MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR BEKASI UTARA Nur Astriany Guru Sekolah Dasar Marga Mulya Bekasi Utara
[email protected]
This research as Observational As Action brazes that intent for meningka t yielding cannikin studying student class IV. in learning knowledge science nature via purpose mind map at elementary school Mulya VI Bekasi Subjek in research this are student class IV. Elementary school that total 32 students. Research happens on Schools Year i. semester 2012 2013. Acquired learned result of observational it is mark sense result step-up study student by use of Mind Folder. For action watcher percentage experience ascension as much 15% of i. cycles until cycles II.. There is percentage even i. cycle data which is 70% and cycle data percentages II. are 85%. Besides essays IPApun's studying result experience ascension as much 18,75% yai t u ascension essays to usufruct studying on cycle I. as big as 62,5% as 81,25% on cycle II.. On instrument essays, exceeding expected target which is as big as 80% of total all student who can reach minimal thoroughness criterion default. Thus can be declared for that by use of Mind Folder therefore student studying result experiences step-up. That thing is proved with marks sense score percentage stepup attainment on every its cycle . Keyword: Learning outcome natural sciences, mind map, elementary school Abstrak, Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam melalui penggunaan mind map di Sekolah Dasar Negeri Mulya VI Bekasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar yang berjumlah 32 siswa. Penelitian berlangsung pada semester I Tahun Ajaran 2012-2013. Hasil belajar yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Mind Map. Untuk persentase pemantau tindakan mengalami kenaikan sebanyak 15% dari siklus I sampai siklus II. Adapun persentase data siklus I yaitu 70% dan persentase data siklus II adalah 85%. Selain itu tes hasil belajar IPA pun mengalami kenaikan sebanyak 18,75% yaitu kenaikan tes hasil belajar pada siklus I sebesar 62,5% menjadi 81,25% pada siklus II. Pada instrumen tes, melebihi target yang diharapkan yaitu sebesar 80% dari jumlah seluruh siswa yang mampu mencapai standar KKM. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa dengan menggunakan Mind Map maka hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase skor pencapaian pada tiap siklusnya. Kata Kunci: Hasil belajar ilmu pengetahuan alam , mind map, elementary school
177
Pendidikan
merupakan
sadar
Oleh karena itu diperlukan guru yang
terencana untuk mewujudkan suasana
mampu mengembangkan potensi dan
belajar dan proses pembelajaran agar
kemampuan siswanya terutama dalam
peserta
pelajaran IPA. IPA merupakan konsep
didik
secara
mengembangkan Pendidikan
usaha
aktif
potensi
adalah
suatu
dirinya.
pembelajaran
masalah
hubungan
alam
yang
dan
sangat
mempunyai luas
menarik dan tak pernah ada habisnya
dengan
untuk dibahas karena melalui usaha
Pembelajaran IPA sangat berperan dalam
pendidikan
proses
diharapkan
tujuan
kehidupan
terkait
pendidikan
manusia.
dan
juga
pendididkan akan segera tercapai. Salah
perkembangan Teknologi, karena IPA
satu tujuan pendidikan Nasional yang
memiliki upaya untuk membangkitkan
ingin
pembangunan
minat manusia serta kemampuan dalam
sebagaimana tercantum dalam Undang-
mengembangkan ilmu pengetahuan dan
Undang No.20 tahun 2003 tentang
teknologi serta pemahaman tentang alam
Sistem
yang
semesta yang mempunyai banyak fakta
menyatakan bahwa Pendidikan Nasional
yang belum terungkap dan masih bersifat
berfungsi mengembangkan kemampuan
rahasia sehingga hasil penemuannya
dan membentuk watak serta peradaban
dapat
bangsa yang bermanfaat dalam rangka
pengetahuan alam yang baru dan dapat
mencerdaskan
bangsa,
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
bertujuan untuk berkembangnya potensi
Dengan demikian, IPA memiliki peran
peserta didik agar menjadi manusia
yang sangat penting. Kemajuan IPTEK
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
yang begitu pesat sangat mempengaruhi
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
perkembangan dalam dunia pendidikan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
terutama pendidikan IPA di Indonesia
menjadi warga Negara yang demokrasi
dan negara-negara maju.
dicapai
dalam
Pendidikan
Nasional
kehidupan
sehingga bertanggung jawab (UURI No
menjadi
ilmu
Pendidikan IPA telah berkembang
20/2003 tentang Sisdiknas).
di Negara-negara maju dan telah terbukti
Peran Guru dalam mengembangkan potensi
dikembangkan
dengan
adanya
penemuan-penemuan
siswa merupakan pemegang
baru yang terkait dengan teknologi.
peranan yang amat sentral. Guru adalah
Dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
jantungnya pendidikan, tanpa peran aktif
Alam (IPA) yang merupakan salah satu
guru, kebijakan perubahan pendidikan
bidang studi yang harus dikuasai oleh
secanggih apapun akan tetap sia-sia.
siswa sebagai alat pendidikan yang 177
berperan penting dalam meningkatkan
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Bekasi Utara Nur Astyani siswa serta komunikasi antara siswa dan
mutu pendidikan, khususnya di dalam
guru.
menghasilkan peserta didik yang mampu
Pembelajaran IPA di SDN Marga
berpikir kritis, logis, dan berinisiatif
Mulya
dalam menghadapi kemajuan IPTEK
mencapai target KKM yang diharapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Melihat
oleh sekolah. Hal ini ditunjukkan oleh
pentingnya
ilmu
hasil perolehan nilai ulangan tengah
pengetahuan dan kegunaannya dalam
semester kelas IV SDN Marga Mulya VI
membantu penyelesaian masalah dalam
pada bidang studi IPA, menunjukkan
kehidupan
sangat
IPA
sebagai
sehari-hari,
semua
akan
VI,
Bekasi
rendah.
Utara,
Dari
belum
siswa
yang
berpikir bagaimana agar mata pelajaran
berjumlah 32 orang, hanya 15 orang
IPA mudah diserap. Akan tetapi di
siswa yang mendapatkan nilai diatas
Indonesia
mampu
KKM, sisanya 17 orang siswa mendapat
mengembangkannya. IPA di Indonesia
nilai dibawah skor KKM 65. Hal itu
belum
yang
berarti, 53,12% siswa dari 32 siswa
diinginkan, padahal untuk memajukan
kelas IV SDN Marga Mulya VI Bekasi
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
belum mencapai KKM hanya 46,8%
sains penting dan menjadi tolak ukur
siswa yang memperoleh nilai diatas skor
kemajuan
KKM 65.
sendiri
mencapai
bangsa.
belum
standar
Kenyataan
yang
terjadi di Indonesia, mata plajaran IPA tidak
begitu
diminati
dan
Terbatasnya sarana dan prasarana
kurang
menyebabkan guru dalam setiap proses
diperhatikan. Apalagi melihat kurangnya
pembelajaran
pendidik yang kurang bervariasi dalam
pengetahuannya
menerapkan strategi pembelajaran IPA.
penggunaan metode belajar yang kurang
Permasalahan ini terlihat pada cara
tepat. Salah satu metode yang sampai
pembelajaran IPA serta kurikulum yang
saat ini masih banyak digunakan oleh
diberlakukan
malah
guru dalam mengajar yaitu metode
mempersulit pihak sekolah dan siswa,
pembelajaran konvensional (tradisional).
masalah
Metode
sesuai
yang
atau
dihadapi
oleh
hanya
yang
mengandalkan
saja
bahkan
dalam
dalam
penyampaian
pembelajaran IPA sendiri berupa strategi
materinya
dengan
pembelajaran, materi atau kurikulum,
Sehingga
guru lebih
guru, fasilitas, sarana dan prasarana
sedangkan peserta didik hanya duduk 179
cara
ceramah.
bersifat
aktif,
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2016
dan
mendengarkan
penjelasan
guru.
yang penting dari materi pelajaran itu
Daya serap materinya pun tidak bertahan
sendiri. Ini terjadi dikarenakan catatan
lama, karena hanya mengandalkan aspek
ataupun ingatannya belum teratur. Oleh
pendengaran. Permasalahan yang sering
sebab itu untuk meningkatkan hasil
muncul ketika siswa berusaha mengingat
belajar IPA dalam proses belajarnya
kembali apa yang sudah didapatkan,
diperlukan
dipelajari, direkam, dicatat atau yang
satunya
dahulu pernah diingat, siswa mengalami
keinginan siswa untuk mencatat lebih
kesulitan
baik, memahami, dan mengingat materi-
berkonsentrasi,
ataupun
kesulitan ketika mengerjakan tugas.
upaya
dengan
perbaikan, cara
salah
menumbuhkan
materi yang sudah dijelaskan. Hal ini
Ingatan merupakan suatu proses
dapat dilakukan dengan menggunakan
pemanggilan informasi kembali ketika
teknik mencatat efektif dan efisien yakni
informasi tersebut dibutuhkan. Namun
Peta Pikiran (Mind Map).
kebanyakan yang terjadi sekarang ini
Pembelajaran dengan menggunakan
siswa tidak dapat mengingat kembali
Mind Map adalah cara mencatat yang
materi yang diberikan oleh guru dengan
kreatif, efektif, dan secara harfiah akan
kata lain materi tidak tersimpan lama
“memetakan” pikiran-pikiran kita. Mind
dalam kognitif siswa. Hal ini terjadi
Map selain membantu siswa untuk
karena informasi yang diperoleh siswa
meningkatkan hasil belajar IPA juga
tidak diolah lebih lanjut sehingga hanya
berguna
tersimpan dalam memori jangka pendek
menumbuhkan
dan tidak tersimpan dalam memori
kreatifitas
jangka panjang. Untuk mengatasi hal
konsep-konsep dalam pembelajaran IPA
tersebut, siswa melakukan berbagai hal
sehingga
salah satunya mencatat materi yang
memahami
diberikan oleh guru. Umumnya siswa
disampaikan dapat meningkat. Hal lain
membuat
dalam
yang penting dalam metode Mind Map
yang
adalah dapat meningkatkan aktivitas
mencakup seluruh isi materi pelajaran,
belajar siswa dan sikap yang positif,
sehingga catatan terlihat sangat tidak
menambah motivasi belajar dan rasa
menarik
percaya diri
bentuk
catatan
tulisan
dan
tradisional
linier
panjang
membosankan.
Pada
untuk
membantu keterampilan
siswa
dalam
kemampuan materi
dan
memetakan
siswa pelajaran
bagi siswa,
siswa
dalam yang
mengasah
dasarnya catatan yang tidak menarik
kereatif dan keterampilan siswa. Mind
akan menghilangkan topik- topik utama
Map adalah salah satu cara pembelajaran 180
dijumapai
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Bekasi Utara Nur Astyani adanya perubahan pada diri seseorang,
disekolah. Dalam penggunaan Mind Map
perubahan sebagai hasil proses belajar
ini seorang guru harus merencanakan
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
suasana kelas dan dibangun sedemikian
seperti
rupa sehingga para pesrta didik mampu
pemahaman, sikap dan tingkah laku,
mengekspresikan
keterampilan,
yang
memang
keterampilannya
jarang
keratifitas dalam
konsep-konsep
dan
memetakkan
pelajaran
perubahan
kecakapan,
pengetahuan,
kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek yang ada
IPA.
pada individu yang belajar. (Asep Jihad,
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
2008: 2)
bermaksud
melakukan
tindakan
Howard L. Kingskey dalam Bahri
perbaikan
pembelajaran
melalui
menyatakan bahwa learning is the
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
process by which behavior (in the
judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA
broader sense) is originated or changed
melalui penggunaan Mind Map Siswa
through practice or training. Belajar
Kelas IV SDN Marga Mulya VI Bekasi
adalah proses dimana tingkah laku
Utara”.
ditimbulkan atau diubah melalui praktek
Gagne
Sagala
dan latihan (Syaiful Bahri, 2008: 13).
mengemukakan bahwa belajar adalah
Menurut Hilgard dalam Suyono, belajar
perubahan
dalam
adalah suatu proses dimana suatu prilaku
kemampuan manusia yang terjadi setelah
muncul atau berubah karena adanya
belajar terus menerus, bukan hanya
respon terhadap suatu situasi. (Suyono
disebabkan oleh proses pertumbuhan
dan Hariyanto, 2011: 12). Belajar adalah
saja. Setelah belajar orang memiliki
suatu proses perubahan yang terjadi
keterampilan, pengetahuan, sikap, dan
secara terus-menerus yang berlangsung
nilai
17).
secara progresif dalam berbagai bentuk
Sedangkan menurut pandangan B. F.
seperti perubahan pengetahuan, tingkah
Skinner dalam Sagala belajar adalah
laku
suatu proses adaptasi atau penyesuaian
keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta
tingkah laku yang berlangsung secara
perubahan aspek-aspek yang ada pada
progresif (Saiful Sagala, 2008: 14).
individu
Sudjana dalam Jihad berpendapat, belajar
adanya respon terhadap suatu situasi.
(Saiful
dalam
yang
terjadi
Sagala,
2008:
adalah suatu proses yang ditandai dengan
dan
yang
sikap,
belajar
pemahaman,
dikarenakan
Howard Kingsley dalam Daryanto 181
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2016
membagi 3 macam hasil belajar, antara
penilaian hasil belajar dalam penelitian
lain sebagai berikut: (a) keterampilan dan
ini saya mengambil ranah kognitif dan
kebiasaan,
(b)
psikomotor untuk diteliti. Hasil belajar
pengertian,
(c)
(Daryanto,
2007:
pengetahuan
cita-cita
juga
Menurut
kemampuan yang dimiliki siswa setelah
Benyamin Bloom dalam Sudjana bahwa
ia menerima pengalaman belajarnya.
hasil belajar dalam studi dicapai melalui
Hasil belajar digunakan guru untuk
tiga kategori ranah antara lain kognitif,
dijadikan ukuran atau kriteria dalam
afektif, dan psikomotor. (Nana Sudjana,
mencapai suatu tujuan pendidikan. Hasil
2005:
22).
sikap
dan
dan
102).
merupakan
kemampuan-
Namun
Anderson
dan
belajar adalah perubahan yang terjadi
melakukan
revisi
pada
pada individu belajar setelah ada proses
taksonomi Bloom tersebut. Menurut
masuknya informasi, perubahan tersebut
Anderson dan Krathwol hasil revisi dari
berupa tingkah laku seseorang, baik itu
taksonomi Bloom, hasil belajar peserta
perubahan dari ranah kognitif, afektif,
didik ditunjukkan oleh penguasaan tiga
maupun
kompetensi yang meliputi ranah kognitif,
merubah
ranah afektif, dan ranah psikomotor.
menghasilkan suatu prilaku yang lebih
Dalam
meliputi
baik lagi. Hasil belajar yang diteliti
kemampuan peserta didik dalam (1)
hanya memfokuskan pada ranah kognitif
mengingat,
(2)
memahami,
(3)
dan psikomotor saja.
menerapkan,
(4)
menganalisis,
(5)
IPA adalah ilmu pengetahuan alam
mengevaluasi, dan (6) menciptakan.
yang mempunyai obyek, menggunakan
Selain ranah kognitif, juga terdapat
metode ilmiah sehingga perlu diajarkan
tingkatan ranah psikomotorik dan afektif.
di sekolah dasar. Ada berbagai alasan
Ranah psikomotor meliputi (1) meniru,
yang menyebabkan satu mata pelajaran
(2) manipulasi, (3) presisi, (4) artikulasi,
itu dimasukkan kedalam kurikulum suatu
(5) naturalisasi. Sedangkan ranah afektif
sekolah.
meliputi (1). Menerima, (2) Merespon,
berhubungan dengan cara mencari tahu
(3) menghargai, (4) mengorganisasikan,
tentang alam dan sistematis, sehingga
(5) karakterisasi.
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
Krathwohl
ranah
kognitif
psikomotorik cara
Di
yang
berfikir
dalam
KTSP
dapat serta
IPA
Tipe hasil belajar kognitif lebih
pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
dominan dari pada psikomotorik dan
konsep- konsep, atau prinsip-prinsip saja
afektif karena lebih menonjol, namun
tetapi juga merupakan suatu proses 182
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Bekasi Utara Nur Astyani tumbuhan dan interaksinya dengan
penemuan (Mulyasa, 2008: 110). Berdasarkan
Tingkat
lingkungan serta kesehatan, 2) Benda
Satuan Pendidikan Tahun 2007 tujuan
atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya
pembelajran IPA sebagai berikut: 1).
meliputi: cair, padat, dan gas, 3) Energi
Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan
dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi,
Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
panas, magnet,
keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
pesawat sederhana, 4). Bumi dan alam
Nya, 2). Mengembangkan pengetahuan
sekitar meliputi: tanah,
dan pemahaman konsep-konsep IPA
surya, dan benda-benda langit lainnya
yang bermanfaat dan dapat diterapkan
(Mulyasa, 2008: 111)
dalam
Kurikulum
kehidupan
sehari-hari,
3).
listrik,
Powler
cahaya,
bumi,
dalam
dan
tata
Usman
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap
mengemukakan IPA merupakan ilmu
positif dan kesadaran tentang adanya
yang berhubungan dengan gejala alam
hubungan yang saling mempengaruhi
dan kebendaan yang sistematis yang
anatara IPA, lingkungan, teknologi dan
tersususn secara teratur, berlaku umum
masyarakat,
yang
4).
Mengembangkan
berupa
kumpulan
hasil
keterampilan proses untuk menyelidiki
observasi
alam sekitar, memecahkan masalah dan
Usman
membuat keputusan, 5). Meningkatkan
merupakan suatu kumpulan pengetahuan
kesadaran untuk berperan serta dalam
tentang alam dan gejala-gejalanya yang
memelihara dan menjaga lingkungan
diperoleh dan disusun secara teratur,
alam, 6). Meningkatkan kesadaran untuk
yaitu
menghargai
eksperimentasi,
alam
dan
segala
dan
dari
eksperimen/sistematis
Samatowa,
dengan
2010:
melakukan
3).
IPA
observasi,
penyimpulan,
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
penyusunan teori, serta ekperiementasi
Tuhan,
dan observasi.
7).
Memperoleh
bekal
pengaturan, konsep dan keterampilan
Siswa kelas IV SD rata-rata berada
IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
di usia 9-10 tahun, dimana dalam usia ini
pendidikan
mereka
ke
SMP
atau
MTS.
sudah
mulai
mampu
Sedangkan ruang lingkup bahan kajian
mengurutkan data berdasarkan bentuk
IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
dari setiap data tersebut tetapi mereka
berikut: 1) Makhluk hidup dan proses
akan mengalami kesulitan menyatakan
kehidupan,
definisi secara verbal. Untuk siswa kelas
yaitu
manusia,
hewan, 183
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2016
IV SD tingkatan berfikir seperti ini
dapat
membantu
pemahaman
siswa
termasuk ke dalam tingkatan skematis,
dalam menerima konsep yang diberikan
dimana siswa tersebut belum sepenuhnya
oleh guru sehingga tujuan pembelajaran
dapat berpikir secara abstrak melainkan
dapat tercapai.
masih dalam tahapan proses berpikir METODE
secara konkret menuju abstrak atau
Penelitian ini dilaksanakan di SDN
sering dikenal dengan istilah semi-
Marga Mulya VI Bekasi Utara. Subyek
abstrak. Hubungan atau asosiasi antara
dalam penelitian ini adalah siswa kelas
tanggapan yang satu dengan yang lain telah
ada.
Untuk
IV semester ganjil tahun pelajaran
mempermudah
2012/2013 sebanyak 32 siswa
pemahamn konsep pada kelas IV SD
terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12
diperlukan media atau alat peraga yang sesuai
dengan
diajarkan
materi
dan
yang
sesuai
siswa perempuan. Kolaborator dalam
akan
penelitian ini adalah guru kelas IV di
dengan
SDN Marga Mulya VI Bekasi Utara.
perkembangan intelektual siswa. Seperti
Metode Penelitian yang digunakan
yang diungkapkan Piaget tentang tahap-
adalah penelitian tindakan kelas (action
tahap perkembangan kognitif anak dapat
research). Penelitian Tindakan Kelas
dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun
kemampuan
mengkonstruksi berdasarkan
(PTK). Menurut Kemmis dan MC.
anak
ilmu
berbeda-beda
dengan
kematangan
Taggart yang dikutip oleh Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk
intelektual anak. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan
bahwa
situasi
Dalam
dianggap sebagai botol kosong yang
tanpa
sosial
untuk
meningkatkan
22).
perkembangnnya, sehingga siswa tidak
pengetahuan
yang
praktik-praktik tersebut (Iskandar, 2009:
dalam belajar sesuai dengan tingkat
berbagai
kolektif
itu dan terhadap situasi tempat dilakukan
mempertimbangkan kematangan siswa
oleh
diri
penalaran dan keadilan praktik-praktik
kelas IV SD, guru perlu mencari dan
diisi
refleksi
dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam
dalam
kegiatan pembelajaran khususnya di
dapat
yang
pelaksanaan
Kemmis
menggunakan sistem spiral yang terdiri
ilmu
dari empat tahapan yaitu perencanaan
memperhatikan
(planning),
kematangn siswa itu sendiri. Dan juga
observasi
diperlukan media dan metode yang
(reflecting). 184
aksi/tindakan (observing),
dan
(acting), refleksi
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Bekasi Utara Nur Astyani 80% siswa untuk memperoleh nilai 65.
HASIL Data yang diperoleh dalam penelitian
Prosentase hasil
belajar IPA siswa
ini yaitu data hasil penelitian yang
melalui penggunaan Mind Map pada
berasal dari evaluasi yang di berikan,
siklus I baru mencapai 62,5% dari 32
hasil gambar Mind Map dan data
siswa kelas IV. Oleh karena itu peneliti
pemantau tindakan.
melanjutkan tindakan pada siklus II.
Siklus I
Siklus II
Setelah dianalisis hasil belajar, nilai siswa
yang
mencapai
target
Data yang diperoleh dari hasil belajar
dan
IPA pelaksanaan siklus II pada materi
indikator keberhasilan sebanyak 20 siswa
perubahan
atau 62,5%. Siswa yang memperoleh
diperiksa peneliti dan dibantu oleh
nilai 50 sampai 60 sebanyak 10 siswa
observer, antara lain nilai siswa yang
atau
mencapai
25%.
Sedangkan
siswa
yang
lingkungan
target
fisik
dari
setelah
indikator
memperoleh nilai dibawah 50 sebanyak
keberhasilan sebanyak 26 siswa atau
4 siswa atau 12,5%. Untuk data hasil
81,25%. Siswa yang memperoleh nilai
belajar
50 sampai 60 sebanyak 4 siswa atau
(psikomotor)
diperoleh
hasil
“sangat baik” mencapai 8 siswa atau
12,5%.
25%. Siswa yang memperoleh hasil
memperoleh nilai dibawah 50 sebanyak
“baik” mencapai 12 orang atau 37.5%.
2 siswa atau 6,25%. Untuk data hasil
Siswa yang memperoleh hasil “sedang”
belajar (psikomotor) saat pembuatan
sebanyak 7 orang atau 21,87%, dan yang
Mind Map diperoleh hasil “sangat baik”
memperoleh hasil “kurang” sebanyak 5
mencapai 12 siswa atau 37,5%. Siswa
orang
data
yang
yang
mencapai 15 orang atau 46,87%. Siswa
atau
pengamatan
15,62%. dan
Untuk
penilaian
Sedangkan
memperoleh
memperoleh
siswa
hasil
hasil
yang
“baik” “sedang”
dilakukan oleh observer diperoleh data
yang
antara lain: skor instrumen pemantau
sebanyak 5 orang atau 15,62%, dan yang
tindakan penggunaan Mind map untuk
memperoleh hasil “kurang” sebanyak 0
guru dan siswa adalah 70%.
orang atau 0%. Untuk data pengamatan
Berdasarkan refleksi dan analisis
dan penilaian yang dilakukan oleh
data pada siklus I, ternyata hasil belajar
observer diperoleh data antara lain: skor
IPA belum mencapai target yang telah
instrumen
ditentukan indikator keberhasilan yaitu
penggunaan Mind Map untuk guru dan 185
pemantau
tindakan
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2016
siswa adalah 80%. Tabel 1. Hasil Analisis Data Hasil Belajar IPA (Kognitif) No 1 2
Nilai Hasil
Siklus
Belajar (%) Siklus I 62,5 Siklus II 81,25
Jumlah Siswa yang Mencapai Target 20 26
Berdasarkan refleksi dan analisis data
Pada siklus II meningkat menjadi
pada siklus II, ternyata hasil belajar IPA
81,25% berarti telah terjadi peningkatan
telah
indikator
18,75%, puncaknya terjadi pada siklus II
keberhasilan yang telah ditentukan yaitu
dimana seluruh target dari hasil belajar
80%
telah tercapai.
mencapai
siswa
target
memperoleh
Prosentase hasil
belajar
nilai
65.
IPA siswa
Data Hasil Belajar IPA (Psikomotor)
melalui penggunaan Mind Map pada
Data yang diperoleh dari hasil belajar
siklus II sudah mencapai 81,25% dari
IPA
32 siswa kelas IV. Dengan indikasi
peningkatan dari siklus I dan siklus II.
demikian maka penelitian ini dihentikan
Siswa yang
pada siklus II dan penelitian ini dianggap
kategori memuaskan mencapai 62,5%
sudah
pada siklus I menjadi
berhasil
sesuai
indikator
keberhasilan. Berdasarkan
(Psikomotor)
mengalami
mendapat hasil
dengan
84,37% pada
siklus II. analisis
data
hasil
Pada
siklus
I
psikomotor
adanya peningkatan dari sumber data
memuaskan yaitu siswa yang mendapat
yang
hasil
nilai sangat baik diperoleh sebanyak 8
perolehan data yang diambil tergambar
siswa atau 25% siswa, dan siswa yang
dari paparan di bawah ini.
mendapat nilai baik sebanyak 12 siswa
Data Hasil Belajar IPA (Kognitif)
atau 37,5%. Sehingga untuk seluruh
Data
yang
Peningkatan
diperoleh
dan
hasil
siswa
yang
untuk
hasil
tindakan siklus I dan siklus II terlihat
diambil.
siswa
diperoleh
mencapai
kategori
kategori
evaluasi belajar siswa meningkat pada
memuaskan mencapai 20 siswa atau
setiap siklus.
62,5%.
Pada siklus I diperoleh presentase
Pada siklus II diperoleh hasil
sebesar 62,5%, berarti hasil belajar
psikomotor
belum
memuaskan yaitu siswa yang mendapat
tercapai karena target
yang
ditentukan 80%.
siswa
untuk
kategori
nilai sangat baik diperoleh sebanyak 12 186
siswa atau 37,5% siswa, dan siswa yang
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Bekasi Utara Nur Astyani sehingga mengalami kenaikan sebesar
mendapat nilai baik sebanyak 15 siswa
18,75%. Sedangkan untuk hasil belajar
atau 46,87%. Sehingga untuk seluruh
IPA (Psikomotor) yang mendapatkan
siswa
kategori
hasil dengan kategori memuaskan terjadi
memuaskan mencapai 27 siswa atau
peningkatan dari 62,5% pada siklus I
84,37%.
menjadi 84,37% pada siklus II. Jadi
Data Pemantau Tindakan
prosentase
yang
Data
mencapai
yang
diperoleh
dari
hasil
peningkatannya
21,87%.
Sementara
sebesar
pemantauan
pengamatan guru mengajar yang telah
tindakan dalam proses pembelajaran
dilakukan
dengan
oleh
observer
adanya
menggunakan
Mind
Map
peningkatan dari siklus I dan siklus II.
meningkat dari 70% pada siklus I ke
Prosentase pelaksanaan dari 70% pada
85% pada siklus II sehingga mengalami
siklus I menjadi 85% pada siklus II.
kenaikan sebesar 15%.
Pada siklus I diperoleh indikator
Merujuk
pada
hasil
tindakan
untuk hasil pengamatan penggunaan
penelitian, baik instrumen tes maupun
Mind Map pada dimensi guru dan siswa
non tes selama dua siklus maka kriteria
diperoleh skor 14 atau 70%.
keberhasilan
telah
mencapai
yang
Pada siklus II diperoleh indikator
ditentukan oleh peneliti yaitu sebanyak
untuk hasil pengamatan penggunaan
80% dari jumlah siswa yaitu sekitar 32
Mind Map pada dimensi guru diperoleh
siswa mendapat nilai minimal 65, pada
skor 17 atau 85%.
siklus I mencapai 62,5% dan pada siklus
Berdasarkan data yang diperoleh
II dipertemuan akhir mencapai 81,25%
pada tindakan pembelajaran peningkatan SIMPULAN
hasil belajar IPA tentang Hubungan
Dengan menggunakan Mind Map
Struktur Tumbuhan dengan Fungsinya menggunakan
Mind
Map
dapat meningkatkan peranan siswa lebih
ternyata
aktif, kreatif, dan inovatif dalam belajar
menunjukkan adanya peningkatan sesuai yang
diharapkan.
Pada
siklus
dan siswa merasa lebih senang dalam
II
pembelajaran
menunjukkan adanya peningkatan hasil
sehingga
pembelajaran
lebih bermakna. Hal tersebut dapat
belajar IPA (Kognitif) tentang Struktur
terlihat pada peningkatan hasil belajar
Tumbuhan meningkat dari 62,5% pada
siswa.
siklus I ke 81,25% pada siklus II
Pembelajaran
dengan
menggunakan Mind Map tepat untuk 187
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 6 Edisi 1 Mei 2016
dilakukan dengan
yang metode
juga
digabungkan
pembelajaran
DAFTAR RUJUKAN
yang
Bahri Syaiful, 2008. Psikologi Belajar,
bervariasi, terutama dalam pembelajaran IPA
khususnya
tentang
Jakarta: Rineka Cipta.
Hubungan
Bermawi
Munthe,
2009.
Struktur Tumbuhan dengan Fungsinya.
Pembelajaran,
Dalam
Pustaka Insan Madani.
pelaksanaannya
guru
menggunakan Mind Map dalam bentuk
Map, Jakarta: Gramedia.
menarik sehingga dapat membuat siswa cepat
menangkap
Darwan
materi
Daryanto, 2007.
selalu diperbaiki sehingga hasil belajar Hubungan
dkk,
2009.
Strategi
Media,
Kelemahan yang observer temukan
tentang
Syah,
Belajar Mengajar, Jakarta: Diadit
pembelajaran yang telah disampaikan.
siswa
Yogyakarta:
Buzan Toni, 2012. Buku Pintar Mind
berfariasi dengan simbol dan warna yang
lebih
Desain
Evaluasi pendidikan,
Jakarta: Rineka Cipta.
Struktur
DeBobby Porter dan Hernacki, 2008.
Tumbuhan dengan Fungsinya dapat
Quantum Learning Membiasakan
meningkat
Belajar
disetiap
pertemuannya.
Nyaman
dan
Menyenangkan, Jakaarta: Kaifa.
PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh
Hamalik Oemar, 2006. Proses Belajar
pada tindakan pembelajaran peningkatan
Mengajar, Bandung: Bumi Aksara.
hasil belajar IPA materi Hubungan
Ingemar Svantesson, 2004.
Learning
Struktur Tumbuhan dengan Fungsinya
Maps and Memori Skills, Jakarta:
menggunakan
Gramedia.
Mind
Map
terdapat
peningkatan cukup baik. Pada siklus I
Iskandar, 2009. Penelitian Tindakan
dan siklus II meningkat dari 62,5% ke
Kelas, Jakarta: Gaung Persada
81,25%
Press
naiknya
mencapai
18,75%.
Sedangkan untuk nilai psikomotor untuk hasil
yang
memperoleh
Jean Piaget dan Barbel Inhaler, 2010.
ketegori
Psikologi
Anak-diterjemahkan
memuaskan meningkat dari 62,5% ke
dari The Psychology of the child,
84,37% naiknya 21,87%. Sementara
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
pemantau
tindakan
proses
kegiatan
Jihad Asep dan Abdul Haris, 2008.
pembelajaran menggunakan Mind Map
Evaluasi
meningkat pada siklus I ke siklus II dari
Yogyakarta: Multi Presindo
70% ke 85% naiknya 15%.
Lamiran 188
Sudarmaji,
Pembelajaran,
2011.
Strategi
pembelajaran Sekolah Terpadu,
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Mind Map Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar Bekasi Utara Nur Astyani Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
Jakarta: Prestasi Pustaka Mulyasa,
2008.
PT. Bumi Aksara,
Kurikulum
Tingkat
Suwarsih, 2007. Teori dan Praktik
Satuan Pendidikan, Bandung: PT.
Penelitian
Remaja Rosda Karya.
Bandung: Alfabeta,
Olivia Femi, Gembira Belajar dengan Mind
mapping,
Jakarta:
Kartawijaya, Mengajar
PT
dan
Pembelajaran,
1998.
Metode
Geografi
Trianto,
Jakarta:
2010. Model
Terpadu,
Jakarta:
Trianto,
2007.
Belajar IPS Melalui Metode Mind
Pembelajaran
Map Pada Siswa Kelas IV SDN
Prestasi Pustaka,
Pondok kelapa 06 Pagi Jakarta
dan
Sagala Saiful, 2010. Konsep dan Makna Pembelajara, ALFABETA, 2008 Samatowa Usman, 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Jakarta: PT Indeks, Peningkatan Membaca
Pemahaman Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas IV SDN Tuggu Utara 22 Pagi Jakarta Utara, Jakarta: Skripsi UNJ, Sudjana Nana, 2005. Penilaian Hasil Proses
Belajar
Mengajar,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Suharsimi
Arikunto
Bumi
dkk,
Model-model Inovatif,
Pembelajaran,
Erlangga,
Bandung:
Kemampuan
PT.
Jakarta:
Wilis Ratna, 2011. Teori-Teori Belajar
Utara, Jakarta: Skripsi UNJ
2011.
Pembelajaran
Aksara,
Safitri Amelia, 2011. Peningkatan Hasil
Anggun,
Bandung:
Remaja Rosdakarya,
Depdikbud. Dikti
Siti
Kelas,
Suyono dan Hariyanto, 2011. Belajar
Gramedia, 2008 Omi
TIndakan
2008. 189
Jakarta: