PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI ALMAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2015
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SULIS SETYOWATI NIM. 11511022
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015 i
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323 433 Fax 323433Salatiga 50721 Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: SULIS SETYOWATI
NIM
: 11511022
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pedidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul
:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2015
Telah kami setujui untuk di munaqosyahkan Salatiga, 7 September 2015 Pembimbing
Dra. Nur Hasanah M.Pd NIP.19690110 199403 2002
ii
SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN 2015
DISUSUN OLEH SULIS SETYOWATI NIM : 11511022
Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Pada Tanggal 21 September 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Dra. Nur Hasanah, M.Pd
Sekretaris Penguji
: Peni Susapti, M.Si
Penguji I
: Siti Rukhayati, M.Ag
Penguji II
: Wahidin, M.Pd
Salatiga, 29 September 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd. NIP. 19670121 199903 1 022
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323 433 Fax 323433Salatiga 50721 Website : wwwiainsalatiga.ac.id E-mail
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: SULIS SETYOWATI
NIM
: 11511022
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 7 September 2015 Yang menyatakan,
SULIS SETYOWATI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
َ َواتَّقُو هللاَ لَ َعلَّ ُك ْم تُزْ َح ُموْ ن. . . Dan bertaqwalah kepada Allah supaya mendapatkan rahmatnya ( Qs. AlHujurat :10 )
َ َو هللاُ ُ ِ ُّب ْال ُم ْ ِ ِ ْه. . . Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan ( Qs. Al-Imron:134)
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan aku takdhimi (Bapak Sinuwan dan Ibu Is Aisah), karena dengan bimbingan, arahan, dan do’a-do’a beliaulah aku bisa menjadi lebih baik dan berprestasi. Adikku yang aku sayangi dan aku banggakan (Iis Yuliyanti dan Rahmansya Aristyan) aku berdo’a semoga cita-cita kalian tercapai dan menjadi orang yang dapat mengharumkan nama keluarga. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepadaku, memfasilitasiku, dan telah memberikan pelayanan dengan sebaikbaiknya sehingga menjadikanku seperti sekarang ini. Aku hanya bisa berucap jazakumullahu khairal jaza’ jaza’an katsiron. Tak lupa kepada seluruh teman-temanku kelas PGMI A angkatan 2011, terutama Widi Utami yang selalu meluangkan waktu untuk mengajari dalam menyusun skripsi, terimakasih atas semuanya dari awal sampai akhir. Juga aku persembahkan kepada pembaca yang budiman.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Salawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi Muhammad saw. yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah nanti. Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan hasil belajar IPA materi alat pernafasan melalui teams game tournament dengan ular tangga pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 kecamatan Argomulyo kota Salatiga tahun 2015” ini, adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik sarjana pendidikan dalam bidang Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. 2. Peni Susapti, M.Si selaku Ketua jurusan PGMI 3. Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya guna memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga akhir penyusunan skripsi ini.
vi
4. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis. 5. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material. 6. Drs. H. Masyhudi, M.PdI selaku kepala madrasah MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. 7. Kepada Anjarinie Yustiningrum, S.Pd selaku wali kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 yang turut membantu dalam penelitian. 8. Kepada seluruh siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian. 9. Sahabat dan teman –teman bimbingan skripsi (Sutiah, Lisa ariani, Arif Afandi, Azzatul, Umi, Duwi, Siti Fatimah, Yayah) yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-sama dan saling memberikan dukungan. Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’ jazaan katsiran”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun membuka tangan yang selebar-lebarnya terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya. Salatiga, 7 September 2015 Penulis
Sulis Setyowati
vii
ABSTRAK
Setyowati, Sulis. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pernafasan Melalui Teams Game Tournament Dengan Ular Tangga Pada Siswa Kelas V MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2015 Program Studi PGMI Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd Kata kunci: Hasil Belajar IPA, Teams Game Tournament, Ular Tangga, Pembelajaran IPA umumnya mengasah kemampuan siswa untuk melakukan pembelajaran secara ilmiah dengan pengamatan dan pengalaman langsung disertai dengan menghafal materi, oleh sebab itu guru sebagai pengajar haruslah lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. Namun faktanya masih ada guru yang mengajar monoton. Hal itu membuat siswa kebosanan dan banyak yang berbicara sendiri akibatnya hasil belajar IPA rendah. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah penerapan Teams Game Tournament Dengan Ular Tangga dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada siswa kelas V MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2015. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui dua siklus yaitu siklus I, siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes pretest, post test, lembar pengamatan dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPA materi alat pernafasan kelas V tahun 2015. Melalui teams game tournament dengan ular tangga adanya peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat kondisi awal dari hasil pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra-siklus sebesar 53,5 atau 40% siswa yang tuntas belajar, pada siklus I meningkat menjadi 72 atau 90% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 76 atau 100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui teams game tournament dengan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada siswa kelas V MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2015.
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL LEMBAR BERLOGO HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR DIAGRAM ...........................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................6 C. Tujuan Penelitian .........................................................................................6 D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan .........................................6 E. Manfaat Penelitian .......................................................................................7 F. Definisi Operasional.....................................................................................8 G. Metode Penelitian.......................................................................................10 H. Sistematika Penulisan ................................................................................19
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar IPA .......................................................................................21 1. Pengertian Hasil Belajar .......................................................................21 2. Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar .........................27 3. Evaluasi Hasil Belajar ..........................................................................31
ix
4. IPA Materi Alat Pernafasan .................................................................35 B. Teams Game Tournament dengan UlarTangga .........................................43 1. Definisi Teams Game Tournament dengan Ular Tangga ....................43 2. Tujuan Teams Game Tournament dengan Ular Tangga .....................45 3. Langkah –langkah pembelajaran TGT dengan Ular Tangga ..............45 4. Kelebihan pembelajaran TGT dengan Ular Tangga ...........................48 5. Kelemahan Pembelajaran TGT dengan Ular tangga ..........................49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Awal ...........................................................................................50 1. Gambaran umum MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 ..............................50 2. Keadaan Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01...................................51 3. Keadaan Siswa MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 ................................52 4. Perolehan Nilai Pre-Test .....................................................................54 5. Waktu Pelaksanaan Penelitian .............................................................55 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ..................................................................56 1. Perencanaan..........................................................................................56 2. Tindakan ...............................................................................................57 3. Observasi ..............................................................................................58 4. Refleksi ................................................................................................59 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................................61 1. Perencanaan..........................................................................................61 2. Tindakan ...............................................................................................62 3. Observasi ..............................................................................................63 4. Refleksi ................................................................................................64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus .......................................................67 1. Pra –Siklus ..........................................................................................67 2. Siklus I ................................................................................................68 3. Siklus II ...............................................................................................77
x
B. Pembahasan ...............................................................................................83 1. Hasil Sebelum PTK ..............................................................................84 2. Hasil Penelitian Siklus I .......................................................................85 3. Hasil Penelitian Siklus II......................................................................86 4. Performa Guru Saat pembelajaran ......................................................92 5. Rekapitulasi ketuntasan gabungan ......................................................93
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................94 B. Saran ...........................................................................................................95 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik berlangsung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pribadi dewasa susila, maka ia sepenuhnya mampu bertindak sendiri bagi kesejahteraan hidupnya dan masyarakatnya. Menurut UU nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. ( Hasbullah, 2009:4 ) Hakikat pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana yang telah dirumuskan dalam UUD Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
1
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. ( Kastolani, 2014:1 ) Pendidikan yang terjadi saat ini sering kali membuat kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di tingkat sekolah dasar. IPA juga merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan memiliki sifat ilmiah. Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan kompetensi siswa agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran IPA merupakan suatu wahana untuk mengembangkan siswa berpikir rasional dan ilmiah. Pendidikan IPA dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang alam sekitar. Dengan demikian, ilmu pengetahuan alam sebagai bagian dari kurikulum pendidikan dasar, menjadi peranan strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. IPA adalah ilmu pengetahuan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelaksanaan pembelajaran yang terjadi di sekolah dasar saat ini bertujuan mengembangkan kemampuan dasar siswa berupa kemampuan
2
akademik, ketrampilan hidup, pengembangan moral, pembentukan karakter yang kuat, kemampuan untuk bekerjasama, dan pengembangan estetika terhadap dunia sekitar. Adapun dari hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 ditemukan bahwa kemampuan mata pelajaran IPA terutama pada materi alat pernafasan masih rendah. Proses belajar mengajar di kelas cenderung berpusat pada aktivitas guru dan kegiatan belajar mengajar berpegang pada buku paket saja. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi
dengan
memaksimalkan
modalitas
indera
penglihatan,
pendengaran dan gerak tubuh. Padahal dalam pelajaran IPA akan lebih mudah dipahami siswa dengan kegiatan dengan mengaktifkan indera yang sudah dimiliki. Sehingga siswa tidak hanya dapat membayangkan objek yang sedang dipelajarinya secara abstrak. Keabstrakan tersebut sering membuat hasil belajar siswa menadi tidak maksimal. Pernyataan tersebut didukung dengan data dari pencapaian hasil belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V MI Kumpulrejo 01 yang peneliti dapatkan setelah melakukan wawancara dengan guru kelas V. Hasil belajar IPA siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 60. Rata-rata nilai IPA di kelas V adalah 50. Hal ini sangat disayangkan, karena materi alat pernafasan merupakan materi pelajaran IPA yang sangat penting baik dalam teori maupun aplikasi dalam kehidupan
3
sehari – hari. Sebab materi tersebut akan terus berkaitan dengan materi selanjutnya pada pelajaran ilmu pengetahuan alam. Berdasarkan
permasalahan
ini
guru
harus
menciptakan
proses
pembelajaran yang menyenangkan serta mampu membuat siswa aktif dan kreatif dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada pada peserta didik untuk memecahkan setiap permasalahan yang mereka hadapi. Perlu diketahui bahwa proses pembelajaran yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan seorang guru sangat bervariasi. Proses pembelajaran yang dilakukan secara sederhana
hendaknya
juga
perlu
dikembangkan,
dimodifikasi,
dikombinasikan untuk membantu pencapaian tujuan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Menurut Agus Suprijono, ( 2011:11 ) Kegiatan pembelajaran adalah suatu aktifitas untuk menstransformasikan bahan pelajaran kepada subjek belajar. Pembelajaran yang saat ini berkembang dan banyak dikenal dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Inovatif dan menyenangkan atau lebih dikenal dengan istilah PAIKEM. Pembelajaran yang menunjuk pada poses belajar yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan dan mengembangkan kreativitas anak namun pembelajaran tetap menyenangkan.
4
Belajar sambil bermainan dapat merangsang siswa untuk berperan aktif dalam sebuah proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan permainan dapat memberikan umpan balik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih hidup dan efektif. permainan juga dapat meningkatkan minat belajar siswa yang selanjutnya akan dapat meningkatkan kegairahan siswa dalam belajar. Dengan begitu, diharapkan siswa dapat belajar dengan lebih maksimal sehingga akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan beberapa hal tersebut, peneliti merasa perlu untuk mengembangkan pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam terutama pada materi alat pernafasan. Pembelajaran yang peneliti kembangkan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Team Game Tournament dengan ular tangga untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Di usia anak sekolah dasar masih memasuki tahap bermain, sehingga sangat diperlukan adanya proses belajar sambil bermain. Pembelajaran Team Game Tournament adalah pembelajaran yang meliputi permainan, belajar team dan penghargaan team. Ular tangga merupakan permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok. Melibatkan beberapa orang dan tidak dapat dimainkan secara individu. Sehingga pada proses pembelajaran dengan model Team Game Tournament dengan ular tangga diharapkan akan menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.
5
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti mengambil judul : PENINGKATAN
HASIL
BELAJAR
IPA
MATERI
ALAT
PERNAFASAN MELALUI TEAM GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN 2015
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini apakah melalui model Team Game Tournament dengan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga?
C. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 salatiga melalui model Team Game Tournament dengan ular tangga pada mata pelajaran IPA materi alat pernafasan.
D. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka kesimpulan sementara adalah sebagai berikut: “Bahwa melalui Team Game Tournament dengn ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga.
6
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Untuk
memperkaya
pengetahuan
lapangan
tentang
proses
pembelajaran yang menarik bagi siswa. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam pengembangan
desain
pembelajaran
inovatif,
khususnya
yang
berhubungan dengan masalah peningkatan hasil belajar IPA materi alat pernafasan. Selain itu juga diharapkan dapat menarik minat siswa dalam belajar, mengajarkan siswa untuk bekerja sama, dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan suatu desain pembelajaran yang menarik dan mendorong keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. b. Bagi sekolah Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memotivasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas, khususnya mata pelajaran IPA. Selain itu juga memberikan sumbangan pengetahuan terhadap sekolah dalam perbaikan proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
7
c. Bagi guru Model pembelajaran yang diterapkan diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selain itu hasil penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru serta dijadikan sarana untuk mengevaluasi pembelajaran yang sudah pernah dilakukan. d. Bagi siswa Pembelajaran yang menarik diharapkan dapat memotivasi siswa, meningkatkan minat belajar siswa, menumbuhkan potensi yang dimiliki siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA.
F. Devinisi Operasional Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penelitian ini. 1. Hasil Belajar Belajar merupakan proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. ( Menurut Agus Suprijono, 2011:7 ) Jadi hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang merupakan timbal balik dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
8
2. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Materi Alat pernafasan. Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang mempelajari alam sekitar beserta isinya. Semua benda – benda yang ada dialam peristiwa dan gejala –gejala yang terjadi. Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara. Udara mengandung berbagai komponen gas, salah satunya adalah oksigen (O2). Oksigen inilah yang diperlukan oleh tubuh. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui pernapasan. Selanjutnya, pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam
tubuh.
Bernapas
menggunakan
alat-alat
pernapasan.
Alat
pernapasan manusia terdiri atas hidung, tenggorokan, dan paru-paru. 3. Team Game Tournament Merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa. pembelajaran yang meliputi permainan, belajar team, pertandingan dan penghargaan team. ( Rusman, 2011:224 ) 4. Ular Tangga Ular tangga merupakan jenis permainan yang dimainkan secara berkelompok. Melibatkan beberapa orang dan tidak dapat dimainkan secara individu. game ular tangga terdiri dari empat bagian yaitu: kertas petak permainan, kartu pertanyaan, dadu dan maskot. Dari paparan devinisi operasional tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Team Game Tournament merupakan salah satu model pembelajaran yang memiliki unsur Pengajaran dimana seorang guru menyampaikan
9
pelajaran, belajar tim kegiatan siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam tim mereka untuk menguasai materi dan turnamen yakni aktivitas para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan yang homogen dengan menggunakan meja turnamen. Game akademik yang dimainkan oleh siswa dalam turnamen tersebut berupa permainan Ular Tangga.
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yakni meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan melalui Team Game Tournament ular tangga pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Menurut Arikunto dalam Suyadi ( 2010:18 ) yang menjelaskan PTK secara lebih sistematis. a. Penelitian
adalah
kegiatan
mencermati
suatu
objek
dengan
menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal – hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati. b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK kegiatan ini dikenal dengan siklus – siklus kegiatan untuk peserta didik. c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
10
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas ( PTK ) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penerapan PTK dalam penelitian ini didasarkan pada temuan problem dalam bentuk problem pembelajaran yaitu hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA rendah dan adanya keinginan guru untuk memperbaiki hasil belajar siswa dengan kegiatan penelitian. Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK Kolaboratif, karena secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan guru, siswa, dan observasi kelas setelah itu melakukan belajar mengajar di kelas tersebut. (Arikunto, 2007:13)
11
Berikut Bagan Pelaksanaan Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas: Perencanaa n Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
? Gambar 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK
2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo kota Salatiga tahun 2015.
12
3. Waktu Penelitian Mei No
Deskripsi
Juni Juli Agustus September
III-IV
I-IV
v
v
I-IV
I-IV
I-IV
Penyusunan Proposal 1
Penelitian Penyusunan Landasan
2
Teori
v
v
3
Persiapan Penelitian
v
v
4
Pelaksanaan Penelitian
v
v
5
Input Data
v
v
6
Analisis Data
7
Penyusunan Skripsi
v v
v
v
Tabel 1.2 Waktu Penelitian
4. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga tahun 2015 yang berjumlah 20 siswa.
Tabel Daftar Nama Siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 No
Nama Siswa
Keterangan Laki-laki
1.
Muhammad Fatkhul Muin
13
v
Perempuan
2.
M. Rama setiawan
v
3.
M. Zulfa Maulana
v
4.
Novita Sari
5.
Ryan Syehan
6.
Sekar Mayhera
v
7.
Siti Mualifatun
v
8.
Siti Nur Arina Sikana
v
9.
Vitriyani
v
v v
10. Wachid Ikhsan Haris S
v
11. M. Rifki Naufal Fatih
v
12. Adinda Dwi Wulandari
v
13. Muhammad Rizal Arya
v
14. Mu’anifatul Mas’udah
v
15. Muhammad Aryanum B
v
16. Wulandari
v
17. Dzikriyatul Khoiriyah
v
18. Fahrul Ulum
v
19. A’yunina Ajmil Khoir
v
20. Slvi Milatul Asqia
v
Tabel 1.3 Daftar Nama Siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
14
5. Langkah-langkah Penelitian Menurut Arikunto dalam Suyadi ( 2010:50 ) mengemukakan bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan, meliputi : Planning (Perencanaan), Action (Pelaksanaan tindakan), Observation (Pengamatan) dan Reflection (Refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut: a.
Perencanaan ( Planning ) 1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) menggunakan model team Game tournament dengan Ular Tangga. 2) Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. 3) Mempersiapkan soal mengenai materi alat pernafasan.
b. Pelaksanaan Tindakan ( Action ) 1) Meliputi pendahuluan, inti ( eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi ) dan penutup. 2) Memberikan motivasi 3) Menyajikan materi pelajaran melalui model Team Game Tournament dengan Ular Tangga. 4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 5) Memberikan penguatan dan kesimpulan 6) Melakukan pengamatan c. Pengamatan ( Observation )
15
Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
dengan bantuan kolaborator. Pengamatan
dilakukan oleh kolaborator dengan mengamati perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana siswa pada saat proses pembelajaran. d. Refleksi ( Reflection ) Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran dikelas. Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil evaluasi apakah model pembelajaran Team Game tournament dengan Ular Tangga yang digunakan oleh peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila dalam siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan maka perlu dilanjutkan dalam kegiataan penelitian pada siklus II, begitu seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan.
6. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Observasi
dilaksanakan
untuk
mengetahui
seberapa
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang sudah disusun, seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Gejala ketidak berhasilan atau kekeliruan dalam
16
rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin melalui observasi sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut. Kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah meliputi observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, observasi kegiatan siswa, dan observasi tentang bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar IPA dengan Team Game Tournament dengan ular tangga. Peneliti dapat mencatat hasil observasi pada lembar observasi. Hal ini dilakukan untuk membuat kesimpulan terhadap pelaksanaan siklus tersebut yang kemudian akan direfleksikan pada siklus berikutnya. b. Test Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA materi alat pernafasan sebelum dan setelah melakukan penelitian. Jenis tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. c. Dokumentasi Dokumentasi berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap penting.
17
7. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Lembar Observasi Lembar observaasi adalah untuk menjamin keterlaksanaan model pembelajaran Team Game tournament dengan ular Tangga dalam pembelajaran. Lembar observasi ini di dapat dari hasil observasi. b. Tes Tes adalah hasil belajar siswa, tes yang digunakan adalah tes tertulis yang untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi setelah melakukan proses belajar dengan model pembelajaran Team Game tournament dengan ular Tangga pada materi alat pernafasan.
8. Analisis data Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa. ( Suyadi, 2010:85 ) Penelitian ini menggunakan analisis data dengan rumus sebagai berikut:
18
a. Penilaian rata-rata Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa, kemudian membagi dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai ratarata. Penilaian rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut: X=
𝑋 𝑁
Dengan 𝑋
= jumlah nilai keseluruhan siswa
𝑁
= jumlah siswa
𝑋
=Nilai rata-rata
(Aqib, 2010: 204)
b. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar Dalam menghitung ketuntasan belajar, peneliti menggunakan kriteria B sebagai batas ketuntasan menimum, kemudian menganalisis dengan rumus berikut: P=
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%
(Aqib, 2010: 41)
H. Sistematika Penulisan Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:
19
BAB I Berisi pendahuluan yang mencakup: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Berisi kajian pustaka yang mencakup: belajar siswa meliputi definisi belajar,
prinsip-prinsip
belajar,
hasil
belajar,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar. Pembelajaran IPA di MI meliputi pengertian IPA,
pembelajaran IPA di MI, pembelajaran IPA
kelas V MI. Model
pembelajaran meliputi definisi model pembelajaran, penggunaan model pembelajaran teams game tournament ular tangga, kelebihan dan kelemahan teams game tournament ular tangga. BAB III Pelaksanaan Penelitian mencakup: Subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup: Deskripsi paparan per siklus meliputi, deskripsi paparan siklus I, deskripsi paparan siklus II dan pembahasan. BAB V Penutup, mencakup: Kesimpulan dan saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek bidang yang diteliti.
20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. HASIL BELAJAR 1. Definisi Hasil Belajar a. Belajar Belajar adalah hal terpenting dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung dalam belajar. Seseorang belajar pada dasarnya didorong keinginan untuk mengembangkan potensinya dalam mencapai tujuan. Dalam perspektif agama islam, belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
ت ٍ َزْ فَ ِع هللاُ الَّ ِذ ْهَ اَ َم ُو ِم ْ ُك ْم َوالَّ ِذ ْهَ أُوْ تُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجا... “ ...Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orangorang beriman dan berilmu”. Berikut definisi belajar menurut beberapa pakar pendidikan; (Suprijono,Agus 2011: 2) 1) Gagne mengatakan belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan
21
disposisi
tersebut
bukan
diperoleh
langsung
dari
proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah. 2) Travers Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. 3) Morgan Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman. 4) Harold Spears Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu. Dari uraian diatas belajar secara umum dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt antara lain: (Djamarah, 2011: 20-21) 1) Belajar berdasarkan keseluruhan Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran yang lain. Bahan pelajaran tidak dianggap terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan. 2) Belajar adalah suatu proses perkembangan Anak-anak bisa dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu. Manusia sebagai
22
organisme yang berkembang, kesediaannya mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa, tapi juga perkembangan sebab lingkungan dan pengalaman. 3) Anak didik sebagai organisme keseluruhan Anak didik belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga emosional dan jasmaniahnya. 4) Terjadi transfer Bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai, maka dapat dipindahkan untuk menguasai kemampuan yang lain. Kemampuan tersebut dipakai untuk mempelajari hal-hal yang lain. Misalnya belajar matematika bila telah menguasai dapat dipergunakan dalam masalah jual-beli bahan tertentu. 5) Belajar adalah reorganisasi pengalaman Belajar timbul bila seseorang menemui situasi baru dalam kehidupannya. Dalam menghadapi hal itu ia akan menggunakan semua
pengalaman
yang
telah
dimilikinya.
Anak
akan
mengadakan reorganisasi pengalamannya. Misalnya seorang anak kulitnya mengelupas akibat terbakar saat bermain api. Anak belajar dari pengalamannya bahwa api itu panas dan bisa membakar kulit manusia. Karena pengalaman itu anak didik tidak akan mengulangi untuk bermain-main dengan api.
23
6) Belajar harus dengan insight Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana seseorang melihat
(insight)
hubungan
tertentu
dalam
unsur
yang
mengandung suatu problem. Misalnya peristiwa banjir yang dihubungkan dengan faktor-faktor lain. 7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan. 8) Belajar berlangsung terus-menerus. Belajar tidak hanya disekolah, tetapi juga diluar sekolah. Anak didik dapat memperoleh pengetahuan/pengalaman sehari-hari dirumah atau dimasyarakat.
b. Hasil Belajar Hasil
belajar
adalah
suatu
kemampuan
yang
berupa
ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. (Sam’s, 2010: 33) Mulyasa (2009: 212) menambahkan hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Proses belajar dan hasil belajar merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu guru dan siswa. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, sedangkan
24
dari segi guru proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Berikut pola hubungan proses belajar dengan hasil belajar:
Kegiatan belajar mengajar
Guru
Bahan Belajar Tujuan Pembelajaran
Perilaku Proses belajar peningkatan kemampuan kognitif, afektif, Psikomotorik
Siswa
Hasil Belajar
Gambar 2.1 Pola Hubungan Proses Belajar Dengan Hasil Belajar (Dimyati, 2002: 19)
Bagan
diatas
menjelaskan
bahwa
tujuan
pembelajaran
dirumuskan oleh guru berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar bagi siswa menurut pandangan dan rumusan guru, siswa memiliki latar pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru dikelas dengan menggunakan bahan mengajar dari berbagai bidang studi disekolah. Proses belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa, sebagai wujud respon terhadap pembelajaran yang telah direncanakan 25
oleh guru yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik. Perilaku siswa merupakan hasil proses belajar, dan hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Suprijono (2011:6) menambahkan bahwa hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai, sikap, apresiasi dan ketrampilan, merujuk pemikiran Gagne hasil belajar berupa: 1) Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2) Ketrampilan Intelektual merupakan kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. 3) Strategi Kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 4) Ketrampilan Motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi , sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5) Sikap
adalah
kemampuan
menerima
dan
menolak
objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai –nilai sebagai standar perilaku. Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. (Suprijono,Agus 2011: 6) 1) Kognitif
mencakup pengetahuan, pemahaman, menerapkan,
analisys (menguraikan), synthesis (merencanakan) dan menilai.
26
2) Ranah Afektif meliputi sikap menerima, memberikan respon,nilai, organisasi, karakterisasi. 3) Ranah psikomotor meliputi fisik. Sebagaimana menurut Reigeluth hasil belajar merupakan semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode. Snalbeker mengatakan bahwa perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar. (Rusmono, 2012: 8) Dari uraian definisi mengenai hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan yang merupakan timbal balik dari proses belajar yang telah dilakukan, perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada salah satu aspek potensi kemanusiaan.
2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar Djamarah (2011: 176) mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yang digambarkan dalam bentuk bagan 2.2 sebagai berikut:
27
Bagan 2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Proses Dan Hasil Belajar Alami Lingkungan
Luar
Sosial Budaya
Kurikulum Program Instrumental
Sarana dan Fasilitas Guru
Unsur Kondisi Fisiologis Fisiologis Dalam
Kondisi Panca Indera Minat Kecerdasan
Psikologis
Bakat Motivasi Kemampuan Kognitif
Bagan diatas menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua, yakni faktor dari luar diri peserta didik dan faktor dari dalam diri peserta didik. a. Faktor lingkungan, merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai
28
kehidupan yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari. 1) Lingkungan Alami adalah lingkungan tempat tinggal anak didik. seperti udara yang tercemar merupakan polusi yang dapat mengganggu pernapasan. Oleh karena itu kesejukan udara dan ketenangan suasana kelas diakui sebagai kondisi lingkungan kelas yang kondusif untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan. 2) Lingkungan Sosial Budaya Manusia adalah mahluk yang cenderung hidup bersama satu sama lain. Hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan akan melahirkan interaksi sosial. Saling memberi dan saling menerima merupakan kegiatan yang selalu ada dalam kehidupan sosial. Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak dapat lepas dari ikatan sosial.yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk padanorma-norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar disekolah. b. Faktor Instrumental Sebagai sarana untuk mencapai tujuan dalam suatu kelembagaan. 1) Kurikulum merupakan unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan mengajar tidak akan berlangsung. Sebab materi
29
yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan kelas belum guru programkan sebelumnya. Kurikulum diakui dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik disekolah. 2) Program Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Dalam program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia. Baik tenaga finansial dan sarana prasarana. Program pengajaran yang guru buat akan mempengaruhi kemana proses belajar itu berlangsung. 3) Sarana dan Fasilitas. Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah sebagai tempat yang strategis berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah. Buku pegangan anak didik harus lengkap sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas mengajar merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh sekolah. 4) Guru Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan didalam pendidikan. Kompetensi yang harus ditingkatkan menyangkut tiga kemampuan guru, yaitu kompetensi pedagogik, profesional dan sosial.
30
c. Kondisi Fisiologis Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas. Pengajaran dengan pola klasikal perlu memperhatikan postur tubuh anak didik. Anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang anak didik yang bertubuh pendek. d. Kondisi Psikologis Hasil belajar juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis seperti minat, minat, motivasi, kemampuan kognitif.
3. Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Tujuan dan fungsi evaluasi menurut Syah Muhibbin (2010: 99) antara lain: a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu. b. Untuk Mengetahui posisi siswa dalam kelompok kelasnya. c. Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar. d. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses mengajar belajar. Selain itu, berdasarkan Undang- Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. (Syah Muhibbin, 2010: 199)
31
Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru secara langsung dan merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Penilaian hasil belajar bertujuan untuk mengetahui pembentukan kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan menggungkapkan bahwa
“penilaian
hasil
belajar
oleh
pendidik
dilakukan
secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester dan penilaian kenaikaan kelas.(Mulyasa, 2009:209-210) a. Penilaian Harian Penilaian harian atau sering disebut juga ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. Penilaian harian terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab para peserta didik dan tugas –tugas terstruktur yang berkaitan dengan konsep dan kompetensi dasar yang sedang dibahas. Penilaian harian ditujukan untuk memperbaiki modul dan program pembelajaran (RPP), sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan nilai bagi para peserta didik. b. Penilaian Tengah Semester Penilaian tengah semester sering disebut ujian tengah semester(UTS). UTS merupakan penilaian subsumatif ditujukan untuk menentukan keberhasilan peserta didik yang diwujudkan dalam pemberian nilai termasuk untuk pertimbangan bahan kenaikan kelas.
32
c. Penilaian Akhir Semester Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan secara bersamasama untuk kelas –kelas paralel baik tingkat kecamatan maupu provinsi. Hal ini dilakukan terutama untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidikan dan untuk menjaga keakuratan soal-soal yang diujikan. d. Penilaian Kenaikan Kelas Penilaian kenaikan kelas atau ujian kenaikan kelas dilakukan padaakhir semester genap. Penilaian ini sering disebut dengan evaluasi belajar tahap akhir (EBTA) pada akhir satuan pendidikan.
Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Adapun ragam evaluasi hasil belajar menurut Syah Muhibbin (2010: 202) antara lain: a. Pre-Test dan Post-Test Kegiatan Pre-Test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai
penyajian
materi
baru.
Tujuannya
ialah
untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan Post-Test yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan
33
instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya sangat terbatas. b. Evaluaasi Prasyarat Evaluasi prasarat bertujuan untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan. Contoh evaluasi pelajaran perkalian bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat perkalian. c. Evaluasi Diagnostik Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititik beratkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat siswa mendapatkan kesulitan. d. Evaluasi Formatif Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir penyajiann suatu pelajaran. Tujuannya untuk memperoleh umpan balik kesulitan belajar siswa, sebagai bahan pertimbangan pengajaran remidial/perbaikan. e. Evaluasi Sumatif Penilaian sumatif dapat dipandang sebagai ulangan umum, yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir semester tahun ajaran. Hasilnya dijadikann laporan resmi
34
mengenai kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
4. IPA Materi Alat Pernafasan a. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi ilmu tersebut didasarkan pada pengamatan percobaan – percobaan terhadap gejala alam sesuai dengan hasil pengamatan. ( Ahmadi, 2008:1 ) Menurut Lord Bullock dalam Garnida dan Budiman, ( 2002:6 ) IPA merupakan suatu proses terbuka dan IPA dipandang sebagai studi yang banyak berhubungan dengan manusia dan masyarakat, yaitu suatu studi yang memerlukan imajinasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis. IPA atau disebut Ilmu Alamiah merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. (Maslikah dan Susapti, 2009:04) 1) Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI Fungsi mata pelajaran IPA di MI adalah sebagai berikut : a) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. b) Mengembangkan keterampilan proses.
35
c) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari. d) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan
keadaan
lingkungan
dan
pemanfaatannya
bagi
kehidupan sehari-hari. e) Mengembangkan
kemampuan
untuk
menerapkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna
dalam
kehidupan
sehari-hari
maupun
untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. (Garnida dan Budiman,2002:253-254) 2) Tujuan Pembelajaran IPA di MI Tujuan pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : a) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. b) Memiliki
ketrampilan
proses
untuk
mengembangkan
pengetahuan gagasan tentang alam sekitar. c) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari bendabenda serta kejadian di lingkungan sekitar. d) Bersikap
ingin
tahu,
terbuka,
kritis,
bertanggungjawab, bekerjasama, dan mandiri.
36
mawas
diri,
e) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. f) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. g) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sebagai kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Garnida dan Budiman, 2002:254). 3) Ruang lingkup Pelajaran IPA untuk MI Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut : a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya. b) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi : udara, air,tanah dan batuan. c) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya. d) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya (Garnida dan Budiman, 2002:254).
37
b. Materi Alat Pernafasan 1) Alat perafasan pada manusia Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara. Udara mengandung berbagai komponen gas, salah satunya adalah oksigen (O2). Oksigen inilah yang diperlukan oleh tubuh. Oksigen
masuk
ke
dalam
tubuh
melalui
pernapasan.
Selanjutnya,pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Bernapas menggunakan alat-alat pernapasan. a) Hidung Alat pernapasan manusia terdiri atas hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Hidung merupakan tempat keluar masuknya udara pernapasan. Udara masuk melalui lubang hidung menuju rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan selaput lendir. Rambut hidung dan selaput lendir berfungsi menyaring udara yang masuk agar bebas dari debu dan kuman. Dengan demikian, udara yang kita hirup bersih dari kotoran, debu, maupun kuman penyakit. Di dalam hidung udara juga mengalami penyesuaian suhu dan kelembapan. b) Tenggorokan ( Trakea) Udara pernapasan dari hidung turun ketenggorokan (trakhea). Tenggorokan merupakan sebuah saluran yang panjangnya kirakira 9 cm. Pada tenggorokan terdapat bulu-bulu halus. Bulu-
38
bulu halus berfungsi menyaring udara dari kotoran yang masih dapat lolos ke tenggorokan. Ujung trachea bercabang menjadi dua bagian. Cabang-cabang ini disebut bronkus. Bronkus kanan menuju paru-paru kanan. Bronkus kiri menuju paru-paru kiri. c) Paru-paru Paru-paru terdapat di dalam rongga dada di atas diafragma. Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir. Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yangmdisebut pleura. Di dalam paru-paru terdapat cabang-cabang bronkus yang disebut bronkiolus. Bronkiolus juga memiliki percabangan yang jumlahnya sangat banyak. Cabang-cabang tersebut sangat halus dan tipis. Tiap-tiap ujung cabang membentuk kantung berdinding tipis yang disebut alveolus. Alveolus merupakan gelembung yang sangat tipis. Gelembung tersebut diselimuti pembuluh kapiler darah. Pada alveolus terjadi pertukaran gas O2 dan CO2 2) Proses Pernafasan Masuknya O2 dan keluarnya CO2 pada saluran pernapasan terjadi pada saat berlangsungnya proses pernapasan. Proses-proses ini diatur oleh otot diafragma dan otot di antara tulang rusuk. Pada saat menarik napas otot diafragma mengerut. Akibatnya, diafragma
39
mendatar, rongga dada membesar, dan udara masuk paru-paru. Selain itu, paru-paru dapat pula terisi udara dengan mengerutnya otot antartulangnrusuk. Otot antartulang rusuk yang mengerut menyebabkan rongga dada membesar dan udara masuk ke dalam paru-paru. Proses masuknya udara pernapasan ke dalam paru-paru disebut inspirasi. Pada saat mengembuskan napas, otot diafragma dan otot antartulang rusuk mengendur. Akibatnya, rongga dada mengecil dan paru-paru mengempis sehingga CO2 dalam paru-paru terdorong keluar. Proses tersebut merupakan proses ekspirasi. 3) Gangguan Pernafasan Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman maupun polusi udara. Beberapa gangguan maupun penyakit pada alat pernapasan sebagai berikut: a) Influenza (flu) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang terserang flu akan mengalami demam, menggigil, batuk, sakit kepala, bersin-bersin, serta nyeri punggung. Lendir yang keluar dari hidung menutup lubang hidung sehingga udara terhalang masuk dan mengganggu pernapasan. b) Sesak napas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang tercemar oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat mengakibatkan sesak napas.
40
c) Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran pernapasan. Menyempitnya saluran pernapasan dapat terjadi karena beberapa hal berikut: (1) Udara yang tercemar oleh asap dan debu. (2) Udara yang terlalu dingin. (3) Keadaan jiwa penderita, misalnya stres dan tekanan emosi. (4) Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Gangguan pada alat-alat pernapasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, jagalah kesehatan alat pernapasanmu dengan membiasakan diri berpola hidup sehat! Pola hidup sehat tersebut diantaranya sebagai berikut. a) Berolahraga secara teratur. b) Menjaga sirkulasi udara di rumah. c) Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. d) Istirahat teratur. e) Mengenakan masker saat berkendaraan. f) Tidak merokok. 3) Alat Pernafasan Pada Hewan a) Ikan Ikan memiliki alat pernapasan berupa insang. Insang terletak di sebelah kanan dan kiri kepala. Insang ini berjumlah empat pasang. Bagian-bagian insang berbentuk lembaran yang disebut
41
lembaran insang. Pada lembaran insang terjadi pertukaran udara. Ikan juga mempunyai gelembung renang untuk menyimpan oksigen dan mengatur gerak. Ikan memperoleh oksigen dari dalam air. Mekanisme pernapasan ikan melalui beberapa tahap. Mula-mula ikan membuka mulutnya untuk mengambil air. Air kemudian mengalir masuk ke rongga mulut menuju lembaran insang. Setelah itu, air keluar melewati tutup insang. Ketika air melewati lembaran insang, oksigen diikat oleh Hb (hemoglobin) darah. Pada saat yang sama, Hb juga melepaskan karbon dioksida ke air. b) Cacing Tanah Cacing tanah bernapas melalui permukaan tubuhnya. Cacing tanah memiliki kulit yang tipis. Pada permukaan kulit cacing tanah terdapat banyak pembuluh darah. Kulit cacing tanah juga menghasilkan lendir. Oleh karena itu, kulit terlihat basah dan lembap. Kondisi ini menyebabkan cacing dapat menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida secara langsung melalui permukaan kulit. Itulah sebabnya cacing membutuhkan tempat lembap atau basah. Tempat lembap membantu proses pernapasan agar dapat berlangsung dengan baik.
42
B. TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA 1. Definisi Teams Game Tournament Dengan Ular Tangga Teams game tournament merupakan salah satu model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, ras yang berbeda. ( Rusman, 2011: 224 ) Menurut Huda (2014: 197) dalam TGT siswa mempelajari materi diruang kelas. Setiap siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri atas 5 orang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing – masing. Setiap anggota ditugaskan untuk mempelajari materi bersama anggota kelompoknya. Guru memberikan tugas atau LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama – sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas kelompok yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab untuk saling menjelaskan, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Slavin ( 2008: 166-167 ) menambahkan bahwa pembelajaran melalui model teams game tournament ( TGT ) terdiri dari lima tahapan yakni : a. Tahap Penyajian Kelas ( class precentation ) Presentasi didalam kelas ini merupakan pengajaran langsung seperti yang biasanya dilakukan oleh guru. Pada presentasi kelas para siswa
43
harus menyadari bahwa mereka harus benar – benar memberi perhatian penuh agar dapat bekerjasama saat belajar dalam kelompok. b. Belajar Dalam Kelompok ( teams ) Model pembelajaran teams game tournament satu kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa heterogen. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar – benar belajar yang nantinya akan membantu saat siswa mengerjakan game tournament. c. Permainan ( Games ) Permainannya terdiri atas pertanyaan – pertanyaan yang kontennya relevan dierancang untuk menguji pengetahuan siswa. d. Pertandingan ( Tournament ) Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. e. Penghargaan Kelompok ( Team Recognition ) Maka dalam model kelompok terbaik yang mencapai kriteria tertentu akan mendapatkan penghargaan. Penghargaan tersebut bertujuan untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pelajaran dan diharapkan dapat menigkatkan hasil belajar siswa. Dari uraian tersebut maka pembelajaran teams game tournament memiliki ciri – ciri sebagai berikut: 1. Siswa bekerja dalam kelompok –kelompok kecil. 2. Terdapat game tournament 3. Ada penghargaan kelompok.
44
Ular tangga merupakan permaian papan untuk anak –anak yang dimainkan secara berkelompok. Papan permainan dibagi dalam kotak – kotak kecil dan beberapa kotak digambar sejumlah tangga dan ular yang menghubungkan dengan kotak lain. (Wardani, 2010: 49) Permainan ular tangga yang berfungsi sebagai media pembelajaran dalam game tournament dirancang sedemikian rupa sesuai dengan mata pelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Media ular tangga berisi berbagai bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa melalui permainan ular tangga. 2. Tujuan Teams Game Tournament dengan Ular Tangga Penggunaan ular tangga sebagai media dalam model pembelajaran teams game tournament bertujuan agar siswa berada pada suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran, karena dalam permainan ular tangga siswa dapat belajar sambil bermain. Sehingga siswa memiliki motivasi yang kuat untuk aktif belajar, yang nantinya mempengaruhi hasil belajar siswa.
3. Langkah – Langkah Pembelajaran Teams Game Tournament dengan Ular Tangga a. Penyajian Kelas ( Class Precentation ) Guru memberikan ace breaking untuk memotivasi siswa sebelum memulai pembelajaran. Guru melakukan pengajaran langsung materi alat pernafasan.
45
b. Belajar Dalam Kelompok ( Teams ) 1) Guru
membagi
siswa
dalam
kelompok,
setiap
kelompok
beranggotakan 5 siswa. 2) Guru membagikan lembar tugas kepada siswa, dalam hal ini akan terjadi interaksi positif pada siswa, sebab siswa dapat bekerjasama saling tukar pendapat dengan anggota kelompoknya. Kekompakan siswa dalam belajar kelompok akan berpengaruh terhadap game yang akan dimainkan tiap kelompok. c. Ular tangga ( Game ) 1) Persiapan Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan permainan menggunakan ular tangga antara lain; a) Menyiapkan soal kuis sesuai dengan materi pembelajaran yang akan digunakan untuk permainan ular tangga. b) Alat-alat permainan yang dibutuhkan antara lain: (1) Sebuah papan ular tangga yang berkaitan dengan materi alat pernafasan. (2) Sebuah dadu (3) Maskot/ bidak untuk tiap siswa. (4) Kartu kesempatan yang berisi soal. 2) Pelaksanaan a) Persiapan Permainan
46
Game ular tangga diletakkan di atas meja yang cukup besar. Maskot/bidak masing masing siswa dan Set kartu kesempatan diletakkan di dalam kotak yang tersedia. b) Permulaan Pemain membuang/mengocok dadu bergiliran, pemain yang mempunyai angka terbanyak diberikan kesempatan untuk main dahulu. Permainan dimulai dari petak START. Pemain pertama diberi kesempatan untuk melemparkan dadu. Kemudian menjalankan maskot/bidak sesuai dengan angka dadu ke petakpetak menurut urutan angka yang terdapat pada tiap petak. Secara bergantian dilanjutkan pemain yang kedua dan seterusnya dengan cara yang sama. 3) Peraturan Game Tournament dengan Ular Tangga a) Permainan ular tangga dimainkan secara berkelompok, tiap kelompok berisi 4 – 5 orang. b) Dalam menentukan urutan bermain dengan cara “Hom Pim Pah”. c) Masing - masing siswa memegang satu mascot/ bidak. d) Siswa yang mendapat urutan bermain pertama melemparkan dadu. e) Siswa menjalankan mascot/bidaknya dimulai dari kotak start sesuai dengan lemparan angka pada dadu dan berjalan sesuai dengan nomor urutan pada tiap kotaknya.
47
f) Apabila siswa menjumpai ( ? ) pada gambar tangga maka siswa berkesempatan untuk menjawab soal pada kartu kesempatan. Jika siswa benar dalam menjawab soal maka siswa diberi kesempatan untuk naik. Tapi jika salah maka tetap pada kotak gambar tersebut. g) Apabila siswa menjumpai ( ? ) pada gambar kepala ular, maka siswa diberi kesempatan untuk menjawab soal pada kartu kesempatan. Apabila siswa salah dalam menjawab maka siswa turun sampai dengan gambar ekor ular. Namun jika siswa benar dalam menjawab soal, maka siswa tetap berada pada kepala ular. h) Pemainan ular tangga berlangsung selama 25 Menit. i) Pemenang game tournament ular tangga adalah siswa yang berhasil mencapai kotak finish. d. Penghargaan Kelompok ( Team Recognition ) Kelompok
terbaik
dalam
permainan
ular
tangga
akan
mendapatkan penghargaan. Penghargaan tersebut bertujuan untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pelajaran dan diharapkan dapat menigkatkan hasil belajar siswa.
4. Kelebihan Model Teams Game Tournament dengan Ular Tangga Kelebihan Model Teams Game Tournament dengan Ular Tangga dalam proses pembelajaran antara lain;
48
a. Proses pembelajaran menyenangkan karena siswa bermain sambil belajar, dimana siswa usia dijenjang pendidikan sekolah dasar berada pada tahap usia bermain. b. Memancing keingintahuan siswa ketika siswa mendapatkan kartu kesempatan, sehingga siswa terpancing untuk mencari tahu jawaban ditiap soal yang terdapat pada kartu kesempatan. c. Pembelajaran mendorong siswa aktif. d. Melatih tanggung jawab siswa melalui belajar kelompok. e. Siswa akan menjawab bertanyaan dengan sungguh – sungguh apabila berhenti pada kotak pertanyaan.
5. Kelemahan Model Teams Game Tournament Ular Tangga a. Kurangnya
pemahaman
aturan
permainan
oleh
anak
dapat
menimbulkan kericuhan. b. Membutuhkan waktu ekstra untuk membuat desain c. Membutuhkan ketekunan dalam membuat pertanyaan d. Kemungkinan terjadi kegaduhan kalau tidak dapat mengolah kelas (Taniredja,2012:73)
49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. DESKRIPSI AWAL 1. Gambaran Umum MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Argomulyo-Salatiga a. Lokasi Penelitian: Alamat penelitian : MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi pokok
: Alat Pernafasan
Kelas/semester
: V/I
b. Visi dan Misi MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Argomulyo-Salatiga 1) Visi Teguh Iman Dan Unggul Dalam Mutu 2) Misi a) Peningkatan Kualitas Pendidikan b) Pembinaan Keagamaan dan Ekstra Kurikuler secara Intensif. c) Transparansi Menejemen Madrasah. d) Peningkatan Kompetensi Pembelajaran 3) Tujuan a) Terbentuknya Pribadi Siswa yang Islami b) Mencapai Nilai Ujian Rata-rata 7.00 (tujuh koma nol-nol)
50
c) Tercapainya Tri Sukses Pendidikan yang meliputi Penampilan, Disiplin, Out Put dan Out Came. d) Menjaga Eksistensi Madrasah. e) Memberikan Pelayanan Multiple Intelligences Siswa f) Terpenuhinya kebutuhan Sarana Prasarana Pembelajaran dan tertib Administrasi. c. Keadaan Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tabel: 3.1 Daftar Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 No
Nama Guru
Jabatan
Pendidikan
1
Drs. H. Masyhudi, M.PdI
Kepala Sekolah
S2
2
Siti Zulaekah, S.PdI
Guru Kelas
S1
3
Nur Asiyah, S.Ag
Guru Kelas
S1
4
Nikmatul Fadlilah, S.PdI
Guru Kelas
S1
5
Zahra Abida , S.Ag
Guru Kelas
S1
6
Zeni Maulida, S.PdI
Guru Bahasa Inggris
S1
7
Kholil Ikhwan, S.PdI
Guru Kelas
S1
8
Muhammad Ma'ruf S.PdI
Guru Olah Raga
S1
9
Anjarinie Yusti.N, S.Pd
Guru Kelas
S1
10
Nur Azizah S.PdI
Guru Kelas
S1
11
Muhamad Ilham, S.PdI
Guru Kelas
S1
51
d. Data Siswa Tahun Pelajaran 2015/2016 Tabel: 3.2 Daftar Siswa MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga No
Kelas
Jumlah Siswa L
P
Jumlah
Jumlah ROMBEL
1
I
22
28
50
2
2
II
13
20
33
2
3
III
15
11
26
1
4
IV
8
7
15
1
5
V
9
11
20
1
6
VI
18
5
23
1
JUMLAH
85
82
167
8
e. Karakteristik Siswa Siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 tahun 2015 berjumlah 20 siswa terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Data keadaan peserta didik di MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga adalah sebagai berikut: Tabel: 3.3 Data Keadaan Siswa No
Nama Siswa
Keterangan Laki-laki
1.
Muhammad Fatkhul Muin
52
Perempuan
2.
M. Rama setiawan
3.
M. Zulfa Maulana
4.
Novita Sari
5.
Ryan Syehan
6.
Sekar Mayhera
7.
Siti Mualifatun
8.
Siti Nur Arina Sikana
9.
Vitriyani
10. Wachid Ikhsan Haris S
11. M. Rifki Naufal Fatih
12. Adinda Dwi Wulandari 13. Muhammad Rizal Arya
14. Mu’anifatul Mas’udah 15. Muhammad Aryanum B
16. Wulandari
17. Dzikriyatul Khoiriyah
18. Fahrul Ulum 19. A’yunina Ajmil Khoir
20. Silvi Milatul Asqia
53
f. Perolehan Nilai Pre-Test Kondisi Awal (Pra Siklus) dilaksanakan pada 8 Agustus 2015. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pre-test untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga. Berikut ini hasil pre-test sebelum diberikan tindakan menggunakan model pembelajaran teams game tournament dengan ular tangga. Tabel: 3.4 Perolehan Nilai Pre-Test No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1.
Muhammad Fatkhul M
60
50
Tidak Tuntas
2.
M. Rama setiawan
60
70
Tuntas
3.
M. Zulfa Maulana
60
40
Tidak Tuntas
4.
Novita Sari
60
40
Tidak Tuntas
5.
Ryan Syehan
60
50
Tidak Tuntas
6.
Sekar Mayhera
60
50
Tidak Tuntas
7.
Siti Mualifatun
60
60
Tuntas
8.
Siti Nur Arina Sikana
60
40
Tidak Tuntas
9.
Vitriyani
60
80
Tuntas
10. Wachid Ikhsan Haris S
60
50
Tidak Tuntas
11. M. Rifki Naufal Fatih
60
70
Tuntas
12. Adinda Dwi Wulandari
60
40
Tidak Tuntas
13. Muhammad Rizal Arya
60
60
Tuntas
54
14. Mu’anifatul Mas’udah
60
60
Tuntas
15. Muhammad Aryanum
60
50
Tidak Tuntas
16. Wulandari
60
70
Tuntas
17. Dzikriyatul Khoiriyah
60
40
Tidak Tuntas
18. Fahrul Ulum
60
50
Tidak Tuntas
19. A’yunina Ajmil Khoir
60
40
Tidak Tuntas
20. Silvi Milatul Asqia
60
60
Tuntas
1070 53,5
g. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA materi alat pernafasan semester ganjil tahun 2015. Penelitian menggunakan model teams game tournament ular tangga, dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga. Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan pra siklus untuk observasi awal pada Februari- awal Maret 2015. 2) Kegiatan pre-test dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2015. 3) Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2015. 4) Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2015.
55
B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan semester I, pada tanggal 11 Agustus 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran IPA kelas V Semester I. Standar kompetensi mahluk hidup dan proses kehidupan mengidentifikasi fungsi alat pernafasan manusia dan hewan. dengan kompetensi dasar mengidentifikasi fungsi alat pernafasan manusia. Dengan pokok bahasan alat pernafasan. Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan Dalam tahap perencanaan tindakan
kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan model teams game tournament dengan ular tangga. Adapun materi yang dibahas adalah fungsi alat pernafasan. b. Menyiapkan seperangkat game tournament dengan ular tangga dan lembar kerja untuk didiskusikan dalam kelompok yang berhubungan dengan materi fungsi alat pernafasan. c. Menyiapkan bahan ajar serta benda berkaitan dengan materi alat pernafasan pada manusia.
56
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui model teams game tournament dengan ular tangga. e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan a. Pendidik
melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan
rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya. b. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa. c. Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. f. Siswa membaca intensif materi tentang alat pernafasan manusia. e. Guru menjelaskan materi alat pernafasan manusia. f. Siswa diberi kesempatan untuk mempraktikkan perubahan pada tubuh saat bernafas. g. Siswa dibagi dalam 4 kelompok. h. Siswa mengerjakan lembar soal teams secara berkelompok mengenai organ
pernafasan
manusia
sebelum
siswa
memainkan
game
tournament dengan ular tangga. i. Guru membagikan media ular tangga pada tiap kelompok. j. Guru membacakan peraturan bermain game tournament dengan ular tangga. Siswa belajar melalui game tournament dengan ular tangga dengan bimbingan guru. Siswa memainkan bidak-bidak yang mewakili
57
dirinya, menjawab pertanyaan di kartu kesempatan dengan aturan yang telah ditetapkan. k. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
siswa
yang
berhasil
memenangkan game tournament dengan ular tangga. l. Guru memberikan umpan balik kepada siswa. m. Guru mengomentari hal – hal yang berlangsung saat proses pembelajaran. n. Siswa mengerjakan Post-test siklus I. o. Guru menutup pembelajaran mengucapkan dengan salam.
3. Pengamatan/Observasi Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi
untuk
mengetahui
pengaruh
kegiatan
pembelajaran
menggunakan model teams game tournament dengan ular tangga dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi sebagai berikut: Tabel 3.5 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I No
Nama
L/P
KKM
Nilai
Keterangan
1.
Muhammad Fatkhul M
L
60
70
Tuntas
2.
M. Rama setiawan
L
60
80
Tuntas
3.
M. Zulfa Maulana
L
60
70
Tuntas
58
4.
Novita Sari
P
60
60
Tuntas
5.
Ryan Syehan
L
60
70
Tuntas
6.
Sekar Mayhera
P
60
60
Tuntas
7.
Siti Mualifatun
P
60
70
Tuntas
8.
Siti Nur Arina Sikana
P
60
50
Tidak Tuntas
9.
Vitriyani
P
60
90
Tuntas
10. Wachid Ikhsan Haris S
L
60
70
Tuntas
11. M. Rifki Naufal Fatih
L
60
90
Tuntas
12. Adinda Dwi Wulandari
P
60
80
Tuntas
13. Muhammad Rizal Arya
L
60
90
Tuntas
14. Mu’anifatul Mas’udah
P
60
50
Tidak Tuntas
15. Muhammad Aryanum
L
60
80
Tuntas
16. Wulandari
P
60
70
Tuntas
17. Dzikriyatul Khoiriyah
P
60
80
Tuntas
18. Fahrul Ulum
L
60
70
Tuntas
19. A’yunina Ajmil Khoir
P
60
70
Tuntas
20. Silvi Milatul Asqia
P
60
70
Tuntas
Jumlah
1440
Nilai rata-rata kelas
72
4. Refleksi Hasil belajar siklus I ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran
meningkat.
59
Siswa
terlihat
antusias
dalam
melaksanakan
proses pembelajaran model teams game tournament
dengan ular tangga. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Model teams game tournament dengan ular tangga ini membuat semua siswa aktif karena dalam pembelajaran siswa dapat bekerjasama team saat diskusi kelompok, kemudian saat game dengan ular tangga siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kartu kesempatan. Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalahmasalah, yaitu; a. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok dan game tournament dengan ular tangga berlangsung. b. Beberapa siswa belum paham tentang aturan game ular tangga. Siswa masih mengalami kebingungan untuk menentukan apakah jawaban temannya salah atau benar. Dalam hal ini siswa sangat tergantung dengan guru jika menemukan pertanyaan yang sulit. c. Fasilitas media pembelajaran yang tersedia disekolah kurang memadai seperti tidak ada torso. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
60
C. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS II Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan semester I, pada tanggal 18 Agustus 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan mata pelajaran IPA kelas V Semester I. Standar kompetensi mahluk hidup dan proses kehidupan mengidentifikasi
fungsi
alat
pernafasan,
dengan
kompetensi
dasar
mendiskripsikan fungsi alat pernafasan. Pokok bahasan fungsi alat pernafasan hewan. Pelaksanaan tindakan siklus II ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. b. Menyiapkan seperangkat pembelelajaran game ular tangga dan lembar kerja untuk didiskusikan dalam kelompok yang berhubungan dengan materi alat pernafasan hewan. c. Menyiapkan bahan ajar. d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar mengajar melalui model teams game tournament dengan ular tangga.
61
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan a. Guru memulai pelajaran dengan salam, do’a dan sapaan kepada siswa. b. Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d. Siswa dibagi menjadi empat kelompok, tiap kelompok membaca intensif materi tentang alat pernafasan hewan. e. Tiap kelompok mengerjakan lembar kerja tim. f. Guru membagikan media ular tangga pada tiap kelompok. g. Guru membacakan peraturan bermain dengan media ular tangga. Siswa belajar melalui media ular tangga dengan bimbingan pendidik. Siswa memainkan bidak-bidak yang mewakili dirinya, menjawab pertanyaan di kartu kesempatan dengan aturan yang telah ditetapkan. h. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
siswa
yang
berhasil
memenangkan game tournament menggunakan ular tangga. Pendidik membahas apa yang telah dipelajari dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. i. Siswa mengerjakan soal post-test siklus II. Pendidik menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
62
3. Pengamatan/Observasi Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi
untuk
mengetahui
pengaruh
kegiatan
pembelajaran
menggunakan model teams game tournament dengan ular tangga dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar observasi sebagai berikut: Tabel 3.6 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II No
Nama
L/P
KKM
Nilai
Keterangan
1.
Muhammad Fatkhul M
L
60
80
Tuntas
2.
M. Rama setiawan
L
60
80
Tuntas
3.
M. Zulfa Maulana
L
60
70
Tuntas
4.
Novita Sari
P
60
70
Tuntas
5.
Ryan Syehan
L
60
70
Tuntas
6.
Sekar Mayhera
P
60
60
Tuntas
7.
Siti Mualifatun
P
60
80
Tuntas
8.
Siti Nur Arina Sikana
P
60
70
Tuntas
9.
Vitriyani
P
60
100
Tuntas
10. Wachid Ikhsan Haris S
L
60
70
Tuntas
11. M. Rifki Naufal Fatih
L
60
90
Tuntas
12. Adinda Dwi Wulandari
P
60
80
Tuntas
13. Muhammad Rizal Arya
L
60
80
Tuntas
63
14. Mu’anifatul Mas’udah
P
60
70
Tuntas
15. Muhammad Aryanum
L
60
80
Tuntas
16. Wulandari
P
60
70
Tuntas
17. Dzikriyatul Khoiriyah
P
60
70
Tuntas
18. Fahrul Ulum
L
60
70
Tuntas
19. A’yunina Ajmil Khoir
P
60
70
Tuntas
20. Silvi Milatul Asqia
P
60
80
Tuntas
Jumlah
1520
Rata-rata Kelas
76
4. Refleksi Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat
sangat
antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran model teams game tournament dengan ular tangga. Siswa mulai mandiri melakukan proses permainan. Guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa. Game tournament dengan ular tangga membuat semua siswa aktif karena permainan terpusat pada individu. Siswa-siswa terlihat aktif dalam menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada dalam kartu kesempatan. Selama pengamatan
berlangsung, kebingungan siswa dalam
menentukan apakah jawaban temannya benar atau salah semakin menurun.
64
Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari pada saat siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang diharapkan, yakni keterlibatan aktif seluruh siswa, pembelajaran yang riang dan senang, dan peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah mencapai standar minimal KKM, hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal.
65
Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 40% dari keseluruhan jumlah siswa. Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan model pembelajaran teams game tournament dengan ular tangga, siswa yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 18 siswa atau 90% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa dengan nlai rata-rata kelasnya adalah 72. Pada siklus II pembelajaran menggunakan model teams game tournament ular tangga, sebanyak 20 siswa atau 100% telah tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 76. Untuk itu tidak perlu mengadakan tindak lanjut dengan memberikan perbaikan kepada siswa.
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN TIAP SIKLUS 1. Pra Siklus Peneliti melakukan pre-test mata pelajaran IPA materi alat pernafasan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dilakukan tindakan menggunakan model teams game tournament dengan ular tangga kemudian melakukan post-test setiap berakhirnya siklus. Adapun hasil pre-test dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel: 4.1 Nilai Pre-Test Hasil Belajar Siswa No
Nama
KKM
Nilai
Keterangan
1.
Muhammad Fatkhul M
60
50
Tidak Tuntas
2.
M. Rama setiawan
60
70
Tuntas
3.
M. Zulfa Maulana
60
40
Tidak Tuntas
4.
Novita Sari
60
40
Tidak Tuntas
5.
Ryan Syehan
60
50
Tidak Tuntas
6.
Sekar Mayhera
60
50
Tidak Tuntas
7.
Siti Mualifatun
60
60
Tuntas
8.
Siti Nur Arina Sikana
60
40
Tidak Tuntas
9.
Vitriyani
60
80
Tuntas
60
50
Tidak Tuntas
10. Wachid Ikhsan Haris S
67
11. M. Rifki Naufal Fatih
60
70
Tuntas
12. Adinda Dwi Wulandari
60
40
Tidak Tuntas
13. Muhammad Rizal Arya
60
60
Tuntas
14. Mu’anifatul Mas’udah
60
60
Tuntas
15. Muhammad Aryanum
60
50
Tidak Tuntas
16. Wulandari
60
70
Tuntas
17. Dzikriyatul Khoiriyah
60
40
Tidak Tuntas
18. Fahrul Ulum
60
50
Tidak Tuntas
19. A’yunina Ajmil Khoir
60
40
Tidak Tuntas
20. Silvi Milatul Asqia
60
60
Tuntas
1070 53,5
Data diatas dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 8 siswa atau 40% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa. Dan yang belum tuntas sebanyak 12 siswa atau 60% dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01. Nilai rata-rata kelasnya adalah 53,5.
2. Siklus 1 Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan post-test dan lembar observasi. Dari instrument tersebut diperoleh data tentang nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
68
a. Data Hasil Pengamatan 1) Nilai Hasil Belajar Siswa Dari post-test yang dilakukan pada akhir pembalajaran siklus I menggunakan model teams game tournament dengan ular tangga mata pelajaran IPA materi alat pernafasan diperoleh nilai hasil belajar siswa sebagai berikut: Tabel: 4.2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1 No
Nama
L/P
KKM
Nilai
Keterangan
1.
Muhammad Fatkhul M
L
60
70
Tuntas
2.
M. Rama setiawan
L
60
80
Tuntas
3.
M. Zulfa Maulana
L
60
70
Tuntas
4.
Novita Sari
P
60
60
Tuntas
5.
Ryan Syehan
L
60
70
Tuntas
6.
Sekar Mayhera
P
60
60
Tuntas
7.
Siti Mualifatun
P
60
70
Tuntas
8.
Siti Nur Arina Sikana
P
60
50
Tidak Tuntas
9.
Vitriyani
P
60
90
Tuntas
10. Wachid Ikhsan Haris S
L
60
70
Tuntas
11. M. Rifki Naufal Fatih
L
60
90
Tuntas
12. Adinda Dwi Wulan
P
60
80
Tuntas
13. Muhammad Rizal A
L
60
90
Tuntas
69
14. Mu’anifatul Mas’udah
P
60
50
Tidak Tuntas
15. Muhammad Aryanum
L
60
80
Tuntas
16. Wulandari
P
60
70
Tuntas
17. Dzikriyatul Khoiriyah
P
60
80
Tuntas
18. Fahrul Ulum
L
60
70
Tuntas
19. A’yunina Ajmil Khoir
P
60
70
Tuntas
20. Silvi Milatul Asqia
P
60
70
Tuntas
B
Jumlah
1440
Nilai Rata-rata kelas
72
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil post-test dapat disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 18 siswa atau 90% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa. Dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 10% dari jumlah siswa yang ada di kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01. Nilai rata-rata kelasnya adalah 72. Dalam menentukan besarnya prosentase peneliti menggunakan rumus; P=
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%. Sedangkan untuk menentukan jumlah Nilai
nilai rata-rata kelas dengan rumus; Rata-rata= Jumlah
Siswa
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut:
70
Tabel: 4.3 Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No
Nama
Skore
Total
A
B
C
D
E Skore
Nilai
Predi kat
1
Muh Fatkhul M
2
2
2
2
1
9
60
C
2
M.Rama S
2
2
3
2
2
11
73
B
3
M. Zulfa Maulana
3
2
1
2
2
10
67
B
4
Novita Sari
2
2
2
2
1
9
60
C
5
Ryan Syehan
2
3
1
3
2
11
73
B
6
Sekar Mayhera
1
1
2
2
2
8
53
C
7
Siti Mualifatun
2
1
3
2
2
10
67
B
8
Siti Nur Arina S
1
2
3
3
2
11
73
B
9
Vitriyani
3
3
3
2
2
13
87
A
10
Wachid Ikhsan H
2
3
2
2
2
11
73
B
11
M. Rifki Naufal F
3
2
3
1
2
11
73
B
12
Adinda Dwi W
2
2
1
2
2
9
60
C
13
Muhamad Rizal
2
3
1
2
2
10
67
B
14
Mu'anifatul M
2
1
3
3
1
10
67
B
15
Muhammad Arya
3
2
2
2
2
11
73
B
16
Wulandari
2
3
1
3
2
11
73
B
17
Dzikriyatul K
2
2
2
2
2
10
67
B
18
Fahrul Ulum
1
3
2
3
2
11
73
B
71
19
A' Yunina Ajmil
1
3
2
2
2
10
67
B
20
Silvi Milatul A
2
3
1
3
2
11
73
B
A = Kerjasama B = Kreatifitas C = Ketepatan D = Sikap Sosial E = Ketepatan Nilai 81 – 100 ( A Skore 3= Sangat Baik ) Nilai 61 – 80 ( B Skore 2= Baik ) Nilai 41 – 60 ( C Skore 1= Cukup ) Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar siswa Siklus I dapat disimpulkan siswa yang mendapat predikat A sebanyak 1 siswa, mendapat predikat B sebanyak 15 siswa dan predikat C sebanyak 4 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa yang ada di kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01. Adapun untuk menentukan nilai peneliti menggunakan rumus : 𝑁 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑒 )
Nilai = 15(𝑆𝑘𝑜𝑟𝑒
x 100
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 )
3) Performa Guru Dalam Pembelajaran Berikut
disajikan
pengamatan
aktivitas
guru
selama
melaksanakan pembelajaran menggunakan model teams game
72
tournament dengan ular tangga pada kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 mata pelajaran IPA materi alat pernafasan:
Tabel: 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I No
Aspek Yang Diamati
Skala Partisipasi A
B
I
PRA PEMBELAJARAN
1
Memeriksa kesiapan Siswa
√
2
Melakukan Kegiatan Apersepsi
√
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan Materi Pembelajaran
3
Menunjukkan penguasaan materi
√
pembelajaran 4
Mengkaitkan materi dengan
√
pengetahuan lain yang relevan 5
Menyampaikan materi dengan jelas
√
6
Mengkaitkan materi dengan realita
√
kehidupan B
Pendekatan /straategi pembelajaran
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi( tujuan ) yang akan dicapai
73
√
C
D
8
√
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9
Menguasai kelas
√
10
Melaksanakan pembelajaran yang
√
bersifat kontekstual 11
√
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang bersifat positif
12
√
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
C
Pemanfaatan Sumber belajar / Media pembelajaran
13
Menggunakan media secara efektif dan
√
efisien 14
Menghasilkan pesan yang menarik
15
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
√ √
media D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
16
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
√
dalam pembelajaran 17
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
74
√
18
Menumbuhkan keceriaan dan
√
antusiasme siswa dalam pembelajaran E
Penilaian proses dan hasil Belajar
19
Memantau kemajuan belajar selama
√
proses pembelajaran 20
√
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
F
Penggunaan Bahasa
21
Menggunakan bahasa lisan dan tulis
√
secara jelas, baik dan benar. 22
√
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III
PENUTUP
23
Melakukan refleksi / memberikan
√
kesimpulan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa 24
Mengadakan tes formatif. Jumlah
√ 12
57
4
Total
73
Kategori
Baik
A. Skore 4 Nilai 80 - 100 ( Sangat Baik ) B. Skore 3 Nilai 70 – 79 ( Baik )
75
-
C. Skore 2 Nilai 60 – 69 ( Sedang ) D. Skore 1 Nilai 0 - 59 ( kurang ) b. Refleksi Dari hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok dan game tournament dengan ular tangga berlangsung. 2) Beberapa siswa belum paham tentang aturan game ular tangga. 3) Siswa masih mengalami kebingungan untuk menentukan apakah jawaban temannya salah atau benar. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. Aspek yang lebih diperhatikan untuk perbaikan pada siklus II diantaranya: 1) Dalam pembagian kelompok pada siklus II dilakukan pada awal pembelajaran yang bertujuan untuk mengefesienkan waktu. 2) Guru menyiapkan lembar petunjuk teknis peraturan game ular tangga, hal ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahpahaman aturan dalam permainan. 3) Penekanan materi yang dirasakan sulit oleh sebagian besar siswa dengan latihan soal saat kerja tim/ tugas kelompok sebelum game ular tangga.
76
3. Siklus 2 a. Data Hasil Pengamatan 1) Nilai Hasil Belajar Siswa Nilai yang didapatkan pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel: 4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II No
Nama
L/P
KKM
Nilai
Keterangan
1.
Muhammad Fatkhul M
L
60
80
Tuntas
2.
M. Rama setiawan
L
60
80
Tuntas
3.
M. Zulfa Maulana
L
60
70
Tuntas
4.
Novita Sari
P
60
70
Tuntas
5.
Ryan Syehan
L
60
70
Tuntas
6.
Sekar Mayhera
P
60
60
Tuntas
7.
Siti Mualifatun
P
60
80
Tuntas
8.
Siti Nur Arina Sikana
P
60
70
Tuntas
9.
Vitriyani
P
60
100
Tuntas
10. Wachid Ikhsan Haris S
L
60
70
Tuntas
11. M. Rifki Naufal Fatih
L
60
90
Tuntas
12. Adinda Dwi Wulandari
P
60
80
Tuntas
13. Muhammad Rizal Arya
L
60
80
Tuntas
14. Mu’anifatul Mas’udah
P
60
70
Tuntas
15. Muhammad Aryanum
L
60
80
Tuntas
16. Wulandari
P
60
70
Tuntas
77
17. Dzikriyatul Khoiriyah
P
60
70
Tuntas
18. Fahrul Ulum
L
60
70
Tuntas
19. A’yunina Ajmil Khoir
P
60
70
Tuntas
20. Silvi Milatul Asqia
P
60
80
Tuntas
Jumlah
1520
Rata-rata Kelas
76
2) Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel: 4.6 Perolehan Nilai Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No
Nama
Skore
Total
A
B
C
D
E Skore
Nilai
Predi kat
1
Muh Fatkhul M
2
2
2
2
2
10
67
B
2
M.Rama S
3
2
3
2
3
13
87
A
3
M. Zulfa Maulana
3
2
2
2
2
11
73
B
4
Novita Sari
2
2
2
3
2
11
73
B
5
Ryan Syehan
2
3
2
3
2
12
80
B
6
Sekar Mayhera
2
2
2
2
2
10
67
B
7
Siti Mualifatun
2
2
3
2
2
11
73
B
8
Siti Nur Arina S
2
2
3
3
2
12
80
B
9
Vitriyani
3
2
3
3
3
14
93
A
78
10
Wachid Ikhsan H
2
3
2
2
3
12
80
B
11
M. Rifki Naufal F
3
2
3
3
2
13
87
B
12
Adinda Dwi W
2
2
2
2
3
11
73
B
13
Muhamad Rizal
2
3
2
2
2
11
73
B
14
Mu'anifatul M
2
2
3
2
2
11
73
B
15
Muhammad Arya
3
2
2
2
3
12
80
B
16
Wulandari
2
3
2
3
2
12
80
B
17
Dzikriyatul K
2
3
2
3
3
13
87
A
18
Fahrul Ulum
2
3
2
3
2
12
80
B
19
A' Yunina Ajmil
2
3
2
2
3
12
80
B
20
Silvi Milatul A
2
3
3
3
2
13
87
A
A = Kerjasama B = Keaktifan C = Ketrampilan Memainkan game ular tangga D = Menghargai Teman E = Ketepatan Nilai 81 – 100 ( A Skore 3= Sangat Baik ) Nilai 61 – 80 ( B Skore 2= Baik ) Nilai 41 – 60 ( C Skore 1= Cukup )
79
3) Performa Guru Dalam Pembelajaran Berikut
disajikan
pengamatan
aktivitas
guru
selama
melaksanakan pembelajaran menggunakan model teams game tournament dengan ular tangga pada kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01pada mata pelajaran IPA materi alat pernafasan: Tabel: 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Sikus II No
Aspek Yang Diamati
Skala Partisipasi A
B
I
PRA PEMBELAJARAN
1
Memeriksa kesiapan Siswa
√
2
Melakukan Kegiatan Apersepsi
√
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan Materi Pembelajaran
3
Menunjukkan penguasaan materi
√
pembelajaran 4
√
Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
5
Menyampaikan materi dengan jelas
√
6
Mengkaitkan materi dengan realita
√
kehidupan B
Pendekatan /straategi pembelajaran
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai
80
√
C
D
dengan kompetensi( tujuan ) yang akan dicapai 8
√
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9
Menguasai kelas
√
10
Melaksanakan pembelajaran yang
√
bersifat kontekstual 11
Melaksanakan pembelajaran yang
√
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang bersifat positif 12
√
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
C
Pemanfaatan Sumber belajar / Media pembelajaran
13
Menggunakan media secara efektif dan
√
efisien 14
Menghasilkan pesan yang menarik
15
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
√ √
media D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
16
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
81
√
17
√
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
18
Menumbuhkan keceriaan dan
√
antusiasme siswa dalam pembelajaran E
Penilaian proses dan hasil Belajar
19
Memantau kemajuan belajar selama
√
proses pembelajaran 20
√
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
F
Penggunaan Bahasa
21
Menggunakan bahasa lisan dan tulis
√
secara jelas, baik dan benar. 22
√
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III
PENUTUP
23
Melakukan refleksi / memberikan
√
kesimpulan materi pembelajaran dengan melibatkan siswa 24
Mengadakan tes formatif.
Jumlah
√
24
51
2
Total
77
Kategori
Baik
82
-
Perbaikan yang telah dilakukan pada siklus II, sebagaimana ditampilkan pada table 4.5, menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas V MI Al-Mahmud telah mencapai ketuntasan 100%. Pembelajaran menggunakan model teams game tournament ular tangga seluruh siswa kelas V MI Al Mahmud, sebanyak 20 siswa, telah tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 76. Dalam menentukan besarnya prosentase peneliti menggunakan rumus; P=
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%. Sedangkan
untuk menentukan nilai rata-rata kelas dengan rumus; Rata-rata=
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
b. Refleksi Nilai yang diperoleh pada siklus II meningkat dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I masih ada 2 siswa yang belum tuntas, namun pada siklus II ketuntasan hasil belajar mencapai 100% dengan kriteria ketuntasan minimal 60. Pada siklus II, peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan melalui model pembelajaran teams game tournament dengan ular tangga pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 kecamatan Argomulyo kota salatiga.
B. PEMBAHASAN Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan peneliti menunjukkan
bahwa
hasil
belajar 83
siswa
meningkat
dari
sebelum
dilaksanakannya tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil perolehan nilai pada post-test dan hasil pengamatan peneliti untuk menilai aktivitas belajar siswa.
Hal ini diperoleh setelah pelaksanaan tindakan
menggunakan teams game tournament dengan ular tangga dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa. Hasil penelitian yang dilakukan sebelum PTK, siklus I, dan siklus II adalah sebagai berikut: 1. Hasil sebelum PTK Sebelum pelaksanaan PTK, hasil pre-test siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan, sebanyak 12 siswa belum mencapai batas KKM. Batas KKM
MI Al-mahmud Kumpulrejo untuk mata
pelajaran IPA kelas V adalah 60. Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 40 %. Adapun data rekapitulasi niai ketuntasan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel: 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test TIDAK TUNTAS
TUNTAS
8
12
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa guru jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga pembelajaran monoton dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hal ini menjadi salah satu faktor kurangnya keaktifan siswa. Maka dari itu perlu
84
didesain model pembelajaran yang bisa meningkatkan keaktifan siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat. Dalam hal ini peneliti mencoba melakukan tindakan dalam siklus I menggunakan model pembelajaran teams game tournament ular tangga. 2. Hasil penelitian Siklus I Rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa adalah 72. Ketuntasan siswa mencapai 90% atau 18 siswa tuntas, tapi masih ada 2 siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mendapat predikat A sebanyak 1, mendapat predikat B sebanyak 15 siswa dan predikat C sebanyak 1 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa yang ada di kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01. Adapun rekapitulasi nilai dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel: 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus 1 No
Skore Nilai
Jumlah Siswa
1
40
0
2
50
2
3
60
2
4
70
9
5
80
4
6
90
3
85
7
100
0
Total
20
Tabel: 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I No
Predikat
Jumlah Siswa
1
A
1
2
B
15
3
C
4
Total
20
3. Hasil Penelitian Siklus II Pada siklus II, rata-rata nilai hasil belajar siswa 76, dengan ketuntasan mencapai 100%. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mendapat predikat A mengalami peningkatan sebanyak 4, mendapat predikat B sebanyak 16 siswa dan tidak ada siswa yang mendapat predikat C dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa yang ada di kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01.
Adapun rekapitulasi nilai dapat dilihat dalam tabel
berikut:
86
Tabel: 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II No
Skore Nilai
Jumlah Siswa
1
40
0
2
50
0
3
60
1
4
70
10
5
80
7
6
90
1
7
100
1
Total
20
Tabel: 4.12 Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus II No
Predikat
Jumlah Siswa
1
A
16
2
B
4
3
C
0
Total
87
20
Peningkatan nilai hasil belajar siswa dan peningkatan nilai sikap saat aktifitas belajar siswa berlangsung pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel: 4.13 Gabungan Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
No
Nama
Pre-test
Siklus I
Siklus II
1.
Muhammad Fatkhul M
50
70
80
2.
M. Rama setiawan
70
80
80
3.
M. Zulfa Maulana
40
70
70
4.
Novita Sari
40
60
70
5.
Ryan Syehan
50
70
70
6.
Sekar Mayhera
50
60
60
7.
Siti Mualifatun
60
70
80
8.
Siti Nur Arina Sikana
40
50
70
9.
Vitriyani
80
90
100
10. Wachid Ikhsan Haris S
50
70
70
11. M. Rifki Naufal Fatih
70
90
90
12. Adinda Dwi Wulandari
40
80
80
13. Muhammad Rizal Arya
60
90
80
14. Mu’anifatul Mas’udah
60
50
70
15. Muhammad Aryanum
50
80
80
88
16. Wulandari
70
70
70
17. Dzikriyatul Khoiriyah
40
80
70
18. Fahrul Ulum
50
70
70
19. A’yunina Ajmil Khoir
40
70
70
20. Silvi Milatul Asqia
60
70
80
53,5
72
76
Nilai Rata –Rata
Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai pada siklus I meningkat menjadi 72, jika dibandingkan dengan nilai pra-siklus yang hanya 53,5. Pada siklus II meningkat lagi menjadi 76. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan menggunakan model teams game tournament ular tangga berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil pre-test, post-test siklus I dan post-test siklus 2 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:
89
Diagram: 4.14 Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 120
100
80 Pre-test
60
Siklus I Siklus II
40
20
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Adapun peningkatan rata-rata hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan siklus 2 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut: Diagram: 4.15 Gabungan Rata-rata Hasil Belajar
80 60
Pretest
40
siklus 1
20
siklus 2
0 Diagram Rata-Rata PreTest, Siklus I, Siklus II
90
Peningkatan nilai sikap dalam aktifitas belajar siswa dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel: 4.16 Gabungan Nilai Aktifitas Belajar Siswa No
Predikat
Siklus I
Siklus II
1
A
1
4
2
B
15
16
3
C
4
0
20
20
Total
Jika disajikan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagaimana diagram berikut : Diagram: 4.17 Gabungan Nilai Aktifitas Belajar Siswa
16 14 12 10 Siklus I
8
Siklus II
6 4 2 0 A
B
C
91
4. Performa Guru Saat Pembelajaran Berikut disajikan rekapitulasi data pengamatan aktivitas guru selama melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II menggunakan model teams game tournament dengan ular tangga kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 mata pelajaran IPA materi alat pernafasan; Tabel: 4.18 Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus No
Predikat
Siklus I
Siklus II
1
A
12
24
2
B
57
51
3
C
4
2
4
D
0
0
73
77
Total
Jika disajikan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagaimana diagram berikut: Diagram: 4.19 Performa Guru Saat Pembelajaran
Performa Guru Saat Pembelajaran 78 76 74 72 70
Siklus I Siklus II Siklus I
Siklus II
92
Dari hasil pengamatan yang terlihat pada diagram diatas membuktikan bahwa performa guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model teams game tournament dengan ular tangga siklus II semakin baik dibandingkan dengan siklus I.
5. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Tabel: 4.26 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
40%
90%
100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa kelas V meningkat. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 40 % dari keseluruhan jumlah siswa. Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan model pembelajaran teams game tournament dengan ular tangga ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 90% dan pada siklus II mencapai 100%.
93
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa penerapan model teams game tournament dengan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada siswa kelas V. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar IPA pada tiap siklus. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 40% dari keseluruhan jumlah siswa. Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan model pembelajaran teams game tournament dengan ular tangga, siswa yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 18 siswa atau 90% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa dengan nlai rata-rata kelasnya adalah 72. Pada siklus II pembelajaran menggunakan model teams game tournament ular tangga, sebanyak 20 siswa atau 100% telah tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 76. Pembelajaran IPA alat pernafasan melalui penggunaan model team game tournament ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V di MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2015.
94
B. SARAN 1. Kepala Sekolah Hendaknya kepala sekolah memberikan dukungan guru dalam mengajar dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk mengajar, baik media pembelajaran maupun pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan ketrampilan mengajar guru. 2. Guru/ Walikelas Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dengan menggunakan metode, strategi maupun media dalam melaksanakan pembelajaran, terutama dalam hal penyampaian materi agar siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran yang berlangsung. 3. Siswa Diharapkan siswa lebih menghargai guru dan teman, serta tidak malu dan ragu saat berpendapat dan bertanya. 4. Orang Tua Adanya kerjasama antara orangtua dan pihak sekolah dalam memantau aktivitas anak di rumah mengingat pesatnya perkembangan teknologi yang sangat berpengaruh pada karakter siswa.
95
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yama Widya Arikunto,Suharsimi.2007.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara Ahmadi, Abu dan Supatmo.2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Asnawir, H. Usman,Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta:CiputatPress. Djamarah, Syaiful bahri.2011. Psikologi Belajar: Edisi II. Jakarta : PT Rineka Cipta. Garnida,Dadangdan Rudy Budiman.2002.Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyahah Ditjen Binbaga Departemen Agama. Hasbullah, 2009.Dasar- dasar ilmu pendidikan :Umum dan agama islam. Jakarta: Rajawali Pers. Huda, Miftahul.2014.Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran: Isu –Isu Me Todis Dan Paradigmatis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kastolani.2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori Dan Aplikasi. Salatiga: Stain Salatiga Press Mulyasa,E.2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandi rian Guru dan Kepala Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara Rusman, 2011. Model – Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Rusmono.2012.Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu Meningkatkan Profesionalitas Guru.Bogor: Ghalia Indonesia Sams, Rosma Hartiny.2010. Model penelitian tindakan kelas ( PTK). Yogyakarta: Teras Slavin,E Robert. Cooperative Learning: Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
96
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning : Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Taniredja, Tukiran.2012. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta Wardani, Dani. 2010. Permainan Mendidik. Yogyakarta: Cakra
97
DOKUMENTASI PENELITIAN
Melakukan Ice Breaking sebelum Pembelajaran Dimulai
Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal latihan secara berkelompok
98
K
Suasana kelas saat siswa memainkan game tournament dengan Ular Tangga
Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang ada pada kartu kesempatan
99
Guru berperan sebagai fasilitator dan pendamping saat siswa melakukan game tournament dengan ular tangga.
Aktifitas siswa saat membacakan soal pada kartu kesempatan
100
Pemberian penghargaan pada teams yang bermain dengan baik
101
Suasana saat siswa mengerjakan post test 102
JUDUL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAFASAN
MELALUI TEAMS GAME TOURNAMENT DENGAN ULAR TANGGA PADA SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 TAHUN 2015
SULIS SETYOWATI 11511022
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
Latar Belakang
Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung d pemahaman untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam memahami al sekitar secara ilmiah, sehingga guru sebagai pengajar haruslah lebih kreatif d inovatif dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan. Namun faktan Proses belajar mengajar di kelas cenderung berpusat pada aktivitas guru d kegiatan belajar mengajar berpegang pada buku paket. Sehingga kegiat pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berintera dengan memaksimalkan modalitas indera penglihatan, pendengaran dan ger tubuh. Hal itu membuat siswa kebosanan dan banyak yang berbicara send akibatnya hasil belajar IPA rendah.
Berdasarkan hasil survei pada bulan Agustus di kelas V MI Al Mahm Kumpulrejo 01, menunjukkan bahwa dari 20 siswa hanya 7 siswa a 35% yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum pada nilai ulang harian, dengan nilai rata-rata kelasnya 50. adapun KKM yang ditetapk untuk mata pelajaran IPA adalah 60.
103
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V MI AlRumusan masalah Apakah melalui model Team Mahmud Kumpulrejo 01 Game Tournament dengan salatiga melalui model Team ular tangga dapat Game Tournament dengan ular meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan tangga pada mata pelajaran pada kelas V MI Al-Mahmud IPA materi alat pernafasan. Kumpulrejo 01 Salatiga?
Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Untuk memperkaya pengetahuan lapangan tentang proses pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dapat memberikan inovasi dalam pengembangan desain pembelajaran inovatif, khususnya yang berhubungan dengan materi IPA. Manfaat Praktis Secara praktis dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembinaan dan pengembangan dunia pendidikan serta bermanfaat bagi: Siswa Memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa Guru Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan penggunaan model pembelajaran. Sekolah Sebagai sumbangan yang positif untuk memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi di sekola
104
Devinisi Oprasional
Hasil Belajar Menurut Agus Suprijono (2011:7) hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. ( Menurut Agus Suprijono, 2011:7 )
Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Materi Alat pernafasan IPA merupakan ilmu yang mempelajari benda – benda yang ada dialam, peristiwa dan gejala –gejala nya. Alat pernapasan manusia terdiri atas hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Team Game Tournament Merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok, pembelajaran yang meliputi permainan, belajar team, pertandingan dan penghargaan team. ( Rusman, 2011:224 )
Ular tangga Merupakan jenis permainan yang dimainkan secara berkelompok. Melibatkan beberapa orang dan tidak dapat dimainkan secara individu. game ular tangga terdiri dari empat bagian yaitu: kertas petak permainan, kartu pertanyaan, dadu dan maskot.
Indiktor Keberhasilan Siswa mampu menyebutkan alat pernafasan manusia dan hewan Siswa mampu menjelaskan proses pernafasan manusia dan hewan. Siswa mampu menjiplak alatpernafasan manusia.
105
Metode Penelitian Rancangan penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK yaitu Classroom Action Research (CAR), yang berarti action research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Suyanto, 1997: 4). Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian.
Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 yang berjumlah 20 siswa
106
HASIL PENELITIAN Tabel: 4.13
Gabungan Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus Hasil Belajar No
Tahap
Nilai ratarata
Tuntas
53,5
8
40%
12
60%
Presen Belum Presen tase Tuntas tase
1
Pra Siklus
2
Siklus I
72
18
90%
2
10%
3
Siklus II
76
20
100%
0
0
107
Keterangan : Pada pra-siklus, angka ketuntasan belajar 40% dngan nilai rata-rata 53,5 Pada siklus I, angka ketuntasan belajar naik menjadi 90% dengan nilai rata –rata 72. Pada siklus II, angka ketuntasan belajar naik menjadi 100 % dengan nilai rata-rata 76
Pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar mengalami kenaikan sebesar 18,5 menjadi 72 Pada siklus II, nilai rata-rata hasil belajar mengalami kenaikan sebesar 4 menjadi 76
Kesimpulan Dari keterangan dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I hingga ke siklus II. Dari pra-siklus ketuntasan siswa hanya 40%, pada siklus I setelah menerapkan pembelajaran teams game tournament dengan ular tangga, siswa yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 18 siswa atau 90% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 72. Pada siklus II sebanyak 20 siswa atau 100% telah tuntas dengan rata-rata kelas sebesar 76. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan teams game tournament dengan ular tangga, dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat pernafasan pada siswa kelasV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 tahun 2015.
`
108