Jurnal EduBio Tropika, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2013, hlm. 1-60
Sonja V.T. Lumowa Dosen Prodi Biologi, FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur
Yunita Dwi Kusumawati Dosen Prodi Biologi, FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur Korespondensi:
[email protected]
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA KONSEP HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization dan Teams Game Tournament terhadap hasil belajar IPA-Biologi konsep Hama dan Penyakit Tumbuhan pada siswa kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu (quasi experiment). Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 10 kelas yaitu dari kelas VIII1 sampai dengan kelas VIII10. Kelas yang dijadikan sampel yaitu kelas VIII1 dan VIII4 sebagai kelas eksperimen serta kelas VIII2 sebagai kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian berjumlah 30 siswa untuk kelas eksperimen TGT (VIII1), 30 siswa untuk kelas eksperimen TAI (VIII4) dan 30 siswa untuk kelas kontrol. Analisis data menggunakan uji Anakova dengan perhitungan SPSS Versi 20.0 dan secara manual. Data hasil perhitungan perbedaan ratarata kelompok menunjukkan bahwa tiga kelompok tersebut diperoleh nilai FHitung sebesar 48,245, sedangkan FTabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (db) = 86 yaitu sebesar 2,70, maka dapat dikatakan bahwa FHitung> FTabel berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar IPA-biologi Konsep Hama dan Penyakit Tumbuhan pada siswa kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Kata Kunci: model pembelajaran, team assisted individualization, teams game tournament, hasil belajar.
EFFECT OF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MODEL AND TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) TOWARD OF LEARNING OUTCOMES IN PLANT PEST AND DISEASE CONCEPT ABSTRACT: This study was designed to determine the effect of the learning model and Teams Team Assisted Individualization Game Tournament on learning outcomes of the subject of science-Biology of Plant Pests and Diseases in class VIII SMP 6 Samarinda. This type of research is quasi-experimental (quasi-experiment) with posttest control group design. The population in this study consisted of 10 classes, from class VIII - 1 up to class VIII - 10. Sampled classes are classes VIII - 1 and VIII - 4 as an experimental class VIII and class - 2 as controls. Sampling was conducted using cluster random sampling technique. Samples for the study were 30 students TGT experimental class (VIII - 1), 30 students of the experimental class TAI (VIII - 4) and 30 students of class control. Analysis of data using ANOKOVA test with SPSS version 20.0 and the calculations manually. Data calculation results mean group difference showed that the three groups of F values obtained at 48.245, while the F table at 5% significance level with degrees of freedom (db) = 86 is equal to 2.70, it can be said that Fhitung> Ftabel meaningful alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (H0) is rejected. This indicates that there are significant learning model Team Assisted Individualization (TAI) and Teams Games Tournament (TGT) on learning outcomes of science-biology Highlights Plant Pests and Diseases in class VIII SMP 6 Samarinda. Keywords: models of learning, team assisted individualization, teams games tournament, learning outcomes.
PENDAHULUAN Proses pendidikan perlu diarahkan untuk menyediakan atau membentuk tenaga terdidik yang profesional bagi kepentingan bangsa Indonesia. Pendidikan berkualitas merupakan hal yang penting sebagai dasar kualitas manusia Indonesia. Perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia yang selalu terjadi dalam jangka waktu yang cepat selama 30 tahun terakhir merupakan wujud upaya dari pemerintah dan
sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Sesuai dengan tujuan pendidikan dasar sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab V (Standar Kompetensi Lulusan) Pasal 26, dan dalam buku panduan penyusunan KTSP dari BSNP, bahwa “pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
29
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut” (Mulyasa, 2010). Pembelajaran di dalam kelas merupakan bagian yang penting dalam proses pendidikan. Di mana pendidik memiliki peran yang sangat besar dalam mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan peserta didik sebagai subyek yang sedang belajar. Peningkatan hasil belajar siswa, dapat dilakukan dengan cara guru menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan bermakna. Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan sesuai hal tersebut adalah model pembelajaran kooperatif. Hal ini didukung oleh salah satu teori Vygotsky dalam Handayani (2010) Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam model pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran, salah satunya adalah materi pelajaran IPA-Biologi, yang secara umum sebagai ilmu kealaman dan mahluk hidup. Pembelajaran IPA-Biologi mempunyai tujuan khusus yang harus dicapai yaitu, meningkatkan pemahaman konsep teori Biologi. Beberapa pembelajaran kooperatif yang dapat diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran, termasuk IPA-Biologi dan tingkat kelas adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT). TAI merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang aplikatif terhadap skala tingkat kelas, mata pelajaran, serta karakteristik sekolah dan kelas yang luas (Slavin, 2010). Model yang diprakarsai oleh Robert Slavin ini, merupakan perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Menurut Slavin (2010), dalam model Teams Game Tournament (TGT) seorang pendidik bisa menerapkan beberapa model pembelajaran dalam satu rencana pembelajaran, misalnya pada saat penyajian materi pendidik menerapkan model ceramah, pada saat belajar kelompok pendidik menerapkan model diskusi, dan pada saat turnamen bisa diterapkan model permainan atau sejenis perlombaan tertentu. Dengan penerapan berbagai macam model pembelajaran, pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik semakin banyak. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan peserta didik belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan TGT, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2010) pada mata pelajaran Geografi, Mariati (2011) pada mata pelajaran IPA-Kimia dan Rohendi dkk (2010) pada mata pelajaran TIK, terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kenyataan di lapangan, siswa kelas VIII SMPN 6 memiliki hasil
30
Lumowa, dkk.
belajar IPA-Biologi pada Konsep Hama dan Penyakit Tumbuhan masih tergolong rendah, belum merata dan kurang memuaskan, sehingga dengan model pembelajaran yang konstruktivistik diharapkan dapat meningkat khususnya dengan menggunakan model pembelajaran TAI dan TGT. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar IPA-Biologi konsep hama dan penyakit pada tumbuhan pada sswa kelas VIII SMPN 6 Samarinda. METODE Jenis dari penelitian ini adalah quasi-experiment research. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian quasi eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni tahun pembelajaran 2012/2013 di SMPN 6 Samarinda. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen utama. sekaligus berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Instrumen lain yang digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu dokumentasi, dan tes. Data diolah menggunakan uji analisis ko-varian (Anakova), dengan variabel (X) sebagai ko-varian adalah nilai rata-rata ulangan harian siswa pada materi sebelumnya dan variabel (Y) yaitu hasil belajar siswa yang berupa nilai rata-rata posttest dengan menggunakan model pembelajaran TAI dan TGT dalam proses belajar mengajar (Sudjana, 2002). Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang akan di uji berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal, karena hal ini merupakan salah satu asumsi pada uji anakova, jika data berdistribusi normal maka lebih baik menggunakan statistik parametrik, bila data tidak berdistribusi normal maka lebih baik menggunakan statistik non parametrik. Dengan hipotesis sebagai berikut: Ho Ha
: pi = pio, I = 1, 2, 3,…, k (dengan pio sebuah harga yang diketahui) : pi = pio, dimana ∑p i = ∑p io = 1
Mengetahui apakah data berasal dari populasi berdistribusi normal, dilakukan uji normalitas menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov untuk pengambilan kesimpulan pada taraf signifikan α = 0,05. Pengujian dan perhitungan uji normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov menggunakan program SPSS versi 20.0.
Menguji normalitas dapat digunakan One-sample Kolmogorov-Smirnov dengan formulasi sebagai berikut: Dmaks = |Fo(x) – Sn(x)| Keterangan : Dmaks = Nilai One-Sample Kolmogorov-Smirnov Fo(x) = Distribusi frekuensi komulatif dari n pengamatan (n observasi) Taraf signifikansi yang digunakan α = 0,05. Dengan pengambilan keputusan Ho diterima jika Dmaks ≤ Dtabel dan sebaliknya.
Uji homogenitas data dilakukan dengan t menggunakan program SPSS versi 20.0 yaitu uji Levene’s dan juga pola diagram pencar (Scater Plot Dependent Variable). Hipotesis-hipotesis: Ho = data berasal dari populasi dengan variansi yang homogen Ha = data tidak berasal dari populasi dengan variansi yang homogen. Untuk menguji populasi berasal dari populasi yang homogen dapat digunakan uji levene’s dengan hipotesis sebagai berikut: Ho = = = Ha = ≠ , i = 1, 2, 3, j = 1, 2, 3
Untuk analisis data diperlukan jumlah kuadratkuadrat dan jumlah produk silang serta dengan menggunakan perhitungan dan daftar tabel anakova untuk faktor tunggal dengan sebuah kovariat sebagai berikut (Sudjana, 2002). HASIL DAN PEMBAHASAN Pada saat melakukan observasi di sekolah, kegiatan pertama yang peneliti lakukan adalah melaksanakan kegiatan observasi lapangan. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti mengetahui dan mengerti tentang bagian sekolah, baik itu struktur organisasi, administrasi, dan hal lainnya yang berhubungan dengan pendidikan di sekolah tersebut. Pada saat dilaksanakan penelitian, ada siswa di setiap kelas yang tidak hadir, maka peneliti menggunakan teknik cluster random sampling untuk
menentukan sampel sehingga masing-masing kelas diambil sebanyak 30 siswa sesuai dengan nilai rata-rata hampir sama yang diperoleh tiap siswa pada ulangan harian IPA Biologi pada materi sebelumnya pada ketiga kelas yang diambil dengan jumlah keseluruhan sebanyak 90 sampel. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata ulangan harian pada siswa kelas VIII1 yaitu 75,92. Pada siswa kelas VIII2 diperoleh nilai rata-rata 74,07, sedangkan pada siswa kelas VIII4 diperoleh nilai rata-rata 75,06. Dengan demikian setelah nilai hasil rata-rata ulangan harian telah diketahui dan terbukti bahwa ketiga sampel tersebut memiliki tingkat kecerdasan yang sama (homogen), sehingga ketiga sampel tersebut layak digunakan sebagai sampel pada penelitian ini. Melalui perhitungan normalitas menggunakan rumus one sample Kolmogorov-Smirnov dan homogenitas dengan rumus Levene’s terbukti hasilnya bahwa ketiga sampel berdistribusi normal dan variansinya homogen (Tabel 1). Tabel 1. Uji Normalitas Data Sampel UH N
90 Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-TAIled) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
75,0167 5,58009 ,077 ,060 -,077 ,727 ,667
Pada Tabel 1 terlihat jelas bahwa output di atas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai asymp.sig (2-TAIled) sebesar 0.667 ≥ 0.05, sehingga dinyatakan berdistribusi normal dengan asumsi signifikan yang lebih besar dari taraf signifikan penelitian sebesar 0,05. Tabel 2. Uji Homogenitas Data Sampel UH Levene Statistic df1 df2
Sig.
2,811
,066
2
87
Tabel 3. Analisis Data Penelitian Setelah Perlakuan Secara Manual Sumber Variasi
JK dan Produk Silang
Dikoreksi karena regresi
Dk X
Perlakuan 2 51,45 Galat 87 2719,775 JK Total 89 2771,225 Perlakuan dikoreksi Sumber: Hasil Penelitian (2013)
XY 293,6 708,683 1002,283
Y 1697,755 1539,325 3237,080
Y 1354,665 2874,579 1519,914
dk
F tabel 5%
48,245
2,70
KT
86 15,752 88 2
Fhitung
759,957
Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
31
Pada Tabel 2, uji homogenitas data sampel, hasil uji menunjukkan nilai Levene F hitung adalah sebesar 2,811 dengan signifikansi 0,066. Karena nilai signifikan ≥ 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan varian antar kelompok sampel yang diteliti atau varian antar kelompok sampel adalah sama sehingga dapat dikatakan ketiga sampel layak digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan manual pada tabel 3, nilai Fhitung sebesar 48,245 yang lebih besar dibandingkan dengan Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan db = 86 sebesar 2,70, maka hipotesis Ha diterima. Hal ini berarti ada pengaruh model pembelajaran TAI dan TGT terhadap hasil belajar IPABiologi konsep hama dan penyakit pada tumbuhan. Selanjutnya hasil perhitungaan dengan SPSS disajikan pada Tabel.4.
kontrol. Dengan selisih angka nilai sebesar 10,50 antara TGT terhadap kontrol dan selisih angka nilai 6,7 antara TAI terhadap control. Dalam hal ini tipe pembelajaran TAI dan TGT keduanya baik digunakan dalam pembelajaran namun jika dilihat dari segi nilai rata-rata dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kelas perlakuan TGT sedikit lebih tinggi yaitu 88,98 sedangkan kelas perlakuan TAI 85,22, sehingga selisih antara model TAI dan TGT sebesar 3,8 dan ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih berpengaruh terhadap hasil belajar IPA-Biologi konsep hama dan penyakit pada tumbuhan siswa kelas VIII. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dijabarkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar IPA-Biologi pada konsep hama dan penyakit
Tabel 4. Analisis data penelitian setelah perlakuan secara SPSS Variabel Terikat: posttest Source Type III Sum of Df Squares Intercept Hypothesis 2011,147 1 Error 686,396 34,729 UH Hypothesis 184,659tidak ada 1 hipotesisnya Error 1354,666 86 model Hypothesis 1519,914 2 Error 1354,666 a. 005 MS(model) + ,995 MS(Error) b. MS(Error) Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Hasil perhitungan secara SPSS Versi 20.0 juga menunjukkan bahwa Fhitung>F tabel yaitu 48,245 > 2,70 pada taraf signifikan 5% yang berarti bahwa Ha diterima atau ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan TGT terhadap hasil belajar IPABiologi konsep hama dan penyakit pada tumbuhan siswa kelas VIII. Untuk lebih mengetahui adanya perbedaan antara perlakuan terhadap kontrol, maka dilakukan uji Dunnett’ Hasil uji Dunnett disajikan pada Tabel 5.
86
32
Lumowa, dkk.
15,752b 759,957
F
Sig.
101,757 ,000 11,723
,001
48,245
,000
15,752b
pada tumbuhan siswa kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Hal ini didasarkan pada analisis data nilai Fhitung> Ftabel yaitu 48,245 > 2,70 pada taraf signifikan 0,05, sehingga Ha diterima. Berdasarkan hasil analisis data dengan SPSS 20.0 dan perhitungan dengan anakova, menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas VIII1 yang menggunakan model pembelajaran tipe TGT yaitu 88,98 lebih besar dari kelas kontrol VIII2 yaitu 78,48. Dengan selisih angka nilai sebesar 10,50 antara TGT terhadap kontrol
Tabel 5. Uji Dunnett t dengan SPSS 20.0 Variabel Terikat: posttest Dunnett t (2-sided) (I) model (J) model Perbedaan rata- Std. Sig. rata (I-J) Error * TGT Kontrol 10,50000 1,08608 ,000 * TAI Kontrol 6,73333 1,08608 ,000 *. Signifikan perbedaan rata-rata pada level 0.05
Hasil uji menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran TAI dan TGT, tetapi kedua tipe pembelajaran ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan model pembelajaran langsung yang diterapkan pada kelas
Mean Square 2011,147 19,764a 184,659
95% Interval kepercayaan Batas bawah Batas atas 8,0579 12,9421 4,2913 9,1754
dan selisih angka nilai 6,7 antara TAI terhadap kontrol. Dalam hal ini tipe pembelajaran TAI dan TGT keduanya baik digunakan dalam pembelajaran. Namun jika dilihat dari nilai rata-rata dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kelas perlakuan TGT lebih tinggi yaitu 88,98
dibandinngkan nilai rata-rata kelas perlakuan TAI 85,22, sehingga selisih angka nilai antara model TAI dan TGT sebesar 3,8. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih berpengaruh terhadap hasil belajar IPA-Biologi konsep hama dan penyakit pada tumbuhan siswa kelas VIII. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 20.0 dan perhitungan manual dengan anakova serta hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kelas VIII – 4 yang menggunakan model pembelajaran tipe TAI yaitu 85,22 lebih besar dari kelas kontrol VIII – 2 yaitu 78,48 dengan selisih angka sebesar 6,7 yang berarti hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TAI juga jauh lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran langsung. Kedua tipe model pembelajaran eksperimen memiliki perbedaan hasil belajar yang signifikan pada model pembelajaran langsung sehingga dapat dikatakan bahwa kedua tipe pembelajaran TAI dan TGT ini lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran langsung. Berbedanya hasil belajar kelas VIII1 (TGT) dan kelas VIII4 (TAI) ini kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kondisi baik fisik maupun psikologis siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa
misalnya waktu jam pelajaran yang tidak sama. Pembelajaran biologi pada jam pelajaran pertama dan jam pelajaran terakhir akan dapat memberikan hasil belajar yang berbeda. Siswa akan lebih bersemangat pada jam pelajaran pertama daripada jam pelajaran terakhir. Siswa akan menjadi kurang bersemangat pada siang hari karena kelelahan dan bosan setelah mengikuti berbagai macam pelajaran sebelumnya. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Teams Game Tournament (TGT) terhadap hasil belajar IPA-Biologi konsep hama dan penyakit pada tumbuhan siswa kelas VIII SMPN 6 Samarinda. Hal ini berdasarkan Fhitung > Ftabel yaitu 48,245 > 2,70; dan (2) Hasil belajar pada kelas pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) memperoleh nilai rata-rata sebesar 88,98, pada kelas pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) nilai rata-rata sebesar 85,22, sedangkan kelas control memperoleh nilai rata-rata sebesar 78,48.
DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2000 .Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatf Tipe Teams Games Tounament (TGT). Volume 5, Nomor 1, Desember 2011. (Online) Diakses tanggal 24 Juni 2013. Handayani, Fitri. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan Pada Materi Keragaman bentuk Muka Bumi. Jurnal Penelitian Kependidikan, TH. 20, No. 2 Serui Papua. (Online)http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/e eaj/article/download/538/585. Diakses tanggal 21 Januari 2013. Mariati. 2011. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Materi Hidrolisis Garam Di SMTI Negeri Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu Vol. 10 No. 1. FKIP Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh: Banda Aceh. (Online) http://lemlit.serambimekkah.ac.id /jurnal/jurnalseptember2011.pdf. Diakses tanggal 5 Maret 2013.
Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. Rohendi D., Sutarno H., dan Nopiyanti. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbasis Multimedia Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi (PTIK) Vol. 3 No. 1. Fakultas Pendidikan MIPA UPI (Online) http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMEDUndergraduate-2271112.%20Daftar%20Pustaka.pdf . Diakses tanggal 5 Maret 2013. Slavin, Robert. E . 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset, and Praktik. Nusa Media: Bandung. Sudjana, N. 2002. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
33