3.270 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 34 Tahun ke-5 2016
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI METODE MIND MAP SISWA KELAS V SD NEGERI JERUKSARI THE IMPROVEMENT OF SOCIAL STUDIES LEARNING CREATIVITY THROUGH MIND MAP METHOD Oleh: Yesi Murti Fatmasari, Mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar IPS melalui metode mind map siswa kelas V SD Negeri Jeruksari. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 20 siswa. Pengumpulan data menggunakan observasi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas belajar IPS siswa kelas V SD Jeruksari dapat ditingkatkan melalui metode mind map. Presentase jumlah siswa yang berhasil mencapai indikator keberhasilan pada siklus I pertemuan 1 sebesar 10%, siklus I pertemuan 2 menjadi 45%. Siklus II pertemuan 1 meningkat menjadi 70%, kemudian siklus II pertemuan 2 meningkat menjadi 100%. Kata kunci: metode mind map, kreativitas belajar siswa, IPS Abstract This research aims at improving social studies learning creativity through the mind map method of fifth grade students of SD Negeri Jeruksari. This research was a collaboration classroom action research. The subjects were fifth grade students totaling 20 students. Data collection technique used observation. Data were analyzed by qualitative and quantitative descriptive. The results show that social studies learning creativity fifth grade SD Jeruksari can be enhanced through the mind map method. Percentage of the number of students who achieve success indicator in first cycle first meeting by 10%, the first cycle of second meetings 45%. Second cycle first meeting increase to 70%, then the second cycle second meeting increase to 100%. Keywords: mind map methods, students learning creativity, social studies
masa depan sehingga mampu mewujudkan
PENDAHULUAN Susanto,
sumber daya manusia yang berpotensi dan
adalah
berkualitas. Setiap siswa memiliki perkembangan
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang berbeda-beda, untuk itu guru sebagai
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya
pendidik yang berada di lingkungan formal harus
nyata yang relatif berbeda dengan yang telah ada
memberikan rangsangan dengan memfasilitasi
sebelumnya. Kemampuan belajar siswa akan
siswa melalui kegiatan, sarana dan alat yang
lebih meningkat apabila kemampuan kreatifnya
dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Guru
ikut dilibatkan, baik secara formal maupun
dalam hal ini memiliki peran penting dalam
informal.
Menurut 2011:114),
Supriadi
kreativitas
Pada
mempunyai dikembangkan
(Ahmad
pada
dasarnya,
potensi baik
kreatif di
intinya
semua
siswa
menstimulasi
yang
harus
potensi kreativitas yang dimiliki.
lingkungan
sekolah
maupun rumah. Kemampuan kreativitas siswa harus digali guna mencapai keberhasilan siswa di
siswa
untuk
mengembangkan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari sekolah
Peningkatan Kreativitas Belajar .... (Yesi Murti Fatmasari) 3.271
dasar sampai perguruan tinggi. Sejak berada
dalam
di bangku sekolah dasar, siswa telah
didiskusikan oleh masing-masing kelompok.
dibiasakan
masalah-masalah
Siswa sangat antusias dalam proses diskusi. Pada
sosial yang ada di lingkungannya. Hal ini
pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis
dimaksudkan
teks dialog, siswa diminta membentuk kelompok
tentang
memahami
agar
siswa
kehidupan
mengetahui
pendapat
yang
telah
dan
terdiri dari 3-4 orang menuliskan kembali
lingkungannya sejak dini untuk mendasari
karangan yang telah dibaca secara seksama
pengetahuan pada tingkat selanjutnya. Guru
menggunakan kalimat sendiri sehingga siswa
sebagai pendidik harus menyampaikan
berinisiatif sendiri dalam membuat kalimat
materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
sebagai ringkasan. Selanjutnya dialog tersebut
yang akan dicapai.
diperagakan
Guru
perlu
menyajikan sehingga
masyarakat
mengutarakan
memiliki
pembelajaran siswa
memahami Penyajian
senang
materi
yang
pembelajaran
keterampilan yang
di
depan
kelas
bersama
kelompoknya. Kemudian saat pembelajaran Ilmu
kreatif
Pengetahuan Alam, guru membahas materi
mampu
tentang cara memperkecil dan memperbesar gaya
disampaikan.
gesek, siswa berebut mengutarakan pendapatnya
dan
yang
kreatif
saat guru mengajukan beberapa pertanyaan.
menuntut guru sebagai pendidik untuk
Berbeda halnya pada pembelajaran IPS, guru
menggunakan metode yang variatif guna
menggunakan media berupa foto pahlawan pada
menunjang proses pembelajaran.
pembelajaran IPS di kelas V untuk menerangkan
Berdasarkan hasil pengamatan seluruh
perjuangan para tokoh dalam mengusir penjajah.
pembelajaran di kelas V SD Negeri
Namun masih terlihat interaksi siswa dalam
Jeruksari pada tanggal 14-16 Januari 2016,
proses pembelajaran IPS masih kurang, karena
guru sudah melaksanakan pembelajaran
pada proses pembelajaran guru sebagai sentral
menggunakan
dalam
metode
ceramah,
tanya
kegiatan
pembelajaran.
Guru
jawab yang cukup menarik perhatian siswa.
menggunakan
Pada mata pelajaran Matematika yang
menerangkan materi. Pada pembelajaran IPS
membahas tentang materi perkalian dan
khususnya di kelas V masih kurang adanya
pembagian pecahan, guru menggunakan
ketertarikan siswa dengan materi. Terkadang guru
metode tanya jawab sehingga terlihat siswa
juga mengajukan pertanyaan pada siswa yang
penuh semangat dalam mengikuti proses
tidak semangat dalam belajar seperti bermain
pembelajaran. Seperti halnya pada saat
sendiri dan sibuk mengobrol dengan teman
pembelajaran
matematika,
sebangku, sehingga siswa tidak dapat menjawab
PKn
kalah
tidak
pembelajaran
menariknya.
metode
ceramah
untuk
Guru
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Beberapa
membahas tentang organisasi, kemudian
siswa juga masih nampak kebingungan mengenai
guru meminta siswa membentuk kelompok
materi yang dipelajari tetapi tidak bertanya
diskusi untuk mendiskusikan tugas-tugas
kepada guru mengenai hal yang belum dimengerti
anggota organisasi agar siswa percaya diri
walaupun mereka dituntut mengetahui bagaimana
3.272 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 34 Tahun ke-5 2016
perjuangan para tokoh dalam mengusir penjajah
yang sering kita sebut sebagai peta konsep adalah
seperti Sultan Hasanudin dan Kapitan Pattimura.
alat berpikir organisasional yang sangat hebat dan
Berdasarkan hasil wawancara tanggal 16
juga
merupakan
cara
termudah
untuk
Januari 2016 dengan guru kelas V SD Negeri
menempatkan informasi ke dalam otak serta
Jeruksari, pembelajaran IPS yang dilaksanakan di
mengambil informasi ketika dibutuhkan. Pada
kelas masih menggunakan metode-metode yang
penerapan mind map ini guru membimbing siswa
kurang variatif, karena masih banyak hambatan.
dalam mengorganisasikan pikirannya melalui
Hambatan tersebut diantaranya selain materi yang
peta pikiran agar siswa mampu dengan mudah
sangat banyak, siswa juga kurang semangat untuk
mempelajari materi. Selain itu dengan mind
belajar. Masih ada beberapa siswa yang sering
mapsiswa tidak dibatasi kreativitasnya dalam
mengobrol sendiri tanpa memperhatikan materi
membentuk mind map sehingga siswa bebas
yang sedang diberikan oleh guru. Hal ini
berkreasi menurut pemikiran mereka sendiri.
menyebabkan siswa kurang berpartisipasi aktif di
Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan
dalam proses pembelajaran IPS. Salah satu ciri
kreativitas belajar siswa dapat dilakukan dengan
siswa yang kreatif adalah memiliki rasa ingin
penerapan metode mind map. Metode mind map
tahu yang tinggi. Guru kurang bisa menentukan
merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif,
metode yang dapat meningkatkan kreativitas
dan secara harfiah akan memetakan pikiran-
siswa di dalam proses pembelajaran. Kreativitas
pikiran dengan sangat sederhana (Tony Buzan,
belajar IPS siswa di kelas dirasa guru masih
2007 : 4).
kurang dibandingkan mata pelajaran lain, karena
Metode mind map dalam penelitian ini akan
materi pelajaran IPS yang kompleks membuat
diterapkan
siswa
mempertahankan
terkadang
bosan
dan
malas
untuk
menghafal materi.
pada
materi
kemerdekaan.
perjuangan Berdasarkan
informasi dari guru kelas V SD N Jeruksari,
Upaya mewujudkan pembelajaran yang dapat
siswa mengalami kesulitan pada materi tersebut.
meningkatkan kreativitas siswa dapat dilakukan
Materi ini membahas tentang tokoh-tokoh yang
dengan menggunakan penerapan peta pikiran
terlibat dalam mempertahankan kemerdekaan,
(mind map) dalam penyampaian pembelajaran.
cara menghargai perjuangan para tokoh dalam
Menurut Tony Buzan (2007 : 1) mind map
mempertahankan kemerdekaan. Selain itu juga
merupakan
kegiatan
terdapat bentuk-bentuk konflik antara Indonesia
berpikir ke segala arah, menangkap berbagai
dengan Belanda, pertempuran di daerah-daerah,
pikiran dalam berbagai sudut. Menurut Tony
serta
Buzan (2005 : 71), mind map juga membuat dan
Indonesia untuk memperoleh pengakuan terhadap
mendorong percepatan aliran berbagai pikiran
kemerdekaan
kreatif dan inovatif berdasarkan kata dan
Berdasarkan hal tersebut, guru membutuhkan
kenyataan yang dimiliki, sehingga membiarkan
cara atau metode yang cocok digunakan dalam
otak anak menyatakan ekspresinya sendiri yang
menyampaikan materi tersebut, sehingga siswa
tak terbatas dengan cara sederhana. Mind map
dapat mudah memahami materi. Mind map cocok
cara
mengembangkan
perjanjian-perjanjian
dan
yang
kedaulatan
dilakukan
Indonesia.
Peningkatan Kreativitas Belajar .... (Yesi Murti Fatmasari) 3.273
digunakan untuk siswa karena mind map
masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat
menggunakan garis lengkung, simbol, kata,
unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.
dan gambar yang dirangkai dalam aturan
Belajar merupakan suatu proses memperoleh
yang sederhana, mendasar, alami, dan
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud
sesuai dengan cara kerja otak. Melalui mind
perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi
map,
dapat
yang relatif permanen atau menetap karena
dialihkan menjadi diagram warna-warni,
adanya interaksi individu dengan lingkungannya
sangat teratur, dan mudah diingat. Sehingga
(Sugihartono,
dalam hal ini mind map dirasa cocok
pengetahuan sosial bagi pendidikan dasar dan
digunakan
menengah merupakan hasil perpaduan dari
informasi
yang
karena
panjang
siswa
dapat
2012:74).
sejumlah
dengan menggunakan warna, garis, gambar,
ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah,
dan
yang
antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya
mempermudah pemahaman siswa sehingga
(Hidayati, 2002:4). Dari pengertian tersebut maka
siswa
dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar IPS
lebih
tertarik
tertentu
dalam
mengikuti
pelajaran
seperti
Ilmu
menyederhanakan materi yang panjang
simbol-simbol
mata
Sedangkan
geografi,
merupakan usaha seseorang untuk menciptakan
pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, penerapan
sesuatu yang berbeda dengan yang telah ada
mind map menjadi alternatif untuk dapat
sebelumnya baik berupa gagasan atau karya
meningkatkan kreativitas belajar siswa
dalam cabang-cabang ilmu sosial kemudian
dalam mata pelajaran IPS. Keunggulan dari
dipadukan konsep-konsep dasar sebagai hasil
penerapan metode mind map ini adalah
interaksi
informasi yang termuat di dalamnya mudah
memecahkan masalah dalam kehidupan dan
untuk diingat dan dipahami, serta hubungan
memberikan
masing-masing informasi dapat dengan
siswa.
dengan
lingkungannya
kebermaknaan
bagi
untuk
kehidupan
mudah dikenali. Selain itu, melalui mind
Metode pembelajaran berarti cara yang
map siswa juga dapat berkreasi berdasarkan
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran
apa yang mereka inginkan di dalam
dalam upaya mencapai tujuan kurikulum (Oemar
pembuatan konsep.
Hamalik, 2010:26). Metode yang digunakan
Kreativitas adalah kemampuan untuk
dalam penelitian ini adalah mind map. Mind map
membuat kombinasi baru berdasarkan data,
merupakan alternatif pemikiran keseluruhan otak
informasi, atau unsur-unsur yang ada
terhadap pemikiran linier (Tony Buzan, 2007:2).
(Utami Munandar, 1999:47). Sedangkan
Penelitian
menurut
(2011:112),
pengembangan kreativitas yaitu produk. Produk
kreativitas merupakan kemampuan umum
dalam penelitian ini berupa mind map yang
untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik
dihasilkan siswa secara individu. Langkah-
berupa produk atau gagasan baru yang
langkah yang diterapkan dalam metode mind map
dapat diterapkan dalam memecahkan
sebagai berikut : (a) siswa membaca kembali
Ahmad
Susanto
ini
difokuskan
pada
strategi
3.274 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 34 Tahun ke-5 2016
sekilas materi yang telah dijelaskan guru pada
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap
awal kegiatan pembelajaran. (b) tanya jawab
tahun ajaran 2015/2016 yaitu pada bulan Januari
materi secara garis besar. (c) setiap siswa
sampai Mei 2016.
menganalisis meteri yang akan dibuat mind map.
Subjek dan Objek Penelitian
(d) siswa dibimbing, dimotivasi, dan diawasi guru selama
membuat
mind
map.
(e)
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
siswa
kelas V SD Negeri Jeruksari tahun ajaran
mempresentasikan mind map untuk mendapat
2015/2016, dengan jumlah siswa 20 yang terdiri
tanggapan, masukan dari siswa lain dan guru. (f)
dari 10 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.
siswa dan guru menyamakan persepsi dari hasil presentasi
dan
tanggapan
siswa.
(g)
Objek dalam penelitian ini adalah proses
guru
pembelajaran dan hasil produk mind map siswa.
mereview materi dan kegiatan pembelajaran yang
Objek penelitian yang berupa proses adalah
telah dilaksanakan secara garis besar dengan
kreativitas belajar IPS selama pembelajaran
bantuan mind map. (h) siswa diberi penguatan
berlangsung pada siswa kelas V SD Negeri
dan motivasi agar lebih kreatif membuat mind
Jeruksari menggunakan metode mind map. Objek
map materi pembelajaran.
penelitian berupa hasil produk mind map siswa.
Kreativitas belajar dapat ditingkatkan melalui metode mind map. Hal ini sesuai dengan
Prosedur Penelitian
ini
menggunakan
desain
penelitian yang telah dilaksanakan oleh Septiaji
penelitian dengan model Kemmis dan McTaggart
Aji Nugroho pada tahun 2013.
Peningkatan
yang meliputi empat komponen, yaitu: 1)
kreativitas siwa diketahui dengan
tercapainya
perencanaan (planning), 2) pelaksanaan tindakan
indikator pada akhir siklus. Siklus I menunjukkan
(action), 3) observasi (observing), dan 4) refleksi
bahwa skor rata-rata kreativitas siswa 70,90.
(reflection). Keempat komponen dalam satu
Siklus
skor
untaian dipandang sebagai satu siklus atau satu
kreativitas siswa 75,03. Pada akhir siklus III, skor
putaran kegiatan. Jumlah siklus yang digunakan
rata-rata kreativitas meningkat menjadi 77,32.
sangat bergantung pada permasalahan yang
Relevansi dengan penelitian ini adalah metode
dihadapi.
yang digunakan yaitu mind map. Perbedaannya
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
II
menunjukkan
peningkatan
yaitu pada variabel yang digunakan.
Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
metode pengamatan. Instrumen yang digunakan METODE PENELITIAN
dalam penelitian ini yaitu pedoman observasi
Jenis Penelitian
guru dan lembar pengamatan hasil produk mind
Penelitian
ini
menggunakan
jenis
Teknik Analisis Data
penelitian tindakan kelas kolaboratif.
Pengumpulan
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Jeruksari,
Kecamatan
Gunungkidul,
Daerah
Wonosari, Istimewa
map siswa.
Kabupaten Yogyakarta.
menggunakan
data
analisis
dilakukan deskriptif
dengan kualitatif
kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif sesuai dengan data yang diperoleh yaitu pelaksanaan
Peningkatan Kreativitas Belajar .... (Yesi Murti Fatmasari) 3.275
metode mind map yang dilakukan guru
beberapa siswa yang mengobrol dengan
pada pembelajaran IPS dan pengamatan
teman sebangku saat proses pembelajaran
hasil produk mind map siswa.
berlangsung
sehingga
suasana
kelas
kurang kondusif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
b) tahapan yang dilakukan guru dalam
Hasil Penelitian
metode
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam sebanyak dua siklus
dilaksanakan
observasi
dilakukan
penelitian terlebih
c) Siswa
sebelum
dilakukakannya
mengetahui
perbandingan
d) saat
kurang kreatif dalam proses pembelajaran dan cenderung diam dengan tidak merespon aktivitas pembelajaran dengan baik..
sudah
lebih
baik
apabila
dibandingkan dengan kreativitas belajar IPS saat pratindakan. Namun, pembelajaran yang dilaksanakan dengan metode mind map belum terlaksana dengan maksimal karena belum dapat mencapai keberhasilan seperti yang diharapkan. Selain itu, masih ditemukan beberapa kekurangan dalam pembelajaran siklus I, yaitu: a)
masih
mengobrol dengan siswa lain dan tidak menanggapi presentasi siswa di depan kelas. Berdasarkan pelaksanaan dan pengamatan yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa metode mind map dapat meningkatkan kreativitas belajar IPS siswa. Hal tersebut ditunjukkan siswa lebih
aktif
dan
bersemangat
mengikuti
dapat meningkatkan kreativitas belajar IPS.
Kreativitas belajar IPS siswa akhir I
berlangsung,
pembelajaran IPS. Penggunaan metode mind map
1. Tahap Siklus I
siklus
presentasi
terdapat siswa yang tidak memperhatikan,
sesudah menggunakan metode mind map.
diketahui bahwa masih banyak siswa yang
dalam
bila dibandingkan dengan kriteria lain.
kreativitas belajar IPS siswa sebelum dan
siswa kelas V SD Negeri Jeruksari, dapat
kesulitan
kriteria warna dan gambar masih rendah
hasil
Berdasarkan hasil pra tindakan terhadap
mengalami
kriteria, terlihat bahwa rata-rata pada
tindakan. Penelitian pra tindakan dilakukan untuk
kurang
mind map yang dibuat sesuai dengan
dahulu
V SD Negeri Jeruksari untuk mengetahui awal
masih
memunculkan warna dan gambar dalam
ini,
terhadap kreativitas belajar IPS siswa kelas
kondisi
map
maksimal.
dengan dua pertemuan tiap siklusnya. Sebelum
mind
guru masih kurang bisa mengendalikan
siswa saat pembelajaran, masih ada
Peningkatan keberhasilan ditunjukkan dengan persentase
siswa
yang
berhasil
mencapai
indikator keberhasilan produk mind map. Tabel 1. Perbandingan Persentase Siswa yang Berhasil dan Belum Berhasil Mencapai Indikator Keberhasilan Produk Mind Map antara Pra Tindakan dan Siklus I. Perbandingan Persentase Siswa yang Berhasil dan Belum Berhasil Mencapai Indikator Keberhasilan Produk Mind Map Siklus I Siklus I Tahap Pertemuan 1 Pertemuan 2 Siswa yang berhasil 10% 45% Siswa yang belum 90% 55% berhasil
3.276 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 34 Tahun ke-5 2016 100%
90%
100%
100%
80%
80%
55% 45%
60%
Berhasil
40% 20%
90%
Belum Berhasil
10%
55% 45%
60% 40%
20%
0%
70%
30%
Berhasil
10% 0%
Gambar 1.
Diagram Perbandingan Persentase Siswa yang Berhasil dan Belum Berhasil pada Siklus I pertemuan 1 dan Siklus I pertemuan 2.
Gambar 2.
2. Tahap Siklus II Kreativitas belajar IPS siswa pada akhir siklus II menunjukkan peningkatan yang lebih
Belum Berhasil
0%
Diagram Perbandingan Persentase Siswa yang Berhasil dan Belum berhasil antara Siklus I sampai Siklus II.
Pembahasan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode
mind
map
secara
baik lagi dari siklus I. Pada tahap ini, tindakan
menerapkan
dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I.
keseluruhan dapat meningkatkan kreativitas
Berdasarkan pelaksanaan dan pengamatan
siswa. Siswa sangat tertarik dan antusias
yang telah dilakukan, menunjukkan kreativitas
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Ilmu
belajar IPS meningkat. Hal tersebut ditunjukkan
Pengetahuan
siswa lebih bersemangat, antusias, dan aktif
pembelajaran, siswa tidak merasa bosan
dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, siswa
karena
juga menjadi lebih termotivasi untuk membuat
siswa secara aktif sehingga siswa merasa
mind map yang lebih baik lagi.
senang.
Tabel 2. Perbandingan Persentase Siswa yang Berhasil dan Belum Berhasil Mencapai Indikator Keberhasilan Produk Mind Map antara Pra Tindakan dan Siklus I.
menggunakan metode mind map menjadi lebih
Perbandingan Persentase Siswa yang Berhasil dan Belum Berhasil Mencapai Indikator Keberhasilan Produk Mind Map
mind map untuk meningkatkan kreativitas
Tahap Siswa yang berhasil Siswa yang belum berhasil
Siklus I pertemuan 1
Siklus I pertemuan 2
Siklus II pertemuan 1
Siklus II pertemuan 2
10%
45%
70%
100%
Sosial
kegiatan
Materi
(IPS).
Pada
pembelajaran
yang
proses
melibatkan
disampaikan
mudah dipahami oleh siswa. Guru dalam penelitian ini berusaha menerapkan metode
siswa.
Terbukti
bahwa kreativitas
siswa
mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
kondisi
awal
dan
mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II. 90%
55%
30%
0%
Hasil pengamatan secara keseluruhan pada setiap siklus terlihat bahwa selama penelitian berlangsung siswa di kelas V SD Negeri Jeruksari dalam pembelajaran IPS semakin kreatif. Selain itu melalui kegiatan ini siswa
Peningkatan Kreativitas Belajar .... (Yesi Murti Fatmasari) 3.277
dilatih
untuk
mengembangkan
cara
secara
rinci
pada
harus
siswa
masih
dilakukan
orang lain.
kesulitan untuk membuat mind map sesuai
peranan
penjelasan
metode
pembelajaran
mind
yaitu
di
map
atas, dalam
melibatkan
siswa
sehingga
yang
berpikir, rasa ingin tahu, dan menghargai
Berdasarkan
siswa,
kegiatan
dengan kriteria yang baik. Kegiatan
pembelajaran
menggunakan
metode mind map pada siklus I hanya ada
dalam pembelajaran yang difokuskan pada
beberapa siswa yang terlibat secara kreatif.
pengembangan berpikir kreatif siswa.
Masih banyak siswa yang pasif menanggapi
Pada proses pembelajaran yang kreatif,
presentasi dari siswa yang maju di depan
guru mendorong siswa untuk mampu
kelas.
mengembangkan
mengobrol
pola
berpikir
siswa
sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu
Bahkan
masih
dengan
ada
siswa
yang
siswa
lain
saat
pembelajaran berlangsung.
yang tinggi, merencanakan hal yang akan
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus
dilakukan, tertantang oleh tugas yang
I, penggunaan metode mind map dalam
sulit, tidak takut gagal, dan mampu
pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri
menghargai
Jeruksari
orang
lain.
Kegiatan
dapat
meningkatkan
kreativitas
pembelajaran dengan menerapkan metode
siswa. Hal itu terbukti bahwa data hasil
mind
pengamatan
map
membuat
siswa
lebih
kreativitas
siswa
pada
pra
berantusias dalam pembelajaran IPS lebih
tindakan sampai dengan siklus I sudah
bermakna sehingga pembelajaran dapat
mengalami peningkatan. Seluruh siswa belum
tersampaikan dengan baik.
berhasil memperoleh skor akhir kreativitas
Hasil penelitian melalui pengamatan
≥2,66 pada pra tindakan sehingga belum
secara lebih rinci dijelaskan pada setiap
berhasil
pertemuan dalam setiap siklus. Pada siklus
penelitian.
I ada beberapa siswa yang mengobrol
mencapai indikator keberhasilan penelitian
dengan teman sebangku pada saat proses
pada
pembelajaran.
peningkatan namun hanya ada 2 (10%) siswa.
Guru
terkadang
masih
mencapai Jumlah
siklus
I
siswa
yang
pertemuan
1
berhasil
mengalami
Jumlah
saat pembelajaran, sehingga terkadang
indikator keberhasilan penelitian pada siklus I
peneliti membantu untuk mengkondisikan
pertemuan 2 kembali mengalami peningkatan
siswa. Guru kurang tegas dalam menegur
menjadi 9 (45%) siswa. Meskipun penelitian
siswa, sehingga masih ada siswa yang
tindakan siklus I ini meningkat, namun belum
tidak
berhasil
guru
saat
yang
keberhasilan
kesulitan untuk mengkondisikan siswa
memperhatikan
siswa
indikator
mencapai
berhasil
indikator
mencapai
keberhasilan
pembelajaran. Guru kurang maksimal
penelitian yaitu ≥75% siswa memperoleh skor
dalam
akhir
menjelaskan
tahapan
kegiatan
pembelajaran menggunakan metode mind map. Guru masih kurang menjelaskan
≥2,66
sehingga
perlu
penelitian tindakan siklus II.
dilanjutkan
3.278 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 34 Tahun ke-5 2016
Meskipun penelitian tindakan siklus I ini
Utami Munandar dalam Ahmad Susanto
meningkat, namun belum berhasil mencapai
(2011:128), kreativitas siswa dapat dilihat dari
indikator keberhasilan penelitian. Kegiatan
empat aspek kreativitas, yaitu pribadi (person);
pembelajaran pada siklus I yang menyebabkan
pendorong (press); produk (product); dan
belum
indikator
proses (process). Aspek pribadi menunjukkan
keberhasilan salah satunya diakibatkan oleh
orisinilitas dari individu, sehingga diharapkan
sikap pasif siswa yang terlihat jelas saat proses
timbul ide-ide baru dan produk-produk yang
pembelajaran. Ada juga siswa yang tidak
inovatif. Aspek pendorong, bakat kreativitas
menghargai pendapat
siswa lain dengan
seseorang akan berkembang jika didukung
mengobrol sendiri dengan siswa lain. Hal ini
oleh lingkungan dan dirinya sendiri. Aspek
membuat suasana kelas menjadi sedikit gaduh
proses, guru memiliki peran penting dalam
dan menunjukkan bahwa siswa kurang bisa
melibatkan siswa dalam kegiatan kreatif dan
menghargai siswa lain. Peran guru sangat
berusaha memberikan fasilitas pada siswa.
diperlukan pada hal ini yaitu memberikan
Aspek produk, bakat dan ciri-ciri kreatif yang
nasehat dan pengertian kepada siswa agar bisa
dimiliki seseorang akan mendorong untuk
menghargai pendapat orang lain dan kegiatan
memunculkan produk-produk kreatif yang
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
bermakna.
berhasilnya
mencapai
Pada siklus II, siswa sudah mampu
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan
dikodisikan untuk mengikuti pembelajaran
pada siklus II, penerapan metode mind map
dengan baik. Tahapan pertama dalam metode
dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri
pembelajaran
siswa
Jeruksari dapat meningkatkan kreativitas siswa
membaca kembali materi yang telah dijelaskan
dalam pembuatan produk mind map. Hal itu
guru
pembelajaran.
terbukti bahwa data hasil pengamatan produk
Kemudian dilakukan tanya jawab materi
mind map siswa pada siklus II sudah
pelajaran antara guru dengan siswa secara
mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang
garis besar. Selanjutnya guru meminta siswa
berhasil
untuk menganalisis materi yang akan dibuat
penelitian pada siklus II pertemuan 1 sebanyak
mind map.
Guru selalu membimbing,
14 (70%) siswa. Jumlah siswa yang berhasil
memotivasi, dan mengawasi siswa selama
mencapai indikator keberhasilan penelitian
membuat mind map. Kemudian dilanjutkan
pada siklus II pertemuan 2 kembali mengalami
presentasi,
peningkatan menjadi 20 (100%) siswa. Hasil
pada
IPS
awal
ketika
diawali
kegiatan
ada
dengan
siswa
yang
mencapai
indikator
kreativitas
siklus
keberhasilan
mempresentasikan hasil produk mind map di
pengamatan
depan kelas, siswa sudah dapat menghargai
mencapai indikator keberhasilan penelitian
siswa lain yang sedang presentasi. Sebagian
yaitu ≥75% siswa memperoleh skor akhir
besar siswa juga telah mampu menanggapi
≥2,66 sehingga penelitian tindakan siklus II
hasil presentasi dari siswa lain.
dinyatakan berhasil dan tidak perlu dilakukan penelitian tindakan lanjutan.
II
sudah
Peningkatan Kreativitas Belajar .... (Yesi Murti Fatmasari) 3.279
Perbaikan
yang
dilakukan
guru
2.
Peningkatan kreativitas belajar IPS pada
selama proses pembelajaran berlangsung
sikus I pertemuan 1 ada 2 (10%) siswa
dapat
meningkatknya
dari kondisi awal siswa 0%. Kemudian
kreativitas siswa pada setiap siklusnya.
mengalami peningkatan lagi pada siklus I
Terjadinya peningkatan kreativitas siswa
pertemuan 2 menjadi 9 (45%) siswa.
dikarenakan penerapan metode mind
Peningkatan
map sangat tepat digunakan dan dapat
pertemuan 1 yaitu sebanyak 14 (70%)
meningkatkan aktivitas siswa dalam
siswa dan siklus II pertemuan 2 kembali
mengembangkan
meningkat menjadi 20 (100%) siswa.
terlihat
dari
kreativitasnya.
Pembelajaran yang menerapkan metode mind map memberikan kebebasan siswa untuk
berpikir
sesuai
dengan
terjadi
pada
siklus
II
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat saran yang dapat diberikan yaitu guru
pengetahuan siswa, sehingga siswa tidak
diharapkan
merasa dibatasi untuk mengembangkan
metode mind map dalam pembelajaran IPS
ide yang dimiliki. Melalui metode ini,
pada tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk
siswa juga tidak harus menghafal materi
meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan
terlalu banyak, sehingga siswa lebih
materi yang berbeda dan sesuai dengan metode
mudah memahami materi pembelajaran
pembelajaran tersebut. Selain itu guru juga
secara ringkas dan mudah.
diharapkan selalu kreatif dalam mengemas
dapat
melanjutkan
penerapan
proses pembelajaran dengan menggunakan SIMPULAN DAN SARAN
metode
Simpulan
pembelajaran IPS salah satunya menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian dan
metode
pembelajaran
mind
yang
tepat
pada
map
sehingga
dapat
lebih
lanjut
untuk
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
dikembangkan
kreativitas belajar IPS siswa dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas V
ditingkatkan melalui metode mind map
SD Negeri Jeruksari Wonosari Gunungkidul.
di SD Negeri Jeruksari. 1. Penerapan
DAFTAR PUSTAKA
metode
mind
map
melibatkan siswa secara kreatif dalam pembelajaran. Hal tersebut sangat
penting
karena
dalam
pembelajaran IPS banyak materi yang
harus
dipahami
siswa,
Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini : Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta : Kencana. Hidayati. (2002). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Program DII PGSD FIP UNY.
sehingga melalui metode ini siswa akan
lebih
mudah
dalam
memahami materi yang dipelajari.
Oemar Hamalik. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
3.280 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 34 Tahun ke-5 2016
Sugihartono, dkk. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Tony, Buzan. (2005). Brain Chlid : Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar. Jakarta : Gramedia. __________. (2007). Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Utami Munandar. (1999). Mengembangkan bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.