PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR`AN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA ANAK USIA DINI, TK ISLAM IZZATUL ISLAM SAMIRONO, GETASAN, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: SUWARSI NIM: 11409134
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI SALATIGA 2011
PERSETUJUAN P
EMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari: Nama
: SUWARSI
NIM
: 11409134
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR`AN
DENGAN
MENGGUNAKAN
MEDIA
KARTU BERGAMBAR PADA ANAK USIA DINI, TK ISLAM IZZATUL ISLAM SAMIRONO, GETASAN, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga, …………………..……..2011 Pembimbing
( Muh. Hafidz,M.Ag )
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI S A L A T I G A Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323433, 323706
SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA ANAK USIA DINI, TK ISLAM IZZATUL ISLAM SAMIRONO, GETASAN, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011. DISUSUN OLEH : S U W A R S I NIM:11409134 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada Tanggal 26 Oktober 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji : Ketua Penguji Sekretari Penguji Penguji 1 Penguji 2 Penguji 3
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag : Beny Ridwan, M.Hum : Drs. Nasafi,M.Pdi : Agus Ahmad Suaidi, M.A : Muh. Hafidz, M.Ag
……………………… ……………………… ……………………… ……………………… ………………………
Salatiga, 26 Oktober 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
ABSTRAK Suwarsi : Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur`an dengan Menggunakan Media Kartu Bergambar pada Anak Usia Dini, TK Islam Izzatul Islam Samirono, Getasan Kab. Semarang, tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muh. Hafidz, M.Ag Kata kunci : Media Kartu Bergambar untuk membaca Al-Qur`an Penelitian ini merupakan Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur`an dengan Menggunakan Media Kartu Bergambar pada Anak Usia Dini, TK Islam Izzatul Islam Samirono, Getasan Kab. Semarang, tahun pelajaran 2010/2011. berdasarkan permasalahan di atas maka penulis menggunakan penelitian tindakan kelas. Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan Refleksi yang dilalui dalam 3 siklus. Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca AL-Qur`an dengan menggunakan media kartu bergambar dapat lebih menyenangkan siswa, lebih aktif dalam belajar, sehingga dalam kemampuan membaca Al-Qur`an dapat meningkat. Hasil yang diperoleh dari serangkaian penelitian tindakan kelas dari siklus I, II, III, menunjukkan adanya peningkatan yaitu siklus I adalah 20%, siklus II adalah 50%, dan siklus III adalah 85%. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian telah berhasil dan tidak diadakan penelitian lagi.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGESAHAN KELULUSAN
……………………………...... ii ……………………………………….. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN MOTTO
……………………………….. iv
…………………………………………………….....................
PERSEMBAHAN
i
v
……………………………………………………..... vi
KATA PENGANTAR
…………………………………………………... vii
ABSTRAK
…………………………………………………... viii
DAFTAR ISI
.............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR
……………………………………………………
xii
DAFTAR TABEL
……………………………………………………
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
…………………………………………………..
xiv
BAB I. PENDAHULUAN
………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah
………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah
……………………………………………...
3
C. Tujuan Penelitian
……………………………………………...
3
D. Manfaat Penelitian
……………………………………………...
4
E. Hipotesis
……………………………………………...
5
F. Definisi Operasional
……………………………………………...
5
G. Metode Penelitian
……………………………………………...
8
H. Sistematika Penulisan
……………………………………………
17
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
……………………………………………
19
A. Penelitian Sebelumnya…………………………………………...
19
B. Kemampuan Membaca Al-Qur`an……………………………….
20
1. Pengertian Kemampuan……………………………………….
20
2. Macam-macam Kemampuan………………………………….
23
3. Kemampuan Membaca………………………………………..
23
4. Al-Qur`an……………………………………………………...
24
C. Media Kartu Bergambar………………………………………….
26
1. Pengertian……………………………………………………..
26
2. Teknik Pelaksanaan Kegiatan ………………………………..
29
3. Manfaat Penggunaan Media Kartu Bergambar……………….
29
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN
……...……………………. 30
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian
……...……………………. 30
1. Sejarah Berdiri TK Islam Izzatul Islam 2. Letak Geografis
……………………….. 30
…………..…………………………………… 33
3. Struktur Organisasi
……………………………………………
33
…….……………………………………………
34
5. Data Keadaan Guru dan Karyawan …………………………….
34
4. Visi dan Misi
6. Keadaan Siswa
……..………………………………………… 36
B. Pelaksanaan Penelitian
………………………………………… 37
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I
………………..
49
………………………….
49
………………………………………………………. 49
2. Siklus II
………………………………………………………. 52
3. Siklus III
………………………………………………………. 54
B. Pembahasan tiap siklus
………………………………………….
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran
……………………………….. 61
………………………………………………………. 61
……..……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
…………...……………………………………….
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………… LAMPIRAN
57
………………………..…………………………………….
61
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas……………………... …………
11
Gambar 2. Struktur Organisasi TK Islam Izzatul Islam Samirono …………
33
Gambar 3. Contoh-contoh kartu bergambar………………………
Lampiran
DAFTAR TABEL Tabel 1. Perkembangan Jumlah Murid……………………………………..
332
Tabel 2. Jumlah Guru dan Karyawan ………………………………………. 34 Tabel 3. Data Guru dan Karyawan …………………………………………. 35 Tabel 4. Data Siswa tahun Pelajaran 2010/2011 …………………………… 36 Tabel 5. Data Siswa kelompok B Ali ……………………………………... 36 Tabel 6. Data Hasil pengamatan pada siklus I………………..…………….
50
Tabel 7. Data Hasil Belajar Siklus I………………………………………… 51 Tabel 8. Data Hasil Pengamatan Pada Siklus II……...……………………... 52 Tabel 9. Data Hasil Belajar Siklus II ………………………….....................
53
Tabel 10. Data Hasil Pengamatan pada Siklus III ………………………….
55
Tabel 11. Data Hasil Belajar siklus III……………………………………… 56
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Kegiatan Harian Lampiran 2. Daftar Responden Lampiran 3. Lembar Observasi Guru dan Siswa Lampiran 4. Surat Keterangan Lampiran 5. Permohonan Izin penelitian Lampiran 6. Lembar Konsultasi
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah
Belajar membaca Al-Qur`an atau mengenalkan Al-Qur`an hendaknya dimulai sejak usia dini (kanak – kanak) karena pada usia dini merupakan usia keemasan dan usia paling produktif untuk belajar dan merupakan langkah yang utama dan pertama sebelum pembelajaran yang lainnya. Belajar membaca Al-Qur`an pada usia dini adalah pendidikan Islam yang pertama yang harus mendapat prioritas yang utama. Karena pada usia itu masih dalam keadaan fitroh (suci dari dosa) dan merupakan masa yang paling mudah untuk mendapatkan cahaya hikmah yang terdapat dalam AlQur`an, sebelum hawa nafsu yang terkandung dalam jiwa anak mulai menggerogoti
dan
mengarahkan
pada
kemaksiatan
dan
kesesatan
(Muhammad Nur Abdul Hafid,2004:87). Sedangkan menurut Muhammad Nur Abdul Hafid dalam Mendidik Anak Usia dua Tahun Hingga Baligh Versi Rasulullah Saw,(2004:88) berpendapat bahwa apabila seseorang anak kecil sudah bisa mengucapkan kata – kata atau pandai meniru ucapan orang lain, maka anak yang bersangkutan seharusnya diajari membaca Al-Qur`an pengetahuan tentang agama. Permasalahan yang umum terjadi di TK adalah rendahnya kemampuan membaca Al-Qur`an, dan kemungkinan penyebabnya adalah karena media yang digunakan kurang tepat, sehingga kurang memotifasi aktivitas siswa. Untuk
mengatasi permasalahan
di
atas,
langkah
yang
perlu
dilaksanakan adalah dengan menggunakan media kartu bergambar. Penggunaan media dapat dimanipulasikan, media merupakan lingkungan
belajar yang sangat menunjang untuk tercapainya optimalisasi dalam pembelajaran, karena media merupakan jembatan belajar yang awalnya terdapat benda – benda konkret seperti pengalaman anak. Pada jembatan selanjutnya terdapat semi konkret seperti benda – benda tiruan. Berikutnya lagi terdapat semi abstrak berupa gambar – gambar dan selanjutnya terdapat abstrak berupa kata – kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 448), kartu adalah kertas tebal yang berbentuk persegi panjang. Sedangkan media pendidikan kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah alat atau media belajar yang dirancang oleh peneliti untuk membantu mempermudah dalam belajar membaca Al-Qur’an. Media bergambar ini terbuat dari kertas tebal atau karton berukuran 17 × 22 cm yang tengahnya terdapat gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan. Media kartu bergambar ini membantu siswa TK Islam Izzatul Islam Getasan dapat melafalkan huruf – huruf Hijayah dan melafalkan kalimat – kalimat dari Al-Qur`an dengan baik. Di samping itu, hasil belajar juga akan lebih lama diserap dalam ingatan. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti terterik untuk meneliti dengan judul PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR`AN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA ANAK USIA DINI, TK ISLAM IZZATUL ISLAM SAMIRONO, GETASAN, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah di atas maka perumusan masalah yang akan dikemukakan adalah : 1.
Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur`an siswa TK Islam Izzatul Islam Samirono, Getasan Kab. Semarang tanpa menggunakan media kartu bergambar?
2.
Bagaimana kemampuan membaca Al-Qur`an siswa TK Islam Izzatul Islam Samirono, Getasan Kab. Semarang dengan menggunakan media kartu bergambar?
C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui bagaimana tingkat kemampuan membaca Al-Qur`an siswa siswa TK Islam Izzatul Islam Samirono, Getasan Kab. Semarang tanpa menggunakan media kartu bergambar.
2.
Untuk mengetahui bagaimana tingkat kemampuan membaca Al-Qur`an siswa siswa TK Islam Izzatul Islam Samirono, Getasan Kab. Semarang dengan menggunakan media kartu bergambar.
D. Manfaat Penelitan Dengan diadakannya penelitian tindakan kelas, diharapkan baik bagi siswa mapun bagi guru sebagai berikut :
manfaat
yang
1.
Bagi siswa a. Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran membaca AlQur`an sehingga hasil belajarnya juga meningkat b. Siswa akan lebih tertarik dan terkesan dengan belajar yang menggunakan media kartu bergambar c. Siswa akan merasa lebih mudah dan paham membaca dengan media kartu bergambar
2.
Bagi guru Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran membaca AlQur`an.
3.
Bagi sekolah Meningkatkan hasil belajar siswa juga akan meningkatkan citra sekolah di mata masyarakat.
4.
Bagi Penulis Pengalaman berharga untuk melaksanakan tugas di masa yang akan datang.
E. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga salah.
Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan (Suharsini Arikunto,dkk,2006:58). Jadi hipotesis tindakan adalah suatu jawabanyang bersifat sementara yang mungkin benar atau salah yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. Hipotesis yang peneliti ajukan adalah dengan menggunakan media kartu bergambar, kemampuan membaca Al-Qur`an siswa PAUD TK Islam Izzatul Islam Samirono, Getasan, kab. Semarang dapat ditingkatkan.
F. Definisi Operasional 1.
Kemampuan membaca Al-Qur`an a.
Kemampuan atau kesanggupan adalah, kekuatan, untuk melakukan sesuatu (R. Suyoto Bakir, Sigit Suryanto,2006:364). Jadi kemampuan adalah kesanggupan, kekuatan
siswa untuk
membaca atau melafalkan huruf-huruf Al-Qur`an dengan baik dab benar. b.
Membaca Al-Qur`an Membaca adalah melihat serta memahami isi dari yang tertulis, melafalkan tulisan, mengetahui, meramalkan (R. Suyoto Bakir, Sigit Suryanto, 2006:49) Al-Qur`an adalah kalam Allah yang bersifat mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, tertulis di Mushaf
diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah (Mukhlasin,2011:15). Jadi kemampuan membaca Al-Qur`an adalah kesanggupan atau kemampuan
dalam
mengenal
huruf-huruf
dari
Al-Qur`an,
melafalkan bunyi huruf-huruf dari Al-Qur`an sesuai dengan ilmu tajwid dan melafalkan kata dari Al-Qur`an. 2.
Media Kartu Bergambar a.
Media Ada beberapa pendapat tentang Media ini antara lain : Menurut Gagne dalam Arief S. Sadiman, dkk ( 2006 : 6 ) “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar dan media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”. Romiszowski dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti ( 2001: 11-12) memberi saran sebaiknya media diberi batasan yang cukup sempit sehingga hanya mencakup media yang dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan proses pengajaran dengan baik. Lain halnya dengan Mc. Luhan dalam Basuki Wibawa 21 dan Farida Mukti (2001: 11) memberi batasan media dengan sangat luas sehingga mencakup semua alat komunikasi dari seseorang ke orang lain yang tidak ada di hadapannya. Romiszowski dalam Basuki Wibawa dan Farida Mukti( 2001: 11-12) mendefinisikan bahwa “media adalah pembawa pesan
yang berasal dari satu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan”. Dalam proses belajar mengajar, penerima pesan itu ialah siswa dirangsang Oleh media itu untuk menggunakan inderanya untuk menerima informasi. Kadang-kadang siswa dituntut untuk menggunakan kombinasi dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan itu secara lebih lengkap. Menurut Suparno (1988: 1-2) “media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau (informasi) dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya
(receiver)”.
Pesan
atau
informasi
yang
dikomunikasikan tersebut sejumlah kemampuan yang perlu dikuasai oleh siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut dikomunikasikan melalui berbagai saluran, yaitu saluran penglihatan (visual), saluran perasaan
(sense),
(performance).
dan
Media
saluran dalam
yang dunia
berwujud
penampilan
pendidikan
merupakan
seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau pendidik (Sudarwan Danim, 1994: 7) . Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
media adalah suatu alat bantu yang
dipakai dalam proses belajar mengajar agar siswa lebih giat dan kreatif dalam proses pembelajaran b.
Kartu Bergambar Kartu adalah kertas tebal berukuran kecil (Sarwiji,2006:340).
Bergambar adalah berpotret, ada gambarnya, dihiasi gambar (R. Suyoto Bakir, Sigit Suryanto,2006:173) jadi media kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah alat atau media belajar yang digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan kepada peserta didik dengan menggunakan kertas tebal atau karton berukuran kecil yang tengahnya terdapat gambar dan dilengkapi dengan huruf-huruf hijaiyah. G. Metode Penelitian Dalam penelitian sekripsi ini, penulis menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah cara yang menerangkan atau menguraikan sifatsifat dari suatu variabel yang diwujudkan dengan angka atau jumlah tertentu. Untuk melaksanakan metode penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Rancangan Penelitian a.
Perencanaan Perencanaan tindakan ini meliputi: 1) Membuat rencana pembelajaran 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan 3) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar di kelas 4) Membuat alat evaluasi
5) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan b.
Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan ini, guru menyusun tindakantindakan intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: 1) Guru mengadakan apersepsi untuk mengetahui tingkat belajar siswa 2) Guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode yang sesuai dan menarik perhatian siswa 3) Ciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak bosan
c.
Observasi 1) Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diharapkan 2) Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diharapkan
d.
Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi berfungsi untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak, sehingga pada formatif dapat mencapai kategori lancar. 2.
Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa TK Islam Izzatul Islam kelompok B khususnya B Ali dan guru kelasnya di Tk Islam Izzatul Islam Pongangan, Samirono, kec. Getasan, kab. Semarang, pada tahun pelajaran 2010/2011. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian terhadap kemampuan membaca Al-Qur`an di TK Islam Izzatul Islam Pongangan, Samirono, Getasan, Semarang, khususnya kelompok B Ali. Karena melihat KBM (Kegiatan belajar Mengajar) secara langsung, waktu dan biaya juga terjangkau.
3.
Langkah-langkah Penelitian Penelitian tindakan ini tidak hanya dilakukan satu tahapan/ langkah (siklus) kegiatan melainkan beberapa kali siklus kegiatan. Hal ini karena penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk perbaikan system metode kerja, proses, isi, kompetensi dan situasi. Daur ulang penelitian diawali dengan perencanaan tindakan (planning),
penerapan
tindakan
(action),
mengobservasi
dan
mengevaluasi proses dan hasil (observation and evaluation) dan
melakukan
(reflecting)
dan
seterusnya
sampai
perbaikan
atau
peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam tahap-tahap penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Siklus 1
Rencana awal/ rancangan
Siklus 2
Rencana yang direvisi
Siklus 3
Rencana yang direvisi
Tindakan/ observasi
Refleksi
Jika tujuan penelitian belum tercapai
Tindakan/ observasi
Refleksi
Jika tujuan penelitian belum tercapai
Tindakan/ observasi
Refleksi
Gambar 01. Alur Penelitian tindakan kelas
4.
Instrument Penelitian Adapun yang disiapkan diantaranya berupa : a.
Soal tes
b.
Pedoman dan kriteria soal tes
c.
Lembar observasi
d.
Catatan lapangan
5.
Pengumpulan Data a. Tes Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 127) tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur, ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Sedangkan menurut Budiyono yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2002 ; 127 ) Metode tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan – pertanyaan atau suruhan kepada subyek penelitian. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan tes adalah suatu teknik atau cara, dalam rangka pengukuran atau penilaian yang didalamnya terdapat sejumlah pertanyaan / latihan diberikan kepada seseorang untuk
mengetahui
atau
mengukur
ketrampilan,
pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok dengan cara aturan yang sudah ditentukan. Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah menggunakan tes kemampuan membaca permulaan melalui metode ABA (Applied Behaviour Analisys). Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan siswa setelah diberi tindakan.
Adapun kisi – kisi atau pedoman tes kemampuan membaca adalah : 1. Membaca huruf a) Siswa dapat memegang huruf Al-Qur’an b) Siswa dapat menunjuk huruf Al-Qur’an c) Siswa dapat menyamakan huruf Al-Qur’an d) Siswa dapat membaca huruf Al-Qur’an berkali – kali. 2. Membaca suku kata a) Siswa dapat menggabungkan huruf b) Siswa dapat menggabungkan suku kata c) Siswa dapat membaca suku kata 3. Membaca sesuai gambar a) Siswa dapat menyamakan kata dengan gambar b) Siswa dapat menyamakan kata dengan kata c) Siswa dapat membaca kata sesuai gambar d) Siswa dapat membaca berulang – ulang dengan benar. Pelaksanaan penelitian menggunakan skala nilai dengan kriteria sebagai berikut; Amat Baik : Skor 85 - 100 Baik : Skor 70 - 84 Sedang : Skor 55 - 69 Kurang ; Skor 30 - 54
Tiap item soal memiliki nilai 1 sampai dengan 5, adapun penjelasannya sebagai berikut; Nilai 1 : Belum mampu, walaupun telah dibantu dan hasilnya tidak sesuai dengan kriteria. Nilai 2 : Belum mampu, walaupun telah dibantu, dan hasilnya kurang sesuai dengan kriteria. Nilai 3 : Mampu, dengan bantuan tetapi hasilnya tidak sesuai kriteria. Nilai 4 : Mampu, dengan bantuan dan hasilnya sesuai dengan kriteria. Nilai 5 : Mampu , tanpa bantuan dan hasilnya sesuai dengan kriteria. b. Observasi/ Pengamatan Ada beberapa pengertian Observasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 127) : ”Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap subyek penelitian, sehingga subyek penelitian tidak tahu bahwa dia sedang diamati” Sedangkan menurut Muhammad Idrus (2007 : 59) “observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis”. Berdasarkan pendapat di atas penulis simpulkan : observasi atau pengamatan dan pencatatan dilaksanakan secara langsung, partisipan dan sistematis terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Sedang observasi yang penulis gunakan yaitu observasi partisipan dan sistematis.
Tujuannya
adalah untuk
mengetahui secara langsung tentang keadaan siswa terutama tentang kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini TK Izzatul Islam Samirono. Di dalam pengumpulan data, salah satu diantara untuk melengkapi data tersebut menggunakan observasi. Adapun observasi itu sendiri ada beberapa macam atau jenis. Sedang observasi menurut Sugiyanto dalam Muhammad Idrus (2007 : 58) ditinjau dari jenisnya ada tiga macam, yaitu: 1) Observasi partisipatif, dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. 2) Observasi terus terang atau bersamar, dalam hal ini peneliti dalam mengumpulkan data mengatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian . 3) Observasi tak berstruktur, observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis. Kriteria sebagai pedoman penilaian atau pedoman observasi yaitu kemampuan membaca huruf. Yaitu siswa dapat memegang menunjuk dan membaca huruf Al-Qur’an, siswa dapat menyamakan huruf dengan gambar.
c. Dokumentasi Dokumen adalah salah satu alat pengumpul data, untuk melengkapi data, yang dirasa kurang lengkap atau kurang yakin bila tidak didukung dengan dokumen. Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 2006) ”Dokumen merupakan salah satu media yang digunakan untuk melengkapi data mengenai hal–hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya”. Dari beberapa pendapat diatas penulis simpulkan, dokumen adalah pengumpulan data melalui peninggalan tertulis bisa surat kabar, transkrip, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, buku, berkas, sebuah e-mail dan arsip –arsip lain yang ada kaitannya dengan prestasi keadaan siswa. Jenis dokumen penulis maksudkan yaitu dokumen catatan kesiswaan, dokumen hasil karya siswa, dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat guru, dokumen nilai yang diberikan guru. Jenis dokumen penulis gunakan adalah : jenis dokumen catatan kesiswaan, terutama kemampuan membaca AlQur’an pada anak usia di TK Izzatul Islam. Tujuan jenis dokumen catatan kesiswaan penulis gunakan adalah : untuk melengkapi data yang telah ada, agar penulis mudah untuk menentukan sikap.
6.
Analisis Data Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data tersebut sehingga mengandung arti atau diambil suatu kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan. Dalam analisis ini penulis maksudkan untuk mencari jawaban terhadap tujuan penelitian yang telah diajukan dan menguji hipotesis yang penulis ajukan pada bab sebelumnya. Langkah yang penulis lakukan dalam menganalisis data ini adalah sebagai berikut: a.
Analisis pertama Analisis pertama ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca siswa setelah menggunakan media kartu bergambar.
b.
Analisis kedua Analisis
kedua
untuk
mengetahui
apakah
efektif
dengan
menggunakan media kartu bergambar dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
H. Sistematika Penulisan Rangkaian laporan penelitian tindakan kelas ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah, B. Rumusan masalah, C. Tujuan penelitian,
D. Hipotesis tindakan, E. Manfaat penelitian F. Definisi operasional, G. Metode penelitian, H. Sistematika penulisan. BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya B. Kemampuan Membaca Al-Qur’an C. Media Kartu Bergambar D. Media Kartu bergambar dalam Meningkatkan kemampuan Membaca Al-Qur’an
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum TK Islam Izzatul Islam B. Pelaksanaan Penelitian 1. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I 2. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II 3. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus B. Pembahasan BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya Penelitian ini ada keterkaitan dengan penelitian sebelumnya. Adapun penelitian yang pernah dilakukan antara lain : 1. Nama peneliti : Ariyadi NIM : 111 00 043 dengan judul Tingkat Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pengaruhnya terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa SDN Bandungan 01 Kecamatan Ambarawa tahun 2004/2005. dengan kesimpulan Tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an berpengaruh terhadap motivasi belajar PAI siswa SDN Bandungan 01, dalam hal ini siswa mempunyai semangat dan motivasi yang sangat besar atau tinggi dalam dalam belajar PAI. 2. Nama peneliti : Zainudin NIM : 114 08 206 dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an secara Tartil melalui Penggunaan Metode Qiro’ati Siswa kelas V SDN Pandanretno Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun 2010. Dengan hasil penelitian Penerapan Metode Qiro’ati pada siswa kelas V SDN Pandanretno Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun 2010 berjalan dengan baik terbukti kemampuan membaca Al-Qur’an dapat ditingkatkan dengan upaya menggunakan metode Qiro’ati. Jadi ada pengaruh penerapan metode Qiro’ati dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V.
3. Nama Peneliti : Watimah
NIM 114 00 259 dengan judul Upaya
peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an melalui penerapan model pembelajaran kolaborasi pada siswa kelas IV SDN I Gowak tahun 2010. Dengan
hasil
penelitian
model
pembelajaran
kolaborasi
dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Model pembelajaran kolaborasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang dilandasi dengan peningkatan ketuntasan siswa. Siswa dapat berkolaborasi dan
bekerja
sama
mandiri
maupun
kelompok,
serta
mampu
mempertanggung jawabkan segala tugas individu maupun kelompok.
B. Kemampuan Membaca Al-Quran 1. Pengertian Kemampuan Dalam KBBI, kemampuan adalah kesanggupan/kecakapan, yaitu kesanggupan dalam melakukan suatu kegiatan/perbuatan (2007 : 707). Dapat juga dikatakan, kemampuan adalah suatu ketrampilan yang dimiliki seseorang di dalam melakukan segala sesuatu baik yang bersifat fisik atau non fisik. Seseorang bisa dikatakan mampu / memiliki kemampuan bila ia sanggup melakukan sesuatu. Membaca merupakan pintu dan jendela untuk membuka wawasan anak. Membaca adalah kemampuan yang bisa dipelajari mulai anak usia dini. Bila kemampuan ini dipupuk sejak usia dini akan bermanfaat bagi kecerdasannya. Anak yang gemar membaca terbukti lebih cerdas dan mempunyai berbagai macam pengetahuan saat ia menjadi dewasa.
Membaca merupakan sebuah proses yang kompleks. Tidak hanya proses membaca itu yang kompleks, tetapi setiap aspek yang ada selama proses membaca juga bekerja dengan sangat kompleks. (Muhammad Fauzil Adhim, 2004:25) Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca. Kemampuan membaca yang dimaksud adalah pemahaman seorang pada bacaan yang dibacanya. Faktor-faktor itu antara lain : a. Tingkat intelegensi membaca Dua orang yang tingkat intelegensinya berbeda sudah pasti akan berbeda pula hasil dan kemampuan membacanya. b. Kemampuan berbahasa Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah didengarnya, maka akan sangat sulit memahami teks bacaan tersebut. Penyebabnya tidak lain karena keterbatasan kosa kata yang dimilikinya. c. Sikap dan minat Sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang dan tindak senang sedangkan minat merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. d. Kebiasaan membaca Kebiasaan yang dimaksud adalah apakah seseorang tersebut mempunyai tradisi membaca atau tidak. Tradisi ini ditentukan oleh
banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang sebagai kebutuhan.. e. Emosi Keadaan emosi yang berubah akan mempengaruhi membaca seseorang. Selain faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses membaca yang telah diuraikan, dalam proses membaca juga terdapat hambatanhambatan seperti : a) Kurang bisa berkonsentrasi membaca yang disebabkan oleh (1) pada dasarnya memang kurang bisa berkonsentrasi; (2) kesehatan sedang terganggu; (3) suasana hati tidak tenang; (4) keadaan lingkungan yang kurang mendukung. b) Daya tahan membaca cepat berkurang yang disebabkan oleh : (1) posisi badan yang salah, (2) lampu atau penerangan yang tidak mendukung. (http://guruit07.blogspot.com/2009/01, 15/07/2011) Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca siswa tersebut, penulis ingin menambahkan bahwa diperlukan dukungan dari pihak luar si anak misalnya orang tua, guru atau teman-teman yang mendukung semangat belajar mereka. Begitu sebaliknya apabila orang tua, guru dan teman-teman tidak mendukung akan menjadi faktor penghambat proses belajar mereka. 2. Macam-Macam Kemampuan
Setiap manusia oleh Allah diberi kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya. Macam-macam kemampuan tersebut adalah sebagai berikut : a. Ketrampilan intelektual, yakni merupakan hasil belajar yang sangat penting dari sistem lingkungan. b. Strategi kognitif, yakni mengatur cara belajar dan cara berfikir seseorang dalam arti yang seluas-luasnya termasuk dalam kemampuan memecahkan masalah. c. Informasi verbal, yakni pengetahuan dalam arti informasi dan fakta dimana kemampuan ini pada umumnya lebih dikenal (Basyirudidn, 2002:25). Dari penjabaran kemampuan di atas bahwa pada hakekatnya manusia dikaruniai berbagai mnacam kemampuan, namun untuk dapat lebih memaksimalkan kemampuan yang dimiliki harus melalui tahapantahapan pembelajaran sehingga dapat lebih dikembangkan dan dimanfaatkan. Kemampuan yang dimiliki manusia bisa semaksimal mungkin dimiliki tiap-tiap orang, asalkan mereka juga mengoptimalkan potensi kemampuan yang dimiliki. 3. Kemampuan Membaca Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi Soedarso menjabarkan sebagaimana dikutip oleh Mulyono, mengemukakan bahwa : membaca merupakan aktivitas komplek yang
memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan. Bond, mengemukakan bahwa : membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki. Membaca adalah ketrampilan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang, di samping ketrampilan menulis, membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan. 4. Al-Quran a. Pengertian Menurut bahasa Qur’an adalah masdar dari kata kerja qara’a yang mempunyai arti: mengumpulkan (Mahmud Yunus, 1973:335). Sedangkan arti mengumpulkan tersebut juga terdapat dalam Al-Qur’an surat AlQiyamah ayat 1
ُإِنّ َﻋَﻠَﯿْﻨَﺎ ﺟَﻤْﻌَﮫُ وَﻗُﺮْأَﻧَﮫُ ﻓَﺈِذَا ﻗَﺮَأْﻧَﮫُ ﻓَﺎﺗﱠﺒِﻊْ ﻗُﺮْآَﻧَﮫ “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”. (Al Qiyamah : 17-18)
b. Pengertian Menurut istilah
Para ulamna menyebutkan definisi Qur’an yang mendekati maknanya dan membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa :
اﻟﻘﺮأن ھﻮ ﻛﻞ ﻣﺎ اﷲ اﻟﻤﻨﺰل ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﻠﯿﮫ واﻟﺴﻼم اﻟﻤﻨﺒﺪ ﺑﺘﻼوﺗﮫ “Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang pembacanya merupakan suatu ibadah”. Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy mendifinisikan Al Qur’an sebagai wahyu ilahi yang diturunkan kepada آabi Muhammad SAW yang telah disampaikan kepada kita umatnya dengan jalan mutawatir yang dihukumi kafir orang yang mengingkarinya. (Mardiyo, 1999: 24) Sedangkan menurut Ali Shabuni merumuskan definisi Al Qur’an yang dipandang sebagai definisi yang dapat diterima para ulama’ terutama ahli bahasa, ahli fiqih, dan ahli usul fiqh :
اﻟﻘﺮان ھﻮﻛﻼم اﷲ اﻟﻤﻌﺠﺰ اﻟﻤﻨﺰل ﻋﻠﻰ ﺧﺎﺗﻢ اﻷﻧﺒﯿﺎء واﻟﻤﺮﺳﻠﯿﻦ ﺑﻮﺳﻄﺔ اﻷﻣﯿﻦ ﺟﺒﺮﯾﻞ ﻋﻠﻲ اﻟﺴﻼم اﻟﻤﻜﺘﻮب ﻓﻲ اﻟﻤﺼﺎﺣﻒ اﻟﻤﻨﻘﻮل إﻟﯿﻨﺎ ﺑﺎﻟﺘﻮاﺗﺮ اﻟﻤﺘﻌﺒﺪ ﺑﺘﻼواﻟﻤﺒﺪؤ ﺑﺴﻮرة .اﻟﻔﺎﺗﺤﻮ اﻟﻤﺨﺘﺘﻢ ﺑﺴﻮرة اﻟﻨﺎس “Al Qur’an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada Nabi atau rasul-Nya yang penghabisan dengan perantaran Malaikat Jibril yang ditulis pada mushaf-mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir, membacanya adalah ibadah, dimulai dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan urat Al Naas. (Mardiyo, 1999: 25)
Dari pendapat para ulama’ di atas dapat disimpulkan bahwa Al Qur’an adalah kalam Allah/ wahyu ilahi sebagi mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad (sebagai nabi dan rasul terakhir) dengan perantara malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang dipindahkan kepada kita dengan jalan mutawatir yang dianggap ibadah dengan membacanya dan dihukumi kafir dengan mengingkarinya yang dimulai dengan surat Al Fatikhah dan diakhiri dengan surat An Nas.
C. Media Kartu Bergambar 1.
Pengertian a.
Media Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar (Miarso:47). Ada beberapa pendapat tentang Media ini antara lain : Menurut Gagne dalam Arief S. Sadiman, dkk ( 2006 : 6) “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar dan media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”. Definisi media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Asnawir, 2002: 11). Menurut Suparno (1988: 1-2) “media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau (informasi) dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver)”. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut sejumlah kemampuan yang perlu dikuasai oleh siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut dikomunikasikan melalui berbagai saluran, yaitu saluran penglihatan (visual), saluran perasaan (sense), dan saluran yang berwujud penampilan (performance). Media dalam dunia pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau pendidik (Sudarwan Danim, 1994: 7) . Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah suatu alat bantu yang dipakai dalam proses belajar mengajar agar siswa lebih giat dan kreatif dalam proses pembelajaran Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman dan Raharjo:6). b.
Kartu Bergambar Dari kegiatan belajar mengajar diperoleh hasil yang tidak selalu seperti yang diharapkan, hal tersebut karena komunikasi yang tidak lancar atau terjadi perbedaan persepsi antara guru dengan siswa atau mungkin karena hambatan lain, dalam hal ini media pendidikan mempunyai peranan yang dapat membantu mengurangi hambatanhambatan tersebut. Menurut Arief S.Sadiman (1996) secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan dengan media pendidikan yang bervariasi maka sikap pasif peserta didik akan teratasi. Media yang tepat akan menimbulkan semangat belajar saat interaksi siswa dengan lingkungan dan kenyataan serta memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri sesuai dengan minat dan kemampuanya. Fenomena lain yang kini semakin marak dikalangan siswa yaitu adanya kecenderungan lebih tertarik untuk bermain dari pada penggunaan waktu mereka untuk belajar. Untuk itu dalam pengajaran pokok bahasan ekosistem disajikan dalam bentuk kartu bergambar. Media bergambar ini terbuat dari kertas tebal atau karton berukuran 17 × 22 cm yang tengahnya terdapat gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan. Kartu adalah kertas tebal berukuran kecil (Sarwiji,2006:340).
Bergambar adalah berpotret, ada gambarnya, dihiasi gambar (R. Suyoto Bakir, Sigit Suryanto,2006:173) jadi media kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah alat atau media belajar yang digunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan kepada peserta didik dengan menggunakan kertas tebal atau karton berukuran kecil yang tengahnya terdapat gambar dan dilengkapi dengan huruf-huruf hijaiyah. 2.
Teknik pelaksanaan kegiatan a.
Guntinglah aneka gambar yang menarik, mulai dari gambar binatang, bunga, atau rumah dan sebagainya dari buku/majalah. Beserta tulisan huruf/kata yang sesuai dengan gambar (contoh terlampir).
b.
Buatlah kartu bergambar dengan cara menempelkan gambar-gambar itu pada kertas karton atau kertas warna. Tunjukkanlah kepada anak satu persatu. Tunjukkan gambar secara cepat.
c.
Anak akan senang melihat gambar yang berubah dengan cepat dan terus menerus. Biasanya mereka melihatnya dengan sungguhsungguh. Begitu anak mulai terbiasa , anak akan merasa yakin dan mulai bisa berfikir. Saat ini pula, anak mulai mengerti sesuatu.
3.
Manfaat panggunaan media kartu bergambar. a.
Dapat membaca pada usia dini.
b.
Mengembangkan daya ingat otak kanan.
c.
Melatih kemampuan konsentrasi anak.
d.
Memperbanyak perbendaharaan kata hijaiyah dari anak (Maimunah Hasan, 2009 : 66)
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
D. Gambaran Umum TK Islam Izzatul Islam Getasan 1. Sejarah Umum TK Islam Izzatul Islam Getasan TK Islam Izzatul Islam adalah TK yang pada mulanya berasal dari tokoh-tokoh mayarakat dusun Pongangan, desa Samirono, kecamatan Getasan. Desa Samirono adalah daerah kristenisasi yang sangat merebak ke dusun-dusun sekitar samirono. Pada tahun 1992 para tokoh masyarakat dusun Pongangan desa Samirono berfikir bagaimana agar anak-anak kecil usia taman kanak-kanak bisa bersekolah di tempat yang islami agar anakanak mendapatkan bekal agama sejak dini dan terselamatkan dari para misionaris gereja. Alhamdulillah pada bulan Juni 1992 secara resmi TK Islam Izzatul Islam dusun Pongangan desa Samirono berdiri di bawah yayasan Pendidikan Izzatul Islam yang beralamat di dusun Pongangan desa Samirono, Kecamatan Getasan yang diketuai oleh bapak Suradi dengan jumlah murid 10 anak yang berasal dari dusun Pongangan dan Dusun Kaliajeng. TK Islam Izzatul Islam pada awalnya menempati rumah bapak Suradi yang dipimpin atau dikepalai olah ibu Ta`ul sampai tahun 1999. pada tahun 2000 TK Islam Izzatul Islam pindah di gedung samping masjid
At-Taqwa dusun Pongangan yang memiliki dua ruangan dengan jumlah siswa 30 anak. Pada tahun 2000 yayasan pendidikan Islam Izzatul Islam di pimpin oleh bapak Siswanto dan tiga pendidik yaitu ibu Siti Marhammah, ibu Atik Kartikawati dan ibu Suparmi sampai tahun 2003. Pada tahun 2003 TK Islam Izzatul Islam pindah di gedung baru yang berada di samping jalan raya Getasan-Tengaran juga berdampingan dengan masjid At-Taqwa dusun Pongangan. Pada tahun ini TK Islam Izzatul Islam terdaftar di Dinas, UPTD pendidikan kecamatan Getasan dan IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia) kecamatan Getasan dengan murid 59 anak yang berasal dari berbagai daerah dengan fasilitas antar jemput gratis selama satu tahun dan memiliki enam ruang kelas. Pada tahun 2003 ini TK Islam Izzatul Islam muridnya semakin meluas sampai wilayah kabupaten Magelang, Kecamatan Tengaran, Kecamatan Getasan dan pada tahun pelajaran 2006/2007 TK islam Izzatul Islam sudah teragreditasi A. sampai saat ini tahun pelajaran 2011/2012 TK Islam Izzatul Islam lebih meningkat lagi dengan jumlah siswa 181 anak terdiri dari kelompok bermain satu kelas, kelompok A lima kelas dan kelompok B lima kelas. (Tiyem Siswanto, 13 Mei 2011)
Tabel 01 Perkembangan Jumlah Murid
No.
Tahun Pelajaran
Jumlah siswa
1.
1992/1993
10
2.
1993/1994
15
3.
1994/1995
15
4.
1995/1996
20
5.
1996/1997
21
6.
1997/1998
23
7.
1998/1999
27
8.
1999/2000
32
9.
2000/2001
30
10.
2001/2002
30
11.
2002/2003
35
12.
2003/2004
59
13.
2004/2005
65
14.
2005/2006
96
15.
2006/2007
105
16.
2007/2008
115
17.
2008/2009
117
18.
2009/2010
122
19.
2010/2011
168
20.
2011/2012
181
2. Letak Geografis TK Islam Izzatul Islam terletak di dusun Pongangan, desa Samirono, kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Adapun batas wilayah TK Islam Izzatul Islam adalah sebagai berikut : §
Sebelah Utara
= perumahan warga Pongangan
§
Sebelah Selatan
= Masjid At-Taqwa Pongangan
§
Sebelah Barat
= perumahan warga Pongangan
§
Sebelah Timur
= jalan raya Getasan-Tengaran
3. Struktur Organisasi Gambar 02 Struktur Organisasi TK Islam Izzatul Islam Samirono
Komite Sekolah
Kepala Sekolah
Ketua Yayasan
Slamet Juriyono
Lestari,A.Ma
Siswanto
Sekretaris
Bendahara
Heny M.
Supiah
Anggouta Semua dewan guru
4. Visi dan Misi 1. Visi Menjadi TK unggulan kebanggaan umat yang mampu melahirkan tunas bangsa yang berkepribadian islami. 2. Misi 1) Menjadikan TK sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk belajar dan bermain 2) Membentuk generasi yang mampu berbaur dengan lingkungan sekolah agamis atau umum
3) Membentuk generasi muslim yang sholeh dan sholehah berilmu pengetahuan dan disiplin yang tinggi 4) Menghasilkan lulusan Taman Kanak-Kanak yang berkwalitas. 5. Data keadaan Guru dan Karyawan Tabel 02. Jumlah Guru dan Karyawan No.
Jumlah
Tipe Guru/Karyawan
1.
Guru tetap yayasan
11
2.
Cleaning service
1
3.
TU
1
4.
Sopir
4
Tabel 03. Data Guru dan Karyawan
No. 1.
Nama Lestari, A.Ma
Tugas Kepala Sekolah dan Guru kelompok B Utsman
2.
Heni Minarti
TU dan Guru kelompok B Abu bakar
3.
Suwarsi,A.Ma
Guru kelompok B Ali
4.
Rumiyati,A.Ma
Guru kelompok B Asma
5.
Atik Kartikawati
Guru kelompok A Salman
6.
Supiah
Guru kelompok A Mus`ab
7.
Partini
Guru kelompok A Bilal
8.
Suparmi
Guru kelompok A Umar
9.
Eko Rus Etianingrum,A.Ma.Pd
Guru kelompok A Hamzah
10.
Yudiarti
Guru kelompok Playgroup
11.
Nur Kholifah
Guru Pendamping kelompok B Utsman
12.
Murwiyati
Cleaning service
13.
Arista Gimum
Sopir jalur barat
14.
Budi
Sopir jalur timur
15.
Suyud Abdullah
Sopir jalur utara
16.
Rohmadi
Sopir jalur selatan
6. Keadaan Siswa
Tabel 04. Data Siswa Tahun Pelajaran 2010/2011 No.
Kelompok
Jumlah Siswa
1.
Kelompok B Utsman
20
2.
Kelompok B Abu baker
17
3.
Kelompok B Ali
15
4.
Kelompok B Asma
16
5.
Kelompok A Salman
19
6.
Kelompok A Mus`ab
19
7.
Kelompok A Bilal
15
8.
Kelompok A Umar
15
9.
Kelompok A Hamzah
17
10.
Kelompok Playgroup
8 168
Jumlah Siswa
Dalam penelitian ini, peneliti memilih kelompok B Ali sebagai subjek penelitian. Tabel 05. Data Siswa Kelompok B Ali
No.
Nama Anak
Jenis Kelamin
1.
Ahnaf Rafi
Laki-laki
2.
Anan Isanudin
Laki-laki
3.
Alip Zidan
Laki-laki
4.
Ega Wicaksono
Laki-laki
5.
Fadilla zuhro azuhro
perempuan
6.
Hasan Putrayuda
Laki-laki
7.
Junda Maulana
Laki-laki
8.
Lutfiana Amalia
Perempuan
9.
M. Danu Arifudin
Laki-laki
10.
M. Bintang
Laki-laki
11.
M. Hafiedz
Laki-laki
12.
Maulyda Kaila
Perempuan
13.
Naila Fara A.
Perempuan
14.
Raditya P. Aurelia
Perempuan
15.
Wisnu Aji M.
Laki-laki
B. Pelaksanaan Penelitian
Pada penelitian ini diupayakan tindakan praktis yang berupa penanggulanganmasalah belajar siswa dan kesulitan mengajar guru. Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
1. Penjelasan pelaksanaan siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari : 1)
Mempersiapkan dan menyusun Rencana Kegiatan Harian
2)
Mempersiapkan dan menyusun bahan pembelajaran
3)
Mempersiapkan lembar observasi (terlampir)
4)
Mempersiapkan lembar evaluasi (terlampir)
b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2011 di TK Islam Izzatul Islam Pongangan Samirono Getasan Semarang pada kelompok B Ali. Dalam pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, Rencana Kegiatan Harian dibagi menjadi tiga tahap yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. 1) Kegiatan awal a)
Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
b) Guru mengucapkan salam pembuka
c)
Membuka pelajaran dengan doa mau belajar
d) Guru menjelaskan tentang pelajaran yang akan diajarkan e)
Apersepsi
2) Kegiatan inti a) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan dengan mengenalkan kartu bergambar b) Guru mengajak siswa untuk melihat apa yang tergambar dalam kartu dan menjelaskan bagaimana cara belajarnya. Yaitu dengan memperlihatkan kartu satu persatu secara cepat dan siswa diminta untuk melafalkan huruf-huruf hijaiyah yang ada dalam kartu dengan bimbingan guru. c) Kegiatan tersebut dilakukan berulang - ulang d) Guru membagikan lembar kerja yang berisi menebalkan huruf hijaiyah untuk dikerjakan siswa e) Setelah siswa selesai mengerjakan, guru melakukan Tanya jawab untuk memperdalam pelajaran yang sudah terlaksana. 3) Kegiatan Akhir a) Guru melakukan evaluasi tentang materi yang sudah diajarkan b) Guru mengajak siswa mengakhiri kegiatan dengan bacaan hamdallah dan doa sesudah belajar. c) Guru mengucapkan salam penutup
c.
Pengamatan Selama proses pembelajaran guru melakukan pengamatan pada siswa dan pengamatan diri yaitu mencatat hal-hal yang terjadi pada saat tindakan berlangsung baik aktivitas siswa dan aktivitas guru sendiri dengan ditulis pada lembar pengamatan siswa dan guru. Untuk mengurangi kesubjektifan maka pengamatan penelitian dengan meminta bantuan pada guru lain untuk mengamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperolah informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Lembar pengamatan guru a)
Guru kurang optimal dalam memotifasi siswa dalam menyampaikan pembelajaran
b) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu dan kelas c)
Guru kurang dalam menyampaikan materi kepada siswa
2) Lembar pengamatan siswa a)
Siswa merasa senang dengan metode yang baru
b) Siswa belum bisa mengikuti dengan baik metode baru yang diterapkan c) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung d) Siswa kurang aktif dalam mengikuti kegiatan karena siswa baru mengenal metode yang diberikan 3) Lembar hasil pengamatan
a)
Guru belum mampu dalam menghidupkan suasana kelas sehingga siswa kurang tertarik dengan metode yang diberikan
b) Guru belum bisa mengkondisikan siswa selama pembelajaran berlangsung sehingga siswa ada yang tidak memperhatikan c)
Siswa masih bermain sendiri atau berbicara dengan teman sendiri selama kegiatan berlangsung
d. Refleksi Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus I dinilai belum mencapai target yang direncanakan. Hasil pada siklus I dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih trampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setian kegiatan yang dilakukan. 2) Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu dan kelas, maka perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan member catatan. 3) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung, maka guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa. 4) Siswa kurang aktif dalam mengikuti pemelajaran karena siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali diberikan.
Maka guru harus menerangkan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan dan dalam memberikan pertanyaan atau tugas, guru harus tahu seberapa siswa bisa langsung melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus ini, dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa belum terlihat adanya peningkatan yang ditandai dengan aktifitas tindakan kelas dengan siklus II 2. Penjelasan siklus II a.
Perencanaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut : 1) Mempersiapkan dan menyusun Rencana Kegiatan Harian 2) Mempersiapkan dan menyusun bahan pembelajaran 3) Mempersiapkan lembar observasi 4) Mempersiapkan lembar evaluasi
b.
Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2011 di TK Islam Izzatul Islam Pongangan Samirono Getasan Semarang pada kelompok B Ali. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada pelaksanaan pembelajaran dengan
memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan/kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. 1) Kegiatan awal a)
Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
b) Guru mengucapkan salam pembuka c)
Membuka pelajaran dengan doa mau belajar
d) Guru menjelaskan tentang pelajaran yang akan diajarkan e)
Apersepsi
2) Kegiatan inti a)
Guru mengulangi materi yang lalu dengan memberi contoh
b) Guru mengajak siswa untuk mngulangi melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan metode menggunakan media kartu bergambar seperti pada siklus I c)
Kegiatan tersebut dilakukan berulang - ulang
d) Guru membagikan lembar kerja yang berisi menebalkan huruf hijaiyah untuk dikerjakan siswa e)
Setelah siswa selesai mengerjakan, guru melakukan Tanya jawab untuk memperdalam pelajaran yang sudah terlaksana.
3) Kegiatan Akhir a)
Guru melakukan evaluasi tentang materi yang sudah diajarkan
b) Guru mengajak siswa mengakhiri kegiatan dengan bacaan hamdallah dan doa sesudah belajar. c)
Guru mengucapkan salam penutup
c.
Pengamatan Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1) Lembar pengamatan guru a)
Guru dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan pelajaran sudah ada perubahan dari siklus I
b)
Guru sudah lebih efektif
c)
Siswa
sudah
disampaikan
ada
gambaran
sehingga
sudah
tentang sedikit
materi lancar
yang dalam
melafalkan huruf hijaiyah 2) Lembar pengamatan siswa a)
Siswa sudah lebih aktif
b)
Siswa sudah lebih terkondisi
c)
Siswa menjadi lebih senang belajar
3) Lembar hasil pengamatan a) Guru telah bisa mengkondisikan suasana kelas sehingga sudah sedikit tenang dalam menerima metode yang disampaikan b) Guru masih terlalu membimbang siswa dalam melafalkan huruf hijaiyah c) Siswa masih kesulitan dalam menirukan kembali ucapan yang diberikan guru, sebab sudah terlanjur terbiasa dengan cara mengucapkan secara klasik.
d.
Refleksi Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus II dinilai belum mencapai target yang direncanakan, hasil pada siklus II dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Guru sudah ada perubahan dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujun pembelajaran, maka guru lebih terampil lagi dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Pengelolaan kelas dan waktu sudah sedikit bisa dikendalikan tetapi masih perlu diperbaiki dalam mendistribusikan waktu. 3) Guru harus berupaya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam menggunakan metode sebelumnya beralih ke metode yang baru. 4) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih ditingkatkan lagi agar siswa dapat dikendalikan secara optimal. 5) Siswa menjadi mudah dalam menerima apa yang telah diajarkan oleh guru,
sebab siswa
mmpraktekkan apa
yang telah
dipelajarinya. Berdasarkan hasil yang diperoleh darisiklus II ini, dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa sudah terlihat adanya perubahan dan peningkatan yang ditandai dengan aktivitas siswa namun belum memenuhi target yang ditentukan. Oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus III.
3. Penjelasan Siklus III a. Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada siklus III harus lebih baik dari siklus II, perencanaan ini merupakan langkah perbaikan siklus II. Langkah langkah yang perlu dilakukan bagai berikut : 1) Mempersiapkan dan menyusun Rencana Kegiatan Harian 2) Mempersiapkan dan menyusun bahan pembelajaran 3) Mempersiapkan lembar observasi 4) Mempersiapkan lembar evaluasi b. Pelaksanaan Pelaksanaan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2011 di TK Islam Izzatul Islam Pongangan Samirono Getasan Semarang pada kelompok B Ali. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan/kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan siklus III ini dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan belajar mengajar, sebagai pengamat adalah guru kelas lain yang bertindak sebagai pengamat siklus I, II dan III. Kegiatan tersebut yaitu: 1) Kegiatan awal a)
Guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar
b) Guru mengucapkan salam pembuka
c)
Membuka pelajaran dengan doa mau belajar
d) Guru menjelaskan kembali tentang pelajaran yang sudah diajarkan e)
Apersepsi
2) Kegiatan inti a)
Guru mengulangi materi yang lalu dengan memberi contoh
b) Guru mengajak siswa untuk mngulangi melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan metode menggunakan media kartu bergambar seperti pada siklus II c)
Kegiatan tersebut dilakukan berulang–ulang
d) Siswa mulai lancar fasih dalam melafalkan huruf hijaiyah e)
Siswa mulai bisa mengerjakan tugas dengan baik
f)
Setelah siswa selesai mengerjakan, guru melakukan tanya jawab untuk memperdalam pelajaran yang sudah terlaksana.
3) Kegiatan Akhir a)
Guru melakukan evaluasi tentang materi yang sudah diajarkan
b) Guru mengajak siswa mengakhiri kegiatan dengan bacaan hamdallah dan doa sesudah belajar. c)
Guru mengucapkan salam penutup
c. Pengamatan Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperolah informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Lembar pengamatan guru
b) Pelaksanaan pembelajaran berjalan baik c)
Guru sudah obtimal dalam mengelola kelas
d) Peningkatan pada setiap siklus e)
Optimalnya hasil belajar siswa
2) Lembar pengamatan siswa a) Siswa menjadi senang membaca b) Siswa tertarik dengan metode yang menggunakan media kartu bergambar. c) Siswa lebih paham dengan menggunakan media kartu bergambar 3) Lembar hasil pengamatan a) Guru mampu mengoptimalkan suasana kelas sehingga siswa tertarik dengan metode yang diberikan b) Guru telah bisa melepaskan siswa dalam mengerjakan lembar kerja sehingga tidak banyak memerlukan bimbingan lagi. c) Siswa sudah aktif dalam mengerjakan tugas sehingga kekeliruan bisa diminimalisir d) Media kartu bergambar yang diberikan oleh guru sangat membantu dan mempermudah siswa dalam melafalkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya d. Refleksi
Hasil belajar mengajar pada siklus III dinilai hingga mencapai target yang direncanakan. Hasil pada siklus III dapt dirumuskan sebagai berikut: 1)
Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik
2)
Guru sudah baik dalam mengelola kelas
3)
Guru berhasil dalam upaya mengalihkan keterbiasaan siswa dalam melafalkan huruf hijaiyah sesuai
makhrojnya dengan
menggunakan kartu bergambar 4)
Siswa menjadi bertambah aktif dalam mengikuti pelajaran sehingga kemampuan membaca Al-Qur`an dapat tercapai sesuai dengan tujuan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Kompetensi dasar pembelajaran kemampuan membaca Al-Qur`an adalah melafalkan huruf hijaiyah yang berntuk kata sesuai dengan makhrojnya dan bisa mengucapkan dengan benar dan fasih. Untuk itu agar siswa bisa memahami pembelajaran dalam penelitian ini, maka peneliti mengadakan penelitian dalam tiga siklus. Untuk mengetahui tingkat kemampuan dalam setiap siklus peneliti mengadakan evaluasi pada siklus I dengan cara siswa disuruh maju mengambil kartu secara acak kemudian melafalkannya. Dan pada siklus III dilakukan hal yang sama. 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2011, di TK islam Izzatul Islam Pongangan, Samirono, Getasan, Semarang. Yang meliputi seluruh kegiatan belajar mengajar yaitu mampu melafalkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya. Pada siklus I ini peneliti melakukan kegiatan pembelajaran tentang kemampauan membaca Al-Qur`an yaitu agar siswa bisa melafalkan huruf hijaiyah sesuai dengan makhrojnya. Table 06. Data Hasil Pengamatan pada Siklus I No.
Nama siswa
Melafalkan huruf
Makhroj
Kefasihan membaca
L
S
K
1.
Ahnaf Rafi
2.
Anan Isanudin
3.
Alip Zidan
4.
Ega Wicaksono
5.
Fadilla zuhro azuhro
6.
Hasan Putrayuda
7.
Junda Maulana
8.
Lutfiana Amalia
9.
M. Danu Arifudin
10.
M. Bintang
11.
M. Hafiedz
V
12.
Maulyda Kaila
V
13.
Naila Fara A.
14.
Raditya P. Aurelia
V
15.
Wisnu Aji M.
V
L
V
S
K
L
V
V
S V
V
V
V
V V
V
K
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V V
V V
V
Keterangan: ·
L/ BSH : Lancar/Bisa Sesuai Harapan
·
S/MM : Sedang/Mulai Muncul
·
K/BM : Kurang/Belum Muncul
Keterangan : a. Kategori siswa lancar dalam malafalkan huruf berjumlah 3 siswa b. Kategori siswa sedang dalam melafalkan makhroj berjumlah 4 siswa c. Kategori siswa kurang dalam kefasihan membaca berjumlah 8 siswa Table 07. Data Hasil Belajar Siklus I Kategori
Hasil siklus II
a.
Lancar
3
20 %
b.
Sedang
2
27 %
c.
Kurang
8
53 %
Jadi tingkat kemampuan siswa pada siklus I adalah 20% kategori lancar, 27% kategori sedang, dan sedangkan kategori kurang 53%. Dalam hal ini menunjukkan bahwa : a.
Guru kurang optimal dalam mengelola kelas
b.
Guru dalam menjelaskan materi belum maksimal, sehingga masih ada siswa yang belum paham
c.
Siswa baru akan mengenal metode yang digunakan sehingga masih banyak hal yang belum diketahui
d.
Siswa sedikit lebih tenang dan tidak bermain lagi temannya
e.
Siswa masih belum aktif dalam mambaca
Apa yang terjadi pada permasalahan siklus I ini dapat diidentifikasi masalahnya, mencari penyebabnya dan kemudian mengembangkan dalam bentuk intervensi sehingga mencapai siklus berikutnya. Dengan intervensi itu menghasilkan hal yang berbeda, karena dalam penelitian tindakan berorientasi pada perbaikan dalam kelas serta kepuasan hasil kerja dan mampu mengembangkan proses pembelajaran di kelas, diikuti oleh peningkatan kemampuan siswa. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2011 dengan materi pokok mampu mengucapkan atau melafalkan huruf hijaiyah yang berbentuk kata sesuai dengan makhrojnya. Peneliti dalam melaksanakan pembelajaran melakukan revisi-revisi tindakan untuk peningkatan perbaikan dengan melihat hasil pengamatan pada siklus I, dan pada siklus II diperoleh kemampuan pembelajaran
Table 08. Data Hasil Pengamatan Siklus II Melafalkan No.
huruf
Nama siswa L
S
K
Makhroj L
1.
Ahnaf Rafi
V
V
2.
Anan Isanudin
V
V
3.
Alip Zidan
V
4.
Ega Wicaksono
V
5.
Fadilla zuhro azuhro
6.
Hasan Putrayuda
V
7.
Junda Maulana
V
8.
Lutfiana Amalia
V
9.
M. Danu Arifudin
10.
M. Bintang
11.
M. Hafiedz
V
12.
Maulyda Kaila
V
13.
Naila Fara A.
V
14.
Raditya P. Aurelia
V
15.
Wisnu Aji M.
V
S
K
Kefasihan Membaca L
V V
V
V
V
V V V
V V
V
V
V
V
V
V
V
V V
V
V V
V V
V V
K
V
V
V
S
V V
Keterangan: ·
L/ BSH : Lancar/Bisa Sesuai Harapan
·
S/MM : Sedang/Mulai Muncul
·
K/BM : Kurang/Belum Muncul
Keterangan : a. Kategori siswa lancar dalam malafalkan huruf berjumlah 7 siswa b. Kategori siswa sedang dalam melafalkan makhroj berjumlah 5 siswa
c. Kategori siswa kurang dalam kefasihan membaca berjumlah 3 siswa Table 09. Data Hasil Belajar Siklus II Kategori
Hasil siklus II
a.
Lancar
7
50 %
b.
Sedang
5
35 %
c.
Kurang
3
15 %
Jadi tingkat kemampuan siswa pada siklus II adalah 50% , 35% kategori sedang, dan sedangkan kategori kurang 15%. Dalam hal ini menunjukkan bahwa : d)
Guru dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan pelajaran sudah ada perubahan dari siklus I
e)
Guru sudah lebih efektif
f)
Siswa sudah ada gambaran tentang materi yang disampaikan sehingga sudah sedikit lancar dalam melafalkan huruf hijaiyah.
Dari berbagai kekurangan di atas, guru diharapkan dapat meningkatkan lagi dalam pembelajaran sehingga permasalahan yang belum berhasil dalam upaya peningkatan kemampuan membaca dengan metode yang baru dapat teratasi. Dengan media kartu bergambar siswa lebih tertarik sehingga mendorong terjadinya perubahan pemahaman pada siswa. Permasalahan yang terjadi pada siklus II ini dapat diidentifikasi yaitu masih belum mancapai hasil yang sesuai harapan sehingga masih banyak hasil yang dianggap kurang, maka perlu dilakukan penelitian pada siklus III untuk keberhasilan kemampuan belajar siswa tersebut. 3. Siklus III
Siklus III ini dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2011 dengan kompetensi dasar melafalkan huruf hijaiyah yang berbentuk kata yang sesuai dengan makhrojnya dengan menekankan siswa yang belum berhasil dalam pembelajaran.
No.
Table 10. Data Hasil Pengamatan siklus III Melafalkan Kefasihan Makhroj huruf Membaca Nama siswa L
S
K
L
S
K
L
1.
Ahnaf Rafi
V
V
V
2.
Anan Isanudin
V
V
V
3.
Alip Zidan
V
V
V
4.
Ega Wicaksono
V
V
V
5.
Fadilla zuhro azuhro
V
V
V
6.
Hasan Putrayuda
V
7.
Junda Maulana
V
V
V
8.
Lutfiana Amalia
V
V
V
9.
M. Danu Arifudin
V
V
10.
M. Bintang
V
V
V
11.
M. Hafiedz
V
12.
Maulyda Kaila
13.
Naila Fara A.
14. 15.
V
V
V
V V
V
V
V
V
V
V
Raditya P. Aurelia
V
V
V
Wisnu Aji M.
V
V
V
Keterangan: ·
L/ BSH : Lancar/Bisa Sesuai Harapan
·
S/MM : Sedang/Mulai Muncul
S
K
·
K/BM : Kurang/Belum Muncul
Keterangan: a. Kategori siswa lancar dalam malafalkan huruf berjumlah 13 siswa b. Kategori siswa sedang dalam melafalkan makhroj berjumlah 2 siswa c. Kategori siswa kurang dalam kefasihan membaca berjumlah 0 siswa Table 11. Data Hasil Belajar Siklus III Hasil siklus II
Kategori a.
Lancar
13
85%
b.
Sedang
2
15 %
c.
Kurang
0
0%
Tingkat kemampuan siswa pada siklus III adalah 85%, kategori sedang 15% sedangkan kategori kurang 0%. Dalam hal ini menunjukkan bahwa: a. Guru dapat mengkondisikan kelas b. Guru dalam menjelaskan materi sudah maksimal tetapi masih ada 2 siswa yang belum maksimal dengan alasan : 1) Siswa masih sulit dalam membaca 2) Daya ingat siswa lambat Keaktifan anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus III ada peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari minat siswa dalam belajar huruf Al-Qur`an dengan menggunakan media kartu bergambar. Siswa yang masuk kategori lancar sebanyak 13 siswa (85%) menjadi sebuah keberhasilan pembelajaran pada siswa kelompok B Ali TK islam Izzatul Islam Pongangan, Samirono, Getasan, Semarang. Tahun pelajaran 2010/2011.
B. Pembahasan tiap siklus 1. Siklus I Dari data yang diperoleh pada saat pelaksanaan siklus I, keaktifan anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran belum berhasil sesuai yang diharapkan. Hal ini bisa dilihat dari tabel persentase pada siklus I yaitu : kategori lancar 20%, kategori sedang 27% dan kategori kurang 53%. Hal ini disebabkan : a. Siswa belum mengetahui media kartu bergambar sehingga siswa belum berminat belajar menggunakan metode tersebut b. Pada siklus ini siswa belum menunjukkan perhatian pada metode kartu bergambar Dalam lembar pengamatan dan evaluasi dapat diperoleh data sebagai berikut: a. Keaktifan siswa mancapai 20 % karena siswa belum mengenal media tersebut. b. Rata-rata perhatian siswa dalam penggunaan media kartu bergambar adalah 50% c. Tingkat keberhasilan penggunaan media kartu bergambar kurang dari 50% 2. Siklus II Berdasarkan hasil siklus I dari 15 siswa keaktifan siswa baru 50%. Ini berarti 35% atau sekitar 5 siswa telah mengenal kartu bergambar. Dan 15% atau sekitar 2 orang siswa yang belum paham kartu bergambar. Maka
peneliti melakukan tindakan pada siklus II dengan indikator sebagai berikut: a. Keaktifan siswa 1) Peneliti melakukan bimbingan kepada 2 siswa yang masih belum paham dengan media kartu bergambar 2) Peneliti berusaha meningkatkan keaktifan sisw supaya mau bertanya dengan memberikn umpan balik tentang materi pelajaran 3) Peneliti memotivasi siswa untuk lebih aktif belajar lagi b. Keberhasilan siswa 1) Peneliti melakukan pengulangan cara melafalkan huruf hijaiyah sehingga siswa lebih bisa melafalkan 2) Peneliti melakukan pembelajaran kepada siswa yang belum bisa melafalkan huruf hijaiyah dengan menggunakan media kartu bergambar. Hasil refleksi pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: a. Keaktifan siswa mencapai 50% b. Keberhasilan belajar siswa mencapai 50% Ada sekitar 8 siswa yang belum berhasil dalam pemebelajaran sehingga nilai belum mencapai sesuai yang diharapkan. Dan perlu ditingkatkan pada siklus III. 3. Siklus III Siswa mempelajari cara melafalkan huruf hijaiyah yang berbentuk kata sesuai dengan makhrojnya dengan menggunakan media kartu bergambar.
Sesuai dengan hasil pengamatan pada siklus II peneliti berusaha meningkatkan keaktifan siswa dan pemahaman pelajar siswa, melalui tindakan sebagai berikut: a. Keaktifan siswa 1. Peneliti melakukan bimbingan kembali pada 3 anak yang masing kurang. 2. Peneliti berusaha lebih mengaktifkan siswa dengan mengadakan Tanya jawab yang berhubungan dengan mteri pembelajaran. b. Keberhasilan siswa 1) Peneliti melakukan pengulangan pembelajaran kembali dengan cara pemberian tugas supaya siswa lebih paham. 2) Peneliti memberikn bimbingan khusus kepada siswa yang masih belum bisa membaca Hasil refleksi pada siklus III diperoleh hasil sebagai berikut: a. Keaktifan siswa telah mencapai 85 % b. Keberhasilan belajar yang mendapat nilai 90 adalah 13 siswa atau 85 % c. Ada 2 siswa atau 15% siswa yang masih belum berhasil sesuai harapan disebabkan karena: 1) Siswa masih sulit dalam membaca 2) Daya ingat siswa lambat Berikut ini hasil wawancara dengan guru pendamping yaitu Bu Yudiarti, yang dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2011.
1. Bagaimana dalam pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar apah siswa merasa senang? Jawaban : senang, karena lebih menarik dan mudah di ingat 2. Bagaimana kemampuan saya dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan metode media kartu bergambar, apakah sudah optimal? Jawaban : sudah mendekati optimal, karena masih ada siswa yang belum berhasil 3. Menurut ibu, kenapa masih ada siswa yang belum berhasil? Jawaban : mungkin karena mereka walaupun mengikuti TPA, belum tiap hari berangkat yang disebabkan kurangnya motivasi dari orang tua dan lingkungan yang tidak mendukung. Pada saa pembelajaran juga kurang memperhatikan Dengan melihat hasil dari siklus III maka dapat dikatakan target keberhasilan sudah tercapai sesuai harapan sehingga tidak diperlukan siklus berikutnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan membaca Al-Qur`an siswa TK islam Izzatul Islam Pongangan, Samirono, Getasan, Semarang dapat ditingkatkan melalui media kartu bergambar hal ini dapat dibuktikan dari hasil tiga siklus yang peneliti lakukan.
2. Dengan menggunakan media kartu bergambar akan lebih menarik siswa untuk mau belajar membaca Al-Qur`an, karena kartu bergambar tampilannya lebih menarik. B.
Saran Berdasarkan temuan dan kesimpulan maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Penggunaan media kartu bergambar perlu diteruskan sebagai alternatif pembelajaran di TK islam Izzatul Islam Pongangan, Samirono, Getasan, Semarang yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. 2. Pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar perlu disediakan oleh sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan sehingga dapat proses memperlancar pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Abdul Hafid, Muhammad. Mendidik Anak Usia Dua Tahun Hingga Baliqh Versi Rasulullah Saw. Yogyakarta: Darussalam, 2004, hlm. 87-88. Hadi Arikunta, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM, 1981, hlm. 63. Arikunta, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006, hlm. 58. Suryanto, Sigit. Bakir, Suyoto. R. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Batam Centre, Karisma Publishing Group. 2006. Miarso, Yusufhadi dkk. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Pustektom Dikbud dan C.V Rajawali, hlm. 42. Departemen Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang: PT Karya Ttoha Putra, 1998. Hasan, Mai’munah. Pendidikan Anak Usia Dini, Jogjakarta: Diva Press (Anggota IKAPI), Solo, hlm. 318. Fauzil Adhim, Mohammad. Membuat Anak Gila Membaca, Bandung: Mizania, 2004, hlm. 25. Mukhlasin. Modul Mata Kuliah Ulumul Qur’an. Kauman: 2011, hlm. 14-15. Rahardjo, Sadiman. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekom Dikbut dan PT. Raja Grafinda Persada. 1984. Hlm.6. http: /guru it 07. Blogpot. Com/ 2009/ 01/ faktor-faktor yang mempengaruhi membaca. Usman, Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Ciputat Pers. Jakarta: 2002. Hlm. 25. Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta dan Depdikbud. Hlm. 200. W.J.S. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jjakarta. Balai Pustaka. Cet ke 3. 2006. Hlm. 75. Sarwiji, Bambang. Kamus Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Ganeca Eexact. Cet. Pertama, 2006. Hlm. 282. Departemen Pendidikan Nasional. KBBI. Balai Pustaka. Cet ke 3. 2007. Hlm. 707.
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI GURU DAN SISWA PADA SIKLUS I
NO.
KETERANGAN
YA
TIDAK
1.
Guru dapat memotivasi siswa
V
2.
Guru optimal dalam pengelolaan waktu
V
3.
Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran
4.
Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
5.
Siswa masih bercanda dengan teman
6.
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
V
7.
Suasana kelas lebih hidup
V
V V V
LEMBAR OBSERVASI GURU DAN SISWA PADA SIKLUS II
NO.
KETERANGAN
YA
TIDAK
1.
Guru dapat memotivasi siswa
V
2.
Guru optimal dalam pengelolaan waktu
V
3.
Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran
4.
Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
5.
Siswa masih bercanda dengan teman
V
6.
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
V
7.
Suasana kelas lebih hidup
V V
V
LEMBAR OBSERVASI GURU DAN SISWA PADA SIKLUS III
NO.
KEERANGAN
YA
TIDAK
1.
Guru dapat memotivasi siswa
V
2.
Guru optimal dalam pengelolaan waktu
V
3.
Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran
V
4.
Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
V
5.
Siswa masih bercanda dengan teman
6.
Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
V
7.
Suasana kelas lebih hidup
V
V
Contoh media kartu bergambar untuk tes lesan