PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh: Arifin Ridwan Windarto NIM : 091134120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk : Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, serta AnugerahNya dalam kehidupanku Pribadiku sebagai calon pendidik yang berkualitas Kedua orang tuaku yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan kepada anaknya baik dukungan moral maupun materiil serta do’a yang tiada hentinya Simbah buyutku yang tiada henti-hentinya memberikan do’a, semangat, dan arahan kepada penulis sampai akhir hayatnya Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan agar penulis menjadi seorang pendidik yang berkualitas Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memuntunku menjadi calon pendidik yang berkualitas
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Hal apapun yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan lihat kedepannya Bekerja dengan hati Jangan hanya ada jikala teman sedang membutuhkan anda, tetapi anda selalu ada bahkan saat teman tidak membutuhkan anda (Raditya Dika) Tampang tak perlu rupawan, asal murah dengan senyuman (ERWE)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyataan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 01 Mei 2013 Penulis,
Arifin Ridwan Windarto (091134120)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Arifin Ridwan Windarto NIM : 091134120 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 06 Juni 2013 Yang menyatakan,
Arifin Ridwan Windarto
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING Arifin Ridwan Windarto Universitas Sanata Dharma 2013 Peneliti menemukan masalah pada kekatifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati, sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengetahui pengunaan metode role playing sebagai upaya meningkatkan peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian ini. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 1 siklus dengan 3 kali pertemuan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan metode role playing. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi keaktifan siswa, lembar tes obyektif/pilihan ganda, dan lembar rubrik penilaian hasil kerja siswa. Metode role playing digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui ketiga tahapan dalam metode role playing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode role playing, keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati meningkat. Peningkatan ini terbukti dari keaktifan siswa dalam belajar, untuk indikator 1 meningkat dari kondisi awal 20 % menjadi 36 %, indikator 2 meningkat dari kondidi awal 16 % menjadi 40 %, dan indikator 3 meningkat dari kondisi awal 32 % menjadi 56 %. Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari jumlah siswa yang lulus KKM meningkat dari kondisi awal sebanyak 55.50 % menjadi 96 % dan rata-rata nilai yang didapatkan siswa meningkat dari kondisi awal sebanyak 58.94 menjadi 79.27. Kata Kunci : keaktifan, prestasi belajar IPS, dan metode role playing.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE ACTIVENESS IMPROVEMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT IN SOCIAL SCIENCE OF THE V GRADE STUDENT IN PLAOSAN 1 MLATI ELEMENTARY SCHOOL USING ROLE PLAYING METHOD
Arifin Ridwan Windarto Sanata Dharma University 2013 The researcher indicated that grade five students of Plaosana I Elementary School Mlati struggled in engaging in learning and in achieving the passing grade. Considering this challenge, this study was aimed at identifying the improvement of students’ learning engagement and achievement in Social Sciences resulted from the implementation of Role playing. This classroom action research was conducted in 1 cycle consisting of 3 classroom meetings. The subject in this research was students of grade five of Plaosan 1 elementary school which consisted of 25 student – 9 male student and 16 female student. The object of this research was the improvement of students learning involvement and learning achievement in social sciences using role playing method. The technique was used for collecting the data was observation and documentation. The instruments used to collect data was observation checklist containing a list of statement to elicit students’ involvement, objective test, and rubrics The results of the study indicated that the implementation of role playinghas the potential to increase the students’ learning involvement and learning achievement in learning social sciences. This improvement was evidence from activeness of student in learning , for indicator 1 was improved from the beginning condition in 20 % become 36%, indicator 2 was improved from the beginning condition in 16 % become 40 %, and indicator 3 was improved from the beginning condition in 32 % become 56 %. The improved of learning achievement was showed from student pass of the limit pass score in the classroom was getting improved from the beginning condition 55.50 % become 96 % and the average of student score was getting improved from beginning condition 58.94 become 79.27. Key Word: activeness, learning achievement of social science, and role playing method.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan, rahmat, serta hidayahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri
Plaosan 1
Menggunakan Metode Role playing ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku ketua program pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma 3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku dosen pembimbing I dan Eny Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan petunjuk, dan memberikan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 4. Semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma 5. Sumarjoko, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Plaosan 1 yang telah memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian di sekolah 6. Junedi, S.Pd.SD selaku guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 yang telah bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian 7. Siswa siswi Kelas V SD N Plaosan 1 selaku subjek penelitian yang telah bersedia untuk membantu saya dalam proses penelitian x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/ karyawati SD N Plaosan 1 yang telah memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar 9. Bapak Sudarto dan Ibu Murbaning Nastiti selaku orangtua yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doa yang tiada hentinya kepada penulis 10. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis 11. Teman-teman PGSD kelas B angkatan 2009 atas semangat kebersamaan, dukungan, dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan 12. Teman-teman PPL SD Negeri Plosan 1 yang selalu memeri dukungan dan bantuan kepada penulis dalam proses penelitian 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Dalam kehidupan ini kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka penulis pun merasa masih jauh dari kesempurnaan. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga masih jauh dari kesempurnaa. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Terima kasih. Yogyakarta, 31 Mei 2013 Penulis,
Arifin Ridwan Windarto
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL ......................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... HALAMAN MOTTO ....................................................................................... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................... ABSTRAK ......................................................................................................... ABSTRACT ........................................................................................................ KATA PENGANTAR ...................................................................................... DAFTAR ISI ..................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
i ii iii iv v vi vii viii ix x xii xiv xv xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1.2 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 1.3 Perumusan Masalah ..................................................................................... 1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 1.6 Definisi Operasional......................................................................................
1 12 13 13 13 14
BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Kajian Teori .................................................................................................. 2.1.1 Dasar Teori ................................................................................................ 2.1.2 Keaktifan Belajar ...................................................................................... 2.1.3 Prestasi Belajar ......................................................................................... 2.1.4 Metode Role Playing ................................................................................. 2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................................... 2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .............................................................. 2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................... 2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan ..................................................... 2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 2.5 Hipotesis Tindakan .......................................................................................
16 16 18 21 27 37 40 43 49 50 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 53 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2 Setting Penelitian .......................................................................................... 3.3 Rencana Tindakan ........................................................................................ 3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ....................................................... 3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 3.6 Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................... 3.7 Validitas, Realibilitas, dan Tingkat Kesukaran ............................................ 3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 3.9 Analisis Data ................................................................................................ 3.10 Jadwal Penelitian.........................................................................................
56 57 60 63 68 74 93 94 98
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 99 4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ..................................................................... 99 4.1.2 Hasil Penelitian Kualitas Proses ................................................................ 112 4.1.3 Hasil Penelitian Kualitas Hasil .................................................................. 120 4.2 Pembahasan .................................................................................................. 124 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 146 5.2 Keterbatasan ................................................................................................. 148 5.3 Saran ............................................................................................................. 150 DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 151 LAMPIRAN ..................................................................................................... 154
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL JUDUL TABEL
HALAMAN
Tabel 1 Indikator Keberhasilan ...................................................................... 61 Tabel 2 Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data ........ 69 Tabel 3 Lembar Observasi Keaktifan ............................................................ 71 Tabel 4 Pedoman Wawancara ....................................................................... 72 Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif ...................................... 73 Tabel 6 Hasil Penilaian Silabus .................................................................... 78 Tabel 7 Hasil Penilaian RPP ......................................................................... 80 Tabel 8 Indikator Nomer Soal Sebelum Validitas dan Reliabilitas .............. 85 Tabel 9 Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16 ....................... 87 Tabel 10 Indikator Nomer Soal Valid dan Soal Tidak Valid ........................ 88 Tabel 11 Kualifikasi Reliabilitas.................................................................... 89 Tabel 12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ................... 90 Tabel 13 Kategori Tingkat Kesukaran .......................................................... 91 Tabel 14 Kisi-Kisi Tingkat Kesukaran Item Soal ......................................... 92 Tabel 15 Jadwal Penelitian ............................................................................ 98 Tabel 16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1 ............................. 114 Tabel 17 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2 ............................. 115 Tabel 18 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3 ............................ 116 Tabel 19 Rangkuman Perhitungan Turus Keaktifan Siklus 1 ..................... 118 Tabel 20 Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa pada Indikator 1, 2, dan 3 .... 119 Tabel 21 Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor, dan Produk ...................... 122 Tabel 22 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................... 123 Tabel 23 Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 128
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR JUDUL GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1 Diagram Penelitian yang Relevan ................................................ 50 Gambar 2 Desain Putaran Spiral Kemmis dan Mc. Taggart .......................... 54 Gambar 3 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Lulus KKM ................ 129 Gambar 4 Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa ............................... 129 Gambar 5 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ......................................... 130 Gambar 6 Contoh Media Foto Para Pahlawan Kemerdekaan ..................... 133 Gambar 7 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ir. Soekarno .............................. 134 Gambar 8 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ......................... 135 Gambar 9 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ir. Soekarno ................ 137 Gambar 10 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ibu Fatmawati ........... 138 Gambar 11 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ibu Fatmawati .......................... 140 Gambar 12 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ....................... 141 Gambar 13 Contoh Lembar Soal Evaluasi Amd ......................................... 143 Gambar 14 Contoh Lembar Soal Evaluasi Adb .......................................... 144
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN JUDUL LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 154 Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran Sebelum Divalidasi .......................... 156 Lampiran 3 Perangkat Pembelajaran Sesudah Divalidasi............................ 201 Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 255 Lampiran 5 Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran ............................ 265 Lampiran 6 Hasil Penelitian ......................................................................... 274
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN Bab I memuat tentang latar belakang masalah penelitian ini, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menuliskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan situasi belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan baik untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara (Sudrajat, 2010; Badan Satuan Nasional Pendidikan, 2006). Jika kita memperhatikan pendidikan di negara kita saat ini khususnya di sekolah dasar, tentunya belum sampai pada taraf yang diinginkan oleh negara kita agar sesuai dengan isi dari Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. Uno (2011: 220) “kondisi pendidikan di negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang benitik beratkan pada model belajar konvensional seperti ceramah”. Proses pembelajaran di sekolah dasar masih cenderung bersifat tradisional dan pasif, serta belum mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Seperti yang dikatakan Uno (2011: 220) “di sekolah saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat teacher centered. Kecenderungan pembelajaran ini, mengakibatkan lemahnya
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar yang dicapai tidak optimal”. Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar (SD) Negeri Plaosan 1 Mlati juga cenderung masih menggunakan proses pembelajaran tradisional yang pusat pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Pembelajaran tradisional tersebut terlihat saat proses pembelajaran di SD Negeri Plaosan 1 Mlati khusunya di kelas V. Kelas V terdiri dari 25 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Peneliti melakukan observasi langsung ke dalam kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada tanggal 25 Oktober 2012 dan tanggal 19 November 2012 untuk mengamati proses pembelajaran IPS. Observasi langsung dilakukan peneliti dengan mengamati subjek atau hal yang mau diteliti, terjun langsung dengan melihat, merasakan, mendengarkan, berpikir tentang subjek atau hal yang diteliti. Peneliti mengamati berbagai aktivitas kegiatan siswa yang menunjukan indikatorindikator keaktifan menggunakan lembar observasi keaktifan. Indikator-indikator keaktifan yang diamati seperti, bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS. Selain melakukan observasi berbagai aktivitas kegiatan yang dilakukan siswa peneliti juga melakukan observasi cara guru kelas dalam menyampaikan materi pembelajaran IPS untuk mengetahui cara guru mengajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri Plaosan 1 Mlati, terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru relatif masih bersifat tradisional, yaitu guru sebagai pusat pembelajaran dan siswa sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
objek pembelajaran sehingga jika guru tidak ada di dalam kelas siswa tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran. Seperti yang di ungkapkan Sanjaya (2010: 208) “dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peran yang sangat penting. Jika tidak ada guru di dalam kelas kegiatan belajar mengajar tidak dapat terlaksana”. Selain itu juga terlihat saat proses pembelajaran siswa kurang memperhatikan saat guru menyampaikan materi pelajaran IPS. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran IPS berlangsung juga masih kurang dan bahkan siswa cenderung pasif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS dapat dilihat dari indikator-indikator keaktifan belajar siswa, yaitu ketika guru bertanya kepada siswa “apakah ada pertanyaan?”, siswa kebanyakan tidak menjawab pertanyaan dan diam. Siswa yang bertanya berjumlah 5 siswa dari jumlah 25 siswa dengan persentase 20 %. Ketika guru meminta pendapat kepada siswa “mengerjakanya di LKS atau di buku tulis?”, siswa yang mengemukakan pendapat berjumlah 4 dari jumlah 25 siswa dengan persentase 16%. Ketika guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS, tetapi siswa justru berbisik-bisik dengan teman lainya, ada yang sibuk dengan kegiatanya masing-masing dan justru tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru. Jumlah siswa yang mengerjakan tugas dalam proses pembelajaran IPS berjumlah 8 dari jumlah 25 dengan persentase 32 %. Selain observasi peneliti juga melakukan tanya jawab guru kelas V di SD Negeri Plaosan 1 Mlati (komunikasi pribadi, 12 September 2012). Hasil wawancara kepada guru tersebut memberikan informasi tentang latar belakang keluarga dan pendidikan dari siswa di sana, “latar belakang keluarga siswa kebanyakan bekerja sebagai buruh, yang bekerja dari pagi sampai sore dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
malamnya untuk beristirahat, jadi tidak ada waktu bagi siswa untuk mendapat pendampingan mengenai pendidikan dari orang tua. Tingkat kesadaran orang tua mengenai pendidikan sangatlah rendah, mereka hanya berfikir asal siswanya sekolah sudah cukup”. Hal ini yang menjadikan siswa kurang bisa memahami materi pelajaran yang berdampak pada prestasi belajar siswa di sekolah. Diperkuat juga oleh guru selanjutnya yang mengatakan “di kelas V saat pembelajaran siswanya kurang antusias mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa pada pembelajaran kurang”. Saat jam istirahat, peneliti juga berkesempatan bertanya jawab kepada siswa kelas V mengenai proses pembelajaran IPS di kelas V (komunikasi pribadi, 12 September 2012). Peneliti bertanya “dek kamu suka pelajaran IPS gak?”, jawab siswa “aku gak suka mas, soalnya banyak menghafal”. Selain bertanya kepada siswa peneliti juga bertanya jawab dengan guru kelas V agar memperkuat keterangan yang diberikan siswa. (komunikasi pribadi, 12 September 2012) guru mengatakan bagaimana proses pembelajaran IPS, “saat pembelajaran IPS siswa tidak aktif dan cenderung pasif saat diberikan materi, saat diberikan tugas siswa ramai dan sibuk sendiri dengan kegiatanya, mungkin itu disebabkan siswa kurang tertarik dengan pembelajaran IPS yang materinya masih abstrak bagi siswa dan kurang menarik bagi siswa”. Penjelasan tentang proses pembelajaran pelajaran IPS dan hasil tanya jawab di atas mengindikasikan bahwa keaktifan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, yang menyebabkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS menjadi kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
dari nilai-nilai prestasi belajar siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM pada mata pelajaran IPS masih kurang. Menurut data yang peneliti peroleh, prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS selama tiga tahun terakhir masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. KKM mata pelajaran IPS di SD Negeri Plaosan 1 yang ditetapkan yaitu 60. Pada tahun 2012/2013 nilai-nilai ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 masih mendapatkan nilai ratarata kelas yang rendah sebesar 56.72. Dokumen ulangan harian siswa menunjukan bahwa dari jumlah 25 siswa masih ada 11 siswa atau sebesar 44 % siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Sementara pada tahun 2011/2012 nilai-nilai ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 juga masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah sebesar 61.5. Dokumen ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah siswa 24 masih ada 10 siswa atau 41,66 % siswa mendapat nilai dibawah KKM. Ditambah nilai ulangan harian pada tahun 2010/2011 nilai-nilai ulangan harian yang didapat siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah sebesar 58.6. Dokumen ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah 23 siswa masih ada 11 siswa atau sebesar 47.82 % siswa mendapat nilai dibawah KKM. Maka rata-rata untuk keseluruhan nilai siswa yang sudah mencapai KKM atau melebihi KKM selama 3 tahun terakhir sebesar 55.50 % dan nilai rata-rata mata pelajaran IPS selama 3 tahun terakhir sebesar 58.94.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Berdasarkan
penjelasan
yang
telah
disampaikan
mengenai
proses
pembelajaran, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang bersifat tradisional dan berpusat pada guru (teacher centered) dapat menyebabkan siswa cenderung menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Hal itu dapat mengakibatkan potensi yang dimiliki siswa kurang bisa berkembang dengan maksimal, karena siswa menjadi objek belajar dari guru. Seperti yang di ungkapkan Uno (2011: 220) “di sekolah, saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat teacher centered.
Kecenderungan
pembelajaran
ini,
mengakibatkan
lemahnya
pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar yang dicapai tidak optimal”. Sependapat dengan Uno, Sanjaya (2010: 209) mengatakan sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai minat dan bakatnya, bahkan untuk belajar sesuai dengan gayanya sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran segalanya diatur dan ditentukan oleh guru. Siswa menjadi kurang bisa aktif dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran tradisional ini guru terlihat lebih berperan aktif dari pada siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kecenderungan proses pembelajaran di sekolah dasar saat ini masih berpusat pada guru yang menggunakan metode klasikal seperti ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaranan yang berpusat pada guru tersebut berakibat pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang masih rendah. Di dalam kelas siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan guru, serta sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya kepada guru. Uraian diatas menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam kelas masih kurang sehingga berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Kurangnya keaktifan dan prestasi belajar siswa saat proses pembelajaran dikarenakan proses pembelajaran IPS yang masih bersifat tradisional. Saat proses pembelajaran IPS berlangsung siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan bahkan cenderung pasif. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa disebabkan karena materi pelajaran IPS yang masih abstrak bagi siswa dan kurang menarik bagi siswa, karena cara menyampaikan meteri ajar IPS oleh guru belum menggunakan metode yang sesuai. Guru masih menggunakan proses pembelajaran tradisional, yang berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada siswa (student center). Sehingga siswa kurang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran IPS, karena dalam pembelajaran tradisional guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, penugasan, dan sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya serta berdiskusi. “Guru masih menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga menyebabkan siswa pasif” (Uno, 2012: 75). Bagi siswa metode-metode tersebut merupakan metode yang membosankan dan kurang menarik sehingga berdampak pada prestasi dan keaktifan siswa dalam pelajaran IPS. Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa begitu juga sebaliknya, yang bertujuan untuk mempelajari suatu materi tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Winkel (2004: 59) “belajar merupakan aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahamanpemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan dan berbekas”. Sependapat dengan Winkel, Sanjaya (2010: 235) mengatakan “belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku”. Sementara itu John Dewey (dalam Uno, 2012: 196) bahwa belajar adalah apa yang menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) mengakibatkan siswa cenderung menerima segala informasi yang diberikan oleh guru, sehingga sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya. Seperti yang di ungkapkan Sanjaya (2010: 209) “peran siswa adalah sebagai penerima informasi yang diberikan guru. Dalam pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) proses pembelajaran mengarah pada hasil akhir proses pembelajaran (nilai)”. Hasil akhir proses pembelajaran (nilai) dijadikan oleh guru sebagai target utama
proses
pembelajaran,
sehingga
guru
mengesampingkan
proses
pembelajaran yang seharusnya dikuasai siswa. Proses pembelajaran yang baik melihat keberhasilan siswa tidak hanya dari hasil akhir proses pembelajaran (nilai), tetapi melihat pada sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran. Sanjaya (2010: 210) “keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru”. Proses belajar mengajar yang baik harusnya berpusat pada siswa (student center) yaitu siswa sebagai subjek belajar agar siswa dapat belajar secara maksimal. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 214) “siswa tidak dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru, melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Bukanlah pada guru (teacher center) sebagai pusat belajar”. Melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar dan didukung dengan fasilitas (sarana dan prasarana) yang baik seperti: rancangan kegiatan, sumber belajar, alat peraga, dan media, dapat membuat siswa aktif membangun pengetahuanya sendiri. Tujuan pembelajaran yang baik yaitu melihat keberhasilan siswa tidak hanya dari hasil akhir proses pembelajaran yang berupa nilai, tetapi melihat pada sejauh mana siswa dapat mengubah kemampuanya dalam proses pembelajaran dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 215) “tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai”. Begitu juga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar harusnya juga seperti penjelasan sebelumnya yaitu dalam proses pembelajaran berpusat pada siswa (student center) dan melihat siswa sebagai subjek belajar. Berdasarkan fakta dan uraian yang telah disampaikan sebelumnya, untuk mengoptimalkan keaktifan dan prestasi belajar siswa diperlukan langkah-langkah yang tepat yang dapat digunakan untuk mengatasi hal-hal tersebut. Metode pembelajaran tradisional yang selama ini digunakan harus diubah dengan metode pembelajaran inovatif yang bisa menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pemilihan metode juga harus disesuaikan dengan materi ajar yang akan disampaikan dalam suatu mata pelajaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Bahan materi dalam pelajaran IPS masih bersifat abstrak bagi siswa karena materi dan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya berisi tentang kejadiankejadian yang terjadi di masa lalu. Sedangkan siswa sekolah dasar kelas V masih berusia antara 7-11 tahun dimana kemampuan berpikir siswa masih berada dalam tingkatan operasional konkret yang tingkat pemahamanya belum begitu mampu memahami materi dan konsep-konsep yang abstrak, seperti yang di ungkapkan oleh Sanjaya (2008: 263) “fase operasional konkret, karena pada masa ini pikiran anak terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari pengalaman-pengalaman langsung”. Oleh sebab itu peneliti harus pandai memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi dan konsep-konsep yang masih abstrak. Pemilihan metode tersebut bertujuan agar siswa menjadi tertarik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi paham mengenai materi dan konsep-konsep yang masih abstrak sehingga siswa tidak hanya sekedar menghafalnya saja. Guru dapat menggunakan salah satu metode pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman mengenai konsep-konsep yang masih abstrak bagi siswa, salah satunya dengan menggunakan metode role playing. Peneliti memilih menggunakan metode role playing karena dengan menggunakan metode ini dapat menjadikan materi IPS yang abstrak menjadi konkrit seperti yang dikatakan Zaini (2008: 100) bahwa role play digunakan dengan alasan karena menjadikan problem yang abstrak menjadi kongrit dan melibatkan peserta didik dalam pembelajaran yang langsung dan eksperiensial. Selain itu Zaini (2008: 98) juga mengatakan “role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”. Role playing mendukung siswa mengespresikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai, dan keyakinan. Zaini (2008: 104) mengungkapkan pendekatan role playing yang bisa digunakan di dalam kelas untuk pembelajaran yang membahas materi yang terjadi di masa lampau, diantaranya: Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based
approach).
Dalam
pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat spekulasi terhadap pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan datang dengan menggunakan aspek-aspek yang diketahui dari wilayah subjek
tertentu
dan
pengetahuan
yang
dimiliki
secarainteraktif.
Pendekatan ini siswa diharapkan: (1) membangkitkan pengetahuan untuk mengisi celah antara informasi yang diketahui dengan yang tidak diketahui, (2) menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang berdasar, (3) merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu untuk menganalisis peristiwa. Penjelasan di atas menjelaskan bahwa metode role playing bisa digunakan untuk menyampaikan dan membahas materi IPS yang kebanyakan masih bersifat abstrak dan terjadi di masa lalu. Selain itu Sudjana (2005: 206) menunjukan hubungan antara metode kegiatan pembelajaran dengan aspek tingkah laku, yaitu untuk mengembangkan aspek tingkah laku sikap (penyerapan perasaan melalui pengalaman baru yang berhasil) cocok menggunakan metode bermain peran. Tingkah laku sikap yang dikembangkan adalah tingkah laku yang menunjukan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
peran/role playing. Sementara itu Davies (dalam Uno & Muhammad, 2011: 220) mengemukakan “penggunaan role playing dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan-tujuan afektif”. Penggunaan metode role playing diharapkan membuat siswa mampu mengalami proses belajarnya secara nyata melalui berbagai peran yang diperankanya, semisal saat memainkan peran tokoh-tokoh penting dalam proklamasi dan peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan negara Indonesia. Pendapat para tokoh di atas juga di perkuat oleh hasil penelitian yang telah diteliti dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Sulistiyaningrum (2011); Pamungkas P. (2010); Sadali (2000); dan Wintala (2011) yang membuktikan bahwa metode role playing dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS menggunakan metode role playing, dengan judul “Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan metode role playing”. Penggunaan metode role playing, diharapkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. 1.2 Pembatasan Masalah Peneliti dalam penelitian ini membatasi permasalahan pada peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS dengan materi menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan menggunakan metode role playing pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang, maka rumusan masalah yang di ambil peneliti adalah: 1.3.1 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013? 1.3.2 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk menigkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013? 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013. 1.4.2 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi peneliti, dapat meningkatkan wawasan mengenai penyampaian materi tentang kompetensi dasar mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan metode role palying.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
1.5.2 Bagi guru, dapat menambah pengalaman dalam menggunakan metode role playing unruk mengenalkan dan memberikan materi menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan pada siswa. 1.5.3 Bagi siswa, dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung setelah melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui kegiatan role playing. Siswa juga dapat menjadi lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran karena siswa dapat mengalami sendiri pengalaman belajarnya sehingga pengetahuan akan cepat ditangkap oleh siswa. 1.5.4 Bagi sekolah, memberikan masukan tentang bagaimana menggunakan dan penerapan metode role playing dalam proses pembelajaran sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. 1.6 Definisi Operasional Penelitian ini perlu didefinisi operasional untuk menyamakan presepsi tentang hal-hal yang secara operasional masih berbeda, yaitu: 1.6.1 Belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sepanjang hayat sejak/terus menerus dari siswa lahir sampai meninggal melalui praktek dan latihan di lingkungannya. 1.6.2 Prestasi belajar adalah usaha kegiatan belajar antara guru dengan siswa yang dapat diukur menggunakan evaluasi seperti: tes, baik tes lisan maupun tertulis. 1.6.3 Keaktifan belajar adalah siswa mengalami sendiri proses belajarnya melalui aktivitas-aktivitas yang mendukung terjadinya proses belajar. Kemauan siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sudah ada dalam diri siswa, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam belajar dapat dimunculkan 1.6.4 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah adalah ilmu yang mempelajari manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian pokok dengan tujuan agar manusia dapat memecahkan berbagai masalah, sehingga semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya. 1.6.5 Role playing/role play/bermain peran adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi ajar melalui memainkan peran secara langsung sesuai dengan karakter materi ajar. Siswa dapat memainkan peran dan menyampaikan nilai-nilai dalam kaitanya dengan suatu bidang ilmu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
BAB II TINJAUAN LITERATUR Bab II memuat tentang kajian teori, kerangka berpikir, hipotesis tindakan, dan penelitian yang relevan. 2.1 Kajian Teori Teori-teori yang mendukung terlaksananya penelitian terdiri dari dasar teori konstruktivisme dan teori-teori pendukung, seperti keaktifan belajar, prestasi belajar, metode role playing, ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan penelitian tindakan kelas (PTK). 2.1.1 Dasar Teori 2.1.1.1 Teori Konstruktivisme “Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis
bahwa
dengan
merefleksikan
pengalaman,
kita
membangun,
mengkontruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup” (Suyono, 2011: 105). Menurut Sanjaya (2010: 246), “belajar menurut teori konstruktivistik bukanlah sekedar menghafal akan tetapi, proses mengkontruksi pengetahuan melalui pengalaman”. Sehingga potensi diri yang dimiliki akan berkembang dan pengetahuan yang siswa peroleh akan bermakna setelah siswa belajar secara langsung, melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya. Sependapat dengan Sanjaya, teori konstruktivisme sosial dari Vygotsky (dalam Suyono, 2011: 109) yang mengatakan “teori pembelajarannya sebagai pembelajaran kongsi sosial (social cognition). Pembelajaran kongsi sosial meyakini bahwa kebudayaan merupakan penentu utama bagi pengembangan
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
individu”. Selain itu Nik Azis Nik Pa (dalam Lapono, 2010: 1-25) menjelaskan tentang konstruktivisme dalam belajar, konstruktivisme
adalah
tidak
lebih
daripada
komitmen
terhadap
pandanga bahwa manusia membina pengetahuanya sendiri. Ini bermakna bahwa sesuatu pengetahuan yang dipunyai oleh seorang individu adalah hasil daripada aktiviti yang dilakukan individu tersebut, dan bukan sesuatu maklumat atau pembelajaran yang diterima secara pasif dari luar. Pengetahuan tidak boleh dipindahkan daripada pemikiran seseorang individu kepada pemikiran individu yang lain. Sebaliknya, setiap individu membentuk pengetahuanya sendiri dengan menggunakan pengalamannya secara terpilih. Peneliti memilih teori konstruktivisme seperti penjelasan Nik Azis Nik Pa di atas karena keaktifan siswa menjadi syarat utama dalam pembelajaran konstruktivisme (Lapono, 2010: 1-25). Selain itu teori konstruktivisme sesuai dengan metode role playing, seperti yang dikatakan Suparno (2007: 82-83) metode role playing merupakan salah satu contoh metode yang sesuai dengan teori konstruktivisme. Pengertian di atas menunjukan bahwa teori belajar konstruktivisme sesuai dengan proses pembelajaran menggunakan metode role playing karena siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui belajar secara langsung, melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui kegiatan role playing untuk memahami materi pembalajaran. Melalui proses pembelajaran menggunakan role playing siswa juga dapat mengalami proses belajarnya secara langsung dan nyata dari lingkungan sosial mereka. Selain itu siswa juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
menunjukan keaktifan belajarnya dalam proses pembelajaran menggunakan metode role playing. 2.1.2 Keaktifan Belajar 2.1.2.1 Pengertian Keaktifan Belajar Keaktifan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kegiatan, kesibukan, aktivitas (Tim penyusun KBBI, 2005: 26). Keaktifan belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental (Sardiman, 2001: 3). Menurut Yamin (2007: 82) “belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Proses pembelajaran terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif”. Dengan demikian, kegiatan aktif siswa dalam proses pembelajaran dapat disebut dengan belajar aktif. Sanjaya (2007: 101-106) mengatakan aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual, dan emosional. Guru tidak bisa melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi guru dapat mengamatinya yaitu dari kegiatan siswa tersebut sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan, seperti siswa bertanya, siswa mengemukakan ide, siswa menyanggah ide, siswa menyetujui ide, siswa menjawab, siswa melakukan diskusi, siswa memecahkan soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan hasil pekerjaannya, siswa membuat rangkuman, siswa membuat refleksi dan sebagainya. Sementara itu menurut Dimyati & Mudjiono (2006: 45) dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilanketerampilan,
dan
sebagainya.
Contoh
kegiatan
psikis
misalnya
menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain. Berbagai macam bentuk keaktifan belajar di atas sudah terdapat dalam diri siswa, sehingga siswa mempunyai keinginan untuk melakukan berbagai macam bentuk keaktifan tersebut. Siswa dapat melakukan dan menunjukan berbagai macam kekatifan belajar jika guru dapat memfasilitasi siswa agar dapat melakukan dan menunjukan berbagai macam kekatifan belajar. Menurut Arifin (2008: 294) mengatakan “pada dasarnya peserta didik adalah manusia aktif yang mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan anspirasinya sendiri. Keaktifan itu beranekaragam bentuknya mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati”. Sependapat dengan Arifin, Uno (2012: 196) mengatakan “seorang anak pada dasarnya sudah memiliki keinginan untuk berbuat dan mencari sesuatu yang sesuai dengan anspirasinya, demikian halnya dengan belajar. Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif dan mengalaminya sendiri”. Sehingga seorang guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam belajar seperti: keinginan berbuat dan mencari sesuatu dapat dimunculkan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa keaktifan belajar yaitu proses pembelajaran yang dialami oleh siswa sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
melalui
aktivitas-aktivitas
keaktifan
yang
mendukung terjadinya
proses
pembelajaran. Kemauan siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sudah ada dalam diri siswa, sehingga guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam belajar dapat dimunculkan. Selain itu peneliti bersama kelompok studi keaktifan menyimpulkan indikatorindikator keaktifan. Berdasarkan indikator-indikator keaktifan yang telah dikemukakan oleh para ahli kemudian peneliti bersama kelompok studi keaktifan menyimpulkan bahwa indikator keaktifan adalah sebagai berikut : (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan. 2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa Berdasarkan
pengertian-pengertian
keaktifan
yang
disampaikan
sebelumnya oleh Uno (2012: 196), Arifin (2008: 294), Sanjaya (2007: 101-106), dan Dimyati & Mudjiono (2006: 45) mengindikasikan bahwa proses pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap keaktifan belajar siswa. Oleh sebab itu guru harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan siswa dalam belajar, seperti: keinginan berbuat dan mencari sesuatu dapat dimunculkan. Guru dapat menyusun kegiatan di dalam RPP agar memungkinkan siswa untuk melakukan
dan
menunjukan
aktivitas/interaksi
keaktifan
dalam
belajar.
Dikarenakan dengan munculnya aktivitas/interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lain seperti pada indikator keaktifan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan siswa. Selain itu dari aktivitas/interaksi tersebut
dapat
memaksimalkan
siswa
dalam
berproses
selama
proses
pembelajaran, karena siswa belajar dengan melakukan berbagai indikator keaktifan dalam belajar. 2.1.3 Prestasi Belajar 2.1.3.1 Pengertian Belajar Belajar tidak pernah terpisahkan dari manusia karena pada hakikatnya manusia melakukan kegiatan belajar sepanjang hayatnya, semenjak lahir sampai meninggal. Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah/lembaga formal seperti sekolah dasar tetapi juga melalui lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Sanjaya (2010: 222) “belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas”. Belajar bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Seperti yang dikatakan Dimyati & Mudjiono (2006: 7) belajar merupakan tindakan dan perilaku kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, bendabenda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Sementara itu Uno (2012: 138) mengatakan “belajar adalah proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan dengan sengaja untuk memperoleh pengetahuan, kecakapan, dan pengalaman baru ke arah yang lebih baik”. Sependapat dengan Uno, Sanjaya (2010: 235) mengatakan “belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku”. Sependapat juga dengan Uno, Slameto (2010:2) juga mengatakan “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan sebelumnya menunjukan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sepanjang hayat sejak/terus menerus dari siswa lahir sampai meninggal melalui praktek dan latihan di lingkungannya. Lingkungan pembelajaran siswa tidak hanya terbatas pada ruang kelas tetapi juga di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Melalui belajar ini yang akhirnya membuat anak mendapatkan keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang bersifat konstan/menetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
2.1.3.2 Macam-Macam Bentuk Belajar Berikut ini merupakan macam-macam bentuk belajar menurut Passaribu (1985: 10-11) (a) belajar bersyarat yaitu belajar menanggapi suatu rangsangan secara lain daripada yang semula diminta oleh rangsangan itu, (b) belajar dengan mencoba adalah belajar dengan mencoba terus saja, sehingga nanti pada hakikatnya berhasil. Seseorang akan terus belajar, berusaha apabila belum mengalami keberhasilan dari tujuan yang akan dicapai, (c) belajar asosiatip adalah belajar untuk menambah pengetahuan, memperluas kekayaan tanggapan. Tanggapan asal dari pengamatan merupakan unsur terakhir dari pengamatan kita. Maka penting sekali adanya usaha untuk memperbanyak tanggapan. Tanggapan yang ada pada anak saling berhubungan satu sama lain dengan tanggapan yang telah ada sebelumnya, dan (d) belajar dengan insght adalah belajar yang pemecahannya ditemukan tidak secara kebetulan, melainkan secara sistematis atau sebagai akibat dari menangkapnya suatu hubungan pengertian. Bentuk belajar ini membantu dalam pembentukan manusia dengan perantaraan bahan wejangan, yang mengarahkan kepribadianya dan membantu dalam pertumbuhan untuk menuju kedewasannya. 2.1.3.3 Pengertian Prestasi Belajar Menurut Arifin (2009: 12) “prestasi merupakan hal yang berkenaan dengan aspek pengetahuan”. Menurut Winkel (1984: 64) menyatakan bahwa “prestasi adalah bukti usaha yang dapat dicapai”. Hasil dari usaha pembelajaran perlu di ukur secara langsung dengan menggunakan tes atau evaluasi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Sedangkan Tim penyusun KBBI (2005: 700) “prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang telah dilakukan atau dikerjakan, dsb)”. Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan sebelumnya prestasi adalah sebuah hasil/usaha yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu dan dapat diukur menggunakan tes atau evaluasi. Menurut Arifin (2008: 12) “prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing”. Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (1990: 700) dikatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya yang ditunjukan dengan nilai atau tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Hadan Nawawi (1981: 100) mengartikan “prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu”. Sedangkan Dimyati & Mudjiono (2006: 3) mengatakan “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa prestasi belajar adalah usaha kegiatan belajar antara guru dengan siswa yang dapat diukur menggunakan evaluasi seperti: tes, baik tes lisan maupun tertulis. Hasil dari evaluasi dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol, angka, huruf, atau kalimat dan dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
untuk melihat bagaimana prestasi belajar siswa dan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa pada suatu mata pelajaran tertentu. 2.1.3.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Keaktifan siswa sangat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Menurut Zaini,dkk (2008: xiv) belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat informasi yang baru saja diterima. Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena dalam kegiatan belajar adalah merupakan sebuah proses, dan hasil dari proses belajar adalah prestasi. Keberhasilan dalam belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar. Sudjana (2009: 39) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: (1) faktor Intrinstik, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis, (2) Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang berasal dari luar siswa atau lingkungan seperti guru, media, teman pergaulan, dan lain-lain. Sependapat dengan Sudjana, Slameto (2010: 54-72) mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: (1) faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari: (a) faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), (b) faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan (c) faktor kelelahan, (2) faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari: (a) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), (b) faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah, dan (c) faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). Sedangkan menurut Mulyasa (2006: 190) “prestasi belajar merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktorfaktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi empat, yaitu (1) bahan atau materi yang dipelajari, (2) lingkungan, (3) faktor instrumental, dan (4) kondisi peserta didik”. Berdasarkan
uraian
yang
telah
disampaikan
sebelumnya
dapat
diindikasikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah (1) bahan atau materi yang dipelajari, (2) kondisi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, (3) faktor instrumental berupa keadaan gedung, media pembelajaran, dan metode mengajar guru (4) kondisi jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
dan kesiapan), dan faktor kelelahan siswa, (5) keaktifan siswa. Tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dipegaruhi faktorfaktor tersebut, sehingga prestasi belajar siswa dapat menjadi sempurna jika aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam proses pembelajaran dapat terpenuhi. 2.1.4 Metode Role Playing 2.1.4 1 Pengertian Metode Role playing McCaslin (2006: 10) mengatakan “role playing is what the young child does in a dramatic play”. Pendapat ahli tersebut dapat diartikan bahwa role playing adalah bagaimana siswa melakukan permainan drama. Djajadisastra (1983: 34) mengatakan “metode bermain peran atau berperan adalah suatu metode mengajar di mana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu seperti yang terdapat dalam kehidupan masyarakat atau sosial”. Sedangkan menurut Sagala (dalam Taniredja, 2011: 39) “Sosiodrama adalah metode mengajar yang mendramatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial”. Sependapat dengan Sagala, Zaini (2008: 98) mengatakan “role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”. Salah satu tujuan pendidikan yang digunakan di dalam kelas adalah pendekatan berbasis problem. Pendekatan ini melibatkan siswa untuk meneliti informasi yang spesifik untuk sampai pada kesimpulan yang belum ditentukan sebelumnya (Zaini, 2008: 102). Sehingga peneliti mengindikasikan antara metode role playing dan metode sosiodrama adalah metode yang sama, persamaannya kedua metode tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
terletak pada tahapan dan tujuannya. Kedua metode tersebut mempunyai tahapan yang sama yaitu ada tahapan dimana siswa harus menghadapi dan memecahkan suatu masalah/problem dari kegiatan memainkan peran suatu situasi sosial yang dilakukan siswa. Persamaan kedua yaitu terletak pada tujuan metode role playing dan metode sosiodrama, tujuan dari kedua metode tersebut adalah agar siswa dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial. Pemecahan masalah yang muncul dari suatu situasi sosial menggunakan metode role playing menurut Zaini (2008: 98) didasarkan pada tiga aspek umum suatu pengalaman peran dalam kehidupa sehri-hari. Tiga aspek utama tersebut antara lain: (1) mengambil peran (role-taking), yaitu tekanan ekspektasiekspektasi sosial terhadap pemegang peran. Contoh: berdasar pada hubungan keluarga, (2) membuat peran (role-making), yaitu kemampuan pemegang peran untuk berubah secara dramatis dari suatu peran ke peran yang lain dan menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan, serta (3) tawarmenawar
peran
(role-negotitation),
yaitu tingkat
di
mana peran-peran
dinegosiasikan dengan peran yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi sosial. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya dapat diartikan bahwa role paying adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi ajar melalui memainkan peran secara langsung sesuai dengan karakter materi ajar. Siswa dapat memainkan peran dan menyampaikan nilai-nilai dalam kaitanya dengan suatu bidang ilmu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2.1.4.2 Pendekatan Dalam Metode Role Playing Zaini (2008: 101-104) mengutarakan beberapa pendekatan role playing yang bisa digunakan di dalam kelas, antara lain: 2.1.4.2.1. Pendekatan berbasis keterampilan (skills-based aprroach) Dalam pendekatan berbasis ketrampilan peserta didik diharapkan untuk: (1) memperoleh suatu keterampilan, kemampuan atau sikap yang sering melalui perilaku model dengan seperangkat kriteria, (2) melatih sifat-sifat sampai benarbenar
terinternalisai
dengan
mengikuti
kriteria
yang
ada,
serta
(3)
mendemonstrasikan sifat tersebut kepada yang lain untuk tujuan evaluasi. 2.1.4.2.2. Pendekatan berbasis isu (issues-based approach) Permainan secara aktif mengeksplorasi suatu isu dengan mengandaikan peranperan dari manusia dalam kehidupan nyata yang berselisih satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dari pendekatan ini siswa diharapkan untuk: (1) meneliti sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang mengelilingi suatu isu, (2) meneliti sikap, kepercayaan yang dianut oleh manusia tertentu, (3) menjadikan dirinya berpihak pada permanen yang memang posisi yang sama, (4) berunding atau berdebat dengan mereka yang memegang posisi yang berbeda, (5) mungkin mengambil pendirian dari yang bertentangan dengan suatu isu. 2.1.4.2.3. Pendekatan berbasis problem (problem-based approach) Pendekatan ini melibatkan peserta didik untuk meneliti informasi yang spesifik untuk sampai pada kesimpulan yang ditentukan sebelumnya. Pendekatan berbasis problem peserta didik diharapkan untuk: (1) menarik pengetahuan dari suatu wilayah disiplin ilmu tertentu, (2) menggunakan pengetahuannya sendiri secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
tepat, (3) menerapkan pengetahuan dalam serangkaian tantangan, (4) mereaksi secara tepat terhadap problem yang muncul, (5) mencari
solusi yang telah
dipertimbangkan dengan berdasarkan alasan yang dibenarkan. 2.1.4.2.4. Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based approach) Pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat spekulasi terhadap pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan datang dengan menggunakan aspek-aspek yang diketahui dari wilayah subjek tertentu dan pengetahuan yang dimiliki secara interaktif. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan: (1) membangkitkan pengetahuan untuk mengisi celah antara informasi yang diketahui dengan yang tidak diketahui, (2) menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang mendasar, (3) merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu untuk menganalisis peristiwa. 2.1.4.3 Tahapan Metode Role Playing Role playing dapat dilakukan dalam tiga tahap yaitu: perencanaan, interaksi, dan refleksi atau evaluasi. Ketiga tahapan tersebut menurut Zaini (2008: 104-116) adalah sebagai berikut: 2.1.4.3.1 Perencanaan dan persiapan Sebelum melakukan suatu kegiatan maka kita harus membuat perencanaan yang baik. Karena perencanaan yang baik akan dapat memberikan hasil yang baik pula. Dalam metode role playing ada beberapa perencanaan yang harus dilakukan yaitu: (1) mengenal peserta didik, sebagai seorang guru yang baik maka kita pasti akan mengetahui bagaimana kondisi peserta didik kita. Misalnya saja jumlah peserta didik, pemahaman peserta didik tentang materi yang diajarkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
pengalaman sebelumnya tentang role playing, kelompok umur, latar belakang peserta didik, minat dan kemampuan peserta didik, dan kemampuan peserta didik untuk melakukan kolaborasi, (2) menentukan tujuan pembelajaran, tujuan pembelajaran harus diidentifikasi secara jelas agar memiliki fokus kerja yang jelas. Selain dirumuskan dengan jelas hendaknya tujuan pembelajaran tersebut diungkapkan kepada peserta didik atau siswa, (3) mengidentifikasi skenario, masalah yang ada disekitar peserta didik yang akan di angkat dalam role playing maka harus disusun dalam bentuk skenario, skenario yang ada tersebut akan memberikan informasi tentang apa yang harus diketahui oleh peserta didik. Setelah membuat skenario untuk suatu materi tertentu maka akan menempatkan beberapa peran yang sesuai dengan skenario yang telah dibuat, (4) penempatan peran, memilih peran-peran yang mungkin dapat diperankan sesuai dengan materi pelajaran, (5) menentukan posisi guru, dalam hal ini guru harus menentukan posisinya, apakah dia akan ikut berperan atau menjadi pengamat dalam proses role playing, (6) mempertimbangkan hambatan yang bersifat fisik, sebelum dilaksanakan role playing maka kita harus benar-benar mempertimbangkan hambatan-hambatan yang berasal dari piranti fisik seperti ketersediaan ruangan, kondisi kelas dan sebagainya, (7) merencanakan waktu, pelaksanaan role playing akan sangat tergantung dari jenis role playing yang ditetapkan. Namun sekiranya perbandingan waktu yang sering digunakan antara pendahuluan, interaksi, dan evaluasi adalah 1:2:3, (8) mengumpulkan sumber informasi yang relefan,setelah semua hal-hal yang pokok telah diperhatikan maka kita juga memerlukan tambahan informasi untuk memeperkuat skenario yang telah kita buat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2.1.4.3.2 Interaksi Adapun langkah-langkah pengimplementasian rencana ke dalam aksi adalah: (1) membangun aturan dasar. Untuk mengetahui harapan-harapan guru terhadap peserta didik dan sebaliknya, (2) mengeksplisitkan tujuan pembelajaran. Mengemukakan tujuan pembelajaran dari role playing dan menjelaskan pentingnya role playing kepada peserta didik agar mempermudah peserta didik dalam mengevaluasi tingkat keberhasilan yang tercapai, (3) membuat langkahlangkah yang jelas. Menjelaskan tujuan yang menyokong penggunaan role playing kepada peserta didik beserta langkah-langkahnya, (4) mengurangi ketakutan di depan publik, (5) mengambarkan skenario atau situasi, (6) mengalokasikan peran, (7) mencari informasi yang cukup, (8) memulai role playing. 2.1.4.3.3 Refleksi dan evaluasi 2.1.4.3.3.1 Refleksi. Setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan role playing maka harus diadakan refleksi. Dari kegitan pembelajaran yang baru saja dilakukan ada banyak hal yang ditentukan oleh peserta didik maupun guru. Dalam refleksi ini peserta didik maupun guru mengemukakan manfaat dan pengetahuan yang diperoleh serta parasaan mereka selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode role playing. 2.1.4.3.3.2 Evaluasi. Evaluasi bertujuan untuk melihat bagaimana proses pembelajaran role playing berlangsung. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
masukan mengenai hal-hal apa yang masih harus diperbaiki dalam pembelajaran role playing dan hal mana yang harus dipertahankan. 2.1.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing 2.1.4.4.1 Menurut Mansyur (dalam Taniredja, 2011: 42) ada beberapa kelebiahan role playing, seperti: (1) murid melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat bahan yang akan didramakan, (2) murid akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif, (3) bakat yang terpendam pada murid dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau timbul bibit seni dari sekolah, (4) kerja sama antara pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya, (5) murid memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya, (6) bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain. Sedangkan menurut Djajadisastra (1983: 41-43) ada beberapa kelebihan metode role paying, seperti: (1) peserta didik belajar untuk memecahkan permasalahan sosial menurut pendapatnya sendiri, (2) memperkaya peserta didik dalam berbagai pengalaman situasi sosial, (3) memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengespresikan perasaannya, (4) memberi kesempatan pada peserta didik untuk belajar mengungkapkan pendapat dengan jelas dan dimengerti oleh orang lain, (5) belajar untuk menerima pendapat orang lain sehubungan dengan pemecahan masalah ketika memutuskan suatu peran. Berdasarkan penjelasan kelebihan-kelebihan metode role playing di atas peneliti mengindikasikan beberapa kelebihan-kelebihan metode role playing, yaitu: (1) siswa dapat melatih dirinya untuk belajar, memahami, dan mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
bahan yang akan didramakan, (2) siswa dapat belajar berlatih berinisiatif untuk memecahkan permasalahan sosial
dan berkreatif untuk
mengespresikan
perasaannya menurut pendapatnya sendiri, (3) siswa belajar untuk menerima pendapat orang lain sehubungan dengan pemecahan masalah ketika memutuskan suatu peran agar kerjasama antar siswa dapat terbina dengan baik, (4) siswa berkesempatan memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan orang lain, (5) bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain, serta (6) memperkaya siswa dalam berbagai pengalaman situasi sosial. 2.1.4.4.2 Menurut Taniredja (2011: 42) ada beberapa kelemahan role playing, seperti: (1) sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang aktif, (2) banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan pelajaran, dan pelaksanaan pertunjukan, (3) memerlukan tempat yang cukup luas, (4) kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton. Sedangkan menurut Djajadisastra (1983: 41-43) ada beberapa kelemahan metode role paying, seperti: (1) suatu pemecahan yang pernah diperankan dalam role playing belum tentu cocok untuk memecahkan masalah secara nyata, (2) kecenderungan untuk membebarkan suatu tindakan atau keputusan, (3) peserta didik yang belum memiliki kematangan psikis sulit untuk menghasilkan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan, (4) kekurangan pengalaman dalam menghadapi situasi sosial yang ada, (5) keterbatasan waktu yang digunakan dalam bermain peran, (6) rasa malu akan menghambat proses bermain peran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Berdasarkan penjelasan kelemahan-kelemahan metode role playing di atas peneliti menyimpulkan kelemahan-kelemahan metode role playing, yaitu: (1) banyak memakan waktu, persiapan, pemahaman isi bahan pelajaran, dan rasa malu akan menghambat proses bermain peran, (2) memerlukan tempat yang cukup luas, (3) kelas lain sering terganggu oleh suara pemain dan penonton. 2.1.4.5 Tujuan Metode Role Playing Bermain peran sebagai suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok (Uno, 2007: 26). Tujuan bermain peran, sesuai dengan jenis belajar menurut Hamalik (dalam Taniredja, 2011: 40) adalah: (a) belajar dengan berbuat. Para siswa melakukan peran tertentu sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya. Tujuannya untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan interaktif atau keterampilan-keterampilan reaktif, (b) belajar melalui peniruan (imitasi). Para siswa pengamat drama menyamakan diri dengan perilaku (aktor) dan tingkah laku mereka, (c) belajar melalui balikan. Para pengamat mengomentari (menanggapi) perilaku para pemain/ pemegang peran yang telah disampaikan. Tujuannya untuk mengembangkan prosedur-prosedur kognitif dan prinsip-prinsip yang mendasari perilaku keterampilan yang telah didramatisasikan, (d) belajar melalui pengkajian, penilaian, dan pengulangan. Para peserta
dapat
memperbaiki
keterampilan-keterampilan
mengulanginya dalam penampilan berikutnya.
mereka
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
2.1.4.6 Metode Role Playing Dalam Proses Pembelajaran IPS Materi pembelajaran dalam mata pelajaran IPS masih bersifat abstrak bagi siswa. Guru hendaknya guru harus pandai memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang cocok dan inovatif untuk menyampaikan konsep-konsep yang masih abstrak, yaitu dengan menggunakan metode role playing. (Zaini, 2008: 99) mengatakan “role play dapat membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh, di mana saja terdapat peran-peran yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang memiliki interaksi yang mungkin dieksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (skenario)”. Penggunaan metode role playing bertujuan agar siswa menjadi tertarik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi paham mengenai konsep-konsep yang masih abstrak tersebut, serta bukan hanya sekedar menghafalnya saja. Zaini (2008: 100) menyatakan role playing digunakan dengan alasan karena menjadikan problem yang abstrak menjadi kongrit dan role playing digunakan dengan alasan karena melibatkan peserta didik dalam pembelajaran yang langsung dan eksperiensial. Sehingga dapat membuat siswa aktif selama proses pembalajaran berlangsung. Pembelajaran IPS di sekolah dasar biasanya masih relatif tradisional yaitu guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Metode ini membuat kesan pembelajaran IPS merupakan sebuah pelajaran menghafal dan membuat siswa cepat bosan. “Agar proses pembelajaran IPS dapat dilaksanakan dengan menarik dan membuat siswa aktif maka guru dapat mengunakan metode inovatif dalam proses pembelajaran yaitu berupa metode role playing” (Uno, 2012: 220). Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
pembelajaran menggunakan metode role playing ada beberapa hal yang harus dinilai. Uno (2012: 221) mengatakan untuk mengukur sejauh mana bermain peran memberikan manfaat kepada pemeran dan pengamatnya ditentukan oleh tiga hal, yakni (1) kualitas pemeranan, (2) analisis yang dilakukan melalui diskusi setelah pemeranan, (3) persepsi siswa terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan dengan situasi nyata dalam kehidupan. Sehingga dalam proses pembelajaran IPS menggunakan metode role playing guru harus memperhatikan ketiga penilaian yang telah dijelaskan di atas. Guru harus memperhatikan ketiga penilaian tersebut agar proses pembelajaran menggunakan metode role playing dapat berjalan secara maksimal. 2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 2.1.5.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pengetahuan yang diambil dari berbagai ilmu sosial dan dari kejadian nyata dalam masyarakat, dipilih dan disesuaikan untuk keperluan pengajaran di sekolah-sekolah. Sependapat dengan pengertian sebelumnya Solihatin (2005: 14) berpendapat bahwa “IPS adalah ilmu yang membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan dimana siswa didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitar”. Mata pelajaran IPS di dalam kurikulum sekolah-sekolah diprogramkan berdasarkan pendekatan terpadu (integrated). Sapriya (2009: 20) mengatakan bahwa mata pelajaran IPS terdiri atas mata pelajaran-mata pelajaran sejarah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
geografi, dan ekonomi. Mata pelajaran IPS disusun secara terpadu dalam proses pembelajaran di masyarakat. Seperti yang diungkapkan Sapriya (2009: 7) “ciri khas IPS dan IPA sebagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sifat terpadu (integrated) dari sejumlah mata pelajaran dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi siswa sehingga pengorganisasian materi/bahan pelajaran disesuaikan dengan
lingkungan,
karateristik, dan kebutuhan siswa”. Pengajaran IPS tidak hanya terbatas di perguruan tinggi, tetapi diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar. Pendidikan IPS bertujuan membantu siswa dalam
memecahkan
menjadikannya
permasalahan
semakin
mengerti
yang dan
dihadapinya, memahami
sehingga
lingkungan
akan sosial
masyarakatnya. Seperti yang diungkapkan Sapriya (2009: 12) oleh sebab itu IPS di tingkat sekolah dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan
(knowledge),
keterampilan
(skills),
sikap
dan
nilai
(attitutedes and values) yang dapat digunakan untuk kemampuan memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil kepurusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Berdasarkan beberapa pengertian IPS di atas menunjukan bahwa IPS adalah ilmu yang mempelajari manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian pokok dengan tujuan agar manusia dapat memecahkan berbagai masalah, sehingga semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya. IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya,
memenuhi
kebutuhan
budayanya,
kebutuhan
kejiwaannya,
pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya dan sebagainya. IPS mempelajari, menelaah, mengkaji system kehidupan manusia di permukaan bumi, itulah hakikat yang dipelajari pada pengajaran IPS. 2.1.5.2 Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Pada hakikatnya tujuan dari pendidikan IPS memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya. Tujuan pendidikan IPS adalah untuk menyiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat Gross (dalam Solihatin, 2005: 14). Sementara itu menurut Sapriya (2009: 12) …IPS di tingkat sekolah dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitutedes and values) yang dapat digunakan untuk kemampuan memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil kepurusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat diindikasikan bahwa tujuan IPS adalah untuk mempersiapkan siswa agar menjadi warga negara yang baik dalam berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat seperti saat memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta cara penyelesaian masalah-masalah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
2.1.5.3 Ruang Lingkup Bahan Pengajaran IPS di Sekolah Dasar Ruang lingkup bahan pengajaran Ilmu Pengetahuan sosial di sekolah dasar meliputi keluarga, masyarakat setempat, uang, pajak, tabungan, ekonomi setempat, wilayah propinsi, wilayah kepulauan, wilayah pemerintah daerah Negara republik Indonesia, mengetahui kawasan dunia, lingkungan sekitar dan lingkungan sejarah. Semua lingkup itu disampaikan secara terpadu untuk siswa kelas bawah dan secara sendiri-sendiri untuk siswa kelas atas. 2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 2.1.6.1 Pengertian PTK Kurt Lewin (dalam Kunandar, 2011: 42) berpendapat bahwa “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”. Menurut Arikunto (2006: 91) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam suatu kelas”. Sependapat dengan Arikunto, Mulyasa (2009: 11) mengatakan “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan”. Selain itu Mulyasa (2009: 34) juga mengatakan yang mengatakan “Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai upaya yang ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran”. Sependapat dengan Mulyasa, Suparno (2008: 5) mengatakan penelitian tindakan atau riset tindakan secara umum dimaksudkan sebagai riset tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang sedang praktik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
suatu pekerjaan, untuk digunakan dalam pengembangan pekerjaan itu sendiri. Pelaku riset adalah orang yang sedang melakukan pekerjaan itu dan tujuan dari penelitian tindakan adalah untuk memperbaiki keadaan dan kinerja dari pekerjaan itu sendiri. Misalnya, riset atau penelitian dalam dunia pendidikan dilakukan oleh guru kelas untuk memperbaiki cara mengajar mereka sehari-hari. Sedangkan Sanjaya (2009: 26) “PTK diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut”. Berdasarkan
pengertian-pengertian
yang
disampaikan
sebelumnya
mengindikasikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang berupaya untuk memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran. Dalam PTK juga disertai suatu tindakan berupa tahapan-tahapan PTK sebagai usaha untuk meningkatkan proses maupun hasil dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Tahapan-tahapan dalam PTK dijelaskan oleh Arikunto (2008: 91) yang menjelaskan tahapan penelitian tindakan kelas meliputi: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sedangkan menurut Johnson, Mills dan Tomal (dalam Suparno, 2008: 6), secara sederhana riset tindakan mempunyai skema pelaksanaan sebagai berikut: (1) mengajukan pertanyaan, mengidentifikasi persoalan, menentukan daerah penelitian, (2) menentukan data yang hendak dikumpulkan, (3) pegumpulan data dan analisis data, (4) merencanakan tindakan, (5) melaksanakan tindakan lanjut, (6) evaluasi dan follow up.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
2.1.6.2 Model-Model PTK Menurut Sanjaya (2009: 48) “model berfungsi sebagai sarana untuk mempermudah berkomunikasi, atau sebagai petunjuk yang bersifat perspektif untuk mengambil suatu keputusan, atau sebagai petunjuk perencanaan untuk kegiatan pengelolaan”. Dalam Arikunto (2006: 91) “model penelitian tindakan antara lain Kurt Lewin, Henry, Mc Taggart, John Eliot, dan Hopkins. Sehingga banyak model yang dapat digunakan peneliti sebagai pedoman dalam dalam merancang pelaksanaan tindakan kelas”. Model penelitian tindakan kelas dapat dipilih sesuai dengan kondisi atau sesuatu yang ada dalam hal ini peneliti memilih menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. 2.1.6.3 Tujuan PTK Menurut Mulyasa (2009: 37) “tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan untuk menghasilkan pengetahuan”. Sependapat dengan Mulyasa, Aunurrahman (2010: 5-4) mengatakan “peningkatan kualitas pembelajaran dikelas merupakan tujuan utama dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas”. Selain itu Mulyasa (2009: 10) juga mengatakan “Penelitian Tindakan Kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action reseach) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik”. Sementara itu Suparno (2008: 17) “tujuan utama riset tindakan dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut: (1) untuk melakukan perubahan atau peningkatan praktik pendidikan yang diteliti secara labih langsung, (2) untuk mendekatkan hasil penelitian dengan praktik guru di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
lapangan sehingga berdasarkan hasil riset guru dapat memperbaiki kinerjanya, (3) mengembangkan profesionalitas para pendidik dalam lingkup kerja”. Berdasarkan
pengertian-pengertian
yang
disampaikan
sebelumnya
mengindikasikan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sekelompok siswa dalam proses pembelajaran dan bukan untuk menghasilkan pengetahuan. 2.2 Penelitian yang Relevan Sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa penelitian yang relevan, diataranya penelitian yang dilakukan oleh: Penelitian pertama yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Role Play Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Terhadap Keterlibatan, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan” yang disusun oleh Sulistiyaningrum (2011), Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kauntitatif dan kualitatif. Penelitian kuaktitatatif merupakan penelitian yang menggunakan data-data yang akan disekor dalam angka kemudian dianalisis menggunakan statistik, sedangkan penelitian kualitatif merupakan pengumpulan data dalam bentuk kata-kata, gambar, dan keadaan. Peneliti melakuakan penelitian di SMP Negeri 2 Moyudan. Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran fisika pada pokok bahasan gerak lurus, terlihat dari jumlah siswa kelas VII A dan kelas VII C SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Negeri 2 Moyudan, 75 % siswa mendapat nilai di bawah KKM yang telah ditentukan sebesar 63. Peneliti menganalisis pengaruh tersebut menggunakan metode role play dengan harapan dapat mengetahui pembelajaran fisika dengan keterlibatan, minat, dan prestasi belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan. Sehingga penelitaian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran fisika dengan menggunakan metode role play mempengaruhi (1) keterlibatan siswa, (2) minat siswa, dan (3) prestasi belajar fisika pada pokok bahasan gerak lurus. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah penting seperti, belajar, pembelajaran, keterlibatan siswa, minat belajar fisika, prestasi belajar, dan pembelajaran role play dalam pembelajaran fisika. Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas VII A (14 siswa putri dan 18 siswa putra) dan kelas VII C (14 siswa putrid an 20 siswa putra) SMP Negeri 2 Moyudan dengan jumlah 66 siswa. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan instrumen (1) pengamatan untuk meneliti keterlibatan siswa, (2) angket dan pengamatan untuk meneliti minat siswa, (3) pretest dan posttest untuk meneliti prestasi belajar fisika siswa. Data yang diperoleh peneliti dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran fisika menggunakan metode role play pada pokok bahasan gerak lurus meningkatkan (1) keterlibatan siwa selama proses pembelajaran dengan persentase sebesar 67 % dan 75 %, (2) siswa dalam kategori berminat dengan persentase 77.15 %, dan (3) prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh antara penggunaan metode role play dan mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
pelajaran fisika pada pokok bahasan gerak lurus dapat meningkatkan keterlibatan, minat, dan prestasi belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan Penelitian kedua yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Berbicara Siswa Kelas X-2, Semester 2, Tahun Ajaran 2009/2010 SMA Negeri 6 Yogyakarta Menggunakan Metode Permaianan dengan Teknik Bermain Peran” yang disusun oleh Pamungkas P. (2010), Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan kelas. Peneliti melakuakan penelitian di SMA Negeri 6 Yogyakarta dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok materi pembelajaran berbicara, terlihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebesar 0 % dan keaktifan siswa sebesar 29.41 %. Peneliti menganalisis pelaksanaan pembelajaran berbicara menggunakan metode permainan dengan teknik bermain peran dengan harapan meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran berbicara. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode permainan dengan teknik bermain peran (role playing) (1) meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi, dan (2) keaktifan siswa dalam pembelajaran berbicara. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
istilah penting seperti, kemampuan mengapresiasi puisi, keaktifan siswa, pembelajaran berbicara, dan metode permainan atau games. Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas X-2 SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan jumlah 36 siswa. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan tes dan nontes, (1) instrumen tes berupa soal untuk mengetahui kemampuan mengapresiasi puisi siswa, dan (2) instrumen non tes berupa kuesioner, pertanyaan wawancara, dan panduan observasi. Data yang diperoleh peneliti dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil non tes dan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan berbagai rumus, seperti: menghitung nilai tes hasil belajar siswa, menghitung data hasil observasi untuk penilaian, menghitung nilai rata-rata, dan menghitung perbedaan dengan uji “t”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengunakan metode permainan dengan teknik bermain peran pada pembelajaran berbicara, hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Persentase siswa yang lulus KKM pada kondisi awal sebesar 0 %, pada siklus I menjadi sebesar 82.15 %, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 90.9 %. Persentase keaktifan siswa juga mengalami peningkatan, pada kondisi awal sebesar 29.41 % pada siklus I menjadi 67.85 %, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 84.84 %. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan metode permainan dengan teknik bermain peran dapat meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa kelas X-2 semester 2 SMA Negeri 6 Yogyakarta dalam pembelajaran berbicara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Penelitian ketiga yang mendukung penelitian ini adalah penelitian dengan judul “Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial” yang disusun oleh Wintala (2011), Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan kelas. Peneliti melakuakan penelitian di SMA Kolese De Britto dengan satu siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada penelitian ini ditemukan masalah pada mata pelajaran akuntansi pada pokok materi pembelajaran perusahaan jasa, yaitu guru masih menerapkan metode pembelajaran konvensional yang kurang menarik dalam proses pembelajaran misalnya ceramah, sehingga belum melibatkan siswa secara aktif dala proses pembelajaran akibatnya banyak siswa cenderung tidak tertarik dan bosan saat mengikuti proses pembelajaran. Peneliti menerapkan metode role playing dengan harapan meningkatkan pemahaman materi suklus akuntansi perusahaan jasa. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII sosial 3 melalui penerapan metode role playing. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah penting seperti, penelitian tindakan kels, ruang lingkup metode pembelajaran role playing, pengertian pemahaman, dan mata pelajaran akuntansi. Peneliti melaksanakan pengambilan data di kelas XII sosial 3 SMA Kolose De Britto Yogyakarta dengan jumlah 30 siswa. Penelitian ini dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
mengumpulkan
data
menggunakan
metode
observasi,
wawancara,
dan
dokumentasi. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan instrumen lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh peneliti dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan metode role playing dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XII sosial 3 SMA Kolese De Britto terhadap siklus akuntansi perusahaan jasa. Peningkatan tersebut ditunjukan dengan pencapaian skor rata-rata pre test sebesar 4.48, sedangkan skor rata-rata post test sebesar 5.97, sehingga ada peningkatan sebesar 25 %. Penelitian ke empat yang mendukung penelitian ini diperoleh dari jurnal hasil penelitian yang disusun oleh Sadali yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Aktifitas Guru Dan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar (penelitian tindakan kelas di SD Lemah Abang 2 Kec. Tanjung Kab. Brebes)”. Jenis penelitian yang digunakan peneliti merupakan penelitian tindakan kelas. Peneliti melakukan penelitian di di SD Lemah Abang 2 Kec. Tanjung Kab. Brebes. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 tahapan yaitu perencanaan tindakan dan pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan, terdapat serangkaian kegiatan yang dilakukan dari tahap orientasi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan revisi. Pada penelitian ini ditemukan masalah sejauh manakah manfaat penerapan model pembelajaran role playing terhadap aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
dan mutu hasil belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan IPS di sekolah dasar. Sehingga penelitian tindakan kelas bertujuan untuk: (1) meningkatkan atau mengembangkan
kemampuan
profesional
guru
dalam
menyelenggarakan
pembelajaran di kelas; (2) mengadakan inovasi pembelajaran dalam bentuk pembelajaran alternatif dan inovatif; dan (3) melakukan pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan kelas. Peneliti melaksanakan pengambilan data di Kelas V SD Negeri Lemah Abang 2 di Kabupaten Brebes dengan jumlah 30 siswa. Peneliti mengumpulkan data menggunakan (1) lembar panduan observasi, (2) pedoman wawancara, (3) kuisioner, dan (4) tes hasil belajar. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif. Peneliti menganalisi data menggunakan pengumpulan, kodofikasi, kategorisasi data, dan validasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) model pembelajaran role playing dapat membantu pengembangan aktivitas guru dalam proses belajar-mengajar; (2) model pembelajaran role playing dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan suasana belajar yang kondusif; (3) model pembelajaran role playing dapat meningkatkan kemampuan guru dalam memelihara konsistensi antara tujuan pembelajaran dengan pokok- pokok bahasan yang diajarkan; dan (4) dari segi kepuasan belajar siswa model pembelajaran role playing dapat memberikan pengalaman dan keterlibatan emosional serta perubahan intensional siswa. 2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan Peneliti melakukan penelitian tindakan kelas mengenai keaktifan dan prestasi belajar IPS menggunakan metode role playing dan berikut ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
diagram penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Gambar 1. Diagram Penelitian yang Relevan Penelitian oleh Ratna Sulistiyaningrum (2011), “Pengaruh pembelajaran fisika menggunakan metode Role Play pada pokok bahasan gerak lurus terhadap keterlibatan, minat, dan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Moyudan”
Penelitian oleh Arni Pamungkas P. (2010), “Peningkatan kemampuan mengapresiasi puisi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran berbicara siswa kelas X-2, semester 2, tahun ajaran 2009/2010 SMA negeri 6 yogyakarta menggunakan metode permainan dengan teknik bermain peran”
Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan metode Role Playing
Penelitian oleh Sadali (2000), “Pengaruh penerapan model pembelajaran role playing terhadap aktivitas guru dan hasil belajar dalam mata pelajaran Pendidikan IPS di Sekolah Dasar”
Penelitian oleh Felix Wintala (2011), “Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII sosial”
Diagram pada gambar 1 menunjukan bahwa terdapat empat penelitian yang mendasari penulisan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti membuat penelitan dengan judul peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan metode role playing. Judul penelitian menggunakan dua variabel, yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa. 2.4 Kerangka Berpikir Proses pembelajaran yang baik hendaknya menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran bukanlah guru. Siswa aktif belajar dalam proses pembelajaran secara langsung agar pembelajaran lebih bermakna. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik sehingga prestasi belajarnya juga akan meningkat. Keaktifan pembelajaran siswa ini dapat tercipta dengan menyajikan proses pembelajaran yang menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
melalui metode-metode pembelajaran yang inovatif salah satunya menggunakan metode role playing. Role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role playing mendukung siswa mengespresikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai, dan keyakinan. Selain itu siswa diharapkan mampu mengalami proses belajar yang nyata atas berbagai peran yang diperankannya, semisal memerankan bagaimana menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Metode pembelajaran tradisional yang selama ini digunakan seyogyanya diubah dengan metode pembelajaran inovatif yang bisa menumbuhkan motivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Bahan materi dalam penddikan IPS masih bersifat abstrak. Sedangkan siswa SD masih berusia antara 7-11 tahun dimana kemampuan berpikir siswa masih berada dalam tingkatan operasional konkrit yang tingkat pemahamannya belum begitu mamapu memahami konsepkonsep yang abstrak. Oleh sebab itu guru harus pandai memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan konsep-konsep yang masih abstrak agar siswa menjadi tertarik untuk berperan aktif dalam pembelajaran dan siswa menjadi paham mengenai konsep-konsep yang masih abstrak tersebut serta bukan hanya sekedar menghafalnya saja. Metode yang sesuai untuk menyampaikan konsep-konsep yang masih bersifat abstrak adalah metode role playing. Tahapan dalam metode role playing sangat memungkinkan siswa untuk mengalami proses belajarnya secara nyata dengan memerankan berbagai peran dalam melakukan kegiatan role playing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
2.5 Hipotesis Tindakan Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti menetapkan hipotesis tindakan yaitu metode role playing digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013. Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar diupayakan dengan menerapkan tahapan-tahapan pada metode role playing yang dapat menunjang kekatifan siswa dalam proses pembelajaran seperti: bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok, serta mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS. Tahap-tahapan dalam metode role playing yang meliputi perencanaan dan persiapan, interaksi, refleksi dan evaluasi sangat menunjang siswa untuk menunjukkan keaktifan belajarnya, sehingga siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Penerapan tahapan interaksi, refleksi dan evaluasi dalam metode role playing dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran yang menyebabkan siswa bisa lebih memahami dan menemukan makna dari materi ajar yang dipelajari. Saat melakukan kegiatan role playing siswa aktif membangun sendiri pengetahuan belajarnya karena siswa melakukan sendiri dan merasakan secara langsung proses belajarnya. Siswa yang membangun sendiri pengetahuan belajarnya akan lebih memahami materi ajar yang sedang dipelajari. Pemahaman pada materi ajar tersebut membuat siswa lebih mudah mengingat materi ajar, sehingga berdampak lebih baik terhadap prestasi belajar siswa yang dapat dilihat melalui nilai rata-rata seluruh siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III memuat tentang jenis penelitian dan metodologi penelitian. Metode penelitian berisi jenis penelitian yang berupa penelitian tindakan kelas, rencana tindakan, setting penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisisi data, analisis data, instrumen pengumpulan data, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan jadwal penelitian. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto (2006: 91) “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam suatu kelas”. Sependapat dengan Arikunto, Mulyasa (2009: 11) mengatakan “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan” Dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang berupaya untuk memperbaiki proses pembelajaran
atau
memecahkan
masalah
yang
dihadapi
dalam
proses
pembelajaran dan disertai suatu tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan proses maupun hasil dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2006: 93) menyatakan tahapan PTK disusun sebagai berikut:
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Gambar 2: Desain Putaran Spiral Kemmis dan Mc. Taggart
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut (Arikunto, 2006: 98): 3.1.1 Perencanaan/menyusun rancangan tindakan Perencanaan adalah proses merencanakan suatu tindakan yang dilakukan peneliti untuk dilaksanakan pada siklus, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam perencanaan, peneliti menentukan titik-titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti dalam proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti bersama dengan guru sebelumnya. 3.1.2 Pelaksanaan tindakan Pelaksanan tindakan adalah implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
oleh guru menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah ditentukan dan disepakati sebelumnya oleh guru dan peneliti. 3.1.3 Pengamatan/observasi Pelaksanaan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat bertujuan untuk mengetahui gambaran secara objektif proses pembelajaran dan mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan (kekurangan) tindakan yang telah dilakukan. Pengamatan dilaksanakan dengan merekam informasi dari pelaksanaan tindakan dengan atau tanpa bantuan alat perekam. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif atau data kualitatif
yang sesuai dengan indikator-indikator
keaktifan belajar, yang diperoleh dari tiga rangkuman lembar observasi keaktifan belajar siswa. Data kuantitatif yang berupa jumlah turus pada lembar observasi keaktifan dianalisis peneliti menggunakan rumus mean/rata-rata untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Menurut Masidjo (2010: 123) mean (M) atau rerata adalah angka rata-rata hitung. Angka rata-rata dicari dengan jalan membagi jumlah semua skor (ΣX) dengan jumlah siswa (N). Sehingga diperoleh rumus mean sebagai rumus angka kasar sebagai berikut.
Keterangan rumus:
M = Mean
N = Jumlah siswa
ΣX = Jumlah semua skor
Σ = Jumlah total
Hasil dari tiga rangkuman lembar observasi yang diperoleh dari setiap pertemuan selanjutnya dijumlahkan dan diolah menggunakan rumus mean/rata-rata. Peneliti menggunakan rumus mean dikarenakan untuk menyamakan perhitungan dengan kondisi awal saat penggambilan data keatifan. Setelah didapatkan mean (M) dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
setiap indikator, maka siswa dikategorikan dengan: siswa yang mendapat jumlah turus melebihi mean (M) atau samadengan mean (M) siswa dikategorikan aktif. Sedangkan jika siswa mendapatkan jumlah turus dibawah mean siswa dikategorikan tidak aktif. Untuk menghitung presentase siswa aktif dalam proses pembelajaran menggunakan rumus dibawah ini.
3.1.4 Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Kegiatan refleksi yang dilakukan antara peneliti dan guru tentang hasil observasi tindakan yang telah dilakukan hingga memunculkan program atau perencanaan baru untuk mengatasi masalah yang terjadi pada saat pelaksaan siklus. Peneliti akan menentukan keputusan apakah akan berhenti di siklus I ataukah melanjutkan ke siklus II dengan melihat apakah tujuan dari penelitian sudah tercapai atau belum. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Plaosan 1 Mlati, yang beralamat di dusun Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti di SD Negeri Plaosan 1 Mlati selama 10 bulan dengan 1 siklus mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan, yaitu bulan September 2012 sampai Juli 2013 pada tahun ajaran 2012/2013 dengan jadwal sesuai dengan tabel 14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
3.2.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati semester genap pada tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas V sebanyak 25 siswa, yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. 3.2.4 Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS menggunakan metode role playing. 3.3 Rencana Tindakan 3.3.1 Persiapan 3.3.1.1 Meminta surat ijin dari
kampus yang diminta dari sekretariat prodi PGSD
(Pendidikan Guru Sekolah Dasar) untuk melakukan observasi dan penelitian di SD
Negeri Plaosan 1 3.3.1.2 Permintaan ijin kepada kepala Sekolah SD Negeri Plaosan 1 Mlati untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. 3.3.1.3 Melakukan kegiatan observasi pada siswa kelas V untuk memperoleh gambaran sepintas bagaimana kegiatan belajar siswa dan aktivitas siswa. 3.3.1.4 Mengidentifikasi masalah dan menentukan alternatif pemecahan masalah 3.3.1.5 Perumusan masalah. 3.3.1.6 Perumusan hipotesis 3.3.1.7 Penyusunan Rencana penelitian dalam siklus-siklus 3.3.1.8 Penyusunan perangkat pembelajaran berupa: silabus, RPP, LKS, dan instrumen penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
3.3.2 Rencana Tindakan Setiap siklus Siklus I 3.3.2.1 Perencanaan Peneliti
melakukan
perencanaan
yaitu
menyiapkan
perangkat
pembelajaran yang akan divaliadsi oleh para validator yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan guru. Perangkat pembelajaran tersebut berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi. Kemudian peneliti juga menyusun berbagai instrumen penelitian seperti materi ajar, lembar kerja siswa, rubrik penilaian, media/alat peraga, lembar observasi keaktifan yang dibuat bersama anggota keaktifan, dan soal evaluasi. Khusus soal evaluasi juga akan divalidasikan ke siswa kelas V SD Negeri Tlogoadi. Siswa kelas V SD Negeri Tlogoadi dipilih karena siswa sudah mendapatkan materi pembelajaran IPS yang menjadi bahan soal evaluasi, yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan
negara
republik
Indonesia.
Saat
proses
pembelajaran berlangsung peneliti bertindak sendiri menjadi guru dan 4 teman sejawat peneliti menjadi observer dikarenakan guru kelas tidak mendampingi saat pembelajaran berlangsung. 3.3.2.2 Pelaksanaan/tindakan Pelaksanaan siklus I peneliti akan melakukan tindakan dari rencana pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya dalam 3 kali pertemuan, yang meliputi: Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Pertemuan 1 pada proses pembelajaran IPS dilaksanakan dengan menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan bekerjasama dan berdiskusi untuk mencari nama-nama tokoh penting dan perannya dalam memproklamasikan
kemerdekaan
negara
republik
Indonesia
dengan
menggunakan media foto para tokoh-tokoh penting dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia. Pertemuan 2 Pertemuan 2 pada proses pembelajaran IPS juga masih dilaksanakan dengan menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan bekerjasama dan berdiskusi untuk mencari sikap apa yang akan dilakukan siswa untuk menghargai jasa dan peranan tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan negara republik Indonesia dengan menggunakan media papan target. Selain itu siswa dalam kelompok membuat naskah drama dari artikel-artikel yang diberikan guru dan pada jam ke tiga siswa dalam kelompok berlatih melakukan kegiatan role playing. Pertemuan 3 Pertemuan 3 pada proses pembelajaran IPS juga masih dilaksanakan dengan menggunakan model belajar kerja kelompok yaitu dengan bekerjasama dan melakukan kegiatan role playing di depan kelas. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan peristiwa-peristiwa yang berbeda. Setelah kelompok lain selesai melakukan kegiatan role playing kemudian kelompok lain memberikan evaluasi berupa masukan, kritik, maupun pendapat mengenai role playing yang telah dipertunjukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
3.3.2.3 Pengamatan/observasi Peneliti dalam penelitian ini bertindak sendiri sebagai guru serta guru kelas tidak mendampingi peneliti, sehingga untuk membantu peneliti mengamati proses pembelajaran khususnya pada keaktifan belajar siswa maka meminta bantuan 4 teman sejawat untuk menjadi observer keaktifan belajar siswa. Observer mengamati keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS menggunakan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti dan akan diisi oleh observer menggunakan turus. Para observer melakukan observasi keaktifan di kelas V sebanyak tiga kali yaitu pada pertemuan 1,2, dan 3 yang menghasilkan turus pada setiap lembar pengamatan tiap pertemuan. Penentuan kategori keaktifan belajar siswa dilakukan peneliti dengan menggunakan hasil rata-rata turus pada setiap indikator. 3.3.2.4 Refleksi Peneliti bersama guru dan teman sejawat berdiskusi tentang proses pembelajaran IPS yang dilaksananakan pada siklus I. Jika pelaksanaan siklus I belum mencapai target atau belum menghasilkan peningkatan yang berarti maka perlu dilakukan siklus II. Pelaksanaan siklus II agar dapat mencapai target dari indikator keberhasilan yang telah ditentukan dengan memperbaiki kesulitankesulitan yang dihadapi saat siklus I. 3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan Untuk mengetahui keberhasilan suatu penelitian maka dalam penelitian perlu diuraikan indikator yang mengindikasi keberhasilan dari suatu penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
tindakan kelas. Tabel 1 adalah deskripsi indikator keberhasilan yang ditargetkan oleh peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Tabel 1. Indikator Keberhasilan
Variabel
Kondisi awal
Siklus I Target Pencapaian
Deskriptor
Instrumen Penelitian
a. Keaktifan Siswa 1)
Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran
20 %
30 %
Jumlah siswa yang bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran dibagi jumlah keseluruhan siswa dikalikan 100%
2)
Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok
16 %
20 %
3)
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS
32 %
40 %
Jumlah siswa yang Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok dibagi jumlah keseluruhan siswa dikalikan 100% Jumlah siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS dibagi jumlah keseluruhan siswa dikalikan 100%
55.50 %
75 %
58.94
72.00
Lembar Observasi Keaktifan
b. Prestasi Belajar Siswa 1) Siswa yang lulus KKM
2) Rata-rata nilai
Jumlah siswa siswa yang lulus KKM dibagi jumlah keseluruhan siswa dikalikan 100% Jumlah total skor nilai dibagi jumlah keseluruhan jumlah siswa
Tes (soal pilihan ganda/objektif) dan Non Tes (rubrik penilaian hasil belajar)
Tabel 1 di atas menunjukan kondisi awal dan target pencapaian keaktifan dan prestasi belajar siswa di SD Negeri Plaosan 1. Indikator keaktifan belajar siswa dibedakan menjadi 3 macam indikator, indikator 1 yaitu bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
sebesar 20 %, jika kondisi akhir melebihi kondisi awal dan mencapai target atau melebihi target maka indikator 1 dapat dikatakan meningkat. Untuk indikator 2 juga dapat dikatakan meningkat jika kondisi akhir melebihi kondisi awal yaitu mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok sebesar 16 %, jika kondisi akhir melebihi kondisi awal dan mencapai target atau melebihi target maka indikator 2 dapat dikatakan meningkat. Begitu juga untuk indikator 3 yaitu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS juga dapat dikatakan meningkat jika kondisi akhir mencapai target atau melebihi target dan melebihi kondisi awal pada indikator 3 yaitu sebesar 32 %. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa dikatakan meningkat jika kondisi akhir jumlah siswa yang lulus KKM mencapai target atau melebihi target dan melebihi kondisi awal sebesar 55.50 %. Begitu juga dengan rata-rata kelas dikatakan meningkat jika kondisi akhir rata-rata nilai yang didapatkan siswa mencapai target atau melebihi target dan melebihi kondisi awal sebesar 58.94. Jika dalam pelaksanaan siklus I tidak mencapai target pencapaian maka peneliti perlu melakukan siklus II untuk memperbaiki siklus I. Siklus II dilaksanakan setelah merefleksikan hasil pelaksanaan siklus I yakni hal-hal yang perlu dipertahankan dan hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau ditambah dengan perlakuan lain. Penambahan perlakuan di siklus II dapat menggunakan penambahan model belajar atau media gambar, media elektronik dan sebagainya yang disesuaikan dengan potensi siswa dan potensi kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Seperti : angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi (Arikunto, 2010: 203). 3.5.1 Keaktifan Untuk mengumpulkan data keaktifan belajar siswa peneliti menggunakan observasi dan wawancara. 3.5.1.1 Observasi/pengamatan Sanjaya (2010: 357) mengatakan “observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah-laku pada situasi tertentu”. Sependapat dengan Sanjaya, Uno (2007: 74) mengatakan “observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan suatu pekerjaan” dan Sanjaya (2009: 86) juga mengatakan ”observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti”. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mengukur keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan instrumen berupa lembar observasi keaktifan. Seperti yang diungkapkan Arikunto (2010: 272) “dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau belangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Format lembar observasi keaktifan yang digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran disusun bersama-sama kelompok studi keaktifan dengan menentukan indikator-indikator yang akan digunakan dalam lembar observasi keaktifan. Indikator keaktifan yang akan dilihat dan diukur dalam observasi adalah: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan. Peneliti melakukan observasi dengan meminta bantuan 4 teman sejawat sebagai observer yang bertugas mengamati keadaan suasana kelas, khususnya kegiatan yang menunjukan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Observer mencatat indikator-indikator yang dilakukan oleh setiap siswa saat proses pembalajaran IPS berlangsung menggunakan lembar observasi keaktifan. Observer menggunakan lembar observasi dengan memberi turus pada nama siswa yang menunjukan aktivitas kegiatan yang sesuai dengan indikator keaktifan. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
proses pembelajaran di kelas yang akan dicatat menggunakan turus oleh observer pada lembar observasi keaktifan. 3.5.1.2 Wawancara Wawancara ini digunakan peneliti sebagai teknik pelengkap pengumpulan data. Suparno (2008: 50) “wawancara/ interview adalah kegiatan yang menuntut peneliti mengadakan pembicaraan terencana terhadap siswa atau subjek yang diteliti, dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan untuk mendapatkan data yang diinginkan”. Sedangkan Kunandar (2008: 157) mengatakan “wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orangorang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas”. Secara sederhana, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Aunurrahman, 2010: 8-26). Peneliti melakukan percakapan dengan guru kelas V dan siswa kelas V. Menurut Arifin (2008: 158) “wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu, serta untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah dengan mengumpulkan data yang lebih lengkap dan rinci untuk melengkapi kekurangan data dari hasil observasi”. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada guru dan siswa berupa pertanyaan berkaitan dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati pada mata pelajaran IPS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
3.5.2 Prestasi Belajar Untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa peneliti menggunakan dokumentasi (tes objektif dan rubrik penilaian hasil kerja siswa). 3.5.2.1 Dokumentasi Kunandar (2011: 185) “ada berbagai dokumen yang membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada relevansinya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas, seperti:
silabus,
rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), laporan-laporan diskusi, laporan tugas siswa dan bagianbagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran”. Data dokumen dapat berupa foto-foto yang menunjukan aktivitas pembelajaran siswa dikelas serta dokumen-dokumen nilai siswa dan lembar kerja siswa. Dokumen ini dipergunakan untuk mengumpulakn data tentang prestasi belajar siswa. Salah satu dokumen yang digunakan adalah dokumen tes siswa. Kunandar (2011: 186) juga mengatakan tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah
orang
untuk
mengungkapkan
keadaan
atau
tingkat
perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa prestasi atau hasil belajar dan lain sebagainya. Tes dilihat dari cara pelaksanaannya dibedakan menjadi dua, yaitu: tes lisan dan tes tertulis. Ada dua jenis tes yang termasuk ke dalam tes tertulis, yakni tes essay atau uraian dan tes objektif atau pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menggunakan tes pilihan ganda/objektif dan rubrik penilaian untuk mengukur tingkat perkembangan dan pemahaman siswa pada aspek prestasi belajar. 3.5.2.1.1 Tes objektif/pilihan ganda Pengumpulan data tentang prestasi belajar siswa peneliti menggunakan instrumen penelitian tes tertulis berupa pilihan ganda/objektif. Tes objektif ini merupakan alat pengukur yang banyak dipergunakan di dalam penelitian termasuk PTK, karena dalam memberikan nilai berupa angka yang tidak dipengaruhi oleh subjektivitas tester atau penilai (Kunandar, 2011: 191). Sedangkan menurut Sanjaya, 2009: 240) “tes objektif adalah bentuk tes yang mengharapkan siswa memilih jawaban yang sudah ditentukan, misalnya tespilihan ganda (multiple choise)”. Perumusan tes pilihan ganda/objektif dirumuskan sendiri oleh peneliti menggunakan kisi-kisi dari indikator-indikator yang telah ditentukan. Kisi-kisi soal tes pilihan ganda/objektif selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5. 3.5.2.1.2 Rubrik penilaian Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu seperti: bermain peran, praktek olahraga, membaca pusi, bernyanyi, dll (Lapono, 2010: 5-174). Selain itu Lapono (2010: 5-195) juga mengatakan penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan siswa membuat produk, seperti: hasil karya seni, barang-barang yang terbuat dari kayu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
dll. Pembuatan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: tahap persiapan, pembuatan produk, dan penilaian produk. Peneliti menggunakan rubrik penilaian hasil kerja siswa untuk mengumpulkan data tentang aspek kognitif (naskah darama), psikomotor (bermain peran/role playing), dan produk (papan target). Setiap aspek dinilai menggunakan rubrik penilaian yang sudah disediakan oleh peneliti, rubrik penilaian ini ada yang digunakan untuk penilaian kelompok dan untuk penilaian individu. Proses pembelajaran menggunakan metode role playing ada beberapa hal yang harus dinilai. Uno (2012: 221) mengatakan untuk mengukur sejauh mana bermain peran memberikan manfaat kepada pemeran dan pengamatnya ditentukan oleh tiga hal, yakni (1) kualitas pemeranan, (2) analisis yang dilakukan melalui diskusi setelah pemeranan, (3) persepsi siswa terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan dengan situasi nyata dalam kehidupan. Jadi peneliti membuat rubrik penilaian psikomotor (bermain peran/role playing) sesuai dengan kriteria yang ditentukan di atas untuk mengukur nilai psikomotor. Selain itu peneliti juga membuat rubrik penilaian kognitif (naskah darama) dan produk (papan target). Serta untuk memberikan penilaian pada rubrik peneliti menggunakan rumus sebagai berikut (Lapono, 2010: 5-180).
3.6 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen-instrumen pengumpulan data dalam penelitian diperlukan peneliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang akan digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
peneliti untuk melakukan penelitian. Arikunto (2010: 203) mengatakan “instrumen penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Instrumen-instrumen
yang
digunakan
peneliti
untuk
mendapatkan
dan
mengumpulkan data dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan penilaian tes dan non tes. Keaktifan belajar siswa dapat diketahui menggunakan penilaian non tes, sedangkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa dapat diketahui menggunakan penilaian tes dan non tes. Serta untuk mengumpulkan data keaktifan dan prestasi belajar siswa digunakan instrumen pengumpulan data dan teknik pengumpulan data seperti tertera pada tabel 2. No a.
b.
Variabel Keaktifan Siswa
Prestasi Belajar Siswa
Kriteria
Jenis Penilaian
Instrumen Pengumpulan Data Lembar Observasi keaktifan
Indikator keaktifan yang akan dilihat dan diukur dalam observasi adalah : 1. Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, 2. Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok, dan 3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS Jawaban pertanyaan yang diberikan oleh guru dan siswa
Non tes
Non tes
Pedoman Wawancara
Menggunakan sebanyak 18 soal tes objektif/pilihan ganda dan lembar kerja siswa yang telah divalidasi sebelumnya.
Tes
Menggunakan rubrik penilaian kognitif, psikomotor, dan produk
Non tes
Lembar Tes Objektif/pili han ganda dan lembar kerja siswa Lembar Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Teknik Pengumpulan Data Observasi /pengamatan
Wawancara (Teknik pelengkap pengumpulan data) Dokumentasi Tes Objektif/ pilihan ganda
Dokumentasi Rubrik penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3.6.1 Lembar Observasi Keaktifan Siswa (Non Tes) Peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk melakukan pengamatan dikarenakan peneliti bertindak sebagai guru. Pengamatan yang dilakukan observer terkait dengan keaktifan belajar siswa di kelas. Observer mencatat fakta dari situasi selama proses pembelajaran berlangsung disetiap pertemuan dalam pembelajaran tersebut dalam lembar observasi. Lembar observasi disusun sesuai dengan indikator keaktifan. Indikator keaktifan yang akan dilihat dan diukur dalam observasi adalah : (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan. Lembar observasi keaktifan belajar dapat dilihat pada tabel 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel 3. Lembar Observasi Keaktifan
Indikator No
Nama Siswa Sub Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Indikator 1 Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran Bertanya kepada Bertanya kepada Menjawab guru bila tidak siswa lain bila pertanyaan yang memahami tidak memahami diajukan oleh persoalan persoalan guru
Indikator 2 Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok Melaksanakan Mengemukakan diskusi kelompok gagasan secara sesuai petunjuk spontan guru
Indikator 3 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS Turut serta Mencari berbagai dalam informasi yang mengerjakan diperlukan untuk tugas pemecahan persoalan
YUA AIS JER ANI YOH DEV ANA ARY DAH TRI SUP IRM ZUM TIW ARI FIK JOH NAF NAR AMA DIM ADI WIN KRI ANS Jumlah
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
3.6.2 Pedoman Wawancara (Non Tes) Uno (2007: 74) mengatakan “wawancara adalah instrumen untuk mengumpulkan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan oleh pewawancara kepada seorang responden, dan pertanyaan tersebut dijawab secara lisan”. Peneliti melakukan wawancara kepada narasumber, yaitu: guru kelas V di SD Negeri Plaosan 1 dan beberapa siswa kelas V di SD yang sama. Sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan pedoman untuk melakukan wawancara. Uno (2007: 74) “untuk mempermudah proses wawancara, biasanya seorang pewawancara menyiapkan pedoman wawancara”. Peneliti menggunakan pedoman wawancara pada tabel 4. Tabel 4. Pedoman Wawancara No
Pertanyaan untuk guru
1
Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran IPS di kelas?
2
Bagaimana keaktifan siswa saat proses pembelajaran IPS?
3
Apakah di keluarga siswa mendapatkan pendampingan belajar?
4
Berapakah KKM yang ditetapkan di SD Negeri Plaosan 1?
5
Berapakah rata-rata nilai yang didapatkan siswa pada mata pelajaran IPS?
6
Materi apa pada mata pelajaran IPS yang di anggap susah oleh siswa?
No
Pertanyaan untuk siswa
1
Apakah kamu suka pelajaran IPS?
Jawaban
Jawaban
3.6.3 Tes Tertulis Pilihan Ganda/Objektif (Tes) Tes yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui prestasi belajar siswa adalah dengan bentuk tes pilihan ganda/tes objektif, dengan jumlah soal sebanyak 18 soal yang sudah mewakili kelima indikator yang akan dicapai. Tes bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
pelajaran IPS. Soal pilihan ganda tersebut diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran IPS dari setiap siklus. Pembuatan soal tes mengacu pada kisi-kisi yang telah dibuat dengan berbagai petimbangan dari dosen pembimbing, dosen ahli, kepala sekolah, guru kelas maupun dari teman sejawat. Pembuatan kisi-kisi soal tes pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Kisi – Kisi Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif
Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/semester
: V/2
Kompetensi Indikator Dasar 2.3 Menghargai 1. Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa jasa dan peranan proklamasi kemerdekaan tokoh dalam negara republik indonesia memproklamasik 2. Menjelaskan peran an kemerdekaan masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 3. Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 4. Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 5. Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia Jumlah
No Soal Valid 2, 5, 20, 29
Jumlah Soal 4
4, 7, 28
3
8, 11, 14
3
6, 10, 15, 24, 30
5
22, 23, 17
3
18 Soal Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
3.6.4 Rubrik penilaian (Non Tes) Pengumpulan data non tes yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan bentuk rubrik penilaian untuk mengetahui prestasi belajar siswa dari aspek kognitif, psikomotor, dan produk yang ada pada diri siswa. Peneliti menggunakan tiga buah rubrik penilaian yaitu: rubrik penilaian pembuatan naskah drama, rubrik penilaian bermain peran (role playing), dan rubrik penilaian pembuatan papan target. Pembuatan rubrik penilaian mengacu pada indikator-indikator yang akan dicapai dan telah dibuat dengan berbagai petimbangan dari dosen pembimbing, dosen ahli, kepala sekolah, guru kelas maupun dari teman sejawat. Penilaian menggunakan rubrik penilaian ini dilakukan saat siswa melakukan kegiatan sesuai dengan rubrik yang tersedia di setiap pertemuan dan untuk melihat rubrik penilaian hasil belajar yang digunakan peneliti dapat dilihat pada lampiran 4. 3.7 Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran Peneliti melakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran pada penelitian ini bertujuan agar instrumen-instrumen yang digunakan untuk penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 3.7.1 Validitas Menurut Masidjo (2010: 242-243) “validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur”. Macam-macam validitas tes dapat dibedakan menjadi: (a) validitas isi (content validity) yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan, (b) validitas konstruksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
atau konsep (construct or concept validity) yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tes atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut, (c) validitas criteria (criterion-related validity) yaitu suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding. Sementara itu Arifin (2009: 247) mengemukakan tentang jenis-jenis validitas, antara lain: (a) validitas permukaan (face validity), validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya suatu tes secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhu syarat validitas permukan, sehingga tidak perlu lagi adanya judgment yang mendalam, (b) validitas isi (content validity), validitas ini sering digunakan dalam penilaian hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu, (c) validitas empiris (empirical validity), validitas ini biasannya menggunakan teknik stastitik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria tertentu yang merupakan suatu tolak ukur di luar tes yang bersangkutan, (d) validitas konstruk (construct validity), validitas konstruk berkenaan dengan pernyataan hingga mana suatu tes betul-betul dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut, (e) validitas faktor (factorial validity), dalam penilaian hasil belajar sering digunakan skala pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri atas beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diperoleh berdasarkan dimensi/indikator dari variabel yang diukur sesuai dengan apa yang terungkap dalam konstruksi teoritisnya. Berdasarkan macam-macam validitas yang sudah dijelaskan, peneliti memutuskan untuk menggunakan validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), validitas permukaan (face validity), dan validitas empiris (empirical validity). Untuk menguji perangkat pembelajaran berupa Sillabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi peneliti menggunakan validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct validity). Peneliti mengujikan perangkat pembelajaran yang akan divaliadsi oleh para validator yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan guru sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan layak digunakan untuk proses pembelajaran. Sedangkan untuk instrumen penelitian berupa tes evaluasi pilihan ganda/objektif akan divalidasikan kepada validator menggunakan validitas empiris (empirical validity) dan validitas permukaan (face validity). Soal tes pilihan ganda/objektif diujikan kepada siswa dengan kelas dan kondisi yang sama dengan siswa yang akan diteliti. Soal diujikan validitas empiris (empirical validity) ke SD Negeri Tlogoadi yang kelas dan kondisi siswanya yang sama dengan SD tempat penelitian dilaksanakan yaitu di SD Negeri Plaosan 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Sedangkan untuk validitas permukaan (face validity) dilakukan dengan siswa keals VI SD Negeri Plaosan 1. Validitas empiris (empirical validity) yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidtan suatu soal tes yang akan di ujikan kepada siswa dan pelaksanaannya meminta bantuan siswa kelas V atau VI yang sudah mendapat materi IPS. Validitas empiris diperoleh menggunakan rumus korelasi ProductMoment dari Pearson dengan rumus angka kasar berikut ini:
keterangan: N = jumlah murid/responden X = hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya Y = kriteria yang dipakai rxy = koefisien kolerasi antara variabel X dan Y Pada uji validitas jika hasil yang didapat r hitung lebih besar dari r tabel maka soal tersebut dapat dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka soal tersebut dikatakan tidak valid. Soal tes evaluasi sebelumnya juga telah di validitas permukaan (face validity) ke siswa kelas VI, dalam pelaksanaannya peneliti meminta bantuan kepada siswa kelas VI untuk membaca dan mengerjakan setip item soal evaluasi yang akan digunakan peneliti. Peneliti memilih siswa kelas VI karena siswa kelas VI sudah pernah mendapatkan materi IPS di kelas V sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
3.7.1.1 Hasil validasi perangkat pembelajaran Validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity) digunakan untuk menguji perangkat pembelajaran berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi. Peneliti mengujikan perangkat pembelajaran kepada para validator ahli (expert judgement) yaitu : (1) dosen ahli dalam bidang IPS di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, (2) kepala sekolah di SD Negeri Mancasan, dan (3) guru kelas IV di SD Negeri Perumnas III Depok. Serta hasil dari validitas perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator ahli ini akan digunakan di kelas V SD Negeri Plaosan 1, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hasil validasi perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP dari para validator terdapat pada tabel 6 dan tabel 7. Tabel 6. Hasil Penilaian Silabus
No
Dosen ahli
Komponen Penilaian
Kepala sekolah Skor
Guru
Rata-rata
1
Kelengkapan unsur-unsur silabus
5
5
5
5
2
Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator Kesistematisan kegiatan pembelajaran Kesesuaian alokasi waktu dengan materi dan kegiatan pembelajaran Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Rerata
4
5
4
4,33
2 4
4 4
2 4
2,66 4
5
5
4
4,66
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4.42
3.85
4.09
3 4 5 6 7
Peneliti menentukan rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar penilaian silabus sebesar 4, jika rata-rata yang didapat kurang dari 4 maka peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
akan melakukan revisi pada indikator tersebut. Cara menentukan rata-rata minimal adalah dengan cara “ membandingkan nilai-nilai setiap butir dengan ratarata nilai semua butir sebagai pembatas. Nilai dari setiap indikator yang berada di atas rata-rata menunjukan kategori “Tinggi”, sedangkan nilai indikator yang berada di bawah rata-rata menunjukan kategori “Rendah” ” (Arikunto, 2006: 253). Hasil dari tabel 19 didapatkan rata-rata nilai dari semua indikator sebesar 4.09≈4, jadi peneliti menentukan besarnya rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar penilaian silabus sebesar 4, karena angka 4 sudah menujukan kategori tinggi. Penilaian setiap komponen (1-7) pada instrumen validasi silabus di atas memiliki skor 1, 2, 4, dan 5. Skor 3 tidak dipakai dikarenakan orang indonesia cenderung memilih skor 3 yang dianggap aman dan cukup/ragu-ragu antara membenarkan atau menyalahkan, hal ini bisa terjadi karena validator merasa tidak enak dengan peneliti yang akan divalidasi. Oleh sebab itu peneliti menggunakan rentang penilaian skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap komponen (1-7) pada instrumen validasi silabus. Para validator yaitu dosen ahli dalam bidang IPS, kepala sekolah, dan guru semuanya memberikan penilaian silabus dengan skor yang berbedabeda, validator memberikan skor dengan melingkari skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap komponen lembar validasi silabus. Validator pertama yaitu dosen ahli mendapatkan skor rerata 4, valdator ke dua yaitu kepala sekolah mendapatkan rerata 4,42, dan validator ke tiga yaitu guru mendapatkan rerata 3,85. Sehingga didapatkan nilai rerata untuk silabus dari penilaian para validator sebanyak 4,09. Hasil dari nilai yang sudah didapat tersebut peneliti tidak perlu melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
revisi keseluruhan pada silabus dan hanya melakukan revisi pada komponen kesistematisan kegiatan pembelajaran karena masih mendapat nilai rata-rata dibawah 4. Revisi dilakukan sesuai dengan saran dan masukan dari validator 1 yaitu dosen ahli bidang IPS yaitu untuk meringkas kegiatan pembelajaran pada silabus karena kegiatan dalam silabus belum sedetail kegiatan seperti pada RPP. Tabel 7. Hasil Penilaian RPP
No 1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11 12 13 14
Dosen ahli
Komponen Penilaian Kelengkapan unsur-unsur RPP Kesesuaian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetesi Dasar (KD) Kesesuaian Indikator pencapaian kompetensi dengan SK dan KD Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD Ketepatan dalam memilih model/ metode pembelajaran Tingkat kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model/ metode Penilaian yang dilakukan dapat mencerminkan indikator yang digunakan Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan Ketepatan pemilihan media pembelajaran Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran Kesesuaian Materi ajar dengan materi pokok Kelengkapan instrumen penilaian Penggunaan bahasa Indonesia & tata tulis baku Rerata
Kepala sekolah Skor
Guru
Rata-rata
5 5
5 5
5 5
5 5
4
4
4
4
4
4
5
4,33
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
2
4
4
3,33
4
5
4
4,33
5
5
5
5
4
5
4
4,33
5
4
4
4,33
4 2
5 4
5 2
4,33 2,6
4,14
4,57
4,35
4,35
Peneliti menentukan rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar penilaian RPP sebesar 4, jika rata-rata yang didapat kurang dari 4 maka peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
akan melakukan revisi pada indikator tersebut. Hasil dari tabel 20 didapatkan ratarata nilai dari semua indikator sebesar 4.35≈4, jadi peneliti menentukan besarnya rata-rata minimal untuk setiap indikator pada lembar penilaian silabus sebesar 4, karena angka 4 sudah menujukan kategori tinggi. Penilaian setiap komponen (1-14) pada instrumen validasi RPP di atas sama dengan penilaian silabus. Setiap komponen memiliki skor 1, 2, 4, dan 5. Skor 3 tidak dipakai dikarenakan alas an yang sama pada instrumen validasi silabus, yaitu orang indonesia cenderung memilih skor 3 yang dianggap aman dan cukup/ragu-ragu antara membenarkan atau menyalahkan, hal ini bisa terjadi karena validator merasa tidak enak dengan peneliti yang akan divalidasi. Oleh sebab itu peneliti menggunakan rentang penilaian skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap komponen (1-7) pada instrumen validasi silabus. Para validator yaitu dosen ahli dalam bidang IPS, kepala sekolah, dan guru semuanya memberikan penilaian silabus dengan skor yang berbeda-beda, validator memberikan skor dengan melingkari skor 1, 2, 4, dan 5 pada setiap komponen lembar validasi silabus. Validator pertama yaitu dosen ahli mendapatkan skor rerata 4,14, valdator ke dua yaitu kepala sekolah mendapatkan rerata 4,57, dan validator ke tiga yaitu guru mendapatkan rerata 4,35. Sehingga didapatkan nilai rerata untuk RPP dari penilaian para validator sebanyak 4,35. Hasil dari nilai yang sudah didapat tersebut peneliti tidak perlu melakukan revisi secara keseluruhan pada RPP karena kedua indikator tersebut masih mendapat nilai rata-rata dibawah 4. Revisi dilakukan sesuai dengan saran dan masukan dari validator 1 yaitu dosen ahli bidang IPS yaitu dengan melakukan sedikit revisi pada komponen penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
bahasa Indonesia & tata tulis baku dan untuk memperbaiki tata cara penomoran indikator-indikator pada RPP. 3.7.1.2 Hasil Validasi Instrumen Pengumpulan Data Validitas permukaan (face validity) digunakan untuk menguji perangkat pembelajaran berupa lembar indikator keaktifan dan soal tes pilihan ganda/objektif. Peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi keaktifan. Lembar observasi keaktifan tersebut digunakan untuk mengukur keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan memberi turus pada setiap indikator yang dilakukan siswa. Instrumen ini sebelum digunakan oleh peneliti telah divalidasikan kepada para ahli yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan guru, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Peneliti melakukan pengujian validitas lembar observasi keaktifan dengan validitas permukaan (face validity). Peneliti melakukan tiga kali validasi lembar observasi keaktifan, pertama kali melakukan validasi dengan dosen ahli, kemudian dengan kepala sekolah, dan dengan guru kelas. Setiap validator memberikan komentar yang berbeda-beda mengenai lembar observasi keaktifan yang telah disusun oleh peneliti. Sebagai contoh komentar dari dosen ahli mengatakan, “pemilihan indikator-indikator kekatifan belajar siswa harus mengacu pada sumber teori dari para tokoh, selain itu bagaimana anda dapat mengatakan indikator a dan b pada indikator kekatifan Dimyait & Mujiono sama dengan indikator c dan d pada indicator keaktifan Sudjana, dan apa alasan anda tidak menggunakan indicator e”. Sementara itu kepala sekolah dan guru mengatakan “secara keseluruhan indikator-indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
yang ada pada lembar observasi keaktifan sudah dapat digunakan untuk mengamati keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, namun guru harus memancing siswa agar menunjukan indikator keaktifan”. Setelah peneliti melakukan uji validitas permukaan (face validity) kepada validator ahli kemudian peneliti melakukan perbaikan pada lembar observasi keaktifan sesuai dengan komentar yang diberikan oleh para validator hingga menjadi lembar observasi keaktifan yang sudah bisa digunakan. Selain mengginakan
menggunakan instrumen
lembar
pengumpulan
observasi data
keaktifan
berupa
lembar
peneliti tes
juga pilihan
ganda/objektif. Lembar tes pilihan ganda/objektif tersebut digunakan untuk untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS. Selain mengujikan lembar tes pilihan ganda/objektif dengan validitas empiris (empirical validity) peneliti juga mengujikan tes tersebut menggunakan validitas permukaan (face validity) kepada siswa kelas VI SD Negeri Plaosan 1 dengan pertimbanangan siswa kelas VI sudah mendapatkan materi IPS di kelas V. Peneliti melakukan validitas permukaan (face validity) kepada salah satu siswa laki-laki. Kemudian peneliti memberikan lembar soal evaluasi dan hanya menyuruh siswa tersebut membaca soal-soal dari lembar soal evaluasi tersebut tetapi tidak untuk dikerjakan, hanya menebak jawabannya saja. Hasil dari validitas permukaan (face validity) ini didapatkan keterangan mengenai soal evaluasi yang saya buat : (Siswa, komunikasi pribadi, 12 Maret 2013). Saya bertanya kepada siswa “gimana kamu bisa ngerjain soal ini gag?”. Siswa mengatakan “ah gampang mas…aku ngerti kabeh jawabane tapi ono jek lali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
barang (ah mudah semua mas…aku tahu semua jawabanya tapi ada juga yang lupa)”, kemudian saya bertanya lagi “enek soal sek angel dipahami gak? (ada soal yang sulit dipahami tidak?)”. Siswa mengatakan “ngerti kabeh kok mas, gampang dipahami soale (tahu semuanya kok mas, mudah dipahami soalnya)”. Hasil dari validitas permukaan (face validity) soal evaluasi kepada siswa kelas VI menunjukkan bahwa soal tersebut mudah dipahami oleh siswa kelas VI. Sehingga soal ini tidak perlu direvisi lagi dan sudah layak digunakan pada evaluasi siklus I karena sudah melalui dua tahap pengujian yaitu validitas empiris validitas empiris (empirical validity) dan validitas permukaan (face validity) serta keseluruhan indikator evaluasi sudah tercakup semua di dalam soal tersebut. Validitas instrumen soal evaluasi menggunakan validitas empiris (empirical validity) yang dilaksnanakan di kelas V SD Negeri Tlogoadi dengan mempertimbangkan berbagai kesamaan antara SD Negeri Tlogoadi dan SD Negeri Plaosan 1 yaitu kedua SD tersebut berada di wilayah yang berdekatan yaitu di kelurahan Tlogoadi, kemudian kondisi siswa yang hampir sama karena dalam kesehariannya siswa dari kedua SD ini sering bermain bersama, serta lingkungan siswa dari kedua SD ini sama yaitu di pedesaan. Selain itu kelas V di SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi pelajaran IPS yang akan saya ujikan. Untuk menguji reliabilitas di SD Negeri Tlogoadi peneliti menggunakan soal tes pilihan ganda/objektif. Setelah peneliti mendapatkan hasil pekerjaan tes dari siswa SD Negeri Tlogoadi kemudian dihitung validitas empirisnya dan didapatkan soal yang valid, maka peneliti akan menggunakan soal yang valid untuk menentukan besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
validitas dan reliabilitas yang akan digunakan sebagai soal evaluasi di SD Negeri Plaosan 1. Peneliti melakukan uji validitas empiris (empirical validity) di kelas V SD Negeri Tlogoadi menggunakan 30 soal pilihan ganda/objektif dengan rincian seperti pada tabel 8. Tabel 8. Indikator Nomor Soal Sebelum Validitas dan Reliabilitas Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahanka an kemerdekaan Indonesia
Kompetensi Dasar
Indikator
2.3 Menghargai 1. Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi jasa dan kemerdekaan negara republik peranan tokoh Indonesia dalam memproklamasi 2. Menjelaskan peran masingmasing tokoh dalam peristiwa kan proklamasi kemerdekaan negara kemerdekaan republik indonesia 3. Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia
Nomor soal Jumlah soal 1, 2, 5, 20, 27, 29
6
3, 4, 7, 12, 13, 21, 28
7
8, 9, 14, 16, 11, 26
6
4. Menjelaskan 5 peristiwa penting 6, 10, 15, menjelang proklamasi 18, 19, 24, kemerdekaan negara republik 25, 30 indonesia
8
5. Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia
3
22, 23, 17
Jumlah soal Soal tersebut di ujikan ke 36 siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi, maka ditentukan n = 36 (Sugiyono, 2013). Hasil dari perhitungan validitas menggunakan SPSS 16 diperoleh 18 soal yang valid dan 12 soal yang tidak valid. Soal dikatakan valid atau tidak valid dengan melihat hasil perhitungan pada SPSS
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
16 yaitu jika r hitung lebih besar dari pada r tabel soal tersebut dikatakan valid dan jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel soal tersebut dikatakan tidak valid (r tabel untuk taraf signif 5 % sebesar 0.329 dan r tabel taraf signif 1 % sebesar 0,424). Selain melihat dari r tabel dan r hitung peneliti juga melihat pada flag significant correlations (Komputer, 2009: 241), tanda asterisk ( * ) yang terdapat pada pearson correlation setiap soal menunjukan koefisien korelasi pada level signifikan 0,05 atau 5 %. Jika teridentifikasi akan diberi simbol asterisk tunggal (*), sedangkan jika pada level signifikan 0,01 atau 1 % maka akan diberi simbol dua asterisk (**). Sehingga jika pada pearson correlation pada setiap soal terdapat tanda asterisk minimal satu (tanda asterisk maksimal 2) soal tersebut dikatakan valid dan jika tidak terdapat tanda asterisk soal dikatakan tidak valid, seperti yang di ungkapkan Sarwono (2009: 67) “jika output SPSS pada angka korelasi diberi tanda 2 bintang (**), maka probabilitas atau signifikansi menjadi sebesar 0,01. Jika tidak terdapat tanda bintang atau terdapat 1 bintang maka probabilitas atau signifikansi sebesar 0,05”. Cara terakhir yang peneliti gunakan untuk mengetahui apakah soal tersebut valid atau tidak adalah dengan menghubungkan dan membandingkan kedua variabel dengan taraf signifikan sebesar 0,05 dengan patokan pengambilan keputusan, jika probabilitas atau signifikansi < 0,05, hubungan kedua variabel signifikan dan soal tersebut dikatakan valid, tetapi jika probabilitas atau signifikansi > 0,05, hubungan kedua variabel tidak signifikan dan soal tersebut dikatakan tidak valid. Jika output SPSS pada angka korelasi diberi tanda 2 bintang (**), maka probabilitas atau signifikansi menjadi sebesar 0,01 (Sarwono, 2009:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
67-68). Hasil lengkap perhitungan menggunakan SPSS 16 bisa dilihat pada lampiran 5 dan penggolongan antara soal valid dan soal tidak valid bisa dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16
No
No Soal
r tabel
r hitung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0.329 0,424 0.329 0,424 0.329 0,424 0,424 0,424 0.329 0,424 0.329 0.329 0.329 0.329 0,424 0.329 0,424 0.329 0.329 0.329 0.329 0,424 0,424 0.329 0.329 0.329 0.329 0,424 0.329 0.329
0.290 0.691 -0.063 0.601 0.387 0.690 0.691 0.601 -0.103 0.536 0.572 0.065 0.368 0.690 0.313 0.447 0.281 0.015 0.334 0.096 0.527 0.536 0.397 0.255 -0.035 -0.114 0.572 0.424 0.333
Jumlah symbol asterisk (*/**)
Taraf signifikan
** ** * ** ** ** ** ** * ** ** * ** ** * ** * *
0,05 0,01 0,05 0,01 0,05 0,01 0,01 0,01 0,05 0,01 0,01 0,05 0,05 0,05 0,01 0,05 0,01 0,05 0,05 0,05 0,05 0,01 0,01 0,05 0,05 0,05 0,05 0,01 0,05 0,05
Taraf signifikan yang diperoleh (Sig.) 0.087 0.000 0.715 0.000 0.020 0.000 0.000 0.000 0.551 0.001 0.000 0,706 0.027 0.000 0.063 0.006 0.097 0.930 0.047 0.577 0.001 0.001 0.017 0.133 0.841 0.507 0.000 0.010 0.047
Keterangan
Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Hasil dari tabel 9 diketahui soal yang valid sebanyak 18 soal dan 12 soal yang tidak valid, hal ini dibuktikan dengan membandingkan hasil yang di dapat dari SPSS dengan r tabel dan taraf signifikan serta melihat pada jumlah tanda asterisk (*/**) yang diperoleh. Hasil validasi empiris 30 soal pilihan ganda/objektif dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Indikator Nomor Soal Valid dan Soal Tidak Valid Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
Kompetensi Indikator Dasar 2.3 Menghargai 1. Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi jasa dan peranan kemerdekaan negara republik tokoh dalam indonesia memproklamasi 2. Menjelaskan peran masingkan masing tokoh dalam peristiwa kemerdekaan proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 3. Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 4. Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 5. Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia Jumlah
No Soal Valid 2, 5, 20, 29
No Soal Tidak Valid 1, 27
4, 7, 28
3, 12, 13, 21
8, 11, 14
9, 16, 26
6, 10, 15, 24, 30
18, 19, 25
22, 23, 17
-
18 Soal Valid
12 Soal Tidak Valid
3.7.2 Reliabilitas Masidjo (2010: 209) mengatakan “reliabiltas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
berbagai pengukuran”. Sependapat dengan Masidjo, Sukardi (2008: 29) mengatakan “reliabilitas adalah sama dengan konsistensi atau keajegan”, dan Arifin (2008: 258) yang mengatakan “reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen”. Dengan demikian suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Kualifikasi reliabilitas suatu soal dilihat dari interval koefisien reliabilitasnya dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11. Kualifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi
Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
Negatif – 0,20
Sangat rendah
Sumber : Masidjo (2010:209) 3.7.2.1 Hasil Reliabilitas Soal Evaluasi Hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 didapatkan 18 item soal evaluasi yang valid dan 12 item soal evaluasi dari total semua 30 soal pilihan ganda yang di ujikan di SD Negeri Tlogoadi. Hasil dari perhitungan reliabilitas 18 soal yang telah valid menggunakan SPSS 16 didapatkan tingkat koefisien reliabilitas soal evaluasi sebesar 0.850 seperti yang tercantum pada tabel 12, sehingga soal tersebut ada dalam kualifikasi tinggi pada kualifikasi reliabilitas menurut Masidjo (2010: 209). Sehingga soal evaluasi tersebut bisa digunakan diberbagai tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
karena jika diujikan di tempat lain akan menghasilkan konsistensi/ketetapan pada hasil pengukurannya. Tabel 12. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Tabel 12 merupakan hasil yang didapatkan dari perhitungan reliabilitas menggunakan SPSS 16 dengan menggunakan data 18 nomor item soal yang valid.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha .850
Items
N of Items .856
18
Setelah peneliti melakukan validitas empiris di SD Negeri Tlogoadi dan telah mengolah data didapatkan 18 soal yang valid dan bisa dijadikan soal evaluasi di SD Negeri Plaosan 1. Peneliti hanya menggunakan 18 soal evaluasi di karenakan kelengkapan indikator yang digunakan untuk evaluasi siswa sudah tercakup semua di 18 soal evaluasi tersebut. 3.7.3 Tingkat Kesukaran Arifin (2009: 134) mengartikan bahwa “tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dengan indeks. Indeks ini biasanya dinyatakan dengan proporsi yang besarnya antara 0.00 sampai dengan 1.00. Semakin besar indeks tingkat kesukaran berarti soal tersebut semakin mudah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal dapat menggunaka rumus dibawah ini (Surapranata, 2004: 12).
Keterangan: p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran Σx = banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimum N = jumlah peserta tes Setelah peneliti menghitung tingkat kesukaran soal evaluasi yang dikerjakan siswa di SD Negeri Tlogoadi dan di SD Negeri Plaosan 1, kemudian peneliti membandingkan hasil tingkat kesukaran soal evaluasi yang dikerjakan siswa dengan kriteria pada tabel 13 dan kemudian menggolongkan hasil tingkat kesukaran soal evaluasi dalam kriteria mudah, sedang, dan sulit. Perhitungan selengkapnya mengenai tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 7. Tabel 13. Kategori Tingkat Kesukaran Nilai p
Kategori
p < 0.3
Sukar
0.3 ≤ p ≤ 0.7
Sedang
p ≥ 0.7
Mudah
Sumber : Surapranata (2004: 21) 3.7.3.1 Penggolongan tingkat kesukaran soal evaluasi Peneliti telah melakukan uji empiris soal evaluasi di SD Negeri Tlogoadi dengan 30 soal pilihan ganda, kemudian peneliti melakukan perhitungan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
kesukaran soal evaluasi dan menggolongkan tingkat kesukara soal evaluasi seperti pada tabel 14. Tabel 14. Kisi-Kisi Tingkat Kesukaran Item Soal Bentuk Soal
Indikator
Tes 1. Menyebutkan 5 tokoh Objektif penting dalam peristiwa / proklamasi kemerdekaan pilihan negara republik Indonesia ganda 2.
Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
3.
Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia
4.
Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
5.
Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia Jumlah soal
No soal 1 2 5 20 27 29 3 4 7 12 13 21 28 8 9 11 14 16 26 6 10 15 18 19 24 25 30 17
Tingkat Kesukaran Mudah Sedang Sukar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
22
√
23
√ 20
6
4
Jumlah soal
6
7
6
8
3
30
Hasil dari tabel 14 didapatkan sejumlah 4 soal dalam kategori sukar dengan nilai p < 0.3, 6 soal dalam kategori sedang dengan nilai p antara 0.3 sampai dengan 0.7, dan 20 soal dalam kategori mudah dengan nilai p > 0.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
3.8 Teknik Analisis Data Menurut Kunandar (2008: 127) dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yakni : (a) data Kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya, mencari nilai rerata, persentase keberhasilan belajar, dan lain-lain, (b) data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya, dapat dianalisis secara kualitatif. Peneliti menganalisis data dengan melakukan pengambilan/mencari data sejak sebelum memasuki kelas, selama di kelas, dan setelah selesai di lapangan. Sugiyono (2013: 333) mengatakan “data yang diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh”. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kantitatif berupa nilai lembar kerja, soal evaluasi, dan rubrik penilaian hasil kerja siswa. Sedangkan data kulitatif berupa lembar observasi keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Indikator keberhasilan dalam penerapan metode role playing untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
ditandai dengan adanya perubahan kearah lebih baik pada proses belajar maupun hasil belajarnya, yaitu pada keaktifan belajar dan prestasi belajar. 3.9 Analisis Data Sugiyono (2013: 335) mengatakan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menganalisis data keaktifan dan prestasi belajar siswa. Analisis data keaktifan belajar siswa diperolah dari lembar observasi keaktifan, sedangkan untuk prestasi belajar siswa diperolah dari lembar soal evaluasi pilihan ganda/objektif, lembar kerja siswa, dan lembar rubrik penilaian. 3.9.1 Analisis Data Keaktifan Belajar Siswa Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian tindakan kelas akan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan peningkatan atau penurunan keaktifan dan prestasi belajar yang terjadi dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan dianalisis dengan menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi keaktifan, kemudian menjumlah turus yang didapat siswa pada setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
indikator dan mengategorikannya dalam klasifikasi aktif dan tidak aktif. Keaktifan siswa yang di lihat dalam proses pembelajaran adalah: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan. Setelah didapatkan data keaktifan siswa dari lembar observasi keaktifan siswa kemudian peneliti menganalisis data tersebut. Peneliti melakukan analisis pada lembar observasi keaktifan dengan membandingkan keaktifan siswa pada kondisi awal dan setelah dilakukan tindakan. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS dapat dihitung menggunakan cara sebagai berikut:
Keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPS dapat dikatakan meningkat jika persentase pada setiap indikator keaktifan di akhir siklus melebihi persentase keaktifan pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
3.9.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran akan dianalisis dengan menganalisis nilai rata-rata ulangan harian dan menganalisis nilai evaluasi siswa yang kemudian nilai tersebut dikategorikan dalam klasifikasi lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minilal) atau tidak lulus KKM. Prestasi belajar siswa yang diukur menggunakan soal evaluasi dapat dianalisis dengan menghitung jumlah jawaban benar pada lembar soal evaluasi setiap siswa. a. Soal evaluasi ini terdiri dari 18 soal pilihan ganda/objektif. Untuk menghitung skor yang diperoleh siswa untuk suatu perangkat tes pilihan ganda dihitung dengan prosedur sebagai berikut (Lapono, 2010: 6-234).
b. Menghitung nilai lembar kerja siswa Lembar kerja siswa pertemuan 1
Lembar kerja siswa pertemuan 2
c. Menghitung nilai rubrik penilaian psikomotor (role playing)
d. Menghitung nilai rubrik penilaian produk (papan target)
e. Menghitung nilai rubrik penilaian kognitif (naskah drama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
f. Menghitung nilai rata-rata kelas Menurur Arikunto (2002: 264) untuk menghitung nilai rata-rata pada masing-masing pertemuan digunakan rumus sebagai berikut:
g. Menghitung persentase siswa yang melampaui KKM Menurut Sudjana (2009: 133) persentase siswa yang telah mencapai KKM atau tuntas belajar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat dikatakan meningkat jika hasil prestasi belajar siswa di akhir siklus I melebihi hasil prestasi belajar pada kondisi awal sebelum dilakukan tindakan siklus I. 3.10 Jadwal Penelitian Penelitian
dilaksanakan
sesuai
dengan
jadwal
pada
tabel
15.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Tabel 15. Jadwal Penelitian Kegiatan 1. Persiapan Penyusunan perangkat penelitian Pengumpulan data kondisi awal dan observasi Menyusun proposal 2. Pelaksanaan Menyusun rancangan penelitian Pengumpulan data dan melaksanakan tindakan Siklus I Analisis data 3. Penyusunan Skripsi Menyusun konsep skripsi Revisi konsep skripsi Ujian
September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV memuat tentang gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian mencakup gambaran umum penelitian dan hasil penelitian,
sedangkan
pembahasan
mencakup
tahapan-tahapan
proses
pembelajaran menggunakan metode role playing. 4.1 Hasil Penelitian Hasil dari penelitian yang didapatkan dan diolah oleh peneliti berupa hasil penelitian kualitas proses (keaktifan belajar siswa) dan kualitas hasil (prestasi belajar siswa) yang dipaparkan dalam gambaran umum penelitian. 4.1.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1.1 Perencanaan Langkah pertama yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan penelitian mengenai penggunaan metode role playing sebagai upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati adalah dengan meminta ijin kepada kepala sekolah SD Negeri Plaosan 1 Mlati untuk keperluan melakukan penelitian tindakan kelas di SD Negeri Plaoosan 1 Mlati. Setelah mendapat ijin dari kepala sekolah kemudian peneliti menemui guru kelas V untuk meminta ijin dan meminta bantuan melakukan penelitian di kelas V. Setelah mendapat ijin untuk melakukan penelitian di kelas V kemudian peneliti bersama guru kelas V membicarakan mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Untuk memperoleh gambaran awal permasalahan belajar siswa kelas V peneliti melakukan wawancara dan tanya jawab dengan guru kelas V mengenai masalah 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
belajar yang dialami siswa selain itu peneliti juga melihat nilai-nilai yang didapat siswa pada semua mata pelajaran di kelas V SD Negeri Plaosan 1. Hasil wawancara, tanya jawab, dan data nilai semua mata pelajaran didapatkan masalah belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS). Pemilihan metode atau model pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalahan belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS adalah dengan cara peneliti meminta ijin kepada guru untuk mengumpulkan data awal penelitian, yaitu dengan observasi di kelas V saat proses pembelakjaran IPS. Selain pengumpulan data awal dari observasi, peneliti juga melakukan wawancara dan melihat data nilai-nilai yang didapatkan siswa pada mata pelajaran IPS. Setelah melakukan pengumpulan data awal seperti wawancara, data nilai, dan observasi mengenai mata pelajaran IPS peneliti menemukan sebuah metode yang tepat untuk menagatasi masalah belajar siswa pada mata pelajaran IPS, yaitu dengan menggunakan metode role playing. Penggunaan metode role playing diharapkan sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V di SD Negeri Plaosan 1. Masalah belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS dicari dan dianalisis oleh guru kelas bersama peneliti dengan melakukan diskusi untuk menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan untuk pelaksanaan penelitian. Hasil diskusi antara guru kelas bersama peneliti diputuskan untuk memilih SK 2 yaitu menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan KD 2.3 yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
memproklamasikan kemerdekaan. Pemilihan SK dan KD tersebut dilakukan oleh guru kelas dan peneliti dengan mencari SK dan KD pada mata pelajaran IPS yang paling sulit dipahami siswa kelas V. Setelah mendapat SK dan KD peneliti membuat
perangkat
pembelajaran
berupa
silabus,
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, rubrik penilaian, kisi-kisi soal, dan soal evaluasi yang disesuaikan dengan penggunaan metode role playing dalam proses pembelajaran IPS. Selain itu peneliti bersama kelompok studi keaktifan menyusun lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi keaktifan belajar siswa saat proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasiksan ke validator. Validasi perangkat pembelajaran dengan melakukan content validity dan construct validity yang dilakukan oleh para validator, yaitu dosen ahli, kepala sekolah, dan guru. Sedangkan untuk face validity soal evaluasi dilakukan dengan siswa kelas VI SD Negeri PLaosan 1 dengan pertimbangan bahwa mereka telah mendapatkan materi pelajaran IPS di kelas V. Peneliti juga melakukan validitas empiris soal evaluasi ke siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi, dikarenakan siswa kelas V di SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi yang akan saya berikan di SD Negeri Plaosan 1 Mlati. Validitas empiris dilaksanakan di kelas V SD Negeri Tlogoadi dengan mempertimbangkan berbagai kesamaan antara SD Negeri Tlogoadi dan SD Negeri Plaosan 1 yaitu kedua SD tersebut berada di wilayah yang berdekatan yaitu di kelurahan Tlogoadi, kondisi siswa yang hampir sama karena dikesehariannya siswa dari kedua SD ini sering bermain bersama, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
lingkungan siswa dari kedua SD ini sama yaitu di pedesaan selain itu kelas V di SD Negeri Tlogoadi sudah mendapatkan materi yang akan saya ujikan. Setelah semua perangkat pembelajaran telah divalidasikan, peneliti melakukan revisi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, materi ajar, rubrik penilaian, soal evaluasi, dan lembar observasi keaktifan. Setelah
melakukan
revisi
perangkat
pembelajaran
kemudian
peneliti
menggunakannya untuk melaksanakan penelitian sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disisun sebelumnya. 4.1.1.2 Tindakan Penelitian mulai dilaksanakan pada semester genap (II) pada tahun ajaran 2012/2013 di SD Negeri Plaosan 1 yang beralamat di dusun Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Plaosan 1 dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian siklus I ini dilaksanakan dalam 3 pertemuan yang dimulai dari tanggal 25 Maret 2013 sampai dengan tanggal 20 April 2013. Pertemuan I dilaksanakan tanggal 25 Maret 2013 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dan pertemuan 3 disertai evaluasi dilaksanakan pada tanggal 20 April 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Pelaksanaan proses pembelajaran dari pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 3 hampir semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang telah direncanakan sebelumnya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013, di pertemuan pertama ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
peneliti memberikan materi mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan peneliti memakai kostum salah satu tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia yaitu Ir. Soekarno. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan I ini peneliti menggunakan model belajar kelompok, dengan siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 siswa yang dalam pemberian nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ibu Fatmawati, Ahmad Soebarjo, dan laksamana Maeda. Selain menggunakan kostum Ir. Soekarno juga guru menggunakan media gambar foto-foto tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia yang kemudian siswa menyebutkan nama-nama tersebut dan menempelkan foto-foto tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan indonsesia di lembar kerja kelompok. Selain itu siswa dalam kelompok diberikan tugas untuk membuat naskah
drama
dari
artikel-artikel
peristiwa
penting
dalam
proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang diberikan guru. Pemberian artikel-artikel tersebut bertujuan agar mempermudah siswa dalam membuat naskah drama dan siswa dapat menggunakan arikel tersebut sebagai sumber untuk membuat naskah drama serta siswa juga dapat mencari tahu informasi dari artikel-artikel yang diberikan guru. Pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013 dengan masih menggunakan model belajar kelompok yang sama pada pertemuan 1, hanya dalam pertemuan 2 ini kegiatan siswa ditambah dengan menggunakan media papan target. Papan target adalah sebuah media inovatif untuk mempermudah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
menentukan sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Penggunaan media papan target dipakai untuk membantu siswa mencari dan menentukan 6 sikap apa yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan. Kemudian siswa menentukan prioritas dari sikap yang paling penting hingga paling tidak penting yang akan siswa lakukan untuk menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Setelah itu siswa mulai berlatih melakukan kegiatan role playing menggunakan naskah drama yang sudah dibuat dipertemuan 1. Pertemuan terakhir di siklus I yaitu pertemuan ke 3 dilaksanakan pada tanggal 20 April 2013. Pertemuan 3 ini mempunyai jarak waktu yang lama dengan pertemuan 2 dikarenakan terdapat latihan-latihan ujian nasional untuk siswa kelas VI dari tanggal 1 april sampai 19 april 2013, sehingga siswa kelas V diliburkan karena ruangan kelas V dipakai untuk latihan ujian nasioanal siswa kelas VI. Pertemuan 3 ini guru memberikan sedikit materi, yaitu mengingatkan materimateri sebelumnya yang sudah pernah disampaikan dalam pertemuan 1 dan 2. Alasan pemberian sedikit materi adalah bahwa pada pertemuan 3 ini siswa akan melakukan kegiatan role playing yang menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indosesia yang memerlukan alokasi waktu yang banyak. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan mempertunjukan peristiwa yang berbeda-beda pada setiap kelompoknya. Setelah satu kelompok selesai melakukan kegiatan role playing kemudian kelompok yang lain memberikan tanggapan dan evaluasi bagi kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
sudah selesai melakukan kegiatan role playing. Setelah semua kelompok selesai melakukan kegiatan role playing kemudian guru memberikan soal evaluasi yang akan dikerjakan siswa. Proses pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari 3 pertemuan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. 4.1.1.3 Observasi Observasi siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 dilakukan dengan cara menggunakan
lembar
observasi
keaktifan.
Lembar
obsevasi
kekatifan
dipergunakan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada mata pelajaran IPS. Lembar observasi dibuat sesuai dengan indikator keaktifan yang telah disusun peneliti bersama kelompok studi keaktifan yang menghasilkan 3 indikator keaktifan, ketiga indikator keaktifan tersebut adalah: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan. Ketiga indikator tersebut akan diamati oleh observer dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
sikap siswa selama proses pebalajaran berlangsung, observer mengamati sikap siswa menggunakan lembar observasi keaktifan yang telah disediakan. Peneliti tidak bisa mengisi lembar keaktifan karena peneliti bertindak sebagai guru sehingga peneliti kurang mampu mengamati secara optimal sikap siswa selama proses pembalajaran IPS berlangsung selain itu guru kelas tidak mendampingi peneliti saat proses pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti meminta bantuan kepada 4 teman sejawat untuk menjadi observer saat proses pembelajaran IPS pada siklus I, sehingga 4 teman sejawat dapat membantu peneliti dalam mengamati sikap siswa selama proses pebalajaran berlangsung. Setiap observer mengamati 5-6 siswa kelas V menggunakan lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Pengisian lembar observasi keaktifan dalam bentuk turus sesuai dengan sikap siswa yang terlihat sesuai dengan indikator keaktifan yang telah ditentukan. Observer mengisi lembar observasi keaktifan selama 10 menit setelah proses pembelajaran dimulai. Setelah 10 menit mengisi lembar observasi keaktifan di menit selanjutnya, yaitu menit ke 20 observer mengganti lembar observasi keaktifan yang baru, begitu seterusnya sampai proses pembelajaran selesai. Sehingga jumlah semua lembar observasi keaktifan untuk satu observer menjadi 7 lembar (70 menit). Setelah ke empat observer selesai mengobservasi dan memberikan lembar observasi keaktifan kepada peneliti, kemudian peneliti menjumlahkan semua turus yang diperolah dari setiap observer. Setelah itu peneliti menghitung keaktifan belajar siswa menggunakan rumus mean/rata-rata (Masidjo, 2010: 123).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Keterangan rumus:
Setelah
melakukan
M = Mean
N = Jumlah siswa
ΣX = Jumlah semua skor
Σ = Jumlah total
perhitungan
keaktifan
belajar
siswa
peneliti
dapat
mengategorikan siswa dalam kategori aktif dan tidak aktif, sehingga dapat diketahui keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I dari jumlah siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Suparno (2008) mengatakan “melalui observasi ini peneliti dapat mengetahui beberapa permasalahan yang terjadi di dalam kelas saat proses pembelajaran dan untuk mengamati bagaimana keberhasilan setiap siklus yang dilaksanakan”. 4.1.1.4 Refleksi Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yang mulai dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 dan selesai pada tanggal 20 April 2013. Pertemuan 1 yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 diikuti oleh seluruh siswa kelas V yang berjumlah 25 siswa terdiri 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Proses pembelajaran di pertemuan 1 ini peneliti menggunakan model belajar kerja kelompok, yaitu dengan membagi siswa dalam 5 kelompok kecil dan dalam pemberian nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi seperti: Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ibu Fatmawati, Ahmad Soebarjo, dan Laksamana Maeda. Penggunaan nama-nama tokoh tersebut membuat
siswa
tertarik
untuk
mengikuti
proses
pembalajaran.
Proses
pembelajaran pada pertemuan 1 ini peneliti juga menggunakan media foto tokohtokoh penting dalam peristiwa proklamasi. Siswa diminta menebak siapa nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
tokoh-tokoh yang foto-fotonya ditunjukan oleh guru. Sehingga siswa menjadi aktif mencari jawaban dari berbagai sumber yang dimiliki siswa seperti buku paket IPS dan LKS. Hal tersebut yang membuat siswa sangat tertarik dan antusias dengan pembelajaran IPS yang diajarkan guru. Selain itu guru juga memberikan lembar kerja kelompok. Kegiatan kelompok ini adalah menempel foto tokoh tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi dan kemudian memberi nama tokoh-tokoh penting tersebut. Selain menempel dan menamai tokoh-tokoh penting tersebut siswa juga diminta membuat naskah drama untuk kegiatan role playing. Lembar kerja kelompok ini membuat siswa aktif berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok. Peneliti dalam pertemuan 1 ini juga memperlihatkan sebuah video siswa SD saat melakukan kegiatan role playing agar siswa mendapatkan gambaran cara melakukan kegiatan role playing. Proses pembelajaran di pertemuan 1 ini tidak mengecewakan karena sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disediakan sebelumnya. Siswa kelas V sangat aktif saat proses pembelajaran seperti dengan bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi, mengerjakan tugas kelompok, dan mencari jawaban dari berbagai sumber. Meskipun pelaksanaan pertemuan 1 ini terkesan lancar, peneliti mengalami sedikit kendala. Proses pembelajaran tidak menggunakan ruang kelas V sebagaimana mestinya tetapi menggunakan ruang kelas II dikarenakan ruang kelas V akan dipakai latihan ujian oleh siswa kelas VI. Hal tersebut terjadi karena kurangnya koordinasi antar guru kelas V dan VI. Karena ruang kelas V akan dipakai untuk latihan ujian, siswa kelas V dipindah ke ruang kelas II yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
siswanya sedang berolahraga diluar kelas. Oleh sebab itu peneliti bersama siswa kelas V perlu menata ruangan agar bisa digunakan untuk bekerja kelompok, kegiatan persiapan ini memakan cukup banyak waktu, selain itu saat siswa kelas II sudah selesai berolahraga dan akan mengambil bajunya di ruang kelas mereka keluar masuk kelas yang membuat suasana kelas tidak kondusif lagi untuk proses pembelajaran. Peneliti mengatasi masalah tersebut dengan meminta siswa melanjutkan pekerjaan kelompok di rumah/menjadikan tugas pekerjaan rumah, karena saat itu siswa dalam kelompok sedang membuat naskah drama. Pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2013. Pada pertemuan 2 ini diikuti oleh 24 siswa kelas V dikarenakan ada 1 siswa yang tidak berangkat dikarenakan sakit, sehingga ada 9 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan yang mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran di pertemuan 2 ini peneliti masih menggunakan model belajar yang sama dengan pertemuan 1 yaitu menggunakan model belajar kerja kelompok dengan siswa bergabung kedalam kelompoknya masing-masing. Proses pembelajaran pada pertemuan 2 ini peneliti menggunakan media papan target, media tersebut digunakan setiap kelompok untuk menentukan sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peran para tokoh proklamasi kemerdekaan dari sikap yang terpenting hingga sikap tidak terpenting. Siswa menulis sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peran para tokoh proklamasi kemerdekaan pada lembaran-lembaran kertas kemudian ditempelkan pada papan target dari sikap yang terpenting hingga sikap tidak terpenting. Setelah selesai mengerjakan tugas dengan papan target setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Penggunaan media tersebut membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran seperti saat mengemukakan pendapat, bertanya, menjawab pertanyaan, berdiskusi, mengerjakan tugas kelompok, dan mencari jawaban dari berbagai sumber. Proses pembelajaran di pertemuan 2 ini tidak mengecewakan karena sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disediakan sebelumnya. Namun dalam pelaksanannya sedikit melebihi waktu yang telah ditentukan sebelumnya dikarenakan dua hal, hal yang pertama adalah pada penggunaan media papan target saat siswa menempel lembaran kertas yang berisi sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peran para tokoh proklamasi kemerdekaan siswa tidak bisa cepat dan cekatan. Serta hal yang ke dua adalah saat peneliti meminta siswa berlatih melakukan kegiatan role playing menggunakan naskah drama
yang dibuat ternyata
sebagian besar kelompok
belum
menyelesaikan naskah dramanya, sehingga peneliti harus meminta siswa menyelesaikan naskah drama yang sudah dibuat serta peneliti juga mendampingi kelompok dalam menyelesaikan naskah drama. Setelah semua kelompok selesai membuat naskah drama barulah siswa bisa berlatih melakukan kegiatan role playing. Pertemuan terakhir atau pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 20 April 2013. Pada pertemuan 3 ini diikuti oleh 24 siswa kelas V dikarenakan ada 1 siswa yang tidak berangkat dikarenakan sakit, sehingga ada 8 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan yang mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran di pertemuan 3 ini peneliti menggunakan metode role playing dalam proses pembelajarannya. Siswa bergabung kedalam kelompoknya masing-masing dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
akan melakukan kegiatan role playing mengenai peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan nagara republik Indonesia dan antara kelompok satu dengan kelompok lainya melakukan kegiatan role playing peristiwa yang berbeda-beda sehingga semua siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sebelum memulai melakukan kegiatan role playing siswa diperbolehkan mempersiapkan diri selama 10 menit. Saat ada kelompok melakukan kegiatan role playing mengenai peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan nagara Indonesia kelompok yang lain memperhatikan dan tenang, serta setelah kelompok selesai melakukan kegiatan role playing kemudian kelompok lain memberikan evaluasi berupa masukan, kritik, maupun pendapat mengenai kegiatan role playing yang telah dipertunjukan. Hal tersebut dilakukan sampai semua kelompok telah melakukan kegiatan role playing. Proses pembelajaran di pertemuan 3 ini juga tidak mengecewakan karena proses pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disediakan sebelumnya. Namun ada sedikit kendala yaitu tidak adanya pengeras suara/mix saat akan melaksanakan proses kegiatan role playing dikarenakan guru yang membawa kunci ruang untuk menaruh pengaras suara/mix tidak berangkat, sehingga terpaksa tidak menggunakan pengeras suara/mix yang mengakibatkan suara siswa saat melakukan kegiatan role playing kurang begitu keras. Masalah tersebut diatasi peneliti dengan meminta bantuan salah seorang teman sejawat yang suaranya keras untuk menjadi moderator supaya suara terdengar keras dan jelas. Selain itu siswa saat akan melakukan kegiatan role playing masih kurang persiapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Jam terakhir pada pertemuan 3 ini peneliti memberikan lembar soal evaluasi kepada siswa, yang akan dikerjakan secara individu oleh siswa kelas V. Peneliti tidak melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada pertemuan terakhir dikarenakan guru tidak mendampingi peneliti saat mengajar di kelas V, sehingga guru tidak tahu bagaimana terjadinya proses pembalajaran IPS yang terjadi di dalam kelas dan akibatnya guru tidak bisa membandingkan antara kondisi kelas V sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan oleh peneliti. 4.1.2 Hasil Penelitian Kualitas Proses Kualitas proses adalah proses yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, seperti keaktifan belajar yang meliputi: keaktifan siswa bertanya kepada guru atau teman, mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok, mengerjakan tugas yang diberikan guru. Kualitas proses yang diukur pada penelitian ini adalah keaktifan siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 pada saat proses pembelajaran IPS. Peneliti melakukan observasi menggunakan lembar observasi keaktifan yang telah disusun bersama kelompok studi. Lembar observasi disusun sesuai dengan indikator-indikator keaktifan, yaitu : (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan. Peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran di kelas V dengan meminta bantuan 4 teman sejawat dikarenakan peneliti menjadi guru dan guru kelas tidak mendampngi saat penelitian. Observer mengamati 5 sampai 6 siswa selama proses pembalajaran. Sebagai observer bertugas mengamati keadaan suasana kelas, khususnya kegiatan yang menunjukan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas yang akan dicatat menggunakan turus oleh observer pada lembar observasi keaktifan. Hasil lembar observasi keaktifan yang diisi oleh 4 observer diperoleh hasil seperti pada tabel 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Tabel 16. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama YUA AIS JER ANI YOH DEV ANA ARY DAH TRI SUP IRM ZUM TIW ARI FIK JOH NAF NAR AMA DIM ADI WIN KRI ANS Jumlah Rata-rata
Indikator 1 1 0 0 2 4 0 1 2 5 0 0 6 2 1 2 2 3 0 1 4 0 1 0 3 0 40 1.6
Indikator 2 2 1 2 1 2 0 3 2 1 0 0 1 2 2 0 3 0 1 1 3 0 1 1 3 0 32 1.28
Indikator 3 0 1 1 0 3 1 1 2 2 2 0 2 2 2 0 3 1 1 2 3 0 0 2 3 0 34 1.36
Hasil observasi keaktifan pada pertemuan 1 seperti pada tabel
16
menunjukan bahwa hampir semua siswa melakukan sikap aktif dalam proses pembalajaran yang sesuai dengan indikator keaktifan. Keaktifan tersebut ditunjukan dengan turus yang dimiliki siswa, semua siswa mempunyai turus yang berbeda-beda yang menandakan tingkat keaktifan siswa juga berbeda-beda. Ada siswa yang menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator sebanyak 6 kali. Namun, ada juga yang hanya menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator keaktifan sebanyak 1 atau 2 kali. Selain itu ada 1 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
tidak menunjukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator dikarenakan siswa memang tidak aktif selama proses pembalajaran atau aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan indikator yang ditentukan, sehingga tidak dicatat pada lembar observasi keaktifan. Tabel 17. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama YUA AIS JER ANI YOH DEV ANA ARY DAH TRI SUP IRM ZUM TIW ARI FIK JOH NAF NAR AMA DIM ADI WIN KRI ANS Jumlah Rata-rata
Indikator 1 1 0 6 0 11 1 3 2 3 0 1 10 0 0 1 4 2 0 0 13 0 4 0 0 0 62 2.48
Indikator 2 2 0 6 1 5 0 1 3 2 1 0 4 0 1 1 0 2 0 1 4 0 3 0 2 0 39 1.56
Indikator 3 4 2 6 3 4 1 4 6 7 2 0 4 4 4 4 5 3 1 0 7 1 3 0 4 0 79 2.92
Hasil lembar observasi keaktifan pada pertemuan 2 diperoleh hasil seperti pada tabel 17. Hasil observasi di pertemuan 2 tidak jauh beda dengan pertemuan pertama, masih ada siswa yang tidak melakukan aktivitas keaktifan yang sesuai dengan indikator keaktifan. Pertemuan 1 ini ada satu siswa yang tidak berangkat dikarenakan sakit sehingga memperoleh turus 0 pada semua indikator. Di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
pertemuan 2 ini juga ada peningkatan pada indikator 1 dan indikator 3 dari pertemuan sebelumnya, sedangkan untuk indikator 2 relatif sama dengan pertemuan sebelumnya. Peningkatan pada indikator 1 dikarenakan ada 3 siswa yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 1 yaitu sebanyak 10 sampai 13 kali yang tercatat dalam turus pada lembar observasi keaktifan. Sedangkan peningkatan untuk peningkatan pada indikator 3 dikarenakan kegiatan di pertemuan 2 ini banyak tugas-tugas kelompok sehingga banyak siswa yang melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 3. Tabel 18. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3 No 1
YUA
Nama 3
7
6
2
AIS
0
1
4
3
JER
5
1
1
4
ANI
2
1
3
5
YOH
12
13
10
6
DEV
0
1
2
7
ANA
11
2
2
8
ARY
2
7
7
9
DAH
2
1
1
10
TRI
2
1
1
11
SUP
0
1
1
12
IRM
11
2
4
13
ZUM
7
1
2
14
TIW
4
1
2
15
ARI
2
7
6
16
FIK
9
1
2
17
JOH
3
2
1
18
NAF
0
1
1
19
NAR
0
1
4
20
AMA
28
10
2
21
DIM
0
0
0
22
ADI
1
2
2
23
WIN
0
1
1
24
KRI
0
1
2
25
ANS
0
1
1
Jumlah
104
67
68
4.16
2.68
2.72
Rata-rata
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Hasil lembar observasi keaktifan pada pertemuan 3 diperoleh hasil seperti pada tabel 18. Hasil observasi di pertemuan 3 menunjukan semua siswa yang berangkat aktif dalam proses pembalajaran kecuali satu siswa yang tidak berangkat dikarenakan sakit sehingga memperoleh turus 0 pada semua indikator dan
harus mengikuti ujian susulan pada hari selanjutnya. Keaktifan pada
pertemuan 3 menunjukan adanya peningkatan yang sangat tinggi pada indikator 1 dan indikator 2 dari pertemuan sebelumnya, sedangkan untuk indikator 3 relatif sama dengan pertemuan sebelumnya. Peningkatan pada indikator 1 dikarenakan ada 5 siswa yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 1 yaitu sebanyak 12 sampai 21 kali yang tercatat dalam turus pada lembar observasi kekaktifan. Sedangkan peningkatan untuk peningkatan pada indikator 2 dikarenakan ada 4 siswa yang banyak melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 2 yaitu sebanyak 7 sampai 13 kali yang tercatat dalam turus pada lembar observasi kekaktifan. Sementara itu semua siswa melakukan aktivitas yang sesuai dengan indikator 3 dikarenakan semua siswa ikut melakukan kegiatan role playing. Setelah didapatkan data keaktifan selama tiga kali kemudian peneliti menjumlah dari pertemuan 1 sampai pertemuan 3. Rangkuman perhitungan turus keaktifan siklus I dapat dilihat pada tabel 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Tabel 19. Rangkuman Perhitungan Turus Keaktifan Siklus 1
No
Perolehan turus keaktifan siswa siklus I Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
Nama
1
YUA
5
11
10
2
AIS
0
2
7
3
JER
11
9
8
4
ANI
4
3
6
5
YOH
27
20
17
6
DEV
1
1
4
7
ANA
15
6
7
8
ARY
6
12
15
9
DAH
10
4
10
10
TRI
2
2
5
11
SUP
1
1
1
12
IRM
27
7
10
13
ZUM
9
3
8
14
TIW
5
4
8
15
ARI
5
8
10
16
FIK
15
4
10
17
JOH
8
4
5
18
NAF
0
2
3
19
NAR
1
3
6
20
AMA
45
17
12
21
DIM
0
0
1
22
ADI
6
6
5
23
WIN
0
2
3
24
KRI
3
6
9
25
ANS
0
1
1
Jumlah
206
138
181
Mean (M)
8.24
5.52
7.24
Hasil observasi siklus I pada tabel 19 diolah menggunakan rumus Mean/rata-rata (Masidjo, 2010: 123).
Keterangan rumus:
M = Mean
N = Jumlah siswa
ΣX = Jumlah semua skor
Σ = Jumlah total
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 19 didapatkan rata-rata/mean untuk indikator 1 sebanyak 8,24≈8. Pembulatan dilakukan kebawah karena jumlah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
didapatkan dari nilai rata-rata/mean di dekatkan ke jumlah sesungguhnya. Untuk indikator 2 mendapatkan sebanyak 5,52≈5, dan untuk indikator 3 mendapatkan rata-rata sebanyak 7,27≈7. Dari ketiga indikator keaktifan di atas siswa dikatakan aktif jika jumlah turus yang diperoleh siswa melebihi atau sama dengan mean/rata-rata yang telah di tentukan dari setiap indikator. Menggunakan mean/rata-rata dari setiap indikator 1,2, dan 3 yang telah ditentukan di atas sebagai pembanding dapat diketahui tingkat keaktifan siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 saat pembelajaran IPS, jika jumlah turus yang diperoleh siswa melebihi atau sama dengan rata-rata/mean siswa dikategorikan aktif dan jika jumlah turus yang diperoleh siswa kurang dari rata-rata/mean siswa dikategorikan tidak aktif. Hasil perhitungan kekatifan siswa selengkapnya dapat dilihat pada tabel 20. Tabel 20. Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa pada Indikator 1, 2, dan 3. No
Nama
1 YUA 2 AIS 3 JER 4 ANI 5 YOH 6 DEV 7 ANA 8 ARY 9 DAH 10 TRI 11 SUP 12 IRM 13 ZUM 14 TIW 15 ARI 16 FIK 17 JOH 18 NAF 19 NAR 20 AMA 21 DIM 22 ADI 23 WIN 24 KRI 25 ANS Persentase siswa yang aktif Persentase siswa yang tidak aktif
Jumlah Turus 5 0 11 4 27 1 15 6 10 2 1 27 9 5 5 15 8 0 1 45 0 6 0 3 0
Indikator 1 Keterangan Mean 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif 9 (36 %) 16 (64 %)
Jumlah Turus 11 2 9 3 20 1 6 12 4 2 1 7 3 4 8 4 4 2 3 17 0 6 2 6 1
Indikator 2 Keterangan Mean 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif 10 (40 %) 15 (60 %)
Jumlah Turus 10 7 8 6 17 4 7 15 10 5 1 10 8 8 10 10 5 3 6 12 1 5 3 9 1
Indikator 3 Keterangan Mean 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
Aktif Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif 14 (56 %) 11 (44 %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Secara keseluruhan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan dari setiap indikator keaktifan seperti berikut: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran mengalami peningkatan sebanyak 80 %, dari kondisi awal 20 % dan pada kondisi akhir menjadi 36 %, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok mengalami peningkatan sebanyak 150 %, dari kondisi awal 16 % dan pada kondisi akhir menjadi 40 %, dan (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS juga mengalami peningkatan sebanyak 75 %, dari kondisi awal 32 % dan pada kondisi akhir menjadi 56 %. Peningkatan keaktifan yang didapatkan siswa disetiap pertemuannya dari kondisi awal dan peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan disetiap pertemuan 1 ke pertemuan 3 menunjukkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1. 4.1.3 Hasil Penelitain Kualitas Hasil Kualitas hasil adalah hasil yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, hasil belajar tersebut diperoleh siswa dari soal evaluasi, lembar kerja kelompok, role playing, dan produk yang dihasilkan siswa. Kualitas hasil yang diukur pada penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 menggunakan soal evaluasi, lembar kerja siswa, dan rubrik penilaian hasil belajar. Peneliti melakukan evaluasi pada pertemuan 3 pada siklus I setelah siswa selesai melakukan kegiatan role playing. Soal yang digunakan untuk evaluasi sudah layak digunakan dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
soal evaluasi tersebut sudah di validasi empiris (empirical validity), validitas permukaan (face validity), dan validitas permukaan (face validity). Peneliti menggunakan penilaian aspek kognitif, psikomotor, dan produk yang meliputi lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, bermain peran/role playing, produk naskah drama, produk papan target yang sudah dikerjakan oleh siswa. Sementara itu untuk menentukan nilai akhir yang dimiliki siswa, peneliti menggunakan penilaian ketiga aspek tersebut dikarenakan dalam proses pembelajaran
keberhasilan
siswa
dipengaruhi
faktor-faktor:
kemampuan
intelektual siswa, lingkungan, kondisi siswa, dan tingkat keberhasilan siswa, serta prestasi dapat menjadi sempurna jika aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat terpenuhi. Hasil nilai lembar kerja siswa (LKS), soal evaluasi, bermain peran/role playing, produk naskah drama, produk papan target yang dikerjakan siswa dan telah dihitung dapat dikatakan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V meningkat. Hasil nilai mata pelajaran IPS yang diperoleh siswa kelas V dapat dilihat pada tabel 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Tabel 21. Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor, dan Produk No
Nama
1 YUA 2 AIS 3 JER 4 ANI 5 YOH 6 DEV 7 ANA 8 ARY 9 DAH 10 TRI 11 SUP 12 IRM 13 ZUM 14 TIW 15 ARI 16 FIK 17 JOH 18 NAF 19 NAR 20 AMA 21 DIM 22 ADI 23 WIN 24 KRI 25 ANS Rata-rata
LKS 1 2 100 90 88.8 60 83.3 50 88.8 60 100 90 88.8 60 88.8 80 100 90 94.4 60 94.4 60 94.4 60 88.8 60 88.8 80 88.8 80 100 90 88.8 80 83.3 50 94.4 60 88.8 60 88.8 80 83.3 50 83.3 50 94.4 60 83.3 50 94.4 90.84 67.08
Kognitif Rata-rata Evalua LKS -si 95 88.89 74.4 55.56 66.65 88.89 74.4 72.22 95 83.33 74.4 66.67 84.4 100 95 88.89 77.2 100 77.2 83.33 77.2 94.44 74.4 83.33 84.4 66.67 84.4 77.78 95 77.78 84.4 100 66.65 66.67 77.2 72.22 74.4 72.22 84.4 100 66.65 77.78 66.65 44.44 77.2 38.89 66.65 94.44 47.2 50.00 77.62 77.12
Naskah Drama 88.88 83.33 83.33 83.33 88.88 83.33 88.88 88.88 72.22 72.22 72.22 83.33 88.88 88.88 88.88 88.88 83.33 72.22 83.33 88.88 83.33 83.33 72.22 83.33 72.22 82.66
Psikomotor Role playing 91.66 66.66 83.33 75 100 66.66 79.16 95.83 70.83 66.66 66.66 87.5 79.16 79.16 83.33 87.5 70.83 66.66 66.66 100 75 66.66 83.33 70.83 78.29
Produk Papan Target 77.77 77.77 66.66 77.77 77.77 77.77 88.88 77.77 100 100 100 77.77 88.88 88.88 77.77 88.88 66.66 100 77.77 88.88 66.66 66.66 100 66.66 100 83.11
Nilai Total
Nilai Akhir
442.2 357.72 388.86 382.72 444.98 368.83 441.32 446.37 420.25 399.41 410.52 406.33 407.99 419.1 422.76 449.66 354.14 388.3 374.38 462.16 294.42 336.08 354.97 394.41 340.25
88.44 71.54 77.77 76.54 89.00 73.77 88.26 89.27 84.05 79.88 82.10 81.27 81.60 83.82 84.55 89.93 70.83 77.66 74.88 92.43 58.88 67.22 70.99 78.88 68.05 79.27
Tabel 21 menunjukan prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa berasal dari nilai kognitif, psikomotor, dan produk. Penilaian proses pembelajaran yang baik adalah dengan menyertakan penilaian kognitif, psikomotor, dan produk. Nilai kognitif pada penelitian yang peneliti lakukan berupa nilai lembar kerja siswa, soal evaluasi, dan naskah drama. Untuk nilai psikomotor berupa nilai siswa melakukan role playing. Selain itu peneliti juga menggunakan penilaian produk berupa nilai papan target. Namun peneliti tidak menggunakan penialaian afektif dalam proses pembelajaran dikarenakan peneliti menyesuaikan dengan RPP yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
digunakan di tempat penelitian yaitu SD Negeri Plaosan 1. RPP di SD Negeri Plaosan tidak menyertakan penilaian afektif pada setiap pertemuan. Hasil penilaian kognitif, psikomotor, dan produk tersebut didapatkan nilai akhir pada siklus I dan nilai akhir siklus I ini digunakan sebagai acuan dalam menentukan siswa lulus KKM atau tidak lulus KKM. Untuk menentukan siswa lulus dan tidak lulus KKM adalah dengan membandingkan nilai akhir siklus I yang di dapatkan siswa dengan nilai yang KKM yang ditentukan SD Plaosan 1 yaitu sebesar 60. Jumlah siswa yang lulus dan tidak lulus dapat dilihat pada tabel 22. Tabel 22. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I No Nama 1 YUA 2 AIS 3 JER 4 ANI 5 YOH 6 DEV 7 ANA 8 ARY 9 DAH 10 TRI 11 SUP 12 IRM 13 ZUM 14 TIW 15 ARI 16 FIK 17 JOH 18 NAF 19 NAR 20 AMA 21 DIM 22 ADI 23 WIN 24 KRI 25 ANS Rata-rata Persentase siswa lulus KKM
KKM 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
Nilai Akhir Siklus I 88.44 71.54 77.77 76.54 89.00 73.77 88.26 89.27 84.05 79.88 82.10 81.27 81.60 83.82 84.55 89.93 70.83 77.66 74.88 92.43 58.88 67.22 70.99 78.88 68.05 79.27 96%
Keterangan Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Tidak Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM Lulus KKM 24 siswa lulus KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Hasil dari tabel 22 menunjukan bahwa ada 24 siswa dari keseluruhan 25 siswa mendapat nilai melebihi dari KKM yaitu 60. Selain itu prestasi belajar siswa kelas V mata pelajaran IPS meningkat sebanyak 34.49 % dari nilai rata-rata prestasi sebelumnya 58.94 menjadi 79.27 pada kondisi akhir, nilai rata-rata prestasi yang diperoleh siswa juga melampaui target yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu 72.00. Sementara itu untuk persentase siswa yang lulus KKM juga mengalami peningkatan sebanyak 72.97 % dari kondisi awal 55.50 % menjadi 96 % di kondisi akhir dan peningkatan KKM ini juga melampaui target yang ditentukan peneliti sebelumnya yaitu sebesar 75 %. Peningkatan nilai ratarata nilai prestasi belajar yang didapatkan siswa dan peningkatan jumlah siswa yang lulus KKM menunjukan bahwa metode role playing dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1. 4.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan sebuah metode role playing sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa di kelas V SD Negeri Plaosan 1 tahun ajaran 2012/2013. SD Negeri Plaosan 1 beralamat di dusun Plaosan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013. Penelitaian ini menggunakan metode role playing dalam proses pembelajarannya. Oleh sebab itu, peneliti merancang perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
dalam siklus I dalam 3 kali pertemuan. Pelaksanaan pada siklus I ini jika hasil penelitian sudah mencapai atau melampaui target yang telah ditetapkan dari indikator dan tujuan, serta masalah telah terpecahkan maka peneliti tidak melanjutkan ke siklus II. Rancangan perangkat pembalajaran dalam penelitian ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, materi ajar, rubrik penilaian, soal evaluasi, dan lembar observasi keaktifan dengan semaksimal mungkin. Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan perangkat pembelajaran yang divaliadasi oleh para validator yaitu dosen ahli bidang IPS, kepala sekolah, dan guru. Selama siklus I yang terdiri dari 3 kali pertemuan ini, peneliti menerapkan 3 tahapan pada metode role playing. Ketiga tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan dan persiapan, tahapan interaksi, serta tahapan refleksi dan evaluai. Proses pembelajaran menggunakan 3 tahapan pada metode role playing membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan berdiskusi kelompok dan membuat siswa lebih memahami materi ajar. Pertemuan pertama peneliti dalam proses pembelajaran menggunakan metode role playing menekankan pada tahapan persiapan & perencanaan serta tahapan interaksi. Tahapan persiapan & perencanaan serta tahapan interaksi ini membuat siswa sangat aktif, karena dalam tahapan ini sangat memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan keaktifan belajar. Guru menggunakan media foto-foto tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan negara Indonesia dan sebuah video siswa SD saat melakukan kegiatan role playing untuk memancing keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan media foto tersebut bertujuan agar siswa lebih tertarik dan aktif mengikuti proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Selain media foto peneliti juga menggunakan media audio visual berupa video siswa SD yang sedang melakukan kegiatan role playing. Penggunaan media audio visual tersebut bertujuan agar siswa mempunyai gambaran dan contoh seperti apa kegiatan role playing serta dapat membantu siswa dalam membuat naskah drama. Tahapan persiapan dan perencanaan serta tahapan interaksi ini siswa juga dapat bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 5-6 siswa. Siswa dapat berperan secara aktif dalam kelompok baik itu saat berdiskusi ataupun mengemukakan pendapat-pendapat. Siswa dalam kelompok juga dapat membuat naskah drama untuk melakukan kegiatan role playing dan berlatih melakukan kegiatan role playing bersama kelompoknya kemudian melakukan kegiatan role playing di depan kelas. Selain itu pada tahapan interaksi yaitu saat siswa melakukan kegiatan role playing membuat siswa menjadi aktif karena semua siswa terlibat semua di dalam kegiatan role playing tersebut. Pertemuan kedua ini peneliti menekankan pada tahapan interaksi, tahapan ini membuat siswa lebih mudah memahami materi ajar yang dalam kegiatan role playing yang dilakukan siswa. Melalui tahapan interaksi saat siswa melakukan kegiatan role playing siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan melakukan serta merasakan sendiri kegiatan belajarnya secara langsung. Selain itu peneliti juga menggunakan media papan target untuk membantu siswa dalam menentukan sikap apa yang akan dilakukan untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam proklamasi kemerdekaan negara Indonesia. Melalui kegiatan role playing dan kegiatan membuat papan target membuat siswa tidak sekedar mengahafal materi ajar tetapi benar-benar memahaminya yang membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
lebih lama mengingat materi ajar. Pada Pertemuan dua ini peneliti juga menekankan pada tahapan ketiga pada metode role playing yaitu tahapan refleksi dan evaluasi. Tahapan ketiga ini juga membuat siswa lebih memperdalam materi ajar yang dipelajarai, karena pada tahapan ini siswa melakukan tanya jawab dengan siswa lain mengenai materi ajar setelah selesai melakukan kegiatan role playing. Setiap kelompok juga melakukan kegiatan role playing mengenai peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan peristiwa yang berbeda-beda. Setelah siswa selesai melakukan kegiatan role playing kemudian siswa melakukan kegiatan refleksi dan evaluasi dan setelah itu siswa mengerjakan soal evalusi secara individu. Kegiatan refleksi dan evaluasi dilakukan guru bersama siswa secara lisan. Setelah proses pembelajaran di kelas V pada mata pelajaran IPS menggunakan metode role playing pada siklus I telah selesai dilaksanakan, diperoleh keaktifan dan hasil belajar siswa pada tabel 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Tabel 23. Hasil Penelitian Siklus I
Variabel a. Keaktifan Siswa 1) Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran
Kondisi awal
Siklus I Capaian Target Pencapaian
20 %
30 %
36 %
2)
Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok
16 %
20 %
40 %
3)
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS
32 %
40 %
56 %
Prestasi Belajar Siswa 1) Siswa yang lulus KKM
Deskriptor
Instrumen Penelitian
Jumlah siswa yang bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran dibagi jumlah keseluruhan siswa dikalikan 100% Jumlah siswa yang Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok dibagi jumlah keseluruhan siswa dikalikan 100% Jumlah siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS dibagi jumlah keseluruhan siswa dikalikan 100%
Lembar Observasi Keaktifan
Jumlah siswa siswa yang lulus KKM dibagi jumlah keseluruhan siswa dikalikan 100% Jumlah total skor nilai dibagi jumlah keseluruhan jumlah siswa
Tes (soal pilihan ganda/objekti f) dan Non Tes (rubrik penilaian hasil belajar)
Keterangan
Tercapai
Tercapai
Tercapai
b.
2) Rata-rata nilai
55.50 %
75 %
96 %
58.94
72.00
79.27
Tabel 23 menunjukan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I yang dilakukan oleh peneliti telah mencapai dan melampaui target yang telah ditetapkan, sehingga membuat penelitian ini berhasil. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan pelaksanaan tindakan ke siklus II. Keberhasilan pada siklus I tersebut dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4.
Tercapai
Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Gambar 3. Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Lulus KKM dalam Proses Pembelajaran IPS
Gambar 4. Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa dalam Proses Pembelajaran IPS
Hasil dari gambar 3 dan gambar 4 dapat dilihat pada semua variabel prestasi belajar siswa yaitu: (1) jumlah siswa yang lulus KKM dan (2) rata-rata nilai yang didapatkan siswa telah mencapai dan melampaui target yang telah ditentukan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Gambar 5. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran IPS
Indikator
Indikator
Indikator
Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing
Gambar 5 menunjukan bahwa semua variabel mengalami peningkatan dan melebihi target yang telah ditentukan, seperti pada indikator keaktifan yang meliputi: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: siswa yang bertanya kepada guru bila tidak memahami persoalan, siswa bertanya kepada siswa lain bila tidak memahami persoalan, dan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas siswa seperti: mengemukakan gagasan secara spontan, dan melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, serta (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
proses pembelajaran IPS yang ditandai dengan tingkah laku/aktivitas seperti: turut serta dalam mengerjakan tugas, dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan persoalan, serta pada indikator prestasi belajar yang meliputi: rata-rata nilai yang didapat siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM. Peningkatan tersebut dapat terjadi dikarenakan dalam proses pembelajaran yang diberikan oleh peneliti menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif. Peneliti bertindak sendiri sebagai guru sehingga memungkinkan metode pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai yang peneliti inginkan dan dapat memaksimalkan metode yang digunakan. Peneliti menggunakan metode-metode mengajar yang menarik dan kreatif, seperti metode role playing yang didukung dengan penggunaan media-media gambar, media audio visual, dan media papan target, sehingga siswa sangat antusias saat mengikuti proses di dalam kelas. Pemilihan metode-metode mengajar yang digunakan peneliti adalah dengan melihat pada variabel yang akan ditingkatkan, yaitu variabel keaktifan dan prestasi. Untuk menunjang kedua variabel kekatifan dan prestasi belajar dapat meningkat secara keseluruhan peneliti memilih metode role playing, dikarenakan metode role playing terbukti dapat meningkatkan semua variabel dan melampaui target yang ditentukan. Jika peneliti hanya berfokus mengembangkan salah satu variabel maka variabel yang satunya kurang dapat berkembang dan meningkat karena tidak mendapat fokus yang sama dengan variabel lainya. Peneliti menggunakan metode role playing yang didukung dengan media-media gambar, audio visual, dan papan target untuk mendukung agar semua variabel dapat meningkat secara bersamaan. Selain itu peneliti dalam melaksanakan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
pembelajaran di dalam kelas juga mempertimbangkan proses pembelajaran yang mendukung tarcapainya peningkatan target pada kedua variabel dan terlihatnya metode role playing di dalam proses pembelajaran. Dikarenakan jika peneliti hanya menekankan tercapainya target capaian peningkatan pada kedua variabel mengakibatkan proses siswa dalam melakukan kegiatan role playing akan tidak maksimal karena role playing membutuhkan perencanaan yang matang dan baik, jadi peneliti membagi kegiatan selama siklus I untuk mengembangkan peningkatan target pada kedua variabel dan terlihatnya role playing dalam proses pembelajaran. Tahapan-tahapan proses pembelajaran menggunakan metode role playing meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan dan persiapan, yaitu peneliti menentukan anggota dari setiap kelompok, penentuan angota kelompok meminta saran dari guru kelas agar kemampuan setiap kelompok berimbang. Peneliti menggunakan nama-nama pahlawan kemerdekaan sebagai nama dari kelompok-kelompok, sehingga membuat siswa tertarik dan aktif mengikuti proses pembelajaran. Selain itu peneliti juga menggunakan media foto nyata untuk memberikan materi dan untuk membangun kaaktifan belajar siswa didalam kelas, media foto tersebut terbukti membuat siswa sangat antusias saat menjawab pertanyaan yang diberikan menggunakan media tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Gambar 6. Contoh Media Foto Para Pahlawan Kemerdekaan 1
4
2
5
3
6
Foto no 1 sampai dengan no 6 pada gambar 6 adalah foto tokoh-tokoh penting yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. Foto-foto tersebut digunakan untuk memperkenalkan siswa dengan para tokoh-tokoh penting yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan republik Indonesia. Sebagai contoh cara menggunakan media tersebut adalah dengan guru menunjukan foto no 1 kemudian guru bertanya siapa nama tokoh penting yang ditunjukan, setelah itu siswa menjawab siapa nama tokoh tersebut. Cara tersebut digunakan sampai dengan foto no 6. Menggunakan media foto para tokoh tersebut terbukti membuat siswa sangat antusias dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Selain itu peneliti menggunakan lembar kerja kelompok yang berisi tugastugas yang akan dikerjakan siswa dalam kelompok, yaitu siswa menempel gambar-gambar para tokoh pada tempat yang telah disediakan dan memberi nama para tokoh yang telah ditempel serta menuliskan peranan para tokoh dalam persiapan proklamasi kemerdekaan. Lembar kerja tersebut terbukti dapat meningkatkan pemahaman materi siswa mengenai materi yang diajarkan. Hal itu terlihat dari lembar kerja kelompok yang mendapatkan nilai-nilai yang baik. Contoh lembar kerja kelompok yang sudah dikerjakan dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Contoh Hasil Kerja Kelompok Ir. Soekarno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Gambar 7 atau hasil pekerjaan kelompok Ir. Soekarno dapat dilihat semua pertanyaan yang ada dalam lembar kerja dapat dijawab dengan benar, sehingga mendapatkan nilai sempurna 100. Kelompok Ir. Soekarno dapat menjawab benar semua pertanyaan pada lembar kerja kelompok dikarenakan siswa dalam kelompok tersebut sangat tertarik dengan media gambar para tokoh pejuang kemerdekaan yang diperlihatkan oleh guru, sehingga siswa mudah memahami nama dan peranan para tokoh. Hasil pekerjaan kelompok Ir. Soekarno berbeda dengan pekerjaan kelompok Drs. Moh. Hatta seperti pada gambar 8. Gambar 8. Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Gambar 8 menunjukan ada beberapa jawaban yang kurang tepat, seperti jawaban pada item e ada 3 jawaban yang kurang tepat. Sehingga kelompok Drs. Moh. Hatta mendapat nilai yang lebih rendah daripada kelompok Ir. Soekarno. Selain itu kemampuan kognitif siswa juga dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran IPS menggunakan metode role playing. Karena di lembar kerja kelompok ini, siswa membuat naskah drama mengenai peristiwa-peristiwa menjelang kemerdekaan yang akan mereka perankan. Naskah drama yang dibuat siswa dalam kelompok berbeda beda sesuai dengan pembagian peristiwa yang diberikan guru. Hasil naskah drama yang dibuat setiap kelompok berbeda-beda, dah hasil pekerjaan siswa dapat dilihat di gambar 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Gambar 9. Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ir. Soekarno Tokoh: Jendral Terauchi : Yohan, Dr. Radjiman W. : Apin, Ir. Soekarno : Angga, Drs. Moh. Hatta : Arya
Pada tanggal 12 Agustus 1945 Dr. Radjiman W., Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta bertemu di suatu tempat Ketiga tokoh: Selamat siang rekan-rekan (Mereka bertiga saling bersalaman) Ir. Soekarno : Mari rekan-rekan kita berangkat ke Dalat, untuk memenuhi undangan Jendral Terauchi seorang panglima tentara jepang di Asia Tenggara Drs. Moh. hatta: Baiklah, mari kita berangkat…tetapi dimanakah itu Dalat? Ir. Soekarno : Itu di daerah Vietnam selatan bung.. Dr. Radjiman W: Segera…mari kita ke bandara untuk menuju ke Dalat (Vietnam selatan) Mereka bertiga dalam perjalanan ke dalat, dan sesampainya di Dalat Jendral Terauchi: Selamat datang di Dalat, Welcome..mari kita mulai berbincang-bincang.. Ketiga tokoh: Baiklah…mari kita berbincang-bincang Ir. Soekarno: Jendaral, sebenarnya apa yang mau kita bicarakan? Jendral Terauchi : Begini bung, saya memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia! Dr. Radjiman W: Anda bercanda!!?, mengapa anda bisa berbicara seperti itu? Jendral Terauchi: Begini, dikarenakan setelah Amerika mengebom atom negara saya(Jepang). Pertamakali mengebom atom kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan yang kedua kali kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, sehingga kami memutuskan menyerah pada negara-negara sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Drs. Moh. Hatta: Bagaimana bung karno kita mensikapi berita ini? Ir. Soekarno: Baiklah bung hatta dan Dr. Radjiman, kita segera kembali ke Indonesia untuk memberitahukan berita ini kepada rekan-rekan kiat..bagaimana? Dr. Radjiman W dan Drs. Moh. Hatta: Siap laksanakan.. Ir. Sekarno: Terimakasih jendral, kalau begitu saya dan rekan-rekan saya akan segera kembali ke Indonesia untuk mengabarkan hal ini.. Jendral Terauchi: haik..silahkan (Ketiga tokoh pergi bersama-sama)
Naskah drama yang dibuat oleh kelompok Ir. Soekarno mengenai peristiwa pertemuan di Dalat dapat di lihat bahwa bahasa yang digunakan sudah jelas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
mudah dipahami. Selain itu semua pemain dalam naskah darama sudah mendapatkan
jumlah
percakapan
yang
hampir
berimbang,
sehingga
memungkinkan terjadinya dialog yang menarik. Pembuatan naskah drama dapat digunakan untuk melihat dan mengembangkan kemampuan kognitif pada siswa, terlihat dari perbedaan naskah drama yang dibuat oleh setiap kelompok yang menunjukan tingkat kognitif siswa berbeda-beda. Gambar 10. Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ibu Fatmawati Tokoh: Laksamana Maeda, Sayuti Melik, Ir.Soekarno, Moh Hatta, Ahmad Soebardjo
Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1, malam 16 Agustus 1945 Maeda: Mari rekan-rekan silahkan masuh ke rumah saya! (mempersilahkan Soekarno, A Subardjo, Sayuti Melik dan Hatta masuk kerumahnya) Tokoh-tokoh lain: Baik, terimakasih, Bung! mereka masuk kemudian berkumpul di 2 ruangan, yaitu ruangan makan yang digunakan Soekarno, Hatta dan A Subardjo untuk merumuskan teks proklamasi, sedangkan ruang serambi depan yang digunakan oleh tokohtokoh yang lain. Soekarno: mari rekan-rekan kita susun teks proklamasi yang akan kita bacakan besok pagi! A Subardjo dan Hatta: baik, mari kita mulai sekarang! mereka bertiga berdiskusi untuk merumuskan naskah teks proklamasi, sehingga tersusunlah teks proklamasi Soekarno: Bung Sayuti, tolong ketik teks proklamasi yang sudah tersusun ini segera! Sayuti: baik Bung, akan saya kerjakan sekarang, jika sudah selesai saya akan segera memberikan kepada anda. Soekarno: ya, terimakasih atas kerjasamanya Bung, (sambil menepuk pundak Sayuti Melik dan tersenyum) Sayuti Melik mengetik teks proklamasi, setelah beberapa saat teks proklamasi sudah selesai kemudian diserahkan kepada Soekarno. Pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi di laksanakan di kediaman Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur No 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB. Para pemuda yang hadir dalam perumusan teks proklamasi dibagi dalam kelompok-kelompok dan bertugas untuk memberitahukan bahwa waktu proklamasi kemerdekaan telah tiba. Soekarno: rekan-rekan, tolong sebarkan berita proklamasi ini kepada seluruh masyarakat! semua hadirin dan rakyat bersuka cita dengan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Naskah drama yang dibuat oleh kelompok Ibu Fatmawati mengenai peristiwa perumusan teks proklamasi dapat di lihat masih sedikit jumlah percakapan yang terdapat dalam teks tersebut, dan ada dua tokoh yang hanya mengucapkan sekali percakapan. Tahap (2) interaksi, yaitu didalam kelas saat proses pembelajaran peneliti menggunakan aturan dasar Hay 5 (5 jemari tangan), yaitu: 2 mata tertuju pada guru saat guru menerangkan, 2 telinga mendengarkan saat guru menerangkan, dan 1 mulut terkunci rapat/diam. Penerapan aturan ini terbukti dapat meningkatkan kedisiplinan siswa di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung, sehingga pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rancang sebelumnya. Selain materi yang bersifat kognitif dan psikomotor, peneliti juga mengembangkan materi pada aspek afektif yang ada dalam materi menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklaasikan kemerdekaan, dikarenakan materi IPS kebanyakan masih bersifat abstrak dan membuat siswa sulit memahami materi yang bersifat abstarak tersebut. Untuk membantu siswa memahami materi yang abstrak tersebut maka peneliti menggunakan media papan target, sehingga siswa bisa mengembangkan aspek afektifnya. Media papan target ini membantu siswa dalam menentukan sikap apa yang akan diambil siswa sebagai cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan, dari sikap yang paling penting ke sikap yang tidak begitu penting. Papan target tersebut dapat membantu siswa dengan memberikan berbagai macam sikap yang ditentukan sendiri oleh siswa dan telah disepakati bersama di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
kelas. Terlihat dari hasil pekerjaan papan target yang dibuat siswa, yang menghasilkan hasil seperti pada gambar 11. Gambar 11. Contoh Hasil Kerja Kelompok Ibu Fatmawati
Media papan target yang dibuat oleh kelompok ibu Fatmawati tersebut menunjukan sikap yang akan diambil untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Papan target pada tabel 11 terlihat susunan sikap yang dibuat siswa logis dan bisa dipahami secara rasional. Selain itu penulisan dan penempelan kriteria pada papan target sudah rapi. Berbeda dengan papan target yang dibuat oleh kelompok Drs. Moh. Hatta pada gambar 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Gambar 12. Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta
Papan target pada gambar 12 terlihat susunan sikap yang dibuat menggunakan papan target tersebut kurang logis dan kurang bisa dipahami secara rasional, karena bagaimana cara kita mengucapkan terimakasih kepada para pahlawan yang sudah meninggal, serta penulisan dan penempelan kriteria pada papan target kurang rapi. Setelah itu untuk memaksimalkan aspek psikomotor saat siswa akan melakukan kegiatan role playing maka siswa berlatih bemain peran menggunakan naskah drama yang sudah dibuat di akhir pertemuan. Tahapan ke (3) adalah tahapan refleksi dan evaluasi. Siswa pada tahapan ini melakuakn kegiatan role playing sesuai dengan peristiwa yang akan diperankan. Setiap kelompok melakukan kegiatan role playing dengan peristiwa yang berbeda-beda sesuai peristiwa yang dibuat dalam naskah darama. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
melakukan kegiatan role playing setiap kelompok dapat dilihat melalui rekaman video kegiatan role playing yang direkam oleh peneliti menggunakan alat rekam. Setelah siswa melakukan kegiatan role playing siswa melakukan refleksi dan evaluasi mengenai kegiatan bermain peran yang baru saja dilakukan oleh setiap kelompok. Tahapan refleksi ini dilakukan secara lisan oleh peneliti, karena keterbatasan waktu. Begitu juga dengan tahapan evaluasi yang dilakukan secara lisan. Tetapi peneliti masih mengingat hal-hal apa saja yang menjadi evaluasi bagi setiap kelompok. Kegiatan evaluasi ini dilakukan oleh peneliti dan siswa-siswa lain di dalam kelas setelah kelompok selesai memainkan peran. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan masukan mengenai hal-hal apa yang masih harus diperbaikai dalam pembelajaran role playing dan hal mana yang harus dipertahankan. Evaluasi yang diberikan guru dan siswa adalah sebagai berikut. Evaluasi ntuk kelompok Ir. Soekarno: “sudah bagus”, evaluasi untuk kelompok Drs. Moh. Hatta: “Suara kurang keras”, evaluasi untuk kelompok Ibu Fatmawati: “Suara kurang keras dan kurang menghayati peran yang diperankan”, evaluasi untuk kelompok Laksamana maeda: “Sudah bagus tetapi suara kurang keras”, dan untuk kelompok Ahmad Soebarjo: ”Suara kurang keras dan terlalu cepat serta terburu-buru saat melakukan kegiatan role playing”. Secara keseluruhan pada tahapan refleksi dan evaluasi hampir sama pada setiap kelompok. Evaluasi yang dilakukan hanya pada kurang kerasnya suara yang diucapkan oleh para pemain role playing, dan untuk refleksi hanya kurang persiapan sarana pendukung seperti speaker (pengeras suara) dan persiapan siswa dalam menyiapkan seting tempat untuk melakukan kegiatan role playing. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
mengukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah diberikan guru maka peneliti juga memberikan soal evaluasi kepada siswa di akhir pertemuan siklus I. Siswa mengerjakan soal evaluasi ini dikerjakan secara individu, sehingga bisa mengukur kemampuan setiap siswa. Hasil yang didapatkan siswa berbeda-beda, hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada gambar 13. Gambar 13. Contoh Lembar Soal Evaluasi Amd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Gambar 13 dapat terlihat semua nomor pada lembar soal evaluasi tersebut dapat dijawab benar oleh siswa yang bernama Amd, hal tersebut membuktikan siswa tersebut menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru menggunakan metode role playing, sehingga siswa tersebut mendapatkan nilai sempurna yaitu 100. Berbeda dengan hasil pekerjaan siswa lain yang bernama Adb seperti pada gambar 14. Gambar 14. Contoh Lembar Soal Evaluasi Adb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Gambar 14 menunjukan bahwa ada 10 nomor pada lembar soal evaluasi tersebut yang dijawab kurang tepat oleh siswa yang bernama Adb. Hal tersebut membuktikan siswa tersebut belum dapat mengguasai materi ajar dengan baik. Berbeda dengan Amd yang dapat menguasai materi ajar dengan baik sehingga hasil pekerjaan lembar soal evaluasi Amd benar semua. Hal tersebut membuktikan tingkat kemapuan belajar siswa kelas V di SD Negeri Plaosan 1 berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Bab V memuat tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran. Kesimpulan pada bagian ini merupakan jawaban atas rumusan masalah yang dipaparkan pada bab I. 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan peneliti maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 5.1.1 Penggunaan metode role playing pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 sebagai upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan menerapkan tiga tahapan dalam metode role playing.
Upaya
peningkatan
keaktifan
tersebut
dilakukan
dengan
menerapkan tiga tahapan dalam metode role playing ke dalam proses pembelajaran IPS, yang mana di dalam tiga tahapan tersebut sangat menunjang
siswa
untuk
menunjukan
keaktifannya
dalam
proses
pembelajaran. Tiga tahapan tersebut adalah tahapan perencanaan dan persiapan, interaksi, refleksi dan evaluasi. Penerapan tahapan perencanaan dan persiapan dapat membuat siswa bekerjasama dalam kelompok. Ketika berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan pemeran dalam role playing, mengerjakan tugas yang diberikan guru, membuat naskah drama, belajar mengemukakan pendapat, bertanya kepada teman atau guru, menjawab pertanyaan baik dari teman atau guru, dan mencari informasi dari berbagai sumber belajar siswa menjadi sangat tertarik dan aktif mengikuti proses pembelajaran yang diberikan guru. Selain itu pada tahapan interaksi siswa
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru, berlatih role playing, mempersiapkan seting untuk role playing, memulai role playing, mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan berdiskusi dalam kelompok. Serta di tahapan refleksi dan evaluasi siswa dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru, mengemukakan pendapat dan ide, bertanya kepada teman atau guru, dan menjawab pertanyaan baik dari teman atau guru. Penerapan tiga tahapan dalam metode role playing tersebut mendorong peningkatan kekatifan siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan persentase dari setiap indikator keaktifan seperti berikut: (1) bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran mengalami peningkatan sebanyak 80 %, dari kondisi awal 20 % dan pada kondisi akhir menjadi 36 %, (2) mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok mengalami peningkatan sebanyak 150 %, dari kondisi awal 16 % dan pada kondisi akhir menjadi 40 %, dan (3) mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS juga mengalami peningkatan sebanyak 75 %, dari kondisi awal 32 % dan pada kondisi akhir menjadi 56 %. 5.2.1 Penggunaan metode role playing pada pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah dengan menekankan dua tahapan dalam metode role playing yaitu tahapan interaksi serta tahapan refkelsi & evaluasi. Upaya peningkatan prestasi belajar tersebut dilakukan dengan menerapkan tahapan tersebut ke dalam proses pembelajaran IPS. Ketika tahapan interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
diterapkan, siswa menjadi mengalami sendiri kegiatan belajarnya secara langsung dan membuat siswa tidak sekedar menghafal materi pelajaran. Hal tersebut terlihat saat siswa melakukan kegiatan role playing, siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui kegiatan tersebut. Melalui proses pembelajaran yang dilakukan siswa tersebut membuat siswa dapat menghubungkan pengetahuan masalalu dengan kehidupan nyata siswa. Sehingga siswa dapat lebih memaknai proses pembelajaran serta bisa mengingat materi pelajaran dalam waktu yang lama dan hal ini mendorong peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS. Peningkatan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat terlihat dari peningkatan persentase dari jumlah siswa yang lulus KKM dan rata-rata nilai yang didapat siswa seperti berikut. Peningkatan prestasi belajar dapat terlihat dari rata-rata nilai yang didapatkan siswa juga meningkat sebanyak 34.49 % dari nilai rata-rata prestasi sebelumnya 58.94 menjadi 79.27 pada kondisi akhir, serta jumlah siswa yang lulus KKM juga meningkat sebanyak 72.97 % dari kondisi awal 55.50 % menjadi 96 % di kondisi akhir. 5.2 Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah direncanakan, namun peneliti menemui beberapa keterbatasan seperti: 5.2.1 Pelaksanaan penelitian ini peneliti tidak banyak mempunyai waktu dikarenakan tempat pelaksanaan penelitian sudah mendekati waktu ujian kenaikan kelas, sehingga penelitian hanya dilakukan dalam satu siklus. Seperti yang dikatakan Johnson (dalam Suparno, 2008: 88) “dalam banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
riset tindakan memang banyak yang tidak sampai membuat tindakan lebih lanjut, tetapi hanya sampai pada beberapa sikap”. Selain peneliti juga mempunyai keterbatasan dana dalam penelitian ini sehingga peneliti hanya melakukan satu siklus, seperti yang dikatakan Lih. Mills, dan Tomal (dalam Suparno, 2008: 86) beberapa kendala yang sering dialami dalam melakukan riset tindakan adalah ”kekurangan sumber, baik material yang diperlukan untuk melakukan tindak lanjut, maupun kemampuan professional untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan itu”. 5.2.2 Peneliti memiliki keterbatasan dalam pengolahan data menggunakan SPSS 16, yaitu mengenai cara penghitungan validasi soal pilihan ganda/objektif. Peneliti melakukan perhitungan validasi soal pilihan ganda/objektif menggunakan rumus korelasi Product-Moment yang seharusnya untuk menghitung validasi soal essay yang mengorelasikan data continue dengan data continue. Seharusnya cara yang benar untuk melakukan perhitungan validasi soal pilihan ganda/objektif adalah menggunakan rumus kolerasi Point-Biserial, karena variabel yang dikorelasikan pada rumus ini adalah variabel diskrit dengan variabel kontinu. Variabel kontinu, misalnya skor hasil tes dan variabel diskrit murni, misalnya betul-salah. 5.2.1 Pada penelitian ini peneliti bertindak sendiri sebagai guru. Hal tersebut mungkin berpengaruh terhadap hasil penelitian khususnya kualitas proses pembelajaran berupa keaktifan siswa. Peneliti tidak mampu mengetahui kekatifan siswa dalam proses pembelajaran terebut benar-benar murni karena proses pembelajaran yang disajikan oleh peneliti atau karena peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
bertindak sebagai guru baru di kelas sehingga ketertarikan dan keaktifan siswa meningkat. 5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti memberikan saran sebagai berikut: 5.3.1 Bagi sekolah : Peneliti menyarankan pada kepala sekolah untuk memberikan dorongan kepada guru-guru kelas untuk menggunakan metode-metode yang inovatif dalam proses pembalajaran IPS maupun mata pelajaran lain. Metode yang dapat digunakan seperti metode role playing yang dapat mengajak siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. 5.3.2 Bagi guru : Peneliti menyarankan pada guru kelas untuk menggunakan metode-metode yang inovatif dalam proses pembalajaran IPS sepeti menggunakan metode role playing dikarenakan metode tersebut sangat menarik bagi siswa sehingga siswa bersemangat dalam proses pembelajaran, selain itu metode role playing dapat membantu guru dan siswa dalam menyampaikan dan menerima materi pelajaran yang masih bersifat abstrak, dan metode role playing juga membutuhkan waktu persiapan yang relatif lama dalam pelaksanaannya dari persiapan sampai dengan evaluasi sehingga guru harus mempersiapkan rencana alokasi waktu kegiatan dengan baik. 5.3.3 Bagi peneliti lain : Penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan ke siklus II untuk dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi agar lebih baik lagi, penelitian ini hanya dilaksanakan dalam satu siklus karena semua target yang ditetapkan sudah tercapai dan karena keterbatasan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
DAFTAR REFERENSI Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. ________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman. dkk. 2010. Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Badan Satuan Pendidikan (BNSP). 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP.Dharma Bhakti. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djajadisastra, Yusuf. 1983. Metode-Metode Mengajar. Bandung: Angkasa. Nawawi, Hadan. 1981. Organisasi dan Pengelolaan Kelas. Jakarta : Gunung Jati. Komputer, Wahana. 2009. Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Salemba Infotek. Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers. Lapono, Nabisi. dkk. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Masidjo, Ign. 2010. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. McCaslin, Nellie. 2006. Creative Drama in The Classroom and Beyond. United States of America: Pearson Education, Inc. Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _______. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pamungkas P., Arini. 2010. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Puisi dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Berbicara Siswa Kelas X-2, Semester 2, Tahun Ajaran 2009/2010 SMA Negeri 6 Yogyakarta
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Menggunakan Metode Permaianan dengan Teknik Bermain Peran. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD. Passaribu, I.L. 1985. Didaktik dan Metodik. Bandung: Tarsito. Tim penyusun. 2005. Kamus Besar bahasa Indonesia edisi 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sadali. 2000. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Terhadap Aktifitas Guru dan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Universitas terbuka. Jurnal ini diakses pada tanggal 12 Juli 2013 dari http://lppm.ut.ac.id/htmpublikasi/21sadali.htm Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana. ____________. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Sapirya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sarwono, Jonathan. 2009. Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Penerbit Andi. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. ____________. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production. Sudjana. 2009. Dasar – Dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sudrajat, Akhmad. 2010. Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003. Diakses pada tanggal 17 Mei 2013 dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikandefinisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/ Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2008. Evaluasi Pembelajaran Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Sulistiyaningrum, Ratna. 2011. Pengaruh Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Role Play Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Terhadap Keterlibatan, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Moyudan. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, USD. Supardi. 2011. Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak. Suparno, Paul. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. ____________. 2008. Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta: Grasindo. Surapranata, Sumarana. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Suyono & Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Taniredja, Tukiran. dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. Uno, B.H & Mohamad, Nurdin. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT.Bumi Aksara. _________. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Uno,
B.H. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara,
Belajar
Winkel. W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Wintala, Felix. 2011. Penerapan Metode Role Playing Sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas XII Sosial. Skripsi. Yogyakarta: PAK, FKIP, USD. Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Zaini, Hisyam. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pusat Insan Madani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Lampiran 2. Perangkat Pembelajaran Sebelum Divalidasi
SILABUS Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Standar Kompetensi KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
2.3 Menghargai
1. Jasa
: SD N Plaosan 1 Mlati : Ilmu Pengetahuan Sosial :V :2 : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR TEKNIK
Pilihan Ganda
Pertemuan 1
jasa dan peranan
tokoh-
tokoh dalam
tokoh
Salam dan Doa
memproklamasi
perjuang
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
kan
an
Penyampaian aturan pembelajaran
kemerdekaan
mempert
Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus
ahankan
’45 dan Guru memakai kostum salah satu tokoh
kemerde
kemerdekaan republik indonesia
kaan
Kegiatan awal (15 Menit)
Guru
Esay
menyampaikan
Menghargai
jasa
tujuan dan
pembelajaran,
peranan
tokoh
yaitu dalam
memproklamasikan kemerdekaan Kegiatan Inti (45 menit) a.
PENILAIAN BENTUK CONTOH INSTRUMEN
eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus
Rubrik Penilaian
ALOKSI WAKTU
SUMBER BELAJAR
8 x 35’
Foto Vidio Lem Papan Target Artikelartikel Siswa kelas V Buku Pelajara n IPS: Susilaning sih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu Pengetahu
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
1945 itu terjadi peristiwa apa?” Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa
Menyebutkan
5
proklamasi kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar
tokoh
penting
para tokoh
dalam
peristiwa
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
Tes
1. Siapa nama tokoh-tokoh di atas(1-6)?
proklamasi kemerdekaan
b.
negara
elaborasi
Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa,
republik
Indonesia
an Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan , Departem en Pendidika n Nasional. Halaman : 177-194
nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam
peristiwa
proklamasi
kemerdekaan
republik
indonesia. Contoh: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan Laksamana Takasi maeda Siswa diberikan lembar kerja kelompok Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh penting, “Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam mempersiapkan
proklamasi
kemerdekaan
negara
Indonesia?” Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber belajar(Buku, Lks) Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian
Menjelaskan peran
Tes
2. Apa saja
Yulianti, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahu an Sosial Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan , Departem en
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
menjelaskan
peran
masing-masing
tokoh
dalam
masing-masing
mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara republik
tokoh
indonesia dan guru membenarkan jawaban yang kurang
peristiwa
tepat
proklamasi
Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting
negara
mendapatkan
Indonesia
peristiwa
penting
menjelang
dalam
kemerdekaan
menjelang proklamasi berserta artikel, setiap kelompok gambar
peran masingmasing tokoh di atas dalam proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia?
republik
Pendidika n Nasional. Halaman: 130-136
proklamasi beserta artikel yang berbeda Siswa
membaca
menjelang
artikel
proklamasi
peristiwa-peristiwa
kemerdekaan
penting
negara
republik
indonesia Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan
Menyebutkan peristiwa
5
Tes
penting
menjelang proklamasi
siswa SD Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role playing yang diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk
kemerdekaan negara
republik
Indonesia
bermain peran (role playing) Membuat
naskah
bermain peran (role playing) sesuai dengan gambar dan
drama
untuk
artikel yang didapatkan, untuk kelompok Ir. Soekarno
bermain
peran
mendapat
(role playing)
Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk
tugas
membuat
naskah
drama
peristiwa
Non Tes
3. Sebutkan apa saja peristiwaperistiwa sebelum proklamasi? 4. Jelaskan mengenai peristiwa Rengasdengkl ok? 5. Tuliskan naskah teks proklamasi!
pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
kekalahan jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik proklamasi
c.
konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan peristiwaperistiwa
sebelum proklamasi
kemerdekaan republik
indonesia Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Pertemuan 2 Kegiatan Inti (80 menit) a.
eksplorasi
Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia?” Siswa menyebutkan peristiwa-peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
b.
elaborasi
Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwaperistiwa
sebelum proklamasi
kemerdekaan republik
Indonesia (pertemuan di dalat, berita kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok, perumusan teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik proklamasi) Siswa diberikan lembar kerja kelompok Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian menjelaskan artikel yang diberikan guru Siswa
menjelaskan
peristiwa-peristiwa
yang
terjadi
menjelang proklamasi kemerdekaan republik indonesia Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan
peranan
tokoh
dalam
memproklamasikan
Menjelaskan peristiwa
5
Tes
penting
menjelang
1. Jelaskan peristiwa petemuan di dalat?
proklamasi kemerdekaan negara
republik
Indonesia
kemerdekaan?” Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mencari sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6 kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk
Memberi 3 contoh cara
menghargai
jasa dan peranan
Tes
2. Bagaimana sikapmu menghargai
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
para tokoh dalam
Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan
jasa dan peranan para tokoh dalam memproklama sikan kemerdekaan negara republik Indonesia!
memproklamasika
sebagai dasar menghargai jasa para tokoh proklamasi
n
kemerdekaan
kemerdekaan, kemudian siswa mengerjakan pekerjaan
negara
kelompok menggunakan media papan target
Indonesia
republik
Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan target Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan
Melaksanakan
sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi
tugas dengan baik
kemerdekaan, dari sikap yang terpenting hingga sikap yang
dan
kurang penting menggunakan papan target
tanggung jawab
Non Tes
penuh
Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6 Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan
kelas,
siswa
yang
lain
memperhatikan
dan
memberikan tanggapan Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah
Mensimulasikan
dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk
naskah drama yang
bermain peran (role playing)
sudah melalui
Non Tes
dibuat bermain
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
c.
peran
konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
(role
playing)
mengenai peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan cara menghargai jasa dan peran para tokoh dalam kemerdekaan negara republik indonesia Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Pertemuan 3 Kegiatan Inti (60 menit) a.
eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November itu merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan
peranan
tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan?” Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh-tokoh penting memproklamasikan kemerdekaan Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas b.
elaborasi
Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan aksesoris yang akan digunakan untuk bermain peren(role playing)
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role
Dapat
playing) sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh
sama
setiap kelompok
kelompok
bekerja
Non Tes
dalam
Mensimulasikan
Non Tes
naskah drama yang sudah melalui
dibuat bermain
peran Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok
playing) Melakukan
lain yang telah bermain peran (role playing) c.
(role
tubuh
konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
gerak (tangan
menggenggam)
mengenai tokoh-tokoh penting proklamasi dan peristiwa-
saat menyebutkan
peristiwa
kata merdeka
sebelum
proklamasi
kemerdekaan
republic
Mengevaluasi
indonesia Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi
Siswa diberikan lembar evaluasi
peran
(role playing) Mengerjakan soal
Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu pekerjaan
Non Tes
bermain
Kegiatan akhir (60 menit)
diberikan
performa kelompok lain saat
Kemerdekaan Republik Indonesia
Siswa
Non Tes
rumah
mengenai
materi
proklamasi Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan
evaluasi
tentang
peristiwa-peristiwa penting
yang
terjadi di sekitar proklamasi
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
dan belajar materi selanjutnya
serta guru memberikan
Tes
motivasi kepada siswa Doa dan salam penutup
Yogyakarta, 25 Maret 2012 Peneliti,
Arifin Ridwan W. NIM : 091134120 Mengetahui, Guru Kelas V,
Kepala Sekolah,
Junedi, S.Pd.SD
Sumarjoko, S.Ag.
NIP : 19620620 198604 1 001
NIP : 19640219 198509 1 002
164 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
SIKLUS I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SATUAN PENDIDIKAN
: SD N Plaosan 1 Mlati
MATA PELAJARAN
: Ilmu Pengetahua Sosial
KELAS/SEMESTER
: V/2
WAKTU
: 8 x 35’ (8 jp)
I. Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia II. Kompetensi Dasar
:
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan III. Indikator
Pertemun 1 Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)
Pertemuan 2 Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Pertemuan 3 Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata merdeka Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role playing) Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi Dapat bekerja sama dalam kelompok
IV. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 Setelah membaca buku siswa/melihat gambar siswa dapat menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar Setelah membaca buku siswa dapat menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar Siswa dapat menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia setelah membaca artikel Setelah membaca buku/artikel siswa dapat membuat sebuah naskah drama untuk bermain peran (role playing) dengan benar
Pertemuan 2 Setelah diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia siswa dapat menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar Setelah menentukan kriteria sikap menghargai jasa dan peranan para tokoh siswa dapat memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Setelah membaca naskah drama siswa dapat mensimulasikan sebuah naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) dengan menggunakan teks Siswa di dalam kelompok dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab
Pertemuan 3 Setelah berlatih bermain peran siswa dapat mensimulasikan sebuah naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) tanpa menggunakan teks Siswa dapat melakukan sebuah gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata merdeka dengan penuh rasa semangat Setelah melihat permainan peran (role playing) yang ditampilkan kelompok lain siswa dapat mengevaluasi performa 4 kelompok lain saat bermain peran (role playing) dengan benar Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan jujur Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok
V. Live Skils
: Siswa dapat memberi contoh bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari VI. Materi Pokok : VII.
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Metode Pembelajaran
: Tanya jawab, tugas, diskusi,
PRICE(Evaluasi - perangkat berfikir papan target), bermain peran(role playing) VIII.
Skenario Pembelajaran
:
Pertemuan 1 (2 jp) Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus ’45 dan Guru memakai kostum salah satu tokoh kemerdekaan republik indonesia
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (45 menit) a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus 1945 itu terjadi peristiwa apa?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar para tokoh
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa, nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik indonesia. Contoh: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan Laksamana Takasi maeda
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh penting, “Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara Indonesia?”
Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber belajar(Buku, Lks)
Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
kemerdekaan negara republik indonesia dan guru membenarkan jawaban yang kurang tepat
Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting menjelang proklamasi berserta artikel, setiap kelompok mendapatkan gambar peristiwa penting menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda
Siswa membaca artikel peristiwa-peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa
menyebutkan
peristiwa-peristiwa
penting
menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan siswa SD
Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role playing yang diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga
Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk bermain peran (role playing)
Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing) sesuai dengan gambar dan artikel yang didapatkan, untuk kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik proklamasi
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokohtokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi
yang sudah diajarkan,
menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan
Media
:
: Gambar tokoh-tokoh penting proklamasi, gambar-
gambar beserta artikel peristiwa penting menjelang proklamasi, video role playing siswa SD
Sumber Belajar : a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177194 c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136 d. Siswa kelas V
X. Penilaian
Prosedur penilaian
: penilaian hasil
Jenis penilaian
: tes
Bentuk penilaian
: 4 soal esay, observasi keaktifan siswa, dan
Instrumen penilaian
:
soal
latihan(esay),
kunci
jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Skor total Mata Pelajaran IPS
: Pedoman Penskoring 4 soal x 20 = 80
Total Skor 80 + 20 = 100
Yogyakarta, 25 Maret 2012 Peneliti,
Arifin Ridwan Windarto NIM : 091134120 Mengetahui, Guru Kelas V,
Kepala Sekolah,
Junedi, S.Pd.SD
Sumarjoko, S.Ag.
NIP : 19620620 198604 1 001
NIP : 19640219 198509 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Pertemuan 2 (3 jp) Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, menyampaikan materi sebelumnya yang sudah diajarkan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu, tokoh-tokoh penting beserta peranya dalam proklamasi kemerdekaan serta peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (80 menit) a. eksplorasi
Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia?”
Siswa
menyebutkan
peristiwa-peristiwa
penting
menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing
Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia (pertemuan di dalat, berita kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok, perumusan teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik proklamasi)
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian menjelaskan artikel yang diberikan guru
Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan republik indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mencari sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6 kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan sebagai dasar menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, kemudian siswa mengerjakan pekerjaan kelompok menggunakan media papan target
Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan target
Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari sikap
yang
terpenting
hingga
sikap
yang
kurang
penting
menggunakan papan target
Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan
Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role playing)
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan cara menghargai jasa dan peran para tokoh dalam kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diberikan pekerjaan rumah untuk menghafalkan naskah drama yang sudah di buat di kelompoknya masing-masing
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi
yang sudah diajarkan,
menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan
Media
:
: Naskah dialok drama, artikel tentang peristiwa-
peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, dan papan target
Sumber Belajar : a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136 d. Siswa kelas V X. Penilaian
Prosedur penilaian
: penilaian hasil dan proses
Jenis penilaian
: tes dan non tes
Bentuk penilaian
: 5 soal esay dan skala sikap
Instrumen penilaian
:
soal
latihan
(esay),
kunci
jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
Skor total Mata Pelajaran IPS
: Pedoman Penskoring 5 soal x 20 = 100
Total Skor 100
Yogyakarta, 25 Maret 2012 Peneliti,
Arifin Ridwan Windarto NIM : 091134120 Mengetahui, Guru Kelas V,
Kepala Sekolah,
Junedi, S.Pd.SD
Sumarjoko, S.Ag.
NIP : 19620620 198604 1 001
NIP : 19640219 198509 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Pertemuan 3 (3 jp) Kegiatan awal (10 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, melihatkan lagi video role playing yang dilakukan siswa SD
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (60 menit) a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November
itu
merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh-tokoh penting memproklamasikan kemerdekaan
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan aksesoris yang akan digunakan untuk bermain peren(role playing)
Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role playing) sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh setiap kelompok
Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok lain yang telah bermain peran (role playing)
c. konfirmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokohtokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republic indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Kegiatan akhir (60 menit)
Siswa diberikan lembar evaluasi
Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan dan belajar materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
IX.
Doa dan salam penutup Alat dan Sumber Bahan Media
:
: Perlengkapan bermain peran/role playing
(Aksesoris, kostum, seting)
Sumber Belajar : a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177194 c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136 d. Siswa kelas V
X.
Penilaian
Prosedur penilaian
: penilaian hasil dan proses
Jenis penilaian
: tes dan non tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
Bentuk penilaian
: 5 soal esay dan rubrik penilaian
Instrumen penilaian
:
soal
latihan(esay),
kunci
jawaban(terlampir), rubrik penilaian unjuk kerja siswa(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
Skor total Mata Pelajaran IPS
: Pedoman Penskoring 5 soal x 20 = 100
Total Skor 100
Yogyakarta, 25 Maret 2012 Peneliti,
Arifin Ridwan Windarto NIM : 091134120 Mengetahui, Guru Kelas V,
Kepala Sekolah,
Junedi, S.Pd.SD
Sumarjoko, S.Ag.
NIP : 19620620 198604 1 001
NIP : 19640219 198509 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Lampiran lembar kerja siswa: Pertemuan 1 LEMBAR KERJA SISWA Siklus 1 Pertemuan 1 (Bahan Diskusi Siswa) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Senin, 25 Maret 2013
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan C. Indikator Hasil Belajar Menyebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing) D. Petunjuk Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar ! E. Kegiatan Belajar a. Bergabunglah dengan kelompokmu ! b. Amatilah gambar-gambar tokoh yang telah disediakan ! c. Tempelah gambar tokoh pada kolom yang telah disediakan ! d. Tulislah nama-nama tokoh pada kolom yang telah disediakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
e. Jelaskan peran masing-masing tokoh pada gambar dalam proses proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia kemudian tuliskan jawabanmu Tempat Menempel Tempat Menempel Tempat Menempel pada kolom yang telah disediakan!! No
Nama Tokoh
Peran Tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
f. Carilah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS) kemudian tuliskan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan! 1. 2. 3. 4. 5. g. Bacalah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS) ! h. Bersama kelompokmu buatlah sebuah dialog dari salah satu peristiwa penting yang kamu temukan dari sumber belajar yang ada(buku,LKS) untuk bermain peran(Role Playing). i. Kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik proklamasi j. Tulislah naskah dramamu pada lembar jawab yang telah disediakan !
B. Buatlah naskah drama untuk bermain peran (role
playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Pertemuan 2 LEMBAR KERJA SISWA Siklus 1 Pertemuan 2 (Bahan Diskusi Siswa) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Sabtu, 30 Maret 2013
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan C. Indikator Hasil Belajar Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Memberi 3 contoh sikap menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab D. Petunjuk Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar ! E. Kegiatan Belajar a. Bergabunglah dengan kelompokmu ! b. Bacalah artikel yang telah disediakan ! c. Jelaskan peristiwa-peristiwa di bawah ini pada kolom yang telah disediakan ! d. Jelaskanlah peristiwa pertemuan di dalat !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Jelaskanlah peristiwa berita kekalahan jepang ! Jelaskanlah peristiwa rengasdengklok ! Jelaskanlah peristiwa perumusan teks proklamasi ! Jelaskanlah peristiwa detik-detik proklamasi ! e. Diskusikanlah dalam kelompok mengenai sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan ! f. Carilah minimal 3 daftar kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan dan tulislah jawabanmu pada kolom di bawah ini ! 1. 2. 3. 4. g. Bacakan hasil diskusi kelompok mengenai sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan ! h. Tentukan 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan bersama-sama dengan teman sekelasmu! i. Tulislah 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan pada kertas yang telah disediakan ! j. Diskusikanlah dalam kelompokmu untuk menentukan susunan sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari cara yang terpenting hingga cara yang kurang penting menggunakan papan target ! k. Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan ! l. Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6 ! m. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan ! n. Berlatihlah bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role playing)!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 5
Pertemuan 2
4
184
PAPAN TARGET
3 2 1
Nama Anggota Kelompok: 1. ……………………………. 2. ……………………………. 3. ……………………………. 4. ……………………………. 5. ……………………………. 6. ……………………………. Kelas : ……
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Pertemuan 3 LEMBAR KERJA SISWA Siklus 1 Pertemuan 3 (Bahan Diskusi Siswa) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Sabtu, 20 April 2013
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan C. Indikator Hasil Belajar Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata merdeka Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role playing) Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi Dapat bekerja sama dalam kelompok D. Petunjuk Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar ! E. Kegiatan Belajar a. Bergabunglah dengan kelompokmu ! b. Siapkanlah perlengkapan yang akan digunakan untuk bermain peran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
c. Simulasikan naskah drama yang sudah dibuat dalam kelompok ke depan kelas sesuai dengan urutan yang telah ditentukan ! d. Nilailah kelompok lain saat bermain peran (role playing)!
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa Nama Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
1. 2. 3. 4. 5.
…. …. …. …. ….
Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing) NO
Aspek
1
Persiapan siswa
2
Kerjasama anggota kelompok
3
Kepercayaan diri saat memainkan peran
10
Skor 20
Persiapan Siswa di dalam Siswa saling kelompok masih membantu sibuk sendiri dengan persiapan kegiatan yang lain kelompok untuk dan tidak membantu bermain peran persiapan kelompok tetapi saat untuk bermain peran membantu persiapan beberapa siswa masih gaduh di dalam kelompok Proses Setiap anggota Sebagian anggota kelompok bekerja kelompok bekerja sendiri-sendiri dalam sama dalam melaksanakan tugas melaksanakan kelompok tugas kelompok Pelaksanaan Siswa tidak tenang Siswa tenang dan dan grogi saat tidak grogi saat memainkan peran memainkan peran dan arah pandangan tetapi pandangan mata hanya melihat mata hanya melihat
30 Siswa saling membantu persiapan kelompok untuk bermain peran dan tenang saat membantu persiapan kelompok untuk bermain peran Semua anggota kelompok bekerjasama dalam melaksanakan tugas kelompok
Siswa tenang dan tidak grogi saat memainkan peran dan pandanganya melihat ke siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
ke lantai atau ke atas 4
Keberanian siswa memainkan peran
Siswa bersedia tampil bermain peran di depan kelas jika ditemani guru
5
Kejelasan ucapan di kelas saat bermain peran
Suara dan ucapan saat bermain peran tidak keras dan tidak terdengar jelas oleh seluruh kelas
6
Penghayatan peran yang diperankan
Siswa tidak menghayati peran tokoh yang diperankan, hanya seperti saat berbicara dan berperilaku seperti biasa
7
Kesesuaian latar waktu dan tempat dengan peristiwa
Waktu dan tempat yang digunakan untuk bermain peran kurang tepat dengan waktu dan tempat kejadian tersebut terjadi
8
Keruntutan alur peristiwa yang diperankan
Alur peristiwa yang digunakan terbolak balik dan terjaadinya peristiwa tidak runtut
Jumlah Nilai akhir
=
Kriteria: Sangat baik
= 90-100
Baik
= 70-80
Kurang
= 50-60
x 100
ke lantai atau ke atas Siswa bersedia tampil di depan kelas untuk memainkan peran jika ditunjuk guru terlebih dahulu Suara dan ucapan saat bermain peran sudah cukup keras dan terdengar jelas tetapi hanya di sebagian kelas saja Siswa menghayati peran tokoh yang diperankan tetapi kurang menyeluruh hanya cara berbicara dengan gaya atau cara berperilakunya saja Ada sedikit kesalahan waktu atau tempat yang digunakan untuk bermain peran
yang lain
Alur peristiwa yang digunakan sudah tepat tetapi terjadinya peristiwa belum runtut
Alur peristiwa yang digunakan tepat dan terjadinya peristiwa runtut, tidak terbolak balik
Siswa bersedia tampil di depan kelas untuk memainkan peran tanpa ditunjuk guru terlebih dahulu Suara dan ucapan saat bermain peran sudah keras dan terdengar jelas oleh seluruh kelas Siswa menghayati peran tokoh yang diperankan secara menyeluruh baik itu cara berbicara ataupun perilaku yang digunakan Waktu dan tempat yang digunakan untuk bermain peran sesuai dengan waktu dan tempat kejadian tersebut terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/II
Waktu
: 60 Menit
Tanggal
: 23 Maret 2012
Nama
:
No. Absen
:
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar ! 1. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia adalah…. a. Cut nyak dien
c. K.H. Ahmad dahlan
b. Drs. Mohammad Hatta
d. Soeharto Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….
2.
a. Ir. Soekarno b. Drs. Mohammad Hatta c. Ahmad Soebardjo d. Sutan Sjahrir 3. Tokoh yang berperan membacakan teks proklamasi adalah…. a. Soeharto
c. Ir. Soekarno
b. Ibu Fatmawati
d. Drs. Mohammad Hatta
4. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu adalah.... a. Chaerul Saleh
c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrir
d. Ibu Fatmawati
5. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, kecuali…. a. Soeharto
c. Ir. Soekarno
b. Ibu Fatmawati
d. Mr. Muh. Yamin
6. Perumusan naskah proklamasi bertempat di…. a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56 b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 c. Gedung Volksraad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
d. Lapangan Ikada Jakarta 7. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah…. a. Sutan Syahrir
c. Latief Hendraningrat
b. Syudanco Singgih
d. Sayuti Melik
8.
Peristiwa yang terjadi pada gambar di samping adalah…. a. Proklamasi kemerdekaan b. Bandung lautan api c. Perumusan teks proklamasi d. Pengibaran bendera merah putih
9. Salah satu peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia adalah…. a. Peristiwa Rengasdengklok
c. Pertempuran Ambarawa
b. Perang Diponegoro
d. Bandung Lautan Api
10. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah…. a. Nagasaki
c. Hiroshima
b. Tokyo
d. Fujiyama
11. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal.... a. 6 Agustus 1945
c. 17 Agustus 1945
b. 9 Agustus 1945
d. 14 Agustus 1945
12. Tokoh yang menjahit Sang Saka Merah Putih untuk dikibarkan pertama kali dalam proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah.... a. Sayuti Melik
c. Ibu Inggit
b. Ibu Fatmawati
d. Cudanco Latif
13. Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama kali adalah… a. Mr. Muh. Yamin
c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Syahrir
d. Soeharto
14. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah…. a. Tangerang
c. Surabaya
b. Rengasdengklok
d. Sragen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
15. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah.... a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56 b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 c. Gedung Volksraad d. Lapangan Ikada Jakarta 16. Di bawah ini peristiwa-peristiwa penting yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, kecuali…. a. Pertempuran di Dalat
c. Peristiwa Rengasdengklok
b. Detik-detik proklamasi kemerdekaan
d. Pertempuran Ambarawa
17. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan republik Indonesia adalah dengan cara…. a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik indonesia b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik indonesia c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar 18. Salah satu bunyi teks proklamasi kemerdekaan republik Indonesia adalah…. a. Kami bangsawan Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia b. Kami pemuda Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia c. Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia d. Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia 19. Kota di Jepang yang dibom oleh Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1945 adalah.... a. Nagasaki
c. Hirosima
b. Tokyo
d. Fujiyama
20. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah …. a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik 21. Dua tokoh penting yang membacakan naskah proklamasi kemerdekaan republik Indonesia adalah…. a. Ir. Soekarno, dan Ahmad Subardjo
c. Ir. Soekarno.dan Mr. Moh. Yamin
b. Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta
d. Ir. Soekarno, dan Sayuti Melik
22. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan adalah…. a. Bermain sepanjang hari
c. Menonton televisi
b. Bermalas-malasan
d. Belajar dengan tekun
23. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali…. a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan mendoakan mereka b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik indonesia c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan 24. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia, kecuali…. a. Siaran Radio
c. Mulut ke mulut
b. Poster
d. Surat Kabar
25. Negara yang termasuk pasukan sekutu adalah…. a. Amerika, Inggris, Italia, dan Perancis b. Jerman, Inggris, Belanda, dan Perancis c. Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis d. Amerika, Jepang, Belanda, dan Perancis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
26.
Provinsi Jawa barat
Pada peta di atas tempat mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta ditunjukkan oleh huruf… a. A
c. C
b. B
d. D
27. Di bawah ini merupakan anggota golongan tua dalam persiapan proklamasi kemerdekaan, kecuali…. a. Mohammad Hatta
c. Ahmad Subarjo
b. Dr. Buntaran
d. Laksamana Maeda
28. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah…. a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat
c. S. Suhud dan Chairul Saleh
b. Wikana dan Darwis
d. Latief Hendraningrat dan Chairul
Saleh 29. Bapak proklamator Indonesia adalah…. a. Sutan Sjahrir
c. Ahmad Soebardjo
b. Laksamana Maeda
d. Ir. Soekarno
30. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul.... a. 10.00 WIB
c. 10.00 WIT
b. 10.30 WIT
d. 10.30 WIB
B. Jawablah pernyataan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia! Jawab : ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
………………………………………………………………………………… ……………………………………… 2. Jelaskan peran Laksamana Maeda dalam proses perumusan naskah proklamasi! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………… 3. Sebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………… 4. Mengapa para pemuda menculik Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta serta membawa mereka ke Rengasdengklok! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ……………………………………… 5. Bagaimana caramu menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia! Jawab : ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………
☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
KUNCI JAWABAN 1. B 2. B 3. C 4. B 5. A 6. B 7. D 8. D 9. A 10. C 11. D 12. B 13. B 14. B 15. A 16. D 17. C 18. C 19. A 20. A 21. B 22. D 23. B 24. B 25. C 26. A 27. D 28. A 29. D 30. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Lampiran 3. Perangkat Pembelajaran Sesudah Divalidasi
SILABUS Nama Sekolah
: SD N Plaosan 1 Mlati
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas
:V
Semester
:2
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia
KOMPETENSI DASAR
2.3
MATERI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TEKNIK
POKOK
1. Mengh
Pilihan
Kegiatan awal (15 Menit)
Ganda
argai
jasa dan
jasa
Salam dan Doa
peranan tokoh
tokoh-
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
dalam
tokoh
Penyampaian aturan pembelajaran
memproklamas
perjuan
Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17
essay
Agustus ’45 dan Guru memakai kostum salah satu
kemerdekaan
mempe
tokoh kemerdekaan republik indonesia
BELAJAR
8 x 35’
Foto Vidio
dan
peranan
Papan
Rubrik Penilaian
Artikelartikel Siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu jasa
SUMBER
WAKTU
Target
gan
Menghargai
CONTOH INSTRUMEN
ALOKSI
Lem
ikan
an
BENTUK
Pertemuan 1
Menghargai
rtahank
PENILAIAN
INDIKATOR
tokoh
dalam
kelas V Buku
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
kemerd ekaan
memproklamasikan kemerdekaan
Pelajara n IPS:
Kegiatan Inti (45 menit) a. eksplorasi
Susilanin
Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17
gsih, Endang
Agustus 1945 itu terjadi peristiwa apa?” Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh
& Menyebutkan
yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam
tokoh
5 Tes
penting
1. Siapa
Limbong,
nama tokoh-
Linda S.
peristiwa proklamasi kemerdekaan setelah melihat
dalam peristiwa
tokoh di
.2008.
gambar-gambar para tokoh
proklamasi
atas(1-6)?
Ilmu
b. elaborasi
kemerdekaan
Pengetah
Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5
negara
uan
siswa, nama kelompok menggunakan nama tokohtokoh
penting
kemerdekaan
dalam
republik
peristiwa indonesia.
proklamasi Contoh:
Ir.
Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan Laksamana Takasi maeda
republik
Indonesia
Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta:
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Pusat
Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-
Perbukua
tokoh penting, “Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan
n, Departem
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
negara Indonesia?”
en
Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian
Menjelaskan
menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam
peran
mempersiapkan
masing
proklamasi
kemerdekaan
negara
Pendidik an
masingtokoh Tes
2. Apa saja
Nasional.
republik indonesia dan guru membenarkan jawaban
dalam peristiwa
peran
Halaman
yang kurang tepat
proklamasi
masing-
: 177-194
kemerdekaan
masing tokoh
Yuliantu,
negara
di atas dalam
Reny &
proklamasi
Munajat,
kemerdekaan
Ade.
negara
2008.
republik
Ilmu
Indonesia?
Pengetah
3. Sebutkan
uan
proklamasi
apa saja
Sosial
kemerdekaan
peristiwa-
Untuk
bermain peran (role playing) sesuai dengan gambar
negara
peristiwa
SD dan
dan artikel yang didapatkan, untuk kelompok Ir.
Indonesia
menjelang
MI Kelas
proklamasi?
V.
Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting menjelang
proklamasi
berserta
artikel,
setiap
kelompok mendapatkan gambar peristiwa penting
republik
Indonesia
menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda Siswa
menyebutkan
peristiwa-peristiwa
penting
menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik
5
peristiwa penting
indonesia Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan siswa SD Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk
Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa
Menyebutkan
pertemuan
di
dalat,
kelompok
Drs.
Mohammad Hatta mendapat tugas membuat naskah
Tes
menjelang
republik
Membuat naskah drama
untuk
bermain
peran Non Tes
Jakarta: 4. Jelaskan
Pusat
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok
(role playing)
mengenai
Perbukua
Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah
peristiwa
n,
drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu
Rengasdengk
Departem
Fatmawati mendapat tugas membuat naskah drama
lok?
en
peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok
5. Tuliskan
Pendidik
Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah
naskah teks
an
drama peristiwa detik-detik proklamasi
proklamasi!
Nasional.
c. konfirmasi
Halaman:
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
130-136
mengenai
tokoh-tokoh
penting
proklamasi
dan
peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Pertemuan 2 Kegiatan Inti (80 menit) a. eksplorasi Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sebelum
proklamasi
kemerdekaan
republik
indonesia?”
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
Siswa
menyebutkan
peristiwa-peristiwa
penting
menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia b. elaborasi Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia (pertemuan di dalat, berita kekalahan
jepang,
peristiwa
rengasdengklok,
perumusan teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik proklamasi) Siswa diberikan lembar kerja kelompok Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang
proklamasi
kemerdekaan
republik
indonesia
Menjelaskan
5
peristiwa penting Tes
1. Jelaskan
Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk
menjelang
mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap
proklamasi
peristiwa
jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
petemuan di
kemerdekaan?”
negara
dalat?
Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi
republik
Indonesia
untuk mencari sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan sebagai dasar menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, kemudian siswa mengerjakan pekerjaan kelompok menggunakan media papan target Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan target Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari sikap yang terpenting hingga sikap yang kurang penting menggunakan
Tes
Memberi
3
contoh
cara
2.
menghargai jasa
Bagaimana
dan peranan para tokoh
sikapmu
dalam
menghargai
memproklamasik
jasa dan
an kemerdekaan negara
peranan para
republik
tokoh dalam
Indonesia
memproklam
papan target Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan
asikan Melaksanakan tugas
Non Tes
kemerdekaan negara
dengan
republik
baik dan penuh
Indonesia!
tanggung jawab
untuk bermain peran (role playing) Mensimulasikan naskah
drama
yang
sudah
dibuat
Non Tes
melalui
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
c. konfirmasi
bermain
peran
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
(role playing)
mengenai peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan cara menghargai jasa dan peran para tokoh dalam kemerdekaan negara republik indonesia Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Dapat sama
bekerja Non Tes dalam
kelompok
Pertemuan 3 Kegiatan Inti (60 menit) a. eksplorasi Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November
itu merupakan hari apa?”, “Apa yang
kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan?” Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh-tokoh penting memproklamasikan kemerdekaan b. elaborasi Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum,
Mensimulasikan
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
dan aksesoris yang akan digunakan untuk bermain
naskah
drama Non Tes
peran(role playing)
yang
sudah
Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran
dibuat
melalui
(role playing) sesuai dengan naskah drama yang telah
bermain
dibuat oleh setiap kelompok
(role playing)
Kelompok
lain
memberikan
penilaian
kepada
kelompok lain yang telah bermain peran (role playing)
peran
Melakukan gerak (tangan Non Tes
tubuh
c. konfirmasi
menggenggam)
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
saat
dan
menyebutkan
peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan
kata merdeka
mengenai
tokoh-tokoh
penting
proklamasi
republik indonesia Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Mengevaluasi
kelompok saat
Kegiatan akhir (60 menit) Siswa diberikan lembar evaluasi Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
Non Tes
performa lain
bermain
peran
(role
playing) Mengerjakan soal
evaluasi Tes
tentang peristiwa-
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
yang telah dilakukan Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah
peristiwa penting yang terjadi di
diajarkan dan belajar materi selanjutnya serta guru
sekitar
memberikan motivasi kepada siswa
proklamasi
Doa dan salam penutup
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
SIKLUS I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SATUAN PENDIDIKAN
: SD N Plaosan 1 Mlati
MATA PELAJARAN
: Ilmu Pengetahua Sosial
KELAS/SEMESTER
: V/2
WAKTU
: 8 x 35’ (8 jp)
I. Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia II. Kompetensi Dasar
:
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan III. Indikator
Pertemun 1 1. Menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 2. Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 3. Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 4. Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing)
Pertemuan 2 1. Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia 2. Memberi 3 contoh cara menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia 3. Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
4. Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab
Pertemuan 3 1. Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) 2. Melakukan
gerak
tubuh
(tangan
menggenggam)
saat
menyebutkan kata merdeka 3. Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role playing) 4. Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi 5. Dapat bekerja sama dalam kelompok IV. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 1. Setelah membaca buku siswa/melihat gambar siswa dapat menyebutkan 5 tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar 2. Setelah membaca buku siswa dapat menjelaskan peran masingmasing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar 3. Siswa dapat menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia setelah membaca artikel 4. Setelah membaca buku/artikel siswa dapat membuat sebuah naskah drama untuk bermain peran (role playing) dengan benar
Pertemuan 2 1. Setelah diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia siswa dapat menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar 2. Setelah menentukan kriteria sikap menghargai jasa dan peranan para tokoh siswa dapat memberi 3 contoh cara menghargai jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
dan
peranan
para
tokoh
dalam
memproklamasikan
kemerdekaan negara republik indonesia dengan benar 3. Setelah membaca naskah drama siswa dapat mensimulasikan sebuah naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) dengan menggunakan teks 4. Siswa di dalam kelompok dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab dengan penuh tanggung jawab
Pertemuan 3 1. Setelah berlatih bermain peran siswa dapat mensimulasikan sebuah naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) tanpa menggunakan teks 2. Siswa
dapat
melakukan
sebuah
gerak
tubuh
(tangan
menggenggam) saat menyebutkan kata merdeka dengan penuh rasa semangat 3. Setelah melihat permainan peran
(role playing)
yang
ditampilkan kelompok lain siswa dapat mengevaluasi performa 4 kelompok lain saat bermain peran (role playing) dengan benar 4. Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwaperistiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi dengan jujur 5. Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok V. Live Skils
: Siswa dapat memberi contoh bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari VI. Materi Pokok : VII.
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Metode Pembelajaran
:
Tanya
jawab,
tugas,
diskusi,
PRICE(Evaluasi - perangkat berfikir papan target), bermain peran(role playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
VIII.
Skenario Pembelajaran
:
Pertemuan 1 (2 jp) Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, menyanyikan sebuah lagu berjudul 17 Agustus ’45 dan Guru memakai kostum salah satu tokoh kemerdekaan republik indonesia
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (45 menit) a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu pada tanggal 17 Agustus 1945 itu terjadi peristiwa apa?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Guru memberikan contoh gambar-gambar para tokoh yang berperan dalam proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan setelah melihat gambar-gambar para tokoh
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dibagi dalam 5 kelompok beranggotakan 5 siswa, nama kelompok menggunakan nama tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik indonesia. Contoh: Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Ibu Fatmawati, dan Laksamana Takasi maeda
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Guru bertanya dengan menunjukan gambar tokoh-tokoh penting, “Apa saja peran masing-masing tokoh ini dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara Indonesia?”
Siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban pertanyaan yang diberikan guru dengan mencari jawaban dari sumber belajar(Buku, LKS)
Siswa menyebutkan nama-nama tokoh dan kemudian menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia dan guru membenarkan jawaban yang kurang tepat
Setiap kelompok diberikan gambar peristiwa penting menjelang proklamasi berserta artikel, setiap kelompok mendapatkan gambar peristiwa penting menjelang proklamasi beserta artikel yang berbeda
Siswa membaca artikel peristiwa-peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa
menyebutkan
peristiwa-peristiwa
penting
menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa diperlihatkan video role playing yang dilakukan siswa SD
Siswa diminta bermain peran sepeti contoh video role playing yang diperlihatkan guru dipertemuan ke tiga
Siswa di dalam kelompoknya menentukan pemain untuk bermain peran (role playing)
Siswa dalam kelompok membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing) sesuai dengan gambar dan artikel yang didapatkan, untuk kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik proklamasi c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokohtokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi
yang sudah diajarkan,
menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan
Media
:
: Gambar tokoh-tokoh penting proklamasi, gambar-
gambar beserta artikel peristiwa penting menjelang proklamasi, video role playing siswa SD
Sumber Belajar : a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177194 c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136 d. Siswa kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210 210
X. Penilaian
Prosedur penilaian : penilaian hasil
Jenis penilaian
: tes
Bentuk penilaian
: 4 soal essay dan observasi keaktifan siswa
Instrumen penilaian
: soal latihan (essay), kunci jawaban(terlampir),
dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
Skor total
:
Mata Pelajaran
Pedoman Penskoring
Total Skor
IPS
4 soal x 20 = 80
80 + 20 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
Pertemuan 2 (3 jp) Kegiatan awal (15 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, menyampaikan materi sebelumnya yang sudah diajarkan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu, tokoh-tokoh penting beserta peranya dalam proklamasi kemerdekaan serta peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (80 menit) a. eksplorasi
Guru bertanya, “Peristiwa-peristiwa apa yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia?”
Siswa
menyebutkan
peristiwa-peristiwa
penting
menjelang
proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa duduk bersama kelomoknya masing-masing
Siswa dalam kelompok diberikan artikel tentang peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia (pertemuan di dalat, berita kekalahan jepang, peristiwa rengasdengklok, perumusan teks proklamasi, dan peristiwa detik-detik proklamasi)
Siswa diberikan lembar kerja kelompok
Siswa diberikan tugas untuk membaca dan kemudian menjelaskan artikel yang diberikan guru
Siswa menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang proklamasi kemerdekaan republik indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
Siswa membacakan hasil pekerjaan kelompok, siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
Guru bertanya, “Sikap apa yang kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa di dalam masing-masing kelompok berdiskusi untuk mencari sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Siswa menyebutkan sikap-sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Siswa bersama-sama di dalam kelas menentukan daftar 6 kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan
Setelah menentukan 6 kriteria sikap yang digunakan sebagai dasar menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, kemudian siswa mengerjakan pekerjaan kelompok menggunakan media papan target
Guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan papan target
Siswa di dalam kelompok berdiskusi menentukan susunan sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari sikap
yang
terpenting
hingga
sikap
yang
kurang
penting
menggunakan papan target
Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan
Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Siswa berlatih bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role playing)
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai peristiwa-peristiwa menjelang proklamasi dan cara menghargai jasa dan peran para tokoh dalam kemerdekaan negara republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Kegiatan akhir (10 menit)
Siswa diberikan pekerjaan rumah untuk menghafalkan naskah drama yang sudah di buat di kelompoknya masing-masing
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi
yang sudah diajarkan,
menghafalkan naskah drama yang sudah di buat, dan belajar materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan
Media
:
: Naskah dialok drama, artikel tentang peristiwa-
peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, dan papan target
Sumber Belajar : a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214 214
c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136 d. Siswa kelas V XI. Penilaian
Prosedur penilaian
: penilaian hasil dan proses
Jenis penilaian
: tes dan non tes
Bentuk penilaian
: 5 soal essay, skala sikap, dan observasi
keaktifan siswa
Instrumen penilaian
:
soal
latihan(essay),
kunci
jawaban(terlampir), dan lembar observasi keaktifan siswa (terlampir)
Skor total Mata Pelajaran IPS
: Pedoman Penskoring 5 soal x 20 = 100
Total Skor 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
Pertemuan 3 (3 jp) Kegiatan awal (10 Menit)
Salam dan Doa
Mengecek kehadiran peserta didik/presensi
Penyampaian aturan pembelajaran
Apresepsi, melihatkan lagi video role playing yang dilakukan siswa SD
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kegiatan Inti (60 menit) a. eksplorasi
Guru bertanya, “Siapa yang tahu tanggal 10 November
itu
merupakan hari apa?”, “Apa yang kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan sebagai penghargaan terhadap jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan?”
Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
Siswa menyebutkan sikap menghargai jasa dan peranan tokoh-tokoh penting memproklamasikan kemerdekaan
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
b. elaborasi
Siswa dan guru menyiapkan seting tempat, kostum, dan aksesoris yang akan digunakan untuk bermain peren(role playing)
Setiap kelompok melakukan kegiatan bermain peran (role playing) sesuai dengan naskah drama yang telah dibuat oleh setiap kelompok
Kelompok lain memberikan penilaian kepada kelompok lain yang telah bermain peran (role playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
c. konfirmasi
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas mengenai tokohtokoh penting proklamasi dan peristiwa-peristiwa sebelum proklamasi kemerdekaan republik indonesia
Siswa menyimpulkan materi ajar tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Kegiatan akhir (60 menit)
Siswa diberikan lembar evaluasi
Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu
Siswa diberikan pekerjaan rumah mengenai materi proklamasi
Siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
Siswa diminta untuk belajar materi yang sudah diajarkan dan belajar materi selanjutnya serta guru memberikan motivasi kepada siswa
Doa dan salam penutup
IX. Alat dan Sumber Bahan
Media
:
: Perlengkapan bermain peran/role playing
(Aksesoris, kostum, seting)
Sumber Belajar : a. KTSP 2006/Kurikulum Sekolah b. Susilaningsih, Endang & Limbong, Linda S. .2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 177194 c. Yuliati, Reny & Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman : 130-136 d. Siswa kelas V
X. Penilaian
Prosedur penilaian
: penilaian hasil dan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217 217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
Ringkasan Materi A. Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan Jepang. Saat itu Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan Sekutu. Pasukan Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Kesempatan itu digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasi kan kemerdekaan. Ada beberapa peristiwa sejarah menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang patut kita ketahui. 1. Pertemuan di Dalat Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta memenuhi undangan Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan). Jenderal Terauchi adalah Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara. Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi mengatakan pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang. Bom atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibatnya, Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. 2. Menanggapi berita kekalahan Jepang Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio disegel oleh pemerintah Jepang. Namun demikian, ada juga tokoh-tokoh penting pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan Jepang tersebut. Di antaranya adalah Sutan Syahrir. Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan Syahrir sudah menunggu kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat. Syahrir mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut Syahrir, Negara Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan dicap oleh Sekutu sebagai negara buatan Jepang. Syahrir mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai pemimpin rakyat, atas nama rakyat lewat siaran radio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
Hatta setuju kemerdekaan Indonesia diselenggarakan secepatnya. Namun, beliau tidak yakin proklamasi dapat dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai pemimpin rakyat dan atas nama rakyat. Menurut Hatta, kalau Bung Karno bertindak seperti itu, berarti merampas hak PPKI. Hatta tidak yakin Bung Karno mau bertindak seperti usul Syahrir. Setelah terjadi perdebatan, akhirnya Hatta dan Syahrir pergi ke rumah Bung Karno. Syahrir menyatakan maksudnya. Bung Karno menjawab bahwa beliau tidak berhak bertindak sendiri. Memproklamasikan kemerdekaan adalah hak dan tugas PPKI. Pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui Bung Hatta dan mendesak agar beliau jangan menyetujui proklamasi di hadapan PPKI, karena menurut mereka hal itu berbau Jepang. Malamnya, sekitar pukul 20.00, golongan muda revolusioner mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur. Rapat ini antara lain dihadiri oleh Chairul Saleh, Wikana, Margono, Armansyah,
dan Kusnandar. Dalam rapat itu
golongan muda menegaskan pendirian mereka. Mereka berpendirian bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri. Kemerdekaan tidak dapat digantungkan kepada orang lain dan negara lain. Rapat juga memutuskan tuntutan agar Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan oleh Ir. Sukarno pada keesokan harinya (16 Agustus 1945). Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda mengancam akan terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak dilaksanakan. Hal itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah mendengar ancaman itu. Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan tua, seperti Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran, Dr. Sanusi, dan
Iwa Kusumasumantri. Golongan tua tetap menekankan
perlunya melakukan proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI untuk menghindari pertumpahan darah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda mengancam akan terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak dilaksanakan. Hal itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah mendengar ancaman itu. Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan tua, seperti Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran, Dr. Sanusi, dan Iwa Kusumasumantri. Golongan tua tetap menekankan perlunya melakukan proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI untuk menghindari pertumpahan darah. 3. Peristiwa Rengasdengklok Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan rapat lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan rapat di Asrama Baperpi, Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang mengikuti rapat di Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Kunto, dr. Muwardi, dan Sodancho Singgih. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan Hatta ke luar kota. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan di sebelah timur Jakarta. Tujuan “penculikan” itu adalah menjauhkan kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Untuk menghindari kecurigaan dan tindakan yang dapat diambil oleh tentara Jepang, rencana itu diserahkan kepada Sodancho Singgih. Rencana itu berhasil dengan baik berkat dukungan Cudanco Latief Hendraningrat, berupa perlengkapan tentara Peta. Pagi-pagi buta sekitar pukul 04.00, tanggal 16 Agustus 1945, SukarnoHatta dibawa ke Rengasdengklok. Sehari penuh kedua pemimpin “ditahan” di Rengasdengklok. Selain untuk menjauhkan Sukarno-Hatta dari pengaruh Jepang,
para
pemuda
bermaksud
memaksa
mereka
agar
segera
memproklamasi kemerdekaan lepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan Jepang. Ternyata kedua tokoh ini cukup berwibawa. Para pemuda pun segan untuk mendesak mereka. Namun, Sodancho Singgih memberikan keterangan bahwa dalam pembicaraan berdua dengan Bung Karno, Bung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
Karno menyatakan bersedia melaksanakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta. Berdasarkan hal itu, siang itu juga Singgih kembali ke Jakarta. Ia menyampaikan rencana Proklamasi kepada para pemimpin pemuda di Jakarta. Sementara itu, di Jakarta, golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. Golongan tua diwakili Mr. Ahmad Subarjo dan golongan muda yang diwakili Wikana.
Laksamana
Maeda, bersedia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Maeda adalah seorang Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang. Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak Pemuda mengantar Ahmad Subarjo ke Rengasdengklok pada hari itu juga. Mereka akan menjemput Sukarno-Hatta. Semula para pemuda tidak mau melepas Sukarno-Hatta. Ahmad Subarjo memberi jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus keesokan harinya, selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal tersebut tidak terjadi, Ahmad Subarjo rela mempertaruhkan nyawanya. Dengan jaminan itu, komandan kompi Peta setempat, Cudanco Subeno, bersedia melepaskan Sukarno-Hatta kembali ke Jakarta. 4. Perumusan Teks Proklamasi Sesampai di Jakarta Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui Mayjen
Nishimura
untuk
berunding.
Nishimura
tidak
mengizinkan
proklamasi kemerdekaan. Kemudian, mereka menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Di tempat inilah naskah proklamasi dirumuskan. Para pemuka Indonesia yang hadir berkumpul dalam dua ruangan, ruang makan dan serambi depan. Perumusan teks proklamasi dilakukan di dalam ruang makan oleh Sukarno, Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Sukarno menulis rumusan proklamasi tersebut. Setelah selesai, teks proklamasi tersebut dibacakan di hadapan tokohtokoh penting peserta rapat. Setelah terjadi kesepakatan bersama, teks proklamasi selanjutnya diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Teks proklamasi yang sudah diketik ditandatangani oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah itulah yang dikenal sebagai naskah Proklamasi yang autentik . Timbul persoalan tentang cara mengumumkan proklamasi. Sukarni mengatakan bahwa rakyat di sekitar Jakarta telah diberi tahu untuk datang berbondong-bondong ke lapangan Ikada pada tanggal 17 Agustus. Di sana mereka akan mendengarkan proklamasi kemerdekaan. Bung Karno menolak cara tersebut. Akhirnya, disepakati proklamasi kemerdekaan dilakukan di kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, pukul 10.00. Setelah itu, para tokoh bangsa yang hadir, keluar dari rumah Laksamana Maeda dan pulang ke rumah masing-masing. Sebelum semua pulang, Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor berita, terutama B.M Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia. Sementara itu, para pemuda tidak langsung pulang ke rumah masingmasing. Mereka dibagi dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok pemuda mengirim kurir untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa saat proklamasi telah tiba. 5. Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi banyak orang berkumpul di kediaman Sukarno. Mereka adalah rakyat dan para pemuda. Sekitar pukul 10.00, Ir. Sukarno didampingi Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Berikut ini perkataan Sukarno pada pembacaan proklamasi kemerdekaan: “Saudara-saudara sekalian, saya telah meminta Saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita, bangsa Indonesia telah berjuang, untuk kemerdekaan
tanah
air
kita.
Bahkan,
telah
beratus-ratus
tahun.
Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya, ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita. Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam zaman Jepang ini tampaknya saja kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kekuatannya. Maka kami, tadi malam telah mengadakanmusyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami: Proklamasi Kami
bangsa
Indonesia
dengan
ini menyatakan
kemerdekaan
Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekusaan d.l.l., diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya. Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ’05 Atas nama Bangsa Indonesia Sukarno/Hatta Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya’ Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.”
Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, upacara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya. Bendera Merah Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno. Pada saat Sang Saka Merah Putih dikibarkan, tanpa ada yang memberi aba-aba, para hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah pengibaran Bendera Merah Putih, Wali kota Suwiryo dan dr. Mawardi memberikan sambutan. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
mereka yang hadir saling bertukar pikiran sebentar lalu pulang ke rumah masing-masing. Peristiwa yang sangat penting bagi Bangsa Indonesia ini berlangsung sekitar satu jam. Meski sangat sederhana, namun upacara itu dilakukan penuh kehikmatan. Peristiwa itu membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Bangsa baru telah lahir.
B. Tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia 1. Ir. Soekarno (1901-1970) Sukarno adalah tokoh sangat penting dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sebagai pemimpin Indonesia yang menonjol waktu itu, Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI. PPKI adalah badan yang diberi wewenang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Sepak terjang Bung Karno pada saat-saat menjelang kemerdekaan tidak bisa dilepaskan dari kedudukan beliau sebagai ketua PPKI. Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua yang menghendaki pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Hal ini didasari pertimbangan untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah. Karena pendapat ini, beliau harus berhadapan
dengan
para
pemuda.
Puncaknya
adalah
peristiwa
Rengasdengklok. Bersama Bung Hatta Beliau diculik para pemuda dan diamankan di Rengasdengklok. Sebagai Ketua PPKI, beliau menemui penguasa Jepang di Indonesia, yaitu Mayjen Nishimura. Mereka membicarakan kemerdekaan Indonesia. Beliau dan para pemimpin yang lain tetapmelanjutkan tekad memproklamasikan kemerdekaan meskipun tanpa persetujuan penguasa Jepang. Bung Karno bersama dengan Bung Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan naskah Prklamasi. Bahkan rumusan awal naskah proklamasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
adalah tulisan tangan Bung Karno. Setelah naskah diketik oleh Sayuti Melik, Bung Karno dan Hatta menandatanganinya atas nama Bangsa Indonesia. Peran Bung Karno yang sangat menonjol adalah bersama Bung Hatta bertindak sebagai Proklamator. Bung Karnolah yang akhirnya dengan penuh keberanian dan kekhidmatan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. 2. Drs. Mohammad Hatta Peran Drs. Mohammad Hatta dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan sangat penting. Waktu itu, Bung Hatta dianggap sebagai pemimpin utama Bangsa Indonesia selain Bung Karno. Beberapa kali beliau menjadi perantara antara golongan muda dan golongan tua, terutama dengan Bung Karno. Karena peran beliau, pendapat golongan tua dan golongan muda bisa dipertemukan. Beliau berdialog dengan golongan muda tentang cara memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Bung Hatta adalah salah seorang perumus naskah Proklamasi. Bersama Bung Karno, Bung Hatta bertindak sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani naskah Proklamasi, beliau mendampingi Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta juga sangat berjasa atas perubahan beberapa kata dalam Piagam Jakarta. Sebagai pemimpin bangsa beliau menerima aspirasi seluruh rakyat Indonesia. Beliau memikirkan keutuhan seluruh bangsa Indonesia. 3. Ahmad Subarjo Ahmad Subarjo adalah Penasihat PPKI. Beliau menjadi penengah golongan muda dan kedua pemimpin nasional, Sukarno-Hatta. Beliau mewakili golongan tua berunding dengan para pemuda ketika Sukarno-Hatta diculik dan diamankan ke Rengasdengklok. Setelah dicapai kesepakatan, beliau menjemput Sukarno Hatta ke Rengasdengklok. Beliau meyakinkan para pemuda bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945 akan diumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peran penting lain Subarjo adalah turut merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan. Bersama Bung Karno dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Bung Hatta, Beliau merumuskan naskah Proklamasi di rumah Laksamana Maeda. 4. Ibu Fatmawati Sebagai istri pemimpin Bangsa Indonesia, Fatmawati turut mendampingi Bung Karno. Ibu Fatmawati dikenal sebagai tokoh wanita yang dekat dengan rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan. Jasa Ibu Fatmawati sangat menonjol dalam peristiwa Proklamasi. Beliau menjahit Bendera Pusaka, Merah Putih. Beliau menjahit Bendera Pusaka ini pada bulan Oktober 1944. Bendera ini dikibarkan setelah Bung Karno membaca Proklamasi. 5. Sutan Syahrir Sutan Syahrir adalah tokoh politik, pejuang kemerdekaan, dan perdana menteri pertama RI. Syahrir dilahirkan di Bukit Tinggi. Pada zaman Jepang, Syahrir memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Jepang. Beliau salah satu tokoh yang berani mengambil risiko mencari berita mendengarkan berita radio. Syahrir adalah salah satu tokoh yang paling awal mengetahui berita Jepang menyerah kepada Sekutu. Setelah beliau mengetahui
berita
tersebut
beliau
mendesak
Sukarno-Hatta
untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di luar rapat PPKI. 6. Laksamana Maeda Laksamana Maeda adalah seorang perwira penghubung Jepang. Beliau mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. Dukungannya telah tumbuh sejak beliau menjabat atase militer di Belanda. Di Belanda, beliau menjalin hubungan dengan sejumlah tokoh mahasiswa, misalnya Ahmad Subarjo. Beliau menjamin keselamatan perencanaan proklamasi. Perumusan teks Proklamasi dilakukan di rumah beliau. Karena dukungannya terhadap persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, beliau ditangkap oleh Sekutu dan dipenjarakan di Gang Tengah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lampiran lembar kerja siswa: Pertemuan 1 LEMBAR KERJA SISWA Siklus 1 Pertemuan 1 (Bahan Diskusi Siswa) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Senin, 25 Maret 2013
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan C. Indikator Hasil Belajar Menyebutkan 5 tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Menjelaskan peran masing-masing tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Menyebutkan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Membuat naskah drama untuk bermain peran (role playing) D. Petunjuk Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar ! E. Kegiatan Belajar a. Bergabunglah dengan kelompokmu ! b. Amatilah gambar-gambar tokoh yang telah disediakan ! c. Tempelah gambar tokoh pada kolom yang telah disediakan ! d. Tulislah nama-nama tokoh pada kolom yang telah disediakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
Tempat Menempel
e. Jelaskan peran masing-masing tokoh pada gambar dalam proses proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia kemudian tuliskan jawabanmu Tempat Menempel Tempat Menempel Tempat Menempel pada kolom yang telah disediakan!! No
Nama Tokoh
Peran Tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
f. Carilah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS) kemudian tuliskan jawabanmu pada kolom yang telah disediakan! 1. 2. 3. 4. 5. g. Bacalah peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia dari sumber belajar yang ada(Buku,LKS) ! h. Bersama kelompokmu buatlah sebuah dialog dari salah satu peristiwa penting yang kamu temukan dari sumber belajar yang ada(buku,LKS) untuk bermain peran(Role Playing). i. Kelompok Ir. Soekarno mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa pertemuan di dalat, kelompok Drs. Mohammad Hatta mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa berita kekalahan jepang, kelompok Ahmad Subarjo mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa rengasdengklok, kelompok Ibu Fatmawati mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa perumusan teks proklamasi, dan kelompok Laksamana Takasi mendapat tugas membuat naskah drama peristiwa detik-detik proklamasi j. Tulislah naskah dramamu pada lembar jawab yang telah disediakan !
B. Buatlah naskah drama untuk bermain peran (role
playing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lembar Kerja Individu
Nama
:
No. Absen
:
A. Perhatikan gambar tokoh-tokoh penting di bawah ini! 1
2
5
3
6
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Siapa nama tokoh-tokoh penting di atas(1-6)? 2. Apa saja peran masing-masing tokoh di atas dalam proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia? 3. Sebutkan 5 peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia?
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
4.
Gambar disamping merupakan peristiwa?
Potongan gambar para tokoh 1
2
3
5
6
Nama
:
No. Absen
:
4
Rekerjaan Rumah 1. Carilah gambar salah satu tokoh yang berperan dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Tempellah gambar tokoh tersebut dalam selembar kertas. Lalu buatlah riwayat singkat dan sifat yang perlu diteladani dari tokoh tesebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa Nama Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
1. 2. 3. 4. 5.
…. …. …. …. …. Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah Drama
NO
Aspek
1
Penggunaan tata bahasa dalam dialog percakapan
1 Tata bahasa yang digunakan sulit dipamani dan tidak jelas
2
Kesesuaian isi dialog dengan peristiwa sesungguhnya
Isi dialog tidak sesuai dengan peristiwa sesungguhnya
3
Kesesuaian tokoh, latar waktu, dan latar tempat pada dialog percakapan dengan peristiwa sesunguhnya
Tokoh/latar waktu/ latar tempat tidak sesuai dengan peristiwa sesunguhnya
4
Keruntutan alur terjadinya peristiwa dalam dialog percakapan dengan peristiwa sesunguhnya
5
Jumlah dialog percakapan yang dilakukan setiap tokoh dalam suatu
Alur terjadinya peristiwa dalam dialog percakapan tidak sesuai dengan peristiwa sesunguhnya Setiap tokoh mendapat jumlah dialog percakapan
Skor 2 Tata bahasa yang digunakan agak sulit dipahami dan kurang jelas Isi dialog sebagian sesuai dengan peristiwa sesungguhnya Tokoh/latar waktu sesuai dengan peristiwa sesunguhnya tetapi latar tempat belum sesuai Alur terjadinya peristiwa dalam dialog percakapan ada yang terbalik dengan peristiwa sesunguhnya Setiap tokoh mendapat jumlah dialog percakapan
3 Tata bahasa yang digunakan mudah dipahami dan jelas Isi dialog sesuai dengan peristiwa sesungguhnya
Tokoh/latar waktu/latar tempat sesuai dengan peristiwa sesunguhnya
Alur terjadinya peristiwa dalam dialog percakapan sesuai dengan peristiwa sesunguhnya Setiap tokoh mendapat jumlah dialog percakapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
peristiwa
minimal 3 dialog percakapan 6 Kerapian penulisan Penulisan dialog percakapan dialog percakapan tidak rapi dan tidak menggunakan tanda baca Jumlah Skor Maksimum = 18
Kriteria: Sangat baik
= 90-100
Baik
= 70-80
Cukup
= 50-60
minimal 4 dialog percakapan Penulisan dialog percakapan tidak rapi tetapi sudah menggunakan tanda baca
minimal 5 dialog percakapan Penulisan dialog percakapan sudah rapi dan sudah menggunakan tanda baca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
Pertemuan 2 LEMBAR KERJA SISWA Siklus 1 Pertemuan 2 (Bahan Diskusi Siswa) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Sabtu, 30 Maret 2013
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan C. Indikator Hasil Belajar Menjelaskan 5 peristiwa penting menjelang proklamasi kemerdekaan negara republik indonesia Memberi 3 contoh sikap menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik indonesia Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) Melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab D. Petunjuk Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar ! E. Kegiatan Belajar a. Bergabunglah dengan kelompokmu ! b. Bacalah artikel yang telah disediakan ! c. Jelaskan peristiwa-peristiwa di bawah ini pada kolom yang telah disediakan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
Jelaskanlah peristiwa pertemuan di dalat !
Jelaskanlah peristiwa berita kekalahan jepang !
Jelaskanlah peristiwa rengasdengklok !
Jelaskanlah peristiwa perumusan teks proklamasi !
Jelaskanlah peristiwa detik-detik proklamasi !
d. Diskusikanlah dalam kelompok mengenai sikap yang akan dilakukan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan ! e. Carilah minimal 3 daftar kriteria sikap yang akan mendasari pemilihan sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan dan tulislah jawabanmu pada kolom di bawah ini !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
1. 2. 3. 4. f. Bacakan hasil diskusi kelompok mengenai sikap untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan ! g. Tentukan 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan bersama-sama dengan teman sekelasmu! h. Tulislah 6 sikap yang digunakan untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan pada kertas yang telah disediakan ! i. Diskusikanlah dalam kelompokmu untuk menentukan susunan sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan, dari cara yang terpenting hingga cara yang kurang penting menggunakan papan target ! j. Tempelah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang sudah ditulis dikertas pada papan target yang sudah disediakan ! k. Cara menempel kertas pada papan target adalah sikap menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan yang paling penting di temple pada no 1 dan yang paling tidak penting di temple pada no 6 ! l. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok di depan kelas, siswa yang lain memperhatikan dan memberikan tanggapan ! m. Berlatihlah bermain peran dengan naskah yang sudah dibuat dan mempersiapkan segala perlengkapan untuk bermain peran (role playing)!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Pertemuan 2
5
PAPAN TARGET 237
4 3 2 1
237
Nama Anggota Kelompok: 1. ……………………………. 2. ……………………………. 3. ……………………………. 4. ……………………………. 5. ……………………………. 6. ……………………………. Kelas : ……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
Daftar 6 kriteria yang akan mendasari pemilihan cara untuk menghargai jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan Berziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan mendoakan mereka Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat
Belajar tekun supaya kelak bisa menjadi generasi penerus yang cerdas, terampil, dan berguna bagi bangsa dan negara. Mempelajari riwayat para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan.
Meneladani hal-hal positif yang telah mereka lakukanbangsa dan negara.
Siswa yang menentukan kriteria sendiri
Siswa yang menentukan kriteria sendiri
Siswa yang menentukan kriteria sendiri
Siswa yang menentukan kriteria sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa Nama Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
…. …. …. …. 5. …. 1. 2. 3. 4.
Rubrik Penilaian Pembuatan Papan target NO
Aspek
1
Kerapian penulisan kriteria-kriteria pada kertas yang telah disediakan Kerapian pemotongan dan penempelan kriteria-kriteria pada papan target
2
3
Kriteria yang disusun menggunaka papan target mudah dipahami dan rasional Jumlah Skor Maksimum = 9
Kriteria: Sangat baik
= 90-100
Baik
= 70-80
Cukup
= 50-60
1 Tulisan tidak rapi dan tidak jelas sehingga sulit dibaca Pemotongan kriteria tidak rapi dan penempelan kriteria melebihi ruang pada papan target Kriteria yang disusun sulit dipahami dan diterima secara rasional
Skor 2 Tulisan agak rapi tetapi bisa dibaca dengan mudah Pemptongan kriteria tidak rapi tetapi penempelan kriteria sesuai dengan ruang pada papan target Kriteria yang disusun agak mudah dipahami dan diterima secara rasional
3 Tulisan sudah rapi dan mudah dibaca Pemotongan dan penempelan kritera sudah rapi sesuai dengan ruang pada papan target Kriteria yang disusun mudah dipahami dan diterima secara rasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240 Nama
:
No. Absen
:
Lampiran lembar pekerjaan rumah A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar ! 1. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu adalah.... a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo b. Sutan Sjahrir d. Ibu Fatmawati 2. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah…. a. Sutan Syahrir c. Latief Hendraningrat b. Syudanco Singgih d. Sayuti Melik 3. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah…. a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat c. S. Suhud dan Chairul Saleh b. Wikana dan Darwis d. Latief Hendraningrat dan Chairul Saleh 4. Di bawah ini merupakan anggota golongan tua dalam persiapan proklamasi kemerdekaan, kecuali…. a. Mohammad Hatta c. Ahmad Subarjo b. Dr. Buntaran d. Laksamana Maeda 5. Perdana Menteri Republik Indonesia yang pertama kali adalah… a. Mr. Muh. Yamin c. Ahmad Soebardjo b. Sutan Syahrir d. Soeharto B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Jelaskan peristiwa petemuan di dalat? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 2. Jelaskan peristiwa rengasdengklok? ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… 3. Jelaskan peristiwa detik-detik proklamasi? ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 4. Bagaimana sikapmu menghargai jasa dan peranan para tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan negara republik Indonesia! a. ……………………………………………………………………………… b. ……………………………………………………………………………… c. ……………………………………………………………………………… d. ……………………………………………………………………………… e. ………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
Pertemuan 3 LEMBAR KERJA SISWA Siklus 1 Pertemuan 3 (Bahan Diskusi Siswa) Satuan Pendidikan
: SD Negeri Plaosan 1
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Senin, 15 April 2013
Alokasi Waktu
: 3 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan C. Indikator Hasil Belajar Mensimulasikan naskah drama yang sudah dibuat melalui bermain peran (role playing) Melakukan gerak tubuh (tangan menggenggam) saat menyebutkan kata merdeka Mengevaluasi performa kelompok lain saat bermain peran (role playing) Mengerjakan soal evaluasi tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi Dapat bekerja sama dalam kelompok D. Petunjuk Kerjakan sesuai dengan petunjuk kegiatan belajar ! E. Kegiatan Belajar a. Bergabunglah dengan kelompokmu ! b. Siapkanlah perlengkapan yang akan digunakan untuk bermain peran !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
c. Simulasikan naskah drama yang sudah dibuat dalam kelompok ke depan kelas ! d. Evaliasilah performa kelompok lain saat bermain peran (role playing) menggunakan rubrik penilaian dibawah ini!
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa Nama Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
1. 2. 3. 4. 5.
…. …. …. …. …. Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing)
NO
Aspek
1
Persiapan siswa
2
Kerjasama anggota kelompok
3
Kepercayaa n diri saat memainkan peran
1
Skor 2
Persiapan Siswa di dalam Siswa saling kelompok masih membantu persiapan sibuk sendiri dengan kelompok untuk kegiatan yang lain bermain peran tetapi dan tidak membantu saat membantu persiapan kelompok persiapan beberapa untuk bermain peran siswa masih gaduh di dalam kelompok Proses Setiap anggota Sebagian anggota kelompok bekerja kelompok bekerja sendiri-sendiri dalam sama dalam melaksanakan tugas melaksanakan tugas kelompok kelompok Pelaksanaan Siswa tidak tenang Siswa tenang dan dan grogi saat tidak grogi saat memainkan peran memainkan peran dan arah pandangan tetapi pandangan mata hanya melihat mata hanya melihat
3 Siswa saling membantu persiapan kelompok untuk bermain peran dan tenang saat membantu persiapan kelompok untuk bermain peran Semua anggota kelompok bekerjasama dalam melaksanakan tugas kelompok Siswa tenang dan tidak grogi saat memainkan peran dan pandanganya melihat ke siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
4
Keberanian siswa memainkan peran
ke lantai atau ke atas Siswa bersedia tampil bermain peran di depan kelas jika ditemani guru
5
Kejelasan ucapan di kelas saat bermain peran
Suara dan ucapan saat bermain peran tidak keras dan tidak terdengar jelas oleh seluruh kelas
6
Penghayata n peran yang diperankan
Siswa tidak menghayati peran tokoh yang diperankan, hanya seperti saat berbicara dan berperilaku seperti biasa
7
Kesesuaian latar waktu dan tempat dengan peristiwa
Waktu dan tempat yang digunakan untuk bermain peran kurang tepat dengan waktu dan tempat kejadian tersebut terjadi Alur peristiwa yang digunakan terbolak balik dan terjaadinya peristiwa tidak runtut
8
Keruntutan alur peristiwa yang diperankan Jumlah
Skor Maksimum = 24
Kriteria: Sangat baik
= 90-100
Baik
= 70-80
Cukup
= 50-60
ke lantai atau ke atas Siswa bersedia tampil di depan kelas untuk memainkan peran jika ditunjuk guru terlebih dahulu Suara dan ucapan saat bermain peran sudah cukup keras dan terdengar jelas tetapi hanya di sebagian kelas saja Siswa menghayati peran tokoh yang diperankan tetapi kurang menyeluruh hanya cara berbicara dengan gaya atau cara berperilakunya saja Ada sedikit kesalahan waktu atau tempat yang digunakan untuk bermain peran
yang lain Siswa bersedia tampil di depan kelas untuk memainkan peran tanpa ditunjuk guru terlebih dahulu Suara dan ucapan saat bermain peran sudah keras dan terdengar jelas oleh seluruh kelas
Alur peristiwa yang digunakan sudah tepat tetapi terjadinya peristiwa belum runtut
Alur peristiwa yang digunakan tepat dan terjadinya peristiwa runtut, tidak terbolak balik
Siswa menghayati peran tokoh yang diperankan secara menyeluruh baik itu cara berbicara ataupun perilaku yang digunakan Waktu dan tempat yang digunakan untuk bermain peran sesuai dengan waktu dan tempat kejadian tersebut terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/II
Waktu
: 60 Menit
Tanggal
: 20 April 2012
Nama
:
No. Absen
:
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar ! Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….
1.
a. Ir. Soekarno b. Drs. Mohammad Hatta c. Ahmad Soebardjo d. Sutan Sjahrir 2. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu adalah.... a. Chaerul Saleh
c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrir
d. Ibu Fatmawati
3. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, kecuali…. a. Soeharto
c. Ir. Soekarno
b. Ibu Fatmawati
d. Mr. Muh. Yamin
4. Perumusan naskah proklamasi bertempat di…. a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56 b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 c. Gedung Volksraad d. Lapangan Ikada Jakarta 5. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….
6.
a. Sutan Syahrir
c. Latief Hendraningrat
b. Syudanco Singgih
d. Sayuti Melik Peristiwa yang terjadi pada gambar di samping adalah…. a. Proklamasi kemerdekaan b. Bandung lautan api
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
c. Perumusan teks proklamasi d. Pengibaran bendera merah putih 7. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah…. a. Nagasaki
c. Hiroshima
b. Tokyo
d. Fujiyama
8. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal.... a. 6 Agustus 1945
c. 17 Agustus 1945
b. 9 Agustus 1945
d. 14 Agustus 1945
9. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah…. a. Tangerang
c. Surabaya
b. Rengasdengklok
d. Sragen
10. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah.... a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56 b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 c. Gedung Volksraad d. Lapangan Ikada Jakarta 11. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah …. a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik 12. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan adalah…. a. Bermain sepanjang hari
c. Menonton televisi
b. Bermalas-malasan
d. Belajar dengan tekun
13. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali…. a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan mendoakan mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik indonesia c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan 14. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia, kecuali…. a. Siaran Radio
c. Mulut ke mulut
b. Poster
d. Surat Kabar
15. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan republik Indonesia adalah dengan cara…. a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik indonesia b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik indonesia c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar 16. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah…. a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat
c. S. Suhud dan Chairul Saleh
b. Wikana dan Darwis
d. Latief Hendraningrat dan Chairul Saleh
17. Bapak proklamator Indonesia adalah…. a. Sutan Sjahrir
c. Ahmad Soebardjo
b. Laksamana Maeda
d. Ir. Soekarno
18. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul.... a. 10.00 WIB
c. 10.00 WIT
b. 10.30 WIT
d. 10.30 WIB
☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
KUNCI JAWABAN 1. B 2. B 3. A 4. B 5. D 6. D 7. C 8. D 9. B 10. A 11. A 12. D 13. B 14. B 15. C 16. A 17. D 18. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
Lampiran 4. Instrumen Pengumpulan Data Lembar Observasi Lembar Observasi Keaktifan No
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Yuan Adib Johan Pindo Dimas Irma Anis Sinta Naura Aisah Yuhan Arya Angga Apin Windi Anisa Supri Naufal Martini Risa Amanda Fika Tiwi Nanda Izum JUMLAH
Indikator 1 Bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran
Indikator 2 Mengemukakan pendapat ketika berdiskusi kelompok
Indikator 3 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPS
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa Nama Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
1. 2. 3. 4. 5.
…. …. …. …. …. Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah Drama
NO
Aspek
1 1 Penggunaan tata Tata bahasa yang bahasa dalam digunakan sulit dialog percakapan dipamani dan tidak jelas 2 Kesesuaian isi Isi dialog tidak dialog dengan sesuai dengan peristiwa peristiwa sesungguhnya sesungguhnya 3 Kesesuaian tokoh, Tokoh/latar waktu/ latar waktu, dan latar tempat tidak latar tempat pada sesuai dengan dialog percakapan peristiwa dengan peristiwa sesunguhnya sesunguhnya 4 Keruntutan alur Alur terjadinya terjadinya peristiwa dalam peristiwa dalam dialog percakapan dialog percakapan tidak sesuai dengan dengan peristiwa peristiwa sesunguhnya sesunguhnya 5 Jumlah dialog Setiap tokoh percakapan yang mendapat jumlah dilakukan setiap dialog percakapan tokoh dalam suatu minimal 3 dialog peristiwa percakapan 6 Kerapian Penulisan dialog penulisan dialog percakapan tidak percakapan rapi dan tidak menggunakan tanda baca Jumlah
Skor 2 Tata bahasa yang digunakan agak sulit dipahami dan kurang jelas Isi dialog sebagian sesuai dengan peristiwa sesungguhnya Tokoh/latar waktu sesuai dengan peristiwa sesunguhnya tetapi latar tempat belum sesuai Alur terjadinya peristiwa dalam dialog percakapan ada yang terbalik dengan peristiwa sesunguhnya Setiap tokoh mendapat jumlah dialog percakapan minimal 4 dialog percakapan Penulisan dialog percakapan tidak rapi tetapi sudah menggunakan tanda baca
3 Tata bahasa yang digunakan mudah dipahami dan jelas Isi dialog sesuai dengan peristiwa sesungguhnya Tokoh/latar waktu/latar tempat sesuai dengan peristiwa sesunguhnya Alur terjadinya peristiwa dalam dialog percakapan sesuai dengan peristiwa sesunguhnya Setiap tokoh mendapat jumlah dialog percakapan minimal 5 dialog percakapan Penulisan dialog percakapan sudah rapi dan sudah menggunakan tanda baca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
Skor Maksimum = 18
Kriteria: Sangat baik
= 90-100
Baik
= 70-80
Cukup
= 50-60 Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
1. 2. 3. 4. 5.
…. …. …. …. …. Rubrik Penilaian Bermain Peran (Role Playing)
NO
Aspek
1
Persiapan siswa
2
Kerjasama anggota kelompok
3
Kepercayaa n diri saat memainkan
1
Skor 2
Persiapan Siswa di dalam Siswa saling kelompok masih membantu sibuk sendiri dengan persiapan kelompok kegiatan yang lain untuk bermain dan tidak membantu peran tetapi saat persiapan kelompok membantu untuk bermain peran persiapan beberapa siswa masih gaduh di dalam kelompok Proses Setiap anggota Sebagian anggota kelompok bekerja kelompok bekerja sendiri-sendiri dalam sama dalam melaksanakan tugas melaksanakan tugas kelompok kelompok Pelaksanaan Siswa tidak tenang Siswa tenang dan dan grogi saat tidak grogi saat memainkan peran memainkan peran
3 Siswa saling membantu persiapan kelompok untuk bermain peran dan tenang saat membantu persiapan kelompok untuk bermain peran
Semua anggota kelompok bekerjasama dalam melaksanakan tugas kelompok
Siswa tenang dan tidak grogi saat memainkan peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
peran
dan arah pandangan mata hanya melihat ke lantai atau ke atas
4
Keberanian siswa memainkan peran
Siswa bersedia tampil bermain peran di depan kelas jika ditemani guru
5
Kejelasan ucapan di kelas saat bermain peran
Suara dan ucapan saat bermain peran tidak keras dan tidak terdengar jelas oleh seluruh kelas
6
Penghayata n peran yang diperankan
Siswa tidak menghayati peran tokoh yang diperankan, hanya seperti saat berbicara dan berperilaku seperti biasa
7
Kesesuaian latar waktu dan tempat dengan peristiwa
Waktu dan tempat yang digunakan untuk bermain peran kurang tepat dengan waktu dan tempat kejadian tersebut terjadi Alur peristiwa yang digunakan terbolak balik dan terjaadinya peristiwa tidak runtut
8
Keruntutan alur peristiwa yang diperankan Jumlah
Skor Maksimum = 24
Kriteria: Sangat baik
= 90-100
tetapi pandangan mata hanya melihat ke lantai atau ke atas Siswa bersedia tampil di depan kelas untuk memainkan peran jika ditunjuk guru terlebih dahulu Suara dan ucapan saat bermain peran sudah cukup keras dan terdengar jelas tetapi hanya di sebagian kelas saja Siswa menghayati peran tokoh yang diperankan tetapi kurang menyeluruh hanya cara berbicara dengan gaya atau cara berperilakunya saja Ada sedikit kesalahan waktu atau tempat yang digunakan untuk bermain peran
dan pandanganya melihat ke siswa yang lain
Alur peristiwa yang digunakan sudah tepat tetapi terjadinya peristiwa belum runtut
Alur peristiwa yang digunakan tepat dan terjadinya peristiwa runtut, tidak terbolak balik
Siswa bersedia tampil di depan kelas untuk memainkan peran tanpa ditunjuk guru terlebih dahulu Suara dan ucapan saat bermain peran sudah keras dan terdengar jelas oleh seluruh kelas Siswa menghayati peran tokoh yang diperankan secara menyeluruh baik itu cara berbicara ataupun perilaku yang digunakan Waktu dan tempat yang digunakan untuk bermain peran sesuai dengan waktu dan tempat kejadian tersebut terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
Baik
= 70-80
Cukup
= 50-60 Rubrik Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Kelompok
:
Nama Anggota Kelompok
:
1. 2. 3. 4. 5.
…. …. …. …. …. Rubrik Penilaian Pembuatan Papan target
NO
Aspek
1
Kerapian penulisan kriteria-kriteria pada kertas yang telah disediakan Kerapian pemotongan dan penempelan kriteriakriteria pada papan target
2
3
Kriteria yang disusun menggunaka papan target mudah dipahami dan rasional Jumlah Skor Maksimum = 9
Kriteria: Sangat baik
= 90-100
Baik
= 70-80
Cukup
= 50-60
1 Tulisan tidak rapi dan tidak jelas sehingga sulit dibaca Pemotongan kriteria tidak rapi dan penempelan kriteria melebihi ruang pada papan target Kriteria yang disusun sulit dipahami dan diterima secara rasional
Skor 2 Tulisan agak rapi tetapi bisa dibaca dengan mudah
3 Tulisan sudah rapi dan mudah dibaca
Pemptongan kriteria tidak rapi tetapi penempelan kriteria sesuai dengan ruang pada papan target
Pemotongan dan penempelan kritera sudah rapi sesuai dengan ruang pada papan target
Kriteria yang disusun agak mudah dipahami dan diterima secara rasional
Kriteria yang disusun mudah dipahami dan diterima secara rasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
Delapan Belas (18) Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/II
Waktu
: 60 Menit
Tanggal
: 20 April 2012
Nama
:
No. Absen
:
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar ! Nama tokoh pada gambar di samping adalah ….
1.
a. Ir. Soekarno b. Drs. Mohammad Hatta c. Ahmad Soebardjo d. Sutan Sjahrir 2. Tokoh yang mendesak Sukarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dikarenakan Jepang telah menyerah pada sekutu adalah.... a. Chaerul Saleh
c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrir
d. Ibu Fatmawati
3. Di bawah ini tokoh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, kecuali…. a. Soeharto
c. Ir. Soekarno
b. Ibu Fatmawati
d. Mr. Muh. Yamin
4. Perumusan naskah proklamasi bertempat di…. a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56 b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 c. Gedung Volksraad d. Lapangan Ikada Jakarta 5. Tokoh yang berjasa dalam mengetik naskah proklamasi adalah….
6.
a. Sutan Syahrir
c. Latief Hendraningrat
b. Syudanco Singgih
d. Sayuti Melik Peristiwa yang terjadi pada gambar di samping adalah….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
a. Proklamasi kemerdekaan b. Bandung lautan api c. Perumusan teks proklamasi d. Pengibaran bendera merah putih 7. Kota di Jepang yang pertama kali dibom atom oleh Amerika Serikat adalah…. a. Nagasaki
c. Hiroshima
b. Tokyo
d. Fujiyama
8. Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal.... a. 6 Agustus 1945
c. 17 Agustus 1945
b. 9 Agustus 1945
d. 14 Agustus 1945
9. Tempat untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta sebelum merencanakan proklamasi kemerdekaan adalah…. a. Tangerang
c. Surabaya
b. Rengasdengklok
d. Sragen
10. Tempat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah.... a. Kediaman Sukarno, Jalan Penggangsaan Timur 56 b. Kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol 1 c. Gedung Volksraad d. Lapangan Ikada Jakarta 11. Tokoh-tokoh yang berperan dalam perumusan naskah teks proklamasi adalah …. a. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Subarjo b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ibu Fatmawati c. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Moh. Yamin d. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sayuti Melik 12. Cara kita sebagai seorang pelajar untuk meneruskan perjuangan para pahlawan adalah…. a. Bermain sepanjang hari
c. Menonton televisi
b. Bermalas-malasan
d. Belajar dengan tekun
13. Sikap yang baik dalam menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan negara republik Indonesia, kecuali….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
a. Ziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan mendoakan mereka b. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik indonesia c. Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat d. Meneladani hal-hal positif yang dilakukan oleh para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan 14. Berikut ini cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air Indonesia, kecuali…. a. Siaran Radio
c. Mulut ke mulut
b. Poster
d. Surat Kabar
15. Cara menghargai jasa dan peranan para tokoh proklamasi kemerdekaan republik Indonesia adalah dengan cara…. a. Merusak peninggalan-peninggalan sejarah proklamasi kemerdekaan republik indonesia b.Gaduh saat mengikuti upacara bendera peringatan kemerdekaan republik indonesia c. Ziarah ke makam para pahlawan proklamasi kemerdekaan republik Indonesia d. Mengikuti aksi tawuran antar pelajar 16. Pengibar bendera Merah Putih pertama kali adalah…. a. S. Suhud dan Latief Hendraningrat
c. S. Suhud dan Chairul Saleh
b. Wikana dan Darwis
d. Latief Hendraningrat dan Chairul Saleh
17. Bapak proklamator Indonesia adalah…. a. Sutan Sjahrir
c. Ahmad Soebardjo
b. Laksamana Maeda
d. Ir. Soekarno
18. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada pukul.... a. 10.00 WIB
c. 10.00 WIT
b. 10.30 WIT
d. 10.30 WIB
☺Selamat mengerjakan, semoga sukses☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
KUNCI JAWABAN 1. B 2. B 3. A 4. B 5. D 6. D 7. C 8. D 9. B 10. A 11. A 12. D 13. B 14. B 15. C 16. A 17. D 18. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
Lampiran 5. Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran Surat Pengantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran dari Expert Judgement
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
Hasil Face Validity Indikator Keaktifan
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
Tabel Hasil Reliabilitas SPSS 16
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha .850
Items
N of Items .856
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 B IK Kriteria Valid
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 0.83 M
2 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27 0.75 M V
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 35 0.97 M
4 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 26 0.72 M V
5 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 22 0.61 SE V
6 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 25 0.69 SE V
7 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 27 0.75 M V
8 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 26 0.72 M V
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0.97 M
10 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 30 0.83 M V
11 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 26 0.72 M V
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 1.00 M
13 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 0.08 SU
14 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 32 0.89 M V
15 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 25 0.69 SE V
16 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 29 0.81 M
17 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 19 0.53 SE V
18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 0.94 M
19 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 0.81 M
20 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 18 0.50 SE V
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0.97 M
22 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 33 0.92 M V
23 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 30 0.83 M V
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 9 0.25 SU V
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 0.97 M
26 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0.11 SU
27 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 7 0.19 SU
28 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 26 0.72 M V
29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 34 0.94 M V
30 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 24 0.67 SE V
21 22 14 16 25 12 14 23 18 26 24 25 28 25 26 19 27 24 15 19 20 19 26 23 19 26 22 25 23 18 14 20 19 26 25 23
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
Tabel Hasil Tingkat KesukaranTabel Hasil Validitas dan Reliabilitas SPSS 16
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
Lampiran 6. Hasil Penelitian Lembar Observasi Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
Tabel 1 Hasil Observasi Kondisi Awal Pertemuan 1 dan 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama YUA AIS JER ANI YOH DEV ANA ARY DAH TRI SUP IRM ZUM TIW ARI FIK JOH NAF NAR AMA DIM ADI WIN KRI ANS Jumlah Mean (M)
Perolehan turus keaktifan siswa kondisi awal Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
0 0 3 0 7 0 0 4 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0 28 1.12≈1
0 0 0 0 8 0 6 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 26 1.04≈1
3 0 5 0 7 0 4 5 2 1 0 7 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 0 1 0 51 2.04≈2
Setelah menghitung mean (M) pada setiap indikator, maka dapat diperoleh hasil keaktifan siswa pada kondisi awal seperti pada tabel 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
Tabel 2 Hasil keaktifan siswa indikator pada kondisi awal No
Nama
1 YUA 2 AIS 3 JER 4 ANI 5 YOH 6 DEV 7 ANA 8 ARY 9 DAH 10 TRI 11 SUP 12 IRM 13 ZUM 14 TIW 15 ARI 16 FIK 17 JOH 18 NAF 19 NAR 20 AMA 21 DIM 22 ADI 23 WIN 24 KRI 25 ANS Persentase siswa yang aktif Persentase siswa yang tidak aktif
Jumlah Turus 0 0 3 0 7 0 0 4 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 0
Indikator 1 Mean Keterangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif 5 (20 %)
20 (80 %)
Jumlah Turus 0 0 0 0 8 0 6 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0
Indikator 2 Mean Keterangan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif 4 (16 %)
21 (84 %)
Jumlah Turus 3 0 5 0 7 0 4 5 2 1 0 7 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 0 1 0
Indikator 3 Mean Keterangan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Aktif Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif Tidak Aktif 8 (32 %)
17 (68 %)
Tabel 2 menunjukan keaktifan siswa pada kondisi awal pada saat pembelajaran IPS berlangsung. Dapat diketahui bahwa siswa yang terlihat melakukan hal yang sesuai pada indikator 1 keaktifan, yaitu bertanya kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPS saat proses pembelajaran adalah sebanyak 5 siswa dari keseluruhan 25 siswa (20 %), pada indikator 2 keaktifan, yaitu siswa yang terlihat mengemukakan pendapat pada saat proses pembelajaran ada 4 orang siswa dari keseluruhan 25 siswa (16 %), sedangkan keaktifan siswa pada indikator 3 keaktifan, yaitu siswa yang terlihat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA ada 8 orang siswa dari keseluruhan 25 siswa (32 %).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
Dokumentasi Nilai Mata Pelajaran IPS siswa SD Negeri Plaosan 1 pada kondisi awal (3 tahun pelajaran)
269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
Perhitungan Nilai 3 Tahun Pelajaran Berdasarkan dokumentasi data nilai IPS siswa SD Negeri Plaosan 1 Mlati pada 3 tahun pelajaran dapat diperoleh rata-rata nilai adalah sebagai berikut:
Sedangkan persentase siswa yang lulus KKM dalam 3 tahun adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
Lembar Rangkuman Observasi Keaktifan Siklus I
271
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
Contoh Lembar Observasi Keaktifan Siklus I
272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273
Hasil Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
Peristiwa Rengasdengklok (Kelompok Ahmad Soebarjo) Tokoh: Ahmad Subarjo : ………. Wikana : ………. Laksamana maeda : ………. Sukarni : ………… Jusuf kunto : ………… Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan rapat yang dipimpin oleh Wikana di Asama Baperpi, Cikini 71, Jakarta pada pukul 24.00 WIB Wikana: mari rekan-rekan kita mulai rapat pada pukul 24.00 untuk membicarakan temtang proklamasi kemerdekaan negara kita. Sukarni: baik, mari kita mulai proses diskusi dalam rapat pun berlangsung, setelah beberapa saat maka didapatkan keputusan dari golongan muda Wikana: dalam rapat ini diputuskan untuk mengungsikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan kedua pemimpin nasional dari pengaruh Jepang, setuju? Anggota rapat lainnya: setuju! pagi buta pukul 04.00 WIB, tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno-Hatta di ungsikan ke Rengasdengklok oleh golongan muda. Terjadi proses penculikan, namun golongan muda segan menculik mereka karena Soekarno-Hatta berwibawa. Singgih: Maaf, anda berdua sementara kami ungsikan terlebih dahulu ke Rengasdengklok. Soekarno: kenapa kalian berbuat seperti ini? Singgih: ini kami lakukan untuk melindungi kalian dari segala sesuatu yang berhubungan dengan pengaruh Jepang. Hatta: Oh, begitu, baik kita pergi sekarang Selama perjalanan dalam kendaraan, mereka melakukan perbincangan yang akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa proklamasi akan segera dilaksanakan setelah mereka kembali ke Jakarta. Singgih: bagaimana jika proklamasi dilakukan secepatnya?untuk menghindari pertumbuhan darah lebih banyak. Soekarno: bagaimana Bung Hatta? Hatta: begini, kita ambil langkah yang terbaik untuk kebaikan bersama, bagaimana? Soekarno: kalau begitu begini Bung, proklamasi akan dilaksanakan besok pagi di Jakarta. Singgih: baik, saya akan segera kembali ke Jakarta untuk memberitahukan hal ini kepada golongan tua. sementara itu di Jakarta terjadi rapat antara golongan tua dan golongan muda, golongan ua diwakili oleh Ahmad Subardjo dan golongan muda diwakili oleh Wikana. Laksamana Maeda: sebaiknya, teks proklamasi dirumuskan di kediaman saya untuk menjamin keamanan kita, bagaimana? Semua anggota rapat: setuju, setuju,setuju Laksamana Maeda: saya berterimakasih atas kepercayaan kalian, saya akan menjamin keselematan kalian di kediaman saya.
Tokoh: Terauchi : Yohan, Dr. dan Radjiman W.Rengasdengklok : Apin, Ir. Soekarno Angga,Namun, Drs. Moh. Hatta : Arya antara golongan GolonganJendral muda akan menjemput Soekarno Hatta dari menuju:Jakarta. terjadi perdebatan muda dan golongan tua sesampainya di Rengasdengklok.
Pada tanggal 12 Agustus 1945 A Subardjo: permisi rekan-rekan, saya ingin menjemput Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta sekarang Dr. Radjiman W., Ir. Soekarno, dan Drs. Moh. Hatta bertemu di suatu tempat Wikana: wah, tidak bisa dilakukan sekarang karena kami masih mengkhawatirkan mereka jika terpengaruh oleh Jepang Ketiga tokoh: Selamat siang rekan-rekan (Mereka bertiga saling bersalaman) A mengerti maksud baik jika memang besok pagi memenuhi belum terjadiundangan proklamasiJendral kemerdekaan saya seorang bersedia panglima Ir.Subardjo: Soekarnosaya : Mari rekan-rekan kitakalian, berangkat ke Dalat, untuk Terauchi tentara jepang di Asia menyerahkan nyawa saya Tenggara sendiri sebagai jaminan, jadi percayakan kepada kami bahwa besok akan terjadi proklamasi, bagaimana? Drs. Moh. hatta: Baiklah, kita berangkat…tetapi dimanakah Dalat?untuk menyiapkan proklamasi besok pagi. Wikana: kalau begitu baiklah,mari saya mengijinkan mereka kembali ke Jakartaitu sekarang Ir. Soekarno : Itu di daerah Vietnam selatan bung.. Dr. Radjiman W: Segera…mari kita ke bandara untuk menuju ke Dalat (Vietnam selatan) Mereka bertiga dalam perjalanan ke dalat, dan sesampainya di Dalat Jendral Terauchi: Selamat datang di Dalat, Welcome..mari kita mulai berbincang-bincang.. Ketiga tokoh: Baiklah…mari kita berbincang-bincang Ir. Soekarno: Jendaral, sebenarnya apa yang mau kita bicarakan? Jendral Terauchi : Begini bung, saya memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia! Dr. Radjiman W: Anda bercanda!!?, mengapa anda bisa berbicara seperti itu? Jendral Terauchi: Begini, dikarenakan setelah Amerika mengebom atom negara saya(Jepang). Pertamakali mengebom atom kota Hirosima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan yang kedua kali kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, sehingga kami memutuskan menyerah pada negara-negara sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Drs. Moh. Hatta: Bagaimana bung karno kita mensikapi berita ini? Ir. Soekarno: Baiklah bung hatta dan Dr. Radjiman, kita segera kembali ke Indonesia untuk memberitahukan berita ini kepada rekan-rekan kiat..bagaimana? Dr. Radjiman W dan Drs. Moh. Hatta: Siap laksanakan.. Ir. Sekarno: Terimakasih jendral, kalau begitu saya dan rekan-rekan saya akan segera kembali ke Indonesia untuk mengabarkan hal ini.. Jendral Terauchi: haik..silahkan (Ketiga tokoh pergi bersama-sama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
Hasil Rubrik Penilaian Kerja Siswa Rubrik Psikomotor Kelompok Ir. Soekarno Rubrik Penilaian Bermain Peran (role playing) Yoh NO Aspek Skor 1 2 3 1 3 2 3 3 3 4 3 5 3 6 3 7 3 8 3 Total 24 Skor total 24 Nilai 100
Ang NO Aspek 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Skor total Nilai
Skor 2
3 3 3
2 3 3 2
4
3 3 18
22 91.66666667
Kelompok Ibu Fatmawati Rubrik Penilaian Bermain Peran (role playing) Rsa NO Aspek Skor 1 2 3 1 2 2 3 3 2 4 3 5 1 6 1 7 3 8 2 Total 2 6 9 Skor total 17 Nilai 70.83333333
Mar NO Aspek 1 1 2 3 4 5 6 7 8 Total Skor total Nilai
Skor 2 2
3 3
1 3 1 1 3 3
2 4 16 66.66666667
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283
Rubrik Kognitif Kelompok Ahmad Soebarjo
Kelompok Ibu Fatmawati
Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah Drama
Rubrik Penilaian Pembuatan Naskah Drama
NO Aspek 1 1 2 3 4 5 6 Total Skor total Nilai
Skor 2
NO Aspek 3 3
1 1 2 3 4 5 6 Total Skor total Nilai
2 3 3 2 2 6 9 15 83.33333333
Skor 2
3 3
2 3 3 1 1 2
2 9 13 72.22222222
Rubrik Produk Kelompok Ahmad Soebarjo
Kelompok Laksamana maeda
Rubrik Penilaian Pembuatan Papan Target
Rubrik Penilaian Pembuatan Papan Target
NO Aspek 1 1 2 3 Total Skor total Nilai
Skor 2
NO Aspek 3 3
2 2 4 3 7 77.77777778
1 1 2 3 Total Skor total Nilai
Skor 2
3 3 3
2 2 6 8 88.88888889
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
Hasil Tes Pilihan Ganda/Objektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
Foto-Foto Proses Pembelajaran Siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Pada Mata Pelajaran IPS Menggunakan Metode Role Playing
Pertemuan 1: Siswa sedang bertanya kepada guru mengenai materi yang diajarkan
Pertemuan 1: Siswa sedang menjawab pertanyaan mengenai materi yang diajarkan
Pertemuan 1: Siswa sedang mengerjakan lembar kerja kelompok yaitu menempel foto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
Pertemuan 1: Siswa sedang berdiskusi menjawab pertanyaan pada lembar kerja
Pertemuan 1: Siswa sedang mencari jawaban pertanyaan menggunakan sumber belajar
Pertemuan 1: Siswa sedang mencari jawaban pertanyaan menggunakan sumber belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
Pertemuan 2: Siswa sedang membacakan hasil pekerjaan kelompok
Pertemuan 2: Siswa sedang membacakan hasil pekerjaan kelompok
Pertemuan 2: Siswa sedang bertanya kepada guru mengenai materi yang diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292
Pertemuan 2: Siswa sedang berdiskusi dalam kelompok untuk membuat naskah drama
Pertemuan 2: Siswa sedang bertanya kepada guru, “pak kalau naskanya pendek bagaimana?”
Pertemuan 2: Guru sedang menjelaskan tata cara penggunaan media papan target kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
Pertemuan 3: Siswa sedang melakukan kegiatan role playing peristiwa pertemuan di dalat
Pertemuan 3: Siswa sedang memperkenalkan pemain yang akan melakukan kegiatan role playing
Pertemuan 3: Siswa sedang melakukan kegiatan role playing peristiwa kekelahan jepang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294
Pertemuan 3: Siswa sedang melakukan kegiatan role playing peristiwa rengasdengklok
Pertemuan 3: Siswa sedang melakukan kegiatan role playing peristiwa detik-detik proklamasi
Pertemuan 3: Siswa sedang mengerjakan soal evaluasi siklus I secara individu