PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : ARNANDA AFROH LAILA 11510082
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
1
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : ARNANDA AFROH LAILA 11510082
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Suatu pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan yang tak kunjung pernah dimulai (JRR Tolkien) Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas Alfa Edison)
PERSEMBAHAN Buah karya sederhana ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku yang selalu menyayangiku dengan tulus dan iklhlas. 2. Kakakku tersayang Adi dan Eka yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materiil. 3. Adikku tersayang Gani dan Zaki yang selalu menemani dan memberi motivasi. 4. Arie Effendhi yang tak henti-hentinya memberikan dukungan.
vii
ABSTRAK Laila, Arnanda Afroh. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Pembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas III di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Eni Titikusumawati, M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Kooperatif Tipe TGT. Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa tentang operasi hitung pembagian yang masih rendah yaitu dibawah KKM= 60. Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM, dari 16 siswa baru 4 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 25% sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM, rata-rata kelas hanya mencapai 45,5. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan belajar matematika mengenai operasi hitung pembagian dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart dengan langkah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas III SDN Candigaron 02 dengan siswa yang berjumlah 16 siswa. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika tentang operasi hitung pembagian kelas III tahun pelajaran 2014. Melalui Metode Kooperatif tipe TGT adanya peningkatan hasil belajar yang dapat dilihat pada kondisi awal yakni pada pra siklus 25%, siklus I 37,5 %, dan siklus II 87,5% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui Metode Kooperatif Tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung pembagian pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
viii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Pembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas III di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015” dapat terwujud. Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk mendapat gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis dalam kesempatan ini ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, sebab penulis sadar betul tanpa bantuan tersebut penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku rektor STAIN Salatiga. 2. Ibu Peni Susapti, M.Si.selaku kaprogdi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. 3. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis. 4. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material. 5. Kakak serta adik-adikku yang selalu menemani dan memberi motivasi.
ix
6. Bapak Budi Sasetya S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SDN Candigaron 02 yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian. 7. Ibu Suprihantini, A.Ma.selaku guru kelas III SDN Candigaron 02 yang telah membantu kelancaran dalam penelitian. 8. Siswa kelas III SDN Candigaron 02 yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini. 9. Sahabat-sahabatku (Luluk, Upik, Aufa, Ika) yang selalu berjuang bersamasama. 10. Teman-teman
bimbingan skripsi (Erma, Ika, Indri, Rizki, Novi, Tari)
yang selalu membantu dan memberi dukungan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua Amiin.
Salatiga, 5 Desember2014
Penulis
x
DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL…………………………………………………………….
I
LEMBAR BERLOGO………………………………………………………..
ii
JUDUL………………………………………………………………………..
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………...
iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN……………………………….
V
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………………
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………
vii
ABSTRAK………………………………………………………....................
viii
KATA PENGANTAR…………………………………………......................
ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….
xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………....
xv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………..
4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………
5
D. Hipotesis Penelitian………………………………………………....
5
E. Manfaat Penelitian………………………………………………….
6
F. Definisi Operasional………………………………………………..
7
G. Metode Penelitian…………………………………………………..
9
1. Rancangan Penelitian…………………………………………..
9
2. Subjek Penelitian……………………………………………….
10
3. Langkah-langkah………………………………………………
10
4. Instrumen Penelitian……………………………………………
13
5. Pengumpulan Data……………………………………………...
14
6. Analisis Data……………………………………………………
15
H. Sistematika Penulisan……………………………………………….
15
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar………………………………
18
1. Pengertian Belajar………………………………………………
18
a. Ciri-ciri Belajar………………………………………….......
20
b. Prinsip-prinsip Belajar……………………………………..
20
2. Pengertian Hasil Belajar………………………………………....
22
a. Wujud Hasil Belajar………………………………………..
22
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar………….
24
B. Matematika………………………………………………...............
28
1. Pengertian Matematika…………………………………………
28
2. Karakteristik Matematika………………………………………
29
3. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika…………………....
29
4. Tujuan Pembelajaran Matematika……………………................
29
5. Hakikat Belajar Matematika.......................................................
30
C. Materi Operasi Hitung Pembagian………………………………...
30
1. Pengertian Operasi Hitung Pembagian………………………...
30
2. Aturan Penting Pengerjaan Operasi Hitung Pembagian…….....
31
D. Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournamen (TGT)…........
31
1. Pengertian Metode Pembelajaran……………………………....
31
2. Pengertian Pembelajaran Kooperatif..................................…....
32
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT......……………………......
35
4. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT …………….....
40
5. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT………….......
40
6. Penerapan Metode Kooperatif Tipe TGT dalam Materi Operasi
41
Hitung Pembagian....................................................................... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian.............................................……………………..
42
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………….
42
2. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………..
43
3. Siklus III………………………………………………………...
61
B. Deskripsi Penelitian Siklus I..................................................................
44
xii
C. Deskripsi Penelitian Siklus II.................................................................
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi pada Tahap PraSiklus………………………….......
52
B. Hasil Penelitian.................................………………………………..
53
1. Deskripsi Siklus I………………………………………………
53
2. Deskripsi Siklus II……………………………………………..
60
C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………….
68
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………................
75
B. Saran………………………………………………………………..
75
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kemampuan Akademik Siswa Kelas III SDN Candigaron 02..... 43 Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Kelas III SDN Candigaron 02 Pra Penelitian........................................................................... 52 Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I......... 57 Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I.......... 57 Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I........................................................... 58 Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II....... 64 Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II........ 65 Tabel 4.7 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus II................................ 66 Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II......................................................... 67 Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II.................. 71
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 PTK Model Spiral Kemmis dan Taggart...............................
11
Gambar 2.1 Bagan Penempatan Peserta Turnamen...................................
39
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Per Siklus......
71
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II
Lampiran 3
Lembar pengamatan siswa siklus I
Lampiran 4
Lembar pengamatan siswa siklus II
Lampiran 5
Lembar pengamatan guru siklus I
Lampiran 6
Lembar pengamatan guru siklus II
Lampiran 7
Angket umpan balik siswa
Lampiran 8
Rekapitulasi hasil pengamatan siswa siklus I
Lampiran 9
Rekapitulasi hasil pengamatan siswa siklus II
Lampiran 10
Rekapitulasi hasil pengamatan guru siklus I
Lampiran 11
Rekapitulasi hasil pengamatan guru siklus II
Lampiran 12
Nilai hasil tes formatif siklus I
Lampiran 13
Nilai hasil tes formatif siklus II
Lampiran 14
Rekapitulasi angket umpan balik siswa
Lampiran 15
Foto kegiatan
Lampiran 16
Nota pembimbing
Lampiran 17
Lembar konsultasi skripsi
Lampiran 18
Surat permohonan ijin penelitian
Lampiran 19
Surat keterangan penelitian
Lampiran 20
Daftar riwayat hidup
Lampiran 21
Daftar nilai SKK
xvi
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini memerlukan usaha yang maksimal untuk dapat menghasilkan
peserta didik yang berkualitas untuk
menghadapi era ilmu dan teknologi. Untuk itu penting adanya sumber daya manusia yang dapat menguasai, menerapkan, dan
mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar Indonesia dapat setara dengan negara-negara lain yang telah maju. Kenyataannya bahwa manusia dalam segala hal selalu berusaha bekerja dengan jalan memilih menggunakan suatu metode yang dianggap tepat untuk mencapai tujuannya. Demikian juga dalam melakukan pembelajaran di sekolah, guru selalu berusaha memilih metode pembelajaran yang paling tepat dan di anggap efektif
sehingga
pembelajaran yang diberikan oleh guru benar-benar di pahami oleh murid. Menurut Gordon (1984: 3) Bila proses belajar mengajar secara efektif, itu berarti telah terbina suatu hubungan yang unik antara guru dan murid, proses itu sendiri adalah mata rantai yang menghubungkan antara guru dan murid. Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru
1
harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai keunikannya agar mampu membantu siswa dalam menghadapi kesulitan belajar. Dalam hal itu, guru dituntut memahami berbagai model pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik secara optimal Mulyasa (2011:21). Namun dalam prakteknya guru lebih banyak menghadapi permasalahan diantaranya kurangnya pemahaman guru terhadap model pembelajaran
sehingga kurang menarik minat belajar
siswa. Penggunaan model pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung pengajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran Matematika adalah untuk mempersiapkan siswa
agar
dapat
menghadapi
perubahan
keadaan
dan
mampu
mensikapinya. Dalam hal ini, pembelajaran matematika yang diterapkan di sekolah merupakan dasar yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kenyataan yang terjadi pada saat ini menunjukan bahwa mata pelajaran matematika tidak begitu diminati oleh para siswa, hanya siswa tertentu saja yang menyukai pelajaran matematika. Sebagian besar siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Yang lebih memprihatinkan lagi bahwa hasil prestasi siswa di bidang matematika masih relatif rendah. Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2014 di kelas III, serta informasi yang di peroleh dari wali kelas bahwa permasalahan yang ditemui di kelas III dalam pembelajaran matematika pokok bahasan operasi hitung pembagian, hasilnya belum sesuai dengan
2
yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai matematika kelas 3 yang diperoleh dari guru yang menunjukkan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 60. Secara klasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM, dari 16 siswa baru 4 siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 25% sedangkan sisanya masih berada di bawah KKM, rata-rata kelas hanya mencapai 45,5. Ini berarti masih banyak siswa yang belum menguasai materi pembagian. Hal ini dikarenakan siswa kelas III SDN Candigaron 02 menganggap bahwa pelajaran matematika itu sulit. Permasalahan pembelajaran yang ditemukan di kelas III, yakni masih banyak siswa yang belum paham operasi hitung pembagian sehingga dalam mengerjakan soal masih asal-asalan. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama pemahaman siswa tentang isi dan maksud soal yang terkait dengan pembagian masih relatif rendah. Kedua sebagian siswa masih bingung atau tidak tahu harus dari mana menemukan jawaban. Ketiga, terkadang siswa lupa dengan aturan matematis, rumus-rumus yang telah dipelajari. Keempat, terjadi kesalahan kalkulasi dalam jawaban sehingga mempengaruhi hasil akhir jawaban. Permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran matematikan perlu diatasi dengan segera, yakni dengan menerapkan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan kurikulum dalam pendidikan sekolah dasar. Menurut penulis salah satu metode yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut yakni dengan menggunakan
3
metode Kooperatif tipe Times Games Tournament (TGT). Metode TGT termasuk salah satu metode pengajaran yang didalamnya terdapat unsur permainan, berdasarkan pengertian permainan menurut Loy Mcpherson dan Kennyon sendiri yakni bentuk kompetisi bermain penuh yang hasilnya ditentukan oleh: keterampilan fisik, strategi, atau kesempatan, yang dapat dilakukan secara perorangan atau gabungan (Hidayatullah, 2008: 5). Dengan menggunakan metode tersebut, topik-topik dalam pembelajaran matematika dapat disajikan dalam bentuk permainan yang dapat membuat siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Deborah Burnett Stroter (Sam’s, 2010:38) berpendapat bahwa bermain sebagai alat transformasi, sebagai pemandu pengalaman dan pemahaman. Bagi semua anak bermain adalah jalan untuk asimilasi pengetahuan dan pemahaman terhadap dunia. Bermain merupakan kebutuhan esensial bagi anak, sebuah aktifitas bawaan yang krusial untuk pertumbuhan. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut “apakah dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar operasi hitung pembagian pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan belajar matematika mengenai operasi hitung pembagian dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2014/2015. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2009:63). Adapun hipotesis penelitian ini adalah “ada peningkatan hasil belajar siswa kelas III SDN Candigaron 02 dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran matematika tentang operasi hitung pembagian”.
5
2. Indikator Keberhasilan Penggunaan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Penelitian yang dilakukan ini, peneliti tidak menggunakan KKM yang ditentukan oleh sekolah sebagai tolak ukur keberhasilan siswa, melainkan menggunakan KKM yang ditentukan oleh peneliti dengan alasan untuk memaksimalkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi operasi hitung pembagian. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah: a. Secara individu Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung pembagian. b. Secara Klasikal Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapakan mampu memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah wawasan keilmuan sebagai pedoman dalam mengembangkan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran.
6
2. Manfaat Praktis Mewujudkan perilaku dalam kehidupan sehari-hari sebagai tolok ukur dalam meningkatkan hasil belajar matematika. a. Bagi guru Dengan dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ini guru dapat mengetahui metode, strategi pembelajaran yang bervariasi. b. Bagi siswa Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika c. Bagi sekolah Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan agar mampu bersaing dengan sekolah lain. d. Bagi penulis Untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan metode yang menarik untuk dalam pembelajaran. F. Definisi Operasional Untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul skripsi. Penulis perlu menjelaskan definisi istilah sebagai berikut: 1. Hasil Belajar Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (Sam’s,
7
2010:33) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. 2. Operasi Hitung Pembagian Menurut Johnson dan Myklebust (Sam’s, 2010:11-12) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran. Operasi hitung matematika adalah pengerjaan hitungan yang didalamnya terdapat operasi penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Dalam skripsi ini difokuskan pada matematika tingkat dasar kelas III pada pokok bahasan operasi hitung pembagian. Pembagian adalah merupakan pengurangan berulang (Firmanawaty, 2003: 27) 3. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesamaan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama
dalam
menyelesaikan
permasalahan
untuk
menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan (Daryanto dan Raharjo, 2012: 241)
8
Times Games Tournament (TGT) atau pertandingan permainan tim dikembangkan secara asli oleh Davied De Vries dan Keath Edward (Trianto, 2009: 83) adalah model pembelajaram yang didalamnya siswa diminta untuk memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. Berdasarkan pengertian tersebut maka metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah cara yang digunakan dalam pembelajaran dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil yang disertai dengan adanya permainan utuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diberikan. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas kelas atau sering disebut dengan classroom action research dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Guru dapat melakukan penelitian sendiri terhadap proses pembelajaran di kelas atau juga secara kolaboratif bekerja sama dengan guru atau peneliti lain. Tetapi tindakan dan pengamatan yang dilakukan tidak boleh mengganggu atau menghambat kegiatan belajar mengajar (Susilo, 2007:16).
9
Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif karena peneliti ikut berperan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menjadikan kelas sebagai objek penelitian. a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2014/2015. b. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. 2. Subjek Penelitian Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas III di SDN
Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang berjumlah 16 siswa yang terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan. 3. Langkah-langkah Penelitian Penelitian yang digunakan adalah model dari Kemmis dan Taggart (Sam’s, 2010:72) berupa suatu siklus spiral. Pengertian siklus di sini adalah suatu putaran kegiatan yang meliputi tahap-tahap rancangan pada setiap putarannya, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi (observation), (4) refleksi (reflection). Penelitian ini akan dilakukan dengan dua siklus. Dalam siklus memuat empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah gambaran langkah siklus tersebut:
10
Permasalahan SIKLUS I
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan I
Tindakan I
Refleksi I
Pengamatan I
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan II
Tindakan II
SIKLUS II
Refleksi II
Pengamatan II
Gambar 1.1 Skema siklus menurut Kemmis dan Taggart (Sam’s, 2010:73). a. Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Menyiapkan materi tentang operasi hitung pembagian 2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang operasi hitung pembagian menggunakan metode Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament).
11
3) Menyiapkan lembar soal tentang operasi hitung pembagian menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk mengetahui hasil belajar siswa. 4) Menyiapkan instrumen. a) Lembar observasi kegiatan siswa tentang penggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). b) Lembar observasi kegiatan guru tentang penggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). c) Angket tentang penggunaan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). b. Pelaksanaan Pelaksanaan (acting) adalah menerapkan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang telah direncanakan, dengan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan desain pembelajran yang didalamnya terdapat tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. c. Pengamatan Pengamatan (observing) yaitu mengamati semua peristiwa selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengamatan terfokus pada kegiatan siswa dan guru yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik.
12
d. Refleksi Refleksi (reflecting) dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan sejauh mana tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan pada siklus II dan seterusnya. 4. Instrumen Penelitian a. Pedoman/ lembar pengamatan Pedoman atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati kegiatan langsung yang sedang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran matematika di kelas III. Hasil observasi ini berbentuk catatan lapangan yang mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran yang meliputi antusias peserta didik dan kemampuan siswa setelah melakukan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). b. Soal Evaluasi Untuk mendapatkan data yang yang dibutuhkan, maka dilakukan tes. Tes tertulis digunakan untuk mendapatkan data yang berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi setelah mengikuti proses pembelajaran. Adapun jenis tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda (Sam’s,2010:92). Dengan
13
menggunakan pilihan ganda siswa dituntut untuk fokus dalam mengerjakan. Karena, apabila terjadi kesalahan kalkulasi jawaban maka akan berpengaruih pada hasil akhir jawaban. c. Dokumentasi Diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Pedoman berisi dokumen-dokumen hasil belajar yang diperoleh dalam penelitian. 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dibantu oleh guru kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Observasi digunakan peneliti untuk mengamati data-data yang berhubungan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. b. Tes Tes digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa dengan cara memberi tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dalam pembelajaran.
14
c. Dokumentasi Dokumentasi diperlukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran berupa foto dan gambar (Sam’s, 2010:93). 6. Analisis Data Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini kemudian dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus penelitian. a. Ketuntasan individu Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung pembagian dapat dilihat dari hasil tes evaluasi. Tehnik yang digunakan untuk mengukur presentase kompetensi secara individu adalah sebagai berikut: N= jumlah soal benar × 5 b. Ketuntasan klasikal Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah ≥80 dari jumlah siswa satu kelas. Tehnik mengukur presentase kompetensi secara klasikal dapat digunakan rumus sebagai berikut: ×
P=
15
%
H. Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut: 1. Bagian Awal Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode penelitian 1. Rancangan Penelitian 2. Subjek Penelitian 3. Langkah-langkah Penelitian 4. Instrumen Penelitian 5. Pengumpulan data
16
6. Analisis Data H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar B. Matematika C. Operasi hitung Pembagian D. Metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek penelitian B. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I C. Deskripsi pelaksanaan penelitian siklus II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil observasi pada tahap Pra Penelitian B. Hasil penelitian deskripsi per siklus C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran C. Kata Penutup 3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftra pustaka , lampiran-lampiran dan daftra riwayat hidup penulis.
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Sam’s (2010: 31) belajar artinya berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungan. Dalam arti luas mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang tampak atau dapat diamati, dan ada pula yang tidak dapat diamati. Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh keinginan untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Dengan demikian seseorang atau peserta didik belajar karena adanya bermacam-macam rangsangan sehingga terjadi interaksi. Hal ini sependapat dengan Thorndike (Uno, 2007: 11) yang mengatakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus ( yang dapat berupa pikiran, perasaan dan gerakan) dan respon (yang dapat berupa pikiran, perasaan, dan gerakan). Bagi seorang behavioris, belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah respon tertentu pada sebuah stimulus yang
18
tadinya tidak berhubungan. Respon tertentu kemudian itu diperkuat ikatannya melalui berjenis-jenis cara yang berkondisi. Menurut teori Gestalt (Daryanto dan Tasrial, 2012: 45) hakekat belajar adalah penemuan hubungan unsur-unsur di dalam ikatan keseluruhan. Menurut Hamalik (1983: 21-22) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu , timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmaniah. Manusia dalam perbuatannya selalu menuntut kegiatan rohani dan jasmani. Membaca buku misalnya adalah merupakan kegiatan yang memadukan antara kegiatan jasmani yang berupa gerakan-gerakan mata, tangan, sikap badaniah hal ini sependapat dengan Cronbach (Abror, 1993: 66) yang mengatakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya. Pendukung panca indra adalah kegiatan rohaniah yang mana fungsinya untuk mengolah pengertian-pengertian, mengingat kembali, memikirkan dan sebagainya.
19
a. Ciri-ciri Belajar Aktifitas belajar haruslah mempunyai ciri-ciri tertentu. Menurut Baharuddin dan Esa N.W (Sriyanti, Suwardi, dan Erawati, 2009:18) ciri-ciri belajar meliputi: 1) Belajar ditandai dengan adanya tingkah laku. 2) Perubahan perilaku dari hasil belajar relatif permanen. 3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. 4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. b. Prinsip-prinsip Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 42) salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teoriteori dan prinsip-prinsip belajar tertentu agar bisa bertindak secara tepat. Prinsi-prinsip itu adalah sebagai berikut: 1) Belajar dapat berkembang secara efektif apabila didasari oleh perhatian dan dorongan motivasi yang berasal dari diri dalam dirinya sendiri.
20
2) Belajar menunjukkan jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak hanya sekedar menyimpan saja tanpa mengadakan transformasi. 3) Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. 4) Belajar memerlukan latihan dan pengulangan agar apa yang telah dipelajari dapat dikuasai. 5) Adanya
tantangan
dan
hambatan,
siswa
harus
dapat
mengatasinya secara tepat. 6) Belajar harus didasari kesadaran adanya kebutuhan untuk memperoleh balikan dan sekaligus penguatan bagi setiap kegiatan yang dilakukannya. 7) Belajar menurut pada tempo (kecepatan)nya sendiri dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar. 8) Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang
diharapkan.
Stimulus
yang
diberikan
menimbulkan response yang diharapkan (Slameto, 1991:29).
2. Pengertian Hasil Belajar Menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dengan
21
hasil belajar sebagai perubahan dalam kapabilitas (kemampuan tertentu) sebagai akibat belajar, maka jenkins dan Unwin (Uno,2007: 17) menyatakan bahwa hasil akhir dari kegiatan belajar adalah apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil belajarnya. Hal ini serupa dengan pengertian Gagne (Uno, 2007: 17) yaitu siswa yang mampu mengerjakan sesuatu sebagai hasil belajar tentulah akibat kapabilitasnya. Berdasarkan pengertian Gagne serta jenkins dan Unwin, dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalamanpengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuankemampuan tertentu. Hasil belajar juga merupakan kemampuan untuk mencapai perubahan-perubahan
dalam
dalam
jiwa
seseorang
seperti
memperoleh pengertian tentang bahasa, bersikap susila dan lain sebagainya (Ahmadi, 1991: 14). a. Wujud Hasil Belajar Uraian definisi belajar telah menjelaskan bahwa ciri-ciri belajar itu adanya perubahan dalam diri individu. Syah (Sriyanti, 2009: 20) menyatakan bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu: 1) Kebiasaan Orang yang berhasil dalam belajarnya akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak diperlukan.
22
2) Keterampilan Hasil
belajar
seseorang
dapat
dilihat
dari
tingkat
keterampilan yang ada dalam diri individu. 3) Pengamatan Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar. 4) Berfikir asosiatif dan daya ingat Orang
yang
belajar
dapat
berfikir
asosiatif
untuk
menghubungkan sesuatu dengan sesuatu lainnya serta akan memiliki daya ingat yang baik. 5) Berfikir rasional dan kritis Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berfikir rasional
dan
kritis.
Berfikir
menggunakan
logika
untuk
rasional
berarti
menentukan
mampu
sebab-akibat,
menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramal sesuatu. 6) Sikap Hasil
belajar
akan
ditandai
dengan
munculnya
kecenderungan baru dalam diri seseorang salam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa, dan sebagainya. 7) Inhibisi Inhibisi dalam konteks belajar artinya kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang
23
tidak perlu. Hasil belajar dapat dilihat dari kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik. 8) Apresiasi Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri individu yang belajar yakni muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap objek tertentu. 9) Tingkah laku efektif Seseorang dikatakan berhasil belajar jika orang tersebut memiliki tingkah laku yang efektif yaitu tingkah laku yang memiliki manfaat. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar berkaitan erat dengan proses belajar sehingga faktor yang mempengaruhi belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Seperti apa yang diutarakan Slameto (1991: 56-74) bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern dibagi menjadi 3 yaitu:
24
1) Faktor jasmaniah Proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, ia akan cepat lelah, mudah pusing, ngantuk jika badan lemah, kurang darah atau gangguan fungsi alat indra. Agar seseorang belajar dengan baik dan mendapatkan hasil belajar yang baik, maka harus diusahakan agar kesehatannya terjamin dengan istirahat cukup, pola makan yang benar dan lain sebagainya. 2) Faktor psikologis Terdapat tujuh hal yang mempengaruhi belajar dalam faktor psikologis yaitu: intellegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. a) Intellegensi yaitu kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. b) Perhatian, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, timbul kebosanan sehingga ia tidak suka belajar. c) Minat, minat sangat berpengaruh besar terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak tertarik dan tidak berminat untuk belajar.
25
d) Bakat, adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru
akan
terealisasi
menjadi
kecakapan
yang
nyataseseudah belajar atau berlatih. e) Motif, dalam proses belajar harus memperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik. f) Kematangan, suatu tingkat atau fase dalam seseorang, jika alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misal, jari-jarinya sudah siap untuk menulis, dan sebagainya. g) Kesiapan, kesediaan untuk memberi respon. 3) Faktor kelelahan Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh. Kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan belajar menjadi hilang. Kelelahan dapat dihilangkan melalui: tidur, istirahat, olahraga teratur, mengimbangi makan dengan syarat kesehatan. Faktor ekstern, meliputi: 1) Faktor keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
26
2) Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3) Faktor Masyarakat Masyarakat
merupakan
faktor
ekstern
yang
juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. B. Matematika 1. Pengertian Matematika Matematika
merupakan
ilmu
universal
yang
mendasari
perkembangan teknologi modern, yaitu mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar
untuk membekali peserta didik dengan
berfikir logis, analitis, sistematis dan kreatif pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Menurut Sriyanto (2007: 12) kata “matematika” berasal dari kata mathema dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar”, juga mathematikos yang diartikan sebagai “suka belajar”.
27
Menurut Johnson dan Myklebust (Sam’s, 2010: 11) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran. Menurut Mulyani Sumantri (Sam’s, 2010: 12) matematika adalah pengetahuan yang tidak kurang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tujuan pengajaran matematika ialah agar siswa dapat berkonsultasi dengan menggunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika. 2. Karakteristik Matematika Menurut Soedjadi (2000: 13) dalam definisi matematika dapat dilihat adanya ciri-ciri atau karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum. Beberapa karakteristik itu adalah: a. Memiliki objek kajian abstrak b. Bertumpu pada kesepakatan c. Berpola pikir deduktif d. Memiliki simbol yang kosong dari arti e. Memperhatikan semesta pembicara f. Konsisten dalam sistemnya 3. Fungsi Matematika Matematika berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan dan memprekdisikan sesuatu Cokroft (Uno dan Masri, 2009: 108).
28
Untuk itulah mengapa matematika diajarkan, hal ini disebabkan matematika sangat dibutuhkan dan berguna dalam kehidupan seharihari, bagi sains, perdagangan dan perindustrian, dan karena matematika itu menyediakan suatu daya, alat komunikasi, yang singkat dan tidak ambigus. 4. Tujuan Pembelajaran Matematika Menurut Sodjadi (2000: 43) Secara umum tujuan diberikannya matematika disekolah adalah untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran yang logis, rasional, dan kritis. Serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam
kehidupan
sehari-hari
dan
dalam
mempelajari
ilmu
pengetahuan. 5. Hakikat Belajar Matematika Menurut Subarinah (Sam’s, 2010: 29) matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamya. Artinya bahwa belajar matematika pada hakikatnya adalah belajar konsep, strukturnya dan mencari hubungan antar konsep dan strukturnya.
29
C. Operasi Hitung Pembagian. 1. Pengertian Operasi Hitung Operasi dalam matematika maksudnya adalah pengerjaan. Operasi hitung atau pengerjaan hitung dapat dilakukan terhadap semua jenis bilangan. Pembagian dapat di definisikan sebagai pengurangan berulang sehingga diperoleh hasil akhir 0 (Firmawati, 2005: 16). Operasi hitung pembagian dapat di identikkan dengan operasi pengurangan bilangan yang diulang sampai dengan kelipatan tertentu sehingga nilainya sama dengan 0 (Supriyanto, 2008: 96). 2. Aturan penting dalam pengerjaan pembagian Pembagian juga didefinisikan sebagai pengurangan berulang sehingga diperoleh hasil akhir nol. Misalnya 15: 5 bisa dimaknakan berapa kali mengurangkan 15 dengan 5 sehingga hasilnya 0. Artinya angka 15 akan habis dikurangi dengan angka 5 sebanyak 3 kali sehingga 15- 5- 5- 5= 0 Operasi pembagian juga dapat disebut sebagai kebalikan dari operasi perkalian. Sehingga 15: 5= 15= 5+ 5+5 Operasi bembagian di dalamnya tidak berlaku prinsip subtitusi artinya jika urutan angka kita balik, hasilnya akan berubah 15: 5 ≠ 5: 15 (Supriyanto, 2008: 96).
30
D. Metode Kooperatif tipe Teams Games Tournament(TGT) 1. Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Sam’s (2010: 18) metode pembelajaran diartian sebagai cara yang digunakan guru, yang dalam tugas mengajarnya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai seorang guru, harus mengenal berbagai macam metodologi dalam kegiatan belajar mengajar, agar KBM dapat berjalan secara variatif, sehingga guru bersama murid lebih semangat dalam KBM. Pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan dan karakteristik siswa, agar metode pembelajaran itu dapat berlangsung secara optimal dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Menurut Fathurrahman Pupuh (Hamruni, 2012: 6) metode secara harfiah berati cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, metode didefinisikan sebagai cara-cara menyajikan bahan pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, salah satu keterampilan yang harus dimiliki guru adalah keterampilan memilih metode. Selain metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran, terdapat istilah lain yang kadang-kadang sulit dibedakan, yaitu teknik dan taktik mengajar. Menurut Hamruni (2012: 7) teknik adalah cara yang
31
dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan efektif dan efidien. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. 2. Pengertian pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompokkelompok. Setiap siswa dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesamaan jender. Model pembelajaran kooperatif
mengutamakan
kerja
sama
dalam
menyelesaikan
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan (Daryanto dan Raharjo, 2012: 241). Sedangkan menurut Slavin (Hamruni, 2011: 120) salah satu strategi dari model pembelajaran kelompok adalah strategi pembelajaran kooperatif. Slavin mengemukakan dua alasan mengapa menggunakan strategi pembelajaran kooperatif. Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan
hubungan
sosial,
menumbuhkan
sikap
menerima
kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa
32
dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah menyediakan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak dangkal kepada para siswa dari latar belakang etnik yang berbeda (Slavin,
2005:
103).
Pada
dasarnya
pembelajaran
kooperatif
mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam kerja atau membantu diantara sesama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (Hamruni,2011: 119). Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip pembelajaran kooperatif sangat baik digunakan untuk mencapai tujuan belajar, baik yang bersifat kognitif, afektif, maupun kreatif suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi yang saling percaya, terbuka dan rileks diantara anggota kelompok memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh
dan
mengembangkan
memberi pengetahuan,
masukan sikap,
diantara nila
dan
mereka moral,
keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.
33
untuk serta
Pembelajaran ini diharapkan guru dapat menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari kegiatan yang telah mereka lakukan dan amati melalui pembelajaran. Pembelajaran ini lebih menekankan pada proses dari pada hasil dengan asumsi mengembangkan kompetensi dan potensi siswa melalui pendidikan. Pembelajaran kooperatif mengembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berfikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain. Menurut Daryanto dan Raharjo (2012: 243) terdapat langkah-langkah dalam model pembelajaran kooperatif. Langkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetesni dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa. b. Menyampaikan informasi. Guru menyampaikan informasi kepada siswa. c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar. guru menginformasikan pengelompokan siswa. d. Membimbing
kelompok
belajar.
Guru
memotifasi
memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok-kelompok belajar.
34
serta
e.
Evaluasi.
Guru
mengevalusi
hasil
belajar
tentang
materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan. f. Memberi penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok. 3. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament(TGT) Times Games Tournament (TGT) merupakan salah satu model pembelajaran tim siswa, ini pada mulanya dikembangkan oleh Davied De Vries dan Keith Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins (Slavin, 2005: 13). Jadi Times Games Tournament (TGT) merupakan pembelajaran yang berupa kelompok, permainan, kerjasama dan pertandingan yang mana pembelajaran tersebut mengutamakan kekompakan. Sebagai pengganti tes dan sistem perbaikan skor individu TGT mempunyai ide utama untuk memotivasi siswa saling memberi semangat
dan
membantu
dalam
menuntaskan
keterampilan-
keterampilan yang dipresentasikan guru. Apabila siswa menginginkan tim mereka mendapatkan penghargaam tim, mereka harus membantu teman satu tim dalam mempelajari bahan ajar tersebut. Mereka harus memberi semangat teman satu timnya untuk melakukan yang terbaik, menyatakan bahwa belajar itu penting, bermanfaat dan menyenangkan. Mereka dapat mendiskusikan perbedaan yang ada, dan saling membantu satu sama lain ketika menghadapi jalan buntu. Dapat juga memberikan kuis tentang materi yang sedang dipelajari.
35
Walaupan siswa belajar bersama, mereka tidak boleh saling membantu dalam turnamen, ini berarti siswa harus menguasai materi tersebut. Tanggung jawab pribadi ini memotivasi siswa untuk mempelajari materi dengan sungguh-sungguh. Selain motivasimotivasi diatas Times Games Tournament (TGT) memiliki dimensi kegembiraan karena menggunakan permainan-permainan, ini yang membedakan TGT dengan model kooperatif lainnya. Menurut Slavin (2005: 166-169) pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 komponen yakni: a. Presentasi di kelas Pertama-tama guru menyampaikan materi. Pada saat penyampaian materi siswa harus benar-benar memperhatian dan memahami materi yang disampaikan oleh guru, karena dengan demikian akan membantu mereka dalam dalam tim dan pada saat game. b. Tim (kelompok) Tim terdiri dari 4 atau 5 siswa yang memiliki kemampuan berbeda (heterogen). Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khusunya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya dalam sebuah game. c. Game Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya.Siswa yang mewakili kelompoknya,
36
masing-masing ditempatkan pada meja tournament. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 peserta, dan diusahakan tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Permainan diwali dengan memberitahukan aturan permainan.Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci jawaban diletakkan terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci jawaban tidak terbaca). d. Turnamen Turnamen
adalah
sebuah
struktur
dimana
game
berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir unit, setelah guru memberi presentasi dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Dalam permaianan ini setiap meja turnamen dilakukan dengan aturan sebagai berikut. Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil undian yang berisi soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain.Selanjutnya soal dikerjakan mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk mengerjakan selesai, pemain akan membacakan hasil pekerjaannya dan penantang akan menanggapinya. Setelah itu pembaca akan membacakan kunci jawabannya dan skor hanya diberikan kepada
37
pemain yang jawabannya benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.
e. Rekognisi Tim (penghargaan kelompok) Tim akan mendapatkan sertifikat atau penghargaan lain apabila
skor
rata-rata
mereka
mencapai
kriteria
tertentu.
Penghargaan ini selain memotivasi siswa agar lebih baik dalam mengikuti pelajaran diharapkan dapat juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Gambar 2.1 Bagan Penempatan Peserta Turnamen
Team A 1
Meja 1
3
2
4
Meja 3
Meja 2
Meja 4
Team B 1
2
3
Team C 4
1
Kategori kemampuan : 1. (Tinggi) 2. (Sedang) 38
2
3
4
3. (Sedang) 4. (Rendah) TGT terdiri dari siklus reguler dari aktifitas pengajaran yang diatur seperti dalam (Slavin, 2005: 171-174) sebagai berikut: Mengajar
: menyampaikan pelajaran.
Belajar Tim
: siswa mempelajari lembar kegiatan dalam tim.
Turnamen
: siswa terlibat dalam permainan akademik dalam meja-meja turnamen.
Penghargaan Tim : Skor tim dihitung berdasarka skor turnamen anggota tim. 4. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT a. Siswa tidak terlalu tergantung kepada guru b. Siswa lebih percaya diri untuk
untuk berfikir mandiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar bersama siswa lainnya c. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide secara verbal dan membandingkan dengan ide-ide orang lain d. Menumbuhkan sikap respon terhadap orang lain e. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar f. Meningkatkan prestasi akademik dan kemampuan sosial, g. Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan mengubah belajar abstrak menjadi nyata.
39
5. Kelemahan Pembelajaran Kooperatif tipe TGT a. Dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk melaksanakan cooperative learning tipe teams games tournaments, b. Siswa yang memiliki kemampuan lebih akan merasa terhambat oleh siswa yang berkemampuan kurang. c. Memerlukan
kerja
keras
dalam
memadukan
kemampuan
individu siswa dengan kerjasamanya d. menciptakan kondisi saling memberi pemahaman antar siswa, bisa timbul pemahaman yang berbeda dengan apa yang diharapkan. (http://www.homedukasi.com/2013/04/kelebihan-dan-kekurangantgt.html. diakses pada hari jum’at 26/09/2014).
6. Penerapan metode Kooperatif tipe TGT dalam materi Operasi Hitung Pembagian. 1) Guru menyiapkan kartu soal, LKS operasi hitung pembagian. 2) Siswa
dibagi
atas
beberapa
kelompok
(setiap
kelompok
anggotanya 4 orang). 3) Guru menempatkan siswa dalam tim belajar beranggotakan empat orang secara heterogen. 4) Guru menyiapkan pelajaran dan membagi LKS operasi hitung pembagian pada masing-masing tim, kemudian siswa bekerja
40
dalam tim, pastikan seluruh anggota tim menguasai pelajaran tersebut. 5) Memberi kesempatan kepada tim untuk berdiskusi, berfikir, menganalisis, serta menyelesaikan masalah secara berkelompok. 6) Setelah selesai mengerjakan LKS dengan waktu yang ditentukan, guru mengarahkan siswa untuk bersiap-siap mengikuti game turnamen. 7) Mengadakan game turnamen yang telah direncanakan. 8) Memberikan reward pada tiap-tiap kelompok.
41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Negeri Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Bagian ini memaparkan tentang lokasi dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu karena untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang dilakukan. Secara garis besar lokasi penelitian sebagai berikut: a. Identitas Nama Sekolah Alamat
: SDN Candigaron 02 : Dsn. Garon, Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.50662
Mata Pelajaran
: Matematika
Materi
: Operasi Hitung Pembagian
Kelas
: III/I
b. Karakteristik Siswa Kelas III Siswa kelas III SDN Negeri Candigaron 02 berjumlah 16 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan. Nama-nama siswa yang terdapat di kelas III tersebut adalah sebagai berikut:
42
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas III di SDN Candigaron 02 Tahun 2014/2015. No
Nama
Jenis Kelamin
1.
SANDY OCTAVIAN
Laki-laki
2.
YOGA SURYA ADIDA
Laki-laki
3.
ABITA DWI PUTRI
Perempuan
4.
ADITYA WARDANI
Laki-laki
5.
DEDI MANSUR WIJAYA
Laki-laki
6.
DINA AFRIYANI
Perempuan
7.
EFRIDA FEBY ROHMAH
Perempuan
8.
FINDIKA
Perempuan
9.
GITA VERONICA
Perempuan
10.
LILIS WIDYAHANTI
Perempuan
11.
MUHAMMAD BAHRUL U
Laki-laki
12.
MUHAMMAD HASANUDIN
Laki-laki
13.
MUHAMMAD SODIQ
Laki-laki
14.
SANIA RAHMAH
Perempuan
15.
WAFI RAKA FAUZI
Laki-laki
16.
ZAINI MACHFUDS
Laki-laki
2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pembagian pada semester I tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus. Penelitian menggunakan pembelajaran yang terdapat mata pelajaran matematika yang disesuaikan dengan jadwal pelajaran kelas III SDN Negeri Candigaron 02, Kec. Sumowono, Kab. Semarang. 43
Waktu pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1) Kegiatan siklus I
: Rabu dan Kamis, 15 – 16 Oktober 2014
2) Kegiatan siklus II
: Rabu dan Kamis, 22 – 23 Oktoder 2014
B. Deskripsi Penelitian Siklus I 1. Perencanaan (Planning) Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada 15 dan 16 Oktober 2014. b. Menyiapkan RPP pembelajaran operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif tipe TGT. c. Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif tipe TGT. Perangkat yang perlu disiapkan pada siklus I meliputi absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, angket, LKS, soal evalusi, alat peraga,meja turnamen. 2. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus I berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit). Materi yang di ajarkan pada pertemuan ini adalah mengubah bentuk pembagian menjadi bentuk pengurangan berulang. Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
44
Kegiatan awal meliputi salam, do’a, absensi, apersepsi (guru bercerita tentang membagi sesuatu, permen misalnya), guru menjelaskan bergabung
langkah-langkah dengan
pembelajaran
kelompok
yang
TGT,
sudah
siswa
ditentukan,
menginformasikan materi yang akan di ajarakan. b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi
Siswa menggali informasi dari guru tentang operasi hitung pembagian mengubah bentuk pembagian menjadi bentuk pengurangan berulang
dengan
menggunakan alat peraga. 2) Elaborasi
Siswa
diminta
mengubah
maju
bentuk
untuk
pembagian
mendemonstrasikan menjadi
bentuk
pengurangan berulang dengan alat peraga di papan tulis.
Guru
mempersilahkan
siswa
bergabung
dalam
kelompok masing-masing dan membagi LKS tentang operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif tipe TGT.
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS tentang operasi hitung pembagian yang nantinya akan di mainkan dalam game turnamen.
45
Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan game/quis TGT yang soalnya berasal dari LKS yang sudah dikerjakan.
3) Konfirmasi
Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban dari siswa yang menjawab soal pada saat game/quis TGT.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
c. Kegiatan Akhir Kegiatan
penutup
meliputi
kesimpulan,
pemberian
penghargaan, memberi motivasi belajar, memberi evaluasi, memberi PR dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, do’a dan salam 3. Pengamatan (Observation) kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran melalui metode kooperatif tipe TGT. Kegiatan observasi ini juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan tujuan mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT. Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk
46
mengetahui ketepatan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada operasi hitung pembagian, baik bagi guru maupun siswa di SDN Candigaron 02. 4. Refleksi (Reflektion) Pengamat
mencatat
hal-hal
baik
yang
mendukung
dan
menghambat proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan (Planning) Tahap perencanaa pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada 22 dan 23 Oktober 2014. b. Menyiapkan RPP pembelajaran operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif tipe TGT. c. Menyiapkan perangkat pembelajaran tentang operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif tipe TGT. Perangkat yang perlu disiapkan pada siklus II meliputi absensi, lembar pengamatan guru dan siswa, angket, LKS, soal evalusi, alat peraga, meja turnamen. 2. Tindakan (Action) Tindakan kelas siklus II berlangsung selama 2 kali tatap muka (4 x 35 menit). Materi yang di ajarkan pada pertemuan 1 adalah membagi
47
bilangan dua angka dengan bilangan satu angka. Adapun langkahlangkah pembelajarannya adalah sebagai berikut: a. Kegiatan Awal Kegiatan awal meliputi salam, do’a, absensi, apersepsi (guru bertanya tentang cara lain menyelesaikan operasi hitung pembagian), guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT, siswa bergabung dengan kelompok yang sudah ditentukan, menginformasikan materi yang akan di ajarakan. b. Kegiatan Inti 1) Eksplorasi
Siswa menggali penjelaskan guru tentang operasi hitung pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan menggunakan pembagian bersusun panjang dan bersusun pendek.
2) Elaborasi
Siswa diminta bergabung dalam
kelompoknya
masing-masing yang sudah ditentukan.
Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS tentang pembagian bersusun panjang dan bersusun pendek yang nantinya akan dimainkan galam game turnamen.
Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan game/quis TGT yang soalnya berasal dari LKS yang sudah dikerjakan.
48
3) Konfirmasi
Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban dari siswa yang menjawab soal pada saat game/quis.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
c. Kegiatan Akhir Kegiatan penutup meliputi kesimpulan , pemberian penghargaan, memberi motivasi belajar, memberi evaluasi, memberi PR dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, do’a dan salam. 3. Pengamatan (Observation) kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran melalui metode kooperatif tipe TGT. Kegiatan observasi ini juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan tujuan mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT. Observasi dilaksanakan secara langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada operasi hitung pembagian.
49
4. Refleksi (reflektion) Hasil dari pengamatan dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil analisis dicatat untuk mengetahui setiap tahapan pengamatan sudah mengalami kenaikan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Maka penelitian ini berhasil karena terdapat peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Penelitian Kondisi awal siswa sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas dapat dilihat dari kebiasaan belajar matematika di kelas, ini ditunjukkan dengan masih rendahnya kemampuan siswa dalam berhitung pembagian. Kondisi awal ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III SD Candigaron 02, Kecamatan Sumowono. Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum penelitian, menunjukkan bahwa masih rendahnya kemampuan siswa terhadap mata pelajaran matematika terutama pada materi operasi hitung pembagian pada semester I. Kemampuan siswa dalam mengerjakan matematika dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Matematika Siwa Kelas III SDN Candigaron 02 Pra Penelitian. No 1. 2.
Kategori Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Frekuensi 4 12 16
Presentase 25% 75% 100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa kelas III masih rendah dalam menghitung pembagian. Yakni dapat dilihat dari data nilai siswa, hanya 4 siswa (25%) yang mendapatkan nilai yang mencapai 51
KKM yaitu 60 dan 12 siswa (75%) masih mendapatkan nilai dibawah KKM. Data pengamatan ini digunakan sebagai dasar diterapkannya metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebelum melakukan penelitian pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Oktober 2014 di kelas III dengan jumlah 16 siswa. Siklus I dibagi dalam 2 pertemuan yaitu pertemuan I dan II. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu: a. Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus I yaitu setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas III mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT dan alat penunjang lainnya yang perlu digunakan. Selain materi dan media pembelajaran yang di diskusikan dengan guru yaitu pembagian kelompok yang dilakukan secara heterogen. Sebelum mengajar pada pertemuan I, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Di antaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I, lembar 52
kerja siswa, media pembelajaran, dan lembar observasi. Peneliti merancang RPP pertemuan I dengan pokok bahasan “mengubah bentuk pembagian menjadi pengurangan berulang”. Pembahasan yang dilakukan pada pertemuan I yaitu konsep pembagian, tabel pembagian dan sifat pengelompokan pada pembagian. Pembahasan pada pertemuan II yaitu pembagian bilangan 2 dan 10 secara cepat dan membedakan bilangan ganjil dan genap. Akhir pertemuan II siswa diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan pada Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Oktober 2014 pada materi operasi hitung pembagian. Langkahlangkah pelaksanaanya yaitu: 1) Awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a, salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi yaitu bercerita tentang pengalaman membagi sesuatu,
dilanjutkan
pembelajaran.
Guru
dengan
penyampain
menjelaskan
tujuan
langkah-langkah
pembelajaran Kooperatif tipe TGT. 2) Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu guru menjelaskan tentang materi konsep dasar pembagian, tabel pembagian dan sifat pengelompokan pada pembagian. Siswa menggali penjelasan tentang materi. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara
53
heterogen. Siswa diminta bergabung dengan anggotanya masing-masing kemudian pada setiap aggota diberi nomor 1-4. Guru memberikan LKS mengenai tabel pembagian dan sifat pengelompokan pada pembagian yang dikerjakan dalam kelompok sebagai bahan belajar untuk game turnamen. Siswa bekerjasama dalam kelompok berfikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota didalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Setelah selesai mengerjakan LKS materi tabel pembagian dan sifat pengelompokan pada pembagian, selanjutnya diadakan game. Guru memanggil perwakilan siswa dari masingmasing kelompok dengan nomor dada siswa secara urut. Kemudian siswa yang nomornya sesuai berdiri dan mencoba menjawab pertanyaan tentang tabel pembagian dan sifat pengelompokan pada pembagian. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil jawaban dari anggota kelompok lain. Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dalam game dengan benar maka diberikan poin bagi kelompoknya. Guru bertanya hal yang kurang dipahami dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman dan pemberian umpan balik.
54
3) Sebagai
kegiatan
akhir
dalam
pembelajaran
guru
memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dalam game dan memberi semangat bagi kelompok lain yang belum berhasil. Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Guru memberikan soal evaluasi berupa pilihan ganda sebagai tes Siklus I dan menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. c. Observasi Ketika pembelajaran Siklus I sedang berlangsung, peneliti meminta
bantuan
observer
untuk
mengamati
jalannya
pembelajaran dari awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Sebagai tambahan informasi bahwa
penggunaan
metode
kooperatif
tipe
TGT
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru mengenai metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan oleh observer mencakup: 1) Lembar pengamatan siswa Observer mengamati aktivitas siswa, situasi, dan kondisi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT, rekapitulasi data adalah sebagai berikut:
55
Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I. No 1. 2. 3.
Fase 0 0 0 0 Jumlah Rata-rata
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir
Skala kategori pen skoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
1 1 1 0
Skor 2 1 4 2
Jml 3 2 5 2
4 0 0 0
9 24 10 43 2,3
Kategori rata-rata: 0,0 – 0, 8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
2. Lembar pengamatan guru Observer mengamati aktivitas peneliti/ guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari awal hingga akhir pembelajaran. Berikut hasil rekapitulasi data adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I No 1. 2. 3.
Fase Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir
0 0 0 0 Jumlah Rata-rata
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
56
1 1 2 0
Skor 2 2 2 2
Jml 3 1 7 2
Kategori rata-rata: 0,0 – 0, 8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
4 0 0 0
8 27 10 45 2,3
3. Nilai Hasil Belajar Nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT dengan melakukan penilaian. Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Siswa Sandy Octavian Yoga Surya A Abita Dwi P Aditya Wardani Dedi Mansur M Dina Afriyani Efrida Febri R Findika Gita Veronica Lilis Widhayanti M. Bahrul Ulum M. Hasanudin M. Sodiq Sania Rahmah Wafi Raka Fauzi Zaini Mahfuds Jumlah Rata-rata
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Nilai 65 85 50 75 50 50 80 70 55 75 50 30 30 15 70 40 890 55,6
Keterangan Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum Tuntas
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 100%
P= 6
= 16 100% = 37,5%
57
d. Refleksi Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh pada Siklus I masih belum memuaskan karena baru 6 anak dari 16 siswa yang dinyatakan tuntas memenuhi nilai KKM yang ditentukan peneliti yaitu ≥70. Sisanya yaitu 10 siswa masih dinyatakan belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran operasi hitung pembagian. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada Siklus I ini adalah 55,6 dengan presentase ketuntasan baru mencapai 37,5 %. Ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: 1) Guru kurang tegas dalam mengatur siswa sehingga siswa asyik bermain sendiri. 2) Masih banyak siswa yang masih bingung tentang operasi hitung pembagian. 3) Penerapan metode kooperatif tipe TGT belum terbiasa dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa masih bingung dalam melakukan game dalam metode kooperatif tipe TGT. 4) Suasana kelas menjadi gaduh saat siswa berebut menjawab pertanyaan dalam game. 5) Masih ada beberapa siswa yang belum bekerjasama secara optimal.
58
Hambatan yang ada pada Siklus I, menjadi acuan perbaikan yang dilakukan pada Siklus II. Perbaikan yang dilakukan antara lain: 1) Guru harus lebih tegas dalam mengatur siswa agar siswa tidak bermain sendiri. 2) Guru meminta kepada siswa untuk belajar dirumah sebelum pemahasan materi di sekolah. 3) Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang maksimal pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. 4) Guru dapat memberi peringatan bagi siswa yang gaduh dengan akan mengurangi point yang diperoleh kelompoknya. Dengan begitu siswa akan terkendali dan tidak gaduh. 5) Guru
membimbing
siswa
untuk
berdiskusi
sehingga
keterampian kerjasama kelompok semakin meningkat. 4. Deskripsi Siklus II Hasil refleksi pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, yakni belum tercapainya indikator yang telah dirumuskan. Indikator yang dirumuskan peneliti adalah: c. Secara individu Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung pembagian.
59
d. Secara Klasikal Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70. Belum tercapainya indikator keberhasilan dikarenakan masih adanya hambatan-hambatan guru maupun siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode kooperatif tipe TGT. Oleh karena itu dari hambatan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Oktober 2014 di kelas III dengan jumlah 16 siswa. Siklus II dibagi dalam 2 pertemuan yaitu pertemuan I dan II. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu: a. Perencanaan Rencana pembelajaran pada Siklus II dilakukan setelah diperoleh hasil informasi pada siklus I, maka dilakukan diskusi dengan guru kelas III sebagai observer mengenai langkah perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II serta materi pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT dan alat penunjang lainnya yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I, lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan lembar observasi. Peneliti RPP pertemuan I dengan pokok bahasan
60
“pembagian bersusun”. Pada pertemuan I akan dibahas yaitu pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan cara pembagian bersusun. Pada pertemuan II yaitu akan dibahas yaitu pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka dengan cara pembagian bersusun . Pada akhir pertemuan II siswa diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus II. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pada Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Oktober 2014 pada materi operasi hitung pembagian. Langkahlangkah pelaksanaannya yaitu: 1) Awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a, salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian apersepsi,
dilanjutkan
pembelajaran.
Guru
dengan
penyampain
menjelaskan
tujuan
langkah-langkah
pembelajaran Kooperatif tipe TGT. 2) Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu guru menjelaskan tentang materi pembagian bersusun. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 4 kelompok secara heterogen. Siswa diminta bergabung dengan anggotanya masing-masing kemudian pada setiap aggota diberi nomor 1-4. Guru memberikan LKS mengenai operasi hitung pembagian yang dikerjakan dalam kelompok sebagai bahan untuk game turnamen. Siswa bekerjasama dalam
61
kelompok berfikir bersama dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dan pertanyaan tersebut dan meyakinkan tiap anggota didalam timnya mengetahui jawaban tersebut. Setelah selesai mengerjakan LKS selanjutnya diadakan game turnamen. Guru memanggil perwakilan siswa dari masing-masing kelompok dengan nomor dada siswa secara urut. Kemudian siswa yang nomornya sesuai berdiri dan mencoba menjawab pertanyaan. Siswa kelompok lain diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap hasil jawaban dari anggota kelompok lain. Kemudian siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dalam game dengan benar maka diberikan poin bagi kelompoknya. Siswa antusias dan gembira pada saat game turnamen. Guru bertanya hal yang kurang dipahami dalam diskusi setelah selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman dan pemberian umpan balik. 3) Sebagai
kegiatan
akhir
dalam
pembelajaran
guru
memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil dalam game turnamen dan memberi semangat bagi kelompok lain yang belum berhasil. Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi. Guru memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda sebagai tes Siklus II.
62
c. Observasi Ketika pembelajaran Siklus II berlangsung, peneliti meminta bantuan observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Observasi ini juga sebagai tambahan informasi bahwa
penggunaan
metode
kooperatif
tipe
TGT
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengeksplor pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru mengenai metode
pembelajaran
yang
dapat
diterapkan
dalam
pembelajaran.Pengamatan yang dilakukan mencakup: 1) Lembar pengamatan siswa Observer mengamati aktivitas siswa, situasi, dan kondisi di dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT, rekapitulasi data adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No 1. 2. 3.
Fase Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir
0 0 0 0 Jumlah Rata-rata
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
63
1 0 0 0
Skor 2 1 0 0
Jml 3 3 3 4
4 0 7 0
11 37 12 60 3,2
Kategori rata-rata: 0,0 – 0, 8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
2) Lembar pengamatan guru Observer mengamati aktivitas peneliti/ guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari awal hingga akhir pembelajaran. Berikut hasil rekapitulasi data adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II No
Fase
Skor
Jml
0
1
2
3
4
1.
Kegiatan Awal
0
0
1
3
0
11
2.
Kegiatan Inti
0
0
0
6
5
38
3.
Kegiatan Akhir
0
0
0
3
1
13
Jumlah
62
Rata-rata
3,3
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
Kategori rata-rata: 0,0 – 0, 8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
3) Angket umpan balik Sebagai umpan balik siswa terhadap proses pembelajaran operasi hitung pembagian pada Siklus II melalui metode kooperatif tipe TGT. Angket umpan balik digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa tertarik dan memahami metode pembelajaran yang dipakai oleh guru ketika mengajar sehingga
64
siswa termotivasi untuk dapat meningkatkan hasil belajar di dalam kelas. Berikut adalah data angket umpan balik yang diberikan pada kelas III. Tabel 4.7 Rekapitulasi Angket Umpan Balik Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Sandy Octavian (A) Yoga Surya A (B) Abita Dwi P (C) Aditya Wardani (D) Dedi Mansur W (E) Dina Afriyani (F) Efrida Feby R (G) Findika (H) Gita Veronica (I) Lilis Widhayanti (J) M Bahrul Ulum (K) M Hasanudin (L) M Sodiq (M) Sania Rahmah (N) Wafi Raka Fauzi (O) Zaini Mahfuds (P) Jumlah Rata-rata
Jumlah 10 7 8 6 7 9 10 7 8 10 6 7 8 6 10 9
% 100 70 80 60 70 90 100 70 80 100 60 70 80 60 100 90 1280 80
Kriteria SS SS SS S SS SS SS SS SS SS S SS SS S SS SS SS
Pedoman penilaian:
Kriteria:
P=
Tidak Senang
: ≤ 32 %
Senang
: ≤ 33% - 66 %
x 100%
Keterangan:
Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah butir pertanyaan
4) Nilai hasil belajar Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode kooperatif tipe TGT dengan melakukan penilaian.
65
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Siswa Sandy Octavian Yoga Surya A Abita Dwi P Aditya Wardani Dedi Mansur M Dina Afriyani Efrida Febri R Findika Gita Veronica Lilis Widhayanti M. Bahrul Ulum M. Hasanudin M. Sodiq Sania Rahmah Wafi Raka Fauzi Zaini Mahfuds Jumlah Rata-rata
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Nilai 75 90 75 70 75 85 95 70 70 85 75 70 55 50 80 70 1190 74,4
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus II dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 100%
P= 14
= 16 100% = 87,5%
d. Refleksi
Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh pada Siklus II sudah menunjukan peningkatan yakni dari 16 siswa, 14 siswa dinyatakan tuntas memenuhi nilai KKM. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada Siklus II ini adalah 74,4 dengan presentase ketuntasan mencapai 87,5 %. Keadaan siswa pada siklus ini siswa lebih memahami operasi hitung pembagian, serius belajar dan semangat
66
dalam belajar kelompok. Indikator keberhasilan yang sudah ditentukan pada Siklus II sudah tercapai, sehingga tidak perlu melanjutkann ke Siklus berikutnya. C. Pembahasan Hasil penelitian Menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Hasil belajar sebagai perubahan dalam kapabilitas (kemampuan tertentu) sebagai akibat belajar, maka jenkins dan Unwin (Uno,2007: 17) menyatakan bahwa hasil akhir dari kegiatan belajar adalah apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil belajarnya. Hal ini serupa dengan pengertian Gagne (Uno, 2007: 17) yaitu siswa yang mampu mengerjakan sesuatu sebagai hasil belajar tentulah akibat kapabilitasnya. Berdasarkan pengertian Gagne serta jenkins dan Unwin, dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalamanpengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuankemampuan tertentu. Hasil belajar juga merupakan kemampuan untuk mencapai perubahan-perubahan dalam dalam jiwa seseorang seperti memperoleh pengertian tentang bahasa, bersikap susila dan lain sebagainya (Ahmadi, 1991: 14). Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian operasi hitung pembagian, maka diketahui bahwa penggunaan metode kooperatif tipe
TGT
pada
pembelajaran
operasi
hitung
pembagian
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui metode kooperatif tipe TGT
67
siswa dapat belajar dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4-5 siswa secara heterogen. Pengunaan kelompokkelompok ini membantu siswa dalam proses pembelajaran serta dapat menyelesikan masalah yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran matematika pada siswa kelas III melalui metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung pembagian. Berdasarkan hasil evaluasi dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa sudah banyak siswa yang mencapai indikator keberhasilan yakni: a. Secara individu Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi hitung pembagian. b. Secara Klasikal Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70. Melalui sistem belajar dalam tim, siswa terbantu dalam memahami materi operasi hitung pembagian, dapat menjawab soal dalam game, dan dapat mengerjakan soal evalusi dengan baik serta menuntun siswa menuju keberhasilan dalam belajarnya. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas mulai dari siklus I dan siklus II dapat diperoleh data nilai matematika operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
68
1. Siklus I Siklus I melalui penerapan metode kooperatif tipe TGT berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa didapat rata-rata keaktifan adalah 2,3. Siswa mencapai KKM yang telah ditentukan yakni ≥ 70 sebanyak 6 siswa atau 37,5% dan terdapat 10 siswa atau 62,5% yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Nilai rata-rata adalah 55,9 dengan perolehan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 15. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pada siklus II. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II yakni guru lebih maksimal dalam memperhatikan dan membimbing siswa terutama 10 siswa yang belum tuntas. Mengarahkan siswa dalam kelompok diskusi untuk membantu temannya yang belum paham tentang materi yang di ajarkan sehingga siswa benar-benar paham dan ada peningkatan hasil belajar pada siklus II. 2. Siklus II Siklus II melalui penerapan metode kooperatif tipe TGT berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa didapat rata-rata 3,2. Siswa mencapai KKM yang telah ditentukan yakni ≥ 70 sebanyak 14 siswa atau 87,5% dan terdapat 2 siswa atau 12,5% yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Nilai rata-rata adalah 74,4 dengan perolehan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah adalah 50. Sisa 2 siswa yang masih belum tuntas atau belum memenuhi KKM tetap diperhatikan dengan cara membimbing dan mengarahkan siswa agar mau belajar lebih giat
69
lagi terutama pada operasi hitung pembagian. Peneliti dalam hal ini tidak lantas lepas tangan akan tetapi meminta bantuan kepada guru kelas III untuk membantu mengawasi kegiatan belajar 2 siswa tersebut agar hasil belajar matematika terutama operasi hitung pembagian meningkat. 3. Data ketuntasan siswa yang mencapai nilai KKM per Siklus Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II Kriteria
Siklus I
Siklus II
Jumlah siswa
Persen %
Jumlah siswa
Persen %
Tuntas
6
37,5
14
87,5
Tidak tuntas
10
62,5
2
12,5
16 14 12 10 Tidak Tuntas
8
Tuntas
6 4 2 0 Siklus I
Siklus II
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Per Siklus Uraian di atas menggambarkan kondisi siswa dari siklus I ke siklus II. Siklus I dengan rata-rata keaktifan 2,3 dan terdapat 6 siswa tuntas
70
dari 16 siswa. Siklus II dengan rata-rata keaktifan 3,2 terdapat 14 siswa dari 16 siswa. Dilihat dari hasil tersebut bahwa metode kooperatif tipe TGT baik digunakan untuk siswa yang belum tuntas maupun siswa yang sudah tuntas. Pembelajaran yang dilakukan menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat karena sudah banyak siswa yang mencapai indikator keberhasilan. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT membutuhkan
partisipasi
dan
kerjasama
siswa.
Pembelajaran
kooperatif menurut Slavin (Hamruni, 2011: 120) adalah salah satu strategi dari model pembelajaran kelompok. Slavin mengemukakan dua alasan mengapa menggunakan strategi pembelajaran kooperatif. Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus
dapat
meningkatkan
kemampuan
hubungan
sosial,
menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa
dalam
belajar
berfikir,
memecahkan
masalah,
dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Selain dapat memotivasi siswa, metode kooperatif tipe TGT memiliki dimensi kegembiraan karena menggunakan permainan-permainan, ini yang membedakan TGT dengan model kooperatif lainnya. Sependapat dengan Slavin mengenai pembelajaran kooperatif dapat disimpulkan
71
bahwa siswa kelas III SDN Candigaron 02 juga antusias terhadap pembelajaran
kooperatif.
Buktinya
hasil
belajar
mengalami
peningkatan, mereka terlatih untuk bekerjasama dalam kelompok serta mereka
tidak
canggung
dengan
perbedaan
yang
ada
pada
kelompoknya. Mereka berusaha memecahkan masalah yang ada dalam kelompok, seperti pada siklus I mereka memecahkan masalah bagaimana menghitung pembagian dengan cara pengurangan berulang, membuat tabel pembagian, dan lain sebagainya. Usaha pemecahan masalah pada siklus I ini belum berhasil karena siswa belum terbiasa dalam memecahkan masalah dalam kelompok. Selanjutnya pada siklus II, siswa berusaha memecahkan masalah yang diberikan guru, yakni bagaimana
menyesesaikan
pembagian
dengan
cara
bersusun.
Pembelajaran pada siklus II ini memang sedikit sulit akan tetapi siswa begitu antusias belajar dengan metode kooperatif tipe TGT ini, guru berusaha membimbing siswa bagaimana menyelesaikan masalah yang ada dalam kelompok. Usaha pemecahan pada siklus II ini mengalami perubahan yang lebih baik dibandingkan pada siklus I, sehingga berakibat pada hasil belajar siswa selama pembelajaran menghitung pembagian dengan cara bersusun. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih menekankan pada aktivitas dan kerjasama siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi sehingga
72
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Candigaron 02 semester I tahun pelajaran 2014/2015.
73
BAB V PENUTUP
A. Kesumpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Candigaron 02 Kec. Sumowono Kab Semarang tahun 2014/2015, dapat disimpulkan bahwa metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung pembagian pada siswa kelas III. Hal tersebut dibuktiktikan dengan adanya peningkatan nilai evaluasi matematika pada setiap siklus. Siklus I dari 16 siswa baru 6 atau 37,6 % siswa yang mencapai nilai KKM dengan rata-rata kelas 55,9. Pada siklus II sebanyak 12 siswa atau 87,5
% mencapai nilai KKM
dengan rata-rata kelas 74,4. Pembelajaran matematika operasi hitung pembagian melalui penggunaan metode kooperatif tipe TGT dapat menigkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015. B. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, untuk selanjutnya peneliti memberikan saran sebagai berikut:
74
1. Diharapkan guru agar menerapkan metode kooperatif tipe TGT dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran lainnya, seerta memberi tindak lanjut untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar terkait dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe TGT. 2. Diharapkan siswa tidak malu-malu lagi dalam mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan teman atau guru, dapat turut serta atau aktif dalam kegiatan belajar, dan berlatih terus menggunkan langkah-langkah metode kooperatif tipe TGT.
75
DAFTAR PUSTAKA Abror, Abd. Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya. Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar Yang Efektif. Jakarta: PT. Rineka Cipta Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama. Firmanawaty. 2003. Mahir Matematika Melalui Permainan. Jakarta: Pustaka Tiga Kelana. Gordon, Thomas. 1986. Guru Yang Efektif. Jakarta: CV Rajawali. Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Hamruni. 2012. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif- Menyenangkan. Yogyakarta: Investidaya. Hidayatullah, Furqon. 2008. Mendidik Anak Dengan Bermain. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press). Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung PT Remaja Rosdakarya. Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras. Slavin, Robert E. 2009. COOPERATIVE LEARNING Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
76
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: RINEKA CIPTA. Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematik di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sriyanti, lilik, Suwardi dan Muna Erawati. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Sriyanto. 2007. Strategi Sukses Menguasai Matematika. Yogyakatra: Indonesia Cerdas. Supriyanto, Agus. 2008. Menanamkan Cinta Matematika. Jakarta: Kompas Gramedia. Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PUSTAKA BOOK PUBLISHER. Triyanto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUB. Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, hamzah dan Masri Kudrat Umar. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
77
Lampiran ke-1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Siklus I Sekolah
: SD Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: III/ I
Alokasi Waktu
: 4 x 35 Menit (2x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka B. Kompetensi Dasar Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan tiga angka C. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengubah bentuk pembagian menjadi bentuk pengurangan berulang D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menyelesaikan soal pembagian dalam bentuk pengurangan berulang. E. Karakteristik siswa yang diharapkan Religius, Rasa hormat dan perhatian,Tanggung jawab, ketelitian, Disiplin, Tekun. F. Materi Pembelajaran Pembagian bilangan
-
Mengubah bentuk pembagian menjadi pengurangan berulang 10 : 2 =........
diambil 2
1
2
2
2
2 = 10
Bilangan 10 akan habis setelah dikurangkan. Pengurangannya adalah bilangan 2 sebanyak 5 kali dan sisanya adalah 0. Banyaknya pengurangan merupakan hasil bagi yang dicari. Perhatikan pengurangan berikut. 10 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0 (ada 5 kali pengurangan) Jadi, 10 : 2 = 5
-
Membuat tabel pembagian Contoh: 1.
3
2.
:
5 :
6
2
10
2
9
3
15
3
12
4
20
4
15
5
25
5
Artinya:
-
Artinya:
6: 3 = 2
10 : 5 = 2
9:3=3
15 : 5 = 3
12 : 3 = 4
20 : 5 = 4
15 : 3 = 5
25 : 5 = 5
Sifat pengelompokan pada pembagian (12 : 4) : 3 3:3=1
12 : (6 : 3) 12 : 2 = 6
Pembagian di dalam kurung diselesaikan terlebih dahulu.
2
-
Menghitung pembagian oleh 2 dan 10 secara cepat Contoh: Ingatlah kembali perkalian oleh 2 dan 10 2:2=1
10 : 10 = 1
4:2=2
20 : 10 = 2
6:2=3
30 : 10 = 3
Bilangan genap satuan
-
Bilangan genap puluhan
Membedakan bilangan ganjil dan genap Contoh: 2:2=1
2 dapat habis dibagi 2
3 : 2 = 1 sisa 1
3 tidak dapat habis dibagi 2
4:2=2
4 dapat habis dibagi 2
5 : 2 = 2 sisa 1
5 tidak dapat habis dibagi 2
6:2=3
6 dapat habis dibagi 2
7 : 2 = 3 sisa 1
7 tidak dapat habis dibagi 2
Perlu di ingat
Bilangan yang habis dibagi 2disebut bilangan genap. Contoh: 2, 4, 6, 8, dan 10.
Bilangan yang tidak dapat habis dibagi 2 disebut bilangan ganjil. Contoh: 1, 3, 5, 7, dan 9.
G. Metode Pembelajaran Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi, penugasan, TGT. 3
H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke 1 No
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal - Salam pembuka - Do’a bersama - Absensi - Apersepsi (guru bercerita tentang pengalaman membagi sesuatu (permen misalnya) - Guru mengingatkan pembagian dengan konsep dasar. - Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT. - Siswa diminta bergabung dengan kelompoknya masing-masing yang sudah ditentukan. 2. Kegiatan inti - Eksplorasi a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang operasi hitung pembagian dengan menggunakan alat peraga. - Elaborasi a. Siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan operasi hitung pembagian dengan alat peraga di papan tulis. b. Guru membagi kelompok dan membagi LKS. c. Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru. d. Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan game/quis (TGT) yang soalnya berasal dari LKS yang sudah dikerjakan.
4
Karakter yang Diharapkan Religius, Rasa hormat dan perhatian.
Disiplin, Rasa hormat dan Perhatian, Tekun, Tanggung jawab dan Ketelitian.
-
Konfirmasi a. Guru dan siswa bersama-sama mengkoreksi jawaban dari siswa yang menjawab soal pada saat game/quis. b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami. Kegiatan c. Akhir - Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan melakukan refleksi pembelajaran. - Guru memberi penghargaan pada kelompok yang mendapat skor tertinggi dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik. - Guru memberi motivasi belajar kepada siswa. - Sebagai tindak lanjut guru memberi pekerjaan Rumah (PR). - Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, dan Ketelitian.
Pertemuan ke 2
No
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal - Salam pembuka - Do’a bersama - Absensi - Mengoreksi Pekerjaan Rumah (PR) - Apersepsi (guru bertanya tentang 5
Karakter yang Diharapkan Religius, Rasa hormat dan perhatian.
bilangan genap satuan dan bilangan genap puluhan, guru mengingatkan kembali materi yang dipelajari sebelumnya). - Guru meginformasikan tujuan pelajaran. - Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT. - Siswa diminta bergabung dengan kelompoknya masing-masing yang sudah ditentukan. Kegiatan1.inti - Eksplorasi a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang operasi hitung pembagian dengan menggunakan alat peraga. - Elaborasi a. Siswa diminta maju untuk mendemonstrasikan operasi hitung pembagian dengan alat peraga di papan tulis. b. Guru membagi kelompok dan membagi LKS. c. Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru. d. Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan game/quis (TGT) yang soalnya berasal dari LKS yang sudah dikerjakan. - Konfirmasi a. Guru dan siswa bersama-sama mengkoreksi jawaban dari siswa yang menjawab soal pada saat game/quis. b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
6
Disiplin, Rasa hormat dan Perhatian, Tekun, Tanggung jawab dan Ketelitian.
P
Kegiatan d. Akhir - Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan melakukan refleksi pembelajaran. - Guru memberi penghargaan pada kelompok yang mendapat skor tertinggi dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik. - Guru memberi motivasi belajar kepada siswa. - Siswa mengerjakan soal evaluasi (Siklus I)
Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, dan Ketelitian.
I. Alat/ Media dan Sumber Belajar -
Alat/ Media : Alat peraga pembagian, kertas lipat, LKS.
-
Silabus kelas III
-
Fajariyah, Triratnawati. 2008. BSE Cerdas Berhitung Matematika untuk SD dan MI kelas 3, hal 57-65. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
7
J. Penilaian -
Bentuk Tes : Pilihan Ganda N = Jumlah soal benar x 5
Sumowono, 16 Oktober 2014
8
LKS Pertemuan I Siklus I
Kelompok
:
Anggota Kelompok
: ...................., ................, .................., ...................
A. Petunjuk Umum 1. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya! 2. Ikuti semua pengarahan guru! 3. Diskusikan semua masalah yang dihadapi! 4. Bila ada kesulitan tanyakan kepada guru! B. Petunjuk Kegiatan Diskusikan bersama kelompokmu soal-soal berikut ini: 1. Nyatakan bentuk pembagian berikut menjadi bentuk pengurangan berulang. a. 12 : 2 =.....-.....-.....-.....-.....-.....-....= b. 20 : 5 =.....-.....-.....-.....-.....-.....= c. 27 : 3 =.....-.....-.....-.....-.....-.....-......-.....-.....-......= d. 35 : 7 =......-.....-.....-.....-.....-.....= 2. Lengkapilah tabel pembagian di bawah ini ! a.
4 :
b. 1 2 3 4 5
6 : 6 12 18 24 30
3. Coba selesaikan pembagian dibawah ini! a. 9: (6 : 2) = 9 : 3 =...... c. 21 : (12 : 4) =.... : ....=..... b. 18 : (6 : 2) =..... : .....=..... d. (48 : 6) : 2 =..... : .....=.....
9
LKS Pertemuan 2 Siklus I
Kelompok
:
Anggota Kelompok
: ...................., ................, .................., ...................
A. Petunjuk Umum 1. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya! 2. Ikuti semua pengarahan guru! 3. Diskusikan semua masalah yang dihadapi! 4. Bila ada kesulitan tanyakan kepada guru! B. Petunjuk Kegiatan Diskusikan bersama kelompokmu soal-soal berikut ini: 1. Hitunglah pembagian oleh 2 dan 10 di bawah ini! a. 8 : 2 =..... b. 18 : 2 =.... c. 32 : 2 =.... d. 50 : 10 =.... e. 90 : 10 =.... 2. Amatilah bilangan-bilangan dibawah ini! 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 a. b. c. d. e. f.
Tulislah bilangan genap antara 1 dan 10 Tulislah bilangan ganjil antara 4 dan 6 Tulislah bilangan genap antara 9 dan 21 Tulislah bilangan ganjil antara 16 dan 27 Tulislah bilangan genap antara 24 dan 30
10
Kunci Jawaban pertemuan I Siklus I 1. a. 12 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0 (ada 6 kali pengurangan) Jadi, 12 : 2 = 6 b.20 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0 (ada 4 kali pengurangan) Jadi, 20 : 5 = 4 c.27– 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0 (ada 9 kali pengurangan) Jadi, 27 : 3 = 9 d.35 – 7 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0 ( ada 5 kali pengurangan) Jadi, 35 : 7 = 5 2. c.
4
d.
6
:
:
4
1
6
1
8
2
12
2
12
3
18
3
16
4
24
4
20
5
30
5
3. a. 9: (6 : 2) = 9 : 3 = 3
c. 21 : (12 : 4) = 21 : 3 = 7
b. 18 : (6 : 2) = 18 : 3 = 6
d. (48 : 6) : 2 = 8 : 2 = 4
11
Kunci Jawaban pertemuan 2 Siklus I 1. a. 8 : 2 =4 b.18 : 2 =9 c.32 : 2 =16 d.50 : 10 =5 e.90 : 10 =9 2. a. 2, 4, 6, 8, 10 b. 5 c. 10, 12, 14, 16, 18, 20 d. 17, 19, 21, 23, 25, 27 e. 24, 26, 28
12
Nama : .......................... Kelas : .......................... No
: ..........................
Nilai
: ..........................
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Mapel : Matematika Materi : Operasi hitung pembagian
Hari/Tanggal : Waktu :
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar! 1. Pembagian dapat juga di artikan sebagai.... a. Penjumlahan berulang b. Penjumlahan bilangan c. Pengurangan berulang d. Pengurangan bilangan
a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 12. 27 : (12 : 4) = 27 : ...... = 9
2. .... : .... = 12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0 a. b. c. d.
12 : 0 12 : 1 12 : 2 12 : 3
a. 6 b. 5 c. 4 d. 3 13. 8 : 2 = 4 Angka 8 tersebut merupakan bilangan....
3. 42 : 7 =..... a. b. c. d.
11. 14 : (6 : 3) = 14 : ..... = 7
6 7 8 9
a. b. c. d.
13
Bilangan genap satuan Bilangan genap puluhan Bilangan genap ratusan Bilangan genap ribuan
4. 15 : 5 =....-....-....-....= 0 a. b. c. d.
3–3–3 4–4–4 5–5–5 6–6–6
6 : 5. 6. 7. 8.
14. 90 : 10 = 9 Angka 90 tersebut merupakan bilangan.... a. Bilangan genap satuan b. Bilangan genap puluhan c. Bilangan genap ratusan d. Bilangan genap ribuan
12 24 ..... ..... 5. a. 4 b. 3 c. 2 d. 1
...... ...... 5 7
Perhatikan tabel pembagian disamping! Tabel tersebut digunakan untuk menjawab soal nomor 5 – 8.
15. 40 : ... = 4 a. 10 b. 20 c. 30 d. 40
16. 6 : 2 =.... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 Amatilah bilangan-bilangan dibawah ini untuk menjawab soal nomor 17 dan 18 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 17. Bilangan genap antara 21 dan 27 adalah... a. 21, 22, 23 b. 25, 26, 27 c. 22, 23, 26 d. 22, 24, 26 18. Bilangan ganjil antara 38 dan 40 adalah.... a. 40 b. 39 c. 38 d.37
6. a. 4 b. 5 c. 6 d. 7
7. a. 12 b.30 c.24 d.42
8. a. 12 b.24 c.30 d.42
14
9. (10 : 5) : 2 .... : 2 = 1 Bilangan yang tepat untuk mengisi titik-titik diatas adalah.... a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 10. (18 : 2) : 3 .... : 3 = 3 a. 7 b. 8 c. 9 d. 10
19. Bilangan yang tidak dapat habis dibagi 2 adalah bilangan... a. bilangan ganjil b. bilangan prima c.bilangan genap d. bilangan cacah
20. Yang termasuk dalam bilangan ganjil adalah.... a. 2, 3, 4, 5 b. 1, 3, 5, 7 c. 1, 5, 6, 7 d. 3, 4, 5, 6
#SEMOGA SUKSES#
15
KUNCI JAWABAN SOAL SIKLUS I
1. C 2. D 3. A 4. C 5. C 6. A 7. B 8. D 9. A 10. C 11. A 12. D 13. A 14. B 15. A 16. C 17. D 18. B 19. A 20. B
16
Lampiran Ke-2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Sekolah
: SD Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: III/ I
Alokasi Waktu
: 4 x 35 Menit (2 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka B. Kompetensi Dasar Melakukan pembagian yang hasilnya bilangan tiga angka C. Indikator Pencapaian Kompetensi Menghitung secara cepat pembagian bilangan sampai tiga angka. D. Tujuan Pembelajaran Dengan penjelasan guru siswa dapat menghitung secara cepat pembagian bilangan sampai tiga angka. E. Karakteristik siswa yang diharapkan Religius, Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, dan Ketelitian, F. Materi Pembelajaran - Membagi bilangan dua angka dengan bilangan satu angka 1. Pembagian dengan cara bersusun panjang 48 : 4 =.... Langkah 1 10 4 48 40 8
Langkah 2 10 + 2 4 48 40 8 8 0
17
Langkah 3 10 + 2 = 12 4 48 40 8 8 0
Langkah pengerjaan: a. Mulailah dengan membagi angka puluhan dari 48, yaitu 40. 40 : 4 = 10, tulis 10 di tempat hasil. 4 x 10 = 40, tulis 40 di bawah angka 48. 48 – 40 = 8, lalu turunkan 8 ke bawah. b. 8 : 4 = 2, tulis 2 di tempat hasil. 4 x 2 = 8, tulis 8 di bawah angka 8. 8 – 8 = 0. c. Selanjutnya, jumlahkan hasil pembagiannya 10 = 2 = 12. Jadi, 48 : 4 = 12. 2. Pembagian dengan cara bersusun pendek 48 : 4 =..... Langkah 1
Langkah 2
1 4
48
12 4
4
48 4
8
8 8 0
Langkah pengerjaan: a. Mulailah dengan membagi angka terdepan dari 48, yaitu 4. 4 : 4 = 1, tulis 1 di tempat hasil. 4 x 1 = 4, tulis di bawah angka 4. 4 – 4 = 0, lalu turunkan 8 ke bawah. b. 8 : 4 = 2, tulis 2 di tempat hasil, yaitu disebelah kanan 1. 4 x 2 = 8, tulis 8 di bawah angka 8. 8–8=0 Jadi, 48 : 4 = 12
18
-
Membagi bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka 1. Pembagian bersusun panjang 126 : 3 =.....
L
Langkah 1
a 40 n3 126
Langkah
Langkah 3
40 + 2 3
126
40 + 2 = 42 3
126
g
120
120
120
k
6
6
6
L
6
6
a
0
0
Langkah pengerjaan: a. Mulai dengan membagi angka ratusan dari 126, yaitu 100. 100 tidak bisa habis dibagi 3. Jadi, pembagian dimulai dari dua nilai tempat terdepan, yaitu 120. 120 : 3 = 40, tulis 40 ditempat hasil. 2 x 40 = 120, tulis di bawah angka 126. 126 – 120 = 6. b. 6 : 3 = 2, tambahkan 2 di tempat hasil. 3 x 2 = 6, tulis 6 di bawah angka 6 6–6=0 c. Jumlahkan hasil pembagiannya 40 + 2 = 42. Jadi hasil 126 : 3 = 42 2. Pembagian bersusun pendek 126 : 3 =.......
19
Langkah 1
Langkah 2
4
42
3 126
3
126
12
12
6
6 6 0
Langkah pengerjaan: a. Mulai dengan membagi angka ratusan dari 126, yaitu 100. 100 tidak bisa habis dibagi 3. Jadi, pembagian dimulai dari dua nilai tempat terdepan, yaitu 120. 120 : 3 = 40, tulis 40 ditempat hasil. 2 x 40 = 120, tulis di bawah angka 126. 126 – 120 = 6. b. 6 : 3 = 2, tambahkan 2 di tempat hasil. 3 x 2 = 6, tulis 6 di bawah angka 6 6 –6=0 G. Metode Pembelajaran Ceramah, Tanya jawab, Demonstrasi, Penugasan, TGT H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke I No 1.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal a. Salam b. Do’a bersama c. Absensi d. Apersepsi (guru bertanya tentang cara lain menyelesaikan operasi hitung pembagian dengan cara bersusun) e. Guru menginformasikan tentang
20
Karakter yang Diharapkan Religius, Rasa hormat dan perhatian
2.
3.
tujuan pembelajaran. f. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT. g. Siswa diminta bergabung dengan kelompoknya masing-masing yang sudah ditentukan. Kegiatan Inti - Eksplorasi a. Guru menjelaskan operasi pembagian bilangan dua angka dengan satu angka. b. Guru menjelaskan pembagian bersusun panjan dan pendek. - Elaborasi a. Siswa diminta untuk bergabung dengan kelompoknya masingmasing yang sudah ditentukan. b. Guru membagi kelompok dan membagi LKS. c. Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru. d. Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan game/quis (TGT) yang soalnya berasal dari LKS yang sudah dikerjakan. - Konfirmasi a. Guru dan siswa bersamasama mengkoreksi jawaban dari siswa yang menjawab soal pada saat game/quis. b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami. Kegiatan Akhir - Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan melakukan refleksi pembelajaran. - Guru memberi penghargaan
21
Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, dan Ketelitian.
Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, dan Ketelitian.
-
-
pada kelompok yang mendapat skor tertinggi dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik. Guru memberi motivasi belajar kepada siswa. Sebagai tindak lanjut guru memberi pekerjaan Rumah (PR). Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke 2 No
Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal a. Salam b. Do’a bersama c. Absensi d. Mengoreksi Pekerjaan Rumah (PR) e. Apersepsi (guru bertanya tentang cara lain menyelesaikan operasi hitung pembagian dengan cara bersusun) f. Guru menginformasikan tentang tujuan pembelajaran. g. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran TGT. h. Siswa diminta bergabung dengan kelompoknya masing-masing yang sudah ditentukan.
2.
Kegiatan Inti - Eksplorasi a. Guru menjelaskan operasi pembagian bilangan tiga angka dengan satu angka. b. Guru menjelaskan pembagian bersusun panjan dan pendek.
22
Karakter yang Diharapkan Religius, Rasa hormat dan perhatian.
Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, dan Ketelitian.
-
-
3.
Elaborasi e. Siswa diminta untuk bergabung dengan kelompoknya masingmasing yang sudah ditentukan. f. Guru membagi kelompok dan membagi LKS. g. Secara berkelompok siswa mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru. h. Setelah siswa mengerjakan LKS, kemudian diadakan game/quis (TGT) yang soalnya berasal dari LKS yang sudah dikerjakan. Konfirmasi c. Guru dan siswa bersamasama mengkoreksi jawaban dari siswa yang menjawab soal pada saat game/quis. d. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pelajaran yang belum dipahami.
Kegiatan Akhir - Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan melakukan refleksi pembelajaran. - Guru memberi penghargaan pada kelompok yang mendapat skor tertinggi dan memberi semangat bagi kelompok yang belum berhasil dengan baik. - Guru memberi motivasi belajar kepada siswa. - Siswa mengerjakan soal evaluasi (Siklus II)
23
Disiplin, Rasa hormat dan perhatian, Tekun, Tanggung jawab, dan Ketelitian.
I. Alat/ Media dan Sumber Belajar -
Alat/ Media : Alat peraga pembagian, kertas lipat, LKS.
-
Silabus kelas III
-
Fajariyah, Triratnawati. 2008. BSE Cerdas Berhitung Matematika untuk SD dan MI kelas 3, hal 57-65. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
J. Penilaian -
Bentuk Tes : Pilihan Ganda N = Jumlah soal benar x 5
Sumowono, 23 Oktober 2014
24
LKS Pertemuan I Siklus II
Kelompok
:
Anggota Kelompok
: ..................., ...................., .................., ..................
A. Petunjuk Umum 1. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya! 2. Ikuti semua pengarahan guru! 3. Diskusikan semua masalah yang dihadapi! 4. Bila ada kesulitan tanyakan kepada guru! B. Petunjuk Kegiatan Diskusikan bersama kelompokmu soal-soal berikut ini: 1.
Sefi mempunyai 36 permen. Dia berencana akan membaginya kepada Ani, Luna, dan Tari. Berapakah permen yang diperoleh masing-masing anak?
2.
Berapakah hasil dari 64 : 4 =......
3.
Tono mempunyai 60 kelereng. Tono ingin membaginya dalam 5 kantong plastik. Berapakah kelereng yang ada dalam tiap-tiap kantong?
4.
Berapakah hasil dari 81 : 3 =......
5.
Pak Andi memanen mangga sebanyak 96 buah. Pak Andi akan membaginya kepada 8 tetangganya. Berapa banyak buah yang diperoleh masing-masing tetangga?
25
LKS Pertemuan 2 Siklus II
Kelompok
:
Anggota Kelompok
: ..................., ...................., .................., ..................
A. Petunjuk Umum 1. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya! 2. Ikuti semua pengarahan guru! 3. Diskusikan semua masalah yang dihadapi! 4. Bila ada kesulitan tanyakan kepada guru! B. Petunjuk Kegiatan Diskusikan bersama kelompokmu soal-soal berikut ini: 1. Hitunglah bersama teman kelompokkmu berapa hasil dari 126 : 3 =.... 2.
Berapakah hasil dari 156 : 2 =....
3.
Ibu guru membawa 225 buku berhitung matematika. Buku itu akan dibagi pada 5 kelas. Setiap kelas menerima jumlah buku yang sama. Berapa banyak buku yang diterima setiap kelas?
4.
Berapa hasil dari 738 : 3 =.....
5.
Paman membeli 944 butur telur. Kemudian telur akan dimasukkan dalam 4 peti. Berapa jumlah telur dalam setiap peti?
26
Kunci Jawaban pertemuan I Siklus II 1. 36 : 3 = 12
2. 64 : 4 = 16
12 3
16
36
(3x1)
4
3
(4x1)
4
6 (3x2)
64
24
6
(4x6)
24
0
0
3. 60 : 5 = 12
4. 81 : 3 = 27
12
27
5 (5x1)
60
3
5
(3x2)
10 (5x2)
(3x7)
0
12 96 8 16 (8x2)
21 0
5. 96 : 8 = 12
(8x1)
6 21
10
7
81
16 0
27
Kunci Jawaban pertemuan 2 Siklus II 1. 126 : 3 = 42
2. 156 : 2 = 52
42 3
52
126
(3x4)
3
12
156
(3x5)
15
6 (3x2)
6
6
(3x2)
6
0
0
3. 225 : = 45
4. 738 : 3 = 246
45
246
5 (5x4)
225
3
20
(3x1)
25 (5x5)
738 6 13
25
(3x4)
0
12 18
(3x6)
18 0
5. 944 : 8 = 118 236 4 (4x2)
944 8 14
(4x3)
12 24
(4x6)
24
0
28
Nama : .......................... Kelas : .......................... No
: ..........................
Nilai : ..........................
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Mapel : Matematika Materi : Operasi hitung pembagian
Hari/Tanggal : Kamis/23 Oktober 2014 Waktu : 08.30-08.55 (25 Menit)
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar! 1. 20 : 4 =..... a. b. c. d.
11. 28 – 7 – 7 – 7 – 7 = 0 Bentuk pembagiannya adalah.... a. 28 : 4 b. 28 : 7 c. 28 : 11 d. 28 : 14
8 7 6 5
2. 90 : 9 =.... a. b. c. d. 3.
12. Hasil dari 6 618
12 11 10 13
a. 301 b. 303 c. 203 d. 103
....... 5 65 a. b. c. d.
13. Bilangan ganjil antara 62 – 74 adalah... . a. 63, 65, 67, 69, 71, 73 b. 63, 64, 65, 67, 68, 69 c. 63, 65, 67, 68, 69, 71 d. 63, 65, 66, 67, 69. 73
5 10 13 20
29
4. Pembagian dapat diselesaikan dengan dua cara yaitu .... a. Besusun panjang dan pendek b. Bersusun panjang dan sejajar c. Bersusun menyimpang dan pendek d. Bersusun menyimpang dan sejajar 5.
........ 3 81 a. b. c. d.
14. Hasil pengerjaan dari 560 : 70 =.... a. 7 b. 8 c. 70 d. 80
15. Pak Umar memetik apel 500 buah. Apel itu akan dimasukkan kedalam 5 keranjang sama banyak. Berapa buah apel yang terdapat dalam masingmasing keranjang? a. 114 b. 100 c. 116 d. 117
11 13 24 27
6. Bentuk pengurangan dari 36 : 9 adalah... a. 36 – 9 – 9 – 9 – 9 = 0 b. 36 – 6 – 6 – 6 – 6 – 6 – 6 = 0 c. 36 – 9 – 9 – 9 = 9 d. 36 – 12 – 12 – 12 = 0
16. 27 : ( 9 : 3 ) = .... 27 : 3 =..... a. 7 b. 8 c. 9 d. 10
7. ( 56 : 8 ) : 7 =... .... : 7 = 1 a. 6 b. 7 c. 8 d. 9
17. 48 : 12 = n n sama dengan .... a. 4 b. 5 c. 3 d. 2
8. Berapakah hasil dari 88 : 8 = .... a. 12 b. 11 c. 10 d. 9
18. Berapa hasil dari 714 : 7 = .... a. 103 b. 102 c. 101 d. 100
30
9. 15 : 3 = 5 Bilangan 15 pada soal di atas adalah.... a. Bilangan genap b. Bilangan cacah c. Bilangan bulat d. Bilangan ganjil
19. 64 : 4 = ... a. 9 b. 8 c. 16 d. 11
10. Ibu membeli 30 kg beras. Beras dimasukkan dalam 5 kantong yang isinya sama banyak. Berapa kilogram isi masing-masing kantong? a. 5 kg b. 6 kg c. 15 kg d. 11 kg
20. Siswa kelas 3 di SD Candigaron 02 berjumlah 16 anak. Siswa akan dibagi dalam 8 meja sama banyak. Berapa jumlah murid tiap meja? a. 2 b. 4 c. 3 d. 5
#SEMOGA SUKSES#
31
Kunci Jawaban Siklus II 1. D 2. C 3. C 4. A 5. D 6. A 7. B 8. B 9. D 10. B 11. B 12. D 13. A 14. B 15. B 16. C 17. A 18. B 19. C 20. A
32
33
34
35
Lampiran ke-3 Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe TGT Siklus I
No
Fase
Nama Sekolah
: SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis/16 Oktober 2014
TGT
Indikator
Kompetensi
Skor 0
1.
Kegiatan awal
1.1penyampaia n tujuan dan motivasi
Tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar
2.
Kegiatan inti
2.1pembagian kelompok
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2.2 presentasi guru
Siswa dapat menjelaskan konsep operasi hitung pembagian Siswa dapat bekerja sama dalam tim
2.3 kegiatan belajar dalam tim
36
1.1.1 siswa berdo’a bersama 1.1.2 siswa memperhatikan guru ketika absen 1.1.3 siswa dapat menyebutkan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran 1.1.4 siswa bersemangat ketika mendapat motivasi untuk belajar 2.1.1 siswa antusias mencari teman sekelompok 2.1.2 siswa melakukan simulasi metode kooperatif tipe TGT 2.2.1 siswa bertanya jawab tentang konsep operasi hitung pembagian 2.3.1 siswa berdiskusi mengerjakan soal operasi hitung pembagian 2.3.2 siswa aktif dan krestif dalam kerja tim 2.3.3 siswa bertanya pada teman sekelompok apabila ada materi yang belum dipahami.
1
2
3
4
3.
Kegiatan akhir
2.4 game
Siswa dapat melakukan game
2.6 Prestasi tim
Pemberian penghargaan pada kelompok
2.3.4 siswa mempresentasikan hasil kerja tim 2.4.1 siswa antusias mewakili kelompoknya untuk game. 2.4.2 siswa antusias menjawab setiap pertanyaan dalam game. 2.4.3 siswa antusias dalam melakukan game 2.6.1 antusias siswa dalam menunggu penentuan skor kelompok. 2.6.2 siswa senang mendapat penghargaan prestasi tim 2.6.3 siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami 2.6.4 siswa menerima tindak lanjut berupa soal evaluasi
Jumlah Rata-rata
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
Kategori rata-rata: 0,0 – 0,8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
37
Lampiran ke-4 Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe TGT Siklus II
No
Fase
Nama Sekolah
: SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis/23 Oktober 2014
TGT
Indikator
Kompetensi
Skor 0
1.
Kegiatan awal
1.1penyampaia n tujuan dan motivasi
Tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar
2.
Kegiatan inti
2.1pembagian kelompok
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2.2 presentasi guru
Siswa dapat menjelaskan konsep operasi hitung pembagian Siswa dapat bekerja sama dalam tim
2.3 kegiatan belajar dalam tim
38
1.1.1 siswa berdo’a bersama 1.1.2 siswa memperhatikan guru ketika absen 1.1.3 siswa dapat menyebutkan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran 1.1.4 siswa bersemangat ketika mendapat motivasi untuk belajar 2.1.1 siswa antusias mencari teman sekelompok 2.1.2 siswa melakukan simulasi metode kooperatif tipe TGT 2.2.1 siswa bertanya jawab tentang konsep operasi hitung pembagian 2.3.1 siswa berdiskusi mengerjakan soal operasi hitung pembagian 2.3.2 siswa aktif dan krestif dalam kerja tim 2.3.3 siswa bertanya pada teman sekelompok apabila ada materi yang belum dipahami.
1
2
3
4
3.
Kegiatan akhir
2.4 game
Siswa dapat melakukan game
2.6 Prestasi tim
Pemberian penghargaan pada kelompok
2.3.4 siswa mempresentasikan hasil kerja tim 2.4.1 siswa antusias mewakili kelompoknya untuk game. 2.4.2 siswa antusias menjawab setiap pertanyaan dalam game. 2.4.3 siswa antusias dalam melakukan game 2.6.1 antusias siswa dalam menunggu penentuan skor kelompok. 2.6.2 siswa senang mendapat penghargaan prestasi tim 2.6.3 siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami 2.6.4 siswa menerima tindak lanjut berupa soal evaluasi
Jumlah Rata-rata
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
Kategori rata-rata: 0,0 – 0,8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
39
Lampiran ke-5 Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe TGT Siklus I
No
Fase
Nama Sekolah
: SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis, 16 Oktober 2014
TGT
Indikator
Kompetensi
Skor 0
1.
Kegiatan awal
1.1penyampaia n tujuan dan motivasi
Menjelaskan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar
2.
Kegiatan inti
2.1pembagian kelompok
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2.2 presentasi guru
Siswa dapat menjelaskan konsep operasi hitung pembagian Siswa dapat bekerja sama dalam tim
2.3 kegiatan belajar dalam tim
40
1.1.1 mengajak siswa berdo’a 1.1.2 guru mengecek kehadiran siswa 1.1.3 menyampaikan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran selesai 1.1.4 memberi motivasi siswa untuk belajar 2.1.1 guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen 2.1.2 guru menjelaskan aturan main metode kooperatif tipe TGT 2.2.1 guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang konsep operasi hitung pembagian 2.3.1 guru memberi lembar kerja tim yang berisi soal-soal operasi hitung pembagian 2.3.2 guru melihat keaktifan siswa 2.3.3 guru membimbing siswa ketika belajar tim berlangsung 2.3.4 guru bersama siswa membahas hasil
1
2
3
4
kerja tim 2.4 game
3.
Kegiatan akhir
2.6 Prestasi tim
Siswa dapat melakukan game
2.4.1guru memanggil siswa satu per satu untuk maju kedepan dan mewakili kelompok dalam game 2.4.2 guru membagi kartu soal pada siswa dalam game
Pemberian penghargaan pada kelompok
2.4.3 guru menjelaskan aturan main dalam game 2.4.4 guru menghitung skor setiap tim dalam game 2.6.1 guru memberi hadiah pada tim/kelompok yang mendapat predikat tim super 2.6.2 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertaya materi yang belum dipahami 2.6.3 Guru memberi tindak lanjut berupa soal evaluasi dan meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya 2.6.4 Guru menutup pelajaran
Jumlah Rata-rata
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
Kategori rata-rata: 0,0 – 0,8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
41
Lampiran ke-6 Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe TGT Siklus II
No
Fase
Nama Sekolah
: SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis, 23 Oktober 2014
TGT
Indikator
Kompetensi
Skor 0
1.
Kegiatan awal
1.1penyampaia n tujuan dan motivasi
Menjelaskan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar
2.
Kegiatan inti
2.1pembagian kelompok
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2.2 presentasi guru
Siswa dapat menjelaskan konsep operasi hitung pembagian Siswa dapat bekerja sama dalam tim
2.3 kegiatan belajar dalam tim
1.1.1 mengajak siswa berdo’a 1.1.2 guru mengecek kehadiran siswa 1.1.3 menyampaikan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran selesai 1.1.4 memberi motivasi siswa untuk belajar 2.1.1 guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen 2.1.2 guru menjelaskan aturan main metode kooperatif tipe TGT 2.2.1 guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang konsep operasi hitung pembagian 2.3.1 guru memberi lembar kerja tim yang berisi soal-soal operasi hitung pembagian 2.3.2 guru melihat keaktifan siswa 2.3.3 guru membimbing siswa ketika belajar tim berlangsung
42
1
2
3
4
3.
Kegiatan akhir
2.4 game
Siswa dapat melakukan game
2.6 Prestasi tim
Pemberian penghargaan pada kelompok
2.3.4 guru bersama siswa membahas hasil kerja tim 2.4.1guru memanggil siswa satu per satu untuk maju kedepan dan mewakili kelompok dalam game 2.4.2 guru membagi kartu soal pada siswa dalam game 2.4.3 guru menjelaskan aturan main dalam game 2.4.4 guru menghitung skor setiap tim dalam game 2.6.1 guru memberi hadiah pada tim/kelompok yang mendapat predikat tim super 2.6.2 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertaya materi yang belum dipahami 2.6.3 Guru memberi tindak lanjut berupa soal evaluasi dan meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya 2.6.4 Guru menutup pelajaran
Jumlah Rata-rata
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
Kategori rata-rata: 0,0 – 0,8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
43
Lampiran ke-7 Angket Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif tipe TGT pada Siswa Kelas III SD Candigaron 02 Petunjuk pengisian angket: 1. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti! 2. Berilah tanda √ (checklist) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini ! 3. Jawablah dengan jujur, karena tidak berpengaruh pada nilai anda! Daftar Identitas Responden Nama :................................... Kelas :.................................... No
Pernyataan Ya 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Saya senang belajar dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT Belajar menggunakan metode kooperatif tipe TGT menarik bagi saya Dengan metode ini saya dapat berdiskusi dengan teman kelompok Saya dapat bertanya dengan teman kelompok apabila saya belum paham tentang materi pembelajaran Saya dapat belajar lebih aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT Saya dapat belajar dengan kreatif dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT Saya paham mengenai aturan penting dalam operasi hitung pembagian Saya dapat mengerjakan soal operasi hitung pembagian. Saya dapat mengerjakan soal cerita yang melibatkan operasi hitung pembagian dalam kehidupan sehari-hari Dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT hasil belajar saya meningkat Jumlah
Keterangan : Jawaban Ya = 1 Jawaban Tidak = 0
44
Jawaban Tidak 0
Presentase Angket Siswa No
Nama siswa 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H 9. I 10. J 11. K 12. L 13. M 14. N 15. O 16. P Jumlah
1
2 3
Nomor Pertayaan 4 5 6 7 8
Jml 9
10
Present ase
Pedoman penilaian:
Kriteria:
P=
Tidak Senang
: ≤ 32 %
Senang
: ≤ 33% - 66 %
x 100%
Keterangan:
Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah butir pertanyaan
45
kriteria
Lampiran ke-8 Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe TGT Pelaksanaan Siklus I
No
Fase
Nama Sekolah
: SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis/16 Oktober 2014
TGT
Indikator
Kompetensi
Skor 0
1.
2.
Kegiatan awal
Kegiatan inti
1.1penyampa ian tujuan dan motivasi
2.1pembagia n kelompok
2.2 presentasi guru
2.3 kegiatan belajar dalam tim
Tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar
1.1.1 siswa berdo’a bersama 1.1.2 siswa memperhatikan guru ketika absen 1.1.3 siswa dapat menyebutkan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran 1.1.4 siswa bersemangat ketika mendapat motivasi untuk belajar 2.1.1 siswa antusias mencari teman sekelompok 2.1.2 siswa melakukan simulasi metode kooperatif tipe TGT 2.2.1 siswa bertanya jawab tentang konsep operasi hitung pembagian
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Siswa dapat menjelaskan konsep operasi hitung pembagian Siswa dapat bekerja sama dalam tim
2.3.1 siswa berdiskusi mengerjakan soal operasi hitung pembagian 2.3.2 siswa aktif dan krestif dalam kerja tim 2.3.3 siswa bertanya pada teman sekelompok apabila ada materi yang belum dipahami. 46
1
2
3
4
2.4 game
3.
Kegiatan akhir
2.6 Prestasi tim
Siswa dapat melakukan game
Pemberian penghargaan pada kelompok
2.3.4 siswa mempresentasikan hasil kerja tim 2.4.1 siswa antusias mewakili kelompoknya untuk game. 2.4.2 siswa antusias menjawab setiap pertanyaan dalam game. 2.4.3 siswa antusias dalam melakukan game 2.6.1 antusias siswa dalam menunggu penentuan skor kelompok. 2.6.2 siswa senang mendapat penghargaan prestasi tim 2.6.3 siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami 2.6.4 siswa menerima tindak lanjut berupa soal evaluasi
2
Jumlah
Skala kategori pen skoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
7
Kategori rata-rata: 0,0 – 0, 8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
Candigaron, 16 Oktober 2014 Pengamat
Suprihantini, A.Ma.
47
9
Lampiran Ke-9 Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe TGT Pelaksanaan Siklus II
No
Fase
Nama Sekolah
: SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis/23 Oktober 2014
TGT
Indikator
Kompetensi
Skor 0
1.
2.
Kegiatan awal
Kegiatan inti
1.1penyampaia n tujuan dan motivasi
2.1pembagian kelompok
2.2 presentasi guru
2.3 kegiatan belajar dalam tim
Tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok Siswa dapat menjelaskan konsep operasi hitung pembagian Siswa dapat bekerja sama dalam tim
1.1.1 siswa berdo’a bersama 1.1.2 siswa memperhatikan guru ketika absen 1.1.3 siswa dapat menyebutkan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran 1.1.4 siswa bersemangat ketika mendapat motivasi untuk belajar 2.1.1 siswa antusias mencari teman sekelompok 2.1.2 siswa melakukan simulasi metode kooperatif tipe TGT 2.2.1 siswa bertanya jawab tentang konsep operasi hitung pembagian
1
2
3
4
2.3.1 siswa berdiskusi mengerjakan soal operasi hitung pembagian 2.3.2 siswa aktif dan krestif dalam kerja tim 2.3.3 siswa bertanya pada teman sekelompok apabila ada materi yang belum dipahami. 48
2.4 game
3.
Kegiatan akhir
2.6 Prestasi tim
Siswa dapat melakukan game
Pemberian penghargaan pada kelompok
2.3.4 siswa mempresentasikan hasil kerja tim 2.4.1 siswa antusias mewakili kelompoknya untuk game. 2.4.2 siswa antusias menjawab setiap pertanyaan dalam game. 2.4.3 siswa antusias dalam melakukan game 2.6.1 antusias siswa dalam menunggu penentuan skor kelompok. 2.6.2 siswa senang mendapat penghargaan prestasi tim 2.6.3 siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami 2.6.4 siswa menerima tindak lanjut berupa soal evaluasi
1
Jumlah
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
Kategori rata-rata: 0,0 – 0, 8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
Candigaron, 23 Oktober 2014 Pengamat
Suprihantini, A.Ma.
49
10
7
Lampiran Ke-10 Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe TGT Pelaksanaan Siklus I
No
Fase
TGT
Nama Sekolah
: SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis/ 16 Oktober 2014
Indikator
Kompetensi
Skor 0
1.
2.
Kegiatan awal
Kegiatan inti
1.1penyampaia n tujuan dan motivasi
2.1pembagian kelompok
Menjelaskan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
1.1.1 mengajak siswa berdo’a 1.1.2 guru mengecek kehadiran siswa 1.1.3 menyampaikan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran selesai 1.1.4 memberi motivasi siswa untuk belajar 2.1.1 guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen 2.1.2 guru menjelaskan aturan main metode kooperatif tipe TGT
2.2 presentasi guru
Siswa dapat menjelaskan konsep operasi hitung pembagian
2.2.1 guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang konsep operasi hitung pembagian
2.3 kegiatan belajar dalam tim
Siswa dapat bekerja sama dalam tim
2.3.1 guru memberi lembar kerja tim yang berisi soal-soal operasi hitung pembagian 2.3.2 guru melihat keaktifan siswa
50
1
2
3
4
2.3.3 guru membimbing siswa ketika belajar tim berlangsung 2.3.4 guru bersama siswa membahas hasil kerja tim 2.4 game
3.
Kegiatan akhir
2.6 Prestasi tim
Siswa dapat melakukan game
Pemberian penghargaan pada kelompok
2.4.1guru memanggil siswa satu per satu untuk maju kedepan dan mewakili kelompok dalam game 2.4.2 guru membagi kartu soal pada siswa dalam game 2.4.3 guru menjelaskan aturan main dalam game 2.4.4 guru menghitung skor setiap tim dalam game 2.6.1 guru memberi hadiah pada tim/kelompok yang mendapat predikat tim super 2.6.2 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertaya materi yang belum dipahami 2.6.3 Guru memberi tindak lanjut berupa soal evaluasi dan meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya 2.6.4 Guru menutup pelajaran
3
Jumlah
51
6
10
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
Kategori rata-rata: 0,0 – 0, 8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
Candigaron, 16 Oktober 2014 Pengamat
Suprihantini, A.Ma
52
Lampiran Ke-11 Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif Tipe TGT Pelaksanaan Siklus II
No
Fase
TGT
Nama Sekolah
: SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Hari/ Tanggal
: Kamis/ 23 Oktober 2014
Indikator
Kompetensi
Skor 0
1.
2.
Kegiatan awal
Kegiatan inti
1.1penyampaia n tujuan dan motivasi
2.1pembagian kelompok
Menjelaskan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
1.1.1 mengajak siswa berdo’a 1.1.2 guru mengecek kehadiran siswa 1.1.3 menyampaikan tujuan yang harus dicapai setelah pembelajaran selesai 1.1.4 memberi motivasi siswa untuk belajar 2.1.1 guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogen
1
2
3
4
2.1.2 guru menjelaskan aturan main metode kooperatif tipe TGT 2.2 presentasi guru
Siswa dapat menjelaskan konsep operasi hitung pembagian
2.2.1 guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang konsep operasi hitung pembagian
2.3 kegiatan belajar dalam tim
Siswa dapat bekerja sama dalam tim
2.3.1 guru memberi lembar kerja tim yang berisi soal-soal operasi hitung pembagian
53
2.3.2 guru melihat keaktifan siswa
2.3.3 guru membimbing siswa ketika belajar tim berlangsung 2.3.4 guru bersama siswa membahas hasil kerja tim 2.4 game
3.
Kegiatan akhir
2.6 Prestasi tim
Siswa dapat melakukan game
Pemberian penghargaan pada kelompok
2.4.1guru memanggil siswa satu per satu untuk maju kedepan dan mewakili kelompok dalam game 2.4.2 guru membagi kartu soal pada siswa dalam game 2.4.3 guru menjelaskan aturan main dalam game 2.4.4 guru menghitung skor setiap tim dalam game 2.6.1 guru memberi hadiah pada tim/kelompok yang mendapat predikat tim super 2.6.2 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertaya materi yang belum dipahami 2.6.3 Guru memberi tindak lanjut berupa soal evaluasi dan meminta siswa untuk belajar materi selanjutnya 2.6.4 Guru menutup pelajaran
1
Jumlah
54
12
6
Skala kategori penskoran Skor maksimal = 4 Skor minimal = 0
Kategori rata-rata: 0,0 – 0, 8 = Kurang sekali 0,9 – 1,6 = Kurang 1,7 – 2,4 = Cukup 2,5 – 3,2 = Baik 3,3 – 4,0 = Baik sekali
Candigaron, 23 Desember 2014 Pengamat
Suprihantini, A.Ma
55
Lampiran Ke-12
Nilai Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Operasi Hitung Pembagian Setelah Menggunakan Metode Kooperatif Tipe TGT Pelajaran pada Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Siswa Sandy Octavian Yoga Surya A Abita Dwi P Aditya Wardani Dedi Mansur M Dina Afriyani Efrida Febri R Findika Gita Veronica Lilis Widhayanti M. Bahrul Ulum M. Hasanudin M. Sodiq Sania Rahmah Wafi Raka Fauzi Zaini Mahfuds Jumlah Rata-rata
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Nilai 65 85 50 75 50 50 80 70 55 75 50 30 30 15 70 40 890 55,6
Keterangan Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum Tuntas
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 100%
P= 6
= 16 100% = 37,5%
56
Lampiran Ke-13
Nilai Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Operasi Hitung Pembagian Setelah Menggunakan Metode Kooperatif Tipe TGT Pelajaran pada Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Siswa Sandy Octavian Yoga Surya A Abita Dwi P Aditya Wardani Dedi Mansur M Dina Afriyani Efrida Febri R Findika Gita Veronica Lilis Widhayanti M. Bahrul Ulum M. Hasanudin M. Sodiq Sania Rahmah Wafi Raka Fauzi Zaini Mahfuds Jumlah Rata-rata
KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Nilai 75 90 75 70 75 85 95 70 70 85 75 70 55 50 80 70 1190 74,4
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 100%
P= 14
= 16 100% = 87,5%
57
Lampiran Ke-14 Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Operasi Hitung Pembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe TGT
No
Nama siswa 1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H 9. I 10. J 11. K 12. L 13. M 14. N 15. O 16. P Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16
3 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 13
Nomor Pertanyaan 4 5 6 7 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 15 12 10
Pedoman penilaian: P=
Jml 8 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13
9 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 11
Kriteria: Tidak Senang Senang Sangat Senang
x 100%
Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah butir pertanyaan
58
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 16
10 7 8 6 7 9 10 7 8 10 6 7 8 6 10 9
Prese ntase 100% 70% 80% 60% 70% 90% 100% 70% 80% 100% 60% 70% 80% 60% 100% 90%
: ≤ 32 % : ≤ 33% - 66 % : ≤ 67% - 100%
kriteria SS SS SS Senang SS SS SS SS SS SS Senang SS SS Senang SS SS
Hasil Presentase Angket Umpan Balik Siswa
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama Sandy Octavian (A) Yoga Surya A (B) Abita Dwi P (C) Aditya Wardani (D) Dedi Mansur W (E) Dina Afriyani (F) Efrida Feby R (G) Findika (H) Gita Veronica (I) Lilis Widhayanti (J) M Bahrul Ulum (K) M Hasanudin (L) M Sodiq (M) Sania Rahmah (N) Wafi Raka Fauzi (O) Zaini Mahfuds (P) Jumlah Rata-rata
Jumlah 10 7 8 6 7 9 10 7 8 10 6 7 8 6 10 9
Pedoman penilaian: P=
x 100%
Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah butir pertanyaan
59
% 100 70 80 60 70 90 100 70 80 100 60 70 80 60 100 90 1280 80
Kriteria SS SS SS S SS SS SS SS SS SS S SS SS S SS SS SS
Kriteria: Tidak Senang : ≤ 32 % Senang : ≤ 33% - 66 % Sangat Senang : ≤ 67% - 100%
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TGT
Guru membuka pelajaran dengan apersepsi yang memanfaatkan media
Siswa antusias terhadap pembelajaran
60
Siswa maju ke depan untuk mencoba menyelesaikan latihan soal
Siswa bekerja sama dalam mengerjakan LKS
61
Siswa melaksanakan game
Penghargaan tim
62
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa berdo’a bersama
63
64
65
66
67
68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Arnanda Afroh Laila
NIM
: 11510082
Tempat, Tgl Lahir
: Kab. Semarang, 25 November 1990
Alamat
: Dsn. Kalidukuh RT 03/RW 03 Losari Kec. Sumowono, Kab. Semarang.
Jenjang pendidikan: 1. SD Negeri Losari
1998 - 2003
2. Lulus MTs Nuril Huda Losari
2004 - 2006
3. Lulus SMA N 1 Ambarawa
2007 - 2009
4. STAIN Salatiga
2010 - 2014
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-sebenarnya.
Salatiga, 5 Desember 2014 Penulis
Arnanda Afroh Laila
69
DAFTAR NILAI SKK
Nama: Arnanda Afroh Laila
Jurusan/ Progdi: Tarbiyah/PGMI
Nim: 11510082
Dosen PA: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
No 1.
2.
3. 4. 5.
6.
7.
8.
9.
10.
Nama Kegiatan
Pelaksanaan
Keterangan
Nilai
Piagam Penghargaan OPAK STAIN Salatiga 2010 Seminar UPT Perpustakaan STAIN Salatiga Piagam penghargaan Mapaba PMII Sertifikat Pedas Musik XI dan Workshop V SMC Piagam Nasional Workshop Of Entrepreneurship and Basic Cooperation Piagam penghargaan SSC Cup Tingkat SMA seSalatiga Piagam penghargaan Konser Perdana Zealous SMC Piagam Penghargaan Sarasehan Keagamaan DEMA STAIN Salatiga Piagam penghargaan Musik Kompetisi SMC
25 – 27 Agustus 2010
Peserta
3
20 – 25 September 2010
Peserta
3
12 – 14 November 2010 13- 26 Desember 2010 19 Desember 2010
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
6
20 dan 27 Februari 2011
Panitia
3
20 Maret 2011
Panitia
3
06 Juni 2011
Peserta
3
20 Juli 2011
Panitia
3
Piagam Penghargaan Parade Band Komunitas Se Salatiga SMC
26 Juli 2011
Panitia
3
70
11. 12.
13
14
15. 16. 17. 18. 19.
20. 21.
22.
23. 24.
25. 26.
Piagam penghargaan Music In Campus SMC Piagam Penghargaan Bebek Cup III SSC STAIN Salatiga Piagam penghargaan Pedas Musik XII dan workshop VI Piagam penghargaan Konser Perdana Cambioso SMC Sertifikat PPMBM STAIN se-Jawa di Kudus Piagam Penghargaan Seminar Regional Dema Piagam penghargaan Kompetisi Rebana SMC Piagam penghargaan Music In Campus SMC Piagam penghargaan Pedas XIII dan Workshop PSM VII SMC SK Pengurus SMC tahun 2013 Piagam penghargaan Konser Perdana Extender SMC SK mengajar di SD Negeri Jetis 01
22 Oktober 2011
Panitia
3
28-29 Oktober 2011
Panitia
3
13 26 Desember 2011
Panitia
3
20 Maret 2012
Panitia
3
20 – 22 April 2012 3 Mei 2012
Peserta
5
Peserta
4
8 Juli 2012
Panitia
3
13 Oktober 2012
Panitia
3
25 November -02 Desember 2012
Panitia
3
31 Januari 2013
Pengurus
4
20 Maret 2013
Panitia
3
16 Juli 2013
Guru Kelas
4
Sertifikat Konser Produksi SMC 2013 Piagam penghargaan Pedas XIX dan Workshop VIII SMC Sertifikat Festival Ramadhan 1435 H SK Mengajar di SD Negeri Jetis 01
19 Oktober 2013
Pengisi Acara 04 – 12 Desember Panitia 2013
3
3 juli 2014
Panitia
3
16 Juli 2014
Guru Kelas
4
71
3
27.
Sertifikat Konser Produksi SMC 2014 28. Sertifikat dalam acara Sharia Economics Intelectual Moslem Of Stain (SEIMAN) 29. Piagam Penghargaan Music In Campus SMC Salatiga 30. Sertifikat Seminar Nasional Berkontribusi Untuk Negeri Melalui Televisi/ TV Jumlah
5 September 2014 Pengisi Acara 13 – 14 Oktober Pengisi 2014 Acara
3
1 November 2014
Panitia
3
5 November 2014
Peserta
6
4
103
72