PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING PADA SISWA KELAS V MIN KECANDRAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: NURUL KHIKMAH NIM 11511064
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAPEL IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING PADA SISWA KELAS V MIN KECANDRAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: NURUL KHIKMAH NIM 11511064
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO
Wahai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu (Al-Baqarah: 168). PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1.
Bapak (alm. Paiman) dan Mama (Ngademi) sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya untukku.
2.
Saudara-saudaraku (yayu Mus, Siti, Baniyah, kang Choleh, kang Udin, dek Hasna dan Diyah) yang selalu mendukungku dan memberiku semangat.
3.
Ibu Nyai Hj. Siti Zulaikho selaku pengasuh PPTQ Al-Muntaha yang selalu mendoakanku.
4.
Sahabat-sahabatku (Elo, Umul, Epy, mb Zah, Custeng, Pipoh, Pitri, Jeneh, Sopy, dek Hurun, Mila, Muja, Ecu, Nila, dan Bunda Riri ) yang telah menemaniku dan memberiku semangat.
5.
Keluarga besar PPTQ Al-Muntaha yang saya sayangi.
6.
Teman-Teman PGMI angkatan 2011.
KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا هللا
بسم
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat,
taufiq,
dan hidayahnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Alat Pencernaan Pada Manusia Melalui Strategi Concept Mapping Pada Siswa Kelas V di MIN Kecandran Tahun Pelajaran 2015/2016. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu kebanggan tugas ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih setulusnya kepada: 1.
Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2.
Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3.
Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
4.
Bapak Fatchurrohman, M. Pd. selaku Pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
5.
Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
6.
Bapak Agus Rahmad Yuwanta, S.Pd. selaku Kepala Sekolah MIN Kecandran beserta guru-guru yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian di MIN Kecandran Salatiga.
7.
Siswa-siswi kelas V MIN Kecandran yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
8.
Teman – teman PGMI 2011, yang selalu bersama dalam suka dan duka.
9.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat kesuksesan dunia akhirat, amiin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan
ABSTRAK
Khikmah, Nurul. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Materi Alat Pencernaan Pada Manusia Melalui Strategi Concept Mapping Pada Siswa Kelas V MIN Kecandran Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Fatchurrohman M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Strategi Concept Mapping Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN Kecandran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan strategi Concept Mapping. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penggunaan strategi Concept Mapping dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkan hasil hasil belajar siswa kelas V MIN Kecandran Tahun Pelajaran 2015/2016?. Guna menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Alat Pencernaan pada Manusia. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan. 4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MIN Kecandran, Salatiga yang berjumlah 18 siswa, yang terdiri dari 7 siwa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan strategi Concept Mapping pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan strategi Concept Mapping dapat meningkatkan hasi belajar siswa. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau 55, 55% dengan nilai rata-rata 67, 77. Pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa yang tuntas atau 94, 44% dan 1 siswa yang tidak tuntas. Nilai akhir hasil belajar siswa siklus I dan siklus II memberi bukti bahwa penggunaan strategi Concept Mapping pada mata pelajaran IPA materi Alat Pencernaan Manusia di kelas V MIN Kecandran mengalami peningkatan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................
I
LEMBAR BERLOGO ............................................................................
Ii
JUDUL ....................................................................................................
Iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................
Iv
PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................
V
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...............................................
Vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........................................................
vii
KATA PENGANTAR .............................................................................
viii
ABSTRAK ..............................................................................................
Xi
DAFTAR ISI ...........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………..
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………...
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
6
D. Hipotesis ………………………………………..........................
6
E. Manfaat Penelitian .......................................................................
6
F. Definisi Operasional ....................................................................
7
G. Indikator Keberhasilan ...............................................................
9
H. Metode Penelitian ........................................................................
10
I. Sistematika Penulisan …………………………………………..
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar .........................................................................................
19
1. Pengertian Belajar .................................................................
19
2. Ciri-ciri Belajar ......................................................................
19
3. Prinsip-prinsip Belajar ..........................................................
20
4. Tujuan Belajar ………………...............................................
20
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ………...……...
21
B. Hasil Belajar ................................................................................
26
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................
26
2. Penilaian Keberhasilan Belajar …..………………...............
27
3. Instrumen dalam Penilaian Hasil Belajar ……......................
29
C. Pembelajaran IPA …………..…………………..........................
31
1. Pengertian Mata Pelajaran IPA ……………….....................
31
2. Tujuan Pembelajaran IPA ……………………….................
31
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA ...…………………......
32
4. Nilai IPA dalam Pendidikan …..............................................
32
5. Standar Kompetensi IPA Kelas V ……….............................
33
6. Kompetensi Dasar IPA Kelas V ……………………………
33
D. Alat Pencernaan Manusia ………………………………………
33
1. Pengertian Alat Pencernaan Manusia ………...……………
34
2. Bagian Alat Pencernaan Manusia ………………………….
34
3. Penyakit Alat Pencernaan Manusia ………………………..
40
E. Strategi Concept Mapping ……………………………………...
42
1. Pengertian strategi ………………………………………….
42
2. Concept Mapping …….…………………………………….
43
F. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Concept Mapping Alat Pencernaan Manusia ……………………………………………
45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MIN Kecandran …….....................................
47
B. Fasilitas Sarana dan Prasarana …................................................
48
C. Guru dan Staf …………...............................................................
49
D. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian …............
50
E. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………
52
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ………………......................
53
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ……………..……………..
58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian …………………………………………………
63
1. Siklus I …………….............................................................
63
2. Siklus II .................................................................................
70
B. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………...
76
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………..
78
B. Saran ……………………………………………………………
78
Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Perbatasan MIN Kecandran .........................................................
47
Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MIN Kecandran ..........................
48
Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik dan Staf MIN Kecandran Tahun Pelajaran 2015/2016 ....................................................................
49
Tabel 3.4 Nama Siswa Kelas V A MIN Kecandran ....................................
51
Tabel 4.1 Nilai Siswa Siklus I .....................................................................
64
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ..................................................
67
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ...............................................
68
Tabel 4.4 Nilai Siswa Siklus II ....................................................................
70
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ...............................................
74
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ...............................................
75
Tabel 4.7 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus …………………………………………………………...
76
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Siklus Penelitian .................................................................
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Pre test Siklus I
Lampiran 3
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Post test Siklus I
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaan Siklus II
Lampiran 5
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Pre test Siklus II
Lampiran 6
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Post test Siklus II
Lampiran 7
Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 8
Penunjukan Dosen Pembimbing
Lampiran 9
Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 10
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 11
Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 12
Daftar SKK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta didik yang menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam kehidupan sehari-hari (Susanto, 2013: 165). Kondisi ini juga menimpa pada pembelajaran IPA, yang memperlihatkan bahwa selama ini proses pembelajaran sains di sekolah
dasar masih banyak yang dilaksanakan secara konvensional. Para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam
melibatkan
siswa
serta
belum
menggunakan
berbagai
pendekatan/strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter materi pelajaran. Penyebab utama kelemahan pembelajaran tersebut adalah karena kebanyakan guru tidak melakukan kegiatan pembelajaran dengan memfokuskan pada pengembangan keterampilan proses sains anak. Pada akhirnya, keadaan semacam ini yang menyebabkan kegiatan pembelajaran dilakukan hanya terpusat pada penyampaian materi dalam buku teks saja. Keadaan seperti ini juga mendorong siswa untuk berusaha menghafal pada setiap kali akan diadakan tes atau ulangan harian atau tes hasil belajar, baik ulangan tengah semester, maupun ulangan akhir semester. Peranan penggunaan metode pembelajaran di kelas apabila dilihat dari kenyataan di lapangan banyak sekali dijumpai sekolahan-sekolahan yang
belum
menggunakan
strategi-strategi
pembelajaran
dalam
pengajarannya di dalam kelas secara maksimal dan kurang bervariasi, kebanyakan sekolah-sekolah tersebut hanya menggunakan metode ceramah dan cenderung konvensional, sehingga dengan menggunakan metode ceramah tersebut secara terus menerus akan muncul kebosanan dalam diri siswa untuk menerima sebuah pelajaran (Sanjaya, 2007: 231).
Melihat keadaan yang seperti itu maka dapat dianalisis kekurangan dalam proses pembelajaran guna mengetahui kendala-kendala dan hambatan yang ditemukan untuk perbaikan yang lebih baik dalam proses pembelajaran yang berikutnya. Dalam melakukan perbaikan proses pembelajaran dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa. MIN Kecandran adalah satu-satunya MI Negeri yang ada di Salatiga. Seperti MI lain pada umumnya, MIN ini telah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), namun menurut hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan KTSP. Salah satu kendala utama adalah kurangnya antusias siswa untuk belajar, siswa lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan maupun pendapat. Berdasarkan informasi tersebut, dilakukan observasi di MIN Kecandran pada tanggal 12 Mei 2015 dan diperoleh keterangan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V di madrasah tersebut masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari kriteria ketuntasan minimal yang diterapkan untuk mata pelajaran IPA adalah 68. Dari hasil survei pada bulan Mei diketahui bahwa dari sejumlah 18 siswa, 6 siswa memperoleh nilai KKM dan 12 siswa yang lain belum memenuhi KKM yang ditentukan. Dari hasil wawancara ini pula diperoleh informasi dari guru IPA kelas V bahwa siswa seringkali mengalami kesulitan dan kekeliruan
dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Peneliti dan guru menduga strategi pembelajaran yang digunakan selama ini belum efektif. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar IPA siswa kelass V MIN Kecandran Salatiga. Atas dugaan di atas maka peneliti bersama-sama dengan guru sepakat untuk mencobakan suatu tindakan alternatif untuk mengatasi masalah yang ada berupa penerapan strategi pembelajaran lain yang lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah strategi pembelajaran Concept Mapping. Alat pencernaan pada manusia merupakan materi yang di dalamnya memerlukan pemahaman dari sisi konsep dan dari sisi pendalaman materi terkait dengan membedakan komponen-komponen di dalam alat-alat pencernaan pada manusia, sehingga siswa memerlukan strategi yang tepat untuk mempelajarinya. Namun berdasarkan fakta yang penulis temukan di lapangan, MIN Kecandran dalam penggunaan strategi yang variatif masih belum digunakan. Proses KBM di sekolah tersebut masih sangat monoton yang menjadikan salah satu faktor belum tercapainya hasil belajar yang maksimal. Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya. Melalui strategi Concept Mapping siswa dapat
meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir, hal ini menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada siswa. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MANUSIA MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING PADA SISWA KELAS V DI MIN KECANDRAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. “Apakah penerapan strategi Concept Mapping pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN Kecandran?” 2. “Apakah penerapan strategi Concept Mapping pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia dapat mencapai target pencapaian KKM kelas?”
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan antara lain: 1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA melalui strategi Concept Mapping materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V MIN Kecandran tahun pelajaran 2015/2016. 2. Untuk mencapai target pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA melalui strategi Concept Mapping materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V MIN Kecandran tahun pelajaran 2015/2016. D. Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi Concept Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia pada siswa kelas V MIN Kecandran tahun pelajaran 2015/2016. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoritik dan praktis. 1. Secara Teoritik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa, kemudian dapat melihat apakah penerapan strategi Concept Mapping dapat meningkatkan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V di MIN Kecandran?. Apabila siswa tertarik untuk belajar, maka hasil belajar dapat meningkat sehingga akan tercipta sumber daya manusia yang handal dan dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Secara Praktis Dengan melakukan penelitian tindakan kelas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada: a. Siswa Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. b. Guru Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan belajar IPA melalui penerapan strategi Concept Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa sehingga dapat tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien. c. Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) Dapat dijadikan sebagai contoh bentuk peningkatan yang berbasis Sekolah/Madrasah dalam upaya peningkatan hasil belajar. F. Definisi Operasional Untuk mendapatkan kejelasan judul di atas, penulis memberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan agar
tidak ada kesalahpahaman dalam pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilah-istilah tersebut adalah: 1. Hasil Belajar Menurut R. Gagne dalam Susanto (2013: 1), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Menurut Nawawi dalam Susanto (2013: 5), yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto, 2013: 5).
2. Strategi Concept Mapping Menurut Djamarah dan Zain dalam Trianto (2013: 158), konsep merupakan kondisi
utama
yang diperlukan untuk menguasai
kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya berdasarkan
kesamaan ciri-ciri dari sekumpulan
stimulus dan objek-objeknya. Menurut Carrol dalam Trianto (2013: 158), mendefinisikan konsep sebagai suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai suatu kelompok objek atau kejadian. Abstraksi, berarti suatu proses pemusatan perhatian seseorang pada situasi tertentu dan mengambil elemen-elemen tertentu, serta mengabaikan elemen yang lain. Menurut Martin dalam Trianto (2013: 158), adapun yang dimaksud peta konsep (Concept Mapping) adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. G. Indikator Keberhasilan Penerapan strategi Concept Mapping dapat dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan oleh penulis antara lain: 1. Siswa merasa tertarik dengan strategi yang digunakan, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa menjadi ingin tahu tentang materi yang akan dipelajari. Sehingga dampak dari rasa ingin tahu tersebut,
menjadikan siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. 2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan manusia. 3. Lebih dari 85% dari jumlah siswa kelas V memperoleh nilai di atas KKM dalam evaluasi materi alat pencernaan manusia. H. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan penilitian tindakan kelas, istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Basrowi (2006: 25), sebagaimana mengutip dari The First International Handbook of Action Research for Indonesian Educators, yang menyatakan batasan tentang Classroom Action Research (CAR) adalah bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yang dilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh sekelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka memperoleh pandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah secara menyeluruh. Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki
dan
atau
meningkatkan
praktik-praktik
pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Suyanto, 1997: 4).
Penelitian tindakan kelas adalah penilitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006: 58). Berdasarkan
definisi penelitian tindakan yang diberikan oleh
beberapa pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas, agar permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran di dalam kelas dapat dipecahkan. Adapun penelitian yang akan diteliti terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa tahapan-tahapan antara lain: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Gambar 1. 1 Siklus Penelitian
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
? 2. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MIN Kecandran Kota Salatiga dan dilaksanakan di kelas V yang berjumlah 18 siswa. Terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 11 siswi perempuan.
3. Langkah-Langkah Penelitian Menurut Arikunto (2006: 20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut: a. Tahap rencana (planning) Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan strategi Concept
Mapping
(Silabus,
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran). 2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan. 3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab. 4) Mempersiapkan
perlengkapan
Concept
Mapping
yang
dibutuhkan. 5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian perhatian siswa. 6) Menyusun
lembar
pengamatan
pembelajaran. 7) Menyusun test formatif untuk siswa.
aktivitas
guru
dalam
8) Target yang diharapkan
dalam penerapan strategi Concept
Mapping ini keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum. b. Tahap tindakan (action) Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Dan pada RPP bagian inti meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. c. Tahap pengamatan (observation) Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung, kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak. d. Tahap refleksi (reflection), meliputi: 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. 2) Evaluasi hasil observasi. 3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan selanjutnya. 4. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian adalah: a. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia dengan menggunakan strategi Concept Mapping. b. Lembar soal tes, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur hasil belajar, terkait materi alat pencernaan manusia. c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia yang menggunakan strategi Concept Mapping. d. Silabus, digunakan sebagai perencanaan dan pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut. Silabus dalam penelitian ini untuk acuan pembuatan RPP dan pengelolaan kegiatan pembelajaran alat pencernaan manusia. e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), digunakan sebagai rancangan
dalam
perencanaan
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan saat proses mengajar di kelas. Sehingga dapat
memberikan gambaran yang harus dilakukan saat mengajar materi alat pencernaan manusia dengan menggunakan strategi Concept Mapping. 5. Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan data dengan menggunakan metode: a. Pengamatan Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti (Farikhah, 2006: 10). Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan hasil belajar terhadap materi Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan. b. Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA. Pada setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi.
6. Analisis Data Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan di setiap siklusnya. a. Untuk
menilai
rata-rata
ulangan
tes
formatif
digunakan
penghitungan dengan rumus: M=
Keterangan: M
= Nilai rata-rata
∑X
= Jumlah semua nilai kelas
N
= Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)
b. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P=
× 100%
Keterangan: P
= Jumlah nilai dalam persen
F
= Frekuensi
N
= Jumlah siswa (Djamarah,2005: 264-265)
I. Sitematika Penulisan Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I
Berisi pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan,
Manfaat
Penelitian,
Definisi
Operasional,
Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II
Dalam bab ini penulis menguraikan studi kepustakaan yaitu tinjauan pustaka dan landasan teori yang penulis gunakan terkait teori dan penerapan strategi Concept Mapping.
BAB III
Dalam bab ini penulis berupaya mengurai tentang pelaksanaan tindakan yang terdiri dari: gambaran umum MIN Kecandran, subyek penelitiaan, deskripsi pelaksanaan siklus I, dan deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV
Dalam bab ini penulis memaparkan hasil penelitian, antara lain mencakup deskripsi per siklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan kegagalan dan berisi pembahasan.
BAB V
Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2014: 4). 2. Ciri-Ciri Belajar Menurut Baharuddin dan Esa N.W dalam Sriyanti (2009: 18), mengemukakan ciri-ciri belajar meliputi: a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku. b. Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen. c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. 3. Prinsip-Prinsip Belajar Menurut Mustaqim (2012: 69), prinsip-prinsip belajar meliputi: a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu. b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan. c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan. d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami, bukan sekedar menghafal saja. f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si pelajar. h. Ulangan dan latihan perlu, akan tetapi harus didahului oleh pemahaman. 4. Tujuan Belajar Menurut Sardiman (2014: 25-28), tujuan belajar secara umum ada tiga jenis, yaitu: a. Untuk Mendapatkan Pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkarya pengetahuan. b. Penanaman Konsep dan Keterampilan Penanaman
konsep
atau
merumuskan
konsep
juga
memerlukan suatu keterampilan. c. Pembentukan Sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi peserta didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2008: 19-28), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor Internal, antara lain: 1) Faktor Fisiologis Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini dibedakan menjadi dua macam yaitu: a) Keadaan Sehat Jasmani
Keadaan sehat jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah dan sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. b) Keadaan Fungsi Jasmani Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi jasmani pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indera. Panca indera yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar yang baik pula. 2) Faktor Psikologis Faktor-faktor
psikologis
adalah
keadaan
psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah sebagai berikut: a) Kacerdasan/Intelegensi Siswa Pada
umumnya
kecerdasan
diartikan
sebagai
kamampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan secara tepat. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan balajar. b) Motivasi Motivasi mempengaruhi
adalah keefektifan
salah
satu
kegiatan
faktor belajar
yang siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kabutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang. c) Minat Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia tidak akan bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. d) Sikap
Sikap siswa dalam belajar dapat mempengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada perfoman guru, pelajaran atau lingkungan sekitarnya. e) Bakat Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajari, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil. b. Faktor Eksternal, antara lain: 1) Lingkungan sosial, dapat dibedakan menjadi: a) Lingkungan sosial sekolah seperti guru, administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antar ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan
seorang guru atau administrasi dapat menjadi
pendorong bagi siswa untuk belajar. b) Lingkungan
sosial
masyarakat.
Kondisi
lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa. Siswa juga kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya. c) Lingkungan
sosial
keluarga,
lingkungan
ini
sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, letak rumah, pengelolaan keluarga semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara keluarga, orangtua, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. 2) Lingkungan Non Sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah: a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Sebaliknya, jika kondisi alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat. b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya.
c) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan kepada siswa). Faktor
ini
hendaknya
disesuaikan
dengan
usia
perkembangan siswa, begitu juga dengan strategi mengajar guru disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai strategi mengajar, misalnya strategi Concept Mapping yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa. B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Susanto (2013: 5), hasil belajar yaitu perubahanperubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Menurut Nawawi dalam Susanto (2007: 39), yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. (1) Aspek kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) Aspek afektif yang meliputi: penerimaan, partisipasi, penilaian, penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) Aspek psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, gerakan penyesuaian dan kreativitas (Hamalik, 2003: 160). Hasil belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat dari suatu indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan itu adalah sebagai berikut: a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi yang tinggi, baik individu maupun kelompok. b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran atau dalam indikator kompetensi dicapai oleh siswa, baik individu atau kelompok. 2. Penilaian Keberhasilan Belajar Penilaian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa. Menurut Yamin (2005: 146-148), penilaian keberhasilan belajar siswa dapat dilakukan dengan: a. Pertanyaan Lisan di Kelas
Materi yang ditanyakan berupa pemahaman konsep, prinsip, atau teori. Pertanyaan ini kita lemparkan kepada siswasiswa, kemudian diberikan kesempatan mereka untuk berpikir, kemudian kita pilih secara acak untuk menjawab pertanyaan tadi. Jawaban
tersebut
diberi
kebebasan
mereka
mengeluarkan
gagasannya, benar atau salah jawaban yang didapat dari siswa, selanjutnya kita lempar lagi kepada siswa untuk mendapat klarisifikasi jawaban yang pertama. Setelah itu guru dapat menyimpulkan tentang jawaban siswa yang benar. b. Kuis Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada siswa dalam waktu yang terbatas, kurang lebih 15 menit, pertanyaan tersebut berupa option atau jawaban singkat. Kuis ini untuk mendapat gambaran materi sebelumnya, yang telah diajarkan kepada mereka. Waktu pelaksanaan kuis pada umumnya di awal pembelajaran. Jika sebagian siswa masih ada yang belum menguasainya, sebaiknya guru menjelaskan kembali secara singkat materi tersebut. c. Ulangan Harian Ulangan harian ini dapat dilakukan secara periodik, misalnya 1 atau 2 setiap materi pokok yang selesai diajarkan. Dalam ulangan harian guru dapat membuat soal dalam bentuk objektif dan non objektif. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
d. Ulangan Semester Ulangan semester merupakan ujian yang dilakukan pada akhir semester. Cakupan materi dalam ulangan ini lebih luas dari ulangan harian. Adapun bentuk soal dalam ujian semester ini bisa berupa pilihan ganda atau uraian. e. Tugas Individu Tugas individu adalah tugas yang diberikan pada setiap siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Tugas individu dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas untuk kerja lapangan atau soal tertulis. Tugas individu dalam bentuk kerja bisa berupa tugas membuat sesuatu atau tugas observasi lapangan. Sedangkan untuk tugas individu dalam bentuk soal tertulis, dapat berupa soal uraian objektif maupun non objektif. f. Tugas Kelompok Tugas kelompok adalah tugas yang diberikan untuk menilai kemampuan kerja kelompok. Bentuk soal yang digunakan adalah uraian dengan tingkat berpikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi.
3. Instrumen dalam Penilaian Hasil Belajar Menurut Arifin (2013: 123), ada dua jenis instrumen yang dapat digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu instrumen tes objektif dan non objektif. a. Instrumen Penilaian secara Objektif 1) Pilihan Ganda Soal tes bentuk pilihan ganda dapat dipakai untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. Pilihan ganda merupakan jenis instrumen yang paling sering digunakan dalam evaluasi pendidikan. Bentuk soal terdiri dari item (pokok soal) dan opsi (pilihan jawaban). Dalam pilihan terdapat jawaban yang terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh (diktator). 2) Benar-Salah Bentuk
tes
benar-salah
adalah
pernyataan
yang
mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. b. Instrumen Penilaian secara Non Objektif 1) Jawaban Singkat atau Isian Singkat Soal tes jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan, namun ada juga yang berbentuk melengkapi atau isian. Tes bentuk jawaban singkat dibuat dengan
menyediakan tempat kosong yang disediakan bagi siswa untuk menuliskan jawaban. 2) Uraian Objektif Dalam uraian objektif pertanyaan yang biasa digunakan adalah urutkan, simpulkan, tafsirkan dan sebagainya. Langkah untuk membuat tes uraian objektif ini adalah guru membuat soal berdasarkan indikator pada kisi-kisi. 3) Uraian Bebas Instrumen uraian bebas menuntut siswa untuk mengingat dan
mengorganisasikan
(menguraikan
dan
memadukan)
gagasan-gagasan pribadi atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut
dalam
penskorannya
bentuk uraian tertulis sehingga sangat
memungkinkan
adanya
dalam unsur
subjektifitas. C. Pembelajaran IPA 1. Pengertian Mata Pelajaran IPA Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa (Departemen Agama RI, 2002: 253).
2.
Tujuan Pembelajaran IPA Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi dan fisika. Adapun tujuan pembelajaran sains di SD dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) yang dikemukakan dalam Susanto, (2014: 171-172): a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan,
keindahan
dan
keteraturan
alam
ciptaannya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang sangat mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP. 3.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA Menurut Departemen Agama RI (2002: 254), ruang lingkup mata pelajaran IPA antara lain: a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya. b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan. c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya. d. Kesehatan, makanan, penyakit, dan pencegahannya. e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, dan pelestariannya.
4.
Nilai IPA dalam Pendidikan Dengan
makin
berkembangnya
IPA
dan
teknologi
serta
diterapkannya psikologi belajar pada pelajaran IPA, maka IPA diakui bukan hanya sebagai suatu pelajaran melainkan juga sebagai alat pendidikan. Artinya, pelajaran IPA dan pelajaran lainnya merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut: a. Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis menurut metode ilmiah.
b. Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan, dan mempergunakan peralatan untuk memecahkan masalah. c. Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah. Dengan demikian, jelaslah bahwa IPA memiliki nilai-nilai pendidikan karena dapat menjadi alat mencapai tujuan pendidikan (Triatno, 2010: 140). 5. Standar Kompetensi IPA Kelas V Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. 6. Kompetensi Dasar IPA Kelas V Mengidentifikasi
fungsi
organ
pencernaan
manusia
dan
hubungannya dengan makanan dan kesehatan. D. Alat Pencernaan Manusia Pencernaan merupakan proses yang terjadi dalam setiap tubuh makhluk hidup, dengan proses pencernaan setiap makanan dan minuman yang telah dikonsumsi dapat berubah menjadi energi. 1. Pengertian Alat Pencernaan Manusia Alat pencernaan manusia adalah alat yang yang berfungsi untuk menghancurkan makanan di dalam tubuh manusia (Azmiyawati, 2008: 14).
2. Bagian Alat Pencernaan Manusia Alat pencernaan manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Panjang saluran pencernaan dari mulut sampai anus antara 8,5 sampai 10 meter. Berarti 5-6 kali tinggi badan kita. Saluran pencernaan menjadi ringkas karena melingkar-lingkar dalam rongga perut kita. Proses pencernaan makanan dari awal hingga akhir secara keseluruhan berlangsung antara 18 sampai 24 jam. Ada dua jenis proses pencernaan manusia yaitu pencernaan secara mekanis dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan mekanis terjadi di mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Pencernaan kimiawi terjadi di dalam mulut, usus, dan lambung dengan bantuan enzim. Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses pencernaan. Tujuan pencernaan dengan bantuan enzim adalah mengubah
zat-zat
makanan
sehingga
mudah
diserap
tubuh
(Rositawaty, 2008: 10). a. Mulut (Oris) Proses pencernaan pertama kali terjadi di mulut. Fungsi dari mulut yaitu sebagai tempat masuknya makanan dan proses penghancuran makanan. Penghancuran ini dibantu oleh gigi, lidah, dan air liur (air ludah). Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna
makanan secara mekanis. Air ludah mencerna makanan secara kimiawi (Rositawaty, 2008: 11). 1) Gigi Menurut Rositawaty (2008: 11), gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Di mana gigi-gigi tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Gigi seri (berbentuk pahat dan menyerupai kapak), berfungsi untuk memotong makanan. b) Gigi taring (berbentuk lancip dan runcing), berfungsi untuk merobek makanan. c) Gigi geraham (berbentuk rata, lebar, dan bergelombang), berfungsi untuk mengunyah makanan. 2) Lidah Lidah juga membantu pencernaan makanan di dalam mulut. Lidah mempunyai beberapa fungsi antara lain: mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan. Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah ini terdapat saraf-saraf pengecap. Saraf-saraf pengecap yang terdapat pada setiap permukaan
lidah ini mempunyai kepekaan rasa yang berbeda-beda (Haryanto, 2004: 15). 3) Air ludah (air liur) Saat makanan dikunyah di dalam mulut, makanan akan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah untuk ditelan. Selain itu, dengan bantuan air liur mengandung enzim ptialin. Enzim ini berfungsi untuk memecah karbohidrat secara kimiawi menjadi glukosa (zat gula). Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi. b. Kerongkongan (Esofagus) Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam kerongkongan. Kerongkongan merupakan bagian alat pencernaan yang menghubungkan antara rongga mulut dan lambung. Kerongkongan berupa saluran yang panjangnya kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Fungsi dari kerongkongan yaitu mendorong makanan ke lambung dengan gerakan meremas-remas makanan oleh dinding kerongkongan. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerakan peristaltik dilakukan oleh otot dinding kerongkongan (Rositawaty, 2008: 12).
c. Lambung (Gaster) Lambung adalah alat pencernaan berotot yang berbentuk seperti kantong. Fungsinya untuk mengaduk dan mencerna makanan yang berasal dari kerongkongan. Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas dan dekat hati. 2) Fundus, bagian lambung yang membulat dan terletak di tengah. 3) Pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus. Dinding lambung juga menghasilkan asam klorida. Asam klorida atau asam lambung berguna untuk membunuh kumankuman yang masuk bersama makanan. Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim pepsin dan renin. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein. Enzim pepsin berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino (pepton). Di dalam lambung ini terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otototot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus (Rositawaty, 2008: 13).
d. Usus Halus (Intestinum tenue) Setelah dicerna di lambung, makanan masuk ke usus halus. Usus halus merupakan usus yang terpanjang dari saluran pencernaan yang panjangnya mencapai 6 hingga 7 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara kimiawi. Panjang usus dua belas jari kira-kira 25 cm atau sama dengan ukuran panjang dua belas tangan orang dewasa. Oleh karena itu disebut usus dua belas jari. Makanan di usus halus dicerna lagi dengan bantuan getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati yang berfungsi untuk membantu mencerna lemak. Sedangkan getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Enzim yang dihasilkan getah pankreas antara lain: 1) Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. 2) Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino. 3) Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak. Setelah melewati usus dua belas jari, makanan sampai di usus kosong. Di dalam usus kosong terjadi pula proses pencernaan
secara kimiawi. Makanan diurai proteinnya oleh enzim tripsin. Setelah hancur dan lumat, makanan menuju usus penyerapan. Usus penyerapan adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna secara sempurna. Sari-sari makanan masuk dalam aliran darah dan diedarkan ke seluruh bagian tubuh (Rositawaty, 2008: 14). e. Usus Besar (Colon) Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Usus besar terdiri atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun. Permulaan usus besar disebut usus buntu. Usus besar berfungsi untuk penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Sisa makanan di usus besar dibusukkan oleh bakteri pembusuk yaitu Escherichia coli. Hasil pembusukkan berupa bahan padat, cair, dan gas. Sebelum hasil pembusukkan mencapai tahap pencernaan terakhir, maka terlebih dahulu melewati rectum. Rectum adalah tempat penampungan sementara feses sebelum dibuang melalui anus panjangnya 12-13 cm (Rositawaty, 2008: 15). f. Anus Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan
melalui anus. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil proses pencernaan. Bahan padat hasil pembusukkan dikeluarkan
sebagai
tinja. Sisa
pembusukkan
berupa
gas
dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni. Di bagian ini ada suatu cincin berotot yang berfungsi menjaga agar anus tetap tertutup (Azmiyawati, 2008: 14-17). 3. Penyakit Alat Pencernaan Manusia Berbagai penyakit dapat menyerang alat pencernaan karena disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Beberapa penyakit yang dapat menyerang alat pencernaan, antara lain: a. Diare Diare merupakan penyakit yang menyerang alat pencernaan usus. Penyebab diare adalah makanan yang tercemar, terlalu banyak makan yang pedas dan asam. Pencemaran makanan dapat disebabkan oleh racun dan infeksi oleh bakteri atau parasit seperti cacing gelang dan amoeba. Gejala penyakit ini yaitu sakit perut, buang air besar berkali-kali dengan tinja lunak atau cair. Jika tidak diobati
penderita dapat mengalami kekurangan cairan dalam tubuh, maka penderita dapat minum larutan oralit. Larutan oralit adalah larutan gula dan garam. b. Mag (Radang Lambung) Penyakit ini menganggu pencernaan lambung dengan gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakit mag disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Akibatnya, asam lambung (asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung. c. Apendisitis (Radang Umbai Cacing) Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kanan bawah, mual dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum) yaitu terletak antara usus halus dan usus besar. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukkan kotoran di usus buntu yaitu di bagian umbai cacing. Akibatnya umbai cacing menyempit disertai infeksi oleh kuman. Hal ini menyebabkan umbai cacing meradang. d. Sembelit Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini disebabkan karena makanan yang kita makan kurang berserat. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa makanan kurang
menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan. Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit-penyakit tersebut maka harus memelihara dan merawat alat pencernaan dengan cara berikut ini: 1) Makan makanan yang bergizi dan seimbang. 2) Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan. 3) Minum air putih dalam jumlah yang cukup. 4) Makan secara teratur. 5) Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin. 6) Mencuci tangan sebelum makan. 7) Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh lambung. 8) Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran (Azmiyawati, 2008: 26). E. Strategi Concept Mapping 1. Pengertian Stategi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.
Menurut Majid (2014: 3), istilah strategi berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan ago (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Mintzberg dan Waters dalam Majid (2014: 3), mengemukakan bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau tindakan (strategies are realized as patterns in stream of decisions or actions). Hardy, Langley, dan Rose dalam Majid (2014: 3), mengemukakan strategi is perceived as a plan or a set of explicit intention preceeding and controlling actions (strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. 2. Concept Mapping a. Pengertian Concept Mapping Menurut Djamarah dan Zain dalam Trianto (2013: 158), konsep merupakan kondisi utama yang diperlukan untuk menguasai
kemahiran
diskriminasi
dan
proses
kognitif
fundamental sebelumnya berdasarkan kesamaan ciri-ciri dari
sekumpulan stimulus dan objek-objeknya. Menurut Carrol dalam Trianto (2013: 158), mendefinisikan konsep sebagai suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan
sebagai suatu
kelompok objek atau kejadian. Abstraksi, berarti suatu proses pemusatan
perhatian
seseorang
pada
situasi
tertentu
dan
mengambil elemen-elemen tertentu, serta mengabaikan elemen yang lain. Menurut Martin dalam Trianto (2013: 158), adapun yang dimaksud peta konsep (Concept Mapping) adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. b. Cara Membuat Peta Konsep (Concept Mapping) Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain. Menurut George Posner dan Alan Rudnitsky dalam Trianto (2013: 159), peta konsep mirip peta jalan, namun peta konsep menaruh perhatian pada hubungan antar ide-ide, bukan hubungan antar tempat. Untuk membuat suat peta konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalam suatu pola logis.
Langkah-langkah dalam membuat peta konsep antara lain: 1) Memilih suatu bahan bacaan. 2) Menentukan konsep-konsep yang relevan. 3) Mengurutkan konsep-konsep dari yang inklusif ke yang kurang inklusif. 4) Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan, konsep yang inklusif diletakkan di bagian atas atau puncak peta lalu dihubungkan dengan kata penghubung. c. Kelebihan Strategi Concept Mapping antara lain: 1) Pemetaan
konsep
mengembangkan
merupakan
proses
belajar
cara
belajar
bermakna,
yang
yang akan
meningkatkan pemahaman siswa dan daya ingat belajarnya. 2) Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berpikir siswa, hal ini menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada siswa. 3) Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan memudahkan belajar. 4) Dapat membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara lebih komprehensif dalam setiap komponen konsep-konsep dan mengenali hubungan antara konsep-konsep tersebut. d. Kelemahan Strategi Concept Mapping antara lain: 1) Perlunya waktu yang cukup lama untuk menyusun peta konsep, sedangkan waktu yang tersedia di kelas sangat terbatas.
2) Sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat pada materi yang dipelajari. 3) Sulit menentukan kata-kata untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain (Nur dalam Erman, 2000: 4). F. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Concept Mapping Alat Pencernaan Manusia Pembelajaran IPA materi alat pencernaan manusia merupakan mata pelajaran yang konkrit, oleh karena itu dalam pembelajarannya membutuhkan sebuah strategi yang berbeda. Guru harus menggunakan strategi yang dapat membantu siswa dalam menguasai materi pelajaran. Salah satunya dengan menggunakan strategi yaitu berupa Concept Mapping. Strategi Concept Mapping ini digunakan karena memiliki kelebihan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Salah satu kelebihannya yaitu dapat meningkatkan semangat belajar siswa. Dari kelebihan Concept Mapping tersebut, maka akan berkaitan dan berpengaruh dalam pembelajaran IPA. Selain itu strategi Concept Mapping juga dapat memperjelas bagian-bagian yang penting dalam materi alat pencernaan manusia. Berdasarkan penjelasan kelebihan tentang strategi Concept Mapping tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan strategi Concept Mapping pada materi alat pencernaan manusia maka akan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga materi alat pencernaan manusia dapat tersampaikan.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MIN Kecandran Penelitian ini dilakukan di MIN Kecandran, Desa Gamol, Kecamatan Kecandran, Kota Salatiga. Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan salah satu sekolah negeri satu-satunya yang ada di Salatiga, tepatnya berada di Desa Gamol, Kecamatan Kecandran, Kota Salatiga. Berikut adalah tabel perbatasan MIN Kecandran: Tabel 3.1 Perbatasan MIN Kecandran No.
Arah
Batas
1.
Sebelah Selatan
Rumah Warga
2.
Sebelah Barat
Rumah Warga
3.
Sebelah Timur
Kebun Salak
4.
Sebelah Utara
Rumah Warga
MIN Kecandran ini berdiri di atas tanah yang luasnya 1.034 M 2 yang didirikan pada tahun 1997. Tanah ini milik yayasan yang sudah memiliki sertifikat akte yang sah. Status MIN Kecandran ini sudah mendapat Akreditasi Sekolah dari Kementerian Agama dengan NSS: 111134730001 yang mendapat akreditasi B.
B. Fasilitas Sarana dan Prasarana Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MIN Kecandran No.
Nama
Jumlah
Kondisi
1.
Ruang Kepala Sekolah
1
Baik
2.
Ruang Tata Usaha
1
Baik
3.
Ruang Perpustakaan
1
Baik
4.
Ruang Guru
1
Baik
5.
Ruang Kelas
11
Baik
6.
Ruang UKS
1
Baik
7.
Toilet Guru
1
Baik
8.
Toilet Siswa
2
Baik
9.
Koperasi
1
Baik
10.
Mushola
1
Baik
11.
Gudang
1
Baik
C. Guru dan Staf Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik dan Staf MIN Kecandran Tahun Pelajaran 2015/2016
No. 1.
Nama Agus Rahmad Yuwanta,S.Pd
Jabatan Kepala Sekolah
2.
Patmi, S.Pd
Guru Kelas I A
3.
Nur Zainuddin, S.Ag
Guru Kelas I B
4.
Mustafifah, S.Pd.I
Guru Kelas I C
5.
Dra. Mukhasanah
Guru Kelas II A
6.
Aminudin Latif, S.Pd.I
Guru Kelas II B
7.
Bambang Sudrajat, A.Md
Guru Kelas II C
8.
Ghufron, S.Pd
Guru Kelas III
9.
Rozikin, S.Ag
Guru Kelas IV A
10.
Khoiron, S.Ag
Guru Kelas IV B
11.
Nur Hidayah, S.Pd.I
Guru Kelas V A
12.
Ruchani, M.Pd.I
Guru Kelas V B
13.
Mahsun Azmi, S.Ag
Guru Kelas VI
14.
Ulish Sihah,A.Ma
Guru Bahasa Arab
15.
M. Abdul Rohim, S.Pd.I
Guru Akidah Akhlak
16.
Zuhrotun, S.Pd.I
Guru Sejarah Kebudayaan Islam
17.
Taat Santoso, S.Pd
Guru Bahasa Inggris
18.
Abdul Manaf, S.Pd
Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
19.
Wawan Qodratullah
Tata Usaha
20.
Ponimin
Penjaga Sekolah
D. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa kelas V A Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kecandran yang berjumlah 18 siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 11 perempuan yang pada tahun pelajaran 2015/2016 tercatat sebagai siswa V A MIN Kecandran Kota Salatiga. Tabel 3.4 Nama Siswa Kelas V A MIN Kecandran Tahun Pelajaran 2015/2016
No.
Nama
Jenis Kelamin
1.
Abdenigara Ahma H
L
2.
Agus Kristian
L
3.
Amelia Sahad
P
4.
Anna Iryani Ifah
P
5.
Asaris Suraya
L
6.
Bagus Hardiansyah
L
7.
Devi Kurnia Sari
P
8.
Elga Bagas Saputra
L
9.
Jihan Hasna Aisya
P
10.
Raka Dian Cahya D
L
11.
Rammaddityan
L
12.
Rayi Dian Cahya D
P
13.
Silvina Febriyanti
P
14.
Sri Lestari
P
15.
Syifa Nur Rahma
P
16.
Vina Lutfiana
P
17.
Yunita Ayu Ardani
P
18.
Zulfa Adilla Safitri
P
Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Usia rata-rata siswa adalah 10 tahun. 2. Kemampuan siswa rata-rata sedang. 3. Siswa malu bertanya. 4. Semua siswa barasal dari desa. 5. Latar
belakang pendidikan
orang tua
siswa
sebagian
besar
berpendidikan rendah. E. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 dengan rincian sebagai berikut: 1. Observasi, Selasa 12 Mei 2015. 2. Kegiatan Siklus I, Selasa 11 Agustus 2015. 3. Kegiatan siklus II, Kamis 13 Agustus 2015. 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2015. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu membuat RPP. Peneliti menggunakan strategi Mapping. Adapun tahap perencanaan meliputi:
Concept
1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi Concept Mapping pada mata pelajaran IPA kelas V. 2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Selasa tanggal 11 Agustus 2015. 3) Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus I. 4) Menyusun
indikator
yang
akan
dicapai
setelah
pembelajaran. 5) Membuat instrumen penelitian yaitu: a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran. b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan pada manusia. 6) Menyiapkan alat pembelajaran. b. Pelaksanakan Tindakan 1) Pra Pembelajaran a) Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
tenang
dan
memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung. b) Menyiapkan RPP.
c) Menyiapkan lembar tes formatif. 2) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam dan berdo’a. b) Absensi c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d) Tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. e) Pre test 3) Kegiatan Inti Eksplorasi: a) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi alat pencernaan manusia. b) Guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan strategi Concept Mapping. c) Guru memberikan tugas secara kelompok untuk mendiskusikan dengan temannya terkait tentang materi alat pencernaan pada manusia. Elaborasi: a) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang. b) Guru memberikan beberapa spidol warna dan kertas manila kepada masing-masing kelompok.
c) Guru meminta siswa untuk membuat sebuah Concept Mapping tentang alat pencernaan manusia. d) Masing-masing kelompok bertugas untuk membuat sebuah Concept Mapping dengan menggunakan spidol warna dengan indah dan menarik. e) Guru
meminta
masing-masing
kelompok
untuk
menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Konfirmasi: a) Guru memberikan pujian dan tepuk tangan kepada tiaptiap kelompok yang
sudah mempresentasikan hasil
diskusinya. b) Guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. c) Guru memberikan umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. d) Guru mengadakan post test. 4) Kegiatan Akhir a) Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang alat pencernaan manusia. b) Guru meminta siswa untuk mengulang materi yang telah diberikan di rumah masing-masing. c) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama-sama.
c. Pengamatan atau Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu: 1) Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat proses pembelajaran sedang berlangsung. 2) Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung. d. Refleksi Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya: 1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru. 2) Sebagian siswa aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. 3) Sebagian siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru. Walaupun
sudah
ada
beberapa
keberhasilan
dalam
pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya:
1) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan sedikit mengabaikan materi pembelajaran. 2) Penggunaan waktu kurang efektif dan efisien. 3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. 1) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat pembelajaran. 2) Guru menentukan konsep-konsep yang lebih relevan. 3) Guru mengurutkan konsep-konsep dari yang inklusif ke yang kurang inklusif. 4) Guru menyusun konsep-konsep dalam suatu bagan, konsep yang inklusif diletakkan di bagian atas atau puncak peta lalu dihubungkan dengan kata penghubung. 5) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan efisien. 6) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam kelas. 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13
Agustus 2015. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Sebelum peneliti melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat
RPP. Peneliti menggunakan strategi
Mapping
dalam
proses
pembelajaran.
Concept
Adapun
tahap
perencanaan meliputi: 1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi
Concept Mapping pada mata
pelajaran IPA kelas V. 2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2015. 3) Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus II. 4) Menyusun
indikator
yang
akan
dicapai
setelah
pembelajaran. 5) Membuat instrumen penelitian yaitu: a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. 6) Menyiapkan alat pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pra Pembelajaran a) Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
tenang
dan
memperhatikan pembelajaran yang akan berlangsung. b) Menyiapkan RPP. c) Menyiapkan lembar tes formatif. 2) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam dan berdo’a. b) Absensi. c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d) Tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. e) Pre test 3) Kegiatan Inti Eksplorasi: a) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. b) Guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan strategi Concept Mapping.
c) Guru memberikan tugas secara kelompok untuk mendiskusikan dengan temannya terkait materi tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan pada manusia. Elaborasi: a) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang. b) Guru memberikan beberapa spidol warna dan kertas manila kepada masing-masing kelompok. c) Guru meminta siswa untuk membuat sebuah Concept Mapping
tentang penyakit yang menyerang alat
pencernaan manusia. d) Masing-masing kelompok bertugas untuk membuat sebuah Concept Mapping dengan menggunakan spidol warna dengan indah dan menarik. e) Guru berkeliling sambil memantau setiap kelompok dalam proses pembuatan Concept Mapping. f) Guru akan memberikan hadiah kepada setiap kelompok yang membuat Concept Mapping dengan indah dan menarik. g) Guru
meminta
masing-masing
kelompok
menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Konfirmasi:
untuk
a) Guru memberikan pujian dan tepuk tangan kepada tiaptiap kelompok yang
sudah mempresentasikan hasil
diskusinya. b) Guru memberikan hadiah kepada setiap kelompok yang telah membuat Concept Mapping. c) Guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. d) Guru memberikan umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. e) Guru mengadakan post test. 4) Kegiatan Akhir a) Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. b) Guru meminta siswa untuk mengulang materi yang telah diberikan di rumah masing-masing. c) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama-sama. c. Pengamatan atau Observasi Dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan, pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang sangat baik. Siswa juga paham bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Concept Mapping yang berlangsung, sehingga perhatian dan semangat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan. Kondisi kelas juga sudah kondusif dan siswa aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran. d. Refleksi Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa hasil belajar pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena hampir semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif dengan menggunakan strategi Concept Mapping. Selain itu hasil observasi dan hasil nilai yang didapat juga menunjukkan perubahan hasil yang sangat baik. Siswa juga terlihat lebih senang dan aktif selama proses pembelajaran
berlangsung,
maka
melanjutkan ke siklus berikutnya.
peneliti
tidak
perlu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu unuk mengetahui bahwa strategi Concept Mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi alat pencernaan pada manusia pada kelas V di MIN Kecandran Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. A. Hasil Penelitian Metode yang digunakan pada pembelajaran IPA di MIN Kecandran sebelum diterapkannya strategi Concept Mapping adalah metode ceramah yang sering digunakan, sehingga pemahaman siswa kurang dalam proses pembelajaran. Dari hasil prasiklus diperoleh nilai murni siswa pada mata pelajaran IPA sebagai pembanding antara sebelum dan sesudah diterapkannya strategi Concept Mapping. Adapun nilai Ketuntasn Kriteria Minimum (KKM) kelas V MIN Kecandran pada mata pelajaran IPA yaitu 68. 1. Siklus I Pada siklus I peneliti telah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan strategi Concept Mapping untuk mata pelajaran IPA kelas V materi Alat Pencernaan pada Manusia.
a. Data Hasil Pengamatan Dari instrumen soal tes didapatkan nilai sebagai berikut: Tabel 4.1 Nilai Siswa Siklus I No.
Nama
Pre
KET
Test 1.
Abdenigara
Ahma
Post
KET
Test
70
Tuntas
70
Tuntas
H 2.
Agus Kristian
50
Tidak
60
Tidak
3.
Amelia Sahad
40
Tidak
60
Tidak
4.
Anna Iryani Ifah
60
Tidak
80
Tuntas
5.
Asaris Suraya
50
Tidak
80
Tuntas
6.
Bagus Hardiansyah
40
Tidak
50
Tidak
7.
Devi Kurnia Sari
70
Tuntas
80
Tuntas
8.
Elga Bagas Saputra
60
Tidak
60
Tidak
9.
Jihan Hasna Aisya
70
Tuntas
70
Tuntas
10.
Raka Dian Cahya D
60
Tidak
70
Tuntas
11.
Rammaddityan
40
Tidak
60
Tidak
12.
Rayi Dian Cahya D
60
Tidak
60
Tidak
13.
Silvina Febriyanti
70
Tuntas
80
Tuntas
14.
Sri Lestari
60
Tidak
70
Tuntas
15.
Syifa Nur Rahma
70
Tuntas
80
Tuntas
16.
Vina Lutfiana
70
Tuntas
70
Tuntas
17.
Yunita Ayu Ardani
60
Tidak
60
Tidak
18.
Zulfa Adilla Safitri
50
Tidak
60
Tidak
Jumlah
1050
1) Nilai rata-rata pre test Siklus I M=
M=
M= 58, 33 2) Nilai prosentase pre test Siklus I P=
P=
× 100%
× 100%
P= 33, 33% 3) Nilai rata-rata post test Siklus I M=
M=
M= 67, 77
1220
4) Nilai prosentase post test Siklus I P=
P=
× 100%
× 100%
P= 55, 55 % Dari data nilai Siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa pada nilai post test siswa telah meningkat jika dibandingkan saat pre test. Siswa yang tuntas pada saat pre test sebanyak 6 siswa atau 33, 33%, sedangkan siswa yang tuntas pada saat post test sebanyak 10 siswa atau 55, 55% meningkat 4 siswa atau 22, 22%, jika dibandingkan saat pre test. Nilai rata-rata pada post test adalah 67, 77 atau 55, 55% naik dari nilai rata-rata kelas saat pre test yang hanya 58, 33 atau 33, 33%. b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas V yaitu Bapak Ruchani, M.Pd.I selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus 1 No.
Aspek yang diamati
Skor 1
1.
2
3
√
Persiapan guru dalam mengajar a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan presensi
√
c. Menyiapkan lembar observasi
√ √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar 2.
√
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan melakukan apersepsi a. Salam pembuka √
b. Mengkondisikan kelas
√
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar 3.
√
Ketepatan guru menggunakan strategi a. Guru paham mengenai concept mapping
√
b. Guru mampu menggunakan concept mapping 4.
√
Kemampuan guru dalam menguasai kelas a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya b. Menciptakan
suasana
kelas
yang
√
menyenangkan 5.
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
√
a. Kesimpulan √
b. Melakukan evaluasi c. Memberikan tindak lanjut
√
d. Salam penutup
√
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I No.
Aspek Pengamatan
Skor 1
2
3
√
1.
Siswa menjawab salam dengan semangat
2.
Siswa merespon panggilan presensi dari guru
3.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
4.
Siswa semangat mengikuti pembelajaran IPA
5.
Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan √
√ √ √
guru
Keterangan: 1
: tidak baik
2
: baik
3
: sangat baik c. Refleksi Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya: 1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti. 2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung. 3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan peneliti.
Meskipun
sudah
ada
beberapa
keberhasilan
dalam
pembelajaran, namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya: 1) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan mengabaikan materi
pelajaran karena
mengalami
pembelajaran
kesulitan
dalam
siswa
sehingga
mengakibatkan sebagian siswa kurang memahami soal dalam menjawab pertanyaan. 2) Penggunaan waktu kurang efektif. 3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih kurang. Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama. 1) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat pembelajaran. 2) Guru menentukan konsep-konsep yang lebih relevan. 3) Guru mengurutkan konsep-konsep dari yang inklusif ke yang kurang inklusif. 4) Guru menyusun konsep-konsep dalam suatu bagan, konsep yang inklusif diletakkan di bagian atas atau puncak peta lalu dihubungkan dengan kata penghubung.
7) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan efisien. 8) Memotivasi siswa agar lebih aktif di dalam kelas. 2. Siklus II Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan penggunaan strategi
Concept
Mapping
peneliti
juga
mencoba
mengatasi
kekurangan pada siklus sebelumnya dengan memancing siswa untuk aktif dan menyediakan beberapa media agar suasana dalam kelompok menjadi menyenangkan. a. Data Hasil Pengamatan Dari instrumen soal tes didapatkan nilai sebagai berikut: Tabel 4.4 Nilai Siswa Siklus II No.
Nama
Pre
KET
Test 1.
Abdenigara
Ahma
Post
KET
Test
70
Tuntas
90
Tuntas
H 2.
Agus Kristian
80
Tuntas
80
Tuntas
3.
Amelia Sahad
60
Tidak
80
Tuntas
4.
Anna Iryani Ifah
80
Tuntas
100
Tuntas
5.
Asaris Suraya
70
Tuntas
80
Tuntas
6.
Bagus Hardiansyah
60
Tidak
60
Tidak
7.
Devi Kurnia Sari
70
Tuntas
80
Tuntas
8.
Elga Bagas Saputra
70
Tuntas
80
Tuntas
9.
Jihan Hasna Aisya
80
Tuntas
90
Tuntas
10.
Raka Dian Cahya D
80
Tuntas
90
Tuntas
11.
Rammaddityan
60
Tidak
70
Tuntas
12.
Rayi Dian Cahya D
80
Tuntas
90
Tuntas
13.
Silvina Febriyanti
70
Tuntas
80
Tuntas
14.
Sri Lestari
70
Tuntas
80
Tuntas
15.
Syifa Nur Rahma
60
Tidak
70
Tuntas
16.
Vina Lutfiana
60
Tidak
80
Tuntas
17.
Yunita Ayu Ardani
60
Tidak
70
Tuntas
18.
Zulfa Adilla Safitri
70
Tuntas
80
Tuntas
Jumlah
1250
1) Nilai rata-rata pre test Siklus II M=
M=
M= 69, 44 2) Nilai prosentase pre test Siklus I P=
× 100%
1450
P=
× 100%
P= 66, 66% 3) Nilai rata-rata post test Siklus II M=
M=
M= 80, 55 4) Nilai prosentase pre test Siklus I P=
P=
× 100%
× 100%
P= 94, 44% Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan jauh lebih meningkat. Nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan yaitu dari 69, 44 atau 66, 66% menjadi 80, 55 atau 94, 44%. Ada juga siswa yang mendapat nilai 100. Peningkatan ketuntasan nilai pada siklus II sebanyak 5 siswa atau 27, 78%, yaitu siswa yang tuntas pada saat pre test sebanyak 12 siswa sedangkan siswa yang tuntas pada
saat post test sebanyak 17 siswa. Namun, masih ada siswa yang belum bisa tuntas nilai KKM 68 yaitu 1 siswa. Hasil pembelajaran ini sudah memenuhi standar ideal ketuntasan belajar karena sudah mencapai nilai rata-rata 80, 55 atau 94, 44%. Adapun 1 siswa yang belum tuntas, menurut pengamatan guru memang kurang memiliki motivasi untuk belajar, tidak memperhatikan dalam mengikuti pembelajaran, dan kurang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas V yaitu Bapak Ruchani, M.Pd.I selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui table berikut: Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II No.
Aspek yang diamati
Skor 1
1.
Persiapan guru dalam mengajar
2
3
√
a. Menyiapkan RPP √
b. Menyiapkan presensi c. Menyiapkan lembar observasi
2.
√
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar
√
Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
√
melakukan apersepsi a. Salam pembuka b. Mengkondisikan kelas
√
3.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
d. Memberikan motivasi untuk belajar
√
Ketepatan guru menggunakan strategi
√
a. Guru paham mengenai concept mapping
4.
b. Guru mampu menggunakan concept mapping
√
Kemampuan guru dalam menguasai kelas
√
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya b. Menciptakan
suasana
kelas
√
yang
menyenangkan 5.
√
Kemampuan guru dalam menutup pelajaran a. Kesimpulan b. Melakukan evaluasi
√
c. Memberikan tindak lanjut
√ √
d. Salam penutup
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II No.
Aspek Pengamatan
Skor 1
1.
Siswa menjawab salam dengan semangat
2.
Siswa merespon panggilan presensi dari guru
3.
Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
4.
Siswa semangat mengikuti pembelajaran IPA
5.
Siswa memberikan umpan balik dari penjelasan guru
2
3 √
√ √ √ √
Keterangan: 1
: tidak baik
2
: baik
3
: sangat baik c. Refleksi Berdasarkan pada lembar hasil peneliti yang diperoleh, nilai pada siklus II lebih meningkat jika dibandingkan dengan siklus I. pada siklus II ini hanya satu siswa yang belum dapat mencapai ketuntasan KKM. Nilai rata-rata pada siklus II ini adalah 80,55 (di atas KKM nasional), sedangkan nilai untuk KKM kelas pada siklus II ini adalah 94,44% > 80%. Hal ini membuktikan PTK telah berhasil dan hasilnya sangat baik. Maka pada siklus II ini telah cukup untuk memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar, sehingga peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Dari paparan hasil penelitian dari siklus I dan Siklus II diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan sebagai berikut:
Tabel 4.7 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus Kegiatan
Pre Test
Post Test
Peningkatan
Siklus I
6 Siswa atau
10 Siswa atau
4 Siswa atau
33,33%
55,55%
22, 22%
12 Siswa atau
17 Siswa atau
5 Siswa atau
66, 66%
94, 44%
27, 78%
Siklus II
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa siklus I peningkatan siswa yang tuntas dari pre test ke post test sebanyak 4 siswa atau 22, 22%, dan pada siklus II peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 5 siswa atau 27, 78%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai dari siklus I sampai siklus II siswa mengalami peningkatan yang sangat baik. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi karena motivasi belajar siswa yang sangat tinggi pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan
strategi
Concept
Map,
adapun
faktor
lain
yang
mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa adalah faktor bakat, minat, tingkat intelegensi, karakteristik belajar anak, strategi, metode, dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi Concept Mapping yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunaan strategi Concept Mapping pada mapel IPA materi alat pencernaan manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dari hasil nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 67, 77 sedangkan pada siklus II adalah 80,55. Maka terbukti sudah melampaui KKM nasional yaitu 75. 2. Melalui strategi Concept Mapping pada mapel IPA dapat memenuhi target pencapaian KKM yang telah ditentukan, terbukti pada KKM kelas pada siklus II adalah 94, 44% > 85% (KKM kelas), maka PTK dinyatakan sangat berhasil. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Guru sebagai mediator dan motivator bagi siswa, sangatlah mempengaruhi kemajuan siswa yang dibawanya. Oleh sebab itu, sebagai guru hendaknya memiliki sikap aktif dan kreatif agar mampu
mengolah pembelajaran menjadi hal baru setiap harinya dengan mengembangkan
berbagai
strategi,
metode,
maupun
model
pembelajaran. 2. Bagi Sekolah Setiap sekolah selalu menginginkan seluruh siswanya menjadi anak-anak yang sukses dan dapat mengharumkan nama sekolahnya. Maka dalam mencapai keinginan tersebut, maka sekolah hendaknya memberi dukungan bagi tenaga pendidik yaitu guru untuk memberikan fasilitas yang memadai, seperti menyediakan media, alat peraga, dan sumber belajar yang cukup untuk siswa-siswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Basrowi, Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Departemen Agama RI. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama RI. Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Pendekatan System. Jakarta: Bumi Aksara.
Berdasarkan
Majid, Abdul. 2014. Stategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mustaqim. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan Pustaka Pelajar. Nur. 2000. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Concept Mapping. https://ivonyerniwaty.wordpress.com/2011/06/12/pembelajarankooperatif-tipe-concept-mapping-peta-konsep. diakses pada tanggal 12 Juni 2015 pukul 10.20. Rositawaty, S. Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Sanjaya, Wina. 2007. Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sriyanti, Lilik, Suwardi dan Muna Erawati. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Triatno. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: Gaung Persada Press.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok
: Pencernaan Makanan pada Manusia
Pokok Bahasan
: Alat Pencernaan pada Manusia
Kelas/Semester
: V/1
Waktu
: 2 X 35 menit
Hari/tanggal
: Selasa, 11 Agustus 2015
A. Standar Kompetensi Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. B. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. C. Indikator 1. Menjelaskan alat pencernaan manusia. 2. Menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia. 3. Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan manusia. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan alat pencernaan manusia dengan benar. 2. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian alat pencernaan manusia dengan benar. 3. Siswa dapat menyebutkan fungsi bagian-bagian alat pencernaan dengan benar.
E. Karakter yang diharapkan 1. Disiplin 2. Tekun 3. Tanggung jawab 4. Kepedulian 5. Rasa hormat dan perhatian F. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Alat Pencernaan Manusia Pencernaan merupakan proses yang terjadi dalam setiap tubuh makhluk hidup, dengan proses pencernaan setiap makanan dan minuman yang telah dikonsumsi dapat berubah menjadi energi. Alat pencernaan manusia adalah alat yang yang berfungsi untuk menghancurkan makanan di dalam tubuh manusia (Azmiyawati, 2008: 14). 2. Bagian Alat Pencernaan Manusia beserta Fungsinya Alat pencernaan manusia terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Panjang saluran pencernaan dari mulut sampai anus antara 8,5 sampai 10 meter. Berarti 5-6 kali tinggi badan kita. Saluran pencernaan menjadi ringkas karena melingkar-linkar dalam rongga perut kita. Proses pencernaan makanan dari awal hingga akhir secara keseluruhan berlangsung antara 18 sampai 24 jam. Ada dua jenis proses pencernaan manusia yaitu pencernaan secara mekanis dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan mekanis terjadi di mulut, yaitu penghancuran makanan oleh gigi yang dibantu lidah. Pencernaan kimiawi terjadi di dalam mulut, usus, dan lambung dengan bantuan enzim. Enzim adalah suatu zat kimia yang membantu proses pencernaan. Tujuan pencernaan dengan bantuan enzim adalah mengubah zat-zat makanan sehingga mudah diserap tubuh (Rositawaty, 2008: 10). a. Mulut (Oris)
Proses pencernaan pertama kali terjadi di mulut. Fungsi dari mulut yaitu sebagai tempat masuknya makanan dan proses penghancuran makanan. Penghancuran ini dibantu oleh gigi, lidah, dan air liur (air ludah). Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secara mekanis. Air ludah mencerna makanan secara kimiawi (Rositawaty, 2008: 11). 1) Gigi Menurut Rositawaty (2008: 11) gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Di mana gigi-gigi tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Gigi seri (berbentuk pahat dan menyerupai kapak), berfungsi untuk memotong makanan. b) Gigi taring (berbentuk lancip dan runcing), berfungsi untuk merobek makanan. c) Gigi geraham (berbentk rata, lebar, dan bergelombang), berfungsi untuk mengunyah makanan. 2) Lidah Lidah juga membantu pencernaan makanan di dalam mulut. Lidah mempunyai beberapa fungsi antara lain: mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan. Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah ini terdapat saraf-saraf pengecap. Sarafsaraf pengecap yang terdapat pada setiap permukaan lidah ini mempunyai kepekaan rasa yang berbeda-beda (Haryanto, 2004: 15). 3) Air ludah (air liur)
Saat makanan dikunyah di dalam mulut, makanan akan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah untuk ditelan. Selain itu, dengan bantuan air liur mengandung enzim ptialin. Enzim ini berfungsi untuk memecah karbohidrat secara kimiawi menjadi glukosa (zat gula). Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi. b. Kerongkongan (Esofagus) Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam kerongkongan. Kerongkongan merupakan bagian alat pencernaan yang menghubungkan antara rongga mulut dan lambung. Kerongkongan berupa saluran yang panjangnya kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur. Fungsi dari kerongkongan yaitu mendorong makanan ke lambung dengan gerakan meremas-remas makanan oleh dinding kerongkongan. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik.
Gerakan
peristaltik
dilakukan
oleh
otot
dinding
kerongkongan (Rositawaty, 2008: 12). c. Lambung (Gaster) Lambung adalah alat pencernaan berotot yang berbentuk seperti kantong. Fungsinya untuk mengaduk dan mencerna makanan yang berasal dari kerongkongan. Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 4) Kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas dan dekat hati. 5) Fundus, bagian lambung yang membulat dan terletak di tengah. 6) Pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus. Dinding lambung juga menghasilkan asam klorida. Asam klorida atau asam lambung berguna untuk membunuh kuman-kuman yang masuk bersama makanan. Selain itu, di dalam lambung terdapat enzim
pepsin dan renin. Enzim renin berfungsi mengendapkan protein susu menjadi kasein. Enzim pepsin berguna untuk mengubah protein menjadi asam amino (pepton). Di dalam lambung ini terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus (Rositawaty, 2008: 13). d. Usus Halus (Intestinum tenue) Setelah dicerna di lambung, makanan masuk ke usus halus. Usus halus
merupakan
usus
yang
terpanjang
dari
saluran
pencernaan.panjangnya mencapai 6 hingga 7 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus dua belas jari, makanan dicerna secara kimiawi. Panjang usus dua belas jari kira-kira 25 cm atau sama dengan ukuran panjang dua belas tangan orang dewasa. Oleh karena itu disebut usus dua belas jari. Makanan di usus halus dicerna lagi dengan bantuan getah empedu dan getah pankreas. Getah empedu dihasilkan oleh hati yang berfungsi untuk membantu mencerna lemak. Sedangkan getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Enzim yang dihasilkan getah pankreas antara lain: 4) Enzim amilase, berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula. 5) Enzim tripsin, berfungsi mengubah protein menjadi asam amino. 6) Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak. Setelah melewati usus dua belas jari, makanan sampai di usus kosong. Di dalam usus kosong terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi. Makanan diurai proteinnya oleh enzim tripsin. Setelah hancur
dan lumat, makann menuju usus penyerapan. Usus penyerapan adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna secara sempurna. Sari-sari makanan masuk dalam aliran darah dan diedarkan ke seluruh bagian tubuh (Rositawaty, 2008: 14). e. Usus Besar (Colon) Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus. Usus besar terdiri atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun. Permulaan usus besar disebut usus buntu. Usus besar berfungsi untuk penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Sisa makanan di usus besar dibusukkan oleh bakteri pembusuk yaitu Escherichia coli. Hasil pembusukkan berupa bahan padat, cair, dan gas. Sebelum hasil pembusukkan mencapai tahap pencernaan terakhir, maka terlebih dahulu melewati rectum. Rectum adalah tempat penampungan sementara feses sebelum dibuang melalui anus panjangnya 12-13 cm (Rositawaty, 2008: 15). f. Anus Bagian akhir dari saluran pencernaan berupa lubang keluar yang disebut anus. Sisa pencernaan dari usus besar dikeluarkan melalui anus. Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil proses pencernaan. Bahan padat hasil pembusukkan dikeluarkan sebagai tinja. Sisa pembusukkan berupa gas dikeluarkan berupa kentut. Sisa pencernaan yang berupa cairan disalurkan dan disaring dalam ginjal. Cairan yang tidak berguna dikeluarkan melalui lubang kemih berupa air seni. Di bagian ini ada suatu cincin berotot yang berfungsi menjaga agar anus tetap tertutup (Azmiyawati, 2008: 14-17).
G. Metode Pembelajaran a. Ceramah b. Tanya jawab c. Diskusi d. Strategi concept mapping H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media dan Alat Kertas manila dan spidol berwarna. 2. Sumber Pembelajaran a. Azmiyawati, Choiril dkk. 2008. Ilmu pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Buku LKS Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI kelas V semester 1. I.
Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 Menit) a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a. b. Guru menanyakan keadaan siswa. c. Absensi d. Apersepsi 1) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Tanya jawab seputar materi yang akan dipelajari. e. Pre test 2. Kegiatan Inti (45 Menit) Eksplorasi a) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi alat pencernaan manusia. b) Guru menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan strategi concept mapping. c) Guru memberikan tugas secara kelompok untuk mendiskusikan dengan temannya terkait tentang materi alat pencernaan pada manusia.
Elaborasi a) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 6-8 orang. b) Guru memberikan beberapa spidol warna dan kertas manila kepada masing-masing kelompok. c) Guru meminta siswa untuk membuat sebuah concept mapping tentang alat pencernaan manusia. d) Masing-masing kelompok bertugas untuk membuat sebuah concept mapping dengan menggunakan spidol warna dengan indah dan menarik. e) Guru meminta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Konfirmasi a) Guru memberikan pujian dan tepuk tangan kepada tiap-tiap kelompok yang sudah mempresentasikan hasil diskusinya. b) Guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. c) Guru memberikan umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. d) Guru memberikan post test. 3. Kegiatan Penutup (15 Menit) a. Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang alat pencernaan manusia. b. Guru meminta siswa untuk mengulang materi yang telah diberikan di rumah masing-masing. c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama-sama. J.
Penilaian Teknik
: Tes Tertulis
Bentuk
: Pilihan Ganda dan Isian
Instrumen
: Terlampir
Pre Test : Betul X 1 = 10 X 1 = 10 Post Test : Betul X 1 = 10 X 1 = 10
Lampiran 2
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I Soal Pre-Test Siklus I Nama
:
Nomor
:
1. Organ pencernaan manusia secara berurutan, meliputi …. a. Mulut, kerongkongan, lambung, usus besar, usus halus, anus b. Mulut, lambung, kerongkongan, usus halus, usus besar, anus c. Mulut, usus halus, kerongkongan, lambung, usus besar, anus d. Mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus 2. Pencernaan makanan di dalam tubuh dibedakan menjadi …. a. 3 b. 2 c. 4 d. 5 3. Bagian gigi yang berfungsi untuk memotong makanan adalah …. a. Gigi geraham b. Gigi taring c. Gigi seri d. Gigi geraham dan gigi taring 4. Di dalam mulut terdapat …. a. Gigi, lidah, dan air liur b. Lidah c. Gigi d. Gigi dan air liur
5. Bagian pangkal lidah peka terhadap rasa …. a. Manis
b. Asin c. Asam d. Pahit 6. Makanan yang telah lumat akan didorong dan disalurkan ke lambung melalui …. a. Mulut b. Gigi c. Kerongkongan d. Lidah 7. Di dalam getah lambung terdapat enzim, antara lain …. a. Pepsin b. Asam klorida, dan pepsin c. Renin, dan pepsin d. Pepsin, asam klorida, dan renin 8. Enzim yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino adalah …. a. Tripsin b. Amilase c. Lipase d. Tripsin dan lipase 9. Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke …. a. Lambung b. Usus besar c. Kerongkongan d. Anus 10. Sisa makanan dikeluarkan melalui …. a. Usus besar
c. Usus buntu
b. Usus dua belas jari
d. Anus
Kunci Jawaban Pre test Siklus I 1. d
2. b 3. c 4. a 5. d 6. c 7. d 8. a 9. b 10. d
Lampiran 3
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus I Soal Post-Test Siklus I
1.
Nama
:
Nomor
:
Gerakan peristaltik terjadi pada organ …. a. Mulut b. Kerongkongan c. Lambung d. Usus besar
2.
Getah lambung yang berfungsi membunuh kuman dan mengasamkan makanan adalah …. a. Enzim pepsin
c. Asam klorida
b. Enzim lipase
d. Enzim lipase
3. Gigi taring berfungsi untuk …. a. Memotong makanan b. Merobek makanan c. Mengunyah makanan d. Menelan makanan 4. Enzim yang terdapat pada lambung adalah …. a. Renin
c. Tripsin
b. Amilase
d. Laktase
5. Enzim yang mengubah protein menjadi asam amino adalah …. a. Renin
c. Tripsin
b. Amilase
d. Lipase
Perhatikan gambar berikut untuk menjawab soal nomor 6 dan 7. 6. Organ lambung pada gambar di bawah ini ditunjukkan oleh nomor ….
7.
a. 7
c. 3
b. 8
d.
Makanan dicerna secara mekanis ditunjukkan oleh nomor …. a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
8. Sari-sari makanan hasil pencernaan diserap oleh …. a. Darah
c. Usus halus
b. Hati
d. usus dua belas jari
9. Lidah memiliki fungsi sebagai berikut, kecuali …. a. Mengatur letak makanan b. Mengubah zat tepung menjadi glukosa c. Mendeteksi rasa makanan d. Membantu menelan makanan
10. Lidah bagian depan peka terhadap rasa …. a. Manis b. Asam c. Pahit d. Asin
Kunci Jawaban Post test Siklus I 1. b 2. c 3. b 4. a 5. c 6. c 7. a 8. c 9. b 10. a
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok
: Pencernaan Makanan pada Manusia
Pokok Bahasan
: Alat Pencernaan pada Manusia
Kelas/Semester
: V/1
Waktu
: 2 X 35 menit
Hari/tanggal
: Kamis, 13 Agustus 2015
A. Standar Kompetensi Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. B. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. C. Indikator 1. Menjelaskan penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. 2. Menjelaskan cara memelihara kesehatan alat pencernaan manusia. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan penyakit yang
menyerang alat pencernaan
manusia dengan benar. 2. Siswa dapat menjelaskan cara memelihara kesehatan alat pencernaan manusia dengan benar.
E. Karakter yang diharapkan 1. Disiplin 2. Tekun 3. Tanggung jawab 4. Kepedulian 5.
Rasa hormat dan perhatian
F. Materi Pembelajaran 1. Penyakit yang Menyerang Alat Pencernaan Manusia a. Mag Penyakit mag atau gastritis merupakan penyakit yang terjadi pada lambung. Penyebab penyakit mag yaitu asam lambung terlalu banyak dan berlangsung lama. Hal itu mengakibatkan radang lambung, sehingga penderita mengalami rasa sakit pada lambung dan hulu hati yang biasanya disertai rasa mulas dan perih. b. Diare Diare disebabkan oleh bakteri maupun amoeba yang menyerang bagian usus halus dan usus besar. Penyakit diare disebabkan kebiasaaan makan makanan yang tidak bersih, alergi terhadap makanan, dan terlalu banyak makan pedas dan asam. c. Tifus Penyakit tifus disebabkan oleh sejenis bakteri yang menyerang dan mengakibatkan infeksi pada usus. Gejala yang dialami penderita tifus, antara lain tubuh menggigil, lemahdan disertai mual, demam tinggi yang mengakibatkan penderita sering mengigau, punggung terasa sakit, dan kadang disertai mencret ataupun sembelit. d. Radang usus buntu Radang usus buntu disebabkan oleh penumpukan kotoran di usus buntu, yaitu di bagian umbai cacing. Hal inilah yang menyebabkan
umbai cacing meradang. Gejala yang dialami penderita radang usus buntu, antara lain: perut bagian kanan bawah sering terasa nyeri, perut terasa mual disertai muntah, kadang disertai mencret, dan tubuh mengalami demam. e. Kolik Kolik yaitu timbulnya rasa nyeri pada perut. Kolik dapat terjadi karena makan makanan yang mengandung zat perangsang, misalnya cabai dan lada. f. Sembelit Sembelit merupakan penyakit sulit buang air besar, ini disebabkan feses yang terlalu keras. Untuk menghindarinya kalian harus banyak makan sayuran dan buah. G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Strategi concept mapping H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media dan Alat Kertas manila dan spidol berwarna. 2. Sumber Pembelajaran a. Azmiyawati, Choiril dkk. 2008. Ilmu pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Buku LKS Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI kelas V semester 1. I.
Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 Menit) a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a. b. Guru menanyakan keadaan siswa.
c. Absensi d. Guru menanyakan tugas sebelumnya. e. Guru menerangkan kembali tentang materi sebelumnya. f. Guru menyampaikan materi pembelajaran hari ini. g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. h. Guru memberikan pre test. 2. Kegiatan Inti (45 Menit) Eksplorasi a. Guru menjelaskan materi tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia dengan menggunakan strategi concept mapping. b. Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia dalam kehidupan seharihari. c. Guru memberikan tugas secara kelompok untuk mendiskusikan dengan temannya terkait tentang materi penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. Elaborasi a. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. b. Guru memberikan beberapa pensil warna dan kertas manila kepada masing-masing kelompok. c. Guru meminta siswa untuk membuat sebuah Concept Mapping tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. d. Masing-masing kelompok bertugas untuk membuat sebuah concept mapping dengan menggunakan pensil warna dengan indah dan menarik. e. Guru berkeliling sambil memantau setiap kelompok dalam proses pembuatan Concept Mapping. f. Guru akan memberikan hadiah kepada setiap kelompok yang membuat Concept Mapping dengan indah dan menarik.
g. Guru meminta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Konfirmasi a. Guru memberikan pujian dan tepuk tangan kepada tiap-tiap kelompok yang sudah mempresentasikan hasil diskusinya. b. Guru memberikan hadiah kepada setiap kelompok yang telah membuat Concept Mapping. c. Guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. d. Guru memberikan umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. e. Guru memberikan evaluasi tes tertulis. 4. Kegiatan Penutup (15 Menit) a. Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. b. Guru meminta siswa untuk mengulang materi yang telah diberikan di rumah masing-masing. c. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya. d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a. J.
Penilaian Teknik
: Tes Tertulis
Bentuk
: Pilihan Ganda
Instrumen
: Terlampir
Pre Test : Betul X 1 = 10 X 1 = 10 Post Test : Betul X 1 = 10 X 1 = 10
Lampiran 5
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II Soal Pre-Test Siklus II
1.
Nama
:
Nomor
:
Diare merupakan pencemaran makanan yang dapat disebabkan oleh .... a. Racun b. Infeksi c. Cacing gelang d. a, b, c semua benar
2.
Penyakit yang mengganggu pencernaan lambung dengan gejala lambung terasa perih dan mual adalah …. a. Mag b. Diare c. Apendisitis d. Sembelit
3.
Terlalu banyak makan yang pedas dan asam, menimbulkan penyakit …. a. Sembelit b. Tifus c. Diare d. Kolik
4.
Larutan oralit adalah larutan …. a. Gula b. Gula dan garam c. Garam d. Susu
5.
6.
Penyakit mag dapat melukai alat pencernaan bagian …. a. Mulut
c. Usus halus
b. Kerongkongan
d. Lambung
Penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kotoran di usus buntu yaitu …. a. Apendisitis b. Mag c. Tifus d. Diare
7.
Makan makanan yang kadar seratnya berkurang mengakibatkan timbulnya penyakit …. a. Tifus b. Diare c. Sembelit d. Mag
8.
Penyakit yang mengakibatkan umbai cacing menyempit disertai infeksi oleh kuman adalah …. a. Mag b. Apendisitis c. Tifus d. Sembelit
9.
Supaya terhindar dari berbagai macam penyakit-penyakit maka harus …. a. Minum air putih dalam jumlah yang sedikit b. Makan makanan yang tidak bergizi c. Tidak menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan d. Makan secara teratur
10. Berikut ini langkah-langkah untuk menjaga kesehatan alat pencernaan manusia, kecuali …. a. Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin b. Mencuci tangan sebelum makan c. Makan makanan yang tidak bergizi d. Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur
Kunci Jawaban Pre test Siklus II 1. d 2. a 3. c 4. b 5. d 6. a 7. c 8. b 9. d 10. c
Lampiran 6
Soal Evaluasi dan Kunci Jawaban Siklus II Soal Post Test Siklus II
1.
Nama
:
Nomor
:
Penyakit yang menyerang alat pencernaan sebagai berikut, kecuali …. a. Mag b. Diare c. Panu d. Tifus
2.
Makan tidak teratur maka akan menyebabkan penyakit …. a. Tifus b. Mag c. Diare d. Sembelit
3.
Kebiasaan makan makanan yang tidak bersih, alergi terhadap makanan, dan terlalu banyak makan pedas dan asam, adalah penyakit …. a. Diare b. Kolik c. Radang usus buntu d. Mag
4.
Gejala yang dialami penderita tifus sebagai berikut, kecuali …. a. Tubuh menggigil b. Lemah disertai mual c. Demam tinggi d. Gatal-gatal
5.
Timbulnya rasa nyeri pada perut, yaitu penyakit ….
6.
a. Tifus
c.
Mag
b. Kolik
d.
Diare
Penyakit yang sulit buang air besar adalah …. a. Mag b. Tifus c. Sembelit d. Diare
7. Langkah-langkah untuk menjaga kesehatan alat pencernaan sebagai berikut, kecuali …. a. Makan makanan yang bergizi b. Pola makan yang teratur c. Menjaga kebersihan makanan d. Makan makanan yang terlalu pedas dan asam 8. Penyakit yang disebabkan feses terlalu keras, yaitu …. a. Sembelit b. Mag c. Tifus d. diare 9. Penyakit yang disebabkan kebiasaan makan tidak teratur, adalah …. a. Diare b. Tifus c. Mag d. Radang usus buntu 10. Untuk menjaga kesehatan alat pencernaan, maka …. a. Melaksanakan pola makan yang tidak teratur b. Makan makanan yang bergizi c. Tidak menjaga kebersihan makanan dan alat makan d. Makan dengan tidak tenang
Kunci Jawaban Post test Siklus II 1. c 2. b 3. a 4. d 5. b 6. c 7. d 8. a 9. c 10. b
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok
: Pencernaan Makanan pada Manusia
Pokok Bahasan
: Alat Pencernaan pada Manusia
Kelas/Semester
: V/1
Waktu
: 2 X 35 menit
Hari/tanggal
: Kamis, 13 Agustus 2015
A. Standar Kompetensi Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. B. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. C. Indikator 1. Menjelaskan penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. 2. Menjelaskan cara memelihara kesehatan alat pencernaan manusia.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia dengan benar. 2. Siswa dapat menjelaskan cara memelihara kesehatan alat pencernaan manusia dengan benar. E. Karakter yang diharapkan 1. Disiplin 2. Tekun 3. Tanggung jawab
4. Kepedulian 5.
Rasa hormat dan perhatian
F. Materi Pembelajaran 1. Penyakit yang Menyerang Alat Pencernaan Manusia a. Mag Penyakit mag atau gastritis merupakan penyakit yang terjadi pada lambung. Penyebab penyakit mag yaitu asam lambung terlalu banyak dan berlangsung lama. Hal itu mengakibatkan radang lambung, sehingga penderita mengalami rasa sakit pada lambung dan hulu hati yang biasanya disertai rasa mulas dan perih. b. Diare Diare disebabkan oleh bakteri maupun amoeba yang menyerang bagian usus halus dan usus besar. Penyakit diare disebabkan kebiasaaan makan makanan yang tidak bersih, alergi terhadap makanan, dan terlalu banyak makan pedas dan asam. c. Tifus Penyakit tifus disebabkan oleh sejenis bakteri yang menyerang dan mengakibatkan infeksi pada usus. Gejala yang dialami penderita tifus, antara lain tubuh menggigil, lemahdan disertai mual, demam tinggi yang mengakibatkan penderita sering mengigau, punggung terasa sakit, dan kadang disertai mencret ataupun sembelit. d. Radang usus buntu Radang usus buntu disebabkan oleh penumpukan kotoran di usus buntu, yaitu di bagian umbai cacing. Hal inilah yang menyebabkan umbai cacing meradang. Gejala yang dialami penderita radang usus buntu,
antara lain: perut bagian kanan bawah sering terasa nyeri, perut terasa mual disertai muntah, kadang disertai mencret, dan tubuh mengalami demam. e. Kolik Kolik yaitu timbulnya rasa nyeri pada perut. Kolik dapat terjadi karena makan makanan yang mengandung zat perangsang, misalnya cabai dan lada. f. Sembelit Sembelit merupakan penyakit sulit buang air besar, ini disebabkan feses yang terlalu keras. Untuk menghindarinya kalian harus banyak makan sayuran dan buah. G. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Strategi concept mapping H. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media dan Alat Kertas manila dan spidol berwarna. 2. Sumber Pembelajaran a. Azmiyawati, Choiril dkk. 2008. Ilmu pengetahuan Alam 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Buku LKS Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI kelas V semester 1. I. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 Menit) a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a. b. Guru menanyakan keadaan siswa. c. Absensi
d. Guru menanyakan tugas sebelumnya. e. Guru menerangkan kembali tentang materi sebelumnya. f. Guru menyampaikan materi pembelajaran hari ini. g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. h. Guru memberikan pre test. 2. Kegiatan Inti (45 Menit) Eksplorasi a. Guru menjelaskan materi tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia dengan menggunakan strategi concept mapping b. .Guru bertanya jawab dengan siswa seputar materi tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia dalam kehidupan seharihari c. .Guru memberikan tugas secara kelompok untuk mendiskusikan dengan temannya terkait tentang materi penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. Elaborasi a. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. b. Guru memberikan beberapa pensil warna dan kertas manila kepada masing-masing kelompok. c. Guru meminta siswa untuk membuat sebuah concept mapping tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. d.
Masing-masing kelompok bertugas untuk membuat sebuah concept mapping dengan menggunakan pensil warna dengan indah dan menarik.
e. Guru berkeliling sambil memantau setiap kelompok dalam proses pembuatan Concept Mapping. f. Guru akan memberikan hadiah kepada setiap kelompok yang membuat Concept Mapping dengan indah dan menarik.
g. Guru meminta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Konfirmasi a. Guru memberikan pujian dan tepuk tangan kepada tiap-tiap kelompok yang sudah mempresentasikan hasil diskusinya. b. Guru memberikan hadiah kepada setiap kelompok yang telah membuat Concept Mapping c. .Guru bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa. d. Guru memberikan umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. e. Guru memberikan evaluasi tes tertulis. 3. Kegiatan Penutup (15 Menit) a. Guru dan siswa menyimpulkan materi tentang penyakit yang menyerang alat pencernaan manusia. b. Guru meminta siswa untuk mengulang materi yang telah diberikan di rumah masing-masing. c. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya. d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a. J. Penilaian Teknik
: Tes Tertulis
Bentuk
: Pilihan Ganda
Instrumen
: Terlampir
Pre Test : Betul X 1 = 10 X 1 = 10 Post Test : Betul X 1 = 10 X 1 = 10
Lampiran 7
Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Guru menerangkan kepada siswa maateri yang akan dipelajari
Guru menerangkan kepada siswa materi yang akan dipelajari
Guru dan siswa melakukan tanya jawab
Siswa melakukan diskusi dan membuat concept mapping
Guru memantau setiap kelompok dalam pembuatan concept mapping
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi
DAFTAR NILAI SKK Nama
: NURUL KHIKMAH
Jurusan
: TARBIYAH
NIM
: 115-11-064
Progdi
: PGMI
NO.
JENIS KEGIATAN Piagam Penghargaan “Orientasi
1.
WAKTU KEGIATAN
KETERANGAN NILAI
23Agustus 2011
Peserta
23 Agustus 2011
Peserta
25 Agustus 2011
Peserta
19 September 2011
Peserta
30 September - 03
Peserta
Pengenalan Akademik dan
2
Kemahasiswaan” STAIN Salatiga 2.
3.
4.
Sertifikat “Achievement Motivation Training (AMT)” STAIN Salatiga Sertifikat “Seminar Entrepreneurship dan Koperasi” (KOPMA dan KSEI) Sertifikat “User Education” (UPT Perpustakaan STAIN Salatiga) Sertifikat “Pendidikan dan Latihan
5.
Calon Pramuka Pandega ke- 21
Oktober 2011
2
2
2
2
(PLCPP XXI)” Gerakan Pramuka 6.
7.
Sertifikat “Ziarah Walisongo” PPTQ 26 November 2011 AL-MUNTAHA Sertifikat “Peringatan 1 Muharam
27 November 2011
Peserta
05 Februari 2012
Peserta
1433 H” PPTQ AL-MUNTAHA Sertifikat “Peringatan Maulid Nabi
8.
Panitia
Muhammad SAW” PPTQ AL-
3
2
2
MUNTAHA Sertifikat “Praktikum Pendidikan 9.
10.
7 - 8 Februari 2012
Peserta 2
Kepramukaan” (Progdi PGMI) Piagam Penghargaan “Peran Mahasiswa Dalam Mengawal BLSM
03 Mei 2012
Peserta
2
(BLT) Tepat Sasaran” DEMA Stain 11.
Sertifikat “Seminar Nasional
Panitia
29 Juni 2012
Peserta
Kristologi & Tabligh Akbar”Salatiga Sertifikat “Bimbingan Belajar
12.
20 Mei 2012
Menghadapi UAS SIBA BHS.
8
2
Inggris & BHS. Arab” CEC & ITTAQO
13. 14.
Sertifikat “Gerakan Santri Menulis”
03 Agustus 2012
Peserta
29 September 2012
Peserta
8
10 November 2012
Peserta
2
15 November 2012
Peserta
2
23 Januari 2013
Peserta
2
26 Maret 2013
Peserta
8
29 Juli 2013
Pengurus
4
05 November 2013
Peserta
2
(Suara Merdeka) Sertifikat “Seminar Nasional
2
Mahasiswa dengan tema Urgensi Media dalam Pergaulan Politik” DINAMIKA 15.
Sertifikat “Dialog Publik dan Silaturahim Nasional dengan tema Kemanakah Arah Kebijakan BBM? Mendorong Subsidi BBM untuk Rakyat” PMII
16.
Sertifikat “Peringatan 1 Muharam 1434 H” PPTQ AL-MUNTAHA
17.
Sertifikat “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.” PPTQ ALMUNTAHA
18.
Sertifikat “Seminar Nasional denagan tema Ahlussunah Waljamaah dalam Perspektif Islam Indonesia” DEMA Stain Salatiga
19.
Piagam Penghargaan Pengurus PPTQ AL-MUNTAHA 2012/2013
20.
Sertifikat “Peringatan 1 Muharam
1435 H” PPTQ AL-MUNTAHA 21.
Sertifikat “Ziarah Waliyullah” PPTQ
30 Februari 2013
Panitia
3
15 Januari 2014
Peserta
2
04 Juli 2014
Pengurus
4
25 Oktober 2014
Peserta
2
09 November 2014
Panitia
3
Piagam Penghargaan “Mempertegas 19 November 2014
Peserta
2
Peserta
2
03 Januari 2015
Peserta
2
18 April 2015
Peserta
8
04 Juni 2015
Pengurus
4
04 Juni 2015
Peserta
8
AL-MUNTAHA 22.
Sertifikat “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.” PPTQ ALMUNTAHA
23.
Piagam Penghargaan Pengurus PPTQ Al-MUNTAHA 2013/2014
24.
Sertifikat “Peringatan 1 Muharram 1436 H” PPTQ AL-MUNTAHA
25.
Piagam Penghargaan Haflah Khotmil Qur’an dan Haul PPTQ AL-MUNTAHA
26.
Peran Pendidikan dalam Mencerahkan Masa Depan Anak Bangsa” HMI 27.
Sertifikat “Potret Kebudayaan Papua 11 Desember 2014 Bagian dari Kekayaan Indonesia” FORMASI
28.
Sertifikat “Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.” PPTQ ALMUNTAHA
29.
Sertifikat “Seminar Nasional dengan tema Mencetak Generasi Cerdas Dengan Jalan Kenabian” FKIP UNS
30.
Piagam Penghargaan Pengurus PPTQ AL-MUNTAHA 2014/2015
31.
Sertifikat “Seminar Nasional dengan tema Understanding the World by
Understanding the Language and the Culture” CEC 32.
Sertifikat “Sosialisasi Program
12 Juni 2015
Peserta
2
27 Juni 2015
Peserta
8
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)” Pusat Informasi Konseling IAIN 33.
Sertifikat “Seminar Nasional dengan tema Peran Mahasiswa Syari’ah Hukum dalam Pembangunan Bangsa