembelajaran. 2) Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti 3) Menyampaikan hasil penilaian tugas pekerjaan rumah pertemuan sebelumnya 4) Memberikan tugas pekerjaan rumah tertulis tentang materi surah al Qadr 5) Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan doa 6) Salam 3. Observasi Dalam observasi, peneliti menggunakan lembar pengamatan yang sama dengan siklus I. Observasi dibantu oleh guru kolaborator. Tujuan
58
observasi adalah untuk menilai kondisi kelas, yaitu aktivitas siswa yang muncul. 4. Refleksi Kegiatan refleksi pada siklus III pada dasarnya sama dengan kegiatan refleksi pada siklus I dan II. Refleksi dilakukan terhadap aktivitas belajar saat pembelajaran berlangsung dan hasil evaluasi pembelajaran untuk mengukur kemampuan menghafal surah-surah pendek.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pada bagian ini, peneliti menjelaskan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan urutan tujuan penelitian. Pada setiap siklus akan dipaparkan mengenai empat tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah: mengetahui permasalahan pembelajaran mata pelajaran al-Qur’an hadis, mengetahui kelebihan strategi peer lessons, mengetahui apakah strategi peer lessons dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa, dan mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa. Penulis berharap keempat tujuan penelitian tersebut dapat terjawab dengan melakukan penelitian tindakan kelas ini. Untuk mengetahui permasalahan pembelajaran yang ada pada mata pelajaran al-Qur’an hadis, peneliti melakukan wawancara terhadap siswa dan guru mata pelajaran al-Qur’an hadis di kelas bersangkutan. Hasil wawancara ini kemudian dikuatkan dengan melakukan prasiklus penelitian. Hasil wawancara awal terhadap siswa disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Wawancara Terhadap Siswa No Keterangan 1 Senang Pelajaran Al-Qur'an Hadis 2 3 4 5
F
Senang menghafal surah-surah pendek Kesulitan menghafal surah pendek
% Keterangan 7 35,0% 13 (65%) menjawab tidak
10 50,0% 9 (45%) tidak, 1 (5%) tidak tahu 13 65,0% 6 (30%) tidak, 1 (5%) tidak tahu 9 45,0% 11 (55%) tidak
Menghafal surah-surah pendek di rumah Yang mengajari menghafal
60
No
Keterangan a. Ayah, Ibu, Kakek
F
b. Guru mengaji
% 5 25,0%
Keterangan
4 20,0%
c. Tidak ada
11 55,0%
Sumber: hasil wawancara terhadap siswa kelas II MI Suruh 01 tanggal 5 Mei 2012
Berdasarkan wawancara peneliti kepada guru kelas II MI Suruh 01, ditemukan beberapa hal penting. Siswa kurang bersemangat dan kurang senang saat belajar al-Qur’an hadis. Siswa banyak yang main di kelas. Sedangkan prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Kendala yang dihadapi adalah bagaimana cara meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa (lampiran). Selain berdasarkan wawancara, peneliti juga melakukan studi dokumentasi terhadap nilai ulangan siswa. KKM untuk mata pelajaran AlQur’an Hadis adalah 70. Hasil ulangan siswa dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Ulangan Siswa Kelas II MI Suruh 01 No
Nama
Kompetensi Dasar
L/P
1
Adila Setyawati
P
4.1 75
Ketuntasan Tuntas
4.2 72
Ketuntasan Tuntas
2
Bagus Septian Nugraha
L
65
Tidak Tuntas
55
Tidak Tuntas
3
Dwi Rahmawati
P
65
Tidak Tuntas
50
Tidak Tuntas
4
Ihsanul Muttaqin
L
70
Tuntas
65
Tidak Tuntas
5
Mega Yulia Prasasti
P
73
Tuntas
75
Tuntas
6
Meli Tri Astuti
P
65
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
7
Muhammad Reza
L
75
Tuntas
65
Tidak Tuntas
8
Marcel rina Pantiyarti
P
75
Tuntas
72
Tuntas
9
Novia Isaroh
P
60
Tidak Tuntas
55
Tidak Tuntas
10
Nur Aini
P
72
Tuntas
73
Tuntas
11
Nurul Azizah
P
65
Tidak Tuntas
70
Tuntas
12
Nurfa Nurul Hidayah
P
70
Tuntas
55
Tidak Tuntas
13
Nur Setyaningrum
P
65
Tidak Tuntas
65
Tidak Tuntas
14
Nur Wahidatus Sholihah
P
74
Tuntas
71
Tuntas
15
Santi Wigrayani
P
65
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
16
Sheffa Nizham Afik
L
65
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
61
No
Nama
Kompetensi Dasar
L/P
17
Slamet Daryanto
L
4.1 50
Ketuntasan Tidak Tuntas
4.2 50
Ketuntasan Tidak Tuntas
18
Wahidatul Azizah
P
74
Tuntas
75
Tuntas
19
Yeni Lestari
P
70
Tuntas
73
Tuntas
20
Angga Febrian
L
70
Tuntas
65
Tidak Tuntas
Rata-rata Tuntas
68,2
64,3
11
55,0%
8
40,0%
9
45,0%
12
60,0%
Tidak Tuntas
Nilai ulangan tersebut di atas adalah nilai untuk dua buah kompetensi dasar. Kompetensi dasar pertama (4.1) adalah: Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih. Sedangkan kompetensi dasar kedua (4.2) adalah: Menghafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih. Kelebihan strategi peer lessons diketahui melalui hasil pelaksanaan penelitian. Peneliti berusaha mencari kelebihan strategi peer lessons pada pembelajaran al-Qur’an hadist di kelas II MI Suruh 01 dengan menerapkannnya di dalam penelitian tindakan kelas ini. Penelitian tindakan kelas yang peneliti laksanakan terdiri dari prasiklus, siklus pertama, siklus kedua, dan siklus ketiga. 1. Deskripsi Prasiklus Prasiklus Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2012. Pada tahapan ini peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran tanpa menerapkan strategi peer lessons. Materi yang diajarkan adalah surah alKafirun dan surah al-Ma’un. Metode pembelajaran yang digunakan
62
adalah: ceramah, tanya jawab, penugasan dan demonstrasi. Tahapan prasiklus
penelitian
dilaksanakan
untuk
mengetahui
kemampuan
menghafal surah-surah pendek siswa sebelum strategi peer lessons diterapkan. Hasil tes kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa pada prasiklus penelitian dapat diketahui dari tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II pada prasiklus No
Nama
L/P
1
Adila Setyawati
P
72
Tuntas
2
Bagus Septian Nugraha
L
53
Tidak Tuntas
3
Dwi Rahmawati
P
55
Tidak Tuntas
4
Ihsanul Muttaqin
L
60
Tidak Tuntas
5
Mega Yulia Prasasti
P
70
Tuntas
6
Meli Tri Astuti
P
60
Tidak Tuntas
7
Muhammad Reza
L
70
Tuntas
8
Marcel rina Pantiyarti
P
72
Tuntas
9
Novia Isaroh
P
55
Tidak Tuntas
10
Nur Aini
P
60
Tidak Tuntas
11
Nurul Azizah
P
73
Tuntas
12
Nurfa Nurul Hidayah
P
55
Tidak Tuntas
13
Nur Setyaningrum
P
65
Tidak Tuntas
14
Nur Wahidatus Sholihah
P
70
Tuntas
15
Santi Wigrayani
P
62
Tidak Tuntas
16
Sheffa Nizham Afik
L
72
Tuntas
17
Slamet Daryanto
L
60
Tidak Tuntas
18
Wahidatul Azizah
P
70
Tuntas
19
Yeni Lestari
P
70
Tuntas
20
Angga Febrian
L
63
Tidak Tuntas
Rata-rata
Nilai
Kedudukan Nilai
64,35
Tuntas Tidak Tuntas
9
45,0%
11
55,0%
Hasil kegiatan belajar mengajar prasiklus menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas 64,35. Siswa yang tuntas berjumlah 9 anak (45%)
63
sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 11 orang (55%). Nilai kemampuan menghafal siswa pada prasiklus ini akan dibandingkan dengan nilai pada siklus pertama penelitian. Selain nilai kemampuan menghafal siswa, peneliti juga melakukan observasi terhadap kondisi siswa saat belajar. Peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama prasiklus penelitian. Hasil observasi aktivitas siswa terlihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Prasiklus No
Rentang Nilai
F
%
1
32 - 40
0
0,0%
Keterangan Sangat Aktif
2
24 - 31
0
0,0%
Aktif
3
15 - 23
1
5,0%
Cukup Aktif
4
8 - 14
19
95,0%
Kurang Aktif
Jumlah
20
100,0%
Hasil observasi kondisi kelas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada prasiklus penelitian tergolong kurang. Hal tersebut diketahui dari adanya 19 siswa (95%) yang kurang aktif di kelas. Diketahui pula bahwa ada 1 siswa yang cukup aktif di kelas pada prasiklus. Aktivitas yang dominan pada kegiatan prasiklus penelitian ini adalah aktivitas visual, aktivitas oral dan aktivitas pendengaran. Aktivitas visual berupa memperhatikan guru, aktivitas oral berupa bertanya, dan aktivitas pendengaran berupa mendengarkan uraian materi. Aktivitas menulis juga muncul namun tidak dominan. Aktivitas menggambar tidak muncul sama sekali karena materi menghafal tidak mengakomodasi kemunculan aktivitas jenis ini. Kemunculan aktivitas motorik berupa
64
siswa maju untuk menghafal masih rendah. Demikian pula dengan aktivitas mental dan aktivitas emosional siswa. Kedua aktivitas ini juga tergolong rendah. Frekuensi banyaknya kemunculan keaktivan siswa pada prasiklus dapat diketahui dari tabel 4.5. Tabel 4.5. Kemunculan Keaktifan Siswa Pra Siklus No
Ketegori Aktivitas
Skor
%
Keterangan
1
Visual
37
37,0%
Kurang
2
Oral
33
33,0%
Kurang
3
Pendengaran
34
34,0%
Kurang
4
Menulis
29
29,0%
Kurang
5
Menggambar
20
20,0%
Kurang
6
Motorik
24
24,0%
Kurang
7
Mental
26
26,0%
Kurang
8
Emosional
29
29,0%
Kurang
Peneliti menemukan bahwa permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada pra siklus penelitian adalah: a. Aktivitas siswa tergolong kurang. Terlihat pada tabel 4.5 bahwa kemunculan kategori aktivitas siswa semuanya masih kurang. b. Keberanian siswa untuk maju ke depan kelas dan menghafal masih rendah. c. Manajemen waktu masih belum tepat, karena siswa belum memperoleh waktu yang cukup untuk menghafal d. Kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa masih rendah. Hal ini dilihat dari hasil penilaian pra siklus yang menunjukkan presentase ketuntasan siswa 45,0% atau baru 9 siswa yang tuntas.
65
2. Deskripsi Siklus I Siklus I penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2012 dengan materi yang sama dengan prasiklus. Kegiatan belajar mengajar di dalam siklus I telah menerapkan strategi peer lessons. Hasil tes kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa pada siklus I penelitian terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.6. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II pada Siklus I No
Nama
L/P
Nilai
Kedudukan Nilai
1
Adila Setyawati
P
74
Tuntas
2
Bagus Septian Nugraha
L
60
Tidak Tuntas
3
Dwi Rahmawati
P
62
Tidak Tuntas
4
Ihsanul Muttaqin
L
65
Tidak Tuntas
5
Mega Yulia Prasasti
P
75
Tuntas
6
Meli Tri Astuti
P
75
Tuntas
7
Muhammad Reza
L
72
Tuntas
8
Marcel rina Pantiyarti
P
75
Tuntas
9
Novia Isaroh
P
60
Tidak Tuntas
10
Nur Aini
P
65
Tidak Tuntas
11
Nurul Azizah
P
78
Tuntas
12
Nurfa Nurul Hidayah
P
60
Tidak Tuntas
13
Nur Setyaningrum
P
70
Tuntas
14
Nur Wahidatus Sholihah
P
73
Tuntas
15
Santi Wigrayani
P
62
Tidak Tuntas
16
Sheffa Nizham Afik
L
72
Tuntas
17
Slamet Daryanto
L
60
Tidak Tuntas
18
Wahidatul Azizah
P
70
Tuntas
19
Yeni Lestari
P
70
Tuntas
20
Angga Febrian
L
63
Tidak Tuntas
Rata-rata
68
Tuntas
11
55,0%
9
45,0%
Tidak Tuntas
Hasil kegiatan belajar mengajar siklus I menunjukkan bahwa
66
nilai rata-rata kelas 68. Siswa yang tuntas berjumlah 11 anak (55%) sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 9 orang (45%). Selain nilai kemampuan menghafal siswa, peneliti juga melakukan observasi terhadap kondisi siswa saat belajar. Peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama prasiklus penelitian. Hasil observasi aktivitas siswa terlihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No
Rentang Nilai
1
32 - 40
2
24 - 31
3
15 - 23
4
8 - 14 Jumlah
F
%
0
Keterangan
0,0%
Sangat Aktif
0
0,0%
Aktif
17
85,0%
Cukup Aktif
3
15,0%
Kurang Aktif
20
100,0%
Hasil observasi kondisi kelas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus I penelitian tergolong cukup aktif. Hal tersebut diketahui dari adanya 17 siswa (85%) yang cukup aktif di kelas. Diketahui pula bahwa ada 3 siswa yang kurang aktif di kelas pada siklus I. Frekuensi banyaknya kemunculan keaktivan siswa pada prasiklus dapat diketahui dari tabel 4.8. Tabel 4.8. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus I No
Ketegori Aktivitas
Skor
%
Keterangan
1
Visual
37
37,0%
Kurang
2
Oral
49
49,0%
Cukup
3
Pendengaran
51
51,0%
Cukup
4
Menulis
43
43,0%
Cukup
5
Menggambar
29
29,0%
Kurang
6
Motorik
33
33,0%
Kurang
7
Mental
45
45,0%
Cukup
8
Emosional
39
39,0%
Cukup
67
Aktivitas siswa pada kegiatan siklus I penelitian ini adalah aktivitas oral, aktivitas pendengaran, aktivitas menulis, aktivitas mental dan emosional. aktivitas oral berupa bertanya mengalami peningkatan, aktivitas pendengaran berupa mendengarkan uraian materi juga meningkat. Aktivitas menulis juga mulai muncul. Aktivitas menggambar dan motorik tergolong kurang. Aktivitas mental dan aktivitas emosional siswa tergolong cukup. Beberapa masalah pada penelitian yang dihadapi antara lain: a. Ketuntasan belajar siswa masih rendah, baru mencapai 55%. b. Aktivitas siswa masih belum memuaskan, masih tergolong cukup aktif. Terlihat dari 17 siswa yang memiliki aktivitas cukup. c. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar menghafal Al-Qur’an d. Guru masih belum memberikan motivasi kepada siswa berupa penghargaan dalam belajar e. Waktu masih belum cukup, sehingga guru perlu membentuk kelompok beranggotakan 4 siswa untuk efektifitas waktu f. Aktivitas visual siswa masih kurang, guru perlu menerapkan pembelajaran dengan media visual yang menarik perhatian siswa. g. Aktivitas motorik siswa kurang berkembang, sehingga guru perlu menerapkan strategi yang tepat agar siswa berani maju menghafal di depan kelas, misalnya dengan reward berupa bintang.
68
3. Deskripsi Siklus II Siklus II penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2012 dengan materi Surah al-Fil dan surah al-‘Ashr. Kegiatan belajar mengajar di dalam siklus II telah menerapkan strategi peer lessons. Hasil tes kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa pada siklus II penelitian terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.9. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II pada Siklus II No
Nama
L/P Nilai
Kedudukan Nilai
1 Adila Setyawati
P
80 Tuntas
2 Bagus Septian Nugraha
L
70 Tuntas
3 Dwi Rahmawati
P
65 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin
L
70 Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti
P
80 Tuntas
6 Meli Tri Astuti
P
80 Tuntas
7 Muhammad Reza
L
75 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti
P
80 Tuntas
9 Novia Isaroh
P
65 Tidak Tuntas
10 Nur Aini
P
70 Tuntas
11 Nurul Azizah
P
79 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah
P
65 Tidak Tuntas
13 Nur Setyaningrum
P
72 Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah
P
75 Tuntas
15 Santi Wigrayani
P
65 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik
L
75 Tuntas
17 Slamet Daryanto
L
60 Tidak Tuntas
18 Wahidatul Azizah
P
75 Tuntas
19 Yeni Lestari
P
75 Tuntas
20 Angga Febrian
L
71 Tuntas
Rata-rata
72
Tuntas
15
75,0%
5
25,0%
Tidak Tuntas
Hasil kegiatan belajar mengajar siklus II menunjukkan bahwa
69
nilai rata-rata kelas 72. Siswa yang tuntas berjumlah 15 anak (75%) sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 5 orang (25%). Selain nilai kemampuan menghafal siswa, peneliti juga melakukan observasi terhadap kondisi siswa saat belajar. Peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama prasiklus penelitian. Hasil observasi aktivitas siswa terlihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No
Rentang Nilai
F
%
Keterangan
1
32 - 40
0
0,0%
Sangat Aktif
2
24 - 31
10
50,0%
Aktif
3
15 - 23
9
45,0%
Cukup Aktif
4
8 - 14
1
5,0%
Kurang Aktif
Jumlah
20
100,0%
Hasil observasi kondisi kelas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II penelitian tergolong aktif. Hal tersebut diketahui dari adanya 10 siswa (50%) yang aktif di kelas. Diketahui pula bahwa ada 9 siswa (45%), dan 1 siswa (5%) yang kurang aktif di kelas pada siklus II. Frekuensi banyaknya kemunculan keaktivan siswa pada prasiklus dapat diketahui dari tabel 4.11. Tabel 4.11. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus II No Ketegori Aktivitas
Skor
%
1 Visual
56
56,0%
Cukup
2 Oral
61
61,0%
Baik
3 Pendengaran
65
65,0%
Baik
4 Menulis
56
56,0%
Cukup
5 Menggambar
38
38,0%
Kurang
6 Motorik
58
58,0%
Cukup
7 Mental
66
66,0%
Baik
8 Emosional
62
62,0%
Baik
70
Keterangan
Aktivitas siswa pada kegiatan siklus II penelitian ini adalah aktivitas visual, aktivitas oral, aktivitas pendengaran, aktivitas menulis, aktivitas mental dan emosional. aktivitas oral berupa bertanya mengalami peningkatan, aktivitas pendengaran berupa mendengarkan uraian materi dan hafalan teman juga meningkat serta termasuk kategori baik. Aktivitas menulis juga mulai muncul. Aktivitas menggambar tergolong kurang. Aktivitas mental dan aktivitas emosional siswa tergolong baik, hal ini meningkat dibanding sebelumnya. Masalah penelitian yang dihadapi adalah: a. Kondisi kelas menjadi gaduh karena pembagian kelompok. Untuk siklus selanjutnya, guru dapat menggunakan strategi ular tangga untuk mengelompokkan siswa sehingga siswa merasa senang. b. Siswa kurang aktif dalam melaksanakan perintah dari guru, guru dapat memadukan tepuk tangan dan pemberian hadiah untuk menarik minat siswa maju ke depan. c. Guru kurang mampu mengendalikan suasana kelas dan kurang mampu menciptakan suasana yang kondusif. Guru menerapkan pembatasan waktu yang tepat, memotivasi siswa dengan benar, ramah dan ceria di kelas. 4. Deskripsi Siklus III Siklus III penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2012 dengan materi Surah al-Qadr. Kegiatan belajar mengajar di dalam siklus
71
III telah menerapkan strategi peer lessons. Hasil tes kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa pada siklus III penelitian terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.12. Hasil Tes Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Siswa Kelas II pada Siklus III No
Nama
L/P
Nilai
Kedudukan Nilai
1 Adila Setyawati
P
82 Tuntas
2 Bagus Septian Nugraha
L
70 Tuntas
3 Dwi Rahmawati
P
68 Tidak Tuntas
4 Ihsanul Muttaqin
L
72 Tuntas
5 Mega Yulia Prasasti
P
85 Tuntas
6 Meli Tri Astuti
P
85 Tuntas
7 Muhammad Reza
L
80 Tuntas
8 Marcel rina Pantiyarti
P
82 Tuntas
9 Novia Isaroh
P
70 Tuntas
10 Nur Aini
P
72 Tuntas
11 Nurul Azizah
P
80 Tuntas
12 Nurfa Nurul Hidayah
P
72 Tuntas
13 Nur Setyaningrum
P
73 Tuntas
14 Nur Wahidatus Sholihah
P
74 Tuntas
15 Santi Wigrayani
P
68 Tidak Tuntas
16 Sheffa Nizham Afik
L
80 Tuntas
17 Slamet Daryanto
L
55 Tidak Tuntas
18 Wahidatul Azizah
P
80 Tuntas
19 Yeni Lestari
P
76 Tuntas
20 Angga Febrian
L
73 Tuntas
Rata-rata
74,85
Tuntas Tidak Tuntas
17
85,0%
3
15,0%
Hasil kegiatan belajar mengajar siklus III menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas 74,85. Siswa yang tuntas berjumlah 17 anak (85%) sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 orang (15%). Selain nilai kemampuan menghafal siswa, peneliti juga
72
melakukan observasi terhadap kondisi siswa saat belajar. Peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas siswa selama prasiklus penelitian. Hasil observasi aktivitas siswa terlihat pada tabel 4.13. Tabel 4.13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III No
Rentang Nilai
F
%
1 32 - 40
2
2 24 - 31
15
3 15 - 23
1
4 8 - 14
2
Jumlah
20
Keterangan
10,0% Sangat Aktif 75,0% Aktif 5,0% Cukup Aktif 10,0% Kurang Aktif 100,0%
Hasil observasi kondisi kelas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus III penelitian tergolong aktif. Hal tersebut diketahui dari adanya 15 siswa (75%) yang aktif di kelas. Diketahui pula bahwa ada 2 siswa (10%) yang sangat aktif, dan 1 siswa (5%) yang cukup aktif, dan 2 siswa (10%) yang kurang aktif di kelas pada siklus III. Frekuensi banyaknya kemunculan keaktivan siswa pada prasiklus dapat diketahui dari tabel 4.14. Tabel 4.14. Kemunculan Keaktifan Siswa Siklus III No
Ketegori Aktivitas
1 Visual 2 Oral 3 Pendengaran 4 Menulis 5 Menggambar 6 Motorik 7 Mental 8 Emosional
Skor
76 78 79 58 38 60 81 83
%
76,0% 78,0% 79,0% 58,0% 38,0% 60,0% 81,0% 83,0%
Keterangan
Baik Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Baik Sangat Baik
Aktivitas siswa pada kegiatan siklus III penelitian ini adalah
73
aktivitas visual, aktivitas oral, aktivitas pendengaran, aktivitas menulis, aktivitas mental dan emosional. Aktivitas visual, oral, dan pendengaran, dan motorik menjadi baik. Aktivitas mental dan emosional siswa sangat baik.
Aktivitas
menulis
tergolong
cukup.
Sedangkan
aktivitas
menggambar adalah kurang. Masalah penelitian yang dihadapi guru adalah: a. Siswa masih sering menangis karena ada siswa yang nakal. Untuk memecahkan masalah ini guru harus memberikan perhatian yang lebih kepada siswa yang nakal. b. Guru masih perlu memperdalam strategi pembelajaran Peer lessons. Guru dapat memadukan strategi tersebut dengan metode menghafal yang lain, misalnya menghafal berpasangan. B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Permasalahan Pembelajaran pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Permasalahan pembelajaran pada mata pelajaran al-qur’an hadis diketahui melalui wawancara dan observasi prasiklus penelitian. Masalah utama dalam mata pelajaran al-Qur’an hadis adalah rendahnya kemampuan menghafal surat-surat pendek siswa kelas II MI Suruh 01. Tabel 4.2. menunjukkan bahwa pada kemampuan melafalkan surahsurah pendek, sebanyak 11 siswa (55%) berhasil tuntas, sedangkan pada kemampuan menghafalkan surah-surah pendek, sebanyak 8 siswa (40%) berhasil tuntas. Kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa paling rendah dan sangat mendesak untuk segera dipecahkan.
74
Rendahnya kemampuan menghafal surah-surah pendek tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: a. Siswa kurang senang pelajaran al-qur’an hadis (hanya 35% yang senang). b. Siswa kurang senang menghafal surah-surah pendek (baru 50% yang senang) dan lebih suka bermain. c. Banyak siswa yang kesulitan menghafal surah-surah pendek (65%). d. Hanya sedikit siswa yang menghafal surah-surah pendek di rumah (45%), dan peran orang tua mengajari anak baru 25%. Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas, peneliti menyimpulkan bahwa permasalahan pembelajaran al-qur’an hadis yang ada adalah rendahnya kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa kelas II MI Suruh 01. 2. Kelebihan Strategi Peer Lessons untuk Permasalahan Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Strategi peer lessons merupakan strategi pembelajaran aktif. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Kelebihan strategi peer lessons tampak setelah strategi ini diterapkan pada pembelajaran. Aktivitas siswa pada prasiklus penelitian tergolong kurang aktif karena ada 19 siswa (95%) yang termasuk kurang aktif. Pada siklus I ada 17 siswa (85%) yang tergolong cukup aktif. Pada siklus II ada 10 siswa (50%) yang tergolong aktif. Pada siklus III ada 15 siswa
75
(75%) yang tergolong aktif bahkan 2 orang siswa (10%) sangat aktif. Artinya strategi peer lessons mampu meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan strategi peer lessons, maka diperoleh hasil berikut: a. Aktivitas Visual Aktivitas visual yang tampak pada penerapan strategi peer lessons adalah melihat surah-surah pendek, membaca buku/teks berisi
surah-surah
pendek,
dan
memperhatikan
guru
saat
menjelaskan materi. Aktivitas ini meningkat dari siklus I hingga siklus III berturut-turut: 37%, 56%, dan 76%. Disimpulkan bahwa kelebihan strategi peer lessons adalah mampu meningkatkan aktivitas visual siswa. Pada akhir siklus aktivitas ini tergolong baik. b. Aktivitas Oral Aktivitas oral yang tampak setelah strategi peer lessons diterapkan dalam pembelajaran al-qur’an hadis adalah bertanya dan mengucapkan hafalan surah-surah pendek. Penerapan strategi peer lessons membuat siswa lebih bebas untuk bertanya materi yang belum dipahaminya. Siswa semakin senang menghafal sehingga semakin sering mempraktekkan hafalan surah-surah pendek. Pada siklus I aktivitas oral siswa baru 49%, pada siklus II menjadi 61%, dan siklus III menjadi 78%. Siswa semakin berani bertanya dan sering menghafal dari siklus pertama hingga siklus III. Pada siklus
76
III aktivitas ini tergolong baik. c. Aktivitas Pendengaran Aktivitas pendengaran yang dilakukan oleh siswa adalah: mendengarkan uraian guru dan mendengarkan hafalan siswa lain. Siswa semakin banyak yang mendengarkan uraian materi dari guru, khususnya bacaan surah-surah pendek. Mendengarkan bacaan guru sangat penting agar siswa mampu menghafal surah-surah pendek dengan baik dan benar. Pada siklus I aktivitas pendengaran siswa 51%, pada siklus II 65%, dan pada siklus III 79%. Aktivitas pendengaran siswa pada siklus III baik. Namun guru perlu mengembangkan kegiatan yang meningkatkan aktivitas pendengaran siswa, misalnya menggunakan media audio. d. Aktivitas Menulis Aktivitas menulis siswa antara lain adalah menulis huruf hijaiyah, aktivitas menulis arti ayat, dan menyalin surah pendek. Ketiga aktivitas ini muncul pada pembelajaran surah-surah pendek di kelas II MI Suruh 01. Besarnya persentase aktivitas ini pada siklus I, II dan III adalah 43%, 56%, dan 58%. Di akhir siklus III tergolong cukup. Guru perlu meningkatkan kegiatan-kegiatan yang mendorong peningkatan aktivitas menulis siswa, misalnya dengan meminta setiap siswa (secara individu) menyalin surah-surah pendek.
77
e. Aktivitas Menggambar Khusus untuk aktivitas menggambar, strategi peer lessons yang digunakan pada materi menghafal surah-surah pendek kurang mengakomodasi jenis aktivitas ini. Siswa cenderung untuk memiliki aktivitas visual dan oral dibandingkan aktivitas menggambar. Oleh sebab itulah jenis aktivitas menggambar ini pada siklus I, II dan III bernilai sebesar 29%, 38%, dan 38%. Aktivitas ini tergolong kurang di akhir siklus III. Dengan demikian penerapan strategi peer lessons untuk memecahkan masalah rendahnya kemampuan menghafal siswa tidak mampu meningkatkan aktivitas menggambar siswa. f. Aktivitas Motorik Jenis
aktivitas
motorik
dapat
dimunculkan
dengan
menerapkan strategi peer lessons. Pada kegiatan pembelajaran, siswa diberi motivasi untuk berani maju ke depan kelas untuk memperdengarkan hafalannya, mulai mengacungkan jari jika ingin mengacukan pertanyaan, dan bertepuk tangan jika keberhasilan dicapai. Pada siklus I besar aktivitas motorik adalah 33%, siklus II 58% dan siklus III 60%. Di akhir pembelajaran siklus III tergolong kategori baik. g. Aktivitas Mental Aktivitas mental siswa meningkat dari siklus I hingga siklus III. Pada siklus I sebesar 45%, siklus II 66%, dan siklus III 81%. Akhirnya aktivitas jenis ini tergolong sangat baik pada siklus III.
78
Siswa mengingat kembali hafalan yang telah mereka pelajari di kelas. Aktivitas mengingat kembali ini sangat baik pada siklus III. h. Aktivitas Emosional Emosional siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yang signifikan. Jenis aktivitas emosional yang ada adalah siswa menjadi berminat pada pelajaran, gembira saat beajar menghafal, tampak bersemangat menghafal dan berani bertanya jika ada materi hafalan yang kurang dipahami. Aktivitas ini pada siklus I hanya 39%, pada siklus II 62% dan siklus III menjadi 83%. Pada siklus III tergolong kategori sangat baik. Dari uraian tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa kelebihan strategi peer lessons pada materi menghafal surah-surah pendek adalah mampu meningkatkan aktivitas siswa yaitu: aktivitas visual, aktivitas oral, pendengaran, motorik, mental dan emosional. 3. Penggunaan Strategi Peer Lessons pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis dapat Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surah-Surah Pendek Penerapan strategi peer lessons pada pembelajaran al-qur’an hadis di kelas II MI Suruh 01 dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa. Kesimpulan ini didukung oleh semakin bertambahnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada setiap siklusnya.
79
a. Siklus I Jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM adalah 11 orang. Mereka adalah: Adila Setyawati (AS), Mega Yulia Prasasti (MYP), Meli Tri Astuti (MTA), Muhammad Reza (MR), Marcel Rina Pantiyarti (MRP), Nurul Azizah (NAz), Nur Setyaningrum (NS), Nur Wahidatus Sholihah (NWS), Sheffa Nizham Afik (SNA), Wahidatul Azizah (WA), dan Yeni Lestari (YL). Ketuntasan AS pada siklus I didukung oleh nilai pada prasiklus yang sudah tuntas (72), senang pada mata pelajaran alQur’an Hadis, kesenangannya pada menghafal dan keberadaan ayah sebagai orang yang mengajarinya di rumah. MYP juga tuntas pada prasiklus (70), kesukaannya pada membaca, telah mampu membaca al-Qur’an dan keberadaan ayah yang mengajari membaca al-Qur’an di rumah. MTA pada prasiklus belum tuntas (60), kemudian pada siklus I meningkat menjadi tuntas (75). Ketuntasan MTA seiring dengan meningkatnya aktivitasnya dari prasiklus (10, kurang aktif) ke siklus I (15, cukup aktif). Orang tua MTA adalah seorang buruh berpendidikan SD, sehingga tidak ada yang mengajarinya membaca al-Qur’an di rumah. Namun demikian, ia memiliki kemauan yang kuat untuk dapat membaca al-Qur’an. MR memiliki nilai awal prasiklus 70 (tuntas) sehingga pada sikus I juga tuntas (72). MR awalnya juga mengatakan bahwa ia kesulitan menghafal surat-surat pendek, dan tidak ada figur di rumah yang mengajarinya membaca
80
al-Qur’an. Orang tua MR seorang buruh berpendidikan SMP. MRP memiliki nilai ketuntasan sejak prasiklus (72) dan pada siklus I juga tuntas (75). MRP memang senang dengan mata pelajaran al-Qur’an Hadis dan menganggap hafalan tidak sulit walaupun di rumah tidak ada orang yang mengajarinya membaca al-Qur’an. Kekuatan menghafal MRP memang sangat baik. Orang tua MRP adalah seorang karyawan berpendidikan SMA. Naz tuntas pada prasiklus (73) dan tuntas pada siklus I (78). Naz senang mengaji dan suka pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis, serta diajari mengaji di rumah oleh ayahnya. Nilai NS pada prasiklus 65 (tidak tuntas) dan pada siklus I 70 (tuntas). NS memiliki kesulitan dalam daya ingat atau menghafal ditambah tidak ada yang mengajari di rumah sehingga nilai prasiklusnya tidak tuntas. Setelah proses pembelajaran, ia mampu memperoleh nilai 70, dengan peningkatan aktivitas dari prasiklus (8, tidak aktif) ke siklus I (15, cukup aktif). Peningkatan aktivitas inilah yang menyebabkan ia tuntas pada siklus I. NWS telah tuntas pada prasiklus (70) dan siklus I (73). Orang tua NWS adalah buruh berpendidikan SMP. NWS juga mengalami kesulitan dalam menghafal, namun ia senang pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis dan belajar pada guru ngaji di rumah. Aktivitasnya meningkat dari kurang aktif pada prasiklus menjadi cukup aktif pada siklus I. SNA memiliki nilai yang tungas namun statis baik pada prasiklus maupun siklus I (72). Walaupun demikian, ia memiliki aktivitas
81
yang meningkat dari prasiklus ke siklus I, yaitu dari tidak aktif menjadi cukup aktif. Menganggap mata pelajaran al-Qur’an Hadis susah, namun senang pada pelajaran hafalan. SNA mengikuti kegiatan TPA di rumahnya. Orang tua SNA adalah karyawan berpendidikan SMA. WA memiliki nilai yang tuntas pada prasiklus dan siklus I (70). Orang tua WA adalah buruh berpendidikan SD namun demikian ibu mengajarinya mengaji di rumah. Satu-satunya dorongan belajar datang dari ibu. YL tuntas di prasiklus dan siklus I (70). Orang tua YL adalah buruh berpendidikan SD. Berbeda dari WA, orang tua YL tidak mengajarinya mengaji, namun memiliki kesadaran tinggi sehingga mengundang guru ngaji ke rumah untuk mengajarinya. Aktivitas YL pada siklus I meningkat menjadi cukup aktif jika dibandingkan prasiklus yang tidak aktif. Jumlah siswa yang tidak tuntas adalah 9 orang, yaitu: Bagus Septian Nugraha (BSN), Dwi Rahmawati (DR), Ihsanul Muttaqin (IM), Novia Isaroh (NI), Nur Aini (NA), Nurfa Nurul Hidayah (NNH), Santi Wigrayani (SW), Slamet Daryanto (SD), dan Angga Febrian (AF). BSN tidak tuntas pada siklus I (60), sedangkan pada prasiklus juga tidak tuntas (53). BSN tidak suka pada mata pelajaran al-Qur’an Hadis dan menganggap hafalan itu materi yang susah. Disamping itu, ia tidak diajari oleh orang tuanya mengaji di rumah ataupun ikut kegiatan TPA yang ada. Orang tua BSN adalah buruh
82
berpendidikan SD yang kekurangan waktu dengan keluarga. Kenaikan aktivitas yang dialami BSN belum mampu membuatnya memperoleh nilai tuntas pada siklus I karena ia masih belum menyukai mata pelajaran terkait dan kesulitan dalam membaca alQur’an. DR memiliki nilai 62 pada siklus I dan 55 pada prasiklus. Walaupun telah ada peningkatan yang cukup besar namun masih berada di bawah KKM (belum tuntas). DR mengaku tidak begitu suka mata pelajaran al-Qur’an Hadis dan mengalami kesulitan dalam membaca maupun menghafal al-Qur’an. Namun demikian, pada kenyataannya kakek DR telah mengajarinya membaca alQur’an di rumah. Aktivitas DR telah mengalami peningkatan menjadi cukup aktif. IM memperoleh nilai 65 pada siklus I dan 60 pada prasiklus yang keduanya di bawah KKM. Orang tua IM berpendidikan SD dan pekerjaan sebagai buruh. IM tidak suka mata pelajaran al-Qur’an Hadis namun menyukai materi hafalan walaupun menganggap materi tersebut susah. IM memiliki semangat belajar, namun belum menemukan cara yang tepat dalam menghafal. NI memperoleh nilai 60 pada siklus I dan 55 pada prasiklus (belum tuntas). Latar belakang orang tua NI adalah buruh dengan pendidikan SD. NI lebih senang bermain daripada belajar al-Qur’an Hadis. NA memperoleh nilai 65 pada siklus I dan 60 pada prasiklus (belum tuntas). Latar belakang orang tua NA adalah karyawan berpendidikan SMA. NA dan Naz adalah saudara kandung, namun
83
NA memiliki kelemahan dalam hafalan dan tidak menyukai mata pelajaran al-Qur’an Hadis karena sulit. NA memiliki aktivitas yang masih rendah pada siklus I sehingga nilai yang diperoleh juga rendah. NNH memperoleh nilai 60 pada siklus I dan 55 pada prasiklus (belum tuntas). Aktivitas NNH pada siklus I masih kurang aktif. Orang tua NNH adalah buruh berpendidikan SD dan tidak mampu mengajarinya membaca al-Qur’an di rumah. NNH adalah siswa yang menganggap gurunya galak di kelas. SW memperoleh nilai 62 baik pada siklus I maupun prasiklus. Kondisi ini disebabkan oleh kelemahannya dalam membaca al-Qur’an. SW belum mampu membaca al-Qur’an dan tidak ada yang mengajarinya di rumah. Walaupun demikian, pada siklus I aktivitasnya telah meningkat menjadi cukup aktif. Orang tua SW adalah buruh dengan pendidikan SMP. Adapun siswa SD memperoleh nilai 60 baik pada siklus I dan prasiklus. Nilai ini masih di bawah KKM. Orang tua SD adalah buruh berpendidikan SD. Saat pembelajaran siklus I, SD sering terlihat tidak memperhatikan pelajaran dan aktivitas yang masuk kategori kurang aktif. AF mendapatkan nilai 63 baik pada siklus I maupun prasiklus. Orang tua AF adalah buruh dengan pendidikan SD. AF tidak menyukai pelajaran al-Qur’an Hadis tetapi menyukai materi menghafal surat-surat pendek karena ada kandungan cerita di dalamnya.
84
Keberhasilan 11 orang siswa mencapai KKM disebabkan oleh: 1) Siswa mulai senang menghafal surah-surah pendek 2) Menghafal surah-surah pendek dengan strategi peer lessons menjadi menyenangkan buat siswa 3) Siswa belajar menghafalkan surah-surah pendek dengan cara mengajarkannya kepada teman siswa. 4) Melalui kegiatan belajar berkelompok, guru memiliki banyak waktu untuk membimbing hafalan siswa. 5) Setiap siswa berlatih hafalan surah pendek dan dikoreksi langsung oleh temannya sehingga cepat hafal. b. Siklus II Jumlah siswa yang tuntas pada siklus II adalah 15 siswa. Jika dibandingkan dengan siklus I, maka ada 4 siswa yang berhasil menyusul dalam mencapai KKM (70). Keempat siswa tersebut adalah: Bagus Septian Nugraha (BSN), Ihsanul Muttaqin (IM), Nur Aini (NA), dan Angga Febrian (AF). Nilai BSN pada siklus II adalah 70. Aktivitas belajar BSN meningkat menjadi aktif pada siklus II ini. Aktivitas yang meningkat pesat pada siklus II adalah pendengaran dan emosional. Kemampuan mendengar BSN dalam kegiatan KBM membantunya meningkatkan kemampuan hafalan surah-surah pendek. BSN terlihat sangat memperhatan pelajaran dan tidak ramai sendiri. IM memperoleh nilai 70 pada siklus II. IM memiliki aktivitas yang tergolong aktif
85
pada siklus II ini. Aktivitas yang meningkat adalah aktivitas oral dan mental. IM lebih banyak bertanya dan mengajukan diri untuk menghafal di depan kelas. NA memperoleh nilai 70 pada siklus II. NA tergolong cukup aktif di kelas dan termotivasi untuk banyak bertanya dan menjadi perwakilan kelompok dalam menghafal di depan kelas. AF juga mengalami peningkatan, dengan memperoleh nilai 71 pada siklus II. Walaupun tidak mewakili kelompok dalam menghafal di depan kelas, AF mampu mendengarkan materi menggunakan peer lessons dengan baik dan menghafalkan surahsurah pendek dengan cukup baik. Faktor-faktor yang menyebabkan keempat siswa tersebut mampu mencapai KKM adalah: 1) Guru mengaitkan arti surah-surah pendek dengan kehidupan nyata (cotoh: surah al-fiil dengan gajah). 2) Melakukan
apersepsi
yang
mampu
menghubungkan
pengetahuan yang sudah siswa miliki dengan materi baru 3) Siswa telah mengetahui cara menghafal yang paling cocok buat dirinya 4) Penggunaan media karton bertuliskan surah-surah pendek mampu membuat siswa bertipe belajar visual belajar dengan lebih baik 5) Adanya pembatasan waktu hafalan siswa memotivasi siswa untuk mampu menghafal lebih baik
86
6) Dipilihnya empat siswa dengan hafalan terbaik sebagai tutor masing-masing kelompok c. Siklus III Pada siklus III, jumlah siswa yang berhasil mencapai KKM adalah 17 orang. Dibandingkan dengan siklus sebelumnya, ada 2 siswa yang berhasil menyusul siswa lain dalam mencapai KKM. Kedua siswa tersebut adalah: Novia Isaroh (NI) dan Nurfa Nurul Hidayah (NNH). NI memperoleh nilai 70 pada siklus III. Kategori aktivitasnya adalah aktif. Hal ini terlihat dari peningkatan aktivitas menulis, mental dan emosionalnya yang lebih tinggi dari sebelumnya. NI aktif menyalin surah-surah pendek ke buku catatannya, kemudian mengingat kembali dengan menghafalkannya dan tampak senang dan gembira saat strategi peer lessons diterapkan. NNH memperoleh nilai 72 pada siklus III. Aktivitasnya tergolong kategori aktif dengan adanya peningkatan aktivitas oral, mental dan emosional. NNH sering menjawab pertanyaan dari guru dan siswa lainnhya, berani maju ke depan untuk menghafal, dan senang belajar menghafal dengan strategi peer lessons. Faktor-faktor yang menyebabkan mereka berhasil mencapai KKM adalah: 1) Penggunaan permainan dalam menentukan kelompok dan anggotanya meningkatkan kegembiraan siswa dalam belajar
87
2) Cara presensi yang diperbarui memberikan waktu lebih banyak pada penyampaian materi 3) Materi yang harus dihafal lebih sedikit, yaitu hanya satu surah dan surah-surah yang dihafal sebelumnya tetap diperdengarkan 4) Guru berhasil meningkatkan keingintahuan siswa dengan apersepsi yang tepat (lailatur qadar dan bulan ramadhan) 5) Guru membimbing siswa tentang cara menghafal yang baik 6) Adanya penghargaan dari guru atas keberhasilan siswa dalam menghafal yang diwujudkan dengan tepuk tangan dan bintang 7) Adanya tugas PR menghafal surah bersangkutan membuat siswa lebih cepat menghafal Jumlah siswa yang belum tuntas pada siklus III adalah tiga orang. Ketiga orang tersebut adalah: Dwi Rahmawati (DR), Santi Wigrayani (SW), dan Slamet Daryanto (SD). Faktor-faktor yang menyebabkan siswa ini tidak berhasil mencapai KKM antara lain: 1) Siswa tidak aktif pada setiap siklus penelitian. SD dan DR memiliki aktivitas kurang aktif dan SW memiliki aktivitas cukup aktif. SD dan DR sering terlihat tidak memperhatikan pelajaran dan tidak menjawab pertanyaan dari guru. SW sering tidak mengerjakan tugas-tugas dari guru. SD, DR dan SW tidak mengikuti strategi peer lessons dengan baik. 2) Siswa memiliki ingatan yang kurang terlatih, mudah lupa. Baik SD, DR maupun SW sama-sama belum juga bisa membaca al-
88
Qur’an walaupun telah diajari di rumah. 3) Siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar di rumah karena tekanan masalah ekonomi keluarga. Pekerjaan orang tua DR adalah wiraswasta sehingga waktunya habis untuk berdagang, bahkan seringkali DR diminta membantu orang tuanya berdagang. Pekerjaan orang tua SW dan SD adalah buruh bangunan yang sering pergi ke luar kota mengikuti pekerjaan, serhingga keduanya terpaksa membantu orang tua di rumah. 4) Orang tua siswa kurang berpendidikan dan tidak dapat mengajari anaknya belajar. Pendidikan orang tua DR hanya SMP, sedangkan SW dan SD hanya sampai tingkat SD. Ketiganya tidak mampu membaca al-Qur’an. 5) Siswa memiliki masalah rendah diri yang cukup besar. Peneliti merekomendasikan kepada siswa yang belum berhasil mencapai KKM agar lebih aktif di kelas. Siswa diberikan tugas pekerjaan rumah agar mampu menghafal lebih baik. Menyarankan kepada orang tua siswa agar memberikan waktu dan dukungan yang lebih kepada siswa untuk belajar di rumah. Guru meningkatkan kepercayaan diri siswa dengan lebih memperhatikan siswa dan memberikan hadiah jika siswa lebih berani dan percaya diri.
89
4. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dalam Pembelajaran Al-Qur’an Hadis Ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran al-qur’an hadis terbagi menjadi tiga. a. Ketuntasan Belajar Individual Siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika ia berhasil mencapai nilai minimal 70. Ketuntasan individual yang diperoleh siswa di kelas II MI Suruh 01 mengalami peningkatan dari siklus I, II dan III yaitu: 11, 15, dan 17 siswa. b. Ketuntasan Belajar Klasikal Ketuntasan klasikal diperoleh dengan membagi jumlah siswa yang tuntas secara klasikal dan jumlah total siswa, selanjutnya dikalikan 100%. Secara klasikal, ketuntasan belajar siswa berturutturut dari siklus I, II dan III adalah: 55%, 75%, dan 85%. Ketuntasan belajar klasikal telah berhasil mencapai target yaitu 85%. c. Ketuntasan Belajar Ideal Ketuntasan belajar ideal adalah ketuntasan belajar yang secara teoritis dapat dicapai. Secara ideal, ketuntasan belajar siswa adalah 100%. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
90
Tabel 4.15. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
L/P
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Rata-rata Tertinggi Terendah Tuntas Tidak Tuntas
91
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
Ketuntasan Individual I II III 74 80 82 60 70 70 62 65 68 65 70 72 75 80 85 75 80 85 72 75 80 75 80 82 60 65 70 65 70 72 78 79 80 60 65 72 70 72 73 73 75 74 62 65 68 72 75 80 60 60 55 70 75 80 70 75 76 63 71 73 68 72 74,85 78 80 17 60 60 55 11 15 17 9 5 3
Ketuntasan Kelas I 55%
II 75%
III 85%
Ketuntasan Ideal 100%
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Permasalahan pembelajaran yang ada pada mata pelajaran al-qur’an hadis kelas II MI Suruh 01 adalah rendahnya kemampuan menghafal surahsurah pendek. Permasalahan ini ditemukan melalui wawancara terhadap siswa dan guru mata pelajaran al-qur’an hadis, serta pelaksanaan prasiklus penelitian. Penyebab rendahnya kemampuan menghafal tersebut adalah: siswa kurang senang dengan pelajaran, siswa kurang senang menghafal, siswa mengalami kesulitan menghafal, dan sedikit siswa yang menghafal surah-surah pendek di rumah. Permasalahan ini selanjutnya akan dipecahkan dengan penerapan strategi peer lessons. 2. Kelebihan strategi peer lessons untuk permasalahan mata pelajaran alqur’an hadis kelas II MI Suruh 01 terletak pada kemampuannya meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Penentuan aktivitas siswa berdasarkan jumlah siswa terbanyak pada kategori aktivitas tertentu. Tercatat 19 siswa (95%) kurang aktif pada prasiklus, 17 siswa (85%) cukup aktif pada siklus I, 10 siswa (50%) aktif pada siklus II, dan meningkat menjadi 15 siswa (75%) aktif pada siklus III. Peneliti bahkan mencatat adanya 2 siswa yang tergolong sangat aktif pada siklus III.
92
Adapun aktivitas yang berhasil ditingkatkan melalui strategi peer lessons adalah: aktivitas visual, aktivitas oral, aktivitas pendengaran, aktivitas motorik, aktivitas mental dan aktivitas emosional. 3. Penggunaan strategi peer lessons pada mata pelajaran al-qur’an hadis dapat meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek siswa kelas II MI Suruh 01. Kesimpulan ini didukung oleh semakin bertambahnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada setiap siklusnya. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 11 orang, pada siklus II menjadi 15 orang, dan pada siklus III menjadi 17 orang. 4. Tingkat ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadis tampak pada ketuntasan individual, klasikal, dan ideal. Pada ketuntasan individual, jumlah siswa yang tuntas pada siklus I, II dan III adalah 11, 15, dan 17 siswa. Pada ketuntasan belajar klasikal, persentase siswa yang tuntas pada siklus I, II dan III adalah 55%, 75%, dan 85%. Target ketuntasan klasikal yang ditetapkan adalah 85% sedangkan ketuntasan ideal adalah 100%. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan pada penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Guru dapat menerapkan strategi peer lessons untuk meningkatkan kemampuan menghafal surah-surah pendek. 2. Guru dapat menerapkan strategi peer lessons untuk meningkatkan
93
aktivitas belajar siswa di kelas. 3. Perlu adanya perbaikan strategi peer lessons agar dapat meningkatkan aktivitas menulis siswa yang masih tergolong cukup. 4. Perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan strategi peer lessons untuk mata pelajaran menggambar 5. Perlu dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan strategi peer lessons untuk mata pelajaran membaca 6. Guru perlu meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua agar orang tua mau membimbing siswa belajar 7. Guru perlu lebih memahami cara-cara efektif untuk menghafal surahsurah pendek
94
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad Daud. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Aqib, Zainal. 2009. Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Bahreisj, Hussein. Tt. Hadits Shahih al-Jamius Shahih Bukhari-Muslim. Surabaya: CV. Karya Utama. Depag RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya, al-Jumanatul Ali: Seuntai Mutiara Yang Maha Luhur. Bandung: CV. Penerbit J-Art. Depdiknas, Puskur Balitbang. 2003. Standar Kompetensi Pendidikan Agama Islam SD & MI. Jakarta: Puskur Balitbang Depdiknas Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar . 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. _____________. 2010. Psikologi Belajar danMengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. ____________. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Semarang: RaSAIL Media Group. Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Santosa, Purbayu Budi, Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: ANDI Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfa Beta
95
Kuantitatif,
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Susilo, Herawati, Husnul Chotimah, & Yuyun Dwita Sari. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Bayumedia Publishing Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insani Madani Zawawie, Mukhlishoh. 2011. Pedoman Membaca, Mendengar dan Menghafal alQur’an. Solo: Tinta Medina. www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php, diunduh 30/04/2012, 16:13
96
Lampiran 1 PRASIKLUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: Madrasah Ibtidaiyah : Qur’an Hadis : II (Dua) / 2 (Genap) : 2 x 35 menit : 4. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah alKafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih
A. Materi Pelajaran 1. Surah al-Kafirun dan surah al-Ma’un B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu melafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih 2. Siswa mampu melafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih 3. Siswa mampu menghafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih 4. Siswa mampu menghafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih C. Indikator 1. Melafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih 2. Melafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih 3. Menghafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih 4. Menghafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih D. Metode Pembelajaran 1. Ceramah: Mendengarkan penjelasan guru mengenai surah al-Kafirun dan surah al-Ma’un serta tajwid yang terdapat di dalamnya 2. Tanya jawab: tanya jawab tentang surah al-Kafirun dan surah al-Ma’un 3. Penugasan: mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 4. Demonstrasi: Mendengarkan guru membaca surah al-Kafirun dan surah al-Ma’un. E. Langkah-Langkah Pembelajaran No. 1.
Langkah-langkah kegiatan Pendahuluan
Media/Sumber
Waktu 10 Menit
Menyampaikan salam pembuka yang ramah dan menanyakan keadaan kesehatan, keluarga, dan keinginannya
97
2.
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran RPP/Sylabus yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini
Menggali pengetahuan siswa tentang Teknik surah-surah pendek al-Qur’an apersepsi
Membentuk kelompok maksimal 4 anak
Mendesain kelas kelompok kecil
dalam
kecil Teknik pembagian bentuk kelompok
Kegiatan Inti
45 menit
Secara klasikal guru membacakan Guru, surah alsurah al-Kafirun dan surah al-Ma’un Kafirun, alMa’un
Guru memberi penjelasan tentang arti Arti surah surah al-Kafirun dan surah al-Ma’un
Guru menjelaskan mengenai tajwid Ilmu tajwid dalam surah al-kafirun dan al-Ma’un
Secara kelompok siswa belajar Instrumen kuis membaca surah al-Kafirun dan surah dan kartu surah al-Ma’un
Secara kelompok siswa menghafalkan surah al-Kafirun dan surah al-Ma’un dengan benar
Masing-masing menyampaikan kelompoknya
Penjelasan umum tentang hasil kerja kelompok
kelompok Papan penilaian hasil kerja
Penutup
15 menit
Secara klasikal guru mengulang Instrumen kembali materi membaca surah al- tugas individu Kafirun dan surah al-Ma’un
Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti
Menyampaikan tugas untuk belajar membaca surah al Fil dan surah al‘Ashr dengan benar
98
F. Media/Sumber Al-Qur’an Buku paket: Fata, Choirul. 2009. Cinta al-Qur’an dan Hadis, Jilid 2 untuk Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai Buku yang relevan: Tim Creative Maestro. 2012. Buku Referensi Mestro Kelas 2 MI. Karanganyar: CV. Hasan Pratama G. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Jenis Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
Bacalah surah alKafirun secara benar dan fasih
Melafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih
Bacalah surah alMa’un secara benar dan fasih
Menghafalkan surah alKafirun secara benar dan fasih
Hafalkan surah alKafirun!
Menghafalkan surah alMa’un secara benar dan fasih
Hafalkan surah alMa’un!
Melafalkan surah al-Kafirun Tes praktek secara benar dan fasih
Unjuk prestasi
Suruh, 12 Mei 2012 Mengetahui,
Praktikan
Kepala MI Suruh 01
Muh Zaini
Sri Sunarsih
99
SOAL EVALUASI PRASIKLUS 1. Bacalah surah al-Kafirun berikut secara benar dan fasih!
2. Bacalah surah al-Ma’un berikut secara benar dan fasih!
3. Bacalah surah al-Kafirun tanpa melihat buku/teks! 4. Bacalah surah al-Ma’un tanpa melihat buku/teks!
100
Lampiran 2 SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: Madrasah Ibtidaiyah : Qur’an Hadis : II (Dua) / 2 (Genap) : 2 x 35 menit : 4. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah alKafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih
A. Materi Pelajaran 1. Surah al-Kafirun dan surah al-Ma’un B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu melafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih 2. Siswa mampu melafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih 3. Siswa mampu menghafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih 4. Siswa mampu menghafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih C. Indikator 1. Melafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih 2. Melafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih 3. Menghafalkan surah al-Kafirun secara benar dan fasih 4. Menghafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih D. Metode Pembelajaran 1. Ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi 2. Strategi Peer Lessons E. Langkah-Langkah Pembelajaran No. 1.
Langkah-langkah kegiatan
Media/Sumber
Waktu
Pendahuluan 10 Menit Menyampaikan salam pembuka yang Teknik ramah, ceramah, tanya Memimpin doa, jawab Membaca presensi, pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan, keluarga, dan keinginan siswa
101
2.
melakukan apersepsi dengan menanyakan: - Siapakah yang kita sembah? - Siapakah orang kafir itu? - Siapa diantara kalian anak yatim? - Apa yang kalian lakukan jika ada orang meminta-minta? Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini
Kegiatan Inti
45 menit
Secara klasikal guru Guru, mendemonstrasikan bacaan surah al- demonstrasi Kafirun dan surah al-Ma’un
Guru membaca surah pendek, siswa menirukan bacaan guru
Guru menjelaskan aturan belajar Tutor sebaya dengan strategi tutor sebaya (peer lessons)
Siswa dibentuk berpasangan, Tutor sebaya terbentuk 10 pasangan siswa.
Setiap pasang siswa diminta Tutor sebaya membaca dan menghafalkan surah al-Kafirun dan al-Ma’un dengan menerapkan strategi tutor sebaya
Masing-masing pasangan siswa Tutor sebaya bebas menentukan cara paling baik untuk menghafal surah dan arti surah pendek yang dihafalkan
Guru memberikan bimbingan kepada Bimbingan masing-masing pasangan tentang guru cara menghafal mereka
Masing-masing pasangan siswa Demonstrasi mendemonstrasikan hafalan dan arti surah al-Kafirun dan al-Ma’un
Guru memberikan kesempatan Tanya jawab pasangan siswa lain untuk bertanya
Guru meluruskan dan menyempurnakan hafalan masingmasing pasangan siswa
102
3.
Guru memberikan penghargaan pada 4 (empat ) siswa yang berprestasi (hafalannya paling baik) dan memotivasi siswa lain yang kurang.
Penutup
15 menit
Secara klasikal guru mengulang informatif kembali materi surah al-Kafirun dan al-Ma’un
Siswa mengerjakan evaluasi
Menyampaikan tugas individual Penugasan tertulis tentang surah al Kafirun dan al Ma’un dan tugas untuk belajar membaca surah al-Fil dan al-Ashr
Salam
Instrumen evaluasi
F. Media/Sumber Al-Qur’an Media visual: karton bertuliskan ayat al Kafirun dan al Ma’un. Buku paket: Fata, Choirul. 2009. Cinta al-Qur’an dan Hadis, Jilid 2 untuk Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai Buku yang relevan: Tim Creative Maestro. 2012. Buku Referensi Mestro Kelas 2 MI. Karanganyar: CV. Hasan Pratama G. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Jenis Penilaian
Bentuk Penilaian
Melafalkan surah al-Kafirun Tes praktek, Unjuk secara benar dan fasih tes tertulis, prestasi, tes lisan tes
103
Contoh Instrumen
Bacalah surah alKafirun secara benar dan fasih!
Apakah arti kata “al Kafirun?
Siapakah yang disembah nabi Muhammad?
Apakah syirik itu?
Bolehkan kita bersahabat dengan
orang selain islam?
Bacalah surah alMa’un secara benar dan fasih
Apa arti kata “alMa’un?
Harus sayang atau bencikah kita kepada anak yatim?
Jika tetanggamu orang miskin, apa yang kamu lakukan?
Ada berapakah shalat wajib yang harus kita jalankan?
Banggakah jika dipuji?
Apa yang kamu lakukan jika temanmu kesulitan?
Menghafalkan surah alKafirun secara benar dan fasih
Hafalkan surah alKafirun!
Menghafalkan surah alMa’un secara benar dan fasih
Hafalkan surah alMa’un!
Melafalkan surah al-Ma’un secara benar dan fasih
kamu
Suruh, 19 Mei 2012 Mengetahui,
Praktikan
Kepala MI Suruh 01
Muh Zaini
Sri Sunarsih
104
SOAL EVALUASI SIKLUS I 1. Bacalah surah al-Kafirun berikut secara benar dan fasih!
2. Bacalah surah al-Ma’un berikut secara benar dan fasih!
3. Bacalah surah al-Kafirun tanpa melihat buku/teks! 4. Bacalah surah al-Ma’un tanpa melihat buku/teks!
105
Lampiran 3 SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: Madrasah Ibtidaiyah : Qur’an Hadis : II (Dua) / 2 (Genap) : 2 x 35 menit : 4. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah alKafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih
A. Materi Pelajaran 1. Surah al-Fil dan surah al-‘Ashr B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu melafalkan surah al-Fil secara benar dan fasih 2. Siswa mampu melafalkan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih 3. Siswa mampu menghafalkan surah al-fil secara benar dan fasih 4. Siswa mampu menghafalkan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih C. Indikator 1. Melafalkan surah al-Fil secara benar dan fasih 2. Melafalkan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih 3. Menghafalkan surah al-Fil secara benar dan fasih 4. Menghafalkan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih D. Metode Pembelajaran 1. Ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi, belajar kelompok 2. Strategi Peer Lessons E. Langkah-Langkah Pembelajaran No. 1.
Langkah-langkah kegiatan Media/Sumber Waktu Pendahuluan 10 Menit Menyampaikan salam pembuka Teknik yang ramah, ceramah, tanya doa, guru meminta seorang siswa jawab memimpin doa presensi, guru bertanya kepada ketua kelas siapa yang tidak hadir pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan siswa dan keluarga, dilanjutkan
106
2.
dengan mengulangi materi yang lalu: membaca surah al Kafirun dan al Maun bersama-sama melakukan apersepsi dengan bertanya: - Siapa yang tahu tentang Gajah? - Apa yang kalian lakukan waku jam 6 pagi tadi? Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini Kegiatan Inti Guru memperlihatkan gambar seekor gajah dan membacakan surah al-Fil Guru menjelaskan makna kandungan surah al-Fil Guru memberikan kuis tentang makna kandungan surah al-Fil Siswa menjawab pertanyaan guru Guru membacakan surah al-‘Ashr Guru menjelaskan makna kandungan surah al-‘Ashr Guru memberikan kuis tentang surah al-‘Ashr Siswa menjawab pertanyaan guru Guru menjelaskan strategi tutor sebaya (peer lessons) berkelompok kepada siswa Guru memilih empat orang siswa yang paling baik hafalannya berdasarkan nilai siklus I, kemudian mengelompokkan siswa menjadi empat kelompok @ 5 orang menggunakan teknik ular tangga Guru menugaskan siswa menghafal surah al-Fil dan surah al-‘Ashr dengan strategi peer lessons secara berkelompok (kelompok I dan III menghafal surah al-Fiil, kelompok II dan IV menghafal surah al-‘Ashr) Guru membatasi waktu 30 menit Masing-masing kelompok mengirimkan wakilnya untuk menghafal di depan kelas dan menjelaskan kandungan surah
107
45 menit Guru, ceramah, demonstrasi Ceramah Instrumen kuis Tanya jawab Demonstrasi Ceramah Instrumen kuis Tanya jawab Strategi peer lessons Pengelompokan, teknik ular tangga
Strategi lessons
peer
3.
Siswa yang lain diberi kesempatan bertanya Guru meluruskan dan menyempurnakan hafalan siswa dan pemahaman siswa jika perlu Guru memberikan penghargaan berupa bintang kepada siswa dan kelompok yang baik dan memotivasi kelompok yang kurang Penutup Guru membimbing siswa Informatif, menyimpulkan materi / hasil bimbingan pembelajaran Tanya jawab tentang materi yang Tanya jawab belum dimengerti Guru meminta siswa mengumpulkan pekerjaan rumah pertemuan yang lalu Menyampaikan tugas pekerjaan rumah tentang surah al-Fiil dan al‘Ashr dan untuk belajar menghafal surah al-Qadr secara kelompok di rumah
15 menit
F. Media/Sumber Al-Qur’an Media visual: karton bertuliskan surah al Fiil dan al ‘Ashr Bintang kertas warna-warni Buku paket: Fata, Choirul. 2009. Cinta al-Qur’an dan Hadis, Jilid 2 untuk Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai Buku yang relevan: Tim Creative Maestro. 2012. Buku Referensi Mestro Kelas 2 MI. Karanganyar: CV. Hasan Pratama G. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Jenis Penilaian
Bentuk Penilaian
Melafalkan surah al-Fil Tes praktek, Unjuk secara benar dan fasih tes tertulis, prestasi, tes lisan tes
108
Contoh Instrumen
Lafalkanlah surah alFil secara benar
Apakah arti kata “al Fiil”?
Siapakah raja yang ingin menghancurkan ka’bah?
Apakah burung ababil itu?
Dengan apakah burung ababil menghancurkan tentara gajah?
Untuk apakah Ka’bah itu?
Apa yang lakukan menerima Allah?
Bolehkah kita sombong? Mengapa?
Lafalkanlah surah al‘Ashr secara benar!
Apakah arti kata “al‘Ashr”?
Apa yang akan terjadi jika tidak menggunakan waktu dengan baik?
Mengapa kita harus memanfaatkan waktu?
Menghafalkan surah alFil secara benar dan fasih
Tanpa melihat tulisan, bacalah surah al-Fil di depan kelas!
Menghafalkan surah al'Ashr secara benar dan fasih
Tanpa melihat tulisan, bacalah surah al-‘AShr di depan kelas!
Melafalkan surah al‘Ashr secara benar dan fasih
Suruh, Mengetahui,
Praktikan
Kepala MI Suruh 01 Muh Zaini
Sri Sunarsih
109
kamu setelah nikmat
26 Mei 2012
SOAL EVALUASI SIKLUS II 1. Bacalah surah al-Fiil berikut secara benar dan fasih!
2. Bacalah surah al-‘Ashr berikut secara benar dan fasih!
3. Bacalah surah al-Fiil tanpa melihat buku/teks! 4. Bacalah surah al-‘Ashr tanpa melihat buku/teks!
110
Lampiran 4 SIKLUS III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: Madrasah Ibtidaiyah : Qur’an Hadis : II (Dua) / 2 (Genap) : 2 x 35 menit : 4. Menghafal surah-surah pendek secara benar dan fasih : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah alKafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih
A. Materi Pelajaran 1. Surah al-Qadr B. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu melafalkan surah al-Qadr secara benar dan fasih 2. Siswa mampu menghafalkan surah al-Qadr secara benar dan fasih C. Indikator 1. melafalkan surah al-Qadr secara benar dan fasih 2. menghafalkan surah al-Qadr secara benar dan fasih D. Metode Pembelajaran 1. Ceramah, tanya jawab, penugasan, demonstrasi 2. Strategi Peer Lessons E. Langkah-Langkah Pembelajaran No. 1.
Langkah-langkah kegiatan
Media/Sumber
Waktu
Pendahuluan 10 Menit Menyampaikan salam pembuka yang Teknik ramah, ceramah, tanya doa, dipimpin ketua kelas jawab presensi, guru meminta masingmasing siswa melihat teman di sebelahnya, apakah ada yang tidak hadir. pengkondisian kelas dengan menanyakan keadaan kesehatan siswa dan keluarga, dilanjutkan dengan membaca surah al Fil dan al ‘Ashr bersama-sama. melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa dalam
111
mengenal lailatul qadar: - Siapa yang pernah mendengar kata lailatul qadar? Apa itu? Kapan turunnya? - Siapa yang tahu bulan ramadhan? Bulan apa itu?
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini
Kegiatan Inti
45 menit
Guru menjelaskan pada siswa tentang Guru, malam lailatul qadr Qur’an
Guru meminta salah seorang siswa membaca surah al-Qadr
Guru bertanya kepada siswa arti Tanya jawab surah al-Qadr
Guru membagi siswa menjadi 4 Strategi kelompok @ 5 siswa menggunakan lessons teknik ular tangga
peer
Masing-masing kelompok bertugas Strategi menghafalkan surah al-Qadr dan lessons memahami makna yang terkandung di dalamnya
peer
Guru memberi waktu 30 menit bagi Strategi siswa mengerjakan tugas lessons
peer
Masing-masing kelompok Strategi menentukan strategi terbaik bagi lessons mereka untuk menghafal lebih cepat
peer
Guru membimbing setiap kelompok Strategi dalam menentukan strategi lessons menghafal yang baik
peer
Guru menunjuk secara acak satu Strategi siswa setiap kelompok untuk maju lessons dan menunjukkan hafalannya
peer
Guru meluruskan dan Strategi menyempurnakan hafalan siswa jika lessons perlu
peer
Guru mengajak kelas bertepuk Strategi tangan untuk menghargai hasil kerja lessons siswa dan memotivasi siswa lain
peer
112
al-
3.
Guru memberikan reward berupa Strategi bintang kepada siswa berprestasi lessons
peer
Guru memberikan umpan balik
peer
Strategi lessons
Penutup
15 menit
Siswa dibimbing guru menyimpulkan Informatif materi/ hasil pembelajaran.
Tanya jawab tentang materi yang Tanya jawab belum dimengerti
Menyampaikan hasil penilaian tugas pekerjaan rumah pertemuan sebelumnya
Memberikan tugas pekerjaan rumah Instrumen tertulis tentang materi surah al Qadr tugas individu
Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan doa
Salam
F. Media/Sumber Al-Qur’an Media Visual: Karton bertuliskan surah al Qadr Bintang kertas warna-warni Buku paket: Fata, Choirul. 2009. Cinta al-Qur’an dan Hadis, Jilid 2 untuk Kelas II Madrasah Ibtidaiyah. Solo: Tiga Serangkai Buku yang relevan: Tim Creative Maestro. 2012. Buku Referensi Mestro Kelas 2 MI. Karanganyar: CV. Hasan Pratama G. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi
Jenis Bentuk Penilaian Penilaian
Melafalkan surah al-Qadr Tes Unjuk secara benar dan fasih praktek, tes prestasi, lisan, tes tes tertulis
113
Contoh Instrumen
Bacalah surah al-Qadr secara benar dan fasih!
Apakah arti kata “lailatul Qadr”?
Puasa wajib dilakukan pada bulan apa?
Shalat sunah apa yang dilakukan khusus pada bulan ramadhan?
Menghafalkan surah alQadr secara benar dan fasih
Allah berfirman: “berdoalah kepadaku maka ….” Isi titiktitik tersebut adalah?
Baca surah al-Qadr di depan kelas! Suruh,
Mengetahui,
Praktikan
Kepala MI Suruh 01
Muh Zaini
Sri Sunarsih
114
2 Juni 2012
SOAL EVALUASI SIKLUS III 1. Bacalah surah al-Qadr berikut secara benar dan fasih!
2. Bacalah surah al-Qadr tanpa melihat buku/teks!
115
Lampiran 5 LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK SISWA Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Hari/Tanggal Nama Siswa
: MI Suruh 01 :2/2 : Al-Qur’an Hadits : …………………………………………… : …………………………………………… : ……………………………………………
1.
2.
Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah alKafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih Menghafalkan surah alQadr, surah al-Ma’un, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih Nilai Akhir
Keterangan: Masing-masing aspek, nilai terendah adalah 0, nilai tertinggi adalah 20. Nilai akhir maksimal adalah 100.
116
Etika
Jumlah Ayat
Kelancaran
SK/KD
Tajwid
No.
Mahraj
Aspek yang Dinilai Jumlah Nilai
Lampiran 6 LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Hari/Tanggal Nama Siswa
: MI Suruh 01 :2/2 : Al-Qur’an Hadits : …………………………………………… : …………………………………………… : ……………………………………………
Kriteria Penilaian: Nilai 5 jika semua deskriptor tampak, Nilai 4 jika hanya 3 deskriptor tampak, Nilai 3 jika hanya 2 deskriptor tampak, Nilai 2 jika hanya 1 deskriptor tampak, Nilai 1 jika tidak ada deskriptor tampak
No.
Indikator
Deskriptor Aktivitas
1.
Aktivitas Visual (visual activities)
membaca buku/teks memperhatikan gambar memperhatikan demonstrasi memperhatikan guru
2.
Aktivitas Oral (oral activities)
menyatakan bertanya memberi saran berpendapat
3.
Aktivitas Pendengaran (listening activities)
mendengarkan uraian mendengarkan percakapan mendengarkan hafalan mendengarkan pendapat
4.
Aktivitas Menulis (writing activities)
menulis huruf hijaiyah menulis arti ayat menulis laporan menyalin surah pendek
5.
Aktivitas Menggambar (drawing activities)
menggambar kaligrafi membuat grafik mewarnai gambar membuat diagram
6.
Aktivitas Motorik (motor activities)
maju untuk menghafal mengacungkan jari untuk bertanya bermain
117
Skor
No.
Indikator
7.
Aktivitas Mental (mental activities)
8.
Aktivitas Emosional (emotional activities)
Deskriptor Aktivitas bertepuk tangan menanggapi pendapat mengingat kembali hafalan memecahkan soal surah pendek melihat hubungan antar materi berminat pada pelajaran gembira saat belajar bersemangat berani bertanya
118
Skor
Lampiran 7 ANALISIS PROGRAM EVALUASI PROGRAM PERBAIKAN DAN PENGAYAAN Kelas/Semester : II / II Tahun Pelajaran : 2011/2012
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nilai
Kedudukan Nilai
Kegiatan
Nama
Pengayaan
No
Perbaikan
Program
Dilaksanakan
Mata Pelajaran : Qur’an Hadis KKM : 70
Ket
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian
Suruh, Mengetahui,
Praktikan
Kepala MI Suruh 01
Muh Zaini
Sri Sunarsih
119
Juni 2012
Lampiran 8 PEDOMAN WAWANCARA
A. WAWANCARA KEPADA SISWA 1.
Apakah kamu senang dengan pelajaran al-Qur’an Hadits? Apa alasannya?
2.
Apakah kamu senang menghafal surah-surah pendek? Apa alasannya?
3.
Apakah menghafal surah-surah pendek sulit?
4.
Apakah kamu di rumah menghafal surah-surah pendek?
5.
Siapa yang mengajari kamu belajar membaca al-Qur’an di rumah?
B. WAWANCARA KEPADA GURU 1.
Anda mengajar di kelas berapa?
2.
Apakah Anda mengajar al-Qur’an Hadits di kelas?
3.
Apakah siswa terlihat senang dan bersemangat ketika belajar al-Qur’an Hadis? Jika tidak, apa yang mereka alami?
4.
Bagaimanakah prestasi siswa dalam mata pelajaran al-Qur’an Hadis?
5.
Apa saja kendala atau permasalahan dalam mengajar al-Qur’an Hadis?
120
Lampiran 9 HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA KELAS II MI SURUH 01 Hari/Tgl
: 05 Mei 2012
Pewawancara : Sri Sunarsih, A.Ma No
Nama
L/P
Pertanyaan
2 Bagus Septian Nugraha 3 Dwi Rahmawati 4 Ihsanul Muttaqin 5 Mega Yulia Prasasti 6 Meli Tri Astuti
L
tidak
P
tidak
L
tidak
alasan 2 alasan suka belajar al- senang suka menghafal Qur'an susah nggak susah tahu susah nggak belum bisa baca qur'an tidak tahu suka tapi susah
P
senang
suka membaca suka
P
tidak
sulit
nggak
sudah bisa baca enggak qur'an susah bacanya sulit
7 Muhammad Reza 8 Marcel rina Pantiyarti 9 Novia Isaroh
L
tidak
nggak mudeng
tidak
sulit menghafal sulit
P
senang
tidak ada
tidak
tidak
tidak ada
10 Nur Aini
P
tidak
nggak tahu
senang jadi hafal surah enggak al-Qur'an tidak senang main enggak tahu tidak susah sulit
tidak
P
jadi banyak tahu nggak asik
ya
ayah
11 Nurul Azizah
P
senang
senang ngaji
ya
ayah
12 Nurfa Nurul Hidayah 13 Nur Setyaningrum 14 Nur Wahidatus Sholihah 15 Santi Wigrayani 16 Sheffa Nizham Afik 17 Slamet Daryanto 18 Wahidatul Azizah 19 Yeni Lestari
P
tidak
bu guru galak
senang ayah suka enggak ngajari ngaji tidak aku nggak suka sulit
tidak
tidak ada
P
tidak
sulit
tidak
tidak ada
P
senang
sulit
ya
guru ngaji
P
tidak
sulit
tidak
tidak ada
L
tidak
sulit
ya
guru ngaji
L
tidak
nggak mudeng- tidak suka lupa mudeng pengen pinter senang dibaca sebelum belajar nggak bisa baca tidak belum bisa qur'an baca qur'an susah senang di TPA diajari juga susah tidak nggak bisa-bisa
sulit
ya
guru ngaji
P
senang
nggak tahu
senang disuruh mama
enggak
ya
mama
P
senang
senang ada ceritanya
enggak
ya
guru ngaji
20 Angga Febrian
L
tidak
belajar al Qur'an nggak tahu
senang ada ceritanya
sulit
tidak
tidak ada
1 Adila Setyawati P
1 Senang
121
3 enggak
ya
4 ayah
5
sulit
tidak
tidak ada
sulit
ya
kakek
sulit
tidak
tidak ada
ya
ayah
tidak
tidak ada
tidak
tidak ada
Lampiran 10 HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU
Pewawancara
: Mahfudi, S.Pd.I
Hari/Tanggal
: Sabtu, 5 Mei 2012
Hasil Wawancara :
Saya mengajar di kelas II. Saya mengajar al-Qur'an Hadits kelas II. Saat saya mengajar al-Qur'an Hadits, siswa tampak kurang semangat. Sepertinya siswa kurang senang belajar al-Qur'an Hadits. Banyak siswa yang bermain-main di kelas dan tidak memperhatikan penjelasan saya. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur'an Hadis juga kurang memuaskan. Masih banyak nilai siswa di bawah KKM yaitu 70. Kendala atau permasalahan dalam mengajar al-Qur'an hadis adalah bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pewawancara
Mahfudi, S.Pd.I
122
Lampiran 11 REKAP PRESTASI SISWA DALAM MATA PELAJARAN
Mata Pelajaran : al-Qur'an Hadis Semester/Kelas : 2 / II Sekolah : MI Suruh 01 KKM : 70 Tahun Pelajaran : 2011/2012 Kompetensi Dasar : 4.1. Melafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih 4.2. Menghafalkan surah al-Qadr, surah al-Ma’un, surah al-Kafirun, surah al-Fil, dan surah al-‘Ashr secara benar dan fasih
Nama
1
Adila Setyawati
P
75
Tuntas
72
Tuntas
2
Bagus Septian Nugraha
L
65
Tidak Tuntas
55
Tidak Tuntas
3
Dwi Rahmawati
P
65
Tidak Tuntas
50
Tidak Tuntas
4
Ihsanul Muttaqin
L
70
Tuntas
65
Tidak Tuntas
5
Mega Yulia Prasasti
P
73
Tuntas
75
Tuntas
6
Meli Tri Astuti
P
65
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
7
Muhammad Reza
L
75
Tuntas
65
Tidak Tuntas
8
Marcel rina Pantiyarti
P
75
Tuntas
72
Tuntas
9
Novia Isaroh
P
60
Tidak Tuntas
55
Tidak Tuntas
10
Nur Aini
P
72
Tuntas
73
Tuntas
11
Nurul Azizah
P
65
Tidak Tuntas
70
Tuntas
12
Nurfa Nurul Hidayah
P
70
Tuntas
55
Tidak Tuntas
13
Nur Setyaningrum
P
65
Tidak Tuntas
65
Tidak Tuntas
14
Nur Wahidatus Sholihah
P
74
Tuntas
71
Tuntas
15
Santi Wigrayani
P
65
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
16
Sheffa Nizham Afik
L
65
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
17
Slamet Daryanto
L
50
Tidak Tuntas
50
Tidak Tuntas
18
Wahidatul Azizah
P
74
Tuntas
75
Tuntas
19
Yeni Lestari
P
70
Tuntas
73
Tuntas
20
Angga Febrian
L
70
Tuntas
65
Tidak Tuntas
Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas
L/P
Kompetensi Dasar
No
4.1
Ketuntasan
68,2
4.2
Ketuntasan
64,3
11
55,0%
8
40,0%
9
45,0%
12
60,0%
123
Keterangan
Lampiran 12 PERHITUNGAN SKALA PENILAIAN AKTIVITAS SISWA Jumlah indikator = 8; dan Skala penilaian = 1 s.d 5 a. Skor Terendah (R) = jumlah indikator x skor penilaian terendah = 8 x 1 = 8 R=8 b. Skor Tertinggi (T) = jumlah indikator x skor penilaian tertinggi = 8 x 5 = 40 T = 40 Data Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Skor 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Data Ke 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Skor 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 c. Banyak skor (n) = (40-8)+1 = 33 d. Nilai (median) 2 = ( + 1) 4 2 = (33 + 1) 4 = 17 Jadi adalah data ke-17 = 24 e. Nilai 1 = ( + 1) 4 1 = (33 + 1) 4 = 8,5 Jadi adalah data ke-8 = 15 f. Nilai 3 = ( + 1) 4 3 = (33 + 1) 4 = 25,5 Jadi adalah data ke-25 = 32 g. Nilai = = 40 h. Tabel Kategori Skor Kriteria Skor 32 skor 40 24 skor < 32 15 skor < 24 8 skor < 15
Kategori Skor Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif
124
14 21 31 38
15 22 32 39
16 17 23 24 33 40
Lampiran 13 PERHITUNGAN SKALA KEMUNCULAN INDIKATOR AKTIVITAS DI KELAS Jumlah siswa = 20; dan Skala penilaian = 1 s.d 5 a. Skor Terendah (R) = jumlah siswa x skor penilaian terendah = 20 x 1 = 20 R = 20 b. Skor Tertinggi (T) = jumlah siswa x skor penilaian tertinggi = 20 x 5 = 100 T = 100 Data Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Skor 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Data Ke 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Skor 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 Data Ke 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 Skor 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 Data Ke 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 Skor 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 c. Banyak skor (n) = (100-20)+1 = 81 d. Nilai (median) 2 = ( + 1) 4 2 = (81 + 1) 4 = 41 Jadi adalah data ke-41 = 60 e. Nilai 1 = ( + 1) 4 1 = (81 + 1) 4 = 20,5 Jadi adalah data ke-20 = 39 f. Nilai 3 = ( + 1) 4 3 = (81 + 1) 4 = 61,5 Jadi adalah data ke-61 = 80 g. Nilai = = 100 h. Tabel Kategori Skor Kriteria Skor 80 skor 100 60 skor < 80 39 skor < 60 20 skor < 39
Kategori Skor Sangat Baik Baik Cukup Kurang
125
19 38 39 58 59 78 79 98
20 39 40 59 60 79 80 81 99 100
Lampiran 14 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA PRASIKLUS
Mata Pelajaran Semester/Kelas Sekolah KKM Tahun Pelajaran
: : : : :
al-Qur'an Hadis 2 / II MI Suruh 01 70 2011/2012
No
Menggambar
Motorik
Mental
Emosional
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Jumlah
Menulis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
L/P
Pendengaran
Nama
Oral
No
Visual
Kategori Aktivitas
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
3 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 37
2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 33
3 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 3 34
2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 29
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 24
2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 26
2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 29
1
32 - 40
0
0,0%
Keterangan Sangat Aktif
2
24 - 31
0
0,0%
Aktif
3
15 - 23
1
5,0%
Cukup Aktif Kurang Aktif
4
Rentang Nilai
F
%
8 - 14
19
95,0%
Jumlah
20
100,0%
126
Jumlah
16 10 13 12 13 10 13 11 14 8 9 12 8 14 13 11 8 13 11 13
Lampiran 15 HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA PADA PRASIKLUS : MI Suruh 01 :2/2 : Al-Qur’an Hadits : Sabtu, 12 Mei 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas
L/P Nilai
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
72 53 55 60 70 60 70 72 55 60 73 55 65 70 62 72 60 70 70 63 64,35 9 11
Kedudukan Nilai
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 45,0% 55,0%
127
Kegiatan
Nama
Pengayaan
No
Perbaikan
Program
Dilaksanakan
Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Hari/Tanggal
Ket
Lampiran 16 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I
Mata Pelajaran Semester/Kelas Sekolah KKM Tahun Pelajaran
: : : : :
al-Qur'an Hadis 2 / II MI Suruh 01 70 2011/2012
No
Menggambar
Motorik
Mental
Emosional
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Jumlah
Menulis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pendengaran
Nama
Oral
No
Visual
Kategori Aktivitas
3 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 37
3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 2 49
4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 1 3 2 3 2 3 1 4 51
3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 43
2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 29
1 2 1 3 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 3 1 2 1 3 2 32
3 2 3 3 1 2 3 3 2 1 3 1 3 2 1 3 1 4 3 1 45
4 2 3 1 2 1 3 3 2 2 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 39
L/P
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
F
%
1
32 - 40
Rentang Nilai
0
0,0%
Sangat Aktif
2
24 - 31
0
0,0%
Aktif
3
15 - 23
17
85,0%
Cukup Aktif
4
8 - 14
3
15,0%
Kurang Aktif
Jumlah
20
100,0%
128
Keterangan
Jumlah
23 15 20 18 16 15 19 19 17 10 15 13 15 17 17 16 10 17 17 17
Lampiran 17 HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA PADA SIKLUS I Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Hari/Tanggal
: MI Suruh 01 :2/2 : Al-Qur’an Hadits : Sabtu, 19 Mei 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
Nilai
74 60 62 65 75 75 72 75 60 65 78 60 70 73 62 72 60 70 70 63 68 11 9
Kedudukan Nilai
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 55,0% 45,0%
129
Dilaksanakan
L/P
Kegiatan
Nama
Pengayaan
No
Perbaikan
Program
Ket
Lampiran 18 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
Mata Pelajaran Semester/Kelas Sekolah KKM Tahun Pelajaran
: : : : :
al-Qur'an Hadis 2 / II MI Suruh 01 70 2011/2012
No
Menggambar
Motorik
Mental
Emosional
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Jumlah
Menulis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pendengaran
Nama
Oral
No
Visual
Kategori Aktivitas
4 3 4 3 3 2 3 3 3 1 2 3 1 3 4 2 1 3 4 4 56
4 2 3 4 4 3 2 3 2 4 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3 61
4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 1 4 3 4 2 3 3 5 65
3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 56
2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 1 3 1 1 2 2 2 38
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 58
4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 66
4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 1 3 3 3 62
L/P
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
Rentang Nilai
F
%
Keterangan
1
32 - 40
0
0,0%
2
24 - 31
10
50,0%
Aktif
3
15 - 23
9
45,0%
Cukup Aktif
4
8 - 14
1
5,0%
Kurang Aktif
Jumlah
20
100,0%
130
Sangat Aktif
Jumlah
28 24 26 24 23 23 24 27 21 23 25 22 18 23 25 22 11 23 24 26
Lampiran 19 HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA PADA SIKLUS II : MI Suruh 01 :2/2 : Al-Qur’an Hadits : Sabtu, 26 Mei 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas
L/P Nilai
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
80 70 65 70 80 80 75 80 65 70 79 65 72 75 65 75 60 75 75 71 72,35 15 5
Kedudukan Nilai Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 75,0% 25,0%
131
Kegiatan
Nama
Pengayaan
No
Perbaikan
Program
Dilaksanakan
Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Hari/Tanggal
Ket
Lampiran 20 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS III
Mata Pelajaran Semester/Kelas Sekolah KKM Tahun Pelajaran
: : : : :
al-Qur'an Hadis 2 / II MI Suruh 01 70 2011/2012
Menulis
Menggambar
Motorik
Mental
Emosional
5 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 5 5 5 76
5 3 2 5 5 4 3 4 3 5 5 5 5 4 3 5 2 3 3 4 78
5 5 2 4 3 4 5 5 3 3 5 2 5 4 3 5 3 4 4 5 79
4 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 58
2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 1 1 2 2 2 38
3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 60
5 4 2 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 1 5 5 5 81
5 5 2 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 3 3 1 5 5 5 83
L/P
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Jumlah No
Pendengaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Oral
No
Visual
Kategori Aktivitas
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
Rentang Nilai
F
%
Keterangan
1
32 - 40
2
10,0%
Sangat Aktif
2
24 - 31
15
75,0%
Aktif
3
15 - 23
1
5,0%
Cukup Aktif
4
8 - 14
2
10,0%
Kurang Aktif
Jumlah
20
100,0%
132
Jumlah
34 31 14 29 28 29 28 31 28 28 31 29 28 29 21 28 13 30 31 33
Lampiran 21 HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SISWA PADA SIKLUS III : MI Suruh 01 :2/2 : Al-Qur’an Hadits : Sabtu, 2 Juni 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Adila Setyawati Bagus Septian Nugraha Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti Muhammad Reza Marcel rina Pantiyarti Novia Isaroh Nur Aini Nurul Azizah Nurfa Nurul Hidayah Nur Setyaningrum Nur Wahidatus Sholihah Santi Wigrayani Sheffa Nizham Afik Slamet Daryanto Wahidatul Azizah Yeni Lestari Angga Febrian Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas
L/P Nilai
P L P L P P L P P P P P P P P L L P P L
82 70 68 72 85 85 80 82 70 72 80 72 73 74 68 80 55 80 76 73 74,85 17 3
Kedudukan Nilai Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 85,0% 15,0%
133
Kegiatan
Nama
Pengayaan
No
Perbaikan
Program
Dilaksanakan
Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Hari/Tanggal
Ket
Lampiran 22 LATAR BELAKANG SISWA
No
Nama
L/P
TTL
1 Adila Setyawati Bagus Septian 2 Nugraha
P
15/03/2004
L
07/09/2004
3 4 5 6
P L P P
04/06/2004 22/03/2003 11/07/2004 11/05/2003
7 Muhammad Reza Marcel rina 8 Pantiyarti 9 Novia Isaroh 10 Nur Aini 11 Nurul Azizah 12 Nurfa Nurul Hidayah 13 Nur Setyaningrum Nur Wahidatus 14 Sholihah 15 Santi Wigrayani 16 Sheffa Nizham Afik 17 Slamet Daryanto 18 Wahidatul Azizah
L
19/04/2004
P P P P P P
01/05/2002 04/11/2003 13/01/2004 13/01/2004 04/03/2004 07/02/2002
P P L L P
05/08/2004 09/09/2003 22/07/2003 09/10/2000 16/03/2003
19 Yeni Lestari 20 Angga Febrian
P L
11/11/2003 10/01/2004
Dwi Rahmawati Ihsanul Muttaqin Mega Yulia Prasasti Meli Tri Astuti
134
Nama Orang Tua Edi Kurniawan, Maslahah Zaenuri, Nur Hidayati M. Mansur, Anik Muarifah M. Rosyid, Robiyati Suseno, Puji Rohati Saifudin, Hanifah Anas Setyadi, isnaisah Hasyim Asyari, Suparti Eko Yulianto, Yani Mursanto, Arbiatun Mursanto, Arbiatun Zaini, Basyiroh Sriyono, Bahriyah Ashari, Uswatun Nadiyah Ariyanto, Daryanti Nurul Afik, Yuliana Saifudin, Hanifah Mat Rohim, Unasih Zainal Arifin, Siji Lestari naryo, Hidayati
Pendidikan
Pekerjaan
SMA
Karyawan
SD
Buruh
SMP SD SD SD
Wiraswasta Buruh Buruh Buruh
SMP
Buruh
SMA SD SMP SMP SD SD
Karyawan Buruh Karyawan Karyawan Buruh Buruh
SMP SMP SMA SD SD
Buruh Buruh Karyawan Buruh Buruh
SD SD
Buruh Buruh
Lampiran 23
LEMBAGA PENDIDIKAN AL-MA’ARIF KEC. SURUH MADRASAH IBTIDAIYAH SURUH 01 Alamat: Ploso-Suruh-Kec. Suruh 50776
LP. MA’ARIF
NISM: 1112 3322 0049 STANDAR NILAI KETUNTASAN BELAJAR (KKM) MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH TAHUN PELAJARAN 2011/2012
NO
KOMPONEN
A
Mata Pelajaran
1
Pendidikan Agama Islam
KKM
HURUF
a. Qur’an Hadits
70
Tujuh puluh
b. Aqidah Akhlaq
70
Tujuh puluh
c. Fiqih
70
Tujuh puluh
d. Sejarah Kebudayaan Islam
65
Enam puluh lima
2
Pendidikan Kewarganegaraan
65
Enam puluh lima
3
Bahasa Indonesia
65
Enam puluh lima
4
Bahasa Arab
60
Enam puluh
5
Matematika
60
Enam puluh
6
Ilmu Pengetahuan Alam
65
Enam puluh lima
7
Ilmu Pengetahuan Sosial
65
Enam puluh lima
8
Seni Budaya dan Ketrampilan
70
Tujuh puluh
9
Pendidikan Jasmani Kesenian Muatan Lokal
70
Tujuh puluh
a. Bahasa Jawa
70
Tujuh puluh
b. Bahasa Inggris
70
Tujuh puluh
c. BTA/BTQ
70
Tujuh puluh
B
Olahraga
dan
Suruh, Juni 2012 Kepala Madrasah,
MUH. ZAINI, A.Ma NIP.
135
Lampiran 24
LEMBAGA PENDIDIKAN AL-MA’ARIF KEC. SURUH MADRASAH IBTIDAIYAH SURUH 01 Alamat: Ploso-Suruh-Kec. Suruh 50776
LP. MA’ARIF
NISM: 1112 3322 0049 SURAT KETERANGAN PENELITIAN NO. 009/C.9/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
: MUH. ZAINI, A.Ma.
NIP
:-
Jabatan
: Kepala Madrasah Ibtidaiyah Suruh 01
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa: NAMA
: SRI SUNARSIH, A.Ma.
NIM
: 11410061
Mahasiswa
: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
telah mengadakan penelitian tentang PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL SURAH-SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI PEER LESSONS PADA SISWA KELAS II MI SURUH 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 mulai tanggal 12 Mei 2012 sampai dengan 02 Juni 2012. Penelitian tersebut berjalan dengan lancar dan baik. Kepada semua pihak yang terkait harap menjadikan maklum adanya. Suruh, Juni 2012 Kepala Madrasah,
MUH. ZAINI, A.Ma NIP.
136
Lampiran 25 BIODATA PENELITI
Nama
: SRI SUNARSIH
Alamat
: Gundi, RT 04 / 08 Suruh, Kecamatan Suruh
Tempat, tanggal lahir
: Kab. Semarang, 10 Desember 1980
Pendidikan
: 1. MI Suruh 01 lulus Tahun 1993 2. SMP NU Suruh lulus Tahun 1996 3. MAN Suruh lulus Tahun 1999 4. DII STAIMUS Surakarta lulus Tahun 2004 5. Masuk STAIN Salatiga Tahun 2010
Pekerjaan
: Guru Wiyata (Guru Kelas II)
Unit kerja
: MI Suruh 01
Salatiga,
Juni 2012
SRI SUNARSIH
137