PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAP PADA KELAS IV MI NURUL FALAH PARUNGPANJANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Serjana Pendidikan
Oleh: Khusnul Khotimah NIM 1110018300010
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAP PADA KELAS IV
MI NURUL FALAH PARTJNGPANJANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Serjana pendidikan (S.pd)
Oleh
Khusnul Khotimah
NrM I I10018300010 Dibawah Bimbingan
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing
II
/r4 Nafia Wafiqni.M.Pd
Takiddin.l\{.Pd
NIP: l98l
NIP: I 9831206201
100320091 2 2004
101 1 005
JURUSAN PENDIDIKAN GURU I\{ADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYA'TULLAH
JAKARTA 2014
7 \
LEMBAR PBNGESAHAN
Skripsi berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Ips Siswa Melalui penerapan Metode Mind Map pada Keras IV MI Nurur Farah parungpanjang disusun oreh
Khusnul Khotimah, NIM. r lI00rg3000r0, Jurusan pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta- Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karva ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siding munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 24 November 2014
Yang Mengesahkan,
Dosen Pembimhing I
/w": Nafia Wafiqni.M.pd.
Tat(iddi#,N{.pd
NIP:
NIP:
I
98 I 1003200912 Z0O4
1983 I 20620 t l0
t 1005
(
LEMBAR PENGESAIIAN Skripsi berjudul Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Metode Mind Map Pad,a Kelas
Panjang. disusun oleh
Siti Nurkhoyah
IV MI Nurul
Falah Parung
Pelatun Nomor Induk Siswa
11i0018300010, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 12 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis
berhak memperoleh gelar sarjana
s 1 (s.Pd) dalam bidang
Pendidikan Guru
Madras atr-Ibti daiyah (PGMI).
Jakarla. 19 Desember 2014 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/ Program
Dr. Fauzan, MA ekretaris
(S
ekretaris Jurusan/Prodi)
)t
Asep Ediana Latip, NI.Pd
NrP.
1
98
1
Tanda Tangan
pl:y! @at7 co\$uz'
NrP. 1 9761 1072001 011013 S
Studi) Tanggal
lvx[vp,q
06232009t21003
Ylfnll+({
Penguji I
Dr.Iwan Purwanto, M.Pd NrP. 19730424 200801 1 012 Penguji
II
ql:/t:q
Dr. Fauzan, MA NrP. 1 976i 1072001011013
Mengetahui, Dekan F
Itas Ilmu Tarbiyah dan k
Nurlen5f.ifa'i" MA. ph.D& NIP. 195910021986032001
CI,s\!j\-
\
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini Nama
Khusnul Khotimah
NIM
I l 10018300010
Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Angkatan Tahun
2010
Alamat
:Krnp. Asem Rt 03/06 Desa Cikuda, Kec. Parungpanjang, Kab. Bogor.
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahrva skripsi
yang
berjudul "Peningkatan Motivdsi Belajar'IpS Sisrva
Melalui Penerapan N{etode Mind Map Pada Kelas
Iv I\{I Nurul Falah
Parungpanjang" adalah karya sendiri dibawah bimbingan dosen
:
Pernbimbing I Nama
Nafia Wafiqni,M.Pd
NIP
1981
Jurusan/Prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (pGMI)
10032009122004
Pernbimbing II Nama
Takiddin,M.Pd
NIP
198312062011011005
Jurusan/Prodi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Dernikian surat pernyataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta, 04 Desember 2014
Yang rr
yatakan
M
Khusnul Khotin-rah
ABSTRAK Khusnul Khotimah, Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Metode Mind Map Pada Kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang Bogor. Skripsi jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS dan memperoleh gambaran penerapan metode pembelajaran mind map. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrument yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan pemberiangan angket, teknik analisis data dengan menggunakan teknik kualitatif deskriftif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode mind map dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari peningkatan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 49.89% menjadi 85.20% pada siklus II. Selain itu, penerapan metode mind map juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari persentase aktivitas belajar pada siklus I sebesar 53.26% menjadi 93.47% pada siklus II. Kata kunci: Motivasi Belajar, Mata pelajaran IPS, dan Mind Map
i
ABSTRACT
Khusnul Khotimah, Improving Learning Motivation IPS Students Through the Mind Map Application Methods In Class IV MI Nurul Falah Parungpanjang Bogor. Thesis Department of Teacher Education Madrasah Ibtida'iyah, Faculty of Science Education and Teacer Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This study aims to determine the increase students' motivation for social studies and obtain a picture of the application of learning methods mind map. This research methodusing a class action, which consists of two cycles and each cycle in cludes planning, implementation, observation, and reflection. Instruments used were observation, interviews, documentation and questionnaire, data analysis technique by using descriptive qualitative technique.
From the resultsit can be concluded that the application of mind mapping method can increase students' motivation. In creasing student motivation seen from the increase in the average value in the first cycle of 49.89% to 85.20% in the second cycle. In addition, application of mind mapping method also can improve students' learning activities. This can be seen from the percent tage of learning activities in the first cycle by 53.26% to 93.47% in the second cycle.
Keywords: Motivation, social science subjects, and Mind Map.
ii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Bismilahirrahmannirrahim Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya. Sholawat serta salam tercurah limpah kepada baginda yang mulia Rasullulloh Muhammad Shallalahu‘alaihiwassallam keluarga serta sahabatnya. Penyusunan skripsi ini merupakan penelitian singkat yang dilakukan dengan melakukan tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Metode Mind Map Pada Kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang Bogor”. Skripsi ini menggambarkan bagaimana penerapan metode pembelajaran mind map sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS. Selain itu skripsi ini juga bisa dijadikan gambaran bagi guru tentang bagaimana menerapkan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan, sehingga dapat
memperbaiki
kekurangan-kekurangan
dalam
penelitian
maupun
penulisannya. Ketika pembuatan skripsi ini baik dalam melakukan penelitian maupun penulisannya, tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Dra. Nurlena Rifai, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;
2.
Dr. Fauzan, MA., Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, beserta stafnya yang telah memberikan rekomendasi untuk melaksanakan penelitian;
iii
3.
Nafia wafiqni, M.Pd. dan Ahmad Takkidin, M.Pd,. Pembimbing skripsi yang telah mengoreksi, memberi masukan dan saran dengan tekun dalam upaya menyelesaikan dan memperbaiki naskah skripsi ini;
4.
Bapak dan Ibu ku tercinta yang telah banyak memberikan curahan kasih sayangnya ananda, dari ananda kecil hingga sekarang dan memotivasi diri ananda tuk terus maju dan bersemangat dalam mengikuti perkuliahan. Semoga Bapak dan Ibu dapat diberikan kesehatan, panjang umur dan kekuatan selalu oleh Allah SWT.
5.
Untuk keluarga besar tercinta yang selalu mendukung, memotivasi dan memberikan do’a selama ananda kuliah.
6.
E.Faridah, S.Pd.I, Kepala MI Nurul Falah Parungpanjang Bogor, yang telah memberikan izin untuk penelitian;
7.
Hj. Yunia selaku observer dan bapak/ibu pendidik dan tenaga kependidikan MI Nurul Falah Parungpanjang
8.
Untuk Rizal Haristian yang telah banyak membantu memberikan motivasi kepada penulis dan selalu setia menemani penulis dalam keadaan apapun sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
9.
Kepada sahabatku Siti Nurkhoyah Pelatun, Laila Fajriah dan Nursufro Kamalia yang selalu memberikan motivasi dan do’anya.
10. Teman-teman seperjuangan PGMI Kelas A-B angkatan 2010. Akhir kata semoga skripsi ini memberi manfaat kepada setiap yang membacanya dan semoga setiap kesabaran, bantuan, dukungan baik
moril
maupun materi yang telah mereka berikan akan mendapat balasan dari Allah SWT, Aamiin.
Jakarta, 29 November 2014 Penyusun,
Khusnul Khotimah
iv
DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................................. i ABSTRACT ........................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ...........................................................................................................v DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 B. Identifikasi Masalah .....................................................................................5 C. Pembatasan Masalah ....................................................................................5 D. Perumusan Masalah .....................................................................................5 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................6 BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN TINDAKAN A. Acuan Teori dan Fokus Penelitian ...............................................................7 1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................... 7 a. Latar Belakang IPS .......................................................................... 7 b. Pengertian Pembelajaran IPS .......................................................... 8 c. Ruang Lingkup IPS ......................................................................... 9 d. Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................. 10 e. Pengembangan Materi Pendidikan IPS MI/SD ............................. 11 f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV ............ 13 2. Motivasi Belajar ........................................................................................ 14 a. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 14 b. Fungsi Motivasi dalam Belajar ...................................................... 18 c. Teori-teori Motivasi Belajar .......................................................... 19 d. Indikator Motivasi Belajar ............................................................. 22 e. Pengukuran Motivasi belajar ......................................................... 24 v
f. Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran ........................... 25 g. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar ............................................ 26 3.
Konsep Mind Map .............................................................................. 26 a. Pengertian Mind Map .................................................................... 27 b. Sejarah Mind Map ......................................................................... 28 c. Manfaat Mind Map ....................................................................... 28 d. Langkah-langkah dalam Membuat Mind Map .............................. 30 e. Langkah-langkah sebelum Membuat Mind Map ........................... 31 f. Kelebihan dan Kekurangan Mind Map ........................................... 32
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................33 C. Kerangka Berpikir ......................................................................................34 D. Hipotesis Tindakan.....................................................................................35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................36 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................................36 C. Subjek Penelitian........................................................................................38 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................................38 E. Tahapan Intervensi Tindakan .....................................................................39 F. Hasil Intervensi yang Diharapkan ..............................................................41 G. Data dan Sumber Data ...............................................................................42 H. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................................42 I. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................44 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .........................................................49 K. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ..............................................50 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ......................................................52
BAB IV Hasil Penelitian A. Deskrisi Data ..............................................................................................53 1. Deskripsi Data Siklus I ........................................................................53 2. Deskripsi Data Siklus II .......................................................................72 B. Pembahasan ................................................................................................94
vi
C. Temuan Penelitian ....................................................................................103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..............................................................................................104 B. Saran .........................................................................................................104 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................106 LAMPIRAN ........................................................................................................107
vii
Daftar Tabel Tabel 3.1
: Kisi-kisi Lembar Observasi Guru ……………………………..44
Tabel 3. 2
: Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa……………………………...45
Tabel 3.3
: Skala penilaian Lembar Observasi ……………………………..46
Tabel 3.4
: Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Sebelum di Uji …………….47
Tabel 3.5
: Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Setelah di Uji………………49
Tabel 3.6
: Kriteria Penilaian Angket Motivasi Belajar ……………………51
Tabel 3.7
: Kriteria Presentase Penilaian Angket…………………………...51
Tabel 3.8
: Pengukuran Tingkat Budaya Belajar Siswa…………………….52
Tabel 4.1
: Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 1………………...56
Tabel 4.2
: Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 1 ………………58
Tabel 4.3
: Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 2 ……………….61
Tabel 4.4
: Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 2……………….63
Tabel 4.5
: Observasi Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan 3……………….66
Tabel 4.6
: Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 3………………68
Tabel 4.7
: Hasil Angket Siklus I ………………………………………….70
Tabel 4. 8
: Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1………………76
Tabel 4.9
: Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan 1 …………….78
Tabel 4.10
: Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2………………82
Tabel 4.11
: Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan 2……………..84
Tabel 4.12
: Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 3……………….88
Tabel 4.13
: Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan 3……………….91
Tabel 4.14
: Hasil Angket Siklus II ………………………………………...93
Tabel 4.15
: Akumulusai Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I dan II ………………………………………………....104
Tabel 4.16
: Akumulusai Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan II……104
viii
Daftar Grafik Grafik 4.1
: Presentase Aktivitas Peneliti Siklus I …………………………..99
Grafik 4.2
: Presentase Aktivitas Peneliti Siklus II ………………………..100
Grafik 4.3
: Presentase Aktivitas Siswa Siklus I …………………………..101
Grafik 4.4
: Presentase Aktivitas Siswa Siklus II ………………………….102
Grafik 4.5
: Presentase Hasil Angket Motivasi Siklus I dan Siklus II……...103
ix
Daftar Gambar Gambar 2.1
: Piramid Abraham Maslow
Gambar 1-8
: Siswa Sedang Membuat Mind Map
Gambar 9-13 : Hasil Pembuatan Mind Map Siswa
x
Daftar Lampiran
Lampiran 1
: Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 2
: Hasil Wawanca Guru Kelas
Lampiran 3
: Surat Keterangan Penelitian Sekolah
Lampiran 4
: Permohonan Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 5
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 6
: Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan II
Lampiran 7
: Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II
Lampiran 8
: Lembar Angket Motivasi Siswa Siklus I dan II
Lampiran 9
: Lembar Uji Validitas dan Reabilitas
Lampiran 10 : Foto-foto Kegiatan Penelitian Lampiran 11 : Lembar Uji Referensi Lampiran 12 : Profil Peneliti
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia yang semakin modern ini pendidikan merupakan faktor utama yang senantiasa mampu menunjang manusia dalam mengarungi bahtera kehidupan yang akan dijalaninya. Oleh karena itu, tanpa pendidikan manusia akan mengalami kesulitan dalam hidupnya. Keberhasian dalam hidup tentunya harus diawali dengan pendidikannya yang baik pula. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam pasal 3 dinyatakan bahwa: “Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1 Ada empat tema pendidikan yaitu yang pertama mengemukakan struktur pengetahuan, yang kedua ialah tentang kesiapan, ketiga menekankan nilai intuisi dalam proses pendidikan, yang keempat ialah tentang motivasi atau keinginan untuk belajar, dan cara-cara yang tersedia pada para guru untuk merangsang
motivasi
itu.
Pengalaman-pengalaman
pendidikan
yang
merangsang motivasi ialah pengalaman-pengalaman di mana para siswa berpartisipasi secara aktif dalam menghadapi alamnya. Menurut Bruner, pengalaman belajar semacam ini dapat dicontohkan oleh pengalaman belajar penemuan yang intuitif, dan implikasi.2 Dalam pembelajaran, motivasi belajar memiliki peran yang sangat penting, karena keberadaannya sangat berarti dalam pembelajaran. 3 Adanya 1
UU Republik Indonesia No 14 thn 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU Republik Indonesia No 20 th 2003 tentang SISIDIKNAS, (Bandung:Citra Umbara, 2006), h. 76 2 Ratna W. Dahar. Teori-Teori Belajar (Jakarta: ERLANGGA, 2009), h. 98 3 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan pengukuran Analisis di Bidang pendidikan, (jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.23
1
2
motivasi yang baik dalam belajar akan memberikan hasil belajar yang baik pula.4 Hal ini berarti siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik, maka akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang kurang motivasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar di sekolah adalah motivasi. Motivasi belajar yang telah dikembangkan dalam pendidikan keluarga dilanjutkan ke pendidikan di sekolah. Motivasi belajar mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberi semangat pada siswa. Namun kenyataannya dari hasil observasi, siswa kelas menunjukan bahwa motivasi belajar siswa masih rendah. Rendahnya motivasi belajar IPS siswa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, tidak adanya keseriusan dalam belajar, guru kurang kreatif dalam memilih metode pembelajaran sehingga pengupayaan untuk memotivasi siswanya lemah, dan kurangnya perhatian dari orang tua siswa. Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara guru dan peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung memegang peranan penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kemungkinan kegagalan guru dalam menyampaikan suatu pokok bahasan disebabkan saat proses belajar mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan, diketahui guru masih menggunakan metode ceramah dan siswa masih banyak mendengarkan. Keadaan itu masih menciptakan interaksi belajar yang sifatnya masih satu arah sehingga kurang bermakna apabila dilihat dari segi keefektifan siswa yang tercermin melalui sikap, motivasi belajar dan unsur kreativitas. Hal ini terjadi karena proses pembelajaran yang diterapkan cenderung bersifat menonton tanpa adanya inovasi penggunaan 4
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 85
3
metode pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS dan akibatnya siswa merasa bosan dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa cendrung menjadi menurun. Dalam pelaksanaan pada mata pelajaran IPS, guru jarang mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks belajar yang ada. Guru masih mengajarkan materi IPS sesuai dengan apa yang ada di dalam buku paket jadi siswa kurang semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS sebenarnya merupakan pembelajaran yang sering berkaitan dengan kehidupan sehari-hari anak. Anak secara umum masih senang jika proses pembelajaran yang diajarkan sesuai dengan konteks yang ada. Hal ini dikarenakan, dengan konteks yang ada maka anak akan cepat tanggap terhadap materi pembelajaran. Dari sini dapat dikatakan bahwa potensi yang dimiliki siswa kurang dimanfaatkan dan tidak dikembangkan secara optimal oleh guru bahkan diabaikan, sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna. Situasi belajar yang kurang kondusif dan penuh dengan verbalisme konsep-konsep yang kurang efektif bagi belajar siswa di sekolah dasar. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi adalah hal yang sangat dibutuhkan terutama oleh siswa, terlebih tarhadap mata pelajaran IPS. Karena sejak dahulu sampai sekarang banyak orang-orang yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS tidak terlalu penting untuk dipelajari karena tidak masuk dalam Ujian Nasional (UN). Hal inilah yang berimbas kepada siswa dalam belajar mata pelajaran IPS. Siswa merasa kurang minat untuk belajar mata pelajaran IPS. Di sinilah peran guru IPS sangat dibutuhkan untuk memompa motivasi semua siswa. Memiliki motivasi artinya siswa tersebut memiliki gairah dan semangat dalam belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk kegiatan belajarnya. Seseorang yang memiliki inteligensi cukup tinggi biasa saja gagal karena kurangnya motivasi. Hasil belajar itu akan optimal jika ada motivasi yang tinggi. Oleh karena itu bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa tersebut tetapi mungkin saja gurunya tidak berhasil dalam memberikan
4
motivasi yang mampu membangkitkan semangat dalam kegiatan siswa untuk belajar ketika guru hadir di sekolah. Untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa, maka dalam hal ini peneliti akan menggunakan pendekatan konsep dengan metode mind map. Mind map ialah kegiatan yang cocok digunakan untuk pra pemaparan pembelajaran terhadap suatu topik dengan menggunakan warna, gerakan, gambar, yang dinformasikan ke dalam bentuk nyata dan akan mendorong kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain digunakan pada pra pemaparan, inovasi mind map juga dapat digunakan pada inti atau kesimpulan pembelajaran, bahkan dapat juga digunakan sebagai alat evaluasi. Mind map dapat dibuat dengan tulisan tangan dalam waktu yang singkat. Mind map telah digunakan dalam bidang pendidikan terutama di dalam kelas. Ketika menggunakan Mind map, guru dapat menyampaikan materi dengan mudah. Selain itu, anak didik pun mampu menyerap materi pelajaran karena disampaikan dengan sederhana. Mind map haadir sebagai pembelajaran lebih menarik perhatian anakanak untuk membacanya karena mind map yang terdiri dari berbagai unsur warna, gambar dan garis, merupakan stimulus yang menarik perhatian anak untuk melihatnya. Gambar dan warna dalam mind map, selain menarik perhatian, gambar juga berfungsi sebagai objek bantu berpikir yang nyata. Mind map dapat dibuat dengan membuat suatu kata kunci dasar yang kemudian dihubungkan dengan anak panah di mana setiap kata kunci dapat berupa gambar, angka atau warna. Atas dasar itulah akan dibahas dan diteliti lebih jauh tentang bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran mind map pada mata pelajaran IPS. Berdasarkan uraian di atas, untuk penelitian
ini
akan
“PENINGKATAN
dibuat
MOTIVASI
dalam
bentuk
BELAJAR
skripsi IPS
yang
SISWA
berjudul
MELALUI
PENERAPAN METODE MIND MAP PADA KELAS IV MI NURUL FALAH PARUNGPANJANG”.
5
B. Identifikasi Masalah 1. Siswa kurang semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran IPS. 2. Guru kurang mampu memotivasi siswanya untuk belajar IPS dengan baik. 3. Penggunaan metode pembelajaran dalam memotivasi belajar siswa kurang, khususnya pada pembelajaran IPS. 4. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran IPS mengakibatkan siswa hanya pasif dan belum dapat menunjukan tingkat penguasaan materi pembelajaran yang memadai.
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1. Motivasi belajar ialah kondisi psikologis yang merupakan dorongan atau kekuatan daya penggerak pada diri siswa yang mengarahkan tingkah laku untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu guna memperoleh hasil yang diinginkan atau dicita- citakan. 2. Metode mind map yang akan digunakan dalam penelitian ialah sebagai kegiatan mempresentasikan ide yang diungkapkan suatu wacana dengan menggunakan seluruh simbol grafis dalam suatu gambar peta. Simbol grafis tersebut adalah kata, citra, angka, jarak, warna, simbol, dan lain-lain. 3. Mata pelajaran IPS yang akan digunakan dalam penelitian ialah materi pokok jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya dan keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) pada kelas IV MI Nurul Falah Parung Panjang. Dengan Standar Kompetensi Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang ada di atas, maka perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah “Bagaimana upaya peningkatan motivasi belajar IPS siswa melalui penerapan metode pembelajaran mind map pada kelas IV MI Nurul Falah Parung Panjang?”.
6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar IPS siswa melalui penerapan metode mind map pada kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1) Bagi peneliti, dari hasil penelitian ini nantinya akan mengetahui peningkatan motivasi belajar IPS siswa melalui metode pembelajaran mind map. 2) Bagi siswa berani mengungkapkan pendapat, ide, gagasan, dan saran yang mereka
miliki,
dan
memiliki
motivasi
untuk
mengikuti
proses
pembelajaran dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan optimal. 3) Bagi guru agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman yang bersifat alternatif untuk dikembangkan dan diterapkan sesuai dengan keadaan dan lingkungan setempat. 4) Bagi sekolah agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah dan bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di MI.
7
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN TINDAKAN A. Acuan Teori dan Fokus Penelitian 1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a. Latar Belakang IPS Istilah social studies yang berasal dari Bahasa Inggris kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi IPS. Perkembangan dan pengembanagan IPS di Indonesia, ide-ide dasarnya banyak mengambil pendapat yang berkembang di Amerika Serikat. Sedangkan yang menyangkut tujuan, materi, dan penanganannya dikembangkan sendiri sesuai dengan tujuan nasional dan aspirasi masyarakat Indonesia. Pengertian social studies adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan, sedangkan isi social studies yang bercirikan interdisipliner yang meliputi aspek sejarah, ilmu ekonomi, sosiologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat yang dalam prakteknya dipilih untuk tujuan pembelajaran di sekolah dan di perguruan tinggi atau dapat dibelajarkan dari mulai pendidikan rendah / SD sampai perguruan tinggi.5 Menurut
Badan
Standar
Nasional
Pendidikan.
Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isuisu sosial yang sedang berkembang. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat. Dengan mempelajari IPS siswa akan dibekali pengetahuan agar dapat berinteraksi dengan kehidupan nyata mereka dimasyarakat. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan
5
Sapriya, Tuti Istianti, dan Effendi Zulkifli. Pengembangan Pendidikan IPS di SD ( Bandung, UPI PRESS, 2007), Ed. 1,Cet. 1, h. 3
7
8
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dalam suatu kegiatan pembelajaran IPS banyak sekali harapanharapan yang muncul. Harapan tersebut berasal dari berbagai pihak, antara lain: guru, sekolah, wali siswa, lingkungan setempat, dan pemerintah. Harapan dari setiap guru dalam mengajarkan mata pelajaran IPS adalah siswa dapat mengusai konsep-konsep IPS yang ada pada kurikulum. Dengan adanya pengusaan konsep-konsep IPS maka pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran IPS diharapkan menggunakan pendekatan yang sesuai atau yang mudah diterima oleh siswa agar tercipta motivasi yang tinggi pada diri siswa dan diiringi dengan hasil belajar yang meningkat. Hasil belajar yang meningkat merupakan tujuan dari suatu pendidikan. Guru dikatakan berhasil dalam mengajar bila ada peningkatan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Kegiatan dalam pembelajaran tidak terlepas dari aktivitas proses belajar. Begitu pentingnya proses belajar, sehingga apabila ingin berhasil dalam pembelajaran salah satu cara adalah dengan mengefektifkan proses belajar dengan baik, agar hasil yang tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan. b. Pengertian Pembelajaran IPS Dalam kurikulum 2006 mengemukakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS. Peserta didik diarahkanuntuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokrasi dan tanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.6
6
Sapriya, Dadang dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS,(Bandung, UPI PRESS, 2006), Edisi 1, cet. 1, h. 7
9
c. Ruang Lingkup IPS Secara
mendasar, pembelajaran
IPS
berkenaan dengan
kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan kejiwaannya, memanfaatkan sumber-daya yang ada dipermukaan bumi,
mengatur
kebutuhan
lainnya
kesejahteraan dalam
dan
rangka
pemerintahannya mempertahankan
maupun kehidupan
masyarakat manusia. Singkatnya IPS mempelajari, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada dilingkungan sekitar peserta didik MI/SD. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan. ruang lingkup IPS meliputi aspek-asek sebagai berikut : a. Manusia, tempat, dan lingkungan. b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. c. Sistem sosial dan budaya. d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Dengan demikian ruang lingkup IPS mencakup segala aktivitas-aktivitas sosial manusia dengan lingkungannya baik masa lampau, sekarang maupun masa yang akan datang. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa yang dipelajari IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, ruang lingkup kajian IPS meliputi (a) substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat, dan (b) gejala, masalah, dan peristiwa soaial tentang kehidupan masyarakat. Kedua lingkup pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran
10
IPS tidak hanya menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatanpeserta didik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang tidak berbijak pada kenyataan di dalam mayarakat tidak akan mencapai tujuannya.7
d. Tujuan Pembelajaran IPS Dalam bukunya Sapriyal dan Iim Siti Masitoh mengemukakan lima tujuan pokok pembelajaran IPS yaitu, 1) Membina siswa agar mampu mengembangkan pengertian/pengetahuan berdasarkan data, generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun yang bersifat innterdisipliner/komprehensif dari berbagai cabang ilmu sosial. 2) Membina siswa agar mampu mengembangkan dan mempraktekan keanekaragaman keterampilan studi, kerja dan intelektualnya secara pantas dan dan tepat sebagaimana diharapkan ilmu-ilmu sosial. 3) Membina dan mendorong siswa untuk memahami, menghargai dan mengahayati adanya keanekaragaman dan kesamaan cultural maupun individual. 4) Membina siswa kearah turut mempengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan serta juga dapat mengembangkan – menyempurnakan nilai-nilai yang ada pada dirinya. 5) Membina siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.8 Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 7
Irfan Tanwifi,. Dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya, Amanah Pustaka Lapis PGMI 2009), Ed. 1, H. 11 8 Sapriya, Dadang dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS,(Bandung, UPI PRESS, 2006), Edisi 1, cet. 1, h. 13
11
1) Mengenal
konsep-konsep
yang
berkaitan
dengan
kehidupan
masyarakat dan sekitarnya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Dari beberapa tujuan terkait dengan pengajaran IPS yang ada di atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa pada dasarnya tujuan pendekatan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi sisiwa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
e. Pengembangan Materi Pendidikan IPS MI/SD Tujuan mata pelajaran IPS SD umum menggambarkan penekanan sasaran akhir yang hendak dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses dan menyelesaikan pendidikan dalam program sekolah dasar. Tujuan ini disusun atas dasar hakekat bahan kajian IPS MI/SD pengetahuan sosial dan sejarah serta citra kemampuan lulusan yang diharapkan. Khusus materi Pendidikan IPS di MI/SD ditata secara terpadu dan terintegrasi antara pokok bahasan satu dengan yang lainnya dengan melibatkan bahan kajian Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Tata Negara, dan Sejarah. IPS di MI/SD merupakan perwujudan dari satu pendekatan inter-disiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial (social science). Unsur materi Pendidikan IPS di MI/SD dikembangkan dan digali dari kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Masyarakat merupakan sumber serta objek kajian materi Pendidikan IPS, yaitu
12
berpijak pada kenyataan kehidupan yang riil (curren event), dengan mengangkat isu-isu yang sangat berarti dari mulai kehidupan yang terdekat dengan siswa sampai pada kehidupan yang luas dengan dirinya. 9 Menurut
S.
Hamid
Hasan
dalam
bukunya
Sapriya
(Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS) yaitu membagi dimensi tujuan pembelajaran IPS antara lain (1) pengembangan kemampuan berpikir siswa. Pengembangan intelektual adalah pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir tentang ilmu-ilmu sosail dan masalah-masalah kemasyarakatan.10 (2) pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab. Menurut Banks (1990) dalam bukunya sapriya dkk. (Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS), mengemukakan model pengembangan nilai untuk proses pembelajaran IPS disebut “Banks Inquiry Model”. Ada 9 langkah yaitu, (a) mendefinisikan dan mengenal masalah, (b) mendeskrifsikan perilaku yang sesuai dengan niai, (c) menamai nilai yang ditunjukan melalui perilaku yang digambarkan, (d) menentukan nilai-nilai konflik, (e) melakukan hipotesis entang sumber nilai yang dikaji, (f) menamai alternatif nilai dan perilaku yang ditampilkan, (g) melakukan hipotesis terhadap akibat nilai yang dianalisis: memprediksi, membandingkan, mempertentangkan, tujuan pembelajaran nilai yang penting, (h) menyatakan pilihan nilai, dan (i) menyatakan alasan, sumber dan akibat-akibat yang mungkin dari pilihan nilai. (3) pengembangan tanggung jawab dan partisipasi sosial, yakni yang mengembangkan tujuan IPS dalam membentuk warga Negara yang baik, ialah warga Negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam membelajarkan pengembangan tanggung jawab dan partisipasi sosial guru harus melibatkan siswa pada tugas/bentuk9
Sapriya, Tuti Istianti dan Effendi Zulkifli, Pengembangan Pendidikan IPS di SD. (Bandung, UPI PRESS, 2007),Ed. 1, Cet. 1, h. 22-23. 10 Sapriya, Dadang, dan Iim, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. (Bandung,UPI PRESS, 2006), Ed. 1, Cet. 1, h. 18.
13
bentuk penugasan secara individual maupun kelompok misalnya siswa dilibatkan dalam kerja piket, upacara bendera, ketua kelas, pengurus osis. Latihan-latihan tersebut akan membiasakan siswa memanage dirinya atau kelompoknya untuk suatu pekerjaan tertentu. f. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas IV, Semester I STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Memahami sejarah, kenampakan 1.1 Membaca peta lingkungan setempat alam, dan keragaman suku
(kabupaten/kota, provinsi) dengan
bangsa di lingkungan
menggunakan skala sederhana.
kabupaten/kota dan provinsi
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya. 1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat 1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) 1.5 Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya 1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya
14
Kelas IV Semester II STANDAR KOMPETENSI 1. Mengenal sumber daya
KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan
alam, kegiatan ekonomi, dan
dengan sumber daya alam dan potensi lain
kemajuan teknologi di
di daerahnya
lingkungan kabupaten/kota
1.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam
dan provinsi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat 1.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya 1.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya
2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi berkaitan dengan suatu tujuan. Dengan demikian motivasi mepengaruhi adanya kegiatan. Motivasi belajar sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi belajar, sehingga motivasi akan senantiasa menentukan interaksi usaha belajar bagi para siswa. Sebelum menjelaskan tentang pengertian motivasi belajar, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan tentang pengertian motivasi dan belajar secara terpisah. Kata motivation berasal dari kata motive yang dalam psikologi berarti; tenaga yang mendorong seseorang berbuat sesuatu. Misalnya apakah yang mendorong kita melakukan perbuatan belajar? Mungkin karena kita ingin mengetahui sesuatu, mungkin karena kita ingin orang yang lebih banyak pengetahuannya dari pada orang lain, karena kita
15
ingin menjadi orang yang berpangkat atau mungkin karena kita semata-mata merasa harus belajar, karena kita tidak hendak mengecewakan hati orang tua yang membiayai kita. Jadi kita lihat bahwa motive yang mendasari perbuatan belajar yang kita lakukan itu mungkin berbeda-beda. Berdasarkan uraian di atas kata motivasion dapat diartikan sebagai pembentukan tenaga-tenaga pendorong yang akan mendasari perbuatan-perbuatan kita. Oleh karena sampai sekarang
istilah
Indonesia
untuk
motivation
ini
sepanjang
sepengetahuan penterjemah belum ada. Maka untuk kata motivation akan diterjemahkan.11 Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bias dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah “sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan”.12 “Dalam membahas motivasi, sering kita menentukan beberapa istilah yang mengandung relevansi dengan motivasi. Diantara istilah yang dimaksud adalah motif, kebutuhan, dorongan, dan insting. Motivasi adalah suatu konstruk terjadinya tingkah laku”.13 Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar (Koeswara, 1989 ; Siagia, 1989 ; Sehein, 1991; Biggs dan Tefler, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006). Menurut Oemar Hamalik 19 (2001: 158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri
11
M.Buchori. Psikologi Pendidikan. (Jakarta:Aksara Baru. 1978), h. 38 Zikri Neni Iska. Psikologi. Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.(Jakarta: Kizi Brother’s 2008) Cet-2. H.41 13 Zikri Neni Iska.op.cit 12
16
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.14 Motivasi menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003: 61) didefinisikan sebagai kekuatan yang menunjuk suatu dalam diri individu dan mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan untuk mencapai sesuatu tujuan.15 Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini di dorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan.16 Berdasarkan pengertian-pengertian motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau keinginan yang ditunjukan dengan perbuatan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.17 Menurut Witherington yang dikemukakan Ngalim Purwanto, belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.18 Menurut Muhibbin Syah belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai
14
Agung Aji Tapantoko, op. cit., h. 21. Ibid., h. 20 16 Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2012), cet. 21, h.74 17 Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet.5, h.2 18 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), cet.23, h.84 15
17
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.19 Berdasarkan pengertian- pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan pada diri individu
baik berupa kecakapan dalam bidang kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai akibat dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dan praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.20 Motivasi dalam kegiatan belajar adalah keseluruhan didalam diri siswa yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan factor psikis yang bersifat non intelektual, karena berperan sebagai menumbuhkan gairah, merasa senang dan menyemangati belajar. “Siswa yang memiliki motivasi belajar, akan mempunyai energi unuk melakukan kegiatan belajar, hal ini dapat dibuktikan dengan ketika seorang siswa yang memiliki intelegensi tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Namun, akhirnya bahwa hasil belajar akan optimal kalu memiliki motivasi yang tepat”.21
19
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.15, h.90 20 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya. (Jakarta, Bumi Aksara), Ed. 1, Cet. 10, H. 23 21 Zikri Neni Iska. Psikologi. Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.(Jakarta: Kizi Brother’s 2008) Cet-2. h.42
18
Berdasarkan pengertian motivasi dan pengertian belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang merupakan dorongan atau kekuatan daya penggerak pada diri siswa yang mengarahkan tingkah laku untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu guna memperoleh hasil yang diinginkan atau dicita- citakan. motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar. Macam atau jenis motivasi dapat ditinjau dari dasar pembentukannya, menurut penadapat Fransen, menurut pembagiannya dari Woodwort dan Marquis, motivasi jasmani dan rohani, motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik. Uraian macam-macam motivasi ini, sebagai berikut: 1) Motivasi dilihat dari Dasar Pembentukanya, yang terdiri dari Motif Bawaan dan Motif yang dipelajari 2) Motif bawaan, adalah motif yang dibawa sejak lahir dan tanpa dipelajari, misalnya dorongan biologis, seperti makan, minum, kebutuhan seksual, dorongan beristirahat,dsb. 3) Motif yang dipelajari, adalah dorongan yang timbul karena dipelajari, motif yang diisyaratkan secara sosial karena manusia lain sehingga motivasi itu terbentuk.22
b. Fungsi Motivasi dalam Belajar Ada beberapa fungsi motivasi dalam belajar, yaitu sebagai berikut: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikanarah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 22
Zikri Neni Iska. Op.cit.h.43
19
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.23 Disamping itu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.
c. Teori-teori Motivasi Belajar 1) Teori Hedonisme Hedonisme adalah suatu aliran di dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang akan cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan atau yang mengandung resiko berat, dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya. Siswa di suatu kelas merasa gembira dan bertepuk tangan mendengar pengemumuan bahwa guru Matematika mereka tidak dapat mengajar karena sakit. Menurut teori hedonisme, para siswa tersebut pada contoh di atas harus diberi motivasi secara tepat agartidak malas dan mau bekerja dengan baik, dengan memenuhi kesenangannya. 2) Teori Naluri Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok dalam hal ini juga disebut naluri, yaitu mempertahankan diri, mengembangkan diri, dan mengembangkan/mempertahankan 23
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Ed. 1, Cet. 19, h. 85
20
jenis. Oleh karena itu menurut teori ini, untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan. 3) Teori Reaksi yang Dipelajari Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan polapola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. Menurut teori ini apabila seorang pemimpin atupun seorang pendidik akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, pemimpin atupun pendidik itu hendaknya mengetahui benar-benar latar belakang kehidupannya dan kebudayaan orang-orang dipimpinnya. 4) Teori kebutuhan Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik
kebutuhan
fisik
maupun
kebutuhan
psikis.
Maslow
mengemukakan adanya lima tingkah kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Adapun kelima tingkat kebutuhan pokok yang dimaksud dapat dilihat sebagai berikut:
21
Aktulasi Diri (Self Actualization) Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs) Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Kebutuhan Rasa Aman Dan Perlindungan (Safety And Security Needs)
Kebutuhan Fisikologis ( Physiologice Needs)
Gambar 2.1 Piramid Abraham Maslow Keterangan: a) Kebutuhan Fsikologis, kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik, kebutuhan seks, dsb. b) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and Security), seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, dsb. c) Kebutuhan
social,
(social
needs),
yang
meliputi
antara
lainkebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, raasetia kawan, dan kerjasama. d) Kebutuhanakan penghargaan (esteem needs), termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat, dsb.
22
e) Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization), seperti kebutuhan
mempertinggi
potensi-potensi
yang
dimiliki,
pengembangan diri secara maksimal, kreatifitas, dan ekspresi diri.24 5) Teori Insting Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah jenis barang. Tindakan manusia itudikatakan selalu berkait dengan insting atau pembawaan. Dalam memberikan respon terhadap adanya kebutuhan seolah-olah tanpa dipelajari 6) Menurut Fsikologis Menurut teori ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi keputusan dan kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau disebut kebutuhan primer,seperti kebutuhan tentang makanan, minuman,
udara
perjuanganhidup,
dan
lain-lain.
perjuangan
untuk
Teori
inilah
muncul
mempertahankanhidup,
struggle for survival. 7) Teori Psikoanalitik Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena adanya unsure pribadi manusia yakni id dan ego.25
d. Indikator Motivasi Belajar Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 24
H.77
25
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. (Bandung, Remaja Rosdakarya 2010), Cet.20,
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Ed. 1, Cet. 19, h. 82-83
23
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar 5) Adanya kegiatan menarik dalam belajar 6) Adanya lingkungan kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.26 Menurut Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) 3) Menunjukan minat 4) Lebih senang bekerja mandiri 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 6) Dapat mempertahankan pendapatnya. (kalau sudah yakin akan sesuatu) 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.27 Indikator motivasi yang akan digunakan oleh penulis untuk dijadikan angket yaitu sebagai berikut: 1) Lebih senang bekerja mandiri Dalam proses pembelajaran, siswa cenderung menyukai bekerja tanpa harus diberi perintah oleh guru. Sehingga siswa sadar akan kebutuhannya
dalam
belajar
danmenjadikan
siswa
yang
bertanggung jawab. 2) Dapat mempertahankan pendapatnya 26
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya. (Jakarta, Bumi Aksara 2013), Ed. 1, Cet. 10, H. 23 27 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Ed. 1, Cet. 19, h. 83
24
Siswa
mampu
mengeluarkan
pendapatnya
dan
dapat
mempertahankan pendapatnya dengan penuh rasa tanggung jawab. 3) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar Penentuan dan komitmen akan tujuan belajar, yang akan memungkinkan siswa mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam rasa senang. 4) Menunjukan minat Siswa
menunjukan
ketertarikan
ketika
belajar
sehingga
menimbulkan rasa senang. 5) Adanya pemberiandan penghargaan dalam proses belajar Siswa menunjukan sikap menghargai dalam setiap proses belajar, dan mendorong siswa agar belajar dengan baik. 6) Ulet menghadapi kesulitan Siswa mampu mengatasi tantangan dalam belajar dantidak cepat menyerah ketika menemukan kesulitan.
e. Pengukuran Motivasi Belajar Dengan memperhatikan indikator- indikator motivasi di atas, berbagai tehnik pendekatan dan pengukuran yang digunakan untuk mengukur motivasi, antara lain:
1) Tes tindakan (performeance test) disertai observasi untuk memperoleh informasi dan data tentang persistensi (ketepatan dan kelekatan), keuletan, ketabahan, dan kemampuan menghadapi masalah, durasi, dan frekuensinya 2) Kuesioner terhadap subjeknya untuk mendapat informasi tentang devosi (pengabdian), pengorbanannya dan aspirasinya. 3) Mengarang bebas untuk mengetahui cita- cita dan aspirasinya. 4) Tes prestasi dan skala sikap untuk mengetahui kualifikasi dan arah sikpanya.28
28
Abin syamsydin makmun, Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul (bandung: remaja rosdakarya, 2009) h 40
25
Berdasarakan tehnik pengukuran motivasi belajar diatas, penulis menggunakan kuesioner untuk mengukur motivasi belajar untuk penelitian ini.
f. Peran Motivasi Dalam Belajar dan Pembelajaran Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain 1. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. 2. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. 3. Motivasi untuk ketekunan belajar Seorang anak telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak akan tidak tahan lama belajar.29 Jadi peran motivasi dalam belajar dan pembelajaran sangat penting. Siswa yang memiliki motivasi dapat memecahkan suatu masalah dalam belajar. Bila siswa tersebut sudah dapat
29
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya. : Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara), Ed. 1, Cet. 10, h. 27-29
26
menyelesaikan masalah dengan baik, maka siswa lebih tertarik untuk belajar. Dengan demikian akan menjadikan siswa rajin dan tekun dalam belajar dan akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
g. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Ada empat fungsi guru sebagai pengajaran yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar siswa, yaitu guru harus dapat menggairahkan siswa, memberiharapan yang relistis, memberi intensif, dan mengarahkan perilaku anak didik ke arah yang menunjang tercapainya tujuan. Ada beberapa sejumlah cara meningkatkan
motivasi
anak
didik
tanpa
harus
melakukan
reorganisasi kelas secara besar-besaran. 1) Pengguaan Pujian verbal 2) Penggunaan Tes dan Nilai Secara Bijaksana 3) Membangkitkan Rasa Ingin Tahu dan Hasrat Eksplorasi 4) Melakukan Hal yang Luar Biasa 5) Merangsang Hasrat Anak Didik 6) Memanfaat Apresepsi Anak Didik 7) Terapkan konsep-konsep atau prinsip dalam konteks yang unik dan luar biasa agar anak didik lebih terlibat dalam belajar. 8) Minta kepada anak didik untuk mempergunakan hal-hal yang sudah dipelajari sebelumnya. 9) Pergunakan simulasi dan permainan. 10) Perkecil daya system motivasi yang bertentangan.30
3. Konsep Mind Map a. Pengertian Mind Map Menurut Deporter ( dalam Ida Bagus) mind map merupakan salah satu cara mengorganisasi informasi yang baik dalam belajar. Mind map membantu siswa menangkap pikiran dan gagasan pada 30
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta, PT RINEKA CIPTA, 2008), Edisi 2. h. 152-173
27
selembar kertas dengan jelas, lengkap dan mudah.31 Metode yang sesuai dengan otak ini membuat informasi lebih mudah dimengerti dan diingat kembali sehingga memaksimalkan momen belajar. Mind Map adalah alat pilihan untuk membantu siswa menajamkan ingatan. Mind map dapat bekerja dengan baik karena ia menggunakan kedua pemain utama dari ingatan Imajinai dan Asosiasi. Penggunaan imajinasi membantu mengingatkan karena membuat segala sesuatu tampak lebih menarik, dan semakin menarik akan semakin mudah diingat. Asosiai adalah cara menghubung-hubungkan apa yang kamu tahu. Ingatan yang selalu disimpan di dalam otak dan bau atau suara telah bertindak sebagai pemicu agar otot ingatan bekerja. Membuat aosiasi seperti ini akan menyenangkan dan mudah sekaligus memberimu kesempatan untuk membugarkan imajinasi.32 Penyusunan mind map harus memperhatikan kaitan antara konsep,
karena
mind
map
ini
harus
membantu
dalam
mengorganisasikan materi pelajaran, memicu ide-ide orisinil, baru, berbeda dari yang telah ada pada akhirnya tujuan mempermudah memahami materi dan mempermudah dalam mengingatnya. Dalam mind map, kita dapat melihat hubungan antara satu ide dengan ide lainnya dengan tetap memahami konteksnya. Ini sangat memudahkan otak untuk memahami menyerap suatu informasi. Karena cara kerjanya mirip dengan cara kerja koneksi di dalam otak. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulakn bahwa
metode
mind
map
didefinisikan
sebagai
kegiatan
mempresentasikan ide yang diungkapkan suatu wacana dengan menggunakan seluruh simbol grafis dalam suatu gambar peta. Simbol grafis tersebut adalah kata, citra, angka, jarak, warna, simbol, dan lainlain. Gambar peta dimaksud adalah hasil suatu rekonstruksi gagasan sebuah pola yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah, 31
Ida Bagus Putu Arnyana Pengembangan Peta Pikiran untuk Peningkatan Kecakapan Berfikir Kreatif Siswa, (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, No. 3, 2007), h. 679 32 Tony Buzan, Mind Map untuk Anak, ( Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama,2008), Cet. 2.h. 16-19.
28
subtopik dan perincian menjadi cabang-cabang dan ranting-rantingnya. Mind map terbaik adalah mind map yang warna-warni dan menggunakan banyak gambar dan simbol.
b. Sejarah Mind map Tony
Buzan,
seorang
berkebangsaan
London
telah
menciptakan teori mind map. Tony Buzan adalah seorang penulis buku yang bertema human brain, kreativitas dan pembelajaran dalam otak manusia dalam berfikir. Tony Buzan mempelajari bahwa sebenarnya manusia dilahirkan dengan jutaan kali lebih canggih dari komputer.33 Sistem peta pikiran atau mind map adalah suatu teknis grafis yang dapat menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Sistem ini ditemukan dan dipopulerkan oleh Toni Buzan di awal 1970an, dan merupakan sistem pembelajaran yang paling banyak digunakan diseluruh dunia. Lebih dari 300 juta orang di dunia sudah memakainya, baik di bidang pendidikan, bisnis maupun kehidupan sehari-hari. “Tony Buzan, penciptametode mind map ini, terinspirasi oleh computer di tahun 1971 yang dilengkapi dengan manual pemakaian hingga ribuan lembar. Dia heran, mengapa otak manusia yangjauh lebih hebat tidak disertai manual penggunaan? Maka dia menciptakan alat mind map sebagai cara memaksimalkan kerja otak”.34
c. Manfaat Mind Map Otak terbagi menjadi dua bagian, kedua belahan otak ini mempunyai tugas dan cara kerja yang berbeda. Ketika kamu memikirkan hal-hal seperti kata, angka, dan daftar, kamu melatih sisi kiri otak. Kamu melatih belahan otak kanan ketika kamu memerhatikan warna, mengikuti irama lagu favorit atau menggunakan imajinasi untuk memikirkan tema.
33
Tony Buzan. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak, Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi. (PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2007). Cet1, hal19 34 http://www.muhammadnoer.com/2009/03/-mind-map-mengoptimalkan-kerja-otak/ diakses pada tanggal 04 februari 2014
29
Tabel 2.1 Manfaat Mind Map Bagi Otak Kiri dan Kanan Otak Kiri
Otak Kanan
Kata
Konseptual
Angka
Irama
Garis
Gambar
Analisis
Warna
Logika
Dimensi
Daftar
Imajinasi
hitungan
Melamun
Fungsi kedua belahan otak yang hebat ini, yaitu otak kiri mengatur koordinasi fungsi motorik anggota tubuh sebelah kanan, sedangkan otak kanan justru mengatur anggota tubuh sebelah kiri. Jadi berkebalikan. Otak kiri yang sering disebut otak logika, mengatur fungsi mental dan pengelolaan informasi yang berhubungan dengan kata, angka, analisis, logika,,urutan, garis, daftar, dan hitungan. Sifat ingatan otak kiri adalah jangka pendek. Sedangkan otak kanan yang sering disebut dengan otak seni atau otak kreatif, mengatur fungsi mental yang berhubungan dengan berpikir secara konseptual, gambar, irama, warna, dimensi/bentuk, imajinasi, dan melamun. Otak kanan sifat ingatannya adalah jangka panjang.35 Contohnya jika seorang peserta didik dengan otak yang berbeda akan “dipaksa” menelan informasi dengan urutan yang sama. Mereka disama- ratakan keunikannya dengan orang lain, misalnya guru dan pengarang buku. Mereka akan sulit mengerti pelajarannya. Pemahaman akan terganggu, jika pemahaman terganggu, maka daya ingatnya akan terganggu. Lalu motivasi belajar akan menurun. Otaknya akan gagal untuk belajar. Mind map dibuat secara unik, berbeda antara satu mind map dengan mind map lainnya. Tidak ada
35
Tony Buzan,Op.Cit, .h. 10
30
mind map yang sama.36 Sudah jelas sekali bahwa mind map bekerja sesuai dengan tiga cara kerja alaminya, maka belajar dan berpikir akan cepat, mudah dan menyenangkan. Manfaat dari metode mind map ini adalah (1) Mempercepat pembelajaran karena mampu memahami konsep yang sama dengan kerjaotak ketika menerima pelajaran. (2) Melihat koneksi antar topic yang satu dengan yang lain yang memiliki keterkaitan. (3) Membantu brainstoning,
mengasah
kemampuan
otak
untuk
bekerja.
(4)
Membentu ide serta gagasan yang mengalir karena tidak selalu ide dan gagasan dapat mudah direkam. (5) Melihat gambaran suatu gagasansecara luas dan besar, sehingga membantu otak bekerja secara maksimal
dan
berfikir
besar
terhadap
suatu
gagasan.
(6)
menyederhanakan struktur ide dan gagasantersebut. (7) Memudahkan untuk mengingat ide dan gagasan tersebut. (8)Meningkatkan daya kreativitas dan inofatif.37 Dalam prinsip mind map sangat sederhana, cukup menuliskan dengan mengikuti kemana otak kita berfikir, apa yang tertulis, apa yang teringat dalam bentuk coretan yang berkait-kaitan. Coretan berkaitan (radiant thinking) dimulai dari tengah sebagai pusat, kemudian mengembangkan kearah tepi. Metode mind map ini juga dapat membuat otak lebih fresh karena banyak masalah yang terlintas di kepala, atau ide serta gagasan yang sulit untuk direkam yang membebaniotak bawah sadar. Dengan metode ini akan menjadi alat untuk menuangkansemua gagasandan pikiran. Hal in disebabkan karena konsep kerja mind map samadengan cara otak kita bekerja.
d. Langkang-langkah dalam Membuat Mind Map 1) Siapkan kertas kosong, mulai dari bagian tengah;
36
Sutanto Windur, Op.Cit. h. 30. http://www.muhammadnoer.com/2009/03/-mind-map-mengoptimalkan-kerja-otak/ diakses pada tanggal 04 Februari 2014 37
31
2) Pada bagian tengah tulis topik utama, bisa juga menggunakan gambar atau foto; 3) Hubungkan cabang-cabang utama ketopik utama dan hubungkan cabang-cabang utama pada ranting-ranting yang merupakan sub topik utama; 4) Gunakan garis hubung yang melengkung; 5) Gunakan warna 6) Gunakan kata kunci pada setiap garis hubung; 7) Gunakan gambar.38 e. Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind Map Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat mind map, bahan bacaan yang berasal dari buku teks. Yaitu: 1) Membaca teks secara keseluruhan Dengan membaca teks secara menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind map; 2) Mengenali tipe teks Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain yang cocok untuk masing-masing teks yang spesipik. Setelah membaca teks maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk mind map yang
akan
dibuat.
Secara
sederhana
sebuah
teks
dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok: a) Komparasi (perbandingan) Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut terdapat perbandingan antara A dan B, antara yang baikdan yang jelek dan sebagainya; b) Kornologi atau rangkaian peristiwa Teks tersebut mempunyaisebuah awal dan akhiryang jelas, misalnya biografi, sejarah, prosesdan sebagainya. Desain in biasanya sesuai dengan arah jarum jam; 38
Tony Buzan,Op.Cit, h.12
32
c) Presentasi (paparan) Apaila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus, maka bias didesain sesuai dengan keinginan; 3) Menulis mind map Pada saat membaca maka telah memperoleh kata-kata penting yang telah diberi tanda, tahap ini adalah tahap menulis kata-kata penting pada mind map. “setelah menulis kata utama maka dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi cabangdari katakata utama. 39
f. Kelebihan dan Kekurangan Mind Map Kelebihan dari metode Mind Map adalah dapat mengemukakan pendapat secara bebas, dapat bekerjasma dengan teman lainnya, catatan lebih padat dan jelas, lebih mudah mencari catatan jika diperlukan, catatan lebih terfokus pada inti materi, mudah melihat gambaran keseluruhan, mmbantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan, memudahkan penambahan informasi baru, pengkajian ulang bisa lebih cepat, setiap peta bersifat unik.40 Mind Mapping mempunyai banyak keunggulan yang dapat membantu memecahkan permasalahan yang kita hadapi baik dalam bidang pemahaman, keterampilan berpikir maupun ingatan. Mengingat Mind Mapping mempunyai banyak keunggulan, dua di antaranya adalah (1) dengan Mind Mapping ide permasalahan diidentifikasi secara jelas (2) Mind Mapping membuat kita lebih mampu berkonsentrasi pada permasalahan yang sering kita hadapi. Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Mind Mapping, diharapkan dalam keterampilan berpikir dan pemahaman daya ingat siswa dalam pembelajaran IPS dapat ditingkatkan. Dengan demikian siswa belajar tidak hanya mendengarkan dan guru menerangkan di
39
Ingemar Spantesson, Learning Maps and Memori skills (Jakarta: Gramedia, 2004), h.
127-129
40
Toni Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta, Gramedia 2005), H. 20
33
depan kelas saja, namun diperlukan keaktifan siswa dalam mengembangkan materi pokok siswa pada proses pembelajaran.41 Kekurangan dari metode mind map adalah hanya siswa yang aktif yang terlibat, tidak sepenuhnya siswa yang belajar, mind map siswa bervariasi sehingga guru kewalahan memeriksa mind map siswa.42
B. Penelitian yang Relevan Dalam
sebuah
penelitian,
sebagai
bahan
perbandingan
dan
pertimbangan perlu adanya tinjauan pustaka. Hal ini diksrenakan tinjauan pustaka merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian terdahulu yang memiliki hubungan dengan penelitian yang terdahulu. Penelitian yang relevan dengan penulis Abdul Rosid (106015000688), jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul Peran Guru IPS dalam Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS. Hasil kesimpulan dari skripsi Abdul Rosid bahwa peranan guru IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Semua guru IPS mampu menjalankan perannya sebagai seorang motivator. Penelitian
yang
relevan
dengan
penulis
Ferra
Paujiyanti
(10801800044), jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah, Faktultas Ilmu Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Teams Games Tournament terhadap Motivasi Belajar IPS Siswa. Hasil kesimpulan dari skripsi Ferra Paujiah bahwa secara nyata model kooperatif metode Team Games Tournament berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajarsiswa kelas IV A SD Negeri Sukamaju I Kecamatan Jonggol, terbukti dengan adanya pengambilan data dengan cara angket, wawancara, dan observasi terhadap siswa. Penggunaan model pembelajaran kooperatif metode Team Games Tournament berpengaruh terhadap motivasi belajar IPS siswa.
41
Dewa Ayu Made Manu Okta Priantini, Nengah Bawa Atmadja, Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Dan Prestasi Belajar IPS. h.4 42 Opcit, Toni Buzan, h. 20
34
Penelitian
yang
relevan dengan penulis
Adam
Agustiansyah
(108015000035), jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini berjudul Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Mind Map Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu. Hasil simpulan dari skripsi Adam Agustiansyah bahwa peningkatan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran Mind Map di sekolah MTS Yaspina Rempoa terlaksanakan dengan baik dan efektif karena model pembelajaran mind map dianggap dapat membuat motivasi belajarnya meningkat karena pembelajaran tersebut tidak membosankan dan dapat mengembangkat pola piker siswa .
C. Kerangka Bepikir Secara teori kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakan guna membelajarkan anak didik. Sebagai guru sudah harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik ketujuan. Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar, memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar, dimana terdapat pemahaman dan pengembangan dari belajar. Dengan motivasi belajar, setiap siswa memotivasi dirinya untuk belajar bukan hanya untuk mengetahui tetapi lebih kepada untuk memahami hasil pembelajaran tersebut. Mind Map adalah alat pilihan untuk membantu siswa menajamkan ingatan. Mind map dapat bekerja dengan baik karena ia menggunakan kedua pemain utama dari ingatan Imajinai dan Asosiasi. IPS merupakan ilmu yang mempelajari tentang apa yang ada disekitar kita baik sebagai seorang individu maupun sebagai warga sekelompok masyarakat yang bertujuan agar peserta didik mampu berpikir kritis dan mampu mengambil keputusan secara rasional dengan dasar informasi yang cukup, dengan nilai sentral pancasila.
35
Setiap pendidik harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dan peserta didikpun dapat memahami konsep atau materi yang disampaikan oleh pendidik salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih memberdayakan peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran yang diterapkan tercapai dan motivasi peserta didik pun meningkat. Metode pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam bahan ajar kepada peserta didiknya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, sehingga pemilihan metode pembelajaran yang sangat diperlukan. Model pembelajaran mind map, pembelajaran yang mengaktifkan serta membuat peserta didik menjadi kreatif dan menyenangkan sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar lebih semangat lagi.
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan dari teori serta kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya, yaitu peningkatan motivasi belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran mind map pada siswa kelas IV MI Nurul Falah Parung Panjang.
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di IV MI Nurul Falah Parungpanjang. Siswa memiliki latar belakang yang hampir sama dengan kemampuan belajar yang berbeda termasuk keluarga dengan ekonomi yang menengah ke bawah. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tahun ajaran tahun 2014/2015. Penentuan waktu penelitian berpacu pada kalender akademik sekolah karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di sekolah.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan adalah Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.43 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama menggunakan sub konsep jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya, dan siklus kedua menggunakan sub konsep keragaman suku bangsa dan budaya setempat. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas mencakup empat langkah. Langkah-langkah tersebut masuk dalam satu siklus yang merupakan suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Untuk pelaksanaan sesungguhnya jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang perlu dipecahkan.
43
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet
ke-6, h. 3.
36
37
2. Rancangan siklus Penelitian Gambaran tentang langkah yang akan dilakukan seperti: a. Perencanaan Dalam kegiatan perencanaan ini, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi masalah tentang motivasi belajar IPS siswa. 2) Melakukan wawancara terhadap guru kelas yang mengajar IPS. 3) Data yang telah diidentifikasi, dianalisis berdasarkan hasil wawancara dan disimpulkan. 4) Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan penyebabnya dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, pedoman observasi guru, dan siswa yang disusun bersama kolaborator. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas yang mengajar IPS. Pelaku tindakan adalah peneliti, sedangkan observer adalah guru kelas yang mengajar IPS. Pada tahap ini digunakan rancangan strategi dan RPP yang sudah disusun pada tahap perencanaan. c. Pengamatan dan analisis Pada tahap ini observer melakukan monitoring terhadap proses tindakan kelas, situasi kelas, aktivitas mengajar guru, dan aktivitas belajar siswa di kelas dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Selain itu peneliti juga mencatat hal-hal yang penting dan diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Data-data pada saat observasi dikumpulkan dan dianalisis secara menyeluruh. d. Refleksi Di tahap refleksi, data yang telah dianalisis dilakukan evaluasi dan refleksi dengan tujuan untuk menyempurnakan tindakan berikutnya dan memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya.
38
Siklus akan berhenti apabila indikator keberhasilan telah tercapai. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, akan dilanjutkan pada siklus II. Jika hasil pembelajaran pada siklus II telah menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan pada penelitian siklus III, dan hasil refleksi siklus II sebagai acuannya digambarkan sebagai berikut:
SIKLUS I
Perencana an
Perencana an
SIKLUS II
Tindakan
Tindakan
Pengamata n
Pengamata n
Refleksi
Refleksi
Siklus Berikutnya Alur Penelitian Tindakan Kelas menurut Kurt Lewin
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang. semestrer I tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa kelas IV adalah 20 siswa, terdiri dari 8 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Pada penelitian tindakan kelas ini, peran peneliti adalah sebagai guru kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakannya. Selain itu penelitian sekaligus menjadi observer dalam penelitian ini.
39
E. Tahap Intervensi Tindakan Pada bagian ini akan disebutkan tahapan-tahapan penelitian. Meliputi (1) perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) refleksi. Tindakan kelas yang dilaksanakan berupa pengajaran di kelas secara sistematis dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi, pendekatan, metode pengajaran yang tepat dengan perencanaan tindakan yang telah tersusun sebelumnya. Setiap siklus dalam penelitian ini, peneliti dan kolaborator akan mengamati reaksi siswa dalam setiap tindakan pengajaran yang dilakukan dalam kelas, dan akan melakukan penilaian hasil belajarnya. Dalam sekali tindakan biasanya muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga siklus tersebut harus terus berulang sampai diperoleh data yang dapat dikumpulkan sebagai jawaban dari permasalahan penelitian. Berikut adalah gambaran tentang langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini: 1. Persiapan Pra Penelitian, yaitu: Kegiatan Pendahuluan a) Observasi di sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan penelitian b) Pembuatan surat izin penelitian c) Pembuatan instrumen penelitian d) Menghubungi kepala sekolah dan wali kelas yang akan menjadi kolaborator e) Mengobservasi proses belajar mengajar IPS di kelas f) Menentukan kelas subjek yang akan dikenai tindakan g) Mewawancarai guru mata pelajaran IPS yang mengajar di kelas tersebut h) Melakukan diagnosa menegenai timbulnya permasalan yang muncul di kelas i) Mensosialisasikan hasil observasi kepada wali kelas
40
2. Siklus I, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan 1) Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP menggunakan model pembelajaran mind map 2) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) 3) Menyiapkan media pembelajaran 4) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran 5) Membuat lembar angket motivasi siswa 6) Menentukan indikator keberhasilan siklus bersama wali kelas 7) Menyiapkan dokumentasi kegiatan pembelajaran b. Tahap pelaksanaan 1) Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti pembelajaran 2) Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang dibuat dengan menggunakan model pembelajaran mind map 3) Mencatat hal-hal penting yang terjadi di kelas c. Tahapan Pengamatan 1) Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama pembelajaran siklus I berlangsung, pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kolaborator (guru) 2) Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktifitas belajar siswa di kelas. d. Tahapan Refleksi 1) Peneliti bersama kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan atau merefleksikan untuk menentukan keberhasilan serta dilakukan perbaikan-perbaikan dari tindakan tersebut. 2) Merencanakan tindakan pada siklus II, berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I
41
3. Siklus II, dilakukan dengan susunan kegiatan sebagai berikut: a. Tahapan Perencanaan 1) Merencanakan pembelajaran dengan membuat RPP menggunakan model pembelajaran mind map yang telah diperbaiki berdasarkan pada siklus I 2) Menyusun lembar kerja siswa (LKS) 3) Menyiapkan media pembelajaran 4) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran 5) Membuat lembar angket motivasi siswa 6) Menentukan indikator keberhasilan siklus bersama wali kelas b. Tahap pelaksanaan 1) Memastikan seluruh siswa siap untuk mengikuti pembelajaran 2) Menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang dibuat dengan menggunakan metode pembelajaran mind map 3) Mencatat hal-hal penting yang terjadi di kelas c. Tahapan Pengamatan 1) Mengamati dan mencatat proses yang terjadi selama pembelajaran siklus II berlangsung, pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kolaborator (guru). 2) Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktifitas belajar siswa di kelas. d. Tahapan Refleksi 1) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan untuk dilakukan perbaikan- perbaikan dari tindakan tersebut. 2) Setelah proses analisis dan evaluasi, peneliti dan guru membuat kesimpulan dari hasil penelitian
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan Penelitian tindakan ini dilakukan berdasarkan hipotesis bahwa motivasi belajar IPS siswa akan meningkat setelah diterapkan metode mind map pada pembelajaran IPS dalam jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya, dan keragaman suku bangsa dan budaya setempat
42
(kabupaten/kota, provinsi). Penelitian ini diharapkan dapat memenuhi standar yang telah ditentukan yaitu: 1. Minimal 65% peserta ddik dapat mengikuti aktivitas belajar menggunakan Mind Map aktif saat akhir siklus.
2. Sekurang-kurangnya 65% siswa berhasil memperoleh nilai angket motivasi belajar IPS dalam kegiatan pembelajaran pada akhir siklus.
G. Data dan Sumber Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi proses pembelajaran, hasil observasi motivasi belajar siswa, dan hasil dokumentasi jalannya proses pembelajaran. 2. Data kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket motivasi belajar setiap akhir siklus atau pun hasil lembar kerja siswa (LKS). Sumber data penelitian ini diperoleh dari peneliti, siswa kelas IV, dan guru mata pelajaran yang sekaligus sebagai observer.
H. Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah. Data dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti melalui observasi, dokumentasi, wawancara dan angket. Data penelitian ini bersumber dari interaksi peneliti dan siswa, dalam mata pelajaran IPS pada sisiwa kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang dengan menggunakan pendekatan berupa data tindak belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindak mengajar dan tindak mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map.
43
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, angket, dokumentasi dan wawancara. 1. Observasi (Pengamatan) Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan terhadap subjek, yaitu mengamati terutama minat dan perubahan yang dialami siswa sebelum dan setelah diberikan mata pelajaran dengan penerapan model pembelajaran mind map. Peran peneliti dalam penelitian ini yaitu sebagai pengamatan sekaligus sebagai guru yang mengajar. 2. Angket (quesionare) Angket adalah suatu alat pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapatkan jawaban. Angket juga dapat dikatakan sebagai suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis. Angket yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara kronologis dari yang umum mengarah pada yang khusus untuk diberikan pada responden / informan. Cara ini digunakan untuk memperoleh informasi dari siswa tentang peningkatan motivasi belajar melalui penerapan model mind map pada mata pelajaran IPS. 3. Wawancara Wawancara dilakukan dua tahap pertama saat pra penelitian atau sebelum dilakukan tindakan, dimana tujuannya untuk mengetahui kondisi mengenai deskripsi pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang dihadapi di dalam kelas. Kemudian wawancara kedua dilakukan setelah tindakan dilakukan untuk mengetahui hasil dari pengaruh model pembelajaran mind map di kelas terhadap siswa. Wawancara dilakukan secara bebas, dilakukan untuk mengungkapkan data dan kata-kata secara lisan tentang sikap, pendapat dan wawancara mengenai baik buruknya proses belajar mengajar yang tengah berlangsung.
44
4. Dokumentasi Dokumen pada penelitian ini berupa foto hasil kegiatan proses pembelajaran IPS. Dokumen dibuat untuk melengkapi kejadian-kejadian penting yang terjadi di dalam kelas dan sebagai data pendukung penelitian
I. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi, wawancara dan angket. 1. Observasi Lembar observasi ini dikembangkan berdasarkan beberapa indikator yang meliputi adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan untuk belajar, adanya cita-cita masa depan dan adanya kegiatan menarik dalam belajar. Lembar observasi disusun berdasarkan kisi-kisi lembar observasi siswa. Selanjutnya penilaian dilakukan dengan mengartikan setiap alternatif jawaban menjadi jawaban kualitatif. Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Guru No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
III
Pra Pembelajaran 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Melakukan pengkondisian kelas 2. Memberikan motivasi 3. Melakukan apresiasi 4. Menyampaikan indkiator pencapaian kompetensi Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi pelajaran 2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3. Melaksanakan pembelajaran aktif 4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok / individu 5. Mengajak siswa untuk membuat mind map 6. Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil
3
2
1
45
IV
V
menggunakan media pembelajaran 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 8. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 9. Memotivasi siswa untuk bertanya 10. Pemberian tugas 11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran Kegiatan penutup 1. Menetapkan ketuntasan belajar 2. Melakukan konfirmasi 3. Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 4. Pemberian tugas rumah Penilaian Evaluasi Pemberian soal Jumlah Skor Presentase
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa No
Aspek yang Diamati 4
I
II
III
Pra Pembelajaran 1. Menempati tempat duduknya masing-masing. 2. Kesiapan menerima pelajaran Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Mendengarkan instruksi dari guru 2. Menerima motivasi dari guru 3. Menjawab pertanyaan guru 4. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Kegiatan Inti 1. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran 2. Menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM 3. Melaksanaka pembelajaran aktif 4. Mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode mind map secara kelompok/ individu 5. Menggunakan model pembelajaran “mind map” a. Persiapan kertas kosong b. Persiapan sepidol warna c. Gambar menarik d. Warna menarik e. Merumuskan kata-kata kunci 6. Melakukan penguatan materi dibantu dengan guru
3
Nilai 2
1
46
IV
7. Mengajukan pertanyaa kepada guru 8. Merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab pertanyaan terebut 9. Siswa termotivasi untuk bertanya Kegiatan penutup 1. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan 2. Melakukan konfirmasi bersama guru dengan melakukan tanya jawab 3. Mencatat tugas rumah Jumlah Skor Presentase
Tabel 3.3 Skala Penilaian Lembar Observasi No 1
Skala Penilaian Tidak Baik
Skor 1
2 3 4
Kurang Baik Baik Sangat Baik
2 3 4
Kategori Penilaian Total 20 – 35 : tidak baik 36 – 50 : kurang baik 51 – 65 : baik 66 – 80 : sangat baik 2. Angket Angket ini digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode Mind Map. Angket yang digunakan adalah angket presepsi siswa yang menilai tentang belajar
sesuai
dengan
indikator
pembentuk
motivasi
belajar
yang
dikembangkan sesuai kisi-kisi angket motivasi, sedangkan metode penilaian yang digunakan adalah metode skala likert. Skala likert merupakan skala yang mempunyai tingkat jawaban dari sangat positif sampai dengan sangat negatif atau sebaliknya. Berikut ini adalah kisi-kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini:
47
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa No
Nomor Item
Indikator
Jumlah
Positif
Negatif
5,
7, 11
3
10
2
1
Lebih senang bekerja mandiri
2
Dapat mempertahankan pendapatnya
3
Menunjukan minat
12 4, 1, 17, 6
4
Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar
8,16
3, 15
5
Adanya pemberian dan penghargaan dalam proses belajar
20
2,9
6
Ulet menghadapi kesulitan
13
14,18
3
12
8
20
Jumlah pernyataan
19
Agar diperoleh data yang valid, instrument atau alat ukur untuk mengevaluasi harus valid. Oleh karena itu, sebelum digunakan dalam penelitian, instrument terlebih dahulu diuji cobakan di kelas atas yang lebih tinggi dari kelas subjek penelitian. Untuk mengetahui dan mengukurnya maka digunakan uji validitas dan relibilitas. 1. Uji Validitas Validitas adalah ketetapan alat penilaian pada suatu konsep yang akan dinilai sehingga menilai sesuai dengan keharusan mana yang harus dinilai. Untuk mengetahui kesejajaran tersebut peneliti menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:44
r hitung =
( √*
) ( (
) +*
)(
) (
) +
Keterangan: r hitung = koefisien korelasi = jumlah skor item = jumlah skor total jumlah responden
44
Suharsimi Arikunto, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 72
5 4 3
48
Perhitungan validitas menggunakan program Microsoft Excel. Setelah diperoleh harga rxy (r hitung) kemudian dikembalikan dengan r kritik product moment dengan taraf α = 5 % dan
ketentuan jika rhitung > rtabel , maka soal dikatakan
valid. Untuk soal uji dari 20 item yang di ujikan terdapat 8 item yang tidak valid (lampiran), sehingga peneliti hanya menggunakan 12 item yang valid. 2. Uji Reliabilitas Relliabilitas alat penilaian adalah ketetapan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.45 Untuk mengukur reliabilitas instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematika digunakan rumus alpha cronbach, yaitu:46
r
11 =
((
)(
)
)
Keterangan :
r11
= Reliabilitas yang dicari = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
n
= Jumlah soal yang valid Kriteria Koefisien Reliabilitas
45
Interval
Kriteria
0,80 ≤ r ≤ 1,00
Sangat tinggi
0,70 ≤ r < 0,80
Tinggi
0,40 ≤ r < 0,70
Sedang
0,20 ≤ r < 0,40
Rendah
r ≤ 0,20
Sangat rendah (tidak valid)
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 14, h. 16 46 Suharsimi Arikunto, Ibid., h.239.
49
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil uji reliabilitas yaitu 0,70. Dengan nilai reliabilitas demikian, maka instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang sedang dan memenuhi persyaratan instrumen yang baik. Setelah uji validitas dan realibilitas maka didapatkan 12 pernyataan yang dapat digunakan untuk angket siklus I dan siklus II. Adapun 12 pernyataan itu terdiri dari 6 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif. Berikut adalah kisi-kisi angket yang dapat digunakan dalam penelitian ini: Tabel. 3.5 No
Nomor Item
Indikator
1
Lebih senang bekerja mandiri
Jumlah
Positif
Negatif
3
4
2
2
Dapat mempertahankan pendapatnya
9
8
2
3
2
5
2
4
Menunjukan minat Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar
1
7
2
5
Adanya pemberian dan penghargaan dalam proses belajar
6
10
2
6
Ulet menghadapi kesulitan
11
12
2
6
6
12
Jumlah pernyataan
3. Wawancara Wawancara dilaksanakan kepada guru mata pelajaran IPS pada kegiatan pra penelitian untuk mengetahui metode belajar yang digunakan guru dalam mengajar IPS, keaktifan belajar siswa, dan motivasi belajar IPS
siswa.
Wawancara
juga
dilakukan
kepada
siswa
sebelum
dilaksanakannya penelitian dan sesudah akhir setiap siklus. 4. Dokumentasi Dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Untuk memperoleh data yang valid, yaitu yang sahih, objektif, dan terpercaya, dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu:
50
1. Member check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi wawancara dari narasumber yang relevan dengan PTK, apakah keterangan atau informasi tersebut sifatnya tetap atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan ketetapannya dan data itu terperiksa kebenarannya. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Menggali dari data sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Saturasi, yaitu situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi data yang dikumpulkan.47 2. Memeriksa
kembali
data-data
yang
terkumpul,
baik
mengenai
kejanggalan, keaslian, maupun kelengkapannya. 3. Mengulang pengolahan data dan analisis data yang sudah terkumpul. Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, yaitu orang-orang diluar sampel (subjek) yang telah ditetapkan, dalam hal ini diluar subjek yang sudah ditetapkan yakni kelas IV MI Nurul Falah Parung Panjang. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya atau tidak.
K. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik pengolahan data Untuk mengelola data dalam penulisan ini, penulis melakukan langkahlangkah sebagai berikut: a) Editing, yaitu memeriksa kembali jawaban daftar pernyataan yang diserahkan oleh responden. Kemudian angket tersebut diperiksa satu persatu, tujuannya untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada pada daftar pernyataan yang telah diselesaikan. Jika ada jawaban
47
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT. Rajawali, 2010), h. 108.
51
yang diragukan atau tidak dijawab, maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya. b) Scoring, yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pernyataan yang terdapat dalam angket. Setiap pernyataan dalam angket terdapat 4 butir jawaban yaitu: Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju, yang harus dipilih oleh responden. Maka penulis melakukan perhitungan skor rata-rata sebagai berikut: Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Angket Motivasi Siswa Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Nilai Pernyataan Positif Negatif 4 1 3 2 2 3 1 4
c) Tabulating, yaitu setelah diketahui setiap indikatornya, maka seluruh data tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian diketahui perhitungannya. 2. Teknik analisis data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis secara kuantitatif yang dinamakan deskripsi analisis, yaitu menggambarkan apa adanya. Langkah pertama adalah membuat tabel frekuensi dan kemudian dilengkapi dengan persentase. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut: P=
x 100%
Keterangan: P = presentasi untuk setiap alternative jawaban F = frekuensi (jumlah yang mengisi) N = Jumlah responden Selanjutnya hasil presentase jawaban angket diatafsirkan dengan ketentuan sebagai berikut:48 48
Anas Sudjana, pengantar statistik pendidikan, (jakarta :BumiAksara, 1994) hal. 40
52
Tabel 3.7 No 1. 2. 3. 4.
Keterangan Sangat baik Baik Cukup baik Tidak Baik
Skor 90% – 100 % 70% - 80 % 60% - 70 % 0 – 50 %
Selanjutnya untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai harapan (NH), nilai dapat diketahui dengan mengalihkan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi. 2. Menghitung nilai skor (NS), nilai ini merupakan nilai rata-rata yang sebenarnya diperoleh dari hasil penelitian. 3. Menentukan kategori, yaitu dengan menggunakanr umus: P=
X 100 %
4. Tabel pengukuran tingkat budaya belajar siswa49 Tabel 3.9 No Keterangan Skor 1. Sangat baik 76 – 100 % 2. Baik 51 – 75 % 3. Cukup Baik 26 – 50 % 4. Kurang Baik 0 – 25 %
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Setelah tindakan pertama (siklus I) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan motivasi belajar siswa maka akan ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum
tercapai maka penelitian akan dilanjutkan
dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan metode pembelajaran Mind Map dalam meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran IPS siswa.
49
Anas Sudjana, pengantarstatistipendidikan, (jakarta :BumiAksara, 1994) hal. 25
53
BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA 1. Deskripsi Data Siklus I a) Tahap Perencanaan Pada perencanaan tindakan I, sebelum penelitian dilakukan pada titik yang sebenarnya, penelitian ini memiliki rencana untuk memperbaiki efektivitas dan efesiensi kinerja proses belajar mengajar di dalam kelas, yang siswanya memiliki kemampuan yang berbeda. Pertama-tama peneliti menyiapkan bahan dan materi untuk membuat mind map. Sebagai aplikasi dari model mind map untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas IV MI Nurul Falah diambil dari materi pelajaran sesuai dengan sub pokok bahasan dalam buku IPS. Siklus ini terdiri dari tiga kali pertemuan yang membahas materi tentang Sumber Daya Alam (2x35 menit dengan 3 kali pertemuan). Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini dimulai dari beberapa tahapan persiapan, yaitu: Penerapan metode mind map ini disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP (terlampir). RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS kelas IV. RPP yang di buat memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator hasil balajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rublik penilaian yang digunakan untuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. b) Tahap Pelaksanaan dan Observasi Setelah disiapkan rencana pembelajaran maka proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan. Penelitin ini dilaksanakan tanggal 2, 5 dan 9 September 2014.
53
54
Pada siklus I diadakan tiga kali pertemuan. Adapun pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 2x35 menit. Pada pertemuan ini materi yang disampaikan adalah tentang jenis dan persebaran sumber daya alam. Proses belajar mengajar ini meliputi beberapa tahap dengan sekenario yang telah ditetapkan
dalam
pembelajaran
(RPP
terlampir).
Selama
kegiatan
pembelajaran, guru kelas IV berindak sebagai pengamat peneliti dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi. 1) Pertemuan I (Selasa, 2 September 2014) Pada pertemuan ini siswa mendapat pengalaman langsung dan dapat merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh dengan menggunakan mind map dalam menguasai konsep-konsep IPS. Kegiatan awal, pada pertemuan pertama pada siklus I masuk kelas dengan tepat waktu pada pukul 07.30 WIB. Pada kegiatan awal guru membuka
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam
dan
menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Guru Melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa agar bersemangat. Guru Melakukan apresiasi dengan bertanya kepada siswa yaitu: siapa yang tahu sumber daya alam yang ada di Indonesia? Kemudian salah satu siswa menjawab “Saya tahu, ibu, pantai”. Kemudian guru memberikan apresiasi kepada siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti, guru menjelaskan tentang macam-macam sumber daya alam dilingkungan setempat, golongan sumber daya alam, mengelompokan golongan sumber daya alam, yang terdapat dilingkungan setempat. Setelah selesai menjelaskan, guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok kemudian guru mengajak siswa untuk menulis yang telah dijelaskan di papan tulis dengan metode mind map. Semua siswa berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masing-
55
masing individu berbeda. Ketika waktu siswa membuat mind map siswa terlihat sangat konsentrasi mengerjakan mind map ada sebagian siswa terlihat kebingungan dengan bentuk dan warna yang harus mereka gunakan dalam membuat mind map tersebut. Setelah selesai mengerjakan mind map masingmasing kelompok memilih hasil mind map yang terbaik. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map. Dalam kegitan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah satu orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya. Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta untuk menanggapi,
tanggapan
dilakukan
oleh
kelompok
presentasi
secara
bergantian. Pada sesi presentasi pertama guru mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk mempresentasikan hasil mind mapnya akan tetapi tidak ada yang berani maju dengan alasan takut salah dan malu. Kemudian guru menunjuk kelompok yang dilihat sudah cukup siap untuk memulai presentasi. Pada akhir sesi presentasi guru memberi pertanyaan kepada kelompok yang maju untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan metode mind map dan memberi beberapa perbaikan pada mind map yang mereka buat. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilaksanakan secara langsung oleh observer kepada peneliti dan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran. Berikut hasil tabel observasi kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran
56
Tabel 4.1 Tabel Observasi Kegiatan Guru Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
III
IV
V
Pra Pembelajaran 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Melakukan pengkondisian kelas 2. Memberikan motivasi 3. Melakukan apresiasi 4. Menyampaikan indkiator pencapaian kompetensi Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi pelajaran 2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3. Melaksanakan pembelajaran aktif 4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok / individu 5. Mengajak siswa untuk membuat mind map 6. Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 8. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 9. Memotivasi siswa untuk bertanya 10. Pemberian tugas 11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran Kegiatan penutup 1. Menetapkan ketuntasan belajar 2. Melakukan konfirmasi 3. Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 4. Pemberian tugas rumah Penilaian Evaluasi Pemberian soal Jumlah Skor Ideal Presentase
3
2
1
11+26=37 92 40.21%
57
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas mengajar guru di atas dengan hasil persentasenya yaitu 40.21% berada dalam kategori kurang baik, karena guru belum dapat memeriksa kesiapan siswa, memberikan motivasi, menjelaskan materi pelajaran, melaksanakan pembelajaran aktif, mengajak siswa untuk membuat mind map, respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa, memberikan memotivasi siswa untuk bertanya, kesesuaian media dengan materi dan strategi, kesesuaian metode dalam pembelajaran, memberikan kesimpulan dan tindak lanjut, pemberian tugas rumah, dan pemberian angket. Dan aktivitas guru melakukan konfirmasi, menetapkan ketuntasan belajar, pemberian tugas, memberikan, kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media
pembelajaran,
mendemonstraikan
metode
mind
map
secara
kelompok/individu, mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran materi, menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, melakukan apresiasi, melakukan pengkondisian kelas, menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media masih dalam kategori tidak baik. Selain observer mengamati aktivitas guru, observer juga mengamati aktivitas belajar siswa. Berikut ini tabel aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama siklus I
58
Tabel 4.2 Tabel Observasi Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
3.
4.
Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing. 2. Kesiapan menerima pelajaran Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Mendengarkan instruksi dari guru 2. Menerima motivasi dari guru 3. Menjawab pertanyaan guru 4. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Kegiatan Inti 1. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran 2. Menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM 3. Melaksanaka pembelajaran aktif 4. Mendengarkan demostrasi dari guru tentang metode mind map secara kelompok/ individu 5. Menggunakan model pembelajaran “mind map” a. Persiapan kertas kosong b. Persiapan sepidol warna c. Gambar menarik d. Warna menarik e. Merumuskan kata-kata kunci 6. Melakukan penguatan materi dibantu dengan guru 7. Mengajukan pertanyaa kepada guru 8. Merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab pertanyaan terebut 9. Siswa termotivasi untuk bertanya Kegiatan penutup 1. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan 2. Melakukan konfirmasi bersama guru dengan melakukan
3
2
tanya jawab 3. mencatat tugas rumah Jumlah Skor Ideal Presentase
1
14+12=26 92 28.26%
59
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas belajar siswa di atas dan hasil persentasenya yaitu 28.26% berada dalam kategori kurang baik, karena dapat dilihat bahwa siswa belum menempati tempat duduknya masing-masing, mendengarkan instruksi dari guru, menerima motivasi dari guru, keterlibatan dalam
memberi
rangkuman/kesimpulan, mencatat tugas rumah. Dan
aktivitas siswa dalam kesiapan menerima pelajaran, menjawab pertanyaan guru, mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai, mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran, menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM, melaksanaka pembelajaran aktif, melakukan penguatan materi dibantu dengan guru, mengajukan pertanyaa kepada guru, merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab pertanyaan terebut, siswa termotivasi untuk bertanya, persiapan kertas kosong, persiapan sepidol warna, gambar menarik, merumuskan kata-kata kunci, masih dalam kategori tidak baik. 2) Pertemuan II Jum’at, 5 September 2014 Kegiatan awal, pada pertemuan kedua pada siklus I masuk kelas dengan tepat waktu pada pukul 09.30 WIB. Pada kegiatan awal guru membuka
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam
dan
menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa agar bersemangat. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti, guru menjelaskan persebaran sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui kemudian menyebutkan nama daerah persebaran sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat
60
diperbaharui serta manfaat sumber daya alam. Setelah selesai menjelaskan guru membagi siswa kedalam 4 kelompok kemudian guru mengajak siswa untuk menulis yang telah dijelaskan di papan tulis dengan metode mind map. Semua siswa berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Ketika siswa membuat mind map siswa terlihat sangat konsentrasi mengerjakan mind map ada sebagian siswa yang masih terlihat kebingungan dengan bentuk dan warna yang harus mereka gunakan dalam membuat mind map tersebut. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map. Dalam kegitan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah satu orang secara bergantian. Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta untuk menanggapi, tanggapan dilakukan oleh siswa secara bergantian. Pada sesi presentasi pertama guru mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk mempresentasikan hasil mind mapnya akan tetapi tidak ada yang berani maju dengan alasan takut salah dan malu. Kemudian guru menunjuk kelompok yang dilihat sudah cukup siap untuk memulai presentasi. Pada akhir sesi presentasi guru memberi pertanyaan kepada kelompok yang maju untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan mind map dan memberi beberapa perbaikan pada mind map yang mereka buat. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilaksanakan secara langsung oleh observer kepada peneliti dan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran.
61
Tabel 4.3 Tabel Observasi Kegiatan Guru Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
III
IV
V
Pra Pembelajaran 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Melakukan pengkondisian kelas 2. Memberikan motivasi 3. Melakukan apresiasi 4. Menyampaikan indkiator pencapaian kompetensi Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi pelajaran 2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3. Melaksanakan pembelajaran aktif 4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok / individu 5. Mengajak siswa untuk membuat mind map 6. Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 8. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 9. Memotivasi siswa untuk bertanya 10. Pemberian tugas 11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran Kegiatan penutup 1. Menetapkan ketuntasan belajar 2. Melakukan konfirmasi 3. Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 4. Pemberian tugas rumah Penilaian Evaluasi Pemberian soal Jumlah Skor Ideal Presentase
3
2
1
36+5= 41 92 44,56%
62
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas mengajar guru di atas dan hasil persentasenya yaitu 44,56% berada dalam kategori kurang baik, karena guru belum dapat menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media, memeriksa kesiapan siswa, memberikan motivasi, melakukan apresiasi, menjelaskan materi pelajaran, melaksanakan pembelajaran aktif, mendemonstraikan metode mind map secara kelompok/individu, mengajak siswa untuk membuat mind map, Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa, memberikan memotivasi siswa untuk bertanya, kesesuaian media dengan materi dan strategi, kesesuaian metode dalam pembelajaran, melakukan konfirmasi, memberikan
kesimpulan dan tindak lanjut, pemberian tugas
rumah, dan pemberian angket. Dan aktivitas guru melakukan pengkondisian kelas,
menyampaikan
indikator
pencapaian
kompetensi,
mengajukan
pertanyaan saat proses pembelajaran materi, dan menetapkan ketuntasan belajar hal ini masih dalam kategori tidak baik. Selain observer mengamati aktivitas guru, observer juga mengamati aktivitas belajar siswa. Berikut ini tabel aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua siklus I
63
Tabel 4.4 Table Observasi Siswa Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
III
IV
Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing. 2. Kesiapan menerima pelajaran Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Mendengarkan instruksi dari guru 2. Menerima motivasi dari guru 3. Menjawab pertanyaan guru 4. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Kegiatan Inti 1. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran 2. Menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM 3. Melaksanaka pembelajaran aktif 4. Mendengarkan demostrasi dari guru tentang metode mind map secara kelompok/ individu 5. Menggunakan metode pembelajaran mind map a. Persiapan Kertas Kosong b. Persiapan spidol warna c. Gambar menarik d. Warna menarik e. Merumuskan kata-kata kunci 6. Melakukan penguatan materi dibantu dengan guru 7. Mengajukan pertanyaa kepada guru 8. Merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab pertanyaan terebut 9. Siswa termotivasi untuk bertanya Kegiatan Penutup 1. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan 2. Melakukan konfirmasi bersama guru dengan melakukan tanya jawab 3. Mencatat tugas rumah Jumlah Skor Presentase
3
2
1
28+8=28 92 39.13%
64
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas belajar siswa di atas dan hasil persentasenya yaitu 39.13% berdasarkan dalam kategori kurang baik, karena siswa belum dapat dilihat dalam menempati tempat duduknya masing-masing,
kesiapan
menerima
pelajaran,
mendengarkan
instruksi dari guru, menerima motivasi dari guru, menjawab pertanyaan
guru,
menjawab
pertanyaan
guru,
mendengarkan
penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai, melaksanaka pembelajaran aktif, mendengarkan demostrasi dari guru tentang metode mind map secara kelompok/ individu, persiapan kertas kosong, persiapan sepidol warna, gambar menarik, merumuskan katakata kunci, keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan, dan mencatat tugas rumah. Dan aktivitas siswa dalam merumuskan kata kunci,
melakukan
penguatan
materi,
mengajukan
pertanyaa,
merespon pertanyaan serta menjawab pertanyaan, dan masih dalam kategori tidak baik. 3) Pertemuan III Selasa, 9 September 2014 Kegiatan Awal, pada pertemuan ketiga pada siklus I masuk kelas dengan tepat waktu pada pukul 07.30 WIB. Pada kegiatan awal guru membuka
kegiatan
pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam
dan
menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa agar bersemangat, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti, guru menjelaskan manfaat sumber daya alam serta memberikan contoh manfaat sumber daya alam dan menyebutkan cara
65
menjaga kelestarian sumber daya alam Setelah selesai menjelaskan guru membagi siswa kedalam 4 kelompok kemudian guru mengajak siswa untuk menulis yang telah dijelaskan di papan tulis dengan metode mind map. Semua siswa
berkumpul
sesuai
dengan
kelompok
masing-masing
untuk
menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Ketika siswa membuat mind map siswa terlihat sangat konsentrasi mengerjakan mind map kali ini siswa tidak merasa kebingungan dengan bentuk dan warna yang harus mereka gunakan dalam membuat mind map tersebut. Kegiatan akhir, selanjutnya guru menjelaskan materi yang telah dipelajari selama pertemuan I, II, dan III agar siswa lebih faham lagi. Pada sesi berikutnya adalah guru membagikan kuesioner kepada siswa kuesioner yang dikerjakan secara individu. Waktu kuesioner dibatasi 15 menit. Guru berkata: ”Ayo tempat duduk kasih jarak, tidak boleh menyontek, jawab sesuai dengan pengalaman kalian”. Setelah waktu kuesioner yang di tentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawab kuesioner tepat waktu. Suasana kuesioner sangat tenang dan roman wajah siswa terlihat berseri-seri. Sebelum pertemuan diakhiri, guru memberikan PR (pekerjaan rumah) kepada siswa. Hasil rekapan wawancara pada beberapa siswa di MI Nurul Falah adalah ketika selesai kegiatan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: terhadap pertanyaan “Apakah kamu senang dan telah memperoleh manfaat dari penerapan model mind map selama pembelajaran IPS berlangsung?” siswa A mengungkapkan: “Senang, Bu saya dapat pengalaman baru dalam membuat mind map”. Siswa B mengungkapkan: ”Senang, saya jadi lebih muda belajar IPS”. Siswa C mengungkapkan: “Senang, Bu saya jadi semangat belajar”. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilaksanakan secara langsung
66
oleh observer kepada peneliti dan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran. Dibawah ini tabel aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran. Table 4.5 Tabel Observasi Kegiatan Guru Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
III
IV
V
Pra Pembelajaran 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media 2. Memeriksa kesiapan siswa Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Melakukan pengkondisian kelas 2. Memberikan motivasi 3. Melakukan apresiasi 4. Menyampaikan indkiator pencapaian kompetensi Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi pelajaran 2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3. Melaksanakan pembelajaran aktif 4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok / individu 5. Mengajak siswa untuk membuat mind map 6. Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 8. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 9. Memotivasi siswa untuk bertanya 10. Pemberian tugas 11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran Kegiatan penutup 1. Menetapkan ketuntasan belajar 2. Melakukan konfirmasi 3. Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 4. Pemberian tugas rumah Penilaian Evaluasi Pemberian soal Jumlah Skor Presentase
3
2
6+42=48 92 52.17%
1
67
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas mengajar guru di atas dan hasil persentasenya yaitu 52.17% berada dalam kategori baik, karena dapat dilihat bahwa guru sudah memberikan motivasi, dan memotivasi siswa untuk bertanya. Dan aktivitas guru dalam menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media, memeriksa kesiapan siswa, melakukan pengondisian kelas, melakukan apresiasi, menjelaskan, menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, menjelaskan
materi
pelajaran,
mengajukan
pertanyaan
saat
proses
pembelajaran materi, melaksanakan pembelajaran aktif, mendemonstraikan metode mind map secara kelompok/individu, mengajak siswa untuk membuat mind map, memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberi respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa, pemberian tugas, kesesuaian media dengan materi dan strategi, kesesuaian media dalam pembelajaran, menetapkan ketuntasan belajar, melakukan konfirmasi, memberikan kesimpulan dan tindak lanjut, pemberian tugas rumah, pemberian Kuesioner, masih dalam kategori kurang baik. Selain observer mengamati aktivitas guru, observer juga mengamati aktivitas belajar siswa. Berikut ini tabel aktivitas belajar siswa pada pertemuan ketiga siklus I. Dibawah ini tabel aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
68
Tabel 4.6 Tabel Observasi Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
III
Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing. 2. Kesiapan menerima pelajaran Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Mendengarkan instruksi dari guru 2. Menerima motivasi dari guru 3. Menjawab pertanyaan guru 4. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Kegiatan Inti 1. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran 2. Menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM 3. Melaksanaka pembelajaran aktif
3
4. Mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode mind map secara kelompok/ individu 5. Menggunakan model pembelajaran “mind map” a. Persiapan kertas kosong b. Persiapan sepidol warna c. Gambar menarik d. Warna menarik e. Merumuskan kata-kata kunci 6. Melakukan penguatan materi dibantu dengan guru 7. Mengajukan pertanyaa kepada guru
8. Merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab pertanyaan terebut 9. Siswa termotivasi untuk bertanya IV
2
Kegiatan penutup 1. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan 2. Melakukan konfirmasi bersama guru dengan melakukan
tanya jawab 3. Mencatat tugas rumah Jumlah Skor Presentase
21+28=49 92 53.26%
1
69
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas belajar siswa di atas dan hasil persentase nya yaitu 53.26% berdasarkan dalam kategori baik, karena dapat dilihat bahwa siswa menempati tempat duduknya masing-masing, kesiapan menerima pelajaran, menerima motivasi dari guru, persiapan kertas kosong, persiapan sepidol warna, gambar menarik, dan warna menarik. Dengan aktivitas siswa mendengarkan instruksi dari guru, menjawab pertanyaan guru, mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai, mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran, menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM, melaksanaka pembelajaran aktif, mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode mind map secara kelompok/ individu, merumuskan kata-kata kunci, merumuskan kata-kata kunci, melakukan penguatan materi dibantu dengan guru, merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab pertanyaan terebut, siswa termotivasi untuk bertanya, keterlibatan dalam
memberi
rangkuman/kesimpulan, melakukan konfirmasi bersama
guru dengan melakukan tanya jawab dan mencatat tugas rumah aktivitas siswa masih dalam kategori kurang baik. Selanjutnya peneliti akan menjelaskan hasil angket berdasarkan pengamatan selama pembelajaran siklus I berlangsung. Setelah dilakukan korelasi skor tiap-tiap siswa yang perhitungan skor tiap butir soalnya yang telah ditentukan. Berikut data hasil angket siklus I (hasil angket siklus I dilampirkan).
70
Tabel 4.7 Hasil Angket siklus I Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T Jumlah
Hasil jawaban 20 23 23 26 25 20 22 22 20 27 29 25 21 23 22 20 30 30 25 26 479
Presentase 41.66% 47.91% 41.66% 54.16% 52.08% 41.66% 45.83% 45.83% 41.66% 56.25% 60.41% 52.08% 43.75% 47.91% 45.83% 41.66% 62.5% 62.5% 52.08% 54.16% 49.89%
Berdasarkan tabel 4.7 nilai angket motivasi belajar siswa di atas menunjukan bahwa pada siklus I motivasi belajar siswa mencapai rata-rata nilai presentase 49.89% yang berada pada kategori cukup baik, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk mencapai target yang diharapkan. Setelah hasil penelitian dideskripsikan maka untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai data presentase secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
71
Dimensi penelitian Peningkatan Belajar
Jumlah item
Skor
12
479
Motivasi
IPS
Melalui
Siswa
Penerapan
Metode Mind Map Nilai rata-rata skor penelitian Dimensi penelitian NH Peningkatan Belajar Melalui
Motivasi
IPS
Siswa
NS
12 x 4 =
479 : 20 =
48
23.95
NS/NH x 100% X 100 % = 49.89 %
Kategori Cukup Baik
Penerapan
Metode Mind Map Dari tabel data perhitungan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa pada Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Metode Mind Map sebesar 49.89 %.
c) Tahap Refleksi Tahapan refleksi ini, peneliti bersama guru mata pelajaran yang bertugas sebagai kolaburator dan observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, tindakan yang diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian. Kemudian hasil penelitian siklus I dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Tahap refleksi ini tujuannya untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan pada siklus sebelumnya. Melalui refleksi, berbagai kendala yang terjadi di kelas pada saat pemberian tindakan didiskusikan untuk mencari solusi yang dapat memperbaiki mutu pembelajaran IPS. beberapa hal yang amsih harus diperbaiki, antara lain: 1) Perlu ditingkatkan pemberian motivasi dan ice breaking agar siswa
72
lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 2) Peningkatan peraturan untuk memperketat pelaksanaan proses pembelajaran dengan metode mind map agar siswa tidak mengobrol dan lebih fokus terhadap mind map yang sedang dipelajari. 3) Pada
saat
kegiatan
diskusi,
peningkatan
pengamatan
untuk
memperbaiki pelaksanaan diskusi sehingga siswa tidak mengobrol, fokus terhadap pembahasan diskusi, dan ikut berperan aktif dalam kegiatan diskusi. 4) Pemaksimalan terhadap persiapan alat dan ruang kelas yang dignakan dalam penerapan metode mind map Berdasarkan dalam pengamatan mengenai hasilpenelitian siklus I, peneliti merasa bahwa siklus I belum mencapai hasil yang maksimal danpenelitiannya harus dilanjutkan ke siklus II agar hasilmotivasi belajar siswa dapat mencapai kriteria yang telah ditentukan. Meski demikian, sebagian besar siswaterlihat senang dan semangat ketika belajar IPS dengan menggunakan metode mind map.
2. Deskripsi Data Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada rencana tindakan siklus II peneliti tetap menerapkan model mind map pada mata pelajaran IPS, dengan metode pembelajaran ini diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi belajar siswa. Menindaklanjuti hasil analisis dan refleksi pada siklus I, maka peneliti berupaya untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran, yaitu siswa dibiasakan dengan metode mind map sehingga diharapkan dapat lebih mudah memahami dan menguasai materi. Siklus ini terdiri dari tiga kali pertemuan yang membahas tentang materi keragaman suku bangsa dan budaya (2x35 menit dengan 3 kali pertemuan). Sebelum pembelajaran dilaksanakan penelitian ini dimulai
73
dari beberapa tahapan persiapan, yaitu: Penerapan model mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP (terlampir). RPP disusun secara kolaboratif oleh peneliti dan guru IPS kelas IV. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langakah-langakah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubik penilaian yang digunakan untuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. RPP dikembangkan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan oleh peneliti dan guru IPS kelas IV. b. Tahap Pelaksanaan dan Observasi Setelah
dipersiapkan
rencana
pembelajaran
maka
proses
pembelajaran akan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 12, 16 dan 19 Agustus 2014. Pada siklus kedua diadakan 3 kali pertemuan. Adapun pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 2x35 menit. Pada pertemuan ini matei yang disampaikan adalah tentang keragaman suku bangsa dan budaya. Proses belajar mengajar ini meliputi beberapa tahap dengan skenario yang telah ditetapkan dalam pembelajaran (RPP di lampiran). Selama kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru kelas, guru kelas sebagai pengamat peneliti dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan mencatat lembar pengamatan pada pedoman observasi. 1. Pertemuan IV Jum’at 12 September 2014 Pada pertemuan ini siswa mendapatkan pengalaman langsung dan dapat merasakan secara langsung manfaat yang diperoleh dengan menggunakan mind map dalam menguasai konsep-konsep IPS. Kegiatan awal, pada siklus kedua pertemuan pertama guru masuk
74
kelas dengan tepat waktu pada pukul 07.30 WIB. Pada kegiatan awal guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa
agar bersemangat.
Guru melakukan apresiasi dengan bertanya kepada siswa yaitu: Siapa yang tau keragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia? Kemudian salah satu siswa menjawa “Saya tahu, Bu keragaman Bahasa”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti, guru memberikan tugas yang harus siswa selesaikan pada pembelajaran kali ini yaitu masing-masing individu membuat mind map dengan tema keragaman suku bangsa dan budaya (suku bangsa, bahasa, agama, dan seni budaya). Hasil mind map yang paling bagus dan menarik dipresentasikan di depan papan tulis. Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok semua siswa berkumpul
sesuai
dengan
kelompok
masing-masing
untuk
menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masingmasing individu berbeda. Ketika waktu siswa membuat mind map siswa terlihat sangat konsentrasi mengerjakan mind map. Siswa sudah mulai terbiasa membuat mind map, ketika waktu siswa membuat mind map siswa telihat cukup antusias mengerjakan mind map. Pada saat membuat mind map guru mengontrol dan memberikan motivasi agar siswa lebih semangat lagi dalambelajar. Setelah selesai mengerjakan mind map masing-masing kelompok memilih hasil mind map yang terbaik. Sebelum presentasi guru memberikan ice breaking terlebih dahulu agar siswa tidak merasa gugupdan malu saat presentasi. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map. Dalam kegitan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah satu orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya. Selanjutnya setelah
75
presentasi, kelompok lain diminta untuk menanggapi, tanggapan dilakukan oleh kelompok presentasi secara bergantian. Pada sesi presentasi pertama guru mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk mempresentasikan hasil mind mapnya siswa-siswa membuat kesepakatan pertama kali yang maju dimulai dari kelompok pertama. Kemudian kelompok pertama maju dan mempresentasikan hasil mind map mereka. Pada akhir sesi presentasi guru bertanya tentang materi yang belum dipahami. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Menyimpulkan materi secara keseluruhan bersama-sama dengan siswa. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil karya tulisan siswa untuk dikoreksi kemudian guru meminta siswa untuk berdo’a setelah selsesai
berdo’a
guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilaksanakan secara langsung oleh observer kepada peneliti dan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran. Dibawah ini tabel aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilaksanakan secara langsung oleh observer kepada peneliti dan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran. Dibawah ini tabel aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran.
76
Table 4.8 Tabel Aktivitas Kegiatan Guru Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
III
3
2
Pra Pembelajaran 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Melakukan pengkondisian kelas
2. Memberikan motivasi
3. Melakukan apresiasi
4. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi pelajaran
2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi
3. Melaksanakan pembelajaran aktif
4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok /
individu 5. Mengajak siswa untuk membuat mind map
6. Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil
menggunakan media pembelajaran 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
8. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa
9. Memotivasi siswa untuk bertanya
10. Pemberian tugas
IV
11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi
12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran
Kegiatan penutup 1. Menetapkan ketuntasan belajar
2. Melakukan konfirmasi
1
77
V
3. Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut
4. Pemberian tugas rumah
Penilaian Evaluasi
Pemberian soal Jumlah
51+12=57
Skor
92
Presentase
61,95%
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas mengajar guru diatas dan hasil persentasenya yaitu 61,95% berada dalam kategori baik, karena guru dapat dilihat bahwa menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media, memeriksa kesiapan siswa, melakukan pengkondisian kelas, memberikan motivasi, melakukan apresiasi, menyampaikan indicator pencapaian, kompetensi, mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran materi, menjelaskan materi pelajaran, melaksanakan pembelajaran aktif, mendemonstraikan metode mind map secara kelompok/individu, mengajak siswa untuk membuat mind map, memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran, memotivasi siswa untuk bertanya, kesesuaian media dengan materi dan strategi, kesesuaian metode dalam pembelajaran, memberikan
kesimpulan dan tindak lanjut, dan
pemberian tugas rumah. Dan aktivitas guru dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa, pemberian tugas, menetapkan ketuntasan belajar, melakukan konfirmasi, pemberian angket masih dalam kategori kurang baik.
78
Selain observer mengamati aktivitas guru, observer juga mengamati aktivitas belajar siswa. Berikut ini tabel aktivitas belajar siswa pada pertemuan keempat siklus II. Dibawah ini tabel aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran Tabel 4.9 Tabel Aktivitas Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
3
2
Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing.
2. Kesiapan menerima pelajaran
Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Mendengarkan instruksi dari guru
2. Menerima motivasi dari guru
3. Menjawab pertanyaan guru 4. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak
dicapai III
Kegiatan Inti 1. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran
2. Menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM
3. Melaksanaka pembelajaran aktif
4. Mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode mind
map secara kelompok/ individu 5. Menggunakan model pembelajaran “mind map” a. Persiapan kertas kosong
b. Persiapan sepidol warna
c. Gambar menarik
d. Warna menarik
e. Merumuskan kata-kata kunci
1
79
6. Melakukan penguatan materi dibantu dengan guru
7. Mengajukan pertanyaa kepada guru
8. Merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab
pertanyaan terebut
9. Siswa termotivasi untuk bertanya IV
Kegiatan penutup 1. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
2. Melakukan konfirmasi bersama guru dengan melakukan
3. Mencatat tugas rumah
Jumlah
32+36+4=72
Skor
92
Presentase
78.26%
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1= tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas belajar siswa diatas dan hasil persentase nya yaitu 78.26% berada dalam ketegori sangat baik, karena dapat dilihat bahwa siswa sudah mendengarkan instruksi dari guru, menerima motivasi dari guru, mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai, persiapan kertas kosong, persiapan sepidol warna,
warna menarik, gambar menarik, dan sudah bias
merumuskan kata-kata. Dengan aktivitas siswa dalam menempati tempat duduknya masing-masing, kesiapan menerima pelajaran, menjawab pertanyaan guru,
melaksanaka pembelajaran
aktif,
mendengarkan
demostrasi dari guru tetang metode mind map secara kelompok/ individu, melakukan penguatan materi dibantu dengan guru, mengajukan pertanyaa
80
kepada guru, merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab pertanyaan terebut, Siswa termotivasi untuk bertanya, meterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan, melakukan konfirmasi bersama guru dengan melakukan tanya jawab, dan mencatat tugas rumah aktivitas siswa masih dalam kategori baik. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran dan Menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM dalam kategori kurang baik. 2. Pertemuan V Rabu, 16 Semtember 2014 Kegiatan awal, pada siklus kedua pertemuan pertama masuk kelas dengan tepat waktu pada pukul 10.00 WIB. Pada kegiatan awal guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Guru melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa agar
bersemangat. Kemudian guru
menanyakan pembelajaran sebelumnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pelajaran kali ini melanjutkan materi sebelumnya. Kegiatan inti, guru memberikan tugas yang harus siswa selesaikan pada pembelajaran kali ini yaitu masing-masing individu membuat mind map dengan tema bentuk-bentuk keragaman di Indonesia (keragaman suku bangsa, bahasa, agama, dan seni budaya). Hasil mind map yang paling bagus dan menarik dipresentasikan di depan papan tulis. Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok semua siswa berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masing-masing individu berbeda. Ketika waktu siswa membuat mind map siswa terlihat sangat konsentrasi mengerjakan mind map. Selama pembelajaran berlangsung guru mengamati dan memberikan siswa motivasi agar lebih semangat lagidalam belajar. Siswa sudah mulai terbiasa membuat mind map, ketika waktu siswa membuat mind map siswa telihat cukup antusias mengerjakan
81
mind map. Setelah selesai mengerjakan mind map masing-masing kelompok memilih hasil mind map yang terbaik. Sebelum presentasi dimulai guru memberikan ice breaking terlebih dahulu agar siswa tidak merasa gugup. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map. Dalam kegitan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah satu orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya. Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta untuk menanggapi, tanggapan dilakukan oleh kelompok presentasi secara bergantian. Pada sesi presentasi pertama guru mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk mempresentasikan hasil mind mapnya siswa-siswa membuat kesepakatan pertama kali yang maju dimulai dari kelompok pertama. Kemudian kelompok pertama maju dan mempresentasikan hasil mind map mereka. Kegiatan akhir, pada akhir sesi presentasi guru bertanya tentang materi yang belum dipahami. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan
pemahaman,
memberikan
penguatan
dan
penyimpulan. Menyimpulkan materi secara keseluruhan bersama-sama dengan siswa. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil karya tulisan
siswa untuk dikoreksi kemudian guru meminta siswa untuk
berdo’a setelah selsesai berdo’a guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilaksanakan secara langsung oleh observer kepada peneliti dan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran. Dibawah ini tabel aktivitas mengajar guru selama proses belajar mengajar pada pertemuan kelima.
82
Tabel 4.10 Tabel Aktivitas Mengajar Guru Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
Pra Pembelajaran 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Melakukan pengkondisian kelas 2. Memberikan motivasi
III
3
3. Melakukan apresiasi
4. Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi pelajaran
2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi
3. Melaksanakan pembelajaran aktif
4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok /
individu 5. Mengajak siswa untuk membuat mind map
6. Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
8. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa
9. Memotivasi siswa untuk bertanya
10. Pemberian tugas
IV
11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi
12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran
Kegiatan penutup 1. Menetapkan ketuntasan belajar
2. Melakukan konfirmasi
2
1
83
V
3. Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut
4. Pemberian tugas rumah
Penilaian Evaluasi
Pemberian soal Jumlah
36+42=78
Skor
92
Presentase
84.78%
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas mengajar guru diatas dan hasil persentase nya yaitu 84.78% berada dalam kategori sangat baik, karena guru sudah dapat dilihat bahwa memberikan
motivasi, menjelaskan
materi pelajaran, mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran materi, melaksanakan pembelajaran aktif, mendemonstraikan metode mind map secara kelompok/individu, mengajak siswa untuk membuat mind map, memotivasi siswa untuk bertanya, kesesuaian media dengan materi dan strategi, dan kesesuaian metode dalam pembelajaran. Dan aktivitas guru dalam menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media, memeriksa kesiapan siswa, melakukan pengkondisian kelas, melakukan apresiasi, menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa, pemberian tugas,
menetapkan
ketuntasan
belajar,
melakukan
konfirmasi,
84
memberikan
kesimpulan dan tindak lanjut, pemberian tugas rumah,
pemberian angket dalam kategori baik. Selain observer mengamati aktivitas guru, observer juga mengamati aktivitas belajar siswa. Berikut ini tabel aktivitas belajar siswa pada pertemuan kelima siklus II. Dibawah ini tabel aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Tabel 4.11 Tabel Aktivitas Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
3
Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing.
2. Kesiapan menerima pelajaran
Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Mendengarkan instruksi dari guru
2. Menerima motivasi dari guru
3. Menjawab pertanyaan guru
4. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak
dicapai 3.
Kegiatan Inti 1. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran
2. Menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM
3. Melaksanaka pembelajaran aktif
4. Mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode mind map
secara kelompok/ individu
5. Menggunakan model pembelajaran “mind map” a. Persiapan kertas kosong
b. Persiapan sepidol warna
2
1
85
c. Gambar menarik
d. Warna menarik
e. Merumuskan kata-kata kunci
6. Melakukan penguatan materi dibantu dengan guru 7. Mengajukan pertanyaa kepada guru
8. Merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab
pertanyaan terebut 9. Siswa termotivasi untuk bertanya 4.
Kegiatan penutup 1. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
2. Melakukan konfirmasi bersama guru dengan melakukan
tanya jawab
3. Mencatat tugas rumah Jumlah
56+21=77
Skor
92
Presentase
83.69%
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas belajar siswa di atas dan hasil persentasenya yaitu 83.69% berada dalam kategori sangat baik, karena siswa sudah dapat mendengarkan instruksi dari guru, menerima motivasi dari guru, menjawab pertanyaan guru, mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai, persiapan kertas kosong, persiapan sepidol warna, warna menarik, gambar menarik, merumuskan kata-kata kunci, bahasa tubuh, suara dan keterlibatan
86
dalam memberi rangkuman/kesimpulan. Dengan aktivitas siswa dalam menempati tempat duduknya masing-masing, kesiapan menerima pelajaran, mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran, menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM, melaksanakan pembelajaran aktif, mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode mind map secara kelompok/ individu, dan mencatat tugas rumah aktivitas siswa masih dalam kategori baik. 4. Pertemuan VI Jum’at, 19 September 2014 Kegiatan awal, pada siklus kedua pertemuan keenam masuk kelas dengan tepat waktu pada pukul 07.30 WIB. Pada kegiatan awal guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar dan mengabsen siswa. Guru Melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa Kemudian
guru
menanyakan
pembelajaran
agar bersemangat. sebelumnya,
guru
menyampaikan tujuan pembelajaran. Pelajaran kali ini melanjutkan materi sebelumnya. Kegiatan inti, guru memberikan tugas yang harus siswa selesaikan pada pembelajaran kali ini yaitu masing-masing individu membuat mind map dengan tema pentingnya menjaga persatuan dan contoh menghargai keragaman suku bangsa dan budaya. Hasil mind map yang paling bagus dan menarik dipresentasikan di depan papan tulis. Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok semua siswa berkumpul
sesuai
dengan
kelompok
masing-masing
untuk
menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masingmasing individu berbeda. Ketika waktu siswa membuat mind map siswa terlihat sangat konsentrasi mengerjakan mind map. Siswa sudah mulai terbiasa membuat mind map, ketika waktu siswa membuat mind
87
map siswa telihat cukup antusias mengerjakan mind map. Setelah selesai mengerjakan mind map masing-masing kelompok memilih hasil mind map yang terbaik. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi hasil mind map. Dalam kegitan ini yang mempresentasikan hasil mind map adalah satu orang secara bergantian dengan anggota kelompoknya. Selanjutnya setelah presentasi, kelompok lain diminta untuk menanggapi, tanggapan dilakukan oleh kelompok presentasi secara bergantian. Pada sesi presentasi pertama guru mempersilahkan kepada kelompok yang siap untuk mempresentasikan hasil mind mapnya siswa-siswa membuat kesepakatan pertama kali yang maju dimulai dari kelompok pertama. Kemudian kelompok pertama maju dan mempresentasikan hasil mind map mereka. Kegiatan akhir pada akhir sesi presentasi guru bertanya tentang materi yang belum dipahami. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil karya tulisan siswa untuk dikoreksi kemudian guru memberikan soal untuk mengukur
pemahaman
siswa.
Menyimpulkan
materi
secara
keseluruhan bersama-sama dengan siswa.. Pada sesi berikutnya adalah soal kuesioner dibatasi 10 menit. Guru berkata: “Ayo tempat duduk kasih jarak, jawaban sesuai dengan pengalaman kamu”. Setelah selesai waktu pemberian angket yang ditentukan habis siswa mengumpulkan lembar jawaban angket tepat waktu. Selanjutnya guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a dan salam. Hasil wawancara pada beberapa siswa kelas IV MI Nurul Falah adalah sebagai berikut, terhadap pertanyaan “Apakah kamu senang dan ada penngkatan motivasi belajar kamu dari penerapan model mind map selama pembelajaran IPS berlangsung saat ini?. Siswa A
88
menjawab: “Senang Banget, Bu manfaatnya banyak untuk menambah pengetahuan sekaligus belajar menggambar, jadi aku merasa termotivasi
dan
tambah
semangat
Siswa
belajarnya”.
B
mengungkapkan: “Aku seneng banget, semangat belajar IPS aku bertambah”. Siswa C mengungkapkan:” Senang banget, Bu langsung hafal sama pelajarnnya karena gambar dan polanya bisa dilihat dan dipelajari terus. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan mengamati aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang dilaksanakan secara langsung oleh observer kepada peneliti dan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran. Dibawah ini tabel aktivitas mengajar guru selama proses belajar mengajar pada pertemuan keenam. Tabel 4.12 Tabel Aktivitas Mengajar Guru Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
Pra Pembelajaran 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
Kegiatan Awal Pembelajaran
1. Melakukan pengkondisian kelas
III
3
2. Memberikan motivasi
3. Melakukan apresiasi
4. Menyampaikan indkiator pencapaian kompetensi
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi pelajaran
2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi
3. Melaksanakan pembelajaran aktif
4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok /
2
1
89
individu 5. Mengajak siswa untuk membuat mind map
6. Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil
menggunakan media pembelajaran
IV
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
8. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa
9. Memotivasi siswa untuk bertanya
10. Pemberian tugas
11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi
12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran
Kegiatan penutup 1. Menetapkan ketuntasan belajar
2. Melakukan konfirmasi
3. Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut
4. Pemberian tugas rumah V
Penilaian Evaluasi
Pemberian soal Jumlah
84+6=90
Skor
92
Presentase
97.82%
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas mengajar guru diatas dan hasil persentase nya yaitu 97.82% berada dalam kategori sangat baik, karena
guru
sudah
terlihat
bahwa
menyiapkan
ruang,
alat
pembelajaran dan media, memeriksa kesiapan siswa, memberikan
90
motivasi, melakukan apresiasi, menyampaikan indikator pencapaian kompetensi, menjelaskan materi pelajaran, mengajukan pertanyaan saat proses pembelajaran materi, melaksanakan pembelajaran aktif, mendemonstraikan metode mind map secara kelompok/individu, mengajak siswa untuk membuat mind map, memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa, memotivasi siswa untuk bertanya, kesesuaian media dengan materi dan strategi, kesesuaian metode dalam pembelajaran, menetapkan ketuntasan belajar, melakukan konfirmasi, memberikan kesimpulan dan tindak lanjut, pemberian tugas, dan pemberian angket. Dengan aktivitas guru dalam melakukan pengkondisian kelas dan pemberian tugas rumah, dalam kategori baik. Selain observer mengamati aktivitas guru, observer juga mengamati aktivitas belajar siswa. Berikut ini tabel aktivitas belajar siswa pada pertemuan keenam siklus II. Dibawah ini tabel aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. Tabel 4.13 Tabel Aktivitas Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran No
Aspek yang Diamati
Nilai 4
I
II
Pra Pembelajaran 1. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing.
2. Kesiapan menerima pelajaran
Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Mendengarkan instruksi dari guru
2. Menerima motivasi dari guru
3. Menjawab pertanyaan guru
3
2
1
91
4. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak
dicapai III
Kegiatan Inti
1. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran 2. Menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM
3. Melaksanaka pembelajaran aktif
4. Mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode mind map
secara kelompok/ individu 5. Menggunakan model pembelajaran “mind map” a. Persiapan kertas kosong
b. Persiapan sepidol warna
c. Gambar menarik
d. Warna menarik
e. Merumuskan kata-kata kunci
6. Melakukan penguatan materi dibantu dengan guru 7. Mengajukan pertanyaa kepada guru
8. Merespon pertanyaan dari guru dengan menjawab
pertanyaan terebut 9. Siswa termotivasi untuk bertanya IV
Kegiatan penutup 1. Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
2. Melakukan konfirmasi bersama guru dengan melakukan
tanya jawab 3. Mencatat tugas rumah
Jumlah
80+6=86
Skor
92
Presentase
93.47%
Keterangan: Nilai: 4 = sangat baik
92
3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik Berdasarkan hasil tabel aktivitas belajar siswa di atas dan hasil persentase nya yaitu 93.47% berdasarkan dalam kategori sangat baik, karena siswa sudah dapat dilihat bahwa siswa menempati tempat duduknya masingmasing, kesiapan menerima pelajaran, mendengarkan instruksi dari guru, menerima motivasi dari guru, menjawab pertanyaan guru, mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai, menjawab pertanyaan dari guru saat proses KBM, melaksanakan pembelajaran aktif, mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode mind map secara kelompok/ individu, persiapan kertas kosong, persiapan sepidol warna, warna menarik, gambar menarik, merumuskan kata-kata kunci, keterlibatan dalam rangkuman/kesimpulan,
melakukan
konfirmasi
bersama
memberi
guru
dengan
melakukan tanya jawab, dan mencatat tugas rumah. Mendengarkan guru menyampaikan materi pelajaran termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan pengaamatan angket berjalan lancar. Setelah dilakukan korelasi skor tiap-tiap butir siswa yang perhitungan skor tiap butir soalnya yang telah ditentukan. Berikut data hasil angket siklus II. Tabel 4.14 Hasil Angket Siklus II Siswa
Hasil Jawaban
Presentase
A
35
72.91%
B
33
68.75%
C
40
83.33%
D
36
75%
E
42
87.5%
F
45
93.75%
G
38
79.91%
93
H
42
87.5%
I
47
97.91%
J
41
85.41%
K
41
85.41%
L
44
91.66%
M
40
83.33%
N
44
91.66%
O
46
95.83%
P
45
93.16%
Q
45
93.16%
R
47
97.91%
S
42
87.5%
T
44
91.66%
Berdasarkan tabel 4.14 nilai angket motivasi belajar siswa di atas menunjukan adanya peningkatan hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus II ini. Bahwa motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS ini sudah mencapai rata-rata nilai presentase 85.20% yang berada dalam kategori sangat baik sehingga penelitian diberhentikan sampai siklus II. Setelah hasil penelitian dideskripsikan maka untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai data presentase secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Dimensi penelitian Peningkatan Belajar Melalui
Jumlah item
Motivasi 12
IPS
Siswa
Penerapan
Metode Mind Map
Skor 818
94
Nilai rata-rata skor penelitian Dimensi penelitian Peningkatan Belajar
Motivasi
IPS
Melalui
Siswa
NH
NS
12 x 4 =
818 : 20 =
48
40.9
NS/NH x 100% X 100% =
Kategori Sangat Baik
85.20 %
Penerapan
Metode Mind Map Dari tabel data perhitungan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa pada Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Metode Mind Map sebesar 85.20 %. c. Tahap Refleksi Berdasarkan peningkatan siklus II, perolehan deskripsi bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode mind map sangat efektif positif terhadap siswa pada materi keragaman suku bangsa dan budaya,sehingga siswa begitu semangat dan terlibat aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus II dengan penerapan metode mind map pada materi keragaman suku bangsa dan budaya sehingga sesuai dengantujuan yang diharapkan yaitu meningkatnya hasil angket motivasi belajar IPS siswa. B. Pembahasan 1. Perencanaan Metode Mind Map untuk Meningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS pada Siklus I dan II. a. Perencanaan Metode Mind Map untuk Meningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS pada Siklus I Langkah awal penerapan metode mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas IV. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran yang akan
95
dicapai, langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubikpenilaian yang digunakanuntuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. Tujuan membuat RPP agar dapat mengetahui materi yang harus dikuasai siswa dan untuk menentukan topik apa yangakan dibahas pada penerapan metode mind map yang akan dilaksanakan. Sebelum membuat mind map maka diperlukan pertama kali adalah kata kunci utama, seperti yang telah diungkapkan oleh Tony Buzan bahwa “jika akan membuat mind map maka ditulis dan digambar kata kunci utama dalam membuat mind map dan kemudian menghubungkan kata-kata yang merupakan cabang dari kata kunci pertama”.1 b. Perencanaan Metode Mind Map untuk Meningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS pada Siklus II. Langkah awal penerapan metode mind map disusun dan diwujudkan dalam bentuk RPP. RPP disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas IV. RPP yang dibuat memuat: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, langkah-langkah pembelajaran dalam penerapan mind map serta rubikpenilaian yang digunakanuntuk menentukan indikator keberhasilan pembelajaran. Aspek yang dinilai pada hasil diarahkan pada ketepatan siswa meletakkan konsep dan tanda hubung yang tepat. Pada perencanaan RPP ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan membuat RPP ini agar dapat mengetahui mteri yang harus dikuasai siswa dan untuk menentukan topic apa yang akan dibahas pada penerapan metode mind map yang akan dilaksanakan. 2. Pelaksanaan Metode Mind Map untuk Meningkatan Motivasi Belajar Siswa 1
Tony Buzan, Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas (Jakarta: Gramedia, 2004), hal.6-7
96
pada Mata Pelajaran IPS pada Siklus I dan II. a. Pelaksanaan Metode Mind Map untuk Meningkatan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS pada Siklus I penerapan metode mind map dalam pelaksanaan di kelas yaitu siswa dibentuk kelompok untuk mempresentasikan hasil mind map yang telah dibuat siswa secara individu, hal ini bertujuan untuk melatih mental siswa dalam mengemukakan pendapatnya di depan orang-orang dan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa menggunakan mind map sesuai dengan mind map yang telah mereka buat. Pelaksanaan mind map berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti, pelaksanaan mind map memberikan pengalaman baru bagi guru dan siswa, suasan kelas menjadi berwarna, siswa menjadi semangat dalam belajar, siswa lebih mudah belajar IPS, keberanian siswa mengemukakan pendapat dihadapan orang-orang. Buktibukti ini sesungguhnya mendukung apa ang diungkapkan Tony Buzan bahwa mind map dapat mempermudah kita untuk menyerap informasi dan memudahkan kitauntuk mengingat informasi dengan lebih baik. b. Pelaksanaan Metode Mind Map untuk Meningkatan Motivasi Belajar IPS pada Siklus II. penerapan metode mind map dalam pelaksanaan di kelas yaitu siswa dibentuk kelompok untuk mempresentasikan hasil mind map yang telah dibuat siswa secara individu, hal ini bertujuan untuk melatih mental siswa dalam mengemukakan pendapatnya di depan orang-orang dan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa menggunakan mind map sesuai dengan mind map yang telah mereka buat. Pelaksanaan mind map berjalan dengan lancar. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti, pelaksanaan mind map memberikan pengalaman baru bagi guru dan siswa, suasan kelas menjadi berwarna, siswa menjadi semangat dalam belajar, siswa lebih mudah belajar IPS,
97
keberanian siswa mengemukakan pendapat dihadapan orang-orang. Buktibukti ini sesungguhnya mendukung apa ang diungkapkan Tony Buzan bahwa mind map dapat mempermudah kita untuk menyerap informasi dan memudahkan kitauntuk mengingat informasi dengan lebih baik. 3. Penilaian Metode Mind Map untuk Meningkatkan Motivasi belajar IPS pada siklus I dan II. a. Penilain hasil observasi aktivitas peneliti dengan metode mind map untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada siklus I dan II. Berikut hasil presentase observasi aktivitas peneliti dalam bentuk grafik. Grafik 4.1 Presentase Aktivitas Peneliti pada saat Pembelajaran dengan Penerapan Metode Mind Map
Siklus I 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Per. I Per. II Per. III
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diatas menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan persentase yang didapatkan 52.17%, masih terdapat beberapa aktivitas yang kurang maksimal diantaranya belum efektif untuk mengarahkan siswa membentuk kelompok, belum
bisa
mengkondusifkan
siswa
dalam
pembelajaran
dengan
menggunakan metode mind map, sehingga perlu diperbaiki agar tidak terjadi pada siklus berikutnya.
98
Grafik 4.2 Presentase Aktivitas Peneliti pada saat Pembelajaran dengan Penerapan Metode Mind Map
Siklus II 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Per. IV Per. V Per. IV
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas peneliti diatas menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan persentase yang didapatkan 97.82 %, terdapat beberapa aktivitas yang sudah maksimal diantaranya sudah efektif untuk mengarahkan siswa membentuk kelompok, sudah
bisa
mengkondusifkan
siswa
dalam
pembelajaran
dengan
menggunakan metode mind map, sehingga penelitian sudah dapat dihentikan sampai siklus II. b. Penilain hasil observasi aktivitas siswa dengan metode mind map untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada siklus I dan II. Berikut hasil presentase observasi aktivitas siswa dalam bentuk grafik.
99
Grafik 4.3 Presentase Aktivitas Siswa pada saat Pembelajaran dengan Penerapan Metode Mind Map
Siklus I 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Per. I
Per. II Per. III
Berdasarkan perolehan rata-rata aktivitas siswa siklus I pada saat proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind map mengalami peningkatan pada setiap pertemuan dengan persentase keseluruhan sebesar 53.26% Hal ini menunjukkan bahwa persentase tersebut belum mencapai indikator yang diharapkan, walaupaun perolehan rata-rata
aktivitas
siswa
tersebut
mengalami
peningkatan
setiap
pertemuannya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode mind map harus ditingkatkan sampai intervensi yang diharapkan yaitu sebesar ≥ 65% motivasi siswa meningkat dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya ketercapaian indikator aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I diantaranya, ada beberapa siswa yang masih kebingungan
dalam
merumuskan
kata
kunci,
memilih
warna,
menyambungkan jaring-jaring mind map dan masing ada yang malu-malu pada saat guru memerintahkan untuk mempresentasikan hasil mind map yang telah didiskusikan.
100
Grafik 4.3 Presentase Aktivitas Siswa pada saat Pembelajaran dengan Penerapan Metode Mind Map
Siklus II 100.00% 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% per.IV
per.V
Per.VI
Berdasarkan perolehan rata-rata aktivitas siswa siklus II pada saat proses pembelajaran IPS dengan menggunakan metode mind map mengalami peningkatan pada setiap pertemuan dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 93.47%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase tersebut sudah mencapai indikator yang diharapkan, dan perolehan ratarata aktivitas siswa tersebut mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode mind map sudah mencapai dari intervensi yang diharapkan yaitu sebesar ≥ 65 % untuk meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. c. Penilain hasil angket siswa dengan metode mind map untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada siklus I dan II. Berikut perbandingan hasil presentase angket pada siklus I dan II dalam bentuk diagram batang:
101
Grafik 4.5 Presentase Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada saat Pembelajaran dengan Penerapan Metode Mind Map
Siklus I dan II 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Siklus I
siklus II
Pada penilaian diperoleh bukti secara kuantitatif bahwa berdasarkan hasil angket untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa di peroleh hasil yang sangat meningkat tinggi. Ini terlihat pada Grafik 4.5 menunjukan perbedaan motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II, yaitu dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata di siklus I sebesar 49.89%. Sedangkan setelah tindakan siklus II diperoleh skor rata-rata motivasi belajar siswa 85.20%. Peningkatan motivasi belajar siswa dengan penerapan metode pembelajaran mind map.
102
Tabel 4.15 Akumulusai Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I dan II Hasil observasi guru siklus I dan II Pertemuan
Siklus I
Siklus II
I
40.21%
61.95%
II
44.56%
84.78%
III
52.17%
97.82%
Hasil observasi aktivitas siswa siklus I dan II Pertemuan
Siklus I
Siklus II
I
28.26%
78.26%
II
39.13%
83.69%
III
53.26%
93.47%
Tabel 4.16 Akumulusai Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I dan II Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Siklus II
Siswa
Hasil jawaban
Presentase
Hasil Jawaban
Presentase
A
20
41.66%
35
72.91%
B
23
47.91%
33
68.75%
C
23
41.66%
40
83.33%
D
26
54.16%
36
75%
E
25
52.08%
42
87.5%
F
20
41.66%
45
93.75%
G
22
45.83%
38
79.16%
H
22
45.83%
42
87.5%
I
20
41.66%
47
97.91%
103
J
27
56.25%
41
85.41%
K
29
60.41%
41
85.41%
L
25
52.08%
44
91.66%
M
21
43.75%
40
83.33%
N
23
47.91%
44
91.66%
O
22
45.83%
46
95.83%
P
20
41.66%
45
93.16%
Q
30
62.5%
45
93.16%
R
30
62.5%
47
97.91%
S
25
52.08%
42
87.5%
T
26
54.16%
44
91.66%
Jumlah
479
49.89%
818
85.20%
C. Temuan Penelitian 1. Proses perencanaan berjalan dengan lancar, sesuai dengan rencana yang telah dibuat secara kolaborasi antara guru dan siswa yang termuat dalam RPP. 2. Proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan RPP yang telah dibuat; (a) pelaksanaan model mind map menjadikan suasana kelas lebih berwarna; (b) roman wajah siswa nampak berseri-seri; (c) mind map telah memberikan manfaat bagi siswa dan guru yaitu siswa mudah mengingat pelajaran, siswa memperoleh pengalaman menggambar dan mempermudahkan guru dalam menjelaskan materi pelajaran pada siswa.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang peningkatan motivasi belajar IPS siswa melalui penerapan metode mind map pada kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang Bogor, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peningkatan motivasi belajar IPS siswa melalui penerapan metode mind map pada kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang Bogor terlaksanakan dengan baik dan efektif karenanya metode pembelajaran mind map dianggap bagi siswa dapat membuat motivasi belajarnya menjadi meningkat, karena metode pembelajaran mind map tidak membosankan dan dapat mengembangkan pola pikir bagi siswa. 2. Peningkatan rata-rata hasil angket motivasi belajar siswa sebesar 49.89% pada siklus I menjadi 85.20% pada siklus II yang sudah melebihi dari nilai yang telah ditentukan. Selain itu Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode mind map dari hasil pengamatan, keseluruhan aktivitas siswa mengalami peningkatan yang menunjukan rata-rata presentase pada siklus I sebesar 53.26% menjadi 93.47% pada siklus II. Dapat dilihat dari hasil observasi siswa dalam berdiskusi dan membuat mind map. B. Saran Berdasarkan proses hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis memeliki beberapa saran yang kiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, diantaranya: 1. Bagi siswa a. siswa berani mengungkapkan pendapat, ide, gagasan, dan saran yang mereka miliki, dan memiliki motivasi untuk memperhatikan dan memiliki motivasi dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan optimal
104
105
b. Agar selalu aktif, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran dikelas setiap harinya, tidak hanya melihat satu metode pembelajaran saja yang guru berikan. 2. Bagi guru a. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman yang bersifat alternatif untuk dikembangkan dan diterapkan sesuai dengan keadaan dan lingkungan setempat. b. Alangkah baiknya agar guru dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa agar siswa dapat meningkat motivasi belajar dan hasil belajarnya. 3. Bagi kepala sekolah a. Agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah dan bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di MI. b. Hendaknya menyediakan media pembelajaran yang sekiranya dapat diperlukan/digunakan dalam semua bidang mata pelajaran, khususnya IPS.
109
DAFTAR PUSTAKA UU Republik Indonesia No 14 thn 2005 tentang Guru dan Dosen serta UU Republik Indonesia No 20 th 2003 tentang SISIDIKNAS, (Bandung:Citra Umbara, 2006)
Dahar, Ratna W. Teori-Teori Belajar. Jakarta: ERLANGGA, 2009
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan pengukuran Analisis di Bidang pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011
Sapriya, Tuti Istianti, dan Effendi Zulkifli. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS, Edisi. 1,Cet. 1, 2007
Sapriya, Dadang dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS, Edisi 1, cet. 1, 2006
Tanwifi, Irfan, Dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Surabaya: Amanah Pustaka Lapis PGMI, Edisi 1, 2009
M.Buchori. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Aksara Baru. 1978
Iska, Zikri Neni. Psikologi. Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.Jakarta: Kizi Brother’s. Cet-2, 2008
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, cet. 21, 2012.
Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta, cet.5, 2010
108
109
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, cet.23, 2007
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda karya, Cet.15, 2010
Makmun, Abin syamsydin, Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: remaja rosdakarya, 2009
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, Edisi 2, 2008
Buzan, Tony, Mind Map untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. 2, 2008
Buzan, Tony, Buku Pintar Mind Map Untuk Anak, Agar Anak Mudah Menghafal dan Berkonsentrasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, Cet 1, 2007
Ingemar Spantesson, Learning Maps and Memori skills.Jakarta: Gramedia, 2004 Buzan, Toni, Buku Pintar Mind Map. Jakarta, Gramedia 2005
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, Cet ke-6, 2008 Arikunto, Suharsimi, Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. 14, 2009
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajawali, 2010
Sudjono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grapindo Persada 2012
109
109
KEMENTERIA.N AGA[1A UIN JAKARTA FITK
4&r
-q"fs LIII I
Jl lt H
Juanda No 95 COutat
I
54 1 2
: FITK-FR-AKD-082 Terbit : 1 Maret 2O1O No. Revisi: : 0'l No.
FoRM (FR)
lodoneca
Dokumen
Tgl.
Hal
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELTTI,AN Nomor : Un.01/F. 1/KM.01 .3t........t201 4
1t1
Jakarta, 27 Agustus 2014
Lamp.'. Outline/Proposal Hal : Permohonan lzin penelitian Kepada Yth. Kepala Sekolah lJIl l,lurul Falah di
Ternpat Assal a m u'al a i ku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama NrM Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah rbtidaiyah (pGMr)
Semester
: lX (Sembilan)
Judul Skripsi
:
: Khusnul Khotimah 11
10018300010
Peningkatan Motivasi Belajar
ii.S Siswa dengan menerapkan
metode Mind Map di keras rv Mr Nurur Farah parung panjang adalah benar n:ahasisrva/i Fakultas llnrir Tarbiyah can Keguruan Ull'J Jakarta yanE sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan- penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itur kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa
nrelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassal am u'al aiku m wr wb.
a.n. Dekan Kajur/l(APRODI pGMI
Tembusan.
1 2 3
Dekan FITK
Pembantu Dekan Bidang Akademrk l;lahasrswa yang bersangkuian
Dr. Fauzan, MA NtP. l976nA7 200'701 I
0ll
tersebut
Lampiran II
HASIL WAWANCARA GURU KELAS
Nama
: Hj. Yunia
Guru Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Tanggal Wawancara : 24 Maret 2014 No 1.
Pertanyaan Bagaimana
Jawaban proses Selama
pembelajaran di kelas?
saya
mengajar
di
sekolah
ini,
Alhamdulillah tidak ada kendala pada saat saya menyampaikan materi pembelajaran setiap pertemuannya.
2.
Bagaimana
minat
siswa Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti
terhadap mata pelajaran IPS? 3.
Metode
apa
yang
pembelajaran IPS
biasa Selama saya mengajar hanya mengendalkan
Bapak/Ibu gunakan pada saat materi yang saya kuasai dan suara saya saja, menyampaikan materi?
jadi saya sudah terbiasa dengan metode ceramah.
4.
Apakah metode pembelajaran Kurangnya efektif karena interaksi antara tersebut
efektif
diterapkan siswa
pada pelajaran IPS?
dengan
guru
pada
saat
proses
pembelajaran IPS mengakibatkan siswa hanya pasif dan belum dapat menunjukan tingkat penguasaan
materi
pembelajaran
yang
memadai 5.
Apakah pernah/selalu
Bapak/Ibu Pernah! Tapi saya tidak setiap pertemuan menggunakan Karena
kurangnya
media/alat peraga pada saat pembelajaran. menyampaikan materi?
tersedia
media
6.
Apakah ada hambatan untuk Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada Bapak/ibu pada saat kegiatan kendala yang begitu Nampak, meskipun belajar mengajar?
sesekali siswa saya ada yang mengobrol satu dengan
yang lainnya,
tapi saya
masih
mengerti karena diseumuran mereka itu masih ada sifat keanak-kanakan. Wajar saja bagi saya. 7.
Apakah
Bapak/Ibu
mengetahui
sudah Ya saya tahu. Selama saya mengajar belum metode pernah saya menggunakan metode tersebut,
pembelajaran mind map? Dan hanya saya sering menggunakan materi apakah
Bapak/Ibu
menggunakan
pernah dengan peta konsep di papan tulis. metode
tersebut? 8.
Bagaimana
motivasi
siswa Saya
melihat
Penggunaan
metode
terhadap mata pelajaran IPS pembelajaran dalam memotivasi belajar siswa selama Bapak/Ibu mengajar?
kurang, khususnya pada pembelajaran IPS.
Mengetahui, 24 Maret 2014 Guru Mata Pelajaran
Hj. Yuni
PEMERINT.AH KABYTATEN BOGOR
ffifuflENTRIAFi AGAIVIA MADRASAII IBTIDAIYAH NURI'L FALAH ASEM Alamat : Kp- Asem Rt. 003/006 Cikuda Parungranjang Bogor 16360
SURAT KETERANGAN Nomor : 32lIvlt-NF/
103
Dol 4
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah lbtidaiyah Nurul Faiah Asem Desa Cikuda Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor, dengan
ini menerangkan bahwa
Nama
KHUSNUL KHOTIMAH
Tempat dan Tanggal Lahir
Bogor,28 Oktober 1991
NIM
I I 1C018300010
Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Alamat
Kp. Asem RT. 003/006 Desa Cikuda
:
Kec. Parungpanjang Kabupaten Bogor
Telah melaksanakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Asem Desa Cikuda Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor selama Bulan September 2014.
Penelitian dengan
ini
dilaksanakan untuk keperluan penyusunan skripsi yang bersangkutan
judul "Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Metode Mind
MapPada Kelas IV MI Nurul Falah Parungpanjang"
Demikian surat keterangan
ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya
27 September 2014
*
MADRASAH IETIDA!YAH
-l ? a
,A CIKUDA I
uilJa
Nuptk . 2A377 4865 I 300073
KEMENTERIAN AGAMA IIIN .IAKAPTA FITK
FORM (FR)
No.
Dokumen
Tgl.
Terbit
: :
FITK-FR-AKD-085 '1
Maret 20"!0
Jl. lr. H. Juanda No 95 Cipulat 15412 lndonesia
PERMOHONAN SURAT BTMBINGAN SKRIPSI Nomor Lampiran Perihal
:
Istimewa
Jakarta, 17 Februari2}l4
: Satu berkas Proposal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth. Ka. Subbag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di Tempat
Assalamu'alaikum u,r.
Y,b.
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama
Khusnul Khotimah
NIM
I I 10018300010
Jurusan/Prodi Semester
PGMI
VIII
Dengan ini mengajukan permohonan surat bimbingan skripsi, sebagai salah satn syarat menyelesaikan program S-l (Strata 1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adapun judul skripsi yang diajukan adalah: Peningkatan Motivasi Belajar IPS Siswa Melalui Penerapan Model Pernbelajaran Mind Map Pada Kelas IV MI Nurul Falah Parung Panjang
-'
yang diusulkan: Dosen Pembimbing Skripsi -$o+iX
Pembimbingl
ulofi'Ott
l
Pembimbing II Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan proposal. Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wass
qlamu' alai kum
w
r.
u,
b.
Mengetahui, Ketua Jurusan PGMI
Fauzan. M.A NIP. l 9761107200701 1013
l-embusan: 1. Dosen Penasehat Akadernik
Khusnul Khctimah NrM.11100183000i0
Lampiran 5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Sekolah
: MI Nurul Falah
2. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3. Kelas/Semester
: IV/I
4. Pertemuan Ke
: 1 (satu)
5. Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
6. Standar kompetensi
:
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
7. Kompetensi Dasar
:
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
8. Indikator
:
a. Menjelaskan macam-macam sumber daya alam di lingkungan setempat b. Menyebutkan golongan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan setempat c. Mengelompokan golongan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan setmpat. 9. Tujuan
:
a. Siswa mampu menjelaskan macam-macam sumber daya alam di lingkungan setempat b. Siswa mampu menyebutkan golongan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan setempat. c. Siswa mampu mengelompokan golongan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan setmpat
10. Materi Pokok
: Sumber Daya Alam
11. Metode
: mind map
12. Media
: kertas, spidol warna
13. Nilai Karakter
: Aktif, Mandiri, kreatif, Berani, Disipin dan Tanggung
jawab, peduli lingkungan. 14. Sumber
:
Buku IPS Terpadu untuk SD/MI kelas IV KTSP 2006
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas IV, Pusat Pembukuan
15. Langkah-Langkah
:
A. Kegiatan Pendahuluan : Kegiatan Guru
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar, kemudian guru mengabsen siswa. Melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa agar bersemangat. Guru Melakukan apresiasi dengan bertanya kepada siswa yaitu: siapa yang tau sumber daya alam yang ada di Indonesia? Menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Guru
menjelaskan
Kegiatan Siswa
lingkungan setempat
Guru
menyebutkan
golongan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan setempat
Berani Menjawab salam dan kabar Aktif, Disiplin dari guru. Siswa mengikuti instruksi dari guru.
Siswa mengikuti instruksi dari guru dengan seksama.
Salah satu siswa menjawab “saya tau bu, pantai”.
Siswa menyimak disampaikan oleh guru.
Kegiatan Siswa
tentang macam-macam sumber daya alam di
Nilai Karakter
Mendengankan guru
yang
Nilai Karakter
penjelasan Disiplin
dan
Guru
mengelompokan
golongan sumber daya alam yang terdapat di lingkungan setmpat. 2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membagi siswa kedalam
beberapa kelompok,
jelaskan
menulis
yang
dengan
membagi
kelompok
sesuai yang guru inginkan
Guru mengajak semua siswa untuk
Siswa
Nilai Karakter
telah
metode
Siswa
mengikuti
instruksi
guru.
Guru memberikan waktu
Kegiaran Siswa
kepada setiap kelompok
kepada kelompok lain untuk
Kritis
menghargai
Kelompok lain
memberi komentar
yang belum dipahami.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Nilai Karakter
untuk presentasi
mengomentarinya.
Kritis
Ingin tahu
diskusikan..
Guru bertanya tentang materi
Bertanggung
tulisan yang mereka
Berani,
Salah satu kelompok maju
untuk mempresentasikan
Memberikan kesempatan
Percaya Diri
Jawab dan
3. Konfirmasi Kegiatan Guru
/
teknik mind map
Aktif
Siswa bertanya tentang materi yang mereka belum pahami
C. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Menyimpulkan materi
Disiplin,
secara keseluruhan
bersama-sama dengan
Tanggung jawab
bersama-sama dengan
guru
Mandiri
Religious
Menyimpulkan materi
siswa.
Guru menyuruh siswa
untuk mengumpulkan
Siswa mengumpulkan mind map hasil diskusi
mind map hasil diskusi
Guru meminta siswa
Siswa berdo’a
Menjawab salam
untuk berdo’a
Guru mengucakpan salam
Bogor, 02 September 2014 Mengetahui Observer
Hj. Yunia NIP :
Peneliti
Khusnul Khotimah NIM:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Sekolah
: MI Nurul Falah
2. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3. Kelas/Semester
: IV/I
4. Pertemuan Ke
: 2 (Dua)
5. Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
6. Standar kompetensi
:
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 7. Kompetensi Dasar
:
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
8. Indikator
:
a. Menjelaskan persebaran sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui b. Menyebutkan nama daerah persebaran sumber daya alam yangdapat diperbaharuidan tidak dapat diperbaharui c. Menyebutkan mafaat sumber daya alam 9. Tujuan
:
a. Siswa mampu Menjelaskan persebaran sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui b. Siswa mampu menunjukkan Menyebutkan nama daerah persebaran sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui c. Siswa mampu Menyebutkan mafaat sumber daya alam 10. Materi Pokok
: Sumber Daya Alam
11. Metode
: mind map
12. Media
: kertas, spidol warna
13. Nilai Karakter
: Aktif, Mandiri, kreatif, Berani, Disipin dan Tanggung jawab,
peduli lingkungan. 14. Sumber
:
Buku IPS Terpadu untuk SD/MI kelas IV KTSP 2006
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas IV, Pusat Pembukuan
15. Langkah-Langkah
:
A. Kegiatan Pendahuluan : Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar, kemudian guru mengabsen siswa. Melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa agar bersemangat. Guru menanyakan pembelajaran sebelumnya. Menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Guru
Berani Menjawab salam dan kabar Aktif, Disiplin dari guru. Siswa mengikuti instruksi dari guru.
dan
Siswa mengikuti instruksi dari guru dengan seksama.
Salah satu siswa menjawab
Siswa menyimak disampaikan oleh guru.
menjelaskan
pelajaran
Nilai Karakter
Kegiatan Siswa
Mendengankan
dengan
yang
Nilai Karakter
penjelasan Disiplin
guru
menggunakan mind map mengenai: persebaran dan manfaat sumber daya alam.
2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru mengajak siswa untuk menulis
kembali
yang
Siswa guru.
mengikuti
Nilai Karakter instruksi
Aktif Percaya Diri
dijelaskan
guru
dengan
menggunakan mind map
Berani,
Bertanggung
Setiap siswa diberikan spidol
Jawab dan
dan kertas.
Kritis
Guru memberikan siswa waktu untuk menulis 3. Konfirmasi Kegiatan Guru
Guru memberikan waktu
Kegiaran Siswa
kepada setiap siswa untuk
Nilai Karakter
Salah satu siswa maju untuk
Ingin tahu
presentasi
Kritis
menghargai
mempresentasikan tulisan yang mereka tulis.
Memberikan kesempatan
Siswa lain mengomentarinya.
Siswa bertanya tentang materi
kepada siswa lain untuk memberikan komentar dan tambahan.
Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami.
yang mereka belum pahami.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan soal untuk
Guru menjawab soal yang diberikan guru
mengukur pemahaman siswa. C. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Menyimpulkan materi
Disiplin,
bersama-sama dengan guru
Tanggung jawab
Mandiri
Religious
Menyimpulkan materi secara keseluruhan bersama-sama dengan siswa
Guru meminta siswa untuk
Siswa berdo’a
berdo’a
Guru mengucakpan salam
Menjawab salam Bogor, 05 September 2014
Mengetahui
Observer
Hj. Yunia NIP :
Peneliti
Khusnul Khotimah NIM:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Sekolah
: MI Nurul Falah
2. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3. Kelas/Semester
: IV/I
4. Pertemuan Ke
: 3 (Tiga)
5. Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
6. Standar kompetensi
:
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 7. Kompetensi Dasar
:
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
8. Indikator
:
a. Menjelaskan manfaat sumber daya alam b. Memberikan contoh manfaat sumber daya alam c. Menyebutkan cara menjaga kelestarian sumber daya alam 9. Tujuan
:
a. Siswa mampu Menjelaskan manfaat sumber daya alam b. Siswa mampu Memberikan contoh manfaat sumber daya alam c. Siswa mampu Menyebutkan cara menjaga kelestarian sumber daya alam 10. Materi Pokok
: Sumber Daya Alam
11. Metode
: mind map
12. Media
: kertas, spidol warna
13. Nilai Karakter
: Aktif, Mandiri, kreatif, Berani, Disipin dan Tanggung jawab,
peduli lingkungan. 14. Sumber
:
Buku IPS Terpadu untuk SD/MI kelas IV KTSP 2006
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas IV, Pusat Pembukuan
15. Langkah-Langkah A. Kegiatan Pendahuluan :
:
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membuka kegiatan pembelajaran
dengan
kabar,
kemudian
Menjawab salam dan kabar Aktif,
Berani
Disiplin
dari guru.
mengucapkan salam dan menanyakan
Nilai Karakter
Siswa mengikuti instruksi dari guru.
guru
mengabsen siswa.
Siswa mengikuti instruksi dari
Melakukan pengkondisian dengan
kelas
guru dengan seksama.
memotivasi
siswa agar bersemangat.
Guru
menanyakan
Salah satu siswa menjawab
Siswa
pembelajaran sebelumnya.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
menyimak
yang
disampaikan oleh guru.
B. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Guru pelajaran
Kegiatan Siswa
menjelaskan dengan
menggunakan mind map mengenai: persebaran dan manfaat sumber daya alam.
2. Elaborasi
Mendengankan guru
Nilai Karakter
penjelasan Disiplin
dan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru mengajak siswa untuk menulis
kembali
dijelaskan
guru
yang
Siswa
mengikuti
Nilai Karakter instruksi
guru.
dengan
menggunakan mind map
Aktif
Percaya Diri
Berani,
Bertanggung
Setiap siswa diberikan spidol
Jawab dan
dan kertas.
Kritis
Guru memberikan siswa waktu untuk menulis 3. Konfirmasi Kegiatan Guru
Guru memberikan waktu
Kegiaran Siswa
kepada setiap siswa untuk
Salah satu siswa maju untuk
Ingin tahu
presentasi
Kritis
menghargai
mempresentasikan tulisan yang mereka tulis.
Memberikan kesempatan
Siswa lain mengomentarinya.
Siswa bertanya tentang materi
kepada siswa lain untuk memberikan komentar dan tambahan.
Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami.
yang mereka belum pahami.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan soal untuk mengukur pemahaman siswa.
C. Kegiatan Penutup
Nilai Karakter
Guru menjawab soal yang diberikan guru
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Menyimpulkan materi bersama-sama dengan guru
Siswa mengerjakan angket yang telah diberikan oleh guru
Siswa berdo’a
Menjawab salam
Menyimpulkan materi secara keseluruhan bersama-sama dengan siswa
Setelah selesai mengerjakan soal guru membagikan angket (kuesioner)
Guru meminta siswa untuk berdo’a
Disiplin, Tanggung jawab Mandiri Religious
Guru mengucakpan salam
D. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Kompetensi Penilaian 1. Menjelaskan macam- Tertulis macam sumber daya alam uraian di lingkungan setempat 2. Menyebutkan
golongan
sumber daya alam yang terdapat
di
lingkungan
setempat 3. Mengelompokan golongan sumber daya alam yang terdapat
di
lingkungan
4. Menjelaskan
persebaran
setmpat.
sumber daya alam yang dapat
diperbaharui
dan
tidak dapat diperbaharui 5. Menyebutkan
nama
daerah persebaran sumber
Bentuk Instrumen jawaban singkat
Instrumen/ Soal Terlampir
daya
alam
yangdapat
diperbaharuidan
tidak
dapat diperbaharui 6. Menyebutkan
mafaat
sumber daya alam 7. Menjelaskan
manfaat
sumber daya alam 8. Memberikan
contoh
manfaat sumber daya alam 9. Menyebutkan menjaga
cara kelestarian
sumber daya alam Format Kriteria Penilaian 1. PRODUK ( HASIL DISKUSI ) No. Aspek 1.
Konsep
Kriteria * semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
2. PERFORMANSI No. Aspek 1.
2.
Pengetahuan
Sikap
Skor
Kriteria
Skor
* Pengetahuan
4
* kadang-kadang Pengetahuan
2
* tidak Pengetahuan
1
* Sikap
4
* kadang-kadang Sikap
2
* tidak Sikap
1
Lembar Penilaian Performan No
Nama Siswa
Produk Pengetahuan
Sikap
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 7. 8. 9. 10
CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. Bogor, 09 September 2014 Mengetahui
Observer
Peneliti
Hj. Yunia NIP :
Khusnul Khotimah NIM :
A. Macam-macam Sumber Daya Alam Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati atau makhluk hidup yang berada di bumi. Sumber daya alam dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan sifatnya, kita dapat menggolongkan sumber daya alam menjadi dua, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan kekayaan alam yang tidak dapat diperbarui. 1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui SDA yang dapat diperbarui ialah kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan terusmenerus karena dapat tersedia kembali. SDA itu tersedia kembali karena siklus alam maupun karena perkembangbiakan. Contoh: tanah, hutan, hewan, air, dan udara. Mari kita lihat satu per satu! a. Tanah Tanah adalah tempat kita semua berpijak. Kita dan makhluk hidup lainnya tinggal di atas tanah. Ada banyak sekali jenis tanah. Jenis-jenis tanah itu antara lain tanah vulkanik, tanah humus, dan tanah gambut. b. Hutan Hutan merupakan sumber daya alam yang dapat rusak. Hutan dapat rusak dan musnah jika tidak dilestarikan. c. Hewan Ada hewan atau binatang liar dan hewan peliharaan. Contoh binatang liar antara lain gajah, harimau, buaya, rusa, beruang, dan kancil. Contoh hewan ternak antara lain sapi, kambing, ayam, itik, kelinci, dan kerbau. d. Air Semua makhluk hidup memerlukan air. Begitu juga kita, manusia. Manusia menggunakan air untuk diminum, mandi, mencuci, dan memasak. Kita dapat memperoleh air bersih dari sumur, mata air, air hujan, dan air dari PAM. 2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui ialah sumber daya alam yang dapat habis. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah bahan tambang. Jika bahan tambang yang tersedia habis, kita tidak bisa memproduksinya lagi. Bahan tambang
dibagi dalam tiga kelompok. Ketiga kelompok itu adalah bahan tambang mineral logam, mineral bukan logam, dan sumber tenaga (energi). Mari kita bahas satu per satu. a. Bahan tambang mineral logam Bahan tambang mineral logam adalah bahan tambang yang berwujud bijih. Contohnya bijih besi, nikel, emas, tembaga, timah, dan bijih bauksit. Mineral logam dibagi menjadi dua, yaitu logam murni dan logam campuran. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui ialah sumber daya alam yang dapat habis. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah bahan tambang. Jika bahan tambang yang tersedia habis, kita tidak bisa memproduksinya lagi. Bahan tambang dibagi dalam tiga kelompok. Ketiga kelompok itu adalah bahan tambang mineral logam, mineral bukan logam, dan sumber tenaga (energi). Mari kita bahas satu per satu. b. Bahan tambang mineral logam Bahan tambang mineral logam adalah bahan tambang yang berwujud bijih. Contohnya bijih besi, nikel, emas, tembaga, timah, dan bijih bauksit. Mineral logam dibagi menjadi dua, yaitu logam murni dan logam campuran. c. Bahan tambang mineral bukan logam Contoh bahan tambang bukan logam adalah batu kapur, belerang, pasir, kaolin, asbes, mika, tanah liat, intan. d. Bahan tambang sumber tenaga (energi) Minyak tanah dan gas adalah contoh bahan tambang sumber energi. Minyak bumi, gas alam, dan batu bara termasuk sumber tenaga yang paling banyak digunakan. B. Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia 1. Persebaran hasil pertanian Hasil pertanian negara kita antara lain padi (beras), jagung, ubi kayu, kedelai, dan kacang tanah. Di mana saja persebaran hasil pertanian ini? a. Padi (beras) Daerah penghasil padi (beras) antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat. b. Jagung
Daerah penghasil jagung antara lain Jawa Tengah (Wonosobo, Semarang, Jepara, dan Rembang); Jawa Timur (Besuki, Madura); serta Sulawesi (Minahasa dan sekitar danau Tempe). c. Ubi kayu (singkong) Daerah penghasil singkong adalah Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah (Wonogiri), dan Yogyakarta (Wonosari). d. Kedelai Daerah penghasil kedelai adalah Jawa Tengah (Kedu, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Jepara, Rembang), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Jember). e. Kacang tanah Daerah penghasil kacang tanah ialah Sumatera Timur, Sumatera Barat, Jawa Tengah (Surakarta, Semarang, Jepara, Rembang, Pati), Jawa Barat (Cirebon, Priangan), Bali, dan Nusa Tenggara Barat (Lombok). 2. Persebaran hasil perkebunan Hasil perkebunan negara kita antara lain tebu, tembakau, teh, kopi, karet, kelapa (kopra), kelapa sawit, cokelat, pala, cengkeh, lada, dan vanili. a. Tebu Daerah penghasil tebu, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera (Nangroe Aceh Darussalam). b. Tembakau Daerah penghasil tembakau ialah Sumatera Utara (Deli), Sumatera Barat (Payakumbuh), Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang), Jawa Tengah (Surakarta, Klaten, Dieng, Kedu, Temanggung, Parakan, Wonosobo), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Besuki). c. The Daerah penghasil teh, yaitu Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Garut), Jawa Tengah (Pegunungan Dieng, Wonosobo, Temanggung, Pekalongan), Sumatera Utara (Pematang Siantar), dan Sumatera Barat. d. Kopi Daerah penghasil kopi, yaitu Jawa Barat (Bogor, Priangan), Jawa Timur (Kediri, Besuki), Sumatera Selatan (Palembang), Bengkulu (Bukit Barisan), Sumatera Utara
(Deli, Tapanuli), Lampung (Liwa), Sulawesi (Pegunungan Verbeek), Flores (Manggarai). e. Karet Daerah penghasil karet, yaitu D.I. Aceh (Tanah gayo, Alas), Sumatera Utara (Kisaran, Deli, Serdang), Bengkulu (Rejang Lebong), Jawa Barat (Sukabumi, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas, Batang), Jawa Timur (Kawi, Kelud), dan Kalimantan Selatan (pegunungan Meratus). f. Kelapa (kopra) Daerah penghasil kelapa, yaitu Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), D.I. Yogyakarta, Jawa Timur (Kediri), Sulawesi Utara (Minahasa, Sangihe, Talaud, Gorontalo), dan Kalimantan Selatan (pegunungan Meratus). g. Kelapa Sawit Daerah penghasil kelapa sawit ialah D.I. Aceh (Pulau Simelue), Sumatera Utara (Pulau Nias, Pulau Prayan, Medan, Pematang Siantar). h. Cokelat Daerah penghasil cokelat ialah Jawa Tengah (Salatiga) dan Sulawesi Tenggara. i. Pala Daerah penghasil pala ialah Jawa Barat dan Maluku. j. Cengkeh Daerah penghasil cengkeh ialah Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Banten, Priangan), Jawa Tengah (Banyumas), Sulawesi Utara (Minahasa), dan Maluku. k. Lada Daerah penghasil lada ialah Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan (Palembang, Pulau Bangka), dan Kalimantan Barat.
3. Persebaran hasil kehutanan Hasil kehutanan negara kita antara lain kayu dan rotan. Jenis kayu yang dihasilkan antara lain keruing, meranti, agathis, jati, cendana, akasia, dan rasamala. Di mana saja persebaran hasil kehutanan ini?
a. Kayu keruing, kayu meranti, dan kayu agathis terutama dihasilkan di daerah-daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. b. Kayu jati dihasilkan di daerah Jawa Tengah. c. Kayu cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur. d. Akasia dan rasamala dihasilkan di daerah Jawa Barat. e. Rotan dihasilkan dari daerah Kalimantan, Sumatera Barat, Sumatera Utara. 4. Persebaran hasil peternakan Hasil peternakan negara kita antara lain sapi, kerbau, kuda, dan babi. Berikut ini pesebaran hasil peternakan di Indonesia. a. Ternak sapi. Daerah penghasil ternak sapi adalah Sumatera (Aceh), Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat (Lombok dan Sumbawa). b. Ternak kerbau. Daerah penghasil kerbau adalah Aceh, Sulawesi, dan Jawa. c. Ternak kuda. Daerah penghasil kuda adalah Nusa Tenggara (Pulau Sumba) dan Sumatera Barat. d. Ternak babi. Daerah penghasil ternak babi adalah Bali, Maluku, Sulawesi Utara (Minahasa), Sumatera Utara (Tapanuli), Jawa Barat (Karawang) 5. Persebaran hasil perikanan
a. Budi daya udang dan bandeng, terdapat di pantai utara Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. b. Daerah penangkapan ikan (nelayan tradisional dan modern) antara lain Sumatera Timur (Bagan Siapi-api), Bengkalis untuk jenis ikan terubuk. Sedangkan ikan tenggiri, cumi-cumi, udang, rumput laut, dan ikan layang-layang ditangkap dari daerah Laut Jawa, Selat Sunda, Pantai Selatan (Cilacap), Selat Bali, Selat Flores, dan Selat Makasar. Kepulauan Maluku (Ambon) menghasilkan tiram, mutiara, dan tongkol.
c. Budidaya ikan di darat. Budidaya ikan di darat itu ada bermacam- macam, antara lain di tambak/empang, waduk/bendungan, sawah (minapadi), sungai (sistem keramba), dan di danau. 6. Persebaran pertambangan
Hasil bahan tambang negara Indonesia antara lain minyak bumi, bauksit (bijih alumunium), batu bara, besi, timah, emas, tembaga, nikel, marmer, mangan, aspal, belerang, dan yodium. Berikut ini daerah persebarannya. a. Minyak bumi Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil tambang minyak sebagai berikut. 1) Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim). 2) Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur); Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat). 3) Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai, Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan) 4) Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta 5) Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo). b. Bauksit (bijih aluminium) Penambangan bauksit berada di daerah Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang). c. Batu bara Penambangan batu bara terdapat di Sumatera Barat (Ombilin, Sawahlunto), Sumatera Selatan (Bukit Asam, Tanjungenim), Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau, Samarinda), Kalimantan Selatan (Kotabaru/Pulau Laut), Kalimantan tengah (Purukcahu), Sulawesi Selatan (Makassar), dan Papua (Klamono). d. Besi Penambangan besi terdapat di daerah Lampung (Gunung Tegak), Kalimantan Selatan (Pulau Sebuku), Sulawesi Selatan (Pegunungan Verbeek), dan Jawa Tengah (Cilacap). e. Timah Penambangan timah terdapat di daerah Pulau Bangka (Sungai Liat), Pulau Belitung (Manggara), dan Pulau Singkep (Dabo).
f. Emas Penambangan emas terdapat di daerah Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Riau (Logos), Bengkulu (Rejang Lebong), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Kalimantan Barat (Sambas), Jawa Barat (Cikotok, Pongkor), dan Freeport (Timika, Papua). g. Tembaga Penambangan tembaga terdapat di daerah Irian Jaya (Tembagapura). h. Nikel Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Soroako). i. Aspal Ditambang dari daerah Sulawesi Tenggara (Pulau Buton). j. Belerang Ditambang dari daerah Jawa Barat (Gunung Patuha), Jawa Timur (Gunung Welirang). k. Yodium Ditambang dari daerah Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur (Mojokerto). C. Manfaat Sumber Daya Alam (SDA) 1. Memanfaakan sumber daya alam tanah a) Usaha pertanian b) Usaha perkebunan c) Usaha peternakan d) Usaha industri berbahan baku tanah 2. Memanfaakan sumber daya alam air a) Menangkap ikan yang hidup di air secara alami b) Membudidayakan rumput laut. c) Memelihara ikan dan udang di kolam, empang, dan tambak. d) Mengembangkan wisata air. e) Menjadikan air sebagai sarana transportasi. f) Membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA). g) Membangun irigasi untuk usaha pertanian. 3. Memanfaatkan hasil tambang
Minyak bumi diolah menjadi avtur, bensol, kerosin, bensin, solar, dan minyak tanah. Avtur digunakan sebagaibahan bakar pesawat terbang. Bensin dan solar untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Minyak tanah menjadi bahan bakar kompor. 4. Memanfaatkan sumber daya alam hutan a) Bijih besi digunakan untuk bahan baku pembuatan mesin pabrik, kendaraan bermotor, jembatan, campuran pisau dan gunting, dan baja. b) Batu bara menjadi bahan bakar kereta api, kapal laut, dan pembangkit listrik. c) Bouksit untuk bahan baku aluminium. Alumunium dimanfaatkan untuk membuat pesawat dan alat-alat rumah tangga. d) Mangan untuk pembuatan besi baja. e) Belerang untuk campuran obat. f) Marmer untuk bahan bangunan rumah atau gedung. g) Emas dan perak untuk perhiasan, misalnya cincin, gelang, kalung, anting, bros, dan sebagainya. D. Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam 1. Cara-cara menjaga kelestarian hutan a) Mengganti tanaman tua dengan tanaman muda. b) Mengadakan penghijauan atau reboisasi. Penghijauan adalah usaha menanami lahanlahan gundul. c) Mencegah terjadinya kebakaran hutan. d) Tidak menebang pohon sembarangan. e) Mencegah perladangan berpindah. 2. Cara-cara menjaga kelestarian kekayaan air a) Menjaga kelestarian hutan. b) Menjaga kebersihan di lingkungan perairan. c) Tidak membuang sampah ke sungai atau ke laut. d) Menghemat pemakaian air. e) Menghindari menangkap ikan menggunakan bom (dinamit) dan pukat harimau. 3. Cara-cara menjaga kelestarian tanah a) Melakukan pemupukan secara benar. b) Tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik.
c) Menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran. d) Tidak menebang semua pohon-pohon besar.
Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Menurut sifatnya, sumber daya alam digolongkan menjadi dua, yaitu kekayaan alam ... . a. yang dapat dibeli dan dikembalikan b. yang dapat diperbarui dan tak dapat diperbarui c. yang dapat digali dan tak dapat digali d. yang dapat dijual dan tak dapat dijual 2. Contoh kekayaan alam yang dapat diperbarui adalah... . a. tanah c. air b. hutan d. a, b, dan c benar 3. Ada bermacam-macam tanah. Tanah yang berasal dari endapan abu gunung api disebut ... . a. tanah vulkanik c. tanah humus b. tanah mekanik d. tanah gambut 4. Tanah yang telah tercampur dengan daun-daunan yang membusuk disebut tanah ... . a. humus c. gambut b. pasir d. campur daun 5. Contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbarui adalah ... . a. hutan c. air b. bahan tambang d. tanah 6. Ada tiga macam bahan tambang sumber tenaga. Berikut ini yang termasuk bahan tambang sumber tenaga adalah ... . a. batu apung c. batu bara b. batu bata d. batu kali 7. Ada bermacam-macam tanaman perkebunan, contohnya... . a. padi c. kacang kedelai b. buncis d. lada 8. Bahan tambang yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor adalah ... . a. gas alam c. timah b. tembaga d. kaolin 9. Di Indonesia, semua kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Hal itu diatur dalam UUD 1945 Bab IV pasal ... . a. pasal 33 ayat 1 c. pasal 34 ayat 1 b. pasal 33 ayat 3 d. pasal 34 ayat 3 10. Kita harus menjaga kelestarian hutan. Salah satu caranya adalah ... . a. melalukan perladangan berpindah b. melakukan penghijauan atau reboisasi c. menebang pohon-pohon untuk dijadikan kayu d. membakar hutan untuk lahan pertanian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Sekolah
: MI Nurul Falah
2. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3. Kelas/Semester
: IV/I
4. Pertemuan Ke
: 1 (satu)
5. Alokasi waktu
: 2X 35 menit
6. Standar kompetensi
:
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 7. Kompetensi Dasar
:
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) 8. Indikator
:
a. Menyebutkan keragaman suku dan budaya di Indonesia (suku bangsa, bahasa,agama, seni budaya) b. Menjelaskan karagaman suku dan budaya di Indonesia (suku bangsa, bahasa,agama, seni budaya) 9. Tujuan
:
a. Siswa mampu menyebutkan keragaman suku dan budaya di Indonesia (suku bangsa, bahasa,agama, seni budaya) b. Siswa mampu menjelaskan keragaman suku dan budaya di Indonesia (suku bangsa, bahasa,agama, seni budaya) 10. Materi Pokok
: keragaman suku budaya
11. Metode
: mind map
12. Media
: kertas, spidol warna
13. Nilai Karakter
: Aktif, Mandiri, kreatif, Berani, Disipin dan Tanggung
jawab, peduli lingkungan. 14. Sumber
:
Buku IPS Terpadu untuk SD/MI kelas IV KTSP 2006
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas IV, Pusat Pembukuan
15. Langkah-Langkah
:
A. Kegiatan Pendahuluan : Kegiatan Guru
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar, kemudian guru mengabsen siswa. Melakukan pengkondisian kelas dengan memotivasi siswa agar bersemangat. Guru Melakukan apresiasi dengan bertanya kepada siswa yaitu: siapa yang tau keragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia? Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Berani Menjawab salam dan kabar Aktif, dari guru. Disiplin
Siswa mengikuti instruksi dari guru dengan seksama.
Salah satu siswa menjawab
Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
B. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Guru memberikan tugas yang harus siswa selesaikan pada pembelajaran kali ini yaitu masing-masing individu membuat mind map dengan tema keragaman suku bangsa dan budaya (suku
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Siswa menymak tugas dari Disiplin guru
dan
bangsa, bahasa, agama, dan seni budaya).
2. Elaborasi
Kegiatan Guru Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok Guru menyuruh semua siswa berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis Guru membagikan kertas kosong, sepidol warna. Guru memberikan waktu beberapa menit untuk membuat mind map Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengamati dan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih semangat lagi dalam belajarnya 3. Konfirmasi
Sebelum presentasi guru
Ingin tahu
bersama guru.
Kritis
menghargai
tidak merasa tegang dan malu saat presentasi. Guru memberikan waktu
untuk presentasi hasil mind map di depan siswa lain.
Nilai Karakter
Siswa mengikuti ice breaking
terlebih dahulu agar siswa
kepada setiap kelompok
Nilai Karakter Aktif Percaya Diri Berani, Bertanggung Jawab dan Kritis
Siswa mengambil kertas dan spidol warna yang dibagikan guru
Kegiaran Siswa
memberikan ice breaking
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa Siswa mengikuti intruksi dari guru Siswa berkumpul dengan kelompok
Salah kelompok maju untuk presentasi
Memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
memberi komentar dan
Kelompok lain mengomentarinya.
menanggapinya.
Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami.
yang mereka belum pahami
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
Siswa bertanya tentang materi
pemahaman, memberikan
Siswa menyimak penjelasan guru
penguatan dan penyimpulan C. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Menyimpulkan materi
Disiplin,
bersama-sama dengan guru
Tanggung jawab
Mandiri
Religious
Menyimpulkan materi secara keseluruhan bersama-sama dengan siswa.
Guru menyuruh siswa untuk
mengumpulkan hasil karya
Siswa mengumpulkan hasil karya mereka
tulisan siswa untuk dikoreksi
Guru meminta siswa untuk
Siswa berdo’a
Menjawab salam
berdo’a
Guru mengucakpan salam
Bogor, 12 September 2014 Mengetahui Observer
Hj. Yunia NIP :
Peneliti
Khusnul Khotimah NIM:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Sekolah
: MI Nurul Falah
2. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3. Kelas/Semester
: IV/I
4. Pertemuan Ke
: 2 (Dua)
5. Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
6. Standar kompetensi
:
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 7. Kompetensi Dasar
:
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) 8. Indikator
:
a. Menyebutkan bentuk keragaman di Indonesia (suku bangsa dan budaya) b. Menjelaskan bentuk keragaman di Indonesia (suku bangsa dan budaya) c. Menjelaskan penyebab terjadinya keragaman suku dan budaya di Indonesia 9. Tujuan
:
a. Siswa mampu menyebutkan bentuk keragaman di Indonesia (suku bangsa dan budaya) d. Siswa mampu menjelaskan bentuk keragaman di Indonesia (suku bangsa dan budaya) e. Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya keragaman suku dan budaya di Indonesia 10. Materi Pokok
: keragaman suku dan budaya
11. Metode
: mind map
12. Media
: kertas, spidol warna
13. Nilai Karakter
: Aktif, Mandiri, kreatif, Berani, Disipin dan Tanggung jawab,
peduli lingkungan. 14. Sumber
:
Buku IPS Terpadu untuk SD/MI kelas IV KTSP 2006
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas IV, Pusat Pembukuan
15. Langkah-Langkah
:
A. Kegiatan Pendahuluan : Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membuka kegiatan pembelajaran
dengan
kabar,
kemudian
Menjawab salam dan kabar Aktif,
Berani
Disiplin
dari guru.
mengucapkan salam dan menanyakan
Nilai Karakter
Siswa mengikuti instruksi dari guru.
guru
mengabsen siswa.
Siswa mengikuti instruksi dari
Melakukan pengkondisian dengan
kelas
guru dengan seksama.
memotivasi
siswa agar bersemangat.
Guru
menanyakan
Salah satu siswa menjawab
Siswa
pembelajaran sebelumnya.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
menyimak
yang
disampaikan oleh guru.
B. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru
memberikan
tugas
yang
harus
siswa
selesaikan
pada
pembelajaran kali ini yaitu masing-masing
individu
membuat mind map dengan tema
bentuk-bentuk
keragaman
di
Indonesia
(keragaman suku bangsa,
Nilai Karakter
Siswa menyimak tugas yang Disiplin diberikan guru
dan
bahasa, agama, dan seni budaya).
Hasil
mind
map
yang
paling bagus dan menarik dipresentasikan di depan papan tulis. 2. Elaborasi Kegiatan Guru Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok Guru menyuruh semua siswa berkumpul sesuai dengan kelompok masing-masing untuk menyesuaikan konsep yang akan mereka tulis, konsep yang ditulis untuk satu kelompok sama akan tetapi bentuk mind map masingmasing individu berbeda. Setiap siswa diberikan spidol dan kertas. Guru memberikan siswa waktu untuk menulis Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengamati dan memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih semangat lagi dalam belajarnya
3. Konfirmasi Kegiatan Guru
Sebelum presentasi guru memberikan ice breaking terlebih dahulu agar siswa tidak merasa tegang dan malu saat presentasi.
Kegiatan Siswa Nilai Karakter Siswa mengikuti instruksi Aktif guru. Percaya Diri Siwa berkumpul dengan Berani, teman kelompok Bertanggung Jawab dan Kritis
Setiap siswa menerima spidol warna dan kertas Siswa menulis kembali yang dijelaskan guru di papan tulis
Kegiaran Siswa
Nilai Karakter
Siswa mengikuti ice breaking
Ingin tahu
bersama guru
Kritis
menghargai
Guru memberikan waktu
kepada setiap kelompok
Kelompok empat maju untuk presentasi
untuk mempresentasikan tulisan yang mereka tulis.
Memberikan kesempatan
kepada kelompok lain untuk
Kelompok lain mengomentarinya.
memberikan komentar dan tambahan.
Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Siswa bertanya tentang materi yang mereka belum pahami.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Menyimpulkan materi
Disiplin,
bersama-sama dengan guru
Tanggung jawab
Mandiri
Religious
Menyimpulkan materi secara keseluruhan bersama-sama dengan siswa
Guru meminta siswa untuk
Siswa berdo’a
Menjawab salam
berdo’a
Guru mengucakpan salam
Bogor, 16 September 2014 Mengetahui Observer
Hj. Yunia NIP :
Peneliti
Khusnul Khotimah NIM:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1. Sekolah
: MI Nurul Falah
2. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3. Kelas/Semester
: IV/I
4. Pertemuan Ke
: 3 (Tiga)
5. Alokasi waktu
: 2 X 35 menit
6. Standar kompetensi
:
Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi 7. Kompetensi Dasar
:
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi) 8. Indikator
:
a. Menjelaskan pentingnya menjaga persatuan b. Memberikan contoh tentang menghargai keragaman suku bangsa dan budaya 9. Tujuan
:
a. Siswa mampu menerangkan pentingnya menjaga persatuan b. Siswa mampu memberikan contoh tentang menghargai keragaman suku bangsa dan budaya 10. Materi Pokok
: keragaman suku dan budaya
11. Metode
: mind map
12. Media
: kertas, spidol warna
13. Nilai Karakter
: Aktif, Mandiri, kreatif, Berani, Disipin dan Tanggung jawab,
peduli lingkungan. 14. Sumber
:
Buku IPS Terpadu untuk SD/MI kelas IV KTSP 2006
Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk kelas IV, Pusat Pembukuan
15. Langkah-Langkah
:
A. Kegiatan Pendahuluan : Kegiatan Guru
Guru membuka kegiatan
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Menjawab salam dan kabar Aktif,
Berani
dan
pembelajaran
dengan
dari guru.
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar,
kemudian
Disiplin
Siswa mengikuti instruksi dari guru.
guru
mengabsen siswa.
Siswa mengikuti instruksi dari
Melakukan pengkondisian dengan
kelas
guru dengan seksama.
memotivasi
siswa agar bersemangat.
Guru
menanyakan
Salah satu siswa menjawab
Siswa
pembelajaran sebelumnya.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
menyimak
yang
disampaikan oleh guru.
B. Kegiatan Inti : 1. Eksplorasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru
memberikan
tugas
yang
harus
siswa
selesaikan
pada
pembelajaran kali ini yaitu masing-masing
individu
membuat mind map dengan tema pentingnya menjaga persatuan menghargai
dan
contoh
keragaman
suku bangsa dan budaya
Nilai Karakter
Siswa mengikuti tugas dari Disiplin guru
2. Elaborasi Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru membagi siswa kedalam
4 kelompok
Siswa
mengikuti
Nilai Karakter instruksi
guru.
Guru mengajak semua siswa berkumpul
sesuai
kelompok
dengan
Siwa
berkumpul
dengan
teman kelompok
masing-masing
Aktif Percaya Diri Berani, Bertanggung Jawab dan
untuk menyesuaikan konsep
Kritis
yang akan mereka tulis, konsep yang
ditulis
untuk
satu
kelompok sama akan tetapi bentuk
mind map
masing-
masing individu berbeda Setiap siswa diberikan spidol
dan kertas. Guru memberikan siswa waktu
Siswa menerima spidol dan kertas kosong dari guru
untuk menulis Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru mengamati dan
memberikan
motivasi
kepada siswa agar siswa lebih semangat lagi dalam belajarnya 3. Konfirmasi Kegiatan Guru
Sebelum
presentasi
memberikan
ice
Kegiaran Siswa guru
breaking
Siswa mengikuti ice breaking
Ingin tahu
bersama guru
Kritis
menghargai
terlebih dahulu agar siswa tidak merasa tegang dan malu saat presentasi.
Guru memberikan waktu
Nilai Karakter
Kelompok pertama maju untuk
kepada setiap kelompok
presentasi
untuk mempresentasikan tulisan yang mereka tulis.
Memberikan kesempatan
Siswa lain mengomentarinya.
Siswa bertanya tentang materi
kepada siswa lain untuk memberikan komentar dan tambahan.
Guru bertanya tentang materi yang belum dipahami.
yang mereka belum pahami.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Guru memberikan soal untuk
Siswa menjawab soal yang diberikan guru
mengukur pemahaman siswa. (pertemuan 1-3)
C. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Nilai Karakter
Menyimpulkan materi
Disiplin,
bersama-sama dengan guru
Tanggung jawab
Mandiri
Religious
Menyimpulkan materi secara keseluruhan bersama-sama dengan siswa
Setelah selesai mengerjakan
soal guru membagikan
Siswa mengerjakan angket yang telah diberikan oleh guru
angket (kuesioner)
Guru meminta siswa untuk
Siswa berdo’a
Menjawab salam
berdo’a
Guru mengucakpan salam
D. Penilaian
Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
1. Menyebutkan keragaman Tertulis suku
dan
budaya
di uraian
Indonesia (suku bangsa, bahasa,agama,
seni
budaya) 2. Menjelaskan suku
dan
karagaman budaya
di
Indonesia (suku bangsa, bahasa,agama,
seni
budaya) 3. Menyebutkan
bentuk
keragaman di Indonesia (suku bangsa dan budaya) 4. Menjelaskan
bentuk
keragaman di Indonesia (suku bangsa dan budaya) 5. Menjelaskan
penyebab
terjadinya
keragaman
suku
dan
budaya
di
Indonesia 6. Menjelaskan pentingnya menjaga persatuan 7. Memberikan tentang
contoh menghargai
keragaman suku bangsa dan budaya
Format Kriteria Penilaian 1. PRODUK ( HASIL DISKUSI )
jawaban singkat
Instrumen/ Soal Terlampir
No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
* semua benar
4
* sebagian besar benar
3
* sebagian kecil benar
2
* semua salah
1
2. PERFORMANSI No. 1.
2.
Aspek Pengetahuan
Sikap
Kriteria
Skor
* Pengetahuan
4
* kadang-kadang Pengetahuan
2
* tidak Pengetahuan
1
* Sikap
4
* kadang-kadang Sikap
2
* tidak Sikap
1
Lembar Penilaian Performan No
Nama Siswa
Pengetahuan
Sikap
Produk
Jumlah Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 7. 8. 9. 10
CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.
Bogor, 19 September 2014 Mengetahui
Observer
Hj. Yunia NIP :
Peneliti
Khusnul Khotimah NIM :
A. Keragaman suku bangsa di Provinsi DKI Jakarta Pada awalnya, Jakarta dihuni oleh orang-orang Sunda, Jawa, Bali, Melayu, Maluku, dan beberapa suku lain. Selain itu, ada juga orang-orang Cina, Portugis, Belanda, Arab, dan India. Suku yang dianggap sebagai penduduk asli Jakarta adalah suku Betawi. Suku Betawi merupakan hasil perpaduan antaretnis dan bangsa di masa lalu. Saat ini, suku bangsa yang ada lebih banyak lagi. Jakarta menjadi miniatur Indonesia. Hampir semua suku bangsa yang ada di Indonesia kita jumpai di Jakarta. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2000, suku Jawa merupakan suku terbesar disusul suku Betawi, dan suku Sunda. Selain itu masih ada orang Aceh, Batak, Minang (Padang), Madura, Bali, Makasar, Flores, Ambon, dan lain-lain. B. Keragaman bahasa di Provinsi DKI Jakarta Bahasa resmi yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia. Bahasa percakapan seharihari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi. Bahasa daerah juga digunakan oleh kelompok penduduk yang berasal dari daerah lain. Misalnya saja bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Minang, bahasa Batak, bahasa Madura, bahasa Bugis, dan bahasa Tionghoa. C. Keragaman agama dan kepercayaan di Provinsi DKI Jakarta Agama yang dipeluk penduduk Jakarta cukup beragam. Berikut ini jumlah penganut agama berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2000. 1. Penganut agama Islam (85,75 persen) 2. Kristen Protestan (6 persen), 3. Katolik (4,03 persen), 4. Budha (3,75 persen), 5. Hindu (0,13 persen) Berbagai tempat peribadatan dijumpai di Jakarta. Antara lain masjid, gereja, pura, vihara, dan kelenteng. Di Jakarta juga ada satu sinagoga. Sinagoga adalah tempat ibadah penganut agama Yahudi. Sinagoga itu digunakan oleh pekerja-pekerja asing yang menganut agama Yahudi. D. Keragaman tradisi dan seni budaya di Provinsi DKI Jakarta Ada bermacam-macam upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jakarta. Orang-orang Betawi melakukan upacara selamatan nuju bulanan atau kekeba, upacara kerik tangan, khitanan (pengantin sunat), khatam Qur’an (pengantin tamat), ngelancong, dan upacara perkawinan. Suku-suku lain yang tinggal di Jakarta juga sering melakukan upacara adat
masing-masing. Kesenian tradisional yang yang dijumpai di Jakarta juga bermacam-macam. Kesenian tradisional masyarakat Betawi antara lain sebagai berikut. 1. Tari Topeng, Ondel-Ondel, Sambrah, Cokek, Doger dan Ogel, Sembah Nyai, Sirih Kuning dan sebagainya. 2. Musik tanjidor, kroncong, gambus, rebana, dan gambang kromong. 3. Pertunjukan lenong, wayang sumedar, wayang senggol, dan wayang dermuluk. 4. Lagu daerah Kicir-Kicir, Jali-Jali, Lenggang Kangkung, Burung Putih, Pulo Angsa Dua, Sirih Kuning, dan Cik Minah. Selain itu, sering juga ditampilkan kesenian tradisional sukusuku lain. Misalnya, pertunjukan wayang kulit dan kuda lumping (Jawa), wayang golek (Sunda), dan barongsai (Tionghowa). E. Bentuk-bentuk Keragaman di Indonesia Berikut ini contoh suku bangsa yang ada di Indonesia. 1. Suku bangsa Aceh 2. Suku bangsa Batak 3. Suku bangsa Minangkabau 4. Suku bangsa Melayu 5. Suku bangsa Kubu 6. Suku bangsa Betawi 7. Suku bangsa Sunda 8. Suku bangsa Banten 9. Suku bangsa Baduy 10. Suku bangsa Jawa 11. Suku bangsa Madura 12. Suku bangsa Tengger 13. Suku bangsa Bali 14. Suku bangsa Sasak 15. Suku bangsa Sumba 16. Suku bangsa Bima 17. Suku bangsa Manggarai 18. Suku bangsa Bajawa 19. Suku bangsa Ende
20. Suku bangsa Rote 21. Suku bangsa Dayak 22. Suku bangsa Banjar 23. Suku bangsa Minahasa 24. Suku bangsa Bugis 25. Suku bangsa Toraja 26. Suku bangsa Ambon 27. Suku bangsa Ternate 28. Suku bangsa Papua Suku-suku bangsa yang disebutkan di atas baru sebagian kecil saja. Masih banyak suku bangsa lain yang belum disebut. F. Keragaman budaya 1. Bahasa daerah Setiap suku bangsa mempunyai bahasa daerah yang khas. Ada bahasa Jawa, bahasa Minangkabau, bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Madura, dan sebagainya. 2. Adat istiadatnya Ada bermacam-macam adat istiadat. Contohnya upacara adat yang dipakai waktu orang menikah, waktu orang melahirkan, waktu orang meninggal, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kadang-kadang, upacara-upacara ini dipadukan dalam agama yang dianut masyarakat. Meskipun berbeda-beda, adat istiadat ini menunjukkan kekayaan budaya yang sangat indah yang dimiliki bangsa Indonesia. 3. Bentuk rumah adat Bentuk rumah suku-suku bangsa yang ada di Indonesia juga bermacam-macam. Misalnya: a) Rumah adat Sumatera Barat disebut rumah gadang. b) Rumah adat Jawa Tengah dan Yogyakarta disebut rumah joglo. c) Rumah adat Sulawesi Utara disebut rumah pewaris. d) Rumah adat suku Toraja disebut rumah tongkanan. 4. Kesenian daerah Ada bermacam-macam kesenian daerah, misalnya alat musik, tarian, lagu, dan seni pertunjukan. Berikut ini beberapa contoh alat musik daerah.
a) Alat musik gamelan (Jawa). b) Alat musik kolintang (Minahasa). c) Alat musik calung dan angklung (Jawa Barat). d) Alat musik sasando (Kupang). e) Alat musik gambang kromong (Betawi). f) Rumah betang di Kalimantan Tengah. g) Rumah lobo di Sulawesi Tengah. 5. Pakaian adat Selain fungsi utamanya sebagai penutup tubuh, pakaian juga menunjukkan budaya suatu daerah. Berbagai suku bangsa memiliki pakaian tradisionalnya sendiri. 6. Senjata tradisional Setiap daerah mempunyai senjata tradisionalnya sendiri-sendiri. Misalnya: a) Badik, golok, trisula, keris, dan tombak sering dipakai orang Betawi b) Rencong adalah senjata tradisional dari Aceh Sumatera Utara Riau Kalimatan Barat Jawa Timur Sulawesi Tenggara Nangroe Aceh Darussalam. c) Kujang adalah senjata tradisional dari Jawa Barat d) Keris adalah senjata tradisional dari Jawa 7. Makanan khas daerah a) Makanan khas orang Betawi antara lain gado-gado, ketoprak, nasi uduk, dan kerak telor. b) Masyarakat Maluku memiliki makanan khas yang disebut dabudabu sesi. c) Masyarakat Yogyakarta memiliki makanan khas yang disebut gudeg. d) Masyarakat Palembang memiliki makanan khas yang disebut pempek. e) Masyarakat Sumatera Barat memiliki makanan khas yang disebut rendang. 8. Lagu-lagu daerah Setiap daerah di nusantara ini memiliki berbagai lagu tradisional. Misalnya: a) Gambang Suling dan Ilir-ilir dari Jawa Tengah. b) Bubuy Bulan adalah lagu tradisional dari Jawa Barat. c) Injit-injit Semut adalah lagu tradisional dari Jambi. d) Sapu Tangan Bapuncu adalah lagu tradisional dari Kalimantan Selatan. e) Soleram adalah lagu tradisional dari Riau.
f) Ampar-ampar Pisang dari Kalimantan Selatan. g) Kalayar dan Tumpi Wayu dari Kalimantan Tengah. h) Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan. i) Apuse dan Yamko Rambe Yamko dari Papua j) Bungeng Jeumpa dari Nangroe Aceh Darussalam. k) Burung Tentiana dan O Ulate dari Maluku. l) Sinanggar Tulo dari Sumatera Utara. m) Kicir-kicir dan Keroncong Kemayoran dari Jakarta. G. Penyebab Keragaman Suku dan Budaya Masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk. Disebut masyarakat majemuk karena masyarakat kita berasal dari berbagai macam suku, agama, ras, dan budaya. Di daerah kita, kita bisa menemukan beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia. Apa yang menyebabkan masyarakat menjadi masyarakat yang beragam? Masyarakat menjadi beragam karena orangorang dari berbagai daerah di Indonesia datang dan menetap di suatu tempat. Mereka membawa kebudayaan dan adat istiadat mereka ke tempat tinggal mereka yang baru. Hal-hal yang menyebabkan keragaman budaya di suatu daerah antara lain adalah: 1. Agama Agama yang dianut warga masyarakat di antaranya adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain agama-agama ini, masih banyak lagi aliran kepercayaan. 2. Adat istiadat Karena masyarakat suatu daerah terdiri dari penduduk asli dan pendatang, maka adat istiadatnya pun beraneka macam. 3. Tingkat pendidikan Warga masyarakat ada yang lulusan Perguruan Tinggi, SLTA, SLTP, SD. Tetapi ada juga yang tidak sekolah. Akibatnya masih ada yang buta huruf. 4. Macam-macam jenis pekerjaan Ada orang yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, pedagang, pelaut, petani, buruh pabrik, pemulung. Tetapi ada juga yang pengangguran. H. Pentingnya Menjaga Persatuan dalam Keberagaman
Kamu sudah mempelajari beberapa bentuk keragaman bangsa Indonesia. Dalam keadaan serba beragam itu, kita harus menjaga persatuan. Dari sana kita bisa mengerti arti penting persatuan. Dengan persatuan kita bisa kuat. Dengan persatuan dan kerja sama kita bias mencapai tujuan. Ini sesuai dengan peribahasa “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Bangsa Indonesia juga bisa kuat dan jaya jika bersatu. Namun jika tidak bersatu, kita akan lemah. “Bhinneka Tunggal Ika”. Ingat semboyan itu? Kita bisa menemukan semboyan itu di kaki burung Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara kita. Apa arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika? Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Mengapa semboyan itu dipilih oleh para pendiri negara kita? Semboyan itu sesuai dengan keadaan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia dari berbagai suku bangsa. Akan tetapi, bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan. I. Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya dalam Hidup Bermasyarakat Caranya menghargai keragaman suku bangsa dan budaya dalam hidup bermasyarakat antara lain sebagai berikut. 1. Menerima dan menghargai suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain. 2. Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi dan budaya yang ada dalam masyarakat. 3. Melakukan dialog antarsuku, agama, dan golongan. Dialog ini dapat mengurangi rasa saling curiga dan permusuhan. 4. Tidak menganggap suku sendiri yang paling baik dan suku yang lain jelek. 5. Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku bangsa lain. 6. Menghormati suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain. 7. Kalau menjadi pemimpin masyarakat, kita harus melindungi semua golongan yang ada dalam masyarakat.
Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Semboyan negara kita adalah ... . a. Jalasveva Jaya Mahe c. Bhinneka Tunggal Ika b. Kartika Eka Paksi d. Tut Wuri Handayani 2. Negara kita terdiri dari ribuan pulau. Menurut catatan, keseluruhan pulau-pulau di Indonesia berjumlah ... . a. 17.508 pulau c. 17.000 pulau b. 17.708 pulau d. 17.808 pulau 3. Sekitar ... dari seluruh pulau yang ada di Indonesia belum diketahui namanya. a. 33% c. 50% b. 67% d. 55% 4. Wilayah Indonesia membentang dari ... . a. Sabang sampai Makasar b. Sabang sampai Madura c. Sabang sampai Manggarai d. Sabang sampai Merauke 5. Nama Simbolon biasanya dipakai oleh orang-orang yang berasal dari suku ... . a. Jawa c. Sunda b. Batak d. Bali 6. Salah satu suku bangsa asli di pulau Jawa adalah ... a. Batak c. Toraja b. Baduy d. Minangkabau 7. Penduduk asli Jakarta adalah orang ... . a. Jawa c. Betawi b. Condet d. Marunda 8. Selain sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta termasuk kota ... . a. wisata c. metro jaya b. metropolitan d. metromini 9. Salah satu kesenian Betawi adalah ... a. tanjidor c. ludruk b. ketoprak humor d. barongsai 10. Suku bangsa Minahasa berasal dari pulau ... a. Sumatera c. Sulawesi b. Madura d. Kalimantan
Lampiran 6 ^ Lembar Observasi Guru Nama
Mapel Pertemuan Ke-
Hari/Tgl
:khusnuL Fhctin,crh : 1t[4u knqetahilon Sosht
r
( krtoMal : galosG, suPLe$^bQj:
2
zo(U
Aspek yang Diamati
Pra Pembelajaran
'
l. 2.
Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media N{emeriksa kesiapan siswa
Kegiatan Arval Pembelajaran
1.
Melakukan pengkondisian kelas
2. Memberikan motivasi 3. Melakukan apresiasi 4. Menyampaikan indkiator pencapaian kompetensi Kegiatan Inti
L
Menjelaskan materi pelajaran
2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3. Melaksanakan pembelajaran aktif 4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok / 5. 6.
Mengajak siswa untuk membuat mind map Memberikan penguatan pada peserla didik yang sudah terampil menggunakan media pembelaj aran
7. Membenkan kesempatan kepada sisrva untuk bertanya 8. Memberikan respon terhadap perlanyaan dan jau,aban siswa 9. Memotivasi sis*,a untuk bertan;,a Pembenan rugas
Semester/Kls
:! lrv
Materi
.Orrn ' : t-l
Siklus
.T
Wakru/Jam
:oJ
t_,1
lo
.
tD(R
(
11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran
IV
v
r.
ryrenerapKan Ketuntasan bela.Jar
2.
Melakukan konfirmasi
J.
j.vlemDenKan Kestmpulan dan tmdak lanjut
4.
Pemberian tugas rumah
ffi ffi Jumlah Skor Presentase
Bogor,
-
2
Septemb er 2014
Mengetahui
Observer
Peneliti
'y Hj. Yunia
Khusnul Khotimah
-, 'l
(
Lampiran
6
Lembar Observasi Guru Nama
:
Hrtrsrut Hptitr,at,
Semester/Kls
t/tv
Mapel
:
t?s
Materi
komga$ton Subtl
Pertemuan Ke-
:
\v
Siklus
Hari/Tgl
:Juf\^,At ,
II
Wakhr/Jam
01 io tDtB
(e
vpatl
tZ SEteX\^hf
"ottt
Aspek yang Diamati
Pra Pembelajaran
l.
Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media
2.
Memeriksa kesiapan siswa
Kegiatan Awal Pembelajaran
l.
Melakukan pengkondisian kelas
2. Memberikan motivasi 3. Melakukan apresiasi 4. Menyampaikan indkiator
pencapaian kompetensi
Kegiatan Inti
l.
Menjelaskan materi pelajaran
2. Mengajukan pertanyaan saat proses peni"lus*,*t"ri 3. Melaksanakan pembelajaran alrrif 4. Mendemonstrasikan metode mind map secara t"tornpot
Z
5. Mengajak siswa untuk membuar mind map 6. Memberikan penguatan pada peserra didik y*g *aut
'
8.
terampii menggunakan media pembelajaran
Memberikan respotr terhadap pertanyaan dan jarvaban sisrva
Memotivasi sisrva unruk bertanva Pemberian rugas
banqga
(
I
l.
Kesesuaian media dengan materi dan stritegj
rz. rtesesualan melooe da.tam pembelalaran
IV Kegiatan peuutup
v
l.
Menetapkal kefuntasan belajar
2.
Melakukan konfirmasi
J.
tvtemoenKan Keslmpulan dan tmdak lanjut
4.
Pemberian tugas rumah
Penilaian Evaluasi Pernberian Soal
Jumlah
Sk* Presentase
Bogor, Mengetahui
Observer
k
Hj. Yunia
Peneliti
1Z-.
September 201 4
RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS GURU No
I
Aspek yang Diamati
Pra Pembelajaran 1. Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media 1) Jika tidak ada Sesuai dengan kebutuhan 2) Jika <5 ada sesuai dengan kebutuhan 3) Jika sebagian ada sesuai dengan kebutuhan 4) Jika seluruh sudah ada sesuai dengan kebutuhan 2. Memeriksa kesiapan siswa 1) Jika tidak ada kesiapan absen dan kerapihan tempat duduk 2) Jika <5 ada kesiapan absen dan kerapihan tempat duduk 3) Jika sebagian ada kesiapan absen dan kerapihan tempat duduk 4) Jika seluruh sudah ada kesiapan absen dan kerapihan tempat duduk
II
Kegiatan Awal Pembelajaran 1. Melakukan pengkondisian kelas 1) Jika tidak ada yang memperhatikan 2) Jika <5 ada yang memperhatikan 3) Jika sebagian ada yang memperhatikan 4) Jika seluruh sudah ada yang memperhatikan 2. Memberikan motivasi 1) Tidak ada keantusiasan dalam memotivasi 2) Kurang ada keantusiasan dalam memotivasi 3) Sudah baik keantusiasan dalam memotivasi 4) Sangat baik keantusiasan dalam memotivasi 3. Melakukan apresiasi 1) Tidak ada apresiasi 2) Kurang ada apresiasi 3) Sudah baik dalam apresiasi 4) Sangat baik dalam apresiasi
4. Menyampaikan indkiator pencapaian kompetensi 1) Tidak jelas dalam menyampaikan indikator pencapaian kompetensi 2) Kurang jelas dalam menyampaikan indikator pencapaian kempetensi 3) Sudah baik dalam menyampaikan indikator pencapaian kempetensi 4) Sangat baik dalam menyampaikan indikator pencapaian kempetensi III
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi pelajaran 1) Tidak lancar dalam menjelaskan materi pelajaran 2) Kurang lancar dalam menjelaskan materi pelajaran 3) Sudah baik dalam menjelaskan materi pelajaran 4) Sangat baik dalam menjelaskan materi pelajaran 2. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 1) Tidak mampu dalam mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 2) Kurang mampu dalam mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3) Sudah baik dalam mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 4) Sangat baik dalam mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 3. Melaksanakan pembelajaran aktif 1) Tidak ada kemampuan dalam minciptakan pembelajran aktif 2) Kurang ada kemampuan dalam minciptakan pembelajran aktif 3) Sudah baik dalam minciptakan pembelajran aktif 4) Sangat baik dalam minciptakan pembelajran aktif 4. Mendemonstrasikan metode mind map secara kelompok / individu 1) Tidak baik dalam melaksanakan metode mind map secara kelompok/individu 2) Kurang baik dalam melaksanakan metode mind map secara kelompok/individu 3) Sudah baik dalam melaksanakan metode mind map secara kelompok/individu 4) Sangat baik dalam melaksanakan metode mind map secara kelompok/individu 5. Mengajak siswa untuk membuat mind map 1) Tidak terampilan dalam menggunakan media 2) Kurang terampil dalam menggunakan media 3) Sudah terampil dalam menggunakan media
4) Sangat terampil dalam menggunakan media 6. Memberikan penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 1) Tidak ada penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 2) Kurang baik dalam penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 3) Sudah baik dalam penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 4) Sangat baik dalam penguatan pada peserta didik yang sudah terampil menggunakan media pembelajaran 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 1) Belum terlihat menstimulus untuk bertanya 2) Kurang baik dalam menstimulus untuk bertanya 3) Sudah baik dalam menstimulus untuk bertanya 4) Sangat baik dalam menstimulus untuk bertanya 8. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 1) Belum ada kemampuan untuk menciptakan interaksi 2) Kurang baik dalam kemampuan untuk menciptakan interaksi 3) Sudah baik kemampuan untuk menciptakan interaksi 4) Sangat baik dalam kemampuan untuk menciptakan interaksi 9. Memotivasi siswa untuk bertanya 1) Belum ada kemampuan untuk memotivasi siswa bertanya 2) Kurang baik dalam kemampuan untuk memotivasi siswa bertanya 3) Sudah baik dalam kemampuan untuk memotivasi siswa bertanya 4) Sangat baik dalam kemampuan untuk memotivasi siswa bertanya 10. Pemberian tugas 1) Tidak ada pemberian tugas 2) Kurang baik dalam pemberian tugas 3) Sudah baik dalam pemberian tugas
4) Sangat baik dalam pemberian tugas 11. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 1) Tidak ketepatan pemlilihan media dan strategi dengan materi 2) Kurang baik dalam ketepatan pemilihan media dan strategi dengan materi 3) Sudah baik dalam keterampilan menggunakan media dan strategi dengan materi 4) Sangat baik dalam dalam keterampilan menggunakan media dan strategi dengan materi 12. Kesesuaian metode dalam pembelajaran 1) Tidak kesesuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan 2) Kurang baik dalam kesesuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan 3) Sudah baik dalam kesesuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan 4) Sangat baik dalam kesesuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan IV
Kegiatan penutup 1. Menetapkan ketuntasan belajar 1) Tidak ada antusias dalam mengajar 2) Kurang antusias dalam mengajar 3) Sudah ada antusias dalam mengajar 4) Sangat baik dalam antusias mengajar 2. Melakukan konfirmasi 1) Tidak ada konfirmasi dalam mengajar 2) Kurang ada konfirmasi dalam mengajar 3) Sudah ada konfirmasi dalam mengajar 4) Sangat baik konfirmasi dalam mengajar 3. Memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 1) Tidak memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 2) Kurang baik dalam memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 3) Sudah baik dalam memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 4) Sangat baik dalam memberikan kesimpulan dan tindak lanjut 4. Pemberian tugas rumah 1) Tidak ada pemberian tugas rumah
2) Kurang baik dalam memeberikan tugas rumah 3) Sudah baik dalam memberikan tugas rumah 4) Sangat baik dalam memberikan tugas rumah V
Penilaian Evaluasi Pemberian Soal Jumlah Skor Presentase
Lampiran 7 Lembar Observasi Sisrva Semester/Kls
Mapel
'1 /tv
Materi
'
\?S
Siklus
:!
r t?ertor'ra)
Hari/Tgl
:
Pertemuan Ke-
:
Wakru/Jam
:o?.30 \r\g Aspek yang Diamafi
Pra Pembelajaran
1.
MenerLpati tempat duduknya masing--ur;O.
2.
Kesiapan menerima pelajaran
Kegiatan Arval Pembelaj aran
l.
Mendengarkan instruksi dari
2. Menerima motivasi dari guru 3. Menjawab pertanyaan guru 4. Mendengarkan penjelasan tentang to-p-Gnrl
yung f,.naut
Kegiatan Inti
l.
Mendengarkan guru menyampaikafi;enEl"jaran
2. Menjawab pertanyaan dari guru saat pro"s Xetvt 3. Melaksanaka pembelajaran aktii 4. Mendengarkan demostrasi dari guru tetang metode map secua kelompoV individu
5.
Menggrrnakan model pembelajaran
a. Persiapan kertas kosong b. Persiapan sepidol warna c. Gambar menarik d. Warna menarik Merumuskan kata-kata kunci
"^lrd *rp"
^ird
: SUMber Daur,, Atov,
O?- qePtwbaj-
?_otu
6. Melakukan penguatan materi alUant"-enga" g"* 7. Mengajukan pertanyaa kepada guru 8. Merespon pertanyaan dari guru d"rrgu., rn*i*,b pertanyaan terebut
9. Siswa termotivasi untuk bertanya Kegiatan penutup
l. 2. 3.
Keterlibatan dalam memberi ruogkr*uolkesi.nputun Melakukan konfirmasi bersama tanya jawab
g"*
a.ogun
*Glor.o"
Mencatat tugas rumah
Jumlah
Presentase
Bogor, ?. September2014 Mengetahui
Observer
Peneliti
'.y Hj. Yunia
Khusnul Khotimah
Laqrpiran 7 ^
Sernester/Kls
'
Lembar Observasi Sisrva
't l\v
Mapel
: l?t
Pertemuan Ke-
: \V
Wakru/Jam
:
Materi
(Ewtgatl
:I
Hari/Tgl
:3rlv'at, \z ss+tsN{kr rctq
Diamati
Nilai
Menempati tempat duduknya *using-masirrg. Kesiapan menerima pelajaran
Kegiatan Awal Pemb elajaran Mendengarkan instruksi dari guru
2. Menerima motivasi dari guru 3. Menjawab pertanyaan guru 4. Mendengarkan penj elasan tentang to*p-*ril*gfl.nauf Kegiatan Inti
l.
Mendengarkan guru menyampaikar, *uGril"tiJaru.,
2. Menjawab pertanyaan dari gunr saat pro"s rcBtut 3. Melaksanaka pembelajaran aktif 4. Mendengarkan demostrasi dari guru tetang *"tod" map secaru kelompok/ individu
5.
Menggunakan nrodel pembelajarau.,,rrind orop-
a.
Persiapan kertas kosong Persiapan sepidol warna
c. d. e.
Gambar menarik
\\rama menarik l"{erumuskan kata-kata kunci
Banqsc.^
Siklus
Pra Penibelajaran
l.
kemgaoaan Supu
o?.3o t0tB Aspek
l. 2.
:
^i,rd
.,..
mate.i@
6
Melakukan
7.
Mengajukan pertanyaa kepada guru
p en€r,
atan
Merespon pertanyaan
a*i
g1r* a"rrgu" .""oi"*uU
pertanyaan terebut
9. Siswa termotivasi untr:k bertanya Kegiatan penutup
l.
Keterlibatandalam
-.*ui@ Mei ak'ukan konfirmasi b..r un-,@ tanya jawab
3. Mencatat tugas rumah Jumlah
Presentase
Bogor,
tA
September 2014
Mengetahui
Observer
Hj. Yunia
Peneliti
Khusnul Khotimah
b'\
ANGKET MOTIVASI Nama'
ffiao:ah
Kelas: lV Petuniuk Pengisian Isilah angket berikut ini dengan cara memberikan tanda ceklist ( v ) pada telah disediakan sesuai dengan yang karnu alami dalam belajar IPS
pilih
:
ja*,aban yang
!l!
Pilihan Jau'aban:
SS S
Setuju : Setuju
TS STS
: Sangat
No
: Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju SS
S
STS
t.:
Pernl'ataan
re",'B Setiap belajar IPS, saya tertarik untuk mengikutinya dengan baik 2.
Saya tidak akan pernah menyerah belajar,
walaupun nilai IPS kelompok belajar saya tidak memuaskan J.
Saya lebih fok-us belajar IPS individu (sendiri) dari pada belajar berkelompok.
4.
Saya paling malas
jika teman kelornpok
saya berbeda pendapat dengan saya 5.
Saya malas ketika pelajaran IPS dimulai
6.
Saya tetap semangat belajar IPS, rvalaupun
tidak dibimbing langsung oleh guru. 7.
Saya tidak suka bila guru selalu memberi
kuis pada saat belajar IPS 8
Bila dalarl kelompok ada soal vang sulit.
sa)'a tidak akan membantu
dalani
I
i I
mengerjakannva. Karena rnenurul saya
lebih baik dikerjakan oleh tenran ),ang I
fi
lebih pintar 9.
Saya akan menjawab soal IPS
sesuar
dengan kemampuan atau pendapat saya 10.
Saya tidak pernah mendapat pujian. dan guru walaupun nilai IPS saya bagus
ll
Ketika saya belajar IPS
dengan
menggunakan model mind map
saya
merasa senang dan tennotivasi
t2.
Saya putus asa
jika belajar IPS terasa sulit
sl
ANGKET MOTTVASI Nama: NHEU Surroo Kelas :
Enqp4
1rv1
Petuniuk Pengisian Isilah angket berikut ini dengan cara memberikan tanda cekiist ( v ) pada pilihan ja*,aban yang telah disediakan sesuai dengan yang kamu alami dalam belajar IPS !!!
Pilihan Jawaban:
SS S
Seruju : Setuju
TS STS
: Sangat
No
Setiap belajar IPS, saya te(arik untuk mengikutinya dengan baik
2.
Saya tidak akan pernah menyerah belajar, rvalaupun
nilai IPS kelompok belajar
saya
tidak memuaskan 3.
Saya lebih fokus belajar IPS individu (sendiri) dari pada belajar berkelompok.
4.
Saya paling malas
jika teman kelompok
saya berbeda pendapat dengan saya 5.
Saya malas ketika pelajaran IPS dimulai
6
Saya tetap semangat belajar IPS, walaupun
tidak dibimbing langsung oleh guru. 7.
Saya tidak suka bila guru selalu memberi k'uis pada saat belajar IPS
8
: Sangat Tidak Seruju SS
Pernl'ataan
I
: Tidak Setuju
Bila dalarn kelornpok ada soal 1'ang sulit.
sa):a tidak akan rnernbantu
dalarn
mengerjakannl'a. Karena menurut
sa),a
Iebih baik dikerlakan oleh tenran
)'ang
S
TS
STS
lebih pintar 9.
Saya akan menjawab soal IPS
sesual
dengan kemampuan atau pendapat saya
t0
Saya tidak pernah mendapat pujian dari guru walaupun nilai IPS saya bagus
il
Ketika saya belajar IPS menggunakan model
dengan
mind ntap
saya
merasa senang dan termotivasi
t2.
Saya putus asa jika belajar IPS terasa sulit
Hasil Uji Tes Validitas Instrumen Angket Siklus I Nomor Angket Res
x1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
∑ R hitung R Tabel ket
2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 1 3 2 3 1 2 2 3 3 4 1 1 2 65 0.54965232 0.3882 valid
x2
x3
x4
x5
1 2 2 3 3 2 2 2 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 1 3 3 1 1 4 67 0.124016523
1 3 2 4 1 2 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 3 1 2 3 2 1 2 47 0.28177876
4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 2 1 2 3 4 1 2 3 1 4 3 2 2 3 71 0.431645112
2 4 2 1 3 2 1 2 2 1 2 1 4 4 2 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 47 0.413257376
invalid
invalid
valid
valid
x6
x7
x8
x9
x10
x11
x12
x13
3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 1 2 1 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 1 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 1 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 1 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 1 1 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 1 3 4 2 2 3 3 4 4 1 4 2 3 1 3 2 1 2 2 3 1 3 3 4 1 2 2 4 4 3 3 3 2 4 2 1 4 2 2 2 3 2 4 2 3 1 4 4 2 2 3 2 3 4 2 2 1 3 3 3 2 1 3 1 2 3 2 3 1 3 2 1 2 2 1 2 3 1 3 1 1 70 74 73 80 65 75 65 57 0.04143054 0.47137794 0.43413229 0.592732445 0.385576999 0.392448422 0.460052805 0.397219667 invalid
valid
valid
valid
invalid
valid
valid
valid
x14
x15
3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 1 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 4 2 3 72 0.41251494
3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 4 3 2 4 2 4 2 2 4 4 3 4 71 -0.02402531
valid
invalid
x16
x17
x18
x19
x20
3 3 4 1 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 1 3 3 4 4 2 1 3 3 4 1 2 3 4 4 2 2 4 3 2 1 2 3 4 4 2 1 3 2 4 2 2 2 3 4 2 4 2 1 2 1 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 3 2 1 1 4 3 1 2 4 1 2 3 1 2 2 4 3 4 1 1 4 1 4 2 1 2 2 1 4 3 1 1 2 75 74 79 52 63 0.342742163 0.412890805 0.517251563 0.356530685 0.308781107 invalid
valid
valid
invalid
invalid
54 61 68 56 58 63 63 52 56 54 60 52 52 60 54 51 50 49 57 43 50 54 45 36 44 1342
HASIL UJI REALIBILITAS ANGKET MOTIVASI BELAJAR Nomor Butir Soal No
x1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
x2 2
2 ∑ Si Si² ΣSi² St St² r₁₁ Realiabel Sedang Tinggi
x3 4
3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 1 3 2 3 1 2 2 3 3 4 1 1
x4 2
4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 2 1 2 3 4 1 2 3 1 4 3 2 2
x5 4
4 2 1 3 2 1 2 2 1 2 1 4 4 2 1 1 1 4 1 1 1 2 1
x6 4
3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 1 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 2
x7 3
3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 4 2 3 4 1 2 2 3 3
x8 2
3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 4 4 3 3 2 1
x9 2
4 4 1 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 2 3 2
x10 3
3 4 2 3 1 4 4 2 2 3 2 4 4 3 2 2 4 3 2 4 2 1 1
3 3 1 2 4 4 3 2 1 3 3 4 3 1 2 1 1 2 3 2 1 2 2
x11 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 1 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 4 2 3
x12 3
4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 1 4 3 2 4 1 3 1 1
3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 3 2 4 4 2
3 1 1 2 3 3 1 1 3 1 65 71 47 74 73 80 75 65 57 72 74 79 1 1.0279429 1.092398 0.9780934 0.9092121 0.8660254 0.8660254 1.0801234 1.0214369 0.8812869 1.0598742 0.8981462 1 1.0566667 1.1933333 0.9566667 0.8266667 0.75 0.75 1.1666667 1.0433333 0.7766667 1.1233333 0.8066667 11.45 5.719265687 32.71 0.709040883
36 39 44 32 38 40 40 33 38 35 39 31 33 38 33 33 26 26 35 29 32 30 28 20 24
Siswa Sedang Membuat Mind Map Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
Hasil Pembuatan Mind Map Siswa Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
Gambar 13
LE}IBAR UJI REFERENSI Nama
:Khusnul Khotimah
NI]\{
, I I l00lSi000lC
Jurusan
: Penilidikan Guru lr.ladrasah Ibtidai.i,rh
Judul Skripsi
: "Peningkatan Motivasi Belajar IpS Sisri'a N{eialui penerapan j\4etode
,){ind tl{ap Pada Kelas
(pcitll)
I\/ NII Nurul Falah parungpanjang,,
Judul dan
Paraf
Halaman Buku/ Referensi
Pembimbing I
BAB
Paraf Pembinrbing
UU Republik lndonesia No l4 thn 2005
1.
tentang Guru dan Dosen serta UU Republik
Indonesia No 20 th 2003 tenrang
SISIDIKNAS, (Bandung:Citra Umbara, 2006), 2.
Ratrra W. Dahar. Teori-Teori Belajar (Jakarta:
ERLANGGA,2009), h. gg I
-).
Harnzah B.
+
Uno, Teori Motit,asi dan
pengukttran Analisis di Bidang pendidikan,
I
f
(.;akarta: Bumi Aksara, 2008), h.23 4.
Sardirrran, Interaksi dan Motit,asi Belajar
i
14engajar, (Jakarta: Raja Crat'indo Persada,
20i 1), h 85
i.
Sapnya, Tuti Istianti, dan Effendi
Zulkifli.
Pengentbangan Pendidikan IPS di SD (
Bandunc, UPI PRESS ,2007), Ed. 1.Cet. 1 . h.
-a
7-
+
a
I
J
I ! I
II
2.
1
Sapriva. Dadang dan Iint Siti l\4asrtoh. Pettrbelojcu'an datt Eyaluasi Hasil
Be
lajor
1PS,(Bandung. UPI PRESS. 2006). Edisi I,
cer. 1. h. 7
3.
Irfair Tanu'itl.. Dkk. Ilnnt Pengetaltuan Sosial 1, (Suraba1.'a. Arnanah Pustaka Lapis pGNII
r
II
2009). Ed. 1.
Fl
1l
Sapriva. Tuti Istianti dan Eft'endi Zulkiili. Pengembattgatt Pendidikan IPS
di
J'l
SD.
(Bandung. UPI PRESS.2007),Ed. 1. Cer. t, h. 22-2-1
5.
Sapril'a. Dadanq. dan Iint, Pentbelajat'an datr Et'oluasi
llosil Belajor 1PS. (Bandung,UPI
PRESS,2006), Ed. l, Cet. 1, h. N,1.
Buchori.
P s i ko
I
ogi
P
e
18.
nd idika n.
4
+
*4-
(l-I
(Jakarta:Aksara Baru. lq78), h.3E 7.
Zikri Neni Iska. Psikologi. Pengantar i da n Li ngkunga
Pe nta h a nta n D i r
n.
(l akarta:
Kizi Brother's 2008) Cet-2. H.4l kri Neni
I
_{)
Iska.o p. c it.,h.42
8.
Zi
9.
Agung Aji Tapantoko, op. cit.. h. 21.
10. Sardirnan
-{A
+
h[engajar, (Jakarta, PT Raja Grafindo
I
i.
Slan-reto. Be ful e ntp
t-
A.M. Interaksi dan Julotivasi Belajar
Persada, 2012), cet.
2l, h.74
lajar dan Faktor'- Faktor
eng ar u
lt
i,
(J
akarta: Rineka
I
C
d 1
't il
1,c171g
ipta, 20 I 0),
*
cet.5, h.2 12.
Ngalirr Punvanto, Psikologi Pendidikan,
I
Jb
(Banciung: Remaja Rosdakarya ,2007), cet.23,
t-
h.81
,f
13. f"luhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan P
e
ndeko ta tt B a nt, (Bandung: Rentaja
*
Rosdakarya. 2010), Cet.1 5, h.90 1.1. Hanrzah
B. Uno. Teori ,llotit'asi dati
Pengukurar:il-r,a. (Jakarta. Bumi Aksara). Ed. 1.
Cet. 10. H. 23
i5. Zikn Neni Iska. Psikologi. Penganrar P
e
nt a lt a
tr t a
tt D i r i
da n Li ngk uirgait. (J akarta
Kizi Brother's 2008) Cet-2. h.42Pupuh
:
+
Faturalulan, Op.cit h 60-61 16. 1
Zikn Neni Isk.r.
Op ci r. h.-13
--G)
7. Sardinran, Interaki dan ){otit'asi Belajor
llettgajar, (jakarta: Raja*'ali Pers. 1.
Cet. 19. h.
201
1), Ed
-4,-,
l-
8_5
18. Ngalim Punvanro, Psikotogi Pendidikan.
(Band'ung, Remaja Rosdakarya 2010). Cet.20.
H.i1 19. Ngalirn Punvanto, Psikologi pe ndidikan.
(Bandung, Remaja Rosdakarya
l0l0),
Cet.20,
+
-fia th_
I
r
d
H.77 20. Sardim
an,,
Interaksi dan Motit,asi Belajar
Mengajar, (Jakarta: Rajarvali pers, 201 l), Ed. Cet. 19, h. 82-83
1,
-A
r-
+
21. Han:zah B. Uno, Teori Motit,asi dan Peng
Ed.
u
k
r
ran
n.y-
a.
(J
akarta,
B
umi Aksara
2
0 I 3 ),
)-
l, Cet. I 0, H. 23
22. Sardinran,lnterol<si dan Motit,asi
Be
lajar
l
l,lengajar, (Jakarla: Rajarvali pers, 20i 1), Ed. 1.
(t \
Cet. 19, h. 83
23. Abin syamsydin makmun, psikologi
Pendidikatt Perangkat Sistent pengajaren
Modul(bandung: remaja rosdakarya, 2009)
I
(-
h
40
24. Hanzah B. Uno, Teori fulotit,asi dan Pengukurannya.
;
Analisis di Bidang
Pendidikan, (Jakafia, Bumi Aksara), Ed.
--GlL_
t
+
c
1.
Cet. 10.h.27-29 25. S1'aiful Bahn Djarrarah. psikologi Belajat.. (Jakarta. PT
RNEKA CIPTA.2008), Edisi 2
h.152-173 26. Ida Bagus Putu Arnyana Pengentbangan peta P i ki
ran
unt uk P eni
ngkatan Keca kapan
-r)-
lle
rfil.:ir Kracttil'Sts u a, (Juntal pencjic]rkan dan
Pengajaran UNDIKSHA 27. Ton_r'Buzan. ,\lind
tllap ttlttuk Anak. ( Jakarra.
PT Gramedia Pustaka Utama.200g). Cer. l.h.
i6-
-o_
L
19
28. Tont,Buzan. Buku Pinror l,Iind Mop L'ntrtk
Anak, Agar Anak ,V[udah tllenghaial dan B
e
rkons entrasi. (PT. Gramedia pustaka
Utama, Jakana 2007). Cetl, hal l9 29
. http I I wrr,,uv. m u h a mm :
ad n o er.
con
t
:.
OO
qiO
i t-
mi nd - m ap -m en gopt i mal kan-kerj a-o t aki
diakses pada ranggal 04 februan 2014 30. Tony Buzan,Op.Cit,.h. 31. Sutanto
I
0
Windur, Op.Cit. h.30.
5-/. http ://rvrvrv. muhammadnoer. com/ 2009 I 03 I m i nd - m ap-rn etr gopt i m al kan - kerj a- o talcz
diakses pada tanggal 04 Februan2014 33.
Tony Buzan,Op. Cit, h.l2
-)+.
Herrry Guntur Tarigan. Op.cit.,h.3O Ingentar Spantesson, Learning Maps and Mentor.i skitts
(Jakafia: Gramedia, 2004), h. 35.
127 -
l2g
Toni Buzan, Buku Pintar Mind l,lap, (Jakarta, Grarnedia 2005), H. 20
36 Derya
-o
+
_{k
+
r *f_
_6
7
I l*
d-
-F
I
Ayu Made Manu Okta priantini.
Nengah Bawa Atmadja, Pengaruh Metode
+
Mind Mapping Terhadap Keterantpilan
Bcrpikir Kreatif Dan Prestasi Belajar /p.t h.4 31
Opcit. Toni Buzan. h. 20
1.
Suharsirrri Arikunro. dkk, penelitian Tindctkatt
Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara. 200g), Cet ke-6.
III
rt
-q
h. 3. Suharsirni Arikunto. Dasar
- Dasar Et.aluosi
Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2009).
_{'h
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar
1'
t\{engaj ar, (Bandung: Rernaja Rosdakarva.
2009), Cet. 14, h. 16
+
Suharsirrri Arikunto, Ibid , h.2-i9.
Kunandar. Langkah fu{udah Penelirian Tindal:an Ke las s ebagai Pengentbangon
Profesi Gunt, (Jakarta: PT. Raja*,ali. 2010),
h.
?
108
Anas Sudjono. Pengantar Statistik
Pendidikan Jakarta: Raja Grapindo persada 2012, h.43 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: pT Rineka
*Y
cipta,2002,h. 94 AnasS udj ana, per]gantarstatistipendidikan,
(akarta :BumiAksara,1994) hal.
l.
25
Tony Buzan, ltlind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas (Jakarta: Grantedia, 200.{), hal.6-7
+
+
Lampiran 12
Biodata Penulis Khusnul Khotimah. Lahir di Bogor, 29 Oktober 1991. Anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Mad Arif dan Ibu Imas. Penulis beralamat
di
Kmp.
Asem
Rt
03/05
Kec.
Parungpanjang, Kab. Bogor. Penulis menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Parungpanjang (1998-2004), Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Nurul Falah Parungpanjang (2004-2010). Penulis
menjabat
sebagai
bendahara
osis
dan
kepramukaan, selain bendahara penulis juga menjabat sebagai pengajaran dari tahun 2007-2010. Selama di Asrama penulis aktif di exschool bidang kesenian dari tahun 2005-2010. Tamat dari MA penulis mendaftarkan diri untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada tahun yang sama melalui jalur PMDK penulis berhasil lulus dan diterima di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Selain melakukan rutinitas di kampus penulis juga mulai mencari pengalaman dengan menjadi guru Privat di Bali Vieu. Kini pada semester 9 menjadi guru bimbel Bahasa Inggris tingkat 3-9 tahun di Rumah Bahasa Mall Cinere.